DINA FITMILINA A1A110053

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DINA FITMILINA A1A110053"

Transkripsi

1 HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI SOSIAL GURU EKONOMI DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 4 MUARA BUNGO ARTIKEL ILMIAH OLEH DINA FITMILINA A1A FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI JUNI 2014

2 HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI SOSIAL GURU EKONOMI DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 4 MUARA BUNGO Dina Fitmilina 1), Prof. Dr. H. Ekawarna, M.Psi 2), Siti Syuhada, S.Pd, M.E 3) 1) Alumni Prodi Pendidikan Ekonomi Jurusan PIPS FKIP Universitas Jambi dina_d2pm@yahoo.co.id 2) Pembimbing Utama, Dosen Pendidikan Ekonomi Jurusan PIPS FKIP Universitas Jambi 3) Pembimbing Pendamping, Dosen Pendidikan Ekonomi Jurusan PIPS FKIP Universitas Jambi ABSTRAK Sebagai makhluk sosial guru dituntut untuk bersikap dan bertindak obyektif, beradaptasi dengan lingkungan, berkomunikasi secara efektif, serta empatik dan santun dalam berkomunikasi. Persepsi yang baik terhadap kompetensi sosial guru akan menjadikan siswa senang, lebih bergairah dan termotivasi untuk mengikuti pembelajaran, karena kompetensi sosial itu sangat diperlukan untuk memotivasi siswa dalam proses belajar mengajar dan memberikan teladan bagi peserta didiknya. Selain itu, lingkungan sekolah juga memiliki peran yang cukup penting dalam memotivasi belajar siswa, karena lingkungan sekolah pada dasarnya merupakan salah satu bentuk lingkungan belajar yang memiliki peranan inti dalam mengkondisikan terwujudnya peristiwa belajar mengajar. Jika lingkungan sekolah tidak mendukung, maka peserta didik akan mengalami hambatan dalam melaksanakan proses belajar, sehingga peserta didik kurang termotivasi untuk belajar. Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru ekonomi dan lingkungan sekolah dengan motivasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 4 Muara Bungo. Jenis penelitian ini adalah Deskriptif korelasi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 4 Muara Bungo sebanyak 52 orang. Data diperoleh dengan cara menyebarkan angket. Setelah itu dianalisis dengan korelasi parsial product moment dan korelasi ganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa memiliki persepsi yang baik terhadap kompetensi sosial guru ekonomi,dan lingkungan sekolah yang baik, serta memiliki motivasi belajar ekonomi yang tinggi. Terdapat hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru ekonomi dan motivasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 4 Muara Bungo dengan koefisien sebesar 0,485, terdapat hubungan positif dan signifikan antara lingkungan sekolah siswa dan motivasi belajar ekonomi dengan koefisien sebesar 0,458 serta terdapat hubungan positif dan signifikan secara bersama-sama antara persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru ekonomi dan lingkungan sekolah dengan motivasi belajar ekonomi siswa, yaitu sebesar 0,515. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi guru agar dapat meningkatkan kompetensi sosial guru dalam mengajar dan menciptakan lingkungan yang baik untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Kata Kunci: Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Sosial Guru Ekonomi, Lingkungan Sekolah dan Motivasi Belajar Ekonomi Siswa

3 PENDAHULUAN Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang memegang peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa serta merupakan suatu proses yang memiliki tujuan dan memberikan gambaran tentang hasil yang diharapkan siswa setelah melaksanakan proses belajar mengajar. Pendidikan di sekolah mempunyai tujuan untuk mengubah siswa agar dapat memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap pelajar sebagai bentuk perubahan perilaku hasil belajar. Pendidikan yang dilakukan oleh guru, orang tua, dan masyarakat merupakan kegiatan interaksi, di mana dalam mendidik, si pendidik berusaha menciptakan peserta didik menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan menjadi manusia yang bertanggung jawab atas kelangsungan hidupnya, serta atas kelangsungan hidup masyarakat sekitarnya. Maksudnya tidak lain bahwa kegiatan belajar mengajar itu suatu peristiwa yang terikat, terarah yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan. Seorang guru dituntut untuk memiliki kompetensi, misalkan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan khususnya kompetensi sosial guru, karena kompetensi sosial itu sangat diperlukan untuk memotivasi siswa dalam proses belajar mengajar dan dalam memberikan tauladan bagi peserta didiknya. Menurut Janawi (2011:135) kompetensi sosial adalah salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh guru, kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan guru berinteraksi dengan peserta didik dan orang yang berada di sekitar dirinya. Sebagai makhluk sosial guru dituntut untuk bersikap dan bertindak obyektif, beradaptasi dengan lingkungan, berkomunikasi secara efrektif, serta empatik dan santun dalam berkomunikasi. Akan tetapi dalam kenyataannya, banyak ditemukan guru ataupun tenaga pendidik mempunyai nilai kompetensi sosial yang rendah, tidak mau bergaul dengan lingkungan sekitarnya dan terutama dengan peserta didiknya sehingga proses pembelajaran di kelas sering tidak kondusif karena adanya persepsi dari siswa tentang kepribadian gurunya yang tidak sesuai dengan kompetensi guru yang sudah ada terutama kompetensi sosial. Motivasi belajar juga didukung oleh kondisi lingkungan belajar siswa, dalam hal ini lingkungan belajar di sekolah. Tu u (2004:1) menyatakan lingkungan sekolah dipahami sebagai lembaga pendidikan formal, dimana di tempat inilah kegiatan belajar mengajar berlangsung, ilmu pengetahuan diajarkan dan dikembangkan kepada anak didik. Masnur (1987:75) mengemukakan sekolah pada dasarnya merupakan salah satu bentuk lingkungan belajar yang memiliki peranan inti dalam mengkondisikan terwujudnya peristiwa belajar mengajar. Jika lingkungan sekolah tidak mendukung, maka peserta didik akan mengalami hambatan dalam melaksanakan proses belajar, sehingga peserta didik kurang termotivasi untuk belajar. Menurut Sardiman (2010:83), siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi ditandai dengan memperhatikan guru saat menjelaskan materi, aktif di kelas, tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, menunjukkan minat, lebih senang belajar mandiri, cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin, senang, rajin, dan penuh semangat dalam belajar, serta senang mencari dan memecahkan soal-soal. Sementara siswa yang memiliki motivasi rendah cenderung tidak serius dalam belajar. Mereka kurang merespon dan kurang paham terhadap masalah yang dibahas, kurang memperhatikan apa yang sedang dijelaskan guru, ribut di dalam kelas, pasif dalam belajar, mengeluh saat diberikan tugas atau soal dan kurang fokus dalam mengikuti pembelajaran.

4 METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasional. Deskriptif korelasional adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau lebih variable (Arikunto, 2010:247). Adapun variabel dalam penelitian ini adalah persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru ekonomi (X 1 ), lingkungan sekolah (X 2 ) dan motivasi belajar ekonomi siswa (Y). Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS SMA Negeri 4 Muara Bungo sebanyak 52 siswa. Menurut Sugiyono (2012:148) Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Adapun instrumen penelitian yang digunakan adalah angket dan dokumentasi. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2012:172). Untuk pengujian validitas instrumen dilakukan dengan cara menyebar angket kepada 30 orang siswa. Berdasarkan hasil uji coba angket yang dianalisis dengan bantuan program Microsoft Office EXEL 2007 maka dari 15 butir soal mengenai persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru ekonomi diperoleh sebanyak 14 butir angket yang dinyatakan valid. Sementara untuk angket lingkungan sekolah yang berjumlah 17 butir soal, diperoleh 16 butir soal yang dinyatakan valid dan untuk angket motivasi belajar ekonomi siswa yang berjumlah 20 butir soal, diperoleh 19 butir soal yang dinyatakan valid. Adapun untuk angket yang tidak valid berdasarkan hasil konsultasi dengan tim TPSM maka soal tersebut dihilangkan atau diganti dan tidak digunakan lagi karena masih ada soal yang valid yang dapat digunakan untuk mengukur indikator yang sama dengan butir angket yang tidak valid tersebut. Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan, suatu tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap, maka pengertian reliabilitas tes menurut Arikunto (2012:100) berhubungan dengan masalah ketepatan hasil tes. Berdasarkan uji reliabilitas menggunakan rumus alpha diperoleh koefisien reliabilitas persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru ekonomi sebesar 0,78, lingkungan sekolah sebesar 0,80 dan motivasi belajar ekonomi siswa sebesar 0,89 pada taraf 0,5 dengan n = 30 dengan r kritis sebesar 0,30. Karena koefisien reliabilitas tersebut lebih besar dari nilai r kritis, maka dapat dinyatakan bahwa angket tersebut reliabel dan dapat digunakan untuk pengambilan data penelitian. Uji normalitas yaitu uji yang digunakan untuk menguji sekelompok data yang berasal dari populasi yang berada di bawah frekuensi normal atau tidak. Menurut Sugiyono (2010:107) untuk melakukan uji normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan rumus dengan taraf kesalahan 5%. Uji homogenitas bertujuan untuk melihat apakah kedua sampel mempunyai varian yang homogeny atau tidak. Mencari varian masing-masing data kemudian dihitung nilai F, jika Harga F sudah ditetapkan maka harga tersebut selanjutnya dibandingkan dengan harga F yang terdapat dalam distribusi F dengan taraf kepercayaan 95%, jika harga F hitung < F tabel, maka kedua kelompok data varians yang homogen dan sebaliknya.

5 Uji hipotesis berdasarkan rumusan masalah penelitian yang telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Dalam proses pengolahan data dilakukan dengan manual, dimana untuk mencari nilai r digunakan rumus Korelasi Product Moment, selanjutnya digunakan rumus Korelasi Parsial untuk mencari hubungan antar variabel jika salah satu variabel bebas dianggap sama dan kemudian untuk mencari hubungan antara kedua variabel bebas secara bersama-sama dengan variabel terikat digunakan rumus Korelasi Berganda. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian 1. Deskripsi Data Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Sosial Guru Ekonomi (X 1 ) Berdasarkan data yang diolah dari angket, dapat menunjukkan bahwa persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru ekonomi termasuk dalam kategori baik dengan rentang interval antara Persepsi siswa pada kategori sangat baik sebanyak 11 orang siswa (21,15%), pada kategori baik sebanyak 40 siswa (76,92%), dan pada kategori cukup baik sebanyak 1 siswa (1,92%). Tingginya kompetensi sosial guru ekonomi dapat diketahui dari persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru ekonomi dalam bersikap dan bertindak obyektif, beradaptasi dengan lingkungan, berkomunikasi secara efektif serta empatik dan santun dalam berkomunikasi. Jadi sebagian besar responden (siswa) kelas XI IPS SMA Negeri 4 Muara Bungo yaitu 40 siswa dari 52 siswa (76,92%) memiliki persepsi yang baik terhadap kompetensi sosial guru ekonomi dalam dalam bersikap dan bertindak obyektif, beradaptasi dengan lingkungan, berkomunikasi secara efektif serta empatik dan santun dalam berkomunikasi. 2. Deskripsi Data Lingkungan Sekolah (X 2 ) Berdasarkan data yang diolah dari angket, dapat menunjukkan bahwa lingkungan sekolah termasuk ke dalam kategori baik dengan rentang interval Dengan rincian, jumlah siswa yang paling banyak terdapat pada kategori baik sebanyak 42 siswa atau dengan persentase 80,77%. Pada kategori sangat baik ada 9 siswa dengan persentase 17,31% dan pada kategori cukup baik sebanyak 1 siswa dengan persentase 1,92%. Dari data tersebut diketahui bahwa sebagian besar siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 4 Muara Bungo memiliki lingkungan sekolah yang baik dan layak untuk dijadikan tempat bagi siswa dan guru pada saat belajar ekonomi. 3. Deskripsi Data Motivasi Belajar Ekonomi Siswa (Y) Berdasarkan data yang diolah dari angket, dapat menunjukkan bahwa motivasi belajar ekonomi siswa termasuk dalam kategori tinggi dengan rentang interval Dengan rincian, motivasi belajar siswa pada kategori sangat tinggi sebanyak 2 siswa (3,85%), pada kategori tinggi sebanyak 49 siswa (94,23%), dan pada kategori cukup ada 1 siswa (1,92%). Jumlah siswa paling banyak terdapat pada kategori tinggi yaitu sebanyak 49 dari 52 siswa(94,23%). Jadi dapat disimpulkan bahwa siswa kelas XI IPS SMA Negeri 4 Muara Bungo memiliki motivasi belajar ekonomi yang tinggi.

6 Hasil uji normalitas data penelitian dilakukan secara manual menggunakan uji chi kuadrat berdasarkan taraf signifikan variabel persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru ekonomi sebesar -69,87, lingkungan sekolah sebesar -61,49, dan motivasi belajar ekonomi siswa sebesar -55,30. Hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru ekonomi (X 1 ), lingkungan sekolah (X 2 ) dan motivasi belajar ekonomi siswa (Y) berdistribusi normal. Hasil uji homogenitas data penelitian dilakukan secara manual dengan menggunakan nilai F berdasarkan taraf signifikan alpha 0,05. Hasil pengujian homogenitas diperoleh koefisien homogenitas variabel persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru ekonomi sebesar 0,471, lingkungan sekolah sebesar 0,578 dan motivasi belajar ekonomi siswa sebesar 0,814 diperoleh F tabel sebesar 2,0076, jadi F hitung F tabel, maka variable adalah homogen. Uji hipotesis diperoleh koefisien korelasi persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru ekonomi dengan motivasi belajar ekonomi siswa apabila lingkungan sekolah dianggap sama, yaitu sebesar 0,485 dan berdasarkan uji-t pada taraf signifikan alpha 0,05 diperoleh hasil 3,92. Sehingga t hitung t tabel atau 3,92 2,0076, maka dapat dinyatakan signifikan maka Ha dapat diterima. Hubungan lingkungan sekolah dengan motivasi belajar ekonomi siswa apabila persepsi semua siswa tentang kompetensi sosial guru ekonomi dianggap sama, yaitu sebesar 0,458 dan berdasarkan uji-t pada taraf signifikan alpha 0,05 diperoleh hasil 3,64. Sehingga t hitung t tabel atau 3,64 2,0076, maka dapat dinyatakan signifikan maka Ha dapat diterima dan Hubungan persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru ekonomi dan lingkungan sekolah dengan motivasi belajar ekonomi siswa sebesar 0,542 dan berdasarkan uji F diperoleh 10,21 dengan dk pembilang = k = 2, dan dk penyebut = n k 1 = = 49 yaitu sebesar 3,187. Hal ini berarti bahwa F hitung lebih besar dari F tabel (10,21 3,145258), artinya H 0 ditolak dan Ha diterima, dengan demikian hasil penelitian ini membuktikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru ekonomi dan lingkungan sekolah secara bersama-sama dengan motivasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 4 Muara Bungo. Pembahasan Hubungan persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru ekonomi dan lingkungan sekolah dengan motivasi belajar ekonomi siswa pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 4 Muara Bungo, dalam penelitian ini terdapat Tiga (3) rumusan masalah yaitu : 1. Apakah terdapat hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru ekonomi dengan motivasi belajar ekonomi siswa pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 4 Muara Bungo? Terdapat hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru ekonomi dengan motivasi belajar ekonomi siswa pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 4 Muara Bungo, yaitu sebesar r hitung 0,485. Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin baik persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru ekonomi, maka semakin tinggi motivasi belajar ekonomi siswa. Hasil penelitian sebelumnya oleh Tirwan pada tahun 2010 menyatakan terdapat hubungan positif yang signifikan antara kompetensi sosial guru dengan motivasi belajar siswa, dengan koefesien korelasi kompetensi sosial guru dan motivasi belajar (r) sebesar

7 0,659, nilai koefesien korelasi kompetensi sosial guru 6,54 dan sebesar 2,021 dengan signifikasi 0,0001< 0,05. Ini berarti terdapat hubungan positif dan signifikan antara kompetensi sosial guru dengan motivasi belajar siswa. Motivasi mendorong seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan. Setiap siswa memiliki tujuan, yakni menginginkan hasil belajar yang tinggi. Hasil belajar yang tinggi akan tercapai apabila siswa memiliki motivasi yang tinggi. Hal ini sejalan dengan Hamalik (2006:108) bahwa motivasi menentukan tingkat berhasil atau gagalnya kegiatan belajar siswa dan belajar tanpa motivasi sulit untuk mencapai keberhasilan secara optimal. Proses belajar dan motivasi belajar siswa ditentukan oleh kompetensi guru yang mengajar dan membimbing mereka. Guru yang berkompeten akan lebih mampu mengelola kelas sehingga proses belajar siswa berada pada tingkat yang optimal. Sedangkan menurut Mukhtar (dalam Daryanto, 2010) menyatakan bahwa keberhasilan proses belajar mengajar yang dilalui oleh peserta didik terkait dengan banyak faktor, antara lain adalah kemampuan seseorang tenaga pengajar dalam mentransfer pengetahuannya kepada peserta didik. 2. Apakah terdapat hubungan antara lingkungan sekolah dengan motivasi belajar ekonomi siswa pada siswa kelas XI IPS Negeri 4 Muara Bungo? Terdapat hubungan antara lingkungan sekolah dengan motivasi belajar ekonomi siswa pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 4 Muara Bungo, yaitu sebesar r hitung 0,458. Jadi dapat dikatakan, semakin baik lingkungan sekolah, maka semakin tinggi motivasi belajar ekonomi siswa. Hasil penelitian sebelumnya oleh Tri Anggono pada tahun 2012 menyatakan terdapat hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa tentang lingkungan belajar disekolah dengan motivasi belajar siswa. Hal ini dibuktikan dari hasil analisis korelasi Product moment diperoleh nilai koefisien korelasi (rhitung) sebesar 0,261 dan rtabel dengan n = 107 pada taraf signifikansi 5% sebesar 0,190 sehingga dapat dikatakan bahwa rhitung lebih besar dari rtabel (0,0261 > 0,190) dan harga t hitung lebih besar daripada t tabel (2,863 > 1,983) pada taraf signifikansi a 5%. Untuk koefisien determinasi (r2) sebesar (0,261)2 = 0,0681 dan dipresentasikan menjadi 6,81%. Hal ini berarti, variabel motivasi belajar siswa 6,81% ditentukan oleh variabel persepsi siswa tentang lingkungan belajar di sekolah dan 93,19% ditentukan oleh faktor atau variabel lainnya. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, jika semakin tinggi dukungan dari persepsi siswa tentang lingkungan belajar di sekolah maka motivasi belajar siswa akan semakin tinggi. Menurut Sukardi (1992:58) lingkungan sekolah merupakan salah satu faktor penyebab hambatan-hambatan dalam kegiatan belajar siswa dan yang termasuk dalam faktor ini adalah interaksi guru dan murid, cara penyajian serta hubungan antar guru dan siswa. Jika lingkungan sekolah tidak mendukung, maka peserta didik akan mengalami hambatan dalam melaksanakan proses belajar, sehingga peserta didik kurang termotivasi untuk belajar.

8 3. Apakah terdapat hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru ekonomi dan lingkungan sekolah dengan motivasi belajar ekonomi pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 4 Muara Bungo? Terdapat hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru ekonomi dan lingkungan sekolah dengan motivasi belajar ekonomi siswa pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri 4 Muara Bungo, yaitu sebesar r hitung 0,542, sehingga dapat dikatakan bahwa semakin baik persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru ekonomi dan didukung dengan lingkungan sekolah yang dimiliki dan memadai, maka akan semakin tinggi motivasi belajar ekonomi siswa. Mengingat pentingnya motivasi bagi siswa dalam belajar, maka guru diharapkan dapat membangkitkan motivasi belajar siswa-siswanya. Dalam usaha ini banyaklah cara yang dapat dilakukan. Menciptakan kondisi-kondisi tertentu dapat membangkitkan motivasi belajar (Slameto:2003:174). Hal ini dapat dipahami karena apabila guru mempunyai kompetensi yang tinggi khususnya kompetensi sosial, maka ia akan mampu berkomunikasi dan berinteraksi secara baik, menjelaskan pelajaran dengan baik dan mengarahkan siswa agar termotivasi dalam belajar yang nantinya akan berpengaruh terhadap hasil belajar yang diharapkan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan pada penelitian yang dilakukan di SMA Negeri 4 Muara Bungo, dapat disimpulkan bahwa: 1. Terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru ekonomi dengan motivasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 4 Muara Bungo dengan koefisien sebesar 0,485. Hal ini berarti jika persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru ekonomi positif, maka motivasi siswa semakin tinggi. 2. Terdapat hubungan yang signifikan antara lingkungan sekolah dengan motivasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 4 Muara Bungo dengan koefisien sebesar 0,458. Hal ini berarti jika semakin baik lingkungan sekolah, maka semakin tinggi pula motivasi belajar siswa. 3. Terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi siswa tentang kompetensi sosial guru ekonomi dan lingkungan sekolah dengan motivasi belajar ekonomi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 4 Muara Bungo, dengan koefisien sebesar 0,542. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik kompetensi sosial ekonomi yang dimiliki seorang guru dan lingkungan sekolah yang dimiliki maka motivasi belajar siswa cenderung semakin tinggi.

9 Saran 1. Bagi guru, diharapkan dapat digunakan sebagai informasi untuk lebih meningkatkan kompetensi sosial guru dalam mengajar dan sebagai bahan acuan dalam melakukan kontrol terhadap proses belajar mengajar serta penemuan cara belajar yang tepat bagi peserta didik. 2. Bagi siswa, sebaiknya dapat digunakan sebagai acuan untuk lebih meningkatkan keinginan atau motivasi untuk belajar ekonomi, menjalin dan menjaga hubungan yang baik dengan guru maupun sesama siswa. 3. Bagi peneliti lain, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor lain yang mempengaruhi motivasi belajar ekonomi siswa.

10 DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi kedua. Jakarta: Bumi Aksara Daryanto, Belajar dan Mengajar. Bandung. Yrama Widya Janawi Kompetensi Guru. Pangkalpinang: Alfa Beta M. Masnur Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar. Malang: Jemmars Sardiman Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Slameto Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhui. Jakarta: Rineka Cipta Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Tirwan Hubungan Kompetensi Sosial Guru IPS dengan Motivasi Belajar Siswa di SMP Dua Mei-Ciputat. Tri, Anggono Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Fasilitas Belajar dan Lingkungan Belajar dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMK Muhammadiyah Prambanan Tahun Ajaran 2012/2013. Tu u, Tulus Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo

ABSTRAK Kata Kunci : Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Kepribadian Guru Ekonomi, Fasilitas Belajar dan Minat Belajar Ekonomi

ABSTRAK Kata Kunci : Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Kepribadian Guru Ekonomi, Fasilitas Belajar dan Minat Belajar Ekonomi HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU DAN FASILITAS BELAJAR DENGAN MINAT BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X DI SMA N 1 SAROLANGUN Dewi Irawati 1), Prof. Dr. H. Rahmat Murboyono

Lebih terperinci

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN INTENSITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 10 KOTA JAMBI TAHUN AJARAN 2013/2014 ABSTRACT

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN INTENSITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 10 KOTA JAMBI TAHUN AJARAN 2013/2014 ABSTRACT PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN INTENSITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 10 KOTA JAMBI TAHUN AJARAN 2013/2014 Ade Zulbadri 1), Dr. H. Suratno, M. Pd 2), Dra. Hj. May Maemunah,

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN. 76/1 SUNGAI BULUH SKRIPSI OLEH ERLINA BR MANURUNG A1D109119

ARTIKEL ILMIAH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN. 76/1 SUNGAI BULUH SKRIPSI OLEH ERLINA BR MANURUNG A1D109119 ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN. 76/1 SUNGAI BULUH SKRIPSI OLEH ERLINA BR MANURUNG A1D109119 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH. Hamdan 1),Amin Saib, 2), Fachruddiasyah Muslim 3) FKIP Universitas Jambi ABSTRAK

ARTIKEL ILMIAH. Hamdan 1),Amin Saib, 2), Fachruddiasyah Muslim 3) FKIP Universitas Jambi ABSTRAK ARTIKEL ILMIAH HUBUNGAN FASILITAS BELAJAR DI RUMAH DAN KEMANDIRIAN DALAM BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP PGRI 4 KOTA JAMBI Hamdan 1),Amin Saib, 2), Fachruddiasyah Muslim 3)

Lebih terperinci

guru kepada siswa yang berisikan informasi-informasi pendidikan. Unsur yang

guru kepada siswa yang berisikan informasi-informasi pendidikan. Unsur yang Hubungan Persepsi Siswa Tentang Kreativitas Guru Ekonomi dan Fasilitas Belajar Ekonomi Siswa dengan Motivasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi Oleh: Dusepti Panggabean 1 Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang difokuskan pada kajian

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang difokuskan pada kajian 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang difokuskan pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2014. Adapun lokasi penelitian akan dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Babussalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field reserch) kuantitatif. Pada dasarnya penelitian ini mengunakan pendekatan deduktifinduktif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.

BAB III METODE PENELITIAN. Bhakti Pekanbaru, pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 24 Februari s/d 17 Maret 2014, dan lokasi penelitian ini adalah di Sekolah Menengah Atas Tri Bhakti Pekanbaru,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Pemanfaatan Sumber Belajar, Motivasi Belajar, dan Hasil Belajar

ABSTRAK. Kata Kunci: Pemanfaatan Sumber Belajar, Motivasi Belajar, dan Hasil Belajar ABSTRAK Br Sinaga, Aznidar. Hubungan Pemanfaatan Sumber Belajar dan Motivasi Belajar Siswa dengan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kota Jambi. Skripsi. PIPS FKIP Universitas Jambi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan jenis penelitian verifikatif. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah menjawab permasalahan yang telah dipaparkan pada Bab I. Berdasarkan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar dengan bahasa akhlak dalam menyelesaikan persoalan penjumlahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatifeksperimen, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun metode penelitian yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun metode penelitian yang digunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian tentang pengaruh kompetensi guru terhadap motivasi belajar siswa ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Metro pada tahun 2014.

III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Metro pada tahun 2014. III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri Metro pada tahun 04. B. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian dilaksanakan selama dua kali yaitu yang pertama pada tanggal 22 April 2014 dan yang kedua pada tanggal 15 Mei 2014 di Madrasah Ibtidaiyah

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 KOTA JAMBI OLEH: TRYSNA INDAH UTAMA A1A112019 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

Lebih terperinci

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA Miftahul Jannah 1, Ade Susanti 2, dan Benni 3

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA Miftahul Jannah 1, Ade Susanti 2, dan Benni 3 MENDIDIK: Jurnal Kajian Pendidikan dan Pengajaran Volume 2, No. Hubungan 1, April 2016: Kecerdasan Page 29-35 Emosional Terhadap Prestasi Belajar Matematika ISSN: 2443-1435 HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai metode penelitian,

METODE PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai metode penelitian, III. METODE PENELITIAN Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai metode penelitian, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel dan variabel penelitian. Beberapa hal lain yang perlu juga dibahas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research ), maksudnya adalah penelitian yang langsung dilakukan di medan terjadinya gejala-gejala. 1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode kuasi eksperimen. Dalam penelitian ini tidak semua variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar Bangunan Gedung II terhadap Kesiapan Siswa SMK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif Korelasional yaitu penelitian yang berusaha memberikan gambaran informasi mengenai

Lebih terperinci

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian dengan data berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Mojolaban. Adapun alasan pemilihan tempat tersebut sebagai lokasi penelitian karena tingkat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif verifikatif dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif verifikatif dengan III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif verifikatif dengan pendekatan ek post facto dan survei. Menurut Nawawi (2003: 61), penelitian deskriptif

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan

III. METODE PENELITIAN. sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan 28 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode yang digunakan Pengertian metode adalah cara ilmiah utuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dikembangkan suatu pengetahuan tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober Januari 2015 di SMA Negeri 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2014/2015 pada tanggal 10 Oktober 2014 05 Januari 2015 di SMA Negeri 1 Rimba Melintang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tempat penelitian dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Kampar

BAB III METODE PENELITIAN. tempat penelitian dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Kampar BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari tahun 2015. Adapun tempat penelitian dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Kampar Kabupaten

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Character Education, Creative Thinking, and Results Learning Entrepreneurship Subject

ABSTRACT. Keywords: Character Education, Creative Thinking, and Results Learning Entrepreneurship Subject PENGARUH PENDIDIKAN KARAKTER DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN KELAS XI JURUSAN PEMASARAN DI SMK PGRI 2 KOTA JAMBI Euis Marliah 1), Prof. Dr. H. Ekawarna,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. TUJUAN PENELITIAN Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara kemampuan numerik peserta didik terhadap

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, sedangkan Metode yang digunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, sedangkan Metode yang digunakan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif, sedangkan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah ex post facto yang mengambil sampel dari populasi. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui hubungan signifikan keharmonisan keluarga Islami dengan penyesuaian diri pada peserta didik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maka suatu penelitian memerlukan suatu metode penelitian. Menurut Sugiyono (2008:2) Metode penelitan pada dasarnya

Lebih terperinci

OLEH: HAIDA SURYANI DALIMUNTHE A1A112006

OLEH: HAIDA SURYANI DALIMUNTHE A1A112006 ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KEWIRAUSAHAAN DAN LINGKUNGAN SOSIAL SEKOLAH TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XI TATA NIAGA DI SMK NEGERI I KOTA JAMBI OLEH: HAIDA SURYANI DALIMUNTHE

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang menggunakan data yang dikualifikasikan dan menganalisisnya dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode asosiatif korelasional dengan pendekatan ex post facto dan survey. Metode asosiatif korelasional

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH FEBRIANI. M RRA1A110068 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN

Lebih terperinci

Pengaruh Media Animasi pada Kompetensi Sistem Bahan Bakar Motor Bensin Terhadap Pemahaman Siswa

Pengaruh Media Animasi pada Kompetensi Sistem Bahan Bakar Motor Bensin Terhadap Pemahaman Siswa Pengaruh Media Animasi pada Kompetensi Sistem Bahan Bakar Motor Bensin Terhadap Pemahaman Siswa Slamet Anwar (09320090) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang Abstrak Permasalahan yang diungkap dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Nazir (2005:84-85) mengemukakan bahwa: Desain dari penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian atau proses

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif korelasional. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan angka,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data valid yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah. Metode deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung. 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif yang mempunyai tujuan untuk menguji hipotesa dari data-data yang dikumpulkan sesuai teori

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai: Suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, sedangkan penelitian itu sendiri diartikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan

III. METODE PENELITIAN. yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan 32 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana penelitian ini menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen dengan menempatkan subjek penelitian ke dalam dua kelompok (kelas) yang dibedakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam proses penelitian, sehingga dapat memahami objek sasaran yang dikehendaki dalam mencapai tujuan pemecahan masalah. Sedangkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian dan sifat masalah yang akan diteliti, maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di SMK Negeri 9 Garut, Jl. Raya Bayongbong Km.7 Desa Panembong Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif deskriptif yang bersifat korelasional, yakni penelitian yang meneliti tentang ada tidaknya hubungan antara

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif eksperimen dengan desain penelitian post test only control design. Subjek penelitian yang dipilih

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang digunakan

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang digunakan III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian yang digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI BERKOPERASI DAN PELAYANAN KOPERASI TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MARGA JAYA PETALING MUARO JAMBI

PENGARUH MOTIVASI BERKOPERASI DAN PELAYANAN KOPERASI TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MARGA JAYA PETALING MUARO JAMBI ARTIKEL ILMIAH PENGARUH MOTIVASI BERKOPERASI DAN PELAYANAN KOPERASI TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI UNIT DESA (KUD) MARGA JAYA PETALING MUARO JAMBI OLEH : Purnawati RRA1A112009 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode merupakan hal penting yang diperlukan dalam penelitian, serta salah satu cara sistematik yang digunakan dalam penelitian. Berhasil tidaknya penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Salah satu bagian penting dalam kegiatan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan menggunakan prosedur yang reliabel

Lebih terperinci

Wiwik Andriyani 1), Dr.H. Suratno, M.Pd 2), Rosmiati, S.Pd, M.Pd 3)

Wiwik Andriyani 1), Dr.H. Suratno, M.Pd 2), Rosmiati, S.Pd, M.Pd 3) Pengaruh Model Strategi Pembelajaran Peningakatan Kemampuan Berfikir (SPPKB) Terhadap Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Kewirausahaan Siswa Kelas XI SMK Nusantara Kota Jambi 3) 2) Wiwik Andriyani 1),

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DI KELAS PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DI KELAS PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMANDIRIAN BELAJAR DI KELAS PADA SISWA KELAS VIII SMP N PACITAN TAHUN PELAJARAN 014/015 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013 di SMP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif ini bertujuan untuk mencari hubungan dan menjelaskan sebab-sebab perubahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen. 1 Pendekatan yang dilakukan berbentuk Posttest-Only Control Design,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian menelusurinya ke

BAB III METODE PENELITIAN. untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian menelusurinya ke 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian ex post facto, karena penelitian ini tidak mencoba memanipulasi variabel penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III MI Darun Najah Ngemplak Kidul Pati. Penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Bentuk penelitian ini adalah penelitian Quasi Eksperimen karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi dan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi. Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi dan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi. Variabel 69 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan prosedur penelitian deskriptif inferensial dengan membedakan variabel ke dalam variabel bebas yaitu variabel

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.

III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan. Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung. 44 III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri 3 Gedung Air kecamatan Tanjung Karang Barat Kota Bandar Lampung.. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Kecamatan KotabumiUtara, Lampung Utara. Jenis penelitian ini adalah ex post facto., Penelitian ex post facto adalah suatu

III. METODE PENELITIAN. Kecamatan KotabumiUtara, Lampung Utara. Jenis penelitian ini adalah ex post facto., Penelitian ex post facto adalah suatu 34 III. METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini bertempat di SMA Negeri 2 Kotabumi Jalan Raya Prokimal Kecamatan KotabumiUtara, Lampung Utara. B. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IX SEMESTER I SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IX SEMESTER I SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI SOSIAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPS KELAS IX SEMESTER I SMP NEGERI 8 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH OLEH ASMELIAWATI PUTRI A1A110047 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini ialah penelitian eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen dan metode analisis data secara kuantitatif. 1 Sugiyono dalam buku Metode Penelitian Kuantitatif,

Lebih terperinci

PERANAN PERHATIAN ORANGTUA TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN OTOMOTIF SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM

PERANAN PERHATIAN ORANGTUA TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN OTOMOTIF SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM PERANAN PERHATIAN ORANGTUA TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN OTOMOTIF SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM Ananto Nurhasan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif FT UNY

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang Pengaruh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang Pengaruh 76 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Pada Bab ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang Pengaruh hasil belajar Tata Hidang terhadap minat siswa sebagai Waiter/Waitress di

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan

III. METODE PENELITIAN. Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan 34 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Margono (2010:1) metode penelitian adalah semua kegiatan pencarian, penyelidikan dan percobaan secara ilmiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. disini ada Variabel Independen (variabel yang mempengaruhi) dan Variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. disini ada Variabel Independen (variabel yang mempengaruhi) dan Variabel 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan bentuk deskriptif asosiatif. Penelitian diskriptif asosiatif adalah (hubungan kausal). Menurut Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian mengenai korelasi persepsi peserta didik tentang mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dengan ketaatan beribadah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan model pembelajaran eksperimen dengan desain post test group design yakni menempatkan subjek penelitian ke dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat non eksperimental, dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan pendekatan kuantitatif karena data-data yang diperoleh berupa angka-angka dan analisis yang digunakan adalah dalam bentuk analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif asosiatif. Data yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif asosiatif. Data yang III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif asosiatif. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berdasarkan data yang ada ditempat penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu prosedur untuk menyelidiki hubungan sebab akibat dengan menempatkan obyek secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif dengan teknik analisis komparatif. Penelitian komparatif diarahkan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Ditinjau dari objeknya, penelitian yang dilakukan penulis termasuk penelitian lapangan (field research), karena data-data yang diperlukan untuk penyusunan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel dan variabel penelitian. Hal lain yang perlu juga dibahas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Penelitian. Mengetahui penggunaan media charta dan strategi pembelajaran peta konsep (concept mapping) terhadap peningkatan hasil belajar siswa Kelas XI di MAN Kendal

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen semu dengan pendekatan komparatif. Metode penelitian komparatif adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014 pada tanggal tanggal 17 maret 11 april 2014 di SMKN Kehutanan Pekanbaru,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi hasil penelitian. Desain yang digunakan adalah Pretest- BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Metode penelitian ini adalah quasi eksperimen karena terdapat unsur manipulasi yaitu mengubah keadaan biasa secara sistematis keadaan tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode penelitian true experimental design. Metode ini penelitian eksprimen

Lebih terperinci

Oleh: Sinta Anggun Destyanningrum Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa

Oleh: Sinta Anggun Destyanningrum Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa Korelasi Antara Kebiasaan Membaca dan Peran Orang Tua terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Wacana Berbahasa Jawa Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Purworejo Tahun Pelajaran 013/014 Oleh: Sinta Anggun Destyanningrum

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif asosiatif dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif asosiatif dengan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif asosiatif dengan pendekatan ex post facto. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian tentang Keefektifan Penerapan Kombinasi Metode Numbered Head Together dan Index Card Match dalam meningkatkan Hasil Belajar Aspek Kognitif Akidah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi pemahaman

Lebih terperinci