Oleh Wiyogo Wahyu Utomo

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Oleh Wiyogo Wahyu Utomo"

Transkripsi

1 PERENCANAAN ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI UNTUK PENYUSUNAN ELECTRONIC MEDICAL RECORD MENGGUNAKAN SINGLE IDENTITY NUMBER UNTUK UPAYA PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT YANG TERINTEGRASI. DAN MENDUKUNG KONSEP HOSPITAL WITHOUT WALL DI INDONESIA Oleh Wiyogo Wahyu Utoo Eail: Abstrak Penyediaan pelayanan kesehatan yang pria adalah tugas dan tanggung jawab peerintah Indonesia kepada asyarakatnya. Oleh karena itu peerintah di tuntut untuk dapat enyediakan fasilitas pelayanan kesehatan yang udah, urah, cepat dan berkualitas di seluruh wilayah Indonesia. Keberadaan puskesas, RSUD dan RSUP adalah salah satu bentuk tanggung jawab peerintah kepada asyarakatnya. Pelayanan kesehatan yang pria bukan hanya dari segi infrastruktur saja akan tetapi bentuk pelayanan yang enyeluruh dan terintegrasi juga erupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang pria. Masyarakat ebutuhkan hal tersebut ketika ereka akan berobat di seluruh unit pelayanan kesehatan di Indonesia. Salah satu bentuk nyata pelayanan adalah pencatatan data reka edis pasien. Siste rujukan berjenjang ebutuhkan data reka edis dari seua unit pelayanan kesehatan. Salah satu siste yang dapat di ipleentasikan untuk pencatatan data reka edis ini adalah siste inforasi electronic edical record. Arsitektur siste inforasi electronic edical record bertujuan untuk eberikan odel pencatatan reka edis secara online, real tie dan terintegrasi. Penggunaan single identity nuber di siste inforasi electronic edical record sebagai no reka edis unik setiap pasien. Sehingga diharapkan setiap pasien epunyai satu data reka edis dan dapat digunakan di seluruh unit pelayanan kesehatan. Arsitektur siste inforasi ini ebutuhkan suatu perencanaan arsitektur enterprise yang enghasilkan arsitektur data, arsitektur aplikasi dan arsitektur dan arsitektur teknologi bagi enterprise eberikan jalan bagi strategi keenkes dala pengelolaan data reka edis. Rencana ipleentasi yang dihasilkan EAP adalah berupa urutan pengebangan aplikasi dan rencana igrasi/akuisisi teknologi yang didasarkan atas pertibangan bisnis utaa, data dan aspek lingkungan IS yang lain. Rencana tersebut erupakan penerapan dari kondisi siste saat ini dan cara ewujudkan siste yang akan datang dengan pengebangan aplikasi dengan tahapan yang realistis. Kata kunci :Perencanaan Arsitektur Enterprise, Pelayanan kesehatan Ruah Sakit, Reka Medis, Electronic Medical Record, Single Identity Nuber

2 ABSTRACT Good health care provision is the duty and responsibility of the governent of Indonesia to the counity. Therefore, deand for health care facilities that easy, cheap, fast and quality in all regions of Indonesia is a ust. The existence of health centers, hospitals is a for of governent responsibility to the counity. Good health care not only in physical infrastructure, but for a coprehensive and integrated services is also one of the prie for of health care. People need it when they receive edical treatent throughout the health services in Indonesia. One of the real for of a coprehensive and integrated services is the recording of patient edical records. Tiered referral syste requires edical records fro puskesas up to hospital. Therefore, the data recording in electronic edical records is absolutely in need so that data can be obtained very easily. One syste that can be ipleented for the recording of edical records are electronic edical record inforation syste. Using this syste, biographical data and patient edical records will be recorded in the inistry of health database's. And can be utilized by all health care units in Indonesia to serve patients. Architectural design of electronic edical record inforation syste ais to provide a odel of edical records online, real tie and integrated. The use of single identity nuber in the electronic edical record inforation syste as unique identity nuber for patient s status. So it is expected that each patient has a edical records and can be used throughout the health services. This inforation syste requires an enterprise architecture plan that generates the data architecture, application architecture and the architecture and technology architecture for the enterprise gives way to the Ministry of Health strategy in the anageent of edical records. The resulting ipleentation plan is a sequence of EAP application developent and igration plans / acquisition of technologies based on the consideration of the ain business, data and other aspects of the IS environent. The plan is the ipleentation of the current state of the syste and how to realize a syste that will coe with the application developent stage are realistic. I. PENDAHULUAN siste rujukan berjenjang sangat di butuhkan untuk eningkatkan pelayanan kesehatan kepada asyarakat. Siste ini adalah enyatukan seluruh potensi pelayanan kesehatan dari unit terkecil sapai dengan unit terakhir dala hal ini ruah sakit sebagai ruah sakit rujukan utaa. Menjadi satu jejaring pelayanan kesehatan yang terintegrasi dan terpadu sehingga ruah sakit rujukan pusat endapatkan riwayat reka edis pasien dari pertaa pasien berobat sapai dengan terakhir pasien endapatkan pelayanan kesehatan. Untuk endapatkan tujuan tersebut diatas dibutuhkan suatu siste inforasi yang terintegrasi keseluruh pelayanan kesehatan sehingga potensi 2

3 pelayanan kesehatan dapat dilakukan secara endetil dengan siste berjenjang dan riwayat reka edis pasien yang dapat dibaca oleh seluruh unit-unit pelayanan kesehatan di seluruh Indonesia. Salah satu teknologi yang dapat dianfaatkan adalah peanfaatan single identiy nuber. Yang dapat digunakan untuk enyipan seua data data kependudukan dan juga sebagai kartu penyipanan data reka edis penduduk Indonesia. Dan juga peanfaatan teknologi siste inforasi elektronik reka edis yang terintegrasi. Yang enyipan data reka edis seluruh penduduk Indonesia. a. Arsitektur (Architecture) Arsitektur (Architecture) adalah pengorganisasian yang fundaental dari suatu siste yang terdiri dari beberapa koponen, relasi yang terjadi antara koponen dan dengan lingkungannya, serta prinsip-prinsip yang digunakan sebagai petunjuk dala desain dan evolusinya[]. Arsitektur adalah rancangan dari segala jenis struktur, baik fisik aupun konseptual, baik nyata aupun aya[2]. Dari pengertian di atas dapat diabil suatu kesipulan bahwa arsitektur pada dasarnya enyiratkan suatu perencanaan yang diwujudkan dala sebuah odel (cetak biru) dan gabar dari bagian atau koponen dari sesuatu dengan berbagai sudut pandang. b. Enterprise Berikut beberapa definisi tentang enterprise antara lain dinyatakan sebagai berikut:. Organisasi (atau badan lintas organisasi) yang endukung lingkup bisnis dan isi yang telah ditetapkan[3]. 2. Tiap kupulan organisasi yang eiliki beberapa tujuan atau prinsip uu, dan/atau suatu garis dasar. Dala pengertian ini enterprise dapat berupa keseluruhan korporasi, divisi dari suatu korporasi, organisasi peerintah, departeen tunggal, atau suatu jaringan organisasi dengan geografis yang berbeda yang dikaitkan dengan tujuan tertentu[4]. Berdasarkan definisi di atas, dapat disipulkan bahwa enterprise bukan hanya perusahaan (copany) yang berorientasi kepada profit saja, tetapi juga bisa berupa organisasi non-profit atau nirlaba seperti peerintah, institusi pendidikan ataupun organisasi aal. c. Enterprise Architecture Planning (EAP) Perencanaan Arsitektur Enterprise (Enterprise Architecture Planning) erupakan proses endefinisikan arsitektur-arsitektur untuk penggunaan inforasi yang endukung bisnis dan juga encakup rencana untuk engipleentasikan arsitektur tersebut[4]. Perencanaan Arsitektur Enterprise erupakan kegiatan erencanakan, sehingga aktifitas yang dicakupnya yang terkait dengan kerangka kerja Zachan adalah endefinisikan data, aplikasi, dan teknologi dari dua perspektif pertaa, 3

4 yaitu perspektif perencana dan perspektif peilik. Epat perspektif kerangka kerja Zachan berikutnya sudah erupakan kegiatan perancangan, sehingga tidak terasuk koponen perencanaan. Arsitektur dala EAP adalah arsitektur data, aplikasi dan teknologi yang dibutuhkan untuk endukung bisnis organisasi. Steven H. Spewak enyatakan bahwa arsitektur disini diaksudkan layaknya cetak biru, penggabaran, atau odel. Koponen dari EAP enurut Spewak enggunakan dasar dari dua layer dari John Zachan s fraework yaitu dari tinjauan planner dan owner. Koponen EAP dapat dilihat pada gabar 2.[3]. Arsitektur Data Peodelan Bisnis Inisiasi Perencanaan Arsitektur Aplikasi Siste Saat ini dan Teknologi Rencana Ipleentasi/ Migrasi Arsitektur Teknologi Tahap Perulaan Tahap 2 Peahaan kondisi saat ini Tahap 3 Arsitektur enterprise yang kita inginkan di asa depan Tahap 4 Strategi pencapaian Gabar 2. Koponen EAP d. Model Rantai Nilai (Value Chain) Porter Model rantai nilai (value chain) Porter digunakan untuk enyoroti aktivitas di dala bisnis. Rantai terdiri dari satu rangkaian aktivitas yang enciptakan dan ebangun suatu nilai yang dapat enghasilkan argin nilai tabah bagi organisasi. Gabar 2.2 enunjukkan rantai nilai (value chain) Porter yang terdiri dari aktivitas utaa (priary activities) dan aktivitas pendukung (support activities)[5]. Priary activities (kegiatan utaa) pada rantai nilai ini adalah sebagai berikut:. Inbound Logistic : Aktivitas yang berhubungan dengan peneriaan, penyipanan, dan enyebarkan asukan. 2. Operations : Aktivitas yang entransforasikan asukan enjadi keluaran enjadi produk akhir. 3. Outbound Logistic : Aktivitas yang berhubungan dengan enyebarkan produk/jasa ke pelanggan. 4. Marketing & Sales : Kegiatan yang berhubungan dengan peasaran dan penjualan seperti penelitian pasar, proosi dan sebagainya. 4

5 5. Service : Kegiatan yang berhubungan dengan penyedia layanan untuk eningkatkan peeliharaan produk seperti instalasi, pelatihan, perbaikan, suplai bahan dan perawatan. Support activities (kegiatan pendukung) yang digabarkan Porter adalah sebagai berikut:. Fir Infrastucture : erupakan aktivitas, biaya dan aset yang berhubungan dengan anajeen uu, accounting dan keuangan, keaanan dan keselaatan siste inforasi dan fungsi lainnya. 2. Huan Resources Manageent : terdiri dari aktivitas yang terlibat seperti peneriaan, dengar pendapat, pelatihan, pengebangan dan kopensasi untuk seua tipe personil dan engebangkan tingkat keahlian pekerja. 3. Technology Developent : aktivitas yang terkait dengan biaya yang berhubungan dengan produk, perbaikan proses, perancangan peralatan, pengebangan perangkat lunak koputer, siste telekounikasi, kapabilitas basis data baru dan pengebangan dukungan siste berbasis koputer. 4. Procureent : kegiatan yang berhubungan dengan bagaiana suber daya diperoleh seperti fungsi pebelian input yang digunakan dala value chain organisasi. Value Activities Support Activities Fir Infrastructure Huan Resource Manageent Technology Developent Procureent M A R G I N Inbound logistics Operations Outbound logistics Marketing and Sales Service M A R G I N Priary Activities Gabar 2.2. Rantai Nilai Porter[5] c. Four Stage Life Cycle Business Syste Planning (BSP) Four Stage Life Cycle adalah tool yang digunakan untuk eneukan turunan dari fungsi bisnis yang terkait dengan produk/layanan yang diberikan oleh fungsi bisnis tersebut. Four Stage Life Cycle pada BSP digunakan pada tahap pendefinisian proses bisnis. Ada epat siklus yang digunakan, yaitu[6]:. Tahap I, Requireents, planning, easureent and control. Yaitu aktifitas yang enentukan berapa banyak produk/layanan yang dibutuhkan, rencana untuk endapatkannya dan pengukuran serta kontrol yang terkait dengan rencana. 2. Tahap II, Acquisition Aktifitas yang dibentuk untuk engebangkan produk/layanan atau untuk endapatkan suber daya yang akan dipergunakan untuk kegiatan pengebangan. 3. Tahap III, Stewardships 5

6 Aktifitas untuk ebentuk, epertaja, eodifikasi atau erawat dukungan suber daya dan untuk enyipan atau enelusuri produk atau layanan. 4. Tahap IV, Retireent/Disposition Aktivitas atau keputusan akhir dari tanggung jawab organisasi untuk suatu produk atau layanan atau sinyal yang enyatakan akhir dari penggunaan suber daya. Siklus dari Four Stage Life Cycle diilustrasikan pada Gabar 2.3. Data Perencanaan Acquisition (Akuisisi) Requireents (Kebutuhan) Data Rangkuan Statistik Data Rangkuan Statistik Disposition (Disposisi) Data Transaksi Stewardship (Pengelolaan) Data Transaksi II. II. Gabar 2.3. Siklus four stage life cycle[5] METODOLOGI PENELITIAN Inisiasi Tahap I EAP eliputi pendefinisian ruang lingkup, visi dan isi, juga peilihan etodologi perancangan, persiapan suber daya, perteuan ti, persiapan rencana kerja, dan konfirasi koiten akan dijelaskan di subbab berikut. II.. Ruang Lingkup Perancangan ini diulai dengan pendefinisian ruang lingkup yang akan dianalisis. Ruang lingkup yang dipilih dala perancangan ini adalah bagian pencatatan reka edis pasien II..2 Visi dan Misi Visi dan isi dala perancangan ini sejalan dengan Visi Keenkes RI yaitu Masyarakat Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan. Keenterian kesehatan selalu berusaha untuk eberikan pelayanan terbaik dan berkebang untuk selalu eberikan pelayanan kesehatan bagi asyarakat Indonesia dengan eberikan akses pelayanan kesehatan yang udah, urah dan berutu. Pernyataan ini sangat cocok dengan isinya diana Keenkes RI yaitu :. Meningkatkan derajat kesehatan asyarakat, elalui peberdayaan asyarakat, terasuk swasta dan asyarakat adani. 2. Melindungi kesehatan asyarakat dengan enjain tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, erata berutu dan berkeadilan. 3. Menjain ketersediaan dan peerataan suber daya kesehatan 4. Menciptakan tata kelola kepeerintahan yang baik 6

7 II..3 Metodologi Perancangan Metodologi yang dipakai dala pengerjaan penelitian ini adalah Business Syste Planning (BSP) dengan keterangan seperti yang telah dijelaskan di Bab II tinjauan pustaka. Business Syste Planning (BSP) yang dikeluarkan IBM ini erupakan salah satu etodologi perencanaan yang cocok dan diusulkan oleh Spewak [SPEWAK,992]. Hal ini dikarenakan salah satu konsep dasar dari EAP adalah BSP [SPEWAK,992]. BSP sendiri bertujuan untuk enyediakan rencana siste inforasi yang akan endukung ruah sakit baik untuk rencana jangka pendek aupun jangka panjang dala hal kebutuhan inforasi. II..4 Suber Daya dan Ti Dala perancangan arsitektur ini tidak ada ti yang terbentuk karena pengerjaan sendiri bersifat insidental dan hanya akan dikerjakan oleh satu orang. II..5 Rencana Kerja dan Koiten Rencana kerja yang dilakukan akan disesuaikan dengan tahapan yang dilakukan dala EAP yang ditunjukan di Tabel II-2. Waktu pelaksanaannya sendiri sudah diulai sejak bulan Februari 202 dan asih berlanjut sapai sekarang. II.2 Model bisnis Peodelan bisnis awal erupakan tahap kedua dala EAP. Tahap ini eliputi pendefinisian struktur organisasi. lalu fungsi dan proses bisnis yang dikerjakan. Dala hal ini odel bisnis yang terlibat adalah odel bisnis unit pelayanan kesehatan pertaa (puskesas) dan odel bisnis unit pelayanan kesehatan lanjut yaitu ruah sakit. II.2. Gap analisis Analisa yang dilakukan untuk engetahui kesenjangan terhadap proses bisnis dan kebijakan dala pengelolaan siste inforasi. Keudian elakukan analisis solusi penyelesaian dan enerapkan arsitektur bisnis dan kebijakan yang enjadi target utaa pengelolaan siste inforasi asa depan. II.2.2 Fungsi dan proses Dilakukan dengan ulai engidentifikasi seua fungsi dan proses yang terkait dala bisnis proses pelayanan kesehatan. Diulai dari proses perencanaan sapai dengan disposisi. Selanjutnya dekopisisikan seua fungsi dan proses tersebut ke dala satu atrik keterkaitan diantara fungsi dan proses tersebut. II.2.3 Fungsi dan unit organisasi Merupakan proses untuk engidentifikasikan keterkaitan antara unit organisasi dengan fungsi dala bisnis proses yang di bahas. Tingkat keterkaitan antara unit organisasi dengan fungsi ini dapat di bedakan enjadi 3 aca yaitu :. Keterlibatan terbatas yaitu unit organisasi hanya epunyai wewenang yang terbatas dala kegiatan pada fungsi yang ada. Di tandai dengan angka. 2. Keterlibatan penuh yaitu unit organisasi epunyai wewenang penuh terhadap kegiatan pada fungsi yang ada akan tetapi tidak epunyai wewenang untuk enentukan kebijakan di fungsi tersebut. Ditandai dengan angka Keterlibatan penuh dala fungsi dan sebagai penentu keputusan dala 7

8 fungsi tersebut. Ditandai dengan angka 3. II.2.4 Survey pelayanan kesehatan Pada tahapan ini dilakukan survey lapangan di unit pelayanan yang akan dilakukan penelitian, dengan cara elakukan proses wawancara, pengaatan kegiatan bisnis secara langsung, studi dokuen terkait. Selanjutnya dilakukan riset untuk endapatkan bisnis proses exsiting yang dilakukan, dokuen yang di perlukan dan unit yang terkait dan hubungan diantara seua entitas tersebut. II.3 Siste dan Teknologi Pada subbab berikut pebahasan akan dilanjutkan dengan enjelaskan bagaiana teknologi (aplikasi) endukung proses pelayanan yang ada. Saat ini, EAP telah encapai tahap ke-4 yang akan enghasilkan IRC dan skea siste. II.3. Inforation Resource Catalog (IRC) Dala perancangan arsitektur ruah sakit, suatu peahaan siste inforasi laa sangat diperlukan untuk elihat siste yang berjalan di unit pelayanan kesehatan tersebut. Siste Inforasi laa dapat dilihat dari dokuentasinya dala bentuk Inforation Resource Catalog (IRC). IRC dibuat dengan engidentifikasi aplikasi-aplikasi yang digunakan. II.3.2 Skea siste Skea siste dapat dilihat dari hubungan antara aplikasi, fungsi/proses, dan unit organisasi yang ada. Hubungan ini diperlihatkan dengan entabulasi ketiga hal tersebut. Hasilnya adalah suatu atriks yang bisa engenali proses yang tidak ditangani oleh aplikasi. II.3.3 Alur Proses Alur bisnis proses saat ini yang erupakan acuan dari pebahasan perancangan siste inforasi baru. II.4 Kebutuhan Siste Inforasi Kebutuhan siste inforasi yang terintegrasi antara tujuan utaa dala pengebangan odel electronic edical record ini. Siste inforasi laa asih perlu penyepurnaan dala hal penyipanan data, teknologi infrastrukur pendukung, siste penooran reka edis dan kounikasi data antar unit pelayanan. Oleh karena itu siste inforasi baru harus dapat enjain seua hal tersebut diatas dengan eperhatikan keudahan, kehandalan, kecepatan,kontinuitas dan akuntabilitas.. Arsitektur Inforasi Identifikasi inforasi/data yang dijadikan satu aset dala endukung bisnis serta nantinya digunakan untuk enetapkan kebutuhan siste aplikasi yang nantinya digunakan untuk engelola sekupulan entitas data atau engelola inforasi. Serta engutaakan inforasi penting yang disipan dan diproses disetiap bagian-bagian yang berbeda di organisasi. 2. Arsitektur Aplikasi Mendefinisikan aplikasi yang harus digunakan pada organisasi, elihat kesesuaian aplikasi dengan fungsi bisnis yang ada, elihat sejauh ana peranan aplikasi terhadap fungsi bisnis yang ada dan elihat alternatif pengebangan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan saat ini. 3. Arsitektur Infrastruktur Teknologi 8

9 Pendefinisian platfor teknologi yang akan digunakan untuk penyediaan lingkungan aplikasi dala engelola data dan sebagai alat dala endukung bisnis. Mebangun arsitektur teknologi yang diinginkan, diulai dari penentuan dasar, alternatif teknologi sapai ke pelaksanaan. III. HASIL DAN PEMBAHASAN III.. Perancangan Siste Inforasi Ketika seua fakta dan data telah dikupulkan, proses EAP dilanjutkan dengan enganalisis dan eneukan arsitektur siste inforasi. Dala subbab berikut, rancangan arsitektur akan dijabarkan yang eliputi arsitektur data, aplikasi/proses, dan teknologi. III.. Arsitektur Data Arsitektur data akan diperjelas dengan karakteristik data yang dibutuhkan, pendefinisian entitas data dari entitas bisnis lalu dihubungkan dengan proses yang berhubungan dengan data tersebut. III... Karakteristik Data Inforasi Reka edis adalah salah satu hal terpenting bagi unit pelayanan kesehatan yang elayani asyarakat. Inforasi reka edis ini berasal dari data yang berkualitas hasil dari pengolahan data pelayanan edis di siste inforasi electronic edical record. Dengan berbagai kepentingan yang terlibat dalanya, pengelolaan data harus dilakukan secara efektif, efesien, dan profesional. Untuk itu diperlukan beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan: - Aan. - Integritas data. - Real-tie/Up-to-date. - Response tie cepat. - Kehandalan. - Meenuhi data sesuai dengan kebutuhan pengguna. - Aspek historis data. - Pertukaran data. III...2 Entitas Data Pencatatan reka edis pasien secara elektronik ebutuhkan proses awal untuk endefinisikan pasien ke dala database atau di perlukan proses inisialisasi awal untuk input data awal. Proses inisialisasi tesebut ada pada tahapan pendaftaran pasien dan tahapan pelayanan poli dan selanjutnya akan dilakukan proses perekaan data reka edis secara elektronik. Alur proses dari ketiga tahapan tersebut diatas dapat di lihat pada gabar : Gabar IV-4 alur proses pendaftaran 9

10 ulai Jenis pasien baru Input biodata pasien Laa Cari biodata Biodata pasien Input kunjungan Poliklinik Jenis pasien Laa baru Cetak karcis DB SIM Selesai Abil kartu &karcis Cetak karcis & kartu Cetak kartu &karcis Gabar IV-5 alur pelayanan kesehatan ulai Peeriksaan pasien Dirujuk? T Pebuatan resep Cetak resep Input E-edrec Y selesai Periksa penunjang T Pebuatan rujukan Y LAB RAD PA Cetak surat rujukan Entitas bisnis harus didefinisikan lebih lanjut sehingga enjadi entitas data. Entitas data inilah yang akan enjadi kandidat entitas untuk perancangan basis data dala siste inforasi yang akan dibuat. 0

11 Tabel IV-8 Daftar entitas Entitas Entitas Data Bisnis Poliklinik () Pasien Dokter Reka edis Diagnosa Tindakan Rujukan Resep Adinistrasi Klinik Catatan Medis Perbendaharaan III...3 Diagra ER Setelah hubungan antara proses dan data terdefinisi, aka suatu diagra yang endeskripsikan secara lebih rinci atribut tiap entitas data harus dibuat. Diagra ini adalah Diagra Entity-Relationship(ER). Diagra ini enunjukan hubungan secara logis antar data dan atribut tiap data. ERD rawat jalan tersebut dapat dilihat pada gabar berikut ini Gabar IV-0 E-R Diagra E-edical record pasien Poliklinik Isi tindakan Daftar adinistrasi Diperiksa Mengisi ananesa Mengarsipkan dokter Mengisi Pe fisik Mengarsipkan Merujuk Mengisi Diagnosa Mengarsipkan adinistrasi Mengisi Konsul Mengarsipkan Menulis Resep

12 Seorang dokter berada dala sebuah klinik. Dia eeriksa pasien sesuai dengan kliniknya. Setelah peeriksaaan dokter akan engisi reka edis pasien. Pengisian reka edis engacu pada standar kodefikasi penyakit yang ada. Seorang pasien eiliki sebuah reka edis sendiri. Reka Medis berisi Catatan Medis yang terdiri dari Resep, Diagnosa, dan Tindakan yang dilakukan. III.2 Arsitektur Aplikasi Asitektur aplikasi/proses akan dilengkapi dengan karakteristik proses yang dilakukan, kandidat aplikasi, analisis dapak, dan alur proses secara lengkap yang enggabarkan proses yang terjadi siste inforasi. III.2. Karakteristik Proses Proses pelayanan harus dapat euaskan para pasien. Pasien enginginkan pelayanan kesehatan yang lebih baik. Pelayanan kesehatan yang lebih baik dapat dicapai jika proses pelayanan bersifat: - Cepat. - Jelas. - Transparan. - Proporsional. III.2.2 Kandidat Aplikasi Dari hasil pengelopokkan kebutuhan Siste Inforasi, aka dapat diperoleh kebutuhan siste inforasi berikut aplikasi aplikasi yang terlibat. Dibawah ini daftar aplikasi dari proses aktifitas pelayanan rawat jalan. Contoh print out aplikasi e-edical record dapat dilihat pada lapiran 2 Tabel IV-9 Daftar kandidat aplikasi Subsiste Kandidat Deskripsi Pengaruh Aplikasi Aplikasi Penjadwalan Aplikasi ini engatur antrian pasien Antrian pasien enjadi lebih teratur, penanganan pasien enjadi lebih cepat. Poliklinik Aplikasi Pendaftaran Aplikasi engolah data pasien terasuk pengisian biodata dan daftar ulang serta peeriksaan rujukan atau surat lainnya dari institusi kesehatan. Inforasi pasien lebih udah diakses, valid dan ebantu ebuat prediksi pasien. Koordinasi dengan pihak luar akan eningkatkan kinerja ruah sakit. 2

13 Aplikasi E- Medical Record Aplikasi ini engelola reka edis pasien dan catatan edis dari hasil peeriksaan di poliklinik. Siste reka edis enjadi lebih terintegrasi untuk tiap bagian, engurangi redundansi data pasien, terjainnya inforasi edis pasien Aplikasi Pelayanan Aplikasi ini enentukan tindakan kepada pasien dan biaya yang harus dibayar pasien berdasarkan layanan kesehatan yang diteria yang valid dan konsisten Siste pendataan tindakan dan keuangan enjadi terintegrasi dan real tie Selanjutnya dari kandidat aplikasi yang diusulkan pada tahap sebelunya aka dilakukan pengelopokkan aplikasi-aplikasi tersebut dengan enggunakan atrik Mc Farlan. Peetaan aplikasi ini dengan epat kuadran (strategic, high potential, key operation, and support) sesuai kategori penilaian suatu aplikasi terhadap dapaknya terhadap bisnis [Mc Farlan, 983]. Dari hasil peetaan tersebut didapatkan gabaran kontribusi Siste Inforasi terhadap bisnis. Tabel IV-0 Table Mc Farlan Strategic Prioritas High potential Prioritas SI Prediksi potensi penyakit H Siste Inforasi Teleedicine H SI Supply chain farasi M Siste Inforasi Kerjasaa pihak M ke 3 SI sebaran dokter & paraedic L Key operational Prioritas Support Prioritas Siste inforasi pendaftaran H Siste inforasi pebayaran M Siste inforasi pelayanan M Master data M Siste Inforasi E-edrec M Integrasi database dengan DB SIN H 3

14 Dari hasil pengelopokkan aplikasi diatas, pada kolo strategic adalah siste inforasi yang eiliki nilai strategic diana dengan adanya siste inforasi ini aka benefit dari pendataan reka edis pasien akan sangat dirasakan dan dapat endukung bisnis proses keenterian kesehatan dala pendataan penyakit dan sebarannya, optialisasi aliran supply logistik obatobatan di berbagai daerah. Dan juga ebantu dala penentuan sebaran tenaga kedokteran dan paraedis. Key operational, yaitu siste-siste inforasi yang di gunakan sebagai ujung tobak dala pelayanan dan pendataan data pasien. Pada kuadran ini proses online transaction eegang peranan penting. Sehingga sangat di butuhkan pendataan yang benar dan valid untuk digunakan sebagai suber data untuk aplikasi atau siste inforasi lainnya. High potential yaitu siste-siste yang dapat dibangun untuk asa yang akan datang. Dengan ebangun siste inforasi teleedicine aka peanfaatan data reka edis akan benar- benar berguna untuk eningkatkan proses belajar engajar Support yaitu siste inforasi yang keberadaannya sebagai penyangga bagi key operational. siste infroasi ini di butuhkan untuk ebantu siste inforasi operasional ber fungsi dengan optial. Dengan enggunakan atrik Mc Farlan terlihat dengan jelas bahwa siste inforasi yang erupakan siste inforasi utaa (Priary) erupakan siste inforasi yang langsung berhadapan dengan pasien sedangkan beberapa siste inforasi sebagai siste inforasi dan infrastruktur sebagai pendukung dari siste inforasi utaa. Mapping jelas dari siste inforasi utaa (priary) dan pendukung, dapat terlihat pada gabar value chain siste inforasi reka edis ini. Gabar IV- Value chain siste inforasi reka edis UTAMA Pendataan pasien Pelayanan kesehatan Billing Pendataan reka edis pasien Pelayanan pasien PENDUKUNG Master Data Integrasi DB dengan DB keendagri III.3 Arsitektur Teknologi Arsitektur teknologi adalah rancangan teknologi yang diperlukan untuk endukung siste inforasi. Rancangan ini akan dijabarkan dala prinsip teknologi yang digunakan, distribusi data dan proses, platfor teknologi, dan skea jaringan. III.3. Prinsip Teknologi Penerapan siste inforasi electronic edical report eiliki standard an kebutuhan yang spesifik untuk peilihan teknologi nya. Hal ini dipengaruhi 4

15 oleh karakteristik data dan proses yang diolah dan fasilitas yang diiliki unitunit pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, ada beberapa prinsip teknologi yang akan digunakan dala pengebangan arsitektur teknologi, antara lain :. Adanya integrasi data dari database kesehatan dengan database kependudukan di Indonesia untuk endapatkan referensi NIK pasien. 2. Siste inforasi akan enggunakan single integrated database pada level logik dengan aplikasi yang dibuat dengan satu bahasa perograan. Ipleentasi basis data sendiri enggunakan teknologi basis data relasional. Peilihan ini karena banyak DBMS yang endukung basis data relasional 3. Penggunaan proses autentifikasi dengan login account di siste inforasi untuk enjain tingkat keaanan yang diterapkan. 4. VPN (Virtual Private Networking) di gunakan untuk enjawab kebutuhan topologi jaringan yang di butuhkan. Siste inforasi electronic edical record rencana akan di ipleentasikan di seluruh unit pelayanan kesehatan. Sehingga di butuhkan topologi jaringan yang telah establish dan tersebar yaitu jairngan internet. Sedangkan VPN di butuhkan untuk enjawab kebutuhan keaanan aliran data dengan ebuat jaringan private di dala jaringan public (internet). Protocol yang sering di gunakan dala penggunaan vpn ini antara lain PPTP. PPTP (Pont to Point Tunneling Protocol) adalah sebuah protokol yang engizinkan hubungan Point-to Point Protocol (PPP) elewati jaringan IP. 5. Kecepatan koneksi jaringan harus bisa enjain waktu tunggu seakin pendek 6. Penggunaan antar uka aplikasi yang udah diengerti dan berbasis GUI karena karena karakteristik pengguna aplikasi sangat beraca aca keapuan dan keahliannya. 7. Infrastruktur yang dipakai harus engakoodasi kebutuhan aplikasi yang dipersiapkan untuk eneria frekuensi data lebih dari input perhari. Data pasien akan disipan selaa beberapa puluh tahun dan pasien tersebut asih hidup. 9. Ipleentasi teknologi harus engacu pada rencana/strategi jangka panjang arsitektur teknologi yang dibuat seperti pengadaan koputer baru atau koneksi koputer ke jaringan. 0. Adanya duplikasi data secara rutin ke database server untuk arsip/backup. Hal ini akan enjain ketersediaan data jika ada asalah di basis data utaa III.3.2 Distribusi Data dan Proses Perosesan client-server berarti ada pebagian peran dari client dan server. Dala ipleentasi teknologi, seluruh database akan disipan di database server di server pusat. Hal ini akan enjain validitas dan ketersediaan data. Aplikasi tidak enyipan data di koputer lokal. Setiap kali aplikasi eerlukan data aka aplikasi elakukan koneksi ke database server untuk engabil data yang diinginkan. 5

16 III.3.3 Platfor Teknologi Arsitektur teknologi harus dilengkapi dengan spesifikasi hardware dan software yang akan endukung siste inforasi. Tabel IV- enunjukan plaftfor teknologi untuk client. Siste operasi yang digunakan adalah siste operasi yang sudah berbasis GUI sehingga para pengguna lebih udah engoperasikannya. Siste operasi yang digunakan di server harus bisa eiliki fitur lengkap suatu server seperti DBMS. RDBMS yang dipilih juga harus bisa enjain kualitas data sesuai dengan kriteria yang telah didefinisikan sebelunya. Peilihan siste operasi, software, dan hardware ini berdasarkan pada prinsip teknologi yang telah dijelaskan dan kebutuhan unit yang enggunakan nya. Tabel IV- Platfor teknologi untuk client Jaringan Unit Hardware Software intranet internet Reka edis PC, Core I3 SI Pendaftaran V V Adinistrasi pelkes PC, Core I3 SI Pelayanan V V Dokter PC, Core I3 SI E-edrec V V Sedangkan server yang akan di gunakan untuk tepat penyipanan data elektronic edical record harus server dengan perforansi dan kapasitas yang besar. Spesifikasi teknis inial yang di butuhkan untuk server tersebut inial sebagai berikut :. Blade server IBM blade Center HX 5 2. Storage Area Network IBM DS Application Server IBM blade Center HX 5 Spesifikasi teknis dari kebutuhan server dan storage diatas dapat dilihat pada lapiran 3. III.3.4 Skea Jaringan Infrastruktur skea jaringan baru bisa dilihat di Gabar IV-2. Gabar IV-2 Skea jaringan Dari gabar topologi jaringan diatas dapat dilihat bahwa keenterian kesehatan akan enyediakan database untuk dapat di akses oleh unit 6

17 pelayanan kesehatan.database di keenterian kesehatan akan berkounikasi dengan database keendagri untuk data pasien dengan unique key adalah no identifikasi kependudukan. Server di keenterian kesehatan enggunakan SAN storage untuk engakoodasi kebutuhan penyipanan data e-edical record selanjutnya selain database server terdapat pula application server yang akan di gunakan untuk enyipan seua aplikasi yang akan di gunakan oleh unit pelayanan kesehatan yang tidak epunyai siste inforasi. Aplikasi akan di sediakan oleh keenterian kesehatan sehingga unit pelayanan kesehatan yang tidak eiliki siste inforasi tinggal eanfaatkan aplikasi tersebut (B). Sedangkan untuk unit pelayanan kesehatan yang telah eiliki siste inforasi aka keenterian kesehatan akan enyediakan webservice untuk sarana pertukaran data antara database keenterian kesehatan dengan database unit pelayanan kesehatan. Infrastruktur jaringan enggunakan VPN Virtual Private Networking lewat jaringan internet yang telah tersedia (A). IV. KESIMPULAN Beberapa kesipulan yang bisa diabil setelah pelaksanaan penelitian ini antara lain:. Siste inforasi reka edis elektronik terasuk di dala kelopok key operational pada atrik Mc Farlan yang engindikasikan bahwa siste inforasi ini dapat dianfaatkan untuk siste inforasi lainnya yang lebih potensial ataupun siste inforasi strategis lainnya. 2. Integrasi data antara data reka edis di database keenterian kesehatan dan data SIN yang ada di database keenterian dala negeri dapat enjadi perasalahan baru jika proses integrasi datanya tidak ulus dan tidak adanya koiten bersaa untuk penggunaan data secara bersaa. 3. Siste harus seudah ungkin dala penggunaan, aksesibilitas, dan peeliharaanya baik dari segi siste inforasi dan infrastruktur nya. Dikarenakan ketidak seragaan keapuan user dala penguasaan teknologi di tiap unit pelayanan kesehatan. 4. Aplikasi yang asih berupa desktop application bisa enjadi asalah tersendiri di keudian hari di karenakan harus ada proses instalasi terlebih dahulu di tiap pc client yang akan di gunakan. Migrasi siste inforasi ke siste yang lebih siple dan udah dala penggunaanya adalah suatu keharusan. Beberapa saran yang bisa disapaikan terkait dengan pelaksanaan aupun isi penelitian ini adalah:. Perancangan arsitektur siste inforasi akan endapatkan dapak yang lebih baik jika ada koiten bersaa baik dari pihak keenterian kesehatan beserta jajarannya dengan keenterian dala negeri untuk penggunaan data secara bersaa. 2. Ipleentasi arsitektur siste inforasi ini juga harus 7

18 epertibangkan asalah lain terkait dengan siste inforasi electronic edical record antara lain kebijakan huku, wewenang dokter, kebutuhan inforasi anajeen, ekspektasi pasien, perkebangan teknologi ilu kesehatan. 3. Arsitektur siste inforasi ini harus terus di kebangkan dengan epertibangkan aspek aksesibilitas, perbaikan service kearah yang lebih baik, keudahan dala penggunaan dan peeliharaan. 4. Arsitektur siste inforasi ini harus selalu dikelola dan dievaluasi untuk bisa engakoodasi perkebangan di asa depan. DAFTAR PUSTAKA Mayoclinic (202). Medical Records. dari Agustus 202 Hannan, A (200). Providing Patient Online Acces to Their Priary Care Coputerized Medical Records: A Case Study of Sharing and caring. Inforatic in Priary care 8:4-9. Anoni (2009). Tingkatkan Derajat Kesehatan, Perlu Regulasi Tentang Reka Medis, dari 3 Oktober 20 O'Brien, Sharon (200). Electronic Medical Records: Coing Soon to a Coputer Near You; Electronic edical records ai to iprove quality and consistency of care. dari 3 Oktober 20 Ana, C (200). Aplikasi Inforatika Kedokteran dala Manajeen Inforasi di Ruah Sakit. Dari 3 Oktober 20 Lusiarwan Driana, R, Supangkat Suhono, H (2006). Perancangan prototype single identity nuber (SIN) untuk enunjang E-Governent. dari 23 Juni 202 MSD (20). Architecture: Description Really Matters. Dari 3 April 20 Zachan, J. A. (987). A fraework for Inforation Systes Architecture. IBM Systes Journal 26, No 3. ISO/TC 84/SC 5/WG. (999).Industrial Autoation Systes Requireents for Enterprise-Reference Architectures and Methodologies Platt, Michael. (2002). Microsoft Architecture Overview. Microsoft Lankhorst, Marc. (2005). Enterprise Architecture at Work. Springer 8

19 Spewak, Steven H. (992). Enterprise Architecture Planning. singapura: John Wiley & Sons, Inc Utaa,Yadi (20). Teknik Perograan Web Service PHP Dengan Menggunakan SOAP dan WSDL Catatan Teknisi (20). Mengenanl apa itu VPN dari 2 Agustus 202. Issotyo (2006). Matrik portofolio Mc Farlan 3 Agustus

Sphaira Mobile Electronic Medical Record (m-emr) Mobile Application untuk pelayanan medis yang lebih baik

Sphaira Mobile Electronic Medical Record (m-emr) Mobile Application untuk pelayanan medis yang lebih baik Sphaira Mobile Electronic Medical Record (-EMR) Mobile Application untuk pelayanan edis yang lebih baik Para narasuber di peluncuran aplikasi Sphaira Mobile pada tablet Windows 8 (ki-ka) Rudy Surjanto

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN TRANSAKSI KLAIM BERBASIS WEB PADA PERUSAHAAN ASURANSI KESEHATAN (Studi Kasus PT. Asuransi Jiwa InHealth Pekanbaru)

RANCANG BANGUN TRANSAKSI KLAIM BERBASIS WEB PADA PERUSAHAAN ASURANSI KESEHATAN (Studi Kasus PT. Asuransi Jiwa InHealth Pekanbaru) Jurnal Teknik Inforatika, Vol 1 Septeber 2012 RANCANG BANGUN TRANSAKSI KLAIM BERBASIS WEB PADA PERUSAHAAN ASURANSI KESEHATAN (Studi Kasus PT. Asuransi Jiwa InHealth Pekanbaru) Dodi Wahyudi, Dadang Syarif

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG )

PERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG ) PERANCANGAN SISTEM KOMPUTERISASI PROSES PINJAMAN DAN ANGSURAN PINJAMAN ANGGOTA KOPERASI ( STUDI KASUS PADA KOPERASI AMANAH SEJAHTERA SEMARANG ) Siti Munawaroh, S.Ko Abstrak: Koperasi Aanah Sejahtera erupakan

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada SMPN 71 Jakarta

Rancang Bangun Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web Pada SMPN 71 Jakarta Siposiu Nasional Ilu Pengetahuan dan Teknologi (SIMNASIPTEK) 207 ISBN: 978-602-6268-4-9 Rancang Bangun Siste Inforasi Perpustakaan Berbasis Web Pada SMPN 7 Jakarta Kurniawati, Ghofar Taufik 2 STMIK Nusa

Lebih terperinci

FORM (FR) SATUAN ACARA PERKULIAHAN

FORM (FR) SATUAN ACARA PERKULIAHAN Jl. Angkrek Situ No 19 Kabupaten Sueg Tgl. Terbit : 1 Septeber 2014 Hal : 1/7 Kode Mata Kuliah : SI4015 Mata Kuliah : Rekayasa Siste Inforasi Bobot SKS : 3 Jurusan/Prodi : Siste Inforasi Seester : 6 Dosen

Lebih terperinci

MAKALAH SISTEM BASIS DATA

MAKALAH SISTEM BASIS DATA MAKALAH SISTEM BASIS DATA (Entity Relationship Diagra (ERD) Reservasi Hotel) Disusun Oleh : Yulius Dona Hipa (16101055) Agustina Dau (15101635) Arsenia Weni (16101648) PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMARIKA

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPENDUDUKAN DI DESA WANUREJO, BOROBUDUR, MAGELANG NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPENDUDUKAN DI DESA WANUREJO, BOROBUDUR, MAGELANG NASKAH PUBLIKASI ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KEPENDUDUKAN DI DESA WANUREJO, BOROBUDUR, MAGELANG NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Desy Verina Sari 0.2.480 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

Lebih terperinci

JSIKA Vol. 5, No. 5. Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 5. Tahun 2016 ISSN X SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET TI PADA KEMENTERIAN AGAMA KOTA PROBOLINGGO Zulfikar Rahan 1) Arifin Puji Widodo 2) Anjik Sukaaji 3) S1 / Jurusan Siste Inforasi Institut Bisnis dan Inforatika STIKOM Surabaya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. instansi pelayanan kesehatan masyarakat. Dalam hal ini pelayanan kesehatan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. instansi pelayanan kesehatan masyarakat. Dalam hal ini pelayanan kesehatan yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Tinjauan Pustaka Dalam dunia kesehatan pelayanan merupakan hal terpenting dalam suatu instansi pelayanan kesehatan masyarakat. Dalam hal ini pelayanan kesehatan yang tidak

Lebih terperinci

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab II Tinjauan Pustaka Bab II Tinjauan Pustaka Ketika suatu organisasi akan diproyeksikan dan dikembangkan dengan harapan agar organisasi tersebut mempunyai eksistensi dan competitive advantage yang baik, maka perencanaan strategis

Lebih terperinci

BAB III Landasan Teori

BAB III Landasan Teori BAB III Landasan Teori 3.1 Sistem Informasi Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen Penjualan Pada Koperasi Pegawai Negeri Kantor

Sistem Informasi Manajemen Penjualan Pada Koperasi Pegawai Negeri Kantor Siste Inforasi Manajeen Penjualan Pada Koperasi Pegawai Negeri Kantor Gubernur Berbasis Web Deasy AnnisaSari, Helfi Nasution 2, Anggi Sriurdianti Sukato 3. Progra Studi Inforatika Universitas Tanjungpura,2,3

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Dasar Enterprise Arsitektur 3.1.1. Enterprise Architecture Enterprise Architecture atau dikenal dengan arsitektur enterprise adalah deskripsi yang didalamnya termasuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional

Lebih terperinci

PERANCANGAN LOWONGAN KERJA ONLINE BERBASIS WEB PADA PT ANH

PERANCANGAN LOWONGAN KERJA ONLINE BERBASIS WEB PADA PT ANH Perancangan Online Berbasis Web Pada PT ANH PERANCANGAN LOWONGAN KERJA ONLINE BERBASIS WEB PADA PT ANH Akhsani Taqwiy ), Novan Wijaya 2) Koputerisasi Akuntansi, STMIK GI MDP eail: akhsani.taqwiy@dp.ac.id

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMETAAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DI KOTA PONTIANAK BERBASIS WEB

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMETAAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DI KOTA PONTIANAK BERBASIS WEB PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMETAAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DI KOTA PONTIANAK BERBASIS WEB Aey Indah Pratiwi Progra Studi Teknik Inforatika Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Lebih terperinci

Penerapan Metode Simpleks Untuk Optimalisasi Produksi Pada UKM Gerabah

Penerapan Metode Simpleks Untuk Optimalisasi Produksi Pada UKM Gerabah Konferensi Nasional Siste & Inforatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Penerapan Metode Sipleks Untuk Optialisasi Produksi Pada UKM Gerabah Ni Luh Gede Pivin Suwirayanti STMIK STIKOM Bali Jl. Raya

Lebih terperinci

BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET. 3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik (BPS)

BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET. 3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik (BPS) BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET 3.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik (BPS) Adapun sejarah Badan Pusat Statistik di Indonesia terjadi epat asa peerintah di Indonesia, antara lain : 1. Masa Peerintahan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA KEPERAWATAN RUMAH SAKIT

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA KEPERAWATAN RUMAH SAKIT PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA KEPERAWATAN RUMAH SAKIT Muhaad Rofii*) *) Dosen Progra Studi Ilu Keperawatan FK Undip Searang / Mahasiswa Progra Magister Ilu Keperawatan Kekhususan Kepeipinan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI MANAJEMEN SOAL PADA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA (STUDI KASUS PRIMAGAMA PONTIANAK) Budi Heriyanto

RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI MANAJEMEN SOAL PADA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA (STUDI KASUS PRIMAGAMA PONTIANAK) Budi Heriyanto RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI MANAJEMEN SOAL PADA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA (STUDI KASUS PRIMAGAMA PONTIANAK) Budi Heriyanto Progra Studi Teknik Inforatika Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

Model Sistem Informasi Pencatatan Pengembangan Bangunan Gedung

Model Sistem Informasi Pencatatan Pengembangan Bangunan Gedung ISSN: 026-3284 077 Model Siste Inforasi Pencatatan Pengebangan Bangunan Gedung Rakhat Fajri, Rintana Arnie STMIK Banjarbaru Jalan Ahad Yani K. 33,5 Banjarbaru riefaz@gail.co, rintana.bj@gail.co Abstrak

Lebih terperinci

Sistem Informasi Pendidikan

Sistem Informasi Pendidikan Sistem Informasi Pendidikan.:: Analisis dan Penyusunan Portofolio ::. Asep Wahyudin, S.Kom, M.T. Ilmu Komputer FPMIFA - Universitas Pendidikan Indonesia Inbound Logistics Operations Outbound Logistics

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENERIMAAN SISWA BARU DAN PEMBAYARAN SPP MENGGUNAKAN ZACHMAN FRAMEWORK

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENERIMAAN SISWA BARU DAN PEMBAYARAN SPP MENGGUNAKAN ZACHMAN FRAMEWORK Seinar Nasional Inforatika 205 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENERIMAAN SISWA BARU DAN PEMBAYARAN SPP MENGGUNAKAN ZACHMAN FRAMEWORK Mentari Adhani, Leon Andretti Abdillah 2, Qoriani Widayati

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Sistem Informasi, Rekam Medis, Gunung Jati Cirebon. vii UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ABSTRAK. Kata Kunci: Sistem Informasi, Rekam Medis, Gunung Jati Cirebon. vii UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA ABSTRAK Rumah Sakit Umum Daerah Gunung Jati merupakan salah satu instansi pemerintah di bidang kesehatan, khususnya untuk wilayah kotamadya Cirebon. Pada RSUD Gunung jati penerapan teknologi informasi

Lebih terperinci

PEMBUATAN APLIKASI PELACAKAN LOKASI UNTUK MEMONITOR KELOMPOK BERBASIS ANDROID

PEMBUATAN APLIKASI PELACAKAN LOKASI UNTUK MEMONITOR KELOMPOK BERBASIS ANDROID PEMBUATAN APLIKASI PELACAKAN LOKASI UNTUK MEMONITOR KELOMPOK BERBASIS ANDROID Rody Verdika Cahyadi *), Kodrat Ian Satoto, and R. Rizal Isnanto Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro,

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Tirta Ala Seesta. Perusahaan tersebut berlokasi di Desa Ciburayut, Kecaatan Cigobong, Kabupaten Bogor. Peilihan objek

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Landasan Teori 3.1.1. Program Studi Sarjana Program ram studi merupakan penataan program akademik bagi bidang studi tertentu entu didedikasikan k untuk menguasai, memanfaatkan,

Lebih terperinci

FORM (FR) SATUAN ACARA PERKULIAHAN

FORM (FR) SATUAN ACARA PERKULIAHAN Jl. Angkrek Situ No 19 Kabupaten Sueg Tgl. Terbit : 1 Septeber 2014 Hal : 1/7 Kode Mata Kuliah : MI4002 Mata Kuliah : Perencanaan Basis Data Bobot SKS : 3 Jurusan/Prodi : Manajeen Inforatika Seester :

Lebih terperinci

SNIPTEK 2016 ISBN: SISTEM INFORMASI DISTRIBUTOR OBAT BERBASIS WEB PADA PT PRADIPTA CAKRAWALA PACIFIC JAKARTA

SNIPTEK 2016 ISBN: SISTEM INFORMASI DISTRIBUTOR OBAT BERBASIS WEB PADA PT PRADIPTA CAKRAWALA PACIFIC JAKARTA SNIPTEK 206 ISBN: 978-602-72850-3-3 SISTEM INFORMASI DISTRIBUTOR OBAT BERBASIS WEB PADA PT PRADIPTA CAKRAWALA PACIFIC JAKARTA NICODIAS PALASARA STMIK Nusa Mandiri Jakarta nico.dias@nusaandiri.ac.id DIAN

Lebih terperinci

Bab 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Implementasi dan Pengujian

Bab 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Implementasi dan Pengujian Bab 4 Hasil dan Pembahasan 4.1 Implementasi dan Pengujian Dalam keadaan yang sebenarnya Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Salatiga telah melakukan dan menetapkan perencanaan strategis bisnis yang dijadikan

Lebih terperinci

Penggunaan Media Manik-Manik Untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Matematika Anak Tunagrahita. Maman Abdurahman SR dan Hayatin Nufus

Penggunaan Media Manik-Manik Untuk Meningkatkan Kemampuan Belajar Matematika Anak Tunagrahita. Maman Abdurahman SR dan Hayatin Nufus Riset PenggunaanMedia Manik-Manik* Maan Abdurahan SR HayatinNufus Penggunaan Media Manik-Manik Untuk Meningkatkan Keapuan Belajar Mateatika Anak Tunagrahita Maan Abdurahan SR Hayatin Nufus Universitas

Lebih terperinci

APLIKASI PENJUALAN SUKU CADANG DAN JASA PERBAIKAN SEPEDA MOTOR (Studi Kasus: FANS MOTOR BANDUNG)

APLIKASI PENJUALAN SUKU CADANG DAN JASA PERBAIKAN SEPEDA MOTOR (Studi Kasus: FANS MOTOR BANDUNG) APLIKASI PENJUALAN SUKU CADANG DAN JASA PERBAIKAN SEPEDA MOTOR (Studi Kasus: FANS MOTOR BANDUNG) Taufik Akbar, Ely Rosely, Ir., MBS. 2, Rochawati, ST. 3,2,3 Progra Studi Manajeen Inforatika Politeknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti

BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air erupakan kebutuhan yang penting bagi kehidupan anusia. Manusia tidak dapat elanjutkan kehidupannya tanpa penyediaan air yang cukup dala segi kuantitas dan kualitasnya.

Lebih terperinci

PEMBUATAN APLIKASI PENJUALAN BARANG PADA KOPERASI SISWA SMA N 1 NGLUWAR MAGELANG NASKAH PUBLIKASI. Diajukan oleh Desca Putra Suminar

PEMBUATAN APLIKASI PENJUALAN BARANG PADA KOPERASI SISWA SMA N 1 NGLUWAR MAGELANG NASKAH PUBLIKASI. Diajukan oleh Desca Putra Suminar PEMBUATAN APLIKASI PENJUALAN BARANG PADA KOPERASI SISWA SMA N 1 NGLUWAR MAGELANG NASKAH PUBLIKASI Diajukan oleh Desca Putra Suinar 10.12.5050 Kepada JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA

Lebih terperinci

MENGENAL FRAMEWORK ENTERPRISE ARCHITECTURE SISTEM INFORMASI UNTUK JASA BENGKEL MOBIL

MENGENAL FRAMEWORK ENTERPRISE ARCHITECTURE SISTEM INFORMASI UNTUK JASA BENGKEL MOBIL 8 INFOKA Nomor II / Th. IX/ September / 4 ENGENAL FRAEWORK ENTERPRISE ARCHITECTURE SISTE INFORASI UNTUK JASA BENGKEL OBIL SUGENG URDOWO (Dosen AIK JTC Semarang) ABSTRAK Kepuasan layanan pada pelanggan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL BERBASIS WEB PADA SEBARAN LOKASI TEMPAT PEMBUANGAN SEMENTARA SAMPAH KOTA

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL BERBASIS WEB PADA SEBARAN LOKASI TEMPAT PEMBUANGAN SEMENTARA SAMPAH KOTA RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI SPASIAL BERBASIS WEB PADA SEBARAN LOKASI TEMPAT PEMBUANGAN SEMENTARA SAMPAH KOTA Zainul Arha Progra Studi Siste Inforasi FST-UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jl. Ir. H. Juanda

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Indikator/ Indikasi Penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN. Tabel 1. Indikator/ Indikasi Penelitian 39 BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini terasuk tipe penelitian dengan pendekatan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis ini dipergunakan untuk enggabarkan tentang

Lebih terperinci

SISTEM RESI GUDANG SOLUSI BAGI PETANI

SISTEM RESI GUDANG SOLUSI BAGI PETANI SISTEM RESI GUDANG SOLUSI AGI PETANI Noviarina Purnai Putri Siste Resi Gudang ulai di kenal di Indonesia sejak 5 tahun terakhir. Sebelu uncul Undang- Undang no 9 Tahun 2006 Tentang Siste Resi Gudang banyak

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Guru Berprestasi Menggunakan Fuzzy-Analytic Hierarchy Process (F-AHP) (Studi Kasus : SMA Brawijaya Smart School)

Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Guru Berprestasi Menggunakan Fuzzy-Analytic Hierarchy Process (F-AHP) (Studi Kasus : SMA Brawijaya Smart School) Jurnal Pengebangan Teknologi Inforasi dan Ilu Koputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 5, Mei 2018, hl. 2095-2101 http://j-ptiik.ub.ac.id Siste Pendukung Keputusan Penentuan Guru Berprestasi Menggunakan Fuzzy-Analytic

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN METODE SMART

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN METODE SMART Prosiding Seinar Nasional Ilu Koputer dan Teknologi Inforasi Vol., No., Septeber 07 e-issn 540-790 dan p-issn 54-66X SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN CALON ASISTEN PRAKTIKUM MENGGUNAKAN METODE

Lebih terperinci

Arsitektur Teknologi Informasi Berbasis Enterprise Architecture Planning (EAP) di Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG)

Arsitektur Teknologi Informasi Berbasis Enterprise Architecture Planning (EAP) di Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Arsitektur Teknologi Informasi Berbasis Enterprise Architecture Planning (EAP) di Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Wina Witanti 1 Jurusan Informatika Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani)

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM DETEKSI AWAL PENYAKIT KEWANITAAN DAN KANDUNGAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

PENGEMBANGAN SISTEM DETEKSI AWAL PENYAKIT KEWANITAAN DAN KANDUNGAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER PENGEMBANGAN SISTEM DETEKSI AWAL PENYAKIT KEWANITAAN DAN KANDUNGAN MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER Myrda Septi Rahantika 1, Dwi Puspitasari 2, Rudy Ariyanto 3 1,2 Teknik Inforatika, Teknologi Inforasi,

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PREDIKSI PERKEMBANGAN FISIK KOTA (Studi Kasus Kota Singaraja-Bali)

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PREDIKSI PERKEMBANGAN FISIK KOTA (Studi Kasus Kota Singaraja-Bali) Jurnal Nasional Pendidikan Teknik Inforatika (JANAPATI) Volue 2, Noor 3, Deseber 2013 SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PREDIKSI PERKEMBANGAN FISIK KOTA (Studi Kasus Kota Singaraja-Bali) I Wayan Krisna

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2005 TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2005 TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2005 TENTANG PENGANGKATAN TENAGA HONORER MENJADI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menibang

Lebih terperinci

Sistem Linear Max-Plus Interval Waktu Invariant

Sistem Linear Max-Plus Interval Waktu Invariant Siste Linear Max-Plus Interval Waktu Invariant A 11 M. Andy udhito Progra Studi Pendidikan Mateatika FKIP Universitas Sanata Dhara Paingan Maguwoharjo Yogyakarta eail: arudhito@yahoo.co.id Abstrak elah

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN TEKNISI BARU PADA PT MARIS UTAMA DI JAKARTA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN TEKNISI BARU PADA PT MARIS UTAMA DI JAKARTA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN TEKNISI BARU PADA PT MARIS UTAMA DI JAKARTA Oleh : 1 Rahat Tullah 2 M. Raaddan Julianti, 3 Rendy Putra Raadhan 1,2 Dosen STMIK Bina Sarana Global, 3 Mahasiswa STMIK

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Ketika suatu organisasi akan diproyeksikan dan dikembangkan dengan harapan agar organisasi tersebut mempunyai eksistensi dan conpetitive advantage yang baik, maka perencanaan

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN SEL-SEL MESIN UNTUK MENDAPATKAN PENGURANGAN JARAK DAN BIAYA MATERIAL HANDLING DENGAN METODE HEURISTIK DI PT. BENGKEL COKRO BERSAUDARA

PEMBENTUKAN SEL-SEL MESIN UNTUK MENDAPATKAN PENGURANGAN JARAK DAN BIAYA MATERIAL HANDLING DENGAN METODE HEURISTIK DI PT. BENGKEL COKRO BERSAUDARA PEMBENTUKAN SEL-SEL MESIN UNTUK MENDAPATKAN PENGURANGAN JARAK DAN BIAYA MATERIAL HANDLING DENGAN METODE HEURISTIK DI PT. BENGKEL COKRO BERSAUDARA Babang Purwanggono, Andre Sugiyono Progra Studi Teknik

Lebih terperinci

KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA

KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA Jurnal Mateatika UNAND Vol. 3 No. 4 Hal. 160 167 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Mateatika FMIPA UNAND KAJIAN METODE ZILLMER, FULL PRELIMINARY TERM, DAN PREMIUM SUFFICIENCY DALAM MENENTUKAN CADANGAN PREMI PADA

Lebih terperinci

APLIKASI PEMESANAN PRODUK TIENS BERDASARKAN LOCATION BASED SERVICE BERBASIS ANDROID

APLIKASI PEMESANAN PRODUK TIENS BERDASARKAN LOCATION BASED SERVICE BERBASIS ANDROID Seinar Nasional APTIKOM (SEMNASTIKOM), FaveHotel Jayapura, 3 Noveber 207 APLIKASI PEMESANAN PRODUK TIENS BERDASARKAN LOCATION BASED SERVICE BERBASIS ANDROID Febryna Chaniago, Rikip Ginanjar 2, Rosalina

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, menyebabkan setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang barang atau

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, menyebabkan setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang barang atau 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi informasi yang begitu cepat, menyebabkan setiap perusahaan baik yang bergerak di bidang barang atau jasa

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KELURAHAN SINAR BULAN KECAMATAN BUKIT INTAN DENGAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 2008

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KELURAHAN SINAR BULAN KECAMATAN BUKIT INTAN DENGAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 2008 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KELURAHAN SINAR BULAN BUKIT INTAN DENGAN MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 2008 Sukarnaen Siste Inforasi STMIK ATMA LUHUR PANGKALPINANG Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan membahas tentang semua aktifitas pengerjaan tugas akhir ini dalam melakukan analisis perencanaan strategis sistem informasi kami menggunakan metode Ward

Lebih terperinci

Implementasi Histogram Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segmentasi Citra Berwarna

Implementasi Histogram Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segmentasi Citra Berwarna JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (03) ISSN: 337-3539 (30-97 Print) Ipleentasi Histogra Thresholding Fuzzy C-Means untuk Segentasi Citra Berwarna Risky Agnesta Kusua Wati, Diana Purwitasari, Rully Soelaian

Lebih terperinci

Kriptografi Visual Menggunakan Algoritma Berbasiskan XOR dengan Menyisipkan pada K-bit LSB Gambar Sampul

Kriptografi Visual Menggunakan Algoritma Berbasiskan XOR dengan Menyisipkan pada K-bit LSB Gambar Sampul Kriptografi Visual Menggunakan Algorita Berbasiskan XOR dengan Menyisipkan pada K-bit LSB Gabar Sapul Yusuf Rahatullah Progra Studi Teknik Inforatika Institut Teknologi Bandung Bandung, Indonesia 13512040@std.stei.itb.a.id

Lebih terperinci

Bab III Analisa dan Kerangka Usulan

Bab III Analisa dan Kerangka Usulan Bab III Analisa dan Kerangka Usulan III.1 Perencanaan Strategis dalam Pengembangan CIF III.1.1 Kendala Pengembangan CIF Pembangunan dan pengembangan CIF tentunya melibatkan banyak sekali aspek dan kepentingan

Lebih terperinci

Persebaran Nasabah Bank Perkreditan Rakyat Restu Klepu Makmur dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis

Persebaran Nasabah Bank Perkreditan Rakyat Restu Klepu Makmur dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis Persebaran Nasabah Bank Peran Rakyat Restu Klepu Makur dengan Menggunakan Siste Inforasi Geografis ) Toy Wirasandy, 2) Frederik Sauel Papilaya, 3) Charitas Fibriani Fakultas Teknologi Inforasi Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka Pada penelitian sebelumnya yang berjudul Pengembangan Model Arsitektur Enterprise Untuk Perguruan Tinggi dilakukan pengembangan model arsitektur enterprise untuk

Lebih terperinci

Sistem Monitoring Proses Belajar Mengajar Menggunakan Model View Control

Sistem Monitoring Proses Belajar Mengajar Menggunakan Model View Control Siste Monitoring Proses Belajar Mengajar Menggunakan Model View Control Aswandi,Mursyidah 2, Chairul Azdaan 3 2,3 Jurusan Tekniknologi Inforasi dan Koputer Politeknik Negeri Lhokseuawe Jln. B.Aceh Medan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. pengembangan SI. Bab ini memaparkan teori yang mendasari pembahasan skripsi

BAB II LANDASAN TEORI. pengembangan SI. Bab ini memaparkan teori yang mendasari pembahasan skripsi BAB II LANDASAN TEORI Perencanaan pembangunan Sistem Informasi (SI) sudah selayaknya dilakukan. Perencanaan yang baik dan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan organisasi akan memberikan manfaat yang besar

Lebih terperinci

ISSN WAHANA Volume 67, Nomer 2, 1 Desember 2016

ISSN WAHANA Volume 67, Nomer 2, 1 Desember 2016 ISSN 0853 4403 WAHANA Volue 67, Noer 2, Deseber 206 PERBANDINGAN LATIHAN BOLA DIGANTUNG DAN BOLA DILAMBUNGKAN TERHADAP HASIL BELAJAR SEPAK MULA DALAM PERMAINAN SEPAK TAKRAW PADA SISWA PUTRA KELAS X-IS

Lebih terperinci

PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL

PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL Waris Wibowo Staf Pengajar Akadei Mariti Yogyakarta (AMY) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk endapatkan

Lebih terperinci

PERANCANGAN WEBSITE E-COMMERCE SEBAGAI MEDIA PENJUALAN ONLINE KAOS JERSEY KLUB SEPAKBOLA

PERANCANGAN WEBSITE E-COMMERCE SEBAGAI MEDIA PENJUALAN ONLINE KAOS JERSEY KLUB SEPAKBOLA SNIPTEK 205 ISBN: 978-602-72850-6-4 PERANCANGAN WEBSITE E-COMMERCE SEBAGAI MEDIA PENJUALAN ONLINE KAOS JERSEY KLUB SEPAKBOLA Indah Intan Prataa Prodi Manajeen Inforatika AMIK BSI Yogyakarta, prataa92@gail.co

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENENTUAN PERINGKAT KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE ELIMINATION ET CHOIX TRADUISANT LAREALITÉ (ELECTRE) DI PT TELKOM REGIONAL III

SISTEM INFORMASI PENENTUAN PERINGKAT KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE ELIMINATION ET CHOIX TRADUISANT LAREALITÉ (ELECTRE) DI PT TELKOM REGIONAL III SISTEM INFORMASI PENENTUAN PERINGKAT KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE ELIMINATION ET CHOIX TRADUISANT LAREALITÉ (ELECTRE) DI PT TELKOM REGIONAL III Iran Harian, S.T., M.T. 1, Lia Purnaasari 2 1 Siste Inforasi

Lebih terperinci

Sistem Informasi Perpustakaan Digital Berbasis Web Pada SMP Citra Negara Depok

Sistem Informasi Perpustakaan Digital Berbasis Web Pada SMP Citra Negara Depok Siposiu Nasional Ilu Pengetahuan dan Teknologi (SIMNASIPTEK) 203 ISBN: 978-602-6268-3-2 Siste Inforasi Perpustakaan Digital Berbasis Web Pada SMP Citra Negara Depok Eni Irfiani, Fintri Indriyani 2 Progra

Lebih terperinci

Analisis ValueShop Sebagai Pemodelan Bisnis Awal Dalam Perencanaan Arsitektur Enterprise (EAP)

Analisis ValueShop Sebagai Pemodelan Bisnis Awal Dalam Perencanaan Arsitektur Enterprise (EAP) Analisis ValueShop Sebagai Pemodelan Bisnis Awal Dalam Perencanaan Arsitektur Enterprise (EAP) Paramita Mayadewi Program Studi Manajemen Informatika, Politeknik Telkom prm@politekniktelkom.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI LINEAR CONGRUENT METHOD (LCM) PADA GAME HANGAROO BERBASIS ANDROID

IMPLEMENTASI LINEAR CONGRUENT METHOD (LCM) PADA GAME HANGAROO BERBASIS ANDROID IMPLEMENTASI LINEAR CONGRUENT METHOD (LCM) PADA GAME HANGAROO BERBASIS ANDROID Dwi Rizki Purnaasari Mahasiswa Progra Studi Teknik Inforatika STMIK Budidara Medan Jl. Sisingaangaraja No. 338 Sipang Liun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka Pemanfaatan enterprise Architecture planning (EAP) untuk perencanaan system informasi melibatkan pemahaman dan kejelasan beberapa definisi

Lebih terperinci

Arsitektur Enterprise

Arsitektur Enterprise Arsitektur Enterprise Kualitas Informasi Usefull Completness Correctness Security Up to date Sistem Informasi Enterprise Enterprise membutuhkan perencanaan Sistem Informasi yang bersifat menyeluruh dan

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Bab 2 Tinjauan Pustaka 5 Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1. Definisi Penjadwalan Penjadwalan adalah kegiatan pengalokasian suber-suber atau esin-esin yang ada untuk enjalankan sekupulan tugas dala jangka waktu tertentu. (Baker,1974).

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK) PUSKESMAS DI DINAS KESEHATAN KOTA METRO LAMPUNG ABSTRACT

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK) PUSKESMAS DI DINAS KESEHATAN KOTA METRO LAMPUNG ABSTRACT PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SIK) PUSKESMAS DI DINAS KESEHATAN KOTA METRO LAMPUNG Nursiyanto Jurusan Sistem Informasi, Informatics and Business Institute Darmajaya Bandar Lampung e-mail : ikinursiyanto@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data dan Variabel 2.1.1 Data Pengertian data enurut Webster New World Dictionary adalah things known or assued, yang berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui atau dianggap.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat telah menjangkau aktivitas manusia baik secara individual maupun organisasional. Teknologi informasi telah bertransformasi

Lebih terperinci

SISTEM PELAPORAN KEPEMILIKAN DOKUMEN KEPENDUDUKAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN OGAN ILIR BERBASIS WEB

SISTEM PELAPORAN KEPEMILIKAN DOKUMEN KEPENDUDUKAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN OGAN ILIR BERBASIS WEB SISTEM PELAPORAN KEPEMILIKAN DOKUMEN KEPENDUDUKAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN OGAN ILIR BERBASIS WEB Nopian Sidiq Rudi Tazil Roadini Jurusan Siste Inforasi STMIK PalCoTech Palebang

Lebih terperinci

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA. Maid Online : Sistem Pelayanan Restoran Berbasis Web yang Cepat dan Interaktif

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA. Maid Online : Sistem Pelayanan Restoran Berbasis Web yang Cepat dan Interaktif 1 PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA A. JUDUL Maid Online : Siste Pelayanan Restoran Berbasis Web yang Cepat dan Interaktif B. LATAR BELAKANG MASALAH Laanya antrian erupakan peandangan yang biasa kita jupai

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TEMPAT WISATA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN METODE ELimination Et Choix Traduisant La RealitA (ELECTRE)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TEMPAT WISATA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN METODE ELimination Et Choix Traduisant La RealitA (ELECTRE) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN TEMPAT WISATA YOGYAKARTA MENGGUNAKAN METODE ELiination Et Choix Traduisant La RealitA (ELECTRE) Linda Marlinda Jurusan Teknik Koputer, AMIK Bina Sarana Inforatika Jl.RS

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Pipa Kapiler yang Dililitkan pada Line Suction Terhadap Performansi Mesin Pendingin 1)

Analisis Pengaruh Pipa Kapiler yang Dililitkan pada Line Suction Terhadap Performansi Mesin Pendingin 1) JURNAL TEKNIK MESIN Vol 4, No 2, Oktober 2002: 94 98 Analisis Pengaruh Pipa Kapiler yang Dililitkan pada Line Suction Terhadap Perforansi Mesin Pendingin ) Ekadewi Anggraini Handoyo Dosen Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

(3) Keywords: KPPN Tasikmalaya, Architecture Enterprise, Information System, Enterprise Architecture Planning

(3) Keywords: KPPN Tasikmalaya, Architecture Enterprise, Information System, Enterprise Architecture Planning PERENCANAAN ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PLANNING (Studi Kasus : Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Tasikmalaya) Tanti Minarti (087006096) (1), R. Reza El Akbar (2),

Lebih terperinci

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University PERANCANGAN DAN ANALISIS ENTERPRISE ARCHITECTURE YAYASAN KESEHATAN (YAKES) TELKOM PADA DOMAIN ARSITEKTUR TEKNOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM 1 Irma Angraeini, 2 Mochamad Teguh Kurniawan, 3

Lebih terperinci

karya yang terampil, ahli, dan memiliki motivasi yang tinggi serta bermental ideologi

karya yang terampil, ahli, dan memiliki motivasi yang tinggi serta bermental ideologi BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dewasa ini pengebangan suber daya anusia (huan resources) telah enjadi fokus perhatian utaa dan upaya terpenting dari langkahlangkah pebangunan di negara kita yang sekarang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Enterprise Architecture, Teknologi Informasi, TOGAF. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Enterprise Architecture, Teknologi Informasi, TOGAF. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Peran teknologi informasi saat ini merupakan faktor yang sangat penting bagi suatu organisasi karena teknologi infromasi merupakan salah satu bagian strategi dari suatu organisasi untuk mencapai

Lebih terperinci

Gambar 1. Skema proses komunikasi dalam pembelajaran

Gambar 1. Skema proses komunikasi dalam pembelajaran 2 kurang tertarik epelajari pelajaran ilu pengetahuan ala karena etode pebelajaran yang diterapkan guru. Jadi etode pengajaran guru sangat epengaruhi inat belajar siswa dala epelajari ilu pengetahuan ala.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengubah pola hidup dan perilaku masyarakat dalam melaksanakan kegiatannya seharihari,

BAB 1 PENDAHULUAN. mengubah pola hidup dan perilaku masyarakat dalam melaksanakan kegiatannya seharihari, 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi dan informasi yang semakin canggih dan semakin murah telah mengubah pola hidup dan perilaku masyarakat dalam melaksanakan kegiatannya seharihari, terutama

Lebih terperinci

PERHITUNGAN INTEGRAL FUNGSI REAL MENGGUNAKAN TEKNIK RESIDU

PERHITUNGAN INTEGRAL FUNGSI REAL MENGGUNAKAN TEKNIK RESIDU PERHITUNGAN INTEGRAL FUNGSI REAL MENGGUNAKAN TEKNIK RESIDU Warsito (warsito@ail.ut.ac.id) Universitas Terbuka ABSTRAT A function f ( x) ( is bounded and continuous in (, ), so the iproper integral of rational

Lebih terperinci

PEMILIHAN PERINGKAT TERBAIK FESTIVAL KOOR MENGGUNAKAN METODE TOPSIS

PEMILIHAN PERINGKAT TERBAIK FESTIVAL KOOR MENGGUNAKAN METODE TOPSIS Seinar Nasional Teknologi Inforasi dan Kounikasi 01 (SENTIKA 01 ISSN: 089-981 Yogyakarta, 8 Maret 01 PEMILIHAN PERINGKAT TERBAIK FESTIAL KOOR MENGGUNAKAN METODE TOPSIS Sauel Manurung 1 1Progra Studi Teknik

Lebih terperinci

PEMODELAN ARSITEKTUR ENTERPRISE UNTUK STRATEGI PENGELOLAAN APLIKASI BIDANG TANGGAP DARURAT BENCANA

PEMODELAN ARSITEKTUR ENTERPRISE UNTUK STRATEGI PENGELOLAAN APLIKASI BIDANG TANGGAP DARURAT BENCANA PEMODELAN ARSITEKTUR ENTERPRISE UNTUK STRATEGI PENGELOLAAN APLIKASI BIDANG TANGGAP DARURAT BENCANA 1 Arfiani Nur Khusna, 2 Kusrini, 3 M Rudyanto Arief 1 Program Studi Teknik Informatika Universitas Ahmad

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2017

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2017 Peran Pendidikan, Sains, dan Teknologi untuk Mengebangkan Budaya Iliah dan Inovasi terbarukan dala endukung Sustainable Developent Goals (SDGs) 2030 ANALISIS INTENSITAS MEDAN MAGNET EXTREMELY LOW FREQUENCY

Lebih terperinci

Sistem Informasi Rekam Medis pada Puskesmas Sematang Borang

Sistem Informasi Rekam Medis pada Puskesmas Sematang Borang Seminar Perkembangan dan Hasil Penelitian Ilmu Komputer (SPHP-ILKOM) 605 Sistem Informasi Rekam Medis pada Puskesmas Sematang Borang Supermanto* 1, Ervi Cofriyanti 2 1,2 STMIK Global Informatika MDP Jl.

Lebih terperinci

Sistem Keamanan Ruangan Berbasis WEB Menggunakan Webcam dan Sensor PIR

Sistem Keamanan Ruangan Berbasis WEB Menggunakan Webcam dan Sensor PIR Siste Keaanan Ruangan Berbasis WEB Menggunakan Webca dan Sensor PIR Ahad Syafiul Ua Ahad.syafiul94@gail.co Universitas Jeber Babang Supeno babangsupeno@gail.co Universitas Jeber Widya Cahyadi cahyadi@unej.ac.id

Lebih terperinci

Perencanaan Kebutuhan Pengembangan Sistem Informasi

Perencanaan Kebutuhan Pengembangan Sistem Informasi Perencanaan Kebutuhan Pengembangan Sistem Informasi (Studi Kasus : Perpustakaan Daerah Kota XYZ) Paramita Mayadewi Program Studi Manajemen Informatika Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom Jalam Telekomunikasi

Lebih terperinci

[Analisis dan Portofolio ]

[Analisis dan Portofolio ] Rekayasa SI [Analisis dan Portofolio ] ASEP WAHYUDIN,S.KOM, M.T. FKOM Universitas Kuningan 1 Inbound Logistics Operations Outbound Logistics Marketing and Sales Service Support Activities Value Chain Analysis

Lebih terperinci

TATA KELOLA TI UNTUK MENINGKATKAN MUTU MANAJEMEN RUMAH SAKIT PRATIWI IBU DAN ANAK TANGERANG

TATA KELOLA TI UNTUK MENINGKATKAN MUTU MANAJEMEN RUMAH SAKIT PRATIWI IBU DAN ANAK TANGERANG TATA KELOLA TI UNTUK MENINGKATKAN MUTU MANAJEMEN RUMAH SAKIT PRATIWI IBU DAN ANAK TANGERANG Noer Azni Septiani Program Studi Manajemen Informatika Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana

Lebih terperinci

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI

Lebih terperinci

PEMETAAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA PEMUKIMAN PENDUDUK DI BAWAH JARINGAN SUTT 150 KV PLN WILAYAH KALIMANTAN BARAT

PEMETAAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA PEMUKIMAN PENDUDUK DI BAWAH JARINGAN SUTT 150 KV PLN WILAYAH KALIMANTAN BARAT PEMETAAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA PEMUKIMAN PENDUDUK DI BAWAH JARINGAN SUTT 5 KV PLN WILAYAH KALIMANTAN BARAT Baharuddin Progra Studi Teknik Elektro, Universitas Tanjungpura, Pontianak Eail : cithara89@gail.co

Lebih terperinci

Aplikasi Information Retrieval (IR) CATA Dengan Metode Generalized Vector Space Model

Aplikasi Information Retrieval (IR) CATA Dengan Metode Generalized Vector Space Model Aplikasi Inforation Retrieval (IR) CATA Dengan Metode Generalized Vetor Spae Model Hendra Bunyain, Chathalea Puspa Negara Jurusan Teknik Inforatika Fakultas Teknologi Inforasi, Universitas Kristen Maranatha.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI. Beberapa Defenisi Pada analisa keputusan, si pebuat keputusan selalu doinan terhadap penjabaran seluruh alternatif yang terbuka, eperkirakan konsequensi yang perlu dihadapi pada setiap

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Informasi Pada Rumah Sakit Dengan Layanan Intranet Menggunakan Metode Waterfall

Rancang Bangun Sistem Informasi Pada Rumah Sakit Dengan Layanan Intranet Menggunakan Metode Waterfall Jurnal Evolusi Volue 4 Noor 2-206 evolusi.bsi.ac.id Rancang Bangun Siste Inforasi Pada Ruah Sakit Dengan Layanan Intranet Menggunakan Metode Waterfall Mulia Rahayu Teknik Inforatika, STMIK Nusa Mandiri

Lebih terperinci

THE CAUSALITY AVAILABILITY OF FOOD AND ECONOMIC GROWTH IN CENTRAL JAVA

THE CAUSALITY AVAILABILITY OF FOOD AND ECONOMIC GROWTH IN CENTRAL JAVA THE CAUSALITY AVAILABILITY OF FOOD AND ECONOMIC GROWTH IN CENTRAL JAVA Juli Biantoro 1, Didit Purnoo 2 1,2 Fakultas Ekonoi dan Bisnis, Universitas Muhaadiyah Surakarta dp274@us.ac.id Abstrak Ketahanan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.2. Enterprise Arsitektur Arsitektur enterprise adalah sebuah pendekatan yang didirikan berdasarkan model dan manajemen holistik TI sebagai kerangka kerja untuk menunjukan penciptaan

Lebih terperinci