Kata kunci---beras Keluarga Miskin, regresi logistik biner. I. PENDAHULUAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Kata kunci---beras Keluarga Miskin, regresi logistik biner. I. PENDAHULUAN"

Transkripsi

1 1 Analisis Regresi Logistik Biner Untuk Mengidentifikasi Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Penerimaan Beras Keluarga Miskin (Raskin) Di Kecamatan Gunung Anyar Faiz Ramadhani Rahman, Ismaini Zain Jurusan Statistika, Fakultas MIPA, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jalan Arief Rahman Hakim, Surabaya Indonesia Ismaini_z@statistika.its.ac.id Abstrak--- Beras Keluarga Miskin (Raskin) adalah bantuan berupa beras bersubsidi yang diberikan pemerintah kepada rumah tangga miskin untuk membantu memenuhi kebutuhan pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi status penerimaan Raskin di kecamatan Gunung Anyar menggunakan analisis regresi logistik biner. respon adalah status penerimaan Raskin, variabel prediktor adalah karakteristik demografi dan karakteristik kemiskinan. Karakteristik demografi terdiri dari jenis kelamin, usia, dan anggota keluarga. Karakteristik kemiskinan terdiri dari status kependudukan, pendidikan terakhir, frekuuensi makan, pembelian daging dan susu, kesanggupan membayar biaya pengobatan, luas lantai, jenis dinding, jenis lantai, sumber penerangan, jenis bahan bakar, fasilitas tempat bab, pengeluaran untuk makanan, dan frekuensi membeli pakaian baru. Hasil dari analisis regresi logistik biner ternyata terdapat sepuluh variabel yang berpengaruh signifikan terhadap status penerimaan Raskin di kecamatan Gunung Anyar. Kata kunci---beras Keluarga Miskin, regresi logistik biner. I. PENDAHULUAN P EMERINTAH Indonesia meluncurkan program bantuan Raskin pada tahun 00. Tujuan dari Raskin adalah untuk membantu rumah tangga miskin dalam memenuhi kebutuhan pangan sebagai akibat dari krisis ekonomi Indonesia yang berdampak pada meningkatnya harga bahan-bahan pangan, salah satunya beras. Raskin diberikan sebanyak 15 kali dalam setahun dengan jumlah beras sebesar 15 kg per distribusinya. Sasaran dari Raskin adalah rumah tangga miskin (RTM) dimana penentuan status kemiskinan rumah tangga ditentukan dengan pendekatan variabel karakteristik kemiskinan. Terdapat 14 variabel karakteristik kemiskinan, apabila suatu rumah tangga memenuhi minimal 9 variabel karakteristik kemiskinan maka rumah tangga tersebut dikategorikan RTM dan layak mendapatkan Raskin. Pada kenyataannya masih terdapat penyimpanganpenyimpangan yang terjadi dalam pelaksanaan program ini. Hal ini terkait ketidaktepatan sasaran penerimaan Raskin. Program ini dinilai masih belum tepat sasaran. Banyak pihak yang semestinya tidak berhak menerima, justru diberikan Raskin sedangkan yang berhak menerima tidak mendapatkan Raskin [1]. Tidak tepatnya sasaran Raskin dikarenakan tidak konsistennya antara kriteria Raskin dengan kondisi kemiskinan saat ini []. Oleh karena itu apa faktor-faktor yang mempengaruhi status penerimaan Raskin dan bagaimana pemodelannya menarik untuk diteliti. Ditinjau dari jumlah penerima Raskin, kecamatan Gunung Anyar adalah salah satu kecamatan dengan basis rumah tangga penerima Raskin terbanyak di kota Surabaya. Kecamatan Gunung Anyar mempunyai luas wilayah sebesar 9,71 km dan dihuni oleh rumah tangga. Di kecamatan ini terdapat 4 kelurahan yaitu kelurahan Gunung Anyar, kelurahan Rungkut Menanggal, kelurahan Rungkut Tengah, dan kelurahan Gunung Anyar Tambak. Berdasarkan data terdapat 811 rumah tangga yang menerima Raskin di kecamatan ini. Jumlah ini tersebar di setiap kelurahan. Hal ini menunjukkan bahwa di kecamatan Gunung Anyar masih banyak rumah tangga dengan tingat ekonomi rendah dan berkategori miskin. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Persepi Persepsi adalah suatu proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur, dan menginterprerasikan masukanmasukan informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti. Pada penelitian ini persepsi digunakan untuk melihat pandangan dari masyarakat terhadap program Raskin oleh pemerintah dan pandangan terhadap fasilitas atau rasa yang dirasakan sebagai rumah tangga penerima Raskin. B. Analisis Gap Analisis gap dilakukan untuk menganalisis persepsi atau kesenjangan antara tingkat harapan dan tingkat kenyataan yang dirasakan rumah tangga penerima Raskin terhadap program Raskin. Dimana untuk menganalisis

2 persepsi rumah tangga penerima Raskin terhadap program Raskin digunakan metode diagram kartesius seperti terlihat pada Gambar 1. Harapan Kuadran I (prioritas utama) Kuadran III (prioritas rendah) Kuadran II (pertahankan prestasi) Kuadran IV (Berlebihan) Gambar 1. Diagram Kartesius Kenyataan C. Pemodelan Regresi Logistik Regresi logistik biner merupakan suatu metode analisis regresi yang menggambarkan pola hubungan antara satu variabel respon (dependen) dengan satu atau lebih variabel prediktor (independen. respon yang digunakan bersifat biner atau dikotomus yaitu variabel yang hanya mempunyai dua kemungkinan nilai, misalnya ya atau tidak. Adanya notasi pada masing-masing variabel berguna untuk memudahkan penerapan regresi logistik. respon dengan notasi y dan variabel prediktor dengan notasi x. D. Pengujian Parameter Model Regresi Logistik Pengujian parameter digunakan untuk mengetahui apakah variabel prediktor yang terdapat dalam model yang diperoleh berpengaruh secara signifikan terhadap variabel respon. Pengujian parameter terdiri dari uji individu dan uji serentak. E. Uji Individu Uji individu atau uji parsial adalah pengujian yang dilakukan untuk memeriksa signifikansi paramater β terhadap variabel respon secara individu. Pengujian signifikansi parameter β secara individu menggunakan uji Wald. Statistik uji yang digunakan adalah sebagai berikut. (β WW j ) jj = SSSS β j (1) Tolak H 0, jika WW jj > χχ R(α;db). Dengan menolak H 0 maka parameter β berpengaruh signifikan terhadap variabel respon secara individu. F. Uji Serentak Uji serentak adalah pengujian yang dilakukan untuk memeriksa signifikansi parameter β terhadap variabel respon secara keseluruhan. Statistik uji yang digunakan adalah sebagai berikut. nn 1 nn G = - ln nn 1 nn 0 nn nn 0 n () π ii yy ii i=1 (1 π ii ) (1 yy ii ) Tolak H 0, jika G > χχ R(α;db). Dengan menolak H 0 maka terdapat hubungan yang signifikan antara variabel respond an variabel prediktor. G. Interpretasi Model Interpretasi model regresi logistik digunakan untuk menjelaskan hubungan fungsional antara variabel respon dengan variabel prediktor serta mendefinisikan unit perubahan variabel respon yang disebabkan oleh variabel prediktor. Pada model ini, ada dua nilai π(x) dan dua nilai 1 π(x). Nilai π(x) dan nilai 1 π(x) untuk variabel prediktor dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Nilai Model Regresi Logistik Prediktor Respon X=1 X=0 Y=1 Y=0 π(1) = 1 - π(1) = exp (β 0 + β j ) 1+ exp (β 0 + β j ) exp (β 0 ) 1+ exp (β 0 + β j ) π(0) = 1 - π(0) = exp (β 0 ) 1+ exp (β 0 ) exp (β 0 ) 1+ exp (β 0 ) H. Uji Kesesuaian Model Uji kesesuaian model regresi logistik bertujuan untuk mengetahui apakah model yang diperoleh telah sesuai atau tidak sesuai. Model telah sesuai jika tidak terdapat perbedaan antara hasil pengamatan dan kemungkinan hasil prediksi model. Pengujian ini menggunakan uji Hosmer and Lemeshow Statistik uji yang digunakan adalah sebagai berikut. Ĉ = g k=1 (oo kk nn kk πππk ) nn kk πππk (1 πππk ) (3) Tolak H0 apabila Ĉ > χχp (α,db). Dengan menolak H 0 maka model yang didapatkan sesuai atau tidak terdapat perbedaan antara observasi dengan hasil prediksi. I. Ketepatan Klasifikasi Model Evaluasi ketepatan klasifikasi model adalah suatu evaluasi yang bertujuan untuk melihat kesalahan klasifikasi yang dilakukan oleh suatu fungsi klasifikasi. Tabel. Ketepatan Klasifikasi Model Hasil Observasi Prediksi Positive = class 0 Negative = class 1 Positive = class 0 True Positive (TP) False Positive (FP) Negative = class 1 False Negative (FN) True Negative (TN) J. Karakteristik Kemiskinan Beberapa hal yang merupakan karakteristik kemiskinan di Indonesia, antara lain dicirikan oleh: (1) jumlah anggota keluarga yang besar dengan kepala rumah

3 3 tangga sebagai tulang punggung keluarga; () tingkat pendidikan kepala rumah tangga rata-rata rendah; (3) usia kepala rumah tangga telah melati masa-masa produktif yaitu lebih dari 50 tahun; (4) sering berubah pekerjaan dan sebagian besar dari mereka mau menerima tambahan pekerjaan lain bila ditawarkan; (5) sebagian besar pendapatan utamanya bersumber dari sektor primer (pertanian) dengan penguasaan lahan sangat marginal; (6) perempuan janda atau yang tidak kawin menjadi kepala rumah tangga akan mendapatkan penghasilan yang tidak maksimal; dan (7) kondisi rumah yang masih sangat memprihatinkan dalam hal penyediaan air bersih dan listrik untuk penerangan [3]. Badan Pusat Statistik menetapkan pedoman pokok karakteristik kemiskinan dalam penentukan status penerimaan Raskin. Karakteristik kemiskinan tersebut antara lain aspek kesehatan, aspek lingkungan, dan aspek ekonomi. Aspek kesehatan yang diduga mencirikan rumah tangga miskin adalah frekuensi makan dalam sehari, pembelian daging dan susu dalam seminggu, dan kesanggupan membayar biaya pengobatan. Aspek lingkungan antara lain luas lantai bangunan tempat tinggal, jenis dinding bangunan tempat tinggal, jenis lantai bangunan tempat tinggal, sumber penerangan utama, jenis bahan bakar, fasilitas tempat bab. Aspek ekonomi meliputi pendidikan terakhir, pengeluaran untuk makanan, kepemilikan aset, frekuansi membeli pakaian baru [4]. K. Penelitian Penelitian Sebelumnya Penelitian-penelitian sebelumnya yang membahas tentang Raskin pernah dilakukan oleh dan Bungkaes (013). Bungkaes (013) meneliti tentang hubungan efektivitas pengelolaan Raskin dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat di desa Mahaman kabupaten kepulauan Talaud. yang digunakan adalah variabel kesejahteraan masyarakat sebagai variabel respon dan efektivitas pengelolaan Raskin sebagai variabel prediktor Hasil dari penelitiannya mengatakan bahwa efektivitas pengelolaan Raskin belum secara optimal tercapai sedangkan kesejahteraan masyarakat masih berada pada kategori sedang atau menengah [5]. III. METODOLOGI PENELITIAN Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan data primer. Data sekunder berupa data populasi rumah tangga tidak penerima Raskin dan data populasi rumah tangga penerima Raskin di kecamatan Gunung Anyar. Sedangkan data primer didapatkan dari survei langsung terhadap rumah tangga tidak penerima Raskin dan rumah tangga penerima Raskin di kecamatan Gunung Anyar. A. Metode Rancangan Sampling Populasi penelitian adalah rumah tangga tidak penerima Raskin dan rumah tangga penerima Raskin di kecamatan Gunung Anyar. Unit sampel penelitian adalah kepala rumah tangga tidak penerima Raskin dan kepala rumah tangga penerima Raskin. Rumus untuk mendapatkan jumlah sampel minimal adalah sebagai berikut. Npq n = B D = (N 1)D + pq Z (1 α/) (4) Berdasarkan perhitungan diatas dengan nilai p=0,9, q =0,1, B=0.046 untuk rumah tangga penerima Raskin dan B=0,05 untuk rumah tangga tidak penerima Raskin, didapatkan jumlah sampel minimal sebanyak 74 rumah tangga. Terdiri dari 137 rumah tangga tidak penerima Raskin dan 137 rumah tangga penerima Raskin. 3 Anggota keluarga (X 3 4 Status kependudukan (X 4 B. Penelitian respon adalah status penerimaan Raskin, dibedakan menjadi dua kategori yaitu sebagai berikut. Y=0, jika rumah tangga tidak penerima Raskin (RTTP) Y=1, jika rumah tangga penerima Raskin (RTP) prediktor bersifat nominal menggambarkan karakteristik demografi dan karakteristik kemiskinan. Tabel 3. Penelitian No Indikator 1 Jenis kelamin (X 1 ) 1 = perempuan 0 = laki-laki Usia (X ) 1 = > 50 tahun 0 = 50 tahun ) 1 = >4orang 0 = 4orang ) 1 = warga Surabaya 0 = bukan warga Surabaya 5 Pendidikan terakhir (X 5 ) 1 = tidak sekolah, SD, SMP 0 = SMA, perguruan tinggi 6 Frekuensi makan (X 6 ) 1 = kali dalam sehari 0 = > kali dalam sehari 0 = membeli dalam seminggu terakhir 7 Pembelian daging dan susu (X 7 ) 1 = tidak membeli dalam seminggu terakhir Kesanggupan membayar biaya 0 = sanggup 8 pengobatan (X 8 ) 1 = tidak sanggup Luas lantai bangunan tempat 0 = > 8m per orang 9 tinggal (X 9 ) 1 = 8m per orang Jenis dinding bangunan tempat 0 = tembok 10 tinggal (X 10 ) 1 = bukan tembok Jenis lantai bangunan tempat 0 = bukan tanah 11 tinggal (X 11 ) 1 = tanah 1 Sumber penerangan utama (X 1 ) 1 = bukan PLN 0 = PLN 13 0 = gas Jenis bahan bakar (X 13 ) 1 = bukan gas 14 Fasilitas tempat bab (X 14 ) 1 = bukan milik sendiri 0 = milik sendiri Pengeluaran untuk makanan 0 = > Rp ,- sebulan 15 (X 15 ) 1 = Rp ,- sebulan 16 0 = memiliki Kepemilikan aset (X 16 ) 1 = tidak memiliki 17 Frekuensi membeli pakaian baru 0 = > 1 kali dalam setahun (X 17 ) 1 = 1 kali dalam setahun Adapun persepsi rumah tangga penerima Raskin diukur berdasarkan dimensi tangible, dimensi intangible, dimensi keandalan pelayanan (reliability), dimensi ketanggapan pelayanan (responsiveness), dan dimensi

4 4 perhatian untuk memahami kebutuhan pelanggan (empathy). Indikator persepsi rumah tangga penerima Raskin antara lain sebagai berikut. Tabel 4. Indikator Persepsi No Pernyataan 1 Ketepatan waktu pendistribusian Pelayanan petugas 3 Keramahan petugas 4 Kesediaan petugas memberikan konsultasi 5 Pendistribusian selalu diantar langsung ke rumah 6 Pendistribusian selalu rutin setiap bulan 7 Harga untuk menebus Raskin 8 Kualitas beras Raskin 9 Raskin membantu memenuhi kebutuhan pangan 10 Raskin mengurangi pengeluaran 11 Pandangan orang tidak selalu negatif terhadap penerima Raskin 1 Penerima Raskin sama dengan yang lain dalam status sosial Ada tiga tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini. Pertama, mendeskripsikan perbedaan karakteristik antara RTTP dan RTP. Tujuan kedua, menganalisis persepsi rumah tangga penerima Raskin terhadap program Raskin. Tujuan ketiga, menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi status penerimaan Raskin. Langkah-langkah yang dilakukan untuk menjawab tiga tujuan tersebut adalah sebagai berikut. 1. Tahap Satu Pada tahap satu, akan dianalisis perbedaan karakteristik antara RTTP dan RTP di kecamatan Gunung Anyar. yang akan dianalisis adalah variabel prediktor meliputi faktor demografi dan karakteristik kemiskinan. Analisis yang digunakan adalah statistika deskriptif dengan pie chart dan tabulasi silang.. Tahap Dua Pada tahap dua, akan dianalisis persepsi rumah tangga penerima Raskin terhadap program Raskin. Analisis yang digunakan adalah analisis gap. Sebelumnya dilakukan terlebih dahulu uji validitas dan uji reliabilitas terhadap variabel persepsi. a. Uji validitas untuk mengukur apakah indikator persepsi tersebut sudah benar kerangka konsepnya dan mampu mengukur aspek yang sama sedangkan uji reliabilitas untuk menunjukkan sejauh mana indikator persepsi tersebut dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Uji reliabilitas menggunakan metode Cronbach Alpha. b. Analisis gap untuk mengetahui posisi kuadaran dari masing-masing indikator persepsi rumah tangga penerima Raskin terhadap program Raskin. 3. Tahap Tiga Pada tahap tiga, akan ditentukan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi status penerimaan Raskin di kecamatan Gunung Anyar. yang dimodelkan adalah variabel prediktor meliputi faktor demografi dan karakteristik kemiskinan. Analisis yang digunakan dalam tahap ini adalah sebagai berikut. a. Uji individu atau uji parsial untuk mengetahui faktorfaktor yang diduga mempengaruhi status penerimaan Raskin di kecamatan Gunung Anyar secara individu b. Uji serentak untuk menghasilkan model yang tepat berdasarkan faktor-faktor yang diduga mempengaruhi status penerimaan Raskin di kecamatan Gunung Anyar. c. Pemilihan model terbaik dengan menggunakan metode Backward digunakan untuk mendapatkan model terbaik dari semua model. d. Interpretasi model untuk untuk menjelaskan hubungan fungsional antara variabel respon dengan variabel prediktor dan mendefinisikan unit perubahan variabel respon yang disebabkan oleh variabel prediktor e. Uji kesesuaian model untuk mengetahui apakah model yang telah didapatkan sudah sesuai atau tidak. Model dikatakan sesuai apabila tidak ada perbedaan antara hasil observasi dengan hasil prediksi model. f. Ketepatan klasifikasi model untuk mengetahui tingkat kelayakan suatu model dengan melihat seberapa besar observasi secara tepat diklasifikasikan. IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Penelitian Berdasarkan frekuensi jenis kelamin (X 1 ) dapat dijelaskan bahwa sebagian besar kepala rumah tangga baik RTTP maupun RTP berjenis kelamin laki-laki. Namun apabila meninjau frekuensi jumlah rumah tangga dengan kepala rumah tangga berjenis kelamin perempuan lebih banyak pada RTP dari pada RTTP. Kondisi ini sejalan dengan teori yang menjelaskan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan kemiskinan suatu rumah tangga adalah jenis kelamin. Rumah tangga dengan kepala rumah tangga perempuan kemungkinan akan memiliki kesejahteraan yang lebih rendah. Kepala rumah tangga perempuan dapat berstatus janda atau tidak kawin. Hal ini akan berdampak pada pendapatan yang dihasilkan karena hanya bersumber dari satu orang pekerja. Berdasarkan frekuensi usia (X3) dapat dijelaskan bahwa pada RTTP kepala rumah tangga sebagian besar masih berusia produktif yaitu pada kisaran usia 50 tahun. Pada RTP usia kepala rumah tangga sebagian besar telah melewati usia produktif yaitu pada kisaran usia > 50 tahun. Kondisi ini sejalan dengan teori yang menjelaskan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan kemiskinan suatu rumah tangga adalah usia. Rumah tangga dengan usia kepala rumah tangga yang telah melewati usia produktif kemungkinan akan memiliki kesejahteraan yang lebih rendah. Teori ini menjelaskan bahwa tingkat pendapatan seseorang yang usianya telah melewati usia produktif kemungkinan akan lebih rendah dari pada tingkat pendapatan seseorang yang masih berusia produktif. Berdasarkan frekuensi anggota keluarga (X3) dapat dijelaskan bahwa sebagian besar rumah tangga baik RTTP maupun RTP memiliki jumlah anggota keluarga sebanyak 4 orang. Namun apabila meninjau frekuensi jumlah anggota keluarga > 4 orang lebih banyak pada RTP dari pada RTTP. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran RTP terhadap pola keluarga kecil masih rendah. Kondisi ini sejalan dengan teori

5 5 yang menjelaskan bahwa salah satu faktor yang menyebabkan kemiskinan suatu rumah tangga adalah anggota keluarga. Rumah tangga dengan jumlah anggota keluarga yang besar kemungkinan akan memiliki kesejahteraan yang lebih rendah. Hal ini dikarenakan jumlah anggota yang besar akan berdampak pada tingkat pengeluaran yang lebih besar. Berdasarkan hasil analisis tabulasi silang pada karakteristik kemiskinan (X 4, X 5,,X 17 ) terlihat bahwa antara variabel prediktor dan variabel respon sebagian besar memiliki hubungan yang siginifikan dengan nilai pearson chi square < 5,991 dan nilai signifikansi dibawah α=0,10. Namun ada beberapa variabel prediktor yang tidak memiliki hubungan signifikan yaitu variabel X 11 dan X 1. B. Persepsi Rumah Tangga Penerima Raskin Berikut adalah sajian analisis gap yang diberikan untuk menunjukkan bagaimana persepsi rumah tangga penerima Raskin terhadap program Raskin di kecamatan Gunung Anyar. Tabel 5. Indikator Masing-Masing Kuadran Kuadran I Kuadran II 8. Kualitas beras Raskin 1. Ketepatan waktu pendistribusian. Pelayanan petugas 3. Keramahan petugas 6. Pendistribusian selalu rutin setiap bulan 7. Harga untuk menebus Raskin 9. Raskin membantu memenuhi kebutuhan pangan 10.Raskin membantu mengurangi pengeluaran Kuadran II Kuadran IV 4. Kesediaan petugas memberikan 11.Pandangan orang tidak selalu konsultasi 5. Pendistribusian selalu diantar langsung ke rumah negatif terhadap penerima Raskin 1.Penerima Raskin sama dengan yang lain dalam status sosial Daerah di kuadran II menunjukkan bahwa kondisi ini harus dipertahankan karena memiliki prestasi yang bagus dimana harapan dan kenyataan yang diterima sama tinggi. Sisa dari pernyataan yang ada masuk ke dalam kuadran I, III, dan IV. Kuadran I menunjukkan bahwa harus diadakan perbaikan, perombakan, dan peningkatan karena nilai kenyataan yang diterima lebih rendah dari yang diharapkan. Kuadran III menunjukkan bahwa hal tersebut kurang diharapkan dan dirasakan karena nilai harapan dan kenyataan sama-sama rendah. Dan Kuadran IV menunjukkan hal yang berlebihan karena sebenarnya nilai harapannya rendah namun kenyataan yang didapat sangat tinggi. C. Pemodelan Regresi Logistik Dalam penelitian ini yang menjadi variabel respon adalah status penerimaan Raskin di kecamatan Gunung Anyar sedangkan yang menjadi variabel prediktor adalah variabel yang diduga menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi status penerimaan Raskin antara lain X 1, X, X 3, X 4, X 5, X 6, X 7, X 8, X 9, X 10, X 11, X 1, X 13, X 14, X 15, X 16, dan X 17. Hasil pengujian signifikansi parameter secara individu disajikan pada Tabel 6. Tabel 6. Uji Signifikansi Parameter Secara Individu B Wald Sig Exp (B) Keputusan X 1 (1) 1,174 14,193 0,000* 3,34 Tolak H0 Constant -0,57 3,436 0,064 0,773 Tolak H0 X (1) 1,50 3,977 0,000* 3,491 Tolak H0 Constant -0,557 10,849 0,001 0,573 Tolak H0 X 3 (1) 1,14 14,343 0,000* 3,076 Tolak H0 Constant -0,76 3,819 0,050 0,759 Tolak H0 X 4 (1) 3,150 6,581 0,000* 3,36 Tolak H0 Constant -,75 1,350 0,000 0,064 Tolak H0 X 5 (1) 4, ,14 0,000* 66,44 Tolak H0 Constant -,157 58,368 0,000 0,116 Tolak H0 X 6 (1) 1,785 38,190 0,000* 5,96 Tolak H0 Constant -0,586 14,1 0,000 0,557 Tolak H0 X 7 (1) 1,836 46,169 0,000* 6,83 Tolak H0 Constant -0,804 0,977 0,000 0,448 Tolak H0 X 8 (1) 3,030 56,54 0,000* 0,694 Tolak H0 Constant -0,765 3,996 0,000 0,465 Tolak H0 X 9 (1),434 8,658 0,000* 11,40 Tolak H0 Constant -0,375 7,518 0,006 0,687 Tolak H0 X 10 (1) 0,415 1,016 0,313 1,515 Gagal Tolak H0 Constant -0,040 0,101 0,750 0,960 Gagal Tolak H0 X 11 (1) 0,446 1,087 0,97 1,515 Gagal Tolak H0 Constant -0,040 0,100 0,751 0,961 Gagal Tolak H0 X 1 (1) -0,835,75 0,131 0,434 Gagal Tolak H0 Constant 0,047 0,140 0,709 1,048 Gagal Tolak H0 X 13 (1),081 31,37 0,000* 8,013 Tolak H0 Constant -0,413 8,639 0,003 0,661 Tolak H0 X 14 (1) 1,61 13,034 0,000* 3,59 Tolak H0 Constant -0,15,56 0,109 0,806 Gagal Tolak H0 X 15 (1) 3,74 5,599 0,000* 6,411 Tolak H0 Constant -0,748 3,550 0,000 0,473 Tolak H0 X 16 (1),071 3,136 0,000* 7,93 Tolak H0 Constant -0,303 5,076 0,04 0,738 Tolak H0 X 17 (1) 5,57 108,846 0,000* 191,81 Tolak H0 Constant -3,00 5,19 0,000 0,049 Tolak H0 Tabel 6 menjelaskan bahwa dari tujuh belas variabel yang diduga berpengaruh terhadap status penerimaan Raskin, ada empat belas belas variabel yang berpengaruh siginifikan secara individu dengan nilai signifikansi dibawah α=0,10 dan nilai statistik uji lebih besar dari nilai χχ R(0,10,1) =,706. Empat belas variabel tersebut antara lain variabel status X 1, X, X 3, X 4, X 5, X 6, X 7, X 8, X 9, X 13, X 14, X 15, X 16, X 117. Langkah selanjutnya adalah pengujian signifikansi parameter secara serentak. Untuk memeriksa ada atau tidaknya hubungan yang signifikan antara variabel respon dengan variabel prediktor maka dilakukan pengujian Likelihood Ratio Test. Tabel 7. Likelihood Ratio Test Chi Square Sig 317,194 0,000 Dari hasil pengujian Likelihood Ratio Test didapatkan nilai G > χχ R(0,10,14) atau (317,194 > 1,064) maka tolak H 0, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara variabel respon dengan variabel prediktor. Untuk melihat variabel prediktor apa saja yang berpengaruh signifikan terhadap status penerimaan Raskin, disajikan pada Tabel 8.

6 6 Tabel 8 Uji Signifikansi Parameter Secara Serentak B Sig Exp (B) Keputusan X 1 (1) -,097 0,045* 0,13 Tolak H 0 X (1) -0,339 0,658 0,71 Gagal Tolak H0 X3 (1),95 0,033* 9,90 Tolak H0 X4 (1) 5,964 0,001* 389,316 Tolak H0 X5 (1) 3,44 0,001* 31,48 Tolak H0 X6 (1) -1,997 0,084* 0,136 Tolak H0 X7 (1) -1,346 0,46 0,60 Gagal Tolak H0 X8 (1) 0,790 0,39,03 Gagal Tolak H0 X9 (1) 3,359 0,006* 8,767 Tolak H0 X13 (1) -0,013 0,988 0,987 Gagal Tolak H0 X14 (1) -1,745 0,066 0,175 Tolak H0 X15 (1) 1,76 0,064 5,851 Tolak H0 X16 (1),715 0,04* 15,107 Tolak H0 X17 (1) 6,513 0,000* 673,574 Tolak H0 Constant -10,360 0,000 0,000 Tolak H 0 Tabel 8 dapat diketahui bahwa terdapat sepuluh variabel yang signifikan dengan nilai signifikansi dibawah α=0,10. Sepuluh variabel tersebut antara lain variabel X 1, X 3, X 4, X 5, X 6. X 9, X 14, X 15, X 16, dan X 17 Setelah melakukan pengujian secara individu dan serentak, langkah selanjutnya adalah melakukan pemilihan model terbaik dengan menggunakan metode Backward untuk mendapatkan model terbaik dari semua model. Untuk memeriksa ada atau tidaknya hubungan yang signifikan antara variabel respon dengan variabel prediktor maka dilakukan pengujian Likelihood Ratio Test. Tabel 9. Likelihood Ratio Test Chi Square Sig 314,336 0,000 Tabel 9 dapat diketahui pada step terakhir, didapatkan nilai G > χχ R(0,10,10) atau (314,336 > 15,987) maka tolak H 0, artinya terdapat hubungan yang signifikan antara variabel respon dengan variabel prediktor. Untuk melihat variabel prediktor apa saja yang berpengaruh signifikan terhadap status penerimaan Raskin dan akan menjadi model terbaik, disajikan pada Tabel 10. Tabel 10. Pemilihan Model Terbaik Metode Backward Step B Sig Exp (B) Keputusan 1 X 1 (1) -1,973 0,036* 0,139 Tolak H 0 X 3 (1) 1,901 0,059* 6,69 Tolak H0 X4 (1) 5,491 0,000* 4,495 Tolak H0 X5 (1) 3,148 0,001* 3,86 Tolak H0 X6 (1) -,464 0,00* 0,085 Tolak H0 X9 (1),947 0,006* 19,051 Tolak H0 X14 (1) -1,486 0,089* 0,6 Tolak H0 X15 (1) 1,485 0,066* 4,415 Tolak H0 X16 (1),535 0,031* 1,63 Tolak H0 X17 (1) 6,16 0,000* 500,761 Tolak H0 Constant -9,940 0,000* 0,000 Tolak H 0 Tabel 10 dapat diketahui pada step terakhir, terdapat sepuluh variabel yang berpengaruh signifikan dan akan menjadi model terbaik yaitu variabel X 1, X 3, X 4, X 5, X 6. X 9, X 14, X 15, X 16, dan X 17 dengan nilai signifikansi dibawah α=0,10. Maka dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi status penerimaan Raskin di kecamatan Gunung Anyar dan menjadi model terbaik adalah jenis kelamin (X1), anggota keluarga (X 3 ), status kependudukan (X 4 ), pendidikan terakhir (X 5 ), frekuensi makan (X 6 ), luas lantai bangunan tempat tinggal (X 9 ), fasilitas tempat bab (X 14 ), pengeluaran untuk makanan (X 15 ), kepemilikan aset (X 16 ) dan frekuensi membeli pakaian baru (X 17 ). Model logit yang terbentuk dan menjadi model terbaik adalah sebagai berikut. g(x) = -9,940 1,973 (X 1 ) + 1,901 X 3 (1) + 5,491 X 4 (1) + 3,148 X 5 (1),464 X 6 (1) +,947 X 9 (1) 1,486 X 14 (1) + 1,485 X 15 (1) +,535 X 16 (1) + 6,16 X 17 (1) Dari hasil pemilihan model terbaik didapatkan nilai odd rasio. Sebagai contoh variabel pendidikan terakhir (X5) yaitu sebagai barikut. Rumah tangga dengan pendidikan terakhir kepala rumah tangga tidak sekolah, SD, atau SMP berpotensi menerima Raskin lebih tinggi sebesar 3,86 kali dari rumah tangga dengan pendidikan terakhir kepala rumah tangga SMA atau perguruan tinggi. Tabel 11. Interpretasi Nilai Peluang Responden R1 R R3 R4 R5 R6 R7 X X X X X X X X X X π(x) 0,99 0,83 0,99 0,99 0,99 0,99 0,99 1- π(x) 0,01 0,16 0,01 0,01 0,1 0,01 0,01 Responden R8 R9 R10 R11 R1 R13 R14 X X X X X X X X X X π(x) 0,99 0,91 0,99 0,99 0,50 0,00 0,01 1- π(x) 0,01 0,09 0,01 0,01 0,50 1 0,99 Responden R15 R16 R17 R18 R19 R0 R1 X X X X X X X X X X π(x) 0,01 0,00 0,01 0,00 0,00 0,01 0,0 1- π(x) 0,99 1 0, ,99 0,98 Tabel 11 dapat dijelaskan nilai peluang suatu rumah tangga dengan berbagai kategori untuk menerima Raskin dan

7 7 tidak menerima Raskin. Sebagai contoh kolom R 1 dapat diketahui rumah tangga dengan jenis kelamin kepala rumah tangga perempuan, anggota keluarga > 4 orang, kepala rumah tangga warga Surabaya, pendidikan terakhir kepala rumah tangga tidak sekolah, SD, atau SMP, frekuensi makan kali dalam sehari, luas lantai bangunan tempat tinggal sebesar 8m per orang, fasilitas tempat bab bukan milik sendiri, pengeluaran untuk makanan Rp , - dalam sebulan, memiliki aset, dan frekuensi membeli pakaian baru 1 kali dalam setahun memiliki peluang untuk menerima Raskin sebesar 0,999 persen dan memiliki peluang untuk tidak menerima Raskin sebesar 0,001 persen. Langkah selanjutnya adalah uji kesesuaian model. Berdasarkan hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa (4,7 < 15,987) artinya model sesuai atau tidak ada perbedaan antara hasil observasi dengan hasil prediksi model. Setelah dilakukan uji kesesuaian model, langkah selanjutnya adalah membuat tabel klasifikasi model untuk menyatakan kelayakan suatu model dengan melihat seberapa besar observasi secara tepat diklasifikasikan. Tabel 1. Ketepatan Klasifikasi Model Hasil Observasi keputusan gagal tolak H 0 karena nilai Ĉ < χχ R(0,10,10) Prediksi Status Penerimaan Raskin Persentase Benar Tidak Penerima Penerima Status Tidak ,1 Penerimaan Raskin Penerima Penerima ,3 Persentase Keseluruhan 94, Berdasarkan Tabel 1 model regresi logistik dengan sepuluh variabel prediktor yang berpengaruh signifikan yaitu jenis kelamin (X 1 ), anggota keluarga (X 3 ), status kependudukan (X 4 ), pendidikan terakhir (X 5 ), frekuensi makan (X 6 ), luas lantai bangunan tempat tinggal (X 9 ), fasilitas tempat bab (X 14 ), pengeluaran untuk makanan (X 15 ), kepemilikan aset (X 16 ) dan frekuensi membeli pakaian baru (X 17 ) memiliki ketepatan klasifikasi sebesar 94, persen. V. KESIMPULAN Berdasarkan analisis dan pembahasan diperoleh beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut. 1. Secara deskriptif bahwa karakteristik antara rumah tangga tidak penerima Raskin dan rumah tangga penerima Raskin di kecamatan Gunung Anyar jauh berbeda. Dari hasil deskripsi variabel penelitian diketahui bahwa terdapat karakteristik yang jauh berbeda antara rumah tangga tidak penerima Raskin dan rumah tangga penerima Raskin hampir di semua variabel. Hanya pada jenis lantai bangunan tempat tinggal (X11) dan sumber penerangan utama (X 1 ) terlihat karakteristik yang relatif sama antara rumah tangga tidak penerima Raskin dan rumah tangga penerima Raskin.. Dari hasil analisis gap disimpulkan bahwa kualitas beras Raskin harus lebih diperhatikan. Menurut rumah tangga penerima Raskin kualitas beras Raskin yang diberikan tidak cukup bagus. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada beberapa permasalahan terkait program Raskin yang masih harus diperhatikan dan diperbaiki oleh pemerintah. 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi status penerimaan Raskin di kecamatan Gunung Anyar adalah jenis kelamin (X1), anggota keluarga (X 3 ), status kependudukan (X 4 ), pendidikan terakhir (X 5 ), frekuensi makan (X 6 ), luas lantai bangunan tempat tinggal (X 9 ), fasilitas tempat bab (X 14 ), pengeluaran untuk makanan (X 15 ), kepemilikan aset (X 16 ) dan frekuensi membeli pakaian baru (X 17 ). Model logit yang terbentuk dari faktor-faktor yang berpengaruh adalah g(x) = -9,940 1,973 (X 1 ) + 1,901 X 3 (1) + 5,491 X 4 (1) + 3,148 X 5 (1),464 X 6 (1) +,947 X 9 (1) 1,486 X 14 (1) + 1,485 X 15 (1) +,535 X 16 (1) + 6,16 X 17 (1) dengan ketepatan klasifikasi model sebesar 94, persen. UCAPAN TERIMAKASIH Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak Kecamatan Gunung Anyar yang telah memberikan bantuan pemberian data sekunder yang berkaitan dengan data populasi rumah tangga serta memberikan perizinan untuk melakukan survei sehingga sangat membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian. DAFTAR PUSTAKA [1] Business News, 008, Dampak Krisis Ekonomi Pada Kemiskinan, Jakarta. [] Kompas, 008, Raskin Meringankan Beban Rakyat Miskin, 7 Juli, Jakarta. [3] Chernichivsky., Meesok, 003, Agenda Riset Strategis Bidang Penanggulangan Kemiskinan, Sugiyono, Indonesia. [4] Badan Pusat Statistik, 011, Analisis dan Perhitungan Tingkat Kemiskinan Tahun 011, Indonesia. [5] Bungkaes, H., 013, Hubungan Efektivitas Pengelolaan Program Raskin Dengan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Di Desa Mamahan Kecamatan Gemeh Kabupaten Kepulauan Talaud. Journal. Acta Diurna.

pendekatan regresi logistik biner Oleh :Wida Suliasih ( )

pendekatan regresi logistik biner Oleh :Wida Suliasih ( ) Analisis kepuasan karyawan pt. x dengan pendekatan regresi logistik biner Oleh :Wida Suliasih (1308 030 059) Pembimbing : Wibawati, S.Si, M.Si 1 2 Latar belakang permasalahan Tujuan manfaat Batasan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menyebabkan, kebutuhan pangan tidak hanya sebatas produk pelengkap dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menyebabkan, kebutuhan pangan tidak hanya sebatas produk pelengkap dengan 14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pola hidup masyarakat yang menyadari pentingnya kesehatan menyebabkan, kebutuhan pangan tidak hanya sebatas produk pelengkap dengan citarasa yang enak,

Lebih terperinci

Manfaat Penelitian. Batasan Penelitian

Manfaat Penelitian. Batasan Penelitian Analisis Regresi Logistik Untuk Mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Masyarakat Untuk Berlangganan Koran Jawa Pos di Surabaya Timur Oleh:Nanda Novrian 1307030017 Pendahuluan Latar Belakang Media

Lebih terperinci

Pemodelan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Penderita Tuberkulosis Paru Menggunakan Regresi Logistik Biner

Pemodelan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Penderita Tuberkulosis Paru Menggunakan Regresi Logistik Biner SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 017 Pemodelan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Penderita Tuberkulosis Paru Menggunakan Regresi Logistik Biner S - 1 Ayu Febriana Dwi Rositawati 1, Sri Pingit

Lebih terperinci

Statistik Deskriptif. Perumahan. Seminar Hasil Tugas Akhir

Statistik Deskriptif. Perumahan. Seminar Hasil Tugas Akhir Statistik Deskriptif Perumahan Sebagian besar status penguasaan bangunan tempat tinggal rumah tangga miskin dan tidak miskin di Kota Malang tahun 2009 adalah milik sendiri dengan persentase jauh lebih

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK

ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL PADA FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH TERHADAP PENYAKIT MATA KATARAK BAGI PASIEN PENDERITA DI KLINIK MATA UTAMA GRESIK Latar Belakang Katarak Indonesia Klinik

Lebih terperinci

ANALISIS STATISTIK KEPUASAN PENGGUNA WAHANA PERMAINAN BOOM BOOM CAR DI TAMAN REMAJA SURABAYA

ANALISIS STATISTIK KEPUASAN PENGGUNA WAHANA PERMAINAN BOOM BOOM CAR DI TAMAN REMAJA SURABAYA TUGAS AKHIR ANALISIS STATISTIK KEPUASAN PENGGUNA WAHANA PERMAINAN BOOM BOOM CAR DI TAMAN REMAJA SURABAYA Any Masruroh 1308 030 065 Dosen Pembimbing Ir. Arie Kismanto, M.Sc PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

Lebih terperinci

LOGO. Prof. Dra. Susanti Linuwih, M.Stat, PhD Wibawati, S.Si, M.Si

LOGO. Prof. Dra. Susanti Linuwih, M.Stat, PhD Wibawati, S.Si, M.Si LOGO Prof. Dra. Susanti Linuwih, M.Stat, PhD Wibawati, S.Si, M.Si PENDAHULUAN 1 2 3 4 Latar Belakang Tujuan Manfaat Batasan Masalah Latar Belakang Kesempatan memperoleh pendidikan merupakan prioritas utama

Lebih terperinci

Faktor yang Mempengaruhi Terjangkitnya Penyakit Diare pada Balita di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam

Faktor yang Mempengaruhi Terjangkitnya Penyakit Diare pada Balita di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam Faktor yang Mempengaruhi Terjangkitnya Penyakit Diare pada Balita di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam Oleh: Urifah Hidayanti (1310 030 028) Dosen Pembimbing: Ir. Mutiah Salamah, M.Kes Ujian Tugas Akhir

Lebih terperinci

VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI DAN SIKAP RESPONDEN TERHADAP PRODUK OREO SETELAH ADANYA ISU MELAMIN

VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI DAN SIKAP RESPONDEN TERHADAP PRODUK OREO SETELAH ADANYA ISU MELAMIN VI. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI DAN SIKAP RESPONDEN TERHADAP PRODUK OREO SETELAH ADANYA ISU MELAMIN Penelitian ini menggunakan regresi logistik untuk mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi

Lebih terperinci

PEMODELAN DISPARITAS GENDER DI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN MODEL REGRESI PROBIT ORDINAL

PEMODELAN DISPARITAS GENDER DI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN MODEL REGRESI PROBIT ORDINAL 1 PEMODELAN DISPARITAS GENDER DI JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN MODEL REGRESI PROBIT ORDINAL Uaies Qurnie Hafizh, Vita Ratnasari Jurusan Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut

Lebih terperinci

EKO ERTANTO PEMBIMBING

EKO ERTANTO PEMBIMBING UJIAN TUGAS AKHIR Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kelengkapan Pemberian Imunisasi Untuk Bayi Dengan Metode Regresi Logistik (Kasus di Kelurahan Keputih Surabaya) YUDHA EKO ERTANTO 1307030054 PEMBIMBING

Lebih terperinci

di masa yang akan datang dilihat dari aspek demografi dan kepuasannya. PENDAHULUAN

di masa yang akan datang dilihat dari aspek demografi dan kepuasannya. PENDAHULUAN 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Saat ini ada dua teknologi yang diusung oleh perusahaan-perusahaan telekomunikasi Indonesia yaitu teknologi Global System for Mobile communication (GSM) dan teknologi Code

Lebih terperinci

Analisis Statistika Tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan Cuppa Coffee INC. Mall Ciputra World Surabaya

Analisis Statistika Tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan Cuppa Coffee INC. Mall Ciputra World Surabaya Analisis Statistika Tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan Cuppa Coffee INC. Mall Ciputra World Surabaya Adi Marta Saputra 1308.030.042 Dosen Pembimbing Jerry Dwi Trijoyo Purnomo S.Si,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kesejahteraan adalah hal atau keadaan sejahtera, keamanan, keselamatan, ketentraman. Dalam istilah umum, sejahtera menunjuk ke

Lebih terperinci

Analisis Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Puskesmas Keputih

Analisis Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Puskesmas Keputih Analisis Kepuasan Pasien Terhadap Kualitas Pelayanan Puskesmas Keputih Ferdi Budi Utama 1308.030.040 Dosen Pembimbing Ir. Sri Pingit Wulandari, MS Pendahuluan Latar Belakang Kesehatan Puskesmas Rumusan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 51 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi Data Penelitian 4.1.1 Profil Obyek Penelitian Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah Pasar Sleman. Pasar Sleman merupakan pasar terbesar di Kecamatan Sleman.

Lebih terperinci

ANALISIS PENDUDUK BEKERJA BERDASARKAN SEKTOR PEKERJAAN DAN JAM KERJA MENGGUNAKAN REGRESI PROBIT BIVARIAT DI PROVINSI ACEH

ANALISIS PENDUDUK BEKERJA BERDASARKAN SEKTOR PEKERJAAN DAN JAM KERJA MENGGUNAKAN REGRESI PROBIT BIVARIAT DI PROVINSI ACEH ANALISIS PENDUDUK BEKERJA BERDASARKAN SEKTOR PEKERJAAN DAN JAM KERJA MENGGUNAKAN REGRESI PROBIT BIVARIAT DI PROVINSI ACEH Rizal Rahmad 1, Toni Toharudin 2, Anna Chadijah 3 Prodi Master Statistika Terapan,

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. menginginkan BBM dengan kualitas di atas Premium. Berbeda halnya dengan

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN. menginginkan BBM dengan kualitas di atas Premium. Berbeda halnya dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin tahun volume kendaraan bermotor semakin meningkat, salah satunya di Indonesia. Dengan adanya fakta tersebut menunjukkan bahwa kendaraan bermotor, terutama kendaraan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik 1. Uji Klasifikasi Model Uji klasifikasi model dapat menunjukkan kekuatan atau ketepatan prediksi dari model regresi untuk mempredikasi tingkat nilai willingness

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Hotel Sewu Mas yang berlokasi di Jl. Ring Road Utara No. 198 Yogyakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret

Lebih terperinci

Analisis faktor - faktor yang mempengaruhi Kepuasan Pelanggan PDAM Kota Gresik (studi Kasus Pada Masyarakat Kecamatan Gresik)

Analisis faktor - faktor yang mempengaruhi Kepuasan Pelanggan PDAM Kota Gresik (studi Kasus Pada Masyarakat Kecamatan Gresik) Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun Analisis faktor

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kualitas Pelayanan Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berpengaruh dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 25 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Rumah Makan Waroeng Steak & Shake merupakan usaha rumah makan yang sedang berkembang di Kota Bogor. Rumah makan ini baru berdiri pada 25 Mei 2007.

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS KESEHATAN KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI JAWA TIMUR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS KESEHATAN KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI JAWA TIMUR FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS KESEHATAN KABUPATEN DAN KOTA DI PROVINSI JAWA TIMUR Oleh AUDDIE VIENEZA M. NRP 1310030043 DOSEN PEMBIMBING Dr. Vita Ratnasari,M.Si DOSEN PENGUJI Dr. Dra. Ismaini

Lebih terperinci

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Indeks Prestasi (IP) Mahasiswa ITATS Jurusan Teknik Industri

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Indeks Prestasi (IP) Mahasiswa ITATS Jurusan Teknik Industri Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Indeks Prestasi (IP) Mahasiswa ITATS Jurusan Teknik Industri Suparto Teknik Industri, ITATS, Jalan AR. Hakim 100 Surabaya E-mail : wrskt_indria@yahoo.com Abstrak.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 1 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data Sumber data yang digunakan adalah data hasil survei demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007. SDKI merupakan survei yang dilaksanakan oleh badan pusat

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Tingkat Literasi Keuangan di Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat 1. Uji Validitas a. Tingkat Literasi Keuangan Data mengenai tingkat literasi keuangan memiliki

Lebih terperinci

PENDEKATAN REGRESI TOBIT PADA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK PENDIDIKAN DI JAWA TIMUR

PENDEKATAN REGRESI TOBIT PADA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK PENDIDIKAN DI JAWA TIMUR PENDEKATAN REGRESI TOBIT PADA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN RUMAH TANGGA UNTUK PENDIDIKAN DI JAWA TIMUR Neser Ike Cahyaningrum 1307100012 Dosen Pembimbing Dr. Dra. Ismaini Zain, M.Si AGENDA

Lebih terperinci

Analisis Statistik Terhadap Pelanggan Internet Di Wilayah Surabaya Timur Dengan Menggunakan Regresi Logistik Biner

Analisis Statistik Terhadap Pelanggan Internet Di Wilayah Surabaya Timur Dengan Menggunakan Regresi Logistik Biner Analisis Statistik Terhadap Pelanggan Internet Di Wilayah Surabaya Timur Dengan Menggunakan Regresi Logistik Biner Deni Dwi Wijayanto dan 2 Madu Ratna Jurusan Statistika, FMIPA, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

ANALISIS STATISTIK TERHADAP PELANGGAN INTERNET DI WILAYAH SURABAYA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER

ANALISIS STATISTIK TERHADAP PELANGGAN INTERNET DI WILAYAH SURABAYA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER ANALISIS STATISTIK TERHADAP PELANGGAN INTERNET DI WILAYAH SURABAYA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER SEMINAR HASIL TUGAS AKHIR Oleh: DENI DWI WIJAYANTO (1309 100 079) Dosen Pembimbing: Dra.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. mahasiswa. Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Oleh

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. mahasiswa. Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Oleh 43 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Jumlah responden yang diambil dalam penelitian ini ada sebanyak 72 mahasiswa. Setiap responden mempunyai karakteristik yang berbeda. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN 53 BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN Dalam bab Analisa dan Pembahasan diuraikan terlebih dahulu tentang hasil perolehan data penelitian, selanjutnya dipaparkan hasil uji validitas dan reabilitas, analisa deskriptif

Lebih terperinci

MODEL REGRESI LOGISTIK BINER UNTUK MENENTUKAN FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ANAK PUTUS SEKOLAH DI SULAWESI TENGAH

MODEL REGRESI LOGISTIK BINER UNTUK MENENTUKAN FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ANAK PUTUS SEKOLAH DI SULAWESI TENGAH JIMT Vol. 13 No. 1 Juni 2016 (Hal. 24 37) Jurnal Ilmiah Matematika dan Terapan ISSN : 2450 766X MODEL REGRESI LOGISTIK BINER UNTUK MENENTUKAN FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP ANAK PUTUS SEKOLAH DI SULAWESI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengujian Signifikansi Parameter a. Uji serentak parameter regresi logistik Uji serentak adalah uji yang mempunyai fungsi dimana untuk mengetahui signifikansi

Lebih terperinci

ANALISIS STATISTIK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI (IP) MAHASISWA DIPLOMA PENERIMA BEASISWA BIDIK MISI DI SURABAYA TAHUN 2010

ANALISIS STATISTIK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI (IP) MAHASISWA DIPLOMA PENERIMA BEASISWA BIDIK MISI DI SURABAYA TAHUN 2010 ANALISIS STATISTIK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI (IP) MAHASISWA DIPLOMA PENERIMA BEASISWA BIDIK MISI DI SURABAYA TAHUN 2010 Disusun Oleh: Hanna Silia Karti (1308030043) Dosen Pembimbing:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan februari 2009-Juni 2009 di beberapa wilayah terutama Jakarta, Depok dan Bogor untuk pengambilan sampel responden

Lebih terperinci

SEMINAR TUGAS AKHIR. Oleh : Arief Yudissanta ( ) Pembimbing : Dra. Madu Ratna, M.Si

SEMINAR TUGAS AKHIR. Oleh : Arief Yudissanta ( ) Pembimbing : Dra. Madu Ratna, M.Si Oleh : Arief Yudissanta (1310 105 018) Pembimbing : Dra. Madu Ratna, M.Si Analisis Pemakaian Kemoterapi Pada Kasus Kanker Payudara dengan Menggunakan Metode Regresi Logistik Multinomial (Studi Kasus Pasien

Lebih terperinci

PENERAPAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK PADA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI WANITA

PENERAPAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK PADA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI WANITA Saintia Matematika Vol. 1, No. 1 (2013), pp. 51 61. PENERAPAN ANALISIS REGRESI LOGISTIK PADA PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI WANITA (Studi kasus di desa Dolok Mariah Kabupaten Simalungun) Oktani Haloho, Pasukat

Lebih terperinci

Analisis dan Pembahsan. Statistika Deskriptif. Regresi Logistik Biner. Uji Independensi

Analisis dan Pembahsan. Statistika Deskriptif. Regresi Logistik Biner. Uji Independensi Analisis dan Pembahsan Statistika Deskriptif Regresi Logistik Biner Uji Independensi H 0 : Tidak ada hubungan antara variabel prediktor dengan variabel respon H 1 : Ada hubungan antara variabel prediktor

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI LOGISTIK UNTUK MENGETAHUI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FREKUENSI KEDATANGAN PELANGGAN DI PUSAT PERBELANJAAN X

ANALISIS REGRESI LOGISTIK UNTUK MENGETAHUI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FREKUENSI KEDATANGAN PELANGGAN DI PUSAT PERBELANJAAN X ANALISIS REGRESI LOGISTIK UNTUK MENGETAHUI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FREKUENSI KEDATANGAN PELANGGAN DI PUSAT PERBELANJAAN X Erna Hayati Fakultas Ekonomi Universitas Islam Lamongan ABSTRAKSI Kepuasan

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing : Ir. Mutiah Salamah, M. Kes Dra. Destri Susilaningrum, MSi. Oleh : Firda Velayati

Dosen Pembimbing : Ir. Mutiah Salamah, M. Kes Dra. Destri Susilaningrum, MSi. Oleh : Firda Velayati Dosen Pembimbing : Ir. Mutiah Salamah, M. Kes Dra. Destri Susilaningrum, MSi Oleh : Firda Velayati 307 00 05 PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Ekonomi masyarakat Pesisir Pendapatan nelayan dinaikkan Penelitian

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE HASIL DAN PEMBAHASAN 5 Jika hipotesis nol benar, maka statistik uji-w akan menyebar mengikuti sebaran normal baku. Hipotesis nol ditolak jika W > Z α/2 (Hosmer & Lemeshow 1989). Interpretasi koefisien untuk model regresi logistik

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI TERHADAP PENGGUNAAN BENIH PADI DI KECAMATAN NISAM KABUPATEN ACEH UTARA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI TERHADAP PENGGUNAAN BENIH PADI DI KECAMATAN NISAM KABUPATEN ACEH UTARA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PETANI TERHADAP PENGGUNAAN BENIH PADI DI KECAMATAN NISAM KABUPATEN ACEH UTARA 18 Hayatul Rahmi 1, Fadli 2 email: fadli@unimal.ac.id ABSTRAK Pengambilan

Lebih terperinci

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kelahiran di Kabupaten Brebes dengan Pendekatan Regresi Logistik Biner

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kelahiran di Kabupaten Brebes dengan Pendekatan Regresi Logistik Biner Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi di Kabupaten Brebes dengan Pendekatan Regresi Logistik Biner Roni Guntara 1), Safa at Yulianto 2) 1,2 Akademi Statistika (AIS) Muhammadiyah Semarang roniguntara@gmail.com

Lebih terperinci

Pengaruh Literasi Keuangan dan Persyaratan Kredit terhadap Akses Kredit Formal pada UMKM di Surabaya

Pengaruh Literasi Keuangan dan Persyaratan Kredit terhadap Akses Kredit Formal pada UMKM di Surabaya JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3520 (2301-928X Print) D-12 Pengaruh Literasi dan Persyaratan Kredit terhadap Akses Kredit Formal pada UMKM di Surabaya Oktavianti, V., Hakim,

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah konsumen di rumah makan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah. Responden yang menjadi objek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sakit At-Turrots Al-Islamy, PKU Muhammadiyah Gamping, Puskesmas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sakit At-Turrots Al-Islamy, PKU Muhammadiyah Gamping, Puskesmas BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek yang dilakukan pada penelitian ini adalah peserta BPJS kelas II yang berada di Kabupaten Sleman. B. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian mengenai persepsi dan sikap responden terhadap produk Oreo setelah adanya isu melamin serta faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 31 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Daerah yang menjadi analisis studi ini adalah Provinsi Nusa Tenggara Timur yang mencakup 19 kabupaten dan kota. Penelitian ini menggunakan data sekunder

Lebih terperinci

Saintia Matematika ISSN: Vol. 2, No. 3 (2014), pp FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESADARAN WAJIB PAJAK PBB (PAJAK BUMI DAN BANGUNAN)

Saintia Matematika ISSN: Vol. 2, No. 3 (2014), pp FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESADARAN WAJIB PAJAK PBB (PAJAK BUMI DAN BANGUNAN) Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 2, No. 3 (2014), pp. 201 211. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESADARAN WAJIB PAJAK PBB (PAJAK BUMI DAN BANGUNAN) Mimmy Sari Syahputri, Suwarno Ariswoyo, Ujian Sinulingga

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 22 III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan di Kota Depok Jawa Barat. Depok sebagai penyangga DKI Jakarta dihuni oleh masyarakat yang sangat heterogen dengan tingkat

Lebih terperinci

Kegiatan Anak Usia Tahun di Jawa Timur Menggunakan Regresi Logistik Multinomial: Suatu Peranan Urutan Kelahiran

Kegiatan Anak Usia Tahun di Jawa Timur Menggunakan Regresi Logistik Multinomial: Suatu Peranan Urutan Kelahiran Kegiatan Anak Usia 10-15 Tahun di Jawa Timur Menggunakan Regresi Logistik Multinomial: Suatu Peranan Urutan Kelahiran Rudi Salam Badan Pusat Statistik, Tinggi Ilmu Statistik, Jakarta, Indonesia rudisalam@stis.ac.id

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. Determinan unmet..., Muhammad Isa, FE UI, Universitas Indonesia

BAB 5 PENUTUP. Determinan unmet..., Muhammad Isa, FE UI, Universitas Indonesia 1 BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian total unmet need di Indonesia menggunakan data SDKI tahun 2007 dengan sampel penelitiannya

Lebih terperinci

Karakteristik Pasien

Karakteristik Pasien Karakteristik Pasien Tabel 4.1 Karakteristik Penderita Kanker Payudara di Rumah Sakit X Berdasarkan Variabel Usia Letak Sel kanker Usia Pasien Payudara Total Kiri Kanan 35-41 tahun jumlah 3 7 10 (%) 13,6

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden penelitian adalah pengunjung pasar modern Hypermart, Carrefour,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden penelitian adalah pengunjung pasar modern Hypermart, Carrefour, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden Responden penelitian adalah pengunjung pasar modern Hypermart, Carrefour, dan Gelael yang membeli buah Jambu Air, masyarakat yang pernah membeli

Lebih terperinci

dimana: n1= jumlah sampel dalam tiap kecamatan

dimana: n1= jumlah sampel dalam tiap kecamatan IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah Kota Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan Kota Bogor merupakan kota

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di enam kelurahan di Kota Depok, yaitu Kelurahan Pondok Petir, Kelurahan Curug, Kelurahan Tapos, Kelurahan Beji, Kelurahan

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN BAB III PENDEKATAN LAPANGAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sidakaton, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, Propinsi Jawa Tengah (Lampiran 1). Lokasi penelitian ditentukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan sebuah rancangan bagaimana suatu penelitian akan dilakukan. Rancangan tersebut digunakan untuk mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SUATU PRODUK DENGAN METODE ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SUATU PRODUK DENGAN METODE ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL J u r n a l E K B I S / V o l. V I / N o. / e d i s i M a r e t 2 0 2 379 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN KONSUMEN MEMBELI SUATU PRODUK DENGAN METODE ANALISIS REGRESI LOGISTIK ORDINAL

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, penulis menggunakan dua sumber data, yaitu :

III. METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, penulis menggunakan dua sumber data, yaitu : III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Salah satu yang mempengaruhi kualitas penelitian adalah kualitas data yang dikumpulkan. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara. Dalam

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERKENA DB (DEMAM BERDARAH) DI DAERAH BENGKULU DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER

FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERKENA DB (DEMAM BERDARAH) DI DAERAH BENGKULU DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERKENA DB (DEMAM BERDARAH) DI DAERAH BENGKULU DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI LOGISTIK BINER RIZKA ARIFANJUNI NRP 1309 030 027 Dosen Pembimbing Dr. Bambang Widjanarko O., M.Si.

Lebih terperinci

ponsel, purposive sampling, regresi logistik politomus

ponsel, purposive sampling, regresi logistik politomus JURNAL GAUSSIAN, Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Halaman 49-58 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian ANALISIS PEMILIHAN MEREK TELEPON SELULER PADA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

BAB 3 METODE PENELITIAN. sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya 23 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian Kausal, yaitu hubungan sebab-akibat antara variable-variabel dalam penelitian ini, yaitu antara munculnya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara).

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN. wisata tirta. Lokasi penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 1.

IV. METODOLOGI PENELITIAN. wisata tirta. Lokasi penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 1. IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di obyek wisata Tirta Jangari, Waduk Cirata, Desa Bobojong, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur. Pemilihan lokasi ini dilakukan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdassarkan sebaran kuisioner terhadap 72 responden RTS-PM (Rumah Tangga

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdassarkan sebaran kuisioner terhadap 72 responden RTS-PM (Rumah Tangga IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Berdassarkan sebaran kuisioner terhadap 72 responden (Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat) di Kelurahan Sukabumi Indah diperoleh klasifikasi sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Validitas Untuk mengetahui tingkat validitas dari setiap pernyataan dalam kuisioner, digunakan rumus korelasi product

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Kepustakaan 1. Study literatur atau studi kepustakaan, yaitu dengan mendapatkan berbagai literatur dan referensi tentang manajemen

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1 1 BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakterisitik Responden Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar sebanyak 100 orang yang penulis temui

Lebih terperinci

Saintia Matematika ISSN: Vol. 02, No. 04 (2014), pp

Saintia Matematika ISSN: Vol. 02, No. 04 (2014), pp Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 02, No. 04 (2014), pp. 313 321. SUATU KAJIAN TENTANG PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS PEMBANTU JATI UTOMO BINJAI Nida Elhaq, Pasukat Sembiring, Djakaria Sebayang

Lebih terperinci

STATISTIKA. ITS. INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER (ITS) s. u. r. a. b. a. y. a

STATISTIKA. ITS. INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER (ITS) s. u. r. a. b. a. y. a STATISTIKA. ITS. INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER (ITS) s. u. r. a. b. a. y. a Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-nya segala sesuatu IslamAgungNugroho

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bank Jabar Banten KCP Dramaga dan juga

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bank Jabar Banten KCP Dramaga dan juga 37 METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bank Jabar Banten KCP Dramaga dan juga cabang Cibinong. Pelaksanaan penelitian berlangsung bulan Juli 2009 sedangkan upaya

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Variabel Penelitian Berdasarkan hasil penelitian tentang Willingness To Pay pengunjung Umbul Ponggok didapatkan hasil berikut ini : 1. Uji Klasifikasi Model

Lebih terperinci

Analisis Regresi Non Linear Model Logistik (Studi Kasus : Lembaga Pelatihan Kerja Kabupaten Sleman, Yogyakarta)

Analisis Regresi Non Linear Model Logistik (Studi Kasus : Lembaga Pelatihan Kerja Kabupaten Sleman, Yogyakarta) Analisis Regresi Non Linear Model Logistik (Studi Kasus : Lembaga Pelatihan Kerja Kabupaten Sleman, Yogyakarta) Sri Haridanti 1), Rabiatul Adawiyah 2), Gita Sandy Ariadne 3), Febby A. Yuwinda Putri 4),

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manusia selalu ingin memenuhi kebutuhan hidupnya baik moral maupun material. Kebutuhan pokok dapat dijelaskan sebagai kebutuhan yang sangat penting guna kelangsungan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 38 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan tentang metodologi penelitian yang digunakan oleh peneliti untuk menyelesaikan masalah yang telah disampaikan pada bab I. Dalam uraian tersebut

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI LOGISTIK BINER TERHADAP MINAT WISUDAWAN ITS SEBAGAI JOB CREATOR

ANALISIS REGRESI LOGISTIK BINER TERHADAP MINAT WISUDAWAN ITS SEBAGAI JOB CREATOR Senin, 4 Maret 203 Ruang Sidang Gedung H ANALISIS REGRESI LOGISTIK BINER TERHADAP MINAT WISUDAWAN ITS SEBAGAI JOB CREATOR Disusun Oleh: MIRNA RAMADHANI (30030074) DOSEN PEMBIMBING Dra. Destri Susilaningrum,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. teori yang terdiri atas variabel - variabel, diukur dengan angka, dan dianalisis

BAB III METODE PENELITIAN. teori yang terdiri atas variabel - variabel, diukur dengan angka, dan dianalisis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, penelitian kuantitatif adalah penelitian tentang masalah sosial atau kemanusiaan berdasarkan pengujian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. aktif regular jurusan akuntansi S1.

BAB III METODE PENELITIAN. aktif regular jurusan akuntansi S1. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan mulai dari 6 Februari 2017 hingga 10 Febriari 2017 di Universitas Mercu Buana dan Universitas Indonesia. Data yang digunakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan sesuatu yang memiliki tujuan yang sangat penting untuk diperoleh. Dalam skala nasional, tujuan dalam pendidikan adalah untuk mengembangkan kemampuan

Lebih terperinci

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Pembelian Barang Tahan Lama Rumah Tangga di Jawa Timur dengan Menggunakan Regresi Tobit

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Pembelian Barang Tahan Lama Rumah Tangga di Jawa Timur dengan Menggunakan Regresi Tobit Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Pembelian Barang Tahan Lama Rumah Tangga di Jawa Timur dengan Menggunakan Regresi Tobit Nama : Margareth G. Shari NRP : 1307 100 026 JURUSAN STATISTIKA

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran KOGUPE SMAN 46 Jakarta merupakan koperasi konsumen di kawasan Jakarta Selatan yang bergerak di bidang usaha pertokoan dan simpan pinjam. Dalam upaya memenuhi

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI...iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR...vi DAFTAR LAMPIRAN...vii

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI...iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR...vi DAFTAR LAMPIRAN...vii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI...iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR...vi DAFTAR LAMPIRAN...vii I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah... 4 1.3 Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kepuasan Pelanggan Perasaan puas pelanggan timbul ketika konsumen membandingkan persepsi mereka mengenai kinerja produk atau jasa dengan harapan mereka. Sementara itu kepuasan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 32 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Jenis dan Metode Penelitian Penelitian adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih untuk mengidentifikasi suatu masalah atau fenomena

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA Bab ini akan menyajikan data data yang telah peneliti dapatkan dari para responden. Data tersebut kemudian diolah dengan bantuan program SPSS 15.0 for Windows. Hasil

Lebih terperinci

perembesan zat pencemar dari limbah yang berasal dari aktivitas domestik.

perembesan zat pencemar dari limbah yang berasal dari aktivitas domestik. VIII. IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PENDUDUK UNTUK MELAKUKAN TINDAKAN PENCEGAHAN AKIBAT PENCEMARAN AIR TANAH Pertambahan jumlah penduduk yang semakin tinggi di Kota Bekasi mengakibatkan

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Aplikasi Regresi Logistik Biner untuk Menganalisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Waktu Kelulusan Mahasiswa (Studi Kasus Mahasiswa Bidik

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini adalah MS.Excell 2003, Answertree 2.01 dan SPSS for Windows versi Tabel 1. Karakteristik debitur

HASIL DAN PEMBAHASAN. penelitian ini adalah MS.Excell 2003, Answertree 2.01 dan SPSS for Windows versi Tabel 1. Karakteristik debitur Software yang digunakan dalam penelitian ini adalah MS.Excell 2003, Answertree 2.01 dan SPSS for Windows versi 15.0. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Karakteristik Debitur Banyaknya debitur kredit konsumtif

Lebih terperinci

PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal)

PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal) PEMODELAN DENGAN REGRESI LOGISTIK 1. Data Biner Data biner merupakan data yang hanya memiliki dua kemungkinan hasil. Secara umum, kedua hasil dilambangkan dengan (sukses) dan (gagal) dengan peluang masing-masing

Lebih terperinci

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 19 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pasien ART Rendahnya imunitas dan beratnya keadaan klinis pasien saat memulai ART mempengaruhi lamanya proses perbaikan imunologis maupun klinis pasien. Tabel 2

Lebih terperinci

MODEL LOGIT DAN MODEL PROBIT FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN BELAJAR MAHASISWA PADA SISTEM PEMBELAJARAN JARAK JAUH (SPJJ)

MODEL LOGIT DAN MODEL PROBIT FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN BELAJAR MAHASISWA PADA SISTEM PEMBELAJARAN JARAK JAUH (SPJJ) JURNAL MODEL LOGIT DAN MODEL PROBIT FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN BELAJAR MAHASISWA PADA SISTEM PEMBELAJARAN JARAK JAUH (SPJJ) (Studi Kasus: Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Terbuka

Lebih terperinci

METODE BOOTSTRAP AGGREGATING REGRESI LOGISTIK BINER UNTUK KETEPATAN KLASIFIKASI KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA DI KOTA PATI

METODE BOOTSTRAP AGGREGATING REGRESI LOGISTIK BINER UNTUK KETEPATAN KLASIFIKASI KESEJAHTERAAN RUMAH TANGGA DI KOTA PATI ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, Halaman 121-130 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian METODE BOOTSTRAP AGGREGATING REGRESI LOGISTIK BINER UNTUK KETEPATAN

Lebih terperinci

Oleh : Silvira Ayu Rosalia ( ) Pembimbing : Ir. Sri Pingit Wulandari, M.Si

Oleh : Silvira Ayu Rosalia ( ) Pembimbing : Ir. Sri Pingit Wulandari, M.Si SEMINAR HASIL TUGAS AKHIR Analisis Model Log Linier untuk Mengetahui Kecenderungan Perilaku Anak Jalanan Binaan di Surabaya (Kasus Khusus Yayasan Arek Lintang-ALIT) Oleh : Silvira Ayu Rosalia (1309 105

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Pemilihan subyek penelitian Penyusunan Instrumen Penelitian (kuesioner)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Karakteristik Responden Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau kondisi responden yang dapat memberikan informasi tambahan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian disusun untuk menggambarkan konsep analisis kepuasan pelanggan melalui penilaian harapan dan kenyataan kualitas pelayanan pendidikan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS SEGMENTASI PASAR KONSUMEN AQUA DIMAS FAJAR AIRLANGGA

PENERAPAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS SEGMENTASI PASAR KONSUMEN AQUA DIMAS FAJAR AIRLANGGA PENERAPAN METODE CHAID DAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS SEGMENTASI PASAR KONSUMEN AQUA DIMAS FAJAR AIRLANGGA DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci