PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN TEKNIK KATA LEMBAGA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI JANTI KECAMATAN SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO
|
|
- Sugiarto Sugiarto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MENGGUNAKAN TEKNIK KATA LEMBAGA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI JANTI KECAMATAN SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO Basori Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan proses dan hasil belajar menulis permulaan siswa kelas II SD Negeri Janti Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo menggunakan teknik kata lembaga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Hasil penelitian membuktikan bahwa teknik kata lembaga dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil menulis siswa. Pada siklus I, rata-rata hasil nilai proses adalah 56,25 dengan persentase ketuntasan 80%, sementara rata-rata hasil nilai menulis adalah 65,88 dengan persentase ketuntasan 30%. Pada siklus II, rata-rata hasil nilai proses adalah 86,88 dengan persentase ketuntasan adalah 92%, sementara rata-rata hasil menulis adalah 86,87 dengan persentase ketuntasan 100%. Kata Kunci: peningkatan, menulis permulaan, teknik kata lembaga Sekolah dasar merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang turut andil dalam menentukan keberhasilan kemampuan menulis yang berpengaruh terhadap keberhasilan belajar selanjutnya. Kelas II sekolah dasar adalah jenjang pendidikan awal, di sini mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia lebih dititik beratkan pada keterampilan menulis siswa. Materi menulis diberikan kelas II sekolah dasar dengan tujuan agar peserta didik mampu mengenal huruf, selanjutnya merangkai menjadi sebuah kata, kemudian sebuah kalimat yang harus dipahami maknanya. Secara sederhana, menulis kelas II sekolah dasar lebih ditekankan pada upaya pengenalan huruf, artinya mendidik anak agar dapat mengenali dan mengubah lambang-lambang tertulis menjadi bunyi-bunyi bermakna. Pelaksanaan pengajaran menulis di kelas II sekolah dasar tidaklah mudah seperti pelaksanaan pengajaran di SMP maupun SMA. Kondisi psikologis yang masih labil juga merupakan faktor yang menghambat pelaksanaan pengajaran menulis di kelas II sekolah dasar. Guru dapat melatih peserta didiknya dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang memungkinkan mereka bisa meningkatkan kemampuan berpikirnya. Berbagai metode dan pendekatan pembelajaran menulis juga dapat diujicobakan siswa sebagai upaya untuk meningkatkan keterampilan menulis. Pemerintah melalui Dinas Pendidikan membuat kebijakan untuk mengajarkan menulis di sekolah mulai tingkat sekolah dasar sampai tingkat sekolah menengah atas. Pembelajaran menulis yang diajarkan pertama kali untuk siswa kelas II SD adalah menulis permulaan. Menulis permulaan sebagai dasar dan modal awal bagi seorang pembaca untuk dapat menulis pada tingkat tingkat berikutnya. Dalam KTSP 2006 yang terdapat dalam NOSI Volume 2, Nomor 4, Agustus 2014 Halaman 288
2 kompetensi dasar, pada siswa kelas II SD diharapkan mampu menulis beberapa kalimat sederhana yang terdiri atas tiga sampai lima kata. Untuk memenuhi kompetensi dasar tersebut, siswa perlu diberikan pembelajaran menulis permulaan dengan cara yang tepat dan benar, agar mereka dapat menulis dengan mudah sekaligus memahami isinya. Mengingat masingmasing siswa mempunyai irama perkembangan dan kematangan yang berbeda-beda, maka guru di tuntut agar dapat memilih dan menggunakan teknik atau pendekatan menulis permulaan dalam kegiatan pembelajaran secara tepat dan benar. Dalam pembelajaran menulis permulaan di sekolah, guru menggunakan metode mengeja. Dengan metode mengeja, banyak siswa mengalami kesulitan dalam menulis kata-kata yang menggunakan konsonan atau vokal rangkap. Untuk mengatasinya, peneliti menggunakan teknik kata lembaga dalam pembelajaran membaca permulaan. Dengan menggunakan teknik kata lembaga, siswa akan belajar menulis dalam bentuk kata, bukan dalam bentuk suku kata. Kata-kata tersebut ditulis dengan prosedur (1) kata di uraikan menjadi suku kata-suku kata, (2) suku kata diuraikan menjadi huruf demi huruf, (3) huruf demi huruf dirangkai menjadi suku kata, (4) suku kata -suku kata dirangkai menjadi kata (Haryadi, 2006:47). Berdasarkan uraian di depan, peneliti akan mencari solusi atas permasalahan yang muncul akibat rendahnya keterampilan menulis siswa, terutama siswa kelas II SDN Janti Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo tahun pelajaran 2013/2014. Solusi yang digunakan untuk meningkatkan keterampilan menulis bahasa Indonesia adalah pembelajaran menulis menggunakan teknik kata lembaga. Berdasarkan latar belakang, masalah penelitian ini adalah (1) b agaimanakah peningkatan proses pembelajaran membaca menulis permulaan siswa kelas II SD Negeri Janti Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo menggunakan teknik kata lembaga dan (2) bagaimanakah peningkatan hasil pembelajaran membaca menulis permulaan siswa kelas II SD Negeri Janti Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo menggunakan teknik kata lembaga. Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan peningkatan proses belajar menulis permulaan siswa kelas II SD Negeri Janti Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo menggunakan teknik kata lembaga dan (2) mendeskripsikan peningkatan hasil belajar menulis permulaan siswa kelas II SD Negeri Janti Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo menggunakan teknik kata lembaga. Hasil penelitian ini dapat berguna baik secara praktis maupun teoritis. Secara praktis, hasil penelitian dapat bermanfaat bagi guru-guru SDN Janti Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo pada umumnya, dan guru kelas II sebagai sarana untuk melihat efektifitas teknik kata lembaga dalam pembelajaran membaca menulis permulaan yang sudah dilaksanakan selama ini. Dengan melihat kondisi objektif tersebut, guru kelas II dapat melaksanakan perbaikan atau peningkatan pembelajaran membaca menulis permulaan sehingga proses dan hasil pembelajaran membaca menulis semakin lebih baik. Secara teoritis, hasil penelitian ini bisa memvalidasi teori yang menyatakan bahwa (1) belaj ar tidak hanya sekedar menghafal, (2) siswa belajar dari mengalami, (3) pengetahuan yang dimiliki seorang siswa terorganisasi dan mencerminkan pemahaman yang mendalam tentang sesuatu persoalan, (4) NOSI Volume 2, Nomor 4, Agustus 2014 Halaman 289
3 pengetahuan tidak dapat dipisahpisahkan menjadi fakta-fakta atau proposisi yang terpisah, tetapi mencerminkan keterampilan yang dapat diterapkan, (5) siswa mempunyai tingkatan yang berbeda dalam menyikapi situasi baru, (6) siswa perlu dibiasakan memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya, dan bergelut dengan ide-ide. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian dilakukan di kelas II SDN Janti Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo. Penelitian dilakukan dalam dua siklus, siklus pertama pada tanggal 19 Desember 2013 dan siklus kedua pada tanggal 23 Desember Pemilihan SDN Janti sebagai tempat penelitian dikarenakan (1) peneliti mengajar di SDN Janti; (2) siswa kelas II SDN Janti mengalami kesulitan menulis permulaan; dan (3) penggunaan teknik kata lembaga dalam menulis permulaan belum pernah digunakan. Subjek penelitian adalah siswa kelas IISDN Janti yang berjumlah 10 siswa yang terdiri dari 4 perempuan dan 6 laki-laki. Mereka berasal dari lingkungan yang berbeda, ada yang dari TK dan ada pula yang berasal dari rumah tangga. Mereka juga berasal dari keluarga yang bervariasi, seperti buruh tani, petani, dan sebagian kecil adalah pedagang. Keadaan ekonomi sosial mereka juga bervariasi. Langkah-langkah penelitian meliputi persiapan dan pelaksanaan penelitian. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap persiapan antara lain (1) menyiapkan model pembelajaran yang akan digunakan dan materi yang akan diajarkan, (2) menyiapkan rencana pembelajaran dengan teknik kata lembaga, (3 ) menetapkan pelaksanaan penilaian proses dan hasil pembelajaran mengenai menulis permulaan menggunakan teknik kata lembaga, (4) menyiapkan alat yang akan digunakan dalam penelitian, dan (5) menyiapkan data siswa kelas II. Pelaksanaan penelitian menjelaskan tentang jumlah putaran yang dilaksanakan dalam rangka memecahkan masalah yang telah ditetapkan. Masing-masing putaran terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti. Dalam hal ini, peneliti secara berkesinambungan mengamati, mencatat, merefleksi, dan mempelajari secara mendalam seluruh rangkaian pembelajaran. Untuk mendukung dan memperlancar pelaksanaan penelitian, peneliti juga menyiapkan instrumen pendamping lainnya, yakni (1) silabus, (2) rencana pembelajaran, (3) lembar pengamatan awal, (4) lembar observasi, (5) lembar refleksi, dan (6) lembar evaluasi. HASIL DAN PEMBAHASAN Data awal yang diperoleh menunjukkan bahwa pembelajaran menulis permulaan di kelas II SD Negeri Janti, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo belum berjalan dengan lancar sehingga hasil belajar siswa masih jauh dari target yang diharapkan. Hal itu terlihat dari kegiatan pembelajaran yang berlangsung dan dari hasil evaluasi yang diberikan guru. Pada saat pembelajaran berlangsung, minat belajar siswa tampak masih rendah. Hal itu terbukti dari berbagai fakta, yaitu siswa bermain sendiri, siswa kurang aktif, dan siswa tidak memperhatikan penjelasan guru. Pada saat pembelajaran menulis permulaan di kelas II SD Negeri Janti, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo, diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 65,40. Dari 10 siswa kelas II, hanya tiga siswa yang mendapat nilai lebih besar dari nilai Standar Ketuntasan Minimal (SKM) yaitu 70. NOSI Volume 2, Nomor 4, Agustus 2014 Halaman 290
4 Hasil Penelitian Siklus I Pada siklus pertama ini disajikan hasil penelitian satu putaran yang terdiri dari 1) perencanaan tindakan; 2) pelaksanaan tindakan yang berupa kegiatan awal pembelajaran, kegiatan inti pembelajaran, kegiatan penutup; 3) observasi tindakan; dan (4) refleksi tindakan. Perencanaan Untuk melaksanakan penelitian, diperlukan suatu rancangan penelitian yang akan digunakan sebagai bahan intervensi, yaitu penyusunan desain pembelajaran menulis permulaan menggunakan teknik kata lembaga. Dalam silabus telah direncanakan secara lengkap tentang satuan pendidikan, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi ajar, media dan sumber pembelajaran, rencana penilaian, serta alokasi waktunya. Satuan pendidikan telah disebut menulis permulaan dengan mendeskripsikan benda di sekitar dan menyalin puisi anak. Sedangkan dalam kompetensi dasar adalah menulis permulaan dengan mendeskripsikan benda di sekitar. Kompetensi dasar tersebut lebih rinci ditulis dalam indikator pembelajaran, yaitu 1) menulis kata sederhana, 2) menulis kata berkonsonan rangkap, dan 3) menulis kalimat sederhana. Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sesuai dengan indikator tersebut, dipilih materi pembelajaran yang sesuai dengan tema, yaitu hewan dan tumbuhan. Untuk mendukung materi pembelajaran, guru merencanakan menggunakan media gambar karena dapat mengingatkan pada peristiwa yang pernah dilalui. Dalam rencana penilaian, guru menugaskan siswa untuk menuliskan nama hewan dan atau tumbuhan, serta membuat kalimat dari nama hewan dan atau tumbuhan itu. Di akhir pembelajaran, siswa diberikan PR untuk berlatih menulis sesuai contoh yang diberikan dan akan dibahas pada pertemuan berikutnya. Penilaian tersebut dilengkapi dengan instrumen penilaian berupa lembar observasi untuk menilai hasil tulisan siswa. Pelaksanaan Dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dijelaskan skenario pembelajaran yang meliputi kegiatan awal/pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Pada kegiatan awal, guru melaksanakan apersepsi. Dengan apersepsi, guru memiliki tujuan untuk mengajak siswa mengungkapkan sesuatu berdasarkan pengalamannya sehingga dapat dibahas dalam materi pembelajaran. Kelanjutan dari kegiatan awal adalah kegiatan inti pembelajaran. Sebelum mengadakan tanya jawab, guru memasang beberapa gambar yang akan dibahas dalam pembelajaran ini. Guru kemudian menjelaskan tentang gambargambar yang dipasang di papan tulis. Selanjutnya guru menjelaskan langkahlangkah menulis dengan teknik kata lembaga. Untuk kata sederhana, caracara yang dilakukan adalah 1) menuliskan satu kata yang telah disebutkan siswa, misalnya sapi; 2) menguraikan kata atas suku-sukunya, sa pi; 3) menguraikan suku kata atas huruf-hurufnya, s a p i; dan 4) menggabungkan huruf dengan kata, sapi. Untuk kata berkonsonan rangkap, cara yang digunakan sama, namun menggunakan kata-kata berkonsonan rangkap yang disebutkan siswa, seperti kerbau, kucing, anjing, anggrek, dan lain-lain. Setelah selesai menjelaskan keduanya, guru lantas memberi latihan pada siswa. Siswa diminta untuk menuliskan nama binatang atau tumbuhan sesuai gambar yang dipajang. Setelah selesai menulis nama, siswa diminta untuk membuat kalimat dengan memakai nama-nama binatang atau tumbuhan yang mereka dapat. Semua siswa aktif dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Sebagian NOSI Volume 2, Nomor 4, Agustus 2014 Halaman 291
5 siswa yang belum mengerti masih menanyakan kepada gurunya. Guru dengan sabar membimbing setiap siswa dalam mengerjakan tugasnya. Semua siswa melanjutkan mengerjakan tugasnya masing masing. Ada beberapa siswa yang melihat hasil tulisan temannya. Ada pula beberapa siswa yang masih menanyakan tentang tulisannya. Guru dengan sabar membimbing dan megarahkan siswanya dalam mengerjakan tugasnya. Kemudian masing-masing siswa melaporkan hasil pekerjaannya. Mereka mempunyai hasil kerja yang berbedabeda. Perbedaan itu diharapkan akan menyempurnakan pengalaman siswa. Kemampuan itu dapat dilakukan dengan komunikasi dua arah antara siswa satu dengan yang lainnya. Tentu hal ini akan membuat kerangka berpikir siswa menjadi mudah dan terarah. Setelah masing-masing siswa membacakan hasil pekerjaannya, guru mengajak siswa membahas dan menyimpulkannya. Pengamatan Pengamatan tindakan ditekankan pada penilaian atas proses pembelajaran dan hasil menulis siswa. Jadi, kemampuan menulis permulaan yang dinilai bukan hanya hasilnya, tetapi juga prosesnya. Berikut disajikan daftar-nilai hasil proses dan hasil menulis permulaan siklus I siswa kelas II SD Negeri Janti Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo. Setelah dilihat pada tabel hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran pada siklus I belum berhasil. Refleksi Refleksi diarahkan pada 1) kegiatan awal pembelajaran, 2) kegiatan inti pembelajaran, dan 3) kegiatan penutup pembelajaran. Perencanaan pembelajaran yang digunakan pada siklus I secara umum sudah cukup baik. Akan tetapi, nilai akhir secara individual masih kurang karena banyak siswa yang belum mampu menulis dengan benar. Peranan media gambar pada pelaksanaan tindakan ini belum memberikan hasil yang optimal karena pemahaman anak tentang nama gambar dengan kata yang harus dipasangkan masih belum dapat menyatu. Meskipun dapat menyebutkan nama gambar dengan baik, siswa tetap saja kesulitan untuk menuliskannya. Pada kegiatan inti secara keseluruhan masih kurang. Dalam kegiatan ini masih tampak dominasi siswa yang tidak bisa menulis permulaan. Siswa yang belum bisa menulis sangat terlihat jelas sehingga mereka bergantung pada teman-teman yang pandai. Selain itu, siswa belum terbiasa dengan metode yang baru sehingga cenderung bingung dan kurang merespons kegiatan yang seharusnya mereka lakukan. Pada saat menunjukan hasil kerjanya, banyak siswa yang tidak memperhatikan temannya di depan. Kondisi itu disebabkan guru kurang bisa mengelola kelas sehingga kondisi kelas kurang kondusif selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Namun, kegiatan penutup sudah bagus karena siswa diberi kesempatan untuk melaksanakan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Karena masih ada kekurangan pada hasil pengamatan siklus I, maka peneliti memutuskan untuk melanjutkan penelitian ke siklus ke II agar nilai siswa dapat memenuhi KKM. Hasil Penelitian Siklus II Sebagaimana kegiatan pada siklus I, pada kegiatan ini disajikan hasil penelitian berupa 1) perencanaan tindakan, 2) pelaksanaan tindakan yang berupa kegiatan awal pembelajaran, kegiatan inti pembelajaran, kegiatan penutup pembelajaran, 3) observasi tindakan, dan 4) refleksi tindakan. Perencanaan NOSI Volume 2, Nomor 4, Agustus 2014 Halaman 292
6 Perencanaan pembelajaran pada siklus II sebenarnya hampir sama dengan siklus I. Perbedaannya terletak pada penjelasan guru tentang cara menulis menggunakan teknik kata lembaga. Pada siklus I, guru secara runtut menjelaskan cara menulis menggunakan teknik kata lembaga. Namun pada siklus II siswa sudah paham dalam mengerjakan tugas yang diberikan sehingga guru tidak perlu mengulang penjelasan tentang menulis dengan teknik kata lembaga. Dalam siklus II ini guru masih menggunakan teknik kata lembaga agar siswa mampu melakukan perbaikan. Selain itu, digunakan pula metode ceramah, demonstrasi, tanya jawab, dan pemberian tugas. Pelaksanaan Dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dijelaskan skenario pembelajaran yang meliputi kegiatan awal/pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Kegiatan awal dilaksanakan selama 10 menit, dimulai dengan mengondisikan kelas untuk siap belajar dengan ucapan salam pembuka. Setelah itu, guru mengadakan apersepsi dengan menyanyikan lagu alphabet, tanya jawab tentang lagu, menyampaikan tujuan pembelajaran, dan memberi tugas yang akan dikerjakan siswa. Setelah melakukan apersepsi, guru kembali memajang gambar hewan dan tumbuhan di papan tulis. Siswa disuruh mengamati gambar-gambar tersebut, lalu bertanya jawab tentang pembelajaran menulis permulaan yang dulu belum berhasil. Karena itu, perlu perbaikan agar semua siswa mampu menulis permulaan dengan baik dan benar. Setelah menggali ingatan siswa tentang menulis dengan teknik kata lembaga, guru lantas memberi latihan pada siswa. Siswa diminta untuk menuliskan nama binatang atau tumbuhan sesuai gambar yang dipajang. Setelah selesai menulis nama, siswa diminta untuk membuat kalimat dengan memakai nama-nama binatang atau tumbuhan yang mereka dapat. Pada akhir kegiatan, siswa membacakan hasil tulisannya di depan kelas. Setelah itu, siswa bersama guru memberi komentar atas hasil pekerjaan siswa lainnya. Guru memberi pujian bagi siswa yang paling benar dalam menulis, disusul dengan tanya jawab tentang hal-hal yang belum dimengerti siswa. Setelah menyimpulkan cara menulis dan membaca yang benar, guru memberi pesan moral agar siswa lebih giat belajar, karena untuk menjadi orang sukses bukan dengan berdiam diri tapi karena giat belajar. Pengamatan Pengamatan tindakan ditekankan pada penilaian atas proses pembelajaran dan hasil menulis siswa. Jadi, kemampuan menulis permulaan yang dinilai bukan hanya hasilnya, tetapi juga prosesnya. Berikut disajikan daftar-nilai hasil proses dan hasil menulis permulaan siklus II siswa kelas II SD Negeri Janti Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo. Setelah dilihat pada tabel hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran pada siklus II sudah berhasil. Refleksi Refleksi diarahkan pada 1) kegiatan pendahuluan pembelajaran, 2) kegiatan inti pembelajaran, dan 3) kegiatan penutup pembelajaran. Kegiatan pendahuluan pembelajaran dilakukan pada tahap awal menulis, sedangkan tahap akhir dan pelaporan dilakukan pada awal kegiatan guru memberikan penjelasan. Dalam memberikan penjelasan, guru berbicara seperlunya agar alokasi waktu yang digunakan tidak tersita. Penjelasan yang diberikan guru berapa langkah-langkah pelaksanaan NOSI Volume 2, Nomor 4, Agustus 2014 Halaman 293
7 sesuai tujuan pembelajaran sehingga siswa dapat mengikuti secara efektif dan efisien. Kegiatan inti pembelajaran dilakukan terhadap basil tindakan yang berupa proses dan hasil. Dari hasil refleksi yang dilakukan secara kolaboratif dengan guru kelas II, dapat dikemukakan bahwa hasil tindakan yang berupa proses sudah dilakukan dengan baik. Pada tahap awal menulis, kegiatan mengamati gambar juga sudah berjalan dengan baik. Pada tahap penulisan, beberapa proses kegiatan telah dilakukan siswa. Dengan bimbingan dan penjelasan guru, siswa dapat melaksanakan dengan baik. Mereka yang belum mengerti langsung bertanya kepada guru. Tahap revisi dan publikasi pun telah dilakukan siswa dengan baik, mulai dari menulis kata sederhana, menulis kata berkonsonan rangkap, dan membuat kalimat sederhana. Sementara itu, hasil tindakan melaporkan hasil tulisan di depan kelas juga dapat dikatakan baik.berdasarkan hasil refleksi tersebut, maka kegiatan perbaikan bisa dihentikan pada siklus II. Sekolah bertanggung jawab dalam pelaksanaan kurikulum yang mencakup 1) pengembangan silabus; 2) perencanaan pembelajaran dan penilaian; dan (3) pelaksanaan dan pengelolaan pembelajaran, serta pelaksanaan dan pengelompokan penilaian hasil belajar (Majid, 2006:38). Berdasarkan uraian tersebut, maka pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru adaiah membuat silabus, membuat perencanaan pembelajaran dan penilaian, pelaksanaan dan pengelolaan pembelajaran, serta pelaksanaan dan pengelompokan penilaian belajar. Pada penelitian ini mata pelajaran yang diteliti adaiah mata pelajaran Bahasa Indonesia. Kelas yang dijadikan subjek penelitian adaiah kelas II semester II. Tema yang dipilih adalah mengenal hewan dan tumbuhan di sekitar. Strategi pembelajarannya adalah menulis permulaan menggunakan teknik kata lembaga. Alokasi waktu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pembelajaran adalah 2x35 menit (1 kali pertemuan) dengan menggunakan dua siklus, siklus I satu kali pertemuan, dan siklus II satu kali pertemuan. Pembelajaran menulis permulaan meggunakan tahapan-tahapan mulai dari mengamati gambar, menulis kata, dan membuatnya menjadi kalimat sesuai ejaan yang benar. Pada kegiatan akhir diadakan tanggapan dan penilaian bersama terhadap jalannya pembelajaran. Pada kegiatan penutup, guru dan siswa mengadakan refleksitentang kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung dan guru memberi penguatanterhadap siswa dengan memberikan pujian bahwa siswa telah melakukanpembelajaran sesuai perencanaan. Berdasarkan penjabaran temuan penelitian dan tujuan umum pembelajaran pada Bab IV, dapat ditunjukkan adanya urutan pembelajaran mulai dari perencanaan, proses pelaksanaan, dan hasil pelaksanaan. Pada perencanaan, kegiatan yang dilakukan adalah menentukan standar kompetensi. Pada penelitian ini standar kompetensi yang dipilih adalah menulis permulaan dengan mendeskripsikan benda di sekitar dan menyalin puisi anak. Kompetensi dasar yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di sekitar secara sederhana dengan bahasa tulis. Hasilpenelitian yang dijabarkan pada Bab IV menunjukkan bahwa peran guru sangat besar untuk mencapai keberhasilan siswa dalam pembelajaran menulis permulaan. Peran guru disesuaikan dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai dalam pembelajaran menulis permulaan menggunakan teknik kata lembaga. NOSI Volume 2, Nomor 4, Agustus 2014 Halaman 294
8 Pembelajaran menulis permulaan menggunakan teknik kata lembaga ditekankan pada keaktifan siswa. Peserta didik diharapkan mampu menunjukkan penguasaan kompetensi dasar dan mahir dalam berbagai keterampilan yang dikembangkan sesuai potensi masingmasing. Sebelum melaksanakan proses pembelajaran seorang guru perlu menyusun rencana pembelajaran agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan secara efektif, sistimatis, dan efisien. Kegiatan terstruktur adalah kegiatan yang direncanakan untuk dilakukan siswa dalam rangka pembelajaran. Agar kegiatan pembelajaran dapat aktif, kreatif, dan menyenangkan, guru sebaiknya menggunakan beberapa metode pembelajaran. Metode yang digunakan sebaiknya bervariasi agar kegiatan belajar mengajar dapat menyenangkan. Penggunaan metode yang tepat akan turut menentukan efektifitas dan efisiensi pembelajaran. Apabila digunakan dengan tepat, sarana dan prasarana akan dapat menunjang keberhasilan proses pembelajaran. Pada pembelajaran menulis permulaan dengan teknik kata lembaga juga menggunakan sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana yang digunakan pada penelitian ini adalah 1) gedung sekolah, 2) ruang kelas, 3) meja kursi, dan 4) gambar-gambar. Gedung sekolah merupakan sarana untuk kegiatan pembelajaran formal, ruangkelas digunakan untuk kegiatan belajar mengajar menulis permulaan, meja kursi dimanfaatkan siswa untuk mengonsep tulisan yang ada pada gambar, dan gambar dimanfaatkan untuk memancing imajinasi siswa sehingga mampu menulis dengan benar. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada masing-masing siklus, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknik kata lembaga dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar menulis pada siswa kelas II SDN Janti, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo. Penggunaan teknik kata lembaga pada pembelajaran Bahasa Indonesia terbukti dapat meningkatkan kemampuan menulis pemulaan, baik dalam proses maupun hasil. Hal itu dapat dibuktikan dari meningkatnya hasil prestasi siswa dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I, rata-rata hasil nilai proses adalah 56,25 dengan persentase ketuntasan 80%, sementara pada siklus II meningkat menjadi 6,88 dengan persentase ketuntasan 92%. Selain peningkatan proses, penggunaan teknik kata lembaga juga terbukti dapat meningkatkan hasil nilai menulis siswa. Hal itu dapat dibuktikan dari meningkatnya hasil prestasi siswa dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I, rata-rata hasil nilai menulis adalah 65,88 dengan persentase ketuntasan 30%, sementara pada siklus II meningkat menjadi 86,87 dengan persentase ketuntasan 100%. Saran Setelah peneliti melakukan penelitian berdasarkan rumusan masalah, maka peneliti memiliki beberapa saran bagi berbagai pihak. Bagi guru kelas II, penelitian ini dapat menjadi masukan untuk meningkatkan kemampuan menulis permulaan pada anak. Siswa juga diharapkan lebih antusias, disiplin, tekun, dan kreatif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Bagi penyusun bahan ajar, materi dalam pembelajaran menulis permulaan menggunakan teknik kata lembaga dapat digunakan untuk NOSI Volume 2, Nomor 4, Agustus 2014 Halaman 295
9 contoh penyusunan bahan ajar. Bagi penyusun kurikulum, penelitian ini dapat dijadikan acuan alternatif dalam penyusunan kurikulum. Sementara bagi peneliti lain, penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar untuk menemukan strategi lain dalam pembelajaran menulis sehingga pembelajaran dapat lebih menyenangkan, bergairah, dan bermakna. DAFTAR RUJUKAN Akhdiah, Sabarti Kurikulum 2004: Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa. Jakarta: Dirjen Depdiknas. BSNP Model KTSP dan Model Silabus Mata Pelajaran SD/MI. Jakarta: Cipta Jaya. Darmiyati Zuchdi dan Budiasih Pembelajaran dengan Alat Peraga Pias-Pias Huruf. Jakarta: UI Press. Gie, The Liang Terampil Mengarang. Yogyakarta: Andi. Hairuddin, dkk Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdiknas. NOSI Volume 2, Nomor 4, Agustus 2014 Halaman 296
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS V SD NEGERI TRUNENG KECAMATAN SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS V SD NEGERI TRUNENG KECAMATAN SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO Sri Jumini Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup Bangsa dan Negara. Pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN YULI AMBARWATI Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Berdasarkan
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IVSDN 2 NGASINAN JETIS PONOROGO SEMESTER IITAHUN PELAJARAN 2012/2013
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IVSDN 2 NGASINAN JETIS PONOROGO SEMESTER IITAHUN PELAJARAN 2012/2013 Ribut Hariyanto Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X-I SMAN 5 MADIUN KOTA MADIUN MELALUI TEKNIK TERATAI ( TERJUN AMATI RANGKAI)
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X-I SMAN 5 MADIUN KOTA MADIUN MELALUI TEKNIK TERATAI ( TERJUN AMATI RANGKAI) SRI MEILANY Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Tujuan penelitian
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN 2013 2014 Sugiani Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Disusun untuk Praktik Pengalaman Lapangan di SDN Percobaan 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Disusun untuk Praktik Pengalaman Lapangan di SDN Percobaan 2 Disusun Oleh: Nama : Muhammad Rois Amin NIM : 13108241176 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V SDN SAWOJAJAR V KOTA MALANG Dwi Sulistyorini Abstrak: Dalam kegiatan pembelajaran menulis, siswa masih banyak mengalami kesulitan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uraian mengenai hasil penelitian sebagai jawaban dari rumusan masalah yang diungkapkan pada Bab I akan disajikan dalam Bab IV ini. Pada bab ini diuraikan mengenai
Lebih terperinciMENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DENGAN PERMAINAN TEMBAR PADA SISWA KELAS 4 A SDN SEMBORO 01 JEMBER
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DENGAN PERMAINAN TEMBAR PADA SISWA KELAS 4 A SDN SEMBORO 01 JEMBER Suparmini 31 Abstrak. Hasil belajar IPS siswa kelas 4 A SDN
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 001 RIMBA SEKAMPUNG DUMAI
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 001 RIMBA SEKAMPUNG DUMAI Farida Hasmi Surel : hasmifarida1963@gmail.com ABSTRAK Tujuan dari
Lebih terperinciBUDIYONO Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK DENGAN TEKNIK THINK PAIR SHARE SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2012/2013 BUDIYONO Mahasiswa Magister Pendidikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Kondisi Awal. Penelitian ini dilakukan di kelas I SD Negeri Kebolampang Kecamatan Winong Kabupaten Pati Tahun Pelajaran
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Kondisi Awal. Penelitian ini dilakukan di kelas I MI Miftahul Ulum Curah Keris Kalipang Kecamatan Grati Kabupaten Pasuruan Tahun
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN BABADAN I NGRAMBE NGAWI
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN BABADAN I NGRAMBE NGAWI KUSNI Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Berdasarkan observasi awal di
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian SD N Ngrandah 1 yang terletak di desa Ngrandah, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Tenaga pengajar yang ada di SD Negeri
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
97 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data hasil penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan pada siswa kelas I SDN Cibodas I Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang dengan menerapkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kolaborasi yang dilaksanakan dua siklus dengan empat
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Padaan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2013/2014. Subjek penelitian adalah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7
26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7 Kota Gorontalo, untuk mata pelajaran
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo terletak di Jln. Ronggolawe Dsn Kembaran, berdiri sejak
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Prasiklus Kondisi prasiklus merupakan titik awal munculnya penelitian tindakan kelas ini. Kegiatan pra tindakan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengawali
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan Penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman membaca dalam pembelajaran membaca lancar.
Lebih terperinciBAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Pratindakan Peneliti terlebih dahulu melakukan tahap pratindakan sebelum melaksanakan proses penelitian. Tujuannya adalah untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Prasiklus Jumlah siswa Presentase (%) , ,33 JUMLAH
24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Membaca Puisi Melalui Pendekatan Proses Di Kelas IV SDN 2 Polanto Jaya
Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Membaca Puisi Melalui Pendekatan Proses Di Kelas IV SDN 2 Polanto Jaya I Nyoman Adi Setiawan Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF KELAS VI SD YPKP 1 SENTANI, KABUPATEN JAYAPURA PAPUA
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF KELAS VI SD YPKP 1 SENTANI, KABUPATEN JAYAPURA PAPUA Etyn Nurkhayati SD YPKP I Sentani Jayapura Papua Abstrak:Kesulitan siswa dalam menulis
Lebih terperinciPeningkatan Keterampilan Siswa Menulis Pantun Melalui Teknik Balas Pantun di Kelas IV SDN 1 Tatura
Peningkatan Keterampilan Siswa Menulis Pantun Melalui Teknik Balas Pantun di Kelas IV SDN 1 Tatura Sustri Do embana SDN 1 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan utama pada penelitian ini adalah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sosial, dan emosional peserta didik dan menerapkan fungsi penunjang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran matematika di kelas IV SD Negeri 3 Kalirejo Kudus kurang efektif. Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam dan menyampaikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB I HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian dilakukan di SD Negeri Jlamprang 2 Kecamatan Wonosobo Kabupaten Wonosobo kelas II dengan jumlah siswa sebanyak 35 yang terdiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam kehidupan manusia diperlukan manusia yang lainnya, manusia tidak bisa hidup seorang diri. Komunikasi merupakan jembatan untuk menjalin hubungan dengan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Awal (Pra Siklus) Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti mencari data awal nilai keterampilan berbicara pada pelajaran
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Badariyah terletak di Desa Tatah Layap
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Identitas dan Lokasi Madrasah Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Badariyah terletak di Desa Tatah Layap Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Ibtidaiyah (MI) Batu Tangga Kecamatan Batang Alai Timur Kabupaten Hulu Sungai
39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Madrasah Ibtidaiyah (MI) Batu Tangga Kecamatan Batang Alai Timur Kabupaten Hulu Sungai Tengah terletak di Desa Batu Tangga Kecamatan
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF ABJAD MELALUI TEKNIK MENULIS DI UDARA PADA SISWA KELAS 1 B SDN KLATAKAN 02 JEMBER.
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF ABJAD MELALUI TEKNIK MENULIS DI UDARA PADA SISWA KELAS 1 B SDN KLATAKAN 02 JEMBER Kustiyah 39 Abstrak. Bahasa indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar di semus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara umum istilah sains memiliki arti kumpulan pengetahuan yang tersusun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sains pada sekolah dasar merupakan mata pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa, fenomena-fenomena alam dan yang terjadi di alam. Secara umum istilah sains memiliki
Lebih terperinciBAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Pratindakan Kegiatan pratindakan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keadaan awal objek penelitian sebelum diberi tindakan. Kegiatan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA MELALUI TEKNIK KERJA KELOMPOK SISWA KELAS V SDN NGOMPRO 2 KECAMATAN PANGKUR KABUPATEN NGAWI
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA MELALUI TEKNIK KERJA KELOMPOK SISWA KELAS V SDN NGOMPRO 2 KECAMATAN PANGKUR KABUPATEN NGAWI Anas Masruh Hidayat Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN PUZZLE PADA ANAK KELOMPOK B DI TK TRISULA PERWARI 2 KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013
UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERMAINAN PUZZLE PADA ANAK KELOMPOK B DI TK TRISULA PERWARI 2 KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013 Naskah Publikasi Ilmiah Oleh: LILIK KISMURBANI NIM. A53B090005 FAKULTAS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tamanwinangun yang beralamat di Jalan Bocor Nomor 54, Kelurahan Tamanwinangun,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan pada mata pelajaran matematika materi pecahan ini
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek
22 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Ngabean yang menjadi subjek penelitian adalah kelas VI yang berjumlah 28 siswa.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menulis merupakan kegiatan melahirkan pikiran dan perasaan, dengan tulis menulis juga dapat diartikan sebagai cara berkomunikasi dengan mengungkapkan pikiran, perasaan,
Lebih terperinciMoh. Nurman Bagus Satrio Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata kunci: kalimat utama dalam paragraf, STAD
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN KALIMAT UTAMA DALAM PARAGRAF PADA SISWA KELAS VIIB SMP 17 AGUSTUS 1945 CLURING MENGGUNAKAN METODE STAD TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Moh. Nurman Bagus Satrio Mahasiswa Magister
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Disusun dan Diajukan Guna Memenuhi Salah
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas V SDN 05 Biau Sumanti N. Laindjong, Lestari M.P. Alibasyah, dan Ritman Ishak Paudi Mahasiswa Program Guru
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Sungai Bilu 2 Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN
Jurnal Euclid, Vol.4, No.1, pp.739 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN Kusnati SMPN 3 Ciawigebang;
Lebih terperinciBadarudin Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Jl. Raya Dukuhwaluh Po. Box. 202 Purwokerto ABSTRAK
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE TANYA JAWAB DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI DI KELAS IV MI MA ARIF NU LAMUK PURBALINGGA Badarudin Universitas Muhammadiyah Purwokerto,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini diuraikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bagian ini diuraikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK).
Lebih terperinciPENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER
PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER Suprapto 27 Abstrak. Matematika merupakan ilmu terstruktur yang
Lebih terperinciNunuk Jarwati SD Negeri Sirapan 01 Madiun
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENDESKRIPSIKAN BINATANG DENGAN BAHASA TULIS MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI SIRAPAN 01 KECAMATAN MADIUN KABUPATEN MADIUN Nunuk Jarwati
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN. Kenconorejo 01 Kecamatan Tulis, Kabupaten Batang. Pelaksanaannya meliputi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Menurut Kemmis (1988) Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bab ini akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi Prasiklus
Lebih terperinciSri Utami Rahayu Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Kata-kata kunci: peningkatan, keterampilan menulis puisi, metode Sugestopedia
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X PROGRAM ILMU BAHASA-BAHASA (IBB) SMA NEGERI 1 GONDANGLEGI KABUPATEN MALANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 DENGAN MENGUNAKAN METODE SUGESTOPEDIA Sri Utami
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS LAPORAN PERJALANAN MELALUI LATIHAN TERBIMBING DI KELAS VIII 6 SMP NEGERI 21 BATANGHARI
ARTIKEL ILMIAH MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENULIS LAPORAN PERJALANAN MELALUI LATIHAN TERBIMBING DI KELAS VIII 6 SMP NEGERI 21 BATANGHARI OLEH: SISWARTINI GJA II B 111 001 PROGRAM STUDI PGSM PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Action Research (Wardhani, dkk., 2007: 1.3). Selanjutnya Suharsimi
43 BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian
Lebih terperinciINSTRUMEN IMPLEMENTASI RPP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS II DENGAN METODE KARTU BILANGAN
41 INSTRUMEN IMPLEMENTASI RPP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS II DENGAN METODE KARTU BILANGAN Pengampu : Mata pelajaran : Kelas/Semester : Kompetensi Dasar : Petunjuk: Tulislah hasil pengamatan anda
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK (SIKLUS I)
40 LAMPIRAN 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TEMATIK (SIKLUS I) Tema : Lingkungan Kelas / semester : 1 / I Waktu : 6 x 35 menit ( 3 x pertemuan ) A. Standar Kompetensi : Bahasa Indonesia 3. Membaca teks
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas V SDN Kebowan 02 Kecamatan Suruh dengan jumlah 21 siswa yang terdiri dari 10 siswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia karena pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia karena pada hakikatnya manusia lahir dalam keadaan tidak berdaya, tidak langsung dapat berdiri sendiri, dan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian diperlukan suatu metode dan teknik penelitian yang sesuai dengan masalah yang diteliti sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini menyajikan hasil penelitian berkenaan dengan pembelajran yang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menyajikan hasil penelitian berkenaan dengan pembelajran yang telah dilaksanakan pada siklus I sampai dengan siklus II. Setelah penyajian hasil penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas semester tahun pelajaran 1/13 Sekolah Dasar Negeri Tirtomoyo, Kecamatan Poncowarno, Kabupaten
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan observasi yang telah dilakukan peneliti terhadap hasil belajar siswa kelas 5 SDN Karangduren 04 sebelum dilaksanakan penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai sarana komunikasi dapat berupa bahasa lisan dan bahasa tulis. Melalui bahasa seseorang dapat mengemukakan pikiran dan keinginannya kepada orang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Data Pelaksanaan Tindakan Pra Siklus Sebelum melakukan siklus, peneliti mengumpulkan data awal. awal peserta didik diambil dari nilai
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Badariyah terletak di Desa Tatah Layap
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Identitas dan Lokasi Madrasah Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Badariyah terletak di Desa Tatah Layap Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SDN Sidorejo Lor 05 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Provinsi Jawa Tengah. Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. kolaboratif oleh peneliti dan pendidik sebagai praktisi dengan mengambil. 1. Lokasi penelitian dan waktu penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini dirancang dalam tiga siklus dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan jenis penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran berbahasa di Sekolah Dasar tidak dapat terlepas dari pengembangan aspek kemampuan berbahasa. Hal tersebut memiliki tujuan untuk memperlancar dan mempermudah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03 SD Negeri Ampel 03 terletak di Dukuh Ngaduman Desa Kaligentong Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Sekolah ini didirikan pada
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini akan diuraikan dalam tahapan tahapan pada setiap
60 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini akan diuraikan dalam tahapan tahapan pada setiap siklusnya. Dalam penelitian ini dilakukan dua siklus proses pembelajaran.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 2 Panggang Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang
BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian Pada penelitian ini, rancangan penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Saryono, (dalam Yanti dan Munaris, 0:) PTK merupakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil dari penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan merupakan pendeskripsian yang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil dari penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan merupakan pendeskripsian yang mencakup seluruh temuan dan pembahasan hasil pada peserta
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN Deskripsi mengenai hasil penelitian merupakan jawaban atas rumusan masalah yang diungkapkan pada Bab I akan disajikan dalam Bab IV ini. Sebelum hasil penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data penelitian yang diperoleh adalah berupa data observasi berupa pengamatan pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan Model Problem Based Learning dan pengamatan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Gambaran Sekolah Sebelum peneliti melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terlebih dahulu peneliti melakukan observasi di kelas
Lebih terperinciPENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar
2 PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM 3 Azwinar ABSTRAK Perkembangan bahasa anak di Taman Kanak-kanak Syukrillah Agam masih rendah. Tujuan penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MENULIS PANTUN MELALUI TEKNIK COPY THE MASTER
UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MENULIS PANTUN MELALUI TEKNIK COPY THE MASTER (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa SMP Darul Falah Kelas VII Tahun Ajaran 2012-2013) Deni Ari Indra Gumilar Jurusan
Lebih terperinciUpaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN 2354-614X Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana Hadijah S. Pago, I Nengah Kundera,
Lebih terperinciRAHAYU DANIK SUMIYATI A54B111025
NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA ASPEK MENULIS KARANGAN MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS V SDN 2 KARANGNONGKO TAHUN AJARAN 2013/2014 Diajukan oleh: RAHAYU
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian mengenai meningkatkan keterampilan berbicara dengan metode
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Penelitian mengenai meningkatkan keterampilan berbicara dengan metode delivery from memory ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Siswa dalam Menerapkan Pasangan Aksara Jawa Menggunakan Media Kartu Aksara Jawa
Peningkatan Kemampuan Siswa dalam Menerapkan Pasangan Aksara Jawa Menggunakan Media Kartu Aksara Jawa Bagi Siswa Kelas VII H SMP Negeri 1 Toroh Semester Genap Tahun Pelajaran 2015/2016 Ahmad Nurhamid SMP
Lebih terperinciBAB I I PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.2. Karakteristik Subjek Penelitian
10 BAB III PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.1.1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan bulan Agustus 2011 pada semester ganjil tahun pelajaran 2011/2012. 3.1.2. Tempat Penelitian Tempat penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Candiwulan, UPT Kecamatan Adimulyo, Kabupaten Kebumen, tepatnya di jalan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK)
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang lazim disebut Classroom Action Research. Wardani (2006: 1.3) menjelaskan bahwa PTK dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekolah. Dalam kegiatan ini, seorang penulis harus terampil memanfaatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan aspek berbahasa yang tidak dapat dipisahkan dari aspek lain dalam proses belajar yang dialami siswa selama menuntut ilmu di sekolah. Dalam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart. Di dalam model penelitian ini. singkat dapat digambarkan sebagai berikut :
2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rencana Penelitian Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart. Di dalam model penelitian ini terdapat empat
Lebih terperinciBAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu : a. Membuka pelajaran Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, mengabsen, mengatur
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja
23 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN PEMANFAATAN SATUAN PANJANG DAN BERAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK. Sri Handayani
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) ISSN 2477-2240 (Media Cetak). 2477-3921 (Media Online) PENINGKATAN PEMAHAMAN PEMANFAATAN SATUAN PANJANG DAN BERAT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas III Madrasah
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Negeri Sumanggi Kecamatan Batang Alai Utara Kabupaten
Lebih terperinci