PENGARUH MINAT MENJADI GURU TERHADAP KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA. Oleh: Sri Lestari, S.Pd, M.Si 2 & Ikah, S.Pd 3. Abstraksi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH MINAT MENJADI GURU TERHADAP KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA. Oleh: Sri Lestari, S.Pd, M.Si 2 & Ikah, S.Pd 3. Abstraksi"

Transkripsi

1 Pengaruh minat menjadi guru terhadap kemampuan mengajar mahasiswa 19 PENGARUH MINAT MENJADI GURU TERHADAP KEMAMPUAN MENGAJAR MAHASISWA Oleh: Sri Lestari, S.Pd, M.Si 2 & Ikah, S.Pd 3 Abstraksi Rendahnya minat menjadi guru pada sebagian mahasiswa prodi pendidikan ekonomi, terlihat dalam kemampuan mengajarnya sangat kurang, hal ini dapat ditunjukkan ketika mahasiswa praktek mengajar kurangnya mempersiapkan rencana pembelajaran, kurangnya keterampilan bicara di ruang kelas sehingga menjadikan kendala dalam penyampaian materi pembelajaran, kurangnya percaya diri, kurang tahu bagaimana mengelola kelas dengan baik, kurang kreativitas dalam menggunakan media maupun metode pembelajaran sehingga terkesan monoton, kurang dapat memotivasi dan memberi penguatan kepada siswa dan sebagainya. Dalam penelitian ini dirumuskan masalah adalah adakah pengaruh minat menjadi guru terhadap kemampuan mengajar mahasiswa pada program pendidikan ekonomi di fakultas keguruan ilmu pendidikan Universitas Islam Syekh-Yusuf Tangerang? Untuk menjawab masalah penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif kolerasional dengan teknik survey yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menguji hipotesis dengan cara mencari besarnya pengaruh variabel minat menjadi guru terhadap kemampuan mengajar mahasiswa. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan kuat dan hubungan positif yang signifikan antara minat menjadi guru terhadap kemampuan mengajar mahasiswa di Prodi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Syekh-Yusuf Tangerang. Kata kunci: minat, kemampuan mengajar, guru I. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan modal penting dalam hidup manusia. Dengan pendidikan yang cukup, wawasan, pengetahuan yang luas akan mampu menyiapkan generasi muda berkualitas yang mampu membangun bangsa dan negara menjadi Negara maju. 2 Dosen Tetap Yayasan Prodi Pendidikan Ekonomi FKIP - UNIS Tangerang 3 Alumni Prodi Pendidikan Ekonomi FKIP - UNIS Tangerang

2 20 JIPIS, Volume 20, Nomor 1, Juli-Desember 2014 Universitas Islam Syekh-Yusuf Tangerang (UNIS) merupakan salah satu perguruan tinggi yang berperan dalam mencetak sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk mewujudkan peranannya, mahasiswa FKIP dipersiapkan melalui program pendidikan yang terencana dan sistematis yaitu dengan mendapatkan berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan bidangnya serta memperoleh materi-materi keguruan baik teori maupun praktek diharapkan mampu mencetak calon-calon tenaga pendidik yang profesional sehingga mampu meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu, mahasiswa FKIP dibekali pengetahuan dan keterampilan kependidikan secara maksimal baik dalam proses belajar mengajar maupun programprogram pendukung lainnya. Micro teaching (Pengajaran Mikro) dan PPL (Praktik Pengalaman Lapangan) merupakan mata kuliah praktik yang bersifat wajib. Kedua program tersebut merupakan suatu kegiatan mengajar. Permasalahan yang terjadi pada sebagian mahasiswa dalam kemampuan mengajarnya sangat beragam, misalnya seperti kurangnya mempersiapkan rencana pembelajaran, kurangnya keterampilan bicara di ruang kelas sehingga menjadikan kendala dalam penyampaian materi pembelajaran, kurangnya percaya diri, kurang tahu bagaimana mengelola kelas dengan baik, kurang kreativitas dalam menggunakan media maupun metode pembelajaran sehingga terkesan monoton, kurang dapat memotivasi dan memberi penguatan kepada siswa dan sebagainya. Berdasarkan masalah tersebut peneliti berpendapat perlunya dilakukan perbaikan sebelum terjun langsung menjadi guru yang sebenarnya, kemampuan mahasiswa dalam mengajar harus terus-menerus ditingkatkan, dengan mengikuti proses perkuliahan secara serius agar materi yang disampaikan dosen dapat diterima oleh para mahasiswa dengan sebaikbaiknya. Selain itu, mahasiswa juga harus dilatih kemampuan mengajarnya dengan mengikuti pelatihan micro teaching yang sudah diarahkan oleh dosen.

3 Pengaruh minat menjadi guru terhadap kemampuan mengajar mahasiswa 21 Jadi sebagai mahasiswa harus terus-menerus berlatih agar permasalahan yang dikemukakan diatas dapat terselesaikan dan harus memiliki kompetensi yang sangat beragam yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi personal, kompetensi professional, dan kompetensi sosial. Minat menjadi guru dapat diukur melalui komponen-komponen antara lain adanya penguasaan ilmu pengetahuan, adanya perasaan senang dan perhatian yang lebih besar, serta adanya kemauan untuk meningkatkan keterampilan mengajar dapat menumbuhkembangkan minat menjadi guru. Namun yang menjadi permasalahan adalah seberapa besar minat mahasiswa untuk menjadi guru, terutama mahasiswa yang dari program Pendidikan Ekonomi. Selain itu, masih banyak mahasiswa yang tidak berminat kemudian memperoleh nilai yang rendah selama perkuliahan, penguasaan praktik mengajar dalam mengikuti kegiatan Micro Teaching maupun PPL yang rendah. Bagi mahasiswa yang telah memilih program pendidikan ekonomi, sangat diperlukan minat yang tinggi. Minat merupakan faktor pendorong bagi seseorang untuk melakukan sesuatu. Seseorang yang memiliki minat yang tinggi akan melakukan sesuatu yang diminati dengan senang, sehingga apa yang diminatinya akan berhasil. Begitu juga mahasiswa yang berminat untuk menjadi guru dia akan serius dalam meningkatkan kemampuan mengajarnya. Hal ini menjadi penting karena minat merupakan faktor pendorong yang kuat dalam mencapai tujuan tersebut. Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: adakah pengaruh minat menjadi guru terhadap kemampuan mengajar mahasiswa pada program pendidikan ekonomi di fakultas keguruan ilmu pendidikan Universitas Islam Syekh-Yusuf Tangerang. Tujuan penelitian yaitu mengetahui adakah pengaruh minat menjadi guru terhadap kemampuan mengajar mahasiswa pada program pendidikan ekonomi di fakultas keguruan ilmu pendidikan Universitas Islam Syekh-Yusuf.

4 22 JIPIS, Volume 20, Nomor 1, Juli-Desember 2014 II. DESKRIPSI TEORI, STUDI RELEVAN, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Konsep Teori Minat Menjadi Guru a. Pengertian Minat Syah (2008: 136) berpendapat minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Slameto (2010: 180) berpendapat bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah sikap penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat. Sedangkan menurut Kartono (2009; 125), minat adalah momentmoment dari kecenderungan jiwa yang terarah secara intensif kepada suatu obyek yang dianggap paling efektif (perasaan) yang didalamnya terdapat elemen-elemen afektif (emosi) yang kuat. b. Unsur-unsur Minat Menurut Abror (1993: 115), menjabarkan unsur-unsur minat sebagai berikut: 1) Unsur kognisi (mengenal), dalam arti minat itu didahului oleh pengetahuan dan informasi mengenai objek yang dituju oleh minat tersebut. 2) Unsur emosi (perasaan), karena dalam partisipasi atau pengalaman itu disertai dengan perasaan tertentu (biasanya perasaan senang). 3) Unsur konasi (kehendak), merupakan kelanjutan dari kedua unsur tersebut yaitu diwujudkan dalam bentuk kemauan dan hasrat untuk melakukan suatu kegiatan.

5 Pengaruh minat menjadi guru terhadap kemampuan mengajar mahasiswa 23 c. Pengertian Guru Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Pasal 1: Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. d. Dimensi-dimensi Minat Menjadi Guru Berdasarkan teori di atas maka dapat ditarik kesimpulan tentang dimensi-dimensi minat mahasiswa menjadi guru. Dimensi minat antara lain: 1) Perasaan (Abror: 147) didefinisikan sebagai gejala psikis yang bersifat subjektif, berhubungan dengan gejala mengenal, dialami dalam kualitas senang atau tidak senang dalam berbagai taraf. Perasaan tersebut yaitu perasaan terhadap perilaku guru, perasaan terhadap cara berpakaian guru, perasaan terhadap cara mengajar guru. 2) Perhatian (Abror: 158) merupakan pemusatan tenaga psikis yang tertuju pada sesuatu objek atau pendayagunaan kesadaran untuk menyertai sesuatu aktivitas. Perhatian tersebut yaitu perhatian terhadap peserta didik. 3) Kemauan (Abror: 156) adalah dorongan dari dalam berdasarkan kesadaran (pertimbangan pikiran) dan perasaan, serta seluruh pribadi yang menimbulkan kegiatan yang terarah pada tercapainya suatu tujuan yang berhubungan dengan kebutuhan hidupnya. Sedangkan dorongan adalah suatu kekuatan dari dalam yang mempunyai tujuan tertentu dan berlangsung di luar

6 24 JIPIS, Volume 20, Nomor 1, Juli-Desember 2014 kesadaran kita. Kemauan tersebut yaitu dorongan jiwa untuk menjadi guru. 4) Rasa ketertarikan berhubungan dengan daya gerak yang mendorong untuk cenderung merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan atau bisa berupa pengalaman afektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri. Rasa ketertarikan tersebut pada bidang keguruan. e. Cara Mengukur Minat Minat diukur dengan menggunakan kuesioner atau dengan menggunakan wawancara. Dalam TRA (Theory of Reasoned Action), minat merupakan bagian dari intense sehingga belum nampak kegiatannya dan tidak dapat dilakukan observasi secara langsung (Fishben, 1975). Hasil pengukuran minat menurut Ajzen (1996), dapat dikategorikan menjadi minat tinggi (67 100%), minat sedang (34 66%), dan minat rendah (0 33%) Konsep Teori Kemampuan Mengajar a. Pengertian Kemampuan Menurut Cooper dalam Sukandi (2011: 27) mengemukakan bahwa guru harus memiliki kemampuan merencanakan pengajaran, menuliskan tujuan pengajaran, menyajikan bahan pelajaran, memberikan pertanyaan kepada siswa, mengajarkan konsep, berkomunikasi dengan siswa, mengamati kelas, dan mengevaluasi hasil belajar. b. Pengertian Kemampuan Mengajar Suryobroto (2013) dimensi kemampuan mengajar meliputi:

7 Pengaruh minat menjadi guru terhadap kemampuan mengajar mahasiswa 25 1) Kemampuan Merencanakan Pembelajaran : menetapkan tujuan instruksional, bahan pelajaran, metode mengajar, sarana/alat pendidikan, strategi evaluasi. 2) Kemampuan Melaksanakan: membuka pelajaran, menyampaikan materi pelajaran, menggunakan metode mengajar, menggunakan alat peraga dalam pengajaran, pengelolaan kelas, menutup pelajaran. 3) Kemampuan Mengevaluasi atau Penilaian: evaluasi formatif, sumatif dan pelaporan hasil penilaian Hasil Penelitian yang Relevan Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah oleh Abu Salman pada tahun 2012 tentang Pengaruh Pengalaman PPL dan Prestasi Belajar Terhadap Minat Menjadi Guru pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta Angkatan Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan pada penelitian ini. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik pengalaman PPL dan prestasi belajar maka akan semakin baik pula minat menjadi guru, sehingga mahasiswa diharapkan memiliki prestasi belajar yang tinggi agar dapat termotivasi untuk menjadi seorang guru. Penelitian yang relevan dengan penelitian ini juga dilakukan oleh Sukandi pada tahun 2011 tentang Pengaruh Kemampuan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri di Kabupaten Indramayu. Terdapat pengaruh positif dan signifikan pada penelitian ini. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa makin tinggi kemampuan mengajar guru maka akan mampu meningkatkan motivasi belajar siswa, begitu juga sebaliknya jika kemampuan mengajarnya rendah maka motivasi belajar siswa pun menurun untuk belajar.

8 26 JIPIS, Volume 20, Nomor 1, Juli-Desember 2014 Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Julaeha (2010) tentang Kemampuan Guru Dalam Mengembangkan Strategi Pembelajaran IPS Di Kelas VIII Di SMP Negeri 1 Teluknaga. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa pengembangan strategi belajar mengajar sangat membantu siswa dalam belajar, siswa menjadi lebih aktif dalam belajar terutama dengan menggunakan strategi belajar mengajar yaitu melalui metode diskusi, ceramah, tanya jawab dan presentasi dalam pembelajaran IPS, yang mendorong siswa dan guru untuk aktif dan kreatif untuk meningkatkan semangat belajar siswa dalam bidang studi IPS Hipotesis Penelitian Hipotesis dalam penelitian ini adalah: terdapat pengaruh positif minat menjadi guru terhadap kemampuan mengajar mahasiswa pada program pendidikan ekonomi di Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Syekh- Yusuf Tahun Akademik III. METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Korelasional (Pendekatan Kuantitatif) dengan teknik survey, yaitu teknik pengumpulan data dan analisis data berupa fakta dari variabel-variabel yang diteliti melalui kuesioner yang bersifat tetutup, maksudnya selain dapat dibuat dalam bentuk pilihan ganda, juga dapat dibuat dalam bentuk checklist yang ditentukan nilainya dengan skala Guttman Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa FKIP Ekonomi di UNIS berjumlah 90 mahasiswa/i semester VIII dengan jumlah 3 kelas. Sedangkan sampel dan teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah

9 Pengaruh minat menjadi guru terhadap kemampuan mengajar mahasiswa 27 Probability Sampling yaitu teknik acak sederhana (simple random sampling). Menurut sugiyono (2010: 120) simple random sampling dikatakan sederhana karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen. Adapun rincian sampel sebagai berikut: Tabel 1 Jumlah sampel penelitian Kelas Jumlah Mahasiswa/i Sampel Semester VIII A 33 mahasiswa/i 18 Semester VIII B 25 mahasiswa/i 13 Semester VIII C 32 mahasiswa/i 17 Jumlah Teknik Pengumpulan Data Pada penelitian ini menggunakan data primer, yaitu data yang langsung diperoleh dari sumber. Jenis data primer yang digunakan adalah data dari penyebaran angket kepada responden yang berkaitan dengan persepsi responden terhadap variabel penelitian yaitu kemampuan mengajar Kemampuan Mengajar (Variabel Y) a. Definisi Konseptual Kemampuan mengajar adalah suatu proses pembelajaran dengan menerapakan kemampuan merencanakan pembelajaran, menerapakan kemampuan melaksanakan pembelajaran dan mengevaluasi atau penilaian hasil belajar yang diperoleh melalui pendidikan, latihan dan pengetahuan.

10 28 JIPIS, Volume 20, Nomor 1, Juli-Desember 2014 b. Definisi Operasional Kemampuan mengajar adalah suatu kemampuan merencanakan pembelajaran yang mencapai indikator menetapkan tujuan pembelajaran, bahan pelajaran, metode mengajar, sarana/alat pendidikan, strategi evaluasi. Kemampuan melaksanakan yang mencapai indikator membuka pelajaran, menyampaikan materi pelajaran, menggunakan metode mengajar, menggunakan alat peraga, pengelolaan kelas, interaksi belajar mengajar, dan menutup pelajaran. Kemampuan mengevaluasi atau penilaian yang mencapai indikator evaluasi formatif, evaluasi sumatif, pelaporan hasil penilaian. c. Kisi-kisi Instrumen Tabel 2 Kisi-kisi Instrumen Variabel (Y) Kemampuan Mengajar Variabel Dimensi Indikator Butir Soal Kemampuan Mengajar 1. Merencanakan Pembelajaran 2. Melaksanakan 3. Evaluasi (Penilaian) a. Menetapkan Tujuan Pembelajaran b. Bahan Pelajaran c. Metode Mengajar d. Sarana/Alat Pendidikan e. Strategi Evaluasi a. Membuka Pelajaran b. Menyampaikan Materi Pelajaran c. Menggunakan Metode Mengajar d. Menggunakan alat Peraga e. Pengelolaan Kelas f. Interaksi Belajar Mengajar g. Menutup Pelajaran a. Evaluasi Formatif, b. Evaluasi Sumatif, c. Pelaporan Hasil Penilaian 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 9, 10, 11, 12, 13 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24 25, 26, 27, 28, 29, 30,

11 Pengaruh minat menjadi guru terhadap kemampuan mengajar mahasiswa Minat Menjadi Guru (Variabel X) a. Definisi Konseptual Minat menjadi guru adalah minat adalah perasaan yang ditandai dengan adanya pemusatan perhatian, kemauan dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. b. Definisi Operasional Minat menjadi guru adalah suatu perasaan yang mencapai indikator perilaku guru, cara berpakaian, cara mengajar guru. Perhatian yang mencapai indikator perhatian terhadap peserta didik. Kemauan yang mencapai indikator dorongan jiwa untuk menjadi guru. Rasa ketertarikan yang mencapai indikator tertarik pada bidang keguruan. c. Kisi-kisi Instrumen Tabel 3 Kisi-kisi Instrumen Variabel (X) Minat Menjadi Guru Variabel Dimensi Indikator Butir Soal Minat Menjadi Guru 1. Perasaan 2. Perhatian 3. Kemauan 4. Rasa Ketertarikan 1. Perilaku guru 2. Cara berpakaian 3. Cara mengajar guru Perhatian terhadap peserta didik Dorongan jiwa untuk menjadi guru Tertarik pada bidang keguruan. 31, 32, , 35, , 38, 39, , 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49 50, 51, 52, 53, 54, , 57, 58, 59, 60.

12 30 JIPIS, Volume 20, Nomor 1, Juli-Desember Uji Coba Instrumen: uji validitas dan uji reliabilitas Menurut Arikunto, Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi yang dikemukakan oleh Pearson dengan rumus korelasi product moment. Setelah dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus Pearson prodact moment, didapatkan hasil dengan data yang valid sebanyak 18 soal pernyataan dari variabel (X). Sedangkan yang tidak valid dari variabel X sebanyak 12 butir soal pernyataan Setelah lolos uji validitas selanjutnya instrument diuji reliabilitas menggunakan rumus spreaman brown, didapatkan hasil nilai sebesar 0, Bila dikonsultasikan ke tabel r produc moment dengan sampel 48 dan taraf signifikansi 5% adalah 0,374. > dan > 0,8 berarti reliabel sangat baik Uji Prasyarat Analisis Uji prasyarat analisis terkait uji normalitas data menggunakan rumus Chi Kuadrat (X 2 ) Dimana: X 2 Fo Fn = Chi kuadrat = Frekuensi yang di observasi = Frekuensi yang di harapkan kriteria pengujian: Jika : X 2 hitung X 2 tabel, terima Ho = populasi tidak berdistribusi normal. X 2 hitung > X 2 tabel, terima Ha = populasi berdistribusi normal

13 Pengaruh minat menjadi guru terhadap kemampuan mengajar mahasiswa Analisis Data Dalam analisis data penelitian ini menggunakan regresi linier sederhana, dengan dilakukan uji linieritas dan determinan regresi untuk menguji hipotesis melakukan uji t. Selanjutnya juga dilakukan analisis korelasi sederhana dan determinan korelasi. Adapun hipotesis statistik yang akan diuji adalah H o : ρ = 0 artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara minat menjadi guru dengan kemampuan mengajar mahasiswa. H a : ρ > 0 artinya terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara minat menjadi guru dengan kemampuan mengajar mahasiswa. IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil analisis deskripsi data penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah ini: No Komponen Tabel 4 Deskripsi Statistik Minat Menjadi Guru (X) Variabel Penelitian Kemampuan Mengajar Mahasiswa (Y) 1 Frekuensi Pernyataan Valid Nilai Tertinggi Nilai Terendah Range Mean 14,20 18,41 8 Modus Median Sum Simpangan Baku 2,33 2,44 Sumber: data diolah

14 Frekuensi 32 JIPIS, Volume 20, Nomor 1, Juli-Desember 2014 Dari tabel diatas dapat diketahui data jumlah responden sebanyak 48 mahasiswa yang telah diolah pada variabel Minat Menjadi Guru (X) sebagai berikut: terdapat 31 butir soal pernyataan uji instrument, dan 18 butir soal pernyataan yang valid, untuk nilai tertinggi yaitu 18 sedangkan nilai terendah yaitu 9, untuk nilai rentang data (range) 9, mean 14,20, modus 14, median 14, sum 682, dan simpangan baku 2,33. Sedangkan untuk variabel kemampuan mengajar mahasiswa (Y) dari tabel diatas dapat diketahui data jumlah responden sebanyak 48 mahasiswa yang telah diolah pada variabel kemampuan mengajar mahasiswa (Y) sebagai berikut: terdapat 32 butir soal pernyataan uji instrument, dan 23 butir soal pernyataan yang valid, untuk nilai tertinggi yaitu 23 sedangkan nilai terendah yaitu 12, untuk nilai rentang data (range) 11, mean 18,49, modus 19, median 19, sum 884, dan simpangan baku 2,44. Berdasarkan gambar histogram minat menjadi guru dapat di lihat sebaran nilai, total skor 9-10 dimiliki oleh 4 mahasiswa, skor dimiliki oleh 6 mahasiswa, skor dimiliki oleh 18 mahasiswa, skor dimiliki oleh 11 mahasiswa, dan skor dimiliki oleh 9 mahasiswa. Gambar 1 Histogram Variabel Minat Menjadi Guru 20 Minat Menjadi Guru ` Interval

15 Frekuensi Pengaruh minat menjadi guru terhadap kemampuan mengajar mahasiswa 33 Berdasarkan gambar histogram kemampuan mengajar mahasiswa dapat di peroleh sebaran nilai total skor dimiliki oleh 3 mahasiswa, skor dimiliki oleh 12 mahasiswa, skor dimiliki oleh 24 mahasiswa, dan skor dimiliki oleh 9 mahasiswa. Gambar 2 Histogram Variabel Kemampuan Mengajar Mahasiswa Kemampuan Mengajar Mahasiswa 0 ` Interval 4.2. Hasil Analisis data Sebelum melakukan analisis data pertama yang dilakukan adalah uji prasyarat, yaitu uji normalitas data. Dihasilkan bahwa data minat mengajar mahasiswa diperoleh nilai = 4,17 dan = 9,488 pada taraf signifikan = 0,05 dengan db (derajat bebas) = 5-1 karena harga lebih kecil dari, maka minat menjadi guru berdistribusi normal. Demikian pula untuk hasil pengujian normalitas kemampuan mengajar mahasiswa diperoleh harga = 0,78 sedangkan = 7,815 pada taraf signifikan = 0,05 dengan db (derajat bebas) = 4-1 karena harga lebih kecil dari, maka kemampuan mengajar mahasiswa berdistribusi normal.

16 34 JIPIS, Volume 20, Nomor 1, Juli-Desember 2014 Selanjutnya dihasilkan persamaan regresi sederhana yaitu; Ŷ = 3,35 + 1,06 X, dan persamaan tersebut terbukti linier dari hasil uji linieritas dengan nilai F hitung 785,66 > F tabel 7,19. Untuk melihat apakah variabel X (minat menjadi guru) berpengaruh terhadap variable Y (kemampuan mengajar mahasiswa) dilakukan uji keberartian Regresi (Uji T hitung ). Didapatkan hasil nilai pada taraf signifikan 5% dan n = 48 dengan uji dua belah pihak db = 48-2 = 46, sehingga diperoleh sebesar 24,242 dan sebesar 2,021 dengan demikian lebih besar dari Ha diterima. Sehingga terdapat pengaruh yang positif signifikan antara minat menjadi guru terhadap kemampuan mengajar mahasiswa Pembahasan Hasil Penelitian Hasil perhitungan menyebutkan bahwa terdapat hubungan kausal antara minat menjadi guru terhadap kemampuan mengajar mahasiswa di Universitas Islam Syekh Yusuf. Tangerang yang dinyatakan oleh adanya korelasi positif sebesar 0,975 antara kepribadian guru dan kinerja guru dimana hubungan yang terjadi adalah minat menjadi guru yang mempengaruhi kemampuan mengajar mahasiswa. V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV mengenai pengaruh minat menjadi guru terhadap kemampuan mengajar mahasiswa dapat disimpulkan terdapat hubungan sangat positif kuat yang signifikan antara minat menjadi guru terhadap kemampuan mengajar mahasiswa pada program pendidikan ekonomi di fakultas keguruan ilmu pendidikan Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang Tahun Ajaran

17 Pengaruh minat menjadi guru terhadap kemampuan mengajar mahasiswa 35 Berdasarkan analisis korelasi product moment diperoleh = 0,975 berarti terdapat pengaruh yang positif antara minat menjadi guru terhadap kemampuan mengajar mahasiswa diperoleh dari nilai Koefisien Determinasi (KD) sebesar 95,07% yang berarti minat menjadi guru memberikan pengaruh sebesar 95,07% terhadap kemampuan mengajar mahasiswa, sedangkan sebesar 4,93% dipengaruhi oleh faktor lain. Berdasarkan uji hipotesis dapat diperoleh thitung = 264,96 ttabel = 2,021, didapat nilai thitung = 264,96 > ttabel = 2,021, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya Minat menjadi Guru berpengaruh positif signifikan terhadap Kemampuan Mengajar Mahasiswa di Prodi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Islam Syekh- Yusuf Tangerang Saran-Saran Adapun saran yang dapat penulis ajukan, setelah menganalisis data hasil penelitian dan menarik kesimpulan adalah sebagai berikut : 1. Dosen hendaknya mampu meningkatkan minat mahasiswa untuk menjadi guru agar kemampuan mengajar mahasiswa lebih professional. 2. Mahasiswa diharapkan selalu meningkatkan pengetahuannya tentang kemampuan mengajar dengan cara terus bersungguh-sungguh dalam mengikuti kegiatan perkuliahan baik di dalam maupun di luar kelas. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010, Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Eprints, uny, Eprints Online; Julaeha Kemampuan Guru Dalam Mengembangkan Strategi Pembelajaran IPS. Skripsi, UNIS Tangerang. K, Kartono Bimbingan Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. K Abdullah, M. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta: Sandro Jaya.

18 36 JIPIS, Volume 20, Nomor 1, Juli-Desember 2014 Psychologymania, Pengertian Kemampuan, Psychologymania Online; Riduwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru - Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta Rojai dan Maulana Romadon, Risa Panduan Sertifikasi Guru Berdasarkan Undang-Undang Guru & Dosen. Jakarta: Dunia Cerdas. Slameto Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyono Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Suhandi, Aan Pengaruh Pelaksanaan Tata Tertib Sekolah Terhadap Persepsi Orang Tua Siswa. Skripsi, UNIS Tangerang. Sukandi Pengaruh Kemampuan Mengajar Guru Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri. Tesis, UI Jakarta. Sumanto Psikologi Umum. Yogyakarta: CAPS. Suryosubroto, B Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Syah, Muhibbin Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Uzer Usman, Moh Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

DINA FITMILINA A1A110053

DINA FITMILINA A1A110053 HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI SOSIAL GURU EKONOMI DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 4 MUARA BUNGO ARTIKEL ILMIAH OLEH DINA FITMILINA A1A110053

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Nazir (2005:84-85) mengemukakan bahwa: Desain dari penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian atau proses

Lebih terperinci

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Walisongo Semarang

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Walisongo Semarang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif dengan menggunakan metode korelasi asosiatif. Penelitian deskriptif (descriptive research) adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam melakukan suatu penelitian seorang peneliti terlebih dahulu harus mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian survey verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa : Penelitian survey yaitu suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rangkaian sistematis dari penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai: Suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian, sedangkan penelitian itu sendiri diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Mojolaban. Adapun alasan pemilihan tempat tersebut sebagai lokasi penelitian karena tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan pendekatan kuantitatif karena data-data yang diperoleh berupa angka-angka dan analisis yang digunakan adalah dalam bentuk analisis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penulis dalam Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analitik. Penelitian deskriptif analitik ini digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui hubungan signifikan keharmonisan keluarga Islami dengan penyesuaian diri pada peserta didik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan 55 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif korelasional. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan angka,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk mengetahui hubungan antara self-efficacy dengan kesiapan dalam menghadapi dunia kerja, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang menggunakan data yang dikualifikasikan/dikelompokkan dan

Lebih terperinci

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis dan desain penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian tentang Bimbingan Orang Tua

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian tentang Bimbingan Orang Tua 20 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian tentang Bimbingan Orang Tua Data yang dikumpulkan dari jawaban responden terhadap hasil sebaran angket penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, maka jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antar variabel, dan jika ada 58 BAB III METODE PENELITIAN 3. Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan korelasional. Menurut Arikunto (00:70) pendekatan korelasional adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang Pengaruh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang Pengaruh 76 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Pada Bab ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang Pengaruh hasil belajar Tata Hidang terhadap minat siswa sebagai Waiter/Waitress di

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian diperlukan adanya metode penelitian, metode penelitian ini berfungsi sebagai pendekatan dalam mendapatkan data dari penelitiannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di SMK Negeri 9 Garut, Jl. Raya Bayongbong Km.7 Desa Panembong Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maka suatu penelitian memerlukan suatu metode penelitian. Menurut Sugiyono (2008:2) Metode penelitan pada dasarnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. 1 Sedangkan penelitian diartikan sebagai suatu proses pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Menurut Narbuko dan Achmadi (2004: 2) metode penelitian adalah : Metode penelitian adalah ilmu yang mempelajari cara-cara melakukan pengamatan dengan pemikiran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Desain Penelitian Penelitian merupakan suatu rangkaian kegiatan ilmiah dalam memecahkan suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu rancangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang 70 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian ex post facto, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki peritiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan metode yang akan ditempuh dalam penelitian, sehingga rumusan masalah dan hipotesis yang akan diajukan dapat dijawab dan diuji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung. 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi disebutkan bahwa Desain

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi disebutkan bahwa Desain BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi disebutkan bahwa Desain penelitian ini menjelaskan metode penelitian yang digunakan dan bagaimana prosedur penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat non eksperimental, dengan

Lebih terperinci

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta.

BAB III. dapat dipercaya (dapat diandalkan, reliabilitas) antara iklim organisasi. kepuasan kerja pada karyawan PT Cipta Niaga Semesta. BAB III A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah-masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data yang tepat (sahih, benar, valid) dan dapat dipercaya (dapat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Istilah Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat dalam judul, maka terlebih dahulu peneliti akan mencoba menjelaskan pengertian serta maksud

Lebih terperinci

PENGARUH KONSENTRASI BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS DI SMA MUHAMMADIYAH 1

PENGARUH KONSENTRASI BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS DI SMA MUHAMMADIYAH 1 PENGARUH KONSENTRASI BELAJAR DAN KREATIVITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS DI SMA MUHAMMADIYAH 1 SRAGEN TAHUN AJARAN 2013/1014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang telah peneliti rumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk data atau fakta yang benar (sahih, benar, valid) dan dapat dipercaya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi dan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi. Variabel

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi dan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi. Variabel 69 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan prosedur penelitian deskriptif inferensial dengan membedakan variabel ke dalam variabel bebas yaitu variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode adalah jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam proses penelitian, sehingga dapat memahami objek sasaran yang dikehendaki dalam mencapai tujuan pemecahan masalah. Sedangkan

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KORESPONDENSI

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KORESPONDENSI PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KORESPONDENSI Azalia Harumi & Joko Kumoro Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia Email: harumiazalia@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN A. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat korelasional. Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun dan menganalisis data yang diperoleh sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun dan menganalisis data yang diperoleh sehingga BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara yang dilakukan untuk mengumpulkan, menyusun dan menganalisis data yang diperoleh sehingga menghasilkan makna yang sebenarnya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis atau Desain Penelitian Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex post facto yang berarti sesudah fakta, maksudnya penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi MINAT MEMILIH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI DITINJAU DARI LINGKUNGAN KELUARGA DAN PERSEPSI PELUANG KERJA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan 58 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan metode exposed facto. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sugiyono (2009:115).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah-masalah yang telah dipaparkan dalam rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pola

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang ada. Data yang terkumpul diwujudkan dalam bentuk angka-angka. akan menunjukkan sejauh mana dua hal saling berhubungan.

BAB III METODE PENELITIAN. yang ada. Data yang terkumpul diwujudkan dalam bentuk angka-angka. akan menunjukkan sejauh mana dua hal saling berhubungan. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Karena hanya menggambarkan suatu keadaan, gambaran umum,

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian dilaksanakan selama dua kali yaitu yang pertama pada tanggal 22 April 2014 dan yang kedua pada tanggal 15 Mei 2014 di Madrasah Ibtidaiyah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. persepsi siswa tentang pemberian tugas dengan hasil belajar IPS siswa

BAB III METODE PENELITIAN. persepsi siswa tentang pemberian tugas dengan hasil belajar IPS siswa BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat korelasional karena penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara minat belajar dan persepsi siswa tentang pemberian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field Research), yaitu penelitian yang dilakukan di medan/tempat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam menentukan desain penelitian maka hal tersebut sangatlah tergantung pada tujuan dari penelitian itu sendiri, mendesain berarti menyusun perencanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Tempat penelitian adalah tempat melakukan kegiatan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari responden.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat melakukan kegiatan guna memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah kesulitan belajar yang dihadapi siswa dalam mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas XI jurusan IPS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu. menggunakan angka-angka untuk menyimpulkan hasil penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu. menggunakan angka-angka untuk menyimpulkan hasil penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu menggunakan angka-angka untuk menyimpulkan hasil penelitian. penelitian ini termasuk penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang akan digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian kuantitatif (correlational studies). Penelitian korelasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Research). Penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Research). Penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen (Experimental Research). Penelitian eksperimen adalah penelitian yang digunakan untuk mencari perbedaan perlakuan

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR (Suatu Penelitian di SMA Negeri I Tibawa)

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR (Suatu Penelitian di SMA Negeri I Tibawa) HUBUNGAN KARAKTERISTIK SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR (Suatu Penelitian di SMA Negeri I Tibawa) Oleh: Fitriyanti K. Dja far, Trisnowaty Tuahunse*, Resmiyati Yunus** Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan

Lebih terperinci

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi PERSEPSI SISWA TENTANG PROFESI GURU DAN LINGKUNGAN KELUARGA PENGARUHNYA TERHADAP MINAT MENJADI GURU PADA SISWA KELAS XII DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 NALUMSARI TAHUN AJARAN 2014/2015 Usulan Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah menjawab permasalahan yang telah dipaparkan pada Bab I. Berdasarkan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan bagian yang harus diperhatikan bagi peneliti supaya dapat mempermudah proses

Lebih terperinci

PENGARUH KEMAMPUAN MEMORI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012

PENGARUH KEMAMPUAN MEMORI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 PENGARUH KEMAMPUAN MEMORI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP AL ISLAM 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 011/01 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dirumuskan, maka jenis penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dirumuskan, maka jenis penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah dirumuskan, maka jenis penelitian ini adalah menggunakan metode penelitian kuantitatif yang berbentuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, angkatan 2010.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, angkatan 2010. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. Pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, angkatan 010.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengadakan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi STUDI TENTANG PRESTASI BELAJAR DITINJAU DARI FASILITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP MATA KULIAH DASAR AKUNTANSI KEUANGAN I PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut 48 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan dan sesuai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif.

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU (Suatu Penelitian di SMP Negeri 10 Gorontalo) Jurusan Pendidikan sejarah Fakulkas Ilmu sosial, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Ditinjau dari objeknya, penelitian yang dilakukan penulis termasuk penelitian lapangan (field research), karena data-data yang diperlukan untuk penyusunan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Setelah melakukan penelitian, peneliti memperoleh hasil studi lapangan berupa data tentang pemahaman materi Pendidikan Agama Islam dan Perilaku Keagamaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket uji coba

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket uji coba BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Pengujian Instrumen Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket uji coba tentang interaksi belajar mengajar guru dan siswa (variabel X) yang disebar

Lebih terperinci

berdasarkan variabel yang sudah ditentukan.

berdasarkan variabel yang sudah ditentukan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian survei, yaitu penelitian yang bertujuan memberikan gambaran fenomena yang diamati dengan lebih mendetail, misalnya disertai

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi PENGARUH POLA BELAJAR DAN FASILITAS BELAJAR DI RUMAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 ANDONG KELAS VII TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode penelitian Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu penelitian yang diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian dan menjawab masalah yang

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012 PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012 Naskah Publikasi Disusun oleh YULIYATUN A 210 080 090

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode merupakan hal penting yang diperlukan dalam penelitian, serta salah satu cara sistematik yang digunakan dalam penelitian. Berhasil tidaknya penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto, yaitu Penelitian untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto, yaitu Penelitian untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu semua data yang diperoleh diwujudkan dalam bentuk angka. Penelitian ini

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh: DWI SISTIANI A

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh: DWI SISTIANI A HUBUNGAN ANTARA MATA KULIAH MICRO TEACHING DAN MINAT MENJADI GURU TERHADAP KESIAPAN MENGAJAR DALAM MATA KULIAH PRAKTIK PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN PADA MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI ANGKATAN 2009

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS), Kampus V UNS Jalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang terjadi pada masa sekarang. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang menggunakan data yang dikualifikasikan dan menganalisisnya dengan

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Nuraini Sribina Universitas Potensi Utama rainribi2701@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kendari. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November. mengetahui pengaruh antar variabel yang ada.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kendari. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November. mengetahui pengaruh antar variabel yang ada. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan dapat memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 014 di SMKN 1 Bojong Picung Tahun Ajaran 014/015. B. Populasi Penelitian Populasi yang digunakan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi 0 PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI KELAS XI IPS SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofi dan ideologi pernyataan isu

BAB III METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofi dan ideologi pernyataan isu 61 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam Pedoman Operasional Penulisan Skripsi disebutkan bahwa Desain penelitian ini menjelaskan metode penelitian yang digunakan dan bagaimana prosedur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu: Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan

III. METODE PENELITIAN. yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan 32 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Variabel X (Karakteristik Siswa)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Variabel X (Karakteristik Siswa) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Variabel X (Karakteristik Siswa) Data yang dikumpul dari penyebaran angket kepada responden yang berada di SMA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 52 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran sikap siswa pada mata pelajaran Akuntansi dan pengaruh hasil belajar siswa kelas XI IPS di SMAN 7 Tasikmalaya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2009: 3) metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 07 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 07 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH 07 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengenai pengaruh keragaman tenaga kerja (workforce diversity) terhadap kinerja karyawan bagian pemeliharaan (maintenance section)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian menelusurinya ke

BAB III METODE PENELITIAN. untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian menelusurinya ke 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian ex post facto, karena penelitian ini tidak mencoba memanipulasi variabel penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. industri, dan efektivitas praktek kerja industri. Ketiga variabel tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. industri, dan efektivitas praktek kerja industri. Ketiga variabel tersebut BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu layanan akademik, kesiapan industri, dan efektivitas praktek kerja industri. Ketiga variabel tersebut dikelompokkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini diarahkan sebagai penelitian Quasi Eksperimen, karena peneliti tidak mampu mengontrol semua variabel yang mungkin dapat mempengaruhi

Lebih terperinci

Kata Kunci : Layanan Informasi Karir, Pemilihan Karir

Kata Kunci : Layanan Informasi Karir, Pemilihan Karir PENGARUH LAYANAN INFORMASI KARIR TERHADAP PEMILIHAN KARIR (CAREER CHOICE) PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2015-2016 Oleh : Ahmad Roni. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci