LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016"

Transkripsi

1 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016 Nomor: LKIN-007/PW03/6/2017 Tanggal: 10 Januari 2017

2

3 DAFTAR ISI Ikhtisar Kinerja Bab III Akuntabilitas Kinerja Kata Pengantar... Daftar Isi... Ringkasan Eksekutif... Bab I Pendahuluan i ii iii A. Capaian Kinerja Organisasi Sasaran Program dan Sasaran Kegiatan B. Realisasi Keuangan Bab IV Penutup A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi... 1 B. Aspek Strategis Organisasi... 3 C. Kegiatan dan Produk Organisasi... 5 D. Struktur Organisasi... 6 E. Sistematika Penyajian... 7 Bab II Perencanaan Kinerja A. Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat Pernyataan Visi 9 2. Pernyataan Misi Tujuan Indikator Kinerja Utama Program dan Kegiatan Penutup Lampiran 1. Capaian Kinerja Outcome Tahun Perbandingan KinerjaOutcome 3. Capaian Kinerja Output Tahun Perbandingan Kinerja Output 5. Level Maturitas SPIP Pemerintah Daerah 6. Tingkat Kapabilitas APIP Pemerintah Daerah B. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat ii

4 Ringkasan Eksekutif P enyusunan Laporan Kinerja adalah wujud pertanggungjawaban Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat kepada para pemangku kepentingan (stakeholders) atas keberhasilan maupun kegagalan organisasi dalam upaya mencapai visi yang telah ditetapkan serta untuk memberikan umpan balik yang dapat dimanfaatkan bagi peningkatan kinerja dan pengambilan keputusan. Visi Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat adalah menjadi Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional di Sumatera Barat. Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat sebagai salah satu unit kerja BPKP turut berperan dalam membantu pemerintah dalam meningkatkan akuntabilitas keuangan negara, mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik serta membantu upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi sebagaimana diamanatkan dalam RPJMN Untuk mewujudkan visi tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat memiliki tiga misi, yaitu: 1. Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan guna Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif di Wilayah Sumatera Barat; 2. Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang Efektif di Wilayah Sumatera Barat; dan 3. Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di Wilayah Sumatera Barat. Dalam mencapai visi dan misi tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat menetapkan tiga tujuan strategis yang akan dicapai dalam tahun , yaitu (1) peningkatan kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan nasional yang bersih dan efektif di wilayah Sumatera Barat; (2) peningkatan efektivitas penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di wilayah Sumatera Barat; (3) peningkatan kapabilitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di wilayah Sumatera Barat iii

5 Laporan Kinerja 2016 Untuk mencapai tujuan strategis tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat telah merumuskan empat sasaran strategis/sasaran program yang merupakan turunan dari sasaran strategis BPKP yang ditetapkan pada Tahun Perumusan sasaran program diikuti dengan penyesuaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai dasar pengukuran capaian sasaran program. Penyusunan Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 dimaksudkan sebagai salah satu media untuk memberikan informasi mengenai pencapaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat Tahun Laporan Kinerja Tahun 2016 juga merupakan alat kendali dan alat pengukuran kinerja secara kuantitatif menuju terwujudnya akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas. Hasil penilaian atas pelaksanaan kinerja tahun 2016 menunjukkan bahwa capaian kinerja empat sasaran program Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat sebesar 91,67%, dengan uraian sebagaimana disajikan pada Grafis RE.1. Grafis RE.1 Capaian Sasaran Program Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat iv

6 Laporan Kinerja 2016 Tabel RE.1 Capaian Sasaran Program No Sasaran Program Capaian 2016 (%) 1 Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara di Wilayah Sumatera Barat 100,00 2 Meningkatnya Kualitas Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Pemerintah Daerah/Korporasi di Wilayah Sumatera Barat 83,33 3 Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah 83,33 4 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis Pengawasan BPKP 100,00 Capaian Kumulatif 91,67 Keberhasilan capaian sasaran program diukur dengan IKU yang menggambarkan peran Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat dalam memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan (stakeholders). Pengukuran capaian kinerja sasaran program meliputi pengukuran atas realisasi enam belas IKU yang paling mempengaruhi capaian sasaran program yang telah ditetapkan dalam Perkin Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat Tahun Realisasi pencapaian empat sasaran program Tahun 2016, sebagai berikut: 1. Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara di Wilayah Sumatera Barat Capaian sasaran program Tahun 2016 sebesar 100% dihasilkan dari tiga indikator kinerja utama yaitu : a. Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan keuangan negara. Indikator kinerja utama persentase perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan keuangan negara dengan realisasi sebesar 70,64% dari target 45%. Dengan demikian capaian kinerja tahun 2016 mencapai 156,98%. b. Persentase tindak lanjut rekomendasi perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi. Indikator kinerja utama persentase tindak lanjut rekomendasi perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi dengan realisasi sebesar 100% dari target 100%. Dengan demikian capaian kinerja tahun 2016 mencapai 100%. Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat v

7 Laporan Kinerja 2016 c. Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum/k/l/p/k. Indikator kinerja utama persentase penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum menghasilkan realisasi sebesar 93,33% dari target 60%. Dengan demikian capaian kinerja tahun 2016 mencapai 155,56%. 2. Meningkatnya Kualitas Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Pemerintah Daerah/Korporasi di Wilayah Sumatera Barat Capaian sasaran program Tahun 2016 sebesar 83,33% dihasilkan dari enam indikator kinerja utama yaitu : a. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3). Indikator kinerja utama Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3) tidak ditargetkan pada tahun b. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 3). Indikator kinerja utama Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 3) dengan realisasi sebesar 10,52% dari target 10%. Dengan demikian capaian kinerja tahun 2016 mencapai 105,26%. c. Persentase BUMN/anak perusahaan dengan skor GCG baik. Indikator kinerja utama persentase BUMN/anak perusahaan dengan skor GCG baik dengan realisasi sebesar 100% dari target 100%. Dengan demikian capaian kinerja tahun 2016 mencapai 100%. d. Persentase BUMN/anak perusahaan yang kinerjanya berpredikat minimal A (baik). Indikator kinerja utama persentase BUMN/anak perusahaan yang kinerjanya berpredikat minimal A (baik) dengan realisasi sebesar 100% dari target 100%. Dengan demikian capaian kinerja tahun 2016 mencapai 100%. e. Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik/sehat dari BUMD yang dibina. Indikator kinerja utama persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina dengan realisasi sebesar 29,41% dari target 25%. Dengan demikian capaian kinerja tahun 2016 mencapai 117,64%. Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat vi

8 Laporan Kinerja 2016 f. Persentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina. Indikator kinerja utama persentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina dengan realisasi sebesar 50% dari target 58%. Dengan demikian capaian kinerja tahun 2016 mencapai 86,21%. 3. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah Capaian sasaran program Tahun 2016 sebesar 83,33% dihasilkan dari enam indikator kinerja utama yaitu : a. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (level 3) Indikator kinerja utama Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (level 3) tidak ditargetkan pada tahun b. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 3) Indikator kinerja utama Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 3) dengan realisasi sebesar 0% dari target 5%. Dengan demikian capaian kinerja tahun 2016 mencapai 0%. c. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (level 2) Indikator kinerja utama Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (level 2) dengan realisasi sebesar 100% dari target 100%. Dengan demikian capaian kinerja tahun 2016 mencapai 100%. d. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 2) Indikator kinerja utama Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 2) dengan realisasi sebesar 78,95% dari target 45%. Dengan demikian capaian kinerja tahun 2016 mencapai 100%. e. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (level 1) Indikator kinerja utama Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (level 1) tidak ditargetkan pada tahun f. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 1) Indikator kinerja utama Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 1) menghasilkan realisasi sebesar 21,05% dari target 50%. Dengan demikian capaian kinerja tahun 2016 mencapai 157,90%. Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat vii

9 Laporan Kinerja Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis Pengawasan BPKP Sasaran ini dihitung dengan melaksanakan survei kepuasan layanan ketatausahaan terhadap pihak-pihak yang melaksanakan kegiatan pengawasan di Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat. Survei kepuasan layanan ketatausahaan pada Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat menghasilkan nilai 7 pada skala likert dengan target 7 yang berarti capaian kinerja tahun 2016 mencapai 100%. Penyerapan dana sampai Tahun 2016 berdasarkan laporan realisasi anggaran bulan Desember 2016 adalah sebesar Rp ,00 atau 97,58% dari Anggaran sebesar Rp ,00. Selain menggunakan dana DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat, kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran strategis tahun 2016 juga menggunakan dana K/L/P sebesar Rp ,00 sehingga total penggunaan dana di tahun 2016 adalah sebesar Rp ,00. Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat viii

10 BAB 1 Pendahuluan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) pada dasarnya merupakan sistem manajemen berorientasi pada hasil yang merupakan salah satu instrumen untuk menjadikan instansi pemerintah akuntabel, dapat beroperasi secara efisien, efektif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungannya; mewujudkan transparansi pada instansi pemerintah; mewujudkan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan nasional; dan memelihara kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Hal ini dimungkinkan karena dengan menerapkan SAKIP setiap instansi pemerintah harus membuat Rencana Strategis (Strategic Plan), Rencana Kinerja (Performance Plan), Perjanjian Kinerja (Performance Agreement) serta Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (Performance Accountability Report) yang secara sistematis akan mengarahkan instansi pemerintah dalam pencapaian tujuannya, pelaksanaan tupoksinya sampai dengan pertanggungjawaban atas hasil kinerjanya. Penyusunan Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 dimaksudkan sebagai perwujudan kewajiban Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat dalam mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi dalam mencapai tujuan dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahunan, Perjanjian Kinerja Tahun 2016 dan juga Rencana Strategis tahun Laporan ini juga digunakan sebagai umpan balik untuk memicu perbaikan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat di masa yang akan datang. A. Tugas, Fungsi Dan Wewenang Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat merupakan unit pelaksana BPKP di daerah, sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan Kepala BPKP Nomor Kep /K/2001 tanggal 31 Mei 2001 dan terakhir telah diubah dengan Peraturan Kepala BPKP Nomor 13 Tahun 2014, mempunyai tugas: 1. Melaksanakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara dan/atau daerah atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral; 2. Melaksanakan kegiatan pengawasan kebendaharaan umum negara; 3. Melaksanakan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden dan atau atas permintaan Kepala Daerah; 1

11 Laporan Kinerja Melaksanakan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Peperintah (SPIP) pada wilayah kerjanya; dan 5. Melaksanakan penyelenggaraan dan pelaksanaan fungsi lain di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat menyelenggarakan fungsi: 1. Penyiapan rencana dan program; 2. Pelaksanaan pembinaan penyelenggasaan SPIP; 3. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja daerah dan pengurusan barang milik/kekayaan pemerintah daerah atas permintaan daerah; 4. Pengawasan atas penyelenggaraan tugas pemerintahan yang bersifat strategis dan/atau lintas kementerian/lembaga/wilayah; 5. Pengawasan terhadap kegiatan kebendaharaan umum negara di wilayah kerjanya; 6. Pemberian asistensi penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah; 7. Pemberian asistensi penyusunan laporan keuangan daerah; 8. Pemberian asistensi terhadap pengelolaan keuangan negara/daerah, BUMN/BUMD, dan kinerja instansi Pemerintah Pusat/Daerah/BUMN/BUMD; 9. Pengawasan terhadap badan usaha milik negara, badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, dan badan usaha milik daerah atas permintaan pemangku kepentingan, serta kontraktor bagi hasil dan kontrak kerja sama, dan pinjaman/bantuan luar negeri yang diterima pemerintah pusat, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 10. Evaluasi terhadap pelaksanaan good corporate governance dan laporan akuntabilitas kinerja pada badan usaha milik negara, badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, dan badan usaha milik daerah atas permintaan pemangku kepentingan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 11. Audit investigasi terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan keuangan negara, badan usaha milik negara, dan badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, pengawasan terhadap hambatan kelancaran pembangunan, dan pemberian bantuan audit dalam rangka penghitungan kerugian keuangan negara serta pemberian keterangan ahli kepada instansi penyidik dan instansi pemerintah lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 12. Pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil pengawasan serta pengendalian mutu pengawasan; dan Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 2

12 Laporan Kinerja Pelaksanaan administrasi Perwakilan BPKP. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), mewajibkan menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota melakukan pengendalian atas kegiatan penyelenggaraan pemerintahan. BPKP diamanahkan untuk melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara dan melakukan pembinaan penyelenggaraan SPIP. Untuk mempercepat implementasi penyelenggaraan SPIP, Presiden menerbitkan Inpres Nomor 9 Tahun 2014 tentang Peningkatan Kualitas Sistem Pengendalian Intern dan Keandalan Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan Intern dalam rangka Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat, sebagai berikut: 1. Mempercepat efektivitas penerapan sistem pengendalian intern pemerintah dalam pengelolaan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional; 2. Mengintensifkan peran Aparat Pengendalian Intern Pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas, transparansi, dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional serta meningkatkan upaya pencegahan korupsi; dan 3. Melakukan pengawasan dalam rangka meningkatkan penerimaan negara/daerah serta efisiensi dan efektivitas anggaran pengeluaran negara/daerah. B. Aspek Strategis Organisasi Untuk melaksanakan tugas, fungsi, dan dalam rangka mengawal pencapaian target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Pemerintah, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat telah menyusun Rencana Strategis (renstra) Tahun Pengawasan pembangunan dan pembangunan pengawasan yang dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat diarahkan untuk mencapai sasaran terwujudnya kualitas tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif dan terpercaya. Kebijakan pengawasan BPKP juga diarahkan untuk mencapai terwujudnya penguatan kebijakan sistem pengawasan intern pemerintah, penguatan pengawasan terhadap kinerjapembangunan nasional, kebijakan dalam penerapan pengawasan intern yang independen, profesional dan sinergis, serta kebijakan penerapan sistem manajemen kinerja pembangunan nasional yang efisien dan efektif. Arah kebijakan pengawasan BPKP secara rinci sebagai berikut: 1. Peningkatan kapabilitas pengawasan intern melalui peningkatan IA-CM (Internal Audit Capability Model) APIP yang mampu mendorong pemantapan penerapan sistem pengendalian intern kementerian, lembaga, pemerintah daerah dan korporasi (KLPK) Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 3

13 Laporan Kinerja 2016 dan mampu bersinergi dengan APIP lain dalam membangun tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan dalam melakukan pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional; 2. Penguatan pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pengawasan sinergis bersama-sama dengan APIP kementerian, lembaga, pemerintah daerah dan korporasi untuk mengawal pencapaian sasaran program pembangunan yang bersifat lintas bidang di RPJMN ; 3. Peningkatan ruang fiskal negara melalui pengawasan untuk meningkatkan penerimaan negara/daerah; pengawasan untuk efisiensi pengeluaran negara/daerah; pengawasan terhadap optimalisasi pemanfaatan aset negara/daerah; pengawasan pembiayaan keuangan negara/daerah; dan pengawasan terhadap alokasi keuangan daerah (dana transfer); 4. Pengamanan keuangan negara/daerah yang efektif melalui debottlenecking dan clearing house; pengawasan represif untuk preventif serta pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi. Strategi pengawasan BPKP dalam kurun waktu adalah memfokuskan pada peningkatan kualitas hasil pengawasan terhadap isu-isu strategis melalui penguatan SPIP, penguatan kapasitas APIP, dan penguatan kapasitas sumber daya manusia BPKP. Sebagai program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, secara lebih spesifik strategi tersebut tertuang dalam empat butir strategi (fokus dan sinergis). 1. Peningkatan kapasitas pengawasan intern yang mendukung sinergi pengawasan program pemerintah dan mendukung penguatan penyelenggaraan SPIP; 2. Pemfokusan pengawasan intern pada isu strategis atau program pembangunan nasional bersifat lintas bidang dalam RPJMN , termasuk di dalamnya menguatkan sistem pengendalian intern program lintas; 3. Pengawasan terhadap optimalisasi penerimaan negara/daerah; dan 4. Pengamanan keuangan/aset negara/daerah termasuk pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi. Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 4

14 Laporan Kinerja 2016 C. Kegiatan dan Produk Organisasi Sejalan dengan upaya untuk mendorong terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), meningkatnya pelayanan publik, dan terwujudnya iklim yang mencegah KKN, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat melaksanakan kegiatan pengawasan sebagai berikut: 1. Pendampingan Penerapan Aplikasi SIMDA; 2. Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan Daerah; 3. Pendampingan Penerapan SPIP; 4. Pendampingan Penyusunan LAKIP Pemerintah Daerah; 5. Pendampingan Optimalisasi Penerimaan Daerah (OPAD); 6. Pendampingan Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah; 7. Pendampingan Peningkatan Tata Kelola Badan Usaha Milik Daerah; a. Sosialisasi, Asistensi dan Assessment Penerapan Good Corporate Governance pada BUMD. b. Asistensi Penerapan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Berbasis Komputer pada PDAM. 8. Penyiapan Administrasi RSUD menjadi Badan Layanan Umum; 9. Pengawasan terhadap BUMD; 10. Pencegahan KKN; a. Sosialisasi Program Anti Korupsi pada Suatu Organisasi; b. Pengkajian Peraturan Perundang-undangan yang Bernuansa KKN; 11. Bantuan kepada Aparat Penegak Hukum; a. Audit Investigasi. b. Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara. c. Pemberian Keterangan Ahli. 12. Pelatihan dan Reviu Proses Pengadaan Barang/Jasa; 13. Pendampingan Penyusunan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Hasil Pengawasan (SIM-HP); 14. Sosialisasi Peningkatan Sumber Daya Manusia Bidang Akuntansi dan Pengawasan; a. Sosialisasi Pendidikan dengan Kurikulum Khusus di Bidang Akuntansi dan Keuangan Daerah. b. Sosialisasi Diklat Sertifikasi Jabatan Fungsional Auditor Tingkat Trampil dan Tingkat Ahli. c. Sosialisasi Diklat Teknis Substansi Bagi Auditor dan Pegawai Lainnya. Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 5

15 Laporan Kinerja Sosialisasi Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor (JFA); 16. Peningkatan Kapabilitas APIP. D. Struktur Organisasi Dalam rangka menjalankan tugas dan fungsinya, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat memiliki struktur organisasi sebagaimana yang diilustrasikan pada gambar 1.1. berikut: Gambar 1.1 Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat Jumlah sumber daya manusia (SDM) yang mendukung pencapaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat sebanyak 145 orang. Pengelompokan SDM berdasarkan jabatan dan masa kerjanya disajikan pada gambar 1.2 berikut: Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 6

16 Laporan Kinerja 2016 Gambar 1.2 Pengelompokan SDM Berdasarkan Jabatan dan Masa Kerja Per 31 Desember 2016 E. Sistematika Penyajian Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 melaporkan capaian kinerja selama tahun Capaian kinerja 2016 dinilai berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2016 sebagai tolak ukur keberhasilan tahunan organisasi. Perjanjian Kinerja merupakan penjabaran Renstra BPKP Tahun Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja tahun 2016 memungkinkan dilakukannya identifikasi atas sejumlah celah kinerja (performance gap) sebagai masukan Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 7

17 Laporan Kinerja 2016 bagi perbaikan kinerja di masa datang. Dengan pola pikir seperti, sistematika penyajian Laporan Kinerja BPKP tahun 2015dapat diilustrasikan dalam gambar 1.3 Gambar 1.3 Sistematika Penyajian Laporan Kinerja BPKP Perwakilan Sumatera barat Tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 8

18 BAB 2 Perencanaan Kinerja Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat Tahun sebagaimana amanah Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), bahwa setiap instansi wajib menyusun Rencana Strategis (Renstra) yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan pengawasan dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan bersifat indikatif. A. Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat Pernyataan Visi Visi, misi dan tujuan Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat merupakan gambaran besar tentang tekad Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2019 dan setelahnya. Bersama-sama dengan sasaran strategis, visi misi dan tujuan tersebut diharapkan dapat menggerakkan penggunaan seluruh sumber daya pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat ke satu arah yang sama, yaitu Visi Pembangunan Nasional : Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berdasarkan Gotong Royong. Sejalan dengan perubahan lingkungan strategis, termasuk mandat berdasarkan Pasal 54 Ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008, BPKP menegaskan jati dirinya sebagai Auditor Presiden. Konsekuensi sebagai Auditor Presiden, BPKP dituntut untuk dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi Presiden berdasarkan hasil pengawasan yang dilakukan dan solusi atas permasalahan yang dihadapi pemerintah, sehingga mampu membantu pemerintah mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan akuntabel. Komitmen tersebut selanjutnya dituangkan dalam pernyataan visi BPKP yang kemudian diadaptasi menjadi visi Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat, sebagai berikut: Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional di Wilayah Sumatera Barat Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 9

19 Laporan Kinerja 2016 Pernyataan visi ini sekaligus mengartikan bahwa visi Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat ini telah konsisten dengan visi Presiden yang telah berwujud menjadi visi pembangunan nasional. Pernyataan visi juga merupakan tantangan sekaligus peluang yang harus dihadapi oleh segenap jajaran Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat. Sebagai penjabaran dari visi tersebut, ditetapkanlah misi Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat. 2. Pernyataan Misi Misi merupakan menjabarkan lebih lanjut visi dan berisi pernyataan tentang apa yang akan dilakukan untuk mencapai visi. Perumusan misi mengacu kepada tugas dan kewenangan yang telah diberikan kepada BPKP. Berdasarkan Keputusan Kepala BPKP Nomor: KEP /K/2001 tanggal 30 Mei 2001 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala BPKP Nomor 13 tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPKP, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat mempunyai tugas: 1. Melaksanakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara dan/atau daerah atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral; 2. Melaksanakan kegiatan pengawasan kebendaharaan umum negara; 3. Melaksanakan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden dan atau atas permintaan Kepala Daerah; 4. Melaksanakan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Peperintah (SPIP) pada wilayah kerjanya; dan 5. Melaksanakan penyelenggaraan dan pelaksanaan fungsi lain di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Tugas tersebut dijabarkan lebih lanjut dengan pencapaian tiga misi Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat, yaitu: a. Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif di Wilayah Sumatera Barat; b. Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang Efektif di Wilayah Sumatera Barat; dan c. Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di Wilayah Sumatera Barat. Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 10

20 Laporan Kinerja 2016 Penjelasan masing-masing misi, adalah: MISI 1 Menyelenggarakan Pengawasan Intern Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional Guna Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif di Wilayah Sumatera Barat Misi ini mengandung dua hal yaitu tugas dan fungsi BPKP serta manfaat BPKP. Tugas dimaksud adalah Pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan, sedangkan manfaatnya adalah mendukung tata kelola pemerintahan dan korporasi yang bersih dan efektif. Tugas Pengawasan Intern Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan mengandung makna bahwa: 1) Akuntabilitas Bahwa prinsip dari akuntabilitas adalah kesiapan pemerintah untuk merespon pertanyaan (scrutiny) masyarakat dan stakeholder lainnya tentang pelaksanaan mandat dan penggunaan sumber daya yang diamanatkan kepada penyelenggara pemerintahan. Untuk kesiapan ini, dan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014, serta peraturan perundang-undangan lainnya tentang fungsi pengawasan, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat selain menjadi kepanjangan tangan BPKP Pusat dengan mitra kerja Menteri dan Kepala Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah, Korporasi (K/L/P/K) juga dengan seluruh Kepala K/L/P/K di wilayah Provinsi Sumatera Barat melalui jasa assurance, jasa consultancy. 2) Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Bahwa sebagai auditor internal yang bertanggung jawab kepada Presiden, BPKP melaksanakan fungsi pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan. Dalam periode sebelumnya fokus pengawasannya banyak diarahkan pada aspek pengelolaan keuangan antara lain meliputi: pelaporan keuangan, kebijakan fiskal, kebijakan alokasi atau transfer daerah, maka pada periode , sesuai misi ini, sasaran program pengawasan intern BPKP termasuk mengawal dan mendorong bagaimana program pembangunan nasional dapat mencapai tujuannya dengan efektif dan efisien. Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 11

21 Laporan Kinerja ) Pengelolaan Keuangan Negara dan Daerah Bahwa dalam hal pengelolaan keuangan, pengawasan intern BPKP akan berupaya meningkatkan kualitas akuntabilitas Presiden sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan tertinggi di bidang keuangan dan atau Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara. Dalam hal pengawasan intern atas kualitas pelaporan, BPKP mendorong mitra kerjanya untuk memenuhi persyaratan minimal kualitas laporan keuangan (LK) yang direpresentasikan oleh opini WTP dari audit BPK atas LK K/L/P/K. Kegiatan pengawasan intern ini akan diarahkan bagi K/L/P/K yang LK-nya belum mendapatkan opini WTP dari BPK. Kegiatan pengawasan atas pengelolaan keuangan negara/daerah ini akan mencakup antara lain kebijakan: (a) Pengawasan terhadap Peningkatan Penerimaan Negara/Daerah untuk meningkatkan ruang fiskal, (b) Kebijakan Alokasi Anggaran (transfer) daerah, (c) Perencanaan dan Pelaksanaan Pemanfaatan Aset dan Kekayaan Negara/Daerah, (d) Pengelolaan Hutang, (e) Pengelolaan Subsidi, dan (f) Pengelolaan Korporasi. 4) Pengelolaan Pembangunan Nasional Bahwa terkait dengan pembangunan nasional, pengawasan intern dilakukan secara menyeluruh mengikuti tahapan pengelolaan keuangan negara, namun terfokus pada implementasi strategi pembangunan nasional. Strategi pembangunan nasional membedakan tiga dimensi pembangunan, yaitu: (1) dimensi pembangunan manusia yang sifatnya wajib; (2) dimensi pembangunan sektor unggulan yang sifatnya prioritas; dan (3) dimensi pemerataan dan kewilayahan. Manfaat Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif mengandung makna bahwa: Pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan diselenggarakan untuk mendukung tata kelola pemerintah yang bersih dan efektif, termasuk tata kelola korporasi. Pengawasan intern BPKP diarahkan untuk memastikan bahwa governance process dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan telah berjalan secara partisipatif, akuntabel, transparan dan efektif. Di samping itu, terdapat struktur organisasi dan mekanisme yang melibatkan stakeholder kunci dalam menetapkan dan mengawasi (oversee) tujuan pemerintah dan pembangunan termasuk korporasi. Masyarakat juga diberi akses yang cukup terhadap informasi anggaran dan target pemerintahan dan pembangunan serta Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 12

22 Laporan Kinerja 2016 laporan pertanggungjawaban yang memungkinkan mereka mengetahui sejauh mana tujuan pemerintahan dan pembangunan tercapai. Dengan kerangka transparansi tersebut, para penyelenggara menyiapkan diri untuk menjelaskan capaian targetnya dan menjelaskan jika terjadi kegagalan, alasan kegagalan pengelolaan keuangan dan pembangunan atau menjelaskan ukuran pencapaian efektivitas pencapaian tujuan dimaksud. Dengan menjaga partisipasi masyarakat, transparansi dan akuntabilitas tersebut diharapkan tercipta tata kelola pemerintahan dan korporasi yang bersih dan efektif. MISI 2 Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang Efektif di Wilayah Sumatera Barat. Untuk menjamin pelaksanaan seluruh program dan kegiatan adalah dalam rangka mencapai tujuan suatu organisasi, termasuk organisasi pemerintahan dan pembangunan, dibutuhkan suatu sistem pengendalian intern yang dapat memberi keyakinan memadai bahwa kegiatan berjalan efektif dan efisien, diikuti dengan pelaporan keuangan yang handal, penanganan aset yang aman dan taat terhadap peraturan perundang-undangan. Berdasarkan PP 60 Tahun 2008, sistem yang dimaksud adalah SPIP. Sesuai dengan PP tersebut, BPKP diberikan mandat untuk melakukan pembinaan penyelenggaraan SPIP. Pada periode , pembinaan penyelenggaraan SPIP diarahkan untuk meningkatkan maturitas SPIP di tingkat K/L/P/K bahkan hingga tingkat program (prioritas) pembangunan nasional. Penyelenggaraan SPIP K/L/P/K memang bukan tanggung jawab BPKP, tetapi tanggung jawab masing-masing K/L/P/K. BPKP sebagai pembina penyelenggaraan SPIP maka seluruh insan pengawasan di BPKP diarahkan untuk meningkatkan kualitas pembinaan dari sekedar pelaksanaan tugas penyusunan pedoman dan pelatihan SPIP, menjadi pengawal implementasi seluruh elemen SPIP di seluruh kegiatan utama dan tindakan manajemen K/L/P/K. Hal tersebut dilakukan dengan membudayakan pengenalan dan pengendalian risiko oleh semua personel dan pimpinan dalam pelaksanaan kegiatan utamanya yang dituangkan dalam kebijakan dan prosedur pelaksanaan kegiatan (SOP). Pengkomunikasian dan evaluasi reguler terhadap konsistensi kebijakan dan pelaksanaan kegiatan sesuai SOP diharapkan menyadarkan personel dan pimpinan akan pencapaian tujuan pemerintahan dan pembangunan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kematangan implementasi SPIP secara keseluruhan di K/L/P/K. Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 13

23 Laporan Kinerja 2016 Dengan demikian, misi pembinaan penyelenggaraan SPIP ini terkait langsung dengan misi 1 yaitu pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan guna mewujudkan tata kelola pemerintahan dan korporasi yang bersih dan efektif. Akan tetapi, terdapat perbedaan karakteristik antara keduanya. Misi 1 menyangkut penggunaan sumber daya pengawasan untuk penyelenggaraan fungsi pengawasan keuangan dan pembangunan (pengawasan fungsional), sedangkan misi 2 menyangkut penggunaan sumber daya pengawasan untuk membangun sistem pengawasan itu sendiri, dalam hal ini Sistem Pengendalian Intern. Menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota bertanggungjawab atas efektivitas penyelenggaraan SPI di lingkungan masing-masing. Untuk memperkuat dan menunjang efektivitas SPI, dilakukan pengawasan intern atas penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah termasuk akuntabilitas keuangan negara oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yang terdiri dari BPKP, Itjen Departemen, Inspektorat Provinsi, Inspektorat Kabupaten/Kota. Selain itu, untuk memperkuat dan menunjang efektivitas SPI juga dilakukan pembinaan penyelenggaraan SPI. Tugas pembinaan penyelenggaraan SPI oleh BPKP diamanatkan dalam pasal 59 PP Nomor 60 Tahun 2008 yang mencakup: a. Penyusunan pedoman teknis penyelenggaraan SPIP b. Sosialisasi SPIP c. Pendidikan dan pelatihan SPIP d. Pembimbingan dan konsultansi SPIP e. Peningkatan kompetensi auditor aparat pengawasan intern pemerintah MISI 3 Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di Wilayah Sumatera Barat Salah satu unsur penting SPIP, yaitu Lingkungan Pengendalian, mewajibkan setiap pimpinan instansi pemerintah untuk membentuk dan memelihara lingkungan pengendalian yang menimbulkan perilaku positif dan kondusif untuk menerapkan budaya pengendalian di lingkungan organisasinya. Upaya pembentukan budaya kendali ini antara lain diselenggarakan melalui perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) yang efektif. Untuk mewujudkan peran APIP sebagai aparat pengawasan intern diperlukan kapabilitas untuk menjalankan tugas dan fungsinya. Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 14

24 Laporan Kinerja 2016 Melanjutkan pembinaan yang telah dilaksanakan pada periode sebelumnya, tugas dan fungsi pengembangan kapabilitas pengawasan intern tersebut, sesuai dengan PP 60 Tahun 2008, difokuskan pada peningkatan kapabilitas APIP. Kapabilitas APIP diarahkan untuk peningkatan kapasitas organisasi APIP maupun peningkatan kompetensi auditornya. Peningkatan kapabilitas APIP diarahkan pada peningkatan enam elemen kapabilitas APIP yaitu (a) peran APIP dalam organisasi; (b) pola pengembangan auditor APIP; (c) praktik profesionalisme pengawasan intern; (d) eksistensi manajemen kinerja dan akuntabilitas; (e) kualitas hubungan Inspektur dengan pimpinan/atasan dan pimpinan satuan kerja lainnya; dan (f) struktur tata kelola APIP termasuk kualitas independensi APIP Penjabaran misi ini merupakan bentuk tanggung jawab dan peran serta BPKP sebagai bagian dari APIP dalam mengembangkan sistem pengawasan nasional secara terpadu. Pengembangan sistem pengawasan nasional tentunya dilakukan bersama-sama, baik dengan BPK, Inspektorat Jenderal Departemen, Unit Pengawasan LPND, Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota, dan Satuan Pengawasan Intern (SPI) BUMN/BUMD/BUL maupun dengan Instansi Pemerintah lainnya yang mengkoordinasikan kegiatan pengawasan seperti Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Departemen Dalam Negeri, serta pihak-pihak lainnya yang berkepentingan. 3. Tujuan Tujuan merupakan pengejawantahan visi dan misi yang, berorientasi pada operasionalisasi visi dan misi. Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun. Dalam menyelenggarakan misinya, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat menetapkan empat tujuan, yaitu: a. Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif di Wilayah Sumatera Barat; b. Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di Wilayah Sumatera Barat; c. Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di Wilayah Sumatera Barat; dan d. Terselenggaranya Dukungan Teknis Pengawasan BPKP di Wilayah Sumatera Barat. Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 15

25 Laporan Kinerja Indikator Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama (IKU) Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat mengacu pada Peraturan Kepala BPKP Nomor 9 Tahun 2016 tentang Indikator Kinerja Utama di Lingkungan BPKP Tahun Indikator-indikator kinerja utama sebagaimana disajikan dalam Tabel 2.1. Tabel 2.1 Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat No Indikator Kinerja Utama Tujuan 1: Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif di Wilayah Sumatera Barat Sasaran Program 1: Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara 1 Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan keuangan negara 2 Persentase tindak lanjut rekomendari perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi 3 Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum Tujuan 2: Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di Wilayah Sumatera Barat Sasaran Program 2: Meningkatnya Kualitas Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Pemerintah Daerah/Korporasi 4 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3) 5 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) 6 Persentase BUMN/Anak Perusahaan dengan skor GCG baik 7 Persentase BUMN/Anak Perusahaan yang kinerjanya berpredikat minimal A (Baik) 8 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina 9 Persentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina Tujuan 3: Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di Wilayah Sumatera Barat Sasaran Program 3: Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah 10 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) 11 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) 12 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) 13 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) 14 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) 15 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) Tujuan 4: Terselenggaranya Dukungan Teknis Pengawasan BPKP di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 16

26 Laporan Kinerja 2016 No Indikator Kinerja Utama Sumatera Barat Sasaran Program 4: Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis Pengawasan BPKP 16 Persepsi kepuasan layanan ketatausahaan (skala liket 1 10) 5. Program Dan Kegiatan Untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran program diatas, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat dalam Tahun 2016 melaksanakan program dan kegiatan, sebagaimana disajikan dalam table 2.2: Tabel 2.2 Program, dan Kegiatan Tahun 2016 Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembangunan Nasional Serta Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah 1 Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP 2 Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Nawacita 3 Rekomendasi Pengawasan Regional Bidang Otonomi Daerah Nawacita 4 Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP 5 Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP 1 Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP 2 Terlaksananya Rehabilitasi Rumah Negara Perwakilan BPKP 3 Terlaksananya Rehabilitasi Sarana Gedung Kantor Perwakilan BPKP B. Perjanjian Kinerja 2016 Pengukuran pencapaian tujuan sebagaimana ditetapkan dalam Renstra dilakukan melalui pengukuran pencapaian sasaran strategis/sasaran program, dalam hal ini pengukuran indikator kinerja utama. Untuk menguatkan pencapaian sasaran program di Tahun 2016, disusun perjanjian kinerja. Sebagai dokumen perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu, dokumen perjanjian kinerja memuat pernyataan dan lampiran formulir yang mencantumkan sasaran program dan indikator kinerja utama organisasi beserta target kinerja dan anggaran. Target kinerja menunjukkan komitmen dari pimpinan dan seluruh anggota organisasi untuk mencapai hasil yang diinginkan dari setiap sasaran program sesuai indikator kinerja utama yang bersifat outcome. Tahun 2016, perjanjian kinerja disesuaikan dengan Renstra. Perjanjian kinerja yang memuat 16 (enam belas) indikator kinerja utama/program yang digunakan untuk mengukur tercapainya empat sasaran program sebagaimana disajikan dalam Tabel 2.3. Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 17

27 Laporan Kinerja 2016 Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 (Outcome) No Indikator Kinerja Utama/Program Satuan Target Sasaran Program 1: Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara 1 Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian % 45 intern pengelolaan keuangan negara 2 Persentase tindak lanjut rekomendari perbaikan tata kelola, % 100 manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi 3 Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum % 60 Sasaran Program 2: Meningkatnya Kualitas Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Pemerintah Daerah/Korporasi 4 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3) % 0 5 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) % 10 6 Persentase BUMN/Anak Perusahaan dengan skor GCG baik % Persentase BUMN/Anak Perusahaan yang kinerjanya % 100 berpredikat minimal A (Baik) 8 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat % 25 baik dari BUMD yang dibina 9 Persentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina % 58 Sasaran Program 3: Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah 10 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) % 0 11 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) % 5 12 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) % Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) % Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) % 0 15 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) % 50 Sasaran Program 4: Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis Pengawasan BPKP 16 Persepsi Kepuasan Layanan ketatausahaan (skala likert 1 10) Likert 1-10 Selain indikator kinerja program (outcome) tersebut di atas, pada tahun 2016 juga telah dibuat Perjanjian Kinerja yang memuat indikator kinerja kegiatan (output) sebagaimana disajikan dalam Tabel Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 18

28 Laporan Kinerja 2016 Tabel 2.4 Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 (Output) No Indikator Kinerja Utama/Kegiatan Satuan Target Sasaran Kegiatan 1: Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan pada Perwakilan BPKP 1 Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Rekomendasi Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Nawacita Rekomendasi 46 3 Rekomendasi Pengawasan Regional Bidang Otonomi Rekomendasi 4 Daerah Nawacita 4 Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP Rekomendasi 34 5 Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda Rekomendasi 3 Sasaran Kegiatan 2: Tersedianya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Dalam Mencapai Kepuasan Layanan 6 Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Laporan 80 Sasaran Kegiatan 3: Termanfaatkannya Aset Secara Optimal 7 Terlaksananya Rehabilitasi Rumah Negara Perwakilan m2 200 BPKP 8 Terlaksananya Rehabilitasi Sarana Gedung Kantor Perwakilan BPKP m2 50 Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 19

29 BAB 3 Akuntabilitas Kinerja A. Capaian Kinerja Pengukuran capaian kinerja Tahun 2016 merupakan bagian dari penyelenggaraan akuntabilitas kinerja tahunan Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat. Pengukuran dilakukan terhadap kinerja yang diperjanjikan Tahun 2016 dan membandingkannya dengan target yang diperjanjikan dalam dokumen penetapan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat menyempurnakan rumusan sasaran program dengan memilih Indikator Kinerja Utama (IKU) yang dinilai signifikan bagi Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat, dalam mempengaruhi pencapaian tujuan/sasaran program secara langsung dengan mengacu pada indikator capaian program BPKP Pusat. Pengukuran pencapaian sasaran program, dihitung berdasarkan jumlah IKU yang tercapai dibagi dengan jumlah IKU dominan yang ditetapkan (outcome). Hal ini dilakukan untuk menghindari distorsi perhitungan capaian kinerja sasaran program Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat. Capaian Sasaran Program = Jumlah IKU yang tercapai X 100% Jumlah IKU dominan yang ditetapkan ( outcome) Capaian atas IKU yang menunjukkan capaian tujuan dan sasaran program secara ringkas disajikan menurut tujuan dan sasaran program sebagaimana dalam Tabel 3.1 berikut: Tabel 3.1 Ringkasan Capaian Indikator Kinerja Utama No INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET REALISASI % CAPAIAN Tujuan 1 : Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif di Wilayah Sumatera Barat Sasaran Program 1 : Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara 1 Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan keuangan negara % 45 70,64 156,98 2 Persentase tindak lanjut rekomendari perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi % ,00 20

30 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2016 No INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET REALISASI % CAPAIAN 3 Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum/k/l/p/k % 60 93,33 155,56 Tujuan 2 : Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di Wilayah Sumatera Barat Sasaran Program 2 : Meningkatnya Kualitas Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Pemerintah Daerah/Korporasi 4 Maturitas SPIP Pemerintah % Provinsi (Level 3) 5 Maturitas SPIP Pemerintah % 10 10,52 105,26 Kabupaten/Kota (Level 3) 6 Persentase BUMN/Anak % ,00 Perusahaan dengan skor GCG baik 7 Persentase BUMN/Anak % ,00 Perusahaan yang kinerjanya berpredikat minimal A (Baik) 8 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina % 25 29,41 117,64 9 Persentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina % ,21 Tujuan 3: Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di Wilayah Sumatera Barat Sasaran Program 3: Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah 10 Kapabilitas APIP Pemerintah % Provinsi (Level 3) 11 Kapabilitas APIP Pemerintah % 5 0 0,00 Kabupaten/Kota (Level 3) 12 Kapabilitas APIP Pemerintah % ,00 Provinsi (Level 2) 13 Kapabilitas APIP Pemerintah % 45 78,95 100,00 Kabupaten/Kota (Level 2) 14 Kapabilitas APIP Pemerintah % Provinsi (Level 1) 15 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) % 50 21,05 157,90 Tujuan 4: Terselenggaranya Dukungan Teknis Pengawasan BPKP di Wilayah Sumatera Barat Sasaran Program 4: Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis Pengawasan BPKP 16 Persepsi kepuasan layanan Bagian Tata Usaha Skala Likert ,00 Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 21

31 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2016 Uraian lebih lengkap tentang pencapaian kinerja sasaran program berserta realisasi anggarannya sebagaimana disajikan dalam Lampiran 1. B. Analisis Capaian Kinerja Analisis capaian kinerja dilakukan terhadap capaian kinerja sasaran program, khususnya terhadap IKU dominan pada tiap-tiap sasaran program. Analisis juga dilakukan terhadap indikator yang tidak secara langsung mendukung capaian kinerja sasaran namun berpengaruh terhadap perwujudan sasaran program. Analisis tentang empat sasaran program yang ditetapkan oleh BPKP sebagai alat untuk mewujudkan tujuan strategis pada akhir masa Renstra, disajikan sebagai berikut: Sasaran Program 1: Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara Meningkatnya kualitas laporan keuangan kementerian/lembaga dan pemerintah daerah merupakan tekad Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat sebagai perwujudan fungsi consulting. Upaya strategis yang dilaksanakan dalam pencapaian sasaran ini adalah pendekatan intensif kepada mitra kerja yang memungkinkan Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat melakukan pendampingan dalam penyusunan ataupun reviu atas Laporan Keuangan sebelum diterbitkan oleh K/L/Pemda/Korporasi. outcome yang diharapkan adalah laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi yang berlaku. Sasaran program Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara diindikasikan oleh capaian tiga IKU yang terkait langsung dengan kualitas Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, Laporan Keuangan Daerah dan Korporasi. Pemerintah Capaian tiga indikator kinerja utama sasaran program 1 di tahun 2016 disajikan dalam Tabel 3.2. Tabel 3.2 Pencapaian IKU Sasaran Program 1 No. INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET TAHUN Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan keuangan negara REALISASI TAHUN 2016 % CAPAIAN % 45 70,64 156,98 Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 22

32 No. INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET TAHUN Persentase tindak lanjut rekomendasi perbaikan tata kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan Korporasi 3 Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum/k/l/p/k Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2016 REALISASI TAHUN 2016 % CAPAIAN % ,00 % 60 93,33 155,56 Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa dari tiga IKU yang mengindikasikan sasaran program Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara, seluruhnya memiliki nilai capaian outcome diatas 100%. Dengan demikian nilai capaian sasaran strategis Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara adalah sebesar 100%. Capaian Sasaran Program Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara 3 = X 100% = 100% 3 Uraian masing-masing capaian IKU sasaran program Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara ini adalah: IKU 1 Sasaran Program 1 Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Keuangan Negara Sesuai amanah Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 192 tahun 2014, BPKP diberi tugas mengkoordinasikan penyelenggaraan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara maupun daerah dan pembangunan nasional bersama dengan aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) lainnya. Untuk memenuhi tugas tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat telah melaksanakan berbagai macam kegiatan pengawasan dalam bentuk audit, evaluasi, monitoring, verifikasi dan sosialisasi terhadap program prioritas pembangunan nasional yang dilaksanakan di wilayah Provinsi Sumatera Barat. Jumlah rekomendasi yang Realisasi IKU Perbaikan Tata Kelola, ditindaklanjuti Manajemen Risiko dan Pengendalian = X 100% Jumlah rekomendasi yang Intern Pengelolaan Keuangan Negara diberikan Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 23

33 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2016 Realisasi output IKU Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Keuangan Negara pada tahun 2016 adalah sebesar 100% yang berasal dari target 109 output. Realisasi IKU Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Keuangan Negara tahun 2016 adalah sebesar 70,64% atau 156,98% dari target sebesar 45%, dengan perhitungan 77 rekomendasi telah ditindaklanjuti dari 109 rekomendasi yang diberikan. Perbandingan realisasi IKU Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Keuangan Negara dengan tahun sebelumnya tidak bisa dilakukan karena tahun 2016 merupakan tahun pertama penggunaan IKU ini pada LKj Perwakilan BPKP Sumatera Barat. Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019 sebesar 70%, maka realisasi IKU tahun 2016 mencapai 100,91%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja telah menuju pencapaian tahun Pencapaian IKU Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Keuangan Negara sebesar 156,98% didukung beberapa hal, antara lain: 1) Implementasi Permendagri Nomor 52 Tahun 2015 yang mendukung keharusan pemerintah daerah melakukan reviu atas RKA SKPD oleh Inspektorat Daerah; 2) Penerapan Akuntansi berbasis Akrual berdasarkan Permendagri Nomor 64 Tahun 2014; 3) Komitmen yang tinggi dari auditan dalam penyelesaian temuan hasil pemeriksaan; 4) Dorongan dari auditor agar auditan dapat menindaklanjuti temuan hasil pemeriksaan sebelum pemeriksaan berakhir; dan 5) Peningkatan fungsi consulting dan assurance dalam setiap penugasan yang dilakukan dengan melakukan pendekatan intensif kepada mitra sehingga tercapainya perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern. Upaya-upaya perbaikan ke depan yang akan dilakukan diantaranya pemenuhan tindak lanjut rekomendasi yang belum ditindaklanjuti berupa: 1) Meningkatkan pemahaman pengelolaan keuangan desa dengan mempergunakan Aplikasi Sistem Pengelolaan Keuangan Desa; 2) Memantau pemberian dana bantuan sesuai pola usaha yang diatur dalam Petunjuk Teknis Kelompok Usaha Bersama (KUBE) oleh SKPD terkait; dan 3) Meningkatkan pemahaman Dinas Kesehatan tentang pentingnya memberikan pelayanan kesehatan di daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan. Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 24

34 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2016 IKU 2 Sasaran Program 1 Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern Pengelolaan Korporasi Setiap perusahaan menghadapi risiko yang menjadi kendala bagi mereka dalam usaha mencapai tujuan. Penerapan manajemen risiko yang efektif pada perusahaan merupakan salah satu alat penting bagi manajemen untuk menciptakan tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG). Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance/GCG) adalah struktur dan proses yang digunakan dan diterapkan organ perusahaan (Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi untuk meningkatkan pencapaian sasaran hasil usaha dan mengoptimalkan nilai perusahaan bagi seluruh stakeholders, berlandaskan peraturan perundang-undangan dan etika berusaha. BUMN/BUMD karena sebagian besar modalnya merupakan milik pemerintah dan atau pemerintah daerah berkewajiban menerapkan GCG secara konsisten dan berkelanjutan. Sebagai salah satu unit kerja BPKP yang terkait dengan peran BPKP dalam meningkatkan akuntabilitas pengelolaan BUMN/BUMD, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat mendorong BUMN/BUMD menerapkan GCG. Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern Pengelolaan Korporasi Jumlah rekomendasi yang ditindaklanjuti = X 100% Jumlah rekomendasi yang diberikan Realisasi output IKU Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern Pengelolaan Korporasi pada tahun 2016 adalah sebesar 100% yang berasal dari target 28 output. Realisasi IKU Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern Pengelolaan Korporasi tahun 2016 sebesar 100% dengan perhitungan 28 rekomendasi yang diberikan seluruhnya telah ditindaklanjuti. Perbandingan realisasi IKU Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern Pengelolaan Korporasi dengan tahun sebelumnya tidak bisa dilakukan karena tahun 2016 merupakan tahun pertama penggunaan IKU ini pada LKj Perwakilan BPKP Sumatera Barat. Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019 sebesar 100%, maka realisasi IKU tahun 2016 mencapai 100%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja telah menuju pencapaian tahun Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 25

35 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2016 Perbandingan realisasi IKU dengan target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat periode disajikan dalam gambar 3.1 sebagai berikut: Gambar 3.1 Perbandingan Realisasi IKU Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern Pengelolaan Korporasi dengan Target Tahun 2019 Tahun Target (%) Realisasi (%) Pencapaian IKU Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern Pengelolaan Korporasi sebesar 100% yang mencerminkan upaya korporasi untuk meningkatkan kinerjanya melalui tindak lanjut atas rekomendasi hasil pengawasan, sehingga semakin banyak rekomendasi yang ditindaklanjuti sebagai bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders maka kinerja BPKP dalam melakukan pengawasan terhadap korporasi semakin meningkat. Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 26

36 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2016 IKU 3 Sasaran Program 1 Penyerahan Hasil Pengawasan Keinvestigasian kepada Aparat Penegak Hukum/K/L/P/K Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 menyatakan bahwa strategi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi memiliki visi jangka panjang dan menengah. Visi jangka panjang adalah Terwujudnya Kehidupan Bangsa yang Bersih dari Korupsi dengan Didukung Nilai Budaya yang Berintegritas. Untuk mencapai visi tersebut, pemerintah merancang enam strategi yaitu: 1) Pencegahan tindak pidana korupsi; 2) Penegakan hukum atas tindak pidana korupsi; 3) Harmonisasi peraturan perundang-undangan; 4) Kerja sama internasional dan penyelamatan aset hasil tipikor; 5) Pendidikan dan budaya anti korupsi; serta 6) Mekanisme pelaporan pelaksanaan pemberantasan korupsi. Terkait dengan strategi pencegahan dan pemberantasan korupsi, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat telah mengambil peran untuk mendukung ke-enam strategi pencegahan dan pemberantasan korupsi tersebut melalui Implementasi Fraud Control Plan (FCP). Terkait dengan penegakan hukum atas tindak pidana korupsi, BPKP telah melakukan audit investigasi, perhitungan kerugian keuangan negara serta sebagai pemberi keterangan ahli pada kasus tindak pidana korupsi. Penyerahan Hasil Pengawasan Keinvestigasian kepada Aparat Penegak = Hukum/K/L/P/K Jumlah hasil pengawasan keinvestigasian yang telah diserahkan kepada stakeholder jumlah hasil pengawasan keinvestigasian X 100% Realisasi output IKU Penyerahan Hasil Pengawasan Keinvestigasian kepada Aparat Penegak Hukum/K/L/P/K pada tahun 2016 adalah sebesar 90,91% yang berasal dari realisasi 30 output atas target 33 output hasil pengawasan keinvestigasian. Realisasi IKU Persentase Penyerahan Hasil Pengawasan Keinvestigasian kepada Aparat Penegak Hukum/K/L/P/K tahun 2016 adalah sebesar 93,33% dengan perhitungan 28 hasil pengawasan keinvestigasian telah diserahkan kepada stakeholder dari 30 hasil pengawasan keinvestigasian yang dihasilkan. Dengan realisasi IKU sebesar 93,33% dan target sebesar Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 27

37 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah %, maka capaian IKU Persentase Penyerahan Hasil Pengawasan Keinvestigasian kepada Aparat Penegak Hukum/K/L/P/K tahun 2016 adalah sebesar 155,56%. Realisasi IKU Penyerahan Hasil Pengawasan Keinvestigasian kepada Aparat Penegak Hukum/K/L/P/K tahun 2016 sebesar 90% jika dibandingkan dengan realisasi IKU tahun 2015 sebesar 79,66% maka capaian tahun 2016 adalah sebesar 112,98%. Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019 sebesar 80%, maka realisasi IKU tahun 2016 mencapai 112,5%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja telah menuju pencapaian tahun Perbandingan realisasi IKU dengan target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat periode disajikan dalam gambar 3.2 sebagai berikut: Gambar 3.2 Perbandingan Realisasi IKU Penyerahan Hasil Pengawasan Keinvestigasian kepada Aparat Penegak Hukum/K/L/P/K dengan Target Tahun 2019 Tahun Target (%) Realisasi (%) , Terkait dengan belum tercapainya target output rekomendasi sebanyak 33 rekomendasi, hal ini dikarenakan 3 penugasan tidak terealisasi dan 2 laporan belum terbit (carry over) yaitu: 1) Rencana audit investigasi tidak terealisasi sebanyak 1 rekomendasi, hal ini disebabkan karena audit investigasi yang memenuhi persyaratan untuk ditindaklanjuti hanya sebanyak 2 kasus; Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 28

38 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ) Rencana Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan tidak terealisasi sebanyak satu rekomendasi, hal ini disebabkan tidak terdapat permintaan Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan yang memenuhi persyaratan untuk ditindaklanjuti; 3) Rencana Fraud Control Plan tidak terealisasi sebanyak satu rekomendasi, hal ini disebabkan tidak ada permintaan dari stakeholders; 4) Laporan carry over sebanyak dua laporan disebabkan masih dalam proses pengumpulan bukti dan menunggu QA dari rendal Deputi Bidang Investigasi. Upaya-upaya perbaikan ke depan yang akan dilakukan adalah meningkatkan kesepahaman dengan stakeholder dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi. Pencapaian sasaran program Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara didukung dengan dana sebesar Rp ,00 atau 93,80% dari anggaran sebesar Rp ,00 dan SDM sebanyak OH atau 91,27% dari rencana sebanyak OH. Dari sisi penggunaan dana, capaian sasaran program Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara telah dicapai secara efisien. Hal ini terlihat dari capaian sasaran program sebesar 100% lebih besar daripada capaian penggunaan dana sebesar 93,80%. Dari sisi penggunaan SDM, capaian sasaran program Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara telah tercapai secara efisien. Hal ini terlihat dari capaian sasaran program tahun 2016 sebesar 100% lebih besar dari capaian penggunaan SDM sebesar 91,27%. Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 29

39 Sasaran Program 2: Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2016 Meningkatnya Kualitas Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Pemerintah Daerah/Korporasi Sejak diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat sebagai pembina SPIP di Provinsi Sumatera Barat terus berperan aktif dalam peningkatan kualitas SPIP di lingkungan instansi, pemerintah daerah dan korporasi di Sumatera Barat. Tujuan dari meningkatnya kualitas SPIP bermuara pada peningkatan 1) efektifitas dan efisiensi operasi, 2) pengamanan aset, 3) kualitas laporan keuangan dan 4) ketaatan terhadap peraturan perundangan. Pembinaan penyelenggaraan SPIP diarahkan untuk meningkatkan maturitas SPIP di tingkat K/L/P/K bahkan hingga tingkat program (prioritas) pembangunan nasional dengan Sasaran Program Meningkatnya Kualitas SPIP pada Pemerintah Daerah. Penyelenggaraan SPIP K/L/P/K merupakan tanggung jawab masing-masing K/L/P/K. Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat sebagai pembina penyelenggaraan SPIP di Sumatera Barat diarahkan untuk meningkatkan kualitas pembinaan mulai dari pelaksanaan tugas penyusunan pedoman dan pelatihan SPIP sampai pada pengawalan implementasi seluruh elemen SPIP di seluruh kegiatan utama dan tindakan manajemen K/L/P/K. Untuk mencapai tujuan tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat melakukan kegiatan-kegiatan dalam bentuk sosialisasi, bimbingan teknis, dan diklat penyusunan Rencana Tindak Pengendalian (RTP); probity audit; penataan sistem dan prosedur; serta penilaian risiko pada 19 kabupaten/kota dan Provinsi Sumatera Barat. Sasaran program Meningkatnya Kualitas Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Pemerintah Daerah/Korporasi dilengkapi dengan enam indikator kinerja utama yang capaiannya pada tahun 2016 disajikan pada tabel 3.3 dibawah ini: Tabel Pencapaian IKU pada Sasaran program 2 No INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET TAHUN Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3) 2 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) 3 Persentase BUMN/Anak Perusahaan dengan skor GCG baik REALISASI TAHUN 2016 % CAPAIAN % 0 0 0,00 % 10 10,52 105,26% % ,00 Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 30

40 No INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET TAHUN Persentase BUMN/Anak Perusahaan yang kinerjanya berpredikat minimal A (Baik) 5 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina 6 Persentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2016 REALISASI TAHUN 2016 % CAPAIAN % ,00 % 25 29,41 117,64 % ,21 Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa dari 6 IKU yang mengindikasikan sasaran program Meningkatnya Kualitas Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Pemerintah Daerah/Korporasi, 5 diantaranya memiliki nilai capaian outcome yang memenuhi target. Dengan demikian nilai capaian sasaran program Meningkatnya Kualitas Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Pemerintah Daerah/Korporasi adalah sebesar 83,33%. Capaian Sasaran Program Meningkatnya Kualitas Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Pemerintah Daerah/Korporasi 5 = X 100% = 83,33% 6 Untuk IKU pada sasaran program Meningkatnya Kualitas Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Pemerintah Daerah/Korporasi, penyajian IKU akan kami bagi dalam dua kelompok, yaitu penerapan SPIP Pemerintah Daerah yang merupakan IKU nomor 1 dan 2 serta penerapan SPI Korporasi yang merupakan IKU nomor 3 sampai dengan 6. Uraian masing-masing IKU sasaran program ini adalah sebagai berikut: Penerapan SPIP Pemerintah daerah Penerapan SPIP Pemerintah daerah terdiri dari dua IKU yaitu IKU Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3) dan Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3). Dua IKU ini mencerminkan kualitas penyelenggaraan SPIP seluruh pemerintah daerah yang diharapkan berada pada level 3. Maturitas SPIP pemerintah daerah diukur menggunakan skala 1-5. Semakin tinggi nilai maturitas SPIP menunjukkan kualitas penyelenggaraan SPIP yang semakin baik. Tingkat kematangan (maturity level) SPIP yang menggambarkan tahapan proses yang lebih Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 31

41 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2016 diyakini akan mengarahkan output dan outcome yang lebih baik. Tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP merupakan kerangka kerja yang memuat karakteristik dasar menunjukkan tingkat kematangan penyelenggaraan SPIP yang terstruktur dan berkelanjutan. Terkait dengan IKU maturitas SPIP pemerintah provinsi dan kabupaten/kota ini, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2016 telah melaksanakan evaluasi maturitas SPIP pada pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan enam Pemerintah Kabupaten/Kota dan menyelenggarakan workshop maturitas SPIP kepada seluruh pemerintah daerah di wilayah Provinsi Sumatera Barat. Berdasarkan hasil evaluasi maturitas SPIP yang dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat yang telah dilakukan kepada beberapa pemerintah daerah pada Provinsi Sumatera Barat, didapatkan hasil seperti yang disajikan dalam tabel 3.4 berikut: Tabel Level Maturitas SPIP Pemerintah Daerah di wilayah Provinsi Sumatera Barat No Pemerintah Daerah Level Maturitas SPIP 1 Provinsi Sumatera Barat 2,84 2 Kabupaten Agam - 3 Kabupaten Dharmasraya - 4 Kabupaten Kepulauan Mentawai - 5 Kabupaten Lima Puluh Kota - 6 Kabupaten Padang Pariaman 2,44 7 Kabupaten Pasaman - 8 Kabupaten Pasaman Barat - 9 Kabupaten Pesisir Selatan 1,98 10 Kabupaten Sijunjung - 11 Kabupaten Solok - 12 Kabupaten Solok Selatan - 13 Kabupaten Tanah Datar 3,24 14 Kota Bukittinggi 2,52 15 Kota Padang 3,08 16 Kota Padang Panjang - 17 Kota Pariaman 2,00 18 Kota Payakumbuh - 19 Kota Sawahlunto - 20 Kota Solok - Uraian masing-masing IKU terkait penerapan SPIP pada pemerintah daerah adalah sebagai berikut: Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 32

42 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2016 IKU 1 Sasaran Program 2 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3) Untuk tahun 2016, tidak terdapat target dan realisasi untuk IKU ini. IKU Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3) ditargetkan pada tahun Tidak ditargetkannya IKU Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3) pada tahun 2016 disebabkan baseline tingkat maturitas SPIP Pemerintah Provinsi tingkat nasional mayoritas berada pada level 1 sehingga dibutuhkan waktu lebih dari satu tahun untuk mencapai level 3. Namun demikian, dari hasil evaluasi maturitas SPIP tahun 2016 menunjukkan tingkat maturitas SPIP Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menuju level 3 dengan nilai 2,84. IKU 2 Sasaran Program 2 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) IKU Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) diukur dengan menghitung jumlah Pemerintah Kabupaten/Kota yang telah mencapai level 3 SPIP dibandingkan jumlah Pemerintah Kabupaten/Kota. Realisasi IKU Maturitas SPIP = Jumlah Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 3 Jumlah Pemerintah Kabupaten/Kota X 100% Realisasi IKU Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 3) untuk tahun 2016 adalah sebesar 10,52%, dari target 10%. Dengan realisasi IKU sebesar 10,52% dan target sebesar 10%, maka capaian IKU Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 3) tahun 2016 adalah sebesar 105,26%. Realisasi IKU Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 3) tahun 2016 sebesar 10,52% jika dibandingkan dengan realisasi IKU tahun 2015 sebesar 0% maka capaian tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 10,52%. Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019 sebesar 70%, maka realisasi IKU tahun 2016 mencapai 15,03%. Hal ini menunjukkan bahwa dibutuhkan usaha yang lebih keras untuk meningkatkan capaian di tahun-tahun berikutnya demi memenuhi target tahun Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 33

43 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2016 Perbandingan realisasi IKU dengan target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat periode disajikan dalam gambar 3.3 sebagai berikut: Gambar 3.3 Perbandingan Realisasi IKU Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 3) dengan Target Tahun 2019 Tahun Target (%) Realisasi (%) , Upaya perbaikan ke depan yang telah dilakukan adalah dengan membuat komitmen tertulis oleh inspektur dengan walikota untuk mengawal percepatan maturitas SPIP level 3. Upaya perbaikan ke depan yang akan dilakukan adalah dengan mendorong adanya baseline di seluruh pemerintah daerah dan mengoptimalkan SDM yang dimiliki untuk memantau penyelenggaraan SPIP di lingkungan pemerintah daerah. Realisasi output IKU Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3) dan Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota pada tahun 2016 adalah sebesar 100% yang berasal dari target dua puluh output. Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 34

44 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2016 Penerapan SPI pada Korporasi Uraian masing-masing IKU terkait penerapan SPI pada Korporasi adalah sebagai berikut: IKU 3 Sasaran Program 2 Persentase BUMN/Anak Perusahaan dengan skor GCG Baik Penetapan skor GCG pada BUMN/anak perusahaan didasarkan pada Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor Per-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara dan Surat Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN Nomor 16 Tahun Assessment meliputi penilaian atas 572 faktor yang diuji kesesuaian penerapannya. Hasil assessment berupa skor GCG sebagai dasar penentuan kategori penerpan GCG pada BUMN, yang terdiri dari lima kategori yaitu sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik dan tidak baik. Jumlah BUMN/anak perusahaan yang Persentase BUMN/anak mendapat skor minimal baik atas perusahaan dengan Skor = penerapan GCG GCG Baik Jumlah BUMN/anak perusahaan yang dievaluasi oleh BPKP X 100% IKU Persentase BUMN/Anak Perusahaan dengan Skor GCG Baik didapat dengan membandingkan jumlah BUMN/anak perusahaan yang mendapat skor minimal baik atas penerapan GCG terhadap BUMN/anak perusahaan yang dievaluasi oleh BPKP pada tahun berjalan. Dari 1 BUMN/anak perusahaan yang dievaluasi oleh BPKP, BUMN/anak perusahaan tersebut mendapat skor GCG minimal baik berdasarkan hasil rating oleh Kementerian Negara BUMN yang berarti realisasi IKU ini mencapai 100%. Perbandingan realisasi IKU Persentase BUMN/Anak Perusahaan dengan Skor GCG Baik dengan tahun sebelumnya tidak bisa dilakukan karena tahun 2016 merupakan tahun pertama penggunaan IKU ini pada LKj Perwakilan BPKP Sumatera Barat. Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019 sebesar 100%, maka realisasi IKU tahun 2016 mencapai 100%. Hal ini menunjukkan bahwa capaian tahun 2016 telah menuju pencapaian target untuk tahun Perbandingan realisasi IKU dengan target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat periode disajikan dalam gambar 3.4 sebagai berikut: Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 35

45 Gambar 3.4 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2016 Perbandingan Realisasi IKU Persentase BUMN/Anak Perusahaan dengan Skor GCG Baik dengan Target Tahun 2019 Tahun Target (%) Realisasi (%) IKU 4 Sasaran Program 2 Persentase BUMN/Anak Perusahaan yang kinerjanya berpredikat minimal A (Baik) Pemberian predikat kesehatan BUMN/anak perusahaan yang kinerja berpredikat minimal A (baik) dilaksanakan mengacu pada Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor KEP-100/MBU/2012 tanggal 4 Juni 2012 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara. Tingkat kesehatan BUMN ditetapkan berdasarkan penilaian terhadap kinerja perusahaan untuk tahun buku yang bersangkutan yang meliputi aspek keuangan, aspek operasional dan aspek administrasi. Persentase perusahaan kinerjanya BUMN/anak yang berpredikat = Jumlah BUMN/anak perusahaan yang kinerjanya mendapat skor minimal A (baik) Jumlah BUMN/anak perusahaan yang X 100% minimal A (baik) dievaluasi oleh BPKP IKU Persentase BUMN/Anak Perusahaan dengan yang kinerjanya berpredikat minimal A (baik) diukur dengan menghitung jumlah BUMN/anak perusahaan yang mendapat kinerjanya berpredikat minimal A (baik) dibandingkan dengan BUMN/anak perusahaan yang kinerjanya dievaluasi oleh BPKP pada tahun berjalan. Dari 1 BUMN/anak perusahaan Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 36

46 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2016 yang dievaluasi oleh BPKP, BUMN/anak perusahaan tersebut mendapat predikat A (baik) atas kinerjanya yang berarti realisasi IKU ini mencapai 100%. Perbandingan realisasi IKU Persentase BUMN/Anak Perusahaan dengan yang kinerjanya berpredikat minimal A (baik) dengan tahun sebelumnya tidak bisa dilakukan karena tahun 2016 merupakan tahun pertama penggunaan IKU ini pada LKj Perwakilan BPKP Sumatera Barat. Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019 sebesar 100%, maka realisasi IKU tahun 2016 mencapai 100%. Hal ini menunjukkan bahwa capaian tahun 2016 telah menuju pencapaian target untuk tahun Perbandingan realisasi IKU dengan target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat periode disajikan dalam gambar 3.5 sebagai berikut: Gambar 3.5 Perbandingan Realisasi IKU Persentase BUMN/Anak Perusahaan dengan yang kinerjanya berpredikat minimal A (baik) dengan Target Tahun 2019 Tahun Target (%) Realisasi (%) Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 37

47 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2016 IKU 5 Sasaran Program 2 Persentase BUMD yang Kinerjanya Minimal Berpredikat Baik/Sehat dari BUMD yang Dibina BUMD dibentuk dalam rangka memberikan kontribusi bagi pembangunan ekonomi daerah. BPKP melakukan pengawasan terhadap BUMD dalam rangka meningkatkan kinerja agar BUMD berperan optimal sebagai salah satu pemicu kesejahteraan masyarakat di daerah. Persentase BUMD yang Jumlah BUMD kinerjanya mendapat skor kinerjanya minimal berpredikat baik/sehat dari = minimal baik/sehat Jumlah BUMD yang dievaluasi oleh BPKP X 100% BUMD yang dibina pada tahun berjalan IKU Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik/sehat dari BUMD yang dibina diukur dengan menghitung jumlah BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dibandingkan dengan BUMD yang kinerjanya dievaluasi oleh BPKP. Realisasi IKU Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik/sehat dari BUMD yang dibina tahun 2016 adalah sebesar 29,41% atau mencapai 117,64% dari target sebesar 25%. Realisasi tersebut merupakan BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik/sehat sebanyak 5 BUMD dari 17 BUMD yang dievaluasi. Tabel 3.5 Hasil Evaluasi Kinerja BUMD oleh Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 berdasarkan predikat kinerja No Predikat Kinerja Jumlah BUMD 1 Baik/Sehat 5 2 Kurang Baik/Kurang Sehat 11 3 Tidak Baik/Tidak Sehat 1 Jumlah 17 Perbandingan realisasi IKU Persentase BUMD dengan yang kinerjanya minimal berpredikat baik/sehat dari BUMD yang dibina dengan tahun sebelumnya tidak bisa dilakukan karena tahun 2016 merupakan tahun pertama penggunaan IKU ini pada LKj Perwakilan BPKP Sumatera Barat. Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019 sebesar 56%, maka realisasi IKU tahun 2016 mencapai 52,52%. Hal ini menunjukkan bahwa capaian tahun 2016 telah menuju pencapaian target tahun Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 38

48 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2016 Perbandingan realisasi IKU dengan target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat periode disajikan dalam gambar 3.6 sebagai berikut: Gambar 3.6 Perbandingan Realisasi IKU Persentase BUMD yang Kinerjanya Minimal Berpredikat Baik/Sehat dari BUMD yang Dibina dengan Target Tahun 2019 Tahun Target (%) Realisasi (%) - 29,41 Upaya-upaya perbaikan yang akan dilakukan ke depan adalah mendorong BUMD untuk meningkatkan kinerja atas pengelolaan aset. IKU 6 Sasaran Program 2 Persentase BLUD yang Kinerjanya Minimal Baik dari BLUD yang Dibina BLUD dibentuk dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat tanpa mengutamakan mencari keuntungan, namun tetap memperhatikan efisiensi dan produktivitas sehingga wajib menerapkan praktik bisnis yang sehat. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, mengamanatkan Rumah Sakit yang didirikan Pemerintah dan Pemerintah daerah harus berbentuk Unit Pelaksana Teknis dari Instansi yang bertugas di bidang kesehatan, dengan pengelolaan berbentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu, BPKP melakukan pengawasan terhadap BLUD dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan dan kinerja BLUD. Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 39

49 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2016 Persentase BLUD yang Kinerjanya Minimal Baik = dari BLUD yang dibina Jumlah BLUD kinerjanya mendapat skor minimal baik Jumlah BLUD yang dievaluasi oleh BPKP pada tahun berjalan X 100% IKU Persentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina diukur dengan menghitung jumlah BLUD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dibandingkan dengan jumlah BLUD yang dibina oleh BPKP. Realisasi IKU Persentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina tahun 2015 adalah sebesar 50% atau mencapai 84,75% jika dibandingkan dengan target sebesar 59%. Realisasi tersebut merupakan BLUD yang kinerjanya minimal berpredikat baik sebanyak 3 BLUD dari 6 BLUD yang dibina. Perbandingan realisasi IKU Persentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina dengan tahun sebelumnya tidak bisa dilakukan karena tahun 2016 merupakan tahun pertama penggunaan IKU ini pada LKj Perwakilan BPKP Sumatera Barat. Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019 sebesar 62%, maka realisasi IKU tahun 2016 mencapai 80,65%. Hal ini menunjukkan bahwa capaian tahun 2016 telah menuju pencapaian target tahun Perbandingan realisasi IKU dengan target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat periode disajikan dalam gambar 3.4 sebagai berikut: Gambar 3.4 Perbandingan Realisasi IKU Presentase BLUD yang Kinerjanya Minimal Baik dari BLUD yang Dibina dengan Target Tahun 2019 Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 40

50 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2016 Tahun Target (%) Realisasi (%) - 50 Upaya perbaikan yang akan dilakukan ke depan adalah mendorong kepada pengelola BLUD untuk meningkatkan kinerjanya, khususnya dalam pengelolaan keuangan BLUD. IKU 3 sampai dengan 6 merupakan IKU yang terkait dengan SPI Korporasi. IKU SPI Korporasi ini dilakukan melalui target capaian empat belas output rekomendasi dan terealisasi 100%. Seluruh rekomendasi tersebut telah ditindaklanjuti. Pencapaian sasaran program Meningkatnya Kualitas Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Pemerintah Daerah/Korporasi ini didukung dengan dana sebesar Rp ,00 atau 84,38% dari anggaran sebesar Rp ,00 dan SDM sebanyak OH atau 120,58% dari rencana sebanyak OH. Dari sisi penggunaan dana, capaian sasaran program Meningkatnya Kualitas Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Pemerintah Daerah/Korporasi belum dicapai secara efisien. Hal ini terlihat dari capaian sasaran program sebesar 83,33% lebih kecil daripada capaian penggunaan dana sebesar 84,38%. Dari sisi penggunaan SDM, capaian sasaran program Meningkatnya Kualitas Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Pemerintah Daerah/Korporasi belum dicapai secara efisien. Hal ini terlihat dari capaian sasaran program tahun 2016 sebesar 83,33% lebih kecil dari capaian penggunaan SDM sebesar 120,58%. Belum efisiennya pencapaian sasaran program ini dari sisi penggunaan dana dan SDM disebabkan pelaksanaan penugasan non-pkpt sebanyak 83 penugasan yang menyerap dana dan SDM, diantaranya : 1) Narasumber Bimbingan Teknis Sistem Pengendalian Intern Pemerintah pada Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan Kabupaten/Kota se-sumatera Barat; 2) Workshop Maturitas SPIP pada Seluruh Pemerintah Daerah di Wilayah Provinsi Sumatera Barat; serta 3) Pemaparan Hasil Evaluasi Penerapan SPI Perusahaan dan Pendampingan Pemaparan Hasil Self-Asessment Penerapan Manajemen Risiko PT Semen Padang. Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 41

51 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2016 Sasaran program 3: Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Daerah Salah satu unsur penting SPIP, yaitu Lingkungan Pengendalian, mewajibkan setiap pimpinan instansi pemerintah untuk membentuk dan memelihara lingkungan pengendalian yang menimbulkan perilaku positif dan kondusif untuk menerapkan budaya pengendalian di lingkungan organisasinya. Upaya pembentukan budaya kendali ini antara lain diselenggarakan melalui perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) yang efektif. Untuk mewujudkan peran APIP sebagai aparat pengawasan intern diperlukan kapabilitas untuk menjalankan tugas dan fungsinya. Peningkatan kapabilitas APIP diarahkan pada peningkatan enam elemen kapabilitas APIP yaitu (a) peran APIP dalam organisasi; (b) pola pengembangan auditor APIP; (c) praktek profesionalisme pengawasan intern; (d) eksistensi manajemen kinerja dan akuntabilitas; (e) kualitas hubungan Inspektur dengan pimpinan/atasan dan pimpinan satuan kerja lainnya; dan (f) struktur tata kelola APIP termasuk kualitas independensi APIP. Tingkat kapabilitas APIP disimpulkan dari hasil penilaian tingkat kapabilitas yang dilaksanakan oleh BPKP dan atau dilaksanakan sendiri oleh APIP Pemda dengan quality assurance dari BPKP menggunakan pedoman penilaian kapabilitas APIP yang dikembangkan oleh BPKP. Sasaran program Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah dilengkapi dengan enam indikator kinerja utama yang capaiannya pada tahun 2016 disajikan pada tabel 3.6 dibawah ini: Tabel Pencapaian IKU pada Sasaran program 3 No INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET TAHUN REALISASI TAHUN % CAPAIAN Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) 2 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) 3 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) 4 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) 5 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) 6 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) % 0 0 0,00 % 5 0 0,00 % ,00 % 45 78,95 100,00 % 0 0 0,00 % 50 21,05 157,90 Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 42

52 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2016 Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa dari 6 IKU yang mengindikasikan sasaran program Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Daerah, 5 diantaranya memiliki nilai capaian outcome yang memenuhi target. Dengan demikian nilai capaian sasaran strategis Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara adalah sebesar 83,33%. Capaian Sasaran Program Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Daerah 5 = X 100% = 83,33% 6 Uraian masing-masing IKU sasaran program ini adalah sebagai berikut: IKU 1 Sasaran Program 3 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) Untuk tahun 2016, tidak terdapat target dan realisasi untuk IKU ini. IKU Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) ditargetkan pada tahun IKU 2 Sasaran Program 3 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) IKU Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) diukur dengan menghitung jumlah APIP Pemerintah Kabupaten/Kota yang telah mencapai kapabilitas level 3 dibandingkan jumlah APIP yang menjadi mitra BPKP. Jumlah APIP Pemerintah Kabupaten/Kota Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) = (Level 3) Jumlah APIP Pemerintah Kabupaten/Kota X 100% Mitra BPKP Pada tahun 2016, dari 19 Pemerintah Kabupaten/Kota yang menjadi mitra BPKP, ditargetkan terdapat 1 atau 5% APIP memperoleh capaian tingkat kapabilitas level 3, akan tetapi realisasinya belum ada APIP yang memperoleh capaian tingkat kapabilitas APIP level 3. Dengan demikian realisasi kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 3) sebesar 0% dari target sebesar 5%. Tidak ada perubahan realisasi IKU Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) dengan tahun sebelumnya. Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada Tahun 2019 sebesar 85%, maka realisasi IKU tahun 2016 mencapai 0%. Hal ini Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 43

53 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2016 menunjukkan bahwa dibutuhkan upaya keras dan terukur guna mencapai target Kapabilitas APIP level 3 pada 85% Pemerintah Kabupaten/Kota. Perbandingan realisasi IKU dengan target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat periode disajikan dalam gambar 3.5 sebagai berikut: Gambar 3.5 Perbandingan Realisasi IKU Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) dengan Target Tahun 2019 Tahun Target (%) Realisasi (%) Tingkat kapabilitas APIP (level 3) yang masih relatif rendah di tingkat Pemerintah Kabupaten/Kota antara lain disebabkan baseline tingkat kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota mayoritas berada pada level 1 sehingga dibutuhkan waktu lebih dari satu tahun untuk mencapai level 3. Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 44

54 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2016 IKU 3 Sasaran Program 3 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) Berdasarkan hasil penilaian tingkat kapabilitas yang dilaksanakan dilaksanakan sendiri oleh APIP Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dengan quality assurance dari BPKP tingkat Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi berada pada level 2. Hal ini berarti memenuhi target yang telah ditetapkan pada Perjanjian Kinerja. Diharapkan pada tahun 2017, kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi telah berada pada level 3. IKU 4 Sasaran Program 3 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) IKU Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) diukur dengan menghitung jumlah APIP Pemerintah Kabupaten/Kota yang telah mencapai kapabilitas level 2 dibandingkan jumlah APIP yang menjadi mitra BPKP. Jumlah APIP Pemerintah Kabupaten/Kota Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) = (Level 2) Jumlah APIP Pemerintah Kabupaten/Kota X 100% Mitra BPKP Berdasarkan hasil evaluasi, lima belas Pemerintah Kabupaten/Kota berhasil mencapai tingkat kapabilitas APIP level 2. Dengan demikian, realisasi IKU Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) adalah 78,95% yang berarti telah melampaui target yang telah ditetapkan sebesar 45%. Realisasi IKU Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) tahun 2016 sebesar 78,95% jika dibandingkan dengan realisasi IKU tahun 2015 sebesar 10% maka capaian tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 68,95%. Hal ini disebabkan pada tahun 2016 pedoman peningkatan kapabilitas APIP telah disempurnakan dan proses reorganisasi pada perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat yang menghasilkan bidang khusus untuk mempercepat pencapaian target kapabilitas APIP. Perbandingan realisasi IKU dengan target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat periode disajikan dalam gambar 3.6 sebagai berikut: Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 45

55 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2016 Gambar 3.6 Perbandingan Realisasi IKU Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) dengan Target Tahun 2019 Tahun Target (%) Realisasi (%) , Untuk tahun 2016, tidak terdapat target dan realisasi untuk IKU ini. IKU 5 Sasaran Program 3 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) IKU 6 Sasaran Program 3 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) IKU Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) diukur dengan menghitung jumlah APIP Pemerintah Kabupaten/Kota yang telah mencapai kapabilitas level 1 dibandingkan jumlah APIP yang menjadi mitra BPKP. Jumlah APIP Pemerintah Kabupaten/Kota Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) = (Level 1) Jumlah APIP Pemerintah Kabupaten/Kota X 100% Mitra BPKP Berdasarkan hasil evaluasi, empat Pemerintah Kabupaten/Kota berada pada tingkat kapabilitas APIP level 1. Dengan demikian, realisasi IKU Kapabilitas APIP Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 46

56 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2016 Kabupaten/Kota (Level 1) adalah 21,05%. Dengan target tahun 2016 sebesar 50%, maka capaian IKU Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) adalah 157,90%. Capaian IKU Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) (Rencana - (Realisasi Rencana)) = X 100% Rencana Perbandingan realisasi IKU dengan target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat periode disajikan dalam gambar 3.7 sebagai berikut: Gambar 3.7 Perbandingan Realisasi IKU Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) dengan Target Tahun 2019 Tahun Target (%) Realisasi (%) , Seluruh IKU pada sasaran program Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Daerah dilakukan melalui target capaian tiga output rekomendasi dan terealisasi 100%. Seluruh rekomendasi tersebut telah ditindaklanjuti. Pencapaian sasaran program Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Daerah didukung dengan dana sebesar Rp ,00 atau 93,85% dari anggaran sebesar Rp ,00 dan SDM sebanyak 776 OH atau 287,41% dari rencana sebanyak 270 OH. Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 47

57 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2016 Dari sisi penggunaan dana, capaian sasaran program ini belum dicapai secara efisien. Hal ini terlihat dari capaian sasaran program sebesar 83,33% lebih kecil daripada capaian penggunaan dana sebesar 93,85%. Dari sisi penggunaan SDM, capaian sasaran program ini belum dicapai secara efisien. Hal ini terlihat dari capaian sasaran program tahun 2016 sebesar 83,33% lebih kecil dari capaian penggunaan SDM sebesar 287,41%. Belum efisiennya pencapaian sasaran program ini dari sisi penggunaan dana dan SDM disebabkan pelaksanaan penugasan non-pkpt sebanyak penugasan yang menyerap dana dan SDM, diantaranya : 1) Sosialisasi dan Pendampingan Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP pada enam pemerintah daerah; 2) Bimbingan Teknis Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP pada lima pemerintah daerah; serta 3) Quality Assurance Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP pada sepuluh pemerintah daerah. Upaya-upaya yang telah dilaksanakan Perwakilan BPKP Sumatera Barat untuk mencapai target agar APIP dapat berada pada level 3 antara lain melakukan sosialisasi dan pendampingan peningkatan level APIP pada tahun 2016 dan melaksanakan Diklat Peningkatan Kapabilitas APIP kepada seluruh APIP di Provinsi Sumatera Barat. Sedangkan untuk SDM BPKP, dilakukan Program Pelatihan Mandiri (PPM) dan mengefektifkan tim panel untuk penjaminan mutu (quality assurance) Upaya-upaya yang akan dilaksanakan Perwakilan BPKP Sumatera Barat untuk mencapai target agar APIP dapat berada pada level 3, antara lain melakukan monitoring atas pemenuhan infrastruktur kapabilitas APIP dan mengefektifkan forum Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia (AAIPI). Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 48

58 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2016 Sasaran program 4: Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis Pengawasan BPKP Perencanaan pengawasan berfungsi mengarahkan kegiatan pengawasan agar sesuai dengan peran dan tujuan Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat, sekaligus media untuk mengukur tingkat keberhasilan kinerja teknis Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat. Selain itu, perencanaan juga terkait langsung dengan pengelolaan SDM, penyediaan sarana prasarana, dan penganggaran. Seiring dengan gencarnya penyerapan anggaran berdasarkan disbursement plan, semakin dirasakan pentingnya arti perencanaan yang baik sehingga anggaran yang digunakan benar-benar menghasilkan kinerja yang terbaik pula. Sasaran program Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis Pengawasan BPKP didukung dengan pencapaian Sasaran Program Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan dan Pengadaan Penyaluran Sarana Prasarana BPKP. Pencapaian IKU yang terkait langsung dengan efektivitas perencanaan pengawasan dan kualitas pengelolaan keuangan sebagaimana tabel 3.7 berikut: Tabel Pencapaian Indikator Kinerja Utama pada Sasaran program 4 No INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET TAHUN REALISASI TAHUN % CAPAIAN Persepsi kepuasan layanan Bagian Tata Usaha Skala Likert Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran terlihat bahwa indikator kinerja program tahun 2016 tercapai 100%. Selain itu capaian indikator tersebut juga ditunjukkan dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 100% sebagaimana tabel 3.8 Tabel Pencapaian Indikator Kinerja Kegiatan pada Sasaran program 4 No INDIKATOR KINERJA KEGIATAN SATUAN TARGET TAHUN 2016 REALISASI TAHUN 2016 % CAPAIAN 1 Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP 2 Terlaksananya Rehabilitasi Rumah Negara Perwakilan BPKP (2 unit) 3. Terlaksananya Rehabilitasi Sarana Gedung Kantor Perwakilan BPKP Dok/ Lap M M Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 49

59 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2016 Indikator kinerja kegiatan Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP tercapai 100%. Capaian ini diperoleh dari pemenuhan penyusunan laporan/dokumen seperti yang disajikan pada tabel 3.9 berikut: Tabel 3.9 Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 No LAPORAN DUKUNGAN MANAJEMEN JUMLAH OUTPUT 1 Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 1 Dokumen 2 Dokumen Perjanjian Kinerja (Perkin) 1 Dokumen 3 Dokumen LAPKIN (Triwulanan) LAKIP (Tahunan) Laporan Realisasi RKT Bulanan (Bulanan) 3 Laporan 1 Laporan 12 Laporan 4 Laporan Laporan Rencana Pembangunan (PP 39) 4 Laporan 5 Laporan GDN 12 Laporan 6 Laporan Mutasi, Promosi dan Kenaikan Pangkat Terpadu Pegawai 2 Laporan 7 Dokumen Perencanaan Kebutuhan SDM 1 Dokumen 8 Laporan Budaya Kerja 2 Laporan 9 Dokumen Rencana Anggaran (RKAKL) Unit Kerja (Pagu Anggaran dan Alokasi Anggaran 10 Laporan Keuangan : 1) LRA Bulanan 2) LK Semesteran 3) LK Tahunan Unaudited 4) LK Audited 2 Dokumen 12 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 1 Laporan 11 Dokumen Perencanaan Kebutuhan Sarana Prasarana 1 Dokumen 12 Laporan BMN 2 Laporan 13 Laporan Konservasi Energi/Penghematan Energi 2 Laporan 14 Laporan Kearsipan 4 Laporan 15 Laporan Kehumasan 4 Laporan 16 Laporan Tindak Lanjut hasil Pengawasan 4 Laporan 17 Laporan Program Pelatihan Mandiri (PPM) 4 Laporan 18 Laporan Penyelenggaraan SPIP 4 Laporan 19 Laporan Tindak Lanjut Hasil Raker 1 Laporan Indikator kinerja kegiatan Terlaksananya Rehabilitasi Rumah Negara Perwakilan BPKP (2 unit) sebanyak 200 m2 dan indikator kinerja kegiatan Terlaksananya Rehabilitasi Sarana Gedung Kantor Perwakilan BPKP (1 unit) sebanyak 50 m2 tercapai 100%. B. Realisasi Keuangan Realisasi penyerapan anggaran Tahun 2016 secara total sebesar Rp ,00 atau mencapai 97,58% dari anggaran sebesar sebesar Rp ,00 (revisi terakhir) yang termasuk pemblokiran anggaran sebesar Rp ,00 atau 0,66% dari pagu anggaran. Capaian tersebut dapat dirinci berdasarkan program dan berdasarkan jenis belanja, sebagai berikut: Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 50

60 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ) Capaian per program Pada tahun 2016 terdapat dua program dengan rincian capaian per program, disajikan pada tabel 3.10 berikut: Tabel 3.10 Realisasi Penyerapan Anggaran per Program Kode Program Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Sisa Anggaran (Rp) Capaian (%) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembangunan Nasional Serta Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah , , ,00 98, , , ,00 92,07 Jumlah , , ,00 97,58 No 2) Capaian per jenis belanja Rincian capaian per jenis belanja disajikan seperti pada tabel 3.11 berikut: Jenis Belanja Tabel 3.11 Realisasi Penyerapan Anggaran per Jenis Belanja Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Sisa Anggaran (Rp) Capaian (%) 1 Belanja Pegawai , , ,00 99,17 2 Belanja Barang , , ,00 94,02 3 Belanja Modal , , ,00 98,24 Jumlah , , ,00 97,58 Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 51

61 Laporan Kinerja 2016 BAB 4 Penutup Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat sebagai salah satu unit kerja BPKP melakukan pembinaan SPIP dan pengawasan intern terhadap kegiatan lintas sektoral, kebendaharaan umum dan kegiatan lain atas permintaan Presiden. Fungsi pengawasan intern dilakukan melalui kegiatan assurance yang meliputi audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya serta kegiatan consulting yang meliputi pendampingan, bimbingan teknis, asistensi, sosialisasi dan kegiatan konsultansi lainnya. Pengawasan intern terutama diarahkan untuk membantu Pimpinan Instansi Vertikal Kementerian/Lembaga, Gubernur dan Bupati/Walikota di wilayah Provinsi Sumatera Barat dalam rangka memperkuat dan menunjang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Pertanggungjawaban pelaksanaan pengawasan intern dan pembinaan SPIP disampaikan dalam Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat yang menyajikan informasi kinerja yang telah diperjanjikan disertai evaluasi dan analisis untuk perbaikan kinerja di masa datang. Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat juga mencerminkan sejauh mana Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah telah diimplementasikan. Beberapa perbaikan mendasar yang telah dilakukan berupa perbaikan kualitas dokumen renstra, rencana kinerja tahunan, perjanjian kinerja, dan indikator kinerja utama. Terhadap Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat telah dilakukan penyelarasan visi Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat sesuai dengan visi BPKP, penyesuaian kembali misi dan tujuan strategis Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat, serta penambahan sasaran strategis, indikator kinerja utama, dan target tahunan yang diselaraskan dengan BPKP Pusat. Target-target kinerja jangka menengah dalam renstra telah dirinci dalam target-target kinerja tahunan dalam rencana kinerja tahunan dan perjanjian kinerja. Sasaran strategis telah berorientasi hasil, bukan proses/kegiatan, dan diukur dengan indikatorindikator kinerja utama. Kegiatan yang dirancang telah selaras dan memiliki hubungan kausalitas dengan sasaran. Perbaikan dalam pengukuran kinerja berupa perbaikan mekanisme pengumpulan data kinerja dengan menggunakan teknologi informasi dan melakukan pengukuran kinerja melalui pembandingan dengan target tahun berjalan. Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 52

62 Laporan Kinerja 2016 Upaya perbaikan dalam evaluasi kinerja berupa pemantauan mengenai kemajuan pencapaian kinerja beserta hambatannya oleh pihak internal maupun eksternal, dan melaksanakan tindak lanjut atas hasil evaluasi. Dari empat sasaran strategis dengan keseluruhan 16 (enam belas) indikator kinerja utama, telah disimpulkan capaian tahun 2016 yaitu mencapai 91,67%. Kelemahan/hambatan yang ditemui dalam pencapaian sasaran program dan indikator kinerja utama adalah rendahnya tingkat kepatuhan pimpinan BLUD dalam penyusunan dan pengiriman laporan secara tepat waktu dan baseline tingkat kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota mayoritas berada pada level 1 sehingga dibutuhkan waktu lebih dari satu tahun untuk mencapai level 3. Laporan kinerja ini diharapkan dapat memberikan informasi secara transparan kepada seluruh shareholder dan stakeholder Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat, sehingga dapat memberikan umpan balik dalam rangka peningkatan kinerja pada tahun mendatang. Secara internal Laporan kinerja ini menjadi motivator untuk lebih meningkatkan kinerja organisasi terhadap perkembangan tuntutan stakeholders, sehingga kontribusi Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat dalam pembangunan dapat lebih dirasakan. Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 53

63 LAMPIRAN

64 Lampiran I/1-2 CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT No SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET REALISASI % CAPAIAN PROGRAM 1 Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan keuangan negara Persentase tindak lanjut rekomendari perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi ANGGARAN (Rp000) KEUANGAN REALISASI (Rp000) SDM (OH) % RENCANA REALISASI % % % Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggara an Sistem Pengendalian Intern Pemerintah 1,502, ,060 1,426, , ,930 2,954 7,775 2, Keterangan Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum/k/l/p/k % , , ,684 1, Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3) Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) Persentase BUMN/Anak Perusahaan dengan skor GCG baik Persentase BUMN/Anak Perusahaan yang kinerjanya berpredikat minimal A (Baik) Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina Persentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina JUMLAH SASPROG 1 2,505,240 2,349, ,568 12, % #DIV/0! 359, , ,378 2, % % , , , % % % JUMLAH SASPROG 2 585, , ,464 2,

65 Lampiran I/2-2 CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT No SASARAN PROGRAM INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET REALISASI % CAPAIAN PROGRAM 3 Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten 4 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis Pengawasan BPKP Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) Persepsi kepuasan layanan kesetmaan (skala likert 1-10) ANGGARAN (Rp000) KEUANGAN REALISASI (Rp000) SDM (OH) % RENCANA REALISASI % % ,418 82, % % % % % JUMLAH SASPROG 3 87,418 82, SL Program 19,110,500 18,823, ,275 9, dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Keterangan TOTAL 22,288,393 21,749, ,577 25,

66 Lampiran II/1-2 PERBANDINGAN REALISASI INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2016 DENGAN TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROGRAM SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN PROGRAM 1 Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan keuangan negara Persentase tindak lanjut rekomendari perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi % N/A N/A N/A Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan % N/A N/A N/A Penyelenggaraa n Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum/k/l/p/k % Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3) Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) Persentase BUMN/Anak Perusahaan dengan skor GCG baik Persentase BUMN/Anak Perusahaan yang kinerjanya berpredikat minimal A (Baik) % #DIV/0! #DIV/0! % % N/A N/A N/A % N/A N/A N/A

67 Lampiran II/2-2 No SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA PROGRAM SATUAN TARGET REALISASI CAPAIAN PROGRAM 3 Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten 4 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis Pengawasan BPKP Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina Persentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) Persepsi kepuasan layanan kesetmaan (skala likert 1-10) % N/A N/A N/A % N/A N/A N/A % #DIV/0! #DIV/0! % % #DIV/0! % % #DIV/0! % SL Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya

68 CAPAIAN KINERJA OUTPUT Lampiran III/ 1-1 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016 No. SASARAN PROGRAM Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Dana SDM (OH) Capaian (%) Rencana Realisasi % Target Realisasi % (Rp000) (Rp000) 1 Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan keuangan negara Rekomendasi ,502,265 1,426, ,930 7, Persentase tindak lanjut rekomendari perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi Rekomendasi , , ,954 2, Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum/k/l/p/k Rekomendasi , , ,684 1, JUMLAH SASPROG 1 Rekomendasi ,505,240 2,349, ,568 12, Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3) Rekomendasi , , ,378 2, Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) Persentase BUMN/Anak Perusahaan dengan skor GCG baik Rekomendasi , , , Persentase BUMN/Anak Perusahaan yang kinerjanya berpredikat minimal A (Baik) Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina Persentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina JUMLAH SAPROG Rekomendasi , , ,464 2, Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) Rekomendasi ,418 82, Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) 4 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis Pengawasan BPKP Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) JUMLAH SASPROG 3 Rekomendasi ,418 82, JUMLAH PROGRAM PENGAWASAN Rekomendasi ,177,893 2,925, ,302 16, Persepsi kepuasan layanan kesetmaan (skala likert 1-10) Laporan ,835,500 18,553, ,275 9, Paket , , JUMLAH PROGRAM DUKUNGAN PENGAWASAN 19,110,500 18,823, ,275 9, TOTAL 22,288,393 21,749, ,577 25,

69 PERBANDINGAN REALISASI OUTPUT 2016 DENGAN REALISASI OUTPUT 2015 DAN CAPAIAN 2016 DENGAN CAPAIAN 2015 Lampiran IV/ 1-1 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016 No. SASARAN PROGRAM Indikator Kinerja Utama Satuan 1 Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan keuangan negara Realisasi Capaian Naik / (Turun) Naik / (Turun) (%) Rekomendasi Persentase tindak lanjut rekomendari perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi Rekomendasi (19) Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum/k/l/p/k Rekomendasi (19) JUMLAH SASPROG 1 Rekomendasi Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3) Rekomendasi Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) Persentase BUMN/Anak Perusahaan dengan skor GCG baik Rekomendasi (1) Persentase BUMN/Anak Perusahaan yang kinerjanya berpredikat minimal A (Baik) Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina Persentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina JUMLAH SASPROG 2 Rekomendasi Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) Rekomendasi 4 3 (1) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) 4 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis Pengawasan BPKP Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) JUMLAH SASPROG 3 Rekomendasi 4 3 (1) JUMLAH PROGRAM PENGAWASAN Rekomendasi Persepsi kepuasan layanan kesetmaan (skala likert 1-10) Laporan (7) (20.00) JUMLAH PROGRAM DUKUNGAN PENGAWASAN Paket 29 3 (26) TOTAL

70 Lampiran V / 1-1 Level Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota se-wilayah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 No Pemerintah Daerah Level Maturitas SPIP Tahun Provinsi Sumatera Barat Kabupaten Agam - 3 Kabupaten Dharmasraya - 4 Kabupaten Kepulauan Mentawai - 5 Kabupaten Lima Puluh Kota - 6 Kabupaten Padang Pariaman Kabupaten Pasaman - 8 Kabupaten Pasaman Barat - 9 Kabupaten Pesisir Selatan Kabupaten Sijunjung - 11 Kabupaten Solok - 12 Kabupaten Solok Selatan - 13 Kabupaten Tanah Datar Kota Padang Kota Bukittinggi Kota Padang Panjang - 17 Kota Pariaman Kota Payakumbuh - 19 Kota Sawahlunto - 20 Kota Solok -

71 Lampiran VI / 1-1 Tingkat Kapabilitas Aparatur Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota se-wilayah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016 No Pemerintah Daerah Tingkat Kapabilitas APIP Tahun Provinsi Sumatera Barat 2 Dengan Perbaikan 2 Kabupaten Agam 2 Dengan Perbaikan 3 Kabupaten Dharmasraya 2 4 Kabupaten Kepulauan Mentawai 2 Dengan Perbaikan 5 Kabupaten Lima Puluh Kota 2 Dengan Perbaikan 6 Kabupaten Padang Pariaman 2 Dengan Perbaikan 7 Kabupaten Pasaman 1 8 Kabupaten Pasaman Barat 1 9 Kabupaten Pesisir Selatan 2 Dengan Perbaikan 10 Kabupaten Sijunjung 2 Dengan Perbaikan 11 Kabupaten Solok 2 Dengan Perbaikan 12 Kabupaten Solok Selatan 2 Dengan Perbaikan 13 Kabupaten Tanah Datar 2 Dengan Perbaikan 14 Kota Padang 2 Dengan Perbaikan 15 Kota Bukittinggi 2 Dengan Perbaikan 16 Kota Padang Panjang 2 17 Kota Pariaman 2 18 Kota Payakumbuh 1 19 Kota Sawahlunto 2 Dengan Perbaikan 20 Kota Solok 1

72 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT Jl. By Pass KM 14 Aie Pacah Padang 25177, Telepon (0751) Faximile (0751) sumbar@bpkp.go.id

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT Nomor : LAP-011/PW03/1/2016 Tanggal : 20 Januari 2016 Kata Pengantar Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Rencana Kerja (Renja) adalah dokumen perencanaan tahunan yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) serta disusun mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Rencana Kerja

Lebih terperinci

PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015

PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015 PERWAKILAN KANTOR GUBERNUR BPKP PROVINSI MALUKU MALUKU UTARA UTARA NOMOR : S-14/PW33/1/2015 TANGGAL 25 Januari 2015 LAKIP

Lebih terperinci

- 3 - Pasal 4 Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

- 3 - Pasal 4 Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. - 2 - Mengingat : 1. Peraturan Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi (Lembaran Negara Republik Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

Lebih terperinci

Pergi belayar ke Pulau Meranti Singgah dulu membeli cabai Raihlah kinerja tak hanya menanti LKj disusun kinerja tercapai

Pergi belayar ke Pulau Meranti Singgah dulu membeli cabai Raihlah kinerja tak hanya menanti LKj disusun kinerja tercapai KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Pergi belayar ke Pulau Meranti Singgah dulu membeli cabai Raihlah kinerja tak hanya menanti LKj disusun kinerja tercapai P uji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT

Lebih terperinci

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunia-nya, penyusunan Rencana Kinerja (Renja) Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat Tahun

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA. Jalan Kapten Tantular, Denpasar Telepon: (0361) Faksimili: (0361)

LAPORAN KINERJA. Jalan Kapten Tantular, Denpasar Telepon: (0361) Faksimili: (0361) LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 Jalan Kapten Tantular, Denpasar 80235 Telepon: (0361) 246772 Faksimili: (0361) 246771 E-mail: bali@bpkp.go.id N o m o r : L A P - 0 1 4 8 / P W 2 2 / 2 0 1 7 Tanggal 1 0 J a

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP 2013 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah NOMOR: LAKIP - 023 /PW18/1/2014 TANGGAL 21 JANUARI 2014 Ringkasan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF. Untuk mewujudkan visi, BPKP memiliki tiga misi, yaitu:

RINGKASAN EKSEKUTIF. Untuk mewujudkan visi, BPKP memiliki tiga misi, yaitu: RINGKASAN EKSEKUTIF Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan unit organisasi mandiri yang mendukung dan melaksanakan kebijakan BPKP Pusat. Perwakilan BPKP memiliki visi, misi, tujuan

Lebih terperinci

INFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja

INFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja INFORMASI KINERJA Laporan Kinerja (Lkj) Instansi Pemerintah merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayai kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggarannya.

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia

LAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia LAPORAN KINERJA 2014 BPKP untuk Indonesia Nomor: LKIN- 502/K.SU/01/2015 Tanggal: 26 Februari 2015 Ringkasan Eksekutif B adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis

Lebih terperinci

Suplemen Rencana Strategis

Suplemen Rencana Strategis Suplemen Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat 2010-2014 Lampiran Keputusan Nomor KEP-2220/PW14/1/2012 Tanggal 28 Desember 2012 SASARAN STRATEGIS PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013 RINGKASAN EKSEKUTIF B adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan kegiatan, dilengkapi dengan

Lebih terperinci

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara. Ringkasan Eksekutif

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara. Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Sulawesi Utara telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran,

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SUMATERA BARAT

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SUMATERA BARAT BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR : LAP-015/PW03/1/2016 TANGGAL: 28 JANUARI 2016 KATA PENGANTAR R encana Kinerja tahun 2016 menjabarkan target kinerja yang

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan

Laporan Kinerja Tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Kinerja Tahun 206 Provinsi Kalimantan Selatan KATA PENGANTAR Tahun 206 merupakan tahun kedua Renstra Provinsi Kalimantan Selatan yang telah disusun sebagai bagian dari Renstra BPKP. Tahun 206 juga

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012

LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012 LAPORAN HASIL PENGAWASAN ATAS KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA / DAERAH PADA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 Nomor: LAP- 20/PW26/1/2012 Tanggal: 18 Januari 2012 LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012

Lebih terperinci

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah (SAKIP) dan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Lebih terperinci

Kepala, Ardan Adiperdana

Kepala, Ardan Adiperdana Nomor : LKIN-4/K/SU/2017 Tanggal : 21 FEBRUARI 2017 KATA PENGANTAR L aporan Kinerja Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) ini merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian sasaran

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR alam rangka melaksanakan tata pemerintahan yang baik (good governance) adalah tersusunnya laporan akuntabilitas pelaksanaan kegiatan tahun berjalan untuk mewujudkan komitmen organisasi penyelenggara

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Jalan Jenderal Ahmad Yani kilometer 32,5 Banjarbaru 70711 Telp: (0511) 4781116 Faksimili : (0511) 4774501 email : kalsel@bpkp.go.id,

Lebih terperinci

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR Menurut Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah (SAKIP) dan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan

Lebih terperinci

Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis

Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis Ringkasan Eksekutif Terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), mengantar BPKP memasuki babak baru yang menegaskan peran BPKP sebagai Auditor

Lebih terperinci

Nomor : S 13 /PW.09/1/ Januari Yth. Bapak Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan di Jakarta.

Nomor : S 13 /PW.09/1/ Januari Yth. Bapak Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan di Jakarta. BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA Jalan Pramuka Nomor 33 Jakarta Timur 320 Telepon (02) 85907460, Faksimile (02) 890663, E-mail dki@bpkp.go.id

Lebih terperinci

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Papua Barat yang sebelumnya wilayah kerjanya berada/merupakan bagian dari Perwakilan BPKP Provinsi Papua telah menyusun

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015 NOMOR : LAP-6/PW02/1/2016 TANGGAL : 8 JANUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR

Lebih terperinci

Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta

Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta Rencana Strategis 2010-2014 Perwakilan BPKP Provinsi D.I. Yogyakarta Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi DIY tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut: Visi : Auditor Presiden yang responsif,

Lebih terperinci

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT RENCANA KINERJA (RENJA)

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT RENCANA KINERJA (RENJA) PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT RENCANA KINERJA (RENJA) PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2016 LAP-20/PW14/1/16 2 FEBRUARI 2016 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i KATA PENGANTAR... ii BAB

Lebih terperinci

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat PERJANJIAN KINERJA P enetapan indikator kinerja pada tingkat program dan kegiatan merupakan prasyarat bagi pengukuran kinerja. Kriteria pengukuran yang dipakai adalah target kinerja yang ditetapkan. Target

Lebih terperinci

erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina

erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina 11 T erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengawasan Intern Pemerintah (SPIP), menegaskan BPKP bertugas melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan SKPD Dalam proses penyelenggaraan pemerintahan sampai sekarang ini

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan ii

DAFTAR ISI. Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan ii KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) merupakan media akuntabilitas yang dapat digunakan sebagai pertanggungjawaban atas capaian kinerja instansi pemerintah setingkat Eselon II ke atas.

Lebih terperinci

1. Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

1. Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan kegiatan, dilengkapi dengan indikator kinerja dan

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Jambi DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF...

Perwakilan BPKP Provinsi Jambi DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... I Ii iv BAB I PENDAHULUAN... A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi... B. Aspek Strategis Organisasi... C. Kegiatan dan Layanan

Lebih terperinci

2016, No Nomor 400); 3. Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor 2 Tahun 2015 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2016, No Nomor 400); 3. Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor 2 Tahun 2015 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1512, 2016 BPKP. kebijakan Pengawasan. Tahun 2017. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN BADAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... BAB I Halaman PENDAHULUAN A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi... B. Aspek Strategis Organisasi... 4 C. Kegiatan dan Layanan Produk

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN RENCANA KINERJA BPKP PERWAKILAN PROVINSI PAPUA TAHUN 2015

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN RENCANA KINERJA BPKP PERWAKILAN PROVINSI PAPUA TAHUN 2015 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN RENCANA KINERJA BPKP PERWAKILAN PROVINSI PAPUA TAHUN 2015 Nomor: KEP-339/PW26/1/2015 Tanggal: 31 Juli 2015 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR Nomor : LAP-1/PW13/2013 Tanggal : 02 Januari 2013 LAKIP 2012 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur KATA PENGANTAR aporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Tahun Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur

Laporan Kinerja Tahun Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur Laporan Kinerja Tahun 2015 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur Nomor : LAKIP-11/PW13/2016 Tanggal : 12 Januari 2016 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur Tahun 2015 RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan

Lebih terperinci

KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, KEPUTUSAN KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR KEP-67/DL/2/2013 TENTANG PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

L K j LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

L K j LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH L K j 2 0 1 6 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT N O M O R : L A P - 11 / P W 1 4 / 6 / 2 0 1 7 TA N G G A L : 1 2 J A N U A R I 2 0 1 7 PERWAKILAN BPKP PROVINSI

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUN 2017 RENCANA KINERJA TAHUN 2017 KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA BARAT NOMOR KEP 61/PW27/6/2017 TANGGAL 20 FEBRUARI 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Arah kebijakan Inspektorat Kabupaten Bandung adalah Pembangunan Budaya Organisasi Pemerintah yang bersih, akuntabel, efektif dan Profesional dan Peningkatan

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2016

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2016 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2016 NOMOR : LAP-13/PW17/1/2017 TANGGAL : 11 JANUARI 2017

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI BALI LAPORAN MONITORING KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TRIWULAN II TAHUN 2016

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI BALI LAPORAN MONITORING KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TRIWULAN II TAHUN 2016 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI BALI LAPORAN MONITORING KINERJA PERWAKILAN PROVINSI BALI TRIWULAN II TAHUN NOMOR : LKIN-1645/PW22/6/ TANGGAL : 24 JUNI BADAN PENGAWASAN KEUANGAN

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015 NOMOR : LAP-6/PW02/1/2016 TANGGAL : 8 JANUARI 2016 PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN PEMBANGUNAN PROVINSI

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 46 2016 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BEKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau LAPORAN KINERJA 2015 : LKIN-158/PW28/1/2016

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau LAPORAN KINERJA 2015 : LKIN-158/PW28/1/2016 Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau LAPORAN KINERJA 2015 NOMOR : LKIN-158/PW28/1/2016 TANGGAL : 15 JANUARI 2016 Kata Pengantar Puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa,

Lebih terperinci

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR : LKIN-129/PW28/1/2017 TANGGAL: 10 JANUARI 2017 Kata Pengantar Puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, atas berkah dan rahmat-nya

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar Daftar Isi

DAFTAR ISI. Kata Pengantar Daftar Isi DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif v I. Pendahuluan 1 A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi... 2 B. Aspek Strategis... 4 C. Kegiatan dan Produk Organisasi... 7 D. Struktur

Lebih terperinci

diperlukan untuk menghindari penyimpangan yang terlalu jauh antara Dalam tahun 2016, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka

diperlukan untuk menghindari penyimpangan yang terlalu jauh antara Dalam tahun 2016, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Bangka Ringkasan Eksekutif R encana Kinerja merupakan salah satu komponen/siklus dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), dimulai dari Perencanaan Strategis (Renstra), Rencana Kinerja (Renja),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanggungjawaban rencana strategis kepada masyarakat dapat dilihat dari dua jalur utama, yaitu jalur pertanggungjawaban keuangan dan jalur pertanggungjawaban kinerja.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Ringkasan Eksekutif...

DAFTAR ISI. Ringkasan Eksekutif... DAFTAR ISI Halaman Judul Daftar Isi Halaman Ringkasan Eksekutif... i BAB I Pendahuluan... 1 A. Data Umum... 3 B. Struktur Organisasi... 4 C. Keterkaitan dengan Rencana Strategis... 6 D. Keterkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN PROGRAM PENGAWASAN

BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN PROGRAM PENGAWASAN BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN PROGRAM PENGAWASAN Pada bab sebelumnya telah diuraikan tentang visi, misi dan tujuan yang pencapaiannya diukur dari pencapaian sasaran strategis, sasaran program

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN 63 BAB III OBJEK PENELITIAN A. Sejarah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 31 tahun 1983 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Untuk

Lebih terperinci

Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun dapat diuraikan sebagai berikut :

Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun dapat diuraikan sebagai berikut : RENCANA STRATEGIS 2010-2014 PERWAKILAN BPKP SULUT Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun 2010-2014 dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Pernyataan Visi Sejalan dengan

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PIAGAM AUDIT INTERN 1. Pengawasan Intern adalah seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA WALIKOTA SAMARINDA,

Lebih terperinci

PERWAKILAN BPKP PROVINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TAHUN 2015

PERWAKILAN BPKP PROVINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 Nomor. : LAP 31/PW09/1/2016 Tanggal : 18 Januari 2016 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA

Lebih terperinci

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb No.1572, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAPPENAS. Piagam Pengawasan Intern. PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 486 /K/SU/2009 TENTANG RENCANA KEGIATAN BPKP TAHUN 2009

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 486 /K/SU/2009 TENTANG RENCANA KEGIATAN BPKP TAHUN 2009 www.bpkp.go.id KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 486 /K/SU/2009 TENTANG RENCANA KEGIATAN BPKP TAHUN 2009 KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, Menimbang

Lebih terperinci

Nomor : LKIN-268/PW08/1/ Juni 2016 Hal : Laporan Monitoring Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Lampung s.d. Triwulan II Tahun 2016

Nomor : LKIN-268/PW08/1/ Juni 2016 Hal : Laporan Monitoring Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Lampung s.d. Triwulan II Tahun 2016 Nomor : LKIN-268/PW08/1/ 27 Juni Hal : Laporan Monitoring Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Lampung II Yth. Sekretaris Utama u.p. Kepala Biro Perencanaan Pengawasan di Jakarta Berikut kami sampaikan hasil

Lebih terperinci

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Kasih sayang-nya sehingga Laporan Inspektorat Kota Bandung Tahun 2015 ini dapat tersusun Laporan ini merupakan

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 NOMOR : LAP - 04/PW17.1/2013 TANGGAL : 7 JANUARI 2013 Ringkasan

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2013 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2013 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2013 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Nomor : LKIN-991/PW/17/1/2013 Tanggal : 31 DESEMBER 2013 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 Nomor: LAP-11/D4/2016 Tanggal 30 Desember 2016 ii KATA PENGANTAR Sebagai wujud penerapan tata kepemerintahan yang baik (good governance) dan akuntabel serta untuk memenuhi kewajiban

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG KEWENANGAN INSPEKTORAT MENGAKSES DATA DAN INFORMASI PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013 Perwakilan BPKP Jawa Timur disusun

Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013 Perwakilan BPKP Jawa Timur disusun 11 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013 Perwakilan BPKP Jawa Timur disusun berdasarkan Inpres Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan peraturan Menteri Negara

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) 201168 PANDEGLANG 42212 PIAGAM AUDIT INTERN 1. Audit intern adalah kegiatan yang independen dan obyektif dalam

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.400, 2014 ADMINISTRASI. Keuangan. BPKP. Tugas. Fungsi. Pencabutan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT - 1 - GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

LAP-464/PW33/6/2016 30 DESEMBER 2016 iii Daftar Isi KATA PENGANTAR DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF i ii iv BABI PENDAHULUAN A Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi 1 B Aspek Strategis Organisasi 4 C

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa kesejahteraan

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROVINSI BANTEN. Laporan Kinerja. Perwakilan BPKP Provinsi Banten

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROVINSI BANTEN. Laporan Kinerja. Perwakilan BPKP Provinsi Banten BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROVINSI BANTEN Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Banten 2016 Nomor : LAP-5/PW30/6/2017 Tanggal : 10 Januari 2017 I KATA PENGANTAR Memenuhi

Lebih terperinci

PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TENGAH LAPORAN KINERJA 2016

PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TENGAH LAPORAN KINERJA 2016 PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TENGAH LAPORAN KINERJA 2016 Nomor : /PW11/1/2016 Tanggal : 30 Desember 2016 Daftar Isi KATA PENGANTAR DAFTAR ISI RINGKASAN EKSEKUTIF i iii v BAB I PENDAHULUAN A Tugas, Fungsi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. transparan dan akuntabel, menteri/pimpinan lembaga, gubernur dan

BAB I PENDAHULUAN. transparan dan akuntabel, menteri/pimpinan lembaga, gubernur dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, yang selanjutnya disingkat SPIP disebutkan bahwa dalam rangka mencapai

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG KEWENANGAN KAPASITAS DAN TUGAS, INSPEKTORAT UNTUK MENGAKSES DATA DAN INFORMASI PADA ORGANISASI

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kesejahteraan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2015 NOMOR : LAKIP-015/PW23/6/2016

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 192 TAHUN 2014 TENTANG BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara. Dalam rangka itu

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2016 NOMOR : LAKIP-016/PW23/6/2017

Lebih terperinci

Revisi Suplemen Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun Maret 2013

Revisi Suplemen Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun Maret 2013 Revisi Suplemen Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2013-2014 27 Maret 2013 Lampiran Keputusan Nomor KEP- 16/PW27/1/2013 BUTIR-BUTIR TAMBAHAN RENSTRA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT

Lebih terperinci

Nomor : LKIN-118/PW30/6/ April 2016 Hal : Laporan Monitoring Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Banten

Nomor : LKIN-118/PW30/6/ April 2016 Hal : Laporan Monitoring Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Banten Nomor : LKIN-118/PW30/6/ 8 April Hal : Laporan Monitoring Kinerja Perwakilan Provinsi Banten s.d. Triwulan I Yth. Sekretaris Utama u.p. Kepala Biro Perencanaan Pengawasan di Jakarta Berikut kami sampaikan

Lebih terperinci

Akuntabilitas kinerja merupakan perwujudan dari kewajiban suatu instansi. pemerintah untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya

Akuntabilitas kinerja merupakan perwujudan dari kewajiban suatu instansi. pemerintah untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya Nomor: LAKIP-009/PW18/1/2016 Tanggal 08 JANUARI 2016 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA KATA PENGANTAR Akuntabilitas kinerja merupakan perwujudan dari kewajiban

Lebih terperinci

I N S P E K T O R A T

I N S P E K T O R A T PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU I N S P E K T O R A T Alamat :Jalan Nilam No. 7 Kotabaru Telp. (0518) 21402 Kode Pos 72116 KOTABARU ( LKj) TAHUN 2016 PERANGKAT DAERAH INSPEKTORAT KABUPATEN KOTABARU DAFTAR

Lebih terperinci

PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG KATA PENGANTAR

PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG KATA PENGANTAR PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG KATA PENGANTAR Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah mengamanatkan kepada setiap unit eselon II instansi pemerintah untuk menyusun

Lebih terperinci

Untuk mencapai target kinerja outcome dan output seperti yang telah diuraikan di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan didukung dengan

Untuk mencapai target kinerja outcome dan output seperti yang telah diuraikan di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan didukung dengan IKHTISAR EKSEKUTIF Akuntabilitas sebagai salah satu pilar tata kepemerintahan yang baik, merupakan pertanggungjawaban atas mandat yang melekat pada suatu lembaga. Berangkat dari pemikiran tersebut, Perwakilan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017 INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017 PANDEGLANG 2016 KEPUTUSAN INSPEKTUR INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG Nomor : 800/Kep.86 Insp/2016 Tentang PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT LAPORAN ANALISIS PENUGASAN PENGAWASAN ATAS PROGRAM KERJA PENGAWASAN (PKPT) PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017 LKIP Inspektorat Kabupaten Pandeglang Tahun 2016 KATA PENGANTAR Laporan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kata Pengantar

KATA PENGANTAR. Kata Pengantar Kata Pengantar KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah Subhaanahu wa Ta ala atas berkah dan rahmat yang telah diberikan sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016 LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Pengawasan intern pemerintah merupakan fungsi manajemen yang penting dalam penyelenggaraan pemerintah. Melalui

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI, Menimbang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Inspektorat Daerah Kota Samarinda BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka untuk mewujudkan aparatur pengawasan yang Obyektif, Tanggap, Efektif dan Bertanggung jawab di dukung dengan

Lebih terperinci