LAKIP 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHINSTAN L L PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI BARAT

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAKIP 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHINSTAN L L PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI BARAT"

Transkripsi

1 LAKIP 2013 L L LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHINSTAN PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI BARAT

2 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... RINGKASAN EKSEKUTIF... BAB I PENDAHULUAN i ii iv v vii A. Tugas, Fungsi, dan Kewenangan Organisasi... 1 B. Aspek Strategis Organisasi... 4 C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi... 5 D. Struktur Organisasi... 7 BAB II E. Sistematika Penyajian... 9 PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Perencanaan Strategis Pernyataan Visi Pernyataan Misi Tujuan Strategis Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Program dan Kegiatan B. Perjanjian Kinerja Tahun BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja B. Analisis Kinerja Sasaran Strategis 1 : Sasaran Strategis 2 : Sasaran Strategis 3 : Sasaran Strategis 4: Sasaran Strategis 5: Sasaran Strategis 6: BAB IV PENUTUP... 74

3 LAMPIRAN A. Kesimpulan B. Saran 77

4 DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Sasaran Strategis Tahun 2013 Tabel 1.2 Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 2.3 SDM Perwakilan BPKP Provinsi Sulbar Tujuan Strategis Berdasarkan Misi Indikator Kinerja Utama (IKU) Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat Program Kegiatan Teknis Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat Tabel 2.4 Tapkin Tahun 2013 Tabel 3.1 Pengukuran Kinerja Tabel 3.2 Sasaran Strategis 1 Tabel 3.3 Opini BPK Tahun 2013 Tabel 3.4 Sasaran Strategis 2 Tabel 3.5 Daftar koreksi penerimaan negara/daerah tahun 2013 Tabel 3.6 Sasaran Strategis 3 Tabel 3.7 Tabel 4.1 Perkembangan Opini Laporan Auditor Sasaran Strategis 4Capaian Kinerja Output Laporan Hasil Pengawasan atas Permintaan Presiden Bidang POLSOSKAM Tahun 2012 Tabel 4.2 Audit Investigatif Tahun 2013 Tabel 4.3 Audit perhitungan kerugian keuangan Negara Tabel 5.1 Sasaran Strategis 5 Tabel 6.1 Sasaran Strategis 6 Tabel 7.1 Anggaran dan Realisasi

5 DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Struktur Organisasi Gambar 1.2 Jumlah Tenaga PFA berdasarkan jabatan Fungsional Gambar 1.3 Jumlah SDM Berdasarkan Pendidikan Gambar 1.4 Indikator Kinerja Utama (IKU) Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat Gambar 1.5 Hasil Output pada pencapaian strategis 1 Gambar 1.6 Profil Output terhadap sasaran strategis 2 Gambar 1.7 Profil Outcome terhadap sasaran strategis 2 Gambar 1.8 Profil Outcome terhadap sasaran strategis 3 Gambar 1.9 Profil Outcome terhadap sasaran strategis 3

6 BAB I PENDAHULUAN S etiap tahun masing-masing unit kerja Perwakilan BPKP Seluruh Provinsi memiliki Penetapan Kinerja yang harus dicapai, demikian juga pada tahun 2013 Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat sebagai lanjutan dari hasil evaluasi kegiatan tahun 2012 yang disusun dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dengan menganalisis pencapaian kinerja sebagai pertanggungjawaban keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi yang dilaksanakan perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2013 dimaksudkan sebagai perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan pogram dalam mencapai misi dan tujuan yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahunan Tahun 2013 dan Penetapan Kinerja Tahun 2013,selain itu juga sebagai umpan balik untuk mendorong perbaikan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat di tahun-tahun yang akan datang. Tugas, fungsi dan kewenangan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat serta aspek strategis organisasi, kegiatan dan layanan secara sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 lebih lanjut diuraikan sebagai berikut: A. Tugas, Fungsi, dan Kewenangan Organisasi Sesuai Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non-Departemen, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005, BPKP mempunyai tugas Pemerintahan di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 1

7 Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat adalah instansi vertikal BPKP di daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BPKP. Fungsi BPKP sebagaimana tersebut di atas saat ini telah diperluas dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008, BPKP sebagai auditor yang bertanggung jawab kepada Presiden seperti dinyatakan dalam Pasal 49 PP tersebut, BPKP berperan mendukung akuntabilitas Presiden dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan negara melalui fungsipengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara. Dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), BPKP adalah Auditor Presiden yang bertugas melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara dan melakukan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Terkait dengan tugas, fungsi dan kewenangan BPKP tersebut, Presiden menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 tahun 2011 tentang Percepatan Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara. Selain itu, untuk mempercepat implementasi penyelenggaraan SPIP, Presiden menerbitkan Inpres Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi. Dari rangkaian peraturan tersebut maka BPKP mempunyai tugas dan fungsi meliputi : 1. Kegiatan yang bersifat lintas sektoral, yaitu kegiatan yang dalam pelaksanaannya melibatkan dua atau lebih kementerian/lembaga atau pemerintah daerah yang tidak dapat dilakukan pengawasan oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah pada kementerian/lembaga, provinsi, atau kabupaten/kota karena keterbatasan kewenangan; 2. Kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan penetapan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN). Khusus dalam rangka pelaksanaan pengawasan intern atas kegiatan kebendaharaan umum negara, Menteri Keuangan melakukan koordinasi kegiatan yang terkait dengan instansi pemerintah lainnya; 3. Kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden: LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2

8 a. Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat sebelum disampaikan Menteri Keuangan kepada Presiden (Pasal 57 ayat 4); b. Pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. 4. Pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan tertentu, yang meliputi: a. Kegiatan yang bersifat lintas sektoral; b. Kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan penetapan oleh menteri keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN); dan c. Kegiatan lain berdasarkan penugasan dari presiden 5. Pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah 6. Reviu atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat sebelum disampaikan kepada Menteri Keuangan kepada Presiden 7. Penyampaian ikhtisar laporan hasil pengawasan yang bersifat nasional dari hasil pengawasan BPKP dan APIP lainnya 8. Mendiagnosis keandalan sistem pengendalian yang ada; 9. Memperbaiki sistem pengendalian yang lama menjadi sistem pengendalian baru yang menekankan pada soft control; Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 dimaksudkan untuk memberikan informasi mengenai capaian kinerja dalam tahun 2013 dikaitkan dengan proses pencapaian dan tujuansasaran Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat. Capaian kinerja tersebut merupakan tolak ukur pada Rencana Kinerja tahun 2013 yang merupakan bentuk komitmen Kemenko Kesra dalam mencapaikinerja yang optimal sebagai bagian dari usaha memenuhi visi dan misi organisasi sehingga tujuandan sasaran yang ditetapkan disesuaikan dengan kondisi yang sebenarnya. B. Aspek Strategis Organisasi Terbitnya PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), mandat baru yang diemban BPKP sebagai Auditor Presiden yang memiliki tugas sebagai pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan Negara dan LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 3

9 pembina SPIP untuk seluruh instansi pemerintah. Mandat baru tersebut ditindaklanjuti dengan reposisi dan revitalisasi BPKP sebagaimana dinyatakan oleh Kepala BPKP dalam Rapat Kerja BPKP pada bulan Desember Strategi penguatan (reposisi) BPKP tahun adalahproduct Differences, Market Differencesdan Methodology Differences. Product Differences, kualitas produk BPKP harus bersifat strategis, makro, nasional (lintas sektoral) yang merupakan jiwa pasal 49 PP Nomor 60 Tahun Tugas BPKP bersifat spesifik yaitu melakukan pengawasan atas pengelolaan keuangan negara oleh para pengguna anggaran agar tercapai tujuan akuntabilitas Presiden dalam menjalankan amanah rakyat. Market Differences,produk BPKP harus dikenali dengan baik siapa market BPKP. BPKP memiliki pasar pengawasan, yaitu Presiden sebagai shareholdersutama dan stakeholders birokrasi lain yang terdiri dari eksekutif, legislatif, yudikatif, dan badan usaha milik negara/daerah. Banyak pihak yang sudah terbantu oleh kinerja BPKP dan membutuhkan BPKP. Methodology Differences, new BPKP perlu terus dikembangkan metodologi pengawasan yang kontemporer, spesifik, dan membawa manfaat antara lain program evaluations, policy analysis, forensic audit, performance audit, dan internal control review Dalam memenuhi amanah rakyat untuk mewujudkan Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur, pemerintah telah menetapkan target pembangunan nasional untuk jangka waktu 20 tahun melalui UU Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN). Target tersebut kemudian dirinci ke dalam target pembangunan jangka menengah dan jangka pendek.target pembangunan jangka pendek, yang berjangka waktu satu tahun, dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Untuk melaksanakan tugas, fungsi, dan dalam rangka mengawal pencapaian target rencana jangka menengah pemerintah, BPKP telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun Renstra memuat visi, misi, tujuan, sasaran strategis, LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 4

10 program, dan kegiatan yang dilakukan dalam tahun berikut target output dan outcome yang akan dicapai. C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi Dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat sebagaimana amanah Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005 dan PP Nomor 60 Tahun 2008, melaksanakan jenis kegiatan pengawasan pada tahap berikut ini: 1. Pre-emptif Jenis kegiatan pre-emptif bertujuan agar auditan menyiapkan infrastruktur yang diperlukanuntuk pengembangan good governance, pelayanan publik, dan pemberantasan KKN. Sasaran jenis kegiatan ini mengurangi risiko birokrasi yang bersifat laten. 2. Preventif Jenis kegiatan preventif mencakup kegiatan konsultasi manajemen untuk memecahkan permasalahan kesisteman yang mempengaruhi penciptaan peringatan dini (early warning system) atas proses governance, manajemen risiko, dan pencegahan KKN, berdasarkan pola kemitraan dengan unsur-unsur manajemen pemerintah. Sasarannya adalah meminimalisasi peluang berlangsungnya moral hazard di birokrasi. 3. Represif Jenis kegiatan represif berupa audit investigatif untuk menjustifikasi perhitungan kerugian negara atas kasus-kasus dengan atau tidak diketemukannya indikasi melawan hukum/tindak pidana korupsi. Sasarannya adalah terungkap dan terselesaikannya kasus-kasus penyimpangan dan perbuatan melawan hukum Dalam penetapan kinerja (TAPKIN) tahun 2013 Perwakilan BPKP telah ditetapkan sejumlah 6 capaian strategies sebagai tujuan stategis,berikut ini: LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 5

11 Tabel 1.1 Sasaran Strategis Tahun 2013 No. Sasaran Strategis 1. Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 90% LKKL, dan 90% LKPD 2. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 80% 3. Terselenggaranya SPM pada 200 IPD dan terselenggaranya GG pada 65% BUMN/BUMD 4. Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi menjadi 77% 5. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di K/L, Pemda sebesar 60% 6. Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100% Dari 6 (enam) target indikator penetapan kinerja (tapkin) yang ditetapkan dan diukur, kemudian dinilai untukmenentukan tingkat keberhasilan dari masingmasing program dan kegiatan. Dalam rangka peningkatan kinerja serta lebih meningkatkan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat telah memiliki30 (tiga puluh) indikator kinerja utama (IKU). D. Struktur Organisasi Untuk melaksanakan tugas dan fungsi BPKP di daerah, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat dipimpin oleh seorang Kepala Perwakilan dan dibantu oleh 1 (satu) Kepala Bagian Tata Usaha dan 3 (tiga) Kasubbag terdiri dari yaitu 1 (satu) orang Kasubbag Kepegawaian dan Prolap, 1 (satu) orang Kasubbag Keuangan dan 1 (satu) orang Kasubbag Umum (lihat Gambar1.1). LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 6

12 Gambar 1.1 Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2013 Selanjutnya komposisi pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat saat ini dapat disajikan dalam table sebagai berikut : Tabel 1.2 SDM Perwakilan BPKP Provinsi Sulbar Tahun 2013 Uraian Jumlah (Orang) 1. Jumlah SDM Seluruhnya per 31 Desember Jabatan Struktural 5 3. Jabatan Fungsional, terdiri dari Auditor Madya Auditor Muda Auditor Pelaksana Auditor Penyelia Auditor Terampil Tata Usaha 4 3. Tenaga Harian Lepas (THL) 7 LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 7

13 Gambar 1.2 Jumlah tenaga JFA berdasarkan Jabatan Fungsional Auditor Madya Auditor Muda Auditor Pelaksana Auditor Penyelia Auditor Terampil Gambar 1.3 Jumlah SDM Perwakilan BPKP Prov Sulbar Berdasarkan Pendidikan Tahun 2013 S2 S1/D4 D3 Lain-lain LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 8

14 E. Sistematika Penyajian Pada dasarnya Laporan Akuntabilitas Kinerja ini memberikan penjelasanmengenai pencapaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi. Capaian kinerja (performance results)sebagai tolok ukur keberhasilan melaluianalisisatas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkandiidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagiperbaikan kinerja di masa datang. Sistematika penyajian LaporanAkuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat berpedoman pada Peraturan Menteri Negara PendayagunaanAparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 TentangPedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Akuntabilitas Kinerja InstansiPemerintah, sebagai berikut : Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi perbaikan kinerja di masa datang. Dengan pola pikir seperti itu, sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2013 disusun dalam masing-masing bab sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Menjelaskan secara ringkas latar belakang penyusunan LAKIP, gambaran umum Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat, dan sistematika penyajian. Bab II Perencanan dan Perjanjian Kerja Menjelaskan muatan Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat untuk periode dan Rencana Kerja dan Penetapan Kinerja untuk tahun Bab III Akuntabilitas Kinerja Menjelaskan capaian kinerja menyeluruh dari Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat selama tahun 2013 sebagai hasil implementasi keseluruhan program dan kegiatan dalam periode tersebut. LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 9

15 Bab IV Penutup Menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2013 ini dan menguraikan rekomendasi yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa datang. LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 10

16 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA S esuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, BPKP melakukan penajaman tujuan dan sasaran strategis dan merekonstruksi Indikator Kinerja Utama, sehingga mulai tahun 2012 ini, dapat disajikan akuntabilitas pencapaian sasaran strategis. Sasaran dalam Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat tahun dimodifikasi dengan menambah secara implisit jumlah anggaran dalam perspektif masing-masing indikator sasaran strategis dengan maksud agar dapat melakukan penilaian terhadap pencapaian tujuan dan sasaran strategis. A. Rencana Strategis Perencanaan Strategis (Renstra) Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat adalah dokumen perencanaan pembangunan tahun untuk periode tiga tahun terhitung sejak tahun 2012 sampai dengan tahun Dokumen Renstra Perwakilan BPKP merupakan penjabaran dari visi, misi, tujuan, dan program BPKP Pusat dengan mengacu kepada Kebijakan Pengawasan Nasional berdasarkan kondisi Perwakilan.Penetapan periode Renstra selama tiga tahun ini disesuaikan dengan saat mulai beroperasinya secara penuh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat pada awal tahun 2012 dan periode Renstra BPKP Pusat dan RPJMN yang berakhir pada tahun Perencanaan Strategis dimaksud merupakan rencana jangka panjang Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat yang dibuat secara bersama-sama antara pimpinan LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 11

17 dan seluruh komponen organisasi. Perencanaan strategis bersifat adaptif terhadap perubahan-perubahan, baik yang berasal dari internal maupun dari lingkungan eksternal organisasi. Adapun model rencana strategis adalah sebagai berikut: KEBIJAKAN PENGAWASAN NASIONAL KEBIJAKAN PENGAWASAN BPKP PUSAT PERNYATAAN VISI ANALISIS PERNYATAAN MISI LINGKUNGAN ASUMSI-ASUMSI PENETAPAN TUJUAN STRATEGI PENCAPAIAN TUJUAN: PROGRAM Uraian ringkas komponen Perencanaan Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat Tahun adalah sebagai berikut: 1. PERNYATAAN VISI Sejalan dengan perubahan lingkungan strategis, struktur rentra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat mengacu pada renstra BPKP sesuai pedoman Penyusunan Renstra Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) Tahun sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 5 Tahun 2010 yang diterbitkan pada tanggal 11 Agustus Termasuk terbitnya mandat sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008, BPKP memposisikan dirinya sebagai APIP yang bertanggung jawab kepada Presiden. Kontribusi BPKP untuk membantu pemerintah mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik,dan akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas merupakan tujuan akhir yang ingin dicapai BPKP yang merepresentasikan manfaat yang dapat diberikan BPKP kepada shareholder/stakeholder-nya. LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 12

18 Independensi ini sangat tepat untuk menggambarkan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat sebagai suatu aparat pengawasan intern yang dapat dipercaya. Kepercayaan adalah modal utama dalam hubungan antara prinsipal dengan agen. Sebagai salah satu Kantor Perwakilan BPKP, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat dalam pernyataan visinya mengacu dan mengelaborasi visi dan misi dari BPKP Pusat. Komitmen ini selanjutnya dituangkan dalam pernyataan visi BPKP, yaitu: Auditor Presiden yang responsif, interaktif, dan terpercaya untuk mewujudkan akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas. Dalam visi di atas terdapat enam kata kunci, yaituauditor Presiden, Responsif, Interaktif, terpercaya, Akuntabilitas Keuangan Negara dan Berkualitas. Pemahaman atas makna kata-kata kunci tersebut akan memberikan pemahaman yang komprehensif tentang visi. Makna ringkas dari masing-masing kata kunci tersebut adalah sebagai berikut: Auditor Presiden Sebagai Auditor Presiden dipilih untuk menunjukkan kesan yang kuat bahwa BPKP merupakan aparat pengawasan intern pemerintah yang memiliki kompetensi dan dapat dipercaya oleh Presiden untuk membantu dalam menjalankan fungsi pengawasan khususnya di wilayah Provinsi Sulawesi Barat. Sebagai Auditor Presiden di daerah, Perwakilan BPKP merupakan mata dan telinga Presiden yang melihat dan mendengar secara langsung fakta, data maupun informasi dan segera merespon melalui suatu sistem peringatan dini yang memberikan manfaat kepada Presiden. Oleh karena itu, lingkup pengawasan yang menjadi perhatian Perwakilan BPKP adalah hal-hal yang bersifat strategis, makro, lintas sektoral dan berskala nasional. Kegiatan pengawasan difokuskan kepada pengawasan keuangan negara yang menyentuh rakyat banyak, terutama yang mendukung pertumbuhan, dan meningkatkan kesejahteraan. Dalam posisi sebagai Auditor Presiden, Perwakilan BPKP mengemban amanah LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 13

19 dan tanggung jawab yang besar karena dituntut mampu mendeteksi berbagai potensi ataupun kelemahan maupun penyimpangan di bidang keuangan negara dan mampu memberikan rekomendasi yang dapat laksanakan (applicable) kepada pemerintah, khususnya Pemerintah Daerah. Dalam konteks tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat konsekuen untuk meyakini bahwa alasan keberadaannya terutama lebih ditekankan kepada upaya penciptaan proses governance, manajemen risiko, dan penerapan sistem pengendalian guna mewujudkan akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas, meskipun fungsi atestasi terhadap asersi manajemen masih dapat dilakukan. BPKP sebagai Auditor Presiden sebagai Kepala Pemerintahan yang membedakan dirinya dari lembaga pengawasan yang lain adalah dimilikinya kompetensi pengawasan di bidang akuntabilitas keuangan negara. Kompetensi inti ini sejalan dengan kewenangan Presiden sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 6 ayat (1) UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, yaitu Presiden selaku Kepala Pemerintahan memegang kekuasaan pengelolaan keuangan negara sebagai bagian dari kekuasaan pemerintahan. Visi Perwakilan BPKP sebagai Auditor Presiden merupakan visi yang strategis untuk mendukung visi BPKP dalam rangka meningkatkan prinsip independensi, baik in fact maupun in appearance terhadap semua instansi di bawah Presiden yaitu kementerian, lembaga dan pemerintah daerah. Dengan demikian diharapkan informasi yang dihasilkan dari proses/kegiatan pengawasan oleh Auditor Presiden bersifat obyektif, tidak bias dan tidak diintervensi oleh pihak-pihak lain yang menciderai penegakan prinsip independensi. Responsif Responsif, cepat memberikan respon (tanggapan), tidak masa bodoh, dan bereaksi secara tepat dan simpatik kepada seseorang atau suatu peristiwa. Auditor Presiden yang responsif mengandung makna bahwa dalam menjalankan perannya, Auditor BPKP tanggap terhadap permasalahan yang dihadapi pemerintah dan segera memberikan respon/masukan kepada LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 14

20 pengambil kebijakan. Ini berarti bahwa BPKP tidak boleh berlama-lama dalam menentukan langkahlangkah pengawasan yang akan dilakukan dalam mengamankan dan menyukseskan kebijakan nasional yang ditetapkan oleh Presiden. Dalam konteks ini, berarti BPKP tidak harus menunggu penugasan dari Presiden, justru dengan sistem peringatan dini yang dimiliki oleh BPKP, maka BPKP dapat segera menentukan langkah-langkah pengawasan yang efektif secara mandiri untuk mengawal kesuksesan pelaksanaan kebijakan Presiden dan segera mengusulkan titik-titik prioritas pengawasan yang akan dilakukan untuk suksesnya kebijakan nasional. Interaktif Sifat interaktif memiliki makna saling aktif atau komunikasi dua arah. Interaktif merupakan perkembangan lebih lanjut dari tahapan sebelumnya yang bersifat reaktif dan proaktif. Dari reaktif yang berarti bereaksi setelah adanya suatu kejadian, kemudian berkembang menjadi proaktif yang mengedepankan inisiatif untuk bertindak namun masih melihat dari sisi BPKP (satu sisi), dan kini bersifat interaktif yang mengandung nuansa bahwa BPKP memperhatikan/mendengarkan kepentingan/kebutuhan stakeholders. Dengan pengertian tersebut maka komunikasi antara BPKP dengan stakeholders ataupun pelanggan haruslah selalu terjalin dengan baik dan efektif. Oleh karena itu, Perwakilan BPKP harus membuka saluran-saluran komunikasi yang efektif, menjalin kemitraan dengan stakeholders dan APIP lain dalam menjalankan perannya. Selain itu, Perwakilan BPKP dapat menjelaskan dengan baik hasil-hasil pengawasan maupun sistem pengendalian intern yang diperlukan oleh para pengguna/stakeholders. Sifat interaktif ini mendorong perlunya kemampuan dan kompetensi yang tinggi bagi para auditor Perwakilan BPKP untuk berperan sebagai guru, expert, maupun tempat bertanya yang dapat diandalkan di bidang pengawasan. Terpercaya LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 15

21 Terpercaya berarti dapat diandalkan, bertanggung jawab, dan dapat melaksanakan tugas dengan baik sesuai dengan mandat yang diberikan. Perwakilan BPKP telah menyatakan dalam visinya sebagai Auditor Presiden yang terpercaya, yang berarti Perwakilan BPKP memiliki integritas yang tinggi yang didukung profesionalisme yang tinggi, sehingga dapat diandalkan untuk memberikan hasil kerja yang berkualitas, bermanfaat dan sesuai dengan harapan shareholders dan stakeholders. Presiden sebagai Kepala Pemerintahan merupakan pemegang akuntabilitas keuangan negara yang tidak dapat didelegasikan kepada pihak lain membutuhkan keahlian BPKP sebagai Auditor Presiden dalam melakukan pengawasan di bidang keuangan negara. Kepercayaan terhadap kinerja BPKP telah tumbuh yang terbukti dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 mengenai SPIP yang memberikan mandat kepada BPKP untuk melakukan pengawasan intern di bidang keuangan negara dan membina SPIP. Kepercayaan stakeholders kepada BPKP juga ditunjukkan dengan banyaknya permintaan stakeholders kepada BPKP untuk membenahi sistem dan tata kelola pemerintahan. Akuntabilitas Keuangan Negara Akuntabilitas didefinisikan sebagai suatu perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasidalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran yang telah ditetapkan, melalui suatu media pertanggungjawaban, yang dilaksanakan secara periodik. Sedangkan keuangan negara sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, berarti semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut. Keuangan negara ini meliputi: Hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan mengedarkan uang, dan melakukan pinjaman; LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 16

22 Kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas layanan umum pemerintahan negara dan membayar tagihan pihak ketiga; Penerimaan Negara; Pengeluaran Negara; Penerimaan Daerah; Pengeluaran Daerah; Kekayaan negara/kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa uang, surat berharga, piutang barang, serta hak-hak lain yang dapat dinilai dengan uang, termasuk kekayaan yang dipisahkan pada perusahaan negara/daerah; Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah dalam rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan dan/atau kepentingan umum; Kekayaan pihak lain yang diperoleh dengan menggunakan fasilitas yang diberikan pemerintah. Dengan demikian, akuntabilitas keuangan negara memiliki lingkup yang luas, yaitu pertanggungjawaban atas semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut, yang dimiliki negara dan/atau dikuasai oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Perusahaan negara/daerah, dan badan lain yang ada kaitannya dengan keuangan negara dalam rangka penyelenggaraaan pemerintahan negara. Akuntabilitas keuangan negara tidak sekedar pertanggungjawaban penggunaan dana dan proses pengelolaannya, namun yang terpenting adalah pertanggungjawaban kinerja/hasil (outcome) atas pengelolaan keuangan negara. Sesuai dengan pasal 6 ayat 1 UU No.17 Tahun 2003, Presiden selaku Kepala Pemerintahan memegang kekuasaaan pengelolaan Keuangan Negara sebagai bagian dari kekuasaan Pemerintahan. Selanjutnya, kekuasaan tersebut: Dikuasakan kepada Menteri Keuangan selaku pengelola fiskal dan Wakil Pemerintah dalam kepemilikan kekayaan negara yang dipisahkan; LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 17

23 Dikuasakan kepada Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna Barang Kementerian Negara/Lembaga yang dipimpinnya; Diserahkan kepada Gubernur/Bupati/Walikota selaku Kepala Pemerintahan Daerah untuk mengelola keuangan daerah dan mewakili pemerintah daerah dalam pemilikan kekayaan daerah yang dipisahkan. Meskipun pengelolaan keuangan negara tersebut dapat dikuasakan, namun akuntabilitas keuangan negara tetap melekat pada Presiden. Akuntabilitas keuangan negara oleh Presiden ini meliputi kewajiban seorang Presiden untuk memberikan pertanggungjawaban atau untuk menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan Presiden di bidang keuangan negara kepada pihak yang memiliki hak atau kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban. Prinsip akuntabilitas keuangan negara menghendaki bahwa proses pengambilan keputusan atau kinerja keuangan negara dapat dimonitor, dinilai, dan dikritisi. Selain itu, pertanggungjawaban keuangan negara tersebut harus dapat ditelusuri sampai ke bukti dasarnya (traceableness) dandapat diterima secara logis (reasonableness). BPKP sebagai Auditor Presiden berperan membantu pengawasan dalam bidang keuangan negara agar akuntabilitas Presiden dapat memuaskan seluruh rakyat Indonesia. Berkualitas Akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas ditunjukkan dengan tiga ciri yaitu akuntabel, transparan dan partisipatif. Hal ini berarti bahwapertanggungjawaban keuangan negara harus dapat diandalkan, mengungkapkan secara terbuka informasi yang material dan relevan serta berasal dari suatu proses yang melibatkan berbagai pihak terkait. Akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas mendukung akuntabilitas Presiden sebagai pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan negara. LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 18

24 2. PERNYATAAN MISI Misi merupakan menjabarkan lebih lanjut visi dan berisi pernyataan tentang apa yang akan dilakukan untuk mencapai visi. Perumusan misi mengacu kepada tugas dan kewenangan yang telah diberikan kepada BPKP. Tugas dan kewenangan BPKP semula diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, kemudian diperbarui dengan Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non-Departemen. Dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, maka BPKP berperan penting dalam mendukung akuntabilitas Presiden terutama dalam lingkup penyelenggaraan keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Empat misi Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat adalah sebagai berikut: 1) Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara yang mendukung tata kepemerintahan yang baik dan bebas KKN di Wilayah perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat; 2) Membina secara efektif penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintahdi Wilayah perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat; 3) Mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di Wilayah perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat; 4) Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/Pemerintah di Wilayah perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat. Penjelasan masing-masing misi adalah sebagai berikut : LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 19

25 MISI 1 Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara yang mendukung tata kepemerintahan yang baik dan bebas KKN di Wilayah perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat Fungsi utama BPKP memberikan assurance terhadap penyelenggaraan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara serta memberikan fungsi consultancy yaitu pemberian umpan balik sebagai bahan masukan bagi Presiden/Pemerintah untuk memastikan tercapainya efektivitas kinerja pemerintah dan pengelolaan keuangan negara berupa rekomendasi perbaikan tata kelola pemerintahan yang baik. Sebagai Auditor Presiden dalam melaksanakan pengawasan intern atas akuntabilitas keuangan negara dilakukan untuk membantu Presiden selaku shareholder BPKP dalam mendorong terwujudnya tata kepemerintahan yang baik dan mendorong upaya pencegahan KKN. Kegiatan yang bersifat lintas sektoral pada dasarnya merupakan kegiatan yang dalam pelaksanaannya melibatkan dua atau lebih kementerian negara/lembaga atau pemerintah daerah yang tidak dapat dilakukan pengawasannya oleh APIP lain. Pengawasan kegiatan lintas sektoral diharapkan dapat memberikan informasi yang bersifat makro dan komprehensif atas pelaksanaan program/kegiatan pemerintah pusat maupun daerah, sehingga bermanfaat bagi pengambilan keputusan atau penentuan kebijakan. Pengawasan intern terhadap kegiatan kebendaharaan umum negara diharapkan dapat memberi masukan dan feedback kepada Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN) mengenai pengelolaan BUN yang dilakukan oleh institusi di luar Kementerian Keuangan, yang secara hukum tidak dapat diawasi oleh APIP selain BPKP.Pengawasan atas kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden merupakan kegiatan BPKP dalam rangka merespon permasalahan-permasalahan strategis yang mendesak untuk ditangani (current issues) sesuai dengan perintah Presiden dan kabinetnya. Pelaksanaan penugasan tersebut merupakan implementasi yang nyata dari peran BPKP sebagai Auditor Presiden. LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 20

26 MISI 2 Membina secara efektif penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintahdi Wilayah perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat Sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008,pasal 2 dinyatakan bahwa untuk mencapai pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel, menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota wajib melakukan pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan dengan berpedoman pada Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.Tanggung jawab atas efektivitas penyelenggaraan SPI berada di tangan menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota di lingkungan masing-masing. Tugas pembinaan penyelenggaraan SPI terhadap seluruh instansi pemerintah ini diamanatkan kepada BPKP sesuai dengan pasal 59 PP Nomor 60 Tahun Kegiatan pembinaan SPIP tersebut mencakuppenyusunan pedoman teknis penyelenggaraan SPIP, Sosialisasi SPIP, Pendidikan dan pelatihan SPIP, Pembimbingan dan konsultansi SPIP sertapeningkatan kompetensi auditor aparat pengawasan intern pemerintah. MISI 3 Mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di Wilayah perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat Tanggung jawab BPKP sebagaikomunitas pengawasan intern pemerintah, untuk turut serta dalam mengembangkan sistem pengawasan nasional yang terpadu. Pengembangan sistem pengawasan nasional terpadu tentunya dilakukan bersamasama APIP lainnya yaitu Inspektorat Jenderal Kementerian, Unit Pengawasan LPNK, Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota, dan Satuan Pengawasan Intern (SPI) BUMN/BUMD/BUL, maupun dengan Instansi Pemerintah lain yang mengoordinasikan kegiatan pengawasan seperti Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi serta Kementerian Dalam Negeri, serta pihak-pihak lainnya yang berkepentingan. LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 21

27 Peran BPKP dalam mengembangkan kapasitas APIP baik dari sisi Sumber Daya Manusia, organisasi maupun sistem dan prosedur mencakup pembinaan kompetensi APIP, melalui pendidikan dan pelatihan auditor,pembinaan jabatan fungsional auditor dan sertifikasi auditor, penelitian dan pengembangan sistem dan prosedur pengawasan, pengembangan kapasitas internal BPKP, pemeriksaan/pengawasan internal BPKP, pendukung/fasilitasi pengawasan dan sinergi dengan APIP lain. MISI 4 Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/Pemerintah di Wilayah perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat Peran BPKP sebagai Auditor Presiden dalam rangka membangun sistem dukungan pengambilan keputusan Presiden/Pemerintah yang efektif melalui suatu Sistem Akuntabilitas Presiden (President Accountability Systems) atau yang dikenal sebagai PASs. Sistem ini akan menjadi alat kendali (control) bagi Presiden terhadap implementasi akuntabilitas Presiden dalam pengelolaan keuangan negara, yang berbasis web, online, dengan data yang sedapat mungkin real-time, yang menampilkan informasi secara utuh (integrated) terkait dengan implementasi akuntabilitas Presiden. Dengan sistem seperti ini Presiden akan memperoleh informasi mengenai capaian kinerjanya yang mendekati real-time sehingga dapat melakukan tindakan korektif yang cepat jika terdapat perbedaan antara realisasi dengan rencana pada saat tertentu. Dalam rangka mengembangkan pelaporan akuntabilitas di Indonesia, masingmasing kementerian/lembaga dan pemerintah daerah dituntut untuk menyusun indikator capaian kinerja yang terukur sehingga dapat membantu Presiden dalam menyampaikan akuntabilitasnya kepada rakyat sesuai dengan amanah UUD. Terkait hal tersebut, BPKP mendorong dibangunnya PASs. Tujuan dari PASs adalah memberikan solusi terhadap kebuntuan (missing link) proses pelaporan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, mensinergikan sumber daya informasi LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 22

28 antar kementerian/lembaga (pusat dan daerah) sehingga memungkinkan pertukaran data/informasi, serta memudahkan Presiden untuk memonitor dan mengendalikan kemajuan (progress) masing-masing program/agenda Pemerintah. 3. TUJUAN STRATEGIS Tujuan strategis merupakan penjabaran dari misi yang telah ditetapkan dan bersifat lebih operasional yang merupakan hasil akhir yang ingin dicapai atau dihasilkan dalam batas waktu satu sampai dengan lima tahun. Masing-masing tujuan dirumuskan dengan mempertimbangkan keseimbangan empat perspektif yaitu dari perspektif manfaat bagi pihak stakeholders, manfaat kepada auditan/pengguna jasa, perspektif proses internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat memiliki enam tujuan yang dapat dikelompokkan berdasarkan pendekatan empat perspektif dan berdasarkan misi, dengan uraian sebagai berikut: 3.1 Tujuan berdasarkan empat perspektif manfaat bagi stakeholders Pengelompokan enam tujuan Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat berdasarkan pendekatan perspektif manfaat adalah sebagai berikut: Meningkatnya kualitas akuntabilitas program pemerintah dan kebendaharaan umum negara; Meningkatnya tata kepemerintahan daerah yang baik; Terciptanya iklim yang memudahkan pengungkapan kasus kerugian keuangan negara; Meningkatnya kualitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah; Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten; Terimplementasinya sistem dukungan pengambilan keputusan Presiden/pemerintah. LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 23

29 3.2 Tujuan berdasarkan misi Pengelompokan enam tujuan berdasarkan misi adalah sebagaimana terlihat pada tabel berikut: TABEL 2.1 TUJUAN STRATEGIS BERDASARKAN MISI MISI Misi 1: Meningkatkan pengawasan intern terhadapakuntabilitas keuangan negara yang mendukung tata kepemerintahan yang baik dan bebas KKN di Provinsi Sulawesi Barat. Misi 2: Meningkatkan efektifitas Pembinaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintahdi Provinsi Sulawesi Barat. Misi 3: Mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di Provinsi Sulawesi Barat Misi 4: Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi pemerintah di ProvinsiSulawesi Barat TUJUAN STRATEGIS 1.1 Meningkatnya kualitas akuntabilitas Program Pemerintah dan Kebendaharaan Umum Negara 1.2 Meningkatnya Tata Kepemerintahan daerah yang baik 1.3 Terciptanya iklim yang memudahkan pengungkapan kasus Kerugian Keuangan Negara 2.1 Meningkatnya kualitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah 3.1 Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) yang profesional dan kompeten 4.1 Terimplementasinya sistem dukungan pengambilan keputusan Presiden/pemerintah 4. SASARAN STRATEGIS Sasaran strategis merupakan penjabaran lebih lanjut dari tujuan, yang dirumuskan secara spesifik dan terukur untuk dapat dicapai dalam kurun waktu lebih pendek dari tujuan.sebagaimana tujuan, sasaran strategis merupakan kondisi yang LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 24

30 diharapkan dalam kurun waktu tertentu; sasaran strategis merupakan ukuran pencapaian dari tujuan. Dengan pengertian ini, dan dikaitkan dengan tujuannya, sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat untuk tahun adalah sebagai berikut: 1) Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL, dan 95% LKPD; 2) Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%; 3) Terselenggaranya Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada 300 Instansi Pemerintah Daerah (IPD) dan terselenggaranya Good Governance (GG) pada 75% BUMN/BUMD; 4) Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L/Pemda, BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%; 5) Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP 70% di K/L/ Pemda; 6) Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda; Dikaitkan dengan tujuannya, sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat untuk tahun adalah sebagaimana terlihat pada Tabel INDIKATOR KINERJA UTAMA Setiap program dan kegiatan dalam Renstra dinyatakan dalam suatu indikator kinerja yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berjangka waktu. Hanya dengan indikator kinerja yang memenuhi kelima karakterisitik kualitatif inilah keberhasilan pencapaian program dan kegiatan nantinya dapat dilakukan. Keberhasilan program diukur dengan indikator hasil (outcome), sedangkan keberhasilan kegiatan diukur dengan menggunakan indikator keluaran (output). Penetapan indikator program dilakukan dengan mempertimbangkan tujuan program dan kegiatan-kegiatan yang mendukung program tersebut. Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 5 Tahun LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 25

31 2009, pencapaian indikator hasil (outcome) merupakan tanggung jawab unit Eselon I sedangkan pencapaian indikator keluaran (output) merupakan tanggung jawab unit Eselon II atau unit Eselon III mandiri. Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat sebagai sebuah unit kerja Eselon III mandiri yang merupakan perpanjangan tangan BPKP Pusat di daerah bertanggung jawab atas pencapaian indikator-indikator output sebagai dukungan terhadap pencapaian indikator outcome BPKP Pusat. Indikator kinerja utama (IKU) Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat disajikan pada tabel berikut ini: TABEL 2.2 INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI BARAT TAHUN Persentase IPP yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP 2. Persentase jumlah laporan audit atas proyek PHLN yang opini auditnya WTP 3. Persentase BUMD yang laporan keuangannya memperoleh opini WDP 4. Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP 5. Persentase peningkatan penerimaan Negara hasil pengawasan 6. Persentase penghematan biaya (cost saving) dibandingkan dengan nilai yang diaudit 7. Jumlah IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai standar pelayanan minimal/pelayanan prima 8. Persentase BUMN/D/BLU/D yang GCG atau KPI mendapat skor baik 9. BUMD yang kinerjanya memperoleh predikat baik 10. Pemahaman dan kepedulian atas permasalahan korupsi 11. IPP/IPD/BUMN/BUMD berisiko fraud yang mengimplementasikan FCP 12. Persentase terselesaikannya kasus HKP, klaim dan penyesuaian harga 13. Persentase penyerahan kasus kepada instansi penegak hukum 14. Hasil LHI yang ditindaklanjuti oleh instansi berwenang 15. Persentase telahaan terhadap laporan penugasan investigasi yang memenuhi standar 16. Persentase K/L dan Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun Jumlah K/L dan Pemda yang telah memiliki dokumen/desain SPIP sesuai PP No 60 Tahun Jumlah K/L dan Pemda yang telah telah memperbaiki Sistem Pengendalian Intern 19. Tingkat penerapan jabatan Fungsional Auditor 20. Rasio SDM terdiklat sesuai kompetensi terhadap total jumlah yang dibutuhkan 21. Persentase jumlah pegawai BPKP yang kompeten dan professional di setiap bidang kompetensi yang dibutuhkan 6. PROGRAM DAN KEGIATAN Program merupakan kumpulan kegiatan nyata, sistematis, dan terpadu yang dilaksanakan oleh seluruh komponen organisasi guna mencapai tujuan. Hal-hal LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 26

32 yang menjadi landasan penetapan program kerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat adalah, memperhatikan kepentingan masing-masing kelompok/gugus tugas, Menyesuaikan Program Kerja BPKP Pusat, mempertimbangkan keadaan masa lampau, kini dan masa datang, memperhatikan skala prioritas yang menunjang visi dan misi. Program Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat tahun 2013 disusun dengan memperhatikan tugas pokok dan fungsi, visi dan misi yang telah ditetapkan dan penetapan kinerja tahun 2012, terdiri dari: 1. Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah; 2. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP; 3. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP. Berdasarkan program-program tersebut selanjutnya disusun kegiatan-kegiatan. Kegiatan merupakan bagian dari program, dimana pada level kantor perwakilan dilaksanakan oleh koordinator pengawasan yang terdiri dari sekumpulan tindakan pengerahan sumber daya berupa personil, barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana dan atau kombinasi dari beberapa atau kesemua jenis sumber daya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa. Koordinator pengawasan bersifat memberikan pelayanan eksternal dengan melaksanakan kegiatan teknis. Sedangkan kegiatan generik dilaksanakan oleh koordinator administrasi ketatausahaan yang bersifat memberikan pelayanan internal. Program dan kegiatan yang diselenggarakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat dalam rangka mendukung pencapaian sasaran strategis tahun 2013 secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 2.3 : LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 27

33 Tabel 2.3 Program dan Kegiatan Teknis Perwakilan BPKP Prov Sulbar Program 1: Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah 1. Pengendalian/pelaksanaan pengawasan intern akuntabilitas keuangan Negara dan pembinaan SPIP K/L bidang Fiskal dan investasi-spip) 2. Melaksanakan pengawasan intern akuntabilitas keuangan Negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP Program 2 : Program dukungan manajemen pelaksanaan tugas teknis lainnya BPKP 1. Fasilitas dukungan manajemen perwakilan BPKP Program 3 : Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur-bpkp 1. Pengadaan dan penyaluran sarana dan prasarana perwakilan BPKP Sedangkan kegiatan-kegiatan generik adalah sebagai berikut: 1. Kegiatan yang berada pada program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainya : a. Pelayanan gaji honorarium dan tunjangan b. Pelayanan operasional perkantoran c. Penyusunan rencana kerja/teknis d. Pembinaan administrasi pengelolaan kepegawaian e. Pembinaan administrasi dan pengelolaan keuangan f. Penyuluhan dan penyebaran informasi g. Pembinaan administrasi dan pengelolaan perlengkapan h. Peer reviu pengawasan perwakilan i. Pembinaan dan penilaian jabatan fungsional j. Penyelenggaraan SIM di internal BPKP 2. Kegiatan yang berada pada perogram peningkatan sarana dan prasarana aparatur negara-bpkp A. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2013 Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat dituangkan dalam dokumen Penetapan Kinerja Tahunan. Dasar hukum penyusunan Penetapan LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 28

34 Kinerja adalah Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Peraturan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk: 1) Meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur; sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah; sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi; 2) Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur; dan sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi. Subtansi yang ada dalam Rencana Kinerja Tahunan maupun Penetapan Kinerja memuat tentang indikator output pada program teknis dan program generik yang akan dicapai pada tahun 2013 mengacu pada Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat.Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat telahmenetapkan Penetapan Kinerja (PK) yang merupakan dokumen berisi sasaran strategis,indikator kinerja output (IKU), target dan program serta anggaran untuk tahun 2013 sebagaimana terlihat pada Tabel 2.4 berikut ini: Tabel 2.4 Tapkin Tahun 2013 Sasaran strategis dan Indikator Kinerja Output dan Outcome Satuan Target 1. Sasaran Strategis 1: Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 90% LKKL, dan 90% LKPD Persentase IPP yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP persen Persentase jumlah laporan audit atas proyek PHLN yang opini auditnya WTP persen Persentase BUMD yang laporan keuangannya memperoleh opini WDP persen LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 29

35 1.2.1 Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Perekonomian Lap Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Polsoskam Lap Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKPD Lap Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN Lap Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Perekonomian Lap Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Polsoskam Lap Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Keuangan Daerah Lap Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Polsoskam Lap Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Keuangan Daerah Lap Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Perekonomian Lap Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Polsoskam Lap Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Keuangan Daerah Lap Laporan hasil bimtek/asistensi penyusunan LK BUMD Lap 5 Sasaran Strategis 2 : Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Daerah sebesar 80% Persentase peningkatan penerimaan Negara hasil pengawasan Persen Persentase penghematan biaya (cost saving) dibandingkan dengan nilai yang persen diaudit Laporan hasil pengawasan BUN bidang Perekonomian Lap Laporan hasil pengawasan BUN bidang Polsoskam Lap Laporan hasil pengawasan BUN bidang Keuangan Daerah Lap Laporan hasil pengawasan BUN bidang Akuntan Negara Lap Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Perekonomian Lap Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara bidang Polsoskam Lap Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara sektor korporat Lap 0 Sasaran Strategis 3 : Terselenggaranya SPM pada 200 IPD dan terselenggaranya GG pada 65% BUMN/BUMD Jumlah IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai standar pelayanan persen minimal/pelayanan prima Persentase BUMN/D/BLU/D yang GCG atau KPI mendapat skor baik persen BUMD yang kinerjanya memperoleh predikat baik persen Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat Lap Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik bidang Keuangan Daerah Lap Laporan hasil pengawasan atas kinerja PSO BUMN Lap Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD Lap 3 Sasaran Strategis 4 : Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 77% Pemahaman dan kepedulian atas permasalahan korupsi persen IPP/IPD/BUMN/BUMD berisiko fraud yang mengimplementasikan FCP persen Persentase terselesaikannya kasus HKP, klaim dan penyesuaian harga persen Persentase penyerahan kasus kepada instansi penegak hukum persen Hasil LHI yang ditindaklanjuti oleh instansi berwenang persen Persentase telahaan terhadap laporan penugasan investigasi yang memenuhi persen standar Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi Lap Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP Lap 1 LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 30

36 4.2.4 Laporan hasil kajian pengawasan Lap Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim Lap Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara, dan pemberian keterangan ahli atas permintaan Instansi Penyidik Lap Laporan hasil audit investigasi atas permintaan Instansi lainnya Lap 2 Sasaran Strategis 5 : Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 60% K/L/Pemda Persentase K/L dan Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Persen 0 Tahun Jumlah K/L dan Pemda yang telah memiliki dokumen/desain SPIP sesuai PP No Persen 60 Tahun Jumlah K/L dan Pemda yang telah telah memperbaiki Sistem Pengendalian Persen Intern Laporan hasil pembinaan penyelenggaraan SPIP bidang Perekonomian Lap Laporan hasil pembinaan penyelenggaraan SPIP bidang Polsoskam Lap Laporan hasil pembinaan penyelenggaraan SPIP bidang Keuangan Daerah Lap 9 Sasaran Strategis 6 : Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100% Tingkat penerapan jabatan Fungsional Auditor Persen Rasio SDM terdiklat sesuai kompetensi terhadap total jumlah yang dibutuhkan Persen Persentase jumlah pegawai BPKP yang kompeten dan professional di setiap Persen bidang kompetensi yang dibutuhkan Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP Daerah Lap Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan tatakelola APIP Daerah Lap Laporan evaluasi penerapan tatakelola APIP Daerah Lap Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Lap 30 LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 31

37 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA B erdasarkan Penetapan Kinerja Tahunan 2013, 6 (enam) sasaran kinerja selanjutnya diukur dengan mengaplikasikan 39 indikator kinerja,pengukuran tingkat capaiankinerja Perwakilan BPKP tahun 2013 yang dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasimasing-masing indikator kinerja sasaran serta membandingkan capaiankinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sulbar tahun Rincian tingkat capaian kinerjamasing-masing indikator tersebut dapat diilustrasikan dalam table berikut: Tabel 3.1 Pengukuran Kinerja Sasaran Kinerja Indikator Kinerja Outcome Target Real % Capain Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL ,00 bidang Perekonomian Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL ,78 bidang Polsoskam Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKPD ,00 Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 90% LKKL, dan 90% LKPD Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Daerah sebesar 80% Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN ,76 Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Perekonomian ,00 Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Polsoskam ,00 Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Keuangan Daerah 0 0 Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang ,00 Polsoskam Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang ,00 Keuangan Daerah Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang ,00 Perekonomian Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang ,00 Polsoskam Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang 0 0 Keuangan Daerah Laporan hasil bimtek/asistensi penyusunan LK BUMD ,00 Laporan hasil pengawasan BUN bidang Perekonomian ,00 Laporan hasil pengawasan BUN bidang Polsoskam Laporan hasil pengawasan BUN bidang Keuangan Daerah ,83 LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 32

38 Laporan hasil pengawasan BUN bidang Akuntan Negara 0 0 Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Perekonomian Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara bidang Polsoskam Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara sektor korporat 0 0 Terselenggaranya SPM pada 200 IPD dan terselenggaranya GG pada 65% BUMN/BUMD Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 77% Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 60% K/L/Pemda Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100% Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat 0 0 Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik bidang Keuangan Daerah Laporan hasil pengawasan atas kinerja PSO BUMN ,69 Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD ,00 Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi 0 1 Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP ,00 Laporan hasil kajian pengawasan 0 0 Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim 1 0 Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara, dan pemberian keterangan ahli atas permintaan Instansi Penyidik ,78 Laporan hasil audit investigasi atas permintaan Instansi lainnya ,00 Laporan hasil pembinaan penyelenggaraan SPIP bidang Perekonomian 0 0 Laporan hasil pembinaan penyelenggaraan SPIP bidang Polsoskam 0 0 Laporan hasil pembinaan penyelenggaraan SPIP bidang Keuangan Daerah ,00 Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP Daerah ,00 Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan tatakelola APIP Daerah ,00 Laporan evaluasi penerapan tatakelola APIP Daerah ,00 Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP 60 Dari hasil pengukuran kinerja tersebut, dapat disimpulkan bahwa dalamtahun 2011secara umum Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat dalam melaksanakan tugaspokok dan fungsi telah dapat mencapai keberhasilan yang dapat ditunjukkandari pencapaian sebagian besar target indikator kinerja sasaran strategisyang telah ditetapkan akan dicapai pada tahun Namun demikian disisilain masih terdapat sebagian kecil dari target indikator kinerja sasaranstrategis yang ditetapkan akan dicapai pada tahun ini, tetapi realisasinyabelum dapat dicapai. Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat telah melakukan analisis danevaluasi atas capaian kinerja tahun 2012 dengan 2013, untuk mendapatkanumpan balik guna melakukan perbaikan pada Rencana Kinerja Tahunan darirenstra secara berkesinambungan. LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 33

39 B. ANALISIS KINERJA Salah satu tugas berat BPKP adalah meningkatkan kualitas laporan keuangan pemerintah pusat/daerah/bumn/d. Perwakilan BPKP provinsi Sulawesi Barat memiliki 6 (enam) sasaran strategis yang harus dicapai selama tahun 2013, masing masing sasaran strategis dapat diuraikan bersama hasil yang dicapai berikut ini: Sasaran Strategis 1 : Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 90% LKKL, dan 90% LKPD Hasil yang dicapai pada tahun 2013 dari sasaran strategis pertama menunjukan hasil dalam Tabel 3.2 yang dapat digambarkan sebagai berikut: Tabel 3.2 Meningkatkan kualitas 1 LKPP, 90% LKKL dan 90% LKPD Peningka Indikator Kinerja (output/outcome) Target 2013 Realisasi 2013 Capaian (%) 2012 tan/penu runan 2013 OUTPUT Persentase IPP yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP Persentase jumlah laporan audit atas proyek PHLN yang opini auditnya WTP Persentase BUMD yang laporan keuangannya memperoleh opini WDP Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini WDP OUTCOME ,44% ,76% % % 1. Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Perekonomian % 55% 45% 2. Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Polsoskam ,78% 100% 22,22% 3. Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKPD ,00% 93% - 43,% 4. Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN ,47% 100% -9.53% 5. Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Perekonomian 6. Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Polsoskam 7. Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Keuangan Daerah % 100% % 70% 30% LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 34

40 8. Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Polsoskam 9. Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Keuangan Daerah 10. Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Perekonomian 11. Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Polsoskam 12. Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Keuangan Daerah 13. Laporan hasil bimtek/asistensi penyusunan LK BUMD % 90,91% 9,09% % % % % 0 0 Rata-rata Capaian Kinerja pada Sasaran Strategis 1 92,57% Dari hasil Tabel 3.2 sebagai sasaran strategis pertama yaitu meningkatkan kualitas 1 LKPP, 90% LKKL dan 90% LKPD, rata-rata Capaian Kinerja adalah 92,57% dapat dijelaskan: 1. Output pertama adalah Persentase IPP yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP dari target mencapai 100% dengan outcome masing-masing adalah: 1) Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Perekonomian, dengan capaian yang diperoleh adalah sebesar 100%, dengan kegiatan Bimbingan Teknis/Asistensi Penyusunan Laporan keuangan Kemenakertrans Sulawesi Barat dari target satu kegiatan tercapai satu kegiatan yang dilaksanakan pada bulan januari tahun ) Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Polsoskam, capaian yang diperoleh sebesar 77.78%, kegiatannya adalah sebagai berikut : - Pendampingan Penyusunan LK Semester II pada Kementerian Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat dari target satu laporan tercapai satu laporan dilaksanakan pada bulan januari dan laporan diselesaikan pada pulan februari dengan nomor LBA-0019/PW32/1/2013 tanggal 5 februari Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan K/L C Pertanian, tercapai satu laporan yang kegiatanya dilaksanakan pada bulan januari 2013 dan selesai dibuat laporan dengan nomor LBA /PW32/1/2013 pada tangga 13 Maret 2013 LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 35

41 - Pendampingan Penyusunan reviu LK tahun 2012 pada Kanwil BPN tercapai satu kegiatan yang dilaksanakan pada bulan januari 2013 dengan laporan nomor LBA-0026/PW32/1/2013 tanggal 8 Februari Pendampingan penyusunan LK tahun 2012 pada KPUD provinsi dilaksanakan juga pada bulan januari tahun 2013 dengan laporan nomor LBA-0020/PW32/1/2013 tanggal 6 Februari Pendampingan penyusunan LK tahun 2012 pada Bawaslu provinsi kegiatan dilaksanakan pada bulan januari 2013 dengan laporan nomor S- 0131/PW32/1/2013 tanggal 6 Februari Asistensi Penyusunan Laporan Keuangan pada Kementerian Sosial RI Tahun 2012 kegiatan dilaksanakan pada bulan januari tahun 2013 dengan hasil laporan nomor LBA-0031/PW32/1/2013 tanggal 15 Februari Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan Semester I Tahun 2013 Kementerian Kesehatan pada Provinsi Sulawesi Barat kegiatan dilaksanakan pada bulan juli tahun 2013 dengan hasil laporan nomor LAP-0173/PW32/2/2013 tanggal 3 September Dari 9 (Sembilan) target kegiatan yang dicapai hanya 7 (tujuh) yang dapat dilakasnakan, sedangkan dua kegiatan yaitu Pendampingan reviu LK tahun 2012 pada Bawaslu provinsi dan Pendampingan Penyusunan reviu LK tahun 2012 pada KPUD Provinsi tidak jadi dilaksanakan karena pembatalan dari rendal sendiri. 3) Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Perekonomian, capaian yang diperoleh sebesar 100%, dari target 10 Laporan yang terealisasi seluruhnya dapat dilaksanakan. Seluruh kegiatannya adalah sebagai berikut : a. Audit Kinerja Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat pelaksanakan kegiatan dilakukan pada bulan april tahun 2013 dengan laporan nomor LAK-0088/PW32/2/2013 dan tanggal 7 Mei 2013 b. Audit Kinerja Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Kabupaten Mamasa Provinsi Sulawesi Barat pelaksanaan kegiatan dilakukan pada LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 36

42 bulan April 2013 dengan laporan nomor LAK-0084/PW32/2/2013 tanggal 6 Mei 2013 c. Audit Kinerja Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Kabupaten Polowali mandar Provinsi Sulawesi Barat, kegiatan dilaksanakan pada bulan april dengan hasil laporan nomor LAK-0083/PW32/2/2013 tanggal 6 Mei 2013 d. Audit Kinerja Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Provinsi Sulawesi Barat kegiatan dilaksanakan pada bulan april 2013 dengan hasil Laporan nomor LAK-0082/PW32/2/2013 tanggal 6 Mei 2013 e. Audit Kinerja Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan Kompilasi Provinsi Sulawesi Barat, kegiaatan dilaksanakan pada bulan april 2013 dengan hasil laporan nomor LAK-0092/PW32/2/2013 tanggal 8 Mei 2013 f. Audit Interim Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Kabupaten mamuju Utara Provinsi Sulawesi Barat, dilaksanakan pada bulan september 2013 dengan hasil laporan nomor LAK- 0200/PW32/2/2013 tanggal 8 Oktober 2013 g. Audit Interim Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat, kegiatan dilaksanakan pada bulan September 2013 degan hasil laporan nomor LAK- 0219/PW32/2/2013 tanggal 17 Oktober 2013 h. Audit Interim Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Kabupaten Polowali Mandar Provinsi Sulawesi Barat, kegiatan dilaksanakan pada bulan september 2013 dengan hasil laporan nomor LAK-0191/PW32/2/2013 tanggal 1 Oktober 2013 i. Audit Interim Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Provinsi Sulawesi Barat, kegiatan dilaksanakan pada bulan september 2013 dengan hasil laporan nomor LAK-0204/PW32/2/2013 tanggal 11 Oktober 2013 j. Audit Interim Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Kompilasi Provinsi Sulawesi Barat, kegiatan dilaksanakan pada bulan LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 37

43 september 2013 dengan hasil laporan nomor LAK-0206/PW32/2/2013 tanggal 11 Oktober 4) Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Polsoskam, dari jumlah 8 laporan yang kenjadi target seluruhnya dicapai. Capaian yang diperoleh sebesar 100%, kegiatannya adalah sebagai berikut : a. Audit Operasional atas Program Bantuan Sosial Ditjend Paudni Kemdikbud Tahun 2012 Diknas Polman Audit, kegiatan dilaksanakan pada bulan April Tahun 2013 dengan hasil laporan nomor LPM- 0095/PW32/2/2013 tanggal 8 Mei b. Audit Operasional atas Program Bantuan Sosial Sarana dan Prasarana Ditjend Dikdas Kemdikbud Tahun 2012 Kabupaten Matra kegiatan dilaksanakan pada bulan April Tahun 2013 dengan hasil laporan nomor LPM-0081/PW32/2/2013 tanggal 3 Mei c. Audit Operasional atas Program Bantuan Sosial Ditjend Dikmen Kemdikbud Tahun 2012 Diknas Kabupaten Majene, kegiatan dilaksanakan pada bulan April Tahun 2013 dengan hasil laporan nomor LPM-0093/PW32/3/2013 tanggal 8 Mei 2013 d. Audit Kinerja atas Subsidi Beras bagi masyarakat Berpendapatan rendah (Raskin) Tahun 2013 Pada Provinsi Sulawesi Barat, kegiatan dilaksanakan pada bulan Oktober Tahun 2013 dengan hasil laporan nomor LAK- 0248/PW32/2/2013 tanggal 9 Nopember 2013 e. Audit Kinerja atas Subsidi Beras bagi masyarakat Berpendapatan rendah (Raskin) Tahun 2013 Pada Kabupaten Mamuju, kegiatan dilaksanakan pada bulan Oktober Tahun 2013 dengan hasil laporan nomor LAK- 0246/PW32/2/2013 tanggal 15 Nopember 2013 f. Audit Kinerja atas Subsidi Beras bagi masyarakat Berpendapatan rendah (Raskin) Tahun 2013 Pada Kabupaten Majene, kegiatan dilaksanakan pada bulan Oktober Tahun 2013 dengan hasil laporan nomor LAK- 0245/PW32/2/2013 tanggal 15 Nopember 2013 g. Audit Operasional atas Program Bantuan Sosial Sarana dan Prasarana Ditjend Dikdas Kemdikbud Tahun 2013, kegiatan dilaksanakan pada LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 38

44 bulan April Tahun 2013 dengan hasil laporan nomor LPM- 0081/PW32/2/2013 tanggal 3 Mei 2013 h. Audit Kinerja BOK Tahun 2013 Kementerian Kesehatan pada Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, kegiatan dilaksanakan pada bulan April Tahun 2013 dengan hasil laporan nomor LAK-0195/PW32/2/2013 tanggal 4 Oktober ) Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Polsoskam, dari 6 laporan yang menjadi target seluruhnya dapat dicapai. Capaian yang diperoleh sebesar 100% tersebut kegiatannya adalah sebagai berikut : a) Monitoring Prioritas Pembangunan Nasional A per 31 Desember 2012 Kabupaten Majene, kegiatan dilaksanakan pada awal bulan Oktober 2013 Tahun 2013 dengan hasil laporan nomor LHM-0221/PW32/2/2013 tanggal 17 Oktober 2013 b) Monitoring Prioritas Pembangunan Nasional B per 31 Desember 2012 Mamuju, kegiatan dilaksanakan pada awal bulan Oktober 2013 Tahun 2013 dengan hasil laporan nomor LPM-0225/PW32/2/2013 tanggal 18 Oktober 2013 c) Monitoring Prioritas Pembangunan Nasional C per 31 Desember 2012 Mamuju Utara, kegiatan dilaksanakan pada awal bulan Januari Tahun 2013 dengan hasil laporan nomor LPM-0224/PW32/2/2013 tanggal 18 Oktober 2013 d) Monitoring Prioritas Pembangunan Nasional A per 30 Juni 2013 Kabupaten Mamuju, kegiatan dilaksanakan pada awal bulan Januari Tahun 2013 dengan hasil laporan nomor LPM-0008/PW32/1/2013 tanggal 28 bulan Januari e) Monitoring Prioritas Pembangunan Nasional B per 30 Juni 2013 Kabupaten Majene, kegiatan dilaksanakan pada awal bulan Januari Tahun 2013 dengan hasil laporan nomor LPM-0005/PW32/2/2013 tanggal 17 Januari 2013 f) Monitoring Prioritas Pembangunan Nasional C per 30 Juni 2013 Kabupaten Mamuju Utara, kegiatan dilaksanakan pada awal bulan LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 39

45 Januari Tahun 2013 dengan hasil laporan nomor LPM- 0224/PW32/2/2013 tanggal 28 Januari ) Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Perekonomian, capaian yang diperoleh sebesar 100%, kegiatannya adalah Audit Barang Milik Negara (BMN) pada Kemenakertrans Sulawesi Barat yang dilaksanakan pada Januari 2013 dengan hasil laporan nomor LINVEN- 0011/PW32/1/2013 tanggal 28 Januari ) Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Polsoskam, capaian yang diperoleh sebesar 100%, kegiatannya kegiatannya adalah Audit dana dekonsentrasi Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) yang dikelola BLHD Provinsi. Kegiatan dilaksanakan pada November 2013 dengan hasil laporan nomor LAO/0260/PW32/2/2013 tanggal 19 Desember Hasil audit ini ditemukan adanya penyerapan anggaran yang sangat rendah yang disebabkan kegiatan yang sama sudah dibiayai oleh anggaran APBD sehingga dana DAK tidak dapat direalisasikan dan kembali pada Negara. 2. Output kedua adalah Persentase jumlah laporan audit atas proyek PHLN yang opini auditnya WTP dari target mencapai 100% dengan outcome masing-masing adalah: 1) Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN, dari target laporan sejumlah 21 laporan hanya tercapai 22 laporan sehingga capaian yang diperoleh adalah 104,76%, kegiatannya adalah sebagai berikut: a) Audit Keuangan Program Pendidikan dan Pengembangan Anak Usia Dini (PPAUD) IDA Credit No.4205-IND and Grant GEF No. TF IND TA 2012 Provinsi Sulawesi Barat, kegiatan dilaksanakan pada awal bulan Januari 2013 Tahun 2013 dengan hasil laporan nomor LAI- 0040/PW32/2/2013 tanggal 22 Maret 2013 b) Audit Keuangan atas Third Water Supply and Sanitation for Low -Income Communities (WSLIC-3) Project (IDA Credit No IND dan Grant TF ) Prov Sulbar, kegiatan dilaksanakan pada awal bulan Januari 2013 LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 40

46 Tahun 2013 dengan hasil laporan nomor LAI-0036/PW32/1/2013 tanggal 15 Maret c) Audit Keuangan atas Third Water Supply and Sanitation for Low -Income Communities (WSLIC-3) Project (IDA Credit No IND dan Grant TF ) Sulbar Kab Mamuju Utara, kegiatan dilaksanakan pada awal bulan Januari 2013 Tahun 2013 dengan hasil laporan nomor LAI- 0047/PW32/2/2013 tanggal 22 Maret d) Audit Keuangan atas PNPM Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PNPM PISEW) JICA No. IP-543 Prov Sulbar Kab Mamuju, kegiatan dilaksanakan pada awal bulan Januari 2013 Tahun 2013 dengan hasil laporan nomor LAI-0039/PW32/2/2013 tanggal 22 Maret e) Audit Keuangan atas PNPM Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PNPM PISEW) JICA No. IP-543 Prov Sulbar Kab Mamuju Utara, kegiatan dilaksanakan pada awal bulan Januari 2013 Tahun 2013 dengan hasil laporan nomor LAI-0050/PW32/2/2013 tanggal 3 April f) Audit Keuangan PNPM Generasi Project Provinsi Sulawesi Barat, kegiatan dilaksanakan pada awal bulan Februari 2013 Tahun 2013 dengan hasil laporan nomor LAI-0073/PW32/2/2013 tanggal 1 Mei 2013 g) Audit Keuangan PNPM Generasi Project Provinsi Sulawesi Barat Kab Mamuju, kegiatan dilaksanakan pada awal bulan Februari 2013 Tahun 2013 dengan hasil laporan nomor LAI-0089/PW32/2/2013 tanggal 8 Mei 2013 h) Audit Keuangan PNPM Generasi Project Provinsi Sulawesi Barat Kab Polewali Mandar, kegiatan dilaksanakan pada awal bulan Februari 2013 Tahun 2013 dengan hasil laporan nomor LAI-0067/PW32/2/2013 tanggal 18 April 2013 i) Audit Keuangan PNPM Generasi Project Provinsi Sulawesi Barat Kab Majene, kegiatan dilaksanakan pada awal bulan Februari 2013 Tahun 2013 dengan hasil laporan nomor LAI-0078/PW32/2/2013 tanggal 1Mei 2013 j) Audit Keuangan PNPM Mandiri Perkotaan Loan IBRD No TA 2012 Provinsi Sulawesi Barat, kegiatan dilaksanakan pada awal bulan Februari LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 41

47 2013 Tahun 2013 dengan hasil laporan nomor LAI-0094/PW32/2/2013 tanggal 8 Mei k) Audit Keuangan PNPM Mandiri Perkotaan Loan IBRD No TA 2012 Provinsi Sulawesi Barat Kab Majene, kegiatan dilaksanakan pada awal bulan Februari 2013 Tahun 2013 dengan hasil laporan nomor LAI- 0066/PW32/2/2013 tanggal 17 April l) Audit Keuangan Basic Education Capacity (BEC) Grand IBRD TF IND Provinsi Sulawesi Barat Kab Polewali Mandar, kegiatan dilaksanakan pada awal bulan Februari 2013 Tahun 2013 dengan hasil laporan nomor LAI-0048/PW32/2/2013 tanggal 22 Maret 2013 m) Audit Keuangan Basic Education Capacity (BEC) Grand IBRD TF IND Provinsi Sulawesi Barat Kab Majene. kegiatan dilaksanakan pada awal bulan Februari 2013 Tahun 2013 dengan hasil laporan nomor LAI- 0054/PW32/2/2013 tanggal 4 April n) Audit Keuangan Basic Education Capacity (BEC) Grand IBRD TF IND Provinsi Sulawesi Barat Kab Mamasa, kegiatan dilaksanakan pada awal bulan Februari 2013 Tahun 2013 dengan hasil laporan nomor LAI- 0054/PW32/2/2013 tanggal 4 April o) Audit Keuangan PNPM Mandiri Perdesaan IBRD No 7867/8079, TF /098862, IFAD 755 Provinsi Sulawesi Barat, kegiatan dilaksanakan pada awal bulan Februari 2013 Tahun 2013 dengan hasil laporan nomor LAI-0076/PW32/2/2013 tanggal 1 Mei p) Audit Keuangan PNPM Mandiri Perdesaan IBRD No 7867/8079, TF /098862, IFAD 755 Provinsi Sulawesi Barat Kab Mamuju, kegiatan dilaksanakan pada awal bulan Februari 2013 Tahun 2013 dengan hasil laporan nomor LAI-0079/PW32/2/2013 tanggal 1 Mei q) Audit Keuangan PNPM Mandiri Perdesaan IBRD No 7867/8079, TF /098862, IFAD 755 Provinsi Sulawesi Barat Kab B Majene, kegiatan dilaksanakan pada awal bulan Februari 2013 Tahun 2013 dengan hasil laporan nomor LAI-0077/PW32/2/2013 tanggal 1 Mei LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 42

48 r) Audit Keuangan Proyek INVEST ADB Loan Number 2416-INO TA 2012 Provinsi Sulawesi Barat Kabupaten Polewali SMKN 1 Polewali, kegiatan dilaksanakan pada awal bulan Februari 2013 Tahun 2013 dengan hasil laporan nomor LAI-0161/PW32/2/2013 tanggal 30 Juli s) Audit Keu.atas Lap.Keu.Water Resources Irrigation Sector Managemet Project (WISMP) Phase II IBRD No.8027 ID pd Dinas PU Povinsi Sulawesi Barat TA yg berakhir 31 Des '2012, kegiatan dilaksanakan pada awal bulan April 2013 Tahun 2013 dengan hasil laporan nomor S-474/PW32/2/2013 tanggal 17 April t) Audit Keu.atas Lap.Keu.Water Resources Irrigation Sector Managemet Project (WISMP) Phase II IBRD No.8027 ID pd Bappeda Provinsi Sulawesi Barat TA yg berakhir 31 Des '2012, kegiatan dilaksanakan pada awal bulan April 2013 Tahun 2013 dengan hasil laporan nomor S-473/PW32/2/2013 tanggal 17 April u) Audit Keu.atas Lap.Keu.Water Resources Irrigation Sector Managemet Project (WISMP) Phase II IBRD No.8027ID pd Dinas Pertanian dan Peternakan Prov.Sul Bar TAyg berakhir 31 Des '2012, kegiatan dilaksanakan pada awal bulan April 2013 Tahun 2013 dengan hasil laporan nomor S-475/PW32/2/2013 tanggal 17 April v) Audit Keuangan atas UNICEF KHPPIA Kelangsungan Hidup PP Ibu & Anak Polewali Mandar, kegiatan dilaksanakan pada bulan Juli 2013 Tahun 2013 dengan hasil laporan nomor LAI-0176/PW32/2/2013 tanggal 20 September Output ketiga adalah Persentase BUMD yang laporan keuangannya memperoleh opini WDP, hasil bimtek/asistensi penyusunan LK BUMD dari target 5 Laporan seluruhnya dapat dicapai atau pencapaian sebesar 100%, dengan kegiatannya adalah sebagai berikut: a. Bimtek PDAM (SAK ETAP) pada PDAM Kab Majene, kegiatan dilaksanakan pada bulan April 2013 Tahun 2013 dengan hasil laporan nomor LS- 0102/PW32/4/2013 tanggal 2 Juni 2013 LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 43

49 b. Bimtek PDAM (SAK ETAP) pada PDAM Kab Mamuju, kegiatan dilaksanakan pada bulan April 2013 Tahun 2013 dengan hasil laporan nomor LS-0103/PW32/4/2013 tanggal 3 Juni 2013 c. Bimtek/Asistensi Penyusunan SIA PDAM Kab/Kota Mamuju, kegiatan dilaksanakan pada bulan Maret 2013 Tahun 2013 dengan hasil laporan nomor LBA-0064/PW32/4/2013 tanggal 17 April 2013 d. Bimtek/Asistensi Penyusunan SIA PDAM Kab/Kota Mamuju, kegiatan dilaksanakan pada bulan Maret 2013 Tahun 2013 dengan hasil laporan nomor LBA-0064/PW32/4/2013 tanggal 17 April 2013 e. Bimtek/Konsultasi/Asistensi/Pendampingan PPK BLUD pada RSUD Kab/Kota AA, kegiatan dilaksanakan pada bulan Mei 2013 Tahun 2013 dengan hasil laporan nomor LBA-0123/PW32/4/2013 tanggal 2 Juli Output keempat adalah Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini WDP dari target mencapai 100% dengan hasil masing-masing sebagai berikut:: 1) Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKPD dengan kegiatan yang dapat direalisasikan adalah Asistensi penyusunan action plan terhadap hasil pemeriksaan LKPD oleh BPK, kegiatan dilaksanakan pada bulan Desember 2013 Tahun ) Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Keuangan Daerah dengan masing-masing kegiatan yang dapat direalisasikan adalah sebagai berikut: a) Evaluasi Penyerapan APBD Tahun 2013 pada Pemda 1 Majene, kegiatan dilaksanakan pada bulan Juli 2013 Tahun 2013 dengan hasil laporan nomor LEV-0149/PW32/3/2013 tanggal 25 Juli 2013 b) Evaluasi Penyerapan APBD Tahun 2013 pada Pemda 2 Pemprov, kegiatan dilaksanakan pada bulan Juli 2013 Tahun 2013 dengan hasil laporan nomor LEV-0152/PW32/3/2013 tanggal 25 Juli 2013 Hasil pencapaian yang diperoleh pada sasaran strategis 1 dapat digambarkan dalam bentuk grafik berikut, dijelaskan sisi kiri sebagai sasaran strategis 1 yang LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 44

50 sasaran strateggis LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 dicapai dalam prosentase dan bagian bawah gambar adalah outcome yang menjadi pendorog tercapainya sasaran. Hasil yang dicapai oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat dalam mewujudkan sasaran strategis 1 yaitu meningkatkan kualitas 1 LKPP, 90% LKKL dan 90% LKPD dapat digambarkan sebagai berikut: 1. Meningkatkan kualitas 1 Lembaga Kementrian Pemerintah Pusat (LKPP) Permasalahan yang harus diperhatikan oleh pemerintah daerah terkait dengan opini laporan keuangan Pemerintah Pusat adalah lambannya Dinas/SKPD melakukan tindak lanjut temuan hasil audit BPK RI maupun APIP lainnya terhadap program/kegiatan yang dibiayai dari dana APBN. Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap opini yang diberikan oleh BPK RI atas laporan keuangan kementerian terkait. Gambar 1.4 Profil Outcome dalam pencapaian sasaran strategis outcome 2. Perwakilan BPKP Prov. Sulawesi Barat dalam Tahun 2013 telah melaksanakan audit keuangan atas dana yang bersumber dari Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN) pada 9 (sembilan) program. Dari hasil audit keuangan PHLN LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 45

51 pada 9 (sembilan) program tersebut, seluruh program belum sepenuhnya melaksanakan semua unsur SPIP dalam pelaksanaan kegiatannya. 3. Terkait dengan upaya peningkatkan kualitas pelaporan keuangan Pemerintah Pusat, beberapa kegiatan yang dapat dilaksanakan oleh kepala daerah yaitu: a. Segera melakukan tindak lanjut atas temuan hasil audit BPK RI dan APIP lainnya; b. Melakukan konsultasi/koordinasi dengan BPK RI atau APIP lainnya terkait dengan pelaksanaan tindak lanjut temuan hasil audit; c. Memberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku kepada SKPD yang lamban menyelesaikan tindak lanjut temuan hasil audit; d. Menyerahkan kepada aparat penegak hukum atas temuan yang tidak ditindak lanjuti. e. Memerintahkan semua SKPD melaksanakan SPIP. Gambar 1.5 Hasil output pada pencapaian sasaran strategis , , Perw. BPKP Prov. Sulawesi Barat selama Tahun 2013 telah melakukan kegiatan yang terkait dengan penyelenggaraan akuntabilitas keuangan pada instansi Pemerintah Pusat, seperti: LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 46

52 a. Audit keuangan atas program/kegiatan yang dibiayai dari dana Bantuan Luar Negeri; b. Pendampingan penyusunan laporan keuangan kementerian/lembaga Tahun 2012 dan semester I Tahun 2013; c. Monitoring UKP4; d. Evaluasi penyerapan anggaran kementerian/lembaga; e. Audit operasional dana bansos dari kementerian, Dana Dekon dan Tugas Pembantuan; f. Audit kinerja Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP); dan Audit BMN kementerian. Sedangkan hasil output pada pencapaian sasaran strategis meningkatkan kualitas 1 LKPP, 90% LKKL dan 90% LKPD, dapat dilihat dari gambar 3.2 diatas. 5. Meningkatkan kualitas 90% Lembaga Pemerintah Daerah 1) Dari 6(enam) Pemerintah Daerah di wilayah Provinsi Sulawesi Barat, opini hasil pemeriksaan atas LKPD tahun 2012 oleh Perwakilan BPK RI Sulbar adalah sebagai berikut : Tabel 3.3 Opini Badan Pemeriksa Keuangan Tahun 2013 No. Nama Pemda Opini BPK RI atas LKPD Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun Provinsi Sulawesi Barat WDP WDP WDP 2 Kabupaten Mamuju WDP WDP WTP 3 Kabupaten Majene WDP WDP WDP 4 Kabupaten Polewali Mandar WDP WDP WDP 5 Kabupaten Mamasa WDP WDP TMP 6 Kabupaten Mamuju Utara WDP WDP WDP LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 47

53 2) Penyebab Utama Belum Memperoleh Opini WTP atas LKPD se Provinsi Sulawesi Barat : a. Sistem pencatatan dan pelaporan persediaan belum memadai; b. Saldo Aset Tetap belum didukung data yang memadai, yaitu (1) Terdapat perbedaan nilai Aset Tetap antara Neraca, Calk dan data KIB A-F tanpa dapat dijelaskan perbedaannya ; (2) Barang yang telah dihapus masih tercatat dalam Daftar Barang Milik Daerah; (3) Aset Tetap TA 2012 belum dilakukan penyusutan. Disamping permasalahan tersebut, diketahui bahwa terdapat permasalahan terkait penatausahaan aset, yaitu (1) BMD yang tercatat pada KIB SKPD tidak tercatat pada KIB Biro Perlengkapan dan Aset; (2)BMD tidak tercatat pada KIB SKPD; (3) BMD tidak tercatat pada KIB SKPD dan Biro Perlengkapan dan Aset; (4) Data BMD dalam KIB SKPD tidak lengkap; (5) SKPD tidak membuat KIB dan KIB tidak lengkap dari A sampai F; (6) Terdapat aset yang tidak sesuai capitalization thresholds dicatat dalam neraca Biro Perlengkapan dan Aset; (7) Barang Milik Daerah tidak diketahui keberadaannya; (8) Nilai Aset Tetap dalam neraca berbeda dengan nilai Aset Tetap dalam neraca yang dibuat oleh tiap-tiap SKPD dan (9) Inventarisasi dan pengamanan Aset Tetap hasil penyerahan dari pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan kepada pemerintah Provinsi Sulawesi Barat belum optimal. c. Terdapat beberapa permasalahan terkait penyajian saldo investasi non permanen tersebut, yaitu (1) Penatausahaan dana bergulir tidak tertib; (2) Penyajian saldo investasi nonpermanen dana bergulir di neraca tidak berdasarkan nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value); (3) Usulan penghapusan dana bergulir tidak melalui mekanisme verifikasi yang memadai. d. Saldo Piutang Lain-lain atas denda angsuran rumah belum disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value). LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 48

54 e. Terdapat penggunaan pribadi atas Utang Perhitungan Fihak Ketiga berupa utang pajak yang telah dipungut/dipotong oleh Bendahara Pengeluaran Sekretariat DPRD namun belum disetor. f. Pengendalian intern Utang Pihak Ketiga belum memadai, yaitu (1) Satuan Kerja Perangkat Daerah tidak membuat daftar utang pihak ketiga; (2) Dokumen pendukung atas Utang Pihak Ketiga tidak lengkap; (3) Bidang Akuntansi DPKPAD tidak membuat buku jurnal, buku besar, dan buku besar pembantu dalam penyelenggaraan prosedur akuntansi utang pihak ketiga. g. Di dalam saldo akhir Kas di Kas Daerah per 31 Desember 2012 seharusnya masih terdapat sisa atas Dana Alokasi Khusus dan sisa atas Dana lainnya. h. Saldo Aset Lainnya per 31 Desember 2012 tidak dapat ditelusuri karena tidak didukung dokumen maupun rincian catatan yang memadai. i. Realisasi Belanja Hibah Tahun Anggaran 2012 terdapat permasalahan terkait realisasi belanja-belanja tersebut, yaitu (1) Realisasi Belanja Hibah terindikasi fiktif; (2) Realisasi Belanja Bantuan Sosial kurang diterima dan tidak diterima, terdapat Bantuan Sosial kurang diterima terindikasi fiktif dan diserahkan kepada oknum Anggota DPRD. LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 49

55 BABBABAB Sasaran Strategis 2 : Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 80% Hasil yang dicapai pada tahun 2013 dari sasaran strategis kedua menunjukan hasil dalam Tabel 3.3 yang dapat digambarkan sebagai berikut: Tabel 3.4 Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 80% Indikator Kinerja (output/outcome) Target 2013 Realisas i 2013 Capaian (%) /(-) 2013 OUTPUT Persentase peningkatan penerimaan Negara hasil pengawasan Persentase penghematan biaya (cost saving) dibandingkan dengan nilai yang diaudit OUTCOME 2 0 0, ,55% Laporan hasil pengawasan BUN bidang Perekonomian % % Laporan hasil pengawasan BUN bidang Polsoskam ,34% ,66% Laporan hasil pengawasan BUN bidang Keuangan Daerah ,83% ,17% Laporan hasil pengawasan BUN bidang Akuntan Negara 0 0 Laporan hasil pengawasan atas penerimaan sector Bidang 1 0 Perekonomian Laporan hasil pengawasan atas penerimaan sector bidang 1 0 Polsoskam Laporan hasil pengawasan atas penerimaan sector sector 0 0 korporat Rata-rata Capaian Kinerja pada Sasaran Strategis 1 93,06% Dari hasil Tabel 3.3 sebagai sasaran strategis kedua yaitu tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 80%, rata-rata Capaian Kinerja adalah 93,06% dapat dijelaskan: 1. Realisai target pada tahun 2012 terlihat tinggi karena realisasi menghitung laporan yang dilaksanakan sebagai Non PKPT, sedangkan pada tahun 2013 hanya memperhitungkan kegiatan yang sesuai TAPKIN saja 2. Output pertama adalah Persentase peningkatan penerimaan Negara hasil pengawasan dari target mencapai 100% dengan outcome masing-masing adalah: 1) Laporan hasil pengawasan BUN bidang Perekonomian, dengan capaian yang diperoleh adalah 100%, kegiatan yang dilakukan adalah Evaluasi Penyerapan Anggaran pada KPUD Provinsi dari target satu telah tercapai. Kegiatan ini LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 50

56 dilakukan pada bulan Mei 2013 dengan hasil laporan nomor LEV- 0132/PW32/2/2013 tanggal 23 Juli ) Laporan hasil pengawasan BUN bidang Polsoskam, dengan capaian yang diperoleh 100%. Kegiatannya adalah sebagai berikut: a. Evaluasi Penyerapan Anggaran Semester I Tahun 2013 Kementerian Kesehatan pada Provinsi Sulawesi Barat, kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 dengan menghasilkan laporan nomor LEV- 0146/PW32/2/2013 Tanggal 25 Juli 2013: b. Evaluasi atas Penyerapan Anggaran K/L - A Sulawesi Barat / KUMHAM, kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 dengan menghasilkan laporan nomor LEV-0144/PW3/2/2013 tanggal 25 Juli 2013; c. Evaluasi Penyerapan Anggaran K/L D pada Provinsi Sulawesi Barat / Kelautan dan Perikanan, kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 dengan menghasilkan laporan nomor LEV-0134/PW3/2/2013 tanggal 23 Juli 2013 d. Evaluasi Penyerapan Anggaran pada Kanwil BPN. kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 dengan menghasilkan laporan nomor LEV-0155/PW32/2/2013 tanggal 23 Juli ) Laporan hasil pengawasan BUN bidang Keuangan Daerah, dengan capaian yang diperoleh adalah 95,83%, kegiatan yang dilakukan adalah: a. Verifikasi DAK Reimbursement tahun 2012 pada Pemda 1 Provinsi Sulawesi Barat, kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Maret 2013 dengan menghasilkan laporan nomor LPM-0042/PW32/3/2013 tanggal 22 Maret 2013; b. Verifikasi DAK Reimbursement tahun 2012 pada Pemda 2 Mamuju, kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Maret 2013 dengan menghasilkan laporan nomor LPM-0053/PW32/3/2013 tanggal 4 April 2013; c. Verifikasi DAK Reimbursement tahun 2012 pada Pemda 3 Mamuju Utara, kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Maret 2013 dengan LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 51

57 menghasilkan laporan nomor LPM-0046/PW32/3/2013 tanggal 22 Maret 2013; d. Verifikasi DAK Reimbursement tahun 2012 pada Pemda 4 Majene, kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 dengan menghasilkan laporan nomor LPM-0037/PW32/3/2013 tanggal 16 Maret 2013; e. Verifikasi DAK Reimbursement tahun 2012 pada Pemda 5 Polewali, kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 dengan menghasilkan laporan nomor LPM-0051/PW32/3/2013 tanggal 3 April 2013; f. Verifikasi DAK Reimbursement tahun 2012 pada Pemda 6 Mamasa, kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 dengan menghasilkan laporan nomor LPM-0041/PW32/3/2013 tanggal 22 Maret 2013; g. Verifikasi Advance Payment DAK tahun 2012 pada Pemprov. Sulbar. kegiatan ini dilaksanakan pada bulan April 2013 dengan menghasilkan laporan nomor LPM-0056/PW32/3/2013 tanggal 16 April 2013; h. Verifikasi Advance Payment DAK tahun 2012 pada Mamasa, kegiatan ini dilaksanakan pada bulan April 2013 dengan menghasilkan laporan nomor LPM-0058/PW32/3/2013 tanggal 16 April 2013; i. Verifikasi Advance Payment DAK tahun 2012 pada Mamuju Utara, kegiatan ini dilaksanakan pada bulan April 2013 dengan menghasilkan laporan nomor LPM-0060/PW32/3/2013 tanggal 16 April 2013; j. Verifikasi Advance Payment DAK tahun 2012 pada Mamuju, kegiatan ini dilaksanakan pada bulan April 2013 dengan menghasilkan laporan nomor LPM-0061/PW32/3/2013 tanggal 16 April 2013; k. Verifikasi Advance Payment DAK tahun 2012 pada Majene, kegiatan ini dilaksanakan pada bulan April 2013 dengan menghasilkan laporan nomor LPM-0059/PW32/3/2013 tanggal 16 April 2013; LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 52

58 l. Verifikasi Advance Payment DAK tahun 2012 pada Polewali, kegiatan ini dilaksanakan pada bulan April 2013 dengan menghasilkan laporan nomor LPM-0057/PW32/3/2013 tanggal 16 April 2013; m. Audit/Monitoring DAK & Dana Penyesuaian Tahun 2012 Bidang 1 pada Pemda Polman, kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 dengan menghasilkan laporan nomor LHM-0218/PW32/3/2013 tanggal 16 Oktober 2013; n. Audit/Monitoring DAK & Dana Penyesuaian Tahun 2012 Bidang 2 pada Pemda Majene, kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 dengan menghasilkan laporan nomor LHM-0178/PW32/3/2013 tanggal 30 September 2013; o. Audit/Monitoring DAK & Dana Penyesuaian Tahun 2012 Bidang 3 pada Pemda Majene, kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 dengan menghasilkan laporan nomor LHM-0179/PW32/3/2013 tanggal 30 September 2013; p. Audit/Monitoring DAK & Dana Penyesuaian Tahun 2012 Bidang 4 pada Pemda Majene, kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 dengan menghasilkan laporan nomor LHM-0180/PW32/3/2013 tanggal 30 September 2013; q. Audit/Monitoring DAK & Dana Penyesuaian Tahun 2012 Bidang 5 pada Pemda Majene, kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 dengan menghasilkan laporan nomor LHM-0181/PW32/3/2013 tanggal 30 September 2013; r. Audit/Monitoring DAK & Dana Penyesuaian Tahun 2012 Bidang 6 pada Pemda Majene, kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 dengan menghasilkan laporan nomor LHM-0182/PW32/3/2013 tanggal 30 September 2013; s. Audit/Monitoring DAK & Dana Penyesuaian Tahun 2012 Bidang 7 pada Pemda Majene, kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 dengan menghasilkan laporan nomor LHM-0183/PW32/3/2013 tanggal 30 September 2013; LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 53

59 t. Audit/Monitoring DAK & Dana Penyesuaian Tahun 2012 Bidang 8 pada Pemda Majene, kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 dengan menghasilkan laporan nomor LHM-0185/PW32/3/2013 tanggal 30 September 2013; u. Audit/Monitoring DAK & Dana Penyesuaian Tahun 2012 Bidang 9 pada Pemda Majene, kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 dengan menghasilkan laporan nomor LHM-0186/PW32/3/2013 tanggal 30 September 2013; v. Audit/Monitoring DAK & Dana Penyesuaian Tahun 2012 Bidang 10 pada Pemda Mejene, kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 dengan menghasilkan laporan nomor LHM-0189/PW32/3/2013 tanggal 30 September 2013; w. Kompilasi Audit/Monitoring DAK & Dana Penyesuaian Tahun 2012 pada Pemda Majene, kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2013 dengan menghasilkan laporan nomor LHM-0223/PW32/3/2013 tanggal 18 Oktober 2013; Hasil pencapaian yang diperoleh pada sasaran strategis 2 dapat digambarkan dalam bentuk grafik berikut, dijelaskan sisi kiri sebagai sasaran strategis 2 Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 80%) yang dicapai dalam prosentase dan bagian bawah gambar adalah outcome yang menjadi pendorog tercapainya sasaran. LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 54

60 Gambar 1.6 Profil Output terhadap sasaran strategis Outcome yang tidak terlaksana adalah pengawasan atas penerimaan negara Bidang Perekonomian dan pengawasan atas penerimaan negara bidang Polsoskam, keduanya dibatalkan oleh rendal. Hasil yang dicapai oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat dalam mewujudkan sasaran strategis 2 yaitu Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 80% dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Hasil pengawasan pada Badan Usaha Negara yang dilakukan oleh bidang Instansi Pengawasan Pengeluaran Pusat b. Hasil bidang investigasi yang dilakukan atas hasil audit investigasi berhasil menyelamatkan kerugian keuangan Negara sebesar Rp ,00 yang dilakukan pada empat kegiatan audit, sedangkan hasil perhitungan kerugian keuangan Negara nilai yang diselamatkan kerugian Negara adalah sebesar Rp ,00 yang dilakukan pada enak kegiatan. LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 55

61 Gambar 3.4 Profil Outcome dalam pencapaian sasaran strategis Sedangkan daftar koreksi yang diperoleh selama tahun 2013 dapat dilihat pada table 3.2 berikut ini: Tabel 3.5 Daftar Koreksi Penerimaan Negara/daerah Tahun 2013 No Kegiatan Jumlah Seharusnya Jumlah yang disetor Kekurangan setor Rp Rp Rp 1 Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat /PAMSIMAS pada Dinas PU Prov. Sulbar TA , , ,00 2 Bantuan Sosial (Bansos) Ditjen ,79 Pendidikan Dasar (Dikdas) TA 2012 Kab. Mamuju Utara 3 Bantuan Sosial Direktorat Pembinaan ,00 0, ,00 SMA/SMK Ditjen Dikmen TA 2012 Kab. Majene 4 Bansos Ditjen PAUDNI Kemendikbud , , ,00 pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kab. Polman 5 INVEST ADB Loan No ONO pada , ,00 SMKN 1 Polewali Kab. Polman Periode 1 Juli 2012 s/d 30 Juni Bantuan Sosial Ditjen Pendidikan Dasar , ,11 LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 56

62 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan TA 2013 pada Dinas Pendidikan Kab. Majene 7 Program Bantuan Sosial Dirjend PAUD Kemendikbud pada Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kab. Polman , ,00 Jumlah , , ,90 Dari Hasil audit/monitoring yang dilakukan oleh Perw. BPKP Prov. Sulawesi Barat selama Tahun 2013, telah menghasilkan koreksi penerimaan Negara/Daerah seluruhnya berupa Pajak dan Bukan Pajak sebesar Rp ,90 Sasaran Strategis 3 : Terselenggaranya SPM pada 200 IPD dan terselenggaranya GG pada 65% BUMN/BUMD Hasil yang dicapai pada tahun 2013 dari sasaran strategis ketiga menunjukan hasil dalam Tabel 3.3 yang dapat digambarkan sebagai berikut: Tabel 3.6 Terselenggaranya SPM pada 200 IPD dan terselenggaranya GG pada 65% BUMN/BUMD Indikator Kinerja (output/outcome) Target 2013 Realisasi 2013 Capaian (%) /(-) 2013 OUTPUT Persentase BUMN/D/BLU/D yang GCG atau KPI mendapat skor baik Jumlah IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai standar ,69% pelayanan minimal/pelayanan prima BUMD yang kinerjanya memperoleh predikat baik % OUTCOME Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik bidang Keuangan Daerah Laporan hasil pengawasan atas kinerja PSO BUMN ,69% 100-9,31 Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD % Rata-rata Capaian Kinerja pada Sasaran Strategis 3 95,84% LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 57

63 Dari hasil Tabel 3.3 sebagai sasaran strategis ketiga yaitu Terselenggaranya SPM pada 200 IPD dan terselenggaranya GG pada 65% BUMN/BUMD, rata-rata Capaian Kinerja adalah 95,84% dapat dijelaskan: 1. Outcome tahun 2013 secara prosentase turun 9,31% untuk pengawasan atas kinerja pelayanan publik bidang Keuangan Daerah dan turun 33% untuk pengawasan atas kinerja BUMD, hal ini disebabkan tahun 2012 target yang lebih rendah dari target Output pertama adalah Persentase BUMN/D/BLU/D yang GCG atau KPI mendapat skor baik, dengan outcome Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat. Kegiatan ini tidak terdapat target yang harus dilaksanakan karena Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat saat ini belum memiliki BUMN yang melaksanakan program GG maupun KPI. 3. Output kedua adalah Jumlah IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai standar pelayanan minimal/pelayanan prima, dengan outcome pengawasan atas kinerja pelayanan publik bidang Keuangan Daerah dari target pencapaian 100% pada tahun 2013 hanya mampu mencapai 91.69%. dengan melaksanakan kegiatan sebanyak 11 surat tugas yaitu : a. Asistensi Peningkatan Kapabilitas APIP, kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Desember 2013 dengan hasil laporan nomor LBA:0261/PW32/3/2013 tanggal 19 Desember 2013 b. Audit Kinerja pada PDAM Kab/Kota Majene, kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Maret 2013 dengan hasil laporan LAK-0117/PW32/4/2013 tanggal 24 Juni 2013; c. Audit Kinerja pada PDAM Kab/Kota Polman, kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Maret 2013 dengan hasil laporan nomor LAK- 0116/PW32/4/2013 tanggal 24 Juni 2013; d. Audit Kinerja Pelayanan Bidang Pendidikan dan Kesehatan tahun 2012 Pemda pada Pemda Matra, kegiatan ini dilaksanakan pada bulan April 2013 dengan hasil laporan nomor LAK-0122/PW32/3/2013 tanggal 2 Juli 2013; LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 58

64 e. Audit Kinerja Pelayanan Bidang Pendidikan dan Kesehatan tahun 2012 Pemda pada Pemda Mamuju, kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Mei 2013 dengan hasil laporan nomor LAK-0118/PW32/3/2013 tanggal 24 Juni 2013; f. Audit Kinerja Pelayanan Bidang Pendidikan dan Kesehatan tahun 2012 Pemda pada Pemda Polman, kegiatan ini dilaksanakan pada bulan April 2013 dengan hasil laporan nomor LAK-0111/PW32/3/2013 tanggal 18 Juni 2013; g. Audit Kinerja Pelayanan Bidang Pendidikan dan Kesehatan tahun 2012 Pemda pada Pemda Majene, kegiatan ini dilaksanakan pada bulan April 2013 dengan hasil laporan nomor LAK-0104/PW32/3/2014 tanggal 4 Juni 2013; h. Evaluasi Akip pada Pemda, kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Juni 2013 dengan hasil laporan nomor LEV-0164/PW32/3/2013 tanggal 31 Juli 2013; i. Asistensi Implementasi Probity Audit pada Kabupaten Majene, kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Desember 2013 dengan hasil laporan nomor LBA: 0263/PW32/3/2013 tanggal 19 Desember 2013 j. Monitoring Tindak Lanjut Hasil Pengamatan Korsup KPK tahun 2012 pada Pelayanan Publik Kabupaten Mamuju, kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Mei 2013 dengan hasil laporan nomor LAP-0108/PW32/3/2012 tanggal 7 Juni 2013; k. Monitoring Tindak Lanjut Hasil Pengamatan Korsup KPK tahun 2012 pada Pelayanan Publik Kantor Pertanahan Mamuju, kegiatan ini dilaksanakan pada bulan April 2013 dengan hasil laporan nomor LAP- 0101/PW32/1/2013 tanggal 31 Mei 2013; 4. Output ketiga adalah Laporan hasil pengawasan atas kinerja Badan Usaha Milik Daerah, dengan outcome pengawasan atas kinerja pelayanan publik bidang Keuangan Daerah telah mencapai target sebesar 100% pada tahun Dengan melaksanakan kegiatan sebanyak 3 Laporan yaitu : LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 59

65 a. Audit Kinerja pada PDAM Kab/Kota Mamuju, kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Maret 2013 dengan hasil laporan nomor LAK- 0119/PW32/4/2013 tanggal 24 Juni b. Audit Kinerja pada PDAM Kab/Kota Majene, kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Maret 2013 dengan hasil laporan nomor LAK-0117/PW32/4/2013 tanggal 24 Juni c. Audit Kinerja pada PDAM Kab/Kota Polman, kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Maret 2013 dengan hasil laporan nomor LAK-0116/PW32/4/2013 tanggal 24 Juni Hasil pencapaian yang diperoleh pada sasaran strategis 3 dapat digambarkan dalam bentuk grafik berikut, dijelaskan sisi kiri sebagai sasaran strategis 3 (terselenggaranya SPM pada 200 IPD dan terselenggaranya GG pada 65% BUMN/BUMD) yang dicapai dalam prosentase dan bagian bawah gambar adalah outcome yang menjadi pendorong tercapainya sasaran. Outcome yang tidak terlaksana adalah Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat dan Laporan hasil pengawasan atas kinerja PSO BUMN, keduanya dibatalkan oleh rendal. Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat telah melakukan kegiatan pembinaan dalam rangka peningkatan kualitas akuntabilitas laporan keuangan pada tiga BUMD di wilayah Provinsi Sulawesi Barat serta mendampingi penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD) pada dua RSUD, yaitu RSUD Polewali dan RSUD Majene. LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 60

66 Gambar 1.8 Profil Outcome dalam pencapaian sasaran strategis Upaya yang dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat untuk meningkatkan kualitas akuntabilitas pengelolaan BUMN/D dan RSUD melalui bimbingan teknis berikut ini: 1) Asistensi Sistem Informasi Akuntansi dan Billing System PDAM, 2) Bimtek Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) PDAM, 3) Sosialisasi Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD), 4) Pendampingan Penyusunan Persyaratan Administratif PPK BLUD, 5) Pendampingan Penyusunan Kebijakan Akuntansi RSUD BLUD, 6) Pendampingan Penyusunan Pedoman Penatausahaan Keuangan RSUD BLUD. Hasil dari kegiatan pembinaan tersebut, tiga PDAM di Provinsi Sulawesi Barat yang dilakukan audit keuangan oleh BPKP untuk tahun buku 2010, dua diantaranya mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dan satu PDAM mendapatkan opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Sedangkan untuk tahun buku 2011 dan 2012, audit keuangan dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik dan ketiga PDAM tersebut mendapatkan opini WTP LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 61

67 seluruhnya. Dengan demikian, terdapat peningkatan opini pada satu PDAM, dari WDP menjadi WTP. Dua PDAM lainnya belum melakukan kerja sama dengan BPKP Perwakilan Provinsi Sulawesi Barat karena PDAM Kabupaten Mamuju Utara belum beroperasi, sedangkan PDAM Kabupaten Mamasa sedang berupaya meningkatkan cakupan pelayanannya dan akan melakukan kerja sama mulai tahun Untuk rumah sakit umum daerah (RSUD), penerapan PPK BLUD baru dilakukan pada RSUD Polewali Kabupaten Polewali Mandar pada tahun Dengan demikian, belum terdapat hasil audit keuangan dari auditor eksternal. RSUD lainnya belum merencanakan penerapan PPPK BLUD dan sedang melakukan konsolidasi internal untuk peningkatan kelas rumah sakit. Perkembangan opini hasil audit terhadap laporan keuangan tiga PDAM yang dilakukan BPKP (tahun buku 2010) dan Kantor Akuntan Publik (tahun buku 2011 dan 2012), dapat dilihat dalam tabel berikut ini. Tabel 3.7 Perkembangan Opini Laporan Auditor Eksternal atas Laporan Keuangan BUMD Se-Sulawesi Barat Tahun No Jenis Opini Audit 2011 (Lap Keu Tahun buku 2010) Jumlah BUMD Audit 2012 (Lap Keu Tahun buku 2011) Audit 2013 (Lap Keu Tahun Buku 2012) Jml % Jml % Jml % 1. WTP 2 66, , ,00 2. WDP 1 33, TMP TW Jumlah 3 100, , ,00 Sumber: Laporan Hasil Audit BPKP dan Laporan Hasil Audit Kantor Akuntan Publik Pada tahun 2013 terdapat mitra kerja baru, yaitu RSUD Majene. BPKP Perwakilan Provinsi Sulawesi Barat telah melakukan pendampingan penyusunan dokumen administratif untuk penerapan pola pengelolaan LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 62

68 keuangan badan layanan umum daerah (PPK BLUD) pada RSUD Majene pada akhir tahun Diharapkan pada tahun 2014, RSUD Majene telah ditetapkan sebagai RSUD yang menerapkan PPK BLUD oleh Bupati Majene, sehingga pengelolaan keuangannya dapat dilakukan secara fleksibel. Sasaran Strategis 4 : Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi menjadi 77% Hasil yang dicapai pada tahun 2013 dari sasaran strategis keempat menunjukan hasil dalam Tabel 3.4 yang dapat digambarkan sebagai berikut: Tabel 4.1 Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi menjadi 77% Indikator Kinerja (output/outcome) Target 2013 Realisasi 2013 Capaian (%) /(-) 2013 OUTPUT Pemahaman dan kepedulian atas permasalahan korupsi 0 1 0,00 IPP/IPD/BUMN/BUMD berisiko fraud yang mengimplementasikan FCP Persentase terselesaikannya kasus HKP, klaim dan penyesuaian 1 0 0,00 harga Persentase penyerahan kasus kepada instansi penegak hokum Hasil LHI yang ditindaklanjuti oleh instansi berwenang Persentase telahaan terhadap laporan penugasan investigasi yang memenuhi standar OUTCOME Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP % 0 100% Laporan hasil kajian pengawasan Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara, dan pemberian keterangan ahli atas permintaan Instansi Penyidik ,78% 100 % Laporan hasil audit investigasi atas permintaan Instansi lainnya % 67% -17 Rata-rata Capaian Kinerja pada Sasaran Strategis 4 75,93% % Dari hasil Tabel 3.4 sebagai sasaran strategis keempat yaitu Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 63

69 dan Pemberantasan Korupsi menjadi 77%, rata-rata Capaian Kinerja adalah 75,93% dapat dijelaskan: 1. Outcome tahun 2013 secara prosentase turun, hal ini disebabkan tahun 2012 target yang lebih rendah dari target Output pertama adalah Pemahaman dan kepedulian atas permasalahan korupsi, dengan outcome Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi. Kegiatan ini sebenarnya tidak/belum menjadi target perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat, namun telah dilakukan pemahaman permasalahan anti korupsi yang dilakukan pada mahasiswa perguruan tinggi STIKES Provinsi Sulawesi Barat yang dihadiri sejumlah 250 Mahasiswa baru pada bulan Oktober 2013 dan dianggap sukses dengan terlihat antusiasme seluruh peserta yang disajikan dalam bentuk pengenalan masalah korupsi dengan penyajian/kemasan music yang disukai para remaja sebagai mahasiswa baru. 3. Output kedua adalah IPP/IPD/BUMN/BUMD berisiko fraud yang mengimplementasikan FCP, telah tercapai 100%. Kegiatan ini dilakukan di RSUD mamuju Utara pada bulan agustus 2013 dengan menghasilkan laporan nomor LAP-0167/PW32/1/2013 tanggal 30 Agustus Output ketiga adalah Persentase terselesaikannya kasus HKP, klaim dan penyesuaian harga, dengan outcome audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim target 1 surat tugas. Kegiatan ini tidak tercapai karena tidak adanya permintaan dari pemerintah daerah maupun pihak stakeholder laainnya. 5. Output keempat adalah Persentase penyerahan kasus kepada instansi penegak hokum, dengan outcome audit investigasi, perhitungan kerugian negara, dan pemberian keterangan ahli atas permintaan Instansi Penyidik target 9 laporan telah tercapai sebanyak 7 laporan atau 77,78%, sedangkan sisanya sejumlah 2 kegiatan sudah diterbitkan surat tugasnya namun sampai dengan berakhir tahun 2013 belum terbit laporan terkait dengan masih dibutuhkan data pendukung sebagai bahan laporan final, ketujuh outcome dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Audit Investigatif atas Kasus Berindikasi Tindak Pidana Korupsi pada APBN/D rehab ruang kelas SD Majene, kegiatan ini dilaksanakan pada bulan LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 64

70 April 2013 dengan hasil laporan nomor Lainv-0163/PW32/5/2013 tanggal 31 Juni 2013; b. PKKN atas Kasus A pada Kabupaten A/ Mamuju Tappalang, kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Juni 2013 dengan hasil laporan nomor LAPKKN- 0169/PW32/5/2013 tanggal 30 Agustus 2013; c. PKKN atas Kasus A pada Kabupaten B PNPM MPd UPK Limboro Kab Polewali Mandar, kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 dengan hasil laporan nomor LAPKKN-0170/PW32/5/2013 tanggal 30 Agustus 2013; d. Pemberian Keterangan Ahli atas Kasus pada APBN/APBD A Honorarium Viktif Satpol PP Matra, kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 dengan hasil laporan nomor LKA-0113/PW32/5/2013 tanggal 20 Juni 2013; e. Pemberian Keterangan Ahli atas Kasus pada APBN/APBD B, kegiatan ini dilaksanakan pada bulan April 2013 dengan hasil laporan nomor LKA- 0080/PW32/5/2013 tanggal 2 Mei 2013; f. Audit Investigasi pada APBN/APBD (PP BARU) PNPM Perdesaan Kecamatan Limboro Polewali, kegiatan ini dilaksanakan pada bulan April 2013 dengan hasil laporan nomor LAINV-0127/PW32/5/2013 tanggal 5 Juli 2013; g. PKKN atas Kasus A pada Kabupaten C Agribisnis Perdesaan (PUAP) pd Gaspoktan Bina Mandiri Kab.Majene, kegiatan ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 dengan hasil laporan nomor SR-0190/PW32/5/2012 tanggal 1 Oktober 2013; Outcome Pemberian Keterangan Ahli atas kasus pada BUMN/BUMD B tidak dapat tercapai disebabkan di wilayah Sulawesi Barat tidak terdapat BUMN/BUMD yang berkasus tipikor pada tahun Hasil pencapaian yang diperoleh pada sasaran strategis 4 dapat digambarkan dalam bentuk grafik berikut, dijelaskan sisi kiri sebagai sasaran strategis 3 (meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi menjadi 77%) yang dicapai dalam prosentase dan bagian bawah gambar adalah outcome yang menjadi pendorong tercapainya sasaran. LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 65

71 Gambar 1.9 Profil Outcome dalam pencapaian sasaran strategis Dalam Tahun 2013 Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Barat mempunyai target kegiatan Audit Investigasi sebanyak 5 (lima) kegiatan, sementara realisasi dari target tersebut adalah sebagai berikut : Terdapat 5 surat permintaan Audit Investigasiyang terdiri dari : 1 surat permintaan dari Kejaksaan dan 4 surat permintaan dari Kepolisian. Dari 5 surat permintaan tersebut telah dilakukan Audit Investigasi sebanyak 4 penugasan, dan telah dihasilkan 4 buah laporan, yaitu : Jumlah kerugian keuangan negara dari keempat laporan tersebut di atas adalah sebesar Rp ,00 dengan rincian pada tabel 4.2 sebagai berikut : LAKIP- Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 66

Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta

Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta Rencana Strategis 2010-2014 Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi DIY tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut: Visi : Auditor Presiden yang responsif,

Lebih terperinci

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat PERJANJIAN KINERJA P enetapan indikator kinerja pada tingkat program dan kegiatan merupakan prasyarat bagi pengukuran kinerja. Kriteria pengukuran yang dipakai adalah target kinerja yang ditetapkan. Target

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012

LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012 LAPORAN HASIL PENGAWASAN ATAS KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA / DAERAH PADA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 Nomor: LAP- 20/PW26/1/2012 Tanggal: 18 Januari 2012 LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI BARAT

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI BARAT LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI BARAT PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI BARAT DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR

Lebih terperinci

Suplemen Rencana Strategis

Suplemen Rencana Strategis Suplemen Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat 2010-2014 Lampiran Keputusan Nomor KEP-2220/PW14/1/2012 Tanggal 28 Desember 2012 SASARAN STRATEGIS PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP 2013 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah NOMOR: LAKIP - 023 /PW18/1/2014 TANGGAL 21 JANUARI 2014 Ringkasan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF. Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

RINGKASAN EKSEKUTIF. Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 LAPORAN AKUNTABI LI TASKI NERJ A TAHUN201 4 NOMOR : LAKI P2 0/ PW05 / 1 / 2 01 5 TANGGAL: 2 0J anuar i 2 01 5 PERWAKI LANBPKPPROVI NS I J AMBI J al anh. O. S. Cokr oami not ono. 1 07J ambi 3 61 2 9 Te

Lebih terperinci

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara. Ringkasan Eksekutif

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara. Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Sulawesi Utara telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran,

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia

LAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia LAPORAN KINERJA 2014 BPKP untuk Indonesia Nomor: LKIN- 502/K.SU/01/2015 Tanggal: 26 Februari 2015 Ringkasan Eksekutif B adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013 RINGKASAN EKSEKUTIF B adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan kegiatan, dilengkapi dengan

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Rencana Kerja (Renja) adalah dokumen perencanaan tahunan yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) serta disusun mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Rencana Kerja

Lebih terperinci

Untuk mencapai target kinerja outcome dan output seperti yang telah diuraikan di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan didukung dengan

Untuk mencapai target kinerja outcome dan output seperti yang telah diuraikan di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan didukung dengan IKHTISAR EKSEKUTIF Akuntabilitas sebagai salah satu pilar tata kepemerintahan yang baik, merupakan pertanggungjawaban atas mandat yang melekat pada suatu lembaga. Berangkat dari pemikiran tersebut, Perwakilan

Lebih terperinci

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011 RENCANA RENCANA 1. PROGRAM - Meningkatnya kualitas pengawasan lintas sektor yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders 80% 80% 90% 90% 155,8 313,5 377,4 410,5 PENGAWASAN INTERN AKUNTABILITAS

Lebih terperinci

Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis

Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis Ringkasan Eksekutif Terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), mengantar BPKP memasuki babak baru yang menegaskan peran BPKP sebagai Auditor

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2013 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2013 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2013 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Nomor : LKIN-991/PW/17/1/2013 Tanggal : 31 DESEMBER 2013 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 486 /K/SU/2009 TENTANG RENCANA KEGIATAN BPKP TAHUN 2009

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 486 /K/SU/2009 TENTANG RENCANA KEGIATAN BPKP TAHUN 2009 www.bpkp.go.id KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 486 /K/SU/2009 TENTANG RENCANA KEGIATAN BPKP TAHUN 2009 KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, Menimbang

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENGAWASAN ATAS KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA/DAERAH DI WILAYAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2014

LAPORAN HASIL PENGAWASAN ATAS KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA/DAERAH DI WILAYAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2014 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN HASIL PENGAWASAN ATAS KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA/DAERAH DI WILAYAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2014 NOMOR : LAP-22/PW02/4/2015 TANGGAL :

Lebih terperinci

LAKIP. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

LAKIP. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG i Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TAHUN 2014 NOMOR : LAP- 28/PW29/1/2015 TANGGAL : 27 JANUARI 2015 Ikhtisar Eksekutif

Lebih terperinci

1. Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

1. Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan kegiatan, dilengkapi dengan indikator kinerja dan

Lebih terperinci

Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun dapat diuraikan sebagai berikut :

Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun dapat diuraikan sebagai berikut : RENCANA STRATEGIS 2010-2014 PERWAKILAN BPKP SULUT Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun 2010-2014 dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Pernyataan Visi Sejalan dengan

Lebih terperinci

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunia-nya, penyusunan Rencana Kinerja (Renja) Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat Tahun

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016 Nomor: LKIN-007/PW03/6/2017 Tanggal: 10 Januari 2017 DAFTAR ISI Ikhtisar Kinerja Bab III Akuntabilitas Kinerja Kata Pengantar... Daftar

Lebih terperinci

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Papua Barat yang sebelumnya wilayah kerjanya berada/merupakan bagian dari Perwakilan BPKP Provinsi Papua telah menyusun

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 i KATA PENGANTAR LAKIP merupakan media akuntabilitas yang dapat digunakan sebaga pertanggungjawaban atas capaian kinerja instansi pemerintah setingkat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. LAKIP sebagai media pertanggungjawaban, berisikan informasi tentang Rencana Strategis (Renstra) dan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013.

KATA PENGANTAR. LAKIP sebagai media pertanggungjawaban, berisikan informasi tentang Rencana Strategis (Renstra) dan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013. PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG KATA PENGANTAR Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kerja Intansi Pemerintah mengamanatkan kepada setiap unit eselon II instansi pemerintah untuk menyusun

Lebih terperinci

No Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi. Persentase IPP yang Mendapat Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan

No Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi. Persentase IPP yang Mendapat Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan L aporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah (LAKIP) disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah dalam mencapai sasaran strategis

Lebih terperinci

Sasaran 7 dari Tujuan 5 : Dari 2 IKU dominan, tercapai 100,00% Sasaran 4 dari Tujuan 3 : Dari 1 IKU dominan tercapai 100,00%

Sasaran 7 dari Tujuan 5 : Dari 2 IKU dominan, tercapai 100,00% Sasaran 4 dari Tujuan 3 : Dari 1 IKU dominan tercapai 100,00% IKHTISAR EKSEKUTIF Akuntabilitas sebagai salah satu pilar tata kepemerintahan yang baik, merupakan pertanggungjawaban atas mandat yang melekat pada suatu lembaga. Berangkat dari pemikiran tersebut, Perwakilan

Lebih terperinci

INFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja

INFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja INFORMASI KINERJA Laporan Kinerja (Lkj) Instansi Pemerintah merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayai kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggarannya.

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Jalan Jenderal Ahmad Yani kilometer 32,5 Banjarbaru 70711 Telp: (0511) 4781116 Faksimili : (0511) 4774501 email : kalsel@bpkp.go.id,

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT Nomor : LAP-011/PW03/1/2016 Tanggal : 20 Januari 2016 Kata Pengantar Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014

PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014 PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) Nomor. : LAP- 34 /PW09/1/2015 Tanggal : 19 Januari 2015 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, KEPUTUSAN KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR KEP-67/DL/2/2013 TENTANG PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) Nomor. : LAP- 21 /PW09/1/2014 Tanggal : 20 Januari 2014 BADAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2014 TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2014 TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN Unit Eselon II : Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran : 2.1 1.1.2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP 1.1.3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROPINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV TAHUN 2014

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROPINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV TAHUN 2014 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROPINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV TAHUN 2014 NOMOR : LEK-4./PW09/1/2014 TANGGAL : 08 Januari 2015 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 NOMOR : LAP - 04/PW17.1/2013 TANGGAL : 7 JANUARI 2013 Ringkasan

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun Kata Pengantar

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun Kata Pengantar Kata Pengantar Setiap Instansi Pemerintah yang telah menerima anggaran dari pemerintah wajib menggunakannya untuk membiayai pelaksanaan program dan kegiatan yang telah ditetapkan secara efisien, efektif,

Lebih terperinci

PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG KATA PENGANTAR

PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG KATA PENGANTAR PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG KATA PENGANTAR Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah mengamanatkan kepada setiap unit eselon II instansi pemerintah untuk menyusun

Lebih terperinci

P.T. Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat. Panijo

P.T. Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat. Panijo KATA PENGANTAR P erwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat telah menyelesaikan serangkaian progam dan kegiatan yang berkaitan dengan implementasi dari Rencana Kinerja Tahun 2013. Rencana Kinerja Tahun 2013

Lebih terperinci

Lampiran Keputusan Nomor KEP-5987/PW20/1/2012

Lampiran Keputusan Nomor KEP-5987/PW20/1/2012 28 Desember 2012 Lampiran Keputusan Nomor KEP-5987/PW20/1/2012 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Perwakilan, Sudiro NIP LAKIP 2013 Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu

KATA PENGANTAR. Kepala Perwakilan, Sudiro NIP LAKIP 2013 Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu NOMOR: LAP-0005/PW06/1/2014 TANGGAL 6 JANUARI 2014 KATA PENGANTAR D alam rangka memenuhi ekspektasi publik atas transparansi dan akuntabilias penerapan tata kepemerintahan yang baik (good governance) dan

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG INVESTIGASI TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG INVESTIGASI TAHUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG INVESTIGASI TAHUN 2010-2014 KATA PENGANTAR Rencana Strategis (Renstra) pada dasarnya merupakan dokumen yang bersifat taktis strategis yang menjabarkan strategis

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN Unit Eselon II : Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan Tahun Anggaran : 2014 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA OUTPUT

Lebih terperinci

VISI, MISI DAN TUJUAN VISI

VISI, MISI DAN TUJUAN VISI VISI, MISI DAN TUJUAN VISI Sejalan dengan perubahan lingkungan strategis, termasuk terbitnya mandat baru sesuai PP No. 60 Tahun 2008, BPKP menegaskan jati dirinya sebagai Auditor Presiden. Konsekuensinya,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Kata Pengantar

DAFTAR ISI. Halaman Kata Pengantar DAFTAR ISI Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 Halaman Kata Pengantar i Ringkasan Eksekutif ii BAB I Pendahuluan 1 A. Latar Belakang 1 B. Tugas dan Fungsi 1 C. Aspek Strategis 2 D. Kegiatan dan Layanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja negara dan pengurusan barang milik/ kekayaan negara;

BAB I PENDAHULUAN. 2. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja negara dan pengurusan barang milik/ kekayaan negara; BAB i PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN S aat ini setiap organisasi publik dituntut untuk lebih terbuka dan dapat memberikan transparansi dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya. Untuk itu, organisasi publik

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF R encana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang telah disusun oleh Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta dipergunakan sebagai acuan dalam penyusunan Penetapan Kinerja (Tapkin)

Lebih terperinci

Revisi Suplemen Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun Maret 2013

Revisi Suplemen Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun Maret 2013 Revisi Suplemen Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2013-2014 27 Maret 2013 Lampiran Keputusan Nomor KEP- 16/PW27/1/2013 BUTIR-BUTIR TAMBAHAN RENSTRA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR Nomor : LAP-1/PW13/2013 Tanggal : 02 Januari 2013 LAKIP 2012 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur KATA PENGANTAR aporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH Kata Pengantar Sebagai Unit Kerja Mandiri, Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah memiliki kontrak kinerja dengan BPKP Pusat yang

Lebih terperinci

PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 NOMOR: LKIN - 002/PW15/1/2014 TANGGAL : 07 JANUARI 2014

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Memuaskan

Ringkasan Eksekutif Memuaskan Ringkasan Eksekutif Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2012 telah menyajikan capaian kinerja selama tahun 2012 dikaitkan dengan perencanaan kinerja untuk tahun

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba

2 2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tamba BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.491, 2015 KEMENKOMINFO. Akuntabilitas Kinerja. Pemerintah. Sistem. Penyelenggaraan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kata Pengantar

KATA PENGANTAR. Kata Pengantar Kata Pengantar KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah Subhaanahu wa Ta ala atas berkah dan rahmat yang telah diberikan sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR KEP-21135/PW13/2012 TENTANG SUPLEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanggungjawaban rencana strategis kepada masyarakat dapat dilihat dari dua jalur utama, yaitu jalur pertanggungjawaban keuangan dan jalur pertanggungjawaban kinerja.

Lebih terperinci

PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015

PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015 PERWAKILAN KANTOR GUBERNUR BPKP PROVINSI MALUKU MALUKU UTARA UTARA NOMOR : S-14/PW33/1/2015 TANGGAL 25 Januari 2015 LAKIP

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan SKPD Dalam proses penyelenggaraan pemerintahan sampai sekarang ini

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA WALIKOTA SAMARINDA,

Lebih terperinci

erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina

erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina 11 T erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengawasan Intern Pemerintah (SPIP), menegaskan BPKP bertugas melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 46 2016 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... BAB I Halaman PENDAHULUAN A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi... B. Aspek Strategis Organisasi... 4 C. Kegiatan dan Layanan Produk

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR alam rangka melaksanakan tata pemerintahan yang baik (good governance) adalah tersusunnya laporan akuntabilitas pelaksanaan kegiatan tahun berjalan untuk mewujudkan komitmen organisasi penyelenggara

Lebih terperinci

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR Menurut Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah (SAKIP) dan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan

Lebih terperinci

Nomor : S 13 /PW.09/1/ Januari Yth. Bapak Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan di Jakarta.

Nomor : S 13 /PW.09/1/ Januari Yth. Bapak Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan di Jakarta. BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA Jalan Pramuka Nomor 33 Jakarta Timur 320 Telepon (02) 85907460, Faksimile (02) 890663, E-mail dki@bpkp.go.id

Lebih terperinci

BPKP. Rencana strategis. Perubahan

BPKP. Rencana strategis. Perubahan No. 1059, 2014 BPKP. Rencana strategis. Perubahan PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH Mempertahankan keberhasilan sebagaimana telah dicapai dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 NOMOR : LAKIP -1000/PW17/1/2013 TANGGAL : 31 DESEMBER 2013 Kata

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Arah kebijakan Inspektorat Kabupaten Bandung adalah Pembangunan Budaya Organisasi Pemerintah yang bersih, akuntabel, efektif dan Profesional dan Peningkatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara. Dalam rangka itu

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DKI JAKARTA KATA PENGANTAR

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DKI JAKARTA KATA PENGANTAR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DKI JAKARTA KATA PENGANTAR Sebagai wujud penerapan tata kepemerintahan yang baik ( good governance) dan akuntabel serta untuk memenuhi kewajiban

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015 NOMOR : LAP-6/PW02/1/2016 TANGGAL : 8 JANUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Jalan Jenderal Ahmad Yani kilometer 32,5 Banjarbaru 70711 Telp: (0511) 4781116 Faksimili : (0511) 4774501 email : kalsel@bpkp.go.id,

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.737, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENHUB. Pengawasan. Pelaksanaan. Tata Cara Tetap. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 91 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA TETAP

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013 Perwakilan BPKP Jawa Timur disusun

Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013 Perwakilan BPKP Jawa Timur disusun 11 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013 Perwakilan BPKP Jawa Timur disusun berdasarkan Inpres Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan peraturan Menteri Negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pengawasan Intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai pelaksana pengawasan

Lebih terperinci

Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap

Lebih terperinci

SUPLEMEN RENSTRA TAHUN

SUPLEMEN RENSTRA TAHUN SUPLEMEN RENSTRA TAHUN 2010-2014 NOMOR : KEP-1/PW18/1/2013 TANGGAL : 3 JANUARI 2013 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

Lebih terperinci

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah (SAKIP) dan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance), terutama melalui

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance), terutama melalui BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan tuntutan reformasi birokrasi, pemerintah berusaha mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance), terutama melalui penerapan prinsip akuntabilitas,

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PIAGAM AUDIT INTERN 1. Pengawasan Intern adalah seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Terciptanya tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa, profesional dan bertanggungjawab

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2016

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2016 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2016 NOMOR : LAP-13/PW17/1/2017 TANGGAL : 11 JANUARI 2017

Lebih terperinci

Oleh Kepala BPKP. A. Pendahuluan

Oleh Kepala BPKP. A. Pendahuluan Program Strategis Kementerian PAN dan RB, ANRI, BKN, BPKP dan LAN Dalam Rangka Percepatan Pencapaian Target Prioritas I Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola dalam RPJMN tahun 2010-2014 A. Pendahuluan Oleh

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015 NOMOR : LAP-6/PW02/1/2016 TANGGAL : 8 JANUARI 2016 PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN PEMBANGUNAN PROVINSI

Lebih terperinci

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT LAMPIRAN : PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 82 TANGGAL : 2 DESEMBER 2014 TENTANG : PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan

Laporan Kinerja Tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Kinerja Tahun 206 Provinsi Kalimantan Selatan KATA PENGANTAR Tahun 206 merupakan tahun kedua Renstra Provinsi Kalimantan Selatan yang telah disusun sebagai bagian dari Renstra BPKP. Tahun 206 juga

Lebih terperinci

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Kasih sayang-nya sehingga Laporan Inspektorat Kota Bandung Tahun 2015 ini dapat tersusun Laporan ini merupakan

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 2013 SUPLEMEN RENSTRA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2010-2014 LAMPIRAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BPKP

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN TRIWULAN IV TA 2013

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN TRIWULAN IV TA 2013 FORMULIR A Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 Tanggal 29 November 2006 DIISI OLEH PENANGGUNGJAWAB KEGIATAN LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN TRIWULAN IV TA 2013 I. DATA UMUM 1. Nomor

Lebih terperinci

L K j LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

L K j LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH L K j 2 0 1 6 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT N O M O R : L A P - 11 / P W 1 4 / 6 / 2 0 1 7 TA N G G A L : 1 2 J A N U A R I 2 0 1 7 PERWAKILAN BPKP PROVINSI

Lebih terperinci

- 3 - Pasal 4 Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

- 3 - Pasal 4 Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. - 2 - Mengingat : 1. Peraturan Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi (Lembaran Negara Republik Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja negara dan pengurusan barang milik/ kekayaan negara;

BAB I PENDAHULUAN. 2. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja negara dan pengurusan barang milik/ kekayaan negara; BAB i PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN D alam era informasi dan transparansi sekarang ini setiap organisasi publik dituntut untuk lebih terbuka dan dapat memberikan transparansi dalam pelaksanaan tugas dan

Lebih terperinci