Oleh: Dian Cahyawati S. Jurusan Matematika FMIPA Universitas Sriwijaya ABSTRAK
|
|
- Utami Salim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 (M.3) ANALISIS HUBUNGAN FAKTOR-FAKTOR YANG BERKAITAN DENGAN RISIKO ANAK PUTUS SEKOLAH PENDIDIKAN DASAR (Kasus : Wilayah Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan) Oleh: Dian Cahyawati S. Jurusan Matematika FMIPA Universitas Sriwijaya dian_cahyawati@yahoo.com ABSTRAK Data Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (2007) menunjukkan bahwa angka partisipasi sekolah pendidikan dasar di Kabupaten Ogan Ilir (OI) sudah diatas capaian Provinsi Sumatera Selatan, tetapi masih dibawah capaian Nasional dan jauh dari target capaian Pembangunan Milenium untuk Tahun Salah satu masalah yang mempengaruhi angka partisipasi sekolah adalah masalah putus sekolah. Beberapa telaah yang mengamati masalah putus sekolah, menunjukkan bahwa penyebab utama masalah putus sekolah adalah faktor sosial ekonomi keluarga yaitu kemiskinan. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan struktur hubungan faktor-faktor yang berkaitan dengan risiko anak putus sekolah pendidikan dasar di Kabupaten OI, khususnya pada anak yang berasal dari kalangan keluarga yang tergolong miskin atau mendekati miskin. Salah satu metode yang dapat menghasilkan struktur hubungan dan keterkaitan antar faktor adalah metode CHAID. Selain mengamati beberapa faktor sosial ekonomi keluarga, penelitian ini mengamati juga faktor motivasi sekolah sebagai variabel bebas, untuk dianalisis struktur hubungannya dengan risiko putus sekolah pendidikan dasar. Analisis dilakukan terhadap data hasil survei Tahun 2010, yaitu sebanyak 592 sampel anak usia sekolah pendidikan dasar. Hasil metode CHAID menunjukkan bahwa ada tujuh dari sebelas variabel bebas yang diamati, memiliki hubungan yang signifikan, baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap risiko putus sekolah anak. Struktur hubungan dan keterkaitan antar variabel yang digambarkan dengan dendogram, menunjukkan bahwa variabel yang paling erat hubungannya dengan penyebab putus sekolah adalah Motivasi Anak. Diikuti variabel-variabel lain yang hubungannya dengan penyebab putus sekolah semakin lemah, yaitu Jenis Kelamin Anak, Jenis Pekerjaan Ibu, Jenis Pekerjaan Ayah, Motivasi Orang Tua, Status Bantuan Pendidikan, dan Jumlah Anak dalam Keluarga. Sedangkan Asal Daerah Ayah, Tingkat Pendidikan Ayah, Tingkat Pendidikan Ibu dan Tingkat Pendapatan, tidak memberikan hubungan yang signifikan. Kata Kunci : Putus Sekolah Pendidikan Dasar, Metode CHAID 118
2 PENDAHULUAN Prosiding Salah satu program dalam pembangunan nasional adalah pembangunan pendidikan. Pembangunan pendidikan sangat penting peranannya untuk mencapai kemajuan di berbagai bidang kehidupan guna meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia. Karena itu, pemerintah berkewajiban untuk memenuhi kesamaan hak setiap warga negara dalam mendapatkan layanan pendidikan. Kesamaan hak ini dimiliki baik oleh masyarakat di perkotaan maupun di pedesaan, dan kelompok masyarakat kaya maupun kelompok masyarakat miskin. Namun demikian, kesamaan hak dalam bidang pendidikan ini, belum dapat tuntas diperoleh bagi semua lapisan. Hal ini dapat dilihat dari masih adanya anak yang putus sekolah pada setiap tahunnya. Diperkirakan terdapat satu juta anak yang putus sekolah setiap tahunnya (Republika, 5 Februari 2002 dalam Cahyawati, 2007a). Selain dari angka putus sekolah, tuntas pendidikan bagi semua, dapat dilihat juga dari angka partisipasi sekolah pada setiap jenjang pendidikan. Partisipasi sekolah dasar di Kabupaten Ogan Ilir (OI), berdasarkan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah OI dalam Bappenas (2007) menunjukkan persentase partisipasi sekolah dasar di Kabupaten OI sebesar 90,44%. Meskipun angka ini sudah diatas Provinsi Sumatera Selatan (83,31%) tetapi masih dibawah Nasional (98%) dan dibawah target capaian Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals-MDGs) yaitu capaian untuk Tahun 2015 bahwa 100% anak sudah menuntaskan pendidikan dasar. Demikian juga untuk partisipasi sekolah tingkat SMP, baru mencapai 71,2% masih dibawah Provinsi (83,58%) dan Nasional (71,81%) serta jauh dibawah MDGs (100%). Salah satu yang mempengaruhi angka partisipasi sekolah adalah masalah putus sekolah. Berbagai telaah yang mengamati masalah pendidikan mengungkapkan bahwa penyebab utama masalah putus sekolah adalah kemiskinan (Supriadi, 1994). Demikian juga menurut data Survei Ekonomi Nasional (Susenas) Tahun 2003, tingginya angka putus sekolah lebih banyak bersumber pada persoalan ekonomi yang berasal dari keluarga miskin. Ketidakmampuan finansial orang tua untuk memenuhi kebutuhan biaya sekolah anak, mengakibatkan anak menjadi putus sekolah. Dalam hal ini, tidak saja mereka miskin dalam kondisi ekonomi, tetapi menjadi miskin juga dalam pendidikan. Hal ini menjadikan keluarga miskin sulit untuk memperbaiki kualitas hidup dan keluar dari kemiskinan. Sehingga, untuk 119
3 menangani masalah putus sekolah ini, perlu menjadi perhatian penting adalah memperhatikan masalah pendidikan pada kelompok masyarakat miskin. Berdasarkan data di Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas, 2007), Kabupaten OI memiliki penduduk miskin yang masih cukup banyak. Data menunjukkan bahwa proporsi populasi dibawah garis kemiskinan Kabupaten OI sebesar 19,45% masih diatas Provinsi (16,8%) dan Nasional (16,66%) serta sangat jauh dengan capaianmdgs yaitu 7,5%. Tingginya proporsi populasi dibawah garis kemiskinan di Kabupaten OI, belum diikuti oleh tingginya partisipasi sekolah pendidikan dasar bagi semua. Hal ini merupakan salah satu masalah pembangunan dalam bidang pendidikan yang harus dihadapi di Kabupaten OI, yaitu meningkatkan angka partisipasi sekolah hingga target capaian MDGs pada Tahun 2015 untuk angka partisipasi sekolah dapat tercapai 100%. Hasil penelitian Cahyawati (2007a) menunjukkan bahwa pendidikan kepala rumah tangga merupakan faktor utama yang sangat erat kaitannya dengan kejadian putus sekolah pendidikan dasar dari seorang anak. Diikuti oleh faktor-faktor sosial ekonomi lainnya yaitu proporsi pengeluaran untuk makanan, jumlah anak, pekerjaan orang tua, lokasi (desa atau kota) dan jenis kelamin anak. Proporsi pengeluaran makanan yang relatife tinggi, memberikan indikasi adanya faktor kemiskinan sebagai penyebab masalah putus sekolah. Penelitian Cahyawati di atas, menganalisis masalah putus sekolah pendidikan dasar pada Data Susenas Tahun 2000 Provinsi Sumatera Selatan, yang melibatkan sampel rumah tangga dari semua kalangan, belum memperhatikan khusus kalangan rumah tangga yang termasuk katagori miskin atau mendekati miskin. Berdasarkan uraian di atas, masih tingginya proporsi populasi yang miskin di Kabupaten OI tetapi belum diikuti dengan tingginya angka partisipasi sekolah pendidikan dasar, maka masalah peningkatan angka partisipasi sekolah pendidikan dasar, masih perlu menjadi perhatian dalam pembangunan pendidikan di Kabupaten OI. Diperlukan suatu penelitian yang mengamati faktor-faktor yang berkaitan dengan masalah putus sekolah pendidikan dasar di Kabupaten OI. Faktor-faktor pencetus kejadian putus sekolah pendidikan dasar dapat dianalisis signifikansi dan struktur hubungannya, menggunakan salah satu metode ekslporatif yaitu metode Chi Square Automatic Interaction Detection (CHAID). 120
4 Metode ini menghasilkan suatu dendogram yang menggambarkan struktur hubungan dari satu faktor dengan faktor lainnya, mulai dari faktor yang memiliki keeratan hubungan dengan kejadian anak putus sekolah pendidikan dasar, hingga yang hubungannya paling lemah. Diharapkan, dendogram ini dapat digunakan untuk melakukan analisis lanjutan, seperti pemodelan statistik mengenai model peluang putus sekolah. Atau, dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk membuat kebijakan yang terkait dengan masalah pendidikan dasar. Misalnya pembagian beasiswa sebagai upaya untuk menghindari putus sekolah, atau pembagian bantuan lainnya yang bertujuan untuk mengurangi anak yang putus sekolah, sehingga angka partisipasi sekolah di Kabupaten OI dapat meningkat dan mencapai target MDGs. Metode dan Teknik Sampling METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei, yang dilakukan di Wilayah Kabupaten OI mulai bulan Juli sampai dengan bulan September Wilayah Kabupaten OI mencakup 16 kecamatan. Masing-masing kecamatan terdiri dari beberapa desa dengan jumlah yang hampir sama. Desa yang menjadi objek pengambilan sampel ditentukan dua desa untuk setiap kecamatan, dipilih secara random. Selanjutnya, setiap desa diambil responden (Kepala Keluarga) sebanyak sampel, secara purposive terseleksi. Kepala Keluarga (KK) yang diambil sebagai sampel adalah KK yang terindikasi sebagai KK yang miskin atau mendekati miskin berdasarkan indikator kemiskinan dari BPS. Selanjutnya, KK ini diseleksi sebagai KK yang memiliki anak usia 7 15 tahun baik yang masih sekolah maupun yang putus sekolah. Variabel Penelitian Variabel terikat (dependent) yang diamati adalah status sekolah anak (Y = 1, putus sekolah atau Y = 0, masih sekolah). Sedangkan variabel-variabel bebas yang diamati dapat dilihat pada Lampiran. 121
5 Pengolahan dan Analisis Data Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah diuji coba validitas dan reliabilitasnya dalam mengukur variabel Motivasi. Pengolahan data secara statistik deskripsi, dan dilanjutkan analisis menggunakan Metode CHAID untuk mendapatkan struktur hubungan antar variabel yang diamati. Metode CHAID diterapkan melalui program makro TREEDISC yang ditulis pada paket program SAS versi 9.1 for Windows. HASIL DAN PEMBAHASAN Data primer hasil survei, diolah dan dianalisis secara deskriptif dan inferensi. Berikut adalah hasil pengolahan dan analisis data. Deskripsi Data Data primer yang diolah dan dianalisis sebanyak 345 Kepala Keluarga (KK) yang terindikasi termasuk katagori miskin atau mendekati miskin, dan memiliki anak usia pendidikan dasar (7 15 tahun). Dari 345 KK ini diperoleh 1205 sampel anak, dan sebanyak 592 diantaranya merupakan anak usia sekolah pendidikan dasar. Berdasarkan karakteristik anak usia pendidikan dasar berkaitan dengan variabel yang diamati. Tabel 1. Karakteristik Anak Putus Sekolah Pendidikan Dasar di Kabupaten Ogan Ilir No Variabel Kategori Status Sekolah Jml Persentase Ukuran Asosiasi Tidak Putus Koef. p-value Jumlah Sampel Jenis Kelamin Anak Perempuan (0) Laki-Laki (1) Asal Daerah Ayah Pribumi (0) Pendatang (1) Tingkat Tidak Tamat SD (0) Tamat SD (1) Pendidikan Ayah SMP (2) SMA (3) PT (4) Tingkat Tidak Tamat SD (0) Tamat SD (1) Pendidikan Ibu SMP (2) SMA (3) PT (4) Jenis Pekerjaan Ayah Tidak Bekerja (0) Berdagang (1) Bertani (2) Swasta (3) PNS (4) Lainnya (5) Jenis Pekerjaan Ibu Tidak Bekerja (0)
6 Berdagang (1) Bertani (2) Swasta (3) PNS (4) Lainnya (5) Tingkat < 600 (1) (2) Pendapatan Rumah (3) >1800 (4) Tangga >2400 (5) Jumlah Anak dalam Kurang dari 3 (1) (2) Keluarga 6-8 (3) (4) Lebih dari 10 (5) Motivasi Anak Rendah (1) Sedang (2) Tinggi (3) Motivasi Orang Tua Rendah (1) Sedang (2) Tinggi (3) Menerima Bantuan Pernah (0) Tidak Pernah (1) Tabel 1 menunjukkan bahwa angka putus sekolah pendidikan dasar di Kabupaten OI sebesar 14,2 persen. Nilai yang relatif masih tinggi, jika dibandingkan dengan target MDGs pada Tahun 2015, yaitu tuntas pendidikan dasar bagi semua, yang harus mencapai angka partisipasi sekolah pendidikan dasar sebesar 100 persen. Atau dengan arti lain, bahwa angka putus sekolah harus 0 persen. Berdasarkan variabel yang diamati, terdapat empat variabel yang hubungannya tidak signifikan (pada taraf 5%) dengan status sekolah, yaitu Asal Daerah Ayah, Tingkat Pendidikan Ibu, Jenis Pekerjaan Ayah, dan Tingkat Pendapatan Rumah Tangga. Sedangkan variabel-variabel lain yang hubungannya signifikan secara parsial dengan status sekolah adalah Jenis Kelamin Anak, Tingkat Pendidikan Ayah, Jenis Pekerjaan Ibu, Jumlah Anak dalam Keluarga, Motivasi Anak, Motivasi Orang Tua, dan Status Menerima Bantuan Pendidikan. Untuk melihat struktur hubungan antar variabel-variabel yang diamati keterkaitannya dengan status sekolah, baik hubungannya secara langsung ataupun hubungan tidak langsung terhadap status sekolah, dapat menggunakan Metode CHAID. Berikut adalah hasil Metode CHAID. 123
7 Hasil Analisis Metode CHAID Variabel-variabel bebas katagorik yang diamati dituliskan seperti pada Lampiran. Proses katagorik terhadap variabel-variabel bebas dan dendogram hasil metode CHAID adalah sebagai berikut: 124
8 SPL : PUTUS VAL : 0 1 COU : PVA : SPL : MOTANK VAL : 1 COU : PVA : SPL : MOTANK VAL : 2 COU : PVA : SPL : MOTANK VAL : 3 COU : PVA : SPL : JK VAL : 1 COU : 6 23 PVA : SPL : JK VAL : 0 COU : 14 8 PVA : SPL : PKRJIB VAL : 3 COU : 1 2 PVA : SPL : PKRJIB VAL : 2 1 COU : PVA : SPL : PKRJIB VAL : COU : 91 2 PVA : SPL : MOTORT VAL : 1 2 COU : PVA : SPL : MOTORT VAL : 3 COU : PVA : SPL : PKRJAY VAL : COU : 0 6 PVA : SPL : PKRJAY VAL : 2 3 COU : 14 2 PVA : SPL : BNTU VAL : 1 COU : PVA : SPL : BNTU VAL : 0 COU : 22 0 PVA : SPL : JUMANK VAL : 1 2 COU : 13 0 PVA : SPL : JUMANK VAL : 3 COU : 1 2 PVA : Gambar 1. Dendogram Status Sekolah Pendidikan Dasar di Kabupaten Ogan Ilir Dendogram Status Putus Sekolah Pendidikan Dasar Hasil Metode CHAID 125
9 Hasil analisis Metode CHAID menunjukkan bahwa lima dari sebelas variabel bebas yang diamati, berhubungan dengan variabel terikat (PUTUS). Berdasarkan urutan yang paling kuat hubungannya dengan PUTUS, variabel-variabel bebas yang signifikan adalah (1) Motivasi Anak, (2) Jenis Kelamin Anak, (3) Jenis Pekerjaan Ibu, (4) Jenis Pekerjaan Ayah, (5) Motivasi Orang Tua, (6) Status Menerima Bantuan, dan (7) Jumlah Anak dalam keluarga. Dendogram yang dihasilkan dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Variabel pertama yang paling kuat hubungannya dengan risiko putus sekolah seorang anak adalah Motivasi Anak. Variabel ini tidak mengalami pengkatagorian ulang, melainkan tetap tiga katagori, yaitu katagori motivasi anak rendah, sedang dan tinggi. 2) Katagori Motivasi Anak yang Rendah, memiliki risiko lebih besar untuk mengalami putus sekolah dibandingkan dengan anak yang memiliki Motivasi Sedang. Hal ini ditunjukkan oleh nilai rasio odds kedua katagori ini yaitu sebesar 9,59. Artinya, anak yang memiliki Motivasi Rendah memiliki risiko 9,6 kali lebih besar untuk putus sekolah dibandingkan dengan anak yang memiliki Motivasi Sedang. Untuk katagori Motivasi Anak yang Sedang, memiliki risiko lebih tinggi 2,2 kali lebih besar dibandingkan dengan anak yang memiliki Motivasi Tinggi. Berdasarkan variabel ini, diperoleh informasi bahwa makin tinggi motivasi seorang anak untuk mengikuti sekolah, maka makin kecil risiko untuk terjadi putus sekolah. 3) Variabel Motivasi Anak yang Rendah berhubungan dengan variabel Jenis Kelamin dalam kaitannya dengan risiko putus sekolah. Dimana, anak laki-laki yang bermotivasi rendah memiliki risiko putus sekolah sebesar 2,19 kali lipat lebih besar dibandingkan dengan anak perempuan pada katagori motivasi yang sama. 4) Variabel Jenis Kelamin Anak, yang memiliki Motivasi Rendah terhadap sekolah, berhubungan dengan variabel berikutnya yaitu Jenis Pekerjaan Ayah dan Jumlah Anak dalam Keluarga yang hubungannya paling lemah dengan risiko putus sekolah anak di Kabupaten OI. Demikian untuk variabel-variabel lain hasil Metode CHAID, dijelaskan secara terstruktur menurut dendogram. 5) Jenis Pekerjaan Ibu, berhubungan dengan Motivasi Anak yang Sedang, artinya anak yang memiliki motivasi sedang terhadap pendidikan, dipengaruhi oleh jenis pekerjaan ibu.
10 Dalam hal ini, anak yang berasal dari ibu yang bekerja di swasta memiliki risiko paling besar dibandingkan dengan ibu yang bekerja pada katagori jenis pekerjaan lainnya. 6) Untuk anak yang memiliki Motivasi Tinggi, dipengaruhi oleh motivasi orang tua. Diperoleh informasi bahwa untuk anak yang hanya memiliki katagori motivasi rendah atau sedang, cenderung memiliki risiko yang lebih besar untuk putus sekolah dibandingkan dengan anak yang memiliki motivasi tinggi dari anak yang orang tuanya juga memiliki motivasi tinggi terhadap pendidikan dasar. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Struktur hubungan antar faktor-faktor yang berkaitan dengan risiko putus sekolah anak dimulai dari yang paling kuat hubungannya hingga yang paling lemah adalah Motivasi Anak, Jenis Kelamin Anak, Jenis Pekerjaan Ibu, Motivasi Orang Tua, Jenis Pekerjaan Ayah, Status Menerima Bantuan dan Jumlah Anak dalam Keluarga. 2. Semakin tinggi tingkat motivasi anak terhadap pendidikan, maka risiko putus sekolahnya semakin kecil. Saran Karena variabel Motivasi Anak merupakan variabel yang paling kuat hubungannya dengan risiko putus sekolah, maka pemerintah dapat merencanakan program-program penyuluhan atau pengarahan terhadap anak-anak usia sekolah pendidikan dasar untuk merangsang motivasinya terhadap sekolah. Penyuluhan dapat diberikan juga kepada ibu-ibu rumah tangga yang memiliki pekerjaan, terutama bekerja si swasta, karena memberikan risiko yang lebih besar terhadap anak putus sekolah dibandingkan dengan ibu rumah tangga yang tidak bekerja. Diharapkan, dengan penyuluhan, terjadinya putus sekolah dapat dihindari. Selanjutnya, angka partisipasi sekolah di Kabupaten Ogan Ilir dapat meningkat dan target MDGs dapat tercapai. 127
11 DAFTAR PUSTAKA Agresti, A., 2002, Categorical Data Analysis, John Wiley & Sons, New York. Bappenas, 2006, Pro-Poor Planning & Budgeting, http//p3b.bappenas.go.id/oi_ Score_Card.pdf, diakses 4 Februari 2010 Bappenas, 2007, Menjawab Tantangan Tujuan Pembangunan Millennium (MDGs) Pemerintah Daerah Kabupaten Ogan Ilir, http//p3b.bappenas.go.id/loknas_wonosobo/content/docs/materi/18- bappeda_ogan_ilir.pdf, diakses 4 Februari 2010 Cahyawati, D., 2007a, Karakteristik Anak Putus Sekolah Pendidikan Dasar (Kasus: Analsis Data Susenas Tahun 2000 Provinsi Sumatera Selatan), Jurnal Penelitian Sains, Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya, Palembang. Cahyawati, D., 2007b, Pemodelan Masalah Risiko Putus Sekolah Pendidikan Dasar (Kasus: Analisis Data Susenas Tahun 2000 Provinsi Sumatera Selatan), Jurnal Ilmiah MIPA, Fakultas MIPA Universitas Lampung, Lampung. Ditjen Dikti, 2009, Panduan Pelaksanaan Hibah Penelitian Potensi Pendidikan Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2009, Ditjen Dikti Depdiknas, Jakarta. Gaduh, A.B., 2000, Pendidikan di Indonesia Sebelum dan Semasa Krisis, Analisis CSIS No. 3, September Hosmer, D.W. & Lemeshow. S., 2000, Applied Logistic Regression, John Wiley & Sons Inc, New York. Huba, G.J, 2001, CHAID, CHAID.htm diakses Februari 2003 Kass, G.V, 1982, Automatic Interaction Detection (AID) Techniques, Encyclopedia of Statistical Sciences Vol 1. Ed. Kots, Z. & Johnson, N.L. John Wiley & Son, New York. Siswadi, 2009, Analisis Regresi Logistik Biner Bivariat pada Partisipasi Anak dalam Kegiatan Ekonomi dan Sekolah di Jawa Timur, http//digilib.its.ac.id, diakses 1 Maret
12 Supriadi, D., 1994, Masalah Pendidikan untuk Anak Miskin, Prisma No. 5, Mei 1994 Suyatno, 2009, Pangan dan Gizi sebagai Indikator Kemiskinan, FKM Universitas Diponegoro, Semarang. 129
PEMETAAN MASALAH PUTUS SEKOLAH PENDIDIKAN DASAR MASYARAKAT MISKIN ANTAR KECAMATAN SEBAGAI UPAYA PEMERATAAN AKSES PENDIDIKAN DI KABUPATEN OGAN ILIR
PEMETAAN MASALAH PUTUS SEKOLAH PENDIDIKAN DASAR MASYARAKAT MISKIN ANTAR KECAMATAN SEBAGAI UPAYA PEMERATAAN AKSES PENDIDIKAN DI KABUPATEN OGAN ILIR Dian Cahyawati S. Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya
Lebih terperinciPROSIDING ISBN :
APLIKASI METODE CHAID DALAM MENGANALISIS KETERKAITAN FAKTOR RISIKO LAMA PENYELESAIAN SKRIPSI MAHASISWA (Studi Kasus di Jurusan Matematika FMIPA Universitas Sriwijaya) Dian Cahyawati S., Susi Yohana, Putera
Lebih terperinciPemetaan Biplot untuk Masalah Putus Sekolah Pendidikan Dasar pada Masyarakat Miskin antar Kecamatan di Kabupaten Ogan Ilir
Jurnal Penelitian Sains Volume 14 Nomer 2(A) 14203 Pemetaan Biplot untuk Masalah Putus Sekolah Pendidikan Dasar pada Masyarakat Miskin antar Kecamatan di Kabupaten Ogan Ilir Dian Cahyawati S. dan Oki Dwipurwani
Lebih terperinciDidin Astriani P, Oki Dwipurwani, Dian Cahyawati (Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaya)
(M.2) ANALISIS BIPLOT UNTUK MENGETAHUI KARAKTERISTIK PUTUS SEKOLAH PENDIDIKAN DASAR PADA MASYARAKAT MISKIN ANTAR WILAYAH KECAMATAN DI KABUPATEN OGAN ILIR Didin Astriani P, Oki Dwipurwani, Dian Cahyawati
Lebih terperinciPENERAPAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS SEGMENTASI PASAR KONSUMEN AQUA DIMAS FAJAR AIRLANGGA
PENERAPAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS SEGMENTASI PASAR KONSUMEN AQUA DIMAS FAJAR AIRLANGGA DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciEKO ERTANTO PEMBIMBING
UJIAN TUGAS AKHIR Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kelengkapan Pemberian Imunisasi Untuk Bayi Dengan Metode Regresi Logistik (Kasus di Kelurahan Keputih Surabaya) YUDHA EKO ERTANTO 1307030054 PEMBIMBING
Lebih terperinciponsel, purposive sampling, regresi logistik politomus
JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Halaman 49-58 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian ANALISIS PEMILIHAN MEREK TELEPON SELULER PADA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO
Lebih terperinciKegiatan Anak Usia Tahun di Jawa Timur Menggunakan Regresi Logistik Multinomial: Suatu Peranan Urutan Kelahiran
Kegiatan Anak Usia 10-15 Tahun di Jawa Timur Menggunakan Regresi Logistik Multinomial: Suatu Peranan Urutan Kelahiran Rudi Salam Badan Pusat Statistik, Tinggi Ilmu Statistik, Jakarta, Indonesia rudisalam@stis.ac.id
Lebih terperinciMODEL REGRESI LOGISTIK BINER UNTUK MENENTUKAN FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ANAK PUTUS SEKOLAH DI SULAWESI TENGAH
JIMT Vol. 13 No. 1 Juni 2016 (Hal. 24 37) Jurnal Ilmiah Matematika dan Terapan ISSN : 2450 766X MODEL REGRESI LOGISTIK BINER UNTUK MENENTUKAN FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ANAK PUTUS SEKOLAH DI SULAWESI
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut, 1. Karakteristik perempuan yang bekerja di bidang informal mayoritas pada perempuan
Lebih terperinciPemodelan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Penderita Tuberkulosis Paru Menggunakan Regresi Logistik Biner
SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 017 Pemodelan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Penderita Tuberkulosis Paru Menggunakan Regresi Logistik Biner S - 1 Ayu Febriana Dwi Rositawati 1, Sri Pingit
Lebih terperinciSaintia Matematika ISSN: Vol. 02, No. 04 (2014), pp
Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 02, No. 04 (2014), pp. 313 321. SUATU KAJIAN TENTANG PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS PEMBANTU JATI UTOMO BINJAI Nida Elhaq, Pasukat Sembiring, Djakaria Sebayang
Lebih terperinciMETODE BOOTSTRAP AGGREGATING REGRESI LOGISTIK BINER UNTUK KETEPATAN KLASIFIKASI KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA DI KOTA PATI
ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman 121-130 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian METODE BOOTSTRAP AGGREGATING REGRESI LOGISTIK BINER UNTUK KETEPATAN
Lebih terperinciPEMODELAN DISPARITAS GENDER DI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN MODEL REGRESI PROBIT ORDINAL
1 PEMODELAN DISPARITAS GENDER DI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN MODEL REGRESI PROBIT ORDINAL Uaies Qurnie Hafizh, Vita Ratnasari Jurusan Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut
Lebih terperinciPENERAPAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK PADA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI WANITA
Saintia Matematika Vol. 1, No. 1 (2013), pp. 51 61. PENERAPAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK PADA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI WANITA (Studi kasus di desa Dolok Mariah Kabupaten Simalungun) Oktani Haloho, Pasukat
Lebih terperinciLOGO. Prof. Dra. Susanti Linuwih, M.Stat, PhD Wibawati, S.Si, M.Si
LOGO Prof. Dra. Susanti Linuwih, M.Stat, PhD Wibawati, S.Si, M.Si PENDAHULUAN 1 2 3 4 Latar Belakang Tujuan Manfaat Batasan Masalah Latar Belakang Kesempatan memperoleh pendidikan merupakan prioritas utama
Lebih terperinciSEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Aplikasi Regresi Logistik Biner untuk Menganalisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Waktu Kelulusan Mahasiswa (Studi Kasus Mahasiswa Bidik
Lebih terperinciIDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA PASCASARJANA IPB BERHENTI STUDI MENGGUNAKAN ANALISIS CHAID DAN REGRESI LOGISTIK
IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA PASCASARJANA IPB BERHENTI STUDI MENGGUNAKAN ANALISIS CHAID DAN REGRESI LOGISTIK Mohamad Jajuli Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KARAKTERISTIK ANAK PUTUS SEKOLAH DI JAWA BARAT DENGAN REGRESI LOGISTIK
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK ANAK PUTUS SEKOLAH DI JAWA BARAT DENGAN REGRESI LOGISTIK Tina Aris Perhati 1, Indahwati 2, Budi Susetyo 3 1 Dept. of Statistics, Bogor Agricultural University (IPB), Indonesia,
Lebih terperinci4. HASIL DAN PEMBAHASAN
16 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil uji validitas dan reliabilitas dari kuesioner pada lampiran 1 menunjukkan bahwa kuesioner tersebut valid dan realibel. Kuesioner di katakan valid jika nilai Alpha Cronbach
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bermartabat. Kemiskinan menurut PBB didefenisikan sebagai kondisi di mana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bappenas (2005) mendefinisikan kemiskinan sebagai kondisi seseorang atau sekelompok orang, laki-laki dan perempuan, tidak mampu memenuhi hak dasarnya untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. miskin mulai dari awal peradaban hingga sekarang ini. Kemiskinan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan dan orang-orang miskin sudah dikenal dan selalu ada di setiap peradaban manusia. Oleh karena itu beralasan sekali bila mengatakan bahwa kebudayaan umat manusia
Lebih terperinciAnalisis Data Kategorikal
Analisis Data Kategorikal Topik: Data & skala pengukuran Uji hipotesis untuk data kontinu Uji hipotesis untuk data kategorikal Desain penelitian kesehatan Ukuran asosiasi Regresi Logistik Target: Mahasiswa
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Sekolah di Kota Bogor SMAN 1. Kelas Bertaraf Internasional. 12 Laki-laki 24 Perempuan 12 Laki-laki 25 Perempuan
60 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Bogor, Kota Bogor Provinsi Jawa Barat. Lokasi penelitian dilakukan secara
Lebih terperinciANALISIS STATISTIK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI (IP) MAHASISWA DIPLOMA PENERIMA BEASISWA BIDIK MISI DI SURABAYA TAHUN 2010
ANALISIS STATISTIK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI (IP) MAHASISWA DIPLOMA PENERIMA BEASISWA BIDIK MISI DI SURABAYA TAHUN 2010 Disusun Oleh: Hanna Silia Karti (1308030043) Dosen Pembimbing:
Lebih terperinciAnalisis dan Pembahsan. Statistika Deskriptif. Regresi Logistik Biner. Uji Independensi
Analisis dan Pembahsan Statistika Deskriptif Regresi Logistik Biner Uji Independensi H 0 : Tidak ada hubungan antara variabel prediktor dengan variabel respon H 1 : Ada hubungan antara variabel prediktor
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DESAIN PENELITIAN Penelitian ini di desain melalui pendekatan cross-sectional study yaitu rancangan suatu studi epidemiologi yang mempelajari hubungan penyakit dan paparan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
22 III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan di Kota Depok Jawa Barat. Depok sebagai penyangga DKI Jakarta dihuni oleh masyarakat yang sangat heterogen dengan tingkat
Lebih terperinciJurnal Gradien Vol 8 No 2 Juli 2012: Yuli Andriani, Uxti Mezulianti, dan Herlina Hanum
Jurnal Gradien Vol 8 No 2 Juli 2012:809-814 Model Tingkat Kelancaran Pembayaran Kredit Bank Menggunakan Model Regresi Logistik Ordinal (Studi Kasus: Bank Rakyat Indonesia Tbk Unit Pasar Bintuhan) Yuli
Lebih terperinciAnalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kelahiran di Kabupaten Brebes dengan Pendekatan Regresi Logistik Biner
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi di Kabupaten Brebes dengan Pendekatan Regresi Logistik Biner Roni Guntara 1), Safa at Yulianto 2) 1,2 Akademi Statistika (AIS) Muhammadiyah Semarang roniguntara@gmail.com
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Analisis data menggunakan software SPSS 11.5 for windows, Microsoft Excel, dan SAS 9.1. Profil Responden
disusun ke dalam bentuk kartu stimuli, diantara tiap kartu berisi kombinasi dari taraftaraf atribut yang berbeda dengan kartu-kartu lainnya (Lampiran 4). 3. Pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner.
Lebih terperinci1. Pendahuluan PENGARUH FASILITAS KESEHATAN DAN FAKTOR SOSIO-EKONOMI TERHADAP DERAJAT KELANGSUNGAN HIDUP ANAK MELALUI PEMODELAN PERSAMAAN TERSTUKTUR
Ethos (Jurnal Penelitian dan Pengabdian Masyarakat): 233-242 PENGARUH FASILITAS KESEHATAN DAN FAKTOR SOSIO-EKONOMI TERHADAP DERAJAT KELANGSUNGAN HIDUP ANAK MELALUI PEMODELAN PERSAMAAN TERSTUKTUR 1 Nusar
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. Determinan unmet..., Muhammad Isa, FE UI, Universitas Indonesia
1 BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian total unmet need di Indonesia menggunakan data SDKI tahun 2007 dengan sampel penelitiannya
Lebih terperinciGeneralized Ordinal Logistic Regression Model pada Pemodelan Data Nilai Pesantren Mahasiswa Baru FMIPA Universitas Islam Bandung Tahun 2017
Prosiding Statistika ISSN: 2460-6456 Generalized Ordinal Logistic Regression Model pada Pemodelan Data Nilai Pesantren Mahasiswa Baru FMIPA Universitas Islam Bandung Tahun 2017 Generalized Ordinal Logistic
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Penelitian mengenai studi karakteristik pertumbuhan anak usia sekolah di Provinsi Jawa Barat dilaksanakan dari bulan Mei-Juli 2011 dengan menggunakan
Lebih terperinciISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman Online di:
ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman 111-120 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PEMBANGUNAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Chi-square Automatic Interaction Detection (CHAID) adalah merupakan suatu kasus khusus dari algoritma pendeteksian interaksi otomatis yang biasa disebut
Lebih terperinciHary Mega Gancar Prakosa Dosen Pembimbing Dr. Suhartono, S.Si, M.Sc Co Pembimbing Dr. Bambang Wijanarko Otok, S.Si, M.
KLASIFIKASI KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA DI PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN BOOTSTRAP AGGREGATTING CLASSIFICATION AND REGRESSION TREES Hary Mega Gancar Prakosa 1307 100 077 Dosen Pembimbing Dr. Suhartono,
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. 7. Peubah rancangan tempat tidur (TMP_TDR) Tempat tidur (1) (2) Kasur 1 0 Lainnya 0 1 Busa 0 0. Deskripsi Rerponden
7. Peubah rancangan tempat tidur (TMP_TDR) Tempat tidur (1) (2) Kasur 1 0 Lainnya 0 1 Busa 0 0 8. Peubah rancangan alat pembersih yang digunakan di rumah (ALAT). Alat pembersih di rumah (1) (2) Sapu 1
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS KESEHATAN KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI JAWA TIMUR
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS KESEHATAN KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI JAWA TIMUR Oleh AUDDIE VIENEZA M. NRP 1310030043 DOSEN PEMBIMBING Dr. Vita Ratnasari,M.Si DOSEN PENGUJI Dr. Dra. Ismaini
Lebih terperinciKeywords:Pendidikan, Ketidaktuntasan, Putus Sekolah, Logistik
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETIDAKTUNTASAN BELAJAR 12 TAHUN PADA PENDUDUK USIA 18 TAHUN KEATAS DI PROVINSI PAPUA BARAT BERDASARKAN HASIL SUSENAS TAHUN 2011 PROVINSI PAPUA BARAT Yaya Setiadi 1, Robert
Lebih terperinciPemodelan Tingkat Kepuasan Mahasiswa terhadap Pelayanan Laboratorium Komputer Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya
Jurnal Penelitian Sains Volume 16 Nomor 2(A) April 2013 Pemodelan Tingkat Kepuasan Mahasiswa terhadap Pelayanan Laboratorium Komputer Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya Dian Cahyawati
Lebih terperinciRata-rata Nilai. 2 saudara 25%
Nilai Rata-rata UASBN.4.2 23.8 23.6 23,96 laki-laki,36 perempuan Gambar 6.2 Bar Chart Nilai Rata-Rata UASBN 2009/2010 Menurut Jenis Kelamin Berdasarkan Gambar 6.2, dapat diketahui hubungan antara nilai
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Jenawi, dan Kecamatan Karangpandan di Kabupaten Karanganyar. Pemilihan. menikah, dan sukarela dalam mengikuti penelitian.
24 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Karakteristik Lokasi Penelitian Pengambilan data dilakukan pada Juni-Agustus 2014 di empat kecamatan, yaitu Kecematan Gondangrejo, Kecamatan Jaten, Kecamatan Jenawi, dan Kecamatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kesejahteraan adalah hal atau keadaan sejahtera, keamanan, keselamatan, ketentraman. Dalam istilah umum, sejahtera menunjuk ke
Lebih terperinciPolres Tapanuli Selatan merupakan bagian dari Kepolisian Republik Indonesia yang melayani di bidang pemeliharan dan keamanan, ketertiban
Saintia Matematika Vol. 1, No. 5 (2013), pp. 435 444. ANALISA TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PROSES PELAYANAN PEMBUATAN SIM (SURAT IZIN MENGEMUDI) DI SATLANTAS POLRES TAPANULI SELATAN Lisna Astria,
Lebih terperinciPemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan sederajat di Jawa Timur Tahun 2012 dengan Menggunakan Analisis Regresi Logistik Ordinal
Pemodelan Angka Putus Sekolah Tingkat SLTP dan sederajat di Jawa Timur Tahun 2012 dengan Menggunakan Analisis Regresi Logistik Ordinal Oleh: DELTA ARLINTHA PURBASARI 1311030086 Dosen Pembimbing: Dr. Vita
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Karakteristik Responden Pada bab ini akan membahas semua data yang dikumpulkan dari responden dalam penelitian, sehingga dapat diketahui bagaimana
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Data yang Digunakan
METODE PENELITIAN Data yang Digunakan Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007. Riskesdas 2007 diselenggarakan oleh Badan Penelitian dan
Lebih terperinciKLASIFIKASI STATUS KERJA PADA ANGKATAN KERJA KOTA SEMARANG TAHUN 2014 MENGGUNAKAN METODE CHAID DAN CART
KLASIFIKASI STATUS KERJA PADA ANGKATAN KERJA KOTA SEMARANG TAHUN 2014 MENGGUNAKAN METODE CHAID DAN CART SKRIPSI Disusun Oleh : NOVIE ERISKA ARITONANG 24010211140081 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN
Lebih terperinciBINARY LOGISTIC REGRESSION (BLR) TERHADAP STATUS BEKERJA DI KOTA SURABAYA
BINARY LOGISTIC REGRESSION (BLR) TERHADAP STATUS BEKERJA DI KOTA SURABAYA Moh. Yamin Darsyah 1 Arianto Wijaya 2 1,2 Program Studi S1 Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Lebih terperinciANALISIS PELUANG STATUS GIZI ANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL BERBASIS KOMPUTER
ANALISIS PELUANG STATUS GIZI ANAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE REGRESI LOGISTIK MULTINOMIAL BERBASIS KOMPUTER Kimmy Octavian Yongharto Binus University, DKI Jakarta, Jakarta, Indonesia Abstrak Salah satu
Lebih terperinciANALISIS CHAID UNTUK IDENTIFIKASI KETEPATAN WAKTU LULUS BERDASARKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA
Xplore, 2013, Vol. 2(1):e10(1-5) c 2013 Departemen Statistika FMIPA IPB ANALISIS CHAID UNTUK IDENTIFIKASI KETEPATAN WAKTU LULUS BERDASARKAN KARAKTERISTIK MAHASISWA Rindy Anggun Pertiwi, Indahwati, Farit
Lebih terperincipendekatan regresi logistik biner Oleh :Wida Suliasih ( )
Analisis kepuasan karyawan pt. x dengan pendekatan regresi logistik biner Oleh :Wida Suliasih (1308 030 059) Pembimbing : Wibawati, S.Si, M.Si 1 2 Latar belakang permasalahan Tujuan manfaat Batasan penelitian
Lebih terperinciPENGETAHUAN Pangan Rekayasa Genetika HARAPAN. PENERIMAAN Pangan Rekayasa Genetika
KERANGKA PEMIKIRAN Pangan rekayasa genetika merupakan produk hasil pencangkokan dari satu gen ke gen yang lain. Pangan rekayasa genetika juga merupakan suatu produk yang mempunyai kemampuan untuk memenuhi
Lebih terperinciANALISIS PENDUDUK BEKERJA BERDASARKAN SEKTOR PEKERJAAN DAN JAM KERJA MENGGUNAKAN REGRESI PROBIT BIVARIAT DI PROVINSI ACEH
ANALISIS PENDUDUK BEKERJA BERDASARKAN SEKTOR PEKERJAAN DAN JAM KERJA MENGGUNAKAN REGRESI PROBIT BIVARIAT DI PROVINSI ACEH Rizal Rahmad 1, Toni Toharudin 2, Anna Chadijah 3 Prodi Master Statistika Terapan,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terpadu kepada masyarakat dalam upaya untuk mengatasi masalah kesehatan serta
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Puskesmas Tilote sebagai salah satu pelayanan dasar dan terdepan di Kecamatan Tilango memberikan pelayanan rawat jaan dan rawat
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENERAPAN TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DENGAN KEBERHASILAN ASI EKSKLUSIF
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENERAPAN TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DENGAN KEBERHASILAN ASI EKSKLUSIF Novi Indrayani Magister Kedokteran Keluarga Program PASCASARJANA UNS novi.indrayani.22@gmail.com
Lebih terperinciGambar Kerangka pemikiran hubungan faktor gaya hidup dengan kegemuka pada orang dewasa di Provinsi Sulawesi Utara, DKI Jakarta, dan Gorontalo.
102 KERANGKA PEMIKIRAN Orang dewasa 15 tahun seiring dengan bertambahnya umur rentan menjadi gemuk. Kerja hormon menurun seiring dengan bertambahnya umur, yang dapat mengakibatkan ketidakseimbangan metabolisme
Lebih terperinciMODEL REGRESI PROBIT BIVARIAT
MODEL REGRESI PROBIT BIVARIAT NURFIDAH DWITIYANTI Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indraprasta PGRI Jl. Nangka No. 58 C, Tanjung Barat,
Lebih terperinciHubungan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dengan Nilai Ujian Akhir Nasional (UAN): Studi Kasus di FMIPA Unsyiah
Statistika, Vol. 15 No. 1, 17 23 Mei 2015 Hubungan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dengan Nilai Ujian Akhir Nasional (UAN): Studi Kasus di FMIPA Unsyiah Ridha Ferdhiana, 1,2, Ira Julita 1, Asep rusyana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kemakmuran masyarakat yaitu melalui pengembangan. masalah sosial kemasyarakatan seperti pengangguran dan kemiskinan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu proses yang terintegrasi dan komprehensif dari perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian yang tidak terpisahkan. Di samping mengandalkan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini adalah MS.Excell 2003, Answertree 2.01 dan SPSS for Windows versi Tabel 1. Karakteristik debitur
Software yang digunakan dalam penelitian ini adalah MS.Excell 2003, Answertree 2.01 dan SPSS for Windows versi 15.0. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Karakteristik Debitur Banyaknya debitur kredit konsumtif
Lebih terperinciANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK
LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK Latar Belakang Katarak Indonesia Klinik
Lebih terperinciIndoor Pollution Factors which have Relationship with ISPA on Balita in Indonesia
FAKTOR FAKTOR PENCEMARAN UDARA DALAM RUMAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA DI INDONESIA Indoor Pollution Factors which have Relationship with ISPA on Balita in Indonesia Supraptini *,
Lebih terperinciMETODOLOGI. n = (Z /2) 2 X σ 2. n = X n = 54 siswa
METODOLOGI Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian Cross Sectional Study yang dilakukan pada siswa sekolah dasar di SD Negeri Empang 1 Bogor. Pengambilan data dilakukan
Lebih terperinciLampiran 1. Kuisioner Penelitian. Nim :
1 Lampiran 1 Kuisioner Penelitian Nama : Zikri Nim : 140823033 Universitas : Sehubungan akan adanya penelitian yang dilakukan untuk tugas akhir program strata satu (S1) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciPEMBAHASAN Pelaksanaan Survei
4 Populasi penelitian dibagi menjadi dua lapisan berdasarkan cluster perumahan BNR. Cluster-cluster dengan ukuran rumah 1 m 2 digolongkan sebagai lapisan 1 sedangkan cluster-cluster dengan ukuran rumah
Lebih terperinciSri Indra Maiyanti, Endro Setyo Cahyono, Weni Winata. Universitas Sriwijaya
APLIKASI METODE TWO STEP CLUSTER UNTUK PENGELOMPOKKAN MAHASISWA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SRIWIJAYA (STUDI KASUS : MAHASISWA ANGKATAN 2010) Sri Indra Maiyanti, Endro Setyo
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik 1. Uji Klasifikasi Model Uji klasifikasi model dapat menunjukkan kekuatan atau ketepatan prediksi dari model regresi untuk mempredikasi tingkat nilai willingness
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan pengangguran yang tinggi, keterbelakangan dan ketidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan masalah pembangunan diberbagai bidang yang ditandai dengan pengangguran yang tinggi, keterbelakangan dan ketidak berdayaan. Oleh karena
Lebih terperinciREGULASI DAN MOTIVASI TERHADAP MINAT MENJADI DOSEN PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA DI KOTA PALEMBANG. Agung Anggoro Seto 1*, Salman 2.
REGULASI DAN MOTIVASI TERHADAP MINAT MENJADI DOSEN PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA DI KOTA PALEMBANG Agung Anggoro Seto 1*, Salman 2 1,2 Universitas Tridinanti Palembang; Jalan Kapten Marzuki No. 2446, Phone
Lebih terperinciAnalisis Regresi Logistik Terhadap Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Kontrasepsi pada Survey Demografi Kesehatan Indonesia 2012
Analisis Regresi Logistik Terhadap Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Kontrasepsi pada Survey Demografi Kesehatan Indonesia 2012 Faikul Fahmi 1*, Laelatul Khikmah 2 1 Statistika, Akademi Statistika (AIS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan februari 2009-Juni 2009 di beberapa wilayah terutama Jakarta, Depok dan Bogor untuk pengambilan sampel responden
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Kelurahan Rowosari
Lebih terperinciE-Jurnal Matematika Vol. 4 (2), Mei 2015, pp ISSN:
PENERAPAN REGRESI PROBIT BIVARIAT UNTUK MENDUGA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KELULUSAN MAHASISWA (Studi Kasus: Mahasiswa Fakultas MIPA Unversitas Udayana) Ni Gusti Ketut Trisna Pradnyantari 1, I Komang
Lebih terperinciOleh : Amilia Firda Rahmana ( ) Dosen Pembimbing : Santi Puteri Rahayu, M.Si, Ph.D
Analisis Pola Hubungan Besarnya Kerugian Negara Akibat Korupsi Dengan Demografi Koruptor di Jawa Timur Oleh : Amilia Firda Rahmana (1311 105 008) Dosen Pembimbing : Santi Puteri Rahayu, M.Si, Ph.D Seminar
Lebih terperinciModel Log Linier yang Terbaik untuk Analisis Data Kualitatif pada Tabel Kontingensi Tiga Arah
Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.2 No.2 (2013) 32-37 ISSN 2302 934X Industrial Management Model Log Linier yang Terbaik untuk Analisis Data Kualitatif pada Tabel Kontingensi Tiga Arah Maryana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masih jauh dari target yang ditetapkan untuk Indonesia, baik target Millennium
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2007, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih cukup tinggi, yaitu 228 per 100.000 kelahiran hidup
Lebih terperinciDosen Pembimbing : Ir. Mutiah Salamah, M. Kes Dra. Destri Susilaningrum, MSi. Oleh : Firda Velayati
Dosen Pembimbing : Ir. Mutiah Salamah, M. Kes Dra. Destri Susilaningrum, MSi Oleh : Firda Velayati 307 00 05 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Ekonomi masyarakat Pesisir Pendapatan nelayan dinaikkan Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional di bidang gizi masyarakat, yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan antara variabel-variabel
Lebih terperinciVolume I No. 1, Februari 2016 ISSN
Volume I No., Februari 26 ISSN 252-3764 PERBANDINGAN ANALISIS DISKRIMINAN LINEAR, REGRESI LOGISTIK BINER DAN RADIAL BASIS FUNCTION NEURAL NETWORK (RBFNN) (STUDI KASUS PADA PENGKLASIFIKASIAN KETEPATAN WAKTU
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh
16 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan desain cross-sectional study. Data yang digunakan adalah data sekunder hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aghnita Septiarti, 2014 Studi Deskriptif Sikap Mental Penduduk Miskin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap negara berkembang pasti dihadapkan dengan masalah kemiskinan dan tidak terkecuali Indonesia. Indonesia merupakan negara berkembang yang kaya akan sumber
Lebih terperinciBAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN
BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner. Responden dalam dalam penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kesadaran masyarakat dalam membayar PBB di Desa Kadirejo.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan mendeskripsikan tentang hasil penelitian yang telah diperoleh sekaligus pembahasannya. Hasil penelitian ini akan menjawab masalah penelitian pada Bab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kemiskinan merupakan masalah yang dialami secara global dan telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemiskinan merupakan masalah yang dialami secara global dan telah terjadi sejak dahulu kala. Kemiskinan sangat terkait dengan kepemilikan modal, kepemilikan lahan,
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL ANALISA. Dalam pembahasan hasil analisis ini dikemukakan secara garis
BAB IV PEMBAHASAN HASIL ANALISA Dalam pembahasan hasil analisis ini dikemukakan secara garis besar tentang gambaran atau deskripsi lokasi penelitian, identitas responden, pembuktian tingkat validitas dan
Lebih terperinciDEWA AYU RATIH WEDA ISWARA NRP
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Konsumsi Pengguna NAPZA Suntik (Penasun) di Yayasan Bina Hati Surabaya Menggunakan Metode Regresi Logistik Ordinal I DEWA AYU RATIH WEDA ISWARA NRP 1310 100 023
Lebih terperinciHUBUNGAN JARAK KELAHIRAN DAN JUMLAH BALITA DENGAN STATUS GIZI DI RW 07 WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIJERAH KOTA BANDUNG
HUBUNGAN JARAK KELAHIRAN DAN JUMLAH BALITA DENGAN STATUS GIZI DI RW 07 WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIJERAH KOTA BANDUNG Nunung Nurjanah * Tiara Dewi Septiani** Keperawatan Anak, Program Studi Ilmu Keperawatan,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian
8 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah disain cross sectional study. Disain ini dipilih karena ingin mendapatkan data pada saat yang
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Peubah Penjelas
19 HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Karakteristik Responden Berdasarkan Peubah Penjelas Hasil analisis mengenai persentase responden berdasarkan peubah-peubah penjelas ditunjukkan pada Gambar 2. Usia responden
Lebih terperinciAnalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Pembelian Barang Tahan Lama Rumah Tangga di Jawa Timur dengan Menggunakan Regresi Tobit
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Pembelian Barang Tahan Lama Rumah Tangga di Jawa Timur dengan Menggunakan Regresi Tobit Nama : Margareth G. Shari NRP : 1307 100 026 JURUSAN STATISTIKA
Lebih terperinciANALISIS KECENDERUNGAN USIA WANITA MELAKUKAN KOHABITASI BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER
Prosiding SNM 2017 Statistika dan Aplikasinya Hal 133-138 ANALISIS KECENDERUNGAN USIA WANITA MELAKUKAN KOHABITASI BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER ROBERT KURNIAWAN 1, DESNACITA
Lebih terperinciJudul : Analisis Pilihan Pekerjaan Setengah Penganggur bagi Angkatan Kerja di Kota Denpasar Nama : Putu Diah Arya Purnama Dewi NIM :
Judul : Analisis Pilihan Pekerjaan Setengah Penganggur bagi Angkatan Kerja di Kota Denpasar Nama : Putu Diah Arya Purnama Dewi NIM : 1215151037 Abstrak Setengah penganggur merupakan suatu keadaan seseorang
Lebih terperinciMENGUAK KEYAKINAN KONSUMEN PANGKALPINANG Pendekatan CHAID Analysis
SUPLEMEN 1 MENGUAK KEYAKINAN KONSUMEN PANGKALPINANG Pendekatan CHAID Analysis Tingkat keyakinan konsumen dalam triwulan I-2009 mengalami penurunan meskipun masih berada dalam level otpimis. Tingkat keyakinan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
21 HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Sosial Ekonomi Karakteristik sosial ekonomi yang diteliti dalam penelitian ini terdiri atas proporsi ibu lulus wajib belajar (wajar) 9 tahun, pengeluaran rumah tangga
Lebih terperinciANALISIS KETERGANTUNGAN ANTARA CAPAIAN PENGUASAAN KONSEP DASAR DENGAN KETUNTASAN PEMAHAMAN MATERI PENCACAHAN DALAM MATEMATIKA DISKRET
ANALISIS KETERGANTUNGAN ANTARA CAPAIAN PENGUASAAN KONSEP DASAR DENGAN KETUNTASAN PEMAHAMAN MATERI PENCACAHAN DALAM MATEMATIKA DISKRET LUH PUTU IDA HARINI 1, I GEDE SANTI ASTAWA 2, I GUSTI AYU MADE SRINADI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan merupakan masalah yang sulit untuk diatasi. Salah satu sasaran pembangunan nasional adalah penurunan tingkat kemiskinan. Menurut Badan Pusat Statistik,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Validitas Untuk mengetahui tingkat validitas dari setiap pernyataan dalam kuisioner, digunakan rumus korelasi product
Lebih terperinci