KATA PENGANTAR. Kata Pengantar

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. Kata Pengantar"

Transkripsi

1

2 Kata Pengantar KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah Subhaanahu wa Ta ala atas berkah dan rahmat yang telah diberikan sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014 telah selesai disusun. Sesuai dengan Inpres Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP), Peraturan Menteri Negara PAN dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Surat Kepala Biro Perencanaan Pengawasan BPKP Nomor: S-584/SU01/2/2014 tanggal 26 November 2014 hal Format dan Substansi LAKIP 2014 dan Nomor: S-644/SU01/2/2014 tanggal 17 Desember 2014 hal Pemutakhiran Format dan Substansi Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014, maka Perwakilan BPKP Provinsi Riau menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 sebagai wujud pertanggungjawaban pencapaian kinerja sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun Pelaporan pencapaian kinerja tersebut menunjukkan komitmen yang kuat Perwakilan BPKP terhadap kontrak kinerja yang telah disepakati, tidak hanya pada institusi tetapi juga komitmen untuk memberikan kontribusi dalam upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Pelaporan capaian kinerja tahun berjalan dan perbandingannya dengan tahun-tahun sebelumnya juga menunjukkan bahwa pencapaian kinerja telah dilaksanakan secara berkelanjutan. Selain itu dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah diuraikan mengenai faktor pendukung pencapaian target dan hambatanhambatan yang ditemui dalam pencapaian target kinerja. Karena Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014 ini merupakan pelaporan atas pelaksanaan target kinerja tahun kelima (terakhir) dari Rencana Strategis tahun , maka dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini juga dilaporkan pencapaian dari target kinerja Tujuan Strategis (target jangka menengah) Perwakilan BPKP Provinsi Riau sebagaimana tercantum dalam Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Riau Periode Tahun Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun i

3

4 Daftar Isi DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR GRAFIK RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I BAB II BAB III PENDAHULUAN... A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi... B. Aspek Strategis Organisasi... C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi... D. Struktur Organisasi... E. Sistematika Penyajian... PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA... A. Rencana Strategis Tahun Pernyataan Visi Pernyataan Misi Tujuan Strategis Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Program dan Kegiatan... B. Perjanjian Kinerja Tahun AKUNTABILITAS KINERJA... A. Capaian Kinerja... A.1 Capaian Kinerja Tahun A.2 Capaian Kinerja s.d. Tahun A.3 Analisis Capaian Kinerja... Tujuan 1... Sasaran Strategis Sasaran Strategis Tujuan 2... Sasaran Strategis Tujuan 3... Sasaran Strategis Tujuan 4... Sasaran Startegis Halaman i iii v vii vii viii Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun iii

5 Daftar Isi Tujuan 5... Sasaran Strategis Sasaran Strategis Tujuan 6... Sasaran Strategis B. Realisasi Anggaran dan Sarana dan Prasarana Realisasi Anggaran Sarana dan Prasarana BAB IV PENUTUP LAMPIRAN Lampiran 1 : Capaian Indikator Kinerja Utama Outcome Tahun 2014 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 : Capaian Kinerja Utama Output : Perkembangan Target, Realisasi Dan Capaian IKU Dari Tahun 2010 Sampai Dengan Tahun 2014 Berdasarkan Target Dalam Tapkin : Perkembangan Target, Realisasi Dan Capaian IKU Dari Tahun 2010 Sampai Dengan Tahun 2014 Berdasarkan Target Dalam Renstra : Dukungan Realisasi Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun iv

6 Daftar Tabel DAFTAR TABEL Halaman Tabel RE.1 : Capaian Sasaran Strategis... viii Tabel 1.1 : Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan... 6 Tabel 1.2 : Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan... 6 Tabel 1.3 : Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan... 7 Tabel 2.1 : Tujuan Strategis dan Indikator Kinerjanya Tabel 2.2 : Penjabaran Tujuan ke dalam Sasaran Strategis Tabel 2.3 : Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tabel 2.4 : Program, Sasaran Strategis, dan Kegiatan Perwakilan 22 BPKP Provinsi Riau Tahun Tabel 2.5 : Perjanjian/Penetapan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi 24 Riau Tahun 2014(revisi)... Tabel 3.1 : Ringkasan Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun Tabel 3.2 : Ringkasan Capaian Kinerja s.d. Tahun Tabel 3.3 : Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran 38 Strategis Tabel 3.4 : Perkembangan Opini BPK atas Laporan Keuangan 41 Pemerintah Daerah Di Wilayah Provinsi Riau Tahun Tabel 3.5 : Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis Tabel 3.6 : Pemerintah Daerah Yang Menggunakan 50 SIMDA... Tabel 3.7 : Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran 60 Strategis Tabel 3.8 Tabel 3.9 : Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis Perkembangan Penerapan SPM Di Provinsi Riau Tabel 3.10 : Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran 68 Strategis Tabel 3.11 : Daftar IPD Yang Diaudit Kinerja Pelayanan Tabel 3.12 : Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis Tabel 3.13 : Hasil Penilaian Kinerja BUMD Tahun Tabel 3.14 : Hasil Penilaian Evaluasi Kinerja BLUD Tahun Buku Tabel 3.15 : Hasil Penilaian Evaluasi Kinerja BPR Tahun Buku Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun v

7 Daftar Tabel Halaman Tabel 3.16 : Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat Tahun 2010 s.d Tabel 3.17 : Tindak Lanjut Permintaan Instansi Penyidik Tahun 2010 s.d Tabel 3.18 : Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis Tabel 3.19 : Nilai Temuan Kerugian Keuangan Negara Pada Laporan Hasil Audit Investigasi Yang Diserahkan ke Instansi Penyidik Tahun 2014 Tabel 3.20 : Hasil Audit PKKN yang Diserahkan ke Instansi Penyidik... Tabel 3.21 : Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis Tabel 3.22 Perkembangan Penerapan SPIP di Lingkungan Pemda di Provinsi Riau s.d Tahun 2014 Tabel 3.23 : Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis Tabel 3.24 : Pemda Yang Opini Laporan Keuangan WTP Di Wilayah Provinsi Riau Tahun Tabel 3.25 : Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis Tabel 3.26 Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis Tabel 3.27 Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis Tabel 3.28 Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis Tabel 3.29 Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis Tabel 3.30 Realisasi Output Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP... Tabel 3.31 Realisasi Sarana dan Prasarana Tahun Tabel 3.32 Anggaran dan Realisasi Keuangan Tahun 2014 Berdasarkan Sumber Dana... Tabel 3.33 Anggaran dan Realisasi DIPA Perwakilan Tahun 2014 Berdasarkan Sasaran Strategis Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun vi

8 Daftar Tabel Tabel 3.34 Rencana dan Realisasi Anggaran Tahun 2010 s.d Halaman 116 Tabel 3.35 Aset Tetap Per 31 Desember Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun vii

9 Daftar Gambar & Grafik DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1.1 : Bagan Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Riau... 5 DAFTAR GRAFIK Halaman Grafik 1.1 : Komposisi Pegawai... 7 Grafik 3.1 : Perkembangan Output Audit Investigasi Grafik 3.2 : Perkembangan Indikator Kinerja Output Perhitungan Kerugian 90 Keuangan Negara... Grafik 3.3 : Perbandingan Realisasi Output Pemberian Keterangan Ahli dari Tahun Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun vii

10 Ringkasan Eksekutif RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014 disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam mencapai sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja Tahun Pertanggungjawaban kinerja tahun 2014 ini merupakan tahun kelima/terakhir dari pelaksanaan Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun yang tentunya sejalan dengan pelaksanaan Visi dan Misi BPKP. Perwakilan BPKP Provinsi Riau sebagai bagian yang integral dari BPKP Pusat, harus memiliki komitmen yang kuat dalam meningkatkan kinerja. Pada tahun 2014, Perwakilan BPKP Provinsi Riau telah diamanatkan untuk melaksanakan 6 tujuan dengan 10 indikator kinerja utama dan 8 sasaran strategis dengan 34 indikator kinerja utama outcome dan 34 indikator kinerja utama output. Hasil penilaian atas pelaksanaan kinerja tahun 2014 dan kinerja jangka menengah s.d. tahun 2014 sebagaimana ditargetkan dalam Renstra periode tahun menunjukkan bahwa dua dari enam tujuan strategis dan lima dari delapan sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Riau telah tercapai, sementara empat tujuan dan tiga sasaran strategis belum sepenuhnya tercapai. Tujuan dan sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Riau berikut capaiannya dapat dilihat pada Tabel RE.1. Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No. Sasaran Strategis Capaian Kinerja Tahun 2014 Capaian Kinerja Jangka Menengah s.d. Tahun 2014 I Tujuan Strategis 1: Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau 1. Sasaran Strategis I.1: Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL, dan 90% LKPD 2. Sasaran Strategis I.2: Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 75% II. Tujuan Startegis 2: Meningkatnya Tata Pemerintahan yang Baik di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tercapai 77% Tercapai 77% Tercapai 100% Tercapai 100% Tercapai 95% Tercapai 95% Tercapai 100 % Tercapai 100 % Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun viii

11 Ringkasan Eksekutif No. Sasaran Strategis Capaian Kinerja Tahun 2014 Capaian Kinerja Jangka Menengah s.d. Tahun Sasaran Strategis 2.1: Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 65% BUMN/BUMD III. Tujuan Strategis 3: Terciptanya Iklim yang Mencegah Kecurangan dan Memudahkan Pengungkapan Kasus yang Merugikan Keuangan Negara di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau 1. Sasaran Strategis 3.1: Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80% IV. Tujuan Strategis 4: Tercapainya Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau 1. Sasaran Strategis 4.1: Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 60% K/L/Pemda V. Tujuan Startegis 5: Meningkatkan Kapasitas Aparat Pengawas Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau 1. Sasaran Strategis 5.1: Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda 2. Sasaran Strategis 5.2: Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100% VI. Tujuan Strategis 6: Terselenggaranya sistem Dukungan Pengambilan Keputusan yang Andal Bagi Presiden/Pemerintah di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau 1. Sasaran Strategis 6.1: Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan Tercapai 100% Tercapai 100% Tercapai 97,50% Tercapai 99,16% Tercapai 100% 87% Tercapai 90% Tercapai 90% Tercapai 90,00% Tercapai 90,00% Tercapai 77,50% Tercapai 77,50% Tercapai 100% Tercapai 100% Tercapai 100% Tercapai 100% Tercapai 100% Tercapai 100% Tercapai 100% Tercapai 100% Keberhasilan capaian sasaran strategis diukur dengan IKU yang menggambarkan peran Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam memberikan nilai tambah bagi stakeholders. Pengukuran capaian kinerja enam tujuan strategis dan delapan sasaran strategis tahun 2014 serta capaian jangka menengah s.d. tahun 2014 meliputi pengukuran atas realisasi 12 IKU yang paling mempengaruhi capaian sasaran strategis (IKU dominan) dari 34 IKU outcome dan 34 IKU output yang telah ditetapkan dalam Tapkin Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014 dan Renstra tahun Realisasi pencapaian enam tujuan dan delapan sasaran strategis tersebut di atas, sebagai berikut: Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun ix

12 Ringkasan Eksekutif I. Tujuan Strategis 1: Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau Capaian kinerja Tujuan Strategis 1 Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau dapat dilihat dari capaian dua indikator kinerja yaitu Minimal 70% Pemerintah Daerah di Provinsi Riau yang memperoleh opini WTP dan 30% sisanya memperoleh opini WDP, dengan realisasi sampai dengan tahun 2014 sebagai berikut: a. Pemerintah Daerah di Provinsi Riau yang telah memperoleh opini WTP sampai dengan tahun 2014 (opini atas LKPD tahun 2013) adalah sebanyak 7 Pemda atau sebesar 54% dari 13 Pemda. Jika dibandingkan dengan target sebesar 70%, maka capaian indikator kinerja tersebut adalah sebesar 77%. b. Pemda yang memperoleh opini WDP sampai dengan tahun 2014 adalah sebanyak 6 Pemda atau sebesar 46,15% dari 13 Pemda. Jika dibandingkan dengan target sebesar 30%, maka capaian indikator kinerja tersebut adalah sebesar 154%. Oleh karena yang menjadi indikator utama adalah jumlah pemda yang memperoleh opini WTP maka dapat disimpulkan bahwa capaian Tujuan Strategis 1 pada tahun 2014 dan s.d. tahun 2014 adalah sebesar 77%. Tujuan Strategis 1 dicapai dengan dua Sasaran Strategis sebagai berikut: 1. Sasaran Strategis 1.1: Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL, dan 90% LKPD Capaian Sasaran Strategis 1.1 ini pada tahun 2014 ditunjukkan oleh capaian dua IKU dominan, dengan realisasi sebagai berikut: a. IKU Persentase Instansi Pemerintah Pusat (IPP) yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan, yang diukur dari jumlah instansi vertikal yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan sebanyak 17 IPP dari target PKPT 14 IPP, atau mencapai 121%. Sedangkan capaian IKU mencapai 128% dari target sebesar 95%. Sedangkan bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 95%, maka realisasi kinerja IKU ini s.d tahun 2014 adalah sebesar 121% atau mencapai 128% dari target. b. IKU Persentase Instansi Pemerintah Daerah (IPD) yang Laporan Keuangannya memperoleh opini minimal WDP, yang diukur dari jumlah Instansi Pemerintah Daerah (IPD) yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun x

13 Ringkasan Eksekutif sebanyak 13 IPD dari 13 IPD yang diasistensi oleh BPKP, atau mencapai 100,00%. Sedangkan capaian IKU mencapai 111% dari target sebesar 90%. Realisasi kinerja IKU ini s.d tahun 2014 adalah sebesar 100% atau mencapai 111% dari target jangka menengah. Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja Sasaran Strategis 1.1 pada tahun 2014 dan kinerja jangka menengah telah mencapai target yang ditetapkan. 2. Sasaran Strategis 1.2: Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 75% Capaian Sasaran Strategis 1.2 tahun 2014 ditunjukkan oleh capaian dua IKU dominan dengan realisasi sebagai berikut: a. IKU Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti, yang diukur dari jumlah tindak lanjut atas rekomendasi/saran sebanyak 20 kejadian dibandingkan dengan jumlah rekomendasi/saran hasil audit optimalisasi penerimaan negara/opad sampai dengan tahun berjalan sebanyak 32 kejadian. Realisasi IKU ini adalah sebesar 57% dari target tahun 2014 sebesar 75%, dengan capaian sebesar 76%. Bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 75%, maka realisasi kinerja IKU ini s.d tahun 2014 adalah juga sebesar 57% atau mencapai 76% dari target jangka menengah. b. IKU Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat, yang diukur dari jumlah laporan hasil pengawasan BUN yang dikirim ke Pusat sebanyak 55 laporan dibandingkan dengan jumlah target laporan hasil pengawasan BUN yang diberikan oleh Pusat sebanyak 56 laporan. Realisasi IKU ini sebesar 98% dari target tahun 2014 sebesar 86%, dengan capaian sebesar 113%. Bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 86%, maka realisasi kinerja IKU ini s.d tahun 2014 adalah juga sebesar 98% atau mencapai 114% dari target jangka menengah. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja Sasaran Strategis 1.2 pada tahun 2014 dan kinerja jangka menengah s.d. tahun 2014 telah mencapai 95% dari target yang ditetapkan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun xi

14 Ringkasan Eksekutif II. Tujuan Strategis 2: Meningkatnya Tata Pemerintahan yang Baik di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau Capaian kinerja Tujuan Strategis 2 Meningkatnya Tata Pemerintahan yang Baik di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau dapat dilihat dari capaian dua indikator kinerja yaitu Terselenggaranya Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada Instansi Pemerintah Daerah dan terselenggaranya Good Corporate Governance (GCG) pada BUMN/BUMD di Provinsi Riau dengan target masing-masing sebesar 60% dan 75%, dengan realisasi sampai dengan tahun 2014 sebagai berikut: a. Dari 12 Pemda yang telah dimonitoring penerapan SPM-nya, hanya 2 Pemda yang telah menerapkan 12 SPM secara penuh, sedangkan 10 Pemda lainnya menerapkan SPM masih sebagian. Kalau diukur dari jumlah Pemda, maka dapat disimpulkan bahwa 100% Pemda telah menerapkan SPM. Namun kalau diukur dari jumlah SPM yang diterapkan, maka capaian penerapan SPM baru mencapai 65,28% atau mencapai 109% dari target yang ditetapkan dalam Renstra sebesar 60%. b. Dari 2 BUMN yang berkantor pusat di Provinsi Riau semuanya telah menerapkan GCG dengan asistensi/pendampingan dari BPKP atau capaiannya sebesar 100%. Demikian juga dari 2 BUMD yang telah didampingi oleh BPKP, telah menerapkan GCG secara penuh. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa capaian kinerja Tujuan Strategis 2 pada tahun 2014 dan capaian jangka menengah s.d. tahun 2014 telah terealisasi sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Tujuan strategis ini dicapai dengan satu Sasaran Strategis sebagai berikut: 1. Sasaran Strategis 2.1: Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan Terselenggaranya GG pada 65% BUMN/BUMD Capaian Sasaran Strategis 2.1 pada tahun 2014 dan capaian jangka menengah s.d. tahun 2014 ditunjukkan oleh capaian dua IKU dominan, dengan realisasi sebagai berikut: a. IKU Persentase IPD Yang Melaksanakan Pelayanan Sesuai Standar Pelayanan Minimal. yang diukur dari jumlah IPD yang mencantumkan SPM dalam dokumen perencanaan sebanyak 4 IPD dibandingkan dengan jumlah IPD yang diaudit kinerja pelayanannya sebanyak 4 IPD. Realisasi IKU ini sebesar 100% Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun xii

15 Ringkasan Eksekutif dari target tahun 2014 sebesar 60%, dengan capaian sebesar 167%. Bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 60%, maka realisasi kinerja IKU ini s.d tahun 2014 adalah sebesar 100% atau juga mencapai 167% dari target jangka menengah. b. IKU Persentase BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang dilakukan sosialisasi GCG/KPI, diukur dari jumlah BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang dilakukan sosialisasi/asistensi/evaluasi GCG atau KPI sebanyak 10 BUMN/BUMD/BUL/BLUD dari target dalam PKPT Perwakilan BPKP Provinsi Riau sebanyak 12 BUMN/BUMD/BUL/BLUD. Realisasi IKU ini sebesar 83% dari target tahun 2014 sebesar 65%, dengan capaian sebesar 128%. Bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 65%, maka realisasi kinerja IKU ini s.d tahun 2014 adalah sebesar 83% atau mencapai 128% dari target jangka menengah. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Sasaran Strategis 2.1 pada tahun 2014 dan dalam jangka menengah s.d. tahun 2014 telah terealisasi 100% sesuai target yang telah ditetapkan. III. Tujuan Strategis 3: Terciptanya Iklim yang Mencegah Kecurangan dan Memudahkan Pengungkapan Kasus yang Merugikan Keuangan Negara di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau Capaian kinerja Tujuan Strategis 3 Terciptanya Iklim yang Mencegah Kecurangan dan Memudahkan Pengungkapan Kasus yang Merugikan Keuangan Negara di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau dapat dilihat dari capaian dua indikator kinerja yaitu Minimal 80% pengaduan masyarakat dan permintaan bantuan dari Instansi Penegak Hukum di Provinsi Riau dtindaklanjuti/ terlayani, dengan realisasi sampai dengan tahun 2014 sebagai berikut: a. Jumlah pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti dalam periode tahun 2010 s.d 2014 adalah sebanyak 22 pengaduan dari 22 pengaduan yang masuk atau mencapai 100%. b. Jumlah permintaan instansi penyidik pada tahun 2014 dan selama periode tahun 2010 s.d 2014 yang telah ditindaklanjuti dengan audit investigasi, audit PKKN atau pemberian keterangan ahli masing-masing adalah sebanyak 106 dan 410 permintaan dari 111 dan 417 permintaan atau mencapai 95% dan 98,32%. Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun xiii

16 Ringkasan Eksekutif Berdasarkan capaian dua indikator diatas dapat disimpulkan bahwa Tujuan Strategis 3 tersebut pada tahun 2014 telah tercapai 97,5%, sedangkan jangka menengah s.d. tahun 2014 telah mencapai 99,16%. Tujuan Strategis ini dicapai dengan satu Sasaran Strategis sebagai berikut: 1. Sasaran Strategis 3.1: Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80% Capaian Sasaran Strategis 3: pada tahun 2014 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD Berisiko Fraud yang Mendapat Sosialisasi/DA/Asistensi/Evaluasi FCP. Realisasi IKU atas IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/da/asistensi/evaluasi FCP adalah 4 instansi dan jika dibandingkan dengan target IKU sebanyak 4 instansi/bumn/bumd, maka capaian IKU adalah 100%. Bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 15 kelompok masyarakat, maka realisasi kinerja IKU ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak 13 kelompok masyarakat atau mencapai 87% dari target jangka menengah. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa capaian Sasaran Strategis 3.1 tersebut pada tahun 2014 adalah sebesar 100% dan capaian jangka menengah s.d. tahun 2014 telah mencapai 87%. Belum tercapainya target jangka menengah tersebut disebabkan masih kurangnya permintaan kerjasama kepada BPKP untuk menerapkan FCP dari pihak instansi pemerintah pusat maupun daerah. IV. Tujuan Strategis 4: Tercapainya Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau Capaian kinerja Tujuan Staretagis 4: Terciptanya Efektifitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau dapat dilihat capaian indikator kinerjanya yaitu Minimal 70% Instansi Pemerintah di Provinsi Riau telah menerapkan SPIP. Pengukuran capaian indikator kinerja Tujuan 4 ini yang dijadikan acuan adalah penerapan SPIP di Instansi Pemerintah Daerah. Berdasarkan evaluasi atas pelaksanaan kegiatan pembinaan atas penyelenggaraan SPIP di lingkungan Pemda di Provinsi Riau dapat disimpulkan bahwa seluruh Pemda di Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun xiv

17 Ringkasan Eksekutif Provinsi Riau telah menerapkan SPIP sesuai PP nomor 60 tahun 2008, namun kualitas penerapannya baru mencapai 90%. Tujuan Strategis ini dicapai dengan Sasaran Strategis sebagai berikut: 1. Sasaran Strategis 4.1: Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 60% K/L/Pemda Capaian Sasaran Strategis 4.1 pada tahun 2014 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan Persentase Pemda yang Menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008, yang diukur berdasarkan jumlah Pemda yang laporan keuangannya memperoleh opini WTP sebanyak 7 Pemda dari jumlah seluruh Pemda sebanyak 13 Pemda dengan realisasi 54%, dengan capaian 90% atas target sebesar 60%. Demikian juga dalam jangka menengah dengan target kinerja jangka menengah s.d tahun 2014 sebesar 60%, maka realisasi kinerja IKU ini adalah sebanyak 54% atau mencapai 90% dari target jangka menengah. Belum tercapainya realisasi IKU dominan tersebut antara lain disebabkan: a. Implementasi SPIP belum secara integral menyatu dengan operasional instansi, namun baru pada tahap pengembangan infrastruktur pengendalian, berupa diagnostic assessment, pemetaan risiko dan penetapan serta pengembangan kebijakan/standard Operating Procedure (SOP). b. Pemda masih mengandalkan bimbingan Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam menerapkan sosialisasi pedoman/petunjuk teknis dan asistensi penyelenggaraan SPIP. V. Tujuan Strategis 5: Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau Capaian kinerja Tujuan Strategis 5 Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau diukur dari capaian indikator kinerjanya yaitu Minimal 60% APIP di Provinsi Riau telah menerapkan Jabatan Fungsional Auditor (JFA) dan kapabilitasnya berada pada level 2 berdasarkan kriteria Internal Audit capability Model (IACM), dengan realisasi sampai dengan tahun 2014 sebagai berikut: a. Dari 14 APIP di Provinsi Riau, 13 APIP telah menerapkan JFA yang terdiri dari Perwakilan BPKP Provinsi Riau dan 12 Inspektorat Pemda. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa 93% APIP di Provinsi Riau telah menerapkan JFA atau telah mencapai 155% dari target sebesar 60%. Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun xv

18 Ringkasan Eksekutif b. Terkait dengan kapabilitas APIP berdasarkan kriteria IACM, belum ada APIP yang berada pada level 2. Berdasarkan hasil evaluasi penerapan tata kelola APIP yang dilaksanakan pada tahun , semua APIP di Pemda masih berada pada level 1 menurut kriteria IACM. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa capaian Tujuan Strategis 5 pada tahun 2014 dan dalam jangka menengah s.d. tahun 2014 baru mencapai 77,5%. Tujuan strategis ini dicapai dengan Sasaran Strategis sebagai berikut: 1. Sasaran Strategis 5.1: Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten pada 80% K/L/Pemda Capaian Sasaran Strategis 5.1 pada tahun 2014 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA, IKU ini diukur dari jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA dibandingkan jumlah seluruh Pemda. Dari 13 APIP Pemda, 12 APIP Pemda telah menerapkan JFA atau mencapai 92%. APIP Pemda yang belum menerapkan JFA adalah Inspektorat Pemkab Pelalawan. Capaian kinerja sebesar 115% dari target sebesar 80%. Realisasi sampai dengan tahun 2014 sebesar 92% dibandingkan target jangka menengah sebesar 80%, sehingga capaian kinerja sampai dengan tahun 2014 sebesar 115%. 2. Sasaran Strategis 5.2: Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan Sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan Sebesar 100% Capaian Sasaran Strategis tahun 2014 ditunjukkan oleh dua IKU dominan, dengan realisasi sebagai berikut: a. IKU Persentase Jumlah Rencana Penugasan Pengawasan yang Terealisasi, diukur dengan membandingkan antara jumlah realisasi penugasan pengawasan dalam PKP2T terhadap jumlah rencana penugasan pengawasan yang ditetapkan dalam PKP2T. Pada tahun 2014, jumlah realisasi penugasan adalah 407 atau 100% dari 407 rencana penugasan, dengan capaian 111% atas target sebesar 90%. Bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 90%, maka realisasi kinerja IKU ini s.d tahun 2014 adalah sebesar 100% atau mencapai 111% dari target jangka menengah. b. IKU Persentase Kesesuaian Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau dengan SAP diukur berdasarkan hasil reviu Inspektorat BPKP terhadap Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun xvi

19 Ringkasan Eksekutif laporan keuangan perwakilan dengan nilai 100% apabila tidak ada catatan dan 80% apabila ada catatan. Pada tahun 2014, Inspektorat BPKP telah melakukan evaluasi kinerja termasuk di dalamnya evaluasi atas laporan keuangan. Berdasarkan Laporan hasil evaluasi tersebut, Inspektorat BPKP tidak memberikan catatan sehingga capaian atas IKU ini dianggap 100% dari target kinerja tahun Realisasi IKU ini sudah memenuhi target yang akan dicapai sampai dengan tahun 2014 sebesar 100%. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa capaian kinerja Sasaran Strategis 5.2 pada tahun 2014 dan dalam jangka menengah s.d. tahun 2014 adalah sebesar 100%. VI. Tujuan Strategis 6: Terselenggaranya Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan yang Andal Bagi Presiden/Pemerintah di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau Capaian kinerja Tujuan Strategis 6 Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/ pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau diukur dari capaian indikator kinerjanya yaitu Terlaksananya seluruh sistem informasi dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi pimpinan/ pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau dengan tingkat akurasi dan ketepatan waktu minimal 70%. Sistem informasi dukungan yang wajib digunakan dalam penyelenggaraan kegiatan di Perwakilan BPKP Provinsi Riau adalah sebanyak 12 sistem informasi. Pada tahun 2014 seluruh sistem informasi tersebut telah digunakan secara akurat dan tepat waktu. Dengan demikian indikator kinerja Tujuan 6 ini telah tercapai 100%. Tujuan strategis ini dicapai dengan Sasaran Strategis sebagai berikut: 1. Sasaran Strategis 6.1: Terselenggaranya 100% Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan bagi Pimpinan Capaian Sasaran Strategis 6.1 pada tahun 2014 dan dalam jangka menengah s.d. tahun 2014 ditunjukkan oleh dua IKU dominan, dengan realisasi sebagai berikut: Sampai dengan tahun 2014, sekitar 12 sistem informasi yang wajib digunakan tersebut telah berjalan secara efektif kecuali aplikasi SPPD dan aplikasi surat tugas/ski yang belum terlaksana secara efektif. Dengan target yang ditetapkan dalam Renstra sebanyak 4 sistem informasi maka capaian kinerja IKU ini adalah Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun xvii

20 Ringkasan Eksekutif sebanyak 10 sistem informasi atau dengan capaian sebesar 250%. Capaian tersebut sama dengan capaian jangka menengah atau capaian yang ditetapkan dalam Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun Keseluruhan sasaran strategis yang dilaksanakan Perwakilan BPKP Provinsi Riau pada tahun 2014 menggunakan dana DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Riau sebesar Rp ,00 atau 97,51% dari anggaran sebesar Rp ,00 dan dana Mitra Kerja sebesar Rp ,00. Secara umum seluruh Sasaran Strategis dalam tahun 2014 telah diupayakan untuk diwujudkan secara maksimal sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Meskipun demikian masih terdapat beberapa sasaran strategis dan IKU yang masih belum mencapai target yang ditentukan. Untuk itu, diperlukan upaya dan kerja yang lebih keras lagi untuk mengoptimalkan pencapaian semua sasaran strategis di masa mendatang. Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam upaya memperbaiki kinerja antara lain: 1. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan SPIP pada K/L/Pemda, melalui: a. Meningkatkan intensitas pembimbingan teknis penyelenggaraan SPIP, antara lain untuk penyusunan desain penyelenggaraaan SPIP dan Rencana Tindak Pengendalian (RTP). b. Berkoordinasi lebih intensif dengan K/L/Pemda untuk percepatan implementasi SPIP secara integral dalam kegiatan operasional instansi, sehingga meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja instansi termasuk peningkatan kualitas akuntabilitas dan laporan keuangan yang wajar. 2. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan seluruh instansi pemerintah pusat dan daerah untuk melakukan pppencegahan tindak pidana korupsi antara lain melalui penerapan Program Anti korupsi atau Fraud Control Plan (FCP). 3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas pembinaan APIP terutama peningkatan kualitas tata kelola APIP sehingga seluruh APIP di Provinsi Riau diharapkan dapat meningkat kualitasnya minimal menjadi level 2 berdasarkan kriteria IACM. 4. Berkoordinasi dengan Biro Renwas BPKP untuk meninjau kembali pernyataan sasaran strategis dan indikator kinerjanya serta teknik pengukurannya terutama atas sasaran Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun xviii

21 Ringkasan Eksekutif strategis yang sulit dicapai oleh Perwakilan BPKP karena kegiatan terkait sasaran strategis tersebut sudah jarang dilakukan oleh Perwakilan BPKP seperti kegiatan optimalisasi penerimaan negara/daerah sehingga tidak lagi menjadi target indikator utama Perwakilan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun xix

22 Bab 1 BAB I PENDAHULUAN Perwakilan BPKP Provinsi Riau merupakan salah satu perwakilan BPKP dari 33 perwakilan BPKP yang ada di seluruh Indonesia, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BPKP. Perwakilan BPKP Provinsi Riau dibentuk berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor 13 Tahun 2014, dengan wilayah kerja yaitu Provinsi Riau dan kabupaten/kota di wilayahnya. A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi Sesuai dengan Peraturan Kepala BPKP Nomor 13 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Perwakilan BPKP Provinsi Riau mempunyai tugas: 1. Melaksanakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara dan/atau daerah atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral; 2. Melaksanakan kegiatan pengawasan kebendaharaan umum negara; 3. Melaksanakan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden dan atau atas permintaan Kepala Daerah; 4. Melaksanakan pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada wilayah kerjanya; dan 5. Melaksanakan penyelenggaraan dan pelaksanaan fungsi lain di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Riau menyelenggarakan fungsi: 1. Penyiapan rencana dan program; 2. Pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan SPIP; 3. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja daerah dan pengurusan barang milik/kekayaan pemerintah daerah atas permintaan daerah; Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

23 Bab 1 4. Pengawasan atas penyelenggaraan tugas pemerintahan yang bersifat strategis dan/atau lintas kementerian lembaga/wilayah; 5. Pengawasan terhadap kegiatan kebendaharaan umum negara di wilayah kerjanya; 6. Pemberian asistensi penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah; 7. Pemberian asistensi penyusunan laporan keuangan daerah; 8. Pemberian asistensi terhadap pengelolaan keuangan negara/daerah, BUMN/BUMD dan kinerja instansi Pemerintah Pusat/Daerah/BUMN/BUMD; 9. Pengawasan terhadap badan usaha milik negara, badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, badan usaha milik daerah atas permintaan pemangku kepentingan, serta kontraktor bagi hasil dan kontrak kerjasama, dan pinjaman/bantuan luar negeri yang diterima pemerintah pusat, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 10. Evaluasi terhadap pelaksanaan good corporate governance pada badan usaha milik negara, badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, badan usaha milik daerah atas permintaan pemangku kepentingan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 11. Audit investigatif terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan keuangan negara, badan usaha milik negara dan badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, pengawasan terhadap hambatan kelancaran pembangunan, dan pemberian bantuan audit dalam rangka perhitungan kerugian keuangan negara serta pemberian keterangan ahli kepada instansi penyidik dan instansi pemerintah lainnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; 12. Pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil pengawasan serta pengendalian mutu pengawasan; dan 13. Pelaksanaan administrasi perwakilan BPKP. Seiring dengan terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada tanggal 28 Agustus 2008, BPKP semakin memantapkan perannya dalam membangun sistem akuntabilitas yang baik dengan didukung oleh sistem pengendalian yang handal. Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

24 Bab 1 Sejalan dengan tuntutan masyarakat terhadap terwujudnya good governance, maka Perwakilan BPKP Provinsi Riau berkewajiban melaporkan dan menjelaskan keberhasilan atau kegagalan yang disebabkan dari segala kebijakan atau keputusan yang dibuat melalui penerapan mekanisme pertanggungjawaban yang tepat, jelas, dan terukur sebagai konsekuensi dari kewenangan yang diterimanya. B. Aspek Strategis Organisasi Sebagai auditor intern pemerintah maka BPKP lebih mengutamakan pencegahan (prevention) terhadap hal-hal yang dapat menghambat pencapaian tujuan dan program-program pemerintah daripada melakukan penindakan yang bersifat represif. Bersamaan dengan terbitnya PP Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) maka BPKP sebagai Auditor Presiden yang bertanggungjawab langsung kepada Presiden tidak hanya memantapkan perannya dalam Pengawasan Akuntabilitas Keuangan Negara namun juga dalam Pembinaan Penyelenggaraan SPIP. Perwakilan BPKP Provinsi Riau berperan aktif dalam menanggapi perubahan lingkungan yang dihadapi BPKP saat ini yaitu dengan mereposisi perannya yang baru dengan strategi untuk melakukan product differences, market differences dan methodological differences melalui 4C s yaitu capacity building, current issues, clearing house dan check and balances, yang kesemuanya diperlukan untuk mendukung sistem akuntabilitas. Perwakilan BPKP Provinsi Riau sebagai bagian integral dari BPKP, sepenuhnya mendukung strategi yang ditetapkan BPKP dalam melaksanakan perannya selaku Auditor Presiden. Dalam rangka meningkatkan kehandalan penyelenggaraan fungsi pengawasan intern dan kualitas sistem pengendalian intern maka pada tanggal 31 Desember 2014 Presiden telah memperkuat tugas pokok dan fungsi dan menyempurnakan organisasi BPKP dengan menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Dalam peraturan presiden tersebut dijelaskan tentang tugas, fungsi dan susunan organisasi BPKP yang baru. Kemudian dalam rangka meningkatkan kualitas, transparansi dan akuntabilitas pengelolaan pembangunan nasional dan pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara/daerah guna mempercepat peningkatan kesejahteraan rakyat, maka Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

25 Bab 1 Presiden melalui Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2014 tanggal 31 Desember 2014 juga telah menginstruksikan para menteri, sekretaris kabinet, Kapolri, Jaksa Agung, Panglima TNI, Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Negara, para Gubernur dan para Bupati/Walikota untuk menugaskan Kepala BPKP untuk melakukan pengawasan dalam rangka meningkatkan penerimaan negara/daerah serta efisiensi dan efektifitas anggaran pengeluaran negara/daerah melalui berbagai bentuk peugasan audit dan evaluasi atas penerimaan negara/daerah serta efisiensi dan efektifitas anggaran pengeluaran negara/daerah. Namun karena kedua peraturan tersebut baru diterbitkan pada tanggal 31 Desember 2014, maka pelaksanaannya baru dapat dilakukan mulai tahun C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi Strategi BPKP dalam pencapaian visi dan misi yang ditetapkan meliputi pengawalan pembangunan nasional, peningkatan reputasi pemerintah dan peningkatan kapabilitas, kompetensi, dan integritas APIP. Sesuai dengan Renstra, BPKP melaksanakan kegiatan-kegiatan pengawasan dalam rangka pengawalan pembangunan nasional melalui tindakan pre-emptif, preventif, dan represif. Perwakilan BPKP Provinsi Riau sebagai bagian integral dari BPKP, telah melaksanakan beberapa produk unggulan yang bermanfaat bagi pembenahan manajemen pemerintahan baik melalui assurance maupun konsultasi, antara lain: 1. Pelaksanaan audit baik dengan audit operasional, audit kinerja, audit keuangan, audit investigasi, audit Hambatan Pelaksanaan Pembangunan, audit klaim, audit eskalasi dan audit Perhitungan Kerugian Keuangan Negara 2. Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan. 3. Implementasi Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA) Keuangan, SIMDA Aset/BMD dan SIMDA Gaji. 4. Bimbingan Teknis Implementasi Good Governance di instansi vertikal pemerintah pusat dan pemerintah daerah. 5. Sosialisasi dan bimbingan teknis penyelenggaraan SPIP pada instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah. 6. Program peningkatan kinerja sektor korporat dan sektor publik 7. Program Pengembangan GCG BUMN/BUMD Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

26 Bab 1 8. Program Pengembangan Manajemen Risiko sektor korporat dan sektor publik 9. Program Anti Korupsi (PAK) 10. Fraud Control Plan (FCP) 11. Probity Audit 12. Monitoring dan evaluasi atas program-program strategis dan program lintas sektoral pemerintah pusat dan pemerintah daerah D. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Riau adalah Perwakilan BPKP yang berkedudukan di Pekanbaru dan dipimpin oleh seorang Kepala Perwakilan. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Perwakilan membawahi : 1. Bagian Tata Usaha 2. Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat 3. Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah 4. Bidang Akuntan Negara 5. Bidang Investigasi 6. Kelompok Jabatan Fungsional Struktur organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Riau dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 1.1 Bagan Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Riau KEPALA PERWAKILAN BAGIAN TATA USAHA SUB BAGIAN PROGRAM DAN PELAPORAN SUB BAGIAN KEUANGAN SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN UMUM BIDANG PENGAWASAN INSTANSI PEMERINTAH PUSAT BIDANG AKUNTABILITAS PEMERINTAH DAERAH KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL BIDANG AKUNTAN NEGARA BIDANG INVESTIGASI Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

27 Bab 1 Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai sangat dibutuhkan untuk mendukung operasional unit organisasi. Posisi SDM per 31 Desember 2014, Perwakilan BPKP Provinsi Riau memiliki 142 orang pegawai dengan rincian berdasarkan tingkat pendidikan, jabatan, dan golongan sebagai berikut: 1. Berdasarkan Pendidikan Susunan pegawai berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1.1 Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan No. Uraian Jabatan Jumlah Pegawai (%) 1 S 2 5 3,33 2 S 1/ D IV 81 54,00 3 D III/Sarjana Muda 46 30,66 4 D I 1 0,67 5 SLTA 16 10,67 6 SD 1 0,67 Jumlah ,00 Ditinjau dari tingkat pendidikan maka pegawai pada tingkat S1/DIV menempati jumlah terbanyak dalam susunan pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Riau, yaitu mencapai 54% dari jumlah seluruh pegawai. Dengan demikian ditinjau dari tingkat pendidikan, SDM Perwakilan BPKP Provinsi Riau cukup mendukung tugas pokok dan fungsinya. 2. Berdasarkan Jabatan Susunan pegawai berdasarkan jabatan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1.2 Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan No. Uraian Jabatan/Peran Jumlah Pegawai (%) 1. Struktural 10 6,67 2. Fungsional Auditor: ,33 Auditor Madya 12 10,34 Auditor Muda 40 34,48 Auditor Pertama 1 0,86 Auditor Penyelia 19 16,38 Auditor Pelaksana Lanjutan 1 0,86 Auditor Pelaksana 21 18,11 Calon Auditor 22 18,97 3. Analis Kepegawaian - 0,00 4. Arsiparis penyelia 2 1,33 5. Staf/Fungsional Umum 22 14,67 Jumlah ,00 Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

28 Bab 1 Susunan pegawai menurut jabatan, jumlah pegawai terbanyak adalah pada jabatan fungsional auditor sebagaimana tergambar pada grafik di bawah ini: Arsiparis 1,33% Staf/Fungsional Umum 14,67% Struktural 6,67% Fungsional Auditor 77,33% Grafik 1.1. Komposisi Pegawai Dari grafik di atas jumlah Jabatan fungsional auditor menduduki jumlah terbesar yaitu sebanyak 116 orang pegawai atau 77,33% dari jumlah seluruh pegawai. Sedangkan untuk jabatan lainnya, staf/fungsional umum menempati jumlah terbanyak kedua dengan jumlah pegawai sebanyak 22 orang pegawai atau 14,67% dari seluruh pegawai. Komposisi pegawai tersebut dinilai sesuai untuk mendukung tugas pokok dan fungsi BPKP sebagai Auditor Presiden. 3. Berdasarkan Golongan Susunan pegawai berdasarkan golongan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1.3 Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan No. Uraian Jabatan Jumlah Pegawai (%) 1. IV D - 0,00 2. IV C 4 2,67 3. IV B 5 3,33 4. IV A 9 6,00 Sub Jumlah ,00 5. III D 48 32,00 6. III C 18 12,00 7. III B 14 9,33 8. III A 27 18,00 Sub Jumlah ,33 9. II D 6 4, II C 18 12, II B - 0, II A 1 0,67 Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

29 Bab 1 No. Uraian Jabatan Jumlah Pegawai (%) Sub Jumlah ,67 Jumlah ,00 Ditinjau dari golongan, maka jumlah pegawai terbanyak adalah pada golongan III sebanyak 107 orang pegawai atau 71,33% dari jumlah seluruh pegawai. Perwakilan BPKP Provinsi Riau tidak mempunyai pegawai golongan II B dan IV D. E. Sistematika Penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini pada dasarnya mengkomunikasikan pencapaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau selama tahun 2014, disertai dengan uraian keberhasilan dan hambatan capaian kinerja (performance results), yang diukur dengan cara analisis gap, yaitu membandingkan penetapan kinerja dengan realisasi sesuai indikator kinerja yang ditetapkan organisasi. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Sistematika Laporan Akuntabilitas Kinerja ini diuraikan dalam bentuk bab sebagai berikut: Bab I Bab II Bab III Bab IV Pada bab ini disajikan tentang penjelasan umum organisasi dengan penekanan pada aspek strategis organisasi dan permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi oleh organisasi Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja Tahun Akuntabilitas kinerja tahun 2014 meliputi uraian capaian kinerja, analisis pencapaian kinerja dan realisasi anggaran dan sumber daya lainnya yang digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi. Penutup menguraikan tentang simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah dimasa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya. Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

30 Bab 2 BAB II PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis (Renstra) merupakan langkah awal dalam proses berakuntabilitas untuk melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah. Dengan visi, misi, dan strategi yang jelas dan tepat, maka diharapkan instansi pemerintah akan dapat menyelaraskan dengan potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi. Rencana Strategis dengan pengukuran, penilaian, dan evaluasi kinerja serta pelaporan akuntabilitas kinerja merupakan tolok ukur penting dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Dengan berjalannya waktu dan merujuk pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang penyelenggaraan SAKIP (terakhir PermenPAN RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah), BPKP telah melakukan penajaman tujuan dan sasaran strategis dan merekonstruksi Indikator Kinerja Utama, sehingga mulai tahun 2012 dapat disajikan pelaporan kinerja pencapaian sasaran strategis. Perubahan ini sekaligus menindaklanjuti Surat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang Hasil Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, c.q. BPKP, tanggal 30 November Sasaran dalam Renstra BPKP Tahun juga telah dimodifikasi dengan menambah secara implisit jumlah anggaran dalam perspektif masing-masing indikator sasaran strategis dengan maksud agar dapat melakukan penilaian terhadap pencapaian tujuan dan sasaran strategis. A. Rencana Strategis Tahun Perencanaan Strategis (Renstra) merupakan bagian yang terintegrasi dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang memiliki relevansi terhadap pengungkapan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun yang mengacu kepada Renstra BPKP Tahun , menunjukkan komitmen yang berisi visi, misi, strategi dan faktor pendukungnya. Dokumen ini merupakan perangkat manajemen yang penting untuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

31 Bab 2 mengefektifkan agenda reposisi dan revitalisasi BPKP yang telah dicanangkan sebagai komitmen bersama seluruh jajaran BPKP. Fungsi Renstra adalah sebagai pedoman bagi Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam rangka meningkatkan perannya sebagai organisasi publik yang memberikan pelayanan jasa di bidang pengawasan pembinaan SPIP, yang diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi pencapaian kinerja pembangunan di daerah. 1. PERNYATAAN VISI Struktur Renstra BPKP Tahun mengacu pada restrukturisasi program dan Pedoman Penyusunan Renstra Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) Tahun sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 5 Tahun 2010 yang diterbitkan pada tanggal 11 Agustus Sedangkan struktur Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Riau mengacu kepada struktur Renstra BPKP di atas. Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun yang disahkan oleh Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Riau melalui Keputusan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Riau Nomor KEP-107/PW04/1/2011 tanggal 10 Januari 2011 berisi Visi sebagai berikut: AUDITTORR PRREESSI IDEEN YYAANG REESSPPONSSI IFF,, IINTTEERRAAKKTTI IFF,, DAAN TEERRPPEERRCCAAYYAA,, UNTTUKK MEEWUJJUDKKAAN AKKUNTTAABBI ILLI ITTAASS KEEUAANGAAN NEEGAARRAA YYAANG BEERRKKUAALLI ITTAASS Terwujudnya visi tersebut merupakan tantangan sekaligus peluang yang harus dihadapi oleh segenap jajaran Perwakilan BPKP Provinsi Riau baik di tingkat pusat maupun tingkat perwakilan. Sebagai penjabaran dari visi tersebut, ditetapkanlah misi Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

32 Bab 2 2. PERNYATAAN MISI Misi BPKP berisi pernyataan tentang apa yang akan dilakukan oleh seluruh unit untuk mencapai visi BPKP. Perumusan misi mengacu kepada tugas dan kewenangan yang telah diberikan kepada BPKP. Tugas dan kewenangan BPKP semula diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, kemudian diperbarui dengan Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non- Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 64 Tahun Selanjutnya, dengan terbitnya PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, maka BPKP berperan penting dalam mendukung akuntabilitas Presiden terutama dalam lingkup penyelenggaraan keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Empat misi Perwakilan BPKP Provinsi Riau sebagai berikut: aa.. Meennyyeel leennggggaarraakkaann ppeennggaawaassaann inntteerrnn i tteerrhhaaddaapp aakkuunnttaabbi ilittaass kkeeuuaannggaann nneeggaarraa yyaanngg meenndduukkuunngg ttaattaa kkeeppeemeerri innttaahhaann yyaanngg bbaai ikk ddaann bbeebbaass KKKKN ddi i wilaayyaahh PPeerrwaakki ilaann BBPPKKPP PPrroovvi innssi i RRi iaauu.. bb.. Meembbi innaa sseeccaarraa eeffeekktti iff ppeennyyeel leennggggaarraaaann ssi isstteem ppeennggeennddaal liaann inntteerrnn i ppeemeerri innttaahh ddi i wilaayyaahh PPeerrwaakki ilaann BBPPKKPP PPrroovvi innssi i RRi iaauu.. cc.. Meennggeembbaannggkkaann kkaappaassi ittaass ppeennggaawaassaann inntteerrnn i ppeemeerri innttaahh yyaanngg pprrooffeessi ioonnaal l ddaann kkoomppeetteenn ddi i wilaayyaahh PPeerrwaakki ilaann BBPPKKPP PPrroovvi innssi i RRi iaauu.. dd... Meennyyeel leennggggaarraakkaann ssi isstteem dduukkuunnggaann ppeennggaambbi ilaann kkeeppuuttuussaann yyaanngg aannddaal l bbaaggi i pprreessi iddeenn// ppeemeerri innttaahh ddi i wilaayyaahh PPeerrwaakki ilaann BBPPKKPP PPrroovvi innssi i RRi iaauu.. Penjelasan masing-masing misi sebagai berikut: a. Menyelenggarakan Pengawasan Intern Terhadap Akuntabilitas Keuangan Negara yang Mendukung Tata Kepemerintahan yang Baik dan Bebas KKN di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau Peran BPKP sebagai Auditor Presiden dalam melaksanakan pengawasan intern atas akuntabilitas keuangan negara dilakukan untuk membantu Presiden selaku shareholder BPKP dalam mendorong terwujudnya tata kepemerintahan yang baik Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

33 Bab 2 dan mendorong upaya pencegahan KKN. Fungsi utama BPKP memberikan assurance terhadap penyelenggaraan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara serta memberikan fungsi consultancy yaitu pemberian umpan balik sebagai bahan masukan bagi Presiden/Pemerintah untuk memastikan tercapainya efektivitas kinerja pemerintah dan pengelolaan keuangan negara berupa rekomendasi perbaikan tata kelola pemerintahan yang baik. Mandat BPKP sebagai pengawas intern akuntabilitas keuangan negara semakin jelas dengan terbitnya PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Dalam pasal 49 ayat (2) dinyatakan bahwa BPKP melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan tertentu yang meliputi: 1) Kegiatan yang bersifat lintas sektoral; 2) Kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan penetapan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN); dan 3) Kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden. Kegiatan yang bersifat lintas sektoral pada dasarnya merupakan kegiatan yang dalam pelaksanaannya melibatkan dua atau lebih kementerian negara/lembaga atau pemerintah daerah yang tidak dapat dilakukan pengawasannya oleh APIP lain. Pengawasan kegiatan lintas sektoral diharapkan dapat memberikan informasi yang bersifat makro dan komprehensif atas pelaksanaan program/kegiatan pemerintah pusat maupun daerah, sehingga bermanfaat bagi pengambilan keputusan atau penentuan kebijakan. Pengawasan intern terhadap kegiatan kebendaharaan umum negara diharapkan dapat memberi masukan dan feedback kepada Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN) mengenai pengelolaan BUN yang dilakukan oleh institusi di luar Kementerian Keuangan, yang secara hukum tidak dapat diawasi oleh APIP selain BPKP. Peran BPKP dalam mengawasi kegiatan-kegiatan BUN tersebut perlu didukung dengan penetapan Menteri Keuangan selaku BUN, baik mengenai ruang lingkup maupun sasaran pengawasannya. Pengawasan atas kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden merupakan kegiatan BPKP dalam rangka merespon permasalahan-permasalahan strategis yang mendesak untuk ditangani (current issues) sesuai dengan perintah Presiden Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

34 Bab 2 dan kabinetnya. Pelaksanaan penugasan tersebut merupakan implementasi yang nyata dari peran BPKP sebagai Auditor Presiden/Pemerintah. b. Membina Secara Efektif Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau Dalam PP Nomor 60 Tahun 2008, pada pasal 2 dinyatakan bahwa untuk mencapai pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel, menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota wajib melakukan pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan dengan berpedoman pada Sistem Pengendalian Intern Pemerintah seperti diatur dalam PP tersebut. Tanggung jawab atas efektivitas penyelenggaraan SPI berada di tangan menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota di lingkungan masing-masing. Untuk memperkuat dan menunjang efektivitas SPI juga dilakukan pembinaan penyelenggaraan SPI. Tugas pembinaan penyelenggaraan SPI terhadap seluruh instansi pemerintah ini diamanatkan kepada BPKP sesuai dengan pasal 59 PP Nomor 60 Tahun Peran BPKP dalam pembinaan SPIP tidak terlepas dari posisi strategis BPKP yang langsung berada di bawah Presiden dan membantu Presiden untuk memastikan tercapainya akuntabilitas kinerja Presiden. Kegiatan pembinaan SPIP tersebut mencakup: 1) Penyusunan pedoman teknis penyelenggaraan SPIP; 2) Sosialisasi SPIP; 3) Pendidikan dan pelatihan SPIP; 4) Pembimbingan dan konsultansi SPIP; serta 5) Peningkatan kompetensi auditor aparat pengawasan intern pemerintah. Kegiatan pembinaan butir 1) sampai dengan butir 4) merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka membina seluruh instansi pemerintah agar dapat menerapkan SPIP. Kegiatan-kegiatan tersebut termasuk dalam lingkup misi kedua ini. Kegiatan pembinaan penyelenggaraan SPIP diawali dengan penyusunan pedoman-pedoman terkait dengan SPIP (pedoman umum dan pedoman teknis) yang merupakan panduan untuk membangun SPIP di seluruh instansi pemerintah. Pedoman tersebut selanjutnya disosialisasikan agar Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

35 Bab 2 diperoleh kesamaan persepsi dan pemahaman tentang SPIP. Pada tahap penerapan SPIP, BPKP siap untuk membimbing dan memberikan konsultasi kepada seluruh instansi pemerintah. Kegiatan pada butir 5) lebih spesifik terkait pada peningkatan kemampuan/ kompetensi auditor APIP yang menjadi bagian dari misi ketiga yaitu mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten. c. Mengembangkan Kapasitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau Arahan Presiden untuk mewujudkan pengawasan yang terpadu, terarah, dan memberikan nilai tambah yang dapat mendukung perwujudan kepemerintahan yang baik, bersih dan kredibel, serta berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, dapat tercipta manakala terjadi kerja sama yang sinergis antar-apip. Lebih luas lagi, peningkatan kapasitas APIP dilakukan melalui pengawasan secara bersinergi dengan APIP K/L/Pemda bersama-sama dengan unit pengawasan di DPR RI dan Kepolisian, termasuk menugaskan secara langsung personel BPKP di Inspektorat K/L/Pemda. Efektivitas sinergi akan menjadi lebih besar jika pihak-pihak yang bersinergi memiliki kemampuan yang tinggi dalam melaksanakan tugas dan fungsi masingmasing. Penjabaran misi ini merupakan bentuk tanggung jawab BPKP sebagai anggota komunitas pengawasan, untuk turut serta dalam mengembangkan sistem pengawasan nasional yang terpadu. Pengembangan sistem pengawasan nasional tentunya dilakukan bersama-sama, Inspektorat Jenderal Kementerian, Unit Pengawasan LPNK, Inspektorat Provinsi/Kabupaten/Kota, dan Satuan Pengawasan Intern (SPI) BUMN/BUMD/BUL, maupun dengan Instansi Pemerintah lain yang mengoordinasikan kegiatan pengawasan seperti Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi serta Kementerian Dalam Negeri, serta pihak-pihak lainnya yang berkepentingan. Peran BPKP dalam mengembangkan kapasitas APIP (termasuk BPKP) baik dari sisi SDM, organisasi maupun sistem dan prosedur mencakup: Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

36 Bab 2 1) Pembinaan kompetensi APIP, melalui pendidikan dan pelatihan auditor (pasal 59 ayat 1 e PP Nomor 60 Tahun 2008); 2) Pembinaan jabatan fungsional auditor dan sertifikasi auditor (pasal 51 ayat 2 dan 3 PP Nomor 60 Tahun 2008); 3) Penelitian dan pengembangan sistem dan prosedur pengawasan; 4) Pengembangan kapasitas internal BPKP; 5) Pemeriksaan/pengawasan internal BPKP; 6) Pendukung/fasilitasi pengawasan; 7) Sinergi dengan APIP lain. d. Menyelenggarakan Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan yang Andal bagi Presiden/Pemerintah di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau Misi ini merupakan aktualisasi peran BPKP sebagai Auditor Presiden dalam rangka membangun sistem dukungan pengambilan keputusan Presiden/Pemerintah yang efektif melalui suatu Sistem Akuntabilitas Presiden (President Accountability Systems) atau yang dikenal sebagai PASs. Sistem ini akan menjadi alat kendali (control) bagi Presiden terhadap implementasi akuntabilitas Presiden dalam pengelolaan keuangan negara, yang berbasis web, online, dengan data yang sedapat mungkin real-time, yang menampilkan informasi secara utuh (integrated) terkait dengan implementasi akuntabilitas Presiden. Dengan sistem seperti ini Presiden akan memperoleh informasi mengenai capaian kinerjanya yang mendekati real-time sehingga dapat melakukan tindakan korektif yang cepat jika terdapat perbedaan antara realisasi dengan rencana pada saat tertentu. Dalam rangka mengembangkan pelaporan akuntabilitas di Indonesia, masingmasing kementerian/lembaga dan pemerintah daerah dituntut untuk menyusun indikator capaian kinerja yang terukur sehingga dapat membantu Presiden dalam menyampaikan akuntabilitasnya kepada rakyat sesuai dengan amanah UUD. Terkait hal tersebut, BPKP mendorong dibangunnya PASs. Tujuan dari PASs adalah memberikan solusi terhadap kebuntuan (missing link) proses pelaporan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, menyinergikan sumber daya informasi antar kementerian/lembaga (pusat dan daerah) sehingga memungkinkan pertukaran data/informasi, serta memudahkan Presiden untuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

37 Bab 2 memonitor dan mengendalikan kemajuan (progress) masing-masing program/agenda Pemerintah. Pengembangan PASs sinkron dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 khususnya pasal 54 yang mengamanatkan kepada BPKP untuk menyusun dan menyampaikan ikhtisar laporan hasil pengawasan kepada Presiden dengan tembusan kepada Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. 3. TUJUAN STRATEGIS Tujuan merupakan pengejawantahan visi dan misi yang telah ditetapkan, dan berorientasi pada operasionalisasi visi dan misi. Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun. Tujuan utama BPKP tercermin dalam tujuan-tujuan strategis sebagai berikut: a. Meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau b. Meningkatnya tata pemerintahan yang baik di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau c. Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau d. Tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau e. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau f. Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/pemerintah Tujuan-tujuan tersebut diharapkan dapat menjawab permasalahan yang masih dihadapi dalam 5 tahun ke depan serta untuk menjawab pernyataan misi BPKP. Tujuan utama tersebut dilengkapi pula dengan indikator kinerja sebagai mana tertuang dalam Keputusan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Riau Nomor: KEP- 427/PW04/1/2014 tentang Perubahan Kedua Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun dengan rincian sebagai berikut: Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

38 Bab 2 Tabel 2.1 Tujuan Strategis dan Indikator Kinerjanya No. Tujuan Strategis Indikator Kinerja a. Meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau b. Meningkatnya tata pemerintahan yang baik di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau c. Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau d. Tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau e. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau f. Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/ pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau Minimal 70% pemerintah daerah di Provinsi Riau memperoleh opini WTP dan 30% sisanya memperoleh opini WDP Terselenggaranya Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada 60% Instansi Pemerintah Daerah dan terselenggaranya Good Corporate Governance (GCG) pada 75% BUMN/ BUMD di Provinsi Riau Minimal 80% pengaduan masyarakat dan permintaan bantuan dari Instansi Penegak Hukum di Provinsi Riau dtindaklanjuti/ terlayani Minimal 70% instansi pemerintah di Provinsi Riau telah menerapkan SPIP Minimal 60% Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) di Provinsi Riau telah menerapkan JFA dan kapabilitasnya berada pada level 2 berdasarkan kriteria IACM Terlaksananya seluruh sistem informasi dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi pimpinan/ pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau dengan tingkat akurasi dan ketepatan waktu minimal 70% 4. SASARAN STRATEGIS Sasaran strategis merupakan penjabaran lebih lanjut dari tujuan, yang dirumuskan secara spesifik dan terukur untuk dapat dicapai dalam kurun waktu lebih pendek dari tujuan. Sebagaimana tujuan, sasaran strategis merupakan kondisi yang diharapkan dalam kurun waktu tertentu; sasaran strategis merupakan ukuran pencapaian dari tujuan. Dengan pengertian ini, dan dikaitkan dengan tujuannya, sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Riau untuk tahun sebagai berikut: Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

39 Bab 2 Tabel 2.2 Penjabaran Tujuan ke dalam Sasaran Strategis Tujuan Strategis 1. Meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau 2. Meningkatnya tata pemerintahan yang baik di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau 3. Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau 4. Tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau 5. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau 6. Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/ pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau Sasaran Strategis 1.1 Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPD 1.2 Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50% 2.1 Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD 3.1 Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80% 4.1 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda 5.1 Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% Pemda 5.2 Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100% 6.1 Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan 5. INDIKATOR KINERJA UTAMA Indikator kinerja utama Perwakilan BPKP Provinsi Riau merupakan indikator kinerja yang berada pada perspektif manfaat bagi stakeholders yang menunjukkan peran utama BPKP dalam pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP. Indikator kinerja utama Perwakilan BPKP Provinsi Riau merupakan ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Riau. IKU Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

40 Bab 2 terbagi menjadi dua perspektif, yang pertama bersifat outward looking yaitu perspektif manfaat langsung bagi stakeholders eksternal yang menunjukkan peran utama BPKP dalam pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP. Perspektif kedua bersifat inward looking yang menunjukkan manfaat bagi stakeholders internal BPKP. Penetapan indikator dilakukan dengan mempertimbangkan tujuan dan sasaran strategis dan kegiatan-kegiatan yang mendukung tujuan strategis. Indikator ini digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis, sedangkan keberhasilan kegiatan diukur dengan menggunakan indikator keluaran (output). Indikator-indikator kinerja utama Perwakilan BPKP Provinsi Riau dengan Tujuan dan Sasaran Strategis dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.3 Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Riau No Indikator Kinerja Utama Tujuan 1: Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau Sasaran Strategis 1.1. Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPD IKU Outcome Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden yang disampaikan ke Pusat Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi IKU Output Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL Bidang Perekonomian Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL Bidang Polsoskam Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKPD Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Perekonomian Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Polsoskam Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Keuangan Daerah Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Polsoskam Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Keuangan Daerah Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Perekonomian Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Polsoskam Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Keuangan Daerah Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LK BUMD Sasaran Strategis 1.2. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50% IKU Outcome Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

41 Bab 2 No Indikator Kinerja Utama Persentase penghematan biaya (cost saving) dibandingkan dengan nilai yang diaudit IKU Output Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Perekonomian Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Polsoskam Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Perekonomian Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Polsoskam Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Keuangan Daerah Tujuan 2: Meningkatnya Tata Pemerintahan yang Baik di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau Sasaran Strategis 2.1. Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD IKU Outcome Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI Persentase BUMN yang dilakukan asistensi/evaluasi PSO Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja IKU Output Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik Bidang Keuangan Daerah Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD Tujuan 3: Terciptanya Iklim yang Mencegah Kecurangan dan Memudahkan Pengungkapan Kasus yang Merugikan Keuangan Negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau Sasaran Strategis 3.1. Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80% IKU Outcome Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/da/asistensi/evaluasi FCP Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK Persentase Pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga Persentase pelaksanaan audit investigasi/ PKKN/PKA Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat IKU Output Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP Laporan hasil kajian pengawasan Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara, dan pemberian keterangan ahli atas permintaan Instansi Penyidik Tujuan 4: Tercapainya Efekfivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau Sasaran Strategis 4.1. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda IKU Outcome Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60 Tahun Jumlah Pemda yang dilakukan monitoring Sistem Pengendalian Intern IKU Output Laporan dukungan pembinaan penyelenggaraan SPIP Bidang Keuangan Daerah Tujuan 5: Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

42 Bab 2 No Indikator Kinerja Utama Sasaran Strategis 5.1. Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100% IKU Outcome Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA Persepsi kepuasan pegawai perwakilan atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur Persentase permintaan bantuan hukum yang ditindaklanjuti Biro Hukum dan Humas Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media massa Persentase pemanfaatan asset Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke Puslitbangwas Jumlah instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIP Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif IKU Output Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP Daerah Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan tatakelola APIP Daerah Laporan evaluasi penerapan tatakelola APIP Daerah Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Jumlah Sarana Prasarana Gedung/Bangunan 6. PROGRAM DAN KEGIATAN Untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran strategis di atas, BPKP menyesuaikan program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh unit organisasi BPKP dengan program yang ditetapkan oleh Bappenas. Sesuai dengan Pedoman Restrukturisasi Program dan Kegiatan yang diterbitkan oleh Bappenas dan Kementerian Keuangan, setiap Unit Eselon I pada kementerian atau LPNK melaksanakan program teknis dan program generik. Program teknis merupakan program yang menghasilkan pelayanan kepada kelompok sasaran/masyarakat (pelayanan eksternal), sedangkan program generik merupakan program yang bersifat pelayanan internal untuk mendukung pelayanan aparatur dan/atau administrasi pemerintahan (pelayanan internal). Untuk tahun 2014, Program Perwakilan BPKP Provinsi Riau sesuai dengan restrukturisasi program yang dirancang oleh Bappenas terdiri dari tiga program, yaitu: Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

43 Bab 2 PROGRAM TEKNIS Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dengan anggaran (revisi terakhir) sebesar Rp ,00. PROGRAM GENERIK 1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP dengan anggaran (revisi terakhir) sebesar Rp ,00 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPKP dengan anggaran (revisi terakhir) sebesar Rp ,00 Kegiatan unit eselon I dan unit eselon II yang bersifat memberikan pelayanan eksternal menggunakan satu program teknis yang sama. Anggaran untuk kumpulan kegiatan dalam rangka mencapai sasaran yang sama kemudian dialokasikan menurut indikator kinerja utama. Kumpulan kegiatan ini identik juga dengan program menurut Peraturan Menteri PAN Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tanggal 31 Mei 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah. Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014 dalam rangka mendukung pencapaian sasaran strategis BPKP tahun 2014 secara ringkas dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 2.4 Program, Sasaran Strategis, dan Kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014 No Indikator Kinerja Utama Program 1: Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara Dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah 1. Sasaran Strategis : Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 90% LKPD 1. Bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL 2. Bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKPD 3. Pengawasan atas Proyek PHLN 4. Pengawasan lintas sektor 5. Pengawasan atas permintaan presiden 6. Pengawasan atas permintaan stakeholders 6. Bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LK BUMD Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

44 Bab 2 No Indikator Kinerja Utama 2. Sasaran Strategis : Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 75% 1. Pengawasan atas PNBP 2. Pengawasan Bendaharawan Umum Negara (BUN) 3. Sasaran Strategis : Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 65% BUMN/BUMD 1. Pengawasan atas kinerja pelayanan publik 2. Bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat 3. Pengawasan atas kinerja BUMD 4. Sasaran Strategis : Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80% 1. Sosialisasi Program Anti Korupsi (Sos-PAK) 2. Bimtek/Asistensi fraud control plan 3. Audit Investigatif 4. Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara 5. Pemberian Keterangan Ahli 6. Kajian peraturan yang berindikasi KKN 7. Audit penyesuaian harga dan klaim 8. Penyelesaian hambatan pembangunan 5. Sasaran Strategis : Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di K/L/Pemda sebesar 60% 1. Pembinaan penyelenggaraan SPIP 2. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) SPIP 3. Pembimbingan Teknis dan Konsultansi SPIP 6. Sasaran Strategis : Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda 1. Asistensi Penerapan JFA 2. Sosialisasi dan bimtek penerapan JFA Program 2: Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP 7. Sasaran Strategis : Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100% 1. Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP 2. Sosialisasi dan bimtek penerapan tatakelola APIP Daerah 4. Evaluasi Penerapan Tata Kelola APIP Program 3: Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPKP 8. Penunjang 1. Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana Perwakilan BPKP B. Perjanjian Kinerja Tahun 2014 Pengukuran pencapaian tujuan strategis sebagaimana ditetapkan dalam Renstra dilakukan melalui pengukuran pencapaian sasaran strategis dalam hal ini pengukuran indikator kinerja utama. Untuk menguatkan pencapaian sasaran strategis ini di tahun 2014 telah disusun perjanjian kinerja atau penetapan kinerja. Kepala BPKP dan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Riau untuk mewujudkan target Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

45 Bab 2 kinerja tertentu. Target kinerja tersebut menunjukkan komitmen dari pimpinan dan seluruh staf organisasi untuk mencapai hasil yang diinginkan dari setiap sasaran strategis sesuai indikator kinerja utama yang bersifat outcome. Pada tahun 2014, Penetapan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau telah disesuaikan dengan Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Riau Periode Tahun yang telah direvisi sebanyak 3 kali. Perjanjian kinerja tersebut ditandatangani oleh Kepala BPKP dan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Riau pada tanggal 9 Januari 2014 sebagaimana tercantum dalam Dokumen Penetapan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Nomor: S-34/PW04/1/2014 tanggal 9 Januari Kemudian pada tanggal 2 September 2014 dilakukan revisi terhadap perjanjian kinerja tersebut sebagaimana tercantum pada Dokumen Penetapan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau (Revisi) Nomor: S-994/PW04/1/2014 tanggal 2 September Penetapan Kinerja yang memuat 34 IKU outcome dan 34 IKU output yang digunakan untuk mengukur capaian 7 sasaran strategis tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2.5 Perjanjian/Penetapan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014 (revisi) No Indikator Kinerja Utama Satuan Target 1.1 Sasaran Strategis : Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL, dan 90% LKPD IKU Outcome Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Persen 95 Laporan Keuangan Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini Persen 90 minimal WDP Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar Persen Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang Persen 86,25 disampaikan ke Pusat Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden yang Persen 68 disampaikan ke Pusat Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders Persen 93,33 yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders Persentase BUMD yang mendapat pendampingan Persen 60 penyelenggaraan akuntansi IKU Output Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL Laporan 2 Bidang Perekonomian Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL Laporan 12 Bidang Polsoskam Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKPD Laporan Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN Laporan Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Perekonomian Laporan Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Polsoskam Laporan Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Keuangan Laporan 10 Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

46 Bab 2 No Indikator Kinerja Utama Satuan Target Daerah Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Laporan 1 Perekonomian Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Laporan 20 Polsoskam Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden 6 Keuangan Daerah Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Laporan 1 Bidang Perekonomian Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Laporan 18 Bidang Polsoskam Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Laporan 11 Bidang Keuangan Daerah Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LK BUMD Laporan Sasaran Strategis : Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 75% IKU Outcome Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan Persen 75 negara/daerah yang ditindaklanjuti Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat Persen 86,25 IKU Output Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Polsoskam Laporan Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Keuangan Daerah Laporan Sasaran Strategis : Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 65% BUMN/BUMD IKU Outcome Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal Persen Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan Persen 65 sosialisasi/asistensi GCG/KPI Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja Persen 55 IKU Output Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik Bidang Keuangan Daerah Laporan Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat Laporan Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD Laporan Sasaran Strategis : Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80% IKU Outcome Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi Kelompok IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang Instansi 4 mendapatkan sosialisasi/da/asistensi/evaluasi FCP Jumlah peraturan IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK Peraturan Persentase Pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan Persen 84 penyesuaian harga Persentase pelaksanaan audit investigasi/ PKKN/PKA Persen Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi Persen 50 berwenang IKU Output Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi Laporan Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP Laporan Laporan hasil kajian pengawasan Laporan Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim Laporan Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara, dan pemberian keterangan ahli atas permintaan Instansi Laporan 48 Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

47 Bab 2 No Indikator Kinerja Utama Satuan Target Penyidik Laporan hasil audit investigasi atas permintaan Instansi Laporan 5 lainnya Laporan hasil reviu terhadap laporan dan pengaduan masyarakat Persen Sasaran Strategis : Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di K/L/Pemda sebesar 60% IKU Outcome Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Persen 60 Nomor 60 Tahun Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60 Tahun 2008 Pemda 3 IKU Output Jumlah peserta Diklat SPIP Orang Jumlah K/L dan Pemda yang mendapatkan konsultansi dan Pemda 7 Bimbingan Teknis Penyelenggaraan SPIP Laporan pembinaan penyenggaraan SPIP sesuai PP No.60 Tahun 2008 Laporan Sasaran Strategis : Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda IKU Outcome Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA Persen 80 IKU Output Sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP Daerah Laporan Sasaran Strategis : Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100% IKU Outcome Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang Persen 90 terealisasi Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP Persen 100 dengan SAP Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan Likert kepegawaian Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA Persen Persepsi kepuasan pegawai perwakilan atas pencairan Likert ,5 anggaran yang diajukan sesuai prosedur Persentase permintaan bantuan hukum yang ditindaklanjuti Persen 80 Biro Hukum dan Humas Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media massa Kali Persentase pemanfaatan asset Persen Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan Likert ,3 sarpras Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat Persen Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke Masukan 1 Puslitbangwas Jumlah instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau diassessment Instansi APIP 4 tata kelola APIP Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat Likert ,6 IKU Output Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Laporan Jumlah Sarana Prasarana Unit Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan tatakelola APIP Pemda 12 Daerah Laporan evaluasi penerapan tatakelola APIP Daerah Laporan 9 Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

48 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA A.1 CAPAIAN KINERJA TAHUN 2014 Pengukuran capaian kinerja tahun 2014 merupakan bagian dari penyelenggaraan akuntabilitas kinerja tahunan Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Pengukuran dilakukan terhadap kinerja yang diperjanjikan tahun 2014 dan membandingkannya dengan target yang diperjanjikan dalam dokumen penetapan kinerja Sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tanggal 20 November 2014 tenang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, BPKP menyempurnakan rumusan sasaran strategis dengan memilih indikator kinerja utama (IKU) yang dominan. IKU dominan tersebut dinilai signifikan bagi BPKP dalam mempengaruhi pencapaian tujuan dan sasaran strategis secara langsung. Pengukuran capaian kinerja sasaran strategis meliputi identifikasi atas realisasi IKU dominan dan membandingkan dengan targetnya. Analisis lebih mendalam dilakukan terutama terhadap capaian yang di bawah target untuk mengenali faktor penyebab sebagai bahan penetapan strategi peningkatan kinerja di tahun 2014 dan atau tahun-tahun selanjutnya (performance improvement). Sesuai dengan Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Riau , kinerja sasaran strategis merupakan resultante kinerja dari berbagai bidang/bagian terkait. Demikian juga halnya dengan capaiannya. Capaian kinerja BPKP merupakan resultante capaian sasaran strategis yang terintegrasi dari seluruh bidang/bagian yang ada di Perwakilan BPKP Provinsi Riau, bukan merupakan kompilasi capaian kinerja bidang/bagian. Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

49 Pengukuran pencapaian sasaran strategis, dihitung berdasarkan jumlah IKU dominan yang tercapai dibagi dengan jumlah IKU dominan. Hal ini dilakukan untuk menghindari distorsi perhitungan capaian kinerja sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Capaian atas 34 indikator kinerja utama outcome dan 34 indikator kinerja utama output yang menunjukkan capaian sasaran strategis secara ringkas disajikan sebagaimana terlihat pada Tabel 3.1 berikut ini: Tabel 3.1 Ringkasan Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2014 No Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Sasaran Strategis 1.1: Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL, dan 90% LKPD IKU Outcome Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden yang disampaikan ke Pusat Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholderss yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholderss Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi IKU Output Laporan Hasil Bimbingan Teknis/Asistensi Penyusunan LKKL Bidang Perekonomian Laporan hasil bimbingan teknis/asistensi penyusunan LKKL bidang Polsoskam Laporan Hasil Bimbingan Teknis/Asistensi Penyusunan LKPD Capaian (%) Persen 95,00 121, Persen 90,00 100, Persen 82,00 100, Persen 86,25 115, Persen 68,00 270, Persen 93,33 70,71 76 Persen 60,00 72, Laporan Laporan Laporan Laporan Hasil Pengawasan Atas Proyek PHLN Laporan Laporan Hasil Pengawasan Lintas Sektor Bidang Perekonomian Laporan Hasil Pengawasan Lintas Sektor Bidang Polsoskam Laporan hasil pengawasan Lintas Sektor Bidang Keuangan Daerah Laporan Hasil Pengawasan atas Permintaan Presiden Bidang Perekonomian Laporan Laporan Laporan Laporan Laporan Hasil Pengawasan atas Permintaan Laporan Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

50 No Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Presiden Bidang Polsoskam Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Keuangan Daerah Laporan Hasil Pengawasan atas Permintaan Stakeholders Bidang Perekonomian Laporan Hasil Pengawasan atas Permintaan Stakeholders Bidang Polsoskam Laporan hasil pengawasan atas permintaan Stakeholders Bidang Keuangan Daerah Laporan Hasil Bimbingan Teknis/Asistensi Penyusunan LKBUMD Capaian (%) Laporan Laporan Laporan Laporan Laporan Sasaran Strategis 1.2 : Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 75,00% IKU Outcome Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat Persen 75, ,00 Persen 86, IKU Output Laporan Hasil Pengawasan Atas Penerimaan Negara Bidang Polsoskam Laporan Hasil Pengawasan BUN Bidang Keuangan Daerah Laporan Laporan Sasaran Strategis 2.1 : Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 65% BUMN/BUMD IKU Outcome Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI Persen 60,00 100, Persen 65,00 83, Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja Persen 55,00 100, IKU Output Laporan Hasil Pengawasan atas Kinerja Pelayanan Publik Laporan Hasil Bimtek/Asistensi GCG/KPI Sektor Korporat Laporan Laporan Laporan Hasil Pengawasan Atas Kinerja BUMD Laporan Sasaran Strategis 3.1 : Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80% IKU Outcome Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/da/asistensi/evaluasi FCP Jumlah peraturan IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan Kel. Masy Instansi Peratura n Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

51 No Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi kajian peraturan yang berpotensi TPK Persentase Pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga Persentase pelaksanaan audit investigasi/ PKKN/PKA Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang Capaian (%) Persen 84, Persen 85, Persen 50, Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat Persen IKU Output Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi Laporan Laporan Hasil Bimtek/Asistensi Implementasi FCP Laporan Laporan Hasil Kajian Pengawasan Laporan Laporan Hasil Audit Investigasi atas HKP, Klaim, dan Penyesuaian Harga Laporan Hasil Audit Investigasi, Perhitungan Kerugian Negara, dan Pemberian Keterangan Ahli Atas Permintaan Instansi Penyidik Laporan hasil audit investigasi atas permintaan Instansi lainnya Laporan Laporan Laporan Laporan hasil reviu terhadap laporan dan pengaduan masyarakat Laporan Sasaran Strategis 4.1 : Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di K/L/Pemda Sebesar 60% IKU Outcome Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60 Tahun 2008 IKU Output Persen 60, Pemda Jumlah Peserta Diklat SPIP Orang Jumlah K/L dan Pemda yang mendapatkan Konsultasi dan Bimbingan Teknis Penyelenggaraan SPIP Laporan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Bidang Keuangan Daerah Pemda Lap Sasaran Strategis 5.1 : Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda IKU Outcome Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA IKU Output Persen 80 92, Sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP Daerah Lap Sasaran Strategis 5.2 : Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100% IKU Outcome Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

52 No Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA Persepsi kepuasan pegawai perwakilan atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur Persentase permintaan bantuan hukum yang ditindaklanjuti Biro Hukum dan Humas Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media massa Capaian (%) Persen , Persen , Likert ,61 95 Persen , Likert ,5 8,29 98 Persen 80, Kali Persentase pemanfaatan aset Persen , Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke Puslitbangwas Jumlah instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIP Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat IKU Output Likert ,3 7,28 88 Persen 80,00 100, Masukan Instansi Likert ,6 8, Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Laporan Jumlah Sarana Prasarana Unit Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan tata kelola APIP Daerah Laporan Evaluasi Penerapan Tata Kelola APIP Daerah Pemda Laporan Uraian lebih lengkap tentang pencapaian kinerja sasaran strategis berserta realisasi anggarannya dapat dilihat pada Lampiran 1. Capaian indikator kinerja outcome maupun indikator kinerja output dalam tahun 2014, menggunakan sumber daya manusia dan dana. Realisasi penggunaan dana DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Riau sebesar Rp ,00 dari anggaran Rp ,00 atau mencapai 97,51%. Sedangkan pemanfaatan sumber daya manusia terealisasi sebanyak Orang Hari (OH) dari target sebanyak OH atau mencapai 129,27%. Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

53 A.2 CAPAIAN KINERJA S.D TAHUN 2014 Tahun 2014 merupakan tahun terakhir dari periode Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun Oleh karena itu di dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini selain diuraikan capaian IKU dari Sasaran Strategis periode tahun , juga akan diuraikan capaian dari indikator kinerja Tujuan Startegis sebagaimana diuraikan dalam Tabel 3.2 sebagai berikut: Tabel 3.2 Ringkasan Capaian Kinerja s.d Tahun 2014 Nomor Indikator Kinerja Utama Satuan Target s.d 2014 Realisasi s.d 2014 Tujuan 1: Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau Indikator Kinerja 1 Pemerintah daerah di Provinsi Riau memperoleh opini WTP 2 Pemerintah daerah di Provinsi Riau memperoleh opini WDP Sasaran 1.1: Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL dan 90% LKPD Outcome Capaian (%) Persen Persen Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan Presentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan wajar Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan ke Pusat Persentase Hasil Pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholderss Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi Persen Persen Persen Persen 86, Persen Persen 93, Persen Output Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Perekonomian Laporan Hasil Bimbingan Teknis/ Asistensi Penyusunan LKKL bidang Polsoskam Laporan Hasil Bimtek/ Asistensi Penyusunan LKPD Laporan Laporan Laporan Laporan Hasil Pengawasan Proyek PHLN Laporan Laporan Hasil Pengawasan lintas sektor Bidang Perekonomian Laporan Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

54 Nomor Indikator Kinerja Utama Satuan Laporan Hasil Pengawasan lintas sektor bidang Polsoskam Laporan Hasil Pengawasan lintas sektor bidang Keuangan Daerah Laporan Hasil Pengawasan atas permintaan Presiden Bidang Perekonomian Laporan Hasil Pengawasan atas permintaan Presiden Bidang Polsoskam Laporan Hasil Pengawasan atas permintaan Presiden Bidang Keuangan Daerah Laporan Hasil Pengawasan atas permintaan stakeholders Bidang Perekonomian Target s.d 2014 Realisasi s.d 2014 Capaian (%) Laporan Laporan Laporan Laporan Laporan Laporan Laporan Hasil Pengawasan atas Permintaan stakeholderss bidang Polsoskam Laporan Hasil pengawasan atas permintaan stakeholders bidang Keuangan Daerah Laporan Hasil Bimtek/asistensi penyusunan LK BUMD Laporan Laporan Laporan Sasaran 1.2: Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 75 % Outcome Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/ daerah yang ditindaklanjuti Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat Persentase Penghematan Biaya (cost saving) dibandingkan dengan nilai yang diaudit Persen Persen Persen Output Laporan Hasil Pengawasan atas penerimaan negara bidang Perekonomian Laporan hasil Pengawasan atas penerimaan negara bidang Polsoskam Laporan Hasil Pengawasan atas penerimaan negara sektor korporat Laporan Hasil Pengawasan BUN Bidang Perekonomian Laporan Hasil Pengawasan BUN bidang Polsoskam Laporan Hasil Pengawasan BUN bidang Keuangan Daerah Laporan Laporan Laporan Laporan Laporan Laporan Tujuan 2: Meningkatnya Tata Pemerintahan yang Baik di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau Indikator Kinerja 1. Terselenggaranya Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada Instansi Pemerintah Daerah di Provinsi Riau 2. Terselenggaranya Good Corporate Governance (GCG) pada BUMN di Provinsi Riau Persen Persen Terselenggaranya Good Corporate Governance Persen 75 N/A N/A Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

55 Nomor Indikator Kinerja Utama Satuan (GCG) pada BUMD di Provinsi Riau Target s.d 2014 Realisasi s.d 2014 Sasaran 2.1: Terselenggaranya SPM pada 60 % IPD dan terselenggaranya GG pada 65% BUMN/BUMD Outcome Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/ asistensi GCG/KPI Persentase BUMD yang dilakukan Audit Kinerja Output Laporan Hasil Pengawasan atas Kinerja Pelayanan Publik bidang Keuangan Daerah Laporan hasil Bimtek/ asistensi GCG/KPI sektor korporat Capaian (%) Persen Persen Persen Laporan Laporan Laporan Hasil pengawasan atas kinerja BUMD Laporan Tujuan 3: Terciptanya Iklim yang Mencegah Kecurangan dan Memudahkan Pengungkapan Kasus yang Merugikan Keuangan Negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau Indikator Kinerja 1. Pengaduan masyarakat di Provinsi Riau dtindaklanjuti/ terlayani 2. Permintaan bantuan dari Instansi Penegak Hukum di Provinsi Riau dtindaklanjuti/ terlayani Persen Persen Sasaran 3.1: Meningkatkan kesadaran dan ketertiban K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi menjadi 80 % Outcome Kelompok Masyarakat yang mendapatkan sosialisasi Program anti korupsi IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/da/asistensi/evaluasi FCP Jumlah peraturan IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK Persentase pelaksanaan penugasan HKP, Klaim dan penyesuaian harga Persentase pelaksanaan audit investigasi/pkkn/pka Persentase hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat Output Kelompok Instansi Peraturan Persen Persen Persen Persen Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi Laporan Laporan hasil bimtek/ asistensi implementasi FCP Laporan Laporan hasil kajian pengawasan Laporan Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

56 Nomor Indikator Kinerja Utama Satuan Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim Laporan Hasil audit investigasi, perhitungan kerugian keuangan negara, dan pemberian keterangan ahli atas permintaan instansi penyidik Laporan Hasil audit investigasi atas permintaan instansi lainnya Laporan Hasil Reviu terhadap Laporan dan Pengaduan Masyarakat Target s.d 2014 Realisasi s.d 2014 Capaian (%) Laporan Laporan Laporan Laporan Tujuan 4: Tercapainya Efekfivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau Indikator Kinerja 1. Instansi pemerintah di Provinsi Riau telah menerapkan SPIP Sasaran 4.1: Meningkatkan kualitas penerapan SPIP di K/L, Pemda sebesar 60% Outcome Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun Jumlah Pemda yang dilakukan Asistensi Penyelenggaraan SPIP Sesuai PP 60 Tahun Jumlah Pemda yang dilakukan Monitoring Sistem Pengendalian Intern Output Persen Persen Pemda Pemda Jumlah Peserta Diklat SPIP Orang Jumlah K/L dan Pemda yang mendapatkan konsultasi dan Bimbingan Teknis Penyelenggaraan SPIP Laporan dukungan pembinaan penyelenggaraan SPIP bidang Polsoskam Laporan Dukungan Pembinaan penyelenggaraan SPIP bidang Keuangan Daerah Pemda Laporan Laporan Tujuan 5: Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau Indikator Kinerja 1. Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) di Provinsi Riau telah menerapkan JFA 2. Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) di Provinsi Riau kapabilitasnya berada pada level 2 berdasarkan kriteria IACM Persen Persen Sasaran 5.1: Meningkatnya kapasitas aparat pegawasan intern pemerintah yang profesional dan komponen pada 80 % K/L/Pemda Outcome Presentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan Jabatan Fungsional Auditor Persen Output Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

57 Nomor Indikator Kinerja Utama Satuan Jumlah Sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP Daerah Laporan/ kegiatan Target s.d 2014 Realisasi s.d 2014 Capaian (%) Sasaran 5.2: Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaan keuangan sebesar 100% Outcome Persentase Jumlah rencana Penugasan pengawasan yang terealisasi Persentase kesesuaian Laporan Keuangan perwakilan BPKP dengan SAP Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan terhadap layanan kepegawaian Persentase Pagu Dana yang tidak diblokir dalam DIPA Persepsi Kepuasann atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur Persentase permintaan bantuan hukum yang ditindaklanjuti Biro Hukum dan Humas Jumlah publikasi Kegiatan Perwakilan BPKP di media massa Persen Persen Skala 8 7,61 95 Persen Skala 8,5 8,29 98 Persen kali persentase pemanfaatan aset Persen Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke Puslitbangwas Jumlah Instansi APIP yang telah disosialisasi atau di Assesment tata kelola APIP Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas Auditor bersertifikat Output Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Skala 8,3 7,28 88 Persen Masukan Instansi Skala 7,6 8, Laporan Jumlah Sarana Prasarana Unit Jumlah Sosialisasi dan Bimtek penerapan Tata Kelola APIP Daerah Laporan Evaluasi penerapan tatakelola APIP Daerah Pemda Laporan Tujuan 6:Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau Outcome Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif Sistem Informasi ,00 % Rincian mengenai capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau s.d Tahun 2014 tersebut dapat dilihat pada Lampiran 3 dan 4. Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

58 A.3 ANALISIS CAPAIAN KINERJA Oleh karena Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini merupakan Laporan Kinerja Instansi Pemerntah terakhir dari Renstra Tahun , maka analisis capaian kinerja dilakukan terhadap capaian indikator kinerja tujuan dan sasaran strategis. Analisis capaian tujuan strategis dilakukan atas capaian indikator kinerja tujuan strategis. Sedangkan analisis capaian kinerja sasaran strategis diukur dari capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) dominan pada tiaptiap sasaran strategis. Analisis juga dilakukan terhadap IKU yang tidak dominan dan atau tidak secara langsung mendukung capaian kinerja sasaran strategis namun berpengaruh terhadap perwujudan sasaran strategis. Selain analisis atas capaian kinerja tahun 2014, juga dilakukan perbandingan capaian kinerja tahun 2014 dengan capaian 2013 dan capaian sampai dengan 2014 (capaian jangka menengah) berdasarkan target yang tercantum dalam Renstra Tahun Analisis capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun 2014, perbandingan dengan tahun 2013 dan perbandingan dengan target jangka menengah tersebut dapat disajikan sebagai berikut: Tujuan 1: Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau Capaian kinerja Tujuan Staretagis 1 Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau dapat dilihat dari capaian dua indikator kinerja yaitu Minimal 70% Pemerintah Daerah di Provinsi Riau yang memperoleh opini WTP dan 30% sisanya memperoleh opini WDP. Pemerintah Daerah di Provinsi Riau yang telah memperoleh opini WTP sampai dengan tahun 2014 (opini atas LKPD tahun 2013) adalah sebanyak 7 Pemda atau sebesar 54% dari 13 Pemda. Jika dibandingkan dengan target sebesar 70%, maka capaian indikator kinerja tersebut adalah sebesar 77%. Walaupun belum mencapai target, jumlah Pemda yang telah memperoleh opini WTP s.d tahun 2014 tersebut telah jauh meningkat dibanding dengan capaian pada awal periode Renstra (tahun 2010) yang hanya sebanyak 1 Pemda sebagaimana digambarkan dalam Tabel 3.4. Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

59 Sementara itu Pemda yang memperoleh opini WDP sampai dengan tahun 2014 adalah sebanyak 6 Pemda atau sebesar 46,15% dari 13 Pemda. Jika dibandingkan dengan target sebesar 30%, maka capaian indikator kinerja tersebut adalah sebesar 154%. Seluruh Pemda yang memperoleh opini WTP dan WDP tersebut (kecuali Kabupaten Kampar) telah mendapat pendampingan/asistensi dari Perwakilan BPKP Provinsi Riau baik dalam bentuk pendampingan penyusunan laporan keuangan maupun reviu laporan keuangan. Sasaran Strategis 1.1: Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, Dan 90% LKPD Meningkatnya kualitas laporan keuangan pemerintah pusat, kementerian/lembaga, dan pemerintah daerah merupakan tekad Perwakilan BPKP Provinsi Riau sebagai perwujudan fungsi consulting. Upaya strategis yang dilaksanakan dalam rangka menyukseskan tercapainya sasaran ini adalah pendekatan yang intensif kepada para mitra kerja BPKP sehingga BPKP dapat melakukan pendampingan penyusunan ataupun reviu atas Laporan Keuangan sebelum diterbitkan oleh K/L/Pemda. Outcome yang diharapkan adalah laporan keuangan dapat sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) yang ditunjukkan dengan opini yang diperoleh dari BPK RI minimal WDP. Sasaran strategis Meningkatnya Kualitas 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 90% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah diindikasikan oleh dua IKU outcome dominan yang terkait langsung dengan kualitas Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah yaitu Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan dan Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP. Bersama lima IKU outcome lainnya, realisasi IKU Sasaran Strategis 1.1 ini pada tahun 2014 dibandingkan dengan capaian tahun 2013 dan capaian jangka menengah s.d tahun 2014 sebagaimana tercantum dalam Renstra disajikan dalam Tabel 3.3 berikut ini: Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

60 Tabel 3.3 Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 1.1 No. Indikator Kinerja Utama Satuan IKU Outcome Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden yang disampaikan ke Pusat Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholderss yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholderss Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi Realisasi Kinerja Naik Capaian Kinerja (Turun) realisasi Naik (Turun) Capaian Target Kinerja s.d 2014 Realisasi Kinerja s.d 2014 Capaian Kinerja s.d 2014 Persen Persen Persen Persen (1) (10) Persen Persen (29) (39) Persen Dari Tabel 3.3 tersebut dan dikaitkan dengan capaian IKU serupa pada Tabel 3.1 terlihat bahwa capaian kedua IKU outcome dominan dari Sasaran Strategis 1.1 yaitu Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan dan Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP pada tahun 2014 telah mencapai target dengan capaian kinerja masing-masing sebesar 128% dan 111%. Demikian juga capaian dari target jangka menengah (target s.d tahun 2014) kedua IKU outcome tersebut juga telah mencapai target dengan capaian kinerja masing-masing juga sebesar 128% dan 111%. Uraian masing-masing capaian IKU outcome Sasaran Strategis ini sebagai berikut: Persentase IPP Yang Mendapat Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan Dalam rangka merealisasikan IKU ini, Perwakilan BPKP Provinsi Riau telah proaktif menjalin kerja sama melalui Memorandum of Understanding (MoU) untuk membantu pemerintah, antara lain dengan Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

61 melakukan pendampingan penyusunan laporan keuangan K/L untuk meningkatkan kemampuan IPP menyusun laporan keuangan sesuai dengan SAP. Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah Instansi vertikal yang mendapat pendampingan dibanding Target dalam PKPT. Dalam tahun 2014, jumlah instansi vertikal yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan sebanyak 17 IPP atau 121% dari target PKPT 14 IPP. Bila dibandingkan dengan target yang ditetapkan dalam Tapkin 2014 sebesar 95,00%, maka capaian IKU ini pada tahun 2014 adalah sebesar 128% (Rincian lihat Lampiran 5). Bila dibandingkan dengan realisasi dan capaian kinerja tahun 2013 masing-masing sebesar 113% dan 126%, maka terdapat kenaikan realisasi kinerja sebesar 8% dan kenaikan capaian kinerja sebesar 2%. Sedangkan bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 95%, maka realisasi kinerja IKU ini s.d tahun 2014 adalah juga sebesar 121% atau mencapai 128% dari target. Untuk tahun 2014, capaian IKU ini didukung oleh penggunaan dana sebesar Rp ,00 atau 69% dari anggaran tahun 2014 sebesar Rp ,00 dan menggunakan SDM sebanyak OH atau 272% dari rencana tahun 2014 sebanyak 736 OH Persentase IPD Yang Laporan Keuangannya Memperoleh Opini Minimal WDP Selain IPP, Perwakilan BPKP Provinsi Riau juga berupaya mendorong akuntabilitas keuangan Pemerintah Daerah ke arah yang lebih baik dengan IKU Persentase Instansi Pemerintah Daerah (IPD) yang Laporan Keuangannya Memperoleh Opini Minimal WDP dari BPK RI. Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dari realisasi jumlah IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP dibandingkan dengan jumlah IPD yang diasistensi oleh Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

62 Dalam tahun 2014, IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP sebanyak 13 IPD atau 100% dari jumlah IPD. Hampir seluruh IPD tersebut (kecuali Kabupaten Kampar) mendapat asistensi dari BPKP pada tahun Bila dibandingkan dengan target yang ditetapkan dalam Tapkin 2014 sebesar 90%, maka capaian IKU ini pada tahun 2014 adalah sebesar 111%. Realisasi dan capaian kinerja tahun 2014 tersebut sama dengan realisasi dan capaian kinerja tahun Demikian juga bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 90%, maka realisasi kinerja IKU ini s.d tahun 2014 adalah sebesar 100% atau juga mencapai 111% dari target jangka menengah. Rincian opini BPK atas laporan keuangan IPD dapat dilihat dalam Tabel 3.4 berikut: Tabel 3.4 Perkembangan Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Di Wilayah Provinsi Riau Tahun No. Nama Pemda Opini BPK Asistensi/Tidak Diasistensi oleh BPKP Provinsi Riau WTP WDTP WTP- DPP WTP- DPP Asistensi dalam bentuk reviu Laporan Keuangan 2. Kota Pekanbaru WDP WDP WDP WDP Asistensi dalam bentuk pendampingan penyusunan Laporan Keuangan dan reviu Laporan Keuangan 3. Kota Dumai WDP WDP WDP WDP Asistensi dalam bentuk pendampingan penyusunan Laporan Keuangan dan reviu Laporan Keuangan 4. Kabupaten Bengkalis WDP TMP WDP WTP- DPP Asistensi dalam bentuk pendampingan penyusunan Laporan Keuangan dan reviu Laporan Keuangan Asistensi dalam bentuk reviu Laporan Keuangan 5. Kabupaten Siak WDP WTP WTP- WTP- DPP DPP 6. Kabupaten Kampar WDP WDP WDP WDP - 7. Kabupaten Pelalawan WDP WDP WTP- DPP WTP- DPP Asistensi dalam bentuk reviu Laporan Keuangan 8. Kabupaten Indragiri Hulu TMP WDP WDP WDP Asistensi Penyusunan Laporan Keuangan 9. Kabupaten Indragiri Hilir WDP WDP WDP WDP Asistensi penyusunan juknis reviu lapkeu 10. Kabupaten Rokan Hulu WDP WDP WDP WTP- DPP Asistensi dalam bentuk reviu Laporan Keuangan Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

63 No. Nama Pemda Opini BPK Asistensi/Tidak Diasistensi oleh BPKP Kabupaten Rokan Hilir WDP WDP WDP WDP Asistensi dalam bentuk reviu Laporan Keuangan 12. Kabupaten Kuantan Singingi WDP WTP WTP WTP Asistensi dalam bentuk reviu Laporan Keuangan 13. Kabupaten Kepulauan Meranti WDP WDP WTP- DPP WTP- DPP Jumlah Asistensi dalam bentuk reviu Laporan Keuangan Keterangan : WTP: Wajar Tanpa Pengecualian; WTP-DPP: Wajar Tanpa Pengecualian-Dengan Paragraf Penjelas; WDP: Wajar Dengan Pengecualian; TMP: Tidak Memberikan Pendapat; dan TW: Tidak Wajar Untuk tahun 2014, capaian IKU ini didukung oleh penggunaan dana sebesar Rp ,00 atau 144% dari anggaran tahun 2014 sebesar Rp ,00, dengan menggunakan SDM sebanyak OH atau 352% dari rencana tahun 2014 sebanyak OH Persentase Jumlah Laporan Keuangan Proyek PHLN Yang Memperoleh Opini Dukungan Wajar IKU Persentase Jumlah Laporan Audit atas Proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar merupakan IKU lainnya dalam pencapaian Sasaran Strategis 1.1. IKU ini diukur dari jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar dibandingkan dengan jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang diaudit. Realisasi tahun 2014 IKU ini adalah sebanyak 21 laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar atau sebesar 100% dari 21 laporan keuangan proyek PHLN yang diaudit. Bila dibandingkan dengan target yang ditetapkan dalam Tapkin 2014 sebesar 82%, maka capaian kinerja IKU ini pada tahun 2014 adalah sebesar 122%. Realisasi dan capaian kinerja tahun 2014 tersebut sama dengan realisasi dan capaian kinerja tahun Demikian juga bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 82%, maka realisasi kinerja IKU ini s.d tahun 2014 adalah sebesar 100% atau juga mencapai 122% dari target jangka menengah. Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

64 Untuk tahun 2014, capaian IKU ini didukung oleh penggunaan dana sebesar Rp ,00 atau 105% dari anggaran tahun 2014 sebesar Rp ,00, dan menggunakan SDM sebanyak OH atau 102% dari rencana tahun 2014 sebanyak OH Persentase Hasil Pengawasan Lintas Sektoral Yang Disampaikan Ke Pusat Sesuai dengan PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) mandat yang diberikan kepada Perwakilan BPKP Provinsi Riau antara lain melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral di wilayah Provinsi Riau. Dengan PP tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Riau mempunyai kewenangan yang lebih luas dan juga keunggulan kompetensi dalam melakukan pengawasan intern yang bersifat lintas sektoral dibandingkan dengan APIP lainnya, sehingga pengawasan atas program/kegiatan yang melibatkan beberapa pihak dan terkait dengan berbagai aspek dapat dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Riau. IKU Hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat diukur dengan menghitung jumlah laporan yang dikirim ke Pusat dibandingkan target laporan dari Pusat. Dalam tahun 2014, jumlah laporan yang dikirim ke Pusat sebanyak 80 laporan atau 116% dari target laporan dari Pusat sebanyak 60 laporan. Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan dalam Tapkin 2014 sebesar 86,25%, maka capaian IKU ini pada tahun 2014 adalah sebesar 134% (Rincian lihat Lampiran 5). Bila dibandingkan dengan realisasi dan capaian kinerja tahun 2013 masing-masing sebesar 117% dan 144%, maka terdapat penurunan realisasi kinerja sebesar 1% dan penurunan capaian kinerja sebesar 10%. Walaupun demikian, realisasi dan capaian kinerja tahun 2014 tersebut masih jauh melampaui target yang telah ditetapkan dalam Tapkin Sedangkan bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 86%, maka realisasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

65 IKU ini s.d tahun 2014 adalah sebesar 116% atau mencapai 134% dari target jangka menengah. Untuk tahun 2014, capaian kinerja IKU ini didukung oleh penggunaan dana sebesar Rp ,00 atau 88% dari anggaran tahun 2014 sebesar Rp ,00 dan menggunakan SDM sebanyak OH atau 136% dari rencana tahun 2014 sebanyak OH Persentase Hasil Pengawasan Atas Permintaan Presiden Yang Disampaikan Ke Pusat IKU Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan ke Pusat merupakan indikator pencapaian Sasaran Strategis 1.1 dalam rangka pelaksanaan tugas Perwakilan BPKP Provinsi Riau melakukan pengawasan intern melalui kegiatan pengawasan lainnya berdasarkan penugasan dari Presiden, sesuai amanat pasal 49 ayat 2 butir c PP 60 Tahun 2008 tentang SPIP. Capaian IKU ini diukur berdasarkan jumlah laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden yang dikirim ke Pusat dibandingkan dengan jumlah target laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden yang diberikan oleh Pusat. Jumlah laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden yang dikirim ke Pusat pada tahun 2014 sebanyak 73 laporan atau 270% dari target 27 laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden yang diberikan oleh Pusat. Dibandingkan dengan target yang ditetapkan dalam Tapkin 2014 sebesar 68%, maka capaian IKU ini pada tahun 2014 adalah sebesar 398% (Rincian lihat Lampiran 5). Bila dibandingkan dengan realisasi dan capaian kinerja tahun 2013 masing-masing sebesar 120% dan 176%, maka terdapat kenaikan realisasi kinerja sebesar 150% dan kenaikan capaian kinerja sebesar 222%. Sedangkan bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 68%, maka realisasi kinerja IKU ini s.d tahun 2014 adalah sebesar 270% atau juga mencapai 398% dari target jangka menengah. Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

66 Untuk tahun 2014, capaian IKU ini didukung oleh penggunaan dana sebesar Rp ,00 atau 84% dari anggaran tahun 2014 sebesar Rp ,00 dan menggunakan SDM sebanyak OH atau 125% dari rencana tahun 2014 sebanyak OH Persentase Hasil Pengawasan Atas Permintaan Stakeholderss Yang Dijadikan Bahan Pengambilan Keputusan Oleh Stakeholderss IKU Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh Stakeholders merupakan IKU lainnya untuk mencapai Sasaran Strategis 1.1 dengan target sebesar 93,33%. IKU ini diukur dengan menghitung jumlah laporan pengawasan atas permintaan stakeholders yang disampaikan tepat waktu (sesuai RPL dalam KM4). Dalam tahun 2014, jumlah laporan pengawasan atas permintaan stakeholderss yang disampaikan tepat waktu sebanyak 70 laporan atau 71% dari jumlah laporan pengawasan atas permintaan stakeholderss sebanyak 99 laporan. Dibandingkan dengan target yang ditetapkan dalam Tapkin 2014 sebesar 93,33%, maka capaian IKU ini pada tahun 2014 adalah sebesar 76% (Rincian lihat Lampiran 5). Keterlambatan penyampaian laporan ini antara lain disebabkan terlambat pelaksanaan pengawasan yang disebabkan kurangnya tenaga auditor serta adanya penugasan seperti Evaluasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EKPPD) yang terlambat dimulai karena jadwal pelaksanaannya diundur oleh Rendal (BPKP Pusat). Bila dibandingkan dengan realisasi dan capaian kinerja tahun 2013 masing-masing sebesar 100% dan 115%, maka terdapat penurunan realisasi kinerja sebesar 29% dan penurunan capaian kinerja sebesar 39%. Sedangkan bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 93%, maka realisasi kinerja IKU ini s.d tahun 2014 adalah sebesar 71% atau juga mencapai 76% dari target jangka menengah. Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

67 Untuk tahun 2014, capaian IKU ini didukung oleh penggunaan dana sebesar Rp ,00 atau 98% dari anggaran tahun 2014 sebesar Rp ,00 dan menggunakan SDM sebanyak OH atau 257% dari rencana tahun 2014 sebanyak OH Persentase BUMD Yang Mendapat Pendampingan Penyelenggaraan Akuntansi Perwakilan BPKP Provinsi Riau berperan aktif dalam pendampingan penyusunan Laporan Keuangan BUMD agar sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum. Oleh karena itu pendampingan ini dianggap mendukung pencapaian Sasaran Strategis 1 dengan IKU Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi. IKU ini diukur dengan menghitung jumlah BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi dibandingkan jumlah BUMD yang terdapat di wilayah Provinsi Riau. Dalam tahun 2014, jumlah BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi sebanyak 24 BUMD atau 73% dari jumlah BUMD yang terdapat di wilayah Provinsi Riau sebanyak 33 BUMD. Dibandingkan dengan target yang ditetapkan dalam Tapkin 2014 sebesar 60%, maka capaian IKU ini pada tahun 2014 sebesar 121%. Bila dibandingkan dengan realisasi dan capaian kinerja tahun 2013 masing-masing sebesar 42% dan 77%, maka terdapat kenaikan realisasi kinerja sebesar 31% dan kenaikan capaian kinerja sebesar 44%. Sedangkan bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 80%, maka realisasi kinerja IKU ini s.d tahun 2014 adalah sebesar 73% atau juga mencapai 91% dari target jangka menengah. Belum maksimalnya pencapaian target jangka menengah ini antara lain disebabkan belum terlayaninya permintaan pendampingan dari beberapa BUMD karena masih kurangnya tenaga auditor di Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Untuk tahun 2014, capaian IKU ini didukung oleh penggunaan dana sebesar Rp ,00 atau 137% dari anggaran tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

68 sebesar Rp ,00 dan menggunakan SDM sebanyak 756 OH atau 123% dari rencana tahun 2014 sebanyak 617 OH. Di samping IKU outcome di atas, capaian Sasaran Strategis 1.1 ini didukung oleh sebelas IKU output seperti digambarkan dalam Tabel 3.5 sebagai berikut: Tabel 3.5 Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 1.1 No. Indikator Kinerja Utama Satuan IKU Output Laporan Hasil Bimbingan Teknis/Asistensi Penyusunan LKKL Bidang Perekonomian Laporan hasil bimbingan teknis/asistensi penyusunan LKKL bidang Polsoskam Laporan Hasil Bimbingan Teknis/Asistensi Penyusunan LKPD Laporan Hasil Pengawasan Atas Proyek PHLN Laporan Hasil Pengawasan Lintas Sektor Bidang Perekonomian Laporan Hasil Pengawasan Lintas Sektor Bidang Polsoskam Laporan hasil pengawasan Lintas Sektor Bidang Keuangan Daerah Laporan Hasil Pengawasan atas Permintaan Presiden Bidang Perekonomian Laporan Hasil Pengawasan atas Permintaan Presiden Bidang Polsoskam Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Keuangan Daerah Laporan Hasil Pengawasan atas Permintaan Stakeholders Bidang Perekonomian Laporan Hasil Pengawasan atas Permintaan Stakeholders Bidang Polsoskam Laporan hasil pengawasan atas permintaan Stakeholders Bidang Keuangan Daerah Laporan Hasil Bimbingan Teknis/Asistensi Penyusunan LKBUMD Realisasi Kinerja Naik (Turun) realisasi Capaian Kinerja % Naik (Turun) Capain % Target s.d Realiasi s.d Capaian Kinerja s.d 2014 % Laporan Laporan Laporan Laporan Laporan Laporan (23) Laporan (3) Laporan Laporan Laporan 10 8 (2) Laporan Laporan Laporan Laporan Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

69 Dari tabel di atas terlihat bahwa hampir seluruh IKU output Sasaran Strategis 1.1 ini pada tahun tahun 2014 capaiannya lebih dari 100%. Demikian juga untuk kinerja jangka menengah (capaian s.d tahun 2014) capaian IKU-nya juga lebih dari 100%. Uraian selengkapnya dari masing-masing IKU output tersebut adalah sebagai berikut: Laporan Hasil Bimbingan Teknis/ asistensi penyusunan Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga (LKKL) Bidang Perekonomian Realisasi indikator laporan hasil bimbingan teknis/asistensi penyusunan LKKL Bidang Perekonomian pada tahun 2014 adalah sebanyak 14 laporan atau mencapai 700% dari target yang ditetapkan dalam Tapkin tahun 2014 sebanyak 2 laporan. Bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013 sebesar 100%, maka terdapat kenaikan capaian kinerja sebesar 600%. Sedangkan realisasi IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak 43 laporan atau mencapai 358% bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 12 laporan. Untuk tahun 2014, capaian IKU output ini diperoleh antara lain melalui penugasan pendampingan penyusunan Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2013 pada beberapa satuan kerja di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta Badan Pusat Statistik Provinsi Riau Laporan Hasil Bimbingan Teknis/Asistensi Penyusunan LKKL Bidang Polsoskam Realisasi indikator laporan hasil bimbingan teknis/asistensi penyusunan LKKL Bidang Polsoskam pada tahun 2014 adalah sebanyak 33 laporan atau mencapai 275% dari target yang ditetapkan dalam Tapkin 2014 sebanyak 12 laporan. Bila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar 117%, maka terdapat kenaikan capaian kinerja sebesar 158%. Sedangkan realisasi indikator kinerja output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak 121 laporan atau mencapai 183% bila dibandingkan dengan Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

70 target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 66 laporan. Untuk tahun 2014, capaian IKU output ini antara lain diperoleh melalui penugasan pendampingan penyusunan laporan keuangan tahun anggaran 2013 pada beberapa instansi di lingkungan Kementerian Kesehatan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Badan Pengawas Pemilu, Komisi Pemilihan Umum, Kementerian Hukum dan HAM, Badan Pertanahan Nasional, Mahkamah Agung, Kejaksaan Tinggi Provinsi Riau, Politeknik Kesehatan Riau, dan Kapolda Riau Laporan Hasil Bimtek/Asistensi Penyusunan LKPD Realisasi indikator laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKPD pada tahun 2014 adalah sebanyak 148 laporan atau mencapai 617% dari target yang ditetapkan dalam Tapkin 2014 sebanyak 24 laporan. Bila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar 122%, maka terdapat kenaikan capaian kinerja sebesar 495%. Sedangkan realisasi kinerja IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak 365 laporan atau mencapai 307% bila dibandingkan dengan target jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 119 laporan. Untuk tahun 2014 capaian IKU output ini diperoleh antara lain melalui penugasan pendampingan penyusunan/reviu Laporan Keuangan yang dilaksanakan pada 11 Pemda, yaitu pada Pemerintah Provinsi Riau, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Kampar, Kabupaten Kepulauan Meranti, Kabupaten Siak, Kabupaten Pelalawan, Kota Pekanbaru, dan Kota Dumai. Pendampingan penyusunan laporan keuangan pada Pemda tersebut dilaksanakan antara lain melalui implementasi aplikasi Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA). Sampai dengan tahun 2014, Pemda yang telah menggunakan aplikasi SIMDA Keuangan maupun SIMDA BMD sebanyak 10 Pemda dengan kondisi yang digambarkan dalam Tabel 3.6 sebagai berikut: Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

71 Tabel 3.6 Pemerintah Daerah Yang Menggunakan SIMDA No. Pemerintah Daerah Simda Keuangan Penganggaran Penatausahaan Pelaporan Simda BMD 1. Provinsi Riau V 2. Kota Pekanbaru V 3. Kota Dumai V V V V 4. Kabupaten Bengkalis V 5. Kabupaten Siak V Kabupaten Kampar V Kabupaten Pelalawan Kabupaten Indragiri Hulu V 9. Kabupaten Indragiri Hilir V 10. Kabupaten Rokan Hulu Kabupaten Rokan Hilir V - - V 12. Kabupaten Kuantan Singingi V 13. Kabupaten Kepulauan Meranti Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN Realisasi indikator laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN pada tahun 2014 adalah sebanyak 30 laporan atau mencapai 143% dari target yang ditetapkan dalam Tapkin tahun 2014 sebanyak 21 laporan. Bila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar 120%, maka terdapat kenaikan capaian kinerja sebesar 23%. Sedangkan realisasi indikator kinerja output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak 165 laporan atau mencapai 165% bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 100 laporan. Untuk tahun 2014, capaian IKU output ini antara lain diperoleh melalui penugasan: 1) Audit Keuangan atas Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) Audit ini dilaksanakan pada Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau, Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Kabupaten Kuantan Singingi, Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

72 Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Bengkalis, dan Kabupaten Kampar. 2) Audit Keuangan atas PNPM Mandiri Perkotaan Audit dilaksanakan pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Pekanbaru, Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Kuantan Singingi. 3) Audit atas PNPM Mandiri Perdesaan Audit dilaksanakan pada Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kabupaten Bengkalis. 4) Audit Dukungan atas Laporan Keuangan Indonesian Vocational Education Strengthening Project (INVEST) Audit dilaksanakan pada SMKN 2 Pekanbaru Pekanbaru yang berupa kegiatan audit tujuan tertentu atas perbedaan nilai kas antara buku kas umum (BKU) dengan nilai kas/bank pada Program INVEST-ADB pada SMKN 2 Pekanbaru Pekanbaru. 5) Audit Dukungan atas Laporan Keuangan Health Professional Education Quality (HPEQ ) pada Universitas Riau untuk tahun anggaran yang berakhir per 31 Desember ) Audit Dukungan atas Laporan Keuangan atas Third Water Supply and Sanitation for Low-Income Communities (WSLIC-3)pada Kabupaten Kampar untuk tahun anggaran yang berakhir per 31 Desember ) Pemutakhiran Tindak Lanjut atas Hasil Audit PHLN Pemutakhiran data hasil pengawasan dan tindak lanjut merupakan penugasan rutin dan pada tahun 2014 terlaksana diantaranya melakukan pembahasan tindak lanjut temuan hasil audit PAMSIMAS tahun Laporan Hasil Pengawasan Lintas Sektor Bidang Perekonomian Realisasi indikator laporan hasil pengawasan lintas sektoral Bidang Perekonomian pada tahun 2014 adalah sebanyak 40 laporan atau Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

73 mencapai 190% dari target yang ditetapkan dalam Tapkin tahun 2014 sebanyak 21 laporan. Bila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar 111%, maka terdapat kenaikan capaian kinerja sebesar 79%. Sedangkan realisasi IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak 113 laporan atau mencapai 166% bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 68 laporan. Untuk tahun 2014 capaian IKU output ini diperoleh antara lain melalui pelaksanaan penugasan: 1) Audit Kinerja Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Audit ini dilaksanakan pada Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Kepualauan Meranti dan Provinsi Riau untuk program tahun anggaran ) Audit Kinerja Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Interim Audit interim dilaksanakan pada Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Indragiri Hulu, dan Kabupaten Kepulauan Meranti. 3) Verifikasi Tagihan Pihak Ketiga Verifikasi Tagihan Pihak Ketiga dilaksanakan pada kegiatan SNVT Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air Sumatera III Provinsi Riau pada Kementerian PU Periode 1 Januari 2014 s.d 30 Juni ) Monitoring dan Evaluasi PPIP Monitoring dan Evaluasi PPIP dilaksanakan pada Pemerintah Provinsi Riau Tahun Anggaran Laporan Hasil Pengawasan Lintas Sektor Bidang Polsoskam Realisasi indikator laporan hasil pengawasan lintas sektoral Bidang Perekonomian pada tahun 2014 adalah sebanyak 38 laporan atau mencapai 100% dari target yang ditetapkan dalam Tapkin tahun 2014 sebanyak 38 laporan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

74 Bila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar 123%, maka terdapat penurunan capaian kinerja sebesar 23%. Sedangkan realisasi kinerja IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak 220 laporan atau mencapai 116% bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 190 laporan. Untuk tahun 2014, capaian IKU output ini diperoleh melalui penugasan sebagai berikut: 1) Evaluasi Penyerapan Anggaran antara lain Evaluasi Penyerapan Anggaran dilaksanakan pada lingkup Kementerian Perhubungan seperti pada Kantor Pertanahan Kabupaten Kampar dan Bandara Pasir Pangairan Riau serta pada Kementerian Agama Kabupaten Kampar. 2) Audit atas Klaim Dana Pelayanan Dasar Jamkesmas dan Jampersal Audit atas Klaim Dana Pelayanan Dasar Jamkesmas dan Jampersal dilaksanakan pada Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Siak, Kabupaten Indragiri Hulu, Kota Dumai, Kabupaten Kepulauan Meranti, Kabupaten Rokan Hulu, Kabuapaten Rokan Hilir, Kota Pekanbaru, Kabupaten Kuantan Singingi dan Provinsi Riau periode tahun ) Audit Program Jaminan dan Perlindungan Sosial Audit Program Jaminan dan Perlindungan Sosial dilaksanakan pada Dinas Sosial Provinsi Riau. 4) Audit Kinerja atas Subsidi Beras bagi Masyarakat Berpendapatan Rendah (Raskin) Audit ini dilaksanakan pada Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Bengkalis, Kota Pekanbaru, Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten Siak Laporan Hasil Pengawasan Lintas Sektor Bidang Keuangan Daerah Realisasi indikator laporan hasil pengawasan lintas sektoral Bidang Keuangan Daerah pada tahun 2014 adalah sebanyak 13 laporan atau Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

75 mencapai 130% dari target yang ditetapkan dalam Tapkin tahun 2014 sebanyak 10 laporan. Bila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar 114%, maka terdapat kenaikan capaian kinerja sebesar 16%. Sedangkan realisasi IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak 40 laporan atau mencapai 114% bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 35 laporan. Untuk tahun 2014, capaian IKU output ini diperoleh antara lain melalui penugasan sebagai berikut: 1) Evaluasi Program Ketahanan Pangan Evaluasi Program Ketahanan Pangan atas Pengelolaan Lahan Pertanian Berkelanjutan Tahun 2010 s.d Tahun 2013 pada Kabupaten Kampar dan Kabupaten Siak. 2) Bimtek dan Pendampingan Kegiatan Bimtek dan Pendampingan yang dilakukan adalah atas kegiatan Belanja Hibah dan Bantuan Sosial pada Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Pelalawan Tahun ) Probity Audit Probity Audit yang dilakukan adalah atas Proposal Bantuan Hibah dan Bantuan Sosial Kabupaten Pelalawan Tahun Laporan Hasil Pengawasan Atas Permintaan Presiden Bidang Perekonomian Realisasi indikator laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden bidang perekonomian pada tahun 2014 adalah sebanyak 3 laporan atau mencapai 300% dari target yang ditetapkan dalam Tapkin tahun 2014 sebanyak 1 laporan. Bila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar 0%, maka terdapat kenaikan capaian kinerja sebesar 300%. Sedangkan realisasi IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak 3 laporan atau mencapai 100% bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 0 laporan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

76 Untuk tahun 2014, capaian IKU output ini diperoleh melalui penugasan Evaluasi Penyerapan Anggaran yang dilaksanakan pada Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Dumai, Distrik Navigasi Dumai dan Kantor Pertanahan Kota Dumai Laporan Hasil Pengawasan Atas Permintaan Presiden Bidang Polsoskam Realisasi indikator laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden bidang Polsoskam pada tahun 2014 adalah sebanyak 62 laporan atau mencapai 310% dari target yang ditetapkan dalam Tapkin tahun 2014 sebanyak 20 laporan. Bila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar 100%, maka terdapat kenaikan capaian kinerja sebesar 210%. Sedangkan realisasi IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak 130 laporan atau mencapai 302% bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 43 laporan. Untuk tahun 2014, capaian IKU output ini diperoleh antara lain melalui penugasan sebagai berikut: 1) Monitoring Prioritas Pembangunan Nasional Monitoring ini merupakan pelaksanaan kerjasama di bidang pengawasan dan pengendalian dengan UKP4. Kegiatan ini telah dilaksanakan pada wilayah Provinsi Riau terhadap Prioritas Pembangunan Nasional di Kabupaten Siak, Kabupaten Kuantan Singingi, Kota Pekanbaru, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Kampar serta pada instansi vertikal seperti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Kesehatan. 2) Monitoring Implementasi BPJS Kesehatan Kegiatan Monitoring Implementasi BPJS Kesehatan dilaksanakan pada RSUD dan Puskesmas di Kabupaten Kampar, Kabupaten Rokan Hulu dan Kabupaten Kuantan Singingi. 3) Evaluasi Penyerapan Anggaran Evaluasi Penyerapan Anggaran dilaksanakan pada Kejaksaan Negeri, Kementerian Agama, KPU, BPN, Kementerian Hukum dan HAM pada beberapa Kabupaten/ Kota di Provinsi Riau. Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

77 Laporan Hasil Pengawasan Atas Permintaan Presiden Bidang Keuangan Daerah Realisasi indikator laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden bidang keuangan daerah pada tahun 2014 adalah sebanyak 8 laporan atau mencapai 133% dari target yang ditetapkan dalam Tapkin tahun 2014 sebanyak 6 laporan. Bila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar 100%, maka terdapat kenaikan capaian kinerja sebesar 33%. Sedangkan realisasi IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak 18 laporan atau mencapai 100% bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 0 laporan. Untuk tahun 2014, capaian IKU output ini diperoleh antara lain melalui penugasan Evaluasi Penyerapan APBD yang dilaksanakan pada Provinsi Riau, Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Pelalawan, Kota Dumai dan Kabupaten Bengkalis Laporan Hasil Pengawasan atas Permintaan Stakeholders Bidang Perekonomian Realisasi indikator laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholderss bidang perekonomian pada tahun 2014 adalah sebanyak 24 laporan atau mencapai 2.400% dari target yang ditetapkan dalam Tapkin tahun 2014 sebanyak 1 laporan. Bila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar 100%, maka terdapat kenaikan capaian kinerja sebesar 2.300%. Sedangkan realisasi IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak 102 laporan atau mencapai 255% bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 40 laporan. Untuk tahun 2014, capaian IKU output ini diperoleh antara lain melalui penugasan: 1) Audit Tunggakan Tunjangan Profesi Guru Agama Audit tersebut dilaksanakan pada seluruh Kabupaten/ Kota di Provinsi Riau. 2) Kajian Ease of Doing Bussines (EODB) Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

78 Kajian Ease of Doing Bussines (EODB) Tahun 2014 telah dilaksanakan pada Badan Pertanahan Nasional Kota Pekanbaru, Kantor PLN Kota Pekanbaru, Badan Penanaman Modal dan Promosi Kota Pekanbaru, Badan Pelayanan Terpadu Kota Pekanbaru serta Dinas Tata Ruang dan Bangunan Kota Pekanbaru. 3) Monitoring Tindak Lanjut Hasil Pengawasan BPKP Laporan Hasil Pengawasan Atas Permintaan Stakeholderss Bidang Polsoskam Realisasi indikator laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholderss bidang polsoskam pada tahun 2014 adalah sebanyak 42 laporan atau mencapai 233% dari target yang ditetapkan dalam Tapkin tahun 2014 sebanyak 18 laporan. Bila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar 100%, maka terdapat kenaikan capaian kinerja sebesar 133%. Sedangkan realisasi IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak 239 laporan atau mencapai 1.992% bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 12 laporan. Untuk tahun 2014, capaian IKU output ini diperoleh antara lain melalui penugasan: 1) Audit atas Klaim Dana Jamkesmas Audit atas Klaim Dana Jamkesmas tersebut dilaksanakan pada seluruh RSUD pada Kabupaten/ Kota di Provinsi Riau. Dana Jamkesmas yang diaudit adalah sampai dengan 31 Desember ) Audit Operasional atas Tunggakan Tunjangan Profesi Guru PNSD Tahun Laporan Hasil Pengawasan atas Permintaan Stakeholders Bidang Keuangan Daerah Realisasi indikator laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholderss bidang keuangan daerah pada tahun 2014 adalah sebanyak 28 laporan atau mencapai 255% dari target yang ditetapkan dalam Tapkin tahun 2014 sebanyak 11 laporan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

79 Bila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar 100%, maka terdapat kenaikan capaian kinerja sebesar 155%. Sedangkan realisasi IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak 177 laporan atau mencapai 412% bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 43 laporan. Untuk tahun 2014, capaian IKU output ini diperoleh antara lain melalui penugasan: 1) Evaluasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EKPPD) Evaluasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah d]derah dilaksanakan pada beberapa Kabupaten/ kota yang meliputi Kabupaten Siak, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Tembilahan, Kota Pekanbaru, dan Kabupaten Kampar. 2) Kegiatan Asistensi, Pendampingan dan Evaluasi Berbagai kegiatan asistensi dan pendampingan yang telah dilakukan diantaranya adalah: Pendampingan Penyusunan LAKIP pada Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Kampar, Kabupaten Pelalawan Tahun Asistensi Evaluasi LAKIP SKPD Tahun 2013 di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kampar, Kabupaten Siak Laporan Hasil Bimtek/ Asistensi Penyusunan Laporan Keuangan BUMD Realisasi indikator laporan hasil bimtek/asistensi penyusunan laporan keuangan BUMD pada tahun 2014 adalah sebanyak 19 laporan atau mencapai 475% dari target yang ditetapkan dalam Tapkin tahun 2014 sebanyak 4 laporan. Bila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar 100%, maka terdapat kenaikan capaian kinerja sebesar 375%. Sedangkan realisasi IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak 94 laporan atau mencapai 392% bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 24 laporan. Untuk tahun 2014, capaian IKU output ini diperoleh antara lain melalui penugasan: Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

80 1) Pendampingan Penyusunan Pedoman Kegiatan Pendampingan Penyusunan Pedoman yang dilaksanakan meliputi Pendampingan Penyusunan Pedoman Penghapusan dan Penjualan/ Pemusnahan Aset dan Inventaris PT. Bank Riau Kepri, Pendampingan Penyusunan Pedoman Manajemen Resiko PTPN V Persero, Pendampingan Penyusunan Coorporate Charter PT. Bumi Siak Pusako Holding dan Pendampingan Penyusunan Uraian Tugas dan Jabatan pada PD. Pembangunan Kota Pekanbaru. 2) Sosialisasi dan Bimtek/ Asistensi Bimbingan teknis dilaksanakan pada RSUD Kabupaten Kepulauan Meranti dalam bentuk Bimtek Pemenuhan Persyaratan Administrasi BLUD. 3) Sosialisasi Pola Pengelolaan Keuangan (PPK) Sosialisasi Pola Pengelolaan Keuangan (PPK) Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) dilaksanakan pada RSUD Kepulauan Meranti. Sasaran Strategis 1.2: Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara Sebesar 75% Sasaran Strategis Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 75% memiliki tiga IKU outcome yaitu persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti dan Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat serta persentase penghematan biaya (cost saving) dibandingkan dengan nilai yang diaudit. Dari tiga IKU outcome tersebut, 2 IKU outcome yang disebut pertama merupakan IKU dominan dalam pencapaian Sasaran Strategis 1.2 tersebut. Secara lengkap, tiga IKU outcome dari Sasaran Strategis 1.2 tersebut disajikan dalam Tabel 3.7 berikut ini. Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

81 No. Indikator Kinerja Utama Satuan IKU Outcome Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/ daerah yang ditindaklanjuti Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat Persentase penghematan biaya (cost saving) dibandingkan dengan nilai yang diaudit Tabel 3.7 Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 1.2 Realisasi Kinerja Naik Capaian Kinerja (Turun) realisasi Naik (Turun) Capaian Target Kinerja s.d 2014 Realisasi Kinerja s.d 2014 Capaian kinerja s.d 2014 Persen (6) (3) Persen (7) (19) Persen 8,31 N/A N/A 104 N/A N/A N/A = Not Applicable berarti tidak menjadi target Dari tabel 3.7 di atas dan dikaitkan dengan capaian IKU serupa pada Tabel 3.1 terlihat bahwa capaian kinerja kedua IKU outcome dominan Sasaran Strategis 1.2 tersebut pada tahun 2014 masing-masing masing-masing adalah sebesar 76%, 114%. Sedangkan IKU lainnya yaitu persentase penghematan biaya (cost saving) dibandingkan dengan nilai yang diaudit tidak dapat diukur (N/A) karena tidak menjadi target dalam Tapkin Uraian masing-masing capaian IKU outcome sasaran strategis ini sebagai berikut: Persentase Hasil Pengawasan Optimalisasi Penerimaan Negara/Daerah Yang Ditindaklanjuti Dalam rangka berperan melakukan optimalisasi penerimaan negara, Perwakilan BPKP Provinsi Riau menetapkan Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti sebagai IKU yang dominan dalam mengindikasikan ketercapaian Sasaran Strategis Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara. Pengawasan atas penerimaan negara antara lain untuk mendorong upaya perbaikan sistem manajemen Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang transparan dan akuntabel, sehingga penerimaan yang berasal dari PNBP menjadi meningkat sesuai dengan potensi yang diharapkan. Kinerja IKU ini diukur berdasarkan jumlah tindak lanjut atas rekomendasi/saran dibandingkan dengan jumlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

82 rekomendasi/saran hasil audit optimalisasi penerimaan negara/opad sampai dengan tahun berjalan. Realisasi IKU ini tahun 2014 sebesar 57%, atau mencapai 76% dari target yang ditetapkan dalam Tapkin tahun 2014 sebesar 75%. Jumlah tindak lanjut atas rekomendasi/saran sebanyak 20 kejadian dibandingkan dengan jumlah rekomendasi/saran hasil audit optimalisasi penerimaan negara/opad sampai dengan tahun berjalan sebanyak 35 kejadian. Belum tercapainya target ini disebabkan pada tahun 2014, pelaksanaan audit Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang dilakukan Perwakilan BPKP tidak menjadi prioritas penugasan sebagaimana tahun-tahun sebelumnya dan audit PNBP yang dilakukan hanya atas satuan kerja Kementerian/Lembaga yang nilai PNBP-nya relatif kecil. Bila dibandingkan dengan realisasi dan capaian kinerja tahun 2013 masing-masing sebesar 63% dan 79%, maka terdapat penurunan realisasi kinerja sebesar 6% dan penurunan capaian kinerja sebesar 3%. Sedangkan bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 75%, maka realisasi kinerja IKU ini s.d tahun 2014 adalah juga sebesar 57% atau mencapai 76% dari target jangka menengah. Untuk meningkatkan capaian IKU ini, maka diperlukan upaya yang intensif dalam melaksanakan pengawasan atas optimalisasi penerimaan negara/daerah pada periode yang akan datang. Untuk tahun 2014, capaian IKU ini didukung oleh penggunaan dana sebesar Rp ,00 atau 131,15% dari anggaran tahun 2014 sebesar Rp ,00 dan menggunakan SDM, sebanyak 91 OH atau 156,90% dari rencana tahun 2014 sebanyak 58 OH Persentase Hasil Pengawasan BUN Yang Disampaikan Ke Pusat Pemerintah melalui PP 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, pasal 49 ayat 2 butir b. menegaskan bahwa Perwakilan BPKP Provinsi Riau melakukan pengawasan intern Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

83 terhadap akuntabilitas keuangan Negara atas kegiatan Kebendaharaan Umum Negara dengan tujuan untuk memberikan masukan kepada Menteri Keuangan. Menindaklanjuti amanat tersebut, dalam Renstranya, Perwakilan BPKP Provinsi Riau membentuk IKU berupa Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat. Capaian IKU ini diukur berdasarkan persentase jumlah laporan hasil pengawasan BUN yang dikirim ke Pusat dibandingkan dengan jumlah target laporan hasil pengawasan BUN yang diberikan oleh Pusat. Jumlah laporan hasil pengawasan BUN yang dikirim ke Pusat adalah sebanyak 55 laporan atau 98% dari 56 laporan hasil pengawasan BUN yang ditargetkan oleh Pusat. Dibandingkan dengan target yang ditetapkan dalam Tapkin 2014 sebesar 86%, maka capaian IKU ini pada tahun 2014 sebesar 114% (Rincian lihat Lampiran 5). Bila dibandingkan dengan realisasi dan capaian kinerja tahun 2013 masing-masing sebesar 105% dan 113%, maka terdapat penurunan realisasi kinerja sebesar 7% dan penurunan capaian kinerja sebesar 19%. Walaupun demikian, capaian IKU ini pada tahun 2014 masih melebihi target yang telah ditetapkan dalam Tapkin Sedangkan bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 86%, maka realisasi kinerja IKU ini s.d tahun 2014 adalah juga sebesar 98% atau mencapai 114% dari target jangka menengah. Untuk tahun 2014, capaian IKU ini didukung oleh penggunaan dana sebesar Rp ,00 atau 34,33% dari anggaran tahun 2014 sebesar Rp ,00 dan menggunakan SDM sebanyak OH atau 55,72% dari rencana tahun 2014 sebanyak OH Persentase Penghematan Biaya (Cost Saving) Dibandingkan dengan Nilai yang Diaudit IKU Persentase penghematan biaya (cost saving) dibandingkan dengan nilai yang diaudit ini diukur dengan membandingkan nilai temuan hasil pengawasan dibandingkan dengan jumlah anggaran yang diaudit/diawasi baik audit atas kegiatan yang dibiayai oleh APBN/APBD Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

84 maupun BUMN/BUMD. Untuk tahun 2014 IKU ini tidak diukur karena tidak menjadi target dalam Tapkin Sedangkan jika dikaitkan dengan target jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 7%, maka capaian kinerja IKU ini s.d tahun 2014 adalah sebesar 123% dari target sebesar 8%. Realisasi target jangka menengah tersebut hanya berasal dari realisasi kinerja tahun Sedangkan realisasi tahun-tahun sebelumnya tidak diukur karena tidak menjadi target dalam Tapkin tahun bersangkutan (N/A). Di samping IKU outcome di atas, capaian Sasaran Strategis 1.2 ini didukung juga oleh IKU output seperti digambarkan dalam Tabel 3.8 sebagai berikut: No. Indikator Kinerja Utama Satuan IKU Output Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Perekonomian Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Polsoskam Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara sektor Korporat Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Perekonomian Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Polsoskam Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Keuangan Daerah Tabel 3.8 Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 1.2 Realisasi Capaian Kinerja Kinerja Naik % (Turun) realisasi Naik (Turun) capaian Target s.d Realiasi s.d Capaian Kinerja s.d 2014 Laporan 1 N/A N/A 100 N/A N/A Laporan Laporan N/A N/A N/A N/A N/A N/A Laporan 1 N/A N/A 100 N/A N/A Laporan 11 N/A N/A 122 N/A N/A Laporan N/A = Not Applicable berarti tidak menjadi target Dari tabel di atas terlihat bahwa IKU output Sasaran Strategis 1.2 yang menjadi target dalam Tapkin 2014 yaitu laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara bidang polsoskam dan laporan hasil pengawasan BUN bidang keuangan daerah masing-masing mencapai 100% dan 102%. Selain kedua IKU output tersebut, terdapat empat IKU output lainnya yang menjadi target dalam Renstra periode 2010 s.d Uraian masing-masing capaian IKU output sasaran strategis ini sebagai berikut: Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

85 Laporan Hasil Pengawasan atas Penerimaan Negara Bidang Perekonomian Realisasi IKU laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara bidang perekonomian tidak menjadi target dalam Tapkin tahun 2014 sehingga tidak dapat diukur capaiannya (N/A). Sementara itu capaian kinerja IKU ini pada tahun 2013 adalah sebesar 100%. Sedangkan realisasi IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak 5 laporan atau mencapai 125% bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 4 laporan Laporan Hasil Pengawasan atas Penerimaan Negara Bidang Polsoskam Realisasi IKU laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara bidang polsoskam pada tahun 2014 adalah sebanyak 1 laporan atau mencapai 100% dari target yang ditetapkan dalam Tapkin tahun 2014 sebanyak 1 laporan. Capaian ini sama dengan capaian kinerja pada tahun Sedangkan realisasi IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak 7 laporan atau mencapai 70% bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 10 laporan. Tidak maksimalnya pencapaian target jangka menengah tersebut karena IKU ini tidak terlalu menjadi prioritas setiap tahunnya. Hal ini terlihat dari target yang rata-rata hanya sebanyak 1 laporan per tahun dalam Tapkin periode 2010 s.d 2014 Untuk tahun 2014 capaian IKU ini diperoleh melalui penugasan Verifikasi Piutang PNBP atas Saldo Rekening Giro Uang Titipan Denda dan Biaya Tilang Verstek di Bank BRI (Persero) pada Kejakasaan Negeri/Cabang Kejaksaan Negeri di Wilayah di Wilayah Kejaksaan Tinggi Riau. Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

86 Laporan Hasil Pengawasan atas Penerimaan Negara Bidang Korporat Realisasi IKU laporan hasil atas pengawasan penerimaan negara bidang korporat juga tidak menjadi target dalam Tapkin 2014 dan Tapkin 2013 sehingga tidak dapat diukur capaiannya (N/A). Sedangkan realisasi IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak 12 laporan atau mencapai 29% bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 41 laporan. Tidak maksimalnya pencapaian target jangka menengah tersebut karena IKU ini tidak terlalu menjadi prioritas setiap tahunnya. Selama periode Renstra , IKU ini hanya menjadi target pada tahun 2010 dengan target sebanyak 11 laporan dan direalisasikan sebanyak 12 laporan. Jadi realisasi kinerja jangka menengah sebanyak 12 laporan tersebut hanya berasal dari realisasi kinerja IKU ini pada tahun Laporan Hasil Pengawasan atas BUN Bidang Perekonomian Realisasi IKU laporan hasil pengawasan BUN bidang perekonomian tidak menjadi target dalam Tapkin tahun 2014 sehingga tidak dapat diukur capaiannya (N/A). Sementara itu realisasi kinerja IKU ini pada tahun 2013 sebanyak 1 laporan atau dengan capaian sebesar 100%. Sedangkan realisasi IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak 11 laporan atau mencapai 122% bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 9 laporan Laporan Hasil Pengawasan atas BUN Bidang Polsoskam Realisasi IKU laporan hasil pengawasan BUN bidang polsoskam tidak menjadi target dalam Tapkin tahun 2014 sehingga tidak dapat diukur capaiannya (N/A). Sementara itu realisasi kinerja IKU ini pada tahun 2013 adalah sebanyak 11 laporan atau mencapai 122% dari target sebanyak 9 laporan. Sedangkan realisasi IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak 80 laporan atau mencapai 250% bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 32 laporan. Realisasi jangka menengah sebesar 80 laporan tersebut berasal dari Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

87 realisasi tahun 2012 sebanyak 69 laporan dan realisasi tahun 2013 sebanyak 11 laporan Laporan Hasil Pengawasan BUN Bidang Keuangan Daerah Realisasi IKU laporan hasil pengawasan BUN bidang Keuangan Daerah pada tahun 2014 adalah sebanyak 56 laporan atau mencapai 102% dari target yang ditetapkan dalam Tapkin tahun 2014 sebanyak 55 laporan. Capaian ini sama dengan capaian kinerja pada tahun 2013 dimana IKU ini terealisir sebanyak 47 laporan dari target yang ditetapkan dalam Tapkin 2013 sebanyak 46 laporan. Sedangkan realisasi IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak 347 laporan atau mencapai 125% bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 277 laporan. Untuk tahun 2014, capaian IKU ini diperoleh melalui beberapa penugasan antara lain: 1) Penugasan Monitoring Pengelolaan DAK meliputi 2 bidang yaitu bidang bidang pendidikan (pada tingkat SD, SMP dan SMA/SMK), serta bidang kesehatan. 2) Monitoring Sisa BOS Tahun Anggaran 2011 pada Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Kampar, Kota Dumai, Kabupaten Siak Kabupaten Kuansing dan Kabupaten Kepulauan Meranti. 3) Monitoring Tindak Lanjut Korsupgah Tahun ) Audit Operasional atas Pembangunan Gedung Islamic Centre dan SMA Unggulan Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir, Pembangunan Gedung Universitas Islam Indragiri Tembilahan serta Pembangunan Gudang Obat RSUD Selasih TA 2013 di Kabupaten Pelalawan. Tujuan 2: Meningkatnya Tata Pemerintahan yang Baik di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tingkat capaian kinerja Tujuan Staretagis 2 Meningkatnya Tata Pemerintahan yang Baik di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau dapat diukur dari capaian indikator kinerjanya yaitu Terselenggaranya Standar Pelayanan Minimal (SPM) Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

88 No. pada Instansi Pemerintah Daerah dan terselenggaranya Good Corporate Governance (GCG) pada BUMN/ BUMD di Provinsi Riau dengan target masingmasing sebesar 60% dan 75%. Kondisi penerapan SPM oleh Pemerintah Daerah tersebut dapat digambarkan dalam Tabel 3.9 di bawah ini: Nama Pemda Pendi dikan TABEL 3.9 PERKEMBANGAN PENERAPAN SPM DIPROVINSI RIAU Kese hatan Lingku Ngan Hidup PU Peru mahan Kete naga kerjaan Bidang SPM Keta hanan Pangan PP dan PA KB dan KS Kom info Sosial Otonomi Daerah 1. Prov. Riau N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A 2. Kab.Indragiri Hulu Kab.Indragiri Hilir Kota Pekanbaru Kab.Bengkalis Kab.Kampar Kab.Pelalawan Kab.Kuantan Singingi Kota DumaI Kab.Rokan Hilir Kab.Kepulauan Meranti Kab.Rokan Hulu Kab.Siak 12 Jumlah Total Dari tabel di atas terlihat bahwa dari 12 Pemda yang telah dimonitoring penerapan SPM-nya, hanya 2 Pemda yang telah menerapkan 12 SPM secara penuh, sedangkan 10 Pemda lainnya menerapkan SPM masih sebagian. Kalau diukur dari jumlah Pemda, maka dapat disimpulkan bahwa seluruh Pemda telah menerapkan SPM. Namun kalau diukur dari jumlah SPM yang diterapkan, maka capaian penerapan SPM baru mencapai 65,28% atau mencapai 109% dari target yang ditetapkan dalam Renstra sebesar 60%. Dengan mengacu kepada jumlah Pemda yang telah menerapkan SPM, dapat disimpulkan bahwa indikator kinerja penerapan SPM pada Instansi Pemerintah daerah ini telah tercapai 100%. Kemudian terkait penerapan Good Corporate Governance (GCG), dari 2 BUMN yang berkantor pusat di Provinsi Riau yaitu PTPN V (Persero) dan PT Inhutani IV (Persero) telah menerapkan GCG dengan asistensi/pendampingan dari BPKP Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

89 atau capaiannya sebesar 100%. Sedangkan untuk BUMN yang mempunyai Cabang di Provinsi Riau, yang telah bekerjasama dengan BPKP dalam menerapkan GCG baru PT.Pelindo I (Persero). Untuk BUMN lainnya karena belum bekerjasama dengan BPKP atau belum dimonitoring maka belum diketahui penerapan GCG-nya. Sementara itu dari 26 BUMD yang ada di Provinsi riau, yang telah menjalin kerjasama dan mendapatkan sosialisasi tentang GCG dari BPKP baru 10 BUMD. Dari jumlah tersebut yang telah didampingi penerapan GCG-nya baru 2 BUMD yaitu PT.Bank Riau Kepri dan PT. Bumi Siak Pusako. Sedangkan BUMD lainnya karena belum ada pendampingan/asistensi penerapan GCG atau belum dimonitoring, maka penerapan GCG-nya juga belum dapat diketahui. Selanjutnya di bawah ini akan diuraikan analisis capaian IKU dari Sasaran Strategis 2.1 yang mendukung pencapaian kinerja Tujuan Strategis 2 tersebut. Sasaran Strategis 2.1: Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 65% BUMN/BUMD Sebagai auditor internal pemerintah, terkait dengan perannya dalam meningkatkan akuntabilitas Pemda dan pengelolaan BUMN/BUMD, Perwakilan BPKP Provinsi Riau perlu mendorong pemerintah daerah untuk menerapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah ditetapkan Kementerian Teknis, dan mendorong BUMN/BUMD untuk menerapkan Good Corporate Governance (GCG). Sasaran Strategis Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 65% BUMN/BUMD diindikasikan oleh dua IKU outcome dominan yaitu Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal dan Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI. Bersama satu IKU outcome lainnya, realisasi IKU sasaran strategis 2.1 pada tahun 2014 sebagaimana ditetapkan dalam Tapkin 2014 dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 dan dikaitkan target jangka menengah s.d 2014 sebagaimana tercantum dalam dokumen Renstra disajikan dalam Tabel 3.10 berikut ini. Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

90 No. Indikator Kinerja Utama Satuan IKU Outcome Tabel 3.10 Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 2.1 Realisasi Kinerja Naik (Turun) realisasi Capaian Kinerja Naik (Turun) realisasii Target Kinerja 2014 Realisasi Kinerja s.d 2014 Capaian Kinerja s.d Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal Persen (55) Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi Persen GCG/KPI Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja Persen Dari Tabel 3.10 di atas dikaitkan dengan capaian IKU serupa pada Tabel 3.1 terlihat bahwa capaian kinerja kedua IKU outcome dominan Sasaran Strategis 2.1 tersebut pada tahun 2014 yaitu Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal dan Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI telah mencapai target dengan capaian kinerja masing-masing sebesar 167% dan 128%. Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini sebagai berikut: Persentase IPD Yang Melaksanakan Pelayanan Sesuai Standar Pelayanan Minimal Dasar hukum pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah tahun , yang mewajibkan setiap pemerintah daerah untuk menerapkan Standar Pelayanan Minimal. Selain itu juga terdapat Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 yang mensyaratkan implementasi SPM dilakukan dengan menuangkan indikator SPM pada dokumen perencanaan jangka menengah dan tahunan serta pada dokumen penganggaran daerah. Selanjutnya Inpres Nomor 1 Tahun 2010 juga mengharuskan pemerintah daerah melakukan SPM yang ditetapkan oleh kementerian teknis. Berdasarkan PP 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, pasal 48 ayat 2 butir a dan pasal 50 ayat 1 butir a, menyebutkan bahwa Perwakilan BPKP Provinsi Riau melakukan pengawasan intern antara lain melalui audit kinerja diantaranya Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

91 dimaksudkan untuk memperbaiki pelayanan publik. Oleh karena itu, audit kinerja pelayanan pemerintah daerah yang dilaksanakan Perwakilan BPKP Provinsi Riau mendukung pencapaian Sasaran Strategis 3 dengan IKU Jumlah IPD yang Melaksanakan Pelayanan Sesuai Standar Pelayanan Minimal IKU ini diukur dengan membandingkan antara jumlah IPD yang mencantumkan SPM dalam dokumen perencanaan dengan jumlah IPD yang diaudit kinerja pelayanannya. Dalam tahun 2014, IPD yang telah mencantumkan SPM ke dalam dokumen perencanaan sebanyak 4 IPD dari target sebanyak 4 IPD yang diaudit kinerja pelayanannya atau 100%, sehingga capaian IKU ini pada tahun 2014 sebesar 167% dari target tahun 2014 sebesar 60%. Adapun 4 IPD yang telah mencantumkan SPM ke dalam dokumen perencanaannya adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar, Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu, Dinas Pendidikan Kabupaten Kampar dan Dinas Pendidikan Kabupaten Rokan Hulu sebagaimana terinci dalam Tabel 3.10 berikut: No. Tabel 3.11 Daftar IPD Yang Diaudit Kinerja Pelayanan Instansi Pemerintah Daerah (IPD) yang diaudit Kinerja Pelayanan Pencantuman SPM di Dokumen Perencanaan 1 Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar Mencantumkan SPM 2 Dinas Pendidikan Kabupaten Kampar Mencantumkan SPM 3 Dinas Pendidikan Kabupaten Rokan Hulu Mencantumkan SPM 4 Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu Mencantumkan SPM Bila dibandingkan dengan realisasi dan capaian kinerja tahun 2013 masing-masing sebesar 100% dan 222%, maka terdapat penurunan penurunan capaian kinerja sebesar 55%. Sedangkan bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 60%, maka realisasi kinerja IKU ini s.d tahun 2014 adalah sebesar 100% atau juga mencapai 167% dari target jangka menengah. Untuk tahun 2014, capaian IKU ini didukung oleh penggunaan dana sebesar Rp ,00 atau 100% dari anggaran tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

92 sebesar Rp ,00 dan menggunakan SDM, sebanyak 130 OH atau 104,84% dari rencana tahun 2014 sebanyak 124 OH Persentase BUMN/D/BLU/D Yang Dilakukan Sosialisasi/Asistensi GCG/KPI Perwakilan BPKP Provinsi Riau berperan melakukan pengawasan intern melalui pemberian pelayanan jasa manajemen kepada BUMN/BUMD/ BUL/ BLUD di bidang GCG dan KPI, dengan harapan dapat memperbaiki kinerja BUMN/BUMD/BUL/BLUD. Untuk mengukur manfaat, ditetapkan IKU berupa Persentase BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang dilakukan sosialisasi GCG/KPI. IKU ini diukur dengan menghitung jumlah BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang dilakukan sosialisasi/asistensi/evaluasi GCG atau KPI, dibandingkan dengan jumlah target dalam PKPT Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Dalam tahun 2014, jumlah BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang dilakukan sosialisasi/asistensi/evaluasi GCG atau KPI sebanyak 10 BUMN/BUMD/ BUL/BLUD dari target dalam PKPT Perwakilan BPKP Provinsi Riau sebanyak 12 BUMN/BUMD/BUL/BLUD, sehingga capaian IKU ini pada tahun 2014 sebesar 83%. Bila dibandingkan dengan target IKU sebesar 65%, maka capaian IKU tersebut adalah sebesar 128%. Bila dibandingkan dengan realisasi dan capaian kinerja tahun 2013 masing-masing sebesar 77% dan 118%, maka terdapat kenaikan realisasi kinerja sebesar 6% dan kenaikan capaian kinerja sebesar 10%. Sedangkan bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 65%, maka realisasi kinerja IKU ini s.d tahun 2014 adalah sebesar 83% atau mencapai 128% dari target jangka menengah. Untuk tahun 2014, capaian IKU ini didukung oleh penggunaan dana sebesar Rp ,00 atau 97,62% dari anggaran tahun 2014 sebesar Rp ,00 dan menggunakan SDM sebanyak 995 OH atau 64,72% dari rencana tahun 2014 sebanyak OH Persentase BUMD Yang Dilakukan Audit Kinerja Penetapan IKU Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja, dimaksudkan untuk mengukur manfaat pengawasan intern yang Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

93 dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam meningkatkan tata kelola BUMD. IKU ini diukur dengan menghitung jumlah BUMD yang yang dilakukan audit kinerja dibandingkan dengan target dalam PKPT Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Dalam tahun 2014, BUMD yang yang dilakukan audit kinerja adalah sebanyak 13 BUMD dari target dalam PKPT Perwakilan BPKP Provinsi Riau sebanyak 13 BUMD, sehingga capaian IKU ini pada tahun 2014 sebesar 100%. Bila dibandingkan dengan target IKU sebesar 55%, maka capaian IKU tersebut adalah sebesar 182%. Bila dibandingkan dengan realisasi dan capaian kinerja tahun 2013 masing-masing sebesar 100% dan 167%, maka terdapat kenaikan capaian kinerja sebesar 15%. Sedangkan bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 55%, maka realisasi kinerja IKU ini s.d tahun 2014 adalah sebesar 100% atau juga mencapai 182% dari target jangka menengah. Untuk tahun 2014, capaian IKU ini didukung oleh penggunaan dana sebesar Rp ,00 atau 121,42% dari anggaran tahun 2014 sebesar Rp ,00 dan menggunakan SDM sebanyak 698 OH atau 40,30% dari rencana tahun 2014 sebanyak OH. Di samping IKU outcome di atas, capaian Sasaran Strategis 3 ini didukung melalui tiga IKU output seperti digambarkan sebagai berikut: Tabel 3.12 Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 2.1 No. Indikator Kinerja Utama Satuan IKU Output Realisasi Capaian Naik Kinerja % (Turun) realisasi Naik (Turun) capaian Target s.d Realiasi s.d Capaian Kinerja s.d 2014 % Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik bidang keuangan daerah Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD Laporan 19 6 (13) Laporan Laporan (14) Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

94 Dari tabel 3.12 di atas terlihat bahwa capaian kinerja IKU output dari Sasaran Strategis 2.1 pada tahun 2014 semuanya telah mencapai target dengan capaian kinerja lebih dari 100%. Uraian masing-masing capaian kinerja dari IKU output Sasaran Strategis 2.1 tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: Laporan Hasil Pengawasan Atas Kinerja Pelayanan Publik Realisasi indikator laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik pada tahun 2014 adalah sebanyak 6 laporan atau mencapai 150% dari target yang ditetapkan dalam Tapkin tahun 2014 sebanyak 4 laporan. Bila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar 119%, maka terdapat kenaikan capaian kinerja sebesar 31%. Sedangkan realisasi IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak 115 laporan atau mencapai 110% bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 105 laporan. Untuk tahun 2014, capaian IKU output ini diperoleh antara lain melalui penugasan Audit Kinerja Pelayanan Pemerintah Daerah. Audit ini dilaksanakan pada Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Kampar dan Kabupaten Indragiri Hulu Laporan Hasil Bimtek/Asistensi GCG/KPI Sektor Korporat Realisasi indikator laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat pada tahun 2014 adalah sebanyak 16 laporan atau mencapai 133% dari target yang ditetapkan dalam Tapkin tahun 2014 sebanyak 12 laporan. Bila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar 123%, maka terdapat kenaikan capaian kinerja sebesar 10%. Sedangkan realisasi IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak 92 laporan atau mencapai 214% bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 43 laporan. Untuk tahun 2014, capaian IKU output ini diperoleh antara lain melalui penugasan: 1) Penilaian BUMN Bersih pada PT. Inhutani IV (Persero) dan PTPN V (Persero) Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

95 2) Audit Operasional PT. Siak Pertambangan dan Energi 3) Kegiatan Bimtek seperti: Bimtek Implementasi SPI pada PD Pembangunan Kota Pekanbaru Bimtek Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis SAK ETAP pada PDAM Tirta Dumai Bersemai Bimtek Penyusunan RKAP PDAM Tirta Kabupaten Indragiri Hilir Laporan Hasil Pengawasan atas Kinerja BUMD No Realisasi indikator laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD pada tahun 2014 adalah sebanyak 14 laporan atau mencapai 108% dari target yang ditetapkan dalam Tapkin tahun 2014 sebanyak 13 laporan. Bila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar 122%, maka terdapat penurunan capaian kinerja sebesar 14%. Sedangkan realisasi IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak 87 laporan atau mencapai 147% bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 59 laporan. Untuk tahun 2014, capaian IKU output ini diperoleh antara lain melalui: 1) Audit Kinerja atas Pengelolaan BUMD Audit kinerja BUMD tahun buku 2013 bertujuan menilai atas capaian kinerja PDAM tahun buku 2013 dan rekomendasi perbaikan dalam rangka peningkatan kinerja perusahaan. Dari audit kinerja atas pengelolaan PDAM untuk tahun buku 2013, hasil penilaian kinerja atas PDAM diuraikan dalam tabel berikut: Tabel 3.13 Hasil Penilaian Kinerja BUMD Tahun 2013 BUMD Penilaian KEP- Mendagri No.47 Tahun 1999 Penilaian BPPSPAM 1 PDAM Tirta Kampar Kabupaten Kampar Cukup (53,37) Kurang Sehat (2,23) 2 PDAM Tirta Siak Kota Pekanbaru Kurang (35,68) Sakit (1,93) 3 PDAM Tirta Indragiri Kabupaten Indragiri Hilir Cukup (50,04) Kurang Sehat (1,82) 4 PDAM Tirta Indra Kabupaten Indragiri Hulu Cukup (45,85) Kurang Sehat (2,195) 2) Evaluasi Kinerja BLUD Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

96 Sasaran evaluasi adalah kinerja RSUD untuk tahun buku Evaluasi ini dilaksanakan pada BLUD RSUD RM Pratomo Kabupaten Rokan Hilir, BLUD RSUD Rokan Hulu, BLUD RSUD Puri Husada Tembilahan. Uraian Evaluasi Kinerja BLUD untuk tahun buku 2013 dijelaskan dalam tabel berikut: Tabel 3.14 Hasil Penilaian Evaluasi Kinerja BLUD Tahun Buku 2013 No BLUD Penilaian 1 BLUD RSUD RM Pratomo Kabupaten Rokan Hilir Kurang Sehat (62,8) 2 BLUD RSUD Rokan Hulu Kurang Sehat (54,35) 3 BLUD RSUD Puri Husada Tembilahan Sehat (74,43) 3) Evaluasi Kinerja BPR Sasaran evaluasi adalah kinerja BPR untuk tahun buku Evaluasi ini dilaksanakan pada PD BPR Dana Amanah dan PD BPR Rokan Hulu. Uraian Evaluasi Kinerja BLUD untuk tahun buku 2013 dijelaskan dalam tabel berikut: Tabel 3.15 Hasil Penilaian Evaluasi Kinerja BPR Tahun Buku 2013 No BPR Penilaian 1 PD BPR Dana Amanah Sehat (97,48) 2 PD BPR Rokan Hulu Sehat (98,08) 4) Evaluasi Sistem Pengendalian Intern (SPI) Evaluasi dilaksanakan pada PDAM Tirta Dumai Bersemai Kota Dumai. Tujuan 3: Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau Capaian kinerja Tujuan Staretagis 3: Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau dapat dilihat capaian indikator Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

97 kinerjanya yaitu Minimal 80% pengaduan masyarakat dan permintaan bantuan dari Instansi Penegak Hukum di Provinsi Riau dtindaklanjuti/ terlayani Jumlah pengaduan dari masyarakat yang disampaikan kepada Perwakilan BPKP Provinsi Riau adalah sejak tahun 2010 s.d 2014 adalah sebanyak 21 pengaduan. Seluruh pengaduan yang masuk tersebut telah ditelaah. Berdasarkan hasil telaahan atas pengaduan tersebut, kemudian disimpulkan apakah kasus tersebut akan dilanjutkan dengan audit investigasi atau diteruskan/dikoordinasikan dengan para pihak terkait termasuk instansi penegak hukum. Rincian tindak lanjut pengaduan masyarakat tersebut dapat dirinci dalam tabel 3.16 sebagai berikut: Tabel 3.16 Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat Tahun 2010 s.d 2014 No. Tahun Pengaduan Masuk Audit Investigasi Pengaduan Ditindaklanjuti Dikoordinasikan/diteruskan ke pihak terkait termasuk penegak hukum Tidak memenuhi syarat untuk ditindaklanjuti (setelah ditelaah) Jumlah Sedangkan jumlah permintaan instansi penyidik yang telah ditindaklanjuti sejak tahun 2010 s.d 2014 digambarkan dalam Tabel 3.17 berikut: No. Tahun Permintaan Masuk Tabel 3.17 Tindak Lanjut Permintaan Instansi Penyidik Tahun 2010 s.d 2014 Audit Investigasi Permintaan Ditindaklanjuti Audit PKKN Pemberian Keterangan Ahli Jumlah Permintaan Belum Ditindaklanjuti Jumlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

98 Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa jumlah pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti atau terlayani pada tahun 2014 adalah sebanyak 10 pengaduan atau mencapai 100% dari 10 pengaduan yang masuk. Demikian juga jumlah pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti atau terlayani dalam periode tahun 2010 s.d 2014 adalah sebanyak 22 pengaduan dari 22 pengaduan yang masuk atau mencapai 100%. Sedangkan jumlah permintaan instansi penyidik yang ditindaklanjuti dengan audit investigasi, audit PKKN atau pemberian keterangan ahli pada tahun 2014 adalah sebanyak 106 permintaan dari 111 yang masuk atau mencapai 95%. Demikian juga jumlah permintaan instansi penyidik s.d yang telah ditindaklanjuti adalah sebanyak 410 permintaan dari 417 permintaan penyidik atau mencapai 98,32%. Selanjutnya capaian kinerja dari sasaran strategis yang mendukung pencapaian Tujuan Strategis 3 dapat diuraikan sebagai berikut: Sasaran Strategis 3.1 : Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80% Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 menyatakan bahwa strategi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi memiliki visi jangka panjang dan menengah. Visi jangka panjang adalah Terwujudnya Kehidupan Bangsa yang Bersih dari Korupsi dengan Didukung Nilai Budaya yang Berintegritas. Pemerintah merancang enam strategi diantaranya adalah strategi pencegahan tindak pidana korupsi. Dalam strategi ini Perwakilan BPKP Provinsi Riau perlu mengambil peran dalam mendukung enam strategi pencegahan dan pemberantasan korupsi tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan mendorong penerapan sistem pengendalian intern atau Fraud Control Plan (FCP). Berkaitan dengan penegakan hukum atas tindak pidana korupsi, Perwakilan BPKP Provinsi Riau berperan membantu Aparat Penegak Hukum (APH) melalui kegiatan audit investigasi, perhitungan kerugian keuangan negara, serta menjadi saksi ahli kasus tindak pidana korupsi. Indikator pencapaian sasaran strategis ini adalah Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

99 Berisiko Fraud yang Mendapat Sosialisasi/DA/Asistensi/ Evaluasi FCP. Dengan pemahaman ini, IPP/IPD/BUMN/BUMD yang berisiko fraud dapat mengimplementasikan FCP, membuat atau mengoreksi kebijakan, atau memastikan penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan, menyesuaikan harga, dan menyelesaikan pembayaran klaim pihak ketiga. Tidak kalah penting dengan pemahaman ini masyarakat diharapkan meningkatkan pengaduan kepada Perwakilan BPKP Provinsi Riau mengenai informasi yang berisi tindak pelanggaran yang merugikan negara yang pada akhirnya dilimpahkan oleh Perwakilan BPKP kepada APH. Sasaran Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80% diindikasikan oleh satu IKU outcome dominan yaitu Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD Berisiko Fraud yang Mendapat Sosialisasi/DA/Asistensi/ Evaluasi FCP. Bersama enam IKU outcome lainnya, realisasi kinerja IKU Sasaran Strategis 3.1 ini tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013 dan target jangka menengah sebagaimana tercantum dalam Renstra disajikan dalam Tabel 3.18 berikut ini. No. Indikator Kinerja Utama Satuan IKU Outcome Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/ BLUD berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/da/asistensi/eva luasi FCP Jumlah peraturan IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/ BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK Persentase Pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga Tabel 3.18 Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 3.1 Kelom pok Instan si Peratu ran Realisasi Kinerja Naik (Turun) realisa si Capaian Kinerja % Naik (Turun) capaia n Target Kinerja s.d Realisas i Kinerja s.d 2014 Capaian Kinerja s.d (1) (33) Persen (12) (15) Persentase pelaksanaan audit investigasi/ PKKN/PKA Persen (1) (1) Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang Persentase hasil penelaahan pengaduan masyarakat Persen Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

100 Dari 3.18 di atas dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel 3.1 terlihat bahwa capaian IKU outcome dominan Sasaran Strategis 3.1 pada tahun 2014 adalah sebesar 100% dan capaian jangka menengah s.d. tahun 2014 adalah sebesar 87%. Belum tercapainya target jangka menengah tersebut disebabkan masih kurangnya permintaan penerapan FCP dari pihak instansi pemerintah pusat maupun instansi pemerintah daerah. Uraian masingmasing capaian IKU Sasaran Strategis 3.1 tersebut adalah sebagai berikut: Kelompok Masyarakat Yang Mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi Dalam rangka meningkatkan pemahaman mengenai praktek-praktek penyelenggaraan good governance, Perwakilan BPKP Provinsi Riau menetapkan suatu IKU berupa peningkatan pemahaman dan kepedulian publik terhadap permasalahan korupsi. Keberhasilan IKU diukur dari jumlah Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi dalam setahun. Capaian IKU ini pada tahun 2014 adalah sebanyak 2 kelompok masyarakat atau mencapai 67% dari target yang ditetapkan dalam Tapkin tahun 2014 sebanyak 3 kelompok masyarakat. Kelompok masyarakat yang memperoleh sosialisasi Program Anti Korupsi dari BPKP pada tahun 2014 adalah Kelompok Pelajar dan Mahasiswa di Rengat Kabupaten Indragiri Hulu. Bila dibandingkan dengan realisasi dan capaian kinerja tahun 2013 masing-masing sebesar 3 kelompok dan 100%, maka terdapat penurunan realisasi kinerja sebanyak 1 kelompok masyarakat dan penurunan capaian kinerja sebesar 33%. Sedangkan bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 12 kelompok masyarakat, maka realisasi kinerja IKU ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak 14 kelompok masyarakat atau mencapai 117% dari target jangka menengah. Untuk tahun 2014, Capaian IKU ini didukung oleh penggunaan dana sebesar Rp ,00 atau 111,34% dari anggaran tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

101 sebesar Rp ,00 dan menggunakan SDM, sebanyak 114 OH atau 91,94% dari rencana tahun 2014 sebanyak 124 OH IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD Berisiko Fraud Yang Mendapatkan Sosialisasi/DA/Asistensi/Evaluasi FCP Sistem pengendalian yang baik akan memberikan jaminan terhadap kualitas dan kinerja organisasi secara keseluruhan, sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan korporasi dapat memenuhi prinsip-prinsip Good Governance. FCP merupakan suatu pengendalian yang dirancang secara spesifik untuk mencegah, menangkal, dan memudahkan pengungkapan kasus penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan negara. FCP terdiri dari atribut-atribut spesifik, yaitu Kebijakan Anti Fraud, Struktur Pertanggungjawaban, Penilaian Risiko, Kepedulian Pegawai, Kepedulian Pelanggan dan Masyarakat, Sistem Pelaporan Fraud, Perlindungan Pelapor, Pengungkapan kepada pihak eksternal, Prosedur Investigasi serta Standar Perilaku dan Disiplin. Realisasi IKU atas IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/da/asistensi/evaluasi FCP adalah 4 instansi dan jika dibandingkan dengan target IKU sebanyak 4 instansi/bumn/bumd, maka capaian IKU adalah 100%. Empat Instansi/BUMN/BUMD berisiko fraud yang telah mendapatkan sosialisasi/da/asistensi/evaluasi FCP pada tahun 2014 adalah berasal dari kegiatan Bimbingan teknis Fraud Control Plan (FCP) pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Kampar dan Sosialisasi FCP kepada seluruh Kepala SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pelalawan. Bila dibandingkan dengan realisasi dan capaian kinerja tahun 2013 masing-masing sebesar 3 instansi dan 75%, maka terdapat kenaikan realisasi kinerja sebanyak 1 instansi dan kenaikan capaian kinerja sebesar 25%. Sedangkan bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 15 kelompok masyarakat, maka realisasi kinerja IKU ini s.d tahun 2014 adalah Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

102 sebanyak 13 kelompok masyarakat atau mencapai 87% dari target jangka menengah. Untuk tahun 2014, capaian IKU ini didukung oleh penggunaan dana sebesar Rp ,00 atau 147,02% dari anggaran tahun 2014 sebesar Rp ,00 dengan menggunakan SDM, sebanyak 151 OH atau 111,85% dari rencana tahun 2014 sebanyak 135 OH Jumlah Peraturan IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD Yang Dilakukan Kajian Peraturan Yang Berpotensi TPK Upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara tidak terlepas dari adanya kebijakan yang mendukung upaya pencegahan dan pemberantasan KKN. Indikator ini dimaksudkan untuk mengukur apakah peraturan/ kebijakan instansi/bumn/bumd yang dilakukan kajian tersebut berindikasi menjadi penyebab terjadinya KKN atau tidak. Dalam tahun 2014 realisasi IKU ini sebanyak 1 peraturan yaitu Kajian Aspek Pencegahan Korupsi atas Peraturan Bupati Inhil No. 5 Tahun 2013 tentang Jenjang Nilai Pengadaan Barang/ Jasa pada BLUD RSUD Puri Husada Tembilahan. Jika dibandingkan dengan target IKU tahun 2014 sebanyak 1 peraturan, maka capaian IKU adalah sebesar 100%. Realisasi dan capaian kinerja tahun 2014 tersebut sama dengan realisasi dan capaian kinerja tahun Sedangkan bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebanyak 4 peraturan, maka realisasi kinerja IKU ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak 4 peraturan atau mencapai 100% dari target jangka menengah. Kegiatan ini didukung oleh penggunaan SDM sebanyak 20 OH atau 36,36% dari rencana SDM tahun 2014 sebanyak 55 OH sedangkan untuk dana tidak ada penggunaan dana dari anggaran sebesar Rp ,00. Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

103 3.1.4 Persentase Pelaksanaan Penugasan HKP, Klaim Dan Penyesuaian Harga Kasus Hambatan Kelancaran Pembangunan (HKP), klaim dan penyesuaian harga merupakan bagian dari hambatan/kendala terhadap peningkatan kualitas penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara. Tingkat keberhasilan penyelesaian kasus tersebut berkorelasi terhadap pencapaian sasaran strategis. Persentase pelaksanaan penugasan HKP, klaim, dan penyesuaian harga ditetapkan sebagai salah satu IKU yang harus dicapai. Pengukuran IKU dihitung berdasarkan jumlah laporan HKP, klaim dan penyesuaian harga yang terbit dibagi dengan permintaan HKP, klaim dan penyesuaian harga yang memenuhi syarat (diterbitkan ST). Dalam tahun 2014, realisasi IKU adalah sebesar 88%. Jika dibandingkan dengan target dalam Tapkin 2014 sebesar 84%, maka capaian IKU ini sebesar 104%. Realisasi IKU sebesar 88% tersebut berasal dari 7 laporan HKP, klaim dan penyesuaian harga yang terbit dibandingkan dengan jumlah permintaan HKP, klaim dan penyesuaian harga yang memenuhi syarat (diterbitkan ST) sebanyak 8 permintaan. Bila dibandingkan dengan realisasi dan capaian kinerja tahun 2013 masing-masing sebesar 100% dan 119%, maka terdapat penurunan realisasi kinerja sebanyak 12% dan penurunan capaian kinerja sebesar 15%. Sedangkan bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 84%, maka realisasi kinerja IKU ini s.d tahun 2014 adalah sebesar 103% atau mencapai 123% dari target jangka menengah. Untuk tahun 2014, capaian IKU ini didukung oleh penggunaan dana sebesar Rp ,00 atau 125,59% dari anggaran tahun 2014 sebesar Rp ,00 dengan menggunakan SDM, sebanyak 515 OH atau 71,53% dari rencana tahun 2014 sebanyak 720 OH. Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

104 3.1.5 Persentase Pelaksanaan Audit Investigasi/ PKKN/PKA Salah satu upaya pencapaian sasaran strategis peningkatan kualitas penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara antara lain dengan tertanganinya kasus KKN. Penanganan kasus yang berindikasi KKN yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Riau menjadi lengkap setelah dilimpahkan kepada instansi penegak hukum. Dengan demikian Persentase pelaksanaan audit investigasi/pkkn/pka menjadi salah satu IKU Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam upaya pencapaian sasaran strategis. Pengukuran IKU dihitung berdasarkan jumlah laporan audit investigasi/pkkn/pka dibagi dengan permintaan audit investigasi/pkkn/pka dari instansi penegak hukum yang memenuhi syarat untuk ditindaklanjuti dengan audit investigasi/pkkn/pka. Dalam tahun 2014, realisasi IKU ini sebesar 95%. Jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan dalm Tapkin 2014 sebesar 85%, maka capaian IKU ini sebesar 112%. Realisasi IKU sebesar 95% tersebut diperoleh berdasarkan 100 laporan hasil audit investigasi/pkkn/pka yang terbit pada tahun 2014 dibandingkan dengan jumlah permintaan investigasi/pkkn/pka dari instansi penegak hukum yang memenuhi syarat untuk ditindaklanjuti dengan audit investigasi/pkkn/pka sebanyak 105 permintaan. Berdasarkan hasil audit investigasi atas permintaan instansi penyidik yang dilakukan pada tahun 2014, ditemukan kerugian Negara sebesar Rp ,71 dengan rincian sebagai berikut: Tabel 3.19 Nilai Temuan Kerugian Keuangan Negara Pada Laporan Hasil Audit Investigasi Yang Diserahkan ke Instansi Penyidik Tahun 2014 Instansi Penyidik Nilai Kerugian Keuangan Negara - Kejaksaan ,59 - Kepolisian ,12 Jumlah ,71 Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

105 Dari hasil audit penghitungan kerugian negara yang diserahkan ke instansi penyidik pada tahun 2014, ditemukan kerugian keuangan negara sebesar Rp ,87 dengan rincian sebagai berikut: Tabel 3.20 Hasil Audit PKKN yang Diserahkan ke Instansi Penyidik Instansi Penyidik Nilai Kerugian Keuangan Negara (Rp) Kejaksaan ,40 Kepolisian ,47 Jumlah ,87 Bila dibandingkan dengan realisasi dan capaian kinerja tahun 2013 masing-masing sebesar 96% dan 113%, maka terdapat penurunan realisasi dan capaian kinerja sebesar 1%. Sedangkan bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 85%, maka realisasi kinerja IKU ini s.d tahun 2014 adalah sebesar 111% atau mencapai 131% dari target jangka menengah. Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 129,23% dari anggaran tahun 2014 sebesar Rp ,00 dengan menggunakan SDM, sebanyak OH atau 107,17% dari rencana tahun 2014 sebanyak OH Persentase TL Hasil Audit Investigasi Non TPK Oleh Instansi Berwenang Indikator kinerja utama berupa persentase tindak lanjut hasil audit investigasi non TPK yang ditindaklanjuti oleh instansi berwenang. Kinerja utama ini dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana rekomendasi non tindak pidana korupsi pada suatu instansi pemerintah/bumn/bumd yang telah disampaikan kepada manajemen untuk ditindaklanjuti, telah ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi yang disarankan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

106 Dalam tahun 2014, realisasi IKU sebesar 80%. Jika dibandingkan dengan target dalam Tapkin 2014 sebesar 50%, maka capaian IKU ini adalah sebesar 160%. Realisasi IKU sebesar 80% adalah berdasarkan jumlah tindak lanjut atas temuan investigasi non TPK sebanyak 4 kejadian dibandingkan dengan jumlah temuan non TPK s.d. tahun berjalan sebanyak 5 kejadian. Bila dibandingkan dengan realisasi dan capaian kinerja tahun 2013 masing-masing sebesar 14% dan 36%, maka terdapat kenaikan realisasi kinerja sebanyak 66% dan kenaikan capaian kinerja sebesar 124%. Sedangkan bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 36%, maka realisasi kinerja IKU ini s.d tahun 2014 adalah sebesar 65% atau mencapai 179% dari target jangka menengah Persentase Hasil Penalaahan Pengaduan Masyarakat Indikator kinerja utama berupa persentase hasil penelaahan pengaduan masyarakat tidak menjadi target dalam Tapkin Namun demikian pada tahun 2014 telah dilakukan 10 telaahan atas 10 pengaduan masyarakat yang masuk ke BPKP. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa capaian IKU ini pada tahun 2014 adalah sebesar 100%. Realisasi dan capaian IKU tahun 2014 tersebut sama dengan realisasi dan capaian pada tahun Sedangkan bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 10%, maka realisasi kinerja IKU ini s.d tahun 2014 adalah sebesar 100% atau mencapai 1.000% dari target jangka menengah. Di samping IKU outcome di atas, capaian Sasaran Strategis 3.1 ini didukung oleh tujuh IKU output seperti digambarkan dalam Tabel 3.17 berikut ini: Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

107 No. Indikator Kinerja Utama Satuan Tabel 3.21 Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 3.1 Realisasi Kinerja Naik (turun) realisa si Capaian Kinerja % Naik (turun) capaian Target s.d Realiasi Kinerja s.d Capaian Kinerja s.d 2014 IKU Output Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi Lap Laporan Hasil Bimtek/Asistensi Implementasi FCP Lap Laporan Hasil Kajian Pengawasan Lap Laporan Hasil Audit Investigasi atas HKP, Klaim, dan Penyesuaian Harga Laporan Hasil Audit Investigasi, Perhitungan Kerugian Negara, dan Pemberian Keterangan Ahli Atas Permintaan Instansi Penyidik Laporan hasil audit investigasi atas permintaan Instansi lainnya Laporan Hasil Reviu terhadap laporan dan pengaduan masyarakat Lap Lap Lap Lap N/A 100 N/A N/A = Not Applicable berarti tidak menjadi target Dari tabel 3.17 di atas dapat terlihat bahwa capaian kinerja seluruh IKU output dari Sasaran Strategis 3.1 pada tahun 2014 minimal telah mencapai 100% sehingga dapat disimpulkan telah mencapai target. Sedangkan untuk kinerja jangka menengah s.d. tahun 2014 dari 7 IKU output, 6 IKU diantaranya capaian kinerjanya mencapai target 100% atau lebih. Hanya 1 IKU yang capaiannya dibawah 100% yaitu IKU Laporan Hasil Bimtek/Asistensi Implementasi FCP yang capaiannya 82%. Uuraian capaian masing-masing IKU output tersebut adalah sebagai berikut: Laporan Hasil Sosialisasi Masalah Korupsi Realisasi indikator laporan hasil sosialisasi masalah korupsi pada tahun 2014 adalah sebanyak 7 laporan atau mencapai 117% dari target yang ditetapkan dalam Tapkin tahun 2014 sebanyak 6 laporan. Realisasi dan capaian kinerja tahun 2014 tersebut sama dengan realisasi dan capaian pada tahun Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

108 Sedangkan realisasi IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak 52 laporan atau mencapai 168% bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 31 laporan. Untuk tahun 2014, capaian IKU output ini diperoleh antara lain melalui penugasan sebagai berikut: 1) Sosialisasi Program Anti Korupsi Sosialisasi Program Anti Korupsi ini dilaksanakan pada Kabupaten Indragiri Hulu yaitu untuk Kelompok Pelajar dan Mahasiswa di Rengat. 2) Koordinasi Pengawasan Koordinasi ini dilaksanakan dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 4 laporan koordinasi. Koordinasi tersebut mencakup periode waktu triwulanan Laporan Hasil Bimtek/Asistensi Implementasi FCP Realisasi indikator laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP pada tahun 2014 adalah sebanyak 4 laporan atau mencapai 100% dari target yang ditetapkan dalam Tapkin tahun 2014 sebanyak 4 laporan. Bila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2013, maka terdapat kenaikan capaian kinerja sebesar 25%. Sedangkan realisasi IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak 14 laporan atau mencapai 82% bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 17 laporan. Untuk tahun 2014, capaian IKU output ini diperoleh antara lain melalui Sosialisasi Fraud Control Plan (FCP) pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Kampar, Diagnostic Assessment Fraud Control Plan (FCP) pada Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Kampar, Bimbingan Teknis Fraud Control Plan (FCP), dan Sosialisasi Fraud Control Plan (FCP) untuk pimpinan SKPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Pelalawan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

109 Laporan Hasil Kajian Pengawasan Realisasi indikator laporan hasil kajian pengawasan tahun 2014 adalah sebanyak 1 laporan atau mencapai 100% dari target yang ditetapkan dalam Tapkin tahun 2014 sebanyak 1 laporan. Realisasi dan capaian kinerja IKU ini sama dengan realisasi dan capaian pada tahun Sedangkan realisasi IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak 7 laporan atau mencapai 140% bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 5 laporan. Untuk tahun 2014, capaian IKU output ini diperoleh melalui Pengkajian Aspek Pencegahan Korupsi atas Peraturan Bupati Indragiri Hilir No. 5 Tahun 2013 tentang Jenjang Nilai Pengadaan Barang/ Jasa pada Badan Layanan Umum Daerah RSUD Puri Husada Tembilahan Laporan Hasil Audit Investigasi atas HKP, Klaim, dan Penyesuaian Harga Realisasi indikator laporan hasil audit atas HKP, klaim dan penyesuaian harga pada tahun 2014 adalah sebanyak 7 laporan atau mencapai 117% dari target yang ditetapkan dalam Tapkin tahun 2014 sebanyak 6 laporan. Bila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar 50%, maka terdapat kenaikan capaian kinerja sebesar 67%. Sedangkan realisasi IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak 60 laporan atau mencapai 115% bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 52 laporan. Untuk tahun 2014, capaian IKU output ini diperoleh melalui 6 laporan audit penyesuaian harga dan 1 laporan audit HKP Laporan Hasil Audit Investigasi, Perhitungan Kerugian Negara, dan Pemberian Keterangan Ahli atas Permintaan Instansi Penyidik Realisasi indikator laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian keuangan negara dan pemeberian keterangan ahli atas permintaan instansi penyidik pada tahun 2014 adalah sebanyak 100 laporan atau Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

110 mencapai 208% dari target yang ditetapkan dalam Tapkin tahun 2014 sebanyak 48 laporan. Bila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar 119%, maka terdapat kenaikan capaian kinerja sebesar 89%. Sedangkan realisasi IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak 380 laporan atau mencapai 164% bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 232 laporan. Untuk tahun 2014, capaian IKU output ini diperoleh antara lain melalui penugasan sebagai berikut: 1) Audit Investigatif Audit Investigatif yang dilaksanakan pada tahun 2014 telah menghasilkan laporan yang diterbitkan sebanyak 8 laporan. Perkembangan indikator kinerja output audit investigasi dari tahun 2010 sampai dengan 2014 ditunjukkan dalam grafik berikut: 12 Grafik 3.1 Perkembangan Output Audit Investigasi Dari grafik tersebut terlihat bahwa jumlah laporan hasil audit investigasi paling tinggi adalah pada tahun 2012 sebanyak 11 laporan dan laporan hasil audit investigasi pada tahun 2014 menurun jumlahnya jika dibandingkan dengan tahun ) Audit dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

111 Audit dalam rangka penghitungan kerugian negara dilaksanakan dengan hasil jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 19 laporan. Perkembangan indikator kinerja output audit dalam rangka Penghitungan Kerugian Negara dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 ditunjukkan dalam grafik berikut: Grafik 3.2 Perkembangan Indikator Kinerja Output Penghitungan Kerugian Keuangan Negara Berdasarkan grafik tersebut terlihat bahwa jumlah laporan hasil audit dalam rangka perhitungan kerugian negara paling banyak adalah pada tahun 2010 sebanyak 28 laporan dan jumlah laporan hasil audit dalam rangka perhitungan kerugian negara pada tahun 2014 menunjukkan kenaikan jika dibandingkan jumlah laporan yang dihasilkan pada tahun ) Pemberian Keterangan Ahli Pemberian keterangan ahli dilaksanakan melalui 82 penugasan dengan hasil jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 78 laporan. Perkembangan indikator kinerja output pemberian keterangan ahli dari tahun 2010 sampai dengan 2014 ditunjukkan dalam grafik berikut: Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

112 Grafik 3.3 Perbandingan Realisasi Output Pemberian Keterangan Ahli Dari grafik tersebut terlihat bahwa kegiatan pemberian keterangan ahli pada tahun 2014 merupakan capaian tertinggi jika dibandingkan jumlah laporan yang dihasilkan pada tahun-tahun sebelumnya Laporan Hasil Audit Investigasi Atas Permintaan Instansi Lainnya Realisasi indikator laporan hasil audit investigasi atas permintaan instansi lainnya pada tahun 2014 adalah sebanyak 5 laporan atau mencapai 100% dari target yang ditetapkan dalam Tapkin tahun 2014 sebanyak 5 laporan. Bila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar 60%, maka terdapat kenaikan capaian kinerja sebesar 40%. Sedangkan realisasi IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak 13 laporan atau mencapai 108% bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 12 laporan Laporan Hasil Reviu Terhadap Laporan dan Pengaduan Masyarakat Realisasi indikator laporan hasil reviu terhadap laporan dan pengaduan masyarakat pada tahun 2014 adalah sebanyak 2 laporan atau mencapai 100% dari target yang ditetapkan dalam Tapkin tahun 2014 sebanyak 2 laporan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

113 Realisasi dan capain tersebut tidak bisa dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2013 karena pada tahun 2013 IKU tersebut tidak menjadi target dalam Tapkin Sedangkan realisasi IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak 2 laporan atau mencapai 100% bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 2 laporan. Untuk tahun 2014, capaian IKU output ini diperoleh antara lain melalui penugasan sebagai berikut Tujuan 4: Tercapainya Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau Capaian kinerja Tujuan Staretagis 4: Terciptanya Efektifitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau dapat dilihat capaian indikator kinerjanya yaitu Minimal 70% Instansi Pemerintah di Provinsi Riau telah menerapkan SPIP. Penerapan SPIP di Instansi Pemerintah di Provinsi Riau tersebut dapat berupa penerapan di Instansi Pemerintah Pusat maupun di Instansi Pemerintah Daerah. Namun dalam pengukuran capaian indikator kinerja Tujuan 4 ini yang dijadikan acuan adalah penerapan SPIP di Instansi Pemerintah Daerah. Hal ini karena penerapan SPIP di lingkungan instansi pemerintah pusat capaiannya telah diukur oleh BPKP Pusat yang mengukur capaian penerapan SPIP di Kementerian/Lembaga terkait. Berdasarkan evaluasi atas pelaksanaan kegiatan pembinaan atas penyelenggaraan SPIP di lingkungan Pemda di Provinsi Riau diketahui bahwa seluruh Pemda di Provinsi Riau telah menerapkan SPIP. Hal ini terlihat dari Tabel 3.22 berikut ini: Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

114 Tabel 3.22 Perkembangan Penerapan SPIP di Lingkungan Pemda di Provinsi Riau s.d Tahun 2014 No. Nama Pemda Perkada Penyeleng garaan SPIP Satgas Penyelengg. SPIP Desain/ Dokumen Penyeleng garaan SPIP Komponen Penerapan SPIP Register Risiko dan Peta Risiko Dokumen Rencana Tindak Pengendal. (RTP) SOP-SOP dan Kebijakan Laporan Penyelengg. SPIP 1. Prov. Riau Kab.Indragiri Hulu Kab.Indragiri Hilir Kota Pekanbaru Kab.Bengkalis Kab.Kampar Kab.Pelalawan Kab.Kuantan Singingi Kota DumaI Kab.Rokan Hilir Kab.Kepulauan Meranti Kab.Rokan Hulu Kab.Siak - - Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa seluruh Pemerintah Daerah di Provinsi Riau telah menerapkan SPIP, namun penerapan SPIP tersebut masih harus dilakukan pembinaan secara intensif oleh BPKP karena masih banyak kekurangan seperti belum melaksanakan penilaian risiko dan belum membuat laporan penyelenggaraan SPIP secara periodik kepada kepala daerah dan beberapa Pemda masih ada yang belum menyusun desain penyelenggaran SPIP atau dokumen Rencana Tindak Pengendalian (RTP). Dengan demikian jika mengacu pada pencapaian Sasaran Strategis 4.1 yang mendukung pencapaian tujuan ini khususnya IKU outcome dominan Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP No. 60 tahun 2008, maka capaian tujuan strategis 4 ini adalah sebesar 90%. Selanjutnya akan diuraikan realisasi dan capaian kinerja dari Sasaran Strategis yang mendukung capaian kinerja Tujuan 4 sebagai berikut: Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

115 Sasaran Strategis 4.1: Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di K/L/Pemda sebesar 60% Penyelenggaraan SPIP pada dasarnya merupakan tanggung jawab masingmasing menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota. Perwakilan BPKP Provinsi Riau sesuai pasal 59 PP Nomor 60 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah bertanggung jawab melakukan pembinaan. Pembinaan SPIP diarahkan agar instansi pemerintah dapat menyelenggarakan SPIP dalam rangka mencapai tujuannya melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Sasaran strategis Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 60% K/L/Pemda diindikasikan oleh satu IKU outcome dominan yaitu Persentase Pemda yang Menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008, diharapkan akan semakin baik kualitas pencapaian tujuan instansi pemerintah dan semakin berkualitas birokrasi. Bersama dua IKU outcome lainnya, realisasi IKU sasaran strategis tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013 dan dikaitkan dengan capaian target s.d tahun 2014 sebagaimana tercantum dalam Renstra disajikan dalam tabel berikut: Tabel 3.23 Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 4.1 No. Indikator Kinerja Utama Satuan IKU Outcome Realisasi Kinerja Naik (Turun) realisa si Capaian Kinerja % Naik (Turun) capaian % Target Kinerja s.d Realisas i Kinerja s.d 2014 Capaian Kinerja s.d Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 Persen Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP Pemda sesuai PP No 60 Tahun Jumlah Pemda yang dilakukan monitoring SPIP Pemda Dari tabel di atas dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel 3.1 terlihat bahwa capaian kinerja IKU outcome dominan Sasaran Strategis 4.1 pada tahun 2014 mencapai 90%. Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

116 Uraian masing-masing capaian IKU outcome Sasaran Strategis 4.1 ini dapat diuraikan sebagai berikut: Persentase Pemda Yang Menyelenggarakan SPIP Sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 Kinerja penyelenggaraan SPIP sesuai PP 60 Tahun 2008 pada Pemda dapat juga dinilai dengan cara menghitung jumlah Pemda yang laporan keuangannya memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI dibandingkan dengan jumlah seluruh Pemda. Opini WTP atas laporan keuangan diyakini dapat mewakili sistem pengendalian yang memadai sebagaimana dimaksud dalam PP Nomor 60 Tahun 2008, karena audit keuangan yang dilaksanakan oleh BPK RI mencakup pengujian atas keandalan sistem pengendalian Pemda. Dalam tahun 2014, Pemda yang laporan keuangan memperoleh opini WTP sebanyak 7 pemda atau 54% dari 13 Pemda. Bila dibandingkan dengan targetnya sebesar 60%, maka capaian IKU ini tersebut sebesar 90%. Pemda dimaksud adalah Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Siak, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Kepulauan Meranti, Kabupaten Rokan Hulu dan Provinsi Riau. Belum maksimalnya pencapaian IKU ini antara lain disebabkan: a. Implementasi SPIP belum secara integral menyatu dengan operasional instansi, namun baru pada tahap pengembangan infrastruktur pengendalian, berupa diagnostic assessment, pemetaan risiko dan penetapan serta pengembangan kebijakan/standard Operating Procedure (SOP). b. Pemda masih mengandalkan bimbingan Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam menerapkan sosialisasi pedoman/petunjuk teknis dan asistensi penyelenggaraan SPIP. Ketujuh Pemda yang laporan keuangannya memperoleh opini WTP pada tahun 2014 tersebut juga telah memperoleh WTP pada tahun sebelumnya sebagaimana tergambar pada tabel berikut: Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

117 Tabel 3.24 Pemda Yang Opini Laporan Keuangan WTP Di Wilayah Provinsi Riau Tahun No. Nama Pemda Tahun Tahun Tahun Tahun Provinsi Riau WTP WDP WTP-DPP WTP-DPP 2. Kabupaten Pelalawan WDP WDP WTP-DPP WTP-DPP 3. Kabupaten Kuantan Singingi WDP WTP WTP WTP 4. Kabupaten Siak WDP WTP WTP-DPP WTP-DPP 5. Kabupaten Kepulauan Meranti WDP WDP WTP-DPP WTP-DPP 6. Kabupaten Bengkalis WDP WTP WTP-DPP WTP-DPP 7. Kabupaten Rokan Hulu WDP WDP WTP-DPP WTP-DPP Keterangan : WTP: Wajar Tanpa Pengecualian ; WTP-DPP: Wajar Tanpa Pengecualian-Dengan Paragraf Penjelas Jumlah Pemda Yang Dilakukan Asistensi Penyelenggaraan SPIP Sesuai PP No 60 Tahun 2008 Penyelenggaraan SPIP di Pemda mencakup kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan serta pertanggungjawaban atas pengelolaan seluruh sumberdaya yang dimilikinya Pemda tersebut. Penyelenggaran SPIP juga harus dilakukan secara menyeluruh dan terintegrasi dengan kegiatan operasional Pemda tersebut. Dalam tahun 2014, Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai PP No. 60 Tahun 2008 sebanyak 13 pemda atau 433% dari 3 Pemda yang ditargetkan dalam Tapkin Bila dibandingkan dengan realisasi dan capaian kinerja tahun 2013, maka terdapat kenaikan realisasi kinerja sebanyak 8 Pemda atau kenaikan capaian kinerja sebesar 266%. Sedangkan bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 11 Pemda, maka realisasi kinerja IKU ini s.d tahun 2014 adalah sebesar 13 Pemda atau mencapai 118% dari target jangka menengah. Untuk tahun 2014, capaian IKU ini didukung oleh penggunaan dana sebesar Rp ,00 atau 76,53% dari anggaran tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

118 sebesar Rp ,00 dengan menggunakan SDM, sebanyak 1103 OH atau 109,42% dari rencana tahun 2014 sebanyak OH. Di samping IKU outcome di atas, capaian Sasaran Strategis 4.1 ini didukung melalui tiga IKU output seperti digambarkan sebagai berikut: Tabel 3.25 Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 4.1 No. Indikator Kinerja Utama Satuan IKU Output Realisasi Kinerja Naik (turun) realisasi Capaian Kinerja % Naik (turun) capaian Target s.d Realiasi Kinerja s.d Capaian Kinerja s.d 2014 % Jumlah Peserta Diklat SPIP Orang N/A Jumlah K/L dan Pemda yang mendapatkan Konsultasi dan Bimbingan Pemda N/A Teknis Penyelenggaraan SPIP Laporan penyelenggaraan SPIP Bidang Polsoskam Lap 0 0 N/A N/A N/A N/A Laporan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Bidang Keuangan Daerah Lap Dari tabel di atas juga terlihat bahwa seluruh capaian IKU output s.d. tahun 2014 dibandingkan dengan target jangka menengah sebagaimana tercantum dalam Renstra menunjukkan capaian kinerja 100% atau lebih Jumlah Pemda Yang Dimonitoring Penerapan SPIP-nya IKU ini tidak menjadi target pada tahun 2014, namun terdapat realisasi sebanyak 4 Pemda atau mencapai 100%. Sedangkan realisasi s.d. tahun 2014 adalah 13 Pemda atau mencapai 118% dari target dalam Renstra sebesar 11 Pemda. Berikutnya capaian IKU output tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: Jumlah Peserta Diklat SPIP Peserta diklat SPIP yang diselenggarakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Riau pada tahun 2014 adalah sebanyak 30 orang atau terealisasi 100% dari target 30 orang. Capaian tersebut tidak dapat dibandingkan dengan capaian pada tahun 2013, karena pada tahun 2013 tidak ada target yang ditetapkan dalam Tapkin. Selain penyelenggaraan Diklat SPIP, Perwakilan BPKP Provinsi Riau juga telah Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

119 melaksanakan worshop penyusunan Rencana Tindak Pengendalian (RTP) dengan peserta sebanyak 93 orang. Jika dibandingkan dengan target jangka menengah s.d tahun 2014 sebagaimana tercantum dalam Renstra maka realisasi peserta diklat sebanyak 30 orang tersebut telah mencapai target 100% karena IKU ini tidak menjadi target dalam Renstra Jumlah K/L dan Pemda yang mendapatkan Konsultasi dan Bimbingan Teknis Penyelenggaraan SPIP Jumlah K/L dan Pemda yang mendapatkan Konsultansi dan Bimbingan teknis Penyelenggaraan SPIP dari Perwakilan BPKP Provinsi Riau pada tahun 2014 adalah 13 Pemda atau mencapai 100%. Jumlah tersebut meningkat 100% dari tahun 2013 karena pada tahun 2013, IKU ini tidak menjadi target? Jika dibandingkan dengan target jangka menengah s.d tahun 2014 sebagaimana tercantum dalam Renstra maka realisasi IKU ini adalah sebanyak 13 Pemda atau mencapai 100% Laporan Penyelenggaraan SPIP Bidang Polsoskam IKU ini tidak menjadi target pada tahun 2013 dan 2014 sehingga tidak dapat diukur dan diperbandingkan capaian kinerjanya. Namun IKU ini telah menjadi target pada tahun 2010 dengan realisasi sebanyak 7 laporan atau mencapai 233% dari target 3 laporan sehingga s.d tahun 2014 capaiannya juga mencapai 233% Laporan Dukungan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Bidang Keuangan Daerah Realisasi indikator laporan dukungan penyelenggaraan SPIP Bidang Keuangan daerah pada tahun 2014 adalah sebanyak 32 laporan atau mencapai 200% dari target yang ditetapkan dalam Tapkin tahun 2014 sebanyak 16 laporan. Bila dibandingkan dengan realisasi dan capaian kinerja pada tahun 2013 sebesar masing-masing sebesar 16 laporan dan 100%, maka terdapat kenaikan realisasi sebanyak 16 laporan atau kenaikan capaian kinerja sebesar 100%. Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

120 Sedangkan realisasi IKU output ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak 263 laporan atau mencapai 248% bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 106 laporan. Untuk tahun 2014 capaian IKU output ini diperoleh melalui penugasan sebagai berikut: 1) Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi Kegiatan koordinasi dan supervisi pencegahan korupsi dilaksanakan pada beberapa instansi seperti pada Bidang Pendapatan Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir, Bidang Pengelolaan APBD Kabupaten Kuantan Singingi Tahun ) Monitoring dan Evaluasi Tindak Lanjut atas Kegiatan Korsupgah Monitoring dan evaluasi tindak lanjut dari hasil pengamatan evaluasi dan pengujian korsup Pencegahan Tahun 2012 dan 2013 dilaksanakan pada Pemerintahan Provinsi Riau. 3) Asistensi Penyusunan Dokumen Penyelenggaraan SPIP Asistensi ini dilaksanakan melalui penugasan Asistensi Penyusunan Dokumen Rencana tindak Pengendalian (RTP) SPIP pada Kota Dumai, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Indragiri Hulu. 4) Sosialisasi /Narasumber SPIP Sosialisasi/Narasumber dilaksanakan pada pemerintah provinsi/kabupaten/kota pada wilayah Provinsi Riau, yaitu Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten kampar, Tujuan 5: Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau Capaian kinerja Tujuan 5 Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau diukur dari capaian indikator kinerjanya yaitu Minimal 60% APIP di Provinsi Riau telah menerapakan Jabatan Fungsional Auditor (JFA) dan kapabilitasnya berada pada level 2 berdasarkan kriteria Internal Audit capability Model (IACM) Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

121 Dari 14 APIP di Provinsi Riau, 13 APIP telah menerapkan JFA yang terdiri dari Perwakilan BPKP Provinsi Riau dan 12 Inspektorat Pemda. 1 APIP yang belum menerapkan JFA adalah Inspektorat Kabupaten Pelalawan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa 92% APIP di Provinsi Riau telah menerapkan JFA atau telah mencapai 153% dari target sebesar 60%. Terkait dengan kapabilitas APIP berdasarkan kriteria IACM, belum ada APIP yang berada pada level 2. Berdasarkan hasil evaluasi penerapan tata kelola APIP yang dilaksanakan pada tahun , semua APIP di Pemda masih berada pada level 1 menurut kriteria IACM. Namun demikian, ke-13 APIP Pemda tersebut telah menyusun Action Plan (Rencana Tindak) untuk mencapai level 2 termasuk telah menyusun piagam internal audit (internal audit charter). Sasaran Strategis 5.1: Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda Sasaran Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda diukur oleh satu IKU outcome yaitu Persentase Pemda Yang Dilakukan Asistensi Penerapan JFA. Realisasi IKU sasaran strategis tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013 dan dikaitkan target 2014 disajikan dalam tabel berikut: No. Indikator Kinerja Utama Satuan IKU Outcome Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA Tabel 3.26 Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 5.1 Realisasi Kinerja Naik (Turun) realisa si Capaian Kinerja % Naik (Turun) capaian % Target Kinerja s.d Realisas i Kinerja s.d 2014 Capaian Kinerja s.d Persen Dari tabel di atas dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel 3.1 terlihat bahwa capaian kinerja IKU outcome Sasaran Strategis 5.1 pada tahun 2014 mencapai 115%. Uraian capaian IKU outcome sasaran strategis ini sebagai berikut: Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

122 5.1.1 Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA Pelaksanaan audit intern di lingkungan instansi pemerintah dilakukan oleh pejabat yang mempunyai tugas melaksanakan pengawasan dan telah memenuhi syarat kompetensi keahlian sebagai auditor. Hal ini sesuai dengan Pasal 51 PP 60 Tahun 2008 tentang SPIP. Syarat kompetensi keahlian sebagai auditor dipenuhi melalui keikutsertaan dan kelulusan dalam program sertifikasi. Oleh karena itu, setiap APIP mengimplementasikan JFA sebagai konsekuensi adanya fungsi dan peran pelaksanaan tugas pengawasan intern oleh auditor sesuai ketentuan tersebut. IKU ini diukur dari jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA dibandingkan jumlah seluruh Pemda. Keberhasilan asistensi penerapan JFA diukur dari jumlah pemda yang telah menerapkan JFA. Dari 13 APIP Pemda, 12 APIP Pemda telah menerapkan JFA atau mencapai 92%. APIP Pemda yang belum menerapakan JFA adalah Inspektorat Pemkab Pelalawan. Jika dibandingkan dengan target sebesar 80% maka capaian IKU ini adalah sebesar 115%. Capaian IKU ini untuk tahun 2014 didukung oleh penggunaan dana sebesar Rp ,00 atau 85,98% dari anggaran tahun 2014 sebesar Rp ,00 dengan menggunakan SDM, sebanyak 69 OH atau 115,00% dari rencana tahun 2014 sebanyak 60 OH. Di samping IKU outcome di atas, capaian Sasaran Strategis 5.1 ini didukung melalui satu IKU output dibawah ini: Tabel 3.27 Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 5.1 No. Indikator Kinerja Utama Satuan IKU Output Sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP Daerah Realisasi Kinerja Naik (turun) realisasi Capaian Kinerja % Naik (turun) capaian Target s.d Realiasi Kinerja s.d Capaian Kinerja s.d 2014 % Lap 11 7 (4) Dari tabel di atas juga terlihat bahwa capaian kinerja s.d. tahun 2014 dibandingkan dengan target jangka menengah s.d. tahun 2014 menunjukkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

123 capaian kinerja lebih dari 100%. Uraian capaian IKU output tersebut adalah sebagai berikut: Laporan Sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP Daerah Laporan hasil sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP daerah telah terealisasi sebanyak 7 laporan atau 140% dari target setahun sebanyak 5 laporan. Sedangkan realisasi IKU ini s.d. tahun 2014 adalah sebanyak 42 laporan atau mencapai 108% dari target 39 laporan. Tingginya pencapaian atas target tersebut disebabkan karena meningkatnya pelaksanaan kegiatan bimtek penerapan JFA termasuk bimtek tentang penilaian angka kredit seluruh Inspektorat kabupaten/ kota di Provinsi Riau pada tahun Sasaran Strategis 5.2: Meningkatnya Efektifitas Perencanaan Pengawasan Sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaaan Keuangan Sebesar 100% Sistem perencanaan pengawasan merupakan salah satu bagian dari sistem manajemen dukungan yang berperan penting dalam membantu keberhasilan pelaksanaan kegiatan teknis Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Perencanaan pengawasan berfungsi mengarahkan kegiatan pengawasan agar sesuai dengan peran dan tujuan Perwakilan BPKP Provinsi Riau sekaligus media untuk mengukur tingkat keberhasilan kinerja teknis Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Selain itu, perencanaan juga terkait langsung dengan pengelolaan SDM, penyediaan sarana prasarana, dan penganggaran. Seiring dengan gencarnya penyerapan anggaran berdasarkan disbursement plan, semakin dirasakan pentingnya arti perencanaan yang baik sehingga anggaran yang digunakan benar-benar menghasilkan kinerja yang terbaik pula. Sasaran Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100% diindikasikan oleh dua IKU outcome dominan yang terkait langsung dengan efektivitas perencanaan pengawasan dan kualitas pengelolaan keuangan yaitu Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi dan Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP. Bersama tiga belas IKU Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

124 outcome lainnya, realisasi IKU sasaran strategis tahun 2014 dibandingkan dengan tahun 2013 dan dikaitkan target 2014 disajikan dalam tabel berikut: No. Indikator Kinerja Utama Satuan IKU Outcome Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan atas Pencairan Anggaran yang Diajukan sesuai Prosedur Persentase permintaan bantuan hukum yang ditindaklanjuti Biro Hukum dan Humas Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media masa Persentase Pemanfaatan asset Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke puslitbangwas Jumlah Instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIP Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat Tabel 3.28 Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 5.2 Realisasi Kinerja Naik (Turun) realisa si Capaian Kinerja % Naik (Turun) capaia n Target Kinerja s.d Realisas i Kinerja s.d 2014 Capaian Kinerja s.d Persen (4) Persen Skala likert ,79 7,61 (0,18) (5) 8 7,61 95 Persen (5) Skala likert ,39 8,29 (0,10) (4) 8,50 8,29 98 Persen 0 0, N/A Kali Persen Skala likert ,43 7,28 (0,15) (4) 8,3 7,28 88 Persen Masuk an Instan si APIP Skala likert ,00 8, ,60 8, Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel 3.1 terlihat bahwa sebagian besar IKU dominan sasaran strategis 5.2 tahun 2014 tercapai 100%. Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini sebagai berikut: Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

125 5.2.1 Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi Sistem perencanaan pengawasan merupakan salah satu bagian dari sistem manajemen dukungan yang berperan penting dalam membantu keberhasilan pelaksanaan kegiatan teknis Perwakilan BPKP Provinsi Riau. IKU Persentase Jumlah Rencana Penugasan Pengawasan yang Terealisasi diukur dengan membandingkan jumlah realisasi penugasan pengawasan dalam PKPT terhadap jumlah rencana penugasan pengawasan yang ditetapkan dalam PKPT. Pada tahun 2014, realisasi IKU ini sebesar 100% atau mencapai 111% dari target tahun 2014 sebesar 90,00%. Capaian IKU sebesar 100% dihitung dari jumlah penugasan pengawasan PKP2T yang terealisasi sebesar 407 penugasan dibandingkan dengan jumlah rencana penugasan PKP2T sebanyak 407 penugasan. Bila dibandingkan dengan realisasi dan capaian kinerja tahun 2013 masing-masing sebesar 98% dan 115%, maka terdapat kenaikan realisasi kinerja sebesar 2% dan penurunan capaian kinerja sebesar 4%. Sedangkan bila dibandingkan dengan target kinerja jangka menengah (target s.d tahun 2014) sebesar 90%, maka realisasi kinerja IKU ini s.d tahun 2014 adalah juga sebesar 100% atau mencapai 111% dari target jangka menengah. Untuk tahun 2014, capaian IKU ini didukung oleh penggunaan dana sebesar Rp ,00 atau 96,49% dari anggaran tahun 2014 sebesar Rp ,00 dan SDM sebanyak OH atau 146,04% dari rencana tahun 2014 sebanyak OH Persentase Kesesuaian Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Dengan SAP Salah satu bentuk akuntabilitas pengelolaaan keuangan yang baik adalah kesesuaian laporan keuangan dengan SAP. IKU Persentase Kesesuaian Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau dengan SAP ini dinilai berdasarkan hasil reviu Inspektorat BPKP terhadap laporan keuangan perwakilan dengan nilai 100% apabila tidak ada catatan dan 80% apabila ada catatan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

126 IKU Persentase Kesesuaian Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau dengan SAP ini dinilai berdasarkan hasil reviu Inspektorat BPKP terhadap laporan keuangan perwakilan dengan nilai 100% apabila tidak ada catatan dan 80% apabila ada catatan. Tahun 2014 Inspektorat BPKP telah melakukan evaluasi kinerja termasuk di dalamnya evaluasi atas laporan keuangan. Berdasarkan laporan hasil evaluasi tersebut, Inspektorat BPKP tidak memberikan catatan sehingga capaian atas IKU ini dianggap telah mencapai 100% dari target kinerja tahun Realisasi IKU ini sudah memenuhi target yang akan dicapai sampai dengan tahun 2014 sebesar 100% Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan Terhadap Layanan Kepegawaian Persepsi Persepsi kepuasan terhadap suatu pelayanan sangat bergantung pada suatu keadaan ketika keinginan, harapan, dan kebutuhan para penerima layanan dapat terpenuhi. Pernyataan kepuasan atau ketidakpuasan diperoleh melalui survei kepada para pegawai perwakilan, dengan metode skala likert Perhitungan persepsi kepuasan terhadap layanan kepegawaian dilaksanakan dengan metode penyebaran kuesioner secara uji petik kepada para pegawai di lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Tahun 2014, realisasi IKU ini telah terealisasi 7,61 dari skala likert 1-10 atau 95% dari target sebesar 8. Belum tercapainya target kinerja tersebut yang paling dominan disebabkan oleh pelayanan dalam pola mutasi/rolling kepegawaian yang belum sepenuhnya memenuhi harapan pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Riau Persentase Pagu Dana Yang Tidak Diblokir Dalam DIPA Ketersediaan dana yang memadai diperlukan untuk membiayai pelaksanaan tugas dan fungsi Perwakilan BPKP Provinsi Riau melalui proses penyusunan anggaran, yang menghasilkan dokumen anggaran berupa Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Pagu dana dalam DIPA dapat dilakukan pemblokiran/pemberian tanda bintang oleh DPR Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

127 untuk kegiatan dalam DIPA yang perlu dimintakan persetujuan dari DPR terlebih dahulu, atau Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) untuk kegiatan pada saat penelaahan belum dilengkapi dengan data dukung yang memadai/lengkap. Realisasi diukur dengan membandingkan antara jumlah pagu dana yang tidak diblokir/diberi tanda bintang dengan total pagu dana DIPA. Pagu dana DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2014 sebesar Rp ,00 dengan jumlah dana DIPA yang tidak diblokir sebesar Rp ,00atau 100% dari total pagu dana DIPA Revisi Tahun Dengan target IKU tahun 2014 sebesar 100%, maka capaian IKU adalah sebesar 100%. Realisasi IKU ini sampai dengan tahun 2014 telah mencapai 100% dari target sampai dengan akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 100% Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan Atas Pencairan Anggaran Yang Diajukan Sesuai Prosedur Persepsi kepuasan pegawai perwakilan atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai dengan prosedur adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan pegawai perwakilan atas pelayanan yang diberikan dalam menyediakan uang untuk membiayai kegiatan yang telah dianggarkan. Pernyataan kepuasan atau ketidakpuasan diperoleh melalui survei kepada para pegawai perwakilan, dengan metode skala likert Perhitungan persepsi kepuasan terhadap layanan kepegawaian dilaksanakan dengan metode penyebaran kuesioner secara uji petik kepada para pegawai di lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Realisasi Indikator Kinerja Utama tahun 2014 sebesar 8,29 skala likert 1-10 atau mencapai 98% dari target sebesar 8,5 skala likert Belum tercapainya target kinerja tersebut yang paling dominan disebabkan pelayanan penyusunan anggaran yang belum sepenuhnya memenuhi harapan pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

128 Realisasi IKU ini sampai dengan tahun 2014 adalah sebesar 8,29 dar skala likert 1-10 atau mencapai 98% dari target sampai dengan akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 8,5 dari skala Likert Persentase Permintaan Bantuan Hukum Yang Ditindaklanjuti Biro Hukum Dan Humas Persentase permintaan bantuan hukum yang ditindaklanjuti Biro Hukum dan Humas diukur dengan jumlah permintaan bantuan hukum yang ditindaklanjuti Biro Hukum dan Humas dibandingkan dengan jumlah permintaan bantuan hukum. Target IKU Persentase Permintaan Bantuan Hukum Yang Ditindaklanjuti Biro Hukum Dan Humas pada 2014 sebesar 80%. Realisasi indikator tersebut sebesar 0% atau mencapai 0% dari target. Tidak tercapainya IKU tersebut karena tidak adanya kasus hukum yang memerlukan bantuan hukum kepada Biro Hukum dan Humas. Realisasi IKU sampai dengan tahun 2014 masih mencapai 0% dari target IKU sampai dengan akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 80%. Hal ini disebabkan terjadinya kesalahan penetapan indikator kinerja dalam Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Riau di mana indikator kinerja ini seharusnya bukan indikator kinerja Perwakilan tetapi indikator kinerja Biro Hukum dan Humas BPKP Jumlah Publikasi Kegiatan Perwakilan BPKP Di Media Massa Eksistensi sebuah organisasi antara lain ditentukan oleh citra organisasi yang terbentuk di lingkungannya. Demikian juga dengan eksistensi Perwakilan BPKP Provinsi Riau yang ditentukan juga oleh citranya di mata publik. Oleh karena itu, jumlah berita tentang kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi Riau di media massa menjadi salah satu alat ukur yang relevan dalam menilai kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Target Indikator Kinerja Utama Jumlah Publikasi Kegiatan Perwakilan BPKP Di Media Massa pada tahun 2014 sebesar 24 kali. Hasil pengukuran atas indikator tersebut menunjukkan hasil 167 kali atau mencapai 696% dari target. Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

129 Tercapainya target tersebut antara lain disebabkan meningkatnya efektivitas kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam membangun jejaring dengan instansi lain dan media massa. Realisasi IKU sampai dengan tahun 2014 adalah sebanyak 282 kali atau mencapai 294% dari target sampai dengan akhir periode Renstra 2014 sebesar 96 kali Persentase Pemanfaatan Asset Persentase pemanfatan aset diukur dengan cara total aset dikurangi dengan aset yang kondisinya baik/kurang baik tetapi tidak digunakan dalam kegiatan sehari-hari dibandingkan dengan total asset. Dalam tahun 2014, capaian Persentase Pemanfaatan Asset adalah 100% dari target yang telah ditetapkan. IKU ini diukur dari total aset senilai Rp ,00 dikurangi dengan aset yang kondisinya baik/kurang baik tetapi tidak digunakan senilai Rp0,00 dibandingkan dengan total aset senilai Rp ,00. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh aset telah digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Realisasi IKU ini sampai dengan tahun 2014 telah mencapai 100% dibandingkan target akhir periode Renstra sampai dengan tahun 2014 dengan target 100% Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan Terhadap Layanan Sarpras IKU Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan Terhadap Layanan Pengelola Sarpras merupakan indikator tambahan untuk mencapai Sasaran Strategis 6. IKU ini diukur melalui survei atas tingkat persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap pelayanan pengelolaan sarpras yang dapat diberikan oleh unit layanan yang bertanggung jawab atas pengelolaan sarpras dengan metode skala likert Berdasarkan hasil survai atas persepsi penerima layanan tahun 2014, capaian IKU atas pelaksanaan penyediaan dan pengelolaan sarpras sebesar 7,28 dari skala likert 1-10 atau 88% dari target sebesar 8,3. Belum tercapainya target kinerja tersebut yang paling dominan disebabkan oleh pelayanan perpustakaan yang belum sepenuhnya memenuhi harapan pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

130 Jika dibandingkan dengan target sampai dengan akhir periode Renstra tahun 2014, IKU ini telah mencapai 88% dari target sebesar 8, Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Audit Inspektorat IKU Persentase Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Inspektorat BPKP merupakan IKU lainnya untuk mencapai Sasaran Strategis 6. IKU ini diukur dengan membandingkan jumlah rekomendasi yang telah ditindaklanjuti oleh satuan kerja yang dievaluasi/direviu/diaudit, dengan jumlah rekomendasi dari Inspektorat yang tertuang dalam Laporan Hasil Evaluasi/Reviu/Audit. Dalam tahun 2014, jumlah rekomendasi yang ditindaklanjuti sebanyak 37 rekomendasi atau 100% dari 37 rekomendasi yang harus ditindaklanjuti. Dibandingkan dengan target IKU pada tahun 2014 sebesar 80%, maka capaian IKU sebesar 125%. Jika dibandingkan dengan target sampai dengan akhir periode Renstra tahun 2014, IKU ini telah mencapai 125% dari target sebesar 80% Jumlah Masukan Topik Penelitian Yang Disampaikan Ke Puslitbangwas IKU Jumlah Masukan Topik Penelitian yang Disampaikan ke Puslitbang merupakan IKU lainnya untuk mencapai Sasaran Strategis 6. IKU ini diukur dari jumlah masukan terkait topik penelitian yang disampaikan ke Puslitbang BPKP. Realisasi IKU tahun 2014 sebanyak 0 masukan atau mencapai 0% dari target sebanyak 1 masukan. Belum terealisasinya IKU ini disebabkan tidak adanya topik penelitian yang disampaikan ke Puslitbang BPKP. Jika dibandingkan dengan target sampai dengan akhir periode Renstra tahun 2014, IKU sampai dengan tahun 2014 telah mencapai 75% dari target sebanyak 4 masukan Jumlah Instansi APIP Yang Telah Disosialisasi Dan Atau Di- Assessment Tata Kelola APIP IKU ini bertujuan untuk mengukur manfaat pembinaan yang dilakukan Perwakilan BPKP Provinsi Riau selaku instansi Pembina JFA dalam mewujudkan auditor yang profesional dan kompeten, serta tata kelola Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

131 yang baik di lingkungan APIP non Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Kriteria yang digunakan untuk menilai bahwa unit APIP telah melaksanakan tata kelola APIP yang baik untuk tahun 2014 adalah berdasarkan hasil assessment (evaluasi) penerapan tata kelola APIP yang mengacu kepada model Internal Audit Capability Model (IACM). IKU ini diukur dari jumlah instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIP. Hingga tahun 2014 seluruh kabupaten/ kota di Provinsi Riau telah dilakukan sosialisasi atau diassessment tata kelola APIP atau 13 kabupaten/ kota. Sehingga realisasi IKU ini pada tahun 2014 mencapai 325% dari target sebesar 4 instansi APIP. Jika dibandingkan dengan target sampai dengan akhir periode Renstra tahun 2014, IKU sampai dengan tahun 2014 sebanyak 13 instansi APIP telah mencapai 108% dari target 12 instansi APIP. Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp ,00 atau 114,20% dari anggaran tahun 2014 sebesar Rp ,00 dan SDM sebanyak 661 OH atau 253,26% dari rencana tahun 2014 sebanyak 261 OH Tingkat Persepsi Kepuasan Pemda Atas Auditor Bersertifikat IKU ini bertujuan untuk mengukur manfaat pembinaan yang dilakukan Perwakilan BPKP Provinsi Riau selaku instansi pembina JFA dalam mewujudkan auditor APIP Pemda yang berkualitas yaitu auditor yang profesional, efisien, dan efektif sehingga dapat meningkatkan mutu pengawasan. IKU ini diukur dengan survei atas tingkat kepuasan para pejabat struktural Pemda terhadap Pejabat Fungsional Auditor (PFA) di lingkungan APIP Pemda. Realisasi IKU ini belum dapat dilaporkan dari target sebesar 7,50 skala Likert 1-10 karena survei persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat di Provinsi Riau yang telah dilakukan oleh Pusat Pembinaan JFA BPKP belum diperoleh simpulan hasil surveinya. Walaupun demikian, terkait dengan tingkat kepuasan Pemda atas pelayanan yang diberikan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Riau telah Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

132 dilakukan survei oleh Perwakilan BPKP Provinsi Riau pada triwulan IV tahun Survei yang dilakukan kepada 12 Pemerintah Daerah (masing-masing Pemda respondennya 9 SKPD, total responden 117 orang) menunjukkan bahwa tingkat kepuasan Pemda atas layanan yang diberikan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Riau baik secara organisasi maupun personil nilainya adalah 3,37 dalam skala likert 1-4 atau memperoleh predikat memuaskan. Kalau hasil survei ini dapat dianggap sebagai ukuran kinerja IKU ini dan skala likert survei tersebut dikonversi ke skala likert 1-8 maka nilai tingkat kepuasan Pemda atas layanan BPKP adalah sebesar 8,43. Jika dibandingkan dengan target dalam Tapkin 2014 sebesar 7,6 dalam skala likert 1-8 maka capaian IKU ini pada tahun 2014 adalah sebesar 111%. Khusus terkait tingkat kepuasan Inspektorat Daerah sebagai pihak yang mendapatkan pembinaan tentang JFA dan tata kelola APIP dari BPKP, tingkat kepuasannya atas layanan BPKP adalah sebesar 3,43 dalam skala 1-4 atau juga memperoleh predikat memuaskan. Kalau skala tersebut dikonversi ke skala likert 1-8 maka nilai tingkat kepuasan Inspektorat Daerah di Provinsi Riau atas layanan BPKP adalah sebesar 8,58. Jika dibandingkan dengan target dalam Tapkin 2014 sebesar 7,6 dalam skala likert 1-8 maka capaian IKU ini pada tahun 2014 adalah sebesar 113%. Jika simpulan capaian kinerja IKU ini didasarkan pada hasil survei kepuasan Pemda atas layanan BPKP maka dibandingkan dengan target jangka menengah sampai dengan akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 7,6, capaian IKU ini adalah sebesar 8,43 atau 111% dari target jangka menengah. Di samping IKU outcome di atas, capaian Sasaran Strategis 5.2 ini didukung melalui empat IKU output seperti digambarkan sebagai berikut: Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

133 No. Indikator Kinerja Utama Satuan IKU Output Tabel 3.29 Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 5.2 Realisasi Kinerja Naik (turun) realisasi Capaian Kinerja % Naik (turun) capaian Target s.d Realiasi Kinerja s.d Capaian Kinerja s.d 2014 % Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Lap Jumlah Sarana Prasarana Unit (50) Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan tata kelola APIP Daerah Laporan Evaluasi Penerapan Tata Kelola APIP Daerah Pemda Lap N/A = Not Applicable berarti tidak menjadi target Dari tabel di atas terlihat bahwa capaian kinerja s.d. tahun 2014 untuk indikator output sasaran strategis 5.2 seluruhnya mencapai 100% atau lebih. Berikut uraian masing-masing indikator kinerja output sebagai berikut: Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP IKU output ini memperoleh capaian sebesar 143% yaitu terealisasinya 84 laporan dari 60 laporan yang ditargetkan. Dari tabel di atas juga terlihat bahwa capaian kinerja s.d. tahun 2014 dibandingkan dengan target jangka menengah s.d. tahun 2014 sebesar 106%. Laporan dukungan manajemen Perwakilan BPKP yang dimaksud adalah: Tabel 3.30 Realisasi Output Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP No Uraian Output Jumlah output 1 TAPKIN Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun Laporan Pengembangan Budaya Kerja tahun 2013, & Semester I Laporan Bulanan GDN (Desember 2013 s.d. November 2014) 12 5 Laporan Bulanan Realisasi Anggaran (Desember 2013 s.d. November ) 6 Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2013 & 2 Semester I Tahun Dokumen Perencanaan Kebutuhan Belanja Modal tahun Laporan BMN Semester I Tahun Laporan Penghematan Penggunaan Energi Triwulan IV Tahun 2013, 4 Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

134 No Uraian Output Triwulan I 2014, Triwulan II 2014 & Triwulan III Laporan Kehumasan Triwulan IV Tahun 2013, Triwulan I Tahun 2014, Triwulan II 2014 & Triwulan III Laporan Hasil Pengawasan ke Gubernur tahun 2013 dan Laporan Hasil Pengawasan ke Gubernur Semester I tahun 2014 Jumlah output 12 Laporan Hasil Pengawasan (Januari 2014 s.d. Desember 2014) Laporan Pelaksanaan PKS Triwulan IV tahun 2013, Triwulan I tahun , Triwulan II 2014 & Triwulan III Laporan Kenaikan Pangkat Terpadu April 2014 dan Oktober Laporan Bulanan Realisasi RKT Desember 2013 s.d. November Laporan Kinerja Triwulan IV 2013, Triwulan I 2014, Triwulan II 2014 & 4 Triwulan III Laporan Pelaksanaan Kegiatan (PP 39 Tahun 2006) Triwulan IV 2013, Triwulan I 2014, Triwulan II 2014 & Triwulan III Laporan Penyelenggaraan SPIP Triwulan IV 2013, Triwulan I 2014, 4 Triwulan II 2014 & Triwulan III Dokumen RKT Tahun Dokumen RKA-KL tahun Jumlah Jumlah Sarana Prasarana Capaian IKU output atas sasaran ini yaitu 100% dari target yang ditetapkan dengan terealisasinya 64 unit sarana dan prasarana dari 64 unit yang ditargetkan dengan rincian sebagai berikut: Tabel 3.31 Realisasi Sarana dan Prasarana Tahun 2014 No Sarana dan Prasarana Jumlah (unit/set/paket) 1 - Lemari Kayu Meja kerja kayu UPS (Uninterruptible Power Supply) P.C Unit Note Book Scanner Printer Jumlah Sosialisasi dan Bimtek Penerapan Tatakelola APIP Daerah Jumlah APIP yang mendapat sosialisasi dan bimtek penerapan tatakelola APIP Daerah pada tahun 2014 adalah sebanyak 12 APIP atau mencapai 100% dari target yang ditetapkan dalam Tapkin Terhadap target jangka menengah s.d 2014 sebagaimana yang Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

135 ditetapkan dalam Renstra telah terealisasi sebanyak 13 Pemda atau mencapai 100%. Sosialisasi tata kelola APIP bertujuan untuk untuk memberikan pemahaman konsep dan pentingnya meningkatkan kapabilitas APIP guna mendukung efektivitas pengawasan intern yang dilakukan oleh APIP. Sasaran sosialisasi tata kelola APIP ini adalah tersedianya informasi mengenai cara meningkatkan kapabilitas pengawasan intern pada APIP berdasarkan Internal Audit Capability Model (IA-CM). Sedangkan bimbingan teknis peneraparan tatakelola APIP bertujuan untuk membimbing APIP dalam memperbaiki/membangun infrastruktur dan ketentuan-ketentuan penyelenggaraan pengawasan intern, sesuai dengan hasil identifikasi area of improvement. Perbaikan/pembangunan infrastruktur mengacu pada teori, peraturan perundang-undangan terkait, kriteria, serta Key Process Area (KPA) yang harus dipenuhi dalam rangka perbaikan/peningkatan level kapabilitas APIP Laporan Evaluasi Penerapan Tatakelola APIP Daerah Jumlah laporan evaluasi penerapan tatakelola APIP Daerah yang terbit pada tahun 2014 adalah sebanyak 9 laporan atau mencapai 100% dari target. Bila dibandingkan dengan tahun 2013 terdapat kenaikan realisasi sebanyak 8 laporan. Sedangkan bila dibandingkan dengan target jangka menengah s.d tahun 2014 sebagaimana ditetapkan dalam RENSTRA, maka realisasi IKU ini s.d tahun 2014 adalah sebanyak 13 laporan dari target 5 laporan atau mencapai 260% dari target jangka menengah. Evaluasi ini bertujuan untuk meningkatkan pembinaan terhadap tata kelola APIP guna mendukung efektivitas pengawasan intern yang dilakukan oleh Inspektorat. Sedangkan sasaran assessment (evaluasi) adalah tersedianya informasi mengenai tingkat kapabilitas pengawasan intern pada Inspektorat berdasarkan Internal Audit Capability Model (IACM). Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

136 Tujuan 6: Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/ pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau Capaian kinerja Tujuan 6 Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/ pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau diukur dari capaian indikator kinerjanya yaitu Terlaksananya seluruh sistem informasi dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi pimpinan/ pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau dengan tingkat akurasi dan ketepatan waktu minimal 70% Sistem informasi dukungan yang wajib digunakan dalam penyelenggaraan kegiatan di Perwakilan BPKP Provinsi Riau adalah sebanyak 12 sistem informasi. Pada tahun 2014 seluruh sistem informasi tersebut telah digunakan secara akurat dan tepat waktu. Dengan demikian indikator kinerja Tujuan 6 ini telah tercapai 100%. Tujuan 6 ini didukung oleh satu Sasaran Strategis yaitu Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan. Capaian kinerja sasaran strategis tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: Sasaran Strategis 6.1: Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan Sistem pengambilan keputusan bagi pimpinan di Perwakilan BPKP Provinsi Riau terdiri dari berbagai sistem informasi yang wajib digunakan dan dimanfaatkan secara efektif. Sistem informasi tersebut antara lain adalah SIM HP, SIM Monev RKT, SAKPA, SIMAK BMN, RKAKL, SPM, SPPD, DMS, SISPEDAP, SIMPEG dan Aplikasi Surat Tugas/SKI. Indikator kinerja utama Sasaran Strategis 6.1 ini adalah jumlah sistem informasi yang dimanfaatkan secara efektif. IKU ini digunakan untuk mengukur penggunaan/pengimplementasian sistem informasi yang dikembangkan dan atau yang digunakan di Perwakilan BPKP Provinsi Riau untuk menghasilkan dan menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh pimpinan unit kerja maupun pimpinan BPKP dalam mengambil keputusan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

137 Jumlah Sistem Informasi yang Dimanfaatkan Secara Efektif Pada tahun 2014, sekitar 12 sistem informasi yang wajib digunakan tersebut telah berjalan secara efektif kecuali aplikasi SPPD dan aplikasi surat tugas/ski yang belum terlaksana secara efektif. Dengan target yang ditetapkan dalam Renstra sebanyak 4 sistem informasi maka capaian kinerja IKU ini adalah sebanyak 10 sistem informasi atau dengan capaian sebesar 250%. Capaian tersebut sama dengan capaian jangka menengah atau capaian yang ditetapkan dalam Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun B. REALISASI ANGGARAN DAN SARANA PRASARANA 1. Realisasi Anggaran Pelaksanaan kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun anggaran 2014 dibiayai dari DIPA Tahun 2014 dan pembiayaan oleh mitra kerja BPKP. Jumlah anggaran Perwakilan BPKP Provinsi Riau pada tahun 2014 adalah sebesar Rp ,00 sedangkan realisasinya Rp ,00 atau 97,51% dari anggaran. Anggaran dan realisasi anggaran Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun 2014 termasuk pembiayaan dari mitra kerja BPKP tersebut adalah sebagai berikut: Tabel 3.32 Anggaran dan Realisasi Keuangan Tahun 2014 Berdasarkan Sumber Dana No Sumber Dana Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Sisa Dana (Rp) % I. Dana BPKP - DIPA Perwakilan ,51 - BPKP Pusat Sub Jumlah I ,51 II. Dana yang berasal dari mitra kerja - Dana mitra kerja Sub Jumlah II Jumlah I+II ,73 Sedangkan keberhasilan pencapaian kinerja sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun 2014 dikaitkan dengan dukungan dari sumber Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

138 pendanaan DIPA sebagaimana dijelaskan di atas dapat digambarkan sebagai berikut: Tabel 3.33 Anggaran dan Realisasi DIPA Perwakilan Tahun 2014 Berdasarkan Sasaran Strategis No Sasaran Strategis Target Realisasi % Capaian 1. Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 90% LKPD 2. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 75% 3. Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 65% BUMN/BUMD 4. Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80% 5. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di K/L/Pemda sebesar 60% 6. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% Pemda 7. Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100% , ,- 98, , ,- 40, , ,- 109, , ,- 124, , ,- 76,53 0, ,- 100, , ,- 97,45 Jumlah , ,- 97,51 Secara keseluruhan terlihat pada tabel di atas bahwa realisasi anggaran mencapai 97,51% dari yang ditargetkan. Hal ini menunjukkan adanya penghematan anggaran sebesar 2,49%. Capaian kinerja keuangan tahun 2014 sebesar 97,51% tersebut mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan capaian kinerja tahun 2013 sebesar 96,14%. Penyerapan dana tertinggi untuk kegiatan pengawasan digunakan untuk mencapai Sasaran Strategis Meningkatnya Kualitas 95% LKKL dan 90%LKPD sedangkan penyerapan dana terendah digunakan untuk mencapai Sasaran Strategis Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% Pemda. Realisasi anggaran Perwakilan BPKP Provinsi Riau selama periode Renstra tahun adalah sebesar Rp ,00 dengan rincian sebagai berikut: Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

139 Tabel 3.34 Rencana dan Realisasi Anggaran Tahun 2010 s.d (dalam ribuan) Tahun Kegiatan Rencana (Rp) Realisasi (Rp) Capaian % 2014 Pengawasan Dukungan Pengawasan Total ,51% 2013 Pengawasan Dukungan Pengawasan Total ,14% 2012 Pengawasan Dukungan Pengawasan Total ,83% 2011 Pengawasan Dukungan Pengawasan Total ,32% 2010 Pengawasan Dukungan Pengawasan Total ,21% Jumlah ,87% 2. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana Perwakilan BPKP Provinsi Riau per 31 Desember 2014 berupa aset tetap yang digunakan dalam mewujudkan kinerja sebagaimana diuraikan di atas dapat diuraikan sebagai berikut: Tabel 3.35 Aset Tetap Per 31 Desember 2014 No Uraian Nilai Perolehan (Rp) 1. Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan Jalan dan Jembatan Jaringan Aset Tetap Lainnya Jumlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

140 Bab 4 BAB IV PENUTUP Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun 2014 ini merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja dalam mencapai sasaran strategis. Laporan ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan bahan evaluasi dalam pengambilan keputusan untuk peningkatan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau di masa depan. Capaian target kinerja yang diungkapkan dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini diperoleh karena adanya dukungan internal maupun eksternal di lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Secara umum pencapaian sasaran strategis didukung oleh hal-hal sebagai berikut: 1. Adanya kepercayaan yang tinggi stakeholders BPKP terhadap peran Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam usaha mewujudkan akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas. 2. Adanya komitmen stakeholders BPKP dalam pengembangan manajemen pemerintahan dan penerapan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance). 3. Koordinasi yang baik dengan BPKP Pusat selaku Rendal maupun antar bidang dan bagian di Perwakilan BPKP selaku pelaksana kegiatan. 4. Adanya pemberian motivasi secara terus menerus dari pimpinan kepada kepada staf pelaksana. 5. Adanya komitmen dan kemauan dari seluruh SDM pelaksana kegiatan dalam mencapai TAPKIN, baik pada tingkat pimpinan maupun pada setiap pegawai yang terlibat. Kelemahan dalam pencapaian sasaran strategis dapat diidentifikasi antara lain: 1. Kurangnya permintaan kerjasama kepada BPKP untuk menerapkan FCP dari pihak instansi pemerintah pusat maupun daerah. 2. Implementasi SPIP belum secara integral menyatu dengan operasional instansi, namun baru pada tahap pengembangan infrastruktur pengendalian, berupa diagnostic assessment, pemetaan risiko dan penetapan serta pengembangan kebijakan/standard Operating Procedure (SOP). Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

141 Bab 4 3. Pemda masih mengandalkan bimbingan Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam menerapkan sosialisasi pedoman/petunjuk teknis dan asistensi penyelenggaraan SPIP. 4. Terkait dengan kapabilitas APIP berdasarkan kriteria IACM, belum ada APIP yang berada pada level 2. Berdasarkan hasil evaluasi penerapan tata kelola APIP yang dilaksanakan pada tahun , semua APIP di Pemda masih berada pada level 1 menurut kriteria IACM. Langkah-langkah yang harus dilakukan Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam upaya memperbaiki kinerja antara lain: 1. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan SPIP pada K/L/Pemda, melalui: a. Meningkatkan intensitas pembimbingan teknis penyelenggaraan SPIP, antara lain untuk penyusunan desain penyelenggaraaan SPIP dan Rencana Tindak Pengendalian (RTP). b. Berkoordinasi lebih intensif dengan K/L/Pemda untuk percepatan implementasi SPIP secara integral dalam kegiatan operasional instansi, sehingga meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja instansi termasuk peningkatan kualitas akuntabilitas dan laporan keuangan yang wajar. 2. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan seluruh instansi pemerintah pusat dan daerah untuk melakukan pppencegahan tindak pidana korupsi antara lain melalui penerapan Program Anti korupsi atau Fraud Control Plan (FCP). 3. Meningkatkan kuantitas dan kualitas pembinaan APIP terutama peningkatan kualitas tata kelola APIP sehingga seluruh APIP di Provinsi Riau diharapkan dapat meningkat kualitasnya minimal menjadi level 2 berdasarkan kriteria IACM. 4. Berkoordinasi dengan Biro Renwas BPKP untuk meninjau kembali pernyataan sasaran strategis dan indikator kinerjanya serta teknik pengukurannya terutama atas sasaran strategis yang sulit dicapai oleh Perwakilan BPKP karena kegiatan terkait sasaran strategis tersebut sudah jarang dilakukan oleh Perwakilan BPKP seperti kegiatan optimalisasi penerimaan negara/daerah sehingga tidak lagi menjadi target indikator utama Perwakilan. Akhirnya dengan disusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ini, diharapkan dapat memberikan informasi secara transparan kepada seluruh pihak yang terkait mengenai Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

142 Bab 4 tugas fungsi Perwakilan BPKP Provinsi Riau, sehingga dapat memberikan umpan balik guna peningkatan kinerja pada tahun-tahun mendatang. Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun

143 Lampiran 1/ 1-3 CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA OUTCOME TAHUN 2014 PERWAKILAN BPKP PROVINSI RIAU SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET REALISASI % CAPAIAN PROGRAM KEUANGAN SDM (OH) ANGGARAN REALISASI % RENCANA REALISASI % Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 90% LKPD 1 Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan 2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP 3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan wajar 5 Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan ke Pusat 6 Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders % ,43 127, , ,80 % ,00 111, , ,93 % ,00 121, , ,95 Pengawasan Intern Akuntabilitas 4 Persentase hasil pengawasan lintas Keuangan Negara dan sektor yang disampaikan ke Pusat % ,94 134,43 Pembinaan , ,19 Penyelenggaraan Sistem Pengendalian % ,37 397,60 Intern Pemerintah , ,76 % 93 70,71 75, , , Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 75,00% 7 Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi 8 Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti % 60 72,73 121, , ,53 % , ,90 9 Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat % , , Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 65% BUMN/BUMD 10 Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal % , ,84

144 Lampiran 1/ 2-3 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET REALISASI % CAPAIAN PROGRAM KEUANGAN SDM (OH) ANGGARAN REALISASI % RENCANA REALISASI % 11 Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI 12 Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja 3.1 Meningkatkan Kesadaran dan 13 Kelompok Masyarakat yang Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80% % , ,72 % , ,30 Kelompok Masyarakat mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi , , ,94 14 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/da/asistensi/evaluasi FCP Instansi , , ,85 15 Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK. peraturan , , , Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 60% K/L/Pemda 5.1 Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda 16 Persentase pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga % , , ,53 17 Persentase pelaksanaan audit % , , ,17 investigasi /PKKN/PKA 18 Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang % , , ,45 19 Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun Jumlah Pemda Yang dilakukan Asistensi Penyelenggaraan SPIP Sesuai PP No 60 Tahun Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA 24 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian 25 Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA % , , ,00 Pemda , , ,42 % , , , Meningkatnya efektifitas 22 Persentase jumlah rencana penugasan perencanaan pengawasan pengawasan yang terealisasi % , , ,18 Dukungan Manajemen sebesar 90% dan kualitas dan Pelaksanaan Tugas pengelolaaan keuangan sebesar 23 Persentase kesesuaian laporan Teknis Lainnya-BPKP 100%. keuangan Perwakilan BPKP dengan % , SAP Skala likert , % ,

145 Lampiran 1/ 3-3 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET REALISASI % CAPAIAN PROGRAM KEUANGAN SDM (OH) ANGGARAN REALISASI % RENCANA REALISASI % 26 Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan atas Pencairan Anggaran yang Diajukan sesuai Prosedur Skala likert , Persentase permintaan bantuan hukum yang ditindaklanjuti Biro Hukum dan Humas % , Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media masa Kali , Persentase Pemanfaatan asset 30 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras Peningkatan Sarana % ,00 dan Prasarana , ,68 Aparatur Negara BPKP Skala likert , Persentase tindak lanjut rekomendasi Dukungan hasil audit Inspektorat % ,00 Manajemen dan Pelaksanaan Tugas 32 Jumlah masukan topik penelitian yang Teknis Lainnya BPKP disampaikan ke puslitbangwas Masukan 1 0 0, Jumlah Instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIP Instansi APIP ,00 Pengawasan Intern , ,26 Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah 34 Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat Skala likert , JUMLAH , ,27

146 Lampiran 2 / 1-4 CAPAIAN KINERJA UTAMA OUTPUT PERWAKILAN BPKP PROVINSI RIAU TAHUN 2014 No. SASARAN STRATEGIS Indikator Kinerja Output Satuan Target Realisasi % Dana Rencana Realisasi % Target Realisasi % = 6 / = 9 / = 12 / Meningkatnya 95% LKKL, Laporan Hasil Bimbingan dan 90% LKPD Teknis/Asistensi Penyusunan LKKL Bidang Perekonomian Laporan , , Laporan hasil bimbingan teknis/asistensi penyusunan LKKL bidang Polsoskam Laporan , ,41 SDM (OH) Laporan Hasil Bimbingan Teknis/Asistensi Penyusunan Laporan , ,93 LKPD Laporan Hasil Pengawasan Atas Proyek PHLN Laporan , , Laporan Hasil Pengawasan Lintas Sektor Bidang Perekonomian Laporan , , Laporan Hasil Pengawasan Lintas Sektor Bidang Polsoskam Laporan , , Laporan hasil pengawasan Lintas Sektor Bidang Keuangan Daerah Laporan , , Laporan Hasil Pengawasan atas Permintaan Presiden Bidang Perekonomian Laporan Hasil Pengawasan atas Permintaan Presiden Bidang Polsoskam Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Keuangan Daerah Laporan , ,14 Laporan , ,83 Laporan , ,00

147 Lampiran 2 / 2-4 No. SASARAN STRATEGIS Indikator Kinerja Output Satuan Target Realisasi % Dana SDM (OH) Rencana Realisasi % Target Realisasi % = 6 / = 9 / = 12 / Laporan Hasil Pengawasan atas Permintaan Stakeholder Bidang Laporan , ,16 Perekonomian Laporan Hasil Pengawasan atas Permintaan Stakeholder Bidang Laporan , ,82 Polsoskam Laporan hasil pengawasan atas permintaan Stakeholder Bidang Laporan , ,09 Keuangan Daerah Laporan Hasil Bimbingan Teknis/Asistensi Penyusunan Laporan , ,53 LKBUMD 1.2 Tercapainya Optimalisasi Laporan Hasil Pengawasan Atas Penerimaan Negara Penerimaan Negara Bidang Laporan , ,90 sebesar 75,00% Polsoskam Laporan Hasil Pengawasan BUN Bidang Keuangan Daerah Laporan , , Terselenggaranya SPM Laporan Hasil Pengawasan atas pada 60% IPD dan Kinerja Pelayanan Publik Laporan , ,84 terselenggaranya GG pada Laporan Hasil Bimtek/Asistensi 65% BUMN/BUMD GCG/KPI Sektor Korporat Laporan , , Laporan Hasil Pengawasan Atas Kinerja BUMD Laporan , , Meningkatkan Kesadaran Laporan hasil sosialisasi masalah dan Keterlibatan K/L, korupsi Laporan , ,94 Pemda, BUMN/BUMD Laporan Hasil Bimtek/Asistensi Dalam Upaya Pencegahan Implementasi FCP Laporan , ,85 dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80% Laporan Hasil Kajian Pengawasan Laporan , , Laporan Hasil Audit Investigasi atas HKP, Klaim, dan Laporan , ,53 Penyesuaian Harga

148 Lampiran 2 / 3-4 No. SASARAN STRATEGIS Indikator Kinerja Output Satuan Target Realisasi % Dana Rencana Realisasi % Target Realisasi % = 6 / = 9 / = 12 / Laporan Hasil Audit Investigasi, Perhitungan Kerugian Negara, dan Pemberian Keterangan Ahli Atas Permintaan Instansi Laporan , ,20 Penyidik SDM (OH) Laporan hasil audit investigasi atas permintaan Instansi lainnya Laporan , , Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di K/L, Pemda sebesar 60% Laporan Hasil Reviu terhadap laporan dan pengaduan masyarakat Jumlah Peserta Diklat SPIP Laporan , ,45 Orang , #DIV/0! 0 0 #DIV/0! 5.1 Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda Jumlah K/L dan Pemda yang mendapatkan Konsultasi dan Bimbingan Teknis Penyelenggaraan SPIP Laporan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Bidang Sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP Daerah Pemda , #DIV/0! 0 0 #DIV/0! Lap , , ,42 Lap , , ,00

149 Lampiran 2 / 4-4 No. SASARAN STRATEGIS Indikator Kinerja Output Satuan Target Realisasi % Dana SDM (OH) Rencana Realisasi % Target Realisasi % = 6 / = 9 / = 12 / Meningkatnya efektifitas Laporan Dukungan Manajemen perencanaan pengawasan Perwakilan BPKP Laporan , , ,18 sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan Jumlah Sarana Prasarana Unit , , ,68 sebesar 100% Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan tata kelola APIP Pemda , , ,06 Daerah Laporan Evaluasi Penerapan Tata Kelola APIP Daerah Laporan , , ,04 Jumlah , ,27

150 Lampiran 3/1-6 Target Realisasi Capaian No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Satuan Program Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL dan 90% LKPD IKU Outcome Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL dan 90% LKPD PERWAKILAN BPKP PROVINSI RIAU PERKEMBANGAN TARGET, REALISASI DAN CAPAIAN IKU DARI TAHUN 2010 SAMPAI DENGAN TAHUN 2014 BERDASARKAN TARGET DALAM TAPKIN Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan Persen ,43 N/A N/A 216% 126% 128% Presentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan wajar Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan ke Pusat Persentase Hasil Pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders Persen , N/A N/A 108% 111% 111% Persen N/A N/A 122% 122% 122% Persen ,75 81,25 86, , ,94 N/A N/A 158% 144% 134% Persen ,37 N/A N/A 241% 176% 398% Persen ,67 93, ,71 N/A N/A 53% 115% 76% Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah IKU Output Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Perekonomian Laporan Hasil Bimbingan Teknis/ Asistensi Penyusunan LKKL bidang Polsoskam Laporan Hasil Bimtek/ Asistensi Penyusunan LKPD Persen ,73 N/A N/A 18% 76% 121% Laporan N/A 650% 260% 100% 700% Laporan % 182% 217% 117% 275% Laporan % 100% 309% 122% 617% Laporan Hasil Pengawasan Proyek PHLN Laporan Hasil Pengawasan lintas sektor Bidang Perekonomian Laporan Hasil Pengawasan lintas sektor bidang Polsoskam Laporan % 120% 147% 120% 143% Laporan % 214% 117% 111% 190% Laporan % 108% 117% 123% 100%

151 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian Program Laporan Hasil Pengawasan lintas sektor bidang Keuangan Daerah Laporan % 100% 0% 114% 130% Laporan Hasil Pengawasan atas permintaan Presiden Bidang Perekonomian Laporan Hasil Pengawasan atas permintaan Presiden Bidang Polsoskam Laporan Hasil Pengawasan atas permintaan Presiden Bidang Keuangan Daerah Laporan Hasil Pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Perekonomian Laporan N/A N/A N/A N/A 300% Laporan N/A 317% 164% 120% 310% Laporan N/A N/A N/A 100% 133% Laporan % 400% 300% 100% 2400% Lampiran 3/2-6 Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Laporan Hasil Pengawasan atas Permintaan stakeholders bidang Polsoskam Laporan Hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Keuangan Daerah Laporan Hasil Bimtek/asistensi penyusunan LK BUMD Laporan % 14200% 533% 100% 233% Laporan % 2500% 475% 100% 255% Laporan % 200% 1950% 100% 475% 2 Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 75 % IKU Outcome Tercapainya Persentase hasil pengawasan Persen ,14 N/A N/A 0% 79% 76% Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 75 % optimalisasi penerimaan negara/ daerah yang ditindaklanjuti Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat Persen ,25 78,75 86, , ,21 N/A N/A 297% 133% 114% Persentase Penghematan Biaya (cost saving) dibandingkan dengan nilai yang diaudit Persen ,31 0 N/A N/A N/A 104% N/A Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah IKU Output Laporan Hasil Pengawasan atas penerimaan negara bidang Perekonomian Laporan Hasil Pengawasan atas penerimaan negara bidang Polsoskam Laporan hasil Pengawasan atas penerimaan negara sektor korporat Laporan Hasil Pengawasan BUN Bidang Perekonomian Laporan Hasil Pengawasan BUN Bidang Polsoskam Laporan N/A 100% 300% 100% N/A Laporan % 133% 0% 100% 100% Laporan % N/A N/A N/A N/A Laporan N/A N/A 167% 100% N/A Laporan N/A N/A 493% 122% N/A Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

152 Lampiran 3/3-6 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian Program Laporan Hasil Pengawasan BUN bidang Keuangan Daerah Laporan % 125% 135% 102% 102% 3 4 Terselenggaranya SPM pada 60 % IPD dan terselenggaranya GG pada 65% BUMN/BUMD IKU Outcome Terselenggaranya SPM Persentase IPD yang Persen , N/A N/A 111% 222% 167% pada 60 % IPD dan terselenggaranya GG melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal pada 65% BUMN/BUMD Persentase BUMN/D/BLU/D Persen N/A N/A 318% 118% 128% yang dilakukan sosialisasi/ asistensi GCG/KPI Persentase BUMD yang dilakukan Audit Kinerja Persen , N/A N/A 175% 167% 182% IKU Output Terselenggaranya SPM pada 60 % IPD dan terselenggaranya GG Laporan Hasil Pengawasan atas Kinerja Pelayanan Publik bidang Keuangan Daerah Laporan hasil Bimtek/ asistensi GCG/KPI sektor korporat Laporan % 119% 177% 119% 150% Laporan % 414% 325% 123% 133% Laporan Hasil pengawasan atas kinerja BUMD Laporan % 137% 211% 122% 108% Meningkatkan kesadaran dan ketertiban K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi menjadi 80 % IKU Outcome Meningkatkan kesadaran dan ketertiban K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi menjadi 80 % IKU Output Kelompok Masyarakat yang mendapatkan sosialisasi Program anti korupsi IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLU D berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/da/asistensi/evaluasi FCP Jumlah peraturan IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLU D yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK Persentase pelaksanaan penugasan HKP, Klaim dan penyesuaian harga Persentase pelaksanaan audit investigasi/pkkn/pka Persentase hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi Laporan hasil bimtek/ asistensi implementasi FCP Kelompok N/A N/A 100% 100% 67% Instansi N/A N/A 50% 75% 100% Peraturan N/A N/A 100% 100% 100% Persen ,5 N/A N/A 89% 119% 104% Persen ,63 96,43 95,24 N/A N/A 116% 113% 112% Persen ,29 80 N/A N/A 0% 36% 160% Persen N/A N/A 1000% 100% 100% Laporan % 300% 220% 117% 117% Laporan % 100% 100% 75% 100% Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

153 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian Program Laporan hasil kajian Laporan % 100% 200% 100% 100% pengawasan Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim Laporan % 150% 100% 50% 117% Laporan Hasil audit investigasi, perhitungan kerugian keuangan negara, dan pemberian keterangan ahli atas permintaan instansi penyidik Laporan % 166% 147% 119% 208% Lampiran 3/4-6 Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Laporan Hasil audit investigasi atas permintaan instansi lainnya Laporan % N/A N/A 60% 100% 5 Laporan Hasil Reviu terhadap Laporan dan Pengaduan Masyarakat Laporan N/A N/A N/A N/A 100% Meningkatkan kualitas penerapan SPIP di K/L, Pemda sebesar 60% IKU Outcome Meningkatkan kualitas penerapan SPIP di K/L, Pemda sebesar 60% IKU Output Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nmor 60 Tahun 2008 Jumlah Pemda yang dilakukan Asistensi Penyelenggaraan SPIP Sesuai PP 60 Tahun 2008 Jumlah Pemda yang dilakukan Monitoring Sistem Pengendalian Intern Persen ,38 38,46 53,85 N/A N/A 31% 64% 90% Pemda N/A N/A 267% 167% 433% Pemda N/A N/A 167% 133% 100 Jumlah Peserta Diklat SPIP Orang N/A N/A N/A N/A 100% Jumlah K/L dan Pemda yang Pemda N/A N/A N/A N/A 186% mendapatkan konsultasi dan Bimbingan Teknis Penyelenggaraan SPIP Laporan dukungan pembinaan penyelenggaraan SPIP bidang Polsoskam Laporan % N/A N/A N/A N/A Laporan Dukungan Pembinaan penyelenggaraan SPIP bidang Keuangan Daerah Laporan % 559% 124% 100% 200% Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah 6 Meningkatnya kapasitas aparat pegawasan intern pemerintah yang profesional dan komponen pada 80 % K/L/Pemda IKU Outcome

154 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian Program Meningkatnya kapasitas Presentase Pemda yang Persen ,92 76,92 92,31 N/A N/A 110% 103% 115% Program Pengawasan Intern aparat pegawasan dilakukan asistensi penerapan Akuntabilitas Keuangan Negara dan intern pemerintah yang Jabatan Fungsional Auditor profesional dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah komponen pada 80 % K/L/Pemda Lampiran 3/5-6 IKU Output Jumlah Sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP Daerah Laporan/ kegiatan % 100% 100% 110% 140% Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah 7 Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaan keuangan sebesar 100% IKU Outcome Persentase Jumlah rencana Persen N/A N/A 123% 115% 111% Penugasan pengawasan yang terealisasi Persentase kesesuaian Laporan Keuangan perwakilan BPKP dengan SAP Persen N/A N/A 100% 100% 100% Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan terhadap layanan kepegawaian Persentase Pagu Dana yang tidak diblokir dalam DIPA Persepsi Kepuasann atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur Persentase permintaan bantuan hukum yang ditindaklanjuti Biro Hukum dan Humas Jumlah publikasi Kegiatan Perwakilan BPKP di media massa Skala 0 0 7,6 7, ,76 7,79 7,61 N/A N/A 102% 100% 95% Persen N/A N/A 111% 105% 100% Skala ,25 8, ,4 8,39 8,29 N/A N/A 105% 102% 98% Persen N/A N/A 125% 0% 0% kali N/A N/A 183% 296% 696% Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP persentase pemanfaatan aset Persen N/A N/A 100% 100% 100% Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke Puslitbangwas Jumlah Instansi APIP yang telah disosialisasi atau di Assesment tata kelola APIP Skala 0 0 7,9 8,1 8, ,1 7,43 7,28 N/A N/A 90% 92% 88% Persen , N/A N/A 135% 124% 125% Masukan N/A N/A 300% 0% 0% Instansi N/A N/A 333% 100% 325% Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPKP Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan

155 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi Capaian Program Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas Auditor bersertifikat Skala 0 0 7,5 7,5 7, ,05 0 8,43 N/A N/A 107% 0% 111% Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Lampiran 3/6-6 8 IKU Output Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Laporan % 107% 136% 110% 143% Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP Jumlah Sarana Prasarana Unit % 157% 140% 150% 100% Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPKP Jumlah Sosialisasi dan Bimtek penerapan Tata Kelola APIP Daerah Laporan Evaluasi penerapan tatakelola APIP Daerah Pemda N/A N/A 100% 100% 100% Laporan N/A 100% 100% 100% 100% Gedung Bangunan m N/A N/A N/A 100% N/A Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPKP 8.1 Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan IKU Output Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif Sistem Informasi Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah N/A N/A 275% 300% 100% Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP

156 Lampiran 4/1-6 PERWAKILAN BPKP PROVINSI RIAU PERKEMBANGAN TARGET, REALISASI DAN CAPAIAN IKU DARI TAHUN 2010 SAMPAI DENGAN TAHUN 2014 BERDASARKAN TARGET DALAM RENSTRA Target Realisasi Capaian No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Satuan s.d s.d Program s.d Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL dan 90% LKPD IKU Outcome Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan Persen N/A 0% 216% 126% 127,82% 127,82% Presentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan wajar Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat Persen N/A 0% 107% 111% 111,11% 111,11% Persen N/A 0% 122% 122% 121,95% 121,95% Persen ,75 81,25 86, N/A 0% 158% 144% 134,42% 134,42% Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan ke Pusat Persen N/A 0% 241% 176% 397,60% 397,60% Persentase Hasil Pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders Persen ,67 93, N/A 0% 53% 115% 75,76% 75,76% Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi Persen N/A 0% 18% 76% 90,91% 90,91% IKU Output Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Perekonomian Laporan Hasil Bimbingan Teknis/ Asistensi Penyusunan LKKL bidang Polsoskam Laporan Hasil Bimtek/ Asistensi Penyusunan LKPD Laporan Hasil Pengawasan Proyek PHLN Laporan Hasil Pengawasan lintas sektor Bidang Perekonomian Laporan N/A 650% 325% 100% 466,67% 358,33% Laporan % 182% 236% 127% 300,00% 183,33% Laporan % 100% 348% 138% 1850,00% 306,72% Laporan % 120% 147% 257% 428,57% 165,00% Laporan % 214% 117% 111% 222,22% 166,18% Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Laporan Hasil Pengawasan lintas sektor bidang Polsoskam Laporan % 108% 120% 107% 126,67% 115,79% Laporan Hasil Pengawasan lintas sektor bidang Keuangan Daerah Laporan % 100% N/A 133% 108,33% 114,29%

157 Lampiran 4/2-6 Target Realisasi Capaian No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Satuan s.d s.d Program s.d Laporan Hasil Pengawasan atas Laporan N/A N/A N/A N/A 100,00% 100,00% permintaan Presiden Bidang Perekonomian Laporan Hasil Pengawasan atas Laporan N/A 317% 164% 120% 620,00% 302,33% permintaan Presiden Bidang Polsoskam Laporan Hasil Pengawasan atas Laporan N/A N/A N/A 100% 100,00% 100,00% permintaan Presiden Bidang Keuangan Daerah Laporan Hasil Pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Perekonomian Laporan % 400% 600% 100% 2400,00% 255,00% Laporan Hasil Pengawasan atas Permintaan stakeholders bidang Polsoskam Laporan Hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Keuangan Daerah Laporan Hasil Bimtek/asistensi penyusunan LK BUMD Laporan % 14200% 800% 100% 4200,00% 1991,67% Laporan % 2500% 518% 100% 100,00% 411,63% Laporan % 200% 3900% 133% 633,33% 391,67% 2 Jumlah % 250% 261% 138% 483% 243% Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 75 % IKU Outcome Persentase hasil pengawasan Persen N/A 0% 0% 79% 76,19% 76,70% optimalisasi penerimaan negara/ daerah yang ditindaklanjuti Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat Persentase Penghematan Biaya (cost saving) dibandingkan dengan nilai yang diaudit Persen ,25 78,75 86, N/A 0% 297% 133% 113,87% 113,87% Persen N/A N/A N/A 8 N/A 8 N/A N/A N/A 104% N/A 123,11% Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah IKU Output Laporan Hasil Pengawasan atas penerimaan negara bidang Perekonomian Laporan Hasil Pengawasan atas penerimaan negara bidang Polsoskam Laporan hasil Pengawasan atas penerimaan negara sektor korporat Laporan Hasil Pengawasan BUN Bidang Perekonomian Laporan Hasil Pengawasan BUN Bidang Polsoskam Laporan Hasil Pengawasan BUN bidang Keuangan Daerah Laporan N/A 100% 300% 100% 0% 125,00% Laporan % 133% 0% 100% 100,00% 70,00% Laporan % N/A N/A 0% 0% 29,27% Laporan N/A N/A 143% 100% 0,00% 122,22% Laporan N/A N/A 493% 122% 0% 250,00% Laporan % 125% 135% 107% 127,27% 125,27% Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah 3 Jumalah ,33% 133,33% 316,00% 50,00% 3,85% 119,57% Terselenggaranya SPM pada 60 % IPD dan terselenggaranya GG pada 65% BUMN/BUMD IKU Outcome

158 Lampiran 4/3-6 Target Realisasi Capaian No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Satuan s.d s.d Program s.d Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal Persen N/A 0% 111% 222% 166,67% 166,67% IKU Output Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/ asistensi GCG/KPI Persentase BUMD yang dilakukan Audit Kinerja Laporan Hasil Pengawasan atas Kinerja Pelayanan Publik bidang Keuangan Daerah Laporan hasil Bimtek/ asistensi GCG/KPI sektor korporat Laporan Hasil pengawasan atas kinerja BUMD Persen N/A 0% 318% 118% 128,20% 127,69% Persen N/A 0% 175% 167% 181,82% 181,82% Laporan % 119% 192% 119% 37,50% 109,52% Laporan % 414% 325% 133% 133,33% 213,95% Laporan % 137% 211% 138% 175,00% 147,46% Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah 4 Meningkatkan kesadaran dan ketertiban K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi menjadi 80 % IKU Outcome Kelompok Masyarakat yang mendapatkan sosialisasi Program anti korupsi Kelompok % 100% 100% 100% 66,67% 116,67% IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLU D berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/da/asistensi/evaluasi FCP Jumlah peraturan IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLU D yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK Instansi % 100% 50% 75% 100,00% 86,67% Peraturan % 100% 100% 100% 100,00% 100,00% Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Persentase pelaksanaan penugasan HKP, Klaim dan penyesuaian harga Persentase pelaksanaan audit investigasi/pkkn/pka Persentase hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat Persen % 183% 89% 119% 104,17% 122,75% Persen % 195% 116% 113% 112,05% 130,88% Persen N/A N/A % N/A N/A 36% 160,00% 178,66% Persen N/A 0% 1000% 1000% 1000,00% 1000,00% IKU Output Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi Laporan hasil bimtek/ asistensi implementasi FCP Laporan % 300% 220% 117% 116,67% 167,74% Laporan % 100% 100% 75% 100,00% 82,35% Laporan hasil kajian pengawasan Laporan % 100% 200% 100% 100,00% 140,00% Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian

159 Lampiran 4/4-6 Target Realisasi Capaian No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Satuan s.d s.d Program s.d Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim Laporan % 150% 100% 50% 116,67% 115,38% Intern Pemerintah Laporan Hasil audit investigasi, perhitungan kerugian keuangan negara, dan pemberian keterangan ahli atas permintaan instansi penyidik Laporan % 166% 147% 133% 238,10% 163,79% Laporan Hasil audit investigasi atas permintaan instansi lainnya Laporan % N/A N/A 60% 100,00% 108,33% 5 Laporan Hasil Reviu terhadap Laporan dan Pengaduan Masyarakat Laporan N/A N/A N/A N/A 100,00% 100,00% Meningkatkan kualitas penerapan SPIP di K/L, Pemda sebesar 60% IKU Outcome Persentase Pemda yang Persen N/A 0% 31% 64% 89,75% 89,75% menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nmor 60 Tahun 2008 Jumlah Pemda yang dilakukan Asistensi Penyelenggaraan SPIP Sesuai PP 60 Tahun 2008 Jumlah Pemda yang dilakukan Monitoring Sistem Pengendalian Intern Pemda N/A 0% 267% 167% 433,33% 118,18% Pemda N/A 0% 167% 133% 133% 118,18% Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah IKU Output Rata-Rata 108,70% Jumlah Peserta Diklat SPIP Orang N/A N/A N/A N/A 100,00% 100,00% Jumlah K/L dan Pemda yang Pemda N/A N/A N/A N/A 100,00% 100,00% mendapatkan konsultasi dan Bimbingan Teknis Penyelenggaraan SPIP Laporan dukungan pembinaan penyelenggaraan SPIP bidang Polsoskam Laporan % N/A N/A N/A N/A 233,33% Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Laporan Dukungan Pembinaan penyelenggaraan SPIP bidang Keuangan Daerah Laporan % 559% 124% 100% 200,00% 248,11% 6 Jumlah % 559% 124% 100% 469% 287% Meningkatnya kapasitas aparat pegawasan intern pemerintah yang profesional dan komponen pada 80 % K/L/Pemda IKU Outcome Presentase Pemda yang Persen N/A 0% 110% 103% 115,39% 115,39% Program dilakukan asistensi penerapan Pengawasan Intern Jabatan Fungsional Auditor Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

160 Lampiran 4/5-6 Target Realisasi Capaian No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Satuan s.d s.d Program s.d IKU Output Jumlah Sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP Daerah Laporan/ kegiatan % 100% 100% 110% 70,00% 107,69% Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah 7 Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaan keuangan sebesar 100% IKU Outcome Persentase Jumlah rencana Persen N/A 0% 123% 115% 111,11% 111,11% Penugasan pengawasan yang terealisasi Persentase kesesuaian Laporan Keuangan perwakilan BPKP dengan SAP Persen N/A 0% 100% 100% 100,00% 100,00% Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan terhadap layanan kepegawaian Persentase Pagu Dana yang tidak diblokir dalam DIPA Persepsi Kepuasann atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur Persentase permintaan bantuan hukum yang ditindaklanjuti Biro Hukum dan Humas Skala 0 7,4 7,6 7,8 8 8, ,61 N/A 0% 102% 100% 95,13% 95,13% Persen N/A 0% 111% 105% 100,00% 100,00% Skala 0 7,75 8 8,25 8,5 8, ,29 8,29 N/A 0% 105% 102% 97,53% 97,53% Persen N/A 0% 125% 0% 0,00% 0,00% Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah Jumlah publikasi Kegiatan Perwakilan BPKP di media massa kali N/A 0% 183% 296% 695,83% 293,75% persentase pemanfaatan aset Persen N/A 0% 100% 100% 100,00% 100,00% Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke Puslitbangwas Jumlah Instansi APIP yang telah disosialisasi atau di Assesment tata kelola APIP Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas Auditor bersertifikat Skala 0 7,7 7,9 8,1 8,3 8, ,28 N/A 0% 90% 92% 87,71% 87,71% Persen N/A 0% 135% 123% 125,00% 125,00% Masukan N/A 0% 300% 0% 0,00% 75,00% Instansi N/A 0% 333% 100% 325,00% 108,33% Skala 0 7 7,5 7,5 7,6 7, ,05 0 8,43 8,43 N/A 0% 107% 0% 110,92% 110,92% Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPKP Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah IKU Output Rata-Rata 108,04%

161 Lampiran 4/6-6 Target Realisasi Capaian No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Utama Satuan s.d s.d Program s.d Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Laporan % 107% 63% 110% 143,33% 105,78% Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP Jumlah Sarana Prasarana Unit % 157% 367% 150% 100,00% 123,28% Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur BPKP 8 Jumlah Sosialisasi dan Bimtek Laporan N/A N/A 100% 100% 600,00% 100,00% penerapan Tata Kelola APIP Daerah Laporan Evaluasi penerapan Laporan N/A 100% 100% 100% 900,00% 260,00% tatakelola APIP Daerah Jumlah % 124% 129% 119% 135% 117% 8.1 Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan IKU Output Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif Sistem Informasi Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan N/A 0% 275% 300% 250% 250% Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP

162 Lampiran 5 DUKUNGAN REALISASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2014 Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan Jumlah Instansi vertikal No Bidang Target Pendampingan Capaian (%) Target Capaian (%) 1. Perekonomian ,00 2. Polsoskam ,67 Jumlah ,43 95,00 127,82 Persentase Lintas Sektoral Yang Disampaikan Ke Pusat No Perekonomian Polsoskam Bidang Jumlah Laporan Dikirim Target Realisasi Capaian (%) , ,84 Target Capaian (%) 3. Keuangan Daerah ,00 Jumlah ,94 86,25 134,43 Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden yang disampaikan ke Pusat Jumlah Laporan Dikirim No. Bidang Target Realisasi Capaian (%) 1. Perekonomian ,00 2. Polsoskam ,00 3. Keuangan Daerah ,33 Target Capaian (%) Jumlah , ,60 Persentase Hasil Pengawasan atas Permintaan Stakeholders No Bidang Jumlah Laporan Diterbitkan Tepat Waktu % Target Capaian (%) 1. Perekonomian Polsoskam Keuangan Daerah Jumlah ,67 82 Persentase Hasil Pengawasan BUN Yang Disampaikan Ke Pusat Jumlah Laporan Dikirim No Bidang Target Realisasi 1. Perekonomian Polsoskam 0 0 Capaian (%) 0 0 Target Capaian (%) 3. Keuangan Daerah Jumlah ,25 113,87 Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden yang disampaikan ke Pusat No. Bidang Jumlah Laporan Dikirim Target Realisasi Capaian (%) Target Capaian (%) 1. Perekonomian ,00 2. Polsoskam ,00 3. Keuangan Daerah ,33 Jumlah , ,60

163

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAKIP 2013 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah NOMOR: LAKIP - 023 /PW18/1/2014 TANGGAL 21 JANUARI 2014 Ringkasan

Lebih terperinci

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara. Ringkasan Eksekutif

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara. Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Sulawesi Utara telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran,

Lebih terperinci

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Perwakilan Provinsi Papua Barat. Ringkasan Eksekutif Ringkasan Eksekutif Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Papua Barat yang sebelumnya wilayah kerjanya berada/merupakan bagian dari Perwakilan BPKP Provinsi Papua telah menyusun

Lebih terperinci

Suplemen Rencana Strategis

Suplemen Rencana Strategis Suplemen Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat 2010-2014 Lampiran Keputusan Nomor KEP-2220/PW14/1/2012 Tanggal 28 Desember 2012 SASARAN STRATEGIS PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN

Lebih terperinci

Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis

Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis Ringkasan Eksekutif Terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), mengantar BPKP memasuki babak baru yang menegaskan peran BPKP sebagai Auditor

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2013 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2013 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV 2013 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Nomor : LKIN-991/PW/17/1/2013 Tanggal : 31 DESEMBER 2013 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012

LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012 LAPORAN HASIL PENGAWASAN ATAS KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA / DAERAH PADA PROVINSI PAPUA TAHUN 2012 Nomor: LAP- 20/PW26/1/2012 Tanggal: 18 Januari 2012 LAPORAN AKUNTAB BILITAS KINERJA TAHUN 2012

Lebih terperinci

1. Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

1. Meningkatnya Kualitas 1 Laporan Keuangan Pemerintah Pusat, 95% Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan kegiatan, dilengkapi dengan indikator kinerja dan

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2012 NOMOR : LAP - 04/PW17.1/2013 TANGGAL : 7 JANUARI 2013 Ringkasan

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA BPKP TAHUN 2013 RINGKASAN EKSEKUTIF B adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan kegiatan, dilengkapi dengan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia

LAPORAN KINERJA BPKP untuk Indonesia LAPORAN KINERJA 2014 BPKP untuk Indonesia Nomor: LKIN- 502/K.SU/01/2015 Tanggal: 26 Februari 2015 Ringkasan Eksekutif B adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis

Lebih terperinci

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT

LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN BARAT LAP-86/PW14/6/17 3 APRIL 2017 PERWAKILAN BPKP KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan karunia-nya, penyusunan Rencana Kinerja (Renja) Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat Tahun

Lebih terperinci

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat

Tabel 2.1 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat PERJANJIAN KINERJA P enetapan indikator kinerja pada tingkat program dan kegiatan merupakan prasyarat bagi pengukuran kinerja. Kriteria pengukuran yang dipakai adalah target kinerja yang ditetapkan. Target

Lebih terperinci

PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PENETAPAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN Unit Eselon II : Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan Tahun Anggaran : 2014 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA OUTPUT

Lebih terperinci

No Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi. Persentase IPP yang Mendapat Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan

No Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Satuan Target Realisasi. Persentase IPP yang Mendapat Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan L aporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah (LAKIP) disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Tengah dalam mencapai sasaran strategis

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Jalan Jenderal Ahmad Yani kilometer 32,5 Banjarbaru 70711 Telp: (0511) 4781116 Faksimili : (0511) 4774501 email : kalsel@bpkp.go.id,

Lebih terperinci

INFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja

INFORMASI KINERJA. No Tujuan Capaian Kinerja INFORMASI KINERJA Laporan Kinerja (Lkj) Instansi Pemerintah merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayai kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggarannya.

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROPINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV TAHUN 2014

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROPINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV TAHUN 2014 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN BPKP PROPINSI DKI JAKARTA LAPORAN KINERJA TRIWULAN IV TAHUN 2014 NOMOR : LEK-4./PW09/1/2014 TANGGAL : 08 Januari 2015 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN

Lebih terperinci

erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina

erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina 11 T erbitnya Peraturan Pemerintah RI nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengawasan Intern Pemerintah (SPIP), menegaskan BPKP bertugas melakukan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembina

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Memuaskan

Ringkasan Eksekutif Memuaskan Ringkasan Eksekutif Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Nusa Tenggara Timur tahun 2012 telah menyajikan capaian kinerja selama tahun 2012 dikaitkan dengan perencanaan kinerja untuk tahun

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2014 TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

LAPORAN KINERJA TRIWULAN III TAHUN 2014 TINGKAT SATUAN KERJA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN Unit Eselon II : Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran : 2.1 1.1.2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP 1.1.3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN

Lebih terperinci

Untuk mencapai target kinerja outcome dan output seperti yang telah diuraikan di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan didukung dengan

Untuk mencapai target kinerja outcome dan output seperti yang telah diuraikan di atas, Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan didukung dengan IKHTISAR EKSEKUTIF Akuntabilitas sebagai salah satu pilar tata kepemerintahan yang baik, merupakan pertanggungjawaban atas mandat yang melekat pada suatu lembaga. Berangkat dari pemikiran tersebut, Perwakilan

Lebih terperinci

Lampiran Keputusan Nomor KEP-5987/PW20/1/2012

Lampiran Keputusan Nomor KEP-5987/PW20/1/2012 28 Desember 2012 Lampiran Keputusan Nomor KEP-5987/PW20/1/2012 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Lebih terperinci

Revisi Suplemen Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun Maret 2013

Revisi Suplemen Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun Maret 2013 Revisi Suplemen Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2013-2014 27 Maret 2013 Lampiran Keputusan Nomor KEP- 16/PW27/1/2013 BUTIR-BUTIR TAMBAHAN RENSTRA PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT

Lebih terperinci

Sasaran 7 dari Tujuan 5 : Dari 2 IKU dominan, tercapai 100,00% Sasaran 4 dari Tujuan 3 : Dari 1 IKU dominan tercapai 100,00%

Sasaran 7 dari Tujuan 5 : Dari 2 IKU dominan, tercapai 100,00% Sasaran 4 dari Tujuan 3 : Dari 1 IKU dominan tercapai 100,00% IKHTISAR EKSEKUTIF Akuntabilitas sebagai salah satu pilar tata kepemerintahan yang baik, merupakan pertanggungjawaban atas mandat yang melekat pada suatu lembaga. Berangkat dari pemikiran tersebut, Perwakilan

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun Kata Pengantar

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun Kata Pengantar Kata Pengantar Setiap Instansi Pemerintah yang telah menerima anggaran dari pemerintah wajib menggunakannya untuk membiayai pelaksanaan program dan kegiatan yang telah ditetapkan secara efisien, efektif,

Lebih terperinci

SUPLEMEN RENSTRA TAHUN

SUPLEMEN RENSTRA TAHUN SUPLEMEN RENSTRA TAHUN 2010-2014 NOMOR : KEP-1/PW18/1/2013 TANGGAL : 3 JANUARI 2013 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BPKP PROVINSI

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR Nomor : LAP-1/PW13/2013 Tanggal : 02 Januari 2013 LAKIP 2012 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur KATA PENGANTAR aporan Akuntabilitas

Lebih terperinci

Pergi belayar ke Pulau Meranti Singgah dulu membeli cabai Raihlah kinerja tak hanya menanti LKj disusun kinerja tercapai

Pergi belayar ke Pulau Meranti Singgah dulu membeli cabai Raihlah kinerja tak hanya menanti LKj disusun kinerja tercapai KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Pergi belayar ke Pulau Meranti Singgah dulu membeli cabai Raihlah kinerja tak hanya menanti LKj disusun kinerja tercapai P uji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 2013 SUPLEMEN RENSTRA PERWAKILAN BPKP PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2010-2014 LAMPIRAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BPKP

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR

Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Rencana Kerja (Renja) adalah dokumen perencanaan tahunan yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) serta disusun mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP). Rencana Kerja

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DKI JAKARTA KATA PENGANTAR

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DKI JAKARTA KATA PENGANTAR BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DKI JAKARTA KATA PENGANTAR Sebagai wujud penerapan tata kepemerintahan yang baik ( good governance) dan akuntabel serta untuk memenuhi kewajiban

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2016 Nomor: LKIN-007/PW03/6/2017 Tanggal: 10 Januari 2017 DAFTAR ISI Ikhtisar Kinerja Bab III Akuntabilitas Kinerja Kata Pengantar... Daftar

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan

Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Selatan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 04 i KATA PENGANTAR LAKIP merupakan media akuntabilitas yang dapat digunakan sebaga pertanggungjawaban atas capaian kinerja instansi pemerintah setingkat

Lebih terperinci

PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014

PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014 PERWAKILAN BPKP PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) Nomor. : LAP- 34 /PW09/1/2015 Tanggal : 19 Januari 2015 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

BUTIR-BUTIR TAMBAHAN RENSTRA PERWAKILAN BPKP PROVINSI NTT

BUTIR-BUTIR TAMBAHAN RENSTRA PERWAKILAN BPKP PROVINSI NTT BUTIR-BUTIR TAMBAHAN RENSTRA PERWAKILAN BPKP PROVINSI NTT 2010-2014 2.5 SASARAN STRATEGIS Delapan sasaran strategis yaitu kondisi yang diharapakan di akhir periode Renstra tahun 2010-2014, yaitu: 1. Meningkatnya

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 Nomor: LAKIP-024/PW18/1/2015 Tanggal 21 JANUARI 2015 BADAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG KATA PENGANTAR

PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG KATA PENGANTAR PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG KATA PENGANTAR Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah mengamanatkan kepada setiap unit eselon II instansi pemerintah untuk menyusun

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Jambi DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF...

Perwakilan BPKP Provinsi Jambi DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... RINGKASAN EKSEKUTIF... I Ii iv BAB I PENDAHULUAN... A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi... B. Aspek Strategis Organisasi... C. Kegiatan dan Layanan

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013

LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2013 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA LAPORAN AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) Nomor. : LAP- 21 /PW09/1/2014 Tanggal : 20 Januari 2014 BADAN

Lebih terperinci

KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, KEPUTUSAN KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR KEP-67/DL/2/2013 TENTANG PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

8 April Nomor : LKIN-1044/PW21/1/2014 Lampiran : Satu Berkas H a l : Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2014

8 April Nomor : LKIN-1044/PW21/1/2014 Lampiran : Satu Berkas H a l : Laporan Kinerja Triwulan I Tahun 2014 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Jl. Bumi Tamalanrea Raya No. 3 (BTP) Kotak Pos 176 Telp. (0411) 590591, 590592; E-mail: sulsel@bpkp.go.id Fax (0411) 590595

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Kata Pengantar

DAFTAR ISI. Halaman Kata Pengantar DAFTAR ISI Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2012 Halaman Kata Pengantar i Ringkasan Eksekutif ii BAB I Pendahuluan 1 A. Latar Belakang 1 B. Tugas dan Fungsi 1 C. Aspek Strategis 2 D. Kegiatan dan Layanan

Lebih terperinci

LAKIP. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

LAKIP. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG i Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 LAKIP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah TAHUN 2014 NOMOR : LAP- 28/PW29/1/2015 TANGGAL : 27 JANUARI 2015 Ikhtisar Eksekutif

Lebih terperinci

L a p o r a n R e a l i s a s i R K T B u l a n D e s e m b e r Halaman 1

L a p o r a n R e a l i s a s i R K T B u l a n D e s e m b e r Halaman 1 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Jalan Tamalanrea Raya No. 3 Bumi Tamalanrea Permai (BTP) Makassar Kotak Pos :176 Telepon 0411-590591; 590592, Fax :0411-590595

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF R encana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang telah disusun oleh Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta dipergunakan sebagai acuan dalam penyusunan Penetapan Kinerja (Tapkin)

Lebih terperinci

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011 RENCANA RENCANA 1. PROGRAM - Meningkatnya kualitas pengawasan lintas sektor yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders 80% 80% 90% 90% 155,8 313,5 377,4 410,5 PENGAWASAN INTERN AKUNTABILITAS

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 486 /K/SU/2009 TENTANG RENCANA KEGIATAN BPKP TAHUN 2009

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 486 /K/SU/2009 TENTANG RENCANA KEGIATAN BPKP TAHUN 2009 www.bpkp.go.id KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR : KEP- 486 /K/SU/2009 TENTANG RENCANA KEGIATAN BPKP TAHUN 2009 KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pengawasan Intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai pelaksana pengawasan

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013 Perwakilan BPKP Jawa Timur disusun

Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013 Perwakilan BPKP Jawa Timur disusun 11 KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013 Perwakilan BPKP Jawa Timur disusun berdasarkan Inpres Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan peraturan Menteri Negara

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2013 NOMOR : LAKIP -1000/PW17/1/2013 TANGGAL : 31 DESEMBER 2013 Kata

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG INVESTIGASI TAHUN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG INVESTIGASI TAHUN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DEPUTI BIDANG INVESTIGASI TAHUN 2010-2014 KATA PENGANTAR Rencana Strategis (Renstra) pada dasarnya merupakan dokumen yang bersifat taktis strategis yang menjabarkan strategis

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF. Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

RINGKASAN EKSEKUTIF. Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 LAPORAN AKUNTABI LI TASKI NERJ A TAHUN201 4 NOMOR : LAKI P2 0/ PW05 / 1 / 2 01 5 TANGGAL: 2 0J anuar i 2 01 5 PERWAKI LANBPKPPROVI NS I J AMBI J al anh. O. S. Cokr oami not ono. 1 07J ambi 3 61 2 9 Te

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Perwakilan. Organisasi. Tata Kerja.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Perwakilan. Organisasi. Tata Kerja. No.1241, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Perwakilan. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI

Lebih terperinci

Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun dapat diuraikan sebagai berikut :

Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun dapat diuraikan sebagai berikut : RENCANA STRATEGIS 2010-2014 PERWAKILAN BPKP SULUT Gambaran singkat Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Utara periode tahun 2010-2014 dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Pernyataan Visi Sejalan dengan

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN TRIWULAN IV TA 2013

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN TRIWULAN IV TA 2013 FORMULIR A Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 Tanggal 29 November 2006 DIISI OLEH PENANGGUNGJAWAB KEGIATAN LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN TRIWULAN IV TA 2013 I. DATA UMUM 1. Nomor

Lebih terperinci

LAKIP2012. bpkp PERWAKILAN BPKP PROVINSI RIAU. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

LAKIP2012. bpkp PERWAKILAN BPKP PROVINSI RIAU. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah bpkp LAKIP2012 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah PERWAKILAN BPKP PROVINSI RIAU Nomor : LAP-300/PW04/1/2013 Tanggal : 25 Januari 2013 Kata Pengantar KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami sampaikan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR alam rangka melaksanakan tata pemerintahan yang baik (good governance) adalah tersusunnya laporan akuntabilitas pelaksanaan kegiatan tahun berjalan untuk mewujudkan komitmen organisasi penyelenggara

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

Pencapaian Target Kinerja Triwulan III Tahun 2014 Dalam Rangka Pencapaian Tujuan

Pencapaian Target Kinerja Triwulan III Tahun 2014 Dalam Rangka Pencapaian Tujuan BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Jl. Bumi Tamalanrea Raya No. 3 (BTP) Kotak Pos 176 Telp. (0411) 590591, 590592; E-mail: sulsel@bpkp.go.id Fax (0411) 590595

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENGAWASAN ATAS KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA/DAERAH DI WILAYAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2014

LAPORAN HASIL PENGAWASAN ATAS KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA/DAERAH DI WILAYAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2014 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN HASIL PENGAWASAN ATAS KUALITAS AKUNTABILITAS KEUANGAN NEGARA/DAERAH DI WILAYAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2014 NOMOR : LAP-22/PW02/4/2015 TANGGAL :

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. LAKIP sebagai media pertanggungjawaban, berisikan informasi tentang Rencana Strategis (Renstra) dan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013.

KATA PENGANTAR. LAKIP sebagai media pertanggungjawaban, berisikan informasi tentang Rencana Strategis (Renstra) dan Akuntabilitas Kinerja tahun 2013. PERWAKILAN PROVINSI LAMPUNG KATA PENGANTAR Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kerja Intansi Pemerintah mengamanatkan kepada setiap unit eselon II instansi pemerintah untuk menyusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja negara dan pengurusan barang milik/ kekayaan negara;

BAB I PENDAHULUAN. 2. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja negara dan pengurusan barang milik/ kekayaan negara; BAB i PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN S aat ini setiap organisasi publik dituntut untuk lebih terbuka dan dapat memberikan transparansi dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya. Untuk itu, organisasi publik

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Jalan Jenderal Ahmad Yani kilometer 32,5 Banjarbaru 70711 Telp: (0511) 4781116 Faksimili : (0511) 4774501 email : kalsel@bpkp.go.id,

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ) TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT Nomor : LAP-011/PW03/1/2016 Tanggal : 20 Januari 2016 Kata Pengantar Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

REALISASI PENUGASANN BULAN INI

REALISASI PENUGASANN BULAN INI BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Jalan Tamalanrea Raya No. 3 Bumi Tamalanrea Permai (BTP) Makassar Kotak Pos :176 Telepon 0411-590591; 590592, Fax :0411-590595

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan

Laporan Kinerja Tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Selatan Laporan Kinerja Tahun 206 Provinsi Kalimantan Selatan KATA PENGANTAR Tahun 206 merupakan tahun kedua Renstra Provinsi Kalimantan Selatan yang telah disusun sebagai bagian dari Renstra BPKP. Tahun 206 juga

Lebih terperinci

- 3 - Pasal 4 Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

- 3 - Pasal 4 Peraturan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. - 2 - Mengingat : 1. Peraturan Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi (Lembaran Negara Republik Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

Lebih terperinci

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah (SAKIP) dan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Lebih terperinci

aporan Kinerja Tahun 2014 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

aporan Kinerja Tahun 2014 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem KATA PENGANTAR L aporan Kinerja Tahun 2014 Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Timur disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)

Lebih terperinci

Oleh Kepala BPKP. A. Pendahuluan

Oleh Kepala BPKP. A. Pendahuluan Program Strategis Kementerian PAN dan RB, ANRI, BKN, BPKP dan LAN Dalam Rangka Percepatan Pencapaian Target Prioritas I Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola dalam RPJMN tahun 2010-2014 A. Pendahuluan Oleh

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1465, 2015 BPKP. Laporan Kinerja. Pemerintah Daerah. Rencana Tindak Pengendalian Penyajian. Asistensi Penyusunan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN

Lebih terperinci

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U

2 2015, No Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja U No.1465, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BPKP. Laporan Kinerja. Pemerintah Daerah. Rencana Tindak Pengendalian Penyajian. Asistensi Penyusunan. Pedoman. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN

Lebih terperinci

VISI, MISI DAN TUJUAN VISI

VISI, MISI DAN TUJUAN VISI VISI, MISI DAN TUJUAN VISI Sejalan dengan perubahan lingkungan strategis, termasuk terbitnya mandat baru sesuai PP No. 60 Tahun 2008, BPKP menegaskan jati dirinya sebagai Auditor Presiden. Konsekuensinya,

Lebih terperinci

BPKP. Rencana strategis. Perubahan

BPKP. Rencana strategis. Perubahan No. 1059, 2014 BPKP. Rencana strategis. Perubahan PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015

PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA ( LAKIP ) 2015 PERWAKILAN KANTOR GUBERNUR BPKP PROVINSI MALUKU MALUKU UTARA UTARA NOMOR : S-14/PW33/1/2015 TANGGAL 25 Januari 2015 LAKIP

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS

Lebih terperinci

Nomor : S 13 /PW.09/1/ Januari Yth. Bapak Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan di Jakarta.

Nomor : S 13 /PW.09/1/ Januari Yth. Bapak Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan di Jakarta. BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA Jalan Pramuka Nomor 33 Jakarta Timur 320 Telepon (02) 85907460, Faksimile (02) 890663, E-mail dki@bpkp.go.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanggungjawaban rencana strategis kepada masyarakat dapat dilihat dari dua jalur utama, yaitu jalur pertanggungjawaban keuangan dan jalur pertanggungjawaban kinerja.

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA. Jalan Kapten Tantular, Denpasar Telepon: (0361) Faksimili: (0361)

LAPORAN KINERJA. Jalan Kapten Tantular, Denpasar Telepon: (0361) Faksimili: (0361) LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 Jalan Kapten Tantular, Denpasar 80235 Telepon: (0361) 246772 Faksimili: (0361) 246771 E-mail: bali@bpkp.go.id N o m o r : L A P - 0 1 4 8 / P W 2 2 / 2 0 1 7 Tanggal 1 0 J a

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2013 RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010-2014 yang telah disusun oleh Perwakilan BPKP Daerah Istimewa Yogyakarta dipergunakan sebagai acuan dalam penyusunan Penetapan Kinerja (Tapkin)

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kepala Perwakilan, Sudiro NIP LAKIP 2013 Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu

KATA PENGANTAR. Kepala Perwakilan, Sudiro NIP LAKIP 2013 Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu NOMOR: LAP-0005/PW06/1/2014 TANGGAL 6 JANUARI 2014 KATA PENGANTAR D alam rangka memenuhi ekspektasi publik atas transparansi dan akuntabilias penerapan tata kepemerintahan yang baik (good governance) dan

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN LAPORAN BULANAN REALISASI PELAKSANAAN RKT BULAN MARET 2011 Nomor : LAP - 668/PW21/1/2011 Tanggal : 06 APRIL 2011 BADAN PENGAWASAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 Nomor: LAP-11/D4/2016 Tanggal 30 Desember 2016 ii KATA PENGANTAR Sebagai wujud penerapan tata kepemerintahan yang baik (good governance) dan akuntabel serta untuk memenuhi kewajiban

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI RIAU

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI RIAU LAKIP bpkp BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI RIAU LAKIP LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH AKIP 2013 LAKIP LAKIP NOMOR : LAKIP-13/PW04/1/2014 TANGGAL :

Lebih terperinci

REALISASI PENUGASANN BULAN INI

REALISASI PENUGASANN BULAN INI BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Jalan Tamalanrea Raya No. 3 Bumi Tamalanrea Permai (BTP) Makassar Kotak Pos :176 Telepon 0411-590591; 590592, Fax :0411-590595

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Terciptanya tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa, profesional dan bertanggungjawab

Lebih terperinci

P.T. Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat. Panijo

P.T. Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat. Panijo KATA PENGANTAR P erwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat telah menyelesaikan serangkaian progam dan kegiatan yang berkaitan dengan implementasi dari Rencana Kinerja Tahun 2013. Rencana Kinerja Tahun 2013

Lebih terperinci

Nomor. 6 Januari Satu Berkas. Lampiran : Yth. Sekretaris di Jakarta. tanggal RKT REALISAS 1. dari rencana sebesar 55 LHP PKPT.

Nomor. 6 Januari Satu Berkas. Lampiran : Yth. Sekretaris di Jakarta. tanggal RKT REALISAS 1. dari rencana sebesar 55 LHP PKPT. BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI SULAWESI SELATAN Jln Tamalanreaa Raya No. 3 Bumi Tamalanreaa Permai ( BTP ) MakassarKotak Pos :176 Telepon 0411-590591; 590592, Fax :0411-590595

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar Daftar Isi

DAFTAR ISI. Kata Pengantar Daftar Isi DAFTAR ISI Kata Pengantar i Daftar Isi iii Ringkasan Eksekutif v I. Pendahuluan 1 A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi... 2 B. Aspek Strategis... 4 C. Kegiatan dan Produk Organisasi... 7 D. Struktur

Lebih terperinci

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR

Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR Perwakilan Provinsi Lampung KATA PENGANTAR Menurut Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah (SAKIP) dan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Kepala Perwakilan, Sumitro, SE., Ak., MM., CA., CFrA.

Kata Pengantar. Kepala Perwakilan, Sumitro, SE., Ak., MM., CA., CFrA. P I O N I R Kata Pengantar Sesuai dengan mandat yang diamanatkan, BPKP telah menjalankan fungsi pengawasan sebagai Auditor Internal instansi pemerintah. Dengan terbitnya PP No 60 Tahun 2008 tentang SPIP,

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN INSPEKTORAT DRAF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT BPKP TAHUN 2015

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN INSPEKTORAT DRAF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT BPKP TAHUN 2015 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN INSPEKTORAT DRAF LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSPEKTORAT BPKP TAHUN 2015 NOMOR : LAP./IN/2016 TANGAL :.JANUARI 2016 KATA PENGANTAR Laporan Kinerja Inspektorat

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI JAWA TENGAH Kata Pengantar Sebagai Unit Kerja Mandiri, Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Tengah memiliki kontrak kinerja dengan BPKP Pusat yang

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan SKPD Dalam proses penyelenggaraan pemerintahan sampai sekarang ini

Lebih terperinci

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2013 Pengantar PENGANTAR

LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI BALI TAHUN 2013 Pengantar PENGANTAR Pengantar PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas izin dan rahmat-nya penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan

Lebih terperinci

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau LAPORAN KINERJA 2015 : LKIN-158/PW28/1/2016

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau LAPORAN KINERJA 2015 : LKIN-158/PW28/1/2016 Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau LAPORAN KINERJA 2015 NOMOR : LKIN-158/PW28/1/2016 TANGGAL : 15 JANUARI 2016 Kata Pengantar Puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa,

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Arah kebijakan Inspektorat Kabupaten Bandung adalah Pembangunan Budaya Organisasi Pemerintah yang bersih, akuntabel, efektif dan Profesional dan Peningkatan

Lebih terperinci

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2015 NOMOR : LAP-6/PW02/1/2016 TANGGAL : 8 JANUARI 2016 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR

Lebih terperinci