RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 44, 45, 46, 47, 48/PHPU.D-X/2012

Transkripsi

1

2 PERIHAL RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 44, 45, 46, 47, 48/PHPU.D-X/2012 Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Pati Tahun 2012 PEMOHON PERKARA NOMOR 44/PHPU.D-X/2012: 1) Slamet Warsito dan Sri Mulyani PEMOHON PERKARA NOMOR 45/PHPU.D-X/2012: 1) Imam Suroso dan Sujoko PEMOHON PERKARA NOMOR 46/PHPU.D-X/2012: 1) Sri Merditomo dan Karsidi PEMOHON PERKARA NOMOR 47/PHPU.D-X/2012: 1) Sri Susahid dan Hasan PEMOHON PERKARA NOMOR 48/PHPU.D-X/2012: 1) Kartina Sukawati dan Supeno TERMOHON KPU Kabupaten Pati ACARA Pemeriksaan Perkara (I) Senin, 9 Juli 2012, Pukul WIB Ruang Sidang Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat SUSUNAN PERSIDANGAN 1) Achmad Sodiki (Ketua) 2) Ahmad Fadlil Sumadi (Anggota) 3) Harjono (Anggota) Yunita Rhamadani Achmad Edi Subiyanto Luthfi Widagdo Eddyono Mardian Wibowo Cholidin Nasir Panitera Pengganti Panitera Pengganti Panitera Pengganti Panitera Pengganti Panitera Pengganti

3 Pihak yang Hadir: A. Kuasa Pemohon Perkara Nomor 44/PHPU.D-X/2012: 1. Endang Yulianti 2. Miftachul Ichwan A.A. B. Pemohon Perkara Nomor 45/PHPU.D-X/2012: 1. Imam Suroso C. Kuasa Hukum Pemohon Perkara Nomor 45, 46, 47, 48/PHPU.D- X/2012: 1. Arteria Dahlan 2. Yodben Silitongan D. Termohon: 1. Ahmad Jukari (Ketua KPU Kabupaten Pati) 2. Teguh Purnomo (Anggota KPU Provinsi Jawa Tengah) E. Kuasa Hukum Termohon: 1. Nimeradi Gulo 2. Mubassirin

4 SIDANG DIBUKA PUKUL WIB 1. KETUA: ACHMAD SODIKI Sidang Perkara Nomor 44/PHPU.D-X/2012 dan Nomor 45/PHPU.D- X/2012, Nomor 46/PHPU.D-X/2012, Nomor 47/PHPU.D-X/2012, dan Nomor 48/PHPU.D-X/2012, saya nyatakan dibuka dan terbuka untuk umum. Ya baik, assalamualaikum wr. wb. Selamat siang, Bapak-Bapak dan Saudara-Saudara sekalian. Saya persilakan Pemohon dari Perkara Nomor 44 sampai dengan 48 masing-masing mengenalkan diri tezrlebih dahulu. 2. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 44/PHPU.D-X/2012: MIFTACHUL ICHWAN A.A. 44, nama Miftachul Ichwan Al-Annur. Terima kasih. 3. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 44/PHPU.D-X/2012: ENDANG YULIANTI Assalamualaikum wr. wb. Saya Endang Yulianti Kuasa Hukum dari Pemohon Nomor KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 45, 46, 47, Assalamualaikum wr. wb., salam sejahtera bagi kita semua. Mohon izin perkenalkan diri, Arteria Dahlan bersama Bapak Yodben Silitonga Kuasa Hukum Perkara Nomor 45, kemudian 46, 47, 48 Kuasa Hukum Arteria Dahlan. Terima kasih, Yang Mulia. 5. KETUA: ACHMAD SODIKI Baik. Cukup ya di sana? Dari Termohon, silakan. 6. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 45, 46, 47, Yang Mulia, Prinsipal juga hadir Bapak Imam Suroso. 7. KETUA: ACHMAD SODIKI Ada, siapa namanya? KETUK PALU 3X

5 8. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 45, 46, 47, Bapak Imam Suroso, Yang Mulia. 9. KETUA: ACHMAD SODIKI Oh, Pak Imam Suroso yang ini ya? Ya, baik ya. Ya, silakan dari Termohon. 10. KUASA HUKUM TERMOHON: NIMERADI GULO Baik, terima kasih, Yang Mulia. Nama saya Nimeradi Gulo. Saya Kuasa Hukum atau Penasihat Hukum dari Termohon, dalam hal ini KPU. Beracara di Pati, berkantor di Pati. Demikian. 11. KETUA: ACHMAD SODIKI Selanjutnya? 12. KUASA HUKUM TERMOHON: MUBASSIRIN Assalamulaikum wr. wb. 13. KETUA: ACHMAD SODIKI Waalaikumsalam wr. wb. 14. KUASA HUKUM TERMOHON: MUBASSIRIN Saya Mubassirin selaku Kuasa Hukum dari Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Pati, sebagai Termohon. Terima kasih. 15. KETUA: ACHMAD SODIKI Ya, silakan. 16. TERMOHON: TEGUH PURNOMO (ANGGOTA KPU PROVINSI JAWA TENGAH) Assalamualaikum wr. wb. Majelis Hakim Yang Mulia, kami saya dari KPU Provinsi Jawa Tengah. Nama saya Teguh Purnomo. Assalamualaikum wr. wb.

6 17. TERMOHON: AHMAD JUKARI (KETUA KPU KABUPATEN PATI) Assalamualaikum wr. wb. Nama saya Ahmad Jukari, Ketua KPU Kabupaten Pati sebagai Termohon. Terima kasih. 18. KETUA: ACHMAD SODIKI Cukup, ya? Di sana, di sana, cukup. Terkait, ndak ada ya? Baik, sekarang saya persilakan pada Pemohon 44 untuk menjelaskan permohonannya. Silakan. 19. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 44/PHPU.D-X/2012: ENDANG YULIANTI Terima kasih. Permohonan kami pada pokoknya ada dua hal yang mendasari permohonan kami yaitu bahwa kami berpandangan pelaksanaan pe pelaksanaan pemungutan suara ulang yang ter dilakukan di Pati itu adalah inkonstitusional karena tidak dilandasai oleh dasar hukum yang jelas. Amar putusan MK memerintahkan Termohon untuk melakukan pemungutan PSU Pilkada Pati adalah paling lama 90 hari, tetapi Termohon tidak mampu melakukan. Memang Termohon melakukan penundaan, melakukan penundaan sesuai yang diperbolehkan oleh undang-undang, tetapi di dalam penundaan tersebut Termohon tidak meng mengabaikan mengabaikan PP Nomor 17 dimana bahwa penundaan sebagian atau seluruhnya harus diajukan kepada Menteri Dalam Negeri melalui atas usulan dari KPUD melalui pimpinan DPRD, melalui gubernur. Hingga sampai pelaksanaan PSU dilakukan, Termohon tidak mendapatkan penetapan dari Kementerian Dalam Negeri. Yang kedua adalah bahwa pemilihan umum PSU yang dilakukan oleh Termohon yang dilaksanakan pada tanggal 16 pada tanggal 16 Juni 2012, Termohon menyelenggarakan dengan menggunakan surat suara yang ilegal dengan alasan bahwa surat suara yang dipergunakan oleh Termohon untuk me yang diberikan kepada pemilih untuk memberikan hak pilihnya, itu tidak sesuai dengan surat keputusan atau penetapan yang dibuat oleh Termohon sendiri, padahal surat suara itu merupakan dokumen dokumen negara yang tidak bisa diubah tanpa ketentuan yang berlaku. Yang ketiga adalah Termohon telah melanggar asas-asas penyelenggaraan pemilu, terutama adalah asas keterbukaan dan kepastian hukum dimana dua alasan terdahulu itu tidak bisa memberikan kepastian hukum terhadap pelaksanaan itu sendiri. Kira-kira seperti itu Bapak Hakim, Yang Mulia. Tetapi kami memang akan nantinya akan melakukan perbaikan-perbaikan. Terima kasih. 20. KETUA: ACHMAD SODIKI Ya, baik. Silakan, Saudara Arteria.

7 21. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 45, 46, 47, Izin, Yang Mulia. Ada beberapa permasalahan, Yang Mulia. Pertama, dikatakan di sini bahwa upaya sistematis, terstruktur, dan masif, serta melawan hukum yang dilakukan oleh teman-teman KPU ini yang mengubah format, mengubah design, dan mengubah model surat suara, Yang Mulia. Jadi, ini kan PSU Yang Mulia, amarnya amar Putusan MK yang dilaksanakan yang harusnya diubah hanya kolomnya ini, Naru ini diganti sama Bapak Imam Suroso, kolomnya saja di sini, sudah dilakukan pada halaman depannya. Tapi permasalahannya adalah pada bagian belakang Yang Mulia... pada bagian belakang biasanya ini di tulisan ini lah ya, lembar KPPS-nya ini yang diisi. Jadi, ada bolong, ada rusak, ada apa yang rusak di sini, di luar kolom pasangan calon. Faktanya yang dilakukan di Pati tidak, dilakukan di kolom Pasangan Nomor 5 ini padahal ini PSU, sudah pernah ada surat suara dan model, dan design sudah disepakati, MK bilang pun bahwa ganti saja kolom pasangan calonnya. Petunjuk KPU juga begitu, jangankan surat suara Yang Mulia, validasi data daftar pemilih saja dia bilang enggak usah dilakukan lagi karena ini PSU, ini yang pertama yang kita lakukan. Yang kedua, Yang Mulia. Sudah diingatkan sama percetakan itu sendiri, Pak, ini harus kita publikasi atau tidak? Malah dipublikasi, Yang Mulia. Berikutnya lagi ditanya lagi, Ini mau diapain?, Mau dipergunakan ini. Nah, kita enggak ada yang tahu karena apa? Yang disodorkan ke kita pada saat itu masih model yang lama, Yang Mulia, masih model yang lama. Baru tahunya kapan, Yang Mulia? Pada tanggal 14, dua hari menjelang hari H. KPU begitu paniknya mengundang seluruh pasangan calon dan ternyata responnya negatif, seluruh pasangan calon mengatakan Ya sudah, kalau gitu cetak lagi. Karena dua hari masih bisa buat cetak, tapi Beliau panik itu. Akhirnya ada opsi, Yang Mulia. Sepengetahuan kita tidak pernah ada kesepakatan, tapi KPU katakan, dia buat aturan main sendiri, tulis tangan. Jadi yang dicetak ini lucu Yang Mulia, kolom ini akhirnya ditulis tangan sama mereka. Nah, semuanya akhirnya dia bilang lagi, Kalau ditulis tangan nanti dibuka lebar-lebar, disosialisasikan. Tapi prakteknya di lapangan tidak pernah ada perbuatan seperti itu. Enggak masalah memang, tapi masalahnya adalah ternyata setelah kita lihat banyak sekali surat suara yang tercoblos Pasangan Nomor 5 dinyatakan sah dan banyak sekali coblos Pasangan Nomor 2 dan Nomor 5 yang dinyatakan tidak sah, nyata-nyata kami dirugikan itu, itu yang pertama, Yang Mulia. Kemudian yang kedua, terkait dengan perubahan design sudah dikatakan tegas sama percetakan, ini ada buktinya percetakan menyatakan, Pak kalau diubah pada saat ini juga, artinya kualitasnya akan ada pengaruh. ini surat pernyataaan percetakan ini, ya. Dikatakan nanti ada kerusakan, katanya, Enggak apa-apa. Asal yang bolong itu Nomor 5. Jadi, Yang Mulia. Kalau perlu diketahui banyak sekali ya lobanglobang kecil ini yang tercoblos Pasangan Calon Nomor 5, enggak masalah tapi ternyata apa banyak sekali yang terkosong itu dinyatakan sah, orang enggak dicoblos, orang bolong dikit dibilang sah itu. Yang berikutnya lagi,

8 dicoblos sama Imam Suroso ini, dicoblos mukanya sama Nomor 5 dinyatakan tidak sah, padahal itu bukan coblosan untuk Nomor 5. Ini kita akan buktikan, Yang Mulia. Itu poin yang kedua. Berikutnya lagi kita nyatakan adanya inkonsistensi terhadap penentuan surat suara sah dan tidak sah. Ini, Pati ini kan dua kali pemungutan suara tapi penyelenggaranya apakah bodoh atau pura-pura bodoh? Jadi banyak sekali, Yang Mulia. Yang coblos tembus tidak mengena bidang pasangan calon lain itu dibilang tidak sah, padahal kan hukumnya bilang sah itu, ini kejadian di Pati, itu yang ketiga. Yang keempat, kalau Yang Mulia cek nanti pasti Yang Mulia akan tanyakan, ini keberatannya ada enggak? Kok teriak-teriak di MK saja, ada keberatan, Yang Mulia. Tapi kita pastikan C-3, boleh ditanya pasangannya Slamet juga ini, C-3 tidak pernah dibagi. Kemudian ada yang lebih penting lagi, Yang Mulia. Rekapitulasi tingkat PPS aturan baru bisa, Banyumas sudah main begitu, Brebes main begitu, ada rekap di PPS? Tidak. Ini celakanya apa Yang Mulia kita katakan di sini, eh ini kok ada ada saksi kita kita, saksi kita bilang dia cucuk Nomor 5... eh nomor 2. Tapi perolehan di TPS kosong kalau ada rekap PPS bisa kita lakukan pengecekan kembali, tapi kan tidak. Celakanya lagi jarang antara rekap TPS ke PPK 1x24 jam, ini baru kali ini ada di Pati ini, gimana bicara ada ribuan TPS itu, Yang Mulia. Kalau kita bicara 400 TPS boleh lah 1x24 jam, ini ribuan TPS yang ada di sini. Berikutnya lagi, Yang Mulia. kemudian ini rekayasa daftar pemilih walaupun KPU katakan tadi, Ini kan PSU. Bagi kami ini bukan PSU, ini pemilu kami yang pertama ini. Nah, setelah kita cek itu ada masalah, banyak sekali pemilih yang harusnya bisa milih enggak bisa. Pemilih yang kemarin ada dibilang pada saat ini tidak ada, C-6 tidak dibagi dengan dasar yang masalah DPT tadi, kartu pemilih pun disesatkan, lebih celakanya lagi, Yang Mulia begitu kita mau pilih jam 9 ditarikin itu kartu pemilihnya, sini kartu pemilih, saya minta lagi. Enggak masalah kalau mau diamankan, tapi jangan dipergunakan untuk pasangan calon yang lain, kita buktikan itu dikasih sama teman-teman KPU. Kemudian berikutnya, ini masalah mengenai keberpihakan yang nyata-nyata dari PSU pertama... pemungutan suara yang pertama sama yang kedua ini sama. Sudah dijelas, Yang Mulia. Kemarin juga kita sounding pada saat pemilu pertama, keberpihakan birokrasi itu ada pada temanteman Nomor 5 ini... Pasangan Calon Nomor 5. Sekarang luar biasa, tidak hanya dia berpihak, jadi penyelenggara dia di situ, jadi KPPS. Jadi, guruguru, pensiunan PNS, dan beberapa PNS itu jadi... apa... KPPS. Yang Mulia bilang, Enggak masalah. Ya, enggak masalah, tapi jangan bilang, Eh, cucu Nomor 5, ini kita kasih lihat. Tapi jangan bilang lagi, Eh, lokasi TPS-nya di tempat atau di rumah saya. Ini sudahlah dianya PNS, ya kan, dianya mengarahkan ke Nomor 5, lokasi TPS-nya pun di tempat ini. Ini sudah kita keberatan semuanya, sudah kita nyatakan di sini. Kemudian lagi, Yang Mulia katakan ini mungkin enggak masalah, tapi kita bisa buktikan masalah, KPU menerbitkan dua produk hukum. Tanggal 2 dia bilang, Kalau ada coretan atau tulisan lain dibilang tidak

9 sah, tanggal 2. Tanggal 10 ada aturan baru, dia bilang, Kalau ada coretan itu bisa sah, kalau semuanya orang ini kayak Hakim Mahkamah. Tapi ini kita bicara sama KPPS, dia bingung, dia lupa lagi yang mana yang sah, yang mana yang enggak sah. Faktanya, Yang Mulia, banyak sekali, ada satu TPS yang 240 itu tidak sah karena dia enggak mengerti. Pas kita cek lagi, Pak, ini kan sah. Oh, enggak, ini katanya enggak sah, kata Pak PPK. Dia bilang seperti itu, ini sudah didesain ini. Kemudian, kita bicara lagi, Yang Mulia. Rekap tingkat desa itu dihilangkan, padahal aturan main saat ini rekap tingkat desa ada. Kita sangat sedih lagi, rekap tingkat desa hilang, tapi dari TPS ke PPK 1x24 jam. Nyata-nyata ada permasalahan yang kita lakukan, dia bilang apa? Gugat saja ke MK, begitu terus, Yang Mulia. Kalau ada masalah gugat ke MK, gitu. Berikutnya lagi, Yang Mulia. Ini untuk lima kecamatan yang utamanya kecamatan itu kecamatan basis tidak pernah ada kita kalah di Juwana itu yang sangat kita sedihnya, Yang Mulia. Juwana itu Trangkil, Batangan, sama Margoyoso, Wedarijaksa, kita kalah habis di situ. Luar biasa, Yang Mulia, daerahnya daerah kami, enggak usah kita kampanye pun sudah pasti menang. Tapi apa yang terjadi, saksi kita tidak boleh hadir sebagai saksi. Tegas semua kepala desa, kita akan sebutkan nama-nama kepala desanya menyatakan, Barang siapa yang hadir sebagai saksinya Imam Suroso, enggak akan diurusi masalah surat-menyuratnya itu. Itu tegas di situ. Belum lagi masalah pengusiran. Jangankan yang Pak Imam ini, Imam ini polisi ini. Yang orang-orang lain, Yang Mulia, pada saat kita sosialisasi diusir dan dikejar-kejar sama botoh itu, ya... apa namanya itu... preman istilahnya itu. Ini ada kita kasih videonya nanti, Yang Mulia. Kemudian, Yang Mulia, ada videonya juga. Jadi, pada saat rekapitulasi tingkat kecamatan bukannya tidak ada keberatan, keberatannya sudah kita katakan. Di setiap TPS kita nyatakan keberatan, nanti saksi kita semuanya ada di sini, kita bisa bicara. Yang lebih hebatnya lagi di... pada saat Pleno, semua saksi pasangan calon hadir dan semua saksi pasangan calon keberatan, tapi saya tidak memberikan stretching pada Saksi Pasangan Calon Nomor 2 dulu, nanti Ibu bisa cerita lagi. Kita keberatan di setiap tahapan dan pada saat pembacaan di setiap kecamatan. Tapi dia bilang, Sudah, kalau kamu keberatan, saya yang tulis keberatannya. Katanya KPU ini, KPU yang catat, luar bisa, jadi notulen itu KPU ya. Kamu ngomong, saya catat, tapi ternyata yang dicatat enggak seperti yang diharapkan, satu. Yang kedua, model DB-nya kita enggak dibagi. Pada saat kita keberatan, di-cut-cut terus, ada videonya nanti. Terakhir, bukan bukannya di-cut lagi, miknya, mikrofonnya itu diambil. Nah, sekarang bagaimana kita dapatkan DB? Akhirnya setelah Pleno, kita minta DB, kita isi sendiri, setelah kita isi (...) 22. KETUA: ACHMAD SODIKI Ini Saudara Pemohon (...)

10 23. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 45, 46, 47, Ya, Yang Mulia. 24. KETUA: ACHMAD SODIKI Jadi, saya sudah membaca satu per satu ya. 25. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 45, 46, 47, 26. KETUA: ACHMAD SODIKI Tolong dianu saja... keberatannya... apa... petitum apa DB, surat suara yang sudah tercoblos (...) 27. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 45, 46, 47, 28. KETUA: ACHMAD SODIKI Ada upaya sistematis (...) 29. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 45, 46, 47, 30. KETUA: ACHMAD SODIKI Itu nanti dalam pembuktian saja ya? 31. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 45, 46, 47, Betul, betul, Yang Mulia. Kalau boleh biar... ini kan ada empat permohonan (...) 32. KETUA: ACHMAD SODIKI

11 33. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 45, 46, 47, Jadi, satu kali pembacaan tapi agak lama sedikit kalau diizinkan. 34. KETUA: ACHMAD SODIKI Silakan, Pak. 35. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 45, 46, 47, Jadi, yang ini enggak dibacakan. 36. KETUA: ACHMAD SODIKI Untuk keempat-empatnya ya, untuk keempat-empatnya. Baik. 37. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 45, 46, 47, Kemudian, juga pengondisian demokrasi yang luar bisa ini. Semua tokoh-tokoh masyarakat ya, PDI Perjuangan yang kafir pun juga pindah ke sana, Yang Mulia, saya juga enggak tahu itu seperti apa. Akhirnya, semuanya dibeli sama yang namanya Pasangan Calon Nomor 5, gitu. Ya, kita juga sangat sedih pada saat itu juga, Yang Mulia. Nah, kita lihat lagi. Okelah, kita bicara yang orang kita. Nah, semua SKPD, semua kepala dinas, semua guru, semua PNS, dan sebagainya, terlibat. 38. KETUA: ACHMAD SODIKI 39. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 45, 46, 47, Ini nyata-nyata betul semua saksi di setiap kecamatan bahkan desa akan kita hadirkan di sini. 40. KETUA: ACHMAD SODIKI Ini ada kampanye hitam juga ya?

12 41. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 45, 46, 47, Ya, ya, Yang Mulia. 42. KETUA: ACHMAD SODIKI Ada keterlibatan birokrasi (...) 43. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 45, 46, 47, Betul. 44. KETUA: ACHMAD SODIKI Ada ya. Saya kira sudah lengkap ini Saudara... Saudara (...) 45. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 45, 46, 47, Sudah sangat lengkap ini. 46. KETUA: ACHMAD SODIKI 47. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 45, 46, 47, Pertemuan kita ada 100 (...) 48. KETUA: ACHMAD SODIKI Petitum saja sudah terakhir, petitumnya apa saja? 49. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 45, 46, 47, Petitum, Yang Mulia. 50. KETUA: ACHMAD SODIKI Baik.

13 51. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 45, 46, 47, Petitumnya, Yang Mulia. Pertama, kalau diizinkan dan kita yakin betul mudah-mudahan dikabulkan. Pasangan Nomor 5 ini didiskualifikasi, kemudian kita minta pemungutan suara ulang minus Pasangan Calon Nomor Urut 5. Kemudian yang kedua, Yang Mulia. Yang kedua, kita minta pemungutan suara ulang. Nah, yang Mulia juga sebagai informasi, semua yang kita sajikan di sini, semua sudah kita laporkan ke panwas dan semuanya juga sudah dapat rekomendasi pawas, Yang Mulia, sebagai suatu temuan pelanggaran. 52. KETUA: ACHMAD SODIKI 53. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 45, 46, 47, Jadi, pada saat ini juga sudah dilaporkan ke panwas, ke kawankawan di Polres Pati. Saya enggak tahu apakah ada intervensi, Yang Mulia, ternyata begitu masuk, sudah masuk. Tapi begitu mau masuk MK dikembalikan lagi yang namanya sama Pak Kapolres ini, saya minta betul Pak Kapolres pun dihadirkan di sini, Yang Mulia. Itu mohon betul. Dan panwas juga dihadirkan, sama terakhir yang terkait dengan pencetakan surat suara ini siap untuk dihadirkan dan dia akan cerita, ini permintaan khusus dari oknum yang katanya paling banyak oknum KPU. Terima kasih, Yang Mulia. 54. KETUA: ACHMAD SODIKI Baik. Baik, nanti kita panggil. Baik, ini sudah lengkap dan tebal sekali ini untuk empat anu, ya Pemohon itu, ya? Baiklah. 55. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 45, 46, 47, Ya, Yang Mulia. 56. KETUA: ACHMAD SODIKI Ini untuk ada beberapa hal yang perlu Saudara perhatikan untuk Pemohon 44, ya. Ini ada beberapa catatan, ya di sini. Yang terutama yang saya lihat ini halaman ini enggak pakai halaman lho, Saudara ya? Nanti dikasih halaman, ya.

14 57. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 44/PHPU.D-X/2012: ENDANG YULIANTI Di pakai halaman, Pak Majelis. 58. KETUA: ACHMAD SODIKI Oh, ya? 59. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 44/PHPU.D-X/2012: ENDANG YULIANTI 60. KETUA: ACHMAD SODIKI Halaman 9, ya? 61. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 44/PHPU.D-X/2012: ENDANG YULIANTI 62. KETUA: ACHMAD SODIKI 16 Juni 2012 itu. 63. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 44/PHPU.D-X/2012: ENDANG YULIANTI Maaf, Majelis Hakim untuk gugatan kami memang kami buat dengan sangat terburu-buru karena kami hanya punya waktu ( ) 64. KETUA: ACHMAD SODIKI Oh, ya saya ingin tanya yang benar itu berapa, gitu lho apa 2012? 65. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 44/PHPU.D-X/2012: ENDANG YULIANTI KETUA: ACHMAD SODIKI 12, ya? Ya, diperbaiki saja.

15 67. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 44/PHPU.D-X/2012: ENDANG YULIANTI Ya, ya. 68. KETUA: ACHMAD SODIKI Objectum litis dari permohonan sudah diperiksa juga, ya substansinya? Baik, saya persilakan Pak Dr. Fadlil Sumadi. 69. HAKIM ANGGOTA: AHMAD FADLIL SUMADI Kalau saya yang paling menonjol itu dari 44 sampai terakhir 48. Itu begini, ini enggak enggak sesuai antara yang depan dan belakang. Misalnya, yang bertanda tangan di bawah ini, Slamet Warsito, dua, Sri Mulyani. Kalau untuk yang Kuasanya Arteria Dahlan juga sama, yang bertanda tangan di bawah ini Imam Suroso dan siapa. Tapi tanda tangannya tanda tangan Kuasa, ya kan? Jadi enggak sama kan yang bertanda tangan di bawah ini, ya? Slamet Warsito coba dibuka kan, yang tanda tangan kan Kuasanya? Nah ya, mestinya kan enggak usah disebut yang bertanda tangan di bawah ini. Terus kami satu kami yang tersebut di bawah ini, 1. Slamet Warsito, 2. adalah pasangan calon yang selanjutnya dalam hal ini memberikan kuasa kepada Endang Yulianti. Kami, misalnya Imam Suroso, dua, siapa adalah pasangan calon bupati/wakil bupati memberikan kuasa kepada, kan gitu, masa ah sudah berkali-kali begini. Terus yang berikutnya, sebenarnya ini untuk yang dikuasakan kepada Arteria Dahlan ini, ini sebenarnya kan Pemohon itu apa namanya I. pasangan ini, II. pasangan ini, III. pasangan ini, selanjutnya memberi kuasa kepada ini, kan gitu kan? Kenapa dibikin bernomor banyak ini, sehingga toh nanti Anda mau membuktikan dengan saksi itu saksinya saya yakin juga untuk saksi peristiwa yang sama tadi Anda bilang dalil itu berlaku untuk 45, 46, 47, 48. Kalau enggak ada kekhususan mengapa begini? Tapi ini sudah telanjur basahlah ini, biar begini cuma nanti harus diberi penjelasan. Kemudian yang kedua yang ingin saya sampaikan. Karena Kuasanya satu, artinya satu satu tim itulah, apakah 10, apa 12, apa 2 orang itu kan tim, ya di bawah Arteria Dahlan, misalnya itu. Itu harus ada jaminan di sini bahwa hal yang dimohonkan itu ya sama, tidak tidak ada yang berbeda. Yang satu minta PSU plus diskualifikasi misalnya, yang satu tidak. Itu menjadi ndak ndak relevan untuk satu karena sebenarnya setiap pasangan itu kalau normal itu punya kepentingan yang berbeda dengan yang lain sebab mereka itu kempit ya, mereka itu berkompetisi satu sama lain. Sehingga yang satu itu ingin mengalahkan yang lain, tapi kalau memang ternyata ini tidak normal, semuanya ingin satu soal yang sama PSU itu, ya enggak jadi masalah, tapi kok lalu dibikin delapan gitu loh. Kok delapan, satu, dua, tiga, empat, kan mestinya kan ini saja.

16 Oleh karena itu disilakan nanti kalau mau dikonsolidasikan lagi dengan tidak me menjadikan satu. Tapi harus dipastikan bahwa untuk dalil Pemohon Nomor 45, 46, 47, 48, itu dalilnya sama, buktinya sama karena ini kalau itu dokumen, itu sama. Kecuali ada bukti yang khusus, yang berlaku hanya untuk satu pasangan, baru berbeda. Misalnya black campaign, itu kan yang diserang orang, bukan pasangan secara keseluruhan. Itu baru akan berlaku untuk perorangan. Sepanjang itu penyelenggaraan pemilu kecuali penyelenggaraan pemilu untuk satu pasangan yang bersifat khusus, ada dalil khusus, ya lain. Oleh karena itu sekali lagi kami bisa menerima sepanjang itu kuasa yang sama itu untuk permohonan yang sama. Saya kira begitu, Pak Ketua. Itu kalau mau diperbaiki. Jadi terutama yang bertandatangan di bawah ini Imam Suroso kok Arteria Dahlan yang tanda tangan, kan ya tak cantiklah itu, tak benar pula itu. Lalu yang berikutnya yang bertandatangan di bawah ini Slamet Warsito-Sri Mulyani, kok yang tanda tangan Endang Yulianti sama Miftahul kan, nah ini kan kecermatan, soal kecermatan. Terima kasih, Pak Ketua. 70. HAKIM ANGGOTA: HARJONO Terima kasih Pak Ketua. Jadi ada beberapa hal, pembukaan itu tadi sudah salah semua ini agaknya. Tanda tangan, tidak tanda tangan ya, saya enggak tahu apakah kali ini saja atau setiap membuat gugatan pasti seperti itu. Tapi itu suatu kesalahan yang menurut saya harusnya tidak terjadi lagi. Kedua adalah persoalan pembuktian. Persoalan pembuktian menyangkut dua hal, menyangkut bukti-bukti tulis. Bukti tulis barangkali nanti bisa di di-sharing itu kalau memang nomor buktinya sama. Kan saja surat edaran, kemudian ditarik kembali, itu bisa dijadikan bukti bersama. Cuma kalau kemudian kemudian bukti fakta, nah ini masing-masing perkara punya bukti fakta yang beda, saksi umpamanya saja. Saksi Perkara Nomor 46, apakah itu menjadi saksi Perkara Nomor 47, kalau menjadi saksi bersama kenapa alasannya. Mestinya saksi-saksi itu termasuk di situ adalah saksi setempat dari masing-masing calon, atau saja di TPS masing-masing calon dan punya saksi. Sehingga mestinya kalau ini ada perkara yang 46, 47, kalau ada di satu TPS menjadi masalah maka masing-masing ini juga punya saksi di situ, dihadirkan sendiri-sendiri, ya kan. Jadi untuk saksi ini variasi satu dengan yang lain. Saudara banyak hal yang harus dibuktikan dan tadi dikatakan banyak pihak yang disebut untuk bisa diharapkan hadir. Maka mohonkan kepada Mahkamah siapa yang harus dihadirkan itu, secepat mungkin. Apa tukang cetak, apa kapolres, apa Bawaslu, KPU Provinsi, barangkali semuanya nanti akan diperhatikan untuk diteruskan kepada masing-masing pihak secepat mungkin dan tentu persidangan berikutnya adalah persoalan saksi. Oleh karena itu diatur tentang mekanisme kesaksiannya. Itu saja saya kira.

17 71. KETUA: ACHMAD SODIKI Baiklah, jadi itu beberapa hal catatan yang perlu diperhatikan supaya apa ini permohonannya menjadi lebih baik lagi ya. Tapi nanti ini sebetulnya ada Terkait ini ya kan. KPU harus memberitahukan kepada dia, atas perkara dia. Kemudian hendak menggunakan haknya atau enggak menggunakan kesempatan, itu soal lain ya. Tapi harus juga disiapkan nanti kehadiran beberapa pihak yaitu panwaslukada yang nanti akan ada panggilan dari Mahkamah itu. Kan harus izin kepada Bawaslu ya. Baiklah, ini hal-hal yang tadi dikemukakan. Bila ingin disempurnakan diberi kesempatan ya dan sidang ini akan oh, sampai besok hari Kamis ya. Oh, ya hari Kamis tanggal 12 Juli 2012, jam WIB untuk mendengarkan jawaban Termohon, Pihak Terkait, dan pembuktian, ya. Jadi, kalau masih mau diperbaiki, besok sore ya, pukul WIB, ya. Tapi sidang ini akan dilanjutkan hari Kamis, tanggal 12, pukul WIB. Jelas, ya? 72. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 45, 46, 47, Izin, Yang Mulia. 73. KETUA: ACHMAD SODIKI He em? 74. KUASA HUKUM PEMOHON PERKARA NOMOR 45, 46, 47, Tadi mengenai persamaan kepentingan, kita sama semua. Kemudian juga, terima kasih, Yang Mulia, kalau boleh buktinya di-press, kami sangat berterima kasih sekali karena buktinya juga banyak, ya. Itu sama saksi, kalau boleh, saksi kami sudah 100 lebih di sini, kalau boleh, jangan dikurangi, Yang Mulia. Terima kasih. 75. KETUA: ACHMAD SODIKI Ya, nanti tergantung juga waktunya, ya karena waktunya itu kan, musnahnya 14 hari. Jadi, sebisa-bisa mungkin akan dipenuhi ya, kalau memang itu kita ( suara tidak terdengar jelas). Demikian, cukup ya? Pemohon? Termohon, cukup? 76. KUASA HUKUM TERMOHON: NIMERADI GULO Yang Mulia.

18 77. KETUA: ACHMAD SODIKI Ya? 78. KUASA HUKUM TERMOHON: NIMERADI GULO Ada usul, Yang Mulia. Sehubungan dengan usul Majelis Hakim agar permohonan dari Pemohon disatukan dari Nomor 44, 45, sampai 49, maka kami mohon juga agar nanti jawaban kami disatukan dalam satu jawaban. 79. KETUA: ACHMAD SODIKI Ya, he em, he em. Ini hanya yang berkenaan dengan Saudara, ya? 80. KUASA HUKUM TERMOHON: NIMERADI GULO 81. KETUA: ACHMAD SODIKI Tapi oleh karena Terkait itu sebenarnya juga ada hal-hal yang menjadi keberatan dari Pemohon, seharusnya mereka mengetahui ini dan bisa memberikan jawaban nanti juga pada hari Kamis, tanggal 12, pukul WIB. Semua perbaikan besok diserahkan ke Panitera, ya. Selesai, ya? Baik, sidang saya nyatakan ditutup. KETUK PALU 3x SIDANG DITUTUP PUKUL WIB Jakarta, 9 Juli 2012 Kepala Sub Bagian Pelayanan Risalah, t.t.d Paiyo NIP Risalah persidangan ini adalah bentuk tertulis dari rekaman suara pada persidangan di Mahkamah Konstitusi, sehingga memungkinkan adanya kesalahan penulisan dari rekaman suara aslinya.