MATRIKS & TRANSFORMASI LINIER
|
|
- Harjanti Dharmawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MATRIKS & TRANSFORMASI LINIER Oleh : SRI ESTI TRISNO SAMI, ST, MMSI Daftar Referensi : 1. Kreyzig Erwin, Advance Engineering Mathematic, Edisi ke-7, John wiley, Spiegel, Murray R, Advanced Calculus, Shcaum s Series, mc. Graw Hill, Singapore, Spiegel, Murray R, Vektor Analysis, Shcaum s Series, mc. Graw Hill, Singapore, T. Sutojo, S.Si., dkk, Aljabar Linier & Matriks, Penerbit Andi, 2010
2 1. VEKTOR 1. Pengertian Vektor Vektor adalah besaran yang memiliki besar dan arah. Besaran-besaran pada fisika banyak yang termasuk besaran vektor. Contohnya gaya, kecepatan, percepatan, perpindahan, momen gaya dan momentum.. Vektor jika digambar dilambangkan dengan tanda panah ( ). Besar vektor proporsional dengan panjang panah dan arahnya bertepatan dengan arah panah. Vektor dapat melambangkan perpindahan dari titik A ke B. Vektor sering ditandai sebagai Contoh: AB B A AB = notasi pada vektor AB Titik pangkal di A Titik ujung di B Arah vektor dari A menuju Besar vektor ditunjukkan oleh panjang garis AB Vektor-vektor yang mempunyai arah dan panjang yang sama dikatakan ekivalen Vektor yang panjangnya nol dinamakan vektor nol dan dinyatakan dengan 0. Penjumlahan dengan vektor nol didefinisikan 0 + v = v + 0 = v Jika v sebarang vektor tak nol, maka v (negatif v) adalah vektor yang mempunyai besaran sama seperti v tetapi arahnya berlawanan dengan v.
3 Selain cara di atas, vektor bisa juga diberi lambang huruf alfabet kecil, misalkan diberikan vektor a. Jika elemen-elemen ditulis berderet membentuk satu baris, disebut vektor baris. a = vektor kolom a = [ a 1, a 2, a 3,, a n ] vektor baris [ ] Latihan soal: 1. Berikut adalah gambar lima buah mobil yang diamati berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya yaitu massa, kecepatan, tinggi, panjang, dan harganya Misalkan data-data dari mobil tersebut adalah: Mobil ke : Massa (kg) Kecepatan (km/jam) Tinggi (m) Panjang (m) Harga (Juta Rp) ,7 3, ,5 2, , ,5 2,4 550 Nyatakan data-data di atas sebagai vektor baris. 2. Ada 5 citra yang akan dikenali menggunakan komputer. Beberapa ciri untuk mengenali citra tersebut adalah dilihat dari standar deviasi intensitas warna dalam tiaptiap citra σ, rata-ratanya μ, histogramnya h, dan entropinya e Maka vektor ciri 5 buah citra tersebut dapat dinyatakan sebagai
4 1. Ruang Vektor 1.1 Vektor di ruang R 2 dan R 3 Vektor Satuan dan Vektor Basis di Ruang R 2 Tinjau vektor-vektor berikut : y j=(0, 1) i=(1, 0) x Masing-masing vektor ini mempunyai panjang 1 dan terletak sepanjang sumbu koordinat. Vektor tersebut dinamakan vektor satuan di ruang R 2. Vektor basis di ruang R 2 pada sumbu x dinyatakan dengan i, vektor satuan pada sumbu y dinyatakan dengan j, atau dalam bentuk vektor baris ditulis sebagai berikut e 1 = (1, 0), e 2 = (0, 1) atau dalam bentuk vektor kolom berikut * + * + Oleh karena i dan j sebagai basis di ruang R 2, maka setiap vektor = (V 1, V 2 ) di ruang R 2 dapat dinyatakan dengan i dan j sebagai berikut : = (V 1, V 2 ) = V 1 (1, 0) + V 2 (0, 1) = V 1 i, V 2 j = V 1 * + + V 2 * + Contoh : Vektor artinya sama dengan * + [ ] ( ) ( ) * + * + Misalkan v suatu vektor pada bidang, titik awal v diletakkan pada pusat sistem koordinat, dan titik ujung v terletak pada koordinat (v 1,v 2 ), maka (v 1,v 2 ) dinamakan komponen dari v. Dalam hal ini ditulis v = (v 1,v 2 ).
5 Secara geometri v 1 menyatakan komponen pada sumbu x dan v 2 menyatakan komponen pada sumbu y. Jika v = (v 1,v 2 ) dan w = (w 1,w 2 ) adalah vektor-vektor pada bidang (R 2 ), maka v ekivalen dengan w jika dan hanya jika v 1 =w 1 dan v 2 =w 2. Jika v = (v 1,v 2 ) dan w = (w 1,w 2 ), maka berlaku 1. v + w = (v 1 +w 1, v 2 +w 2 ) 2. k v = (kv 1,kv 2 ) dengan k suatu skalar Contoh : Misalkan v = ( 2, 1) dan w = (1, 3), maka v + w = ( 2, 1) + (1, 3) = ( 2+1, 1+3) = ( 1, 4) 2v = 2( 2, 1) = (2.( 2), 2.1) = ( 4, 2) v w = ( 2, 1) (1, 3) = ( 2 1, 1 3) = ( 3, 2) w v = (1, 3) ( 2, 1) = (1 ( 2), 3 1) = (3, 2) Kadang-kadang vektor diletakkan sedemikian sehingga titik awalnya tidak terletak pada pusat koordinat. Misalkan titik awalnya adalah P 1 (x 1,y 1 ) dan titik ujungnya adalah P 2 (x 2,y 2 ) maka P P = (x 2 x 1, y 2 y 1 ). Komponen P P didapat dengan mengurangkan koordinat tititk awal dari koordinat titik ujung. Jika dijelaskan dengan gambar, didapat pula P P = P P = (x 2,y 2 ) (x 1,y 1 ) = (x 2 x 1, y 2 y 1 ).
6 Jika v = (v 1,v 2 ) adalah vektor di R 2 maka panjang vektor (disebut norm ) v didefinisikan sebagai v = v v Jika P 1 (x 1,y 1 ) dan P 2 (x 2,y 2 ) adalah dua titik di R 2, maka jarak dua titik tersebut didefinisikan sebagai norm dari vektor P P, yaitu d = ((x x ) (y y ) ) Vektor Satuan dan Basis di Ruang R 3 Tinjaulah vektor-vektor berikut : z k=(0,0,1) j=(0,1,0) y x i=(1,0,0) Masing-masing vektor ini mempunyai panjang 1 dan terletak sepanjang sumbu koordinat. Vektor tersebut dinamakan vektor satuan dan menjadi vektor basis di ruang R 3. Vektor basis (vektor satuan) di ruang R 3 pada sumbu x dinyatakan dengan i, vektor satuan pada sumbu y dinyatakan dengan j, sedang vektor satuan pada sumbu z dinyatakan dengan k, atau dalam bentuk vektor baris berikut : e 1 = (1,0,0), e 2 = (0,1,0), e 3 = (0,0,1) atau dalam bentuk vektor kolom berikut :
7 e 1 = [ ] e 2 = [ ] e 3 = [ ] Oleh karena i, j, dan k basis di ruang R 3, maka setiap vektor = (V 1, V 2, V 3 ) di ruang R 3 dinyatakan dengan i, j, k sebagai berikut : = (V 1, V 2, V 3 ) = V 1 (1,0,0) + V 2 (0,1,0) + V 3 (0,0,1) = V 1 i, V 2 j, V 3 k = V 1 [ ] + V 2 [ ] + V 3 [ ] Contoh : Vektor k artinya sama dengan [ ] [ ] ( ) ( ) ( ) [ ] [ ] [ ] Vektor di ruang R 2 dan R 3 diposisikan sedemikian rupa sehingga titik awalnya berada di titik asal sistem koordinat siku-siku, dan koordinat titik terminal tersebut dinamakan komponen-komponen vektor. Misalkan v suatu vektor pada ruang (R 3 ), maka komponen dari v adalah (v 1,v 2,v 3 ) yang secara geometri v 1 menyatakan komponen pada sumbu x dan v 2 menyatakan komponen pada sumbu y dan v 3 menyatakan komponen pada sumbu z. Jika v = (v 1,v 2,v 3 ), dan w = (w 1,w 2,w 3 ), maka: 1. v ekivalen dengan w jika dan hanya jika v 1 =w 1,v 2 =w 2,v 3 =w v + w = (v 1 +w 1,v 2 +w 2,v 3 +w 3 ) 3. k v = (kv 1,kv 2,kv 3 ) dengan k suatu skalar Jika P 1 (x 1,y 1,z 1 ) dan P 2 (x 2,y 2,z 2 ) adalah titik-titik di R 3, maka P P = (x 2 x 1, y 2 y 1, z 2 z 1 ) Jika w = (w 1,w 2,w 3 ) suatu vektor di R 3, maka panjang vektor (norm) w didefinisikan sebagai = (w w w )
8 Jika (x 1,y 1,z1) dan P 2 (x 2,y 2,z 2 ) adalah dua titik di R 3, maka jarak antara dua titik tersebut adalah norm dari vektor P P, yaitu Contoh : d = (x x ) (y y ) (z z ) Norma vektor v = (3, 4, 0) adalah v = ( )=5 Jarak di antara titik P1(2, 1, 0) dan P2(4, 3, 1) adalah d= (( ) ( ) ( ) )= ( ( ) )= 21. Latihan soal: Tentukan komponen vektor dari gambar berikut: 1. 2 j Y v 0 i 4 x 2. 6 z w k 5 i j 4 y 1.2 Vektor di ruang R n Pada saat pertama kali ilmu vektor dikembangkan, hanya dikenal vektor vektor di R 2 dan R 3 saja, tetapi dalam perkembangannya ternyata didapatkan permasalahan yang lebih kompleks sehingga dikembangkan vektor vektor di ruang berdimensi 4, 5 atau secara umum merupakan vektor vektor di R n. Secara geometris memang vektor vektor di R 4 dan seterusnya memang belum bisa digambarkan, tetapi dasar yang digunakan seperti operasi operasi vektor masih sama seperti operasi pada vektor vektor di R 2 dan R 3. Orang yang pertama kali mempelajari vektor vektor di R n adalah Euclidis sehingga vektor vektor yang berada di R n dikenal sebagai vektor Euclidis, sedangkan ruang vektornya disebut ruang n Euclidis.
9 Vektor di ruang R n dinyatakan sebagai [ ] Panjang sebuah vektor disebut juga norma dinyatakan dengan : a a a a a n Vektor satuan dalam arah adalah : e a a a a a a n Contoh : Tentukan panjang vektor = i + 2j 3k dan vektor satuan dalam arah a adalah : ( ) [ ] * + 2. Jarak Euclidean Antara Dua Vektor Jarak vektor [ ] dan vektor [ ] dinyatakan sebagai : ab (a b ) (a b ) (a b ) (a n b n ) Contoh : Jarak vektor k dan vektor k adalah ( ) ( ) ( ) Aplikasi Jarak Euclidean dalam Pengenalan Pola Wajah Contoh: Diketahui tiga buah citra wajah yaitu Citra 1 (Dila), Citra 2 (Agil), dan Citra 3 (Alim) yang akan digunakan sebagai basis data untuk pengenalan pola wajah menggunakan komputer.
10 1 2 3 Citra 1 : σ = 0,15 μ = 40 e = 1,25 Citra 2 : σ = 0,05 μ = 60 e = 2,35 Citra 3 : σ = 0,24 μ = 53 e = 0,85 Kemudian diambil satu citra lagi, yaitu citra ke-4 sebagai citra uji. Pada citra uji dihitung nilai-nilai ciri citra tersebut, diperoleh data berikut: Citra 4 : σ = 0,23 μ = 55 e = 0,82 Tentukan bagaimana komputer bisa mengenali citra ke-4? Dan siapakah nama dari citra ke-4 menurut hasil pengenalan komputer? Penyelesaian: Komputer bisa mengenali citra ke-4 menggunakan metode jarak dari euclidean. Pertama masing-masing basis data dari ciri citra dan citra uji dijadikan bentuk vektor berikut. C = [ ] C 1 = [ ] C 2 = [ ] C 3 = [ ] C 4 = [ ] d 14 = ( ) ( ) ( ) d 24 = ( ) ( ) ( ) d 34 = ( ) ( ) ( ) Dari hasil perhitungan jarak menunjukkan bahwa citra ke-3 dan citra ke-4 mempunyai jarak paling kecil. Artinya citra ke-4 sangat mirip dengan citra ke-3, dibanding dengan citra ke-1 dan ke-2. Sehingga dari hasil perhitungan ini komputer memutuskan bahwa nama dari cara uji (citra ke-4) adalah Alim. 3. Aljabar Vektor Operasi-operasi pada vektor : 1. Kesamaan Dua Vektor Dua vektor dan adalah sama jika mereka memiliki besar/panjang dan arah yang sama dimanapun titik awalnya; =
11 2. Negatif Sebuah Vektor Sebuah vektor dengan arah berlawanan terhadap vektor tetapi memiliki besar atau panjang yang sama dinyatakan sebagai Resultan Dua Buah Vektor Jumlah atau resultan vektor dan adalah sebuah vektor yang terbentuk dengan meletakkan titik awal pada titik akhir dan menghubungkan titik awal ke titik akhir. Jumlah ditulis sebagai +. Definisi ini sama dengan hukum jajargenjang untuk penjumlahan vektor. + + Perluasan terhadap jumlah lebih dari dua vektor dapat dilakukan secara langsung, contohnya : D 4. Selisih vektor Selisih vektor dan, direpresentasikan - adalah vektor yang ditambahkan ke menghasilkan. Secara ekuivalen - dapat didefinisikan sebagai + ( ). Jika =, maka - didefinisikan sebagai vektor kosong atau vektor nol. Vektor ini memiliki besar nol tetapi tidak memiliki arah. E
12 - +(- ) 5. Perkalian sebuah vektor dengan sebuah skalar Perkalian sebuah vektor dengan sebuah skalar m menghasilkan sebuah vektor m yang memiliki besar kali besar dan arah sama atau berlawanan dengan tergantung pada apakah m positif atau negatif. Jika m = 0, maka m = 0, berarti vektor nol. Contoh : Diketahui dua vektor a = i + 2j 3k dan b = 2i + 5j + 4k, maka: 5a = 5 (i + 2j 3k) = 5i + 10j 15k 2a + 4b = 2 (i + 2j 3k) + 4 (2i + 5j + 4k) = (2i + 4j 6k) + (8i + 20j + 16k) = 10i + 24j +10k Latihan soal: 1. Diketahui vektor A = 3i + 4j, gambarlah vektor 2A dan 1/2A 2. Momentum adalah besaran vektor yang didefinisikan oleh P = mv. Sebuah massa 10 kg bergerak dengan kecepatan v = (5i + 5j 20k) m/s. Tentukan momentum yang dimiliki oleh massa tersebut. Dalil pada Operasi vektor : 1. + = hukum komutatif penjumlahan 2. + ( ) = ( ) hukum asosiatif penjumlahan 3. m(n ) = (mn) = n(m ) hukum asosiatif perkalian 4. (m + n) = m + n hukum distributif 5. m( + ) = hukum distributif = 7. +(- ) = =
13 Operasi perkalian titik atau perkalian skalar : Bila A= [ ] dan B = [ ] adalah vektor di R n, ϴ adalah sudut antara dan (0 ) A A A= [ ] A n θ. B B B = [ ] B n Perkalian titik dari dua vektor dan, dilambangkan dengan. (dibaca dot ) didefinisikan sebagai perkalian dari besar dan dan cosinus sudut antara keduanya. Ini dituliskan :. = A 1 B 1 + A 2 B A n B n Sedangkan sudut antara dua vektor tersebut didefinisikan oleh : Sifat-sifat perkalian titik : Misalkan dan adalah vektor di ruang R n, 1. ( ) 2. k k v k k k y k k y k k y k Bukti : 1. Karena sudut di antara dan adalah 0, maka dapat diperoleh :
14 2. Karena 4. Cross Product Operasi perkalian silang atau perkalian vektor : θ Jika = (A 1, A 2, A 3 ) dan = (B 1, B 2, B 3 ) adalah vektor di ruang R 3, maka hasil kali x adalah vektor yang tegak lurus terhadap yang didefinisikan oleh determinan berikut. x k x ( ) x ( ) Contoh : Carilah A x B dimana ( ) ( ) Jawab : * + A x B = ( ) ( )
15 Teorema Jika adalah vektor dalam ruang R 3, maka : 1. A.(A x B) = 0 2. x (Identitas Lagrange) Jika adalah sudut di antara, maka A.B =, sehinga identitas Lagrange dapat dituliskan kembali sebagai : atau x ( ) x Jadi besar dari hasil perkalian silang antara dua vektor genjang yang sisi-sisinya adalah panjang vektor sama dengan luas jajaran Sifat-sifat hasil kali silang : 1. x = -( ) 2. x ( ) = ( x ) ( x ) 3. ( + )x = ( x ) ( x ) 4. k ( x ) = ( ) ( ) 5. x 0 = x 6. x = 0 Soal-soal latihan: 1. Carilah komponen-komponen vektor yang bertitik awal di P dan terminal di Q a. P(-4,6) dan Q(7,9) b. P(10,15,-8) dan Q(8,-8,-6) 2. Carilah vektor yang bertitik awal P(2,-4,3) yang mempunyai arah seperti v[1,3,1] 3. Carilah vektor yang bertitik terminal Q(4,0,-6) yang mempunyai arah berlawanan dengan v=[-4,6,8] 4. Misalkan P adalah titik (3,-3,4) dan Q adalah tititk (6,5,-1)
16 a. Carilah titk tengah dari segmen garis yang menghubungkan P dan Q b. Carilah titik pada segmen garis yang menghubungkan P & Q yang ¾ dari P dan Q 5. Hitunglah panjang v bila a. v = [2,2,6] b. v = [-6,-9,4] 6. Hitunglah jarak antara P dan Q bila a. P(4,2) dan Q(4,5) b. P(2,1,-4) dan Q(8,-4,4) 7. Diketahui tiga citra buah, yaitu Citra 1(jeruk), Citra 2(Apel), Citra 3(Pisang) yang akan digunakan sebagai basis data untuk pengenalan pola wajah menggunakan komputer Beberapa ciri untuk mengenali citra tersebut adalah dilihat dari standar deviasi intensitas warna dalam tiap-tiap citra σ, rata-ratanya μ, dan entropinya e. Setelah ketiga ciri tersebut dihitung diperoleh data berikut: Citra 1 : σ = 0,05 μ = 30 e = 1,42 Citra 2 : σ = 0,25 μ = 70 e = 1,65 Citra 3 : σ = 0,45 μ = 58 e = 2, 65 Kemudian diambil 1 citra lagi, yaitu citra ke-4 sebagai citra uji. Pada citra uji dihitung nilai-nilai ciri citra tersebut, diperoleh data berikut: Citra 4 : σ = 0,04 μ = 31 e = 1,41 Tentukan bagaimana komputer bisa mengenali citra ke-4? Dan apa nama buah dari citra ke-4 menurut hasil pengenalan komputer? 8. Sebuah massa 20 kg bergerak dengan kecepatan v = (-2i+8j -4k) m/s. tentuakan momentum yang dimiliki oleh massa tersebut. 9. Tentukan : a. a.b bila a = [4,8,-9] dan b = [-8,12,-4] b. Jarak A(4,6,6), B(-6,-8,1) c. Jarak vektor a = [2,8] dan b = [-7,-4] 10. a. Tentukan k supaya a = [3,k,-4,1] mempunyai panjang b. Berapa sudut antara a = [-1,4,8,-4] dan b = [2,0,4,0] c. Tentukan k supaya a = [2,k,-5] tegak lurus b =[0,-k,4]
BESARAN VEKTOR. Gb. 1.1 Vektor dan vektor
BAB 1 BESARAN VEKTOR Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan definisi vektor, dan representasinya dalam sistem koordinat cartesius 2. Menjumlahkan vektor secara grafis dan dengan vektor komponen 3. Melakukan
Lebih terperinciBAB 1 BESARAN VEKTOR. A. Representasi Besaran Vektor
BAB 1 BESARAN VEKTOR TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menjelaskan definisi vektor, dan representasinya dalam sistem koordinat cartesius 2. Menjumlahan vektor secara grafis dan matematis 3. Melakukan perkalian vektor
Lebih terperinciProgram Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR
VEKTOR DAN SKALAR Materi pokok pertemuan ke I: 1. Vektor dan skalar 2. Komponen vektor 3. Operasi dasar aljabar vektor URAIAN MATERI Masih ingatkah Anda tentang vektor? Apa beda vektor dengan skalar? Ya,
Lebih terperinciProgram Studi Teknik Mesin S1
SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : MATEMAA TEKNIK 1 KODE / SKS : IT042220 / 2 SKS Pokok Bahasan Pertemuan dan 1 Vektor : pengertian vektor, operasi aljabar vektor ruang, vektor cross product serta
Lebih terperinciMATRIKS SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH MATEMATIKA TEKNIK 1
Mata : MATEMATIKA TEKNIK 1 Jurusan : TEKNIK ELEKTRO SKS : 2 Sks Kode Mata : KD-041205 MATRIKS SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH MATEMATIKA TEKNIK 1 Minggu Ke Pokok Bahasan dan TIU 1 Vektor tentang pengertian
Lebih terperinciMatematika II : Vektor. Dadang Amir Hamzah
Matematika II : Vektor Dadang Amir Hamzah sumber : http://www.whsd.org/uploaded/faculty/tmm/calc front image.jpg 2016 Dadang Amir Hamzah Matematika II Semester II 2016 1 / 24 Outline 1 Pendahuluan Dadang
Lebih terperinciVEKTOR. Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 1.3. Liduina Asih Primandari, S.Si., M.Si.
VEKTOR 1 A. Definisi vektor Beberapa besaran Fisika dapat dinyatakan dengan sebuah bilangan dan sebuah satuan untuk menyatakan nilai besaran tersebut. Misal, massa, waktu, suhu, dan lain lain. Namun, ada
Lebih terperinciVektor Ruang 2D dan 3D
Vektor Ruang 2D dan D Besaran Skalar (Tidak mempunyai arah) Vektor (Mempunyai Arah) Vektor Geometris Skalar (Luas, Panjang, Massa, Waktu dan lain - lain), merupakan suatu besaran yang mempunyai nilai mutlak
Lebih terperinciBESARAN SKALAR DAN VEKTOR. Besaran Skalar. Besaran Vektor. Sifat besaran fisis : Skalar Vektor
PERTEMUAN II VEKTOR BESARAN SKALAR DAN VEKTOR Sifat besaran fisis : Skalar Vektor Besaran Skalar Besaran yang cukup dinyatakan oleh besarnya saja (besar dinyatakan oleh bilangan dan satuan). Contoh : waktu,
Lebih terperinciBESARAN VEKTOR B A B B A B
Besaran Vektor 8 B A B B A B BESARAN VEKTOR Sumber : penerbit cv adi perkasa Perhatikan dua anak yang mendorong meja pada gambar di atas. Apakah dua anak tersebut dapat mempermudah dalam mendorong meja?
Lebih terperinciRuang Vektor Euclid R 2 dan R 3
Ruang Vektor Euclid R 2 dan R 3 Kuliah Aljabar Linier Semester Ganjil 2015-2016 MZI Fakultas Informatika Telkom University FIF Tel-U September 2015 MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R 2 dan R 3 September 2015
Lebih terperinciProgram Studi Teknik Mesin S1
SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : MATEMATIKA TEKNIK 2 KODE/SKS : IT042227 / 2 SKS Pertemuan Pokok Bahasan dan TIU 1 Pendahuluan Mahasiswa mengerti tentang mata kuliah Matematika Teknik 2 : bahan ajar,
Lebih terperinciBESARAN, SATUAN & DIMENSI
BESARAN, SATUAN & DIMENSI Defenisi Apakah yang dimaksud dengan besaran? Besaran : segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka (kuantitatif). Apakah yang dimaksud dengan satuan? Satuan
Lebih terperinciVektor di Bidang dan di Ruang
Vektor di Bidang dan di Ruang 4.1. Pengertian, notasi,dan operasi pada ektor Vektor merupakan istilah untuk menyatakan besaran yang mempunyai arah. Secara geometris, ektor dinyakan dengan segmen-segmen
Lebih terperinciBAB III RUANG VEKTOR R 2 DAN R 3. Bab ini membahas pengertian dan operasi vektor-vektor. Selain
BAB III RUANG VEKTOR R DAN R 3 Bab ini membahas pengertian dan operasi ektor-ektor. Selain operasi aljabar dibahas pula operasi hasil kali titik dan hasil kali silang dari ektor-ektor. Tujuan Instruksional
Lebih terperincifi5080-by-khbasar BAB 1 Analisa Vektor 1.1 Notasi dan Deskripsi
BB 1 nalisa Vektor Vektor, dibedakan dari skalar, adalah suatu besaran yang memiliki besar dan arah. rtinya untuk mendeskripsikan suatu besaran vektor secara lengkap perlu disampaikan informasi tentang
Lebih terperinciArahnya diwakili oleh sudut yang dibentuk oleh A dengan ketigas umbu koordinat,
VEKTOR Dalam mempelajari fisika kita selalu berhubungan dengan besaran, yaitu sesuatu yang dapat diukur dan dioperasikan. da besaran yang cukup dinyatakan dengan nilai (harga magnitude) dan satuannya saja,
Lebih terperinciAnalisis Vektor. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY
Analisis Vektor Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY Analisis Vektor Analisis vektor meliputi bidang matematika dan fisika sekaligus dalam pembahasannya Skalar dan Vektor Skalar Skalar ialah
Lebih terperinciPengantar Vektor. Besaran. Vektor (Mempunyai Arah) Skalar (Tidak mempunyai arah)
Pengantar Vektor Besaran Skalar (Tidak mempunyai arah) Vektor (Mempunyai Arah) Vektor Geometris Skalar (Luas, Panjang, Massa, Waktu dan lain - lain), merupakan suatu besaran yang mempunyai nilai mutlak
Lebih terperinciOutline Vektor dan Garis Koordinat Norma Vektor Hasil Kali Titik dan Proyeksi Hasil Kali Silang. Geometri Vektor. Kusbudiono. Jurusan Matematika
Jurusan Matematika 1 Nopember 2011 1 Vektor dan Garis 2 Koordinat 3 Norma Vektor 4 Hasil Kali Titik dan Proyeksi 5 Hasil Kali Silang Definisi Vektor Definisi Jika AB dan CD ruas garis berarah, keduanya
Lebih terperinciSelain besaran pokok dan turunan, besaran fisika masih dapat dibagi atas dua kelompok lain yaitu besaran skalar dan besaran vektor
Selain besaran pokok dan turunan, besaran fisika masih dapat dibagi atas dua kelompok lain yaitu besaran skalar dan besaran vektor Besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki nilai saja. Contoh :
Lebih terperinciMatematika Lanjut 1. Sistem Persamaan Linier Transformasi Linier. Matriks Invers. Ruang Vektor Matriks. Determinan. Vektor
Matematika Lanjut 1 Vektor Ruang Vektor Matriks Determinan Matriks Invers Sistem Persamaan Linier Transformasi Linier 1 Dra. D. L. Crispina Pardede, DE. Referensi [1]. Yusuf Yahya, D. Suryadi. H.S., gus
Lebih terperinciBAB II V E K T O R. Untuk menyatakan arah vektor diperlukan sistem koordinat.
.. esaran Vektor Dan Skalar II V E K T O R da beberapa besaran fisis yang cukup hanya dinyatakan dengan suatu angka dan satuan yang menyatakan besarnya saja. da juga besaran fisis yang tidak cukup hanya
Lebih terperinciBAB II BESARAN VEKTOR
BAB II BESARAN VEKTOR.1. Besaran Skalar Dan Vektor Dalam fisika, besaran dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu besaran skalar dan besaran vektor. Besaran skalar adalah besaran yang dinyatakan dengan
Lebih terperincia11 a12 x1 b1 Definisi Vektor di R 2 dan R 3
a11 a12 x1 b1 a a x b 21 22 2 2 Definisi Vektor di R 2 dan R 3 a11 a12 x1 b1 a a x b 21 22 2 2 Pendahuluan Notasi dan Pengertian Dasar Skalar, suatu konstanta yang dituliskan dalam huruf kecil Vektor,
Lebih terperinciDefinisi Jumlah Vektor Jumlah dua buah vektor u dan v diperoleh dari aturan jajaran genjang atau aturan segitiga;
BAB I VEKTOR A. DEFINISI VEKTOR 1). Pada mulanya vektor adalah objek telaah dalam ilmu fisika. Dalam ilmu fisika vektor didefinisikan sebagai sebuah besaran yang mempunyai besar dan arah seperti gaya,
Lebih terperinciPerkalian Titik dan Silang
PERKALIAN TITIK DAN SILANG Materi pokok pertemuan ke 3: 1. Perkalian titik URAIAN MATERI Perkalian Titik Perkalian titik dari dua buah vektor dan dinyatakan oleh (baca: titik ). Untuk lebih jelas, berikut
Lebih terperinciVektor. Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang dinyatakan dengan vektor seperti : perpindahan, kecepatan dan percepatan.
Vektor Vektor memiliki besaran dan arah. Beberapa besaran fisika yang dinyatakan dengan vektor seperti : perpindahan, kecepatan dan percepatan. Skalar hanya memiliki besaran saja, contoh : temperatur,
Lebih terperinciAljabar Linier Elementer. Kuliah ke-9
Aljabar Linier Elementer Kuliah ke-9 Materi kuliah Hasilkali Titik Proyeksi Ortogonal 7/9/2014 Yanita, FMIPA Matematika Unand 2 Hasilkali Titik dari Vektor-Vektor Definisi Jika u dan v adalah vektor-vektor
Lebih terperinciVEKTOR A. Vektor Vektor B. Penjumlahan Vektor R = A + B
Amran Shidik MATERI FISIKA KELAS X 11/13/2016 VEKTOR A. Vektor Vektor adalah jenis besaran yang mempunyai nilai dan arah. Besaran yang termasuk besaran vektor antara lain perpindahan, gaya, kecepatan,
Lebih terperinciDiferensial Vektor. (Pertemuan II) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya
TKS 4007 Matematika III Diferensial Vektor (Pertemuan II) Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Definisi Secara Grafis : Dari gambar di samping, ada sebuah anak panah yang berawal
Lebih terperinciRudi Susanto, M.Si VEKTOR
Rudi Susanto, M.Si VEKTOR ESRN SKLR DN VEKTOR esaran Skalar esaran yang cukup dinyatakan oleh besarnya saja (besar dinyatakan oleh bilangan dan satuan). Contoh Catatan : waktu, suhu, volume, laju, energi
Lebih terperinciVEKTOR. Oleh : Musayyanah, S.ST, MT
VEKTOR Oleh : Musayyanah, S.ST, MT 1 2.1 ESRN SKLR DN VEKTOR Sifat besaran fisis : esaran Skalar Skalar Vektor esaran yang cukup dinyatakan oleh besarnya saja (besar dinyatakan oleh bilangan dan satuan).
Lebih terperinciPesawat Terbang. gaya angkat. gaya berat
Sumber: www.staralliance.com Pesawat Terbang Terbayangkah kalian dengan teknologi pesawat terbang? Alat transportasi ini diciptakan dengan teknologi yang canggih. Salah satunya adalah saat merancang konstruksi
Lebih terperinciVEKTOR YUSRON SUGIARTO
VEKTOR YUSRON SUGIARTO Jurusan Keteknikan Pertanian FTP UB 2013 2 3 B E S A R A N Skalar besaran yang hanya memiliki besar (panjang/nilai) Vektor memiliki besar dan arah Massa Waktu Kecepatan Percepatan
Lebih terperinciBAB 2 ANALISIS VEKTOR
BAB ANALISIS VEKTOR A. Tujuan Umum Mahasiswa memahami pengertian vektor, operasi vektor, penjumlahan, pengurangan, perkalian dan kaedah aljabar vektor. B. Tujuan Khusus Mahasiswa dapat memahami konsep
Lebih terperinciVEKTOR. 45 O x PENDAHULUAN PETA KONSEP. Vektor di R 2. Vektor di R 3. Perkalian Skalar Dua Vektor. Proyeksi Ortogonal suatu Vektor pada Vektor Lain
VEKTOR y PENDAHULUAN PETA KONSEP a Vektor di R 2 Vektor di R 3 Perkalian Skalar Dua Vektor o 45 O x Proyeksi Ortogonal suatu Vektor pada Vektor Lain Soal-Soal PENDAHULUAN Dalam ilmu pengetahuan kita sering
Lebih terperinciGeometri pada Bidang, Vektor
Prodi Matematika FMIPA Unsyiah September 9, 2011 Melalui pendekatan aljabar, vektor u dinyatakan oleh pasangan berurutan u 1, u 2. Disini digunakan notasi u 1, u 2 bukan (u 1, u 2 ) karena notasi (u 1,
Lebih terperinciBab 1 : Skalar dan Vektor
Bab 1 : Skalar dan Vektor 1.1 Skalar dan Vektor Istilah skalar mengacu pada kuantitas yang nilainya dapat diwakili oleh bilangan real tunggal (positif atau negatif). x, y dan z kita gunakan dalam aljabar
Lebih terperinciL mba b ng n g d a d n n n o n t o asi Ve V ktor
ANALISIS VEKTOR Vektor dan Skalar Macam-macam macam kuantitas dalam fisika seperti: temperatur, volume, dan kelajuan dapat ditentukan dengan angka riil (nyata). Kuantitas seperti disebut dengan skalar.
Lebih terperincia menunjukkan jumlah satuan skala relatif terhadap nol pada sumbu X Gambar 1
1. Koordinat Cartesius Sistem koordinat Cartesius terdiri dari dua garis yang saling tegak lurus yang disebut sumbu Sumbu horizontal disebut sumbu X dan sumbu vertikal disebut sumbu Y Tiap sumbu mempunyai
Lebih terperinciPengantar Teknologi dan Aplikasi Elektromagnetik. Dr. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY
Pengantar Teknologi dan Aplikasi Elektromagnetik Dr. Ramadoni Syahputra Jurusan Teknik Elektro FT UMY Kelistrikan dan Kemagnetan Tanpa listrik dan magnet, maka dalam kehidupan jaman sekarang: tanpa motor
Lebih terperinciVEKTOR YUSRON SUGIARTO
VEKTOR YUSRON SUGIARTO Jurusan Keteknikan Pertanian FTP UB 2012 2 3 B E S A R A N Skalar besaran yang hanya memiliki besar (panjang/nilai) massa, waktu, suhu, panjang, luas, volum Vektor memiliki besar
Lebih terperinciBAB II V E K T O R. Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. FISIKA KELAS X Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. 52
FISIKA KELAS X Drs. Pristiadi Utomo, M.Pd. BAB II V E K T O R Pernahkah Kamu naik pesawat terbang? Antara penumpang dan pilot dan copilot di ruang kemudi dipisah dengan sekat. Tujuannya agar pilot dapat
Lebih terperinciB a b 2. Vektor. Sumber:www.tallship.org
a b 2 Vektor Sumber:www.tallship.org Pada bab ini, nda akan diajak untuk dapat menerapkan konsep besaran Fisika dan pengukurannya dengan cara melakukan penjumlahan vektor. Pernahkah nda mengarungi lautan
Lebih terperinciBAB I BESARAN DAN SATUAN
BAB I BESARAN DAN SATUAN A. STANDAR KOMPETENSI :. Menerapkan konsep besaran fisika, menuliskan dan menyatakannya dalam satuan dengan baik dan benar (meliputi lambang, nilai dan satuan). B. Kompetensi Dasar
Lebih terperinciA x pada sumbu x dan. Pembina Olimpiade Fisika davitsipayung.com. 2. Vektor. 2.1 Representasi grafis sebuah vektor
. Vektor.1 Representasi grafis sebuah vektor erdasarkan nilai dan arah, besaran dibagi menjadi dua bagian aitu besaran skalar dan besaran vektor. esaran skalar adalah besaran ang memiliki nilai dan tidak
Lebih terperinciAljabar Linier & Matriks
Aljabar Linier & Matriks 1 Vektor Orthogonal Vektor-vektor yang saling tegak lurus juga sering disebut vektor orthogonal. Dua vektor disebut saling tegak lurus jika dan hanya jika hasil perkalian titik-nya
Lebih terperinciPENGAJARAN HASIL KALI TITIK DAN HASIL KALI SILANG PADA VEKTOR SERTA BEBERAPA PENGEMBANGANNYA. Suwandi 1.
PENGAJARAN HASIL KALI TITIK DAN HASIL KALI SILANG PADA VEKTOR Suwandi 1 1 Mahasiswa Pasca Sarjana Matematika FMIPA Universitas Riau e-mail: suwandiwandi2323@gmail.com ABSTRACT Dot product and cross product
Lebih terperinci9.1. Skalar dan Vektor
ANALISIS VEKTOR 9.1. Skalar dan Vektor Skalar Satuan yang ditentukan oleh besaran Contoh: panjang, voltase, temperatur Vektor Satuan yang ditentukan oleh besaran dan arah Contoh: gaya, velocity Vektor
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. 1. Vektor
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Vektor Ada beberapa besaran fisis yang cukup hanya dinyatakan dengan suatu angka dan satuan yang menyatakan besarnya saja. Ada juga besaran fisis yang tidak
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. nyata (fenomena-fenomena alam) ke dalam bagian-bagian matematika yang. disebut dunia matematika (mathematical world).
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pemodelan Matematika Definisi pemodelan matematika : Pemodelan matematika adalah suatu deskripsi dari beberapa perilaku dunia nyata (fenomena-fenomena alam) ke dalam bagian-bagian
Lebih terperinci----- Garis dan Bidang di R 2 dan R
----- Garis dan Bidang di R dan R 3 ----- Sifat Operasi Hasil Kali Titik pada Vektor Teorema: Hasil kali titik (dot product) u dan v dapat dinyatakan pula sebagai: A. Pendekatan Geometri: R u v cos ; u,
Lebih terperinciMateri Aljabar Linear Lanjut
Materi Aljabar Linear Lanjut TRANSFORMASI LINIER DARI R n KE R m ; GEOMETRI TRANSFORMASI LINIER DARI R 2 KE R 2 Disusun oleh: Dwi Lestari, M.Sc email: dwilestari@uny.ac.id JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
Lebih terperinciGESERAN atau TRANSLASI
GESERAN atau TRANSLASI Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Geometri Transformasi Dosen Pembimbing : Havid Risyanto, S.Si., M.Sc. D I S U S U N O L E H 1. AMILIA 1111050031 2. HAIRUDIN 1111050153 3.
Lebih terperinciL mba b ng n g d a d n n n o n t o asi Ve V ktor
ANALISIS VEKTOR Vektor dan Skalar Macam-macammacam kuantitas dalam fisika seperti: temperatur, volume, dan kelajuan dapat ditentukan dengan angka riil (nyata). Kuantitas seperti itu disebut dengan skalar.
Lebih terperinciGeometri pada Bidang, Vektor
Jurusan Matematika FMIPA Unsyiah September 9, 2011 Secara geometrik, vektor pada bidang dapat digambarkan sebagai ruas garis berarah (anak panah). Panjang dari anak panah merepresentasikan besaran (magnitude)
Lebih terperinciALJABAR LINIER MAYDA WARUNI K, ST, MT ALJABAR LINIER (I)
ALJABAR LINIER MAYDA WARUNI K, ST, MT ALJABAR LINIER (I) 1 MATERI ALJABAR LINIER VEKTOR DALAM R1, R2 DAN R3 ALJABAR VEKTOR SISTEM PERSAMAAN LINIER MATRIKS, DETERMINAN DAN ALJABAR MATRIKS, INVERS MATRIKS
Lebih terperinciVektor-Vektor. Ruang Berdimensi-2. Ruang Berdimensi-3
Vektor-Vektor dalam Ruang Berdimensi-2 dan Ruang Berdimensi-3 Disusun oleh: Achmad Fachrurozi Albert Martin Sulistio Iffatul Mardhiyah Rifki Kosasih Departemen Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciPelabelan matriks menggunakan huruf kapital. kolom ke-n. kolom ke-3
MATRIKS a. Konsep Matriks Matriks adalah susunan bilangan yang diatur menurut aturan baris dan kolom dalam suatu jajaran berbentuk persegi atau persegipanjang dan diletakkan di dalam kurung biasa ( ) atau
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tegak, perlu diketahui tentang materi-materi sebagai berikut.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sebelum pembahasan mengenai irisan bidang datar dengan tabung lingkaran tegak, perlu diketahui tentang materi-materi sebagai berikut. A. Matriks Matriks adalah himpunan skalar (bilangan
Lebih terperinciMatriks adalah susunan segi empat siku-siku dari objek yang diatur berdasarkan baris (row) dan kolom (column). Objek-objek dalam susunan tersebut
Matriks adalah susunan segi empat siku-siku dari objek yang diatur berdasarkan baris (row) dan kolom (column). Objek-objek dalam susunan tersebut dinamakan entri dalam matriks atau disebut juga elemen
Lebih terperinciFISIKA UNTUK UNIVERSITAS OLEH
FISIKA UNTUK UNIVERSITAS OLEH BAB I VEKTOR Pendahuluan B esaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dalam bentuk angkaangka. Besaran fisika dapat dibagi menjadi besaran pokok dan besaran
Lebih terperinciPengantar KULIAH MEDAN ELEKTROMAGNETIK MATERI I ANALISIS VEKTOR DAN SISTEM KOORDINAT
KULIAH MEDAN ELEKTROMAGNETIK Pengantar Definisi Arsitektur MATERI I ANALISIS VEKTOR DAN SISTEM KOORDINAT Operasional Sinkronisasi Kesimpulan & Saran Muhamad Ali, MT Http://www.elektro-uny.net/ali Pengantar
Lebih terperinciBAB 5 RUANG VEKTOR A. PENDAHULUAN
BAB 5 RUANG VEKTOR A. PENDAHULUAN 1. Definisi-1. Suatu ruang vektor adalah suatu himpunan objek yang dapat dijumlahkan satu sama lain dan dikalikan dengan suatu bilangan, yang masing-masing menghasilkan
Lebih terperinciHasil Kali Titik, Hasil Kali Silang, dan Hasil Kali Tripel
BAB II HASIL KALI TITIK DAN SILANG A. HASIL KALI TITIK ATAU SKALAR Hasil kali titik atau skalar dari dua buah vektor A dan B yang dinyatakan oleh A B (dibaca A titik B ) didefinisikan sebagai hasil kali
Lebih terperinciVEKTOR II. Tujuan Pembelajaran
Kurikulum 03 Kelas X matematika PEMINATAN VEKTOR II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.. Memahami tentang pembagian vektor.. Memahami tentang
Lebih terperinciPENGUKURAN BESARAN. x = ½ skala terkecil. Jadi ketelitian atau ketidakpastian pada mistar adalah: x = ½ x 1 mm = 0,5 mm =0,05 cm
PENGUKURAN BESARAN A. Pengertian Mengukur Mengukur adalahmembandingkan suatu besaran dengan besaran lain yang dijadikan standar satuan. Misalnya kita mengukur panjang benda, dan ternyata panjang benda
Lebih terperinciBab 1 Vektor. A. Pendahuluan
Bab 1 Vektor A. Pendahuluan Dalam mata kuliah Listrik Magnet A, maupun mata kuliah Listrik Magnet B sebagaii lanjutannya, penyajian konsep dan pemecahan masalah akan banyak memerlukan pengetahuan tentang
Lebih terperinciKEDUDUKAN DUA GARIS LURUS, SUDUT DAN JARAK
1 KEGIATAN BELAJAR 4 KEDUDUKAN DUA GARIS LURUS, SUDUT DAN JARAK Setelah mempelajari kegiatan belajar 4 ini, mahasiswa diharapkan mampu: 1. Menentukan kedudukan dua garis lurus di bidang dan di ruang 2.
Lebih terperinciPertemuan 3 & 4 INTERPRETASI GEOMETRI DAN GENERALISASI VARIANS. Interpretasi Geometri pada Sampel. Generalisasi varians
Pertemuan 3 & 4 INTERPRETASI GEOMETRI DAN GENERALISASI VARIANS Interpretasi Geometri pada Sampel Generalisasi varians , Interpretasi Geometri pada Sampel Sample Geometry and Random Sampling Data sampel
Lebih terperinciDIKTAT ALJABAR LINIER DAN MATRIKS VEKTOR. Penyusun Ir. S. Waniwatining Astuti, M.T.I.
DIKTAT ALJABAR LINIER DAN MATRIKS VEKTOR Penyusun Ir. S. Waniwatining Astuti, M.T.I. SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER GLOBAL INFORMATIKA MDP 24 KATA PENGANTAR Pertama-tama penulis mengucapkan
Lebih terperinciKata. Kunci. E ureka Jika kalian mempunyai rekaman terjadinya tsunami, tontonlah bersama teman-teman kalian. Kemudian, jawablah pertanyaanpertanyaan
Kata Kunci Vektor Resultan vektor Penjumlahan vektor Penguraian vektor Dot product Cross product Di bab sebelumnya, kalian telah mempelajari besaran dan satuan. Pada bab ini, kita akan mempelajari pembagian
Lebih terperinciBAB 1 Vektor. Fisika. Tim Dosen Fisika 1, Ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom
A 1 Vektor Fisika Tim Dosen Fisika 1, Ganjil 2016/2017 Program Studi S1 - Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro - Universitas Telkom Sub Pokok ahasan Definisi Vektor Penjumlahan Vektor Vektor Satuan
Lebih terperinciBAB I VEKTOR DALAM BIDANG
BAB I VEKTOR DALAM BIDANG I. KURVA BIDANG : Penyajian secara parameter Suatu kurva bidang ditentukan oleh sepasang persamaan parameter. ; dalam I dan kontinue pada selang I, yang pada umumnya sebuah selang
Lebih terperinciDIKTAT MATEMATIKA II
DIKTT MTEMTIK II (VEKTOR) Drs.. NN PURNWN, M.T JURUSN PENDIDIKN TEKNIK MESIN FKULTS PENDIDIKN TEKNOLOGI DN KEJURUN UNIVERSITS PENDIDIKN INDONESI 004 VEKTOR I. PENDHULUN 1.1. PENGERTIN Sepotong garis berarah
Lebih terperinciALJABAR LINEAR DAN MATRIKS
ALJABAR LINEAR DAN MATRIKS VEKTOR Definisi Vektor Ada dua besaran yaitu: Vektor mempunyai besar dan arah Skalar mempunyai besar A B A : titik awal B : titik akhir Notasi vektor biasanya menggunakan huruf
Lebih terperinciRuang Vektor Euclid R n
Ruang Vektor Euclid R n Kuliah Aljabar Linier Semester Ganjil 2015-2016 MZI Fakultas Informatika Telkom University FIF Tel-U Oktober 2015 MZI (FIF Tel-U) Ruang Vektor R n Oktober 2015 1 / 38 Acknowledgements
Lebih terperinciAljabar Linear Elementer Part IV. Oleh : Yeni Susanti
Aljabar Linear Elementer Part IV Vektor di Ruang R 2, R 3 dan R n Oleh : Yeni Susanti Vektor di Ruang R 2, R 3 dan R n Vektor: besaran yang mempunyai besar dan arah. Vektor secara geometris bisa digambarkan
Lebih terperinciVEKTOR 2 SMA SANTA ANGELA. A. Pengertian Vektor Vektor adalah besaran yang memiliki besar dan arah. Dilambangkan dengan :
1 SMA SANTA ANGELA VEKTOR A. Pengertian Vektor Vektor adalah besaran yang memiliki besar dan arah. Dilambangkan dengan : A B Keterangan : Titik A disebut titik Pangkal Titik B disebut titik Ujung Dinotasikan
Lebih terperinciMENJUMLAH VEKTOR. No Besaran Skalar Besaran Vektor
MENJUMLAH VEKTOR Kompetensi Siswa 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong,
Lebih terperinciBAB IV TRANSFORMASI LINEAR. sebuah vektor yang unik di dalam W dengan sebuah vektor di dalam V, maka kita mengatakan F
BAB IV TRANSFORMASI LINEAR 4.. Transformasi Linear Jika V dan W adalah ruang vektor dan F adalah sebuah fungsi yang mengasosiasikan sebuah vektor yang unik di dalam W dengan sebuah vektor di dalam V, maka
Lebih terperincidengan vektor tersebut, namun nilai skalarnya satu. Artinya
1. Pendahuluan Penggunaan besaran vektor dalam kehidupan sehari-hari sangat penting mengingat aplikasi besaran vektor yang luas. Mulai dari prinsip gaya, hingga bidang teknik dalam memahami konsep medan
Lebih terperinciVEKTOR. Besaran skalar (scalar quantities) : besaran yang hanya mempunyai nilai saja. Contoh: jarak, luas, isi dan waktu.
VEKTOR Kata vektor berasal dari bahasa Latin yang berarti "pembawa" (carrier), yang ada hubungannya dengan "pergeseran" (diplacement). Vektor biasanya digunakan untuk menggambarkan perpindahan suatu partikel
Lebih terperinciALJABAR LINEAR DAN MATRIKS VEKTOR
ALJABAR LINEAR DAN MATRIKS VEKTOR Definisi Vektor Ada dua besaran yaitu: Vektor mempunyai besar dan arah Skalar mempunyai besar A AB B A : titik awal B : titik akhir Notasi vektor biasanya menggunakan
Lebih terperinciVEKTOR. Makalah ini ditujukkan untuk Memenuhi Tugas. Disusun Oleh : PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
VEKTOR Makalah ini ditujukkan untuk Memenuhi Tugas Disusun Oleh : 1. Chrisnaldo noel (12110024) 2. Maria Luciana (12110014) 3. Rahmat Fatoni (121100) PRODI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
Lebih terperinciAljabar Linear Elementer
BAB I RUANG VEKTOR Pada kuliah Aljabar Matriks kita telah mendiskusikan struktur ruang R 2 dan R 3 beserta semua konsep yang terkait. Pada bab ini kita akan membicarakan struktur yang merupakan bentuk
Lebih terperinciKS KALKULUS DAN ALJABAR LINEAR Vektor di Ruang N TIM KALIN
KS091206 KALKULUS DAN ALJABAR LINEAR Vektor di Ruang N TIM KALIN TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah menyelesaikan pertemuan ini mahasiswa diharapkan: Dapat mengetahui definisi dan dapat menghitung perkalian
Lebih terperinci1 Mengapa Perlu Belajar Geometri Daftar Pustaka... 1
Daftar Isi 1 Mengapa Perlu Belajar Geometri 1 1.1 Daftar Pustaka.................................... 1 2 Ruang Euclid 3 2.1 Geometri Euclid.................................... 8 2.2 Pencerminan dan Transformasi
Lebih terperinciujung vektor A bertemu dengan pangkal vektor B
. Pengertian Besaran Vektor Besaran skalar adalah besaran yang hanya memiliki besar (nilai) saja. Beberapa besaran skalar di antaranya : semua besaran pokok, jarak, laju, usaha atau energi, daya, massa
Lebih terperinciBAB I MATRIKS DEFINISI : NOTASI MATRIKS :
BAB I MATRIKS DEFINISI : Matriks adalah himpunan skalar (bilangan riil atau kompleks) yang disusun/dijajarkan berbentuk persegi panjang (menurut baris dan kolom). Skalar-skalar itu disebut elemen matriks.
Lebih terperinciALJABAR LINEAR BASIS RUANG BARIS DAN BASIS RUANG KOLOM SEBUAH MATRIKS. Dosen Pengampu: DARMADI, S.Si, M.Pd. Oleh: Kelompok III
ALJABAR LINEAR BASIS RUANG BARIS DAN BASIS RUANG KOLOM SEBUAH MATRIKS Dosen Pengampu: DARMADI, SSi, MPd Oleh: Kelompok III 1 Andik Dwi S (06411008) 2 Indah Kurniawati (06411090) 3 Mahfuat M (06411104)
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan diberikan beberapa materi yang akan diperlukan di dalam pembahasan, seperti: matriks secara umum; matriks yang dipartisi; matriks tereduksi dan taktereduksi; matriks
Lebih terperinciVII III II VIII HAND OUT PERKULIAHAN GEOMETRI ANALITIK
HAND OUT PERKULIAHAN GEOMETRI ANALITIK A. Sistem Koordinat Tegak Lurus Suatu sistem koordinat tegak lurus disebut juga dengan sistem koordinat cartesian. Di dalam ruang, terdapat tiga buah garis lurus
Lebih terperinciBESARAN, SATUAN DAN VEKTOR
I BESARAN, SATUAN DAN VEKTOR Tujuan umum perkuliahan yang dicapai setelah mempelajari bab ini adalah pemahaman dan kemampuan menganalisis serta mengaplikasikan konsep-konsep besaran satuan dan vektor pada
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA
Mata Kuliah : Matematika Diskrit 2 Kode / SKS : IT02 / 3 SKS Program Studi : Sistem Komputer Fakultas : Ilmu Komputer & Teknologi Informasi. Pendahuluan 2. Vektor.. Pengantar mata kuliah aljabar linier.
Lebih terperinciRANGKUMAN MATERI VEKTOR Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Matematika Sekolah Dosen Pembina: Dr. Tatag Yuli Eko Siswono, M.Pd.
RANGKUMAN MATERI VEKTOR Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Matematika Sekolah Dosen Pembina: Dr. Tatag Yuli Eko Siswono, M.Pd. Universitas Negeri Surabaya Oleh Abdul Hayyih (147785010) Kelas D PROGRAM
Lebih terperinciBAB II VEKTOR DAN GERAK DALAM RUANG
BAB II VEKTOR DAN GERAK DALAM RUANG 1. KOORDINAT CARTESIUS DALAM RUANG DIMENSI TIGA SISTEM TANGAN KANAN SISTEM TANGAN KIRI RUMUS JARAK,,,, 16 Contoh : Carilah jarak antara titik,, dan,,. Solusi :, Persamaan
Lebih terperinci8 MATRIKS DAN DETERMINAN
8 MATRIKS DAN DETERMINAN Matriks merupakan pengembangan lebih lanjut dari sistem persamaan linear. Oleh karenanya aljabar matriks sering juga disebut dengan aljabar linear. Matriks dapat digunakan untuk
Lebih terperinciAljabar Linier Elementer
Aljabar Linier Elementer Kuliah 15 dan 16 11/11/2014 1 Materi Kuliah Kebebasan Linier Basis dan Dimensi 11/11/2014 Yanita, Matematika Unand 2 5.3 Kebebasan Linier Definisi Jika S = v 1, v 2,, v r adalah
Lebih terperinci