ANALISIS KORESPONDENSI HUBUNGAN ANTARA KONDISI SEKOLAH, TENAGA PENGAJAR, DAN SARANA BELAJAR TERHADAP PRESTASI SEKOLAH. Anggraini

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KORESPONDENSI HUBUNGAN ANTARA KONDISI SEKOLAH, TENAGA PENGAJAR, DAN SARANA BELAJAR TERHADAP PRESTASI SEKOLAH. Anggraini"

Transkripsi

1 ANALISIS KORESPONDENSI HUBUNGAN ANTARA KONDISI SEKOLAH, TENAGA PENGAJAR, DAN SARANA BELAJAR TERHADAP PRESTASI SEKOLAH (Studi kasus SMA dan SMK Jakarta Selatan 2010) Anggraini PROGRAM STUDI MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 M/1432 H

2 ANALISIS KORESPONDENSI HUBUNGAN ANTARA KONDISI SEKOLAH, TENAGA PENGAJAR, DAN SARANA BELAJAR TERHADAP PRESTASI SEKOLAH (Studi Kasus SMA dan SMK Jakarta Selatan 2010) Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Oleh: Anggraini PROGRAM STUDI MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 M/1432 H i

3 PENGESAHAN UJIAN Skripsi berjudul Analisis Korespondensi Hubungan antara Kondisi Sekolah, Tenaga Pengajar, dan Sarana Belajar terhadap Prestasi Sekolah yang ditulis oleh Anggraini, NIM telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang Munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 7 Juni 2011, skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana strata satu (S1) Program Studi Matematika. Menyetujui, Penguji 1 Penguji 2 Yanne Irene, M.Si Hata Maulana, M.T.I NIP NIDN Pembimbing 1 Pembimbing 2 Hermawan Setiawan, M.T.I Bambang Ruswandi, M.Stat NIP NIDN Mengetahui, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Ketua Prodi Matematika Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis Yanne Irene, M.Si NIP NIP ii

4 PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR- BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI PADA PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN. Jakarta, Juni 2011 Anggraini iii

5 PERSEMBAHAN Persembahan kecil awal dari Tujuh Mimpi Untuk orang tuaku yang paling ku cintai, yang tiada henti memdoakan, menyayangi, selalu mendukung, dan menasehati dengan kesabaran, keluarga besarku, guru-guruku terhebat, sahabat, teman-teman terbaik,. Semoga Allah senantiasa memberkahi setiap titik perjuangan.. MOTTO Mungkin aku tak seberani Ali, tak sehumoris Atikah, tak seteguh Subhan, tak selantang Uswah, aku juga tak memiliki kesabaran yang dimiliki Asqolani dan ketulusan milik Uwaisyul Al-Qorni Tapi Aku bangga terlahir dari Ibu Terbaik Tersabar, dan Ayah Terhebat Terpandai - Terus belajar dan meneladani dari hal yang Terbaik & Terdekat Percayalah bahwa kebahagiaan itu bak pohon mawar yang baru ditanam, bunganya tidak muncul dengan segera tapi kemunculannya pasti akan terjadi [Laa Tahzan]. Apabila hamba-hamba-ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa jika ia berdoa kepada-ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-ku dan beriman kepada-ku, agar mereka memperoleh kebenaran, [QS. Al-Baqarah : 186] Always be there iv

6 ABSTRAK Salah satu alat ukur kemajuan suatu sekolah adalah prestasi sekolah. Prestasi sekolah dipengaruhi berbagai faktor diantaranya lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, dan lingkungan keluarga. Dalam penelitian ini, peneliti membatasi masalah pada lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah adalah faktor yang paling memiliki interaksi langsung dalam dunia pendidikan diantaranya kondisi sekolah, tenaga pengajar, dan sarana belajar. Penelitian ini bertujuan menghasilkan peta persepsi untuk mendapatkan informasi yang berguna dalam mencari hubungan antara lingkungan sekolah dengan prestasi sekolah pada berbagai kecamatan di Jakarta Selatan dengan menggunakan analisis korespondensi. Analisis korespondensi merupakan metode untuk mereduksi dimensi variabel dan menggambarkan profil vektor baris dan vektor kolom suatu matriks data dari tabel kontingensi. Hasil yang didapat adalah prestasi yang baik lebih dipengaruhi oleh kondisi sekolah dan tenaga pengajar, sedangkan sarana belajar tidak berkontribusi besar. Kata Kunci: Prestasi Sekolah, Lingkungan Sekolah, Analisis Korespondensi, Tabel Kontingensi. v

7 ABSTRACT One of measuring instrument school progress is school achievement. School achievement is influenced by many factors, including the school environment, community environment, and family environment. In this research, researchers to limit the problem in the school environment. School environment is a factor that most have a direct interaction in the world of education among the schools, teachers, and learning tools. This research aims to produce maps perception to obtain information useful in finding the relationship between the school environment with school achievement in various districts of South Jakarta using correspondence analysis. Correspondence analysis is a method to reduce the dimension of the variables and describe the profile of a row vector and column vector of a matrix of data from the contingency table. The results are good performance is more influenced by conditions at the school and teachers, while learning tool does not contribute significantly. Kata Kunci: School Achievement, School Environment, Correspondence Analysis, Contingency Table. vi

8 KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji serta syukur hanya kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, Maha Besar, Pemilik Ilmu, yang memberi nikmat tiada henti serta tempatku mencurahkan doa, harapan, dan rasa syukur. Shalawat teriring salam selalu tercurah kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan umatnya. Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh ujian Sarjana Sains pada Program Studi Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis menyadari banyak memperoleh bantuan, doa, dan motivasi sehingga skirpsi ini dapat dilaksanakan dengan baik. Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M. Sis, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. 2. Yanne Irene, M.Si. Ketua Program Studi Matematika dan selaku Penguji I. 3. Suma inna, M.Si, Sekretaris Program Studi Matematika 4. Hermawan Setiawan, M.TI, selaku Pembimbing I yang selalu memberikan bimbingan, dan motivasi kepada penulis dengan penuh kesabaran. 5. Bambang Ruswandi, M.Stat, selaku Pembimbing II yang selalu memberikan bimbingan, arahan, dan informasi. 6. Nina Fitriyati, M. Si, selaku Pembimbing akademik. vii

9 7. Hatta Maulana, M.TI, selaku Penguji II, terima kasih atas saran dan masukan yang sangat bermanfaat. 8. Seluruh Dosen UIN Syarif Hidayatullah yang telah mengajarkan dan memberikan ilmunya kepada penulis selama proses perkuliahan, terutama untuk Dosen Program Studi Matematika. 9. Teristimewa untuk kedua orang tuaku yang selalu memberikan hal terindah dalam hidup penulis. Serta terima kasih kepada keluargaku. Terima kasih atas setiap doa, kasih sayang, canda, dan kesabaran untuk penulis. 10. Afief Aryadhani, Unyil, Sahabat, Teman dekat Terbaik yang selalu menemani, mengingatkan, dan mendoakan. Uhibbu ya nyil. 11. Kak Denis, Kak Epho, Ubai, Rika, Dendy, Gerdy, Dhila, dan seluruh teman-teman matematika angkatan 2007, terima kasih atas setiap canda yang tak akan terlupakan. 12. Seluruh keluarga besar Matematika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah. Pada akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya maupun bagi penulis khususnya. Semoga perjuangan dan ikhtiar kita selalu diridhoi oleh Allah SWT. Jakarta, Juni 2011 Penulis viii

10 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... PENGESAHAN UJIAN... PERNYATAAN... PERSEMBAHAN DAN MOTTO... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv v vi vii ix xii xiii xiv BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Perumusan Masalah Pembatasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian BAB II LANDASAN TEORI Prestasi Pendidikan Pengertian Prestasi Pendidikan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Analisis Korespondensi... 9 ix

11 2.2.1 Sifat-sifat Dasar Analisis Korespondensi Tujuan Analisis Korespondensi Konsep Analisis Korespondensi Tabel Kontingensi Dua Arah Matriks Korespondensi Penguraian Nilai Singular Penguraian Nilai Singular Umum Dekomposisi Inersia Penentuan Jarak Profil Kontribusi Mutlak dan Kontribusi Relatif Analisis Klaster Jarak Euclidean Proses Analisis Klaster Langkah-langkah Analisis Klaster BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode Pengumpulan Data Metode Pengolahan Data Metode Analisis Data Alur Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Transformasi Data Analisis Klaster Tabel Kontingensi.. 30 x

12 4.4 Uji Chi-Square Analisis Korespondensi Pola Hubungan Antara Variabel Prestasi Sekolah dengan Kondisi Sekolah Pola Hubungan Antara Variabel Prestasi Sekolah dengan Tenaga Pengajar Pola Hubungan Antara Variabel Prestasi Sekolah dengan Sarana Belajar BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xi

13 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Kontingensi Dua Arah Tabel 2.2 Freskuensi Relatif Dua Dimensi Tabel 4.1 Kategori Variabel Penelitian Tabel 4.2 Uji Chi-Square Tabel 4.3 Inersia dan proporsi varians untuk Prestasi dan kondisi sekolah Tabel 4.4 Inersia dan proporsi varians untuk prestasi dan tenaga pengajar Tabel 4.5 Inersia dan proporsi varians untuk prestasi dan sarana belajar xii

14 DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian Gambar 4.1 Plot Prestasi Belajar dengan Kondisi Sekolah Gambar 4.2 Plot Prestasi Belajar dengan Tenaga Pengajar Gambar 4.3 Plot Prestasi Belajar dengan Sarana Belajar xiii

15 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Data Asal Nilai Rata-rata Tiap Kecamatan Lampiran 2. Data Asal Kondisi Sekolah Tiap Kecamatan Lampiran 3. Data Asal Tenaga Pengajar Tiap Kecamatan Lampiran 4. Data Asal Sarana Belajar Tiap Kecamatan Lampiran 5. Data Rasio Kondisi Sekolah Lampiran 6. Data Rasio Tenaga Pengajar Lampiran 7. Data Rasio Sarana Belajar Lampiran 8. Output Klaster Kondisi Sekolah Lampiran 9. Output Klaster Tenaga Pengajar Lampiran 10. Output Klaster Sarana Belajar Lampiran 11. Prestasi Sekolah Tiap Kecamatan terhadap Lingkungan Sekolah Lampiran 12. Tabel kontingensi Masing-masing Variabel Lampiran 13. Hasil Analisis Korespondensi Prestasi Sekolah Terhadap Kondisi Sekolah Lampiran 14. Hasil Analisis Korespondensi Prestasi Belajar Terhadap Tenaga Pengajar Lampiran 15. Hasil Analisis Korespondensi Prestasi Sekolah Terhadap Sarana Belajar xiv

16 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan modal utama kesejahteraan suatu Negara, tanpa adanya pendidikan Negara tidak akan maju bahkan dapat mengakibatkan kehancuran. Pendidikan yang tidak ditunjang manajemen berkualitas juga akan menghambat perkembangan suatu Negara. Pendidikan yang berkualitas merupakan hasil dari proses pembangunan, dan tercapainya tujuan pembangunan merupakan wujud dari hasil kerja orang-orang yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang merupakan hasil dari suatu proses pendidikan. Tidak mengherankan apabila dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 ditekankan mengenai keinginan kita semua untuk mewujudkan masyarakat yang cerdas. Masyarakat yang cerdas hanya dapat dihasilkan melalui pendidikan yang berkualitas. Prestasi belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah dua sisi yang tidak dapat dipisahkan. Secara umum terdapat 2 faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang datangnya dari seorang yang sedang belajar itu sendiri, seperti kecerdasan yang dimiliki seseorang, kesiapan, motivasi, minat, dan kebiasaan belajar. Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang datangnya dari lingkungan luar, diantaranya keadaan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. 1

17 Kondisi sekolah, tenaga pengajar, dan sarana belajar adalah faktor eksternal yang terdapat pada lingkungan sekolah dan berpengaruh terhadap kemajuan prestasi siswa. Kondisi sekolah merupakan hal dasar dalam pendidikan. Hal yang perlu diperhatikan dari kondisi sekolah diantaranya, gedung sekolah yang layak pakai, luas bangunan yang memadai, dan lingkungan yang bebas banjir, sehingga membuat kegiatan belajar-mengajar lebih kondusif. Peran para pengajar sebagai guru atau fasilitator perlu ditumbuhkembangkan kemampuannya, yaitu dirangsang motivasi, kreativitas inovasinya, profesionalismenya, sehingga menciptakan iklim pembelajaran yang lebih kondusif serta inovatif dalam memberikan materi pelajaran. Sarana belajar dapat memudahkan siswa menerima materi pembelajaran. Pihak sekolah perlu memperhatikan kelayakan sarana belajar, karena sarana yang lengkap dengan kondisi yang baik membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lancar dan teratur [4]. Dari hasil penelitian (Asri,1998) telah dilakukan analisis hubungan prestasi belajar dengan data akademik SMA, motivasi, dan sikap. Diketahui bahwa data akademik SMA, motivasi, dan sikap memiliki hubungan yang positif terhadap prestasi dengan kecenderungan berpola linier yang positif [11]. Berdasarkan penelitian (Gumgum,2009) untuk melihat perbandingan suatu karakteristik maka metode statistika yang dapat dipergunakan adalah pemetaan persepsi (perceptual mapping). Metode perceptual mapping dapat menghasilkan plot yang menampilkan posisi pada sumbu koordinat. Metode ini umumnya 2

18 digunakan untuk mendeteksi dan memberikan penjelasan tentang hubungan antara dua variabel di dalam data yang berbentuk matriks berdimensi besar [2]. Pemetaan persepsi biasanya dilakukan melalui beberapa analisis statistika, dan analisis-analisis tersebut umumnya memiliki asumsi diantaranya adalah hubungan antar variabel harus linier, menggunakan asumsi tentang distribusi, dan model harus dihipotesiskan. Kenyataannya asumsi-asumsi tersebut sulit terpenuhi. Solusi yang digunakan adalah dengan menggunakan tabel kontingensi yang variabel-variabelnya kualitatif, dengan hubungan antar variabel non linier, tidak ada asumsi tentang distribusi dan model tidak dihipotesiskan [1]. Peneliti menyimpulkan solusi yang dapat ditempuh adalah dengan menggunakan Analisis Korespondensi (Correspondence Analysis), suatu metode analisis yang dapat memberikan output berupa plot antara baris dan kolom dari matriks yang berbentuk data kategorik, dan akurasi hasil tidak kalah baik dengan analisis statistika yang menggunakan asumsi. Oleh Karena itu, berdasarkan latar belakang di atas peneliti membuat skripsi yang berjudul ANALISIS KOREPONDENSI HUBUNGAN ANTARA KONDISI SEKOLAH, TENAGA PENGAJAR, DAN SARANA BELAJAR TERHADAP PRESTASI SEKOLAH. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah terdapat keterkaitan prestasi sekolah dengan kondisi sekolah, tenaga pengajar, dan sarana belajar? 3

19 2. Bagaimana pola kecenderungan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi sekolah? 1.3 Pembatasan Masalah Agar penelitian ini lebih fokus pada inti permasalahan maka dilakukan pembatasan masalah, yaitu: 1. Dimensi faktor eksternal yang digunakan meliputi kondisi sekolah, tenaga pengajar, dan sarana belajar. 2. Objek penelitian merupakan rangkuman data SMA dan SMK tingkat kota administrasi Jakarta Selatan. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui keterkaitan prestasi belajar dengan kondisi sekolah, tenaga pengajar, dan sarana belajar. 2. Mengetahui pola kecenderungan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi sekolah. 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat teoritis dan praktis penelitian ini adalah: 1. Manfaat praktis: a. Memberikan gambaran kepada sekolah mengenai pengaruh kondisi sekolah, tenaga pengajar, dan sarana belajar terhadap prestasi belajar. b. Memberikan referensi bagi sekolah dalam rangka menciptakan siswa-siswi yang berprestasi. 4

20 c. Memberikan referensi bagi Suku Dinas Menengah Jakarta memecahkan masalah tingkat prestasi sekolah di Jakarta Selatan. 2. Manfaat Teoritis: a. Memperluas pengetahuan peneliti di bidang ilmu statistika, khususnya dalam mencari hubungan kondisi sekolah, tenaga pengajar, dan sarana belajar menggunakan analisis korespondensi. b. Menjadi referensi untuk penelitian berikutnya. 5

21 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Prestasi Pendidikan Pengertian Prestasi Menurut Sardiman A.M, Prestasi adalah kemampuan nyata yang merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam belajar. Sedangkan pengertian prestasi menurut A. Tabrani, prestasi adalah kemampuan nyata (actual ability) yang dicapai individu dari satu kegiatan atau usaha. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya). Prestasi adalah bukti usaha yang telah dicapai [5]. Sehingga dari beberapa pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi merupakan nilai kemampuan baik diukur dengan angka maupun benda, yang telah dilakukan seseorang sebagai bukti usaha dalam belajar Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Ada dua fakor yang mempengaruhi prestasi akademik seseorang, yaitu faktor internal/pribadi dan eksternal/lingkungan [5]. a. Faktor Internal 1. Inteligensi Taraf inteligensi seseorang dapat tercermin dalam prestasi sekolahnya disemua mata pelajaran. Jadi, ada korelasi antara intelegensi dengan kesuksesan di sekolah. Namun inteligensi bukan satu-satunya faktor penentu keberhasilan 6

22 prestasi akademik karena masih ada faktor lainnya seperti motivasi dan kepribadian serta faktor eksternal. 2. Motivasi Motivasi merupakan tenaga dorong selama tahapan proses belajar yang berfungsi untuk: Mencari dan menemukan informasi mengenai hal-hal yang dipelajari. Menyerap informasi dan mengolahnya. Mengubah informasi yang didapat ini menjadi suatu hasil (pengetahuan, perilaku, keterampilan, sikap, dan kreativitas). 3. Kepribadian Kepribadian merupakan suatu organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik seseorang yang menentukan bagaimana individu dapat menyesuaikan diri secara unik dengan lingkungannya. Kepribadian dapat berubah dan dimunculkan dalam bentuk tingkah laku. b. Faktor Eksternal Faktor lingkungan dan hal-hal lain yang berada di luar diri peserta didik sangat berpengaruh positif terhadap prestasi belajar yang diperoleh. Mengingat peserta didik adalah makhluk sosial yang sangat mudah dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Keadaan keluarga, lingkungan belajar, sarana penunjang dan lingkungan masyarakat adalah beberapa faktor eksternal yang yang besar pengaruhnya terhadap prestasi belajar. 7

23 1. Keadaan Keluarga Keluarga adalah lingkungan dimana anak pertama kali memahami sebuah proses belajar. Rumah menjadi sekolah pertama bagi anak-anak. Rumah yang selalu dalam atmosfer belajar akan memotivasi anak-anak untuk terus aktif belajar. Kemudian keadaan rumah yang aman, tenang dan nyaman juga akan memberikan dampak positif bagi prestasi belajar siswa. Sebaliknya keadaan rumah yang jauh dari atmosfer belajar cenderung akan membuat anak malas belajar dan ini akan menurunkan prestasi belajarnya. Demikian juga dengan keadaan rumah yang bising, tidak nyaman juga akan berdampak terhadap turunnya prestasi belajar siswa. 2. Lingkungan Sekolah Lingkungan Sekolah di sini termasuk tenaga pengajar, kurikulum, fasilitas belajar, dan lingkungan sekolah secara keseluruhan. Sebagai lembaga pendidikan formal sekolah tentu memiliki sistem belajar yang sudah terprogram. Sistem belajar yang terlaksana dengan baik dan dilakukan secara sungguh-sungguh tentu akan berdampak besar bagi kemajuan prestasi belajar siswa. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Bab VII Standar Sarana dan Prasarana, pasal 42 menegaskan bahwa (1) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan, (2) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan 8

24 pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat olahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. 3. Lingkungan masyarakat Lingkungan masyarakat adalah lingkungan lain setelah keluarga yang banyak mempengaruhi prestasi belajar siswa. Lingkungan mengajarkan mereka banyak hal terutama kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain yang bertujuan untuk mengasah kecerdasan interpersonal. Lingkungan masyarakat mempengaruhi prestasi belajar anak melalui proses interaksinya dengan teman-teman sebaya dan sepermainan. Ketika di lingkungan masyarakat anak berkumpul dengan anak-anak yang suka belajar, maka anak tersebut akan ikut terpengaruh untuk belajar. Demikian pula sebaliknya. 2.2 Analisis Korespondensi Analisis Korespondensi merupakan bagian analisis multivariat yang mempelajari hubungan antara dua atau lebih variabel dengan memperagakan baris dan kolom secara serempak dari tabel kontingensi dua arah dalam ruang vektor berdimensi rendah [3]. Analisis korespondensi digunakan untuk mereduksi dimensi variabel dan menggambarkan profil vektor baris dan vektor kolom suatu matrik data dari tabel kontingensi. Hasil dari analisis korespondensi biasanya menggunakan dua 9

25 dimensi terbaik untuk mempresentasikan data, yang menjadi koordinat titik dan suatu ukuran jumlah informasi yang ada dalam setiap dimensi yang biasa dinamakan inersia [6]. Analisis Korespondensi Sederhana (Simple Corespondence Analysis) adalah metode yang digunakan untuk menganalisis tabel kontingensi dengan dua klasifikasi. Sedangkan metode yang digunakan untuk menganalisis tabel kontingensi dengan lebih dari dua klasifikasi disebut Analisis Korespondensi Berganda (Multiple Correspondence Analysis). Analisis korespondensi dapat menunjukkan bagaimana variabel-variabel saling berhubungan. Analisis korespondensi juga menggambarkan pola hubungan antar variabel yang dijabarkan dalam bentuk grafik. Bentuk grafik tersebut dapat mendeteksi gambaran awal hubungan antara variabel-variabel kategori Sifat-sifat Dasar Analisis Korespondensi Analisis ini mempunyai beberapa sifat dasar yang perlu diperhatikan, yaitu: a. Digunakan untuk data non-metrik dengan skala pengukuran nominal dan ordinal. b. Dapat digunakan untuk hubungan non linier. c. Tidak ada asumsi tentang distribusi. d. Tidak ada model yang dihipotesiskan. e. Sebagai salah satu metode dalam eksplorasi data yang hasil akhirnya dapat berupa hipotesis yang perlu di uji lebih lanjut. f. Salah satu teknik struktur pengelompokan atau reduksi data. 10

26 2.2.2 Tujuan Analisis Korespondensi Tujuan dari analisis korespondensi dua arah adalah [1]: a. Membandingkan kemiripan (similarity) dua kategori dari variabel kualitatif pertama (baris) berdasarkan sejumlah variabel kualitatif kedua (kolom). b. Membandingkan kemiripan (similarity) dua kategori dari variabel kualitatif kedua (kolom) berdasarkan sejumlah variabel kualitatif pertama (baris). c. Mengetahui hubungan antara satu kategori variabel baris dengan satu kategori variabel kolom. d. Menyajikan setiap kategori variabel baris dan kolom dari tabel kontingensi sedemikian rupa sehingga dapat ditampilkan secara bersama-sama pada satu ruang vektor berdimensi kecil secara optimal Konsep Analisis Korespondensi Konsep yang digunakan dalam analisis ini adalah penguraian nilai singular (Singular Value Decomposition, SVD). Analisis korespondensi sederhana menggambarkan kedekatan profil antara kategori pada tiap gugus data dalam bentuk grafik, sehingga menginterpretasikan plot dua dimensi ini. Salah satu cara untuk menilai hasil analisis korespondensi adalah dengan melihat besarnya nilai kontribusi inersia yang diberikan sumbu utama. Jika dua sumbu utama pertama memberikan inersia cukup besar, ini menunjukkan bahwa kedua sumbu utama pertama itu dapat mewakili informasi dan mengabaikan sumbu utama lain dengan tidak banyak menyebabkan kehilangan informasi. Namun, jika sebagian besar persentase dari total inersia berada pada sumbu utama 11

27 lain, artinya ada sebagian titik (kategori) yang tidak dapat ditampilkan dengan baik oleh kedua sumbu utama yang pertama. Perhitungan informasi dengan menggunakan persentase akar ciri merupakan suatu ide yang konservatif, karena koefisien ini hanya salah satu cara untuk menghitung informasi dan juga bukan alat yang cocok untuk menilai kualitas suatu deskripsi. Koefisien persentase keragaman ini juga tidak dapat digunakan untuk mengukur derajat penyebaran suatu konfigurasi titik-titik [6]. Besarnya inersia suatu sumbu dapat dihitung dengan mengkuadratkan nilai singular, nilai tersebut sama dengan jumlah kuadrat jarak titik ke pusat sumbu yang diboboti massa masing-masing titik. Kuadrat jarak titik ke pusat sumbu terboboti ini dapat dinyatakan sebagai persentase dari akar ciri, dan disebut kontribusi absolute atau kontribusi titik terhadap akar ciri atau terhadap sumbu utama. Kontribusi absolute menunjukkan besarnya proporsi keragaman yang dapat diterangkan oleh setiap kategori terhadap masing-masing sumbu. Maka dapat disimpulkan bahwa titik-titik dengan nilai massa yang lebih besar atau berjarak lebih jauh dari pusat sumbu dapat memberikan kontribusi inersia yang lebih besar. 2.3 Tabel Kontingensi Dua Arah Tabel kontingensi dua arah adalah tabel yang mencatat data hasil pengamatan dengan melibatkan dua variabel, variabel I dan variabel II. Variabel I sebagai variabel baris terdiri dari i kategori, dan variabel II sebagai variabel kolom terdiri dari j kategori. 12

28 Sel yang dibentuk baris ke i dan kolom ke j mempunyai frekuensi pengamatan nij dapat ditunjukkan sebagai berikut [9]: Variabel I Tabel 2.1 Kontingensi Dua Arah Variabel II b Total 1 n 11 n 12 n 13 n 1b n 1. 2 n 21 n 22 n 23 n 2b n 2. 3 n 31 n 32 n 33 n 3b n 3. a n a1 n a2 n a3 n ab n a. Total n.1 n.2 n.3 n.b n i 1,2,..., a b ni. n n. n ij n.. ij j j 1 i 1 a a b i 1 j 1 n ij j 1,2,..., b Uji yang sesuai untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua variabel kategori yang berupa tabel kontingensi adalah pearson chi-square test. Uji statistika sebagai berikut[6]: 2 a b n ij m m i 1 j 1 ij ij 2 (2.1) Dengan: n ij = jumlah pengamatan pada baris ke-i dan kolom ke j n i. = jumlah pengamatan pada baris ke i n.j = jumlah pengamatan pada kolom ke j m ij = taksiran nilai harapan a = banyaknya baris b = banyaknya kolom 13

29 2.4 Matriks Korespondensi Matriks data berukuran a b dengan unsur x ij sebagai frekuensi. Untuk mendapatkan sebuah visualisasi baris dan kolom matriks data asli dalam dimensi yang lebih rendah terlebih dahulu dibangun matriks P( a b) sebagai matriks analisis korespondensi P( a b) didefinisikan sebagai matriks frekuensi relatif dari x, maka[9]: P n ij n Tabel 2.2 Frekuensi Relatif Dua Dimensi r = P i. j 1 Variabel I Variabel II b Massa Baris 1 p 11 p 12 p 13 p 1b p1. 2 p 21 p 22 p 23 p 2b p2. 3 p 31 p 32 p 33 p 3b p3. a p a1 p a2 p a3 p ab pn. Massa Kolom p.1 p.2 p.3 p.b 1 p p ij c = P.j i 1 n p ij P.. i 1 j 1 n p p ij i j 1,2,..., a 1,2,..., b Jika N adalah matriks data yang unsur-unsurnya merupakan bilangan positif berukuran i j dimana i menunjukkan baris dan j menunjukkan kolom, maka P adalah matriks korespondensi yang didefinisikan sebagai matriks yang unsur-unsurnya adalah unsur matriks N yang telah dibagi dengan jumlah total unsur matriks N. Vektor jumlah baris dan kolom dari matriks P masing-masing 14

30 dinotasikan dengan r dan c. Matriks diagonal dari elemen-elemen vektor jumlah baris r adalah matriks Dr dengan ukuran ( i i), sedangkan Dc adalah matriks diagonal dengan ukuran ( j j) dari elemen-elemen vektor jumlah kolom c. Dr = diag (r) = p p pa. Dc = diag(c) = p p p. b (2.2) Profil baris dan profil kolom dari matriks P diperoleh dengan cara membagi vektor baris dan vektor kolom dengan masing-masing massanya. Matriks profil baris (R) dan profil kolom (C) dinyatakan dengan: R = D r -1 P = p11 p12 p p p p 1b p21 p22 p p p p 2b p p p p p p a1 a2 ab a. a. a. (2.3) C = PD c -1 = p11 p12 p p p p 1a.1.2. a p21 p22 p p p p 2a.1.2. a p p p p p p a1 a2 ab.1.2. a (2.4) 2.5 Penguraian Nilai Singular (Singular Value Decompotition) Untuk mereduksi dimensi data berdasarkan keragaman data (nilai eigen/inersia) terbesar dengan mempertahankan informasi yang optimum, 15

31 diperlukan penguraian nilai singular. Penguraian nilai singular (SVD) merupakan salah satu konsep Aljabar matriks dan konsep eigen decomposition yang terdiri dari nilai eigen dan vektor eigen. Penguraian nilai singular diekspresikan dalam i jmatriks Z dengan ranking K dilakukan berdasarkan[9]: Z = U V ' (2.5) Dengan: U = vektor eigen matriks ZZ ' = diag ( 1, 2,..., k ) V = vektor eigen matriks Z 'Z K= min ( ( a 1, b 1)) U 'U = V 'V = I dan k > 0 Elemen-elemen 1, 2,..., k dari matriks diagonal disebut nilai singular dari Z. Berdasarkan sifat penguraian nilai singular ini dapat dibentuk matriks: X = D r -1 A dan Y = D c -1 B (2.6) Dengan unsur-unsurnya menyatakan koordinat baris dan kolom dari matriks Z. 2.6 Penguraian Nilai Singular Umum Secara umum penguraian nilai singular dari matriks P rc ' adalah[9]: Z = Dr -1/2 (P-rc ' )Dc -1/2 (2.7) Dari persamaan (2.5) dan (2.7) diperoleh Dr -1/2 (P-rc ')Dc -1/2 = U V ' (P-rc ') = k i 1 ab (2.8) ' i i i Dengan syarat A 'Dr -1 A = B 'Dc -1 B = I; 1 > 2 >... k > 0 16

32 dengan: A = Dr 1/2 U B = Dc 1/2 V 2.7 Dekomposisi Inersia Nilai inersia menunjukkan kontribusi dari baris ke-i pada inersia total. Sedangkan yang dimaksud inersia total adalah jumlah bobot kuadrat jarak titiktitik ke pusat, massa dan metric (jarak) yang didefinisikan[9]: Inersia total baris : n 2 a i 1 p i. (r i -c) 'D c -1 (r i -c) (2.9) Inersia total kolom : n 2 b j 1 p. j (c i -r) 'D r -1 (c i -r) (2.10) Jumlah bobot kuadrat koordinat titik dalam sumbu utama ke-k pada tiaptiap himpunan yaitu yang dinotasikan dengan k. Nilai ini disebut sebagai Inersia Utama ke-k. 2.8 Penentuan Jarak Profil Jarak yang digunakan untuk menggambarkan titik-titik plot korespondensi adalah jarak Chi-Square, yang didefinisikan sebagai berikut[3]: a. Jarak antara dua baris ke-i dan ke-i adalah: d 2 (i,i ) = b 1 pij p p p p i' j j 1. j i. i'. 2 (2.11) b. Jarak antara dua kolom ke-j dan ke-j adalah: d 2 (j,j ) = a 1 pij p p p p ij' i 1 i.. j. j' 2 (2.12) 17

33 Dengan : p ij = frekuensi relatif sel baris ke-i kolom ke-j dari matriks P p i. = frekuensi relatif baris ke-i matriks P p.j = frekuensi relatif kolom ke-j matriks P Jarak Chi-Square dapat dikonversikan menjadi nilai similarity dengan memberi tanda yang berlawanan dengan tanda pada nilai difference. Ekspektasi = total baris total kolom total keseluruhan 2.9 Kontribusi Mutlak dan Kontribusi Relatif Kontribusi mutlak (absolute contribution) adalah proporsi keragaman yang diterangkan masing-masing titik terhadap sumbu utamanya. Nilai kontribusi mutlak digunakan untuk menentukan suatu titik yang masuk pada suatu faktor atau dimensi dengan kriteria bahwa titik yang masuk ke dalam suatu faktor adalah yang mempunyai nilai atau proporsi terbesar. Sedangkan kontribusi relatif (relative contribution) adalah bagian ragam dari suatu titik yang dapat diterangkan oleh sumbu utamanya. Semakin tinggi nilai korelasi kuadrat menunjukkan bahwa sumbu utama mampu menerangkan nilai inersia dengan baik sekali, dan sebaliknya semakin kecil nilai korelasi kuadrat maka semakin sedikit nilai inersia yang dapat diterangkan oleh sumbu utama. Kontribusi relatif atau korelasi baris ke-i atau kolom ke-j dengan komponen k adalah kontribusi axis ke inersia baris ke-i atau kolom ke-j, dinyatakan dalam persen inersia ke-i atau kolom ke-j [3]. Korelasi axis ke-k dan baris ke-i = (massa baris ke- i)( P ik ) inersia baris ke-i 18

34 Korelasi axis ke-k dan kolom ke-j = (massa kolom ke- j)( P jk ) inersia kolom ke-j Dengan: P ik = koordinat profil baris ke-i pada axis ke-k p jk = koordinat profil kolom ke-j pada axis ke-k Kontribusi baris ke-i atau kolom ke-j ke axis k (kontribusi mutlak), dinyatakan dengan persen inersia axis ke-k. Kontribusi baris ke-i dan axis ke-k = Kontribusi kolom ke-j dan axis ke-k = (massa baris ke- i)( P ik ) inersia axis ke-k (massa kolom ke- j)( P jk ) inersia axis ke-k 2.10 Analisis Klaster Analisis klaster (cluster analysis) bertujuan untuk menentukan suatu kelompok yang alami dari kelompok-kelompok individu. Kelompok individuindividu ini bisa membentuk populasi yang lengkap atau suatu sampel dari populasi yang lebih besar. Lebih umum lagi, analisis klaster bertujuan untuk mengalokasikan sekelompok individu pada suatu kelompok-kelompok yang saling bebas sehingga individu-individu di dalam kelompok itu mirip satu dengan yang lainnya, sementara itu individu-individu di dalam kelompok yang berbeda tidak mirip. Penyusunan kelompok ini biasa disebut dengan partisi. Ciri klaster yang baik, yaitu homogenitas (kesamaan) yang tinggi antar anggota dalam satu klaster. Heterogenitas (Perbedaan) yang tinggi antar klaster yang satu dengan klaster lainnya (between cluster) [10]. 19

35 Jarak Euclidean Euclidean merupakan suatu metode perhitungan jarak yang paling sederhana. Jika terdapat n buah variabel maka perhitungan jarak menggunakan metode Euclidean dinyatakan sebagai berikut [7]: n 2 d( x, y) ( xi y i) (2.13) i 1 x dan y merupakan dua objek yang dihitung jaraknya x 1,x 2,,x n dan y 1,y 2,,y n merupakan atribut-atribut sebanyak n buah dari objek x dan y, dengan pusat centroids dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut: C k 1 ( ) n k n i 1 d i (2.14) Dengan n k merupakan jumlah data klaster ke-k Proses Analisis Klaster Mengukur jarak kesamaan antar obyek (similarity). Sesuai dengan prinsip klaster yang mengelompokkan obyek yang mempunyai kemiripan, maka proses pertama adalah mengukur seberapa jauh ada kesamaan antar objek. Data atau variabel distandarisasi jika mempunyai perbedaan besar atau mencolok dengan cara mengubah Z-Score [10] Langkah-langkah K-Means Klaster 1. Tentukan K sebagai jumlah klaster yang ingin dibentuk. 2. Bangkitkan K titik pusat klaster (centroids) awal secara acak. 20

36 3. Hitung jarak setiap data ke masing-masing centroids, seperti pada persamaan (2.13). 4. Setiap data memilih centroids yang terdekat. 5. Tentukan posisi centroids baru dengan cara menghitung nilai ratarata dari data-data yang memilih pada centroids yang sama, seperti pada persamaan (2.14). 6. Kembali ke langkah 3 jika posisi centroids baru dengan centroids lama tidak sama. 21

37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan merupakan data sekunder, yaitu data Suku Dinas (SUDIN) Pendidikan Menengah Jakarta Selatan. Data ini merupakan rangkuman data SMA dan SMK tingkat administrasi Jakarta Selatan, dengan sarana belajar, lingkungan belajar, dan tenaga pengajar. Pendefinisian masing-masing variabel akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Banyaknya Sarana Belajar Sarana belajar mencakup ruang guru, ruang kelas, ruang UKS, ruang aula, dan mushola. 2. Kondisi Sekolah Kondisi sekolah mencakup kondisi bangunan, jenis rehab, kondisi lingkungan, tipe bangunan, jumlah lantai gedung sekolah, status kepemilikan, jenjang akreditasi, luas tanah dan luas bangunan. 3. Tenaga Pengajar Tenaga pengajar dapat dilihat dari jabatan dan status, pendidikan terakhir, usia guru, dan masa kerja guru. 3.2 Metode Pengolahan Data Jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini sebanyak 10 Kecamatan se-jakarta Selatan dengan nilai prestasi beragam pada data asal. Setelah dilakukan pengumpulan data maka selanjutnya akan dilakukan 22

38 pengolahan data. Peneliti mengelompokan tiga variabel indikator prestasi diantaranya adalah: 1. Berprestasi X dengan nilai Berprestasi Y dengan nilai Berprestasi Z dengan nilai Analisis korespondensi memiliki syarat data berbentuk kategori, maka ke- 3 variabel di atas ditransformasikan terlebih dahulu dalam tabel kontingensi. 3.3 Metode Analisis Data Langkah analisis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa: 1. Transformasi Data Transformasi data berupa perubahan dari bentuk awal data ke dalam bentuk rasio. Kondisi Sekolah berupa rasio kondisi bangunan, rasio jenis rehab, rasio kondisi lingkungan, rasio tipe bangunan, rasio jumlah lantai gedung sekolah, rasio status kepemilikan, rasio jenjang akreditasi, rasio luas tanah dan rasio luas bangunan. jumlah ruangan dengan kondisi tertentu Rasio Kondisi Sekolah = Jumlah Sekolah Tenaga Pengajar dapat dilihat dari rasio jabatan dan status, rasio pendidikan terakhir, rasio usia guru, dan rasio masa kerja guru. Rasio status kepegawaian adalah angka perbandingan banyaknya tenaga pengajar golongan tertentu dengan banyaknya sekolah per kecamatan. Rasio pendidikan terakhir adalah angka perbandingan banyaknya tenaga pengajar berpendidikan tertentu dengan banyaknya sekolah per kecamatan. Rasio lama pengabdian adalah angka 23

39 perbandingan banyaknya tenaga pengajar dengan masa tertentu dengan banyaknya sekolah per kecamatan. Sarana Belajar berupa rasio ruang guru, rasio ruang kelas, rasio ruang UKS, rasio ruang aula, dan rasio mushola/masjid. jumlah ruang Rasio Sarana Belajar = jumlah orang 2. Analisis Klaster Analisis klaster dalam penelitian ini digunakan untuk menyesuaikan data yang berbentuk per wilayah kecamatan agar dapat digunakan dalam analisis korespondensi. Terdapat tiga variabel yaitu: a. Kondisi Sekolah Klaster 1 merupakan sekolah per kecamatan yang memiliki kriteria sangat baik. Klaster 2 merupakan sekolah per kecamatan yang memiliki kriteria baik. Klaster 3 merupakan sekolah per kecamatan yang memiliki kriteria cukup baik. b. Tenaga Pengajar Klaster 1 merupakan sekolah per kecamatan yang memiliki kriteria tenaga pengajar baik. Klaster 2 merupakan sekolah per kecamatan yang memiliki kriteria tenaga pengajar cukup baik. c. Sarana Belajar Klaster 1 merupakan sekolah per kecamatan yang memiliki kriteria sarana belajar lengkap. Klaster 2 merupakan sekolah per kecamatan yang memiliki kriteria sarana belajar kurang lengkap. 24

40 3. Tabel Kontingensi Pada tahap awal membuat tabel kontingensi, yaitu: Prestasi belajar dengan kondisi sekolah Prestasi belajar dengan tenaga pengajar Prestasi belajar dengan sarana belajar 4. Uji Chi-Square ( ) Uji ini berguna untuk mengetahui hubungan prestasi sekolah dengan masingmasing variabel pada lingkungan sekolah. Uji yang digunakan adalah uji pearson s chi-square dengan hipotesisnya adalah sebagai berikut [12]: H 0 : variabel I tidak berpengaruh nyata terhadap variabel II H 1 : variabel I berpengaruh nyata terhadap variabel II dengan taraf nyata α = 5%, dan berdasarkan nilai signifikan, maka jika sign > 0.05, maka terima H 0, kesimpulannya variabel I tidak berpengaruh secara nyata terhadap variabel II. Sebaliknya jika sign < 0.05, maka tolak H 0, kesimpulannya variabel I berpengaruh secara nyata terhadap II. Jika H 0 ditolak maka dapat dilanjutkan pada análisis selanjutnya, yaitu analisis korespondensi untuk melihat keterhubungan melalui plot. Jika H 0 tidak ditolak maka variabel tersebut perlu diidentifikasi kembali. 5. Analisis Korespondensi Tahap-tahap dalam analisis korespondensi adalah sebagai berikut [8]: a. Dari tabel kontingensi data asal disusun kedalam bentuk matriks dan dilakukan penguraian nilai singular untuk mengetahui nilai variabilitas data asli yang dijelaskan oleh setiap dimensi yang dihasilkan 25

41 b. Melakukan analisis korespondensi pada masing-masing tabel kontingensi dengan bantuan software. c. Mengamati nilai koordinat dan visuaisasi plot profil vektor baris dan kolom dalam setiap titik yang terdekat pada masing-masing segmen untuk mendeskripsikan prestasi belajar. 26

42 3.4. Alur Penelitian Tahapan penelitian di atas akan dijelaskan melalui diagram penelitian seperti di bawah ini: Data Identifikasi Variabel Transformasi Data Analysis Cluster Tabel Kontingensi Ho tidak ditolak; Variabel tidak memiliki hubungan Uji Chi-Square Analisis Korespondensi H 0 ditolak; variabel memiliki hubungan Interpretasi dan Kesimpulan Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian 27

43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa-siswi SMA dan SMK se-jakarta Selatan yang terdapat 10 kecamatan didalamnya, yaitu Jagakarsa, Pasar Minggu, Cilandak, Pesanggrahan, Kebayoran Lama, Kebayoran Baru, Mampang Prapatan, Tebet, dan Setia Budi. Faktor-faktor ini mencakup faktor lingkungan sekolah, yaitu sarana belajar, lingkungan belajar, dan tenaga belajar, data dapat dilihat pada lampiran 1, 2, dan Tranformasi Data Data awal yang terdiri dari kondisi sekolah, tenaga pengajar, dan sarana belajar masing-masing diubah ke dalam data rasio, karena setiap kecamatan tidak memiliki jumlah sekolah yang sama, seperti terdapat pada Lampiran 5, 6, dan Analisis klaster Setelah data diubah menjadi data rasio kemudian data diolah menggunakan analisis klaster sehingga menghasilkan kelompok berdasarkan kedekatan observasi. Kondisi sekolah (KS) terbagi menjadi 3 klaster, klaster 1 kondisi sekolah sangat baik, klaster 2 kondisi sekolah Baik, klaster 3 kondisi sekolah cukup baik terlihat pada Lampiran 8. Klaster tenaga pengajar (TP) terbagi menjadi 3 klaster, klaster 1 tenaga pengajar baik, klaster 2 tenaga pengajar cukup baik, dan klaster 3 tenaga pengajar lebih dari cukup seperti pada Lampiran 9. Hasil analisis klaster sarana belajar terbagi menjadi 4 klaster, klaster 1 sarana belajar lengkap (SBL), klaster 2 sarana belajar cukup lengkap (SBCL), klaster 3 28

44 sarana belajar kurang lengkap (SBKL), dan yang terakhir klaster 4 yaitu sarana tidak lengkap (SBTL) terlampir dalam Lampiran 10. Untuk lebih jelas berikut merupakan data tiap-tiap variabel: Nama Variabel Prestasi Belajar Kondisi Sekolah Tenaga Pengajar Sarana Belajar Tabel 4.1 Kategori Variabel Penelitian Karakteristik Jumlah Persentase 1 =Prestasi X 14 40% 2 = Prestasi Y % 3 = Prestasi Z % 1 = Sangat Baik (KSSB) % 2 = Baik (KSB) 14 40% 3 = Cukup Baik (KSCB) % 1 = Baik (TPB) % 2 = Cukup Baik (TPCB) % 3 = Lebih dari Cukup (TPLDC) 21 60% 1 = Lengkap (SBL) % 2 = Cukup Lengkap (SBCL) % 3 = Kurang Lengkap (SBKL) % 4 = Tidak Lengkap (SBTL) % Pada Tabel 4.1 dapat dijelaskan persentase variabel prestasi belajar yang memiliki karakteristik baik yaitu sebesar 40%, untuk prestasi belajar yang memiliki karakteristik cukup memiliki persentase sebesar 51,43% dan prestasi belajar kurang sebesar 8,57%. Kondisi sekolah dengan karakteristik sangat baik sebesar 37,14% sedangkan kondisi sekolah yang termasuk dalam karakteristik baik dan kurang baik masing-masing sebesar 40% dan 22,86%. Tenaga pengajar dalam kategori baik, cukup baik dan lebih dari cukup berturut-turut sebesar 17,14%, 22,86 dan 60%. Selanjutnya pada Sarana belajar yang termasuk kategori lengkap sebesar 71,43%, kategori cukup lengkap 17,14%, kategori kurang lengkap sebesar 8,57%, dan sisanya merupakan sarana belajar kurang lengkap yaitu sebesar 2,86%. 29

45 4.3 Tabel Kontingensi Data kondisi sekolah, tenaga pengajar, dan sarana belajar yang telah dikelompokan kemudian dianalisis sehingga data berbentuk tabel kontingensi. Tabel kontingensi prestasi dengan kondisi sekolah, prestasi dengan tenaga pengajar, dan tabel prestasi dengan sarana belajar terdapat pada Lampiran Uji Chi-Square Di bawah ini adalah uraian mengenai hubungan prestasi dengan kondisi sekolah, tenaga pengajar, dan sarana belajar menggunakan software statistika: Tabel 4.2 Uji Chi-Square Faktor Mempengaruhi Prestasi P-Value Kondisi Sekolah Tenaga Pengajar Sarana Belajar Berdasarkan hasil perhitungan dengan bantuan software melihat nilai uji chi-square dari nilai p-value semua faktor bernilai dibawah 0,05 maka H 0 ditolak sehingga dapat disimpulkan ada keterkaitan antara prestasi dengan kondisi sekolah, tenaga pengajar, dan sarana belajar. Sehingga untuk mengetahui pola hubungan variabel dapat dilanjutkan menggunakan analisis korespondensi. 4.5 Analisis Korespondensi Pola Hubungan Antara Variabel Prestasi Sekolah dengan Kondisi Sekolah Tabel 4.3 merupakan inersia dan proporsi variabel yang dijelaskan oleh faktor utama. Ada dua sumbu utama yang dapat dibuat. Sumbu utama pertama mampu menerangkan 92,6% keragaman data dengan nilai inersia (Nilai Eigen) 30

46 sebesar 0,43. Sedangkan untuk sumbu utama kedua mampu menerangkan 7,35% variansi, sehingga total variansi yang bisa diterangkan oleh sumbu utama dan kedua adalah 100%. Tabel 4.3 Inersia dan proporsi varians untuk Prestasi dan kondisi sekolah Dimensi Nilai Singular Nilai Eigen Chi- Square Persen Proporsi Persen Kumulatif Total Derajat Bebas 4 Sumbu utama pertama untuk kategori kondisi sekolah yang memiliki kontribusi terbesar diberikan oleh kondisi sekolah dengan kriteria sangat baik (KSSB) sebesar 49,95%, kondisi sekolah dengan kriteria cukup baik (KSCB) sebesar 47,49% sedangkan kondisi sekolah dengan kriteria baik (KSB) hanya sebesar 2,56% (Lampiran 13). Variabel prestasi terbesar diberikan oleh prestasi X, yaitu 52,78%, kategori prestasi Y dan prestasi Z masing-masing sebesar 46,28% dan 0,94%. Sedangkan sumbu utama kedua untuk variabel KSSB sebesar 97,99%, variabel KSCB sebesar 95,28%, dan variabel KSB sebesar 35,99%. Pada prestasi sekolah yang berkontribusi terbesar diberikan oleh prestasi Y sebesar 99,60%, begitu juga prestasi X, yaitu 98,93%. Sedangkan pada prestasi sekolah dengan kategori Z hanya sebesar 11,56%. 31

47 Dimension 2; Eigenvalue: (7.352% of Inertia) D Plot of Row and Column Coordinates; Dimension: 1 x 2 Input Table (Rows x Columns): 3 x 3 Standardization: Row and column profiles KSSB X Y KSB Z KSCB Dimension 1; Eigenvalue: (92.65% of Inertia) Row.Coords Col.Coords Gambar 4.1 Plot analisis korespondensi prestasi belajar dengan kondisi sekolah Variabel yang banyak bergerombol pada gambar 4.1 memperlihatkan bahwa variabel tersebut mempunyai kesamaan. Prestasi belajar X mempunyai jarak yang cukup dekat dengan KSSB. Hal ini membuktikan bahwa kondisi sekolah yang memiliki kualitas sangat baik akan menghasilkan prestasi belajar yang baik. Sedangkan pada KSB dan KSCB menghasilkan prestasi Y dan prestasi Z Analisis Pola Hubungan Antara Variabel Prestasi Sekolah dengan Tenaga Pengajar Tabel 4.4 merupakan inersia dan proporsi variabel yang dijelaskan oleh faktor utama. Ada dua sumbu utama yang dapat dibuat. Sumbu utama pertama mampu menerangkan 94,5% keragaman data dengan nilai inersia (Nilai Eigen) sebesar 0,60. Sedangkan untuk sumbu utama kedua mampu menerangkan 5,47% variansi, sehingga total variansi yang bisa diterangkan oleh sumbu utama dan kedua adalah 100%. 32

48 Tabel 4.4 Inersia dan proporsi varians untuk prestasi dan tenaga pengajar Dimensi Nilai Singular Nilai Eigen Chi- Square Persen Proporsi Persen Kumulatif Total Derajat Bebas 4 Sedangkan nilai konntribusi kolom pembentuk sumbu utama pertama pada prestasi belajar diberikan oleh variabel prestasi baik sebesar 57,57% dan prestasi cukup baik sebesar 42,20%. Nilai kontribusi selengkapnya tersaji pada Lampiran 14. Dimension 2; Eigenvalue: (5.479% of Inertia) D Plot of Row and Column Coordinates; Dimension: 1 x 2 Input Table (Rows x Columns): 3 x 3 Standardization: Row and column profiles TPB X TPCB Z TPLDC Y Dimension 1; Eigenvalue: (94.52% of Inertia) Row.Coords Col.Coords Gambar 4.2 Plot analisis korespondensi prestasi belajar dengan tenaga pengajar Plot analisis korespondensi prestasi belajar dengan tenaga pengajar yang dipetakan pada Gambar 4.2, nilai kontribusi inersia yang diberikan oleh sumbu utama sebesar 0, ( %) sedangkan sumbu utama kedua sebesar 0, ( %). Sehingga total inersia yang didapat dari plot dua dimensi tersebut sebesar 100%. Plot korespondensi yang dihasilkan dapat memberikan total keragaman yang dijelaskan oleh kedua sumbu utama sebesar 100%. 33

49 Tenaga pengajar baik mencerminkan sekolah yang memiliki guru yang banyak, didominasi pegawai negeri yang memiliki pengalaman mengajar cukup. Tenaga pengajar cukup baik mencerminkan sekolah yang memiliki guru yang tidak terlalu banyak, didominasi pegawai negeri berusia di atas 40 tahun dengan pengalaman mengajar di atas 20 tahun. Tenaga pengajar lebih dari cukup mencerminkan sekolah yang memiliki guru yang sedikit, bukan pegawai negeri tetapi dalam masa usia produktif. Pada plot korespondensi prestasi belajar dengan tenaga pengajar dapat dilihat pada gambar 4.2 di atas. Terlihat pada variabel tenaga pengajar lebih dari cukup memiliki kedekatan dengan prestasi Y. Prestasi Z terlihat cenderung mempunyai jarak yang cukup jauh dengan kategori lainnya. Hal ini membuktikan bahwa hampir tidak ada tenaga pengajar yang membuat prestasi menjadi kurang baik Analisis Pola Hubungan Antara Variabel Prestasi Sekolah dengan Sarana Belajar Tabel 4.5 merupakan inersia dan proporsi variabel yang dijelaskan oleh faktor utama. Ada dua sumbu utama yang dapat dibuat. Sumbu utama pertama mampu menerangkan 94,5% keragaman data dengan nilai inersia (Nilai Eigen) sebesar 0,60. Sedangkan untuk sumbu utama kedua mampu menerangkan 5,47% variasi, sehingga total variansi yang bisa diterangkan oleh sumbu utama dan kedua adalah 100%. 34

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) JENJANG SEKOLAH DASAR (SD) DI SELURUH

EFEKTIFITAS PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) JENJANG SEKOLAH DASAR (SD) DI SELURUH ANALISIS KORESPONDENSI EFEKTIFITAS PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) JENJANG SEKOLAH DASAR (SD) DI SELURUH WILAYAH SURABAYA Ika Estuningtyas 1307 030 047 www.wondershare.com LOGO Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk menganalisis data dengan lebih dari satu peubah bebas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk menganalisis data dengan lebih dari satu peubah bebas BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Analisis Peubah Ganda Analisis peubah ganda merupakan salah satu jenis analisis statistika yang digunakan untuk menganalisis data dengan lebih dari satu peubah bebas (independen

Lebih terperinci

Laporan Tugas Akhir D3-Statistika 2009

Laporan Tugas Akhir D3-Statistika 2009 Laporan Tugas Akhir D3-Statistika 2009 Selasa, 12 Juni 2012 ANALISIS KORESPONDENSI KECENDERUNGAN DARI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GIZI BALITA DI JAWA TIMUR OLEH : RATNA AYU M DOSEN PEMBIMBING : IR.

Lebih terperinci

Analisis Hibrid Korespondensi Untuk Pemetaan Persepsi. Hybrid Correspondence Analysis for Mapping Perception

Analisis Hibrid Korespondensi Untuk Pemetaan Persepsi. Hybrid Correspondence Analysis for Mapping Perception Jurnal EKSPONENSIAL Volume, Nomor, Mei ISSN 85-89 Analisis Hibrid Korespondensi Untuk Pemetaan Persepsi Hybrid Correspondence Analysis for Mapping Perception Fitriani, Rito Goejantoro, dan Darnah Andi

Lebih terperinci

Pemetaan Status Gizi Balita Terhadap Kecamatan-Kecamatan Di Kabupaten Trenggalek Dengan Metode Analisis Korespondensi

Pemetaan Status Gizi Balita Terhadap Kecamatan-Kecamatan Di Kabupaten Trenggalek Dengan Metode Analisis Korespondensi Pemetaan Status Gizi Balita Terhadap Kecamatan-Kecamatan Di Kabupaten Trenggalek Dengan Metode Analisis Korespondensi Oleh : Teguh Purianto (0 09 06) Dosen Pembimbing : Wibawati, S.Si., M.Si. ABSTRAK Anak

Lebih terperinci

ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MENDAPATKAN PETA PERSEPSI DAN VARIABEL BAGI KEGIATAN USAHA SKRIPSI

ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MENDAPATKAN PETA PERSEPSI DAN VARIABEL BAGI KEGIATAN USAHA SKRIPSI ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MENDAPATKAN PETA PERSEPSI DAN VARIABEL BAGI KEGIATAN USAHA (Studi Kasus Rumah Makan Spesial Sambal (SS) terhadap Pesaingnya) SKRIPSI Disusun oleh : SUSI EKAWATI J2E 008 054

Lebih terperinci

PROSIDING ISSN: M-19 PROFIL PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENGGUNAKAN ANALISIS KORESPONDENSI

PROSIDING ISSN: M-19 PROFIL PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENGGUNAKAN ANALISIS KORESPONDENSI M-19 PROFIL PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENGGUNAKAN ANALISIS KORESPONDENSI Titi Purwandari 1, Yuyun Hidayat 2 1,2) Departemen Statistika FMIPA Universitas Padjadjaran email

Lebih terperinci

DOSEN PEMBIMBING : DWI ENDAH KUSRINI, S. Si, M. Si

DOSEN PEMBIMBING : DWI ENDAH KUSRINI, S. Si, M. Si DOSEN PEMBIMBING : DWI ENDAH KUSRINI, S. Si, M. Si EFEKTIFITAS ALIRAN DAN PENGGUNAAN DANA BOS UNTUK PENGEMBANGAN SEKOLAH DI WILAYAH SURABAYA DENGAN METODE ANALISIS KORESPONDENSI Nalini Yaiwan 1307030055

Lebih terperinci

Wara Pramesti. Program Studi Statistika Universitas PGRI Adi Buana Surabaya ABSTRAK

Wara Pramesti. Program Studi Statistika Universitas PGRI Adi Buana Surabaya ABSTRAK J-Statistika Vol 4 No ANALISIS KORESPONDENSI UNUK MENGEAHUI KEERKAIAN INDAK PIDANA DENGAN USIA, JENIS KELAMIN, INGKA PENDIDIKAN, PEKERJAAN DAN ALASAN MELAKUKAN INDAK PIDANA Wara Pramesti Program Studi

Lebih terperinci

PROFILE ANALYSIS VIA MULTIDIMENSIONAL SCALING (PAMS) DAN APLIKASINYA UNTUK MENGGAMBARKAN POLA PROFIL NILAI UJIAN SEKOLAH SKRIPSI

PROFILE ANALYSIS VIA MULTIDIMENSIONAL SCALING (PAMS) DAN APLIKASINYA UNTUK MENGGAMBARKAN POLA PROFIL NILAI UJIAN SEKOLAH SKRIPSI PROFILE ANALYSIS VIA MULTIDIMENSIONAL SCALING (PAMS) DAN APLIKASINYA UNTUK MENGGAMBARKAN POLA PROFIL NILAI UJIAN SEKOLAH SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

BIFURKASI HOPF PADA SISTEM PREDATOR PREY DENGAN FUNGSI RESPON TIPE II

BIFURKASI HOPF PADA SISTEM PREDATOR PREY DENGAN FUNGSI RESPON TIPE II BIFURKASI HOPF PADA SISTEM PREDATOR PREY DENGAN FUNGSI RESPON TIPE II SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

PENERAPAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DI PLAY GROUP ISLAM TERPADU PERMATA HATI NGALIYAN SEMARANG

PENERAPAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DI PLAY GROUP ISLAM TERPADU PERMATA HATI NGALIYAN SEMARANG PENERAPAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DI PLAY GROUP ISLAM TERPADU PERMATA HATI NGALIYAN SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Analisis Biplot Biasa

TINJAUAN PUSTAKA Analisis Biplot Biasa TINJAUAN PUSTAKA Analisis Biplot Biasa Analisis biplot merupakan suatu upaya untuk memberikan peragaan grafik dari matriks data dalam suatu plot dengan menumpangtindihkan vektor-vektor dalam ruang berdimensi

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika IMPLEMENTASI STRATEGI COLLABORATIVE LEARNING BERBANTUKAN LKS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA ( Penelitian Eksperimen pada Kelas VIII SMP Negeri 3 Cepu Tahun Ajaran 2010/2011)

Lebih terperinci

InfinityJurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung, Vol 3, No.1, Februari 2014

InfinityJurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung, Vol 3, No.1, Februari 2014 ANALISIS KORESPONDENSI HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SMANSA KARANGANYAR TAHUN AJARAN 013/014 Oleh: 1) Edi Purwanto, ) Getut Pramesti 1 Guru Matematika SMANSA Karanganyar Pendidikan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Analisis Gerombol

TINJAUAN PUSTAKA Analisis Gerombol 3 TINJAUAN PUSTAKA Analisis Gerombol Analisis gerombol merupakan analisis statistika peubah ganda yang digunakan untuk menggerombolkan n buah obyek. Obyek-obyek tersebut mempunyai p buah peubah. Penggerombolannya

Lebih terperinci

LAMPIRAN Case Processing Summary Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN Case Processing Summary Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN ANALISIS SPSS : 1. Analisis Crosstabs Tujuannya adalah untuk mencari koef. Contingency menggunakan chi-square test Case Processing Summary Cases Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi. STUDI TENTANG KEAKTIFAN MAHASISWA PADA MATA KULIAH DASAR AKUNTANSI KEUANGAN 2 MELALUI MINAT BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM KORELASI KECERDASAN SPIRITUALDENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 TANGGUL JEMBER TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI diajukan kepada

Lebih terperinci

PENGARUH KECERDASAN INTERPERSONAL DAN MEDIA PEMBELAJARAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

PENGARUH KECERDASAN INTERPERSONAL DAN MEDIA PEMBELAJARAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA PENGARUH KECERDASAN INTERPERSONAL DAN MEDIA PEMBELAJARAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA (Pada siswa kelas XI Semester Genap SMK Muhammadiyah

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. dianalisis dan hasilnya ditransformasi menjadi matriks berukuran??

TINJAUAN PUSTAKA. dianalisis dan hasilnya ditransformasi menjadi matriks berukuran?? TINJAUAN PUSTAKA Data Disagregat dan Agregat Berdasarkan cara pengumpulannya, data dapat dibedakan atas data internal dan data eksternal. Data internal berasal dari lingkungan sendiri sedangkan data eksternal

Lebih terperinci

DOSEN PEMBIMBING : DWI ENDAH KUSRINI, S. Si, M. Si

DOSEN PEMBIMBING : DWI ENDAH KUSRINI, S. Si, M. Si DOSEN PEMBIMBING : DWI ENDAH KUSRINI, S. Si, M. Si ANALISIS KORESPONDENSI DATA CURANMOR DI WILAYAH POLSEK WONOCOLO SURABAYA PADA BULAN JANUARI 2006-AGUSTUS 2010 Dimas Aditya Yudistira 1307030026 LATAR

Lebih terperinci

SKRIPSI WANDA SURIANTO

SKRIPSI WANDA SURIANTO ANALISIS PERBANDINGAN REGRESI KOMPONEN UTAMA DAN REGRESI RIDGE UNTUK MENGATASI MASALAH MULTIKOLINIERITAS PADA MODEL REGRESI LINIER BERGANDA SKRIPSI WANDA SURIANTO 120803034 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Matematika PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN CONCEPT MAPPING DAN PROBLEM POSING DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA MENURUT TAKSONOMI BLOOM (Eksperimen Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP N 4 Wonogiri Tahun

Lebih terperinci

PERBANDINGAN ANALISIS BIPLOT KLASIK DAN ROBUST BIPLOT PADA PEMETAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA DI JAWA TIMUR

PERBANDINGAN ANALISIS BIPLOT KLASIK DAN ROBUST BIPLOT PADA PEMETAAN PERGURUAN TINGGI SWASTA DI JAWA TIMUR Jur. Ris. & Apl. Mat. I (207), no., xx-xx Jurnal Riset dan Aplikasi Matematika e-issn: 258-054 URL: journal.unesa.ac.id/index.php/jram PERBANDINGAN ANALISIS BIPLOT KLASIK DAN ROBUST BIPLOT PADA PEMETAAN

Lebih terperinci

Aplikasi Analisis Korespondensi Berganda terhadap Pemetaan Perkembangan Pembangunan Kota Ambon

Aplikasi Analisis Korespondensi Berganda terhadap Pemetaan Perkembangan Pembangunan Kota Ambon Statistika, Vol. 17 No. 2, 89 97 November 2017 Aplikasi Analisis Korespondensi Berganda terhadap Pemetaan Perkembangan Pembangunan Kota Ambon Y. A. Lesnussa, H. Kelian, E.R. Persulessy, R. J. Djami, M.W.

Lebih terperinci

APLIKASI ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MELIHAT KARAKTERISTIK USAHA PARIWISATA DI PROVINSI BALI

APLIKASI ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MELIHAT KARAKTERISTIK USAHA PARIWISATA DI PROVINSI BALI E-Jurnal Matematika Vol. 5 (2), Mei 2016, pp. 76-81 ISSN: 2303-1751 APLIKASI ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MELIHAT KARAKTERISTIK USAHA PARIWISATA DI PROVINSI BALI Agust Wiras Ardi Kusuma 1, I Gusti Ayu

Lebih terperinci

ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MENGETAHUI EFEKTIVITAS IKLAN PROVIDER TELEPON SELULER DI MEDIA TELEVISI

ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MENGETAHUI EFEKTIVITAS IKLAN PROVIDER TELEPON SELULER DI MEDIA TELEVISI ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MENGETAHUI EFEKTIVITAS IKLAN PROVIDER TELEPON SELULER DI MEDIA TELEVISI Maya Evayani Gurning 1308 030 013 Dosen Pembimbing : Dra. Destri Susilaningrum, M.Si LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

Diajukan Oleh: TIA AVIANI TIRTANA A

Diajukan Oleh: TIA AVIANI TIRTANA A KONTRIBUSI KEMANDIRIAN BELAJAR, DISIPLIN SEKOLAH, DAN IKLIM KELAS TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS X DI SMA BHINNEKA KARYA 2 BOYOLALI Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

MODEL LOGLINIER TIGA DIMENSI UNTUK ANALISIS DATA PEMESANAN TIKET PESAWAT TERBANG SKRIPSI APRILIA RAHMADANI

MODEL LOGLINIER TIGA DIMENSI UNTUK ANALISIS DATA PEMESANAN TIKET PESAWAT TERBANG SKRIPSI APRILIA RAHMADANI MODEL LOGLINIER TIGA DIMENSI UNTUK ANALISIS DATA PEMESANAN TIKET PESAWAT TERBANG SKRIPSI APRILIA RAHMADANI 070803012 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH AKUNTANSI PENGANTAR

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH AKUNTANSI PENGANTAR FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH AKUNTANSI PENGANTAR Diajukan Oleh: ULFA WAHYUNI NIM. 201212057 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MURIA KUDUS TAHUN 2016 FAKTOR-FAKTOR

Lebih terperinci

Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat. Untuk Menyelesaikan Jenjang Pendidikan Strata Satu (S1) Pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat. Untuk Menyelesaikan Jenjang Pendidikan Strata Satu (S1) Pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus PENGARUH PERILAKU BELAJAR, EFIKASI DIRI, KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN SPIRITUAL TERHADAP STRES KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI PERGURUAN TINGGI SWASTA DI KARISIDENAN PATI. Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori yang akan digunakan dalam bab selanjutnya. 2.1 Matriks Sebuah matriks, biasanya dinotasikan dengan huruf kapital tebal seperti A,

Lebih terperinci

Diajukan Oleh : DWI ROSITA AGUSYATI A

Diajukan Oleh : DWI ROSITA AGUSYATI A IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS NUMBERED HEADS TOGETHER DITINJAU DARI PENALARAN MATEMATIS SISWA (Penelitian Eksperimen pada Kelas VII Semester Genap MTs

Lebih terperinci

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat. Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat. Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus PENGARUH DISIPLIN BELAJAR, LINGKUNGAN TEMAN SEBAYA, DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA AKUNTANSI (STUDI KASUS UNIVERSITAS MURIA KUDUS) Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat

Lebih terperinci

(Skripsi) OLEH: RESNAWATI

(Skripsi) OLEH: RESNAWATI HUBUNGAN ANTARA MINAT DAN KELENGKAPAN SARANA BELAJAR DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 PESISIR SELATAN KABUPATEN LAMPUNG BARAT TAHUN PEMBELAJARAN 2009/2010 (Skripsi)

Lebih terperinci

ANALISIS PROCRUSTES PADA INDIKATOR INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DI KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TENGAH (STUDI KASUS IPM TAHUN 2008 DAN 2013)

ANALISIS PROCRUSTES PADA INDIKATOR INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DI KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TENGAH (STUDI KASUS IPM TAHUN 2008 DAN 2013) ANALISIS PROCRUSTES PADA INDIKATOR INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) DI KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TENGAH (STUDI KASUS IPM TAHUN 2008 DAN 2013) SKRIPSI Disusun Oleh : BUNGA MAHARANI 24010211120008 JURUSAN

Lebih terperinci

Artha Ida Sri Anggriyani

Artha Ida Sri Anggriyani ANALISIS BIPLOT ROW METRIC PRESERVING UNTUK MENGETAHUI KARAKTERISTIK PROVIDER TELEPON SELULER PADA MAHASISWA S1 FSM UNIVERSITAS DIPONEGORO SKRIPSI Disusun Oleh : Artha Ida Sri Anggriyani 24010211130032

Lebih terperinci

ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH SEGIEMPAT PADA SISWA SMP. Disusun Oleh: APRILIA SUSANTI A

ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH SEGIEMPAT PADA SISWA SMP. Disusun Oleh: APRILIA SUSANTI A ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH SEGIEMPAT PADA SISWA SMP Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika Disusun Oleh: APRILIA SUSANTI

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC PENINGKATAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC (PTK Pembelajaran Matematika di Kelas XI SMK N 1 Purwodadi Pada

Lebih terperinci

Plot Multivariate Menggunakan Kernel Principal Component Analysis (KPCA) dengan Fungsi Power Kernel

Plot Multivariate Menggunakan Kernel Principal Component Analysis (KPCA) dengan Fungsi Power Kernel Plot Multivariate Menggunakan Kernel Principal Component Analysis (KPCA) dengan Fungsi Power Kernel Vitawati Bawotong, Hanny Komalig, Nelson Nainggolan 3 Program Studi Matematika, FMIPA, UNSRAT, vbawotong@gmail.com

Lebih terperinci

PENERAPAN ANALISIS KORESPONDENSI PADA DATA JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA DI INDONESIA

PENERAPAN ANALISIS KORESPONDENSI PADA DATA JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA DI INDONESIA Jurnal Matematika UNAND Vol 5 No 2 Hal 56 64 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PENERAPAN ANALISIS KORESPONDENSI PADA DATA JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA DI INDONESIA CITRA KOMANG

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Dalam memahami pelajaran di sekolah siswa mungkin saja mengalami kesulitan dalam memahaminya. Hal ini dapat dikarenakan metode pembelajaran

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh : ANISA NUR AINI

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh : ANISA NUR AINI EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE INDEX CARD MATCH DAN PROBLEM POSING DITINJAU DARI KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIMPUNAN (Penelitian Eksperimen pada Kelas VII SMP Negeri

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh : YULIA NUGRAHENI

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh : YULIA NUGRAHENI EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN CONCEPT MAPPING ( PETA KONSEP ) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA DI SMP NEGERI I PARANGGUPITO SKRIPSI

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE MATRIKS INGATAN SEBAGAI USAHA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI PADA PESERTA DIDIK KELAS

PENERAPAN METODE MATRIKS INGATAN SEBAGAI USAHA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI PADA PESERTA DIDIK KELAS PENERAPAN METODE MATRIKS INGATAN SEBAGAI USAHA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI PADA PESERTA DIDIK KELAS XI AK 2 SMK NEGERI 1 BANYUDONO TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan

Lebih terperinci

BAB III PEREDUKSIAN RUANG INDIVIDU DENGAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA. Analisis komponen utama adalah metode statistika multivariat yang

BAB III PEREDUKSIAN RUANG INDIVIDU DENGAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA. Analisis komponen utama adalah metode statistika multivariat yang BAB III PEREDUKSIAN RUANG INDIVIDU DENGAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA Analisis komponen utama adalah metode statistika multivariat yang bertujuan untuk mereduksi dimensi data dengan membentuk kombinasi linear

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP MINAT BERINVESTASI PADA BANK SYARIAH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP MINAT BERINVESTASI PADA BANK SYARIAH ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP MINAT BERINVESTASI PADA BANK SYARIAH (Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi UNISNU Jepara) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: Deasty Sujius Isnaini NIM

SKRIPSI. Oleh: Deasty Sujius Isnaini NIM PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING UNTUK MENGURANGI KESALAHAN MENYELESAIKAN SOAL PERSAMAAN KUADRAT SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 JEMBER TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI Oleh: Deasty Sujius

Lebih terperinci

SABUN CUCI BUBUK RINSO DENGAN ANALISIS MULTIDIMENSIONAL SCALING

SABUN CUCI BUBUK RINSO DENGAN ANALISIS MULTIDIMENSIONAL SCALING PERCEPTUAL MAPPING SABUN CUCI BUBUK RINSO DENGAN ANALISIS MULTIDIMENSIONAL SCALING DAN ANALISIS KORESPONDENSI (Studi Kasus di Kecamatan Tugu Kota Semarang) SKRIPSI Disusun Oleh: Gunargiyanti J2E005229

Lebih terperinci

ANALISIS LAPANGAN PEKERJAAN UTAMA DI JAWA TENGAH BERDASARKAN GRAFIK BIPLOT SQRT (SQUARE ROOT BIPLOT)

ANALISIS LAPANGAN PEKERJAAN UTAMA DI JAWA TENGAH BERDASARKAN GRAFIK BIPLOT SQRT (SQUARE ROOT BIPLOT) ANALISIS LAPANGAN PEKERJAAN UTAMA DI JAWA TENGAH BERDASARKAN GRAFIK BIPLOT SQRT (SQUARE ROOT BIPLOT) SKRIPSI Disusun Oleh : ANIK NURUL AINI 240 102 111 300 28 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah kelompok besar individu yang mempunyai karakteristik umum yang sama atau kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan.

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN PAI DI SMPN 1 NGUNUT TAHUN 2014/2015

KORELASI ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN PAI DI SMPN 1 NGUNUT TAHUN 2014/2015 KORELASI ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATA PELAJARAN PAI DI SMPN 1 NGUNUT TAHUN 2014/2015 SKRIPSI OLEH DEWI ZAHROTUL INAYAH NIM. 3211113055 JURUSAN

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. Disusun Oleh: Nama : NURANING HIDAYAH NIM :

LAPORAN TUGAS AKHIR. Disusun Oleh: Nama : NURANING HIDAYAH NIM : LAPORAN TUGAS AKHIR APLIKASI METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) UNTUK SIMULASI AWAL PEMILIHAN MODEL PEMBELAJARAN YANG SESUAI KURIKULUM 2013 PADA SISWA SMP APPLICATTION OF SAW ( SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING)

Lebih terperinci

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA GURU BERSERTIFIKASI DAN GURU NON SERTIFIKASI DI KABUPATEN PONOROGO (STUDI KASUS PADA SMK PGRI 1 PONOROGO) SKRIPSI

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA GURU BERSERTIFIKASI DAN GURU NON SERTIFIKASI DI KABUPATEN PONOROGO (STUDI KASUS PADA SMK PGRI 1 PONOROGO) SKRIPSI ANALISIS PERBEDAAN KINERJA GURU BERSERTIFIKASI DAN GURU NON SERTIFIKASI DI KABUPATEN PONOROGO (STUDI KASUS PADA SMK PGRI 1 PONOROGO) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi sebagai syarat-syarat

Lebih terperinci

PEMETAAN MINAT CALON MAHASISWA BARU UNIVERSITAS JEMBER TAHUN 2013 MENGGUNAKAN ANALISIS BIPLOT ROBUST SINGULAR VALUE DECOMPOSITION (RSVD)

PEMETAAN MINAT CALON MAHASISWA BARU UNIVERSITAS JEMBER TAHUN 2013 MENGGUNAKAN ANALISIS BIPLOT ROBUST SINGULAR VALUE DECOMPOSITION (RSVD) PEMETAAN MINAT CALON MAHASISWA BARU UNIVERSITAS JEMBER TAHUN 2013 MENGGUNAKAN ANALISIS BIPLOT ROBUST SINGULAR VALUE DECOMPOSITION (RSVD) SKRIPSI Oleh Ummy Badiroh NIM 101810101006 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SMA NEGERI BUNGA BANGSA KABUPATEN NAGAN RAYA

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SMA NEGERI BUNGA BANGSA KABUPATEN NAGAN RAYA ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SMA NEGERI BUNGA BANGSA KABUPATEN NAGAN RAYA SKRIPSI FAHMI FADHILLAH 140823009 DEPARTEMEN MATEMATIKA

Lebih terperinci

FAKTOR INTERNAL YANG MEPENGARUHI PROFITABILITAS EKUITAS KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DI KOTA JEPARA

FAKTOR INTERNAL YANG MEPENGARUHI PROFITABILITAS EKUITAS KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DI KOTA JEPARA FAKTOR INTERNAL YANG MEPENGARUHI PROFITABILITAS EKUITAS KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DI KOTA JEPARA Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata

Lebih terperinci

ANALISIS BIPLOT UNTUK MEMETAKAN MUTU SEKOLAH YANG SESUAI DENGAN NILAI UJIAN NASIONAL SUJITA

ANALISIS BIPLOT UNTUK MEMETAKAN MUTU SEKOLAH YANG SESUAI DENGAN NILAI UJIAN NASIONAL SUJITA ANALISIS BIPLOT UNTUK MEMETAKAN MUTU SEKOLAH YANG SESUAI DENGAN NILAI UJIAN NASIONAL SUJITA SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI Dengan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN LANDASAN ANALISIS

PENDAHULUAN LANDASAN ANALISIS 10 PENDAHULUAN Latar Belakang Biplot merupakan metode eksplorasi analisis data peubah ganda yang dapat memberikan gambaran secara grafik tentang kedekatan antar objek, keragaman peubah, korelasi antar

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI, KEMAMPUAN DAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN TERHADAP KINERJA DENGAN KOMPENSASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING SKRIPSI

PENGARUH MOTIVASI, KEMAMPUAN DAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN TERHADAP KINERJA DENGAN KOMPENSASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING SKRIPSI PENGARUH MOTIVASI, KEMAMPUAN DAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN TERHADAP KINERJA DENGAN KOMPENSASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Kasus Pada Usaha Fajar Collection) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana S-1. Oleh : Dewi Purwati

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana S-1. Oleh : Dewi Purwati STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KADER DENGAN MAHASISWA NON KADER PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO ANGKATAN 2009 2010. SKRIPSI Diajukan untuk

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBAGIAN KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SIDOARJO SKRIPSI

PENGARUH PEMBAGIAN KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SIDOARJO SKRIPSI PENGARUH PEMBAGIAN KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SIDOARJO (The Influence of The Job Division Toward the Work Effectivity of The Employee in The Education

Lebih terperinci

PENGUKURAN KONTRIBUSI ITS DALAM MEMBENTUK MUTU SARJANA BARU ITS MENURUT PERSEPSI WISUDAWAN TAHUN 2004

PENGUKURAN KONTRIBUSI ITS DALAM MEMBENTUK MUTU SARJANA BARU ITS MENURUT PERSEPSI WISUDAWAN TAHUN 2004 B-17-1 PENGUKURAN KONTRIBUSI ITS DALAM MEMBENTUK MUTU SARJANA BARU ITS MENURUT PERSEPSI WISUDAWAN TAHUN 2004 Arie Kismanto dan Muhammad Sjahid Akbar Jurusan Statistik ITS ABSTRAK Sarjana baru dapat dipakai

Lebih terperinci

Skripsi. Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Sebagian Syarat guna Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Skripsi. Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Sebagian Syarat guna Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan PERBANDINGAN KEMAMPUAN BERBAHASA INGGRIS MAHASISWA PGMI ANGKATAN 2015 YANG BERLATAR BELAKANG PENDIDIKAN DARI SMA DENGAN PONDOK PESANTREN DI UIN ANTASARI BANJARMASIN Skripsi Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah

Lebih terperinci

Analisis Korespondensi Terhadap Persepsi Alumni Program Studi Matematika FMIPA Universitas Sam Ratulangi Mengenai Kurikulum Dan Proses Pembelajaran

Analisis Korespondensi Terhadap Persepsi Alumni Program Studi Matematika FMIPA Universitas Sam Ratulangi Mengenai Kurikulum Dan Proses Pembelajaran Analisis Korespondensi Terhadap Persepsi Alumni Program Studi Matematika FMIPA Universitas Sam Ratulangi Mengenai Kurikulum Dan Proses Pembelajaran 1 Prastika Tumilaar, 2 Djoni Hatidja, 3 Jantje D. Prang

Lebih terperinci

: CANDRA WRI WANDANA K

: CANDRA WRI WANDANA K HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN KONSEP DIRI SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR KIMIA PADA POKOK BAHASAN ASAM BASA DAN GARAM KELAS VII SEMESTER GASAL SMP NEGERI 1 TASIKMADU TAHUN AJARAN 2009/2010 Skripsi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seperti yang kita ketahui, bahwa akhir-akhir ini nilai standar kelulusan Ujian Nasional (UN) di Indonesia terkhususnya pendidikan di tingkat SMA semakin tinggi. Oleh

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP DAN TEKA-TEKI SILANG (TTS) POKOK MATERI DUNIA TUMBUHAN (KINGDOM PLANTAE) PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MOJOLABAN SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2012/2013

Lebih terperinci

ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MELIHAT POLA HUBUNGAN FAKTOR FAKTOR ALASAN MAHASISWA TERHADAP PEMILIHAN JURUSAN MATEMATIKA DI FMIPA UNTAD

ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MELIHAT POLA HUBUNGAN FAKTOR FAKTOR ALASAN MAHASISWA TERHADAP PEMILIHAN JURUSAN MATEMATIKA DI FMIPA UNTAD JIMT Vol. 14 No. 1 Juni 2017 (Hal 84-94) ISSN : 2450 766X ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MELIHAT POLA HUBUNGAN FAKTOR FAKTOR ALASAN MAHASISWA TERHADAP PEMILIHAN JURUSAN MATEMATIKA DI FMIPA UNTAD N. Rahmayani

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN CAPACITATED VEHICLE ROUTING PROBLEM

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN CAPACITATED VEHICLE ROUTING PROBLEM PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN CAPACITATED VEHICLE ROUTING PROBLEM (CVRP) UNTUK DISTRIBUSI SURAT KABAR KEDAULATAN RAKYAT DI KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Matematika

Lebih terperinci

Abstrak. Keywords: correspondence analysis, alumni, service.

Abstrak. Keywords: correspondence analysis, alumni, service. Persepsi Alumni Matematika Terhadap Layanan dan Fasilitas Akademik Serta Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Di Program Studi Matematika FMIPA UNSRAT dengan Menggunakan Analisis Korespondensi 1

Lebih terperinci

PENERAPAN REGRESI LINIER MULTIVARIAT PADA DISTRIBUSI UJIAN NASIONAL 2014 (Studi Kasus Nilai Ujian Nasional 2014 SMP Negeri 1 Sayung)

PENERAPAN REGRESI LINIER MULTIVARIAT PADA DISTRIBUSI UJIAN NASIONAL 2014 (Studi Kasus Nilai Ujian Nasional 2014 SMP Negeri 1 Sayung) PENERAPAN REGRESI LINIER MULTIVARIAT PADA DISTRIBUSI UJIAN NASIONAL 2014 (Studi Kasus Nilai Ujian Nasional 2014 SMP Negeri 1 Sayung) SKRIPSI Oleh : VICA NURANI 24010211130033 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis Komponen Utama (AKU, Principal Componen Analysis) bermula dari

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis Komponen Utama (AKU, Principal Componen Analysis) bermula dari BAB 2 LANDASAN TEORI 21 Analisis Komponen Utama 211 Pengantar Analisis Komponen Utama (AKU, Principal Componen Analysis) bermula dari tulisan Karl Pearson pada tahun 1901 untuk peubah non-stokastik Analisis

Lebih terperinci

PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK, DAN PROMOSI TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA COFFEE SHOP KOPI CILIK KUDUS.

PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK, DAN PROMOSI TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA COFFEE SHOP KOPI CILIK KUDUS. PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK, DAN PROMOSI TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA COFFEE SHOP KOPI CILIK KUDUS. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan strata satu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Uji Hipotesis

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Uji Hipotesis BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas tentang pengujian hipotesis, metode klasifikasi berstruktur pohon, metode-metode statistika yang menjadi dasar pada metode QUEST, dan algoritme QUEST..1

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN UNGGAS DI PASAR DEPOK SURAKARTA SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN UNGGAS DI PASAR DEPOK SURAKARTA SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN UNGGAS DI PASAR DEPOK SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Lebih terperinci

SKRIPSI. : Kartika Norma Santi NIM : Program Studi : Manajemen

SKRIPSI. : Kartika Norma Santi NIM : Program Studi : Manajemen PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP KEBERHASILAN BELAJAR AKADEMIK MAHASISWA PROGAM STUDI MANAJEMEN TAHUN AKADEMIS 2013/2014 (STUDI KASUS PADA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO)

Lebih terperinci

PENGARUH POLA ASUH DAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KEDAWUNG 2

PENGARUH POLA ASUH DAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KEDAWUNG 2 PENGARUH POLA ASUH DAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KEDAWUNG 2 TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

PENGELOMPOKAN KABUPATEN/KOTA BERDASARKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN METODE WARD DAN AVERAGE LINKAGE SKRIPSI

PENGELOMPOKAN KABUPATEN/KOTA BERDASARKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN METODE WARD DAN AVERAGE LINKAGE SKRIPSI PENGELOMPOKAN KABUPATEN/KOTA BERDASARKAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEMISKINAN DI JAWA TENGAH MENGGUNAKAN METODE WARD DAN AVERAGE LINKAGE SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

PENGARUH MUATAN ETIKA DAN KEPUASAN PILIHAN PENDIDIKAN DALAM PENDIDIKAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEPSI ETIKA MAHASISWA

PENGARUH MUATAN ETIKA DAN KEPUASAN PILIHAN PENDIDIKAN DALAM PENDIDIKAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEPSI ETIKA MAHASISWA PENGARUH MUATAN ETIKA DAN KEPUASAN PILIHAN PENDIDIKAN DALAM PENDIDIKAN AKUNTANSI TERHADAP PERSEPSI ETIKA MAHASISWA (Studi Empiris Mahasiswa dan Mahasiswi S1 pada Perguruan Tinggi Se Eks-Karisidenan Pati

Lebih terperinci

Penyesuaian Diri Peserta Didik SMAN 1 Kediri SKRIPSI

Penyesuaian Diri Peserta Didik SMAN 1 Kediri SKRIPSI Studi Kasus Dampak Penjurusan Studi Pilihan Orang Tua Terhadap Penyesuaian Diri Peserta Didik SMAN 1 Kediri SKRIPSI Oleh : ACHMAD SAMSUL ARIFIN NIM : 09410010 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

Lebih terperinci

APLIKASI ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MELIHAT KARAKTERISTIK USAHA PARIWISATA DI PROVINSI BALI KOMPETENSI STATISTIKA [SKIPSI]

APLIKASI ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MELIHAT KARAKTERISTIK USAHA PARIWISATA DI PROVINSI BALI KOMPETENSI STATISTIKA [SKIPSI] APLIKASI ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MELIHAT KARAKTERISTIK USAHA PARIWISATA DI PROVINSI BALI KOMPETENSI STATISTIKA [SKIPSI] AGUST WIRAS ARDI KUSUMA 0908405042 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN

Lebih terperinci

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT SISWA KELAS XII SMA DI KECAMATAN WONOSOBO TERHADAP PROFESI GURU SKRIPSI

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT SISWA KELAS XII SMA DI KECAMATAN WONOSOBO TERHADAP PROFESI GURU SKRIPSI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT SISWA KELAS XII SMA DI KECAMATAN WONOSOBO TERHADAP PROFESI GURU SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN MAKRO TERHADAP KINERJA INDUSTRI BATIK DI KECAMATAN WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN

PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN MAKRO TERHADAP KINERJA INDUSTRI BATIK DI KECAMATAN WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN MAKRO TERHADAP KINERJA INDUSTRI BATIK DI KECAMATAN WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN THE INFLUENCE OF MACRO ENVIRONMENTAL FACTORS TO THE PERFORMANCE OF BATIK INDUSTRY IN SUBDISTRICT

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi. PENGARUH PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA TERHADAP MOTIVASI BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA FKIP AKUNTANSI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANGKATAN 2009/2010 SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

PENGARUH PERILAKU BELAJAR DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP STRESS KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI ( Studi Kasus di Universitas Muria Kudus )

PENGARUH PERILAKU BELAJAR DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP STRESS KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI ( Studi Kasus di Universitas Muria Kudus ) PENGARUH PERILAKU BELAJAR DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP STRESS KULIAH MAHASISWA AKUNTANSI ( Studi Kasus di Universitas Muria Kudus ) Diajukan oleh : ANITA OKTAVIANA NIM. 2008-12-057 PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Lebih terperinci

PRODUKTIVITAS APARATUR SIPIL NEGARA. ( Studi Kasus Di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul Pada Tahun 2015) SKRIPSI

PRODUKTIVITAS APARATUR SIPIL NEGARA. ( Studi Kasus Di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul Pada Tahun 2015) SKRIPSI PRODUKTIVITAS APARATUR SIPIL NEGARA ( Studi Kasus Di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul Pada Tahun 2015) SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Kesarjanaan Strata Satu (S1)

Lebih terperinci

PEMETAAN PERSEPSI MERK LAPTOP DI KALANGAN MAHASISWA MENGGUNAKAN ANALISIS KORESPONDENSI BERGANDA

PEMETAAN PERSEPSI MERK LAPTOP DI KALANGAN MAHASISWA MENGGUNAKAN ANALISIS KORESPONDENSI BERGANDA PEMETAAN PERSEPSI MERK LAPTOP DI KALANGAN MAHASISWA MENGGUNAKAN ANALISIS KORESPONDENSI BERGANDA (Studi Kasus: Mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang) SKRIPSI Oleh: Anissa Pangastuti NIM: J2E 008 008

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RANKING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS DISKRIMINAN (STUDI KASUS DI SMA NEGERI 12 MEDAN) SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RANKING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS DISKRIMINAN (STUDI KASUS DI SMA NEGERI 12 MEDAN) SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RANKING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS DISKRIMINAN (STUDI KASUS DI SMA NEGERI 12 MEDAN) SKRIPSI LUSYANA RINDANI NAINGGOLAN 130823011 DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat. Untuk Menyelesaikan Jenjang Pendidikan Strata Satu (S1) Pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat. Untuk Menyelesaikan Jenjang Pendidikan Strata Satu (S1) Pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH DENGAN KOMITMEN ORGANISASI, INFORMASI ASIMETRI DAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris Pada SKPD Pemerintah

Lebih terperinci

SETIA HADI WICAKSANA A KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

SETIA HADI WICAKSANA A KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE JIGSAW DAN GROUP INVESTIGATION DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GATAK TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PADA PEMBELAJARAN IPA DI MADRASAH IBTIDAIYAH TAMAN PEMUDA ISLAM KERAMAT BANJARMASIN

EFEKTIVITAS MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PADA PEMBELAJARAN IPA DI MADRASAH IBTIDAIYAH TAMAN PEMUDA ISLAM KERAMAT BANJARMASIN EFEKTIVITAS MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION PADA PEMBELAJARAN IPA DI MADRASAH IBTIDAIYAH TAMAN PEMUDA ISLAM KERAMAT BANJARMASIN OLEH IDA ANITATI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE TOPSIS PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI CALON TENAGA KERJA DI PT. ASRY AMANAH TIMUR

IMPLEMENTASI METODE TOPSIS PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI CALON TENAGA KERJA DI PT. ASRY AMANAH TIMUR i IMPLEMENTASI METODE TOPSIS PADA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI CALON TENAGA KERJA DI PT. ASRY AMANAH TIMUR Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan mendapatkan gelar Strata Satu Program Studi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MEDIA BLOG DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( PAI ) DI MADRASAH ALIYAH KANJENG SEPUH SIDAYU - GRESIK

IMPLEMENTASI MEDIA BLOG DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( PAI ) DI MADRASAH ALIYAH KANJENG SEPUH SIDAYU - GRESIK IMPLEMENTASI MEDIA BLOG DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( PAI ) DI MADRASAH ALIYAH KANJENG SEPUH SIDAYU - GRESIK Skripsi Diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATA PLAJARAN FISIKA KELAS X SMA NEGERI KEBAKKRAMAT

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATA PLAJARAN FISIKA KELAS X SMA NEGERI KEBAKKRAMAT HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN KEPERCAYAAN DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA PADA MATA PLAJARAN FISIKA KELAS X SMA NEGERI KEBAKKRAMAT Skripsi Oleh : May Shofiana Amalia K2308101 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN NILAI RATA-RATA UJIAN NASIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN KIMIA UIN WALISONGO SEMARANG

HUBUNGAN NILAI RATA-RATA UJIAN NASIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN KIMIA UIN WALISONGO SEMARANG HUBUNGAN NILAI RATA-RATA UJIAN NASIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN KIMIA UIN WALISONGO SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS KORESPONDENSI KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR BERDASARKAN PENYEBARAN PENYAKIT ISPA

ANALISIS KORESPONDENSI KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR BERDASARKAN PENYEBARAN PENYAKIT ISPA ANALISIS KORESPONDENSI KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR BERDASARKAN PENYEBARAN PENYAKIT ISPA IKO PUTRI TYASHENING 1311 030 013 Dosen Pembimbing : Dr Santi Wulan Purnami, MSi PENDAHULUAN PENDAHULUAN RUMUSAN

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH HARRY MAULANA PULUNGAN

SKRIPSI OLEH HARRY MAULANA PULUNGAN SKRIPSI ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH/US DOLLAR DAN TINGKAT SUKU BUNGA SBI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011-2013 OLEH HARRY MAULANA PULUNGAN 080503261 PROGRAM

Lebih terperinci

Skripsi diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh: ASIH APRILIA A

Skripsi diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika. Diajukan Oleh: ASIH APRILIA A EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PROBLEM POSING DAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR DITINJAU DARI TINGKAT KEAKTIFAN PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 7 SURAKARTA Skripsi

Lebih terperinci