BAB III ANALISIS PENYELESAIAN MASALAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III ANALISIS PENYELESAIAN MASALAH"

Transkripsi

1 BAB III ANALISIS PENYELESAIAN MASALAH Pada bab tiga ini akan dibahas mengenai pengukuran fluktuasi nilai saham dengan menggunakan metode Force Index, dan dibantu oleh Exponential Moving Average dalam menentukan keputusan beli atau jual saham. 3.1 Analisis Exponential Moving Average Exponential moving average (EMA) bertujuan untuk menghaluskan nilai Force Index yang sudah didapat dengan metode EMA 2 hari dan EMA 13 hari. Formulanya adalah: EMA(i) = (penutupan (i) * EMA%) + (EMA (i-1) * (1-EMA%)) (3.1) EMA(i) EMA pada waktu i; Penutupan (i) harga penutupan pada waktu i; EMA (i-1) EMA pada waktu i-1; EMA% = 2 / (N+1) (3.2) EMA% nilai pembobotan EMA N periode hari Maka formula untuk EMA 2 hari adalah: EMA2 (i) = (penutupan (i) * 66,7%) + (EMA2(i-1) * 33,3%) (3.3) Dan formula untuk EMA 13 hari adalah: EMA13 (i) = (penutupan (i) * 14,3%) + (EMA13(i-1) * 85,7%) (3.4) Sebuah exponential moving average (EMA), yang juga dikenal sebagai exponentially weighted moving average (EWMA), menggunakan faktor pembobotan yang berkurang secara eksponensial. Pembobotan untuk setiap data yang lebih lama berkurang secara eksponensial, memberikan kepentingan yang lebih kepada observasi terkini tanpa menghilangkan nilai observasi yang lama. Penggambaran nilai bobot pada EMA dapat dilihat pada Gambar 9. III-1

2 III-2 Gambar 9 EMA dengan bobot N=15 Derajat pembobotan diekspresikan sebagai faktor konstan α, sebuah nilai antara 0 dan 1. α dapat diekspresikan sebagai persentase, jadi faktor penghalusan 10% adalah sama dengan α=0.1. Secara alternatif, α dapat diekspresikan sebagai nilai N dalam periode waktu, dimana contohnya N=19 adalah sama dengan α=0.1. Observasi pada sebuah periode waktu dilambangkan dengan Yt, dan nilai EMA pada sebuah periode waktu t dilambangkan dengan St. S1 tidak didefinisikan. S2 dapat diinisialisasi dengan berbagai cara, cara paling mudah adalah dengan menggunakan nilai Y1. Besar dari efek nilai inisial S2 pada hasil Moving Average bergantung pada α; nilai α yang lebih kecil membuat pemilihan nilai S2 kebih penting daripada nilai α yang lebih besar. Formula untuk menghitung EMA pada periode waktu t 2 adalah: (3.5) Formula ini berdasarkan Hunter (1986), sebuah pendekatan alternatif oleh Roberts (1959) menggunakan Yt menggantikan Yt-1 (3.6) Formula ini juga bisa diekspresikan dalam analisis teknis dalam persamaan sebagai berikut, sehingga menunjukkan bagaimana EMA maju menuju titik data terakhir, tapi hanya dalam proporsi diferensiasi

3 III-3 (3.7) Dengan terus melebarkan EMAyesterday setiap kali menghasilkan sebuah power series, menunjukkan bagaimana faktor pembobotan untuk setiap data p1,p2,dst, menurun secara eksponensial: (3.8) Pertanyaannya adalah seberapa jauh untuk kembali menghitung nilai inisial yang mana dalam kasus terburuk bergantung pada data. Jika ada nilai p yang besar dalam data yang lama, maka itu akan memberikan efek pada keseluruhan walaupun pembobotannya sangat kecil. Jika diasumsikan bahwa harganya tidak terlalu bergejolak begitu kasar, maka hanya pembobotannyalah yang berpengaruh banyak. Bobot yang dihasilkan dengan berhenti setelah term k adalah Dimana (3.9) Sebuah pecahan Dari keseluruhan pembobotan Sebagai contoh, untuk memiliki 99,9% pembobotan (3.10) Persamaan itulah yang digunakan, karena mendekati selama N bertambah. Ini menyederhanakan kira2: Untuk contoh ini (bobot 99,9%)

4 III Analisis Force Index Dalam bagian ini akan dijelaskan lebih rinci mengenai aplikasi Force Index, dan cara untuk membaca hasil pengukuran Force Index. Dalam penghitungan nilai Force Index secara mentah, dapat digunakan formula: Force index (i) = (penutupan (i) - penutupan (i-1)) * Volume (i) (3.11) Force index (i) Force Index pada waktu i; Penutupan (i) harga penutupan pada waktu i; Penutupan (i-1) harga penutupan pada waktu i-1; Volume (i) volume transaksi penjualan/pembelian pada waktu i Dengan menggunakan formula ini, dapat dilihat grafik Force Index kasar tanpa penghalusan Force Index untuk Jangka Pendek Pada saat digunakan dengan indikator pengikut tren lain, efektifitas Force Index digabung EMA 2 hari akan lebih terlihat, dengan menggunakan indikator pengikut tren lainnya untuk melihat tren naik, bisa dilihat titik beli terbaik pada saat indikator Force Index menurun. Pada saat indikator tren lain menunjukkan tren menurun, Force Index digabung EMA 2 hari dapat menunjukkan titik akurat dimana dapat diputuskan untuk menjual. Untuk mengidentifikasi titik terendah jangka pendek pada saat tren naik, tunggu sampai Force Index berubah menjadi negatif. Sehingga dapat dilakukan aksi beli pada saat tren jangka panjang mengalami sedikit penurunan. Lebih spesifiknya, saham dapat dibeli diluar harga tinggi pada saat Force Index bernilai negatif dengan kondisi tren naik. Pemain saham akan terlindungi dari penurunan harga karena transaksinya tidak akan dilakukan jika harga menurun, tetapi, jika sesuai dugaan, tren naik terus berlangsung, maka transaksinya akan diisi dengan tren naik yang kuat dari bulls. Jika pembelian diturunkan sampai suatu titik balik tinggi, maka dapat ditempatkan suatu titik henti dibawah harga terendah suatu hari pada saat sinyal untuk berhenti membeli sudah menyala. Ini menguatkan titik henti sehingga memungkinkan untuk dapat keluar dari pasar lebih cepat jika trennya melemah.

5 III-5 Dalam kasus dimana Force Index berubah menjadi positif pada saat pasar mengalami tren menurun jangka panjang, strateginya adalah sell short. Ini adalah sebuah peluang cepat yang disediakan oleh kondisi bullish pasar, yang memungkinkan untuk melakukan sell short dibawah harga terbawah. Jika ternyata kondisi bullish bertahan lebih lama dari yang diduga, maka bisa ditambah proporsi penjualannya untuk tetap bertahan pada titik terendah yang baru. Kemudian, pada saat harga mulai berubah, penjualannya cepat dieksekusi, dan dapat dibuat sebuah titik henti aman untuk harga tertinggi pada nilai harga yang baru, lalu bisa dimulai memindahkan titik hentinya dan bisa memutuskan untuk keluar dari pasar secepatnya. Force Index digabung EMA 2 hari dapat digunakan untuk menambah posisi long dan short. Posisi long dapat ditambah pada saat Force Index berubah negatif pada tren naik jangka panjang, dan menambah posisi short pada saat Force Index berubah positif pada tren turun jangka panjang. Untuk suatu periode waktu yang lebih panjang, pada saat Force Index turun ke titik terendahnya untuk suatu periode waktu yang panjang (misalnya 1 bulan), bears memiliki kekuatan yang luar biasa, dan harga kemungkinan akan jatuh lebih rendah. Secara alternatif, pada saat Force Index meningkat sampai ke titik tertingginya dalam 1 bulan, bulls memiliki kekuatan yang luar biasa, harga memiliki kecenderungan untuk bergerak lebih tinggi lagi. Dalam memutuskan kapan untuk keluar dari posisi long atau short, Force Index digabung EMA 2 hari adalah sebuah alat yang penting. Jika pemain saham jangka pendek membeli pada saat Force Index bernilai negatif, maka dia sebaiknya membeli pada saat Force Index bernilai positif. Jika pembelinya melakukan go short pada saat indikator positif, maka dia harus mengembalikannya pada saat Force Index bernilai negatif. Pemain saham dengan jangka yang lebih panjang sebaiknya keluar dari posisinya hanya jika tren berubah atau jika ada perbedaan antara Force Index digabung EMA 2 hari dan tren jangka panjang. Perbedaan kurva juga sangat penting pada saat melakukan jual beli dengan basis Force Index. Kondisi bullish terjadi pada saat harga jatuh ke sebuah titik rendah baru sementara Force Index membuat titik yang lebih dangkal. Perbedaan bullish, Force Index dan harga adalah sinyal kuat untuk membeli. Sinyal kuat untuk menjual ditandai oleh kondisi bearish antara Force Index dan harga. Pada saat harga menanjak

6 III-6 menuju puncak baru sementara Force Index menempati titik naik yang mengambang, kondisi bearish tercipta Force Index untuk Jangka Panjang Seperti Force Index digabung EMA 2 hari, Force Index digabung EMA 13 hari mengindikasikan kekuatan bulls jika bernilai positif. Pada saat bernilai negatif, bearslah yang memiliki kontrol. Pada saat indikator tetap berada pada atau dekat dengan nol, maka pasar tidak memiliki tren. Force Index digabung EMA 13 atau indikator lain tidak dapat memberikan informasi yang akurat. Pada saat Force Index digabung EMA 13 mencapai puncak baru, sebuah tren naik dikonfirmasikan. Ini berarti bahwa penaikan memiliki kekuatan dan harga akan menaik dalam jumlah yang besar. Pada saat tren naik menjadi panjang disekitar garis tengah, ini dapat berarti harga meningkat dengan lebih lambat, atau volume transaksi berkurang. Force Index digabung EMA 13 kemudian menunjukkan titik yang kian menurun, dan pada akhirnya akan turun dibawah garis tengah. Tren penting ini adalah indikasi final bahwa tren bullish sudah berakhir. Sebuah puncak baru dari Force Index digabung EMA 13 mengindikasikan kecenderungan tren naik yang kuat. Sebuah kondisi bearish antara Force Index digabung EMA 13 dan harga adalah sebuah indikasi kuat untuk melakukan go short. Jika harga mencapai titik tinggi baru tapi Force Index digabung EMA 13 hanya mencapai titik positif yang rendah, maka kondisi bulls mulai melemah dan bears sudah mulai untuk masuk dan mengambil alih. Kelanjutan dari sebuah tren menurun biasanya ditandai dengan nilai Force Index digabung EMA 13 yang mencapai titik rendah yang baru. Jika harga jatuh ke sebuah titik rendah baru tapi Force Index digabung EMA 13 hanya mencapai nilai negatif yang dangkal, maka bears mulai kehilangan kekuatannya. Ini adalah sebuah kondisi bullish, dan sebuah sinyal kuat untuk membeli.

7 III Interpretasi Metode Force Index dengan EMA Dalam melakukan interpretasi terhadap hasil pengukuran Force Index, terdapat berbagai aturan dalam pengambilan keputusan jual/beli. Secara umum, seorang pemain saham akan membeli pada saat Force Index digabung EMA 2 hari adalah negatif, dan menjualnya pada saat Force Index digabung EMA 2 hari bernilai positif, dengan tetap melihat arah tren dari grafik yang dihasilkan oleh Force Index digabung EMA 13 hari. Force Index digabung EMA 13 hari adalah indikator jangka panjang, dan pada saat indikator ini naik melewati garis tengah, berarti kondisi bulls sedang dalam posisi yang sangat kuat. Pada saat indikator itu bernilai negatif, bears, memiliki kontrol terhadap pasar. Suatu kondisi spesial adalah pada saat nilai Force Index digabung EMA 13 hari dengan harga EMA 13 hari memiliki kecenderungan yang berbalik, ini dapat berarti akan ada suatu titik balik dari pasar. Diindikasikan oleh harga penutupan, perbedaan harga hari ini dan kemarin memberikan gambaran kemenangan bulls atau bears, dengan tambahan volume yang dikalikan, untuk memberikan multiplikasi kekuatan bulls atau bears. Volume juga mengindikasikan level momentum pada pasar yang ditarik oleh kekuatan bulls atau bears. Force index adalah salah satu indikator yang dapat mengkombinasikan harga dan volume kedalam sebuah gambaran tunggal yang dapat dengan mudah dibaca. Pada saat Force Index bernilai positif yang cukup besar, ada kecenderungan kuat bahwa sebuah tren kenaikan akan berlanjut. Pada saat Force Index bernilai negatif, bears memiliki kekuatan yang lebih besar dan ada kecenderungan tren menurun. Nilai Force Index yang mendatar merupakan situasi yang sangat penting. Sebuah nilai mendatar berarti jika ada suatu perubahan harga yang tidak diikuti oleh volume pembelian/penjualan berarti tren akan berubah. Pada suatu sisi sebaliknya, sebuah kondisi mendatar dapat mengindikasikan sebuah tren berbalik jika volume pembelian/penjualan yang tinggi dengan perubahan harga yang sangat kecil. Force index adalah sebuah indikator yang dapat dipakai untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Force Index digabung EMA 2 hari memberikan indikator tren yang akurat untuk situasi jual/beli yang pasti. Di sisi lain, Force Index digabung EMA 13

8 III-8 hari bisa memberikan kecenderungan kenaikan atau penurunan pasar, sehingga dapat memberikan gambaran untuk keputusan jangka panjang. Beberapa rule untuk Force Index : Belilah pada saat nilai Force Index bernilai negatif, dalam periode dengan kecenderungan tren naik Force index memberikan sinyal kelanjutan tren naik pada saat dia mencapai puncak baru Sinyal untuk menjual datang pada saat nilai Force Index bernilai positif dalam periode dengan kecenderungan tren menurun Force index memberikan sinyal kekuatan bears dan kelanjutan tren menurun pada saat nilai Force index jatuh ke sebuah kedalaman baru Jika perubahan harga tidak didukung dengan perubahan volume yang besar, maka nilai Force index berada pada level yang hampir sama, yang berarti tren akan segera berubah. 3.3 Analisis Perangkat Lunak Deskripsi Perangkat Lunak Perangkat lunak yang akan dibangun dalam Tugas Akhir ini dinamakan ForceStock. Dimana fungsi utama ForceStock adalah melakukan analisis teknikal terhadap data historis saham dengan menggunakan metode Force Index. Masukan dari perangkat lunak ini adalah berupa data historis saham yang diambil dari dan parameter masukan lainnya untuk keperluan analisis teknikal seperti periode waktu. Hasil keluaran dari ForceStock adalah grafik fluktuasi nilai saham serta grafik hasil pengukuran dengan metode Force Index Spesifikasi Kebutuhan Fungsional Perangkat Lunak Berdasarkan deskripsi umum diatas, kebutuhan fungsional dari perangkat lunak ForceStock adalah:

9 III-9 1) ForceStock harus dapat mengakses dan mengambil data historis saham yang dibutuhkan pengguna dari situs 2) ForceStock harus dapat melakukan suatu pengukuran fluktuasi nilai saham dari data historis yang sudah ada dengan parameter yang ditentukan dengan menggunakan metode Force Index. 3) ForceStock dapat menampilkan grafik fluktuasi nilai saham, dan grafik hasil pengukuran fluktuasi nilai saham dengan metode Force Index. 4) ForceStock dapat menampilkan sinyal rekomendasi penjualan atau pembelian sesuai dengan hasil analisis Analisis Kebutuhan Data ForceStock memiliki hubungan terhadap 2 jenis data, yaitu data masukan dan data keluaran Data Masukan ForceStock membutuhkan dua macam data masukan untuk dapat melakukan penghitungan, antara lain: 1) Data historis saham Data ini dapat diambil dari website Informasi datanya berupa tabel data yang terdiri dari nama perusahaan, tanggal, harga penutupan (close), harga tertinggi(high), harga pembukaan(open), dan harga terendah(low). 2) Parameter untuk indikator metode Force Index Data ini berupa parameter yang dibutuhkan untuk mendapatkan hasil pengukuran sesuai kebutuhan pengguna. Parameternya meliputi: a. Jenis Periode (harian, bulanan, dll) b. Rentang waktu periode Data Keluaran ForceStock menghasilkan 4 jenis data keluaran, antara lain: 1) Grafik fluktuasi nilai saham

10 III-10 2) Grafik hasil pengukuran nilai saham dengan Metode Force Index dibantu EMA 2 hari 3) Grafik hasil pengukuran nilai saham dengan Metode Force Index dibantu EMA 13 hari 4) Sinyal rekomendasi pengambilan keputusan di pasar saham Sumber Data Historis Saham Data historis fluktuasi nilai saham yang digunakan pada ForceStock, diambil dari Yahoo pada kategori Yahoo Finance. Data tersebut dapat diambil dari Data dapat diambil dalam format CSV (Comma separated Value) dan berisi data harian yang tiap barisnya berisi tanggal(date), harga pembukaan(open), harga tertinggi(high), harga terendah(low), harga penutupan(close), volume transaksi(volume), dan harga penutupan terakhir. Gambar 10 Data saham Cisco Systems dari Yahoo Finance Analisis Pengguna Perangkat Lunak Pengguna perangkat lunak ini adalah seorang analis saham, dapat berupa short-term trader, atau long-term investor. Mereka melakukan analisis fluktuasi nilai saham, dan memperkirakan pergerakan nilai saham mendatang untuk dapat melihat saat yang tepat dalam hal pembelian atau penjualan saham.

11 III Pemodelan Use Case Berdasarkan hasil analisis diatas, ForceStock dapat dimodelkan ke sebuah model use case, yang terdiri dari diagram use case, definisi aktor, definisi use case, dan skenario use case Diagram Use Case Diagram Use case dapat dilihat pada gambar 11 Gambar 11 Use case diagram Terdapat 3 Use case utama pada perangkat lunak ForceStock, yaitu mengambil data saham, memproses pengukuran nilai saham, dan mengatur konfigurasi koneksi internet. Use case memproses pengukuran nilai saham memiliki 3 buah sub use case, yaitu menggambar grafik fluktuasi saham, menggambar grafik hasil analisis Force Index dengan EMA 2 hari, dan menggambar grafik hasil analisis Force Index dengan EMA 13 hari.

12 III Definisi Aktor Berdasarkan analisis pengguna perangkat lunak, terdapat 1 jenis aktor yaitu seorang analis. Penjelasan aktornya bisa dilihat pada tabel 4 Tabel 4 Definisi aktor No. Aktor Deskripsi 1 Analis Orang yang menggunakan perangkat lunak untuk menganalisis data saham dengan menggunakan motode Force Index Definisi Use Case Diagram use case perangkat lunak ForceStock menggambarkan 3 buah use case. Penjelasannya bisa dilihat pada tabel 5 Tabel 5 Definisi use case ID use case Nama use case Deskripsi UC-ADS Mengambil data saham Melakukan pengambilan data historis saham sesuai dengan keinginan pengguna dari situs UC-PPS Memproses pengukuran nilai saham UC-KKI Mengatur konfigurasi koneksi internet Melakukan proses pengukuran dengan metode Force Index dan menampilkan hasilnya melalui grafik dan sinyal Mengatur konfigurasi koneksi internet yang digunakan untuk mengambil data saham. UC-BDS Membaca data saham Melakukan pembacaan terhadap data saham yang sudah tersimpan dalam format file CSV UC-LDS Melihat data saham Menampilkan data saham pada window baru dalam bentuk tabel OHLC Skenario Use case Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai skenario normal dari masing-masing use case pada perangkat lunak ForceStock, yaitu mengambil data saham, memproses pengukuran nilai saham, dan mengatur konfigurasi koneksi internet.

13 III Skenario Use Case Mengambil Data Saham Skenario normal use case mengambil data saham bisa dilihat pada tabel 6 ID use case Nama use case Aktor Kondisi awal Aksi aktor 1. Memilih menu download stock data 3. Mengisi masukan berupa tempat penyimpanan data yang akan diambil, nama perusahaan, tanggal awal, tanggal akhir, dan tipe periode waktu (harian, mingguan, bulanan) Kondisi akhir Tabel 6 Skenairo use case UC-ADS UC-ADS Mengambil data saham Analis Skenario normal Perangkat lunak menampilkan halaman utama Reaksi perangkat lunak 2. Menampilkan antarmuka download stock data 4. Mengambil data saham sesuai dengan masukan aktor dan menyimpan data tersebut ke tempat yang ditentukan Data saham yang diinginkan disimpen di tempat yang telah ditentukan Skenario Use Case Memproses Pengukuran Nilai Saham Skanario normal use case memproses pengukuran nilai saham bisa dilihat pada tabel 7 Tabel 7 Skenario use case UC-PPS ID use case Nama use case Aktor Kondisi awal UC-PPS Memproses pengukuran nilai saham Analis Perangkat lunak menampilkan halaman utama

14 III-14 Aksi aktor 1. Memilih menu analyze data Kondisi akhir Skenario normal Reaksi perangkat lunak 2. Mengeksekusi sub use case menggambar grafik fluktuasi saham, menggambar grafik hasil analisis Force Index dengan EMA 2 hari, menggambar grafik hasil analisis Force Index dengan EMA 13 hari. Grafik nilai saham, grafik hasil analisis Force Index dengan EMA 2 hari, grafik hasil analisis Force Index dengan EMA 13 hari, dan sinyal rekomendasi ditampilkan pada halaman utama. Skanario normal sub use case menggambar grafik fluktuasi saham bisa dilihat pada tabel 8 Tabel 8 Skenario use case UC-GGS ID use case UC-GGS Nama use case Menggambar grafik fluktuasi saham Aktor Analis Kondisi awal Aktor telah memilih menu analyze data, perangkat lunak menampilkan halaman antarmuka lokasi data saham Skenario normal Aksi aktor Reaksi perangkat lunak 1. Mengisi tempat lokasi data historis saham yang telah diambil dalam format CSV 2. Mengambil data saham yang telah dipilih dan menyimpannya dalam bentuk

15 III-15 variabel 3. Menggambar grafik nilai saham pada halaman utama Kondisi akhir Grafik nilai saham ditampilkan di halaman utama Skanario normal sub use case menggambar grafik hasil analisis Force Index dengan EMA 2 hari bisa dilihat pada tabel 9 Tabel 9 Skenario use case UC-F02 ID use case UC-F02 Nama use case menggambar grafik hasil analisis Force Index dengan EMA 2 hari Aktor Analis Kondisi awal Aktor telah memilih menu analyze data, perangkat lunak menampilkan halaman antarmuka masukan parameter indikator Force Index Skenario normal Aksi aktor Reaksi perangkat lunak 1. Mengisi masukan berupa warna grafik 2. Melakukan analisis terhadap variabel yang ada dengan metode Force Index dengan EMA 2 hari 3. Menggambar grafik hasil analisis pada halaman utama 4. Memberikan sinyal rekomendasi tindakan Kondisi akhir Grafik hasil analisis dan sinyal ditampilkan dihalaman utama Skanario normal sub use case menggambar grafik hasil analisis Force Index dengan EMA 13 hari bisa dilihat pada tabel 10

16 III-16 Tabel 10 Skenario use case UC-F13 ID use case UC-F13 Nama use case menggambar grafik hasil analisis Force Index dengan EMA 13 hari Aktor Analis Kondisi awal Aktor telah memilih menu analyze data, perangkat lunak menampilkan halaman antarmuka masukan parameter indikator Force Index Skenario normal Aksi aktor Reaksi perangkat lunak 1. Mengisi masukan berupa warna grafik 2. Melakukan analisis terhadap variabel yang ada dengan metode Force Index dengan EMA 13 hari 3. Menggambar grafik hasil analisis pada halaman utama 4. Memberikan sinyal rekomendasi tindakan Kondisi akhir Grafik hasil analisis dan sinyal ditampilkan dihalaman utama Skenario Use Case Mengatur Konfigurasi Koneksi Internet Skenario use case mengatur konfigurasi koneksi internet bisa dilihat pada tabel 11 Tabel 11 Skenario use case UC-KKI ID use case Nama use case Aktor Kondisi awal UC-KKI Mengatur konfigurasi koneksi internet Analis Perangkat lunak menampilkan halaman utama Skenario normal

17 III-17 Aksi aktor 1. Memilih menu connection settings 3. Memilih jenis koneksi internet yang diinginkan Kondisi akhir Reaksi perangkat lunak 2. Menampilkan antarmuka connection setting 4. Melakukan koneksi ke internet sesuai konfigurasi yang dipilih Perangkat lunak terhubung ke internet dengan jenis koneksi yang ditentukan aktor Skenario Use Case Membaca Data Saham Skenario Use case membaca data saham dapat dilihat pada tabel 12 ID use case Nama use case Aktor Kondisi awal Aksi aktor 1. Memilih menu open stock data 3. Memilih file CSV yang diinginkan Kondisi akhir Tabel 12 Skenario Use Case UC-BDS UC-BDS Membaca data saham Analis Skenario normal Perangkat lunak menampilkan halaman utama Reaksi perangkat lunak 2. Menampilkan antarmuka open stock data 4. Membaca file CSV yang dipilih Perangkat lunak membaca data saham, dan data saham siap untuk diproses Skenario Use Case Melihat Data Saham Skenario Use Case melihat data saham dapat dilihat pada tabel 13

18 III-18 Tabel 13 Skenario Use Case UC-LDS ID use case UC-LDS Nama use case Melihat data saham Aktor Analis Kondisi awal Perangkat lunak menampilkan halaman utama dan data saham sudah dibaca Skenario normal Aksi aktor Reaksi perangkat lunak 1. Memilih menu view stock data 2. Menampilkan data saham dalam bentuk tabel OHLC Kondisi akhir Data saham ditampilkan dalam bentuk tabel OHLC pada window baru Asumsi dan Batasan Perangkat Lunak Asumsi dan batasan yang diterapkan pada perangkat lunak ForceStock ini adalah: 1) ForceStock hanya melayani satu pengguna pada satu waktu dan satu mesin 2) Data yang dipakai pada ForceStock tidak diperbarui secara otomatis 3) Analisis yang dilakukan menggunakan metode Force Index. 4) Data historis saham yang digunakan adalah valid dan tersimpan dalam format file CSV. 5) Data masukan dari pengguna adalah valid. 3.4 Perancangan Perangkat Lunak Perancangan yang dilakukan meliputi perancangan arsitektur perangkat lunak, dan perancangan antarmuka.

19 III Perancangan Arsitektur Terdapat 10 kelas untuk perangkat lunak ForceStock, antara lain ForceStock, FormForceStock, ConnectionController, FormConnection, DownloadController, FormDownload, FormDownloadProgress, GraphicController, FormGraphic, dan Stock. Untuk lebih jelasnya dapat meliat gambar 12 Gambar 12 Diagram kelas ForceStock

20 III-20 Penjelasan lebih lanjut dari masing-masing kelas dapat dilihat pada tabel 14 Tabel 14 Deskripsi kelas ForceStock Nama Kelas Deskripsi Fungsi ForceStock Driver utama perangkat lunak main() ConnectionController Driver koneksi perangkat lunak ke internet SaveConnectionConfiguratio n() DownloadController Driver pengambilan data dari internet downloaddata() GraphicController Driver penampilan grafik pada readstock() perangkar lunak generatestockgraphic() generateforcegraphic1() generateforcegraphic2() Stock Struktur data utama yang menampung tiap data saham ishigherhigh(s:stock) : bool islowerlow(s:stock) : bool FormForceStock Antarmuka utama perangkat lunak showform() FormConnection Antarmuka pengaturan koneksi showform() perangkat lunak ke internet FormDownload Antarmuka pengaturan data yang akan showform() diambil FormDownloadProgress Antarmuka pada saat perangkat lunak showform() melakukan pengambilan data dari internet FormGraphic Antarmuka pengaturan grafik yang akan ditampilkan perangkat lunak showform() Perancangan Antarmuka Antarmuka ForceStock terdiri dari 4 bagian utama, yaitu antarmuka utama, antarmuka pengambilan data, antarmuka pemrosesan grafik, dan antarmuka pengaturan koneksi Antarmuka Utama Rancangan antarmuka utama dapat dilihat pada gambar 13. Antarmuka ini adalah antarmuka yang ditampilkan pertama kali pada saat perangkat lunak ForceStock dijalankan.

21 III-21 Antarmuka ini dipenuhi sebagian besar oleh tampilan grafik. Dan sebagian kecil lainnya oleh panel interaksi yang berisi menu yang dapat digunakan oleh pengguna. Rancangan antarmukanya dapat dilihat pada gambar 13 Gambar 13 Rancangan antarmuka utama Melalui panel interaksi, pengguna dapat menggunakan perangkat lunak untuk mengambil data, memproses grafik, dan mengatur konfigurasi koneksi internet Antarmuka Pengambilan Saham Antarmuka ini akan ditampilkan pada saat pengguna memilih menu download data. Pada antarmuka ini, pengguna dapat memilih perusahaan yang datanya akan diambil, menentukan tanggal awal data dan tanggal akhir data, serta menentukan jenis periode dari data saham yang akan diambil. Rancangannya dapat dilihat pada gambar 14

22 III-22 Gambar 14 Rancangan antarmuka pengambilan data saham Antarmuka Pemrosesan Grafik Antarmuka ini ditampilkan pada saat pengguna memilih menu Process Data. Pada antarmuka ini pengguna dapat memilih grafik mana yang akan digambar. Rancangan antarmukanya dapat dilihat pada gambar 15. Gambar 15 Rancangan antarmuka pemrosesan data Antarmuka Pengaturan Koneksi Internet Antarmuka ini ditampilkan pada saat pengguna memilih menu Configuration. Pada antarmuka ini, pengguna dapat memilih jenis koneksi perangkat lunak ke internet. Rancangan antarmukanya dapat dilihat pada gambar 16.

23 Gambar 16 Rancangan antarmuka pengaturan koneksi III-23

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Saham Saham (Jake D. Tedder, 1978, p.212) adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) atau disebut juga emiten. Pemilik

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan dibahas analisis masalah-masalah dalam tugas akhir ini dan perancangan solusi yang akan digunakan untuk memecahkan masalah tersebut. 3.1 Analisis Analisis

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada BAB ini akan dijelaskan mengenai analisis dan perancangan pembangunan aplikasi analisis saham menggunakan metode Ultimate Oscillator. 3.1 Analisis Analisis yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab empat memberikan penjelasan menyeluruh terhadap implementasi perangkat lunak yang dikembangkan untuk tugas akhir ini dan pengujian yang dilakukan. 4.1 Implementasi

Lebih terperinci

STUDI DAN IMPLEMENTASI PENGUKURAN FLUKTUASI NILAI SAHAM DENGAN METODE FORCE INDEX

STUDI DAN IMPLEMENTASI PENGUKURAN FLUKTUASI NILAI SAHAM DENGAN METODE FORCE INDEX STUDI DAN IMPLEMENTASI PENGUKURAN FLUKTUASI NILAI SAHAM DENGAN METODE FORCE INDEX LAPORAN TUGAS AKHIR oleh : Christopher Kurniawan NIM 13504117 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TEKNIK ELEKTRO DAN

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada Bab III dari laporan Tugas Akhir ini akan diuraikan tantang analisis tren pergerakan harga saham dengan menggunakan metode Parabolic SAR, analisis kebutuhan perangkat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab dua yang berisi berbagai landasan teori ini akan dibahas mengenai definisi dan konsep dari saham, force index, dan moving average. Landasan teori ini akan memberikan pemahaman

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Analisis yang dilakukan meliputi analisis metode Money Flow Index(MFI), deskripsi umum perangkat lunak, analisis kebutuhan perangkat lunak, analisis kebutuhan data, pengguna

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN APLIKASI ANALISIS PERGERAKAN HARGA SAHAM DENGAN METODE WILLIAMS PERCENT RANGE

PEMBANGUNAN APLIKASI ANALISIS PERGERAKAN HARGA SAHAM DENGAN METODE WILLIAMS PERCENT RANGE PEMBANGUNAN APLIKASI ANALISIS PERGERAKAN HARGA SAHAM DENGAN METODE WILLIAMS PERCENT RANGE LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun sebagai syarat kelulusan tingkat sarjana oleh : Agam Syauqi Lamaida / 13503056 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Sejarah Perusahaan Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan tepatnya

Lebih terperinci

TIPS. Membaca Pola Grafik. Pola Pembalikan Arah

TIPS. Membaca Pola Grafik. Pola Pembalikan Arah TIPS Membaca Pola Grafik Pola Pembalikan Arah i. Kepala dan Bahu Pola yang paling handal dari semua pola pembalikan arah yang mencerminkan suatu puncak utama. Sempurna jika harga yang sedang bergerak mempunyai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.2.1 Latar Belakang Analisa Saham Dedhy dan Liliana (2007) menyatakan bahwa pergerakan harga saham pada dasarnya dipengaruhi oleh teori ekonomi yang paling dasar, yaitu hukum permintaan

Lebih terperinci

Ikhtisar Analisis Pasar. oleh Admiral Markets Trading Camp

Ikhtisar Analisis Pasar. oleh Admiral Markets Trading Camp Ikhtisar Analisis Pasar oleh Admiral Markets Trading Camp Daftar Isi Pendahuluan... 3 Analisis Teknikal vs Analisis Fundamental... 4 Analisis Fundamental... 5 Analisis Teknikal... 6 Indikator... 7 RSI...

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI. Perangkat keras yang digunakan adalah seperangkat komputer dengan spesifikasi sebagai berikut:

BAB IV IMPLEMENTASI. Perangkat keras yang digunakan adalah seperangkat komputer dengan spesifikasi sebagai berikut: BAB IV IMPLEMENTASI Bab ini menjelaskan tentang implementasi perangkat lunak berdasarkan hasil analisis dan perancangan yang telah dibuat pada bab sebelumnya. Penjelasan mengenai implementasi perangkat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Dalam tugas akhir ini akan dikembangkan sebuah perangkat lunak yang akan menggunakan RSI untuk membantu melakukan prediksi tren harga saham. Dalam bab ini akan dijelaskan

Lebih terperinci

Bab 4 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan secara studi literatur, dan dengan mengikuti seminarseminar

Bab 4 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan secara studi literatur, dan dengan mengikuti seminarseminar 32 Bab 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Kerangka pemikiran Penelitian dilakukan secara studi literatur, dan dengan mengikuti seminarseminar yang berkaitan dengan metode analisa teknikal. Data diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab satu ini akan dibahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, dan metodologi dalam tugas akhir pengukuran fluktuasi nilai saham dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahwa sering terjadi ketidak-akuratan hasil peramalan, tetapi mengapa peramalan

BAB I PENDAHULUAN. bahwa sering terjadi ketidak-akuratan hasil peramalan, tetapi mengapa peramalan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peramalan adalah salah satu input penting bagi para manajer dalam proses pengambilan keputusan investasi. Dalam proses peramalan dapat disadari bahwa sering terjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini pasar modal merupakan suatu alternatif investasi yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini pasar modal merupakan suatu alternatif investasi yang dapat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini pasar modal merupakan suatu alternatif investasi yang dapat mendatangkan keuntungan finansial bagi investor individual maupun institusional. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN. Perancangan kasus uji yang akan dilakukan meliputi pengujian terhadap dua hal, yaitu:

BAB V PENGUJIAN. Perancangan kasus uji yang akan dilakukan meliputi pengujian terhadap dua hal, yaitu: BAB V PENGUJIAN Bagian ini membahas tentang pengujian yang dilakukan terhadap perangkat lunak UltimateStock yang telah diimplementasikan. Kemudian hasil pengujian tersebut akan dianalisis untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam melakukan perdagangan saham, diperlukan analisis untuk memprediksi

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam melakukan perdagangan saham, diperlukan analisis untuk memprediksi BAB II LANDASAN TEORI II.1 Analisis Saham Dalam melakukan perdagangan saham, diperlukan analisis untuk memprediksi pergerakan harga saham, sehingga dapat memaksimalkan keuntungan dan menghindari kerugian.

Lebih terperinci

Strategi EMA-50 Williams. oleh Admiral Markets Trading Camp

Strategi EMA-50 Williams. oleh Admiral Markets Trading Camp Strategi EMA-50 Williams oleh Admiral Markets Trading Camp Daftar Isi Sekilas Tentang Penulis Deskripsi Strategi Exponential Moving Average Williams Percent Range Stochastic Pivot Points Kesimpulan 3 4

Lebih terperinci

TEKNIK ANALISA FOREX - 3

TEKNIK ANALISA FOREX - 3 - 3 MOVING AVERAGES BOLLINGER BANDS PARABOLIC SAR MACD STOCHASTIC RELATIVE STRENGHT INDEX (RSI) OSCILATOR & MOMENTUM TIME FRAME Moving Averages (MA) Moving Averages (MA) adalah pergerakan rata-rata harga

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print)

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 2, (2016) ISSN: ( Print) A347 Pembangunan Aplikasi Berbasis Web Untuk Peramalan Harga Saham Dengan Metode Moving Average, Exponential Smoothing, Dan Artificial Neural Network Ruben A. Siregar, Edwin Riksakomara S.Kom., M.T. Jurusan

Lebih terperinci

Pembuatan Aplikasi Prediksi Harga Saham Berbasis Web Menggunakan Metode Holt s: Studi Kasus Di PT Bank Central Asia Tbk

Pembuatan Aplikasi Prediksi Harga Saham Berbasis Web Menggunakan Metode Holt s: Studi Kasus Di PT Bank Central Asia Tbk A333 Pembuatan Aplikasi Prediksi Harga Saham Berbasis Web Menggunakan Metode Holt s: Studi Kasus Di PT Bank Central Asia Tbk Nabihah Hanun Atikah, Arif Djunaidy, dan Faizal Mahananto Departemen Sistem

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak cara manusia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Beberapa usaha yang biasanya dilakukan adalah bekerja sebagai pegawai negeri atau swata, berdagang, bertani,

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR 1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENGANTAR 1. Latar Belakang Masalah BAB I PENGANTAR 1. Latar Belakang Masalah Di masa sekarang ini teknologi memiliki peranan penting dalam setiap aspek kehidupan manusia. Semakin berkembangnya teknologi akan semakin memudahkan dan meringankan

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN APLIKASI ANALISIS PERGERAKAN HARGA SAHAM DENGAN METODE ULTIMATE OSCILLATOR

PEMBANGUNAN APLIKASI ANALISIS PERGERAKAN HARGA SAHAM DENGAN METODE ULTIMATE OSCILLATOR PEMBANGUNAN APLIKASI ANALISIS PERGERAKAN HARGA SAHAM DENGAN METODE ULTIMATE OSCILLATOR LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun sebagai syarat kelulusan tingkat sarjana oleh : Mohammad Noversada A. / 13503029 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. permasalahan, kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Sistem Analisis sistem ini merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan IPTEK khususnya Teknologi Informasi mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hampir disetiap aspek kehidupan manusia perkembangan teknologi informasi

Lebih terperinci

Prediksi Pergerakan Kurva Harga Saham dengan Metode Simple Moving Average Menggunakan C++ dan Qt Creator

Prediksi Pergerakan Kurva Harga Saham dengan Metode Simple Moving Average Menggunakan C++ dan Qt Creator FK001 Prosiding Seminar Kontribusi Fisika 2011 (SKF 2011) Prediksi Pergerakan Kurva Harga Saham dengan Metode Simple Moving Average Menggunakan C++ dan Qt Creator Andri Rahmadhani*, Mohammad Mandela, Timoty

Lebih terperinci

ANALISIS TEKNIKAL MODERN DENGAN INDIKATOR

ANALISIS TEKNIKAL MODERN DENGAN INDIKATOR ANALISIS TEKNIKAL MODERN DENGAN INDIKATOR 6.1. PENGERTIAN INDIKATOR TEKNIKAL Bagian ini dirancang untuk memperkenalkan konsep dari indikator-indikator teknikal dan menjelaskan penggunaan mereka dalam analisis

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHAS AN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai penerapan indikator Bollinger Bands dan RSI

BAB IV PEMBAHAS AN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai penerapan indikator Bollinger Bands dan RSI BAB IV PEMBAHAS AN Pada bab ini akan diuraikan mengenai penerapan indikator Bollinger Bands dan RSI dalam grafik saham Indofood. Hasil perhitungan Bollinger Bands dan RSI akan tersaji dalam bentuk grafik

Lebih terperinci

: Retno Yuliyanti NPM : Pembimbing : Dr. Ambo Sakka Hadmar, SE., MSi

: Retno Yuliyanti NPM : Pembimbing : Dr. Ambo Sakka Hadmar, SE., MSi PERBANDINGAN EFISIENSI ANALISIS TEKNIKAL MODERN DENGAN MENGGUNAKAN RELATIVE STRENGTH INDEX DAN STOCHASTIC OSCILLATOR UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR MODAL ( STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN PROPERTY

Lebih terperinci

Pengembangan Aplikasi Prediksi Tren Harga Saham dengan Metode Relative Strength Index

Pengembangan Aplikasi Prediksi Tren Harga Saham dengan Metode Relative Strength Index Pengembangan Aplikasi Prediksi Tren Harga Saham dengan Metode Relative Strength Index LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun sebagai syarat kelulusan tingkat sarjana oleh : Basilius Prabawa Brodjonegoro / 13501032

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 56 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Hardware dan Software Agar aplikasi dapat dioperasikan dengan baik, maka dibutuhkan sarana yang mendukung seperti hardware (perangkat keras) dan software

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN. Tujuan pengujian yang dilakukan terhadap perangkat lunak PRStock adalah sebagai berikut :

BAB V PENGUJIAN. Tujuan pengujian yang dilakukan terhadap perangkat lunak PRStock adalah sebagai berikut : BAB V PENGUJIAN Bagian ini membahas tentang pengujian yang dilakukan terhadap perangkat lunak PRStock yang telah diimplementasikan. Hasil pengujian kemudian akan dianalisis untuk mengetahui pencapaian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Analisis bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang terdapat pada sistem serta menentukan kebutuhan-kebutuhan dari sistem

Lebih terperinci

BAB IV METODE PERAMALAN

BAB IV METODE PERAMALAN Metode Peramalan 15 BAB METODE PERAMALAN 4.1 Model Sederhana Data deret waktu Nilai-nilai yang disusun dari waktu ke waktu tersebut disebut dengan data deret waktu (time series). Di dunia bisnis, data

Lebih terperinci

3.1 APLIKASI YANG DITANGANI OLEH CODE GENERATOR

3.1 APLIKASI YANG DITANGANI OLEH CODE GENERATOR BAB III ANALISIS Bab ini berisi analisis mengenai aplikasi web target code generator, analisis penggunaan framework CodeIgniter dan analisis perangkat lunak code generator. 3.1 APLIKASI YANG DITANGANI

Lebih terperinci

Bab IV PEMBAHASAN. membuat rencana perdagangan (trading plan), tujuannya sebagai dasar acuan penulis

Bab IV PEMBAHASAN. membuat rencana perdagangan (trading plan), tujuannya sebagai dasar acuan penulis Bab IV PEMBAHASAN IV.1 Rencana Perdagangan ( Trading Plan ) Dalam simulasi perdagangan yang akan dibahas pada bab ini penulis akan membuat rencana perdagangan (trading plan), tujuannya sebagai dasar acuan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PERANGKAT LUNAK Pada bab ini, akan diuraikan mengenai perancangan perangkat lunak meliputi deskripsi umum sistem, perancangan sistem, serta implementasinya. IV.1 Deskripsi

Lebih terperinci

Indikator tren.

Indikator tren. Indikator tren Salah satu alat utama trader dalam analisis teknis adalah indikator trend. Perangkat indikator tersebut akibat inersianya sering digunakan untuk menunjukkan arah pergerakan harga pada waktu

Lebih terperinci

INDIKATOR-INDIKATOR ANALISIS TEKNIKAL

INDIKATOR-INDIKATOR ANALISIS TEKNIKAL INDIKATOR-INDIKATOR ANALISIS TEKNIKAL 7.1. MOVING AVERAGES Moving averages adalah salah satu alat yang paling populer dan mudah digunakan untuk para analis teknikal. Alat ini berfungsi untuk memuluskan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Migrasi data adalah proses pemindahan data yang mengalami perubahan tipe storage, format data, maupun sistem pengolah data. Migrasi data dilakukan karena organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir ini, pasar barang dan uang dunia tengah mengalami proses globalisasi yang sangat cepat. Perekonomian antar negara menjadi semakin terintegrasi.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 40 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. Analisis Sistem Analisis sistem bertujuan untuk memecah sistem ke dalam komponen-komponen subsistem yang lebih kecil untuk mengetahui hubungan setiap komponen tersebut

Lebih terperinci

ICHIMOKU KINKO HYO. Tenkan SEN ("garis konversi") (HARGA TERTINGGI TINGGI + HARGA TERENDAH LOW) / 2, selama 9 periode ke masa lalu

ICHIMOKU KINKO HYO. Tenkan SEN (garis konversi) (HARGA TERTINGGI TINGGI + HARGA TERENDAH LOW) / 2, selama 9 periode ke masa lalu ICHIMOKU KINKO HYO Ichimoku Kinko Hyo merupakan suatu indicator teknikal yang bersifat TREND FOLLOWERS, sebab dengan sekilas saja melihat chart maka seorang trader akan dengan sangat mudah melihat trend

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Teknik Informatika Statistika Skripsi Sarjana Program Studi Ganda Semester Ganjil 2005/2006 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI PERAMALAN PERGERAKAN HARGA SAHAM

Lebih terperinci

Buletin Compiled by

Buletin Compiled by Volume XXII/2014 Buletin Compiled by at.research@phintracosecurities.com Analisa Investasi : Analisa Teknikal Melanjutkan ulasan Profits Buletin Volume XXI mengenai pentingnya Likuiditas Saham dalam memilih

Lebih terperinci

BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Masalah Analisa masalah merupakan suatu proses awal pembuatan aplikasi Pembelajaran Pertolongan Pertama saat Kecelakaan Berbasis Mobile ini. analisis

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Gambaran umum sistem Pada tugas akhir ini, akan dibuat sebuah aplikasi berbasis jaringan internet dimana aplikasi ini digunakan untuk membantu seorang admin dalam mengendalikan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Saldo Awal Minimal (Minimum Opening Balance) untuk melakukan perdagangan valas dibutuhkan langkah langkah awal

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Saldo Awal Minimal (Minimum Opening Balance) untuk melakukan perdagangan valas dibutuhkan langkah langkah awal BAB IV PEMBAHASAN IV. 1 Saldo Awal Minimal (Minimum Opening Balance) untuk melakukan perdagangan valas dibutuhkan langkah langkah awal menentukan apa pasangan mata uang yang ingin di perdagangkan. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, manusia melakukan berbagai macam usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, salah satunya dengan cara berinvestasi. Investasi merupakan salah satu usaha

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Analisis Permasalahan Pada saat ini, para pialang saham di Bursa Efek Indonesia dihadapkan pada suatu problem untuk mengetahui faktor-faktor apakah yang berpengaruh pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISA PERANCANGAN DAN PEMODELAN SISTEM

BAB III ANALISA PERANCANGAN DAN PEMODELAN SISTEM BAB III ANALISA PERANCANGAN DAN PEMODELAN SISTEM 3.1 Struktur Navigasi Struktur navigasi adalah urutan alur informasi dari suatu aplikasi multimedia. Dengan menggunakan struktur navigasi yang tepat maka

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Pada bab ini dijelaskan mengenai prosedur yang berjalan dan yang diusulkan dari sistem yang ada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan menjelaskan sistem analisis dan perancangan pada Aplikasi Multimedia Belajar Membaca Al-Quran, tahap pertama dalah analisis dan dilanjut dengan perancangan

Lebih terperinci

Definisi dan asumsi dasar analisa teknikal Tipe grafik dan penggunaannya Konsep indikator dan oscillator

Definisi dan asumsi dasar analisa teknikal Tipe grafik dan penggunaannya Konsep indikator dan oscillator ANALISA TEHNIKAL I. Dasar Analisa Teknikal Bagian ini akan membahas: Definisi dan asumsi dasar analisa teknikal Tipe grafik dan penggunaannya Konsep indikator dan oscillator Berjalanlah ke area terbuka,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 32 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini akan dibahas tentang analisis sistem melalui pendekatan secara terstruktur dan perancangan yang akan dibangun dengan tujuan menghasilkan model atau representasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 31 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pengumpulan Data (Data gathering). Pengumpulan data harus mampu mendeskripsikan data yang ada, serta memiliki kontribusi terhadap pengetahuan. Data yang tidak lengkap perlu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Emas merupakan suatu barang yang sangat berharga karena mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Emas merupakan suatu barang yang sangat berharga karena mempunyai BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Emas merupakan suatu barang yang sangat berharga karena mempunyai nilai yang tinggi. Fungsi dari emas dijadikan sebagai perhiasan, sebagai pelengkap budaya

Lebih terperinci

Moving Average. Perhatikan gambar Simple Moving Average dengan periode 10 berikut:

Moving Average. Perhatikan gambar Simple Moving Average dengan periode 10 berikut: Moving Average Merupakan indikator yang paling sering digunakan dan paling standar. Jika di Indonesiakan artinya kira-kira adalah rata-rata bergerak. Moving average sendiri memiliki aplikasi yang sangat

Lebih terperinci

Dian Dwi Parama Asthri Topowijono Sri Sulasmiyati Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Dian Dwi Parama Asthri Topowijono Sri Sulasmiyati Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS TEKNIKAL DENGAN INDIKATOR MOVING AVERAGE CONVERGENCE DIVERGENCE UNTUK MENENTUKAN SINYAL MEMBELI DAN MENJUAL DALAM PERDAGANGAN SAHAM (Studi Pada Perusahaan Sub Sekto Makanan Dan Minuman Di Bei

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Tahap yang perlu dilakukan sebelum mengembangkan suatu sistem ialah menganalisis sistem yang sedang berjalan kemudian mencari

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB IV. ANALISIS DAN PERANCANGAN Pada bab ini, akan dibahas mengenai proses analisis dan perancangan dari add-on yang akan dibangun. Pada bagian awal, akan dijelaskan deskripsi umum, kebutuhan perangkat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 45 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Laporan skripsi ini mencoba untuk membuat sebuah perancangan aplikasi permainan Color Memory menggunakan metode Brute Force. Dalam proses pembuatan aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHAS AN. terkait pada periode 1 Desember 31 Januari Tahun dan pola-pola grafik

BAB IV PEMBAHAS AN. terkait pada periode 1 Desember 31 Januari Tahun dan pola-pola grafik BAB IV PEMBAHAS AN Ruang lingkup analisis market timing pada saham BUMI mencakup analisis berita terkait pada periode 1 Desember 31 Januari Tahun 2005 2008 dan pola-pola grafik yang dibentuk dari grafik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berdampak pada pola pikir manusia dalam mencari dan menghasilkan uang, salah

BAB I PENDAHULUAN. berdampak pada pola pikir manusia dalam mencari dan menghasilkan uang, salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin cepatnya pertumbuhan ekonomi, teknologi dan ilmu pengetahuan berdampak pada pola pikir manusia dalam mencari dan menghasilkan uang, salah satu contohnya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Kondisi pengolahan data yang telah dijabarkan sebelumnya pada bab 1 (satu) memiliki keterkaitan terhadap permasalahan yang teridentifikasi. Yaitu permasalahan terkait desain

Lebih terperinci

KUMPULAN TRADING STRATEGY

KUMPULAN TRADING STRATEGY KUMPULAN TRADING STRATEGY 1. TEKNIK ROLE REVERSAL 2. KOMBINASI INDIKATOR (Bolinger Band, MA, Stochastic Oscilator) 3. KOMBINASI EXPONENTIAL MOVING AVARAGE (EMA) EMA (5, 15, dan 60) 4. KOMBINASI EMA 5,

Lebih terperinci

Indikator Rise Fall dan Cara Setting oleh : Liokta Briansyah SOFTWARE BINARY EXECUTOR

Indikator Rise Fall dan Cara Setting oleh : Liokta Briansyah SOFTWARE BINARY EXECUTOR Indikator Rise Fall dan Cara Setting oleh : Liokta Briansyah SOFTWARE BINARY EXECUTOR 1. Time Frame Time Frame (Tick) adalah pengaturan untuk tampilan chart (Tick) pergerakan yg di tampilkan, Jika kita

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan suatu rangkaian tindakan menanamkan sejumlah dana dengan tujuan mendapatkan nilai tambah berupa keuntungan dimasa yang akan datang. Dalam perkembangannya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Dalam membangun aplikasi belajar matematika untuk anak sekolah dasar kelas 5 SD. Tahap analisis adalah tahap awal dalam membangun sebuah aplikasi. Pada

Lebih terperinci

Darma Hasudungan Siahaan

Darma Hasudungan Siahaan ANALISIS PERGERAKAN HARGA EMAS DENGAN MENGGUNAKAN MOVING AVERAGE, PARABOLIC SAR DAN STOCHASTIC OSCILLATOR Darma Hasudungan Siahaan Binus University,Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Abstrak Dalam melakukan

Lebih terperinci

Strategi Quad EMA. oleh Admiral Markets Trading Camp

Strategi Quad EMA. oleh Admiral Markets Trading Camp Strategi Quad EMA oleh Admiral Markets Trading Camp Daftar Isi Sekilas Tentang Penulis Deskripsi Strategi Exponential Moving Average Awesome Oscillator MACD Kesimpulan 3 4 5 9 13 19 Sekilas Tentang Penulis

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem terdiri dari dua bagian yaitu analisis data sistem dan analisis komponen sistem.

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem terdiri dari dua bagian yaitu analisis data sistem dan analisis komponen sistem. BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem terdiri dari dua bagian yaitu analisis data sistem dan analisis komponen sistem. 3.1.1 Analisis Data Sistem Dalam merancang sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Rute jalur terpendek merupakan suatu persoalan untuk mencari lintasan menuju toko Majestyk yang dilalui dengan jumlah yang paling minimum. Maka

Lebih terperinci

BAB III PERUMUSAN MASALAH

BAB III PERUMUSAN MASALAH BAB III PERUMUSAN MASALAH 3.1 Latar Belakang Masalah Setelah dilanda berbagai krisis di tahun 1997, perekonomian Indonesia mulai menunjukkan tanda tanda pemulihan. Tingkat suku bunga yang mulai menurun,

Lebih terperinci

ANALISIS TEKNIKAL GRAFIS POLA GRAFIK LILIN (CANDLESTICK)

ANALISIS TEKNIKAL GRAFIS POLA GRAFIK LILIN (CANDLESTICK) ANALISIS TEKNIKAL GRAFIS POLA GRAFIK LILIN (CANDLESTICK) 4.1. SEJARAH CANDLESTICK Orang-orang Jepang mulai menggunakan analisis teknikal untuk berdagang beras pada abad ke-17. Versi awal dari analisis

Lebih terperinci

PEMBUATAN MODEL DAN PROTOTIPE BANDUNG FOODBOOK DENGAN KONSEP PUBLIC PARTICIPATION GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEMS

PEMBUATAN MODEL DAN PROTOTIPE BANDUNG FOODBOOK DENGAN KONSEP PUBLIC PARTICIPATION GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEMS PEMBUATAN MODEL DAN PROTOTIPE BANDUNG FOODBOOK DENGAN KONSEP PUBLIC PARTICIPATION GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEMS TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, di Program

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Dalam pengembangan aplikasi permainan Pungut Sampah Organik dan Anorganik, peneliti hanya akan menggunakan 3 macam diagram UML yaitu Use Case Diagram, Sequence Diagram dan Activity

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Koperasi simpan pinjam merupakan salah satu lembaga keuangan masyarakat yang bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat, berupa pinjaman dan tempat menyimpan uang

Lebih terperinci

Fundamental Vs Technikal Psikologi Trading Scalper,Swinger,Investor. Chart Asumsi dalam Technical Analysis Support & Resistance Penentuan Trend

Fundamental Vs Technikal Psikologi Trading Scalper,Swinger,Investor. Chart Asumsi dalam Technical Analysis Support & Resistance Penentuan Trend Fundamental Vs Technikal Psikologi Trading Scalper,Swinger,Investor Price Pattern Reversal Pattern Continuation Pattern Chart Asumsi dalam Technical Analysis Support & Resistance Penentuan Trend Indicator

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Use Case Diagram dan Activity Diagram. Selain itu juga pada analisis ini akan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Use Case Diagram dan Activity Diagram. Selain itu juga pada analisis ini akan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Didalam analisis ini akan menjelaskan apa saja proses yang terjadi di SMP Negeri 2 Wanayasa dan mendeskripsikan persoalan yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERANCANGAN DESAIN

BAB IV ANALISA PERANCANGAN DESAIN BAB IV ANALISA PERANCANGAN DESAIN 4.1 Perancangan Antar Muka Perancangan dilakukan untuk menggambarkan, merencanakan, dan membuat sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu

Lebih terperinci

SISTEM VERIFIKASI DAN VALIDASI (VERVAL) PROSES PEMBELAJARAN

SISTEM VERIFIKASI DAN VALIDASI (VERVAL) PROSES PEMBELAJARAN SISTEM VERIFIKASI DAN VALIDASI (VERVAL) PROSES PEMBELAJARAN Sistem "Verifikasi dan Validasi Data Proses Pembelajaran" dimaksudkan untuk memastikan konsistensi proses belajar mengajar (PBM) dengan acuan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISIS MASALAH Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, berita tersebar ke khalayak luas melalui media kabar berkala seperti surat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Rute jalur terpendek merupakan suatu persoalan untuk mencari lintasan menuju tempat ibadah yang dilalui dengan jumlah yang paling minimum. Maka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekretariat Badan Geologi adalah divisi yang bergerak melaksanakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekretariat Badan Geologi adalah divisi yang bergerak melaksanakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekretariat Badan Geologi adalah divisi yang bergerak melaksanakan koordinasi penyusunan rencana kegiatan perjalanan dinas. Kegiatan perjalanan dinas dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Sistem Dalam tahap ini penulis menganalisa kebutuhan sistem, permasalahan yang menjadi faktor analisa sehingga jika diketahui permasalahan yang ada dalam pembuatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang menyebabkan adanya Foreign Exchange (Forex) dimana satu orang atau

BAB I PENDAHULUAN. yang menyebabkan adanya Foreign Exchange (Forex) dimana satu orang atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada perkembangan jaman yang terjadi sekarang ini, banyak perusahaan yang sudah menjalani bisnis sampai ke negara asing. Hal ini menyebabkan adanya perdagangan antar

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Sistem Dalam membangun aplikasi simulasi pembelajaran struktur data materi queue, penulis akan menganalisa kebutuhan dasar sistem. Analisa dilakukan terhadap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Analisis Teknikal Analisis teknikal adalah teknik untuk memprediksi arah pergerakan harga saham dan indikator pasar saham lainnya berdasarkan pada data

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN 92 BAB 4 PERANCANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN 4.1 Usulan Sistem Berdasarkan masalah-masalah yang dikemukakan pada sistem berjalan, maka diusulkan dibuat suatu Sistem Penunjang Keputusan (SPK) yang dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan ekonomi, investasi pasar modal semakin diminati oleh masyarakat umum dan juga mahasiswa. Dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisa Sistem Perancangan aplikasi kamus Bahasa Sunda berbasis Android dengan menggunakan bahasa pemrograman Java ini merupakan sistem yang mempermudah pengguna

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham Pengertian Saham Jenis-Jenis Saham

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham Pengertian Saham Jenis-Jenis Saham BAB II DASAR TEORI Pada Bab II dari laporan Tugas Akhir ini akan diuraikan dasar-dasar teori yang mendukung pelaksanaan Tugas Akhir, yaitu mengenai saham dan pasar saham, analisis teknikal, serta konsep

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Use Case Diagram Pada perancangan dengan menggunakan use case diagram, hanya terdapat satu aktor yang terlibat di dalamnya, yaitu User. User atau pengguna dapat melakukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS III.1 Analisis Konseptual Teknik Pengolahan Data

BAB III ANALISIS III.1 Analisis Konseptual Teknik Pengolahan Data BAB III ANALISIS III.1 Analisis Konseptual Teknik Pengolahan Data Data sudah menjadi bagian penting dalam pengambilan keputusan. Data telah banyak terkumpul baik itu data transaksi perbankan, data kependudukan,

Lebih terperinci