BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Efektivitas Efektivitas adalah sejauh mana suatu kegiatan memenuhi tujuan yang telah ditentukan. Menurut Fraser, merupakan pengukuran terhadap tujuan dengan pencapaian tetapi tujuan yang biasanya digunakan bukan merupakan suatu tujuan yang berstandar rendah (Fraser, 1994). Oleh Erlendsson mengartikan sebagai sejauh mana suatu tujuan dapat dipenuhi atau melakukan hal-hal yang benar (Erlendsson, 2002). Dalam dunia medis, Wojtczak mendefinisikan sebagai ukuran hasil dari layanan-layanan kesehatan yang berkontribusi terhadap pengurangan dimensi masalah atau memperbaiki situasi yang tidak memuaskan (Wojtczak, 2002). Sedangkan dalam dunia pendidikan merupakan sebuah hasil dari tinjauan spesifik atau analisis yang mengukur kualitas pencapaian tujuan pendidikan tertentu atau sejauh mana suatu institusi pendidikan dapat diharapkan untuk mencapai persyaratan tertentu. Dalam hubungannya dengan pengukuran efektifitas pendidikan menciptakan proses nilai tambah melalui jaminan kualitas dan evaluasi akreditasi serta memberikan kontribusi untuk membangun dalam sebuah institusi (Vlasceanu, Grunberg, & Parlea, 2007). Maka dalam implementasi suatu proyek IT maka efektivitas dapat didefinisikan sebagai keberhasilan pelaksanaan dan pencapaian suatu proyek tersebut seusai dengan tujuan awal yang telah ditentukan.

2 Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Sistem informasi merupakan kegiatan mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menganalisa informasi untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem informasi terdiri dari input berupa data atau instruksi dan output berupa laporan atau hasil perhitungan. Proses pengolahan data atau instruksi dilakukan menggunakan teknologi seperti komputer dan hasil akhir dapat dikirimkan kepada sistem lain menggunakan jaringan elektronik. Dalam proses ini biasanya ditambahkan proses feedback dengan tujuan untuk melakukan kontrol terhadap proses yang berlangsung. Hal lain yang lazim terkait dengan sistem informasi adalah manusia, prosedur dan infrastruktur atau fasilitas fisik dimana terintegrasi dalam suatu lingkungan. Secara sistematik sistem informasi digambarkan pada Gambar 2.1. Pada umumnya sistem informasi selalu dikaitkan dengan komputerisasi tetapi hal ini tidak mutlak (Turban, Leidner, Mclean, & Wetherbe, 2008, p. 16). Gambar 2.1 Sistematik dari sistem informasi Secara umum teknologi informasi adalah kumpulan dari sistem komputer yang digunakan dalam suatu organisasi. Sedangkan dari sisi teknis, teknologi informasi terdiri dari perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), database, jaringan (network) dan peralatan elektronik lainnya. Teknologi

3 10 informasi seringkali merupakan bagian dari sistem informasi (Turban, Leidner, Mclean, & Wetherbe, 2008, p. 17) Sinergi Antara Strategi Bisnis dengan Strategi Information Teknologi Strategi merupakan perencanaan jangka panjang terkait dengan cita-cita dari suatu perusahaan yang ingin dicapai dalam waktu tertentu. Sedangkan strategi bisnis merupakan perencanaan jangka panjang dari perusahaan untuk mencapai suatu tujuan bisnis. Sinergi yang diharapkan adalah strategi IT mendukung strategi bisnis dengan pemenuhan kebutuhan bisnis melalui inovasi produk dan efisiensi proses lewat pengembangan sistem IT, infrastruktur dan peningkatan sumber daya manusia (King, 1998). Selain itu diharapkan dapat meminimalisasi investasi IT yang tidak sejalan dengan kebutuhan bisnis dan mengurangi tingkat kegagalan suatu proyek IT (Overby, 2008). Dari hasil survey yang ada lebih dari 50% proyek IT antara tahun gagal untuk memenuhi harapan dari bisnis dalam hal ini para stakeholder guna meningkatkan keuntungan (Jeffery & Leliveld, 2004). Survey lain juga menyebutkan sekitar 30% sampai 75% dari implementasi sistem IT baru gagal untuk dapat meningkatkan efisiensi proses dan meningkatkan keuntungan finansial yang signifikan (McAfee, 2004). Sedangkan pada tahun 2005 sekitar 50% dari proyek IT yang ada terjadi keterlambatan waktu penyelesaian dan membengkaknya budget yang dikeluarkan (McAfee, 2006). Faktor lain yang cukup signifikan menghambat proses sinergi ini adalah kurangnya komunikasi antara management atas dengan para bawahan sehingga terjadi konflik antara level tactical dengan level operasional.

4 11 Dalam mendukung proses sinergi antara strategi bisnis dengan keputusan TI yang tepat, Robert J. Benson, Thomas L. Bugnitz dan William B. Walton pada tahun 2003 mengembangakan suatu framework yang disebut dengan Strategy to Bottom Line Value Chain (Benson, Bugnitz, & Walton, 2003). Framework ini merupakan pengembangan dari konsep Value Chain dari Michael Porter dimana menghubungkan proses management yang terjadi pada suatu perusahaan seperti perencanaan perusahaan dan perancanaan strategi untuk TI, anggaran, implementasi dan proses evaluasi dari implementasi tersebut. Diharapkan dengan ini masing-masing proses management dapat menghasilkan nilai tambah dan bekerja sama secara konsisten dengan proses lain serta dapat mendukung proses evaluasi terhadap penggunaan anggaran untuk TI dan meningatkan kontribusi TI dalam mendukung pengembangan perusahaan. Framework ini digambarkan pada Gambar 2.2. Gambar 2.2 Strategy to Bottom Line Value Chain

5 12 Dari framework ini dibagi menjadi 5 dasar praktek management (Reveche, 2005), yaitu 1. Demand/supply planning Dalam tahap ini sinergi antara bisnis dengan TI diharapkan dapat menentukan tujuan dari suatu organisasi dan bagaimana TI dapat membantunya. Dalam hubungan dengan framework diatas aktivitas ini terkait dalam Business Strategic Intention, Strategic IT Agenda, Strategic IT Plan, dan Strategic IT Requirement. 2. Innovation Dalam tahap ini yang diharapkan adalah adanya proses inovasi baru dalam menemukan peluang bisnis baru yang didukung oleh TI sehingga membuat ide-ide inovasi tersebut dapat diimplementasikan. Dalam framework diatas terdapat pada Business Strategic Intentions dan Strategic IT Agenda. Dimana hasil yang ingin dicapai adalah keunggulan kompetitif suatu perusahaan. 3. Prioritization Merupakan suatu proses seleksi yang dilakukan terhadap berbagai proyek yang akan diajukan dalam jangka waktu setahun. Adapun faktor-faktor yang menjadi pertimbangan adalah ketersediaan sumber daya, keselarasan terhadap strategi perusahaan dan pengaruh terhadap bisnis. Hal ini bertujuan untuk tercapainya alokasi sumber daya yang tepat dalam usaha menghasilkan suatu keputusan bisnis yang tepat. Proses ini akan terjadi pada hampir setiap aktivitas dalam framework diatas, yaitu Business

6 13 Strategic Intention, Strategic IT Requirement, Project, Project Plan, Project Budget. 4. Alignment Dalam hal ini melakukan evaluasi terhadap dampak bisnis terhadap kegiatan TI yang ada atau operasional TI. Dalam aktivitas ini ditekankan pada pembagian proporsi yang tepat dari penggunaan anggaran TI untuk mendukung aktivitas operasional (maintenance) dengan kegiatan pengembangan (development). Implementasi aktivitas ini dalam framework yang ada terdapat pada Assesed Portfolios, Strategic IT Plan, dan Project Plan. 5. Performance Measurement Dalam hal ini proses evaluasi performa TI tidak hanya terkait ke dalam proses operasional TI namun juga melakukan evaluasi terhadap dampak TI terhadap bisnis. Dimana masing-masing pihak mempunyai pendekatan evaluasi masing-masing. Dan dengan ini diharapkan adanya peningkatan performa TI dan komunikasi antara TI dengan bisnis. Aktivitas ini terdapat pada framework Assesed Portfolio, Strategic IT Agenda and Plan, Project, and IT Action E-Strategy pada Perbankan Pada era informasi ini, kemudahan mendapatkan informasi ditunjang dengan kemajuan dunia teknologi informasi dimana dengan adanya internet membuat suatu potensi ekonomi baru yang sangat prospektif. Fenomena ini juga memberikan dampak yang sangat signifikan terhadap dunia perbankan di dunia

7 14 dan di Indonesia. Kemajuan teknologi ini telah dimanfaatkan oleh industri perbankan untuk dapat menambahkan nilai bisnis mereka dimana perbankan sangat fokus kepada layanan jasa keuangan untuk kepuasan para nasabahnya. Pemanfaatan teknologi internet secara khusus telah digunakan untuk mendukung keunggulan kompetitif suatu perbankan. Oleh karena itu dalam usaha penerapan e-strategy pada perbankan khususnya commercial banking telah dikembangkan suatu model untuk meningkatkan nilai tambah yaitu Commercial Banking Electronic Strategy model (CBES). Dimana model ini digambarkan pada Gambar 2.3 berikut ini (Howell & Wei, 2010). Gambar 2.3 Commercial Banking Electronic Strategy (CBES) Model Model ini pada dasarnya menggunakan pendekatan value chain dari Michael Porter s. Penerapan e-strategy akan nampak pada setiap rantai proses

8 15 yang ada didalam perbankan dimulai dari proses e-inbound logistic yang secara khusus berasal dari bank sentral (dalam hal ini di Indonesia disebut Bank Indonesia) berupa segala kebijaksanaan perbankan dan moneter. E-operasional merupakan proses internal yang ada didalam perbankan. E-outbound logistik merupakan produk layanan jasa keuangan yang dimiliki oleh perbankan. Sedangkan e-marketing dan e-sales merupakan suatu sistem informasi yang mendukung kegiatan marketing dan penjualan. Sedangkan rantai terakhir adalah e-customer service dimana merupakan suatu layanan terhadap nasabah yang mengalami kesulitan atau permasalahan. Untuk mata rantai pendukung terdiri dari e-firm infrastructure, e-strategic decision, e-human resource management, e- technology development dan e-procurement. Dengan model ini maka akan diketahui kekuatan dan kelemahan dari suatu bank sehingga dapat memberikan panduan pada pengembangan IT sistem yang dibutuhkan untuk meningkatkan daya saing dan mempunyai keunggulan kompetitif pada suatu bank komersial. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh (Howell & Wei, 2010) dapat disimpulkan bahwa pengembangan aplikasi e- business merupakan faktor yang signifikan terhadap kesuksesan bank pada saat ini IT Balanced Scorecard Konsep Balanced Scorecard diperkenalkan pertama kali oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton pada jurnal Harvard Business Review pada tahun Ide awal dari konsep ini adalah proses evaluasi tradisional dimana lebih menitikberatkan kepada sisi keuangan seperti Return on Investment (ROI) dan lain

9 16 sebagainya kurang memperlihatkan hasil evaluasi yang komprehensif. Balanced scorecard sering digunakan oleh perusahaan dalam proses evaluasi dan penerapan strategi bisnis pada setiap level dalam suatu perusahaan dimana selalu dihubungkan dengan tujuan, inisiatif dan pengukuran terhadap strategi bisnis yang ada. Hasil dari penerapan balanced scorecard dapat memperlihatkan performa perusahaan secara keseluruhan. Selain itu balanced scorecard menggabungkan pengukuran tradisional seperti ROI, EPS dan lain sebagainya dengan indikator performa lainnya seperti perspektif konsumen, proses bisnis internal, pertumbuhan organisasi serta pelatihan dan inovasi. Martinsons, Davison dan Tse (1999) menyarankan adanya modifikasi pada empat perspektif balanced scorecard sehingga menjadi lebih efektif sebagai IT scorecard. Dasar dari modifikasi ini adalah divisi IT biasanya merupakan pihak internal dalam suatu perusahaan dan proyek IT biasanya memberikan keuntungan bagi end-users dan perusahaan secara keseluruhan dibandingkan konsumen perorangan. Keempat perspektif tersebut yaitu: 1. Orientasi user (perspektif end-user) Misi: o Meningkatkan nilai tambah dari suatu produk dan layanan kepada end-user Tujuan: o Menciptakan dan menjaga reputasi dan image yang baik dengan end-user o Memanfaatkan keunggulan IT o Menciptakan hubungan baik dengan user

10 17 o Menyediakan kebutuhan end-user o Fokus pada penyediaan produk dan layanan IT 2. Nilai bisnis (perspekfif management) Misi: o Berkontribusi dalam meningkatkan nilai bisnis Tujuan: o Menciptakan dan menjaga reputasi dan image yang baik dengan management o Memastikan proyek IT menghasilkan nilai bisnis o Mengkontrol biaya IT o Menjual produk dan layanan IT kepada pihak ketiga 3. Proses internal (perspektif operasional) Misi: o Menyediakan produk dan layanan IT yang efektif dan efisien Tujuan: o Memberikan masukan terhadap permintaan yang berasal dari enduser dan management o Melakukan perencanaan dan mengembangkan aplikasi IT secara efisien o Melakukan operasional dan pemeliharaan aplikasi IT secara efisien o Melakukan proses pengujian hardware dan software secara efisien o Menyediakan pelatihan yang efektif dan memuaskan end-user

11 18 4. Kesiapan menyambut masa depan (perspektif inovasi dan pembelajaran) Misi: o Melakukan pengembangan secara berkesinambungan terhadap tantangan masa depan Tujuan: o Melakukan antisipasi dan persiapan terhadap permasalahan IT yang dapat muncul o Melakukan pengembangan kompetensi IT melalui pelatihan o Melakukan perbaikan dan pembaharuan terhadap aplikasi IT o Melakukan pembaharuan terhadap hardware dan software secara berkesinambungan o Melakukan pengembangan terhadap perkembangan teknologi secara efisien untuk pengembangan bisnis Berdasarkan penjelasan diatas maka langkah selanjutnya akan dilakukan pengukuran parameter IT tersebut berdasarkan empat perspektif yang ada yaitu, Orientasi User Perspektif Metrik Kepuasan konsumen Nilai Bisnis: Kontrol Beban Penggunaan budget IT Alokasi budget IT Presentase budget IT terhadap pendapatan Tingkat pengeluaran per karyawan

12 19 Penjualan terhadap pihak ketiga Pendapatan dari produk dan layanan IT Nilai bisnis dari proyek IT Perhitungan ROI, payback dan lain sebagainya. Evaluasi bisnis dengan Information Economic Kualitas produk/layanan, tingkat respon konsumen, managemen informasi Tingkat resiko Resiko strategi IT Resiko teknologi Resiko pengembangan Resiko operasional Nilai tambah dari departemen IT Tingkat pemanfaatan sumber daya manusia Hubungan antara CIO dan CEO Proses Internal: Perencanaan Tingkat pemanfaatan sumber daya manusia

13 20 Pengembangan Tingkat penggunaan SDM Tingkat penggunaan waktu Tingkat penggunaan kembali program yang telah ada Waktu untuk perbaikan Operasional Jumlah end-user yang dibutuhkan Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki permasalahan Kesiapan terhadap Masa Depan: Kemampuan IT spesialis Jumlah budget pelatihan Jumlah konsultan IT Penyebaran usia konsultan IT Kepuasan staf IT Tingkat turnover Produktifitas pegawai IT Portfolio Aplikasi Distribusi platform Performa teknik Tingkat kepuasan end-user Penelitian terhadap Budget penelitian IT teknologi baru Tabel 2.1 Parameter pengukuran IT berdasarkan Balanced Scorecard

14 Cost Benefit Analysis (CBA) Definisi dari Cost Benefit Analysis (CBA) adalah metode yang digunakan untuk melakukan evaluasi antara total biaya dibandingkan dengan total keuntungan yang diharapkan sehingga menentukan kelayakan suatu proyek. Pada dasarnya proyek yang membawa keuntungan lebih yang akan dipilih. Metode analisis ini telah ada cukup lama dimana ide awal dirumuskan oleh Jules Dupuit pada tahun Kemudian disempurnakan oleh seorang ekonom berkebangsaan Inggris, Alfred Marshall. Implementasi metode ini telah digunakan dalam segala bidang mulai. Untuk bidang IT metode ini telah digunakan sebagai pedoman dalam pengembangan suatu software (Quigley & Walls, 2003).Metode ini juga dapat mendukung model penentuan kualitas software (Khoshgoftaar, Allen, Jones, & Hudepohl, 2001). Metode ini pada dasarnya terdiri dari tiga bagian penting yaitu melakukan identifikasi terhadap semua potensial biaya yang mungkin muncul. Kedua, melakukan identifikasi terhadap semua potensi keuntungan yang mungkin muncul. Ketiga, melakukan pengurangan antara potensi keuntungan dengan potensi biaya yang ada. Hasil dari tahap terakhir akan digunakan sebagai dasar untuk melakukan pengambilan keputusan terhadap layak tidaknya suatu proyek tersebut (Zerbe, 2008).

15 Return on Investment (ROI) Definisi dari Return on Investment (ROI) adalah merupakan suatu metode pengukuran terhadap tingkat keuntungan suatu proyek dengan perbandingan antara keuntungan dengan beban dalam periode waktu tertentu yang biasanya dihitung dalam waktu 1 tahun (Kapp & Vasta, 2003). Adapun rumusan yang digunakan dalam perhitungan ROI sebagai berikut Rumus ROI Perhitungan Keuntungan Bersih Keuntungan Bersih = Total Keuntungan Total Beban Merupakan hasil dari pengurangan total keuntungan dengan total beban yang telah dikeluarkan Benefit Cost Ratio (BCR) BCR = Total Keuntungan / Total Beban Merupakan hasil keuntungan dari setiap investasi yang telah dikeluarkan sebagai total beban ROI (%) ROI = (Keuntungan Bersih/Total Beban) x 100 Merupakan presentase keuntungan yang diperoleh dari setiap investasi yang telah dikeluarkan sebagai total beban Tabel 2.2 Kumpulan Rumus perhitungan ROI. Metode ini sangat terkenal karena cukup sederhana proses perhitungannya. Dimana apabila hasil dari perhitungan ROI adalah negatif maka sebaiknya kegiatan investasi proyek tersebut dihindari karena adanya indikasi munculnya kerugian. Sedangkan apabila hasil dari perhitungan ROI adalah positif maka kegiatan investasi proyek tersebut dapat dilanjutkan karena proyek tersebut menguntungkan.

16 Cash Management Cash management merupakan suatu kegiatan yang terdiri dari berbagai fungsi yang membantu perseorangan atau perusahaan dalam hubungan dengan proses penerimaan dan pembayaran yang diatur dan dilakukan secara efisien (Bee, 2005). Tujuan dari cash management adalah melakukan pengaturan terhadap saldo kas perusahaan sedemikian rupa untuk memaksimalkan ketersediaan dana tunai untuk mendukung operasional perusahaan dan menghindakan perusahaan dari kegagalan pembayaran hutang ataupun kebangkrutan. Dalam hal ini ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan yaitu tingkat likuiditas perusahaan, manajemen saldo kas dan strategi investasi jangka pendek (Gage, 2005). Dalam perjalanan bisnis suatu perusahaan merupakan hal yang biasa dimana dalam memproduksi suatu barang atau layanan maka dibutuhkan suatu modal kerja seperti pembelian bahan material, gaji pegawai dan sebagainya. Keseluruhan itu membutuhkan uang kas dan pengembaliannya baru akan didapat apabila barang atau layanan tersebut telah laku dijual atau konsumen telah melakukan pembayaran piutang tepat waktu. Dengan pentingnya arus kas dalam suatu perusahaan maka pengaturan yang efektif merupakan dasar dari kesuksesan suatu perusahaan (Kono, 2004). Maka akan selalu ada hubungan erat antara tingkat likuiditas dengan tingkat keuntungan perusahaan (Hommel & Frenkel, 2005). Berdasarkan dari tujuannya (Jose, Iturralde, & Maseda, 2008), cash management dibagi menjadi dua macam perspektif, yaitu basic cash management atau sering disebut dengan treasury management dan cash management advance.

17 24 Adapun tujuan dari treasury management adalah menghasilkan aset lancar secara optimal sehingga proses pembayaran dan penerimaan dalam suatu perusahaan dapat berjalan lancar. Sedangkan tujuan dari cash management advance tidak hanya proses treasury management. Namun juga meliputi kegiatan negosiasi, perkiraan treasury dan menciptakan hubungan dengan institusi keuangan dan managemen resiko dimana nampak seperti pada gambar 2.4. Gambar 2.4 Konsep Cash Management dan Liquidity Management Saat ini proses administrasi pengelolaan uang atau aset lancar ini telah didukung oleh berbagai layanan yang disediakan oleh bank atau institusi keuangan lainnya. Layanan ini disebut sebagai cash management system dimana merupakan sebuah sistem perangkat lunak yang memberikan informasi manajemen yang memungkinkan melakukan analisa untuk kebutuhan kas jangkan pendek dan panjang serta mengukur piutang terhadap hutang (Bodger, 2009). Layanan tersebut mulai dari pengecekan saldo rekening, transfer antar rekening, peminjaman antar anak perusahaan, pengaturan batas kredir limit sampai pada kegiatan investasi aset lancar tersebut terhadap produk-produk investasi seperti obligasi, reksadana dan lain sebagainya (Aas, 2009).

18 Supply Chain Supply Chain terdiri dari semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan pemenuhan kebutuhan konsumen. Dimana kegiatan supply chain ini tidak hanya melibatkan manufaktur dan supliyer namun juga pengangkutan, pergudangan, retail dan konsumen sendiri. Dalam perusahaan manufaktur kegiatan supply chain terdiri dari semua kegiatan yang menyangkut penerimaan dan pemenuhan permintaan konsumen (Chopra & Meindl, 2004). Fungsi ini terdiri dari pembuatan produk baru, marketing, operasional, distribusi, keuangan dan layanan konsumen. Gambar 2.5 Proses Supply Chain Dimulai pada akhir tahun 1980an proses ini lebih dikenal dengan nama Supply Chain Management. Yang menggunakan pendekatan lebih efisien dan terintegrasi antara supliyer, manufaktur, pergudangan dan konsumen melalui pendekatan produksi sesuai dengan pesanan, pengiriman yang lebih tepat waktu sehingga terjadi efisiensi beban dan meningkatkan kepuasan pelanggan (Khan, Al-Mushayt, Alam, & Ahmad, 2010).

19 26 Gambar 2.6 Proses Supply Chain dengan dukungan perbankan Seiring dengan makin meningkatnya volume transaksi keuangan yang terjadi pada kegiatan supply chain management ini, mendorong bank untuk menyediakan layanan finansial untuk dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam proses yang ada. Contoh- contoh layanan perbankan yang paling terkenal saat ini adalah reverse factoring, forfeiting, open account dan sebagainya. Dengan adanya perbankan sebagai pihak intermediasi dalam proses ini dapat memberikan keuntungan kepada semua pihak, seperti memaksimalkan keuntungan dari investasi yang dapat dilakukan terhadap dana yang sedang tidak terpakai, selain itu dengan adanya fasilitas pinjaman dapat memberikan manfaat bagi konsumen untuk mendapatkan tambahan diskon dengan pembayaran secara langsung. Selain itu, proses automasi terus ditingkatkan seperti proses pembayaran secara elektronik, proses e-invoice dan lain sebagainya (Hughes, 2010). Namun dari pihak bank perlu memperhatikan proses pengendalian resiko sehingga layanan yang terus dikembangkan membawa manfaat bagi semua pihak.

20 Trade Finance Trade Finance telah dikenal dalam pasar perdagangan dunia sejak tahun Seiring dengan perkembangan dan daya cakupnya cukup luas maka ada beberapa definisi. Trade Finance merupakan suatu ilmu yang menggambarkan pengelolaan uang, perbankan, kredit, investasi dan aset untuk transaksi perdagangan internasional. Menurut Investopedia, Trade Finance mendefinisikan sebagai perusahaan yang terlibat dengan pembiayaan perdagangan termasuk importir dan eksportir, dana, asuransi dan penyedia jasa lainnya (Investopedia, 2010). Dalam bentuk yang paling sederhana (Trade Finance Magazine, 2009), eksportir membutuhkan importir yang melakukan pembayaran terlebih dahulu untuk pesanan barang yang dikirim. Importir secara alami ingin mengurangi risiko dengan meminta eksportir untuk mengirimkan dokumen mengenai barang yang telah dikirim. Bank importir membantu dengan menyediakan letter of credit kepada eksportir atau bank eksportir sebagai pembayaran terhadap penyerahan dokumen tertentu seperti bill of landing. Bank eksportir mungkin memberikan pinjaman kepada eksportir berdasarkan kontrak eksport tersebut. Maka dalam pembahasan thesis ini trade finance atau pembiayaan perdagangan yang dimaksud adalah merupakan suatu fasilitas kredit dan layanan perbankan untuk menunjang nasabah dalam kegiatan perdagangan domestik dan internasional. Adapun penarikan biaya yang dilakukan oleh bank terhadap transaksi pembiayaan perdagangan adalah Biaya layanan biaya yang dibebankan pada penggunaan suatu layanan Biaya bunga biaya yang dibebankan atas dana yang digunakan

21 28 Biaya aplikasi biaya yang dibebankan baik atas fasilitas atau nilai pembelian Untuk besar kecilnya tarif yang dikenakan akan tergantung pada volume transaksi, tingkat pelayanan yang diberikan oleh bank dan tingkat resiko yang ada. Adapun jenis-jenis layanan dalam pembiayaan perdagangan yang telah diperkenalkan oleh bank adalah Letter of Credit (L/C) dalam bentu Sight dan Usance Merupakan jaminan pembayaran bank pembuka L/C atas penyerahan dokumen-dokumen yang sesuai dengan persyaratan L/C untuk transaksi impor barang. SKBDN (Letter of Credit Dalam Negeri) Merupakan jaminan pembayaran bank pembuka SKBDN atas penyerahan dokumen-dokumen yang sesuai dengan persyaratan SKBDN untuk transaksi perdagangan dalam negeri. Standby Letter of Credit Merupakan jaminan pembayaran untuk berbagai kewajiban transaksi bisnis yang dimiliki nasabah. Bond and Guarantee o Tender atau Bid Bond Merupakan jaminan bank yang diterbitkan dalam rangka memenuhi persyaratan dalam mengikuti tender atau lelang.

22 29 o Performance Bond Merupakan jaminan bank yang diterbitkan untuk memproteksi oblige atas terjadinya risiko non-performance dan risiko keuangan jika kontraktor wanprestasi terhadap pelaksanaan kontrak. o Retention Bond Merupakan jaminan bank yang diterbitkan untuk menjamin pembayaran kepada principal oleh penerima bank garansi sebelum tanggal pembayaran atau pelepasan kewajiban menurut kontrak. o Payment Bond Merupakan jaminan bank yang diterbitkan dalam rangka menjamin pembayaran nasabah kepada pihak lain. o Advance Payment Bond Merupakan jaminan bank yang diterbitkan dalam rangka menjamin uang muka atas suatu kontrak/proyek yang diterima oleh nasabah. o Counter Guarantee Merupakan jaminan bank yang diterbitkan dalam rangka penjaminan penerbitan bank garansi lainnya. o Custom Bond Merupakan jaminan bank yang diterbitkan dalam rangka penangguhan pembayaran pajak-pajak impor barang. Shipping Guarantee Merupakan jaminan yang diterbitkan oleh bank untuk membantu importir agar dapat mengeluarkan barang impor dari perusahaan pelayaran sebelum dokumen transport diterima oleh importir.

23 30 Inward Documentary Collection (D/P dan D/A) Merupakan penerusan dokumen impor untuk nasabah dari bank eksportir melalui mekanisme pembayaran non-l/c. Usance Payable At Sight (UPAS) Merupakan fasilitas pembiayaan untuk pembayaran secara at sight kepada eksportir atas document L/C Usance milik importir. Post Import Financing/Trust Receipt Merupakan fasilitas pinjaman jangka pendek untuk pembayaran dokumendokumen impor. Letter of Credit Export Merupakan penerusan L/C yang diterima dari bank penerbit kepada nasabah atau bank penerima L/C lainnya. Transfer Letter of Credit Merupakan pengalihan (transfer) L/C ekspor, berdasarkan permintaan nasabah kepada pihak ketiga yang ditunjuk. Negosiasi Eksport Letter of Credit dengan fasilitas Merupakan pembiayaan ekspor setelah pengapalan barang atas dasar L/C berdasarkan fasilitas negosiasi L/C ekspor untuk exporter. Negosiasi Eksport Letter of Credit tanpa fasilitas Merupakan pembiayaan ekspor setelah pengapalan barang atas dasar L/C berdasarkan ketersediaan bank line yang memadai dari bank pembuka L/C.

24 31 Outward Documentary Collections (D/P dan D/A) Merupakan pengiriman dokumen ekspor dari nasabah ke bank importir dengan mekanisme pembayaran non-l/c. Pre and Post Export Financing Merupakan fasilitas pinjaman yang diberikan untuk menunjang modal kerja dalam kegiatan ekspor, baik dengan L/C maupun tanpa L/C. Pelunasan fasilitas berdasarkan dari hasil realisasi ekspor Istilah-Istilah dalam Perbankan Fee Based Income Jenis pendapatan yang diperoleh oleh perbankan atas produk dan jasa yang diberikan kepada masyarakat atau nasabah dapat digolongkan menjadi dua (Kasmir, 2002), yaitu: 1. Pendapatan bunga (interest income) Merupakan pendapatan dalam bentuk bunga yang diperoleh dari pemberian kredit sebagai bagian dari penyaluran dana kepada masyarakat, baik perorangan dan badan usaha serta penempatan dana pada bank lain. 2. Pendapatan non bunga (fee based income) Merupakan pendapatan dalam bentu fee, provisi atau komisi yang diperoleh dari proses pelayanan atas jasa yang telah diberikan kepada masyarakat. Selain itu merupakan pendapatan yang diperoleh dari pemasaran produk perbankan. Saat ini, pendapatan non bunga (fee based income) dari pelayanan atas jasa sangat diandalkan oleh perbankan komersial. Meskipun perolehannya masih

25 32 relatif lebih kecil dari pendapatan bunga (interest income) namun resiko yang ditanggung oleh perbankan lebih kecil dibandingkan pendapatan bunga. Contoh pendapatan yang termasuk dalam kategori fee based income adalah biaya administrasi, biaya kirim, biaya tagih, biaya provisi dan komisi, biaya iuran dan biaya sewa yang dibebankan kepada nasabah atas produk dan jasa perbankan yang telah dinikmatinya.

BAB I PENDAHULUAN. penting guna mendukung pengembangan teknologi itu sendiri. Perbankan

BAB I PENDAHULUAN. penting guna mendukung pengembangan teknologi itu sendiri. Perbankan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada masa perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini, pemanfaatan teknologi tersebut dalam dunia bisnis merupakan satu tahapan penting guna mendukung pengembangan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Rencana Strategis Bisnis Rencana strategis bisnis berisi sekumpulan arahan strategi yang akan dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada. Adapun arahan strategi yang diperoleh

Lebih terperinci

EVALUASI EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI SYSTEM BIZCHANNEL PADA BANK ABC. Laporan Teknis

EVALUASI EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI SYSTEM BIZCHANNEL PADA BANK ABC. Laporan Teknis EVALUASI EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI SYSTEM BIZCHANNEL PADA BANK ABC Dhany Hartanto, Roy Cornelis Nangoi Laporan Teknis Jakarta, 23/12/2011 Menyetujui : Pembimbing 1 : Pembimbing 2 : Roy Cornelis Nangoi,Ir.,MM

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. efektivitas dan efisiensi bisnis dari berbagai segi terutama waktu dan

BAB 1 PENDAHULUAN. efektivitas dan efisiensi bisnis dari berbagai segi terutama waktu dan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketatnya persaingan yang dihadapi perusahaan-perusahaan di Indonesia saat ini membuat pihak manajemen perusahaan harus melihat efektivitas dan efisiensi bisnis dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat dilihat dengan munculnya teknologi-teknologi baru yang lebih inovatif

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat dilihat dengan munculnya teknologi-teknologi baru yang lebih inovatif BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi (TI) saat ini berkembang cukup pesat. Hal ini dapat dilihat dengan munculnya teknologi-teknologi baru yang lebih inovatif dibandingkan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. dijalankan oleh PT. Huabei Petroleum Service. Adapun arahan strategi yang diperoleh adalah sebagai berikut:

BAB 4 HASIL PENELITIAN. dijalankan oleh PT. Huabei Petroleum Service. Adapun arahan strategi yang diperoleh adalah sebagai berikut: BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Rencana Strategi Bisnis Rencana strategis bisnis berisi sekumpulan arahan strategi yang akan dijalankan oleh PT. Huabei Petroleum Service. Adapun arahan strategi yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. signifikan. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan sumber bahan bakar fosil yang

BAB 1 PENDAHULUAN. signifikan. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan sumber bahan bakar fosil yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsumsi energi dunia setiap tahunnya mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan sumber bahan bakar fosil yang cukup besar

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada sub bab ini berisi teori-teori umum yang digunakan sebagai

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada sub bab ini berisi teori-teori umum yang digunakan sebagai BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum Pada sub bab ini berisi teori-teori umum yang digunakan sebagai landasan dasar dalam penulisan skripsi New Information Economics (NIE). 2.1.1 Sistem Menurut McLeod

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada saat ini persaingan didalam dunia bisnis semakin ketat sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada saat ini persaingan didalam dunia bisnis semakin ketat sehingga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini persaingan didalam dunia bisnis semakin ketat sehingga berbagai cara dilakukan oleh perusahaan agar mampu bersaing dengan para kompetitornya. Salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai organisasi. Namun masih banyak manager bisnis yang belum yakin akan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai organisasi. Namun masih banyak manager bisnis yang belum yakin akan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini Teknologi Informasi (TI) telah digunakan secara luas dalam berbagai organisasi. Namun masih banyak manager bisnis yang belum yakin akan manfaat yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB III Landasan Teori

BAB III Landasan Teori BAB III Landasan Teori 3.1 Sistem Informasi Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa

Lebih terperinci

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja Manajemen kinerja adalah sebuah proses komunikasi yang berkesinambungan dan dilakukan dalam kemitraan antara seorang karyawan dan perusahaan (Bacal,1999). Sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dinamika industri perbankan yang semakin ketat dan harapan stakeholder

BAB I PENDAHULUAN. dinamika industri perbankan yang semakin ketat dan harapan stakeholder BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif menyebabkan perubahan besar luar biasa dalam persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan sumber daya manusia, dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Umum Teori teori berikut adalah teori yang digunakan untuk mendukung konsep New Information Economics (NIE). 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya konsep balanced scorecard. Sejarah balanced scorecard dimulai dan

BAB I PENDAHULUAN. terciptanya konsep balanced scorecard. Sejarah balanced scorecard dimulai dan BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Idealnya, setiap manajemen perusahaan memerlukan suatu alat ukur untuk mengetahui seberapa baik performa perusahaan. Objek yang selalu diukur adalah bagian keuangan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Teknologi informasi (TI) yang terus berkembang memberi berbagai kemudahan bagi banyak dunia bisnis dalam meningkatkan efisiensi. Manfaatnya yang besar khususnya

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi dan Ekonomi Manajemen Program Studi Sistem Informasi dan Ekonomi Manajemen Skripsi Sarjana Komputer dan Sarjana Ekonomi Semester Ganjil tahun 2006/2007

Lebih terperinci

Hudiarto; Hernanda Raditya; Cecep Supriyatna; M. Ichsan Amrin

Hudiarto; Hernanda Raditya; Cecep Supriyatna; M. Ichsan Amrin METODE NEW INFORMATION ECONOMICS UNTUK MENGANALISIS MANAJEMEN DEPARTEMEN TEKNOLOGI INFORMASI PT. TEIJIN INDONESIA FIBER CORPORATION (TIFICO), Tbk. TANGERANG Hudiarto; Hernanda Raditya; Cecep Supriyatna;

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. konsep-konsep New Information Economics (NIE).

BAB 2 LANDASAN TEORI. konsep-konsep New Information Economics (NIE). BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori-teori berikut merupakan teori yang digunakan untuk mendukung konsep-konsep New Information Economics (NIE). 2.2.1 Sistem Menurut Mathiassen (2000, p9), system

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2005/2006 ANALISIS SISTEM APLIKASI YANG BERJALAN DAN RENCANA PROYEK DENGAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk

BAB III METODOLOGI. Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Berpikir Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk menjawab pertanyaan Apakah Strategi TI Bank Indonesia sudah sesuai dan sejalan dengan

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem Informasi Secara Outsourcing dan Insourcing

Pengembangan Sistem Informasi Secara Outsourcing dan Insourcing Pengembangan Sistem Informasi Secara Outsourcing dan Insourcing Pengembangan sistem informasi di suatu organisasi diperlukan dalam rangka mencapai keungulan kompetitifnya. Melihat persaingan yang begitu

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Peminatan Corporate Information System Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2005/2006 ANALISIS SISTEM APLIKASI YANG BERJALAN DAN RENCANA PROYEK

Lebih terperinci

Jurusan Sistem Informasi, Universitas Bina Nusantara; 2) Fakultas Ekonomi, Universitas Bina Nusantara; 3)

Jurusan Sistem Informasi, Universitas Bina Nusantara; 2) Fakultas Ekonomi, Universitas Bina Nusantara; 3) ANALISIS INVESTASI SISTEM APLIKASI YANG BERJALAN DAN PROYEK SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS PADA ADANDU (PT NUANSA ASPIRASI BENING, JAKARTA) Hudiarto 1) ; E.A. Kuncoro 2)

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI UMUM

BAB 3 DESKRIPSI UMUM BAB 3 DESKRIPSI UMUM 3.1 Sejarah dan Latar Belakang perusahaan PT. ABC merupakan perusahaan importir yang didirikan oleh empat bersaudara keluarga Sutjiadi pada tahun 1997. Perusahaan ini berlokasi di

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. tahap awal, 2. tahap penyusunan dokumen, dan 3. tahap akhir. Diagram

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. tahap awal, 2. tahap penyusunan dokumen, dan 3. tahap akhir. Diagram BAB III METODOLOGI PENELITIAN Langkah-langkah yang akan digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1. tahap awal, 2. tahap penyusunan dokumen, dan 3. tahap akhir. Diagram metodologi penelitian dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman mengakibatkan perubahan lingkungan bisnis yang pada akhirnya menimbulkan persaingan dalam industri yang semakin ketat. Jika dulu produsen yang memegang

Lebih terperinci

Analisis Proses Bisnis. Mia Fitriawati M.Kom

Analisis Proses Bisnis. Mia Fitriawati M.Kom Analisis Proses Bisnis Mia Fitriawati M.Kom Pendahuluan Paradigma bisnis dari comparative advantage menjadi competitive advantage, yang memaksa kegiatan bisnis/perusahaan memilih strategi yang tepat. Konsep

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Strata I Skripsi Sarjana Komputer

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Strata I Skripsi Sarjana Komputer UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Strata I Skripsi Sarjana Komputer ANALISIS MANFAAT KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh semua perusahaan di era globalisasi saat ini. Kunci untuk memenangkan persaingan

Lebih terperinci

Analisis Balanced Scorecard Pada Bank X

Analisis Balanced Scorecard Pada Bank X Analisis Balanced Scorecard Pada Bank X Andris Setiawan andrissetiawan507@gmail.com Abstract Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif pada Bank X dengan judul Analisis Balanced Scorecard pada Bank

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 MENGEVALUASI KINERJA APLIKASI K SOFT DAN MENENTUKAN PRIORITAS PENERAPAN APLIKASI SHAGA ERP DENGAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Layanan jasa profesional atau biasa disebut Professional Services berkemban g menjadi pasar yang menjanjikan pada era sekarang ini. Bidang usaha ini berkembang karena

Lebih terperinci

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom. Edi Sugiarto, M.Kom - Supply Chain Management dan Keunggulan Kompetitif

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom. Edi Sugiarto, M.Kom - Supply Chain Management dan Keunggulan Kompetitif Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Edi Sugiarto, M.Kom - Supply Chain Management dan Supply Chain Management pada hakekatnya adalah jaringan organisasi yang menyangkut hubungan ke hulu (upstream) dan ke

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai sudut pandang yang meliputi tujuan, manfaat maupun finansial.

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai sudut pandang yang meliputi tujuan, manfaat maupun finansial. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dalam dunia bisnis tidak lepas kaitannya dengan sisi ekonomi dari bisnis tersebut. Segala bentuk implementasi teknologi informasi selalu

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Dasar Enterprise Arsitektur 3.1.1. Enterprise Architecture Enterprise Architecture atau dikenal dengan arsitektur enterprise adalah deskripsi yang didalamnya termasuk

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI. besar investasi yang dikeluarkan untuk pengadaan hardware, software, dan biaya

BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI. besar investasi yang dikeluarkan untuk pengadaan hardware, software, dan biaya 54 BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI 4.1 Analisa Biaya Biaya merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan pada saat menginvestasikan suatu strategi termasuk saat pengimplementasian sistem SAP PT.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Saat ini perusahaan-perusahaan dalam menjalankan usahanya haruslah. pelanggan maupun mitra usaha. Sistem komunikasi dan kemudahan dalam

PENDAHULUAN. Saat ini perusahaan-perusahaan dalam menjalankan usahanya haruslah. pelanggan maupun mitra usaha. Sistem komunikasi dan kemudahan dalam PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini perusahaan-perusahaan dalam menjalankan usahanya haruslah semakin kompetitif. Tuntutan menjadi kompetitif ini telah mendorong terjadinya perubahan demi perubahan

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI. menghubungkan strategi dan perencanaan TI dengan bisnis strategic intention. Konteks strategi bisnis

BAB 4 PERENCANAAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI. menghubungkan strategi dan perencanaan TI dengan bisnis strategic intention. Konteks strategi bisnis BAB 4 PERENCANAAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Demand/ Supply Planning Demand/ Supply Planning merupakan kebutuhan strategi TI sebagai demand dan perencanaan strategi TI sebagai solusi kebutuhan TI

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuesioner. Domain Bisnis. untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan

LAMPIRAN 1. Kuesioner. Domain Bisnis. untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan L1 LAMPIRAN 1 Kuesioner Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat dan disebarkan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan Menggunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penilaian Kinerja Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan kegiatan manusia dalam mencapai tujuan organisasi. Mulyadi (1997:419) mengungkapkan penilaian kinerja sebagai penentu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu kunci keberhasilan bagi suatu perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu

Lebih terperinci

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN BALANCED SCORECARD Disusun OLEH Bobby Hari W (21213769) Muhamad Deny Amsah (25213712) Muhammad Rafsanjani (26213070) Roby Aditya Negara (28213044) Suci Rahmawati Ningrum (28213662)

Lebih terperinci

Pemodelan Proses Bisnis. Mia Fitriawati M.Kom

Pemodelan Proses Bisnis. Mia Fitriawati M.Kom Pemodelan Proses Bisnis Mia Fitriawati M.Kom Pemodelan Proses Bisnis Pemodelan Proses Bisnis Pemodelan Proses (process modelling) merupakan pusat dari berbagai macam bentuk pemodelan, karena pemodelan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menyadari munculnya persaingan bisnis, perusahaan harus dapat. mereka untuk mendapatkan kinerja yang lebih baik lagi.

BAB I PENDAHULUAN. Menyadari munculnya persaingan bisnis, perusahaan harus dapat. mereka untuk mendapatkan kinerja yang lebih baik lagi. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan dunia usaha yang berlangsung saat ini di Indonesia berjalan dengan sangat pesat. Sehingga persaingan bisnis menjadi semakin ketat sebagai akibat masuknya

Lebih terperinci

- 1 - UMUM. Mengingat

- 1 - UMUM. Mengingat - 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 9/15/PBI/2007 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH BANK UMUM UMUM Dalam rangka meningkatkan efisiensi kegiatan

Lebih terperinci

Adapun perspektif-perspektif yang ada di dalam BSC adalah sebagai berikut:

Adapun perspektif-perspektif yang ada di dalam BSC adalah sebagai berikut: Konsep Balanced Scorecard selanjutnya akan disingkat BSC. BSC adalah pendekatan terhadap strategi manajemen yang dikembangkan oleh Drs.Robert Kaplan (Harvard Business School) and David Norton pada awal

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat. BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Pengembangan sistem yang diusulkan Dengan memperkirakan terhadap trend bisnis di masa yang akan datang untuk bisnis dibidang pendistribusian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pemberian kredit serta berupaya untuk menggali pendapatan dari sisi fee based

I. PENDAHULUAN. pemberian kredit serta berupaya untuk menggali pendapatan dari sisi fee based I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini fee based income masih menjadi salah satu alternatif pendapatan bank di luar bunga pinjaman. Sejak terjadi krisis pada tahun 1998 dimana non performing

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lain. Terdapat beberapa pengertian atau definisi dari piutang berdasarkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lain. Terdapat beberapa pengertian atau definisi dari piutang berdasarkan 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Piutang 2.1.1 Pengertian Piutang Secara umum piutang merupakan hak atas uang, barang dan jasa kepada orang lain. Terdapat beberapa pengertian atau definisi dari piutang berdasarkan

Lebih terperinci

Balanced Scorecard adalah salah satu system pengukuran keberhasilan manajemen yang. keuangan yang strategis yang meningkatkan shareholder value.

Balanced Scorecard adalah salah satu system pengukuran keberhasilan manajemen yang. keuangan yang strategis yang meningkatkan shareholder value. Balanced Scorecard adalah salah satu system pengukuran keberhasilan manajemen yang meyakini bahwa jika perusahaan memiliki orang-orang dengan kemampuan yang tepat dan sikap yang baik akan dapat melaksanakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap

LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap strategi di dalam perusahaan. Petunjuk Bobot : Berilah bobot antara 0-1 dengan

Lebih terperinci

Project Integration Management. Binsar Parulian Nababan Sutrisno Diphda Antaresada Adrian Kosasih

Project Integration Management. Binsar Parulian Nababan Sutrisno Diphda Antaresada Adrian Kosasih Project Integration Management Binsar Parulian Nababan 201381156 Sutrisno 201381129 Diphda Antaresada 201581294 Adrian Kosasih 201581301 Kunci Sukses Proyek Keseluruhan: Manajemen Integrasi Proyek yang

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak

BAB I. PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang ini tampak demikian pesat. Banyak hal yang bisa dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan teknologi yang ada. Adanya

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan sistem informasi (TI/SI) memberikan

BABI PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi dan sistem informasi (TI/SI) memberikan 1 BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan sistem informasi (TI/SI) memberikan dampak pada berkembangnya proses bisnis. Proses bisnis dengan dukungan TI dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

Pembayaran Transaksi Ekspor Impor. Pertemuan ke-13

Pembayaran Transaksi Ekspor Impor. Pertemuan ke-13 Pembayaran Transaksi Ekspor Impor Pertemuan ke-13 2 CARA-CARA PEMBAYARAN 1. Pembayaran dilakukan di muka, 2. Pembayaran dg sight letter of credit (Atas unjuk), 3. Pembayaran dilakukan dg wesel inkaso (Collection

Lebih terperinci

ANALISA PROSES BISNIS

ANALISA PROSES BISNIS ANALISA PROSES BISNIS Pertemuan 2: Manajemen Proses Bisnis Credit to. Mahendrawati ER, Ph.D. Outline Materi 1 1. Konsep Proses Bisnis 2. Peningkatan Kinerja 3. Dokumentasi Proses Pikirkan sebuah produk/jasa

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuesioner Portfolio Domain Bisnis

LAMPIRAN 1. Kuesioner Portfolio Domain Bisnis L1 LAMPIRAN 1 Kuesioner Portfolio Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat dan disebarkan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan skripsi dengan judul Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi

Lebih terperinci

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS A. TUJUAN PEMBELAJARAN. Adapun tujuan pembelajaran dalam bab ini, antara lain : 9.1. Mahasiswa mengetahui tentang sistem pertanggungjawaban

Lebih terperinci

Daftar Pertanyaan Wawancara. 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap

Daftar Pertanyaan Wawancara. 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap L1 Daftar Pertanyaan Wawancara 1. Apa visi dan misi instansi? 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap bagian? 3. Bagaimana proses bisnis instansi? 4. Sejak tahun

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. dalam penulisan skripsi New Information Economics (NIE).

BAB 2 LANDASAN TEORI. dalam penulisan skripsi New Information Economics (NIE). 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum Pada sub bab ini berisi teori-teori umum yang menjadi landasan dasar dalam penulisan skripsi New Information Economics (NIE). 2.1.1 Sistem Menurut O Brien (2003,p8),

Lebih terperinci

hendro 6/30/2010 PRESENTASI VIII :

hendro 6/30/2010 PRESENTASI VIII : PRESENTASI VIII : ANALISIS LAPORAN KEUANGAN KOMPONEN UTAMA : RASIO KEUANGAN INFORMASI KEUANGAN SELURUH INFORMASI YANG SECARA SIGNIFIKAN MENGANDUNG DAN MENGEDEPANKAN ASPEK-ASPEK KEUANGAN DENGAN TUJUAN UNTUK

Lebih terperinci

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD KINERJA Kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, persaingan usaha semakin kompetitif dan kreatif. Untuk dapat bertahan dalam persaingan usaha yang ketat, pihak manajemen dalam

Lebih terperinci

Perlunya Teknologi Informasi

Perlunya Teknologi Informasi Perlunya Teknologi Informasi Teknologi informasi diterapkan untuk pengelolaan informasi karena: Meningkatnya kompleksitas dari tugas manajemen Pengaruh ekonomi internasional Perlunya waktu tanggap yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi merupakan teknologi yang dapat digunakan untuk membantu manusia dalam memproses data untuk mendapatkan informasi yang bermanfaat. Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, setiap pelaku bisnis pasti membutuhkan sebuah alat yang dapat mendukung kegiatan operasional bisnisnya dalam menjalankan usaha.

Lebih terperinci

Skema SBLC & Bank Garansi

Skema SBLC & Bank Garansi Skema SBLC & Bank Garansi Jenis Produk dan/atau Layanan Penyimpanan Pinjaman Pengiriman Uang Bank Garansi Manajemen Kas EXIM (termasuk Pembiayaan EXIM/Trade Finance) ATM Pertukaran Uang/Forex Lainnya (sebutkan)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Lingkup Kerja Pengadaan Dobler dan Burt (1996) menyebutkan bahwa purchasing dan procurement merupakan istilah yang terkadang digunakan bergantian, dan Van Weele (2000) juga menambahkan

Lebih terperinci

MAKALAH. IKI-83408T: Proteksi dan Teknik Keamanan Sistem Informasi. PT. Asuransi XYZ. Kelompok 107

MAKALAH. IKI-83408T: Proteksi dan Teknik Keamanan Sistem Informasi. PT. Asuransi XYZ. Kelompok 107 MAKALAH IKI-83408T: Proteksi dan Teknik Keamanan Sistem Informasi PT. Asuransi XYZ Kelompok 107 7204000187 Trijana Pratisthitha 7203012122 Janus Limar 720301222X Rony Baskoro Lukito Magister Teknologi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Gudang 2.1.1 Definisi Gudang Gudang adalah bangunan yang dipergunakan menyimpan barang dagangan. Penggudangan adalah kegiatan menyimpan dalam gudang (Warman, 2010). Pergudangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah sebuah organisasi yang bertujuan untuk dapat menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan menggunakan sumber daya yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era persaingan yang semakin ketat khususnya pada industri telekomunikasi dan teknologi informasi, perusahaan perlu untuk melakukan evaluasi menyeluruh dan melakukan

Lebih terperinci

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD KINERJA Kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 124 BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 4.1 Evaluasi Perspektif dalam IT Balanced Scorecard Sesudah menetapkan ukuran dan sasaran strategis dari masing-masing perspektif IT balanced

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. telah ditetepkan untuk mencapai tujuan perusahaan. alat ukur keuangan (financial), dan non keuangan (non financial).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. telah ditetepkan untuk mencapai tujuan perusahaan. alat ukur keuangan (financial), dan non keuangan (non financial). 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. PENGERTIAN PENILAIAN KINERJA Kinerja merupakan kontribusi yang dapat diberikan oleh seseorang atau devisi untuk pencapaian tujuan perusahaan atau organisasi. Kinerja dapat

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN DAN SISTEM AKUNTANSI INTERNASIONAL

MANAJEMEN KEUANGAN DAN SISTEM AKUNTANSI INTERNASIONAL MANAJEMEN KEUANGAN DAN SISTEM AKUNTANSI INTERNASIONAL Dhiani Dyahjatmayanti, S.TP., M.B.A. STTKD Yogyakarta Jl.Parangtritis Km.4,5 Yogyakarta, http://www.sttkd.ac.id - info@sttkd.ac.id, sttkdyogyakarta@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum Pada sub bab ini berisi tentang teori-teori dasar atau umum dari berbagai sumber yang menjadi landasan dalam pembuatan skripsi New Information Economics.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Perbankan Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghipun dana dari masyarakat dan menyalurkan dana terbsebut kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan pesatnya laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia, banyak berdiri berbagai bentuk perusahaan baik yang bergerak dibidang perdagangan, jasa maupun

Lebih terperinci

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis

BAHAN AJAR Jurusan : Administrasi Bisnis Konsentrasi : Mata Kuliah : Pengantar Bisnis BAB 5 Manajemen Keuangan Manajemen keuangan perusahaan adalah aktivitas yang terkait dengan perencanaan, pengendalian, perolehan serta pendistribusian asset-aset keuangan perusahaan. Aktivitas yag dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi perusahaan di bidang apapun. Dengan menguasai teknologi dan

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi perusahaan di bidang apapun. Dengan menguasai teknologi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era globalisasi ini, teknologi dan informasi memiliki peranan yang sangat penting bagi perusahaan di bidang apapun. Dengan menguasai teknologi dan informasi yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian 1. Pengertian Property dan Real Estate Menurut buku Realestate Sebuah Konsep Ilmu dan Problem Pengembang di Indonesia ( Budi Santoso,2000) definisi real estate adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Modal kerja sangat penting dalam operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk member uang muka

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan.

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan. BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Evaluasi IV.1.1. Ruang Lingkup Evaluasi Ruang lingkup pengendalian internal atas siklus pendapatan adalah : 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan

Lebih terperinci

Materi Minggu 7. Prosedur Dasar Pembayaran Internasional

Materi Minggu 7. Prosedur Dasar Pembayaran Internasional E k o n o m i I n t e r n a s i o n a l 49 Materi Minggu 7 Prosedur Dasar Pembayaran Internasional Cara-cara melakukan penyelesaian akhir hutang piutang antar negara, yaitu tidak lain adalah apa yang kita

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN DAN RENCANA PROYEK DENGAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS PADA PT. PANIN CAPITAL

ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN DAN RENCANA PROYEK DENGAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS PADA PT. PANIN CAPITAL UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Peminatan Corporate Information System Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN DAN RENCANA PROYEK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini mengalami perubahan lingkungan yang sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia saat ini mengalami perubahan lingkungan yang sangat cepat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia saat ini mengalami perubahan lingkungan yang sangat cepat. Keinginan publik yang semakin meningkat, kompetisi yang semakin banyak, tingkat inflasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hanya memperhatikan prestasi dan sikap karyawan, tetapi juga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hanya memperhatikan prestasi dan sikap karyawan, tetapi juga BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Organisasi Menurut Stephen P. Robbins dalam buku Teori Organisasi, teori organisasi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan

Lebih terperinci

Bab 5 SIMPULAN DAN SARAN

Bab 5 SIMPULAN DAN SARAN Bab 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 1. Setiap kegiatan bisnis di dalam CV.Yakin masih manual dan belum terkompouterisasi. Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. termasuk Indonesia, ini disebabkan karena penurunan kinerja ekspor-impor. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. termasuk Indonesia, ini disebabkan karena penurunan kinerja ekspor-impor. Menurut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di tengah krisis ekonomi global saat ini semua negara merasakan imbasnya, termasuk Indonesia, ini disebabkan karena penurunan kinerja ekspor-impor. Menurut Badan Pusat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ke dalam bisnis utama dan bisnis penunjang. Bisnis utama suatu bank adalah

BAB I PENDAHULUAN. ke dalam bisnis utama dan bisnis penunjang. Bisnis utama suatu bank adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Industri jasa perbankan memiliki kegiatan usaha yang dapat dikelompokkan ke dalam bisnis utama dan bisnis penunjang. Bisnis utama suatu bank adalah menghimpun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasabah yang meningkat, menjadi alasan tingginya eskalasi persaingan antar bank.

BAB I PENDAHULUAN. nasabah yang meningkat, menjadi alasan tingginya eskalasi persaingan antar bank. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini bisnis perbankan di Indonesia berkembang dengan pesat. Salah satunya disebabkan oleh semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan fungsi bank dalam aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam mendukung tercapainya strategi dan visi perusahaan, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam mendukung tercapainya strategi dan visi perusahaan, hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini Teknologi Informasi (TI) mulai menjadi bagian yang sangat penting dalam mendukung tercapainya strategi dan visi perusahaan, hal ini didasari oleh survei

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis hasil penelitian yang telah dilakukan pada sistem berjalan (lights-on) maupun rencana project WCS, maka simpulan yang didapat dari laporan tugas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kualitas jasa. Selain itu perkembangan di bidang dunia informasi saat ini begitu

BAB I PENDAHULUAN. kualitas jasa. Selain itu perkembangan di bidang dunia informasi saat ini begitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin derasnya arus globalisasi, yang didalamnya dituntut adanya pertukaran informasi yang semakin cepat antar daerah dan negara, membuat peranan telekomunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini tingkat kepuasan pelanggan menjadi suatu pembahasan yang menarik di semua kalangan industri. Tingkat kepuasan pelanggan ini dapat diketahui melalui serangkaian

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning (ERP)

Enterprise Resource Planning (ERP) Enterprise Resource Planning (ERP) ERP adalah sebuah system informasi perusahaan yang dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan untuk proses bisnis lengkap.

Lebih terperinci

TATA CARA PEMBAYARAN TRANSAKSI DALAM KONTRAK

TATA CARA PEMBAYARAN TRANSAKSI DALAM KONTRAK TATA CARA PEMBAYARAN TRANSAKSI DALAM KONTRAK I. PENDAHULUAN Pada umumnya dalam kontrak-kontrak bisnis selalu terdapat klausula tentang tata cara pembayaran. Pembayaran (penyerahan sejumlah uang) merupakan

Lebih terperinci