PENGARUH PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA TERHADAP KINERJA PROYEK BANGUNAN TINGGI DI DKI JAKARTA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA TERHADAP KINERJA PROYEK BANGUNAN TINGGI DI DKI JAKARTA"

Transkripsi

1 Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 PENGARUH PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA TERHADAP KINERJA PROYEK BANGUNAN TINGGI DI DKI JAKARTA Lelly Margareth, Manlian Ronald A. Simanjuntak Program Studi Magister Teknik Sipil, Universitas Pelita Harapan, Jakarta margarethlely@yahoo.com,manlian_ronald@yahoo.com ABSTRAK Pesatnya pertumbuhan pembangunan gedung tinggi di DKI Jakarta saat ini menyebabkan kompetisi pada industri konstruksi semakin meningkat. Untuk dapat bersaing dalam usaha jasa konstruksi maka perusahaan-perusahaan konstruksi berupaya meningkatkan kinerja proyek baik dari segi mutu maupun pelayanan, terkait dengan produktivitas terutama produktivitas tenaga kerja. Produktivitas tenaga kerja yang tinggi akan mengurangi waktu penyelesaian pekerjaan dan mereduksi biaya pekerjaan sehingga diperoleh harga yang kompetitif baik untuk pelelangan maupun pelaksanaan pekerjaan proyek. Tingkat produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh berbagai hal, oleh karena itu manajemen proyek perlu memperhatikan berbagai variabel yang berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja dan berdampak pada kinerja proyek. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja dan seberapa jauh pengaruhnya terhadap kinerja proyek konstruksi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei, pada 27 proyek bangunan tinggi di DKI Jakarta dengan sampel sebanyak 43. Alat analisis yang digunakan adalah analisis statistik dengan progam SPSS 17. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa faktor manajemen material dengan variabel keterlambatan pengiriman material dari pemasok dan faktor lingkungan kerja dengan variabel kesesakan/kepadatan lokasi memberikan kontribusi kuat pada kinerja proyek. Kata kunci : Produktivitas, Tenaga Kerja, Bangunan Tinggi, Konstruksi. 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Trend industri konstruksi di Indonesia saat ini adalah semakin meningkatnya kompetisi nasional maupun internasional seiring dengan pesatnya pembangunan gedung tinggi. DKI Jakarta sebagai ibukota Indonesia kini semakin dipadati oleh bangunan-bangunan tinggi dengan fungsi apartemen, hotel, perkantoran, serta bangunan komersial lainnya. Pada lingkungan tersebut kompetisi berlangsung ketat, oleh karena itu manajemen proyek yang baik dan peningkatan produktivitas sangat penting dilakukan oleh pihak-pihak yang terlibat. Pihak manajemen berupaya mengendalikan produktivitas dikarenakan terdapat indikasi keterkaitan antara kinerja proyek dengan tingkat produktivitas. Kinerja dengan tingkat produktivitas yang tinggi dapat meningkatkan keuntungan serta menghasilkan produk yang kompetitif. Dengan demikian manajemen proyek perlu memperhatikan berbagai variabel yang berdampak pada produktivitas serta berupaya mengendalikannya (Susetyo & Waryanto, 2009). Produktivitas merupakan salah satu faktor mendasar yang mempengaruhi kinerja kemampuan bersaing pada industri konstruksi. Peningkatan produktivitas akan mengurangi waktu pekerjaan, dan itu berarti akan mereduksi biaya, khususnya biaya pekerjaan sehingga diperoleh suatu biaya tenaga kerja minimum untuk mendapatkan harga yang kompetitif baik untuk pelelangan maupun pelaksanaan. Oleh karena itu, pengendalian dan peningkatan produktivitas pekerjaan konstruksi pada setiap proyek konstruksi menjadi sangat perlu untuk menghasilkan suatu produk konstruksi yang mencapai sasaran mutu, proses, dan hasil yang diharapkan, baik dari segi kualitas, waktu pelaksanaan, maupun pembiayaan (Ratnayanti, 2003). Industri konstruksi selama ini menyadari bahwa naik turunnya produktivitas pada pelaksanaan proyek konstruksi dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang tidak dapat diperkirakan, dan fakta bahwa setiap proyek mempunyai keunikan tersendiri dalam desain dan konstruksi. Selain itu, faktor tenaga kerja menjadi prioritas utama yang harus diperhatikan untuk tetap menjaga produktivitas dengan baik karena mereka berhubungan langsung dengan pelaksanaan proyek. Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta M - 177

2 Lelly Margareth dan Manlian Ronald A. Simanjuntak Oleh karena itu diperlukan suatu penelitian untuk mengetahui bagaimana pengaruh produktivitas tenaga kerja pada tahap konstruksi terhadap kinerja proyek. Penelitian ini dilakukan pada proyek bangunan tinggi karena pada pelaksanaan konstruksinya dilakukan berbagai item pekerjaan yang dinilai sudah cukup kompleks. Penelitian ini dilakukan dengan merumuskan variabel-variabel yang mempengaruhi produktivitas proyek konstruksi bangunan tinggi dan keterkaitannya sehingga penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam menentukan langkah-langkah yang diperlukan guna meningkatkan produktivitas perusahaan. Batasan Masalah Penelitian ini ditekankan pada faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja pada tahap konstruksi. Adapun proyek yang diteliti adalah proyek-proyek bangunan tinggi yang ada di wilayah DKI Jakarta sedangkan responden pada penelitian ini adalah orang-orang yang terlibat pada proyek-proyek bangunan tinggi di Jakarta yaitu pemberi pekerjaan, perencana, kontraktor dan sub kontraktor, pekerja. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor dan variabel-variabel umum produktivitas tenaga kerja yang mempengaruhi kinerja proyek konstruksi bangunan tinggi di Jakarta. Melalui kajian keterkaitan antara produktivitas tenaga kerja terhadap kinerja proyek dirumuskan sebuah model regresi. Dengan demikian diketahui variabel pembentuk model dan besar kontribusi variabel tersebut dalam model. Mengenali variabel-variabel tersebut dapat membantu dalam pengambilan keputusan secara efektif yang merupakan upaya dalam pengendalian produktivitas yang akan berdampak pada kinerja proyek. 2. KAJIAN PUSTAKA Definisi Produktivitas Secara umum produktivitas didefinisikan sebagai perbandingan antara keluaran suatu proses terhadap sumber daya masukan dalam proses tersebut yang dapat digambarkan sebagai berikut ini Keluaran Produktivitas = (1) Masukan Keluaran adalah hasil yang bermanfaat bagi manusia yang didapat dari suatu kegiatan, sedangkan masukan adalah sumber-sumber yang digunakan untuk memperoleh hasil tersebut. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa produktivitas berarti juga suatu ukuran efektivitas masukan yang digunakan suatu proses untuk menghasilkan keluarannya. Produktivitas tenaga kerja adalah besar volume pekerjaan yang dihasilkan oleh seorang pekerja atau oleh satu tim pekerja selama tenggang waktu tertentu. Dengan kata lain, produktivitas tenaga kerja adalah jumlah waktu atau tenggang waktu yang diperlukan oleh seorang pekerja atau satu tim pekerja untuk menghasilkan suatu volume pekerjaan tertentu. Produktivitas tenaga kerja menurut pendapat Thomas dan Mathews dapat diterjemahkan dengan persamaan berikut ini (Thomas, 1990) jumlah hasil produksi Produktivitas tenaga kerja = (2) satuan waktu Bila ukuran produktivitas hanya dikaitkan dengan satuan waktu saja, maka jelas bahwa produktivitas tenaga kerja sangat tergantung kepada ketrampilan dan keahlian tenaga kerja secara fisik. Namun, pada kenyataanya tingkat produktivitas tenaga kerja dapat dipengaruhi oleh berbagai variabel, contohnya dengan peralatan yang berbeda tingkat teknologinya maka akan berbeda pula tingkat produktivitas tenaga kerja tersebut (Ravianto, 1985). M Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta

3 Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja Terhadap Kinerja Proyek Bangunan Tinggi Di Dki Jakarta Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja di Proyek Konstruksi Dari hasil penelitian dalam beberapa jurnal serta buku mengenai produktivitas tenaga kerja, para ahli menyatakan bahwa banyak sekali faktor-faktor yang menyebabkan fluktuasi produktivitas tenaga kerja pada pelaksanaan proyek. Faktor-faktor ini dapat dikelompokkan menjadi 2 faktor besar yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal yaitu faktor yang berada di luar kontrol oleh manajemen perusahaan, sedangkan faktor internal yaitu faktor yang dapat dikontrol oleh manajemen (Jergeas, 2000). Kelompok faktor internal dan faktor eksternal yang peneliti anggap akan mempengaruhi produktivitas tenaga kerja di proyek konstruksi meliputi : Faktor Internal Faktor internal terdiri dari faktor manajemen perencanaan, faktor manajemen pengawasan, faktor manajemen komunikasi, faktor manajemen peralatan, faktor manajemen material, faktor lingkungan kerja, dan faktor manusia. Faktor Eksternal Faktor eksternal proyek konstruksi mencakup faktor kondisi cuaca, faktor kondisi politik, dan faktor bencana alam. 3. METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei sehingga berdasarkan data dari sampel yang digunakan, ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel. Jenis data yang diperoleh dari survei tersebut merupakan data kuantitatif (Sudjana, 1989). Penelitian ini juga merupakan penelitian pengujian hipotesa, dimana melalui analisis data maka dapat dijelaskan hubungan kausal antara variabel terikat dengan variabel bebas. Selain itu, untuk mendukung penelitian ini dilakukan studi literatur terhadap sejumlah jurnal atau buku-buku dengan materi yang sesuai sehingga dapat diperoleh masalah atau objek sebagai dasar bagi penelitian. Adapun urutan proses penelitian ini dilakukan seperti diagram alir pada gambar 1 berikut ini. Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta M - 179

4 Lelly Margareth dan Manlian Ronald A. Simanjuntak PERMASALAHAN STUDI LITERATUR HIPOTESA Produktivitas tenaga kerja yang baik akan meningkatkan kinerja MENENTUKAN Variabel-variabel pengukuran PERSIAPAN Pemilihan sampel, peralatan yang digunakan PENGUMPULAN DATA Penelitian di lapangan : Melalui penyebaran angket PENGOLAHAN, ANALISIS DATA, DAN PENGUJIAN PEMBAHASAN HASIL DAN TEMUAN PENARIKAN KESIMPULAN PENULISAN LAPORAN SELESAI Gambar 1. Diagram Alir Proses Penelitian 4. PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA Setelah kuesioner disusun, dilakukan pengumpulan data dengan cara melakukan penyebaran kuesioner kepada para personil yang terlibat dalam pelaksanaan proyek. Kuesioner ini ditujukan kepada 80 responden dari 27 proyek yang berada di DKI Jakarta. Dari 80 kuesioner, sampel yang telah kembali sebanyak 52 kuesioner dan 43 sampel yang kemudian dijadikan sebagai bahan penelitian mengenai pengaruh produktivitas tenaga kerja terhadap kinerja proyek pada tahap konstruksi. Jawaban responden terhadap daftar pertanyaan kuesioner akan menentukan nilai variabel yang mempengaruhi produktivitas yang terdiri dari 1 variabel terikat dan 54 variabel bebas. Data tersebut ditabulasikan dan hasil pentabulasian kemudian digunakan sebagai input data dalam SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 17 untuk dianalisis lebih lanjut. Analisis korelasi dengan program SPSS 17 pada penelitian ini dilakukan untuk mengukur kekuatan hubungan antara variabel Y (kinerja proyek) dengan variabel-variabel X (yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja). Pada analisis korelasi digunakan tes Pearson karena sampel yang dianalisis adalah sampel besar (jumlah sampel > 30 sampel). Pada analisis korelasi juga digunakan tes dua sisi (two-tailed) karena yang ingin diketahui adalah rentang nilainya. Melalui analisis korelasi data diketahui bahwa dari 54 variabel yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja (X) terdapat 15 variabel yang memiliki korelasi yang signifikan terhadap kinerja proyek (Y). Variabel-variabel tersebut adalah seperti yang dijelaskan pada tabel 1 di bawah ini : M Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta

5 Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja Terhadap Kinerja Proyek Bangunan Tinggi Di Dki Jakarta Tabel 1. Variabel X yang Memiliki Nilai Korelasi (r) Signifikan Terhadap Variabel Y No. Kode Variabel r Signifikan 1 X29 Keterlambatan pengiriman material dari pemasok 0.576** 0 2 X19 Koordinasi & komunikasi antara pekerja 0.558** 0 3 X10 Change Order 0.549** 0 4 X27 Penempatan peralatan 0.527** 0 5 X23 Penggunaan perkakas yang tepat/kecocokan 0.524** 0 6 X9 Keterlambatan penyerahan desain oleh konsultan 0.481** X35 Kepadatan/kesesakan lokasi 0.472** X5 Besarnya upah 0.450** X17 Komunikasi pada level manajemen 0.445** X22 Ketersediaan peralatan dan perkakas 0.431** X51 Huru-hara/pemogokan kerja 0.425** X15 Keterlambatan inspeksi dan instruksi 0.418** X43 Karakter budaya pekerja maupun lokal/setempat 0.413** X26 Produktivitas kerja alat dan teknologi 0.412** X48 Perselisihan 0.409** Analisis regresi dengan program SPSS 17 berguna untuk membuat model dari variabel X yang memiliki hubungan yang kuat dengan variabel Y. Hal-hal yang diperhatikan pada analisis regresi adalah nilai adjusted R square pada model summary dan nilai condition index pada collinearity diagnostic. Nilai adjusted R square menyatakan seberapa tinggi tingkat kepercayaan yang dimiliki untuk model yang diajukan, rentang nilai adjusted R square antara nol sampai satu. Semakin tinggi nilai adjusted R, semakin tinggi tingkat kepercayaan yang dimiliki model tersebut. Nilai condition index dari model yang diajukan tidak boleh lebih dari 17, bila lebih dari 17 maka variabel tersebut dibuang. Analisis kemudian dilanjutkan dengan membuang outlier, hal ini bertujuan untuk meningkatkan nilai adjusted R square pada model summary, sehingga model yang diajukan memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi. Pada proses analisis regresi penelitian ini ternyata diperlukan pengurangan sejumlah outlier untuk meningkatkan nilai adjusted R square. Setelah sejumlah 12 outlier dibuang dan tersisa hanya 31 sampel maka berdasarkan penyebarannya dalam 3 dimensi ditunjukkan oleh output berupa gambar berikut ini. Gambar 2. Grafik Scatter Plot Regresi dalam 3 Dimensi Setelah dilakukan pembuangan 12 outlier maka nilai adjusted R square meningkat menjadi 0,808 artinya model yang diajukan memiliki tingkat kepercayaan sampai 80,8% dengan jumlah responden sebanyak 31 responden. Dari hasil proses regresi yang dilakukan maka hanya terdapat dua variabel yang akhirnya teridentifikasi pada Model Summary sebagai variabel penentu, yaitu : 1. X29 yaitu keterlambatan pengiriman material dari pemasok 2. X35 yaitu kepadatan/kesesakan lokasi Sedangkan korelasi yang dipakai adalah seperti pada tabel berikut : Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta M - 181

6 Lelly Margareth dan Manlian Ronald A. Simanjuntak Tabel 2. Model Summary Nilai R menunjukkan korelasi berganda, yaitu korelasi antara dua atau lebih variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Nilai R berkisar antara 0 sampai 1. Jika nilai mendekati 1, maka hubungan semakin erat. Sebaliknya, jika mendekati 0, maka hubungan semakin lemah (Priyatno, 2009). Angka R didapat 0,906 artinya korelasi antara variabel keterlambatan pengiriman material dari pemasok dan kepadatan/kesesakan lokasi terhadap kinerja proyek sebesar 0,906. Hal ini berarti terjadi hubungan yang erat karena nilai mendekati 1. R Square (R 2 ) atau kuadrat R menunjukkan koefisien determinasi. Angka ini akan diubah ke bentuk persen, artinya persentase sumbangan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai R 2 sebesar 0,821, artinya persentase sumbangan pengaruh variabel keterlambatan pengiriman material dari pemasok dan kepadatan/kesesakan lokasi terhadap kinerja proyek sebesar 82,1% sedangkan sisanya sebesar 16,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model ini. Adjusted R Square diperoleh sebesar 0,808. Hal ini menunjukkan sumbangan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Adjusted R Square biasanya digunakan untuk mengukur sumbangan pengaruh jika dalam regresi menggunakan lebih dari dua variabel independen. Standard Error of the Estimate adalah ukuran kesalahan prediksi. Dalam kasus ini nilainya sebesar 0,220. Artinya kesalahan yang terjadi dalam memprediksi nilai Y (kinerja proyek) sebesar 22%. Untuk memperkecil kesalahan pengukuran maka selanjutnya dilakukan beberapa pengujian, yaitu : Coefficient of Determination Test atau R 2 Test Uji F (F-test) Uji t (t-test) Selain itu, analisis statistic berdasarkan data dengan bantuan program SPSS 17 menghasilkan tabel Coefficients berikut ini. Tabel 3. Coefficients Setelah melihat hasil pengujian R 2, uji F, dan uji Durbin-Watson dimana model linier telah memenuhi persyaratan, maka berdasarkan tabel 3 dapat diambil persamaan regresinya sebagai berikut : Y = a + b1x1 + b2x2 Y = 0, ,340X ,319X 35 Dari model regresi di atas dapat dijelaskan bahwa konstanta sebesar 0,979 jadi jika pengaruh keterlambatan pengiriman material dari pemasok (X29) dan kepadatan/kesesakan lokasi (X35) nilainya 0 maka kinerja proyek (Y) memiliki nilai 0,979. Koefisien variabel X29 maupun X35 bernilai positif sebesar 0,340 dan 0,319 artinya jika variabel X29 maupun X35 mengalami kenaikan maka kinerja proyek akan semakin meningkat/besar. 5. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Berdasarkan rumus regresi di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja proyek bergantung pada variabelvariabel produktivitas tenaga kerja yang mempengaruhinya, sehingga harus dilakukan tindakan penanganan yang tepat. Nilai R 2 yang dihasilkan adalah sebesar 0,821 dimana besarnya kontribusi dari dua variabel tersebut adalah sebagai berikut : M Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta

7 Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja Terhadap Kinerja Proyek Bangunan Tinggi Di Dki Jakarta 1. Keterlambatan pengiriman material dari pemasok berkontribusi sebesar 65,5%. 2. Kepadatan/keksesakan lokasi berkontribusi sebesar 16,6%. Variabel Keterlambatan Pengiriman Material Dari Pemasok Variabel yang paling mempengaruhi kinerja proyek adalah keterlambatan pengiriman material dari pemasok. Keterlambatan pengiriman material dari pemasok berakibat ketiadaan material saat dibutuhkan untuk pekerjaan tertentu sehingga tenaga kerja terpaksa berhenti/menunda melakukan pekerjaan tersebut hingga material yang dibutuhkan tiba di lokasi kerja. Kejadian ini sangat mungkin terjadi terutama di DKI Jakarta dimana gedung tinggi lebih banyak dibangun pada kawasan pusat perkotaan dengan angka Koefisien Dasar Bangunan (KDB) ± 60% - 100% sehingga tahap konstruksi gedung tersebut dilaksanakan di tengah area sempit dengan lalu lintas padat. Situasi ini dapat mempengaruhi kegiatan konstruksi yang terkendala oleh macetnya lalu lintas menuju lokasi kerja. Hal ini berkaitan dengan kelancaran keluar masuknya kendaraan penyuplai material yang terganggu. Sebagai contoh : sulitnya truk penyuplai beton ready mix tiba di lokasi tepat waktu akibat kemacetan lalu lintas dan aturan jam malam dimana truk tidak boleh melewati ruas jalan tertentu, hal ini akan memperlambat penyelesaian pekerjaan pengecoran. Kasus ini tentu menurunkan produktivitas karena membuang waktu dan akan mempengaruhi jadwal secara keseluruhan. Apabila kejadian ini dibiarkan berlarut-larut akan menyebabkan keterlambatan waktu penyelesaian proyek bahkan penyimpangan biaya dan mutu. Terjadinya keterlambatan pengiriman material semacam ini kemungkinan dapat disebabkan berbagai hal seperti sulitnya manuver kendaraan penyuplai material ke titik yang membutuhkan akibat kepadatan lalu lintas dan lokasi proyek yang sempit, kelangkaan material (material harus diimpor atau sudah tidak beredar di pasaran), kesalahan perhitungan dari estimator, prosedur yang berbelitbelit untuk persetujuan material, permintaan material spesifikasi tertentu/khusus dari beberapa proyek sedang tinggi padahal ditangani oleh supplier yang sama, dapat juga dikarenakan spesifikasi material yang diminta oleh owner bukan kebiasaan kontraktor sehingga kontraktor memerlukan waktu untuk mencari supplier baru yang dapat menyediakan, serta penyebab-penyebab lain pada kasus yang lebih khusus. Untuk mereduksi kemungkinan terjadi keterlambatan material, kontraktor perlu mengambil tindakan pencegahan terlebih dahulu misalkan dengan cara membuat daftar material yang sulit didapat dan berpotensi terlambat tiba di lokasi proyek (terutama material impor dan langka), perencanaan berupa dokumen tender harus lengkap dan detail sehingga tidak terjadi salah perhitungan kebutuhan material, menjaga prosedur persetujuan material agar tidak lama, membuat kontrak dengan supplier untuk memastikan ketersediaan material pada proyek yang ditangani. Variabel Kepadatan/Kesesakan Lokasi Variabel kedua yang berkontribusi besar pada penelitian ini adalah kepadatan/kesesakan lokasi, terlihat bahwa kinerja proyek konstruksi gedung tinggi di Jakarta akan menjadi meningkat apabila para pekerja tidak terganggu pergerakannya dikarenakan lokasi yang padat. Hal ini relevan dengan keadaan di kawasan padat Jakarta dengan angka KDB di atas 60% yang hanya menyisakan area yang tidak terbangun kurang dari 40% dari luas lahan suatu lokasi konstruksi. Keadaan ini otomatis menyebabkan area kerja konstruksi menjadi sempit. Selain itu, pada tahap konstruksi ada kalanya kontraktor pelaksana utama dan beberapa sub kontraktor harus bekerja bersamaan agar progres sesuai rencana. Dalam kondisi ini masing-masing kontraktor/sub kontraktor meletakkan dan memindahkan material dan peralatannya di lokasi yang sama, bahkan terkadang para kontraktor terpaksa menyuplai material dalam jumlah sedikit demi sedikit karena harus berbagi ruang penyimpanan/gudang dengan kontraktor lainnya. Sempitnya areal pembangunan pada saat itu akan menyebabkan kepadatan/kesesakan di lokasi kerja. Keterbatasan ruang gerak menyebabkan pergerakan tenaga kerja menjadi lebih sulit dan lamban sehingga menurunkan produktivitas mereka. Pembahasan ini didukung oleh pendapat oleh Iman Soeharto yang menyebutkan bahwa jika kepadatan ini melewati titik jenuh maka kelancaran pekerjaan terganggu dan produktivitas tenaga kerja akan menurun. Hal ini disebabkan karena dalam lokasi proyek tempat sejumlah buruh bekerja, selalu ada kesibukan manusia, gerakan peralatan, serta kebisingan yang menyertai. Meskipun demikian, kesesakan lokasi dapat diminimalkan apabila dikelola dengan baik. Untuk menghindari kesembrawutan yang terjadi pada kondisi ini dapat dilakukan beberapa tindakan seperti pengaturan pengelompokkan material/alat yang digunakan dengan cara mengurutkan dan membuat kode sehingga material/alat mudah dicari dan tetap tersusun rapi, dan tidak membuang tumpukan puing sembarangan serta kebersihan area kerja diusahakan selalu bersih. Dengan pengaturan yang baik, dan area yang bersih dan rapi maka kemungkinan kecelakaan kerja dapat berkurang dan produktivitas tenaga kerja dapat terjaga dengan baik. Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta M - 183

8 Lelly Margareth dan Manlian Ronald A. Simanjuntak 6. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Faktor yang paling dominan mempengaruhi kinerja proyek adalah kelompok faktor internal, dikarenakan faktor manajemen material dan yang berikutnya adalah faktor lingkungan kerja merupakan bagian dari kelompok faktor internal, dimana dari setiap faktor tersebut memiliki variabel-variabel yang paling menentukan yaitu keterlambatan pengiriman material dari pemasok, kepadatan/kesesakan lokasi. Produktivitas tenaga kerja terbukti memiliki korelasi positif dengan kinerja proyek konstruksi bangunan tinggi dan hubungan yang terjadi di antara keduanya adalah hubungan yang bersifat linier dengan variabel-variabel penentu yaitu keterlambatan pengiriman material dari pemasok dan kepadatan/kesesakan lokasi. Kedua variabel ini memiliki pengaruh positif yang lebih besar dibandingkan dengan variabel-variabel produktivitas tenaga kerja yang lainnya. Variabel penentu keterlambatan pengiriman material dari pemasok mempunyai pengaruh paling besar terhadap kinerja proyek (82,1%). Variabel penentu kepadatan/kesesakan lokasi berpengaruh sebesar 16,5%. Hipotesis diterima, terbukti baha produktivitas tenaga kerja yang baik akan meningkatkan kinerja proyek konstruksi bangunan tinggi di DKI Jakarta. Saran Pihak pelaksana proyek konstruksi perlu untuk lebih memperhatikan produktivitas tenaga kerja di proyeknya karena ternyata produktivitas tenaga kerja juga merupakan salah satu penyebab naik turunnya kinerja proyek konstruksi gedung tinggi, terutama kedua variabel yang disebutkan di atas. Perlu dilakukan penelitian yang lebih khusus lagi pada variabel penentu kepadatan/kesesakan lokasi agar dapat ditemukan berbagai solusi yang baik untuk mencegah/memperbaiki keadaan tersebut. DAFTAR PUSTAKA Barrie, Donald S.(1990). Profesional Construction Management. McGraw Hill, New York. Hendrickson, Chris dan Tung Au. (1989). Project Management for Construction. Prentice Hall. New Jersey. Jergeas, George F. (2000). Construction Productivity: A Survey of Industry Practices. International Transactions AACE Priyatno, Duwi. (2009). 5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 17. ANDI Yogyakarta. Yogyakarta. Ratnayanti, Rini. (2003). Produktivitas Tenaga Kerja Konstruksi pada Setiap Jenjang Keahlian di Lapangan. Jurnal Teknik Sipil ITB. Bandung. Ravianto, J. (1985). Produktivitas dan Teknologi. Lembaga Sarana Informasi dan Produktivitas, Jakarta Susetyo, Budi dan Achmad Waryanto. (2009). Pengendalian Sistem Pengendalian Produktivitas Pekerjaan Konstruksi dengan Pendekatan Fuzzy-AHP-Expert System. Prosiding Konferensi Nasional Teknik Sipil 3. Jakarta. Thomas, H. Randolph. (1990). Modelling Construction Labor Productivity. Journal of Construction Engineering and Management ASCE. vol Sudjana, Nana. (1989). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Sinar Baru. Bandung. M Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DAN VARIABEL PRODUKTIVITAS PEKERJAAN FASADE KACA PADA BANGUNAN GEDUNG TINGGI PERKANTORAN DI KAWASAN KUNINGAN JAKARTA SELATAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DAN VARIABEL PRODUKTIVITAS PEKERJAAN FASADE KACA PADA BANGUNAN GEDUNG TINGGI PERKANTORAN DI KAWASAN KUNINGAN JAKARTA SELATAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR DAN VARIABEL PRODUKTIVITAS PEKERJAAN FASADE KACA PADA BANGUNAN GEDUNG TINGGI PERKANTORAN DI KAWASAN KUNINGAN JAKARTA SELATAN Manlian Ronald. A. Simanjuntak, Yudhia Anovri* Program

Lebih terperinci

STUDI PERSEPSI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

STUDI PERSEPSI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 STUDI PERSEPSI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG Wahida Handayani 1, Yohanes Lim Dwi

Lebih terperinci

MODEL PRODUKTIVITAS DENGAN PENDEKATAN FUZZY-LOGIC UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING ORGANISASI PROYEK

MODEL PRODUKTIVITAS DENGAN PENDEKATAN FUZZY-LOGIC UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING ORGANISASI PROYEK MODEL PRODUKTIVITAS DENGAN PENDEKATAN FUZZY-LOGIC UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING ORGANISASI PROYEK Budi Susetyo Program Studi Teknik Arsitektur & Sipil, Universitas Mercu Buana, Jakarta b2susetyo@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian merupakan alur pemikiran yang ditempuh dalam menentukan analisis metode dari penelitian ini. Untuk mendapat data di dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendahuluan Pada pembahasan bab ini akan menguraikan mengenai metode penelitian yang akan digunakan sebagai bagian dari desain penelitian. Metode penelitian bertujuan menentukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. PENDAHULUAN Seperti yang telah dijelaskan pada Bab 1 dan 3, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengukur pengaruh faktor-faktor dokumen penawaran terhadap kinerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metodologi Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah observasi dan studi kasus pada salah satu proyek yang sedang dikerjakan oleh Takenaka Total J.O. Metode penelitian

Lebih terperinci

TINGKAT KEPENTINGAN FAKTOR FAKTOR PRODUKTIVITAS PEKERJA BERDASARKAN TINGKAT PENGARUH DAN TINGKAT FREKUENSI

TINGKAT KEPENTINGAN FAKTOR FAKTOR PRODUKTIVITAS PEKERJA BERDASARKAN TINGKAT PENGARUH DAN TINGKAT FREKUENSI TINGKAT KEPENTINGAN FAKTOR FAKTOR PRODUKTIVITAS PEKERJA BERDASARKAN TINGKAT PENGARUH DAN TINGKAT FREKUENSI Albertus Andhika 1, Alfonso Wijanalto 2, Andi 3 ABSTRAK : Produktivitas pekerja konsruksi telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Wayu Hidayat. Faktor-faktor risiko,... FT UI., 2007.

BAB I PENDAHULUAN. Wayu Hidayat. Faktor-faktor risiko,... FT UI., 2007. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pemahaman tentang konstruksi dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: teknologi konstruksi (construction technology) dan manajemen konstruksi (construction

Lebih terperinci

ANALISIS FREKUENSI, DAMPAK, DAN JENIS KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI

ANALISIS FREKUENSI, DAMPAK, DAN JENIS KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI ANALISIS FREKUENSI, DAMPAK, DAN JENIS KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI Theresia Monica Sudarsono 1, Olivia Christie 2 and Andi 3 ABSTRAK: Dalam proyek konstruksi terdapat beberapa kemungkinan terjadinya

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 2, No. 4, November 2012 ISSN ( )

Jurnal Ilmiah MEDIA ENGINEERING Vol. 2, No. 4, November 2012 ISSN ( ) ANALISA FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB CHANGE ORDER DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA Sandy A. Gumolili Staf Dinas Pertambangan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTAMADYA KUPANG

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTAMADYA KUPANG ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTAMADYA KUPANG Sandro Fanggidae, I Putu Artama Wiguna Program Studi Magister Manajemen Teknologi Bidang Keahlian Manajemen Proyek

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKTIVITAS CONCRETE PUMP PADA PROYEK BANGUNAN TINGGI

ANALISIS PRODUKTIVITAS CONCRETE PUMP PADA PROYEK BANGUNAN TINGGI Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 009 ANALISIS PRODUKTIVITAS CONCRETE PUMP PADA PROYEK BANGUNAN TINGGI Sentosa Limanto Program Studi Teknik Sipil, Universitas Kristen Surabaya,

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN KUESIONER PENELITIAN IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR RESIKO TERHADAP KINERJA BIAYA KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN PERUMAHAN DILIHAT DARI SUDUT PANDANG KONTRAKTOR DI WILAYAH JABODETABEK I. PENDAHULUAN Penelitian

Lebih terperinci

ANALISA RISIKO PELAKSANAAN PROYEK APARTEMEN PUNCAK KERTAJAYA SURABAYA

ANALISA RISIKO PELAKSANAAN PROYEK APARTEMEN PUNCAK KERTAJAYA SURABAYA ANALISA RISIKO PELAKSANAAN PROYEK APARTEMEN PUNCAK KERTAJAYA SURABAYA Bagus Prasetyo Budi 3108100042 Dosen Pembimbing Ir. I Putu Artama Wiguna, MT, Ph.D. JURUSAN TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengelolaan risiko..., Mohamad Taufik H.A., FT UI, Universitas Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengelolaan risiko..., Mohamad Taufik H.A., FT UI, Universitas Indonesia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kelangsungan hidup perusahaan atau organisasi seringkali ditentukan oleh suatu keputusan penting dalam rangka mengambil peluang (opportunity) yang jarang terjadi

Lebih terperinci

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pada penelitian ini responden yang mengisi kuesioner adalah orang-orang yang diposisikan di kantor dan orang-orang yang diposisikan di lapangan,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini, analisis data yang dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu dengan menggunakan analisis regresi sederhana, dan perhitungannya menggunakan

Lebih terperinci

ANALISA RENDAHNYA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PROYEK DI SURABAYA

ANALISA RENDAHNYA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PROYEK DI SURABAYA ANALISA RENDAHNYA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PROYEK DI SURABAYA PROGRAM MAGISTER BIDANG KEAHLIAN MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tahapan Penelitian Skema bagan alir dalam tahapan penelitian kajian tentang manajemen kualitas dengan kegagalan kosntruksi dapat dilihat pada gambar skema di bawah ini :

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN TENAGA KERJA WANITA DALAM PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI KABUPATEN PAMEKASAN

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN TENAGA KERJA WANITA DALAM PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI KABUPATEN PAMEKASAN Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017 EFEKTIFITAS PENGGUNAAN TENAGA KERJA WANITA DALAM PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI KABUPATEN PAMEKASAN Dedy Asmaroni 1 1

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. pola asuh orang tua, motivasi belajar dan prestasi belajar IPS. 1. Pola asuh orang tua

BAB IV HASIL PENELITIAN. pola asuh orang tua, motivasi belajar dan prestasi belajar IPS. 1. Pola asuh orang tua BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai pola asuh orang tua,

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab

Lebih terperinci

Estimasi Biaya Penawaran Kontraktor Kecil: Praktek dan Kebutuhan Implementasi dalam Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi

Estimasi Biaya Penawaran Kontraktor Kecil: Praktek dan Kebutuhan Implementasi dalam Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi Estimasi Biaya Penawaran Kontraktor Kecil: Praktek dan Kebutuhan Implementasi dalam Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi Muhamad Abduh dan Usman Sukmana Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Institut Teknologi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PENGENDALIAN KUALITAS PELAKSANAAN PROYEK DERMAGA MILIK PEMERINTAH DI SULAWESI UTARA

ANALISIS PENGARUH PENGENDALIAN KUALITAS PELAKSANAAN PROYEK DERMAGA MILIK PEMERINTAH DI SULAWESI UTARA ANALISIS PENGARUH PENGENDALIAN KUALITAS PELAKSANAAN PROYEK DERMAGA MILIK PEMERINTAH DI SULAWESI UTARA Mayggie R. Bedje Staf Kantor Pusat Unsrat B.F. Sompie, H. Tarore Dosen Pascasarjana Teknik Sipil Unsrat

Lebih terperinci

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT Bank Sahabat Sampoerna Cabang Puri yang beralamat di Jalan Puri Indah Raya Blok A/15, Kembangan, Jakarta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Akhir karena pada bab ini akan diperoleh kesimpulan yang merupakan jawaban dari

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Akhir karena pada bab ini akan diperoleh kesimpulan yang merupakan jawaban dari BAB IV HASIL DAN ANALISIS Dalam bab ini dibahas proses pengumpulan dan pengolahan data yang berlangsung selama penelitian. Analisis data merupakan bagian terpenting dalam penyusunan Tugas Akhir karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan 3.1.1 Objek Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 29), objek penelitian adalah: Objek penelitian adalah variabel penelitian yaitu sesuatu

Lebih terperinci

STUDI PENGARUH PERBEDAAN HARGA PENAWARAN DAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) TERHADAP KINERJA PENYELESAIAN PROYEK-PROYEK PEMERINTAH

STUDI PENGARUH PERBEDAAN HARGA PENAWARAN DAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) TERHADAP KINERJA PENYELESAIAN PROYEK-PROYEK PEMERINTAH STUDI PENGARUH PERBEDAAN HARGA PENAWARAN DAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS) TERHADAP KINERJA PENYELESAIAN PROYEK-PROYEK PEMERINTAH Anton Soekiman 1 and Elly El Rahmah 2 1 Fakultas Teknik Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. menjadi manpower, material, machines, money, method (Ervianto,2005).

BAB II LANDASAN TEORI. menjadi manpower, material, machines, money, method (Ervianto,2005). BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian proyek Manajemen konstruksi (construction management), adalah bagaimana agar sumber daya yang terlibat dalam proyek konstruksi dapat diaplikasikan oleh manajer proyek

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pekanbaru. Ada lima variabel dalam penelitian ini yaitu : Variabel Dependen (Y)

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pekanbaru. Ada lima variabel dalam penelitian ini yaitu : Variabel Dependen (Y) BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskriptif Karakteristik Responden Pada bab ini akan dibahas variabel penelitian. Pengaruh Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Pada Mie Jogja Pak Karso

Lebih terperinci

BAB IV PENGARUH PENDIDIKAN GURU TERHADAP KREATIFITAS INOVASI MANAJEMEN PEMBELAJARAN MADRASAH DI MIN KEDUNGWUNI

BAB IV PENGARUH PENDIDIKAN GURU TERHADAP KREATIFITAS INOVASI MANAJEMEN PEMBELAJARAN MADRASAH DI MIN KEDUNGWUNI BAB IV PENGARUH PENDIDIKAN GURU TERHADAP KREATIFITAS INOVASI MANAJEMEN PEMBELAJARAN MADRASAH DI MIN KEDUNGWUNI A. Analisis Data Tentang Pendidikan Guru MIN Kedungwuni Setelah dikumpulkan dengan lengkap,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bidang jasa angkutan. Namun sejarah berdirinya PT. Armas Logistic Service terbagi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. bidang jasa angkutan. Namun sejarah berdirinya PT. Armas Logistic Service terbagi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah dan Gambaran Umum Perusahaan PT. Armas Logistic Service didirikan pada tahun 2004 yang bergerak dalam bidang jasa angkutan. Namun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Perumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Perumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan apartemen adalah salah satu pembangunan yang menimbulkan risiko tinggi bagi proyek tersebut maupun lingkungan sekitarnya dibandingkan dengan pembangunan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. kontraktor adalah mendekati waktu penyelesaian proyek. lembur menurut tukang adalah Gaji atau upah pekerja.

BAB V PENUTUP. kontraktor adalah mendekati waktu penyelesaian proyek. lembur menurut tukang adalah Gaji atau upah pekerja. 38 BAB V PENUTUP 5.1 KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Faktor yang paling dominan mempengaruhi terjadinya kerja lembur menurut pemilik

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU TERHADAP BIAYA MUTU PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA. Stephani Budihardja 1, Retno Indryani 2

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU TERHADAP BIAYA MUTU PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA. Stephani Budihardja 1, Retno Indryani 2 PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU TERHADAP MUTU PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG DI SURABAYA Stephani Budihardja 1, Retno Indryani 2 1 Mahasiswa Pasca Sarjana Manajemen Proyek Konstruksi 2 Dosen Jurusan

Lebih terperinci

PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK

PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK PENGARUH KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BANK Yulisa Gardenia Email : yulisa_gardenia@yahoo.com Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Depok. ABSTRAK Tujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa perusahaan dagang dan jasa di Jakarta yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil sampel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kedisiplinan dan Kepercayaan Diri terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kedisiplinan dan Kepercayaan Diri terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran 58 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan membahas hasil penelitian tentang Kontribusi Kedisiplinan dan Kepercayaan Diri terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Menggambar Konstruksi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Karakteristik Responden Pada bab ini akan membahas semua data yang dikumpulkan dari responden dalam penelitian, sehingga dapat diketahui bagaimana

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN TOTAL ASET TERHADAP RETURN ON ASSETS PADA PT XL AXIATA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN TOTAL ASET TERHADAP RETURN ON ASSETS PADA PT XL AXIATA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN TOTAL ASET TERHADAP RETURN ON ASSETS PADA PT XL AXIATA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK Yuven Venerandy Email: vincensiusyuven@gmail.com Program Studi: Akuntansi STIE Widya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan penelitian terhadap sejumlah responden di Yogyakarta dan Malang sebanyak 58 responden dengan rincian 31 responden di Yogyakarta dan 27 responden

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. rapat internal mingguan proyek konstruksi dan hal yang dibahas dalam rapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. rapat internal mingguan proyek konstruksi dan hal yang dibahas dalam rapat BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang menyebabkan diadakannya rapat internal mingguan proyek konstruksi dan hal yang dibahas dalam rapat internal proyek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian digunakan untuk memecahkan suatu masalah, memahami, serta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian digunakan untuk memecahkan suatu masalah, memahami, serta BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. TinjauanUmum Metode penelitian merupakan suatu cara alamiah untuk memperoleh data dengan kegunaan dan tujuan tertentu. Secara umum data

Lebih terperinci

Sri Dewi Nurlaela Pengajar di Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Nuku, Halmahera Tengah

Sri Dewi Nurlaela Pengajar di Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Nuku, Halmahera Tengah ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB CHANGE ORDER DAN PENGARUHNYA YANG DOMINAN TERHADAP KINERJA BIAYA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI MALUKU UTARA Sri Dewi Nurlaela Pengajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai kinerja guru, motivasi

Lebih terperinci

ESTIMASI BIAYA PROYEK KONSTRUKSI

ESTIMASI BIAYA PROYEK KONSTRUKSI ESTIMASI BIAYA PROYEK KONSTRUKSI 1. Pendahuluan adalah seni memperkirakan kemungkinan jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan pada informasi yang tersedia pada waktu itu (Iman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan munculnya berbagai jenis proyek konstruksi yakni proyek

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan munculnya berbagai jenis proyek konstruksi yakni proyek BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia konstruksi dewasa ini sangat unik dan kompleks, hal ini ditandai dengan munculnya berbagai jenis proyek konstruksi yakni proyek konstruksi bangunan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sampel Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic Index tahun 2011-2013. Teknik yang digunakan dalam

Lebih terperinci

STUDI MENGENAI MODEL ESTIMASI DURASI KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

STUDI MENGENAI MODEL ESTIMASI DURASI KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG Konferensi Nasional Teknik Sipil I (KoNTekS I) Universitas Atma Jaya Yogyakarta Yogyakarta, 11 12 Mei 2007 STUDI MENGENAI MODEL ESTIMASI DURASI KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG Peter F. Kaming 1, F.. Junaedi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Peningkatan jumlah limbah dan penyempitan lahan yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Peningkatan jumlah limbah dan penyempitan lahan yang digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan jumlah limbah dan penyempitan lahan yang digunakan sebagai tempat pembuangan sampah telah menciptakan kebutuhan untuk menerapkan manajemen limbah yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. pengalaman mengajar, sertifikasi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dan

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. pengalaman mengajar, sertifikasi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dan BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Setelah melalui beberapa tahap kegiatan penelitian, dalam bab IV ini diuraikan analisis hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian. Analisis

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan 28 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian analisis deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta

Lebih terperinci

Praktek Perencanaan dan Pengendalian Proyek pada Kontraktor Kecil

Praktek Perencanaan dan Pengendalian Proyek pada Kontraktor Kecil Praktek Perencanaan dan Pengendalian Proyek pada Kontraktor Kecil Muhamad Abduh 1, Andri Yanuar Rosyad 2, dan Susman Hadi 2 Abstrak: Kontraktor kecil di Indonesia menjadi bagian penting dari usaha pengembangan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Faktor-Faktor penghambat yang terjadi pada proyek konstruksi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Faktor-Faktor penghambat yang terjadi pada proyek konstruksi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan data kuesioner yang diberikan kepada 50 responden, penelitian tentang studi mengenai faktor-faktor penghambat pelaksanaan proyek konstruksi di Timor-Leste

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manokwari adalah Ibu Kota Provinsi Papua Barat, Indonesia. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Manokwari adalah Ibu Kota Provinsi Papua Barat, Indonesia. Sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manokwari adalah Ibu Kota Provinsi Papua Barat, Indonesia. Sebagai Provinsi baru tentu saja perubahan yang terjadi sangat drastis. Pembangunan di sektor perkantoran

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. digunakan dalam penelitian ini serta dapat menunjukkan nilai maksimum, nilai BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk menunjukkan jumlah data (N) yang digunakan dalam penelitian ini serta dapat

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH RENDAHNYA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PROYEK DI SURABAYA

ANALISA PENGARUH RENDAHNYA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PROYEK DI SURABAYA ANALISA PENGARUH RENDAHNYA KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA PROYEK DI SURABAYA Soelistyono 1) Program Studi Pascasarjana Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Jl. Kampus ITS Sukolilo,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Dinamika Berkah Solusindo yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Grogol Petamburan Jakarta Barat merupakan salah satu kecamatan di wilayah Jakarta Barat, wilayah ini tidak hanya digunakan sebagai kawasan tempat tinggal namun

Lebih terperinci

penggunaan nilai wajar yang di adopsi oleh IAI yaitu mengenai properti investasi yang diatur dalam PSAK 13 dan IAS 40 pada standar IFRS.

penggunaan nilai wajar yang di adopsi oleh IAI yaitu mengenai properti investasi yang diatur dalam PSAK 13 dan IAS 40 pada standar IFRS. Pada standar IFRS terdapat penggunaan metode nilai wajar. Salah satu penggunaan nilai wajar yang di adopsi oleh IAI yaitu mengenai properti investasi yang diatur dalam PSAK 13 dan IAS 40 pada standar IFRS.

Lebih terperinci

POLITEKNIK NEGERI MEDAN

POLITEKNIK NEGERI MEDAN ANALISIS PENYEBAB KETERLAMBATAN PENYELESAIAN PEKERJAAN PROYEK KONSTRUKSI (BANGUNAN GEDUNG) PEMERINTAH DI KABUPATEN NIAS TUGAS AKHIR Ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA SAINS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data yang diperlukan dari responden. Dalam upaya pengumpulan

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data yang diperlukan dari responden. Dalam upaya pengumpulan BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat melakukan kegiatan penelitian untuk mendapatkan data yang diperlukan dari responden. Dalam upaya pengumpulan data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Aditma Graha Lestari yang beralamat di Komplek Ruko Puri Kembangan Indah No. 168 D, Kembangan Selatan,

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB I. PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1 BAB I. PENDAHULUAN PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jalan merupakan infrastruktur transportasi darat yang berperan sangat penting dalam perkembangan suatu wilayah. Jalan berfungsi untuk mendukung kegiatan

Lebih terperinci

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN. Penelitian ini adalah hasil studi dari sejumlah responden yang

BAB V. KESIMPULAN dan SARAN. Penelitian ini adalah hasil studi dari sejumlah responden yang BAB V KESIMPULAN dan SARAN 5.. Kesimpulan Penelitian ini adalah hasil studi dari sejumlah responden yang berkedudukan sebagai kontraktor dan konsultan yang berada di daerah DKI Jakarta. Sesuai dengan hasil

Lebih terperinci

Penerapan Prinsip Prinsip Constructability pada proyek konstruksi di surabaya

Penerapan Prinsip Prinsip Constructability pada proyek konstruksi di surabaya Penerapan Prinsip Prinsip Constructability pada proyek konstruksi di surabaya Thomas Albertus 1, Windrik Tomy 2, Paulus Nugraha 3, dan Herry P. Chandra, ABSTRAK : Constructability adalah penggunaan optimal

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR PENAWARAN RENDAH PADA PELELANGAN PROYEK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

ANALISIS FAKTOR PENAWARAN RENDAH PADA PELELANGAN PROYEK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH ANALISIS FAKTOR PENAWARAN RENDAH PADA PELELANGAN PROYEK DI LINGKUNGAN PEMERINTAH Youngki Firmansyah, Supani Hardjo Diputro Program Studi Magister Manajemen Teknologi ITS Bidang Keahlian Manajemen Proyek

Lebih terperinci

PROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT

PROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT Ethos (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat): 181-190 PROJECT PLANNING AND CONTROLLING GEDUNG RUSUNAWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN MS.PROJECT 1 Sanny Stephanie dan 2 Dwi Dinariana 1 Program S1

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai kompetensi profesional

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan kegiatan anggota serta sumber daya yang lain untuk mencapai sasaran organisasi (perusahaan)

Lebih terperinci

PENERAPAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PEMBELIAN MATERIAL KONSTRUKSI

PENERAPAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PEMBELIAN MATERIAL KONSTRUKSI Konferensi Nasional Teknik Sipil (KoNTekS ) Jakarta, Mei 009 PENERAPAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PEMBELIAN MATERIAL KONSTRUKSI Ferianto Raharjo Program Studi Teknik Sipil, Universitas Atma Jaya,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. dengan menggunakan bantuan program SPSS, sebagaimana telah diketahui

BAB IV ANALISIS DATA. dengan menggunakan bantuan program SPSS, sebagaimana telah diketahui BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan dengan menggunakan bantuan program SPSS, sebagaimana telah diketahui hipotesapenelitian sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisa resiko terhadap..., Soca Ngesti Utami, FT UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. Analisa resiko terhadap..., Soca Ngesti Utami, FT UI, 2008 BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pertumbuhan industri konstruksi berjalan seiring dengan perkembangan zaman. Semakin bertambah jumlah penduduk akan diikuti dengan meningkatnya kebutuhan manusia

Lebih terperinci

ANALISA FREKUENSI DAN BESARAN NILAI CHANGE ORDER SERTA FAKTOR PENYEBAB NYA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI

ANALISA FREKUENSI DAN BESARAN NILAI CHANGE ORDER SERTA FAKTOR PENYEBAB NYA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI ANALISA FREKUENSI DAN BESARAN NILAI CHANGE ORDER SERTA FAKTOR PENYEBAB NYA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI F. Simhanandi 1, W. Budiharjo 2, Andi 3 ABSTRAK : Dalam setiap proyek konstruksi selalu

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik

BAB 4 PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik secara individual maupun secara bersama-sama terhadap likuiditas perusahaan.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 84 4.1. Analisis Kuantitatif BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Untuk menguji validitas dan realiabilitas instrumen, penulis menggunakan analisis dengan SPSS.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Data ketidaksesuaian atau defect atau punch list yang terjadi pada 8 proyek yang

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. Data ketidaksesuaian atau defect atau punch list yang terjadi pada 8 proyek yang BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Pengambilan data ketidaksesuaian Data ketidaksesuaian atau defect atau punch list yang terjadi pada 8 proyek yang selesai tahun 2011 didapatkan dari salah satu departemen

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pendahuluan Pelaksanaan dari penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian yang telah dijelaskan pada Bab 3, terhadap faktor-faktor resiko produktivitas

Lebih terperinci

PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PELAKSANAAN BANGUNAN KONSTRUKSI DI KOTA BANDUNG ABSTRAK

PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PELAKSANAAN BANGUNAN KONSTRUKSI DI KOTA BANDUNG ABSTRAK Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PELAKSANAAN BANGUNAN KONSTRUKSI DI KOTA BANDUNG Maksum Tanubrata 1 dan Deni Setiawan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Skema Langkah-langkah Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Skema Langkah-langkah Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Skema Langkah-langkah Penelitian Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode studi lapangan, wawancara dan penyebaran kuisioner yang dilakukan di lapangan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai pekerjaan ulang. Pada penelitian ini rework didefinisikan sebagai aktivitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai pekerjaan ulang. Pada penelitian ini rework didefinisikan sebagai aktivitas BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Batasan Rework Kata rework bila diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia dapat berarti sebagai pekerjaan ulang. Pada penelitian ini rework didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS ARUS KAS PROYEK RUMAH TINGGAL. Theresita Herni Setiawan 1

ANALISIS ARUS KAS PROYEK RUMAH TINGGAL. Theresita Herni Setiawan 1 ANALISIS ARUS KAS PROYEK RUMAH TINGGAL Theresita Herni Setiawan Dosen Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan, Bandung. Jalan Ciumbuleuit 94 Bandung 404 Email :herni@home.unpar.ac.id

Lebih terperinci

Pengaruh Kualitas Produk Dan Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pada Produk Garam Halus Di UD. Garam Samudra, Jakarta Nama : Nugroho Eko

Pengaruh Kualitas Produk Dan Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pada Produk Garam Halus Di UD. Garam Samudra, Jakarta Nama : Nugroho Eko Pengaruh Kualitas Produk Dan Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas Pada Produk Garam Halus Di UD. Garam Samudra, Jakarta Nama : Nugroho Eko Septiaji NPM : 15210100 LATAR BELAKANG Dalam kondisi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS

BAB IV ANALISIS DATA A. PENGUJIAN HIPOTESIS A. PENGUJIAN HIPOTESIS BAB IV ANALISIS DATA Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan, penulis membuat hipotesis sebagaimana yang telah ada pada pokok bahsan bab awal. Hipotesa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Keberadaan manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dan lembaga dalam mengelola, mengatur, mengurus, dan menggunakan sumber daya

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hipotesis Gambar 4.1 Hubungan variabel bebas dan variabel terikat Keterangan : X 1 = Kompensasi X 2 = Iklim Organisasi Y = Kepuasan Kerja Hipotesis : 1. H 0 : r y1 = 0 H

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Desa Manyarejo Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik. Pemilihan lokasi didasarkan atas wilayah Kecamatan

Lebih terperinci

SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA SURVEI MENGENAI BIAYA OVERHEAD SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Henry Pascal Magaline 1, Alvin Januar Haryono 2, Andi 3 ABSTRAK : Biaya overhead sebuah proyek merupakan salah satu unsur harga pokok

Lebih terperinci

SHELLY ATMA DEVINTA

SHELLY ATMA DEVINTA SHELLY ATMA DEVINTA 3110100036 DOSEN PEMBIMBING: Cahyono Bintang Nurcahyo ST, MT Ir. I Putu Artama Wiguna, MT, Ph.D Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. website, uji validitas dan reabilitas, uji asumsi, analisis regresi linear berganda.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. website, uji validitas dan reabilitas, uji asumsi, analisis regresi linear berganda. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan membahas mengenai hasil dari analisis yang dilakukan. Hasil dan pembahasan ini terdiri dari gambaran umum responden, kualitas website, uji validitas dan reabilitas,

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGERJAAN ULANG (REWORK) YANG BERKAITAN DENGAN MANAJERIAL PADA PROYEK KONTRUKSI JALAN DI KABUPATEN ROKAN HULU

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGERJAAN ULANG (REWORK) YANG BERKAITAN DENGAN MANAJERIAL PADA PROYEK KONTRUKSI JALAN DI KABUPATEN ROKAN HULU FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGERJAAN ULANG (REWORK) YANG BERKAITAN DENGAN MANAJERIAL PADA PROYEK KONTRUKSI JALAN DI KABUPATEN ROKAN HULU TABRANI 1 Arifal Hidayat, MT 2 dan Anton Ariyanto, M.Eng 2 Program

Lebih terperinci

BAB IV KORELASI ANTARA PEMAHAMAN PESERTA DIDIK TENTANG TATA TERTIB SEKOLAH DENGAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK DI MA YIC BANDAR BATANG

BAB IV KORELASI ANTARA PEMAHAMAN PESERTA DIDIK TENTANG TATA TERTIB SEKOLAH DENGAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK DI MA YIC BANDAR BATANG BAB IV KORELASI ANTARA PEMAHAMAN PESERTA DIDIK TENTANG TATA TERTIB SEKOLAH DENGAN KEDISIPLINAN PESERTA DIDIK DI MA YIC BANDAR BATANG A. Analisis Pemahaman Peserta Didik Tentang Tata Tertib Sekolah di MA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perancangan suatu proyek konstruksi, harga merupakan hal yang sangat penting. Perhitungan harga proyek diperlukan oleh pengguna jasa untuk membuat Owner Estimate

Lebih terperinci

Analisis Risiko Rantai Pasok pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya

Analisis Risiko Rantai Pasok pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya 1 Analisis Rantai Pasok pada Proyek Pembangunan Apartemen di Surabaya Shelly Atma Devinta, I Putu Artama Wiguna, Cahyono Bintang Nurcahyo Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut

Lebih terperinci

BAB IV HUBUNGAN PROFESIONALITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI SALAFIYAH BEJI TULIS BATANG

BAB IV HUBUNGAN PROFESIONALITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI SALAFIYAH BEJI TULIS BATANG BAB IV HUBUNGAN PROFESIONALITAS GURU DALAM PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA DI MI SALAFIYAH BEJI TULIS BATANG A. Analisis data tentang Profesionalitas Guru Dalam Pembelajaran di MI Salafiyah

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN PROFIL PELAKU PROYEK DENGAN KECENDERUNGAN DALAM MENENTUKAN DURASI PROYEK

ANALISIS HUBUNGAN PROFIL PELAKU PROYEK DENGAN KECENDERUNGAN DALAM MENENTUKAN DURASI PROYEK Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 ANALISIS HUBUNGAN PROFIL PELAKU PROYEK DENGAN KECENDERUNGAN DALAM MENENTUKAN DURASI PROYEK Dina Novira 1, Yohanes Lim Dwi Adianto

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Pada bagian ini akan disajikan deskripsi data hasil penelitian terhadap variabelvariabel penelitian. Data hasil penelitian berupa skor yang diambil

Lebih terperinci