EJOURNAL. diajukan guna memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) SRI TULARSIH NIM

Transkripsi

1 KORELASI KEBIASAAN MEMBACA DAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA TERHADAP KEMAHIRAN MENULIS TEKS NARASI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MAITREYAWIRA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 EJOURNAL diajukan guna memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) SRI TULARSIH NIM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2017

2

3

4 Tularsih, Sri Korelasi Kebiasaan Membaca dan Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia terhadap Kemahiran Menulis Teks Narasi Siswa Kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Maitreyawira Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi. Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Pembimbing I : Titik Dwi Ramthi Hakim, M.Pd. Pembimbing II : Legi Elfitra, M.Pd. Abstrak Peningkatan kebiasaan membaca sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia. Dengan sering membaca, orang dapat memperoleh pengetahuan dan informasi mengenai berbagai hal. Membaca merupakan faktor terpenting untuk menunjang pembangunan dan peningkatan kosakata yang ekstensif dalam mengembangkan kemahiran berbahasa tulis. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan antara kebiasaan membaca dan penguasaan kosakata bahasa terhadap kemahiran menulis teks narasi siswa kelas X SMK Maitreyawira Tahun Pelajaran 2016/2017. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan angket dan dua jenis tes, yaitu tes penguasaan kosakata dan tes menulis karangan narasi. Berdasarkan hasil pembahasan, dapat disimpulkan adanya korelasi yang rendah antara kebiasaan membaca dan penguasaan kosakata bahasa Indonesia terhadap kemahiran menulis teks narasi siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Maitreyawira Tahun Pelajaran 2016/2017. Kata Kunci : Korelasi, Kosakata, Membaca, Menulis, Narasi

5 ABSTRAK The improvement of habit of reading was influential for human live. With habit of reading, people can get the knowledge and information about everything. Reading was a important factor to support development and improvement of extensive vocabulary in developing habit of writing. This research aims to correlation between habit of reading and master of Indonesian s language vocabulary towards abilty write text narrative students of class X Vocational High School Maitreyawira Year Lesson 2016/2017. The research s method use descriptive quantitative. Result of this research is which show interpretation coefficient low correlation between habit of reading and master of Indonesian s language vocabulary towards abilty write text narrative students of class X Vocational High School Maitreyawira Year Lesson 2016/2017. Key words : Correlation, Vocabulary, Read, Write, Narrative

6 Pendahuluan Kemahiran berbahasa siswa dipengaruhi oleh empat hal, yaitu kemahiran membaca, kemahiran menulis, kemahiran berbicara, dan kemahiran menyimak. Keempat aspek itu saling berkaitan satu sama lain terutama kemahiran membaca dan menulis. Orang dengan kebiasaan membaca yang baik, terbukti memiliki kemampuan menulis yang baik pula. Kurangnya kebiasaan membaca membuat penguasaan kosakata siswa sangat kurang, sehingga siswa sering kesulitan dalam mengembangan ide-ide yang dimilikinya menjadi sebuah karangan yang dapat dibaca oleh orang lain. Sebagian besar wilayah Kepulauan Riau, khususnya Tanjungpinang dihuni oleh masyarakat dari berbagai suku, di antaranya adalah etnis Tionghoa. Sebagai suku pendatang, masyarakat Tionghoa bukan lagi hal asing dalam kehidupan ini, meskipun etnis ini termasuk etnis yang tertutup. Rata-rata warga Tionghoa lebih senang bersekolah di sekolah swasta yang mayoritas siswanya berasal dari etnis yang sama. Kebiasaan masyarakat Tionghoa yang senang hidup berkelompok membuat kemampuan berbahasa Indonesia mereka kurang berkembang atau berada dalam kategori minus. Selain itu, dalam berinteraksi antarsesamanya, mereka juga lebih sering menggunakan bahasa ibu sebagai bahasa sehari-hari, sehingga siswa sering mengalami kesulitan dalam menulis karangan narasi karena minimnya kosakata yang dimiliki, yang disebabkan kurangnya kebiasaan membaca pada diri siswa tersebut. Rendahnya tingkat pemahaman siswa dalam menggunakan dan memilih kosakata yang tepat dan sesuai juga menjadi pemicu terbatasnya kemampuan seseorang dalam menulis sebuah karangan yang baik dan menarik. Selain itu, siswa Sekolah Menengah Kejuruan Maitreyawira sering mengalami kesulitan dalam membedakan makna yang hampir bersinonim dan berantonim yang ditemukan dalam sebuah kalimat. Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah hubungan antara kebiasaan membaca dan kemahiran menulis teks narasi siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Maitreyawira Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2016/2017? 2. Bagaimanakah hubungan antara penguasaan kosakata bahasa Indonesia dan kemahiran menulis teks narasi siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Maitreyawira Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2016/2017?

7 3. Bagaimanakah hubungan antara kebiasaan membaca dan penguasaan kosakata bahasa Indonesia terhadap kemahiran menulis teks narasi siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Maitreyawira Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2016/2017? Tujuan 1. Untuk mendeskripsikan hubungan antara kebiasaan membaca dan kemahiran menulis teks narasi siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Maitreyawira Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2016/ Untuk mendeskripsikan hubungan antara penguasaan kosakata bahasa Indonesia dan kemahiran menulis teks narasi siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Maitreyawira Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2016/ Untuk mendeskripsikan hubungan antara kebiasaan membaca dan penguasaan kosakata bahasa Indonesia terhadap kemahiran menulis teks narasi siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Maitreyawira Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2016/2017. Kajian Teori Membaca Membaca pada hakikatnya adalah suatu kegiatan yang rumit yang melibatkan banyak hal, yang tidak hanya melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, psikomotor, psikolinguistik, dan metakognitif. Sebagai landasan teori dari penelitian ini, peneliti mengutip pendapat dari Crawley dan Mountain (dalam Rahim, 2008: 3) tentang membaca. Menurutnya membaca adalah proses pemahaman makna yang berlangsung melalui berbagai tingkat, mulai dari tingkat pemahaman literal sampai pemahaman interpretatif, kreatif, dan evaluatif, atau dapat dikatakan bahwa membaca merupakan gabungan perseptual dan kognitif. Kosakata Kata merupakan unsur yang paling penting di dalam bahasa. Tanpa kata mungkin tidak ada bahasa; sebab kata itulah yang merupakan perwujudan bahasa. Setiap kata yang ada mengandung konsep makna dan mempunyai peran di dalam pelaksanaan bahasa (Chaer, 2006: 86).

8 Dapat dipahami bahwa kata merupakan satuan terkecil dalam bahasa yang memiliki makna atau arti yang dapat dimengerti oleh orang lain. Untuk lebih memperkuat pendapat tersebut, peneliti menyandingkan pendapat tersebut dengan pendapat dari Finoza (2009 : 80) dalam bukunya Komposisi Bahasa Indonesia. Dalam bukunya, Finoza memberikan pengertian kata sebagai satuan bentuk terkecil (dari kalimat) yang dapat berdiri sendiri dan mempunyai makna. Menulis Menulis merupakan suatu kegiatan produktif untuk menghasilkan sebuah karya berupa tulisan yang dibangun dengan cara merekontuksi ide-ide yang dimiliki dalam bentuk kata-kata atau rangkaian kalimat hingga menjadi sebuah paragraf utuh atau karangan tertulis yang dapat dibaca oleh orang lain. Sebagai dasar dari pengertian tersebut, peneliti mengutip pendapat dari Tarigan (2007: 14) menulis merupakan suatu proses kreatif memindahkan gagasan ke dalam lambang-lambang tertulis. Dalam pengertian ini, menulis memiliki tiga aspek utama, yaitu adanya tujuan atau maksud yang hendak dicapai, adanya gagasan atau sesuatu yang hendak dikomunikasikan, dan adanya sistem pemindahan gagasan itu ke dalam sistem bahasa. Artinya, menulis merupakan suatu kegiatan memindahkan gagasan atau ide ke dalam lambang tertulis yang bertujuan untuk berkomunikasi. Narasi Narasi adalah sebuah bentuk penceritaan yang didasarkan pada urutan kronologis atau urutan waktu. Secara umum pendapat tersebut hampir sama dengan pendapat yang dikemukakan oleh Semi (2013: 53) dalam bukunya Dasar-Dasar Keterampilan Menulis, narasi merupakan tulisan yang bertujuan untuk menceritakan kronologis peristiwa kehidupan manusia. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif, untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan positif antara variabel bebas kebiasaan membaca dan penguasaan kosakata bahasa Indonesia terhadap variabel terikat kemahiran

9 menulis yang akan diteliti pada siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Maitreyawira Tahun Pelajaran 2016/2017. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan angket tertutup yang berisi 20 pertanyaan dengan jawaban yang telah disediakan peneliti, dan 2 jenis tes, yaitu tes penguasaan kosakata bahasa Indonesia dan tes kemahiran menulis teks narasi siswa. Hasil Penelitian Data hasil penelitian ini adalah hasil rekapitulasi data nilai angket, nilai tes penguasaan kosakata bahasa Indonesia, dan nilai tes kemahiran menulis teks narasi siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Maitreyawira Tahun Pelajaran 2016/2017.

10 Persentase Kebiasaan Membaca Siswa Kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Maitreyawira Tahun Pelajaran 2016/2017 Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Sangat Kurang 0% 0% 26% 10% 64% Persentase Penguasaan Kosakata Bahasa Indonesia Kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Maitreyawira Tahun Pelajaran 2016/2017 0% 0% 31% 12% 57% Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Sangat Kurang Baik

11 Persentase Kemahiran Menulis Teks Narasi Siswa Kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Maitreyawira Tahun Pelajaran 2016/2017 0% 4% 51% 14% 31% Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Sangat Kurang Baik Penutup Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menunjukkan adanya korelasi yang rendah antara kebiasaan membaca dan penguasaan kosakata bahasa Indonesia terhadap kemahiran menulis teks narasi siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan Maitreyawira Tahun Pelajaran 2016/2017. Daftar Pustaka Chaer, Abdul Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta. Finoza, Lamuddin Komposisi Bahasa Indonesia : untuk Mahasiswa Nonjurusan Bahasa. Jakarta: Diksi Insan Mulia. Rahim, Farida Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara. Semi, Atar Dasar-Dasar Keterampilan Menulis. Bandung: Penerbit Angkasa. Tarigan, Henry Guntur Menulis: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Penerbit Angkasa Bandung.