BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengolahan data hasil tes dan angket mengenai Kontribusi Hasil Belajar

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pengolahan data hasil tes dan angket mengenai Kontribusi Hasil Belajar"

Transkripsi

1 A. Pemaparan Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengolahan data hasil tes dan angket mengenai Kontribusi Hasil Belajar Membuat Kriya Tekstil dengan Teknik Makrame Terhadap Kesiapan Kerja di Kriya Tekstil pada peserta didik kelas XI Program Keahlian Desain dan Produksi Kriya Tekstil SMKN14 Bandung tahun ajaran akan diuraikan sebagai berikut: 1. Identitas Responden Tabel 4.1 Asal Sekolah No Alternatif Jawaban f % 1 a. SLTP 26 86,70 b. MTs 4 13,30 Jumlah ,00% Tabel 4.1 menunjukkan bahwa asal sekolah responden sebagian besar (86,7%) berasal dari SLTP, dan sebagian kecil (13,3%) berasal dari MTs. Data tersebut dapat ditafsirkan bahwa asal sekolah responden sebagian besar adalah berasal dari SLTP. Tabel 4.2 Motivasi Masuk SMKN 14 Bandung Option Alasan Masuk SMK f % 1 Keinginan sendiri 14 46,66 2 Saran dan anjuran dari guru SLTP atau MTs 2 6,66 3 Motivasi dari orang tua 10 33,34 4 Motivasi dari keluarga 1 6,67 5 Motivasi dari teman 1 6,67 Jumlah ,00% Tabel 4.2 menunjukkan bahwa motivasi responden masuk program studi keahlian desain dan produksi kriya kurang dari setengahnya masing-masing 80

2 81 (46.66) menyatakan karena keinginan sendiri, dan (33.34%) karena dorongan orang tua, sebagian kecil masing-masing (6.66%) saran dan anjuran dari guru SLTP atau MTs, (6,67%) menyatakan karena motivasi dari keluarga dan (6,67%) menyatakan karena motivasi dari teman Tabel 4.3 Tujuan masuk Program Keahlian Desain dan Produksi Kriya Option Tujuan Memilih SMK f % 1 Ingin mendapat pengetahuan dalam bidang kriya 5 16,70 2 Ingin mempelajari keterampilan dalam bidang kriya 3 10,00 3 Ingin menyalurkan bakat yang dimiliki 2 6,65 4 Ingin membuka usaha kriya sendiri 2 6,65 5 Ingin mudah mendapatkan pekerjaan dalam bidang kriya 18 60,00 Jumlah ,00% Data pada tabel 4.3 menunjukan bahwa tujuan responden masuk Program Keahlian Desain dan Produksi Kriya lebih dari setengahnya (60%) menyatakan supaya mudah mendapatkan pekerjaan dalam bidang kriya, sebagian kecil masing-masing (16,70%) bertujuan agar mendapat pengetahuan dalam bidang kriya, (10%) bertujuan ingin mempelajari keterampilan dalam bidang kriya, (6,65%) bertujuan ingin menyalurkan bakat, dan (6,65%) bertujuan ingin membuka usaha kriya sendiri. Data diatas dapat dilihat bahwa tujuan masuk Program Keahlian Desain dan Produksi Kriya yaitu lebih dari setengahnya ingin mudah mendapatkan pekerjaan dalam bidang kriya. 2. Hasil Belajar Membuat Kriya Tekstil dengan Teknik Makrame sebagai Variabel X Hasil penelitian tentang hasil belajar membuat kriya tekstil dengan teknik makrame menggunakan t-score, diperoleh nilai maksimal 74 dan nilai minimal sebesar 21 dan rata-rata nilai sebesar 50, dapat dilihat pada tabel 4.4.

3 82 Tabel 4.4 Hasil Pengukuran Variabel X Variabel Skor Maksimal Skor Minimal Rata-rata X Hasil perhitungan kontribusi hasil belajar membuat kriya tekstil dengan teknik makrame menggunakan skala lima, J.P Guilfford (Riduwan, 2006:138) yang dimodifikasi sesuai dengan kepentingan penelitian menggunakan perhitungan statistik sederhana dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 4.5 Hasil Belajar Membuat Kriya Tekstil dengan Teknik Makrame Kriteria Rentang Frekuensi Presentase (%) Sangat Tinggi ,66 Tinggi ,00 Cukup ,34 Rendah ,66 Sangat Rendah ,34 Jumlah ,00% Data pada tabel 4.5 menunjukan bahwa hasil belajar membuat kriya tekstil dengan teknik makrame kurang dari setengahnya (30 %) berada kategori tinggi, sebagian kecil masing-masing (23,34%) berada pada kategori sangat rendah, (16,66%) berada pada kategori sangat tinggi, (16,66%) berada pada kategori rendah dan (13,33%) berada pada kategori cukup. Data tersebut dapat ditafsirkan bahwa hasil belajar membuat kriya tekstil dengan teknik makrame kurang dari setengahnya berada pada kriteria tinggi. Analisis data hasil belajar membuat kriya tekstil dengan teknik makrame ditinjau dari kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor dapat dilihat pada tabel berikut

4 83 Tabel 4.6 Analisis Data Hasil Belajar Membuat Kriya Tekstil dengan Teknik Makrame Kriteria Hasil Belajar Membuat Kriya Tekstil dengan No Kemampuan Teknik Makrame Tinggi Cukup Rendah n % n % n % 1. Kognitif % ,52% 2. Afektif % % 5 15,83% 3. Psikomotor % % 6 17,83% Data pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa hasil belajar Membuat Kriya Tekstil dengan Teknik Makrame dari kemampuan kognitif menunjukkan lebih dari setengahnya (69.48%) berada pada kategori tinggi, kurang dari setengahnya (30,52%) berada pada kategori rendah, tidak seorangpun yang berada pada kategori cukup. Berdasarkan data tersebut dapat ditafsirkan bahwa hasil belajar Membuat Kriya Tekstil dengan Teknik Makrame pada kemampuan kognitif berada pada kategori tinggi. Hasil belajar Membuat Kriya Tekstil dengan Teknik Makrame ditinjau dari kemampuan afektif lebih dari setengahnya (68,06%) berada pada kategori tinggi, sebagian kecil masing-masing ( 16,11%) berada pada kategori cukup dan (15,83%) berada pada kategori rendah. Data tersebut dapat ditafsirkan bahwa hasil belajar Membuat Kriya Tekstil dengan Teknik Makrame pada kemampuan afektif berada pada kategori tinggi. Hasil belajar Membuat Kriya Tekstil dengan Teknik Makrame ditinjau dari kemampuan psikomotor lebih dari setengahnya (68,84%) berada pada kategori tinggi, sebagian kecil (17,83%) berada pada kategori rendah dan (13,33%) berada pada kategori cukup. Data tersebut dapat ditafsirkan bahwa hasil belajar Membuat Kriya Tekstil dengan Teknik Makrame pada kemampuan

5 84 psikomotor berada pada kategori tinggi. Hasil belajar kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor dapat digambarkan pada grafik sebagai berikut. Hasil Belajar Membuat Kriya Tekstil dengan Teknik Makrame (Variabel X) ,48 68,06 68,84 30,52 16,11 15,83 13,333 0 Kognitif Afektif Psikomotor Tinggi Cukup Rendah Grafik: Batang 4.1 Hasil Belajar Membuat Kriya Tekstil dengan Teknik Makrame (Variabel X) 3. Kesiapan Kerja di Kriya Tekstil sebagai Variabel Y Hasil penelitian tentang kesiapan kerja di kriya tekstil (variabel Y) menggunakan rumus t-score, diperoleh nilai maksimal sebesar 82, minimal 13 dengan nilai rata-rataa sebesar 51, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.7 Hasil Pengukuran Variabel Y Variabel X Skor Maksimal 82 Skor Minimal 13 Sumber: Hasil Pengolahann Data Rata-rata 51 Hasil perhitungan kesiapan kerja di kriya tekstil sebagai variabel Y dengan menggunakan skala lima, J.P Guilfford (Riduwan, 2006:138) yang dimodifikasi penulis sesuai dengann kepentingan penelitian menggunakan perhitungan statistik sederhana, dapat dilihat pada tabel berikut:

6 85 Tabel 4.8 Kesiapan Kerja di Kriya Tekstil Kriteria Rentang Frekuensi Presentase (%) Sangat Tinggi ,00 Tinggi ,67 Cukup ,00 Rendah ,00 Sangat Rendah ,33 Jumlah ,00% Data pada tabel 4.8 menunjukan kesiapan kerja di kriya tekstil kurang dari setengahnya masing-masing (40%) berada pada kategori cukup, (26.67%) berada pada kategori tinggi, sebagian kecil (13.33%) berada pada kategori sangat rendah, (10%) berada pada kategori sangat tinggi dan (10%) berada pada kategori rendah. Dari data tersebut dapat ditafsirkan bahwa kurang dari setengahnya responden berada pada kriteria cukup. Analisis data kesiapan responden bekerja di kriya tekstil ditinjau dari aspek yang mempengaruhi kesiapan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.9 Analisis Data Kesiapan Kerja Di Kriya Tekstil No Angket Kriteria Hasil Belajar Membuat Kriya Tekstil dengan Teknik Makrame Tinggi Cukup Rendah n % n % n % 1. Kesiapan kerja di kriya tekstil 20 68,74% % 6 18,19% Data pada tabel 4.9 tentang kesiapan kerja responden di kriya tekstil lebih dari setengahnya (68,74%) berada pada kategori tinggi, sebagian kecil (18,19%) berada pada kategori rendah dan (13,07%) berada pada kategori cukup. Data tersebut dapat ditafsirkan bahwa kesiapan kerja di kriya tekstil berada pada kategori tinggi.

7 86 Kesiapan Kerja di Kriya Tekstil (Variabel Y) ,74 18,19 13,07 kesiapan kerja di kriya tekstil 4. Kontribusi Hasil Belajar Membuat Kriya Tekstil dengan Teknik Makrame Terhadap Kesiapan Kerja di Kriya Tekstil a) Uji Normalitas Data Gambar Tinggi Grafik Cukup Batang Rendah 4.2 Kesiapan Kerja di Kriya Tekstil (Variabel Y) Grafik: Batang 4.2 Kesiapan Kerja di Kriya Tekstil (Variabel Y) Perhitungan untuk menguji normalitas data dilakukan dengan menggunakan rumus chi-kuadrat. Hasil perhitungan menunjukan bahwa untuk variabel X diperoleh nilai χ 2 hitung sebesar 7,96 dan setelah dikonsultasikan pada χ 2 tabel dengan derajat kebebasan = n-1, dan taraf kepercayaan 95 %, diperoleh nilaiχ 2 tabel yang lebih besar, sebesar 11,070. Kriteria pengujian menunjukan jika χ 2 hitung < χ 2 tabel makaa data berdistribusi normal, dengan demikian variabel X berdistribusi normal. Begitu pula hasil perhitungan menunjukan bahwa untuk variabel Y diperoleh nilai χ 2 hitung sebesar 10,70 dan setelah dikonsultasikan pada χ 2 tabel dengan derajat kebebasan = n-1, dan taraf kepercayaan 95% diperoleh nilai χ 2 tabel yang lebih besar 11,070. Sesuai kriteria pengujian maka data variabel Y berdistribusi normal. Hasil uji normalitas data variabel X dan variabel Y dapat dilihat pada tabel berikut:

8 87 Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Variabel X dan Variabel Y Variabel x 2 hitung x 2 tabel Tafsiran X 7,96 11,070 Normal Y 10,70 11,070 Normal b) Analisis Regresi Sederhana Analisis regresi digunakan untuk mengetahui apakah data bersifat linier dan adanya hubungan antara hasil belajar membuat kriya tekstil dengan teknik makrame sebagai variabel X dan kesiapan kerja di kriya tekstil sebagai variabel Y. Analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi sederhana dengan model sebagai berikut: Tabel 4.11 Persamaan Regresi Responden X Y X 2 Y 2 XY Sumber: Hasil Pengumpulan Data Hasil perhitungan mengenai persamaan regresi diperoleh: Ŷ= a+bx yaitu Ŷ=14,35 + 0,71X. Penafsiran terhadap persamaan regresi tersebut yaitu bahwa bila terjadi kenaikan satu satuan variabel X, maka akan diikuti dengan perubahan nilai Y sebesar 0,71 satuan, artinya bila skor rata-rata nilai hasil belajar membuat kriya tekstil dengan teknik makrame meningkat satu satuan, maka akan diikuti dengan peningkatan kesiapan kerja di kriya tekstil sebesar 0,71 satuan. c) Pengujian Linieritas Regresi Pengujian linearitas regresi digunakan untuk mengetahui apakah persamaan regresi antara hasil belajar membuat kriya tekstil dengan teknik makrame sebagai variabel X dan kesiapan kerja di kriya tekstil sebagai variabel Y

9 88 yang diperoleh bersifat linier atau tidak linier. Ketentuan uji regresi apabila apabila F hitung > F tabel, maka persamaan regresi tersebut tidak linier. Hasil perhitungan untuk menentukan keberartian regresi, di dapat F hitung sebesar 2,41 dan F tabel 2,49 pada tingkat kepercayaan 95% maka persamaan regresi diterima atau berarti pada taraf signifikan dengan dk pembilang 7 dan dk penyebut 21. (F tabel (95%)(7/21)) diperoleh nilai F tabel = 2,49 sesuai dengan kriteria pengujian F hitung >F tabel maka persamaan regresi tersebut berarti pada tingkat kepercayaan 95%. 5. Besarnya Kontribusi Hasil Belajar Membuat Kriya Tekstil dengan Teknik Makrame Terhadap Kesiapan kerja di Kriya Tekstil a) Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan uji korelasi Product Moment dari Pearson karena kedua data variabel berdistribusi normal. Hasil perhitungan diperoleh nilai r xy yang positif sebesar 0,71 yang diinterpretasikan pada kriteria penafsiran Riduwan (2007:138), bahwa r xy sebesar 0,71 berada pada indeks korelasi 0,60 r xy 0,80 dan termasuk ke dalam interpretasi tinggi. Harga r xy yang diperoleh diuji dengan uji-t untuk mengetahui keberartian koefisien korelasi. Perhitungan uji-t diperoleh t hitung = 5,37 dan dikonsultasikan dengan t tabel taraf kepercayaan 95% dengan t tabel (95%)(28) =1,70 dengan demikian t hitung > t tabel yang artinya Hipotesis nol (Ho) ditolak dan Hipotesis Kerja (Ha) diterima dengan kata lain Terdapat Kontribusi positif dan signifikan dari hasil belajar membuat kriya tekstil dengan teknik makrame terhadap kesiapan kerja di kriya tekstil.

10 89 b) Menghitung Koefisien Determinan Besarnya kontribusi hasil membuat kriya tekstil dengan teknik makrame terhadap kesiapan kerja di kriya tekstil. Besarnya persentase kontribusi variabel X terhadap variabel Y menggunakan rumus Koefisiensi Determinasii (KD) yaitu: KD = r 2 x 100% = (0,71) 2 x 100 % = (0,5041) x 100% = 50,41% Hasil perhitungan Koefisiensi Determinasi tersebut menunjukan bahwa variabel X memberikan kontribusi sebesar 50,41% terhadap variabel Y sedangkan selebihnya sebesar 49,59% adalah kontribusi hasil variabel variabel lain di luar hasil belajar membuat kriya tekstil dengan teknik makrame. Perolehan tersebut apabila diterjemahkan dalam pedoman kriteria berdasarkan pada batasan-batasan yang dikemukakan oleh J.P Guilfford (Riduwan, 2007:139) berada pada kriteria cukup, untuk lebih jelasnya hasil penelitian dapat digambarkan pada grafik gambar berikut ini: 49,59 % 50,41 % Hasil belajar Membuat Kriya Tekstil dengan Teknik Makrame Faktor lain Diagram : Pie 4.1 Koefesien Determinasi (KD) B. Pembahasan Hasil Penelitian Pembahasan hasil penelitian tentang hasil belajar membuat kriya tekstil dengan teknik makrame terhadap kesiapan kerja di kriya tekstil berdasarkan

11 90 tujuan penelitian, hipotesis, landasan teori dan hasil pengolahan data yang akan diuraikan sebagai berikut: SMKN 14 Bandung adalah Sekolah Menengah Kejuruan kelompok bidang keahlian seni, kerajinan dan teknologi yang salah satunya memiliki Kompetensi Keahlian Desain dan Produksi Kriya Tekstil. Tujuan SMKN 14 Bandung sesuai dengan kurikulum SMKN 14 Bandung (2010:24) adalah membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap agar kompeten : a. Mengelola bahan dasar atau material tekstil menjadi suatu produk baru melalui proses pengerjaan, pembahanan, pengolahan, dan penyelesaian akhir atau finishing. b. Terampil menggunakan permesinan yang dipakai dalam membuat produk kerajinan tekstil. c. Mencetak perajin terampil yang berorientasi pada pemenuhan produk ekspor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa asal sekolah responden sebagian besar berasal dari SLTP, motivasi responden masuk SMKN 14 Bandung kurang dari setengahnya menyatakan karena keinginan sendiri, sedangkan tujuan responden masuk Program Keahlian Desain dan produksi Kriya lebih dari setengahnya menyatakan supaya mudah mendapatkan pekerjaan dalam bidang kriya. Data tersebut menggambarkan bahwa kondisi responden sejalan dengan tujuan tersebut di atas. Lebih lanjut bahwa ketercapaian tujuan yang tertera dalam kurikulum sangat dimungkinkan apabila dilihat dari latar belakang responden. Membuat kriya tekstil dengan teknik makrame merupakan salah satu standar kompetensi yang wajib ditempuh oleh peserta didik kelas X dan XI Kompetensi Keahlian Desain dan Produksi Kriya Tekstil Tahun Ajaran , yang disajikan dalam bentuk teori dan praktek. Tujuan standar kompetensi

12 91 membuat kriya tekstil dengan teknik makrame adalah mempersiapkan peserta didik agar memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam pembuatan benda kerajinan tekstil terutama dengan teknik makrame baik berupa benda fungsional ataupun benda hias, serta memiliki kesiapan untuk bekerja terutama di usaha kriya tekstil. Ruang lingkup materi Membuat Kriya Tekstil dengan Teknik Makrame tercantum dalam silabus SMK, meliputi konsep makrame, pembuatan simpul dasar makrame, benda hias dengan teknik makrame, jenis-jenis makrame untuk benda hias, benda fungsional dengan teknik makrame dan penerapan simpul makrame pada benda fungsional. Peserta didik yang mengikuti proses pembelajaran membuat kriya tekstil dengan teknik makrame dengan baik dan sungguh-sungguh, diharapkan akan memperoleh nilai yang positif dengan adanya perubahan tingkah laku dalam diri peserta didik. Perubahan tingkah laku yang terjadi dalam diri peserta didik meliputi perubahan pengetahuan, sikap dan keterampilan mengenai pembuatan produk makrame yang selanjutnya disebut dengan hasil belajar. Hasil Belajar menurut Nana Sudjana (2009:22) Kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya, kemampuan sebagai hasil belajar ditunjukan berupa kemampuan kognitif, kemampuan afektif dan kemampuan psikomotor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar membuat kriya tekstil dengan teknik makrame yang diperoleh peserta didik ditinjau dari kemampuan kognitif menunjukkan lebih dari setengahnya berada pada kategori tinggi yaitu

13 92 mengenai pengetahuan tentang konsep makrame, jenis-jenis simpul, benda hias dengan teknik makrame, jenis-jenis makrame untuk benda hias, benda fungsional dengan teknik makrame, dan jenis-jenis makrame untuk benda fungsional. Penguasaan pengetahuan tersebut sangat diperlukan peserta didik sebagai kesiapan kerja di kriya tekstil, sebagaimana yang dikemukakan oleh Nana Sudjana (2005:23), bahwa Pengetahuan merupakan kemampuan menghafal dan mengingat sebagai dasar bagi pengetahuan dan pemahaman konsep dan teori. Hasil belajar membuat kriya tekstil dengan teknik makrame ditinjau dari kemampuan afektif lebih dari setengahnya berada pada kriteria tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa peserta didik memiliki sikap positif terhadap materi yang diajarkan, sebagaimana yang dikemukakan oleh Chapman Elwood (1987), bahwa sikap positif adalah Suasana jiwa yang mengutamakan kegiatan kreatif dari pada kegiatan yang menjemukan, kegembiraan dari pada kesedihan, optimisme dari pada pesimisme. Perubahan positif itu mencakup kemampuan menerima, menanggapi, menghargai dan mengembangkan wawasan pengetahuan dalam makrame sehingga proses pembelajaran dapat diikuti dengan maksimal dan optimal. Hasil belajar membuat kriya tekstil dengan teknik makrame dari kemampuan psikomotor lebih dari setengahnya berada pada kriteria tinggi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa peserta didik memiliki kemampuan dan keterampilan dalam praktek pembuatan produk makrame, sebagaimana yang dikemukakan oleh Nadler (1986 : 73), bahwa keterampilan adalah Kegiatan yang memerlukan praktek atau dapat diartikan sebagai implikasi dari aktivitas.

14 93 Hasil belajar membuat kriya tekstil dengan teknik makrame dilihat dari kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor berada pada kriteria tinggi, hasil penelitian ini menunjukan bahwa peserta didik telah memahami dan menguasai materi pembelajaran dengan baik, sesuai dengan pendapat Slameto (2003:3), bahwa belajar adalah Suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Tingkat penguasaan hasil belajar membuat kriya tekstil dengan teknik makrame yang diperoleh peserta didik merupakan hasil usaha yang dilakukan peserta didik dan ditunjang proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Guru sebagai tenaga pendidik selalu mengusahakan terciptanya situasi pembelajaran yang tepat, sehingga memungkinkan terjadinya proses pengalaman belajar pada diri peserta didik. Peserta didik yang memiliki kesiapan kerja di kriya tekstil akan memiliki rasa keingintahuan untuk lebih dalam lagi menambah wawasan, pengetahuan, serta meningkatkan keterampilan tentang makrame. Hasil belajar diharapkan dapat memberikan sumbangan atau kontribusi setelah proses belajar dilakukan. Kesiapan kerja di kriya tekstil dapat dilihat setelah memperoleh hasil belajar membuat kriya tekstil dengan teknik makrame. Kesiapan kerja di kriya tekstil ditunjang oleh kematangan, kecerdasan, motivasi, keterampilan dan kesehatan. Sebagaimana dikemukakan oleh Slameto. Kesiapan menurut Slameto (2010: 113) adalah Keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respons atau jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Penyesuaian

15 94 kondisi pada suatu saat akan berpengaruh pada atau kecenderungan untuk memberi respons. Kondisi mencakup setidak- tidaknya 3 aspek, yaitu: (1) Kondisi fisik, mental dan emosional (2) Kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan (3) Keterampilan, pengetahuan dan pengertian yang lain yang telah dipelajari. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa peserta didik telah memiliki kesiapan untuk bekerja di kriya tekstil. Hal ini dapat dilihat dari kemampuan peserta didik dalam pengetahuan mengenai makrame meliputi pengetahuan bahan pembuatan makrame, alat pembuatan makrame dan macam-macam produk makrame. Kesiapan yang tinggi dari peserta didik untuk bekerja di kriya tekstil dipengaruhi juga oleh tujuan masuk Program Studi Keahlian Desain dan Produksi Kriya yaitu ingin mudah mendapatkan pekerjaan dalam bidang kriya. Analisis kontribusi dalam penelitian ini meliputi hasil uji normalitas dan uji linieritas regresi. Hasil perhitungan menunjukan bahwa variabel X dan Y berdistribusi normal. Hasil analisis regresi sederhana diperoleh hubungan fungsional variabel X dan variabel Y yaitu Ŷ= 14,35+0,71X, artinya jika terjadi peningkatan satu unit variabel X akan diikuti dengan peningkatan variabel sebesar 14,35 unit satuan atau peningkatan hasil belajar membuat kriya tekstil dengan teknik makrame sebagai variabel X akan diikuti dengan peningkatan kesiapan kerja di kriya tekstil sebagai variabel Y sebesar 0,71 unit satuan. Hasil pengujian linieritas regresi menunjukan bahwa data yang bersifat linier dan mempunyai hubungan fungsional. Hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai koefisiensi korelasi (r) yang positif dan berarti pada taraf kepercayaan 95%.

16 95 Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hipotesis yang diajukan diterima atau terdapat kontribusi yang positif dan signifikan dari hasil belajar membuat kriya tekstil dengan teknik makrame (X) terhadap kesiapan kerja di kriya tekstil (Y). Hasil perhitungan koefisien determinasi (KD) diperoleh kontribusi positif dan signifikan sebesar 50,41% dari hasil belajar membuat kriya tekstil dengan teknik makrame. Temuan ini menunjukan bahwa hasil belajar membuat kriya tekstil dengan teknik makrame lebih dari setengahnya memberikan sumbangan terhadap kesiapan kerja di kriya tekstil, sedangkan selebihnya 49,59% kesiapan kerja pada peserta didik di kriya tekstil diduga dipengaruhi oleh faktor diluar variable X diantaranya faktor internal yaitu aspek fisiologis dan aspek psikologis, serta faktor eksternal yaitu pengaruh lingkungan baik dari keluarga, sekolah atau pengaruh pergaulan peserta didik di masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting dalam membentuk, mengembangkan dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Kualitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh suatu jawaban atas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh suatu jawaban atas 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh suatu jawaban atas masalah yang ada saat ini. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan mengenai

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Pengujian Instrumen Penelitian Pengujian instrumen penelitian dilakukan untuk menguji validitas dan reliabilitas dari instrumen penelitian yang digunakan agar menghasilkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang Pengaruh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang Pengaruh 76 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Pada Bab ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang Pengaruh hasil belajar Tata Hidang terhadap minat siswa sebagai Waiter/Waitress di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap penelitian memerlukan data atau informasi dari sumber-sumber

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap penelitian memerlukan data atau informasi dari sumber-sumber BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Setiap penelitian memerlukan data atau informasi dari sumber-sumber yang dapat dipercaya agar dapat digunakan untuk menjawab masalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. No Kelas Jumlah 1 XII Busana XII Busana XII Busana 3 32 Jumlah 94 Tabel 3.1.

BAB III METODE PENELITIAN. No Kelas Jumlah 1 XII Busana XII Busana XII Busana 3 32 Jumlah 94 Tabel 3.1. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat melakukan kegiatan guna memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Deskripsi data merupakan gambaran dari hasil penelitian yang telah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Deskripsi data merupakan gambaran dari hasil penelitian yang telah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Deskripsi data merupakan gambaran dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Data yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri dari dua macam,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah tempat melakukan kegiatan guna memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas hasil dan pembahasan penelitian tentang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis akan membahas hasil dan pembahasan penelitian tentang 66 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan membahas hasil dan pembahasan penelitian tentang Pengaruh Hasil Belajar Dasar Patiseri Terhadap Minat Usaha Patiseri Pada Mahasiswa Program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang terjadi pada masa sekarang. Metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket uji coba

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket uji coba BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Pengujian Instrumen Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket uji coba tentang interaksi belajar mengajar guru dan siswa (variabel X) yang disebar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh jawaban atas masalah yang ada pada saat ini. Penelitian ini dimaksud untuk mengungkapkan tentang kontribusi hasil

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi Dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Lokasi penelitian adalah tempat melakukan kegiatan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Lokasi penelitian adalah tempat melakukan kegiatan penelitian guna memperoleh data yang berasal dari responden. Lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian Setiap penelitian membuatuhkan data atau informasi dari sumber sumber yang dapat dipercatat agar dapat digunakan untuk menjawab masalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 014 di SMKN 1 Bojong Picung Tahun Ajaran 014/015. B. Populasi Penelitian Populasi yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian Setiap penelitian memerlukan data atau informasi dari sumber-sumber yang dapat dipercaya agar dapat digunakan untuk menjawab masalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data 50 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan atau menjawab masalah penelitian, termasuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Lokasi penelitian adalah tempat melakukan kegiatan penelitian guna memperoleh data yang dibutuhkan. Lokasi penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah data dihimpun dan dilanjutkan pada pengolahan data, maka

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah data dihimpun dan dilanjutkan pada pengolahan data, maka 55 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Setelah data dihimpun dan dilanjutkan pada pengolahan data, maka didapatkan suatu hasil penelitian. Dalam bab ini dibahas hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metodelogi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini dapat digolongkan ke dalam penelitian ex post facto dan analisis statistik inferensial. Menurut Suryabrata

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan dalam penelitian ini disusun berdasarkan tujuan penelitian,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan dalam penelitian ini disusun berdasarkan tujuan penelitian, BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Kesimpulan dalam penelitian ini disusun berdasarkan tujuan penelitian, hasil pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian yang berjudul kontribusi hasil belajar

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. Kesimpulan penelitian tentang kontribusi hasil belajar menyiapkan

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. Kesimpulan penelitian tentang kontribusi hasil belajar menyiapkan 85 BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan Kesimpulan penelitian tentang kontribusi hasil belajar menyiapkan produk roti untuk patiseri terhadap minat peserta didik sebagai Assistant Baker di Bakery

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Deskripsi data hasil penelitian dimaksudkan untuk memberikan gambaran umum mengenai hasil pengolahan data yang didapat dari dua variabel dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 METODE PENELITIAN Metode penelitian pendidikan yaitu cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan suatu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Deskripsi Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Deskripsi Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Tentang Kepemimpinan Kepala Sekolah Data yang dikumpulkan dari jawaban responden terhadap hasil sebaran angket penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang akan menganalisis korelasi antara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang akan menganalisis korelasi antara 9 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang akan menganalisis korelasi antara kemampuan kognitif matematika dengan kemampuan kognitif IPA dan bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian Metode Kauny Quantum Memory Berdasarkan hasil angket dan tes yang dilakukan di Pondok Pesantren Modern Manahijussadat, Lebak, Rangkas Bitung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penulis dalam Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analitik. Penelitian deskriptif analitik ini digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. Menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian diperlukan

BAB III METODA PENELITIAN. Menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian diperlukan BAB III METODA PENELITIAN A. Metode Penelitian Menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode. Sehubungan dengan itu, Sudjana (008 : 5) mengemukakan bahwa Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan seberapa besar hasil

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan seberapa besar hasil 58 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkapkan seberapa besar hasil belajar Ilmu Gizi Dasar yang dapat disumbangkan untuk Gizi Dalam Daur Kehidupan oleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dari penelitian yang telah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dari penelitian yang telah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dari penelitian yang telah dilaksanakan, yaitu berupa perhitungan statistik data yang diperoleh dari hasil penyebaran instrumen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil uji coba instrumen penelitian,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil uji coba instrumen penelitian, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil uji coba instrumen penelitian, deskripsi data dari hasil penelitian, pengujian penelitian atau analisis data, dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yaitu PKBM Bina Terampil Mandiri Desa Kertawangi Kecamatan Cisarua Kabupaten Bandung Barat. PKBM Bina

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian tentang Bimbingan Orang Tua

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Penelitian tentang Bimbingan Orang Tua 20 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian tentang Bimbingan Orang Tua Data yang dikumpulkan dari jawaban responden terhadap hasil sebaran angket penelitian

Lebih terperinci

KONTRIBUSI HASIL UJI KOMPETENSI TEORI KEJURUAN TERHADAP HASIL UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG KOMPETENSI TEKNIK PEMESINAN PESAWAT UDARA DI SMK

KONTRIBUSI HASIL UJI KOMPETENSI TEORI KEJURUAN TERHADAP HASIL UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG KOMPETENSI TEKNIK PEMESINAN PESAWAT UDARA DI SMK 84 KONTRIBUSI HASIL UJI KOMPETENSI TEORI KEJURUAN TERHADAP HASIL UJI KOMPETENSI PRAKTIK KEJURUAN BIDANG KOMPETENSI TEKNIK PEMESINAN PESAWAT UDARA DI SMK Ilham Fahmi 1, Wardaya 2, Purnawan 3 Departemen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan-pertanyaan penelitiannya Sugiyono (1999:7) Berdasarkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertanyaan-pertanyaan penelitiannya Sugiyono (1999:7) Berdasarkan 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Metode penelitian adalah rencana dan sruktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

KORELASI KESULITAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN COMPUTER NUMERICAL CONTROL SISWA SMK

KORELASI KESULITAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN COMPUTER NUMERICAL CONTROL SISWA SMK 253 KORELASI KESULITAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN COMPUTER NUMERICAL CONTROL SISWA SMK Nur Ihwan 1, Syafaruddin Siregar 2, Wardaya 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengolahan data berdasarkan hasil pengisian angket tentang pola asuh orangtua

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil pengolahan data berdasarkan hasil pengisian angket tentang pola asuh orangtua BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Variabel Penelitian 4.2.1 Deskripsi tentang Pola Asuh Orangtua Dari hasil pengolahan data berdasarkan hasil pengisian angket tentang pola asuh orangtua

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Variabel X (Karakteristik Siswa)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Variabel X (Karakteristik Siswa) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Variabel X (Karakteristik Siswa) Data yang dikumpul dari penyebaran angket kepada responden yang berada di SMA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan setelah data yang disebarkan kepada semua responden terkumpul kembali kemudian di uji menurut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar Bangunan Gedung II terhadap Kesiapan Siswa SMK

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. supaya dapat mempermudah proses pengambilan data. Penelitian ini dilakukan di 25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan bagian yang harus diperhatikan bagi peneliti supaya dapat mempermudah proses

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMKN 1 yang beralamat di Jl. Mayor Abdurchman No.209, sebagai tempat pelaksanaan serta pengambilan data penelitian.

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data pada penelitian ini digunakan untuk menjawab permasalahan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data pada penelitian ini digunakan untuk menjawab permasalahan 57 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Data pada penelitian ini digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian dan untuk membuktikan diterima atau ditolaknya hipotesis penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian Untuk memudahkan pemahaman terhadap hasil penelitian, maka data akan dideskripsikan berdasarkan urutan variabel. Deskripsi hasil penelitian dimulai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan penulis dalam dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan penulis dalam dalam penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan penulis dalam dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan analisis statistik inferensial,. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian yaitu metode eksperimen semu (Quasi

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Nuraini Sribina Universitas Potensi Utama rainribi2701@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Setelah melakukan penelitian, peneliti memperoleh hasil studi lapangan berupa data tentang kebiasaan membaca Al- Qur an dan minat belajar pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data valid yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah. Metode deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian Lokasi penelitian yang dipilih oleh penulis adalah di Program Studi Pendidikan Tata Boga Jurusan PKK FPTK UPI, Jalan Dr. Setiabudi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembangunan di Indonesia menitikberatkan pada peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan pembangunan di Indonesia menitikberatkan pada peningkatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pelaksanaan pembangunan di Indonesia menitikberatkan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat dicapai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian meliputi prosedur dan cara melakukan verifikasi data yang diperlukan untuk memecahkan atau menjawab masalah penelitian, termasuk untuk menguji hipotesis.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode analitis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode analitis BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode analitis deskriptif kuantitatif dengan menggunakan teknik analisis regresi dan korelasi. Metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 49 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bagian akan disajikan hasil penelitian dan pembahasannya, yang meliputi (1) deskripsi data, (2) pengujian persyaratan analisis dan (3)

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Deskripsi data dalam penelitian ini bertujuan untuk menggembarkan hasil data kuantitatif dari instrumen yang telah diberikan berupa angket tentang pengetahuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pengujian Hipotesis 1. Analisis Data Tahap Awal a. Normalitas kelas uji coba Berdasarkan hasil penelitian, menguji normalitas kelompok uji coba dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Dalam menyusun penelitian skripsi, metode atau metodologi penelitian yang digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pada penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang menggunakan data yang dikualifikasikan/dikelompokkan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melalui penyebaran angket adalah melakukan perhitungan menggunakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. melalui penyebaran angket adalah melakukan perhitungan menggunakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Langkah selanjutnya setelah data penelitian terkumpul dari responden melalui penyebaran angket adalah melakukan perhitungan menggunakan statistik yang telah ditentukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk memperoleh jawaban atau rumusan hipotesis tersebut, maka diperlukan suatu metode penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah di SMK Negeri 9 Garut, Jl. Raya Bayongbong Km.7 Desa Panembong Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian terdiri dari deskripsi hasil penelitian uji analisis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian terdiri dari deskripsi hasil penelitian uji analisis BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil penelitian terdiri dari deskripsi hasil penelitian uji analisis validitas dan reliabilitas angket variabel X, uji analisis validitas dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh penulis mengenai kontribusi hasil uji kompetensi teori kejuruan terhadap hasil uji kompetensi praktik kejuruan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif. Metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN

BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Kecerdasan Emosional Deskripsi data ini penulis lakukan untuk mengetahui data mengenai kecerdasan emosional (variabel X), yang diperoleh melalui penyebaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian Setiap penelitian membutuhkan data atau informasi dari sumber-sumber yang terpercaya agar data dan informasi tersebut dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan di dalam suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan di dalam suatu BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu cara yang dipergunakan di dalam suatu penelitian untuk mencapai suatu tujuan. Berdasarkan buku Pedoman penulisan karya Ilmiah (003 : 48), yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan membahas tentang hasil penelitian yang telah dilaksanakan,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan membahas tentang hasil penelitian yang telah dilaksanakan, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Bab ini akan membahas tentang hasil penelitian yang telah dilaksanakan, yaitu berupa hasil perhitungan statistik yang datanya diperoleh dari responden.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan penelitian. Berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN. didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan penelitian. Berdasarkan BAB III METODE PENELITIAN Metode dalam sebuah penelitian dapat diartikan sebagai suatu cara yang didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan penelitian. Berdasarkan buku pedoman penulisan karya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang menggunakan data yang dikualifikasikan dan menganalisisnya dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode merupakan hal penting yang diperlukan dalam penelitian, serta salah satu cara sistematik yang digunakan dalam penelitian. Berhasil tidaknya penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMKN 2 Garut yang berlokasi di Jl. Suherman

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMKN 2 Garut yang berlokasi di Jl. Suherman 8 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMKN Garut yang berlokasi di Jl. Suherman No. 90 kotak pos 103, Telp./Fax. (06) 33141 Garut. 3. Metode Penelitian Metode merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

Halaman a. Definisi Pengetahuan b. Tingkat Pengetahuan c. Pengukuran Pengetahuan d. Pengetahuan Dasar Pemesinan

Halaman a. Definisi Pengetahuan b. Tingkat Pengetahuan c. Pengukuran Pengetahuan d. Pengetahuan Dasar Pemesinan DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena itu tempat penelitian akan dilakukan di lingkungan sekolah SMKN 6 Bandung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Hasilnya diolah menggunakan uji korelasi, yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian 1.1.1 Lokasi Penelitian Objek penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Cimahi, Jalan Mahar Martanegara (Leuwigajah)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian pada variabel Lingkungan Sosial untuk nilai tengah dari rangkaian data yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian pada variabel Lingkungan Sosial untuk nilai tengah dari rangkaian data yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Tentang Lingkungan Sosial Data yang dikumpulkan dari jawaban responden terhadap hasil sebaran angket penelitian pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakannya penelitian guna memperoleh data yang diperlukan. Penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 1 TOLINGGULA

PENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 1 TOLINGGULA PENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMP NEGERI 1 TOLINGGULA Yolandra Pongoliwu, Imran R. Hambali, Badriyyah Djula 1 Jurusan Pendidikan Ekonomi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELETIAN

BAB III METODE PENELETIAN BAB III METODE PENELETIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di SMK Negeri 12 Bandung, Jl. Pajajaran No. 24 Bandung. 1. Populasi Penelitian Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui pendidikan. Pendidikan memegang peranan penting dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Lokasi penelitian dilakukan di Sanggar Alam Sunyaragi Kota Cirebon. Alasan pemilihan lokasi menjadi tempat penelitian, adalah:

Lebih terperinci

DESKRIPSI PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SD SE-KECAMATAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

DESKRIPSI PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SD SE-KECAMATAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012 DESKRIPSI PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SD SE-KECAMATAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Isna Riyanurani Program Studi Pendidikan Matematika Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan jenis penelitian verifikatif. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian ini diolah berdasarkan hipotesis penelitian dengan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian ini diolah berdasarkan hipotesis penelitian dengan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Data hasil penelitian ini berbentuk skor yang diperoleh dari alat ukur berupa angket tentang hubungan minat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang Kecerdasan Spiritual Siswa dan Kondisi Psikologis Keluarga di SMP Negeri 2 Telaga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tentang Kecerdasan Spiritual Siswa dan Kondisi Psikologis Keluarga di SMP Negeri 2 Telaga BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Hasil Penelitian Data hasil penelitian ini berbentuk skor yang diperoleh dari alat ukur berupa angket tentang Kecerdasan Spiritual Siswa dan Kondisi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Deskripsi Data Hasil Penelitian 4.. Deskripsi Data Kompetensi Pedagogik Pendidik TK Data yang dikumpul dari hasil Test lisan, menunjukkan harga nilai ratarata

Lebih terperinci

2015 PENGUASAAN PENGETAHUAN PEMBUATAN BATIK CAP PADA PESERTA DIDIK SMKN 14 BANDUNG

2015 PENGUASAAN PENGETAHUAN PEMBUATAN BATIK CAP PADA PESERTA DIDIK SMKN 14 BANDUNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan jenjang pendidikan menengah yang bertujuan untuk mengembangkan aspek keterampilan peserta didik. Keterampilan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Memecahkan suatu masalah dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Memecahkan suatu masalah dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Memecahkan suatu masalah dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode yang sistematis. Berdasarkan metode pendekatan ini diharapkan dapat memilih teknik

Lebih terperinci

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis dan desain penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Gugus 2 Kecamatan Pengasih, Kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Gugus 2 Kecamatan Pengasih, Kabupaten BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Gugus 2 Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo. Dalam satu gugus terdapat 8 SD. Adapun SD yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berikut ini pemaparan dari hasil penelitian hubungan kompetensi teori K3

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berikut ini pemaparan dari hasil penelitian hubungan kompetensi teori K3 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berikut ini pemaparan dari hasil penelitian hubungan kompetensi teori K3 dan motivasi menggunakan alat pelindung diri dengan sikap siswa dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Menurut Syaodih Sukmadinata, N (2005:52) metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi dasar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan bentuk pendidikan menengah

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan bentuk pendidikan menengah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan merupakan bentuk pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta mempersiapkan peserta

Lebih terperinci