BAB 4 HASIL PENELITIAN. dijalankan oleh PT. Huabei Petroleum Service. Adapun arahan strategi yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 HASIL PENELITIAN. dijalankan oleh PT. Huabei Petroleum Service. Adapun arahan strategi yang diperoleh adalah sebagai berikut:"

Transkripsi

1 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Rencana Strategi Bisnis Rencana strategis bisnis berisi sekumpulan arahan strategi yang akan dijalankan oleh PT. Huabei Petroleum Service. Adapun arahan strategi yang diperoleh adalah sebagai berikut: Meningkatkan keuntungan perusahaan secara berkelanjutan Meningkatkan pemberdayaan tenaga kerja Fokus terhadap peningkatan operasional perusahaan Arahan strategi ini dimaksudkan untuk memposisikan PT. Huabei Petroleum Service sebagai perusahaan penyedia jasa pengeboran minyak dan gas yang terdepan dan inovatif di Indonesia. Selain itu arahan strategi ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan para karyawan agar para karyawan dapat terus melakukan dan mengembangkan inovasi-inovasi untuk mendukung kemajuan perusahaan dan untuk meningkatkan kinerja karyawan. Serta untuk meningkatkan performa perusahaan dalam menyelesaikan proyek-proyek yang sedang dijalankan dan sedang dikembangkan. Ketiga arahan strategi ini merupakan prioritas utama perusahaan dalam mencapai visi dan misi perusahaan. Karena ketiga arahan strategi tersebut merupakan langkah-langkah perusahaan dalam mencapai visi dan misi yang sudah 130

2 131 ditentukan sejak awal. Sehingga perusahaan mengharapkan semua karyawan mengerti dan mampu melaksanakan arahan strategi yang telah dirancang oleh manajemen dengan bertanggung jawab. Dengan tujuan agar dapat memperbaiki hasil atau mengingkatkan performa bottom-line. Dari arahan strategi yang telah dihasilkan dan investasi Teknologi Informasi yang sesuai dengan pemenuhan arahan strategi perusahaan. Maka akan mendorong tindakan manajemen untuk menghasilkan dampak yang baik pada bottom-line dari segi kualitas, layanan, dan penyelarasan pada lights-on di perusahaan. Yaitu aplikasi, infrastruktur, service dan manajemen. Agar target dari arahan strategi dapat tercapai, maka rencana rencana strategis yang diterapkan harus dengan melakukan keseimbangan investasi antara strategis maupun opersional. Dengan demikian perolehan dari investasi yang dilakukan perusahaan dapat berjalan efektif dann efisien dari segi waktu, biaya, data, informasi, tenaga, dan proses bisnis. 4.2 Analisa Portfolio Lights-on Analisa terhadap portfolio lights-on dilakukan dengan dukungan data portfolio dari seluruh sumber daya TI berupa aplikasi, infrastruktur, manajemen dan service yang sedang berjalan di PT. Huabei Petroleum Service. Berdasarkan gambar 4.1 dijelaskan bahwa biaya yang dikeluarkan oleh PT. Huabei Petroleum Service selama satu tahun untuk lights-on lebih besar dibandingkan biaya untuk proyek yang akan dikembangkan.

3 132 Presentase Total Biaya TI 3,26% 96,74% Lights On Proyek Gambar 4.1 Presentase Total Biaya TI Untuk lights-on, biaya yang dikeluarkan sebesar 96,74% atau Rp ,- yang didapat dari seluruh biaya operasional dan biaya implementasi lights-on. Sedangkan untuk biaya proyek yang akan dikembangkan sebesar 3,26% atau Rp ,- yang didapat dari total biaya yang diperlukan untuk proyek yang akan dikembangkan. Dengan adanya presentase ini, manajemen dapat melihat perbandingan biaya antara lights-on dengan proyek yang dikembangkan Presentase Biaya Lights-on Berdasarkan gambar 4.2 dapat dijelaskan bahwa Hardware memiliki biaya yang paling besar, yaitu Rp ,- dengan presentase 32,19% dari seluruh biaya lights-on. Sedangkan Lotus Notes memiliki biaya terkecil, yakni Rp ,- dengan presentase 0,41%. Berikut penjelasan secara rinci mengenai besarnya:

4 133 0,72% 0,79% 17,79% Presentase Biaya Lights on JD Edwards 3,55% 9,91% Finance and Accounting 16,38% Report 5,94% Lotus Notes 12,32% Hardware Software 32,19% Server 0,41% Network Service Manajemen Gambar 4.2 Presentase Biaya Lights-on 1. Aplikasi JD Edwards memiliki biaya lights-on sebesar Rp ,- dengan presentase sebesar 16,38% 2. Aplikasi Finance and Accounting memiliki biaya lights-on sebesar Rp ,- dengan presentase sebesar 5,94% 3. Aplikasi Report memiliki biaya lights-on sebesar Rp ,- dengan presentase sebesar 12,32% 4. Aplikasi Lotus Notes memiliki biaya lights-on sebesar Rp ,- dengan presentase sebesar 0,41% 5. Infrastruktur Hardware memiliki biaya lights-on sebesar Rp ,- dengan presentase sebesar 32,19%

5 Infrastruktur Software memiliki biaya lights-on sebesar Rp ,- dengan presentase sebesar 17,79% 7. Infrastruktur Server memiliki biaya lights-on sebesar Rp ,- dengan presentase sebesar 0,79% 8. Infrastruktur Network memiliki biaya lights-on sebesar Rp ,- dengan presentase sebesar 0,72% 9. Service memiliki biaya lights-on sebesar Rp ,- dengan presentase sebesar 9,91% 10. Manajemen memiliki biaya lights-on sebesar Rp ,- dengan presentase sebesar 3,55% Total Presentase Biaya Aplikasi Gambar 4.3 Total Presentase Biaya Aplikasi Berdasarkan gambar 4.3 dapat dijelaskan bahwa aplikasi JD Edwards memiliki biaya terbesar, yaitu Rp ,- dengan presentase 46,73%

6 135 dari seluruh biaya total aplikasi. Sedangkan aplikasi Lotus Notes memiliki biaya terendah, yaitu Rp ,- dengan presentase 1,17% Total Presentase Biaya Infrastruktur Gambar 4.4 Total Presentase Biaya Infrastruktur Berdasarkan gambar 4.4 dapat dijelaskan bahwa infrastruktur Hardware memilki biaya terbesar, yaitu Rp ,- dengan presentase 62,50% dari seluruh total biaya Infrastruktur. Sedangkan infrastruktur Network memiliki biaya terendah, yaitu Rp ,- dengan presentase 1,41% Total Presentase Biaya Service Gambar 4.5 Total Presentase Biaya Service

7 136 Berdasarkan gambar 4.5 dapat dijelaskan bahwa Service Infrastructure memiliki biaya terbesar, yaitu Rp ,- dengan presentase 79,52% dari seluruh biaya total Service. Sedangkan Service Training User memiliki biaya terendah, yaitu Rp ,- dengan presentase 4,97% Total Presentase Biaya Manajemen Gambar 4.6 Total Presentase Biaya Manajemen Berdasarkan gambar 4.6 dapat dijelaskan bahwa Budgeting/Finance sebagai satu-satunya manajemen yang digunakan oleh PT. Huabei Petroleum Service, oleh karena itu Budgeting/Finance memiliki presentase penuh sebesar 100% dengan biaya Rp , Presentase nilai penyelarasan Lights-on Berdasarkan gambar 4.7 di atas, dapat dijelaskan bahwa pada Service Training User memiliki nilai penyelarasan tertinggi, yaitu 4,08. Sedangkan pada aplikasi Lotus Notes memiliki nilai penyelarasan terendah, yaitu 1,96. Berikut rincian nilai penyelarasan lights-on secara keseluruhan:

8 137 4,08 3,96 Presentase Nilai Penyelarasan Lightson 4,02 3,48 3,16 3,52 3,52 3,44 3,64 1,96 3,98 3,47 JD Edwards Finance and Accountig Report Lotus Notes Hardware Server Software Network Service Infrastructure Help Desk Training User Budgeting /Finance Gambar 4.7 Presentase Nilai Penyelarasan Lights-on 1. Aplikasi JD Edwards memiliki nilai penyelarasan sebesar 3,52 Finance and Accounting memiliki nilai penyelarasan sebesar 3,44 Report memiliki nilai penyelarasan sebesar 3,64 Lotus Notes memiliki nilai penyelarasan sebesar 1,96 2. Infrastruktur Server memiliki nilai penyelarasan sebesar 3,47 Hardware memiliki nilai penyelarasan sebesar 3,98 Network memiliki nilai penyelarasan sebesar 3,48 Software memiliki nilai penyelarasan sebesar 3,52

9 Service Service Infrastructure memiliki nilai penyelarasan sebesar 3,96 Help Desk memiliki nilai penyelarasan sebesar 4,02 Training User memiliki nialai penyelarasan sebesar 4,08 4. Manajemen Budgeting/Finance memiliki nilai penyelarasan sebesar 3, Hubungan Nilai Penyelarasan dan Kualitas Terhadap Biaya Aplikasi (Dalam Juta Rupiah) Gambar 4.8 Bubble Diagram Hubungan Nilai Penyelarasan dan Nilai Kualitas terhadap Biaya Aplikasi Berdasarkan gambar 4.8 dapat disimpulkan Perbandingan Nilai Penyelarasan dan Kualitas terhadap Biaya Aplikasi dengan penjelasan sebagai berikut:

10 Aplikasi JD Edwards memiliki nilai kualitas sebesar 3,9 dan nilai penyelarasan sebesar 3,52 dengan biaya sebesar Rp ,- maka lights-on ini termasuk kategori Noncritical, Stabilize. 2. Aplikasi Finance and Accounting memiliki nilai kualitas sebesar 4,2 dan nilai penyelarasan sebesar 3,44 dengan biaya sebesar Rp ,- maka lights-on ini termasuk kategori Noncritical, Stabilize. 3. Aplikasi Report memiliki nilai kualitas sebesar 4,2 dan nilai penyelarasan sebesar 3,64 dengan biaya sebesar Rp ,- maka lights-on ini termasuk kategori Noncritical, Stabilize. 4. Aplikasi Lotus Notes memiliki nilai kualitas sebesar 4,1 dan nilai penyelarasan sebesar 1,96 dengan biaya sebesar Rp ,- maka lights-on ini termasuk kategori Abandon Hubungan Nilai Penyelarasan dan Kualitas Terhadap Biaya Infrastruktur (Dalam Juta Rupiah) Berdasakan gambar 4.9 dapat disimpulkan Perbandingan Nilai Penyelarasan dan Kualitas terhadap Biaya Infrastruktur dengan penjelasan sebagai berikut:

11 140 Gambar 4.9 Bubble Diagram Hubungan Nilai Penyelarasan dan Nilai Kualitas terhadap Biaya Infrastruktur 1. Hardware memiliki nilai penyelarasan sebesar 3,98 dan tingkat kualitas sebesar 3,9 dengan biaya sebesar Rp ,- Maka lights-on ini termasuk kategori Noncritical, Stabilize. 2. Network memiliki nilai penyelarasan sebesar 3,48 dan tingkat kualitas sebesar 4,2 dengan biaya sebesar Rp ,- Maka lights-on ini termasuk kategori Noncritical, Stabilize. 3. Software memiliki nilai penyelarasan sebesar 3,52 dan tingkat kualitas sebesar 2,8 dengan biaya sebesar Rp ,- Maka lights-on ini termasuk kategori Noncritical, Stabilize. 4. Server memiliki nilai penyelarasan sebesar 3,47 dan tingkat kualitas sebesar 3,7 dengan biaya sebesar Rp ,- Maka lights-on ini termasuk kategori Noncritical, Stabilize.

12 Hubungan Nilai Penyelarasan dan Kualitas Terhadap Biaya Service (Dalam Juta Rupiah) Gambar 4.10 Bubble Diagram Hubungan Nilai Penyelarasan dan Nilai Kualitas terhadap Biaya Service Berdasarkan gambar 4.10 dapat disimpulkan Perbandingan Nilai Penyelarasan dan Kualitas terhadap Biaya Service dengan penjelasan sebagai berikut: 1. Service Infrastructure memiliki nilai penyelarasan sebesar 3,96 dan tingkat kualitas sebesar 3 dengan biaya sebesar Rp ,- Maka lights-on ini termasuk kategori Noncritical, Stabilize. 2. Help Desk memiliki nilai penyelarasan sebesar 4,02 dan tingkat kualitas sebesar 4,3 dengan biaya sebesar Rp ,- Maka lights-on ini termasuk kategori Excellent.

13 Training User memiliki nilai penyelarasan sebesar 4,08 dan tingkat kualitas sebesar 4 dengan biaya sebesar Rp ,- Maka lights-on ini termasuk kategori Excellent Hubungan Nilai Penyelarasan dan Kualitas terhadap Biaya Manajemen (Dalam Juta Rupiah) Gambar 4.11 Bubble Diagram Hubungan Nilai Penyelarasan dan Nilai Kualitas Terhadap Biaya Manajemen Berdasarkan gambar 4.11 dapat disimpulkan Perbandingan Nilai Penyelarasan dan Kualitas terhadap biaya Management dengan penjelasan sebagai berikut: 1. Budgeting/Finance memiliki nilai penyelarasan sebesar 3,16 dan tingkat kualitas sebesar 4,1 dengan biaya sebesar Rp ,- Maka lightson ini termasuk kategori Noncritical, Stabilize.

14 Presentase Nilai Ketergantungan Lights-On Presentase Nilai Ketergantungan Lights On JD Edwards Finance and Accounting 4,6 4,6 4,2 4,6 3 4,8 3,2 4,6 4,4 4,6 4,6 1,6 Report Lotus Notes Hardware Server Software Network Service Infrastructure Help Desk Training User Budgeting/Finance Gambar 4.12 Presentase Nilai Ketergantungan Lights-On Berdasarkan gambar 4.12 di atas, dapat dijelaskan bahwa pada infrastruktur Software memiliki nilai ketergantungan tertinggi, yaitu 4,8. Sedangkan pada aplikasi Lotus Notes memiliki nilai ketergantungan terendah, yaitu 1,6. Berikut rincian nilai penyelarasan lights-on secara keseluruhan: 1. Aplikasi JD Edwards memiliki nilai ketergantungan sebesar 3,2

15 144 Finance and Accounting memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,4 Report memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,6 Lotus Notes memiliki nilai ketergantungan sebesar 1,6 2. Infrastruktur Server memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,6 Hardware memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,6 Network memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,2 Software memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,8 3. Service Service Infrastructure memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,6 Help Desk memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,6 Training User memiliki nialai ketergantungan sebesar 4,6 4. Manajemen Budgeting/Finance memiliki nilai ketergantungan sebesar 3

16 Hubungan Nilai Ketergantungan dan Kualitas Terhadap Biaya Aplikasi (Dalam Juta Rupiah) Gambar 4.13 Bubble Diagram Hubungan Nilai Ketergantungan dan Nilai Kualitas terhadap Biaya Aplikasi Berdasarkan gambar 4.13 dapat disimpulkan perbandingan nilai ketergantungan dan kualitas terhadap biaya aplikasi dengan penjelasan sebagai berikut: 1. Aplikasi JD Edwards memiliki nilai kualitas sebesar 3,9 dan nilai ketergantungan sebesar 3,2 dengan biaya sebesar Rp ,- maka lights-on ini termasuk kategori Noncritical, Stabilize. 2. Aplikasi Finance and Accounting memiliki nilai kualitas sebesar 4,2 dan nilai ketergantungan sebesar 4,4 dengan biaya sebesar Rp ,- maka lights-on ini termasuk kategori Excellent.

17 Aplikasi Report memiliki nilai kualitas sebesar 4,2 dan nilai ketergantungan sebesar 4,6 dengan biaya sebesar Rp ,- maka lights-on ini termasuk kategori Excellent. 4. Aplikasi Lotus Notes memiliki nilai kualitas sebesar 4,1 dan nilai ketergantungan sebesar 1,6 dengan biaya sebesar Rp ,- maka lights-on ini termasuk kategori Abandon Hubungan Nilai Ketergantungan dan Kualitas Terhadap Biaya Infrastruktur (Dalam Juta Rupiah) Gambar 4.14 Bubble Diagram Hubungan Nilai Ketergantungan dan Nilai Kualitas terhadap Biaya Infrastruktur Berdasarkan gambar 4.14 dapat disimpulkan perbandingan nilai ketergantungan dan kualitas terhadap biaya infrastruktur dengan penjelasan sebagai berikut:

18 Hardware memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,6 dan tingkat kualitas sebesar 3,9 dengan biaya sebesar Rp ,- Maka lights-on ini termasuk kategori Improve Only as Needed. 2. Network memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,2 dan tingkat kualitas sebesar 4,2 dengan biaya sebesar Rp ,- Maka lights-on ini termasuk kategori Excellent. 3. Software memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,8 dan tingkat kualitas sebesar 2,8 dengan biaya sebesar Rp ,- Maka lights-on ini termasuk kategori crisis. 4. Server memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,6 dan tingkat kualitas sebesar 3,7 dengan biaya sebesar Rp ,- Maka lights-on ini termasuk kategori Improve Only as Needed Hubungan Nilai Ketergantungan dan Kualitas Terhadap Biaya Service (Dalam Juta Rupiah) Berdasarkan gambar 4.15 dapat disimpulkan perbandingan nilai ketergantungan dan kualitas terhadap biaya service dengan penjelasan sebagai berikut:

19 148 Gambar 4.15 Bubble Diagram Hubungan Nilai Ketergantungan dan Nilai Kualitas terhadap Biaya Service 1. Service Infrastructure memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,6 dan tingkat kualitas sebesar 3 dengan biaya sebesar Rp ,- Maka lights-on ini termasuk kategori Improve Only As Needed. 2. Help Desk memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,6 dan tingkat kualitas sebesar 4,3 dengan biaya sebesar Rp ,- Maka lights-on ini termasuk kategori Excellent. 3. Training User memiliki nilai ketergantungan sebesar 4,6 dan tingkat kualitas sebesar 4 dengan biaya sebesar Rp ,- Maka lights-on ini termasuk kategori Excellent.

20 Hubungan Nilai Ketergantungan dan Kualitas Terhadap Biaya Manajemen (Dalam Juta Rupiah) Gambar 4.16 Bubble Diagram Hubungan Nilai Ketergantungan dan Nilai Kualitas Terhadap Biaya Manajemen Berdasarkan gambar 4.16 dapat disimpulkan perbandingan nilai ketergantungan dan kualitas terhadap biaya manajemen dengan penjelasan sebagai berikut: 1. Budgeting/Finance memiliki nilai ketergantungan sebesar 3 dan tingkat kualitas sebesar 4,1 dengan biaya sebesar Rp ,- Maka lightson ini termasuk kategori Noncritical, Stabilize.

21 Strategi Investasi Berdasarkan Hubungan Kualitas dan Penyelarasan Gambar 4.17 Total Biaya Lights-on Berdasarkan Hubungan Kualitas dan Penyelarasan (Dalam Juta Rupiah) Berdasarkan gambar 4.17 untuk nilai terhadap penyelarasan dan kualitas pada lights-on dapat dilihat bahwa: - Kategori Abandon memiliki jumlah biaya terkecil yaitu Rp ,- yang terdiri dari Lotus Notes. - Kategori Stabilize memiliki jumlah biaya terbesar yaitu Rp ,- yang terdiri dari JD Edwards, Finance and Accounting, Report, Hardware, Network, Software, Server, Service Infrastructure dan Budgeting/Finance.

22 151 - Kategori Excellent memiliki jumlah biaya sebesar Rp ,- yang terdiri dari Help Desk dan Training User. Abandon: Lotus Notes. Gambar 4.18 Strategi Investasi Portfolio Lights-on Berdasarkan Nilai Penyelarasan dan Kualitas (Pada Kategoti Abandon) Dari gambar 4.18 diatas dapat disimpulkan bahwa biaya Aplikasi, Infrastruktur, Service, dan Manajemen berdasarkan strategi hubungan penyelarasan dan kualitas bersifat Abandon, yaitu dimiliki oleh Lotus Notes, dengan biaya sebesar Rp ,-

23 152 Stabilize: JD Edwards, Finance and Accounting, Report, Hardware, Network, Software, Server, Service Infrastructure dan Budgeting/Finance. Gambar 4.19 Strategi Investasi Portfolio Lights-on Berdasarkan Nilai Penyelarasan dan Kualitas (Pada Kategori Stabilize) Dari gambar 4.19 dapat disimpulkan bahwa biaya aplikasi, infrastruktur, service, manajemen, berdasarkan strategi hubungan penyelarasan dan kualitas bersifat Stabilize, yang memiliki biaya terbesar adalah Hardware (Infrastruktur) sebesar Rp ,- sedangkan yang memiliki biaya paling rendah adalah Network (Infrastruktur) sebesar Rp ,- Strategi Investasi yang dilakukan hanya pada pemeliharaan dan pengembangan aplikasi.

24 153 Excellent: Help Desk dan Training User. Gambar 4.20 Strategi Investasi Portfolio Lights-on Berdasarkan Nilai Penyelarasan dan Kualitas (Pada Kategori Excellent) Dari gambar 4.20 diatas dapat disimpulkan bahwa biaya Aplikasi, Infrastruktur, Service, dan Manajemen berdasarkan strategi hubungan penyelarasan dan kualitas bersifat Excellent, yang memiliki biaya terbesar adalah Help Desk, dengan biaya sebesar Rp ,- dan biaya terkecil adalah Training User dengan biaya sebesar Rp ,-. Strategi investasi baru tidak diperlukan.

25 Strategi Investasi Berdasarkan Hubungan Kualitas dan Ketergantungan Gambar 4.21 Total Biaya Lights-on Berdasarkan Hubungan Kualitas dan Ketergantungan Berdasarkan gambar 4.21, untuk nilai terhadap ketergantungan dan kualitas pada lights-on dapat dilihat bahwa: - Kategori Abandon memiliki jumlah biaya terkecil sebesar Rp ,- yaitu dimiliki oleh Lotus Notes. - Kategori Crisis memiliki biaya sebesar Rp ,- yaitu dimiliki oleh Software. - Kategori Stabilize memiliki jumlah biaya sebesar Rp ,- yaitu dimiliki oleh JD Edwards dan Budgeting/Finance.

26 155 - Kategori Improve Only as Needed memiliki jumlah biaya terbesar yaitu Rp ,- yang terdiri dari Hardware, server dan Service Infrastructure. - Kategori Excellent memiliki jumlah biaya sebesar Rp ,- yaitu dimiliki oleh Finance and Accounting, Report, Network, Help Desk, dan Training User. Abandon: Lotus Notes Gambar 4.22 Strategi Investasi Portfolio Lights-on Berdasarkan Nilai Ketergantungan dan Kualitas (Pada Kategori Abandon) Dari gambar 4.22 diatas dapat disimpulkan bahwa biaya Aplikasi, Infrastruktur, Service, dan Manajemen berdasarkan strategi hubungan ketergantungan dan kualitas bersifat Abandon, yaitu dimiliki oleh Lotus

27 156 Notes, dengan biaya sebesar Rp ,- Strategi Investasi baru sangat diperlukan. Crisis: Software Gambar 4.23 Strategi Investasi Portfolio Lights-on Berdasarkan Nilai Ketergantungan dan Kualitas (Pada Kategori Crisis) Dari gambar 4.23 diatas dapat disimpulkan bahwa biaya Aplikasi, Infrastruktur, Service, dan Manajemen berdasarkan strategi hubungan ketergantungan dan kualitas bersifat Crisis, yaitu dimiliki oleh Software, dengan biaya sebesar Rp ,-

28 157 Stabilize : JD Edwards, dan Budgeting/Finance. Gambar 4.24 Strategi Investasi Portfolio Lights-On Berdasarkan Nilai Ketergantungan dan Kualitas (Pada Kategori Stabilize) Dari gambar 4.24 dapat disimpulkan bahwa biaya aplikasi, infrastruktur, service, manajemen, berdasarkan strategi hubungan penyelarasan dan kualitas bersifat Stabilize, yang memiliki biaya terbesar adalah JD Edwards (Aplikasi) sebesar Rp ,- sedangkan yang memiliki biaya paling rendah adalah Budgeting Finance (Management) sebesar Rp ,- Strategi Investasi yang dilakukan hanya pada pemeliharaan dan pengembangan aplikasi.

29 158 Improve Only as Needed: Hardware, Server, dan Service Infrastructure. Gambar 4.25 Strategi Investasi Portfolio Lights-On Berdasarkan Nilai Ketergantungan dan Kualitas (Pada Kategori Improve Only as Needed) Pada gambar 4.25 diatas dapat disimpulkan bahwa biaya Aplikasi, Infrastruktur, Service, dan Manajemen berdasarkan strategi hubungan penyelarasan dan kualitas bersifat Improve Only as Needed yang memiliki biaya yang terbesar yaitu pada Hardware (Infrastruktur) sebesar Rp ,- sedangkan yang memiliki biaya yang paling rendah adalah Server (Infrastruktur) sebesar Rp ,- Strategi investasi yang dilakukan pada saat darurat atau saat dibutuhkan saja.

30 159 Excellent: Finance and Accounting, Report, Network, Help Desk dan Training User. Gambar 4.26 Strategi Investasi Portfolio Lights-On Berdasarkan Nilai Ketergantungan dan Kualitas (Pada Kategori Excellent) Dari gambar 4.26 diatas dapat disimpulkan bahwa biaya Aplikasi, Infrastruktur, Service, dan Manajemen berdasarkan strategi hubungan penyelarasan dan kualitas bersifat Excellent, yang memiliki biaya sebesar Rp ,- dengan biaya terbesar dimiliki oleh Report sebesar Rp ,- dan biaya terkecil adalah Training User dengan biaya sebesar Rp ,-. Strategi investasi baru tidak diperlukan.

31 Hubungan Kualitas, Penyelarasan Strategi, Ketergantungan, dan Jangkauan Pengguna Gambar 4.27 Hubungan Kualitas, Penyelarasan strategi, Ketergantungan, dan Jangkauan Pengguna Dari Gambar 4.27 diatas dapat disimpulkan dengan semakin tinggi nilai kualitas maka kinerja sistem tersebut semakin baik, semakin tinggi nilai penyelarasan strategi maka sistem aplikasi tersebut semakin sesuai dengan strategi bisnis perusahaan, semakin tinggi nilai ketergantungan maka sistem aplikasi semakin dibutuhkan oleh perusahaan dan semakin tinggi nilai

32 161 jangkauan pengguna maka sistem tersebut semakin banyak digunakan dalam perusahaan. Berikut penjelasan rinci: JD Edwards memiliki nilai kualitas sebesar 3,9. Nilai penyelarasan sebesar 3,52. Nilai ketergantungan sebesar 3,2 dan jangkauan sebesar 2,2. Finance and Accounting memiliki nilai kualitas tinggi sebesar 4,2. Nilai penyelarasan sebesar 3,44. Nilai ketergantungan sebesar 4,4 dan jangkauan sebesar 4,8. Report memiliki niali kualitas tinggi sebesar 4,2. Nilai penyelarasan sebesar 3,64. Nilai ketergantungan sebesar 4,6 dan jangkauan sebesar 4,4. Lotus Notes memiliki niali kualitas tinggi sebesar 4,1. Nilai penyelarasan sebesar 1,96. Nilai ketergantungan sebesar 1,6 dan jangkauan sebesar 4. Server memiliki nilai kualitas sebesar 3,7. Nilai penyelarasan sebesar 3,47. Nilai ketergantungan sebesar 4,6 dan jangkauan sebesar 4,2. Hardware memiliki nilai kualitas sebesar 3,9 nilai penyelarasan sebesar 3,98 nilai ketergantungan sebesar 4,6 dan jangkauan sebesar 4,6. Network memiliki nilai kualitas sebesar 4,2. Nilai penyelarasan sebesar 3,48. Nilai ketergantungan sebesar 4,2 dan jangkauan sebesar 2,8. Software memiliki nilai kualitas sebesar 2,8. Nilai penyelarasan sebesar 3,52. Nilai ketergantungan sebesar 4,8 dan jangkauan sebesar 4,4.

33 162 Service Infrastructure memiliki nilai kualitas sebesar 3. Nilai penyelarasan sebesar 3,96. Nilai ketergantungan sebesar 4,6 dan jangkauan sebesar 4,8. Help Desk memiliki nilai kualitas sebesar 4,3. Nilai penyelarasan sebesar 4,02. Nilai ketergantungan sebesar 4,6 dan jangkauan sebesar 4,6. Training User memiliki nilai kualitas sebesar 4. Nilai penyelarasan sebesar 4,08. Nilai ketergantungan sebesar 4,6 dan jangkauan sebesar 4,2. Budgeting/Finance memiliki nilai kualitas sebesar 4,1. Nilai penyelarasan sebesar 3,16. Nilai ketergantungan sebesar 3 dan jangkauan sebesar 4, Hasil analisis Demand/Supply Planning Hasil output dari praktek Demand/Supply planning adalah Strategic IT Agenda, Strategic IT Plan, dan Strategic IT Requirements yang akan diuraikan dalam sub bab berikut Strategic IT Agenda Arahan Strategi Tabel 4.1 Demand/Supply Planning: Meningkatkan keuntungan perusahaan secara berkelanjutan Demand Supply Konteks Strategi Bisnis Perencanaan Strategi untuk Penggunaan TI Perencanaan Strategi untuk Pemasok TI Meningkatkan Penggunaan sistem untuk Membangun sarana keuntungan perusahaan mendukung keputusan pendukung untuk secara berkelanjutan perusahaan terhadap mendukung DSS. proyek yang akan diambil.

34 163 Tujuan Strategi Meningkatkan performa perusahaan dalam penyelesaian proyek. Menggunakan aplikasi untuk mendukung proses bisnis perusahaan. Membangun sistem pendukung untuk pengerjaan di lapangan. Inisiatif Strategi Meminimalisasikan kegagalan dan kerugian dari setiap proyek yang akan dijalankan Menggunakan aplikasi yang dapat menunjang keputusan berdasarkan berdasarkan data historis dengan kemampuan what-if analisis Menerapkan aplikasi DSS sehingga dapat mengambil keputusan untuk menentukan proyak yang akan dijalankan Tabel 4.2 Demand/Supply Planning: Meningkatkan pemberdayaan tenaga kerja Arahan Strategi Demand Konteks Strategi Bisnis Meningkatkan pemberdayaan tenaga kerja. Perencanaan Strategi untuk Penggunaan TI Mengelola pengetahuan karyawan. Supply Perencanaan Strategi untuk Pemasok TI Menyediakan aplikasi Meminimalisasi kegagalan dari proyek yang sedang yang dapat mengelola pengetahuan karyawan Tujuan Strategi Meningkatkan kompetensi karyawan Mengintegrasikan dan menyebarkan Sumber daya pengetahuan perusahaan. Memanfaatkan aplikasi untuk mengelola karyawan dalam mendukung proses bisnis perusahaan. Inisiatif Strategi Meningkatkan knowledge karyawan untuk pengembangan kinerja karyawan Menyediakan aplikasi yang dapat mendukung pengembangan kinerja karyawan Pengimlementasian aplikasi KM pada perusahaan

35 164 Tabel 4.3 Demand/Supply Planning: Fokus kepada kegiatan operasional perusahaan Arahan Strategi Demand Konteks Strategi Perencanaan Strategi Bisnis untuk Penggunaan TI Fokus kepada kegiatan Karyawan dapat operasional perusahaan menggunakan sistem dengan baik dan sesuai dengan fungsinya Supply Perencanaan Strategi untuk Pemasok TI Menyediakan aplikasi yang dapat mendukung kinerja karyawan Tujuan Strategi Meningkatkan efektifitas dan efisiensi perusahaan Aplikasi yang ada dapat membantu mengolah informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan Memanfaatkan aplikasi yang dapat membantu karyawan agar lebih fokus dengan kegiatan analisa. Inisiatif Strategi Meminimalisasi kegagalan dari proyek yang sedang dikerjakan. Meningkatkan control manajemen, akurasi dan standarisasi proses Mengimplementasikan aplikasi SAP yang dapat mengintegrasikan seluruh proses bisnis Strategic IT Plan Perencanaan strategi TI untuk mendukung kebutuhan TI di PT. Huabei Petroleum Service adalah sebagai berikut: Menyediakan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk mengelola informasi mengenai kegiatan operasional bisnis perusahaan agar berjalan lebih efisien dan efektif. Mengembangkan teknologi dan sumber daya yang dibutuhkan untuk membantu karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk melakukan

36 165 upgrade dan maintenance pada sumber daya yang ada dalam perusahaan Strategic IT Requirement Dalam IT Requirements, dibuat perencanaan TI beberapa tahun ke depan untuk memprioritaskan peningkatan atau pengembangan sistem dalam mendukung arahan strategi bisnis yang ingin dicapai perusahaan. Berikut adalah strategi perencanaan TI untuk tiga tahun ke depan. Tabel 4.4 Strategic IT Requirements Tahun Perencanaan penggunaan TI I Optimalisasi SAP Mempersiapkan proyek aplikasi KMS dan GIS serta perencanaan biaya, dampak dan resiko II Mengimplementasikan GIS sebagai sistem untuk menampilkan peta dan tampilan grafis lainnya yang mendukung keputusan dalam menentukan lokasi yang potensial untuk pengeboran. Trainning GIS kepada karyawan Melakukan development dan maintenance terhadap proyek secara berkelanjutan. III Mengimplementasikan KMS sebagai system untuk mengelola dan meningkatkan pengetahuan karyawan. Trainning user Melakukan development dan maintenance terhadap proyek secara berkelanjutan Hasil Pembahasan Portfolio Proyek Analisa portfolio proyek berdasarkan data dari portfolio terdapat beberapa hubungan yang mendukung pembuatan keputusan: Analisa dampak dan resiko terhadap biaya

37 166 Gambar 4.28 Analisa Resiko dan Dampak Portfolio Proyek Terhadap Biaya Diagram diatas memperlihatkan gambaran prioritisasi dengan hubungan keterkaitan antara resiko dan dampak terhadap biaya. Dengan nilai resiko yang terbesar adalah Geographic Information System sebesar 7 dan nilai dampak sebesar 294 dengan biaya Rp ,- dibandingkan dengan nilai resiko adalah Knowledge Management System sebesar 6,7 dan nilai dampak sebesar 218 dengan biaya Rp ,- Jadi hasil dari diagram menjelaskan bahwa semakin tinggi nilai dampak, maka potensial kesuksesan proyek tersebut semakin besar Prioritization Berdasarkan Gambar 4.28 analisa dampak dan resiko portfolio proyek terhadap biaya, maka langkah investasi yang menjadi prioritas utama dalam perencanaan pengembangan proyek perusahaan adalah Geographic Information System yang memiliki dampak lebih besar terhadap perusahaan yaitu 294 dibandingkan dengan proyek Knowledge Management System

38 167 yang menduduki prioritas kedua karena memiliki dampak yang lebih kecil yaitu Innovation Perencanaan Innovation dalam NIE terdiri dai 4 komponen yaitu: Business And Technology Monitoring (Apa saja perubahan yang mempengaruhi perusahaan) Merupakan sebuah review untuk teknologi informasi dan manajemen bisnis terhadap kegiatan dan teknologi informasi yang dapat berdampak pada bisnis perusahaan. Proses ini menghasilkan sebuah teknologi informasi dan laporan status bisnis dan penggunaan sumber daya di luar perusahaan yang berjalan pada PT. Huabei Petroleum Service. Bagian ini berfokus pada perubahan apa yang dapat mempengaruhi proses bisnis: - Efektitas dan efisiensi dalam kegiatan pengeboran minyak dan gas. - Proses dalam mengelola dan menyebarkan pengetahuan karyawan. - Pengetahuan perusahaan dalam bentuk teknologi. - Proses data dan informasi sepat tersedia karena adanya system SAP. - Pengurangan resiko redundancy data. Innovation Visoning (Perubahan apa yang dapat dilakukan) Pada tahap ini akan dikembangkan beberapa alternative yang dapat memberikan arah yang jelas pada perusahaan untuk menjawab perubahan yang akan terjadi. Tahap ini berfokus pada apa yang telah dilakukan PT. Huabei Petroleum Service untuk mengembangkan bisnisnya sesuai investasi

39 168 yang telah dilakukan dengan strategi bisnis yang telah ditetapkan. Alternatif yang dapat mendukung strategi bisnis perusahaan adalah sebagai berikut: - Mengembangkan aplikasi yang mendukung arahan strategi untuk meningkatkan keuntungan perusahaan secara berkelanjutan dengan tersedianya dukungan TI dalam perusahaan. - Mengembangkan aplikasi yang dapat mengelola pengetahuan karyawan sehingga terjadi proses penyebaran pengetahuan karyawan. Business Context and Choices (Apa yang seharusnya dilakukan perusahaan) Tahap ini merupakan pemilihan alternatif yang nantinya akan digunakan sebagai jawaban atas strategi yang sudah ada. Dalam tahap ini akan ditentukan beberapa criteria yang dibutuhkan oleh strategi bisnis dalam upaya untuk meningkatkan kinerja perusahaan dari beberapa alternatif yang telah dibuat dalam tahap Innovation Visoning yang telah menghasilkan beberapa inovasi alternative untuk mendukung strategi bisnis. - Mengimplementasikan proyek yang akan dikembangkan (GIS & KMS) karena aplikasi ini dapat memberikan kemudahan bagi perusahaan dalam menjalankan proses bisnisnya. - Menyediakan infrastruktur, sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk pengimplementasian proyek yang akan dkembangkan.

40 169 Actionable Innovation (Apa yang akan perusahaan lakukan) Tahap terakhir ini berfokus pada apa yang akan dilakukan oleh PT. Huabei Petroleum Service dalam proses menerapkan ide-ide baru agar menjadi realisasi tundakan nyata dapat dilakukan untuk mendukung kinerja dan strategi dalam perusahaan. Fokus pendefinisian skenario bisnis dan teknologi berdasarkan sebuah kondisi bisnis maupun teknologi baru: - Melakukan pengembangan dan maintenance secara berkala dan berkelanjutan terhadap apikasi proyek tersebut. - Melakukan maintenance aplikasi lights-on agar dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan proses bisnis perusahaan. - Menentukan SDM yang potensial. 4.6 Hasil Analisis Manajemen Agenda Manajemen agenda dimaksudkan untuk mengetahui apakah investasi TI yang sudah dilakukan terkait dengan strategi bisnis yang ingin dicapai perusahaan. Manajemen agenda juga dapat digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki proses manajemen yang ada. Berikut ini adalah hasil analisis dari manajemen agenda yang diisi oleh pihak manajemen perusahaan: Manajemen Agenda 1 (Menentukan Sasaran) Dalam Management Agenda 1 ini dapat diketahui bahwa manager TI dan bisnis berpartisipasi secara efektif dan konsisten dalam melaksanakan proses manajemen yang memperbaiki kontribusi TI pada kinerja bisnis (bottom-line) lapisan bawah sehingga investasi TI diprioritaskan pada

41 170 strategi bisnis yang menunjang keefektifan bisnis. Dapat disimpulkan bahwa PT. Huabei Petroleum Service memiliki perancangan dan manajemen yang berfokus pada keseluruhan pengeluaran TI baik operasional maupun proyek. Manajemen Agenda 2 (Bertanya dengan pertanyaan yang tepat) Dalam Management Agenda 2 ini dapat diketahui bahwa manager TI dapat menerjemahkan strategi bisnis perusahaan ke dalam tindakan TI dengan menggunakan dan menginvestasikan sumber daya TI baik lama maupun baru pada lokasi yang tepat. Perusahaan juga secara detil dan jelas mengetahui pengalokasian dana TI secara efektif dengan mengurangi biaya TI yang tidak perlu agar manfaat yang didapatkan perusahaan sebanding dengan biaya yang sudah dikeluarkan. Dapat disimpulkan bahwa manajemen TI mampu menerjemahkan strategi bisnis ke dalam tindakan TI dengan menggunakan sumber saya TI dan dana lokasi yang tepat guna. Manajemen Agenda 3 (Menghubungkan pada bottom-line) Dalam Management Agenda 3 ini dapat diketahui bahwa manager TI dan bisnis mengetahui arahan strategi perusahaan dengan jelas dan berpartisipasi secara efektif pada proses manajemen. Prioritas investasi dan pengeluaran biaya TI yang mencakup pengembangan, operasional, perawatan dan pelayanan harus selaras dengan arahan strategi yang ada di perusahaan. Dapat disimpulkan bahwa penggunaan TI dalam perusahaan diprioritaskan berdasarkan arahan strategi perusahaan.

42 171 Manajemen Agenda 4 (Mengerti biaya dan sumber daya) Dengan adanya analisis biaya TI dan proyek dengan menggunakan portfolio maka dapat diperoleh penaksiran kegiatan operasional berdasarkan nilai kualitas, tingkat layanan, dan penyelarasan strategi, sehingga dapat menghasilakan strategi investasi untuk aplikasi yang ada maupun strategi untuk pengeluaran operasional yang dimiliki. Manajemen Agenda 5 (Fokus pada seusatu yang benar) Proses pelaksanaan dan manajemen perusahaan menghasilkan arahan strategi yang tegas dan mampu untuk dilaksanakan. Semua aktifitas dan pengeluaran TI diatur kedalam portfolio sumber daya dan proses untuk keperluan perkiraan dampak, pengelolaan kinerja, perkiraan tingkat kualitas dan membuat suasana kerja kondusif serta komitmen sumber daya dimana semua sumber daya baik perngeluaran operasional maupun investasi baru, dialoksikan dan dianggarkan secara tegas terkait dengan arahan strategi. Manajemen Agenda 6 (Mengadopsi proses yang efektif untuk menghasilkan tindakan) Perusahaan meningkatkan dampak strategi dan ooperasional pada investasi TI perusahaan. Semua investasi TI dan sumber daya berkontribusi pada kinerja bisnis, hal ini dapat dilihat dari kemampuan perusahaan dalam mengoptimalkan kontribusi TI pada kinerja bisnis dan menghasilkan aplikasi yang lebih efektif sehingga dapat meningkatkan pendapatan pada TI.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Rencana Strategis Bisnis Rencana strategis bisnis berisi sekumpulan arahan strategi yang akan dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada. Adapun arahan strategi yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. oleh Bina Nusantara International University (JWC). Adapun arahan strategi yang

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. oleh Bina Nusantara International University (JWC). Adapun arahan strategi yang 186 BAB HASIL DAN PEMBAHASAN.1 Rencana Strategi Bisnis Rencana strategi bisnis berisi kumpulan arahan strategi yang akan dijalankan oleh Bina Nusantara International University (JWC). Adapun arahan strategi

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis dan penelitian yang telah dilakukan pada lights-on dan proyek pada PDAM Tirta Benteng Kota Tangerang, maka simpulan yang dapat penulis buat

Lebih terperinci

Wawancara Hubungan Lights- On dan Proyek dengan. Arahan Strategi ( Strategic Intention)

Wawancara Hubungan Lights- On dan Proyek dengan. Arahan Strategi ( Strategic Intention) L1 Wawancara Hubungan Lights- On dan Proyek dengan Arahan Strategi ( Strategic Intention) Untuk menjawab pertanyaan dibawah ini menggunakan format skor dengan skala ( 0-5 ) dan lingkari skor yang akan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada sistem berjalan maupun rencana

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada sistem berjalan maupun rencana BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada sistem berjalan maupun rencana proyek Bank XYZ, maka simpulan yang didapat dari skripsi ini adalah sebagai berikut :

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Umum Teori teori berikut adalah teori yang digunakan untuk mendukung konsep New Information Economics (NIE). 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi menurut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. konsep-konsep New Information Economics (NIE).

BAB 2 LANDASAN TEORI. konsep-konsep New Information Economics (NIE). BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori-teori berikut merupakan teori yang digunakan untuk mendukung konsep-konsep New Information Economics (NIE). 2.2.1 Sistem Menurut Mathiassen (2000, p9), system

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada saat ini persaingan didalam dunia bisnis semakin ketat sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada saat ini persaingan didalam dunia bisnis semakin ketat sehingga BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada saat ini persaingan didalam dunia bisnis semakin ketat sehingga berbagai cara dilakukan oleh perusahaan agar mampu bersaing dengan para kompetitornya. Salah satu

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2005/2006 ANALISIS SISTEM APLIKASI YANG BERJALAN DAN RENCANA PROYEK DENGAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. signifikan. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan sumber bahan bakar fosil yang

BAB 1 PENDAHULUAN. signifikan. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan sumber bahan bakar fosil yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsumsi energi dunia setiap tahunnya mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan sumber bahan bakar fosil yang cukup besar

Lebih terperinci

Contoh Kuesioner Portfolio Lights-On

Contoh Kuesioner Portfolio Lights-On L1 Contoh Kuesioner Portfolio Lights-On Mohon kesediaan anda untuk mengisi kuesioner ini dengan baik guna pengembangan operasional perusahaan dan peningkatan kualitas teknologi informasi BINA NUSANTARA

Lebih terperinci

Jurusan Sistem Informasi, Universitas Bina Nusantara; 2) Fakultas Ekonomi, Universitas Bina Nusantara; 3)

Jurusan Sistem Informasi, Universitas Bina Nusantara; 2) Fakultas Ekonomi, Universitas Bina Nusantara; 3) ANALISIS INVESTASI SISTEM APLIKASI YANG BERJALAN DAN PROYEK SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS PADA ADANDU (PT NUANSA ASPIRASI BENING, JAKARTA) Hudiarto 1) ; E.A. Kuncoro 2)

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis hasil penelitian yang telah dilakukan pada sistem berjalan (lights-on) maupun rencana project WCS, maka simpulan yang didapat dari laporan tugas

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. maupun rencana proyek pada PT. Marein, maka dapat disimpulkan bahwa manfaat

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. maupun rencana proyek pada PT. Marein, maka dapat disimpulkan bahwa manfaat BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan analisis portfolio yang telah dilakukan pada sistem berjalan maupun rencana proyek pada PT. Marein, maka dapat disimpulkan bahwa manfaat yang diperoleh

Lebih terperinci

LAMPIRAN LAMPIRAN ARAHAN STRATEGI (STRATEGIC INTENTION) Wawancara dilakukan pada pengguna aplikasi (user) yang berhubungan

LAMPIRAN LAMPIRAN ARAHAN STRATEGI (STRATEGIC INTENTION) Wawancara dilakukan pada pengguna aplikasi (user) yang berhubungan LAMPIRAN LAMPIRAN I. KUISIONER HUBUNGAN LIGHTS-ON DAN PROYEK DENGAN ARAHAN STRATEGI (STRATEGIC INTENTION) Wawancara dilakukan pada pengguna aplikasi (user) yang berhubungan dan staf senior dari departemen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai sudut pandang yang meliputi tujuan, manfaat maupun finansial.

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai sudut pandang yang meliputi tujuan, manfaat maupun finansial. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dalam dunia bisnis tidak lepas kaitannya dengan sisi ekonomi dari bisnis tersebut. Segala bentuk implementasi teknologi informasi selalu

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/2006 MENGEVALUASI KINERJA APLIKASI K SOFT DAN MENENTUKAN PRIORITAS PENERAPAN APLIKASI SHAGA ERP DENGAN

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. 1. Arahan Strategi dari PT. Dwindo Berlian Samjaya berfokus pada: Fokus pada kebutuhan pasar.

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. 1. Arahan Strategi dari PT. Dwindo Berlian Samjaya berfokus pada: Fokus pada kebutuhan pasar. BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil analisis terhadap sistem yang sedang berjalan pada PT. Dwindo Berlian Samjaya, maka dapat diperoleh beberapa simpulan sebagai berikut: 1. Arahan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Peminatan Corporate Information System Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2005/2006 ANALISIS SISTEM APLIKASI YANG BERJALAN DAN RENCANA PROYEK

Lebih terperinci

Bab 5 SIMPULAN DAN SARAN

Bab 5 SIMPULAN DAN SARAN Bab 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: 1. Setiap kegiatan bisnis di dalam CV.Yakin masih manual dan belum terkompouterisasi. Oleh

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada sub bab ini berisi teori-teori umum yang digunakan sebagai

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada sub bab ini berisi teori-teori umum yang digunakan sebagai BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum Pada sub bab ini berisi teori-teori umum yang digunakan sebagai landasan dasar dalam penulisan skripsi New Information Economics (NIE). 2.1.1 Sistem Menurut McLeod

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat dilihat dengan munculnya teknologi-teknologi baru yang lebih inovatif

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat dilihat dengan munculnya teknologi-teknologi baru yang lebih inovatif BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi (TI) saat ini berkembang cukup pesat. Hal ini dapat dilihat dengan munculnya teknologi-teknologi baru yang lebih inovatif dibandingkan

Lebih terperinci

Yulia Wati ABSTRAK

Yulia Wati ABSTRAK ANALISIS TEKNOLOGI DAN SISTEM INFORMASI YANG SEDANG BERJALAN DAN RENCANA PROYEK E-PROCUREMENT DENGAN MENGGUNAKAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS (STUDI KASUS : DIREKTORAT KEUANGAN, LEMBAGA XYZ) Yulia

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER APLIKASI

LAMPIRAN 1 KUESIONER APLIKASI L1 LAMPIRAN 1 KUESIONER APLIKASI Mohon kesediaan anda untuk mengisi kuesioner ini dengan baik guna pengembangan operasional perusahaan dan peningkatan kualitas teknologi informasi PT Smart Naco Indonesia

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi dan Ekonomi Manajemen Program Studi Sistem Informasi dan Ekonomi Manajemen Skripsi Sarjana Komputer dan Sarjana Ekonomi Semester Ganjil tahun 2006/2007

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN DAN RENCANA PROYEK DENGAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS PADA PT. PANIN CAPITAL

ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN DAN RENCANA PROYEK DENGAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS PADA PT. PANIN CAPITAL UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Peminatan Corporate Information System Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2007/2008 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN DAN RENCANA PROYEK

Lebih terperinci

Hudiarto; Hernanda Raditya; Cecep Supriyatna; M. Ichsan Amrin

Hudiarto; Hernanda Raditya; Cecep Supriyatna; M. Ichsan Amrin METODE NEW INFORMATION ECONOMICS UNTUK MENGANALISIS MANAJEMEN DEPARTEMEN TEKNOLOGI INFORMASI PT. TEIJIN INDONESIA FIBER CORPORATION (TIFICO), Tbk. TANGERANG Hudiarto; Hernanda Raditya; Cecep Supriyatna;

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Strata I Skripsi Sarjana Komputer

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Strata I Skripsi Sarjana Komputer UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Strata I Skripsi Sarjana Komputer ANALISIS MANFAAT KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS PADA PT. NOAH ARKINDO

EVALUASI KINERJA INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS PADA PT. NOAH ARKINDO EVALUASI KINERJA INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS PADA PT. NOAH ARKINDO SKRIPSI Oleh DANIEL SULIPTO 1100029551 NOBERT HELIE WIJAYA 1100041084 KELAS/KELOMPOK

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Landasan Pemikiran Menurut Benson et al(2004) berpendapat bahwa nilai dari penggunaan IT dalam suatu perusahaan dapat diraih dengan penerapan manajemen strategis IT. Dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum Pada sub bab ini berisi tentang teori-teori dasar atau umum dari berbagai sumber yang menjadi landasan dalam pembuatan skripsi New Information Economics.

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuesioner. Domain Bisnis. untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan

LAMPIRAN 1. Kuesioner. Domain Bisnis. untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan L1 LAMPIRAN 1 Kuesioner Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat dan disebarkan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan Menggunakan

Lebih terperinci

BINUS UNIVERSITY ANALISIS APLIKASI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. MULTI ARTHA PRATAMA DENGAN MENGGUNAKAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS

BINUS UNIVERSITY ANALISIS APLIKASI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. MULTI ARTHA PRATAMA DENGAN MENGGUNAKAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS BINUS UNIVERSITY Program Ganda Sistem Informasi - Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil tahun 2007/2008 ANALISIS APLIKASI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. MULTI ARTHA PRATAMA DENGAN

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran BAB 3 METODELOGI PENELITIAN Topik New Information Economics Referensi From Business Strategi To IT Action, Benson et al (2004) Gambaran Umum Perusahaan Identifikasi Masalah Analisis

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Skema Kerangka Pemikiran 80 Penentuan dasar permasalahan Adalah tahapan dimana digunakan untuk menentukan skripsi yang akan dibuat, beserta penentuan ruang lingkup pembuatan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori-teori berikut adalah teori yang digunakan untuk mendukung konsep New Information Economics (NIE). 2.1.1 Teknologi Informasi 2.1.1.1 Pengertian Informasi Menurut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. dalam penulisan skripsi New Information Economics (NIE).

BAB 2 LANDASAN TEORI. dalam penulisan skripsi New Information Economics (NIE). 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum Pada sub bab ini berisi teori-teori umum yang menjadi landasan dasar dalam penulisan skripsi New Information Economics (NIE). 2.1.1 Sistem Menurut O Brien (2003,p8),

Lebih terperinci

BAB 3 DATA DAN ANALISIS. Arahan strategi bisnis diperoleh dari analisis terhadap kondisi perusahaan

BAB 3 DATA DAN ANALISIS. Arahan strategi bisnis diperoleh dari analisis terhadap kondisi perusahaan BAB 3 DATA DAN ANALISIS 3.1 Arahan Strategi Bisnis Arahan strategi bisnis diperoleh dari analisis terhadap kondisi perusahaan sekarang, khususnya pada Human Resource Department (HRD) Bank XYZ. Analisa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Teknologi informasi (TI) yang terus berkembang memberi berbagai kemudahan bagi banyak dunia bisnis dalam meningkatkan efisiensi. Manfaatnya yang besar khususnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. efektivitas dan efisiensi bisnis dari berbagai segi terutama waktu dan

BAB 1 PENDAHULUAN. efektivitas dan efisiensi bisnis dari berbagai segi terutama waktu dan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketatnya persaingan yang dihadapi perusahaan-perusahaan di Indonesia saat ini membuat pihak manajemen perusahaan harus melihat efektivitas dan efisiensi bisnis dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh pengimplementasian Teknologi SI/TI. Penggunaan Teknologi Informasi (TI) di

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh pengimplementasian Teknologi SI/TI. Penggunaan Teknologi Informasi (TI) di BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di masa sekarang ini, proses bisnis di setiap perusahaan maju, telah didukung oleh pengimplementasian Teknologi SI/TI. Penggunaan Teknologi Informasi (TI) di perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan teknologi menyebabkan semakin ketatnya persaingan di dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan teknologi menyebabkan semakin ketatnya persaingan di dunia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan sistem informasi yang pesat dan diiringi oleh kemajuan teknologi menyebabkan semakin ketatnya persaingan di dunia bisnis. Perkembangan teknologi yang pesat

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuesioner Portfolio Domain Bisnis

LAMPIRAN 1. Kuesioner Portfolio Domain Bisnis L1 LAMPIRAN 1 Kuesioner Portfolio Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat dan disebarkan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan skripsi dengan judul Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 3.1 Landasan Pemikiran

BAB III METODOLOGI. 3.1 Landasan Pemikiran BAB III METODOLOGI 3.1 Landasan Pemikiran Nilai/value dari penggunaan IT dalam suatu perusahaan dapat diraih dengan penerapan manajemen strategis IT. Nilai/ value ini bisa saja berupa penghematan biaya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Sejarah Metode New Information Economics (NIE) mengkuantifikasikan biaya (cost) dan manfaat (benefit) dari proyek TI.

BAB 2 LANDASAN TEORI Sejarah Metode New Information Economics (NIE) mengkuantifikasikan biaya (cost) dan manfaat (benefit) dari proyek TI. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Khusus 2.1.1 Sejarah Metode New Information Economics (NIE) 2.1.1.1 Information Economics (IE) Information Economics merupakan sekumpulan peralatan (tools) komputasional

Lebih terperinci

IS/IT STRATEGIC PLANNING PADA PT. AWINDO INTERNATIONAL. Laporan Teknis

IS/IT STRATEGIC PLANNING PADA PT. AWINDO INTERNATIONAL. Laporan Teknis IS/IT STRATEGIC PLANNING PADA PT. AWINDO INTERNATIONAL Adhitya Ariestianto, Andre M.R. Wajong Laporan Teknis Jakarta, 13/02/12 Menyetujui : Pembimbing Andre M. R. Wajong ABSTRAK PT. Awindo International

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI. menghubungkan strategi dan perencanaan TI dengan bisnis strategic intention. Konteks strategi bisnis

BAB 4 PERENCANAAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI. menghubungkan strategi dan perencanaan TI dengan bisnis strategic intention. Konteks strategi bisnis BAB 4 PERENCANAAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Demand/ Supply Planning Demand/ Supply Planning merupakan kebutuhan strategi TI sebagai demand dan perencanaan strategi TI sebagai solusi kebutuhan TI

Lebih terperinci

MENGUKUR INVESTASI SISTEM INFORMASI PADA KANTOR PUSAT BANK BUMN MENGGUNAKAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS

MENGUKUR INVESTASI SISTEM INFORMASI PADA KANTOR PUSAT BANK BUMN MENGGUNAKAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS MENGUKUR INVESTASI SISTEM INFORMASI PADA KANTOR PUSAT BANK BUMN MENGGUNAKAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS USING NEW INFORMATION ECONOMICS METHOD TO MEASURE INFORMATION SYSTEMS INVESTMENT AT HEAD OFFICE

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. manusia, tempat, barang dan kejadian).

BAB 2 LANDASAN TEORI. manusia, tempat, barang dan kejadian). BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Data Menurut O'Brien (2005, p35) data adalah fakta atau observasi mentah, yang biasanya mengenai fenomena fisik atau transaksi bisnis. Lebih rincinya, data

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuesioner Portfolio Lights-On

LAMPIRAN 1. Kuesioner Portfolio Lights-On LAMPIRAN Kuesioner Portfolio Lights-On Kuesioner ini dibuat untuk memperoleh data mengenai service level, kualitas, intensitas penggunaan dan ruang lingkup penggunaan Sistem Informasi /Teknologi Informasi

Lebih terperinci

Daftar Pertanyaan Wawancara. 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap

Daftar Pertanyaan Wawancara. 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap L1 Daftar Pertanyaan Wawancara 1. Apa visi dan misi instansi? 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap bagian? 3. Bagaimana proses bisnis instansi? 4. Sejak tahun

Lebih terperinci

BINUS UNIVERSITY. Program Studi Ganda Sistem Informasi - Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008

BINUS UNIVERSITY. Program Studi Ganda Sistem Informasi - Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 BINUS UNIVERSITY Program Studi Ganda Sistem Informasi - Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 ANALISIS DAN PERENCANAAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengetian Evaluasi dan Efektivitas 2.1.1 Pengertian Evaluasi Menurut Umar (2005, p36) evaluasi adalah suatu proses untuk menyediakan informasi tentang sejauh mana suatu kegiatan

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI DAN SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS (NIE) PADA PT. SRIWIJAYA AIR

ANALISIS INVESTASI DAN SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS (NIE) PADA PT. SRIWIJAYA AIR ANALISIS INVESTASI DAN SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS (NIE) PADA PT. SRIWIJAYA AIR Wimora Sarwindo Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia, 021-5605890,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Questionnaire Biaya sub modul Aplikasi Lights-On

Lampiran 1. Questionnaire Biaya sub modul Aplikasi Lights-On L1 Lampiran 1 Questionnaire Biaya sub modul Aplikasi Lights-On Application Integrated Sales and Distribution Rincian biaya sub modul aplikasi Index perkiraan 1 100 % Nominal dalam angka Rupiah Create Sales

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar/Umum Teori-teori berikut ini merupakan teori dasar yang diperoleh dari berbagai sumber dan akan dijadikan sebagai landasan penulisan skripsi ini: 2.1.1 Pengertian

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS SISTEM INFORMASI DAN RENCANA STRATEGI PERUSAHAAN. server yang berada di Jerman melalui akses internet broadband biasa yang

BAB 4 ANALISIS SISTEM INFORMASI DAN RENCANA STRATEGI PERUSAHAAN. server yang berada di Jerman melalui akses internet broadband biasa yang BAB 4 ANALISIS SISTEM INFORMASI DAN RENCANA STRATEGI PERUSAHAAN 4.2.1 Kerangka Berfikir. Dalam penjelasan gambar dibawah diterangkan bahwa sebelum adanya proyek MPLS, masing-masing dari setiap cabang melakukan

Lebih terperinci

USULAN PENGELOLAAN DIVISI TEKNOLOGI INFORMASI PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA TBK. DENGAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS

USULAN PENGELOLAAN DIVISI TEKNOLOGI INFORMASI PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA TBK. DENGAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS USULAN PENGELOLAAN DIVISI TEKNOLOGI INFORMASI PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA TBK. DENGAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS Hudiarto 1 ; Chandra Wibowo 2 ; Agus Prima Halim 3 1, 2, 3 Jurusan Sistem Informasi,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Dan Manajemen Program Studi Ganda Skripsi Sarjana Ilmu Komputer dan Ekonomi Semester Ganjil tahun 2006/2007 ANALISIS SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. melakukan Penelitian ini dengan menggunakan beberapa metode antara lain:

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. melakukan Penelitian ini dengan menggunakan beberapa metode antara lain: BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN Agar hasil Penelitian yang diperoleh dapat berjalan dengan baik maka saya melakukan Penelitian ini dengan menggunakan beberapa metode antara lain: 4.1 Skema Kerangka Pemikiran

Lebih terperinci

MENILAI INVESTASI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. STI DENGAN MENGGUNAKAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS

MENILAI INVESTASI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. STI DENGAN MENGGUNAKAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS MENILAI INVESTASI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. STI DENGAN MENGGUNAKAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS Hudiarto, Meta Rusli, Maria F. P., Noviyana Jurusan Sistem Informasi, Universitas Bina

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori khusus 2.1.1 New Information Economics (NIE) Menurut Benson et al (2004, p99), New Information Economics adalah sekumpulan praktek yang terkoordinir berdasarkan prinsip dan

Lebih terperinci

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM)

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) N. Tri Suswanto Saptadi POKOK PEMBAHASAN 1.Kendali Manajemen Atas 2.Kendali Manajemen Pengembangan Sistem 3.Kendali Manajemen Pemrograman 4.Kendali Manajemen Sumber

Lebih terperinci

MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto

MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto Pengembangan Strategi SI/TI Mengembangkan sebuah strategi SI/TI berarti berpikir secara strategis dan merencanakan manajemen yang efektif untuk jangka waktu

Lebih terperinci

BINUS UNIVERSITY. Program Ganda Manajemen - Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008

BINUS UNIVERSITY. Program Ganda Manajemen - Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 BINUS UNIVERSITY Program Ganda Manajemen - Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 ANALISIS APLIKASI YANG BERJALAN DAN RENCANA PROYEK DENGAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era data digital saat ini teknologi informasi merupakan hal yang sangat penting dalam memberikan dukungan operasional bagi perusahaan yang mana itu adalah

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Kuesioner ini dibuat untuk mengukur nilai dari beberapa hal :

LAMPIRAN. Kuesioner ini dibuat untuk mengukur nilai dari beberapa hal : L1 LAMPIRAN Questionnaire Lights On Portfolio Kuesioner ini dibuat untuk mengukur nilai dari beberapa hal : Service o Availability (Ketersediaan) o Responsiveness (Responsif) Quality o Functionality (Fungsionalitas)

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA KANTOR JASA PENILAI PUBLIK (KJPP) XYZ DENGAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS (NIE)

ANALISIS INVESTASI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA KANTOR JASA PENILAI PUBLIK (KJPP) XYZ DENGAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS (NIE) ANALISIS INVESTASI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA KANTOR JASA PENILAI PUBLIK (KJPP) XYZ DENGAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS (NIE) Dannys Soesanto Universitas Bina Nusantara Jakarta, DKI Jakarta,

Lebih terperinci

Manajemen Sumber Daya Teknologi Informasi TEAM DOSEN TATA KELOLA TI

Manajemen Sumber Daya Teknologi Informasi TEAM DOSEN TATA KELOLA TI Manajemen Sumber Daya Teknologi Informasi TEAM DOSEN TATA KELOLA TI What is IT Resource People Infrastructure Application Information Why IT Should be managed? Manage Information Technology Effectiveness

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap

LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap strategi di dalam perusahaan. Petunjuk Bobot : Berilah bobot antara 0-1 dengan

Lebih terperinci

BINUS UNIVERSITY. Program Ganda Sistem Informasi - Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008

BINUS UNIVERSITY. Program Ganda Sistem Informasi - Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 BINUS UNIVERSITY Program Ganda Sistem Informasi - Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN DAN PERENCANAAN PROYEK SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUKURAN DAN EVALUASI IT BALANCED SCORECARD

BAB 4 PENGUKURAN DAN EVALUASI IT BALANCED SCORECARD BAB 4 PENGUKURAN DAN EVALUASI IT BALANCED SCORECARD 4.1 Kerangka Kerja IT Balanced Scorecard Dalam membangun suatu kerangka IT Balanced Scorecard, ada beberapa langkah yang harus dilakukan. Langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi semakin menyadari manfaat potensial yang dihasilkan oleh Information

BAB I PENDAHULUAN. organisasi semakin menyadari manfaat potensial yang dihasilkan oleh Information BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam lingkungan bisnis yang begitu kompetitif dan cepat berubah, organisasi semakin menyadari manfaat potensial yang dihasilkan oleh Information Technology (IT).Kunci

Lebih terperinci

Bab 2 LANDASAN TEORI

Bab 2 LANDASAN TEORI 6 Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Umum 2.1.1 Pendekatan Sistem Informasi 2.1.1.1 Pengertian Sistem Menurut Martin (2004, p.355), sistem adalah serangkaian komponen yang saling berhubungan yang harus

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berasal dari penggunaan hardware, software, dan fasilitas komunikasi lainnya yang

BAB II LANDASAN TEORI. berasal dari penggunaan hardware, software, dan fasilitas komunikasi lainnya yang BAB II LANDASAN TEORI 1.1 Layanan Sistem dan Teknologi Layanan Sistem dan Teknologi Informasi (STI) merupakan layanan yang berasal dari penggunaan hardware, software, dan fasilitas komunikasi lainnya yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan menggunakan metode New Information Economic (NIE) untuk mengukur

BAB I PENDAHULUAN. dengan menggunakan metode New Information Economic (NIE) untuk mengukur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Dalam dunia industri saat ini, tuntutan perusahaan akan kebutuhan IS/IT untuk bersaing sangat mutlak dibutuhkan agar dapat berkompetisi dengan perusahaan lainnya. dalam

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TEKNOLOGI INFORMASI PLN

BAB II GAMBARAN UMUM TEKNOLOGI INFORMASI PLN BAB II GAMBARAN UMUM TEKNOLOGI INFORMASI PLN 2.1. Perusahaan Listrik Negara Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkit

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Layanan Sistem dan Teknologi Informasi Layanan Sistem dan Teknologi Informasi (STI) merupakan sebuah layanan yang memanfaatkan kegunaan dari software, hardware, dan fasilitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan sistem informasi saat ini telah mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Hal ini mengakibatkan timbulnya persaingan yang semakin ketat pada sektor bisnis

Lebih terperinci

ERP merupakan fungsi sistem aplikasi software yang dapat membantu organisasi dalam

ERP merupakan fungsi sistem aplikasi software yang dapat membantu organisasi dalam Teknologi enterprise resources planning (ERP) dapat mengintegrasikan fungsi marketing, fungsi produksi, fungsi logistik, fungsi finance, fungsi sumber daya, fungsi produksi, dan fungsi lainnya. ERP telah

Lebih terperinci

ITIL (Information Technology Infrastructure Library) merupakan suatu framework yang konsisten dan komprehensif dari hasil penerapan yang teruji pada

ITIL (Information Technology Infrastructure Library) merupakan suatu framework yang konsisten dan komprehensif dari hasil penerapan yang teruji pada ITIL (Information Technology Infrastructure Library) merupakan suatu framework yang konsisten dan komprehensif dari hasil penerapan yang teruji pada manajemen pelayanan teknologi informasi sehingga suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk

BAB III METODOLOGI. Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Berpikir Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk menjawab pertanyaan Apakah Strategi TI Bank Indonesia sudah sesuai dan sejalan dengan

Lebih terperinci

BAB III Landasan Teori

BAB III Landasan Teori BAB III Landasan Teori 3.1 Sistem Informasi Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial

Lebih terperinci

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI Titien S. Sukamto Pengantar Dalam proses mencapai keselarasan dan dampaknya, diperlukan adanya pemahaman akan lingkungan bisnis dan teknologi,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Sub bab ini berisi teori yang menjadi landasan dasar dalam pembuatan skripsi New Information Economics. 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut McLeod dan Scheel (2007, p10),

Lebih terperinci

Developing an IS/IT Strategy: Establishing Effective Process

Developing an IS/IT Strategy: Establishing Effective Process Developing an IS/IT Strategy: Establishing Effective Process Strategic Information Systems Planning John Ward, 2003 Dikompilasi: Arrianto Mukti Wibowo amwibowo@cs.ui.ac.id, amwibowo@makarauiconsulting.com

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS UNTUK MENINGKATKAN KINERJA USAHA MELALUI SISTEM INFORMASI

PENGGUNAAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS UNTUK MENINGKATKAN KINERJA USAHA MELALUI SISTEM INFORMASI PENGGUNAAN METODE NEW INFORMATION ECONOMICS UNTUK MENINGKATKAN KINERJA USAHA MELALUI SISTEM INFORMASI Hudiarto 1, Indra 2, Ervien 3, Dhanny Cahyadi 4 Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Bab ini memberikan beberapa landasan teori, meliputi teori di bidang tata kelola TI, dan pengelolaan investasi TI yang digunakan dalam penelitian. 2.1 Definisi Sebelum lebih jauh,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang pesat memicu adanya kebutuhan terhadap penerapan teknologi yang efektif dan efisien dalam sebuah organisasi, saat ini teknologi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 124 BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 4.1 Evaluasi Perspektif dalam IT Balanced Scorecard Sesudah menetapkan ukuran dan sasaran strategis dari masing-masing perspektif IT balanced

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Praktek New Information Economics (NIE). Setiap perusahaan yang me-investasikan IT, mengharapkan adanya nilai dari investasi IT itu sendiri bagi kelangsungan bisnis perusahaan.

Lebih terperinci

Kuisioner Domain Bisnis

Kuisioner Domain Bisnis L1 Kuisioner Domain Bisnis Petunjuk : Dengan membaca pengertian dari bagian-bagian yang dievaluasi pada domain bisnis diharapkan koresponden memilih salah satu score yang paling sesuai dengan keadaan perusahaan.

Lebih terperinci

PENILAIAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA APLIKASI CSBO DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.0

PENILAIAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA APLIKASI CSBO DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.0 PENILAIAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA APLIKASI CSBO DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.0 Nur Aeni Hidayah 1, Zainuddin Bey Fananie 2, Mirza Hasan Siraji 3 1 Prodi Sistem Informasi, Fakultas

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI/TEKNOLOGI INFORMASI PADA STMIK YADIKA BANGIL

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI/TEKNOLOGI INFORMASI PADA STMIK YADIKA BANGIL PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI/TEKNOLOGI INFORMASI PADA STMIK YADIKA BANGIL Kurniawan Wahyu Haryanto 1) dan Hari Ginardi 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini ada 3 tahap yang dilewati yaitu: (1) tahap awal, (2) tahap pengembangan, dan (3) tahap akhir. Pada tahap awal dilakukan pengumpulan data yang diperlukan untuk

Lebih terperinci

ANALISIS PEMANFAATAN DAN PENGELOLAAN SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI SERTA PERENCANAAN PROYEK DI DIVISI TI/SI PADA PT

ANALISIS PEMANFAATAN DAN PENGELOLAAN SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI SERTA PERENCANAAN PROYEK DI DIVISI TI/SI PADA PT ANALISIS PEMANFAATAN DAN PENGELOLAAN SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI SERTA PERENCANAAN PROYEK DI DIVISI TI/SI PADA PT. STAR ENERGY DENGAN MENGGUNAKAN METODA NEW INFORMATION ECONOMICS Hudiarto 1, Chandra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manajemen, sumber daya manusia, piranti lunak (software), dan piranti keras. dengan memanfaatkan teknologi informasi (TI).

BAB I PENDAHULUAN. manajemen, sumber daya manusia, piranti lunak (software), dan piranti keras. dengan memanfaatkan teknologi informasi (TI). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan yang semakin meningkat membuat kalangan dunia usaha terus meningkatkan daya saingnya, dengan cara perbaikan struktur organisasi dan manajemen, sumber daya

Lebih terperinci

PENGUKURAN PEMANFAATAN INVESTASI TI TERHADAP PELAYANAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

PENGUKURAN PEMANFAATAN INVESTASI TI TERHADAP PELAYANAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN PENGUKURAN PEMANFAATAN INVESTASI TI TERHADAP PELAYANAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN AYU KHARIZSA 1022201003 MANAJEMEN SISTEM INFORMASI JENJANG S2 UNIVERSITAS BINANUSANTARA JAKARTA 2011 i PENGUKURAN PEMANFAATAN

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkit tenaga listrik

Lebih terperinci

Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi

Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi IV.1 Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi dengan Val IT Perencanaan investasi TI yang dilakukan oleh Politeknik Caltex Riau yang dilakukan

Lebih terperinci