KEMAMPUAN BAHASA JERMAN MAHASISWA SEMESTER V ANGKATAN TAHUN 2009 JURUSAN SASTRA JERMAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG
|
|
- Liani Cahyadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KEMAMPUAN BAHASA JERMAN MAHASISWA SEMESTER V ANGKATAN TAHUN 2009 JURUSAN SASTRA JERMAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG Wahyudi Dewi Kartika Ardiyani, S.Pd., M.Pd. justwahyudi@gmail.com Abstract: This study aims to describe the German knowledge of the student year 2009 at the end of fifth semester. In order to collect the data writer uses Modelltest Goethe Zertifikat B1: Zertifikat Deutsch Übungsatz 0.5 as the instrument. In this case it is used a qualitative descriptive method. The sources of data are 15 students, which are took from 44 students the year 2009 that were certified pass the ZiDS exam successfully at The result shows percent of students have already earned score more than 135, which is the minimum score that is required for the written exam. The conclusion is, student s German knowledge at level B1 for the reading comprehension, structure, listening comprehension, and writing skill is a little bit sinking. It can be proved by average point that student earned for Zertifikat Deutsch (147.5). It looks a bit fewer to be compared with average point for the ZiDS exam in 2011 (167,53). Keywords: German skills, Zertifikat Deutsch, the written exam Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan penguasaan bahasa Jerman mahasiswa Jurusan Sastra Jerman Universitas Negeri Malang (JSJ UM) angkatan tahun 2009 diukur dengan tes B1. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan sumber data penelitian 15 orang mahasiswa JSJ UM angkatan tahun 2009 yang telah lulus tes ZiDS pada tahun Hasil penelitian menunjukkan 86,66% responden mendapatkan nilai di atas 135, yang merupakan nilai minimal kelulusan ujian tulis Zertifikat Deutsch. Kesimpulannya adalah kemampuan bahasa Jerman tertulis mahasiswa JSJ UM angkatan tahun 2009 yang meliputi Leseverstehen (membaca), Sprachbausteine (tata bahasa), Hörverstehen (menyimak), dan schriftlicher Ausdruck (menulis) pada Niveau B1 menurun. Hal tersebut tampak pada perolehan nilai rata-rata ujian tulis Zertifikat Deutsch (147,5) yang lebih rendah daripada nilai rata-rata ujian tulis ZiDS tahun 2011 (167,53). Kata Kunci: kemampuan berbahasa Jerman, tes Zertifikat Deutsch, tes tulis Besarnya minat siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) terhadap pembelajaran bahasa asing, termasuk bahasa Jerman, menambah jumlah masukan di Jurusan Sastra Jerman Universitas Negeri Malang (JSJ UM) setiap tahun. Pada katalog JSJ UM dijelaskan bahwa lulusan atau alumni JSJ UM akan mendapatkan gelar S.Pd atau Sarjana Pendidikan dan berhak mengajar bahasa Jerman di SMA. Sebagai calon guru bahasa Jerman, mahasiswa dituntut memiliki pengetahuan dan tingkat penguasaan yang baik terhadap bahasa Jerman. Oleh karena itu mahasiswa diberikan bekal berupa pembelajaran bahasa Jerman dari tingkat A1 hingga B2 (tingkat ke 4 dari 6 tingkatan kemampuan berbahasa) berdasarkan pada gemeinsamer europäischer Referenzrahmen (GER) atau standar kemampuan berbahasa yang digunakan untuk pembelajaran bahasa sesuai dengan kesepakatan Uni Eropa. 1
2 Menurut Djiwandono (1996) dengan kemampuan berbahasa seseorang dapat mengungkapkan pikiran dan isi hatinya kepada orang lain yang merupakan tujuan pokok penggunaan bahasa sebagai suatu bentuk berkomunikasi. Kemampuan berbahasa memungkinkan orang untuk melakukan komunikasi dengan orang lain, terlepas dari ada tidaknya pengetahuan tentang teori dan seluk beluk bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi itu. Sama halnya dengan pengertian di atas, kemampuan berbahasa Jerman juga meliputi empat jenis kemampuan yaitu kemampuan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Glaboniat (2005: 53) menjelaskan bahwa bahasa Jerman memiliki enam tingkatan atau level sesuai dengan kesepakatan Uni Eropa untuk bidang Bahasa. Enam level tersebut digambarkan dalam sebuah pemetaan sebagai berikut. Gambar: Pemetaan level bahasa Jerman sesuai dengan Referenzrahmen (2004:41), pada buku Profile Deutsch (2005: 53) Level A1 dan A2 menggambarkan kemampuan menggunakan bahasa pada tingkat dasar, level B1 dan B2 menggambarkan kemampuan menggunakan bahasa secara mandiri, level C1 dan C2 menggambarkan kemampuan menggunakan bahasa untuk tingkat mahir. Penggambaran tingkatan ini sesuai dengan klasifikasi lingkup belajar secara tradisional pada tingkat dasar, tingkat menengah dan tingkat atas. Glaboniat (2005:53) juga menambahkan bahwa tingkat dasar untuk bahasa Jerman secara umum didefinisikan sebagai fase pembelajaran yang diakhiri dengan perolehan prasyarat Zertifikat Deutsch yang berada pada tingkat B1. Pembelajar bahasa Jerman pada tingkat B1 diharapkan memiliki kemampuan tertulis secara reseptif, produktif, dan interaktif yang baik Berdasarkan data hasil tes ZiDS tahun 2011 diketahui bahwa 13,72 % mahasiswa angkatan tahun 2009 tidak menguasai bahasa Jerman pada tingkat B1, 72,54 % mahasiswa angkatan tahun 2009 memiliki kemampuan bahasa Jerman tingkat B1 dengan kategori cukup, 11,76 % mahasiswa yang memiliki kemampuan bahasa Jerman yang baik, dan 1,96 % mahasiswa menguasai bahasa Jerman tingkat B1 dengan sangat baik. Tes ZiDS diselenggarakan sebagai upaya penyetaraan dan peningkatan kualitas kemampuan berbahasa Jerman setara dengan Zertifikat Deutsch yang dilaksanakan di 10 Perguruan Tinggi di Indonesia (9 Ex-IKIP Negeri dan 2
3 Universitas Nomensen Pematang Siantar). Peserta tes ZiDS adalah mahasiswa yang telah menempuh perkuliahan minimal empat semester. Pada semester lima mahasiswa mendapatkan sedikit sekali matakuliah keterampilan berbahasa Jerman. Hal tersebut dapat dibuktikan berdasarkan sajian matakuliah pada Katalog Jurusan Sastra Jerman Edisi Dari 7 (tujuh) matakuliah yang disajikan dengan total SKS 20, hanya 3 (tiga) matakuliah saja yang menekankan pada kemampuan bahasa Jerman yaitu Deutsche Syntax dengan beban 2 SKS, Aufsatz 3 SKS, dan Übersetzung Deutsch-Indonesisch 3 SKS. Berdasarkan wawancara dan pengamatan yang dilakukan sebelumnya oleh peneliti, sebagian besar mahasiswa hampir tidak pernah meluangkan waktu untuk melatih kemampuan bahasa Jerman mereka baik secara tertulis maupun lisan. Dalam pembelajaran bahasa ada sebuah fenomena yang dikenal dengan atrisi bahasa. Suwarna (1999) menjelaskan bahwa atrisi bahasa secara umum mengacu pada hilangnya kemampuan berbahasa seseorang atau sekelompok masyarakat tutur dan hal ini mengakibatkan hilangnya kosakata yang dimiliki oleh sekelompok penutur bahasa. Hal tersebut juga didukung oleh pendapat Mandaru (dalam Suwarna: 1999) yang menyatakan bahwa salah satu ruang lingkup atrisi bahasa adalah hilangnya keterampilan berbahasa yang pernah dipelajari karena jarang dipergunakan. Pada semester enam mahasiswa wajib menempuh matakuliah Deutsch auf B2 Niveau. Untuk menempuh matakuliah tersebut diperlukan kemampuan atau penguasaan bahasa Jerman yang baik pada tingkat B1. Oleh karena itu diperlukan data yang dapat mendeskripsikan kemampuan bahasa Jerman mahasiswa pada akhir semester lima, sebelum mereka menempuh matakuliah Deutsch auf B2 Niveau pada semester enam. Berdasarkan latar belakang tersebut di atas peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul Kemampuan Bahasa Jerman Mahasiswa Semester V Angkatan Tahun 2009 Jurusan Sastra Jerman Universitas Negeri Malang. Penelitian ini hanya difokuskan pada hasil ujian tulis mahasiswa yang mencakup Hörverstehen atau menyimak, Leseverstehen atau membaca, Sprachbausteine atau struktur tata bahasa, dan schriftlicher Ausdruck atau menulis. Menurut Djiwandono (1996: 1) tes dimengertikan sebagai alat, prosedur atau rangkaian kegiatan yang digunakan untuk memperoleh contoh tingkah laku seseorang yang memberikan gambaran tentang kemampuannya dalam suatu bidang ajaran tertentu, dalam penelitian ini khususnya bahasa Jerman. Selanjutnya Djiwandono (1996) menjelaskan bahwa melalui tes diharapkan diperoleh informasi tentang seberapa banyak dan seberapa mendalam kemampuan yang dimiliki seorang siswa dalam bidang pengajaran itu. Cakupan tes bahasa secara keseluruhan meliputi dua kelompok sasaran, pertama adalah kemampuan berbahasa yang terdiri dari kemampuan menyimak, membaca, berbicara, dan menulis dan sasaran kedua adalah komponen bahasa yang terdiri dari bunyi bahasa, kosakata, dan tata bahasa. Tes bahasa Jerman dikelompokkan sesuai dengan tingkatan atau Niveau yang ada yaitu A1 C2 dan untuk kepentingan penggunanya. Untuk Niveau B1 tes yang diselenggarakan adalah Goethe-Zertifikat B1: Zertifikat Deutsch für Jugendliche (ZD j) dan Zertifikat Deutsch (ZD). Peserta dinyatakan lulus ujian tulis apabila mendapatkan nilai sekurang-kurangnya 135 atau 60% dari skor maksimal ujian tulis 3
4 225 dan peserta dinyatakan lulus ujian lisan bila mendapatkan nilai sekurangkurangnya 45 atau 60% dari skor maksimal ujian lisan 75. Metode Penelitian ini merupakan penelitian noneksperimen, dan merupakan penelitian deskriptif. Syamsuddin (2006: 24) juga menjelaskan bahwa tujuan penelitian deskriptif dibatasi untuk menggambarkan karakteristik sesuatu sebagaimana adanya. Pada penelitian ini data deskriptif yang akan dipaparkan adalah hasil tes tulis (schriftliche Prüfung) bahasa Jerman mahasiswa JSJ UM angkatan tahun Sumber data pada penelitian ini adalah 15 mahasiswa Jurusan Sastra Jerman Universitas Negeri Malang angkatan tahun 2009 yang telah lulus tes ZiDS pada tahun Instrumen penelitian yang digunakan adalah Modelltest Goethe Zertifikat B1: Zertifikat Deutsch Übungsatz 0.5. Pada penelitian ini peneliti bertindak sebagai perencana, pengumpul data, penganalisis data, penafsir data, dan pada tahap akhir sebagai pelapor hasil penelitian. Dalam penelitian ini data-data yang terkumpul dianalisis dengan beberapa tahap, Pertama, pemeriksaan kelengkapan data setiap lembar ujian peserta. Kedua, penskoran dan penilaian untuk setiap bagian tes sesuai dengan ketentuan penskoran tes Goethe Zertifikat B1: Zertifikat Deutsch. Ketiga, intepretasi nilai akhir ujian tulis berdasarkan ketentuan kelulusan ujian tulis Goethe Zertifikat B1: Zertifikat Deutsch. Langkah terakhir adalah menarik kesimpulan dari data yang dianalisis. Hasil Nilai maksimal yang dapat diraih untuk ujian tulis Goethe Zertifikat B1: Zertifikat Deutsch adalah 225. Nilai tersebut didapatkan dari akumulasi nilai membaca dan tata bahasa, menyimak, dan menulis. Tabel di atas mendeskripsikan nilai ujian tulis keseluruhan yang diperoleh mahasiswa. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai maksimal yang diperoleh mahasiswa adalah 191,5 dan nilai terendah adalah 127,5. Peserta dinyatakan lulus ujian tulis apabila mencapai 60% dari nilai maksimal yaitu 135. Dari paparan data di atas peneliti dapat menjabarkan beberapa temuan penelitian sebagai berikut. (1) Sebanyak tiga belas dari lima belas responden mendapatkan nilai ujian tulis keseluruhan lebih dari 135. (2) Sebanyak dua responden mendapatkan nilai ujian tulis keseluruhan kurang dari 135. (3) Sebanyak dua responden tidak memenuhi nilai standar kelulusan minimal karena pada keterampilan menulis mendapatkan nilai yang sangat kurang yaitu 18 dan 21. (4) Nilai rata-rata untuk keterampilan membaca adalah 57,46. Nilai tersebut menurun dari perolehan nilai rata-rata ZiDS tahun yaitu 56,83. 4
5 (5) Nilai rata-rata untuk kemampuan tata bahasa adalah 25,9. Nilai tersebut menurun dari perolehan nilai rata-rata ZiDS tahun 2011 yaitu 26,4. (6) Nilai rata-rata untuk keterampilan menyimak adalah 49,33. Nilai tersebut meningkat dari perolehan nilai rata-rata ZiDS tahun 2011 yaitu 48,33. (7) Nilai rata-rata untuk keterampilan menulis adalah 33,2. Nilai tersebut menurun dari perolehan nilai rata-rata ZiDS tahun 2011 yaitu 35,3. (8) Nilai rata-rata ujian tulis keseluruhan adalah 147,5. Nilai tersebut menurun dari perolehan nilai rata-rata ujian tulis ZiDS tahun 2011 yaitu 167,53. Pembahasan Hasil paparan data dan temuan penelitian menunjukkan bahwa hasil tes dari masing-masing keterampilan adalah sebagai berikut. Pertama, untuk keterampilan Leseverstehen atau membaca pemahaman nilai maksimal yang diperoleh mahasiswa adalah 65 dan nilai terendah adalah 42,5. Berdasarkan data pada tabel 3.4 diketahui bahwa sebagian besar mahasiswa memperoleh nilai rendah pada Leseverstehen bagian II, bahkan ada yang mendapatkan nilai 0 (nol). Nilai rata-rata untuk keterampilan membaca adalah 57,46. Nilai tersebut tampak menurun sedikit dari perolehan nilai rata-rata ZiDS tahun 2011 yaitu 56,83. Kedua, pada bagian Sprachbausteine atau tata bahasa dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa tidak mengalami kesulitan, hal tersebut dapat dilihat dari perolehan nilai Sprachbausteine pada tabel 3.7. Sebagian besar mahasiswa mendapatkan nilai bagus. Terdapat dua mahasiswa yang mendapatkan nilai kurang memuaskan yaitu 21 dan 19,5. Nilai rata-rata untuk kemampuan tata bahasa adalah 25,9. Nilai tersebut menurun dari perolehan nilai rata-rata ZiDS tahun 2011 yaitu 26,4. Ketiga, pada keterampilan Hörverstehen atau menyimak dapat disimpulkan bahwa mahasiswa mendapatkan nilai yang tidak maksimal pada bagian II dan bagian III. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel Nilai tertinggi yang diperoleh adalah 65 dan nilai terendah adalah 30. Nilai rata-rata untuk keterampilan menyimak adalah 49,33. Nilai tersebut meningkat dari perolehan nilai rata-rata ZiDS tahun 2011 yaitu 48,33. Keempat, pada keterampilan menulis dua mahasiswa berhasil mendapatkan nilai sempurna. Selain itu ada tiga mahasiswa yang mendapatkan nilai sangat rendah yaitu ANR 21, WIS 21, dan BIT 18. Nilai rata-rata untuk keterampilan menulis adalah 33,2. Nilai tersebut menurun dari perolehan nilai rata-rata ZiDS tahun 2011 yaitu 35,3. Merujuk pada hasil paparan data dan temuan penelitian yang telah dijabarkan oleh peneliti pada bab III diketahui bahwa nilai tertinggi yang dapat diraih oleh mahasiswa adalah 191,5 atau 85% dari nilai maksimal ujian tulis. Nilai terendah adalah 127,5 atau 56,66% dari nilai maksimal ujian tulis. Dari 15 (lima belas) subjek 5
6 penelitian atau responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini terdapat tiga belas responden yang mendapatkan nilai lebih dari 135. Dua responden mendapatkan nilai di bawah 135. Berdasarkan hasil temuan penelitian dan tujuan penelitian dapat disimpulkan bahwa 86,66% atau sebagian besar mahasiswa JSJ UM angkatan tahun 2009 yang berpartisipasi dalam penelitian ini telah menguasai bahasa Jerman tertulis pada tingkat B1. Hal ini diperkuat pula oleh pedoman pelaksanaan dan kriteria penilaian Goethe Zertifikat B1: Zertifikat Deutsch yang berbunyi, peserta ujian dinyatakan lulus ujian tulis jika mampu meraih 60% dari 225 yaitu 135. Nilai rata-rata ujian tulis keseluruhan adalah 147,5. Nilai tersebut menurun dari perolehan nilai rata-rata ujian tulis ZiDS tahun 2011 yaitu 167,53. Nilai rata-rata ujian tulis Zertifikat Deutsch untuk keterampilan membaca, tata bahasa, dan menulis menurun dari perolehan nilai ZiDS tahun 2011, namun terdapat kenaikan pada nilai rata-rata keterampilan menyimak. Dapat disimpulkan bahwa kemampuan bahasa Jerman mahasiswa JSJ UM angkatan tahun 2009 yang meliputi membaca, tata bahasa, menyimak, dan menulis menurun, meskipun penurunan tersebut tidak terlalu signifikan. Hal yang diharapkan adalah pada akhir semester lima kemampuan bahasa Jerman mahasiswa jauh lebih baik dari sebelumnya dan memperoleh nilai yang lebih baik untuk ujian Zertifikat Deutsch yang setara dengan ujian ZiDS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa JSJ UM angkatan tahun 2009 telah memiliki kemampuan bahasa Jerman tertulis pada tingkat B1 yang memadai, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa sudah siap untuk menempuh matakuliah Deutsch auf B2 Niveau. Untuk mengikuti matakuliah Deutsch auf B2 Niveau prasyarat yang harus dipenuhi adalah telah lulus matakuliah Deutsch IV dan ZiDS Vorbereitung. Berdasarkan Katalog JSJ UM matakuliah Deutsch auf B2 Niveau merupakan matakuliah yang bertujuan agar mahasiswa memiliki pengetahuan dan keterampilan berbahasa Jerman lisan dan tulis setaraf B2 (berdasarkan GER) dengan tema-tema/ topik-topik tertentu secara reseptif dan produktif. Dengan demikian dapat dipastikan sebagian besar mahasiswa telah siap menempuh matakuliah Deutsch auf B2 Niveau yang tingkatannya lebih tinggi. Peneliti juga menyimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa telah memenuhi tuntutan deskripsi kemampuan (Kannbeschreibung) bahasa Jerman tertulis produktif, reseptif, dan interaktif secara umum seperti yang dideskripsikan oleh Glaboniat (2005) pada buku Profile Deutsch. 6
7 Simpulan dan Saran Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang telah dijabarkan, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut. (1) Sebagian besar mahasiswa JSJ UM angkatan tahun 2009 telah memiliki kemampuan bahasa Jerman pada tingkat B1 untuk uji keterampilan tertulis meliputi Leseverstehen (membaca), Sprachbausteine (tata bahasa), Hörverstehen (menyimak), dan schriftlicher Ausdruck (menulis). Hal tersebut dibuktikan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa 86,66% mahasiswa JSJ UM angkatan tahun 2009 mendapatkan nilai di atas 135 atau nilai standar kelulusan ujian tulis Goethe Zertifikat B1: Zertifikat Deutsch. (2) Kemampuan bahasa Jerman mahasiswa JSJ UM angkatan tahun 2009 menurun. Hal tersebut tampak pada perolehan nilai rata-rata ujian tulis Zertifikat Deutsch yang lebih rendah daripada nilai rata-rata ujian tulis ZiDS tahun Berdasarkan kesimpulan di atas peneliti memberikan saran yang ditujukan kepada beberapa pihak sebagai berikut. (1) Kepada mahasiswa JSJ UM angkatan tahun 2009 disarankan untuk lebih giat melatih kemampuan berbahasa Jerman secara teratur, sehingga penguasaan bahasa Jerman pada tingkat B1 semakin baik. (2) Kepada Dosen JSJ UM diharapkan untuk menekankan pengajaran atau memberikan latihan-latihan secara intensif untuk meningkatkan kemampuan bahasa Jerman mahasiswa pada tingkat B1 agar semua mahasiswa memiliki kemampuan yang merata dan lebih baik. (3) Kepada peneliti selanjutnya disarankan untuk mengembangkan penelitian ini, dengan memperbanyak subjek penelitiannya dan melaksanakan ujian lisan. Daftar Rujukan Djiwandono, Soenardi Tes Bahasa dalam Pengajaran. Bandung: Penerbit ITB Bandung. Djiwandono, Soenardi Tes Bahasa Pegangan bagi Pengajar Bahasa. Jakarta: PT. Indeks. Glaboniat, dkk Profile Deutsch. Berlin dan München: Langenscheidt. Goethe Institut (Online), ( diakses 02 Mei Saukah, Ali dkk Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Edisi Kelima. Malang: UM Press Suwarna Peran Pranata Adicara dalam Melestarikan Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa. Makalah Disajikan pada Seminar Pengembangan Jurusan Pendidikan Bahasa Daerah, FPBS IKIP Yogyakarta, 22 Pebruari Dalam staff UNY Database, (Online), (staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/mclestarikan%20bahasa.doc), diakses 13 Desember Syamsuddin A.R & Damaianti, Vismaia S Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Tim Dosen Jurusan Sastra Jerman UM Katalog JSJ UM Edisi Malang: UM Press. 7
8 Artikel oleh Wahyudi ini telah diperiksa dan disetujui. Malang, 19 Juli 2012 Pembimbing I Dewi Kartika Ardiyani, S.Pd., M.Pd. NIP Malang, 19 Juli 2012 Pembimbing II Edy Hidayat, S.Pd., M.Hum. NIP Malang, 19 Juli 2012 Mahasiswa Wahyudi NIM
ARTIKEL ILMIAH OLEH AGUS FAIZI NIM
1 ANALISIS KESALAHAN MEMBACA PEMAHAMAN (LESEVERSTEHEN) MAHASISWA DALAM UJIAN ZIDS SEMESTER GENAP TAHUN 2010/2011 JURUSAN SASTRA JERMAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG ARTIKEL ILMIAH OLEH AGUS FAIZI NIM 105241480987
Lebih terperinciPENGGUNAAN MULTITEKS PADA PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN UNTUK KETERAMPILAN MEMBACA KELAS XI SMA NEGERI 1 KEPANJEN
PENGGUNAAN MULTITEKS PADA PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN UNTUK KETERAMPILAN MEMBACA KELAS XI SMA NEGERI 1 KEPANJEN Amalia Sofie Yuana Pembimbing I: Edy Hidayat, S.Pd., M. Hum. Pembimbing II: Dudy Syafruddin,
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENYIMAK (HŐREN) SISWA KELAS XI KETERAMPILAN SMA NEGERI 6 MALANG
KEMAMPUAN MENYIMAK (HŐREN) SISWA KELAS XI KETERAMPILAN SMA NEGERI 6 MALANG Fahmy Hidayat Universitas Negeri Malang Pembimbing I: Drs. Tiksno Widyatmoko, M.A. Pembimbing II: Desti Nur Aini, S.S., M.Pd.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi manusia,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi manusia, karena dengan bahasa orang dapat bersosialisasi dengan baik. Di era globalisasi seperti saat
Lebih terperinciPENERAPAN METODE RESITASI PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN TEMA IDENTITAS DIRI KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 7 MALANG
PENERAPAN METODE RESITASI PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN TEMA IDENTITAS DIRI KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 7 MALANG Zuhrun Nafis Dewi Kartika Ardiyani, S. Pd., M.Pd. Edy Hidayat, S.Pd.,
Lebih terperinciKEMAHIRAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XII SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MAITREYAWIRA TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014
KEMAHIRAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XII SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MAITREYAWIRA TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh SUSI MARYANA NIM 090388201329 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA
Lebih terperinciKEMAHIRAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGER I 3 SATU ATAP PIABUNG KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN PELAJARAN 2012/2013
KEMAHIRAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGER I 3 SATU ATAP PIABUNG KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E- JOURNAL Oleh ZANARIAH NIM 090388201368
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran bahasa, khususnya bahasa Jerman terdapat empat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pembelajaran bahasa, khususnya bahasa Jerman terdapat empat komponen penting keterampilan bahasa, yakni keterampilan menyimak (Hörverstehen), keterampilan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif analitis, yaitu metode penelitian yang tertuju pada
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif analitis, yaitu metode penelitian yang tertuju pada pemecahan masalah yang ada
Lebih terperinciSAJIAN MATA KULIAH. 02 January :57. Genap /2013. Semester Jurusan Prog. Studi. : Sastra Jerman. : S1 Pendidikan Bahasa Jerman Reguler
Sastra Jerman 02 January 2013 1057 Angkatan 2009 1221092414001 JNK490 A A Skripsi 6 6 032409 EDY HIDAYAT 25 --- 00-00 00.00 1221092414003 JNK423 A A Übersetzung Indonesisch-Deutsch 3 3 852402 ROSYIDAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seringkali terjadi kesalahpahaman dalam menggunakan bahasa, terutama
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Seringkali terjadi kesalahpahaman dalam menggunakan bahasa, terutama bila seseorang sedang mempelajari bahasa asing setelah bahasa ibu. Kesalahpahaman tersebut
Lebih terperinciKEMAHIRAN MENYIMAK BERITA PADAMEDIA ELEKTRONIK SISWA KELAS VIII MADRASAH TSANAWIYAH MADANI CERUK IJUK BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013
KEMAHIRAN MENYIMAK BERITA PADAMEDIA ELEKTRONIK SISWA KELAS VIII MADRASAH TSANAWIYAH MADANI CERUK IJUK BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh YULIHARFIKA LIZA NIM 090388201364 JURUSAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciSILABUS DAN SAP MATA KULIAH
FPBS/SLBSASAPIND/008 SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH KODE : EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA : IN501 Dr. Nuny Sulistiany Idris, M.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Lebih terperinciPenerapan Methode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) Pada Pembelajaran Membaca di SMA Negeri 8 Malang
Penerapan Methode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) Pada Pembelajaran Membaca di SMA Negeri 8 Malang Yoyok Budiono Pembimbing 1: Sri Prameswari Indriwardhani, M.Pd. Pembimbing 2:
Lebih terperinciBAB l PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari baik secara lisan
BAB l PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari baik secara lisan maupun tulisan. Untuk mengungkapkan ide, gagasan dan pikiran seseorang tidak
Lebih terperinciKEMAHIRAN MENYAMPAIKAN PENDAPAT SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PERIKANAN DAN KELAUTAN BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014
KEMAHIRAN MENYAMPAIKAN PENDAPAT SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PERIKANAN DAN KELAUTAN BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 E - JOURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana
Lebih terperinciKETERAMPILAN MENULIS RESENSI NOVEL KARYA GOL A. GONG SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014
KETERAMPILAN MENULIS RESENSI NOVEL KARYA GOL A. GONG SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh Zulfitrian NIM 100388201103 JURUSAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciTINGKAT KESUKARAN DAN DAYA BEDA BUTIR-BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) BAHASA INDONESIA DI SMA NEGERI 1 BATU TAHUN AJARAN 2011/2012
TINGKAT KESUKARAN DAN DAYA BEDA BUTIR-BUTIR SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) BAHASA INDONESIA DI SMA NEGERI 1 BATU TAHUN AJARAN 2011/2012 ARTIKEL SKRIPSI OLEH HIGUITA SANTOS NIM 208211416540 UNIVERSITAS
Lebih terperinciHUBUNGAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KEMBALI CERITA RAKYAT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LINGGA TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015
HUBUNGAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KEMBALI CERITA RAKYAT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LINGGA TAHUN PELAJARAN 2014/ 2015 ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagian
Lebih terperinciKEMAHIRAN MENULIS TEKS DRAMA SATU BABAK SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SWASTA BINTAN TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014
KEMAHIRAN MENULIS TEKS DRAMA SATU BABAK SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SWASTA BINTAN TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh FITRIATI NIM 090388201107 JURUSAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENAMUKAN IDE POKOK PARAGRAF SISWA KELAS X SMAN 2 PRINGSEWU 2013/2014. Oleh
KEMAMPUAN MENAMUKAN IDE POKOK PARAGRAF SISWA KELAS X SMAN 2 PRINGSEWU 2013/2014 Oleh Nur Aisah Kahfie Nazaruddin Eka Sofia Agustina Fakultas Pendidikan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung e-mail :
Lebih terperinciKEMAHIRAN MENYIMAK CERPEN MELALUI MEDIA AUDIO SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS N 2 MORO
KEMAHIRAN MENYIMAK CERPEN MELALUI MEDIA AUDIO SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS N 2 MORO ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan guna mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh
Lebih terperinciKEMAHIRAN MEMARAFRASEKAN PUISI AKU DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PARAFRASE TERIKAT
KEMAHIRAN MEMARAFRASEKAN PUISI AKU DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PARAFRASE TERIKAT ARTIKEL E-JOURNAL Oleh CHINDI ANGGRAINI MELASARI NIM 100388201134 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dengan teknik analisis regresi dan analisis korelasi. Teknik analisis regresi
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara dua variabel, yaitu variabel daya konsentrasi dan variabel hasil belajar menulis. Metode
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK Karin Ajeng Febriani, Nanang Heryana, Djon Lasmono Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara umum pengajaran bahasa mempunyai tujuan agar pembelajar dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum pengajaran bahasa mempunyai tujuan agar pembelajar dapat menggunakan bahasa yang dipelajarinya untuk berkomunikasi, baik secara lisan maupun tertulis dengan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
73 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode merupakan suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas permainan Ular Tangga dalam
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 12 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014
KEMAMPUAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 12 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh NOVI SETIAWATI NIM 100388201262 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN
Lebih terperinciKEMAHIRAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 10 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015
KEMAHIRAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 10 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh MULYANI DEWI PUTRI NIM 090388201208 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA N 10 SIJUNJUNG
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA N 10 SIJUNJUNG Yora Diana Putri 1, Rahayu Fitri 2, Sri Mulyani Rusli 2 1 Mahasiswa Program
Lebih terperinciIka Rahmawati Pembimbing 1: Sri Prameswari Indriwardhani, M.Pd. Pembimbing 2: Desti Nur Aini, S.S., M.Pd.
PENGGUNAAN MEDIA WÜRFELSPIEL UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN DI KELAS XI BAHASA SMA AL-RIFA IE GONDANGLEGI TAHUN AJARAN 2011/2012 Ika Rahmawati Pembimbing 1: Sri Prameswari Indriwardhani, M.Pd. Pembimbing
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT KERAJINAN MEMBACA DENGAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN
HUBUNGAN TINGKAT KERAJINAN MEMBACA DENGAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh FIRDA ARIANI NIM 100388201260
Lebih terperinciARTIKEL E-JOURNAL. Oleh SRI DEWI RAMAWATI NIM
KEMAMPUAN PENGGUNAAN DIKSI DAN LAFAL BAHASA INDONESIA PADA PEMBELAJARAN DISKUSI SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 19 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh SRI DEWI RAMAWATI
Lebih terperinciKEMAHIRAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI BINTAN TIMUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL
KEMAHIRAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI BINTAN TIMUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh SITI PATIMAH NIM 090388201308 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS V SD N KARANGMOJO BANTUL
112 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 2 Tahun ke-6 2017 PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS V SD N KARANGMOJO BANTUL IMPROVING
Lebih terperinciKEMAHIRAN MENULIS PUISI BERDASARKAN ASPEK KOSA KATA DAN DIKSI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 20 BATAM TAHUN PELAJARAN 2013/2014
KEMAHIRAN MENULIS PUISI BERDASARKAN ASPEK KOSA KATA DAN DIKSI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 20 BATAM TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh: WINDRI NIM 100388201269 JURUSAN
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SDN 11 KURAO PAGANG PADANG oleh RiaParamita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi, dan kondisi lingkungan yang ada, pengaruh informasi
Lebih terperinciKesesuaian Tipologi Latihan Buku Jung 1 Dengan KTSP Bahasa Jerman
Kesesuaian Tipologi Latihan Buku Jung 1 Dengan KTSP Bahasa Jerman Widyarini Megawati, Dewi Kartika Ardiyani, S.Pd., M.Pd, dan Sri Prameswari Indriwardhani, M.Pd Universitas Negeri Malang dingdassifunf@gmail.com
Lebih terperinciSILABUS. JR 424 Deutsch für spezielle Verwendung II: S1, 2 sks, Semester VII. DESKRIPSI MATA KULIAH Deutsch für spezielle Verwendung II
DESKRIPSI MATA KULIAH Deutsch für spezielle Verwendung II JR 424 Deutsch für spezielle Verwendung II: S1, 2 sks, Semester VII Mata kuliah Deutsch für spezielle Verwendung II merupakan salah satu Mata Kuliah
Lebih terperinciHUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PADANG GELUGUR KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH
HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PADANG GELUGUR KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciABSTRACT. Kata kunci: korelasi, keterampilan membaca pemahaman teks laporan hasil observasi, dan keterampilan menulis teks laporan hasil observasi
KORELASI ANTARA KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI DAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PADANG Oleh: Eria Tiffany.B 1, Dra. Emidar,
Lebih terperinciKETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP MAITREYAWIRA TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014. Oleh ARTIKEL E-JOURNAL
KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP MAITREYAWIRA TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh MIKA DESMITA NIM 100388201133 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Lebih terperinciKORELASI KETERAMPILAN MEMAHAMI TEKS EKSPOSISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN
KORELASI KETERAMPILAN MEMAHAMI TEKS EKSPOSISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN Oleh: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas Negeri Padang e-mail:
Lebih terperinciSILABUS MATA KULIAH SEMESTER GENAP 2009/ 2010 FPBS
SILABUS MATA KULIAH SEMESTER GENAP 2009/ 2010 FPBS Nama Mata Kuliah : Kemahiran Berbahasa (Reseptif) Program/ Tingkat : S-1 (Non-Dik)/ I Bobot Kredit : 4 SKS Semester : 1 Dosen Penangung Jawab : Drs. Denny
Lebih terperinciKEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI
KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKS WAWANCARA SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MAITREYAWIRA TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh HINDUN NIM 090388201139
Lebih terperinciIMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DALAM PELAJARAN BAHASA DI KELAS V SEKOLAH DASAR
IMPLEMENTASI KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN DALAM PELAJARAN BAHASA DI KELAS V SEKOLAH DASAR Dyaristya P. E. Wismasari, Agus Wedi, Eka Pramono Adi Universitas Negeri Malang Email: dyaristya.putri@gmail.com,
Lebih terperinciEJOURNAL. diajukan guna memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) SRI TULARSIH NIM
KORELASI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA TERHADAP KEMAHIRAN MENULIS TEKS NARASI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MAITREYAWIRA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 EJOURNAL diajukan
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Stationenlernen Pada Keterampilan Membaca Karya Sastra Berbahasa Jerman di Kelas XI-Bahasa SMA Negeri 7 Malang
Penerapan Model Pembelajaran Stationenlernen Pada Keterampilan Membaca Karya Sastra Berbahasa Jerman di Kelas XI-Bahasa SMA Negeri 7 Malang Tezar Zein Burhansyah Dra. Rosyidah, M. Pd. Dewi Kartika Ardiyani,
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS TANGGAPAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMPN I WAY JEPARA
KEMAMPUAN MENULIS TANGGAPAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMPN I WAY JEPARA Oleh Poppy Ayu Marisca Siti Samhati Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan e-mail: poppymarisca@ymail.com Abstract The skill of writing
Lebih terperinciWuri Kumalawati Pembimbing I: Dra. Rosyidah M. Pd. Pembimbing II: M. Kharis, S.Pd., M. Hum.
KESALAHAN PENGGUNAAN KATA INGKAR NICHT DAN KEIN DALAM KARANGAN MAHASISWA JURUSAN SASTRA JERMAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG ANGKATAN 2010/2011 PADA MATAKULIAH AUFSATZ I Wuri Kumalawati Pembimbing I: Dra.
Lebih terperinciKEMAHIRAN MENULIS SURAT UNDANGAN SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 8 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014
KEMAHIRAN MENULIS SURAT UNDANGAN SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 8 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKTEL E-JOURNAL Oleh SYARIFAH NORHAYATI NIM 100388201280 JURUSAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciKEMAHIRAN MENULIS SURAT KUASA SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014
KEMAHIRAN MENULIS SURAT KUASA SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh YULIHILMA NIM 100388201070 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
Lebih terperinciKETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN I KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT
KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN I KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT Oleh: Nuraini Eka Putri 1, Yasnur Asri 2, Nursaid 3 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas Negeri
Lebih terperinciKEMAMPUAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 35 PADANG MENULIS KEMBALI DONGENG YANG DIPERDENGARKAN E- JURNAL ILMIAH NUZUL FITRIA NIM.
E- JURNAL ILMIAH NUZUL FITRIA NIM. 09080222 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2014 Nuzul Fitria 1, Indriani
Lebih terperinciJ-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X.
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X Oleh Linda Permasih Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd. Dr. Edi Suyanto, M.Pd. email: linda.permasih99@gmail.com Abstrac
Lebih terperinciPENERAPAN PENGGUNAAN MEDIA ANIME TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT YANG MENGANDUNG KATA KERJA BAHASA JEPANG
PENERAPAN PENGGUNAAN MEDIA ANIME TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KALIMAT YANG MENGANDUNG KATA KERJA BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Tingkat II Departemen Pendidikan Bahasa Jepang Universitas
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014
PENGGUNAAN METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI GESIKAN TAHUN AJARAN 2013/2014 Agil Mirdiyanto¹, Joharman 2, Kartika Chrysti S 3 1 Mahasiswa
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN MODEL CONCEPT SENTENCE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA N 2 RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL CONCEPT SENTENCE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA N 2 RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN Nora Defrianti 1, Upit Yulianti DN 2, Ricci Gemarni Tatalia
Lebih terperinciINOVASI PEMBELAJARAN SASTRA PADA MATA PELAJARAN BAHASA JERMAN DI SMA. Ryan Nuansa Dirga Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang
INOVASI PEMBELAJARAN SASTRA PADA MATA PELAJARAN BAHASA JERMAN DI SMA Ryan Nuansa Dirga Program Pascasarjana Universitas Negeri Malang Abstract: This paper describes innovation of lietarure teaching in
Lebih terperinciMahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL TEACHING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN Erlina Susila 1, Dina Ramadhanti², Samsiarni 2
Lebih terperinciKEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS BERITA SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 21 SATU ATAP TELUK BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014
KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS BERITA SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 21 SATU ATAP TELUK BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh RIA KUSUMA SARI NIM 100388201029 JURUSAN
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA DIORAMA SISWA KELAS IV
3.570 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 38 Tahun ke-5 2016 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA DIORAMA SISWA KELAS IV ESSAYS DESCRIPTION WRITING SKILLS IMPROVEMENT
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENENTUKAN FAKTA DAN OPINI DALAM TAJUK RENCANA DENGAN TEKNIK INKUIRI SISWA KELAS XI SMAN 1 SUNGAI RUMBAI KABUPATEN DHARMASRAYA
KEMAMPUAN MENENTUKAN FAKTA DAN OPINI DALAM TAJUK RENCANA DENGAN TEKNIK INKUIRI SISWA KELAS XI SMAN 1 SUNGAI RUMBAI KABUPATEN DHARMASRAYA E JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Lebih terperinciResfinta Yudhi Rosanti Pembimbing I Edy Hidayat, S.Pd, M.Hum. Pembimbing II Deddy Kurniawan, S.Pd, M.A.
Kesalahan Penggunaan Konjungsi da, weil, dan denn pada Pembentukan Kalimat Kausal oleh Mahasiswa Sastra Jerman Universitas Negeri Malang Angkatan 2010 pada Matakuliah Aufsatz 1 Resfinta Yudhi Rosanti Pembimbing
Lebih terperinciMelina Oktaviani 1, Dwiyono Hari Utomo 2, J. P. Buranda 3, Universitas Negeri Malang Jalan Semarang 5 Malang
PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMA NEGERI 4 KEDIRI Melina Oktaviani 1, Dwiyono Hari Utomo 2,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saling belajar dengan yang lain, baik komunikasi secara lisan maupun tertulis.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang memungkinkan manusia untuk saling berhubungan, saling berbagi pengalaman, saling memberi masukan, dan saling belajar dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. reseptif yang meliputi menyimak (Hörfertigkeit) dan membaca (Lesefertigkeit),
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa dikelompokan menjadi dua yaitu, keterampilan reseptif yang meliputi menyimak (Hörfertigkeit) dan membaca (Lesefertigkeit), serta keterampilan
Lebih terperinciABSTRACT. Kata kunci: membaca, membaca apresiatif cerpen, menulis teks cerpen
KORELASI KETERAMPILAN MEMBACA APRESIATIF CERPEN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERPEN SISWA KELAS XI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 LINGGO SARI BAGANTI KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh: Della Melaty 1, Irfani
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dalam pembelajaran bahasa Jerman
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Jerman adalah salah satu bahasa asing yang saat ini sudah diajarkan di sekolah menengah, baik Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun Sekolah Menengah Kejuruan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memengaruhi, yaitu keterampilan menyimak (Hörfertigkeiten), keterampilan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam proses pembelajaran bahasa Jerman, setiap mahasiswa diharapkan mampu menguasai empat keterampilan berbahasa yang saling berkaitan dan memengaruhi, yaitu
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN Afina Nur Fadhila 1), St. Y. Slamet 2), Djaelani 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI Oleh: Oktavia Andrika 1, Atmazaki 2, Ena Noveria 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS
Lebih terperinciKETERAMPILAN MENULIS PUISI DITINJAU DARI ASPEK KOSAKATA DAN DIKSI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014
KETERAMPILAN MENULIS PUISI DITINJAU DARI ASPEK KOSAKATA DAN DIKSI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh Oleh DENNY ANDRIYAN NIM 100388201359
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DENGAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA Retno Muji Lestari 1), Amir 2), Hadiyah 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas
Lebih terperinciHUBUNGAN KEMAMPUAN MENYIMAK BERITA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BATUSANGKAR ARTIKEL ILMIAH
HUBUNGAN KEMAMPUAN MENYIMAK BERITA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS BERITA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 BATUSANGKAR ARTIKEL ILMIAH SHINTA FEBRIA NENGSIH NPM 10080349 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
Lebih terperinciSILABUS MATAKULIAH JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG
SILABUS MATAKULIAH JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG A. Identitas Matakuliah Matakuliah/Kode : Belajar dan Pembelajaran Bahasa Bobot : 2 SKS Semester : 6 Jenjang : S-1 Dosen : Drs. H. Sudjianto, M.Hum.
Lebih terperinciARTIKEL E-JOURNAL. Oleh NICKY VIDIA MARLYNE NIM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
KEMAMPUAN MENYIMAK ISI BERITA MELALUI MEDIA AUDIO SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 20 SATU ATAP PULAU PUCUNG, KABUPATEN BINTAN, KEPULAUAN RIAU, TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL
Lebih terperinciPENDAHULUAN. ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan pendidikan. Bahasa Inggris memiliki peran
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Inggris berfungsi sebagai alat pengembangan diri siswa dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan pendidikan. Bahasa Inggris memiliki peran yang penting
Lebih terperinciKEMAHIRAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 TANJUNGPINANG TAHUN AJARAN 2012 / 2013 ARTIKEL E-JOURNAL
KEMAHIRAN MENULIS PUISI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 TANJUNGPINANG TAHUN AJARAN 2012 / 2013 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh FITRIANA NIM 090388201104 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Lebih terperinciKEMAHIRAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN KARTU BERGAMBAR SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN
KEMAHIRAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN KARTU BERGAMBAR SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagai
Lebih terperinciKEMAMPUAN MEMBACA BERITA DENGAN TEKNIK PRESENTER BERBANTUAN AUDIO SISWA KELAS XI SMANEGERI 1 LENGAYANG KABUPATEN PESISR SELATAN ARTIKEL ILMIAH
KEMAMPUAN MEMBACA BERITA DENGAN TEKNIK PRESENTER BERBANTUAN AUDIO SISWA KELAS XI SMANEGERI 1 LENGAYANG KABUPATEN PESISR SELATAN ARTIKEL ILMIAH FITRI HANDAYANI NPM. 10080077 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA
Lebih terperinciKEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 13 BATAM TAHUN PELAJARAN
KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 13 BATAM TAHUN PELAJARAN 20122013 ARTIKEL EJOURNAL Oleh HANAPI NIM 090388201 382 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Lebih terperinciKEMAHIRAN MENYIMAK DONGENG MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013
KEMAHIRAN MENYIMAK DONGENG MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh DIAN LESTARI NIM 090388201061 JURUSAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciARTIKET E-JOURNAL. Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) DEDI NIM
EFEKTIVITAS METODE MENCARI PASANGAN (MAKE A MATCH) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU ACAK TERHADAP KEMAHIRAN MENULIS PANTUN SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 BINTAN TAHUN AJARAN 2015 2016
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI MEMAHAMI DAN MENANGKAP PESAN DALAM LAGU MELALUI METODE DEMONSTRASI. Endah Sulistiowati
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI MEMAHAMI DAN MENANGKAP PESAN DALAM LAGU MELALUI METODE DEMONSTRASI SMP
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tujuan Operasional Penelitian Tujuan operasional penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pencapaian keterampilan berbicara bahasa Jerman siswa XI IPA2 SMA Kartika
Lebih terperinciHUBUNGAN MINAT BACA FIKSI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA MORAL/FABEL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 SIJUNJUNG
HUBUNGAN MINAT BACA FIKSI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA MORAL/FABEL SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 SIJUNJUNG Nofriyanti Wulandari 1, Lira Hayu Afdetis Mana 2, Rahayu Fitri 2 1 Mahasiswa Program
Lebih terperinciMahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
PENINGKATAN KERJA SAMA ANTARSISWA DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS VII.5 MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROUND TABLE DI SMP NEGERI 3 PALEMBAYAN KABUPATEN AGAM Septina Yola Wenian 1, Hasnul
Lebih terperinciKesalahan Ortografi pada Keterampilan Menulis Bahasa Jerman Siswa Kelas X-9 SMAN 1 Kepanjen
Kesalahan Ortografi pada Keterampilan Menulis Bahasa Jerman Siswa Kelas X-9 SMAN 1 Kepanjen Eko Jayanto Pembimbing I: Dewi Kartika Ardiyani, S.Pd., M.Pd. Pembimbing II: Deddy Kurniawan S.Pd., M.A. E-mail:
Lebih terperinciHUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA CERPEN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA JURNAL
HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA CERPEN DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 YOGYAKARTA JURNAL Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciKEMAHIRAN BERBICARA DENGAN TEKNIK BERMAIN PERAN SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 17 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014
KEMAHIRAN BERBICARA DENGAN TEKNIK BERMAIN PERAN SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 17 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan guna mencapai
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KUNDUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014
KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KUNDUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan sebagai salah satu syarat untuk
Lebih terperinciE JURNAL ILMIAH TRIA ULANDARI NIM Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memeroleh Gelar Sarjana Pendidikan ( Strata 1)
KEMAMPUAN MEMBEDAKAN PARAGRAF DEDUKTIF DAN PARAGRAF INDUKTIF MELALUI KEGIATAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BATANG KAPAS KABUPATEN PESISIR SELATAN E JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN SISWA BERDASARKAN KATEGORI KESALAHAN WATSON DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL HIMPUNAN DI KELAS VII D SMP NEGERI 11 JEMBER
1 ANALISIS KESALAHAN SISWA BERDASARKAN KATEGORI KESALAHAN WATSON DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL HIMPUNAN DI KELAS VII D SMP NEGERI 11 JEMBER ANALYSIS OF STUDENTS MISTAKES BASED ON THE ERROR CATEGORY BY
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Winni Siti Alawiah, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jumlah pembelajar bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA) terus mengalami peningkatan. Seperti yang diberitakan dalam Kompas.com (1 Juni 2009), Kementerian
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX.4 DENGAN TEKNIK PEMODELAN DI SMP NEGERI 1 SOLOK SELATAN
KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS IX.4 DENGAN TEKNIK PEMODELAN DI SMP NEGERI 1 SOLOK SELATAN,, 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciNikmatu Rohma Universitas Negeri Malang
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KUIS INTERAKTIF BERBASIS KOMPUTER UNTUK KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN KELAS XI IPS 4 SMA NEGERI 1 DAMPIT TAHUN AJARAN 2011/2012 Nikmatu Rohma Universitas Negeri Malang
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI SISWA KELAS X SMAN 2 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN Satria Brama Nanda 1, Ninit Alfianika²,
Lebih terperinci