dengan status jaminan sosial. Statistik uji tersebut, selanjutnya dibandingkan dengan distribusi dengan derajat bebas I 1 J 1
|
|
- Johan Sumadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2 2 semakin meningkat jumlahnya, maka beban penduduk usia produktif akan semakin besar. Namun, kenyataan menunjukkan bahwa masih banyak lansia yang bekerja untuk mencari nafkah. Affandi (2009) mengemukakan banyaknya lansia yang masih bekerja disebabkan oleh kebutuhan ekonomi yang relatif masih besar, serta secara fisik dan mental lansia tersebut masih mampu melakukan aktivitas sehari-hari. Kebutuhan ekonomi yang relatif besar pada lansia kemungkinan disebabkan tidak/belum adanya jaminan sosial yang memadai bagi lansia. Di Indonesia jaminan hari tua, seperti uang pensiun masih sangat terbatas untuk mereka yang bekerja di sektor formal saja, tidak untuk sektor informal. Oleh karena itu, perlu dipikirkan berbagai upaya untuk menjangkau lansia yang tidak punya pensiun atau jaminan hari tua., mengingat jumlah mereka lebih banyak dibanding lansia dari sektor formal. Hasil penelitian Susilawati, et.al (2014) yang memfokuskan pada determinan dari status kesehatan, status jaminan sosial, dan status pekerjaan berdasarkan karakteristik sosial ekonomi lanjut usia di perdesaan Provinsi Bali ditemukan sebagian besar lansia (81.2 persen) dari 430 responden tidak mempunyai jaminan sosial, dan hanya 18,8 persen yang mempunyai jaminan sosial hari tua berupa tunjangan pensiun, asuransi hari tua, jaminan sosial Lanjut Usia (JSLU), maupun tunjangan lainnya. Penentuan model terbaik untuk status jaminan sosial lansia menggunakan analisis regresi logistic multivariate, diperoleh indikasi bahwa hanya variabel tingkat pendidikan lansia yang signifikan berpengaruh terhadap status jaminan soaial lanisa. Responden lansia perdesaan dengan tingkat pendidikan rendah cenderung tidak mempuyai jaminan sosial. Kondisi lansia di perdesaan Provinsi Bali sebagian besar masih bekerja dan minimnya lansia yang mempunyai jaminan sosial (tunjangan hari tua, pensiunan, Jaminan Sosial Lanjut Usia (JSLU), dan jenis jaminan sosial lainnya), mengindikasikan bahwa kondisi lansia tersebut sangat perlu untuk mendapatkan perhatian serius. Rekomendasi mengenai perumusan dan arah kebijakan pembangunan yang lebih mengutamakan peningkatan kesejahteraan penduduk lansia sangat penting untuk ditindaklanjuti oleh pemangku kebijakan. Berdasarkan hal tersebut muncul pertanyaan, bagaimanakah kondisi lansia di perkotaan Provinsi Bali? Bagaimanakah status jaminan sosial lansia di daerah perkotaan Provinsi Bali? Bagaimanakah model dari status jaminan sosial lansia di perkotaan Provinsi Bali?. Berdasarkan beberapa pertanyaan penelitian tersebut di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model dari status jaminan sosial lansia dan faktor-faktor yang memengaruhinya. 2. METODE Penelitian dilakukan di daerah perkotaan Provinsi Bali, meliputi wilayah perkotaan di 8 kabupaten dan 1 kotamadya di Provinsi Bali, mengacu pada klasifikasi perdesaan dan perkotaan di Indonesia menurut Badan Pusat Statistik Tahun 2010 (Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 37 Tahun 2010) (BPS, 2011). Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah metode proportional stratified random sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 470 lansia, dengan rincian sebagai berikut: untuk setiap kabupaten dan kotamadya dipilih secara acak 3 wilayah yang termasuk perkotaan, selanjutnya secara proporsional diambil sampel di masing-masing perkotaan. Banyaknya sampel yang diambil proporsional dengan jumlah lansia yang ada di masing-masing kota hingga tercapai jumlah sampel 470 lansia. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode survei, dimana informasi dikumpulkan dengan menanyai lansia menggunakan kuesioner terstruktur. Survei ini dijalankan dengan menemui responden secara bertatap muka. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Karakteristik sosial ekonomi yang dijabarkan dalam variabel berikut: Umur, Jenis kelamin, Status perkawinan, Tingkat pendidikan, Status dalam rumah tangga, Ada/Tidak Tanggungan,
3 3 dikelompokkan, Jumlah anggota keluarga yang masih ditanggung oleh responden, status kesehatan, Jenis pekerjaan responden, Jam kerja dalam satu minggu, Pendapatan rata-rata responden per bulan, Pendapatan keluarga rata-rata per-bulan, Kepuasan terhadap kondisi ekonomi, Status ekonomi, 2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah: Status jaminan sosial lansia, dikelompokkan: tidak mempunyai jaminan sosial; memiliki jaminan sosial (pensiunan, asuransi hari tua, Jaminan Sosial Lanjut Usia (JSLU), dan lainnya) Teknik analisis data dalam penelitian ini, mengikuti langkah-langkah: (1) Melakukan analisis deskriptif untuk mendapatkan karakteristik sosial ekonomi lansia dengan menentukan persentase variabel secara univariat; (2) Melakukan teknik analisis univariat menggunakan analisis Khi Kuadrat untuk mengetahui keterkaitan masing-masing variabel karakteristik sosial ekonomi lansia 2 dengan status jaminan sosial. Statistik uji tersebut, selanjutnya dibandingkan dengan distribusi dengan derajat bebas I 1 J 1 dan risiko kesalahan, serta kriteria penolakan H 0 adalah: 2 hitung, I 1 J 1) ; (3) Melakukan teknik analisis multivariate menggunakan analisis regresi logistik untuk menentukan faktor-faktor yang memengaruhi status kesehatan, status jaminan sosial dan status pekerjaan lansia. Analisis regresi logistik menurut Hosmer dan Lemeshow (2000) merupakan metode regresi dengan variabel respon Y merupakan kategorik atau dikotomi, sedangkan variabel bebasnya merupakan variabel kategorik dan atau kontinu. Model regresinya adalah Dengan: β = parameter regresi x = variabel bebas ( x) g( x) ln x x x ( ) x p p 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Deskripsi Responden Penelitian Deskripsi responden menurut ada/tidaknya jaminan sosial, diperoleh sebagian besar lansia perkotaan (68,7 persen) tidak mempunyai jaminan sosial, tetapi hal ini masih lebih sedikit dibandingkan dengan lansia perdesaan, dan sisanya mempunyai jaminan sosial, seperti tunjangan pensiun, asuransi hari tua, Jaminan Sosial Lanjut Usia (JSLU), maupun tunjangan lainnya. Ini menunjukkan bahwa lansia perkotaan lebih menyadari kalau jaminan sosial itu penting dan perlu untuk hari tua dan lebih mampu untuk mempunyai jaminan sosial. Terdapat 63,6 persen lansia masih bekerja diusia yang seharusnya sudah menikmati hari tua bersama anak cucu. Batasan bekerja yang digunakan berdasarkan pada penelitian Affandi (2009) adalah melakukan aktivitas ekonomi atau membantu melakukan aktivitas ekonomi dengan tujuan mendapatkan penghasilan atau keuntungan. Sedangkan batasan tidak bekerja adalah melakukan aktivitas lain selain bekerja, misalnya mengurus rumah tangga, pensiun, atau tidak dapat melakukan aktivitas karena cacat fisik atau mental. Banyak alasan lansia masih bekerja, antara lain secara fisik dan mental lansia masih mampu dan kuat bekerja, desakan ekonomi, dan aktualisasi diri/emosi, seperti yang dikemukakan oleh Wirakartakusumah (1996). Alasan ekonomi yang menjadi sebab lansia bekerja juga dikemukakan oleh Sigit (1988), dengan bekerjanya lansia berarti mereka maasih dapat menghidupi dirinya sendiri. Status kesehatan lansia perkotaan, menunjukkan sebagian besar responden, yaitu 69,8 persen dari 470 total lansia mempunyai status sehat, sedangkan sisanya 30,2 persen menyatakan tidak sehat. Karakteristik lansia yang lain, hasil penelitian menunjukkan bahwa 55.7 persen responden adalah lansia laki-laki dan 44,3 persen lansia wanita. Status kawin lansia menunjukkan bahwa 74.5 persen
4 4 dengan status kawin, 20.2 persen status cerai mati, dan sisanya terdiri dari status belum kawin dan cerai hidup. Responden menurut statusnya dalam rumah tangga, menunjukkan 56,4 persen merupakan anggota rumah tangga dan 43,6 persen merupakan kepala rumah tangga. Karakteristik responden menurut ada/tidaknya tanggungan dalam rumah tangga, diperoleh sebagian besar lansia, yaitu 70,4 persen tidak mempunyai tanggungan, sedangkan sisanya menyatakan mempunyai tanggungan. Variabel tingkat pendidikan responden menunjukkan bahwa sebagian besar lansia mempunyai tingkat pendidikan SD 46,2 persen, Tidak Sekolah sebesar 27,0 persen, sisanya 26,8 persen dengan status SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi. Secara keseluruhan, tingkat pendidikan lansia perkotaan lebih tinggi dibandingkan lansia perdesaan, hal ini wajar karena pilihan pekerjaan di perkotaan lebih banyak untuk tingkat pendidikan tinggi. Deskripsi responden menurut pendapatan, 44,9 persen pendapatan responden lebih dari 1 juta, ini menunjukkan bahwa penghasilan responden sudah cukup tinggi. Hal ini disebabkan karena lansia perkotaan mempunyai pekerjaan yang lebih mapan yang sejalan dengan tingkat pendidikan yang ditamatkan responden. Deskripsi pendapatan keluarga responden, dari 470 lansia, hampir 75 persen pendapat keluarga lansia lebih dari 2 juta. Deskripsi responden menurut ketergantungan ekonomi lansia terhadap anggota keluarga lain, menunjukkan bahwa 51,9 persen menyatakan tergantung, dan 48,i persen menyatakan tidak tergantung secara ekonomi terhadap anggota keluarga lain. Jawaban responden mengenai pertanyaan apakah merasa puas terhadap kondisi ekonomi mereka saat ini, diperoleh 43,2 persen lansia menyatakan tidak puas dan 56,8 persen menyatakan puas terhadap kondisi ekonomi mereka. Deskripsi karakteristik sosial demografi lansia perkotaan berdasarkan variabel kuantitatif yaitu untuk variabel umur, lansia tertua yang menjadi responden berumur 95 tahun dan rata-rata umur responden adalah 68 tahun. Sedangkan untuk variabel jam kerja rata-rata responden bekerja dalam seminggu adalah 19 jam. 3.2 Model Status Jaminan Sosial Lansia Secara umum di Indonesia jaminan sosial biasanya diberikan hanya pada pekerja formal berupa uang pensiunan, hanya sedikit yang memberikan jaminan sosial pada pekerja informal. Padahal sebagian besar masyarakat di Indonesia bekerja pada sektor informal. Hasil analisis deskriptif menunjukkan dari 470 lansia perkotaan yang menjadi responden dalam penelitian ini hanya 119 orang yang mempunyai jaminan sosial, sisanya 283 orang tidak memiliki jaminan sosial hari tua. Variabel karakteristik sosial mana saja yang terkait dengan ada tidaknya jaminan sosial ini dapat dilihat dari hasil analisis univariat pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil Uji Khi Kuadrat Status Jaminan Sosial Lansia dengan Karakteristik Sosial Ekonomi Ada Tidaknya Jaminan sosial vs Variabel Nilai Khi Nilai Sign. Keputusan Karakteristik kuadrat 1. Tingkat Pendidikan 103, Tolak Ho 2. Status Kawin 13, Tolak Ho 3. Status dalam Rumah Tangga 18, Tolak Ho 4. Ada tidaknya Tanggungan 10, Tolak Ho 5. Jenis Kelamin 9, Tolak Ho 6. Status Kesehatan 2, Terima Ho 7. Status Pekerjaan 3, Terima Ho 8. Pendapatan 84,313 0,000 Tolak Ho Ada delapan variabel karakteristik sosial ekonomi yang dipertimbangkan berpengaruh terhadap status jaminan sosial lansia. Hasil uji khi kuadrat menunjukkan ada dua variabel yang tidak
5 5 signifikan pada taraf nyata 5% yaitu status kesehatan dan status pekerjaan, artinya bahwa status kesehatan maupun status pekerjaan tidak ada kaitannya dengan status jaminan sosial. Sedangkan keenam variabel lainnya signifikan mempunyai keterkaitan dengan status jaminan sosial lansia. Analisis selanjutnya adalah melakukan pengujian secara simultan dan parsial untuk menentukan model regresi logistik biner yang menjelaskan status jaminan sosial lansia. Hasil analisis regresi logistik biner dengan kategori variabel dependennya adalah tidak mempunyai jaminan sosial dan mempunyai jaminan sosial seperti terlihat pada Tabel 2. Variabel yang signifikan memengaruhi status jaminan sosial lansia perkotaan adalah tingkat pendidikan, status perkawinan, status kesehatan, pendapatan dan kepuasan terhadap keadaan ekonomi keluarga, dengan model terbaik yang diperoleh adalah: ( x) gˆ( x) ln Pddkn 0.610StatKaw 0.295Pendpt 1 ( x) 0.547KepuasEko 0.715StatKesh Tabel 2. Hasil Uji Regresi Logistic Multivariate Status Jaminan Sosial Lansia Variabel B S.E Wald db Sign OR Keputusan Umur Terima Ho Jenis Kelamin Terima Ho Status Kawin Tolak Ho Pendidikan Tolak Ho StatusRT Terima Ho AdaTanggung Terima Ho Status Kesht Tolak Ho Pendapatan Tolak Ho PendptKel Terima Ho KepuasEko Tolak Ho EkoTergntng Terima Ho Constant Interpretasi dari model di atas berdasarkan pada nilai odd rasionya (OR), nilai OR untuk tingkat pendidikan adalah 2.548, artinya meningkatnya tingkat pendidikan satu level akan meningkatkan peluang untuk mempunyai jaminan sosial kali. Besaran OR untuk status perkawinan lansia adalah 1.840, yang berarti perbedaan status perkawinan menaikkan peluang lansia memiliki jaminan sosial sebesar kali. Sedangkan OR untuk status kesehatan adalah 0.489, yang berarti bahwa lansia yang sakit mempunyai peluang lebih kecil dibandingkan lansia yang sehat utnuk memiliki jaminan sosial. Variabel pendapatan mempunyai nilai OR = yang menunjukkan bahwa semakin besar pendapatan lansia semakin besar pula peluang lansia memiliki jaminan sosial. Sedangkan OR untuk kepuasan lansia terhadap ekonomi keluarga adalah yang mengindikasikan bahwa peningkatan kepuasan lansia akan meningkatkan peluang lansia memiliki jaminan sosial sebesar
6 6 4. KESIMPULAN Variabel yang signifikan memengaruhi status jaminan sosial lansia perkotaan adalah tingkat pendidikan, status perkawinan, status kesehatan, pendapatan dan kepuasan terhadap keadaan ekonomi keluarga, dengan model terbaik yang diperoleh adalah: ( x) gˆ( x) ln Pddkn 0.610StatKaw 0.295Pendpt 1 ( x) 0.547KepuasEko 0.715StatKesh Ucapan Terimakasih Ucapan terima kasih disampaikan kepada Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Ditlitabmas), Ditjen Dikti, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang telah mendanai Hibah Bersaing Tahun ke II ini. Terima kasih kepada LPPM Universitas Udayana yang telah memfasilitasi kegitan ini serta panitia Senastek 2015 yang memungkinkan didesiminasikannya hasil penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Affandi, Moch Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penduduk Lanjut Usia Memilih Untuk Bekerja. Journal of Indonesian Applied Economics, Vol. 3 No. 2 Oktober 2009, Andini, N.K., D.P.E.Nilakusmawati, dan M. Susilawati Faktor-faktor yang Memengaruhi Penduduk Lanjut Usia Masih Bekerja, Piramida, Jurnal Kependudukan dan Pengembangan Sumber daya Manusia, Vol.IX, No.1, Anonim. Referensi Kesehatan. diakses pada tanggal 25 April BPS Statistik Penduduk Lanjut Usia Indonesia 2010 Hasil Sensus Penduduk Jakarta: Badan Pusat Statistik. BPS Statistik Penduduk Lanjut Usia Provinsi Bali 2010 Hasil Sensus Penduduk Jakarta: Badan Pusat Statistik. Cantor, Marjorie H Social Care: Family and Community Support Systems. ANNALS, AAPSS. Chen, Hsiao-hung Nancy Social Safety Nets and Socio-economic Disparity Under Globalization, Department of Sociology, Taiwan: National Chengchi University Taipei. Cowgill, Donald O. & Holmes, Lowell D. (Editors) Aging and Modernization, New York: Appleton-Century-Crofts Cowgill, D Ageing Around the World. Belmont, CA.: Wadsworth Publishing Co. Djabu, Oktavia Peranan Ibu Rumah Tangga yang Bekerja dalam Meningkatkan Status Sosial Keluarga. Darmojo. (2006). Pengaruh Kesehatan Penduduk Lanjut Usia. Jakarta: PT.Indeks. Fillenbaum, G. G The Well-being of the Elderly: Approaches to Multidimensional Assessment, World Health Organization. Publication No.84. Geneva, WHO. Fitri dan Basri Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lanjut Usia Bekerja di Kelurahan Simpang Baru Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI.
7 7 Hardywinoto dan Setiabudi, T, Panduan Geontorologi Tinjauan Dari Berbagai Aspek. Jakarta: Penerbit PT GramediaPustaka Jakarta Utama. Hosmer, DW & S. Lemeshow Apllied Logistik Regression. New York: John Wiley and Sons. Jubaedah Hubungan Pengetahuan Literatur. Yogyakarta: UNDIP Kantor Menteri Negara Kependudukan / BKKBN, Demografi Multiregional. Jakarta. Kusumastuti, Nanda Ayu Pengaruh Faktor Pendapatan, Umur, Jumlah Tanggungan Keluarga, Pendapatan Suami Dan Jarak Tempuh Ke Tempat Kerja Terhadap Curahan Jam Kerja Pedagang Sayur Wanita. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Diponogoro. Milligan, K. & Tammy S Working While Receiving a Pension: Will Double Dipping Change The Elderly Labour Market? Paper prepared for the John Deutsch Institute conference on Retirement Policy Issues in Canada, held in Kingston Ontario on October 25-26, 2007 Munsur, Ahmed Mohammad; Tareque, Ismail; and Rahman, K. M. Mustafizur Determinants of Living Arrangements, Health Status and Abuse among Elderly Women: A Study of Rural Naogaon District, Bangladesh. Journal of International Women's Studies, 11(4), Dalam: Santrock, J. W Life-span Development (Perkembangan Masa Hidup). Jakarta: Erlangga. Susilawati, M., D.P.E. Nilakusmawati, Dayuh, R Determinan dari Status Kesehatan, Status tunjangan hari tua, dan Status Pekerjaan Berdasarkan Karakteristik Sosial Ekonomi Lanjut Usia (Studi Lansia Pedesaan di Provinsi Bali). Laporan Tahunan Penenelitain Hibah Bersaing, Universitas Udayana.
DETERMINAN DARI STATUS PEKERJAAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI LANJUT USIA DI PERDESAAN PROVINSI BALI
DETERMINAN DARI STATUS PEKERJAAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI LANJUT USIA DI PERDESAAN PROVINSI BALI Made Susilawati 1), Desak Putu Eka Nilakusmawati 2), Nyoman Dayuh Rimbawan 3) 1 Jurusan
Lebih terperinciLAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING
LAPORAN TAHUNAN PENELITIAN HIBAH BERSAING DETERMINAN DARI STATUS KESEHATAN, STATUS JAMINAN SOSIAL DAN STATUS PEKERJAAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK SOSIAL EKONOMI LANJUT USIA (STUDI LANSIA PEDESAAN DI PROVINSI
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PENDUDUK LANJUT USIA MASIH BEKERJA
PIRAMIDA Vol. IX No. 1 : 44-49 ISSN : 1907-3275 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PENDUDUK LANJUT USIA MASIH BEKERJA Ni Kadek Andini 1, Desak Putu Eka Nilakusmawati 2, Made Susilawati 3 2,3 Fakultas MIPA
Lebih terperinciFaktor-faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi keterlibatan penduduk lanjut usia dalam pasar kerja di Provinsi Jambi
Faktor-faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi keterlibatan penduduk lanjut usia dalam pasar kerja di Provinsi Jambi Social and economic factors affecting the involvement of elderly in labor market in
Lebih terperinciELDERY WOMEN IN INFORMAL SECTOR PEREMPUAN LANJUT USIA DI SEKTOR INFORMAL
ELDERY WOMEN IN INFORMAL SECTOR PEREMPUAN LANJUT USIA DI SEKTOR INFORMAL Vika Sarastya Prastiwi Lestari Sukarniati lestarisukarniati@gmail.com Universitas Ahmad Dahlan Jalan Kapas no 9 Semaki Yogyakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomis yang penting dari peningkatan jumlah penduduk adalah peningkatan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usia tua merupakan waktu bagi seseorang untuk bersantai dan menikmati sisa kehidupannya, tetapi tidak di sebagian besar negara berkembang seperti di Indonesia. Mereka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. cepat dimasa yang akan datang terutama di negara-negara berkembang.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan penduduk lanjut usia (lansia) diprediksikan akan meningkat cepat dimasa yang akan datang terutama di negara-negara berkembang. Indonesia sebagai
Lebih terperinciPengaruh Variabel Sosial Demografi terhadap Keputusan Penduduk Lanjut Usia Memilih Bekerja di Kecamatan Kediri
Pengaruh JEKT Variabel 9 [2] Sosial : 135 Demografi - 141 terhadap Keputusan di Kecamatan Kediri [Ni Putu Dewi Utami, ISSN Surya : Dewi 2301 Rustariyuni] - 8968 Pengaruh Variabel Sosial Demografi terhadap
Lebih terperinciOleh: Dian Cahyawati S. Jurusan Matematika FMIPA Universitas Sriwijaya ABSTRAK
(M.3) ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERKAITAN DENGAN RISIKO ANAK PUTUS SEKOLAH PENDIDIKAN DASAR (Kasus : Wilayah Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan) Oleh: Dian Cahyawati S. Jurusan Matematika
Lebih terperinciPENGARUH VARIABEL SOSIAL DEMOGRAFI DAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP PARTISIPASI KERJA PENDUDUK LANJUT USIA
E-Jurnal EP Unud, 3 [6] : 247-256 ISSN: 2303-0178 PENGARUH VARIABEL SOSIAL DEMOGRAFI DAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP PARTISIPASI KERJA PENDUDUK LANJUT USIA Ni Putu Rusmala Dewi Kartika I Ketut Sudibia Jurusan
Lebih terperinciEKO ERTANTO PEMBIMBING
UJIAN TUGAS AKHIR Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kelengkapan Pemberian Imunisasi Untuk Bayi Dengan Metode Regresi Logistik (Kasus di Kelurahan Keputih Surabaya) YUDHA EKO ERTANTO 1307030054 PEMBIMBING
Lebih terperinciPENERAPAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK PADA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI WANITA
Saintia Matematika Vol. 1, No. 1 (2013), pp. 51 61. PENERAPAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK PADA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI WANITA (Studi kasus di desa Dolok Mariah Kabupaten Simalungun) Oktani Haloho, Pasukat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menurut data BPS Kota Padang dalam angka 2016, angka harapan hidup Kota
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Harapan hidup merupakan suatu pencapaian didalam kehidupan manusia, menurut data BPS Kota Padang dalam angka 2016, angka harapan hidup Kota Padang dari tahun 2012
Lebih terperinciMETODE BOOTSTRAP AGGREGATING REGRESI LOGISTIK BINER UNTUK KETEPATAN KLASIFIKASI KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA DI KOTA PATI
ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman 121-130 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian METODE BOOTSTRAP AGGREGATING REGRESI LOGISTIK BINER UNTUK KETEPATAN
Lebih terperinciPemodelan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Penderita Tuberkulosis Paru Menggunakan Regresi Logistik Biner
SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 017 Pemodelan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Penderita Tuberkulosis Paru Menggunakan Regresi Logistik Biner S - 1 Ayu Febriana Dwi Rositawati 1, Sri Pingit
Lebih terperinciKegiatan Anak Usia Tahun di Jawa Timur Menggunakan Regresi Logistik Multinomial: Suatu Peranan Urutan Kelahiran
Kegiatan Anak Usia 10-15 Tahun di Jawa Timur Menggunakan Regresi Logistik Multinomial: Suatu Peranan Urutan Kelahiran Rudi Salam Badan Pusat Statistik, Tinggi Ilmu Statistik, Jakarta, Indonesia rudisalam@stis.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu dari 8 tujuan pembangunan millenium atau MDG s (Millenium Development Goals) yang terdapat pada tujuan ke 5 yaitu
Lebih terperinciThe Association between Social Functions and Quality of Life among Elderly in Denpasar
Laporan hasil penelitian Hubungan antara Fungsi Sosial dengan Kualitas Hidup Lanjut Usia di Kota Denpasar Nandini Parahita Supraba 1,2, N.P Widarini 2,3, L. Seri Ani 2,4 1 Akademi Kebidanan Bina Husada
Lebih terperinciPEMODELAN DISPARITAS GENDER DI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN MODEL REGRESI PROBIT ORDINAL
1 PEMODELAN DISPARITAS GENDER DI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN MODEL REGRESI PROBIT ORDINAL Uaies Qurnie Hafizh, Vita Ratnasari Jurusan Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut
Lebih terperinciMOCH. FAUZI PEMBIMBING : MUHAMMAD SJAHID AKBAR
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Peranan Ibu Rumah Tangga Nelayan Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Rumah Tangga di Kelurahan Tebul Bangkalan dengan Metode Regresi Logistik Biner MOCH. FAUZI 1307 030 056 PEMBIMBING
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014 Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014 Peranan Sains dan Teknologi yang Berwawasan Lingkungan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Umat Manusia PROSIDING SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2014 Peranan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Analisis data menggunakan software SPSS 11.5 for windows, Microsoft Excel, dan SAS 9.1. Profil Responden
disusun ke dalam bentuk kartu stimuli, diantara tiap kartu berisi kombinasi dari taraftaraf atribut yang berbeda dengan kartu-kartu lainnya (Lampiran 4). 3. Pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner.
Lebih terperinciKETEPATAN KLASIFIKASI KEIKUTSERTAAN KELUARGA BERENCANA MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER DAN REGRESI PROBIT BINER
KETEPATAN KLASIFIKASI KEIKUTSERTAAN KELUARGA BERENCANA MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER DAN REGRESI PROBIT BINER (Study Kasus di Kabupaten Semarang Tahun 2014) SKRIPSI Disusun Oleh : FAJAR HERU SETIAWAN
Lebih terperinciLOGO. Prof. Dra. Susanti Linuwih, M.Stat, PhD Wibawati, S.Si, M.Si
LOGO Prof. Dra. Susanti Linuwih, M.Stat, PhD Wibawati, S.Si, M.Si PENDAHULUAN 1 2 3 4 Latar Belakang Tujuan Manfaat Batasan Masalah Latar Belakang Kesempatan memperoleh pendidikan merupakan prioritas utama
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Lanjut Usia (lansia) merupakan tahap akhir siklus perkembangan manusia. Masa di mana semua orang berharap akan menjalani hidup dengan tenang, damai, serta menikmati masa pensiun
Lebih terperinciNo Variabel Kategori 1 Karakteristik Demografi dan Ekonomi Umur
METODE Desain, Waktu dan Tempat Desain penelitian adalah cross-sectional study berskala nasional bersifat deskriptif. Data yang digunakan adalah data sekunder Riskesdas 2007 yang dilakukan oleh Badan Penelitian
Lebih terperinciGambar Kerangka pemikiran hubungan faktor gaya hidup dengan kegemuka pada orang dewasa di Provinsi Sulawesi Utara, DKI Jakarta, dan Gorontalo.
102 KERANGKA PEMIKIRAN Orang dewasa 15 tahun seiring dengan bertambahnya umur rentan menjadi gemuk. Kerja hormon menurun seiring dengan bertambahnya umur, yang dapat mengakibatkan ketidakseimbangan metabolisme
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN. faktor risiko lain yang berperan terhadap kejadian kehamilan tidak diinginkan
59 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif dan dilakukan dengan menganalisis data sekunder Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002-2003.
Lebih terperinciMasalah lain yang muncul adalah berubahnya struktur
Di Indonesia proses transisi demografi dapat dikatakan berhasil yang ditunjukkan dengan penurunan tingkat kematian bayi dan kematian maternal secara konsisten. Di sisi yang lain, terjadi peningkatan angka
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang menganalisis data sekunder dari hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia ( SDKI) tahun 2007, dengan menggunakan
Lebih terperinciNama : I Gusti Ayu Made Oktavia Utami Dewi NIM : Abstrak
Judul :Analisis Pengaruh Sosial Ekonomi terhadap Tingkat Partisipasi Kerja Pedagang Perempuan di Kecamatan Bangli Kabupaten Bangli (Studi Kasus di Pasar Kidul Kecamatan Bangli) Nama : I Gusti Ayu Made
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kesejahteraan adalah hal atau keadaan sejahtera, keamanan, keselamatan, ketentraman. Dalam istilah umum, sejahtera menunjuk ke
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut, 1. Karakteristik perempuan yang bekerja di bidang informal mayoritas pada perempuan
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KARAKTERISTIK ANAK PUTUS SEKOLAH DI JAWA BARAT DENGAN REGRESI LOGISTIK
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK ANAK PUTUS SEKOLAH DI JAWA BARAT DENGAN REGRESI LOGISTIK Tina Aris Perhati 1, Indahwati 2, Budi Susetyo 3 1 Dept. of Statistics, Bogor Agricultural University (IPB), Indonesia,
Lebih terperinciSaintia Matematika ISSN: Vol. 02, No. 04 (2014), pp
Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 02, No. 04 (2014), pp. 313 321. SUATU KAJIAN TENTANG PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS PEMBANTU JATI UTOMO BINJAI Nida Elhaq, Pasukat Sembiring, Djakaria Sebayang
Lebih terperinciAnalisis Regresi Logistik Terhadap Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Kontrasepsi pada Survey Demografi Kesehatan Indonesia 2012
Analisis Regresi Logistik Terhadap Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Kontrasepsi pada Survey Demografi Kesehatan Indonesia 2012 Faikul Fahmi 1*, Laelatul Khikmah 2 1 Statistika, Akademi Statistika (AIS
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
1 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data Sumber data yang digunakan adalah data hasil survei demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007. SDKI merupakan survei yang dilaksanakan oleh badan pusat
Lebih terperinciPEMBAHASAN Pelaksanaan Survei
4 Populasi penelitian dibagi menjadi dua lapisan berdasarkan cluster perumahan BNR. Cluster-cluster dengan ukuran rumah 1 m 2 digolongkan sebagai lapisan 1 sedangkan cluster-cluster dengan ukuran rumah
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. Determinan unmet..., Muhammad Isa, FE UI, Universitas Indonesia
1 BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian total unmet need di Indonesia menggunakan data SDKI tahun 2007 dengan sampel penelitiannya
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUMAH TANGGA NELAYAN BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DENGAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RUMAH TANGGA NELAYAN BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DENGAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK Oleh: Agista Dyah Prabawati (1308 100 026) Dosen Pembimbing: Dra. Destri Susilaningrum,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, penulis menggunakan dua sumber data, yaitu :
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Salah satu yang mempengaruhi kualitas penelitian adalah kualitas data yang dikumpulkan. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara. Dalam
Lebih terperinciFAKTOR DETERMINAN TINGKAT KETAHANAN PANGAN RUMAHTANGGA PESERTA PROGRAM DESA MANDIRI PANGAN (DEMAPAN) DI PROVINSI RIAU
FAKTOR DETERMINAN TINGKAT KETAHANAN PANGAN RUMAHTANGGA PESERTA PROGRAM DESA MANDIRI PANGAN (DEMAPAN) DI PROVINSI RIAU The Determinan Factors of Participant Household Food Security Level The Village Food
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE HASIL DAN PEMBAHASAN
5 Jika hipotesis nol benar, maka statistik uji-w akan menyebar mengikuti sebaran normal baku. Hipotesis nol ditolak jika W > Z α/2 (Hosmer & Lemeshow 1989). Interpretasi koefisien untuk model regresi logistik
Lebih terperinciAnalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kelahiran di Kabupaten Brebes dengan Pendekatan Regresi Logistik Biner
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi di Kabupaten Brebes dengan Pendekatan Regresi Logistik Biner Roni Guntara 1), Safa at Yulianto 2) 1,2 Akademi Statistika (AIS) Muhammadiyah Semarang roniguntara@gmail.com
Lebih terperinciANALISIS PENDUDUK BEKERJA BERDASARKAN SEKTOR PEKERJAAN DAN JAM KERJA MENGGUNAKAN REGRESI PROBIT BIVARIAT DI PROVINSI ACEH
ANALISIS PENDUDUK BEKERJA BERDASARKAN SEKTOR PEKERJAAN DAN JAM KERJA MENGGUNAKAN REGRESI PROBIT BIVARIAT DI PROVINSI ACEH Rizal Rahmad 1, Toni Toharudin 2, Anna Chadijah 3 Prodi Master Statistika Terapan,
Lebih terperinciGAMBARAN PENYESUAIAN DIRI PADA MASA PERSIAPAN PENSIUN KARYAWAN BUMN PT. X FARATIKA NOVIYANTI ABSTRAK
GAMBARAN PENYESUAIAN DIRI PADA MASA PERSIAPAN PENSIUN KARYAWAN BUMN PT. X FARATIKA NOVIYANTI ABSTRAK Dalam menjalani karirnya individu akan terus mengalami pertambahan usia sampai memasuki fase pensiun.
Lebih terperinci4. HASIL DAN PEMBAHASAN
19 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pasien ART Rendahnya imunitas dan beratnya keadaan klinis pasien saat memulai ART mempengaruhi lamanya proses perbaikan imunologis maupun klinis pasien. Tabel 2
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan hasil dan pembahasan penelitian tentang Hubungan Antara Faktor Kondisi Kesehatan dan Kondisi Sosial dengan Kemandirian Lanjut Usia di
Lebih terperinciMODEL REGRESI LOGISTIK BINER UNTUK MENENTUKAN FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ANAK PUTUS SEKOLAH DI SULAWESI TENGAH
JIMT Vol. 13 No. 1 Juni 2016 (Hal. 24 37) Jurnal Ilmiah Matematika dan Terapan ISSN : 2450 766X MODEL REGRESI LOGISTIK BINER UNTUK MENENTUKAN FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ANAK PUTUS SEKOLAH DI SULAWESI
Lebih terperinciDeterminan Partisipasi Bekerja Individu pada Sektor Pariwisata di Provinsi Jawa Tengah
Determinan Partisipasi Bekerja Individu pada Sektor Pariwisata di Provinsi Sri Subanti 1, Mulyanto 2, Nughtoh A Kurdi 3, Arif Rahman Hakim 4 1 Prodi Statistika dan PUSPARI LPPM, FMIPA Universitas Sebelas
Lebih terperinciHary Mega Gancar Prakosa Dosen Pembimbing Dr. Suhartono, S.Si, M.Sc Co Pembimbing Dr. Bambang Wijanarko Otok, S.Si, M.
KLASIFIKASI KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA DI PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN BOOTSTRAP AGGREGATTING CLASSIFICATION AND REGRESSION TREES Hary Mega Gancar Prakosa 1307 100 077 Dosen Pembimbing Dr. Suhartono,
Lebih terperinciPolicy Brief Determinan Kehamilan Remaja di Indonesia (Analisis SDKI 2012) Oleh: Nanda Wahyudhi
Policy Brief Determinan Kehamilan Remaja di Indonesia (Analisis SDKI 2012) Oleh: Nanda Wahyudhi Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Dalam masa perkembangan dan penyesuaian
Lebih terperinciProfil LANSIA Jawa tengah 2014
Katalog BPS : 4201003.33 Profil LANSIA Jawa tengah 2014 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TENGAH PROFIL LANSIA JAWA TENGAH 2014 ISSN : 2407-3342 Nomor Publikasi : 33520.1511 Katalog BPS : 4104001.33
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. tercapai. Metode yang nantinya akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Yang Digunakan Setiap penelitian yang akan dilakukan, terlebih dahulu harus ditentukan jenis penelitian dan metode yang akan digunakan sehingga tujuan dari penelitian
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perempuan Indonesia memiliki peranan dan kedudukan sangat penting sepanjang perjalanan sejarah. Kiprah perempuan di atas panggung sejarah tidak diragukan lagi. Pada tahun
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN A.
28 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif analitis. Menurut Surakhmad (2004) metode deskriptif analitik merupakan metode
Lebih terperinciKata kunci---beras Keluarga Miskin, regresi logistik biner. I. PENDAHULUAN
1 Analisis Regresi Logistik Biner Untuk Mengidentifikasi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Penerimaan Beras Keluarga Miskin (Raskin) Di Kecamatan Gunung Anyar Faiz Ramadhani Rahman, Ismaini Zain Jurusan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Sosiodemografi Responden
HASIL DAN PEMBAHASAN Pengumpulan data lapangan dilakukan pada tanggal 19- Mei 12dan tanggal 26-27 Mei 12 serentak di empat wilayah DKI. Responden secara keseluruhan ditargetkan sebanyak orang. Beberapa
Lebih terperinciPENERAPAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS SEGMENTASI PASAR KONSUMEN AQUA DIMAS FAJAR AIRLANGGA
PENERAPAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS SEGMENTASI PASAR KONSUMEN AQUA DIMAS FAJAR AIRLANGGA DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciDIABETES MELITUS (TIPE 2) PADA USIA PRODUKTIF DAN FAKTOR-FAKTOR RESIKO YANG MEMPENGARUHINYA (STUDI KASUS DI RSUD Dr. SOEROTO KABUPATEN NGAWI)
DIABETES MELITUS (TIPE 2) PADA USIA PRODUKTIF DAN FAKTOR-FAKTOR RESIKO YANG MEMPENGARUHINYA (STUDI KASUS DI RSUD Dr. SOEROTO KABUPATEN NGAWI) Dyah Surya Kusumawati (Prodi S1 Keperawatan) Stikes Bhakti
Lebih terperinciRESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PEMERINTAH MENGENAI ASURANSI USAHATANI PADI (AUTP) PENDAHULUAN
P R O S I D I N G 169 RESPON PETANI TERHADAP PROGRAM PEMERINTAH MENGENAI ASURANSI USAHATANI PADI (AUTP) Bambang Siswadi dan Farida Syakir Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Islam Malang
Lebih terperinciDosen Pembimbing : Ir. Mutiah Salamah, M. Kes Dra. Destri Susilaningrum, MSi. Oleh : Firda Velayati
Dosen Pembimbing : Ir. Mutiah Salamah, M. Kes Dra. Destri Susilaningrum, MSi Oleh : Firda Velayati 307 00 05 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Ekonomi masyarakat Pesisir Pendapatan nelayan dinaikkan Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menjawab
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif untuk menjawab rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya dengan berdasarkan tingkat eksplanasinya 54.
Lebih terperinciEKA SETYAWAN J Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun oleh:
HUBUNGAN ANTARA JENIS KELAMIN DAN TINGKAT PENDIDIKAN LANSIA DENGAN KEAKTIFAN DALAM BERPARTISIPASI PADA KEGIATAN POSYANDU LANSIA III DI DESA SAREN WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIJAMBE SRAGEN S K R I PS I Untuk
Lebih terperinci6. Pasien yang Batuk Darah
6. Pasien yang Batuk Darah 7. Pasien yang Nyeri dada FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDERITA PENYAKIT TB PARU DI RSU HAJI SURABAYA 1. Uji Independensi hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam tesis ini merupakan data sekunder gabungan yang berasal dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2007 (Susenas 2007) dan
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PENDUDUK LANJUT USIA MASIH BEKERJA (Studi Kasus: Lansia di Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung) KOMPETENSI TERAPAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PENDUDUK LANJUT USIA MASIH BEKERJA (Studi Kasus: Lansia di Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung) KOMPETENSI TERAPAN [SKRIPSI] OLEH: NI KADEK ANDINI 0708405027 JURUSAN MATEMATIKA
Lebih terperinciANALISIS STATISTIK KEPUASAN PENGGUNA WAHANA PERMAINAN BOOM BOOM CAR DI TAMAN REMAJA SURABAYA
TUGAS AKHIR ANALISIS STATISTIK KEPUASAN PENGGUNA WAHANA PERMAINAN BOOM BOOM CAR DI TAMAN REMAJA SURABAYA Any Masruroh 1308 030 065 Dosen Pembimbing Ir. Arie Kismanto, M.Sc PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan
Lebih terperinciRegresi Cox pada Survei Kompleks (Studi Kasus: Lama Pemberian ASI)
Regresi Cox pada Survei Kompleks (Studi Kasus: Lama Pemberian ASI) Endah Budiarti 1 Septiadi Padmadisastra 2 Bertho Tantular 3 1,2,3 ProgramMagister Statistika Terapan, FMIPA, Universitas Padjadjaran Email:
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
22 III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan di Kota Depok Jawa Barat. Depok sebagai penyangga DKI Jakarta dihuni oleh masyarakat yang sangat heterogen dengan tingkat
Lebih terperinci(R.2) KAJIAN PREDIKSI KLASIFIKASI OBYEK PADA VARIABEL RESPON BINER
(R.2) KAJIAN PREDIKSI KLASIFIKASI OBYEK PADA VARIABEL RESPON BINER Drs. Soekardi Hadi P. Prodi Matematika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam As-Syafi iyah Email : s.hadip@yahoo.co.id Abstrak
Lebih terperinciIDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA PASCASARJANA IPB BERHENTI STUDI MENGGUNAKAN ANALISIS CHAID DAN REGRESI LOGISTIK
IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA PASCASARJANA IPB BERHENTI STUDI MENGGUNAKAN ANALISIS CHAID DAN REGRESI LOGISTIK Mohamad Jajuli Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Contoh dan Metode Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
21 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional Study yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu dan menggunakan metode survei. Lokasi penelitian
Lebih terperinciANALISIS PELUANG STATUS GIZI ANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL BERBASIS KOMPUTER
ANALISIS PELUANG STATUS GIZI ANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL BERBASIS KOMPUTER Kimmy Octavian Yongharto Binus University, DKI Jakarta, Jakarta, Indonesia Abstrak Salah satu
Lebih terperinciEARLY WARNING SYSTEM (EWS) UNTUK PREDIKSI KESEHATAN BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) DI INDONESIA: PENDEKATAN MODEL REGRESI LOGISTIK
EARLY WARNING SYSTEM (EWS) UNTUK PREDIKSI KESEHATAN BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) DI INDONESIA: PENDEKATAN MODEL REGRESI LOGISTIK Diah Arianti, 1) dan Nur Iriawan 2) 1) Information Management Technology,
Lebih terperinciponsel, purposive sampling, regresi logistik politomus
JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Halaman 49-58 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian ANALISIS PEMILIHAN MEREK TELEPON SELULER PADA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO
Lebih terperinciPENGARUH VARIABEL SOSIAL DEMOGRAFI TERHADAP KEPUTUSAN PENDUDUK LANJUT USIA MEMILIH UNTUK BEKERJA DI KECAMATAN KEDIRI KABUPATEN TABANAN SKRIPSI.
PENGARUH VARIABEL SOSIAL DEMOGRAFI TERHADAP KEPUTUSAN PENDUDUK LANJUT USIA MEMILIH UNTUK BEKERJA DI KECAMATAN KEDIRI KABUPATEN TABANAN SKRIPSI Oleh : NI PUTU DEWI UTAMI NIM : 1206105061 Skripsi ini ditulis
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR EKONOMI DAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP PELUANG PENYERAPAN TENAGA KERJA DI PASAR KERJA KOTA PALU
ANALISIS FAKTOR EKONOMI DAN SOSIAL EKONOMI TERHADAP PELUANG PENYERAPAN TENAGA KERJA DI PASAR KERJA KOTA PALU Sarmiati sarmiati_rhm@yahoo.com (Mahasiswa Program Studi Magister Pembangunan Wilayah Pedesaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. setiap makhluk hidup yang masih diberi umur panjang. Berdasarkan Undang-
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses menua adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindarkan oleh setiap makhluk hidup yang masih diberi umur panjang. Berdasarkan Undang- Undang (UU) Pemerintah
Lebih terperinciPEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal)
PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK 1. Data Biner Data biner merupakan data yang hanya memiliki dua kemungkinan hasil. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal) dengan peluang masing-masing
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. Kesehatan reproduksi menurut World Health Organization (WHO) merupakan suatu
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan reproduksi menurut World Health Organization (WHO) merupakan suatu keadaan fisik, mental, dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di beberapa peternak plasma ayam broiler di Kota Depok. Penentuan lokasi penelitian dilakukan atas dasar pertimbangan
Lebih terperinciANALISIS KECENDERUNGAN USIA WANITA MELAKUKAN KOHABITASI BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER
Prosiding SNM 2017 Statistika dan Aplikasinya Hal 133-138 ANALISIS KECENDERUNGAN USIA WANITA MELAKUKAN KOHABITASI BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER ROBERT KURNIAWAN 1, DESNACITA
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. (a) (b) (c)
5 b. Analisis data daya tahan dengan metode semiparametrik, yaitu menggunakan regresi hazard proporsional. Analisis ini digunakan untuk melihat pengaruh peubah penjelas terhadap peubah respon secara simultan.
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Jumlah penduduk Indonesia sangat melaju pesat dari tahun ke tahun. Data
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jumlah penduduk Indonesia sangat melaju pesat dari tahun ke tahun. Data sensus penduduk tahun 2010 menyebutkan, jumlah penduduk Indonesia adalah 237.641.326 jiwa dan
Lebih terperinciKETEPATAN KLASIFIKASI PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI DI KOTA SEMARANG MENGGUNAKAN BOOSTSTRAP AGGREGATTING REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL
ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 1, Tahun 2015, Halaman 11-20 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian KETEPATAN KLASIFIKASI PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI DI KOTA SEMARANG
Lebih terperinciPengaruh Modal Sosial Terhadap Kemiskinan Di Indonesia Dengan Menggunakan Metode Two Stage Least Square
Pengaruh Modal Sosial Terhadap Kemiskinan Di Indonesia Dengan Menggunakan Metode Two Stage Least Square Eko Yulian 1, Yusep Suparman 2, Bertho Tantular 3 Departemen Statistika Universitas Padjajaran okeyulian@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh lanjut usia dalam proses penyesuaian diri tersebut yaitu permasalahan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Lanjut usia merupakan seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun. Banyaknya penurunan yang terjadi pada lanjut usia, menuntut lansia dapat menyesuaikan
Lebih terperinciManfaat Penelitian. Batasan Penelitian
Analisis Regresi Logistik Untuk Mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Untuk Berlangganan Koran Jawa Pos di Surabaya Timur Oleh:Nanda Novrian 1307030017 Pendahuluan Latar Belakang Media
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian
19 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain retrospektif dan cross sectional karena data yang diambil berkenaan dengan pengalaman masa lalu yaitu saat keluarga
Lebih terperinciISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman Online di:
ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman 133-142 Online di: http://eournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PERBANDINGAN METODE REGRESI LOGISTIK BINER DAN METODE BACKPROPAGATION
Lebih terperinciPENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA
PENGARUH FAKTOR-FAKTOR SOSIAL TERHADAP CURAHAN WAKTU KERJA KELOMPOK WANITA TANI PADI DI DESA BANJARAN KECAMATAN BANGSRI KABUPATEN JEPARA Rosalina Berliani, Dyah Mardiningsih, Siwi Gayatri Program Studi
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS KESEHATAN KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI JAWA TIMUR
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS KESEHATAN KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI JAWA TIMUR Oleh AUDDIE VIENEZA M. NRP 1310030043 DOSEN PEMBIMBING Dr. Vita Ratnasari,M.Si DOSEN PENGUJI Dr. Dra. Ismaini
Lebih terperinciPENGARUH VARIABEL EKONOMI DAN SOSIAL DEMOGRAFI TERHADAP STATUS EKONOMI PEREMPUAN DI KABUPATEN JEMBRANA
Titis Krisnawati dkk, Pengaruh Variabel Ekonomi dan Sosial Demografi... 1 PENGARUH VARIABEL EKONOMI DAN SOSIAL DEMOGRAFI TERHADAP STATUS EKONOMI PEREMPUAN DI KABUPATEN JEMBRANA Titis Krisnawati 1 I Nyoman
Lebih terperincidimana: n1= jumlah sampel dalam tiap kecamatan
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah Kota Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan Kota Bogor merupakan kota
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka Penarikan Contoh Penelitian. Purposive. Kecamatan Bogor Barat. Purposive. Kelurahan Bubulak
25 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi antara cross sectional study, yaitu penelitian yang hanya dilakukan pada satu waktu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses menua adalah suatu proses menghilangnya kemampuan jaringan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses menua adalah suatu proses menghilangnya kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri dan mempertahankan struktur serta fungsi normalnya secara perlahan-lahan, sehingga
Lebih terperinciGeneralized Ordinal Logistic Regression Model pada Pemodelan Data Nilai Pesantren Mahasiswa Baru FMIPA Universitas Islam Bandung Tahun 2017
Prosiding Statistika ISSN: 2460-6456 Generalized Ordinal Logistic Regression Model pada Pemodelan Data Nilai Pesantren Mahasiswa Baru FMIPA Universitas Islam Bandung Tahun 2017 Generalized Ordinal Logistic
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Metode Penentuan Sampel
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di BPRS Amanah Ummah, Leuwiliamg, Bogor. Pemilihan BPRS dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa BPRS
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Profil Penduduk Lanjut Usia 2009
25 KATA PENGANTAR Struktur penduduk dunia termasuk Indonesia saat ini menuju proses penuaan yang ditandai dengan meningkatnya jumlah dan proporsi penduduk lanjut usia. Meningkatnya jumlah penduduk lanjut
Lebih terperinci