Endang Sundari NPM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Endang Sundari NPM"

Transkripsi

1 PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS UNTUK TUJUAN PROFESI DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 6 JAKARTA TESIS Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Humaniora Program Studi Linguistik Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia OLEH Endang Sundari NPM FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK

2 LEMBAR PENGESAHAN Tesis ini telah diujikan pada hari Kamis, tanggal 24 Juli 2008, pukul WIB, dengan susunan tim penguji sebagai berikut. 1. Umar Muslim, Ph. D (Ketua Penguji) Prof. Dr. Rahayu S. Hidayat (Pembimbing 1 /Anggota Penguji).. 3. Diding Fachrudin, MA (Pembimbing 2/Anggota Penguji). 4. Dr. Sisilia S. Halimi (Anggota penguji). Depok, Juli 2008 Disahkan oleh: Ketua Program Studi Linguistik Program Pascasarjana FIB UI Dekan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia M. Umar Muslim, Ph. D Dr. Bambang Wibawarta NIP NIP i

3 KATA PENGANTAR Puji syukur saya naikkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pemurah dan Pengasih. Akhirnya saya dapat menyelesaikan penulisan tesis sebagai syarat untuk menyelesaikan program S2 Program Studi Linguistik pada Program Pascasarjana Universitas Indonesia. Tesis ini merupakan usaha untuk menghasilkan suatu silabus yang dapat mempersiapkan siswa SMK menggunakan bahasa Inggris untuk tujuan profesi. Saya tertarik untuk memilih topik ini karena melihat peluang kerja yang tidak dapat diisi oleh lulusan SMK bidang keahlian bisnis dan manajemen karena bahasa Inggris mereka dinilai kurang. Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sangat tulus dan penghargaan setinggi-tingginya kepada ibu Prof. Dr. Rahayu Hidayat, selaku pembimbing pertama dan bapak Diding Fachrudin, MA, selaku pembimbing kedua saya. Meskipun beliau dalam keadaan yang sangat sibuk, namun masih memberikan waktunya untuk bimbingan tesis. Terutama, di saat keputusasaan melanda, beliau memompa semangat agar saya tetap bertahan sehingga mampu menyelesaikan tesis ini. Ucapan terima kasih juga ingin saya sampaikan kepada: (1) Bapak Umar Muslim, Ph. D dan Dr. Sisilia S. Halimi yang telah memberikan masukan serta saran untuk perbaikan tesis ini. (2) Bapak Drs. H. Margani M. Mustar, M.Sc, kepala dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi (Dikmenti) DKI Jakarta yang telah memberikan beasiswa selama empat semester untuk pendidikan di tingkat magister ini. ii

4 (3) Bapak Drs. Ratiyono, M.Si, kepala Subdistendik dinas Dikmenti DKI Jakarta dan stafnya yang telah mengurus keperluan saya dalam mengikuti studi di tingkat magister ini. (4) Bapak Drs. Waluyo Hadi, kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMK N) 6 Jakarta yang telah memberikan ijin belajar selama dua tahun dan berbagai kemudahan lainnya. (5) Semua rekan guru bahasa Inggris SMK N 6 Jakarta yang dengan ikhlas telah menanggung beban yang seharusnya saya pikul selama saya studi. Tak lupa pula rekan-rekan guru komputer dan staf Tata Usaha (TU) yang telah banyak saya ganggu untuk mengatasi permasalahan yang muncul dalam pengetikan tesis ini serta rekan guru lainnya yang dengan penuh perhatian membesarkan hati saya disaat keputusasaan datang. Akhirnya, pernyataan terima kasih dan penghargaan yang tulus dan penuh kasih sayang saya tujukan kepada keluarga tercinta, papi Harun, suami saya, yang selama saya studi menjadi terabaikan, terutama ketiga buah hati saya: Gesit, Bintang, dan si bungsu Vesia yang lahir di awal studi saya, yang merasa kehilangan. Terima kasih untuk doa, pengertian, dan semangat yang diberikan. Kepada orang tua dan sanak saudara saya juga saya sampaikan penghargaan setinggi-tingginya atas doa yang senantiasa mengalir untuk kelancaran studi saya. Harapan saya kiranya semua pihak yang telah mendorong saya menyelesaikan tesis ini mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Murah. Cibinong, 24 Juli 2008 Endang Sundari iii

5 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN...i KATA PENGANTAR...ii DAFTAR ISI...iv ABSTRAK...viii ABSTRACT...ix DAFTAR DIAGRAM...x DAFTAR LAMPIRAN...xi DAFTAR TABEL...xii BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Penelitian Cakupan Penelitian Tujuan Penelitian Kemaknawian Penelitian...11 BAB 2 KERANGKA TEORI DAN METODOLOGI PENELITIAN 2.1 English for Specific Purposes (ESP) Konsep Dasar English for Specific Purposes (ESP)...13 iv

6 2.1.2 Klasifikasi English for Specific Purposes (ESP) Prinsip dalam Perancangan Silabus English for Occupational Purposes (EOP) Pengertian Silabus Silabus Bahasa Inggris Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Materi Pembelajaran English for Occupational Purposes (EOP) Analisis Kebutuhan Metodologi Penelitian Metode Penelitian Survei Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data Metode Penelitian Kasus Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data Rangkuman...59 v

7 BAB 3 SITUASI PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI (SMKN) 6 JAKARTA 3.1 Visi Sekolah Misi Sekolah Kurikulum di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMK N) 6 Jakarta Silabus Bahasa Inggris Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMK N) 6 Jakarta Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMK N) 6 Jakarta Guru Bahasa Inggris Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMK N) 6 Jakarta Pembelajaran Bahasa Inggris di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMK N) 6 Jakarta...86 BAB 4 ANALISIS KEBUTUHAN DAN SILABUS ENGLISH FOR OCCUPATIONAL (EOP) 4.1 Analisis Kebutuhan Kebutuhan Pemerintah Akan Bahasa Inggris Kebutuhan Institusi/Sekolah Akan Bahasa Inggris Kebutuhan Siswa Akan Bahasa Inggris Keadaan Pemelajar Tingkat Kemampuan Bahasa Inggris Pemelajar...94 vi

8 Minat Pemelajar Terhadap Bahasa Inggris Gaya Belajar Pemelajar Sikap Pemelajar Terhadap Bahasa Inggris Tujuan dan Harapan Pemelajar Terhadap Bahasa Inggris Kebutuhan Dunia Kerja Akan Bahasa Inggris Silabus EOP untuk siswa kelas X SMK N 6 Jakarta BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Saran DAFTAR ACUAN vii

9 DAFTAR DIAGRAM Halaman Diagram 2.1 Klasifikasi ESP (Dudley-Evans dan St. John, 1998) 21 Diagram 2.2 Klasifikasi ESP (Hutchinson dan Waters, 1987)..23 Diagram 2.3 Klasifikasi ESP (Robinson, 1991) 24 Diagram 2.4 Kerangka Konseptual 47 x

10 DAFTAR LAMPIRAN 1. Data Alumni SMK N 6 Jakarta Tahun Daftar Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMK N) 6 Jakarta Tahun Pelajaran 2007/ Kuesioner untuk Responden Kelas X Sekolah Menengah Kejuruan (SMK N) 6 Jakarta. 4. Panduan Wawancara untuk Guru Bahasa Inggris Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMK N) 6 Jakarta. 5. Panduan Wawancara untuk Praktisi Dunia Kerja. 6. Soal TOEIC Regional Daftar Konversi (Conversion Table). 8. Skor TOEIC dan interpretasinya. 9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. 10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. 11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. 12. Ujian Nasional Bahasa Inggris Tahun Pelajaran 2006/2007. xi

11 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Materi Pembelajaran EOP. 36 Tabel 2.2 Responden Kelas X 51 Tabel 2.3 Panduan Analisis Dokumen Tabel 2.4 Pelaksanaan Wawancara dengan Informan Guru.. 54 Tabel 2.5 Pelaksanaan Wawancara dengan Informan Praktisi Dunia Kerja.. 57 Tabel 3.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Bahasa Inggris SMK 66 Tabel 3.2 Siswa SMK N 6 Jakarta.. 82 Tabel 4.1 Usia Pemelajar Kelas X.. 92 Tabel 4.2 Lamanya Pemelajar Kelas X Belajar Bahasa Inggris Tabel 4.3 Bahasa Sehari-hari yang Digunakan Pemelajar Kelas X di Rumah 94 Tabel 4.4 Perolehan Skor TOEIC Pemelajar Kelas X Tabel 4.5 Mengerjakan Tugas atau Pekerjaan Rumah Bahasa Inggris Tepat Waktu Tabel 4.6 Mengikuti Kursus, Kegiatan, dan Lomba Bahasa Inggris Tabel 4.7 Mendengarkan Lagu, Cerita, dan Film Berbahasa Inggris.. 98 Tabel 4.8 Membaca Buku, Koran, Majalah, dan Artikel Berbahasa Inggris Tabel 4.9 Berbahasa Inggris dengan Teman, Guru, dan Orang Lain yang Senang Berbahasa Inggris Tabel 4.10 Materi Pembelajaran Bahasa Inggris Teoretis xii

12 Tabel 4.11 Materi Pembelajaran Bahasa Inggris Praktis 102 Tabel 4.12 Guru Lebih Banyak Ceramah Tabel 4.13 Pemelajar Lebih Banyak Beraktivitas Tabel 4.14 Tugas Dikerjakan Secara Perorangan Tabel 4.15 Tugas dikerjakan Secara Kelompok Tabel 4.16 Bahasa Inggris Sangat Penting untuk Dipelajari Tabel 4.17 Kemampuan Berbahasa Inggris Merupakan Syarat Utama Bekerja di Perusahaan Tabel 4.18 Bahasa Inggris Perlu Diajarkan Sejak Taman Kanak-kanak Tabel 4.19 Alasan Pemelajar Memilih Belajar di SMK Tabel 4.20 Yang Ingin Dipelajari di SMK Tabel 4.21 Yang Dilakukan Setelah Lulus xiii

13 ABSTRAK Pembelajaran bahasa Inggris di SMK bidang keahlian bisnis dan manajemen dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang siap mengisi kesempatan bekerja. Oleh karena itu pembelajaran bahasa Inggris berorientasi ke dunia kerja. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMK N) 6 Jakarta, Jl. Prof Joko Sutono, SH nomor 2 A, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dan lima perusahaan di sekitar lokasi sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk menciptakanl silabus bahasa Inggris untuk sekolah menengah kejuruan (SMK) bidang keahlian bisnis dan manajemen yang dapat mempersiapkan lulusannya siap bekerja, yang dinamakan silabus English for Occupational Purposes (EOP). Untuk menciptakan silabus EOP ini dilakukan penelitian survei dengan menyebarkan kuesioner dan pengetesan, serta penelitian kasus dengan mengadakan analisis dokumen yang terkait dan wawancara. Kuesioner dan pengetesan dilakukan terhadap responden siswa SMK N 6 Jakarta kelas X. Analisis dokumen dilakukan terhadap Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dan silabus bahasa Inggris SMK N 6 Jakarta. Wawancara dilakukan dengan guru, wakil kepala sekolah, kepala sekolah, dan praktisi dunia kerja. Data yang diperoleh dari penyebaran kuesioner dan pengetesan dianalisis secara kuantitatif, sedangkan data yang diperoleh dari analisis dokumen dan wawancara dianalisis secara kualitatif. Ada dua hasil utama dari tesis ini: (1) daftar kompetensi bahasa Inggris yang berguna di dunia kerja dan (2) silabus EOP. Daftar kompetensi ini dimaksudkan untuk kelas X. Namun, daftar itu juga dapat diberlakukan untuk kelas XI dan XII dengan kedalaman yang berbeda. Di samping dua hasil utama yang diperoleh, penelitian ini menghasilkan dua temuan, yakni (1) kelemahan dalam pembelajaran bahasa Inggris dan (2) kesamaan kebutuhan dari pihak yang terkait dengan pembelajaran bahasa Inggris. Kelemahan pembelajaran itu terdapat dalam KTSP, silabus, guru, dan siswa. Untuk kebutuhan yang dipandang sama yaitu dalam hal orientasi pembelajaran bahasa Inggris yang mengarah pada tujuan kerja.temuan ini mengindikasikan bahwa silabus EOP sesuai untuk SMK bidang keahlian bisnis dan manajemen. Pembelajaran bahasa Inggris dengan silabus EOP dengan enam kompetensi dasar yang telah dirumuskan diharapkan dapat mempersiapkan siswa memasuki dunia kerja. viii

14 ABSTRACT The aim of English learning at Senior Vocational High School/SMK business and management program is to produce the SMK graduates to be ready to fill the job vacancies. So, orientation of the English learning program is occupational purposes. The research was conducted at Government Senior Vocational High School/SMK N 6 Jakarta, Jl. Prof. Joko Sutono, SH, No.2A, Kebayoran Baru, South Jakarta and five companies around SMK N 6 Jakarta. The aims of the research are to identify useful competencies in working places and to create English for occupational Purposes (EOP) syllabus for SMK of business and management program, especially SMK N 6 Jakarta. The EOP syllabus was designed for preparing the SMK N 6 Jakarta graduates to fill job vacancies. The writer held survey and case research by using research instruments such as questionnaires, English proficiency test, documents analysis, and interview. The questionnaires and English proficiency test were given to SMK N 6 Jakarta students of grade X. Documents analysis were for analyzing Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) number 20, 2003, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMK N 6 Jakarta, and English syllabus of SMK N 6 Jakarta. The interview was conducted for teachers, vice headmaster, headmaster, and practitioners of working places. Data gained from questionnaires and English proficiency test were analyzed quantitatively, while data of documents analysis and interview were analyzed qualitatively. There were two main results of the research, they are (1) list of useful competencies in working places and (2) EOP syllabus. Besides the main results, the research had findings (1) weaknesses in learning English and (2) the same needs in learning English among stakeholders. Their same needs is English learning to prepare students in filling job vacancies. It means that EOP syllabus is suitable for SMK business and management program. ix

15 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan suatu lembaga pendidikan formal kejuruan yang mempersiapkan lulusannya untuk bekerja (Undang-undang Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003 pasal 3 penjelasan pasal 15). Oleh karena itu, setelah menyelesaikan pendidikan mereka segera bekerja walaupun ada sebagian yang melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, yakni ke akademi ataupun perguruan tinggi. Kenyataan yang ditemui peneliti ini di lapangan menunjukkan bahwa pada umumnya lulusan SMK bekerja di berbagai perusahaan lokal dan asing. Di Jakarta, terdapat delapan jenis SMK: (1) sekolah menengah kejuruan bidang keahlian bisnis dan manajemen, (2) sekolah menengah kejuruan bidang keahlian teknologi dan informasi, (3) sekolah menengah kejuruan bidang keahlian pariwisata, (4) sekolah menengah kejuruan bidang keahlian kerajinan dan seni, (5) sekolah menengah kejuruan bidang keahlian pekerjaan sosial, (6) sekolah menengah kejuruan bidang keahlian farmasi, (7) sekolah menengah kejuruan bidang keahlian kelautan, dan (8) sekolah menengah kejuruan bidang keahlian grafika. Dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitian ini adalah SMK bidang keahlian bisnis dan manajemen. Untuk mempersiapkan lulusannya bekerja SMK bidang keahlian bisnis dan manajemen memberikan pembekalan berupa berbagai mata pelajaran dan praktik 1

16 kerja lapangan (PKL) di industri selama kurang lebih tiga bulan. Mata pelajaran yang diajarkan di SMK kelompok bisnis dan manajemen dikelompokkan ke dalam tiga jenis, yakni kelompok normatif, adaptif, dan produktif. Mata pelajaran kelompok normatif mengajarkan mata pelajaran yang mengandung norma dalam kehidupan bermasyarakat yang meliputi mata pelajaran Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan, dan Seni Budaya. Mata pelajaran kelompok adaptif mengajarkan mata pelajaran yang dapat membantu siswa menyesuaikan diri terlibat dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang meliputi Bahasa Inggris, Matematika, Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi, Kewirausahaan, Ilmu Pengetahuan Alam, dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Mata pelajaran kelompok produktif atau kejuruan mengajarkan berbagai keterampilan yang disesuaikan dengan masing-masing program keahlian (administrasi perkantoran, akuntansi, dan penjualan), misalnya surat-menyurat, perpajakan, dan pemasaran. Mata pelajaran kelompok produktif merupakan yang paling erat kaitannya dengan dunia kerja karena mata pelajaran ini mengajarkan berbagai macam keterampilan yang terdapat di dunia kerja. Seperti pada kelompok mata pelajaran produktif, peneliti ini berpendapat bahwa mata pelajaran bahasa Inggris untuk SMK walaupun termasuk kelompok adaptif, kompetensi yang terkandung di dalamnya harus bersifat produktif karena bahasa Inggris ini menjadi sarana penting dalam melakukan berbagai aktivitas produktif di dunia kerja, seperti menangani tamu, dan memberikan informasi. 2

17 Seperti diuraikan di atas, sebagian besar lulusan SMK bekerja setelah menyelesaikan pendidikannya. Peneliti ini tertarik meneliti pemakaian bahasa Inggris yang ada di lingkungan kerja karyawan lulusan SMK bidang keahlian bisnis dan manajemen. Berdasarkan pengamatan peneliti ini menarik kesimpulan bahwa bidang pekerjaan yang menjadi tanggung jawab karyawan lulusan SMK bidang keahlian bisnis dan manajemen tidak banyak melibatkan pemakaian bahasa Inggris baik secara lisan maupun tertulis. Dari penelusuran alumni SMK N 6 Jakarta yang berhasil didokumentasikan tahun 2001 hingga 2008 terungkap sebagian besar alumni bekerja pada bagian yang tidak melibatkan pemakaian bahasa Inggris, seperti pekerjaan di bagian administrasi, keuangan, dan pemasaran. Selain itu, survei di beberapa perusahaan tempat alumni bekerja dan tempat siswa melaksanakan PKL juga menunjukkan keadaan yang sama. Kemungkinan, yang menjadi penyebabnya adalah (1) ruang lingkup pekerjaan tidak membutuhkan pemakaian bahasa Inggris dan (2) kemampuan berbahasa Inggris karyawan lulusan SMK bidang keahlian bisnis dan manajemen tidak memadai untuk menangani pekerjaan tersebut. Berikut ini diuraikan penyebab pertama, yakni jenis pekerjaan yang tidak membutuhkan pemakaian bahasa Inggris. Kondisi ini terjadi di perusahaan lokal dan perusahaan asing. Di perusahaan lokal yang tidak memiliki hubungan dengan luar negeri ataupun orang asing dapat dikatakan sangat sedikit bahkan tidak ada pemakaian bahasa Inggris dalam pekerjaan sehari-hari. Untuk perusahaan asing yang memiliki hubungan dengan luar negeri ataupun orang asing, bahasa Inggris dipakai dengan efektif untuk menangani berbagai macam pekerjaan. Namun, jenis 3

18 pekerjaan ini biasanya diisi oleh karyawan minimal lulusan D3, bukan lulusan SMK. Di perusahaan asing, karyawan lulusan SMK itu belum mendapatkan jabatan tinggi, sehingga pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya tersebut tidak melibatkan pemakaian bahasa Inggris. Penyebab kedua, kemampuan berbahasa Inggris karyawan lulusan SMK kelompok bisnis dan manajemen tidak memadai untuk menangani pekerjaan yang ada. Di perusahaan yang memiliki hubungan dengan luar negeri atau orang asing, bahasa Inggris menjadi sarana mutlak dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari. Karena ketidakmampuan berbahasa Inggris, karyawan lulusan SMK kelompok bisnis dan manajemen tidak dapat menduduki jabatan yang ditawarkan. Hal ini menunjukkan bahwa untuk dapat merebut kesempatan bekerja, siswa SMK kelompok bisnis dan manajemen harus mampu berbahasa Inggris. Keterbatasan kemampuan tersebut akan menjadi hambatan dalam bersaing. Selanjutnya, peneliti ini menduga ada kelemahan dalam pembelajaran bahasa Inggris di SMK bidang keahlian bisnis dan manajemen tersebut. Oleh karena itu, perlu diadakan penelitian mengenai pembelajaran bahasa Inggris yang dapat membekali siswa SMK bidang keahlian bisnis dan manajemen agar dapat mengisi kesempatan bekerja. Dalam penulisan tesis, peneliti ini menggunakan istilah pembelajaran dan pengajaran sesuai dengan maknanya. Makna keduanya diambil dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Dalam kamus tersebut, pembelajaran diartikan proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Ini mengandung pengertian bahwa ada dua pihak yang terlibat secara aktif, yakni 4

19 guru dan siswa. Aktivitas guru meliputi persiapan membuat program pengajaran hingga upaya memperbaiki kelemahan siswa dalam belajar. Jadi aktivitas berlangsung dua arah, yakni dari guru ke siswa dan sebaliknya dari siswa ke guru. Untuk pengajaran diartikan proses, cara, perbuatan mengajarkan. Definisi ini mengandung pengertian bahwa kegiatan berlangsung satu arah. Pihak yang aktif adalah guru terkait dengan pemberian pengetahuan dan keterampilan kepada siswa. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pembelajaran merupakan padanan arti dari bahasa Inggris learning, sedangkan pengajaran padanan dari teaching. Penelitian ini dilakukan terhadap SMK Negeri (SMK N) 6 Jakarta yang merupakan satu dari SMK bidang keahlian bisnis dan manajemen. Di SMKN 6 Jakarta ada tiga kelas/tingkat, yakni kelas X (sepuluh), XI (sebelas), dan XII (dua belas). Secara khusus, penelitian ini dilakukan terhadap kelas X (sepuluh). Peneliti ini berpendapat bahwa mata pelajaran bahasa Inggris sejak kelas X harus sudah berorientasi ke dunia kerja karena dua alasan: (1) waktu belajar di SMK berlangsung hanya tiga tahun dan (2) siswa yang masuk ke SMK sudah memiliki kemampuan bahasa Inggris dasar, sehingga pembelajaran bahasa Inggris di SMK tidak lagi dimulai dari pengetahuan dasar, tetapi dilanjutkan ke keterampilan yang lebih maju. Peneliti ini menilai silabus bahasa Inggris SMK bidang keahlian bisnis dan manajemen yang dikembangkan dari kurikulum SMK yang dikenal dengan sebutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) belum berorientasi ke dunia kerja. Oleh karena itu, peneliti ini ingin menghasilkan silabus yang 5

20 memiliki kaitan erat dengan persiapan memasuki dunia kerja yang didasarkan pada hasil penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan. Sesuai dengan uraian di atas, model silabus yang akan dihasilkan ini ditujukan untuk kelas X. Istilah KTSP dalam penelitian ini diacu dari Bahan Bimbingan Teknis Penyusunan KTSP dan Silabus Sekolah Menengah Kejuruan, Dalam Bimbingan Teknis tersebut dinyatakan KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Dengan demikian, setiap sekolah membuat kurikulumnya sendiri sesuai dengan petunjuk yang diberikan. Silabus yang dihasilkan dalam penelitian ini berorientasi ke dunia kerja. Oleh karena itu, peneliti ini menyebutnya silabus bahasa Inggris untuk tujuan kerja atau profesi. Untuk memahami istilah silabus peneliti ini mengacu pada definisi yang dinyatakan dalam Bimbingan Teknis di atas yang berbunyi: silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Untuk memudahkan pemahaman, peneliti ini menyebut pembelajaran dan silabus yang terkait dengan tujuan kerja dengan istilah pembelajaran EOP dan silabus EOP. Istilah EOP (English for Occupational Purposes) ini diacu dari gagasan Dudley-Evans dan St. John (1998). Menurut Dudley-Evans dan St John (1998), EOP adalah bahasa Inggris yang diajarkan untuk tujuan pekerjaan. EOP merupakan salah satu cabang dari ESP (English for Specific Purposes). Cabang 6

21 lainnya dari ESP adalah EAP (English for Academic Purposes), yakni bahasa Inggris yang diajarkan untuk tujuan akademis. Penelitian terdahulu mengenai silabus EOP telah dilakukan oleh Djuwari (1997), dan Sudarto (1999). Untuk menyusun silabus EOP bagi mahasiswa jurusan ekonomi, Djuwari (1997) mengadakan penelitian dengan melakukan analisis kebutuhan. Data diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner, mengadakan wawancara, dan survei. Sumber data dalam penelitiannya itu ialah mahasiswa, dosen, pembantu rektor, dan rektor di STIE Perbanas Surabaya. Hasil penelitiannya adalah silabus EOP untuk semester dua dengan penekanan pada fungsi bahasa (language function) yang terbagi atas keterampilan lisan dan tertulis. Berbeda dengan Djuwari (1997), Sudarto (1999) melakukan penelitian dalam merancang silabus EOP untuk akademi sekretaris di Jakarta yang sudah memiliki silabus tertentu. Menurut Sudarto (1999), walaupun sudah ada silabus bahasa Inggris baku tetap perlu diadakan perbaikan karena bahasa Inggris mengalami perkembangan. Hasil penelitian Sudarto (1999) adalah rancangan silabus EOP untuk akademi sekretaris semester satu hingga semester enam. Selain Djuwari (1997) dan Sudarto (1999), peneliti lain yang mengembangkan analisis kebutuhan yaitu Kusni (2004). Ia melakukan analisis kebutuhan untuk mengadakan reformulasi perancangan program ESP di perguruan tinggi. Penelitian Kusni (2004) menghasilkan sebuah model perancangan yang disebut sebagai Model Kolaborasi Kolektif (MKK), yakni suatu proses perancangan program ESP yang dilakukan secara bersama oleh 7

22 semua pihak yang berkepentingan dalam suatu forum diskusi, seminar, lokakarya, dan sebagainya di bawah koordinasi pimpinan Program Studi (PS) dan fakultas. Pada intinya ketiga peneliti di atas melakukan analisis kebutuhan sebagai dasar dalam merancang suatu program bahasa Inggris untuk tujuan khusus (ESP) baik EAP maupun EOP. Peneliti ini akan melakukan hal yang sama dengan ketiga peneliti di atas, tetapi untuk tingkat SMK bidang keahlian bisnis dan manajemen. Melalui model silabus EOP siswa diharapkan mendapatkan pembelajaran bahasa Inggris yang benar-benar mempersiapkan mereka memasuki dunia kerja. 1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang penelitian, masalah utama penelitian ini adalah bahasa Inggris seperti apa yang dibutuhkan di dunia kerja. Masalah utama di atas dapat dijabarkan menjadi dua pertanyaan penelitian berikut ini. (1) Kompetensi bahasa Inggris seperti apa yang dibutuhkan siswa kelas X SMK N 6 Jakarta? (2) Silabus EOP seperti apa yang sesuai untuk siswa kelas X SMK N 6 Jakarta? 1.3 Cakupan Penelitian Penelitian ini berbentuk studi kasus yang akan dilaksanakan di SMK N 6 Jakarta, Sekolah ini dipilih karena merupakan salah satu sekolah yang sedang merintis sebagai sekolah bertaraf international (SBI). Sebagai SBI, seharusnya SMK N 6 8

23 Jakarta memiliki silabus bahasa Inggris yang mempersiapkan siswanya memasuki dunia kerja, sehingga akan meningkatkan persentase keterserapan lulusan oleh dunia kerja. Peningkatan persentasi ini berpengaruh terhadap meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap SMK N 6 Jakarta. Secara khusus, penelitian ini dilakukan terhadap kelas X. Peneliti ini berpendapat bahwa silabus EOP diterapkan mulai kelas X. Pertimbangannya adalah secara teori siswa SMK belajar selama tiga tahun. Pratiknya, mereka belajar di SMK selama dua setengah tahun. Berkurangnya waktu belajar ini disebabkan siswa harus melaksanakan PKL paling sedikit tiga bulan ketika mereka kelas XI dan proses pembelajaran efektif berakhir pada bulan Februari, untuk memberi kesempatan kepada siswa menyelesaikan karya tulisnya di saat kelas XII dan aktifitas lainnya untuk menyongsong ujian nasional (UN). Secara teoretis, seperti yang diungkapkan oleh Dudley-Evans dan St John (1998), English for Specific Purposes (ESP) dibagi menjadi dua, yaitu English for Academic Purposes (EAP) dan English for Occupational Purposes (EOP). EAP adalah bahasa Inggris yang diajarkan untuk tujuan akademis, sedangkan EOP adalah bahasa Inggris yang diajarkan untuk tujuan bekerja. Dalam penelitian ini, materi penelitian dibatasi pada EOP yang disesuaikan dengan konteks SMK N 6 Jakarta. Pemilihan ini didasari oleh kenyataan bahwa lulusan SMK akan segera bekerja setelah mereka menyelesaikan pendidikannya. Menurut Dudley-Evans dan St John (1998), ada lima tahap yang perlu dilakukan dalam menyusun suatu program ESP (EAP dan EOP), yaitu (1) analisis kebutuhan, (2) tujuan yang ingin dicapai, (3) pemilihan dan penyusunan materi 9

24 pembelajaran, (4) pelaksanaan pembelajaran, dan (5) evaluasi. Kelima tahapan itu tidak berdiri sendiri tetapi merupakan suatu jalinan yang saling terkait. Mengingat keterbatasan waktu yang dimiliki peneliti ini, maka peneliti ini hanya mengambil tahapan yang pertama, yakni analisis kebutuhan. Hal ini berarti membuka kesempatan peneliti lain yang memiliki minat yang sama untuk mengembangkan penelitian selanjutnya. Tahapan di atas oleh Graves (2000) dirangkum dalam satu kegiatan yang disebut analisis kebutuhan. Graves (2000), membagi kebutuhan menjadi dua, yakni informasi masa kini dan informasi masa depan. Informasi masa kini terdiri dari (1) informasi tentang diri pemelajar, (2) tingkat kemampuan bahasa Inggris pemelajar, (3) minat pemelajar, (4) gaya belajar pemelajar, dan (5) sikap pemelajar tehadap bahasa Inggris. Informasi masa depan terdiri dari (1) tujuan dan harapan pemelajar dalam mempelajari bahasa Inggris dan (2) keterampilan komunikatif yang dibutuhkan. Graves (2000) menyatakan bahwa dalam melaksanakan analisis kebutuhan bisa saja tidak semua aspek tersebut dianalisis tetapi beberapa aspek yang memiliki keterkaitan erat dengan konteks yang dimaksud. 1.4 Tujuan Penelitian Sesuai dengan orientasi pendidikan kejuruan yakni menghasilkan lulusan yang siap mengadapi dunia kerja diperlukan suatu silabus yang mendukung tujuan itu. Untuk itu, peneliti ini mengadakan penelitian tentang silabus, khususnya silabus bahasa Inggris yang dapat mempersiapkan lulusan SMK siap bekerja. Tujuan 10

25 penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi kompetensi bahasa Inggris yang sesuai dengan kebutuhan siswa SMK N 6 Jakarta dan (2) merancang silabus EOP untuk siswa kelas X SMK N 6 Jakarta. 1.5 Kemaknawian Penelitian Secara teoretis, hasil penelitian ini memberikan sumbangan kepada pengembangan linguistik terapan pada pengajaran bahasa khususnya perancangan silabus. Secara praktis, hasil penelitian ini memberikan berbagai masukan bagi guru bahasa Inggris SMK N 6 Jakarta dan lainnya dalam upaya mempersiapkan program pengajaran bahasa Inggris yang berbasis dunia kerja. Selain itu, hasil penelitian ini juga memberikan masukan kepada para stakeholders atau pemangku kepentingan di SMK N 6 Jakarta dan para pengembang silabus. Masalah silabus EOP penting diteliti karena silabus EOP merupakan silabus yang efektif dalam mempersiapkan siswa memasuki dunia kerja. Di dunia kerja karyawan yang tidak mampu memahami dan menanggapi informasi dalam bahasa Inggris akan kalah bersaing dengan yang mampu. Dengan demikian, melalui pembelajaran bahasa Inggris yang menggunakan silabus EOP siswa akan memiliki kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja sehingga meraih kesempatan bekerja yang lebih luas dan memperoleh penghidupan yang lebih baik. Silabus EOP ini dihasilkan melalui sejumlah teori. Penjelasan secara terperinci mengenai teori itu dapat dilihat pada bab selanjutnya. 11

26 BAB 2 KERANGKA TEORETIS DAN METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan tiga bahasan (1) bahasa Inggris untuk tujuan khusus (English for Specific Purposes/ESP): konsep dasar dan klasifikasi (2) penyusunan silabus EOP: analisis kebutuhan, materi pembelajaran EOP, dan silabus EOP, dan (3) metodologi penelitian. Pada bagian metodologi penelitian diuraikan metode yang digunakan dalam melaksanakan penelitian yang terdiri atas (1) metode penelitian survei dan pengetesan dan (2) metode penelitian kasus. 2.1 English for Specific Purposes (ESP) Menurut Dubin dan Olshtain (1986), status pengajaran bahasa Inggris dikelompokkan ke dalam tiga jenis, yaitu bahasa Inggris yang diajarkan sebagai bahasa pertama, bahasa kedua, dan bahasa asing. Bahasa Inggris sebagai bahasa pertama diajarkan di negara yang penduduknya berbahasa Inggris, seperti Inggris, Amerika, dan Australia. Bahasa Inggris ini digunakan sebagai bahasa sehari-hari masyarakat itu. Bahasa Inggris sebagai bahasa kedua, yakni bahasa Inggris bukan sebagai bahasa nasional dan bahasa resmi; bahasa Inggris dipakai karena adanya faktor sejarah: bekas negara jajahan, alasan sosial dan ekonomi, misalnya di Israel, Kenya, Ethiopia, Malaysia, dan lain-lain. Di negara-negara tersebut bahasa Inggris 12

27 dipakai sebagai media pembelajaran di sekolah dan untuak berinteraksi dengan lingkungan. Bahasa Inggris sebagai bahasa asing, yakni pemakaian bahasa Inggris dalam lingkup tertentu, misalnya untuk diajarkan di sekolah. Indonesia merupakan satu dari negara yang menempatkan bahasa Inggris sebagai bahasa asing. Sebagai mata pelajaran yang diajarkan di sekolah, arah pembelajaran bahasa Inggris untuk SMK berbeda dengan bahasa Inggris di sekolah menengah umum (SMU). Arah pembelajaran bahasa Inggris di SMK disesuaikan dengan penjelasan atas UU Sisdiknas nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 15 yang berbunyi, pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Dengan demikian, bahasa Inggris untuk SMK mengandung tujuan khusus. Selanjutnya, peneliti ini membahas bahasa Inggris untuk tujuan khusus itu yang disebut English for Specific Purposes (ESP) Konsep Dasar ESP Hutchinson dan Waters (1987) sependapat dengan Dudley-Evans dan St. John (1998) berpendapat bahwa terdapat dua periode yang melahirkan ESP. Pertama, berakhirnya perang dunia kedua yang berdampak pada kemajuan pesat bidang ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi dalam skala internasional yang didominasi oleh Amerika sehingga menjadikan bahasa Inggris menjadi bahasa internasional. Kedua, krisis minyak pada tahun 1970-an yang berdampak pada pemakaian bahasa Inggris yang semakin meluas ke negara-negara yang kaya 13

28 minyak. Sehubungan dengan hal ini muncul pemikiran untuk mengajarkan bahasa Inggris sesuai dengan kebutuhan pemelajar. Disamping itu, secara umum terjadi pergeseran fokus pengajaran bahasa asing, dari fokus pendekatan dan metode ke fokus penggunaan bahasa untuk komunikasi nyata, yang dipelopori oleh pencetus pendekatan komunikatif antara lain Wilkins (1972, 1976) dan Munby (1978). Para ahli ini menyadari bahwa pemelajar memiliki suatu kebutuhan khusus dalam mempelajari bahasa asing. Maka dapat dikatakan bahwa ESP merupakan pengembangan dari pendekatan komunikatif. Hutchinson dan Waters (1987:21) menyatakan ESP is an approach to language teaching which is aimed to meet the needs of particular learners. Pernyataan ini mengandung makna bahwa isi materi pengajaran adalah yang betul-betul dibutuhkan pemelajar. Jadi, fokus utama pengajaran ESP adalah keterampilan bahasa yang berkaitan dengan kebutuhan atau disiplin ilmu tertentu. Hutchinson dan Waters (1987) berpendapat munculnya ESP berawal dari jawaban atas pertanyaan why does the learner need to learn a foreign language? Jawaban atas pertanyaan itu akan berkisar pada siapa yang belajar, dan keterampilan berbahasa apa yang diperlukan. Jawaban itulah yang berpengaruh dalam merancang materi pembelajaran bahasa Inggris. Selanjutnya, gagasan Hutchinson dan Waters (1987) ini dikembangkan oleh para ahli ESP lainnya. Oleh karena itu gagasan Hutchinson dan Waters ini dapat dipandang sebagai tonggak berdirinya ESP. Gagasan Hutchinson dan Waters (1987) ini dapat diterapkan 14

29 untuk konteks SMK khususnya pernyataannya tentang materi atau pun keterampilan bahasa yang diajarkan yang sesuai dengan kebutuhan. Ahli ESP lain yang sejalan dengan Hutchinson dan Waters (1987) adalah Strevens (1988). Strevens (1988) mendefinisikan ESP melalui dua karakteristiknya, yakni karakteristik absolut dan karakteristik variabel. Berikut ini penjelasannya. Absolute characteristics: (1) design to meet specified needs of the learners; (2) related in content (that is in its themes and topics) to particular disciplines, occupations and activities; (3) centred on language appropriate to those activities in syntax, lexis, discourse, semantics and so on, and analysis of the discourse; (4) in contrast with General English Variable characteristics: (1) may be restricted as to the learning skills to be learned (for example reading only); (2) may not be taught according to any pre-ordained methodology. Kedua karakteristik di atas dipahami sebagai berikut. Program ESP adalah pengajaran yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan tertentu pemelajar yang berkaitan dengan disiplin ilmu dan pekerjaan tertentu sehingga program pembelajarannya berbeda dari bahasa Inggris umum. Perbedaan dengan bahasa Inggris umum ini nampak dalam disiplin ilmu dan pekerjaan tertentu pemelajar 15

30 yang berdampak pada penggunaan metodologi pengajaran. Selanjutnya, Strevens (1988) menjelaskan bahwa program ESP dapat dipakai untuk mengembangkan satu keterampilan bahasa tertentu saja, misalnya keterampilan membaca. Pemahaman ESP menurut Strevens (1988) ini banyak dijumpai pada lembaga kursus bahasa Inggris yang menawarkan kemahiran tertentu, misalnya bahasa Inggris untuk bercakap-cakap. Untuk SMK kedua karakteristik ini tidak dapat dilaksanakan dengan sepenuhnya. Pembelajaran bahasa Inggris tidak dilaksanakan untuk disiplin ilmu atau profesi tertentu. Yang ada pada SMK adalah kebutuhan tertentu. Namun, kebutuhan tertentu siswa SMK berbeda dengan kebutuhan tertentu yang dimaksud Strevens (1988). Kebutuhan tertentu siswa SMK adalah kebutuhan akan kesiapan kerja. Oleh karena itu, teori ESP Strevens untuk konteks SMK adalah program bahasa Inggris SMK untuk mempersiapkan siswa bekerja. Berikutnya adalah gagasan Robinson (1991). Gagasannya masih sejalan dengan Hutchinson dan Waters (1987) dan Strevens (1988). Ia juga menyatakan bahwa ESP merupakan program yang dikembangkan dari analisis kebutuhan. Pemahaman tentang ESP didasarkan pada dua kriteria dan tiga buah karakteristik. Kedua buah kriteria itu ialah bahwa ESP merupakan normally goal directed, dan bahwa pembelajaran ESP dikembangkan dari analisis kebutuhan. Robinson (1991) juga melengkapi pemahaman ESP yang diketengahkan Hutchinson dan Waters (1987) dan Strevens (1988) dengan menyebutkan ciri-ciri ESP. Ciri-ciri tersebut ialah (1) limited time period, (2) adult, (3) homogeneous classes. Maksud jangka waktu penyelenggaraan terbatas ialah waktu belajar yang 16

31 singkat tidak seperti pada konteks sekolah formal, misalnya waktu belajar untuk SMK tiga tahun. Pengertian pemelajar dewasa mengacu kepada usia. Normalnya, pemelajar ESP adalah pemelajar yang sudah bekerja. Bahasa Inggris yang dipelajari diharapkan menunjang pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Robinson (1991) beranggapan bahwa pembelajaran ESP akan lebih efektif diajarkan dalam kelas yang pemelajarnya memiliki kebutuhan atau tujuan yang sama. Dalam konteks SMK kebutuhan atau tujuan yang sama ini ialah pembelajaran bahasa Inggris yang digunakan sebagai sarana melakukan aktifitas di lingkungan kerja. Dengan kesamaan seperti ini proses pembelajaran bahasa Inggris dapat berlangsung efektif. Berikutnya diuraikan gagasan Dudley-Evans dan St John (1998). Mereka mengembangkan gagasan Strevens (1988) mengenai karakteristik absolut dan karakteristik variabel. Berbeda dari Srevens (1988), Dudley-Evans dan St John (1998) mengurangi satu item pada karakteristik absolut, sehingga menjadi tiga item dan menambahkan dua item untuk karakteristik variabel. Karakteristik absolut Dudley-Evans dan St John (1998) adalah sebagai berikut. Absolute characteristics: (1) ESP is designed to meet specific needs of the learner; (2) ESP makes use of the underlying methodology and activities of the disciplines it serves; (3) ESP is centred on the language (grammar, lexis, register), skills, discourse and genres appropriate to these activities. 17

32 Pengertian ESP yang dikemukakan Dudley-Evans dan St John (1998) di atas mengandung makna bahwa ESP dirancang untuk memenuhi kebutuhan khusus pemelajar yang berkaitan dengan disiplin ilmu dan pekerjaan tertentu. Materi yang dipelajari dalam ESP dipusatkan pada unsur bahasa (tata bahasa, leksis, dan wacana), keterampilan bahasa sesuai dengan disiplin ilmu atau profesi tertentu. Jadi, karakteristik absolut yang diketengahkan Strevens (1988) oleh Dudley-Evans dan St John (1998) dikurangi bagian yang menyatakan bahwa ESP berbeda dari bahasa Inggris umum. Dudley-Evans dan St John (1998) berpendapat bahwa terdapat materi ESP yang tidak berbeda dengan materi dalam bahasa Inggris untuk umum, misalnya tata bahasa. Untuk penambahan dua item dalam karakteristik variabel dapat dijelaskan sebagai berikut. Variable characteristics: (1) ESP may be to or designed for specific disciplines; (2) ESP may use, in specific teaching situation, a different methodology from that of general Englsih; (3) ESP is likely to be designed for adult learners, either at tertiary level institution or in a professional work situation. It could, however, be used for learners at secondary level; (4) ESP is generally designed for intermediate or advance students. Most ESP courses assume basic knowledge of the language system, but it can be used with beginners. 18

33 Pemahaman karakteristik variabel yang diuraikan Dudley-Evans dan St. John (1998) di atas yaitu ESP dirancang untuk pemelajar yang sudah maju. Pembelajaran ESP dilaksanakan untuk pemelajar yang sudah menguasai tata bahasa, tetapi dapat juga untuk pemelajar pemula. Dalam karakteristik Variabel, Dudley-Evans dan St John (1998) mempersoalkan keadaan pemelajar. Mereka membedakan antara pemelajar yang belum dewasa dengan pemelajar dewasa dan pemelajar yang sudah maju dengan pemelajar pemula. Hutchinson dan Waters (1987), Strevens (1988), dan Robinson (1991) membatasi definisi ESP, yakni ditujukan kepada pemelajar dewasa, tetapi Dudley-Evans dan St John (1998) menambahkan bahwa ESP dapat juga untuk pemelajar yang belum dewasa. Selain masalah dewasa dalam pengertian usia, Dudley-Evans dan St John menambahkan bahwa program ESP bukan untuk pemelajar yang sudah maju atau sudah memiliki pengetahuan bahasa yang tinggi saja tetapi juga untuk pemelajar pemula, yakni pemelajar yang belum memiliki pengetahuan bahasa yang tinggi. Peneliti ini memiliki pandangan bahwa ESP tidak saja dikhususkan untuk pemelajar dewasa dan sudah memiliki pengetahuan kebahasaan yang maju tetapi dapat diterapkan bagi pemelajar yang belum dewasa, misalnya siswa SMK. Sesuai dengan orientasi pendidikan kejuruan, dapat dikatakan bahwa siswa SMK ini memiliki kebutuhan khusus dalam mempelajari bahasa Inggris. Kebutuhan khususnya ini adalah menggunakan bahasa Inggris di lingkungan kerja sebagai tenaga kerja tingkat menengah. Maka bahasa Inggris yang diajarkan harus bersifat khusus pula, yakni yang berhubungan dengan dunia kerja. Mengingat kebutuhan 19

34 khusus ini maka pengajaran ESP dapat diberlakukan untuk pemelajar yang belum dewasa seperti siswa SMK. Menyimak uraian para ahli ESP di atas, peneliti ini menjadikan karakteristik absolut butir kesatu dan karakteristik variabel butir ketiga dan keempat yang dipaparkan Dudley-Evans dan St John (1998) sebagai landasan berpikir karena dapat diterapkan dalam konteks SMK Klasifikasi ESP Seperti dijelaskan di atas pemahaman ESP untuk landasan berpikir selanjutnya diambil dari gagasan Dudley-Evans dan St John (1998). Mereka sependapat dengan Hutchinson dan Waters (1987) menyatakan bahwa ESP diklasifikasikan menjadi dua, yaitu English for Academic Purposes (EAP) dan English for Specific Purposes (EOP). EAP adalah bahasa Inggris yang diajarkan kepada mahasiswa untuk tujuan akademik atau memahami bidang studi tertentu, seperti ilmu pengetahuan dan teknologi, kedokteran, dan Ekonomi, sedangkan EOP adalah bahasa Inggris yang diajarkan kepada mahasiswa untuk tujuan pekerjaan/mendukung profesi dan kejuruan. Contoh yang lebih kongkrit adalah bahasa Inggris yang diajarkan untuk memahami teks atau literatur tentang kedokteran, digolongkan ke dalam EAP, sedangkan bahasa Inggris yang diajarkan untuk dokter digolongkan EOP. Di dalam EOP itu sendiri dibagi menjadi dua, yakni English for Professional Purposes (EPP ) dan English for Vocational Purposes (EVP) yang masing-masing memiliki subbagian lagi. Bahasa Inggris yang diajarkan untuk menjalankan profesi dokter, misalnya untuk berkomunikasi 20

35 dengan pasien digolongkan ke dalam EPP, sedangkan istilah-istilah kedokteran digolongkan ke dalam EVP. Dalam klasifikasi Dudley-Evans dan St. John (1998), bahasa Inggris yang diajarkan di SMK tergolong ke dalam EPP khususnya EBP, sedangkan istilahistilah bahasa Inggris yang terkait dengan mata pelajaran produktif, misalnya mata pelajaran akuntansi, kesekretarisan, dan lain-lain tergolong ke dalam EVP. Dari klasifikasi ESP ini EOP dipakai oleh peneliti ini sebagai kerangka berpikir karena sesuai dengan ciri pendidikan kejuruan yang mempersiapkan lulusannya bekerja. Berikut ini diagram klasifikasi ESP yang dikemukakan Dudley-Evans dan St. John (1998). Diagram 2.1: Klasifikasi ESP (Dudley-Evans dan St. John, 1998:6) English for (Academic) Science and Technology EAP English for (Academic) Medical Purposes English for (Academic) Legal Purposes English for Management, Finance, and Economics ESP EOP English for Professional Purposes English for Vocational Purposes English for Medical Purposes English for Business Purposes Pre-Vocational English Vocational English 21

36 Konsep EOP Dudley-Evans dan St John (1998) ini disesuaikan dengan konteks SMK. Siswa SMK belum memiliki pekerjaan tertentu. Dengan demikian, bahasa Inggris yang diajarkan bukan bahasa Inggris untuk profesi tertentu, melainkan bahasa Inggris yang dipakai di lingkungan tempat kerja yang bermacam-macam. Tempat kerja yang dimaksud di sini adalah tempat kerja yang menerima lulusan SMK sebagai karyawannya, misalnya perusahaan yang bergerak di bidang jasa: biro perjalanan, restoran, dan bidang perpajakan. Hutchinson dan Waters (1987) membagi ESP menjadi tiga macam, yaitu (1) English for Science and Technology (EST), yakni bahasa Inggris untuk ilmu pengetahuan dan teknologi, (2) English for Business and Economics (EBE), yakni bahasa Inggris untuk binis dan ilmu ekonomi, dan (3) English for Social Sciences (ESS), yakni bahasa Inggris untuk ilmu pengetahuan dan sosial. Ketiga bagian ESP tersebut masing-masing memiliki EAP dan EOP. Bahasa Inggris untuk ilmu pengetahuan dan teknologi misalnya, terdapat EAP dan EOP. Untuk EAP, maksudnya ialah bahasa Inggris untuk memahami tentang disiplin ilmu teknologinya, sedangkan EOP ialah bahasa Inggris untuk seorang teknisi. Untuk konteks SMK, bahasa Inggris yang diajarkan tergolong ke dalam EBE bagian EOP. Namun, tidak sepenuhnya dapat digolongkan ke dalam bagian EOP itu sendiri, yakni bahasa Inggris untuk sekretaris. Di bawah ini klasifikasi ESP yang diuraikan Hutchinson dan Waters (1987). 22

37 Diagram 2.2: Klasifikasi ESP (Hutchinson dan Waters, 1987) English for Science and Technology (EST) English for Academic Purposes (EAP) English for Occupational Purposes (EOP) English for Medical Studies English for Technician ESP English for Business And Economics (EBE) English for Academic Purposes (EAP) English for Occupational Purposes (EOP) English for Economics English for Secretaries English for Social Sciences (ESS) English for Academic Purposes (EAP) English for Psychology English for Occupational Purposes (EOP) English for Teaching Selanjutnya, Robinson (1991) membagi ESP menjadi dua macam, yaitu (1) English for Occupational Purposes (EOP), yang terdiri dari pre-experience, simultaneous/in service, dan post experience dan (2) English for Educational Purposes (EEP)/English for Academic Purposes (EAP), yang terdiri dari English for study in a specific discipline, dan English as a school subject. Pembagian ESP Robinson (1991) ini lebih dapat menampung pembelajaran bahasa Inggris di SMK 23

38 daripada pembagian ESP Hutchinson dan Waters (1987). Bahasa Inggris untuk SMK kelompok bisnis dan manajemen dapat digolongkan ke dalam kedua klasifikasi yang dikemukakan Robinson ini. Bahasa Inggris untuk siswa SMK yang belum bekerja (pre-experience) diajarkan untuk menghadapi dunia kerja (EOP) sekaligus diajarkan sebagai mata pelajaran di sekolah (EAP). Diagram 2.3: Klasifikasi ESP (Robinson, 1991) Pre-experience EOP Simultaneous/In-service Post-experience ESP EEP/ EAP For study in a specific discipline As a school subject Pre-study In-study Post-study Independent Integrated Dilihat dari klasifikasi Robinson (1991) ini bahasa Inggris di SMK N 6 digolongkan sebagai EOP khususnya pre-experience, yakni bahasa Inggris untuk pemelajar yang belum memiliki pengalaman bekerja dan sekaligus EAP khususnya English as a school subject, yakni bahasa Inggris sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah. 24

39 2.2 Prinsip dalam Perancangan Silabus EOP Sebelum mendapatkan pemahaman mengenai prinsip dalam perancangan silabus EOP, lebih dulu peneliti ini membahas pengertian silabus yang diketengahkan oleh pakar silabus. Berikut ini pembahasannya Pengertian Silabus Hutchinson dan Waters (1997) menyatakan bahwa silabus berkenaan dengan sederetan daftar materi ajar yang akan diajarkan. Pendapat ini senada dengan Dubin dan Olshtain (1986:35) menyatakan silabus adalah a more detailed and operational statement of teaching and learning elements which translates the philosophy of the curriculum into a series of planned steps leading towards more narrowly defined objectives at each level. Silabus merupakan bagian dari kurikulum yang memuat pemilihan dan pengurutan materi ajar berdasarkan pada tingkat kesulitan dan kebutuhan. Dengan kata lain, silabus lebih sempit daripada kurikulum. Sebaliknya, kurikulum lebih luas pengertiannya, yakni merupakan suatu dokumen yang digunakan sebagai pedoman untuk program pendidikan nasional. Pendapat Dubin Olshtain (1986) ini didukung oleh Nunan (1988) serta Celce Murcia dan Ohlstain (2000). Selanjutnya, Hutchinson dan Waters (1987) menambahkan bahwa penyusunan silabus yang baik diawali dengan analisis kebutuhan untuk menentukan tujuan dan materi ajar. Dalam hal ini, Nunan (1988) sependapat dengan Hutchinson dan Waters (1987). 25

40 Nunan (1988) menyatakan bahwa kurikulum berkenaan dengan perencanaan, implementasi, dan evaluasi, sedangkan silabus berkaitan dengan pemilihan dan pengurutan isi. Selanjutnya, ia menyebutkan bahwa pada tahap perencanaan perlu diadakan analisis kebutuhan pemelajar. Jadi, pelajar dilibatkan dalam proses pembuatan keputusan mengenai isi kurikulum. Peneliti ini menilai bahwa pendapat Nunan (1988) ini merupakan langkah maju dalam pembelajaran bahasa Inggris. Dengan dilibatkannya pihak pemelajar ini salah satu manfaat yang akan timbul adalah tumbuhnya motivasi. Gagasan Nunan (1988) ini belum dapat dilaksanakan dalam penyusunan kurikulum di SMK. Namun, adanya KTSP, yakni kurikulum yang dibuat oleh pihak sekolah, menunjukkan telah adanya perkembangan kurikulum di Indonesia, dari yang ditentukan pemerintah menjadi ditentukan oleh pihak sekolah sesuai dengan kebutuhan sekolah itu. Selanjutnya, Nunan (1988) menambahkan bahwa metodologi pengajaran bukan merupakan bagian silabus. Metodologi berisi pemilihan tugas dan aktivitas pembelajaran dapat dijabarkan secara panjang lebar pada bagian tersendiri terpisah dari silabus yang berisi isi pembelajaran. Dalam praktiknya, yang disebut Nunan (1988) dengan metodologi ini di SMK di istilahkan dengan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Oleh karena itu, dalam silabus EOP, peneliti ini tidak mencantumkan kegiatan pembelajaran, karena kegiatan itu dibahas dalam RPP. Celce-Murcia dan Ohlstain (2000) yang sependapat dengan Nunan (1988) menyatakan bahwa kurikulum mengandung unsur budaya, sosial, dan politis dari suatu masyarakat, dibuat oleh suatu lembaga pendidikan pusat dan berisi panduan 26

UNIVERSITAS INDONESIA SILABUS PENGAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING DI UNIVERSITAS TRISAKTI JAKARTA TESIS

UNIVERSITAS INDONESIA SILABUS PENGAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING DI UNIVERSITAS TRISAKTI JAKARTA TESIS UNIVERSITAS INDONESIA SILABUS PENGAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI PENUTUR ASING DI UNIVERSITAS TRISAKTI JAKARTA TESIS LUCIA TYAGITA RANI CAESARA NPM 0706307102 FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

12 Media Bina Ilmiah ISSN No

12 Media Bina Ilmiah ISSN No 12 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 ANALISIS KEBUTUHAN BAHASA INGGRIS MAHASISWA UNIVERSITAS NUSA TENGGARA BARAT Oleh Sri Sukarni Dosen pada Universitas Nusa Tenggara Barat Abstract: English is one

Lebih terperinci

BAB 2 KERANGKA TEORI

BAB 2 KERANGKA TEORI BAB 2 KERANGKA TEORI Pengajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing pada dasarnya dilandasi oleh berbagai teori pengajaran bahasa asing. Program reguler pengajaran BIPA di Universitas Trisakti bagi mahasiswa

Lebih terperinci

RELEVANSI PEKERJAAN LULUSAN SMK DENGAN KOMPETENSI KEAHLIAN BERDASARKAN PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (STUDI KASUS DI SMK PELITA SALATIGA) Thesis

RELEVANSI PEKERJAAN LULUSAN SMK DENGAN KOMPETENSI KEAHLIAN BERDASARKAN PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (STUDI KASUS DI SMK PELITA SALATIGA) Thesis RELEVANSI PEKERJAAN LULUSAN SMK DENGAN KOMPETENSI KEAHLIAN BERDASARKAN PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (STUDI KASUS DI SMK PELITA SALATIGA) Thesis Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan. Oleh: Fatmawati Nur Hasanah S

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan. Oleh: Fatmawati Nur Hasanah S PERBEDAAN PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI DAN EKSPOSITORI TERHADAP KETERAMPILAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK MUHAMMADIYAH 1 SUKOHARJO TESIS

Lebih terperinci

HELDA WAHYUNI NIM:

HELDA WAHYUNI NIM: PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA NYATA DAN MEDIA GAMBAR TERHADAP PENINGKATAN MINAT DAN KETERAMPILAN PROSES DASAR IPA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMPN 1 ANGKINANG HELDA WAHYUNI NIM: 10708259027 Tesis Ditulis untuk

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI. (Studi Situs SMAN 2 Karanganyar) TESIS

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI. (Studi Situs SMAN 2 Karanganyar) TESIS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI (Studi Situs SMAN 2 Karanganyar) TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Pengembangan Model Manajemen Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Berbasis Pendidikan Karakter di Kelas Tinggi SDN Rejosari 1 Karangtengah Demak

Pengembangan Model Manajemen Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Berbasis Pendidikan Karakter di Kelas Tinggi SDN Rejosari 1 Karangtengah Demak Pengembangan Model Manajemen Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Berbasis Pendidikan Karakter di Kelas Tinggi SDN Rejosari 1 Karangtengah Demak Tesis Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH MODEL JIGSAW

PERBEDAAN PENGARUH MODEL JIGSAW PERBEDAAN PENGARUH MODEL JIGSAW DAN PROBLEM-BASED LEARNING (PBL) TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X SMA DI PURWODADI GROBOGAN Tesis Untuk

Lebih terperinci

Oleh: Dwi Setyowati NIM S

Oleh: Dwi Setyowati NIM S PERBEDAAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN KUNJUNGAN INDUSTRI DAN CERAMAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI BUSANA BUTIK SMK NEGERI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ini merupakan sebuah studi kasus penggunaan buku ajar di SMAN I Cisauk Tangerang dalam tahun ajaran 2008 2009 pada kelas XI. Sekolah ini menggunakan dua

Lebih terperinci

PERBEDAAN KOMPETENSI GURU LULUSAN D II DAN S1 DALAM MENYUSUN RPP TEMATIK DI KECAMATAN KALORAN TEMANGGUNG

PERBEDAAN KOMPETENSI GURU LULUSAN D II DAN S1 DALAM MENYUSUN RPP TEMATIK DI KECAMATAN KALORAN TEMANGGUNG PERBEDAAN KOMPETENSI GURU LULUSAN D II DAN S1 DALAM MENYUSUN RPP TEMATIK DI KECAMATAN KALORAN TEMANGGUNG Tesis Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan untuk Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

RELEVANSI PENERAPAN KURIKULUM KOMPETENSI KEAHLIAN AUDIO VIDEO SMK NEGERI 2 DENGAN KEBUTUHAN INDUSTRI DI KOTA BANDAR LAMPUNG

RELEVANSI PENERAPAN KURIKULUM KOMPETENSI KEAHLIAN AUDIO VIDEO SMK NEGERI 2 DENGAN KEBUTUHAN INDUSTRI DI KOTA BANDAR LAMPUNG Relevansi Penerapan Kurikulum...(M. Ridho Yoga)37 RELEVANSI PENERAPAN KURIKULUM KOMPETENSI KEAHLIAN AUDIO VIDEO SMK NEGERI 2 DENGAN KEBUTUHAN INDUSTRI DI KOTA BANDAR LAMPUNG RELEVANCE OF THE APPLICATION

Lebih terperinci

DWI MARIYATI NIM

DWI MARIYATI NIM PENINGKATAN MOTIVASI DAN PEMAHAMAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MENERAPKAN DASAR-DASAR TEKNIK DIGITAL MELALUI MEDIA SIMULASI ELECTRONIC WORKBENCH DI SMKN 5 BANJARMASIN DWI MARIYATI NIM 10702259018 Tesis ditulis

Lebih terperinci

Magister Profesi Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya 2016

Magister Profesi Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya 2016 ADLN ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL SISWA TAMAN KANAK-KANAK Diajukan Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Profesi

Lebih terperinci

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2008 DI SMK SARASWATI SALATIGA (KAJIAN MANAJEMEN KESISWAAN) Tesis

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2008 DI SMK SARASWATI SALATIGA (KAJIAN MANAJEMEN KESISWAAN) Tesis EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2008 DI SMK SARASWATI SALATIGA (KAJIAN MANAJEMEN KESISWAAN) Tesis Diajukan Kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan Untuk Memperoleh

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN EKONOMI KELAS X AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 PURWOREJO TAHUN AJARAN 2011/2012 TESIS

PEMBELAJARAN EKONOMI KELAS X AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 PURWOREJO TAHUN AJARAN 2011/2012 TESIS PEMBELAJARAN EKONOMI KELAS X AKSELERASI DI SMA NEGERI 1 PURWOREJO TAHUN AJARAN 2011/2012 TESIS Oleh SAPTATI RETNO WIJAYANTI S991008014 PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

Lebih terperinci

PERAN DUDI DALAM IMPLEMENTASI PENDIDIKAN SISTEM GANDA DI SMK NEGERI 1 SALATIGA

PERAN DUDI DALAM IMPLEMENTASI PENDIDIKAN SISTEM GANDA DI SMK NEGERI 1 SALATIGA PERAN DUDI DALAM IMPLEMENTASI PENDIDIKAN SISTEM GANDA DI SMK NEGERI 1 SALATIGA Tesis Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Oleh:

Lebih terperinci

PERBEDAAN KESADARAN MULTIKULTURAL ANTARA SISWA

PERBEDAAN KESADARAN MULTIKULTURAL ANTARA SISWA PERBEDAAN KESADARAN MULTIKULTURAL ANTARA SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 SUKOHARJO DAN SEKOLAH MENENGAH ATAS ASSALAAM SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Oleh: HESTI OKTAVIA NIM. K6410031

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu ( S-1) Oleh : JOHAN

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu ( S-1) Oleh : JOHAN UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA KELAS X TL 1 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 2 BANYUMAS DALAM PEMBELAJARAN PKN MELALUI MEDIA AUDIO VIDEO KOMPETENSI DASAR INSTRUMEN HUKUM DAN PERADILAN INTERNASIONAL

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN (STUDI KASUS DI SMK NEGERI 3 SURAKARTA) Diajukan Kepada. Program Studi Magister Manajemen

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN (STUDI KASUS DI SMK NEGERI 3 SURAKARTA) Diajukan Kepada. Program Studi Magister Manajemen PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PRODUKTIF ADMINISTRASI PERKANTORAN (STUDI KASUS DI SMK NEGERI 3 SURAKARTA) Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI KOTA YOGYAKARTA

KEEFEKTIFAN KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI KOTA YOGYAKARTA KEEFEKTIFAN KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI KOTA YOGYAKARTA Oleh : YOWEL SAMBER, S.Pd NIM 10703251015 Tesis ini Ditulis untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

EVALUASI PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAPAT MENINGKATKAN KINERJA MENGAJAR GURU SD NEGERI 1 TEGOREJO KECAMATAN PEGANDON KABUPATEN KENDAL

EVALUASI PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAPAT MENINGKATKAN KINERJA MENGAJAR GURU SD NEGERI 1 TEGOREJO KECAMATAN PEGANDON KABUPATEN KENDAL EVALUASI PROGRAM SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAPAT MENINGKATKAN KINERJA MENGAJAR GURU SD NEGERI 1 TEGOREJO KECAMATAN PEGANDON KABUPATEN KENDAL TESIS Diajukan kepada Program Studi Magister Manajemen

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPS (STUDI KASUS SMP NEGERI 1 WONOGIRI) TESIS

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPS (STUDI KASUS SMP NEGERI 1 WONOGIRI) TESIS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPS (STUDI KASUS SMP NEGERI 1 WONOGIRI) TESIS Diajukan Kepada Program Studi Manajemen Pendidikan Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA RANCANGAN SILABUS BAHASA INGGRIS BAGI PEMANDU DIORAMA SEJARAH PERJALANAN BANGSA DI LINGKUNGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

UNIVERSITAS INDONESIA RANCANGAN SILABUS BAHASA INGGRIS BAGI PEMANDU DIORAMA SEJARAH PERJALANAN BANGSA DI LINGKUNGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA UNIVERSITAS INDONESIA RANCANGAN SILABUS BAHASA INGGRIS BAGI PEMANDU DIORAMA SEJARAH PERJALANAN BANGSA DI LINGKUNGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KARYA PROYEK STELLA SIGRID JULIET 0906499991 FAKULTAS

Lebih terperinci

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016 1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PKn DI SMK KESEHATAN CITRA SEMESTA INDONESIA

Lebih terperinci

EVALUASI DAN DESAIN HIPOTETIK PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) SISWA SMK NEGERI 2 PADANG PANJANG

EVALUASI DAN DESAIN HIPOTETIK PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) SISWA SMK NEGERI 2 PADANG PANJANG EVALUASI DAN DESAIN HIPOTETIK PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) SISWA SMK NEGERI 2 PADANG PANJANG FERA SUSANTI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PENGELOLAAN LABORATORIUM BERBASIS KOMPETENSI DI SMK FARMASI PUTRA BANGSA SALATIGA TESIS

PENGEMBANGAN PENGELOLAAN LABORATORIUM BERBASIS KOMPETENSI DI SMK FARMASI PUTRA BANGSA SALATIGA TESIS PENGEMBANGAN PENGELOLAAN LABORATORIUM BERBASIS KOMPETENSI DI SMK FARMASI PUTRA BANGSA SALATIGA TESIS Diajukan kepada Program Studi Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta

Lebih terperinci

ABSTRAK. Studi di PT Bank Internasional Indonesia Tbk. Nama : Ratna Mutiara NPM : R009 MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS WIDYATAMA BANDUNG

ABSTRAK. Studi di PT Bank Internasional Indonesia Tbk. Nama : Ratna Mutiara NPM : R009 MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS WIDYATAMA BANDUNG ABSTRAK PENGARUH BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) DAN KUALITAS JASA (SERVICE QUALITY) TERHADAP KEPUASAN NASABAH DEPOSITO PADA PRIORITY BANKING BII MAYBANK Studi di PT Bank Internasional Indonesia Tbk Nama

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: nilai hasil belajar mata pelajaran produktif, efikasi diri, nilai Praktik Kerja Lapangan, kesiapan kerja

ABSTRAK. Kata Kunci: nilai hasil belajar mata pelajaran produktif, efikasi diri, nilai Praktik Kerja Lapangan, kesiapan kerja ABSTRAK Farida, Nike Nur. 2017. Kontribusi Nilai Hasil Belajar Mata Pelajaran Produktif dan Efikasi Diri Terhadap Nilai Praktik Kerja Lapangan Serta Dampaknya pada Kesiapan Kerja Siswa SMK Paket Keahlian

Lebih terperinci

PENGELOLAAN KURIKULUM ADAPTIF MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA PROGRAM SEKOLAH CLUSTER DI SMKN 2 PURWODADI TESIS

PENGELOLAAN KURIKULUM ADAPTIF MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA PROGRAM SEKOLAH CLUSTER DI SMKN 2 PURWODADI TESIS PENGELOLAAN KURIKULUM ADAPTIF MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA PROGRAM SEKOLAH CLUSTER DI SMKN 2 PURWODADI TESIS Diajukan kepada Program Studi Magister Administrasi Pendidikan Program Pascasarjana Universitas

Lebih terperinci

EVALUASI KURIKULUM 2013 DI KALANGAN GURU SMP DI CLUSTER 2 KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015 (ANALISIS RPP DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN) Tesis

EVALUASI KURIKULUM 2013 DI KALANGAN GURU SMP DI CLUSTER 2 KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015 (ANALISIS RPP DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN) Tesis EVALUASI KURIKULUM 2013 DI KALANGAN GURU SMP DI CLUSTER 2 KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2015 (ANALISIS RPP DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN) Tesis Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan

Lebih terperinci

MOTIVASI KERJA GURU BERSERTIFIKAT KOMPETENSI KEAHLIAN DALAM PEMBELAJARAN PRODUKTIF. ( Studi Situs SMK Tunas Harapan Pati RSBI)

MOTIVASI KERJA GURU BERSERTIFIKAT KOMPETENSI KEAHLIAN DALAM PEMBELAJARAN PRODUKTIF. ( Studi Situs SMK Tunas Harapan Pati RSBI) MOTIVASI KERJA GURU BERSERTIFIKAT KOMPETENSI KEAHLIAN DALAM PEMBELAJARAN PRODUKTIF ( Studi Situs SMK Tunas Harapan Pati RSBI) TESIS Diajukan Kepada : Program Studi Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana

Lebih terperinci

SRI PUJI HIDAYATI NIM

SRI PUJI HIDAYATI NIM TESIS PENGARUH METODE KERJA LABORATORIUM DAN DEMONSTRASI TERHADAP KETERAMPILAN PROSES DASAR IPA DAN SIKAP ILMIAH PESERTA DIDIK KELAS VII SMP DARUL HIKMAH KUTOARJO SRI PUJI HIDAYATI NIM 10708251023 Tesis

Lebih terperinci

PENGARUH WORK-LIFE BALANCE & BURNOUT TERHADAP KEPUASAN KERJA

PENGARUH WORK-LIFE BALANCE & BURNOUT TERHADAP KEPUASAN KERJA TESIS PENGARUH WORK-LIFE BALANCE & BURNOUT TERHADAP KEPUASAN KERJA M A R I A T I No. Mhs. : 115001673/PS/MM PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA 2013 i

Lebih terperinci

: AYU PERDANASARI K

: AYU PERDANASARI K UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI MELALUI PENGGUNAAN BAHAN AJAR BROSUR PADA SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK BATIK 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 SKRIPSI Oleh : AYU PERDANASARI K7413024

Lebih terperinci

(Studi Situs di SMA Batik 1 Surakarta) TESIS

(Studi Situs di SMA Batik 1 Surakarta) TESIS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN SEJARAH (Studi Situs di SMA Batik 1 Surakarta) TESIS Diajukan Kepada: Program Studi Magister Menejemen Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TENTANG SISTEM TATA SURYA DI SD NEGERI II BANDAR PACITAN

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TENTANG SISTEM TATA SURYA DI SD NEGERI II BANDAR PACITAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TENTANG SISTEM TATA SURYA DI SD NEGERI II BANDAR PACITAN TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION DENGAN PROBLEM BASE LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI DITINJAU DARI MINAT BELAJAR (Penelitian Dilakukan

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEMATIK KURIKULUM 2013 DI SDN 03 GIRIMULYO KECAMATAN NGARGOYOSO TESIS

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEMATIK KURIKULUM 2013 DI SDN 03 GIRIMULYO KECAMATAN NGARGOYOSO TESIS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN TEMATIK KURIKULUM 2013 DI SDN 03 GIRIMULYO KECAMATAN NGARGOYOSO TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

ANCANGAN KOMUNIKATIF DALAM BUKU AJAR LOKAL DAN INTERNASIONAL TESIS

ANCANGAN KOMUNIKATIF DALAM BUKU AJAR LOKAL DAN INTERNASIONAL TESIS UNIVERSITAS INDONESIA ANCANGAN KOMUNIKATIF DALAM BUKU AJAR LOKAL DAN INTERNASIONAL Studi kasus penggunaan buku ajar bahasa Inggris internasional Interchange 3 dan buku lokal Look Ahead 2 di SMAN I Cisauk

Lebih terperinci

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2014 HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN BELAJAR, LINGKUNGAN KELUARGA DAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR KKPI SISWA KELAS X TEKNIK KONSTRUKSI KAYU SMK NEGERI 2 SRAGEN TESIS Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI DI SMK NEGERI 1 KLATEN

KEEFEKTIFAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI DI SMK NEGERI 1 KLATEN KEEFEKTIFAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI DI SMK NEGERI 1 KLATEN SKRIPSI Oleh: DWI HASTUTI K7412060 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Agustus

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA BONEKA TANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN BASA KRAMA ALUS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI I PURWOSARI WONOGIRI

PENGGUNAAN MEDIA BONEKA TANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN BASA KRAMA ALUS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI I PURWOSARI WONOGIRI PENGGUNAAN MEDIA BONEKA TANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN BASA KRAMA ALUS PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI I PURWOSARI WONOGIRI TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: TRI WIRATNA K7109190

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN MANAJEMEN PELAKSANAAN RINTISAN SBI DI SMK N 1 TEMANGGUNG

KEEFEKTIFAN MANAJEMEN PELAKSANAAN RINTISAN SBI DI SMK N 1 TEMANGGUNG KEEFEKTIFAN MANAJEMEN PELAKSANAAN RINTISAN SBI DI SMK N 1 TEMANGGUNG OLEH: SITI JARIYAH NIM 07703254002 Tesis ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mendapatkan gelar Magister Pendidikan Program

Lebih terperinci

EVALUASI PENGELOLAAN ASET SEKOLAH DI YAYASAN PENDIDIKAN CENDEKIA SIDOARJO OLEH: YOHANA ANGGRAINI WIBISONO

EVALUASI PENGELOLAAN ASET SEKOLAH DI YAYASAN PENDIDIKAN CENDEKIA SIDOARJO OLEH: YOHANA ANGGRAINI WIBISONO EVALUASI PENGELOLAAN ASET SEKOLAH DI YAYASAN PENDIDIKAN CENDEKIA SIDOARJO OLEH: YOHANA ANGGRAINI WIBISONO 3203010187 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA 2016 i

Lebih terperinci

UNIVERSITAS INDONESIA

UNIVERSITAS INDONESIA UNIVERSITAS INDONESIA KETRAMPILAN INSTRUKTUR MATERI INFORMATION LITERACY (IL): Studi Kasus Program Orientasi Belajar Mahasiswa (OBM) Universitas Indonesia TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI INTEGRASI LIFE SKILLS DALAM PEMBELAJARAN DI MI MIFTAKHUL HUDA BENGKAL KRANGGAN TEMANGGUNG

IMPLEMENTASI INTEGRASI LIFE SKILLS DALAM PEMBELAJARAN DI MI MIFTAKHUL HUDA BENGKAL KRANGGAN TEMANGGUNG IMPLEMENTASI INTEGRASI LIFE SKILLS DALAM PEMBELAJARAN DI MI MIFTAKHUL HUDA BENGKAL KRANGGAN TEMANGGUNG Tesis Diajukan kepada Magister Manajemen Pendidikan untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Oleh:

Lebih terperinci

TESIS Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan. Oleh : Endang Lestari S

TESIS Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Teknologi Pendidikan. Oleh : Endang Lestari S PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA BERBASIS INFORMATION TECHNOLOGY (IT) PADA PEMBELAJARAN IPA TERHADAP PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR DI GUGUS DIPONEGORO UNIT PELAKSANA TUGAS (UPT) PENDIDIKAN

Lebih terperinci

ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP ETIKA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP ETIKA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP ETIKA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DILENGKAPI MEDIA VIRTUAL TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SMA/MA

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DILENGKAPI MEDIA VIRTUAL TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SMA/MA PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DILENGKAPI MEDIA VIRTUAL TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA SMA/MA YUNITA KUSTYORINI NIM 10708251050 Tesis ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan Untuk

Lebih terperinci

IMANUEL DALAPANG K

IMANUEL DALAPANG K HALAMAN JUDUL UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN PENGELASAN LAS LISTRIK MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN PAIKEM PADA SISWA KELAS X TPM II SMK PANCASILA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Sri Utami, Wijang Sakitri, Lesta Karolina Br Sebayang. Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang

PENDAHULUAN. Sri Utami, Wijang Sakitri, Lesta Karolina Br Sebayang. Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA GURU DAN SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) MELALUI PENGEMBANGAN INOVASI BAHAN AJAR BERBASIS ENGLISH FOR SPECIFIC PURPOSES (ESP) Sri Utami, Wijang Sakitri, Lesta Karolina

Lebih terperinci

THE INTEGRATION OF CHARACTER EDUCATION VALUES INTO THE SERVING TECHNIQUE SUBJECT AMONG STUDENTS OF SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA

THE INTEGRATION OF CHARACTER EDUCATION VALUES INTO THE SERVING TECHNIQUE SUBJECT AMONG STUDENTS OF SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA INTEGRASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MATA PELAJARAN TATA HIDANG SISWA SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA Oleh: Penulis : Sri Patmawati Dosen Pembimbing : Prihastuti Ekawatiningsih, M. Pd E-mail : sripatmaw@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENGELOLAAN UNIT PRODUKSI SMK NEGERI 4 MADIUN JAWA TIMUR TESIS

PENGELOLAAN UNIT PRODUKSI SMK NEGERI 4 MADIUN JAWA TIMUR TESIS PENGELOLAAN UNIT PRODUKSI SMK NEGERI 4 MADIUN JAWA TIMUR TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERWAWASAN SALINGTEMAS (SAINS, LINGKUNGAN, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT) PADA MATERI SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM KELAS VII

PENGEMBANGAN MODUL BERWAWASAN SALINGTEMAS (SAINS, LINGKUNGAN, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT) PADA MATERI SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM KELAS VII PENGEMBANGAN MODUL BERWAWASAN SALINGTEMAS (SAINS, LINGKUNGAN, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT) PADA MATERI SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM KELAS VII SMP/MTs TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DI SMK NEGERI I TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TESIS

PENGELOLAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DI SMK NEGERI I TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TESIS PENGELOLAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DI SMK NEGERI I TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Administrasi Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada metode. penelitian dan pengembangan.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada metode. penelitian dan pengembangan. 84 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Tahapan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada metode penelitian dan pengembangan. Dalam aplikasinya melakukan penyesuaian dengan

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN TEKNIK QUANTUM WRITING DAN CONCEPT MAPPING DALAM PENINGKATAN KOMPETENSI MENULIS KARANGAN EKSPOSISI PESERTA DIDIK SMA

KEEFEKTIFAN TEKNIK QUANTUM WRITING DAN CONCEPT MAPPING DALAM PENINGKATAN KOMPETENSI MENULIS KARANGAN EKSPOSISI PESERTA DIDIK SMA KEEFEKTIFAN TEKNIK QUANTUM WRITING DAN CONCEPT MAPPING DALAM PENINGKATAN KOMPETENSI MENULIS KARANGAN EKSPOSISI PESERTA DIDIK SMA ANGGIT ARUWIYANTOKO 10706251007 Tesis ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

PERANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN TATA BAHASA INGGRIS (ENGLISH GRAMMAR) BERBASIS WEB SKRIPSI WINDA HAFILIA

PERANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN TATA BAHASA INGGRIS (ENGLISH GRAMMAR) BERBASIS WEB SKRIPSI WINDA HAFILIA PERANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN TATA BAHASA INGGRIS (ENGLISH GRAMMAR) BERBASIS WEB SKRIPSI WINDA HAFILIA 061401019 PROGRAM STUDI S1 ILMU KOMPUTER DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI DALAM KEGIATAN LABORATORIUM TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KETERAMPILAN BERPIKIR PESERTA DIDIK SMP

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI DALAM KEGIATAN LABORATORIUM TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KETERAMPILAN BERPIKIR PESERTA DIDIK SMP PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI DALAM KEGIATAN LABORATORIUM TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KETERAMPILAN BERPIKIR PESERTA DIDIK SMP Oleh: RATNA WULANDARI NIM 10708259013 Tesis ditulis untuk memenuhi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Oleh : Atut Yuliarni NIM : X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2015

SKRIPSI. Disusun Oleh : Atut Yuliarni NIM : X FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Juli 2015 UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGUASAAN KOSA KATA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA GAMBAR DAN KARTU KATA PADA SISWA KELAS II SEMESTER II TUNAGRAHITA RINGAN DI SLB NEGERI BANJARNEGARA

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR MAHASISWA MENGGUNAKAN ANALISIS JALUR (Studi Kasus Mahasiswa FMIPA USU Angkatan 2013) SKRIPSI

PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR MAHASISWA MENGGUNAKAN ANALISIS JALUR (Studi Kasus Mahasiswa FMIPA USU Angkatan 2013) SKRIPSI i PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR MAHASISWA MENGGUNAKAN ANALISIS JALUR (Studi Kasus Mahasiswa FMIPA USU Angkatan 2013) SKRIPSI BENDANG ARMEMILA 130823001 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MASA KERJA, TUGAS ADMINISTRATIF GURU TK DAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI TK BUDI MULIA DUA CONDONG CATUR YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA MASA KERJA, TUGAS ADMINISTRATIF GURU TK DAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI TK BUDI MULIA DUA CONDONG CATUR YOGYAKARTA HUBUNGAN ANTARA MASA KERJA, TUGAS ADMINISTRATIF GURU TK DAN KUALITAS PEMBELAJARAN DI TK BUDI MULIA DUA CONDONG CATUR YOGYAKARTA SUPASSORN VISUTTIPUN NIM 10703251013 Tesis ditulis untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

STUDI EKSPLORASI TENTANG FAKTOR-FAKTOR RENDAHNYA MINAT GURU SD MENJADI KEPALA SEKOLAH Studi Kasus di Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung

STUDI EKSPLORASI TENTANG FAKTOR-FAKTOR RENDAHNYA MINAT GURU SD MENJADI KEPALA SEKOLAH Studi Kasus di Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung STUDI EKSPLORASI TENTANG FAKTOR-FAKTOR RENDAHNYA MINAT GURU SD MENJADI KEPALA SEKOLAH Studi Kasus di Kecamatan Ngadirejo Kabupaten Temanggung Tesis Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL KONTEKSTUAL (CTL) PADA PEMBELAJARAN IPS

PENERAPAN MODEL KONTEKSTUAL (CTL) PADA PEMBELAJARAN IPS PENERAPAN MODEL KONTEKSTUAL (CTL) PADA PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN NILAI KARAKTER BANGSA SISWA KELAS V SD NEGERI GUNUNGSIMPING 02 CILACAP TENGAH, CILACAP TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh : RISA

Lebih terperinci

PELATIHAN, GAJI TETAP, PERUBAHAN KEBIJAKAN DAN PENDAPATAN DARI JASA MEDIS DOKTER SPESIALIS DI RS EKA TANGERANG

PELATIHAN, GAJI TETAP, PERUBAHAN KEBIJAKAN DAN PENDAPATAN DARI JASA MEDIS DOKTER SPESIALIS DI RS EKA TANGERANG - 0 - PELATIHAN, GAJI TETAP, PERUBAHAN KEBIJAKAN DAN PENDAPATAN DARI JASA MEDIS DOKTER SPESIALIS DI RS EKA TANGERANG Tesis Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat sarjana S-2 Program

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS X SMA NEGERI I GODEAN, SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 TESIS Oleh : SULASTRI NPM. 122551400032

Lebih terperinci

KTSP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

KTSP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN KTSP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Pengertian kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan,

Lebih terperinci

KOMPETENSI GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 WIROSARI GROBOGAN TESIS. Diajukan Kepada :

KOMPETENSI GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 WIROSARI GROBOGAN TESIS. Diajukan Kepada : i KOMPETENSI GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 WIROSARI GROBOGAN TESIS Diajukan Kepada : Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

PERANAN FAKTOR EKSTERNAL DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PRAKTEK KETERAMPILAN PADA AKADEMI KEBIDANAN KLATEN SUGITA NIM:

PERANAN FAKTOR EKSTERNAL DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PRAKTEK KETERAMPILAN PADA AKADEMI KEBIDANAN KLATEN SUGITA NIM: PERANAN FAKTOR EKSTERNAL DALAM PELAKSANAAN PROGRAM PRAKTEK KETERAMPILAN PADA AKADEMI KEBIDANAN KLATEN SUGITA NIM: 99735047 Tesis Ditulis untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mendapatkan Gelar Magister

Lebih terperinci

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 2 MIRI SRAGEN TESIS

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 2 MIRI SRAGEN TESIS PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 2 MIRI SRAGEN TESIS Diajukan kepada Program Studi Manajemen Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu

Lebih terperinci

TESIS. Oleh : PAULUS WIJANANTO NIM: Q

TESIS. Oleh : PAULUS WIJANANTO NIM: Q KONTRIBUSI LATAR BELAKANG SOSIAL ORANGTUA DAN PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MOTIVASI BERWIRAUSAHA DAN DAMPAKNYA PADA KEMANDIRIAN SISWA SMK di CANDISARI SEMARANG TESIS Diajukan kepada Pogram Studi

Lebih terperinci

DESAIN APLIKASI MOBILE MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK ANAK DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN

DESAIN APLIKASI MOBILE MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK ANAK DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN TESIS DESAIN APLIKASI MOBILE MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK ANAK DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN BAMBANG ROBI IN No. Mhs: 155302444 PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK INFORMATIKA PROGRAM PASCASARJANA

Lebih terperinci

PEMANFAATAN INTERNET GRATIS DI PERPUSTAKAAN SMK NEGERI 2 SURAKARTA SEBAGAI PENUNJANG KEGIATAN BELAJAR

PEMANFAATAN INTERNET GRATIS DI PERPUSTAKAAN SMK NEGERI 2 SURAKARTA SEBAGAI PENUNJANG KEGIATAN BELAJAR PEMANFAATAN INTERNET GRATIS DI PERPUSTAKAAN SMK NEGERI 2 SURAKARTA SEBAGAI PENUNJANG KEGIATAN BELAJAR TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh Gelar Ahli Madya dalam Program D-III

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNSUR UNSUR TRANSISI UNTUK SMA/MA KELAS XII SEMESTER I SKRIPSI

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNSUR UNSUR TRANSISI UNTUK SMA/MA KELAS XII SEMESTER I SKRIPSI PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNSUR UNSUR TRANSISI UNTUK SMA/MA KELAS XII SEMESTER I SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PERSALINAN DENGAN KESIAPAN PRIMIGRAVIDA MENGHADAPI PERSALINAN TESIS

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PERSALINAN DENGAN KESIAPAN PRIMIGRAVIDA MENGHADAPI PERSALINAN TESIS HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG PERSALINAN DENGAN KESIAPAN PRIMIGRAVIDA MENGHADAPI PERSALINAN TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Kedokteran

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SIKAP TERHADAP PERUBAHAN DI ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA (Penelitian pada Guru-Guru di Sekolah Nasional Bertaraf Internasional)

HUBUNGAN ANTARA SIKAP TERHADAP PERUBAHAN DI ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA (Penelitian pada Guru-Guru di Sekolah Nasional Bertaraf Internasional) HUBUNGAN ANTARA SIKAP TERHADAP PERUBAHAN DI ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA (Penelitian pada Guru-Guru di Sekolah Nasional Bertaraf Internasional) THE RELATIONSHIP BETWEEN ATTITUDE TOWARD ORGANIZATIONAL

Lebih terperinci

Diajukan Oleh: DANANG TRI ATMOJO A

Diajukan Oleh: DANANG TRI ATMOJO A ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KETERAMPILAN MEMBACA DI SMK BHINNEKA KARYA SURAKARTA Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

STRUKTUR KURIKULUM TAHUN AKADEMIK PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

STRUKTUR KURIKULUM TAHUN AKADEMIK PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS STRUKTUR KURIKULUM TAHUN AKADEMIK 2016-2017 PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS No. Kode MK Nama Matakuliah Nama Matakuliah Kegiatan Status Semester (in English) K Pr W P ke Pendidikan Agama 0001212001

Lebih terperinci

BAB 2 RASIONAL. Bab ini dimaksudkan untuk membahas kerangka acuan teoritis dan metodologi

BAB 2 RASIONAL. Bab ini dimaksudkan untuk membahas kerangka acuan teoritis dan metodologi 13 BAB 2 RASIONAL Bab ini dimaksudkan untuk membahas kerangka acuan teoritis dan metodologi perancangan silabus yang digunakan dalam karya proyek ini. Kerangka acuan teoritis membahas beberapa pendapat

Lebih terperinci

MANAJEMEN PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DI SDN 1 KARANGASEM WIROSARI GROBOGAN TESIS

MANAJEMEN PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DI SDN 1 KARANGASEM WIROSARI GROBOGAN TESIS MANAJEMEN PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DI SDN 1 KARANGASEM WIROSARI GROBOGAN TESIS Diajukan Kepada Program Studi Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR ANTARA MAHASISWA KOST DAN

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR ANTARA MAHASISWA KOST DAN PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR ANTARA MAHASISWA KOST DAN MAHASISWA NON KOST DI TINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER 2 (Di AKPER Bina Sehat PPNI Kabupaten Mojokerto) TESIS Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 16 TAHUN 2005 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, Menimbang : a. Bahwa dalam rangka meningkatkan mutu Universitas Airlangga

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA FLASHCARD PADA ANAK AUTIS KELAS I DI SLB AUTIS ALAMANDA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA FLASHCARD PADA ANAK AUTIS KELAS I DI SLB AUTIS ALAMANDA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA FLASHCARD PADA ANAK AUTIS KELAS I DI SLB AUTIS ALAMANDA SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Skripsi Oleh : TRI RETNO HASTUTI NIM : X5212229 FAKULTAS

Lebih terperinci

TESIS. Oleh KATHERINE EMILY PANGGABEAN /IKM

TESIS. Oleh KATHERINE EMILY PANGGABEAN /IKM 1 EFEKTIFITAS PROMOSI KESEHATAN DENGAN MEDIA POSTER DAN FLIP CHART DALAM PENINGKATAN PERILAKU MENJAGA KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA SISWA SDN 060799 DAN SDN 060953 MEDAN TAHUN 2015 TESIS Oleh KATHERINE

Lebih terperinci

KECINTAAN TERHADAP UANG (THE LOVE OF MONEY) MAHASISWA PASCA SARJANA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

KECINTAAN TERHADAP UANG (THE LOVE OF MONEY) MAHASISWA PASCA SARJANA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA TESIS KECINTAAN TERHADAP UANG (THE LOVE OF MONEY) MAHASISWA PASCA SARJANA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA DAMSI ARPHAN PARENDEN No. Mhs: 105001422/PS/MM PROGRAM STUDI MAGISTER MANAGEMEN PROGRAM PASCA

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG STATUTA UNIVERSITAS AIRLANGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PENGARUH PEMBELAJARAN COOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR PKn DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA PADA MTs N DI KABUPATEN KUDUS TESIS Disusun untuk Memenuhi

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN DITINJAU DARI KARAKTERISTIK DAN STATUS WAJIB PAJAK BADAN DI KPP PRATAMA BOYOLALI TAHUN 2014 TUGAS AKHIR

OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN DITINJAU DARI KARAKTERISTIK DAN STATUS WAJIB PAJAK BADAN DI KPP PRATAMA BOYOLALI TAHUN 2014 TUGAS AKHIR OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK PENGHASILAN DITINJAU DARI KARAKTERISTIK DAN STATUS WAJIB PAJAK BADAN DI KPP PRATAMA BOYOLALI TAHUN 2014 TUGAS AKHIR Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat

Lebih terperinci

KAJIAN KURIKULUM JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MENGACU PADA KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA

KAJIAN KURIKULUM JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MENGACU PADA KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA KAJIAN KURIKULUM JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MENGACU PADA KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA Edy Supriyadi ABSTRACT This reserach aims at evaluating

Lebih terperinci

SEKS PRANIKAH REMAJA (PENYEBAB, PERILAKU, DAN DAMPAK) STUDI KASUS KELOMPOK MAHASISWA DAN REMAJA SMA) DI KABUPATEN KEBUMEN

SEKS PRANIKAH REMAJA (PENYEBAB, PERILAKU, DAN DAMPAK) STUDI KASUS KELOMPOK MAHASISWA DAN REMAJA SMA) DI KABUPATEN KEBUMEN SEKS PRANIKAH REMAJA (PENYEBAB, PERILAKU, DAN DAMPAK) STUDI KASUS KELOMPOK MAHASISWA DAN REMAJA SMA) DI KABUPATEN KEBUMEN TESIS Diajukan Guna Mendapat Gelar Magister Pada Program Studi Magister Kedokteran

Lebih terperinci

ANALISIS KEBUTUHAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR

ANALISIS KEBUTUHAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR ANALISIS KEBUTUHAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR DISERTASI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Doktor Ilmu Pendidikan dalam Bidang

Lebih terperinci

SRI WINARNI Q

SRI WINARNI Q KONTRIBUSI MOTIVASI, KOMUNIKASI INTERPERSONAL DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA GURUU DI SMP (Studi Kasus di SMP Negeri Pokja Tengah Kabupaten Sragen) TESIS Diajukan Kepada Program Pascasarjana Universitas

Lebih terperinci

MEMBANGUN APLIKASI KAMUS IT MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0 TUGAS AKHIR

MEMBANGUN APLIKASI KAMUS IT MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0 TUGAS AKHIR MEMBANGUN APLIKASI KAMUS IT MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0 TUGAS AKHIR SAERUL SIANTURI 082406177 PROGRAM STUDI D-III TEKNIK INFORMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA PADA PEGAWAI POLITEKNIK KESEHATAN BHAKTI MULIA SUKOHARJO

HUBUNGAN DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA PADA PEGAWAI POLITEKNIK KESEHATAN BHAKTI MULIA SUKOHARJO HUBUNGAN DISIPLIN KERJA, LINGKUNGAN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA PADA PEGAWAI POLITEKNIK KESEHATAN BHAKTI MULIA SUKOHARJO TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Menurut Muhaimin (2008: 333), kurikulum adalah seperangkat

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Menurut Muhaimin (2008: 333), kurikulum adalah seperangkat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman menuntut adanya upaya peningkatan mutu pendidikan. Hal ini sejalan dengan terus dikembangkannya kurikulum pendidikan di Indonesia. Menurut

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PERBEDAAN PENGARUH JENIS PERMAINAN DAN KELOMPOK UMUR TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN GERAK DASAR (Eksperimen Pada Siswa Umur 6-7 tahun dan Siswa Umur 10-11 tahun pada SD Negeri Jombor 01 Sukoharjo) TESIS

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PERAGA ENGINE CUTTING

PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PERAGA ENGINE CUTTING PERBEDAAN PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PERAGA ENGINE CUTTING DAN MEDIA KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR MOTOR BAKAR DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA JURUSAN TKR SMK MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN KOMPETENSI SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG DENGAN METODE SIMULASI DI SMK MUHAMMADIYAH 2 KLATEN TESIS

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN KOMPETENSI SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG DENGAN METODE SIMULASI DI SMK MUHAMMADIYAH 2 KLATEN TESIS PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN KOMPETENSI SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG DENGAN METODE SIMULASI DI SMK MUHAMMADIYAH 2 KLATEN TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas

Lebih terperinci