LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013"

Transkripsi

1 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) Nomor. : LAP- 21 /PW09/1/2014 Tanggal : 20 Januari 2014

2 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KATA PENGANTAR Sebagai wujud penerapan tata kepemerintahan yang baik ( good governance) dan akuntabel serta untuk memenuhi kewajiban sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) dan Reformasi Birokrasi (RB) Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Khusus Ibukota ( DKI) Jakarta menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). LAKIP merupakan bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta tahun , yang selanjutnya dijabarkan setiap tahunnya dalam dokumen Penetapan Kinerja (Tapkin) tahun Rencana Strategis (Renstra) Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta Tahun dirancang mengikuti restrukturisasi perencanaan dan penganggaran karena demi keselarasan program dan kegiatan dalam Rencana Pemerintah Jangka Menengah Nasional ( RPJMN) Tahun Berdasarkan restrukturisasi program tersebut, program Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta dalam Renstra mencakup satu program teknis yaitu Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, dan dua program generik yaitu Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP, serta Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPKP. Mengikuti peraturan Menteri Negara PAN dan RB Nomor 29 Tahun 2010 di atas, dan menindaklanjuti Surat Menteri PAN dan RB tentang Hasil Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, c.q. BPKP, tanggal 30 November 2012, program dalam Renstra Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta tahun disesuaikan dengan menambah perspektif sasaran strategis beserta Indikator Kinerja Utama (IKU) dengan maksud agar dapat dilakukan penilaian terhadap pencapaian tujuan dan sasaran. Penyusunan LAKIP telah didukung dengan sistem pengelolaan data kinerja di lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta dengan menggunakan Sistem Informasi Manajemen Monitoring dan Evaluasi Rencana Kegiatan Tahunan (SIM MonevRKT), sedangkan pengelolaan data keuangan didukung dengan Sistem Akuntansi Instansi (SAI). LAKIP ini telah membandingkan antara realisasi kinerja Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta tahun 2013 dengan Tapkin Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013 dan capaian kinerja tahun Hasil pembandingan menunjukkan bahwa rata-

3 - ii - rata capaian kinerja BPKP telah memuaskan, dengan tercapainya 8 dari 8 sasaran strategis dan tercapainya 30 dari 32 IKU. Capaian sebanyak 32 IKU tersebut jika dikaitkan dengan program BPKP, dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Sebanyak 21 dari 21 IKU pada Program Pengawasan Intern mencapai predikat memuaskan; 2. Sebanyak 11 dari 11 IKU pada Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya serta Program Sarana dan Prasarana Aparatur Negara mencapai predikat memuaskan. Selain sebagai media pertanggungjawaban atas mandat yang diemban dan kinerja yang telah ditetapkan, LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013 diharapkan dapat menjadi sarana peningkatan pencapaian kinerja. Jakarta, 20 Januari 2014 Kepala Perwakilan, Bonny Anang Dwijanto NIP

4 - iii - Kebenaran isi LAKIP ini merupakan tanggung jawab para Penanggung Jawab Program terkait, dengan membubuhkan tanda tangan di bawah ini. Kepala Perwakilan Bonny Anang Dwijanto NIP Kepala BagianTata Usaha 2. Kepala Bidang IPP 3. Kepala Bidang APD Didi Junaedi NIP Kepala Bidang Akuntan Negara Rizal NIP Kepala Bidang Investigasi Michael Rolandi CB NIP Kasubbag Prolap Osman Syarif NIP Kasubbag Keuangan Irham NIP Kasubbag Umum Chairun Chaidirsyah NIP KasubbagKepegawaian Daridin NIP Slamet NIP Dindin Syafrudin NIP

5 - iv - DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii RINGKASAN EKSEKUTIF... v I. PENDAHULUAN...1 A. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI... 1 B. KEGIATAN DAN LAYANAN PRODUK ORGANISASI... 2 C. STRUKTUR ORGANISASI... 3 D. ASPEK STRATEJIK ORGANISASI... 4 E. SISTEMATIKA PENYAJIAN... 5 II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA...7 A. RENCANA STRATEGIS Pernyataan Visi Pernyataan Misi Tujuan Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Program dan Kegiatan B. PERJANJIAN KINERJA III. AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA B. ANALISIS KINERJA Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis Sasaran Strategis B. CATATAN ATAS KINERJA IV. PENUTUP LAMPIRAN

6 RINGKASAN EKSEKUTIF Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (B PKP) Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan kegiatan, dilengkapi dengan indikator kinerja dan target yang akan dicapai. serta rencana pendanaan dalam tahun , yang selanjutnya menjadi acuan dalam penyusunan Kebijakan Pengawasan (Jakwas) dan Penetapan Kinerja (Tapkin) setiap tahun. Visi Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta adalah menjadi Auditor Presiden yang Responsif, Interaktif, dan Terpercaya, untuk Mewujudkan Akuntabilitas Keuangan Negara yang Berkualitas. Sebagai auditor Presiden, BPKP berperan membantu pemerintah dalam meningkatkan akuntabilitas keuangan negara, mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, serta membantu upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi sebagaimana diamanatkan dalam RPJMN Untuk mewujudkan visinya, Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta memiliki empat misi, yaitu (1) menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara yang mendukung tata kepemerintahan yang baik dan bebas KKN di wilayah Perwakilan DKI Jakarta; (2) membina secara efektif penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah di wilayah Perwakilan DKI Jakarta; (3) mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di wilayah Perwakilan DKI Jakarta; serta (4) menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi presiden/pemerintah di wilayah Perwakilan DKI Jakarta. Dalam mencapai visi dan misi tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta menetapkan enam tujuan strategis yang akan dicapai dalam tahun , yaitu : (1) meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan Negara; (2) meningkatnya tata pemerintahan yang baik; (3) terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan Negara; (4) tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah; (5) meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten; dan (6) terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/pemerintah. Untuk mencapai tujuan strategis di atas, dalam tahun 2013 Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta telah merumuskan delapan sasaran strategis sebagai tindak lanjut atas surat Menteri PAN dan RB Nomor B/3293/M.PAN-RB/11/2012 tanggal 30 November 2012 tentang hasil evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) BPKP. Perumusan sasaran strategis diikuti dengan penyesuaian Indikator

7 - vi - RINGKASAN EKSEKUTIF Kinerja Utama (IKU) dan penetapan IKU dominan sebagai dasar pengukuran capaian sasaran strategis. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013 ini merupakan salah satu media yang menunjukkan kesiapan Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta untuk mampu menjawab pertanyaan atas pencapaian kinerja tahun LAKIP ini juga sebagai alat kendali dan alat pengukuran kinerja secara kuantitatif menuju terwujudnya akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas. Hasil penilaian atas pelaksanaan kinerja tahun 2013 menunjukkan bahwa sebanyak delapan sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta seluruhnya telah tercapai. Delapan sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta berikut capaiannya dapat dilihat pada Tabel RE.1. Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Sasaran 1. Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan satu LKPD. Tercapai 278,46% 2. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara Sebesar Tercapai 156,25% 87,50%. 3. Terselenggaranya Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada Tercapai 189,64% satu Pemda dan Terselenggaranya Good Governance pada 75% BUMN/BUMD. 4. Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, Tercapai 140,64% BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%. 5. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di satu Pemda. Tercapai 100% 6. Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten satu Pemda. 7. Meningkatnya Efektifitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan Sebesar 100%. 8. Terselenggaranya Satu Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan bagi Pimpinan. Tercapai 100% Tercapai 130,27% Tercapai 100% Keberhasilan capaian sasaran strategis diukur dengan IKU yang menggambarkan peran Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta dalam memberikan nilai tambah bagi stakeholders. Pengukuran capaian kinerja sasaran strategis meliputi pengukuran atas realisasi 12 IKU yang paling mempengaruhi capaian sasaran strategis (IKU dominan) dari 32 IKU yang telah ditetapkan dalam Tapkin Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta Tahun Pengukuran kemudian dilanjutkan dengan analisis, khususnya terhadap IKU yang menyimpang jauh dari targetnya. Realisasi pencapaian delapan sasaran strategis tersebut di atas, adalah sebagai berikut:

8 - vii - RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Meningkatnya Kualitas 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan satu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Capaian sasaran strategis tahun 2013 ditunjukkan oleh capaian dua IKU dominan, dengan realisasi sebagai berikut: a. Indikator Kinerja Utama Dominan Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan, dimana sebanyak 52 dari 14 IPP yang ditargetkan dalam Tapkin 2013 untuk diasistensi oleh Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta telah dilaksanakan pendampingan penyusunan laporan keuangan, atau mencapai 458,55% dari target sebesar 90%. b. Indikator Kinerja Utama Dominan Jumlah Instansi Pemerintah Daerah (IPD) yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP sebanyak satu IPD dari satu IPD yang diasistensi oleh Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta, mencapai 100%, sesuai dengan target sebesar 100%. c. Indikator Kinerja Utama Persentase hasil pengawasan lintas sektor yang disampaikan ke Pusat dalam tahun 2013 telah melaksanakan 44 laporan yang disampaikan kepada BPKP Pusat dari 85% laporan yang ditargetkan sebesar 22 laporan sehingga capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar 276,82% 2. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50% Capaian sasaran strategis tahun 2013 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan Persentase peningkatan penerimaan negara dari hasil pengawasan, yang diukur berdasarkan Jumlah tindak lanjut (rekomendasi/saran) dibagi dengan jumlah rekomendasi/saran hasil audit OPN/OPAD. Capaian IKU ini pada tahun 2013 adalah dari 8 rekomendasi yang seluruhnya telah ditindaklanjuti, sedangkan target IKUnya pada tahun 2013 adalah sebesar 80% sehingga capaian kinerja pada tahun 2013 adalah sebesar 156,25%. 3. Terselenggaranya SPM pada satu Pemda dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD Capaian sasaran strategis tahun 2013 ditunjukkan oleh capaian dua IKU dominan, dengan realisasi sebagai berikut: a. Atas IKU Jumlah IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal/Pelayanan Prima, Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta melakukan audit kinerja Pelayanan Pemda Bidang Pendidikan dan Kesehatan atas satu IPD untuk mendorong seluruh IPD tersebut mencantumkan SPM ke dalam dokumen perencanaan. Apabila dibandingkan dengan targetnya sebanyak satu IPD, maka diperoleh capaian IKU sebesar 100%. b. Atas IKU Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI., Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta melakukan kegiatan sosialisasi, asistensi, assessment penerapan Good Corporate Governance (GCG), Key Performance Indicator (KPI), dan audit kinerja pada BUMN/BUMD/BUL

9 - viii - RINGKASAN EKSEKUTIF untuk meningkatkan tata kelola perusahaan. Dari hasil evaluasi/sosialisasi/asistensi terhadap 59 BUMN/BUMD/BUL, atau mencapai 279,29% dibandingkan dengan targetnya sebesar 65% dari Tapkin 2013 sebanyak 50 Laporan atau 32 laporan. 4. Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80% Capaian sasaran strategis tahun 2013 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan Persentase pelaksanaan audit investigasi /PKKN (Perhitungan Kerugian Keuangan Negara )/PKA (Pemberian Keterangan Ahli), yang diukur berdasarkan Jumlah laporan audit investigasi/pkkn/pka dibagi dengan permintaan audit investigasi/pkkn/pka dari instansi penegak hukum. Dalam tahun 2013, telah dilaksanakan audit investigasi /PKKN/PKA terhadap kasus berindikasi Tindak Pidana Korupsi. Dari 66 permintaan audit investigasi/pkkn /PKA telah dilakukan penerbitan Surat Tugas sebanyak 63 Penugasan dan seluruhnya telah diterbitkan laporannya oleh Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta, dari target sebanyak 85% dari 62 laporan, sehingga capaian IKU adalah sebesar 140,64%. 5. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di satu Pemda Capaian sasaran strategis tahun 2013 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan Realisasi persentase K/L dan Pemda yang telah menyelenggarakan SPIP sesuai dengan PP Nomor 60 Tahun 2008, yang diukur berdasarkan jumlah Pemda yang laporan keuangannya memperoleh opini WTP sebanyak satu dari jumlah seluruh Pemda sebanyak satu Pemda dengan realisasi 100%, dengan capaian 100% atas target sebesar 100%. 6. Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten pada satu Pemda Capaian sasaran strategis tahun 2013 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan Realisasi jumlah unit APIP yang telah menerapkan JFA, yang diukur dari jumlah unit APIP yang telah menerapkan JFA. Sampai dengan tahun 2013, jumlah unit APIP yang telah menerapkan JFA adalah 1 APIP dari target sebanyak 1 APIP, atau realisasi sebesar 100%, dengan capaian 100% atas target sebesar 70%. 7. Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100% Capaian sasaran strategis tahun 2013 ditunjukkan oleh dua IKU dominan, dengan realisasi sebagai berikut: a. IKU Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi, diukur dengan membandingkan antara tingkat realisasi penugasan terhadap rencana capaian yang ditetapkan. Pada tahun 2012, jumlah realisasi penugasan

10 - ix - RINGKASAN EKSEKUTIF adalah 281 Penugasan atau 98,59% dari target kinerja sebesar 85% atas 285 rencana penugasan, sehingga capaian kinerja tahun 2013 adalah sebesar 160,55%. b. IKU Tingkat Opini BPK terhadap Laporan Keuangan BPKP diukur 100% jika predikat opini BPK RI adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Pada tahun 2013, opini dari BPK RI atas Laporan Keuangan BPKP Tahun Anggaran 2012 adalah WTP sehingga mencapai 100% dari target. 8. Terselenggaranya Satu Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan Bagi Pimpinan Capaian sasaran strategis tahun 2013 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan, Terimplementasinya sistem informasi untuk mendukung pengambilan keputusan internal (manajemen BPKP) yang telah direalisasikan dengan penerapan sistem informasi, sistem data warehouse, aplikasi transaksi, aplikasi lanjutan, dan infrastruktur teknikal, mencapai 100% dari target 100% pada tahun Keseluruhan program yang dilaksanakan Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2013 menggunakan dana DIPA sebesar Rp ,00 atau 88,90% dari anggaran sebesar Rp ,00, serta Dana Mitra Kerja sebesar Rp ,00 untuk membiayai 35 kegiatan pengawasan. Secara umum sebagian besar sasaran strategis dalam tahun 2013 telah tercapai sesuai dengan yang ditargetkan. Namun demikian, masih terdapat beberapa sasaran strategis dan IKU yang masih perlu dipertajam. Untuk itu, diperlukan upaya dan kerja yang lebih keras lagi untuk mengoptimalkan pencapaian semua sasaran strategis di masa mendatang. Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta dalam upaya memperbaiki kinerja antara lain: 1. Menyempurnakan metodologi perencanaan dan pelaksanaan pengawasan yang dapat secara dini memetakan permasalahan kegiatan lintas sektoral dan permasalahan stakeholder lainnya sehingga dapat lebih efektif memberikan rekomendasi strategis; 2. Menyempurnakan metodologi perencanaan dan pengukuran kinerja; 3. Penyusunan dokumen perencanaan kinerja tahun 2014 sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada BPKP; 4. Peningkatan penyelenggaraan SPIP pada K/L/Pemda, antara lain melalui: a. Meningkatkan intensitas pembimbingan teknis penyelenggaraan SPIP, antara lain untuk penyusunan desain penyelenggaraaan SPIP. b. Berkoordinasi lebih intensif dengan K/L/Pemda untuk percepatan implementasi SPIP secara integral dalam kegiatan operasional instansi, sehingga meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja instansi termasuk peningkatan kualitas akuntabilitas dan laporan keuangan yang wajar.

11 - x - RINGKASAN EKSEKUTIF 5. Pengembangan sistem informasi pengukuran data kinerja sampai dengan capaian IKU. 6. Mengusulkan perbaikan perhitungan Indeks distribusi Dana DIPA kepada Biro Perencanaan Pengawasan, sehingga dana pengawasan dapat memenuhi kebutuhan pelaksanaan tugas. 7. Mengusulkan penambahan tenaga auditor sesuai dengan kebutuhan dalam rangka kebutuhan pelaksanaan tugas.

12 I. PENDAHULUAN A. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi P erwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi DKI Jakarta di Provinsi Daerah Khusus Ibukota(DKI) Jakarta yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BPKP. Hal ini sesuai dengan Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor Kep /K/2001, yang terakhir diubah dengan Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor Per.955/K/SU/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Berdasarkan surat keputusan tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta mempunyai tugas pokok sebagai berikut: Melaksanakan pengawasan keuangan dan pembangunan serta penyelenggaraan akuntabilitas di daerah Provinsi DKI Jakarta sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku Tugas pokok tersebut di atas selanjutnya dijabarkan ke dalam fungsi-fungsi yang harus dijalankan oleh Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta sebagai berikut: 1. Penyiapan Rencana dan Program Kerja Pengawasan; 2. Pengawasan terhadap pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan pengurusan Barang Milik/Kekayaan Negara; 3. Pengawasan terhadap pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan pengurusan Barang Milik/Kekayaan Pemerintah Daerah atas permintaan daerah; 4...Pengawasan terhadap penyelenggaraan tugas pemerintahan yang bersifat strategis dan atau lintas departemen/lembaga /wilayah; 5. Pemberian asistensi penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) pusat dan daerah; 6. Evaluasi atas Laporan Akuntabilitas Kinerja Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP) pusat dan pemerintah daerah; 7. Pemeriksaan terhadap BUMN, badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan Pemerintah, pinjaman/bln yang diterima pemerintah pusat, dan BUMD atas permintaan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku; 8. Evaluasi terhadap pelaksanaan Good Corporate Governance dan Laporan Akuntabilitas Kinerja pada BUMN, badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, dan badan usaha milik daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 9. Investigasi terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan negara, BUMN, dan badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMRINTAH

13 BAB I. PENDAHULUAN pemeriksaan terhadap hambatan kelancaran pembangunan dan pemberian bantuan pemeriksaan pada instansi penyidik dan instansi pemerintah lainnya; 10. Pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil pengawasan serta pengendalian mutu pengawasan; 11. Pelaksanaan administrasi Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta. B. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi Sesuai dengan Renstra, Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta melaksanakan jenis kegiatan pengawasan sebagai berikut: 1. Pre-emptif Jenis kegiatan pre-emptif bertujuan agar auditan menyiapkan infrastruktur yang diperlukan untuk pengembangan good governance, pelayanan publik, dan pemberantasan KKN. Sasaran jenis kegiatan ini adalah berkurangnya penyakit birokrasi yang bersifat laten. 2. Preventif Jenis kegiatan preventif mencakup kegiatan konsultasi manajemen untuk memecahkan permasalahan kesisteman yang mempengaruhi penciptaan peringatan dini (early warning system) atas proses governance, manajemen risiko, dan pencegahan KKN, berdasarkan pola kemitraan dengan unsur-unsur manajemen pemerintah. Sasarannya adalah meminimalisasi peluang berlangsungnya moral hazard di birokrasi. 3. Represif Jenis kegiatan represif berupa audit investigatif untuk menjustifikasi perhitungan kerugian negara atas kasus-kasus dengan atau tidak diketemukannya indikasi melawan hukum/tindak pidana korupsi. Sasarannya adalah terungkap dan terselesaikannya kasus-kasus penyimpangan dan perbuatan melawan hukum. Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta telah menghasilkan beberapa produk unggulan yang bermanfaat bagi pembenahan manajemen pemerintahan. Selain produk untuk pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah menurut PP 60 Tahun 2008, Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta juga menghasilkan produk unggulan antara lain: 1. Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan; 2. Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA); 3. Good Governance di Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; 4. Program Peningkatan Kinerja Sektor Korporat (Performance Enhancement Program); 5. Program Pengembangan Manajemen Risiko Sektor Korporat dan Sektor Publik; 6. Program Pengembangan GCG BUMN/BUMD; 7. Program Pengembangan Internal Control BUMN/BUMD berbasis COSO; 8. Program Anti Korupsi (PAK); 9. Fraud Control Plan (FCP);

14 BAB I. PENDAHULUAN C. Struktur Organisasi Susunan organisasi Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta sesuai dengan pasal 4 Keputusan Kepala BPKP Nomor KEP /K/2001 tanggal 30 Mei 2001 sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Kepala BPKP Nomor KEP-616/K/SU/2011 tanggal 25 Mei 2011, tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPKP, dengan bagan sebagai berikut: Gambar 1.1. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta KEPALA PERWAKILAN KABAG TATA USAHA KASUBBAG PROLAP KASUBBAG KEPEGAWAIA N KASUBBAG UMUM KASUBBAG KEUANGA N KABID PIPP KABID APD KABID AKUNTAN NEGARA KABID INVESTIGASI KOORDINATOR PFA 1 KOORDINATOR PFA 2 KOORDINATOR PFA 3 KOORDINATOR PFA 4 PEJABAT FUNGSIONAL AUDITOR Keterangan: Ka Bag = Kepala Bagian Ka Bid = Kepala Bidang Ka Subbag = Kepala Subbagian Prolap = Program dan Pelaporan PIPP = Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat APD = Akuntabilitas Pemerintah Daerah BAN = Bidang Akuntan Negar PFA = Pejabat Fungsional Auditor Sumber Daya Manusia Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta didukung oleh sumber daya manusia sebanyak 175 pegawai per tanggal 31 Desember Dalam jumlah tersebut di atas termasuk 2 orang Auditor yang diperbantukan/dipekerjakan pada unit kerja lain yaitu: - Tim Pengadilan Negeri Denpasar 1 orang - Tim Polsoskam BKO Kepolisian 1 orang Jumlah 2 orang Rincian SDM tersebut adalah sebagai berikut:

15 BAB I. PENDAHULUAN KELOMPOK PEGAWAI JUMLAH Kepala Perwakilan : 1 Orang Kepala Bagian : 1 Orang Kepala Bidang : 4 Orang Kepala Sub Bagian : 4 Orang Pejabat Fungsional Auditor : 125 Orang Pejabat Fungsional Arsiparis : 2 Orang Pejabat Fungsional Kepegawaian : 1 Orang Pejabat Fungsional Paramedis : 1 Orang Pegawai Fungsional Umum : 36 Orang Jumlah 175 Orang D. Aspek Stratejik Organisasi BPKP merupakan Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) yang bertanggungjawab langsung kepada Presiden Republik Indonesia, yang dalam pelaksanaan tugasnya dikoordinasikan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. Lingkup tugas BPKP meliputi pengawasan terhadap pelaksanaan pembangunan maupun penyelenggaraan pemerintahan, baik di pusat maupun di daerah. Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta sebagai Kantor Perwakilan BPKP yang berkedudukan di wilayah Provinsi DKI Jakarta memiliki posisi yang strategis karena berada di Ibukota Negara yang menjadi barometer kemajuan demokratisasi, keamanan, perekonomian, kelembagaan maupun birokrasi. Dalam perannya sebagai quality assurance, Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta akan mendukung BPKP Pusat dalam membantu pemerintah dalam meningkatkan tata kelola pemerintah yang baik, meningkatkan kinerja program pemerintah, dan menciptakan iklim untuk pencegahan KKN di wilayah Provinsi DKI Jakarta. Dalam peran sebagai juru bicara bidang pengawasan, Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta berupaya untuk meningkatkan kepercayaan publik melalui pengkomunikasian hasil pengawasan di wilayahnya. Sedangkan dalam rangka meningkatkan kualitas hasil pengawasan nasional, Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta mendukung BPKP Pusat untuk berperan dalam mengembangkan sistem pengawasan nasional yang terintegrasi dan sinergi antar Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP). Mandat PP No.60/2008 mengenai SPIP kepada BPKP dapat tercapai jika seluruh komponen, sumber daya dan energi BPKP difokuskan kepada upaya penciptaan dan implementasi SPIP yang menyeluruh sebagai suatu sistem. Dalam kaitan hal tersebut, maka Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta harus memiliki proses internal yang unggul, struktur dan proses pengendalian intern yang sesuai dengan perkembangan jaman. Dengan demikian, peran Quality Assurance yang diberikan kepada segenap instansi pemerintah harus terjamin kualitasnya. Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta juga harus mampu menjadi pendamping pemerintah daerah terkait dengan auditor eksternal dan mampu mengkomunikasikan hasil pengawasan secara efektif kepada publik.

16 BAB I. PENDAHULUAN Proses internal yang unggul tersebut harus didukung dengan pertumbuhan dan pembelajaran atas seluruh sumber daya Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta berupa human capital (struktur dan kompetensi SDM yang tepat), information capital (sistem informasi yang andal, teknologi informasi yang terpadu, penyempurnaan SOP) dan organization capital (iklim kerja yang kondusif: struktur organisasi yang tepat, kepemimpinan, budaya kerja dll), serta dukungan dari seluruh fungsi pendukung lainnya. E. Sistematika Penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja ini pada dasarnya adalah suatu media untuk mengkomunikasikan capaian kinerja Perwakilan Provinsi DKI Jakarta selama Tahun Capaian Kinerja Tahun 2013 tersebut dibandingkan dengan Rencana Kinerja Tahun 2013 yang telah diselaraskan dengan Penetapan Kinerja (TAPKIN) Tahun 2013, merupakan tolok ukur keberhasilan organisasi. Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja bagi perbaikan kinerja di masa datang. Artinya, terhadap capaian yang telah mencapai atau melebihi target (sudah baik) agar tetap dipertahankan, sedangkan terhadap capaian kinerja yang masih di bawah target untuk masa mendatang dapat dilakukan perbaikan melalui strategi-strategi yang lebih baik. Dengan pola pikir seperti tersebut di atas, sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013 dapat diilustrasikan dalam bagan sebagai berikut:

17 - 6- BAB I. PENDAHULUAN Gambar 1.2. Sistematika Penyajian LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI DKI JAKARTA Tahun 2013 Referensi Bab PENDAHULUAN Bab I PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA RencanaStrategis PerjanjianKinerja/Penetapan Kinerja 2013 Bab II AKUNTABILITAS KINERJA Bab III PENUTUP Bab IV

18 II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Meningkatkan kualitas sistem akuntabilitas selalu menjadi perhatian utama BPKP. Peningkatan ini terlihat dari penajaman program pada Renstra Program pada Renstra BPKP periode berbeda dari Renstra periode sebelumnya yaitu diselaraskan dengan program yang direstrukturisasi oleh Bappenas. Berdasarkan restrukturisasi program tersebut, program BPKP dalam Renstra mencakup satu program teknis yaitu Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, dan dua program generik yaitu Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP, serta Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPKP. Dengan berjalannya waktu dan merujuk pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta melakukan penajaman tujuan dan sasaran strategis dan merekonstruksi Indikator Kinerja Utama, sehingga mulai tahun 2012, dapat disajikan akuntabilitas pencapaian sasaran strategis. Perubahan ini sekaligus menindaklanjuti Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang Hasil Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, c.q. BPKP, tanggal 30 November Sasaran dalam Renstra Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta tahun dimodifikasi dengan menambah secara implisit jumlah anggaran dalam perspektif masing-masing indikator sasaran strategis dengan maksud agar dapat melakukan penilaian terhadap pencapaian tujuan dan sasaran strategis. A. RENCANA STRATEGIS Penyusunan Renstra Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta merupakan salah satu amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN). Renstra Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta merupakan dokumen perencanaan yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, serta program dan kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Renstra Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta merupakan bagian dari perencanaan nasional, sehingga harus sinkron dan mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) serta mendukung pencapaian program-program prioritas Pemerintah.

19 - 8 - BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 1. Pernyataan Visi Struktur Renstra Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta Tahun mengacu pada restrukturisasi program dan Pedoman Penyusunan Renstra Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) Tahun sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 5 Tahun 2010 yang diterbitkan pada tanggal 11 Agustus Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta Tahun yang disahkan oleh Kepala Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta berisi Visi sebagai berikut: Auditor Presiden yang Responsif, Interaktif, dan Terpercaya untuk Mewujudkan Akuntabilitas Keuangan Negara yang Berkualitas Terwujudnya visi merupakan tantangan sekaligus peluang yang harus dihadapi oleh segenap jajaran Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta, visi ini telah searah dengan visi BPKP. Sebagai penjabaran dari visi tersebut, ditetapkanlah misi Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta. 2. Pernyataan Misi Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta sebagai Instansi vertikal BPKP di wilayah Provinsi DKI Jakarta, berusaha untuk mewujudkan segala Visi dan Misi dari BPKP, sehingga dirumuskan Misi Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta yang berisi pernyataan tentang apa yang akan dilakukan dan dicapai oleh seluruh Bidang/Bagian/Pegawai untuk mencapai visi Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta. Perumusan misi Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta mengacu kepada tugas dan kewenangan yang telah diberikan kepada BPKP. Tugas dan kewenangan BPKP semula diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, kemudian diperbarui dengan Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non-Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 64 Tahun Selanjutnya, dengan terbitnya PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, maka BPKP berperan penting dalam mendukung akuntabilitas Presiden terutama dalam lingkup penyelenggaraan keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Tugas dan Kewenangan BPKP sebagaimana diuraikan di atas, selanjutnya didelegasikan kepada

20 - 9 - BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta berdasarkan PER-955/K/SU/2011 tentang Nama, Lokasi dan Wilayah Kerja Perwakilan BPKP, juncto Keputusan Kepala BPKP Nomor Kep /K/2001. Oleh karena itu maka dirumuskan empat misi Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta yang searah untuk mewujudkan Misi BPKP adapun Misi Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta adalah sebagai berikut : a. Menyelenggarakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara yang mendukung tata kepemerintahan yang baik dan bebas KKN di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta. b. Membina secara efektif penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta. c. Mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta. d. Menyelenggarakan sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/Pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta. Penjelasan masing-masing misi adalah sebagai berikut: MISI 1 Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Keuangan Negara yang Mendukung Tata Kepemerintahan yang Baik dan Bebas KKN di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta. Misi ini berkaitan dengan aktualisasi peran dan mandat BPKP di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta sebagai Auditor Presiden, dalam melaksanakan pengawasan intern atas akuntabilitas keuangan negara untuk membantu Presiden dalam rangka terwujudnya tata kepemerintahan yang baik dan mendorong upaya pencegahan KKN di wilayah Provinsi DKI Jakarta. Fungsi utama dari peran Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta memberikan assurance terhadap penyelenggaraan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara serta memberikan fungsi consultancy yaitu pemberian umpan balik sebagai bahan masukan bagi Presiden/Pemerintah untuk memastikan tercapainya efektivitas kinerja pemerintah dan pengelolaan keuangan negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta, berupa rekomendasi perbaikan tata kelola pemerintahan yang baik. Pelaksanaan Mandat BPKP oleh Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta sebagai pengawas intern akuntabilitas keuangan negara di wilayah Provinsi DKI Jakartasemakin jelas dengan terbitnya PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Dalam pasal 49 ayat (2) dinyatakan bahwa BPKP melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan tertentu yang meliputi:

21 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 1) Kegiatan yang bersifat lintas sektoral; 2) Kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan penetapan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN); dan 3) Kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden. Kegiatan yang bersifat lintas sektoral pada dasarnya merupakan kegiatan yang dalam pelaksanaannya melibatkan dua atau lebih kementerian negara/lembaga atau pemerintah daerah yang tidak dapat dilakukan pengawasannya oleh APIP lain. Pengawasan kegiatan lintas sektoral diharapkan dapat memberikan informasi yang bersifat makro dan komprehensif atas pelaksanaan program/kegiatan pemerintah pusat maupun daerah, sehingga bermanfaat bagi pengambilan keputusan atau penentuan kebijakan. Pengawasan intern terhadap kegiatan kebendaharaan umum negara diharapkan dapat memberi masukan dan feedback kepada Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (B UN) mengenai pengelolaan BUN yang dilakukan oleh institusi di luar Kementerian Keuangan, yang secara hukum tidak dapat diawasi oleh APIP selain BPKP. Peran BPKP dalam mengawasi kegiatan-kegiatan BUN tersebut perlu didukung dengan penetapan Menteri Keuangan selaku BUN, baik mengenai ruang lingkup maupun sasaran pengawasannya. Pengawasan atas kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden merupakan kegiatan BPKP dalam rangka merespon permasalahan-permasalahan strategis yang mendesak untuk ditangani ( current issues) sesuai dengan perintah Presiden dan kabinetnya. Pelaksanaan penugasan tersebut merupakan implementasi yang nyata dari peran BPKP sebagai Auditor Presiden/Pemerintah. MISI 2 Membina secara Efektif Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta. Dalam PP Nomor 60 Tahun 2008, pada pasal 2 dinyatakan bahwa untuk mencapai pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel, menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota wajib melakukan pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan dengan berpedoman pada Sistem Pengendalian Intern Pemerintah seperti diatur dalam PP tersebut. Tanggung jawab atas efektivitas penyelenggaraan SPI berada di tangan menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota di lingkungan masing-masing. Untuk memperkuat dan menunjang efektivitas SPI juga dilakukan pembinaan penyelenggaraan SPI. Tugas pembinaan penyelenggaraan SPI terhadap seluruh instansi pemerintah ini diamanatkan kepada BPKP sesuai dengan pasal 59 PP Nomor 60 Tahun Oleh sebab itu maka Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta

22 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA merumuskan misi kedua ini dalam rangka terwujudnya Misi BPKP sebagai Instansi Pembina SPIP di wilayah Provinsi DKI Jakarta. Kegiatan pembinaan SPIP tersebut mencakup: 1) Penyusunan pedoman teknis penyelenggaraan SPIP; 2) Sosialisasi SPIP; 3) Pendidikan dan pelatihan SPIP; 4) Pembimbingan dan konsultansi SPIP; serta 5) Peningkatan kompetensi auditor aparat pengawasan intern pemerintah. Kegiatan pembinaan butir 1) sampai dengan butir 4) merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka membina seluruh instansi pemerintah agar dapat menerapkan SPIP. Kegiatan-kegiatan tersebut termasuk dalam lingkup misi kedua ini. Kegiatan pembinaan penyelenggaraan SPIP diawali dengan penyusunan pedoman-pedoman terkait dengan SPIP (pedoman umum dan pedoman teknis) yang merupakan panduan untuk membangun SPIP di seluruh instansi pemerintah. Pedoman tersebut selanjutnya disosialisasikan agar diperoleh kesamaan persepsi dan pemahaman tentang SPIP. Pada tahap penerapan SPIP, BPKP siap untuk membimbing dan memberikan konsultasi kepada seluruh instansi pemerintah. Kegiatan pada butir 5) lebih spesifik terkait pada peningkatan kemampuan/ kompetensi auditor APIP yang menjadi bagian dari misi ketiga yaitu mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten. MISI 3 Mengembangkan Kapasitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta. Perumusan misi ini didasarkan kepada amanah yang diberikan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi kepada BPKP sebagai Instansi Pembina Jabatan Fungsional Auditor, dalam rangka mewujudkan auditor yang profesional dan kompeten di lingkungan Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) non-bpkp. Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta sebagai pelaksana dari misi BPKP di wilayah Provinsi DKI Jakarta berupaya untuk menumbuhkembangkan kapasitas dari auditor di wilayah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta baik dari sisi SDM, organisasi maupun sistem dan prosedur mencakup: 1) Pembinaan kompetensi APIP, melalui pendidikan dan pelatihan auditor (pasal 59 ayat 1 e PP Nomor 60 Tahun 2008); 2) Pembinaan jabatan fungsional auditor dan sertifikasi auditor (pasal 51 ayat 2 dan 3 PP Nomor 60 Tahun 2008); 3) Penelitian dan pengembangan sistem dan prosedur pengawasan;

23 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 4) Pendukung/fasilitasi pengawasan; 5) Sinergi dengan APIP lain. MISI 4 Menyelenggarakan Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan yang Andal bagi Presiden/Pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta. Misi ini dirumuskan dari aktualisasi peran BPKP sebagai Auditor Presiden yang dilaksanakan di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta dalam rangka membangun sistem dukungan pengambilan keputusan Presiden/Pemerintah yang efektif melalui suatu Sistem Akuntabilitas Presiden ( President Accountability Systems) atau yang dikenal sebagai PASs. Sistem ini akan menjadi alat kendali ( control) bagi Presiden terhadap implementasi akuntabilitas Presiden dalam pengelolaan keuangan negara, yang berbasis web, online, dengan data yang sedapat mungkin real-time, yang menampilkan informasi secara utuh ( integrated) terkait dengan implementasi akuntabilitas Presiden. Dengan sistem seperti ini Presiden akan memperoleh informasi mengenai capaian kinerjanya yang mendekati real-time sehingga dapat melakukan tindakan korektif yang cepat jika terdapat perbedaan antara realisasi dengan rencana pada saat tertentu. Dalam rangka mengembangkan pelaporan akuntabilitas di Indonesia, masing-masing kementerian/lembaga dan pemerintah daerah dituntut untuk menyusun indikator capaian kinerja yang terukur sehingga dapat membantu Presiden dalam menyampaikan akuntabilitasnya kepada rakyat sesuai dengan amanah UUD. Terkait hal tersebut, BPKP mendorong dibangunnya PASs. Tujuan dari PASs adalah memberikan solusi terhadap kebuntuan ( missing link) proses pelaporan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, menyinergikan sumber daya informasi antar kementerian/lembaga (pusat dan daerah) sehingga memungkinkan pertukaran data/informasi, serta memudahkan Presiden untuk memonitor dan mengendalikan kemajuan (progress) masing-masing program/agenda Pemerintah. Pengembangan PASs sinkron dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 khususnya pasal 54 yang mengamanatkan kepada BPKP untuk menyusun dan menyampaikan ikhtisar laporan hasil pengawasan kepada Presiden dengan tembusan kepada Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. 3. Tujuan Tujuan merupakan pengejawantahan visi dan misi yang telah ditetapkan, serta berorientasi pada operasionalisasi visi dan misi. Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun. Dalam penetapan tujuan, Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta mengadopsi konsep Balanced Scorecard (BSC) dengan beberapa

24 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA modifikasi disesuaikan dengan karakteristik BPKP sebagai organisasi publik. Berbeda dengan konsep BSC di sektor privat/bisnis yang berorientasi kepada profit, Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta memodifikasi Perspektif Keuangan menjadi Perspektif Manfaat Bagi Stakeholder dan Perspektif Pelanggan menjadi Perspektif Manfaat Bagi Auditan/Pengguna Jasa. Dengan menggunakan pendekatan strategi berimbang ( balanced scorecard) tersebut maka tujuan utama dari perspektif manfaat bagi pihak stakeholder utama dan manfaat kepada auditan/pengguna jasa diseimbangkan dengan tujuan pendukung yang berada pada perspektif proses internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan yang berorientasi ke dalam. Tujuan utama Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta tercermin dalam tujuan-tujuan strategis sebagai berikut: 1) Meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan negara di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta; 2) Meningkatnya tata pemerintahan yang baik Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta; 3) Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta; 4) Tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta; 5) Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta; 6) Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/Pemerintah di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta. 4. Sasaran Strategis Sasaran strategis merupakan penjabaran lebih lanjut dari tujuan Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta, yang dirumuskan secara spesifik dan terukur untuk dapat dicapai dalam kurun waktu lebih pendek dari tujuan. Sebagaimana tujuan, sasaran strategis merupakan kondisi yang diharapkan dalam kurun waktu tertentu; sasaran strategis merupakan ukuran pencapaian dari tujuan. Dengan pengertian ini, dan dikaitkan dengan tujuannya, sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta untuk tahun adalah sebagai berikut: 1) Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPD; 2) Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%; 3) Terselenggaranya Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada satu Instansi Pemerintah Daerah (IPD) dan terselenggaranya Good Governance (GG) pada 75% BUMN/BUMD; 4) Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L/Pemda, BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%; 5) Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP 70% di K/L/ Pemda; 6) Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada satu Pemda;

25 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 7) Meningkatnya efektivitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaan keuangan sebesar 100%. 8) Terselenggaranya satu sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan. Dikaitkan dengan tujuannya, sasaran strategis BPKP untuk tahun adalah sebagaimana terlihat pada Tabel Indikator Kinerja Utama Indikator kinerja utama Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta merupakan indikator kinerja yang berada pada perspektif manfaat bagi stakeholders yang menunjukkan peran utama BPKP dalam pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP. Indikator kinerja utama Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta merupakan ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta. IKU terbagi menjadi dua perspektif, yang pertama bersifat outward looking yaitu perspektif manfaat langsung bagi stakeholders eksternal yang menunjukkan peran utama BPKP dalam pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP. Perspektif kedua bersifat inward looking yang menunjukkan manfaat bagi stakeholders internal BPKP. Penetapan indikator dilakukan dengan mempertimbangkan tujuan dan sasaran strategis dan kegiatan-kegiatan yang mendukung tujuan strategis. Indikator ini digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis, sedangkan keberhasilan kegiatan diukur dengan menggunakan indikator keluaran (output). Indikator-indikator kinerja utama Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta dapat dilihat pada tabel 2.1. Tabel 2.1. Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta No. INDIKATOR KINERJA UTAMA Tujuan 1 : Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara. Sasaran Strategi 1.1. Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan satu LKPD. 1 Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan. 2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP. 3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan wajar. 4 Persentase hasil pengawasan lintas sektor yang disampaikan ke Pusat. 5 Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan ke Pusat.

26 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA No. INDIKATOR KINERJA UTAMA 6 Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders. Sasaran Strategis 1.2. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%. 7 Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti. 8 Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat. Tujuan 2 : Meningkatnya Tata Pemerintahan yang Baik. Sasaran Strategis 2.1. Terselenggaranya SPM pada satu Pemda dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD. 9 Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal. 10 Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI. 11 Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja. Tujuan 3: Terciptanya Iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan Keuangan Negara. Sasaran strategis 3.1. Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%. 12 Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi. 13 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/da/asistensi/evaluasi FCP 14 Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK. 15 Persentase pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga 16 Persentase pelaksanaan audit investigasi /PKKN/PKA 17 Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat Tujuan 4: Tercapainya Efektifitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Sasaran strategis 4.1. Meningkatnya Kualitas penerapan SPIP di satu Pemda. 18 Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun Jumlah Pemda Yang dilakukan Asistensi Penyelenggaraan SPIP Sesuai PP No 60 Tahun Jumlah Pemda Yang dilakukan monitoring Sistem Pengendalian Intern

27 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA No. INDIKATOR KINERJA UTAMA Tujuan 5: Meningkatnya kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang profesional dan Kompeten Sasaran strategis 5.1.: Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada satu Pemda. 21 Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan Jabatan Fungsional Auditor Sasaran Strategis 5.2. Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100%. 22 Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi 23 Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP 24 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian 25 Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA 26 Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan atas Pencairan Anggaran yang Diajukan sesuai Prosedur 27 Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media masa 28 Persentase Pemanfaatan asset 29 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras 30 Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat 31 Jumlah Instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIP Tujuan 6: Terselenggaranya Sistem dukungan Pengambilan Keputusan yang andal bagi Presiden/ Pemerintah Sasaran strategis 6.1. : Terselenggaranya satu sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan 32 Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif 6. Program dan Kegiatan Untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran strategis di atas, Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta menyesuaikan program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh unit organisasi BPKP dengan program yang ditetapkan oleh Bappenas. Sesuai dengan Pedoman Restrukturisasi Program dan Kegiatan yang diterbitkan oleh Bappenas dan Kementerian Keuangan, setiap Unit Eselon I pada kementerian atau LPNK melaksanakan program teknis dan program generik. Program teknis merupakan program yang menghasilkan pelayanan kepada kelompok sasaran/masyarakat (pelayanan eksternal), sedangkan program generik merupakan program yang bersifat pelayanan internal untuk mendukung pelayanan aparatur dan/atau administrasi pemerintahan (pelayanan internal).

28 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta dalam rangka mendukung pencapaian sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta tahun 2013 secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 2.2. Tabel 2.2. Program, Sasaran Strategis, dan Kegiatan No Kegiatan 1 Sasaran Strategis: Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL, dan satu LKPD 1. Pendampingan Penyusunan dan Reviu Laporan Keuangan pada K/L /Pemda 2. Sosialisasi/asistensi/bimbingan teknis Penyusunan APBD, Asistensi SAKD, dan Asistensi SIMDA kepada Pemerintah Daerah 3. Audit Keuangan PHLN 4. Audit Kinerja PPIP 2. Sasaran Strategis: Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50% 1. Pemeriksaan PNBP 2. Audit Tujuan Tertentu (cost saving) 3. Sasaran Strategis: Terselenggaranya SPM pada satu Pemda dan Terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD 1. Audit Kinerja Pelayanan Pemda Bidang Pendidikan dan Bidang Kesehatan 2. Evaluasi/Pengembangan/Penyusunan Sistem terkait Pengelolaan BUMN/ BUMD/BUL 3.Bimbingan teknis, konsultasi, sosialisasi, asistensi, pendampingan dan kajian mengenai Penerapan GCG dan KPI pada BUMN/BUMD/BUL 4. Assessment Penerapan GCG di BUMN/BUMD/BUL 5. Penyusunan Profil BUMN/BUMD/BUL 4. Sasaran Strategis: Meningkatnya Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80% 1. Sosialisasi Program Anti Korupsi (Sos-PAK) 2. Asistensi fraud control plan 3. Audit Investigatif

29 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA No Kegiatan 4. Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara 5. Pemberian Keterangan Ahli 6. Kajian peraturan yang berindikasi KKN 7. Audit penyesuaian harga dan klaim 8. Penyelesaian hambatan pembangunan 5. Sasaran Strategis: Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di satu Pemda 1.Penyusunan Pedoman Teknis Penyelenggaraan SPIP 2. Sosialisasi SPIP 3. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) SPIP 4. Pembimbingan Teknis dan Konsultansi SPIP Program 2: Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP 6. Sasaran strategis Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten pada satu Pemda 1. Sosialisasi dan Bimtek Penerapan Pedoman Tata Kelola, Pedoman Quality Assurance, Pedoman Konsultansi dan APIP, 7. Sasaran Strategis: Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan Sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan Sebesar 100% 1. Penyusunan dan Evaluasi Rencana; 2. Pengelolaan Kepegawaian dan Organisasi; 3. Pengelolaan Anggaran dan Sistem Akuntansi Pemerintah; 4. Pembinaan Hukum dan Pengelolaan Kehumasan; 5. Pembinaan Administrasi dan Pengelolaan Perlengkapan Serta Pembayaran Gaji/Tunjangan; 6. Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan; 7. Fasilitasi Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP. 8. Penunjang 1. Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana

30 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA B. PERJANJIAN KINERJA 2013 Pengukuran pencapaian tujuan sebagaimana ditetapkan dalam Renstra dilakukan melalui pengukuran pencapaian sasaran strategis dalam hal ini pengukuran indikator kinerja utama. Untuk menguatkan pencapaian sasaran strategis ini di tahun 2013 disusun perjanjian kinerja atau penetapan kinerja. Sebagai dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu, dokumen penetapan kinerja memuat pernyataan dan lampiran formulir yang mencantumkan sasaran strategis, indikator kinerja utama organisasi, beserta target kinerja dan anggaran. Target kinerja menunjukkan komitmen dari pimpinan dan seluruh anggota organisasi untuk mencapai hasil yang diinginkan dari setiap sasaran strategis sesuai indikator kinerja utama yang bersifat outcome. Pada tahun 2013, perjanjian kinerja disesuaikan dengan Renstra yang telah dimodifikasi, perjanjian kinerja atau dokumen Penetapan Kinerja yang memuat 32 indikator kinerja utama yang digunakan untuk mengukur tercapainya delapan sasaran strategis dapat dilihat pada Tabel 2.3. Tabel 2.3. Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013 No. URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET 2013 Tujuan 1 : Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara Sasaran Strategi 1.1. Meningkatnya Kualitas 95 Persentase LKKL, dan satu LKPD 1 Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan Persentase 90 2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal Wajar Dengan Pengecualian (WDP) 3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan wajar 4 Persentase hasil pengawasan lintas sektor yang disampaikan ke Pusat 5 Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan ke Pusat 6 Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders Persentase 100 Persentase 84 Persentase 85 Persentase 70 Persentase 90

31 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA No. URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET 2013 Sasaran Strategis 1.2. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50 Persentase 7 Persentase hasil pengawasan optimalisasi Persentase 80 penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti 8 Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat Tujuan 2 : Meningkatnya Tata Pemerintahan yang Baik. Persentase 80 Sasaran Strategis 2.1. Terselenggaranya SPM pada satu Pemda dan terselenggaranya GG pada 75 Persentase BUMN/BUMD. 9 Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal 10 Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI Persentase 100 Persentase Jumlah BUMD yang dilakukan audit kinerja BUMD 1 Tujuan 3: Terciptanya Iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan Keuangan Negara Sasaran strategis 3.1. Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80 Persentase 12 Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi. Kelompok Masyarakat 1 13 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/da/asistensi/evaluasi FCP 14 Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK. 15 Persentase pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga 16 Persentase pelaksanaan audit investigasi /PKKN/PKA Instansi 4 Instansi 1 Persentase 100 Persentase Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat Persentase 100

32 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA No. URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET 2013 Tujuan 4: Tercapainya Efektifitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Sasaran strategis 4.1. Meningkatnya Kualitas penerapan SPIP di satu Pemda. 18 Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 Persentase Jumlah Pemda Yang dilakukan Asistensi Penyelenggaraan SPIP Sesuai PP No 60 Tahun 2008 IPP/IPD 1 20 Jumlah Pemda Yang dilakukan monitoring Sistem Pengendalian Intern IPP/IPD 1 Tujuan 5: Meningkatnya kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang profesional dan Kompeten Sasaran strategis 5.1.: Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada satu Pemda. 21 Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA Persentase 100 Sasaran Strategis 5.2. Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90Persentase dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100Persentase. 22 Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi 23 Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP Persentase 85 Persentase Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian 25 Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA Skala likert ,50 Persentase Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan atas Pencairan Anggaran yang Diajukan sesuai Prosedur 27 Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media masa Skala likert ,00 Jumlah berita Persentase Pemanfaatan asset Persentase 100

33 BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA No. URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras 30 Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat 31 Jumlah Instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIP Skala likert ,50 Persentase 90 Instansi APIP 1 Tujuan 6: Terselenggaranya Sistem dukungan Pengambilan Keputusan yang andal bagi Presiden/ Pemerintah Sasaran strategis 6.1. : Terselenggaranya satu sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan 32 Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif Persentase 100

34 III. AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA engukuran capaian kinerja tahun 2012 merupakan bagian dari penyelenggaraan akuntabilitas kinerja tahunan Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta. Pengukuran dilakukan terhadap kinerja yang diperjanjikan tahun 2013 dan membandingkannya dengan target yang diperjanjikan dalam dokumen penetapan kinerja Sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010, yang menitikberatkan pada pengukuran pencapaian tujuan/sasaran strategis, Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta menyempurnakan rumusan sasaran strategis dengan memilih indikator kinerja utama (IKU) yang dominan. IKU dominan tersebut dinilai signifikan bagi Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta dalam mempengaruhi pencapaian tujuan/sasaran strategis secara langsung. Pengukuran capaian kinerja sasaran strategis meliputi identifikasi atas realisasi IKU dominan dan membandingkan dengan targetnya. Analisis lebih mendalam dilakukan terutama terhadap capaian yang di bawah target untuk mengenali faktor penyebab sebagai bahan penetapan strategi peningkatan kinerja di tahun 2013 dan atau tahuntahun selanjutnya (performance improvement). Sesuai dengan Renstra Perwakilan BPKP Perwakilan DKI Jakarta , kinerja sasaran strategis merupakan resultante kinerja dari berbagai bidang kerja terkait. Demikian juga halnya dengan capaiannya. Pengukuran pencapaian sasaran strategis, dihitung berdasarkan jumlah IKU dominan yang tercapai dibagi dengan jumlah IKU dominan. Hal ini dilakukan untuk menghindari distorsi perhitungan capaian kinerja sasaran strategis Perwakilan BPKP Perwakilan DKI Jakarta. Capaian atas 32 IKU yang menunjukkan capaian tujuan dan sasaran strategis secara ringkas disajikan menurut tujuan dan sasaran strategis sebagaimana terlihat pada Tabel 3.1 berikut ini:

35 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Tabel 3.1 Ringkasan Capaian Indikator Kinerja Utama No. 1 URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA 2 SATUAN 3 TARGET REALISASI CAPAIAN CAPAIAN (%) 2012 (%) 4 5 6=5/4 7 Tujuan 1 : Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara Sasaran Strategi 1.1. Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan satu LKPD Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan wajar Persentase hasil pengawasan lintas sektor yang disampaikan ke Pusat Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan ke Pusat Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders % 90,00 412,70 458,55 300,00 % % 84,00 109,40 130,23 120,48 % 85,00 235,29 276,82 207,41 % 70,00 168,83 241,19 129,87 % 90,00 733,33 814,81 141,18 Sasaran Strategis 1.2. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50% 7 8 Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat % 80,00 125,00 156,25 133,33 % 80,00 583,33 729,17 422,22

36 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA URAIAN INDIKATOR No. KINERJA UTAMA 1 TARGET SATUAN REALISASI CAPAIAN (%) 5 6=5/4 CAPAIAN 2012 (%) 7 Tujuan 2 : Meningkatnya Tata Pemerintahan yang Baik Sasaran Strategis 2.1. Terselenggaranya SPM pada satu Pemda dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD 9 Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan % sesuai Standar Pelayanan Minimal 10 Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan % sosialisasi/asistensi GCG/KPI 65,00 181,54 279,29 219,25 11 Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja 1,00 1,00 BUMD Tujuan 3: Terciptanya Iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan Keuangan Negara Sasaran strategis 3.1. Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80% 12 Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi. Kelompok Masyarakat 1,00 3,00 300,00 150,00 13 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU /BLUD berisiko fraud yang Instansi mendapatkan sosialisasi/da/asistensi/eval uasi FCP 4,00 2,00 50,00 166,67 14 Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU /BLUD yang dilakukan kajian Instansi peraturan yang berpotensi TPK. 1,00 1,00 15 Persentase pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga % 16 Persentase pelaksanaan Audit % Investigasi /PKKN/PKA 85,00 119,54 140,64 17 Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat %

37 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA No. 1 URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA 2 SATUAN 3 TARGET REALISASI CAPAIAN CAPAIAN (%) 2012 (%) 4 5 6=5/4 7 Tujuan 4: Tercapainya Efektifitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Sasaran strategis 4.1. Meningkatnya Kualitas penerapan SPIP di satu Pemda Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 Jumlah Pemda Yang dilakukan Asistensi Penyelenggaraan SPIP Sesuai PP No 60 Tahun 2008 Jumlah Pemda Yang dilakukan monitoring Sistem Pengendalian Intern % IPP/IPD 1,00 1,00 IPP/IPD 1,00 1,00 Tujuan 5: Meningkatnya kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang profesional dan Kompeten Sasaran strategis 5.1.: Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan 21 Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA % Sasaran Strategis 5.2. Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang % terealisasi Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP % dengan SAP Persepsi kepuasan pegawai Skala likert 1perwakilan terhadap layanan 10 kepegawaian Persentase Pagu Dana yang % tidak Diblokir dalam DIPA Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan atas Pencairan Skala likert 1Anggaran yang Diajukan 10 sesuai Prosedur 85,00 136,47 160,55 94,43 7,50 7,61 101,44 107,57 7,00 7,26 103,67 106,77

38 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA No. 1 URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA 2 27 Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media massa 28 Persentase Pemanfaatan asset SATUAN 3 TARGET REALISASI CAPAIAN CAPAIAN (%) 2012 (%) 4 5 6=5/4 7 Jumlah berita 20,00 21,00 105,00 160,00 % 7,50 6,80 90,72 101,40 90,00 111,11 123,46 117,65 1,00 1,00 - Persepsi kepuasan pegawai Skala likert 1perwakilan terhadap layanan 10 sarpras Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit % Inspektorat Jumlah Instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau di- Instansi APIP assessment tata kelola APIP Tujuan 6: Terselenggaranya Sistem dukungan Pengambilan Keputusan yang andal bagi Presiden/ Pemerintah Sasaran strategis 6.1. : Terselenggaranya satu sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan 32 Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif % Uraian lebih lengkap tentang pencapaian kinerja sasaran strategis berserta realisasi anggarannya dapat dilihat pada Lampiran 1. B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA Analisis capaian kinerja dilakukan terhadap capaian kinerja sasaran strategis, khususnya terhadap Indikator Kinerja Utama (IKU) dominan pada tiap-tiap sasaran strategis. Analisis juga dilakukan terhadap IKU yang tidak secara langsung mendukung capaian kinerja sasaran namun berpengaruh terhadap perwujudan sasaran strategis. Selain itu, analisis dilakukan dengan membandingkan capaian 2013 dengan mengaitkannya kemungkinan tercapainya sasaran tahun terakhir Renstra, 2014, sebagaimana terinci dalam Lampiran 2. Analisis tentang delapan sasaran strategis yang ditetapkan oleh BPKP kepada Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta, sebagai alat untuk mewujudkan tujuan strategis pada akhir masa Renstra, disajikan sebagai berikut:

39 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Sasaran Strategis 1: Meningkatnya Kualitas, 95% Laporan Kementerian/Lembaga, dan satu Laporan Pemerintah Daerah Keuangan Keuangan Meningkatnya kualitas laporan keuangan Kementerian/Lembaga, dan Pemerintah Daerah merupakan tekad BPKP. Upaya strategis yang dilaksanakan dalam rangka menyukseskan tercapainya sasaran ini adalah pendekatan yang intensif kepada para mitra kerja Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta sehingga dapat melakukan pendampingan penyusunan ataupun reviu atas Laporan Keuangan sebelum diterbitkan oleh K/L/Pemda. Outcome yang diharapkan adalah laporan keuangan dapat sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) yang ditunjukkan dengan opini yang diperoleh dari BPK RI minimal WDP. Sasaran strategis Meningkatnya Kualitas 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan satu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah diindikasikan oleh dua IKU dominan yang terkait langsung dengan kualitas Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Bersama lima IKU lainnya, realisasi IKU sasaran strategis tahun 2013 dikaitkan dengan target tahun 2014 disajikan dalam Tabel 3.2 berikut ini:

40 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Tabel 3.2 Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 1 No INDIKATOR KINERJA UTAMA 1 Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan SATUAN 2 KINERJA KINERJA Tahun 2012 Tahun TARGET % CAPAIAN TH 2013 KINERJA THD TARGET TH Tahun =4/5 % 300,00 458,55 95,00 482,69 2. Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP % 3. Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan wajar % 120,48 130,23 85,00 153,21 4. Persentase hasil pengawasan lintas sektor yang disampaikan ke Pusat % 207,41 276,82 90,00 307,57 5. Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan ke Pusat % 129,87 241,19 70,00 344,55 6. Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders % 141,18 814,81 90,00 905,35 1. Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel 3.1 terlihat bahwa kedua IKU dominan sasaran strategis tahun 2013 telah melampaui dari target tahun Secara keseluruhan IKU sasaran strategis 1 mempunyai ratarata capaian kinerja tahun 2013 sebesar 293,26%. Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut:

41 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA 1. Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan. IKU pertama menunjukkan IKU dominan dalam pencapaian sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta adalah Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan dengan target sebesar 90%,yaitu 90% dari Jumlah Instansi Vertikal yang ditargetkan untuk memperoleh pendampingan penyusunan Laporan Keuangan K/L dalam PKP2T tahun 2013 dapat direalisasikan.. Dalam rangka mendukung IKU tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta proaktif menjalin kerja sama baik melalui Memorandum of Understanding (MoU), maupun memenuhi permintaan pendampingan dari instansi vertikal untuk menyusun laporan keuangan, sehingga dapat meningkatkan kemampuan Instansi Pemerintah Pusat (IPP) menyusun laporan keuangan sesuai dengan SAP. Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah instansi vertikal Kementerian/Lembaga (K/L) yang mendapat pendampingan/ asistensi maupun bimbingan teknis tentang penyusunan laporan keuangan Kementerian/Lembaga/ dibanding Target dalam PKP2T Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta. Dalam tahun 2013, instansi vertikal K/L yang memperoleh pendampingan penyusunan laporan keuangan oleh Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta sebanyak 52 instansi vertikal dari sasaran dalam PKP2T sebanyak 14 instansi. Bila dibandingkan dengan targetnya sebesar 90%, maka capaian IKU ini adalah sebesar 458,55%. Capaian kinerja IKU Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan tahun 2013 sebesar 458,55% dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012 sebesar 300%, menunjukkan terdapat peningkatan kinerja pada tahun Kenaikan ini diakibat kan adanya kenaikan permintaan K/L untuk didampingi dalam penyusunan laporan keuangannya oleh Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta. Realisasi IKU tahun 2013 jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014, IKU ini telah mencapai 482,69% dari target sebesar 95%. Mengikuti target RPJMN , target akhir periode Renstra Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta tahun 2014 sebesar 100%. Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar,rp atau 106,78% dari anggaran sebesar Rp ,00 dengan menggunakan SDM, sebanyak OH atau 138,17% dari rencana sebanyak OH. 2. Persentase Instansi Pemerintah Memperoleh Opini Minimal WDP. Daerah yang Laporan Keuangannya Selain IPP, Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta juga berupaya mendorong akuntabilitas keuangan Pemerintah Daerah ke arah yang lebih baik dengan IKU Persentase Instansi Pemerintah Daerah (IPD) yang Laporan Keuangannya Memperoleh Opini Minimal WDP dari BPK RI. Keberhasilan pencapaian IKU ini

42 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA diukur dari realisasi jumlah IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP dibandingkan dengan jumlah IPD yang diasistensi oleh Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta. Dalam tahun 2013, Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta telah memenuhi target 100% IKU Persentase Instansi Pemerintah Daerah yang Laporan Keuangannya Memperoleh Opini Minimal WDP berdasarkan hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Tahun 2012 seperti yang tertuang dalam Laporan 18.A/LHP/XVIII.JKTXVIII.JKT.2/05/2013 tanggal 27 Mei 2013 menyatakan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) Dengan Paragraf Penjelas. Opini BPK tersebut menunjukkan bahwa kualitas akuntabilitas keuangan LKPD Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat dipertahankan. Opini tersebut dicapai berkat adanya komitmen dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan adanya langkah proaktif dari Perwakilan BPKP Provinisi DKI Jakarta sebagai mitra dalam upaya meningkatkan akuntabilitas pelaporan keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Kerja sama dalam upaya menuju opini WTP tersebut, merupakan prioritas penugasan Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta, dilaksanakan dengan kegiatan bimtek/pendampingan/asistensi penyusunan LKPD dan laporan keuangan pada SKPD di Pemprov DKI Jakarta. Capaian kinerja IKU Persentase Instansi Pemerintah Daerah yang Laporan Keuangannya Memperoleh Opini Minimal WDP tahun 2013 sebesar 100% dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012 sebesar 100%, menunjukkan kinerja dapat dipertahankan. Realisasi IKU tahun 2013 jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014, IKU ini telah mencapai 100% dari target sebesar 100%. Mengikuti target RPJMN , target akhir periode Renstra BPKP tahun Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 161,51% dari anggaran sebesar Rp ,00, dengan menggunakan SDM sebanyak OH atau 190,23% dari rencana sebanyak OH. 3. Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar Tanpa Pengecualian. IKU Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan wajar tanpa pengecualian merupakan IKU lainnya dalam pencapaian Sasaran Strategis 1. IKU ini diukur dari jumlah perolehan opini WTP dibandingkan dengan jumlah seluruh laporan audit keuangan atas proyek Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN). Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta melakukan kegiatan pengawasan dalam rangka peningkatan Kualitas Akuntabilitas Laporan Keuangan atas program/proyek yang didanai PHLN yang berada di wilayah Provinsi DKI Jakarta, untuk mendukung audit umum atas laporan keuangan konsolidasian program/proyek yang didanai PHLN oleh BPKP Pusat. Realisasi keluaran tahun

43 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA 2013 IKU ini sebanyak 68 laporan PHLN yang diterbitkan, terdiri atas 37 laporan auidtor independen konsolidasian, 27 laporan auditor dukungan, dan 4 laporan reviu/verifikasi. Berdasarkan hasil audit dukungan atas laporan keuangan yang dibiayai oleh PHLN kami memberikan opini WTP sebanyak 37 laporan, opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) sebanyak 3 laporan, dan opini Tidak Memberikan Pendapat (TMP) sebanyak 1 laporan. Dengan demikian capaian IKU tahun 2013 sebesar 130,23% dari target tahun 2013 sebesar 85,00%. Capaian kinerja IKU Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar Tanpa Pengecualian tahun 2013 sebesar 130,23% dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012 sebesar 120,48%, menunjukkanpeningkatan kinerja pada tahun Realisasi IKU ini tahun 2013 telah mencapai 153,21% dari target pada akhir tahun Renstra 2014 sebesar 85%. Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 131,40% dari anggaran sebesar Rp ,00, dengan menggunakan SDM sebanyak OH atau 91,05% dari rencana sebanyak OH. Tabel 3.3 Daftar Opini LAI PHLN Tahun 2013 No. Lender (Grant/Loan) 1. World Bank (loan dan Grant ADB JBIC UNDP IFAD USAID IDB UNFPA UNICEF Dukungan Reviu/Verifikasi Jumlah Jumlah Laporan WTP Opini Audit WDP TMP TW - 4. Persentase hasil pengawasan lintas sektor yang disampaikan ke Pusat. Sesuai dengan PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), mandat yang diberikan kepada BPKP antara lain melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral. Dengan PP tersebut, BPKP mempunyai kewenangan yang lebih luas dan juga keunggulan kompetensi dalam melakukan pengawasan intern yang bersifat lintas sektoral dibandingkan dengan APIP lainnya, sehingga

44 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA pengawasan atas program/kegiatan yang melibatkan beberapa pihak dan terkait dengan berbagai aspek dapat dilakukan oleh BPKP. Kontribusi yang diberikan oleh Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta sebagai upaya dukungannya kepada IKU BPKP secara keeluruhan terkait dengan Program Pengawasan Lintas Sektoral, yaitu pelaksanaan pengawasan program/kegiatan yang melibatkan dua atau lebih Kementerian/Lembaga atau Pemerintah Daerah yang terkait dengan Program Prioritas Nasional. Dalam tahun 2013 telah terlaksana Pengawasan Program Lintas Sektoral yang terkait dengan pengawasan pelaksanaan program 1) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan, 2) Audit Kinerja atas Program Subsidi Beras untuk Masyarakat Berpendapatan Rendah (Raskin), Monitoring Rencana Aksi Pelaksanaan Percepatan Prioritas Pembangunan Nasional, dan Audit Kinerja Bantuan Operasional Kesehatan (BOK). Kegiatan tersebut telah menghasilkan rekomendasi dalam rangka pengambilan kebijakan atau keputusan yang lebih komprehensif pada Program Prioritas Nasional. Semakin besarnya rekomendasi yang diperhatikan dan dipergunakan oleh stakeholders menunjukkan bahwa rekomendasi hasil pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta telah tepat sasaran dalam memberikan perbaikan tata kelola Program Prioritas Nasional. Dalam rangka mendukung program pencapaian target Millenium Development Program Goals, yaitu 68,78% dari total penduduk Indonesia mendapat layanan air bersih pada tahun 2015, Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta telah melakukan audit kinerja PDAM DKI Jakarta, yang memberikan dampak terhadap upaya perbaikan layanan air bersih di wilayah Provinsi DKI Jakarta. IKU Persentase hasil pengawasan lintas sektor yang disampaikan ke Pusat diukur dengan menghitung persentase jumlah laporan yang dikirim ke BPKP Pusat terkait dengan pengawasan lintas sektoral dibandingkan target laporan dari BPKP Pusat terkait dengan pengawasan lintas sektoral. Dalam tahun 2013, jumlah laporan hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan oleh Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta kepada BPKP Pusat sebanyak 44 laporan sedang targetnya adalah sebanyak 22 laporan, maka capaian IKU ini adalah sebesar 241,19%. Capaian kinerja IKU Persentase hasil pengawasan lintas sektor yang disampaikan ke Pusat tahun 2013 sebesar 241,19% dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012 sebesar 207,41%, menunjukkan terdapat peningkatan kinerja pada tahun Realisasi IKU tahun 2013 jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014, IKU ini telah mencapai 307,57% dari target sebesar 90% sesuai dengan target RPJMN , target akhir periode Renstra Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta tahun Kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai kinerja IKU ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 44,78% dari anggaran sebesar Rp ,00

45 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA dengan menggunakan SDM sebanyak OH atau 100% dari rencana sebanyak OH. 5. Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan ke BPKP Pusat. IKU Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan ke Pusat merupakan indikator pencapaian Sasaran Strategis 1 dalam rangka pelaksanaan tugas BPKP melakukan pengawasan intern melalui kegiatan pengawasan lainnya berdasarkan penugasan dari Presiden, sesuai dengan amanat pasal 49 ayat 2 butir c PP 60 Tahun 2008 tentang SPIP. Capaian IKU ini diukur berdasarkan persentase jumlah laporan terkait dengan hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang dikirim ke BPKP Pusat dibandingkan target laporan pengawasan atas permintaan Presiden yang ditetapkan oleh BPKP Pusat. Pada tahun 2013, Jumlah laporan terkait pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan oleh Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta kepada BPKP Pusat adalah sebanyak 13 laporan. Dibandingkan dengan targetnya sebesar 70%, maka capaian Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta untuk IKU ini di tahun 2013 sebesar 241,19%. Capaian kinerja IKU Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan ke BPKP Pusat tahun 2013 sebesar 241,19% dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012 sebesar 129,87%, menunjukkan terdapat peningkatan kinerja pada tahun Realisasi IKU tahun 2013 sebesar 241,19% telah mencapai 344,55% dibandingkan dengan target pada akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 70%. Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 83,22% dari anggaran sebesar Rp ,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 401 OH atau 99,01 % dari rencana sebanyak 397 OH. 6. Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders IKU Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders merupakan IKU lainnya untuk mencapai Sasaran Strategis 1 dengan target sebesar 90,00%. IKU ini diukur dengan menghitung jumlah persentase laporan pengawasan atas permintaan stakeholder disampaikan tepat waktu (sesuai RPL dalam KM4) kepada BPKP Pusat. Dalam tahun 2013, laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder, yang disampaikan tepat waktu sebanyak 33 laporan atau 660% dari target sebanyak 5 laporan.

46 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Capaian kinerja IKU Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders tahun 2013 sebesar 814,81% dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012 sebesar 141,18%, menunjukkan terdapat peningkatan kinerja pada tahun 2013, hal ini terjadi karena adanya perintah dari Deputi Bidang Pengawasan Keuangan Daerah berdasarkan permintaan dari Komisi Pemberantasan Korupsi, untuk melaksanakan Koordinasi, Verifikasi dan Supervisi pencegahan korupsi. Realisasi IKU tahun 2013 sebesar 814,81%. Hal ini menunjukkan bahwa Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta telah mencapai 905,35% dari target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 90,00%. Kegiatan untuk mendukung IKU ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 172,25 % dari anggaran sebesar Rp ,00 dengan menggunakan SDM sebanyak OH atau 175,51% dari rencana sebanyak OH. Sasaran Strategis 2: Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50% Sasaran Strategis Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50% memiliki dua IKU, namun IKU yang dominan untuk mengukur keberhasilannya hanya satu yaitu Persentase Peningkatan Penerimaan Negara dari Hasil Pengawasan. Secara lengkap, dua IKU tersebut disajikan dalam Tabel 3.4. Dikaitkan dengan Tabel 3.1, capaian Sasaran Strategis 2 tahun 2013, seluruhnya melampaui target sasaran 100%. Tabel 3.4 Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 2 % CAPAIAN No INDIKATOR KINERJA UTAMA 1 2 Persentase hasil pengawasan optimalisasi 1. penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti 2. Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat TARGET TH 2013 THD KINERJA KINERJA SATUAN KINERJA TARGET TH Tahun 2012 Tahun 2013 TH =5/6 Persentase 133,33 125,00 80,00 156,25 Persentase 422,22 583,33 80,00 729,17

47 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut: 1. Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti Dalam rangka berperan melakukan optimalisasi penerimaan negara, BPKP menetapkan Persentase Peningkatan Penerimaan Negara dari Hasil Pengawasan sebagai IKU yang dominan dalam mengindikasikan ketercapaian Sasaran Strategis Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara dengan target pada tahun 2013 sebesar 80% dari rekomendasi hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah ditindaklanjuti. Pengawasan atas penerimaan negara antara lain untuk mendorong upaya perbaikan sistem manajemen Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang transparan dan akuntabel, sehingga penerimaan yang berasal dari PNBP menjadi meningkat sesuai dengan potensi yang diharapkan. Kinerja IKU ini diukur berdasarkan Jumlah tindak lanjut (rekomendasi/saran) dibagi dengan jumlah rekomendasi/saran hasil audit OPN/OPAD. Realisasi IKU ini pada tahun 2013 adalah sebesar 8 rekomendasi yang telah ditindaklanjuti dan seluruhnya telah ditindaklanjuti atau 125%, dari target tahun 2013 sebesar 80% rekomendasi yang ditindaklanjuti. Capaian kinerja IKU Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti tahun 2013 sebesar 125% dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012 sebesar 133,33%, menunjukkan adanya seolaholah adanya penurunan kinerja pada tahun 2013 padahal sesungguhnya kinerjanya dapat dipertahankan, hal ini disebabkan adanya kenaikan target dari 75% di tahun 2012 sedangkan di tahun 2013 sebesar 80% sedangkan rekomendasinya yang ditindaklanjutinya adalah tetap 100%. Realisasi IKU ini untuk tahun 2013 jika dikaitkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014 telah mencapai sebesar 156,25%. Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 306,74% dari anggaran sebesar Rp ,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 448,00 OH atau 238,30 % dari rencana sebanyak 188,00 OH. 2. Persentase hasil pengawasan disampaikan ke Pusat Bendahara Umum Negara (BUN) yang Pemerintah melalui PP 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, pasal 49 ayat 2 butir b. menegaskan bahwa BPKP melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan Negara atas kegiatan Kebendaharaan Umum Negara dengan tujuan untuk memberikan masukan kepada Menteri Keuangan. Menindaklanjuti amanat tersebut, dalam Renstranya, BPKP membentuk IKU berupa Persentase Hasil Pengawasan Kebendaharaan Umum Negara yang dijadikan Bahan Pengambilan Keputusan oleh Menteri

48 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Keuangan. Maka Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta ditetapkan IKU nya adalah Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan kepada BPKP Pusat. Capaian IKU ini diukur berdasarkan jumlah laporan terkait dengan hasil pengawasan BUN yang dikirim kepada BPKP Pusat dibandingkan target laporan pengawasan BUN dari BPKP Pusat. Capaian kinerja IKU Persentase hasil pengawasan Bendahara Umum Negara (BUN) yang disampaikan ke Pusat tahun 2013 sebesar 583,33% dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012 sebesar 422,22%, menunjukkan terdapat peningkatan kinerja pada tahun Realisasi IKU tahun 2013 sebesar 583,33% atau telah mencapai 729,17% dibandingkan target pada akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 80%. Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 32,73% dari anggaran sebesar Rp ,00 dan menggunakan SDM sebanyak 264 OH atau 110,00% dari rencana sebanyak 240 OH. Sasaran Strategis 3: Terselenggaranya SPM pada Satu Pemerintah Daerah dan Terselenggaranya Good Governance pada 75% Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, dijelaskan bahwa pemerintahan daerah mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah tersebut terdiri atas urusan wajib dan urusan pilihan. Urusan wajib adalah urusan pemerintahan yang berkaitan dengan hak dan pelayanan dasar warga negara. Adapun urusan pilihan adalah urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk menjamin akses dan mutu pelayanan dasar kepada masyarakat secara merata dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib, Pemerintah dan Pemerintahan Daerah menyusun suatu standar yang disebut dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM). Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) adalah struktur dan proses yang digunakan dan diterapkan organ perusahaan (Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), dewan komisaris dan direksi) untuk meningkatkan pencapaian sasaran hasil usaha dan mengoptimalkan nilai perusahaan bagi seluruh stakeholders, berlandaskan peraturan perundang-undangan dan etika berusaha. BUMN/BUMD karena sebagian besar modalnya merupakan milik pemerintah dan atau pemerintah daerah berkewajiban menerapkan GCG secara konsisten dan berkelanjutan.

49 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Sebagai auditor internal pemerintah, terkait dengan perannya dalam meningkatkan akuntabilitas Pemda dan pengelolaan BUMN/BUMD, BPKP perlu mendorong pemerintah daerah untuk menerapkan SPM yang telah ditetapkan Kementerian Teknis, dan mendorong BUMN/BUMD untuk menerapkan GCG. Sasaran Strategis Terselenggaranya SPM pada satu Pemerintah Daerah dan terselenggaranya Good Governance pada 75% BUMN/BUMD diindikasikan oleh dua IKU dominan yang terkait langsung dengan IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal/Pelayanan Prima dan BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang GCG atau KPI mendapat skor baik. Bersama satu IKU lainnya, realisasi IKU sasaran strategis tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2011 dan dikaitkan target 2014 disajikan dalam Tabel 3.5. Tabel 3.5 Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 3 No % CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN 1 2 TARGET TH 2013 THD KINERJA KINERJA KINERJA TARGET TH Tahun 2012 Tahun 2013 TH =4/5 1. Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal Persentase 2. Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI Persentase 219,25 181,54 75,00 242,05 3. Jumlah BUMD yang dilakukan audit kinerja 1 1 BUMD 1 Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel 3.1 terlihat bahwa kedua IKU dominan sasaran strategis tahun 2013 telah mencapai /melampaui target. Secara keseluruhan, dengan tiga IKU, uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut: 1. Jumlah IPD yang Melaksanakan Pelayanan Sesuai SPM/Pelayanan Prima Dasar hukum pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah tahun , yang mewajibkan setiap Pemda untuk menerapkan Standar Pelayanan Minimal. Selain itu juga terdapat Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 yang mensyaratkan implementasi SPM dilakukan dengan menuangkan indikator SPM pada dokumen perencanaan

50 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA jangka menengah dan tahunan serta pada dokumen penganggaran daerah. Selanjutnya Inpres Nomor 1 Tahun 2010 juga mengharuskan Pemda melakukan SPM yang ditetapkan oleh kementerian teknis. Berdasarkan PP 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, pasal 48 ayat 2 butir a dan pasal 50 ayat 1 butir a, menyebutkan bahwa BPKP melakukan pengawasan intern antara lain melalui audit kinerja. Oleh karena itu, audit kinerja pelayanan pemda yang dilaksanakan BPKP mendukung pencapaian Sasaran Strategis 3 dengan IKU Jumlah IPD yang Melaksanakan Pelayanan Sesuai SPM/Pelayanan Prima. IKU ini diukur dengan menghitung jumlah IPD yang telah mencantumkan SPM ke dalam dokumen perencanaan. Dalam tahun 2013, Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta Jakarta telah mencapai target sebesar 100% dari IKU Jumlah IPD yang Melaksanakan Pelayanan Sesuai SPM/Pelayanan Prima karena Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menerapkan SPM yaitu pada bidang pelayanan Kesehatan dan Pendidikan. Capaian kinerja IKU Jumlah IPD yang Melaksanakan Pelayanan Sesuai SPM/Pelayanan Prima tahun 2013 sebesar 100% dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012 sebesar %, menunjukkan kinerja pada tahun 2013 dapat dipertahankan. Realisasi IKU ini pada tahun 2013 sebesar 100%. Hal ini menunjukkan bahwa Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta telah mencapai 100% dari target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar %. Kegiatan untuk mendukung IKU ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 114,73% dari anggaran sebesar Rp ,00, dengan menggunakan SDM sebanyak 512 OH atau 102,81% dari rencana sebanyak 498 OH. 2. Persentase GCG/KPI BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi BPKP berperan melakukan pengawasan intern melalui pemberian pelayanan jasa manajemen kepada BUMN/BUMD/BUL/BLUD di bidang GCG dan KPI, dengan harapan dapat memperbaiki kinerja BUMN/BUMD/BUL/BLUD. Untuk mengukur manfaat, ditetapkan IKU untuk BPKP secara keseluruhan berupa BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang GCG atau KPI Mendapat Skor Baik. IKU ini diukur dengan menghitung jumlah BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang mendapat skor minimal baik atas penerapan GCG atau KPI, dibandingkan dengan jumlah BUMN/BUMD/BUL/ BLUD yang dievaluasi oleh BPKP. Sedangkan untuk IKU bagi Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta ditetapkan oleh BPKP Pusat berupa IKU Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI. IKU bagi Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta ini dihitung dengan cara persentase dari jumlah BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi/evaluasi GCG/KPI dibandingkan dengan target PKPT.

51 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Dalam tahun 2013, BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang mendapat layanan sosialisasi/ asistensi/evaluasi GCG/KPI sebanyak 59 badan usaha atau sebesar 118,00% dari 50 badan usaha yang ditargetkan akan dilayani Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta. Bila dibandingkan dengan target IKU tahun 2013 sebesar 65%, maka capaian IKU tersebut adalah sebesar 181,54 %. Capaian kinerja IKU Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI tahun 2013 sebesar 181,54 % dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012 sebesar 219,25%, menunjukkan adanya penurunan capaian kinerja, hal ini terjadi akibat adanya beberapa penugasan assessment GCG yang semula direncanakan tidak dapat direalisir akibat kekurangan sumber daya manusia. Realisasi IKU tahun 2013 sebesar 181,54% telah mencapai 242,05% dari target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 75%. Kegiatan untuk mendukung IKU ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 82,29% dari anggaran sebesar Rp ,00, dengan menggunakan SDM sebanyak OH atau 85,22 % dari rencana sebanyak OH. 3. Jumlah BUMD yang dilakukan audit kinerja. Penetapan IKU Jumlah BUMD yang dilakukan audit kinerja, dimaksudkan untuk mengukur manfaat pengawasan intern yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta dalam meningkatkan tata kelola BUMD. IKU ini diukur dengan menghitung jumlah BUMD yang diaudit kinerja Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta dibandingkan target PKP2T. oleh Dalam tahun 2013, BUMD di wilayah Provinsi DKI Jakarta yang memperoleh layanan audit kinerja sebanyak 1 BUMD atau 100% dari 1 BUMD yang diaudit, sehingga capaian kinerja IKU ini adalah sebesar 100% dari target sebesar 50%. Capaian kinerja IKU Jumlah BUMD yang dilakukan audit kinerja tahun 2013 sebesar satu BUMD dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012 sebesar 1 BUMD, menunjukkan terdapat peningkatan kinerja pada tahun 2013 apabila kita telaah pada jumlah keluarannya. Realisasi IKU tahun 2013 sebesar % telah mencapai % dari target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 75%. Kegiatan untuk mendukung IKU ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 104,62% dari anggaran sebesar Rp ,00, dengan menggunakan SDM sebanyak 173 OH atau 98,86% dari rencana sebanyak 175 OH.

52 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Sasaran Strategis 4: Meningkatnya Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80% Perpres Nomor 55 Tahun 2012 menyatakan bahwa strategi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi memiliki visi jangka panjang dan menengah. Visi jangka panjang adalah Terwujudnya Kehidupan Bangsa yang Bersih dari Korupsi dengan Didukung Nilai Budaya yang Berintegritas. Dalam rangka mencapai visi jangka panjang, maka, untuk jangka menengah pemerintah menetapkan visi jangka menengah yaitu Terwujudnya Tata Kepemerintahan yang Bersih dari Korupsi dengan Didukung Kapasitas Pencegahan dan Penindakan serta Nilai Budaya yang Berintegritas. Untuk mencapai visi tersebut, pemerintah merancang enam strategi yaitu: 1. Pencegahan tindak pidana korupsi; 2. Penegakan Hukum atas tindak pidana korupsi; 3. Harmonisasi Peraturan Perundang-undangan; 4. Kerja sama Internasional dan Penyelamatan Aset Hasil Tipikor; 5. Pendidikan dan Budaya Antikorupsi; 6. Mekanisme Pelaporan Pelaksanaan Pemberantasan Korupsi. Dalam kaitannya dengan strategi pencegahan dan pemberantasan korupsi, BPKP perlu mengambil peran dalam mendukung enam strategi pencegahan dan pemberantasan korupsi tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan mendorong penerapan sistem pengendalian intern, atau Fraud Control Plan (FCP). Berkaitan dengan penegakan hukum atas tindak pidana korupsi, BPKP berperan dalam melakukan audit investigasi, perhitungan kerugian keuangan Negara, serta sebagai pemberi keterangan ahli pada kasus tindak pidana korupsi. Sasaran Meningkatnya Kesadaran dan Keterlibatan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah Dalam Upaya Pencegahan diindikasikan oleh satu IKU dominan yang terkait langsung dengan kesadaran dan keterlibatan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi. Bersama lima IKU lainnya, realisasi IKU sasaran strategis tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012 dan dikaitkan target 2014 disajikan dalam Tabel 3.6.

53 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Tabel 3.6 Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 4 % CAPAIAN TARGET TH 2013 THD KINERJA KINERJA KINERJA TARGET TH Tahun 2012 Tahun 2013 TH No INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi. Kelompok Masyarakat ,00 2. IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/ BLUD berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/da/asistensi/ evaluasi FCP Instansi ,00 3. Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/B LUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK. kajian Persentase pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga Persentase ,65 5. Persentase pelaksanaan audit investigasi /PKKN/PKA Persentase , ,46 6. Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat Persentase =5/6 Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel 3.1 terlihat bahwa satu IKU dominan sasaran strategis tahun 2013 tercapai %. Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa sasaran strategis Meningkatnya Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi pada tahun 2013 telah tercapai. Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut: 1. Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi Dalam rangka meningkatkan pemahaman mengenai praktik-praktik penyelenggaraan good governance, Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta menetapkan suatu IKU berupa Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi sehingga diharapkan terwujudnya peningkatan pemahaman dan kepedulian publik terhadap permasalahan korupsi. Keberhasilan

54 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA IKU diukur dari jumlah Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi dari Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta. Pada tahun 2013, Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta telah melaksanakan kegiatan Sosialisasi Program Anti Korupsi (Sos-PAK) pada kelompok mahasiswa baru di Universitas Negeri Jakarta, kelompok Penerima Hibah dan Bansos dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Pegawai di lingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta. Jika dibandingkan dengan target IKU sebesar 3 kelompok masyarakat, maka capaian IKU sebanyak 3 kelompok masyarakat. Realisasi IKU ini tahun 2013 sebesar 300% dari target IKUnya di tahun 2013 adalah sebanyak 1 Kelompok Masyarakat. Capaian kinerja IKU Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi tahun 2013 sebesar 3 Kelompok Masyarakat dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012 sebesar 3 Kelompok Masyarakat, menunjukkan capaian kinerja pada tahun 2013 dapat dipertahankan. Realisasi IKU tahun 2013 sebesar 3 Kelompok Masyarakat telah mencapai 300,00% dari target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 1 Kelompok Masyarakat. Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 78,00% dari anggaran sebesar Rp ,00 dan dengan SDM sebanyak 146 OH atau 140,38% dari rencana sebanyak 104 OH. 2. IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/da/asistensi/evaluasi FCP(Fraud Control Plan). Sistem pengendalian yang baik akan memberikan jaminan terhadap kualitas dan kinerja organisasi secara keseluruhan, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan korporasi dapat memenuhi prinsip-prinsip Good Governance. FCP merupakan suatu pengendalian yang dirancang secara spesifik untuk mencegah, menangkal, dan memudahkan pengungkapan kasus penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan negara. FCP terdiri dari atribut-atribut spesifik, yaitu Kebijakan Anti Fraud, Struktur Pertanggungjawaban, Penilaian Risiko, Kepedulian Pegawai, Kepedulian Pelanggan dan Masyarakat, Sistem Pelaporan Fraud, Perlindungan Pelapor, Pengungkapan kepada pihak eksternal, Prosedur Investigasi serta Standar Perilaku dan Disiplin. IKU Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang mendapatkan sosialisasi/da/asistensi/evaluasi FCP dalam upaya perbaikan penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik melalui pembinaan FCP yang dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta.

55 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Realisasi IKU atas Implementasi FCP adalah 2 BUMN/BLUD dan jika dibandingkan dengan target IKU sebanyak 4 instansi, maka capaian IKU tahun 2013 adalah sebesar 50%. Pada tahun 2013, Instansi/BUMN/BUMD yang telah menerima sosialisasi FCP sebanyak dua Instansi, yaitu PD Pasar Jaya dan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta. Capaian kinerja IKU IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/da/asistensi/evaluasi Fraud Control Plan (FCP) tahun 2013 sebanyak 2 Instansi dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012 sebanyak 5 Instansi, menunjukkan terdapat penurunan kinerja pada tahun 2013, disebabkan karena keterbatasan jumlah Sumber Daya Manusia. Realisasi IKU tahun 2013 sebanyak 2 Instansi telah mencapai 50,00% dari target akhir periode Renstra tahun 2014 sebanyak 4 Kelompok Masyarakat. Kegiatan untuk capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau sebesar 8,40% dari anggaran sebesar Rp ,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 22 OH atau 16,92 % dari rencana sebanyak 130 OH. 3. Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD peraturan yang berpotensi TPK yang dilakukan kajian Upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara tidak terlepas dari adanya kebijakan yang mendukung upaya pencegahan dan pemberantasan KKN. Indikator ini dimaksudkan untuk mengukur Instansi/BUMN/BUMD yang membuat/mengoreksi kebijakan terkait dengan rekomendasi dari Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta terhadap hasil kajian atas peraturan perundang-undangan yang berindikasi menjadi penyebab terjadinya KKN. Untuk merealisasikan IKU, BPKP melaksanakan kegiatan kebijakan/peraturan perundang-undangan yang berpotensi TPK. kajian atas Dalam tahun 2013 realisasi IKU ini adalah penyusunan kajian dan pemberian rekomendasi atas peraturan /kebijakan pada satu instansi. Jika dibandingkan dengan target IKU tahun 2013 sebanyak 1 kajian pada 1 Instansi, maka capaian IKU adalah sebesar %. Capaian kinerja IKU Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK tahun 2013 sebanyak 1 kajian Instansi dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012 sebanyak 1 kajian Instansi, menunjukkan kinerjanya dapat dipertahankan pada tahun Realisasi IKU tahun 2013 sebanyak 1 kajian Instansi telah mencapai % dari target akhir periode Renstra tahun 2014 sebanyak 1 kajian.

56 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 44,94% dari anggaran sebesar Rp ,00 dan dengan SDM sebanyak 171 OH atau 100% dari rencana sebanyak 171 OH. 4. Persentase pelaksanaan kasus Hambatan Kelancaran Pembangunan, Klaim, dan Penyesuaian Harga Kasus Hambatan Kelancaran Pembangunan (HKP), audit penyesuaian harga, dan audit klaim merupakan bagian dari hambatan/kendala terhadap peningkatan kualitas penyelenggaraan akuntabilitas keuangan negara. Tingkat keberhasilan penyelesaian kasus tersebut berkorelasi terhadap pencapaian sasaran strategis. Persentase terselesaikannya kasus HKP, penyesuaian harga, dan klaim ditetapkan sebagai salah satu IKU yang harus dicapai. Pengukuran IKU dihitung berdasarkan penyelesaian tindak lanjut dari rekomendasi yang tertuang dalam laporan audit maupun HKP atas kasus yang bersangkutan. Dalam tahun 2013, realisasi IKU sebesar 100%. Jika dibandingkan dengan target sebesar 100%, maka capaian IKU ini adalah sebesar 100%. Realisasi IKU sebesar 100% adalah berdasarkan 6 HKP laporan yang ditindaklanjuti oleh auditan dibandingkan dengan jumlah laporan yang sama dengan yang disampaikan kepada auditan. Jumlah 6 laporan tersebut meliputi 4 laporan tentang audit klaim, 1 laporan tentang Evaluasi HKP, dan 1 laporan tentang pemantauan. Pemanfaatan hasil audit HKP, penyesuaian harga, dan klaim memberikan dampak yang nyata dan signifikan dalam pengelolaan keuangan negara serta penyelamatan keuangan negara, dengan angka penyelamatan /kehematan keuangan negara selama tahun 2013 sebesar Rp Rp ,00. Capaian kinerja IKU Persentase pelaksanaan kasus Hambatan Kelancaran Pembangunan, Klaim, dan Penyesuaian Harga tahun 2013 sebesar 100% laporan HKP telah diselesaikan dan ditindaklanjuti sesuai dengan PKP2T tahun 2013 dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012 sebesar 100% laporan HKP telah diselesaikan dan ditindaklanjuti sesuai dengan PKP2T tahun 2012, menunjukkan kinerjanya dapat dipertahankan pada tahun Realisasi IKU tahun 2013 sebesar 100% laporan HKP yang telah diselesaikan dan ditindaklanjuti sesuai dengan PKP2T tahun 2013 telah mencapai 117,65% dari target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 85% laporan HKP yang diselesaikan dan ditindaklanjuti.

57 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 57,80% dari anggaran sebesar Rp ,00 dan dengan SDM sebanyak 356 OH atau 98,89% dari rencana sebanyak 360 OH. 5. Persentase pelaksanaan audit investigasi / Perhitungan Kerugian Keuangan Negara (PKKN)/Pemberian Keterangan Ahli (PKA) Salah satu upaya pencapaian sasaran strategis peningkatan kualitas penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara, antara lain dengan tertanganinya kasus KKN. Pelaksanaan audit investigasi /PKKN/PKA terhadap kasus-kasus yang berindikasi KKN dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Prov DKI Jakarta dalam rangka penerapan strategi represif penanganan masalah KKN. Dengan demikian, Persentase pelaksanaan audit investigasi /PKKN/PKA menjadi salah satu IKU Dominan Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta dalam upaya pencapaian sasaran strategis. Pengukuran IKU dihitung berdasarkan Jumlah laporan audit investigasi/pkkn/pka dibagi dengan permintaan audit investigasi/ PKKN/PKA dari instansi penegak hukum. Dalam tahun 2013, telah dilaksanakan audit investigasi/pkkn/pka terhadap kasus berindikasi Tindak Pidana Korupsi. Dari 66 permintaan audit investigasi/pkkn /PKA telah dilakukan penerbitan Surat Tugas sebanyak 63 Penugasan dan seluruhnya telah diterbitkan laporannya oleh Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta, dari target sebanyak 57 laporan, sehingga capaian IKU adalah sebesar 140,64%. Capaian kinerja IKU Persentase pelaksanaan audit investigasi / Perhitungan Kerugian Keuangan Negara (PKKN)/Pemberian Keterangan Ahli (PKA) tahun 2013 sebesar 140,64% permintaan audit investigasi/pkkn/pka dari instansi penegak hukum telah diselesaikan dan ditindaklanjuti dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012 sebesar 100% permintaan audit investigasi/pkkn/pka dari instansi penegak hukum telah diselesaikan dan ditindaklanjuti, menunjukkan adanya peningkatan kinerja pada tahun Realisasi IKU tahun 2013 sebesar 140,64% laporan pelaksanaan audit investigasi/ Perhitungan Kerugian Keuangan Negara (PKKN)/Pemberian Keterangan Ahli (PKA) yang telah diselesaikan dan ditindaklanjuti telah mencapai 165,46% dari target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 85% laporan HKP yang diselesaikan dan ditindaklanjuti. Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 95,59% dari anggaran sebesar Rp ,00 dan dengan SDM sebanyak OH atau 135,04% dari rencana sebanyak OH.

58 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA 6. Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat Masyarakat dapat melakukan pengawasan secara tidak langsung terhadap akuntabilitas keuangan negara, antara lain melalui mekanisme pelaporan dan pengaduan kepada Instansi Pengawasan. Pengaduan masyarakat dapat menjadi salah satu sumber data bagi Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta dalam melaksanakan fungsi pengawasan intern pemerintah. Setiap surat pengaduan atau tembusan surat pengaduan, yang diterima secara langsung melalui Kepala Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta dilakukan penelaahan untuk dapat menentukan apakah kasus yang diadukan oleh masyarakat tersebut telah memenuhi kriteria yang cukup untuk dapat ditindaklanjuti dalam suatu audit invetigasi. Oleh sebab itu untuk mendukung sasaran strategis ini maka ditetapkan IKU yaitu Telaahan Terhadap Laporan dan Pengaduan Masyarakat yang Ditindaklanjuti. Realisasi IKU dihitung berdasarkan persentase jumlah hasil telaahan dibandingkan dengan jumlah pengaduan yang masuk. Dalam tahun 2013, telah dilaksanakan telaahan terhadap seluruh surat pengaduan dari masyarakat yang diterima oleh Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta, sehingga capaian IKU adalah sebesar 100%. Capaian kinerja IKU Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat tahun 2013 sebesar 100% jumlah pengaduan masyarakat yang masuk telah dilaksanakan telaahan dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012 sebesar 100% jumlah pengaduan masyarakat yang masuk telah dilaksanakan telaahan, menunjukkan kinerjanya dapat dipertahankan pada tahun Realisasi IKU tahun 2013 sebesar 100% hasil telaahan pengaduan masyarakat telah mencapai % dari target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 100% telaah pengaduan masyarakat yang diselesaikan dan ditindaklanjuti.

59 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Sasaran Strategis 5: Meningkatnya Kualitas Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada satu Pemerintah Daerah Penyelenggaraan SPIP pada dasarnya merupakan tanggung jawab masing-masing menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota. BPKP sesuai pasal 59 PP Nomor 60 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah bertanggung jawab melakukan pembinaan. Pada prinsipnya, pembinaan SPIP diarahkan agar instansi pemerintah dapat menyelenggarakan SPIP dalam rangka mencapai tujuannya melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Tabel 3.7 Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 5 No INDIKATOR KINERJA UTAMA Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 Jumlah Pemda yang dilakukan Asistensi Penyelenggaraan SPIP Sesuai PP No 60 Tahun 2008 Jumlah Pemda yang dilakukan monitoring Sistem Pengendalian Intern % CAPAIAN TARGET TH 2013 THD KINERJA KINERJA SATUAN KINERJA TARGET TH Tahun 2012 Tahun 2013 TH =5/6 Persentase IPP/IPD ,00 1 IPP/IPD ,00 1 Sasaran strategis Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah diindikasikan oleh satu IKU dominan yang terkait langsung dengan penyelenggaraan SPIP pada seluruh K/L/Pemda. Semakin banyak K/L/Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008, diharapkan akan semakin baik kualitas pencapaian tujuan instansi pemerintah dan semakin berkualitas birokrasi. Bersama dua IKU lainnya, realisasi IKU sasaran strategis tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012 dan dikaitkan dengan target 2014 disajikan dalam Tabel 3.7.

60 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel 3.1 terlihat bahwa IKU dominan sasaran strategis tahun 2013 telah seluruhnya tercapai (100%). Secara keseluruhan, dengan tiga IKU, rata-rata capaian sasaran 100%. Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut: 1. Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP 60/2008 Penilaian terhadap penyelenggaraan SPIP di Pemda yang sesuai dengan PP 60 Tahun 2008 dilakukan melalui penilaian tingkat maturitas. Sebelum penilaian tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP dapat dilaksanakan, maka IKU Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP 60/2008 diukur dengan menghitung jumlah Pemda yang laporan keuangannya memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI dibandingkan dengan jumlah seluruh Pemda. Opini WTP atas laporan keuangan diyakini dapat mewakili sistem pengendalian yang memadai sebagaimana dimaksud dalam PP Nomor 60 Tahun 2008, karena audit keuangan yang dilaksanakan oleh BPK RI mencakup pengujian atas keandalan sistem pengendalian Pemda. Dalam tahun 2013, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang laporan keuangan memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian maka pencapaian IKU ini adalah sebesar 100% atau mencapai 100% dari target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 100%. Capaian kinerja IKU Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP 60/2008 tahun 2013 sebesar 100% menunjukkan bahwa 100% Pemda di wilayah Provinsi DKI Jakarta telah menyelenggarakan SPIP sesuai dengan PP 60 tahun 2008, dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012 sebesar 100% jumlah Pemda di wilayah Provinsi DKI Jakarta telah menyelenggarakan SPIP sesuai dengan PP 60 tahun 2008, menunjukkan kinerjanya dapat dipertahankan pada tahun Realisasi IKU tahun 2013 sebesar 100% Pemda di wilayah Provinsi DKI Jakarta telah menyelenggarakan SPIP sesuai dengan PP 60 tahun 2008 telah mencapai % dari target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 100% Pemda di wilayah Provinsi DKI Jakarta telah menyelenggarakan SPIP sesuai dengan PP 60 tahun Kegiatan untuk mendukung IKU ini pada tahun 2013 dengan menggunakan SDM sebanyak 10 OH. 2. Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60 Tahun 2008 Penerapan SPIP di Pemda diawali dengan pembuatan rencana/desain penyelenggaraan SPIP, yaitu dokumen yang berisi tahap-tahap pengembangan detil SPIP yang akan dilakukan. Manfaat rencana/desain adalah sebagai acuan dan

61 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA alat untuk memantau perkembangan penyelenggaraan SPIP. IKU ini dibentuk pada tahun 2013 sebagai tindak lanjut atas terbitnya Pedoman Penyusunan Desain Penyelenggaraan SPIP berdasarkan Peraturan Kepala BPKP Nomor 10 Tahun 2013 tentang Pedoman Bimbingan Teknis Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah bagi Fasilitator dan Nomor PER 687/K/D4/2012 tanggal 25 Mei Di samping itu, juga sebagai wujud upaya BPKP dalam rangka perbaikan sistem AKIP untuk mendukung pencapaian sasaran strategis Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah dan tujuan Tercapainya efekfivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah. Upaya yang telah dilakukan dalam tahun 2013 dan dilanjutkan untuk tahun 2013 adalah berupa pendampingan dan workshop penyelenggaraan SPIP pada Pemprov DKI Jakarta. Dalam tahun 2013, Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta telah memenuhi target 100% IKU Jumlah Pemda yang dilakukan Asistensi Penyelenggaraan SPIP Sesuai PP No 60 Tahun Capaian kinerja IKU Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60 Tahun 2008 tahun 2013 sebesar 100% menunjukkan bahwa 100% Pemda di wilayah Provinsi DKI Jakarta telah diberikan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60 Tahun 2008, dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012 sebesar 100% jumlah Pemda di wilayah Provinsi DKI Jakarta telah diberikan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60 Tahun, menunjukkan kinerjanya dapat dipertahankan pada tahun Realisasi IKU tahun 2013 sebesar 100% Pemda di wilayah Provinsi DKI Jakarta telah dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60 Tahun 2008 telah mencapai % dari target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 100% Pemda di wilayah Provinsi DKI Jakarta telah dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60 Tahun Kegiatan untuk mendukung IKU ini pada tahun 2013 menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 98,10% dari anggaran sebesar Rp ,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 230 OH atau 160,84% dari rencana sebanyak 143 OH. 3. Jumlah Pemda yang dilakukan monitoring Sistem Pengendalian Intern Pemerintah BPKP selaku pembina penyelenggaraan SPIP, berkewajiban memantau perkembangan penyelenggaraan SPIP K/L/Pemda. Pelaksanaan monitoring perbaikan SPI di lingkungan instansi pemerintah didasarkan pada Peraturan Kepala BPKP Nomor PER-852/K/2011 tentang Pedoman Monitoring Perbaikan SPI di Lingkungan Instansi Pemerintah.

62 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Dalam tahun 2013, Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta telah memenuhi target 100% IKU Jumlah Pemda Yang dilakukan monitoring Sistem Pengendalian Intern dari satu Pemda di wilayah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Capaian kinerja IKU Jumlah Pemda yang dilakukan monitoring Sistem Pengendalian Intern Pemerintah tahun 2013 sebesar 100% menunjukkan bahwa 100% Pemda di wilayah Provinsi DKI Jakarta telah dilakukan monitoring Sistem Pengendalian Intern Pemerintah asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60 Tahun 2008, dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012 sebesar 100% jumlah Pemda di wilayah Provinsi DKI Jakarta telah Pemda yang dilakukan monitoring Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, menunjukkan kinerjanya dapat dipertahankan pada tahun Realisasi IKU tahun 2013 sebesar 100% Pemda di wilayah Provinsi DKI Jakarta telah dilakukan Pemda yang dilakukan monitoring Sistem Pengendalian Intern Pemerintah telah mencapai % dari target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 100% Pemda di wilayah Provinsi DKI Jakarta telah dilakukan Pemda yang dilakukan monitoring Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Kegiatan untuk mendukung IKU ini pada tahun 2013 menggunakan SDM sebanyak 8 OH. Sasaran Strategis 6: Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten pada satu Pemerintah Daerah Pelaksanaan audit intern di lingkungan Instansi Pemerintah dilakukan oleh pejabat yang mempunyai tugas melaksanakan pengawasan dan telah memenuhi syarat kompetensi keahlian sebagai auditor. Setiap aparat pengawas intern pemerintah (APIP) mengimplementasikan Jabatan Fungsional Auditor sebagai konsekuensi adanya fungsi dan peran pelaksanaan tugas pengawasan intern oleh auditor sesuai dengan ketentuan tersebut. Sebagai organisasi, salah satu faktor penentu keberhasilan APIP adalah kompetensi dan profesionalitas sumber daya manusia (SDM), karena faktor manusia yang mengatur dan menggerakkan jalan organisasi. SDM yang kompeten adalah SDM yang memiliki penguasaan teoretis, didukung dengan pengalaman, dan mendapat pengakuan keahlian spesifik berdasarkan standar yang berlaku umum dalam lingkungan keahlian tersebut. SDM yang profesional adalah SDM yang mampu melaksanakan tugas dengan baik, sesuai dengan bidang keahliannya. Keahlian tersebut perlu terus-menerus diperbarui dan ditingkatkan, baik melalui program pendidikan gelar maupun program pendidikan nongelar dengan mengacu pada

63 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA dokumen Human Capital Development Plan (HCDP), yang merupakan dokumen perencanaan pengembangan kompetensi pegawai, yang terkait dengan proses pelatihan, pendidikan, dan kegiatan lainnya yang dapat meningkatkan pengetahuan, keahlian, kemampuan, nilai-nilai, dan aset sosial lainnya yang dimiliki pegawai. Sasaran Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah K/L/Pemda yang profesional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda diindikasikan oleh satu IKU dominan yang terkait langsung dengan penerapan JF Auditor, yang bertujuan untuk mengukur manfaat pembinaan yang dilakukan BPKP selaku instansi Pembina JF Auditor dalam mewujudkan auditor yang profesional dan kompeten di lingkungan Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) non-bpkp. Tabel 3.8. Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 6 % CAPAIAN TARGET TH 2013 THD KINERJA KINERJA KINERJA TARGET TH Tahun 2012 Tahun 2013 TH INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JF Auditor Persentase 100 No Persentase Pemda yang dilakukan asistensi Fungsional Auditor. 1 7=5/6 penerapan Jabatan Pelaksanaan audit intern di lingkungan instansi pemerintah dilakukan oleh pejabat yang mempunyai tugas melaksanakan pengawasan dan telah memenuhi syarat kompetensi keahlian sebagai auditor. Hal ini sesuai dengan Pasal 51 PP 60 Tahun 2008 tentang SPIP. Syarat kompetensi keahlian sebagai auditor dipenuhi melalui keikutsertaan dan kelulusan dalam program sertifikasi. Berdasarkan Pasal 1 Butir 2 Permenpan 220/2008 tanggal 4 Juli 2008 tentang Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya, Auditor adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan pengawasan intern pada instansi pemerintah, lembaga dan/atau pihak lain, yang di dalamnya terdapat kepentingan negara sesuai dengan peraturan perundang-undangan, yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil dengan hak dan kewajiban yang diberikan secara penuh oleh pejabat yang berwenang. Berdasarkan ketentuan tersebut, setiap APIP mengimplementasikan JF Auditor sebagai konsekuensi adanya fungsi dan peran pelaksanaan tugas pengawasan intern oleh auditor sesuai dengan ketentuan tersebut. Indikator sasaran atas tingkat penerapan Jabatan Fungsional Auditor bertujuan untuk mengukur manfaat pembinaan yang dilakukan BPKP selaku instansi

64 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Pembina JF Auditor dalam mewujudkan auditor yang profesional dan kompeten di lingkungan Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) non-bpkp. Penentuan tingkat capaian indikator sasaran ini adalah jumlah K/L (APIP Pusat) dan Pemda (APIP Daerah) non-bpkp yang mengimplementasikan JF Auditor sampai dengan tahun berjalan. Indikator kinerja sasaran ini dicapai melalui kegiatan pembinaan jabatan fungsional auditor dan tata kelola APIP, yang didukung sub-sub kegiatan yaitu kegiatan fasilitasi penerapan JF Auditor APIP dan peningkatan jumlah sertifikasi auditor. Sedangkan IKU yang ditetapkan untuk mendukung sasaran strategis di Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta adalah Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JF Auditor. IKU ini dihitung dengan cara menghitung persentase jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JF Auditor di bandingkan jumlah seluruh Pemda Sampai dengan tahun 2013, seluruh APIP dilingkungan Pemprov DKI Jakarta telah dilakukan asistensi penerapan JF Auditor, sehingga capaian indikator ini adalah sebesar 100%. Capaian kinerja IKU Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan Jabatan Fungsional Auditor tahun 2013 sebesar 100% dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012 sebesar 100%, menunjukkan kinerjanya dapat dipertahankan pada tahun Realisasi IKU tahun 2013 sebesar 100% Auditor APIP Pemda di wilayah Provinsi DKI Jakarta telah dilakukan asistensi penerapan JF Auditor menunjukkan telah mencapai % dari target akhir periode Renstra Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta tahun 2014 sebesar 100%. Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar sebesar Rp ,00 dari anggaran sebesar Rp0,00, dengan menggunakan SDM, sebanyak 40 OH atau 100% dari rencana sebanyak 40 OH.

65 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Sasaran Strategis 7: Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100% Perencanaan pengawasan berfungsi mengarahkan kegiatan pengawasan agar sesuai dengan peran dan tujuan Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta, sekaligus media untuk mengukur tingkat keberhasilan kinerja teknis Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta. Selain itu, perencanaan juga terkait langsung dengan pengelolaan Sumber daya Manusia (SDM), penyediaan sarana prasarana, dan penganggaran. Seiring dengan gencarnya penyerapan anggaran berdasarkan disbursement plan, semakin dirasakan pentingnya arti perencanaan yang baik sehingga anggaran yang digunakan benar-benar menghasilkan kinerja yang terbaik pula. Dalam kerangka keuangan negara, Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta sebagai lembaga pemerintah mempunyai kewajiban menyusun dan menyajikan laporan keuangan sesuai dengan standar yang diatur dalam PP Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Keberhasilan fungsi dukungan Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta dalam membina satuan kerja terkait dengan kualitas pengelolaan keuangan, ditandai dengan tingkat opini WTP terhadap laporan keuangan BPKP secara keseluruhan yang diperoleh dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. Sasaran Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100% diindikasikan oleh dua IKU dominan yang terkait langsung dengan efektivitas perencanaan pengawasan dan kualitas pengelolaan keuangan. Bersama dua belas IKU lainnya, realisasi IKU sasaran strategis tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012 dan dikaitkan target 2014 disajikan dalam Tabel 3.9 di bawah ini.

66 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Tabel 3.9 Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 7 No INDIKATOR KINERJA UTAMA % CAPAIAN TARGET TH 2013 THD KINERJA KINERJA SATUAN KINERJA TARGET TH Tahun 2012 Tahun 2013 TH Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang Persentase terealisasi Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP Persentase dengan SAP Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan Skala likert 1-10 kepegawaian Persentase Pagu Dana yang tidak Persentase Diblokir dalam DIPA Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan atas Pencairan Skala likert 1-10 Anggaran yang Diajukan sesuai Prosedur =5/6 94,43 160,55 90,00 178,39 7,53 7,61 8,00 95,10 6,94 7,26 7,50 96,76 Jumlah berita 24,00 21,00 25,00 84,00 7,08 6,80 8,00 85,05 117,65 111,11 95,00 116,96-1,00 1,00 6. Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media masa 7. Persentase Pemanfaatan asset Persentase 8. Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras Skala likert Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat 10. Jumlah Instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau diassessment tata kelola APIP Persentase Instansi APIP Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel 3.1 terlihat bahwa kedua IKU dominan sasaran strategis tahun 2013 tercapai 160,55% dan 100%. Secara keseluruhan, uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini adalah sebagai berikut:

67 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA 1. Persentase Jumlah Rencana Penugasan Pengawasan yang Terealisasi IKU Persentase Jumlah Rencana Penugasan Pengawasan yang Terealisasi diukur dengan membandingkan realisasi penugasan pengawasan terhadap rencana penugasan pengawasan yang ditetapkan, dengan target tahun 2013 sebesar 85%. Rencana penugasan yang tertuang dalam jumlah PKP2T tahun 2013 adalah sebanyak 285 Penugasan, sehingga target kinerja untuk IKU ini pada tahun 2013 sebesar 85% dari 285 penugasan atau 243 penugasan, pada tahun 2013 telah dilaksanakan penugasan sebanyak 281 penugasan, sehingga realisasi output kinerja adalah sebesar 116% sehingga capaian kinerja terhadap target kinerja adalah sebesar 160,55% dari target tahun 2013, dengan rincian yang tampak pada tabel Tabel 3.10 Realisasi Indikator Kinerja Utama Persentase Jumlah Rencana Penugasan Pengawasan yang Terealisasi (PKPT saja) Kelompok Penugasan (1) Assurance Consulting Jumlah Rencana Penugasan (2) Target Realisasi Capaian (% Capaian Sasaran sasaran (%) Penugasan realisasi sasaran) (%) thn 2013 (3) (4)=(3)/(2)x , , ,60 (5) (6)=(4)/(5)x100 85,00 116,99 85,00 114,35 85,00 116,00 Perkembangan target dan realisasi Indikator Kinerja Utama dari tahun 2011 sampai dengan 2013 dapat dilihat pada grafik berikut. Grafik 3.1 PerkembanganTarget dan Realisasi Indikator Kinerja Utama Persentase Jumlah Rencana Penugasan Pengawasan yang Terealisasi Tahun Target(%) Realisasi(%) % 90% 149% 161,24% % 116%

68 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Dari grafik 3.1 di atas, dapat dilihat bahwa realisasi IKU tahun 2013 sebesar 116,00% mengalami penurunan sebesar 45,24% dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 161,24%, disebabkan pada tahun 2012 perhitungan realisasi penugasan termasuk bagi penugasan non PKP2T, dan capaian kinerja tahun 2013 telah mencapai 178,39% dari target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta tahun 2014 sebesar 90%. Upaya strategis yang mendukung pencapaian IKU ini adalah penyusunan rencana dan evaluasi, berupa: a. Rapat koordinasi di lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta dalam rangka menyamakan persepsi diantara bidang kerja. b. Penerapan manajemen kinerja di Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta mengacu kepada Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) BPKP. Hasil penerapan SAKIP BPKP dalam tahun 2013 didokumentasikan dalam bentuk SOP Rencana Kinerja, Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013, Rencana Kerja Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013, Petunjuk Teknis Penetapan Kinerja (Juknis Tapkin) Tahun 2013, Tapkin BPKP Tahun 2013, Rencana Kegiatan Tahunan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013, LAKIP Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta Penilaian kinerja unit kerja Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta. Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 68,73% dari anggaran sebesar Rp ,00 dan SDM sebanyak OH atau 142,34% dari rencana sebanyak 966 OH. 2. Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan Standar Akuntansi Pemerintah. Salah satu bentuk akuntabilitas pengelolaaan keuangan yang baik adalah tingkat kewajaran laporan keuangan yang menjadi opini BPK RI terhadap penyajian laporan keuangan BPKP. IKU Tingkat Opini BPK RI terhadap Laporan Keuangan BPKP dibuat untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam membina satuan kerja terkait penyusunan laporan keuangan sesuai dengan SAP. Pada tataran Perwakilan BPKP ditetapkan IKU adalah Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan Standar Akuntansi Pemerintah. Kinerja sasaran dinilai berdasarkan tingkat Hasil reviu Inspektorat terhadap laporan keuangan perwakilan, dengan nilai 100% apabila tidak ada catatan, dan 80% apabila ada catatan Keberhasilan kinerja IKU didukung oleh terlaksananya kegiatan pengelolaan anggaran sesuai dengan sistem akuntansi pemerintah.

69 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Capaian kinerja untuk IKU ini pada tahun 2013 sebesar 100% adalah sama dengan capaian kinerja tahun 2012, dan sudah memenuhi target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebesar 100%. Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 (termasuk pembayaran gaji pegawai) atau 76,17% dari anggaran sebesar Rp ,00,00(termasuk pembayaran gaji pegawai) dan SDM sebanyak OH atau 92,56% dari rencana sebanyak OH. 3. Persepsi Kepuasan Terhadap Pelayanan Pengelola Kepegawaian dan Organisasi Pengembangan kompetensi dan profesionalisme pegawai yang optimal akan berdampak positif pada peningkatan kapasitas penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP. Hal tersebut dilandasi dengan pemikiran bahwa pelaksanaan prinsip-prinsip tata kepemerintahan yang baik (good governance) akan terwujud dengan dukungan SDM yang andal dan terkelola dengan baik. Untuk itu, perlu terus diagendakan dan diberikan perhatian yang memadai terhadap peningkatan pengelolaan kepegawaian dan organisasi sebagai upaya untuk perbaikan kualitas SDM, serta penataan kelembagaan dan proses kerja internal yang dapat menunjang tercapainya hal-hal tersebut. Persepsi kepuasan terhadap suatu pelayanan sangat bergantung pada suatu keadaan ketika keinginan, harapan, dan kebutuhan para penerima layanan dapat terpenuhi. Pernyataan kepuasan atau ketidakpuasan diperoleh melalui survei kepada para penerima layanan, dengan metode skala Likert Perhitungan persepsi kepuasan terhadap pelayanan pengelolaan kepegawaian dan organisasi dilaksanakan dengan metode penyebaran kuesioner secara uji petik kepada para pegawai bidang di lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta. Target IKU Persepsi kepuasan terhadap pelayanan pengelola kepegawaian dan organisasi pada tahun 2013 adalah sebesar 7,5 dari skala Likert Capaian kinerja IKU ini menunjukkan tingkat kepuasan pegawai atas pelayanan pengelolaan kepegawaian dan organisasi, antara lain: (a) Pelayanan kenaikan pangkat pegawai, kenaikan jabatan, gaji berkala, dan penyesuaian gaji selalu dilaksanakan secara tepat waktu; serta penandatanganan pakta integritas atau pernyataan kepatuhan terhadap aturan perilaku pada setiap awal tahun untuk seluruh pegawai. Capaian kinerja IKU Persepsi Kepuasan Terhadap Pelayanan Pengelola Kepegawaian dan Organisasi tahun 2013 sebesar 7,61 dari skala Likert 1-10 dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012 sebesar 7,53 dari skala Likert 1-10 menunjukkan adanya peningkatan kinerjanya pada tahun 2013.

70 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Realisasi IKU ini dalam tahun 2013 adalah sebesar 7,608 dari skala Likert 1-10 atau mencapai 101,06% dari target tahun 2013, dan mencapai 95,10% dari target akhir periode renstra tahun 2014 sebesar 8,00 dari skala likert Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 57,91% dari anggaran sebesar Rp ,00 dan SDM sebanyak 903 OH atau 70,27 % dari rencana sebanyak OH. 4. Persentase Pagu Dana yang Tidak Diblokir dalam DIPA Ketersediaan dana yang memadai diperlukan untuk membiayai pelaksanaan tugas dan fungsi Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta melalui proses penyusunan anggaran, yang menghasilkan dokumen anggaran berupa Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Pagu dana dalam DIPA dapat dilakukan pemblokiran/pemberian tanda bintang oleh DPR untuk kegiatan dalam DIPA yang perlu dimintakan persetujuan dari DPR terlebih dahulu, atau Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) untuk kegiatan pada saat penelaahan belum dilengkapi dengan data dukung yang memadai/lengkap. Realisasi diukur dengan membandingkan antara jumlah pagu dana yang tidak diblokir/diberi tanda bintang dengan total pagu dana dalam DIPA. Pagu dana DIPA Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013 sebesar Rp ,00 dan tidak ada dana DIPA yang diblokir. Target IKU sebesar 100%, sedangkan realisasi sebesar 100%, maka capaian IKU adalah sebesar 100%. Capaian kinerja IKU Persentase Pagu Dana yang Tidak Diblokir dalam DIPA tahun 2013 sebesar 100% dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012 sebesar 100% menunjukkan kinerjanya dapat dipertahankan pada tahun Kegiatan yang mendukung capaian kinerja sasaran adalah Pengelolaan Anggaran dan Sistem Akuntansi Pemerintah, melalui sub-sub kegiatan penyusunan pedoman anggaran dan penyusunan dokumen anggaran. 5. Persepsi Kepuasan Pengguna atas Pencairan Anggaran yang Diajukan Sesuai Prosedur Penyediaan dana yang memadai bagi terlaksananya tugas-tugas Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta secara keseluruhan dengan pelayanan yang cepat, tepat, dan ramah menjadi kata kunci yang harus senantiasa disadari oleh para pengelola keuangan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, agar para pengguna merasa puas dengan pelayanan keuangan yang mereka terima. Untuk itu, pengelolaan dana yang tersedia dalam dokumen anggaran harus dilaksanakan secara profesional dan akuntabel. Ketepatan jumlah dan waktu penyediaan dana memerlukan kerja sama dari unit pengguna dalam penyampaian berkas permintaan dan pertanggungjawaban dana sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

71 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Persepsi kepuasan pengguna atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai dengan prosedur adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan pengguna anggaran atas pelayanan yang diberikan dalam menyediakan uang untuk membiayai kegiatan yang telah dianggarkan. Capaian Indikator Kinerja Utama tahun 2013 sebesar 7,26 dari skala likert 1-10 atau mencapai 103,67% dari target tahun 2013 sebesar 7,00 dari skala likert 1-10, atau mencapai 82,35% dari target akhir periode renstra tahun 2014 sebesar 8,50 dari skala Likert Capaian kinerja IKU Persepsi Kepuasan Pengguna atas Pencairan Anggaran yang Diajukan Sesuai Prosedur tahun 2013 sebesar 7,26 dari skala likert 1-10 dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012 sebesar 6,94 dari skala likert 1-10 menunjukkan adanya peningkatan kinerjanya pada tahun Pencapaian Indikator Kinerja Utama ini didukung dengan beberapa proses kegiatan, antara lain penyediaan uang yang sesuai dengan jumlah dan waktu yang diajukan dalam SPP yang sesuai dengan prosedur, verifikasi perbendaharaan, monitoring/evaluasi penyusunan dan perbendaharaan anggaran, pembinaan penyusunan dan perbendaharaan anggaran, serta rekonsiliasi penyusunan dan perbendaharaan anggaran. 6. Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media massa Eksistensi sebuah organisasi antara lain ditentukan oleh citra organisasi yang terbentuk di lingkungannya. Demikian juga dengan eksistensi BPKP yang ditentukan juga oleh citranya di mata publik. Oleh karena itu, persepsi publik terhadap BPKP menjadi salah satu alat ukur yang relevan dalam menilai kinerja BPKP. Kinerja IKU ini diukur dengan cara mengidentifikasikan dan mengevaluasi terhadap pandangan, opini, dan persepsi publik yang bernuansa positif terhadap BPKP dibandingkan dengan jumlah seluruh opini yang terkait dengan persepsi publik terhadap BPKP. Pada tataran Perwakilan BPKP ditetapkan IKU adalah Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media masa, yang diukur melalui Jumlah Berita tentang kegiatan perwakilan BPKP di media massa. Target Indikator Kinerja Utama Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media massa pada tahun 2013 sebesar 20 kegiatan sedangkan capaian kinerjanya dalam tahun 2013 adalah sebanyak 21 kegiatan. Hasil pengukuran atas indikator tersebut menunjukkan telah mencapai 105% dari target tahun Tercapainya target tersebut antara lain disebabkan meningkatnya efektivitas kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta dalam membangun jejaring dengan instansi/pemangku kepentingan. Capaian kinerja IKU Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media massa tahun 2013 sebesar 21 kegiatan dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2012 sebesar 24 kegiatan menunjukkan adanya penurunan kinerjanya pada

72 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA tahun 2013, hal ini terjadi akibat dari lemahnya koordinasi antara Bidang dengan Satgas Kehumasan pada peliputan berita. Realisasi IKU tahun 2013 sebesar 105%, atau mencapai 84% dari target akhir periode Renstra 2014 sebesar 25 kegiatan. Kegiatan untuk mencapai IKU ini menyerap dana sebesar Rp ,00 atau 18,73% dari anggaran sebesar Rp ,00. Dari sisi SDM, pencapaian IKU tersebut didukung penggunaan SDM sebanyak 45 OH atau 64,29% dari rencana sebanyak 70 OH. 7. Persentase pemanfaatan asset IKU Persentase pemanfaatan asset merupakan indikator tambahan untuk mencapai Sasaran Strategis 7 dengan target sebesar %. Indeks Efektivitas Pengelolaan Aset digunakan untuk mengukur pengelolaan dan pengembangan kapasitas sarana dan prasarana di Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta yang dilaksanakan melalui pengelolaan urusan tata usaha, perlengkapan, dan rumah tangga bagi seluruh unit kerja Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta.. Dalam tahun 2013, capaian indeks efektivitas pengelolaan aset adalah 100% dari target yang telah ditetapkan. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh aset yang diadakan pada tahun 2013 telah didistribusikan dan dimanfaatkan pada tahun itu juga. IKU ini dicapai melalui kegiatan pembinaan administrasi dan pengelolaan perlengkapan, meliputi sub-subkegiatan pencatatan dan updating akuntansi aset, inventarisasi aset, serta validasi dan verifikasi aset pada BPKP. Realisasi IKU tahun 2013 sebesar 100% sama dengan realisasi tahun 2012, dan akan terus dipertahankan hingga akhir periode renstra tahun Kegiatan untuk mencapai IKU ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 81,58% dari anggaran sebesar Rp ,00 dengan menggunakan SDM, 652 OH atau 83,33% dari rencana sebanyak 720 OH. 8. Persepsi Kepuasan Terhadap Pelayanan Pengelola Sarana Prasarana (Sarpras) Fungsi dukungan manajemen BPKP diantaranya dilaksanakan melalui penyediaan dan pengelolaan sarpras sesuai dengan kebutuhan di lingkungan BPKP. IKU Persepsi Kepuasan Terhadap Pelayanan Pengelola Sarpras merupakan indikator tambahan untuk mencapai Sasaran Strategis 7 dengan target pada tahun 2013 sebesar 7,50 dari skala likert IKU ini diukur dari tingkat persepsi kepuasan terhadap pelayanan pengelolaan sarpras yang dapat diberikan oleh unit layanan yang bertanggung jawab atas pengelolaan sarpras.

73 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Berdasarkan hasil survai atas persepsi penerima layanan tahun 2013, capaian IKU atas pelaksanaan penyediaan dan pengelolaan sarpras sebesar 6,804 dari skala likert 1-10 atau 90,72% dari target sebesar 7,50. Jika dibandingkan dengan hasil survei layanan pengelola sarpras pada tahun 2012 terdapat penurunan terhadap tingkat kepuasan dari skala 7,08 di tahun 2012 sedangkan di tahun 2013 sebesar skala 6,8 hal ini terkait beberapa kendala ketersediaan infrastruktur yang kurang memadai sehingga mempengaruhi pencapaian IKU. Kegiatan untuk mencapai IKU ini pada tahun 2013 menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 97,31% dari anggaran sebesar Rp ,00 dengan menggunakan SDM sebanyak OH atau 101,11% dari rencana sebanyak OH. 9. Persentase Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Inspektorat BPKP Kegiatan pengawasan internal yang dilaksanakan Inspektorat BPKP antara lain bertujuan memberikan jaminan mutu dan kepatuhan pada setiap pelaksanaan kegiatan BPKP. Hasil kegiatan pengawasan yang dilaksanakan Inspektorat merupakan bagian dari fungsi early-warning dalam pengembangan dan perbaikan operasional untuk mencapai dan meningkatkan kinerja BPKP. IKU Persentase Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Inspektorat BPKP merupakan IKU lainnya untuk mencapai Sasaran Strategis 7 dengan target sebesar 90,00%. IKU ini diukur dengan menghitung jumlah antara rekomendasi yang telah ditindaklanjuti oleh satuan kerja yang dievaluasi/direviu/diaudit, dibandingkan dengan jumlah rekomendasi dari Inspektorat yang tertuang dalam Laporan Hasil Evaluasi/Reviu/Audit. Dalam tahun 2013, jumlah rekomendasi yang ditindaklanjuti sebanyak 26 rekomendasi atau 100% dari 26 rekomendasi yang harus ditindaklanjuti. Dibandingkan dengan target IKU pada tahun 2013 sebesar 90%, maka capaian IKU sebesar 111,11%. Jika dibandingkan dengan capaian realisasi kinerja pada tahun 2012 sebesar 117,65 hal ini menunjukkan bahwa kinerja IKU ini dapat dipertahankan karena pada tahun 2012 termasuk tindak lanjut atas temuan di tahun Realisasi IKU tahun 2013 sebesar 111,11%Jika dibandingkan dengan target akhir periode renstra tahun 2014, IKU ini telah mencapai 116,96% dari target sebesar 90%. 10. Pencapaian Tata Kelola APIP yang Baik Tugas dan fungsi Instansi Pembina berdasarkan Permenpan Nomor PER/220/M.PAN/7/2008 tanggal 4 Juli 2008 tentang Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya serta Peraturan Bersama Kepala BPKP dan Kepala BKN,

74 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Nomor PER-1310/K/JF/2008; Nomor 24 Tahun 2008 tanggal 11 November 2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya, memberi arah baru bagi BPKP sebagai Instansi Pembina JF Auditor menuju pada manajemen SDM berbasis kompetensi dan kinerja. Terkait peran yang harus dilakukan oleh APIP, dalam pasal 48 Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang SPIP, dinyatakan bahwa pengawasan intern atas penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah dilakukan oleh APIP. Pengawasan intern tersebut mencakup kegiatan yang berkaitan langsung dengan penjaminan kualitas (quality assurance), yaitu audit, reviu, evaluasi, dan pemantauan, perlunya penerapan tata kelola yang baik guna mendukung terselenggaranya pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel, serta bersih dan bebas dari praktek KKN serta kegiatan pengawasan lainnya yang berkaitan dengan bantuan saran (consultancy), antara lain berupa sosialisasi mengenai pengawasan, pendidikan dan pelatihan pengawasan, pembimbingan dan konsultasi, pengelolaan hasil pengawasan serta pemaparan hasil pengawasan. Dengan ketentuan tersebut, peran dan lingkup tugas pengawasan intern semakin banyak dan kompleks sehingga berdampak pada kebutuhan SDM auditor yang semakin meningkat, baik kuantitas maupun kualitas. IKU Pencapaian Tata Kelola APIP yang Baik merupakan IKU lainnya untuk mencapai Sasaran Strategis 7 dengan target sebesar 40,00%. IKU ini bertujuan untuk mengukur manfaat pembinaan yang dilakukan BPKP selaku instansi Pembina JF Auditor dalam mewujudkan auditor yang profesional dan kompeten, serta tata kelola yang baik di lingkungan APIP non-bpkp. Salah satu kriteria yang digunakan untuk menilai bahwa unit APIP telah melaksanakan tata kelola APIP yang baik untuk tahun 2012 adalah berdasarkan hasil assessment (evaluasi) penerapan tata kelola APIP yang mengacu kepada model Internal Audit Capability Model (IACM). Realisasi IKU tahun 2013 sebesar 100% atau mencapai 100,0% dari target sebesar 100%. Realisasi sebesar 100% adalah jumlah unit APIP yang telah melakukan tata kelola APIP yang baik sampai dengan tahun Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 0% Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014, IKU ini telah mencapai 100% dari target 100%. Kegiatan untuk mencapai IKU ini pada tahun 2012 menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 37,19% dari anggaran sebesar Rp ,00. dengan menggunakan SDM sebanyak 40 OH atau % dari rencana sebanyak 40 OH.

75 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Sasaran Strategis 8: Terselenggaranya Satu Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan Bagi Pimpinan Sejalan dengan perubahan lingkungan strategis pada BPKP terutama dengan terbitnya PP Nomor 60 Tahun 2008, menegaskan identitas BPKP sebagai Auditor Presiden. Sehubungan dengan itu, BPKP dituntut untuk memberikan informasi yang berharga bagi Presiden dan mampu memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi pemerintah. Selain itu, BPKP juga harus mampu memberikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan internal BPKP. Dalam rangka mendukung pencapaian sasaran strategis BPKP yaitu Terselenggaranya Satu Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan bagi Pimpinan maka ditetapkan hanya satu IKU bagi Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta adalah Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif. Secara lengkap, realisasi IKU Sasaran Strategis pada tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012, dan dikaitkan dengan target 2014 disajikan dalam Tabel 3.11 berikut ini: Tabel 3.11 Perkembangan Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 8 No INDIKATOR KINERJA UTAMA Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif % CAPAIAN TARGET TH 2013 THD KINERJA KINERJA SATUAN KINERJA TARGET TH Tahun 2012 Tahun 2013 TH Persentase =5/6 Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel 3.12, terlihat bahwa IKU dominan Sasaran Strategis pada tahun 2013 tercapai 100%. Dengan tersedianya Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif, diharapkan pencapaian tujuan BPKP berupa Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/Pemerintah dapat terwujud. Capaian IKU adalah sebagai berikut:

76 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA 1. Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif IKU ini digunakan untuk mengukur penggunaan/pengimplementasian sistem informasi yang dikembangkan oleh BPKP Pusat untuk menghasilkan/menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh unit kerja di lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta. IKU ini diukur berdasarkan tingkat Jumlah sistem informasi yang dimanfaatkan dibagi dengan jumlah sistem informasi yang wajib dimanfaatkan BPKP (SIM HP, SIM RKT, SIM MonevRKT, SAKPA, SIMAK BMN, RKAKL, SPM, SPPD, DMS, SIMPEG) Realisasi IKU tahun 2013 sebesar 100% atau mencapai % dari target sebesar 100%. Realisasi IKU tahun 2013 sebesar 100%, atau 100% dari target akhir periode renstra tahun 2014 sebesar 100%. Namun demikian, pemenuhan dari target Renstra tidak berarti bahwa pengembangan sistem informasi tidak diperlukan lagi. Dalam periode 2014 masih, banyak kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta yang memerlukan dukungan sistem informasi, sesuai dengan Arsitektur Sistem Informasi BPKP. Selain itu, dilihat dari tingkat kematangannya, sistem informasi yang telah dikembangkan BPKP saat ini rata-rata baru mencapai angka 3 (defined). Artinya, masih banyak sistem informasi yang sudah dibangun, namun belum dimanfaatkan dengan optimal dan memerlukan perbaikan-perbaikan. Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 219,29% dari anggaran sebesar Rp ,00 dan menggunakan SDM sebanyak 856 OH atau 122,29% dari rencana sebanyak 696 OH. C. CATATAN KINERJA Selama tahun 2013, beberapa pelaksanaan kegiatan penugasan pengawasan dan pendampingan pembiayaannya berasal dari anggaran mitra kerja Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta disebut dengan Dana Mitra Kerja. Pembiayaan tersebut dalam bentuk biaya Perjalanan Dinas, Biaya Transport, Biaya Penginapan, Uang Harian, Uang Representasi, dan Biaya Transport Lokal. Dana Mitra Kerja bukan merupakan Penerimaan Negara Bukan Pajak bagi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan sesuai dengan PP Nomor 47 Tahun 2010 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Tata cara, prosedur dan pelaksanaan penggunaan anggaran mitra kerja untuk kegiatan pengawasan dan pendampingan di lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta berpedoman dan taat pada ketentuan sebagaimana ditetapkan dalam :

77 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA 1. Surat Edaran Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor SE-1/K/SU/03/2013 tanggal 9 Juli 2013 tentang Tindak Lanjut Management Letter BPK tahun Surat Edaran Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor SE-2/K/SU/2013 tanggal 23 Agustus 2013 tentang Penggunaan anggaran pengawasan untuk pelaksanaan kegiatan pengawasan dan pendampingan di lingkungan Kementerian / Lembaga, Pemerintah Daerah, BUMN/BUMD/BHMN/BLU dan Badan atau Lembaga lainnya. 3. Surat Deputi Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Keuangan Daerah Nomor S268/D4/02/2013tanggal 26 Agustsu 2013 Perihal Penegasan atas Keputusan Kepala BPKP Nomor KEP-1265/K/D4/2010 tentang Prosedur Kegiatan Baku (SOP) Kegiatan Asistensi Perwakilan BPKP Pada Pemda. 4. Surat Deputi Bidang Akuntan Negara Nomor S-889/D5/2013 tanggal 26 Agustus 2013 hal Penggunaan Anggaran Kegiatan Pengawasan dan Pendampingan yang berasal dari Dana Mitra Kerja di Lingkungan Kedeputian Akuntan Negara. 5. Surat Bersama Deputi Pengawasan Instams Pemerintah Bidang Perekonomian dan Deputi Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Polsoskam Nomor S-486/D1/2013 dan S-510/D2/2013 tanggal 30 Agustus 2013 perihal Penggunaan Dana Mitra Kerja untuk kegiatan pengawsan dan pendampingan di lingkungan Deputi PIP Bidang Perekonomian dan Deputi PIP Bidang Polsoskam. Hingga November 2013 penggunaan Dana Mitra Kerja di lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta adalah sebesar Rp ,00 dalam rangka membiayai 35 kegiatan pengawasan maupun pendampingan.

78 IV. PENUTUP Sebagaimana diamanatkan dalam PP 60 Tahun 2008, BPKP melakukan pembinaan SPIP dan pengawasan intern terhadap kegiatan lintas sektoral, kebendaharaan umum dan kegiatan lain atas permintaan Presiden. Fungsi pengawasan intern dilakukan melalui kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya. Pengawasan intern terutama diarahkan untuk membantu Menteri/Pimpinan Lembaga, Gubernur, dan Bupati/Walikota dalam rangka memperkuat dan menunjang efektivitas Sistem Pengendalian Intern. Pertanggungjawaban pelaksanaan pengawasan intern dan pembinaan SPIP disampaikan dalam LAKIP BPKP. Dalam pelaporan kinerja ini disajikan informasi kinerja yang telah diperjanjikan disertai evaluasi dan analisis yang memadai sehingga dapat dimanfaatkan untuk perbaikan kinerja ke depan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta, di samping merupakan pertanggungjawaban kinerja BPKP dalam mencapai tujuan/sasaran strategis tahun 2013, juga mencerminkan sejauh mana Sistem AKIP telah diimplementasikan. Beberapa perbaikan mendasar telah dilakukan terhadap seluruh komponen Sistem AKIP yang meliputi perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi kinerja, dan pencapaian sasaran organisasi. Perbaikan dalam perencanaan kinerja berupa perbaikan kualitas dokumen renstra, rencana kinerja tahunan, penetapan kinerja, dan indikator kinerja utama. Terhadap Renstra Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta 2011 sd 2014 telah ditambahkan sasaran strategis, IKU dan target tahunan diselaraskan dengan RPJMN. Target-target kinerja jangka menengah dalam renstra telah dirinci dalam target-target kinerja tahunan dalam rencana kinerja tahunan dan penetapan kinerja, serta dimanfaatkan untuk mengukur keberhasilan. Sasaran strategis telah berorientasi hasil, bukan proses/kegiatan, dan diukur dengan indikator-indikator kinerja utama yang dominan. Kegiatan yang dirancang telah selaras dan memiliki hubungan kausalitas dengan sasaran. Perbaikan dalam pengukuran kinerja berupa perbaikan mekanisme pengumpulan data kinerja dengan menggunakan teknologi informasi, dan melakukan pengukuran kinerja melalui pembandingan dengan target tahun berjalan. Upaya perbaikan dalam evaluasi kinerja berupa pemantauan mengenai kemajuan pencapaian kinerja beserta hambatannya oleh pihak internal maupun eksternal, dan melaksanakan tindak lanjut atas hasil evaluasi.

79 BAB IV. PENUTUP Pencapaian sasaran strategis sebagian besar telah memenuhi target dan termasuk kategori Memuaskan dibandingkan target yang telah ditetapkan dalam tahun Dari delapan sasaran strategis dengan keseluruhan 32 IKU, telah dipilih 12 IKU dominan sebagai ukuran penilaian capaian sasaran. Realisasi tahun 2013, seluruh sasaran strategis dan seluruh IKU dominan telah mencapai/melampaui target yang dirinci sebagai berikut: Sasaran 1: Dari 3 IKU dominan, tercapai 3, capaian rata-rata sebesar 278,46% Sasaran 2: Dari 1 IKU dominan tercapai sebesar 156,25% Sasaran 3: Dari 2 IKU dominan, tercapai 2, capaian rata-rata sebesar 189,64% Sasaran 4: Dari 1 IKU dominan, tercapai 1, capaian sebesar 140,64% Sasaran 5: Dari 1 IKU dominan tercapai sebesar sebesar 100% Sasaran 6: Dari 1 IKU dominan tercapai sebesar sebesar 100% Sasaran 7: Dari 2 IKU dominan, tercapai 2, capaian rata-rata sebesar 130,27% Sasaran 8: Dari 1 IKU dominan, tercapai 1, capaian sebesar 100% Beberapa kelemahan dalam pencapaian sasaran strategis dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. K/L/Pemda belum sepenuhnya menerapkan Sistem Pengawasan Internal Pemerintah sesuai dengan PP 60/2008 disebabkan: a. Penerapan SPIP belum secara integral menyatu dengan operasional instansi, namun baru pada tahap pengenalan terhadap SPIP berupa sosialisasi, dan workshop SPIP yang perlu ditindaklanjuti oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menapak kepada tahap pengembangan infrastruktur pengendalian, berupa pemetaan risiko, penetapan dan pengembangan Kebijakan/Standard Operating Procedure (SOP); b. Belum intensifnya fasilitasi penyelenggaraan SPIP sehingga manfaat nyata dari SPIP belum dapat dirasakan oleh K/L/Pemda. 2. Keterbatasan jumlah dan komposisi tenaga auditor untuk melaksanakan penugasan serta potensi jumlah permintaan dari para pemangku kepentingan sehingga banyak permintaan pengawasan dari para pemangku kepentingan yang tidak dapat terlayani. 3. Keterbatasan jumlah dana untuk membiayai pelaksanaan tugas operasional, akibat dari salah perhitungan indeks distribusi dana DIPA dari Biro Perencanaan Pengawasan BPKP, dimana indeks tersebut hanya mengasumsikan proses pengawasan yang dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta terbatas berlokasi di wilayah Provinsi DKI Jakarta, padahal dalam prakteknya proses pengawasan dilaksanakan di lokasi yang meliputi seluruh wilayah Indonesia. 4. Keterbatasan jumlah infrastruktur yang mendukung pelaksanaan tugas operasional. Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta dalam upaya memperbaiki kinerja antara lain:

80 BAB IV. PENUTUP 1. Untuk kegiatan Perencanaan kinerja, perlu disusun dokumen perencanaan kinerja tahun 2014 sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada BPKP. 2. Untuk kegiatan pengukuran kinerja perlu dilakukan : a. Penyusunan mekanisme pengumpulan data kinerja b. Pelaksanaan pengukuran kinerja individu sesuai dengan form Sistem Kinerja Individu yang berisi indikator kinerja individu. 3. Menyempurnakan metodologi perencanaan dan pelaksanaan pengawasan yang secara dini dapat memetakan permasalahan lintas sektoral dan permasalahan stakeholder lainnya sehingga dapat lebih efektif mengarahkan perumusan rekomendasi yang relevan dan strategis. 4. Mengusulkan perbaikan perhitungan Indeks distribusi Dana DIPA kepada Biro Perencanaan Pengawasan, sehingga dana pengawasan dapat memenuhi kebutuhan pelaksanaan tugas. 5. Mengusulkan penambahan tenaga auditor sesuai dengan kebutuhan dalam rangka kebutuhan pelaksanaan tugas. 6. Pengembangan sistem informasi pengukuran data kinerja sampai dengan capaian IKU. 7. Peningkatan penyelenggaraan SPIP pada K/L/Pemda, antara lain melalui: a. Meningkatkan intensitas pembimbingan teknis penyelenggaraan SPIP, antara lain untuk penyusunan desain penyelenggaraaan SPIP. b. Berkoordinasi lebih intensif dengan K/L/Pemda untuk percepatan implementasi SPIP secara integral dalam kegiatan operasional instansi, sehingga meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja instansi termasuk peningkatan kualitas akuntabilitas dan laporan keuangan yang wajar. Akhirnya dengan disusun LAKIP ini, diharapkan dapat memberikan informasi secara transparan kepada seluruh pihak yang terkait mengenai tugas fungsi Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta, sehingga dapat memberikan umpan balik guna peningkatan kinerja pada tahun-tahun mendatang. Secara internal LAKIP ini telah menjadi motivator untuk lebih meningkatkan kinerja organisasi terhadap perkembangan tuntutan stakeholders, sehingga kontribusi BPKP dalam pembangunan dapat lebih dirasakan.

81 Lampiran 1 JANUARI : mengawali Tahun 2012 dengan pelantikan Kasubbag Umum pada Perwakilan BPKP DKI Jakarta : penandatangan Pakta Integritas, diikuti oleh seluruh pegawai Perwakilan BPKP DKI Jakarta. MARET 2012 APRIL : kegiatan Workshop Peningkatan Kapabilitas dan Kompetensi Auditor Bidang Investigasi Perwakilan BPKP DKI Jakarta : penandatanganan Nota Kesepahaman RSAB Harapan Kita dengan Perwakilan BPKP DKI Jakarta tentang Penguatan Tata Kelola Program. MEI : penyerahan Laporan Hasil Pengawasan atas Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara/Daerah pada Provinsi DKI Jakarta Tahun 2011 oleh Kepala Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta kepada Gubernur DKI Jakarta : pelantikan Kabag TU Perwakilan BPKP DKI Jakarta.

82 Lampiran 1 JUNI : bentuk apresiasi Gubernur DKI Jkt kpd BPKP yang telah membantu Pemprov. DKI meningkatkan kualitas akuntabilitas PKD, ditunjukkan dgn secara khusus mengundang Kaper DKI dlm acara press conference : penandatanganan MoU antara PT. MRT Jakarta dengan Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta. JULI : penandatanganan MoU antara PT. Inhutani IV dengan Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta : MoU antara PT WIKA Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta. dg : penandatanganan MoU antara RSUP Fatmawati dg Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta : penandatanganan MoU antara Rumah Sakit Kanker Dharmais dg Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta.

83 Lampiran 1 AGUSTUS 2012 SEPTEMBER : Sosialisasi Program Anti Korupsi tahap II dengan focus grup peserta adalah pelajar : Sosialisasi Program Anti Korupsi Perwakilan BPKP DKI Jakarta dg fokus grup Kepala Madrasah di Propinsi DKI Jakarta : pelantikan pejabat eselon Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta. IV : PKS gabungan pegawai Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta : penandatanganan MoU antara PT Inhutani II dg Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta tentang Kerjasama penerapan : pelantikan pejabat Kabid Investigasi NOPEMBER 2012 GCG.

84 Lampiran 1 DESEMBER : bertempat di Balaikota Jakarta, Wagub Basuki Tjahaja Purnama menyampaikan DIPA TA 2013 kepada Satker di Wilayah DKI Jakarta : Penandatanganan MoU tentang kerjasama penerapan GCG antara BPKP DKI Jakarta dengan Perum Percetakan Negara Republik Indonesia.

85 CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Lampiran 1 :1-2 Realisasi Realisasi KEUANGAN SDM (OH) s.d Trw 4 %TARGET Target Output output Capaian (%) NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (%) dr s.d Trw 4 s.d Trw PROGRAM Rencana ANGGARAN REALISASI % RENCANA REALISASI % 2013 referensi LHA Meningkatnya Kualitas 1 Persentase IPP yang mendapat pendampingan LKPP, 95% LKKL, dan penyusunan laporan keuangan 95% LKPD Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan wajar Persentase hasil pengawasan lintas sektor yang disampaikan ke Pusat Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan ke Pusat Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders 2 Tercapainya Optimalisasi Persentase hasil pengawasan optimalisasi Penerimaan Negara penerimaan negara/daerah yang sebesar 87,50% ditindaklanjuti Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat 3 Terselenggaranya SPM Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan pada 300 IPD dan sesuai Standar Pelayanan Minimal terselenggaranya GG Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan pada 75% sosialisasi/asistensi GCG/KPI BUMN/BUMD % Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKPD % Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN 84, ,89 109,40 84, ,89 109, , ,00 131, , ,00 91,05 % Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Polsoskam 85, ,90 190,48 Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Keuangan Daerah 85, , ,47 Sub total 85, ,00 235, , ,00 44, , ,00 % Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Polsoskam 70, ,00 157,14 Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Keuangan 70, ,00 285,71 Daerah Sub total 70, ,18 168, , ,00 83,22 397,00 401,00 101,01 % Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Perekonomian Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Polsoskam Jumlah BUMD yang dilakukan audit kinerja BUMD Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD 4 Meningkatkan Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi. IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/da/ asistensi/evaluasi FCP Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80% Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/ BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK. Persentase pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga % Laporan hasil bimbingan teknis/ Pengawasan asistensi penyusunan LKKL bidang Perekonomian 90, ,67 740,74 Intern Akuntabilitas Laporan hasil bimbingan teknis/ Keuangan asistensi penyusunan LKKL bidang 90, ,91 323,23 Negara dan Polsoskam Pembinaan Sub total 90, ,43 412, , ,00 106, , ,00 138,17 90, ,00 888,89 90, , ,67 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang 90, ,33 370,37 Keuangan Daerah Sub total 90, ,00 733, , ,00 172, , ,00 175,51 TOTAL 1 - % Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang 80, Perekonomian Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara bidang Polsoskam 80, Sub total 80, , , ,00 306,74 188,00 448,00 238,30 % Laporan hasil pengawasan BUN bidang Perekonomian 80, ,00 500,00 Laporan hasil pengawasan BUN bidang Polsoskam 80, ,00 600,00 Sub total 80, ,67 583, , ,00 32,73 240,00 264,00 110,00 TOTAL 2 0 % Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik bidang Keuangan 6 9 % Daerah Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat 65, ,00 181,54 1, , , ,00 114,73 498,00 512,00 102, , ,00 82, , ,00 85, , ,00 104,62 175,00 173,00 98,86 TOTAL 3 0 #DIV/0! #DIV/0! Kelompok Laporan hasil sosialisasi masalah , ,33 3, , ,00 78,00 104,00 146,00 140,38 Masyarakat korupsi Instansi Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP ,00 2, , ,00 8,40 130,00 22,00 16,92 Instansi Laporan hasil kajian pengawasan % Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim Penyelenggara ,00 an Sistem ,00 Pengendalian , ,00 161, , ,00 190, ,00 1,00 Intern Pemerintah , ,00 44,94 171,00 171, , ,00 57,80 360,00 356,00 98,89 0 #DIV/0! #DIV/0! Lampiran 1 : 1-2

86 CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA Perwakilan BPKP Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Lampiran 1 :2-2 Realisasi Realisasi KEUANGAN SDM (OH) s.d Trw 4 %TARGET Target Output output Capaian (%) NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (%) dr s.d Trw 4 s.d Trw PROGRAM Rencana ANGGARAN REALISASI % RENCANA REALISASI % 2013 referensi LHA Persentase pelaksanaan audit investigasi /PKKN/PKA Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat % Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara, dan pemberian keterangan ahli atas 85, ,75 119,71 #DIV/0! #DIV/0! permintaan Instansi Penyidik Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara, dan pemberian keterangan ahli atas 85, , #DIV/0! #DIV/0! permintaan Instansi Penyidik Sub total 85, ,61 119, , ,00 95, , ,00 135,04 % Jumlah hasil telaahan dibandingkan dengan jumlah pengaduan yang masuk 2 2 #DIV/0! #DIV/0! TOTAL 4 0 #DIV/0! #DIV/0! 5 Meningkatnya Kualitas Persentase Pemda yang menyelenggarakan % Persentase Pemda yang 1 2 Penerapan SPIP di 70% SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 menyelenggarakan SPIP sesuai PP ,00 #DIV/0! K/L Pemda Sebesar Jumlah Pemda Yang dilakukan Asistensi IPP/IPD 60/2008 Jumlah Pemda yang dilakukan Penyelenggaraan SPIP Sesuai PP No 60 Tahun Asistensi Penyelenggaraan SPIP Sesuai , , ,00 98,10 143,00 230,00 160, PP No 60 Tahun Jumlah Pemda Yang dilakukan monitoring IPP/IPD Jumlah Pemda yang dilakukan Sistem Pengendalian Intern monitoring Sistem Pengendalian Intern ,00 #DIV/0! 8,00 #DIV/0! TOTAL 5 0 #DIV/0! #DIV/0! 6 Meningkatnya kapasitas Persentase Pemda yang dilakukan asistensi % Jumlah sosialisasi dan bimtek 1 1 aparat pengawasan penerapan JFA penerapan JFA APIP Daerah ,00 #DIV/0! 40,00 40,00 intern pemerintah yang TOTAL 6 0 #DIV/0! #DIV/0! 7 Meningkatnya efektifitas Persentase jumlah rencana penugasan % Dukungan 85,00 242, ,00 136,47 perencanaan pengawasan yang terealisasi Manajemen , ,00 68,73 966, ,00 142,34 pengawasan sebesar 90% Persentase kesesuaian laporan keuangan % dan 0 dan kualitas Perwakilan BPKP dengan SAP Pelaksanaan , ,00 76, , ,00 92,56 pengelolaaan keuangan Persepsi kepuasan pegawai perwakilan Skala likert 7,50 7,50 7, ,44 7,61 Tugas Teknis sebesar 100%. terhadap layanan kepegawaian 1-10 Lainnya-BPKP , ,00 57, ,00 903,00 70,27 Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir % dalam DIPA #DIV/0! - - #DIV/0! Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan atas Pencairan Anggaran yang Diajukan sesuai Prosedur Skala likert ,00 7,00 7, ,67 7, #DIV/0! - #DIV/0! Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di Jumlah 20, ,00 21,00 media masa berita , ,00 18,73 70,00 45,00 64,29 Persentase Pemanfaatan asset % , ,00 81,58 720,00 600,00 83,33 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan Skala likert terhadap layanan sarpras ,50 7,50 6,804 90,72 6, , ,00 97, , ,00 101,11 Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil % audit Inspektorat 90,00 90,00 111,11 111, #DIV/0! #DIV/0! Jumlah Instansi APIP yang telah disosialisasi Instansi Jumlah sosialisasi dan bimtek dan atau di-assessment tata kelola APIP APIP penerapan tatakelola APIP Daerah 1, , , ,00 37,19 40,00 40,00 8 Terselenggaranya 1 sistem dukungan Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif % Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas pengambilan keputusan , ,00 219,29 696,00 856,00 122,99 Teknis Lainnyabagi pimpinan BPKP , , , , , ,00 oh pkau oh pkpt , , Lampiran 1 : 2-2

87 Lampiran 2 : 1-4 PERBANDINGAN REALISASI IKU DENGAN TAHUN 2012 DAN TARGET TAHUN 2014 Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN CAPAIAN IKU Tahun 2012 CAPAIAN IKU Tahun 2013 KENAIKAN/ PENURUNAN TARGET KINERJA Tahun 2014 % CAPAIAN THN 2013 THD TARGET TH =5/7 1 Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan satu LKPD Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan % 300,00 458,55 158,55 95,00 482,69 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan wajar Persentase hasil pengawasan lintas sektor yang disampaikan ke Pusat % 0,00 % 120,48 130,23 9,75 85,00 153,21 % 207,41 276,82 69,41 90,00 307,57 Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan ke Pusat Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders % 129,87 241,19 111,32 70,00 344,55 % 141,18 814,81 673,64 95,00 857,70 2 Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50% Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat % 133,33 156,25 22,92 87,50 178,57 % 422,22 729,17 306,94 87,00 838,12 Lampiran 2 :1-4

88 Lampiran 2 : 2-4 PERBANDINGAN REALISASI IKU DENGAN TAHUN 2012 DAN TARGET TAHUN 2014 Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN CAPAIAN IKU Tahun 2012 CAPAIAN IKU Tahun 2013 KENAIKAN/ PENURUNAN TARGET KINERJA Tahun 2014 % CAPAIAN THN 2013 THD TARGET TH =5/7 3 Terselenggaranya SPM pada Persentase IPD yang % 0,00 satu Pemda dan melaksanakan pelayanan sesuai terselenggaranya GG pada Standar Pelayanan Minimal 75% BUMN/BUMD 4 Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80% Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI Jumlah BUMD yang dilakukan audit kinerja Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi. % 219,25 279,29 60,04 75,00 372,39 BUMD 1,00 1,00 0,00 1,00 Kelompok Masyarakat 3,00 3,00 0,00 1,00 300,00 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/B LUD berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/da/asistensi/evaluasi Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/B LUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK. Instansi 5,00 2,00-3,00 4,00 50,00 Instansi 1,00 1,00 0,00 1,00 Persentase pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga Persentase pelaksanaan audit investigasi /PKKN/PKA % 0,00 85,00 117,65 % 140,64 40,64 85,00 165,46 Lampiran 2 :2-4

89 Lampiran 2 : 3-4 PERBANDINGAN REALISASI IKU DENGAN TAHUN 2012 DAN TARGET TAHUN 2014 Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN CAPAIAN IKU Tahun 2012 CAPAIAN IKU Tahun 2013 KENAIKAN/ PENURUNAN TARGET KINERJA Tahun 2014 % CAPAIAN THN 2013 THD TARGET TH Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di satu Pemda =5/7 Persentase hasil telaahan % 0,00 pengaduan masyarakat Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 % 0,00 Jumlah Pemda Yang dilakukan Asistensi Penyelenggaraan SPIP Sesuai PP No 60 Tahun 2008 IPP/IPD 1,00 1,00 0,00 1,00 6 Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda 7 Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100%. Jumlah Pemda Yang dilakukan monitoring Sistem Pengendalian Intern Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian IPP/IPD 1,00 99,00 1, ,00 % 0,00 % 94,43 160,55 66,12 90,00 178,39 % 0,00 Skala likert ,53 7,61 0,08 8,00 95,10 Lampiran 2 :3-4

90 Lampiran 2 : 4-4 PERBANDINGAN REALISASI IKU DENGAN TAHUN 2012 DAN TARGET TAHUN 2014 Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN CAPAIAN IKU Tahun 2012 CAPAIAN IKU Tahun 2013 KENAIKAN/ PENURUNAN TARGET KINERJA Tahun 2014 % CAPAIAN THN 2013 THD TARGET TH =5/7 Persentase Pagu Dana yang tidak % 0,00 Diblokir dalam DIPA Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan atas Pencairan Anggaran yang Diajukan sesuai Prosedur Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media masa Skala likert ,94 7,26 0,32 7,50 96,76 Jumlah berita 24,00 21,00-3,00 25,00 84,00 Persentase Pemanfaatan asset % 0,00 8 Terselenggaranya 1 sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat Jumlah Instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau diassessment tata kelola APIP Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif Skala likert ,08 6,80-0,28 8,00 85,05 % 117,65 111,11-6,54 95,00 116,96 Instansi APIP 0,00 1,00 1,00 1,00 % 0,00 Lampiran 2 :4-4

91 Lampiran 3: Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan satu LKPD 2 Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50% Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKPD Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN Laporan hasil pengawasan lintas sektor Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKBUMD Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara CAPAIAN KINERJA KEGIATAN Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta No. SASARAN STRATEGIS Indikator Kinerja Output Satuan Target Realisasi % ref Dana SDM (OH) Rencana Realisasi % Target Realisasi % Laporan , , ,17 Laporan , , ,23 Laporan , , ,05 Laporan , , Laporan , , ,01 Laporan , , ,51 Laporan 0 0 0,00 Laporan , , ,30 Laporan hasil pengawasan BUN Laporan , , ,00 Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara sektor korporat 3 Terselenggaranya SPM Laporan hasil pengawasan atas pada satu Pemda dan kinerja pelayanan publik terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat Laporan hasil pengawasan atas kinerja PSO BUMN Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD Laporan 0 0 0,00 0,00-0,00 Laporan , , ,81 Laporan , , ,22 Laporan 0 0 0,00 0,00-0,00 Laporan , ,86 Lampiran 3 : 1-3

92 Lampiran 3: 2-3 CAPAIAN KINERJA KEGIATAN Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta No. SASARAN STRATEGIS Indikator Kinerja Output Satuan Target Realisasi % 4 Meningkatkan Kesadaran Laporan hasil sosialisasi dan Keterlibatan K/L, masalah korupsi Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80% ref Dana SDM (OH) Rencana Realisasi % Target Realisasi % Laporan , , ,38 5 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di satu Pemda 6 Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada satu Pemda 7 Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100%. Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP Laporan hasil kajian pengawasan Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Klaim dan Penyesuaian Harga Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara, dan pemberian keterangan ahli atas permintaan Instansi Penyidik Laporan hasil audit investigasi atas permintaan Instansi lainnya Laporan pembinaan penyelenggaraan SPIP Jumlah sosialisasi dan Bimtek Penerapan JFA APIP Daerah Laporan dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Laporan , , ,92 Laporan , , Laporan , ,89 Laporan , , ,34 Laporan , ,17 Laporan , , ,43 Kegiatan Laporan , ,82 Lampiran 3 : 2-3

93 Lampiran 3: 3-3 CAPAIAN KINERJA KEGIATAN Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta No. SASARAN STRATEGIS Indikator Kinerja Output Satuan Target Realisasi % 8 Terselenggaranya 1 sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan tatakelola APIP Daerah Laporan Evaluasi Penerapan tata kelola APIP Daerah Laporan dukungan Manajemen Perwakilan BPKP (Terkait SI) ref Dana SDM (OH) Rencana Realisasi % Target Realisasi % Kegiatan , Laporan 0 0 0,00 Laporan Jumlah , , ,00 108,73 PKPT PKAU PKPT PKAU JML Lampiran 3 : 3-3

94 PERBANDINGAN REALISASI OUTPUT 2013 DENGAN REALISASI OUTPUT 2012 DAN TARGET OUTPUT 2014 Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta Lampiran 4 : 1-2 No SASARAN STRATEGIS Indikator Kinerja Output Satuan Realisasi 2013 Realisasi 2012 Kenaikan/ Penurunan Realisasi Target 2014 Realisasi 2013 dibandingkan Target 2014 (%) = = 4 / 7 Meningkatnya Kualitas Laporan hasil bimbingan teknis/ Laporan ,68 95% LKKL, dan satu asistensi penyusunan LKKL LKPD Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKPD Laporan ,00 Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN Laporan hasil pengawasan lintas sektor Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKBUMD Laporan ,48 Laporan ,00 Laporan ,09 Laporan ,50 Laporan ,00 2 Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50% Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Laporan ,00 Laporan hasil pengawasan BUN Laporan ,33 Laporan hasil pengawasan atas Laporan ,00 penerimaan negara sektor korporat 3 Terselenggaranya SPM pada 300 IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat Laporan ,00 Laporan ,33 Laporan hasil pengawasan atas kinerja PSO BUMN Laporan ,00 4 Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80% Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP Laporan hasil kajian pengawasan Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Klaim dan Penyesuaian Harga Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara, dan pemberian keterangan ahli atas permintaan Instansi Penyidik Laporan hasil audit investigasi atas permintaan Instansi lainnya Laporan ,00 Laporan ,33 Laporan ,00 Laporan ,00 Laporan Laporan Laporan Laporan Hasil Reviu terhadap laporan dan pengaduan masyarakat 5 Meningkatnya Kualitas Laporan pembinaan Penerapan SPIP di 70% penyelenggaraan SPIP K/L/Pemda Laporan ,00 Laporan ,14 6 Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda Jumlah sosialisasi dan Bimtek Penerapan JFA APIP Daerah Kegiatan Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100%. Laporan dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan tatakelola APIP Daerah Laporan ,75 Kegiatan

95 Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta Lampiran 4 : 2-2 No SASARAN STRATEGIS Indikator Kinerja Output Satuan Realisasi 2013 Realisasi 2012 Kenaikan/ Penurunan Realisasi Target 2014 Realisasi 2013 dibandingkan Target 2014 (%) = = 4 / 7 sebesar 100%. 1 Meningkatnya Kualitas Laporan Evaluasi Penerapan Laporan 0 0,00 tata kelola APIP Daerah 8 Terselenggaranya 1 sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan Laporan dukungan Manajemen Perwakilan BPKP (Terkait SI) Laporan 0 0, PKAU PKPT

96 Lampiran 5 : 1-1 NO. NAMA PERUSAHAAN SKOR GCG KATEGORI Assessment oleh TIM Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta 1 PT Surveyor Indonesia (Persero) cukup baik 2 PT Sang Hyang Seri (Persero) 64,03 cukup baik 3 PT Multi Terminal Indonesia cukup baik 4 PT PLN Engineering baik 5 PT Indonesian Power baik 6 PT Indonesia Comnet Plus cukup baik 7 PT PLN Batubara 54,93 kurang baik 8 PT PLN Geothermal kurang baik 9 PT Pengerukan Indonesia (Persero) 61,94 cukup baik 10 PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) 75,53 baik 11 PT Hotel Indonesia Natour (Persero) 53,28 kurang baik 12 PT Pelayaran Indonesia (Persero) cukup baik 13 PT Angkasa Pura I (Persero) cukup baik 14 PT Nindya Karya (Persero) baik 15 Perum LKBN Antara cukup baik 16 PT Merpati Nusantara Airline (Persero) cukup baik 17 PT WIKA Beton*) 18 PT Brantas Abipraya (Persero)*) 19 PT Mega Eltra (Persero)*) 1 DAFTAR BUMN YANG DILAKUKAN ASSESSMENT GCG Self Assessment oleh Perusahaan dengan narasumber dari Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) (Persero) 65,41 cukup baik 2 PT Inhutani I (Persero) 67,56 cukup baik 3 PT Garuda Indonesia (Persero) 90,91 sangat baik 4 PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) 76,52 cukup baik 5 PT GMF (Persero) 81,44 baik 6 PT Surveyor Indonesia (Persero)*) Catatan : *) masih dalam proses assessment

97 Lampiran 6 : 1-3 FOTO KEGIATAN JANUARI 2013 FEBRUARI 2013 Penandatanganan Pakta Integritas, 28 Januari 2013 FEBRUARI 2013 Diklat SPIP Februari 2013 MARET 2013 Pelantikan Kasubbag Prolap Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta, 15 Februari 2013 MEI 2013 Kaper BPKP Provinsi DKI Jakarta, Mohammad Yusup menghadiri Penyerahan Laporan Keuangan Pemprov DKI Jakarta tahun 2012 dari Gubernur Joko Widodo kepada Kepala BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta, 28 Maret 2013 Mei 2013 Pelantikan Kabid IPP dan Kabid Investigasi, 28 Mei 2013 Kaper menghadiri penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan Pemprov DKI Jakarta TA 2013 kepada DPRD Provinsi DKI Jakarta, 30 Mei 2013

98 Lampiran 6 : 2-3 JUNI 2013 JULI 2013 Sekretaris Utama bersama Kaper BPKP DKI Jakarta membuka Diklat Sertifikasi JFA Auditor Madya pegawai Inspektorat Provinsi DKI, Inspektoarat Kota Medan dan BPKP, 3 Juni 2013 JULI 2013 Kaper menerima kunjungan Ketua KPUD Provinsi DKI Jakarta beserta anggota, 16 Juli 2013 AGUSTUS 2013 Rapat Kerja Teknis Perwakilan BPKP DKI Jakarta dengan Keynote Speech, Deputi Investigasi Prof, DR. Eddy Mulyadi Soepardi,MM, 24 Juli 2013 Penyerahan Laporan Hasil Pengawasan atas Kualitas Akuntabilitas Keuangan Daerah Pemprov DKI Jakarta dari Kaper kepada Gubernur Joko Widodo, 28 Agustus 2013.

99 Lampiran 6 : 3-3 AGUSTUS 2013 SEPTEMBER 2013 Sosialisasi Program Anti Korupsi di Universitas Negeri Jakarta, 31 Agustus 2013 OKTOBER 2013 Reassesment Bidang/Bagian Perwakilan BPKP DKI Jakarta, 26 September 2013 OKTOBER 2013 Sosialisasi Program Anti Korupsi BPKP DKI Jakarta bersama Penerima Hibah/Bansos, 9 Oktober 2013 DESEMBER 2013 Semiloka Hasil Koordinasi Supervisi dan Pencegahan Korupsi KPK dan BPKP, 30 Oktober 2013 DESEMBER 2013 Penandatanganan MOU Assesment GCG BPKP DKI Jakarta dengan PT Brantas Abipraya, 3 Desember 2013 Penyerahan DIPA 2014 OLEH Wagub Basuki Tjahja Purnama kepada P.T. Kaper BPKP DKI Jakarta

PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014

PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014 PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) Nomor. : LAP- 34 /PW09/1/2015 Tanggal : 19 Januari 2015 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP 2013 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah NOMOR: LAKIP - 023 /PW18/1/2014 TANGGAL 21 JANUARI 2014 Ringkasan

Lebih terperinci

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara. Ringkasan Eksekutif

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara. Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Sulawesi Utara telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran,

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DKI JAKARTA KATA PENGANTAR

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DKI JAKARTA KATA PENGANTAR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DKI JAKARTA KATA PENGANTAR Sebagai wujud penerapan tata kepemerintahan yang baik ( good governance) dan akuntabel serta untuk memenuhi kewajiban

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROPINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV TAHUN 2014

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROPINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV TAHUN 2014 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROPINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV TAHUN 2014 NOMOR : LEK-4./PW09/1/2014 TANGGAL : 08 Januari 2015 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN

Lebih terperinci

1. Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

1. Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan kegiatan, dilengkapi dengan indikator kinerja dan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2014 TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2014 TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN Unit Eselon II : Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran : 2.1 1.1.2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP 1.1.3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN

Lebih terperinci

Suplemen Rencana Strategis

Suplemen Rencana Strategis Suplemen Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat 2010-2014 Lampiran Keputusan Nomor KEP-2220/PW14/1/2012 Tanggal 28 Desember 2012 SASARAN STRATEGIS PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2013 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2013 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2013 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Nomor : LKIN-991/PW/17/1/2013 Tanggal : 31 DESEMBER 2013 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN

Lebih terperinci

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Papua Barat yang sebelumnya wilayah kerjanya berada/merupakan bagian dari Perwakilan BPKP Provinsi Papua telah menyusun

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013 RINGKASAN EKSEKUTIF B adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan kegiatan, dilengkapi dengan

Lebih terperinci

Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun dapat diuraikan sebagai berikut :

Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun dapat diuraikan sebagai berikut : RENCANA STRATEGIS 2010-2014 PERWAKILAN BPKP SULUT Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun 2010-2014 dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Pernyataan Visi Sejalan dengan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia

LAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia LAPORAN KINERJA 2014 BPKP untuk Indonesia Nomor: LKIN- 502/K.SU/01/2015 Tanggal: 26 Februari 2015 Ringkasan Eksekutif B adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis

Lebih terperinci

Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis

Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis Ringkasan Eksekutif Terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), mengantar BPKP memasuki babak baru yang menegaskan peran BPKP sebagai Auditor

Lebih terperinci

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat PERJANJIAN KINERJA P enetapan indikator kinerja pada tingkat program dan kegiatan merupakan prasyarat bagi pengukuran kinerja. Kriteria pengukuran yang dipakai adalah target kinerja yang ditetapkan. Target

Lebih terperinci

Nomor : S 13 /PW.09/1/ Januari Yth. Bapak Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan di Jakarta.

Nomor : S 13 /PW.09/1/ Januari Yth. Bapak Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan di Jakarta. BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA Jalan Pramuka Nomor 33 Jakarta Timur 320 Telepon (02) 85907460, Faksimile (02) 890663, E-mail dki@bpkp.go.id

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. LAKIP sebagai media pertanggungjawaban, berisikan informasi tentang Rencana Strategis (Renstra) dan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013.

KATA PENGANTAR. LAKIP sebagai media pertanggungjawaban, berisikan informasi tentang Rencana Strategis (Renstra) dan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013. PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG KATA PENGANTAR Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kerja Intansi Pemerintah mengamanatkan kepada setiap unit eselon II instansi pemerintah untuk menyusun

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012

LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012 LAPORAN HASIL PENGAWASAN ATAS KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA / DAERAH PADA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 Nomor: LAP- 20/PW26/1/2012 Tanggal: 18 Januari 2012 LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun Kata Pengantar

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun Kata Pengantar Kata Pengantar Setiap Instansi Pemerintah yang telah menerima anggaran dari pemerintah wajib menggunakannya untuk membiayai pelaksanaan program dan kegiatan yang telah ditetapkan secara efisien, efektif,

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN Unit Eselon II : Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan Tahun Anggaran : 2014 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA OUTPUT

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Jalan Jenderal Ahmad Yani kilometer 32,5 Banjarbaru 70711 Telp: (0511) 4781116 Faksimili : (0511) 4774501 email : kalsel@bpkp.go.id,

Lebih terperinci

No Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi. Persentase IPP yang Mendapat Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan

No Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi. Persentase IPP yang Mendapat Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan L aporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah (LAKIP) disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah dalam mencapai sasaran strategis

Lebih terperinci

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunia-nya, penyusunan Rencana Kinerja (Renja) Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat Tahun

Lebih terperinci

Lampiran Keputusan Nomor KEP-5987/PW20/1/2012

Lampiran Keputusan Nomor KEP-5987/PW20/1/2012 28 Desember 2012 Lampiran Keputusan Nomor KEP-5987/PW20/1/2012 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Lebih terperinci

PERWAKILAN BPKP PROVINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

PERWAKILAN BPKP PROVINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 Nomor. : LAP 31/PW09/1/2016 Tanggal : 18 Januari 2016 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA

Lebih terperinci

Untuk mencapai target kinerja outcome dan output seperti yang telah diuraikan di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan didukung dengan

Untuk mencapai target kinerja outcome dan output seperti yang telah diuraikan di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan didukung dengan IKHTISAR EKSEKUTIF Akuntabilitas sebagai salah satu pilar tata kepemerintahan yang baik, merupakan pertanggungjawaban atas mandat yang melekat pada suatu lembaga. Berangkat dari pemikiran tersebut, Perwakilan

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Memuaskan

Ringkasan Eksekutif Memuaskan Ringkasan Eksekutif Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2012 telah menyajikan capaian kinerja selama tahun 2012 dikaitkan dengan perencanaan kinerja untuk tahun

Lebih terperinci

Revisi Suplemen Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun Maret 2013

Revisi Suplemen Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun Maret 2013 Revisi Suplemen Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2013-2014 27 Maret 2013 Lampiran Keputusan Nomor KEP- 16/PW27/1/2013 BUTIR-BUTIR TAMBAHAN RENSTRA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT

Lebih terperinci

PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG KATA PENGANTAR

PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG KATA PENGANTAR PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG KATA PENGANTAR Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah mengamanatkan kepada setiap unit eselon II instansi pemerintah untuk menyusun

Lebih terperinci

SUPLEMEN RENSTRA TAHUN

SUPLEMEN RENSTRA TAHUN SUPLEMEN RENSTRA TAHUN 2010-2014 NOMOR : KEP-1/PW18/1/2013 TANGGAL : 3 JANUARI 2013 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 NOMOR : LAKIP -1000/PW17/1/2013 TANGGAL : 31 DESEMBER 2013 Kata

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR Nomor : LAP-1/PW13/2013 Tanggal : 02 Januari 2013 LAKIP 2012 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur KATA PENGANTAR aporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

Sasaran 7 dari Tujuan 5 : Dari 2 IKU dominan, tercapai 100,00% Sasaran 4 dari Tujuan 3 : Dari 1 IKU dominan tercapai 100,00%

Sasaran 7 dari Tujuan 5 : Dari 2 IKU dominan, tercapai 100,00% Sasaran 4 dari Tujuan 3 : Dari 1 IKU dominan tercapai 100,00% IKHTISAR EKSEKUTIF Akuntabilitas sebagai salah satu pilar tata kepemerintahan yang baik, merupakan pertanggungjawaban atas mandat yang melekat pada suatu lembaga. Berangkat dari pemikiran tersebut, Perwakilan

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENGAWASAN ATAS KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA/DAERAH DI WILAYAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2014

LAPORAN HASIL PENGAWASAN ATAS KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA/DAERAH DI WILAYAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2014 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN HASIL PENGAWASAN ATAS KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA/DAERAH DI WILAYAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2014 NOMOR : LAP-22/PW02/4/2015 TANGGAL :

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 NOMOR : LAP - 04/PW17.1/2013 TANGGAL : 7 JANUARI 2013 Ringkasan

Lebih terperinci

Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta

Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta Rencana Strategis 2010-2014 Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi DIY tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut: Visi : Auditor Presiden yang responsif,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 486 /K/SU/2009 TENTANG RENCANA KEGIATAN BPKP TAHUN 2009

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 486 /K/SU/2009 TENTANG RENCANA KEGIATAN BPKP TAHUN 2009 www.bpkp.go.id KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 486 /K/SU/2009 TENTANG RENCANA KEGIATAN BPKP TAHUN 2009 KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, Menimbang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Kata Pengantar

DAFTAR ISI. Halaman Kata Pengantar DAFTAR ISI Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 Halaman Kata Pengantar i Ringkasan Eksekutif ii BAB I Pendahuluan 1 A. Latar Belakang 1 B. Tugas dan Fungsi 1 C. Aspek Strategis 2 D. Kegiatan dan Layanan

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 2013 SUPLEMEN RENSTRA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2010-2014 LAMPIRAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BPKP

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 i KATA PENGANTAR LAKIP merupakan media akuntabilitas yang dapat digunakan sebaga pertanggungjawaban atas capaian kinerja instansi pemerintah setingkat

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF. Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

RINGKASAN EKSEKUTIF. Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 LAPORAN AKUNTABI LI TASKI NERJ A TAHUN201 4 NOMOR : LAKI P2 0/ PW05 / 1 / 2 01 5 TANGGAL: 2 0J anuar i 2 01 5 PERWAKI LANBPKPPROVI NS I J AMBI J al anh. O. S. Cokr oami not ono. 1 07J ambi 3 61 2 9 Te

Lebih terperinci

LAKIP. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

LAKIP. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG i Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TAHUN 2014 NOMOR : LAP- 28/PW29/1/2015 TANGGAL : 27 JANUARI 2015 Ikhtisar Eksekutif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja negara dan pengurusan barang milik/ kekayaan negara;

BAB I PENDAHULUAN. 2. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja negara dan pengurusan barang milik/ kekayaan negara; BAB i PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN S aat ini setiap organisasi publik dituntut untuk lebih terbuka dan dapat memberikan transparansi dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya. Untuk itu, organisasi publik

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kata Pengantar

KATA PENGANTAR. Kata Pengantar Kata Pengantar KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah Subhaanahu wa Ta ala atas berkah dan rahmat yang telah diberikan sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF R encana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang telah disusun oleh Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta dipergunakan sebagai acuan dalam penyusunan Penetapan Kinerja (Tapkin)

Lebih terperinci

BUTIR-BUTIR TAMBAHAN RENSTRA PERWAKILAN BPKP PROVINSI NTT

BUTIR-BUTIR TAMBAHAN RENSTRA PERWAKILAN BPKP PROVINSI NTT BUTIR-BUTIR TAMBAHAN RENSTRA PERWAKILAN BPKP PROVINSI NTT 2010-2014 2.5 SASARAN STRATEGIS Delapan sasaran strategis yaitu kondisi yang diharapakan di akhir periode Renstra tahun 2010-2014, yaitu: 1. Meningkatnya

Lebih terperinci

INFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja

INFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja INFORMASI KINERJA Laporan Kinerja (Lkj) Instansi Pemerintah merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayai kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggarannya.

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 Nomor: LAKIP-024/PW18/1/2015 Tanggal 21 JANUARI 2015 BADAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016 Nomor: LKIN-007/PW03/6/2017 Tanggal: 10 Januari 2017 DAFTAR ISI Ikhtisar Kinerja Bab III Akuntabilitas Kinerja Kata Pengantar... Daftar

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT Nomor : LAP-011/PW03/1/2016 Tanggal : 20 Januari 2016 Kata Pengantar Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Perwakilan, Sudiro NIP LAKIP 2013 Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu

KATA PENGANTAR. Kepala Perwakilan, Sudiro NIP LAKIP 2013 Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu NOMOR: LAP-0005/PW06/1/2014 TANGGAL 6 JANUARI 2014 KATA PENGANTAR D alam rangka memenuhi ekspektasi publik atas transparansi dan akuntabilias penerapan tata kepemerintahan yang baik (good governance) dan

Lebih terperinci

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011 RENCANA RENCANA 1. PROGRAM - Meningkatnya kualitas pengawasan lintas sektor yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders 80% 80% 90% 90% 155,8 313,5 377,4 410,5 PENGAWASAN INTERN AKUNTABILITAS

Lebih terperinci

PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 NOMOR: LKIN - 002/PW15/1/2014 TANGGAL : 07 JANUARI 2014

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013 Perwakilan BPKP Jawa Timur disusun

Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013 Perwakilan BPKP Jawa Timur disusun 11 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013 Perwakilan BPKP Jawa Timur disusun berdasarkan Inpres Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan peraturan Menteri Negara

Lebih terperinci

VISI, MISI DAN TUJUAN VISI

VISI, MISI DAN TUJUAN VISI VISI, MISI DAN TUJUAN VISI Sejalan dengan perubahan lingkungan strategis, termasuk terbitnya mandat baru sesuai PP No. 60 Tahun 2008, BPKP menegaskan jati dirinya sebagai Auditor Presiden. Konsekuensinya,

Lebih terperinci

Oleh Kepala BPKP. A. Pendahuluan

Oleh Kepala BPKP. A. Pendahuluan Program Strategis Kementerian PAN dan RB, ANRI, BKN, BPKP dan LAN Dalam Rangka Percepatan Pencapaian Target Prioritas I Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola dalam RPJMN tahun 2010-2014 A. Pendahuluan Oleh

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Rencana Kerja (Renja) adalah dokumen perencanaan tahunan yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) serta disusun mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Rencana Kerja

Lebih terperinci

erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina

erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina 11 T erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengawasan Intern Pemerintah (SPIP), menegaskan BPKP bertugas melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Jalan Jenderal Ahmad Yani kilometer 32,5 Banjarbaru 70711 Telp: (0511) 4781116 Faksimili : (0511) 4774501 email : kalsel@bpkp.go.id,

Lebih terperinci

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah (SAKIP) dan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR alam rangka melaksanakan tata pemerintahan yang baik (good governance) adalah tersusunnya laporan akuntabilitas pelaksanaan kegiatan tahun berjalan untuk mewujudkan komitmen organisasi penyelenggara

Lebih terperinci

P.T. Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat. Panijo

P.T. Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat. Panijo KATA PENGANTAR P erwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat telah menyelesaikan serangkaian progam dan kegiatan yang berkaitan dengan implementasi dari Rencana Kinerja Tahun 2013. Rencana Kinerja Tahun 2013

Lebih terperinci

L a p o r a n R e a l i s a s i R K T B u l a n D e s e m b e r Halaman 1

L a p o r a n R e a l i s a s i R K T B u l a n D e s e m b e r Halaman 1 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Jalan Tamalanrea Raya No. 3 Bumi Tamalanrea Permai (BTP) Makassar Kotak Pos :176 Telepon 0411-590591; 590592, Fax :0411-590595

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH Kata Pengantar Sebagai Unit Kerja Mandiri, Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah memiliki kontrak kinerja dengan BPKP Pusat yang

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG INVESTIGASI TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG INVESTIGASI TAHUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG INVESTIGASI TAHUN 2010-2014 KATA PENGANTAR Rencana Strategis (Renstra) pada dasarnya merupakan dokumen yang bersifat taktis strategis yang menjabarkan strategis

Lebih terperinci

PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015

PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015 PERWAKILAN KANTOR GUBERNUR BPKP PROVINSI MALUKU MALUKU UTARA UTARA NOMOR : S-14/PW33/1/2015 TANGGAL 25 Januari 2015 LAKIP

Lebih terperinci

BPKP. Rencana strategis. Perubahan

BPKP. Rencana strategis. Perubahan No. 1059, 2014 BPKP. Rencana strategis. Perubahan PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang telah disusun oleh Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta dipergunakan sebagai acuan dalam penyusunan Penetapan Kinerja (Tapkin)

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN TRIWULAN IV TA 2013

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN TRIWULAN IV TA 2013 FORMULIR A Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 Tanggal 29 November 2006 DIISI OLEH PENANGGUNGJAWAB KEGIATAN LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN TRIWULAN IV TA 2013 I. DATA UMUM 1. Nomor

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI BARAT

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI BARAT LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI BARAT PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI BARAT DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 Nomor: LAP-11/D4/2016 Tanggal 30 Desember 2016 ii KATA PENGANTAR Sebagai wujud penerapan tata kepemerintahan yang baik (good governance) dan akuntabel serta untuk memenuhi kewajiban

Lebih terperinci

KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, KEPUTUSAN KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR KEP-67/DL/2/2013 TENTANG PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA. Jalan Kapten Tantular, Denpasar Telepon: (0361) Faksimili: (0361)

LAPORAN KINERJA. Jalan Kapten Tantular, Denpasar Telepon: (0361) Faksimili: (0361) LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 Jalan Kapten Tantular, Denpasar 80235 Telepon: (0361) 246772 Faksimili: (0361) 246771 E-mail: bali@bpkp.go.id N o m o r : L A P - 0 1 4 8 / P W 2 2 / 2 0 1 7 Tanggal 1 0 J a

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan

Laporan Kinerja Tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Kinerja Tahun 206 Provinsi Kalimantan Selatan KATA PENGANTAR Tahun 206 merupakan tahun kedua Renstra Provinsi Kalimantan Selatan yang telah disusun sebagai bagian dari Renstra BPKP. Tahun 206 juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN TUGAS DAN FUNGSI BAB I PENDAHULUAN Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2013, disusun dalam rangka mewujudkan dukungan terhadap sistem administrasi di

Lebih terperinci

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2013 Pengantar PENGANTAR

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2013 Pengantar PENGANTAR Pengantar PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas izin dan rahmat-nya penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan

Lebih terperinci

aporan Kinerja Tahun 2014 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

aporan Kinerja Tahun 2014 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem KATA PENGANTAR L aporan Kinerja Tahun 2014 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)

Lebih terperinci

LAKIP 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHINSTAN L L PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI BARAT

LAKIP 2013 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHINSTAN L L PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI BARAT LAKIP 2013 L L LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHINSTAN PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI BARAT DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... RINGKASAN

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH Mempertahankan keberhasilan sebagaimana telah dicapai dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah

Lebih terperinci

Kepala, Ardan Adiperdana

Kepala, Ardan Adiperdana Nomor : LKIN-4/K/SU/2017 Tanggal : 21 FEBRUARI 2017 KATA PENGANTAR L aporan Kinerja Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) ini merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian sasaran

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP Perwakilan BPKP DKI Jakarta I

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP Perwakilan BPKP DKI Jakarta I LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP 2010 Perwakilan BPKP DKI Jakarta I Nomor: Lap-1106/PW09/1/2011 Tanggal: 14 Februari 2011 NILAI LUHUR PROFESIONAL Profesional birokrat, kompetensi

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN LAPORAN BULANAN REALISASI PELAKSANAAN RKT BULAN MARET 2011 Nomor : LAP - 668/PW21/1/2011 Tanggal : 06 APRIL 2011 BADAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Arah kebijakan Inspektorat Kabupaten Bandung adalah Pembangunan Budaya Organisasi Pemerintah yang bersih, akuntabel, efektif dan Profesional dan Peningkatan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR Menurut Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah (SAKIP) dan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015 NOMOR : LAP-6/PW02/1/2016 TANGGAL : 8 JANUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS

Lebih terperinci

8 April Nomor : LKIN-1044/PW21/1/2014 Lampiran : Satu Berkas H a l : Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2014

8 April Nomor : LKIN-1044/PW21/1/2014 Lampiran : Satu Berkas H a l : Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2014 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Jl. Bumi Tamalanrea Raya No. 3 (BTP) Kotak Pos 176 Telp. (0411) 590591, 590592; E-mail: sulsel@bpkp.go.id Fax (0411) 590595

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan SKPD Dalam proses penyelenggaraan pemerintahan sampai sekarang ini

Lebih terperinci

- 3 - Pasal 4 Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

- 3 - Pasal 4 Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. - 2 - Mengingat : 1. Peraturan Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi (Lembaran Negara Republik Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

Lebih terperinci

Pencapaian Target Kinerja Triwulan III Tahun 2014 Dalam Rangka Pencapaian Tujuan

Pencapaian Target Kinerja Triwulan III Tahun 2014 Dalam Rangka Pencapaian Tujuan BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Jl. Bumi Tamalanrea Raya No. 3 (BTP) Kotak Pos 176 Telp. (0411) 590591, 590592; E-mail: sulsel@bpkp.go.id Fax (0411) 590595

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pengawasan Intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai pelaksana pengawasan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... BAB I Halaman PENDAHULUAN A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi... B. Aspek Strategis Organisasi... 4 C. Kegiatan dan Layanan Produk

Lebih terperinci

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT RENCANA KINERJA (RENJA)

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT RENCANA KINERJA (RENJA) PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT RENCANA KINERJA (RENJA) PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2016 LAP-20/PW14/1/16 2 FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i KATA PENGANTAR... ii BAB

Lebih terperinci

REALISASI PENUGASANN BULAN INI

REALISASI PENUGASANN BULAN INI BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Jalan Tamalanrea Raya No. 3 Bumi Tamalanrea Permai (BTP) Makassar Kotak Pos :176 Telepon 0411-590591; 590592, Fax :0411-590595

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Jambi DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF...

Perwakilan BPKP Provinsi Jambi DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... I Ii iv BAB I PENDAHULUAN... A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi... B. Aspek Strategis Organisasi... C. Kegiatan dan Layanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja negara dan pengurusan barang milik/ kekayaan negara;

BAB I PENDAHULUAN. 2. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja negara dan pengurusan barang milik/ kekayaan negara; BAB i PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN D alam era informasi dan transparansi sekarang ini setiap organisasi publik dituntut untuk lebih terbuka dan dapat memberikan transparansi dalam pelaksanaan tugas dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanggungjawaban rencana strategis kepada masyarakat dapat dilihat dari dua jalur utama, yaitu jalur pertanggungjawaban keuangan dan jalur pertanggungjawaban kinerja.

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2016

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2016 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2016 NOMOR : LAP-13/PW17/1/2017 TANGGAL : 11 JANUARI 2017

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci