ANALISIS RISIKO PELAKSANAAN KONSTRUKSI UNTUK MENINGKATKAN KINERJA BIAYA PADA PROYEK JALAN TOL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS RISIKO PELAKSANAAN KONSTRUKSI UNTUK MENINGKATKAN KINERJA BIAYA PADA PROYEK JALAN TOL"

Transkripsi

1 Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009 ANALISIS RISIKO PELAKSANAAN KONSTRUKSI UNTUK MENINGKATKAN KINERJA BIAYA PADA PROYEK JALAN TOL Manlian Ronald A.Simanjuntak, Ismeth S Abidin, M. Rifqi Hm Program Studi Magister Teknik Sipil Universitas Pelita Harapan ABSTRAK Salah satu pembangunan prasarana transportasi yang sampai saat ini masih diharapkan dapat lebih memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah pembangunan jalan tol. Pembangunan jalan tol ini memiliki sejumlah permasalahan yang sangat kompleks dan juga aspek risiko. Banyak pihak yang terlibat dan saling terkait pada tahap pelaksanaan pembangunan fisik jalan tol, antara lain investor, konsultan, kontraktor, instansi pemerintah maupun masyarakat. Kontraktor, sebagai pelaksana pembangunan jalan tol tidak luput juga dari berbagai permasalahan dan risiko pelaksanaan konstruksi. Oleh sebab itu kontraktor dituntut untuk handal di bidang manajemen pengendalian waktu, mutu serta biaya. Salah satu alat untuk mengatasi permasalahan di atas adalah dengan melaksanakan manajemen risiko. Langkah-langkah manajemen risiko diterapkan untuk mengetahui risiko mana yang dapat mengganggu kinerja biaya pelaksanaan, sehingga sejauh mungkin dapat dicarikan penanganan yang tepat sekaligus merumuskan langkah langkah untuk dapat meningkatkan kinerja biaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko pelaksanaan konstruksi yang dominan terhadap penurunan kinerja biaya pada pembangunan Jalan Tol di Jawa. Untuk selanjutnya dilakukan simulasi dan optimasi terhadap risiko dominan yang teridentifikasi guna meningkatkan kinerja biaya pelaksanaan. Pendekatan untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan melalui metode analisis risiko yang didukung oleh berbagai metode analisis, pemodelan, simulasi dan optimasi dengan bantuan program SPSS dan Crystal Ball. Melalui analisis regresi, penelitian ini menghasilkan 3 (tiga) variabel penentu untuk model persamaan linier yaitu Kenaikan harga BBM, Ketidakpastian pendanaan Owner dan Permasalahan pembebasan tanah. Kenaikan harga minyak di pasaran dunia, lamanya proses pencairan kredit bank, serta harga tanah yang melebihi anggaran antara lain merupakan penyebab penyebab timbulnya risiko tersebut. Sedangkan dampak yang ditimbulkan jika risiko-risiko tersebut tidak ditangani dengan baik dan benar adalah penurunan kinerja biaya. Melalui proses simulasi dan optimasi terhadap ketiga variabel risiko tersebut menunjukkan bahwa dengan analisis risiko pelaksanaan konstruksi dapat meningkatkan kinerja biaya pada proyek jalan tol. Kata Kunci: analisis risiko, pelaksanaan konstruksi, jalan tol, peningkatan, kinerja biaya. 1. PENDAHULUAN Salah satu pembangunan prasarana transportasi yang sampai saat ini masih diharapkan dapat lebih memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah pembangunan jalan tol. Dalam kurun waktu 20 tahun, statistik panjang jalan tol yang dibangun Indonesia hanya 600 km, masih kalah dibandingkan dengan Malaysia yang mencapai km dalam kurun waktu 10 tahun, dan China yang mencapai km dalam kurun waktu 20 tahun. Setelah sempat terhenti akibat krisis moneter 1998, pembangunan jalan tol dimulai kembali dengan dibangunnya jalan tol CIPULARANG. Khusus di Pulau Jawa, pengembangan jalan tol yang dikenal dengan jalan tol Trans Jawa, ditargetkan dapat dibangun km. Pembangunan jalan tol ini memiliki sejumlah permasalahan yang sangat kompleks. Permasalahan tersebut meliputi pembebasan lahan, pembiayaan, maupun aspek risiko yang melekat mengingat cukup lamanya jangka waktu proyek. Sebagai negara berkembang, Di Indonesia, biaya pengadaan tanah dimasukan dalam beban investasi yang harus ditanggung oleh investor. Berbeda dengan negara lain dimana pembangunan jalan tol selalu diawali dengan campur tangan pemerintah yang begitu dalam, mengingat aspek risiko yang tinggi dengan panjangnya jangka waktu investasi, serta besarnya nilai investasi. Malaysia telah membuktikan bahwa pembangunan jalan tolnya lebih cepat dari pada Indonesia karena adanya campur tangan pemerintahnya dalam proses pembebasan lahan [Info BPJT, 22 November 2007]. Pada tahap pelaksanaan pembangunan konstruksi jalan tol juga tidak luput dari risiko. Bagi Kontraktor, sebagai pihak yang paling bertanggungjawab atas pelaksanaan konstruksi jalan tol, keberhasilan suatu pelaksanaan konstruksi ditentukan oleh kemampuannya dalam pengelolaan berbagai aspek yang terkait konstruksi, termasuk aspek risiko, untuk mencapai tujuan proyek yang telah disepakati dan ditetapkan. Universitas Pelita Harapan Universitas Atma Jaya Yogyakarta M 165

2 Manlian Ronald A.Simanjuntak, Ismeth S Abidin, M. Rifqi Hm Dari latar belakang di atas, dapat ditarik suatu pernyataan bahwa tidak selamanya risiko berdampak buruk. Apabila risiko risiko pelaksanaan konstruksi dapat diidentifikasi dan dinilai dengan teknik dan cara yang sesuai, kemudian ditanggapi dan diperlakukan sebagai diterima atau dimitigasi dengan tindak preventif dan korektif yang tepat serta melalui teknik simulasi dan optimasi, maka tidak saja akan mengurangi risiko penurunan namun bahkan dapat meningkatkan kinerja biaya pelaksanaan proyek Permasalahan Penelitian Pertanyaan timbul dalam penelitian ini adalah: a. Risiko apa saja yang dapat timbul pada tahap pelaksanaan konstruksi yang mempengaruhi (menurunkan) kinerja biaya pada proyek jalan tol?. b. Apa saja faktor faktor penyebab dan dampak risiko pelaksanaan konstruksi yang mempengaruhi (menurunkan) kinerja biaya proyek jalan tol?. c. Bagaimana meningkatkan kinerja biaya pelaksanaan konstruksi proyek jalan tol di masa yang akan datang?. 2. STUDI KEPUSTAKAAN 2.1. Manajemen Risiko Antara risiko, ketidakpastian dan peluang memiliki keterkaitan yang sangat rapat. Ketidakpastian yang dihadapi bisa berdampak merugikan atau mungkin saja menguntungkan. Apabila ketidakpastian yang dihadapi berdampak menguntungkan maka ini yang dikenal dengan istilah kesempatan (opportunity). Sedangkan ketidakpastian yang berdampak merugikan dikenal dengan istilah risiko (risk) [kountur,2004]. Apabila risiko terjadi, dengan suatu kepakaran tertentu risiko dapat diubah menjadi peluang yang baik. Demikian juga sebaliknya peluang yang baik dapat berubah menjadi risiko yang dapat menggagalkan suatu proyek. Risiko dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan yang tidak pasti yang dihadapi seseorang atau perusahaan yang dapat memberikan dampak merugikan [kountur, 2004]. Dalam konteks manajemen proyek, risiko proyek adalah suatu peristiwa atau kondisi yang tidak pasti, yang apabila terjadi, menimbulkan dampak positif atau negatif atas tujuan, yaitu waktu, biaya, lingkup dan mutu [PMI, 2004]. 2.2.Manajemen Risiko Proyek (AS4360) Proyek dapat diartikan sebagai satu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas yang sasarannya telah digariskan dengan jelas [Soeharto, 1997]. Hal tersebut yang menyebabkan dalam pengelolaan risiko dalam suatu aktivitas proyek perlu mendapat perhatian dan penanganan yang khusus. Mengacu pada AS4360, kegiatan manajemen risiko proyek merupakan suatu proses sistematis yang terdiri dari: 1. Pengenalan dan pemahaman konteks risiko, tujuan dan faktor kinerja. 2. Proses indentifikasi faktor dan variabel (risiko, dampak dan penyebab). 3. Proses evaluasi dan analisis dengan data primer, sekunder dan verifikasi secara kualitatif dan kuantitatif. 4. Proses perumusan mitigasi dan tindakan koreksi. 5. Statistical dan Mathematical Modelling, Simulasi dan Validasi untuk monitor pengendalian proses manajemen risiko. 6. Proses dokumentasi, lesson learned dan database seluruh kegiatan selama masa pelaksanaan manajemen risiko dan untuk masa mendatang. 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses Penelitian Pendekatan untuk mencapai tujuan penelitian dilakukan melalui metode analisis risiko yang merupakan sistem pengambilan keputusan yang didukung oleh berbagai metode analisis, pemodelan, simulasi dan optimasi yang dilakukan secara terukur. Kajian kajian ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi semua jenis risiko yang timbul pada tahap pelaksanaan proyek jalan tol yang dapat mempengaruhi kinerja biaya pelaksanaan, berikut dampak dan penyebab dari risiko tersebut. Metode penelitian ini akan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif sesuai diagram alir pada gambar 2 yang merupakan kerangka berpikir penelitian ini. M Universitas Pelita Harapan Universitas Atma Jaya Yogyakarta

3 Analisis Risiko Pelaksanaan Konstruksi untuk Meningkatkan Kinerja Biaya pada Proyek Jalan Tol Pengumpulan Data peristiwa Risiko Analisis Korelasi Identifikasi faktor Risiko Analisis Regresi Metode Analisis kualitatif 1 Kuesioner ke pakar untuk mendapat faktor yang dominan melalui reduksi Simulasi dari model yang didapat Metode Analisis kualitatif 2 Kuesioner ke-2 kepada stakeholders Mencari Penyebab & Rencana Tindakan Preventif Korektif dengan validasi pakar Metode Analisis kuantitatif Analisis data secara statistik untuk menemukan model penurunan kinerja biaya dengan faktor-faktor yang paling berpengaruh Perumusan untuk meningkatkan kinerja biaya (optimasi) Kesimpulan Gambar 2. Kerangka Berpikir 6 Y 3 Yj = f(xij) 3 6 Xij Gambar 3. Model Kinerja Biaya Pelaksanaan 4. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini telah dilakukan pengolahan data dengan bantuan piranti lunak program SPSS Yang diolah pada penelitian ini meliputi analisis korelasi, interkorelasi dan analisis regresi. Simulasi dan optimasi dilakukan dengan bantuan program Crystal Ball. Hasil analisis korelasi Pearson menunjukkan nilai korelasi r = 0,518 dengan variabel variabel risiko yang mempunyai korelasi yang erat dan signifikan terhadap penurunan kinerja biaya pelaksanaan Proyek Jalan Tol yaitu: 1. Kenaikan harga BBM (X6) 2. Ketidakpastian pendanaan Owner (X7). 3. Permasalahan pembebasan lahan (X57). 4. Kurang akuratnya estimasi (X61). Variabel - variabel di atas bebas dari gangguan interkorelasi. Sedangkan untuk distribusi didapat sebagian besar variabel terdistribusi normal. Universitas Pelita Harapan Universitas Atma Jaya Yogyakarta M - 167

4 Manlian Ronald A.Simanjuntak, Ismeth S Abidin, M. Rifqi Hm Model yang didapat dari hasil analisis regresi linier faktor-faktor risiko terhadap penurunan kinerja biaya pelaksanaan proyek Jalan Tol dengan Rsquare = 0,934 adalah: Y = -0, ,518X6 + 0,441X57 + 0,152X7 Dimana : X6 Kenaikan harga BBM X57 Permasalahan Pembebasan Lahan X7 Ketidak pastian pendanaan Owner Konstanta sebesar -0,682 menyatakan bahwa jika tidak ada faktorx6, X57 dan X7, maka penurunan kinerja biaya pelaksanaan adalah sebesar -0,682. Sedangkan konstanta lain pada X6, X57, dan X7 yang memiliki nilai positif, menyatakan bahwa setiap diterapkannya faktor faktor tersebut, maka kinerja biaya pelaksanaan akan semakin menurun. Demikian pula sebaliknya, maka akan dapat meningkatkan kinerja biaya pelaksanaan. Dari uji determinasi diketahui bahwa 93,4% penurunan kinerja biaya pelaksanaan proyek Jalan Tol disebabkan oleh faktor-faktor risiko X6, X57, dan X7. Model tidak mengalami gangguan multikolinearitas dan heteroskedastisitas. Dari uji F terlihat ada hubungan antara X6 dengan Y, X57 dengan Y dan X7 dengan Y, sedangkan dari uji t terdapat pengaruh signifikan faktor X6, X57 dan X7 terhadap nilai Y (penurunan kinerja biaya). Validasi pakar menyatakan bahwa variabel variabel risiko yang diperoleh dari penelitian ini adalah sangat relevan. Namun demikian perlu ada tinjauan khusus atas variabel kenaikan harga BBM sehubungan dengan adanya kebijakan penurunan harga BBM oleh pemerintah. Melalui simulasi model diperoleh gambar grafik simulasi prediksi risiko terhadap penurunan kinerja biaya pelaksanaan yang paling kritis (paling kanan) yaitu kombinasi antara: Y = X6dynX57maxX6dyn Y = X6maxX57meanX6dyn Y = X6maxX57dynX6dyn Adapun guna meningkatkan kinerja biaya pelaksanaan, maka dari grafik overlay chart (gambar 4) simulasi yang paling kritis adalah yang paling kiri, yaitu kombinasi antara: Y = X6minX57min X7dyn Y = X6minX57dyn X7dyn Y = X6meanX57min X7dyn Dari grafik overlaychart juga terlihat area sukses untuk peningkatan biaya pelaksanaan proyek jalan tol, yaitu area yang diarsir. Terhadap variabel variabel risiko dominan terhadap penurunan kinerja biaya pelaksanaan konstruksi sebagaimana diuraikan di atas, maka berdasarkan Manajemen Risiko (AS4360) perlu ditindaklanjuti dengan proses perumusan mitigasi dan tindakan koreksi (treat risks) sebagaimana tersaji dalam tabel 1. M Universitas Pelita Harapan Universitas Atma Jaya Yogyakarta

5 Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei Ov erlay Chart Cumulative Comparison Mean = 3,75 y = X6dynX57maxX6dyn y = X6dynX57minX7max y = X6dynX57maxX7min y = X6dynX57maxX7mean y = x6dynx57dynx7dyn y = x6minx57dynx7dyn y = x6max57dynx7dyn y = X6meanX57dynX7dyn y = X6dynX57minX7dyn y = X6dynX57meanX7dyn y = X6dynX57dynX7min y = X6dynX57dynX7max y = X6dynX57dynX7mean y = x6minx57minx7dyn y = X6maxX57maxX7dyn y = X6meanX57meanX7dyn y = X6dynX57minX7min y = X6dynX57maxX7max y = X6dynX57meanX7mean y = X6minX57dynX7min y = X6maxX57dynX7max y = X6meanX57dynX7mean y = X6minX57dynX7max y = X6maxX57dynX7min y = X6minX57dynX7mean y = X6maxX57dynX7mean y = X6minX57maxX7dyn y = X6minX57meanX7dyn y = X6maxX57minX7dyn y = X6maxX57meanX7dyn y = X6meanX57maxX7dyn y = X6meanX57minX7dyn y = X6dynX57minX7min y = X6dynX57meanX7min y = X6dynX57meanX7max y = X6meanX57dynX7min y = X6meanX57dynX7max Gambar 4. Areal Sukses peningkatan kinerja biaya pelaksanaan Area sukses peningkatan kinerja biaya pelaksanaan konstruksi proyek jalan tol telah dapat diketahui dengan bantuan piranti lunak Crystal Ball sebagai alat simulasi terhadap variabel variabel dominan. Untuk mencapai area tersebut, perlu disiapkan rumusan peningkatan kinerja biaya pelaksanaan konstruksi proyek jalan tol berupa rencana penanganan, antara lain: 1. Meniadakan atau menekan sekecil mungkin skala risiko variabel variabel dominan, yaitu: kenaikan harga Bahan Bakar Minyak, ketidakpastian pendanaan Owner, permasalahan pembebasan lahan dengan cara cara sebagaimana tertuang dalam butir butir di bawah ini. 2. Risiko kenaikan harga Bahan Bakar Minyak harus bisa dialihkan menjadi risiko Owner, dengan cara menyepakati ketentuan tentang penyesuaian harga dengan formula perhitungan tertentu di dalam Kontrak. Kontraktor masih akan menerima sebagian risiko ini jika hasil yang didapat dari perhitungan penyesuaian harga masih lebih kecil dari realisasi kenaikan biaya pelaksanaan sebagai dampak dari kenaikan harga BBM. Sebaliknya, kontraktor juga mempunyai peluang hasil lebih jika dapat memaksimalkan hasil dari perhitungan penyesuaian harga. Apabila Owner tidak menyetujui ketentuan penyesuaian harga dimasukkan dalam Kontrak, maka Kontraktor harus memasukkan biaya dampak risiko kenaikan harga BBM ke dalam harga pekerjaan berupa mark up. Upaya lain adalah dengan cara mengalihkan atau membagi risiko dengan pemasok atau subkontraktor dengan cara melakukan subkontrak dengan pemasok atau subkontraktor dengan harga satuan tetap (fixed price). Pada masa pelaksanaan, Kontraktor juga harus melakukan upaya upaya penanganan jika risiko ini benar terjadi agar dampaknya terhadap penurunan kinerja biaya bisa ditekan seminimal mungkin dan menghasilkan peluang, antara lain dengan melaksanakan program efisiensi terhadap penggunaan peralatan dan kendaraan yang Universitas Pelita Harapan Universitas Atma Jaya Yogyakarta M 169

6 Manlian Ronald A.Simanjuntak, Ismeth S Abidin, M. Rifqi Hm menggunakan BBM.. Cara lain mitigasi adalah dengan pembelanjaan di awal untuk bahan bahan yang diperkirakan harganya akan cepat melonjak sebagai dampak dari kenaikan harga BBM. 3. Permasalahan pembebasan lahan seharusnya tidak akan menjadi risiko jika pembebasan lahan sudah diselesaikan sebelum masa pelaksanaan konstruksi dimulai, sehingga kontraktor dapat leluasa bekerja di atas lahan yang sudah bebas. Risiko akan timbul jika masih ada lahan yang belum dibebaskan sampai dimulainya pelaksanaan pekerjaan. Risiko permalasahan pembebasan lahan proyek harus dialihkan menjadi risiko Owner. Harus dibuat aturan yang jelas di dalam Kontrak tentang mulainya pelaksanaan pekerjaan yang mensyaratkan adanya pembebasan lahan terlebih dahulu, sehingga Kontraktor tidak akan mulai bekerja sebelum keseluruhan lahan dibebaskan dan diserahterimakan kepada Kontraktor. Jika disepakati pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan beriringan dengan pelaksanaan pembebasan lahan maka harus disepakati adanya jadwal pembebasan dan penyerahan lahan serta jadwal pelaksanaan pekerjaan termasuk rincian kompensasi yang diberikan kepada kontraktor sekiranya terjadi cidera janji Owner dalam penyerahan lahan kepada kontraktor. Upaya penanganan risiko jika terjadi penyimpangan jadwal penyerahan lahan pada saat pelaksanaan pekerjaan adalah dengan menghentikan sementara pekerjaan, menjadwal ulang pekerjaan dan mengatur ulang pendayagunaan sumber daya disesuaikan dengan realisasi penyerahan lahan. Di sisi lain Kontraktor harus mengupayakan klaim ganti kerugian yang berupa penambahan pembayaran sesuai ketentuan Kontrak akibat terjadinya cidera janji Owner dalam penyerahan lahan kepada kontraktor. Kontraktor juga harus mengalokasikan biaya risiko ini dalam harga pekerjaan berupa mark up. 4. Risiko ketidakpastian pendanaan Owner ini tidak akan terjadi jika pendanaan Owner sudah pasti pada saat tender. Namun yang terjadi saat ini bahwa proses tender bahkan pekerjaan konstruksi dilaksanakan di bawah ancaman risiko ketidakpastian pendanaan Owner. Tindakan nyata yang dapat dilakukan oleh Kontraktor adalah dengan meminta jaminan pembayaran dari Owner yang besarnya progressive sesuai dengan pencapaian prestasi pekerjaan. Jaminan ini berupa dana deposito bank khusus untuk proyek dimaksud yang siap dicairkan untuk pembayaran prestasi pekerjaan. Jika Owner menolak memberikan jaminan, maka cara lain yang bisa dilakukan oleh kontraktor adalah dengan meminta sistem pembayaran prestasi pekerjaan secara bulanan, dan menghentikan sementara pekerjaan jika tidak ada pembayaran dari Owner. Harus ada ketentuan yang rinci di dalam Kontrak mengenai tata cara pembayaran prestasi pekerjaan serta kompensasi yang diberikan kepada Kontraktor jika Owner cidera janji dalam pembayaran. Di sisi lain, Kontraktor juga harus menyepakati tata cara pembayaran kepada pemasok atau subkontraktor dengan sistem back to back, yaitu membayar mereka setelah menerima pembayaran dari Owner. Kontraktor juga harus mengalokasikan biaya risiko ini dalam harga pekerjaan berupa mark up. Dengan bantuan program Opquest Crystal Ball, optimasi dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja biaya pelaksanaan konstruksi. Sebagai contoh, nilai risiko ketiga variabel risiko dominan tersebut adalah sebesar 1,2%. Adapun anggaran biaya risiko yang disediakan hanya 1%, maka dengan bantuan program Opquest dapat dicarikan solusi pengalokasian anggaran biaya risiko. Gambar 5 output optimasi menunjukkan solusi terbaik untuk pengalokasian anggaran biaya risiko ke atas masing masing variabel, yaitu: Biaya Optimasi biaya 1. Risiko kenaikan harga BBM (X6) 0,8% 0,6% 2. Risiko permasalahan pembebasan lahan (X57) 0,2% 0,15% 3. Risiko ketidakpastian pendanaan Owner (X7) 0,2% 0,16% Jumlah 1,2% 0,91% M Universitas Pelita Harapan Universitas Atma Jaya Yogyakarta

7 Analisis Risiko Pelaksanaan Konstruksi untuk Meningkatkan Kinerja Biaya pada Proyek Jalan Tol Gambar 5. Grafik output simulasi 4. KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Hasil dari analisis yang telah dilakukan, faktor-faktor risiko yang berpengaruh terhadap penurunan kinerja biaya pelaksanaan proyek Jalan Tol di Jawa yang dominan yaitu: 1. Faktor Risiko Ekonomi: Masalah Energi, yaitu kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). 2. Faktor Risiko Ekonomi: Ketidakpastian pendanaan Owner. 3. Faktor Risiko Konstruksi: Permasalahan pembebasan lahan proyek. Dampak utama terjadinya risiko risiko tersebut di atas adalah terjadinya penurunan kinerja biaya. Di sisi lain, dari hasil simulasi dan optimasi menunjukkan bahwa dibalik risiko risiko tersebut terdapat peluang untuk dapat meningkatkan kinerja biaya pelaksanaan apabila risiko risiko tersebut dapat dikendalikan dengan baik. Perumusan untuk meningkatkan kinerja biaya pelaksanaan konstruksi proyek jalan tol di masa yang akan datang adalah sebagai berikut: 1. Manajemen risiko harus mulai dilaksanakan secara sistematis oleh Kontraktor sejak tahap tender melalui penerapan suatu Sistem Manajemen Risiko. 2. Analisis risiko sebagai identifikasi terhadap risiko risiko yang dominan sudah harus dilaksanakan pada tahap tender. Pengendalian risiko harus direncanakan dengan baik dan cermat dengan maksud membuat risiko menjadi sekecil-kecilnya sehingga bisa meningkatkan kinerja biaya pelaksanaan. 3. Kontraktor harus bisa menghitung biaya risiko yang terdiri dari nilai dampak risiko dan biaya penanganan risiko. Dalam menghitung harga tender, Kontraktor harus mengalokasikan biaya risiko, sebagai mark up, atas risiko risiko yang tidak bisa dikendalikan melalui ketentuan Kontrak yang terpaksa harus diterima oleh Kontraktor sekiranya risiko risiko tersebut terjadi. 4. Penanganan risiko harus didokumentasikan dengan baik. Universitas Pelita Harapan Universitas Atma Jaya Yogyakarta M - 171

8 Manlian Ronald A.Simanjuntak, Ismeth S Abidin, M. Rifqi Hm DAFTAR PUSTAKA Jurnal: Adi Tisna Rayadi (2003) Kajian Aspek Risiko Kegagalan Bangunan Pada Kelayakan Proyek Privatisasi Infrastruktur, Tesis Magister Teknik Sipil Bidang Khusus Manajemen dan Rekayasa Konstruksi, ITB, Bandung, Benny Hidayat (2001) Pengembangan Model Manajemen Risiko untuk Pengadaan Asuransi Contractor s All Risk, Tesis Magister Teknik Sipil Bidang Khusus Manajemen dan Rekayasa Konstruksi, ITB, Bandung, Wawan Setiawan Diono (2007) Penilaian Biaya Dampak Risiko Pada Pelaksanaan Proyek Jalan dan Jembatan, Tesis Magister Manajemen Teknologi, Bidang Keahlian Manajemen Proyek, Program Pasca Sarjana Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya, Ruslan Moh. Yunus (2001) Kerangka Lingkup Jaminan Untuk Kegagalan Prematur Jalan Tol, Tesis Magister Teknik Sipil Bidang Khusus Manajemen dan Rekayasa Konstruksi, ITB, Bandung, A.J. Dwi Winarsa (2005), Manajemen Resiko Pada Kontrak Kerja Konstruksi Dengan Sistem Contractor Full Pre Financing: Kasus Proyek Pembangunan Jalan Tol Cikampek - Purwakarta - Padalarang Tahap II, Tesis Magister Teknik Sipil Bidang Khusus Manajemen Konstruksi, UI, Jakarta, Dedi Gusnadi (2004), Pengaruh Tingkat Prioritas Identifikasi Resiko Tahap Pelaksanaan Pembangunan/Peningkatan Jalan Tol Terhadap Kinerja Biaya Pelaksanaan Proyek, Tesis Magister Teknik Sipil Bidang Khusus Manajemen Konstruksi, UI, Jakarta, Shen, L Y (1997) Project risk management in hong kong. International Journal of Project Management, 15(2), Zhi, H (1995) Risk management for overseas construction projects. International Journal of Project Management, 13(4), Peter F Kaming (1997) Factors Influencing Construction Time and Cost overruns on High-rise Project in Indonesia, Journal of Construction Management and Economics (1997), 15, I Putu Artama (2006) Relating Risks to Project Performance in Indonesia Building Contract, Journal of Construction Management and Economics (2006), 24, Buku: A Guide to The Project Management Body of Knowledge, 4rd edition, Project Management Institute Inc, Bunni, Nael G, Risk and Insurance in Construction, 2 nd edition, Spon Press, Clough, Richard H, Construction Contracting, 4rd edition, New York: John Wiley & Son, Djohanputro, Bramantyo, Manajemen Risiko Korporat Terintegrasi, PPM, Jakarta, Dokumen Prosedur PT. Wijaya Karya (2005), Kebijakan dan Prosedur Sistem Manajemen Risiko, Jakarta. Fish, Edward R, Construction Project Administration, 4rd edition, Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey,1992. Flanagan, Roger, Risk Management and Construction, Oxford Blackwell Scientidic Publication, London, Knowles, Roger, 150 Contractual Problems and Their Solutions, 2 nd edition, Blackwell, Murdoch, J dan Will Hughes, Construction Contract Law and Management, Chapman & Hall, London, R.M, Wideman, Project and Program Risk Management, Soeharto, Imam, Manajemen Proyek: Dari Konseptual sampai Operasional, Erlangga, Jakarta, Turner, J. Rodney, the Commercial Project Manager, McGraw-Hill,1995. M Universitas Pelita Harapan Universitas Atma Jaya Yogyakarta

PENILAIAN BIAYA DAMPAK RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK JALAN DAN JEMBATAN STUDI KASUS DI PT.WIJAYA KARYA DSU-1

PENILAIAN BIAYA DAMPAK RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK JALAN DAN JEMBATAN STUDI KASUS DI PT.WIJAYA KARYA DSU-1 PENILAIAN BIAYA DAMPAK RISIKO PADA PELAKSANAAN PROYEK JALAN DAN JEMBATAN STUDI KASUS DI PT.WIJAYA KARYA DSU-1 Wawan Setiawan Diono, I Putu Artama Wiguna Manajemen Proyek Magister Manajemen Teknologi Institut

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTAMADYA KUPANG

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTAMADYA KUPANG ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTAMADYA KUPANG Sandro Fanggidae, I Putu Artama Wiguna Program Studi Magister Manajemen Teknologi Bidang Keahlian Manajemen Proyek

Lebih terperinci

FAKTOR KRITIS KESUKSESAN ANTARA KONTRAKTOR DAN OWNER PADA PROYEK PAKUWON CITY SURABAYA

FAKTOR KRITIS KESUKSESAN ANTARA KONTRAKTOR DAN OWNER PADA PROYEK PAKUWON CITY SURABAYA OWNER PADA PROYEK PAKUWON CITY SURABAYA Surya Agung Wibawa, I Putu Artama Wiguna Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Tekologi Sepuluh Nopember Jl Cokroaminoto 12A, Surabaya, 60264, Indonesia

Lebih terperinci

ANALISA RESIKO OPERASIONAL PENGELOLAAN GEDUNG PUSAT PERBELANJAAN DI SURABAYA

ANALISA RESIKO OPERASIONAL PENGELOLAAN GEDUNG PUSAT PERBELANJAAN DI SURABAYA ANALISA RESIKO OPERASIONAL PENGELOLAAN GEDUNG PUSAT PERBELANJAAN DI SURABAYA Aris Windarko Saputro dan I Putu Artama W Bidang Keahlian Manajemen Proyek Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO DALAM MASA PEMELIHARAAN PROYEK PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA SURAKARTA

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO DALAM MASA PEMELIHARAAN PROYEK PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA SURAKARTA perpustakaan.uns.ac.id IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RISIKO DALAM MASA PEMELIHARAAN PROYEK PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA SURAKARTA Risk Identification and Analysis Method in Maintenance Period on Construction

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. pihak-pihak yang berkepentingan yaitu sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. pihak-pihak yang berkepentingan yaitu sebagai berikut: BAB V PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, pada bab lima ini penulis mengambil kesimpulan hasil penelitian serta merumuskan saran bagi pihak-pihak yang berkepentingan yaitu sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil dari Tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca

Lebih terperinci

RESIKO PADA PROYEK-PROYEK DERMAGA DI SULAWESI UTARA

RESIKO PADA PROYEK-PROYEK DERMAGA DI SULAWESI UTARA RESIKO PADA PROYEK-PROYEK DERMAGA DI SULAWESI UTARA Obert Tangdiembong Alumni Program Pascasarjana S2 Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi Bonny F. Sompie, James A. Timboeleng Dosen Pascasarjana Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan BAB I PENDAHULUAN 1.I. Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan pembangunannya. Hal ini terlihat dari banyaknya proyek-proyek konstruksi di Indonesia yang sedang dikerjakan

Lebih terperinci

ANALISA PENERAPAN MANAJEMEN WAKTU PADA PEMBANGUNAN JARINGAN DAERAH IRIGASI SANGKUP KIRI

ANALISA PENERAPAN MANAJEMEN WAKTU PADA PEMBANGUNAN JARINGAN DAERAH IRIGASI SANGKUP KIRI ANALISA PENERAPAN MANAJEMEN WAKTU PADA PEMBANGUNAN JARINGAN DAERAH IRIGASI SANGKUP KIRI Jenaldo O. Gerung A. K. T. Dundu, Jantje B. Mangare Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam Ratulangi Manado

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB I. PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1 BAB I. PENDAHULUAN PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jalan merupakan infrastruktur transportasi darat yang berperan sangat penting dalam perkembangan suatu wilayah. Jalan berfungsi untuk mendukung kegiatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proyek konstruksi semakin hari menjadi semakin kompleks sehubungan dengan standar-standar baru, teknologi canggih, dan keinginan pemilik proyek untuk melakukan

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS CONCRETE PUMP PADA PROYEK BANGUNAN TINGGI

ANALISIS PRODUKTIVITAS CONCRETE PUMP PADA PROYEK BANGUNAN TINGGI Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 009 ANALISIS PRODUKTIVITAS CONCRETE PUMP PADA PROYEK BANGUNAN TINGGI Sentosa Limanto Program Studi Teknik Sipil, Universitas Kristen Surabaya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Proyek Pembangunan Gedung Kuningan City dibangun pada lahan seluas

BAB I PENDAHULUAN. Proyek Pembangunan Gedung Kuningan City dibangun pada lahan seluas BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Proyek Pembangunan Gedung Kuningan City dibangun pada lahan seluas 27.247 m2 yang terdiri dari apartement 50 lantai dengan luas 43.858,55 m2, office 41 lantai dengan

Lebih terperinci

SKRIPSI KAJIAN FAKTOR KETERLAMBATAN PADA PROYEK BANGUNAN AIR BERSIH ( STUDI KASUS ) DI KABUPATEN MANATUTU TIMOR LESTE

SKRIPSI KAJIAN FAKTOR KETERLAMBATAN PADA PROYEK BANGUNAN AIR BERSIH ( STUDI KASUS ) DI KABUPATEN MANATUTU TIMOR LESTE SKRIPSI KAJIAN FAKTOR KETERLAMBATAN PADA PROYEK BANGUNAN AIR BERSIH ( STUDI KASUS ) DI KABUPATEN MANATUTU TIMOR LESTE DiajukanUntuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana (strata

Lebih terperinci

TESIS FERDINAND FASSA PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PROGRAM PASCASARJANA BIDANG ILMU TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA GANJIL 2007/2008.

TESIS FERDINAND FASSA PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL PROGRAM PASCASARJANA BIDANG ILMU TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA GANJIL 2007/2008. 079/FT.01/TESIS/01/2008 IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR RESIKO TERHADAP KINERJA BIAYA KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN DILIHAT DARI SUDUT PANDANG KONTRAKTOR DI WILAYAH JABODETABEK TESIS Oleh FERDINAND

Lebih terperinci

SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Henry Pascal Magaline 1, Alvin Januar Haryono 2, Andi 3 ABSTRAK : Biaya overhead sebuah proyek merupakan salah satu unsur harga pokok

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Risiko dalam proyek konstruksi merupakan probabilitas kejadian yang muncul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Risiko dalam proyek konstruksi merupakan probabilitas kejadian yang muncul 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Risiko Pada manajemen proyek, yang sangat berpengaruh dari risiko ialah kegagalan mempertahankan biaya, waktu dan mencapai kualitas serta keselamatan kerja. Risiko

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Tabel 5.1. Indikator resiko dengan dampak tertinggi

BAB V PENUTUP. Tabel 5.1. Indikator resiko dengan dampak tertinggi 47 BAB V PENUTUP 5.3. Kesimpulan Berdasarkan rincian pada bab IV, maka pada bab V ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 5.3.1. Dampak Resiko pada Kontraktor Tabel 5.1. Indikator resiko dengan dampak tertinggi

Lebih terperinci

ANALISIS ARUS KAS PROYEK RUMAH TINGGAL. Theresita Herni Setiawan 1

ANALISIS ARUS KAS PROYEK RUMAH TINGGAL. Theresita Herni Setiawan 1 ANALISIS ARUS KAS PROYEK RUMAH TINGGAL Theresita Herni Setiawan Dosen Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan, Bandung. Jalan Ciumbuleuit 94 Bandung 404 Email :herni@home.unpar.ac.id

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengelolaan risiko..., Mohamad Taufik H.A., FT UI, Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengelolaan risiko..., Mohamad Taufik H.A., FT UI, Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kelangsungan hidup perusahaan atau organisasi seringkali ditentukan oleh suatu keputusan penting dalam rangka mengambil peluang (opportunity) yang jarang terjadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. RISIKO DALAM PROYEK KONSTRUKSI MERUPAKAN PROBABILITAS KEJADIAN YANG MUNCUL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. RISIKO DALAM PROYEK KONSTRUKSI MERUPAKAN PROBABILITAS KEJADIAN YANG MUNCUL BAB II TINJAUAN PUTAKA. RIIKO DALAM PROYEK KONTRUKI MERUPAKAN PROBABILITA KEJADIAN YANG MUNCUL 5 BAB II TINJAUAN PUTAKA 2.1 Manajemen Risiko Pada manajemen proyek, yang sangat berpengaruh dari risiko

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH RENDAHNYA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PROYEK DI SURABAYA

ANALISA PENGARUH RENDAHNYA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PROYEK DI SURABAYA ANALISA PENGARUH RENDAHNYA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PROYEK DI SURABAYA Soelistyono 1) Program Studi Pascasarjana Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Jl. Kampus ITS Sukolilo,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. McGraw-Hill, Journal of Construction Engineering and Management, Vol. 119, No.4, December, 1993, pg ), hal.

BAB I PENDAHULUAN. McGraw-Hill, Journal of Construction Engineering and Management, Vol. 119, No.4, December, 1993, pg ), hal. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Proyek konstruksi semakin hari menjadi semakin kompleks karena membutuhkan biaya serta perhatian yang besar dalam pengelolaan waktu dan sumber daya lebih baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Project life cycle. Construction. Tender Document. Product

BAB I PENDAHULUAN. Project life cycle. Construction. Tender Document. Product BAB I PENDAHULUAN 1. 1. LATAR BELAKANG MASALAH Secara umum siklus kehidupan proyek konstruksi terbagi atas empat bagian besar yaitu studi kelayakan (feasibility study), estimasi proyek (detail estimate

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN ASURANSI CONTRACTOR ALL RISK TERHADAP PENGALIHAN POTENSI RISIKO PADA PROYEK KONSTRUKSI

PENGARUH PENGGUNAAN ASURANSI CONTRACTOR ALL RISK TERHADAP PENGALIHAN POTENSI RISIKO PADA PROYEK KONSTRUKSI PENGARUH PENGGUNAAN ASURANSI CONTRACTOR ALL RISK TERHADAP PENGALIHAN POTENSI RISIKO PADA PROYEK KONSTRUKSI Tania Agustin Eka Putri 1), Bambang Endro Yuwono 2) Program Studi Magister Teknik Sipil Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada perkembangan industri saat ini, dan perkembangan sarana

BAB I PENDAHULUAN. Pada perkembangan industri saat ini, dan perkembangan sarana BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada perkembangan industri saat ini, dan perkembangan sarana pembangunan, terutama pembangunan gedung sangatlah pesat. Maka tingkat kesulitan untuk mengelola dan menjalankan

Lebih terperinci

PENGARUH PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA TERHADAP KINERJA PROYEK BANGUNAN TINGGI DI DKI JAKARTA

PENGARUH PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA TERHADAP KINERJA PROYEK BANGUNAN TINGGI DI DKI JAKARTA Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 PENGARUH PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA TERHADAP KINERJA PROYEK BANGUNAN TINGGI DI DKI JAKARTA Lelly Margareth, Manlian Ronald A. Simanjuntak

Lebih terperinci

ANALISIS FREKUENSI, DAMPAK, DAN JENIS KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI

ANALISIS FREKUENSI, DAMPAK, DAN JENIS KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI ANALISIS FREKUENSI, DAMPAK, DAN JENIS KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI Theresia Monica Sudarsono 1, Olivia Christie 2 and Andi 3 ABSTRAK: Dalam proyek konstruksi terdapat beberapa kemungkinan terjadinya

Lebih terperinci

TANTANGAN YANG BERPENGARUH DAN KETERAMPILAN MANAJER PROYEK PADA PROYEK YANG BERUPAYA MENJADI BANGUNAN HIJAU

TANTANGAN YANG BERPENGARUH DAN KETERAMPILAN MANAJER PROYEK PADA PROYEK YANG BERUPAYA MENJADI BANGUNAN HIJAU TANTANGAN YANG BERPENGARUH DAN KETERAMPILAN MANAJER PROYEK PADA PROYEK YANG BERUPAYA MENJADI BANGUNAN HIJAU Jimantoro 1, Billie Jaya 2, Herry P. Chandra 3 ABSTRAK : Pemanasan global dan perubahan iklim

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Proyek konstruksi merupakan salah satu jenis proyek yang memiliki potensi risiko relatif tinggi akibat uncertain events yaitu peristiwa-peristiwa tidak pasti

Lebih terperinci

STUDI PERSEPSI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

STUDI PERSEPSI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 STUDI PERSEPSI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG Wahida Handayani 1, Yohanes Lim Dwi

Lebih terperinci

STUDI MENGENAI DIRECTED CHANGES DAN CONSTRUCTIVE CHANGES PADA PROYEK BANGUNAN TINGGI DI SURABAYA

STUDI MENGENAI DIRECTED CHANGES DAN CONSTRUCTIVE CHANGES PADA PROYEK BANGUNAN TINGGI DI SURABAYA STUDI MENGENAI DIRECTED CHANGES DAN CONSTRUCTIVE CHANGES PADA PROYEK BANGUNAN TINGGI DI SURABAYA Yohana Henuk 1, Paulus Nugraha 2, Andi 3 Abstrak:Change order terdiri dari directed changes (perubahan formal)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses tersebut terdapat tahapan pelaksanaan pekerjaan yang melibatkan sejumlah

BAB I PENDAHULUAN. proses tersebut terdapat tahapan pelaksanaan pekerjaan yang melibatkan sejumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek konstruksi khususnya proyek gedung bertingkat bersifat unik, dalam proses tersebut terdapat tahapan pelaksanaan pekerjaan yang melibatkan sejumlah sumber daya

Lebih terperinci

PANDANGAN KONTRAKTOR TERHADAP KLAUSUL-KLAUSUL KONTRAK PADA PROYEK KONSTRUKSI Theodorus Bryan 1, Yosua S. Sidarta 2, Andi 3

PANDANGAN KONTRAKTOR TERHADAP KLAUSUL-KLAUSUL KONTRAK PADA PROYEK KONSTRUKSI Theodorus Bryan 1, Yosua S. Sidarta 2, Andi 3 PANDANGAN KONTRAKTOR TERHADAP KLAUSUL-KLAUSUL KONTRAK PADA PROYEK KONSTRUKSI Theodorus Bryan 1, Yosua S. Sidarta 2, Andi 3 ABSTRAK : Pada proyek konstruksi yang berfokus pada bangunan high-rise, atau dengan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data penelitian yang telah diberikan oleh 35 responden,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data penelitian yang telah diberikan oleh 35 responden, 58 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan data penelitian yang telah diberikan oleh 35 responden, kemudian diolah dan dianalisis, ada beberapa hal yang dapat disimpulkan berdasarkan hasil

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI COST OVERRUNS PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI COST OVERRUNS PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI COST OVERRUNS PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA ANALYSIS OF FACTORS - FACTORS AFFECTING THE COST OVERRUNS ON CONSTRUCTION PROJECTS IN SURABAYA Ari Swezni, Retno

Lebih terperinci

ANALISA KELAYAKAN INVESTASI AKIBAT KETERLAMBATAN DIMULAINYA PEMBANGUNAN PROYEK DI KOTA MALANG (STUDI KASUS MALANG TRADE CENTER BLIMBING)

ANALISA KELAYAKAN INVESTASI AKIBAT KETERLAMBATAN DIMULAINYA PEMBANGUNAN PROYEK DI KOTA MALANG (STUDI KASUS MALANG TRADE CENTER BLIMBING) ANALISA KELAYAKAN INVESTASI AKIBAT KETERLAMBATAN DIMULAINYA PEMBANGUNAN PROYEK DI KOTA MALANG (STUDI KASUS MALANG TRADE CENTER BLIMBING) Lukman Kurniawan (1) Subandiyah Azis (2 Tiong Iskandar (3) (1)(2)(3)

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Burke, R. (2000). Project Management: Planning & Control Techniques (Ed. 3). the United Kingdom and Australia: John Wiley & Son Ltd.

DAFTAR PUSTAKA. Burke, R. (2000). Project Management: Planning & Control Techniques (Ed. 3). the United Kingdom and Australia: John Wiley & Son Ltd. BAB 6 KESIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan yang merupakan jawaban dari tujuan penelitian ini. Identifikasi resiko perlu dilakukan mulai dari

Lebih terperinci

b Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

b Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang b Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya sektor transportasi di Indonesia, maka kebutuhan para pengguna jalan untuk mengakses dari dan menuju suatu daerah juga semakin meningkat.

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI RISIKO PADA KONTRAKTOR DI SURABAYA DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN

IDENTIFIKASI RISIKO PADA KONTRAKTOR DI SURABAYA DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN IDENTIFIKASI RISIKO PADA KONTRAKTOR DI SURABAYA DALAM MENGHADAPI MASYARAKAT EKONOMI ASEAN M. Awallutfi Andhika Putra 1) dan I Putu Artama Wiguna 2) 1) Program Pascasarjana Manajemen Proyek Konstruksi,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Frekuensi risiko yang paling dominan terjadi dalam pembangunan proyekproyek. konstruksi di Yogyakarta, yaitu:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Frekuensi risiko yang paling dominan terjadi dalam pembangunan proyekproyek. konstruksi di Yogyakarta, yaitu: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Frekuensi risiko yang paling dominan terjadi dalam

Lebih terperinci

BAB 7 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 SIMPULAN DAN SARAN BAB 7 SIMPULAN DAN SARAN 7.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut : 1. Dari hasil pemetaan sebab dan dampak dari terjadinya change order, diperoleh

Lebih terperinci

ANALISA RISIKO TAHAP PERAWATAN JALAN DALAM PENERAPAN PERFORMANCE BASED CONTRACT PADA PROYEK JALAN DI JAWA TIMUR

ANALISA RISIKO TAHAP PERAWATAN JALAN DALAM PENERAPAN PERFORMANCE BASED CONTRACT PADA PROYEK JALAN DI JAWA TIMUR ANALISA RISIKO TAHAP PERAWATAN JALAN DALAM PENERAPAN PERFORMANCE BASED CONTRACT PADA PROYEK JALAN DI JAWA TIMUR Eko Prihartanto Program Studi Teknik Sipil, Universitas Borneo Tarakan, Tarakan E-mail: eko_prihartanto@borneo.ac.id

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. rapat internal mingguan proyek konstruksi dan hal yang dibahas dalam rapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. rapat internal mingguan proyek konstruksi dan hal yang dibahas dalam rapat BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang menyebabkan diadakannya rapat internal mingguan proyek konstruksi dan hal yang dibahas dalam rapat internal proyek

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan penelitian terhadap sejumlah responden di Yogyakarta dan Malang sebanyak 58 responden dengan rincian 31 responden di Yogyakarta dan 27 responden

Lebih terperinci

MONITORING PROYEK DENGAN METODE MONTE CARLO PADA DURASI PEKERJAAN (Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Bank Muamalat Indonesia Cabang Malang)

MONITORING PROYEK DENGAN METODE MONTE CARLO PADA DURASI PEKERJAAN (Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Bank Muamalat Indonesia Cabang Malang) MONITORING PROYEK DENGAN METODE MONTE CARLO PADA DURASI PEKERJAAN (Studi Kasus Proyek Pembangunan Gedung Bank Muamalat Indonesia Cabang Malang) Saifoe El Unas, Achfas Zacoeb, M. Hamzah Hasyim, M. Azharul

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proyek merupakan suatu kegiatan yang memiliki tujuan yang harus dicapai dengan beberapa spesifikasi tertentu, memiliki awal dan akhir, dengan keterbatasan sumber

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU TERHADAP BIAYA MUTU PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA. Stephani Budihardja 1, Retno Indryani 2

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU TERHADAP BIAYA MUTU PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA. Stephani Budihardja 1, Retno Indryani 2 PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU TERHADAP MUTU PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA Stephani Budihardja 1, Retno Indryani 2 1 Mahasiswa Pasca Sarjana Manajemen Proyek Konstruksi 2 Dosen Jurusan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: sebanyak 30 orang dengan presentase 50%.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: sebanyak 30 orang dengan presentase 50%. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 5.1.1 Hasil Analisis Karakteristik Responden 1 Pengalaman responden bekerja responden sebagian besar adalah

Lebih terperinci

PEMBUATAN APLIKASI MANAJEMEN PROYEK DALAM MENGELOLA PROYEK DI PT. X

PEMBUATAN APLIKASI MANAJEMEN PROYEK DALAM MENGELOLA PROYEK DI PT. X PEMBUATAN APLIKASI MANAJEMEN PROYEK DALAM MENGELOLA PROYEK DI PT. X Silvia Rostianingsih 1, Arlinah Imam Raharjo 2, & Basuki Setiawan 3 1,2,3 Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen Petra, Siwalankerto

Lebih terperinci

Analisis Risiko Rantai Pasok pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya

Analisis Risiko Rantai Pasok pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya 1 Analisis Rantai Pasok pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya Shelly Atma Devinta, I Putu Artama Wiguna, Cahyono Bintang Nurcahyo Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut

Lebih terperinci

STUDI MENGENAI MODEL ESTIMASI DURASI KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

STUDI MENGENAI MODEL ESTIMASI DURASI KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG Konferensi Nasional Teknik Sipil I (KoNTekS I) Universitas Atma Jaya Yogyakarta Yogyakarta, 11 12 Mei 2007 STUDI MENGENAI MODEL ESTIMASI DURASI KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG Peter F. Kaming 1, F.. Junaedi

Lebih terperinci

MODEL MANAJEMEN RISIKO TERHADAP KINERJA BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI

MODEL MANAJEMEN RISIKO TERHADAP KINERJA BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI TESIS MODEL MANAJEMEN RISIKO TERHADAP KINERJA BIAYA DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JAKA DWI LUCKITO No. Mhs.: 145102201/PS/MTS PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Kajian Potensi Terjadinya Tuntutan Penyedia Jasa Pada Proyek Konstruksi BAB I PENDAHULUAN

Kajian Potensi Terjadinya Tuntutan Penyedia Jasa Pada Proyek Konstruksi BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proyek konstruksi semakin hari semakin kompleks sehubungan dengan adanya standar-standar baru yang dipakai, teknologi yang semakin canggih, dan keinginan pemilik bangunan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (resource) yang ada. Yang dimaksud dengan sumber daya (resource) di sini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (resource) yang ada. Yang dimaksud dengan sumber daya (resource) di sini BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 DEFINISI MANAJEMEN PROYEK Pengertian sederhana dari manajemen proyek adalah proses dalam pencapaian suatu tujuan yang telah disepakati dan dibatasi dengan waktu dan sumber daya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Proyek dan Proyek Konstruksi Menurut Soeharto (1999), kegiatan proyek adalah suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber

Lebih terperinci

Universitas Indonesia. Pengaruh proses perencanaan..., Leonard, FT UI, 2009

Universitas Indonesia. Pengaruh proses perencanaan..., Leonard, FT UI, 2009 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu proyek, perencanaan biasanya dilakukan untuk memastikan bahwa suatu pekerjaan dilakukan sesuai dengan kualitas yang diinginkan; dalam jangka waktu yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan rincian pada bab IV, maka pada bab V ini dapat disimpulkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan rincian pada bab IV, maka pada bab V ini dapat disimpulkan 46 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan rincian pada bab IV, maka pada bab V ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 5.1.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi keterlambatan kerja a. Faktor

Lebih terperinci

STUDI PENGARUH PERBEDAAN HARGA PENAWARAN DAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) TERHADAP KINERJA PENYELESAIAN PROYEK-PROYEK PEMERINTAH

STUDI PENGARUH PERBEDAAN HARGA PENAWARAN DAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) TERHADAP KINERJA PENYELESAIAN PROYEK-PROYEK PEMERINTAH STUDI PENGARUH PERBEDAAN HARGA PENAWARAN DAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) TERHADAP KINERJA PENYELESAIAN PROYEK-PROYEK PEMERINTAH Anton Soekiman 1 and Elly El Rahmah 2 1 Fakultas Teknik Jurusan Teknik

Lebih terperinci

PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management. Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang

PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management. Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang PROJECT MANAGEMENT BODY OF KNOWLEDGE (PMBOK) PMBOK dikembangkan oleh Project Management Institute (PMI) sebuah organisasi di Amerika yang mengkhususkan diri pada pengembangan manajemen proyek. PMBOK merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS RISIKO PENAWARAN UNDERESTIMATE COST TERHADAP KUALITAS PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI PROVINSI ACEH

ANALISIS RISIKO PENAWARAN UNDERESTIMATE COST TERHADAP KUALITAS PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI PROVINSI ACEH ISSN 2088-9321 ISSN e-2502-5295 pp. 511-520 ANALISIS RISIKO PENAWARAN UNDERESTIMATE COST TERHADAP KUALITAS PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI PROVINSI ACEH Hamdani 1, M. Isya 2, Hafnidar A. Rani 3 1) Mahasiswa

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI DAN ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL SAKA MEDAN

IDENTIFIKASI DAN ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL SAKA MEDAN IDENTIFIKASI DAN ANALISA RISIKO KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL SAKA MEDAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat untuk menjadi Sarjana Teknik Sipil Disusun Oleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses konstruksi untuk merusak proyek (Faber, 1979). yang diperkirakan (Lifson & Shaifer, 1982).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses konstruksi untuk merusak proyek (Faber, 1979). yang diperkirakan (Lifson & Shaifer, 1982). 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Definisi resiko: 1. Kejadian yang sering terjadi pada event tertentu atau faktor yang terjad selama proses konstruksi untuk merusak proyek (Faber, 1979). 2. Hubungan

Lebih terperinci

STRUKTUR BIAYA PURCHASING BESI BETON PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR

STRUKTUR BIAYA PURCHASING BESI BETON PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009 STRUKTUR BIAYA PURCHASING BESI BETON PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR Ratno Adi Setiawan 1, Muhamad Abduh 2, Biemo W. Soemardi 3 dan Reini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemangku kepentingan atau biasa yang disebut dengan stakeholder di dalam proyek

BAB I PENDAHULUAN. Pemangku kepentingan atau biasa yang disebut dengan stakeholder di dalam proyek BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pemangku kepentingan atau biasa yang disebut dengan stakeholder di dalam proyek dapat di pegang oleh berbagai macam pihak. Stakeholder dapat dibedakan berdasarkan dengan

Lebih terperinci

PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIFITAS PADA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN SISTEM DINAMIK

PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIFITAS PADA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN SISTEM DINAMIK PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIFITAS PADA PROYEK KONSTRUKSI DENGAN SISTEM DINAMIK Arya Nurakumala 1) Program Studi Magister Manajemen Konstruksi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari hasil analisis dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. 29 responden (76,3%) cukup memahami tentang konsep constructability ini. 2. Keseluruhan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. WIKA Gedung yang mengerjakan proyek bangunan gedung apartemen di Kota

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. WIKA Gedung yang mengerjakan proyek bangunan gedung apartemen di Kota BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap pekerja pada perusahan kontraktor WIKA Gedung yang mengerjakan proyek bangunan gedung apartemen di Kota Bandung dapat

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Risiko Risiko (risk) menurut Robinson dan Barry (1987) adalah peluang terjadinya suatu kejadian yang dapat diketahui oleh pelaku bisnis sebagai

Lebih terperinci

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab II Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Pengembangan Perumahan Pengembangan perumahan adalah kegiatan yang dilakukan oleh pengembang secara mandiri maupun bersama dengan pihak lain untuk mencapai tujuan ekonomi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Wayu Hidayat. Faktor-faktor risiko,... FT UI., 2007.

BAB I PENDAHULUAN. Wayu Hidayat. Faktor-faktor risiko,... FT UI., 2007. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemahaman tentang konstruksi dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: teknologi konstruksi (construction technology) dan manajemen konstruksi (construction

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai Analisis Risiko Keterlambatan Pekerjaan Pemasangan Rangka Atap Baja Ringan, diperoleh kesimpulan berdasarkan

Lebih terperinci

Secara garis besar disintesis menjadi 4 tahap. (Hallowel dkk, 2013)

Secara garis besar disintesis menjadi 4 tahap. (Hallowel dkk, 2013) 2.2 Manajemen Risiko Manajemen risiko harus dilakukan di seluruh siklus proyek dari tahap awal sampai akhir proyek (Project Risk Management Handbook, 2007). Ketidakpastian ini tidak dapat sepenuhnya dihilangkan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Heldman Kim, 2005, Project Manager s Spotlight on Risk Management, Harbour Light Press, San Fransisco.

DAFTAR PUSTAKA. Heldman Kim, 2005, Project Manager s Spotlight on Risk Management, Harbour Light Press, San Fransisco. DAFTAR PUSTAKA Carl, Olsson, 2002, Risk Management in Emerging Markets: How to Survive and Prosper, Prentice Hall, Inc., Upper Saddle River, New Jersey. Heldman Kim, 2005, Project Manager s Spotlight on

Lebih terperinci

ANALISA RESIKO TEKNIS YANG MEMPENGARUHI KINERJA WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN PENGAMAN PANTAI DI PROVINSI SULAWESI BARAT

ANALISA RESIKO TEKNIS YANG MEMPENGARUHI KINERJA WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN PENGAMAN PANTAI DI PROVINSI SULAWESI BARAT ANALISA RESIKO TEKNIS YANG MEMPENGARUHI KINERJA WAKTU PROYEK PEMBANGUNAN PENGAMAN PANTAI DI PROVINSI SULAWESI BARAT Anwar 1) dan Tri Joko Wahyu Adi 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era modern ini semakin banyak pembangunan yang terus-menerus

BAB I PENDAHULUAN. Pada era modern ini semakin banyak pembangunan yang terus-menerus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern ini semakin banyak pembangunan yang terus-menerus dilakukan. Kebutuhan yang selalu meningkat membuat banyak orang yang ingin terus melakukan pembangunan

Lebih terperinci

ANALISA RESIKO TERHADAP WAKTU PENYELESAIAN PROYEK PADA PEMBANGUNAN PERUMAHAN PERUMAHAN DI SURABAYA

ANALISA RESIKO TERHADAP WAKTU PENYELESAIAN PROYEK PADA PEMBANGUNAN PERUMAHAN PERUMAHAN DI SURABAYA ANALISA RESIKO TERHADAP WAKTU PENYELESAIAN PROYEK PADA PEMBANGUNAN PERUMAHAN PERUMAHAN DI SURABAYA Julius Arie H. dan I Putu Artama W. Bidang Keahlian Manajemen Proyek Program Studi Magister Manajemen

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR PADA MANAJER PROYEK OWNER YANG BERPENGARUH TERHADAP PENINGKATAN KINERJA BIAYA PROYEK PRASARANA JALAN TESIS

FAKTOR-FAKTOR PADA MANAJER PROYEK OWNER YANG BERPENGARUH TERHADAP PENINGKATAN KINERJA BIAYA PROYEK PRASARANA JALAN TESIS No. 064/FT.01/TESIS/06/2007 FAKTOR-FAKTOR PADA MANAJER PROYEK OWNER YANG BERPENGARUH TERHADAP PENINGKATAN KINERJA BIAYA PROYEK PRASARANA JALAN TESIS Oleh LYDIA DARMIYANTI 64 04 01 03 98 PROGRAM STUDI TEKNIK

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Pengelolaan risiko..., Budi Suanda, FT UI, 2008

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Pengelolaan risiko..., Budi Suanda, FT UI, 2008 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri jasa konstruksi merupakan industri yang memiliki karakteristikkarakteristik khusus yang sulit untuk diantisipasi karena unik, sumber daya yang berfluktuasi,

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH CHANGE ORDER TERHADAP BIAYA, WAKTU DAN MUTU PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

ANALISA PENGARUH CHANGE ORDER TERHADAP BIAYA, WAKTU DAN MUTU PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA ANALISA PENGARUH CHANGE ORDER TERHADAP BIAYA, WAKTU DAN MUTU PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA Michella Beatrix 1) dan I Putu Artama Wiguna 2) 1) Program Studi Pascasarjana Teknik Sipil, Institut Teknologi

Lebih terperinci

PENERAPAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PEMBELIAN MATERIAL KONSTRUKSI

PENERAPAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PEMBELIAN MATERIAL KONSTRUKSI Konferensi Nasional Teknik Sipil (KoNTekS ) Jakarta, Mei 009 PENERAPAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PEMBELIAN MATERIAL KONSTRUKSI Ferianto Raharjo Program Studi Teknik Sipil, Universitas Atma Jaya,

Lebih terperinci

DAFTAR ACUAN. [1] Iman Soeharto, Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional (Jakarta : Penerbit Erlangga, 1995), hal.1

DAFTAR ACUAN. [1] Iman Soeharto, Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional (Jakarta : Penerbit Erlangga, 1995), hal.1 DAFTAR ACUAN [1] Iman Soeharto, Manajemen Proyek Dari Konseptual Sampai Operasional (Jakarta : Penerbit Erlangga, 1995), hal.1 [2] I. Dipohusodo, Manajemen Proyek Konstruksi, jilid 1 (Yogyakarta : Kanisius,

Lebih terperinci

Praktek Perencanaan dan Pengendalian Proyek pada Kontraktor Kecil

Praktek Perencanaan dan Pengendalian Proyek pada Kontraktor Kecil Praktek Perencanaan dan Pengendalian Proyek pada Kontraktor Kecil Muhamad Abduh 1, Andri Yanuar Rosyad 2, dan Susman Hadi 2 Abstrak: Kontraktor kecil di Indonesia menjadi bagian penting dari usaha pengembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegagalan pencapaian tujuan/sasaran proyek pada umumnya.

BAB I PENDAHULUAN. kegagalan pencapaian tujuan/sasaran proyek pada umumnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang berkaitan dengan upaya pembangunan suatu bangunan infrastruktur. Faktor-faktor ketidakpastian dan

Lebih terperinci

USULAN KERANGKA MANAJEMEN RESIKO IMPLEMENTASI TEKNOLOGI BARU DALAM MENDUKUNG AKTIVITAS BISNIS PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI

USULAN KERANGKA MANAJEMEN RESIKO IMPLEMENTASI TEKNOLOGI BARU DALAM MENDUKUNG AKTIVITAS BISNIS PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI USULAN KERANGKA MANAJEMEN RESIKO IMPLEMENTASI TEKNOLOGI BARU DALAM MENDUKUNG AKTIVITAS BISNIS PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI Yohanes Suprapto Magister Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI),

Lebih terperinci

Kontraktor. Konsultan Pengawas. Konsultan Perencana

Kontraktor. Konsultan Pengawas. Konsultan Perencana BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Struktur Organisasi Kontraktor Konsultan Perencana Pemilik Konsultan Pengawas Gambar 3.1. Skema Hubungan Antara Owner, Kontraktor & Konsultan Sumber:

Lebih terperinci

SHELLY ATMA DEVINTA

SHELLY ATMA DEVINTA SHELLY ATMA DEVINTA 3110100036 DOSEN PEMBIMBING: Cahyono Bintang Nurcahyo ST, MT Ir. I Putu Artama Wiguna, MT, Ph.D Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

COST CONTROL Rencana Anggaran Pelaksana

COST CONTROL Rencana Anggaran Pelaksana 1 COST CONTROL Pada bab Cost control akan membahas kegiatan pengendalian dan evaluasi biaya proyek sejak saat proyek tersebut dimulai sampai dengan proyek tersebut selesai berdasarkan suatu tolak ukur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masukan (input), keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit), dampak

BAB I PENDAHULUAN. masukan (input), keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit), dampak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja sering digunakan sebagai tolak ukur dalam menilai suatu hasil yang dicapai terhadap sesuatu. Sehingga kesuksesan suatu perusahaan dapat diukur dari kinerja

Lebih terperinci

ANALISIS RESIKO PADA PROYEK KONSTRUKSI PERUMAHAN DI KOTA MANADO

ANALISIS RESIKO PADA PROYEK KONSTRUKSI PERUMAHAN DI KOTA MANADO ANALISIS RESIKO PADA PROYEK KONSTRUKSI PERUMAHAN DI KOTA MANADO Jermias Tjakra Dosen Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi Freyke Sangari Alumni Pascasarjana Teknik Sipil Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut dibuat (Arditi and Patel, 1989)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut dibuat (Arditi and Patel, 1989) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Teori Penjadwalan Kunci utama keberhasilan melaksanakan proyek tepat waktu adalah perencanaan dan penjadwalan proyek yang lengkap dan tepat. Keterlambatan dapat dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan mengenai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan mengenai BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan mengenai studi kasus tentang Penerapan Value Engineering pada proyek konstruksi di Jogjakarta

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR SUMBER DAYA (5M) YANG MEMPENGARUHI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PERKANTORAN DI DKI JAKARTA

FAKTOR-FAKTOR SUMBER DAYA (5M) YANG MEMPENGARUHI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PERKANTORAN DI DKI JAKARTA Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009 FAKTOR-FAKTOR SUMBER DAYA (5M) YANG MEMPENGARUHI WAKTU PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PERKANTORAN DI DKI JAKARTA Loura Oktaviasie,

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN PROFIL PELAKU PROYEK DENGAN KECENDERUNGAN DALAM MENENTUKAN DURASI PROYEK

ANALISIS HUBUNGAN PROFIL PELAKU PROYEK DENGAN KECENDERUNGAN DALAM MENENTUKAN DURASI PROYEK Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 ANALISIS HUBUNGAN PROFIL PELAKU PROYEK DENGAN KECENDERUNGAN DALAM MENENTUKAN DURASI PROYEK Dina Novira 1, Yohanes Lim Dwi Adianto

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 40 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian tentang Strategi dan Analisis Penetapan Harga Proyek oleh Kontraktor yang terdiri dari 30 pernyataan ditujukan untuk direktur, estimator, manajer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara tepat dan jelas sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman serta sesuai

BAB I PENDAHULUAN. secara tepat dan jelas sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman serta sesuai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan perusahaan adalah memaksimalkan kekayaan pemegang saham dengan cara memaksimalkan nilai saham perusahaan 1. Untuk mengambil suatu keputusan investasi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi harga penawaran pada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi harga penawaran pada BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan uraian yang telah disampaikan pada bagian sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yang dapat diperoleh dalam menjawab permasalahan yang

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM KONSTRUKSI DAN PENYELESAIAN SENGKETA KLAIM KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMERINTAH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM KONSTRUKSI DAN PENYELESAIAN SENGKETA KLAIM KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMERINTAH ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM KONSTRUKSI DAN PENYELESAIAN SENGKETA KLAIM KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMERINTAH Derry Febrian Putra 1 dan Theresita Herni Setiawan 2 1,2 Program Studi Teknik Sipil, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian merupakan alur pemikiran yang ditempuh dalam menentukan analisis metode dari penelitian ini. Untuk mendapat data di dalam penelitian

Lebih terperinci