Halid Nento, Muhammad Yusuf *, Ahmad Zainuri **

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Halid Nento, Muhammad Yusuf *, Ahmad Zainuri **"

Transkripsi

1 1 HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DI KELAS X DI SMA NEGERI 1 PINOLOSIAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN. Halid Nento, Muhammad Yusuf *, Ahmad Zainuri ** Jurusan Fisika, Program Studi S1. Pend. Geografi F.MIPA Universitas Negeri Gorontalo Halid.nento@yahoo.com ABSTRAK Halid Nento. NIM Hubungan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi di Kelas X di SMA Negeri 1 Pinolosian Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Skripsi. Jurusan Fisika Program Studi Geografi. Fakultas Matematika dan IPA. Universitas Negeri Gorontalo Pembimbing (1) Muhamad Yusuf, S.Si, M.Si, dan (2) Ahmad Zainuri, S.Pd, M.T. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi di kelas X di SMA Negeri 1 Pinolosian Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei korelasional untuk menggabarkan hubungan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi. Dari hasil pengujian normalitas data yang telah dilakukan, maka baik variabel X maupun variabel Y benar-benar normal dan diterima. Kemudian, hasil analisa data yaitu analisis regresi dan korelasi persamaan regresi dan hipotesis sangat berarti, sehingga setiap terjadi perubahan sebesar satu unit pada variabel X (motivasi belajar), maka akan diikuti oleh perubahan rata-rata variabel Y (hasil belajar siswa), dengan asumsi kedua variabel linier dan berarti. Sedangkan pengujian hipotesis berdasarkan perhitungan koefisien korelasinya sangat berarti karena t hitung lebih besar dari t daftar dan berada diluar penerimaan Ho. Dengan demikian, dapat dikatakan Ho ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi di kelas X di SMA Negeri 1 Pinolosian Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, dinyatakan diterima. Kata Kunci: Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa PENDAHULUAN Pendidikan merupakan tangung jawab bagi setiap warga negara. Tanggung jawab ini merupakan suatu tantangan yang perlu direalisasikan sebagai pendorong kemajuan pembangunan pendidikan di Indonesia umumnya dan mengacu pada tujuan pendidikan nasional yang antara lain membentuk manusia Indonesia agar menjadi terampil, cerdas, dan berbudi pekerti luhur. Hal ini mutlak diperlukan karena hanya manusia terampil, cerdas, dan berbudi pekerti luhur yang dapat mempercepat pembangunan. Namun demikian, pendidikan sebagai suatu sistem bukanlah merupakan suatu hal yang baku yakni yang terus-menerus disoroti oleh berbagai kalangan, baik di kalangan pemerintah, maupun di kalangan masyarakat.

2 2 Dengan adanya sorotan dari berbagai pihak bahwa seluruh masyarakat merasa perlu terlibat langsung dalam pendidikan, maka alangkah baiknya perubahan-perubahan yang menantang kehidupan bangsa dan masyarakat Indonesia secara seksama diikuti dan dicermati agar arah pendidikan nasional yang akan membawa generasi muda sebagai generasi penerus bangsa dapat dibina berdasarkan kebijakan pendidikan yang jelas dan konsisten serta berkesinambungan. Untuk mencapai semua ini, maka pemerintah selalu berusaha menyempurnakan sistem pendidikan melalui berbagai usaha antara lain menyempurnakan kurikulum, pengadaan buku-buku paket, melaksanakan penataran bagi guru-guru bidang studi, pengadaan fasilitas dan media pembelajaran, serta pengadaan gedung-gedung sekolah yang semuanya dimaksudkan untuk membantu atau memperlancar jalannya sistem pendidikan nasional khususnya dalam proses belajar mengajar di sekolah. Berbicara masalah pendidikan, maka tidak lepas dari masalah proses belajar mengajar itu sendiri. Aspek proses belajar mengajar tersebut sangat menentukan tujuan pendidikan yang ingin dicapai yang menuntut guru disamping sebagai pengajar juga berperan sebagai pendidik, pembimbing/pelatih. Dengan demikian guru berkewajiban meningkatkan kemampuan profesionalnya demi meningkatkan mutu pendidikan, serta kualitas pembelajaran. Upaya peningkatan mutu guru sebagaimana dimaksud di atas adalah berkaitan dengan cara, strategi atau teknik dalam pelaksanaan proses pembelajaran, terutama dalam membentuk pribadi anak didik agar menguasai sejumlah kompetensi setelah ia menjalani proses belajar. Berkaitan dengan hal ini juga, perlunya peningkatan kemampuan profesional guru sebagai pendidik terutama pada era yang penuh dengan persaingan kemajuan ilmu dan teknologi harus sejalan dengan perkembangan yang ada. Sebagai tenaga pendidik dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam proses belajar mengajar dituntut harus mampu dan dapat menguasai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dalam bidang pendidikan dan pengajaran. Dalam upaya mencapai tujuan pendidikan sebagaimana telah diuraikan di atas, maka diperlukan berbagai strategi yang dilakukan oleh guru sebagai pelaksana proses belajar mengajar di dalam kelas, yang dimaksudkan adalah mengarahkan kegiatan belajar para peserta didik serta memotivasinya sehingga dengan demikian aktivitas belajar akan lebih meningkat dari yang sebelumnya. Didalam kelas guru sebagai pengelola kegiatan belajar mengajar sangat diharapkan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kelas, mengembangkan berbagai kreativitas belajar siswa. Sebelum melaksanakan tugas mengajar, guru harus membuat percobaan dan persiapan yang matang dimana langkah awal guru harus merumuskan tujuan yang harus dicapai. Guru perlu mencari alternatif-alternatif untuk mendorong gairah siswa sehingga mereka dapat

3 3 termotivasi untuk belajar dengan baik. Dengan guru dalam pembelajaran ini diharapkan dapat membantu kesulitan peserta didik dalam melakukan telaah tentang materi yang diajarkan yang akan berimbas pada hasil belajar siswa. Mengingat di sekolah SMA Negeri 1 Pinolosian Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan bahwa siswa dalam mengikuti proses pembelajaran masih kurang termotivasi, indikasinya antara lain siswa tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru dan tidak memperhatikan serta mencatat materi yang diberikan guru, kurang tekun terhadap tugas yang diberikan oleh guru, kurang tepat waktu penyelesaian tugas yang diberikan, sehingga berimbas pada pencapaian hasil belajar siswa itu sendiri. Motivasi belajar sebagian besar terdapat pada diri siswa yang menjadi faktor utama untuk pencapaian hasil belajar yang baik. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorisasi oleh pakar pendidikan sebagaimana tersebut di atas tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah, melainkan komprehensif (Suprijono, 2009: 7). Dalam pembelajaran perubahan perilaku yang harus dicapai oleh pembelajar setelah melaksanakan aktivitas belajar dirumuskan dalam tujuan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, hasil belajar merupakan hal yang penting karena dapat menjadi petunjuk untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar yang sudah dilakukan. Hasil belajar dapat diketahui melalui evaluasi untuk mengukur dan menilai, apakah siswa sudah menguasai ilmu yang dipelajari atas bimbingan guru sesuai dengan tujuan yang dirumuskan. Menurut Aunurrahman (2010: 37) bahwa hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku. Walapun tidak semua perubahan tingkah laku merupakan hasil belajar, akan tetapi aktivitas belajar umumnya disertai perubahan tingkah laku. Sedangkan Bloom (dalam Sudjana, 2006: 15) mengemukakan bahwa kemampuan yang diperoleh hasil belajar siswa dibedakan menjadi tiga ranah; ranah kongnitif, ranah efektif, dan ranah psikomotor, ranah kongnitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan, atau ingatan pemahaman, aplikasi, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi, ranah efektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni penerimaan jawaban, atau reaksi, penilaian, organisasi dan internalisasi, sedangkan ranah psikomotorik adalah berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan kemampuan bertindak, ada enam aspek ranah psikomotorik yakni gerakan refleks, ketrampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, dan gerakan ekspresif dan interpretatif ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Menurut Syah (2003: 15-16) bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain:

4 4 (a) Faktor eksternal, mencakup: (1) faktor-faktor non sosial (keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu, tempat, alat-alat yang dipakai untuk belajar, metode pengajaran), (2) faktor-faktor lingkungan social, (3) lingkungan sosial masyarakat (lingkungan masyarakat tempat tinggal siswa akan mempengaruhi belajar siswa, (4) lingkungan sosial keluarga (b) Faktor intern yaitu faktor yang berasal dari diri si pelajar, mencakup: (1) faktor-faktor fisiologis (Keadaan tonus jasmani pada umumnya ini dapat dikatakan melatar belakangi aktivitas belajar; keadaan jasmani yang segar akan lain pengaruhnya dengan keadaan jasmani yang kurang segar; keadaan jasmani yang lelah lain pengaruhnya dari pada yang tidak lelah, dan keadaan, dan (2) faktor-faktor Psikologi (kecerdasan siswa / intelegensi siswa Semakin tinggi tingkat intelegensi seorang individu, semakin besar peluag individu tersebut meraih sukses dalam belajar, dan motivasi, para ahli psikologi mendefinisikan motivasi sebagai proses dalam diri individu yang aktif, mendorong, memberikan arah, dan menjaga perilaku setiap saat). Slameto (2010:170) merumuskan motivasi sebagai suatu proses yang menentukan tingkatan kegiatan, integritas, serta arah umum dari tingkah laku manusia, merupakan konsep yang rumit yang berkaitan dengan konsep-konsep lain seperti minat, konsep dan sebagainya. Mungkin siswa cukup termotivasi untuk berprestasi di sekolah, akan tetapi pada saat yang sama ada kekuatan-kekuatan lain, seperti misalnya teman-teman yang mendorong untuk tidak berprestasi di sekolah. Menurut Sardiman (2009:73) mengatakan bahwa Motif diartikan sebagai daya upaya mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dikatakan sebagai daya pengerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk mencapai suatu tujuan, bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern. Berawal dari kata motif, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif di saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan ataw mendesak. Menurut Hamalik (2009:162) jenis-jenis motivasi terbagi dua jenis motivasi antara lain sebagai berikut: a. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang tercakup dalam situasi belajar dan menemui kebutuhan dan tujuan-tujuan murid. Motivasi ini juga sering di sebut motivasi murni. Motivasi yang sebenarnya timbul dalam diri siswa sendiri, misalnya keinginan untuk mendapat keterampilan tertentu, memperoleh informasi dan pengertian, mengembangkan sikap untuk berhasil, menyenangi kehidupan, menyadari sumbangannya terhadap usaha kelompok, keinginan diterima oleh orang lain, jadi motivasi ini timbul tanpa pengaruh dari luar.

5 5 b. Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar, seperti angka kredit, ijazah, tingkatan hadiah medali pertentangan, dan persaingan yang bersifat negatif ialah sarcasm, ridcule, dan hukuman. Motivasi ekstrinsik ini tetap diperlukan di sekolah, sebab pengajaran di sekolah tidak semuanya menarik minat siswa atau sesuai dengan kebutuhan siswa. Motivasi belajar merupakan segi kejiwaan yang mengalami perkembangan artinya terpengaruh oleh kondisi siswa (Dimyati, 1999: 79). 1. Faktor Kemampuan Setiap siswa mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. Siswa yang mempunyai kemampuan tingi akan mempunyai motivasi kemampuan yang tinggi pula, jika dibandingkan dengan siswa yang mempunyai kemampuan rendah oleh karena itu prestasi mereka dalam belajar nampak meningkat 2. Faktor Minat Apabila seorang anak mempunyai minat terhadap pelajaran tertentu,maka dikatakan dia mempunyai motivasi yang tinggi. Oleh karena minat tidak dipisahkan dengan motivasi. 3. Faktor kesehatan mental Kesehatan mental akan mempengaruhi motivasi belajar siswa, oleh karena kesehatan mental, berhubungan dengan ketenangan hidup, ketentraman jiwa kebahagiaan batin. 4. Faktor Orang Tua Orang tua adalah orang yang memiliki ikatan batin tersendiri dengan anaknya, kasih sayang, perhatian dan sentuhan hati merupakan ciri khas yang di miliki oleh setiap orang terhadap anaknya. 5. Faktor Guru Sebagai Pendidik Guru sebagai pendidik berperan dalam menyusun desain pembelajaran dan menerapkannya dalam proses belajar mengajar. Sebagai pendidik dalam pembelajaran siswa, guru harus dapat menciptakan suasana yang kondusif agar siswa dapat termotivasi dalam belajar secara aktif dalam proses belajar guna mencapai tujuan pengajaran yang ingin dicapai. 6. Faktor Lingkungan Lingkungan siswa berupa keadaan alam lingkungan tempat tinggal, pergaualan sebaya, kehidupan kemasyarakatan. Sebagai anggota masyarakat maka siswa dapat terpengaruhi oleh lingkungan sekitar.

6 6 Menurut Uzer (1995: 29) mengemukakan bahwa faktor-faktor yag mempengaruhi hasil belajar: 1. Motivasi instrinsik yakni motivasi yang timbul sebagai akibat dari dalam diri individu tanpa ada paksaan dan dorongan orang lain, tetapi atas kemauan sendiri. 2. Motivasi ekstrinsik yakni motivasi yang timbul sebagai akibat pengaruh dari luar diri individu, apakah karena ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain, sehingga dengan kondisi tersebut akhirnya seorang individu mau melakukan sesuatu. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Pinolosian Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran Dalam penelitian ini yang menjadi anggota populasi adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Pinolosian Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan yang berjumlah 140 yang terdiri dari 4 kelas. Arikunto (2002 : 104), mengemukakan bahwa apabila populasi lebih dari 100 orang maka yang menjadi sampel adalah sebanyak 10 s/d 15 % atau 20 s/d 25 %. Sedangkan apabila populasinya kurang dari 100 maka sampelnya adalah seluruh populasi. Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti menetapkan jumlah sampel dalam penelitian ini sebesar 25% dari total populasi yang berjumlah 140 orang. Jadi jumlah sampel keseluruhan adalah 36 siswa. Banyaknya sampel kelas X A dapat di lihat pada perhitungan berikut: Kelas X A jumlah populasi = 36 Sampel = Jumlah populasi x 25% Sampel = 36 x 25% = 9 Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui gambaran tentang hubungan motiovasi belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi kelas X SMA Negeri 1 Pinolosian Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, dengan desain sebagai berikut: Keterangan : X X : Motivasi Belajar Y : Hasil Belajar Siswa Y

7 7 Variabel yang digunakan adala variable bebas dalam penelitian ini adalah motivasi belajar sedangkan Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa. Data hasil penelitian ini kemudian dianalisis dengan menggunakan rumus statistika. HASIL PENELITIAN Data yang dideskripsikan dalam penelitian ini terdiri dari data motivasi belajar (X), dan data hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika (Y). Skor masing-masing data ini dideskripsikan dalam bentuk rata-rata atau (mean), median (Me), modus (Mo), standar deviasi (SD), distribusi frekuensi, dan histogram. Ket: Secara umum data hasil penelitian secara lengkap disajikan pada tabel 1 berikut ini. Tabel 6. Deskripsi Data Hasil Penelitian Data Variabel Skor Skor Ratarata n Range min maks Me Mo SD X Y X = Motivasi belajar Y = Hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi Data motivasi belajar dijaring melalui kuesioner yang tersebar dalam 35 butir pernyataan. Secara teoritik skor minimum yang diperoleh adalah 125 dan skor maksimum adalah 166. Berdasarkan rentang skor maksimum dan skor minimum diperoleh rata-rata teoritik sebesar Hasil angket yang diperoleh dari 36 responden secara empirik skor terendah sebesar 125, skor tertinggi sebesar 166, dara-rata skor motivasi belajar sebesar , median sebesar , modus sebesar dan standar deviasi sebesar Dari skor maksimum dikurangi skor minimum diperoleh range sebesar 41, panjang kelas interval 7 dan banyaknya kelas interval 6 (hasil penelitian disajikan pada lampiran 6). Sebaran data disajikan pada Tabel 3. Tabel 7. Distribusi Frekuensi Motivasi Belajar No. Kelas Interval Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif (%)

8 Jumlah Rata-rata skor motivasi belajar sebesar , sehingga data menunjukkan bahwa terdapat 7 orang siswa atau % mengatakan kurang termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran pada mata pelajaran geografi, dan 29 orang siswa 80.56% yang mengatakan termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran pada mata pelajaran geografi. Dari uraian tersebut bahwa motivasi belajar siswa cenderung tinggi. Data hasil belajar pada mata pelajaran geografi diperoleh melalui dokumentasi hasil ujian semester ganjil. Secara teoritik skor minimum yang dicapai adalah 60 dan skor maksimum adalah 90. Berdasarkan hasil dokumentasi evaluasi data hasil belajar yang dijaring dari 36 orang siswa diperoleh skor minimum sebesar 60, skor maksimum sebesar 90, rata-rata skor hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi adalah sebesar 78.04, median sebesar 78.94, modus sebesar 81dan standar deviasi sebesar Dari skor maksimum dikurangi skor minimum diperoleh range sebesar 30, panjang kelas 5 dan banyaknya kelas 6. (hasil perhitungan disajikan dalam lampiran 6). Sebaran data disajikan dalam tabel 6. Tabel 8. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Geografi No Kelas Interval Frekuensi Absolut Frekuensi Relatif (%) Jumlah Rata-rata skor hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi sebesar 78.04, sehingga data menunjukkan bahwa terdapat sejumlah 26 orang siswa atau 72.22% memperoleh hasil belajar di atas rata-rata, dan ada 10 orang mahasiswa atau 27.78% memperoleh hasil belajar dibawah rata-rata. Dari uraian tersebut tampak bahwa hasil belajar siswa cenderung tinggi.

9 9 Pengujian normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui data hasil penelitian, apakah berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Oleh karena itu, pengujian normalitas data yang digunakan pada pengolahan ini adalah uji chi kuadrat pada taraf nyata α 0,05 dengan hipotesis bahwa skor variabel X (motivasi belajar) dan variabel Y (hasil belajar siswa) berdistribusi normal. Hasil untuk uji normalitas data pada variabel X (motivasi belajar) diperoleh bahwa nilai χ² hitung = dengan derajat kebebasan (dk) = 3 pada taraf nyata α = 0.05, diperoleh χ² daftar = Karena χ² hitung χ² daftar, maka data hasil penelitian untuk variabel X berasal dari populasi yang berdistribusi normal (data terlampir pada lampiran 6). Hasil pengujian normalitas data untuk variabel Y (hasil belajar siswa) menunjukan bahwa nilai χ² hitung = dengan derajat kebebasan (dk) = 3 pada taraf nyata α 0.05, maka diperoleh χ² daftar = Dengan demikian dapat dikatakan bahwa χ² hitung lebih kecil dari χ² daftar. Hal ini menunjukan bahwa data hasil penelitian untuk variabel Y berasal dari populasi yang berdistribusi normal (data terlampir pada lampiran 6). Untuk pengujian hipotesis dalam penelitian, diadakan pengujian melalui persamaan regresi, liniearitas, keberartian persamaan regresi dan koefisien korelasi. Untuk mencari persamaan regresi digunakan rumus Ŷ = a + bx, sehingga dari hasil penelitian (lampiran 7) diperoleh persamaan regresi adalah: Ŷ = x. Hal ini berarti setiap terjadi perubahan sebesar 1 (satu) unit pada variabel X akan diikuti oleh perubahan ratarata pada variabel Y sebesar 0.49 pada konstanta Maksudnya bahwa, setiap unit variabel X (motivasi belajar) akan memberikan hubungan setiap indikator yang ada pada variabel Y (hasil belajar siswa) sebesar Hal ini berarti setiap terjadi perubahan pada indikator motivasi belajar, maka akan diikuti oleh perubahan rata-rata pada hasil belajar siswa sebesar Hasil pengujian linieritas dan keberartian persamaan regresi yang menggambarkan hubungan linear apakah berarti atau tidak, digunakan tabel ANAVA sebagai berikut: Tabel 9. ANAVA Sumber Varians dk JK RJK F Total Regresi (a) Regresi (b/a) Residu

10 10 Tuna Cocok Kekeliruan Berdasarkan tabel di atas, diperoleh bahwa linieritas persamaan regresi, diperoleh harga F hitung = 0.17 pada taraf nyata α = 0.05 dan dk pembilang = 20 dan dk penyebut = 14, diperoleh F (0,95) (20, 14) = Kriteria pengujian yaitu F hitung < F daftar, sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa regresi linear Y atas X dengan persamaan Ŷ = x dapat diterima pada taraf nyata α = 0,05. Persamaan regresi tersebut bermakna bahwa setiap terjadi perubahan (peningkatan atau penurunan) pada motivasi belajar sebesar 5.58 akan diikuti perubahan ratarata sebesar 0.49 hasil belajar siswa. Kemudian untuk pengujian keberartian regresi diperoleh harga F hitung = pada taraf nyata α = 0.05 dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut = 34, didapat F (0,95) (1.34) = Kriteria pengujian ternyata F hitung > F daftar, sehingga dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi adalah berarti dan dapat diterima. Artinya, persamaan regresi Ŷ = x relevan dengan kriteria pengujian dan dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam kelanjutan analisis data selanjutnya Jika garis regresi dari sekumpulan data pengamatan berbentuk linear, maka dapat ditentukan sejauhmana derajat hubungan antara variabel Y dan X melalui koefisien korelasi (r). Dari hasil perhitungan pada lampiran 7, diperoleh koefisien korelasi sebesar = Dari hasil ini, maka koefisien determinasinya adalah atau 43.56%, yang berarti bahwa hubungan yang ditimbulkan oleh motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi adalah sebesar 43.56%, sedangkan sisanya sebesar 56.44% hasil belajar siswa dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak terdesain dalam penelitian. Langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian hipotesis, berdasarkan hasil perhitungan diperoleh bahwa t hitung sebesar 5.12 sedangkan daftar distribusi t daftar pada taraf nyata α = 0.01 diperoleh kriteria pengujian t (1-½α) (n-2), maka t ( ) (34) = Dari hasil perhitungan, t hitung lebih besar dari t tabel, yaitu (5.12 > 2.042). Selanjutnya pada daftar distribusi t taraf nyata α = 0.05 diperoleh kriteria pengujian t (1-½α) (n-2), maka t (0,975) (34) = Hal ini dinyatakan sama, bahwa harga t hitung lebih besar dari t daftar (5.12 > dan 2.750), sehingga diperoleh kesimpulan yang sama bahwa koefisien korelasinya benar-benar signifikan. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar berikut ini.

11 11 Ho H 1-2, , Gambar 1. Penolakan dan Penerimaan H 1 dan Ho Berdasarkan gambar penolakan dan penerimaan di atas, maka hipotesis dapat penelitian ini berbunyi terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi di kelas X di SMA Negeri 1 Pinolosian Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, dinyatakan diterima. Penelitian ini termasuk studi pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa secara empirik terbukti variabel bebas yang diteliti, ikut menentukan variabel terikat. Adapun variabel bebas pada penelitian ini adalah motivasi belajar (variabel X) dan variabel terikat adalah hasil belajar siswa (variabel Y) pada siswa kelas X di SMA Negeri 1 Pinolosian Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Berbicara tentang motivasi belajar, maka tidak terlepas dari proses pembelajaran di dalam kelas. Dalam proses pembelajaran yang melibatkan semua unsur yang terdiri dari guru, siswa, sarana dan prasarana belajar yang terorganisir secara baik dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi maupun hasil belajar siswa sebagai mana yang tertuang dalam tujuan penyelenggaraan pendidikan. Dengan demikian, maka kegiatan belajar merupakan kegiatan yang sangat dibutuhkan sepanjang zaman, dimana belajar merupakan faktor yang mempengaruhi tingkat emosional manusia dalam menjalani kehidupan sehari-harinya. Belajar memberikan daya pikir kepada manusia untuk selalu berkembang sesuai dengan kemampuannya, serta memberikan peluang kepada manusia untuk memunculkan ide-ide yang dapat memberikan solusi dalam pembangunan manusia seutuhnya. Setiap kegiatan belajar mengajar pada dasarnya memiliki sejumlah tujuan yang menjadi keinginan untuk dicapai. Dalam kenyataan, tujuantujuan belajar cukup banyak dan bervariasi, tergantung dari orang atau individu yang melakukanya. Tujuan-tujuan belajar yang eksplisit diusahakan untuk dicapai dengan tindakan instruksional yang disebut hasil pembelajaran serta berbentuk pengetahuan dan keterampilan. Seorang guru dalam melakukan kegiatan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar yang telah direncanakan melalui suatu pembelajaran atau rencana pembelajaran. Sebagai upaya dalam membantu siswa dalam belajar dari yang tidak tau menjadi tau secara efektif dan efisien. Adapun proses pembelajaran yang dilaksanankan oleh seorang guru pada hakekatnya sangat

12 12 mempengaruhi hasil belajarnya. Terutama aspek yang berkaitan dengan motivasi belajar guru kepada siswa. Motivasi belajar siswa yang telah dicapai dapat diukur melalui kemajuan yang telah diperoleh siswa setelah belajar dengan sungguh-sungguh. Melalui proses belajar seorang siswa berusaha mengumpulkan pengalaman berupa pengetahuan, kecakapan, keterampilan dan penyesuaian tingkah laku. Motivasi yang dicapai ini sangat penting bagi setiap orang karena merupakan gambaran bagaimana kesiapan yang dimiliki. Apabila kita melihat sejumlah kegiatan yang berlangsung di sekolah, di mana siswa ada yang belajar dan ada guru yang mengajar. Sejauh mana program tersebut dipelajari dan dikuasai oleh siswa dapatlah dikatakan setelah melihat hasil yang dicapai. Dengan demikian jelaslah bahwa motivas dan hasil belajar merupakan dua unsur yang harus dicapai dalam dunia pendidikan. Hal ini seperti yang dijelaskan oleh Menurut Hamalik (2009: 105) ada dua pendekatan yang dapat digunakan untuk meninjau dan memahami motivasi adalah; (1) motivasi dipandang sebagai suatu proses. Pengetahuan tentang proses ini dapat membantu guru menjelaskan tingkah laku yang diamati dan meramalkan tingkah laku orang lain; dan (2) menentukan karakteristik proses ini berdasarkan petunjukpetunjuk tingkah laku seseorang. Namun masih ada sebagian siswa yang kurang termotivasi selama proses pembelajaran berlangsung yakni, motivasi yang timbul dari dalam diri peserta didik, misalnya keinginan untuk mendapatkan keterampilan tertentu, memperoleh informasi dan pemahaman, mengembangkan sikap untuk berhasil, keinginan untuk diterima oleh orang lain dan motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi belajar, seperti; angka kredit, ijazah, tingkatan, hadiah, medali, pertentangan dan persaingan, yang bersifat negatif adalah sarkasme, ejekan dan hukuman. Berdasarkan penjelasan dan deskripsi hasil penelitian, maka diperoleh hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar siswa. Maka, langkah awal yang dilakukan sebelum melakukan pengujian hipotesis yang telah ditetapkan, pertama-tama peneliti mengadakan pengujian normalitas data yang telah terkumpul dari responden. Pengujian normalitas data dimaksudkan apakah data tersebut berditribusi normal atau tidak, sehingga dapat digunakan inti pengujian berikutnya. Dari hasil pengujian normalitas data baik variabel X (motivasi belajar) maupun variabel Y (hasil belajar siswa) benar-benar berdistribusi normal dan dapat diterima. Langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi dan korelasi, sehingga dalam penelitian ini persamaan regresi Ŷ = x. Model regresi ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu skor motivasi belajar akan diikuti oleh naiknya skor hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi sebesar 0.49 unit pada kostanta 5.58 dengan kata lain makin tinggi motivasi belajar, maka makin tinggi pula hasil belajar siswa.

13 13 Untuk mengukur derajat hubungan antara variabel X (motivasi belajar) dan variabel Y (hasil belajar siswa), maka sebagai langkah berikutnya adalah menghitung koefisien korelasi. Hasil perhitungan koefisien korelasi sebesar r = 0.66 dengan koefisien determinasi sebesar r² = sebesar atau 43.56% variasi yang terjadi pada hasil belajar siswa dapat dijelaskan oleh motivasi belajar, sebagai langkah terakhir tentang pengujian keberartian koefisien dari t hitung atau berada di luar daerah perhitungan Ho atau Ho ditolak dan Ha diterima. Sedangkan sisanya sebesar atau sebesar 56.44% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak didesain oleh peneliti misalnya penggunaan metode pembelajaran, kreativitas mengajar guru, pengelolaan kelas, dan lingkungan kelas maupun fasilitas sekolah yang kurang mendukung. Variasi hasil belajar siswa dapat dijelaskan oleh motivasi belajar hanya sebesar 43.56%, sehingga motivasi belajar tidak bisa diabaikan karena dapat memberikan hubungan yang kuat dan positif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan temuan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar mempunyai hubungan terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran geografi X di SMA Negeri 1 Pinolosian Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Hal ini didasarkan pada hasil pengujian hipotesis, diperoleh koefisien korelasi sebesar 0.66 dengan korelasi determinasi r 2 = atau 43.56%. 2. Hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian yaitu " Terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi di kelas X di SMA Negeri 1 Pinolosian Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, dapat diterima pada taraf sangat signifikan. Saran Berdasarkan hasil simpulan penelitian, maka peneliti menyarankan beberapa hal sebagai berikut. 1. Guru hendaknya dalam meningkatkan hasil belajar siswa tidak semata-mata dengan menjelaskan materi dan melakukan evaluasi, tetapi guru juga harus membangkitkan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, sehingga siswa memiliki kemauan yang tinggi untuk belajar. 2. Hendaknya siswa memanfaatkan waktu yang diberikan di sekolah maupun di rumah, sehingga hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi dapat ditingkakan.

14 14 3. Untuk peneliti selanjutnya, hendaknya lebih jauh mengkaji tentang motivasi belajar agar motivasi belajar lebih diketahui pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa, terutama dalam mengkaji instrumen yang akan digunakan. DAFTAR PUSTAKA Aunurrahman Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Ilmu Dimyati Belajar Dan Pembelajaran, Jakarta : Rineke Cipta. Hamalik, Oemar Proses Belajar Psikologi Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Harliana, Diunduh Tanggal 21 Februari 2013 Mudjiono dan Dimyati Belajar Dan Pembelajaran, Jakarta : Rineke Cipta. Sardiman, A.M Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Secara Sistematik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta Sobry. M Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Rafika Aditama. Sudjana, Nana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R dan D. Bandung: Alfa Beta Suprijono, Agus Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Syah, Muhibbin Psikologi Belajar. Jakarta: Rajawali Pres. Uno, Hamsah B Teori Motivasi dan Pengukuannya; Jakarta: PT Bumi Aksara Uzer, Usman Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya

Kata Kunci: Keterampilan belajar dan Hasil Belajar Mahasiswa 1

Kata Kunci: Keterampilan belajar dan Hasil Belajar Mahasiswa 1 1 HUBUNGAN KETERAMPILAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA GEOGRAFI ANGKATAN 2011 DI UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO. Puji Astuti, Dr. rer. nat. Mohamad Jahja, Supartin, S.Pd, M.Pd Jurusan Fisika, Program

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Variabel X (Kemampuan Mengajar Guru)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Variabel X (Kemampuan Mengajar Guru) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Variabel X (Kemampuan Mengajar Guru) Data yang dikumpul dari penyebaran angket kepada responden yang berada di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengolahan data berdasarkan hasil pengisian angket tentang pola asuh orangtua

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengolahan data berdasarkan hasil pengisian angket tentang pola asuh orangtua BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Variabel Penelitian 4.2.1 Deskripsi tentang Pola Asuh Orangtua Dari hasil pengolahan data berdasarkan hasil pengisian angket tentang pola asuh orangtua

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan berturut-turut (1) hasil penelitian yang meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran tentang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian tentang Bimbingan Orang Tua

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian tentang Bimbingan Orang Tua 20 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian tentang Bimbingan Orang Tua Data yang dikumpulkan dari jawaban responden terhadap hasil sebaran angket penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan berturut-turut (1) hasil penelitian yang meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran tentang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis, (c) hasil pengujian hipotesis penelitian, (2) pembahasan, dan (3) keterbatasan penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. analisis, (c) hasil pengujian hipotesis penelitian, (2) pembahasan, dan (3) keterbatasan penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan berturut-turut (1) hasil penelitian yang meliputi (a) hasil pengujian analisis deskriptif data penelitian untuk memperoleh gambaran tentang

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL

LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL LEMBAR PENGESAHAN ARTIKEL HUBUNGAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 2 GORONTALO Oleh: FIFIATI NIM : 451 411 069 Telah Diperiksa

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR (Suatu Penelitian di SMA Negeri I Tibawa)

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR (Suatu Penelitian di SMA Negeri I Tibawa) HUBUNGAN KARAKTERISTIK SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR (Suatu Penelitian di SMA Negeri I Tibawa) Oleh: Fitriyanti K. Dja far, Trisnowaty Tuahunse*, Resmiyati Yunus** Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Variabel X (Karakteristik Siswa)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Variabel X (Karakteristik Siswa) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Variabel X (Karakteristik Siswa) Data yang dikumpul dari penyebaran angket kepada responden yang berada di SMA

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN KELAS X SMK NEGERI 1 LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN KELAS X SMK NEGERI 1 LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN KELAS X SMK NEGERI 1 LIMBOTO KABUPATEN GORONTALO NAMA JURUSAN PRODI : LISNAWATI AHMAD : PENDIDIKAN EKONOMI : S1

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang Kecerdasan Spiritual Siswa dan Kondisi Psikologis Keluarga di SMP Negeri 2 Telaga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang Kecerdasan Spiritual Siswa dan Kondisi Psikologis Keluarga di SMP Negeri 2 Telaga BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Hasil Penelitian Data hasil penelitian ini berbentuk skor yang diperoleh dari alat ukur berupa angket tentang Kecerdasan Spiritual Siswa dan Kondisi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. frekuensi skor responden untuk masing-masing variabel dan pengolahan statistik inferesial

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. frekuensi skor responden untuk masing-masing variabel dan pengolahan statistik inferesial BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini disajikan proses pengolahan data dengan menggunakan statistik deskripti dan statistik infernsial. Pengolahan statistik deskriptif digunakan untuk menyatakan distribusi

Lebih terperinci

PERSETUJUAN ARTIKEL. Oleh: Indriyani Nalole Jurusan Pendidikan Ekonomi. Nip Nip

PERSETUJUAN ARTIKEL. Oleh: Indriyani Nalole Jurusan Pendidikan Ekonomi. Nip Nip PERSETUJUAN ARTIKEL Artikel yang berjudul Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Terhadap Aktivitas Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu di Kelas VIII SMP Negeri 1 Kabila Kecamatan Kabila Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu data tentang kepemimpinan kepala sekolah (X 1 ), sikap guru terhadap pekerjaan (X 2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN / Selanjutnya, sekolah ini beralamat di desa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN / Selanjutnya, sekolah ini beralamat di desa BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Singkat SMP Negeri 1 Suwawa SMP Negeri 1 Suwawa memiliki NSS/NPSN yakni; 201300401001/40500880. Selanjutnya, sekolah ini beralamat

Lebih terperinci

PENGARUH KONDISI EKONOMI KELUARGA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII PADA MATA PELAJARAN IPS EKONOMI DI SMP NEGERI 1 KOTA GORONTALO

PENGARUH KONDISI EKONOMI KELUARGA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII PADA MATA PELAJARAN IPS EKONOMI DI SMP NEGERI 1 KOTA GORONTALO 0 PENGARUH KONDISI EKONOMI KELUARGA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII PADA MATA PELAJARAN IPS EKONOMI DI SMP NEGERI 1 KOTA GORONTALO Yulianti I. Pomuato 1,Dr.Hamzah Yunus, M.Pd 2,Sri Indriyani

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Deskripsi Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Deskripsi Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah Data yang dikumpulkan dari jawaban responden terhadap hasil sebaran angket penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Nuraini Sribina Universitas Potensi Utama rainribi2701@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

hitung = 7,290 < taraf signifikansi 5%. (3) variabel hasil belajar pengetahuan dasar teknik bangunan (Y) yaitu

hitung = 7,290 < taraf signifikansi 5%. (3) variabel hasil belajar pengetahuan dasar teknik bangunan (Y) yaitu HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PENGETAHUAN DASAR TEKNIK BANGUNAN (PDTB) PADA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1 STABAT Rinto

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menyatakan distribusi frekuensi skor responden untuk masing-masing variabel dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menyatakan distribusi frekuensi skor responden untuk masing-masing variabel dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menyajikan proses pengolahan data dengan menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Pengolahan statistik deskriptif digunakan untuk menyatakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bagian akan disajikan hasil penelitian dan pembahasannya, yang meliputi (1) deskripsi data, (2) pengujian persyaratan analisis dan (3)

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD N PANDANSARI WARUNGASEM BATANG TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD N PANDANSARI WARUNGASEM BATANG TAHUN AJARAN 2014/2015 PENGARUH MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS III SD N PANDANSARI WARUNGASEM BATANG TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Deskripsi Singkat Lokasi Penelitian Sekolan Menengah Atas Tridharma Gorontalo dibangun di atas tanah seluas 4.180,00M 2.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jurusan Pendidikan Sejarah dari semester II, IV, dan VI, (b) hasil pengujian analisis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jurusan Pendidikan Sejarah dari semester II, IV, dan VI, (b) hasil pengujian analisis BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan disajikan berturut-turut (1) hasil penelitian yang meliputi (a) deskripsi latar, digunakan untuk menggambarkan jumlah keseluruhan mahasiswa Jurusan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KREATIVITAS GURU DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS EKONOMI DI SMP NEGERI 6 BOTUMOITO KABUPATEN BOALEMO.

HUBUNGAN KREATIVITAS GURU DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS EKONOMI DI SMP NEGERI 6 BOTUMOITO KABUPATEN BOALEMO. HUBUNGAN KREATIVITAS GURU DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS EKONOMI DI SMP NEGERI 6 BOTUMOITO KABUPATEN BOALEMO Oleh Sofrianti Suleman Meyko Panigoro La Ode Rasuli Pendidikan Ekonomi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data 4.1.1 Layanan Bimbingan Kelompok Data variabel Layanan Bimbingan Kelompok menunjukkan bahwa skor tertinggi adalah 120 dan skor terendah adalah

Lebih terperinci

Kata kunci: Fasilitas Pembelajaran, Aktivitas Belajar Siswa

Kata kunci: Fasilitas Pembelajaran, Aktivitas Belajar Siswa 0 1 PENGARUH FASILITAS PEMBELAJARAN TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 1 TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO PROVINSI GORONTALO Rahmin H. Hasan 1, Dr. Hamzah Yunus, M.Pd

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi tentang persepsi siwa terhadap pemberian tugas fisika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi tentang persepsi siwa terhadap pemberian tugas fisika BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil penelitian 4.1.2 Deskripsi tentang persepsi siwa terhadap pemberian tugas fisika Data yang dikumpulkan dari jawaban responden terhadap hasil sebaran angket

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN DENGAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 RAHA 1 Oleh: Rizal 2

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN DENGAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 RAHA 1 Oleh: Rizal 2 SELAMI IPS Edisi Nomor 34 Volume 1 Tahun XVI Desember 011 ISSN 1410-33 HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN SISWA DALAM MENGHADAPI UJIAN DENGAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 RAHA 1 Oleh:

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi ANALISIS LINGKUNGAN PERGAULAN DAN GAYA BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 TERAS BOYOLALI TAHUN AJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekolah pada saat itu adalah Bapak Wahab Moha. Kemudian Ibu Ulpa Pagau, S.Pd

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekolah pada saat itu adalah Bapak Wahab Moha. Kemudian Ibu Ulpa Pagau, S.Pd BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sejarah Singkat Lokasi Penelitian SDN 1 Paguyaman didirikan pada tahun 1947, dengan pimpinan atau kepala sekolah pada saat itu adalah Bapak Wahab Moha. Kemudian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terletak di Jalan Arif Rahman Hakim Kecamatan Kota Utara Kota

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terletak di Jalan Arif Rahman Hakim Kecamatan Kota Utara Kota BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Deskripsi Singkat Lokasi Penelitian Sekolan Menengah Atas Tridharma Gorontalo dibangun di atas tanah seluas 4.180,00M 2.

Lebih terperinci

PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 TAPA ROSNAWATY BURUDJI

PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 TAPA ROSNAWATY BURUDJI PENGARUH KREATIVITAS MENGAJAR GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 1 TAPA ROSNAWATY BURUDJI Pembimbing 1 : Dr. H. Walidun Husain, M.Si Pembimbing

Lebih terperinci

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 6 KENDARI. Anwar Bey dan La Narfin

PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 6 KENDARI. Anwar Bey dan La Narfin 173 PENGARUH KEMANDIRIAN BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 6 KENDARI Anwar Bey dan La Narfin Jurusan PMIPA/Matematika FKIP Unhalu Kampus Bumi Tridharma

Lebih terperinci

HUBUNGAN KESULITAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

HUBUNGAN KESULITAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO HUBUNGAN KESULITAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO Desrianty Abdullah, Surya Kobi*, Yusni Pakaya** Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dan metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif yaitu

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL DENGAN PRESTASI BELAJAR ( Suatu Penelitian di SMP Negeri 3 Satap Lemito)

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL DENGAN PRESTASI BELAJAR ( Suatu Penelitian di SMP Negeri 3 Satap Lemito) HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA AUDIO-VISUAL DENGAN PRESTASI BELAJAR ( Suatu Penelitian di SMP Negeri 3 Satap Lemito) Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu sosial Universitas Negeri Gorontalo. 2014.

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar. PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 04 ALASTUWO KECAMATAN KEBAKKRAMAT KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Diajukan

Lebih terperinci

Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 1. No 1. Januari - Juni 2017 Halaman ISSN

Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 1. No 1. Januari - Juni 2017 Halaman ISSN JURNAL BENCHMARKING Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 1. No 1. Januari - Juni 2017 Halaman 91 98 ISSN. 3459-2461 HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN REWARD DENGAN KINERJA GURU DI SD HIKMATUL FADHILLAH MEDAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PERILAKU MENGAJAR GURU DI SMA NEGERI KOTA KOTAMOBAGU. Oleh :

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PERILAKU MENGAJAR GURU DI SMA NEGERI KOTA KOTAMOBAGU. Oleh : HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PERILAKU MENGAJAR GURU DI SMA NEGERI KOTA KOTAMOBAGU Oleh : Indah Sri Wahyuni Ridjal, Arwildayanto*, Besse Marhawati** Jurusan Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. masing di deskripsikan dalam bentuk rata rata atau Mean (M), Median

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. masing di deskripsikan dalam bentuk rata rata atau Mean (M), Median BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Data yang dideskripsikan dalam penelitian ini terdiri : Prestasi Belajar Kimia Dasar (Y) dan Epistemologi Sains (X1), dan Motivasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Di sini akan dikemukakan deskripsi data dari masing-masing variabel dalam penelitian ini. Data yang dimaksud adalah data kemampuan menulis teks negosiasi (Y),

Lebih terperinci

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis dan desain penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS VIII MTS NEGERI 1 PANGANDARAN

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS VIII MTS NEGERI 1 PANGANDARAN Oleh Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan dalam proses belajar-mengajar di kelas VIII MTs Negeri 1 Pangandaran, hasil belajar siswa

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 1 TOLINGGULA

PENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 1 TOLINGGULA PENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 1 TOLINGGULA Yolandra Pongoliwu, Imran R. Hambali, Badriyyah Djula 1 Jurusan Pendidikan Ekonomi

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI OLEH: TRYSNA INDAH UTAMA A1A112019 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

Lebih terperinci

BAB 1V PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN. variabel (Y). Data penelitian kedua variabel yang diperoleh dari 52 responden disajikan

BAB 1V PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN. variabel (Y). Data penelitian kedua variabel yang diperoleh dari 52 responden disajikan BAB V PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN. Deskripsi Data Data penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis meliputi : () data efektivitas pembelajaran sebagai (X) dan () data hasil belajar siswa pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. 1 Sedangkan penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo yakni: SMAN 1 kota Gorontalo, SMAN 2 Kota Gorontalo, SMAN. digunakan 3 bulan ( april, mei, juni 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo yakni: SMAN 1 kota Gorontalo, SMAN 2 Kota Gorontalo, SMAN. digunakan 3 bulan ( april, mei, juni 2013) 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di sekolah SMA Negeri sekota Gorontalo yakni: SMAN 1 kota Gorontalo, SMAN 2 Kota Gorontalo, SMAN 3 kota Gorontalo

Lebih terperinci

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL Skripsi yang berjudul Hubungan Motivasi Berprestasi Siswa dengan Hasil Belajar Matematika.

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL Skripsi yang berjudul Hubungan Motivasi Berprestasi Siswa dengan Hasil Belajar Matematika. LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL Skripsi yang berjudul Hubungan Motivasi Berprestasi Siswa dengan Hasil Belajar Matematika Oleh NISFAH M. SALEH NIM. 411 410 016 Telah diperiksa dan disetujui untuk

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA SMKN 1 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA SMKN 1 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA SMKN 1 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh Mizan Ibnu Khajar ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar PKn siswa kelas VIII SMP Negeri se- Kecamatan Playen tahun ajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar PKn siswa kelas VIII SMP Negeri se- Kecamatan Playen tahun ajaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan minat belajar siswa dan pemanfaatan waktu belajar siswa di luar jam pelajaran sekolah dengan prestasi belajar PKn

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA UNIT TEORI KINETIK GAS SISWA SMA NEGERI 1 TILAMUTA JURNAL

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA UNIT TEORI KINETIK GAS SISWA SMA NEGERI 1 TILAMUTA JURNAL HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA UNIT TEORI KINETIK GAS SISWA SMA NEGERI 1 TILAMUTA JURNAL Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mengikuti Ujian Sarjana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian kuantitatif (correlational studies). Penelitian korelasional

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah dilakukan pengukuran Hasil penelitian, data penelitian yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah dilakukan pengukuran Hasil penelitian, data penelitian yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Setelah dilakukan pengukuran Hasil penelitian, data penelitian yang diperoleh dari variabel bebas dan variabel terikat sehingga didapatkan data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMK Negeri 1 Limboto sebelumnya bernama Sekolah Menengah Ekonomi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMK Negeri 1 Limboto sebelumnya bernama Sekolah Menengah Ekonomi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran umum Lokasi Penelitian 4.1.1 Deskripsi Singkat lokasi Penelitian SMK Negeri 1 Limboto sebelumnya bernama Sekolah Menengah Ekonomi Tingkat Atas (SMEA)

Lebih terperinci

PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI KELAS XI SMA NEGERI 1 SUWAWA.

PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI KELAS XI SMA NEGERI 1 SUWAWA. PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI KELAS XI SMA NEGERI 1 SUWAWA Oleh WATIMAN Pembimbing 1 : Salma Bowtha Pembimbing 2 : Robiyati Podungge Program

Lebih terperinci

Kata Kunci : Minat, Hasil Belajar, Variabel, Uji Signifikansi

Kata Kunci : Minat, Hasil Belajar, Variabel, Uji Signifikansi Hubungan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Kompetensi Dasar Perawatan dan Perbaikan Sistem Pengisian Konvensional Bowo Wahyu Hidayat (10320090) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang Abstrak Kualitas

Lebih terperinci

PROSIDING ISBN :

PROSIDING ISBN : P 26 PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI, INTELIGENSI QUOTIENT, DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI OLIMPIADE SAINS DI SMA NEGERI 1 BANTUL TAHUN AJARAN 2011/2012 ARY WIDAYANTO SMA N 1 BANTUL ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

Moh.Masnun, Isti Marotusy Syarifah

Moh.Masnun, Isti Marotusy Syarifah Efektivitas Pemberian Tugas Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPS Pada Mata Pelajaran Matematika Di SMA Ma arif Bulakamba Kabupaten Brebes Moh.Masnun, Isti Marotusy Syarifah Program Studi

Lebih terperinci

The 6 th University Research Colloquium 2017 Universitas Muhammadiyah Magelang

The 6 th University Research Colloquium 2017 Universitas Muhammadiyah Magelang Pengaruh Keterampilan Membuka Pelajaran (Set Induction Skills) terhadap Perhatian Siswa pada Kegiatan Pembelajaran IPS Kelas IV SDN Rawamangun 01 Jakarta Timur Kusmajid 1*, Lanjar Pratiwi 2, Dita Prihatna

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. penelitian ini, terlebih dahulu dideskripsikan karakteristik responden secara

BAB 4 HASIL PENELITIAN. penelitian ini, terlebih dahulu dideskripsikan karakteristik responden secara BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum disajikan data hasil penelitian setiap variabel yang dikaji dalam penelitian ini, terlebih dahulu dideskripsikan karakteristik responden secara

Lebih terperinci

Distribusi Rata-rata Kualitas Catatan

Distribusi Rata-rata Kualitas Catatan Rata-rata 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Data yang dideskripsikan dalam penelitian ini terdiri dari kualitas catatan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum hasil penelitian disajikan, terlebih dahulu dengan sederhana dijelaskan karakteristik responden. Karakteristik responden meliputi jenis kelamin,

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERADU DI KELAS VII SMP NEGERI 2 SUWAWA

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERADU DI KELAS VII SMP NEGERI 2 SUWAWA PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERADU DI KELAS VII SMP NEGERI 2 SUWAWA Surayya, Meyko Panigoro, Agil Bachsoan Jurusan Pendidikan Ekonomi Abstrak

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN. 76/1 SUNGAI BULUH SKRIPSI OLEH ERLINA BR MANURUNG A1D109119

ARTIKEL ILMIAH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN. 76/1 SUNGAI BULUH SKRIPSI OLEH ERLINA BR MANURUNG A1D109119 ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN. 76/1 SUNGAI BULUH SKRIPSI OLEH ERLINA BR MANURUNG A1D109119 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS

Lebih terperinci

PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN SEJARAH DI KELAS XI SMA NEGERI 1 BUNOBOGU

PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN SEJARAH DI KELAS XI SMA NEGERI 1 BUNOBOGU PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN SEJARAH DI KELAS XI SMA NEGERI 1 BUNOBOGU J U R N A L OLEH MOH. SADAM J. INTAM NIM. 231 409 061 JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survai. Penelitian survai adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini pembangunan pendidikan nasional Indonesia mendapat roh baru

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini pembangunan pendidikan nasional Indonesia mendapat roh baru BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini pembangunan pendidikan nasional Indonesia mendapat roh baru dalam pelaksanaannya sejak disahkannya Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012 PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012 Naskah Publikasi Disusun oleh YULIYATUN A 210 080 090

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo. Jln. Brigjen Piola Isa Kel. Wongkaditi Kecamatan Kota Utara Kota

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo. Jln. Brigjen Piola Isa Kel. Wongkaditi Kecamatan Kota Utara Kota BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.I. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dimana memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian. Adapun lokasi penelitian ini adalah SMA Negeri 4 Gorontalo.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian Sebagaimana telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya bahwa penelitian ini terdiri dari dua perangkat data, yakni 1) Data Pola

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian Untuk memudahkan pemahaman terhadap hasil penelitian, maka data akan dideskripsikan berdasarkan urutan variabel. Deskripsi hasil penelitian dimulai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 87 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Data hasil penelitian terdiri dari tiga variabel bebas yaitu variabel gaya belajar visual (X1), gaya belajar auditorial (X2)

Lebih terperinci

PENGARUH SARANA DAN PRASARANA PAKTIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MOTOR BENSIN SISWA KLAS XI DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH SARANA DAN PRASARANA PAKTIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MOTOR BENSIN SISWA KLAS XI DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PENGARUH SARANA DAN PRASARANA PAKTIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MOTOR BENSIN SISWA KLAS XI DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh : Eko Budi Atmoko, Pendidikan Teknik Otomotif, FKIP, Universitas

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Pengujian Instrumen Penelitian Pengujian instrumen penelitian dilakukan untuk menguji validitas dan reliabilitas dari instrumen penelitian yang digunakan agar menghasilkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kalinya/dimulainya pembangunan pada tahun 1997 dan mulai beroperasi pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kalinya/dimulainya pembangunan pada tahun 1997 dan mulai beroperasi pada BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Lokasi Penelitian Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Suwawa berdiri pertama kalinya/dimulainya pembangunan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian pada variabel Lingkungan Sosial untuk nilai tengah dari rangkaian data yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian pada variabel Lingkungan Sosial untuk nilai tengah dari rangkaian data yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Tentang Lingkungan Sosial Data yang dikumpulkan dari jawaban responden terhadap hasil sebaran angket penelitian pada

Lebih terperinci

PENGARUH MINAT MENJADI GURU TERHADAP KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA. Oleh: Sri Lestari, S.Pd, M.Si 2 & Ikah, S.Pd 3. Abstraksi

PENGARUH MINAT MENJADI GURU TERHADAP KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA. Oleh: Sri Lestari, S.Pd, M.Si 2 & Ikah, S.Pd 3. Abstraksi Pengaruh minat menjadi guru terhadap kemampuan mengajar mahasiswa 19 PENGARUH MINAT MENJADI GURU TERHADAP KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA Oleh: Sri Lestari, S.Pd, M.Si 2 & Ikah, S.Pd 3 Abstraksi Rendahnya

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Budi Nugroho Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo Email: buinuo@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

DINA FITMILINA A1A110053

DINA FITMILINA A1A110053 HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI SOSIAL GURU EKONOMI DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 4 MUARA BUNGO ARTIKEL ILMIAH OLEH DINA FITMILINA A1A110053

Lebih terperinci

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi

JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK BATIK I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kepegawaian Pengembangan Aparatur Daerah Provinsi Gorontalo. Waktu yang

BAB III METODE PENELITIAN. Kepegawaian Pengembangan Aparatur Daerah Provinsi Gorontalo. Waktu yang . Lokasi dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Peneliti mengambil lokasi penelitian di Badan Kepegawaian Pengembangan Aparatur Daerah Provinsi Gorontalo. Peneliti memilih lokasi ini guna mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dari penelitian yang telah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dari penelitian yang telah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan, yaitu berupa perhitungan statistik data yang diperoleh dari hasil penyebaran instrumen

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR EKSTERNAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 2 GORONTALO.

PENGARUH FAKTOR EKSTERNAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 2 GORONTALO. PENGARUH FAKTOR EKSTERNAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI IPS PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA NEGERI 2 GORONTALO Zein Nasir Jurusan Pendidikan Ekonomi Telah di setujui oleh Dosen pembimbing

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN Deskripsi Data Terdistribusi Kualitas Sistem Informasi Business

BAB 4 HASIL PENELITIAN Deskripsi Data Terdistribusi Kualitas Sistem Informasi Business BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Terdistribusi Kualitas Sistem Informasi Business Trip Berdasarkan instrumen penelitian yang menggunakan skala 1 (satu) sampai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PEELITIA A. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian ini adalah Penelitian Kuantitatif melalui analisis regresi dengan korelasi product moment. Hal ini berdasarkan pada rumusan masalah

Lebih terperinci

Pengaruh Minat Dan Kecerdasan Numerik Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa. Asup Suparlan, Juhariah

Pengaruh Minat Dan Kecerdasan Numerik Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa. Asup Suparlan, Juhariah Pengaruh Minat Dan Kecerdasan Numerik Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Asup Suparlan, Juhariah Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Tarbiyah, STAIN Cirebon, Jalan Perjuangan By Pass Cirebon

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam proses penelitian, sehingga dapat memahami objek sasaran yang dikehendaki dalam mencapai tujuan pemecahan masalah. Sedangkan

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode

III. METODELOGI PENELITIAN. Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode 39 III. METODELOGI PENELITIAN Pada bab 3 ini akan dibahas beberapa hal yang berkaitan dengan metode penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, definisi operasional variabel, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Pemanfaatan Sumber Belajar, Motivasi Belajar, dan Hasil Belajar

ABSTRAK. Kata Kunci: Pemanfaatan Sumber Belajar, Motivasi Belajar, dan Hasil Belajar ABSTRAK Br Sinaga, Aznidar. Hubungan Pemanfaatan Sumber Belajar dan Motivasi Belajar Siswa dengan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi. Skripsi. PIPS FKIP Universitas Jambi.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengolahan data hasil tes dan angket mengenai Kontribusi Hasil Belajar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengolahan data hasil tes dan angket mengenai Kontribusi Hasil Belajar A. Pemaparan Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengolahan data hasil tes dan angket mengenai Kontribusi Hasil Belajar Membuat Kriya Tekstil dengan Teknik Makrame Terhadap Kesiapan Kerja di Kriya

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI DI SMA PRASETYA KOTA GORONTALO OLEH

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI DI SMA PRASETYA KOTA GORONTALO OLEH PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI AKUNTANSI DI SMA PRASETYA KOTA GORONTALO OLEH Nama : Hajril Aswad Mursali Jurusan/program studi : Pendidikan

Lebih terperinci

Andi H. Tegelon 1, Muh. Amir Arham 2, Ivan R. Santoso 3 Jurusan Pendidikan Ekonomi ABSTRAK

Andi H. Tegelon 1, Muh. Amir Arham 2, Ivan R. Santoso 3 Jurusan Pendidikan Ekonomi ABSTRAK PENGARUH KETERAMPILAN MEMBERI PENGUATAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 SANGTOMBOLANG KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Andi H. Tegelon 1, Muh. Amir

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X (Sikap orang tua )

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X (Sikap orang tua ) 3 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.1 Deskripsi Hasil Penelitian.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Variabel X (Sikap orang tua ) Dalam penelitian ini, yang skor data variabel X adalah skor data tentang

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DISIPILIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 4 GORONTALO

HUBUNGAN ANTARA DISIPILIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 4 GORONTALO HUBUNGAN ANTARA DISIPILIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 4 GORONTALO Zamaludin Suleman 1, Yulianto Kadji 2, Erman I Rahim 3 Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian SMA Negeri 1 Bongomeme beralamat di Desa Dungaliyo Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo.

Lebih terperinci

Kata Kunci: sikap belajar, peran orang tua, prestasi belajar

Kata Kunci: sikap belajar, peran orang tua, prestasi belajar PENGARUH SIKAP BELAJAR DAN PERAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 CAMPURDARAT TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 1 Sulani, 2 Richo Hasta Palupi 1 Dosen Prodi

Lebih terperinci

KORELASI KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD NEGERI 19 BANDA ACEH. Abstrak

KORELASI KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD NEGERI 19 BANDA ACEH. Abstrak KORELASI KEDISIPLINAN BELAJAR DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD NEGERI 19 BANDA ACEH Binti Asrah 1, Rita Novita 2, Fitriati 3 Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan

Lebih terperinci