Gambar Kerangka pemikiran hubungan faktor gaya hidup dengan kegemuka pada orang dewasa di Provinsi Sulawesi Utara, DKI Jakarta, dan Gorontalo.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Gambar Kerangka pemikiran hubungan faktor gaya hidup dengan kegemuka pada orang dewasa di Provinsi Sulawesi Utara, DKI Jakarta, dan Gorontalo."

Transkripsi

1 102 KERANGKA PEMIKIRAN Orang dewasa 15 tahun seiring dengan bertambahnya umur rentan menjadi gemuk. Kerja hormon menurun seiring dengan bertambahnya umur, yang dapat mengakibatkan ketidakseimbangan metabolisme tubuh, terutama metabolisme lemak tubuh. Selain itu gaya hidup orang dewasa mengarah ke gaya hidup yang konsumsi makanan berenergi tinggi dan kurang aktivitas fisik (Muchtadi 2005). Kegemukan pada orang dewasa dapat dilihat berdasarkan karakteristiknya yang meliputi umur, jenis kelamin, besar keluarga, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, dan pengeluaran per kapita. Karakteristik akan mempengaruhi perilaku konsumsi, kebiasaan melakukan aktivitas fisik, dan kondisi mental emosional. Ketiga faktor yang dipengaruhi tersebut berhubungan langsung dengan asupan (intake) zat gizi sampel serta secara tidak langsung akan berhubungan dengan kegemukan pada sampel. Perilaku konsumsi dalam penelitian ini mencakup konsumsi sayuran dan buah, konsumsi makanan berlemak, konsumsi jeroan, konsumsi makanan manis, konsumsi minuman beralkohol, dan merokok dapat berhubungan terhadap kegemukan. Kebiasaan melakukan aktivitas fisik dalam penelitian ini adalah aktivitas fisik berat. Aktivitas fisik berat dapat membantu pembakaran lemak dan melancarkan metabolisme tubuh. Gaya hidup kurang gerak (sedentary lifestyle) pada orang dewasa akan mempengaruhi peningkatan simpanan lemak tubuh yang ber-output kepada kegemukan. Peran dan tanggung jawab orang dewasa akan meningkat seiring dengan bertambahnya umur (Hurlock E 1980). Hal tersebut dapat berpengaruh positif atau negatif terhadap kondisi mental emosional orang dewasa. Efek negatif terhadap kondisi mental emosional dapat mengakibatkan terganggunya kondisi mental emosional, sehingga muncul kecemasan, stres dan depresi, yang dapat mempengaruhi kejadian kegemukan pada seseorang.

2 103 Karakteristik Sampel : Umur Jenis Kelamin Besar keluarga Perkawinan Pendidikan Pekerjaan Pengeluaran Perkapita Perilaku Konsumsi: 1. Minum Alkohol 2. Merokok 3. Konsumsi Buah dan Sayur 4. Konsumsi makanan manis 5. Konsumsi makanan berlemak 6. Konsumsi jeroan Aktivitas Fisik Mental Emosional Intik Zat Gizi Kegemukan Gambar Kerangka pemikiran hubungan faktor gaya hidup dengan kegemuka pada orang dewasa di Provinsi Sulawesi Utara, DKI Jakarta, dan Gorontalo. Variabel yang diteliti Variabel yang tidak diteliti diteliti

3 104 METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan data dasar hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 yang dilaksanakan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI). Oleh karena itu, desain penelitian ini secara keseluruhan mengacu pada desain Riskesdas yang menggunakan desain cross sectional study. Wilayah penelitian ini terdiri dari 3 provinsi yaitu Sulawesi Utara, DKI Jakarta, dan Gorontalo. Tiga provinsi ini dipilih secara purposive karena memiliki prevalensi kegemukan tertinggi di Indonesia berdasarkan hasil survei Riset Kesehatan Dasar tahun Pengumpulan data survei Riskesdas dilakukan awal Agustus 2007 hingga Januari Pengolahan, analisis dan interpretasi data dilakukan pada bulan Mei-Juni 2009 di Kampus IPB Darmaga Bogor, Jawa Barat. Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel Jumlah keseluruhan sampel dihitung dari jumlah kuesioner individu Riskesdas 2007 yaitu jiwa. Keseluruhan sampel tersebut terdiri dari 3 wilayah pengumpulan yaitu provinsi Sulawesi Utara ( jiwa), DKI Jakarta ( jiwa), dan Gorontalo (7 398 jiwa). Setelah proses editing dan cleaning data jumlah sampel akhir data keseluruhan adalah jiwa untuk provinsi Sulawesi Utara, jiwa yang terdiri dari jiwa untuk provinsi DKI Jakarta, dan jiwa untuk provinsi Gorontalo. Menurut Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI (Puslitbangkes RI), koreksi sampel asli dapat ditolerir maksimal sebesar 10%. Pengambilan data Riskesdas dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia meliputi 438 kabupaten dan kota di 33 provinsi di mana pada setiap kabupaten/kota yang masuk dalam kerangka sampel diambil sejumlah blok sensus (BS) yang proporsional terhadap jumlah rumah tangga di kabupaten/kota tersebut (probability proportional to size). Blok sensus Riskesdas 2007 berbasis pada Susenas 2007 yang dilakukan BPS, penarikan sampel rumah tangga yang dilakukan secara acak sederhana (simple random sampling) menjadi 16 rumah tangga pada setiap blok sensus. Seluruh anggota rumah tangga dari setiap rumah tangga yang terpilih dari kedua proses penarikan sampel diambil sebagai sampel individu.

4 105 Jenis dan Cara Pengumpulan Data Jenis data yang dianalisis adalah data sekunder Riskesdas Penelitian ini menggunakan beberapa data yang memungkinkan dalam analisis mengenai kejadian kegemukan di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data individu anggota rumah tangga dewasa yang dikumpulkan dengan wawancara kepada anggota rumah tangga dan menggunakan bantuan kuesioner. Data yang digunakan meliputi: jenis kelamin, umur, antropometri (tinggi badan dan berat badan), status perkawinan, wilayah tempat tinggal, pendidikan, pekerjaan, pengeluaran rumah tangga, besar keluarga, kebiasaan aktivitas fisik berat, perilaku konsumsi (kebiasaan merokok, minum alkohol, konsumsi sayuran dan buah, konsumsi makanan manis, berlemak, jeroan, dan kondisi mental emosional. Pengumpulan data antropometri sampel dilakukan dengan pengukuran sampel secara langsung. Berat badan sampel diukur dengan timbangan digital yang memiliki presisi 0.1 kg sedangkan tinggi badan diukur dengan microtoise yang memiliki presisi 0.1 cm. Timbangan digital yang digunakan selalu dikalibrasi sebelum digunakan dan baterai yang digunakan segera diganti jika habis sehingga didapat keakuratan yang optimal. Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh dan terkumpul kemudian dianalisis menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel 2003 dan SPSS 13.0 for Windows. Tahap pengolahan data yang pertama adalah editing dan cleaning data yang sudah ada kemudian dipilih berdasarkan variabel yang akan diteliti. Pengategorian dirujuk sesuai laporan hasil Riskesdas tahun Uraian variabel-variabel yang digunakan dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4 Pengategorian variabel No. Kode Kuesioner Variabel Kategori Skala 1 u1, u2a Indeks Massa Tubuh (IMT) 2 b4k4 Jenis kelamin 1= Laki-laki 2= Perempuan 3 b4k5 Umur 1= tahun 2= tahun 3= tahun 4= tahun 5= tahun 6= tahun 7= 75 tahun 4 b4k6 Status perkawinan 1= belum menikah 2= menikah

5 106 No. Kode Kuesioner Variabel Kategori Skala 5 b4k7 Pendidikan 1= Tidak sekolah 2= Tamat SD 3= Tamat SLTP 4= Tamat SLTA 5= Tamat PT 6 b1r5 Wilayah 1= perkotaan 2= perdesaan 1= Tidak kerja 2= Ibu Rumah Tangga 3= Sekolah 7 b4k8 Pekerjaan 4= Pegawai 5= Wiraswasta 6= Petani/Nelayan/Buruh 7= Lainnya 1= 1-2 orang 8 jartssn Jumlah Anggota Keluarga (ART) 2= 3-4 orang 3= 5-6 orang 4= >6 orang 1= Ya, setiap hari 2= Ya, kadang-kadang 9 d11 Kebiasaan merokok 3= Tidak, sebelumnya pernah 4= Tidak sama sekali 10 d18 Kebiasaan minum alkohol 1= Minum 2= Tidak minum 11 d23 Kebiasaan melakukan aktivitas 1= Ya fisik berat 2= Tidak 12 d31 s.d d34 Kecukupan konsumsi sayur dan 1= Kurang buah 2= Cukup 13 d35a Kebiasaan konsumsi makanan 1= jarang manis 2= sering 14 d35c Kebiasaan konsumsi makanan 1= jarang 15 d35d berlemak Kebiasaan konsumsi jeroan dan sejenisnya 16 Neko_kpi Pengeluaran rumah tangga 17 f01 s.d. f20 Kondisi mental emosional 2= sering 1= jarang 2= sering 1= kuintil 1 2= kuintil 2 3= kuintil 3 4= kuintil 4 5= kuintil 5 1= Terganggu 2= Tidak terganggu Kategori data penelitian ini terdiri dari variabel dependen (kejadian kegemukan) dan variabel independen (karateristik demografi, keadaan sosialekonomi, perilaku konsumsi, kebiasaan melakukan aktivitas fisik, dan kondisi mental emosional). Selanjutnya, data diolah dengan tiga pendekatan analisis yaitu : analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Analisis Univariat Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan setiap variabel baik variabel dependen dan independen dengan gambaran distribusi frekuensinya bentuk statistik deskriptif dalam bentuk jumlah dan persentase karena sebagian besar data berupa data kategorik. Status gizi penduduk yang

6 107 mengalami kegemukan di Indonesia dengan usia dewasa 15 tahun ke atas ditentukan dengan perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT) menurut Depkes tahun Sampel dikatakan gemuk apabila memiliki IMT 25 yang terdiri dari kategori BB lebih dan obese sedangkan dikatakan tidak gemuk apabila sampel memiliki IMT < 25 yang terdiri dari kategori normal dan kurus. Gambaran distribusi sampel dibagi menjadi karakteristik demografi, keadaan sosialekonomi, gaya hidup (perilaku konsumsi, aktivitas fisik), dan kondisi mental emosional. Analisis Bivariat Analisis bivariat selanjutnya digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel, yaitu variabel dependen dengan salah satu independen. Uji kemaknaan variabel nominal jenis tabel 2x2 menggunakan Chi-square dan nilai Odds Ratio (OR) dengan dependen variabel berupa kategori gemuk dan tidak gemuk (kategorik). Uji kemaknaan dengan variabel yang skala ordinal diolah dengan Korelasi Spearman dengan dependen variabel Indeks Massa Tubuh (IMT) sampel. Kriteria tingkat kemaknaan statistik yang dianjurkan adalah p<0.05 disesuaikan umum digunakan pada studi gizi dan kesehatan masyarakat. Jenis variabel yang dianalisis berjenis kategorik, baik variabel dependen atau independen. Analisis Multivariat Selain kedua analisis tersebut digunakan pula analisis multivariat. Analisis multivariat digunakan untuk mengetahui nilai faktor risiko atau Odds Ratio (OR) variabel independen terhadap variabel dependen. Seluruh variabel independen dianalisis bersama-sama untuk mengetahui variabel independen mana yang paling berpengaruh terhadap variabel dependen. Analisis ini menggunakan model binary logistic regression dengan metode backward wald. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: ( x) e 0 1x1 2 x2 3x3... n xn x x x... x 1 e Keterangan: л (x) = Peluang terjadinya gemuk (0 = tidak gemuk, 1 = gemuk) e = eksponensial β 0 - β 1 = koefisien regresi x 1 = jenis kelamin sampel [0= laki-laki, 1= perempuan] n n

7 108 x 2 x 3 x 4 x 5 x 6 x 7 = umur [0= tahun atau 40 tahun ke atas, 1= tahun] = umur [0= tahun atau 60 tahun ke atas, 1= tahun] = umur [0= tahun, 1= 60 tahun ke atas] = perkawinan [0= belum menikah, 1= menikah] = besar keluarga [0= > 4 ART, 1= 4 ART] = wilayah tinggal [0= perdesaan, 1= perkotaan] = pendidikan [0= tidak sekolah atau tamat SLTA & PT, 1= tamat SD dan SLTP] = pendidikan [0= tidak tamat SLTA, 1 = tamat SLTA & PT] = pekerjaan [0= bekerja, 1= tidak bekerja] x 8 = pengeluaran rumah tangga [0= kuintil 1 s.d. 2, 1= kuintil 3 s.d. 5] x 9 x 10 x 11 x 12 x 13 x 14 x 15 x 16 = kebiasaan minum alkohol [0= tidak minum, 1= minum] = kebiasaan merokok [0= bukan perokok, 1= perokok] = kebiasaan merokok [0= bukan perokok, 1= mantan perokok] = kecukupan konsumsi sayur dan buah [0=cukup, 1=kurang] = kebiasaan konsumsi makanan manis [0= jarang, 1= sering] = kebiasaan konsumsi makanan berlemak [0= jarang, 1= sering] = kebiasaan konsumsi jeroan dan sejenisnya [0= jarang, 1=sering] = kebiasaan melakukan aktivitas fisik berat [0= ya, 1= tidak] = kondisi mental emosional [0= tidak terganggu, 1= terganggu]

8 109 Definisi Operasional Kegemukan adalah keadaan gemuk yang ditandai oleh adanya penimbunan lemak yang berlebihan tercermin pada berat badan yang berlebih dari normal, penggolongan kegemukan sampel didasarkan pada Indeks Massa Tubuh (IMT) menurut Depkes tahun 1998 di mana sampel gemuk memiliki IMT dan tidak gemuk memiliki IMT< Risiko Kegemukan adalah peluang seseorang untuk berisiko menjadi gemuk. Faktor yang mempengaruhi risiko kegemukan adalah faktor-faktor yang dapat meningkatkan atau pun menurunkan risiko kegemukan pada sampel. Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah alat ukur atau indikator status gizi yang diukur berdasarkan berat badan dan tinggi badan sampel. Demografi adalah karakteristik sampel meliputi jenis kelamin, umur, perkawinan, dan besar keluarga. Sosial-ekonomi adalah keadaan sampel yang dinilai berdasarkan pendidikan, pekerjaan, pengeluaran rumah tangga, dan wilayah tempat tinggal sampel yang dapat berpengaruh terhadap gaya hidup seseorang. Pendidikan adalah jenjang pendidikan tertinggi yang pernah ditempuh sampel yang dikategorikan menjadi tidak pernah sekolah; tidak tamat SD; tamat SD; tamat SLTA; dan tamat Perguruan Tinggi. Wilayah adalah wilayah tempat tinggal sampel yang digolongkan menjadi wilayah perkotaan dan perdesaan di setiap provinsi. Pekerjaan adalah jenis aktivitas yang mendatangkan penghasilan utama yang dikategorikan menjadi tidak bekerja; sekolah; ibu rumah tangga; pegawai (TNI/Polri, PNS, pegawai BUMN/swasta); wiraswasta (wiraswasta/pedagang/pelayanan jasa); petani/nelayan/buruh; dan lainnya. Pengeluaran adalah pengeluaran rumah tangga yang terdiri dari pengeluaran pangan dan non pangan dalam rumah tangga digolongkan menjadi beberapa tingkatan berupa 5 kuintil ditetapkan secara nasional oleh Badan Pusat Statistik Nasional, semakin besar kuintil maka semakin besar pengeluaran rumah tangga rumah tangga sampel. Kuintil 1 Rp ,00; kuintil 2 Rp , 00; kuintil 3 Rp ,00; kuintil 3 Rp ,00; dan kuitil 5 Rp ,00. Gaya hidup adalah kebiasaan hidup seseorang yang terdiri dari perilaku konsumsi dan kebiasaan beraktivitas fisik.

9 110 Perilaku konsumsi adalah kebiasaan makan sampel yang meliputi kebiasaan merokok, minum alkohol, konsumsi buah dan sayur, makanan berlemak, makanan manis, dan kebiasaan makan jeroan. Konsumsi buah dan sayur adalah kebiasaan makan buah dan sayur pada sampel yang dinilai berdasar frekuensi dan porsinya selama satu minggu. Sampel dikatakan kurang konsumsi sayur dan buah adalah sampel yang mengkonsumsi buah dan sayur kurang dari 5 porsi/hari selama 7 kali dalam seminggu. Konsumsi makanan berlemak adalah kebiasaan seseorang makan makanan berlemak yang dinilai berdasar frekuensinya selama satu hari, satu minggu dan satu bulan. Konsumsi makanan manis adalah kebiasaan seseorang mengkonsumsi makanan/minuman manis yang dinilai berdasarkan frekuensinya selama satu hari, satu minggu dan satu bulan. Konsumsi jeroan adalah kebiasaan seseorang mengkonsumsi, bagian organ hewan ternak selain otot, daging dan tulang seperti usus, ampela, hati, lidah, jantung, otak, paru dan sebagainya yang dinilai berdasar frekuensinya selama satu hari, satu minggu dan satu bulan. Aktivitas fisik adalah kegiatan tubuh setiap harinya yang terkait dengan pekerjaan, waktu senggang, dan transportasi pada sampel. Aktivitas fisik dalam penelitian ini adalah aktivitas fisik berat yang dilakukan minimal selama 10 menit per hari secara terus-menerus. Kebiasaan merokok adalah kebiasaan merokok atau mengunyah tembakau pada sampel dalam 1 bulan terakhir. Konsumsi minuman beralkohol adalah kebiasaan sampel minum alkohol selama 12 bulan terakhir. Gangguan mental emosional, suatu keadaan yang mengindikasikan sampel mengalami suatu perubahan emosional yang dapat berkembang menjadi keadaan patologis apabila terus berlanjut, penggolongan sampel yang mengalami gangguan emosional dan tidak mengalami gangguan emosional diukur dengan memberikan 20 pertanyaan kepada sampel dengan jawaban ya dan tidak, apabila seseorang menjawab minimal 6 pertanyaan dengan jawaban ya, seseorang dikatakan mengalami gangguan emosional.

No Variabel Kategori 1 Karakteristik Demografi dan Ekonomi Umur

No Variabel Kategori 1 Karakteristik Demografi dan Ekonomi Umur METODE Desain, Waktu dan Tempat Desain penelitian adalah cross-sectional study berskala nasional bersifat deskriptif. Data yang digunakan adalah data sekunder Riskesdas 2007 yang dilakukan oleh Badan Penelitian

Lebih terperinci

Konsumsi Pangan Sumber Fe ANEMIA. Perilaku Minum Alkohol

Konsumsi Pangan Sumber Fe ANEMIA. Perilaku Minum Alkohol 15 KERANGKA PEMIKIRAN Anemia merupakan kondisi kurang darah yang terjadi bila kadar hemoglobin darah kurang dari normal (Depkes 2008). Anemia hampir dialami oleh semua tingkatan umur dan salah satunya

Lebih terperinci

daripada mereka yang aktif. Selain itu, aktivitas fisik yang kurang juga berhubungan dengan obesitas. Meningkatnya tingkat pendapatan juga

daripada mereka yang aktif. Selain itu, aktivitas fisik yang kurang juga berhubungan dengan obesitas. Meningkatnya tingkat pendapatan juga KERANGKA PEMIKIRAN Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat, baik di negara maju maupun negara berkembang. Hipertensi merupakan suatu keadaan tanpa gejala, dengan kondisi tekanan yang

Lebih terperinci

METODE. Tabel 5 Pengkategorian variabel penelitian Variabel

METODE. Tabel 5 Pengkategorian variabel penelitian Variabel 104 METODE Sumber Data, Disain, Cara Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian ini menggunakan data sekunder yang bersumber dari hasil Riskesdas 2007. Riskesdas 2007 menggunakan disain penelitian

Lebih terperinci

METODE. Desain, Waktu dan Tempat

METODE. Desain, Waktu dan Tempat Kerangka pemikiran dalam penelitian ini disusun berdasarkan rangkuman tinjauan teori yang ada, khususnya mengenai hubungan antara satu faktor risiko dengan faktor risiko lain yang berpengaruh terhadap

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam tesis ini merupakan data sekunder gabungan yang berasal dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional tahun 2007 (Susenas 2007) dan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 116 HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Sampel Pada penelitian ini, dari total sampel 10834, sebanyak 52.6%-nya adalah wanita dan 47.4% adalah pria. Seluruh sampel terkategori penduduk perkotaan. Tabel

Lebih terperinci

Oleh: Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS Siti Nuryati, STP, MSi Muhammad Aries

Oleh: Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS Siti Nuryati, STP, MSi Muhammad Aries ANALISIS STATUS GIZI DAN GAYA HIDUP SEBAGAI FAKTOR RISIKO HIPERTENSI & DM DI JAKARTA: IMPLIKASINYA PADA PENCEGAHAN MASALAH GIZI LEBIH, HIPERTENSI DAN DIABETES MELITUS Oleh: Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh METODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Penelitian mengenai studi karakteristik pertumbuhan anak usia sekolah di Provinsi Jawa Barat dilaksanakan dari bulan Mei-Juli 2011 dengan menggunakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Data yang Digunakan

METODE PENELITIAN Data yang Digunakan METODE PENELITIAN Data yang Digunakan Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007. Riskesdas 2007 diselenggarakan oleh Badan Penelitian dan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional, bertempat di Pabrik Hot Strip Mill (HSM) PT. Krakatau Steel Cilegon, Propinsi Banten. Lokasi penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. n =

METODE PENELITIAN. n = 24 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study karena pengumpulan variabel independen dan dependen dilakukan pada satu waktu yang tidak

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN 32 BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini merupakan cross sectional yaitu untuk mengetahui kedua variabel baik dependen maupun independen yang dilakukan observasi pada saat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. n1 = = 35. n2 = = 32. n3 =

METODE PENELITIAN. n1 = = 35. n2 = = 32. n3 = 17 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yang dilakukan di perguruan tinggi penyelenggara Beastudi Etos wilayah Jawa Barat yaitu

Lebih terperinci

METODOLOGI. n = (Z /2) 2 X σ 2. n = X n = 54 siswa

METODOLOGI. n = (Z /2) 2 X σ 2. n = X n = 54 siswa METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian Cross Sectional Study yang dilakukan pada siswa sekolah dasar di SD Negeri Empang 1 Bogor. Pengambilan data dilakukan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross-sectional study. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kebon Kopi 2 Bogor. Penentuan lokasi SDN Kebon Kopi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional. Tempat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional. Tempat 51 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional. Tempat penelitian ini berlokasi di Propinsi Lampung dan dilaksanakan pada

Lebih terperinci

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu pengamatan yang dilakukan sekaligus pada satu waktu. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. n= z 2 1-α/2.p(1-p) d 2

METODE PENELITIAN. n= z 2 1-α/2.p(1-p) d 2 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain dalam penelitian ini adalah cross sectional study. Lokasi penelitian di Desa Paberasan Kabupaten Sumenep. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh 19 METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Cross sectional study yaitu rancangan yang digunakan pada penelitian dengan variabel sebab

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 36 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Dalam dan Ilmu Gizi 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di area

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DESAIN PENELITIAN Penelitian ini di desain melalui pendekatan cross-sectional study yaitu rancangan suatu studi epidemiologi yang mempelajari hubungan penyakit dan paparan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 15 METODOLOGI PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian ini menggunakan desain crossecsional study, semua data yang dibutuhkan dikumpulkan dalam satu waktu (Singarimbun & Effendi 2006).

Lebih terperinci

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subyek

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subyek METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan menggunakan desain cross sectional study. Penelitian dilakukan dengan mengolah data sekunder yang diperoleh dari hasil penelitian mengenai Kebiasaan

Lebih terperinci

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh METODE Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat observasional analitik dengan desain Hospital Based Case Control Study. Prinsip yang mendasari studi ini

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan pendekatan cross sectional yaitu penelitian non-eksperimental dengan menggunakan data primer untuk mengetahui

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 24 HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lokasi Geografis Daerah Khusus Ibukota Jakarta (DKI Jakarta) adalah sebuah provinsi sekaligus ibu kota negara Indonesia. Jakarta terletak di bagian barat laut Pulau

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 0 METODOLOGI PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survey yang dilakukan di lingkungan SMPN 5 Bogor yang berlokasi di Jalan Dadali no 10A Kota Bogor. Pemilihan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh 19 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini bersifat deskriptif dan menggunakan metode survey dengan desain cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 6 Bogor. Penentuan

Lebih terperinci

PENGETAHUAN Pangan Rekayasa Genetika HARAPAN. PENERIMAAN Pangan Rekayasa Genetika

PENGETAHUAN Pangan Rekayasa Genetika HARAPAN. PENERIMAAN Pangan Rekayasa Genetika KERANGKA PEMIKIRAN Pangan rekayasa genetika merupakan produk hasil pencangkokan dari satu gen ke gen yang lain. Pangan rekayasa genetika juga merupakan suatu produk yang mempunyai kemampuan untuk memenuhi

Lebih terperinci

METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 18 METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study dimana seluruh pengumpulan data dilakukan pada satu waktu. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 1 Malangsari

Lebih terperinci

Konsumsi Pangan. Preferensi Pangan. Karakteristik Makanan:

Konsumsi Pangan. Preferensi Pangan. Karakteristik Makanan: 23 KERANGKA PEMIKIRAN Menurut Suhardjo (1989), latar belakang sosial budaya mempengaruhi pemilihan jenis pangan melalui dua cara yaitu informasi mengenai gizi dan preferensi berdasarkan konteks dua karakteristik

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Jenis Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif, dengan desain cross sectional dimana pengukuran variabel independen dan variabel

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran 21 KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Kekurangan gizi pada usia dini mempunyai dampak buruk pada masa dewasa yang dimanifestasikan dalam bentuk fisik yang lebih kecil dengan tingkat produktifitas yang

Lebih terperinci

METODE Disain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subyek

METODE Disain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Subyek METODE Disain, Tempat dan Waktu Penelitian ini menggunakan data dasar hasil penelitian Kebiasaan Minum dan Status Hidrasi pada Remaja dan Dewasa di Dua Wilayah Ekologi Berbeda yang dilaksanakan oleh tim

Lebih terperinci

(jenis kelamin), faktor lingkungan (jumlah anggota keluarga), faktor sosial ekonomi

(jenis kelamin), faktor lingkungan (jumlah anggota keluarga), faktor sosial ekonomi 57 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara faktor biologis (jenis kelamin), faktor lingkungan (jumlah anggota keluarga), faktor sosial

Lebih terperinci

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian Preferensi Pangan Anak Sekolah Dasar di Kota Bogor

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian Preferensi Pangan Anak Sekolah Dasar di Kota Bogor 12 KERANGKA PEMIKIRAN Preferensi terhadap makanan didefinisikan sebagai derajat kesukaan atau ketidaksukaan terhadap makanan dan preferensi akan berpengaruh terhadap konsumsi pangan (Suhardjo 1989). Preferensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep VARIABEL BEBAS Konsumsi Minuman Beralkohol Frekuensi konsumsi minuman beralkohol Banyaknya konsumsi minuman beralkohol VARIABEL TERIKAT Kejadian Obesitas Abdominal

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 56 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1.Jenis Penelitian dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berasal dari hasil penelitian Pengembangan Surveilans Faktor Risiko Penyakit dan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian 23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah crosssectional study dimana seluruh paparan dan outcome diamati pada saat bersamaan dan pengumpulan data dilakukan

Lebih terperinci

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh 8 METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai hubungan konsumsi susu dan kebiasaan olahraga dengan status gizi dan densitas tulang remaja di TPB IPB dilakukan dengan menggunakan desain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lemak tubuh karena ambilan makanan yang berlebih (Subardja, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. lemak tubuh karena ambilan makanan yang berlebih (Subardja, 2004). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Obesitas atau kegemukan adalah keadaan yang terjadi apabila kuantitas jaringan lemak tubuh dibandingkan berat badan total lebih besar daripada normal. Hal ini

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi analitik terhadap data dasar sekunder dari Survei Demografi dan Kesehatan (SDKI) tahun 2007. Desain penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 16 METODOLOGI PENELITIAN Desain Waktu dan Tempat Penelitian Desain penelitian ini adalah Cross sectional study yaitu rancangan yang digunakan pada penelitian dengan variabel sebab atau faktor resiko dan

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan osteopenia pada kelompok vegetarian umur 20-35 tahun di Pusdiklat Maitreyawira,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mojosongo, Jebres, Surakarta. Pelaksanaan penelitian bulan April 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Mojosongo, Jebres, Surakarta. Pelaksanaan penelitian bulan April 2014. digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini mengambil tempat di Posyandu Tawangsari, Mojosongo, Jebres, Surakarta. Pelaksanaan penelitian bulan April 2014.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian penjelasan eksplanatory reseach dimana menjelaskan hubungan antara variabel bebas dan variabel

Lebih terperinci

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 53 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Faktor-faktor risiko hipertensi pada pria berdasarkan nilai odds ratio (OR) tertinggi ke terendah adalah: 1.1. Konsumsi minuman alkohol jenis tradisional berisiko

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah eksplanatory research yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4. 1. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif yang menggunakan metode deskriptif analitik dengan desain cross sectional karena pengambilan data

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel

METODE PENELITIAN Desain, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel 15 METODE PENELITIAN Desain, dan Waktu Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain cross sectional study yaitu mengumpulkan informasi dengan satu kali survei. Penelitian ini mengkaji pengetahuan

Lebih terperinci

Gambar 3 Hubungan ketahanan pangan rumahtangga, kondisi lingkungan, morbidity, konsumsi pangan dan status gizi Balita

Gambar 3 Hubungan ketahanan pangan rumahtangga, kondisi lingkungan, morbidity, konsumsi pangan dan status gizi Balita 22 KERANGKA PEMIKIRAN Status gizi yang baik, terutama pada anak merupakan salah satu aset penting untuk pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Melihat tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara indeks massa tubuh dan faktor-faktor lainnya dengan status lemak tubuh pada pramusaji di Pelayanan

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. kuesioner. Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional, dimana

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. kuesioner. Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional, dimana BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dari data primer melalui kuesioner. Rancangan penelitian yang digunakan adalah cross sectional, dimana

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh 16 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan desain cross-sectional study. Data yang digunakan adalah data sekunder hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik. Bidang penelitian di bidang gizi masyarakat yang dilakukan pada ibu-ibu rumah tangga desa Meteseh kecamatan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional study, dilakukan di SDN 09 Pagi Pademangan Barat Jakarta Utara. Pemilihan lokasi sekolah dasar dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian cross

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian cross BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional.pemilihan desain cross sectional karena penelitian ini

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian. Desain penelitian yang dilakukan untuk mengetahui status gizi, perilaku

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian. Desain penelitian yang dilakukan untuk mengetahui status gizi, perilaku METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian yang dilakukan untuk mengetahui status gizi, perilaku konsumsi, dan persepsi remaja putri SMU dan SMK dikaitkan dengan kesiapan reproduksi adalah cross

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional, yaitu pengamatan terhadap paparan dan outcome dilakukan dalam satu periode waktu yang bersamaan.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian adalah cross sectional study. Penelitian ini merupakan bagian dari Penelitian Aspek Sosio-ekonomi dan Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan hubungan status gizi dengan siklus menstruasi. Penelitian. satu kali pada satu saat (Nursalam, 2013).

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan hubungan status gizi dengan siklus menstruasi. Penelitian. satu kali pada satu saat (Nursalam, 2013). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelatif dan menggunakan rancangan penelitian cross-sectional. Penelitian deskriftif koleratif untuk mendeskripsikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian itu adalah Explanatory Research, yaitu untuk menjelaskan hubungan antara variabel pendidikan ibu, pendapatan perkapita dengan status gizi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 21 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study yaitu seluruh variabel diamati pada saat yang bersamaan pada waktu penelitian berlangsung. Pemilihan

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 43 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain penelitian cross sectional. Desain ini dipilih sesuai dengan kegunaan dari desain studi cross sectional,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian penjelasan (Explanatory Research) karena hubungan dan pengaruh antara variabel-variabelnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Survei Antar Sensus BPS 2005 jumlah remaja di Indonesia adalah 41 juta jiwa,

BAB I PENDAHULUAN. Survei Antar Sensus BPS 2005 jumlah remaja di Indonesia adalah 41 juta jiwa, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Survei Antar Sensus BPS 2005 jumlah remaja di Indonesia adalah 41 juta jiwa, sedangkan menurut Depkes RI 2006 jumlah remaja meningkat yaitu 43 juta jiwa, dan menurut

Lebih terperinci

METODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 17 METODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan desain Cross Sectional Study. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November-Desember 2011 di lingkungan Kampus (IPB)

Lebih terperinci

Gambar 1 Hubungan pola asuh makan dan kesehatan dengan status gizi anak balita

Gambar 1 Hubungan pola asuh makan dan kesehatan dengan status gizi anak balita 17 KERANGKA PEMIKIRAN Masa balita merupakan periode emas, karena pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan otak yang optimal, terlebih lagi pada periode dua tahun pertama kehidupan seorang anak.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah eplanatory research, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan dua variabel atau lebih dengan rancangan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah Cross Sectional Study yaitu seluruh variabel diamati pada saat yang bersamaan ketika penelitian berlangsung. Penelitian

Lebih terperinci

Jumlah dan Teknik Pemilihan Sampel

Jumlah dan Teknik Pemilihan Sampel Penelitian METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian ini menggunakan desain case control bersifat Retrospective bertujuan menilai hubungan paparan penyakit cara menentukan sekelompok kasus

Lebih terperinci

Pola Konsumsi Pangan Rumah Tangga Perubahan konsumsi pangan sebelum dan sesudah mengikuti program pemberdayaan Tingkat Kecukupan energi dan zat gizi

Pola Konsumsi Pangan Rumah Tangga Perubahan konsumsi pangan sebelum dan sesudah mengikuti program pemberdayaan Tingkat Kecukupan energi dan zat gizi KERANGKA PEMIKIRAN Masa yang terentang antara usia satu tahun sampai remaja boleh dikatakan sebagai periode laten karena pertumbuhan fisik berlangsung tidak sedramatis ketika masih berstatus bayi (Arisman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian menggunakan rancangan penelitian kuantitatif pendekatan analitik dengan menggunakan desain cross sectional study. Cross sectional study yaitu

Lebih terperinci

METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Sampel Jenis dan Cara Pengumpulan Data 22 METODOLOGI Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang menggambarkan hubungan antara asupan makanan dan komposisi lemak tubuh terhadap kapasitas daya tahan tubuh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research yaitu menjelaskan ada tidaknya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat melalui pengkajian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 8 BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah survey analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional yaitu suatu penelitian yang mencoba mengetahui mengapa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas, dan produktif (Hadi, 2005). bangsa bagi pembangunan yang berkesinambungan (sustainable

BAB 1 PENDAHULUAN. (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas, dan produktif (Hadi, 2005). bangsa bagi pembangunan yang berkesinambungan (sustainable BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan suatu bangsa sangat tergantung kepada keberhasilan bangsa itu sendiri dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, sehat, cerdas,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cross Sectional. Pemilihan lokasi SMA dilakukan secara purposive dengan pertimbangan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian n = (zα² PQ) / d²

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian n = (zα² PQ) / d² 31 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan penelitian potong lintang (cross sectional study), dengan cara mengukur variabel

Lebih terperinci

METODE. Zα 2 x p x (1-p)

METODE. Zα 2 x p x (1-p) 16 METODE Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study. Pemilihan tempat dilakukan secara purposif dengan pertimbangan kemudahan akses dan perolehan izin. Penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif observasional dengan

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif observasional dengan BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Disain Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan kuantitatif observasional dengan pendekatan cross sectional study, yaitu suatu pendekatan yang sifatnya sesaat pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional di bidang gizi masyarakat, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh 25 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Data dikumpulkan untuk meneliti suatu fenomena dalam satu kurun waktu tertentu (Umar 2006).

Lebih terperinci

Konsumsi Pangan (makanan dan minuman) Intake energi. Persentase tingkat konsumsi cairan. Kecenderungan dehidrasi

Konsumsi Pangan (makanan dan minuman) Intake energi. Persentase tingkat konsumsi cairan. Kecenderungan dehidrasi KERANGKA PEMIKIRAN Kebiasaan didefinisikan sebagai pola perilaku yang diperoleh dari pola praktek yang terjadi berulang-ulang. Kebiasaan makan dapat didefinisikan sebagai seringnya (kerap kalinya) makanan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. School-Based Modified Lifestyle For Increasing Phytosterol Intake Of Obese

III. METODE PENELITIAN. School-Based Modified Lifestyle For Increasing Phytosterol Intake Of Obese 44 III. METODE PENELITIAN A. Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian payung yang berjudul School-Based Modified Lifestyle For Increasing Phytosterol Intake Of

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN. Karakteristik sosial ekonomi keluarga contoh: Karakteristik contoh: Pengetahuan gizi seimbang. Jenis kelamin Umur Uang saku

KERANGKA PEMIKIRAN. Karakteristik sosial ekonomi keluarga contoh: Karakteristik contoh: Pengetahuan gizi seimbang. Jenis kelamin Umur Uang saku 126 KERANGKA PEMIKIRAN Ada beberapa faktor yang mempengaruhi praktek gizi seimbang yang selanjutnya diterapkan dalam konsumsi energi dan zat gizi. Faktor tersebut diantaranya adalah pengetahuan,sikap,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Menurut World

BAB I PENDAHULUAN. jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Menurut World 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap satu diantara enam penduduk dunia adalah remaja. Di Indonesia, jumlah remaja dan kaum muda berkembang sangat cepat. Menurut World Health Organization (WHO)

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. n = N 1+ N (d 2 ) keterangan : N = besar populasi n = besar sampel d = tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan

METODE PENELITIAN. n = N 1+ N (d 2 ) keterangan : N = besar populasi n = besar sampel d = tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study karena pengambilan data dilakukan pada suatu waktu. Penelitian dilaksanakan di Pesantren di

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Kelas Populasi (N) Contoh (n) Kelas Kelas Total 81 40

METODE PENELITIAN. Kelas Populasi (N) Contoh (n) Kelas Kelas Total 81 40 15 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah metode survei dengan teknik wawancara. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Babakan, Kota Bogor. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, observasional dengan

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, observasional dengan III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, observasional dengan pendekatan cross sectional yaitu dengan variabel independen dan dependen dinilai sekaligus

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif deskriptif yang menggunakan data primer yaitu dengan cara meminta responden untuk mengisi kuesioner

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dianggap masalah oleh semua orang. Papalia dan Olds (1995) mengatakan bahwa obesitas dan overweight terjadi jika individu

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dianggap masalah oleh semua orang. Papalia dan Olds (1995) mengatakan bahwa obesitas dan overweight terjadi jika individu BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seseorang yang menjadi Obesitas dan overweight merupakan suatu yang dianggap masalah oleh semua orang. Papalia dan Olds (1995) mengatakan bahwa obesitas dan overweight

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. =(1.96) (0.9) (0.2) =77.8=78 (orang)

METODE PENELITIAN. =(1.96) (0.9) (0.2) =77.8=78 (orang) 17 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan menggunakan desain cross sectional study. Data primer diperoleh melalui survey, wawancara, pengisian kuesioner dan recall

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesejahteraan penduduk saat ini diketahui menyebabkan peningkatan usia harapan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesejahteraan penduduk saat ini diketahui menyebabkan peningkatan usia harapan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Meningkatnya berbagai fasilitas dan pelayanan kesehatan serta kesejahteraan penduduk saat ini diketahui menyebabkan peningkatan usia harapan hidup (UHH) yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Yayasan Yasmina Bogor (Purposive) N= 65. Kabupaten Bogor (N = 54) Populasi sumber (N=50) Contoh penelitian (n= 30)

METODE PENELITIAN. Yayasan Yasmina Bogor (Purposive) N= 65. Kabupaten Bogor (N = 54) Populasi sumber (N=50) Contoh penelitian (n= 30) 25 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah dengan cross sectional study. Pemilihan tempat tersebut dilakukan secara purposive, yaitu di Bogor pada peserta Program

Lebih terperinci

METODE. n = Z 2 P (1- P)

METODE. n = Z 2 P (1- P) 18 METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu pengamatan yang dilakukan sekaligus pada satu waktu. Lokasi penelitian adalah TKA Plus Ihsan Mulya Cibinong.

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. faktor risiko lain yang berperan terhadap kejadian kehamilan tidak diinginkan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. faktor risiko lain yang berperan terhadap kejadian kehamilan tidak diinginkan 59 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif dan dilakukan dengan menganalisis data sekunder Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002-2003.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain retrospektif dan cross sectional study. Penelitian dilakukan di dua lokasi yaitu Desa Sukajadi, Kecamatan Tamansari,

Lebih terperinci

METODE Desain, Tempat dan Waktu Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE Desain, Tempat dan Waktu Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data 21 METODE Desain, Tempat dan Waktu Penelitian mengenai konsumsi pangan, aktivitas fisik, status gizi dan status kesehatan lansia menggunakan desain cross sectional. Desain ini merupakan pengamatan yang

Lebih terperinci