BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 BAB II LANDASAN TEORI Latar Belakang Analisa Saham Dedhy dan Liliana (2007) menyatakan bahwa pergerakan harga saham pada dasarnya dipengaruhi oleh teori ekonomi yang paling dasar, yaitu hukum permintaan dan penawaran. Harga saham akan naik jika semakin banyak pihak ingin membeli suatu saham, sedangkan harga akan turun jika yang terjadi adalah sebaliknya. Jadi sebenarnya harga saham ditentukan oleh investor yang bertransaksi di pasar modal dan harga tersebut sekaligus mewakili pendapat kebanyakan investor. Meskipun harga ini adalah konsensus dan ekspektasi pasar, bukan berarti harga saham tidak bisa berubah, di pasar modal terdapat berbagai macam informasi, seperti laporan keuangan, kebijakan manajemen, rumor di pasar modal, propektus, saran dari broker, dan informasi lainnya. Jadi sebelum investor melakukan investasi pada pasar modal ada baiknya bila investor terlebih dulu menginvestasikan waktunya untuk mempelajari pergerakan harga saham tersebut. Intinya, investasikan waktu sebelum menginvestasikan uang Analisis Teknikal Dedhy dan Liliana (2007) menuliskan bahwa analisa teknikal adalah analisis sekuritas dengan menggunakan grafik harga dan volume historis. Analisis teknis ini menawarkan pengembangan teknik perdagangan saham 9

2 (investasi jangka pendek) berdasarkan pengamatan dan pergerakan harga serta volume perdagangan masa lalu. Dengan membuat suatu trend atau pola atas grafik historis, seorang investor saham bisa membuat suatu keputusan untuk membeli atau menjual saham. Motto dasar yang bisa digunakan dalam analisis teknikal adalah buy low sell high atau buy high sell higher. Sesuai dengan tema skripsi, maka penulis akan membahas lebih lanjut tentang analisis teknikal Dasar Pemikiran Analisis Teknikal Menurut Murphy (1999) terdapat tiga asumsi / anggapan dasar dalam analisis teknis, yaitu: Market price discounts everything Pengguna analisis ini percaya bahwa semua peristiwa bisa berpengaruh terhadap harga saham. Kejadian atau peristiwa tersebut akan tercermin pada harga sahamnya. Hal itu terjadi karena harga pasar saham tersebut secara alami ditentukan oleh permintaan dan penawaran para pelaku pasar. Price moves in trend Harga saham akan bergerak dalam suatu trend. Prinsip dasar saham dalam penggunaan analisis teknis adalah jangan pernah mangambil keputusan transaksi yang melawan trend harga. Pengguna analisis ini percaya bahwa semua informasi tercermin pada harga pasar saham, sehingga trend tersebut menunjukkan sikap para pelaku pasar/ investor atas suatu saham. 10

3 History repeats itself Data historis dapat digunakan untuk memprediksikan data/ harga saham di masa mendatang. Hal ini diyakini oleh pengguna analisis ini mengingat adanya faktor psikologis para pelaku pasar yang secara umum bersifat konstan. Maksudnya adalah manusia cenderung bereaksi terhadap sesuatu dengan cara yang sama Jenis-jenis Indikator a. Trendline Indicator Trendline indicator merupakan suatu alat penting dalam analisis teknis untuk mengidentifikasi trend harga saham dan juga untuk memastikan suatu trend dalam pergerakan harga saham. Appel (2005). Trendline adalah garis lurus yang menghubungkan dua atau lebih dari titik-titik harga dan akan membentuk garis-garis untuk support dan resistance dimasa yang akan datang. Lihat gambar

4 Gambar 2.1 Trendline (Program Streamster Metastock 9) b. Support dan Resistance Dedhy dan Liliana (2007) menyatakan bahwa support dan resistance hampir sama dengan supply dan demand. Support didefinisikan sebagai level dimana minat beli cukup besar untuk menahan tekanan jual sehingga penurunan harga akan tertahan dan harga akan kembali naik. Sementara resistance merupakan kebalikan dari support dimana tekanan jual sangat besar muncul mengalahkan minat beli akibatnya kenaikan harga akan tertahan dan harga cenderung akan turun. Support dan resistance akan digunakan sebagai standar penetapan trend baru dan akan mengindikasikan kapan grafik MACD membentuk convergence (bearish) ataupun divergence (bullish). 12

5 Nilai dari Support dan Resistance berupa angka yang telah ditetapkan sebelumnya, sehingga penulis tidak mengubah angka dari support yaitu 20 dan resistance yaitu 80. Lihat gambar 2.2 Gambar 2.2 Support dan Resistance (Program Streamster Metastock 9) c. Reversal Point Merupakan sebuah perubahan drastis dari arah harga saham yang sering juga disebut sebagai trend reversal. Reversal dapat merupakan perubahan dari gerak saham yang positif ataupun negatif terhadap trend pasar. Lihat gambar

6 Gambar 2.3 Reversal Point (Program Streamster Metastock 9) 2.3 Moving Average Convergence Divergence (MACD) Murphy (1999), MACD adalah metode analisis teknis modern yang dikembangkan oleh Gerald Appel. Metode ini menggunakan perpotongan dua Exponential Moving Average (EMA). Kombinasi dari beberapa prinsip dari Oscillator Indicator dengan pendekatan Moving Average Crossover akan terlihat garis-garis di dalam grafik dan pergerakan garis EMA (slow) dengan EMA (fast), dan yang membedakan MACD dengan Exponentially Smoothed Moving Average dari harga penutupan (biasanya parameter dengan skala waktu yang digunakan adalah 12 hari dan 26 hari terakhir, atau kombinasi 8 dan 17 hari yang juga telah diperkenalkan oleh Gerald Appel atau dalam mingguan). Garis dengan pergerakan lebih cepat (fast) disebut sebagai signal line atau garis indikasi yang biasanya menggunakan parameter 9 hari dari garis MACD, dapat juga digunakan 14

7 garis indikasi parameter 14 hari. MACD mengidentifikasikan Moving Averages yang berindikasi dimulainya trend baru, MACD dapat melihat 3 buah indikator. Pertama adalah garis EMA periode pendek (fast), kedua adalah garis EMA periode panjang (slow) dan ketiga adalah susunan histogram atau garis yang menggambarkan ukuran jarak antara kedua EMA tersebut. Lihat Gambar 2.4 Gambar 2.4 Moving Average Convergence Divergence (Program Streamster Metastock 9) Tanda-tanda untuk menjual atau membeli saham yang ditunjukan oleh MACD ketika kedua garis dalam grafik MACD saling berpotongan. Seperti garis yang bergerak cepat milik MACD yang bergerak ke atas dan memotong garis yang lebih lambat sebagai sebuah tanda atau indikasi untuk membeli saham bagi para investor, dan sebaliknya bila garis MACD bergerak ke bawah dan 15

8 memotong garis yang lebih lambat maka hal ini merupakan sebuah tanda atau indikasi jual bagi para investor MACD Crossover Karena kedua moving average (EMA) memiliki kecepatan yang berbeda, EMA fast akan lebih cepat bereaksi mengikuti perubahan harga dibandingkan EMA slow. Ketika trend baru terbentuk EMA fast akan menyilang (cross) EMA slow. Saat terjadi crossover tersebut menandakan bahwa trend baru mulai terjadi. Dan indikasi kedua yaitu apabila EMA pada MACD telah menembus garis tengah atau 0 (nol) MACD. Kelemahan dari MACD adalah lambat dalam memberikan indikasi, karena bagaimanapun MACD terbentuk dari rata-rata harga yang terjadi sebelumnya. Kelebihannya yaitu MACD jarang memberikan indikasi yang salah karena lebih halus geraknya. MACD tidak mengindikasikan kondisi oversold atau overbought MACD Overbought dan Oversold Pergerakan dari MACD berfluktuasi di atas ataupun di bawah garis 0 (nol) dan pada saat itulah indikator Oscillator digunakan guna menentukan apakah pergerakan nilai saham berada pada kondisi overbought atau oversold. Overbought terjadi ketika pergerakan MACD jauh berada diatas garis nol, dan sebaliknya oversold terjadi ketika pergerakan MACD jauh berada di bawah garis 0 (nol). 16

9 2.3.3 Divergence Menurut Oleg (2006), divergence merupakan sebuah akhir dari trend saat ini yang mungkin terjadi ketika harga saham bergerak berlawanan arah dari teknikal indikator. Dan Murphy (1999), menuliskan bahwa divergence terjadi diantara grafik MACD dengan grafik harga. Bearish divergernce terjadi ketika garis MACD menunjukan kondisi sedang overbought tetapi terus mengalami penurun dan pada saat bersamaan harga saham terus menguat atau naik, hal ini digunakan sebagai pertanda dari pergerakan nilai saham yang tertinggi pada pasar. Bullish divergernce terjadi ketika garis MACD menunjukan kondisi sedang oversold tetapi terus mengalami kenaikan dan harga saham terus melemah, hal ini sebagai pertanda dari pergerakan nilai saham yang terendah dari pasar. Dengan menggunakan garis trend yang sederhana dapat digambarkan dalam grafik MACD untuk mengidentifikasi perubahan trend yang terjadi akibat divergence yang dinilai penting. Lihat gambar

10 Gambar 2.5 Divergence (Program Streamster Metastock 9) Formula Exponentially Moving Average (EMA) Perhitungan EMA: Perhitungan EMA pada hari pertama: EMA S = (P S x ESF) + (MA S-1 x (1-ESF) ESF = 2 / (n+1) Perhitungan EMA pada hari kedua dan seterusnya: EMA S = EMA S-1 + (ESF x (P S - EMA S-1 )) Keterangan: EMA S : EMA sekarang atau hari ini P S : Harga saham sekarang atau hari ini ESF : Exponential Smoothing Factor MA S-1 : MA sebelumnya 18

11 n : Jumlah hari yang diperhitungkan dalam MA EMA S-1 : EMA sebelumnya Formulasi MACD Standar penggunaan MACD terletak pada perbedaan antara parameter waktu yang digunakan yaitu 26 hari dan 12 hari EMA. Pengaplikasian MACD dengan pengaturan waktu yang sebenarnya atau tanpa diubah atau dimodifikasi MACD baik digunakan pada pergerakan saham cepat dan lambat, MACD tradisional 12/ 26 akan digunakan sebagai penjelas dalam pengaplikasiannya pada moving average jangka pendak dan moving average jangka panjang. Dua garis moving average yang membentuk MACD merupakan indikator EMA 12 hari yang digunakan untuk indikator cepat, dan EMA 26 hari digunakan untuk menghasilkan indikator yang lebih lambat menghasilkan harga penutupan digunakan untuk membentuk grafik moving average. Biasanya EMA 9 hari sebagai pembentuk parameter garis pemicu. Bullish ketika MACD bergerak naik ke atas melebihi garis EMA 9 hari. Pada grafik harga PTBA dibawah menunjukan garis EMA 12 hari (garis hijau) dengan garis EMA 26 hari (garis biru) bergerak menutupi harga saham, pada grafik MACD seperti garis tebal dan EMA 9 (garis biru). Histogram terbentuk dikarenakan perbedaan antara garis MACD dan EMA 9 hari. Histogram dikatakan positif atau bearish ketika garis MACD berada di atas garis EMA 9 hari dan dikatakan negatif atau bullish ketika garis MACD berada di bawah garis EMA 9 hari. 19

12 Hendarto (2005). MACD histogram dikembangkan pertama kali oleh Thomas Aspray pada tahun 1986, Aspray menemukan bahwa MACD terkadang bergerak sedikit terlambat dari pergerakan nilai saham terutama pada analisis pergerakan saham mingguan. Awal mula dari MACD histogram adalah Aspray mengubah indikator moving average menjadi untuk jangka pendek dan ia menyadari bahwa moving average jangka pendek mempunyai pergerakan yang lebih cepat dibanding jangka panjang. Dengan tujuan utama untuk mengantisipasi terjadinya MACD crossover dan ditemukanlah MACD histogram itu sendiri. Lihat gambar 2.6 Gambar 2.6 Moving Average Convegenve Divergence Histogram (Program Streamster Metastock 9) 20

13 Formula yang digunakan dalam software Metastock 9 untuk menghasilkan MACD histogram adalah sebagai berikut; MACD()-Mov(MACD(),9,E) Formula tersebut dimasukan dalam tools function, dan digunakan untuk menghasilkan sebuah grafik MACD histogram. MACD histogram berfungsi untuk mengetahui akhir dari sebuah trend atau akan terjadinya perubahan trend sehingga akan sangat membantu investor untuk menetapkan keputusan beli atau jual Karakter Moving Average Convergence Divergence Setiap indikator tentulah punya karakter masing-masing. Begitu juga dengan indikator satu ini. MACD merupakan indikator momentum yang juga dapat menunjukan trend pergerakan nilai saham dengan menggunakan kombinasi parameter 12, 26 dan 9 atau dengan parameter waktu EMA 12 hari, EMA 26 hari, dan EMA 9 hari. MACD juga dapat diaplikasikan dalam beberapa jenis grafik dalam jangka waktu perdagangan seperti harian, mingguan, dan bulanan. Berikut adalah karakter umum yang berlaku pada MACD: MACD adalah indikator yang terbentuk dari dua moving average. Pada umumnya perubahan trend dapat ditelusuri hanya dengan mengamati pergerakan garis MACD yang dibandingkan dengan garis EMA 9 hari. MACD juga masih dinilai cukup lambat untuk menyampaikan indikasi mengingat pergerakannya ditentukan oleh dua garis moving average tetapi hal ini dapat ditutupi dengan mengaplikasikan MACD histogram pada grafik MACD. 21

14 2.4 Indikator Williams Percent Range Williams Percent Range atau disingkat Williams %R (gambar 2.7) dikembangkan oleh Larry Williams, Williams %R merupakan indikator momentum yang cara kerjanya menyerupai Stochastic Oscillator. Indikator ini kebanyakan digunakan untuk memastikan tingkat kemungkinan terjadinya overbought ataupun oversold, rentang skala yang digunakan mulai dari 0 hingga 100 (0-100) merupakan indikasi terjadinya Overbought dan merupakan indikasi terjadinya oversold. Umumnya Williams %R digunakan pada periode 14 hari dan dapat juga digunakan untuk periode harian, mingguan dan bulanan. Dedhy dan Liliana (2007), mengatakan bahwa fenomena yang menarik dari Williams %R adalah kemampuannya untuk mengantisipasi reversal dari harga saham. Indikator ini hampir selalu membentuk puncak dan berbalik beberapa hari sebelum harga saham mencapai puncak dan berbalik. Dan juga diungkapkan bahwa sinyal-sinyal yang dapat digunakan dalam Williams %R adalah: Sinyal beli: Grafik %R memotong ke atas garis horizontal 80. Sinyal jual: Grafik %R memotong ke bawah garis horizontal

15 Gambar 2.7 Grafik Williams %R (Program Streamster Metastock 9) Formula Williams %R Nilai dari %R selalu berada dalam skala 0 sampai dengan 100. Agar grafiknya bisa digunakan, maka grafik sebaiknya dilengkapi dengan garis support dan resistance untuk mengindikasikan terjadinya oversold ataupun overbought. Perhitungan Williams %R bawah ini: Contoh perhitungan dari formula tersebut dapat dilihat pada ilustrasi di 23

16 Tabel 2.1 Contoh Data Harga Saham PTBA Tanggal Open High Low Close 12/28/ /27/ /26/ /19/ /18/ /17/ /14/ /13/ /12/ /11/ (Sumber: BEJ) %R = = 850 = 5,88 x 100 x 100 Dari contoh perhitugan diatas dengan hasil %R adalah 5,88 berarti Williams %R menunjukkan pasar sedang overbought dimana pada grafik Williams %R titik dimana berada pada skala 0 20 merupakan indikasi pasar sedang overbought dan bila berada pada skala merupakan indikasi pasar sedang oversold Kombinasi Pada Moving Avergace Convergence Divergence MACD mudah untuk digunakan atau diaplikasikan dalam sebuah analisis perdagangan saham, hanya saja MACD memiliki kekurangan seperti pergerakannya yang dinilai cukup lambat terhadap nilai saham: 24

17 Untuk menutupi kekurangan lambatnya pergerakan garis MACD terhadap pergerakan nilai saham maka investor dapat mengaplikasikan MACD histogram untuk meningkatkan keakuratan dalam perubahan trend yang mungkin terjadi. Penambahan indikator alternatif juga dapat menyempurnakan penggunaan dari MACD, maka penulis mengaplikasikan indikator alternatif seperti indikator Williams %R dimana indikator ini memiliki keunggulan dalam memberikan indikasi reversal sehingga membantu grafik MACD itu sendiri dalam menentukan trend yang baru. Penggunaan grafik volume dalam perdagangan dengan menggunakan MACD juga dapat membantu investor dalam menganalisis dan membantu dalam pengambilan keputusan jual atu beli dengan memperhatikan pergerakan garis nilai saham, garis MACD, garis exponentially moving average pada grafik saham serta volume jual-beli saham yang terjadi. 2.5 Candlestick Chart Stevens (2002). Candlestick, Grafik ini dipakai oleh orang Jepang pada abad ke 18 untuk menentukan pergerakan harga beras pada saat itu. Hampir sama dengan bar charts, candlestick atau disebut juga candle charts merupakan grafik yang menunjukkan harga tertinggi, harga terendah, harga pembukaan dan harga penutupan. Di samping itu candlestick secara mendalam mengungkapkan pola dorongan beli dan jual di balik perbentukan batang candle yang terjadi sehingga pengunanya dapat dengan mudah menganalisa perubahan trend yang terjadi, dan untuk mempermudah mempermudah mendeteksi suatu indikasi sebagai 25

18 konfirmasi dan disesuai dengan ruang lingkup penelitian maka penulis menambahkan formasi umum dari candlestick chart ini. Lihat gambar 2.10 Gambar 2.8 Candlestick chart (Program Streamster Metastock 9) Formasi Umum Candlestick chart Spinning Tops Inggrid (2008). Spinning tops merupakan candlestick dengan ekor atas dan ekor bawah yang panjang serta body yang kecil, ekor yang panjang mewakili pembalikan suatu trend. Spinning tops mewakili suatu aktivitas dari pengambilan keputusan dari market, pada situasi seperti ini investor sebaiknya menunggu konfirmasi dari pergerakan harga berikutnya. Lihat gambar

19 Gambar 2.9 Spinning Tops Doji Star Doji merupakan salah satu candlestick yang penting untuk menunjukkan informasi dan bentuk dari doji itu sendiri merupakan bagian penting dari grafik. Bentuk dari doji menunjukkan bahwa nilai dari pembukaan dan penutupan sepanjang sesi adalah sama. Lihat gambar 2.12 Gambar 2.10 Doji Star Doji Dan Trend Doji mengindikasikan daya beli dan daya jual adalah sama kuatnya dan dapat menjadi tanda bahwa awal perubahan trend sudah terjadi. Jika kenaikan nilai harga suatu saham yang terus bergerak naik ke atas dalam sebuah pola kecenderungan untuk naik/ up trend, atau setelah membentuk candlestick putih 27

20 dan panjang, kemudian disusul dengan terbentuknya doji pada hari berikutnya, hal ini mengindikasikan bahwa investor enggan untuk melakukan transaksi beli. Lihat gambar 2.13 Gambar 2.11 Doji + Trend Long White Candle + Doji Long white candle + doji (gambar 2.14) merupakan doji yang terbentuk sesudah sebuah candle putih yang panjang merupakan sebuah indikasi negatif bagi sebuah pola kecenderungan untuk naik. Kronologinya adalah setelah terjadinya gerakan nilai harga yang meningkat dalam sebuah pola kecenderungan untuk naik/ uptrend dan membentuk candlestick putih dan panjang sebelumnya, pola doji yang kemudian terbentuk mengindikasikan bahwa investor enggan untuk melakukan transaksi beli dan terdapat kemungkinan up trend sudah mau berakhir. Dan bila terjadi konfirmasi positif dari pergerakan harga berikutnya yaitu sebuah batang candle hitam, maka pola ini disebut sebagai evening star (gambar 2.16), pola ini mengindikasikan pergerakan harga akan berbalik turun ke bawah, tetapi perlu dikonfirmasi pada pergerakan harga berikutnya. 28

21 Gambar 2.12 Long White Candle + Doji Long Black Candle + Doji Long black candle + doji (gambar 2.15) menunjukkan bahwa gerakan nilai harga yang mengalami penurunan dan membentuk candlestick hitam dan panjang, maka pola doji yang terbentuk sesudahnya mengindikasikan bahwa investor enggan untuk menjual dan down trend kemungkinan sudah mau berakhir, walaupun mulai berkurangnya tekanan pasar dalam menekan nilai harga pasar, maka perlu diperhatikan akan terbentuknya konfirmasi pembalikan arah, dan bila terjadi konfirmasi positif dari pergerakan harga berikutnya yaitu sebuah batang candle putih, maka pola ini disebut sebagai morning star (gambar 2.16), pola ini mengindikasikan pergerakan harga akan berbalik naik ke atas, tetapi perlu dikonfirmasi pada pergerakan harga berikutnya. 29

22 Gambar 2.13 Long Black Candle + Doji Gambar 2.14 Evening Star dan Morning Star Long Legged Doji Pola long legged doji, merupakan pola yang terbentuk jika mempunyai ekor atas dan bawah yang hampir sama panjang. pola yang terbentuk mengindikasikan bahwa nilai harga diperdagangkan setara ke atas dan ke bawah 30

23 dengan sesi level pembukaannya, namun akhirnya nilai harga tersebut ditutup hampir sama dengan nilai harga pembukaannya. Lihat gambar 2.17 Gambar 2.15 Long Legged Doji Dragonfly Doji Dragonfly doji terbentuk jika nilai harga pembukaan, nilai harga tertinggi, dan nilai harga penutupan sebuah saham adalah sama, sementara nilai harga terendahnya membentuk ekor yang panjang. Bentuk dari candlestick-nya berbentuk huruf T dengan ekor bawah yang panjang tanpa ekor di atas. Dragonfly doji mengindikasikan bahwa trader penjual mendominasi pada awal sesi trading dan membawa nilai harga turun pada sepanjang sesi. Namun, pada akhir sesi trader pembeli mulai bergerak dan mendorong nilai harga kembali ke harga pembukaan dan sesi tertinggi, ekor bawah yang panjang menunjukkan bahwa investor mempunyai minat beli yang cukup besar. Lihat gambar Gravestone Doji Gravestone doji terbentuk jika nilai harga pembukaan, nilai harga terendah dan penutupannya adalah sama, sementara nilai harga tertingginya 31

24 membentuk ekor yang panjang di atas. Bentuk dari candlestick-nya berbentuk huruf T terbalik dengan ekor atas yang panjang tanpa ekor di bawah, gravestone doji mengindikasikan bahwa trader pembeli mendominasi pada saat awal sesi perdagangan dan menaikkan harga pada sepanjang sesi. Namun, pada akhir sesi, trader penjual mulai bergerak dan membawa harga kembali ke level pembukaan dan sesi terendah. Lihat gambar 2.18 Gambar 2.16 Dragonfly Doji dan Gravestone Doji Shooting Star dan Hanging Man Shooting star merupakan pola yang terbentuk di atas pergerakan harga pada kondisi uptrend yang terjadi dan mencerminkan pada pertengahan sesi perdagangan transaksi jual mendominasi hingga akhir perdagangan, pola ini juga merupakan indikasi awal pembalikan trend menjadi downtrend, sama halnya dengan pola hanging man yang terbentuk ketika pergerakan harga sedang dalam kondisi downtrend, hanging man terjadi pada titik terendah dari downtrend 32

25 mengindikasikan akan terjadinya pembalikan arah trend menjadi uptrend. Tetapi kedua pola ini tidak memberikan kepastian akan terjadinya perubahan atau pembalikan trend maka perlu konfirmasi dari pergerakan harga berikutnya. Lihat gambar Shooting Star dan Hanging Man Three White Soldier Dan Three Black Crows Three white soldier (gambar 2.20) merupakan bentuk candlestick berkelompok yang terbentuk dari 3 batang candlestick berwarna putih yang berurutan ke atas dengan nilai penutupan harga selalu lebih tinggi daripada nilai penutupan sebelumnya. Pola ini mencerminkan bahwa transaksi beli mulai mendominasi sesi perdagangan secara berturut-turut, sehingga pola ini mengindikasikan akan terjadinya uptrend, dimana pola ini biasanya muncul pada kondisi downtrend. Tetapi perlu konfirmasi pada pergerakan harga berikutnya untuk menghindari resiko salah mengambil keputusan, dan sebaliknya bila terjadi 3 batang candlestick berwarna hitam yang berututan ke bawah dengan nilai penutupan harga selalu lebih rendah daripada nilai penutupan sebelumnya, pola 33

26 ini disebut sebagai three black crows (gambar 2.21). Pola ini mencerminkan bahwa transaksi jual mulai mendominasi sesi perdagangan secara berturut-turut, sehingga pola ini mengindikasikan akan terjadinya downtrend, dimana pola ini biasanya muncul pada kondisi uptrend. Tetapi pola ini juga perlu di konfirmasi lebih lanjut untuk menghindari resiko. Gambar 2.18 Three White Soldier Gambar 2.19 Three Black Soldier 34

LANDASAN TEORI. pendapat investor (P. 3).

LANDASAN TEORI. pendapat investor (P. 3). BAB II LANDASAN TEORI II.1 Analisis Saham Dedhy Sulistiawan dan Liliana (2007) menjelaskan pergerakan harga saham dipengaruhi oleh teori ekonomi yang paling dasar, yaitu hukum permintaan dan penawaran.

Lebih terperinci

SIMULASI PERDAGANGAN SAHAM PT TAMBANG BATUBARA BUKIT ASAM, Tbk. DENGAN MACD DAN WILLIAMS % RANGE

SIMULASI PERDAGANGAN SAHAM PT TAMBANG BATUBARA BUKIT ASAM, Tbk. DENGAN MACD DAN WILLIAMS % RANGE SIMULASI PERDAGANGAN SAHAM PT TAMBANG BATUBARA BUKIT ASAM, Tbk. DENGAN MACD DAN WILLIAMS % RANGE Benny 1 ; Tomy G. Soemapradja 2 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bina Nusantara

Lebih terperinci

ANALISA TEKNIKAL. Beberapa 'peralatan populer' yang digunakan dalam analisa teknikal adalah : 1. Chart. - Line - Candlesticks.

ANALISA TEKNIKAL. Beberapa 'peralatan populer' yang digunakan dalam analisa teknikal adalah : 1. Chart. - Line - Candlesticks. ANALISA TEKNIKAL Analisa Teknikal merupakan 'pelajaran sejarah' dalam menganalisa pergerakan harga. Dengan motto 'Sejarah akan terulang', pergerakan harga di masa lalu dipelajari untuk memprediksi arah

Lebih terperinci

Bab IV PEMBAHASAN. membuat rencana perdagangan (trading plan), tujuannya sebagai dasar acuan penulis

Bab IV PEMBAHASAN. membuat rencana perdagangan (trading plan), tujuannya sebagai dasar acuan penulis Bab IV PEMBAHASAN IV.1 Rencana Perdagangan ( Trading Plan ) Dalam simulasi perdagangan yang akan dibahas pada bab ini penulis akan membuat rencana perdagangan (trading plan), tujuannya sebagai dasar acuan

Lebih terperinci

TEKNIK ANALISA FOREX - 3

TEKNIK ANALISA FOREX - 3 - 3 MOVING AVERAGES BOLLINGER BANDS PARABOLIC SAR MACD STOCHASTIC RELATIVE STRENGHT INDEX (RSI) OSCILATOR & MOMENTUM TIME FRAME Moving Averages (MA) Moving Averages (MA) adalah pergerakan rata-rata harga

Lebih terperinci

Session 2: M2: Method - Analisa Teknikal

Session 2: M2: Method - Analisa Teknikal Session 2: M2: Method - Analisa Teknikal Astronaut US vs Indonesia VS Apa yang mempengaruhi harga saham? Supply > Demand = Price Drop Supply < Demand = Price Up Demand = Buyer = Bull Supply = Seller =

Lebih terperinci

Definisi dan asumsi dasar analisa teknikal Tipe grafik dan penggunaannya Konsep indikator dan oscillator

Definisi dan asumsi dasar analisa teknikal Tipe grafik dan penggunaannya Konsep indikator dan oscillator ANALISA TEHNIKAL I. Dasar Analisa Teknikal Bagian ini akan membahas: Definisi dan asumsi dasar analisa teknikal Tipe grafik dan penggunaannya Konsep indikator dan oscillator Berjalanlah ke area terbuka,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam melakukan investasi pada saham, seorang investor atau trader

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam melakukan investasi pada saham, seorang investor atau trader BAB II LANDASAN TEORI II.I Analisis Saham Dalam melakukan investasi pada saham, seorang investor atau trader harus memiliki kemampuan dan pengetahuan dalam menganalisis saham. Dengan kemampuan dan pengetahuan

Lebih terperinci

TEKNIK ANALISA FOREX - 1 CANDLESTICK CHART SUPPORT & RESISTANCE PIVOT POINT BREAKOUT STRATEGY POLA REVERSAL

TEKNIK ANALISA FOREX - 1 CANDLESTICK CHART SUPPORT & RESISTANCE PIVOT POINT BREAKOUT STRATEGY POLA REVERSAL TEKNIK ANALISA FOREX - 1 CANDLESTICK CHART SUPPORT & RESISTANCE PIVOT POINT BREAKOUT STRATEGY POLA REVERSAL Candlestick Chart Candlestick adalah jenis chart yang paling sering digunakan. Dengan candlestick

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam melakukan perdagangan saham, diperlukan analisis untuk memprediksi

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam melakukan perdagangan saham, diperlukan analisis untuk memprediksi BAB II LANDASAN TEORI II.1 Analisis Saham Dalam melakukan perdagangan saham, diperlukan analisis untuk memprediksi pergerakan harga saham, sehingga dapat memaksimalkan keuntungan dan menghindari kerugian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghasilkan hasil yang memuaskan menjadi penyebab utama penduduk

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghasilkan hasil yang memuaskan menjadi penyebab utama penduduk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sulitnya untuk mendapatkan pekerjaan dan sumber penghasilan yang dapat menghasilkan hasil yang memuaskan menjadi penyebab utama penduduk Indonesia mencari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pasar Modal Pasar Modal memiliki peran yang besar perekonomian suatu Negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar

Lebih terperinci

TEKNIK ANALISA FOREX - 1

TEKNIK ANALISA FOREX - 1 TEKNIK ANALISA FOREX - 1 CANDLESTICK CHART SUPPORT & RESISTANCE PIVOT POINT BREAKOUT STRATEGI POLA REVERSAL Dirangkum & diterjemahkan Oleh Goldmaster Halaman 1 dari 9 Candlestick Chart Candlestick adalah

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan diuraikan penerapan indikator Bollinger Bands, RSI dan

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan diuraikan penerapan indikator Bollinger Bands, RSI dan BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini akan diuraikan penerapan indikator Bollinger Bands, RSI dan candlestick dalam grafik pergerakan harga saham Telkom. Kombinasi ketiga metode ini mampu memberikan gambaran

Lebih terperinci

21 NAMA CANDLESTICK YANG HARUS DIKETAHUI OLEH TRADER

21 NAMA CANDLESTICK YANG HARUS DIKETAHUI OLEH TRADER 21 NAMA CANDLESTICK YANG HARUS DIKETAHUI OLEH TRADER Candlestick merupakan salah satu alat dari analisa teknikal yang paling akurat memberikan informasi dari sekian indikator yang dimiliki para trader.

Lebih terperinci

Analisa Teknikal PRINSIP DASAR ANALISIS TEKNIKAL. Ada tiga prinsip yang digunakan sebagai dasar dalam melakukan analisis teknikal, yaitu :

Analisa Teknikal PRINSIP DASAR ANALISIS TEKNIKAL. Ada tiga prinsip yang digunakan sebagai dasar dalam melakukan analisis teknikal, yaitu : Analisa Teknikal Analisa Teknikal (technical analysis) adalah salah satu analisis atau metode pendekatan yang mengevaluasi pergerakan suatu harga saham, valas/forex, kontrak berjangka (future contract),

Lebih terperinci

Chart Bagi Para Trader

Chart Bagi Para Trader Chart Bagi Para Trader Selama Beberapa tahun para trader telah mengembangkan beberapa macam type chart yang berbeda untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik akan pergerakan harga.. Beberapa teknik charting

Lebih terperinci

MANUAL CANDLESTICK Versi 1.0 Oleh Fabianto Wangsamulya

MANUAL CANDLESTICK Versi 1.0 Oleh Fabianto Wangsamulya MANUAL CANDLESTICK Versi 1.0 Oleh Fabianto Wangsamulya Pengantar Candlestick adalah satu teknik untuk memetakan pergerakan harga pasar baik itu pasar saham, komoditi, atau juga valuta asing (forex). Teknik

Lebih terperinci

Fundamental Vs Technikal Psikologi Trading Scalper,Swinger,Investor. Chart Asumsi dalam Technical Analysis Support & Resistance Penentuan Trend

Fundamental Vs Technikal Psikologi Trading Scalper,Swinger,Investor. Chart Asumsi dalam Technical Analysis Support & Resistance Penentuan Trend Fundamental Vs Technikal Psikologi Trading Scalper,Swinger,Investor Price Pattern Reversal Pattern Continuation Pattern Chart Asumsi dalam Technical Analysis Support & Resistance Penentuan Trend Indicator

Lebih terperinci

Ikhtisar Analisis Pasar. oleh Admiral Markets Trading Camp

Ikhtisar Analisis Pasar. oleh Admiral Markets Trading Camp Ikhtisar Analisis Pasar oleh Admiral Markets Trading Camp Daftar Isi Pendahuluan... 3 Analisis Teknikal vs Analisis Fundamental... 4 Analisis Fundamental... 5 Analisis Teknikal... 6 Indikator... 7 RSI...

Lebih terperinci

II. ANALISA TENIKAL Pengertian Analisa teknikal Prinsip Analisa teknikal

II. ANALISA TENIKAL Pengertian Analisa teknikal Prinsip Analisa teknikal II. ANALISA TENIKAL Pengertian Analisa teknikal Prinsip/ idikator Analisa teknikal Tujuan Analisa teknikal Asumsi Analisa teknikal Jenis Analisa teknikal Pengertian Analisa teknikal Analisa teknikal adalah

Lebih terperinci

Analisis teknikal adalah studi tentang perilaku pasar yang digambarkan melalui grafik, untuk memprediksi kecenderungan (trends) harga dimasa yang

Analisis teknikal adalah studi tentang perilaku pasar yang digambarkan melalui grafik, untuk memprediksi kecenderungan (trends) harga dimasa yang ANALISIS TEKNIKAL Jhon J Murphy ( Technician ca Analysis ayss for Financial ca Market ) Analisis teknikal adalah studi tentang perilaku pasar yang digambarkan melalui grafik, untuk memprediksi kecenderungan

Lebih terperinci

Strategi EMA-50 Williams. oleh Admiral Markets Trading Camp

Strategi EMA-50 Williams. oleh Admiral Markets Trading Camp Strategi EMA-50 Williams oleh Admiral Markets Trading Camp Daftar Isi Sekilas Tentang Penulis Deskripsi Strategi Exponential Moving Average Williams Percent Range Stochastic Pivot Points Kesimpulan 3 4

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan

BAB II LANDASAN TEORI. Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengertian Pasar Modal Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya,

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Teknikal Pergerakan Harga Saham BHIT

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Teknikal Pergerakan Harga Saham BHIT BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Analisis Teknikal Pergerakan Harga Saham BHIT Dalam analisa yang akan dilakukan, penulis menggunakan data transaksi harian saham BHIT, data yang digunakan oleh penulis adalah data

Lebih terperinci

Strategi Quad EMA. oleh Admiral Markets Trading Camp

Strategi Quad EMA. oleh Admiral Markets Trading Camp Strategi Quad EMA oleh Admiral Markets Trading Camp Daftar Isi Sekilas Tentang Penulis Deskripsi Strategi Exponential Moving Average Awesome Oscillator MACD Kesimpulan 3 4 5 9 13 19 Sekilas Tentang Penulis

Lebih terperinci

SEKOLAHFOREX.WEEBLY.com MODUL 3 SEKOLAHFOREX.WEEBLY.COM

SEKOLAHFOREX.WEEBLY.com MODUL 3 SEKOLAHFOREX.WEEBLY.COM MODUL 3 SEKOLAHFOREX.WEEBLY.COM CandlestiCk Pattern Kita telah mengenal candlestick chart sebagai salah satu jenis chart yang populer di kalangan para trader. Konon, chart jenis ini pertama kali digunakan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Saldo Awal Minimal (Minimum Opening Balance) untuk melakukan perdagangan valas dibutuhkan langkah langkah awal

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Saldo Awal Minimal (Minimum Opening Balance) untuk melakukan perdagangan valas dibutuhkan langkah langkah awal BAB IV PEMBAHASAN IV. 1 Saldo Awal Minimal (Minimum Opening Balance) untuk melakukan perdagangan valas dibutuhkan langkah langkah awal menentukan apa pasangan mata uang yang ingin di perdagangkan. Dalam

Lebih terperinci

Buletin Compiled by

Buletin Compiled by Volume XXII/2014 Buletin Compiled by at.research@phintracosecurities.com Analisa Investasi : Analisa Teknikal Melanjutkan ulasan Profits Buletin Volume XXI mengenai pentingnya Likuiditas Saham dalam memilih

Lebih terperinci

How to Become a Swing Trader?

How to Become a Swing Trader? How to Become a Swing Trader? www.1jamprofit.com ILUSTRASI Dibalik Layar ini ada 1 lembar kartu REMI ADVANCE TRAINING Type Pemain Pasar Modal INVESTOR..., beli saat punya uang dan jual saat butuh uang.

Lebih terperinci

Bab II LANDASAN TEORI

Bab II LANDASAN TEORI Bab II LANDASAN TEORI II.1. Valas Valuta asing (Valas) atau biasa disebut juga Foreign Exchange (forex) merupakan transaksi perdagangan nilai tukar mata uang asing dari negara yang berbeda satu sama lain.

Lebih terperinci

PENULISAN ILMIAH TEKNIKAL MODERN DALAM INVESTASI DI PASAR MODAL (STUDI. INTERNATIONAL, Tbk)

PENULISAN ILMIAH TEKNIKAL MODERN DALAM INVESTASI DI PASAR MODAL (STUDI. INTERNATIONAL, Tbk) PENULISAN ILMIAH TEKNIKAL MODERN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR MODAL (STUDI KASUS PADA SAHAM PT ASTRA INTERNATIONAL, Tbk) LATAR BELAKANG MASALAH Pasar modal merupakan tempat kegiatan perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS TEKNIKAL GRAFIS POLA GRAFIK LILIN (CANDLESTICK)

ANALISIS TEKNIKAL GRAFIS POLA GRAFIK LILIN (CANDLESTICK) ANALISIS TEKNIKAL GRAFIS POLA GRAFIK LILIN (CANDLESTICK) 4.1. SEJARAH CANDLESTICK Orang-orang Jepang mulai menggunakan analisis teknikal untuk berdagang beras pada abad ke-17. Versi awal dari analisis

Lebih terperinci

ANALISIS POLA GRAFIK CANDLESTICK PADA PERGERAKAN EUR/USD

ANALISIS POLA GRAFIK CANDLESTICK PADA PERGERAKAN EUR/USD ANALISIS POLA GRAFIK CANDLESTICK PADA PERGERAKAN EUR/USD Yoyo Cahyadi Accounting Department, Faculty of Economic and Communication, BINUS University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Kemanggisan-Palmerah, Jakarta

Lebih terperinci

INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - Dalam trading, istilah momentum

INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA -  Dalam trading, istilah momentum VOLUME 3, ISSUE 6 SEPTEMBER - OKTOBER 2015 INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - WWW.INDOTRADERPEDIA.COM Inside this issue: Candle Power : Identical Three Crow 6 Indicator : Donchian Channels 9 Charting

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham Pengertian Saham Jenis-Jenis Saham

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham Pengertian Saham Jenis-Jenis Saham BAB II DASAR TEORI Pada bab dua ini akan dibahas dasar teori yang dipergunakan dalam mengerjakan tugas akhir ini, yang meliputi definisi dan konsep dari saham serta analisis pasar saham. Dasar teori ini

Lebih terperinci

Rizky Watuseke

Rizky Watuseke TEKNIKAL MODERN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR MODAL (STUDI KASUS PADA SAHAM TELEKOMUNIKASI INDONESIA (Persero), Tbk) Rizky Watuseke 29211493 LATAR BELAKANG Pasar modal merupakan tempat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan yang dikemukakan oleh para pakar ekonomi yang berbeda antara satu. ekonomi dalam memandang manajemen keuangan.

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan yang dikemukakan oleh para pakar ekonomi yang berbeda antara satu. ekonomi dalam memandang manajemen keuangan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan mengalami perkembangan dari waktu ke waktu, hal ini dapat diketahui dari banyaknya pengertian tentang manajemen keuangan yang

Lebih terperinci

1) Petakan Trend dan Ikuti

1) Petakan Trend dan Ikuti Salah satu analisis penting yang dapat digunakan untuk membantu Anda dalam mengambil keputusan trading, selain analisa fundamental dan penggunaan manajemen modal adalah analisa teknikal. Sebegitu pentingnya

Lebih terperinci

INDOTRADERPEDIA MENENTUKAN BREAK POINT PADA CHART PATTERN INSIDE THIS ISSUE : KOMBINASI DOJI & GAP. Hal. 7 TIGA TIPS TRADING MARKET YANG SIDEWAYS

INDOTRADERPEDIA MENENTUKAN BREAK POINT PADA CHART PATTERN INSIDE THIS ISSUE : KOMBINASI DOJI & GAP. Hal. 7 TIGA TIPS TRADING MARKET YANG SIDEWAYS INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - WWW.INDOTRADERPEDIA.COM Volume 5, Issue 2 : Maret - April 2017 MENENTUKAN BREAK POINT PADA CHART PATTERN Sebagian trader kurang tertarik trading chart pattern.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. tempat judi. Benarkah demikian? Memang banyak investor yang bertransaksi saham

BAB II LANDASAN TEORI. tempat judi. Benarkah demikian? Memang banyak investor yang bertransaksi saham BAB II LANDASAN TEORI II.1 Analisa Saham Banyak orang menganggap perdagangan di pasar modal hampir sama dengan tempat judi. Benarkah demikian? Memang banyak investor yang bertransaksi saham tanpa informasi

Lebih terperinci

ANALISIS PERDAGANGAN SAHAM PT ADARO ENERGY TBK DENGAN METODE CANDLESTICK DAN MOVING AVERAGE PERIODE 1 JUNI DESEMBER 2010

ANALISIS PERDAGANGAN SAHAM PT ADARO ENERGY TBK DENGAN METODE CANDLESTICK DAN MOVING AVERAGE PERIODE 1 JUNI DESEMBER 2010 ANALISIS PERDAGANGAN SAHAM PT ADARO ENERGY TBK DENGAN METODE CANDLESTICK DAN MOVING AVERAGE PERIODE 1 JUNI 2010 31 DESEMBER 2010 SKRIPSI Oleh Fazlur Abrar 1100043360 Universitas Bina Nusantara Jakarta

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Bursa Berjangka BAPPEBTI atau Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997, BAPPEBTI merupakan salah satu unit eselon

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Analisis Teknikal Analisis teknikal adalah teknik untuk memprediksi arah pergerakan harga saham dan indikator pasar saham lainnya berdasarkan pada data

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. instrument pasar uang adalah jangka pendek, mudah diperjual belikan serta likuid.

BAB II LANDASAN TEORI. instrument pasar uang adalah jangka pendek, mudah diperjual belikan serta likuid. BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pasar Finansial Pasar finansial disegmentasikan ke pasar uang dan pasar modal. Karakteristik instrument pasar uang adalah jangka pendek, mudah diperjual belikan serta likuid.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHAS AN. terkait pada periode 1 Desember 31 Januari Tahun dan pola-pola grafik

BAB IV PEMBAHAS AN. terkait pada periode 1 Desember 31 Januari Tahun dan pola-pola grafik BAB IV PEMBAHAS AN Ruang lingkup analisis market timing pada saham BUMI mencakup analisis berita terkait pada periode 1 Desember 31 Januari Tahun 2005 2008 dan pola-pola grafik yang dibentuk dari grafik

Lebih terperinci

Bab 3 LANDASAN TEORI. modal, yaitu Analisa fundamental dan Analisa Teknikal. Analisa Fundamental adalah studi tentang ekonomi, industri, dan kondisi

Bab 3 LANDASAN TEORI. modal, yaitu Analisa fundamental dan Analisa Teknikal. Analisa Fundamental adalah studi tentang ekonomi, industri, dan kondisi 10 Bab 3 LANDASAN TEORI 3.1 Jenis Analisa dalam Pasar Modal Secara garis besar ada dua jenis analisa yang dapat digunakan dalam pasar modal, yaitu Analisa fundamental dan Analisa Teknikal 3.1.1 Fundamental

Lebih terperinci

Analisa Investasi. Analisa Fundamental. Analisa Fundamental. Objek Analisa. Laporan Keuangan 3/19/2015. Analisa Teknikal. Analisa Fundamental

Analisa Investasi. Analisa Fundamental. Analisa Fundamental. Objek Analisa. Laporan Keuangan 3/19/2015. Analisa Teknikal. Analisa Fundamental Analisa Investasi Analisa Fundamental Analisa Teknikal Laporan Keuangan Grafik Harga Saham Analisa Investasi Operation Team of Phintraco Securities Jangka Panjang Dividend Pasar Efisien Jangka Pendek Capital

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. keuangan yang diperlukan, data ini diperlukan untuk penganalisisan secara

BAB III METODE PENELITIAN. keuangan yang diperlukan, data ini diperlukan untuk penganalisisan secara BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/subyek Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data keuangan perusahaan dan data pergerakan saham pada perusahaan yang menjadi sampel. Data keuangan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dilakukan dengan menggunakan grafik Candlestick dan pola Elliott Wave yang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dilakukan dengan menggunakan grafik Candlestick dan pola Elliott Wave yang BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis atas pergerakkan harga saham BUMI yang dilakukan dengan menggunakan grafik Candlestick dan pola Elliott Wave yang dilengkapi dengan Fibonacci

Lebih terperinci

Stochastic Trader. Stochastic Oscillator

Stochastic Trader. Stochastic Oscillator Stochastic Trader Saat ini dengan semakin meluasnya masyarakat internasional yang terjun ke dalam dunia trading, semakin pesat pula perkembangan pengetahuan dan metode trading yang digunakan, sehingga

Lebih terperinci

MY-4X TRADING SYSTEM. Identifikasi trend, support dan resistance. Kenali peluang beli atau menjual dengan analisa teknikal

MY-4X TRADING SYSTEM. Identifikasi trend, support dan resistance. Kenali peluang beli atau menjual dengan analisa teknikal Trading di forex adalah tentang mencari keuntungan dan manajemen modal. Untuk bisa mendapatkan keuntungan maximal yang kita harus lakukan adalah mengetahui secara spesifik level entry dan exit dari setiap

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pasar Modal Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2011:1), Pasar modal merupakan tempat diperjual belikannya berbagai instrumen keuangan jangka panjang, seperti utang, ekuitas (saham),

Lebih terperinci

Analisis Teknikal Menggunakan Grafik Candlestick Untuk Menentukan Daerah Beli dan Jual Pada Treding Saham PT. Unilever Indonesia, Tbk

Analisis Teknikal Menggunakan Grafik Candlestick Untuk Menentukan Daerah Beli dan Jual Pada Treding Saham PT. Unilever Indonesia, Tbk Analisis Teknikal Menggunakan Grafik Candlestick Untuk Menentukan Daerah Beli dan Jual Pada Treding Saham PT. Unilever Indonesia, Tbk Latar Belakang Dalam investasi finansial Analisis teknikal adalah suatu

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham Pengertian Saham Jenis-Jenis Saham

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham Pengertian Saham Jenis-Jenis Saham BAB II DASAR TEORI Pada Bab II dari laporan Tugas Akhir ini akan diuraikan dasar-dasar teori yang mendukung pelaksanaan Tugas Akhir, yaitu mengenai saham dan pasar saham, analisis teknikal, serta konsep

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham Pengertian Saham Fungsi Saham

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham Pengertian Saham Fungsi Saham BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas dasar teori yang dipergunakan dalam mengerjakan tugas akhir ini, yang meliputi : 1. Saham 2. Pasar Saham 3. Analisis Pasar Saham 4. Indikator Teknikal Hal di

Lebih terperinci

MENDENGARKAN SUARA PASAR.

MENDENGARKAN SUARA PASAR. MENDENGARKAN SUARA PASAR www.danareksa-research.com Quick Scan Ukur tekanan beli/jual Chaikin Money Flow Ukur kekuatan trend Aaron Indicator Avg Directional Index Ukur kejenuhan pasar Commodity Channel

Lebih terperinci

support (batas bawah), hal ini penting dilakukan sebagai informasi mengenai pergerakan

support (batas bawah), hal ini penting dilakukan sebagai informasi mengenai pergerakan 49 BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Teknikal Pergerakan Harga Saham TLKM Dalam analisa yang akan dilakukan oleh penulis, penulis menggunakan data transaksi harian saham TLKM yang didapat dari Pusat Referensi

Lebih terperinci

KUMPULAN TRADING STRATEGY

KUMPULAN TRADING STRATEGY KUMPULAN TRADING STRATEGY 1. TEKNIK ROLE REVERSAL 2. KOMBINASI INDIKATOR (Bolinger Band, MA, Stochastic Oscilator) 3. KOMBINASI EXPONENTIAL MOVING AVARAGE (EMA) EMA (5, 15, dan 60) 4. KOMBINASI EMA 5,

Lebih terperinci

Data yang digunakan dalam penelitian ilmiah ini adalah data pergerakan harga

Data yang digunakan dalam penelitian ilmiah ini adalah data pergerakan harga ANALISIS TEKNIKAL SEBAGAI DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI DI PASAR MODAL PADA PT UNILEVER INDONESIA, TBK. ABSTRAK Analisis teknikal menggunakan data his tor is untuk meramalkan harga saham. Dengan

Lebih terperinci

SEKOLAH FOREX SEMESTER 2

SEKOLAH FOREX SEMESTER 2 SEKOLAH FOREX SEMESTER 2 Your Teacher Your Books Your Friends They Are Here.. Let s Study Together..!! 3.1.1. Support Resistance Support dan resistance adalah salah satu konsep yang paling banyak digunakan

Lebih terperinci

Technical Analisys Dan Bitcoin Traders

Technical Analisys Dan Bitcoin Traders Technical Analisys Dan Bitcoin Traders Apa Yang Perlu Diketahui Oleh Bitcoin Trader Tentang Technical Analisys Jurnal Trading Volume 1, Maret 2017 Terjemahan Yang Disesuaikan Penulis Wakhid Mukti M.A.,

Lebih terperinci

INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - Volume 4, Issue 2 : Maret April 2016

INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA -  Volume 4, Issue 2 : Maret April 2016 INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - WWW.INDOTRADERPEDIA.COM Volume 4, Issue 2 : Maret April 2016 MELIHAT RETRACEMENT/REVERSAL MENGGUNAKAN PEAK ADX Kondisi trend adalah kondisi favorit bagi para

Lebih terperinci

ANALISIS MARKET TIMING DENGAN ELLIOTT WAVE PADA SAHAM BUMI PERIODE 1 DESEMBER 31 JANUARI TAHUN

ANALISIS MARKET TIMING DENGAN ELLIOTT WAVE PADA SAHAM BUMI PERIODE 1 DESEMBER 31 JANUARI TAHUN ANALISIS MARKET TIMING DENGAN ELLIOTT WAVE PADA SAHAM BUMI PERIODE 1 DESEMBER 31 JANUARI TAHUN 2005 2008 Abstrak Dalam melakukan analisis market timing digunakan konsep grafik Candlestick dan pola Elliott

Lebih terperinci

ANALISIS TEKNIKAL MODERN MENGGUNAKAN METODE MACD, RSI, SO, DAN BUY AND HOLD UNTUK MENGETAHUI RETURN SAHAM OPTIMAL PADA SEKTOR PERBANKAN LQ 45

ANALISIS TEKNIKAL MODERN MENGGUNAKAN METODE MACD, RSI, SO, DAN BUY AND HOLD UNTUK MENGETAHUI RETURN SAHAM OPTIMAL PADA SEKTOR PERBANKAN LQ 45 ANALISIS TEKNIKAL MODERN MENGGUNAKAN METODE MACD, RSI, SO, DAN BUY AND HOLD UNTUK MENGETAHUI RETURN SAHAM OPTIMAL PADA SEKTOR PERBANKAN LQ 45 Agung Pramono 1 Iman Murtono Soenhadji 2 Septi Mariani 3 Ida

Lebih terperinci

SIMPLE TRADE WITH POWER CANDLE AUTHOR: ANDRO BEDJO OZORA -=ZORK SOROSS=-

SIMPLE TRADE WITH POWER CANDLE AUTHOR: ANDRO BEDJO OZORA -=ZORK SOROSS=- SIMPLE TRADE WITH POWER CANDLE AUTHOR: ANDRO BEDJO OZORA -=ZORK SOROSS=- Pokok bahasan Latar belakang Pemahaman dasar power candle Bermain power candle dengan warna (reversal& continuation trend) Doji

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHAS AN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai penerapan indikator Bollinger Bands dan RSI

BAB IV PEMBAHAS AN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai penerapan indikator Bollinger Bands dan RSI BAB IV PEMBAHAS AN Pada bab ini akan diuraikan mengenai penerapan indikator Bollinger Bands dan RSI dalam grafik saham Indofood. Hasil perhitungan Bollinger Bands dan RSI akan tersaji dalam bentuk grafik

Lebih terperinci

Bab 4 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan secara studi literatur, dan dengan mengikuti seminarseminar

Bab 4 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan secara studi literatur, dan dengan mengikuti seminarseminar 32 Bab 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Kerangka pemikiran Penelitian dilakukan secara studi literatur, dan dengan mengikuti seminarseminar yang berkaitan dengan metode analisa teknikal. Data diperoleh dari

Lebih terperinci

ANALISIS PERDAGANGAN SAHAM PT MNC INVESTAMA, TBK (BHIT) DENGAN MENGGUNAKAN METODE STOCHASTIC OSCILLATOR,

ANALISIS PERDAGANGAN SAHAM PT MNC INVESTAMA, TBK (BHIT) DENGAN MENGGUNAKAN METODE STOCHASTIC OSCILLATOR, ANALISIS PERDAGANGAN SAHAM PT MNC INVESTAMA, TBK (BHIT) DENGAN MENGGUNAKAN METODE STOCHASTIC OSCILLATOR, RELATIVE STRENGTH INDEX (RSI) DAN MOVING AVERAGE CONVERGENCE DIVERGENCE (MACD) PERIODE 1 JULI 2013

Lebih terperinci

ANALISIS MOMENTUM PADA SAHAM-SAHAM PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA PASCA KRISIS. David Sukardi Kodrat

ANALISIS MOMENTUM PADA SAHAM-SAHAM PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA PASCA KRISIS. David Sukardi Kodrat ANALISIS MOMENTUM PADA SAHAM-SAHAM PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA PASCA KRISIS David Sukardi Kodrat david.kodrat@ciputra.ac.id Kurniawan Indonanjaya indonanjaya@ciputra.ac.id Program Studi Internasional

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Analisis yang dilakukan meliputi analisis metode Money Flow Index(MFI), deskripsi umum perangkat lunak, analisis kebutuhan perangkat lunak, analisis kebutuhan data, pengguna

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Software Engineering (Rekayasa Piranti Lunak) Menurut Fritz Bauer (Pressman, 2001, p19), rekayasa piranti lunak adalah

BAB 2 LANDASAN TEORI Software Engineering (Rekayasa Piranti Lunak) Menurut Fritz Bauer (Pressman, 2001, p19), rekayasa piranti lunak adalah 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Software Engineering (Rekayasa Piranti Lunak) Menurut Fritz Bauer (Pressman, 2001, p19), rekayasa piranti lunak adalah penetapan dan pemakaian prinsip-prinsip rekayasa dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Valuta asing atau foreign exchange (forex) atau foreign currency diartikan

BAB II LANDASAN TEORI. Valuta asing atau foreign exchange (forex) atau foreign currency diartikan BAB II LANDASAN TEORI II.1 Konsep Foreign Exchange (Forex) II.1.1 Pengertian Foreign Exchange (Forex) Valuta asing atau foreign exchange (forex) atau foreign currency diartikan sebagai mata uang asing

Lebih terperinci

ANALISIS TEKNIKAL UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM PT. ASIA PACIFIC FIBERS, TBK PADA BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS TEKNIKAL UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM PT. ASIA PACIFIC FIBERS, TBK PADA BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS TEKNIKAL UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM PT. ASIA PACIFIC FIBERS, TBK PADA BURSA EFEK INDONESIA Liliana Halim 24210024 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma 2010 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

FOREX TRADING GUIDE TEHNIKAL ANALYS

FOREX TRADING GUIDE TEHNIKAL ANALYS FOREX TRADING GUIDE TEHNIKAL ANALYS What is Forex Trading? Apa yang akan kita butuhkan ketika pertama kali hendak memasuki sebuah investasi yang kita kenal hanya namanya saja? Tentu saja mengetahui lebih

Lebih terperinci

Relative strength index (RSI) dan Moving average (MA) salah satu penyusun sistem dalam trading

Relative strength index (RSI) dan Moving average (MA) salah satu penyusun sistem dalam trading ANALISA TEHNIKAL I. Moving Average(MA) & Relative Strength Index(RSI) Relative strength index (RSI) dan Moving average (MA) salah satu penyusun sistem dalam trading Moving average (MA) dan Relative Strength

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Landasan Teori II.1.1 Valuta Asing Valuta Asing (Valas) atau pertukaran mata uang asing. Setiap negara pasti memiliki mata uang. Sebuah negara selalu menyebut mata uang negara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab dua yang berisi berbagai landasan teori ini akan dibahas mengenai definisi dan konsep dari saham, force index, dan moving average. Landasan teori ini akan memberikan pemahaman

Lebih terperinci

ANALISIS TEKNIKAL MODERN DENGAN INDIKATOR

ANALISIS TEKNIKAL MODERN DENGAN INDIKATOR ANALISIS TEKNIKAL MODERN DENGAN INDIKATOR 6.1. PENGERTIAN INDIKATOR TEKNIKAL Bagian ini dirancang untuk memperkenalkan konsep dari indikator-indikator teknikal dan menjelaskan penggunaan mereka dalam analisis

Lebih terperinci

mengambil keputusan kapan beli atau kapan jual saham.

mengambil keputusan kapan beli atau kapan jual saham. 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Untuk mengambil keputusan investasi beli atau jual saham, ada dua metode analisis yang dapat digunakan para trader dalam pengambilan keputusan. metode analisis

Lebih terperinci

Candle Pattern. Part Introduction 2. Doji 3. Piercing Dark Cloud Cover 4. Hanging Man dan Shooting Star 5. Bullish and Bearish Engulfing

Candle Pattern. Part Introduction 2. Doji 3. Piercing Dark Cloud Cover 4. Hanging Man dan Shooting Star 5. Bullish and Bearish Engulfing Candle Pattern Part 1 1. Introduction 2. Doji 3. Piercing Dark Cloud Cover 4. Hanging Man dan Shooting Star 5. Bullish and Bearish Engulfing 1 Mypip Education Program PENDAHULUAN Sebelum kita memulai pembahasan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dari berbagai Negara. Mata uang memegang peranan yang sangat penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. dari berbagai Negara. Mata uang memegang peranan yang sangat penting dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Valuta asing (valas) atau yang lebih dikenal oleh sebagian banyak orang dengan sebutan foreign exchange (forex) adalah perdagangan nilai mata uang asing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investasi merupakan suatu kegiatan untuk menanamkan modal atau uang yang dilakukan pada saat ini dengan harapan memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Investasi

Lebih terperinci

Dian Dwi Parama Asthri Topowijono Sri Sulasmiyati Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Dian Dwi Parama Asthri Topowijono Sri Sulasmiyati Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS TEKNIKAL DENGAN INDIKATOR MOVING AVERAGE CONVERGENCE DIVERGENCE UNTUK MENENTUKAN SINYAL MEMBELI DAN MENJUAL DALAM PERDAGANGAN SAHAM (Studi Pada Perusahaan Sub Sekto Makanan Dan Minuman Di Bei

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Danareksa Research Institute Press

DAFTAR ISI. Danareksa Research Institute Press DAFTAR ISI Halaman Tips... 8 Accumulation/Distribution (AD)... 10 Indikator (Aroon Up, Aroon Down, dan Aroon Oscillator)... 12 Average Directional Movement Index (ADX)... 14 Average True Range Technical

Lebih terperinci

MEMPREDIKSI TREND HARGA SAHAM DENGAN ANALISIS TEKNIKAL

MEMPREDIKSI TREND HARGA SAHAM DENGAN ANALISIS TEKNIKAL MEMPREDIKSI TREND HARGA SAHAM DENGAN ANALISIS TEKNIKAL Handri Thiono www.danareksa-research.com Intermezzo 1. Harga saham dapat diprediksi? 2. Berapa harga penutupan saham BMRI besok? 3. Beli saat murah,

Lebih terperinci

Bollinger Bands. Gambar 1. Bollinger Bands, MA 20 & STD 2

Bollinger Bands. Gambar 1. Bollinger Bands, MA 20 & STD 2 Bollinger Bands Menyiasati Bollinger Bands Sebagai penghasil sinyal transaksi Bollinger bands merupakan salah satu dari beberapa indikator yang populer bagi kalangan trader dunia. Banyak sekali strategi

Lebih terperinci

Darma Hasudungan Siahaan

Darma Hasudungan Siahaan ANALISIS PERGERAKAN HARGA EMAS DENGAN MENGGUNAKAN MOVING AVERAGE, PARABOLIC SAR DAN STOCHASTIC OSCILLATOR Darma Hasudungan Siahaan Binus University,Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Abstrak Dalam melakukan

Lebih terperinci

SCREENING TEKNIKAL Menggunakan Telegram

SCREENING TEKNIKAL Menggunakan Telegram SCREENING TEKNIKAL Menggunakan Telegram bot @HQSAHAMIDX_BOT http://t.me/hqsahamidx_bot PERINTAH SCREENING SIGNAL MACD, SMA dan EMA: MACD /macdgc : screening MACD Golden Cross /macddc : screening MACD Death

Lebih terperinci

TEKNIK ANALISA FOREX ~TEORI 123 ~ ~ TEORI ELLIOT WAVE ~ ~ FIBONACCI RATIO ~

TEKNIK ANALISA FOREX ~TEORI 123 ~ ~ TEORI ELLIOT WAVE ~ ~ FIBONACCI RATIO ~ TEKNIK ANALISA FOREX ~TEORI 123 ~ ~ TEORI ELLIOT WAVE ~ ~ FIBONACCI RATIO ~ 1. Teori 123 (Law of charts) Umumnya pergerakan harga akan membentuk suatu pola zigzag atau biasa disebut teori 123. Dimana jarak

Lebih terperinci

1. Introduction 2. Head and Shoulder 3. Symmetrical Triangle 4. Ascending Triangle 5. Descending Triangle

1. Introduction 2. Head and Shoulder 3. Symmetrical Triangle 4. Ascending Triangle 5. Descending Triangle Mypip Education Program www.mypippartner.com Chart Pattern 1. Introduction 2. Head and Shoulder 3. Symmetrical Triangle 4. Ascending Triangle 5. Descending Triangle Part I 1 Mypip Education Program PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi saat ini telah menjadi kegiatan penting di dalam kehidupan masyarakat. Instrumen investasi juga telah beragam jenisnya misalnya properti, deposito,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merambah dalam dunia perekonomian di Indonesia telah mengubah mind set

BAB I PENDAHULUAN. merambah dalam dunia perekonomian di Indonesia telah mengubah mind set BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan dunia Pasar Modal yang kini mulai merambah dalam dunia perekonomian di Indonesia telah mengubah mind set masyarakat Indonesia akan pentingnya

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham BAB II DASAR TEORI Pada Bab ini akan dijelaskan teori-teori yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah dalam Tugas Akhir. Dasar teori ini diperoleh dari hasil studi literatur yang merupakan salah satu

Lebih terperinci

I. Trend. The Secret Technical Analysis Direct You To Be A Professional Trader

I. Trend. The Secret Technical Analysis Direct You To Be A Professional Trader I. Trend Trend didefinisikan sebagai kekuatan pasar antara Pembelian dan Penjualan. Berdasarkan definisi diatas Trend dibagi menjadi 3 (tiga) jenis yaitu : 1. Sideway Trend yaitu kekuatan pasar dimana

Lebih terperinci

The direction of market the way the market is moving

The direction of market the way the market is moving Classical Chart Analysis Pola Grafik Pembalikan Bab 5 The direction of market the way the market is moving 1 The trend is your friend Go with the trend Pola Grafik Pembalikan Key reversal top adalah hasil

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Teknik Informatika Statistika Skripsi Sarjana Program Studi Ganda Semester Ganjil 2005/2006 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI PERAMALAN PERGERAKAN HARGA SAHAM

Lebih terperinci

Bagian 1 Keajaiban Lilin

Bagian 1 Keajaiban Lilin Bagian 1 Keajaiban Lilin Apa itu candlesticks? Candlesticks adalah representasi grafis dari pergerakan harga pasar yang ditentukan dalam periode waktu. Sebuah candle dapat mewakili pergerakan harga yang

Lebih terperinci

~TEORI 123 ~ ~ TEORI ELLIOT WAVE ~ ~ FIBONACCI RATIO ~

~TEORI 123 ~ ~ TEORI ELLIOT WAVE ~ ~ FIBONACCI RATIO ~ ~TEORI 123 ~ ~ TEORI ELLIOT WAVE ~ ~ FIBONACCI RATIO ~ Teori 123 (Law of charts) Umumnya pergerakan harga akan membentuk suatu pola zigzag atau biasa disebut teori 123. Dimana jarak 1-2 lebih panjang dari

Lebih terperinci

6 POLA CANDLESTICK YANG PALING MENGUNTUNGKAN

6 POLA CANDLESTICK YANG PALING MENGUNTUNGKAN 6 POLA CANDLESTICK YANG PALING MENGUNTUNGKAN dalam Perdagangan Saham di Bursa Efek Indonesia M.M. Dandytra 6 POLA CANDLESTICK YANG PALING MENGUNTUNGKAN DALAM PERDAGANGAN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA M.M.

Lebih terperinci