BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem terdiri dari dua bagian yaitu analisis data sistem dan analisis komponen sistem.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem terdiri dari dua bagian yaitu analisis data sistem dan analisis komponen sistem."

Transkripsi

1 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem terdiri dari dua bagian yaitu analisis data sistem dan analisis komponen sistem Analisis Data Sistem Dalam merancang sistem pendukung keputusan diperlukan data pendukung antara lain: a. Data pergerakan saham meliputi ticker, open, high, low, close, dan volume. b. Data kriteria, meliputi nama Kriteria, Prioritas 1, Prioritas 2, Prioritas 3, Prioritas 4, Prioritas 5, Tingkat Kepentingan dan Bobot Analisis Komponen Sistem Sistem yang akan dibuat memiliki tiga komponen, yaitu : Subsistem Manajenem Basis Data (Data Base Management Subsystem), Subsistem Manajemen Basis Model (Model Base Management Subsystem), Subsistem Perangkat Lunak Penyelenggara Dialog (Dialog Generation and Management Software).

2 Relasi dari ketiga komponen tersebut dapat dijelaskan pada Gambar 3.1. Basis Data Basis Model Manajemen Basis Data Piranti Lunak Manajemen Basis Model Manajemen Penyelenggara Dialog Pengguna Gambar 3.1 Komponen Sistem Pendukung Keputusan Gambar 3.1 di atas menjelaskan bahwa ketiga komponen sistem saling terhubung dalam satu kesatuan yaitu dalam piranti lunak Subsistem Manajenem Basis Data Subsistem manajemen basis data digambarkan dalam Entity Relationship Diagram dan Diagram Aliran Data I Entity Relationship Diagram Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. ERD pada sistem yang akan dibuat ditunjukkan pada Gambar 3.2.

3 Gambar 3.2 ERD SPK BSignal II Kamus Data Kamus data merupakan suatu daftar data elemen yang terorganisir dengan definisi yang tetap dan sesuai dengan sistem, sehingga user dan analis sistem mempunyai pengertian yang sama tentang input, output, dan komponen data store. Pembentukan kamus data didasarkan atas alur data yang terdapat pada DFD. Alur data pada DFD ini bersifat global, dalam arti hanya menunjukan nama alur datanya tanpa menunjukan struktur dari alur data itu. Untuk menunjukan struktur dari alur data secara rinci maka dibentuklah kamus data yang didasarkan pada alur data di dalam DFD, dijelaskan seperti pada Tabel 3.1.

4 Tabel 3.1 Kamus Data No Data Field Type Deskripsi 1 entropi Kriteria varchar(30) Kriteria kekuatan sinyal beli Perioritas 1 Int Jumlah Hasil Polling Perioritas 2 Int Jumlah Hasil Polling Perioritas 3 Int Jumlah Hasil Polling Perioritas 4 Int Jumlah Hasil Polling Perioritas 5 Int Jumlah Hasil Polling 2 bs10 ticker varchar(8) Nama singkatan saham open Double pembukaan saham high Double tertinggi saham low Double terendah saham close Double penutupan saham volume Int Frekuensi transaksi... 3 bs33 ticker varchar(8) Nama singkatan saham open Double pembukaan saham high Double tertinggi saham low Double terendah saham close Double penutupan saham volume Int Frekuensi transaksi III Diagram Aliran Data Diagram Aliran Data/Data Flow Diagram (DFD) adalah sebuah teknis grafis yang menggambarkan aliran informasi dan transformasi yang diaplikasikan pada saat data bergerak dari input menjadi output.

5 IV DFD Context Level DFD dari sistem yang dibuat diperlihatkan pada Gambar 3.3. Gambar 3.3 DFD Level 0 SPK BSignal DFD level 0 merepresentasikan seluruh elemen SPK dalam memilih saham berdasarkan sinyal beli dari indikator Bollinger Bands dengan metode pembobotan entropi sebagai sebuah proses dengan data input adalah data pengguna dan output adalah data keputusan dalam bentuk laporan yang dinyatakan oleh anak panah yang masuk dan keluar V DFD Level 1 Pada gambar diatas pada DFD Level 1 memiliki tiga proses yaitu proses pencarian sinyal berdasarkan garis Lower Bollinger Bands, dan pencarian sinyal berdasarkan garis Middle Bollinger Bands, dan proses data yang berguna untuk menampilkan data master. Proses yang terjadi pada proses pertama dan proses kedua merupakan proses yang berguna untuk mencari sinyal beli yang timbul berdasarkan

6 perhitungan masing-masing garis yang dijadikan indikator timbulnya sinyal tersebut, diperlihatkan pada Gambar 3.4. Gambar 3.4 DFD Level 1 SPK BSignal VI DFD Level 2 Data Flow Diagram pada level 2 proses pencarian sinyal berdasarkan garis Lower Bollinger Bands menggambarkan proses pencarian saham yang berpotensi untuk memberikan profit berdasarkan sinyal dari garis Lower Bollinger Bands, diperlihatkan pada Gambar 3.5.

7 Gambar 3.5 DFD Level 2 Untuk Proses 2: Pencarian Sinyal Berdasarkan LBB Data Flow Diagram pada level 2 proses pencarian sinyal berdasarkan garis Middle Bollinger Bands menggambarkan proses pencarian saham yang berpotensi untuk memberikan profit berdasarkan sinyal dari garis Middle Bollinger Bands, diperlihatkan pada Gambar Gambar 3.6 DFD Level 2 Untuk Proses 3: Pencarian Sinyal Berdasarkan LBB

8 VII DFD Level 3 Gambar ini menjelaskan bahwa DFD level 3 yakni proses perhitungan masing-masing kriteria berdasarkan garis Lower Bollinger Bands dan proses perhitungan pembobotan entropi terdiri atas 10 proses yakni 6 proses menghitung tiap kriteria berdasarkan perhitungan bobot entropi dan 4 proses menghitung bobot tiap kriteria dengan menggunakan metode pembobotan entropi, diperlihatkan pada Gambar 3.7. Gambar 3.7 DFD Level 3 Untuk Proses 2: Pencarian Sinyal Berdasarkan LBB

9 Pada gambar dibawah ini akan menjelaskan diagram alir data level 3 yakni proses perhitungan masing-masing kriteria berdasarkan garis Middle Bollinger Bands dan proses perhitungan pembobotan entropi terdiri atas 10 proses yakni 6 proses menghitung tiap kriteria berdasarkan perhitungan bobot entropi dan 4 proses menghitung bobot tiap kriteria dengan menggunakan metode pembobotan entropi, diperlihatkan pada Gambar 3.8. Gambar 3.8 DFD Level 3 Untuk Proses 3: Pencarian Sinyal Berdasarkan MBB

10 Subsistem Manajemen Basis Model Model yang dipakai dalam Perancangan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan ini adalah Bollinger Bands dan pembobotan entropi Dalam pengambilan keputusan dengan metode pembobotan entropi dan Bollinger Bands langkah-langkah kegiatan yang dilakukan: 1. Menentukan kriteria yang menjadi indikator penyeleksian kekuatan sinyal beli. Terdapat 5 kriteria yakni likuiditas, harga penutupan terhadap garis LBB(Lower Bollinger Bands) atau MBB(Middle Bollinger Bands), B/W(Black/White), Chg, dan Tren. 2. Menentukan bobot awal dari hasil pollling Bobot awal diperoleh dari hasil pollling yang diberikan kepada pakar untuk memperoleh hasil yang lebih baik karena penentuan prioritas kriteria berdasarkan pengalaman-pengalaman beberapa pakar bukan hanya dari seorang pakar. 3. Membuat tabel data kriteria berdasarkan tingkat kepentingan tiap kriteria, yang diperlihatkan pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Tabel Skor Kriteria No Kriteria Tingkat Kepentingan 1. Likuiditas 9 2. penutupan terhadap garis Lower Bollinger 7 Bands 3. B/W(Black/White) 5 4. Chg 3 5. Tren 3 4. Melakukan perhitungan pembobotan entropi untuk menentukan bobot akhir. 5. Melakukan penyeleksian berdasarkan prioritas kriteria yang diperoleh dari bobot akhir dari masing-masing kriteria.

11 3.2 Perancangan Sistem Aplikasi yang akan dirancang berdasarkan dua tahapan, yaitu desain interface dan perancangan algoritma Desain Interface Antarmuka pemakai (user interface) adalah aspek sistem komputer atau program yang dapat dilihat, didengar, atau dipersepsikan oleh pengguna manusia, dan perintahperintah atau mekanisme yang digunakan pemakai untuk mengendalikan operasi dan memasukkan data. Antarmuka perancangan sistem pendukung keputusan dalam memilih saham berdasarkan sinyal beli dari indikator bollinger bands dengan metode pembobotan entropi dapat dilihat dalam perancangan tampilan form seperti pada Gambar 3.9. Gambar 3.9 Tampilan Form Pembuka

12 Setelah proses Loading telah selesai, maka akan muncul form utama seperti pada Gambar Gambar 3.10 Tampilan Form Utama Ketika user mengklik tombol menu Data pada form utama, kemudian mengklik submenu Data Awal, maka akan muncul form data tampil seperti pada Gambar 3.11.

13 Image Exit date ticker open high low close Volume Tgl Kode Volume saham Saham Open 1 High 1 Low 1 Close 1 Saham 1 Tgl saham Tgl saham Tgl saham 1 Kode Saham 2 Kode Saham 3 Open 2 Open 3 High 2 High 3 Low 2 Low 3 Close 2 Close 3 Volume Saham 2 Volume Saham 3 Kode Saham Open n High n Low n Close n n Volume Saham n Pilih Indeks Pergerakan Saham STRING GRID DATA HASIL POLLING (BOBOT AWAL) STRING GRID DATA BOBOT AKHIR Gambar 3.11 Tampilan Form Data Tampil Ketika user mengklik tombol menu Data pada form utama, kemudian mengklik submenu Data Perhitungan, maka akan muncul form data hasil perhitungan seperti pada Gambar 3.12.

14 Nomor Tanggal ticker open close Volume 1 Tgl saham Kode Saham 1 Open 1 Close 1 Volume Saham 1 2 Tgl saham Kode Saham 2 Open 2 Close 2 Volume Saham 2 3 Tgl saham Kode Saham 3 Open 3 Close 3 Volume Saham 3 n Tgl saham Kode Saham n Open n Close n Volume Saham n STRING GRID DATA PERHITUNGAN Image Exit Gambar 3.12 Tampilan Form Data Hasil Perhitungan Ketika user mengklik tombol menu LBB Signal pada form utama, maka akan muncul form LBB Signal seperti pada Gambar Image Exit Ticker Volume Nilai B/W Chg Tren Saham LBB (%) Kode Saham 1 Saham 1 Volume Saham 1 LBB Saham 1 B/W Saham 1 Chg Saham 1 Tren Saham 1 Kode Saham 2 Saham 2 Volume Saham 2 LBB Saham 2 B/W Saham 2 Chg Saham 2 Tren Saham 2 Kode Saham 3 Saham 3 Volume Saham 3 LBB Saham 3 B/W Saham 3 Chg Saham 3 Tren Saham 3 Kode Saham n Saham n Volume Saham 3 LBB Saham n B/W Saham n Chg Saham n Tren Saham n Gambar 3.13 Tampilan Form LBB Signal

15 Ketika user mengklik tombol menu MBB Signal pada form utama, maka akan muncul form MBB Signal seperti pada Gambar Image Exit Ticker Volume Nilai B/W Chg Tren Saham LBB (%) Kode Saham 1 Saham 1 Volume Saham 1 MBB Saham 1 B/W Saham 1 Chg Saham 1 Tren Saham 1 Kode Saham 2 Saham 2 Volume Saham 2 MBB Saham 2 B/W Saham 2 Chg Saham 2 Tren Saham 2 Kode Saham 3 Saham 3 Volume Saham 3 MBB Saham 3 B/W Saham 3 Chg Saham 3 Tren Saham 3 Kode Saham n Saham n Volume Saham 3 MBB Saham n B/W Saham n Chg Saham n Tren Saham n Gambar 3.14 Tampilan Form MBB Signal Perancangan Algoritma Algoritma adalah urutan dari barisan langkah-langkah atau instruksi guna meyelesaikan suatu masalah. Kriteria algoritma yang baik adalah mempunyai output efektif, jumlah langkah berhingga, terstruktur dan punya akhir. Salah satu cara penyajian dengan algoritma yaitu dalam bentuk flowchart. Flowchart adalah gambaran dalam bentuk diagram alir dari algoritma dalam suatu program yang menyatakan arah alur program dalam menyelesaikan suatu masalah. Untuk membangun sistem pendukung keputusan ini dengan indikator Bollinger Bands terdapat dua flowchart yaitu flowchart LBB/MBB dan flowchart pembobotan entropi. Berikut flowchart LBB/MBB pada Gambar 3.2 berikut:

16 Gambar 3.15 Flowchart LBB/MBB

17 Gambar 3.18 menggambarkan flowchart metode pembobotan entropi. Gambar 3.16 Flowchart Pembobotan Entropi

18 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1. Implementasi Sistem Tahap implementasi sistem merupakan proses pengubahan spesifikasi sistem menjadi sistem yang dapat dijalankan. Implementasi dari analisis dan perancangan sistem ini menggunakan Delphi Implementasi Antarmuka Sistem Pada tahapan implementasi antarmuka sistem akan ditampilkan setiap form yang digunakan pada sistem Form Pembuka Form pembuka merupakan tampilan antarmuka yang pertama muncul ketika sistem ini dijalankan. Pada form pembuka ini dilakukan proses koneksi ke database, proses memasukkan data dari file ke database, proses perhitungan bobot awal, dan proses perhitungan bobot akhir dengan menggunakan metode entropi, diperlihatkan pada Gambar 4.1.

19 Gambar 4.1 Tampilan Implementasi Antarmuka Form Pembuka Form Utama Form Utama merupakan tampilan antarmuka yang pertama muncul ketika sistem ini dijalankan. Pada form Utama ini terdapat satu menu yaitu menu File dengan submenu Exit, Menu Data dengan submenu Data Tampil, dan Data Perhitungan, Menu LBB Signal, dan Menu MBB Signal. Diperlihatkan pada Gambar 4.2.

20 Gambar 4.2 Tampilan Implementasi Antarmuka Form Utama Form Data Tampil Form ini merupakan tampilan antarmuka untuk menampilkan data pergerakan saham dan data perhitungan metode entropi. Form ini menjadi tempat kerja utama untuk menentukan urutan kriteria yang menjadi prioritas berdasarkan bobot akhir yang dihasilkan dari perhitungan metode entropi. Tampilan form data tampil diperlihatkan pada Gambar 4.3.

21 Gambar 4.3 Tampilan Implementasi Antarmuka Form Data Tampil Form Data Hasil Perhitungan Form ini merupakan tampilan antarmuka untuk menampilkan data-data yang digunakan untuk melakukan proses seleksi. Form ini menjadi tempat kerja utama untuk melakukan langkah-langkah penyaringan mengunakan indikator Bollinger Bands. Tampilan form data hasil perhitungan diperlihatkan pada Gambar 4.4.

22 Gambar 4.4 Tampilan Implementasi Antarmuka Data Hasil Perhitungan Form LBB Signal Form berikut ini menunjukkan hasil akhir dari proses seleksi berdasarkan Sinyal yang diperoleh dari Lower Bollinger Bands, diperlihatkan pada Gambar 4.5.

23 Gambar 4.5 Antarmuka LBB Signal Form MBB Signal Form berikut ini menunjukkan hasil akhir dari proses seleksi berdasarkan Sinyal yang diperoleh dari Middle Bollinger Bands, diperlihatkan pada Gambar 4.6. Gambar 4.6 Gambar Antarmuka MBB Signal

24 4.2. Pengujian Setelah melakukan proses implementasi proses selanjutnya adalah uji coba dengan tujuan untuk mengetahui bahwa aplikasi yang telah dibuat sesuai dengan kebutuhan Pengujian Sistem Gambar 4.7 merupakan tampilan form pembuka dari sistem pendukung keputusan untuk melakukan proses awal ketika aplikasi dijalankan, yakni proses pengambilan data dari file text ke dalam database, proses perhitungan bobot awal dan akhir dengan menggunakan metode entropi dan proses koneksi database dengan delphi. Proses loading berfungsi untuk menunggu semua proses selesai. Gambar 4.7 Tampilan Implementasi Antarmuka Form Pembuka Jika proses loading telah selesai, maka akan muncul Gambar 4.8, yakni form utama.

25 Gambar 4.8 Tampilan Implementasi Antarmuka Form Utama Jika menu file diklik maka akan tampil submenu exit berfungsi untuk keluar dari aplikasi dengan menghapus data saham di database atau tanpa menghapus data saham di database. Selain submenu exit, image exit juga memiliki fungsi yang sama. Selanjutnya jika menu data diklick maka akan tampil submenu data awal dan data perhitungan. Apabila data awal diklik maka akan tampil form data tampil, seperti yang ditampilkan pada Gambar 4.9 yang akan menampilkan data pergerakan saham 24 periode, bobot awal, dan bobot akhir hasil perhitungan metode pembobotan entropi. Begitu juga apabila data perhitungan diklik maka akan tampil form data hasil perhitungan, seperti yang ditampilkan pada Gambar 4.10 yang akan menampilkan data-data yang digunakan dalam penyeleksian berdasarkan prioritas dan ketentuan tiap kriteria.

26 Gambar 4.9 Tampilan Implementasi Antarmuka Form Data Tampil Gambar 4.10 Tampilan Implementasi Antarmuka Data Hasil Perhitungan

27 Jika gambar exit diklik, maka tampilan akan kembali ke tampilan form utama. Jika menu LBB Signal diklik, maka akan tampil form LBB Signal seperti pada Gambar 4.11 yang akan menampilkan hasil seleksi saham berdasarkan ketentuan sinyal beli dari Lower Bollinger Bands. Strategi ini termasuk dalam kategori strategi counter trend yakni, keputusan transaksi diambil ketika harga berhasil mencapai dan menembus titik-titik tahanan. Dalam kasus ini titik tahanannya adalah garis Lower Bollinger Bands. Hasil seleksi yang ditampilkan mulai dari saham yang paling direkomendasi sampai saham yang kurang direkomendasi untuk dibeli. Gambar 4.11 Antarmuka LBB Signal Jika gambar exit diklik, maka tampilan akan kembali ke tampilan form utama. Jika menu MBB Signal diklik, maka akan tampil form MBB Signal seperti pada Gambar 4.12 yang akan menampilkan hasil seleksi saham berdasarkan ketentuan sinyal beli dari Middle Bollinger Bands. Strategi ini termasuk dalam kategori strategi counter trend yakni, keputusan transaksi diambil ketika harga berhasil mencapai dan menembus titik-titik tahanan. Dalam kasus ini titik tahanannya adalah garis Middle

28 Bollinger Bands. Hasil seleksi yang ditampilkan mulai dari saham yang paling direkomendasi sampai saham yang kurang direkomendasi untuk dibeli. Gambar 4.12 Antarmuka MBB Signal Hasil Pengujian Hasil Perhitungan Pembobotan Entropi Bobot akhir dari perhitungan pembobotan entropi berasal dari pengabungan hasil perhitungan bobot entropi awal dengan hasil perhitungan bobot entropi akhir. Dimana hasil perhitungan bobot entropi awal berasal dari polling yang dilakukan pada beberapa pakar dalam menentukan prioritas kriteria dari yang berpengaruh sampai tidak berpengaruh dalam menentukan kekuatan sinyal beli dan untuk menentukan tingkat kepentingan berdasarkan penilaian hasil polling, hasil polling diperlihatkan

29 pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2. Sedangkan hasil perhitungan bobot entropi akhir berasal dari ketentuan dari sistem dalam menentukan prioritas kriteria dari yang berpengaruh sampai tidak berpengaruh dalam menentukan kekuatan sinyal beli, hasil ketentuan tingkat kepetentingan setiap kriteria diperlihatkan pada Tabel 4.3 dan Tabel 4.4. Tabel 4.1 Nilai Tingkat Kepentingan Kriteria Dari Hasil Polling Kriteria Prioritas 1 Prioritas 2 Priorita s 3 Prioritas 4 Priorita s 5 Tingkat Kepentinga n Likuiditas Penutupan terhadap FA & TA B/W(Black/Whit e) Chg Tren Tabel 4.2 Nilai Bobot Awal Dari Perhitungan Bobot Entropi Awal Kriteria Bobot Awal Likuiditas penutupan terhadap FA & TA B/W(Black/White) Chg Tren Tabel 4.3 Nilai Tingkat Kepentingan Kriteria Dari Sistem Kriteria Tingkat Kepentingan Likuiditas 9 penutupan terhadap FA & TA 7 B/W(Black/White) 5 Chg 3 Tren 3

30 Tabel 4.4 Nilai Bobot Akhir Dari Penggabungan Bobot Awal dan Bobot Entropi Akhir Kriteria Bobot Akhir Likuiditas penutupan terhadap FA & TA B/W(Black/White) Chg Tren Dari Tabel 4.4 maka dapat disimpulkan bahwa urutan penyeleksian dimulai dari likuiditas, harga penutupan terhadap FA & TA, tren, B/W (Black/White) dan chg. Pengabungan nilai bobot awal dengan bobot entropi akhir untuk menghasilkan bobot akhir dimaksudkan agar hasil penentuan kriteria tidak hanya dari sistem melainkan gabungan antara sistem dan beberapa pakar sehingga dapat memperoleh hasil yang tidak sepihak. Dari hasil tersebut maka kekuatan sinyal beli yang dihasilkan pada setiap saham tergantung pada ketentuan setiap kriteria. Artinya setiap saham yang termasuk dalam prioritas 1 dari ketentuan setiap kriteria memiliki sinyal beli yang paling kuat. Sedangkan setiap saham yang tidak termasuk dalam ketentuan setiap kriteria akan dieliminasi karena tidak terdeteksi memiliki sinyal beli Pengujian Tingkat Keberhasilan Sistem Pengujian tingkat keberhasilan sistem akan memperlihatkan hasil seleksi saham dan keakuratannya dalam menganalisis pergerakan saham berdasarkan sinyal beli dari garis Lower Bollinger Bands dan Middle Bollinger Bands, dimana hasil seleksi yang ditampilkan mulai dari saham yang paling direkomendasi sampai saham yang kurang direkomendasi untuk dibeli. Ukuran direkomendasinya suatu saham didasari atas kekuatan sinyal beli yang dihasilkan sesuai dengan ketentuan setiap kriteria.

31 I Hasil Pengujian Untuk Memprediksi Tanggal 10 Agustrus 2011 Gambar 4.13 memperlihatkan hasil seleksi saham berdasarkan sinyal beli dari garis Lower Bollinger Bands. Gambar 4.13 Hasil Seleksi Untuk Tanggal 10 Agustus 2011 Berdasarkan LBB Signal Tabel 4.5 memperlihatkan profit/loss yang terjadi yang terjadi apabila membeli saham yang direkomendasi. Tabel 4.5 Nilai Profit/Loss Saham Yang Direkomendasi Tanggal 10 Agustus 2011 Berdasarkan garis LBB Kode Saham Tanggal 9 Agustus 2011 Saham Tanggal 10 Agustus 2011 Chg (%) ADRO SMGR BBRI

32 Hasil pengujian berdasarkan Tabel 4.5 menyimpulkan bahwa tingkat keberhasilan sistem 100% dikarenakan semua saham yang direkomendasikan mengalami kenaikan. Gambar 4.14 memperlihatkan hasil seleksi saham berdasarkan sinyal beli dari garis Middle Bollinger Bands. Gambar 4.14 Hasil Seleksi Untuk Tanggal 10 Agustus 2011 Berdasarkan MBB Signal Tabel 4.6 memperlihatkan profit/loss yang terjadi yang terjadi apabila membeli saham yang direkomendasi.

33 Tabel 4.6 Nilai Profit/Loss Saham Yang Direkomendasi Tanggal 10 Agustus 2011 Berdasarkan garis MBB Kode Saham Tanggal 9 Agustus 2011 Saham Tanggal 10 Agustus 2011 Chg (%) BBNI CTRP JSMR AKRA TLKM Hasil pengujian berdasarkan Tabel 4.6 menyimpulkan bahwa tingkat keberhasilan sistem 80% dikarenakan dari ke-5 saham yang direkomendasikan hanya 1 saham yang mengalami penurunan dan sisanya mengalami kenaikan II Hasil Pengujian Untuk Memprediksi Tanggal 11 Agustrus 2011 Gambar 4.15 memperlihatkan hasil seleksi saham berdasarkan sinyal beli dari garis Lower Bollinger Bands. Gambar 4.15 Hasil Seleksi Untuk Tanggal 11 Agustus 2011 Berdasarkan LBB Signal

34 Hasil pengujian tidak memberikan rekomendasi saham untuk tanggal 11 Agustus 2011 dikarenakan tidak ada saham yang termasuk didalam sinyal LBB. Gambar 4.16 memperlihatkan hasil seleksi saham berdasarkan sinyal beli dari garis Middle Bollinger Bands. Gambar 4.16 Hasil Seleksi Untuk Tanggal 11 Agustus 2011 Berdasarkan MBB Signal Tabel 4.7 memperlihatkan profit/loss yang terjadi yang terjadi apabila membeli saham yang direkomendasi.

35 Tabel 4.7 Nilai Profit/Loss Saham Yang Direkomendasi Tanggal 11 Agustus 2011 Berdasarkan garis MBB Kode Saham Tanggal 10 Agustus 2011 Saham Tanggal 11 Agustus 2011 Chg (%) BBNI TLKM JSMR KIJA CTRP Hasil pengujian berdasarkan Tabel 4.7 menyimpulkan bahwa tingkat keberhasilan sistem 70% dikarenakan dari ke-5 saham yang direkomendasikan 1 saham tetap, 1 saham yang mengalami penurunan dan 3 saham yang mengalami kenaikan III Hasil Pengujian Untuk Memprediksi Tanggal 12 Agustrus 2011 Gambar 4.17 memperlihatkan hasil seleksi saham berdasarkan sinyal beli dari garis Lower Bollinger Bands. Gambar 4.17 Hasil Seleksi Untuk Tanggal 12 Agustus 2011 Berdasarkan LBB Signal

36 Hasil pengujian tidak memberikan rekomendasi saham untuk tanggal 12 Agustus 2011 dikarenakan tidak ada saham yang termasuk didalam sinyal LBB. Gambar 4.18 memperlihatkan hasil seleksi saham berdasarkan sinyal beli dari garis Middle Bollinger Bands. Gambar 4.18 Hasil Seleksi Untuk Tanggal 12 Agustus 2011 Berdasarkan MBB Signal Tabel 4.8 memperlihatkan profit/loss yang terjadi yang terjadi apabila membeli saham yang direkomendasi.

37 Tabel 4.8 Nilai Profit/Loss Saham Yang Direkomendasi Tanggal 12 Agustus 2011 Berdasarkan garis MBB Kode Saham Tanggal 11 Agustus 2011 Saham Tanggal 12 Agustus 2011 Chg (%) CTRP BBNI AKRA JSMR TLKM Hasil pengujian berdasarkan Tabel 4.8 menyimpulkan bahwa tingkat keberhasilan sistem 60% dikarenakan dari ke-5 saham yang direkomendasikan terdapat 2 saham tetap, 1 saham yang mengalami penurunan, dan 2 saham yang mengalami kenaikan IV Hasil Pengujian Untuk Memprediksi Tanggal 15 Agustrus 2011 Gambar 4.19 memperlihatkan hasil seleksi saham berdasarkan sinyal beli dari garis Lower Bollinger Bands. Gambar 4.19 Hasil Seleksi Untuk Tanggal 15 Agustus 2011 Berdasarkan LBB Signal

38 Hasil pengujian tidak memberikan rekomendasi saham untuk tanggal 15 Agustus 2011 dikarenakan tidak ada saham yang termasuk didalam sinyal LBB. Gambar 4.20 memperlihatkan hasil seleksi saham berdasarkan sinyal beli dari garis Middle Bollinger Bands. Gambar 4.20 Hasil Seleksi Untuk Tanggal 15 Agustus 2011 Berdasarkan MBB Signal Tabel 4.9 memperlihatkan profit/loss yang terjadi yang terjadi apabila membeli saham yang direkomendasi.

39 Tabel 4.9 Nilai Profit/Loss Saham Yang Direkomendasi Tanggal 15 Agustus 2011 Berdasarkan garis MBB Kode Saham Tanggal 12 Agustus 2011 Saham Tanggal 15 Agustus 2011 Chg (%) BBNI CTRP KIJA TLKM AKRA JSMR Hasil pengujian berdasarkan Tabel 4.9 menyimpulkan bahwa tingkat keberhasilan sistem 83,33% dikarenakan dari ke-6 saham yang direkomendasikan hanya 1 saham yang mengalami penurunan dan sisanya mengalami kenaikan V Hasil Pengujian Untuk Memprediksi Tanggal 16 Agustrus 2011 Gambar 4.21 memperlihatkan hasil seleksi saham berdasarkan sinyal beli dari garis Lower Bollinger Bands. Gambar 4.21 Hasil Seleksi Untuk Tanggal 16 Agustus 2011 Berdasarkan LBB Signal

40 Hasil pengujian tidak memberikan rekomendasi saham untuk tanggal 16 Agustus 2011 dikarenakan tidak ada saham yang termasuk didalam sinyal LBB. Gambar 4.22 memperlihatkan hasil seleksi saham berdasarkan sinyal beli dari garis Middle Bollinger Bands. Gambar 4.22 Hasil Seleksi Untuk Tanggal 16 Agustus 2011 Berdasarkan MBB Signal Tabel 4.10 memperlihatkan profit/loss yang terjadi yang terjadi apabila membeli saham yang direkomendasi.

41 Tabel 4.10 Nilai Profit/Loss Saham Yang Direkomendasi Tanggal 16 Agustus 2011 Berdasarkan garis MBB Kode Saham Tanggal 15 Agustus 2011 Saham Tanggal 16 Agustus 2011 Chg (%) TLKM CTRP BBNI Hasil pengujian berdasarkan Tabel 4.10 menyimpulkan bahwa tingkat keberhasilan sistem 33,33% dikarenakan dari ke-3 saham yang direkomendasikan terdapat 2 saham yang mengalami penurunan dan hanya 1 saham yang mengalami kenaikan.

42 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dan evaluasi dari bab terdahulu, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Indikator Bollinger Bands dan metode pembobotan entropi dapat dirancang menjadi sebuah perangkat lunak yang dapat digunakan untuk memprediksi pergerakan suatu saham. 2. Aplikasi ini dapat menghemat waktu dalam menganalisis pergerakan saham secara teknikal dan diperoleh rekomendasi saham berdasarkan kekuatan sinyal beli yang dihasilkan dari indikator Bollinger Bands dan metode pembobotan entropi. 3. Aplikasi ini tidak dapat menentukan kapan waktu yang tepat untuk menjual saham apabila saham yang direkomendasi telah dibeli. 4. Metode pembobotan entropi dapat digunakan untuk menentukan kriteria yang menjadi prioritas berdasarkan nilai bobot yang diperoleh setiap kriteria. 5.2 Saran Berikut adalah beberapa saran untuk pengembangan lebih lanjut terhadap penelitian skripsi ini: 1. Dapat ditambahkan data lain yang mendukung penyeleksian emiten berdasarkan kekuatan sinyal, misalnya penambahan kriteria dan penggabungan dengan indikator teknikal yang lainnya.

43 2. Sistem dapat dikembangkan dalam bentuk website dan ditambahkan dengan berbagai fitur, seperti menampilkan grafik, di mana pihak pengelola website dapat memberikan kontribusi dalam memajukan para pemodal saham di Indonesia. 3. Menganalisa pergerakan saham dengan menggunakan indikator Bollinger Bands dan pembobotan entropi bukanlah satu-satunya penggabungan metode pengambilan keputusan yang dapat digunakan. Alangkah baiknya jika dicoba untuk menggunakan metode penggabungan yang lain untuk memperoleh keputusan yang lebih efektif.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan suatu langkah seseorang dalam pemenuhan kebutuhan di masa yang akan datang. Saham merupakan satu dari sekian banyak pilihan investasi yang semakin

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Analisis merupakan suatu tahap untuk memperoleh kesimpulan persoalan

BAB III PEMBAHASAN. Analisis merupakan suatu tahap untuk memperoleh kesimpulan persoalan BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis Analisis merupakan suatu tahap untuk memperoleh kesimpulan persoalan dan gambaran kebutuhan bagi pembuatan sistem yang diamati, dalam hal ini adalah sistem inventori barang.

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan akan dimulai setelah tahap analisis terhadap sistem selesai dilakukan. Perancangan dapat didenifisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi

BAB 3 METODOLOGI. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi BAB 3 METODOLOGI 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi kepustakaan dan studi laboratorium dimana penulis mempelajari teori-teori teknik pencarian

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Dalam pembuatan sistem informasi pengarsipan surat ini mempunyai dua

BAB III PEMBAHASAN. Dalam pembuatan sistem informasi pengarsipan surat ini mempunyai dua BAB III PEMBAHASAN 3.1 Flow Map Dalam pembuatan sistem informasi pengarsipan surat ini mempunyai dua buah flowmap yaitu flow map surat masuk dan surat keluar. Dimana flow map ini menndefinisikan dari sebuah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN Pada perancangan sistem pendukung keputusan, analisis memegang peranan yang penting dalam membuat rincian sistem baru. Analisis perangkat lunak merupakan langkah pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PERANCANGAN APLIKASI. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian sebagai berikut

BAB III METODE DAN PERANCANGAN APLIKASI. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian sebagai berikut BAB III METODE DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian sebagai berikut 1. Studi Literatur Studi literatur merupakan tahapan dimana peneliti melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III METODE DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian 1. Studi Literatur Mencari informasi atau referensi teori yang relevan baik mengenai sistem rekomendasi maupun metode TOPSIS sebagai sumber untuk

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Proses Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan

Lebih terperinci

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk merancang dan membuat Sistem Informasi Jurnal Penerimaan Siswa Baru jenjang Sekolah Menengah Atas di Kabupaten X untuk menggantikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah cara yang digunakan dalam memperoleh berbagai data untuk diproses menjadi informasi yang lebih akurat sesuai permasalahan yang akan diteliti.

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Perancangan

Bab 3. Metode Perancangan Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Metode Perancangan Sistem Pada bab ini akan memuat langkah-langkah yang akan dikerjakan untuk perancangan sistem sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan. Perancangan

Lebih terperinci

BAB III. PERANCANGAN SISTEM

BAB III. PERANCANGAN SISTEM BAB III. PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Kebutuhan Sebagaima dijelaskan pada bab satu tentang konsep point of sales berbasis website yang mampu memudahkan pencatatan data produk penjualan. Penulis dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sumber data utama yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sumber data utama yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Penelitian dan Pengumpulan Data Sumber data utama yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data penjualan motor merek Yamaha tahun 2011 sampai

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem adalah strategi untuk memecahkan masalah dan mengembangkan solusi terbaik bagi permasalahan itu. Perancangan sistem adalah termasuk bagaimana mengorganisasi

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan ini dibuat untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. sehingga menghambat kegiatan operasional dalam perusahaan.

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. sehingga menghambat kegiatan operasional dalam perusahaan. 22 BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK 4.1 Analisis Sistem Setelah dianalisis ada beberapa kelemahan dari sistem informasi yang sedang berjalan diantaranya : 1. Sistem pengolahan data yang sedang berjalan masih

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori merupakan panduan untuk menemukan solusi pemecahan masalah yang sedang dihadapi. Pada bab ini akan dikemukakan landasan teori yang terkait dengan permasalahan untuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem geografis tata letak les bahasa inggris

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah cara yang digunakan dalam memperoleh berbagai data untuk diproses menjadi informasi yang lebih akurat sesuai permasalahan yang akan diteliti.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem pendukung keputusan pembelian buku bacaan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem. III.1 Analisa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Metodologi Penelitian Adapun alur metodologi penelitian yang akan dipakai dalam menyelesaikan penelitian tugas akhir ini adalah sebagai berikut: Gambar 3.1 Alur Metodologi

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1. Perancangan Sistem Menurut Jogiyanto (2005) Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponen dengan maksud

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan ini dibuat untuk

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. mengembangkan solusi yang terbaik bagi permasalahan. perancangan sistem

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. mengembangkan solusi yang terbaik bagi permasalahan. perancangan sistem BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah strategi untuk memecahkan masalah dengan mengembangkan solusi yang terbaik bagi permasalahan. perancangan sistem adalah termasuk

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. data, selanjutnya melakukan tahapan sebagai berikut: menyajikan suatu rancangan langkah kerja dari sistem yang baru.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. data, selanjutnya melakukan tahapan sebagai berikut: menyajikan suatu rancangan langkah kerja dari sistem yang baru. BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan proses penghimpunan data yang akan digunakan sebagai dasar kebutuhan sistem penjualan bahan kimia. Penghimpunan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memudahkan pengelolahan dan memanfaatkan data secara efektif dan efesien. Kantor

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memudahkan pengelolahan dan memanfaatkan data secara efektif dan efesien. Kantor BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan komputer dalam menyelesaikan pekerjaan sangat dibutuhkan peranannya untuk dapat memudahkan pengelolahan dan memanfaatkan data secara efektif dan efesien.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. Analisis Sistem ini merupakan penguraian dari suatu sistem pengolahan aplikasi

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. Analisis Sistem ini merupakan penguraian dari suatu sistem pengolahan aplikasi BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Sistem Analisis Sistem ini merupakan penguraian dari suatu sistem pengolahan aplikasi yang utuh kedalam berbagai bagian-bagian komponennya serta hubungan antar

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... xi DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAKUAN KEASLIAN TA... ii SURAT KETERANGAN PELAKSANAAN PERUSAHAAN... iii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN...

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISA PERANGKAT LUNAK BASIS DATA MULTIMEDIA

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISA PERANGKAT LUNAK BASIS DATA MULTIMEDIA BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 ANALISA PERANGKAT LUNAK BASIS DATA MULTIMEDIA Dalam bagian ini akan dianalisis berbagai hal yang berkaitan dengan perancangan dan implementasi aplikasi multimedia. Analisis

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Perancangan ini dibuat untuk ditunjukkan kepada user, programmer, atau ahli

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Perancangan ini dibuat untuk ditunjukkan kepada user, programmer, atau ahli BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan ini dibuat untuk

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan merupakan bagian dari metodologi pengembangan suatu perangkat lunak yang dilakukan setelah melalui tahap analisis. Perancangan dapat didenifisikan

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN Kerja Praktik ini dilakukan selama 160 jam dengan pembagian waktu dalam satu minggu, 8 jam sebanyak 20 kali. Dalam kerja Praktik ini, diharuskan menemukan permasalahan yang ada,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi Penelitian merupakan acuan dalam pelaksanaan sebuah penelitian. Metodologi penelitian berisi rencana kerja yang berurutan agar hasil yang didapatkan sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Bab ini diterangkan secara singkat mengenai analisa sistem yang ada di toko sahabat teknik, untuk mempermudah dalam mengetahui kelemahan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. Analisis sistem ini merupakan penguraian dari sistem yang utuh, kedalam

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. Analisis sistem ini merupakan penguraian dari sistem yang utuh, kedalam BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Kebutuhan Sistem Analisis sistem ini merupakan penguraian dari sistem yang utuh, kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud mengidentifikasi dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Sistem 4.1.1 Proses sistem lama Kegiatan peminjaman, pengembalian, pencarian, dan penginputan buku di perpustakaan MTS Nurul Qodim Jabung Wetan saat ini masih

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1 Analisis Sistem Analisis sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem yang telah ada pada perusahaan. Analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam dan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam dan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan... VI Saran... VI-1 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN A TAMPILAN LAYAR LAMPIRAN B LISTING PROGRAM

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan... VI Saran... VI-1 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN A TAMPILAN LAYAR LAMPIRAN B LISTING PROGRAM DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... i SURAT PERNYATAAN... iii ABSTRACTION... iv ABSTRAK... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xv BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan metode pengembangan sistem yang digunakan peneliti merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan metode pengembangan sistem yang digunakan peneliti merupakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Pengembangan Sistem Pendekatan metode pengembangan sistem yang digunakan peneliti merupakan salah satu dari agile methods yaitu extreme Programming (XP). Dalam metode

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Pengubahan SMS pada ponsel menjadi suara dilakukan dengan mengolah data SMS dan membandingkannya dengan kamus kata. Kamus kata berguna sebagai acuan apakah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem Tahap analisis merupakan langkah awal dalam pembuatan sebuah perangkat lunak. Pada tahapan ini penulis menganalisa kebutuhan sistem. Analisa dilakukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Tahap analisis sistem yang berjalan ini bertujuan untuk mencari informasi mengenai sistem yang lama guna mendapatkan bahan evaluasi untuk pengembangan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis sistem merupakan tahap yang bertujuan untuk memahami sistem, mengetahui kekurangan sistem, dan menentukan kebutuhan dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dilakukan dalam pengumpulan data tersebut, antara lain:

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dilakukan dalam pengumpulan data tersebut, antara lain: BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Dalam pengumpulan data sebagai bahan penyusunan laporan kerja praktek, diperlukan adanya pengamatan data dan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Data dan informasi

Lebih terperinci

BAB 4 DESKRIPSI PEKERJAAN. tersebut kedalam laporan perilaku siswa selama 1 hari, 1 bulan, dan 1 tahun.

BAB 4 DESKRIPSI PEKERJAAN. tersebut kedalam laporan perilaku siswa selama 1 hari, 1 bulan, dan 1 tahun. 1 BAB 4 DESKRIPSI PEKERJAAN Dalam merancang, membangun dan mengimplementasikan aplikasi yang dibuat dengan aplikasi sistem informasi pencatatan perilaku siswa menjadi satu kesatuan yang utuh, maka terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis permasalahan, solusi permasalahan dan perancangan sistem dalam Rancang Bangun Aplikasi Analisis Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Metodologi penelitian digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan penelitian agar hasil yang dicapai tidak menyimpang dari tujuan yang telah dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN Analisa merupakan suatu proses pengidentifikasian suatu masalah dari datadata yang terkumpul untuk mendapatkan variabel-variabel signifikan yang berguna pada pembuatan sistem.

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM 50 BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1. Perancangan Sistem Perancangan Sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis sistem yang berjalan

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis sistem yang berjalan BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis sistem yang berjalan Analisis adalah penguraian dari suatu masalah atau objek yang akhirnya menghasilkan suatu kesimpulan, hal ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian digunakan dalam memperoleh berbagai data untuk diproses menjadi informasi yang lebih akurat sesuai permasalahan yang akan diteliti. Metodologi penelitian

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian mengenai data lokasi Kantor Kecamatan di Kota Medan masih menggunakan daftar tabel

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisis Sistem Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Pada bagian ini, penulis memaparkan tentang analisa sistem berjalan pada perusahaan mulai dari analisa dokumen yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian Lokasi Akper dan Akbid ini masih bersifat manual. Bentuk manual yang dibuat oleh

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Pada bab ini akan di bahas perancangan database, perancangan website, dan

BAB III PERANCANGAN SISTEM. Pada bab ini akan di bahas perancangan database, perancangan website, dan BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Umum Pada bab ini akan di bahas perancangan database, perancangan website, dan perancangan aliran data dari aplikasi bimbingan skripsi online berbasis website untuk mahasiswa

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. sebelum melakuan pengkodean kedalam suatu bahasa pemograman. Dalam

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. sebelum melakuan pengkodean kedalam suatu bahasa pemograman. Dalam BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem merupakan tahap lanjutan dari analisis sistem, dimana pada perancangan sistem digambarkan rancangan sistem yang akan dibangun sebelum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah dalam mendapatkan suatu data,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah dalam mendapatkan suatu data, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara ilmiah dalam mendapatkan suatu data, Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut: 3.1.1.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Perancangan sistem yang dilakukan merupakan analisis perangkat lunak, analisis

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Perancangan sistem yang dilakukan merupakan analisis perangkat lunak, analisis BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem yang dilakukan merupakan analisis perangkat lunak, analisis program dan model yang akan dibuat. Oleh karena itu semua data yang ada didalam

Lebih terperinci

Abstrak BAB I PENDAHULUAN

Abstrak BAB I PENDAHULUAN Abstrak Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi mengalami perkembangan yang sangat pesat, khususnya dalam bidang komputer sangat membantu manusia dalam melakukan pekerjaan sehingga mendapatkan hasil

Lebih terperinci

Keterangan: Data yang mengalir dari atau ke user : 1. Memposting cerita dongeng. 2. Info konfirmasi berhasil.

Keterangan: Data yang mengalir dari atau ke user : 1. Memposting cerita dongeng. 2. Info konfirmasi berhasil. BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Ruang Lingkup Website Berdasarkan kebutuhan dari pengguna, pembuatan website ini ditujukan kepada anak-anak untuk lebih mudah mengakses cerita dongeng dan masyarakat yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 28 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI DATA GURU SE-KABUPATEN KARO PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KARO. Dibuat Oleh: David Super Natanail Ginting 1A112034

SISTEM INFORMASI DATA GURU SE-KABUPATEN KARO PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KARO. Dibuat Oleh: David Super Natanail Ginting 1A112034 SISTEM INFORMASI DATA GURU SE-KABUPATEN KARO PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN KARO Dibuat Oleh: David Super Natanail Ginting 1A112034 Latar Belakang Setiap perusahaan atau institusi yang beroperasi secara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Lampung. Waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Metodologi Penelitian Metodologi penelitian merupakan sekumpulan rangkaian tahapan kegiatan atau prosedur yang digunakan oleh pelaksana penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

DISKRIPSI PEKERJAAN. tahapan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut.

DISKRIPSI PEKERJAAN. tahapan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut. 32 BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN 4.1. Metode Penelitian Dalam penyelesaian laporan kerja praktik ini dilakukan beberapa tahapan penelitian sebagai penunjang dalam pembuatan laporan kerja praktik. Beberapa

Lebih terperinci

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database TAKARIR artificial intelligence backward chaining Data Flow Diagram (DFD) Database Decision Tree expert system forward chaining Flowchart Hardware Input Interface knowladge base Login Logout Output kecerdasan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. memberikan gambaran kepada pemakai (user) mengenai sistem yang baru

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. memberikan gambaran kepada pemakai (user) mengenai sistem yang baru BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem dilakukan setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan. Tujuan utama dari perancangan sistem secara umum adalah untuk memberikan gambaran kepada pemakai

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 1.1. Analisis Kebutuhan Sistem Analisis adalah tahap awal dalam membuat sistem baru. Langkah awal adalah melakukan wawancara dan pengamatan. Pengamatan dilakukan dengan cara

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN DESAIN SISTEM. permasalahan yang ada pada sistem dimana aplikasi dibangun yang meliputi

BAB IV ANALISA DAN DESAIN SISTEM. permasalahan yang ada pada sistem dimana aplikasi dibangun yang meliputi BAB IV ANALISA DAN DESAIN SISTEM 4.1 Analisa Sistem Analisis sistem bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan - permasalahan yang ada pada sistem dimana aplikasi dibangun yang meliputi perangkat keras

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem dimaksudkan untuk membantu menyelesaikan beberapa masalah yang terjadi saat ini sehingga dapat menjadi lebih baik dengan adanya sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem yang telah ada pada perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. Pembahasan yang kami lakukan pada kerja praktek di PT. Malayandi Tour & Travel hanya mengenai karyawan tetap saja.

BAB III PEMBAHASAN. Pembahasan yang kami lakukan pada kerja praktek di PT. Malayandi Tour & Travel hanya mengenai karyawan tetap saja. BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem adalah proses penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya yang bertujuan untuk mengidentifkasi dan mengevaluasi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. Tahap Investigasi Sistem. Tahap Analisa Sistem. Tahap Perancangan Sistem. Tahap Penerapan Sistem. Tahap Pemeliharaan Sistem

III. METODOLOGI. Tahap Investigasi Sistem. Tahap Analisa Sistem. Tahap Perancangan Sistem. Tahap Penerapan Sistem. Tahap Pemeliharaan Sistem III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat telah meningkatkan persaingan dalam dunia bisnis. Ketersediaan informasi yang cepat, tepat dan akurat akan memperlancar

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem yang berjalan pada sistem

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Deskripsi Kerja Praktik menggambarkan tahapan-tahapan bagaimana penulis

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Deskripsi Kerja Praktik menggambarkan tahapan-tahapan bagaimana penulis BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Deskripsi Kerja Praktik menggambarkan tahapan-tahapan bagaimana penulis merancang sistem yang akan digunakan oleh perusahaan. Tahapan awal yang dilakukan adalah Tahap perencanaan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 4.1 Identifikasi Masalah Dalam menyelesaikan masalah pada CV. Jinako Karya sehingga dapat diketahui aplikasi pendukung yang dapat mengatasi permasalahan yang ada adalah yang

Lebih terperinci

Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak untuk

Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak untuk Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak untuk Aplikasi Penjualan Sparepart Toko WN MOTOR Disusun Oleh 1. Anda Alimudin 10108381 2. Eko Gunawan 10108386 3. Reyza Gamaressa 10108388 4. Ariep Dwi N 10108390

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN 4.1 Perancangan Arsitektur Sistem Kebutuhan Perangkat Lunak Tabel 4.1

BAB IV PERANCANGAN 4.1 Perancangan Arsitektur Sistem Kebutuhan Perangkat Lunak Tabel 4.1 BAB IV PERANCANGAN 4.1 Perancangan Arsitektur Sistem Perancangan sistem untuk aplikasi pencarian resep masakan ini menggunakan UML. Unified Modelling Language(UML) adalah himpunan struktur dan teknik untuk

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. fungsional dan persiapan untuk perancangan implementasi, menggambarkan

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. fungsional dan persiapan untuk perancangan implementasi, menggambarkan BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem merupakan pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk perancangan implementasi, menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk. Perancangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. Sistem yang dibangun adalah Sistem Informasi Penjadwalan kegiatan

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. Sistem yang dibangun adalah Sistem Informasi Penjadwalan kegiatan BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK Sistem yang dibangun adalah Sistem Informasi Penjadwalan kegiatan Kemahasiswaan STIKOM Surabaya. Studi kasus pada kerja praktik ini pada Kemahasiswaan STIKOM Surabaya. Tahapan-tahapan

Lebih terperinci

BAB III. Pembahasan. 3.1 Lokasi dan Jadwal Kerja Praktek Lokasi Kerja Praktek

BAB III. Pembahasan. 3.1 Lokasi dan Jadwal Kerja Praktek Lokasi Kerja Praktek BAB III Pembahasan 3.1 Lokasi dan Jadwal Kerja Praktek 3.1.1 Lokasi Kerja Praktek Penulis mengambil bahan penelitian tentang suatu lembaga keuangan PT. Bank BTPN Kantor Cabang Pembantu (KCP) Kota Cimahi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI SISTEM. terhadap sistem inventaris hardware serta sistem pengolahan data hardware

BAB IV DESKRIPSI SISTEM. terhadap sistem inventaris hardware serta sistem pengolahan data hardware 30 4.1 Identifikasi Masalah Sebelum proses analisa BAB IV DESKRIPSI SISTEM dilakukan, tahapan yang terlebih dahulu dilakukan adalah identifikasi permasalahan yang terdiri dari survey, wawancara kepada

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.. Analisis Masalah Sistem pendukung keputusan seleksi pemain utama ini adalah manajer/pelatih tidak memperhatikan kriteria penilaian dan bobot kriteria dalam menentukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisis Permasalahan Pada langkah analisa permasalahan ini dilakukan tahapan-tahapan untuk mengetahui permasalah yang dialami oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan IPTEK khususnya Teknologi Informasi mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hampir disetiap aspek kehidupan manusia perkembangan teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Permasalahan Merancang arsitektur sebuah sistem merupakan langkah awal yang kritis. Arsitektur sistem menjadi landasan utama bagaimana nantinya sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisis 3.1.1. Analisis Masalah Pada tahap ini penulis melakukan beberapa langkah sesuai dengan SDLC (Software Development Life Cycle) dengan menggunakan konsep

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 47 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan dan untuk mempelajari sistem yang ada, diperlukan suatu penggambaran aliran-aliran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan sistematika tahapan yang dilaksanakan selama pembuatan tugas akhir. Secara garis besar metodologi penelitian tugas akhir ini dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan data-data yang berkaitan dengan objek penelitian tersebut.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. untuk mendapatkan data-data yang berkaitan dengan objek penelitian tersebut. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan sebagai topik penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR... xii. DAFTAR TABEL...xvii BAB I PENDAHULUAN Tujuan...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR... xii. DAFTAR TABEL...xvii BAB I PENDAHULUAN Tujuan... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR TABEL...xvii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah... 4 1.3 Pembatasan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. masyarakat serta lembaga usaha dalam menghadapi ancaman bencana.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. masyarakat serta lembaga usaha dalam menghadapi ancaman bencana. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Uraian Permasalahan Identifikasi masalah yang ada di Pusdalops-PB Jawa Timur adalah penilaian bahaya terhadap bencana. Penilaian bahaya ini digunakan untuk menyusun

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian data akuntansi masih bersifat manual, banyaknya kendala yang terdapat pada penginformasian

Lebih terperinci