BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 EVALUASI DAN PENENTUAN KEBUTUHAN BISNIS Untuk meyusun rencana strategis sistem informasi dibutuhkan sebuah analisis dan evaluasi kebutuhan bisnis terlebih dahulu agar rencana strategis sistem informasi sejalan dengan strategi bisnis. Analisa bisnis dilakukan dengan menilai dan mengevaluasi proses maupun sistem yang ada. Analisa bisnis juga dibutuhkan sebagai dasar rekomendasi maupun kesimpulan yang akan diusulkan ANALISA LINGKUNGAN INTERNAL BISNIS Analisis lingkungan internal bisnis dilakukan untuk mengidentifikasi kekuatan maupun kelemahan yang ada dalam perusahaan. Identifikasi kekuatan dan kelemahan nantinya akan dimanfaatkan untuk membangun strategi yang akan diterapkan oleh perusahaan GAMBARAN UMUM DAN STRATEGI PERUSAHAAN Untuk mengenali kekuatan maupun kelemahan dan kondisi kini dari Perusahaan yang akan diteliti berikut akan dipaparkan mengenai Perusahaan. Sejarah Perusahaan Pemerintah Republik Indonesia membentuk Perusahaan Negara (PN) Pelabuhan I hingga Pelabuhan VIII untuk mengelola pelabuhan di seluruh Indonesia, pada tahun Dalam perkembangannya, pemerintah mulai memisahkan aspek 49

2 50 operasional dan komersial yang ada dalam pengelolaan pelabuhan. Sejak tahun 1964, Badan Pengusahaan Pelabuhan (BPP) yang terdiri dari PN Pelabuhan I hingga Pelabuhan VIII hanya bertanggung jawab terhadap pengelolaan aspek komersialnya saja. Adapun aspek operasional pelabuhan dikoordinasikan oleh lembaga pemerintah yang disebut Administrator Pelabuhan (Adpel). Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 15 tahun 1983 juncto PP No 5 tanggal 5 Februari 1985, PERUM Pelabuhan dibagi menjadi empat wilayah operasi, termasuk salah satunya Perum Pelabuhan II. Keempat Perum itu merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berada di bawah pembinaan Departemen Perhubungan Republik Indonesia. Pada tahun 1992, keempat PERUM itu diubah menjadi PT Pelabuhan Indonesia I sampai IV (Persero). Kantor Pusat Perseroan berkedudukan di Jakarta, memiliki wilayah operasi di 10 propinsi dan mengelola 12 pelabuhan yang diusahakan yaitu: Pelabuhan Teluk Bayur di Propinsi Sumatera Barat, Pelabuhan Jambi di Propinsi Jambi, Pelabuhan Boom Baru Palembang di Propinsi Sumatera Selatan, Pelabuhan Bengkulu di Propinsi Bengkulu, Pelabuhan Panjang di Propinsi Lampung, Pelabuhan Tanjung Pandan dan Pelabuhan Pangkal Balam di Propinsi Bangka Belitung, Pelabuhan Banten di Propinsi Banten, Pelabuhan Tanjung Priok dan Sunda Kelapa di Propinsi DKI Jakarta, Pelabuhan Cirebon di Propinsi Jawa Barat, serta Pelabuhan Pontianak di Propinsi Kalimantan Barat. Perseroan juga memiliki tiga anak perusahaan, satu perusahaan afiliasi, dua sub unit bisnis dan satu kerja sama operasi (KSO). Ketiga anak perusahaan tersebut adalah PT Rumah Sakit Pelabuhan (PT RSP), PT Multi Terminal Indonesia (PT MTI), dan PT EDI lndonesia. Perusahaan afiliasi yaitu PT Jakarta International

3 51 Container Terminal (PT JICT). Sedangkan kedua sub unit bisnis tersebut adalah Tanjung Priok Car Terminal (TPT) dan Pusat Pelatihan Kepelabuhanan (PPK). Adapun KSO adalah Terminal Petikemas Koja (TPK Koja). Strategi Perusahaan Visi Perusahaan : Menjadi partner yang dapat diandalkan, pelabuhan terbaik dalam pelayanan logistik dengan menciptakan perusahaan yang menggembirakan dan menarik bagi pegawai serta memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan nasional. Misi Perusahaan : 1. Menjamin kualitas jasa kepelabuhanan dengan jaringan logistik prima untuk memenuhi harapan stakeholder utama (pelanggan, pemegang saham, pekerja, mitra dan regulator). 2. Menjamin kelancaran dan keamanan arus kapal dan barang untuk mewujudkan efisiensi biaya logistik dalam rangka memacu pertumbuhan ekonomi nasional. 3. Menjamin kecukupan produktivitas untuk memenuhi dinamika kebutuhan pelanggan. Komitmen Perusahaan : 5. Menyediakan dan mengoperasikan jasa pelayanan kepelabuhanan yang handal dengan mutu kelas dunia, kepada mitra dan pelanggan jasa kepelabuhanan.

4 52 6. Meningkatkan kesehatan perusahaan secara professional dan dapat mendorong pengembangan ekonomi nasional, kepada kepentingan nasional. 7. Mendorong terbentuknya masyarakat pelabuhan yang kooperatif dan mempunya rasa saling memiliki, kepada masyarakat pelabuhan. 8. Mewujudkan sumber daya insani yang beriman, bermutu, optimis, bersikap melayani dan ramah, bangga kepada perusahaan dan budayanya, serta mampu memberikan kesejahteraan dan kepuasan kerja kepada karyawan, kepada anggota perusahaan. 5 Nilai Perusahaan : People First, Integrity, Customer Centric, Sustainability dan Quality. Era keterbukaan dan kecanggihan teknologi informasi terbukti menjadi akselerator beragam kegiatan. Kecanggihan ini pun turut menjadi pemicu cepatnya perubahan terjadi di dalam dunia perdagangan. Semua negara kini berlomba-lomba menjadi kekuatan ekonomi dunia melalui efektivitas dan efisiensi perdagangan, yang bertumpu pada teknologi. Manajemen jasa kepelabuhanan sebagai mata rantai logistik pun dituntut untuk melakukan transformasi menjadi lebih modern dan efisien. IPC, begitulah PT Pelabuhan Indonesia II akan dikenal di masa depan, sebagai sebuah perusahaan penyedia layanan jasa kepelabuhanan pun bertransformasi untuk bisa memenangkan kompetisi ketat di era globalisasi sekarang ini. Perusahaan terus meningkatkan kualitas, baik di sisi hardware seperti fasilitas dan infrastruktur baru, ataupun software seperti peningkatan kemampuan operasional para karyawan. Transformasi ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang

5 53 perusahaan dalam menghadapi constant change, melalui constant improvement dengan milestone yang jelas dan terarah. Sejalan dengan logo baru yang menggambarkan perubahan, optimisme, agility, focus, confident, fleksibilitas; IPC semakin siap untuk berkiprah menarik para operator kapal kelas dunia melayani perekonomian yang melesat, langsung di pelabuhan-pelabuhan Indonesia sebagai pintu gerbang negeri ini. Seperti sebuah siklus, layanan yang excellence akan semakin meningkatkan perdagangan, mendatangkan income yang lebih besar pada bangsa ini. Dan semakin banyak perdagangan langsung terjadi, berarti akan semakin murah biaya produksi yang mempengaruhi harga barang, sehingga lebih kompetitif untuk bersaing di pasar domestik, regional, maupun internasional. Struktur Organisasi Berikut adalah bagan Struktur Organisasi Perusahaan. Gambar 11 Struktur Orgasnisasi Perusahaan Dapat dilihat dari gambar struktur orgasnisasi di atas bahwa IT sudah cukup diperhitungkan kedudukannya diperusahaan. Walaupun posisi IT tidak memiliki

6 54 kedudukan di Board namun divisi IT sudah berdiri sendiri dalam sebuah biro yang berada langsung di bawah Board. Kapabilitas Perusahaan Kapabilitas yang dimiliki Pelindo sangatlah besar, Perusahaan memiliki dukungan yang cukup besar dari pemerintah, mengingat Perusahaan adalah Badan Usaha Milik Negara. Tentunya dukungan terhadap Perusahaan tersebut cukup di perhatikan terutama oleh Negara dan Organisasi-organisasi yang terlibat dengan Perusahaan dan Pemerintah ANALISIS SWOT Analisis ini dilakukan untuk menggambarkan kondisi lingkungan internal maupun eksternal perusahaan. Berdasarkan data dan wawancara yang dilakukan maka berikut adalah diagram SWOT dari Perusahaan : Tabel 5 Internal Factor Analysis (IFAS) No. Faktor Internal S-1 Profit Perusahaan terus meningkat tiap tahunnya, mengindikasikan kondisi keuangan perusahaan yang sangat baik. S-2 Manajemen perusahaan sangat mendukung kemajuan perusahaan. S-3 Memiliki banyak sumber daya manusia yang cukup terlatih dan berpendidikan. W-1 Perusahaan sedang dalam masa transisi perubahan budaya sehingga sering terjadi konflik kepentingan. W-2 Utilisasinya Sumber Daya Manusianya masih kurang optimal. W-3 Sistem Kepelabuhanan yang belum sepenuhnya terintegrasi dengan baik. W-4 Sistem dan Prosedur Operasional yang kebanyakan belum memiliki standar yang sama diseluruh cabang pelabuhan.

7 55 Kekuatan (Strenghts) Berdasarkan pengamatan dari laporan keuangan perusahaan 1. Keuntungan Perusahaan yang terus meningkat tiap tahunnya Berdasarkan pengamantan penulis dan data yang diperoleh dari laporan tahunan perusahaan, profit perusahaan terus meningkat tiap tahunnya. Dimulai dari tahun 2007 tingkat penjualan perusahaan mencapai 2 Trilyun Rupiah dan terus meningkat sampai tahun 2012 yang mencapai 6 Trilyun Rupiah 2. Manajemen perusahaan sangat mendukung kemajuan perusahaan. Manajmen sangat mendukung pengembangan SI/TI yang akan dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan. Manajemen sadar betul akan perkembangan IT yang begitu pesat, sehingga memberikan dukungannya untuk mengembangkan IT perusahaan. 3. Memiliki banyak sumber daya manusia yang cukup terlatih dan berpendidikan. Berdasarkan data divisi HR Perusahaan memiliki hampir 150 Pegawai berlatar belakang pendidikan S2 dan hampir 850 Pegawai Berlatar belakang pendidikan S1. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa cukup banyak pegawai yang berpendidikan tinggi yang bekerja untuk perusahaan, sehingga peluang untuk mengembangkan perusahaan akan sangat didukung oleh banyaknya Sumber Daya Manusia yang kompeten. Kelemahan (Weaknesses)

8 56 1. Perusahaan sedang dalam masa transisi perubahan budaya sehingga sering terjadi konflik kepentingan. Perpindahan manajemen baru dari yang lama membawa banyak perubahan baik dari sisi budaya maupun kebijakannya. Salah satu tujuan manajemen baru adalah untuk merubah citra pelabuhan menjadi lebih bersahabat dan membaik dari segala aspek. Proses perubahan ini tidaklah mudah karena setiap perubahan akan menimbulkan cukup banyak pertentangan karena banyak yang harus merubah kebiasaan yang sudah ada. Proses perubahan ini cukup banyak menimbulkan pertentangan dengan manajemen baru. 2. Utilisasinya Sumber Daya Manusianya masih kurang optimal. Walau banyak SDM yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, namun berdasarkan data dari HR penyebarannya kurang merata. Kebanyakan SDM yang memiliki pendidikan tinggi ini berada di kantor pusat, dan sangat sedikit yang berada di kantor-kantor cabang, sedangkan ujung tombak bisnis pelayanan jasa kepelabuhan ada ditiap kantor cabangnya. 3. Sistem Kepelabuhanan yang belum sepenuhnya terintegrasi dengan baik. Sistem yang sedang digunakan belum sepenuhnya terintegrasi, seperti belum adanya pengikat antar aplikasi core transaksi Jasa pelayanan kapal, barang, maupun petikemas. Hal ini mempersulit perusahaan untuk mendapatkan data yang akurat dan jelas. 4. Sistem dan Prosedur Operasional yang kebanyakan belum memiliki standar yang sama diseluruh cabang pelabuhan. Sistem yang berjalan masih memiliki beberapa kekurangan non teknis, salah satunya kurangnya prosedur untuk menjalankan sistem. Juga

9 57 kurangnya sosialiasi yang berkelanjutan mengenai sistem tersebut dikarenakan kesibukan tim IT untuk melakukan pengembangan IT nya. Tabel 6 External Factor Analysis (EFAS) No. Faktor Internal O-1 Perkembangan Teknologi yang sangat pesat. O-2 Perkembangan ekonomi tiap cabang pelabuhan dan tingkat konsumsi nasional yang meningkat. T-1 Diperbolehkannya pelabuhan-pelabuhan swasta untuk mengelola dermaga sendiri dan membangun pelabuhan-pelabuhan baru dikawasan perusahaan. T-2 Tuntutan pengguna Jasa. T-3 Tingkat inflasi. T-4 Fluktuasi harga minyak mentah dunia. Analisa Eksternal untuk SWOT menggunakan analisa PEST. Peluang (Opportunities) 1. Perkembangan Teknologi yang sangat pesat. Perkembangan teknologi yang pesat didunia saat ini dapat dilihat dari banyaknya teknologi-teknologi baru yang bermunculan. Hal ini menjadi peluang Perusahaan untuk mengembangkan IT nya dan melakukan inovasi IT. Sehingga dengan memanfaatkan teknologi-teknologi baru tersebut dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari perusahaan. 2. Perkembangan ekonomi tiap cabang pelabuhan dan tingkat konsumsi nasional yang meningkat. Berdasarkan pengamatan penulis, Indonesia adalah salah satu Negara yang memiliki tingkat konsumsi yang tinggi. Dapat dilihat juga perkembangan ekonomi Indonesia yang membaik di tiap daerahnya terutama daerah-

10 58 daerah cabang pelabuhan, salah satunya dapat dilihat dari bertahannya Indonesia dari krisis global kemarin. Ini adalah peluang yang cukup besar untuk perusahaan meningkatkan kapasitasnya untuk mempersiapkan kebutuhan masyarakatnya yang meningkat seiring pertumbuhan ekonominya juga yang meningkat. Ancaman (Threats) 1. Tuntutan pengguna jasa. Pengguna jasa adalah pelanggan yang harus diberikan layanan yang terbaik, agar selalu menggunakan jasa perusahaan. Pengguna jasa dapat menggunakan alternatif lain untuk memenuhi kebutuhannya bila dia merasa perusahaan sudah tidak mampu memberikan layanan yang memenuhi kebutuhannya, hal ini menjadi ancaman bagi perusahaan karena kehilangan pelanggan berarti perusahaan akan kehilangan sumber pendapatannya. 2. Tingkat inflasi. Tingkat inflasi tidak dapat diprediksi dengan pasti, hal ini dapat mengancam operasional dan perencanaan perusahaan. Bila inflasi terjadi seperti pada tahun 1998 maka keuangan perusahaan dapat goyah, dan operasional perusahaan mungkin dapat terhenti dan menyebabkan kebangkrutan. 3. Fluktuasi harga minyak mentah dunia. Minyak mentah adalah salah satu bahan baku utama perusahaan. Karena minyak mentah adalah bahan bakar utama dari perusahaan-perusahaan bongkar muat maupun perusahaan-perusahaan pelayaran. Kapal-kapal

11 59 yang digunakan serta alat berat yang beroperasi dan dimanfaatkan oleh perusahaan juga menggunakan bahan bakar minyak. Sehingga fluktuasi harga minyak yang tidak stabil dapat menjadi ancaman dalam perencanaan perusahaan untuk mengelola ataupun mengembangkan usahanya. Tabel 7 Internal Factor Analysis (IFAS) No Faktor Strategi Internal Bobot Rating Skor % Jumlah S-1 Keuangan Perusahaan yang Baik S-2 Dukungan Manajemen S-3 Sumber Daya Manusia yang berkualitas Total Strengths 1.85 W-1 Masa Transisi Perusahaan W-2 Utilisasi Karyawan Berkualitas masih kurang W-3 Sistem Kepelabuhan kurang terintegrasi W-4 Prosedur dan kebijakan operasional yang belum seluruhnya standar Total Weakness 0.9 TOTAL 2.75 Tabel 8 External Factor Analysis (EFAS) No Faktor Strategi Internal Bobot Rating Skor % Jumlah O-1 Pesatnya Perkembangan IT O-2 Perkembangan ekonomi tiap cabang pelabuhan dan tingkat konsumsi nasional yang meningkat Total Opportunity T-1 Tuntutan Pengguna Jasa T-2 Tingkat Inflasi T-3 Fluktuasi Harga Minyak Mentah Total Threat 0.7 TOTAL 2.525

12 60 Analisa EFAS dan IFAS digunakan untuk mendapatkan posisi kuadran Perusahaan yang nantinya digunakan untuk mengidentifikasi seluruh faktor yang ada untuk meningkatkan keuntungan kompetitif perusahaan. Bobot didapatkan dari hasil analisa pengaruh factor internal dan eksternal terhadap posisi strategi Perusahaan, sedangkan rating diperoleh dari hasil penilaian bersama dengan pihak Perusahaan. Setelah memperoleh hasil penilaian langkah berikutnya yaitu menghitung nilai totalnya dan memetakannya ke dalam diagram SWOT sehingga didapat posisi Perusahaan pada kuadran tertentu. Titik X = Total Strength Total Weakness Titik X = = 0.95 Titik Y = Total Opportunity Total Threat Titik Y = = Opportunities Strategi Turnaround Strategi Agresif (X,Y) = (0.9,1.125) Weakness Strength Strategi Defensif Strategi Diversifikasi Threat Gambar 12 Diagram SWOT PT Pelindo II Berdasarkan hasil pemetaan diatas, terlihat bahwa Perusahaan berada pada posisi positif, secara strategis posisi perusahaan sangat baik untuk meningkatkan

13 61 peluang bisnis secara maksimal dengan memanfaatkan kekuatan perusahaan. Beberapa strategi untuk Perusahaan menggunakan matriks SWOT sebagai berikut: Tabel 9 Matriks SWOT PT Pelindo II IFAS EFAS Opportunities (O) O-1 : Perkembangan IT O-2 : Perkembangan ekonomi tiap cabang pelabuhan dan tingkat konsumsi nasional yang meningkat Threats (T) T-1 : Tuntutan Pengguna Jasa T-2 : Tingkat Inflasi T-3 : Fluktuasi Harga Minyak Mentah Strengths (S) S-1 : Keuangan Perusahaan yang Baik S-2 : Dukungan Manajemen S-3 : Sumber Daya Manusia yang berkualitas Strategi SO 1. Membuat sistem yang terintegrasi untuk mendukung kebutuhan manajemen (S-2,O-1) 2. Mengelola Knowledge Management (S-3, O-1) 3. Meningkatkan performa sistem Perusahaan melalui pengembangan IT nya (S-1,O-1) Strategi ST 1. Membuat CRM untuk meningkatkan pelayanan (S-1,T-1) 2. Buat sistem Predictive Analytic (S-3, T-2) Weakness (W) W-1 : Masa Transisi Perusahaan W-2 : Utilisasi Karyawan Berkualitas masih kurang W-3 : Sistem Kepelabuhan kurang terintegrasi W-4 : Prosedur dan kebijakan operasional yang belum seluruhnya standar Strategi WO 1. Mengintegrasikan sistem-sistem yang ada diperusahaan (W-3,O-1) 2. Penerapan IT Governance yang baik (W-4,O-1) Strategi WT 1. Perbaiki SOP, dan tingkatkan Pelayanan melalui Optimasi IT (W- 4,T-1) Berikut adalah justifikasi untuk tiap matrik SWOT Perusahaan : 1. Strategi Strength Opportunity (SO)

14 62 a. Membuat sistem yang terintegrasi untuk mendukung kebutuhan Manajemen Membangun Sistem yang terintegrasi dapat memudahkan manajemen untuk mengetahui kondisi bisnis perusahaan. Salah satu langkah yang diusulan untuk mengintegrasikan sistem pelabuhan yaitu dengan membangun BI karena kebutuhan manajemen untuk menganalisa perkembangan bisnis dan pesatnya perkebangan SI/TI di dunia sehingga pengambilan keputusan bisnis dapat dilakukan lebih cepat dan dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas perusahaan. b. Mengelola Knowledge Management Untuk mendukung salah satu strategi perusahaan yaitu meningkatkan kemampuan karyawan, Pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh SDM yang ada diperusahaan perlu dikelola dengan baik. Pengelolaan pengetahuan ini dapat dilakukan dengan menerapkan KM serta mengimplementasikan KMS nya sehingga knowledge dapat didistribusikan dengan baik sehingga tidak tergantung pada seseorang. c. Meningkatkan performa SI Perusahaan Dengan dukungan dari manajemen dan keuangan perusahaan yang cukup baik, tim IT memiliki kesempatan untuk mengembangkan dan mengautomasi proses-proses bisnis yang masih dilakukan secara manual. 2. Strategi Weakness Opportunity (WO)

15 63 a. Mengintegrasikan Sistem diperusahaan Dengan memanfaatkan perkembangan teknologi yang semakin matang, tim IT perusahaan dapat mulai mengintegrasikan sistem yang ada dipelabuhan. b. Menerapkan IT Governance yang baik Kurangnya SOP maupun dokumentasi yang jelas dari penggunaanpenggunaan aplikasi yang ada di perusahaan menyulitkan dan cukup menghambat operasional perusahaan. Dengan memanfaatkan perkembangan sistem informasi diharapkan tim IT dapat memperjelas SOP dan membuat dokumentasi yang lebih matang lagi agar kinerja perusahaan meningkat. 3. Strategi Strength Threat (ST) a. Mengimplementasikan CRM Untuk menjaga agar pelanggan tetap mendapatkan layanan yang maksimal dan terpuaskan, CRM dapat dijadikan salah satu upayanya. Dengan menyimpan data-data pelanggan diharapkan dapat meningkatkan pelayanan b. Membuat Predictive Analytic 4. Strategi Weakness Threat (WT) a. Memperbaiki Sistem dan membuat SOP ANALISA LINGKUNGAN EXTERNAL BISNIS ANALISA PEST

16 64 Analisa PEST digunakan sebagai analisa eksternal untuk analisis SWOT. Political 1. Diperbolehkannya pelabuhan-pelabuhan swasta untuk mengelola dermaga sendiri dan membangun pelabuhan-pelabuhan baru dikawasan perusahaan. 2. Terbukanya peluang memasuki usaha terminal pelabuhan Social 1. Tuntutan pengguna jasa 2. Tuntutan buruh ataupun ancaman-ancaman dari keluhan-keluhan dari serikat pekerja pelabuhan yang menumpuk jika tidak didapatkan solusi yang baik. Economy 1. Tingkat inflasi 2. Fluktuasi harga minyak mentah dunia Technology 1. Perkembangan IT yang sangat pesat. 2. Perkembangan ekonomi dan tingkat konsumsi nasional yang meningkat ANALISIS VALUE NETWORK Analisa ini digunakan untuk mengidentifikasi aktivitas perusahaan yang dapat dimanfaatkan sebagai salah satu dasar dalam rencana strategi SI/TI. Value Network bertujuan untuk menciptakan manfaat kesetiap komponen yang ada pada bisnis. biasanya nilai intangibles didalam bisnis sama pentingnya dengan nilai tangiblenya sehingga keduanya harus dipelihara dan dimanfaatkan sebaik-

17 65 baiknya. Untuk mencapai keberhasilan, knowledge harus dapat dipergunakan untuk menciptakan peluang. Value network juga mendukung knowledge untuk terus mengalir dalam bisnis. Aktifitas Value Network dibagi menjadi dua kelompok yaitu primer dan pendukung. Gambar 13 Diagram Value Network PT Pelindo II Aktivitas Primer / Utama : 1. Network Promotion and Contract Management Terdiri dari aktivitas yang berhubungan dengan mengundang konsumen yang potensial untuk turut serta didalam jaringan, memilih pelanggan khusus yang dapat diberikan keleluasaan sehingga perusahaan mendapatkan masukan berarti dari konsumen tersebut, aktifitas management, dan pemutusan kontrak yang dianggap merugikan.dalam

18 66 value network, setiap konsumen akan menjadi individu yang turut serta membantu perusahaan untuk berkembang dalam suatu jaringan. 2. Service Provisioning Terdiri dari aktivititas yang berhubungan dengan membangun, memelihara dan mengakhiri suatu rantai hubungan dengan pelanggan serta nilai yang diperoleh dari konsumen tersebut. Nilai yang telah diperoleh dari konsumen dapat digunakan untuk mengukur sepenting apakah konsumen tersebut memberikan kontribusi pada perusahaan. Service Provisioning juga merupakan suatu aktivitas yang berhubungan dengan pelayanan. Aktivitas penyelesaian masalah yang digunakan perusahaan di dalamnya hubungannya dengan pelanggan, sehingga hubungan yang ada dapat terjalin dengan baik serta memberikan dampak positif bagi perusahaan. 3. Network Infrastructure Operation Terdiri dari aktivitas yang berhubungan dengan bagaimana perusahaan memelihara dan menggunakan infrastrukturnya, baik infrastruktur yang berhubungan dengan informasi ataupun infrastruktur fisik dengan baik. Aktivitas ini akan membuat jaringan selalu pada kondisi yang baik untuk memberikan pelayanan sesuai dengan permintaan. Aktivitas Pendukung : 1. Infrastruktur Perusahaan

19 67 Aktivitas manajemen umum, termasuk perencanaan, pengaturan keuangan dan akuntansi, aktivitas pengesahan, aktivitas yang berhubungan dengan relasi dengan pemerintah. 2. Human Resource Management Aktivitas perekrutan, pelatihan, pengembangan dan pemberian kompensasi untuk sumber daya manusia dalam perusahaan. 3. Technology Development Aktivitas yang berhubungan dengan usaha-usaha yang dilakukan dalam membantu aktivitas utama dalam hubungannya dengan teknologi. 4. Procurement Aktivitas yang berhubungan dengan pengadaan peralatan yang mendukung aktivitas utama.

20 68 Gambar 14 Proses Bisnis PT Pelindo II Jika dilihat dari bisnis proses Perusahaan diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Divisi Operasional (pemberi layanan jasa kepelabuhanan) secara garis besar sudah menggunakan sistem yang terautomasi dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Sehingga pencatatan kegiatan operasional sudah tersistemkan walau belum sempurna dan masih butuh pengembangan. Sistem aplikasi operasional ini (SIMOP) sudah terintegrasi dengan sistim aplikasi keuangan (SIMKEU) sehingga transaksi 2. Divisi Keuangan juga sudah menggunakan aplikasi sistem keuangan yaitu SIMKEU yang memiliki beberapa modul aplikasi keuangan. 3. Divisi Personalia menggunakan sistem aplikasinya yaitu SIMPER. Beberapa modul yang sudah diimplementasikan yaitu payroll, profiling karyawan pelatihan dan beberapa modul lainnya. 4. Divisi Teknik perusahaan juga sudah menggunakan sistem aplikasi yang sudah terintegrasi dengan sistem aplikasi keuangan (SIMKEU) 5. Divisi Pemasaran menggunakan sistem aplikasi SIMOP untuk mengatur pentarifan, namun belum seluruh fungsi divisi pemasaran memiliki sistem yang dapat digunakan untuk menjalankan fungsi divisinya. Salah satu fungsi yang sedang dalam tahap pengembangan aplikasinya yaitu pengelolaan pelanggan dengan menggunakan CRM (Customer

21 69 Relationship Management) serta sudah terdapat rencana untuk mengembangkan sistem KAM (Key Account Management). 6. Dari keseluruhan fungsi dalam perusahaan belum ada fungsi untuk menangani kebutuhan laporan kepada jajaran direksi. Seperti yang dapat dilihat seluruh laporan masih di berikan secara manual kepada jajaran direksi, sehingga kebutuhan direksi untuk mendapatkan laporan kinerja perusahaan cukup memakan waktu. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses bisnis untuk tercapainya tujuan bisnis melalui visi dan misi perusahaan perlu dilakukan beberapa inisiatif seperti implementasi CRM dan KAM, dan yang terpenting adalah menerapkan sistem untuk memenuhi kebutuhan direksi yaitu sistem DW dan BI. Berikut adalah daftar sistem aplikasi serta modul-modul yang digunakan untuk mendukung fungsi-fungsi bisnis yang telah dijelaskan diatas.

22 70 Gambar 15 Diagram Aplikasi PT Pelindo II ANALISA LINGKUNGAN INTERNAL SI/TI Analisa lingkungan internal SI/TI berfungsi untuk melihat sejauh mana Perusahaan menerapkan SI/TI di internalnya sehingga dapat dianalisa strategi yang diperlukan untuk meningkatkan perfoma perusahaan.identifikasi ini juga berguna sebagai masukan untuk implementasi target bisnis Perusahaan IDENTIFIKASI SI/TI INTERNAL SAAT INI Dalam menganalisa lingkungan internal SI/TI Perusahaan perlu dilakukan identifikasi yang ada dan digunakan oleh Perusahaan. Hasil identifikasi ini akan

23 71 digunakan untuk mendapatkan gap kondisi kini dan kondisi yang diinginkan dimasa yang akan datang berdasarkan strategi bisnis perusahaan. Berikut adalah identifikasi SI/TI Internal Perusahaan HARDWARE Perangkat Server dan Storage Berikut adalah beberapa gambar dari fisik server dan storage yang digunakan oleh perusahaan. Gambar 16 Gambar Perangkat Server & Storage PT Pelindo II Berikut adalah detil spesifikasi dari Server yang digunakan oleh perusahaan Tabel 10 Spesifikasi Server & Storage PT Pelindo II IBM P5 550 Processor Two or four 1.65GHz 64 bit POWER5 processors Memory 1GB to 64GB of 266MHz DDR1 memory Internal Storage Four standard and four optional hot swappable SCSI disk bays for up to 2.4TB of internal

24 72 storage IBM P5 520 Processor 2 way 64 bit 1.65 GHz POWER5 processors Memory 1GB 32GB ECC DDR1 Internal Stoage SDRAM 8.2TB (with optional I/O drawers) IBM X3650 M2 Processor Dual core Xeon ( 12x) IBM System Storage DS5100 Memory 32GB Registered PC DDR III ECC (Chipkill protection with x4 DIMMs) Total Storage Capacity 12 TB Physical Device 5 Enclosure Disk + 1 Controller Spesifikasi Personal Computer maupun Laptop dari masing-masing user tidak ditampilkan karena sulitnya memperoleh data tersebut. Kebanyakan user sudah menggunakan Notebook/Laptop yang memudahkan mobilitas mereka dengan merk yang berbeda-beda sehingga cukup sulit untuk memperoleh data. Namun karena Aplikasi yang dibangun oleh IT kebanyakan berupa Web Applikasi maka kebutuhan untuk mengakses aplikasi tiap user cukup rendah, cukup install browser tertentu dengan beberapa plug-in nya seperti flash ataupun Java. Diasumsikan seluruh user yang memiliki akses ke aplikasi tidak ada kendala minimum requirement dengan Laptop/PCnya SOFTWARE

25 73 Gambar 17 Diagram klasifikasi aplikasi & modul PT Pelindo II ILCS Web Portal : Portal yang memberikan informasi mengenai profile perusahaan Assisted Kantor Cabang : Aplikasi untuk membantu menangani kebutuhan kantor cabang perusahaan, salah satu fungsinya juga sebagai sarana bantu penyedia layanan informasi transaksi operasional perusahaan (Kapal, barang, petikemas) Locket Delivery : Aplikasi untuk melayani pembayaran tiap-tiap kantor cabang perusahaan, pengembangannya nanti ke arah Customer Service Center (pengalokasian pembayaran ke 1 lokasi). Core Business Processing

26 74 SIMOP Kapal : Aplikasi Transaksi Operasional yang menangani proses bisnis pelayanan jasa kapal. Barang : Aplikasi Transaksi Operasional yang menangani proses bisnis pelayanan jasa bongkar muat Barang non Petikemas. Petikemas : Aplikasi Transaksi Operasional yang menangani proses bisnis pelayanan jasa bongkar muat Petikemas. Car Terminal : Aplikasi Transaksi Operasional yang menangani proses bisnis pelayanan jasa Dermaga Khusus Car Terminal. Rupa-rupa Usaha : Aplikasi Transaksi Operasional yang menangani proses bisnis lainnya, seperti penangangan sampah dan limbah, telepon, listrik, air, sewa alat, dll. SIMKEU Persediaan Gudang : Aplikasi untuk mengelola persediaan kebutuhan operasional internal Perusahaan (spt Oli, Bensin, Dll) Non Core Business Processing SIMTEK perkantoran Manajemen Peralatan : Modul aplikasi untuk mengelola alat-alat

27 75 Manajamen Fasilitas : Modul aplikasi untuk mengelola fasilitas perusahaan termasuk didalamnya fix asset perusahaan SIMKEU Akuntansi Umum : Modul aplikasi untuk mengelola keuangan perusahaan Aktiva Tetap : Modul aplikasi untuk mengelola pencatatan aset perusahaan Anggaran : Modul aplikasi untuk mengelola anggaran perusahaan Perpajakan : Modul aplikasi untuk mengelola pajak perusahaan Hutang Piutang : Modul aplikasi untuk mengelola hutang-piutang perusahaan Penggajian : Modul aplikasi untuk mengelola penggajian karyawan perusahaan Data Transaksi : Modul aplikasi untuk mengelola data transaksi dari SIMOP ke SIMKEU SIMPER Adm. Personalia : modul aplikasi untuk mengelola administrasi Karyawan (modul HR) Data Karyawan : Modul aplikasi yang menyimpan data dan kompetensi karyawan Anggaran SDM : Modul aplikasi untuk mengelola anggaran karyawan ex : untuk pengembangan diri

28 76 SPPD : Modul aplikasi yang menangani biaya perjalan dinas karyawan Pelatihan : Modul aplikasi yang mencatat kegiatan pelatihan karyawan E-OFFICE Notifikasi : Modul aplikasi untuk mengelola informasi keperluan internal perusahaan melalui dan sms Filling : Modul aplikasi untuk mengelola arsip-arsip perusahaan Monitoring : Modul aplikasi untuk pemantauan administrasi internal perusahaan Tracking Dokumen : Modul aplikasi untuk melacak lokasi dokumen internal perusahaan Pengantar Berobat : Aplikasi untuk mengelola kesehatan karyawan yang berhubungan dengan obat-obatan SIM Hukum : Aplikasi untuk mengelola management hukum perusahaan SIM Kerja Sama Usaha : Aplikasi untuk mengelola administrasi dan kontrakkontrak dengan pihak luar perusahaan E-Procurement : Aplikasi untuk mengelola pengadaan dan project-project perusahaan External Link DEPO/Forwarding/CFS/CDC : Aplikasi lini 2 yang mengelola penumpukanpenumpukan dan bongkar muat diluar dermaga pelabuhan. Aplikasi ini tidak

29 77 dikelola oleh internal perusahaan namun memberikan feed data transaksi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Terminal Operator : Aplikasi untuk mengelola dermaga oleh pihak ke 3 (JICT dan KOJA). CMS (Bank) : Kerjasama dengan bank untuk mengelola virtual account pelanggan pelabuhan. aplikasi ini memberikan informasi ke sistem keuangan perusahaan untuk memastikan saldo yang dimiliki oleh pelanggan cukup untuk melakukan kegiatan dikawasan perusahaan. INSW : Interface untuk mengintegrasikan ke 4 perusahaan pengelola pelabuhan di Indonesia. Lebih berupa sebuah database yang dishare kepihak pemerintah untuk kebutuhan integrasi seluruh pelabuhan Indonesia. TPS Online : Sistem informasi terpadu mengenai penimbunan cargo dan container, biasanya digunakan pihak bea cukai untuk mengetahui lokasi barangbarang di tiap tempat penimbunan ARSITEKTUR JARINGAN Berikut adalah peta lokasi cabang yang masing-masing terhubung ke dalam jaringan menggunakan VPN.

30 78 Gambar 18 Peta Koneksi Jaringan 12 Cabang PT Pelindo II Dapat dilihat pada gambar peta lokasi dari ke 12 cabang pelabuhan yang saling terkoneksi dengan VPN. Koneksi VPN digunakan untuk mengakses aplikasi transaksi operasional pelayanan jasa pelabuhan. Beberapa aplikasi dapat diakses dari luar VPN namun untuk transaksi operasional lapangan kebanyakan harus menggunakan VPN dengan alasan keamanan data. Berikut digambarkan detil arsitektur jaringan perusahaan.

31 79 Gambar 19 Topologi Jaringan PT Pelindo II Perusahaan memiliki jaringan VPN yang terhubung kesetiap cabang perusahaan. aplikasi operasional perusahaan hanya dapat diakses melalui jalur VPN tersebut sehingga keamanan data dapat dipastikan DATA CENTER Berikut adalah gambaran mengenai ruang data center Perusahaan. dikelola oleh pihak ke 3 dengan SLA yang telah disepakati, sehingga mengurangi risiko maintenance Data Center. Berikut dapat dilihat gambar lokasi penempatan server Perusahaan.

32 80 Gambar 20 Ruang Server PT Pelindo II Berikut adalah gambar rak Co-Location tempat server dan storage serta beberapa perangkat pendukung server milik perusahaan. Gambar 21 Detil Rak Co-Location PT Pelindo II ANALISA COBIT DAN PENYELARASAN STRATEGI PERUSAHAAN Berikut adalah Pemetaan Tujuan Bisnis di COBIT ke IT Goal di COBIT.

33 81 Gambar 22 Pemetaan Business Goal ke IT Goal pada COBIT 4.1 Misi Perusahaan yaitu Menjamin kecukupan produktivitas untuk memenuhi dinamika kebutuhan pelanggan dengan menggunakan kerangka COBIT maka didapatkan bisnis goal yang serupa yaitu Improve and maintain operational and staff productivity. Berdasarkan IT Goal yang diperoleh dari hasil pemetaan business Goal pada COBIT tadi maka langkah selanjutnya dilakukan pemataan terhadap Proses IT yang ada pada COBIT sebagai berikut

34 82 Gambar 23 Pemetaan IT Goal ke IT Processes pada COBIT 4.1 Pemetaan Improve and maintain operational and staff productivity kedalam IT Goal serta turunannya kedalam IT Processes berdasarkan COBIT yaitu : Acquire and maintain integrated and standardised application systems. o PO3 Determine technological direction Hasil yang diharapkan dari proses yaitu TI memiliki kestabilan, cost-efective, terintegrasi dan memiliki standar sistem aplikasi, sumber daya dan kemampuan yang memenuhi kebutuhan bisnis saat ini dan di masa depan o AI2 Acquire and maintain application software

35 83 IT menyelaraskan aplikasi yang tersedia dengan kebutuhan bisnis, dan melakukannya pada waktu yang tepat dan dengan biaya yang wajar o AI5 Procure IT resources IT mampu meningkatkan efisiensi biaya TI dan kontribusinya terhadap profitabilitas bisnis Acquire and maintain an integrated and standardised IT infrastructure. o AI3 Acquire and maintain technology infrastructure IT mampu memperoleh dan memelihara infrastruktur TI yang terintegrasi dan standar o AI5 Procure IT resources IT mampu meningkatkan efisiensi biaya TI dan kontribusinya terhadap profitabilitas bisnis Ensure seamless integration of applications into business processes. o PO2 Define the Information Architecture IT mampu memberikan kepuasan terhadap kebutuhan bisnis. IT diharapkan mampu merespon kebutuhan bisnis dengan gesit, agar IT mampu memberikan informasi yang reliable dan konsisten, serta proses ini mampu mengintegrasikan aplikasi dengan mulus sesuai dengan kebutuhan bisnis

36 84 o AI4 Enable operation and use IT mampu memastikan kepuasan kepada end user dengan layanan dan tingkat layanan yang ditawarkan, serta mampu menyatukan solusi aplikasi dan teknologi kepada proses bisnis dengan mulus o AI7 Install and accredit solutions and changes IT mampu mengimplementasikan atau merubah sistem baru yang berjalan mulus tanpa ada hambatan yang berarti setelah instalasi Ensure proper use and performance of the applications and technology solutions. o PO6 Communicate Management Aims and Direction IT mampu menghasilkan layanan informasi yang akurat dan tepat waktu, serta mampu memberikan informasi tanggung jawab dan risikonya. o AI4 Enable operation and use IT mampu memastikan kepuasan kepada end user dengan layanan dan tingkat layanan yang ditawarkan, serta mampu menyatukan solusi aplikasi dan teknologi kepada proses bisnis dengan mulus o AI7 Install and accredit solutions and changes IT mampu mengimplementasikan atau merubah sistem baru yang berjalan mulus tanpa ada hambatan yang berarti setelah instalasi

37 85 o DS7 Educate and train users. IT mampu memberikan efektifitas dan efisiensi dari penggunaan aplikasi maupun solusi teknologi yang ditawarkan, serta memastikan penggunanya mematuhi prosedur dan aturan yang ditetapkan o DS8 Manage service desk and incidents IT memungkinkan efektifitas penggunaan sistem IT dengan memberikan kepastian dari keputusan, analisa pertanyaan pengguna, pertanyaan-pertanyaan maupun insiden yang terjadi. Tabel 11 Maturity Level Kini Perusahaan No IT Processes Maturity Level PO2 Define the Information Architecture 2 PO3 Determine technological direction 3 PO6 Communicate Management Aims and Direction 4 AI2 Acquire and maintain application software 5 AI3 Acquire and maintain technology infrastructure. 6 AI4 Enable operation and use. 7 AI5 Procure IT resources 8 AI7 Install and accredit solutions and changes 9 DS7 Educate and train users. 10 DS8 Manage service desk and incidents Tingkat kematangan didapatkan dari hasil wawancara dengan tim Datin dari Perusahaan serta observasi lapangan. Pemaparan mengenai detil dari tiap-tiap kontrol yang telah diukur sebagai berikut : PO2 Define the Information Architecture

38 86 Level maturity yang ditemukan adalah 1 karena : Arsitektur Informasi sudah mulai disadari kebutuhannnya oleh manajemen, namun Penerapannya masih adhoc. Kamus-kamus mengenai Informasi yang ada pada perusahaan belum terdokumentasi dengan baik, namun pencatatatan sudah mulai dilakukan. Kebanyakan Kamus Data dituangkan dalam bentuk file presentasi (ppt) yang dimanfaatkan juga sebagai media penyimpanan knowledge. PO3 Determine technological direction Level maturity yang didapat adalah 2 karena : Manajemen menyadari pentingnya rencana infrastruktur teknologi. pengembangan rencana IT sudah mulai diselarakan dengan rencana bisnis, IT disadari kebutuhannya oleh manajemen. Rencana infrastruktur teknologi didefinisikan, tetapi belum diterapkan dengan konsisten. Perencanaan bersifat taktis dan terfokus pada solusi untuk masalah teknis, bukan pada penggunaan teknologi untuk memenuhi kebutuhan bisnis. PO6 Communicate Management Aims and Direction Level maturity yang didapat adalah 2 karena : Kebijakan pengendalian, rencana dan prosedur sudah disadari kebutuhannya dan dikomunikasikan oleh manajemen namun pembangunanannya diserahkan kepada kebijaksanaan tiap-tiap manajer dimasing-masing area bisnis. Kualitas yang baik adalah hal yang diinginkan namun prakteknya diserahkan kepada kebijaksanaan tiap manajer. Training adalah salah satu hal yang diperlukan dan dilakukan pada tiap karyawan perusahaan. AI2 Acquire and maintain application software

39 87 Level maturity yang didapat adalah 1 karena : Sudah terdapat kesadaran akan pemeliharaan maupun akusisi IT. Tingkat keberhasilan sistem bergantung pada keahlian dan pengalaman internal IT. Pemeliharaannya masih sedikit bermasalah dan kebanyakan masih bersifat insidentil, ketika masalah timbul baru dilakukan pengecekan ulang serta tindakan perbaikannya. AI3 Acquire and maintain technology infrastructure. Level maturity yang didapat adalah 1 karena : Tanpa perencanaan yang lengkap ada perubahan infrastruktur untuk setiap aplikasi baru. Meskipun ada kesadaran bahwa infrastruktur TI penting, tidak ada pendekatan yang konsisten secara keseluruhan. Kegiatan pemeliharaan bereaksi terhadap kebutuhan jangka pendek. Lingkungan produksi adalah lingkungan tes. AI4 Enable operation and use Level maturity yang didapat adalah 2 karena : Pendekatan serupa digunakan untuk menghasilkan prosedur dan dokumentasi, tetapi tidak didasarkan pada pendekatan terstruktur atau kerangka. Tidak ada pendekatan yang seragam untuk pengembangan prosedur pengguna dan operasi. Materi pelatihan diproduksi oleh individu atau tim proyek, dan kualitas bergantung pada individu yang terlibat. Prosedur dan kualitas dukungan pengguna bervariasi dari jelek sampai sangat baik, dengan sangat sedikit konsistensi dan integrasi di seluruh organisasi. Program pelatihan untuk bisnis dan pengguna disediakan atau difasilitasi, tetapi tidak ada rencana yang lengkap untuk pelatihan rollout atau delivery. AI5 Procure IT resources

40 88 Level maturity yang didapat adalah 2 karena : t Ada kesadaran organisasi akan perlunya memiliki kebijakan dan prosedur dasar untuk akuisisi IT. Sebagian kebijakan dan prosedur terintegrasi dengan proses pengadaan pada bisnis. Proses pengadaan sebagian besar digunakan untuk proyek-proyek besar dan sudah jelas. Tanggung jawab dan akuntabilitas untuk pengadaan TI dan pengelolaan kontrak ditentukan oleh pengalaman kontrak masing-masing manajer. Pentingnya pengelolaan suplier dan pengelolaan hubungan diakui, namun penerapannya masih berdasarkan inisiatif tiap individu. Proses kontrak sebagian besar digunakan oleh proyek-proyek besar atau proyek yang sudah jelas. AI7 Install and accredit solutions and changes. Level maturity yang didapat adalah 2 karena : Terdapat beberapa konsistensi antara pengujian dan pendekatan akreditasi, tetapi biasanya mereka tidak didasarkan pada metodologi apapun. Tim pengembangan individu biasanya yang memutuskan pendekatan pengujiannya, dan biasanya tidak ada pengujian integrasi. Perusahaan sudah memiliki mekanisme persetujuan formal. DS7 Educate and train users. Level maturity yang didapat adalah 1 karena : Ada bukti bahwa organisasi telah menyadari kebutuhan untuk pelatihan dan program pendidikan, tetapi tidak ada proses standar. Dengan tidak adanya suatu program yang terorganisir, karyawan mengidentifikasi dan mengikuti kursus pelatihan berdasarkan kemauan mereka sendiri. Beberapa program pelatihan ini mengenai masalah kode etik, kesadaran keamanan sistem dan penerapan keamanan (security). Pendekatan manajemen secara keseluruhan tidak memiliki ikatan apapun, dan hanya ada komunikasi yang

41 89 sporadis dan tidak konsisten mengenai isu-isu dan pendekatannya terhadap pengadaan pelatihan dan pendidikan. DS8 Manage service desk and incidents Level maturity yang didapat adalah 1 karena : Ada kesadaran organisasi akan perlunya fungsi service desk dan proses manajemen insiden. Bantuan tersedia secara informal melalui jaringan dari individu yang memiliki ilmu. Orang-orang ini memiliki beberapa alat umum yang tersedia untuk membantu dalam penyelesaian insiden. Tidak ada pelatihan dan komunikasi formal pada standar prosedurnya, dan tanggung jawab diserahkan kepada individu. Dari seluruh tingkat kematangan dari tiap-tiap proses yang ada pada COBIT maka dapat digambarkan spider diagram untuk melihat kondisi kini proses perusahaan yang menggambarkan kinerja operasionalnya. Gambar 24 Spider Diagram dari Business Goal Improve and maintain operational and staff productivity

42 ANALISA STRATEGIC GRID MCFARLAN Analisa Strategic Grid McFarlan digunakan untuk mengetahui posisi dari sistem ataupun aplikasi yang digunakan oleh perusahaan. Posisi dari sistem ini digambarkan kedalam 4 kuadran yaitu strategic, high potential, key operational, dan support. Berdasarkan identifikasi aplikasi yang digunakan oleh perusahaan, dapat dipetakan aplikasi tersebut sebagai berikut : Tabel 12 Tabel Strategic Grid McFarlan Strategic Key Operational SIMOP o Kapal o Barang o Petikemas o Car Terminal o Rupa-rupa Usaha SIMKEU o Persediaan Gudang Assisted o Kantor Cabang o Locket Delivery High Potential Support SIMKEU SIMPER SIMTEK E-Office Pengantar Berobat SIM Hukum E-Procurement Hasil dari pemetaan aplikasi dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Kuadran Strategic Tidak ada aplikasi perusahaan yang masuk pada kuadran strategic karena belum terdapat aplikasi yang memiliki pengaruh kritis bagi keberhasilan perusahaan yang akan datang dengan memberikan keunggulan bersaing kepada perusahaan.

43 91 2. Kuadran High Potential Belum ada aplikasi perusahaan yang masuk pada kuadran High Potential karena belum ada aplikasi yang memiliki peluang untuk menciptakan keunggulan bersaing perusahaan. Belum terdapatnya aplikasi yang cukup untuk masuk ke dalam kuadran ini karena perusahaan memang tidak mengutamakan bisnisnya pada IT. Perusahaan akan dapat terus berjalan tanpa IT sekalipun, namun IT dapat membantu perusahaan mencapai target bisnisnya. 3. Kuadran Key Operational Banyak aplikasi yang berada pada kuadran ini seperti aplikasi transaksi utama yang digunakan dalam transaksi pelayanan jasa kepelabuhanan seperti aplikasi SIMOP, juga 1 modul dari aplikasi SIMKEU yang berada pada kuadran ini yaitu persediaan gudang. Beberapa aplikasi pembantu dari kantor cabang juga dipetakan pada kuadran ini karena operational perusahaan bergantung pada aplikasi tersebut. 4. Kuadran Support Cukup banyak aplikasi yang dipetakan pada kuadran support. Kebanyakan adalah aplikasi yang mendukung sistem administrasi perusahaan (E- Office), Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SIMPER) maupun sistem pengelolaan keuangan perusahaan (SIMKEU) dengan beberapa modulmodul yang ada di tiap aplikasinya.

44 ANALISA LINGKUNGAN EKSTERNAL SI/TI Pada tahap ini membahas mengenai kondisi SI/TI yang ada diluar lingkungan perusahaan, berguna untuk melihat SI/TI yang telah diterapkan/digunakan oleh perusahaan sejenis atau pesaing dan teknologi yang sedang berkembang saat ini. Dari hasil analisa tersebut dapat diidentifikasi SI/TI yang dapat digunakan ataupun diterapkan oleh Perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas perusahaan juga untuk memberikan keunggulan kompetitif ANALISA PORTER FIVE FORCES Saat ini Perusahaan bertujuan untuk menjadi Pelabuhan dengan layanan sekelas layanan International. Perusahaan yang pada dasarnya adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Memiliki hak penuh mengelola pelabuhan di sebagian kawasan di Indonesia. Perusahaan tidak memilki pesaing langsung yang berarti di dalam negeri. Selanjutnya penulis akan memberikan sekilas paparan mengenai analisa pesaing Porter Five Forces untuk Industri Pelabuhan di dalam negeri. Lima kekuatan yang menentukan daya tarik keuntungan jangka panjang dari suatu pasar atau segmen pasar, yaitu : 1. Industry Competitors Perusahaan diberikan hak untuk memonopoli dermaga Indonesia sehingga intensitas kompetisi pesaing hampir dapat diabaikan. 2. Bargaining Power of Buyers

45 93 Pelabuhan cenderung pihak yang memiliki kendali atas bisnisnya, karena Pelindo 2 menjadi gerbang utama keluar masuknya barang di Indonesia ke luar Indonesia Beberapa Pelanggan yang memiliki Power yaitu perusahaan shipping line yang sudah mendunia. 3. Bargaining Power of Suppliers Pelabuhan tidak memiliki pemasok utama, namun beberapa pemasok besar yang cukup berpengaruh dengan pelabuhan adalah pemasok alat-alat berat yang digunakan untuk melayani jasa bongkar muat kapal barang. Ataupun perusahaan pemasok kapal tunda maupun kapal yang digunakan untuk melayani kapal-kapal yang akan bersandar di dermaga Indonesia. 4. Threat of New Entrants Pelindo 2 tidak memiliki saingan dalam bisnisnya, karena Pelindo 2 adalah salah satu BUMN yang diberikan tanggung jawab untuk mengelola dermaga dermga di Indonesia, yang terbesar di Jakarta. Yang menjadi kompetitor utama dari pelindo 2 adalah pelabuhan singapura yang berlokasi tidak jauh dari pulau batam. Ancaman akan timbul dari pihak competitor jika regulasi pemerintah mengenai pengelolaan pelabuhan berubah dengan memperbolehkan pihak swasta untuk mengelola pelabuhan di Indonesia. 5. Threat of Substitute Products Belum ada pelayanan jasa alternatif lain yang mampu menggantikan layanan jasa kepelabuhanan, sehingga ancaman dari layanan alternatif hampir tidak ada.

46 ANALISA PESAING Analisa pesaing ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana penggunaan SI/TI yang digunakan oleh perusahaan untuk mendukung strategi bisnisnya dibangingkan dengan pesaingnya. Data yang cukup sulit untuk didapatkan dari perusahaan pesaing dikarenakan lokasi maupun akses ke internal pesaing yang yang cukup jauh dan sulit juga kerahasiaan perusahaan pesaing dalam menyelaraskan strategi bisnis dengan IT nya. Beberapa data yang didapatkan adalah sebagai berikut : Pelindo 1 Kegiatan Operasional Perusahaannya kurang lebih sudah menggunakan sistem informasi yang mirip dengan yang telah diterapkan oleh perusahaan. Yang membedakannya yaitu sistem yang digunakan belum centralized. Sistem keuangan yang digunakan sampai akhir 2013 masih semi manual dan belum terintegrasi dengan kantor pusatnya juga belum dapat memberikan feed data keuangan secara realtime, baru pada September 2013 mulai diterapkan e- billing sistem. Pelindo 3 Berdasarkan data yang ada pada website departemen perhubungan, pelindo 3 sudah memiliki datawarehouse sendiri yang terhubung dengan beberapa sistem pada kantor pusat maupun kantor cabang perusahaan serta anak

47 95 perusahaannya. Pelindo 3 juga sudah membangun jaringan teleconference dan CCTV untuk area operasionalnya. Pelindo 3 juga membangun aplikasi transaksionalnya yang sudah terintegrasi dengan sistem informasi di kantor pusat, sehingga beberapa data transksi yang didapatkan nyaris realtime. Pelindo 3 juga sudah menggunakan pemograman berbasis web dan beberapa aplikasi desktop. Pelindo 4 Pelindo 4 sudah menerapkan sistem informasi manajemen pelabuhan terpadu (SIMPAT) dan dalam pelaksanaannya beberapa tahapan sesuai dengan sistem dan prosedur yang berlaku, namun belum sepenuhnya sesuai. Salah satu kekurangan dari Pelindo 4 adalah dibidang tenaga ahli IT nya untuk melakukan maintenance sistem. Serta belum optimalnya pemanfaatan jaringan internet TEKNOLOGI YANG BERKEMBANG SAAT INI Selain teknologi yang digunakan oleh pesaing, terdapat beberapa teknologi yang berkembang saat ini yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan perusahaan antara lain sebagai berikut : Teknologi Hadoop Apache Hadoop merupakan framework, yang dibangun di atas bahasa Java, untuk komputasi dan pemprosesan dataset yang besar (bahkan sangat besar) secara terdistribusi.

48 96 Framework Hadoop terdiri dari tiga yaitu Hadoop Common, Hadoop Distributed File System (HDFS), dan Hadoop Map Reduce. HDFS dan MapReduce inspirasinya datang dari paper yang diterbitkan Google mengenai File System dan Map Reduce. Banyak sekali proyek proyek yang menggunakan Apache Hadoop untuk melakukan komputasi data besar. Hadoop sangat cocok untuk data yang sifatnya satu kali tulis, banyak dibaca seperti melakukan data mining pada web log dan tidak menutup pada kemungkinan lain untuk melakukan OLAP. Teknologi GPS GPS tracking ini dapat membantu perusahaan atau pemilik kapal untuk mengetahui posisi kapalnya berupa lokasi bujur/lintang (long/lat) serta kecepatannya. GPS tracking kapal ini juga telah dilengkapi dengan fasilitas kedap air sehingga meskpun kapal karam akan dapat diketahui titik lokasinya namun tentunya dengan kedalaman tertentu. Untuk mengetahui aktivitas kapalnya maka perusahaan atau pemilik tidak perlu di hadapkan dengan layar monitor selalu karena suatu aturan wajib bahwa perusahaan penyedia layanan / Vendor GPS tracking ini telah membekali data histori perjalanan yang dapat diunduh sewaktu-waktu oleh perusahaan atau pemilik kapal ke dalam jurnal laporan secara tertulis.

49 97 Selain memantau posisi alat berat juga dapat mendeteksi kapan dan berapa lama alat berat bekerja atau dalam kata lain mesin menyala, di sini GPS tracking yang didesain sedemikian khusus hardware maupun aplikasi-nya dapat pulan memantau hours meter atau jam kerja pada alat berat. Gambaran benefit diaplikasikannya GPS tracking khusus alat berat adalah sebagai berikut : o Mengawasi jam kerja secara online (HM, hour meter), rute, jarak tempuh dan kecepatan armada o Meningkatkan produktifitas operator dengan sistem lembur o Melacak posisi/lokasi alat berat secara realtime o Mengontrol masa service/maintenance armada o Mencegah ketidak terpenuhinya target kerja o Menganalisa biaya penggunaan bahan bakar o Meningkatkan kualitas pelayanan pelanggan Teknologi Radar Dalam bidang pelayaran, radar digunakan untuk mengatur jalur perjalanan kapal agar setiap kapal dapat berjalan dan berlalu lalang di jalurnya masing-masing dan tidak saling bertabrakan, sekalipun dalam cuaca yang kurang baik, misalnya cuaca berkabut. Untuk area pelabuhan radar dapat juga digunakan untuk mendeteksi posisi kapal yang akan memasuki areal pelabuhan maupun posisi kapal yang

50 98 sedang ada di areal pelabuhan untuk kenyamanan dan keamanan lalulintas kapal di areal pelabuhan. Konsep radar adalah mengukur jarak dari sensor ke target. Ukuran jarak tersebut didapat dengan cara mengukur waktu yang dibutuhkan gelombang elektromagnetik selama penjalarannya mulai dari sensor ke target dan kembali lagi ke sensor. 4.2 HASIL ANALISIS PERUSAHAAN Berdasarkan permasalahan yang ada di Perusahaan dan hasil analisa dari lingkungan bisnis dan SI/TI perusahaan maka dapat dibangun sebuah target untuk SI/TI di Perusahaan yang dapat menjadi solusi bagi masalah-masalah yang ada. Solusi ini juga dapat dijadikan masukan untuk Perusahaan akan rencana SI/TI mendatang. Beberapa masalah yang muncul antara lain : 1. Kurangnya dokumentasi dan komunikasi pelaksanaan SOP sistem kepelabuhanan. Belum terdokumentasi dengan jelasnya SOP kepelabuhanan dan sistemnya menyebabkan beberapa hambatan dalam pencatatan data serta implementasi sistem informasi manajemen operasional (SIMOP) kepelabuhanan. Hal ini berdampak pada data yang dihasilkan oleh sistem menjadi jelek dan beberapa data harus dimodifikasi dengan melanggar prosedur yang sudah ditetapkan agar flow data pada sistem dapat mengalir. Solusi dari permasalah tersebut berdasarkan wawancara dengan pihak perusahaan adalah :

51 99 Gambar 25 Solusi masalah SOP kepelabuhanan 2. Kurangnya integrasi data antar sistem aplikasi transaksi. Selain masalah pada SOP kepelabuhanan, terdapat masalah pada integrasi data antar aplikasi yang digunakan oleh Perusahaan. Hal ini menyulitkan Perusahaan untuk membuat laporan konsolidasi serta breakdown dari laporan konsolidasi tersebut. Solusi dari masalah tersebut ada dengan membuat sebuah data warehouse lengkap dengan proses proses ETL nya. Kemudian data hasil Transformasi tersebut digunakan oleh sebuah aplikasi BI ataupun Business Analytic Tools untuk dijadikan sebuah laporan manajemen maupun laporan detilnya. 3. Belum terimplementasinya pengelolaan pengetahuan karyawan dengan baik.

52 100 Pengetahuan merupakan asset perusahaan yang bernilai tinggi, tanpa pengetahuan perusahaan akan sulit untuk menjalankan kegiatan operasionalnya, sehingga dibutuhkan sebuah sistem ataupun media untuk mengelola pengetahuan yang dimiliki oleh setiap pegawai untuk mempermudah transfer pengetahuan kepada karyawan lain. Knowledge Management System adalah solusi yang tepat untuk mengelola pengetahuan perusahaan. KMS ini diharapkan juga terintegrasi dengan sistem aplikasi pengelolaan sumber daya manusia untuk memudahkan perusahaan memberikan apresiasi kepada setiap pegawainya yang banyak berkontribusi mengembangkan pengetahuan perusahaan. 4.3 USULAN RENCANA STRATEGIS SISTEM INFORMASI Rencana Strategis Sistem Informasi yang diusulkan terdiri dari beberapa usulan strategis yaitu rekomendasi Strategi Bisnis SI, Strategi Manajemen SI serta Strategi TI. Seluruh strategi usulan tersebut diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas serta keunggulan kompetitif perusahaan. Usulan didapatkan dari hasil analisa yang dilakukan dan pada akhirnya dibangunlah portfolio aplikasi untuk tahun untuk Perusahaan STRATEGI BISNIS SISTEM INFORMASI Strategi bisnis SI mencakup pemanfaatan SI/TI ditiap fungsi/unit bisnis untuk mencapai sasaran bisnis dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas Perusahaan. Berdasarkan hasil analisa yang telah diuraikan maka dapat disusun rekomendasi

53 101 strategi bisnis SI yang dibutuhkan oleh Perusahaan berdasarkan kebutuhan bisnis Perusahaan sebagai berikut : PENYELARASAN DENGAN BISNIS PERUSAHAAN Berdasarkan visi perusahaan untuk menjadi pelabuhan dengan pelabuhan terbaik dalam pelayanan logistik dengan salah satu misinya menjamin kecukupan produktivitas untuk memenuhi dinamika kebutuhan pelanggan. Berikut adalah beberapa proses IT yang dijadikan acuan untuk menyelaraskan fungsi IT dengan tujuan perusahaan berdasarkan kerangka COBIT : PO2 Define the Information Architecture : Membangun Informasi Arsitektur Perusahaan & Kebutuhannya PO3 Determine technological direction : Membangun & mereview Rencana Infrastruktur Teknologi AI5 Procure IT resources : Menerapkan SOP dan dokumentasi yang baik untuk setiap Project IT yang dilakukan AI2 Acquire and maintain application software & AI3 Acquire and maintain technology infrastructure : Membuat dan mendokumentasikan SOP untuk maintenance Infrastruktur IT & Software AI4 Enable operation and use : Mengintegrasikan seluruh aplikasi agar berjalan lebih mulus dan meningkatkan kualitas informasi yang ada

54 102 DS7 Educate and train users : Mengadakan training internal maupun external untuk menambah wawasan sumber daya manusia TI di perusahaan DS8 Manage service desk and incidents : Membuat IT helpdesk PENYEMPURNAAN PROSES BISNIS Selain penyelarasan IT dengan bisnis, rekomendasi untuk meningkatkan proses bisnis perusahaan berdasarkan analisa Value Network maka didapatkan beberapa inisiatif untuk otomasi proses bisnis sebagai berikut : Gambar 26 Usulan Proses Bisnis PT Pelindo II 1. Mengintegrasikan seluruh sistem yang ada juga yang akan diimplementasikan maupun yang akan dikembangkan. 2. Mengimplementasikan sistem CRM untuk meningkatkan kualitas dan kepuasan layanan pelanggan.

55 Mengimplementasikan sistem KAM untuk lebih meningkatkan kepuasan dan layanan pelanggan-pelanggan yang strategis. 4. Mengimplementasikan Business Intelligence (BI) untuk membantu Top Manajemen dalam mengambil keputusan. 5. Mengembangkan sistem yang ada dengan menambah modul-modul yang dibutuhkan ataupun dengan meningkatkan/memperbaiki performa modulmodul yang sudah diimplementasikan. Berikut adalah gambaran keseluruhan aplikasi beserta modulnya. Gambar 27 Diagram Aplikasi Usulan PT Pelindo II STRATEGI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI Ada 2 strategi manajemen informasi yang akan direkomendasikan kepada Perusahaan. Strategi manajemen untuk meningkatkan tingkat kematangan proses-

56 104 proses IT yang telah diukur menggunakan kerangka kerja COBIT 4.1 dan strategi manajemen untuk menghadapi kemungkinan penolakan oleh pegawai yang terjadi akibat perubahan yang akan dilakukan Perusahaan STRATEGI MANAJEMEN COBIT Strategi Manajemen untuk meningkatkan Level kematangan dari hasil pengukuran kematangan tiap-tiap proses IT pada Cobit adalah sebagai berikut. Tabel 13 Rekomendasi Strategi Manajemen SI/TI (COBIT) Kode Rekomendasi Temuan PO2 Define the Information Architecture 1. Proses arsitektur informasi 1. Arsitektur Informasi sudah mulai diharapkan muncul dan serupa, disadari kebutuhannnya oleh walau tidak formal dan berdasarkan intuisi diharapkan prosedur sudah manajemen, namun penerapannya masih adhoc. diikuti oleh beberapa individu yang 2. Kamus-kamus mengenai Informasi ada di organisasi. 2. Staff diharapkan memiliki keahlian yang ada pada perusahaan belum terdokumentasi dengan baik, namun dalam membangun arsitektur pencatatatan sudah mulai dilakukan. informasi dan berpengalaman 3. Kebanyakan Kamus Data menggunakan aplikasi juga proses dituangkan dalam bentuk file ini dilakukan berulang-ulang. 3. Diharapkan sudah staff melakukan pengembangan komponen arsitektur presentasi (ppt) yang dimanfaatkan juga sebagai media penyimpanan knowledge. informasi. PO3 Determine technological direction 1. Diharapkan Manajemen sudah 1. Manajemen sudah menyadari menyadari pentingnya rencana pentingnya rencana infrastruktur infrastruktur teknologi. teknologi. 2. Diharapkan Proses pengembangan 2. Pengembangan rencana IT sudah

57 105 PO6 rencana infrastruktur Teknologi sudah selaras dengan rencana Strategis TI. 3. Diharapkan Rencana infrastruktur teknologi sudah didefinisikan, didokumentasikan dan dikomunikasikan dengan baik walau tidak diterapkan dengan konsisten. 4. Arah infrastruktur teknologi sudah meliputi pemahaman dimana organisasi memimpin atau lag dalam penggunaan teknologi dan sejalan dengan strategi organisasi. 5. Perusahaan diharapkan memilih Vendor utama berdasarkan pemahaman teknologi dan pengembangan produk rencana jangka panjang mereka dan vendor diharapkan memiliki komitmen untuk konsisten dengan arah perusahaan.sudah terdapat pelatihan formal dan komunikasi mengenai peran dan tanggung jawab. Communicate Management Aims and Direction 1. Perusahaan diharuskan untuk mengembangkan sebuah kontrol informasi yang lengkap dan lingkungan manajemen mutu, mendokumentasikan dan mengkomunikasikan dibantu oleh mulai diselarakan dengan rencana bisnis, IT disadari kebutuhannya oleh manajemen. 3. Rencana infrastruktur teknologi didefinisikan, tetapi belum diterapkan dengan konsisten. 4. Perencanaan bersifat taktis dan terfokus pada solusi untuk masalah teknis, bukan pada penggunaan teknologi untuk memenuhi kebutuhan bisnis. 1. Kebijakan pengendalian, rencana dan prosedur sudah disadari kebutuhannya dan dikomunikasikan oleh manajemen namun pembangunanannya diserahkan kepada kebijaksanaan tiap-tiap

58 106 AI2 manajemen yang mencakup manajer dimasing-masing area kerangka kebijakan, rencana dan prosedur. bisnis. 2. Kualitas yang baik adalah hal yang 2. Perusahaan menstrukturkan Proses diinginkan namun prakteknya pengembangan kebijakan, diserahkan kepada kebijaksanaan memelihara dan mengenalkannya tiap manajer. kepada para staf, dan kebijakan 3. Training adalah salah satu hal yang rencana dan prosedur yang sudah diperlukan dan dilakukan pada tiap ada sudah mencakup solusi karyawan perusahaan. masalah-masalah pokok. 3. Pihak manajemen membahas pentingnya kesadaran keamanan TI dan sudah memulai program kesadaran tersebut. 4. Pelatihan formal yang ada sudah dapat mengontrol lingkungan informasi walau tidak diterapkan dengan ketat. 5. Terdapat kerangka pembangunan secara keseluruhan. 6. Terdapat pula pemantauan yang konsisten sesuai dengan kebijakan dan prosedur tersebut. 7. Membakukan dan Memformalkan teknik untuk meningkatkan kesadaran keamanan. Acquire and maintain application software 1. Perusahaan diharapkan memiliki 1. Sudah terdapat kesadaran akan proses untuk memperoleh dan pemeliharaan maupun akusisi IT. memelihara aplikasi berbasis pada 2. Tingkat keberhasilan sistem keahlian TI walau tidak sepenuhnya bergantung pada keahlian dan dijalankan. pengalaman internal IT.

59 107 AI3 2. Diharapkan keberhasilan aplikasi 3. Pemeliharaannya masih sedikit dapat tercapai walau masih bermasalah dan kebanyakan masih bergantung kepada pengalaman dan keterampilan staff internal IT nya. bersifat insidentil, ketika masalah timbul baru dilakukan pengecekan 3. Terdapat proses pemeliharaan ulang serta tindakan perbaikannya. aplikasi walau bermasalah dan menderita kerugian karena masih bergantung pada internal IT yang memiliki wawasan tersebut. 4. Organisasi diharapkan sudah memiliki sedikit pertimbangan keamanan aplikasi dan ketersediaannya dalam desain atau akuisisi perangkat lunak aplikasi. Acquire and maintain technology infrastructure. 1. Perusahaaan harus konsisten dalam 1. Tanpa perencanaan yang lengkap memperoleh dan memelihara ada perubahan infrastruktur untuk infrastruktur TI nya dalam setiap aplikasi baru. pendekatan taktis perusahaan. 2. Meskipun ada kesadaran bahwa 2. Akuisisi dan pemeliharaan infrastruktur TI penting, tidak ada infrastruktur TI tidak harus berdasar pendekatan yang konsisten secara pada strategi yang ditetapkan dan keseluruhan. mungkin belum mempertimbangkan 3. Kegiatan pemeliharaan bereaksi kebutuhan aplikasi bisnis yang terhadap kebutuhan jangka pendek. harus didukung. 4. Lingkungan tes yang digunakan 3. Diharapkan perusahaan sudah adalah lingkungan production. paham pentingnya infrastruktur TI dan didukung oleh beberapa praktek formal. 4. Diharapkan perusahaan sudah menjadwalkan beberapa maintenance aplikasi walau tidak

60 108 AI4 sepenuhnya terjadwal dan terkoordinasi. 5. Perusahaan diharapkan sudah memiliki lingkungan tes yang terpisah Untuk beberapa aplikasi. Enable operation and use 1. Ada kerangka kerja yang jelas, diterima dan dipahami dalam dokumentasi penggunaannya. 2. Memiliki manual book pengoperasian dan materi pelatihan. 3. Sudah menyimpan dan memelihara prosedur dalam perpustakaan formal dan dapat diakses oleh siapa saja yang memerlukannya. 4. Melakukan dokumentasi dan prosedur secara reaktif. 5. Saat terjadi bencana, prosedur sudah tersedia walau offline dan dapat diakses dan terus dipelihara. 6. Terdapat sebuah proses yang menspesifikasikan prosedur update dan terdapat pula materi pelatihan sebagai penyampai eksplisit sebuah proyek perubahan. 7. Sudah memiliki pendekatan yang ditetapkan walau konten yang sebenarnya bervariasi karena tidak ada kontrol untuk menegakkan kepatuhan terhadap standar yang ada. 8. Sudah melibatkan Pengguna secara 1. Pendekatan serupa digunakan untuk menghasilkan prosedur dan dokumentasi, tetapi tidak didasarkan pada pendekatan terstruktur atau kerangka. 2. Tidak ada pendekatan yang seragam untuk pengembangan prosedur pengguna dan operasi. 3. Materi pelatihan diproduksi oleh individu atau tim proyek, dan kualitas bergantung pada individu yang terlibat. 4. Prosedur dan kualitas dukungan pengguna bervariasi dari jelek sampai sangat baik, dengan sangat sedikit konsistensi dan integrasi di seluruh organisasi. 5. Program pelatihan untuk bisnis dan pengguna disediakan atau difasilitasi, tetapi tidak ada rencana yang lengkap untuk pelatihan rollout atau delivery.

61 109 AI5 AI7 informal dalam proses. Sudah semakin menggunakan tool yang otomatis (sistem) dalam menggenerasi dan mendistribusikan prosedur. 9. Sudah memiliki pelatihan bisnis dan guideline yang terencana dan terjadwal. Procure IT resources 1. Pihak manajemen diharapkan 1. Ada kesadaran organisasi akan membentuk kebijakan dan prosedur perlunya memiliki kebijakan dan untuk akuisisi IT. prosedur dasar untuk akuisisi IT. 2. Kebijakan dan prosedur sudah 2. Sebagian kebijakan dan prosedur dipandu oleh proses pengadaan terintegrasi dengan proses pada bisnis. pengadaan pada bisnis. 3. Diharapkan proses akuisisi TI 3. Proses pengadaan sebagian besar sebagian besar sudah terintegrasi digunakan untuk proyek-proyek dengan sistem pengadaan bisnis. besar dan sudah jelas. 4. Sudah memiliki standar IT untuk 4. Tanggung jawab dan akuntabilitas akuisisi sumber daya TI. untuk pengadaan TI dan 5. Diharapkan Suplier sumber daya TI pengelolaan kontrak ditentukan sudah terintegrasi ke dalam oleh pengalaman kontrak masingmasing mekanisme pengelolaan proyek di manajer. organisasi dari perspektif 5. Pentingnya pengelolaan suplier dan pengelolaan kontrak. pengelolaan hubungan diakui, 6. Pihak Manajemen TI diharapkan namun penerapannya masih untuk mengkomunikasikan berdasarkan inisiatif tiap individu. kebutuhan untuk akuisisi yang tepat 6. Proses kontrak sebagian besar dan pengelolaan kontrak seluruh digunakan oleh proyek-proyek fungsi IT. besar atau proyek yang sudah jelas. Install and accredit solutions and changes 1. Perusahaan merancang sebuah 1. Terdapat beberapa konsistensi

62 110 DS7 metodologi formal yang berkaitan dengan instalasi, migrasi, konversi dan penerimaan solusi. 2. Perusahaan harus mengintegrasikan proses instalasi dan akreditasi TI kedalam siklus sistem yang terotomatisasi sampai batas tertentu. 3. Perusahaan harus membuat proses pelatihan, pengujian dan transisi ke status produksi dan proses akreditasi walau masih memilki kekurangan yaitu proses-proses yang masih cenderung bervariasi dari proses yang ditetapkan dan walau masih bergantung keputusan masing-masing individual. Educate and train users 1. Perusahaan harus memiliki kesadaran akan kebutuhan terhadap program pendidikan dan pelatihan untuk seluruh proses yang terkait. 2. Perusahaan harus mengidentifikasikan pelatihanpelatihan dalam rencana kinerja individu karyawan. 3. Proses dikembangkan ke tahap di mana kelas pelatihan dan pendidikan informal diajarkan oleh instruktur yang berbeda, sementara yang mencakup materi pelajaran yang sama dengan pendekatan yang berbeda. antara pengujian dan pendekatan akreditasi, tetapi biasanya mereka tidak didasarkan pada metodologi apapun. 2. Tim pengembangan individu biasanya yang memutuskan pendekatan pengujiannya, dan biasanya tidak ada pengujian integrasi. 3. Perusahaan sudah memiliki mekanisme persetujuan formal. 1. Ada bukti bahwa organisasi telah menyadari kebutuhan untuk pelatihan dan program pendidikan, tetapi tidak ada proses standar. 2. Dengan tidak adanya suatu program yang terorganisir, karyawan mengidentifikasi dan mengikuti kursus pelatihan berdasarkan kemauan mereka sendiri. 3. Beberapa program pelatihan ini mengenai masalah kode etik, kesadaran keamanan sistem dan penerapan keamanan (security). 4. Pendekatan manajemen secara keseluruhan tidak memiliki ikatan

63 111 DS8 4. Beberapa kelas mengatasi masalah kode etis dan kesadaran keamanan sistem dan prakteknya. 5. Diharapkan perusahaan melakukan komunikasi yang konsisten pada isu-isu secara keseluruhan dan kebutuhan untuk mengatasi isu-isu tersebut. Manage service desk and incidents 1. Diharapkan Perusahaan memiliki kesadaran akan perlunya fungsi service desk dan proses manajemen insiden. 2. Perusahaan harus membuat sebuah mekanisme bantuan untuk menangani insiden yang terjadi walau masih secara informal melalui jaringan dari individu yang memiliki ilmu. 3. Perusahaan diharapkan juga memfasilitasi individu-individu ini dengan alat-alat yang umum digunakan untuk membantu dalam hal penyelesaian insiden tersebut apapun, dan hanya ada komunikasi yang sporadis dan tidak konsisten mengenai isu-isu dan pendekatannya terhadap pengadaan pelatihan dan pendidikan. 1. Ada kesadaran organisasi akan perlunya fungsi service desk dan proses manajemen insiden. 2. Bantuan tersedia secara informal melalui jaringan dari individu yang memiliki ilmu. 3. Orang-orang ini memiliki beberapa alat umum yang tersedia untuk membantu dalam penyelesaian insiden. 4. Tidak ada pelatihan dan komunikasi formal pada standar prosedurnya, dan tanggung jawab diserahkan kepada individu. Berikut adalah Spider Diagram dari tingkat kematangan yang direkomendasikan kepada Perusahaan.

64 112 Gambar 28 Target Maturity Level PT Pelindo II CHANGE MANAGEMENT Tahapan ini menjelaskan perkembangan tindakan yang dilakukan untuk menangani masalah perubahan organisasi. Identifikasi Tujuan Perubahan Berdasarkan usulan Rencana Strategis Sistem Informasi untuk perusahaan yang terdiri dari beberapa rekomendasi aplikasi dan teknologi perusahaan. Rekomendasi tersebut merupakan analisa juga hasil wawancara kebutuhan dari tiap kebutuhan masing-masing divisi perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan. Akan terdapat beberapa penambahan maupun perubahan proses sehingga ada beberapa kemungkinan masalah yang akan muncul sebagai berikut : Pegawai akan kesulitan menggunakan aplikasi yang baru

65 113 Penambahan prosedur kerja mungkin akan menyulitkan pegawai dalam implementasi aplikasi tersebut. Pegawai tidak ingin menggunakan aplikasi yang baru Pegawai yang sudah merasa nyaman dengan kondisi kini dari penggunaan aplikasi yang sudah ada mungkin akan merasa tidak ingin menggunakan aplikasi yang baru, karena akan menambah pekerjaan dan mungkin mereka merasa dipersulit dengan adaptasi pengunaan aplikasi baru. Terdapat kesalahan dalam implementasi Kesalahan yang disebabkan oleh proses implementasi yang dilakukan oleh implementor mungkin akan muncul dan dapat mempersulit proses perubahan sistem. Terdapat pihak yang menolak perubahan sistem Kemungkinan terdapat pihak yang tidak merasa nyaman dengan perubahan sistem baru dan merasa dirugikan sehingga menolak perubahan ataupun penambahan sistem yang baru. Change Management Strategy Beberapa tahapan yang akan diterapkan untuk mengatasi masalah- yang mungkin terjadi sebagai berikut : Communication Management Hal ini dilakukan dengan bersosialisasi dan komunikasi langsung kepada pegawai perusahaan dengan menjelaskan tujuan dari perubahan yang akan

66 114 dilakukan, sehingga dapat mengatasi masalah yang mungkin timbul dan penolakan karyawan. Hal ini dapat dilakukan saat meeting atau dengan mengadakan gathering pegawai sehingga komunkasi akan lebih tepat sasaran. Business Process Development Perbaikan pemetaan proses bisnis yang disesuaikan dengan penyederhanaan sehingga memudahkan implementasi sistem baru. End User Training Event Management Pelatihan dilakukan untuk mengurangi kesalahan dari pengguna aplikasi. Pelatihan ini dilakukan oleh seluruh pegawai yang terlibat dengan aplikasi masing-masing sehingga teknologi yang akan diterapkan dapat digunakan dengan cepat dan mengurangi kesalahan pengguna aplikasi. Technology Menggunakan suatu aplikasi untuk mengontrol, menilai maupun mengevaluasi proyek seperti Microsoft Project, sehingga implementasi akan lebih terarah dan terencana dengan lebih matang. Team Building Untuk meningkatkan user awareness dan sense of ownership dari pegawai sebaiknya user dilibatkan dalam pelaksanaan proyek sebagai bagian dari tim proyek. Strategi team building ini dapat mengurangi resistensi dari pegawai dalam pelaksanaan proyek.

67 115 Stakeholder Analysis Identifikasi seluruh pihak yang terlibat dalam proyek perubahan ini, baik yang langsung maupun yang tidak terlibat langsung atau berpeluang untuk tidak menyetujui perubahan tersebut. Dengan identifikasi lebih dini maka dapat dilakukan pendekatan lebih awal kepada pihak tersebut sehingga mengurangi resistensi yang mungkin akan terjadi saat implementasi. Support Pendampingan dan Support dibutuhkan selama masa perubahan sistem untuk mempercepat proses adaptasi user. Pendampingan dan support juga dibutuhkan untuk mengetahui lebih dini dari kesalahan yang mungkin terjadi pada sistem ataupun bug-bug yang luput dari proses quality control. Sehingga implementasi akan berjalan mulus dan user terpuaskan dengan delivery proyek tersebut STRATEGI TEKNOLOGI INFORMASI Strategi TI ini dgunakan untuk menganalisa hal-hal yang mencakup kebijakan dan strategi untuk mengelola SI/TI perusahaan. Berdasarkan analisa yang telah diuraikan diatas, berikut adalah strategi TI yang perlu dilakukan oleh Perusahaan untuk mendukung strategi bisnisnya REKOMENDASI HARDWARE Rekomendasi Hardware terdiri dari beberapa solusi yaitu adalah pengadaan server dan storage juga pengadaan handheld untuk mengoptimalkan kinerja operasional lapangan perusahaan yang kebanyakan membutuhkan mobilitas yang tinggi.

68 116 Rencananya Perusahaan akan menambah 150 Unit pengadaan handheld lagi untuk kebutuhan operasional lapangannya. Berikut adalah gambar dan spesifikasi dari handheld yang diajukan Tabel 14 Spesifikasi Handheld Usulan PT Pelindo II Gambar Motorola Handheld Workabout Pro 3 Processor (CPU) PXA MHz Processor Operating System Microsoft Windows (OS) Mobile 6.1 Classic, Microsoft Windows Mobile 6.1 Professional Edition, Microsoft Windows CE 5.0 Memory 1 GB Flash ROM, 256 MB RAM Communication GPRS EDGE, 3G HSDPA, a/b/g Compact Flash Radio / Integrated antenna operating for 2.4GHz and 5GHz band Perangkat keras (Hardware) yang digunakan oleh perusahaan sudah cukup mumpuni, namun dalam beberapa hal diperlukan peningkatkan performa untuk memenuhi kebutuhan transaksi diaplikasi yang meningkat terutama pada peningkatan performa database. Mengganti server database menggunakan Exadata milik Oracle.

69 117 Tabel 15 Spesifikasi Server & Storage Usulan PT Pelindo II Server IBM X3750 M4 (ETL Server) Processor 8 core Intel Xeon E series processors Number of Processor 4 Memory 64 GB Registered PC DDR III ECC (Up to 1.5TB via 48 slots with 32GB LR DIMM) Server IBM X3750 M4 (BI Server) Processor 8 core Intel Xeon E series processors Number of Processor 4 Exadata Database Machine X3 2 (Quarter Rack) Memory Disk Data Capacity (Raw) Disk data capacity (usable) 32 GB Registered PC DDR III ECC (Up to 1.5TB via 48 slots with 32GB LR DIMM) 21.6 TB 9.5 TB

70 REKOMENDASI SOFTWARE Gambar 29 Klasifikasi Aplikasi & Modul Usulan PT Pelindo II Beberapa usulan utama yang diusulkan kepada perusahaan yaitu EDW : Sistem usulan untuk memberikan feed data yang nantinya digunakan untuk kebutuhan reporting. Data yang diolah kebanyakan digunakan untuk kebutuhan reporting dan feeding data untuk aplikasi DSS/BI DSS : Aplikasi yang diusulkan untuk membantu top manajemen mengambil keputusan bisnis. Aplikasi ini berupa dashboard yang memberikan informasi mengenai kondisi kini bisnis maupun kondisi bisnis sebelumnya.

71 119 Untuk kebutuhan Core bisnis perusahaan berikut adalah beberapa kebutuhan sistem yang diusulkan sesuai dari hasil wawancara yang dilakukan penulis kepada pihak perusahaan. Billing System : Aplikasi penagihan yang terpusat. Waste Control : Aplikasi untuk mengelola limbah-limbah kapal Maintenance Management : Aplikasi untuk mengelola perawatan-perawatan aset operasional (seperti kapal pandu, tunda) perusahan Transport Management Info : Sistem untuk kebutuhan penangananan kendaraan operational perusahaan. VTMIS (Vessel Traffic Management Information System) : Aplikasi untuk mengelola dan mengetahui posisi kebaradaan kapal serta lalulintas kapal-kapal yang berada disekitar lingkungan pelabuhan, akan diintegrasikan dengan menggunakan radar. Container Tracking System : Aplikasi untuk melacak lokasi Container (setiap kontainer akan di tanam GPS). Card Access Control : Sistem ini adalah pengembangan dari aplikasi gate system, setiap kontainer akan diberikan sebuah kartu dengan teknologi RFID. Kontainer masuk ke dalam gerbang dengan cara tap kartu yang sudah diberikan kepada tiap container. Untuk kebutuhan non core bisnis perusahaan berikut adalah beberapa usulan yang diperoleh dari hasil wawancara yang dilakukan dengan pihak perusahaan. Competence Management : Penambahan modul aplikasi HR untuk mengelola kompetensi karyawan.

72 120 Unified Communication : Sistem yang berfungsi sebagai pemersatu alat komunikasi. Diharapakn dengan adanya sistem ini akan menghubungkan seluruh alat komunikasi yang digunakan oleh perusahaan. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas informasi yang dilakukan pada setiap kegiatan operasional perusahaan Audit : Aplikasi untuk kebutuhan internal audit perusahaan. Selain kebutuhan yang menunjang core bisnis perusahaan beberapa improvement dari aplikasi yang sudah ada juga diusulkan sebagai berikut : Akuntansi Biaya : Modul aplikasi untuk men-generate laporan akuntansi biaya perusahaan. KPI : Modul aplikasi yang men-generate laporan pencapaian dari tiap KPI yang diberikan oleh kementrian BUMN. Perencanaan Budget : Aplikasi yang digunakan untuk melakukan proses planning and budgeting perusahaan. Pengendalian Proyek : Aplikasi yang menangani kebutuhan tim Teknik untuk mengontrol proses pengerjaan proyek-proyek di perusahaan serta men generate laporan detil maupun dashboardnya Dan beberapa aplikasi support yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk mensupport kebutuhan bisnisnya. Dijabarkan sebagai berikut : Account Management : Aplikasi untuk mengelola pelanggan-pelanggan perusahaan System Monitoring Module : Sistem yang digunakan untuk memonitor modulmodul IT perusahaan.

73 121 IT Service Desk : Aplikasi yang digunakan untuk mengelola service desk IT di perusahaan REKOMENDASI ARSITEKTUR JARINGAN Ada sedikit improvement yang dibutuhkan perusahaan mengenai jaringannya. Berkaitan dengan kebutuhan petugas lapangan yang direncanakan akan menggunakan handheld untuk mempercepat arus informasi dilapangan maka dibutuhkan pula sebuah jaringan wireless di daerah lapangan. Rencananya seluruh kawasan pelabuhan akan dibangun sebuah jaringan nirkabel menggunakan wifi ataupun wimax. Koneksi wifi radius jauh juga dibutuhkan untuk menjangkau daerah laut dan diharapkan seluruh kawasan pelabuhan terjangkau oleh jaringan wifi ini. Gambar 30 Topologi Koneksi Wifi Usulan PT Pelindo II

74 REKOMENDASI DATA CENTER Data center adalah tempat yang sangat penting karena data-data penting perusahaan disimpan dalam data center. Berdasarkan penilaian pada lingkungan internal IT mengenai data center Perusahaan maka berikut adalah beberapa rekomendasi yang diajukan : 1. Terapkan sistem monitoring data center untuk memonitor kondisi data center. 2. Lakukan review SOP maupun SLA data center IT ROAD MAP IT Roadmap digunakan untuk memberikan target implementasi SI/TI biro IT Perusahaan sebagai alat evaluasi maupun kontrol dan monitor pencapaian target implementasi proyek-proyek IT nya. IT Roadmap ini disusun berdasarkan waktu tertentu untuk mempermudah perusahaan mengukur SI/TI yang akan diterapkan. IT Roadmap Tahun 2014 dimulai dengan standarisasi proses-proses IT untuk meningkatkan kinerja operasional dan produktifitas karyawan yang telah diidentifikasi oleh kerangka kerja COBIT sebelumnya. Pada tahun ini juga dimulai untuk implementasi aplikasi di kuadran strategis yaitu pembangunan Data Warehouse dan BI. Implementasi Data Warehouse dan BI juga dibarengi dengan pengadaan servernya yaitu Server IBM serta server databasenya. Beberapa aplikasi lain yang digunakan sebagai pendukung proses bisnis perusahaan mulai dilaksanakan. Pada tahun ini juga target untuk mencakup seluruh wilayah tanjung priok dengan koneksi wifi dimulai dan target penyelesaiannya juga pada tahun ini.

75 123 IT Road Map ditahun ini dimulai dengan pembangunan beberapa aplikasi pendukung pembayaran elektrinik seperti E-Payment serta billing sistem. Pada tahun ini juga perusahaan direncanakan akan membangun akses WiFi disetiap 4 cabang pelabuhan utama serta pengadaan 150 hand held untuk operasional lapangan yang dilaksanakan dalam 2 tahapan. Selain itu juga rencananya pada tahun ini akan dibangun sistem untuk pelacakan kendaraan yang beroperasi dipelabuhan menggunakan GPS serta sistem deteksi kapal menggunakan radar. Evaluasi pencapaian rencana strategis sistem informasi tahun juga dilakukan untuk mengidentifikasi pencapaian target ditahun tersebut. IT Roadmap Perusahaan tahun 2016 adalah melanjutkan pembangunan infrastruktur WiFi di seluruh kantor cabang pelabuhan. di tahun ini juga rencananya akan dibangun 2 aplikasi untuk menghubungkan pelabuhan dengan perusahaan logistik lainnya untuk mempermudah dan memperlancar arus data logistik. Selain itu dilakukan pula evaluasi pencapaian rencana strategis sistem informasi untuk mereview pencapaiannya juga sebagai bahan untuk perencanaan 3 tahun berikutnya. Setelah dianalisa menggunakan IT Roadmap, maka diperoleh hubungan antara target Perusahaan dengan target divisi IT yaitu sebagai berikut : Penerapan EDW dan BI di tahun 2014 untuk membantu top manajemen mengambil keputusan. Mempermudah akses aplikasi dilapangan dengan membangun infrastruktur WiFi di lapangan operasional pelabuhan di tahun 2015.

76 124 Menyatukan sistem-sistem logistik yang ada di Indonesia untuk memperlancar arus pengiriman barang PORTFOLIO APLIKASI Berdasarkan analisa yang dilakukan pada lingkungan internal dan eksternal bisnis dengan lingkungan internal dan eksternal SI/TI Perusahaan telah dipetakan menjadi suatu strategi bisnis SI, strategi manajemen SI/TI dan strategi TI pada Perusahaan, maka portfolio aplikasi untuk tahun berdasarkan McFarlan sebagai berikut : Tabel 16 Usulan Aplikasi berdasarkan Strategic Grid McFarlan Strategic EDW Business Intelligence Knowledge Management Key Operational E-Payment IT Service Desk Waste Control Maintenance Management Transport Management Info High Potential Vessel Management System Cargo & Container Management System Intermodality Management System VTMIS Container Tracking System Support Unified Communication Competence Management Audit System System Monitoring Module Government Linkage System Account Management Call Center Billing System Berdasarkan analisa diatas, maka untuk mengimplementasikan strategi bisnis SI dan strategi IT tersebut adalah sebagai berikut :

77 125 Knowledge Management IT Pelindo 2 : Beberapa hal yang menjadi latar belakang perlunya pengelolaan KM di pelindo 2 adalah sebagai berikut : 1. Persiapan Karyawan Menghadapi Tantangan Bisnis Kedepan Seiring dengan dibukanya kesempatan bagi pihak lain untuk membuka usaha sebagai operator pelabuhan, maka karyawan PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) harus dipersiapkan dalam persaingan dengan kompetitor. Salah satu langkahnya adalah dengan memperkuat pengetahuan karyawan terkait kepelabuhanan dari berbagai segi, yakni: operasional, teknis, bisnis dan manajemen. 2. Rekrutment Karyawan Baru PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) berencana untuk membangun sembilan anak perusahaan baru, dimana beberapa sumber daya manusia (SDM) dari PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) akan dipindah ke perusahaan-perusahaan ini nantinya, sehingga akan terjadi kebutuhan untuk rekrutmen orang orang baru. Belum ada sarana dan dokumentasi bagi karyawan baru untuk mempelajari best practice dari karyawan-karyawan lama tersebut dan cepat beradaptasi dengan lingkungan baru. 3. Regenerasi SDM Kebutuhan website manajemen website sangat dibutuhkan untuk mendokumentasi dan menangkap pengetahuan dari para karyawan senior perusahaan. Mereka telah melalui pengalaman dan pembelajaran yang berharga selama bekerja untuk

78 126 dipelajari karyawan generasi selanjutnya. Maka, dibutuhkan suatu sarana berbagi pengetahuan baik secara explicit maupun tacit. 4. Kebutuhan Sosial antar Pegawai Website manajemen pengetahuan tidak hanya bermanfaat untuk menembah pengetahuan bersama dan menyadarkan karyawan akan potensinya masingmasing, tetapi juga membantu untuk mengeratkan tali sosial antar karyawan sehingga juga meningkatkan rasa kebersamaan karyawan. Dan berdasarkan latar belakang tersebut maka diharapkan penerapan KM dapat memberikan solusi kepada perusahaan. Gambaran solusi KM yang diharapkan adalah sebagai berikut : 1. Dapat menangkap pengetahuan explicit dan tacit dimana user dapat mengakses pengetahuan melalui tulisan yang tertera di website dan melalui ahli langsung. 2. Terdapat halaman khusus yang berisikan pengalaman-pengalaman top level manajemen perusahaan untuk memperkaya kegiatan berbagi pengetahuan. 3. Terdapat sarana bagi karyawan untuk melakukan kolaborasi pengetahuan yang dituangkan dalam suatu tulisan dan ditayangkan di website manajemen pengetahuan. 4. Setiap karyawan mendapatkan notifikasi untuk artikel yang baru ditayangkan di website ini.

79 127 Berikut dipetakan juga kompetensi dan skill dari divisi IT Pelindo 2. Manajemen Informasi IT Governence Security System Programming TEKNOLOGI INFORMASI Pengembang an dan Perawatan Hardware Database Manajemen Perawatan dan Pengembang an jaringan Perawatan dan Pengembang an Software Gambar 31 Peta Kompetensi SDM Divisi IT Pelindo 2 Berdasarkan pemetaan skill dan kompetensi dari biro IT diperusahaan terdapat 8 bagian. 1. IT Governance IT Governance atau yang biasa kita dengar sebagai tata kelola IT. IT Governance mencakup kumpulan kebijakan, proses/aktivitas dan prosedur untuk mendukung pengoperasian TI agar hasilnya sejalan dengan strategi bisnis (strategi organisasi). Ruang lingkup IT Governance di perusahaan skala besar biasanya mencakup hal-hal yang berkaitan dengan Change

80 128 Management, Problem Management, Release Management, Availability Management dan bahkan Service-Level Management. 2. Manajemen Informasi Yang termasuk kedalam manajemen informasi adalah wawasan mengenai pengelolaan data dimana didalamnya mencakup proses mencari, menyusun, mengklasifikasikan, serta menyajikan berbagai data yang terkait dengan kegiatan yang dilakukan perusahaan sehingga dapat dijadikan landasan dalam pengambilan keputusan oleh manajemen. 3. Security System Sasaran keamanan komputer antara lain adalah sebagai perlindungan informasi terhadap pencurian atau korupsi, atau pemeliharaan ketersediaan, seperti dijabarkan dalam kebijakan keamanan. Pengetahuan dan skill mengenai keamanan sistem yang ada dan yang terbaik yang dapat di terapkan pada Perusahaan perlu dikelola dengan baik di KM Pelindo. 4. Pengembangan dan Perawatan Hardware Pengetahuan dan kompetensi mengenai Hardware yang ada pada Perusahaan perlu dimasukkan kedalam KM untuk kebutuhan pengembangan hardware maupun perawatannya agar hardware IT selalu available dan mampu menunjang kebutuhan bisnis maupun aplikasi yang diterapkan oleh perusahaan. 5. Perawatan dan Pengembangan Software

81 129 Pengembangan dan perawatan software mencakup seluruh aplikasi yang telah diterapkan untuk menunjang kebutuhab bisnis perusahaan. dokumendokumen maupun buku panduan mengenai penggunaan ataupun arsitektur dari aplikasi yang ada. 6. Perawatan dan Pengembangan Jaringan Arsitektur jaringan IT dan seluruh pengetahuan mengenai network IT yang ada diperusahaan perlu dikelola kedalam KM IT Pelindo. 7. Database Manajemen Database sangat penting posisinya dalam pengelolaan sistem yang ada diperusahaan sehingga pengetahuannya perlu dikelola dengan baik kedalam KM IT Perusahaan. struktur data dari masing-masing aplikasi yang sudah diterapkan maupun best practice yang sebaiknya diterapkan dalam membuat sebuah rancangan database dari sistem perlu juga dijadikan salah satu referensi ke dalam KM IT Perusahaan. 8. Programing Pengelolaan wawasan mengenai Programming sangat dibutuhkan dalam membangun sebuah aplikasi maupun memelihara aplikasi tersebut. Sehingga wawasan tesrsebut perlu dikelola dengan baik untuk kepentingan keberlangsungannya sistem aplikasi perusahaan.

82 130 Business Intelligence (BI) dan Data Warehouse BI direkomendasikan karena dapat mempercepat pengambilan keputusan bisnis dengan menggunakan data yang ada di setiap sistem yang sudah digunakan. BI juga dapat memberikan informasi dini jika terjadi penyimpangan antara realisasi dan target perusahaan. BI juga diharapkan mampu menyediakan dan meningkatkan akses data dan informasi sesuai dengan kebutuhan top level management dengan menyediakan laporan yang dibutuhkan secara otomatis (melalui aplikasi). Berikut adalah gambaran sekilas mengenai alur data yang akan dijadikan dasar untuk membuat laporan yang dilihat oleh top management melalui aplikasi BI. Gambar 32 Rancangan Flow Aplikasi EDW & BI PT Pelindo II BI yang berfungsi sebagai tools dan penyedia laporan yang dinamis dapat dikembangkan sesuai dengan perubahan dan perkembangan kebutuhan proses bisnis perusahaan. Yang diusulkan untuk teknologi BI menggunakan platform Windows dengan menggunakan browser Internet Explorer, dan akses ke Data

83 131 Warehouse dimana Data Warehousenya menggunakan produk Oracle. Hal ini akan memudahkan integrasi dengan aplikasi lainnya yang sudah menggunakan database Oracle. Berikut adalah contoh dari Dashboard Keuangan Perusahaan Gambar 33 Mockup 1 Dashboard PT Pelindo II Gambar 34 Mockup 2 Dashboard PT Pelindo II

84 132 Gambar 35 Mockup 3 Dashboard PT Pelindo II ALUR APLIKASI KESELURUHAN (GRAND DESIGN) Gambar 36 Grand Design Usulan Aplikasi & Modul PT Pelindo II

85 133 Berikut adalah penjelasan mengenai Aplikasi Grand Design PT Pelindo II : EDW : Sistem usulan untuk memberikan feed data yang nantinya digunakan untuk kebutuhan reporting. Data yang diolah kebanyakan digunakan untuk kebutuhan reporting dan feeding data untuk aplikasi DSS/BI DSS : Aplikasi yang diusulkan untuk membantu top manajemen mengambil keputusan bisnis. Aplikasi ini berupa dashboard yang memberikan informasi mengenai kondisi kini bisnis maupun kondisi bisnis sebelumnya. Untuk kebutuhan Core bisnis perusahaan berikut adalah beberapa kebutuhan sistem yang diusulkan sesuai dari hasil wawancara yang dilakukan penulis kepada pihak perusahaan. Billing System : Aplikasi penagihan yang terpusat. Waste Control : Aplikasi untuk mengelola limbah-limbah kapal Maintenance Management : Aplikasi untuk mengelola perawatan-perawatan aset operasional (seperti kapal pandu, tunda) perusahan Transport Management Info : Sistem untuk kebutuhan penangananan kendaraan operational perusahaan. VTMIS (Vessel Traffic Management Information System) : Aplikasi untuk mengelola dan mengetahui posisi kebaradaan kapal serta lalulintas kapal-kapal yang berada disekitar lingkungan pelabuhan, akan diintegrasikan dengan menggunakan radar. Container Tracking System : Aplikasi untuk melacak lokasi Container (setiap kontainer akan di tanam GPS). Card Access Control : Sistem ini adalah pengembangan dari aplikasi gate system, setiap kontainer akan diberikan sebuah kartu dengan teknologi RFID.

86 134 Kontainer masuk ke dalam gerbang dengan cara tap kartu yang sudah diberikan kepada tiap container. Untuk kebutuhan non core bisnis perusahaan berikut adalah beberapa usulan yang diperoleh dari hasil wawancara yang dilakukan dengan pihak perusahaan. Competence Management : Penambahan modul aplikasi HR untuk mengelola kompetensi karyawan. Unified Communication : Sistem yang berfungsi sebagai pemersatu alat komunikasi. Diharapakn dengan adanya sistem ini akan menghubungkan seluruh alat komunikasi yang digunakan oleh perusahaan. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas informasi yang dilakukan pada setiap kegiatan operasional perusahaan Audit : Aplikasi untuk kebutuhan internal audit perusahaan. Selain kebutuhan yang menunjang core bisnis perusahaan beberapa improvement dari aplikasi yang sudah ada juga diusulkan sebagai berikut : Akuntansi Biaya : Modul aplikasi untuk men-generate laporan akuntansi biaya perusahaan. KPI : Modul aplikasi yang men-generate laporan pencapaian dari tiap KPI yang diberikan oleh kementrian BUMN. Perencanaan Budget : Aplikasi yang digunakan untuk melakukan proses planning and budgeting perusahaan. Pengendalian Proyek : Aplikasi yang menangani kebutuhan tim Teknik untuk mengontrol proses pengerjaan proyek-proyek di perusahaan serta men generate laporan detil maupun dashboardnya

87 135 Account Management : Aplikasi untuk mengelola pelanggan-pelanggan perusahaan System Monitoring Module : Sistem yang digunakan untuk memonitor modulmodul IT perusahaan. IT Service Desk : Aplikasi yang digunakan untuk mengelola service desk IT di perusahaan RENCANA IMPLEMENTASI Rencana implementasi dibangun untuk menjadwalkan proyek-proyek yang harus diselesaikan. Rencana implementasi harus dibangun dengan baik agar dapat dijadikan salah satu alat evaluasi maupun alat kontrol dan monitoring progress strategi sistem informasi yang sudah direncanakan. Target Implementasi EDW & Dashboard Berikut juga adalah rencana pengerjaan Pembangunan Data Warehouse dan BI untuk Perusahaan

88 136 Gambar 37 Timeline Pengerjaan EDW & BI PT Pelindo II Implementasi BI Dan Data Warehouse diperkirakan akan memakan waktu 3 Kuartal. Dimulai dari analisa awal dan cakupan pekerjaan, sampai tahap implementasinya. Namun hal ini masih prediksi dari rata-rata pembangunan BI dan Datawarehouse kebanyakan, berdasarkan pengalaman penulis kemungkinan untuk implementasi BI dan DataWarehouse akan memakan waktu lebih lama lagi khususnya untuk implementasi di Perusahaan Pelayanan Jasa Kepelabuhanan ini karena bisnisnya yang cukup unik dan tidak memiliki pesaing serupa yang dekat yang sudah menerapkan aplikasi serupa.

89 137 Target Implementasi Aplikasi Target Implementasi Aplikasi dibuat untuk melihat rencana implementasi aplikasi yang akan dilaksanakan tahun Berdasarkan prioritas maka prioritas aplikasi yang tertinggi adalah BI, lalu baru pengembangan modul-modul aplikasi pendukung operasional serta beberapa aplikasi baru yang membantu mengotomasi proses bisnis yang tadinya dilakukan secara manual seperti tracking alat berat maupun penggunaan radar untuk kelancaran lalulintas laut kawasan pelabuhan. Berikut adalah rencana implementasi sistem maupun aplikasinya. Gambar 38 Timeline Pengerjaan Implementasi Aplikasi PT Pelindo II Target Implementasi Teknologi Target implementasi teknologi dibuat agar mempermudah perhitungan investasi yang harus dikeluarkan tiap tahun. Sehingga dapat dipersiapkan dan

90 138 direncanakan lebih matang lagi. Berikut adalah rencana implementasi rekomendasi teknologi yang akan diterapkan : 1. Pada tahun 2014 akan diimplementasikan sistem aplikasi Enterprise Data Warehouse dan Business Intelligence sehingga dibutuhkan server dan storage yang memadai untuk memenuhi kebutuhan tersebut. 2. Pada tahun 2015 diharapkan sebagian besar wilayah operasional pelabuhan sudah terjangkau dengan koneksi Wifi untuk mempermudah dan mempercepat proses bisnis perusahaan. Sebagian besar petugas lapangan juga akan difasilitasi dengan handheld untuk mengoptimalkan kinerja operasional perusahaan dan mempercepat arus informasi perusahaan. 3. Pada tahun 2016 diharapkan seluruh wilayah operasional pelabuhan sudah terjangkau oleh akses Wifi. Gambar 39 Timeline Target Usulan TI PT Pelindo II

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 PENDAHULUAN Faktor yang penting dalam proses ITSP adalah penggunaan metodologi. Metodologi merupakan kumpulan dari metode, teknik dan alat yang digunakan dalam penelitian.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL... i LEMBAR JUDUL DALAM... ii LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... iii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI TUGAS AKHIR... iv LEMBAR PERNYATAAN... v ABSTRAK... vii KATA PENGANTAR... x DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN KINERJA OPERASIONAL PELAYANAN PELABUHAN DI PT PELINDO II

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN KINERJA OPERASIONAL PELAYANAN PELABUHAN DI PT PELINDO II PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI UNTUK MENINGKATKAN KINERJA OPERASIONAL PELAYANAN PELABUHAN DI PT PELINDO II ¹Ahmad Abdul Matin, ²Nilo Legowo ¹Student of Bina Nusantara University, Jakarta, Indonesia

Lebih terperinci

Plainning & Organization

Plainning & Organization Sangat Tidak Perlu Tidak Perlu Bisa Diterapkan Perlu Sangat Perlu Direktorat ICT&M Dept. Lain Pihak Luar Plainning & Organization P01 Define a Strategic IT Plan Pengembangan TI Unikom harus direncanakan

Lebih terperinci

BAB VIII Control Objective for Information and related Technology (COBIT)

BAB VIII Control Objective for Information and related Technology (COBIT) BAB VIII Control Objective for Information and related Technology (COBIT) Dikeluarkan dan disusun oleh IT Governance Institute yang merupakan bagian dari ISACA (Information Systems Audit and Control Association)

Lebih terperinci

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS Kiki Alibasah Dosen Jurusan Sistem Informasi STMIK Sumedang Email : kikialibasah78@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis terhadap lingkungan eksternal dan internal melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil kesimpulan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa

Lebih terperinci

Rencana Pengembangan Strategi Perusahaan Untuk Meningkatkan Kualitas Perusahaan

Rencana Pengembangan Strategi Perusahaan Untuk Meningkatkan Kualitas Perusahaan Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Rencana Pengembangan Strategi Perusahaan Untuk Meningkatkan Kualitas Perusahaan Nyoman Ayu Nila Dewi STMIK STIKOM BALI

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat. BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Pengembangan sistem yang diusulkan Dengan memperkirakan terhadap trend bisnis di masa yang akan datang untuk bisnis dibidang pendistribusian

Lebih terperinci

Customer Request/Complaint. Send jobs by SMS Technical Spv. Confirmasi Solve by SMS. Monitoring worktime

Customer Request/Complaint. Send jobs by SMS Technical Spv. Confirmasi Solve by SMS. Monitoring worktime Customer Request/Complaint Send jobs by SMS Technical Spv Monitoring worktime CE Confirmasi Solve by SMS 1 2 Bagaimana melakukan penilaian pengelolaan tata kelola call center 500345 dengan mengunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Strategis STI Cassidy (2006:41) mendefinisikan perencanaan adalah suatu proses penetapan tujuan organisasi/perusahaan, menentukan strategi untuk pencapaian tujuan

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS PADA PT LI

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS PADA PT LI BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS PADA PT LI IV.1 Prosedur Evaluasi Penelitian yang dilakukan terhadap sistem pengelolaan piutang dan penerimaan kas pada PT LI merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi Informasi saat ini akhirnya menjadi salah satu kebutuhan dan keseharian

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi Informasi saat ini akhirnya menjadi salah satu kebutuhan dan keseharian 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi Informasi saat ini akhirnya menjadi salah satu kebutuhan dan keseharian dalam setiap perilaku bisnis. Seiring dengan dinamika zaman, perspektif bisnis pun

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT TIKI JALUR KENCANA NUGRAHA EKA KURIR (TIKI JNE) adalah Badan Usaha Milik Swasta yang didirikan pada tahun 1980, bertanggung jawab memberikan pelayanan jasa

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN JASA KAPAL PADA PT. PELABUHAN INDONESIA II

BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN JASA KAPAL PADA PT. PELABUHAN INDONESIA II BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN JASA KAPAL PADA PT. PELABUHAN INDONESIA II Teknologi informasi pada saat ini telah digunakan hampir pada seluruh aspek penting dalam setiap perusahaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai sisi kehidupan manusia. Melalui pemanfaatan sistem informasi, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai sisi kehidupan manusia. Melalui pemanfaatan sistem informasi, maka BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan sistem dan teknologi informasi berkembang sangat pesat dalam berbagai sisi kehidupan manusia. Melalui pemanfaatan sistem informasi, maka dimungkinkan penerapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah RS.Immanuel merupakan suatu badan usaha swasta di kota Bandung yang memberikan pelayanan jasa kesehatan terhadap masyarakat. Pelayanan yang diberikan oleh pihak

Lebih terperinci

PENERAPAN FRAMEWORK COBIT UNTUK IDENTIFIKASI TINGKAT KEMATANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI: STUDI KASUS DI FASILKOM UNWIDHA

PENERAPAN FRAMEWORK COBIT UNTUK IDENTIFIKASI TINGKAT KEMATANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI: STUDI KASUS DI FASILKOM UNWIDHA 38 khazanah informatika Jurnal Ilmu Komputer dan Informatika PENERAPAN FRAMEWORK COBIT UNTUK IDENTIFIKASI TINGKAT KEMATANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI: STUDI KASUS DI FASILKOM UNWIDHA Agustinus Suradi

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan yang didapat dari analisis adalah :

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan yang didapat dari analisis adalah : BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Kesimpulan yang didapat dari analisis adalah : Dari segi politik terdapat perundang-undangan yang mengatur mengenai pemenuhan bahan baku Industri pulp dan paper terdapat

Lebih terperinci

Pendahuluan. Metode Pengerjaan. Hasil Analisis

Pendahuluan. Metode Pengerjaan. Hasil Analisis Pendahuluan Metode Pengerjaan Hasil Analisis Unit Otonom ABC merupakan unit otonom yang khusus mengelola gedung perkantoran dari perusahaan induk PT. Krakatau Steel Dalam membantu kegiatan proses bisnisnya,

Lebih terperinci

BAB III Landasan Teori

BAB III Landasan Teori BAB III Landasan Teori 3.1 Sistem Informasi Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial

Lebih terperinci

APPENDIX A. Sumber dan Tujuan. Data. Arus Data. Proses Transformasi. Penyimpanan Data

APPENDIX A. Sumber dan Tujuan. Data. Arus Data. Proses Transformasi. Penyimpanan Data L 1 APPENDIX A Berikut ini adalah contoh simbol-simbol standar yang digunakan dalam diagram alir data yaitu : Simbol Nama Penjelasan Sumber dan Tujuan Data Orang dan organisasi yang mengirim data ke dan

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN. 1. Apakah kebutuhan pemakai / end-user (dalam kasus ini divisi penjualan) telah

DAFTAR PERTANYAAN. 1. Apakah kebutuhan pemakai / end-user (dalam kasus ini divisi penjualan) telah DAFTAR PERTANYAAN EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT Studi Kasus Pada PT. COCA-COLA BOTTLING INDONESIA UNIT JATENG AI1 : Identify Automated Solutions 1. Apakah

Lebih terperinci

Sistem Informasi dan Pengendalian Internal. PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero)

Sistem Informasi dan Pengendalian Internal. PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Sistem Informasi dan Pengendalian Internal PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero) Disusun oleh: Kelompok 2 Alberta Vinanci R Danu Pradipta Diana Mayung B. Dina Puspasari 14/377038/EE/06971 14/377052/EE/06985

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis dalam era informasi ini sangat kompetitif.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis dalam era informasi ini sangat kompetitif. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis dalam era informasi ini sangat kompetitif. Informasi merupakan kekuatan vital dalam menentukan jalannya suatu perusahaan, karena informasi

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Langkah awal dalam tahap perencanaan audit sistem informasi menghasilkan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Langkah awal dalam tahap perencanaan audit sistem informasi menghasilkan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perencanaan Audit Sistem Informasi Langkah awal dalam tahap perencanaan audit sistem informasi menghasilkan beberapa tahap perencanaan audit. Hasil perencanaan audit

Lebih terperinci

Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan

Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan Control Objectives for Information and related Technology (COBIT) adalah seperangkat praktik terbaik (kerangka) untuk teknologi informasi

Lebih terperinci

7 STRATEGI PENGEMBANGAN PELABUHAN TANJUNG PRIOK SEBAGAI INTERNATIONAL HUB PORT. Pendahuluan

7 STRATEGI PENGEMBANGAN PELABUHAN TANJUNG PRIOK SEBAGAI INTERNATIONAL HUB PORT. Pendahuluan 73 7 STRATEGI PENGEMBANGAN PELABUHAN TANJUNG PRIOK SEBAGAI INTERNATIONAL HUB PORT Pendahuluan Selama ini jalur pengiriman kontainer dari Indonesia ke luar negeri diarahkan ke Pelabuhan Singapura atau Port

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT MENGGUNAKAN METODE WARD DAN PEPPARD (STUDI KASUS BANK BPR JAWA TIMUR)

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT MENGGUNAKAN METODE WARD DAN PEPPARD (STUDI KASUS BANK BPR JAWA TIMUR) PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT MENGGUNAKAN METODE WARD DAN PEPPARD (STUDI KASUS BANK BPR JAWA TIMUR) Erwin Sutomo 1, *), Teguh Bharata Adji 2) dan Sujoko Sumaryono

Lebih terperinci

Departemen Hukum dan HAM Republik Indonesia Agustus 2009

Departemen Hukum dan HAM Republik Indonesia Agustus 2009 Departemen Hukum dan HAM Republik Indonesia Agustus 2009 Domain 1 : Planning & Organisation (PO) Define a Strategic IT Plan(PO1) Define the Information Architecture(PO2) Determine Technological Direction(PO3)

Lebih terperinci

LAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1)

LAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1) L1 LAMPIRAN A KUESIONER Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1) 1 Setiap penggunaan sistem informasi harus melaksanakan aturan yang ditetapkan perusahaan 2 Pimpinan masing-masing unit organisasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan membahas tentang semua aktifitas pengerjaan tugas akhir ini dalam melakukan analisis perencanaan strategis sistem informasi kami menggunakan metode Ward

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Strategi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Berdasarkan John Ward dan Joe Peppard (2002, hal 44), strategi sistem informasi adalah suatu kebutuhan organisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai pihak, baik dari sisi developer, manajemen perusahaan, operasional

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai pihak, baik dari sisi developer, manajemen perusahaan, operasional BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah memberikan sumbangan besar terhadap peradaban manusia, salah satunya adalah pada kegiatan bisnis dan organisasi.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Menurut Robbins dan Coulter dalam Tisnawatisule dan Saifullah (2005), perencanaan sebagai sebuah proses yang dimulai dari penerapan tujuan organisasi, menentukan strategi

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAGEMENT SPBU PERTAMINA ( FPOS SPBU) PT. FTF Globalindo

SISTEM INFORMASI MANAGEMENT SPBU PERTAMINA ( FPOS SPBU) PT. FTF Globalindo PRODUK PROFILE SISTEM INFORMASI MANAGEMENT SPBU PERTAMINA ( FPOS SPBU) PT. FTF Globalindo I. SEKILAS TENTANG APLIKASI Sistem Informasi Management SPBU Pertamina adalah aplikasi komputer yang dikembangkan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard.

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard. BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Mega Cipta Mandiri didirikan pada tanggal 6 Februari 1996 di Jakarta. PT. Mega Cipta Mandiri bergerak pada bidang periklanan yaitu billboard. Banyak

Lebih terperinci

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI Titien S. Sukamto Pengantar Dalam proses mencapai keselarasan dan dampaknya, diperlukan adanya pemahaman akan lingkungan bisnis dan teknologi,

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT 4.1 Prosedur Evaluasi Evaluasi terhadap sistem informasi distribusi pada PT Prima Cipta Instrument merupakan suatu proses evaluasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN) Indonesia yang bergerak di bidang layanan pos. Saat ini, bentuk badan usaha Pos Indonesia

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Daya Saing 2.1.1 Pengertian Daya Saing Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan,

Lebih terperinci

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A )

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A ) Media Indormatika Vol. 8 No. 3 (2009) PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A ) Hartanto Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAGEMENT SPBU PERTAMINA. PT. FTF Globalindo

SISTEM INFORMASI MANAGEMENT SPBU PERTAMINA. PT. FTF Globalindo PRODUK PROFILE SISTEM INFORMASI MANAGEMENT SPBU PERTAMINA PT. FTF Globalindo I. SEKILAS TENTANG APLIKASI Sistem Informasi Management SPBU Pertamina adalah aplikasi komputer yang dikembangkan khusus untuk

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) PT Pelabuhan Indonesia III (Persero), untuk selanjutnya disebut PT Pelindo III (Persero), adalah Badan Usaha Milik

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Dasar Enterprise Arsitektur 3.1.1. Enterprise Architecture Enterprise Architecture atau dikenal dengan arsitektur enterprise adalah deskripsi yang didalamnya termasuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. rekomendasi audit pengembangan teknologi informasi. 4.1 Evaluasi Hasil Pengujian & Laporan Audit

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. rekomendasi audit pengembangan teknologi informasi. 4.1 Evaluasi Hasil Pengujian & Laporan Audit BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini membahas tentang identifikasi kendali dan memperkirakan resiko, mengumpulkan bukti, mengevaluasi temuan, sampai dengan membuat rekomendasi audit pengembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber Daya Manusia (SDM) terus dirasakan sebagai salah satu asset yang paling penting dalam sebuah perusahaan, yang memainkan peran sebagai pemberi ide, pendorong

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. 3.1 Pendahuluan. Dalam penyusunan Startaegic Planning, diperlukan acuan untuk menuntun

BAB III METODOLOGI. 3.1 Pendahuluan. Dalam penyusunan Startaegic Planning, diperlukan acuan untuk menuntun 47 BAB III METODOLOGI 3.1 Pendahuluan Dalam penyusunan Startaegic Planning, diperlukan acuan untuk menuntun perencanaan Strategic Planning tahap demi tahap. Metodologi yang digunakan pada tesis ini merupakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Apabila mengharapkan penerapan TI yang optimal, dibutuhkan strategi

BAB II LANDASAN TEORI. Apabila mengharapkan penerapan TI yang optimal, dibutuhkan strategi BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Strategi STI Apabila mengharapkan penerapan TI yang optimal, dibutuhkan strategi STI yang selaras dengan strategi bisnis perusahaan. Hal ini sangat diperlukan agar investasi yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dikoordinasikan untuk mencapai sebuah tujuan organisasi/perusahaan.

BAB II LANDASAN TEORI. dikoordinasikan untuk mencapai sebuah tujuan organisasi/perusahaan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Strategis SI/TI Menurut Cassidy (2006), perencanaan adalah suatu harapan dalam penetapan tujuan organisasi/perusahaan dan membuat sebuah rumusan sistem perencanaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan membahas tentang semua aktifitas mulai dari tahap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan membahas tentang semua aktifitas mulai dari tahap BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan membahas tentang semua aktifitas mulai dari tahap awal, tahap visioning, tahap analysis, tahap direction, dan tahap recommendation. Tahap perencanaan STI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satunya adalah penelitian yang melakukan analisa lingkungan internal dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satunya adalah penelitian yang melakukan analisa lingkungan internal dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian yang dilakukan tidak terlepas dari hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan kajian. Berikut ini adalah pemaparan secara singkat yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN

BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN BAB IV ANALISA STRATEGI PERUSAHAAN 4.1 Faktor Strategi Eksternal 4.1.1 Identifikasi Faktor Lingkungan Eksternal Penentuan faktor strategi eksternal bertujuan untuk mengetahui berbagai peluang serta ancaman

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. BANGUNAN JAYA. kematangan penerapan sistem informasi pada PT. Bangunan Jaya.

BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. BANGUNAN JAYA. kematangan penerapan sistem informasi pada PT. Bangunan Jaya. BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. BANGUNAN JAYA 4.1 Prosedur Evaluasi Evaluasi terhadap sistem informasi penjualan pada PT. Bangunan Jaya adalah merupakan suatu proses evaluasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengumpulan Dokumen BSI UMY Penelitian memerlukan dokumen visi dan misi BSI UMY.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengumpulan Dokumen BSI UMY Penelitian memerlukan dokumen visi dan misi BSI UMY. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Dokumen BSI UMY Penelitian memerlukan dokumen visi dan misi BSI UMY. Visi yang dimiliki oleh BSI UMY adalah menjadi Biro yang mampu meningkatkan posisi UMY sebagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. mengintegrasikan dan mengkoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga

BAB II LANDASAN TEORI. mengintegrasikan dan mengkoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Perencanaan Strategis Sistem Informasi Perencanaan strategi sistem informasi adalah suatu proses penetapan tujuan organisasi/perusahaan, menentukan strategi untuk pencapaian tujuan

Lebih terperinci

Gambar V.1.Tindak lanjut arsitektur informasi rantai pasok BBM

Gambar V.1.Tindak lanjut arsitektur informasi rantai pasok BBM BAB V TINDAK LANJUT UNTUK ARSITEKTUR INFORMASI Tindak lanjut untuk arsitektur informasi BBM memberikan langkah berikutnya setelah dihasilkan rancangan arsitektur informasi rantai pasok BBM. Tindak lanjut

Lebih terperinci

PEMBUATAN PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DENGAN METODE ANALISA SWOT DAN BSC UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING DI PT. XYZ UNTUK TAHUN

PEMBUATAN PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DENGAN METODE ANALISA SWOT DAN BSC UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING DI PT. XYZ UNTUK TAHUN PEMBUATAN PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DENGAN METODE ANALISA SWOT DAN BSC UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING DI PT. XYZ UNTUK TAHUN 2010-2015 Regina A. Koilam 9108.205.304 Latar Belakang Peningkatan

Lebih terperinci

BAB V HASIL RANCANGAN MODEL

BAB V HASIL RANCANGAN MODEL BAB V HASIL RANCANGAN MODEL V.1 Hasil Rancangan Model IT Governance SI Hasil rancangan model IT Governance seperti pada gambar IV.1 secara umum dapat diterapkan pada pperusahaan. Untuk lebih jelasnya lihat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini ada 3 tahap yang dilewati yaitu: (1) tahap awal, (2) tahap pengembangan, dan (3) tahap akhir. Pada tahap awal dilakukan pengumpulan data yang diperlukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III ini akan dibahas prosedur audit. Ada tujuh prosedur audit, yaitu: Audit Subject, Audit Objective, Preaudit Planning, Audit Procedure & Steps for Data Gathering, Prosedur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan sistem informasi manajemen telah menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen

Lebih terperinci

ANALISIS TEKNOLOGI INFORMASI PADA AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER BINA SRIWIJAYA PALEMBANG MENGGUNAKAN MATRIK EFAS DAN IFAS

ANALISIS TEKNOLOGI INFORMASI PADA AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER BINA SRIWIJAYA PALEMBANG MENGGUNAKAN MATRIK EFAS DAN IFAS ISSN-P 207-2192 ANALISIS TEKNOLOGI INFORMASI PADA AKADEMI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER BINA SRIWIJAYA PALEMBANG MENGGUNAKAN MATRIK EFAS DAN IFAS Nurul Huda Program Studi Teknik Informatika Universitas

Lebih terperinci

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Beberapa tindakan keamanan yang diambil oleh perusahaan dengan menginstal

Lebih terperinci

BAB 3 PENTINGNYA TEKNOLOGI INFORMASI

BAB 3 PENTINGNYA TEKNOLOGI INFORMASI BAB 3 PENTINGNYA TEKNOLOGI INFORMASI A. Keunggulan Kompetitif Keunggulan kompetitif adalah kemampuan perusahaan untuk memformulasi strategi pencapaian peluang profit melalui maksimisasi penerimaan dari

Lebih terperinci

2 METODOLOGI PENELITIAN

2 METODOLOGI PENELITIAN 11 2 METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai Desember 2013 di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta dan Pelabuhan Singapura (Port of Singapore Authority).

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang pesat. Seiring dengan berjalannya perkembangan ilmu pengetahuan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang pesat. Seiring dengan berjalannya perkembangan ilmu pengetahuan dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan globalisasi yang semakin berkembang pesat memberikan dampak hampir pada semua bidang usaha, hal ini mendorong perusahaan untuk harus mampu beradaptasi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Pelabuhan umum di Indonesia terdiri dari pelabuhan umum yang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Pelabuhan umum di Indonesia terdiri dari pelabuhan umum yang I. PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Pelabuhan umum di Indonesia terdiri dari pelabuhan umum yang diusahakan (komersial) dan pelabuhan umum yang tidak diusahakan. Pengelolaan pelabuhan umum yang tidak diusahakan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Ritel, COBIT 4.1, Analisis Sistem Informasi, Resiko. vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci : Ritel, COBIT 4.1, Analisis Sistem Informasi, Resiko. vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perkembangan teknologi yang pesat ternyata membawa dampak resiko yang besar. Analisis diperlukan untuk mengetahui apakah perusahaan siap untuk mengatasi resiko tersebut. Analisis terhadap Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri perbankan Indonesia saat ini sedang menghadapi tekanantekanan baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam mengembangkan produk dan servisnya.

Lebih terperinci

Strength Rating Bobot Hasil Tersedianya SDM yang memiliki kompetensi, pengetahuan terhadap regulasi dan teknologi yang memadai. Sub Total 0.

Strength Rating Bobot Hasil Tersedianya SDM yang memiliki kompetensi, pengetahuan terhadap regulasi dan teknologi yang memadai. Sub Total 0. 221 Tabel IFAS Strength Rating Bobot Hasil Tersedianya SDM yang memiliki kompetensi, pengetahuan terhadap regulasi dan teknologi yang memadai. 4 0.06 0.23 Hubungan baik yang tercipta antara serikat pekerja

Lebih terperinci

Muhammad Rajab Fachrizal Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia

Muhammad Rajab Fachrizal Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia PEMILIHAN CONTROL OBJECTIVES PADA DOMAIN DELIVER AND SUPPORTFRAMEWORK COBIT. MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) (STUDI KASUS :INSTANSI PEMERINTAH X) Muhammad Rajab Fachrizal Program

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuesioner. Domain Bisnis. untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan

LAMPIRAN 1. Kuesioner. Domain Bisnis. untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan L1 LAMPIRAN 1 Kuesioner Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat dan disebarkan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan Menggunakan

Lebih terperinci

E-Government Capacity Check

E-Government Capacity Check EKOJI999 Nomor 146, 1 Februari 2013 E-Government Capacity Check oleh Prof. Richardus Eko Indrajit - indrajit@post.harvard.edu Artikel ini merupakan satu dari 999 bunga rampai pemikiran Prof. Richardus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ada di Indonesia sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ada di Indonesia sangat berpengaruh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ada di Indonesia sangat berpengaruh dalam perkembangan dunia usaha dan masyarakat dalam menjalankan usahanya, karena

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 111 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. KESIMPULAN Berdasarkan uraian dan pembahasan dari analisa dan interprestasi perencanaan strategis SI/TI di DJMBP dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagi berikut : 1.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Decision Support System Evolusi DSS pada tahun 1970-an dan 1980-an tumbuh dan berkembang menjadi sebuah bidang penelitian, dan praktek pengembangan (Sprague & Watson, 1996).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari tahap persiapan penelitian hingga pembuatan dokumentasi

Lebih terperinci

RAHMADINI DARWAS. Program Magister Sistem Informasi Akuntansi Jakarta 2010, Universitas Gunadarma Abstrak

RAHMADINI DARWAS. Program Magister Sistem Informasi Akuntansi Jakarta 2010, Universitas Gunadarma Abstrak EVALUASI PERAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KOPERASI SWADHARMA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL MATURITY LEVEL PADA KERANGKA KERJA COBIT PADA DOMAIN PLAN AND ORGANISE RAHMADINI DARWAS Program Magister Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT Intan Pertiwi Industri PT Intan Pertiwi Industri merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri kawat las kobe atau welding

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI/TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. BERLIAN JASA TERMINAL INDONESIA

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI/TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. BERLIAN JASA TERMINAL INDONESIA PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI/TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. BERLIAN JASA TERMINAL INDONESIA Yuyun Tri Wiranti 1) dan Erma Suryani 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Instrumen TI seperti COBIT (Control Objective for Information and Related Technology) banyak memberikan panduan bagaimana mengukur

BAB I PENDAHULUAN. Instrumen TI seperti COBIT (Control Objective for Information and Related Technology) banyak memberikan panduan bagaimana mengukur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Organisasi pemerintah terutama yang bergerak dalam pelayanan public merupakan perpanjangan tangan pemerintah yang langsung berinteraksi dengan rakyat. Semua

Lebih terperinci

1. Pendahuluan Perkembangan teknologi saat ini sangat berpengaruh terhadap berbagai bidang di perusahaan. Kehadiran teknologi banyak membantu

1. Pendahuluan Perkembangan teknologi saat ini sangat berpengaruh terhadap berbagai bidang di perusahaan. Kehadiran teknologi banyak membantu 1. Pendahuluan Perkembangan teknologi saat ini sangat berpengaruh terhadap berbagai bidang di perusahaan. Kehadiran teknologi banyak membantu perusahaan di dalam mempermudah pekerjaannya, sehingga tidak

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Teknologi informasi (TI) berkembang dengan cepat, dan hal ini memberi peluang pemanfaatannya.. Perkembangan tersebut dapat memberi peluang akan inovasi produk atau

Lebih terperinci

PT Bank Bukopin Tbk. Sejarah. Misi. Visi 12/20/2011

PT Bank Bukopin Tbk. Sejarah. Misi. Visi 12/20/2011 Sejarah PT Bank Bukopin Tbk Barkah Rezasyah Dedi Putra Rakhmat Robbi Richi Aktorian Sandi Welviko Bank Bukopin yang sejak berdirinya tanggal 10 Juli 1970 Didukung oleh lebih dari 300 kantor yang tersebar

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap

LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap strategi di dalam perusahaan. Petunjuk Bobot : Berilah bobot antara 0-1 dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi telah mendorong terciptanya persaingan yang sengit diantara para pelaku bisnis di setiap bidang. Kemampuan perusahaan dalam merespon perubahan secara cepat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. 1.2 Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. 1.2 Rumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini perusahaan-perusahaan di Indonesia sedang mengalami perkembangan bisnis yang pesat. Masing-masing perusahaan saling bersaing untuk menjadi yang

Lebih terperinci

SISTEM BISNIS ELEKTRONIK

SISTEM BISNIS ELEKTRONIK SISTEM BISNIS ELEKTRONIK Saat ini dunia perdagangan tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut dunia perdagangan mampu menyediakan layanan jasa dan barang dengan

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. SUMITOMO-MITSUI CONSTRUCTION CO. UTAMA INDONESIA

PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. SUMITOMO-MITSUI CONSTRUCTION CO. UTAMA INDONESIA i PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. SUMITOMO-MITSUI CONSTRUCTION CO. UTAMA INDONESIA SKRIPSI Oleh Sukma Merdeka Bayuputra (0900790746) Danung Satrio Wicaksono (0900790752) Pandu

Lebih terperinci

BAB II PROFIL DAN PROSES BISNIS PT PELINDO III (PERSERO) pendiriannya dituangkan dalam PP No.19 Tahun 1960.

BAB II PROFIL DAN PROSES BISNIS PT PELINDO III (PERSERO) pendiriannya dituangkan dalam PP No.19 Tahun 1960. BAB II PROFIL DAN PROSES BISNIS PT PELINDO III (PERSERO) 2.1 Sejarah Perusahaan Sejarah PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) terbagi menjadi beberapa fase penting berikut ini: 1. Perseroan pada awal berdirinya

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI. menghubungkan strategi dan perencanaan TI dengan bisnis strategic intention. Konteks strategi bisnis

BAB 4 PERENCANAAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI. menghubungkan strategi dan perencanaan TI dengan bisnis strategic intention. Konteks strategi bisnis BAB 4 PERENCANAAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Demand/ Supply Planning Demand/ Supply Planning merupakan kebutuhan strategi TI sebagai demand dan perencanaan strategi TI sebagai solusi kebutuhan TI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT.(PERSERO) PELABUHAN INDONESIA I BELAWAN

BAB II PROFIL PT.(PERSERO) PELABUHAN INDONESIA I BELAWAN BAB II PROFIL PT.(PERSERO) PELABUHAN INDONESIA I BELAWAN A. SEJARAH SINGKAT PT.(Persero) Pelabuhan Indonesia I didirikan berdasarkan Perturan Pemerintah No. 56 tahun 1991 dengan akte Notaris Imas Fatimah

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Rencana Strategis Bisnis Rencana strategis bisnis berisi sekumpulan arahan strategi yang akan dijalankan oleh PT. Adi Sarana Armada. Adapun arahan strategi yang diperoleh

Lebih terperinci

Informasi Sistem Manajemen Publik

Informasi Sistem Manajemen Publik Sistem Manajemen Publik 1. Aplikasi Sistem Kunci Dalam Organisasi a. Dukungan Sistem bagi Organisasi Sistem informasi dikembangkan untuk mendukung keseluruhan organisasi, dan eksekutif. Manajemen Sistem

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS A. Konsep Dasar Sistem Informasi Bisnis 1. Teknologi Informasi Istilah TI (Teknologi Informasi) atau IT (Information Technology) yang populer saat perkembangan ini adalah

Lebih terperinci

Tugas Analysis IFAS, EFAS dan Matriks SWOT dalam Studi Kasus PT. Gojek Indonesia

Tugas Analysis IFAS, EFAS dan Matriks SWOT dalam Studi Kasus PT. Gojek Indonesia Tugas Analysis IFAS, EFAS dan Matriks SWOT dalam Studi Kasus PT. Gojek Indonesia Oleh : Friesa Ergo M (01216156) UNIVERSITAS NAROTAMA JL. ARIEF RACHMAN HAKIM NO. 51 SURABAYA TELP (031) 5946404, FAX (031)

Lebih terperinci