BAB 3 ANALISA DATA. Caterpillar Learning Center berlokasi di Taman Palem Lestari blok C5 No.32

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 ANALISA DATA. Caterpillar Learning Center berlokasi di Taman Palem Lestari blok C5 No.32"

Transkripsi

1 BAB 3 ANALISA DATA 3.1 Profil Singkat Caterpillar Learning Center Caterpillar Learning Center berlokasi di Taman Palem Lestari blok C5 No.32 adalah sebuah lembaga pendidikan bahasa Mandarin dan bahasa Inggris, yang berdiri sejak tahun Selama 6 tahun Caterpillar Learning Center telah merancangkan program bahasa Mandarin yang kemudian ditawarkan ke sekolah-sekolah. Program yang ditawarkan disertai dengan bahan ajar yang dibuat sendiri oleh Caterpillar Learning Center melalui proses pembelajaran dan evaluasi. Dari tahun ajaran 2003/2004 sampai sekarang, Caterpillar Learning Center menjalin kerjasama dengan Sekolah Dian Kasih di Perumahan Citra Garden 3 untuk menjalankan program bahasa Mandarin dari jenjang pendidikan sekolah dasar nasional, sekolah dasar nasional plus, sekolah menengah tingkat pertama, dan sekolah menengah atas. Kurikulum yang digunakan oleh pihak Caterpillar Learning Center dalam pembelajaran bahasa Mandarin adalah zhùyīn fúhào. Adapun alasan pihak Caterpillar Learning Center menggunakan metode tersebut ialah untuk menghindari dari kesalahan membaca akibat pengaruh bahasa ibu yang sudah tertanam sejak kecil ataupun kekeliruan cara membacanya akibat fonetik yang digunakan sama dengan bahasa asing lainnya. Hal ini juga telah dievaluasi dari pengalaman yang sering dijumpai sebelumnya, bahwa siswa kerap kali begitu melihat kata bahasa asing, langsung membacanya seperti 18

2 bahasa ibu. Padahal, dalam bahasa Mandarin, fonetik dan nada merupakan hal yang sangat penting. Selain menerapkan zhùyīn fúhào, Caterpillar Learning Center juga menerapkan hànyǔ pīnyīn sebagai ejaan lanjutan yang diajarkan setelah anak menguasai ejaan zhùyīn fúhào, karena menurut pemilik Caterpillar Learning Center, hànyǔ pīnyīn tetaplah merupakan ejaan yang lebih umum dipakai oleh masyarakat dunia, sehingga siswa juga harus mengerti akan ejaan hànyǔ pīnyīn. Meskipun dalam mempelajari ejaan bahasa Mandarin di Caterpillar Learning Center memakan waktu yang lebih lama, tetapi dalam mempelajari bahasa asing yang diperlukan adalah kesabaran dan ketekunan, agar dasar yang kuat bisa dicapai, bukan berdasarkan target waktu yang cepat tanpa memikirkan dasar yang kuat sehingga menyulitkan di kemudian hari. Karena bisa dikatakan bahasa Mandarin termasuk bahasa yang sulit dalam penulisan, pengucapan, dan pengunaan kata-kata. 3.2 Kurikulum Yang Digunakan Caterpillar Learning Center Kurikulum yang biasa digunakan oleh Caterpillar Learning Center untuk mengajar siswa SD kelas 1 adalah sebagai berikut : Tabel 3.1 Kurikulum 注音符号 颜色 水果 数字 认字 写字 Konsonan ㄅㄆㄇㄈ红色苹果 1, 2, 3,4,5 两, 千, 日 19

3 ㄉㄊㄋㄌ蓝色木瓜 6, 7, 8, 9, 10 月, 年, 天 两, 千, 日 ㄍㄎㄏ绿色西瓜 0 星期月, 年, 天 ㄐㄑㄒ白色凤梨复习星期一 星期 星期六 ㄓㄔㄕㄖ黑色香蕉星期天, 星期一 星期六 星期日 ㄗㄘㄙ棕色草莓晴天有太 星期天, 星期日 阳 Vokal ㄧㄨㄩ 黄色 葡萄 晴天多云 晴天有太阳 ㄚㄛㄜㄝ 粉红色 梨子 阴天 晴天多云 ㄞㄟㄠㄡ 灰色 芒果 雨天 阴天 ㄢㄣㄤㄥㄦ银色杨桃大, 中, 雨天 小 Ejaan ㄧㄧㄧㄧㄧㄚㄝㄞㄠㄡㄧㄧㄧㄧㄢㄣㄤㄥ ㄨㄨㄨㄨㄚㄛㄞㄟ 紫色橘子上, 下 金色榴莲左, 右 深蓝色山竹我 20

4 ㄨㄨㄨㄨㄢㄣㄤㄥ 橘色椰子你 ㄩㄩㄩㄩㄝㄢㄣㄥ 浅绿色 柠檬, 哈 密瓜 他 3.3 Metode Pembelajaran Setelah penulis melakukan observasi terhadap metode pengajaran zhùyīn fúhào di Caterpillar Learning Center melalui metode observasi, maka diperoleh data sebagai berikut : 1. Guru menuliskan terlebih dahulu simbol zhùyīn fúhào yang ingin dipelajari atau menempelkan kartu yang bertuliskan simbol tesebut di papan tulis. 2. Guru mencontohkan cara membaca simbol zhùyīn fúhào tersebut dan menjelaskan bagaimana cara membacanya apakah ada udara atau tidak, gigi dibuka atau tidak, ataupun lidah digulung atau tidak, kemudian barulah anakanak disuruh mencoba membaca. 3. Setelah siswa mencoba membaca beberapa kali hingga benar guru memberikan kosakata yang diawali oleh huruf yang dipelajari tadi, misalnya ㄅ爸爸的ㄅ, sama seperti ketika kita mempelajari bahasa Inggris A for Apple. 4. Untuk memudahkan mereka mengingat simbol itu dan mencairkan kejenuhan suasana belajar di kelas, guru memberikan contoh berupa gambar yang miripmirip dengan simbol tersebut, atau sebelum guru menggambar untuk memancing kreativitas dan keaktifan mereka dikelas guru terlebih dahulu menanyakan hal yang ingin digambar seperti contohnya : 21

5 ㄋ奶奶的ㄋ Guru : nenek jalannya bagimana? Siswa : bungkuk.bawa tongkat! Setelah mereka menjawab baru kemudian guru mencontohkan gambarnya. 5. Selanjutnya, guru menerangkan bagaimana cara menulisnya apakah dari atas atau bawah, kiri atau kanan terlebih dahulu. Pada saat ini siswa dilarang menulis terlebih dahulu. 6. Setelah guru menerangkan semuanya baru kemudian meminta siswa menulis. 7. Setelah siswa selesai mengerjakan tugas atau mencatat PR di buku kotak-kotak, siswa diberikan materi tambahan berupa warna, buah-buahan, dsb. 8. Jika masih ada waktu anak-anak mengikuti permainan yang ada hubungannya dengan materi ataupun mengerjakan latihan di buku cetak berupa mewarnai, mencari huruf yang dipelajari dari banyak huruf lainnya dan dilingkari. Dengan melihat metode yang diuraikan diatas, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode zhùyīn fúhào di Caterpillar Learning Center sudah memenuhi standar metode pembelajaran yang tercantum dalam landasan teori bahwa metode yang dipergunakan harus dapat membangkitkan motif, minat, atau gairah belajar siswa. Metode yang digunakan harus dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut. Metode yang digunakan harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk mewujudkan hasil karya. Metode yang digunakan harus dapat mengembangkan kegiatan pribadi siswa, dan harus dapat mendidik murid dalam teknik belajar sendiri. 22

6 3.4 Ilustrasi Pengajaran Konsonan dan Vokal Dalam Zhùyīn Fúhào Berikut adalah contoh sebagian besar simbol yang sudah diilustrasikan guru Caterpillar Learning Center dalam pembelajaran bahasa Mandarin dengan menggunakan metode zhùyīn fúhào : ㄅ爸爸的ㄅ Dalam bagian ini, umumnya anak mudah mengingat baik itu kosakatanya maupun simbolnya, apalagi ini merupakan pelajaran pertama yang dipelajari tapi ada sebagian kecil siswa ketika menulis lupa bagian bawahnya dengan menulisnya seperti ( ). Oleh karena itu, guru mencoba menerangkannya dengan menggambarkan muka ayah, bagian bawahnya bisa dianggap dagu. Contoh gambar sebagai berikut : Gambar 3.1 Konsonan ㄅ ㄆ婆婆的ㄆ Dalam bagian ini guru menerangkannya dengan menggambarkan seorang nenek yang memiliki konde. Berdasarkan kesalahan anak-anak yang sering ditemui mereka biasanya menulis seperti ( ), ataupun menulis ujung atasnya seperti ( ). Oleh karena itu, guru menggambarkan contohnya sepeti dibawah ini : Gambar 3.2 Konsonan ㄆ 23

7 ㄇ妈妈的ㄇ Dalam bagian ini, guru menerangkan dengan mencontohkan aksesoris rambut yang dipakai oleh ibu. Contoh gambar bisa dilihat sebagai berikut : Gambar 3.3 Konsonan ㄇ ㄈ凤梨的ㄈ Dalam bagian ini, guru menerangkannya dengan menggambarkan nanas dimana posisi bagian mahkota atasnya di sebelah kanan, karena siswa seringkali keliru membedakan ㄇ, ㄈ, dan ㄩ. Contoh gambar sebagai berikut : Gambar 3.4 Konsonan ㄈ 24

8 ㄉ弟弟的ㄉ Dalam bagian ini, guru menerangkannya dengan menggambarkan adik laki-laki yang sedang merangkak. Gambar 3.5 Konsonan ㄉ ㄊ兔子的ㄊ Dalam bagian ini, guru menerangkannya dengan menggambarkan kelinci, karena kelinci memiliki kuping yang panjang. Contoh gambar sebagai berikut : Gambar 3.6 Konsonan ㄊ 25

9 ㄋ奶奶的ㄋ Dalam bagian ini guru, menerangkannya dengan menggambarkan nenek tua yang bungkuk dan membawa tongkat. Contoh gambar sebagai berikut : Gambar 3.7 Konsonan ㄋ ㄌ老师的ㄌ Dalam bagian ini, guru menerangkannya dengan menggambarkan seorang guru yang sedang memegang kapur tulis ketika menerangkan pelajaran di papan tulis. Gambar 3.8 Konsonan ㄌ 26

10 ㄍ哥哥的哥 Dalam bagian ini, guru menuliskan di papan tulis kedua bagian dari simbol ㄍ sambil membaca 哥哥, atau bisa juga dengan menggambarkan kakak laki-laki yang sedang bermain bola. Gambar 3.9 Konsonan ㄍ ㄎ蝌蚪的ㄎ Dalam bagian ini, guru menerangkannya dengan menggambarkan kecebong. Contoh gambar sebagai berikut : Gambar 3.10 Konsonan ㄎ 27

11 ㄏ喝水的ㄏ Dalam bagian ini, guru menerangkannya dengan menggambarkan sedotan. Contoh gambar sebagai berikut : Gambar 3.11 Konsonan ㄏ ㄐ公鸡的ㄐ Dalam bagian ini, guru menerangkannya dengan menggambarkan kaki ayam. Contoh gambar sebagai berikut : Gambar 3.12 Konsonan ㄐ 28

12 ㄑ青蛙的ㄑ Dalam bagian ini, guru menerangkannya dengan menggambarkan seekor kodok yang bersiap memakan mangsanya. Contoh gambar sebagai berikut : Gambar 3.13 Konsonan ㄑ ㄒ西瓜的ㄒ Dalam bagian ini, guru menerangkannya dengan menggambarkan sepotong semangka yang dibelah. Contoh gambar sebagai berikut : Gambar 3.14 Konsonan ㄒ 29

13 ㄓ蜘蛛的ㄓ Dalam bagian ini, guru menerangkannya dengan menggambarkan seekor labalaba. Contoh gambar sebagai berikut : Gambar 3.15 Konsonan ㄓ ㄔ吃饭的ㄔ Dalam bagian ini, guru menerangkannya dengan menggambarkan sepasang sumpit. Contoh gambar sebagai berikut : Gambar 3.16 Konsonan ㄔ 30

14 ㄕ狮子的ㄕ Dalam bagian ini, guru menerangkannya dengan menggambarkan singa. Contoh gambar sebagai berikut : Gambar 3.17 Konsonan ㄕ ㄖ日历的ㄖ Dalam bagian ini, guru menerangkannya dengan menggambarkan kalender. Contoh gambar sebagai berikut : Gambar 3.18 Konsonan ㄖ 31

15 ㄗ粽子的ㄗ Dalam bagian ini, guru menerangkannya dengan menggambarkan tempat untuk menggantung bacang. Contoh gambar sebagai berikut : Gambar 3.19 Konsonan ㄗ ㄘ草莓的ㄘ Dalam bagian ini, guru menerangkannya dengan menggambarkan stroberi. Contoh gambar sebagai berikut : Gambar 3.20 Konsonan ㄘ 32

16 ㄙ扫把的ㄙ Dalam bagian ini, guru menerangkannya dengan menggambarkan sapu. Contoh gambar sebagai berikut : Gambar 3.21 Konsonan ㄙ ㄧ衣服的ㄧ Dalam bagian ini, guru menerangkannya dengan menggambarkan baju. Contoh gambar sebagai berikut : Gambar 3.22 Vokal ㄧ 33

17 ㄨ乌龟的ㄨ Dalam bagian ini, guru menerangkannya dengan menggambarkan motif yang terdapat dalam tempurung kura-kura. Contoh gambar sebagai berikut : Gambar 3.23 Vokal ㄨ ㄩ鱼儿的ㄩ Dalam bagian ini, guru menerangkannya dengan menggambarkan akuarium yang didalamnya terdapat ikan. Contoh gambar sebagai berikut : Gambar 3.24 Vokal ㄩ 34

18 ㄚ鸭子的ㄚ Dalam bagian ini, guru menerangkannya dengan menggambarkan mulut bebek yang sedang makan cacing. Contoh gambar sebagai berikut : Gambar 3.25 Vokal ㄚ ㄛ骆驼的ㄛ Dalam bagian ini, guru menerangkannya dengan mengilustrasikan gambar seekor unta yang memiliki pundukan. Contoh gambar sebagai berikut : Gambar 3.26 Vokal ㄛ 35

19 ㄜ鳄鱼的ㄜ Dalam bagian ini, guru menerangkannya dengan menggambar mulut buaya. Contoh gambar sebagai berikut : Gambar 3.27 Vokal ㄜ ㄝ叶子的ㄝ Dalam bagian ini, guru menerangkannya dengan menggambar daun. Contoh gambar sebagai berikut : Gambar 3.28 Vokal ㄝ 36

20 ㄞ爱心的ㄞ Dalam bagian ini, guru menerangkannya dengan menggambarkan 2 orang kemudian dilingkari oleh bentuk hati, agar siswa mudah mengingatnya. Contoh gambar sebagai berikut : Gambar 3.29 Vokal ㄞ ㄟ飞机的ㄟ Dalam bagian ini, guru menerangkannya dengan menggambarkan sebuah pesawat, atau bisa juga menerangkannya dengan mengatakan pesawat naik baru turun, karena siswa sering tertukar dengan simbol ㄏ. Contoh gambar sebagai berikut : Gambar 3.30 Vokal ㄟ 37

21 ㄠ帽子的ㄠ Dalam bagian ini, guru menerangkannya dengan menggambarkan seorang wanita yang memakai topi. Contoh gambar sebagai berikut : Gambar 3.31 Vokal ㄠ ㄡ海鸥的ㄡ Dalam bagian ini, guru menerangkannya dengan menggambarkan burung. Contoh gambar sebagai berikut: Gambar 3.32 Vokal ㄡ 38

22 ㄢ安全帽的ㄢ Dalam bagian ini, guru menerangkannya dengan menggambarkan helm. Contoh gambar sebagai berikut : Gambar 3.33 Vokal ㄢ ㄣ阴天的ㄣ Dalam bagian ini, guru menerangkannya dengan menggambarkan hari mendung, yang disertai petir. Contoh gambar sebagai berikut : Gambar 3.34 Vokal ㄣ 39

23 ㄤ肮脏的ㄤ Dalam bagian ini, guru menerangkannya dengan menggambarkan seorang anak yang duduk di lantai sehingga menyebabkan bajunya kotor. Contoh gambar sebagai berikut : Gambar 3.35 Vokal ㄤ ㄥ柠檬的ㄥ Dalam bagian ini, guru menerangkannya dengan mengambarkan buah lemon yang sedang dipegang, atau bisa juga menerangkannya dengan langsung membawa alat peraga berupa buah lemon. Contoh gambar sebagai berikut : Gambar 3.36 Vokal ㄥ 40

24 ㄦ耳朵的ㄦ Dalam bagian ini, guru menerangkannya dengan mengambarkan sepasang telinga hewan, seperti anjing, kelinci, kucing, dll. Contoh gambar sebagai berikut : Gambar 3.37 Vokal ㄦ Pengunaan media pembelajaran ini bertujuan agar siswa dapat lebih mudah mengingat apa yang sedang dipelajari, berdasarkan landasan teori anak memasuki usia sekolah memiliki kecerdasan visual spasial yaitu kemampuan anak memvisualisasikan gambar di dalam pikiran seseorang. Dapat diidentifikasi ketika anak lebih mudah memahami sesuatu melalui gambar dan bukan melalui kata-kata. Oleh karena itu, kecerdasan ini dapat dimanfaatkan dalam pengajaran zhùyīn fúhào dengan menggunakan media gambar. Selain itu juga pemanfaatan media pembelajaran ini bertujuan untuk menciptakan suasana belajar lebih menarik perhatian, agar siswa bertendensi mengikuti pelajaran secara aktif. Namun penggunaan media gambar ini bukan merupakan hal yang mutlak, hal ini kembali kepada kreatifitas guru pengajar dalam menggambarkan simbol zhùyīn fúhào maupun memanfaatkan media pembelajaran lainnya. Semakin kreatif cara guru menerangkan, semakin siswa tertarik untuk belajar. 41

25 3.5 Data Kuesioner Untuk mengetahui kemampuan siswa mengerjakan soal-soal zhùyīn fúhào, penulis memberikan 10 buah soal kepada siswa, dimana komponen soal tersebut terdiri dari kosakata, zhùyīn fúhào beserta nadanya. Adapun data yang diperoleh adalah sebagai berikut : 1. Ayah a. ㄅㄅㄚㄚ b. ㄆㄆㄚㄚ Gambar 3.38 Ketepatan Siswa Dalam Mengerjakan Soal Pelafalan"Ayah" Salah, 0, 0% Benar, 53, 100% Benar Salah 42

26 Dari gambar diatas menunjukkan 53 siswa (100%) menjawab benar. Dengan demikian dapat diketahui bahwa siswa sudah memahami antara perbedaan ㄅ (b) dengan ㄆ (p), sehingga tidak membuat kekeliruan. 2. Kakak laki-laki a. ㄍㄍㄜㄜ b. ㄎㄎㄜㄜ Gambar 3.39 Ketepatan Siswa Dalam Mengerjakan Soal Pelafalan"Kakak laki-laki" Salah, 0, 0% Benar Salah Benar, 53, 100% 43

27 Dari gambar diatas menunjukkan 53 siswa (100%) menjawab benar. Dengan demikian dapat diketahui bahwa siswa sudah memahami antara perbedaan ㄍ (g) dengan ㄎ (k), sehingga tidak membuat kekeliruan. 3. Adik laki-laki a. ㄉㄉㄧㄧ b. ㄊㄊㄧㄧ Gambar 3.40 Ketepatan Siswa Dalam Mengerjakan Soal Pelafalan "Adik Laki-laki" Salah, 0, 0% Benar, 53, 100% Benar Salah Dari gambar diatas menunjukkan 53 siswa (100%) menjawab benar. Dengan demikian dapat diketahui bahwa siswa sudah memahami antara perbedaan ㄉ (d) dengan ㄊ (t), sehingga tidak membuat kekeliruan. 44

28 4. Kodok/Katak a. ㄑㄨㄧㄚㄥ b. ㄐㄨㄧㄚㄥ Gambar 3.41 Ketepatan Siswa Dalam Mengerjakan Soal Pelafalan "Kodok/Katak" Salah, 0, 0% Benar, 53, 100% Benar Salah Dari gambar diatas menunjukkan 53 siswa (100%) menjawab benar. Dengan demikian dapat diketahui bahwa siswa sudah memahami antara perbedaan ㄐ (j) dengan ㄑ (q), sehingga tidak membuat kekeliruan. 45

29 5. Laba-laba a. ㄓㄓㄜㄨ b. ㄓㄓㄨ Gambar 3.42 Ketepatan Siswa Dalam Mengerjakan Soal Pelafalan "Laba-Laba" Salah, 5, 9% Benar, 48, 91% Benar Salah Dari gambar diatas menunjukkan bahwa dari 53 siswa, 48 siswa (91%) menjawab benar, dan 5 siswa (9%) menjawab salah. Adapun faktor yang menyebabkan mereka salah dalam mengerjakan soal ini, karena huruf ㄓ ketika diucapkan seperti ada huruf ㄜ. 46

30 6. Makan nasi a. ㄕㄈㄢ b. ㄔㄈㄢ Gambar 3.43 Ketepatan Siswa Dalam Mengerjakan Soal Pelafalan "Makan Nasi" Salah, 0, 0% Benar, 53, 100% Benar Salah Dari hasil perolehan data kepada 53 siswa (100%) menjawab benar. Dari hasil ini bisa dilihat bahwa siswa memahami kata makan ialah menggunakan konsonan ㄔ, apalagi kata makan sering diucapkan dalam bahasa mandarin sehari-hari, seperti contohnya : 老师, 我要吃...! 47

31 7. Singa a. ㄕㄗ b. ㄔㄗ Gambar 3.44 Ketepatan Siswa Dalam Mengerjakan Soal Pelafalan "Singa" Salah, 2, 4% Benar, 51, 96% Benar Salah Dari gambar diatas menunjukan bahwa dari 53 siswa, 51 siswa (96%) menjawab benar dan 2 orang siswa (4%) menjawab salah. Adapun faktor yang menyebabkan mereka salah dalam mengerjakaan soal ini, yaitu karena siswa tidak bisa membedakan antara ㄔ (ch) dengan ㄕ (sh) dan mereka lupa kosakata singa itu dalam bahasa Mandarin, sehingga tidak bisa menjawab. 48

32 8. Bacang a. ㄗㄗㄨㄥ b. ㄓㄗㄨㄥ Gambar 3.45 Ketepatan Siswa Dalam Mengerjakan Soal Pelafalan "Bacang" Salah, 4, 8% Benar, 49, 92% Benar Salah Dari gambar diatas menunjukan bahwa, dari 53 siswa, 49 siswa (92%) menjawab benar dan 4 orang siswa (8%) menjawab salah. Adapun faktor yang menyebabkan mereka salah dalam mengerjakan soal ini, karena pengucapannya sekilas hampir sama antara ㄓ (zh) dengan ㄗ (z), sehingga siswa sulit membedakan antara ㄓ (zh) dengan ㄗ (z), dan karena mereka lupa dengan kosakata bacang dalam bahasa Mandarin, sehingga salah menjawab. 49

33 9. Stroberi a. ㄘㄇㄠㄟ b. ㄗㄇㄠㄟ Gambar 3.46 Ketepatan Siswa Dalam Mengerjakan Soal Pelafalan "Stroberi" Salah, 2, 4% Benar, 51, 96% Benar Salah Dari gambar diatas menunjukan bahwa dari 53 siswa, 51 siswa (96%) menjawab benar, dan 4 siswa (4%) menjawab salah. Adapun faktor yang menyebabkan mereka salah dalam mengerjakan soal ini. karena pengucapan ㄘ (c) dan ㄗ (z) sekilas hampir sama, sehingga siswa sulit membedakannya. 50

34 10. Sapu a. ㄕㄅㄠㄚ b. ㄙㄅㄠㄚ Gambar 3.47 Ketepatan Siswa Dalam Mengerjakan Soal Pelafalan "Sapu" Salah, 3, 6% Benar, 50, 94% Benar Salah Dari gambar diatas menunjukan bahwa dari 53 siswa, 51 siswa (96%) menjawab benar, dan 4 siswa (4%) menjawab salah. Adapun faktor yang menyebabkan mereka salah dalam mengerjakan soal ini. karena pengucapan ㄕ (sh) dengan ㄙ (s) sekilas hampir sama, sehingga siswa itu sulit membedakannya. 51

35 3.6 Analisa Hasil Wawancara Dalam penulisan skripsi ini, penulis juga melakukan metode wawancara kepada 5 narasumber dimana narasumber tersebut adalah staff pengajar bahasa Mandarin Caterpillar Learning Center dan telah mengajarkan zhùyīn fúhào dan hànyǔ pīnyīn. Adapun data yang diperoleh sebagai berikut : Gambar 3.48 Pengalaman Mengajar Bahasa Mandarin Bagi Siswa SD kelas 1 0, 0% Pernah Tidak 5, 100% Data ini hanya untuk menegaskan bahwa semua narasumber adalah benar pengajar bahasa Mandarin yang telah memiliki pengalaman mengajar siswa SD kelas 1. 52

36 Gambar 3.49 Lama Pengalaman Mengajar Bahasa Mandarin Bagi Siswa SD 1, 20% 1, 20% < 2 tahun 2-5 tahun > 5 tahun 3, 60% Dari gambar di atas, bisa dilihat bahwa narasumber telah memiliki pengalaman yang cukup lama dalam mengajar bahasa Mandarin, yaitu 1 orang narasumber telah memiliki pengalaman hampir 2 tahun, 3 orang narasumber telah memiliki pengalaman 2 sampai 5 tahun dan 1 orang telah memiliki pengalaman lebih dari 5 tahun. Sehingga dapat disimpulkan bahwa narasumber yang dipilih adalah narasumber yang kompeten dalam hal ini. Gambar 3.50 Metode Pengajaran 2, 40% zhùyīn fúhào 3, 60% zhùyīn fúhào dan hànyǔ pīnyīn 53

37 Dari gambar di atas, diperoleh data bahwa saat ini 3 orang narasumber hanya menggunakan metode zhùyīn fúhào, 2 orang narasumber menggunakan metode zhùyīn fúhào dan hànyǔ pīnyīn karena mengajar di 2 tempat yang berbeda. Gambar 3.51 Hal Yang Menarik Bagi Siswa Mempelajari Zhùyīn Fúhào Mempelajari guratan dan keanekaragaman nada bahasa Mandarin 1, 20% 2, 40% Media yang digunakan guru (gambar, lagu, dll) 2, 40% zhùyīn fúhào berbentuk simbol Dari gambar di atas, 2 narasumber berpendapat hal yang menarik bagi siswa mempelajari zhùyīn fúhào yaitu ketika guru mencontohkan menulis huruf tersebut seperti dari atas ke bawah, kiri ke kanan sangat menarik bagi siswa, sehingga siswa terus memperhatikannya. Selain itu, ketika guru mencontohkan membaca dengan gerakan tangan sesuai arah nada, membuat siswa ingin mencontohnya, apalagi nada yang harus tarik panjang seperti nada 2 dan 4 yang menjadi nada favorit mereka, selain itu 2 guru mengatakan bahwa penerapan metode zhùyīn fúhào yang dirancang oleh Caterpillar Learning Center banyak menggunakan bantuan media seperti lagu, kartu bergambar, atau guru menggambarkan simbol yang direlavansikan dengan kosakata yang dipelajari sehingga sangat mudah menarik perhatian murid untuk menyimak pelajaran dengan baik. 54

38 Selain itu, ada pendapat dari 1 narasumber yang mengatakan karena zhùyīn fúhào berbentuk simbol-simbol, hal ini dapat memancing keingintahuan siswa untuk mengetahui bagaimana cara membaca simbol tersebut. Dari fakta diatas dapat disimpulkan penerapan gambar dalam proses menerangkan materi yang diajarkan sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa kecerdasan anak akan meningkat seiring dengan pertumbuhannya, salah satunya kecerdasan Visual Spasial (picture smart). Kecerdasan ini merupakan salah satu kecerdasan yang sangat penting karena merupakan kecerdasan dimana anak berpikir dalam bentuk visualisasi dan gambaran untuk memecahkan suatu masalah atau menemukan jawaban, kecerdasan ini dapat diidentifikasi pada saat anak mulai memasuki usia sekolah dimana anak mulai menujukkan ketertarikannya akan sesuatu atau mungkin ketika anak lebih mudah memahami sesuatu melalui gambar dan bukan melalui katakata. Hal ini juga bisa dikaitkan dengan teori kemampuan anak berpikir simbolik dimana anak mampu menggunakan simbol-simbol untuk mempresentasikan bendabenda yang diketahui atau kejadian yang dialaminya. 55

39 Gambar 3.52 Pendapat Pengajaran Bahasa Mandarin Siswa SD Kelas 1 Dengan Zhùyīn Fúhào 5, 100% Metode pengajaran yang baik Dari gambar di atas, narasumber memberikan pendapat yang positif kepada metode zhùyīn fúhào, mereka berpendapat untuk membentuk pelafalan yang baik, zhùyīn fúhào adalah sebuah metode yang baik untuk pengajaran bahasa Mandarin tingkat dasar, karena dalam pembelajarannya anak bisa terhindar dari kesalahan lafaf akibat fonetik yang digunakan sama dengan bahasa ibu atau bahasa asing lainnya yang sedang dipelajari siswa, dan sebagaimana yang terdapat dalam landasan teori bahwa tingkat dasar merupakan landasan untuk mempelajari ilmu selanjutnya. Apabila dasarnya baik, maka hasil pencapaian selanjutnya lebih maksimal. 56

40 Gambar 3.53 Kesulitan Yang Biasa Ditemui Siswa Saat Mempelajari Zhùyīn Fúhào 2, 40% 3, 60% Kesulitan menghapal simbol-simbolnya dan mudah lupa Pelafalan dan nada Dari gambar diatas, 3 narasumber mengatakan bahwa kesulitan yang biasanya ditemui saat mempelajari zhùyīn fúhào adalah siswa membutuhkan waktu yang lama untuk menghapal simbol-simbol dan mudah lupa bagaimana simbol itu dilafalkan atau cara penulisannya, 2 narasumber mengatakan bahwa pelafalan dan nada siswa diawal pembelajaran terutama untuk membedakan yang mana yang ada udara atau tidak, masih sering tertukar. 57

41 Gambar 3.54 Solusi Mengatasi Kesulitan Siswa Mempelajari Zhùyīn Fúhào 2, 40% Sering memberikan ulasan & latihan 3, 60% Menggunakan media (gambar, lagu, dll) serta permainan Dari gambar di atas, dalam mengatasi kesulitan siswa mempelajari zhùyīn fúhào 2 guru lebih sering memberikan ulasan dan latihan kepada siswanya, sedangkan 3 guru menggunakan bantuan media dalam pembelajarannya seperti gambar, lagu dll serta permainan seperti contohnya permainan bingo, dimana dalam permainan bingo yang biasanya menggunakan 25 kotak, untuk siswa yang masih kecil cukup 9 kotak saja, dan ketika menang yang biasanya menyebutkan kata bingo, dapat diganti menjadi kata win, selain itu dengan permainan cerdas cermat, dimana siswa dibagi menjadi 2 kelompok lalu guru secara bergantian atau rebutan menggunakan kartu bergambar untuk memberikan tebakan kepada siswa seperti buah-buahan, kosakata yang telah dipelajari atau menantang siswa untuk melafalkan ㄅㄆㄇㄈ... beserta kosakata yang dipelajari dengan pelafalan dan nada yang tepat, atau menderetkan beberapa kartu di depan kemudian guru menyuruh siswa menutup matanya, kemudian guru mengambil salah satu kartu dan menanyakan kepada siswa kartu apakah yang hilang, dan masih 58

42 banyak lagi yang lain semua tergantung kepada kreatifitas guru untuk menciptakan suasana kelas yang menarik dan fun. Gambar 3.55 Metode Yang Efektif Untuk Pengajaran Bahasa Mandarin Siswa SD Kelas 1 0, 0% zhùyīn fúhào hànyǔ pīnyīn 5, 100% Dari gambar diatas semua narasumber menjawab metode zhùyīn fúhào lebih tepat apabila digunakan untuk siswa SD kelas 1. Gambar 3.56 Alasan Memilih Metode di No.8 1, 20% 4, 80% zhùyīn fúhào bisa membentuk pelafalan dan nada anak lebih tepat Mempelajari zhùyīn fúhào juga sekaligus mempelajari guratan dasar bahasa Mandarin 59

43 Dari gambar di atas, bisa disimpulkan bahwa alasan mereka memilih metode pengajaran pada no. 8 dimana semua narasumber menjawab zhùyīn fúhào lebih efektif untuk digunakan siswa SD kelas 1 dalam pembelajaran bahasa Mandarin adalah, 4 narasumber menjawab karena zhùyīn fúhào bisa membentuk pelafalan dan nada lebih tepat, mempelajari zhùyīn fúhào siswa langsung dihadapkan pada bentuk fonetik yang berbeda dari bahasa lainnya, sehingga siswa tidak terpengaruh dengan bahasa ibu atau bahasa asing lainnya yang menggunakan huruf latin. Sementara itu, 1 narasumber mengatakan bahwa metode zhùyīn fúhào lebih efektif karena siswa sekaligus dapat mempelajari guratan dasar bahasa Mandarin Meskipun rentang waktu dalam mempelajari ejaan zhùyīn fúhào lebih lama akan tetapi hasil yang didapat sangat memuaskan. Gambar 3.57 Saran Narasumber Agar Siswa Dapat Melafalkan Bahasa Mandarin Dengan Baik 1, 20% 1, 20% 3, 60% Belajar menggunakan metode zhùyīn fúhào dan sering latihan membaca Guru harus rajin memberikan review dan memeriksa pelafalan murid Mempelajari 4 komponen penting (mendengar, berbicara, membaca, menulis) Dari gambar di atas, dapat disimpulkan bahwa 3 narasumber menyarankan siswa dibiasakan sejak kecil mempelajari zhùyīn fúhào tetapi disamping itu juga harus sering 60

44 latihan membaca terutama membaca bersuara, salah satu guru menyarankan agar siswanya bisa melafalkan bahasa Mandarin dengan baik, dari gurunya sendiri harus rajin memberikan latihan-latihan dan memperhatikan pelafalan murid apakah sudah benar atau belum. Selain itu satu narasumber mengatakan apabila siswa ingin dapat melafalkan bahasa Mandarin dengan baik, mereka harus mempelajari 4 komponen penting dalam mempelajari bahasa seperti mendengar, berbicara, membaca, dan menulis, karena untuk mencapai hasil pembelajaran bahasa yang maksimal 4 komponen tersebut tidak bisa dipisahkan. 61

UCAPAN TERIMA KASIH. rahmat, hikmat, dan karunia-nya sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.

UCAPAN TERIMA KASIH. rahmat, hikmat, dan karunia-nya sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. ABSTRAKSI Maraknya pembelajaran bahasa Mandarin saat ini membuat banyak sekolah memasukkan bahasa Mandarin ke dalam kurikulum pengajaran. Dalam pengajaran bahasa Mandarin terdapat salah satu metode ejaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Psikologi Kecerdasan Anak Di usia anak sekolah dasar, adalah saat dimana anak mulai mendapatkan dasardasar ilmu yang kelak akan digunakan di masa depan. Dengan memberikan strategi

Lebih terperinci

memiliki kemampuan dasar dalam berbahasa Mandarin yaitu mendengar, berbicara, membaca dan menulis, lalu memahami budaya China agar secara

memiliki kemampuan dasar dalam berbahasa Mandarin yaitu mendengar, berbicara, membaca dan menulis, lalu memahami budaya China agar secara 32 memiliki kemampuan dasar dalam berbahasa Mandarin yaitu mendengar, berbicara, membaca dan menulis, lalu memahami budaya China agar secara bertahap dapat mempelajari budaya bahasa China sehingga mendapatinya

Lebih terperinci

国家意识 生活经验 (Kesadaran bernegara, pengalaman hidup) 自然世界 儿歌 (Dunia alam nyanyian anak-anak)

国家意识 生活经验 (Kesadaran bernegara, pengalaman hidup) 自然世界 儿歌 (Dunia alam nyanyian anak-anak) 23 7 8 国家意识 生活经验 (Kesadaran bernegara, pengalaman hidup) 自然世界 儿歌 (Dunia alam nyanyian anak-anak) guratan hanzi, membaca hanzi beserta pinyin, menghubungkan kalimat dengan gambar. Keterangan Tabel 3.3:

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. : Para mahasiswa dapat mengetahui bagaimana mempelajari Bahasa Tionghoa. Sub pokok bahasan dan rincian materi

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. : Para mahasiswa dapat mengetahui bagaimana mempelajari Bahasa Tionghoa. Sub pokok bahasan dan rincian materi SATUAN ACARA PERKULIAHAN Kode & Nama Mata Kuliah Tujuan umum : Pengenalan Bahasa Tionghoa : Para mahasiswa dapat mengetahui bagaimana mempelajari Bahasa Tionghoa. Tujuan 1. mengetahui tentang Bahasa Tionghoa,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini bahasa memegang peranan penting, karena dengan bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini bahasa memegang peranan penting, karena dengan bahasa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi ini bahasa memegang peranan penting, karena dengan bahasa manusia melakukan komunikasi. Namun tidak semua negara menggunakan bahasa yang

Lebih terperinci

SILABUS SHOKYU HYOUKI I (JP 105) SEMESTER 1/TINGKAT I

SILABUS SHOKYU HYOUKI I (JP 105) SEMESTER 1/TINGKAT I SILABUS SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2011/2012 SHOKYU HYOUKI I (JP 105) SEMESTER 1/TINGKAT I TEAM PENYUSUN HERNIWATI, M.Hum. NOVIYANTI ANEROS, S.S, M.A. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA No.: FPBS/FM-7.1/07 SILABUS SHOKYU HYOUKI I (JP 105) HERNIWATI, S.PD. M.HUM NOVIYANTI ANEROS, S.S. M.A JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE CERAMAH DAN ROLE PLAYING DALAM MENGATASI MASALAH KESULITAN MENULIS HANZI DI SD TRIPUSAKA LAPORAN TUGAS AKHIR

PENERAPAN METODE CERAMAH DAN ROLE PLAYING DALAM MENGATASI MASALAH KESULITAN MENULIS HANZI DI SD TRIPUSAKA LAPORAN TUGAS AKHIR PENERAPAN METODE CERAMAH DAN ROLE PLAYING DALAM MENGATASI MASALAH KESULITAN MENULIS HANZI DI SD TRIPUSAKA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajad Ahli Madya pada

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DATA. Kotamadya Jakarta Barat tahun 2007, didapat data bahwa ada 215 sekolah dasar

BAB 3 ANALISA DATA. Kotamadya Jakarta Barat tahun 2007, didapat data bahwa ada 215 sekolah dasar 12 BAB 3 ANALISA DATA 3.1 Analisa Data Sekolah Berdasarkan keterangan yang didapat dari Suku Dinas Pendidikan Dasar Kotamadya Jakarta Barat tahun 2007, didapat data bahwa ada 215 sekolah dasar swasta di

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sekolah : SD/MI Kelas : II Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) Tema : Aku Semester : I (satu) Standar Kompetensi 1. Mengenal bagian-bagian utama hewan dan

Lebih terperinci

RINGKASAN. Pengajaran adalah keahlian yang biasa digunakan didalam pendidikan mengajar,

RINGKASAN. Pengajaran adalah keahlian yang biasa digunakan didalam pendidikan mengajar, Pengajaran bahasa Mandarin pada balita RINGKASAN Pengajaran adalah keahlian yang biasa digunakan didalam pendidikan mengajar, tahap penyaluran pengetahuan antara pengajar kepada muridnya, pengajar menjelaskan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Kondisi Awal. Penelitian ini dilakukan di kelas I MI Miftahul Ulum Curah Keris Kalipang Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan Tahun

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. A. Identitas Sekolah : SMP Dharma Pancasila Surakarta. : JL. Tangkuban Perahu No. 45 Surakarta

BAB III PEMBAHASAN. A. Identitas Sekolah : SMP Dharma Pancasila Surakarta. : JL. Tangkuban Perahu No. 45 Surakarta BAB III PEMBAHASAN 1. KEADAAN SEKOLAH PADA UMUMNYA A. Identitas Sekolah Nama Sekolah Status Sekolah Alamat Desa/ Kelurahan Kotamadya Kabupaten Provinsi : SMP Dharma Pancasila Surakarta : Swasta : JL. Tangkuban

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF MELALUI PERMAINAN MENGURAIKAN KATA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM. Pebriani.

PENINGKATAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF MELALUI PERMAINAN MENGURAIKAN KATA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM. Pebriani. PENINGKATAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF MELALUI PERMAINAN MENGURAIKAN KATA DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM 1 Pebriani Abstrak Kemampuan Anak Mengenal huruf masih rendah. Tujuan penelitian ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. selesai dikaji oleh peneliti sebelumnya. Kajian-kajian tersebut adalah kajian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI. selesai dikaji oleh peneliti sebelumnya. Kajian-kajian tersebut adalah kajian BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI Dalam bab ini peneliti memaparkan tentang hasil penelitian terdahulu yang selesai dikaji oleh peneliti sebelumnya. Kajian-kajian tersebut adalah kajian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam bahasa Jepang huruf yang digunakan ada empat, yaitu kana

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam bahasa Jepang huruf yang digunakan ada empat, yaitu kana 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah Di dalam bahasa Jepang huruf yang digunakan ada empat, yaitu kana (hiragana dan katakana), kanji, dan romaji. Jumlah huruf kanji paling banyak jumlahnya dibandingkan

Lebih terperinci

BOCORAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2015/2016 UTAMA. SMA/MA PROGRAM STUDI Bahasa. BAHASA MANDARIN Rabu, 6 April 2016 (

BOCORAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2015/2016 UTAMA. SMA/MA PROGRAM STUDI Bahasa. BAHASA MANDARIN Rabu, 6 April 2016 ( BOCORAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2015/2016 UTAMA SMA/MA PROGRAM STUDI Bahasa BAHASA MANDARIN Rabu, 6 April 2016 (10.30 12.30) BALITBANG PAK ANANG KEMENTARIAN PAK ANANG DAN KEBUDAYAAN 2 Mata Pelajaran

Lebih terperinci

Tim Dosen Pengembangan Interaksi dan Komunikasi Anak Autis

Tim Dosen Pengembangan Interaksi dan Komunikasi Anak Autis PROGRAM PEMBELAJARAN BAGI ANAK AUTISTIK Tim Dosen Pengembangan Interaksi dan Komunikasi Anak Autis MEMILIH PROGRAM PEMBELAJARAN Program Penilaian Kemampuan Memilih Program untuk memulai pembelajaran Saatnya

Lebih terperinci

ANALISIS KESESUAIAN PENGGUNAAN BAHAN AJAR BAHASA MANDARIN SEKOLAH MENENGAH UMUM DENGAN KETETAPAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

ANALISIS KESESUAIAN PENGGUNAAN BAHAN AJAR BAHASA MANDARIN SEKOLAH MENENGAH UMUM DENGAN KETETAPAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN ANALISIS KESESUAIAN PENGGUNAAN BAHAN AJAR BAHASA MANDARIN SEKOLAH MENENGAH UMUM DENGAN KETETAPAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Sri Haryanti Chinese Department, Faculty of Humanities, BINUS University

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Meningkatkan mutu pendidikan merupakan tanggung jawab semua pihak yang terlibat dalam pendidikan terutama bagi guru Sekolah Dasar (SD) yang merupakan ujung

Lebih terperinci

hidup damai pelajaran 6 suasana hutan damai ada kicauan burung suara hewan bersahutan suara daun bergesekan kehidupan di hutan sungguh damai

hidup damai pelajaran 6 suasana hutan damai ada kicauan burung suara hewan bersahutan suara daun bergesekan kehidupan di hutan sungguh damai pelajaran 6 hidup damai suasana hutan damai ada kicauan burung suara hewan bersahutan suara daun bergesekan kehidupan di hutan sungguh damai apakah kamu suka hidup damai hidup damai 77 menulis melengkapi

Lebih terperinci

Standar Kompetensi 1. Memahami bunyi bahasa, perintah, dan dongeng yang dilisankan.

Standar Kompetensi 1. Memahami bunyi bahasa, perintah, dan dongeng yang dilisankan. pelajaran 1 diri sendiri Standar Kompetensi 1. Memahami bunyi bahasa, perintah, dan dongeng yang dilisankan. Kompetensi Dasar 1.1 Membedakan berbagai bunyi bahasa. 1.2. Melaksanakan sesuatu sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dalam menunjang era baru ini. Selain Bahasa Inggris, Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dalam menunjang era baru ini. Selain Bahasa Inggris, Bahasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan jaman, perkembangan ekonomi dan perdagangan yang makin mengglobal, bahasa asing merupakan alat komunikasi yang penting dalam menunjang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Kondisi Awal. Penelitian ini dilakukan di kelas I SD Negeri Kebolampang Kecamatan Winong Kabupaten Pati Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang yang berlangsung sangat cepat. Kecenderungan umum

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang yang berlangsung sangat cepat. Kecenderungan umum BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini banyak terjadi perubahan- perubahan di berbagai bidang yang berlangsung sangat cepat. Kecenderungan umum terintegrasinya kehidupan masyarakat

Lebih terperinci

Bahasa Indonesia. dinolingo.com

Bahasa Indonesia. dinolingo.com Bahasa Indonesia Halo! Apa kabar? Halo! Saya baikbaik saja! 1 Bahasa indonesia kucing anjing dua ekor anjing Seekor kucing dan seekor anjing. burung ikan monyet monyet-monyet harimau badak gorila jerapah

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik KELAS. Semester 2

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik KELAS. Semester 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik KELAS 1 Semester 2 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia, IPA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia bahasa memiliki peranan yang sangat penting yaitu sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. manusia bahasa memiliki peranan yang sangat penting yaitu sebagai alat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat berupa sistem lambang bunyi suara yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Di dalam kehidupan manusia bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan ekonomi negaranya membuat bahasa Mandarin menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan ekonomi negaranya membuat bahasa Mandarin menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Mandarin merupakan bahasa resmi Republik Rakyat Tiongkok. Seiring dengan kemajuan ekonomi negaranya membuat bahasa Mandarin menjadi bahasa Internasional

Lebih terperinci

UKBM BAHASA MANDARIN PEMINATAN MAN-3.1/4.1/1/1

UKBM BAHASA MANDARIN PEMINATAN MAN-3.1/4.1/1/1 UKBM BAHASA MANDARIN PEMINATAN MAN-3.1/4.1/1/1 PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 MALANG 个人信息 1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Bahasa Mandarin b. Semester

Lebih terperinci

1.2 Mengidentifikasi. 4. Menuliskan dan mengelompokkan kegunaan makanan bagi. 3. Menyebutkan bagian tubuh. 5. Menyusun menu makanan

1.2 Mengidentifikasi. 4. Menuliskan dan mengelompokkan kegunaan makanan bagi. 3. Menyebutkan bagian tubuh. 5. Menyusun menu makanan IPA Kelas I SD/MI 1 SILABUS Sekolah :... Kelas : I Mata Pelajaran : IPA Semester : I (satu) Tema : Diri sendiri Standar : 1. Mengenal anggota tubuh dan kegunaannya, serta cara perawatannya. Contoh 1.1

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PEMANFAATAN TEKNIK MENYANYI DALAM PEMBELAJARAN HAFALAN KOSAKATA BAHASA ARAB SISWA MIS KERTIJAYAN BUARAN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PEMANFAATAN TEKNIK MENYANYI DALAM PEMBELAJARAN HAFALAN KOSAKATA BAHASA ARAB SISWA MIS KERTIJAYAN BUARAN PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PEMANFAATAN TEKNIK MENYANYI DALAM PEMBELAJARAN HAFALAN KOSAKATA BAHASA ARAB SISWA MIS KERTIJAYAN BUARAN PEKALONGAN A. Analisis Pemanfaatan Teknik Menyanyi Dalam Pembelajaran Hafalan Kosakata

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN TEKNIK KATA LEMBAGA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI JANTI KECAMATAN SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN TEKNIK KATA LEMBAGA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI JANTI KECAMATAN SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN TEKNIK KATA LEMBAGA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI JANTI KECAMATAN SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO Basori Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia merupakan salah satu materi penting yang diajarkan di SD, karena Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan dan fungsi yang sangat penting bagi kehidupan

Lebih terperinci

Elisa Kurnia, Eunike Noviana, Fu Ruomei

Elisa Kurnia, Eunike Noviana, Fu Ruomei . EKSPERIMEN PENGAJARAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN DENGAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI KELOMPOK B TKK SAMARIA Elisa Kurnia, Eunike Noviana, Fu Ruomei UniversitasBina Nusantara,Jl. KebonJeruk Raya No.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa negara adalah bahasa Indonesia yang berfungsi sebagai bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan mulai dari tingkat sekolah dasar sampai

Lebih terperinci

Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Volume 2 Nomor 2, Juni 2017

Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Volume 2 Nomor 2, Juni 2017 Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Vol. 2, No. 2, Juni 2017 ISSN 2541-0393 (Media Online) 2541-0385 (Media Cetak ) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA SD Negeri

Lebih terperinci

Mp3 Mandarin Lesson 8: Ulang Tahun dan Umur

Mp3 Mandarin Lesson 8: Ulang Tahun dan Umur Mp3 Mandarin Lesson 8: Ulang Tahun dan Umur (Silakan download mp3 di attachment) Conversation 1: Tanggal berapa ulang tahunmu? Xiānsheng, nín shì nǎnián chūshēng de? Tuan, tahun berapa Anda lahir? 先生您是哪年出生的?

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Resha Aprylet, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Resha Aprylet, 2013 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa kanak-kanak adalah masa yang sangat peka untuk menerima berbagai stimulasi dari lingkungan. Keberhasilan anak dalam mencapai perkembangan yang optimal

Lebih terperinci

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM )

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL ( KKM ) MATA PELAJARAN : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS 2 SEMESTER I 17 PERHITUNGAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMUM Nama Sekolah : SD/MI... Kelas/semester : II (Dua)/ 1 (satu)

Lebih terperinci

ANALISA KESALAHAN BUKU PERCAKAPAN BAHASA MANDARIN SEHARI-HARI

ANALISA KESALAHAN BUKU PERCAKAPAN BAHASA MANDARIN SEHARI-HARI NLIS KSLHN BUKU PRCKPN BHS MNDRIN SHRI-HRI Sudono Noto Pradono 9 bstrak. Tujuan dari karya tulis ini adalah untuk menganalisa buku yang telah diterbitkan di pasaran. Penulis menganalisa sebuah buku yang

Lebih terperinci

2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA KARTU KARUTA DALAM PEMBELAJARAN KANJI

2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA KARTU KARUTA DALAM PEMBELAJARAN KANJI 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajar bahasa Jepang di Indonesia dari tahun ke tahun semakin mengalami peningkatan dari segi jumlah pembelajar. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor

Lebih terperinci

MR203 Bahasa Mandarin Pariwisata: S1, 2 sks, semester 3

MR203 Bahasa Mandarin Pariwisata: S1, 2 sks, semester 3 MR203 Bahasa Mandarin Pariwisata: S1, 2 sks, semester 3 Mata kuliah ini merupakan pendalaman dari mata kuliah Pengantar Bahasa Mandarin. Selesai mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu membaca

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hampir dapat dipastikan bahwa setiap orangtua menginginkan yang terbaik

BAB I PENDAHULUAN. Hampir dapat dipastikan bahwa setiap orangtua menginginkan yang terbaik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hampir dapat dipastikan bahwa setiap orangtua menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya, termasuk dalam hal pendidikan. Orangtua berharap anaknya bisa mendapat

Lebih terperinci

LEMBAR INFORMASI Mata Lomba: BAHASA MANDARIN. LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA DAN ASING SISWA SMKTINGKAT NASIONAL BATAM Oktober 2015

LEMBAR INFORMASI Mata Lomba: BAHASA MANDARIN. LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA DAN ASING SISWA SMKTINGKAT NASIONAL BATAM Oktober 2015 LOMBA DEBAT BAHASA INDONESIA DAN ASING SISWA SMKTINGKAT NASIONAL BATAM Oktober 2015 LEMBAR INFORMASI Mata Lomba: BAHASA MANDARIN DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN : BAHASA MANDARIN JENJANG PENDIDIKAN : SMP/M Ts/SMA/SMK/MA

MATA PELAJARAN : BAHASA MANDARIN JENJANG PENDIDIKAN : SMP/M Ts/SMA/SMK/MA MATA PELAJARAN : BAHASA MANDARIN JENJANG PENDIDIKAN : SMP/M Ts/SMA/SMK/MA Pedagogik 1. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip yang mendidik 2. Mengembangkan kurikulum Standar Guru Standar Isi Indikator

Lebih terperinci

PROGRAM DIPLOMA III BAHASA CHINA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 commit to user

PROGRAM DIPLOMA III BAHASA CHINA FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013 commit to user PENGGUNAAN METODE FUN LEARNING (FLASH CARD, PERMAINAN, DAN BERNYANYI) DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA MANDARIN DI SDK PELITA NUSANTARA KASIH SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

Pembentukan karakter..., Siti Atikah Immaduddin, FIB UI, Universitas Indonesia

Pembentukan karakter..., Siti Atikah Immaduddin, FIB UI, Universitas Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang digunakan oleh para anggota masyarakat tertentu untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri (Kridalaksana,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir

Lebih terperinci

BAB 5 PELAKSANAAN METODE FERNALD BERBASIS MULTISENSORI SEBAGAI UPAYA PENANGANAN MEMBACA BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA PERMULAAN

BAB 5 PELAKSANAAN METODE FERNALD BERBASIS MULTISENSORI SEBAGAI UPAYA PENANGANAN MEMBACA BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA PERMULAAN BAB 5 PELAKSANAAN METODE FERNALD BERBASIS MULTISENSORI SEBAGAI UPAYA PENANGANAN MEMBACA BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR MEMBACA PERMULAAN Peneliti merumuskan alternatif pemecahan masalah berupa bentuk perlakuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia hendaknya mengarah pada tujuan pengetahuan bahasa sampai penggunaannya, oleh karena itu harus benar-benar dipahami siswa. Penggunaan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK SIKLUS I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK SIKLUS I 35 Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK SIKLUS I Tema Kelas/Semester Waktu : Keluarga : I/I : 4 x 35 menit (2 x pertemuan) Standar Kompetensi Bahasa Indonesia : Memahami teks pendek dengan

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG 1 ARTIKEL Oleh NANDA ERIKA NIM : 2009/51064 JURUSAN PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Universitas Negeri Malang

Universitas Negeri Malang LANDASAN TEORETIK-KONSEPTUAL Pemanfaatan Multimedia dalam pembelajaran Nyoman S. Degeng Teknolog Pembelajaran Universitas Negeri Malang Kita ada di mana sekarang????????????? Era pertanian Era industri

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA ARAB KELAS 1 DI SD MUHAMMADIYAH 01 KURIPAN KIDUL PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA ARAB KELAS 1 DI SD MUHAMMADIYAH 01 KURIPAN KIDUL PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA ARAB KELAS 1 DI SD MUHAMMADIYAH 01 KURIPAN KIDUL PEKALONGAN A. Analisis Penggunaan Media Gambar dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa

Lebih terperinci

g) Nama sekolah : SLB Yapenas h) Alamat : Janti, Yogyakarta

g) Nama sekolah : SLB Yapenas h) Alamat : Janti, Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan sebuah kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan kompetensi mahasiswa dalam bidang pendidikan yang diterapkan pada kehidupan

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sekolah : SD/MI... Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) Kelas : I (satu) Tema : Diri sendiri Semester : I (satu) Standar Kompetensi 1. Mengenal anggota tubuh

Lebih terperinci

Standar Kompetensi 1. Memahami bunyi bahasa, perintah, dan dongeng yang dilisankan.

Standar Kompetensi 1. Memahami bunyi bahasa, perintah, dan dongeng yang dilisankan. pelajaran 8 kegiatan sehari hari Standar Kompetensi 1. Memahami bunyi bahasa, perintah, dan dongeng yang dilisankan. Kompetensi Dasar 1.1 Membedakan berbagai bunyi bahasa. 1.2. Melaksanakan sesuatu sesuai

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik KELAS. 1 Semester 1

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik KELAS. 1 Semester 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik KELAS 1 Semester 1 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TEMATIK Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia, IPS

Lebih terperinci

STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DENGAN PENDEKATAN FUNNY LEARNING (FL) DI SMA NEGERI 1 KARANGANOM

STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DENGAN PENDEKATAN FUNNY LEARNING (FL) DI SMA NEGERI 1 KARANGANOM STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DENGAN PENDEKATAN FUNNY LEARNING (FL) DI SMA NEGERI 1 KARANGANOM LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajad Ahli Madya pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Dalam pengajaran bahasa terdapat empat keterampilan

Lebih terperinci

JMSC Tingkat SD/MI2017

JMSC Tingkat SD/MI2017 I. Pilihlah jawaban yang benar dengan cara menyilang (X)abjad jawaban pada lembar jawaban kerja yang disediakan. 1. Pada sore hari jika kita menghadap pada matahari, bayangan tubuh kita tampak lebih...

Lebih terperinci

100. Mata Pelajaran Bahasa Mandarin untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan

100. Mata Pelajaran Bahasa Mandarin untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan 100. Mata Pelajaran Bahasa Mandarin untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan A. Latar belakang Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sepanjang hayat (long life learning). Kegiatan membaca

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sepanjang hayat (long life learning). Kegiatan membaca 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membaca merupakan sarana yang tepat untuk mempromosikan suatu pembelajaran sepanjang hayat (long life learning). Kegiatan membaca menjadi bagian dari kehidupan

Lebih terperinci

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2004: 2). Cara

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2004: 2). Cara BAB III METEDOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2004: 2). Cara ilmiah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap orang berkesempatan untuk menikmati masa remajanya. Kehidupan anak remaja dipenuhi dengan berbagai kejadian yang dapat mempengaruhi kehidupan mereka sebagai

Lebih terperinci

Skripsi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Oleh : MAMIK PURWITOSARI A

Skripsi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Matematika. Oleh : MAMIK PURWITOSARI A 1 PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN CARD SORT DIKELAS IV SEMESTER I SD WONOKERTO 3 (PTK Di SD N Wonokerto 3 Tahun Ajaran 2008/2009) Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Eksperimen BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Eksperimen karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran kanji tingkat

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Memiliki kemampuan dalam menguasai kosakata bahasa Mandarin sering. diidentikan memiliki prospek karir yang sangat baik.

BAB IV PENUTUP. Memiliki kemampuan dalam menguasai kosakata bahasa Mandarin sering. diidentikan memiliki prospek karir yang sangat baik. BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Bahasa merupakan suatu alat komunikasi sosial yang berupa sistem simbol bunyi yang dihasilkan dari ucapan manusia. Manusia sebagai makhluk sosial tentu membutuhkan sarana

Lebih terperinci

99. Mata Pelajaran Bahasa Mandarin untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

99. Mata Pelajaran Bahasa Mandarin untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa 99. Mata Pelajaran Bahasa Mandarin untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa A. Latar belakang Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat menjadikan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Disusun untuk Praktik Pengalaman Lapangan di SDN Percobaan 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Disusun untuk Praktik Pengalaman Lapangan di SDN Percobaan 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Disusun untuk Praktik Pengalaman Lapangan di SDN Percobaan 2 Disusun Oleh: Nama : Muhammad Rois Amin NIM : 13108241176 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU

Lebih terperinci

MATERI PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DASAR DI INTERNATIONAL HOTEL MANAGEMENT SCHOOL SURAKARTA

MATERI PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DASAR DI INTERNATIONAL HOTEL MANAGEMENT SCHOOL SURAKARTA MATERI PEMBELAJARAN BAHASA MANDARIN DASAR DI INTERNATIONAL HOTEL MANAGEMENT SCHOOL SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajad Ahli Madya pada Diploma III

Lebih terperinci

Bermainku adalah Belajar

Bermainku adalah Belajar Bermainku adalah Belajar Oleh : Ani Mutiatun, S.Pd. Saya teringat saat-saat masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Telinga saya bagian kiri dijewer hingga sakit oleh Bu guru yang mengajar. Saat itu pelajaran

Lebih terperinci

PENINGKATAN PELAFALAN BAHASA MANDARIN DENGAN DIRECT METHOD DI KELAS IV SD MARSUDIRINI SURAKARTA

PENINGKATAN PELAFALAN BAHASA MANDARIN DENGAN DIRECT METHOD DI KELAS IV SD MARSUDIRINI SURAKARTA PENINGKATAN PELAFALAN BAHASA MANDARIN DENGAN DIRECT METHOD DI KELAS IV SD MARSUDIRINI SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Ahli Madya pada Diploma

Lebih terperinci

汉语 1. guru. subjek bersifat jamak (lebih dari satu. teman sekolah. hǎo 好!/ Apa kabar Ibu/Bpk guru (Sapaan untuk guru)

汉语 1. guru. subjek bersifat jamak (lebih dari satu. teman sekolah. hǎo 好!/ Apa kabar Ibu/Bpk guru (Sapaan untuk guru) 1 第 yī 一 你 你 好 xiè xie 谢谢 bú qi 客气 Apa kabar terima kasih terima kasih kembali 好 / Bab 1 Apa kabar shī 老师 tóng xué 同学 guru subjek bersifat jamak (lebih dari satu teman sekolah hóng 红 你 nama orang kamu

Lebih terperinci

Ayo Amati. Amati gambar ini. Kegiatan mana yang menggunakan kaki? Beri tanda pada kegiatan yang menggunakan kaki. Subtema 2: Tubuhku

Ayo Amati. Amati gambar ini. Kegiatan mana yang menggunakan kaki? Beri tanda pada kegiatan yang menggunakan kaki. Subtema 2: Tubuhku Ayo Amati Amati gambar ini. Kegiatan mana yang menggunakan kaki? Beri tanda pada kegiatan yang menggunakan kaki. Subtema 2: Tubuhku 55 Beri tanda pada kotak. 1. Menyebutkan nama-nama anggota tubuh. 2.

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 001 RIMBA SEKAMPUNG DUMAI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 001 RIMBA SEKAMPUNG DUMAI PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 001 RIMBA SEKAMPUNG DUMAI Farida Hasmi Surel : hasmifarida1963@gmail.com ABSTRAK Tujuan dari

Lebih terperinci

Lampiran 1 Pertanyaan Kuesioner

Lampiran 1 Pertanyaan Kuesioner L1 Lampiran 1 Pertanyaan Kuesioner Kepada, Adik-adik kelas V SD Ipeka Tomang Di tempat Dengan Hormat, Kami adalah kakak mahasiswa Bina Nusantara yang sedang menjalankan tugas akhir sebagai syarat untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang dan urutan kedua adalah China dengan jumlah pembelajar Bagi

BAB I PENDAHULUAN. orang dan urutan kedua adalah China dengan jumlah pembelajar Bagi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan bermasyarakat tidak terlepas dari bahasa, baik secara lisan maupun tulisan. Demikian pula halnya dengan kegiatan pendidikan yang meliputi

Lebih terperinci

Instrumen Tes Intervensi Sesi Pertama 1. Jodohkanlah Kosakata disamping dengan Gambar yang Tepat!

Instrumen Tes Intervensi Sesi Pertama 1. Jodohkanlah Kosakata disamping dengan Gambar yang Tepat! Instrumen Tes Intervensi Sesi Pertama 1. Jodohkanlah Kosakata disamping dengan Gambar yang Tepat! 1. Makan Malam A. B. 2. Mandi C. 3. Minum The D. 4. Jalan Kaki E. 5. Berlari F. 6. Duduk G. 7. Makan Siang

Lebih terperinci

汉语 3. yuán dàn. guó. qìng jié. kāi xué. xiǎo xué yì 了 去. shàng xué. 很 gāo. Senin. Kamis. hòu tiān. Minggu. měi shù. Matematika.

汉语 3. yuán dàn. guó. qìng jié. kāi xué. xiǎo xué yì 了 去. shàng xué. 很 gāo. Senin. Kamis. hòu tiān. Minggu. měi shù. Matematika. 1. 第 yuè 月 zuó 昨 jià qī 假期 nián 年 xué qī 学期 jīn 今 jīn jǐ yuè jǐ 课 今几月几 bulan kemarin hari libur tahun semester 文 /Bacaan: sì yuè liù 四月六 jí jīn 级 今 xīn 新 shū 书 nián 年, hé 和 弟 rì 日 shèng dàn jié 圣诞节 jié

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. meningkatkan mutu pendidikan secara nasional. Agar tidak tertinggal dan untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. meningkatkan mutu pendidikan secara nasional. Agar tidak tertinggal dan untuk BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Materi Pembelajaran IPA Untuk menanggapi kemajuan era global dan semakin pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi, kurikulum sains termasuk IPA terus disempurnakan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lancar. Keterampilan membaca memiliki peranan yang sangat penting. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. lancar. Keterampilan membaca memiliki peranan yang sangat penting. Dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD hendaknya berjalan seefektif mungkin karena Bahasa Indonesia termasuk pembelajaran yang utama. Salah satu faktor keberhasilan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), saat ini sedang mendapat perhatian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), saat ini sedang mendapat perhatian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), saat ini sedang mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Perkembangan pendidikan anak usia dini (PAUD) menuju kearah yang lebih

Lebih terperinci

SIMPOSIUM GURU TINGKAT NASIONAL TAHUN 2016

SIMPOSIUM GURU TINGKAT NASIONAL TAHUN 2016 SIMPOSIUM GURU TINGKAT NASIONAL TAHUN 2016 Kategori : Teknologi Informasi sebagai media dan sumber pembelajaran Judul : Game Education Untuk Menstimulasi Kecerdasan Visual Spasial Anak Usia Dini Oleh :

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG MASALAH

A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Tidak dapat dipungkiri, bahwa dalam kehidupan modern saat ini, penguasaan bahasa bagi seseorang mutlak diperlukan. Keterampilan berbahasa seseorang harus mengacu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tindakan penelitian adalah sebagai berikut. a. Observasi awal dan wawancara dengan guru kelas II SD Negeri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tindakan penelitian adalah sebagai berikut. a. Observasi awal dan wawancara dengan guru kelas II SD Negeri BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Tahap Prasiklus Tahapan yang dilakukan oleh peneliti sebelum melaksanakan tindakan penelitian adalah sebagai berikut. a. Observasi

Lebih terperinci

Kegemaran 15. Bab 2. Kegemaran

Kegemaran 15. Bab 2. Kegemaran Kegemaran 15 Bab 2 Kegemaran Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini kamu diharapkan mampu: 1) membuat kipas dari kain sisa berdasarkan penjelasan guru; 2) menanggapi cerita pengalaman dengan kalimat

Lebih terperinci

漫话对联艺术. Diskusi Seni Sajak Berpasangan

漫话对联艺术. Diskusi Seni Sajak Berpasangan 漫话对联艺术 Diskusi Seni Sajak Berpasangan 阎浩然 Yan Haoran Hebei Normal University 河北师范大学 Pusat Bahasa Mandarin Universitas Kristen Maranatha 玛拉拿达基督教大学孔子学院 Bandung 万隆 对联是什么 Apa itu Sajak Berpasangan? 又叫楹联 对子

Lebih terperinci

Standar Kompetensi Guru KD Indikator Esensial

Standar Kompetensi Guru KD Indikator Esensial Kompetensi Utama Standar Kompetensi Guru KD Indikator Esensial St. Inti/SK Kompet. Guru Mapel Pedagogik Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran bahasa Mandarin sebagai bahasa asing Menguasai

Lebih terperinci

MODUL 25 TYPE A UMUR 4 6 BULAN (3 BULAN 16 HARI 6 BULAN 15 HARI)

MODUL 25 TYPE A UMUR 4 6 BULAN (3 BULAN 16 HARI 6 BULAN 15 HARI) MODUL 25 TYPE A UMUR 4 6 BULAN (3 BULAN 16 HARI 6 BULAN 15 HARI) G25.1 NAMA ANAK: NO ART:[ ] [ ] G25.1B G25.2 G25.3 G25.4 G25.5 G25.6 Apakah [ANAK] lahir lebih Berapa minggu [ANAK] lahir lebih awal HITUNG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam kehidupan manusia diperlukan manusia yang lainnya, manusia tidak bisa hidup seorang diri. Komunikasi merupakan jembatan untuk menjalin hubungan dengan

Lebih terperinci

MATERI KELAS 1. B. Indonesia

MATERI KELAS 1. B. Indonesia MATERI KELAS 1 TEMA 1 SUB TEMA 1 : Diriku : Aku dan Teman Baru B. Indonesia 1. Mengenal huruf a-z melalui lagu. a. Mengenal dan melafalkan huruf vokal : a, i, u, e, o b. Mengenal dan melafalkan huruf konsonan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis mempunyai peran yang sangat penting dalam. kehidupan siswa. Serta menunjang kesuksesan hidup seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis mempunyai peran yang sangat penting dalam. kehidupan siswa. Serta menunjang kesuksesan hidup seseorang. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keterampilan menulis mempunyai peran yang sangat penting dalam kehidupan siswa. Serta menunjang kesuksesan hidup seseorang. Dengan ketrampilan menulis, seseorang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini yang selanjutnya disebut Paud merupakan pendidikan yang sangat mendasar dan sangat menentukan bagi perkembangan anak di kemudian

Lebih terperinci

OPTIMALISASI METODE LATIHAN DAN TANYA JAWAB DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA CHINA DI LEMBAGA KURSUS HAN YU MANDARIN TALK SURAKARTA

OPTIMALISASI METODE LATIHAN DAN TANYA JAWAB DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA CHINA DI LEMBAGA KURSUS HAN YU MANDARIN TALK SURAKARTA OPTIMALISASI METODE LATIHAN DAN TANYA JAWAB DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA CHINA DI LEMBAGA KURSUS HAN YU MANDARIN TALK SURAKARTA LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Disusun oleh: YUSUF SANGAJI 13108241022 PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016 RENCANA

Lebih terperinci

ABSTRAK. : Analisis pelafalan karakter 的 (de) pada lagu Mandarin periode an yang dinyanyikan oleh Andy Lau.

ABSTRAK. : Analisis pelafalan karakter 的 (de) pada lagu Mandarin periode an yang dinyanyikan oleh Andy Lau. ABSTRAK Nama Program Studi Judul : Minche Tanamal : Sastra China : Analisis pelafalan karakter 的 (de) pada lagu Mandarin periode 1990-2000-an yang dinyanyikan oleh Andy Lau. Bernyanyi adalah seni berbahasa

Lebih terperinci

APA YANG HARUS DIKETAHUI DI USIA 2 TAHUN?

APA YANG HARUS DIKETAHUI DI USIA 2 TAHUN? APA YANG HARUS DIKETAHUI DI USIA 2 TAHUN? ASPEK YANG DISUKAI ANAK YANG BISA KITA AJARKAN FISIK Sangat Aktif. Bisa jalan, lari, lompat 2 kaki, bertumpu, dan manjat. Bisa corat-coret, bekerja dengan 3-4

Lebih terperinci