V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN"

Transkripsi

1 V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Tridaya Eramina Bahari berdiri pada tahun 1994 di Cirebon. Perusahaan ini didirikan oleh Bapak H. Danuri sebagai komisaris dan Bapak H. Dayat Suntoro sebagai direktur utama. Pada November 1994, perusahaan tersebut mendapatkan pengesahan dari Departemen Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia dengan No. 1184/09-04/PK/XII/94. Pabrik perusahaan domisili pertama kali di ruang proses Perum Prasarana Perikanan Samudera Jakarta dengan status sewa. Saat itu, perusahaan memproduksi produknya berupa produk segar dan beku. Sejak Mei 2003, PT Tridaya Eramina Bahari menempati bangunan sendiri di Jalan Muara Baru Ujung Blok K No. 3 dan mengkhususkan produknya pada produk beku. Saat ini perusahaan mengkonsentrasikan kegiatan bisnisnya 100 persen untuk ekspor dengan bahan baku dan produk yang spesifik yaitu produk beku. Negara-negara tujuan ekspor PT Tridaya Eramina Bahari meliputi Uni Eropa, Jepang, Vietnam, Iran, Israel, Rusia dan Amerika. Jepang merupakan negara tujuan ekspor utama Lokasi Perusahaan PT Tridaya Eramina Bahari terletak di kawasan Perum Prasarana Perikanan Samudera Jakarta, di Jalan Muara Baru Ujung Blok K No. 3, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara. PT Tridaya Eramina Bahari berbatasan dengan PT Gabungan Era Mandiri di sebelah barat dan timur, dan PT Red Ribbon Indonesia Coorporation sebelah utara, dan PT Sandi Mas di selatan. Perusahaan ini memiliki area tanah seluas 2000 m 2. Luas bangunan yang dimiliki sebesar 1250 m 2. Status tanah yang hingga saat ini digunakan adalah hak guna bangunan. Hak guna bangunan tersebut dapat diperpanjang setiap lima tahun sekali. Status ini diberikan oleh Perum Prasarana Perikanan Samudera Jakarta tahun Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam pemilihan lokasi di Pelabuhan Perikanan Samudera Jakarta, diantaranya Pelabuhan Perikanan Samudera Jakarta merupakan tempat yang digunakan untuk kegiatan industri

2 perikanan dengan fasilitas lengkap seperti listrik, es, air, dan jalan yang sudah cukup baik dan merupakan tempat transit kapal-kapal perikanan dari berbagai daerah sehingga perusahaan dekat dengan sumber bahan baku, serta tenaga kerja dan sarana transportasi mudah didapatkan. Selain itu, letaknya dekat dengan Pelabuhan Tanjung Priok, Kantor Dinas Perikanan, baik instansi pemerintah maupun swasta, sehingga memudahkan perusahaan dalam hal administrasi ekspor hasil produk perikanan Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan Struktur organisasi menggambarkan hubungan tanggung jawab dan wewenang yang terdapat dalam perusahaan. Struktur organisasi PT Tridaya Eramina Bahari merupakan struktur yang fungsional. Struktur organisasi ini memiliki keunggulan dan kelemahan. Keunggulannya adalah struktur ini memberikan kemungkinan bagi karyawan untuk memusatkan perhatian pada satu aspek yang sedang dikerjakan. Sementara itu, kelemahannya adalah beberapa kegiatan penting perusahaan ditangani langsung oleh pemimpin perusahaan. Struktur organisasi perusahaan dapat dilihat pada Gambar 3. Deskripsi tugas dan wewenang dari masing-masing jabatan di PT Tridaya Eramina Bahari sebagai berikut : 1) Presiden Direktur a. Memimpin dan melaksanakan wewenang serta melakukan fungsi manajemen perusahaan dan bekerja sama dengan bagian-bagian yang ada di bawahnya b. Melaksanakan kebijakan perusahaan dalam rangka pencapaian tugas yang telah ditetapkan c. Melakukan pengarahan dan pembinaan serta menjaga hubungan yang harmonis dengan karyawan d. Bertanggung jawab terhadap semua asset yang dimiliki perusahaan e. Membina hubungan yang harmonis dengan pihak luar atau pemerintah setempat 37

3 Direktur Plan Manager Pemasaran Quality Control ADM dan Keuangan Produksi Laboratorium Sanitation Penerimaan Pembelian Processing Packaging Cold Storage Eksport Trimming Wasting Gambar 3. Struktur Organisasi PT Tridaya Eramina Bahari Tahun ) Plan manager a. Membuat dan menetapkan rencana serta target produksi b. Menetapkan tindakan yang dijalankan perusahaan c. Mengkoordinasikan sifatnya secara selaras atas segala tindakan untuk mencapai tujuan perusahaan d. Mengambil keputusan dan melaksanakan kontrol terhadap instruksi presiden direktur 3) Pemasaran a. Mengatur dan bertanggung jawab atas seluruh kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran produk b. Mencari pangsa pasar untuk produk yang dihasilkan c. Melakukan kegiatan pemasaran terhadap produk yang diproduksi 38

4 d. Mencari informasi keadaan pasar internasional maupun lokal 4) Administrasi dan Keuangan a. Mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan administrasi dan keuangan b. Mengkoordinasikan aktivitas pengelolaan administrasi dan keuangan untuk menunjang kelancaran operasional perusahaan c. Melakukan pengendalian biaya yang dikeluarkan untuk keperluan operasional d. Melakukan pengawasan terhadap arus dana e. Melakukan pengawasan terhadap kekayaan perusahaan 5) Kepala Produksi a. Memimpin dan menjalankan wewenang serta melaksanakan fungsi manajemen dalam bidang produksi dan bekerja sama dengan bagian lain agar tercapai hasil produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan b. Mengkoordinasikan pekerjaan produksi yang mencakup perencanaan dan pengelolaan aktivitas produksi c. Melakukan pengawasan terhadap arus produksi untuk mendapatkan produk yang bermutu d. Melakukan kerjasama dengan bagian lain e. Melakukan analisis produksi untuk mencapai hasil produksi yang optimal sesuai dengan target perusahaan 6) Quality Control (QC) a. Menjalankan wewenang serta tugas QC yang mencakup pengawasan terhadap semua mutu produk b. Melakukan pengujian terhadap mutu produk yang mencakup kualitas, ukuran, dan bobot c. Melakukan analisis terhadap kualitas produk dalam rangka peningkatan mutu produk d. Mengawasi bagian-bagian yang ada di bawahnya Adapun spesifikasi pekerjaan yang berkaitan langsung dengan kegiatan produksi diantaranya : 39

5 1) Pembelian a. mengadakan pembelian ikan yang memenuhi standar mutu ekspor b. melakukan koordinasi dengan divisi lain terutama bagian quality control dan penerimaan serta ABF/storaging c. membuat laporan kegiatan pembelian yang akurat 2) Laboratorium a. menguji semua mutu ikan mulai dari bahan baku sampai dengan produk akhir dari kandungan mikrobiologi, histamin, dan logam berat setelah dilakukan uji organoleptik b. menguji kualitas air dan es secara berkala sesuai standar yang telah ditentukan, minimal tiga bulan sekali c. mengontrol sanitasi dan hygiene, menjaga kebersihan semua barang dan produk d. mengajukan sampel untuk pengujian di laboratorium Departemen Kelautan dan Perikanan e. melakukan koordinasi dengan divisi lain f. membuat laporan kegiatan sehari-hari secara akurat 3) Penerimaan a. menimbang dan mencatat setiap ikan yang masuk dengan mencantumkan label pada masing-masing pemasok b. membuat laporan kegiatan secara akurat c. melakukan koordinasi dengan divisi lainnya 4) filleting a. mengawasi kegiatan filleting dengan selalu memperhatikan mutu, memperkecil penyusutan, dan lain-lain b. memberikan motivasi dan semangat kerja kepada bawahan agar target produksi dapat tercapai sesuai dengan waktu yang telah ditentukan c. memelihara serta menjaga kebersihan lingkungan kerja 5) Cutting a. Memotong ikan sebelum diproses lebih lanjut dengan menggunakan mesin pemotong 40

6 b. merawat dan memelihara serta mencuci mesin sebelum dan sesudah produksi c. mencuci tangan sebelum produksi d. menjaga kebersihan area kerja terutama barang-barang produksi 6) Sanitasi a. menjaga kebersihan lingkungan kerja b. menyiapkan alat bantu proses seperti pisau, tempat cuci tangan, keranjang/plastik, alkohol, dan sebagainya c. membersihkan alat bantu proses 7) Room Equipment a. melayani pengambilan bahan yang dibutuhkan b. menerima bahan-bahan yang datang, tanda terima, dan mengatur penempatannya agar mudah diambil pada waktu yang dibutuhkan c. menjaga dan mengamankan barang yang ada d. mencatat dan membukukan semua transaksi yang berhubungan dengan masuk dan keluarnya barang e. mengarsipkan semua bukti penerimaan dan pengeluaran secara tertib dan teratur 8) Storing a. melakukan pengecekan secara periodik b. melakukan pengecekan forklift c. menjaga kebersihan cold storage, ABF, ante room, dan flat form d. mengawasi keluar masuk barang e. memberikan teguran kepada orang yang tidak berkepentingan 9) Packaging a. melakukan pengecekan terhadap semua alat bantu packing b. menjaga kebersihan lingkungan kerja c. melakukan koordinasi dengan bagian lain d. memperhatikan tiap produk yang akan dikemas dengan tetap memperhatikan mutu produk e. membuat laporan dengan akurat 41

7 10) Wasting a. mengumpulkan dan menimbang limbah b. mengemas dan meletakan ditempat yang ditentukan c. menjaga kebersihan secara intensif d. melakukan koordinasi dengan bagian lain e. membuat laporan dengan akurat 11) Ekspor a. menyiapkan sampling ke laboratorium untuk pengujian mutu b. meminta hasil pengujian c. menyiapkan hasil dokumen ( rekap packing, packing list, dan invoice) d. mengirim dokumen via DHL/Bank Tenaga kerja yang bekerja di PT Tridaya Eramina Bahari saat ini berjumlah 60 orang dengan spesifikasi tugas dan wewenang yang sudah jelas. Tenaga kerja tersebut terbagi menjadi karyawan tetap 35 orang, karyawan harian 18 orang, dan karyawan borongan tujuh orang. Untuk karyawan tetap, gaji diberikan setiap satu bulan sekali, untuk karyawan harian gaji diberikan secara mingguan, sedangkan untuk karyawan borongan gaji diberikan secara harian yang disesuaikan dengan tingkat produktivitas masing-masing tenaga kerja. Hari kerja perusahaan sebanyak enam hari kerja dalam satu minggu dengan jumlah jam kerja sebanyak delapan jam per hari kerja. Namun, tidak menutup kemungkinan kegiatan kerja terjadi pada hari libur. Hal ini dijadwalkan apabila waktu pengiriman produk sudah mendekati jatuh tempo. Khusus untuk tenaga kerja borongan, hari kerja disesuaikan dengan ada atau tidaknya ikan tuna yang dapat diproses.untuk menunjang kesejahteraan karyawananya, PT Tridaya memberikan asuransi Jamsostek kepada semua karyawannya Proses Produksi Produksi merupakan aktivitas dalam mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi atau bahan setengah jadi. Kegiatan produksi di PT Tridaya Eramina Bahari merupakan kegiatan produksi yang mengolah bahan mentah menjadi bahan setengah jadi. Sistem produksi yang dilakukan merupakan sistem produksi terputus. Produk yang diproduksi PT Tridaya Eramina Bahari 100 persen produk 42

8 beku. Tuna loin beku merupakan produk unggulan PT Tridaya Eramina Bahari karena ketersediaan bahan baku dan permintaannya ada sepanjang tahun. Loin merupakan bentukan dari ikan tuna atau sejenisnya yang dipotong menjadi empat bagian. Pada umumnya pembentukan produk olahan ikan diawali dengan membentuk loin terlebih dahulu. PT Tridaya Eramina Bahari melakukan produksi berdasarkan pesanan. PT Tridaya menggunakan bahan baku 100 persen ikan beku. Proses produksi tuna loin beku dapat dilihat pada Gambar 4 di bawah ini. Berikut penjelasan mengenai masing-masing tahapan proses produksi yang terdapat di PT Tridaya Eramina Bahari. Tahap 1 Penerimaan Tahap 2 Penyimpanan di Cold Storage Tahap 3 Pemotongan Bahan Baku Tahap 6 Trimming II Tahap 5 Pembekuan di ruang ABF Tahap 4 Trimming I Tahap 7 Glazing Tahap 8 Packaging Gambar 4. Alur Proses Produksi Tuna Loin PT Tridaya Eramina Bahari Tahun 2009 (1) Penerimaan Kegiatan produksi perusahaan diawali dengan penerimaan bahan baku dari pemasok. Perusahaan umumnya menggunakan bahan baku ikan beku karena resikonya lebih rendah dibandingkan bila menggunakan ikan segar. Selain itu, ikan segar sulit diperoleh di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zahman karena kebanyakan ikan segar langsung diekspor oleh pemasok ke luar negeri. Bahan baku ikan beku yang telah dibeli oleh perusahaan diterima oleh bagian penerimaan untuk kemudian disortir berdasarkan kualitas dan berat. Perusahaan membeli bahan baku dengan kualitas grade B dan C. 43

9 (2) Penyimpanan Beku (Cold Storage) Bahan baku yang telah disortir dan di timbang di ruang selanjutnya disimpan ke dalam Cold Storage untuk menjaga suhu ikan agar tetap rendah dan kualitas ikan dapat dipertahankan. Cold storage merupakan tempat penyimpanan ikan tuna sebelum dilakukan proses produksi. Ikan yang dikeluarkan dari cold storage disesuaikan dengan jadwal produksi yang telah ditetapkan selama 1 bulan. Sistem penggunaan bahan baku yang digunakan adalah FIFO (first in first out) dimana ikan yang pertama masuk dikeluarkan terlebih dahulu untuk diproses di ruang produksi. (3) Pemotongan Tuna Berdasarkan rencana produksi yang telah ditetapkan, bahan baku ikan yang disimpan dalam cold storage kemudian ditimbang kembali sebelum masuk ke ruang prosessing. Ikan yang masuk ruang prosessing dipotong pada meja pemotongan dengan menggunakan mesin pemotong. Ikan dipotong bagian kepala dan ekornya dan kemudian dibelah mengikuti garis tulang punggung menjadi empat bagian yang disebut loin. (4) Trimming I Potongan loin dibawa ke meja trimming untuk dirapihkan sisa-sisa tulang yang masih menempel pada ikan dan membuang daging ikan yang berwarna gelap. Bagian ini dibuang kerena banyak mengandung histidin yang berpotensi menghasilkan histamin. Kadar histamin sangat mempengaruhi mutu ikan karena peningkatan kadar histamin berbanding lurus dengan kemunduran mutu ikan. Kegiatan trimming dilakukan dengan menggunakan alat manual yaitu pisau. Setelah di trimming, ikan dibawa ke meja pencucian untuk dicuci dengan air klorin yang bersuhu dingin kurang lebih 5 o C. Ikan yang telah bersih dicuci, ditimbang kembali untuk kemudian dikemas pada ruang pengemasan atau dibekukan di ruang ABF. (5) Pembekuan di Ruang ABF (Air Blazt Frozen) Pembekuan di ruang ABF dilakukan apabila terdapat produk yang tidak langsung dikemas dalam karton melainkan akan disimpan pada cold storage khusus produk. ABF merupakan alat pembeku yang menggunakan tiupan udara dingin yang disirkulasikan ke sekitar produk dengan blower. Suhu Ruang ABF 44

10 tetap dijaga sekitar -30 o C dengan kapasitas penyimpanan produk sebanyak 10 ton. Produk dibekukan di ruang ABF selama kurang lebih 8-10 jam. (6) Trimming II Trimming II dilakukan sebelum packaging. Trimming kali ini dilakukan dengan tujuan untuk membersihkan sisa-sisa tulang ataupun daging gelap dan darah beku yang masih tersisa pada daging ikan. Kemudian produk loin ditimbang kembali. (7) Glazing Proses selanjutnya glazing, yaitu pelapisan es pada permukaan loin. Tujuan dari glazing yaitu agar loin tidak mengalami dehidrasi ketika proses pembekuan. Proses ini menggunakan air, es, dan klorin 20 ppm. Manfaat dari klorin adalah untuk menghilangkan kotoran yang melekat pada tubuh ikan dan mereduksi jumlah bakteri. Suhu air yang digunakan sekitar -5 o C. Setelah dilapisi es, produk loin diletakkan pada long pan yang dapat diisi oleh 2-4 produk loin. (8) Packaging Packaging dilakukan melalui dua fase atau dua tahap. Tahap pertama pengawasan awal berupa pembungkusan dengan menggunakan plastik yang terbuat dari polyetilen. Tahap kedua, produk dimasukkan dalam master karton dengan ukuran 89 cm x 30 cm x 13,5 cm. Setelah produk dikemas, dilakukan pelabelan dengan mencantumkan : nama perusahaan, jenis produk, berat, tipe produk, negara tujuan, dan tanggal kadaluarsa. Package kemudian disimpan dalam cold storage dengan suhu -25 o C. Dalam kegiatan ini, PT Tridaya Eramina Bahari menggunakan sistem first in first out agar produk yang disimpan teratur dan tanggal kadaluarsanya terkontrol. Setelah terkemas dengan baik, produk tersebut siap dikirim ke negara tujuan atau konsumen. Namun produk disimpan terlebih dahulu dalam cold storage sampai seluruh keperluan ekspor siap Sistem Pengadaan Persediaan Bahan Baku Perusahaan Jenis dan Asal Bahan Baku Ikan tuna merupakan bahan baku utama yang penting bagi perusahaan. Bahan baku ini memiliki kontribusi yang besar terhadap biaya pengadaan bahan baku dan merupakan bahan baku dominan. Bahan baku ini menjadi unggulan 45

11 karena permintaannya yang selalu ada sepanjang tahun. Ikan tuna yang digunakan oleh perusahaan adalah ikan tuna beku yang memiliki kualitas B dan C. Perusahaan tidak menggunakan bahan baku grade A karena bahan baku dengan grade tersebut sangat jarang dalam keadaan beku. Kebanyakan bahan baku dengan grade A langsung diekspor oleh pemasok ke luar negeri dalam keadaan segar. Jenis tuna yang digunakan perusahaan adalah jenis Yellowfin dan Bluefin dengan berat rata-rata di atas 20 kg per ekornya dengan harga berkisar antara Rp ,- sampai Rp ,00. Perbedaan kedua jenis ikan ini terletak pada morfologi tubuhnya, sedangkan dari segi harga bahan baku keduanya memiliki harga yang sama. PT Tridaya memperoleh bahan baku ikan tuna dari pemasok yang ada di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zahman. Pelabuhan ini merupakan salah satu pelabuhan perikanan terbesar di Pulau Jawa dan menjadi salah satu sentra pendaratan ikan tuna di Indonesia. Diantara beberapa jenis ikan yang didaratkan di pelabuhan ini, ikan tuna menempati urutan pertama dengan persentase kurang lebih 40 persen. PT Sari Tuna Makmur dan PT Nusantara Bahari merupakan salah satu pemasok di pelabuhan tersebut yang merupakan pemasokutama perusahaan. Perusahaan memperoleh ikan tuna kurang lebih 70 persen dari PT Sari Tuna Makmur dan 20 persen dari PT Nusantara Bahari, sedangkan sisanya diperoleh dari pemasok-pemasok pengumpul yang juga berada di lokasi yang sama Proses Pengadaan Persediaan Tuna Proses pengadaan bahan baku merupakan bagian penting dalam suatu kegiatan bisnis yang melibatkan proses produksi di dalamnya. Keberadaan bahan baku mutlak diperlukan agar proses produksi berjalan dengan lancar. Perusahaan melakukan pembelian tuna, setelah mendapatkan informasi harga tuna dari pemasok-pemasok yang ada. Pengadaan tuna dilaksanakan oleh satu orang bagian pembelian didampingi satu orang quality control (checker). Proses pengadaan persediaan tuna dimulai dengan adanya informasi harga yang disampaikan pemasok kepada bagian pembelian melalui pesan singkat. Bagian pembelian menyampaikan informasi tersebut kepada direktur. Berdasarkan keputusan direktur, bagian pembelian membuat kesepakatan dengan pemasok untuk melakukan pembelian tuna. Setelah ada kesepakatan, bagian 46

12 pembelian pembelian dan QC pergi ke tempat pemasok untuk melakukan pengecekan mutu ikan. Pengecekan dilakukan secara organoleptik dengan didasarkan pada kemampuan panca indera checker. Ikan yang dirasa memenuhi kriteria mutu yang telah ditetapkan, kemudian diangkut ke perusahaan dengan menggunakan angkutan sewaan dan diterima oleh bagian penerimaan. Pembayaran dilakukan secara tunai/kontan. Berikut diagram alir mekanisme pemesanan tuna pada PT Tridaya Eramina Bahari. Pemasok Bahan Baku Pembelian Direktur Checker Gambar 5. Mekanisme Pemesanan Tuna pada PT Tridaya Eramina Bahari Tahun Perusahaan tidak memiliki tingkat persediaan bahan baku tertentu untuk mengantisipasi fluktuasi permintaan. Pengadaan persediaan bahan baku yang dilakukan lebih kepada upaya pemenuhan kebutuhan bahan baku berdasarkan perencanaan produksi dengan pertimbangan utama adalah kesesuaian harga. Tidak adanya stok khusus juga disebabkan oleh sifat bahan baku, dimana ikan tuna beku tidak bisa disimpan terlalu lama dalam cold storage. Tuna beku yang disimpan terlalu lama akan mengalami dehidrasi dan menurun kualitasnya. Berdasarkan gambaran tersebut, sistem pengadaan tuna yang dilakukan perusahaan memiliki beberapa kelebihan maupun kelemahan. Kelebihannya diantaranya keputusan pembelian yang langsung di bawah kendali direktur menyebabkan proses pengadaan persediaan menjadi lebih terkontrol dan biaya pembelian dapat lebih ditekan karena menyesuaikan dengan tingkat harga bahan baku yang terjadi. Adapun kekurangannya, keputusan pembelian yang langsung melibatkan direktur menyebabkan kurangnya koordinasi antara bagian pembelian dengan bagian produksi yang merupakan pihak berkepentingan terhadap pengadaan persediaan tuna. Pembelian bahan baku yang didasarkan pada pertimbangan harga lebih sering menyebabkan perusahaan tidak mendapatkan bahan baku. Persaingan harga 47

13 beli dengan perusahaan lain dalam mendapatkan bahan baku sering menyebabkan perusahaan kekurangan bahan baku karena alasan harga yang tidak sesuai. Sebagai antisipasi, perusahaan membeli dari pemasok lain. Namun, terkadang pembelian yang dilakukan kurang efisien karena perusahaan tidak membatasi jumlah minimum pembelian sehingga pembelian kecil-kecilan sering dilakukan. Perlu adanya pertimbangan lain berkaitan dengan pembelian bahan baku selain didasarkan pada harga bahan baku, yakni resiko-resiko jika jumlah kebutuhan bahan baku yang ada tidak terpenuhi. Selama ini, dalam mengantisipasi kekurangan produk, perusahaan meminta penangguhan waktu kepada pembeli atau membeli tuna loin dari perusahaan lain. Cara-cara ini kurang baik dilakukan karena penangguhan waktu dapat mempengaruhi loyalitas pembeli kedepannya, demikian juga pembelian tuna loin dari perusahaan lain perlu mempertimbangkan aspek efisiensi biaya Sistem Pengelolaan dan Penyimpanan Tuna Pengelolaan dan penyimpanan bahan baku tuna merupakan bagian penting dalam operasi produksi perusahaan. Bahan baku ikan tuna memiliki sifat kualitas yang mudah menurun apabila tidak dilakukan penanganan yang baik. Ikan tuna yang disimpan dalam waktu yang lama dapat menghasilkan histamin yang berpotensi menurunkan kualitas tuna. Produksi histamin pada ikan dapat direduksi atau diperlambat dengan memberikan perlakuan pembekuan. Oleh karena itu, untuk mempertahankan kualitas ikan, perusahaan menggunakan cold storage untuk menyimpan bahan baku dan produk jadinya. Perusahaan memiliki dua buah cold storage yang digunakan untuk menyimpan bahan baku sebelum diproses pada ruang processing dan untuk menyimpan produk sebelum diekspor. Kapasitas masing-masing cold storage adalah sebesar 100 ton. Keadaan bahan baku ikan yang beku membuat perusahaan sedikit mengalami kesulitan untuk melakukan pengecekan terhadap kualitas bahan baku. Keadaan ikan yang tertutupi oleh lapisan es, strukturnya berbeda dengan keadaan ikan saat segar. Untuk memastikan kualitas bahan baku yang dibeli, perusahaan melakukan pengecekan mutu dengan dua cara yaitu secara organoleptik menggunakan alat indera dan secara laboratorium menggunakan media pengujian. Bahan baku yang telah lulus pengecekan pada bagian pembelian kemudian 48

14 ditimbang untuk mengetahui berat bahan baku dan disortir berdasarkan ukuran ikan untuk kemudian disimpan di cold storage sebelum diproduksi pada ruang prosessing. Bahan baku beku dalam jumlah tertentu yang telah lulus pengecekan secara organoleptik, apabila tidak ada keraguan langsung dibawa ke ruang proses produksi untuk dibentuk menjadi loin. Namun apabila ada keraguan, maka sampel bahan baku tersebut diambil sebagian untuk diuji di laboratorium. Perusahaan dalam melakukan pengujian mutu ikan secara laboratorium didasarkan pada Standar Nasional Indonesia. Parameter pengujian ikan tuna yang layak untuk dikonsumsi berdasarkan Standar Nasional Indonesia adalah sebagai berikut. Tabel 2. Standar Mutu Ikan Tuna Layak Konsumsi Berdasarkan Standar Nasional Indonesia Tahun 1996 Parameter Pengujian Standar mutu Satuan Histamin < 50 Mg/kg TPC < 500 Koloni/g Coliform < 2 APM/g Pengujian histamin dilakukan dengan cara memotong sedikit daging ikan oleh bagian Quality Control (QC) laboratorium. Banyaknya sampel yang diambil tergantung kepada banyaknya ikan yang datang. Jika kadar histamin melebihi standar (lebih dari 50 ppm) maka harus dilakukan pengecekan ulang sekali lagi dan jika hasilnya menunjukkan kadar histamin tetap tinggi, maka ikan dikembalikan kepada pemasok Gambaran Pemasok PT Tridaya Eramina Bahari PT Tridaya Eramina Bahari memperoleh bahan baku ikan tuna dari pemasok ikan tuna yang ada di Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman (PPSNZ) Jakarta. PPSNZ merupakan salah satu sentra pendaratan ikan tuna di Indonesia. Kapal yang berdomisili di PPSNZ selama tahun 2009 tercatat sebanyak kapal dan didominasi oleh ukuran kapal antara tonase yaitu sebanyak 721 kapal (Lampiran 12) dengan jenis alat tangkap yang dominan adalah rawai tuna, pukat cincin, dan jaring insang hanyut. Dari sisi produksi, selama tahun 2009 jenis ikan yang dominan diproduksi di PPSNZ adalah ikan tuna yang mencapai kg atau sebesar 54 persen (Lampiran 13) dari 49

15 volume produksi total. Jika dibandingkan dengan rata-rata kebutuhan bahan baku perusahaan yang hanya kg per bulan, rata-rata produksi ikan tuna PPSNZ jauh lebih besar yaitu mencapai kg per bulan. Volume kebutuhan bahan baku perusahaan hanya 4,7 persen dari produksi ikan tuna yang ada. Produksi ikan tuna yang cukup besar tersebut merupakan sebuah potensi bagi PT Tridaya Eramina Bahari untuk dapat memenuhi kebutuhan bahan bakunya. Pemasok ikan tuna yang terdapat di PPSNZ kurang lebih ada 20 pemasok. Diantara pemasok yang ada, sebagian besar merupakan pengumpul yang menghimpun ikan-ikan yang didaratkan oleh kapal-kapal penangkap, hanya sedikit diantara pemasok tersebut yang memiliki kapal sendiri. Pemasok pengumpul biasanya memiliki cold storage untuk menampung ikan tuna sebelum dijual kepada perusahaan-perusahaan yang membutuhkan. Hampir semua perusahaan-perusahaan yang ada di PPSNZ memperoleh bahan bakunya dari para pemasok tersebut. Jumlah perusahaan pengolahan di PPSNZ yang sampai saat ini masih aktif mencapai 32 perusahaan dimana sebagian besar mengusahakan ikan tuna sebagai komoditi usahanya. Hal ini secara langsung menciptakan persaingan dalam mendapatkan bahan baku tuna. Harga beli dan daya beli merupakan faktor penentu dalam memenangkan persaingan. PT Triaya Eramina Bahari sampai saat ini memperoleh bahan baku dari pemasok-pemasok tersebut. Salah satu pemasok utama perusahaan yang ada di PPSNZ adalah PT Sari Tuna Makmur dan PT Nusantara Bahari. Perusahaan memperoleh bahan baku kurang lebih 70 persen dari PT Sari Tuna Makmur dan 20 persen dari PT Nusantara Bahari, sedangkan sisanya diperoleh dari pemasokpemasok lain. PT Sari Tuna Makmur merupakan perusahaan pemasok berbagai jenis ikan laut yang lokasi utamanya berada di Sulawesi dan memiliki cabang di PPSNZ. Perusahaan ini memiliki delapan buah kapal yang berfungsi untuk mengumpulkan ikan tuna dari nelayan-nelayan penangkap ikan di daerah-daerah. Kapasitas pengangkutan masing-masing sebesar 150 ton dengan ikan dominan tuna yaitu diatas 50 persen. 50

BAB II LINGKUNGAN INTERNAL

BAB II LINGKUNGAN INTERNAL BAB II LINGKUNGAN INTERNAL 2.1 Faktor Produksi PT Tridaya Eramina Bahari adalah salah satu perusahaan pengolahan tuna untuk ekspor. Tuna loin merupakan produk utamanya. PT Tridaya Eramina Bahari, dalam

Lebih terperinci

Filet kakap beku Bagian 3: Penanganan dan pengolahan

Filet kakap beku Bagian 3: Penanganan dan pengolahan Standar Nasional Indonesia Filet kakap beku Bagian 3: Penanganan dan pengolahan ICS 67.120.30 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif...

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. H.Yusdin Abdullah dan sebagai pimpinan perusahaan adalah Bapak Azmar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. H.Yusdin Abdullah dan sebagai pimpinan perusahaan adalah Bapak Azmar BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Wilayah PT. Cipta Frima Jaya adalah salah satu perusahaan yang bergerak dibidang proses dan pembekuan untuk hasil perikanan laut, yang merupakan milik Bapak H.Yusdin

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 27 Mei 2013 sampai dengan 5 Juni 2013 di PT. Awindo Internasional Jakarta. PT. Awindo Internasional terletak

Lebih terperinci

SNI Standar Nasional Indonesia. Udang beku Bagian 3: Penanganan dan pengolahan

SNI Standar Nasional Indonesia. Udang beku Bagian 3: Penanganan dan pengolahan Standar Nasional Indonesia Udang beku Bagian 3: Penanganan dan pengolahan ICS 67.120.30 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3

Lebih terperinci

Lampiran 1 Log book penangkapan ikan dengan alat tangkap rawai tuna dan pancing ulur.

Lampiran 1 Log book penangkapan ikan dengan alat tangkap rawai tuna dan pancing ulur. LAMPIRAN 74 59 Lampiran 1 Log book penangkapan ikan dengan alat tangkap rawai tuna dan pancing ulur. 74 75 Lampiran 2 Tabel observasi kegiatan proses pembuatan tuna loin beku (data verivikasi) Nama tahapan

Lebih terperinci

5 AKTIVITAS DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN

5 AKTIVITAS DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN 5 AKTIVITAS DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN Aktivitas pendistribusian hasil tangkapan dilakukan untuk memberikan nilai pada hasil tangkapan. Nilai hasil tangkapan yang didistribusikan sangat bergantung kualitas

Lebih terperinci

VII PERENCANAAN PENGADAAN PERSEDIAAN TUNA

VII PERENCANAAN PENGADAAN PERSEDIAAN TUNA VII PERENCANAAN PENGADAAN PERSEDIAAN TUNA Perencanaan pengadaan persediaan tuna tahun 2010 didasarkan kepada proyeksi permintaan hasil ramalan metode peramalan time series terbaik yaitu dekomposisi aditif.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Tiga Bawang merupakan sebuah industri kecil menengah yang bergerak dibidang pembuatan keripik dengan bahan baku ubi kayu. UD. Tiga Bawang adalah

Lebih terperinci

Ikan tuna dalam kaleng Bagian 3: Penanganan dan pengolahan

Ikan tuna dalam kaleng Bagian 3: Penanganan dan pengolahan Standar Nasional Indonesia Ikan tuna dalam kaleng Bagian 3: Penanganan dan pengolahan ICS 67.120.30 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif...

Lebih terperinci

7 TINGKAT PEMANFAATAN KAPASITAS FASILITAS DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN

7 TINGKAT PEMANFAATAN KAPASITAS FASILITAS DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN 7 TINGKAT PEMANFAATAN KAPASITAS FASILITAS DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN 7.1 Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tempat pelelangan ikan (TPI) merupakan tempat untuk melelang hasil tangkapan, dimana terjadi pertemuan

Lebih terperinci

Evaluasi sistem dan prosedur pembelian bahan baku. pada perusahaan j rot galery. di Klaten. Oleh : Riasti F BAB I PENDAHULUAN

Evaluasi sistem dan prosedur pembelian bahan baku. pada perusahaan j rot galery. di Klaten. Oleh : Riasti F BAB I PENDAHULUAN Evaluasi sistem dan prosedur pembelian bahan baku pada perusahaan j rot galery di Klaten Oleh : Riasti F.3302181 BAB I PENDAHULUAN A. Sejarah Berdirinya Perusahaan Perusahaan J ROT GALERY adalah perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4. Deskripsi Produk cakalang precooked loin beku di PT.GEM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4. Deskripsi Produk cakalang precooked loin beku di PT.GEM BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Produk Cakalang precooked loin beku adalah produk yang dihasilkan oleh PT..Gabungan Era Mandiri (GEM). Produk diekspor sebagai bahan baku pengalengan karena perusahaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Proses pembagian tugas pada lantai produksi dibagi menjadi 17 bagian, yaitu: 1. Direktur a. Merencanakan arah, strategi, dan kebijakan perusahaan dalam rangka mencapai

Lebih terperinci

4 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 28 4 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan Produk perikanan indonesia merupakan aset yang potensial, namun kurang tergarap dengan baik. Penerapan sistem manajeman yang kurang tertata

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Nama Produk Nama Spesies. Asal Ikan. Alur Proses. Kemasan Produk. Daya Tahan Produk. Penggunaan Produk Negara Tujuan Ekspor

BAB IV PEMBAHASAN. Nama Produk Nama Spesies. Asal Ikan. Alur Proses. Kemasan Produk. Daya Tahan Produk. Penggunaan Produk Negara Tujuan Ekspor BAB IV PEMBAHASAN 4. Deskripsi Produk Tuna saku beku adalah loin tuna yang telah dipotong menyerupai bentuk saku yang hasil akhirnya dalam kondisi beku. Di PT. X tuna saku beku merupakan salah satu produk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 5. Deskripsi Produk Tuna Loin Beku di PT. Awindo Internasional

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 5. Deskripsi Produk Tuna Loin Beku di PT. Awindo Internasional BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Produk Tuna loin beku merupakan salah satu hasil penanganan ikan tuna yang diproduksi oleh PT. Awindo Internasional. Jenis bahan baku yang digunakan yaitu yellowfin

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sanitasi Dan Higiene Pada Tahap Penerimaan Bahan Baku.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sanitasi Dan Higiene Pada Tahap Penerimaan Bahan Baku. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Sanitasi Dan Higiene Pada Tahap Penerimaan Bahan Baku. Penerapan sanitasi dan higiene diruang penerimaan lebih dititik beratkan pada penggunaan alat dan bahan sanitasi.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi wilayah PT. Cipta Frima Jaya adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam penanganan pasca panen (pembekuan) untuk hasil perikanan, yang merupakan milik Bapak

Lebih terperinci

5 FASILITAS PELAYANAN DI PPS NIZAM ZACHMAN JAKARTA

5 FASILITAS PELAYANAN DI PPS NIZAM ZACHMAN JAKARTA 52 5 FASILITAS PELAYANAN DI PPS NIZAM ZACHMAN JAKARTA 5.1 Fasilitas Pelayanan Penyediaan Bahan Perbekalan Kapal Perikanan Selama di laut, nelayan tetap melakukan aktivitas layaknya di darat seperti makan,

Lebih terperinci

Ikan segar - Bagian 3: Penanganan dan pengolahan

Ikan segar - Bagian 3: Penanganan dan pengolahan Standar Nasional Indonesia Ikan segar - Bagian 3: Penanganan dan pengolahan ICS 67.120.30 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif...

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan perorangan Speed Power Racing adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pembuatan spare parts (perlengkapan) kendaraan

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2013 di PT. AGB Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi-Jawa Barat. 3.2 Alat dan Bahan Penelitian 3.2.1 Alat

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan CV.Yakin adalah perusahaan yang berorientasi pada produksi es batangan (balok) dengan kapasitas produksi kurang lebih 800

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian telah dilaksanakan di PT. Graha Insan Sejahtera yang berlokasi di salah satu Perusahaan Perikanan Samudera Nizam Zachman, Jalan Muara

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI Proses produksi PT Amanah Prima Indonesia dimulai dari adanya permintaan dari konsumen melalui Departemen Pemasaran yang dicatat sebagai pesanan dan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Food Industries yang akan dibahas antara lain adalah: a) Tahapan audit yang dilakukan (survei pendahuluan dan evaluasi sistem

BAB IV PEMBAHASAN. Food Industries yang akan dibahas antara lain adalah: a) Tahapan audit yang dilakukan (survei pendahuluan dan evaluasi sistem BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini, audit operasional atas fungsi produksi pada PT Dunia Daging Food Industries yang akan dibahas antara lain adalah: a) Tahapan audit yang dilakukan (survei pendahuluan dan

Lebih terperinci

BAB V PRAKTEK PRODUKSI YANG BAIK

BAB V PRAKTEK PRODUKSI YANG BAIK BAB V PRAKTEK PRODUKSI YANG BAIK Good Manufacturing Practice (GMP) adalah cara berproduksi yang baik dan benar untuk menghasilkan produk yang memenuhi persyaratan mutu dan keamanan. Telah dijelaskan sebelumnya

Lebih terperinci

5 KONDISI AKTUAL FASILITAS DAN PELAYANAN KEPELABUHANAN TERKAIT PENANGANAN HASIL TANGKAPAN

5 KONDISI AKTUAL FASILITAS DAN PELAYANAN KEPELABUHANAN TERKAIT PENANGANAN HASIL TANGKAPAN 62 5 KONDISI AKTUAL FASILITAS DAN PELAYANAN KEPELABUHANAN TERKAIT PENANGANAN HASIL TANGKAPAN Ikan yang telah mati akan mengalami perubahan fisik, kimiawi, enzimatis dan mikrobiologi yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Produk Ikan Layur Beku Menurut SNI 6940.1:2011 (BSN 2011), ikan layur beku merupakan produk hasil perikanan dengan bahan baku layur segar utuh yang mengalami perlakuan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. BATANGHARI TEBING PRATAMA adalah anak perusahaan dari PT. BATANGHARI & GROUP yang beralamat di Menara Kuningan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG PEMASARAN HASIL PERIKANAN DI PASAR IKAN TERINTEGRASI PADA PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA NIZAM ZACHMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang BAB III Objek Penelitian III.1. Sejarah singkat Perusahaan PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang furniture / meubel. Kegiatan utama dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 9. Deskripsi Produk Tuna Steak Beku di PT. Garaha Insan Sejahtera

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 9. Deskripsi Produk Tuna Steak Beku di PT. Garaha Insan Sejahtera BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Produk Tuna Steak Beku PT. Graha Insan Sejahtera ialah salah satu perusahaan perikanan di Muara Baru-Jakarta Utara yang menangani tuna menjadi produk akhir tuna

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Analisis Bahaya dan Titik Kendali Kritis pada Penanganan Tuna Loin Beku di PT. Awindo International

KATA PENGANTAR Analisis Bahaya dan Titik Kendali Kritis pada Penanganan Tuna Loin Beku di PT. Awindo International KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan pada Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: Analisis Bahaya dan Titik

Lebih terperinci

Tuna loin segar Bagian 1: Spesifikasi

Tuna loin segar Bagian 1: Spesifikasi Standar Nasional Indonesia Tuna loin segar Bagian 1: Spesifikasi ICS 67.120.30 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim Gambar 2.1 Foto Perusahaan PT Kasa Husada Wira Jatim yang berlokasi di jalan Kalimas Barat 17-19, Surabaya merupakan sebuah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan CV. Makmur Palas merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pendaur ulangan sampah plastik menjadi kantong plastik. Perusahaan ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan Teknologi dalam kehidupannya. Semakin pesatnya pertumbuhan teknologi, maka saat ini tercipta banyak

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi PT. Agung Sumatera Samudera Abadi secara legalitas berdiri pada tanggal 25 Januari 1997 sesuai dengan akta pendirian perseroan

Lebih terperinci

6 KEBUTUHAN FASILITAS TERKAIT PENANGANAN HASIL TANGKAPAN DI PPI MUARA ANGKE

6 KEBUTUHAN FASILITAS TERKAIT PENANGANAN HASIL TANGKAPAN DI PPI MUARA ANGKE 76 6 KEBUTUHAN FASILITAS TERKAIT PENANGANAN HASIL TANGKAPAN DI PPI MUARA ANGKE Fasilitas PPI Muara Angke terkait penanganan hasil tangkapan diantaranya adalah ruang lelang TPI, basket, air bersih, pabrik

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Sejarah dan Perkembangan PD Sambu PD Sambu merupakan perusahaan pembekuan ikan yang berdiri pada tahun 1998. Perusahaan ini didirikan oleh Bapak Budiono Go selaku direktur

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. impor dan penjualan ikan beku (frozen fish) dimana ikan-ikan yang telah masuk

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. impor dan penjualan ikan beku (frozen fish) dimana ikan-ikan yang telah masuk BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Sejarah Perusahaan PT. Berkah Bahari merupakan perusahaan yang bergerak di bidang impor dan penjualan ikan beku (frozen fish) dimana ikan-ikan yang telah masuk ke Indonesia

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 23 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi mengenai Kualitas Saat kata kualitas digunakan, kita mengartikannya sebagai suatu produk atau jasa yang baik yang dapat memenuhi keinginan kita. Menurut ANSI/ASQC Standard

Lebih terperinci

melakukan kegiatan-kegiatan produksinya, mulai dari memenuhi kebutuhan perbekalan untuk menangkap ikan di

melakukan kegiatan-kegiatan produksinya, mulai dari memenuhi kebutuhan perbekalan untuk menangkap ikan di II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pelabuhan Perikanan Pelabuhan perikanan adalah pelabuhan yang secara khusus menampung kegiatan masyarakat perikanan baik dilihat dari aspek produksi, pengolahan maupun aspek pemasarannya

Lebih terperinci

6. KINERJA OPERASIONAL PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA NIZAM ZACHMAN JAKARTA

6. KINERJA OPERASIONAL PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA NIZAM ZACHMAN JAKARTA 66 6. KINERJA OPERASIONAL PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA NIZAM ZACHMAN JAKARTA 6.1 Menganalisis tujuan pembangunan PPS Nizam Zachman Jakarta Menganalisis kinerja operasional pelabuhan perikanan diawali dengan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 57 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1. Sejarah Perusahaan PT. Inkoasku merupakan salah satu perusahaan industri otomotif yang bergerak dalam bidang Wheel Rim Manufakturing.

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS USAHA AYAM RAS PEDAGING DI PASAR BARU BOGOR

BAB VI ANALISIS USAHA AYAM RAS PEDAGING DI PASAR BARU BOGOR BAB VI ANALISIS USAHA AYAM RAS PEDAGING DI PASAR BARU BOGOR 6.1 Gambaran Lokasi Usaha Pedagang Ayam Ras Pedaging Pedagang di Pasar Baru Bogor terdiri dari pedagang tetap dan pedagang baru yang pindah dari

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kelautan dan perikanan adalah meningkatkan

I. PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kelautan dan perikanan adalah meningkatkan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan pembangunan kelautan dan perikanan adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pemerataan kesejahteraan, kelestarian ekosistem, serta persatuan dan kesatuan. Sedangkan

Lebih terperinci

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4 HASIL DAN PEMBAHASAN 28 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum Perusahaan Perusahaan X merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang perikanan. Perusahaan ini berdiri sekitar 10 tahun yang lalu. Perusahaan X ini

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

4 KEADAAN UMUM PERUSAHAAN 4 KEADAAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Perusahaan Perikanan tuna longine telah diperkenalkan di Indonesia sejak tahun 1945. Pada tahun 1962 dimana saat itu pemerintah Republik Indonesia telah mengklaim

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di PT. X yang terdapat pada Pelabuhan Perikanan Nusantara Nizam Zachman Jakarta. Waktu penelitian telah dilaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2002 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2002 TENTANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2002 TENTANG TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

6 PEMETAAN KARAKTERISTIK DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN

6 PEMETAAN KARAKTERISTIK DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN 6 PEMETAAN KARAKTERISTIK DISTRIBUSI HASIL TANGKAPAN Hasil tangkapan di PPS Belawan idistribusikan dengan dua cara. Cara pertama adalah hasil tangkapan dari jalur laut didaratkan di PPS Belawan didistribusikan

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2002 TENTANG TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan CV. Kurnia Agung adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan alat alat tulis untuk digunakan oleh konsumen akhir. CV. Kurnia Agung

Lebih terperinci

Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No. 4, Desember 2012: 1-5 ISSN :

Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No. 4, Desember 2012: 1-5 ISSN : Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No. 4, Desember 2012: 1-5 ISSN : 2088-3137 ANALISIS BAHAYA DAN PENENTUAN TITIK PENGENDALIAN KRITIS PADA PENANGANAN TUNA SEGAR UTUH DI PT. BALI OCEAN ANUGRAH LINGER

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Citra Logam Alpha Sejahtera adalah sebuah perusahaan industri yang bergerak dalam bidang pengolahan logam, dimana

Lebih terperinci

Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di. PT. Intan Suar Kartika. 1. Menentukan visi dan misi perusahaan

Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di. PT. Intan Suar Kartika. 1. Menentukan visi dan misi perusahaan L-1 Lampiran 1 Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di PT. Intan Suar Kartika Di bawah ini diuraikan masing-masing pembagian tugas dan tanggung jawab tiap jabatan yaitu sebagi berikut:

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan pada PT. Intan Suar Kartika adalah sebagai berikut: 1. Dewan Komisaris a. Menentukan visi dan misi

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT Anugrah Plastindo Lestari adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan pada tanggal 01 Desember 1994 dengan nomor akte pendirian 02-2185.HT.01.01.

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 51 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data, akan dijelaskan terlebih dahulu bagaimana cara kerja sistem pengendalian kualitas yang dilakukan pada saat paling awal yaitu mulai

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Budi Raya Perkasa merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur yang memproduksi spring bed. Perusahaan ini berdiri pada bulan

Lebih terperinci

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KADAR HISTAMIN PADA YELLOWFIN TUNA (Thunnus albacore) ABSTRAK

PENGARUH LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KADAR HISTAMIN PADA YELLOWFIN TUNA (Thunnus albacore) ABSTRAK 1 PENGARUH LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KADAR HISTAMIN PADA YELLOWFIN TUNA (Thunnus albacore) Replin Amrin Saidi 1, Abdul Hafidz Olii 2, Yuniarti Koniyo 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

Bgn-1. Prosedur Penanganan

Bgn-1. Prosedur Penanganan Bgn-1. Prosedur Penanganan 2 Receiving Packaging Material Dry Storage Receiving Raw Materials Washing-1 Sampling Weighing-1 Sortation Weighing-2 Washing-2 Receiving Room Number of shirm Size code Inner

Lebih terperinci

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pelabuhan Perikanan 2.2 Fungsi dan Peran Pelabuhan Perikanan

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pelabuhan Perikanan 2.2 Fungsi dan Peran Pelabuhan Perikanan 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pelabuhan Perikanan Menurut Lubis (2000), Pelabuhan Perikanan adalah suatu pusat aktivitas dari sejumlah industri perikanan, merupakan pusat untuk semua kegiatan perikanan,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lingkungan Industri Perusahaan Ekspor Pembekuan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lingkungan Industri Perusahaan Ekspor Pembekuan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Lingkungan Industri Perusahaan Ekspor Pembekuan Menurut Rosyidi (2007), dalam melakukan kegiatan ekspor suatu perusahaan dapat menentukan sendiri kebijakan mengenai pemasaran

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM. perusahaan serta akibat yang ditimbulkan masalah tersebut. dimana masih berstatus sewaan dari orang lain.

BAB 3 ANALISIS SISTEM. perusahaan serta akibat yang ditimbulkan masalah tersebut. dimana masih berstatus sewaan dari orang lain. BAB 3 ANALISIS SISTEM 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Dalam sub bab ini membahas mengenai situasi perusahaan dan sistem yang sedang berjalan, deskripsi masalah yang dihadapi perusahaan serta akibat yang ditimbulkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PT. MAHOGANY LESTARI 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional perusahaan

Lebih terperinci

TEKNIK PENGOLAHAN IKAN TUNA (Thunnus sp.) BEKU DI PT. TRIDAYA ERAMINA BAHARI,MUARA BARU UJUNG, JAKARTA UTARA

TEKNIK PENGOLAHAN IKAN TUNA (Thunnus sp.) BEKU DI PT. TRIDAYA ERAMINA BAHARI,MUARA BARU UJUNG, JAKARTA UTARA TEKNIK PENGOLAHAN IKAN TUNA (Thunnus sp.) BEKU DI PT. TRIDAYA ERAMINA BAHARI,MUARA BARU UJUNG, JAKARTA UTARA PRAKTEK KERJA LAPANG PROGRAM STUDI S-1 BUDIDAYA PERAIRAN Oleh: SHELA RACHMA DEWI SURABAYA JAWA

Lebih terperinci

SNI Standar Nasional Indonesia. Filet kakap beku Bagian 1: Spesifikasi

SNI Standar Nasional Indonesia. Filet kakap beku Bagian 1: Spesifikasi Standar Nasional Indonesia Filet kakap beku Bagian 1: Spesifikasi ICS 67.120.30 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan normatif...1 3 Istilah dan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki, BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Karya Indah Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,

Lebih terperinci

Penanganan Barang Tolakan pada Perusahaan XYZ di Lembang Jawa Barat

Penanganan Barang Tolakan pada Perusahaan XYZ di Lembang Jawa Barat Penanganan Barang Tolakan pada Perusahaan XYZ di Lembang Jawa Barat Ananda Oktaria 1,Marlinda Apriyani 2, Cholid Fatih 3 Mahasiswa 1, Dosen Politeknik Negeri Lampung 1 2, Dosen Politeknik Negeri Lampung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gudang merupakan sarana pendukung kegiatan produksi industri farmasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gudang merupakan sarana pendukung kegiatan produksi industri farmasi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Gudang merupakan sarana pendukung kegiatan produksi industri farmasi yang berfungsi untuk menyimpan bahan baku, bahan kemas dan obat jadi yang belum didistribusikan.

Lebih terperinci

ANALISA KELAYAKAN INDUSTRI FILLET IKAN PATIN BEKU. (Pangasius hypophthalmus) DI KABUPATEN BOGOR. Oleh RONNY MARTHA FO

ANALISA KELAYAKAN INDUSTRI FILLET IKAN PATIN BEKU. (Pangasius hypophthalmus) DI KABUPATEN BOGOR. Oleh RONNY MARTHA FO ANALISA KELAYAKAN INDUSTRI FILLET IKAN PATIN BEKU (Pangasius hypophthalmus) DI KABUPATEN BOGOR Oleh RONNY MARTHA FO3496087 2006 FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 1 I. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Informasi Perusahaan 3.1.1. Sejarah Perusahaan PT Mulia Dharma Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak di bidang ekspedisi. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2009

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Suryamas Lestari Prima adalah perusahaan swasta yang bergerak dalam industri pembuatan daun pintu. PT. Suryamas Lestari Prima didirikan atas

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani sendiri adalah

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani sendiri adalah BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City, menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. miliki kepada bangsa lain atau negara asing dengan mengharapkan

BAB II LANDASAN TEORI. miliki kepada bangsa lain atau negara asing dengan mengharapkan A. Ekspor BAB II LANDASAN TEORI 1. Pengertian Ekspor Ekspor merupakan upaya melakukan penjualan komoditi yang kita miliki kepada bangsa lain atau negara asing dengan mengharapkan pembayaran dalam valuta

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 31 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif (Umar, 2004). Desain ini bertujuan untuk menguraikan karakteristik

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Sistem dan Pola Saluran Pemasaran Bawang Merah Pola saluran pemasaran bawang merah di Kelurahan Brebes terbentuk dari beberapa komponen lembaga pemasaran, yaitu pedagang pengumpul,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1. Riwayat Perusahaan PT. Sinar Buana adalah sebuah perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang distribusi permesinan dan bahan kimia industri. PT. Sinar Buana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penanganan maupun pengolahan merupakan suatu cara ataupun tindakan untuk mempertahankan mutu dan kualitas bahan pangan, termasuk di sektor perikanan. Menurut data Dirjen

Lebih terperinci

NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M ( ) R

NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M ( ) R USAHA TELUR ASIN NAMA KELOMPOK : PUTRI FEBRIANTANIA M (0610963043) R. YISKA DEVIARANI S (0610963045) SHANTY MESURINGTYAS (0610963059) WIDIA NUR D (0610963067) YOLANDA KUMALASARI (0610963071) PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM DAN PERANCANGAN YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISA SISTEM DAN PERANCANGAN YANG BERJALAN BAB 3 ANALISA SISTEM DAN PERANCANGAN YANG BERJALAN 3.1. Sejarah Perusahaan PT Telaga Berlian adalah perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang perindustrian garment, khususnya celana jeans, dari

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PROFIL PERUSAHAAN

GAMBARAN UMUM PROFIL PERUSAHAAN GAMBARAN UMUM PROFIL PERUSAHAAN CV TKB merupakan perusahaan yang bergerak dibidang garmen. Perusahaan ini berdiri pada tanggal 3 Maret 2008.Perusahaan ini terletak di Jl. Gardu Raya Km. 6 No. 27 Dramaga,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu sumber protein yang mudah diperoleh dan harganya

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu sumber protein yang mudah diperoleh dan harganya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ikan merupakan salah satu komoditas perairan yang berpotensi untuk dimanfaatkan. Kebutuhan pasar akan ikan dari tahun ke tahun terus meningkat seiring dengan peningkatan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian PT. Buana Indah Kreasi adalah sebuah perusahaan manufaktur yang memproduksi kardus untuk kemasan (karton box) sebagai produk yang dijual. PT. Buana Indah

Lebih terperinci

Bagaimana perusahaan bapak mengatasi masalah keterlambatan produk yang dipesan? dan bagaimana menjelaskan keterlambatan tersebut ke customer?

Bagaimana perusahaan bapak mengatasi masalah keterlambatan produk yang dipesan? dan bagaimana menjelaskan keterlambatan tersebut ke customer? Wawancara I Pertanyaan no. 1 Bagaimana perusahaan bapak mengatasi masalah keterlambatan produk yang dipesan? dan bagaimana menjelaskan keterlambatan tersebut ke customer? Jb. belum ada cara untuk mengatasi

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM UKM. Pulau Pasaran SKALA 1:

4 KEADAAN UMUM UKM. Pulau Pasaran SKALA 1: 29 4 KEADAAN UMUM UKM 4.1 Lokasi dan Keadaan Umum Pengolah Unit Pengolahan ikan teri nasi setengah kering berlokasi di Pulau Pasaran, Lingkungan 2, Kelurahan Kota Karang, Kecamatan Teluk Betung Barat,

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kawasan RPHU Rawa Kepiting berbentuk kompleks dengan beberapa

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kawasan RPHU Rawa Kepiting berbentuk kompleks dengan beberapa 1 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum Tempat Penelitian Kawasan RPHU Rawa Kepiting berbentuk kompleks dengan beberapa bangunan yang didesain dan dibangun khusus yang memenuhi persyaratan teknis dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahan baku merupakan salah satu unsur yang menentukan kelancaran proses

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahan baku merupakan salah satu unsur yang menentukan kelancaran proses 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Bahan baku merupakan salah satu unsur yang menentukan kelancaran proses produksi suatu perusahaan. Apabila persediaan bahan baku tidak mencukupi, maka proses

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Lokasi Penelitian Penulis melakukan penelitian di PT. Dwi Naga Sakti Abadi yang beralamat di jalan Daan Mogot Km.19 No.36, Jurumudi-Batuceper

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin meningkatnya pemesanan oleh masyarakat. Oleh karena itu PT. PANCA BUDI IDAMAN lebih meningkatkan

Lebih terperinci

6 KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN JUMLAH ES DI PPS CILACAP

6 KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN JUMLAH ES DI PPS CILACAP 40 6 KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN JUMLAH ES DI PPS CILACAP Fasilitas pabrik es merupakan bentuk pelayanan yang disediakan oleh Pelabuhan Perikanan Samudera Cilacap. Keberadaan fasilitas ini beserta pelayanan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PD. Cahaya Fajar adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur. Perusahaan ini menjalankan usahanya dalam

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 44 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 44 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 44 TAHUN 2013 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PENYELENGGARAAN PELELANGAN HASIL PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pekerjaan yang selama ini jarang bahkan ada yang sama sekali belum pernah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pekerjaan yang selama ini jarang bahkan ada yang sama sekali belum pernah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional yang dilakukan selama kurang lebih dua dasa warsa, selain telah menghasilkan banyak perubahan dan kemajuan di berbagai bidang dan sektor

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG PERINDUSTRIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan masyarakat adil dan

Lebih terperinci