Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan"

Transkripsi

1 Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 i

2 KATA PENGANTAR LAKIP merupakan media akuntabilitas yang dapat digunakan sebaga pertanggungjawaban atas capaian kinerja instansi pemerintah setingkat eselon II ke atas. LAKIP disusun berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, serta berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 04. LAKIP Tahun 04 merupakan LAKIP tahun kelima dari implementasi Rencana Strategis yang digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan dalam rangka pencapaian visi dan misi, serta merupakan sarana penyampaian keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan tupoksi, yang dituangkan dalam bentuk laporan akuntabilitas yang disusun berdasarkan realisasi capaian kinerja sebagaimana ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Tahun 04. Kami mengharapkan Akuntabilitas Kinerja ini dapat menjadi media pertanggungjawaban capaian kinerja dan dapat mendorong peningkatan kinerja pada tahun berikutnya. Palembang, 3 Januari 05 Kepala Perwakilan, I IGB Surya Negara NIP Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 i

3 DAFTAR ISI halaman KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR RINGKASAN EKSEKUTIF.... i ii iii iv v vi BAB I PENDAHULUAN... A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi... B. Aspek Strategis Organisasi... C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi. D. Struktur Organisasi. E. Sistematika Penyajian BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA.. A. Rencana Strategis Pernyataan Visi. Pernyataan Misi Tujuan. 4. Sasaran Strategis. 5. Indikator Kinerja Utama 6. Program dan Kegiatan B. Perjanjian Kinerja BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi... B. Realisasi Anggaran.... C. Aspek Pendukung BAB IV PENUTUP 96 Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 ii

4 LAMPIRAN : Lampiran Lampiran Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 Lampiran 0 Capaian IKU Tahun 04 Perbandingan Realisasi IKU Tahun 04 dengan Tahun 03 Daftar Opini BPK atas Keuangan Pemda Tahun 0 03 Daftar BUMN yang GCG/KPI Bernilai Baik Tahun 03 Daftar BUMD/PDAM yang Kinerjanya Bernilai Baik tahun 03 Daftar Pemerintah Daerah yang Telah Memiliki Peraturan Kepala Daerah tentang SPIP Capaian Kinerja Output BPKP Tahun 04 Perbandingan Realisasi Output Tahun 04 dengan Tahun 03 Dukungan Realisasi Capaian Indikator Kinerja Utama yang Berisi Perhitungan yang Mendukung Capaian IKU Perkembangan Target, Realisasi dan Capaian IKU Dari Tahun 00 sampai dengan Tahun 04 Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 iii

5 DAFTAR TABEL TABEL : Tabel. Tabel. Tabel.3 Tabel 3. Indikator Kinerja Utama Program Dan Kegiatan Perjanjian Kinerja Tahun 04 Anggaran dan Realisasi Keuangan Tahun 04 Berdasarkan Sumber Dana Tabel 3. Tabel 3.3 Realisasi Penggunaan Dana Mitra Kerja Realisasi PNBP Perwakilan BPKP Sumatera Selatan Tahun 04 Tabel 3.4 Diklat Fungsional dan Substansif Perwakilan BPKP Sumatera Selatan Tahun 04 Tabel 3.5 Aset Tetap Perwakilan BPKP Sumatera Selatan Per 3 Desember 04 Tabel 3.6 Daftar Rumah Dinas Perwakilan BPKP Sumatera Selatan Per 3 Desember 04 Tabel 3.7 Daftar Sarana dan Prasarana Perwakilan BPKP Sumatera Selatan Tahun 04 Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 iv

6 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar. Bagan Organisasi Perwakilan BPKP Sumatera 8 Selatan Gambar. Sistematika Penyajian LAKIP BPKP Tahun 04 Gambar 3. Perbandingan Penyerapan Anggaran dan Rencana Penarikan Dana Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun v

7 RINGKASAN EKSEKUTIF akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP) Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan Tahun 04 merupakan wujud pertanggungjawaban pelaksanaan tupoksi yang ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Tahun 04, yang berisi informasi tentang keberhasilan maupun kegagalan pencapaian target yang telah ditetapkan, termasuk hambatan yang dihadapi dan pemecahan masalahnya. Renstra BPKP tahun telah ditetapkan dan dijadikan sebagai acuan dalam penyusunan Renstra tahun Renstra memuat visi, 4 misi, 6 tujuan, 8 sasaran dan 3 program yang terdiri atas program teknis dan program generik. Kegiatan-kegiatan yang direncanakan tertuang setiap tahunnya dalam Program Kerja Pengawasan dan Pembinaan Tahunan (PKPT). Berdasarkan Penetapan Kinerja tahun 04 terdapat 8 sasaran, 3 program dengan 33 indikator kegiatan utama, yang didukung oleh anggaran DIPA yang tersedia sebesar Rp ,00. (tidak termasuk dana pusat dan obrik). Realisasi anggaran belanja tahun 04, sebesar Rp ,00 atau 99,34 dari dana yang tersedia dalam DIPA. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap capaian target sasaran, diperoleh hasil yang memuaskan dengan tingkat capaian di atas 00 dengan rincian sebagai berikut: Sasaran Strategis Rata-rata Capaian Sasaran Strategis No Tujuan Meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan. Meningkatnya Kualitas LKPP, 95 LKKL, dan 90 LKPD 99,74 Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 75 40,6 Meningkatnya tata pemerintahan yang baik di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan. Terselenggaranya SPM pada 300 IPD dan terselenggaranya GG pada 65 BUMN/BUMD 08,93 3 Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80 50,04 Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 vi

8 Rata-rata Capaian Sasaran Strategis No Tujuan Sasaran Strategis 4 Tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 60 K/L/Pemda 0,78 5 Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80 K/L/Pemda 00,00 Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90 dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar ,39 Terselenggaranya 00 sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan 00,00 6 Tujuan Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan Meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan negara di wilayah tercapai melalui sasaran strategis, yaitu:. Sasaran Meningkatnya Kualitas LKPP, 95 LKKL, dan 90 LKPD memperoleh rata-rata capaian kinerja outcome 99,74 dan. Sasaran Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 75 memperoleh rata-rata capaian kinerja outcome 40,6. Tujuan Meningkatnya tata pemerintahan yang baik di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan tercapai melalui sasaran Terselenggaranya SPM pada 300 IPD dan terselenggaranya GG pada 65 BUMN/BUMD memperoleh rata-rata capaian kinerja outcome 08,93. Tujuan Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan tercapai melalui sasaran strategis Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80 memperoleh rata-rata capaian kinerja outcome 50,04. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 vii

9 Tujuan Tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah di wilayah tercapai melalui sasaran strategis Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 60 K/L/Pemda memperoleh rata-rata capaian kinerja outcome 0,78. Tujuan Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di wilayah tercapai melalui:. Sasaran strategis Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80 K/L/Pemda memperoleh rata-rata capaian kinerja outcome 00,00.. Sasaran strategis Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90 dan kualitas pengelolaaan keuangan memperoleh rata-rata capaian kinerja outcome 00,39. Tujuan Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi presiden/pemerintah di wilayah tercapai melalui sasaran strategis Terselenggaranya 00 sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan memperoleh rata-rata capaian kinerja outcome 00,00. Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan telah dan terus berupaya meningkatkan koordinasi pengawasan dan pembinaan SPIP, meningkatkan kemitraan dengan stakeholders, dan memperoleh dukungan yang kuat dari semua pegawai dalam merespon kepentingan stakeholders di daerah dan melakukan beberapa strategi penyempurnaan, antara lain :. Meningkatkan capaian kinerja yang belum maksimal;. Meningkatkan efisiensi dalam melaksanakan kegiatan pada program utama Tapkin Perwakilan; 3. Melakukan program pelatihan mandiri (PPM) setiap akan melaksanakan penugasan terkait agar pemahaman terhadap materi penugasan lebih meningkat. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 viii

10 Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04

11 A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi Sejak terbentuk pada tahun 983, tugas dan fungsi BPKP mengalami beberapa kali penyesuaian. Tugas dan fungsi BPKP terakhir diatur berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 03 Tahun 00 sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 04. Berdasarkan Perpres tersebut, BPKP mempunyai tugas pemerintahan di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugas tersebut, BPKP menyelenggarakan fungsi:. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan;. Perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan; 3. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BPKP; 4. Pemantauan, pemberian bimbingan, serta pembinaan terhadap kegiatan pengawasan keuangan dan pembangunan; 5. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, persandian, serta perlengkapan, dan rumah tangga. Dengan diterbitkan peraturan pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 008 tentang sistem pengendalian intern pemerintah (SPIP), Menteri/Pimpinan Lembaga, Gubernur, dan Bupati/Walikota wajib melakukan pengendalian atas kegiatan penyelenggaraan pemerintahan. Menurut PP tersebut, BPKP adalah auditor presiden yang bertugas melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara dan melakukan pembinaan penyelenggaraan SPIP. Berdasarkan PP tersebut, BPKP mempunyai tugas dan fungsi baru, yaitu melakukan:. Pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan tertentu (Pasal 49 ayat ), meliputi: a. Kegiatan yang bersifat lintas sektoral; b. Kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan penetapan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN); dan c. Kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04

12 . Pembinaan penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah (Pasal 59 ayat ). 3. Reviu atas laporan keuangan pemerintah pusat sebelum disampaikan kepada Menteri Keuangan kepada Presiden (Pasal 57 ayat 4). 4. Penyampaian ikhtisar laporan hasil pengawasan yang bersifat nasional dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya (Pasal 54 ayat 3). Terkait dengan peningkatan kualitas akuntabilitas keuangan negara, Presiden memperkuat wewenang BPKP dengan menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 tahun 0 tentang percepatan peningkatan kualitas akuntabilitas keuangan negara. Selain itu, untuk mempercepat implementasi penyelenggaraan SPIP, Presiden menerbitkan Inpres Nomor 9 Tahun 0 tentang rencana aksi pencegahan dan pemberantasan korupsi, dengan rencana aksi sebagai berikut:. Mendiagnosis keandalan sistem pengendalian yang ada;. Memperbaiki sistem pengendalian yang lama menjadi sistem pengendalian baru yang menekankan pada soft control; 3. Menyusun peraturan sistem pengendalian intern. B. Aspek Strategis Organisasi Dalam memenuhi amanah rakyat untuk mewujudkan Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur, pemerintah telah menetapkan target pembangunan nasional untuk jangka waktu 0 tahun melalui UU Nomor 7 Tahun 007 tentang rencana pembangunan jangka panjang nasional (RPJPN). Target tersebut kemudian dirinci ke dalam target pembangunan jangka menengah dan jangka pendek. Target pembangunan jangka pendek, berjangka waktu satu tahun, dituangkan dalam rencana kerja pemerintah (RKP). Untuk melaksanakan tugas, fungsi, dan dalam rangka mengawal pencapaian target rencana jangka menengah pemerintah, BPKP telah menyusun rencana strategis (Renstra) Tahun Renstra memuat visi, misi, tujuan, sasaran strategis, program, dan kegiatan yang dilakukan dalam tahun berikut target output dan outcome yang akan dicapai. Renstra BPKP Tahun telah mengalami perubahan yang signifikan diselaraskan dengan restrukturisasi program yang dilakukan oleh Bappenas dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 3

13 adanya mandat baru BPKP seiring dengan terbitnya PP Nomor 60 Tahun 008 tentang sistem pengendalian intern pemerintah (SPIP) pada tanggal 8 Agustus 008. Mandat baru yang diemban BPKP adalah sebagai Auditor Presiden yang memiliki tugas melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara dan sebagai pembina SPIP untuk seluruh instansi pemerintah. Mandat baru tersebut ditindaklanjuti dengan reposisi dan revitalisasi BPKP sebagaimana dinyatakan oleh Kepala BPKP dalam rapat kerja BPKP pada bulan Desember 008. BPKP harus dapat menunjukkan paradigma baru melalui unjuk kerja yang optimal sebagai Auditor Presiden sehingga peran BPKP semakin nyata dalam membantu pemerintah menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi. Strategi penguatan (reposisi) BPKP tahun adalah:. Product Differences Kekuatan BPKP bergantung pada kualitas produk yang dihasilkan. Kualitas produk BPKP harus bersifat strategis, makro, nasional (lintas sektoral) yang merupakan jiwa pasal 49 PP Nomor 60 Tahun 008. Tugas BPKP bersifat spesifik yaitu melakukan pengawasan atas pengelolaan keuangan negara oleh para pengguna anggaran agar tercapai tujuan akuntabilitas Presiden dalam menjalankan amanah rakyat.. Market Differences Agar produk BPKP menjadi bernilai, maka harus dikenali dengan baik siapa market BPKP. BPKP memiliki pasar pengawasan yang jelas, yaitu Presiden sebagai shareholders utama dan stakeholders birokrasi lain yang terdiri dari eksekutif, legislatif, yudikatif, dan badan usaha milik negara/daerah. Banyak pihak yang sudah terbantu oleh kinerja BPKP dan membutuhkan BPKP. 3. Methodology Differences Dengan new BPKP perlu terus dikembangkan metodologi pengawasan yang kontemporer, spesifik, dan membawa manfaat, misalnya program evaluations, policy analysis, forensic audit, performance audit, dan internal control review. C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi Sesuai dengan Renstra, BPKP melaksanakan jenis kegiatan pengawasan sebagai berikut: Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 4

14 . Pre-emptif Jenis kegiatan pre-emptif bertujuan agar auditan menyiapkan infrastruktur yang diperlukan untuk pengembangan good governance, pelayanan publik, dan pemberantasan KKN. Sasaran jenis kegiatan ini adalah berkurangnya penyakit birokrasi yang bersifat laten.. Preventif Jenis kegiatan preventif mencakup kegiatan konsultasi manajemen untuk memecahkan permasalahan kesisteman yang mempengaruhi penciptaan peringatan dini (early warning system) atas proses governance, manajemen risiko, dan pencegahan KKN, berdasarkan pola kemitraan dengan unsur-unsur manajemen pemerintah. Sasarannya adalah meminimalisasi peluang berlangsungnya moral hazard di birokrasi. 3. Represif Jenis kegiatan represif berupa audit investigatif untuk menjustifikasi perhitungan dengan kerugian negara atas kasus-kasus atau tidak diketemukannya indikasi melawan hukum/tindak pidana korupsi. Sasarannya adalah terungkap dan terselesaikannya kasus-kasus penyimpangan dan perbuatan melawan hukum. BPKP telah menghasilkan beberapa produk unggulan yang bermanfaat bagi pembenahan manajemen pemerintahan. Selain produk untuk pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah menurut PP 60 Tahun 008, BPKP juga menghasilkan produk unggulan antara lain:. Pengembangan sistem monitoring dan evaluasi program pembangunan;. Sistem informasi manajemen keuangan daerah (SIMDA); 3. Good Governance di Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; 4. Program peningkatan kinerja sektor korporat (Performance Enhancement Program); 5. Sistem informasi akuntansi PDAM; 6. Program pengembangan manajemen risiko sektor korporat dan sektor publik; 7. Program pengembangan GCG BUMN/BUMD; 8. Program pengembangan internal control BUMN/BUMD berbasis COSO; Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 5

15 9. Program anti korupsi (PAK); 0. Fraud control plan (FCP);. Management assessment center (MAC). D. Struktur Organisasi dipimpin oleh seorang Kepala Perwakilan dengan jabatan eselon IIa. Susunan organisasi Perwakilan BPKP terdiri dari:. Bagian tata usaha. Bidang pengawasan instansi pemerintah pusat 3. Bidang akuntabilitas pemerintah daerah 4. Bidang akuntan negara 5. Bidang investigasi 6. Kelompok jabatan fungsional Rincian tugas pokok dan fungsi dari masing-masing bidang dan bagian adalah sebagai berikut:. Bagian Tata Usaha Tugas pokok Bagian Tata Usaha adalah melaksanakan penyusunan rencana dan program pengawasan, urusan kepegawaian, keuangan, persuratan, perlengkapan, rumah tangga, pengelolaan perpustakaan, dan pelaporan hasil pengawasan. Fungsi yang diselenggarakan adalah:. Penyusunan rencana dan program pengawasan;. Pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, persuratan, urusan dalam, perlengkapan, dan rumah tangga; 3. Pengelolaan perpustakaan; 4. Penyusunan laporan berkala hasil pengawasan. Bagian Tata Usaha memiliki sub-sub bagian, yaitu:. Subbagian Program dan Pelaporan, dengan tugas menyiapkan bahan penyusunan rencana dan program serta penyusunan laporan berkala hasil pengawasan;. Subbagian Kepegawaian, dengan tugas kepegawaian dan pengembangan pegawai; Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 melakukan urusan 6

16 3. Subbagian Keuangan, dengan tugas melakukan urusan keuangan; 4. Subbagian Umum, dengan tugas melakukan urusan persuratan, perlengkapan, urusan dalam, dan rumah tangga serta pengelolaan perpustakaan.. Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat Tugas pokok Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat adalah melaksanakan penyusunan rencana, program, pelaksanaan pengawasan instansi pemerintah pusat dan pinjaman/bantuan luar negeri yang diterima pemerintah pusat, serta pengawasan penyelenggaraan akuntabilitas instansi pemerintah pusat dan evaluasi hasil pengawasan. 3. Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah Tugas pokok Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah adalah melaksanakan penyusunan rencana, program, dan pengawasan instansi pemerintah daerah atas permintaan daerah, serta pelaksanaan pengawasan penyelenggaraan akuntabilitas instansi pemerintah, dan evaluasi hasil pengawasan. 4. Bidang Akuntan Negara Tugas pokok Bidang Akuntan Negara adalah melaksanakan penyusunan rencana, program, dan pelaksanaan pengawasan serta evaluasi pelaksanaan good corporate governance dan laporan akuntabilitas kinerja badan usaha milik negara, Pertamina, cabang usaha Pertamina, kontraktor bagi hasil, kontrak kerja sama, badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, dan badan usaha milik daerah atas permintaan daerah, serta evaluasi hasil pengawasan. 5. Bidang Investigasi Tugas pokok Bidang Investigasi adalah melaksanakan penyusunan rencana, program, dan pelaksanaan pengawasan terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan negara, badan usaha milik negara, dan badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah; pengawasan terhadap hambatan kelancaran pembangunan; pemberian bantuan pengawasan pada instansi penyidik dan instansi pemerintah lainnya. 6. Kelompok Jabatan Fungsional Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 7

17 Tugas pokok kelompok jabatan fungsional adalah melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku. Struktur organisasi secara rinci adalah sebagai berikut: Gambar. Bagan Organisasi Perwakilan BPKP Sumatera Selatan KEPALA PERWAKILAN KABAG TATA USAHA KASUBBAG. PROGRAM/ PELAPOR AN KABID APD KABIDWA S IPP Kel Kel Kel 3 KASUB BAG. KEPEGA WAIAN Kel 4 KASUB BAG. KEUANG AN KABID INVESTIGA SI KASUB BAG. UMUM KABID AN = hubungan mitra Kerja E. Sistematika Penyajian LAKIP BPKP Tahun 04 melaporkan pencapaian kinerja BPKP selama tahun 04. Capaian kinerja 04 diukur dan dinilai berdasarkan penetapan kinerja (Tapkin) 04 sebagai tolok ukur keberhasilan tahunan organisasi. Tapkin sendiri merupakan penjabaran Renstra BPKP Tahun Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja tahun 04 memungkinkan dilakukannya identifikasi atas sejumlah celah kinerja (performance gap) sebagai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 8

18 masukan bagi perbaikan kinerja di masa datang. Dengan pola pikir seperti ini, sistematika penyajian Akuntabilitas Kinerja BPKP Tahun 04 dapat diilustrasikan dalam Gambar. berikut ini. Gambar. Sistematika Penyajian LAKIP BPKP Tahun 04 Referensi Bab PENDAHULUAN Bab I PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA RencanaStrategis PerjanjianKinerja/ Penetapan Kinerja 04 Bab II AKUNTABILITAS KINERJA Bab III PENUTUP Bab IV Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 9

19 Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 0

20 A. Rencana Strategis Berdasarkan Keputusan Kepala Nomor S-749/PW07//00 tentang Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan Tahun 00-04, yang telah diubah dengan Keputusan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Selatan Nomor KEP-486/PW07//0, dan Nomor KEP68/PW07//04, Rencana strategis dapat dijabarkan sebagai berikut:. Pernyataan Visi Sebagai pelaksana tugas BPKP di daerah, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan merumuskan visi dan misi dengan tetap mengacu kepada visi dan misi BPKP Pusat. Visi adalah: Auditor Presiden yang Responsif, Interaktif, dan Terpercaya, untuk Mewujudkan Akuntabilitas Keuangan Negara yang Berkualitas Pernyataan visi tersebut dilandasi pemikiran bahwa Perwakilan BPKP Sumatera Selatan sebagai Auditor Presiden yang membedakan dirinya dari lembaga pengawasan yang lain adalah dimilikinya kompetensi pengawasan di bidang akuntabilitas keuangan negara. Kompetensi inti ini sejalan dengan kewajiban Presiden untuk melakukan pengawasan pembangunan nasional sebagai wujud akuntabilitas keuangan negara seperti diamanatkan dalam 3 paket undangundang di bidang keuangan negara, yaitu UU Nomor 7 Tahun 003 tentang Keuangan Negara, UU Nomor Tahun 004 tentang Perbendaharaan Negara, dan UU Nomor 5 Tahun 004 tentang Pemeriksaan Tanggung Jawab dan Pengelolaan Keuangan Negara. Responsif berarti cepat memberikan respon (tanggapan), tidak masa bodoh, dan bereaksi secara tepat dan simpatik kepada seseorang atau suatu peristiwa. Auditor Presiden yang responsif mengandung makna bahwa dalam menjalankan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04

21 perannya, Auditor BPKP tanggap terhadap permasalahan yang dihadapi pemerintah dan segera memberikan respon/masukan kepada pengambil kebijakan. Sifat interaktif memiliki makna saling aktif atau komunikasi dua arah. Interaktif merupakan perkembangan lebih lanjut dari tahapan sebelumnya yang bersifat reaktif dan proaktif. Dari reaktif yang berarti bereaksi setelah adanya suatu kejadian, kemudian berkembang menjadi proaktif yang mengedepankan inisiatif untuk bertindak namun masih melihat dari sisi BPKP (satu sisi), dan selanjutnya bersifat interaktif yang mengandung nuansa bahwa BPKP memperhatikan/ mendengarkan kepentingan/kebutuhan stakeholders. Terpercaya berarti dapat diandalkan, bertanggung jawab, dan dapat melaksanakan tugas dengan baik sesuai dengan mandat yang diberikan. BPKP telah menyatakan dalam visinya sebagai Auditor Presiden yang terpercaya, berarti BPKP memiliki integritas yang tinggi, didukung profesionalisme yang tinggi, sehingga dapat diandalkan untuk memberikan hasil kerja yang berkualitas, bermanfaat bagi shareholders dan stakeholders. Kepercayaan stakeholders kepada BPKP ditunjukkan dengan banyaknya permintaan stakeholders kepada BPKP untuk membenahi sistem dan tata kelola pemerintahan. Akuntabilitas didefinisikan sebagai suatu perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan, melalui suatu media pertanggungjawaban, yang dilaksanakan secara periodik. Sedangkan keuangan negara seperti dinyatakan dalam UndangUndang Nomor 7 Tahun 003 tentang Keuangan Negara, berarti semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut. Akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas ditunjukkan dengan tiga ciri yaitu akuntabel, transparan, pertanggungjawaban dan keuangan partisipatif. negara Hal harus ini berarti dapat bahwa diandalkan, mengungkapkan secara terbuka informasi yang material dan relevan, serta Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04

22 berasal dari suatu proses yang melibatkan berbagai pihak terkait. Akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas mendukung akuntabilitas Presiden sebagai pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan negara.. Pernyataan Misi Misi adalah pernyataan tentang apa yang akan dilakukan untuk mencapai visi. Perumusan misi mengacu kepada tugas dan kewenangan yang telah diberikan kepada BPKP. Sebagai pelaksana tugas BPKP di daerah, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan merumuskan misi dengan tetap mengacu kepada misi BPKP Pusat. Empat Misi yang ditetapkan adalah: a. Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara yang mendukung tata kelola kepemerintahan yang baik dan bebas KKN di wilayah ; b. Membina secara efektif penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di wilayah ; c. Mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di wilayah ; d. Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/pemerintah di wilayah. Misi pertama berkaitan dengan aktualisasi peran BPKP sebagai auditor Presiden dalam melaksanakan pengawasan intern atas akuntabilitas keuangan negara, sekaligus menegaskan bahwa misi ini dilakukan untuk membantu Presiden selaku shareholder BPKP dalam mendorong terwujudnya tata kepemerintahan yang baik dan upaya pencegahan KKN. Dalam misi ini, tercakup seluruh kegiatan utama (core business) BPKP, baik dalam aktivitas assurance yang dilakukan dalam bentuk audit, evaluasi, reviu, maupun aktivitas consulting yang dilakukan dalam bentuk sosialisasi, bimbingan teknis/asistensi, konsultansi, pengembangan sistem. Misi kedua dimaksudkan untuk memperkuat dan menunjang efektivitas SPIP melalui pembinaan penyelenggaraan SPIP. Tugas pembinaan penyelenggaraan SPIP terhadap seluruh instansi pemerintah ini diamanatkan kepada BPKP sesuai dengan pasal 59 PP Nomor 60 Tahun 008. Peran BPKP dalam Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 3

23 pembinaan SPIP tidak terlepas dari posisi strategis BPKP yang langsung berada di bawah Presiden dan membantu Presiden untuk memastikan tercapainya akuntabilitas kinerja Presiden. Misi ketiga bertujuan untuk melakukan pembinaan terhadap kapasitas sumber daya manusia. Oleh sebab itu, mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten diperlukan sebagai pembimbing berbagai strategi pemberdayaan, pembelajaran, dan pertumbuhan kapasitas BPKP sendiri maupun kapasitas APIP secara umum. Hal ini merupakan bentuk tanggung jawab BPKP sebagai anggota komunitas pengawasan untuk turut serta dalam mengembangkan sistem pengawasan nasional yang terpadu. Kinerja yang berorientasi ke luar tak mungkin terwujud tanpa adanya proses kerja internal yang baik maupun proses kerja sesama APIP yang sinergis. Untuk itu perlu terus diagendakan dan diberikan perhatian yang memadai terhadap peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya, kepatuhan pada standar profesi, penataan proses kerja internal, dan sistem kendali mutu yang dapat menunjang peningkatan kualitas hasil pengawasan. Misi keempat merupakan aktualisasi peran BPKP sebagai Auditor Presiden dalam rangka membangun sistem dukungan pengambilan keputusan Presiden/Pemerintah yang efektif. Dalam rangka mengembangkan pelaporan akuntabilitas di Indonesia, masing-masing kementerian/lembaga dan pemerintah daerah dituntut untuk membuat indikator capaian kinerja yang terukur sehingga dapat membantu Presiden untuk menyampaikan akuntabilitasnya kepada rakyat sesuai dengan amanah UUD. Terkait hal tersebut, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 008 Pasal 54 Ayat 3, secara berkala BPKP menyusun dan menyampaikan ikhtisar laporan hasil pengawasan kepada Presiden dengan tembusan kepada Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara. 3. Tujuan Tujuan merupakan penjabaran/implementasi dari pernyataan misi. Dengan adanya tujuan akan memberikan arah yang lebih jelas untuk mencapai sasaran Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 4

24 yang diinginkan. menetapkan sejumlah tujuan yang relevan untuk setiap misi, yaitu: Misi pertama Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara yang mendukung tata kelola kepemerintahan yang baik dan bebas KKN di wilayah dijabarkan dengan tujuan: a. Meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan; b. Meningkatnya tata pemerintahan yang baik di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan; c. Terciptanya iklim pengungkapan yang mencegah kecurangan kasus yang merugikan keuangan dan negara memudahkan di wilayah. Misi kedua Membina secara efektif penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah di wilayah dijabarkan dengan tujuan tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan. Misi ketiga Mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan dijabarkan dengan tujuan meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan. Misi keempat Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/Pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan dijabarkan dengan tujuan terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/pemerintah di wilayah. 4. Sasaran Strategis Delapan sasaran strategis yaitu kondisi yang diharapkan di akhir periode Renstra Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 5

25 00-04, yaitu: a. Meningkatnya kualitas 95 LKKL, dan 95 LKPD Meningkatnya kualitas laporan keuangan kementerian/lembaga dan Pemerintah Daerah merupakan tekad Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan sebagai perwujudan consulting. Upaya strategis ini dilakukan untuk mencapai persyaratan minimal untuk mencapai efisiensi dan efektivitas pengelolaan keuangan negara. Kegiatan yang dirancang untuk mencapai sasaran strategis ini adalah memberikan pemahaman intensif kepada Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah tentang peran laporan keuangan yang berkualitas baik dalam forum pertemuan antar Kementerian/Lembaga/Pemda maupun melalui penggalangan langsung dengan penandatangan nota kesepahaman antara Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan dengan mitra kerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan. Sosialisasi ini diharapkan mengefektifkan fungsi pendampingan penyusunan ataupun reviu atas Keuangan sebelum diterbitkan oleh K/L/Pemda. Outcome yang diharapkan adalah laporan keuangan dapat sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) yang ditunjukkan dengan opini yang diperoleh dari BPK RI minimal WDP. b. Tercapainya optimalisasi penerimaan negara sebesar 87,50 Sasaran Strategis Tercapainya optimalisasi penerimaan negara merupakan sasaran strategis pengawasan dari sisi penerimaan negara. Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan melihat masih banyak sumber penerimaan negara yang perlu dioptimalkan melalui strategi intensifikasi dan ekstensifikasi penerimaan. Sasaran strategis ini memiliki tiga indikator kinerja utama (IKU), yaitu: Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti; persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat; dan persentase penghematan biaya (cost saving) dibandingkan dengan nilai yang diaudit. c. Terselenggaranya SPM pada 60 IPD dan terselenggaranya GG pada 75 BUMN/BUMD Sebagai auditor internal pemerintah, terkait dengan perannya dalam meningkatkan akuntabilitas Pemda dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 pengelolaan BUMN/BUMD, 6

26 perlu mendorong pemerintah daerah untuk menerapkan standar pelayanan minimal (SPM) yang telah ditetapkan kementerian teknis, dan mendorong BUMN/BUMD untuk menerapkan Good Corporate Governance (GCG). Indikator untuk mengukur sasaran ini adalah Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal; persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI; persentase BUMN yang dilakukan asistensi/evaluasi PSO; dan persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja. d. Meningkatnya kesadaran dan keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi menjadi 80 Perpres Nomor 55 Tahun 0 menyatakan bahwa strategi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi memiliki visi jangka panjang dan menengah. Visi jangka panjang 0-05 adalah Terwujudnya Kehidupan Bangsa yang Bersih dari Korupsi dengan Didukung Nilai Budaya yang Berintegritas. Pemerintah merancang enam strategi diantaranya adalah strategi pencegahan tindak pidana korupsi. Dalam strategi ini Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan perlu mengambil peran dalam mendukung enam strategi pencegahan dan pemberantasan korupsi tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan mendorong penerapan sistem pengendalian intern atau Fraud Control Plan (FCP). Berkaitan dengan penegakan hukum atas tindak pidana korupsi, berperan membantu aparat penegak hukum (APH) melalui kegiatan audit investigasi, perhitungan kerugian keuangan negara, serta menjadi saksi ahli kasus tindak pidana korupsi. Indikator Pemahaman dan pemahaman ini pencapaian kepedulian atas sasaran strategis permasalahan IPP/IPD/BUMN/BUMD yang ini korupsi. berisiko fraud adalah Dengan dapat mengimplementasikan FCP, membuat atau mengoreksi kebijakan, atau memastikan penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan, menyesuaikan harga, dan menyelesaikan pembayaran klaim pihak ketiga. Tidak kalah penting dengan pemahaman ini masyarakat diharapkan meningkatkan pengaduan kepada Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan terkait informasi yang berisi tindak pelanggaran yang merugikan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 7

27 negara yang pada akhirnya menyerahkan kasus kepada APH. e. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP di 70 K/L/Pemda Penyelenggaraan SPIP pada dasarnya merupakan tanggung jawab masingmasing menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota. BPKP sesuai pasal 59 PP Nomor 60 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah bertanggung jawab melakukan pembinaan. Pembinaan SPIP diarahkan agar instansi pemerintah dapat menyelenggarakan SPIP dalam rangka mencapai tujuannya melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Sasaran strategis Meningkatnya kualitas penerapan SPIP di kementerian/lembaga dan pemerintah daerah diindikasikan oleh satu IKU dominan dengan menghitung jumlah K/L/Pemda yang laporan keuangannya memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI dibandingkan dengan jumlah seluruh K/L/Pemda. Opini WTP atas laporan keuangan diyakini dapat mewakili sistem pengendalian yang memadai sebagaimana dimaksud dalam PP Nomor 60 Tahun 008, karena audit keuangan yang dilaksanakan oleh BPK RI mencakup pengujian atas keandalan sistem pengendalian intern K/L/Pemda. f. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80 Pemda Sebagai sebuah organisasi, salah satu faktor penentu keberhasilan APIP adalah kompetensi dan profesionalitas sumber daya manusia (SDM), karena faktor manusia yang mengatur dan menggerakkan jalan organisasi. SDM yang kompeten adalah SDM yang memiliki penguasaan teoritis, didukung dengan pengalaman, dan mendapat pengakuan keahlian spesifik berdasarkan standar yang berlaku umum dalam lingkungan keahlian tersebut. SDM yang profesional adalah SDM yang mampu melaksanakan tugas dengan baik, sesuai dengan bidang keahliannya. Keahlian tersebut perlu terus-menerus diperbarui dan ditingkatkan, baik melalui program pendidikan gelar maupun program pendidikan non-gelar dengan mengacu pada Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 8

28 dokumen Human Capital Development Plan (HCDP) yang merupakan dokumen perencanaan pengembangan kompetensi pegawai yang terkait dengan proses pelatihan, pendidikan, dan kegiatan lainnya yang dapat meningkatkan pengetahuan, keahlian, kemampuan, nilai-nilai, dan aset sosial lainnya yang dimiliki pegawai. g. Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90 dan kualitas pengelolaan keuangan sebesar 00 Sistem perencanaan pengawasan merupakan salah satu bagian dari sistem manajemen dukungan yang berperan penting dalam membantu keberhasilan pelaksanaan kegiatan teknis. Perencanaan Pengawasan berfungsi mengarahkan kegiatan pengawasan agar sesuai dengan peran dan tujuan BPKP sekaligus media untuk mengukur tingkat keberhasilan kinerja teknis Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan. Selain itu, perencanaan juga terkait langsung dengan pengelolaan SDM, penyediaan sarana prasarana, dan penganggaran. Seiring dengan gencarnya penyerapan anggaran berdasarkan disbursement plan, semakin dirasakan juga pentingnya arti perencanaan yang baik sehingga anggaran yang digunakan benar-benar menghasilkan kinerja yang terbaik. h. Terselenggaranya 00 sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan Sejalan dengan perubahan lingkungan strategis pada BPKP terutama dengan terbitnya PP Nomor 60 Tahun 008, menegaskan identitas BPKP sebagai Auditor Presiden. Sehubungan dengan itu, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan dituntut untuk memberikan informasi yang berharga bagi Presiden dan mampu memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi pemerintah. Selain itu, juga harus mampu memberikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan internal BPKP. 5. Indikator Kinerja Utama Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 9

29 Indikator kinerja utama BPKP Perwakilan Sumatera Selatan merupakan indikator kinerja yang berada pada perspektif manfaat bagi stakeholders yang menunjukkan peran utama BPKP Perwakilan Sumatera Selatan dalam pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan SPIP yang terdiri atas indikator output dan outcome dapat dilihat pada tabel berikut ini: TABEL. INDIKATOR KINERJA UTAMA Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas LKPP, 95 LKKL, dan 90 LKPD Indikator Kinerja Outcome Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Keuangan Satuan Indikator Kinerja Output Target Penanggung Jawab hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Perekonomian IPP hasil bimbingan teknis/asistens i penyusunan LKKL bidang Polsoskam IPP Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP Hasil Bimbingan Teknis/Asisten si Penyusunan LKPD APD 3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar Hasil Pengawasan Atas Proyek PHLN IPP 4 Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat Hasil Pengawasan Lintas Sektor Bidang Perekonomian IPP Hasil Pengawasan Lintas Sektor Bidang Polsoskam IPP 3 hasil pengawasan lintas sektor bidang Keuangan Daerah APD Hasil Pengawasan Atas Permintaan Presiden Bidang Perekonomian IPP 5 Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden yang disampaikan ke Pusat Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 0

30 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Outcome 6 3 Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 75 Terselenggarany a SPM pada 300 IPD dan terselenggaraan nya GG pada Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders Satuan Indikator Kinerja Output Target Penanggung Jawab Hasil Pengawasan Atas Permintaan Presiden Bidang Polsoskam IPP 3 hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Keuangan Daerah Hasil Pengawasan Atas Permintaan Stakeholder Bidang Perekonomian APD IPP Hasil Pengawasan Atas Permintaan Stakeholder Bidang Polsoskam IPP 3 hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Keuangan Daerah APD 7 Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi Hasil Bimbingan Teknis/Asisten si Penyusunan LKBUMD AN 8 Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti Hasil Pengawasan Atas Penerimaan Negara Bidang Polsoskam IPP 9 Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat hasil pengawasan BUN bidang Keuangan Daerah APD Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal Hasil Pengawasan atas Kinerja Pelayanan Publik APD 0 Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04

31 Sasaran Strategis 65 BUMN/BUMD 4 Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80 Indikator Kinerja Outcome Satuan Indikator Kinerja Output Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di K/L/Pemda sebesar 60 Penanggung Jawab Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI Hasil Bimtek/Asiste nsi GCG/KPI Sektor Korporat APD Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja Hasil Pengawasan Atas Kinerja BUMD AN 3 Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi Kelompok Masyarakat hasil sosialisasi masalah korupsi INVEST 4 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BL U/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/da/asistensi/ev aluasi FCP Instansi 4 Hasil Bimtek/Asiste nsi Implementasi FCP INVEST 5 Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BL U/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK IPP/ IPD /BUMN /BUMD/BL U/ BLUD Hasil Kajian Pengawasan INVEST 6 Persentase Pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga Hasil Audit Investigasi atas HKP, Klaim, dan Penyesuaian Harga INVEST 7 Persentase pelaksanaan audit investigasi/ PKKN/PKA Hasil Audit Investigasi, Perhitungan Kerugian Negara, dan Pemberian Keterangan Ahli Atas Permintaan Instansi Penyidik INVEST 8 Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang hasil audit investigasi atas permintaan Instansi lainnya Hasil Reviu terhadap laporan dan pengaduan masyarakat INVEST INVEST Pembinaan Penyelenggara an SPIP Bidang Polsoskam IPP 5 Target 9 Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 008 Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04

32 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Outcome 0 Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60 Tahun 008 Satuan Indikator Kinerja Output Pemda Target Penanggung Jawab Pembinaan Penyelenggara an SPIP Bidang Keuangan Daerah APD Jumlah Peserta Diklat SPIP Orang APD Jumlah K/L dan Pemda yang mendapatkan Konsultasi dan Bimbingan Teknis Penyelenggara an SPIP Pemda APD 6 Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80 Pemda Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA Sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP Daerah APD 7 Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90 dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 00. Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Lap TU 3 Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP TU 4 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian skala likert -0 TU 5 Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA TU 6 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur skala likert -0 TU 7 Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media massa Berita TU 8 Persentase pemanfaatan asset 9 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras skala likert -0 Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 Jumlah Sarana Prasarana Unit/M/Pak et TU 3

33 Sasaran Strategis 8 Indikator Kinerja Outcome Terselenggaran ya 00 sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan Satuan 30 Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat 3 Jumlah instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIP Instan si 3 Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat 33 Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif Indikator Kinerja Output Penanggung Jawab Target Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan tatakelola APIP Daerah Pemda APD Evaluasi Penerapan Tatakelola APIP Daerah TU skala likert -0 TU 00 TU 6. Program dan Kegiatan Program dan kegiatan yang dilakukan BPKP menggambarkan domain BPKP dalam pengawasan akuntabilitas keuangan negara yang meliputi 4 C yaitu Capacity Building (expertise), Current Issues, Clearing House, dan Check and Balance. Sebagai pelaksana tugas pokok dan fungsi BPKP di daerah, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan menjalankan program dan kegiatan yang mengacu pada program dan kegiatan dari BPKP Pusat. Program dan kegiatan jika dihubungkan dengan Renstra BPKP Pusat akan terlihat seperti dalam tabel berikut: TABEL. PROGRAM DAN KEGIATAN No PROGRAM KEGIATAN PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN... Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara Bimbingan teknis/asistensi penyusunan LKKL bidang Perekonomian IPP Bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Polsoskam IPP Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 4

34 No PROGRAM dan pembinaan Penyelenggaraan SPIP KEGIATAN PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN Bimtek/asistensi penyusunan LKPD APD Pengawasan atas Proyek PHLN IPP Pengawasan lintas sektor bidang Perekonomian IPP Pengawasan lintas sektor bidang Polsoskam IPP Pengawasan lintas sektor bidang Keuangan Daerah APD Pengawasan atas permintaan presiden bidang Polsoskam IPP Pengawasan atas permintaan presiden bidang Keuangan Daerah APD Pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Perekonomian IPP Pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Polsoskam IPP Bimtek/ asistensi penyusunan LK BUMD AN Pengawasan atas penerimaan negara bidang Perekonomian IPP Pengawasan atas penerimaan negara bidang Polsoskam IPP Pengawasan atas penerimaan negara sektor korporat AN Pengawasan BUN bidang Perekonomian IPP Pengawasan BUN bidang Polsoskam IPP Pengawasan BUN bidang Keuangan Daerah APD Pengawasan BUN bidang Akuntan Negara Pengawasan atas kinerja pelayanan publik bidang Keuangan Daerah AN APD Bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat AN Pengawasan atas kinerja BUMD AN Sosialisasi masalah korupsi Investigasi Bimtek/asistensi implementasi FCP Investigasi Kajian pengawasan Investigasi Audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim Investigasi Audit investigasi, perhitungan kerugian negara, dan pemberian keterangan ahli atas permintaan Instansi Penyidik hasil audit investigasi atas permintaan Instansi lainnya Investigasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 5

35 No PROGRAM... Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis LainnyaBPKP KEGIATAN Pembinaan penyelenggaraan SPIP bidang Polsoskam IPP Pembinaan penyelenggaraan SPIP bidang Keuangan Daerah APD Sosialisasi dan bimtek penerapan tatakelola APIP Daerah... Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN APD Sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP Daerah APD Evaluasi Penerapan Tata Kelola APIP Daerah APD Kegiatan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan TU Kegiatan pengadaan dan penyaluran sarana dan prasarana TU Kegiatan penggantian dan pemeliharaan inventaris dan peralatan kantor TU B. Perjanjian Kinerja 04 Penetapan Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Kepala telah menandatangani perjanjian kinerja tahun 04 dengan Kepala BPKP yang dituangkan dalam Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 04 sesuai dengan kedudukan, tugas dan fungsi yang ada. Penetapan kinerja telah mengacu pada renstra tahun dalam dokumen Penetapan Kinerja 04, ditetapkan target indikator outcome dan indikator output sebagai berikut: TABEL.3 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 04 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Outcome Satu Tar an get Indikator Kinerja Output Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 Target Satuan Penang Jml gung Jawab 6

36 Sasaran Strategis Meningk atnya Kualitas LKPP, 95 LKKL, dan 90 LKPD Indikator Kinerja Outcome Satu Tar an get Persentase IPP yang mendapat pendamping an penyusunan Keuangan 00 Persentase IPD yang laporan keuangan nya memperoleh opini minimal WDP Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat 90 Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden yang disampaikan ke Pusat Indikator Kinerja Output Penang Satuan Jml hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Perekonomian hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Polsoskam IPP 9 IPP Hasil Bimbingan Teknis/Asistensi Penyusunan LKPD APD 00 Hasil Pengawasan Atas Proyek PHLN 39 IPP 00 Hasil Pengawasan Lintas Sektor Bidang Perekonomian 0 IPP Hasil Pengawasan Lintas Sektor Bidang Polsoskam 46 IPP 3 hasil pengawasan lintas sektor bidang Keuangan Daerah 4 APD Hasil Pengawasan Atas Permintaan Presiden Bidang Perekonomian IPP Hasil Pengawasan Atas Permintaan Presiden Bidang Polsoskam 9 IPP Target 00 Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 gung Jawab 7

37 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Outcome Tercapai nya Optimali sasi Peneri maan Negara sebesar 75 Terse lenggara nya SPM pada 300 IPD dan terseleng garanya GG pada 65 Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders Persentase BUMD yang mendapat pendamping an penyelengga raan akuntansi Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daer ah yang ditindak lanjuti Persentase IPD yang melaksana kan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal Satu Tar an get 00 Indikator Kinerja Output Target Penang Satuan Jml 8 gung Jawab 3 hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Keuangan Daerah APD Hasil Pengawasan Atas Permintaan Stakeholder Bidang Perekonomian Hasil Pengawasan Atas Permintaan Stakeholder Bidang Polsoskam 0 IPP 3 hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Keuangan Daerah 3 APD IPP - 6 Hasil Bimbingan Teknis/ Asistensi Penyusunan LKBUMD 8 AN 60 Hasil Pengawasan Atas Penerimaan Negara Bidang Polsoskam IPP hasil pengawasan BUN bidang Keuangan Daerah 55 APD Hasil Pengawasan atas Kinerja Pelayanan Publik 4 00 Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 8

38 Sasaran Strategis BUMN/B UMD 3 4 Mening katkan Kesadar an dan Keterlibat an K/L, Pemda, BUMN/B UMD Dalam Upaya Pence gahan dan Pembe rantasan Korupsi Menjadi Indikator Kinerja Outcome Satu Tar Indikator Kinerja Output an get Persentase BUMN/D/BL U/D yang dilakukan sosialisasi/ asistensi GCG/KPI Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja Kelompok Masyarakat yang mendapat kan Sosialisasi Program Anti Korupsi IPP/IPD/BU MN/BUMD/B LU/BLUD berisiko fraud yang mendapat kan sosialisasi/ DA/asistensi/ evaluasi FCP Jumlah IPP/IPD/BU MN/BUMD/B LU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK Persentase Pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga Kelm pok Masya rakat Persentase pelaksanaan audit investigasi/ PKKN/PKA Target Penang Satuan Jml Hasil Bimtek/Asistensi GCG/KPI Sektor Korporat 7 APD Hasil Pengawasan Atas Kinerja BUMD AN 5 3 hasil sosialisasi masalah korupsi 6 AN Instansi 4 Hasil Bimtek/Asistensi Implementasi FCP 5 INVEST IPP/IP D/BUM N/BUM D/BLU/ BLUD Hasil Kajian Pengawasan INVEST 00 Hasil Audit Investigasi atas HKP, Klaim, dan Penyesuaian Harga 7 INVEST 80 Hasil Audit Investigasi, Perhitungan Kerugian Negara, dan Pemberian Keterangan Ahli Atas Permintaan Instansi Penyidik 84 INVEST Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 gung Jawab 9

39 Sasaran Strategis 6 5 Meningk atnya Kualitas Penerap an SPIP di K/L/Pem da sebesar 60 6 Mening katnya kapasitas aparat penga wasan intern pemerin tah yang profesio nal dan kompe ten pada 80 Pemda Indikator Kinerja Outcome Satu Tar an get Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang 90 Persentase Pemda yang menyelengg arakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 008 Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penyelengga raan SPIP sesuai PP No 60 Tahun 008 Pemda Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA 56 6 Indikator Kinerja Output Target Penang Satuan Jml 5 gung Jawab hasil audit investigasi atas permintaan Instansi lainnya Hasil Reviu terhadap laporan dan pengaduan masyarakat Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Bidang Perekonomian Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Bidang Polsoskam IPP 3 Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Bidang Keuangan Daerah 5 APD Jumlah Peserta Diklat SPIP Orang 30 APD Jumlah K/L dan Pemda yang mendapatkan Konsultasi dan Bimbingan Teknis Penyelenggaraan SPIP Pemda 7 APD Sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP Daerah 5 APD Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 INVEST INVEST IPP - 30

40 Sasaran Strategis 7 Mening katnya efektifitas perenca naan pengawa san sebesar 90 dan kualitas pengelol aaan keuang an sebesar 00. Indikator Kinerja Outcome Satu Tar an get Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi 00 Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP 00 TU 3 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawai an Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA skala likert -0 8 TU 00 TU Persepsi kepuasan pegawai perwakilan atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media massa Persentase pemanfaatan asset skala likert -0 8 TU Berita 00 TU Indikator Kinerja Output Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Jumlah Sarana Prasarana Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 Target Satuan Lap Unit/M/ Paket Penang Jml 60 3 gung Jawab TU TU 3

41 Sasaran Strategis 8 Terselen ggaranya 00 sistem dukung an pengam bilan keputus an bagi pimpinan Indikator Kinerja Outcome Satu Tar an get skala likert Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras 0 Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat 00 Jumlah instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau diassessment tata kelola APIP Instansi Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat jumlah sistem Informasi yang dimanfaat kan secara efektif skala likert -0 Indikator Kinerja Output Penang Satuan Jml gung Jawab Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan tatakelola APIP Daerah Pemda 3 APD Evaluasi Penerapan Tatakelola APIP Daerah 0 APD 7,6 00 Target TU Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 TU 3

42 Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

43 A. Capaian Kinerja Organisasi Pengukuran tingkat capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan Tahun 04 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja outcome dan output yang mendukung pencapaian sasaran strategis. Dalam mengukur capaian kinerja, indikator yang dipakai adalah indikator absolut. Metode yang digunakan dalam pengukuran kinerja atas capaian output adalah metode pembandingan, yaitu membandingkan antara realisasi target dengan rencana target. Berdasarkan uraian pencapaian kinerja outcome dan output dapat disimpulkan bahwa nilai capaian tujuan sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan tahun 04 adalah: No Tujuan Sasaran Strategis Capaian Sasaran Strategis 99,74 Meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan. Meningkatnya Kualitas LKPP, 95 LKKL, dan 90 LKPD Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 75 40,6 Meningkatnya tata pemerintahan yang baik di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan. Terselenggaranya SPM pada 300 IPD dan terselenggaranya GG pada 65 BUMN/BUMD 08,93 3 Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan Tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan. Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80 55,04 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 60 K/L/Pemda 0,78 Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80 K/L/Pemda Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90 dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar ,00 Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan Terselenggaranya 00 sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan 00, Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 00,39 34 dari 5

44 Analisis kinerja LAKIP Tahun 04 adalah LAKIP tahun kelima dari pelaksanaan Renstra Perwakilan Tahun yang mendukung pelaksanaan Renstra BPKP Pusat. Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan melakukan analisis capaian kinerja dari sasaran strategis, program, dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja tahun 04. Pengukuran dilakukan terhadap 8 Sasaran Strategis, 33 Indikator Kegiatan Utama, dan 3 program. Capaian kinerja output menggambarkan realisasi output menurut PKPT dan Non PKPT sesuai kelompok kegiatan pendukungnya dibandingkan dengan rencana target output. Uraian capaian tujuan sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan tahun 04 dapat diikhtisarkan sebagai berikut: TUJUAN. Meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan negara di wilayah. Keberhasilan capaian tujuan ini diukur dengan capaian IKU dari sasaran strategis yaitu: Meningkatnya Kualitas LKPP, 95 LKKL, dan 90 LKPD dan Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 75. Apabila dilihat dari perbandingan realisasi indikator kinerja outcome tahun 04 dengan realisasi kinerja lima tahunan yang direncanakan dapat diuraikan sebagai berikut: No Indikator Kinerja Outcome Satuan Realisasi 0 Realisasi 0 Realisasi 03 Realisasi 04 Program Hasil pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP Sasaran strategis : Meningkatnya Kualitas LKPP, 95 LKKL, dan 90 LKPD Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Keuangan 50,00 00,00 00,00 00,00 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP 00,00 00,00 00,00 00,00 Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

45 No Indikator Kinerja Outcome Satuan Realisasi 0 Realisasi 0 Realisasi 03 Realisasi 04 3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar 83,56 00,00 00,00 00,00 4 Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat 98,9 00,00 04,35 04,65 5 Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden yang disampaikan ke Pusat Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders 00,00 3,4 08,70 03,57 00,00 00,00 00,00 57,89 Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi 00,00 00,00 60,00 75, Sasaran Strategis : Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat 00,00 00,00 0,00 00,00 08,6 65,06 00,00,73 Simpulan capaian tujuan strategis dalam tahun 04, diukur dari IKU capaian sasaran strategis outcome sebagai berikut:. Meningkatnya Kualitas 95 LKKL dan 90 LKPD Pencapaian kinerja sasaran strategis ini dilaksanakan melalui Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dengan 7 Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai berikut: Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

46 No Capaian Tahun 04 Indikator Kinerja Outcome Satuan Target Realisasi Penanggung Jawab. Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Persentase IPP yang mendapat pendampingan 00,00 00,00 00,00 IPP penyusunan Keuangan Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh 90,00 00,00, APD opini minimal WDP Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden yang disampaikan ke Pusat Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi Rata rata Capaian 00,00 00,00 00,00 IPP 00,00 04,65 04,65 IPP, APD 00,00 03,57 03,57 IPP, APD 00,00 57,89 57,89 IPP,APD 6,00 75,00 0,97 AN 99,74 Strategi yang diterapkan untuk mencapai sasaran yaitu kebijakan, program dan kegiatan sudah efektif, hal ini nampak dari capaian indikator kinerja sasaran ratarata baru mencapai 99,74. Realisasi dana yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran strategis tersebut dalam tahun 04 sebesar Rp ,00 atau sebesar 98,6 dari anggaran sebesar Rp ,00. Sedangkan realisasi OH sebesar.383 atau 3,4 dari target sebesar OH. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa telah dilakukan penghematan penggunaan dana dan pemanfaatan sumber daya manusia secara optimal untuk melaksanakan program dan kegiatan dalam mencapai target sasaran. Dilihat dari perbandingan realisasi tahun 04 dengan realisasi tahun 03 dapat diuraikan sebagai berikut: Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

47 No Indikator Kinerja Outcome Satuan Realisasi 04 Realisasi 03 Kenaikan/ Penurunan Realisasi Ket = 4-5. Program Hasil pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Keuangan Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP 3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden yang disampaikan ke Pusat Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders 7 Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi 7 00,00 00,00 0,00 Tetap 00,00 00,00 0,00 Tetap 00,00 00,00 0,00 Tetap 04,65 04,35 0,30 Naik 03,57 08,70 5,3 Turun 57,89 00,00 4, Turun 75,00 60,00 5,00 Naik Uraian pencapaian kinerja masing-masing IKU dapat dijabarkan sebagai berikut:.. Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Keuangan berupaya mendorong terlaksananya penyelenggaraan akuntansi dan penyajian LKPP di wilayah Provinsi Sumatera Selatan dengan IKU Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Keuangan. Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah instansi vertikal yang mendapat pendampingan dibanding target dalam PKPT. Jumlah instansi vertikal yang mendapat pendampingan selama tahun 04 di Sumatera Selatan sebanyak 9 instansi yaitu satker-satker di lingkungan Pengadilan Tinggi Palembang, Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sumatera Selatan, Badan Pengawas Pemilu Sumatera Selatan, Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

48 Rumah Sakit Dr. M. Hoesin, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertanian, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Agama, Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang, RS Kusta Dr. Rivai Abdullah Palembang, Politeknik Kesehatan Palembang, Balai Teknis Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular Palembang, Kejaksaan Tinggi Palembang, Kementerian Pariwisata, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Tenaga kerja dan Transmigrasi, Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sumatera Selatan, dan Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Selatan. Bila dibandingkan dengan target dalam PKPT yaitu sebanyak 9 instansi/k/l di lingkungan wilayah Provinsi Sumatera Selatan, maka Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Keuangan mencapai 00. Realisasi IKU ini di tahun 04 bila dibandingkan dengan realisasi tahun lalu adalah tetap, yaitu sebesar 00. Untuk perbaikan kinerja di tahun 05, rencana tindak yang akan dilakukan antara lain meningkatkan layanan terhadap permintaan pendampingan penyusunan/reviu laporan keuangan pada satker/instansi K/L di Provinsi Sumatera Selatan. Pencapaian IKU ini didukung oleh indikator kinerja output (IOP) dengan capaian output sebesar 4,9 antara lain: SATUAN No KEUANGAN Indikator Kinerja URAIAN TARGET REALISASI Output hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Perekonomian. hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Polsoskam () ANGGARAN REALISASI (Rp 000) (Rp 000) OH RENCANA REALISASI Penan ggung Jaw ab Jumlah Lap 00, , ,00 IPP Lap 9 5, , ,7 IPP Lap 4 4, , ,7 Kegiatan pendukung pencapaian target IOP sebanyak 4 PP (Penugasan Pengawasan) pendampingan penyusunan laporan keuangan. Selain penugasan tersebut di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan juga melaksanakan 46 penugasan lainnya dengan rincian: 7 PP Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

49 pendampingan penyusunan laporan keuangan, PP Kegiatan narasumber, 5 PP kegiatan pengumpulan data, 5 PP kegiatan workshop, PP sebagai fasilitator, PP kegiatan sosialisasi dan 6 PP kegiatan pendampingan Monitoring dan pertanggungjawaban.... Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan berupaya mendorong akuntabilitas keuangan Pemerintah Daerah ke arah yang lebih baik dengan IKU Persentase instansi pemerintah daerah (IPD) yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP dari BPK RI. Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dari realisasi jumlah IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP sebanyak 6 Pemda dibandingkan dengan jumlah IPD yang diasistensi oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan sebanyak 6 Pemda. Realisasi IKU ini di tahun 04 bila dibandingkan dengan realisasi tahun lalu tidak mengalami perubahan, yaitu sebesar 00. Untuk mencapai target Tahun 05 sebesar 00 Bidang APD akan melakukan bimbingan teknis pada 8 Pemda di Provinsi Sumatera Selatan yang meliputi: - Penyusunan LKPD - Penatausahaan akuntansi berbasis akrual - Pengelolaan aset daerah - Penyelenggaraan SPIP - Penyusunan rencana aksi hasil temuan BPK. Pencapaian IKU ini didukung oleh indikator kinerja output (IOP) dengan capaian output sebesar 8 yaitu: No SATUAN Indikator Kinerja URAIAN TARGET REALISASI Output. hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKPD Lap 6 KEUANGAN 8,8 ANGGARAN (Rp 000) REALISASI (Rp 000).98 Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun OH 4,9 RENCANA REALISASI Penang gung Jawab 88,89 APD 40 dari 5

50 Opini WTP diperoleh Kota Palembang, Kota Lubuklinggau, Kota Prabumulih, Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Muara Enim, dan Kabupaten OKU Timur, sedangkan kabupaten/kota yang lain memperoleh WDP. Sementara dua kabupaten yang baru dimekarkan yaitu Kabupaten Musi Rawas Utara dan Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) belum menyusun Keuangan Tahun 03. Capaian opini BPK atas LKPD Tahun 03 menunjukkan peningkatan sebagai berikut:. Opini WDP menjadi WTP 3 pemda: Kabupaten Musi Banyuasin, Kota Prabumulih, dan Kabupaten Muara Enim.. Opini TMP menjadi WDP pemda: Kabupaten Empat Lawang. Belum diperolehnya opini WTP dari BPK sebanyak 8 pemda terutama disebabkan oleh:. Adanya kelemahan sistem pengendalian intern;. Pengelolaan barang milik negara/daerah belum tertib; 3. Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa belum sesuai ketentuan yang berlaku; 4. Penyajian laporan keuangan yang belum sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP); 5. Kurang memadainya kompetensi SDM pengelola keuangan pada pemerintah daerah...3. Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan wajar IKU Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan wajar merupakan pendukung dalam pencapaian sasaran strategis. IKU ini diukur dari jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar dibandingkan dengan jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang diaudit. Jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar selama tahun 04 sebanyak 39 dengan jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang diaudit yaitu sebanyak 39 laporan, maka Persentase Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 4 dari 5

51 jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar sebesar 00. Tercapainya target IKU ini didukung dengan komitmen pengelola kegiatan dan tambahan cakupan audit, sehingga perolehan opini dukungan wajar atas laporan keuangan melebihi target yang ditetapkan. Realisasi IKU ini di tahun 04 bila dibandingkan dengan realisasi tahun lalu tidak mengalami perubahan yaitu, sebesar 00. Untuk perbaikan kinerja di tahun 05, rencana tindak yang akan dilakukan antara lain melaksanakan audit keuangan atas permintaan Rendal, dan potensi permintaan dari mitra kerja. Pencapaian IKU ini didukung oleh Indikator Kinerja Output (IOP) dengan capaian output sebesar 8 yaitu: No Indikator Kinerja Output hasil pengawasan atas Proyek PHLN SATUAN URAI TAR REALI AN GET SASI Lap KEUANGAN 7,95 ANGGARAN REALISASI (Rp 000) (Rp 000) OH 0,37 RENCANA REALISASI Penang gung Jawab 00,5 IPP Kegiatan pendukung pencapaian IOP ini sebanyak 46 PP yang terdiri dari 33 PP audit laporan keuangan PHLN, 8 PP kegiatan quality assurance, PP reviu KKA, dan PP Kegitan Workshop, PP diseminasi pedoman QA (Quality Assurance) dan PP kegiatan narasumber Selain penugasan tersebut di atas, perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan juga melaksanakan 6 PP kegiatan workshop...4. Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat Sesuai dengan PP Nomor 60 Tahun 008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) mandat yang diberikan kepada BPKP antara lain melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral. Dengan PP tersebut, BPKP mempunyai kewenangan yang lebih luas dan juga keunggulan kompetensi dalam melakukan pengawasan intern yang bersifat lintas sektoral, sehingga pengawasan atas program/kegiatan yang melibatkan beberapa pihak dan terkait dengan berbagai aspek dapat dilakukan oleh Perwakilan BPKP Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 4 dari 5

52 Provinsi Sumatera Selatan. Keberhasilan pencapaian IKU Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat diukur dari jumlah laporan yang dikirim ke Pusat dibandingkan target laporan dari Pusat. Jumlah laporan yang dikirim ke Pusat selama tahun 04 sebanyak 45 laporan (IPP 39 laporan dan APD 6 laporan) sedangkan target laporan dari Pusat sebanyak 43 laporan (IPP 39 laporan dan APD 4 laporan), sehingga Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat sebesar 04,65. Realisasi IKU ini di tahun 04 sebesar 04,65 bila dibandingkan dengan realisasi tahun lalu sebesar 04,35 mengalami kenaikan 0,30. Untuk perbaikan kinerja di tahun 05, rencana tindak yang akan dilakukan antara lain berinisiatif melaksanakan penugasan lintas sektoral disamping penugasan yang telah ada di PKPT dan penugasan yang bersal dari permintaan dari Pusat. Pencapaian IKU ini didukung oleh 3 Indikator Kinerja Output (IOP) dengan capaian output sebesar 8,57 seperti rincian dibawah ini: No Indikator Kinerja Output SATUAN URAI TAR REALISA AN GET SI KEUANGAN ANGGARAN REALISASI (Rp 000) (Rp 000) OH RENCA REALISA NA SI Penanggung Jawab. hasil pengawasan lintas sektor Bidang Perekonomian Lap 0 4 0, , ,0 IPP. hasil pengawasan lintas sektor bidang Polsoskam Lap , , ,30 IPP Lap , , ,65 APD Lap , , ,8 3. hasil pengawasan lintas sektor bidang Keuangan Daerah Jumlah Kegiatan pendukung pencapaian IOP untuk bidang IPP antara lain 5 PP audit kinerja PPIP, PP pengumpulan data BOS, 4 PP audit kinerja BOK, 3 PP pengumpulan data BSPS, PP kompilasi audit, 3 PP evaluasi ketahanan pangan, PP pengumpulan data, 5 PP audit operasional Raskin, 4 PP audit operasional dana dekonsentrasi, PP audit operasional bawaslu, PP kompilasi audit BOK dan PP sosialisasi PPIP Selain penugasan tersebut di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan juga melaksanakan 7 penugasan lainnya yaitu: 3 PP evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

53 ketahanan pangan, 7 PP kegiatan workshop, PP kegiatan pengumpulan data BOK, 3 PP sosialisasi PPIP, PP pengumpulan data dan PP pendampingan. Sedangkan untuk bidang APD Kegiatan pendukung pencapaian IOP ini adalah: - Probity Audit pada Kabupaten Banyuasin - Korsupgah di Kabupaten Ogan Komering Ilir - Evaluasi pemberian hibah dan bansos pada Pemkab Banyuasin dan - Pelatihan audit pengadaan barang jasa/probity audit pada Inspektorat Kabupaten Muara Enim...5. Persentase hasil pengawasan disampaikan ke Pusat atas permintaan presiden yang Dalam rangka pelaksanaan tugas Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan melakukan pengawasan intern melalui kegiatan pengawasan lainnya berdasarkan penugasan dari Presiden, sesuai amanat pasal 49 ayat butir PP 60 Tahun 008 tentang SPIP. Capaian IKU ini diukur berdasarkan jumlah laporan yang dikirim ke Pusat dibandingkan target laporan dari Pusat. Jumlah laporan yang dikirim ke Pusat selama tahun 04 sebanyak 9 laporan (IPP 0 laporan; APD 9 laporan) sedangkan target laporan dari Pusat sebanyak 8 laporan (IPP 0 laporan; APD 8 laporan), sehingga Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden ke Pusat sebesar 03,57. Realisasi IKU ini di tahun 04 bila dibandingkan dengan realisasi tahun lalu mengalami penurunan sebesar 5,3. Untuk perbaikan kinerja di tahun 05, rencana tindak yang akan dilakukan antara lain menggali potensi pengembangan penugasan presiden di wilayah Provinsi Sumatera Selatan. Pencapaian IKU ini didukung oleh 3 Indikator Kinerja Output (IOP) dengan capaian output sebesar 4,9 seperti rincian berikut: Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

54 SATUAN No.. 3. Indikator Kinerja Output KEUANGAN URAIAN TARGET REALISASI OH ANGGARAN REALISASI (Rp 000) (Rp 000) RENCANA REALISASI Penang gung Jaw ab hasil pengawasan atas permintaan presiden bidang perekonomian Lap 00, , ,00 IPP hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang polsoskam Lap 9 5, , ,9 IPP hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang keuangan daerah Lap 8 9, , ,89 APD Jumlah Lap 8 3 4, , ,7 Kegiatan pendukung pencapaian IOP untuk Bidang Pengawasan IPP adalah 3 PP yang terdiri dari 5 PP monitoring prioritas pembangunan nasional dan 8 PP kegiatan evaluasi penyerapan anggaran. Selain penugasan tersebut di atas, masih terdapat penugasan lain yang terdiri dari 6 PP kegiatan evaluasi penyerapan anggaran, PP pengumpulan data, dan 5 PP kegiatan monitoring implementasi BPJS, PP kegiatan monitoring, dan PP kegiatanpenyusunan laporan kompilasi. Sedangkan untuk bidang APD keberhasilan capaian IOP ini didukung oleh Indikator ini diukur dengan 8 PP kegiatan evaluasi penyerapan anggaran Tahun 04 dan Tahun 03 di Provinsi sumatera Selatan, Kabupaten Ogan Ilir, Kota Prabumulih, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Lahat, Kabupaten Lubuklinggau dan kompilasi evaluasi penyerapan pada 4 Pemda di Provinsi Sumatera Selatan...6. Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders IKU ini merupakan IKU lainnya untuk mencapai sasaran strategis meningkatnya kualitas laporan keuangan pemerintah pusat/kementerian/ lembaga/pemerintah daerah. IKU ini diukur dengan persentase laporan pengawasan atas permintaan stakeholders disampaikan tepat waktu (sesuai RPL dalam KM4). Jumlah laporan pengawasan atas permintaan stakeholders disampaikan tepat Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

55 waktu (sesuai RPL dalam KM4) selama tahun 04 sebanyak 44 laporan atau 57,89 dari jumlah laporan pengawasan atas permintaan stakeholders sebanyak 76 laporan. Realisasi IKU ini di tahun 04 bila dibandingkan dengan realisasi tahun lalu mengalami penurunan sebesar 4,. Tidak tercapainya target kinerja laporan pengawasan atas permintaan stakeholders disampaikan secara tepat waktu karena terdapat beberapa laporan yang proses finalisasinya menunggu hasil validasi pusat dengan rincian sebagai berikut:. Evaluasi AKIP tahun anggaran 03 pada Pemerintah kabupaten. Evaluasi LPPD pada Pemda Kota Lubuklinggau 3. Evaluasi LPPD pada Pemda Kabupaten Musi Rawas 4. Evaluasi LPPD pada Pemda Kota Prabumulih 5. Evaluasi LPPD pada Pemda Kabupaten Lahat 6. Evaluasi LPPD pada Pemda Ogan Komering Ulu 7. Evaluasi LPPD pada Pemda Kota Pagaralam 8. Evaluasi LPPD pada Pemda OKU Timur. Faktor penghambat lainnya adalah belum disusunnya SOP tentang batas waktu penerbitan laporan atas permintaan stakeholders. Rencana tindak/langkah strategis di tahun 05 yang akan dilaksanakan adalah meningkatkan layanan penugasan atas permintaan stakeholders. Pencapaian IKU ini didukung oleh 3 indikator kinerja Output (IOP) dengan capaian output sebesar 00 antara lain: Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

56 SATUAN No.. 3. Indikator Kinerja Output URAIAN TAR REALISA GET SI KEUANGAN hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Perekonomian Lap 0 8 0,00 hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Polsoskam Lap 0 4 Lap 3 5 hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Keuangan Daerah Jumlah Kegiatan ANGGARAN (Rp 000) REALISASI Rp 000) OH RENCANA REALISASI Penang gung Jaw ab ,00 IPP , , ,00 IPP 5, , ,59 APD Lap 33 47pencapaian 4, IPP7,30 pendukung IOP di Bidang8,49 Pengawasan antara lain: 5 kegiatan audit operasional tunjangan profesi guru PNSD, 6 audit operasional tunggakan TPG Kementerian Agama dan laporan sosialisasi pedoman audit. Disamping penugasan pengawasan di atas yang telah mencapai target 00, masih terdapat penugasan lainnya seperti: PP kegiatan kompilasi hasil audit operasional, 3 kegiatan validasi dan verifikasi, kegiatan Bimtek, kegiatan pendampingan, 0 narasumber, 5 bantuan personal BPKP, 3 kegiatan monitoring, dan laporan kegiatan pembahasan dan reviu. Sedangkan untuk bidang APD kegiatan pendukung pencapaian IOP ini, yaitu: - Kegiatan narasumber penyelenggaraan pemerintah daerah (LPPD) tahun 03 pada Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Muba, Kota Lubuk Linggau, Kabupaten Lahat, Kabupaten OKU Timur. - Kegiatan narasumber penyusunan LAKIP tahun 03 di Kota Lubuk Linggau, Kabupaten Musi Rawas, Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten OKU, Kabupaten OKU Selatan. - Kegiatan narasumber evaluasi LAKIP SKPD di lingkungan Kota Lubuk Linggau dan Kabupaten Banyuasin. - Kegiatan narasumber perencanaan pembangunan daerah dalam kegiatan pendampingan penyusunan Renstra Tahun dan Renja SKPD Kabupaten Ogan Ilir Tahun Kegiatan pendampingan penyusunan kebijakan akuntansi pemerintah Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

57 daerah (SAPD) dan bagan akun standar (BAS) pada Pemkab. Musi Banyuasin. - Kegiatan narasumber pendampingan penyusunan kebijakan akuntansi berbasis akrual pada Kabupaten Musi Banyuasin. - Kegiatan peserta sosialisasi aplikasi layanan dasar bidang pendidikan dan kesehatan tahun 04 - Kegiatan narasumber bimbingan teknis peningkatan kapasitas peran dan fungsi aparatur - Kegiatan narasumber penatatausahaan Alokasi Dana Desa (ADD/K) Kabupaten Musi Banyuasin 04 - Kegiatan asistensi penyusunan laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Lubuk Linggau tahun 03 - Kegiatan atas narasumber penyusunan Renstra Renja dan LKIP pada BPKAD Provinsi Sumatera Selatan. - Kegiatan mengikuti deseminasi/sosialisasi manual sistem pengukuran kinerja daerah dan pedoman EKPPD tahun 04 - Kegiatan tenaga fasilitator/pendampingan reviu laporan keuangan Pemerintah Kota Pagar Alam tahun 03 - Kegiatan pendampingan evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten OKU Selatan - Kegiatan bimbingan teknis perencanaan pembangunan melalui kegiatan narasumber sinkronisasi antara draft RPJMD Kabupaten Empat Lawang Pendampingan bimbingan teknis penyusunan sistem dan prosedur TPTGR pada Pemerintah Kota Lubuklinggau - Narasumber penyusunan Standar Biaya Umum (SBU) pada Pemerintah Kabupaten OKU Selatan - Pendampingan pelaksanaan program/kegiatan APBD tahun 04. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

58 ..7. Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan berperan aktif dalam pendampingan penyusunan laporan keuangan BUMD agar sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum. Oleh karena itu pendampingan ini dianggap mendukung pencapaian Sasaran Strategis dengan IKU Persentase akuntansi. BUMD IKU yang ini mendapat diukur dengan pendampingan penyelenggaraan jumlah yang BUMD mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi dibagi dengan jumlah seluruh BUMD di wilayah kerja Perwakilan. Dalam tahun 04, jumlah BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi ditargetkan turun dari 00 menjadi 6, dengan pertimbangan dari jumlah seluruh BUMD di wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan sebanyak 3 BUMD, hanya 8 BUMD yang membutuhkan pendampingan penyelenggaraan akntansi. Sementara jumlah BUMD yang mendapat pendampingan pada Tahun 04 adalah sebanyak BUMD dari jumlah 6 BUMD di Sumatera Selatan, sehingga persentase capaian IKU ini sebesar 75. Realisasi IKU ini di tahun 04 bila dibandingkan dengan realisasi tahun lalu mengalami kenaikan sebesar 5. Untuk capaian target tahun 05 sebesar 00 bidang Akuntan Negara akan melakukan pendekatan kepada BUMD Mitra baik secara formal maupun informal agar penyelenggaraan akuntansinya dapat didampingi. Pencapaian IKU ini didukung oleh Indikator Kinerja Output (IOP) dengan capaian output sebesar 6,67 dengan rincian sebagai berikut: No SATUAN Indikator Kinerja Output URAIAN TARGET REALISASI. hasil bimtek/ asistensi penyusunan LK BUMD Kegiatan Lap 8 pendukung KEUANGAN 6,67 ANGGARAN (Rp 000) REALISASI (Rp 000) pencapaian OH IOP 86,05 ini RENCANA REALISASI 053 antara 44 lain Penanggung Jawab 36,85 AN 8 PP asistensi/pendampingan Penyusunan Keuangan pada PDAM, 4 PP asistensi/pendampingan penyusunan laporan keuangan pada RSUD, PP asistensi/pendampingan penyusunan laporan keuangan pada PD Baturaja Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

59 Multi Gemilang dan PD Sarana Pembangunan Muara Enim, 4 PP bimbingan teknis penyusunan SIA (Sistem Informasi Akuntansi) pada PDAM, PP sosialisasi penerapan PPK BLUD pada RSUD, PP asistensi penyusunan SOP pengadaan barang/jasa pada PT Muba Link Kabupaten Musi Banyuasin.. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 75 Pencapaian kinerja sasaran strategis ini dilaksanakan melalui program pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah dengan indikator kegiatan utama sebagai berikut: No. 8 9 Indikator Kinerja Outcome Satuan Capaian Tahun 04 Target Realisasi Penanggung Jawab Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat Rata rata Capaian 60,00 00,00 66,67 IPP 00,00 4,55 4,55 APD 40,6 Strategi yang diterapkan untuk mencapai sasaran yaitu kebijakan, program dan kegiatan telah efektif, hal ini terlihat dari capaian indikator kinerja sasaran ratarata mencapai 40,6. Realisasi dana yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran strategis tersebut dalam tahun 04 sebesar Rp ,00 atau sebesar 8,5 dari anggaran sebesar Rp ,00. Sedangkan realisasi OH sebesar 6 atau,07 dari target sebesar 555 OH. Dilihat dari perbandingan realisasi tahun 04 dengan realisasi tahun 03 dapat diuraikan sebagai berikut: Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

60 No Indikator Kinerja Outcome Satuan Realisasi 04 Realisasi 03 Kenaikan/ Penurunan Realisasi Ket = Program Hasil pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke pusat. 00,00 0,00 00,00 Naik 00,00,73,73 Naik Uraian pencapaian kinerja masing-masing IKU dapat dijabarkan sebagai berikut:..8 Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti Dalam rangka berperan melakukan optimalisasi penerimaan negara, BPKP menetapkan Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti sebagai IKU yang dominan dalam mengindikasikan ketercapaian sasaran strategis tercapainya optimalisasi penerimaan negara. Pengawasan atas penerimaan negara antara lain untuk mendorong upaya perbaikan sistem manajemen penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang transparan dan akuntabel, sehingga penerimaan yang berasal dari PNBP menjadi meningkat sesuai dengan potensi yang diharapkan. Kinerja IKU ini diukur berdasarkan Jumlah tindak lanjut (rekomendasi/saran) dibagi dengan jumlah rekomendasi/saran hasil audit OPN/OPAD. Jumlah rekomendasi/saran hasil audit OPN/OPAD selama tahun 04 sebanyak kejadian dan sudah ada tindak lanjut atas rekomendasi/saran selama tahun 04 sehingga persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti sebesar 00. Tercapaikan target IKU tahun 04 ini disebabkan Pengawasan PNBP dilakukan secara optimal. Realisasi IKU ini bila dibandingkan dengan realisasi tahun lalu mengalami kenaikan sebesar 00. Rencana tindak/langkah strategis di tahun 05 adalah melayani permintaan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 5 dari 5

61 stakeholders khususnya terhadap potensi penerimaan negara/daerah (PNBP, PAD, dsb ). Pencapaian IKU ini didukung oleh indikator kinerja output (IOP) dengan pencapaian output sebesar 00 dengan rincian sebagai berikut: SATUAN No Indikator Kinerja Output. hasil pengawasan atas penerimaan negara bidang Polsoskam Jumlah URAIAN TARG REALIS ET ASI KEUANGAN OH ANGGARAN REALISASI (Rp 000) (Rp 000) RENCA REALISA NA SI Penanggung Jawab IPP Lap 00, , ,33 Lap , ,33 Kegiatan pendukung pencapaian IOP ini adalah kegiatan verifikasi piutang Peneriman Negara Bukan Pajak (PNBP) pada Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan...9 Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat Pemerintah melalui PP 60 Tahun 008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, pasal 49 ayat butir b menegaskan bahwa BPKP melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan kebendaharaan umum negara dengan tujuan untuk memberikan masukan kepada Menteri Keuangan. Menindaklanjuti amanat tersebut, dalam Renstranya, membentuk IKU berupa Persentase hasil Pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat. Capaian IKU ini diukur berdasarkan jumlah laporan yang dikirim ke Pusat dibandingkan target laporan dari Pusat. Jumlah laporan yang dikirim ke Pusat selama tahun 04 sebanyak 6 laporan sedangkan target laporan dari Pusat sebanyak 55 laporan, sehingga Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat sebesar,73. Realisasi IKU ini di tahun 04 bila dibandingkan dengan realisasi tahun lalu mengalami kenaikan sebesar,73. Rencana tindak yang akan dilakukan di tahun 05 akan melaksanakan penugasan pengawasan BUN dan menyampaikan laporannya secara tepat waktu. Pencapaian IKU ini didukung oleh Indikator Kinerja Output (IOP) dengan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 5 dari 5

62 pencapaian output sebesar,73 dengan rincian sebagai berikut: SATUAN Indikator Kinerja Output URAIAN TARGET REALISAS I 3. hasil pengawasan Lap 55 6,73 BUN bidang Keuangan Daerah No Jumlah Lap 55 6 KEUANGAN OH Penang gung ANGGARAN REALISASI RENCAN REALISA Jawab (Rp 000) (Rp 000) A SI , ,75 APD, , ,75 Kegiatan pendukung pencapaian IOP ini, yaitu 5 PP Monitoring sisa BOS TA 0, PP Penyelesaian dan penyusunan laporan pemantauan dan evaluasi sisa BOS, 45 PP Monitoring dan Evaluasi pengelolaan DAK, dan PP Workshop pedoman monitoring dan evaluasi DAK pendidikan TA 03 dan 04. TUJUAN. Meningkatnya tata pemerintahan yang baik di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan. Keberhasilan capaian tujuan ini diukur dengan capaian IKU dari sasaran strategis Terselenggaranya SPM pada 300 IPD dan terselenggaranya GG pada 65 BUMN/BUMD. Apabila dilihat dari perbandingan realisasi indikator kinerja outcome tahun 04 dengan target kinerja lima tahunan yang direncanakan dapat diuraikan sebagai berikut: No. Indikator Kinerja Outcome Satuan Reali sasi 0 Reali sasi 0 Reali sasi 03 Reali sasi 04 Program Hasil pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP Sasaran strategis 3: Terselenggaranya SPM pada 300 IPD dan terselenggaranya GG pada 65 BUMN/BUMD 0 Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal 00,00 50,00 60,00 00,00 Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI 50,00 75,00 00,00 7,43 9,30 8,75 87,00 Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja 64,9 Simpulan capaian tujuan strategis dalam tahun 04, diukur dari capaian sasaran strategis outcome sebagai berikut: Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

63 .3 Terselenggaranya SPM pada 300 IPD dan terselenggaranya GG pada 65 BUMN/BUMD Pencapaian kinerja sasaran strategis ini dilaksanakan melalui Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dengan 3 Indikator Kegiatan Utama sebagai berikut: No Indikator Kinerja Outcome Satuan Capaian Tahun 04 Target Realisasi Penanggung Jawab. Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah 0 Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai 00,00 00,00 00,00 Standar Pelayanan Minimal Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi 65,00 7,43 09,89 GCG/KPI Persentase BUMD yang dilakukan 64,9 6,89 55,00 audit kinerja Rata rata Capaian 08,93 APD AN AN Strategi yang diteparkan untuk mencapai sasaran yaitu kebijakan, program dan kegiatan telah efektif, hal ini terlihat dari capaian indikator kinerja sasaran ratarata mencapai 08,93. Realisasi dana yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran strategis tersebut dalam tahun 04 sebesar Rp ,00 atau sebesar 93,37 dari anggaran sebesar Rp ,00. Sedangkan realisasi OH sebesar.888 atau 8,07 dari target sebesar.446 OH. Dilihat dari perbandingan realisasi tahun 04 dengan realisasi tahun 03 dapat diuraikan sebagai berikut: No Indikator Kinerja Outcome Satuan Realisasi 04 Realisasi 03 Kenaikan/ Penurunan Realisasi Ket = Program Hasil pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja 00,00 60,00 40,00 Naik 7,43 00,00 8,57 Turun 64,9 87,00,7 Turun Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

64 Uraian pencapaian kinerja masing-masing IKU dapat dijabarkan sebagai berikut:.3.0 Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai standar pelayanan minimal Dasar hukum pelaksanaan standar pelayanan minimal (SPM) adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah tahun 00 04, yang mewajibkan setiap Pemda untuk menerapkan standar pelayanan minimal. Selain itu juga terdapat Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 005 yang mensyaratkan implementasi SPM dilakukan perencanaan dengan jangka menuangkan menengah dan indikator SPM pada dokumen tahunan serta pada dokumen penganggaran daerah. Selanjutnya Inpres Nomor Tahun 00 juga mengharuskan Pemda melakukan SPM yang ditetapkan oleh kementerian teknis. Berdasarkan PP 60 Tahun 008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, pasal 48 ayat butir a dan pasal 50 ayat butir a, menyebutkan bahwa BPKP melakukan pengawasan intern antara lain melalui audit kinerja diantaranya dimaksudkan untuk memperbaiki pelayanan publik. IKU ini diukur dengan menghitung jumlah IPD yang mencantumkan SPM dalam dokumen perencanaan dibagi jumlah IPD yang diaudit kinerja pelayanan. Capaian kinerja indikator Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai standar pelayanan telah mencapai 00. Indikator ini diukur melalui jumlah pemda yang mencantumkan indikator SPM dalam dokumen perencanaan sebanyak 4 (empat) pemda dibandingkan dengan jumlah pemda yang diaudit kinerja pelayanan sebanyak 4 (empat) pemda. Dalam tahun 04, pemda yang telah mencantumkan SPM ke dalam dokumen perencanaan adalah Kabupaten Musi Rawas dan Kota Lubuk linggau. Untuk mencapai target di tahun 05 sebesar 00, Perwakilan BPKP Sumatera Selatan akan melaksanakan audit kinerjapelayanan bidang pendidikan dan kesehatan. Pencapaian IKU ini didukung oleh Indikator Kinerja Output (IOP) dengan capaian output sebesar 00 dengan rincian sebagai berikut: SATUAN No Indikator Kinerja Output URAIAN TARGET REALISASI. hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik Bidang Keuangan Daerah Lap 4 4 KEUANGAN ANGGARAN (Rp 000) 00, REALISASI (Rp 000) 4.94 Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 OH 8,7 RENCANA REALISASI Penanggung Jawab 7,45 APD 55 dari 5

65 Kegiatan pendukung pencapaian IOP ini yaitu kegiatan evaluasi pelayanan publik..3. Persentase GCG/KPI BUMN/D/BLU/D Perwakilan BPKP Provinsi yang dilakukan Sumatera Selatan sosialisasi/asistensi berperan melakukan pengawasan intern melalui pemberian pelayanan jasa manajemen kepada BUMN/BUMD/BLU/BLUD di bidang GCG dan KPI, dengan harapan dapat memperbaiki kinerja BUMN/BUMD/BLU/BLUD. Untuk mengukur manfaat, ditetapkan IKU berupa Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI. IKU ini diukur dengan menghitung Jumlah BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi/evaluasi GCG/KPI dibandingkan dengan target PKPT. Dalam tahun 04, target IKU ini sebesar 65 dengan realisasi outcome adalah 7,43 yaitu di atas target sebesar 6,43. Untuk mencapai target tahun 05 sebesar 00 Bidang Akuntan Negara tetap akan melakukan pendekatan kepada BUMD/BUMD/BLUD mitra baik secara formal maupun informal agar dapat dilakukan sosialisasi dan asistensi penerapan GCG/KPI. Pencapaian IKU ini didukung oleh Indikator Kinerja Output (IOP) dengan capaian output sebesar 4 dengan rincian sebagai berikut: No Indikator Kinerja Output. hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat SATUAN KEUANGAN URAIA TARGET REALIS ANGGARAN N ASI (Rp 000) Lap 7 8 4, OH REALISASI RENCANA REALISAS (Rp 000) I , ,36 Penanggun g Jawab AN Kegiatan pendukung pencapaian IOP ini adalah penilaian BUMN Bersih pada PT Bukit Asam (Persero) Tbk, bimbingan teknis code of conduct pada PDAM Tirta Randik, PDAM Lematang Enim, dan Sosialisasi Key Performance Individu (KPI) pada PDAM..4 Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja Penetapan IKU Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja, dimaksudkan untuk mengukur manfaat pengawasan intern yang dilaksanakan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

66 oleh dalam meningkatkan tata kelola BUMD. IKU ini diukur dengan menghitung jumlah BUMD yang diaudit kinerja dibandingkan target PKPT. Angka realisasi kinerja adalah 64,9 yang didapat dari perbandingan 9 BUMD yang diaudit kinerja dengan target PKPT sebanyak 4 PP. Terjadi penurunan realisasi sebesar,7 dari realisasi tahun 03 sebesar 87 ke realisasi tahun 04 sebesar 64,9. Dilihat dari capaian Tahun 04, IKU ini mencapai 6,89 yang berarti terjadi peningkatan dibanding capaian tahun 03 sebesar 87. Hal ini disebabkan karena PKPT 04 telah mencakup semua BUMD yang ada di wilayah Sumatera Selatan. Untuk mencapai target tahun 05 sebesar 00 Bidang Akuntan Negara akan melakukan pendekatan kepada BUMD Mitra baik secara formal maupun informal agar dapat diaudit kinerjanya. Pencapaian IKU ini didukung oleh Indikator Kinerja Output (IOP) dengan pencapaian output sebesar 09,5 dengan rincian sebagai berikut: SATUAN No Indikator Kinerja Output URAIAN 4 hasil pengawasan atas kinerja BUMD Lap KEUANGAN TARGET REALISASI 3 ANGGARAN (Rp 000) 09, REALISASI (Rp 000) OH RENCA REALI NA SASI 03, Penang gung Jawab,87 AN Kegiatan pendukung pencapaian IOP ini antara lain 3 PP Audit Kinerja BUMD/BLUD. Yang terdiri dari 5 PP Audit kinerja pada PDAM, 5 PP Audit Kinerja pada RSUD, PP Audit Tujuan Tertentu pada PT/PD, dan PP undangan rapat kerja Bidang Keakuntan negaraan. TUJUAN 3 3 Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara di wilayah. Keberhasilan capaian tujuan ini diukur dengan capaian IKU dari sasaran strategis Meningkatnya Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

67 Apabila dilihat dari perbandingan realisasi indikator kinerja outcome tahun 04 dengan target kinerja lima tahunan yang direncanakan dapat diuraikan sebagai berikut: No. Satuan Indikator Kinerja Outcome Reali sasi 0 Reali sasi 0 Reali sasi 03 Reali sasi 04 Program Hasil pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP Sasaran strategis 4: Meningkatnya Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80; Kelompok masyarakat yang mendapatkan sosialisasi Program Anti Korupsi IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLU D berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/da/asistensi/evaluasi FCP Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLU D yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK Persentase pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga Kelompok IPP/IPD/BU MN/BUMD/B LU/BLUD 5 4 IPP/IPD/BU MN/BUMD/B LU/BLUD ,78 83,83 87,57 75,00 Persentase pelaksanaan audit investigasi/pkkn/pka 7,57 78,6 00,00 95,00 Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang 90,00 94,44 0,00 0,00 Simpulan capaian tujuan strategis dalam tahun 04, diukur dari capaian sasaran strategis sebagai berikut: 3.4 Meningkatnya Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80; Pencapaian kinerja sasaran strategis ini dilaksanakan melalui program pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah dengan 6 indikator kegiatan utama sebagai berikut: Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

68 No Indikator Kinerja Outcome Capaian Tahun 04 Satuan Target Realisasi Penanggung Jawab Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Kelompok masyarakat yang mendapatkan sosialisasi program anti korupsi IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLU D berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/da/asistensi/ evaluasi FCP Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/ BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK Persentase Pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga Persentase pelaksanaan audit investigasi/ PKKN/ PKA Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang Rata-Rata Capaian Kelompok 5 0,00 Instansi 00,00 Instansi 0 0,00 INV 00,00 75,00 75,00 INV 80,00 84, 05,6 INV 90,00 0,00 0,00 INV INV INV 50,04 Strategi yang diterapkan untuk mencapai sasaran yaitu kebijakan, program dan kegiatan upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi ini capaian rataratanya sebesar 50,04. Realisasi dana yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran strategis tersebut dalam tahun 04 sebesar Rp ,00 atau sebesar 7,36 dari anggaran sebesar Rp ,00. Sedangkan realisasi OH sebesar 3.3 atau 73,47 dari target sebesar OH. Bila dilihat dari perbandingan realisasi tahun 04 dengan realisasi tahun 03 dapat diuraikan sebagai berikut: No Indikator Kinerja Outcome Satuan Realisasi 04 Realisasi 03 Kenaikan/ Penurunan Realisasi Ket = Program Hasil pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi IPP/IPD/BUMN/BUMD/ BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/da/asistensi/ evaluasi FCP Kelompok 6 5 Turun Instansi 4 3 Turun Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

69 No Indikator Kinerja Outcome Satuan Realisasi 04 Realisasi 03 Kenaikan/ Penurunan Realisasi Ket = Instansi Tetap 75,00 87,57,75 Turun 5 6 Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/ BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK Persentase Pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga 7 Persentase pelaksanaan audit investigasi/ PKKN/ PKA 84, 00,00 5,79 Turun 8 Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang 0,00 0,00 0,00 Tetap Uraian pencapaian kinerja masing-masing IKU dapat dijabarkan sebagai berikut: Kelompok masyarakat yang mendapatkan sosialisasi program anti korupsi Dalam rangka meningkatkan pemahaman mengenai praktek-praktek penyelenggaraan good governance, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan menetapkan suatu IKU berupa kelompok masyarakat yang mendapatkan sosialisasi program anti korupsi. keberhasilan IKU diukur dari jumlah kelompok masyarakat yang mendapatkan sosialisasi program anti korupsi. Kelompok masyarakat yang mendapatkan sosialisasi program anti korupsi selama tahun 04 sebanyak kelompok dari 5 kelompok yang ditargetkan. Faktor penghambat pencapaian IKU ini antara lain adanya penetapan jumlah PP dalam PKPT Bidang Investigasi Tahun 04 yaitu hanya PKPT untuk penugasan sosialisasi program anti korupsi. Untuk perbaiki kinerja di tahun 05, rencana tindak yang akan dilakukan antara lain dengan melakukan kerja sama dengan stakeholders. Pencapaian IKU ini didukung oleh indikator kinerja output (IOP) dengan capaian output sebesar 6,67 dengan rincian sebagai berikut: No SATUAN Indikator Kinerja URAIAN TARGET REALISASI Output. hasil sosialisasi masalah korupsi Jumlah KEUANGAN ANGGARAN (Rp 000) REALISASI (Rp 000) OH RENCANA REALISASI Penanggung Jawab INV Lap 6 7 6, , ,45 Lap 6 7 6, , ,45 Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

70 Pencapaian IOP ini didukung oleh kegitan sebagai berikut:. Pelaksanaan Sosialisasi Program Anti Korupsi (SOSPAK) untuk siswa baru 04.. Koordinasi penanganan kasus dengan Polres OKU dan Kejari Baturaja atas dugaan penyimpanan penggunaan dana ADD dan Dana Bantuan Gubernur di Desa Negeri Sindang Kec. Sosoh Buay Rayap dan Desa Gunung Liwat Kec. Pengadonan Kab. OKU Tahun Koordinasi implementasi pengelolaan pengaduan dan pengendalian gratifikasi serta pembinaan kepegawaian. 4. Koordinasi pengawasan dengan Kejari, Kepolisian dan Kejaksaan di Kabupaten Banyuasin, Ogan Komering Ulu Timur, Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Mura Tara dan Kabupaten Ogan Komering Ulu IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/da/asistensi/evaluasi Fraud Control Plan (FCP) Sistem pengendalian yang baik akan memberikan jaminan terhadap kualitas dan kinerja organisasi secara keseluruhan, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan korporasi dapat memenuhi prinsip-prinsip Good Governance. FCP merupakan suatu pengendalian yang dirancang secara spesifik untuk mencegah, menangkal, dan memudahkan pengungkapan kasus penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan negara. FCP terdiri dari atribut-atribut spesifik, yaitu kebijakan anti fraud, struktur pertanggungjawaban, penilaian risiko, kepedulian pegawai, kepedulian pelanggan dan masyarakat, sistem pelaporan fraud, perlindungan pelapor, pengungkapan kepada pihak eksternal, prosedur investigasi dan standar perilaku dan disiplin. IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/da/asistensi/evaluasi FCP selama tahun 04 sebanyak instansi dari instansi yang ditargetkan. Tercapainya target IKU ini didukung oleh kesiapan materi bahan implementasi FCP, dan kesiapan SDM untuk memenuhi permintaan mitra kerja dalam implementasi FCP. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 6 dari 5

71 Realisasi IKU ini di tahun 04 bila dibandingkan dengan realisasi tahun lalu mengalami penurunan sebanyak 3 instansi, hal ini disebabkan belum adanya permintaan dari mitra kerja untuk implementasi FCP. Untuk perbaikan kinerja di tahun 05, rencana tindak yang akan dilakukan antara lain melakukan koordinasi dengan stakeholders. Pencapaian IKU ini didukung oleh Indikator Kinerja Output (IOP) dengan pencapaian output sebesar 80 dengan rincian sebagai berikut: No Indikator Kinerja Output. hasil bimtek/asistensi implementasi FCP Jumlah SATUAN KEUANGAN URAIAN TARGET REALISASI ANGGARAN (Rp 000) REALISASI (Rp 000) OH RENCANA REALISASI Penang gung Jawab INV Lap , , , Lap , 4, Pencapaian IOP ini didukung oleh kegitan sebagai berikut:. Sosialisasi FCP di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.. Sosialisasi FCP di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Angkatan III). 3. Sosialisasi FCP di PT Pupuk Sriwidjaja Palembang(Angkatan II) 4. Sosialisasi FCP di lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK Upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara tidak terlepas dari adanya kebijakan yang mendukung upaya pencegahan dan pemberantasan KKN. Indikator ini dimaksudkan untuk mengukur Jumlah instansi yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK tahun berjalan. Untuk merealisasikan IKU, perlu terus dikembangkan kualitas kajian atas kebijakan/peraturan perundang-undangan yang berindikasi KKN dan menyusun/ menyempurnakan pedoman pelaksanaan kegiatan. Selama tahun 04 tidak ada IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK karena objek dan subjek kegiatan tidak didapatkan. Realisasi IKU ini di tahun 04 bila dibandingkan dengan realisasi tahun lalu tidak mengalami perubahan/tetap. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 6 dari 5

72 Untuk perbaikan kinerja di tahun 05, rencana tindak yang akan dilakukan antara lain melakukan koordinasi dengan stakeholders mengenai informasi kajian peraturan yang berpotensi TPK. Pencapaian IKU ini didukung oleh Indikator Kinerja Output (IOP) dengan pencapaian output sebesar 0 dengan rincian sebagai berikut: SATUAN No Indikator Kinerja Output. hasil kajian pengawasan KEUANGAN URAIAN TARGET REALISASI Lap 0 0,00 OH ANGGAR REALIS RENCANA REALISASI AN ASI Penanggung Jawab - 0,00 INV - 0, Persentase pelaksanaan penugasan HKP, klaim, dan penyesuaian harga Kasus hambatan kelancaran pembangunan (HKP), klaim dan penyesuaian harga merupakan bagian dari hambatan/kendala terhadap peningkatan kualitas penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara. Tingkat keberhasilan penyelesaian kasus tersebut berkorelasi terhadap pencapaian sasaran strategis. Persentase pelaksanaan penugasan HKP, klaim, dan penyesuaian harga ditetapkan sebagai salah satu IKU yang harus dicapai. Pengukuran IKU dihitung berdasarkan jumlah laporan HKP, klaim, dan penyesuaian harga yang terbit dibagi dengan permintaan HKP, klaim dan eskalasi yang memenuhi syarat (diterbitkan ST). Jumlah laporan HKP, klaim, dan penyesuaian harga yang terbit sebanyak 3 laporan, sedangkan jumlah permintaan HKP, klaim dan eskalasi yang memenuhi syarat (diterbitkan ST) sebanyak 4 permintaan sehingga Persentase Pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga sebesar 75. Realisasi IKU ini di tahun 04 bila dibandingkan dengan realisasi tahun lalu sebesar 87,57 mengalami penurunan sebesar,75. Kondisi ini sangat dipengaruhi oleh adanya permintaan dari instansi IPP/IPD/BUMN/BUMD yang diterima oleh Perwakilan BPKP. Untuk perbaikan kinerja di tahun 05, rencana tindak yang akan dilakukan antara lain melakukan koordinasi dengan stakeholders mengenai upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi. Pencapaian IKU ini didukung oleh Indikator Kinerja Output (IOP) dengan pencapaian output sebesar 00 dengan rincian sebagai berikut: Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

73 SATUAN No Indikator Kinerja Output KEUANGAN URAIAN TARGET REALISASI Lap ,00. hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi, dan Klaim ANGGARAN (Rp 000) REALISASI (Rp 000) OH ,83 RENCANA REALISASI Penanggung Jawab 0,6 INV Kegiatan pendukung pencapaian IOP, yaitu: Audit penyesuaian harga atas kontrak nomor 05/SP-/PPSDA-VIII-IRIII/008 tanggal 8 November 008 kegiatan Civil Works of Muncak Kabau Irrigation Scheme Tertiary Development Works for Block A (LBC 5 Package ). Pengumpulan informasi awal dalam rangka HKP pekerjaan pembangunan jalur ganda Niru Tanjung Enim Baru. Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan atas pelaksanaan pekerjaan pembangunan jalur ganda antara Niru dan Tanjung Enim Baru. Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan dalam rangka percepatan pekerjaan pembangunan jalur ganda antara Niru Tanjung Enim Baru. Pembahasan penyelesaian permasalahan perjanjian antara PT KAI dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. Mendampingi PPK Irigasi dan Rawa II pada SKPJPA Sumatera VIII Provinsi Sumatera melakukan konsultasi terkait penerapan pasal-pasal dalam kontrak FIDIC Tahun 987 ke Biro Hukum Kementerian Pekerjaan Umum. Ekspose Hasil Audit penyesuaian harga satuan dan nilali kontrak Tahun Jamak Pekerjaan Irigasi Komering Package -9 : ICB-5 dan package 0 : ICB Persentase pelaksanaan audit investigasi/ PKKN/PKA Salah satu upaya pencapaian sasaran strategis peningkatan kualitas penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara antara lain dengan tertanganinya kasus KKN. Penanganan kasus yang berindikasi KKN yang dilaksanakan oleh menjadi lengkap setelah dilimpahkan kepada instansi penegak hukum. Dengan demikian Persentase pelaksanaan audit investigasi/pkkn/pka menjadi salah satu IKU dalam upaya pencapaian sasaran strategis. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

74 Pengukuran IKU dihitung berdasarkan Jumlah laporan audit investigasi/pkkn/pka dibagi dengan permintaan audit investigasi/ PKKN/ PKA dari instansi penegak hukum. Jumlah laporan audit investigasi/pkkn/pka sebanyak 64 laporan sedangkan jumlah permintaan audit investigasi/ PKKN/ PKA dari instansi penegak hukum sebanyak 76 sehingga Persentase pelaksanaan audit investigasi/ PKKN/PKA harga sebesar 84,. Realisasi IKU ini di tahun 04 bila dibandingkan dengan realisasi tahun lalu sebesar 00 mengalami penurunan sebesar 5,79, kondisi ini sangat dipengaruhi oleh permintaan dari instansi penegak hukum di wilayah Perwakilan BPKP. Untuk perbaikan kinerja di tahun 05, rencana tindak yang akan dilakukan antara lain melakukan koordinasi dengan stakeholders mengenai upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi. Pencapaian IKU ini didukung oleh Indikator Kinerja Output (IOP) dengan pencapaian output sebesar 96,43 dengan rincian sebagai berikut: SATUAN No Indikator Kinerja Output. hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara, dan pemberian keterangan ahli atas permintaan instansi penyidik KEUANGAN URAIAN TARGET REALISASI Lap ,43 ANGGARAN (Rp 000) REALISASI (Rp 000) OH ,88 RENCANA REALISASI Penanggung Jawab 79,79 INV Pencapaian IOP ini didukung oleh kegitan sebagai berikut: No Uraian Kegiatan Jumlah Audit investigasi atas permintaan Kepolisian 0 Perhitungan Kerugian Negara atas permintaan Kepolisian 5 3 Perhitungan Kerugian Negara atas permintaan Kejaksaan 4 Pemberian Keterangan Ahli atas permintaan kepolisian 5 5 Perhitungan Kerugian Negara atas permintaan Kejaksaan 47 6 Ekspose hasil audit PKKN pada Kantor Cabang Kejaksaan Negeri Baturaja di Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

75 Martapura 7 PKA perkara penyalahgunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) 8 Mengikuti kegiatan diseminasi/sosialisasi pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan Jumlah Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang Indikator kinerja utama, persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang dimaksudkan untuk mengukur rekomendasi non tindak pidana korupsi pada suatu instansi pemerintah/bumn/bumd yang disampaikan kepada manajemen untuk ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi yang disarankan. Pengukuran IKU dihitung berdasarkan jumlah TL atas temuan investigasi non TPK dibagi dengan jumlah temuan non TPK sampai dengan tahun berjalan. Di tahun 04 tidak ada realisasi kegiatan pendukung pencapaian IKU ini. Hal ini disebabkan belum ada instansi pemerintah yang memanfaatkan jasa audit investigasi yang dilakukan oleh. Realisasi IKU di tahun 04 bila dibandingkan dengan realisasi tahun lalu tidak ada perubahan (tetap). Untuk perbaikan kinerja di tahun 05, rencana tindak yang akan dilakukan antara lain melakukan koordinasi dengan stakeholders mengenai upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi. Pencapaian IKU ini didukung oleh Indikator Kinerja Output (IOP) dengan pencapaian output sebesar 0 dengan rincian sebagai berikut: SATUAN No Indikator Kinerja Output. hasil audit investigasi atas permintaan instansi lainnya. laporan hasil reviu terhadap laporan dan pengaduan masyarakat Jumlah URAIAN TARGET KEUANGAN REALISASI ANGGARAN (Rp 000) OH REALISASI (Rp 000) RENCANA REALISASI Penanggung Jawab Lap 5 0 0, , ,00 INV Lap 0 0, ,00 0 0,00 INV Lap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

76 TUJUAN 4 4 Tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah di wilayah. Keberhasilan capaian tujuan ini diukur dengan capaian IKU dari sasaran strategis Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 60 K/L/Pemda. Apabila dilihat dari perbandingan realisasi indikator kinerja outcome tahun 04 dengan target kinerja lima tahunan yang direncanakan dapat diuraikan sebagai berikut: No 5 Indikator Kinerja Outcome Satuan Reali sasi 0 Reali sasi 0 Reali sasi 03 Reali sasi 04 Program Hasil pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP Sasaran strategis 5: Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 60 K/L/Pemda 9 0 Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 008 Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60 Tahun 008 6,5 5,00 3,5 50,00 Pemda Simpulan capaian tujuan strategis dalam tahun 04, diukur dari capaian sasaran strategis sebagai berikut: 4.5. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 60 K/L/Pemda Pencapaian kinerja sasaran strategis ini dilaksanakan melalui program pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah dengan indikator kegiatan utama sebagai berikut: No Indikator Kinerja Outcome Satuan Capaian Tahun 04 Target Realisasi Penanggung Jawab. Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah 9 0 Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun ,5 50,00 88,89 APD, IPP Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai PP No. 60 Tahun 008 Pemda,00 4,00 6,67 APD Rata-rata Capaian Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 0,78 67 dari 5

77 Strategi yang diterapkan untuk mencapai sasaran yaitu kebijakan, program dan kegiatan telah efektif, hal ini terlihat dari capaian indikator kinerja sasaran ratarata telah mencapai 0,78. Realisasi dana yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran strategis tersebut dalam tahun 04 sebesar Rp ,00 atau sebesar 3,5 dari anggaran sebesar Rp ,00. Sedangkan realisasi OH sebesar.705 OH atau 9,7 dari target sebesar.859 OH. Dilihat dari perbandingan realisasi tahun 04 dengan realisasi tahun 03 dapat diuraikan sebagai berikut: No Indikator Kinerja Outcome Satuan Realisasi 04 Realisasi 03 Kenaikan/ Penurunan Realisasi Ket = Program Hasil pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP 9 0 Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 008 Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai PP No. 60 Tahun ,00 3,5 8,75 Naik Pemda Naik Uraian pencapaian kinerja masing-masing IKU dapat dijabarkan sebagai berikut: Persentase pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 008 Penyelenggaraan SPIP dinilai sesuai PP 60 Tahun 008 melalui tingkat maturitas. Sebelum penilaian tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP dapat dilaksanakan, maka IKU Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 008 diukur dengan menghitung jumlah Pemda yang opini LK WTP dibandingkan Jumlah seluruh Pemda. Opini WTP atas laporan keuangan diyakini dapat mewakili sistem pengendalian yang memadai sebagaimana dimaksud dalam PP Nomor 60 Tahun 008, karena audit keuangan yang dilaksanakan oleh BPK RI mencakup pengujian atas keandalan sistem pengendalian K/L/Pemda. Realisasi IKU ini sebesar 50 dari target sebesar 56,5, hal ini karena dalam tahun 04, Pemda yang laporan keuangannya memperoleh opini Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

78 WTP sebanyak 8 pemda atau 50 dari 6 Pemda, yaitu Kota Palembang, Kota Lubuklinggau, Kota Prabumulih, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Muara Enim, dan Kabupaten OKU Timur, sedangkan kabupaten/kota yang lain memperoleh WDP. Sementara dua kabupaten yang baru dimekarkan yaitu Kabupaten Musi Rawas Utara dan Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) belum menyusun Keuangan Tahun 03. Bila dibandingkan dengan realisasi tahun 03, IKU ini mengalami kenaikan sebesar 8,75 yaitu dengan peningkatan 3 Pemda yang memperoleh opini WTP di tahun 04 yaitu Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Muara Enim dan Kota Prabumulih. Untuk mencapai target Tahun 05 sebesar 50, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan akan melaksanakan bimbingan teknis penyelenggaraan SPIP sesuai PP 60 tahun 008. Pencapaian IKU ini didukung oleh Indikator Kinerja Output (IOP) dengan capaian output sebesar 8,5 dengan rincian sebagai berikut: SATUAN No Indikator Kinerja Output. dukungan pembinaan penyelenggaraan SPIP bidang Polsoskam. dukungan pembinaan penyelenggaraan SPIP bidang Keuangan Daerah Jumlah Kegiatan KEUANGAN URAIAN TARGET REALI SASI ANGGARAN (Rp 000) OH REALISASI (Rp 000) Lap 00, ,00 Lap , Lap 7 3 8, pendukung pencapaian IOP RENCANA REALISASI Penanggung Jawab ,4 IPP , ,3 APD , ,7 ini antara lain Kegiatan Bimtek/Sosialisasi/Asistensi/Narasumber mengenai penyelenggaraan SPIP pada pemerintah kota/kabupaten Jumlah pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60 Tahun 008 Penyelenggaraan SPIP di Pemda diawali dengan pembuatan desain penyelenggaraan SPIP yaitu dokumen yang berisi tahap-tahap pengembangan detil SPIP yang akan dilakukan. Manfaat desain adalah sebagai acuan dan alat untuk memantau perkembangan penyelenggaraan SPIP. Untuk itu, dalam Renstranya, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

79 Selatan membentuk IKU Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60 Tahun 008. Realisasi IKU dihitung berdasarkan jumlah pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60 Tahun 008 sampai dengan tahun berjalan. Tahun 04 terdapat realisasi kegiatan asistensi penyelenggaraan SPIP sebanyak 8 Pemda dari 7 Pemda yang ditargetkan. Selain 8 Pemda tersebut asistensi penyelenggaraan SPIP juga dilaksanakan di 0 Pemda lainnya. Realisasi IKU ini di tahun 04 bila dibandingkan dengan realisasi tahun lalu mengalami kenaikan sebanyak 8 Pemda. Untuk mencapai target Tahun 05 sebesar 8 Pemda, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan akan melaksanakan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai PP 60 tahun 008 terhadap 8 Pemda. Pencapaian IKU ini didukung oleh Indikator Kinerja Output (IOP) dengan rincian sebagai berikut: SATUAN No Indikator Kinerja Output. Jumlah Peserta Diklat SPIP. Jumlah Pemda yang dilakukan Asistensi Penyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60 Tahun 008 KEUANGAN URAIAN TARGET REALISASI orang 0 0,00 Pemda 7 8 4,9 Jumlah Kegiatan pendukung pencapaian ANGGARAN (Rp 000) OH REALISASI (Rp 000) - - 0,00 RENCANA REALISASI Penanggung Jawab 0 0 0,00 APD APD , , , ,3 IOP ini antara lain Kegiatan Bimtek/Sosialisasi/Asistensi/Narasumber mengenai penyelenggaraan SPIP pada 7 pemda. Selain itu kegiatan asistensi juga telah dilaksanakan di pemda lainnya. Faktor penghambat pencapaian IKU: jumlah peserta diklat SPIP tidak tercapai disebabkan adanya pembatalan dari BPKP Pusat atas kegiatan diklat SPIP. TUJUAN 5: 5. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan. Keberhasilan capaian tujuan ini diukur dengan capaian IKU dari sasaran strategis Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

80 dan kompeten pada 80 Pemda dan Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90 dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 00. Apabila dilihat dari perbandingan realisasi indikator kinerja outcome tahun 04 dengan target kinerja lima tahunan yang direncanakan dapat diuraikan sebagai berikut: No Indikator Kinerja Outcome Satuan Reali sasi 0 Reali sasi 0 Reali sasi 03 Reali sasi 04 Program Hasil pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP Sasaran strategis 6: Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80 Pemda Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA 6,00 6,00 3,00 6,00 Sasaran Strategis 7: Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90 dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi 00,00 9,34 96, 95,45 00,00 Masih dalam Proses Evaluasi 00,00 00,00 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian skala likert ,9 7,90 Persentase Pagu Dana yang tidak diblokir dalam DIPA 00,00 00,00 00,00 00,00 skala likert 0 7,50 7,50 7,3 7,80 Berita ,00 99,83 99,94 99,94 skala likert 0 7,30 7,30 7,50 7,3 00,00 00,00 80,76 00,00 Jumlah Instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau diassessment tata kelola APIP Instansi Tingkat persepsi kepuasaan Pemda atas auditor bersertifikat skala likert ,74 7,70 Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP Persepsi kepuasan pegawai perwakilan atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media massa 8 Persentase pemanfaatan asset Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 7 dari 5

81 Simpulan capaian tujuan strategis dalam tahun 04, diukur dari capaian sasaran strategis sebagai berikut: 5.6. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80 Pemda Pencapaian kinerja sasaran strategis ini dilaksanakan melalui Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya dengan Indikator Kegiatan Utama sebagai berikut : No 5. Indikator Kinerja Outcome Capaian Tahun 04 Satuan Target Realisasi Penangg ung Jawab Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya 5 Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA 6,00 6,00 00,00 Bidang APD Strategi yang diterapkan untuk mencapai sasaran yaitu kebijakan, program dan kegiatan telah efektif, hal ini terlihat dari capaian indikator kinerja sasaran telah mencapai 00. Realisasi dana yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran strategis tersebut dalam tahun 04 sebesar Rp ,00 atau sebesar 03,77 dari anggaran sebesar Rp ,00. Sedangkan realisasi OH sebesar 30 atau 04 dari target sebesar 5 OH. Apabila dilihat dari perbandingan realisasi tahun 04 dengan realisasi tahun 03 dapat diuraikan sebagai berikut: No Indikator Kinerja Outcome Satuan Realisasi 04 Realisasi 03 Kenaikan/ Penurunan Realisasi Ket Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA 6,00 3,00 7,00 turun Uraian lebih lanjut atas pencapaian sasaran strategis ini sebagai berikut: 5.6. Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA Pelaksanaan audit intern di lingkungan pemerintah daerah dilakukan oleh pejabat yang mempunyai tugas melaksanakan pengawasan dan telah memenuhi syarat kompetensi keahlian sebagai auditor. Syarat kompetensi keahlian sebagai auditor dipenuhi melalui keikutsertaan dan kelulusan dalam Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 7 dari 5

82 program sertifikasi, sesuai dengan Pasal 5 PP 60 Tahun 008 tentang SPIP. Dibandingkan dengan IKU tahun 03, IKU ini mengalami penurunan sebesar 7 karena adanya penurunan target di tahun 04. Di tahun 05 Perwakilan BPKP Sumatera Selatan, khususnya Bidang APD tidak menganggarkan kegiatan asistensi Penerapan JFA, sehingga rencana aksi untuk kegiatan ini tidak disusun. Pencapaian IKU ini didukung oleh Indikator Kinerja Output (IOP) sebagai berikut: No. Indikator Kinerja Output Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP Daerah SATUAN KEUANGAN URAI AN TARGET REALISASI 5 6 0,00 ANGGARAN (Rp 000) OH REALISASI (Rp 000) ,77 RENCANA REALISASI ,00 Penanggung Jawab TU/APD Capaian indikator kinerja output jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP Daerah adalah 00 yaitu dengan terealisasinya kegiatan penugasan Sosialisasi Penerapan JFA APIP pada 6 Inspektorat di Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan, yaitu: Inspektorat Provinsi Sumatera Selatan, Kabupaten Musi Banyuasin, Kota Lubuklinggau, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Lahat, Kabupaten Musi Rawas, dan Kabupaten Panukal Abab Lematang Ilir 5.7. Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90 dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 00. Pencapaian kinerja sasaran strategis ini dilaksanakan melalui Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya dengan Indikator Kegiatan Utama sebagai berikut : Capaian Tahun 04 Indikator Kinerja No Outcome Satuan Target Realisasi. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi 00 Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 95,45 95,45 Penanggung Jawab TU (Prolap) 73 dari 5

83 No Indikator Kinerja Outcome Capaian Tahun 04 Penanggung Jawab Satuan Target Realisasi TU (Keu) skala likert 0 8 7,9 98,75 TU (Kepeg) TU skala likert 0 8 7,8 97,5 TU (Kepeg) Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media massa Persentase pemanfaatan asset Berita TU 00 99,94 99,94 TU (Umum) 9 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras skala likert 0 8 7,3 9,38 TU (Kepeg) 30 Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat TU (Prolap) Instansi 00 APD skala likert 0 7,6 7,7 0,3 TU (Kepeg) Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA Persepsi kepuasan pegawai perwakilan atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur 3 Jumlah instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIP 3 Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat Rata Rata Capaian 00,39 Strategi yang diterapkan untuk mencapai sasaran yaitu kebijakan, program dan kegiatan telah efektif, hal ini terlihat dari capaian indikator kinerja sasaran ratarata mencapai 00,39. Realisasi dana yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran strategis tersebut dalam tahun 04 sebesar Rp ,00 atau sebesar 99,37 dari anggaran sebesar Rp ,00. Sedangkan realisasi OH sebesar atau 4,08 dari target sebesar 4.33 OH. Apabila dilihat dari perbandingan realisasi tahun 04 dengan realisasi tahun 03 dapat diuraikan sebagai berikut: Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

84 No Indikator Kinerja Outcome Satuan Realisasi 04 Realisasi 03 Kenaikan/ Penurunan Realisasi Ket = Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi 95,45 96, 0,77 turun Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP 00,00 00,00 0,00 tetap Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian skala likert 0 7,90 7,9 0,6 naik 5 Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA 00,00 00,00 0,00 tetap 6 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur skala likert 0 7,80 7,3 0,57 naik tetap Berita naik 99,94 99,94 0 tetap skala likert 0 7,3 7,50 0,9 turun Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat 00 80,76 9,4 naik Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke puslitbangwas 0,00 0,00 0,00 tetap Jumlah instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau diassessment tata kelola APIP Instansi 3 turun Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat skala likert 0 7,70 7,74 0,04 turun Persentase permintaan bantuan hukum yang ditindaklanjuti Biro Hukum dan Humas Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media massa 9 Persentase pemanfaatan asset 30 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras Uraian Pencapaian kinerja masing-masing IKU dapat dijabarkan sebagai berikut: 7.6. Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi Sistem perencanaan pengawasan merupakan salah satu bagian dari sistem manajemen dukungan yang berperan penting dalam membantu keberhasilan pelaksanaan kegiatan teknis BPKP. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

85 IKU Persentase Jumlah Rencana Penugasan Pengawasan yang Terealisasi diukur dengan Realisasi PP PKPT dibandingkan dengan target PP dalam PKPT. Capaian kinerja 95,45 didapat dari persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi sebesar 95 dari 00 yang direncanakan. Realisasi tersebut tercapai dari jumlah penugasan pengawasan PKPT yang terealisasi sebesar 483 PP dibandingkan dengan jumlah rencana PKPT sebanyak 506 PP. Bila dibandingkan dengan tahun 03 capaian kinerja ini mengalami penurunan sebesar 0,77 dari capaian IKU sebasar 96,. Pencapaian IKU ini didukung oleh Indikator Kinerja Output (IOP) sebagai berikut: No Indikator Kinerja Output Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP SATUAN URAI AN Lap TAR REALIS GET ASI 7 7 KEUANGAN OH ANGGARAN (Rp 000) REALISASI (Rp 000) 00, ,00 RENCAN REALISASI A Penanggu ng Jawab,99 TU Sasaran ini indikator kinerja outputnya memperoleh capaian 00,00 yaitu dengan terealisasinya 7 laporan dari 7 laporan yang ditargetkan. Capaian IKU ini menggunakan sumber daya manusia yang terealisasi sebanyak 4.68 Orang Hari (OH) dari target sebanyak 3.8 OH Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP Pencapaian IKU ini dibuat untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam membina satuan kerja terkait penyusunan laporan keuangan sesuai dengan SAP. Kinerja sasaran dinilai berdasarkan hasil reviu Inspektorat BPKP terhadap laporan keuangan perwakilan, dengan nilai 00 apabila tidak ada catatan, dan 80 apabila ada catatan. Berdasarkan reviu mandiri atas Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan oleh Inspektorat BPKP, untuk Keuangan Tahun 03 mendapat nilai 00 atau tanpa catatan. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 03, IKU ini mencapai 00. Pencapaian IKU ini didukung oleh Indikator Kinerja Output (IOP) sebagai berikut: Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

86 No. SATUAN Indikator Kinerja URAI TARGE REALIS Output AN T ASI Dukungan Lap Manajemen Perwakilan BPKP 4 4 KEUANGAN REALISASI (Rp 000) ANGGARAN (Rp 000) 00, , OH RENCA REALIS NA ASI Penan ggung Jawab,00 TU Indikator kinerja output memperoleh capaian 00,00 yaitu dengan terealisasinya 4 laporan dari 4 laporan yang ditargetkan. Capaian output ini menggunakan sumber daya manusia yang terealisasi sebanyak.867 Orang Hari (OH) dari target sebanyak.667 OH Persepsi kepuasan kepegawaian pegawai perwakilan terhadap layanan Capaian kinerja outcome ini sebesar 7,9 skala likert yang diperoleh dari hasil survei kepada pegawai atas hasil rata-rata 0 pertanyaan berkaitan dengan pelayanan pengelola kepegawaian dan organisasi pada Subbag Kepegawaian dengan rentang nilai -0 skala likert. Capaian kinerja outcome sebesar 7,9 skala likert ini relatif dibawah target yang direncanakan sebesar 8 skala likert. Pencapaian IKU ini didukung oleh Indikator Kinerja Output (IOP) sebagai berikut: No. Indikator Kinerja URAIA TAR REALI Output N GET SASI Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Lap 0 0 ANGGARAN (Rp 000) 00,00 0 REALISASI (Rp 000) 0 0,00 RENCAN REALISA A SI Penang gung Jawab,00 TU Sasaran ini indikator kinerja outputnya memperoleh capaian 00 yaitu dengan terealisasinya 0 laporan dari 0 laporan yang ditargetkan. Capaian output ini menggunakan sumber daya manusia yang terealisasi sebanyak Orang Hari (OH) dari target sebanyak 4.55 OH Persentase pagu dana yang tidak diblokir dalam DIPA Capaian kinerja outcome ini adalah sebesar 00 yang diperoleh berdasarkan pelaksanaan anggaran selama tahun 04 diketahui bahwa tidak terdapat pagu dana yang diblokir dalam DIPA. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 03, IKU ini mencapai 00. Capaian ini juga sesuai dengan rencana capaian untuk periode tahun Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

87 04 sebesar 00, yang berarti keberhasilan pencapaian kinerja dapat dipertahankan. Pencapaian IKU ini didukung oleh Indikator Kinerja Output (IOP) sebagai berikut: No. Indikator Kinerja Output Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP SATUAN KEUANGAN URAIAN TARGET REALISASI Lap 00,00 OH ANGGARAN REALISASI RENCA REALI NA SASI - - Penanggu ng Jawab 0,00 TU Sasaran ini indikator kinerja output-nya memperoleh capaian 00 yaitu dengan terealisasinya dokumen RKA K/L sesuai yang ditargetkan, yang berarti proses penyusunan anggaranmenghasilkan dokumen berupa Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) telah dilengkapi dengan data pendukung yang memadai/lengkap Persepsi kepuasan pegawai perwakilan atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur Capaian kinerja outcome ini sebesar 7,8 skala likert yang diperoleh dari hasil survei kepada pegawai atas hasil rata-rata 3 pertanyaan berkaitan dengan pelayanan pengelola keuangan dengan rentang nilai -0 skala likert. Capaian kinerja sebesar sebesar 7,8 skala likert ini relatif dibawah target yang direncanakan di tahun 04 sebesar 8 skala likert. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 03, IKU ini mencapai sebesar 7,3 skala likert atau mengalami kenaikan sebesar 0,57 di tahun Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media massa Persepsi publik terhadap Perwakilan BPKP Sumatera Selatan menjadi salah satu alat ukur yang relevan dalam menilai kinerja Perwakilan. Kinerja IKU ini diukur dengan jumlah berita tentang kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan di media massa. Capaian kinerja outcome ini adalah sebesar 0 yang diperoleh berdasarkan jumlah berita selama tahun 04 sebanyak 40 berita Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

88 dibandingkan dengan jumlah target berita di tahun 04 sebanyak 00 berita. Faktor pendukung keberhasilan IKU ini antara lain terbitnya berita sebanyak 63 berita tentang kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan, yaitu berita di media harian umum/majalah maupun media online, sehingga jumlah realisasi berita tentang kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan di media massa berjumlah 303 berita. Bila dibandingkan dengan realisasi capaian tahun 03, IKU ini mengalami kenaikan sebesar 9 berita yaitu 40 berita tahun 04 dan 3 berita di Tahun 03. Pencapaian IKU ini didukung oleh Indikator Kinerja Output (IOP) sebagai berikut: No. Indikator Kinerja Output Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP SATUAN KEUANGAN OH URAIAN TARGET REALISASI ANGGARAN REALISASI RENCANA REALISASI Lap , ,67 Penanggung Jawab TU Sasaran ini indikator kinerja outputnya memperoleh capaian 00 yaitu dengan terealisasinya 4 laporan yang ditargetkan yaitu Triwulan Pelaksanaan Kegiatan Kehumasan. Capaian IKU ini menggunakan sumber daya manusia yang terealisasi sebanyak 385 Orang Hari (OH) dari target sebanyak 05 OH Persentase pemanfaatan aset Kebehasilan pencapaian IKU Persentase pemanfaatan aset diukur melalui Indeks Efektivitas Pengelolaan Aset guna mengukur hasil pengelolaan dan pengembangan kapasitas sarana dan prasarana di. IKU ini diukur dengan perbandingan antara Total asset dikurangi aset kondisi baik/kurang baik yang tidak digunakan dibandingkan total aset. Capaian kinerja outcome ini sebesar 99,94 yang diperoleh berdasarkan perhitungan total aset dikurangi aset kondisi baik/kurang baik yang tidak digunakan sebesar 3.80 unit dibandingkan dengan total aset sebanyak 38 unit. IKU ini tidak mengalami perubahan dibanding tahun 03 Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

89 sebesar 99,94. Bila dibandingkan dengan rencana capaian untuk periode tahun 04 sebanyak 00 persen, pencapaian kinerja ini masih harus ditingkatkan. Pencapaian IKU ini didukung oleh Indikator Kinerja Output (IOP) sebagai berikut: SATUAN No. Indikator Kinerja Output Pengelolaan Sarana Prasarana KEUANGAN URAIAN TARGET REALISASI Lap ,00 ANGGARA REALISASI N - OH - - RENCANA REALISASI Penanggung Jawab,46 TU Sasaran ini indikator kinerja outputnya memperoleh capaian 00 yaitu dengan terealisasinya 4 laporan yang ditargetkan, yang terdiri dari Semester BMN, Hemat Energi, dan Dokumen Kebutuhan Sarana Prasarana. Capaian IKU ini menggunakan sumber daya manusia yang terealisasi sebanyak 3.8 Orang Hari (OH) dari target sebanyak 3.40 OH Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras Capaian kinerja outcome ini sebesar 7,3 skala likert yang diperoleh dari hasil survei kepada pegawai berkaitan dengan pelayanan pengelola sarana prasarana dengan rentang nilai -0 skala likert. Capaian kinerja sebesar sebesar 7,3 skala likert ini masih di bawah target yang direncanakan di tahun 04 sebesar 8 skala likert. Bila dibandingkan dengan capaian tahun 03 sebesar 7,5 skala likert IKU ini mengalami penurunan sebesar 0, Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat Keberhasilan pencapaian IKU Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat diukur dengan membandingkan jumlah tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat dibandingkan dengan jumlah rekomendasi Inspektorat yang diterima sampai dengan tahun berjalan. Capaian kinerja outcome ini sebesar 00 yang diperoleh berdasarkan perhitungan jumlah saran/rekomendasi Hasil Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 Evaluasi Kinerja 80 dari 5

90 dan laporan Hasil Evaluasi Penyelenggaraan SPIP di Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan Tahun 03 sudah ditindaklanjuti seluruhnya. Dibandingkan dengan tahun 03 capaian IKU ini mengalami kenaikan 9, Jumlah instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau diassessment tata kelola APIP IKU ini bertujuan untuk mengukur manfaat pembinaan yang dilakukan selaku instansi Pembina JFA dalam mewujudkan auditor yang profesional dan kompeten, serta tata kelola yang baik di lingkungan APIP non BPKP. Kriteria yang digunakan untuk menilai bahwa unit APIP telah melaksanakan tata kelola APIP yang baik adalah berdasarkan hasil assessment (evaluasi) penerapan tata kelola APIP yang mengacu kepada model internal audit capability model (IACM). Capaian kinerja IKU ini adalah sebesar 00, yaitu sebanyak Instansi APIP kabupaten/kota dari target instansi APIP kabupaten/kota yang disosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIP. Dibandingkan dengan capaian IKU tahun 03, IKU ini mengalami penurunan sebanyak instansi. Terkait dengan pencapaian outcome bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah, terdapat beberapa kendala/hambatannya antara lain:. Banyaknya permintaan sosialisasi, asistensi dan bimbingan teknis dari Pemerintah Daerah tidak sebanding dengan anggaran dalam PKPT tersedia pada bidang Akuntabilitas Pemda.. Tidak meratanya kompetensi tenaga fungsional terhadap pemahaman tugas-tugas di bidang akuntabilitas pemda, baik di bidang SPIP, SAKIP, SAKD maupun aplikasi SIMDA. Untuk mengatasi kendala yang telah diuraikan diatas, Bidang Akuntabilitas Pemda telah melakukan beberapa cara pemecahan masalah, antara lain :. Menggunakan dana mitra bagi pemerintah daerah sesuai dengan PerkaNomor 65 Tahun 00. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 8 dari 5

91 . Melakukan pemetaan penugasan PFA yang ada di Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah. 3. Melakukan Program Pelatihan Mandiri (PPM) sebelumakan melaksanakan penugasan agar pemahaman terhadap materi penugasan lebih baik. Untuk mencapai target Tahun 05 sebesar 5 instansi Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan akan melaksanakan kegiatan Pembinaan peningkatan kapabilitas pengawasan intern. Pencapaian IKU ini didukung oleh Indikator Kinerja Output (IOP) sebagai berikut: No. SATUAN Indikator Kinerja Output URAIAN TARGET REALISASI KEUANGAN Jumlah sosialisasi Pemda dan bimtek penerapan tatakelola APIP Daerah 3 5 5,38 evaluasi penerapan tata kelola APIP Daerah 0 0,00 Lap ANGGARAN REALISASI (Rp 000) (Rp 000) Jumlah 6.096,00 OH RENCAN REALISASI A 00, , ,00 5, ,00 870,00 Penanggung Jawab 0,7 37,75 TU/APD TU/APD,68 Pencapaian IOP ini didukung oleh kegiatan sosialisasi dan bimtek penerapan tata kelola APIP di 5 penugasan di 3 Pemda yaitu; Provinsi Sumatera Selatan, Kota Palembang, Kabupaten Lahat, Kota Pagaralam, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten OKI, Kabupaten Musi Rawas, Kota Prabumulih, Kota Lubuklinggau, Kabupaten OKU Timur, Kabupaten OKU Selatan, Kabupaten OKU dan Kabupaten Banyuasin. penugasan Evaluasi Tata Kelola APIP pada Dan Inspektorat Kota/Kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat IKU ini bertujuan untuk mengukur manfaat pembinaan yang dilakukan BPKP selaku instansi pembina JFA dalam mewujudkan auditor berkualitas yaitu auditor yang professional, efisien, dan efektif sehingga dapat meningkatkan mutu pengawasan. IKU ini diukur dari survey kepuasan pejabat struktural Pemda terhadap pejabat fungsional auditor (PFA) di lingkungan APIP Pemda. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 8 dari 5

92 Capaian IKU ini mencapai kinerja sebesar 0,3, yang dicapai dengan hasil survey kepuasan tentang Persepsi Instansi Pemerintah atas Auditor Bersertifikat pada pada kabupaten di wilayah kerja Perwakilan BPKP Sumatera Selatan yaitu pada kabupaten Banyuasin, kabupaten Empat Lawang, kabupaten Lahat, kabupaten Muara Enim, kabupaten Musi Banyuasin, kabupaten Musi Rawas, kabupaten Ogan Kemering Ulu, kabupaten Ogan Kemoring Ulu Timur, kota Lubuklinggau, kota Pagar Alam, kota Palembang. Pencapaian IKU ini didukung oleh Indikator Kinerja Output (IOP) sebagai berikut: SATUAN No. Indikator Kinerja Output Diklat Sertifikasi KEUANGAN REALISAS URAIAN TARGET I Lap 0 3 ANGGARAN REALISASI 0, OH RENCA REALISA NA SI 0,00 Penanggung Jawab 0,00 TU Pencapaian IKU ini didukung oleh 3 kegiatan Diklat Sertifikasi, yaitu: Penyelenggaraan Diklat pengadaan barang dan jasa dengan probity audit melalui Program STAR-BPKP di lingkungan Inspektorat Wilayah Sumatera Selatan, Bengkulu, Sumatera Utara dan Kepulauan Bangka Belitung dengan Nomor LAP-583/PW07//04 tanggal 5 Oktober 04, penyelenggaraan diklat pembentukan auditor ahli/alih jabatan bagi pegawai Inspektorat melalui Program STAR-BPKP Tahun 04 lingkungan Inspektorat Wilayah Sumatera Selatan, Bengkulu, Sumatera Utara dan Kepulauan 535/PW07//04 Bangka tanggal 6 Belitung dengan September 04, Nomor dan LAP- penyelenggaraan diklat mandiri sertifikasi JFA pembentukan auditor ahli lingkungan Inspektorat Wilayah Sumatera Selatan, Bengkulu, Sumatera Utara dan Kepulauan Bangka Belitung dengan Nomor LAP- 5/PW07//04 tanggal 8 Maret 04 TUJUAN 6 6. Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

93 Keberhasilan capaian tujuan ini diukur dengan capaian IKU dari sasaran strategis Terselenggaranya 00 sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan. Apabila dilihat dari perbandingan realisasi indikator kinerja outcome tahun 04 dengan target kinerja lima tahunan yang direncanakan dapat diuraikan sebagai berikut: No 7. Indikator Kinerja Outcome Satuan Reali sasi 0 Reali sasi 0 Reali sasi 03 Reali sasi 04 Program Hasil pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP Sasaran strategis 8: Terselenggaranya 00 sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan. 33 Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif Sistem Informa si Simpulan capaian tujuan strategis dalam tahun 04, diukur dari capaian sasaran strategis sebagai berikut: 6.8. Terselenggaranya 00 sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan. Untuk mencapai sasaran strategis ini terdapat Indikator Kinerja Utama (IKU) dengan capaian kinerja tahun 04 sebesar 00. Realisasi IKU ini bila dibandingkan dengan realisasi tahun 03 sebesar 00 sedangkan bila dibandingkan dengan target capaian kinerja output Renstra Perwakilan BPKP tahun untuk periode tahun 04, IKU ini dapat dipertahankan pada capaian 00. Untuk mencapai sasaran strategis ini terdapat Indikator Kinerja Utama (IKU) dengan rata-rata capaian kinerja tahun 04 sebesar 00 dengan rincian sebagai berikut: No. 33 Indikator Kinerja Outcome Satuan Capaian Tahun 04 Target Realisasi Penanggun g Jawab 00 TU Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif Sistem Informa si 00 Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

94 Apabila dilihat dari perbandingan realisasi tahun 04 dengan realisasi tahun 03 dapat diuraikan sebagai berikut: No Indikator Kinerja Outcome Satuan Realisasi 04 Realisas i 03 Kenaikan/ Penurunan Realisasi 33 Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif Ket Rincian Pencapaian kinerja sasaran strategis ini sebagai berikut : 8.. Jumlah sistem informasi yang dimanfaatkan secara efektif IKU ini digunakan untuk mengukur penggunaan/pengimplementasian sistem informasi yang dikembangkan oleh BPKP Pusat untuk menghasilkan/menyediakan informasi yang dibutuhkan di Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan. IKU ini diukur dengan jumlah sistem informasi yang dimanfaatkan dibagi dengan jumlah sistem informasi yang wajib dimanfaatkan BPKP. Capaian IKU ini mencapai kinerja sebesar 00 yang dicapai dengan terlaksananya 00 sistem informasi yang wajib digunakan di BPKP. Di tahun 04, terdapat 3 aplikasi baru yang dijalankan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan, terdiri dari aplikasi yang wajib dijalankan yaitu aplikasi IPMS dan aplikasi SKI. Satu aplikasi yang dibuat oleh Perwakilan adalah aplikasi Simoku, yaitu suatu wadah informasi sebagai pusat data yang menghimpun informasi dan materi mengenai pengembangan profesi di lingkungan kerja Perwakilan. Berikut adalah daftar inventarisasi aplikasi dukungan yang telah dimanfaatkan: NO Nama Aplikasi SIM-HP Pengguna Kegunaan Seluruh Bidang Sebagai alat pengelolaan hasil pengawasan yang telah dilaksanakan oleh perwakilan SIM-MONEV Seluruh Bidang Sebagai alat untuk pemantauan pelaksanaan tugas yang dilakukan selama tahun berjalan, baik itu PKPT maupun non PKPT 3 SIM-RKT Prolap Sebagai alat untuk penyususnan PKPT dan PKAU Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

95 NO Nama Aplikasi Pengguna Kegunaan Sebagai alat kontrol perjalanan dinas yang dilakukan oleh pegawai dalam rangka pelaksanaan tugas Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Berdasarkan PP 39/006 4 SIM SPPD Seluruh Bidang dan bagian 5 Aplikasi PP 39 Tahun 006 Prolap 6 Simmone Kedeputian Akuntan Negara Bidang Akuntan Negara Sebagai alat untuk pemantauan pelaksanaan tugas yang dilakukan selama tahun berjalan baik itu PKPT maupun non PKPT Subbag Keuangan Penyusunan DIPA Subbag Keuangan Revisi DIPA 7 8 RKAKL/DIPA RKAKL/DIPA Online 9 Monitoring dan Evaluasi Anggaran Subbag Keuangan Monev Output 0 Aplikasi SAKPA/SAKPAW Subbag Keuangan Pengolah data Realisasi Aplikasi Konfirmasi Subbag Keuangan Konfirmasi Penerimaan Pajak Aplikasi SPM Aplikasi Gaji SIMAK BMN Persediaan Kearsipan Pembuatan SPM Penyusunan SPM Internal/Ekxternal Aset Persediaan Pencatatan Arsip 7 SISPEDAP 8 Report Sispedap 9 SIMPEG 0 SIMPKS Lotus Notes Subbag Keuangan Subbag Keuangan Subbag Umum Subbag Umum Subbag Umum Subbag Kepegawaian Subbag Kepegawaian Subbag Kepegawaian Subbag Kepegawaian Seluruh Pegawai SIAPD Bidang APD 3 4 SKI IPMS Simoku Seluruh Pegawai Seluruh Pegawai Seluruh Pegawai Daftar Seluruh Pegawai Daftar Seluruh Pegawai Daftar Seluruh Pegawai Penyusunan PKS Sebagai alat pelapor kegiatan Bidang APD Input ST dan Menyusun SKP Menyusun RKT Upload bahan PKS B. Realisasi Anggaran menetapkan 33 target indikator outcome dan 34 target indikator output yang bersumber dari 7 sasaran strategis dan telah ditetapkan pada Perjanjian Kinerja Tahun 04. Anggaran dan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

96 realisasi dana yang dicapai untuk Tahun 04 berdasarkan program dan jenis belanja sebagai berikut: Anggaran dan Realisasi berdasarkan Program: Tabel 3. Anggaran dan Realisasi Keuangan Tahun 04 No. Program Anggaran Tahun 04 Target Realisasi Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) ,97 Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas lainnya , 3 Program pen ingkatan sarana dan prasarana , ,34 JUMLAH Anggaran dan Realisasi berdasarkan Jenis Belanja: NO DIPA JENIS BELANJA Belanja Pegawai Belanja Barang ANGGARAN AWAL (Rp) ANGGARAN REVISI (Rp) , ,96 REALISASI (Rp) Belanja Modal ,90 JUMLAH ,34 Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan Nomor DIPA /03 tanggal 5 Desember 03. Selama Tahun 04, telah dilakukan beberapa kali revisi DIPA, terakhir Revisi DIPA ke-06 tanggal 3 November 04. Ikhtisar anggaran awal dan revisi, serta realisasinya dapat dilihat pada tabel di atas. Dari tabel tersebut di atas, dapat dijelaskan bahwa penyerapan anggaran tahun 04 sebesar 99,34 dari anggaran setelah revisi menunjukkan kinerja penyerapan anggaran sangat baik karena dibarengi dengan konsistensi terhadap rencana penarikan dana (RPD/ disbursement plan) dan ketercapaian target output rencana kerja anggaran (RKA) sebagaimana dapat dilihat dari dashboard e-monev anggaran Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

97 Keuangan untuk satuan kerja dibawah ini. Tabel 3. Grafik Perbandingan Penyerapan Anggaran dan Rencana Penarikan Dana Pengelolaan keuangan tahun anggaran 04 pada Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan juga mencakup atas: a. Realisasi penggunaan dana mitra kerja b. Realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rincian atas pengelolaan keuangan tersebut adalah sebagai berikut: a. Realisasi penggunaan dana mitra kerja Penugasan pengawasan oleh Perwakilan BPKP Sumatera Selatan khususnya di Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat (IPP), Bidang Akuntabilitas Daerah (APD), dan Bidang Akuntan Negara (AN) diantaranya merupakan permintaan K/L/Pemda dan diluar PKPT serta biayanya menjadi beban K/L/Pemda yang meminta. Terhadap penugasan tersebut, sebagian besar Kepala menerbitkan surat tugas (ST) yang menyebutkan bahwa biaya sehubungan dengan Tim yang ditugaskan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

98 menjadi beban K/L/Pemda dan juga menerbitkan Surat Perjalanan Dinas (SPD) Nihil untuk menjamin tidak terjadi tumpang tindih perjalanan dinas. Realisasi biaya penugasan yang biaya perjalanan dinas yang menjadi beban K/L/Pemda mitra kerja selama tahun 04 sebagai berikut: Tabel 3. Realisasi Penggunaan Dana Mitra Kerja No. Bidang PP Instansi Pemerintah Pusat Akuntabilitas Pemerintah Daerah 3 Akuntan Negara Jumlah Realisasi Dana (Rp) b. Realisasi Penerimaan Negara Realisasi penerimaan negara melalui Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan mencakup penerimaan pajak dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Penerimaan negara dari pajak yang pemungutannya dilakukan oleh bendahara pengeluaran selama tahun 04 adalah sebagai berikut: Tabel 3.3 Realisasi PNBP Perwakilan BPKP Sumatera Selatan Tahun 04 No. Jenis Pajak Pungut (Rp) Setor (Rp) Saldo (Rp) PPN PPh PPh PPh Jumlah Realisasi PNBP tahun 04 sebesar Rp ,00 seluruhnya merupakan PNBP Lainnya sebagaimana dapat dilihat pada tebel di bawah ini. No. Uraian Rp Pendapatan dari pengelolaan BMN Pendapatan lain-lain Jumlah Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

99 Seluruh PNBP tersebut telah disetorkan ke Kas Negara. C. Aspek Pendukung. Personalia/sumber daya manusia Jumlah sumber daya manusia per 3 Desember 04 adalah sebanyak 54 orang. Jumlah tersebut dapat diklasifikasikan berdasarkan golongan, jabatan dan pendidikan dengan uraian sebagai berikut: a. Jumlah pegawai berdasarkan golongan Golongan a b c d Jumlah I II III IV Jumlah 54 b. Jumlah pegawai berdasarkan jabatan No. Jabatan Jumlah Struktural 0 Jabatan Fungsional Auditor 05 3 Calon PFA 9 4 Arsiparis 5 Pranata Komputer 6 Jabatan Fungsional Umum 7 Jumlah 54 c. Jumlah pegawai berdasarkan pendidikan No. Pendidikan Jumlah S-3 - S- 9 3 S/DIV 78 4 D III 46 5 DI - 6 SLTA 7 SLTP - 8 SD Jumlah 54 Peningkatan kapasitas sumber daya manusia selalu dilakukan untuk Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

100 meningkatkan kinerja. Peningkatan kapasitas tersebut dilakukan melalui pelatihan kantor sendiri (PKS) dan pengiriman pegawai untuk mengikuti Diklat Fungsional maupun Diklat Substantif. Pada tahun 04 pegawai yang mengikuti Diklat Fungsional sebanyak 6 orang dan yang mengikuti Diklat Substantif berjumlah 5 orang. Rincian kegiatan peningkatan kapasitas pegawai yang mengikuti Diklat Fungsional dan Diklat Substantif sebagai berikut: Tabel 3.4 Diklat Fungsional dan Substansif Perwakilan BPKP Sumatera Selatan Tahun 04 No Nama Diklat Jumlah Peserta (Orang) Diklat Fungsional: Diklat Penjenjangan Auditor Utama - Diklat Penjenjangan Auditor Madya 3 3 Diklat Penjenjangan Ketua Tim 4 Diklat Auditor Pertama 5 Diklat Alih Jabatan Terampil ke Ahli JUMLAH 6 Diklat Probity Audit Diklat audit pengadaan barang dan jasa dengan probity audit program STAR-BPKP pegawai APIP Inspektorat dan BPKP di Wilayah Sumsel 7 3 Diklat TOT SPIP 4 Diklat Audit Berbasis Resiko 5 Diklat Evaluasi dan Peningkatan Kapabilitas APIP 6 Diklat Audit Investigasi 7 Diklat SIA PDAM 8 Diklat Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa JUMLAH 5. Sarana dan prasarana penunjang Dalam rangka mendukung keberhasilan pencapaian tugas pokok dan fungsi, Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 9 dari 5

101 Kantor dilengkapi dengan sarana dan prasarana yaitu: Tabel 3.5 Aset Tetap Perwakilan BPKP Sumatera Selatan Per 3 Desember 04 No Uraian. Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan 4. Jalan dan Jembatan 5. Irigasi 6. Aset Tetap Lainnya Nilai (Rp) , , , , , ,00 Jumlah ,00 Rincian penjelasan terkait dengan sarana dan prasarana tersebut adalah sebagai berikut: a. Tanah Luas tanah yang dimiliki adalah M yang terdiri dari: - Tanah Kosong : 9.4 M - Tanah Bangunan Kantor : M - Tanah Bangunan Rumah Negara : 7.74 M Seluruh tanah yang dimiliki sudah bersertifikat atas nama Pemerintah RI Cq. BPKP b. Peralatan dan mesin Peralatan dan mesin kantor yang dimiliki antara lain terdiri dari: peralatan komputer yaitu PC 79 unit, printer 65 unit, AC Split 8 unit, meja kerja kayu 370 unit, serta berbagai macam meubelair dan peralatan kantor lainnya yang diperoleh dari pengadaan anggaran rutin dan anggaran pembangunan. Kendaraan dinas yang dimiliki per 3 Desember 04 sebanyak 6 unit yang terdiri dari (sebelas) unit kendaraan bermotor roda 4 dengan jenis minibus 0 unit dan sedan unit, sedangkan kendaraan bermotor roda sebanyak 5 (lima) unit. c. Gedung dan bangunan Gedung kantor yang dimiliki terdiri atas: ) Gedung kantor permanen 3 lantai terletak di Jalan Bank Raya No. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 9 dari 5

102 Palembang senilai Rp ,00. ) Gedung pos jaga permanen sebanyak unit senilai Rp ) Bangunan gedung kantor lainnya sebanyak 3 unit senilai Rp ,00. 4) Bangunan gudang tertutup semi permanen sebanyak unit senilai Rp ,00. 5) Bangunan gedung tertutup semi permanen sebanyak unit senilai Rp ,00. 6) Gedung garasi pool permanen sebanyak unit senilai Rp ,00. 7) Bangunan gedung tempat ibadah permanen sebanyak unit senilai Rp ,00. 8) Bangunan Rumah Negara beserta tanda batasnya senilai Rp ,00. Bangunan rumah dinas sebanyak 50 unit, yang terdiri dari 3 (tiga belas) unit rumah dalam kondisi kosong dan 37 unit rumah ditempati karyawan. Dari 37 unit rumah dinas yang dihuni, sebanyak 0 unit dihuni oleh pejabat struktural, 4 unit dihuni oleh PFA, dan 3 unit dihuni oleh staf Fungsional Umum. Bangunan rumah dinas tersebut tersebar di beberapa lokasi, yaitu: Tabel 3.6 Daftar Rumah Dinas Perwakilan BPKP Sumatera Selatan Per 3 Desember 04 No Lokasi Unit 3. Komplek Kenten 5 Jalan Bangau/Beo Jalan Sekip Lebak Rejo Jalan Tribrata 6 5 Jalan Ariodillah 4 6 Jalan YKP Pakjo 3 7 Jalan Bank Raya (termasuk fasilitas olahraga) 3 Jumlah 50 d. Irigasi Aset irigasi berupa bak penyimpanan air sebanyak 6 unit. e. Aset tetap lainnya Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

103 Fasilitas/perlengkapan lainnya berupa: ) Poliklinik Poliklinik yang dibuka sejak tahun 997/998 telah berjalan dengan baik dan lancar. Dalam rangka menjaga kesehatan para pegawai kantor, pada tahun 04 pelayanan poliklinik kantor dijalankan oleh dokter Hj. Alma Yulianti Lani, M.Kes. dibantu oleh Yusnita sebagai perawat. ) Fasilitas olahraga Fasilitas olah raga terdiri dari lapangan tenis (di belakang rumah dinas jalan Bank Raya III), lapangan voli dan badminton (di halaman kantor), serta tenis meja. Keberhasilan pencapaian kinerja juga didukung hasil pengadaan dan penyaluran sarana dan prasarana selama tahun 04 sebagai berikut: Tabel 3.7 Daftar Sarana dan Prasarana Perwakilan BPKP Sumatera Selatan Tahun 04 No Sarana dan Prasarana Jumlah (unit/set) Personal Komputer 09 Notebook 30 3 Printer 65 4 LCD Proyektor 8 5 UPS00VA 9 6 Alat Pendingin Ruangan AC PK 36 7 Alat Pendingin Ruangan AC PK 8 Sepeda motor 5 9 Alat sound system speaker aktif Jumlah Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

104 Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

105 Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 04 Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan sebagai wujud pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan pada Tahun Anggaran 04. Materi LAKIP Tahun 04 yang disajikan ini berisikan pelaksanaan serangkaian program dan kegiatan yang mengacu kepada 8 sasaran strategis dari Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan Tahun Dalam pencapaian sasaran tersebut sesungguhnya sangat tergantung pada ketersediaan dana dan sumber daya manusia yang memadai. Selain itu diperlukan adanya keserasian kerjasama antar seluruh Bidang Pengawasan dan Bagian Tata Usaha sebagai unsur perencana sekaligus pelaksana dari kegiatan program yang dilaksanakan pada Tahun Anggaran 04. Berdasarkan hasil pengukuran dan analisis pencapaian sasaran strategis tahun 04 yang didukung dengan 33 indikator kinerja utama adalah sebagai berikut:. Rata-rata capaian kinerja di atas 80 sebanyak 7 sasaran.. Sasaran yang tingkat capaiannya masih di bawah 80 sebanyak sasaran. Secara umum 8 sasaran strategis tahun 04 dapat dicapai, dengan rata-rata capaian sebesar 00,3. Hal ini menunjukkan adanya komitmen Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan dalam mewujudkan visi Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan. Meskipun capaian indikator kegiatan utama secara keseluruhan cukup menggembirakan akan tetapi masih terdapat hambatan tidak tercapainya target yaitu:. Banyaknya permintaan sosialisasi, asistensi dan bimbingan teknis dari Pemerintah Daerah tidak sebanding dengan anggaran dalam PKPT yang tersedia pada Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah.. Terdapat hambatan dari pihak luar yaitu tidak ada/kurangnya permintaan dari stakeholder terutama dari penugasan Bidang Akuntan Negara dan Bidang Investigasi. 3. Tidak meratanya kompetensi tenaga fungsional terhadap pemahaman tugastugas. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

106 Adapun langkah-langkah perbaikan kinerja yang akan dilakukan untuk mengantisipasi hambatan dalam pencapaian sasaran strategis antara lain: 4. Meningkatkan capaian kinerja yang belum maksimal. 5. Meningkatkan efisiensi dalam melaksanakan kegiatan pada program utama Tapkin Perwakilan. 6. Melakukan program pelatihan mandiri (PPM) setiap akan melaksanakan penugasan terkait agar pemahaman terhadap materi penugasan lebih meningkat. 7. Menggunakan dana mitra bagi pemerintah daerah sesuai dengan Perka BPKP Nomor 65 Tahun 00. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

107 Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

108 Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

109 Perbandingan Realisasi IKU Tahun 04 dengan Tahun 03 No SASARAN STRATEGIS IKU SATUAN REALISASI 03 REALISASI 04 KENAIKAN/ PENURUNAN KETERANGAN =6-5 8 Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Keuangan 00,00 00,00 0,00 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar 00,00 00,00 0,00 00,00 00,00 0,00 Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden yang disampaikan ke Pusat 04,35 04,65 0,30 08,70 03,57-5,3 Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders 00,00 57,89-4, Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi 60,00 75,00 5,00 Meningkatnya Kualitas LKPP, 95 LKKL, dan 90 LKPD Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5 Berlaku untuk perwakilan yang melaksanakan pengawasan terkait

110 3 4 5 Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 75 Terselenggaranya SPM pada 300 IPD dan terselenggaranya GG pada 65 BUMN/BUMD Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 60 K/L/Pemda Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti 0,00 00,00 00,00 Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat 00,00,73,73 Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal 60,00 00,00 40,00 Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI 00,00 7,43-8,57 Persentase BUMN yang dilakukan asistensi/evaluasi PSO 0,00 0,00 0,00 Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja 87,00 64,9 -,7 Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi Kelompok 6,00,00-5,00 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/da/asistensi/evaluasi FCP Instansi 4,00,00-3,00 Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK Instansi 0,00 0,00 0,00 Persentase Pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga 87,57 75,00 -,57 Persentase pelaksanaan audit investigasi/ PKKN/PKA 00,00 84, -5,79 Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang 0,00 0,00 0,00 Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 008 3,5 50,00 8,75 Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 0 dari 5 Berlaku untuk perwakilan yang melaksanakan pengawasan terkait Berlaku untuk perwakilan yang melaksanakan pengawasan terkait Berlaku untuk perwakilan yang melaksanakan pengawasan terkait Berlaku untuk perwakilan yang melaksanakan pengawasan terkait - Berlaku untuk perwakilan yang melaksanakan pengawasan terkait

111 Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60 Tahun 008 Pemda 6,00 4,00 8,00 6 Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80 K/L/Pemda Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA 3,00 6,00-7,00 7 Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90 dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 00. Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi 96, 95,45-0,77 Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP 00,00 00,00 0,00 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian 7,9 7,90 0,6 Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA 00,00 00,00 0,00 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur Sklala Likert -0 7,3 7,80 0,57 3,00 40,00 9,00 99,94 99,94 0,00 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras Sklala Likert -0 7,50 7,3-0,9 Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat 80,76 00,00 9,4 Jumlah instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIP APIP 3,00,00 -,00 Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat Sklala Likert -0 7,74 7,70-0,04 SI 00,00 00,00 0,00 Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media massa Persentase pemanfaatan asset 8 Terselenggaranya 00 sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 0 dari 5

112 Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

113 Lampiran 3 Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

114 Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

115 Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

116 Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

117 Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

118 Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun dari 5

119 Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 0 dari 5

120 Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 dari 5

121 Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 dari 5

122 Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 3 dari 5

123 Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 4 dari 5

Suplemen Rencana Strategis

Suplemen Rencana Strategis Suplemen Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat 2010-2014 Lampiran Keputusan Nomor KEP-2220/PW14/1/2012 Tanggal 28 Desember 2012 SASARAN STRATEGIS PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN Unit Eselon II : Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan Tahun Anggaran : 2014 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA OUTPUT

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012

LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012 LAPORAN HASIL PENGAWASAN ATAS KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA / DAERAH PADA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 Nomor: LAP- 20/PW26/1/2012 Tanggal: 18 Januari 2012 LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2013 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2013 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2013 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Nomor : LKIN-991/PW/17/1/2013 Tanggal : 31 DESEMBER 2013 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN

Lebih terperinci

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat PERJANJIAN KINERJA P enetapan indikator kinerja pada tingkat program dan kegiatan merupakan prasyarat bagi pengukuran kinerja. Kriteria pengukuran yang dipakai adalah target kinerja yang ditetapkan. Target

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Jalan Jenderal Ahmad Yani kilometer 32,5 Banjarbaru 70711 Telp: (0511) 4781116 Faksimili : (0511) 4774501 email : kalsel@bpkp.go.id,

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2014 TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2014 TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN Unit Eselon II : Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran : 2.1 1.1.2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP 1.1.3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROPINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV TAHUN 2014

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROPINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV TAHUN 2014 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROPINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV TAHUN 2014 NOMOR : LEK-4./PW09/1/2014 TANGGAL : 08 Januari 2015 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Memuaskan

Ringkasan Eksekutif Memuaskan Ringkasan Eksekutif Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2012 telah menyajikan capaian kinerja selama tahun 2012 dikaitkan dengan perencanaan kinerja untuk tahun

Lebih terperinci

No Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi. Persentase IPP yang Mendapat Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan

No Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi. Persentase IPP yang Mendapat Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan L aporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah (LAKIP) disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah dalam mencapai sasaran strategis

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP 2013 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah NOMOR: LAKIP - 023 /PW18/1/2014 TANGGAL 21 JANUARI 2014 Ringkasan

Lebih terperinci

Revisi Suplemen Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun Maret 2013

Revisi Suplemen Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun Maret 2013 Revisi Suplemen Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2013-2014 27 Maret 2013 Lampiran Keputusan Nomor KEP- 16/PW27/1/2013 BUTIR-BUTIR TAMBAHAN RENSTRA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT

Lebih terperinci

Untuk mencapai target kinerja outcome dan output seperti yang telah diuraikan di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan didukung dengan

Untuk mencapai target kinerja outcome dan output seperti yang telah diuraikan di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan didukung dengan IKHTISAR EKSEKUTIF Akuntabilitas sebagai salah satu pilar tata kepemerintahan yang baik, merupakan pertanggungjawaban atas mandat yang melekat pada suatu lembaga. Berangkat dari pemikiran tersebut, Perwakilan

Lebih terperinci

Lampiran Keputusan Nomor KEP-5987/PW20/1/2012

Lampiran Keputusan Nomor KEP-5987/PW20/1/2012 28 Desember 2012 Lampiran Keputusan Nomor KEP-5987/PW20/1/2012 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Lebih terperinci

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara. Ringkasan Eksekutif

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara. Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Sulawesi Utara telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran,

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun Kata Pengantar

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun Kata Pengantar Kata Pengantar Setiap Instansi Pemerintah yang telah menerima anggaran dari pemerintah wajib menggunakannya untuk membiayai pelaksanaan program dan kegiatan yang telah ditetapkan secara efisien, efektif,

Lebih terperinci

Sasaran 7 dari Tujuan 5 : Dari 2 IKU dominan, tercapai 100,00% Sasaran 4 dari Tujuan 3 : Dari 1 IKU dominan tercapai 100,00%

Sasaran 7 dari Tujuan 5 : Dari 2 IKU dominan, tercapai 100,00% Sasaran 4 dari Tujuan 3 : Dari 1 IKU dominan tercapai 100,00% IKHTISAR EKSEKUTIF Akuntabilitas sebagai salah satu pilar tata kepemerintahan yang baik, merupakan pertanggungjawaban atas mandat yang melekat pada suatu lembaga. Berangkat dari pemikiran tersebut, Perwakilan

Lebih terperinci

Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis

Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis Ringkasan Eksekutif Terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), mengantar BPKP memasuki babak baru yang menegaskan peran BPKP sebagai Auditor

Lebih terperinci

SUPLEMEN RENSTRA TAHUN

SUPLEMEN RENSTRA TAHUN SUPLEMEN RENSTRA TAHUN 2010-2014 NOMOR : KEP-1/PW18/1/2013 TANGGAL : 3 JANUARI 2013 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

Lebih terperinci

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Papua Barat yang sebelumnya wilayah kerjanya berada/merupakan bagian dari Perwakilan BPKP Provinsi Papua telah menyusun

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 2013 SUPLEMEN RENSTRA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2010-2014 LAMPIRAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BPKP

Lebih terperinci

BUTIR-BUTIR TAMBAHAN RENSTRA PERWAKILAN BPKP PROVINSI NTT

BUTIR-BUTIR TAMBAHAN RENSTRA PERWAKILAN BPKP PROVINSI NTT BUTIR-BUTIR TAMBAHAN RENSTRA PERWAKILAN BPKP PROVINSI NTT 2010-2014 2.5 SASARAN STRATEGIS Delapan sasaran strategis yaitu kondisi yang diharapakan di akhir periode Renstra tahun 2010-2014, yaitu: 1. Meningkatnya

Lebih terperinci

Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun dapat diuraikan sebagai berikut :

Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun dapat diuraikan sebagai berikut : RENCANA STRATEGIS 2010-2014 PERWAKILAN BPKP SULUT Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun 2010-2014 dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Pernyataan Visi Sejalan dengan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia

LAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia LAPORAN KINERJA 2014 BPKP untuk Indonesia Nomor: LKIN- 502/K.SU/01/2015 Tanggal: 26 Februari 2015 Ringkasan Eksekutif B adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013 RINGKASAN EKSEKUTIF B adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan kegiatan, dilengkapi dengan

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN TRIWULAN IV TA 2013

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN TRIWULAN IV TA 2013 FORMULIR A Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 Tanggal 29 November 2006 DIISI OLEH PENANGGUNGJAWAB KEGIATAN LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN TRIWULAN IV TA 2013 I. DATA UMUM 1. Nomor

Lebih terperinci

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunia-nya, penyusunan Rencana Kinerja (Renja) Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat Tahun

Lebih terperinci

1. Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

1. Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan kegiatan, dilengkapi dengan indikator kinerja dan

Lebih terperinci

Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta

Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta Rencana Strategis 2010-2014 Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi DIY tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut: Visi : Auditor Presiden yang responsif,

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 NOMOR : LAKIP -1000/PW17/1/2013 TANGGAL : 31 DESEMBER 2013 Kata

Lebih terperinci

LAKIP. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

LAKIP. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG i Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TAHUN 2014 NOMOR : LAP- 28/PW29/1/2015 TANGGAL : 27 JANUARI 2015 Ikhtisar Eksekutif

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. LAKIP sebagai media pertanggungjawaban, berisikan informasi tentang Rencana Strategis (Renstra) dan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013.

KATA PENGANTAR. LAKIP sebagai media pertanggungjawaban, berisikan informasi tentang Rencana Strategis (Renstra) dan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013. PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG KATA PENGANTAR Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kerja Intansi Pemerintah mengamanatkan kepada setiap unit eselon II instansi pemerintah untuk menyusun

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 NOMOR : LAP - 04/PW17.1/2013 TANGGAL : 7 JANUARI 2013 Ringkasan

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DKI JAKARTA KATA PENGANTAR

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DKI JAKARTA KATA PENGANTAR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DKI JAKARTA KATA PENGANTAR Sebagai wujud penerapan tata kepemerintahan yang baik ( good governance) dan akuntabel serta untuk memenuhi kewajiban

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja negara dan pengurusan barang milik/ kekayaan negara;

BAB I PENDAHULUAN. 2. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja negara dan pengurusan barang milik/ kekayaan negara; BAB i PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN S aat ini setiap organisasi publik dituntut untuk lebih terbuka dan dapat memberikan transparansi dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya. Untuk itu, organisasi publik

Lebih terperinci

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011 RENCANA RENCANA 1. PROGRAM - Meningkatnya kualitas pengawasan lintas sektor yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders 80% 80% 90% 90% 155,8 313,5 377,4 410,5 PENGAWASAN INTERN AKUNTABILITAS

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF. Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

RINGKASAN EKSEKUTIF. Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 LAPORAN AKUNTABI LI TASKI NERJ A TAHUN201 4 NOMOR : LAKI P2 0/ PW05 / 1 / 2 01 5 TANGGAL: 2 0J anuar i 2 01 5 PERWAKI LANBPKPPROVI NS I J AMBI J al anh. O. S. Cokr oami not ono. 1 07J ambi 3 61 2 9 Te

Lebih terperinci

VISI, MISI DAN TUJUAN VISI

VISI, MISI DAN TUJUAN VISI VISI, MISI DAN TUJUAN VISI Sejalan dengan perubahan lingkungan strategis, termasuk terbitnya mandat baru sesuai PP No. 60 Tahun 2008, BPKP menegaskan jati dirinya sebagai Auditor Presiden. Konsekuensinya,

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF R encana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang telah disusun oleh Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta dipergunakan sebagai acuan dalam penyusunan Penetapan Kinerja (Tapkin)

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR Nomor : LAP-1/PW13/2013 Tanggal : 02 Januari 2013 LAKIP 2012 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur KATA PENGANTAR aporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, KEPUTUSAN KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR KEP-67/DL/2/2013 TENTANG PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016 Nomor: LKIN-007/PW03/6/2017 Tanggal: 10 Januari 2017 DAFTAR ISI Ikhtisar Kinerja Bab III Akuntabilitas Kinerja Kata Pengantar... Daftar

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENGAWASAN ATAS KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA/DAERAH DI WILAYAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2014

LAPORAN HASIL PENGAWASAN ATAS KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA/DAERAH DI WILAYAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2014 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN HASIL PENGAWASAN ATAS KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA/DAERAH DI WILAYAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2014 NOMOR : LAP-22/PW02/4/2015 TANGGAL :

Lebih terperinci

8 April Nomor : LKIN-1044/PW21/1/2014 Lampiran : Satu Berkas H a l : Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2014

8 April Nomor : LKIN-1044/PW21/1/2014 Lampiran : Satu Berkas H a l : Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2014 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Jl. Bumi Tamalanrea Raya No. 3 (BTP) Kotak Pos 176 Telp. (0411) 590591, 590592; E-mail: sulsel@bpkp.go.id Fax (0411) 590595

Lebih terperinci

INFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja

INFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja INFORMASI KINERJA Laporan Kinerja (Lkj) Instansi Pemerintah merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayai kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggarannya.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Kata Pengantar

DAFTAR ISI. Halaman Kata Pengantar DAFTAR ISI Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 Halaman Kata Pengantar i Ringkasan Eksekutif ii BAB I Pendahuluan 1 A. Latar Belakang 1 B. Tugas dan Fungsi 1 C. Aspek Strategis 2 D. Kegiatan dan Layanan

Lebih terperinci

L a p o r a n R e a l i s a s i R K T B u l a n D e s e m b e r Halaman 1

L a p o r a n R e a l i s a s i R K T B u l a n D e s e m b e r Halaman 1 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Jalan Tamalanrea Raya No. 3 Bumi Tamalanrea Permai (BTP) Makassar Kotak Pos :176 Telepon 0411-590591; 590592, Fax :0411-590595

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 486 /K/SU/2009 TENTANG RENCANA KEGIATAN BPKP TAHUN 2009

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 486 /K/SU/2009 TENTANG RENCANA KEGIATAN BPKP TAHUN 2009 www.bpkp.go.id KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 486 /K/SU/2009 TENTANG RENCANA KEGIATAN BPKP TAHUN 2009 KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, Menimbang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kata Pengantar

KATA PENGANTAR. Kata Pengantar Kata Pengantar KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah Subhaanahu wa Ta ala atas berkah dan rahmat yang telah diberikan sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP

Lebih terperinci

PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014

PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014 PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) Nomor. : LAP- 34 /PW09/1/2015 Tanggal : 19 Januari 2015 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

Oleh Kepala BPKP. A. Pendahuluan

Oleh Kepala BPKP. A. Pendahuluan Program Strategis Kementerian PAN dan RB, ANRI, BKN, BPKP dan LAN Dalam Rangka Percepatan Pencapaian Target Prioritas I Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola dalam RPJMN tahun 2010-2014 A. Pendahuluan Oleh

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) Nomor. : LAP- 21 /PW09/1/2014 Tanggal : 20 Januari 2014 BADAN

Lebih terperinci

P.T. Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat. Panijo

P.T. Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat. Panijo KATA PENGANTAR P erwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat telah menyelesaikan serangkaian progam dan kegiatan yang berkaitan dengan implementasi dari Rencana Kinerja Tahun 2013. Rencana Kinerja Tahun 2013

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013 Perwakilan BPKP Jawa Timur disusun

Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013 Perwakilan BPKP Jawa Timur disusun 11 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013 Perwakilan BPKP Jawa Timur disusun berdasarkan Inpres Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan peraturan Menteri Negara

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 Nomor: LAKIP-024/PW18/1/2015 Tanggal 21 JANUARI 2015 BADAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Rencana Kerja (Renja) adalah dokumen perencanaan tahunan yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) serta disusun mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Rencana Kerja

Lebih terperinci

Pencapaian Target Kinerja Triwulan III Tahun 2014 Dalam Rangka Pencapaian Tujuan

Pencapaian Target Kinerja Triwulan III Tahun 2014 Dalam Rangka Pencapaian Tujuan BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Jl. Bumi Tamalanrea Raya No. 3 (BTP) Kotak Pos 176 Telp. (0411) 590591, 590592; E-mail: sulsel@bpkp.go.id Fax (0411) 590595

Lebih terperinci

REALISASI PENUGASANN BULAN INI

REALISASI PENUGASANN BULAN INI BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Jalan Tamalanrea Raya No. 3 Bumi Tamalanrea Permai (BTP) Makassar Kotak Pos :176 Telepon 0411-590591; 590592, Fax :0411-590595

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH Kata Pengantar Sebagai Unit Kerja Mandiri, Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah memiliki kontrak kinerja dengan BPKP Pusat yang

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG INVESTIGASI TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG INVESTIGASI TAHUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG INVESTIGASI TAHUN 2010-2014 KATA PENGANTAR Rencana Strategis (Renstra) pada dasarnya merupakan dokumen yang bersifat taktis strategis yang menjabarkan strategis

Lebih terperinci

erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina

erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina 11 T erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengawasan Intern Pemerintah (SPIP), menegaskan BPKP bertugas melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Perwakilan, Sudiro NIP LAKIP 2013 Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu

KATA PENGANTAR. Kepala Perwakilan, Sudiro NIP LAKIP 2013 Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu NOMOR: LAP-0005/PW06/1/2014 TANGGAL 6 JANUARI 2014 KATA PENGANTAR D alam rangka memenuhi ekspektasi publik atas transparansi dan akuntabilias penerapan tata kepemerintahan yang baik (good governance) dan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT Nomor : LAP-011/PW03/1/2016 Tanggal : 20 Januari 2016 Kata Pengantar Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah (SAKIP) dan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR alam rangka melaksanakan tata pemerintahan yang baik (good governance) adalah tersusunnya laporan akuntabilitas pelaksanaan kegiatan tahun berjalan untuk mewujudkan komitmen organisasi penyelenggara

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta RINGKASAN EKSEKUTIF

Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF L aporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provin Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2011 merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam

Lebih terperinci

PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG KATA PENGANTAR

PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG KATA PENGANTAR PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG KATA PENGANTAR Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah mengamanatkan kepada setiap unit eselon II instansi pemerintah untuk menyusun

Lebih terperinci

Nomor. 6 Januari Satu Berkas. Lampiran : Yth. Sekretaris di Jakarta. tanggal RKT REALISAS 1. dari rencana sebesar 55 LHP PKPT.

Nomor. 6 Januari Satu Berkas. Lampiran : Yth. Sekretaris di Jakarta. tanggal RKT REALISAS 1. dari rencana sebesar 55 LHP PKPT. BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Jln Tamalanreaa Raya No. 3 Bumi Tamalanreaa Permai ( BTP ) MakassarKotak Pos :176 Telepon 0411-590591; 590592, Fax :0411-590595

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan SKPD Dalam proses penyelenggaraan pemerintahan sampai sekarang ini

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH Mempertahankan keberhasilan sebagaimana telah dicapai dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN TUGAS DAN FUNGSI BAB I PENDAHULUAN Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013, disusun dalam rangka mewujudkan dukungan terhadap sistem administrasi di

Lebih terperinci

REALISASI PENUGASANN BULAN INI

REALISASI PENUGASANN BULAN INI BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Jalan Tamalanrea Raya No. 3 Bumi Tamalanrea Permai (BTP) Makassar Kotak Pos :176 Telepon 0411-590591; 590592, Fax :0411-590595

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanggungjawaban rencana strategis kepada masyarakat dapat dilihat dari dua jalur utama, yaitu jalur pertanggungjawaban keuangan dan jalur pertanggungjawaban kinerja.

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Jambi DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF...

Perwakilan BPKP Provinsi Jambi DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... I Ii iv BAB I PENDAHULUAN... A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi... B. Aspek Strategis Organisasi... C. Kegiatan dan Layanan

Lebih terperinci

PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015

PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015 PERWAKILAN KANTOR GUBERNUR BPKP PROVINSI MALUKU MALUKU UTARA UTARA NOMOR : S-14/PW33/1/2015 TANGGAL 25 Januari 2015 LAKIP

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan

Laporan Kinerja Tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Kinerja Tahun 206 Provinsi Kalimantan Selatan KATA PENGANTAR Tahun 206 merupakan tahun kedua Renstra Provinsi Kalimantan Selatan yang telah disusun sebagai bagian dari Renstra BPKP. Tahun 206 juga

Lebih terperinci

- 3 - Pasal 4 Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

- 3 - Pasal 4 Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. - 2 - Mengingat : 1. Peraturan Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi (Lembaran Negara Republik Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

Lebih terperinci

DAFTAR ISI PRAKATA KEPALA PERWAKILAN SEJARAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU STRUKTUR ORGANISASI VISI, MISI, DAN NILAI TUGAS POKOK DAN FUNGSI PRODUK

DAFTAR ISI PRAKATA KEPALA PERWAKILAN SEJARAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU STRUKTUR ORGANISASI VISI, MISI, DAN NILAI TUGAS POKOK DAN FUNGSI PRODUK DAFTAR ISI PRAKATA KEPALA PERWAKILAN SEJARAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU STRUKTUR ORGANISASI VISI, MISI, DAN NILAI TUGAS POKOK DAN FUNGSI PRODUK SUMBER DAYA MANUSIA PENCAPAIAN UPAYA MITIGASI RISIKO

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS

Lebih terperinci

LAKIP 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHINSTAN L L PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI BARAT

LAKIP 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHINSTAN L L PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI BARAT LAKIP 2013 L L LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHINSTAN PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI BARAT DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... RINGKASAN

Lebih terperinci

BPKP. Rencana strategis. Perubahan

BPKP. Rencana strategis. Perubahan No. 1059, 2014 BPKP. Rencana strategis. Perubahan PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

REALISAS. 15 Agustus /2013 Satu Berkas. Nomor. Lampiran : Yth. Sekretaris di Jakarta. tanggal. RKT Bulan Juli 2013

REALISAS. 15 Agustus /2013 Satu Berkas. Nomor. Lampiran : Yth. Sekretaris di Jakarta. tanggal. RKT Bulan Juli 2013 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Jln Tamalanreaa Raya No. 3 Bumi Tamalanreaa Permai ( BTP ) MakassarKotak Pos :176 Telepon 0411-590591; 590592, Fax :0411-590595

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN LAPORAN BULANAN REALISASI PELAKSANAAN RKT BULAN MARET 2011 Nomor : LAP - 668/PW21/1/2011 Tanggal : 06 APRIL 2011 BADAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

Nomor : S 13 /PW.09/1/ Januari Yth. Bapak Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan di Jakarta.

Nomor : S 13 /PW.09/1/ Januari Yth. Bapak Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan di Jakarta. BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA Jalan Pramuka Nomor 33 Jakarta Timur 320 Telepon (02) 85907460, Faksimile (02) 890663, E-mail dki@bpkp.go.id

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI BARAT

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI BARAT LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI BARAT PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI BARAT DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... BAB I Halaman PENDAHULUAN A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi... B. Aspek Strategis Organisasi... 4 C. Kegiatan dan Layanan Produk

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang telah disusun oleh Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta dipergunakan sebagai acuan dalam penyusunan Penetapan Kinerja (Tapkin)

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Kata Pengantar Ringkasan Eksekutif BAB I Pendahuluan. A. Latar Belakang. B. Tugas dan Fungsi. C.

DAFTAR ISI. Halaman Kata Pengantar Ringkasan Eksekutif BAB I Pendahuluan. A. Latar Belakang. B. Tugas dan Fungsi. C. Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 202 DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar Ringkasan Eksekutif BAB I Pendahuluan i ii A. Latar Belakang B. Tugas dan Fungsi C. Aspek Strategis 2 D. Kegiatan dan Layanan Produk

Lebih terperinci

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR Menurut Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah (SAKIP) dan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan

Lebih terperinci

Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap

Lebih terperinci

aporan Kinerja Tahun 2014 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

aporan Kinerja Tahun 2014 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem KATA PENGANTAR L aporan Kinerja Tahun 2014 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA WALIKOTA SAMARINDA,

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 46 2016 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Deputi Kepala BPKP Bidang Investigasi. Iswan Elmi NIP Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014

Kata Pengantar. Deputi Kepala BPKP Bidang Investigasi. Iswan Elmi NIP Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 DEPUTI BIDANG INVESTIGASI Nomor: LAP-2/D6/02/2015 Tanggal 28 Januari 2015 Kata Pengantar Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas perkenannya Deputi Bidang Investigasi dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 NOMOR: LKIN - 002/PW15/1/2014 TANGGAL : 07 JANUARI 2014

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas managerial dalam lingkungan organisasi yang bertujuan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pada tiap

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.400, 2014 ADMINISTRASI. Keuangan. BPKP. Tugas. Fungsi. Pencabutan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Riau

Perwakilan BPKP Provinsi Riau RINGKASAN AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2010 A. Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja adalah kegiatan membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana, atau target dengan menggunakan indikator

Lebih terperinci

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Kasih sayang-nya sehingga Laporan Inspektorat Kota Bandung Tahun 2015 ini dapat tersusun Laporan ini merupakan

Lebih terperinci