Penerapan Methode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) Pada Pembelajaran Membaca di SMA Negeri 8 Malang
|
|
- Lanny Setiabudi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Penerapan Methode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) Pada Pembelajaran Membaca di SMA Negeri 8 Malang Yoyok Budiono Pembimbing 1: Sri Prameswari Indriwardhani, M.Pd. Pembimbing 2: M. Kharis, S.Pd., M. Hum. budiono.yoyok@gmail.com Abstract: The purpose of this study is to describe the application of the PQ4R-method on the german reading lesson for the students in the class XI of language program SMA Negeri 8 Malang. This study used a qualitative descriptive study design. The data source in this study is all students of XI Bahasa SMA Negeri 8 Malang. The results shows that the application of this method in reading lesson for the class XI Bahasa SMA Negeri 8 Malang went pretty well. Students can understand the text well and can answer the questions based on the text properly. Average student scores on the first study, namely In the second study students' average rose to Keywords : PQ4R-method, reading lesson, german. Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan penerapan metode PQ4R pada pembelajaran membaca bahasa Jerman di kelas XI Bahasa SMA Negeri 8 Malang. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri 8 Malang pada program bahasa Jerman. Penerapan metode ini pada pembelajaran membaca pada kelas XI Bahasa SMA Negeri 8 Malang berjalan cukup baik. Siswa dapat memahami teks dengan baik dan dapat menjawab pertanyaan dengan benar. Rata-rata nilai siswa pada penelitian pertama yaitu 62,25. Pada penelitian kedua rata-rata siswa naik menjadi 80,87. Kata kunci: metode PQ4R, pembelajaran membaca, bahasa jerman. Bahasa adalah salah satu hal yang paling penting dalam kehidupan manusia. Bahasa berperan sebagai penghubung antara manusia, sehingga mereka bias saling berkomunikasi. Selain itu, kita dapat menggunakan bahasa sebagai sarana untuk memperoleh pengetahuan.. Bahasa asing mempunyai peran penting untuk mengembangkan aspek intelektual, sosial, dan emosional dan keberhasilan para siswa dalam semua disiplin ilmu. Dengan pembelajaran bahasa asing diharapkan siswa mengenali budaya mereka dan budaya asing. Saat ini pembelajaran bahasa asing sangat penting bagi siswa. Pembelajaran bahasa tidak hanya berpusat pada bahasa ibu, tetapi juga pada bahasa asing. Melalui bahasa asing, kita dapat memperluas pengetahuan dan mengenal budaya baru. Salah satu bahasa asing yang diajarkan di banyak sekolah di Indonesia, adalah bahasa Jerman. Bahasa Jerman digunakan sebagai bahasa pengantar, terutama di Eropa Tengah. Bahasa ini adalah salah satu bahasa di Eropa, yang menyebar luas dan menjadi bahasa pengantar antar Negara sampai pada abad ke dua puluh (
2 Saat ini bahasa jeman merupakan salah satu bahasa asing yang banyak dipelajari di sekolah-sekolah. Salah satu sekolah di Malang yang mengajarkan bahasa Jerman adalah SMA Negeri 8 Malang. Dalam mempelajari bahasa Jerman terdapat empat keterampilan yang harus dikuasai oleh siswa, yakni: menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Penguasaan empat keterampilan tersebut mempunyai tujuan agar siswa dapat memahami dan menggunakan bahasa Jerman dengan baik. Salah satu keterampilan yang perlu dikuasai adalah membaca. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis (Tarigan, 1985:7). Menurut Langenscheidt (2002:622) membaca adalah melihat sesuatu yang tertulis dan memahami isinya. Hal ini penting untuk mendapatkan dan memahami informasi dari media cetak dan elektronik. Berdasarkan pengamatan di SMA Negeri 8 Malang peneliti berpendapat bahwa minat siswa terhadap pembelajaran membaca bahasa Jerman masih kurang. Beberapa siswa terlihat tidak bersemangat dan pasif setiap kali guru memberi mereka tugas untuk membaca bahasa teks Jerman, terutama jika guru memberi pertanyaan tentang teks yang disajikan kepada siswa. Hal ini disebabkan karena proses pembelajaran yang dilakukan masih secara konvensional. Guru menggunakan metode yang sederhana untuk memahami teks. Siswa membaca dan menandai kata-kata sulit. Siswa berusaha memahami bacaan dan mencari arti kata-kata sulit di dalam kamus dalam waktu ynag bersamaan. Mereka terfokus pada kata-kata sulit dan membaca teks kata demi kata, sehingga siswa tidak memahami isi sebuah teks dan tidak dapat menjawab pertanyaan berdasarkan teks dengan benar. Metode yang digunakan tersebut tidak sesuai dengan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). KTSP merupakan strategi pengembangan kurikulum untuk mewujudkan sekolah yang efektif, produktif, dan berprestasi (Mulyasa, 2007:20) memiliki. Hal ini dilakukan agar siswa dapat mencapai tujuan dari membaca. Tujuan dari keterampilan membaca membaca di KTSP untuk Kelas 11, yaitu (1) mengidentifikasi bentuk dan tema wacana sederhana secara tepat, (2) memperoleh informasi umum, informasi tertentu, dan atau rinci dari wacana sederhana dengan tepat, dan (3) membaca kata, frasa atau kalimat dalam wacana tertulis sederhana dengan tepat. (Diknas, 2006:772). Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk menerapkan sebuah metode pada pembelajaran membaca bahasa Jerman. Metode tersebut ialah metode PQ4R. Metode ini dikembangkan oleh Thomas dan Robinson. PQ4R merupakan kependekan dari Preview, Question, Read, Reflect, Recite, dan Review. Metode ini memungkinkan siswa lebih aktif dalam membaca karena memberi siswa kesempatan untuk mengembangkan kemampuan membaca mereka. Dengan penerapan metode ini diharapkan siswa dapat memecahkan masalah mereka secara mandiri. Kelebihan dari metode ini adalah bahwa siswa dapat memahami bacaan melalui pertanyaan-pertanyaan yang mereka susun sendiri. Dari pertanyaan-pertanyaan tersebut siswa mendapatkan informasi rinci dalam sebuah bacaan. Berdasarkan alasan di atas, peneliti mengadakan penelitian yang berjudul "Penerapan Metode PQ4R dalam Pembelajaran Membaca Bahasa Jerman di Kelas XI Bahasa SMA Negeri Malang 8". Dengan metode ini diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami bacaan dan memperkaya metode dalam membaca.
3 Membaca adalah salah satu dari empat kemampuan berbahasa yang harus dikuasai siswa. Carol (Wiryodijoyo, 1989:1) berpendapat bahwa membaca adalah sebuah proses berpikir, yang termasuk di dalamnya mengartikan, menafsirkan arti, dan menerapkan ide-ide dari lambang. Kita harus membaca secara kritis, kreatif dan menggunakan informasi sehingga dapat menarik kesimpulan. Sedangkan Cole (Wiryodijoyo, 1989:1) mengungkapkan bahwa membaca adalah proses psikologi untuk menentukan arti kata-kata tertulis. Membaca melibatkan penglihatan, gerak mata, pembicaraan batin, ingatan, pengetahuan mengenai kata yang dapat dipahami, dan pengalaman pembacanya. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa membaca adalah sebuah aktivitas untuk mendapatkan informasi baru. Membaca dibagi menjadi beberapa jenis. Menurut Roche (2008:196) membaca dibagi menjadi tiga macam yaitu a) membaca secara umum (Globalverstehen) untuk mendapatkan gambaran umum mengenai isi sebuah bacaan, b) membaca selektif untuk mendapatkan informasi tertentu secara spesifik dari sebuah bacaan, dan c) membaca intensif untuk mendapatkan informasi secara detail dari sebuah bacaan. Berdasarkan ada tidaknya suara, jenis membaca dibagi menjadi dua menurut (Tarigan, 1985:22) dan (Aminuddin, 1987:17) antara lain: a) Membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid ataupun pembaca bersama-sama dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran dan perasaan seorang pengarang. b) Membaca dalam hati yaitu kegiatan membaca yang berusaha memahami keseluruhan isi bacaan secara mendalam sambil menghubungkan isi bacaan itu dengan pengalaman maupun pengetahuan yang dimiliki pembaca tanpa diikuti gerak lisan maupun suara. Dalam proses pembelajaran membaca diperlukan adanya sebuah metode untuk memudahkan siswa dalam memahami suatu bacaan. Pada penelitian ini digunakan sebuah metode yaitu PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review). Metode ini dikembangkan oleh Thomas dan Robinson pada tahun Langkahlangkah dari metode ini yaitu: a) Preview Soedarso (2004: 60) berpendapat bahwa Preview merupakan sebuah teknik untuk mendapatkan gambaran umum dari sebuah bacaan sebelum membaca secara intensif. Pada tahap ini siswa membutuhkan waktu beberapa menit untuk melihat sekilas judul dari sebuah bacaan, gambar, tabel, kalimat pertama dan kalimat terakhir setiap paragraf. b) Question Siswa mencoba menyusun pertanyaan dari apa yang mereka tangkap pada tahap Preview. Pertanyaan disusun menggunakan W-Fragen (wie, wo, wann, warum, wer, woher, usw) dalam bahasa Indonesia bagaimana, di mana, kapan, mengapa, siapa, ke mana, dan sebagainya. Penyusunan pertanyaan menggunakan W-Fragen bertujuan agar siswa dapat menjawab pertanyaan dengan mudah. Menurut Soedarso, penyusunan pertanyaan membuat siswa membaca lebih aktiv dan memahami ide pokok bacaan dengan mudah. c) Read Pada tahap ini siswa membaca bacaan dalam hati untuk mendapatkan informasi secara detil dari suatu bacaan. d) Reflect
4 Setelah membaca, siswa menghubungkan informasi yang telah mereka dapat pada tahap preview dengan informasi tambahan yang mereka peroleh setelah membaca. Untuk mengetahui pemahaman siswa, guru memberi pertanyaan seputar teks pada siswa. e) Recite Pada tahap ini siswa menjawab pertanyaan yang telah disusun sebelumnya. Siswa dapat berdiskusi dengan temannya agar dapat saling bertukar pikiran mengenai teks yang mereka baca. f) Review Setelah semua langka terpenuhi, selanjutnya adalah review. Pada tahap ini siswa mengingat kembali isi dari bacaan. Untuk mengetahui pemahaman siswa, guru member latihan tentang bacaan. Pada penelitian ini digunakan teks naratif. William berpendapat bahwa teks narasi lebih mudah dipahami daripada eksposisi. Metode Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. McMillan dan Schumacher di Damaianti (2006: 73) mengatakan bahwa metode kualitatif disebut metode investigasi karena biasanya peneliti mengumpulkan data dengan cara bertatap muka langsung dan berinteraksi dengan orang-orang di tempat penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan metode PQ4R dalam pembelajaran membaca di kelas XI Bahasa SMA Negeri 8 Malang. Data pada penelitian ini diambil dari observasi, angket guru dan siswa, dan dokumentasi tugas-tugas. Sedangkan sumber data pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Bahasa SMA Negeri 8 Malang pada program bahasa Jerman. Pada penelitian kualitatif, peneliti merupakan instrumen utama pengumpul data. Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara mengobservasi proses pembelajaran dari awal hingga akhir, menyebarkan angket, dan memberikan tes kepada siswa. Data hasil penelitian yang terkumpul terdiri dari data hasil observasi, angket, dan tes. Hasil Nilai akhir akhir adalah rata-rata dari dua tugas. Pada penerapan pertama hanya 7 siswa yang berpartisipasi di dalam kelas. Berdasarkan hasil penilaian hanya terdapat tiga siswa yang lulus atau mendapat nilai di atas 75. Lima siswa lainnya mendapat nilai di bawah 75. Rata-rata nilai siswa pada penelitian pertama ini yaitu 62,25. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode PQ4R pada penelitian pertama pertama kurang membawa hasil yang baik. Pada penelitian kedua, terdapat enam siswa yang mendapat nilai di atas 75. Sementara dua lainnya mendapat nilai di bawah 75. Berdasarkan Standar Kelulusan Minimal (SKM), pada penelitian kedua ini terdapat lebih banyak siswa yang lulus. Rata-rata siswa juga mengalami kenaikan dari 62,25 menjadi 80,87. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa, penggunaan metode PQ4R pada pembelajaran membaca dapat membantu siswa untuk memahami bacaan dan membuat siswa lebih aktif.
5 Pembahasan Penggunaan metode PQ4R pada pembelajaran membaca bahasa Jerman sebelumnya belum pernah dilaksanakan pada kelas XI Bahasa SMA Negeri 8 Malang. Pada tahap awal, siswa melakukan preview selama beberapa menit. Kemudian siswa membuat lima pertanyaan berdasarkan bacaan. Tujuan dari membuat pertanyaan ini adalh untuk membuat siswa lebih aktif. Siswa mencoba untuk mendapatkan informasi dari teks melalui pertanyaan yang mereka buat sendiri. Setelah itu mereka diberi tuga untuk membaca bacaan tersebut dalam hati. Setelah itu siswa merefleksi atau menghubungkan kembali informasi yang mereka dapat dengan apa yang sudah mereka baca. Langkah selanjutnya adalah recite. Pada tahap ini siswa menjawab pertanyaan merekalangkah terakhir yaitu preview. Pada tahap ini siswa diberi tugas berdasarkan bacaan untuk menguji pemahaman mereka tentang teks yang sudah dibaca. Kebanyakan siswa berpendapat bahwa metode ini menyenangkan. Mereka dapat memahami teks lebih baik. Selain itu mereka menjadi lebih aktif di dalam kelas karena metode ini tidak membosankan. Dari hasil penilaian tugas siswa, dapat disimpulkan bahwa metode ini berhasil membantu mereka memahami teks lebih baik. Dari penelitian pertama dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode PQ4R berjalan sistematis. Namun nilai rata-rata siswa masih belum memenuhi SKM. Rata-rata nilai siswa pada penelitian pertama adalah 62,25. Hal ini disebabkan oleh penggunaan teks yang terlalu panjang dan banyak mengandung kata-kata yang terlalu sulit. Pada penelitian yang kedua, terjadi perubahan pada nilai siswa. Rata-rata nilai kelas pada peneliian ini mengalami kenaikan yaitu dari 62,25 menjadi 80,87 Nilai tersebut memenuhi SKM yang telah ditentukan yaitu 75. Hasil ini menunjukkan bahwa pada penelitian yang kedua metode PQ4R tidak hanya berjalan sistematis, tetapi juga berhasil. Dapat disimpulkan bahwa metode ini mampu meningkatkan pemahamam siswa terhadap teks berbahasa Jerman. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan mengenai penggunaan metode PQ4R pada pembelajaran membaca di kelas XI Bahasa SMA Negeri 8 Malang. Penggunaan metode PQ4R pada pembelajaran membaca berjalan baik dan sistematis. Siswa menjadi lebih aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Dari hasil rata-rata nilai siswa menunjukkan bahwa nilai siswa pada penelitian kedua mengalami kenaikan menjadi 80,87 dari penelitian pertama yaitu 62,65. Meskipun metode PQ4R dapat membantu meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran membaca, metode ini juga memiliki kekurangan yaitu pada tahap preview. Pada tahap ini siswa membaca sekilas bacaan. Beberapa siswa mengalami kesulitan karena tidak mengetahui arti dari kata-kata sulit yang mereka temui.
6 Daftar Rujukan Aminuddin Apresiasi Karya Sastra. Malang: CV. Sinar Baru. Departemen Pendidikan Nasional Kurikulum 2006 KTSP Bahasa Jerman Program Pilihan. Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas. Götz, Dieter, Günter Haensch, Hans Wellmann Langenscheidt Groβwörterbuch Deutsch als Fremdsprachen. Berlin und München: Langenscheidt KG. Mulyasa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. PT. Remaja Rosdakarya: Bandung Pamungkas, Retno Die Anwendung der SPT-Methode (Strategic Processing of Text) Im Deutschleseunterricht in der Klasse XI SMA Negeri 8 Malang. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Universitas negeri Malang. Rahim, F Pembelajaran Mengajar di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara. Roche, Jörg Fremdsprachenerwerb Fremdsprachendidaktik (2. Auflage). Tübingen: Narr Ancke Attempto Verlag. Soedarso Speed Reading: Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Suhartono Penerapan Strategi Pemetaan Struktur Isi Bacaan Sebagai Upaya Peningkatan Kemampuan Meringkas Isi Bacaan Eksposisi dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman di Kelas IV SDN Purworejo. Malang: Tesis tidak diterbitkan. Syamsudin, Vismaia Damaianti Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Wiryodijoyo, Suwaryono Strategi Pengantar dan Tekniknya. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Pendidikan Tinggi Proyek Pengambangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan. Wikipedia Bahasa, (Online), ( am 8. März 2011 aufgenommen.
7 Artikel oleh Yoyok Budiono ini telah diperiksa dan disetujui. Malang, 19 Juli 2012 Pembimbing I Sri Prameswari Indriwardhani, M.Pd. NIP Malang, 19 Juli 2012 Pembimbing II M. Kharis, S. Pd., M. Hum. NIP Malang, 19 Juli 2012 Mahasiswa Yoyok Budionno NIM
PENERAPAN METODE RESITASI PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN TEMA IDENTITAS DIRI KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 7 MALANG
PENERAPAN METODE RESITASI PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN TEMA IDENTITAS DIRI KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 7 MALANG Zuhrun Nafis Dewi Kartika Ardiyani, S. Pd., M.Pd. Edy Hidayat, S.Pd.,
Lebih terperinciIka Rahmawati Pembimbing 1: Sri Prameswari Indriwardhani, M.Pd. Pembimbing 2: Desti Nur Aini, S.S., M.Pd.
PENGGUNAAN MEDIA WÜRFELSPIEL UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN DI KELAS XI BAHASA SMA AL-RIFA IE GONDANGLEGI TAHUN AJARAN 2011/2012 Ika Rahmawati Pembimbing 1: Sri Prameswari Indriwardhani, M.Pd. Pembimbing
Lebih terperinci2015 PENERAPAN METODE PQ4R (PREVIEW QUESTION READ REFLECT RECITE REVIEW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA MEMINDAI SISWA SEKOLAH DASAR
BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan berisi pengantar atau bab untuk mengawali pembahasan penelitian yang akan dilaksanakan. Adapun hal-hal yang akan dibahas pada bab pendahuluan ini, yaitu: A. Latar Belakang
Lebih terperinciPENGGUNAAN MULTITEKS PADA PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN UNTUK KETERAMPILAN MEMBACA KELAS XI SMA NEGERI 1 KEPANJEN
PENGGUNAAN MULTITEKS PADA PEMBELAJARAN BAHASA JERMAN UNTUK KETERAMPILAN MEMBACA KELAS XI SMA NEGERI 1 KEPANJEN Amalia Sofie Yuana Pembimbing I: Edy Hidayat, S.Pd., M. Hum. Pembimbing II: Dudy Syafruddin,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Metode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) pada Siswa Kelas
7 BAB II LANDASAN TEORI H. Penelitian Relevan Penelitian tindakan kelas tentang kemampuan membaca dengan menggunakan metode PQ4R sebelumnya sudah pernah dilakukan oleh Lina Indriyani tahun 2012 dengan
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Stationenlernen Pada Keterampilan Membaca Karya Sastra Berbahasa Jerman di Kelas XI-Bahasa SMA Negeri 7 Malang
Penerapan Model Pembelajaran Stationenlernen Pada Keterampilan Membaca Karya Sastra Berbahasa Jerman di Kelas XI-Bahasa SMA Negeri 7 Malang Tezar Zein Burhansyah Dra. Rosyidah, M. Pd. Dewi Kartika Ardiyani,
Lebih terperinciHUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN NASKAH DRAMA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 13 PADANG
HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN NASKAH DRAMA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 13 PADANG Oleh: Mira Elfiza, Andria Catri Tamsin, Zulfikarni Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENDAHULUAN Pendidikan merupakan sektor yang sangat menentukan kualitas suatu bangsa. Kegagalan pendidikan berimplikasi pada gagalnya suatu bangsa
PENERAPAN METODE SURVEY-QUESTION-READ-RECITE-REVIEW (SQ3R) DENGAN MEDIA CETAK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF PADA SISWA KELAS IV SDN TANJUNGMERU TAHUN AJARAN 2015/2016 Ulsana Puji Lestari
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PQ4R
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, dan Review) DI KELAS IV SDN 26 PARAK BURUK PADANG Yuyu Tri
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI PQ4R KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI GEMBONGAN
2.886 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi Juni Tahun 2016 PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI PQ4R KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI GEMBONGAN THE IMPROVEMENT OF READING
Lebih terperinciYAYASAN AKRAB PEKANBARU Jurnal AKRAB JUARA Volume 2 Nomor 2 Edisi Maret 2017 (80-87)
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE PQ4R PADA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI 008 PAGARAN TAPAH DARUSSALAM KABUPATEN ROKAN HULU ----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi, pengetahuan, dan pengalaman yang dapat diperoleh siswa.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Membaca merupakan salah satu peranan yang sangat penting dikuasai seseorang dalam membentuk kemahiran berbahasa, khususnya siswa. Melalui kegiatan membaca,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pelaksanaan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di SMA kini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Pelaksanaan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia di SMA kini dititikberatkan pada keterampilan siswa. Berdasarkan kurikulum 2006 siswa dituntut
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SDN 11 KURAO PAGANG PADANG oleh RiaParamita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kamaludin Gumilar, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sarana komunikasi bagi manusia, melalui bahasa orang dapat menyampaikan dan menerima informasi. Berbahasa merupakan suatu proses interaktif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di sekolah dasar (SD) ditujukan untuk memberikan pengetahuan dan latihan pada siswa agar mereka mampu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia diatur dalam undang-undang, termasuk pola pendidikan. Pendidikan di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian dan Penegasan Judul Negara Indonesia adalah negara yang berdasarkan hukum. Segala bentuk aspek kehidupan manusia diatur dalam undang-undang, termasuk
Lebih terperinciKEMAHIRAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XII SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MAITREYAWIRA TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014
KEMAHIRAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS XII SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MAITREYAWIRA TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh SUSI MARYANA NIM 090388201329 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI INDEX CARD MATCH SD NEGERI 04 PUNGGUANG KASIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS V DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI INDEX CARD MATCH SD NEGERI 04 PUNGGUANG KASIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN Delvia Puspita Sari 1, Gusnetti 2, Syofiani 2. Mahasiswa
Lebih terperinciPENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS X.8 DENGAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION
PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS X.8 DENGAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DI SMAN 1 KECAMATAN PAYAKUMBUH KABUPATEN LIMA PULUH KOTA Yunia Mentari
Lebih terperinciKEMAMPUAN BAHASA JERMAN MAHASISWA SEMESTER V ANGKATAN TAHUN 2009 JURUSAN SASTRA JERMAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG
KEMAMPUAN BAHASA JERMAN MAHASISWA SEMESTER V ANGKATAN TAHUN 2009 JURUSAN SASTRA JERMAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG Wahyudi Dewi Kartika Ardiyani, S.Pd., M.Pd. E-Mail: justwahyudi@gmail.com Abstract: This
Lebih terperinciKORELASI KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPOSISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI
KORELASI KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPOSISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI Oleh: Eni Fatma Wulandari 1, Irfani Basri 2, Ellya Ratna 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciPEMBELAJARAN MEMBACA KRITIS TEKS EDITORIAL DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIN SQ3R PADA SISWA KELAS XI IPA 4 SMAN 14 GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MAKALAH
PEMBELAJARAN MEMBACA KRITIS TEKS EDITORIAL DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIN SQ3R PADA SISWA KELAS XI IPA 4 SMAN 14 GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012 MAKALAH Oleh SRI CAHYANA 10.21.0427 PROGRAM STUDI BAHASA DAN
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENYIMAK (HŐREN) SISWA KELAS XI KETERAMPILAN SMA NEGERI 6 MALANG
KEMAMPUAN MENYIMAK (HŐREN) SISWA KELAS XI KETERAMPILAN SMA NEGERI 6 MALANG Fahmy Hidayat Universitas Negeri Malang Pembimbing I: Drs. Tiksno Widyatmoko, M.A. Pembimbing II: Desti Nur Aini, S.S., M.Pd.
Lebih terperinciPENGARUH STRATEGI SQ3R TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 MALANG
PENGARUH STRATEGI SQ3R TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 MALANG 1) Faricha Alfin Afdila adalah mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM), Malang. Artikel ini diangkat dari Skripsi
Lebih terperinciFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Padang
PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA MELALUI MODEL SCRAMBLE DI KELAS IV SDN 04 LAGAN GADANG HILIR KABUPETEN PESISIR SELATAN Deswira Wahyuni 1 Gusnetti, 2 Zulfa Amrina 2 1 Mahasiswa
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENAMUKAN IDE POKOK PARAGRAF SISWA KELAS X SMAN 2 PRINGSEWU 2013/2014. Oleh
KEMAMPUAN MENAMUKAN IDE POKOK PARAGRAF SISWA KELAS X SMAN 2 PRINGSEWU 2013/2014 Oleh Nur Aisah Kahfie Nazaruddin Eka Sofia Agustina Fakultas Pendidikan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung e-mail :
Lebih terperinciHUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PADANG GELUGUR KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH
HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PADANG GELUGUR KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN. MELALUI METODE SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) PADA
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) PADA SISWA KELAS IV SDN 03 REJOSARI KECAMATAN DAWE KABUPATEN KUDUS TAHUN AJARAN 2012/2013 SHEFI HUDA
Lebih terperinciWawat Suryati STKIP-PGRI Bandar Lampung ABSTRAK
Wawat Suryati STKIP-PGRI Bandar Lampung ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh penerapan metode pembelajaran PQ4R pada hasil belajar siswa dengan mengambil pokok bahasan program
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH OLEH AGUS FAIZI NIM
1 ANALISIS KESALAHAN MEMBACA PEMAHAMAN (LESEVERSTEHEN) MAHASISWA DALAM UJIAN ZIDS SEMESTER GENAP TAHUN 2010/2011 JURUSAN SASTRA JERMAN UNIVERSITAS NEGERI MALANG ARTIKEL ILMIAH OLEH AGUS FAIZI NIM 105241480987
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada dasarnya setiap orang yang belajar bahasa dituntut untuk menguasai empat keterampilan berbahasa yakni menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Bahasa
Lebih terperinciKesesuaian Tipologi Latihan Buku Jung 1 Dengan KTSP Bahasa Jerman
Kesesuaian Tipologi Latihan Buku Jung 1 Dengan KTSP Bahasa Jerman Widyarini Megawati, Dewi Kartika Ardiyani, S.Pd., M.Pd, dan Sri Prameswari Indriwardhani, M.Pd Universitas Negeri Malang dingdassifunf@gmail.com
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tingkat Satuan Kurikulum Pendidikan (KTSP) merupakan penyempurna
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tingkat Satuan Kurikulum Pendidikan (KTSP) merupakan penyempurna dari Kurikulum 2004 (KBK) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMK TAMAN SISWA TELUK BETUNG. Oleh
KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMK TAMAN SISWA TELUK BETUNG Oleh Fitri Kurnia Mulyanto Widodo Ni Nyoman Wetty S Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung email : fitrikurnia@yahoo.co.id
Lebih terperinciKEMAMPUAN MEMBACA CEPAT 250 KATA PER MENIT RAGAM WACANA TULIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH
KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT 250 KATA PER MENIT RAGAM WACANA TULIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH WELNI PEBRINA NPM 10080137 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN WACANA NONSASTRA BERBAHASA JAWA DENGAN METODE PQRST
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN WACANA NONSASTRA BERBAHASA JAWA DENGAN METODE PQRST Oleh: Sri Sukaesih program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa sri.sukaesih@gmail.com Abstrak : Tujuan penelitian
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE SQ3R DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MEMBACA PEMAHAMAMAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 12 PEKANBARU
105 PENGGUNAAN METODE SQ3R DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MEMBACA PEMAHAMAMAN SISWA KELAS XI SMA NEGERI 12 PEKANBARU rajausman@ut.ac.id Dosen FKIP Universitas Terbuka pada UPBJJ Pekanbaru
Lebih terperinciHUBUNGAN KETERAMPILAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS XI SMA SEMEN PADANG
HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS XI SMA SEMEN PADANG Oleh: Mira Handriyani, Harris Effendi Thahar, Andria Catri Tamsin Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pula pembelajaran bahasa-bahasa asing, di antaranya bahasa Inggris, bahasa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa di Indonesia dewasa ini tidak hanya mencakup pembelajaran bahasa nasional dan bahasa lokal saja, namun telah berkembang pula pembelajaran
Lebih terperinciHUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LUBUK BASUNG
HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LUBUK BASUNG Oleh: Retna Yeni 1, Erizal Gani 2, Afnita 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciEJOURNAL. diajukan guna memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) SRI TULARSIH NIM
KORELASI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA TERHADAP KEMAHIRAN MENULIS TEKS NARASI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MAITREYAWIRA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 EJOURNAL diajukan
Lebih terperinciPERBANDINGAN PENGUASAAN PEMBELAJARAN SASTRA ANTARA SISWA KELAS XI JURUSAN IPA DAN IPS DI SMAN 1 TAPA TAHUN AJARAN
PERBANDINGAN PENGUASAAN PEMBELAJARAN SASTRA ANTARA SISWA KELAS XI JURUSAN IPA DAN IPS DI SMAN 1 TAPA TAHUN AJARAN 2012/2013 Salma Pembimbing: Dr. Hj. Sayama Malabar, M.Pd. dan Dr. Hj. Asna Ntelu, M.Hum.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kurikulum sekolah keterampilan berbahasa biasanya mencakup empat segi,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kurikulum sekolah keterampilan berbahasa biasanya mencakup empat segi, yaitu: keterampilan menyimak/mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Sebagai
Lebih terperinciE JURNAL ILMIAH TRIA ULANDARI NIM Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memeroleh Gelar Sarjana Pendidikan ( Strata 1)
KEMAMPUAN MEMBEDAKAN PARAGRAF DEDUKTIF DAN PARAGRAF INDUKTIF MELALUI KEGIATAN MEMBACA INTENSIF SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 BATANG KAPAS KABUPATEN PESISIR SELATAN E JURNAL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI CERITA MELALUI METODE DISKUSI SISWA KELAS IV SDN NO. 2 TIBO KEC. SINDUE TOMBUSABORA
PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA MEMAHAMI ISI CERITA MELALUI METODE DISKUSI SISWA KELAS IV SDN NO. 2 TIBO KEC. SINDUE TOMBUSABORA JEN PATRIS A 441 09 043 JURNAL PENELITIAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH
Lebih terperinciKETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 PADANG BERDASARKAN KERANGKA KARANGAN ARTIKEL ILMIAH RIRIN SEPRIWINNI NPM
KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 PADANG BERDASARKAN KERANGKA KARANGAN ARTIKEL ILMIAH RIRIN SEPRIWINNI NPM 09080190 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sektor yang sangat menentukan kualitas suatu bangsa. Kegagalan pendidikan berimplikasi pada gagalnya suatu bangsa dan keberhasilan pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Bahasa Indonesia secara umum mempunyai fungsi sebagai alat komunikasi sosial. Pada dasarnya bahasa erat kaitannya dengan kehidupan manusia. Manusia sebagai anggota
Lebih terperinciPeningkatan Keterampilan Menulis Teks Pidato Dengan Model Pembelajaran Cooperative Group Investigation Pada Siswa Kelas XA SMA Negeri 1 Samalantan
Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Pidato Dengan Model Pembelajaran Cooperative Group Investigation Pada Siswa Kelas XA SMA Negeri 1 Samalantan Ertin Dwi Septaviani 1) Zulfahita 2) 1Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciKEEFEKTIFAN PENERAPAN STRATEGI SKIMMING TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGAI GERINGGING KABUPATEN PADANG PARIAMAN
KEEFEKTIFAN PENERAPAN STRATEGI SKIMMING TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGAI GERINGGING KABUPATEN PADANG PARIAMAN ARTIKEL ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Lebih terperinciKEEFEKTIFAN PENGGUNAAN METODE SQ3R TERHADAP PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN ARTIKEL ILMIAH SISWA KELAS XII SMA NEGERI 1 RANAH PESISIR ARTIKEL ILMIAH
KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN METODE SQ3R TERHADAP PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN ARTIKEL ILMIAH SISWA KELAS XII SMA NEGERI 1 RANAH PESISIR ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar
Lebih terperinciSILVIA HANDAYANI. MEGA PUTRI, M.Pd. REDO ANDI MARTA, M.Pd. ABSTRACK
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MELALUI TEKS BERGAMBAR BERWARNA PADA SISWA KELAS III SDN 06 TANJUNG PAKU KOTA SOLOK SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SILVIA HANDAYANI MEGA PUTRI, M.Pd.
Lebih terperinciPENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS IV SD
PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS IV SD Luluk Arifatul Chorida 1, Suhartono 2, Ngatman 3 PGSD FKIP
Lebih terperinciNurdia Artu. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK
Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas IV SDN Pembina Liang Melalui Penerapan Strategi Survey Questions Reading Recite Review (SQ3R) Nurdia Artu Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pendidikan untuk mewujudkan diri menjadi manusia yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadian sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan (Hasbullah, 2009: 1). Dalam perkembangan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS III SD
1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS III SD Aliansyah, Kaswari, Rosnita Progarm Studi Pendidikan Guru Sekoalh Dasar FKIP UNTAN, Pontianak
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA KARTU DOMINO-KWARTET (DOMTET) DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 1 TUMPANG
PENGGUNAAN MEDIA KARTU DOMINO-KWARTET (DOMTET) DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JERMAN SISWA KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 1 TUMPANG Mei Yuanita Heksanti Pembimbing 1: M. Kharis, S.Pd., M.Hum.
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis
II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Membaca Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh seseorang untuk memperoleh kesan-kesan yang dikehendaki, yang disampaikan penulis melalui media
Lebih terperinciPENERAPAN METODE PORPE DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA KRITIS TEKS EDITORIAL
PENERAPAN METODE PORPE DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA KRITIS TEKS EDITORIAL Yani Septiani Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia Surel : yani.septiani29@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. siswa turut menentukan pencapaian tujuan pendidikan. Kriteria untuk mengetahui
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses belajar mengajar merupakan salah satu proses penting, hasil belajar siswa turut menentukan pencapaian tujuan pendidikan. Kriteria untuk mengetahui apakah
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA BAHASA INDONESIA MELALUI METODE COOPERATIVE SCRIPT SISWA KELAS IV SD ARTIKEL PENELITIAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA BAHASA INDONESIA MELALUI METODE COOPERATIVE SCRIPT SISWA KELAS IV SD ARTIKEL PENELITIAN Oleh SRI PONTI KUSTININGSIH NIM. F34210238 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R) Lilik Eko Setyawan 1), Retno Winarni 2), Matsuri 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemajuan suatu masyarakat dapat dilihat dari perkembangan pendidikannya.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses yang sangat penting bagi manusia. Kemajuan suatu masyarakat dapat dilihat dari perkembangan pendidikannya. Peningkatan mutu pendidikannya
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS XI IPA~6 MELALUI METODE SQ3R SMA NEGERI 1 BONTONOMPO, KECAMATAN BONTONOMPO, KABUPATEN GOWA
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS XI IPA~6 MELALUI METODE SQ3R SMA NEGERI 1 BONTONOMPO, KECAMATAN BONTONOMPO, KABUPATEN GOWA IMPROVING READING SKILLS OF XI~6 SCIENCE STUDENTS THROUGH SQ3R METHOD
Lebih terperinciKORELASI KETERAMPILAN MEMAHAMI TEKS EKSPOSISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN
KORELASI KETERAMPILAN MEMAHAMI TEKS EKSPOSISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN Oleh: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas Negeri Padang e-mail:
Lebih terperinciPenerapan Strategi DRTA untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Siswa Kelas IV SDN 1 Sedayu Bantul
Penerapan Strategi DRTA... (Rizky Lia Dintasari) 1.959 Penerapan Strategi DRTA untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Intensif Siswa Kelas IV SDN 1 Sedayu Bantul Implementation of DRTA Strategy to Improve
Lebih terperinciPenerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru
1 Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru Mariana Theresia,Otang Kurniaman,Munjiatun Theresia.mariana@yahoo.com,Otang.kurniaman@gmail.com,Munjiatunpgsd@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan (dalam PLPG, 2009: 28) Menulis atau mengarang adalah. wacana yang kemudian dileburkan menjadi tulisan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu aspek belajar yang harus diajarkan guru kepada siswa selain aspek lainnya, yaitu membaca, mendengar, dan berbicara. Menurut Tarigan
Lebih terperinciPENGGUNAAN METODE RESITASI DENGAN BAHAN AJAR LEAFLET UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS III SD NEGERI 1 GRENGGENG TAHUN AJARAN
PENGGUNAAN METODE RESITASI DENGAN BAHAN AJAR LEAFLET UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS III SD NEGERI 1 GRENGGENG TAHUN AJARAN 2013/2014 Oleh: Chaerul Rizki Sofia 1, Suhartono 2, Warsiti
Lebih terperinciHUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMAN 1 KINALI
HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMAN 1 KINALI Oleh: Yesi Setya Utami 1, Ellya Ratna 2, Wirsal Chan 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menentukan kelulusan siswa. tentunya sangat penting untuk dikuasai. Saat ini,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Mata pelajaran bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang menentukan kelulusan siswa. tentunya sangat penting untuk dikuasai. Saat ini, dimana paradigma
Lebih terperinciPertama Diterima: 27 April 2017 Bukti Akhir Diterima: 06 Mei 2017
25 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DAN MEDIA VIDEO DAKWAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF PERSUASIF BERMUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA KELAS X MA RIANA HASTITI 1),
Lebih terperinciKEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, DAN REVIEW (SQ3R)
Jurnal Pesona, Volume 3 No. 1, Januari 2017 Hlm. 43-49 ISSN Cetak : 2356-2080 ISSN Online : 2356-2072 KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, DAN REVIEW (SQ3R)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peran penting dalam kehidupan. Pendidikan bahasa sastra Indonesia yang menitikberatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu kebutuhan manusia sehingga memegang peran penting dalam kehidupan. Pendidikan bahasa sastra Indonesia yang menitikberatkan pada keterampilan
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PESERTA DIDIK KELAS V SDN 2 PURWOSARI BABADAN PONOROGO TAHUN PELAJARAN 2013 2014 Sugiani Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bahasa merupakan salah satu pemersatu bangsa. Melalui bahasa manusia dapat berinteraksi dengan manusia lainnya karena manusia merupakan makhluk sosial yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI PEMBELAJARAN KEMAMPUAN MENULIS DIALOG SEDERHANA MELALUI METODE KONTEKSTUAL
17 BAB II LANDASAN TEORI PEMBELAJARAN KEMAMPUAN MENULIS DIALOG SEDERHANA MELALUI METODE KONTEKSTUAL 2.1 Kedudukan Pembelajaran Menulis Dialog Sederhana Dalam KTSP Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas
Lebih terperinciARTIKEL ILMIAH SYAFRI YULLANDA NIM
KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI EKSPOSITORIS SISWA KELAS X SMA NEGERI I RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KERANGKA KARANGAN ARTIKEL ILMIAH SYAFRI YULLANDA NIM 09080072
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi menjadi dua, yaitu bahasa lisan yang disampaikan secara langsung, dan bahasa tulisan
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Shinta Agustina Siregar & Sukanti 1-13
PENINGKATAN PEMAHAMAN AKUNTANSI DAN PARTISIPASI SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING TIPE PRE SOLUTION POSING Shinta Agustina Siregar Prodi Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang sangat penting untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemampuan berbahasa terbagi menjadi empat aspek. Salah satu aspek kemampuan tersebut adalah kemampuan menulis. Menulis berkaitan dengan kemampuan seseorang
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MEMAHAMI BACAAN MENGGUNAKAN METODE KWL PADA SISWA KELAS XI IPS
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMAHAMI BACAAN MENGGUNAKAN METODE KWL PADA SISWA KELAS XI IPS Rakil Lipa, Abdussamad, Deden Ramdani Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Untan Email : rakillipa@yahoo.co.id
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin maju serta peradaban manusia yang semakin modern, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas serta kreativitas belajar siswa sesuai
Lebih terperinciDAMPAK PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN MEMPRODUKSI TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII 3 SMP NEGERI 31 PADANG
DAMPAK PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN MEMPRODUKSI TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII 3 SMP NEGERI 31 PADANG ARTIKEL ILMIAH RESI PADLI NPM 10080377 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA SEKILAS DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PREVIEW, READ, REVIEW (P2R) SISWA KELAS IV SD KARTIKA 1-10 PADANG
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA SEKILAS DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PREVIEW, READ, REVIEW (P2R) SISWA KELAS IV SD KARTIKA 1-10 PADANG Isnaini Diah Purnama 1, Syofiani 2, Gusnetti 2 1) Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mendukung, saling mengisi, dan saling melengkapi. Ketika seseorang ingin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran wajib di setiap jenjang pendidikan di Indonesia, dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Berdasarkan Kurikulum
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE KARYA WISATA
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE KARYA WISATA Agustian SDN 02 Curup Timur Kabupaten Rejang Lebong Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan kemampuan siswa dalam
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN TEKNIK INKUIRI SISWA KELAS VII D SMP PLUS DARUSSALAM TAHUN AJARAN 2012/2013
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN TEKNIK INKUIRI SISWA KELAS VII D SMP PLUS DARUSSALAM TAHUN AJARAN 2012/2013 Ali Manshur Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia ABSTRAK: Peningkatan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN METODE SQ3R PADA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 2 GATAK, SUKOHARJO
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN METODE SQ3R PADA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 2 GATAK, SUKOHARJO Isminatun 7 SMP Negeri 2 Gatak Kabupaten Sukoharjo A. PENDAHULUAN Salah satu tujuan membaca
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah sudah menjadi sempit. Interaksi antar manusia dalam wujud tertentu sudah tidak dapat dibatasi
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS KETERAMPILAN MENULIS WACANA DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS KETERAMPILAN MENULIS WACANA DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA SISWA KELAS XI LUKIS 1 SMK NEGERI 3 KASIHAN BANTUL
Lebih terperinciKEMAMPUAN MEMBACAKAN BERITA SISWA KELAS XI SMA N 1 PAINAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL E- JURNAL ILMIAH
KEMAMPUAN MEMBACAKAN BERITA SISWA KELAS XI SMA N 1 PAINAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL E- JURNAL ILMIAH diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (Strata I) RIRIT VEMBRIWAZI
Lebih terperinciKEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MAITREYAWIRA TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013
KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MAITREYAWIRA TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh FENNY YULIANTI 090388201099 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
Lebih terperinciMANAJEMEN PEMBELAJARAN PKN DENGAN MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) BAGI SISWA SMK
MANAJEMEN PEMBELAJARAN PKN DENGAN MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) BAGI SISWA SMK Varianita SMK Negeri 2 Kota Bengkulu, Jl Batanghari No 2 Padang Harapan Kota Bengkulu e-mail: anidemsiretatasya@gmail.com
Lebih terperinciKEEFEKTIFAN MEDIA TELEPROMPTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACAKAN TEKS BERITA TERHADAP SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BANDUNG
KEEFEKTIFAN MEDIA TELEPROMPTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACAKAN TEKS BERITA TERHADAP SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 5 BANDUNG Diki Sumarna Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS, Universitas Pendidikan
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK Karin Ajeng Febriani, Nanang Heryana, Djon Lasmono Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis. Apabila menguasai keempat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa memiliki empat komponen penting yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan membaca, keterampilan
Lebih terperinciMANFAAT MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT (INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY) DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA. Oleh
MANFAAT MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT (INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY) DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Oleh Septiana Dwi Puspita Sari Pascasarjana Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COMPLETE
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COMPLETE SENTENCE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH LAKITAN KABUPATEN PESISIR SELATAN Ayu Wandira Juita 1, Diyan Permata Yanda²,
Lebih terperinci