Resfinta Yudhi Rosanti Pembimbing I Edy Hidayat, S.Pd, M.Hum. Pembimbing II Deddy Kurniawan, S.Pd, M.A.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Resfinta Yudhi Rosanti Pembimbing I Edy Hidayat, S.Pd, M.Hum. Pembimbing II Deddy Kurniawan, S.Pd, M.A."

Transkripsi

1 Kesalahan Penggunaan Konjungsi da, weil, dan denn pada Pembentukan Kalimat Kausal oleh Mahasiswa Sastra Jerman Universitas Negeri Malang Angkatan 2010 pada Matakuliah Aufsatz 1 Resfinta Yudhi Rosanti Pembimbing I Edy Hidayat, S.Pd, M.Hum. Pembimbing II Deddy Kurniawan, S.Pd, M.A. ABSTRAK: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan jenis kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa dalam menggunakan Konjunktion da, weil, dan denn pada Aufsatz mereka serta mengetahui faktor-faktor penyebabnya. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah hasil karangan mahasiwa Jurusan Sastra Jerman Universitas Negeri Malang angkatan 2010 pada matakuliah Aufsatz 1 yang berjumlah 75 orang. Data dalam penelitian ini adalah kalimat-kalimat yang mengadung unsur Konjunktion da, weil, dan denn. Instrumen yang digunakan terbagi atas dua bagian, yaitu peneliti sebagai instrumen utama, serta tabel dan pedoman wawancara sebagai instrumen pembantu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masih terdapat cukup banyak kesalahan penggunaan Konjunktion da, weil, dan denn yang dilakukan oleh mahasiswa dalam kalimat, yaitu: 1) kesalahan pemilihan konjungsi, 2) kesalahan penempatan kata kerja, 3) kesalahan tidak adanya tanda baca koma (,) sebelum Nebensatz, dan 4) kesalahan tidak adanya kata kerja pada Nebensatz. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah karena kelalaian mahasiswa dan kurangnya pemahaman mahasiswa terhadap materi Konjunktion. Kata Kunci: Kesalahan penggunaan, Konjunktion, Aufsatz 1 ABSTRACT: The aim of this study is to describe kinds of mistakes that made by students in using Konjunktion da, weil, and denn in subjects Aufsatz I, then understand the cause of errors. This study is used descriptive qualitative method. Data collection is taken from the result of passage made by students of German Literature at State University of Malang class 2010 in subjects Aufsatz I in amount of 75 students. The data in this study is sentences which consist of Konjunktion da, weil, denn. Instrument which is used in this study is divided into two. First, the researcher is as the main instrument. Second, table and rule of interview are as assistance instrument. The result of this study shows that there are still a lot of errors that found in using Konjunktion da, weil, and denn made by students such as (1) errors in choosing Konjunktion, 2) errors in putting verb, 3) there is no comma (,) before Nebensatz, and (4) there is no verb in Nebensatz. These errors were caused by some factors. One of them is student s carelessness and student s lack of understanding towards Konjunktion material. Key words: Errors in Using. Konjunktion, Aufsatz I Keterampilan menulis di Jurusan Sastra Jerman Universitas Negeri Malang dipelajari di matakuliah Aufsatz. Matakuliah Aufsatz diberikan dua kali selama dua semester berturut-turut, yaitu pada semester 4 dan 5. Agar dapat menempuh matakuliah Aufsatz 2 maka mahasiswa wajib lulus Aufsatz 1 terlebih

2 dahulu. Aufsatz merupakan matakuliah yang harus ditempuh oleh mahasiswa Jurusan Sastra Jerman dengan beban empat satuan kredit semester (sks) dengan durasi 4 x 45 menit. Mata kuliah ini diikuti oleh setiap kelas (offering) dengan jumlah maksimal 20 mahasiswa pada tiap-tiap kelas. Tujuan mata kuliah Aufsatz 1 adalah untuk melatih mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan menulis karangan sederhana berdasarkan tema-tema yang sudah ditentukan. Materi dalam mata kuliah Aufsatz 1 adalah tema-tema yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari seperti cita-cita, pengalaman liburan, menulis surat sederhana kepada teman, dan lain-lain. Pada proses penilaian karangan mahasiswa terdapat tiga aspek yang menjadi acuan. Salah satu aspek tersebut adalah kepaduan antar kalimat. Sebuah kalimat dapat dikatakan memiliki keterpaduan dengan kalimat lain jika dalam kalimat tersebut terdapat kata yang berfungsi merangkai, menyambung atau menghubungkan. Kata tersebut disebut konjungsi, kata hubung, atau kata sambung. Ciri khas Konjunktion bahasa Jerman adalah aturan peletakkan kata kerja yang berbeda-beda. Adanya variasi pola tersebut membuat mahasiswa yang baru belajar bahasa Jerman mengalami kesulitan. Ada beberapa mahasiswa yang masih salah dalam menggunakan konjungsi untuk membentuk kalimat. Bentuk kesalahannya antara lain seperti pemilihan konjungsi yang kurang tepat, letak kata kerjanya salah, tidak ada tanda baca koma (,) sebelum Nebensatz, dll. Misalkan pada kalimat Warum nenne ich meine Heimat Jeddah? Da ich dort geboren und aufgewachsen bin. Kalimat tersebut dinyatakan salah karena pemilihan konjungsi yang kurang tepat. Konjungsi da tidak dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan langsung. Seharusnya konjungsi yang digunakan adalah weil atau denn. Jadi kalimat yang tepat adalah Warum nenne ich meine Heimat Jeddah? Weil ich dort geboren und aufgewachsen bin. Contoh lain terdapat pada kalimat Jetzt wohne ich in Malang, denn ich in der Universität Malang studiere. Kalimat tersebut dinyatakan salah karena penempatan kata kerja yang kurang tepat. Pada penggunaan konjungsi denn, kata kerja berada di posisi kedua karena konjungsi denn selalu berada pada posisi nol. Seharusnya kata kerja terletak setelah subjek. Jadi kalimat yang benar adalah Jetzt wohne ich in Malang, denn ich studiere in der Universität Malang. Contoh-contoh tersebut adalah contoh penggunaan konjungsi dalam kalimat sederhana. Namun masih dapat ditemukan kesalahan-kesalahan. Atas dasar ini peneliti ingin mengamati penggunaan kalimat berkonjungsi dalam karangan mahasiswa angkatan Namun peneliti hanya berkonsentrasi pada penggunaan Konjunktion da, weil, dan denn. METODE Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatitf yang bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang kesalahan penggunaan konjungsi da, weil, dan denn dalam karangan mahasiswa pada Matakuliah Aufsatz 1 Angkatan 2010/2011 Jurusan Sastra Jerman Universitas Negeri Malang. Selain itu penelitian ini juga dapat digolongkan ke dalam penelitian pendidikan karena berusaha memecahkan masalah yang ada dalam pengajaran

3 bahasa Jerman. Sumber data dalam penelitian ini adalah karangan dari 75 mahasiswa semester 4 yang menempuh matakuliah Aufsatz 1 Angkatan 2010/2011 Jurusan Sastra Jerman Universitas Negeri Malang dengan 7 tema. Adapun data penelitiannya adalah kalimat-kalimat yang mengandung unsur Konjunktion da, weil, dan denn. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik dokumentasi dan wawancara. Dokumen dalam penelitian ini, yaitu kalimat dalam karangan mahasiswa Jurusan Sastra Jerman Unversitas Negeri Malang Angkatan 2010 yang terdapat kesalahan penggunaan Konjunktion da, weil, dan denn. Teknik wawancara digunakan untuk memperoleh data yang lebih rinci mengenai penyabab mahasiswa melakukan kesalahan dalam penggunaan Konjunktion da, weil, dan denn dalam kalimat kausal. Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis wawancara dengan pendekatan menggunakan petunjuk umum wawancara, yang artinya yang pertanyaan yang dibuat oleh peneliti tidak terstruktur atau tidak disusun secara rapi dan ketat melainkan hanya berupa kerangka dan garis besarnya saja. Teknik wawancara tersebut dipilih peneliti untuk menjaring informasi sebanyak mungkin dengan batasan waktu penulisan penelitian yang singkat. Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi dapat dijabarkan sebagai berikut. 1) peneliti membaca hasil karangan mahasiswa, 2) peneliti mengidentifikasi penggunaan Konjunktion da,weil, dan denn dalam karangan mahasiswa. Jika unsur Konjunktion da,weil, dan denn tidak ditemukan, data tersebut tidak diambil untuk penelitian ini, 3) peneliti memberikan kode pada masing-masing data, 4) peneliti memasukkan data ke dalam tabel analisis kesalahan kalimat sesuai dengan jenis kesalahannya, 5) peneliti memberikan uraian dari masing-masing data dan sumber data. Teknik pengumpulan data dengan wawancara dapat dijabarkan sebagai berikut. 1) peneliti mengajukan beberapa pertanyaan kepada mahasiswa, 2) peneliti merekam dan mencatat hasil wawancara. Dalam penelitian ini digunakan 2 instrumen penelitian, yaitu instrumen kunci dan instrumen penunjang. Instrumen kunci dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri. Adapun instrumen penunjangnya adalah tabel dokumentasi dan pedoman wawancara. Tabel dokumentasi digunakan untuk mendaftar kesalahan penggunaan Konjunktion da, weil, dan denn yang ditemukan dalam kalimat pada data dan kemudian diuraikan secara deskripstif. Sedangkan pedoman wawancara digunakan untuk mengetahui faktor yang menyebabkan mahasiswa melakukan kesalahan tersebut. Peneliti menngunakan pedoman wawancara tidak terstruktur. Pelaksanaan analisis data dilakukan melalui tiga tahap sebagai berikut. 1) pemilihan data, 2) pengklasifikasian data, 3) analisis data. Data yang diperoleh dengan teknik dokumentasi dianalisi melalui beberapa langkah, yaitu. 1) data dianalisis pengunaan serta ketepatan penggunaanya dengan menggunakan tabel analisis kesalahan kalimat berdasarkan jenis konjungsi. Penggunaan Konjunktion da, weil, dan denn yang tidak tepat dijelaskan dengan cara memaparkan hasil analisis data, 2) peneliti menuliskan kalimat yang benar pada kolom tabel, kalimat seharusnya, 3) peneliti memberikan kesimpulan terhadap hasil analisis penggunaan Konjunktion da, weil, dan denn. Data yang diperoleh dengan teknik

4 wawancara dianalisis melalui dua tahap, yaitu. 1) memberikan uraian singkat tentang hasil wawancara, 2) membuat kesimpulan dari hasil wawancara. TEMUAN PENELITIAN Data Karangan Mahasiswa dan Bentuk Kesalahannya Setelah semua data dikumpulkan dan dianalisis, diperoleh hasil dari penelitian yang menunjukkan bahwa masih terdapat berbagai kesalahan yang dibuat oleh mahasiwa Jurusan Sastra Jerman Universitas Negeri Malang angkatan 2010 pada penggunaan Konjunktion da, weil, dan denn dalam karangan yang mereka buat karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhi. Faktor-faktor tersebut adalah (1) tema Konjunktion hanya dibahasa sepintas saja atau tidak mendalam, (2) baru belajar bahasa Jerman, (3) kurang teliti atau tidak pernah memeriksa ulang hasil Aufsatz yang telah dibuat, (4) lupa, (5) tidak bisa membedakan penggunaan konjungsi kausal dalam kalimat. Bentuk kesalahan tersebut yaitu (1) kesalahan pemilihan konjungsi, (2) kesalahan peletakan kata kerja, (3) kesalahan tidak adanya tanda baca koma (,) sebelum Nebensatz, (4) kesalahan tidak adanya kata kerja pada Nebensatz. Dari hasil karangan mahasiswa ditemukan 9 (sembilan) data kesalahan berupa kesalahan pemilihan konjungsi. Contoh kesalahan tersebut ditemukan pada data kalimat sebagai berikut. Warum nenne ich meine Heimat Jeddah? Da ich dort geboren und aufgewachsen bin. Kalimat pada data tersebut menunjukkan adanya kesalahan pemilihan konjungsi karena seharusnya untuk menjawab pertanyaan langsung harus menggunakan konjungsi weil atau denn. Konjungsi da tidak dapat dipakai untuk menjawab pertanyaan langsung. Kalimat yang benar untuk data tersebut adalah Warum nenne ich meine Heimat Jeddah? Weil ich dort geboren und aufgewachsen bin. Dari hasil analisis data ditemukan pula kesalahan penempatan kata kerja pada. Peneliti menemukan 21 (dua puluh satu) kesalahan sejenis ini dari seluruh karangan mahasiswa. Data lengkap kesalahan penempatan kata kerja tercantum pada lampiran. Contoh kesalahan tersebut ditemukan pada data kalimat seperti berikut ini. Jetzt wohne ich in Malang, denn ich in der Universität Malang studiere. Pada data tersebut peletakkan kata kerjanya kurang tepat karena seharusnya kata kerja terletak di posisi kedua. Konjungsi denn yang digunakan pada kalimat tersebut berada di posisi nol sehingga posisi kata kerja terletak setelah subjek. Kalimat yang benar untuk data tersebut adalah Jetzt wohne ich in Malang, denn ich studiere in der Universität Malang. Salah satu jenis kesalahan yang paling sering dilakukan oleh mahasiswa adalah tidak adanya tanda koma sebelum Nebensatz. Peneliti menemukan 50 (lima puluh) kesalahan sejenis. Kesalahan tersebut ditemukan pada data kalimat sebagai berikut. Malang ist eine groβe Stadt weil Malang viele Universitäten hat. Data kalimat tersebut dinyatakan salah karena sebelum konjungsi weil tidak ada tanda baca koma (,) karena seharusnya terdapat tanda baca koma (,) sebagai pemisah antara induk kalimat dengan anak kalimat. Kalimat yang benar untuk data adalah Malang ist eine groβe Stadt, weil Malang viele Universitäten hat.

5 Peran kata kerja dalam sebuah kalimat sangatlah penting. Namun masih ada beberapa mahasiswa yang lupa menuliskan kata kerja terutama pada Nebensatz. Dari hasil analisis ditemukan pula jenis kesalahan lain yakni kesalahan tidak adanya kata kerja pada Nebensazt. Untuk kesalahan jenis ini peneliti menemukan 9 (sembilan) kesalahan. Contoh kesalahan tersebut ditemukan pada data kalimat seperti berikut ini. Ich muss diese Strafe akzeptieren, weil es meine eigene Schuld. Data kalimat tersebut dinyatakan salah karena pada Nebensatz tidak terdapat kata kerja. Kata kerja yang dibutuhkan pada Nebensatz tersebut adalah kata kerja Sein. Dalam hal ini kata kerja Sein yang dimaksud adalah ist karena subjek pada kalimat tersebut adalah orang ketiga tunggal, yaitu es. Kalimat yang benar untuk data tersebut adalah Ich muss diese Strafe akzeptieren, weil es meine eigene Schuld ist. Data Hasil Wawancara Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini berisi 3 buah kerangka pertanyaan yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab mahasiswa melakukan kesalahan dalam menggunakan konjungsi da, weil, dan denn pada karangan yang mereka buat. Wawancara dilakukan dengan teknik pendekatan menggunakan petunjuk umum wawancara dengan pertimbangan pelaksanaan wawancara dan pengurutan pertanyaan disesuaikan dengan keadaan responden untuk menjaring informasi sebanyak mungkin dengan batasan waktu penulisan penelitian yang singkat. Proses wawancara dilaksanakan 3 kali. Proses wawancara pertama dilakukan pada hari Rabu, 21 Maret 2012 pukul di gedung perkuliahan D7.301 dengan responden 10 (sepuluh) orang mahasiswa dengan menggunakan alat bantu perekam, yaitu Handphone. Proses wawancara yang kedua dilakukan pada hari yang sama, yakni pada hari Rabu, 21 Maret 2012 pukul di taman Fakultas Sastra gedung E6 dengan responden 6 (enam) orang mahasiswa dan proses wawancara terakhir dilakukan pada hari Kamis, 22 Maret 2012 pukul di gedung perkuliahan D7.203 dengan responden 8 (delapan) orang. Dapat diketahui bahwa 4 (empat) dari 24 (dua puluh) orang responden jarang menggunakan Konjunktion terutama kausale Konjunktion karena pada setiap karangan atau tema, mereka hanya menggunakan satu atau dua kali Konjunktion terutama kausale Konjunktion. Responden memiliki ragam jawaban untuk pertanyaan butir ke-3. Sebanyak 3 (tiga) orang mengatakan faktor penyebab kesalahan tersebut karena tema Kojunktion hanya dibahas sepintas saja atau tidak mendalam. Namun tidak seorangpun dari keseluruhan responden yang tidak atau belum paham dengan tema Konjunktion. Sebagaian besar responden, yakni 21 (dua puluh satu) orang mengatakan faktor penyebab mereka melakukan kesalahan adalah karena mereka kurang teliti dan tidak pernah memeriksa ulang hasil Aufsatz yang mereka buat, sedangkan 1 (satu) orang responden mengatakan faktor penyebabnya adalah karena baru belajar bahasa Jerman. Terdapat 4 (empat) orang responden menjawab karena mereka lupa, sedangkan 1 (satu) orang menjawab karena tidak bisa membedakan penggunaan konjungsi da, weil, dan denn dalam kalimat. Dari hasil wawancara tersebut, dapat diambil kesimpulan sementara bahwa faktor penyebab mahasiswa Jurusan Sastra Jerman angkatan 2010 melakukan kesalahan dalam penggunaan Konjunktion da, weil, dan denn dalam

6 karangan mereka berdasarkan banyaknya jawaban responden yaitu 1) karena kurang teliti atau tidak memeriksa ulang hasil Aufsatz yang telah meraka buat, 2) lupa, 3) tema Konjunktion hanya dibahas sepintas atau tidak mendalam, 4) baru belajar bahasa Jerman dan tidak bisa membedakan penggunaan konjungsi da, weil, dan denn dalam kalimat. HASIL PENELITIAN Karangan Mahasiswa dan Bentuk Kesalahannya Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian sebelumnya, masih terdapat banyak kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa dalam penggunaan konjungsi da, weil, dan denn pada karangan mereka. Keseluruhan data yang ditemukan berjumlah 89 (delapan puluh sembilan) kesalahan. Bentuk kesalahan dan jumlah data kesalahan dari tiap jenis kesalahan yang ditemukan peneliti adalah 1) kesalahan pemilihan konjungsi sebanyak 9 (sembilan), 2) kesalahan penempatan kata kerja sebanyak 21 (dua puluh satu), 3) kesalahan tidak adanya tanda baca koma (,) sebelum Nebensatz sebanyak 50 (lima puluh), 4) kesalahan tidak adanya kata kerja pada Nebensatz sebanyak 9 (sembilan). Kesalahan mendasar yang paling banyak dilakukan oleh mahasiswa adalah kesalahan tidak adanya tanda baca koma (,) sebelum Nebensatz. Peran tanda baca koma (,) pada kalimat yang menggunakan konjungsi subordinatif harus benarbenar diperhatikan. Hal ini sesuai dengan pendapat Eppert (1993) yang menyatakan bahwa subordinierende Konjunktionen berada setelah tanda baca koma (,) pada anak kalimat (Nebensatz). Jenis kesalahan selanjutnya berupa kesalahan penempatan kata kerja. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Eppert (1993) yang menyatakan bahwa konjungsi subordinatif menyebabkan posisi kata kerja menjadi di akhir kalimat. Konjungsi weil termasuk dalam konjungsi subordinatif. Hal senada juga diungkapkan oleh Helbig (1991) yang menyatakan bahwa klausa yang menggunakan penghubung subordinatif dipisahkan dari klausa utama dengan tanda baca koma (,) dan kata kerja diletakkan di akhir kalimat. Peneliti juga menemukan kesalahan pemilihan konjungsi. Hal ini sesuai dengan pendapat Hering, dkk. (2006) yang menyatakan bahwa apabila dipandang dari segi gaya bahasa, kalimat yang diawali dengan anak kalimat menggunakan da akan lebih baik dibandingkan dengan menggunakan weil. Hal yang hampir sama juga diungkapkan oleh Eppert (1993) yang menyatakan bahwa kalimat yang dimulai dengan konjungsi da selalu berada di awal kalimat. Bentuk kesalahan lain yang juga ditemukan peneliti adalah tidak adanya kata kerja pada Nebensatz. Hal ini sesuai dengan pendapat Hering, dkk. (2006) yang menyatakan bahwa pada anak kalimat letak kata kerja yang dikonjugasikan berada di belakang kalimat. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Helbig (1991) yang menyatakan bahwa klausa yang menggunakan penghubung subordinatif kata kerjanya diletakkan di akhir kalimat.

7 Faktor-Faktor Penyebab Mahasiswa Melakukan Kesalahan pada Penggunaan Konjunktion da, weil, dan denn Kesalahan-kesalahan dalam penggunaan Konjunktion yang dilakukan oleh mahasiswa terjadi karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhinya. Hal-hal tersebut dapat dilihat dari hasil wawancara, salah satunya karena materi Konjunktion dibahas hanya sepintas atau tidak mendalam. Faktor-faktor lain yang menyebabkan terjadinya kesalahan tersebut adalah karena mahasiswa sering lupa dan kurang teliti atau tidak pernah memeriksa ulang hasil Aufsatz yang telah dibuat. Selain itu mereka juga baru belajar bahasa Jerman sehingga mereka tidak bisa membedakan penggunaan konjungsi kausal dalam kalimat. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Slameto (2003:87 ) yang menyatakan bahwa terdapat dua faktor yang mempengaruhi belajar, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Salah satu dari faktor internal tersebut adalah kelelahan. Jika seseorang sudah mengalami kelelahan maka orang tersebut tidak dapat berkonsentrasi dengan baik. Terdapat pula beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi mahasiswa melakukan kesalahan, yaitu metode mengajar, metode belajar, dan waktu belajar. Jika metode mengajar yang dilakukan pengajar dan metode belajar yang dilakukan pebelajar kurang tepat maka hasil belajar menjadi tidak baik. Begitu pula dengan pemilihan waktu belajar yang tepat akan memberi pengaruh yang positif terhadap hasil belajar. Hal senada juga diungkapkan oleh Tarigan (1990: 68) kesalahan dan kekeliruan merupakan dua buah kata yang bersinonim yang mempunyai makna sama. Keterbatasan mengingat sesuatu atau sifat lupa menyebabkan kekeliruan dalam melafalkan bunyi, kata, urutan kata, tekanan kata atau kalimat, dan sebagainya. Kekeliruan ini bersifat acak, artinya bisa terjadi pada setiap tataran linguistik. Kekeliruan biasanya dapat diperbaiki oleh pembelajar itu sendiri apabila yang bersangkutan lebih mawas diri, lebih sadar dan mempunyai kemauan yang keras dalam mempelajari bahasa sasaran. Sebenarnya pembelajar telah mengetahui sistem bahasa yang dipelajari dan digunakan, namun karena suatu hal, pembelajar lupa akan sistem tersebut. Sifat lupa ini biasanya tidak lama, oleh sebab itu kekeliruan itu pun tidak bersifat lama. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pembahasan tentang gramatikal bahasa Jerman pada matakuliah pendukung yaitu Deutsch 1, Deutsch 2, Deutsch 3 dan Struktur und Wortschatz 1 masih kurang. Hasil penelitian dan uraian di atas secara tidak langsung menguatkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Marciano (2012) mengenai penggunaan Konjunktion. Untuk mencegah terjadinya kesalahan yang sama diharapkan pembahasan mengenai Konjuktion maupun unsur-unsur gramatik lainnya lebih diperdalam lagi pada matakuliah pendukung Aufsatz 1 seperti Deutsch 1, Deutsch 2, Deutsch 3 dan Struktur und Wortschatz 1. Sebaiknya dosen pada matakuliah pendukung tersebut memberikan materi tentang Konjunktion dengan lebih rinci disertai dengan contoh yang jelas dan membahasnya lebih jelas lagi disertai dengan pemberian tugas-tugas tambahan yang berkaitan dengan setiap unsur kalimat yang dikerjakan di luar jam matakuliah tersebut. Pada pertemuan berikutnya dosen matakuliah tersebut hendaknya memberikan waktu

8 kepada mahasiwa untuk menanyakan kesulitan dan membahasnya secara bersama. Kegiatan ini diharapkan bisa menambah pemahaman mahasiwa terhadap materi Konjunktion serta bisa mengurangi kesulitan dan kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa dalam penggunaan Konjunktion. Peningkatan kualitas karangan yang dibuat oleh mahasiswa tergantung pada matakuliah pendukungnya karena pemahaman mahasiswa terhadap materi Konjunktion diperoleh dari matakuliah pendukungnya khususnya pada matakuliah Struktur und Wortschatz 1 serta Deutsch 1, Deutsch 2, dan Deutsch 3. Oleh karena itu, pembahasan terhadap materi ini sangatlah dibutuhkan. Selain itu peneliti menduga bahwa mahasiswa masih melakukan kesalahan pada penggunaan Konjunktion da, weil, dan denn karena masih terpengaruh oleh struktur bahasa Indonesia, yaitu penggunaan konjungsi kausal dalam bahasa Indonesia tidak perlu menggunakan tanda baca koma (,) dan tidak merubah posisi kata kerja pada kalimat. PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, dapat diambil dua kesimpulan. Pertama, masih banyak mahasiswa Jurusan Sastra Jerman Universitas Negeri Malang angkatan 2010 yang belum menguasai penggunaan Konjunktion terutama kausale Konjunktion, yaitu Konjunktion da, weil, dan denn dengan baik. Dari keseluruhan data yang ditemukan terdapat beberapa jenis kesalahan sebagai berikut. Kesalahan pemilihan konjungsi, kesalahan penempatan kata kerja, kesalahan tidak adanya tanda baca koma (,) sebelum Nebensatz dan kesalahan tidak adanya kata kerja pada Nebensatz. Dari ketiga Konjunktion tersebut mahasiswa lebih sering melakukan kesalahan pada penggunaan Konjunktion weil. Kedua, faktor yang menyebabkan banyaknya kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa adalah karena mahasiswa sering lupa dan kurang teliti atau tidak pernah memeriksa ulang hasil Aufsatz yang telah dibuat. Selain itu mereka juga baru belajar bahasa Jerman, sehingga mereka tidak bisa membedakan penggunaan konjungsi kausal dalam kalimat. Saran Dari hasil penelitian yang dipaparkan, diajukan dua saran yang dianggap dapat mengurangi jumlah kesalahan dan menambah pemahaman mahasiswa terhadap materi Konjunktion. Pertama, dosen matakuliah pendukung matakuliah Aufsatz 1, seperti Deutsch 1, Deutsch 2, Deutsch 3 dan Struktur und Wortschatz 1 hendaknya membahas tentang materi Konjunktion dengan lebih rinci lagi. Kedua, bagi mahasiswa disarankan untuk lebih teliti ketika menyusun karangan agar dapat menghasilkan karangan yang baik dan benar. Selain itu mahasiwa hendaknya bersikap lebih aktif dan mandiri, artinya mempelajari bahasa Jerman tidak hanya mengandalkan informasi dari dosen saja, tetapi juga belajar dari sumber lain seperti buku, teman, internet, dan lain-lain. Untuk penelitian selanjutnya, penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dalam melakukan penelitian serupa dengan jenis kajian yang berbeda.

9 DAFTAR RUJUKAN Eppert. Franz Grammatik Lernen und Verstehen. Stuttgart: Lernst Klett Verlag GmbH ü.co.kg. Helbig, Gerhard Deutsche Grammatik. Bamberg: Difodruck. Hering, Axel, dkk Em Übungsgrammatik. Leipzig : Max Heuber Verlag. Tarigan. Henry Guntur Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung.

10 Artikel Ilmiah oleh Resfinta Yudhi Rosanti ini telah diperiksa. Penulis, Resfinta Yudhi R. NIM Malang,. Pembimbing I Edy Hidayat, S.Pd, M.Hum. NIP Malang, Pembimbing II Deddy Kurniawan, S.Pd, M.A. NIP

Wuri Kumalawati Pembimbing I: Dra. Rosyidah M. Pd. Pembimbing II: M. Kharis, S.Pd., M. Hum.

Wuri Kumalawati Pembimbing I: Dra. Rosyidah M. Pd. Pembimbing II: M. Kharis, S.Pd., M. Hum. KESALAHAN PENGGUNAAN KATA INGKAR NICHT DAN KEIN DALAM KARANGAN MAHASISWA JURUSAN SASTRA JERMAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG ANGKATAN 2010/2011 PADA MATAKULIAH AUFSATZ I Wuri Kumalawati Pembimbing I: Dra.

Lebih terperinci

Kesalahan Penggunaan Konjungsi als dan wenn Pada Karangan Mahasiswa Semester Empat Angkatan 2009 Jurusan Sastra Jerman Universitas Negeri Malang.

Kesalahan Penggunaan Konjungsi als dan wenn Pada Karangan Mahasiswa Semester Empat Angkatan 2009 Jurusan Sastra Jerman Universitas Negeri Malang. Kesalahan Penggunaan Konjungsi als dan wenn Pada Karangan Mahasiswa Semester Empat Angkatan 2009 Jurusan Sastra Jerman Universitas Negeri Malang. Ninuk Rahayu, Rosyidah, dan Edy Hidayat Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jerman adalah salah satu bahasa asing yang dipelajari di

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jerman adalah salah satu bahasa asing yang dipelajari di - 1 - BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Jerman adalah salah satu bahasa asing yang dipelajari di Indonesia, yang pembelajarannya dimulai pada tingkat SMA. Seperti halnya pada setiap pembelajaran

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH OLEH AGUS FAIZI NIM

ARTIKEL ILMIAH OLEH AGUS FAIZI NIM 1 ANALISIS KESALAHAN MEMBACA PEMAHAMAN (LESEVERSTEHEN) MAHASISWA DALAM UJIAN ZIDS SEMESTER GENAP TAHUN 2010/2011 JURUSAN SASTRA JERMAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG ARTIKEL ILMIAH OLEH AGUS FAIZI NIM 105241480987

Lebih terperinci

Kesalahan Ortografi pada Keterampilan Menulis Bahasa Jerman Siswa Kelas X-9 SMAN 1 Kepanjen

Kesalahan Ortografi pada Keterampilan Menulis Bahasa Jerman Siswa Kelas X-9 SMAN 1 Kepanjen Kesalahan Ortografi pada Keterampilan Menulis Bahasa Jerman Siswa Kelas X-9 SMAN 1 Kepanjen Eko Jayanto Pembimbing I: Dewi Kartika Ardiyani, S.Pd., M.Pd. Pembimbing II: Deddy Kurniawan S.Pd., M.A. E-mail:

Lebih terperinci

KEMAMPUAN BAHASA JERMAN MAHASISWA SEMESTER V ANGKATAN TAHUN 2009 JURUSAN SASTRA JERMAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG

KEMAMPUAN BAHASA JERMAN MAHASISWA SEMESTER V ANGKATAN TAHUN 2009 JURUSAN SASTRA JERMAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG KEMAMPUAN BAHASA JERMAN MAHASISWA SEMESTER V ANGKATAN TAHUN 2009 JURUSAN SASTRA JERMAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG Wahyudi Dewi Kartika Ardiyani, S.Pd., M.Pd. E-Mail: justwahyudi@gmail.com Abstract: This

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembelajaran bahasa Jerman berorientasi pada empat

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembelajaran bahasa Jerman berorientasi pada empat BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pembelajaran bahasa Jerman berorientasi pada empat keterampilan berbahasa yaitu menyimak (hören), berbicara (sprechen), membaca (lesen), dan menulis

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TUTURAN MAHASISWA DALAM SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI MAHASISWA

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TUTURAN MAHASISWA DALAM SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI MAHASISWA ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA TUTURAN MAHASISWA DALAM SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI MAHASISWA Ika Wahyu Prasetya 33, Parto 34, Rusdhianti Wuryaningrum 35 Abstract : his research is motivated by one of the speak

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL CIRCUIT LEARNING DI KELAS V SD KANISIUS JOMEGATAN BANTUL ARTIKEL JURNAL

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL CIRCUIT LEARNING DI KELAS V SD KANISIUS JOMEGATAN BANTUL ARTIKEL JURNAL MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL CIRCUIT LEARNING DI KELAS V SD KANISIUS JOMEGATAN BANTUL ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN GRAMATIKA DALAM BERBICARA MAHASISWA JURUSAN SASTRA JERMAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG BERDASARKAN TAKSONOMI SIASAT PERMUKAAN

ANALISIS KESALAHAN GRAMATIKA DALAM BERBICARA MAHASISWA JURUSAN SASTRA JERMAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG BERDASARKAN TAKSONOMI SIASAT PERMUKAAN ANALISIS KESALAHAN GRAMATIKA DALAM BERBICARA MAHASISWA JURUSAN SASTRA JERMAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG BERDASARKAN TAKSONOMI SIASAT PERMUKAAN Lisa Anggraini Pembimbing I: Dra. Rosyidah M.Pd. Pembimbing

Lebih terperinci

Kesalahan Penggunaan Kata dan Tanda Baca oleh Siswa Kelas III SDN Tegalgede 01 Jember dalam Menulis Karangan Sederhana Berdasarkan Gambar Seri

Kesalahan Penggunaan Kata dan Tanda Baca oleh Siswa Kelas III SDN Tegalgede 01 Jember dalam Menulis Karangan Sederhana Berdasarkan Gambar Seri Kesalahan Penggunaan Kata dan Tanda Baca oleh Siswa Kelas III SDN Tegalgede 01 Jember dalam Menulis Karangan Sederhana Berdasarkan Gambar Seri (The Errors Of Words And Punctuation Marks Usage by Student

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE KATA LEMBAGA SISWA KELAS I SD KARANGGAYAM ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE KATA LEMBAGA SISWA KELAS I SD KARANGGAYAM ARTIKEL JURNAL PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE KATA LEMBAGA SISWA KELAS I SD KARANGGAYAM ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

RISKI EKA AFRIANTI NIM

RISKI EKA AFRIANTI NIM ANALISIS KESALAHAN FRASE PADA KARANGAN NARASI MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI ARTIKEL E-JOURNAL diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Mata Kuliah : Sprechfertigkeit III Kode Mata Kuliah : JER 46014 Semester/TA : Ganjil/2015-2016 Hari Pertemuan : Senin dan Rabu Tempat Pertemuan : 13.00-14.40 (A). 14.40-16.20 (B) Nama : 1.Jujur Siahaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang berperan penting dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang berperan penting dalam kehidupan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang berperan penting dalam kehidupan. Pada umumnya masyarakat Indonesia menguasai dua bahasa yakni bahasa daerah sebagai bahasa pertama

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MULTITEKS PADA PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN UNTUK KETERAMPILAN MEMBACA KELAS XI SMA NEGERI 1 KEPANJEN

PENGGUNAAN MULTITEKS PADA PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN UNTUK KETERAMPILAN MEMBACA KELAS XI SMA NEGERI 1 KEPANJEN PENGGUNAAN MULTITEKS PADA PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN UNTUK KETERAMPILAN MEMBACA KELAS XI SMA NEGERI 1 KEPANJEN Amalia Sofie Yuana Pembimbing I: Edy Hidayat, S.Pd., M. Hum. Pembimbing II: Dudy Syafruddin,

Lebih terperinci

Wardhani et al., Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi...

Wardhani et al., Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi... Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi dengan Menggunakan Media Gambar Berseri Siswa Kelas IV SDN 3 Tlogosari Sumbermalang Situbondo Pelajaran 2012/2013 (The Improving Writing Narrative Essay by

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA PENGHUBUNG DALAM KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 6 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA PENGHUBUNG DALAM KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 6 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA PENGHUBUNG DALAM KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 6 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh WINDA NIM 090388201351

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA ARTIKEL ILMIAH YULIA FACITA NPM 09080040 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Lebih terperinci

THE STUDENTS ABILITY IN WRITING SCRIPT AT THE EIGHTH GRADE STUDENTS OF SMP NEGERI 36 PEKANBARU.

THE STUDENTS ABILITY IN WRITING SCRIPT AT THE EIGHTH GRADE STUDENTS OF SMP NEGERI 36 PEKANBARU. THE STUDENTS ABILITY IN WRITING SCRIPT AT THE EIGHTH GRADE STUDENTS OF SMP NEGERI 36 PEKANBARU. Sinar Ilfat Nursal Hakim Charlina sinarilfat@ymail.com 0853555523813 Education of Indonesian Language and

Lebih terperinci

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh URAY FERRY HARYANTO NIM

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh URAY FERRY HARYANTO NIM ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA PENGHUBUNG DALAM KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 8 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh URAY FERRY HARYANTO

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI METODE GLOBAL PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KAPUKANDA ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENYIMAK (HŐREN) SISWA KELAS XI KETERAMPILAN SMA NEGERI 6 MALANG

KEMAMPUAN MENYIMAK (HŐREN) SISWA KELAS XI KETERAMPILAN SMA NEGERI 6 MALANG KEMAMPUAN MENYIMAK (HŐREN) SISWA KELAS XI KETERAMPILAN SMA NEGERI 6 MALANG Fahmy Hidayat Universitas Negeri Malang Pembimbing I: Drs. Tiksno Widyatmoko, M.A. Pembimbing II: Desti Nur Aini, S.S., M.Pd.

Lebih terperinci

ANALISIS PENGGUNAAN KONJUNGSI DAN TANDA BACA DALAM TEKS LHO PADA SISWA SMA KELAS X

ANALISIS PENGGUNAAN KONJUNGSI DAN TANDA BACA DALAM TEKS LHO PADA SISWA SMA KELAS X P ISSN 2614-624X E ISSN 2614-6231 DOI: http://dx.doi.org/10.22460/p.v1i2p%25p.128 ANALISIS PENGGUNAAN KONJUNGSI DAN TANDA BACA DALAM TEKS LHO PADA SISWA SMA KELAS X Bella Novita 1, Endri Luki Pauji 2,

Lebih terperinci

Meningkatkan Kemampuan Menyimak melalui Media Boneka Tangan pada Siswa Kelas II SDN Nogosari 04 Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember

Meningkatkan Kemampuan Menyimak melalui Media Boneka Tangan pada Siswa Kelas II SDN Nogosari 04 Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember 1 Meningkatkan Kemampuan Menyimak melalui Media Boneka Tangan pada Siswa Kelas II SDN Nogosari 04 Kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember (Improving The Second Grade Student's Listening Ability through Hand

Lebih terperinci

WINDA YULIA PUTRI NPM

WINDA YULIA PUTRI NPM KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENGEMBANGKAN KALIMAT TOPIK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH WINDA YULIA PUTRI NPM.10080129 PROGRAM

Lebih terperinci

Satria Hermano Pandrik 1, Gusnetti 2, Hidayati Azkiya 2. Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Satria Hermano Pandrik 1, Gusnetti 2, Hidayati Azkiya 2. Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR MENULIS SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL OBJEK LANGSUNG DI SDN 34 KOTO RAWANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Satria Hermano Pandrik 1,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam sebuah penelitian diperlukan adanya cara untuk memecahkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam sebuah penelitian diperlukan adanya cara untuk memecahkan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam sebuah penelitian diperlukan adanya cara untuk memecahkan masalah. Cara untuk memecahkan masalah yang telah dipilih dan disusun secara sistematis

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL BILDERGESCHICHTE UNTUK PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DALAM BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 8 MALANG

PENERAPAN MODEL BILDERGESCHICHTE UNTUK PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI DALAM BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 8 MALANG PENERAPAN MODEL BILDERGESCHICHE UNUK PEMBELAJARAN KEERAMPILAN MENULIS NARASI DALAM BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 8 MALANG Lasmi Kurniasih Pembimbing 1: Sri Prameswari Indriwardhani, M.Pd.

Lebih terperinci

苏北大学中文系学生汉语上声习得偏误分析 (sū běi dà xué zhōng wén xì xué shēng hàn yǔ shǎng shēng xí dé piān wù fēn xī) SKRIPSI. Oleh Ivan

苏北大学中文系学生汉语上声习得偏误分析 (sū běi dà xué zhōng wén xì xué shēng hàn yǔ shǎng shēng xí dé piān wù fēn xī) SKRIPSI. Oleh Ivan ANALISIS KESALAHAN PELAFALAN NADA KETIGA ( 上声 shǎng Shēng ) DALAM BAHASA MANDARIN OLEH MAHASISWA SASTRA CINA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA: KAJIAN FONETIK AKUSTIK 苏北大学中文系学生汉语上声习得偏误分析 (sū běi dà xué zhōng

Lebih terperinci

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta   Abstract PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DI KELAS IV SD NEGERI 03 PURUS KECAMATAN PADANG BARAT Winda Anggraini 1,Marsis

Lebih terperinci

KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA AUDIO-VISUAL SISWA KELAS VII SEKOLAH MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI BINTAN TIMUR TAHUN PELAJARAN

KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA AUDIO-VISUAL SISWA KELAS VII SEKOLAH MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI BINTAN TIMUR TAHUN PELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA AUDIO-VISUAL SISWA KELAS VII SEKOLAH MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI BINTAN TIMUR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KOTA TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KOTA TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KOTA TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Artikel E-Jurnal Oleh DHARUL NIM 100388201252 PRODI

Lebih terperinci

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh RASMIAYU FENDIANSYAH NIM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh RASMIAYU FENDIANSYAH NIM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA ANALISIS TINDAK TUTUR ILOKUSI DAN PERLOKUSI PADA GURU MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 5 TANJUNGPINANG ARTIKEL E-JOURNAL Oleh RASMIAYU

Lebih terperinci

Menyetujui Komisi Pe imbing. Prof. M. Silitonga. Ph.D Ketua '\,\ -- ~ "

Menyetujui Komisi Pe imbing. Prof. M. Silitonga. Ph.D Ketua '\,\ -- ~ Judul Penelitian Nama NIM Program Studi Analisis Kesalahan Sintaksis Bahasa Indonesia Siswa Sekolah Dasar Di Kabupaten Karo Dalam Mengarang NILASARI 983109015 Linguistik Menyetujui Komisi Pe imbing l Prof.

Lebih terperinci

Kata kunci: kesalahan, terjemahan abstrak. Keywords: errors, translating abstract

Kata kunci: kesalahan, terjemahan abstrak. Keywords: errors, translating abstract Kesalahan dalam Terjemahan Abstrak Karya Ilmiah oleh Mahasiswa Jurusan Sastra Jerman Angkatan 2008 Universitas Negeri Malang Erlina Yuni Novitasari Pembimbing: (I) Dra. Rosyidah, M.Pd., (II) Deddy Kurniawan,

Lebih terperinci

KESALAHAN EJAAN DALAM SURAT DINAS SISWA KELAS VI SD

KESALAHAN EJAAN DALAM SURAT DINAS SISWA KELAS VI SD Kesalahan Ejaan dalam Surat Dinas Siswa Kelas VI SD (Sulasih) 139 KESALAHAN EJAAN DALAM SURAT DINAS SISWA KELAS VI SD Sulasih SDN Cluring Kalitengah Lamongan Telp. 085813939526 Abstrak: Tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setia Rini, 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setia Rini, 2014 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini peneliti memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan proses penyusunan kegiatan penelitian yang dilakukan, diantaranya: latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah,

Lebih terperinci

STRUKTUR UND WORTSCHATZ II JR 216

STRUKTUR UND WORTSCHATZ II JR 216 SILABUS STRUKTUR UND WORTSCHATZ II JR 216 Irma Permatawati, S.Pd. JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2010 SILABUS 1. Identitas Mata Kuliah

Lebih terperinci

Artikel oleh Dzikrullah Hakam Allif Mubarak ini telah diperiksa dan disetujui. Malang, 9 Agustus 2012 Pembimbing I

Artikel oleh Dzikrullah Hakam Allif Mubarak ini telah diperiksa dan disetujui. Malang, 9 Agustus 2012 Pembimbing I Artikel oleh Dzikrullah Hakam Allif Mubarak ini telah diperiksa dan disetujui. Malang, 9 Agustus 2012 Pembimbing I Dra. Rosyidah, M.Pd. NIP. 19600821 198503 2 001 Malang, 9 Agustus 2012 Pembimbing II Edy

Lebih terperinci

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SIAWA KELAS X5 DENGAN MENGGUNAKAN METODE SRT (SEARCH REWRITE AND TEST

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SIAWA KELAS X5 DENGAN MENGGUNAKAN METODE SRT (SEARCH REWRITE AND TEST PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SIAWA KELAS X5 DENGAN MENGGUNAKAN METODE SRT (SEARCH REWRITE AND TEST) SISWA DI SMA NEGERI 2 PANCUNG SOAL KABUPATEN PESISIR SELATAN 1) 2) MeliaKurniawati

Lebih terperinci

ANALISIS MULTIPLE INTELLEGENCES PADA BUKU SISWA KURIKULUM 2013 KELAS IV SD

ANALISIS MULTIPLE INTELLEGENCES PADA BUKU SISWA KURIKULUM 2013 KELAS IV SD JURNAL INOVASI PENDIDIKAN Volume 1 Nomer 2, September 2017, Halaman 1-6 ANALISIS MULTIPLE INTELLEGENCES PADA BUKU SISWA KURIKULUM 2013 KELAS IV SD Dian Ika Kusumaningtyas 1) dan Maharani Putri Kumalasani

Lebih terperinci

HUBUNGAN TINGKAT KERAJINAN MEMBACA DENGAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN

HUBUNGAN TINGKAT KERAJINAN MEMBACA DENGAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN HUBUNGAN TINGKAT KERAJINAN MEMBACA DENGAN KETERAMPILAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh FIRDA ARIANI NIM 100388201260

Lebih terperinci

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA DENGAN TEKNIK PETA PIKIRAN KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA DENGAN TEKNIK PETA PIKIRAN KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA DENGAN TEKNIK PETA PIKIRAN KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN Yepi Febri Yunita 1), Hasnul Fikri 2), Dra. Dainur Putri, M.Pd 2)

Lebih terperinci

PERBEDAAN MAKNA KATA-KATA BAHASA INDONESIA DENGAN BAHASA MELAYU PATTANI YANG DIGUNAKAN OLEH MAHASISWA THAILAND DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PERBEDAAN MAKNA KATA-KATA BAHASA INDONESIA DENGAN BAHASA MELAYU PATTANI YANG DIGUNAKAN OLEH MAHASISWA THAILAND DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PERBEDAAN MAKNA KATA-KATA BAHASA INDONESIA DENGAN BAHASA MELAYU PATTANI YANG DIGUNAKAN OLEH MAHASISWA THAILAND DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Tesis Diajukan Kepada Program Studi Magister Pengkajian

Lebih terperinci

PEMANFAATAN VIDEO KARTUN ANIMASI BANG ONE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS OPINI SISWA KELAS XI IPB 1 DI SMA NEGERI 1 UBUD

PEMANFAATAN VIDEO KARTUN ANIMASI BANG ONE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS OPINI SISWA KELAS XI IPB 1 DI SMA NEGERI 1 UBUD ARTIKEL PEMANFAATAN VIDEO KARTUN ANIMASI BANG ONE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS OPINI SISWA KELAS XI IPB 1 DI SMA NEGERI 1 UBUD OLEH I WAYAN SUARJAYA NIM 0912011061 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA

Lebih terperinci

KEMAHIRAN MENYAMPAIKAN PENDAPAT SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PERIKANAN DAN KELAUTAN BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KEMAHIRAN MENYAMPAIKAN PENDAPAT SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PERIKANAN DAN KELAUTAN BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 KEMAHIRAN MENYAMPAIKAN PENDAPAT SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PERIKANAN DAN KELAUTAN BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 E - JOURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi antarmanusia. Dengan bahasa seseorang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi antarmanusia. Dengan bahasa seseorang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat komunikasi antarmanusia. Dengan bahasa seseorang dapat mengungkapkan pikiran dan perasaannya, serta memberikan berbagai informasi kepada

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK MELENGKAPI PARAGRAF TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK MELENGKAPI PARAGRAF TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK MELENGKAPI PARAGRAF TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN JURNAL ILMIAH DEPPA SALTIA NPM 09080003 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB l PENDAHULUAN. mempelajari struktur dan tatabahasa. Kumpulan kata tanpa struktur dan

BAB l PENDAHULUAN. mempelajari struktur dan tatabahasa. Kumpulan kata tanpa struktur dan 1 BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar bahasa tidak hanya mempelajari kosakata, tapi juga mempelajari struktur dan tatabahasa. Kumpulan kata tanpa struktur dan tatabahasa yang baik dan benar

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI BERDASARKAN TEKS WAWANCARA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI BERDASARKAN TEKS WAWANCARA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI BERDASARKAN TEKS WAWANCARA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LUBUK BASUNG

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LUBUK BASUNG HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LUBUK BASUNG Oleh: Retna Yeni 1, Erizal Gani 2, Afnita 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

PERBANDINGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BACAAN DAN MEDIA POSTER SISWA KELAS KELAS X SMAN 1 RANAH PESISIR

PERBANDINGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BACAAN DAN MEDIA POSTER SISWA KELAS KELAS X SMAN 1 RANAH PESISIR PERBANDINGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BACAAN DAN MEDIA POSTER SISWA KELAS KELAS X SMAN 1 RANAH PESISIR ARTIKEL ILMIAH IZSABTUR RADIAH NIM. 10080045 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Kesesuaian Tipologi Latihan Buku Jung 1 Dengan KTSP Bahasa Jerman

Kesesuaian Tipologi Latihan Buku Jung 1 Dengan KTSP Bahasa Jerman Kesesuaian Tipologi Latihan Buku Jung 1 Dengan KTSP Bahasa Jerman Widyarini Megawati, Dewi Kartika Ardiyani, S.Pd., M.Pd, dan Sri Prameswari Indriwardhani, M.Pd Universitas Negeri Malang dingdassifunf@gmail.com

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA PENGHUBUNG DALAM KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BINTAN

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA PENGHUBUNG DALAM KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BINTAN ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KATA PENGHUBUNG DALAM KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BINTAN ARTIKEL E-JOURNAL Oleh RENIYULIA FITRI NIM 090388201253 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRAINDONESIA

Lebih terperinci

AN ANALYSIS OF DIFFICULTY LEVEL IN TRANSLATING METAPHORICAL EXPRESSION FOUND IN READER S DIGEST

AN ANALYSIS OF DIFFICULTY LEVEL IN TRANSLATING METAPHORICAL EXPRESSION FOUND IN READER S DIGEST AN ANALYSIS OF DIFFICULTY LEVEL IN TRANSLATING METAPHORICAL EXPRESSION FOUND IN READER S DIGEST A Thesis Presented as Partial Fulfillment of the Requirements to Obtain the Sarjana Sastra Degree in the

Lebih terperinci

KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 PADANG BERDASARKAN KERANGKA KARANGAN ARTIKEL ILMIAH RIRIN SEPRIWINNI NPM

KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 PADANG BERDASARKAN KERANGKA KARANGAN ARTIKEL ILMIAH RIRIN SEPRIWINNI NPM KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 PADANG BERDASARKAN KERANGKA KARANGAN ARTIKEL ILMIAH RIRIN SEPRIWINNI NPM 09080190 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: nilai hasil belajar mata pelajaran produktif, efikasi diri, nilai Praktik Kerja Lapangan, kesiapan kerja

ABSTRAK. Kata Kunci: nilai hasil belajar mata pelajaran produktif, efikasi diri, nilai Praktik Kerja Lapangan, kesiapan kerja ABSTRAK Farida, Nike Nur. 2017. Kontribusi Nilai Hasil Belajar Mata Pelajaran Produktif dan Efikasi Diri Terhadap Nilai Praktik Kerja Lapangan Serta Dampaknya pada Kesiapan Kerja Siswa SMK Paket Keahlian

Lebih terperinci

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL PADA TEKS BERITA SISWA KELAS VIII SMP KRISTEN 4 SURAKARTA

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL PADA TEKS BERITA SISWA KELAS VIII SMP KRISTEN 4 SURAKARTA ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL PADA TEKS BERITA SISWA KELAS VIII SMP KRISTEN 4 SURAKARTA SKRIPSI Oleh: Angel Kurnia Wulansari K1212005 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PEMBUKTIAN PADA MATAKULIAH STRUKTUR ALJABAR

ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PEMBUKTIAN PADA MATAKULIAH STRUKTUR ALJABAR βeta p-issn: 2085-5893 / e-issn: 2541-0458 http://jurnalbeta.ac.id Vol. 7 No. 2 (Nopember) 2014, Hal. 72-81 βeta 2014 ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PEMBUKTIAN PADA MATAKULIAH STRUKTUR

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK COPY THE MASTER TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGAI TARAB E- JURNAL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK COPY THE MASTER TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGAI TARAB E- JURNAL ILMIAH PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK COPY THE MASTER TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGAI TARAB E- JURNAL ILMIAH VIVI ANGGELA PUTRI NPM 09080276 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN

Lebih terperinci

PENGUASAAN KALIMAT EFEKTIF DAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI PADA SISWA SMP

PENGUASAAN KALIMAT EFEKTIF DAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI PADA SISWA SMP PENGUASAAN KALIMAT EFEKTIF DAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS EKSPOSISI PADA SISWA SMP Dwi Fitriyani Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, STKIP Muhammadiyah Pringsewu email: dwifitriyani2221@gmail.com

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN METODE LATIHAN/DRILL TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII MTsN TAPAN KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN METODE LATIHAN/DRILL TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII MTsN TAPAN KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENGGUNAAN METODE LATIHAN/DRILL TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII MTsN TAPAN KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

Lebih terperinci

PHI : Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 1 No.1 Tahun 2017

PHI : Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 1 No.1 Tahun 2017 ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA YPTK PADANG DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL STATISTIKA DAN PROBABILITY Syelfia Dewimarni 1 1 Dosen Manajemen Informatika,

Lebih terperinci

Ika Rahmawati Pembimbing 1: Sri Prameswari Indriwardhani, M.Pd. Pembimbing 2: Desti Nur Aini, S.S., M.Pd.

Ika Rahmawati Pembimbing 1: Sri Prameswari Indriwardhani, M.Pd. Pembimbing 2: Desti Nur Aini, S.S., M.Pd. PENGGUNAAN MEDIA WÜRFELSPIEL UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN DI KELAS XI BAHASA SMA AL-RIFA IE GONDANGLEGI TAHUN AJARAN 2011/2012 Ika Rahmawati Pembimbing 1: Sri Prameswari Indriwardhani, M.Pd. Pembimbing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pengajaran bahasa mempunyai tujuan agar pembelajar dapat

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pengajaran bahasa mempunyai tujuan agar pembelajar dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum pengajaran bahasa mempunyai tujuan agar pembelajar dapat menggunakan bahasa yang dipelajarinya untuk berkomunikasi, baik secara lisan maupun tertulis dengan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS VIIIA MTS ZAINUL BAHAR MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS)

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS VIIIA MTS ZAINUL BAHAR MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS VIIIA MTS ZAINUL BAHAR MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) Arini Susana 27, Parto 28, Rusdhianti Wuryaningrum 29 Abstract

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI KELAS X SMA NEGERI 2 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI KELAS X SMA NEGERI 2 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI KELAS X SMA NEGERI 2 KOTO XI TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN Lara Susilawati 1, Upit Yulianti²,

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TEMPEL KATA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 10 PADANG ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TEMPEL KATA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 10 PADANG ARTIKEL ILMIAH KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK TEMPEL KATA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 10 PADANG ARTIKEL ILMIAH untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (Strata I) ALI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi dapat berupa percakapan (lisan) dan tulisan. Apabila pesan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi dapat berupa percakapan (lisan) dan tulisan. Apabila pesan yang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan alat penting bagi manusia untuk berkomunikasi. Komunikasi dapat berupa percakapan (lisan) dan tulisan. Apabila pesan yang disampaikan oleh penutur tidak

Lebih terperinci

HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA KARYA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN SISWA MENGAPRESIASI CERPEN DI SMP

HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA KARYA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN SISWA MENGAPRESIASI CERPEN DI SMP HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA KARYA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN SISWA MENGAPRESIASI CERPEN DI SMP Ninis Sukma Dahlianti, Syambasril, Deden Ramdani Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Untan, Pontianak

Lebih terperinci

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh. Ibrahim NIM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

ARTIKEL E-JOURNAL. Oleh. Ibrahim NIM JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ANALISIS KESALAHAN KATA PENGHUBUNG PADA TULISAN PENGALAMAN PRIBADI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MAITREYAWIRA TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh Ibrahim NIM 090388201142

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VIII MADRASAH TSANAWIYAH MASANI BINTAN ARTIKEL E-JOURNAL

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VIII MADRASAH TSANAWIYAH MASANI BINTAN ARTIKEL E-JOURNAL ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN HURUF KAPITAL DAN TANDA BACA PADA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VIII MADRASAH TSANAWIYAH MASANI BINTAN ARTIKEL E-JOURNAL Oleh RUBI YULIANII NIM 090388201283 JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PEMETAAN MASALAH MAHASISWA DENGAN KEMAMPUAN BERBICARA

PEMETAAN MASALAH MAHASISWA DENGAN KEMAMPUAN BERBICARA PEMETAAN MASALAH MAHASISWA DENGAN KEMAMPUAN BERBICARA Luh Ketut Sri Widhiasih Nyoman Deni Wahyudi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mahasaraswati Denpasar sriwidhiasih@gmail.com deni_ajuz@yahoo.com

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN METODE SIRE TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 26 PADANG ARTIKEL ILMIAH ROZA YULIANA NPM

PENGARUH PENGGUNAAN METODE SIRE TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 26 PADANG ARTIKEL ILMIAH ROZA YULIANA NPM PENGARUH PENGGUNAAN METODE SIRE TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 26 PADANG ARTIKEL ILMIAH ROZA YULIANA NPM 10080166 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Lebih terperinci

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN UNSUR FUNGSIONAL KALIMAT PADA PARAGRAF DESKRIPSI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013 / 2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh NANDA PUTRA

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN STRATEGI BUKU BERGAMBAR MINIM KATA SISWA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 1 IMOGIRI, BANTUL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN STRATEGI BUKU BERGAMBAR MINIM KATA SISWA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 1 IMOGIRI, BANTUL PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN STRATEGI BUKU BERGAMBAR MINIM KATA SISWA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 1 IMOGIRI, BANTUL ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas

Lebih terperinci

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN TANDA BACA KARANGAN NARASI SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMAHANG TUAH KOTA TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013-2014 ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONJOL KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH MOMON PRATAMA NPM.

PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONJOL KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH MOMON PRATAMA NPM. PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONJOL KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH MOMON PRATAMA NPM. 09080103 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGUNAKAN PREPOSISI PADA KARANGAN EKSPOSISI KELAS X DI SMA NEGERI 1 MOJOLABAN SKRIPSI

KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGUNAKAN PREPOSISI PADA KARANGAN EKSPOSISI KELAS X DI SMA NEGERI 1 MOJOLABAN SKRIPSI KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGUNAKAN PREPOSISI PADA KARANGAN EKSPOSISI KELAS X DI SMA NEGERI 1 MOJOLABAN SKRIPSI Usulan sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BERDASARKAN NEWMAN S ERROR ANALYSIS PADA SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BERDASARKAN NEWMAN S ERROR ANALYSIS PADA SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA BERDASARKAN NEWMAN S ERROR ANALYSIS PADA SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG Kartina 1, Rita Desfitri 1, Puspa Amelia 1 1 Pendidikan Matematika,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK Karin Ajeng Febriani, Nanang Heryana, Djon Lasmono Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia,

Lebih terperinci

PROFIL KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL OPERASI HITUNG CAMPURAN BILANGAN BULAT DI SMP

PROFIL KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL OPERASI HITUNG CAMPURAN BILANGAN BULAT DI SMP PROFIL KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL OPERASI HITUNG CAMPURAN BILANGAN BULAT DI SMP Melisa Imelda, Edy Yusmin, Dede Suratman Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Untan Email: melisa.imelda5@yahoo.com

Lebih terperinci

Abstrak. Kata kunci: peers support, student engagement, dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan informatif, dukungan penghargaan

Abstrak. Kata kunci: peers support, student engagement, dukungan emosional, dukungan instrumental, dukungan informatif, dukungan penghargaan Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan fungsional antara peers support terhadap student engagement pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Angkatan 2014 Universitas X Bandung. Subjek dalam

Lebih terperinci

Penerapan Model Pembelajaran Stationenlernen Pada Keterampilan Membaca Karya Sastra Berbahasa Jerman di Kelas XI-Bahasa SMA Negeri 7 Malang

Penerapan Model Pembelajaran Stationenlernen Pada Keterampilan Membaca Karya Sastra Berbahasa Jerman di Kelas XI-Bahasa SMA Negeri 7 Malang Penerapan Model Pembelajaran Stationenlernen Pada Keterampilan Membaca Karya Sastra Berbahasa Jerman di Kelas XI-Bahasa SMA Negeri 7 Malang Tezar Zein Burhansyah Dra. Rosyidah, M. Pd. Dewi Kartika Ardiyani,

Lebih terperinci

ANALISIS KESALAHAN MORFOLOGI DALAM KARANGAN SEDERHANA BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI SMAN 2 MAKASSAR ABSTRAK ABSTRACT

ANALISIS KESALAHAN MORFOLOGI DALAM KARANGAN SEDERHANA BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI SMAN 2 MAKASSAR ABSTRAK ABSTRACT ANALISIS KESALAHAN MORFOLOGI DALAM KARANGAN SEDERHANA BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI SMAN 2 MAKASSAR Agung Rinady Malik 1 dan Syarifah Fatimah 2 Fakultas Bahasa dan Sastra, Universitas Negeri Makassar Email

Lebih terperinci

EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS XII SMA PERINTIS 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS XII SMA PERINTIS 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS XII SMA PERINTIS 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh Hendra Purnama Nurlaksana Eko Rusminto Eka Sofia Agustina Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN KEMBALI BERITA YANG DIDENGAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 26 PADANG ARTIKEL ILMIAH MARLINA NPM

KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN KEMBALI BERITA YANG DIDENGAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 26 PADANG ARTIKEL ILMIAH MARLINA NPM KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN KEMBALI BERITA YANG DIDENGAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 26 PADANG ARTIKEL ILMIAH MARLINA NPM 10080398 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENGEMBANGKAN KALIMAT TOPIK SISWA KELAS X SMA N 8 PADANG ARTIKEL ILMIAH

KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENGEMBANGKAN KALIMAT TOPIK SISWA KELAS X SMA N 8 PADANG ARTIKEL ILMIAH KEMAMPUAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENGEMBANGKAN KALIMAT TOPIK SISWA KELAS X SMA N 8 PADANG ARTIKEL ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA

Lebih terperinci

Oleh : RIYANI TUGAS AKHIR Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 untuk mencapai gelar Sarjana Psikologi PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

Oleh : RIYANI TUGAS AKHIR Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Strata 1 untuk mencapai gelar Sarjana Psikologi PROGRAM STUDI PSIKOLOGI PERBEDAAN TINGKAT PROKRASTINASI AKADEMIK DALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UKSW DITINJAU DARI KEPRIBADIAN TIPE A DAN TIPE B Oleh : RIYANI 802008022 TUGAS AKHIR Diajukan dalam

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEMAHIRAN MENYIMAK PUISI DAN KEMAHIRAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BINTAN UTARA TAHUN PELAJARAN

HUBUNGAN ANTARA KEMAHIRAN MENYIMAK PUISI DAN KEMAHIRAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BINTAN UTARA TAHUN PELAJARAN HUBUNGAN ANTARA KEMAHIRAN MENYIMAK PUISI DAN KEMAHIRAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BINTAN UTARA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 ARTIKEL E-JOURNAL diajukan untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA N 10 SIJUNJUNG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA N 10 SIJUNJUNG PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA N 10 SIJUNJUNG Yora Diana Putri 1, Rahayu Fitri 2, Sri Mulyani Rusli 2 1 Mahasiswa Program

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DEDUKTIF SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH NEGERI BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DEDUKTIF SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH NEGERI BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DEDUKTIF SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH NEGERI BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh : Rio Julianto NIM 100388201158 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER (Improving the third grade student's ability in writing a paragraph by using puzzle as the

Lebih terperinci

PENGGUNAAN PERMAINAN KARTU SOAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI SD NEGERI JARAKAN

PENGGUNAAN PERMAINAN KARTU SOAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI SD NEGERI JARAKAN 414 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 5 Tahun ke-5 2016 PENGGUNAAN PERMAINAN KARTU SOAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI SD NEGERI JARAKAN THE USING OF QUESTION TAG CARDS TO GET

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk memperoleh gambaran tentang kesalahan penggunaan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk memperoleh gambaran tentang kesalahan penggunaan - 28 - BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk memperoleh gambaran tentang kesalahan penggunaan Konjunktionen aber, denn, und, sondern dan oder yang dibuat oleh mahasiswa Jurusan Pendidikan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NURVIANA VELAYATI K

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NURVIANA VELAYATI K FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR PADA MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR MAHASISWA SEMESTER III PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN DI STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN SILABUS

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JERMAN SILABUS 1. Fakultas / Program Studi : Bahasa dan Seni / Pendidikan Bahasa Jerman 2. Mata Kuliah & Kode : Linguistik II Kode : GER 411 3. Jumlah SKS : Teori :2 SKS Praktik : 2 SKS : Sem : VI Waktu : 16x2 @100 4.

Lebih terperinci

Pendahuluan. Rizkya et al., Peningkatan Kemampuan Menyusun Kata menjadi Kalimat Tanya...

Pendahuluan. Rizkya et al., Peningkatan Kemampuan Menyusun Kata menjadi Kalimat Tanya... 1 Peningkatan Kemampuan Menyusun Kata menjadi Kalimat Tanya dengan Media Kartu Kata pada Siswa Kelas III SDN Wirowongso 1 Jember Tahun Pelajaran 2012/2013 (Improving Student's Arrange Words to be Interogative

Lebih terperinci