HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Sosiodemografi Responden
|
|
- Adi Iskandar
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HASIL DAN PEMBAHASAN Pengumpulan data lapangan dilakukan pada tanggal 19- Mei 12dan tanggal Mei 12 serentak di empat wilayah DKI. Responden secara keseluruhan ditargetkan sebanyak orang. Beberapa kendala yang ditemukan selama pelaksanaan survey antara lain: 1. Responden tidak mengingat waktu awal menggunakan nomor kartu prabayar yang digunakan sekarang 2. Responden tidak mengingat waktu awal menggunakan nomor kartu prabayar yang pernah digunakan namun sekarang tidak diaktifkan lagi. 3. Responden tidak mengingat waktu akhir menggunakan nomor prabayar yang pernah digunakan namun sekarang tidak diaktifkan lagi 4. Responden tidak mengingat lagi nomor prabayar telekomunikasi yang pernah dipakai dan sekarang tidak digunakan lagi. Kendala-kendala tersebut menyebabkan jumlah responden yang direncanakan tidak tercapai. Untuk meningkatkan perolehan responden dilakukan pengumpulan data tahap ke-2. Pengumpulan data tahap ke-2 dilakukan dari tanggal 4-19 Juni 12. Usaha lain yang dilakukan adalah dengan menghubungi kembali beberapa responden yang datanya belum lengkap. Jumlah responden setelah melalui berbagai tahap pengumpulan data diperoleh sebanyak 236 responden atau 78.67% dari jumlah responden yang direncanakan. Karakteristik Sosiodemografi Responden Karakteristik sosiodemografi yang digunakan sebagai peubah penjelas dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, umur, pekerjaan, penghasilan dan pendidikan. Berdasarkan Gambar 4(a) terlihat bahwa jumlah responden perempuan banyak yaitu sebanyak 128 (52.5%) dari jumlah reponden perempuan yaitu sebanyak 8 responden (47.5%). Gambar 4(c) menunjukkan bahwa responden yang paling banyak adalah kategori tahun sebanyak 69 responden (29%). Selanjutnya berturut-turut responden yang berumur lebih dari 35 tahun sebanyak 68 responden (28,8%), kategori tahun sebanyak 21% responden dan kategori dengan responden
2 paling sedikit adalah yang berumur kurang dari 16 tahun sebanyak 24 responden (%). Berdasarkan Gambar 4(d) terlihat bahwa responden dari sektor formal mendominasi sebanyak 145 respon yaitu 61%. Kategori bukan angkatan kerja sebanyak 8 responden yaitu 34% dan responden dari sektor informal sebanyak 11 responden yaitu 5%. Berdasarkan Gambar 4(e), responden paling banyak adalah kategori SMA sebesar 3 responden yaitu 43,64% kemudian kategori S1/S2 sebanyak 67 responden yaitu 28.38%. Selanjutnya adalah kategori diploma sebanyak 38 responden atau 16% dan responden yang paling sedikit adalah yang berpendidikan SMP sebanyak 28 yaitu 11.86% ,8 L 54,2 P Jumlah responden (%) ,9 36,4 < 1.5 Jt Jt 14,4 15, Jt > 4.5 Jumlah responden (%) ,2428,81 21,19,17,59 (a) Jenis Kelamin (b) Penghasilan (c) Umur ,5 33,9 13,6 Formal Informal Bukan angkatan (d) Pekerjaan kerja 5 43,6 28,4 11,9 16,1 SMP SMA D3 S1/S2 (e) Pendidikan Gambar 4 Karakteristik responden Perilaku Pengguna Kartu Prabayar Telekomunikasi Jumlah nomor prabayar hasil survei sebanyak 391 dari 236 responden. Hal ini disebabkan beberapa responden telah menggunakan nomor prabayar lebih dari
3 21 satu. Sebanyak 391 nomor prabayar tersebut terdiri dari 18 nomor yang sudah tidak aktif, dan 211 nomor masih aktif. Data nomor prabayar yang sudah tidak aktif tersebut dilakukan perhitungan rata-rata lama waktu penggunaan yang disajikan pada Tabel 5. Berdasarkan Tabel 5 terlihat bahwa nomor prabayar Natrindo dengan merek dagang Axis paling pendek lama waktu penggunaannya. Bakri Telkom dengan merek dagang Esia, XL dan Smart-Telco secara berturutturut merupakan nomor prabayar yang paling pendek waktu penggunaannya setelah Natrindo. Tabel 5 Jumlah responden yang mengalami event, sensor dan rata-rata waktu penggunaan Operator Jumlah nomor prabayar yang tidak aktif Jumlah Nomor Prabayar Masih aktif Rata-rata waktu penggunaan nomor yang tidak aktif (bulan) Telkomsel Indosat XL Natrindo Hutchinson Smart-Telco Telkom Flexi Bakri Telcom Total Berdasarkan Gambar 5, pengguna Telkomsel paling banyak berumur lebih dari 35 tahun, pengguna nomor prabayar Indosat berumur tahun, sedangkan pengguna nomor prabayar XL paling banyak berumur tahun. Pengguna ketiga operator yang baru yaitu Natrindo, Hutchinson dan Smart-Telco paling banyak berumur tahun, sedangkan pengguna FWA paling banyak berumur tahun. Data tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar pengguna pengguna nomor parabayar dari Natrindo dengan merek 3, Hutchinson dengan merek Axis dan Smart-Telco dengan merek Smart adalah mereka yang masih dibangku SMP atau SMA. Hal ini disebabkan ketiga operator tersebut menawarkan paket yang tepat untuk pengguna yang berumur tahun, seperti bebas biaya sms, dan tarif ke operator lain yang lebih murah. Pengguna nomor prabayar dari ketiga operator yang lama yaitu Telkomsel, Indosat dan XL lebih
4 22 banyak berumur lebih dari 18 tahun. Nomor prabayar dari FWA paling banyak digunakan oleh pelanggan yang berumur tahun ,5 5, 39,8 37,5 35,2 33, 31, 31, 27,5 24,2 21,2 19,4 19,5 18,2 12,5 6,8 7,7 9,2 9,2 9,1 5,5 3, 1,,, 38,5 36,4 23,1, 18,2 15,4 15,4 16,4 7,7 9,1 Telkomsel Indosat XL Natrindo Hutchinson Smart-Telco FWA <16 thn thn thn thn > 35 thn Gambar 5 Distribusi umur responden menurut operator Gambaran perilaku pengguna membeli pulsa dapat dilihat pada Gambar 6. Dari Gambar 6 terlihat bahwa pengguna nomor prabayar Telkomsel paling sering membeli pulsa dengan harga lebih dari 25 ribu rupiah, sedangkan pengguna nomor prabayar Indosat membeli pulsa sering membeli pulsa dengan harga kurang dari ribu rupiah. Pengguna XL paling sering membeli pulsa dengan harga lebih dari 25 ribu rupiah dan kurang dari ribu rupiah. Pengguna nomor prabayar dari 3 operator yang baru yaitu Natrindo, Hutchinson dan Smart-Telco sering membeli pulsa dengan harga kurang dari ribu rupaih. Faktor ini memperkuat hasil sebelumnya bahwa pengguna kartu prabayar dari 3 oprator baru adalah pengguna yang masih berumur tahun.
5 ,5 6,6 53,8 6,,7 43,7 38,8 37,9 34, 31,9 27,2 27,5 27,3,8 34,5 18,4 12,1 12,5 15,4, 5,5 Telkomsel Indosat XL Natrindo Hutchinson Smart-Telco FWA < ribu -25 ribu >25 ribu Gambar 6 Distribusi harga pulsa yang dibayar responden menurut operator Berdasarkan Gambar 7 terlihat bahwa sebagian besar pengguna yang bekerja di sektor formal sering membeli pulsa dengan harga lebih dari dua puluh lima ribu rupiah, sedangkan pelajar dan ibu RT sering membeli pulsa dengan harga kurang dari ribu rupiah. Hal ini juga berkaitan dengan hasil sebelumya bahwa pelajar yang berumur tahun sering membeli pulsa dengan harga kurang dari ribu rupiah. Pengguna yang bekerja di sektor informal paling sering membeli pulsa dengan harga lebih dari 25 ribu rupiah. 6 56,25 54, ,58 37,61 37,5 16,81 6,25 28,19 17,45 Formal Informal Pelajar/Ibu RT < ribu -25 ribu >25 ribu Gambar 7 Distribusi harga pulsa yang dibayar responden menurut pekerjaan
6 24 Alasan pengguna nomor prabayar menggunakan memilih nomor prabayar dapat dilihat Gambar 8. Dari gambar tersebut terlihat bahwa alasan tarif merupakan alasan yang paling utama dari semua operator. Hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa para operator berupaya menurunkan tarif untuk mempertahankan dan meningkatkan jumlah pelanggannya. 6 54,55 54,55 49,45 5, ,15 37,5 29,13 Telkomsel Indosat XL Natrindo Hutchinson Smart-Telco FWA Pengaruh teman Pengaruh iklan Tarif kualitas sinyal Pemakaian bersama Gambar 8 Distribusi alasan pengguna memilih nomor kartu prabayar menurut operator Analisis Model Regresi Hazard Proporsional Analisis regresi hazard proporsional dilakukan dengan memasukkan semua peubah penjelas ke dalam model. Pengujian parameter secara simultan dengan uji G didapatkan nilai statistik uji khi-kuadrat sebesar dengan nilai p <.1, artinya minimal ada satu peubah penjelas yang berpengaruh terhadap lama waktu penggunaan nomor kartu prabayar.hasil pengujian tersebut dapat dilihat pada Lampiran 4. Pengujian parameter secara parsial dilakukan dengan uji Wald, terlihat bahwa peubah yang berpengaruh nyata terdapat daya tahan pengguna nomor kartu prabayar adalah umur, pekerjaan, penghasilan dan harga pulsa isi ulang. Pemodelan dilakukan kembali untuk mendapatkan model yang lebih baik dengan menggunakan metode langkah maju. Hasil analisis regresi hazard proporsional dengan tiga kali iterasi diperoleh nilai statistik -2LL pada saat semua β= adalah , sedangkan untuk model dengan peubah penjelas
7 25 dimasukkan adalah dengan nilai khi-kuadrat sebesar dengan nilai p<.1. Dengan demikian disimpulkan bahwa Ho ditolak, yang berarti setidaknya ada satu peubah yang berpengaruh nyata terhadap durasi daya tahan pengguna nomor kartu prabayar.hasil ini memberi informasi bahwa peubah yang berpengaruh nyata pada taraf nyata 5% adalah umur, harga pulsa isi ulang dan penghasilan. Nilai koefisien regresi dari ketiga peubah penjelas yang berpengaruh nyata selengkapnya disajikan pada Tabel 6. Tabel 6 Hasil analisis regresi hazard proporsional dengan metode langkah maju Peubah Koefisien Galat Uji Hazard db Nilai p baku Wald Razio Umur 1vs (x 3 ) 2 vs vs vs Hrg vs pulsa isi 1 vs ulang(x7) Penghasi vs lan (x 13 ) 1 vs vs Model dugaan regresi hazard proporsional dapat ditulis sebagai berikut: Pengaruh nyata memberikan informasi bahwa terdapat perbedaan persentase kegagalan menggunakan nomor kartu prabayar yang berarti bahwa antara karakteristik mempunyai resiko kegagalan yang berbeda. Tabel 6 menunjukkan bahwa peubah umur signifikan pada taraf nyata 5% dengan nilai p<.5. Resiko gagal menggunakan nomor prabayar pada pengguna yang berumur tahun kali dari pada pengguna yang berumur lebih dari 35 tahun. Pengguna yang berumur tahun, tahun dan umur kurang dari 16 tahun bertutur-turut memiliki kecenderungan untuk menjadi pengguna yang gagal sebesar 1.98, 2.65 dan 2.28 kali dibanding pengguna yang berumur lebih dari 35 tahun. Resiko
8 26 gagal paling besar terjadi pada pengguna yang berumur tahun yaitu sebesar kali dibandingkan dengan pengguna berumur 35 tahun. Pada peubah harga pulsa isi ulang terlihat bahwa resiko gagal menggunakan kartu prabayar yang paling besar terjadi pada pengguna yang sering membeli pulsa dengan harga kurang dari ribu rupiah yaitu sebesar 2.49 kali dibandingkan pelanggan yang sering membeli pulsa dengan harga lebih dari 5 ribu rupiah. Resiko kegagalan paling kecil dialami oleh pengguna yang sering membeli pulsa dari harga ribu sampai 25 ribu rupiah. Peubah penghasilan menunjukkan bahwa kegagalan paling tinggi terjadi pada pengguna yang berpenghasilan 1.5 sampai 3 juta rupiah yaitu 4.26 kali dibandingkan pengguna yang berpenghasilan lebih dari 4.5 juta rupiah. Pengguna yang berpenghasilan kurang dari 1.5 juta rupiah per bulan, juta rupiah per bulan, dan 3-4,5 juta rupiah per bulan masing-masing memiliki kecenderungan untuk menjadi pengguna yang gagal 2.983, dan kali dibandingkan pengguna yang berpenghasilan lebih dari 4.5 juta rupiah per bulan. Kegagalan paling tinggi terjadi pada pengguna yang berpenghasilan juta rupiah per bulan. Pemeriksaan Asumsi Regresi hazard proporsional memiliki asumsi yang cukup kuat. Asumsi metode ini yaitu memiliki hazard yang bersifat proporsional antara satu individu dan individu lainnya. Salah satu pendekatan untuk pemeriksaan asumsi adalah dengan uji kebaikan suai dengan menentukan korelasi antara sisaan Schoenfeld dan waktu tingkat kegagalan yang disajikan pada Tabel 7. Tabel 7 Korelasi antara sisaan Schoenfeld dari setiap peubah bebas dengan waktu tingkat kegagalan. Sisaan Schoenfeld X3 X7 X13 vs1 vs2 vs3 vs4 vs1 vs2 l3vs l3vs1 l3vs2 Waktu kegagalan p-value
9 27 Dari Tabel 7 terlihat bahwa dari semua kategori peubah yang diuji untuk taraf α =.5, diperoleh p > α sehingga keputusannya terima Ho. Terima H berarti tidak terdapat korelasi antara sisaan Schoenfeld dan waktu tingkat kegagalan pada peubah umur, dengan demikian asumsi terpenuhi. Kebaikan Model Kebaikan suai dapat ditunjukkan oleh nilai koefisien determinasi (Rkuadrat) yang menjelaskan seberapa besar proporsi keragaman peubah respon yang dapat dijelaskan oleh peubah penjelas secara bersama-sama. Pada penelitian ini nilai koefisien determinan yang diperoleh sebesar.2718, kecilnya nilai tersebut sangat dipengaruhi oleh banyaknya data yang tersensor dan pengaruh peubah lain yang belum dijelaskan pada penelitian ini. Pengukuran koefisien determinasi adalah sebagai berikut(royston 6): Penerapan model Berdasarkan peubah-peubah penjelas yang signifikan terhadap peubah respon dapat diketahui kombinasi karakteristik pengguna nomor prabayar telekomunikasi dan dugaan peluang daya tahannya. Untuk setiap kombinasi karakteristik akan didapatkan model daya tahan penggunaan yang berbeda. Ilustrasi penerapan model disajikan dengan memisalkan dua pengguna nomor prabayar telekomunikasi. Pengguna pertama berumur tahun, sering membeli pulsa harga kurang dari ribu rupiah, penghasilan perbulan juta rupiah. Pelanggan kedua berumur tahun sering membeli pulsa dengan harga kurang dari ribu rupiah, penghasilan perbulan kurang dari 1.5 juta rupiah. Perhitungan peluang daya tahan pelanggan pertama dan kedua untuk waktu 12 bulan disajikan pada Tabel 8. Hasil analisis untuk dua kasus di atas
10 28 menggambarkan bahwa pelanggan kedua mempunyai daya tahan lebih besar yaitu.85 dari pelanggan pertama yaitu sebesar.84. Contoh perhitungan peluang daya tahan dapat dilihat pada Lampiran 5. Tabel 8 Peluang daya tahan menurut karakteristik Pelanggan Karakteristik Peluang daya tahan I II umur tahun, membeli pulsa harga kurang dari ribu rupiah, penghasilan perbulan Juta rupiah umur tahun membeli pulsa kurang dari ribu rupiah, penghasilan kurang dari 1.5 juta rupiah Implikasi Penelitian ini memberi implikasi kepada penyelenggara dan pemangku kebijakan dalam menentukan strategi/kebijakan. Penentuan strategi perlu memperhatikan karakteristik pengguna yang berpotensi mempunyai peluang daya tahan rendah dan peluang daya tahan tinggi. Strategi yang tepat diharapkan dapat meningkatkan daya tahan pengguna nomor prabayar telekomunikasi sehingga penggunaan sumber daya penomoran telekomunikasi khususnya nomor prabayar lebih efektif. Berdasarkan data dan pembahasan sebelumnya terlihat bahwa karakteristik pengguna yang potensial menghasilkan daya tahan rendah adalah pengguna yang berumur 16 sampai 18 tahun dengan penghasilan 1.5 sampai 3 juta perbulan dan sering membeli pulsa dengan harga kurang dari ribu rupiah. Karakteristik pengguna yang peluang daya tahannya tinggi adalah pengguna yang berumur 22 sampai 35 tahun dengan penghasilan perbulan sebesar 3 juta sampai 4.5 juta rupiah perbulan dan sering membeli pulsa yang lebih dari 25 ribu rupiah.
TINJAUAN PUSTAKA Perilaku konsumen
TINJAUAN PUSTAKA Perilaku konsumen Perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di sektor telekomunikasi, membuat perusahaan lebih cenderung untuk berusaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin rendahnya pertumbuhan pasar serta tingginya persaingan khususnya di sektor telekomunikasi, membuat perusahaan lebih cenderung untuk berusaha mempertahankan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE HASIL DAN PEMBAHASAN
5 Jika hipotesis nol benar, maka statistik uji-w akan menyebar mengikuti sebaran normal baku. Hipotesis nol ditolak jika W > Z α/2 (Hosmer & Lemeshow 1989). Interpretasi koefisien untuk model regresi logistik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi seluler di Indonesia sekarang ini sangatlah pesat.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan telekomunikasi seluler di Indonesia sekarang ini sangatlah pesat. Mobilitas serta meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam berkomunikasi di mana saja dan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. (a) (b) (c)
5 b. Analisis data daya tahan dengan metode semiparametrik, yaitu menggunakan regresi hazard proporsional. Analisis ini digunakan untuk melihat pengaruh peubah penjelas terhadap peubah respon secara simultan.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Deskriptif Untuk memperoleh data dari responden digunakan lembar kuesioner yang harus diisi oleh para responden tersebut. Untuk selengkapnya kuesioner yang digunakan
Lebih terperinci4. HASIL DAN PEMBAHASAN
19 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pasien ART Rendahnya imunitas dan beratnya keadaan klinis pasien saat memulai ART mempengaruhi lamanya proses perbaikan imunologis maupun klinis pasien. Tabel 2
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Konsumen akan memutuskan membeli produk karena alasan-alasan tertentu,
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Produk kartu seluler banyak sekali beredar dipasaran dengan berbagai macam merek. Secara jelas masyarakat bersikap rasional dan selektif terhadap pembelian barang
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dan pembahasan penelitian penerapan model dss untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap produk telekomunikasi ini secara garis besar akan dijelaskan dalam dua bagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan. Perkembangan bisnis kartu perdana seluler GSM akhir-akhir ini telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Telekomunikasi saat ini memegang peranan penting pada setiap lini kehidupan. Perkembangan bisnis kartu perdana seluler GSM akhir-akhir ini telah menunjukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri telekomunikasi seluler membuat persaingan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan industri telekomunikasi seluler membuat persaingan dalam industri tersebut semakin meningkat. Persaingan yang terjadi tidak terlepas dari ditetapkannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai macam alat komunikasi yang semakin memudahkan penggunanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, telekomunikasi telah menjadi hal yang sangat penting bagi masyarakat. Perkembangan teknologi telekomunikasi yang semakin pesat memunculkan adanya
Lebih terperinciKUESIONER. Nama Responden : No Hp : Alamat Respoden :
LAMPIRAN 63 Lampiran 1 Kuesioner KUESIONER : Saya, Ulfah Sari adalah mahasiswa matematika terapan FMIPA Sekolah Pasca Sarjana IPB, sedang melakukan penelitian untuk tesis saya yang berjudul Kajian Metode
Lebih terperinciLIA SETIANINGSIH/ PEMBIMBING: SUGIHARTI BINASTUTI, SE.,MM
PENGARUH KUALITAS PRODUK, KUALITAS PELAYANAN, HARGA, SWITCHING COST, DAN TRUST IN BRAND TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN (Studi Kasus: Produk Kartu Seluler GSM Prabayar simpati di Wilayah Jakarta) LIA SETIANINGSIH/10208731
Lebih terperinciDAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii MOTTO... iii PERSEMBAHAN... iv. ABSTRAKSI... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii MOTTO... iii PERSEMBAHAN... iv ABSTRAKSI... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix BAB 1. PENDAHULUAN...
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang semakin kecil. Demikian pula para vendor pembuat telepon selular bersaing
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan telepon selular di Indonesia diprediksikan mengalami peningkatan dengan jumlah yang cukup tajam. Hal ini merupakan dampak dari semakin ketatnya persaingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hingga saat ini, tercatat 10 operator telepon di Indonesia. Telkom (PT
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hingga saat ini, tercatat 10 operator telepon di Indonesia. Telkom (PT Telkom), Telkomsel (PT Telekomunikasi Selular), Satelindo (PT Indosat Tbk.) dan XL (PT
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Pengaruh switching..., Adhitya Buwono, FE UI, 2010.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telekomunikasi seluler saat ini sudah menjadi suatu kebutuhan yang utama bagi masyarakat Indonesia, khususnya telekomunikasi seluler berbasis Global System for Mobile
Lebih terperinciFAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS. Skripsi FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU SELULER LEBIH
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS Skripsi FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRILAKU KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU SELULER LEBIH DARI SATU OPERATOR (Survey terhadap mahasiswa IAIN Imam Bonjol
Lebih terperinciSkripsi. Disusun oleh : Nama : Yohanes Bimo Satrio NIM :
Analisis Pengaruh Atribut Produk Terhadap Loyalitas Merek Pelanggan Kartu Pra Bayar ( Studi Kasus Pada Pemakai Kartu Pra Bayar XL Bebas di Kota Semarang ) Skripsi Diajukan Sebagai Salah satu Syarat Untuk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lanskap bisnis telekomunikasi mengalami perubahan yang sangat cepat, tidak pasti dan turbulen baik dari sisi teknologi, regulasi, pasar maupun persaingan. Dari sisi teknologi
Lebih terperinciNama : Nabillah Habsyiah NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Reni Anggraini, SE, MMSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2013
ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PENGGUNA TELKOMSEL SIMPATI DAN XL (STUDI KASUS PADA MAHASISWA UNIVERSITAS GUNADARMA SALEMBA-DEPOK) Nama : Nabillah Habsyiah NPM : 19210153
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. industri telekomunikasi yang menjadi cermin dari ketat dan tingginya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir ini dunia dipenuhi dengan tumbuh pesatnya industri telekomunikasi yang menjadi cermin dari ketat dan tingginya kebutuhan akan informasi
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
3 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Dekriptif Analisis deskripsi merupakan teknik eksplorasi data untuk melihat pola data secara umum. Dari data TIMSS 7 rata-rata capaian matematika siswa Indonesia sebesar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saling berkomunikasi. Dewasa ini kebutuhan akan komunikasi menjadi sesuatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang pesat dalam dunia teknologi dan telekomunikasi menempatkan industri telekomunikasi seluler menjadi peluang bisnis yang sangat menjanjikan di Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membawa dampak pada dunia usaha. Dengan adanya perkembangan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan kemajuan teknologi yang semakin mengglobal membawa dampak pada dunia usaha. Dengan adanya perkembangan dan kemajuan teknologi, dunia usaha dituntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi membuka suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi membuka suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia, dan di sisi lain keadaan tersebut memunculkan
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka pada bab ini penulis akan memberikan kesimpulan dan beberapa saran sebagai
Lebih terperinciPEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pengembalian Kredit. Karakteristik responden baik yang lancar maupun yang menunggak dalam
55 II. PEMBAHASAN 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pengembalian Kredit Karakteristik responden baik yang lancar maupun yang menunggak dalam pengembalian Kredit Mikro Utama diidentifikasi
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Segmentation, Targetting, dan Positioning penelitiaan 6.1.1.1 Segmentation terdiri dari dari 2: Segmentasi berdasarkan demografi: a. Jenis kelamin: Pria
Lebih terperinciMarket Share Operator Selular GSM Q
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada dasarnya manusia dikenal dengan makhluk sosial yang membutuhkan komunikasi dan berinteraksi dengan orang lain (Efendy, 2003:8). Dengan kemajuan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Market Size No. Industri Telekomunikasi 27% 30%
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Majunya perekonomian di Indonesia ditandai dengan berkembangnya industri di Indonesia. Setiap negara dituntut untuk dapat meningkatkan sektor-sektor industri yang memiliki
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
119 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi loyalitas pelanggan terhadap penggunaan kartu prabayar XL bebas dan Telkomsel
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Uraian berikut berisi hasil dari pengujian (try-out) dari kuesioner dalam penelitian
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Hasil Pengujian Kuesioner Penelitian Uraian berikut berisi hasil dari pengujian (try-out) dari kuesioner dalam penelitian ini. Pengujian ini meliputi analisis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan untuk dapat. konsumen yang bervariatif dan semakin meningkat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan untuk dapat menghasilkan laba sehingga dapat bertahan dan berkembang pesat. Oleh karena itu setiap perusahaan dituntut
Lebih terperinci2 Telepon tetap 0 (1) X 3 Kepemilikan. 1 Memiliki telepon 1 telepon Tidak memiliki 2 telepon (1) (2) (3) (4) X 4 Uang muka (%) 1 <
L A M P I R A N Lampiran Peubah-peubah penjelas yang digunakan beserta peubah boneka yang dibentuk Peubah Kategori Keterangan Peubah Boneka () () () X Tipe motor Bebek kelas bawah Bebek kelas atas Motor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak menghadapi masalah masalah dalam menjual produk khususnya. masa depan cerah dimasa mendatang sebagai zamannya komunikasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin kompetitifnya persaingan dunia usaha dewasa ini, perusahaan banyak menghadapi masalah masalah dalam menjual produk khususnya dibidang telekomunikasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peluncuran pertama kali layanan pasca bayar secara komersial pada tanggal 26
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan telekomunikasi di Indonesia sudah mencapai tahap yang mengagumkan. Data saat ini menunjukkan bahwa pengguna ponsel di negeri ini sudah mencapai angka yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi era globalisasi menuntut semua sektor bisnis harus memiliki strategi agar dapat bersaing dengan para pesaing lainnya. Salah satunya dengan memperkenalkan
Lebih terperinciPEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal)
PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK 1. Data Biner Data biner merupakan data yang hanya memiliki dua kemungkinan hasil. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal) dengan peluang masing-masing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis telekomunikasi berkembang terus menerus dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis telekomunikasi berkembang terus menerus dengan cepat. Setiap operator berusaha menyusun pasar dengan cara meluncurkan produk terbaru, menawarkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. memunculkan persaingan yang semakin ketat. Ketatnya persaingan menuntut
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti sekarang ini menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroprasi di Indonesia. Keadaan tersebut memunculkan
Lebih terperinciBAB V. Kesimpulan dan Saran
BAB V Kesimpulan dan Saran 5.1. Kesimpulan Dari hasil analisa yang dijabarkan pada BAB IV, kesimpulan-kesimpulan yang didapat pada penelitian analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Loyalitas Konsumen
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tantangan sektor telekomunikasi semakin bertambah. Karena kebutuhan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia dan arus globalisasi yang cepat, menunjukkan bahwa tantangan sektor telekomunikasi semakin bertambah. Karena kebutuhan masyarakat yang semakin maju
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat. Sebagai contoh, di Indonesia, perkembangan tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi telekomunikasi pada era globalisasi saat ini sangatlah pesat. Sebagai contoh, di Indonesia, perkembangan tersebut menyebabkan setiap
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. I. 1. Latar Belakang
1 BAB I Pendahuluan I. 1. Latar Belakang Belanja iklan produk setiap tahunnya terus bergerak naik sebesar 20%. Produk telekomunikasi, perawatan tubuh (toiletries), kosmetik, rokok, makanan dan minuman,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bergantung pada penggunaan teknologi dan informasi. Saat ini, semua lapisan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan dan perkembangan perekonomian yang terjadi saat ini sangat bergantung pada penggunaan teknologi dan informasi. Saat ini, semua lapisan masyarakat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya era globalisasi saat ini, persaingan di dalam dunia bisnis semakin lama semakin ketat, karena itu diperlukan upaya-upaya dari perusahaan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh positif dari hambatan berpindah (switching barrier) yang terdiri dari nilai-nilai ekonomis, psikologis, sosial,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. umum tetapi juga menjadi ladang bisnis yang prospektif. Bisnis operator selular
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi komunikasi saat ini tidak hanya menjadi kebutuhan masyarakat umum tetapi juga menjadi ladang bisnis yang prospektif. Bisnis operator selular dari tahun ke
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, secara keseluruhan penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Telkomsel, XL Axiata, Indosat, Bakrie Telecom, Mobile-8, Natrindo, Sampoerna
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri di bidang telepon seluler di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat. Menurut catatan ATSI (Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia), Terdapat
Lebih terperinci1 BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan Telekomunikasi Di Indonesia Tahun 2015 Jenis Operator Produk
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah komoditas dengan permintaan sangat tinggi di era ini. Tingginya kebutuhan masyarakat terhadap komunikasi menjadikan perusahaan telekomunikasi gencar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia pun telepon seluler telah mengubah peta industri telekomunikasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri telepon seluler mengalami perkembangan yang pesat dalam dua dekade terakhir ini, baik di negara maju ataupun sedang berkembang. Di Indonesia pun telepon
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Konsumen dicecar dengan banyaknya iklan dan promosi penurunan tarif, kini
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman membuat persaingan usaha menjadi semakin ketat. Konsumen dicecar dengan banyaknya iklan dan promosi penurunan tarif, kini kompetisi di
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH IKLAN, KEPERCAYAAN MEREK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU IM3 SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH IKLAN, KEPERCAYAAN MEREK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU IM3 SKRIPSI Diajukan Oleh : SITI ASIYATUL MUTSIIROH 0912010157 / FE / EM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya teknologi dari tahun ke tahun, membuat kehidupan dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Berkembangnya teknologi dari tahun ke tahun, membuat kehidupan dunia semakin modern dan mudah. Hal tersebut berlaku juga dalam bidang telekomunikasi, teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menerapkan berbagai strategi untuk keberlangsungan perusahaan. Ditengah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis dewasa ini semakin cepat, banyak perusahaan menerapkan berbagai strategi untuk keberlangsungan perusahaan. Ditengah persaingan yang ketat, bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Layanan jasa telekomunikasi di Indonesia telah disediakan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Layanan jasa telekomunikasi di Indonesia telah disediakan oleh perusahaan milik negara mulai tahun 1961. Pengembangan dan modernisasi atas infrastruktur telekomunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi memunculkan banyaknya perubahan, khususnya di bidang teknologi komunikasi. Keberadaan teknologi selular pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1984,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Manusia mempunyai banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia mempunyai banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, baik kebutuhan yang bersifat biogenetik seperti rasa lapar dan haus maupun kebutuhan yang bersifat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan pelanggan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan 1.1.1 Profil Umum PT.Indosat, Tbk. PT.Indosat, Tbk. (Indosat) adalah nama dari salah satu perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan jaringan telekomunikasi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
18 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Dinamika yang terjadi pada industri telekomunikasi seluler di Indonesia ditunjukkan dengan suatu respon yaitu semakin banyak dan beragamnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi telekomunikasi telepon seluler yang signifikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi telekomunikasi telepon seluler yang signifikan dilihat dari pertumbuhan jumlah pelanggannya dewasa ini memegang peranan penting dalam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang ini
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang ini sangat pesat. Salah satunya pada perkembangan telekomunikasi seluler. Mobilitas serta meningkatnya
Lebih terperinciRegresi Linier Berganda
Regresi Linier Berganda Regresi Berganda Contoh Menguji hubungan linier antara variabel dependen (y) dan atau lebih variabel independen (x n ) Hubungan antara suhu warehouse dan viskositas cat dengan jumlah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia bahkan di dunia ini dapat diakui banyak menarik minat para pelaku
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini, salah satu industri yang menarik untuk digali mengenai loyalitas pelanggannya adalah industri telekomunikasi seluler. Industri yang mengalami perkembangan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
35 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek dan Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah smartphone Samsung. Samsung merupakan salah satu produk smartphone
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang yang dapat dikategorikan dalam tiga hal yakni manajemen portfolio, analisis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Damodaran (2002: 6) ilmu penilaian bisa diterapkan ke banyak bidang yang dapat dikategorikan dalam tiga hal yakni manajemen portfolio, analisis akuisisi, corporate
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pilihan kartu simcard yang ditawarkan oleh penyedia jaringan telekomunikasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era persaingan bisnis telekomunikasi seluler yang semakin ketat, semua operator seluler dituntut untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggan. Perubahanperubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jasa maupun dalam bidang manufaktur. Setiap perusahaan dituntut untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia bisnis saat ini semakin ketat, baik dalam bidang jasa maupun dalam bidang manufaktur. Setiap perusahaan dituntut untuk berupaya menciptakan
Lebih terperinciDAFTAR ISI Hilman Budiman,2013
DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Rumusan Masalah...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan lingkungan bisnis akhir-akhir ini muncul suatu gejala dimana
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perkembangan lingkungan bisnis akhir-akhir ini muncul suatu gejala dimana semakin banyak dan beragamnya produk - produk yang ditawarkan oleh perusahaan pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era globalisasi telah menuntut adanya perubahan paradigma lama dalam segala bidang, salah satunya adalah bidang pemasaran. Dengan tingginya persaingan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Market Share Operator Selular Indonesia Tahun 2012
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam dunia bisnis yang sangat kompetitif khususnya di bidang jasa telekomunikasi dan informasi, penyedia jasa berusaha semaksimal mungkin untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah konsumen di rumah makan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah. Responden yang menjadi objek penelitian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu dampak adanya globalisasi adalah perkembangan teknologi dibidang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Adanya arus globalisasi, perkembangan teknologi semakin maju. Mau tidak mau kita harus menyesuaikan perkembangan zaman, dan secara tidak langsung cara berfikir kita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesat. Harga ponsel atau handphone semakin terjangkau oleh masyarakat. Semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan industri seluler di Indonesia berkembang dengan sangat pesat. Harga ponsel atau handphone semakin terjangkau oleh masyarakat. Semakin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Semakin rendahnya pertumbuhan pasar serta tingginya persaingan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin rendahnya pertumbuhan pasar serta tingginya persaingan khususnya di sektor telekomunikasi, membuat perusahaan lebih cenderung untuk berusaha mempertahankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau booming yang sangat cepat dan pesat setelah krisis ekonomi melanda
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri telekomunikasi seluler merupakan di bidang yang paling berkembang dan melibatkan banyak pihak, baik sebagai pelaku bisnis maupun tenaga kerja didalamnya.
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Dunia usaha telekomunikasi makin berkembang pesat seiring dengan perkembangan teknologi yang digunakannya. Telekomunikasi Indonesia yang pada awalnya berupa komunikasi menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Studi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Studi Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam beberapa tahun terakhir telah mendukung perkembangan kegiatan pemasaran dan mendorong percepatan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASANNYA
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASANNYA Perhitungan nilai ekonomis investasi upgrading LTE akan menentukan kelayakan dari teknologi itu untuk di implementasikan di Indonesia khususnya Jakarta. Biaya investasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat memberikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat memberikan pengaruh yang sangat besar bagi perusahaan jasa telekomunikasi di Indonesia. Salah satu perkembangan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (TELKOM) merupakan perusahaan penyelenggara informasi dan telekomunikasi (InfoComm) serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi
Lebih terperinciV. STRUKTUR PASAR TENAGA KERJA INDONESIA
63 V. STRUKTUR PASAR TENAGA KERJA INDONESIA Bab berikut membahas struktur pasar tenaga kerja yang ada di Indonesia. Tampak bahwa sebagian besar tenaga kerja Indonesia terserap di sektor jasa. Sektor jasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari tahun ke tahun terus meningkat seiring perkembangan zaman. Selain itu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi komunikasi saat ini tidak hanya menjadi kebutuhan masyarakat umum tetapi juga menjadi ladang bisnis yang prospektif. Bisnis operator selular dari tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. telepon selular, para operator kartu GSMyang memfasilitasi telekomunikasi antar. telepon selular pun tumbuh pesat di Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi menggunakan telepon selular sekarang sudah merupakan kebutuhan yang tak tergantikan. Karena siapapun dan apapun pekerjaan atau kegiatanya pasti menggunakan
Lebih terperinciDalam subbab ini penulis memberikan beberapa SIMCARD GSM yang dipakai oleh penulis.
SIMCARD (KARTU HP) SIMCard (Kartu HP) merupakan chip yang berbentuk seperti kartu diletakkan di dalam handphone. SIMCard ini sering juga disebut dengan RUIM (Removable User Identity Module). Dengan kartu
Lebih terperinciPENGARUH ASPEK STIMULI PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN KARTU SELULER XL DI PEDESAAN KABUPATEN LOMBOK TENGAH
PENGARUH ASPEK STIMULI PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN MENGGUNAKAN KARTU SELULER XL DI PEDESAAN KABUPATEN LOMBOK TENGAH ABSTRAK SILFIA HERLINA Fakultas Pertanian Univ. Mahasaraswati Mataram e-mail : silfiaherlina120789@gmail.com
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI, DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK INDOSAT OOREDOO
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER ANALISIS PENGARUH PRODUK, HARGA, PROMOSI, DAN TEMPAT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK INDOSAT OOREDOO Sehubungan dengan penyusunan skripsi dengan judul yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN Persaingan layanan fixed wireless access (FWA) berbasis teknologi Code Division Multiple Access (CDMA) di Indonesia semakin ketat. Di Indonesia ada 3 operator FWA yaitu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini industri telekomunikasi telah menjadi salah satu kontributor
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini industri telekomunikasi telah menjadi salah satu kontributor pendapatan ekonomi di suatu negara. Bahkan menjadi tolak ukur maju tidaknya ekonomi suatu wilayah.
Lebih terperinciANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM MEMBELI PRODUK PERDANA TRI (Study Empiris Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta)
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM MEMBELI PRODUK PERDANA TRI (Study Empiris Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat Syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi yang terjadi di tengah perekonomian memberikan dampak bagi dunia usaha. Salah satu industri yang terkena efek globalisasi yaitu industri telekomunikasi.
Lebih terperinciDimana : a = konstanta b = koefisien regresi Y = Variabel dependen ( variabel tak bebas ) X = Variabel independen ( variabel bebas ) Untuk mencari rum
MODUL REGRESI LINIER SEDERHANA Modul Praktikum Pendahuluan Di dalam analisa ekonomi dan bisnis, dalam mengolah data sering digunakan analisis regresi dan korelasi. Analisa regresi dan korelasi telah dikembangkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap hari manusia melakukan komunikasi, baik untuk bisnis ataupun non bisnis. Kebutuhan akan alat komunikasi yang meningkat tidak lepas dari perkembangan teknologi.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan telekomunikasi di Indonesia pada era globalisasi sekarang ini sangatlah pesat. Seiring dengan kemajuan dan kecanggihan teknologi telekomunikasi membuat individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan Industri telekomunikasi di dunia sudah semakin maju dan semakin dibutuhkan adanya, termasuk di Indonesia sendiri industri tersebut sudah seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Telepon seluler didukung oleh SIM (Subscriber Identification Module)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telekomunikasi semakin hari semakin pesat. Kenyataan ini bisa dilihat dalam kehidupan sehari hari dimana penggunaan telepon selular semakin meningkat.
Lebih terperinci