PENGGUNAAN MULTITEKS PADA PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN UNTUK KETERAMPILAN MEMBACA KELAS XI SMA NEGERI 1 KEPANJEN
|
|
- Surya Susanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGGUNAAN MULTITEKS PADA PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN UNTUK KETERAMPILAN MEMBACA KELAS XI SMA NEGERI 1 KEPANJEN Amalia Sofie Yuana Pembimbing I: Edy Hidayat, S.Pd., M. Hum. Pembimbing II: Dudy Syafruddin, S.S., M.A. Jurusan Sastra Jerman, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang schoene_sofie@yahoo.co.id Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan multiteks pada pembelajaran bahasa Jerman dalam keterampilan membaca. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menggunakan multiteks untuk keterampilan membaca berjalan dengan baik sesuai dengan rencana pembelajaran yang ditentukan. Sebagian besar siswa mampu memahami isi multiteks. Hal tersebut dibuktikan dari sebagian besar siswa mendapat nilai lebih dari 75 yang berarti mendapat predikat tuntas SKM. Sebagian besar siswa berpendapat bahwa penggunaan multiteks lebih efektif karena teks bervariatif sehingga menarik ketika dibaca dan dapat menambah kosakata bahasa Jerman. Kata kunci: multiteks, keterampilan membaca. Abstract: This study aimed to describe the use of multiple sources in the learning of reading comprehension skill of German language. The research method used is qualitative descriptive study. The study implemented when multiple sources in the teaching and learning of reading comprehension of German language were in accordance with the lesson plans that have been determined. The students is indicating that most of them are able to understand the content from multiple sources. This is shown by the how the majority of the students scored over 75 (meet the requirement of the minimum competence standard). Based on the questionnaires, the majority of them agreed that multiple sources facilitate more various ways in providing the interesting materials. They also stated that it was increasing their German vocabularies. Keywords: multiple sources, reading comprehension skill 1
2 Penguasaan bahasa asing sangat dibutuhkan sebagai alat perantara dalam menjalin hubungan dengan berbagai negara. Penguasaan bahasa asing selain bahasa inggris, dalam hal ini bahasa Jerman merupakan hal yang juga diperlukan. Banyak informasi ilmu pengetahuan baik di bidang teknik, ekonomi, psikologi, seni maupun ilmu-ilmu lain yang bersumber dari buku-buku berbahasa Jerman. Selain itu bahasa Jerman juga merupakan sarana komunikasi dalam pengembangan dunia pariwisata dan bisnis. Pembelajaran bahasa Jerman bertujuan agar para peserta didik memiliki kemampuan dasar dalam keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis untuk berkomunikasi secara sederhana. Dengan demikian mata pelajaran bahasa Jerman diperlukan untuk pengembangan diri peserta didik agar mereka dapat tumbuh dan berkembang menjadi warga negara yang cerdas, terampil, berkepribadian indonesia, dapat mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya. Kegiatan membaca sangat diperlukan agar dapat memperoleh informasi, wawasan baru, ilmu, bahkan hiburan, karena belajar bahasa tidak hanya mempelajari kosakata atau struktur bahasa namun secara tidak langsung juga mempelajari budaya asing tersebut. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989:62) bahwa membaca adalah memahami arti tulisan. Selain itu pengertian membaca juga diungkapkan oleh beberapa ahli, di antaranya menurut Tampubolon (1990:5), membaca adalah salah satu keterampilan berbahasa yang merupakan satu bagian dari komunikasi tulisan. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kemampuan membaca adalah bahan bacaan. Bahan bacaan atau teks bacaan sangat menentukan berhasil atau tidaknya seorang pembaca dalam memahami bacaan. Bahan bacaan yang beragam atau bervariasi dapat meningkatkan pengetahuan awal siswa. Dengan semakin luasnya pengetahuan awal yang dimiliki, maka akan semakin mempermudah pembaca dalam memahami isi bacaan. Dalam hal ini penggunaan bahan bacaan yang beragam atau multiteks dapat dijadikan sebagai sebuah alternatif dalam kegiatan membaca. Hal ini dikarenakan semakin siswa banyak membaca lebih dari satu bacaan maka pengetahuan atau informasi yang diperoleh akan semakin banyak sehingga dapat membuat siswa menjadi lebih memahami isi bacaan atau topik pelajaran yang sedang dipelajari. METODE Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yang dimaksudkan memaparkan suatu hal secara objektif. Suryabrata (2008:75) mengungkapkan bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk membuat pencitraan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Data-data yang terkumpul digambarkan dengan kata-kata dan kalimat yang dipisahkan sesuai kategori untuk memperoleh kesimpulan. Sumber data pada penelitian ini adalah 32 siswa kelas XI IPA 5 SMA Negeri 1 Kepanjen tahun ajaran 2011/2012 yang mendapatkan mata pelajaran Bahasa Jerman. Prosedur pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan data tentang penggunaan multiteks pada kemampuan membaca kritis siswa melalui 3 instrumen penelitian, yaitu tes, observasi dan angket. Pada penelitian ini peneliti 2
3 memberikan tes berupa latihan soal yang harus dikerjakan siswa untuk mengukur pemahaman mereka terhadap kegiatan membaca multiteks. Latihan soal yang diberikan oleh peneliti berupa menjawab pertanyaan bacaan dan latihan soal richtig/falsch (menjawab benar/salah). Selain itu peneliti juga melakukan observasi langsung dengan memberikan lembar observasi yang akan diisi oleh para observer saat proses pembelajaran berlangsung. Tujuan dari lembar observasi ini adalah untuk mengetahui penilaian atau respon siswa dari kegiatan pembelajaran mulai awal sampai akhir. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket terbuka yang berupa pertanyaan uraian. Teknik analisis data yang dilakukan pada penelitian ini adalah teknik analisis kualitatif dengan memaparkan sejumlah data yang sudah diperoleh secara deskriptif. Tahap-tahap penelitian yang dilakukan peneliti akan memberi gambaran tentang keseluruhan perencanaan, pelaksanaan pengumpulan data, analisis dan penafsiran data, sampai pada penulisan laporan. Tahap-tahap penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengikuti cara Bogdan (dalam Moleong 2010:126) yang terdiri dari 3 tahapan, yaitu (1) pralapangan, (2) kegiatan lapangan, dan (3) analisis intensif. HASIL Pada proses pembelajaran selama dua kali pertemuan, ada dua hal yang diamati oleh peneliti, yaitu keaktifan siswa dan kemampuan siswa dalam memahami teks bahasa Jerman. Keaktifan siswa dapat dilihat pada saat kegiatan diskusi untuk memahami isi teks. Mereka menjadi aktif karena ada lebih dari satu teks yang memuat lebih banyak informasi sehingga membuat mereka mempunyai banyak kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya. Namun mereka kurang disiplin dalam menyampaikan pendapat atau menjawab pertanyaan dari guru, mereka sering menjawab tanpa mengacungkan tangan terlebih dahulu sehingga suasana kelas menjadi kurang kondusif. Penelitian dengan menggunakan multiteks dilakukan dua kali di kelas XI IPA 5 SMA Negeri 1 Kepanjen. Secara umum penelitian pada keterampilan membaca dengan menggunakan multiteks berjalan lancar sesuai dengan RPP. Berdasarkan lembar observasi proses pembelajaran berjalan cukup baik dan mendapat respon yang cukup baik pula dari siswa. Para observer menyatakan bahwa ketika proses pembelajaran menggunakan multiteks terlihat siswa cukup aktif dalam mengikuti pelajaran. Selain itu siswa juga memperhatikan dengan baik terhadap penjelasan yang diberikan oleh guru. Pertemuan pertama yang dihadiri oleh tiga observer menunjukkan bahwa kegiatan awal pembelajaran berjalan cukup baik. Situasi kelas cukup nyaman dan kondusif dan siswa cukup bersemangat mengikuti apersepsi. Selain itu siswa juga cukup baik dalam memperhatikan guru atau peneliti dalam menyampaikan maksud dan tujuan pembelajaran. Pada pertengahan pembelajaran atau kegiatan inti, hasil observasi menunjukkan bahwa siswa cukup aktif dalam menjawab pertanyaan guru dan mengungkapkan pendapat. Pembelajaran keterampilan membaca dengan menggunakan multiteks berjalan cukup lancar sesuai dengan yang direncanakan. Pada kegiatan penutup siswa cukup mampu dan aktif dalam menyimpulkan hasil belajar. 3
4 Berdasarkan data yang telah dipaparkan diketahui bahwa siswa mampu memahami isi teks dalam kegiatan membaca dengan menggunakan multiteks. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai siswa dalam mengerjakan latihan soal yang menunjukkan keberhasilan. Pada pertemuan pertama dapat diketahui dari 32 siswa terdapat 28 siswa memperoleh nilai lebih dari 75. Hal ini berarti siswa tersebut dinyatakan tuntas SKM (Standar Ketuntasan Minimal). Sedangkan siswanya 4 orang mendapat nilai kurang dari 75. Sedangkan pada pertemuan kedua terdapat 30 siswa mendapat nilai lebih dari SKM. Hal ini menunjukkan bahwa 28 siswa tersebut memahami isi multiteks dengan prosentase 87,5%, sedangkan yang tidak mampu memahami isi multiteks sebanyak 4 orang dengan prosentase 12,5%. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mampu memahami isi multiteks pada tema kehidupan sehari-hari dengan sub tema Wohnung. Pada pertemuan kedua diketahui bahwa 30 siswa yang mengerjakan latihan soal mendapat predikat tuntas SKM, sehingga dapat disimpulkan bahwa mereka memahami isi multiteks dengan sub tema Kleidung dengan prosentase 100%. Dua siswa yang tidak hadir dianggap tidak ada sehingga jumlah siswa menjadi 30 orang. Hal ini menunjukkan bahwa semua siswa dianggap mampu memahami isi multiteks. Hal ini menunjukkan bahwa siswa telah mampu memahami isi bacaan dengan menggunakan multiteks. Berdasarkan data angket yang diisi oleh siswa menunjukkan bahwa penggunaan multiteks dalam kegiatan membaca mendapat respon yang cukup baik. Siswa berpendapat bahwa dengan multiteks mereka dapat berlatih dalam memahami isi teks serta dapat mempermudah dalam memahami topik materi pelajaran yang sedang dipelajari. Selain itu siswa menyatakan bahwa multiteks cukup efektif karena terdapat berbagai macam teks yang variatif sehingga menarik untuk digunakan dalam kegiatan membaca. Namun dalam hal ini masih diperlukan peran besar dari seorang guru dalam mencari dan memilah teks yang disesuaikan dengan kemampuan siswa. PEMBAHASAN Proses pembelajaran keterampilan membaca dengan menggunakan multiteks dapat membuat siswa lebih aktif ketika melakukan diskusi untuk membahas isi teks. Hal ini dikarenakan oleh banyaknya teks yang berisi informasi yang bervariasi sehingga memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengutarakan pendapat secara bebas atau melakukan tanya jawab. Lembar pedoman observasi menunjukkan bahwa siswa juga cukup aktif dalam menyimpulkan hasil belajar pada saat itu. Hal ini tidak terlepas dari peran peneliti yang berusaha merangsang keaktifan siswa dengan cara meminta siswa untuk berani berpendapat atau dengan memberikan reward ketika pembelajaran selesai dilakukan. Seperti yang diungkapkan oleh Gary Flewelling dan William Higginson (dalam Suyono, 2011: ) bahwa peran seorang guru adalah berinteraksi dengan siswa untuk mendorong keberanian, membangkitkan rasa ingin tahu, rasa antusias dan minat dalam belajar serta sebagai penyedia tugas-tugas pembelajaran yang sudah dirancang dengan baik. Merujuk dari pendapat di atas bahwa peran seorang guru tidak hanya mengajar di dalam kelas tetapi juga berusaha membangkitkan minat dan keberanian siswa dalam berpendapat atau menjawab pertanyaan ketika berdiskusi. 4
5 Selain itu dengan membaca menggunakan multiteks diperoleh hasil yang cukup baik terhadap kemampuan membaca siswa. Hal ini dibuktikan melalui instrumen penelitian berupa Kleintest atau latihan soal yang telah dikerjakan oleh siswa. Kleintest ini digunakan sebagai suatu tes atau latihan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam membaca multiteks. Seperti yang diungkapkan oleh Nurgiantoro (2001:247) bahwa tes kemampuan membaca adalah tes yang dimaksudkan untuk mengukur tingkat kemampuan kognitif siswa untuk memahami wacana tertulis. Kleintest pada pertemuan pertama dan kedua menunjukkan bahwa hampir semua nilai siswa mendapat predikat tuntas SKM (Standar Ketuntasan Minimal), meskipun pada pertemuan pertama terdapat 4 siswa dari 32 jumlah siswa secara keseluruhan yang nilainya belum tuntas SKM. Melalui dua kali pertemuan tersebut dapat diketahui bahwa siswa mampu memahami isi multiteks tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat yang diungkapkan oleh Rahim (2007:8) bahwa bertransaksi dengan berbagai jenis materi akan dapat meningkatkan pemahaman siswa. Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan multiteks dapat memudahkan siswa dalam memahami isi teks. Berdasarkan hasil angket diketahui bahwa menurut pendapat siswa multiteks efektif digunakan untuk kegiatan membaca karena lebih variatif sehingga menarik ketika dibaca. Selain itu dengan multiteks dapat digunakan sebagai latihan dalam memahami bacaan bahasa Jerman karena terdapat lebih dari teks sehingga akan menambah pembendaharaan kosakata para siswa. Semakin banyak kosakata yang diperoleh oleh siswa, maka akan semakin mudah memahami topik atau tema pelajaran yang sedang dipelajari. Pemilihan materi dalam multiteks juga sudah disesuaikan dengan tema yang sedang dipelajari oleh siswa yang dijadikan subjek penelitian. Dari penelitian ini siswa mampu memahami isi multiteks karena materi yang dipilih untuk penelitian ini sudah disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa. Hal ini didukung oleh pendapat Bimmel (2003:29) bahwa materi pembelajaran dapat disebut sebagai instrumen untuk mencapai tujuan pembelajaran. Jadi pencapaian tujuan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh pemilihan materi pelajaran yang tepat dan sesuai dengan kemampuan siswa. 5
6 SIMPULAN dan SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan multiteks pada pembelajaran bahasa Jerman untuk keterampilan membaca dapat dikatakan berjalan dengan baik. Kegiatan membaca dengan menggunakan multiteks membuat siswa lebih aktif ketika proses diskusi berlangsung. Hal ini dikarenakan siswa merasa mendapat banyak kesempatan untuk berpendapat karena ditunjang dengan adanya tiga teks yang berisi lebih banyak informasi. Guru berperan besar dalam menstimulus siswa agar lebih aktif dalam menyampaikan pendapat atau melakukan tanya jawab. Berdasarkan Kleintest yang digunakan peneliti untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap isi teks, menunjukkan hasil yang cukup memuaskan. Sebagian besar siswa mendapat nilai di atas SKM (Standar Ketuntasan Minimal) yaitu 75. Berdasarkan nilai tersebut dapat dikatakan bahwa siswa mampu memahami isi dari ketiga teks yang dibaca melalui cara diskusi. Tingkat keberhasilan dari penggunaan multiteks juga dapat dari hasil angket yang telah diisi oleh siswa. Hasil angket terbuka menunjukkan pendapat atau respon siswa terhadap penggunaan multiteks. Melalui tujuh butir pertanyaan uraian pada angket disimpulkan bahwa siswa berpendapat penggunaan multiteks dapat digunakan sebagai latihan dalam memahami bacaan bahasa Jerman. Selain itu mereka berpendapat bahwa multiteks juga dapat menambah pembendaharaan kosakata dalam bahasa Jerman. Sebagian besar siswa menyatakan bahwa penggunaan multiteks efektif untuk kegiatan membaca karena lebih variatif sehingga teks menarik untuk dibaca. 6
7 DAFTAR RUJUKAN Bimmel, Peter Deutsch Unterricht Plannen. München: Langenscheidt. Moleong, L.J Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Nurgiantoro, B Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPEE- Yogyakarta. Rahim, Farida Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara. Suryabrata, Sumadi Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. Suyono dan Hariyanto Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Tampubolon Kemampuan Membaca (Teknik Membaca Efektif dan Efisien). Bandung: PT. Angkasa. Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 7
8 Artikel oleh Amalia Sofie Yuana ini telah diperiksa dan disetujui. Malang, 19 Juli 2010 Pembimbing I Edy Hidayat, S.Pd., M.Hum. NIP Malang, 19 Juli 2012 Pembimbing II Dudy Syafruddin, S.S,. M.A. NIP Malang, 19 Juli 2012 Mahasiswa Amalia Sofie Yuana NIM
PENERAPAN METODE RESITASI PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN TEMA IDENTITAS DIRI KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 7 MALANG
PENERAPAN METODE RESITASI PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN TEMA IDENTITAS DIRI KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 7 MALANG Zuhrun Nafis Dewi Kartika Ardiyani, S. Pd., M.Pd. Edy Hidayat, S.Pd.,
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA KARTU DOMINO-KWARTET (DOMTET) DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 1 TUMPANG
PENGGUNAAN MEDIA KARTU DOMINO-KWARTET (DOMTET) DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 1 TUMPANG Mei Yuanita Heksanti Pembimbing 1: M. Kharis, S.Pd., M.Hum.
Lebih terperinci94. Mata Pelajaran Bahasa Jerman untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan
94. Mata Pelajaran Bahasa Jerman untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan A. Latar belakang Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat menjadikan
Lebih terperinci93. Mata Pelajaran Bahasa Jerman untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa
93. Mata Pelajaran Bahasa Jerman untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa A. Latar belakang Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat menjadikan
Lebih terperinci96. Mata Pelajaran Bahasa Perancis untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan
96. Mata Pelajaran Bahasa Perancis untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan A. Latar Belakang Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat menjadikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) setelah bahasa Inggris. Dalam. bahasa Jerman baik secara lisan maupun tulisan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Jerman merupakan salah satu bahasa asing yang dipelajari di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) setelah bahasa Inggris. Dalam pengajaran bahasa Jerman, pembelajar
Lebih terperinci95. Mata Pelajaran Bahasa Perancis untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa
95. Mata Pelajaran Bahasa Perancis untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa A. Latar Belakang Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat menjadikan
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Stationenlernen Pada Keterampilan Membaca Karya Sastra Berbahasa Jerman di Kelas XI-Bahasa SMA Negeri 7 Malang
Penerapan Model Pembelajaran Stationenlernen Pada Keterampilan Membaca Karya Sastra Berbahasa Jerman di Kelas XI-Bahasa SMA Negeri 7 Malang Tezar Zein Burhansyah Dra. Rosyidah, M. Pd. Dewi Kartika Ardiyani,
Lebih terperinci99. Mata Pelajaran Bahasa Mandarin untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa
99. Mata Pelajaran Bahasa Mandarin untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa A. Latar belakang Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat menjadikan
Lebih terperinciNikmatu Rohma Universitas Negeri Malang
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KUIS INTERAKTIF BERBASIS KOMPUTER UNTUK KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN KELAS XI IPS 4 SMA NEGERI 1 DAMPIT TAHUN AJARAN 2011/2012 Nikmatu Rohma Universitas Negeri Malang
Lebih terperinci98. Mata Pelajaran Bahasa Jepang untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan
98. Mata Pelajaran Bahasa Jepang untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan A. Latar belakang Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat menjadikan
Lebih terperinciIka Rahmawati Pembimbing 1: Sri Prameswari Indriwardhani, M.Pd. Pembimbing 2: Desti Nur Aini, S.S., M.Pd.
PENGGUNAAN MEDIA WÜRFELSPIEL UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN DI KELAS XI BAHASA SMA AL-RIFA IE GONDANGLEGI TAHUN AJARAN 2011/2012 Ika Rahmawati Pembimbing 1: Sri Prameswari Indriwardhani, M.Pd. Pembimbing
Lebih terperinci97. Mata Pelajaran Bahasa Jepang untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa
97. Mata Pelajaran Bahasa Jepang untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa A. Latar belakang Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat menjadikan
Lebih terperinci100. Mata Pelajaran Bahasa Mandarin untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan
100. Mata Pelajaran Bahasa Mandarin untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan A. Latar belakang Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SDN 11 KURAO PAGANG PADANG oleh RiaParamita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Bahasa merupakan sesuatu yang penting untuk dikuasai karena bahasa adalah sarana interaksi dan alat komunikasi antar manusia. Negara Indonesia merupakan
Lebih terperinciPENERAPAN TEAM TEACHING PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP ISLAM AL-MA ARIF 01 SINGOSARI KABUPATEN MALANG
PENERAPAN TEAM TEACHING PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMP ISLAM AL-MA ARIF 01 SINGOSARI KABUPATEN MALANG Yuni Dwi Utami 1 Wahyudi Siswanto 2 E-mail: dee_utami@rocketmail.com Universitas Negeri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang cerdas ditentukan oleh kualitas pendidikan di negaranya. Semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa yang cerdas ditentukan oleh kualitas pendidikan di negaranya. Semakin baik kualitas pendidikan disuatu negara akan menghasilkan bangsa yang cerdas. Keberhasilan
Lebih terperinciPENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS X.8 DENGAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION
PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS X.8 DENGAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DI SMAN 1 KECAMATAN PAYAKUMBUH KABUPATEN LIMA PULUH KOTA Yunia Mentari
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENYIMAK (HŐREN) SISWA KELAS XI KETERAMPILAN SMA NEGERI 6 MALANG
KEMAMPUAN MENYIMAK (HŐREN) SISWA KELAS XI KETERAMPILAN SMA NEGERI 6 MALANG Fahmy Hidayat Universitas Negeri Malang Pembimbing I: Drs. Tiksno Widyatmoko, M.A. Pembimbing II: Desti Nur Aini, S.S., M.Pd.
Lebih terperinciPenerapan Methode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) Pada Pembelajaran Membaca di SMA Negeri 8 Malang
Penerapan Methode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) Pada Pembelajaran Membaca di SMA Negeri 8 Malang Yoyok Budiono Pembimbing 1: Sri Prameswari Indriwardhani, M.Pd. Pembimbing 2:
Lebih terperinciKEMAMPUAN BAHASA JERMAN MAHASISWA SEMESTER V ANGKATAN TAHUN 2009 JURUSAN SASTRA JERMAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG
KEMAMPUAN BAHASA JERMAN MAHASISWA SEMESTER V ANGKATAN TAHUN 2009 JURUSAN SASTRA JERMAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG Wahyudi Dewi Kartika Ardiyani, S.Pd., M.Pd. E-Mail: justwahyudi@gmail.com Abstract: This
Lebih terperinci20. Mata Pelajaran Bahasa Jerman Untuk Paket C Program Bahasa
20. Mata Pelajaran Bahasa Jerman Untuk Paket C Program Bahasa A. Latar belakang Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat menjadikan jarak bukan suatu hambatan untuk mendapatkan
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BAGI SISWA KELAS V SD
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN BAGI SISWA KELAS V SD Oleh: Imam Syah H.R. 1), Suhartono 2), Warsiti 3) e-mail: imamsyah12@gmail.com Abstract: The using of
Lebih terperinci92. Mata Pelajaran Bahasa Arab untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan
92. Mata Pelajaran Bahasa Arab untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Pilihan A. Latar Belakang Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat menjadikan
Lebih terperinciPEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015
PEMAHAMAN TEKS DISKUSI OLEH SISWA SMP NEGERI 2 PONTIANAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Syarifah Leni Fuji Lestari, Ahadi Sulissusiawan, Deden Ramdani Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Untan, Pontianak
Lebih terperinciPELAKSANAAN PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA MUHAMMADIYAH 1 PURWOKERTO PADA KELAS XI TAHUN AJARAN
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA MUHAMMADIYAH 1 PURWOKERTO PADA KELAS XI TAHUN AJARAN 2015-2016 SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagai Syarat Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPeningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki.
Peningkatan Penguasaan Vocabulary Teks Deskriptif melalui Pendekatan Scientific dengan Model Guide Inquiry pada Siswa SMPN 1 Besuki Ida Nurhayati 1 1 SMPN 1 Besuki, Tulungagung Email: 1 idanurhayati@gmail.com
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK Karin Ajeng Febriani, Nanang Heryana, Djon Lasmono Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia,
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF KELAS VI SD YPKP 1 SENTANI, KABUPATEN JAYAPURA PAPUA
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF KELAS VI SD YPKP 1 SENTANI, KABUPATEN JAYAPURA PAPUA Etyn Nurkhayati SD YPKP I Sentani Jayapura Papua Abstrak:Kesulitan siswa dalam menulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia dengan yang lainnya. Keterampilan berbahasa yang dimiliki manusia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk berinteraksi dengan manusia lainnya. Tanpa bahasa manusia tidak mungkin dapat berinteraksi,
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN STRATEGI BUKU BERGAMBAR MINIM KATA SISWA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 1 IMOGIRI, BANTUL
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN STRATEGI BUKU BERGAMBAR MINIM KATA SISWA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 1 IMOGIRI, BANTUL ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Lebih terperinciMETODE DEDISCERTA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA
METODE DEDISCERTA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA Santie Destiari Sekolah Menengah Atas Negeri 10 Bandung Jl. Cikutra No.77, Cikutra, Cibeunying Kidul, Bandung 40124, Indonesia e-mail: santiedesti06@gmail.com
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI PQ4R KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI GEMBONGAN
2.886 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi Juni Tahun 2016 PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI PQ4R KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI GEMBONGAN THE IMPROVEMENT OF READING
Lebih terperinciPENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DENGAN TEKNIK PERMAINAN KATA KUNCI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA DALAM MENEMUKAN PIKIRAN POKOK
Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DENGAN TEKNIK PERMAINAN KATA KUNCI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA DALAM MENEMUKAN PIKIRAN POKOK Leni Ade Putri 1, Prana
Lebih terperinciJ-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X.
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X Oleh Linda Permasih Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd. Dr. Edi Suyanto, M.Pd. email: linda.permasih99@gmail.com Abstrac
Lebih terperinci19. Mata Pelajaran Bahasa Arab Untuk Paket C Program Bahasa
19. Mata Pelajaran Bahasa Arab Untuk Paket C Program Bahasa A. Latar Belakang Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat menjadikan jarak bukan suatu hambatan untuk mendapatkan
Lebih terperinci23. Mata Pelajaran Bahasa Mandarin Untuk Paket C Program Bahasa
23. Mata Pelajaran Bahasa Mandarin Untuk Paket C Program Bahasa A. Latar belakang Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat menjadikan jarak bukan suatu hambatan untuk
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA Susilawati SD Negeri 054931 Batu Melenggang, kab. Langkat Abstract: This classroom action
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terampil menulis, agar mereka dapat mengungkapkan ide, gagasan, ataupun
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada pembelajaran bahasa Indonesia, salah satunya siswa dituntut untuk terampil menulis, agar mereka dapat mengungkapkan ide, gagasan, ataupun pendapat. Menulis merupakan
Lebih terperinciKata Kunci : Model pembelajaran kooperatif TPS, Kemampuan membaca pemahaman, Penelitian tindakan kelas.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS III SDN AJUNG 03 JEMBER TAHUN PELAJARAN 2014/2015 (Improving Student's
Lebih terperinciRahmat Kartolo 1 Sutikno 2 Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah Abstrak
PENINGKATAN MINAT MEMBACA DAN PENGUASAAN KOSAKATA DENGAN KETERAMPILAN BERBICARA OLEH SISWA KELAS XI SMK AL WASHLIYAH 4 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015-2016 Rahmat Kartolo 1 Sutikno 2 Universitas Muslim Nusantara
Lebih terperinciPENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 PADANG
PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI PADANG Risa Marjuniati ), Marsis ), Hj. Syofiani ) ) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ) Dosen
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI INDEX CARD MATCH SD NEGERI 04 PUNGGUANG KASIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI INDEX CARD MATCH SD NEGERI 04 PUNGGUANG KASIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN Delvia Puspita Sari 1, Gusnetti 2, Syofiani 2. Mahasiswa
Lebih terperinciBy SRI SISWANTI NIM
READING COMPREHENSION IN NARRATIVE TEXT OF THE TENTH GRADE STUDENTS OF MA NAHDLATUL MUSLIMIN UNDAAN KUDUS TAUGHT BY USING IMAGINATIVE READING MATERIALS IN THE ACADEMIC YEAR 2015/2016 By SRI SISWANTI NIM.
Lebih terperinci22. Mata Pelajaran Bahasa Jepang Untuk Paket C Program Bahasa
22. Mata Pelajaran Bahasa Jepang Untuk Paket C Program Bahasa A. Latar belakang Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat menjadikan jarak bukan suatu hambatan untuk mendapatkan
Lebih terperinciWidiya Pakartining Kawedar *), Dr. Abdul Qohar, M.T **), Universitas Negeri Malang. Kata Kunci: model pembelajaran Reciprocal Teaching, hasil belajar.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 2 KEPANJEN Widiya Pakartining Kawedar *), Dr. Abdul Qohar,
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GAYA GESEK
Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No. 1 (2016) PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GAYA GESEK Ai Nurhayati 1, Regina Lichteria Panjaitan 2, Dadan Djuanda 3
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV MELALUI PENDEKATAN QUANTUM TEACHING SDN 15 V KOTO KAMPUNG DALAM
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV MELALUI PENDEKATAN QUANTUM TEACHING SDN 15 V KOTO KAMPUNG DALAM Ermayenti 1, Yetty Morelent, 1 Ernati. 1 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Lebih terperinciKeywords: Class Action Research, Audio Visual Video Media, Learning Outcome
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X-2 SMA NEGERI KEBAKKRAMAT TAHUN AJARAN 2015/2016 Dina Ema Mayasari, AY Djoko Darmono, Siti
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL TEACHING
PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL TEACHING DENGAN BAHAN AJAR LEAFLET DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI TUNJUNGSETO TAHUN AJARAN 2014/2015 Oleh: Rahayu Mulyaning Sari
Lebih terperinci2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang mempunyai peran penting didalam komunikasi baik secara lisan maupun tulisan dan digunakan sebagai bahasa nasional sehingga
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTIVASI DAN KETERAMPILAN MENULIS MELALUI TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUNGAI SARIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN.
PENINGKATAN MOTIVASI DAN KETERAMPILAN MENULIS MELALUI TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUNGAI SARIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN Suci Uliana 1), Hasnul Fikri 2), Gusnetti 2) 1) Mahasiswa Program
Lebih terperinciRirin Budi U. K. Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen... Halaman Volume 1, No. 2, September 2016
Ririn Budi U. K. Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen... Halaman 140 146 Volume 1, No. 2, September 2016 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMAN 1 PAKUSARI DENGAN METODE KONTEKSTUAL Ririn
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE KATA LEMBAGA SISWA KELAS I SD KARANGGAYAM ARTIKEL JURNAL
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE KATA LEMBAGA SISWA KELAS I SD KARANGGAYAM ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi
Lebih terperinci91. Mata Pelajaran Bahasa Arab untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa A. Latar Belakang
91. Mata Pelajaran Bahasa Arab untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa A. Latar Belakang Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat menjadikan
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GADINGREJO. Oleh
PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GADINGREJO Oleh Yuni Setiawati Iqbal Hilal Mulyanto Widodo Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan e-mail: yunisetiawati520@yahoo.com Abstract
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR SISWA KELAS I SD NEGERI GEMBONGAN
940 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 10 Tahun ke-5 2016 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR SISWA KELAS I SD NEGERI GEMBONGAN THE IMPROVEMENT OF BEGINNING
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS V SDN 1 BLUNYAHAN BANTUL
852 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 9 Tahun ke-6 2017 PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS V SDN 1 BLUNYAHAN BANTUL IMPROVING THE SPEAKING SKILL
Lebih terperinciImplementasi Model Pembelajaran... (Iqbal Wahyu Perdana) 1
Implementasi Model Pembelajaran... (Iqbal Wahyu Perdana) 1 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIFMETODE JIGSAWUNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 1 BANJARNEGARA
Lebih terperinciKesalahan Siswa Tipe Kepribadian Thinking dan Feeling dalam Menyelesaikan Masalah Program Linear
SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 Siswa Tipe Kepribadian Thinking dan Feeling dalam Menyelesaikan Masalah Program Linear M-89 Rhomiy Handican 1, Ratih Eka Safitri 2 Universitas Negeri
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA VCD PEMBELAJARAN DALAM PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 4 BUMIREJO TAHUN 2013/2014
PENGGUNAAN MEDIA VCD PEMBELAJARAN DALAM PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 4 BUMIREJO TAHUN 2013/2014 Teguh Imanto 1, Suhartono 2, Chamdani 3 1 Mahasiswa PGSD
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATERI SIFAT-SIFAT WIRAUSAHAWAN MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING Jaka Nugraha & Choirul Nikmah Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya jaka.unesa@gmail.com
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. 1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. pelaksanaan pembelajaran dapat digunakan dengan revisi kecil.
BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN A. Pembahasan 1. Kevalidan Perangkat Pembelajaran 1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat dalam penelitian ini memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Hasil belajar siswa sangat dipengaruhi oleh kualitas pembelajaran yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hasil belajar siswa sangat dipengaruhi oleh kualitas pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah. Dan salah satu hal yang menentukan kualitas pembelajaran adalah
Lebih terperinciUnesa Journal of Chemical Education Vol. 2, No. 2, pp May 2013 ISSN:
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KUANTUM PADA MATERI REAKSI REDUKSI-OKSIDASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS X THE IMPLEMENTATION OF QUANTUM LEARNING IN THE REDUCTION- OXIDATION REACTION
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI Oleh: Oktavia Andrika 1, Atmazaki 2, Ena Noveria 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENENTUKAN FAKTA DAN OPINI DALAM TAJUK RENCANA DENGAN TEKNIK INKUIRI SISWA KELAS XI SMAN 1 SUNGAI RUMBAI KABUPATEN DHARMASRAYA
KEMAMPUAN MENENTUKAN FAKTA DAN OPINI DALAM TAJUK RENCANA DENGAN TEKNIK INKUIRI SISWA KELAS XI SMAN 1 SUNGAI RUMBAI KABUPATEN DHARMASRAYA E JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Lebih terperinciKEMAHIRAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XII SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MAITREYAWIRA TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014
KEMAHIRAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XII SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MAITREYAWIRA TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh SUSI MARYANA NIM 090388201329 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem pendidikan di Indonesia telah mengalami banyak perubahan. Perubahan perubahan itu terjadi karena telah dilakukan berbagai usaha pembaharuan dalam pendidikan,
Lebih terperinciJurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Vol. 1 No. 1 Januari 2017
ANALISIS PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN DI SDN GADINGKEMBAR 2 KECAMATAN JABUNG MALANG Ratih Kartika Werdiningtiyas 1, Cicilia Ika Rahayunita 2, Universitas Kanjuruhan Malang Email: ratihkartika26@gmail.com,
Lebih terperinciPendahuluan. Ade Yuanita Taufani et al., Penerapan Metode Pembelajaran...
1 Penerapan Metode Pembelajaran Bermain Peran (Role Playing) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menulis Teks Negosiasi pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Jember (The Application of Role Playing Learning Method
Lebih terperinciPendahuluan. Keywords: Scramble, time token, motivation learning, learning outcomes.
17 Penerapan Metode Pembelajaran Scramble dan Time Token untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 3 Jember (Pokok Bahasan Sistem Reproduksi Manusia) (Application of Scramble
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Usia anak-anak adalah salah satu periode yang tepat untuk belajar bahasa. Masa anakanak
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usia anak-anak adalah salah satu periode yang tepat untuk belajar bahasa. Masa anakanak adalah masa paling tepat dan ideal untuk memperoleh bahasa asing karena pada
Lebih terperinciKey word: application of the discussion method-based contextual learning, increasing the ability to write reports
1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN MELALUI PENERAPAN METODE DISKUSI BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DI SMPN 1 PUGER KABUPATEN JEMBER Increasing Ability To Write
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 SEGERI KABUPATEN PANGKEP
PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR DALAM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 SEGERI KABUPATEN PANGKEP Miftahul Jannah 1 dan Hasmawati 2 Fakultas Bahasa dan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS KETERAMPILAN MENULIS WACANA DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS KETERAMPILAN MENULIS WACANA DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA SISWA KELAS XI LUKIS 1 SMK NEGERI 3 KASIHAN BANTUL
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI PEMBELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA SD KELAS III Bainen, Syamsiati, Suryani PGSD, FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak Email : ibu.bainen@yahoo.com Abstrak:
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS IIIB MI ALMAARIF 03 LANGLANG SINGOSARI
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS IIIB MI ALMAARIF 03 LANGLANG SINGOSARI Arlita Agustina 1 Muakibatul Hasanah 2 Heri Suwignyo 2 Email: arlitaagustina@ymail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciOleh Rita Arianti Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Rokania
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS FEATURE MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL MAHASISWA SEMESTER VI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FKIP UMSB PADANG PANJANG Oleh Rita Arianti Dosen Program
Lebih terperinciANALISIS MULTIPLE INTELLEGENCES PADA BUKU SISWA KURIKULUM 2013 KELAS IV SD
JURNAL INOVASI PENDIDIKAN Volume 1 Nomer 2, September 2017, Halaman 1-6 ANALISIS MULTIPLE INTELLEGENCES PADA BUKU SISWA KURIKULUM 2013 KELAS IV SD Dian Ika Kusumaningtyas 1) dan Maharani Putri Kumalasani
Lebih terperinciPENERAPAN METODE SHARED READING DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA TEKS CERITA ANAK PADA SISWA KELAS VII SMP
PENERAPAN METODE SHARED READING DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA TEKS CERITA ANAK PADA SISWA KELAS VII SMP Pahala Munggaran Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia
Lebih terperinciPENERAPAN METODE QUANTUM READING DAN MEDIA GARIS WARNA-WARNI DALAM MENEMUKAN GAGASAN UTAMA
Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No, 1 (2016) PENERAPAN METODE QUANTUM READING DAN MEDIA GARIS WARNA-WARNI DALAM MENEMUKAN GAGASAN UTAMA Amelia Pratiwi 1, Dede Tatang Sunarya 2, Nurdinah Hanifah 3 1,2,3 Program
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN CTL BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA
PENERAPAN PENDEKATAN CTL BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA Ema, Siti Halidjah, Syamsiati Program Studi PGSD, FKIP Universitas Tanjungpura, Pontianak
Lebih terperincitetapi mereka dituntut untuk mampu berbicara di depan umum. Seperti halnya seni bernegosiasi yang terdapat di dalam pembelajaran kelas X.
PEMBELAJARAN BERBICARA KOMPETENSI DASAR TEKS NEGOSIASI Oleh Amy Sabila Mulyanto Widodo Edi Suyanto amysabila@yahoo.co.id This study aimed to describe the process and result of teaching speaking of negotiation
Lebih terperinciRandi Pratama 1 Dinawati Trapsilasiwi 2 Susi Setiawani 3 ABSTRACT
PENERAPAN METODE ROLE PLAYING PADA SUB POKOK BAHASAN ARITMATIKA SOSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 1 SILO TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Randi Pratama 1 Dinawati Trapsilasiwi
Lebih terperinciPENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO
PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG
Lebih terperinciKemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi
Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi Astri Saraswati, Martono, Syambasril Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP UNTAN, Pontianak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Majunya dunia pendidikan sebaiknya diikuti oleh kemampuan seseorang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Majunya dunia pendidikan sebaiknya diikuti oleh kemampuan seseorang yang meningkat pula, khususnya dalam penguasaan bahasa. Oleh karena itu, penguasaan kemampuan berbahasa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penulis melaksanakan penelitian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting dan Waktu Penelitian Penulis melaksanakan penelitian di Sekolah Menengah Pertama Negeri 9 Bandung, Jalan Semar No. 5 Bandung. Subjek penelitian ini adalah siswa
Lebih terperinciPENERAPAN QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
PENERAPAN QUANTUM LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERKEMBANGAN TEKNOLOGI EKA WARDANI PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta. email: ekawardani87@yahoo.co.id
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MEMAHAMI BACAAN MENGGUNAKAN METODE KWL PADA SISWA KELAS XI IPS
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMAHAMI BACAAN MENGGUNAKAN METODE KWL PADA SISWA KELAS XI IPS Rakil Lipa, Abdussamad, Deden Ramdani Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Untan Email : rakillipa@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan, merencanakan, dan menilai pembelajaran. Oleh karena itu,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan kegiatan pembelajaran menentukan kesuksesan guru di sekolah dalam melaksanakan, merencanakan, dan menilai pembelajaran. Oleh karena itu, seorang
Lebih terperinciSurakarta, Indonesia. *Keperluan korespondensi, telp/fax: (0271) , ABSTRAK
Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 6 No. 1 Tahun 2017 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret Hal. 24-30 ISSN 2337-9995 http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/kimia PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Perserikatan Bangsa-Bangsa). (Yusuf dan Anwar, 1997) dalam menjawab tantangan zaman di era globalisasi. Pembelajaran bahasa Arab
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat menjadikan jarak bukan suatu hambatan untuk mendapatkan informasi dari berbagai penjuru
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTATIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS X
1 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTATIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS X Adani Hashifah, Syambasril, Djon Lasmono Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA PADA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SISWA KELAS IV SLB ARTIKEL PENELITIAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA PADA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SISWA KELAS IV SLB ARTIKEL PENELITIAN Oleh : Euis Handayani NIM : F 34210550 PROGRAM STUDI SI
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PECAHAN MELALUI MODEL CIRC PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI RAHAYU TAHUN AJARAN 2012/2013
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG PECAHAN MELALUI MODEL CIRC PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI RAHAYU TAHUN AJARAN 2012/2013 Oleh: Puji Asmiyati 1), Suhartono 2), Suripto 3) FKIP, PGSD Universitas
Lebih terperinciPEMANFAATAN VIDEO KARTUN ANIMASI BANG ONE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS OPINI SISWA KELAS XI IPB 1 DI SMA NEGERI 1 UBUD
ARTIKEL PEMANFAATAN VIDEO KARTUN ANIMASI BANG ONE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS OPINI SISWA KELAS XI IPB 1 DI SMA NEGERI 1 UBUD OLEH I WAYAN SUARJAYA NIM 0912011061 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA
Lebih terperinci