BAB 2 LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Laudon dan Laudon (2002, p7) menyatakan sistem informasi dapat didefinisikan secara teknik sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan dalam melakukan pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan pendistribusian informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi dan pengendalian dalam sebuah organisasi. O Brien (2003, p7) berpendapat bahwa sistem informasi dapat berupa kombinasi dari orang, perangkat keras, piranti lunak, jaringan komunikasi, dan sumber data yang mengumpulkan, merubah dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Menurut Laudon dan Laudon (2002, p39), karena terdapat perbedaan pandangan tingkatan, spesialisasi dalam suatu organisasi perusahaan, maka informasi yang disajikan pasti akan berbeda pula, sehingga sistem informasi terbagi atas 4 tingkatan : 1. Sistem Informasi Tingkat Operasional ( Operational Level System ) Sistem informasi ini menampilkan dan menyimpan kegiatan sehari-hari yang diperlukan suatu organisasi. Tipe informasi yang ada dalam sistem ini disebut dengan TPS ( Transaction Processing System), sistem pengolahan transaksi ini menyajikan informasi mengenai aktivitas dan kegiatan sehari-hari yang terjadi dalam perusahaan.

2 8 2. Sistem Informasi Tingkat Pengetahuan (Knowledge Level System) Sistem informasi ini mendukung dan menyediakan pengetahuan serta data pekerjaan dalam suatu perusahaan. Tipe yang digunakan dalam tingkatan ini, yaitu : KWS ( Knowledge Work System ) Sistem informasi ini membantu user yang berpendidikan dalam penciptaan dan pengintegrasian pengetahuan baru dalam suatu organisasi. OAS ( Office Automation System ) Sistem komputer seperti pengolahan kata, sistem pemesanan elektronik, dan sistem penjadwalan yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas dari pengolahan kata dalam perusahaan. 3. Sistem Informasi Tingkat Manajemen ( Management Level System ) Sistem ini mendukung pengawasan, pengontrolan, pengambilan keputusan, dan aktivitas administratif dari manajer menengah. Tipe yang digunkan dalam tingkatan ini : Sistem Informasi Manajemen ( Management Informastion System ) Sistem informsi yang menangani dan membantu para manajer menengah untuk menjalankan fungsinya seperti perencanaan skema kerja, pengawasan, pengambilan keputusan dan menangani masalah yang terstruktur berdasarkan informasi dan laporan sehari-hari. Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan ( Decision Support System ) Sistem informasi yang dibuat untuk mendukung manajer untuk mengindentifikasi masalah yang terstruktur dan semi terstruktur, pengambilan keputusan dengan mengkombinasikan data dan analisa modul.

3 9 4. Sistem Informasi Tingkat Strategis ( Strategic Level System ) Sistem informasi yang mendukung perencanaan jangka panjang yang disusun oleh manajer senior. Dalam tingkatan ini tipe sistem yang digunakan, dinamakan sistem pendukung bagi eksekutif, yakni sistem informasi yang disajikan pada tingkat strategis didalam suatu organisasi yang lebih mengarah pada pengambilan keputusan untuk masalah yang tidak terstruktur melalui tampilan grafik, tabel, gambar, dan fasilitas untuk komunikasi keputusan yang telah diambil. Tipe Sistem EIS DSS MIS KWS OAS Strategic Level System Management Level System Knowledge level System Kelompok Pemakai Top Manager, Executive Middle Manager Knowledge Worker TPS Operational Level system Operasional people, Supervisor Gambar 2.1 Hubungan antara tingkat SI, Tipe SI dan Kelompok Pengguna ( Laudon dan Laudon, 2002, p39 )

4 10 Menurut McLeod ( 2001, p7), saat merancang sistem informasi, penting untuk mempertimbangkan tingkatan manajer, karena hal ini dapat memepengaruhi sumber informasi dan cara penyajiannya. Dimana manajer pada tingkat perencanaan strategis lebih menekankan informasi lingkungan dan dalam bentuk yang ringkas dari pada manajer di tingkat bawah, dan para manajer di tingkat pengendalian operasional menganggap informasi internal dan terperinci sebagai yang paling penting. Tingkat Perencanaan Strategis Tingkat Pengendalian Manajer Lingkungan Tingkat Pengendalian Operasional Internal Pengaruh pada sumber informasi Tingkat Perencanaan Strategis Tingkat Pengendalian Manajer Ringkas Tingkat Pengendalian Operasional Rinci Pengaruh pada bentuk informasi Gambar 2.2 Tingkatan Manajemen Mempengaruhi Sumber dan Bentuk Penyajian Informasi ( McLeod, 2001, p8 )

5 Sistem Informasi Eksekutif Pengertian Sistem Informasi Eksekutif Menurut Mcleod dan Schell (2001, p432) sistem informasi eksekutif adalah sistem yang meyediakan informasi bagi eksekutif mengenai kinerja seluruh perusahaan. Informasi dapat diambil dengan mudah dan dalam berbagai tingkat rincian. Sedangkan menurut Laudon dan Laudon (2002, p45) sistem informasi eksekutif merupakan sistem informasi pada level strategis dari organisasi yang ditujukan bagi pengambilan keputusan tidak terstuktur melalui grafik dan komunikasi. Dengan demikian sistem informasi eksekutif berada di puncak sistem-sistem informasi fungsional dan menyediakan informasi bagi eksekutif. Dimana informasinya berasal dari dalam perusahaan dan dari lingkungan.

6 12 Informasi dan data lingkungan EIS SI Pemasaran SI Manufaktur SI Keuangan SI SDM SI SD informasi Informasi dan data lingkungan Gambar 2.3 Perusahaan dengan SIE ( McLeod, 2001, p322 ) Karakteristik EIS Sistem informasi eksekutif mempunyai beberapa karakteristik khusus. Menurut Turban dan Aronson (2001, p ) Karakteristik sistem informasi eksekutif adalah sebagai berikut : 1. Drill Down Salah satu kemampuan dari sistem informasi eksekutif yang paling berguna adalah menyediakan detil dari informasi yang telah diringkas. Dengan drill down para eksekutif dapat menilai dari gambaran sekilas dan kondisinya kemudian secara bertahap mengambil informasi yang lebih rinci

7 13 2. CSF (Critical Succes Factor) Adalah faktor faktor pnting yang harus di pertimbangkan dalam pencapaian tujuan organisasi. Faktor faktor tersebut dapat berupa strategi maupun pengoperasian yang diambil dari 3 sumber utama, yaitu faktor organisasi, faktor individu, dan faktor lingkungan. Faktor ini dapat berada dalam tingkat atas maupun tingkat divisi, perencanaan dan departemen. 3. Status Access Data atau laporan terakhir dapat diakses setiap saat dengan menggunakan jaringan, informasi yang penting adalah keterhubungan antara informasi tersebut. Meskipun status akses memperbolehkan eksekutif untuk mendapatkan informasi sesuai dengan yang diminta tetapi bentuk ini tidak digunakan sebagai alternatif untuk memanipulasi data. 4. Analysis Pada sistem informasi eksekutif, kemampuan menganalisis informasi di perlukan, Eksekutif tidak harus mengambil data secara terus menerus tetapi cukup hanya sekali saja, kemudian menganalisisnya sesuai dengan apa yang di inginkan. 5. Exception Reporting Karakteristik ini berdasarkan pada konsep management by exception, Dalam konsep ini perangkat lunak sistem informasi eksekutif dapat mengindentifikasikan pengecualian - pengecualian secara otomatis dan membuatnya diperhatikan oleh eksekutif. Eksekutif dapat mengetahui apabila terjadi penyimpangan dari standar yang telah ditetapkan, dengan membandingkan kinerja yang dianggarkan dengan kinerja aktual sehingga eksekutif dapat mengetahui performance yang baik dan buruk.

8 14 6. Use of Colors and Audio Pemberitahuan mengenai hal hal yang kritis bukan hanya meggunakan angka tetapi juga menggunakan warna, dengan menggunakan warna dapat memberitahu eksekutif atau pengguna mengenai masalah masalah potensial atau masalah masalah yang harus mendapatkan perhatian. Contohnya hijau untuk ok, kuning untuk peringatan dan merah untuk bahaya. Beberapa sistem yang lain menggunakan suara sebagai sinyal apabila terjadi kesalahan. 7. Navigation of Informasi Adalah sebuah kemampuan yang memungkinkan data yang besar dapat di eksplorasi atau di jelajahi dengan cepat dan mudah. Untuk meningkatkan kemampuan ini dapat menggunakan peralatan hypermedia, yaitu multimedia yang terdiri atas teks, grafik, audio dan video. 8. Communication Eksekutif dapat berkomunikasi dengan pihak lain melalui , transfer laporan yang dialamatkan untuk orang orang tertentu melalui pertemuan atau komentar yang ditujukan kepada newsgroup di internet Kelebihan Sistem Informasi Eksekutif Kelebihan sistem informasi eksekutif menurut Turban & Aronson (2001, p311) adalah sebagai berikut : Memudahkan pencapaian suatu organisasi. Memudahkan akses untuk memperoleh informasi. Memberikan hasil yang lebih produktif bagi eksekutif.

9 15 Meningkatkan mutu pengambilan keputusan. Memberikan kesempatan untuk bersaing. Meningkatkan kemampuan komunikasi. Meningkatkan mutu komunikasi. Menghemat waktu eksekutif. Memberikan pengendalian yang lebih baik dalam organisasi. Memberikan antisipasi terhadap masalah maupun kesempatan. Memberikan penyebab terhadap suatu masalah. Memberikan perencanaan. Menemukan kebutuhan kebutuhan eksekutif Model Sistem Informasi Eksekutif Berdasarkan McLeod (2001, p432), konfigurasi sistem informasi eksekutif yang berbasiskan komputer biasanya meliputi satu komputer personal, dimana biasanya pada perusahaan besar setiap komputer personal di hubungkan dengan mainframe. Komputer personal para eksekutif tersebut berfungsi sebagai executive workstation. Konfigurasi perangkat kerasnya mencakup penyimpanan sekunder, kebanyakan dalam bentuk hard disk, yang menyimpan database eksekutif. Database eksekutif tersebut berisi data dan informasi yang telah di proses sebelumnya oleh komputer sentral perusahaan. Eksekutif memilih dari menu untuk menghasilkan tampilan layar yang telah disusun sebelumnya (preformatted), atau melakukan sejumlah kecil pemrosesan. Sistem ini juga memungkinkan pemakai menggunakan sistem pos elektronik perusahaan dalam mengakses data dan informasi lingkungan.

10 16 Workstation Eksekutif Basis Data Eksekutif Komputer Personal Permintaan Informasi Tampilan Informasi Workstation eksekutif lain Workstation eksekutif lain Komputer Sentral Basis Data Perusahaan Kotak Surat Elektronik Koleksi Perangkat Lunak Menyediakan Informasi Perusahaan Berita dan Penjelasan Mutakhir Informasi dan Data Eksternal Gambar 2.4 Model Sistem Informasi Eksekutif ( McLeod, 2001, p433 )

11 Perbedaan SIM, SPK dan SIE Dibawah ini terdapat tabel perbedaan Sistem Informasi Eksekutif, Sistem Pengambilan Keputusan dan Sistem Informasi Manajemen menurut Laudon dan Laudon (2002, p41). Segi SIM SPK SIE Input Kumpulan data Volume data yang Kumpulan data transaksi, semua data rendah atau database internal dan perusahaan, dan model yang besar untuk eksternal yang sederhana. analisa data, analisa perusahaan. model dan alat-alat analisa data. Process Laporan rutin, model Membuat analisis dari Membuat grafik yang sederhana dan stimulasi secara dengan simulasi tingkat analisa yang interaktif. secara interaktif. rendah. Output Laporan summary dan Laporan khusus, Proyeksi dan untuk laporan pengecualian analisa untuk menjawab User Manajemen tingkat menengah pengambilan keputusan Para profesional, para manajer pertanyaan Manajemen tingkat atas Tabel 2.1 Perbedaan SIM, SPK dan SIE ( Laudon dan laudon, 2002, p41)

12 Pemasaran Pengertian Pemasaran Menurut McLeod (2001, p449) pemasaran terdiri dari kegiatan perorangan dan orang yang memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan, pendistribusian, promosi dan penentuan harga barang, jasa dan gagasan. Menurut Laudon & Laudon (2002, p46) pemasaran mengidentifikasikan jenis konsumen yang menggunakan produk / jasa perusahaan, meneliti kebutuhan / keinginan, merencanakan dan mengembangkan produk dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan konsumen, mengiklankan dan mempromosikan produk dan jasa tersebut. Kotler & Amstrong (2001, p6) berpendapat bahwa pemasaran adalah proses penghantaran kepuasan dari konsumen dalam wujud sebuah laba / keuntungan. Dua tujuan utama dari pemasaran adalah menarik konsumen baru dengan cara menjanjikan hasil yang besar dan menjaga konsumen yang telah ada dengan cara memberikan kepuasan. Pemasaraan juga merupakan proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka perlukan dan mendapatkan produk dengan cara saling menukar.

13 19 Kebutuhan, Keinginan dan permintaan Produk dan jasa Pasar Nilai, kepuasan dan mutu Pertukaran, transaksi, dan hubungan Gambar 2.5 Konsep inti pemasaran ( Kotler dan Amstrong, 2001, p7 )

14 Perbedaan Penjualan dan Pemasaran Perbedaan antara penjualan dan pemasaran dapat dilihat lebih jelas pada tabel 2.2. Penjualan Pemasaran 1. Tekanan pada produk 1. Tekanan pada keinginan konsumen 2. Perusahaan pertama-tama membuat produk dan kemudian mereka-reka bagaimana menjualnya 2. Perusahaan pertama-tama menentukan apa yang diinginkan konsumen dan mereka-reka bagaimana menyerahkan produknya untuk memenuhi keinginan itu 3. Manajemen berorientasi ke volume penjualan 4. Perencanaan berorientasi ke hasil jangka pendek berdasarkan produk dan pasar 3. Manajemen berorientasi ke laba usaha 4. Perencanaan berorientasi ke hasil jangka panjang, berdasarkan produk-produk baru, pasar hari esok dan pertumbuhan yang akan datang Tabel 2.2 Perbedaan penjualan dan pemasaran

15 21 Titik Awal Fokus Cara Akhir Pabrik Produk yang sudah ada Penjualan dan promosi Konsep penjualan Laba lewat volume penjualan Pasar Kebutuhan pelanggan Pemasaran terpadu Laba lewat kepuasan pelanggan Konsep pemasaran Gambar 2.6 Perbedaan antara konsep penjualan dan pemasaran ( Kotler dan Amstrong, 2001, p23 ) Bauran Pemasaran Menurut McLeod (2001, p449) berpendapat bahwa strategi pemasaran terdiri dari campuran unsur-unsur yang dinamakan bauran pemasaran (marketing mix) : produk (product) adalah apa yang dibeli oleh konsumen untuk memuaskan keinginannya atau kebutuhannya. Produk dapat berupa barang fisik, berbagai jenis jasa atau suatu gagasan. Promosi (promotion) berhubungan dengan semua cara yang dapat meningkatkan penjualan produk termasuk periklanan dan penjualan langsung. Tempat (place) berhubungan dengan cara mendistribusikan produk secara fisik kepada pelanggan melalui saluran distribusi. Harga (price) terdiri dari semua elemen yang berhubungan dengan apa yang dibayar pelanggan untuk harga produk itu.

16 22 Kotler (2001, p71) berpendapat bahwa bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran taktis, produk, harga, promosi, distribusi yang dipadukan untuk menghasilkan respon yang diinginkan pasar. Bauran pemasaran terdiri atas segala sesuatu yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya. Kemungkinan-kemungkinan itu dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok yang dikenal dengan 4p : product, price, place, promotion. Produk (product) Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan didalam suatu pasar untuk diperhatikan, dimiliki, digunakan dan dikonsumsi sehingga dapat memuaskan konsumen. Harga (price) Jumlah uang yang dibayarkan pelanggan untuk jumlah tertentu. Harga harus sebanding dengan nilai penawaran kepada pelanggan jika tidak maka pembeli akan berpaling ke produk pesaing. Tempat (place) Termasuk berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produk dapat diperoleh dan tersedia bagi pelanggan sasaran. Kita harus menentukan, mengajak dan menghubungkan berbagai perantara pemasaran untuk menyediakan produk dan pelayanan secara efisien kepada pasar sasaran. Promosi (promotion) Meliputi semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk memperkirakan produknya kepada pasar sasaran dan dapat meningkatkan penjualan. Perusahaan juga memperkenalkan, melatih dan memotivasi tenaga penjualannya dan menyiapkan

17 23 program-program promosi yang terdiri dari iklan, pemasaran langsung, promosi penjualan dan hubungan masyarakat. Product Jenis product Mutu Rancangan Ciri-ciri Nama merek Kemasan Ukuran Pelayanan Garansi Kembali Price Harga tercantum Potongan harga Kelonggaran Periode pembayaran Batas kredit Pelanggan Sasaran Posisi yang diharapkan Promotion Periklanan Penjualan personal Promosi penjualan Hubungan masyarakat Place Saluran Cakupan Pilihan Lokasi Persediaan Pengangkutan Logistik Gambar 2.7 Empat P dari bauran pemasaran ( Kotler dan Amstrong, 2001, p74 )

18 Sistem Informasi Pemasaran Menurut Laudon dan Laudon (2002, p47), sistem informasi pemasaran adalah sistem yang membantu perusahaan mengidentifikasikan jenis konsumen yang menggunakan produk atau jasa perusahaan, mengembangkan produk atau jasa yang sesuai kebutuhan konsumen, mempromosikan produk atau jasa, menjual produk atau jasa dan menyediakan fasilitas layanan konsumen. McLeod (2001, p450) berpendapat bahwa sistem informasi pemasaran sebagai suatu sistem berbasis komputer yang bekerjasama dengan sistem informasi fungsional lain untuk mendukung manajemen perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan pemasaran produk perusahaan. Dua elemen data definisi tersebut merupakan pokok penting. Pertama, semua sistem informasi funsional harus bekerjasama. Kedua, dukungan pemecahan masalah tidak terbatas pada manager pemasaran. Kotler dan Amstrong (2001, p144) berpendapat sistem informasi pemasaran terdiri dari orang-orang, peralatan-peralatan dan prosedur-prosedur, mengumpulkan, menganalisa, mengevaluasi dan mendistribusikan informasi yang dibutuhkan secara tepat sehingga berakibat kepada para pengambil keputusan pemasaran Peramalan (Forecasting) Secara umum peramalan adalah seni memperkirakan permintaan di masa depan mengantisipasi apa yang tampaknya akan dilakukan pembeli dibawah kondisi masa depan tertentu. Menurut Handoko (1999, p275) peramalan dengan menggunakan metode rata-rata bergerak (moving average) diperoleh melalui penjumlahan dan pencarian nilai rata-rata

19 25 dari sejumlah periode tertentu. Perhitungan rata-rata dilakukan dengan bergerak ke depan untuk memperkirakan penjualaan periode yang akan datang dan dicatat dalam posisi terpusat pada data rata-ratanya. Rata-rata bergerak secara efektif meratakan atau menghaluskan fluktuasi pola data yang ada. Tentu saja semakin panjang periodenya, semakin rata kurvanya. Kebaikan lainnya adalah bahwa metode rata-rata bergerak dapat diterapkan pada jenis data apapun juga, apakah data sesuai dengan suatu kurva matematik atau tidak. Menurut McLeod (2001, p349) ada dua metode dalam melakukan peramalan yaitu: 1. Metode Non kuantitatif Metode ini adalah metode konvensional, dimana metode ini tidak melibatkan perhitungan data tetapi berdasarkan pada penafsiran subyektif. Peramalan semacam ini mungkin tampak seolah-olah manager mencari mudahnya saja, tetapi peramalan semacam ini merupakan hasil dari pengertian yang mendalam mengenai bisnis bertahun-tahun. Banyak manajer sangat baik dalam hal pendekatan non kuantitatif. 2. Metode kuantitatif Metode ini dengan menggunakan analisis regresi, dengan melibatkan pembuatan suatu hubungan antara kegiatan yang akan diramal disebut variable terikat (dependent variable) dengan kegiatan yang lain disebut variable bebas (independent variable). Kegiatan yang akan diramal tergantung pada kegiatan yang lain. Jadi ramalan penjualaan adalah tingkat penjualaan perusahaan yang diharapkan yang didasarkan rencana pemasaran yang dipilih dan lingkungan pemasaran yang diasumsikan.

20 26 Namun ada juga metode yang digunakan dalam peramalan penjualaan adalah metode rata-rata bergerak (moving average). Metode ini digunakan untuk meratakan deret berkala yang bergelombang. Dasar cara menghitung rata-rata bergerak ialah mencari nilai rata-rata dari beberapa tahun atau bulan secara berturut-turut, sehingga kita memperoleh nilai rata-rata yang bergerak secara teratur atas dasar jumlah tahun atau bulan yang tertentu. Metode rata-rata bergerak ini tidak memberi ketentuan tentang jumlah tahun yang digunakan sebagai dasar pernyataan. Rumus : Fn = ( S1 + S2 + + Sn ) / n Dimana : Fn : ramalan untuk periode selanjutnya S : penjualaan dalam periode (bulan / tahun) n : jumlah periode Jadi ramalan penjualaan adalah tingkat penjualaan perusahaan yang didasarkan pada rencana pemasaran yang dipilih dan lingkungan pemasaran yang diasumsikan. 2.4 CSF ( Critical Success Factor ) Menurut Laudon dan Laudon (2002, p307) CSF adalah tujuan operasional yang mudah diidentifikasi untuk dibentuk oleh industri, perusahaan, manajer, lingkungan yang diyakini dapat memastikan kesuksesan organisasi.

21 27 Menurut McLeod (2001, p434) CSF adalah faktor yang menentukan keberhasilan atau kegagalan segala jenis organisasi dan CSF bervariasi dari satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Menurut O Brien (2003, p307) pendekatan CSF merupakan metodologi penting lain untuk perencanaan sistem informasi. CSF dapat digunakan tersendiri atau digunakan bersama-sama dengan metodologi perencanaan lainnya sebagai kunci komponen dari proses rencana mereka. CSF merupakan metode yang dapat membantu manager dalam mendefinisikan area bisnis yang kritis terhadap suksesnya operasi bisnis. Penerapan CSF akan membawa pengaruh pada eksekutif dalam menerapkan aktifitas yang paling penting dan membantu mereka untuk memikirkan lagi kebutuhan akan informasi dan selain itu juga akan membantu dalam perencanaan dan prioritas pembangunan sistem. Ada 3 hal penting yang harus diperhatikan dalam CSF, yaitu : 1. Informasi yang bersifat kritis Adalah informasi yang berhubungan dengan CSF. Informasi ini dapat diperoleh dari data internal, eksternal, database dan dikembangkan sendiri secara khusus atau dapat dibeli dari penyedia informasi publik. 2. Asumsi kritis Adalah para anggaran yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana tujuan dari CSF suatu perusahaan berkembang atau tercapai. Asumsi-asumsi yang diberikan dapat berdasarkan kondisi atau keadaan tertentu.

22 28 3. Keputusan kritis Adalah sekumpulan keputusan yang bersifat kritis. Di dalam menjalankan suatu perusahaan, kebanyakan dari keputusan kritis ini digunakan sebagai dasar untuk membangun suatu DSS. 2.5 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Metode Analisis dan Perancangan Berbasiskan Objek ( Metode Object Oriented Analysis and Design) Metode Object Oriented Analysis and Design bermula dari Object Oriented Programming yang kemudian berkembang lagi menjadi Object Oriented Design dan akhirnya menjadi Object Oriented Analysis and Design. Keuntungan penggunaan metode Object Oriented Analysis and Design: 1. Tahap Analysis Design sampai implementasi menggunakan notasi yang sama 2. Merupakan konsep umum yang dapat digunakan untuk memodel hampir semua fenomena dan dapat dinyatakan dalam bahasa umum. 3. Memberikan informasi yang jelas tentang konteks dari sistem 4. Mengurangi biaya pemeliharaan

23 Empat Kegiatan Utama Dalam OOAD Gambar 2.8 Kegiatan Utama dalam OOAD ( Mathiassen, et al, 2000, p15 ) Menurut Mathiassen, et al ( 2000, p15 ) terdapat empat kegiatan utama yang dilakukan pada Object Oriented Analysis and Design adalah: 1) Analisa Problem Domain Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi dan memodel Problem Domain. Menurut Mathiassen, et al ( 2000, p45 ) Problem Domain adalah bagian dari konteks yang dikontrol, dimonitor, dan diadministrasikan oleh sistem. Sedangkan pengertian Model menurut Mathiassen, et al ( 2000, p45 ) adalah deskripsi dari kelas, struktur, dan behaviour di problem domain. Aktivitas yang dilakukan pada Analisa Problem Domain yaitu:

24 30 a) Classes Mendefinisikan dan mengkarakterisasi problem domain dengan menentukan : Object, adalah suatu entitas yang memiliki identitas, state, dan behaviour. Events, adalah kejadian terus-menerus yang melibatkan satu atau lebih object. Class, adalah deskripsi dari kumpulan object yang mempunyai struktur, behaviour pattern, dan attribute yang sama. b) Structure Mendefinisikan relasi structural antara class dan object pada problem domain. Hasil dari menentukan structure adalah class diagram. Konsep relasi structural yaitu: Struktur antar class, dibedakan atas 2 tipe : a. Generalization Mendefinisikan General Class (super class) yang menjelaskan properties pada suatu group specialized (sub class). Atau dengan kata lain, terjadi penurunan attributes dan behaviour dari superclass, akan tetapi subclass juga diperkenankan untuk memiliki attributes dan behaviour tambahan b. Cluster Sekumpulan class yang saling berhubungan. Struktur antar object, dibedakan atas 2 tipe : a. Aggregation Mendefinisikan superior object (whole) memiliki beberapa object (part).

25 31 b. Association Relasi yang penting antara sejumlah objek Customer * - Appointment 0..* Employee - - Day Schedule 1 1..* 1 1..* - Apprentice Assistant Time Period 1 - Work Free Other Gambar 2.9 Class Diagram ( Mathiassen, et al, 2000, p70 ) 2) Application Domain Analysis Tujuannya adalah untuk menganalisis kebutuhan dari pengguna sistem. Menurut Mathiassen, et al (2000, p6) Application Domain adalah organisasi yang mengatur, memonitor, dan mengontrol problem domain. Aktivitas yang dilakukan pada Analisis Application Domain adalah:

26 32 a) Usage Hasil dari aktifitas ini adalah membuat deskripsi dari actors dan use cases, dimana relasinya diekspresikan dengan menggunakan actor table atau use case diagram, yaitu mendefinisikan bagaimana actor berinteraksi dengan sistem. Actor adalah user yang abstrak atau sistem lain yang berinteraksi dengan target sistem. Sedangkan Use Case adalah aturan untuk berinteraksi antara sistem dengan actor pada Application Domain. b) Interface Menurut Mathiassen, et al (2000, p151) tujuan dari aktifitas ini adalahmendefinisikan interface dari sistem yang sedang dikembangkan. Interface adalah fasilitas yang memungkinkan model sistem dan functions dapat digunakan oleh user. 3) Architectural design Tujuannya adalah untuk menstruktur sistem terkomputerisasi. Aktivitas yang dilakukan pada desain arsitektur adalah: a) Criterion Criterion adalah property dari arsitektur. Tujuannya untuk mendefinisikan apa saja kondisi dan criteria yang digunakan pada desain.

27 33 Kriteria Usable Ukuran Kemampuan sistem beradaptasi dengan organisasi, berkaitan dengan kerja dan secara teknis. Secure Tindakan pencegahan terhadap akses tidak terotorisasi ke data dan fasilitas. Efficient Correct Reliable Efisiensi dari eksploitasi ekonomis. Pemenuhan kebutuhan dengan user. Pemenuhan dari kebutuhan untuk ketelitian fungsi pada saat dijalankan. Maintainable Testable Biaya penempatan dan memperbaiki sistem yang rusak. Biaya untuk memastikan bahwa sistem yang dikembangkan berfungsi dengan baik. Flexible Biaya untuk memodifikasi sistem yang disebar. Comprehensible Usaha yang diperlukan untuk memperoleh suatu pemahaman atas sistem. Reusable Kemampuan untuk menggunakan bagian sebuah sistem ke sistem lain yang terhubung. Portable Interoperable Biaya memindahkan sistem ke techical platform lain. Biaya menggabungkan sistem ke sistem lain. Tabel 2.3 Criterion ( Mathiassen, et al, 2000, p176 )

28 34 b) Components Menurut Mathiassen, et al ( 2000, p190 ), Component Architecture adalah struktur sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berhubungan. Component adalah kumpulan bagian-bagian program yang membentuk sistem dan memiliki tanggung jawab yang telah terdefinisikan dengan jelas. 4) Component Design Tujuannya untuk mendefinisikan implementasi dari kebutuhan pada kerangka arsitektur. Tahapan untuk merancang komponen sistem adalah: a) Model Component Menurut Mathiassen, et al ( 2000, p235 ), Model Component adalah bagian dari sistem yang mengimplementasikan problem domain. Tujuannya adalah untuk memberikan data sekarang dan data historis ke user dan sistem yang lainnya. Informasi yang disimpan berhubungan dengan sistem yang ada di dalam problem domain. Hasil dari aktifitas model komponen adalah class diagram dari aktifitas analisis yang direvisi (revised class diagram). b) Function Component Menurut Mathiassen, et al ( 2000, p252 ), Function Component adalah bagian dari sistem yang mengimplementasikan kebutuhan function. Tujuannya untuk memberikan kepada user interface dan komponen dari sistem lain akses ke model.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1. Pengertian Sistem Menurut Laudon dan Laudon (2002, p7) secara teknik, sistem informasi adalah kumpulan komponen-komponen yang saling berhubungan dalam mengumpulkan,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. penyebaran informasi dalam sebuah organisasi. (O Brien, 2001, p7)

BAB 2 LANDASAN TEORI. penyebaran informasi dalam sebuah organisasi. (O Brien, 2001, p7) BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi adalah keteraturan kombinasi dari manusia, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber data yang dikumpulkan,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama.

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2001, p2) Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat antara satu dengan yang lainnya, yang berfungsi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Menurut Turban (2003, p8) sistem adalah suatu komponen kelompok yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan umum

Lebih terperinci

Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Manajemen 01

Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Manajemen 01 Modul ke: Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Manajemen 01 Sistem Informasi dalam Perusahaan Fakultas FEB Dr. Syamsu Alam, SE., M.Si., Ak. Program Studi Magister Akuntansi 1 Jenis Sistem Utama dalam

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Referensi : 1. Management Information Systems : A Managerial End User Perspective, James A. O'Brien 2. Management Information Systems, Raymond McLeod, Jr. Sistem Informasi dan

Lebih terperinci

Kata Kunci: Analisis, Perancangan, Sistem Informasi Eksekutif, Pemasaran

Kata Kunci: Analisis, Perancangan, Sistem Informasi Eksekutif, Pemasaran UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/ 2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF PEMASARAN PADA PT. RAPICO BUSANA PERMATA

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN

SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN SISTEM INFORMASI PADA PERUSAHAAN Level Sistem Informasi pada Perusahaan Sistem dalam suatu perusahaan terbagi menjadi empat level, yaitu: Operasional ( Operational-level Systems ) Pengetahuan ( Knowledge-level

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF. Sistem Informasi Pariwisata

SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF. Sistem Informasi Pariwisata 1 SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF Sistem Informasi Pariwisata DEFINISI SISTEM INFORMASI KEUANGAN Model sistem informasi keuangan Sistem informasi keuangan memenuhi kebutuhan manajer maupun elemen-elemen lingkungan

Lebih terperinci

Sistem Informasi Eksekutif & Sistem Informasi Pemasaran. Lecture s Structure. Tentang Eksekutif

Sistem Informasi Eksekutif & Sistem Informasi Pemasaran. Lecture s Structure. Tentang Eksekutif Sistem Informasi Eksekutif & Sistem Informasi Pemasaran Yudi Agusta, PhD Sistem Informasi Manajemen, Lecture 13 Lecture s Structure Eksekutif dan Kebutuhan Informasinya Model dan Penerapan EIS Faktor Penentu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang juga seiring dengan berubahnya situasi dan kondisi bisnis.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang juga seiring dengan berubahnya situasi dan kondisi bisnis. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat dalam era globalisasi saat ini. Pola pikir para pimpinan perusahaan sudah seharusnya lebih terbuka terutama dalam

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005 / 2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005 / 2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Abstrak Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005 / 2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PADA BAGIAN PENJUALAN DAN PEMBELIAN

Lebih terperinci

BUSINESS INTELLIGENCE. Management Database & Informasi

BUSINESS INTELLIGENCE. Management Database & Informasi BUSINESS INTELLIGENCE Management Database & Informasi Pengorganisasian data di lingkungan file tradisional vs Pendekatan database Dasar-dasar Business Intellegence Basis Data Vs Pemrosesan File Tradisional

Lebih terperinci

MANAGEMENT SUPPORT SYSTEM (MSS)

MANAGEMENT SUPPORT SYSTEM (MSS) MANAGEMENT SUPPORT SYSTEM (MSS) PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAGERIAL Manajemen adalah proses dalam mengatur pemakaian sumber daya yang ada (man, money, material, time, space, dsb) untuk mendapatkan keluaran

Lebih terperinci

Pengelompokan Sistem

Pengelompokan Sistem Pengelompokan Sistem Jenis sistem menurut kelompok : 1. Sistem alam 2. Sistem buatan manusia 3. Sistem terbuka atau dinamis 4. Sistem tertutup atau statis 5. Sistem sederhana 6. Sistem rumit 7. Sistem

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Model Perumusan Masalah Metodologi penelitian penting dilakukan untuk menentukan pola pikir dalam mengindentifikasi masalah dan melakukan pemecahannya. Untuk melakukan pemecahan

Lebih terperinci

BINUS UNIVERSITY. Program Ganda Sistem Informasi - Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008

BINUS UNIVERSITY. Program Ganda Sistem Informasi - Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 BINUS UNIVERSITY Program Ganda Sistem Informasi - Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF PEMASARAN PADA

Lebih terperinci

EVOLUSI DAN APLIKASI SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

EVOLUSI DAN APLIKASI SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER EVOLUSI DAN APLIKASI SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER SIA /SISTEM INFORMASI AKUNTASI Sistem informasi akuntansi melaksanakan akuntansi perusahaan, aplikasi ini ditandai dengan penngolahan data yang tinggi.

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI. Sistem yang dirancang bertujuan untuk mendukung persediaan bahan yang

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI. Sistem yang dirancang bertujuan untuk mendukung persediaan bahan yang 127 BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI 4.1 The Task 4.1.1 Purpose Sistem yang dirancang bertujuan untuk mendukung persediaan bahan yang dimulai dari pendataan bahan yang baru, bahan masuk yang dimulai

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pemecahan Masalah Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian 88 A B Analisis Sistem Berjalan Membuat Rich Picture dari sistem yang sedang berjalan Perancangan database

Lebih terperinci

Modul ke: CHAPTER 2. Sistem Informasi dalam Perusahaan. Fakultas PASCA SARJANA. Dr. Istianingsih. Program Studi Magister Akuntansi

Modul ke: CHAPTER 2. Sistem Informasi dalam Perusahaan. Fakultas PASCA SARJANA. Dr. Istianingsih. Program Studi Magister Akuntansi Modul ke: 02 Fakultas PASCA SARJANA CHAPTER 2 Sistem Informasi dalam Perusahaan Dr. Istianingsih Program Studi Magister Akuntansi Sistem Informasi dalam Perusahaan Jenis Sistem Utama dalam Organisasi Jenis

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Sistem Informasi Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF PEMASARAN UNTUK MENDUKUNG

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. Pengertian pasar telah banyak didefinisikan oleh ahli-ahli ekonomi. Pasar

BAB II LANDASAN TEORITIS. Pengertian pasar telah banyak didefinisikan oleh ahli-ahli ekonomi. Pasar BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1 Teori Pemasaran Pengertian pasar telah banyak didefinisikan oleh ahli-ahli ekonomi. Pasar adalah himpunan semua pelanggan potensial yang sama-sama mempunyai kebutuhan atau

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI CREATED BY:

SISTEM INFORMASI CREATED BY: MATA KULIAH: PENGANTAR ILMU KOMPUTER PERTEMUAN 13 SISTEM INFORMASI CREATED BY: PRODI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoretis 2.1.1. Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 52 BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah adalah langkah-langkah sistematis yang akan menjadi pedoman dalam penyelesaian masalah. Dengan berdasarkan pada metodologi ini, penelitian

Lebih terperinci

TUGAS 1 SISTEM INFORMASI BERBASIS INTERNET ( SIBI )

TUGAS 1 SISTEM INFORMASI BERBASIS INTERNET ( SIBI ) TUGAS 1 SISTEM INFORMASI BERBASIS INTERNET ( SIBI ) DISUSUN OLEH : Aksa Badi : 52007003 Febrin Adrianus : 52007018 Harianto S : 52007024 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER (STMIK KHARISMA)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Yang menjadi landasan teori untuk penulisan tesis ini adalah teori-teori Manajemen Tingkat Eksekutif, Sistem Informasi Eksekutif, Perbankan Internasional, Alat Bantu Borland Delphi.

Lebih terperinci

Macam-macam Sistem Informasi

Macam-macam Sistem Informasi Macam-macam Sistem Informasi Materi Klasifikasi sistem informasi. Sistem informasi menurut level organisasi. Sistem informasi fungsional. Sistem informasi berdasarkan dukungan yang tersedia. Klasifikasi

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen (dan Bisnis)

Sistem Informasi Manajemen (dan Bisnis) Pengertian Sistem Sistem Informasi Manajemen (dan Bisnis) Part 3 Danny Kriestanto, S.Kom., M.Eng Ada dua jenis sistem, yakni: Abstrak: suatu susunan teratur gagasan atau konsep yang saling bergantung satu

Lebih terperinci

Bab II LANDASAN TEORI. kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, jaringan

Bab II LANDASAN TEORI. kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, jaringan Bab II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut O Brien (2005, p5), sistem informasi dapat merupakan kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Bisnis Joko Salim, 2009, dalam bukunya Step by Step Bisnis Online menegaskan bahwa di dalam melakukan sebuah bisnis, terdapat 4 faktor utama yang disebut dengan 4P yang terdiri

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Diagram alir untuk memecahkan permasalahan di PT. Krakatau Steel yang digunakan adalah sebagai berikut : Mulai Studi Literatur

Lebih terperinci

1. Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System) Sistem Informasi Eksekutif merupakan suatu sistem yang khusus dirancang untuk manajer

1. Sistem Informasi Eksekutif (Executive Information System) Sistem Informasi Eksekutif merupakan suatu sistem yang khusus dirancang untuk manajer 1. Sistem Eksekutif (Executive Information System) Sistem Eksekutif merupakan suatu sistem yang khusus dirancang untuk manajer pada tingkat perencanaan strategis (manajemen tingkat atas). Suatu mode sistem

Lebih terperinci

Gambar 4.50 Form Bahan Baku Keluar

Gambar 4.50 Form Bahan Baku Keluar 261 Gambar 4.50 Form Bahan Baku Keluar e) Form Historis BB Bulanan Form ini merupakan form yang menampilkan data bahan baku keluar, tetapi data akan dikelompokkan dalam kurun waktu bulanan. Sehingga dari

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Dalam penyusunan penelitian ini, penulis mengacu pada berbagai literatur yaitu

BAB 2 LANDASAN TEORI. Dalam penyusunan penelitian ini, penulis mengacu pada berbagai literatur yaitu BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam penyusunan penelitian ini, penulis mengacu pada berbagai literatur yaitu buku-buku, jurnal, dan sebagainya. Berikut ini dijabarkan teori yang mendasari penelitian. 2.1.Pengertian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Berikut merupakan diagram alir tahapan penelitian untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Super Shop and Drive: Gambar 3.1 Metodologi Penelitian 83 1 Aktivitas

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI. suatu model pada Problem Domain. 2. Class Faktur Penjualan

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI. suatu model pada Problem Domain. 2. Class Faktur Penjualan 199 BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI 4.1 Component Design 4.1.1 Model Component Berikut ini merupakan analisis terhadap classes dan behaioral pattern yang diperoleh pada tahap Problem Domain Analysis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Mutu Dalam ISO 9000:2005, kualitas didefinisikan sebagai kumpulan dari karakteristik suatu produk yang menunjang kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang ditetapkan.

Lebih terperinci

Pengantar Sistem Informasi & e-bisnis. Defri Kurniawan

Pengantar Sistem Informasi & e-bisnis. Defri Kurniawan Pengantar Sistem Informasi & e-bisnis Defri Kurniawan Content: Konsep Dasar Sistem dan Informasi Pengertian Sistem Informasi Sistem Informasi Bisnis (-e-bisnis) Jenis Sistem Informasi Bisnis Konsep Dasar

Lebih terperinci

Objek Pembelajaran. Objek Pembelajaran. Pertemuan 2 Klasifikasi Sistem Informasi

Objek Pembelajaran. Objek Pembelajaran. Pertemuan 2 Klasifikasi Sistem Informasi Objek Pembelajaran Klasifikasi Sistem Informasi (SI) SI Berdasarkan Level Organisasi Pertemuan 2 Klasifikasi Sistem Informasi Haryono Setiadi, M.Eng STMIK Sinar Nusantara Klasifikasi Menurut Arsitektur

Lebih terperinci

BAB XII SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF

BAB XII SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF BAB XII SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF Istilah eksekutif diterapkan agak bebas. Eksekutif sering dikaitkan dengan perencanaan jangka panjang dan berorientasi pada kesejahteraan perusahaan. Jika tidak ada sistem

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MUTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN UNTUK PERUSAHAAN DIGITAL

MENINGKATKAN MUTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN UNTUK PERUSAHAAN DIGITAL MENINGKATKAN MUTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN UNTUK PERUSAHAAN DIGITAL PENDAHULUAN Salah satu kegiatan manajemen yang penting adalah memahami sistem sepenuhnya untuk mengambil keputusan-keputusan yang

Lebih terperinci

Manajemen Sistem Informasi Publik

Manajemen Sistem Informasi Publik Manajemen Sistem Informasi Publik Disusun Oleh Kelompok 1: Praherdyan Navy P (105030101111011) Dhio Yudhistira (105030107111006) Kurnia Romadhoni (105030100111012) UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

Lebih terperinci

LAMPIRAN A KERANGKA DOKUMEN ANALISIS

LAMPIRAN A KERANGKA DOKUMEN ANALISIS 195 LAMPIRAN A KERANGKA DOKUMEN ANALISIS 1. The Task. Penjelasan ringkas dari latar belakang dan hubungan dokumen. 1.1 Purpose. Maksud keseluruhan dari proyek pengembangan sistem. 1.2 System Definition.

Lebih terperinci

Sistem Informasi Mananjemen

Sistem Informasi Mananjemen Sistem Informasi Mananjemen Definisi SIM Sistem Informasi Manajemen (SIM) didefinisikan sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa.informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Marketing Mix Kotler (Jilid 1, 2005: 17) menjelaskan bahwa bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dimiliki perusahaan untuk diproses dan diolah menjadi informasi. Di dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dimiliki perusahaan untuk diproses dan diolah menjadi informasi. Di dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi dan teknologi telah menjadi komponen yang sangat penting bagi keberhasilan bisnis. Sistem informasi dan teknologi berperan dalam mengelola data yang

Lebih terperinci

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE Manajemen & SIM 2 Bisnis Elektronik Hal. 1 SISTEM BISNIS ELEKTRONIK Definisi Bisnis Elektronik Saat ini dunia perdagangan tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Berikut merupakan variabel yang digunakan dalam pemecahan masalah pada penelitian ini yaitu sebagai berikut : Data historis penjualan yang akan digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Sehubungan dengan perkembangan teknologi dan informasi pada era globalisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Sehubungan dengan perkembangan teknologi dan informasi pada era globalisasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sehubungan dengan perkembangan teknologi dan informasi pada era globalisasi ini, semakin banyak perusahaan yang berkembang. Suatu perusahaan yang baru berdiri maupun

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Teknik Industri Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN UNTUK PENYUSUNAN RENCANA

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah memberikan garis-garis besar tahapan penelitian secara keseluruhan yang disusun secara sistematis sehingga pada pelaksanaannya, penelitian

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Sistem Informasi BAB III LANDASAN TEORI 3.1.1. Pengertian Sistem Informasi Sistem informasi secara teknis dapat didefinisikan sebagai seperangkat komponen yang saling terkait yang mengumpulkan (atau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran teknologi informasi sangat penting dalam perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran teknologi informasi sangat penting dalam perkembangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran teknologi informasi sangat penting dalam perkembangan dunia bisnis. Dengan teknologi informasi, data dan informasi yang diperlukan perusahaan dapat diperoleh

Lebih terperinci

Minggu 01 Sistem Informasi

Minggu 01 Sistem Informasi Minggu 01 Sistem Informasi Sistem Informasi (IS) adalah susunan dari orang, data, proses, dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan sebagai output

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran umumnya dipandang sebagai tugas untuk menciptakan, memperkenalkan dan menyerahkan barang dan jasa kepada konsumen dan perusahaan. Sesungguhnya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. masa dan merupaka salah satu bidang paling dinamis dan manajemen, Pemasaran

BAB II LANDASAN TEORI. masa dan merupaka salah satu bidang paling dinamis dan manajemen, Pemasaran 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan Subyek bagi semua orang maupun dunia usaha segala masa dan merupaka salah satu bidang paling dinamis dan manajemen, Pemasaran juga

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Utama 2.1.1 UMKM Beberapa lembaga atau instansi bahkan UU memberikan definisi Usaha Kecil Menengah (UKM), diantaranya adalah Kementrian Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Lebih terperinci

Ragam Sistem Informasi

Ragam Sistem Informasi Ragam Sistem Informasi Anief Fauzan Rozi, S. Kom., M. Eng. 10/27/13 1 Klasifikasi Sistem Informasi 1. Sistem informasi menurut level organisasi 2. Sistem informasi fungsional 3. Sistem informasi berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pengertian manajemen pemasaran menurut American Marketing Association adalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian operasi pemasaran total, termasuk perumusan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PT KEBAYORAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap informasi yang dihasilkan berkaitan dengan sumber daya manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap informasi yang dihasilkan berkaitan dengan sumber daya manusia. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Suatu perusahaan memerlukan sumber daya manusia sebagai pelaksana kegiatan operasionalnya yang merupakan penggerak dari perusahaan itu sendiri. Seringkali semakin

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PIUTANG

Lebih terperinci

Pertemuan 1 TEORI DAN KONSEP SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN (SPK)/ DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS)

Pertemuan 1 TEORI DAN KONSEP SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN (SPK)/ DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) Pertemuan 1 TEORI DAN KONSEP SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN (SPK)/ DECISION SUPPORT SYSTEM (DSS) Pengertian Sistem Penunjang Keputusan (SPK) Konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) / Decision Support Sistem

Lebih terperinci

Konsep Sistem Informasi. I Gde Dharma Nugraha

Konsep Sistem Informasi. I Gde Dharma Nugraha Konsep Sistem Informasi I Gde Dharma Nugraha Perkembangan Sistem Teknologi Informasi Era Akuntansi (1950-1960-an): Fokus aplikasinya adalah untuk aplikasi seperti aplikasi penggajian, piutang dagang, kas,

Lebih terperinci

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM ANALISA & PERANCANGAN SISTEM Pertemuan 2 Pengantar Sistem Informasi Mulyadi, S.Kom, M.S.I Definisi Sistem Informasi Satu set komponen yang saling terkait yang mengumpulkan (atau mengambil), memproses,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN DAN UTANG

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007 / 2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN PADA NOTEBOOK88

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) sekarang ini memberi pengaruh yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) sekarang ini memberi pengaruh yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi (TI) sekarang ini memberi pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan masyarakat. Mulai dari pengaruh terhadap aktivitas sehari-hari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pada umumnya, setiap perusahaan menganut salah satu konsep atau filosofi pemasaran, yaitu falsafah atau anggapan yang diyakini perusahaan

Lebih terperinci

I R A P R A S E T Y A N I N G R U M

I R A P R A S E T Y A N I N G R U M I R A P R A S E T Y A N I N G R U M 1 Pengertian SPK 1. Menurut Turban (1990) dan Turban & Aronson (2001), SPK adalah suatu sistem interaktif berbasis komputer yg dapat membantu pengambil keputusan dalam

Lebih terperinci

Tipe-tipe Sistem Informasi

Tipe-tipe Sistem Informasi Tipe-tipe Sistem Informasi OPERATIONS SUPPORT SYSTEM (OSS) OSS memproduksi berbagai bentuk informasi yang digunakan secara internal atau eksternal. Namun demikian sistem informasi ini tidak ditujukan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan berkembangnya dunia usaha yang semakin pesat, maka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan berkembangnya dunia usaha yang semakin pesat, maka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan berkembangnya dunia usaha yang semakin pesat, maka sudah semestinya setiap organisasi perusahaan mempersiapkan sebuah sistem yang baik agar

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II. LANDASAN TEORI 9 BAB II. LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2011) pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauran Pemasaran Untuk memasarkan sebuah produk, perusahaan harus menggunakan sebuah strategi agar tidak ada kesalahan dalam memasarkan produk. Perusahaan terlebih dahulu harus

Lebih terperinci

B A B 7 KOMPONEN ARSITEKTUR UNTUK DSS

B A B 7 KOMPONEN ARSITEKTUR UNTUK DSS B A B 7 KOMPONEN ARSITEKTUR UNTUK DSS 3 komponen (arsitektur) dalam DSS 1. Dialog (interface software) pemakai dengan sitem 2. Database mendukung sistem tsb 3. Model Base memberikan kemampuan analisis

Lebih terperinci

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORITIS. Pemasaran adalah proses sosial dan dengan proses itu individu dan

BAB II KERANGKA TEORITIS. Pemasaran adalah proses sosial dan dengan proses itu individu dan BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1. Teori Tentang Bauran Pemasaran 2.1.1. Pengertian Bauran Pemasaran Pemasaran adalah proses sosial dan dengan proses itu individu dan kelompok mendapat apa yang mereka butuhkan

Lebih terperinci

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS A. Konsep Dasar Sistem Informasi Bisnis 1. Teknologi Informasi Istilah TI (Teknologi Informasi) atau IT (Information Technology) yang populer saat perkembangan ini adalah

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PERSEDIAAN DAN PENJUALAN TUNAI PADA PT TRISATYA MITRA ABADI

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PERSEDIAAN DAN PENJUALAN TUNAI PADA PT TRISATYA MITRA ABADI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Ilmu Komputer Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2004 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PERSEDIAAN

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian start Studi Pendahuluan - Survey ke Perusahaan Konsultasi Identifikasi Masalah Tinjauan Pustaka - Literatur - Jurnal - Buku - Website - dll Tujuan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teknik Industri 2.1.1 Peta Proses Operasi 2.1.1.1 Definisi Peta Proses Operasi Peta proses operasi (Sutalaksana, p21) merupakan suatu diagram yang menggambarkan langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dihadapi, misalnya dalam kegiatan berorganisasi. memproses data yang ada menjadi informasi yang tepat waktu (timeless), akurat

BAB 1 PENDAHULUAN. dihadapi, misalnya dalam kegiatan berorganisasi. memproses data yang ada menjadi informasi yang tepat waktu (timeless), akurat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perkembangan dalam bidang teknologi informasi sangat pesat, khususnya pada bidang komputer. Teknologi informasi telah memainkan peranan yang sangat penting

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Perumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Model perumusan masalah dan pengambilan keputusan yang digunakan dalam skripsi ini dimulai dengan melakukan observasi lapangan

Lebih terperinci

SISTEM BISNIS ELEKTRONIK

SISTEM BISNIS ELEKTRONIK SISTEM BISNIS ELEKTRONIK Saat ini dunia perdagangan tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut dunia perdagangan mampu menyediakan layanan jasa dan barang dengan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Diagram alir di bawah ini merupakan langkah-langkah yang diambil untuk mendukung

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Diagram alir di bawah ini merupakan langkah-langkah yang diambil untuk mendukung BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Pemecahan Masalah Diagram alir di bawah ini merupakan langkah-langkah yang diambil untuk mendukung proses penelitian yang akan dibuat agar penelitian dapat berjalan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut McLeod dan Schell (2001, p9) sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen SIM Dalam Pelaksanaan

Sistem Informasi Manajemen SIM Dalam Pelaksanaan Modul ke: 09 Eko Fakultas EKONOMI & BISNIS Sistem Informasi Manajemen SIM Dalam Pelaksanaan Putra Boediman Program Studi MANAJEMEN Pendahuluan Operasi-operasi manajemen terdiri dari beberapa tahap, yaitu

Lebih terperinci

PERTEMUAN 13 STRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK

PERTEMUAN 13 STRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK PERTEMUAN 13 STRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK Strategi Pengujian Strategi uji coba perangkat lunak dilakukan untuk memudahkan para perancang untuk menentukan keberhasilan system yang telah dikerjakan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Ganda Sistem Informasi - Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Ganda Sistem Informasi - Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Sistem Informasi - Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF PEMASARAN PADA PT. LIPPO

Lebih terperinci

Manajemen Pemasaran. Sistem Informasi Pemasaran. Anton Kurniawan, SP., MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen

Manajemen Pemasaran. Sistem Informasi Pemasaran. Anton Kurniawan, SP., MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen Modul ke: Manajemen Pemasaran Sistem Informasi Pemasaran Fakultas Ekonomi & Bisnis Anton Kurniawan, SP., MM. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Sistem Informasi Pemasaran Sistem Informasi yaitu

Lebih terperinci

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi. Pengantar System Analyst. Ir. Hendra,M.T., IPP Dosen STMIK IBBI

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi. Pengantar System Analyst. Ir. Hendra,M.T., IPP Dosen STMIK IBBI Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Pengantar System Analyst Ir. Hendra,M.T., IPP Dosen STMIK IBBI Definisi System Himpunan dari elemen-elemen yang berinteraksi satu sama yang lain untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. teknologi, konsumen, pemasok atau supplier, dan terutama persaingan).

BAB II LANDASAN TEORI. teknologi, konsumen, pemasok atau supplier, dan terutama persaingan). BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan Tingkatan Strategi Pada masa sekarang ini terminologi kata strategi sudah menjadi bagian integral dari aktivitas organisasi bisnis untuk dapat mempertahankan eksistensinya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi Akuntansi. mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi. Informasi ini kemudian

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi Akuntansi. mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi. Informasi ini kemudian BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Gelinas et al. (2005, p.15), Sistem Informasi Akuntansi adalah subsistem dari sistem informasi yang

Lebih terperinci

80 Slamet Hariyanto, Sistem Informasi Manajemen SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OLEH : SLAMET HARIYANTO

80 Slamet Hariyanto, Sistem Informasi Manajemen SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OLEH : SLAMET HARIYANTO 80 Slamet Hariyanto, Sistem Informasi SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OLEH : SLAMET HARIYANTO ABSTRAK Seiring perkembangan global di era informasi, keberadaan masyarakat mengalami pergeseran pola yang dinamis.

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG

Lebih terperinci

Part 2. Management Support System (MSS)

Part 2. Management Support System (MSS) Part 2. Management Support System (MSS) Pendahuluan Teknologi Management Support System ( MSS ) dapat diintegrasikan dengan CBIS. Dimana teknologi Management Support System ( MSS ) adalah interaktif sehingga

Lebih terperinci

CSG3A3/ SISTEM INFORMASI KK SIDE

CSG3A3/ SISTEM INFORMASI KK SIDE CSG3A3/ SISTEM INFORMASI KK SIDE Reference : Whitten Bentley, Systems Analysis and Design Method, edisi 7, Bab 1. 1 8/27/2015 Perkenalan Nama : Anisa Herdiani, S.T., M.T. Kode dosen : NDN KK : SIDE Ruang

Lebih terperinci