BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pengajaran bahasa mempunyai tujuan agar pembelajar dapat

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pengajaran bahasa mempunyai tujuan agar pembelajar dapat"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum pengajaran bahasa mempunyai tujuan agar pembelajar dapat menggunakan bahasa yang dipelajarinya untuk berkomunikasi, baik secara lisan maupun tertulis dengan menggunakan keterampilan berbahasa secara reseptif dan produktif. Dalam pembelajaran bahasa Jerman terdapat empat keterampilan dasar yang harus dikuasai oleh seorang pembelajar bahasa Jerman. Keempat keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak (Hörfertigkeit), keterampilan berbicara (Sprechfertigkeit), keterampilan membaca (Lesefertigkeit), dan keterampilan menulis (Schreibfertigkeit). Jika keempat keterampilan tersebut tidak ditunjang dengan pengusaan kosakata atau Wortschatz yang diperlukan selama proses belajar berlangsung, maka keberhasilan dari keempat keterampilan berbahasa tersebut tidak akan tercapai, karena langkah pertama yang penting untuk menguasai suatu bahasa adalah penguasaan kosakata. Penguasaan kosakata pada pembelajaran bahasa asing khususnya bahasa Jerman sangat penting. Hal itu terbukti dengan diperbaharuinya kurikulum lama menjadi kurikulum baru pada tahun Pada kurikulum baru tersebut, Struktur und Wortschatz dibuat menjadi mata kuliah yang berdiri sendiri. Mengingat Struktur und Wortschatz ibarat sebuah pondasi dari sebuah bangunan, maka mahasiswa diharuskan meningkatkan dan 1

2 2 memperluas kosakata bahasa yang dipelajarinya dalam menunjang keberhasilan menguasai keterampilan berbahasa. Penguasaan kosakata seseorang sangat berpengaruh pada kemampuan dan keterampilan pembelajar dalam belajar bahasa asing. Banyaknya kosakata yang dikuasai dapat menunjang keberhasilan pembelajar dalam mempelajari bahasa asing tersebut. Oleh sebab itu, kualitas keterampilan berbahasa seseorang bergantung juga pada kuantitas kosakata yang dimiliki karena semakin banyaknya kosakata yang dikuasai maka akan semakin besar pula kemungkinan dapat terampil berbahasa. Mereka yang banyak menguasai kosakata akan dapat lebih mudah dan lebih lancar untuk mengemukakan gagasan dalam berkomunikasi dengan orang lain. Dalam penguasaan kosakata pembelajar harus dapat menggunakan kosakata sesuai dengan situasi dan konteks penggunaannya. Tidak hanya itu, pembelajar harus dapat mengetahui bentuk kata dan asal mula kata, makna katakata, serta mengetahui perbedaan dan variasi makna yang berhubungan dengan kosakata. Pada kenyataannya menguasai kosakata dalam pembelajaran bahasa Jerman tidaklah mudah. Berdasarkan pengalaman dan pengamatan, masih banyak mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam pengusaan Wortschatz bahasa Jerman sehingga menghambat keterampilan berbahasanya. Hal ini diduga karena banyak hal, di antaranya rendahnya minat dan motivasi belajar mahasiswa, metode dan teknik pembelajaran yang kurang tepat serta tingkat intelegensi mahasiswa.

3 3 Tingkat intelegensi mahasiswa diduga merupakan faktor yang turut mempengaruhi mahasiswa dalam menguasai kosakata bahasa Jerman. Mahasiswa yang tingkat intelegensinya tinggi cenderung akan memiliki kemampuan pengusaan kosakata yang lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang tingkat kecerdasannya rendah. Dengan kata lain semakin tinggi tingkat intelegensi seseorang, maka akan semakin tinggi pula penguasaan kosakata seseorang. Oleh karena itu, pengusaaan kosakata seseorang secara umum dianggap sebagai gambaran dari tingkat intelegensi seseorang, karena untuk menguasai kosakata dalam pembelajaran bahasa asing menuntut banyak pemikiran. Bertitik tolak dari asumsi di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan antara tingkat intelegensi dan penguasaan kosakata. Keinginan tersebut timbul karena adanya pertanyaan apakah ada hubungan yang positif antara tingkat intelegensi dengan penguasaan kosakata. Oleh karena itu, peneliti mengambil judul Hubungan Antara Tingkat Intelegensi dan Penguasaan Kosakata. 1.2 Pembatasan Masalah Berdasarkan paparan pada latar belakang masalah di atas, banyak faktor yang diperkirakan menjadi penyebab munculnya masalah di antaranya adalah rendahnya minat dan motivasi belajar mahasiswa, metode dan teknik pembelajaran yang kurang tepat serta tingkat intelegensi mahasiswa. Mengingat luasnya masalah yang berkaitan dengan ruang lingkup penelitian ini, maka

4 4 penelitian ini dibatasi pada lingkup hubungan antara tingkat intelegensi dan penguasaan kosakata. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan masalah yang telah diuraikan di atas, maka penulis merumuskan permasalahannya sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran tingkat intelegensi mahasiswa semester III Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI? 2. Bagaimanakah penguasaan kosakata bahasa Jerman mahasiswa semester III Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI? 3. Apakah terdapat hubungan yang positif antara tingkat intelegensi dan penguasaan kosakata? 4. Berapa besar kontribusi tingkat intelegensi terhadap penguasaan kosakata? 1.4 Tujuan Penelitian Sesuai dengan masalah yang dipilih, maka tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini yaitu: 1. Untuk mengetahui tingkat intelegensi mahasiswa semester III Jurusan Bahasa Jerman FPBS UPI. 2. Untuk mengetahui seberapa besar penguasaan kosakata bahasa Jerman mahasiswa semester III Jurusan Bahasa Jerman FPBS UPI. 3. Untuk mengetahui hubungan antara tingkat intelegensi dan penguasaan kosakata.

5 5 4. Untuk mengetahui besarnya kontribusi tingkat intelegensi terhadap penguasaan kosakata. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, yaitu: 1. Penulis mendapat gambaran mengenai hubungan antara tingkat intelegensi dan penguasaan kosakata mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jerman FPBS UPI. 2. Mahasiswa dapat mengetahui tingkat intelegensi yang mereka miliki dan mengukur sejauh mana penguasaan kosakata mereka. 3. Peneliti lain dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai pembanding dalam melakukan penelitian yang sejenis.

BAB I PENDAHULUAN. bahasa. Pengajaran bahasa pada umumnya bertujuan agar mahasiswa dapat

BAB I PENDAHULUAN. bahasa. Pengajaran bahasa pada umumnya bertujuan agar mahasiswa dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keterampilan membaca mempunyai peranan penting dalam pembelajaran bahasa. Pengajaran bahasa pada umumnya bertujuan agar mahasiswa dapat menggunakan bahasa yang dipelajarinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. reseptif yang meliputi menyimak (Hörfertigkeit) dan membaca (Lesefertigkeit),

BAB I PENDAHULUAN. reseptif yang meliputi menyimak (Hörfertigkeit) dan membaca (Lesefertigkeit), 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa dikelompokan menjadi dua yaitu, keterampilan reseptif yang meliputi menyimak (Hörfertigkeit) dan membaca (Lesefertigkeit), serta keterampilan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BILDERGESCHICHTE

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA BILDERGESCHICHTE 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Jerman meliputi empat keterampilan berbahasa, yaitu Hörfertigkeit (menyimak), Sprechfertigkeit (berbicara), Lesefertigkeit (membaca) dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Bahasa Jerman adalah salah satu bahasa asing yang dipelajari di Sekolah Menengah Atas. Selain bahasa Jerman dipelajari juga bahasa Inggris, bahasa Jepang dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jerman merupakan salah satu pilihan bahasa asing yang dipelajari

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jerman merupakan salah satu pilihan bahasa asing yang dipelajari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Jerman merupakan salah satu pilihan bahasa asing yang dipelajari di SMA dari semua bahasa asing yang ada. Bahasa Jerman terdiri dari empat kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran bahasa, khususnya bahasa Jerman terdapat empat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembelajaran bahasa, khususnya bahasa Jerman terdapat empat 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pembelajaran bahasa, khususnya bahasa Jerman terdapat empat komponen penting keterampilan bahasa, yakni keterampilan menyimak (Hörverstehen), keterampilan

Lebih terperinci

BAB l PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari baik secara lisan

BAB l PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari baik secara lisan BAB l PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari baik secara lisan maupun tulisan. Untuk mengungkapkan ide, gagasan dan pikiran seseorang tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting untuk berkomunikasi dalam kehidupan. sehari-hari. Berkomunikasi dengan menggunakan bahasa, artinya

BAB I PENDAHULUAN. peranan yang sangat penting untuk berkomunikasi dalam kehidupan. sehari-hari. Berkomunikasi dengan menggunakan bahasa, artinya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bahasa sebagai alat komunikasi manusia memegang peranan yang sangat penting untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Berkomunikasi dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Membaca dalam pembelajaran bahasa termasuk ke dalam keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Membaca dalam pembelajaran bahasa termasuk ke dalam keterampilan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membaca dalam pembelajaran bahasa termasuk ke dalam keterampilan reseptif dan salah satu keterampilan yang menuntut pemahaman seseorang. Hal ini berlaku untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi manusia,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi manusia, BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting bagi manusia, karena dengan bahasa orang dapat bersosialisasi dengan baik. Di era globalisasi seperti saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) setelah bahasa Inggris. Dalam. bahasa Jerman baik secara lisan maupun tulisan.

BAB I PENDAHULUAN. tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) setelah bahasa Inggris. Dalam. bahasa Jerman baik secara lisan maupun tulisan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Jerman merupakan salah satu bahasa asing yang dipelajari di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) setelah bahasa Inggris. Dalam pengajaran bahasa Jerman, pembelajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dikuasai oleh siswa yaitu keterampilan menyimak (Hörfertigkeit),

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dikuasai oleh siswa yaitu keterampilan menyimak (Hörfertigkeit), BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pembelajaran bahasa Jerman, terdapat empat keterampilan bahasa yang harus dikuasai oleh siswa yaitu keterampilan menyimak (Hörfertigkeit), keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menguasai empat keterampilan berbahasa, yakni: menyimak (hören), berbicara

BAB I PENDAHULUAN. menguasai empat keterampilan berbahasa, yakni: menyimak (hören), berbicara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam mempelajari bahasa asing, dalam hal ini bahasa Jerman, siswa harus menguasai empat keterampilan berbahasa, yakni: menyimak (hören), berbicara (sprechen),

Lebih terperinci

2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PERMAINAN KREISLAUF UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JERMAN

2015 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PERMAINAN KREISLAUF UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JERMAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Jerman merupakan salah satu bahasa asing yang banyak dipelajari di berbagai sekolah di Indonesia. Adanya ketertarikan terhadap negara dan kebudayaan Jerman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa yang harus dikuasai yaitu: keterampilan menyimak

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbahasa yang harus dikuasai yaitu: keterampilan menyimak 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pembelajaran bahasa asing, khususnya bahasa Jerman terdapat empat keterampilan berbahasa yang harus dikuasai yaitu: keterampilan menyimak (Hörverstehen),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam pembelajaran bahasa, salah satu bahan ajar dasar penting yang

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam pembelajaran bahasa, salah satu bahan ajar dasar penting yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam pembelajaran bahasa, salah satu bahan ajar dasar penting yang harus dikuasai adalah tata bahasa. Dalam bahasa Jerman, tata bahasa atau yang biasa dikenal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang beragam. Selain bahasa Inggris di SMA, SMK dan MA, peserta didik juga

BAB I PENDAHULUAN. yang beragam. Selain bahasa Inggris di SMA, SMK dan MA, peserta didik juga BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Tujuan dari pembelajaran bahasa asing untuk peserta didik adalah agar peserta didik mampu berkomunikasi dengan bahasa yang dipelajarinya dan mampu bersaing di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bahkan perasaan dari seseorang kepada orang lain. Dengan bahasa pula dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. bahkan perasaan dari seseorang kepada orang lain. Dengan bahasa pula dapat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa dan manusia memiliki hubungan yang sangat erat dan juga tidak dapat dipisahkan. Bagi manusia, bahasa merupakan alat dan cara berpikir. Bahasa diperlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi yang dibutuhkan oleh manusia dalam menyampaikan ide, pendapat, dan perasaannya yang dituangkan, baik secara lisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Tanpa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Tanpa bahasa orang akan sulit untuk mengekspresikan apa yang diinginkannya. Bahasa dapat menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Shindy Grafina Callista, 2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Shindy Grafina Callista, 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bahasa dan manusia memiliki hubungan yang sangat erat dan juga tidak dapat dipisahkan. Bahasa memainkan peran yang sangat penting dalam hidup, walaupun lazimnya

Lebih terperinci

2015 HUBUNGAN ANTARA DAYA KONSENTRASI DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA JEPANG UPI

2015 HUBUNGAN ANTARA DAYA KONSENTRASI DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA JEPANG UPI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan sebuah proses dalam menerima informasi satu sama lain. Salah satu alat komunikasi dan penghubung dalam berinteraksi adalah bahasa. Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahasa asing. Penguasaan bahasa asing sangat diperlukan guna. suatu situs lembaga kursus Goethe-zentrumsby.org/home.

BAB I PENDAHULUAN. bahasa asing. Penguasaan bahasa asing sangat diperlukan guna. suatu situs lembaga kursus Goethe-zentrumsby.org/home. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini penggunaan bahasa asing sudah sangat meluas. Dalam berkomunikasi di era globalisasi ini, masyarakat dituntut untuk dapat menguasai lebih dari satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi antarmanusia. Dengan bahasa seseorang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi antarmanusia. Dengan bahasa seseorang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa adalah alat komunikasi antarmanusia. Dengan bahasa seseorang dapat mengungkapkan pikiran dan perasaannya, serta memberikan berbagai informasi kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas Penggunaan Teknik Clustering Terhadap Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Bahasa Jerman

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas Penggunaan Teknik Clustering Terhadap Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Bahasa Jerman BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa Jerman meliputi empat aspek, yaitu keterampilan menyimak (Hören), keterampilan berbicara (Sprechen), keterampilan membaca (Lesen), dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA) merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA) merupakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA) merupakan salah satu bagian dari pembelajaran bahasa Indonesia yang memegang peranan penting untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. seseorang dapat memenuhi kebutuhan pendidikannya dengan belajar menuntut

BAB 1 PENDAHULUAN. seseorang dapat memenuhi kebutuhan pendidikannya dengan belajar menuntut 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebagai manusia yang mengikuti perkembangan zaman, tentunya seseorang dapat memenuhi kebutuhan pendidikannya dengan belajar menuntut ilmu setinggi mungkin.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pembelajaran bahasa Jerman terdapat empat keterampilan berbahasa, yaitu menyimak (Hören), berbicara (Sprechen), membaca (Lesen) dan menulis (Schreiben).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memengaruhi, yaitu keterampilan menyimak (Hörfertigkeiten), keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. memengaruhi, yaitu keterampilan menyimak (Hörfertigkeiten), keterampilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam proses pembelajaran bahasa Jerman, setiap mahasiswa diharapkan mampu menguasai empat keterampilan berbahasa yang saling berkaitan dan memengaruhi, yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi, dan kondisi lingkungan yang ada, pengaruh informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses pembelajaran bahasa terdapat empat kompetensi dasar, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam proses pembelajaran bahasa terdapat empat kompetensi dasar, yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam proses pembelajaran bahasa terdapat empat kompetensi dasar, yaitu menulis (la production écrite), membaca (la compréhension écrite), berbicara (la production

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Makin kaya kosakata yang dimiliki, makin besar pula

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Makin kaya kosakata yang dimiliki, makin besar pula BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada prinsipnya tujuan pengajaran bahasa adalah agar para siswa terampil berbahasa, yaitu terampil menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Kualitas berbahasa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa Jerman merupakan salah satu bahasa asing yang dipelajari di

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa Jerman merupakan salah satu bahasa asing yang dipelajari di BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Jerman merupakan salah satu bahasa asing yang dipelajari di Indonesia, khususnya di beberapa SMA dan di Universitas tertentu. Dalam belajar bahasa Jerman terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi dan komunikasi yang semakin pesat. Bahasa asing sangat

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi dan komunikasi yang semakin pesat. Bahasa asing sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era global sekarang ini bahasa asing sangat dibutuhkan seiring dengan kemajuan teknologi dan komunikasi yang semakin pesat. Bahasa asing sangat penting untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang berperan penting dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang berperan penting dalam kehidupan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang berperan penting dalam kehidupan. Pada umumnya masyarakat Indonesia menguasai dua bahasa yakni bahasa daerah sebagai bahasa pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, serta

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, serta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Inggris adalah alat untuk berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Departemen Pendidikan Nasional, dalam standar kompetensi dalam Kurikulum 2004,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari segala penjuru dunia, tidak hanya informasi dalam negeri tapi juga

BAB I PENDAHULUAN. dari segala penjuru dunia, tidak hanya informasi dalam negeri tapi juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman menuntut semua orang untuk mengetahui informasi dari segala penjuru dunia, tidak hanya informasi dalam negeri tapi juga mancanegara. Oleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sebuah sarana yang digunakan manusia untuk dapat berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain baik secara lisan maupun tulis. Bahasa juga

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. di sekolah. Dalam KTSP Bahasa Inggris 2006 dijelaskan bahwa dalam belajar

I. PENDAHULUAN. di sekolah. Dalam KTSP Bahasa Inggris 2006 dijelaskan bahwa dalam belajar 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang penting. Oleh karena itu menulis merupakan salah satu standar kompetensi dalam pelajaran Bahasa Inggris

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pembelajaran Bahasa, ada empat aspek keterampilan berbahasa yang harus dibina dan dikembangkan, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Pemelajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ide, gagasan, pikiran dan perasaan seseorang. Bahasa juga digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. ide, gagasan, pikiran dan perasaan seseorang. Bahasa juga digunakan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu sarana komunikasi untuk menyampaikan ide, gagasan, pikiran dan perasaan seseorang. Bahasa juga digunakan untuk mengungkapkan kembali

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terampil berbahasa. Adapun keterampilan berbahasa itu mencakup empat

BAB 1 PENDAHULUAN. terampil berbahasa. Adapun keterampilan berbahasa itu mencakup empat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan pengajaran bahasa Indonesia yaitu siswa dapat terampil berbahasa. Adapun keterampilan berbahasa itu mencakup empat aspek penting, yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia dan bahasa mempunyai keterkaitan yang erat yang tidak dapat dipisahkan. Melalui bahasa, seorang individu dapat berkomunikasi dengan individu lainnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa itu sendiri terbagi menjadi empat komponen, yaitu: menyimak, berbicara, membaca,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan. berkembang dan meningkatkanya kemampuan siswa, situasi dan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan. berkembang dan meningkatkanya kemampuan siswa, situasi dan kondisi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan berkembang dan meningkatkanya kemampuan siswa, situasi dan kondisi lingkungan yang ada, pengaruh informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jerman adalah salah satu bahasa asing yang dipelajari di

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jerman adalah salah satu bahasa asing yang dipelajari di - 1 - BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Jerman adalah salah satu bahasa asing yang dipelajari di Indonesia, yang pembelajarannya dimulai pada tingkat SMA. Seperti halnya pada setiap pembelajaran

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MAHASISWA DALAM MENULIS KALIMAT LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MAHASISWA DALAM MENULIS KALIMAT LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa Perancis merupakan salah satu bahasa asing yang banyak dipelajari di Indonesia. Seperti bahasa asing lainnya, bahasa Perancis juga dipelajari untuk tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis. Apabila menguasai keempat

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan berbicara, dan keterampilan menulis. Apabila menguasai keempat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa memiliki empat komponen penting yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan membaca, keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Suatu implikasi dari sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928,

BAB I PENDAHULUAN. Suatu implikasi dari sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu implikasi dari sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928, akhirnya bahasa Indonesia dijadikan sebagai bahasa persatuan, bahasa nasional, dan menjadi bahasa

Lebih terperinci

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR

2015 PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH DASAR A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang mempunyai peran penting didalam komunikasi baik secara lisan maupun tulisan dan digunakan sebagai bahasa nasional sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jerman merupakan salah satu bahasa asing yang dipelajari di

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jerman merupakan salah satu bahasa asing yang dipelajari di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Jerman merupakan salah satu bahasa asing yang dipelajari di Indonesia, yaitu di lembaga-lembaga atau institusi-institusi pendidikan seperti SMA, SMK,

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah. PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PILANGSARI 1 SRAGEN TAHUN AJARAN 2009/2010 (Penelitian Tindakan Kelas) SKRIPSI Untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi dan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi dan untuk 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Pada dasarnya bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi dan untuk berpikir. Belajar bahasa berarti belajar menggunakannya untuk berkomunikasi dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat manusia adalah fenomena sosial (Chaer, 2007:32).

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat manusia adalah fenomena sosial (Chaer, 2007:32). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa sebagai lambang bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia adalah fenomena ilmiah, tetapi bahasa sebagai alat interaksi sosial di dalam masyarakat manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan secara teratur, terus menerus, dan berkelanjutan. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan secara teratur, terus menerus, dan berkelanjutan. Bahasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan suatu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan diajarkan. Bahasa memungkinkan manusia dapat memikirkan suatu permasalahan secara teratur, terus menerus,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jerman merupakan bahasa asing kedua yang diajarkan di SMA setelah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jerman merupakan bahasa asing kedua yang diajarkan di SMA setelah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa Jerman merupakan bahasa asing kedua yang diajarkan di SMA setelah bahasa Inggris. Dalam pembelajaran bahasa Jerman, pelaksanaannya mencakup empat keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu sistem yang berperan sebagai pusat bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu sistem yang berperan sebagai pusat bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu sistem yang berperan sebagai pusat bagi kehidupan sosial, budaya, dan masyarakat. Tirtarahardja (2005:226) mengatakan bahwa sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang mempunyai peranan

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang mempunyai peranan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa telah digunakan beribu tahun yang lalu dan tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dari proses pembelajaran tersebut. Berbagai mata pelajaran diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dari proses pembelajaran tersebut. Berbagai mata pelajaran diajarkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam bidang pendidikan proses pembelajaran di sekolah menjadi pilar utama. Karena tercapai atau tidaknya tujuan pendidikan nasional sangat ditentukan dari proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia menuntut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia menuntut seseorang untuk memiliki kemampuan lebih khususnya dalam bidang komunikasi. Dalam bidang pendidikan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menyimak (Hörverstehen), keterampilan berbicara (Sprechfertigkeit),

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menyimak (Hörverstehen), keterampilan berbicara (Sprechfertigkeit), BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah Perkembangan zaman menuntut seseorang untuk selalu mengembangkan potensinya agar tidak tertinggal. Terutama pada era teknologi informasi seperti saat ini, penguasaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia dituntut untuk mempunyai kemampuan berbahasa yang baik. Seseorang yang mempunyai kemampuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelak di kehidupan yang akan datang. Harapan dan cita-cita para orang

BAB I PENDAHULUAN. kelak di kehidupan yang akan datang. Harapan dan cita-cita para orang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mengasuh, membesarkan dan mendidik anak merupakan tugas yang mulia yang tidak dapat lepas dari berbagai macam halangan dan tantangan. Telah banyak usaha yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tulis. Kemampuan bahasa Arab serta sikap positif terhadap

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tulis. Kemampuan bahasa Arab serta sikap positif terhadap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mata pelajaran Bahasa Arab merupakan salah satu mata pelajaran yang diarahkan untuk mendorong, membimbing, mengembangkan, dan membina kemampuan serta menumbuhkan sikap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan dalam berbahasa adalah bahasa. Fungsi bahasa sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan dalam berbahasa adalah bahasa. Fungsi bahasa sebagai alat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan berbahasa merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh manusia dalam kehidupannya bersama manusia lain untuk berkomunikasi. Media komunikasi yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan dasar manusia dalam kehidupan sehari-hari adalah komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan dasar manusia dalam kehidupan sehari-hari adalah komunikasi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kebutuhan dasar manusia dalam kehidupan sehari-hari adalah komunikasi. Dalam komunikasi antara satu individu dengan individu lainnya diperlukan adanya bahasa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. belajar bahasa pada hakikatnya sama dengan belajar berkomunikasi. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. belajar bahasa pada hakikatnya sama dengan belajar berkomunikasi. Kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan berbahasa pada dasarnya kegiatan berkomunikasi. Oleh karena itu, belajar bahasa pada hakikatnya sama dengan belajar berkomunikasi. Kegiatan berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia dibagi menjadi empat aspek keterampilan berbahasa, yakni membaca, menulis, menyimak, dan berbicara. Empat aspek tersebut tidak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dalam pembelajaran bahasa Jerman

BAB 1 PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dalam pembelajaran bahasa Jerman 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Jerman adalah salah satu bahasa asing yang saat ini sudah diajarkan di sekolah menengah, baik Sekolah Menengah Atas (SMA) maupun Sekolah Menengah Kejuruan

Lebih terperinci

2016 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROUND TABLE DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

2016 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROUND TABLE DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada hakikatnya, pembelajaran bahasa adalah belajar berkomunikasi. Oleh karena itu, pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan kemampuan pembelajar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa. Manusia yang berkualitas diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa. Manusia yang berkualitas diharapkan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pendidikan nasional dalam UUD tahun 1945 pasal 31 ayat 3, secara umum adalah untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dilakukan

I. PENDAHULUAN. Penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dilakukan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi Negara Indonesia diajarkan pada jenjang pendidikan dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Bahasa Indonesia diajarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menyimak dalam bahasa asing merupakan salah satu. keterampilan bahasa yang reseptif di samping keterampilan membaca.

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menyimak dalam bahasa asing merupakan salah satu. keterampilan bahasa yang reseptif di samping keterampilan membaca. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keterampilan menyimak dalam bahasa asing merupakan salah satu keterampilan bahasa yang reseptif di samping keterampilan membaca. Keterampilan menulis dan keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PERKEMBANGAN DAN PEMEROLEHAN BAHASA ANAK

BAB I PERKEMBANGAN DAN PEMEROLEHAN BAHASA ANAK BAB I PERKEMBANGAN DAN PEMEROLEHAN BAHASA ANAK Bab ini akan dibahas dua masalah pokok yang menyangkut tentang bahasa anak, yaitu masalah perkembangan bahasa dan pemerolehan bahasa. Hal-hal yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah wahana komunikasi, baik dalam masyarakat luas maupun dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah wahana komunikasi, baik dalam masyarakat luas maupun dalam 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah wahana komunikasi, baik dalam masyarakat luas maupun dalam komunitas tertentu. Selain memiliki fungsi utama sebagai wahana berkomunikasi, bahasa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menulis. Keempat aspek keterampilan berbahasa itu saling berhubungan dalam proses

BAB 1 PENDAHULUAN. menulis. Keempat aspek keterampilan berbahasa itu saling berhubungan dalam proses BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran BIPA sangat penting untuk penutur asing karena saat ini Indonesia sudah terbuka di mata dunia internasional. Pembelajaran BIPA memiliki empat aspek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan menyimak dan kemampuan membaca disebut aspek reseptif atau. produktif atau aspek penggunaan (Danasamita 2009:76).

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan menyimak dan kemampuan membaca disebut aspek reseptif atau. produktif atau aspek penggunaan (Danasamita 2009:76). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam mempelajari bahasa terdapat empat aspek keterampilan yang harus dikuasai, yaitu keterampilan menyimak atau mendengar, keterampilan berbicara, keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memahami bahasa masing-masing pun semakin tinggi. Oleh karena itu, wajar jika

BAB I PENDAHULUAN. memahami bahasa masing-masing pun semakin tinggi. Oleh karena itu, wajar jika BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan semakin berkembangnya hubungan antarbangsa dalam berbagai aspek kehidupan, tuntutan untuk bisa berkomunikasi dan saling memahami bahasa masing-masing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah ditekankan pada aspek keterampilan berbahasa dan bertujuan agar peserta didik mampu dan terampil berkomunikasi baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan berbahasa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa ditekankan pada empat keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan berbahasa ini diharapkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa dalam kehidupan manusia menduduki fungsi yang utama. sebagai alat komunikasi. Bahasa dapat meningkatkan potensi diri manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa dalam kehidupan manusia menduduki fungsi yang utama. sebagai alat komunikasi. Bahasa dapat meningkatkan potensi diri manusia 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Bahasa dalam kehidupan manusia menduduki fungsi yang utama sebagai alat komunikasi. Bahasa dapat meningkatkan potensi diri manusia dalam berekspresi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Elis Nur Vita Sari, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Elis Nur Vita Sari, 2013 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keterampilan berbahasa Indonesia memiliki peran penting dalam konteks pembelajaran di kelas. Keterampilan tersebut, yaitu keterampilan membaca, menulis, menyimak, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar merupakan pembelajaran yang paling utama. Dengan bahasa siswa dapat menimba ilmu pengetahuan, teknologi, seni

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan seseorang dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan seseorang dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan seseorang dalam pergaulannya atau hubungannya dengan orang lain. Bahasa merupakan alat bergaul. Oleh karena itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Demikian juga halnya dengan belajar bahasa Jerman. Dalam bahasa Jerman

BAB I PENDAHULUAN. Demikian juga halnya dengan belajar bahasa Jerman. Dalam bahasa Jerman BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar suatu bahasa tidak terlepas dari latihan keterampilan berbahasa. Demikian juga halnya dengan belajar bahasa Jerman. Dalam bahasa Jerman terdapat empat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan siswa yang memiliki watak tangguh serta kompetitif.

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan siswa yang memiliki watak tangguh serta kompetitif. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu faktor penting bagi kehidupan manusia dalam masyarakat. Salah satu fungsi bahasa adalah sebagai alat untuk berkomunikasi baik secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi utama manusia. Dengan menggunakan bahasa, manusia mampu mengungkapkan ide, gagasan, pikiran, dan keinginan. Di

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Adapun alasannya, Yasir Burhan mengemukakannya sebagai berikut;

BAB 1 PENDAHULUAN. Adapun alasannya, Yasir Burhan mengemukakannya sebagai berikut; 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelajaran bahasa Indonesia berbeda dengan mata pelajaran yang lainnya. Adapun alasannya, Yasir Burhan mengemukakannya sebagai berikut; Pelajaran bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan berkomunikasi peserta didik dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan berkomunikasi peserta didik dalam bahasa Indonesia dengan baik dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi peserta didik dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sebagai alat komunikasi yang paling utama. Bahasa dibagi menjadi dua, yaitu bahasa lisan yang disampaikan secara langsung, dan bahasa tulisan

Lebih terperinci

PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X.1 ICT DAN X.3 SMA BATIK 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI

PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X.1 ICT DAN X.3 SMA BATIK 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI 1 PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X.1 ICT DAN X.3 SMA BATIK 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat

Lebih terperinci

MATA KULIAH KEBAHASAAN PROGRAM DIK DAN NONDIK

MATA KULIAH KEBAHASAAN PROGRAM DIK DAN NONDIK ANCANGAN PRAKTIKUM MATA KULIAH KEBAHASAAN PROGRAM DIK DAN NONDIK 1. TUJUAN Secara umum, tujuan praktikum mata kuliah kebahasaan di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS UPI adalah agar mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Manusia berkomunikasi untuk

BAB I PENDAHULUAN. Manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Manusia berkomunikasi untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Manusia berkomunikasi untuk mengungkapkan persepsi pikirannya pada orang lain menggunakan kata atau kalimat. Kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ilham Zamzam Nurjaman, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian  Ilham Zamzam Nurjaman, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kurikulum mengamanatkan agar pembelajaran bahasa di sekolah diselenggarakan secara lebih bermakna. Melalui pembelajaran bahasa, siswa memperoleh keahlian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu aspek yang sangat penting dalam kehidupan yang dapat mengubah watak, perilaku, dan dapat mengubah seseorang dari yang tidak tahu menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu wahana yang strategis untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia, sebab pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Mempelajari bahasa terutama bahasa asing memerlukan keterampilan khusus dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Mempelajari bahasa terutama bahasa asing memerlukan keterampilan khusus dan 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mempelajari bahasa terutama bahasa asing memerlukan keterampilan khusus dan kesungguhan untuk dapat menguasainya. Setiap bahasa memiliki ciri khas tersendiri

Lebih terperinci

93. Mata Pelajaran Bahasa Jerman untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

93. Mata Pelajaran Bahasa Jerman untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa 93. Mata Pelajaran Bahasa Jerman untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa A. Latar belakang Dalam era globalisasi, perkembangan teknologi komunikasi yang sangat cepat menjadikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehari hari. Salah satu perannya ialah bahasa merupakan alat berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. sehari hari. Salah satu perannya ialah bahasa merupakan alat berkomunikasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan sehari hari. Salah satu perannya ialah bahasa merupakan alat berkomunikasi yang digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik, dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan

Lebih terperinci