Laporan Bulan Oktober dan Minggu I November 2011

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Laporan Bulan Oktober dan Minggu I November 2011"

Transkripsi

1 Laporan Bulan Oktober dan Minggu I November November 2011 Bidang Analisis Moneter dan Lembaga Keuangan Pusat Kebijakan Ekonomi Makro BKF

2 BREAKING NEWS Inflasi Oktober tahun 2011 YoY Perkembangan inflasi % 9% 8% 7% 6% 5% 4% 3% 2% 1% 0% -09 F M AM Transport Pendidikan Kesehatan Sandang -1.26% Perumahan Makanan adi Bahan Makanan ASO -0.41% -0.35% N D Sumber: Badan Pusat Statistik -10 F M AM 0.30% 0.26% 0.20% 0.26% ASO 1.91% 3.43% m-t-m 4.15% 5.20% 4.65% 5.81% y-o-y 4.61% 4.79% 4.61% 4.42% 0.67% 0.93% 0.27% -0.12% Inflasi mtm dan YoY bulan Oktober 2011 mtm 8.01% mtm 2.0% 1.5% 1.0% 0.5% 0.0% -0.5% -1.0% yoy -2% 0% 2% 4% 6% 8% 10% N D -11 F M AM ASO Bulan Oktober tahun 2011 tercatat deflasi sebesar 0,12%(mtm). Sementara laju inflasi tahunannya mengalami perlambatan dari 4,61%(yoy) di bulan September menjadi 4,42%(yoy). Terjadinya deflasi pada bulan ini tidak sesuai dengan estimasi pasar yang justru memperkirakan inflasi sebesar 0,21% (mtm). Kelompok yang mengalami deflasi pada bulan Oktober adalah Sandang, Bahan Makanan dan Transport, yang masing-masing memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,10%(mtm), 0,08%(mtm) dan 0,07%(mtm). Deflasi pada bulan ini antara lain disebabkan oleh penurunan harga komoditas dan tarif jasa yang pernah memuncak pada lebaran. Pada kelompok sandang, emas perhiasan adalah komoditas yang memberikan sumbangan deflasi terbesar, yaitu 0,11% (mtm). Meskipun kelompok Sandang secara bulanan mengalami deflasi terbesar yaitu 8,01%(mtm), namun secara tahunan kelompok tersebut mengalami inflasi paling besar jika dibanding kelompok lainnya, yaitu sebesar1,26% (yoy)

3 BREAKING NEWS Komponen pembentuk inflasi. Rupiah/Kg 20% 15% 10% 5% 0% -5% -10% -09 AS 7,850 7,350 6,850 6,350 5,850 5,350 Komponen Inflasi (yoy) -09 FM O ND IHK (RHS) Core Administered Volatile -10 F M AM A SO N D -11 F MA M 5,78% 4,43% 2,91% A S O Harga Beras Domestik dan Internasional 2009 s.d A M AS O ND -10 FM Domestik Internasional A M AS O ND -11 FM A M ,20 AS O USD/ Metric Tonne Pada komoditas harga bergejolak (volatile food), harga beras menyumbang inflasi terbesar pada komponen ini, yaitu sebesar 0,08%. Tetapi, karena deflasi secara umum dialami oleh komoditas pangan lainnya (terutama ikan segar yang menyumbang deflasi 0,07%(mtm)), mengakibatkan komponen harga bergejolak deflasi sebesar 0,37% (mtm). Komponen harga diatur pemerintah (administered price) mendapatkan kontribusi inflasi terbesar yang berasal dari kenaikan harga rokok kretek filter yaitu sebesar 0,02%(mtm). Sementara itu, kontribusi deflasi berasal dari penurunan tarif Kereta Api yang sebesar 0,01%(mtm). Komponen harga diatur pemerintah mengalami inflasi sebesar 0,16%(mtm) atau 2,91%(yoy). Penurunan harga emas perhiasan memberikan sumbangan deflasi terbesar pada inflasi inti yang secara keseluruhan menyumbang deflasi nasional sebesar 0,09% (mtm). Komponen inti mengalami deflasi 0,12% (mtm). Harga beras domestik masih mengalami peningkatan, kondisi ini antara lain dipicu oleh belum masuknya musim panen, serta pembatalan ekspor Thailand ke Indonesia, terkait adanya kenaikan HPP atas beras di negara tersebut. Sementara itu, harga beras internasional mengalami stagnasi pada harga US$497/MetricTonne. Sumber: Badan Pusat Statistik, Kementerian Perdagangan dan Bloomberg

4 BREAKING NEWS Highlights Global Eropa Pemimpin Eropa akhirnya menemukan kata sepakat untuk mengatasi krisis utang. Salah satu kesepakatan itu adalah persetujuan bank-bank Eropa untuk memangkas 50% utang Yunani. Kesepakatan ini mematahkan hambatan yang selama ini terjadi untuk menstabilkan ekonomi Eropa yang juga memberikan angin segar bagi investor (27 Okt). Perdana Menteri Yunani, George Papandreou, mendorong pembentukan pemerintahan yang baru untuk mengatasi perpecahan di parlemen agar segera dilakukan. Dan pada 7 November kemarin, ia akhirnya menyetujui untuk mengundurkan diri. Selain itu, dirinya juga menyetujui rencana pembentukan pemerintah persatuan nasional, sehingga Yunani bisa mendapatkan bantuan bailout internasional dan menghindari kolapsnya perekonomian. Amerika Pertumbuhan ekonomi AS Q3 tercatat positif. The Federal Reserve memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya di level 0%-0,25%. Langkah ini dilakukan the Fed untuk terus melanjutkan program "Operation Twist" yang sudah dirancang. Pada saat yang bersamaan, the Fed juga mengungkapkan adanya risiko penurunan yang cukup signifikan terhadap outlook perekonomian, termasuk tekanan dari pasar finansial global. Pernyataan tersebut merefleksikan keinginan the Fed untuk mereviu kebijakan sebelumnya apakah berhasil mendongkrak perekonomian, sebelum mengeluarkan kebijakan baru lainnya, seperti quantitative easing 3 (QE3). umlah pengangguran di Amerika Serikat (AS) berkurang pada Oktober Angka ini jauh di atas perkiraan para ekonom yang menebak Oktober lalu hanya tersedia lowongan kerja baru di AS. Sumber: dihimpun dari berbagai sumber

5 Bursa saham global secara umum meningkat Indeks Benchmark Indeks Regional Indeks Korea, India dan China Perkembangan Saham Oktober dan awal November 2011 Bursa saham global dan regional Oktober lalu membaik, terutama saham-saham di kawasan regional Asia, dipimpin oleh Thailand dan Korea. Sentimen positif datang dari optimisnya pasar dengan paket perbaikan krisis Eropa dari KTT Eropa. Sementara itu, di awal bulan November beberapa saham global dan regional kembali turun, termasuk bursa Amerika, Inggris, serta sebagian besar bursa Asia. Bursa saham AS minggu lalu tergerus karena kembalinya ketidakjelasan situasi krisis di Yunani dan Eropa. Sumber: Bloomberg 5

6 Mata uang Asia mencatatkan penguatan bulanan terbesar dalam 13 bulan terakhir Nilai Tukar Benchmark Nilai Tukar Regional Index 2010=100 PY EUR GBP an-11 Apr-11 ul-11 Oct-11 Dollar Index vs IDR nominal Index Dollar Index IDR (RHS) IDR/US$ 8,400 Dec-09 Mar-10 ul-10 Oct-10 an-11 Apr-11 ul-11 Oct-11 8,700 9,000 9,300 9, THB PHP MYR SGD Index 2010=100 Perkembangan Nilai Tukar Oktober dan awal November 2011 CNY THB KRW GBP PHP IDR MYR SGD EUR PY an-11 Apr-11 ul-11 Oct Depresiasi Oktober s.d. 4 November Oktober Pada bulan Oktober, mata uang Asia mencatatkan penguatan bulanan terbesar dalam 13 bulan terakhir. Penguatan mata uang Asia ini terjadi seiring derasnya aliran dana asing yang masuk ke sejumlah negara Asia seperti Taiwan, Korea, Thailand, dan Indonesia. Namun di awal November, kecemasan investor akan referendum Yunani yang menyebabkan ditahannya penggelontoran dana bailout oleh Uni Eropa. Kembali membuat cemas investor dan menyebabkan permintaan aset-aset emerging market terpangkas di awal minggu. Sedangkan Dollar AS cenderung melemah seiring permintaan terhadap Dollar yang kian terpangkas setelah investor menyetujui untuk memangkas utang Yunani sebesar 50% serta langkah Eropa yang meminta bantuan keuangan kepada China. Sumber: Bloomberg

7 BREAKING NEWS Highlights Pasar Modal Indonesia Saatnya Investor Lokal Berperan BEI siap mendukung langkah Bapepam LK yang akan mengubah pungutan yang dikenakan kepada pelaku pasar modal. Perubahan pungutan itu seiring meleburnya Bapepam-LK ke dalam lembaga baru, Otoritas asa Keuangan (OK) seiring disahkannya UU OK oleh DPR. Adapun besaran pungutan yang dikenakan kepada pelaku pasar modal akan diputuskan setelah sosialisasi selesai dilakukan. Aset Perbankan Syariah Menembus Rp126 Triliun Aset industri perbankan syariah per September 2011 telah mencapai Rp126 triliun tumbuh 46,55% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp85,97 triliun sehingga berdasarkan data historis aset diperkirakan akan tumbuh 40,63% menjadi Rp141 triliun pada tahun ini. Bursa Berjangka akarta (akarta Futures Exchange) meluncurkan perdagangan komoditi syariah untuk memenuhi kebutuhan instrumen bagi perbankan syariah. Instrumen perdagangan komoditi syariah ini dapat menjadi instrumen yang inovatif dan mampu memanfaatkan sumber daya potensial di Indonesia. Perdagangan komoditi syariah dinilai sangat diperlukan karena ada kebutuhan syariah sebagai instrumen alternatif untuk bank syariah sebagai peningkatan likuiditas. Perdagangan komoditas syariah ini akan turut diawasi dan dibina oleh Kementerian Perdagangan. Sebelumnya BB bersama DSN MUI menandatangani perdagangan komoditas syariah yang diketahui oleh Ketua Bappebti pada 20 Desember Sumber: dihimpun dari berbagai sumber

8 IHSG dan Rupiah keluar dari tren pelemahan, volume perdagangan naik tajam Perkembangan IHSG dan IDR Volume Perdagangan Saham Tren pergerakan bursa pasar modal di Indonesia pada bulan Oktober lalu fluktuatif dan cenderung bergerak naik sebagai sinyal meredanya kepanikan investor setelah beberapa waktu lalu tertekan isu krisis hutang di Eropa. IHSG ditutup pada level 3790,85 atau menguat sebesar 6,81%, setelah bulan sebelumnya menurun drastis sebesar -7,62%. Namun sentimen positif dari hasil KTT Eropa ini tidak bertahan hingga minggu pertama November, IHSG kembali turun ke 3.783,63 (4 Nov) diiringi merahnya bursa Asia. Rupiah ditutup terapresiasi terhadap dolar AS sebesar 1,08% ke Rp 8.953/USD di tengah penguatan mata uang negara-negara lain di kawasan regional. Tren penguatan berlanjut di awal minggu di bulan November, Rupiah menguat lagi ke Rp 8.938/USD (4 Nov). Sedangkan rata-rata volume dan nilai perdagangan saham harian di bulan Oktober lalu mengalami peningkatan yang cukup besar yaitu 31,44% dan 6,46% dibandingkan bulan sebelumnya. Untuk awal bulan November, terjadi penurunan kembali sebesar 12,19% dan 3,79%. Sumber: Bloomberg 8

9 Investor asing kembali melirik pasar modal Indonesia Pada bulan Oktober, seiring dengan mulai menguatnya Rupiah terhadap dolar AS, tercatat Rp1,69T dana masuk ke pasar SUN, serta Rp2,95T ke pasar Saham. Namun demikian, cadangan devisa masih mengalami penurunan. Posisi per 31 Oktober 2011 adalah US$113,962 miliar. Net Foreign Buying SUN, Saham, dan SBI (Rp T) Investor asing diperkirakan akan kembali melirik pasar modal Indonesia sebelum akhir tahun ini, seiring fundamental ekonomi Indonesia yang masih baik. Proyeksi tersebut dilatarbelakangi oleh dua kondisi yang berbeda antara perekonomian global dan Tanah Air. Di satu sisi AS dan beberapa negara di Eropa, mengalami penurunan peringkat kredit, sementara Indonesia justru mengalami kenaikan peringkat Selain itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan mencapai 6,5%, sedangkan negara maju hanya 1,5% pada tahun ini. Di tengah proses pergeseran kekuatan ekonomi dari barat ke timur, krisis-krisis kecil otomatis mengakibatkan bursa global terpuruk sesaat. Namun, investor akan kembali menginvestasikan dana sesuai dengan fundamental ekonomi negara, bukan berdasarkan kepanikan. Sumber: DPU, Bloomberg

10 Yield SUN turun seiring inflow pada pasar modal domestik, yield Global Bond juga menurun Perkembangan yield SUN (1 an 4 Nov 11) Perkembangan yield USD Global bond maturity 2020 (4 Nov 10 4 Nov 11) Pada bulan Oktober lalu, seiring dengan terjadinya inflow pada pasar SUN domestik, yield SUN juga mengalami penurunan, berturut-turut dari posisi 30 September sebesar 6,92% menurun menjadi 6,34% pada 31 Oktober, dan pada 4 November 2011 turun lagi menjadi 6,22%. Sedangkan Yield Global Bond 10 Y per 31 Oktober berada pada posisi 3,93%, turun dari posisi 31 September 4,85% di tengah mulai meredanya gejolak yang terjadi di pasar finansial global, terutama setelah keluarnya hasil KTT Eropa. Namun pada posisi 4 November, yield global bond 10 Y kembali naik tipis ke level 3,96%. Sumber: Bloomberg

11 Harga rata-rata komoditas internasional cenderung turun USD/bushel (60lb) USd/pound Nikel N D F M A M A S O Gandum USD/Troy Ounce USD/bushel (56 lb) 1, , , , , Emas 1, , N D F M A M A S O agung Harga komoditas internasional pada bulan Oktober cenderung menurun. Penurunan ini berlanjut sampai dengan awal November. Komoditas tambang yang mengalami penurunan signifikan pada bulan Oktober adalah nikel, yaitu sebesar +18%(mtm), emas sebesar +6%(mtm), yang antara lain disebabkan oleh mulai menurunnya risiko investasi di pasar uang global, terutama setelah KTT Eropa dan berita pertumbuhan ekonomi AS yang positif. Sementara itu, pelemahan terjadi pada komoditas gandum dan jagung yaitu sebesar +7%(mtm) dan +8%(mtm), diakibatkan oleh adanya laporan yang menyebutkan bahwa jumlah persediaan gandum dunia untuk tahun ini akan meningkat 4,7% menjadi 202 juta metrik ton dibandingkan tahun lalu Sumber: Bloomberg N D F M A M A S O 2.9 N D F M A M A S O

12 Harga komoditas domestik cenderung turun Rp/Kg 25,000 22,000 19,000 16,000 13,000 10,000 Rp/Kg 45,000 38,000 31,000 24,000 17,000 10,000 Bawang Merah 18,299 14,640 N D F M A M A S O Cabai Merah Keriting 23,284 21,714 N D F M A M A S O Rp/Kg 19,000 18,000 17,000 16,000 15,000 14,000 Rp/Kg 8,000 7,500 7,000 6,500 6,000 5,500 Telur Ayam 16,755 15,957 N D F M A M A S O Beras 7,590 6,655 N D F M A M A S O Penurunan juga terjadi pada komoditas domestik. Kondisi ini secara umum disebabkan oleh penurunan tarif beberapa jasa angkutan seperti kereta api, angkutan antar kota, serta angkutan udara. Kecuali harga daging yang bergerak naik di awal November seiring adanya perayaan Idul Adha. Komoditas yang mengalami penurunan harga signifikan pada bulan oktober adalah bawang merah, dengan penurunan sebesar +7%(mtm). Disusul, harga telur yang turun hingga +5%(mtm). Sementara itu, harga cabai merah keriting menunjukkan kenaikan +25%(mtm). Kenaikan harga komoditas dimaksud antara lain dipicu oleh terlambatnya musim tanam cabai di beberapa daerah. Sedangkan, harga komoditas beras domestik stabil dengan mengalami sedikit peningkatan, yaitu sebesar +2%(mtm). Sumber: Kementerian Perdagangan

13 Ringkasan Inflasi Indikator Nilai Tukar Rupiah Nilai Tukar Regional Pasar Modal Domestik Bursa Saham Int'l Komoditi Domestik Komoditi Int'l Kondisi

14 Terima Kasih

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 4-8 Juni 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 4-8 Juni 2012 HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Tekanan pasar dan kenaikan tingkat suku bunga surat utang telah mendorong pemerintah Spanyol untuk secara resmi mengajukan permintaan dana talangan kepada Uni Eropa pada pekan

Lebih terperinci

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 263 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 Tim Penulis

Lebih terperinci

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 30 April-4 Mei 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 30 April-4 Mei 2012 HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Optimisme pemulihan perekonomian Amerika Serikat (AS) yang terjadi sejak awal tahun tampaknya akan memudar. Saat ini pasar mengkhawatirkan bahwa pemulihan ekonomi telah kehilangan

Lebih terperinci

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN Mei 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN Mei 2012 HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Perkembangan krisis Eropa tetap menjadi perhatian utama selama sepekan terakhir. Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah Yunani gagal membentuk koalisi pemerintahan baru

Lebih terperinci

Kinerja CARLISYA PRO MIXED

Kinerja CARLISYA PRO MIXED 29-Jan-16 NAV: 1,707.101 Total Dana Kelolaan 12,072,920,562.29 - Pasar Uang 0-90% - Deposito Syariah - Efek Pendapatan Tetap 10-90% - Syariah - Efek Ekuitas 10-90% - Ekuitas Syariah 12.37% 48.71% 38.92%

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi, BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA 4.1 Perkembangan Laju Inflasi di Indonesia Tingkat inflasi merupakan salah satu indikator fundamental ekonomi suatu negara selain faktor-faktor lainnya seperti

Lebih terperinci

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN April 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN April 2012 HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Negara-negara G20 telah berkomitmen untuk memberikan pinjaman sebesar $430 miliar kepada IMF. Komitmen tersebut dilatarbelakangi oleh keadaan krisis di Eropa, sehingga pinjaman

Lebih terperinci

Kinerja CARLISYA PRO SAFE

Kinerja CARLISYA PRO SAFE 29-Jan-16 NAV: (netto) vs per December 2015 () 5.15% 6.92% Total Dana Kelolaan 395,930,218.07 10 0-100% Kinerja - Inflasi (Jan 2016) 0.51% Deskripsi Jan-16 YoY - Inflasi (YoY) 4.14% - BI Rate 7.25% Yield

Lebih terperinci

Pelemahan Rupiah: Haruskah Kita Panik? Mohammad Indra Maulana (Alumni FEB UGM)

Pelemahan Rupiah: Haruskah Kita Panik? Mohammad Indra Maulana (Alumni FEB UGM) Pelemahan Rupiah: Haruskah Kita Panik? Mohammad Indra Maulana (Alumni FEB UGM) 12/14/2014 Pertanyaan 1: Benarkah selalu melemah selama Desember? 12/14/2014 M. Indra Maulana 2 Nilai tukar Rupiah saat ini

Lebih terperinci

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 2-6 April 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 2-6 April 2012 HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Berbagai indikator mengindikasikan bahwa perekonomian AS terus membaik. Indikator-indikator tersebut, antara lain tumbuhnya konsumsi rumah tangga secara berkelanjutan, meningkatnya

Lebih terperinci

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2010 245 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2010 Tim Penulis

Lebih terperinci

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 9-13 April 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 9-13 April 2012 HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Tujuan para pemimpin negara-negara Eropa saat ini adalah membangun firewall antara masalah utang di Yunani dengan negara-negara ekonomi besar, seperti Spanyol, Italia dan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% BII (TD)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan harga tanah dan bangunan yang lebih tinggi dari laju inflasi setiap tahunnya menyebabkan semakin

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Obligasi

Lebih terperinci

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2009 127 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2009 Tim Penulis

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Deposito

Lebih terperinci

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN Juni 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN Juni 2012 HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Para pimpinan di negara-negara maju tampaknya menyiapkan berbagai strategi untuk menangani krisis global, terutama untuk mengantisipasi hasil pemilu Yunani pada 17 Juni mendatang.

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Obligasi

Lebih terperinci

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN Mei 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN Mei 2012 HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Bank terbesar keempat di Spanyol, Bankia, kembali meminta dana talangan dari Pemerintah sebesar 19 miliar, yang merupakan bailout terbesar sepanjang sejarah Spanyol. Bankia

Lebih terperinci

Kondisi Perekonomian Indonesia

Kondisi Perekonomian Indonesia KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA Kondisi Perekonomian Indonesia Tim Ekonomi Kadin Indonesia 1. Kondisi perekonomian dunia dikhawatirkan akan benar-benar menuju jurang resesi jika tidak segera dilakukan

Lebih terperinci

RELEASE NOTE INFLASI FEBRUARI 2017

RELEASE NOTE INFLASI FEBRUARI 2017 RELEASE NOTE INFLASI FEBRUARI 217 TPI dan Pokjanas TPID INFLASI IHK Inflasi Bulan Februari 217 Terkendali Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat,23% (mtm) di bulan Februari. Inflasi di bulan ini

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Deposito

Lebih terperinci

SEBERAPA JAUH RUPIAH MELEMAH?

SEBERAPA JAUH RUPIAH MELEMAH? Edisi Maret 2015 Poin-poin Kunci Nilai tukar rupiah menembus level psikologis Rp13.000 per dollar AS, terendah sejak 3 Agustus 1998. Pelemahan lebih karena ke faktor internal seperti aksi hedging domestik

Lebih terperinci

RELEASE NOTE INFLASI AGUSTUS 2017

RELEASE NOTE INFLASI AGUSTUS 2017 RELEASE NOTE INFLASI AGUSTUS 2017 Koreksi Harga Pangan dan Faktor Musiman Dorong Deflasi Agustus INFLASI IHK Inflasi Agustus 2017 terkendali sehingga masih mendukung pencapaian sasaran inflasi 2017 sebesar

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. 10-Mar-2004 Pasar Uang 100% Obligasi

Lebih terperinci

Mengobati Penyakit Ekonomi Oleh: Mudrajad Kuncoro

Mengobati Penyakit Ekonomi Oleh: Mudrajad Kuncoro Mengobati Penyakit Ekonomi Oleh: Mudrajad Kuncoro Melemahnya nilai tukar rupiah dan merosotnya Indeks Harga Saham Gabungan membuat panik pelaku bisnis. Pengusaha tahu-tempe, barang elektronik, dan sejumlah

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Perkembangan Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Perkembangan Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Perkembangan Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia PMDN dapat diartikan sebagai kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

Kinerja CARLISYA PRO SAFE

Kinerja CARLISYA PRO SAFE 29-Jan-16 NAV: Peserta mempunyai kebebasan untuk memilih penempatan Dana Investasinya pada portfolio investasi Syariah yang disediakan pihak perusahaan. (netto) vs per December 2015 () 5.15% 6.92% Total

Lebih terperinci

Kinerja CENTURY PRO FIXED

Kinerja CENTURY PRO FIXED 29-Jan-16 NAV: Total Dana Kelolaan 3,058,893,148.56 - Keuangan - Infrastruktur 0-80% AAA A - 66.33% 15.52% 18.15% - Inflasi (Jan 2016) - Inflasi (YoY) - BI Rate 0.51% 4.14% 7.25% Kinerja Sejak pe- Deskripsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 12,94% meskipun relatif tertinggal bila dibandingkan dengan kinerja bursa

BAB I PENDAHULUAN. 12,94% meskipun relatif tertinggal bila dibandingkan dengan kinerja bursa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Beragam isu membayangi, indeks Pasar Modal Indonesia sukses melewati semua ujian. Sepanjang 2012, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencerminkan kondisi

Lebih terperinci

Monthly Market Update

Monthly Market Update Monthly Market Update RESEARCH TEAM RINGKASAN Ekonomi Indonesia tumbuh 4,94% yoy pada kuartal keempat 2016. Angka ini lebih rendah dibandingkan PDB pada kuartal sebelumnya yaitu sebesar 5,02% (yoy). Pada

Lebih terperinci

RELEASE NOTE INFLASI MEI 2016

RELEASE NOTE INFLASI MEI 2016 Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi (TPI) Kelompok Kerja Nasional Tim Pengendalian Inflasi Daerah (Pokjanas TPID) Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter - Bank Indonesia, Pusat Kebijakan Ekonomi

Lebih terperinci

RELEASE NOTE INFLASI JULI 2016

RELEASE NOTE INFLASI JULI 2016 Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi (TPI) Kelompok Kerja Nasional Tim Pengendalian Inflasi Daerah (Pokjanas TPID) RELEASE NOTE INFLASI JULI 2016 Inflasi Lebaran 2016 Cukup Terkendali INFLASI IHK Mtm

Lebih terperinci

RELEASE NOTE INFLASI AGUSTUS 2016

RELEASE NOTE INFLASI AGUSTUS 2016 Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi (TPI) Kelompok Kerja Nasional Tim Pengendalian Inflasi Daerah (Pokjanas TPID) RELEASE NOTE INFLASI AGUSTUS 2016 Koreksi Harga Paska Idul Fitri Dorong Deflasi Agustus

Lebih terperinci

Kinerja CARLISYA PRO FIXED

Kinerja CARLISYA PRO FIXED 29-Jan-16 NAV: Total Dana Kelolaan 1,728,431,985.66 Pasar Uang 0-80% Deposito Syariah 6.12% 93.88% Infrastruktur 87.50% Disetahunkaluncuran Sejak pe- Deskripsi Jan-16 YoY Keuangan 12.50% Yield 0.64% 7.66%

Lebih terperinci

RELEASE NOTE INFLASI OKTOBER 2017

RELEASE NOTE INFLASI OKTOBER 2017 RELEASE NOTE INFLASI OKTOBER 2017 TPI dan Pokjanas TPID Harga Pangan Dorong Inflasi Oktober 2017 Tetap Rendah INFLASI IHK Inflasi IHK sampai dengan Oktober 2017 terkendali dan mendukung pencapaian sasaran

Lebih terperinci

RELEASE NOTE INFLASI DESEMBER 2017

RELEASE NOTE INFLASI DESEMBER 2017 RELEASE NOTE INFLASI DESEMBER 2017 TPI dan Pokjanas TPID INFLASI IHK Inflasi 2017 Terkendali Dan Berada Pada Sasaran Inflasi Inflasi IHK sampai dengan Desember 2017 terkendali dan masuk dalam kisaran sasaran

Lebih terperinci

RELEASE NOTE INFLASI JULI 2017

RELEASE NOTE INFLASI JULI 2017 RELEASE NOTE INFLASI JULI 2017 INFLASI IHK Inflasi Juli 2017 Terkendali Inflasi Juli 2017 terkendali sehingga masih mendukung pencapaian sasaran inflasi 2017 sebesar 4,0±1%. Inflasi Indeks Harga Konsumen

Lebih terperinci

RELEASE NOTE INFLASI NOVEMBER 2016

RELEASE NOTE INFLASI NOVEMBER 2016 Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi (TPI) Kelompok Kerja Nasional Tim Pengendalian Inflasi Daerah (Pokjanas TPID) RELEASE NOTE INFLASI NOVEMBER 2016 Inflasi Bulan November 2016 Didorong Harga Pangan

Lebih terperinci

OPTIMISME KINERJA PEREKONOMIAN INDONESIA PASCA BREXIT. Oleh: Irfani Fithria dan Fithra Faisal Hastiadi Vol. 2. Pendahuluan. Pertumbuhan Ekonomi

OPTIMISME KINERJA PEREKONOMIAN INDONESIA PASCA BREXIT. Oleh: Irfani Fithria dan Fithra Faisal Hastiadi Vol. 2. Pendahuluan. Pertumbuhan Ekonomi OPTIMISME KINERJA PEREKONOMIAN 2016 Vol. 2 INDONESIA PASCA BREXIT Oleh: Irfani Fithria dan Fithra Faisal Hastiadi Pendahuluan T ahun 2016 disambut dengan penuh optimisme dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

TPI dan Pokjanas TPID. Analisis Inflasi. Analisis Inflasi Januari 2016 TPI dan Pokjanas TPID 1

TPI dan Pokjanas TPID. Analisis Inflasi. Analisis Inflasi Januari 2016 TPI dan Pokjanas TPID 1 Penurunan Harga Pangan dan Komoditas Energi Dorong Deflasi IHK Bulan Februari Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan Februari 2016 mengalami deflasi. Deflasi IHK pada bulan ini mencapai -0,09% (mtm). Realisasi

Lebih terperinci

Inflasi IHK Provinsi Sulawesi Utara. Inflasi Komoditas Utama. Periode. mtm 0,01% yoy 0,78% ytd -0,93% avg yoy 1 6,83% Beras.

Inflasi IHK Provinsi Sulawesi Utara. Inflasi Komoditas Utama. Periode. mtm 0,01% yoy 0,78% ytd -0,93% avg yoy 1 6,83% Beras. Inflasi IHK Provinsi Sulawesi Utara mtm 0,01% yoy 0,78% ytd -0,93% avg yoy 1 6,83% Inflasi Komoditas Utama Beras Minyak Goreng Daging Ayam Ras Cabai Rawit Bawang Merah Tomat Sayur Cakalang Inflasi Sulawesi

Lebih terperinci

RELEASE NOTE INFLASI SEPTEMBER 2016

RELEASE NOTE INFLASI SEPTEMBER 2016 Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi (TPI) Kelompok Kerja Nasional Tim Pengendalian Inflasi Daerah (Pokjanas TPID) RELEASE NOTE INFLASI SEPTEMBER 2016 Tekanan Inflasi di Bulan September 2016 Cukup Terkendali

Lebih terperinci

RELEASE NOTE INFLASI OKTOBER 2016

RELEASE NOTE INFLASI OKTOBER 2016 Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi (TPI) Kelompok Kerja Nasional Tim Pengendalian Inflasi Daerah (Pokjanas TPID) RELEASE NOTE INFLASI OKTOBER 2016 Tekanan Inflasi di Bulan Oktober 2016 Cukup Terkendali

Lebih terperinci

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN I. Ekonomi Dunia Pertumbuhan ekonomi nasional tidak terlepas dari perkembangan ekonomi dunia. Sejak tahun 2004, ekonomi dunia tumbuh tinggi

Lebih terperinci

CENTURY PRO MIXED Dana Investasi Campuran

CENTURY PRO MIXED Dana Investasi Campuran 29-Jan-16 NAV: 1,949.507 Total Dana Kelolaan 3,914,904,953.34 Pasar Uang 0-90% Ekuitas 77.38% Efek Pendapatan Tetap 10-90% Obligasi 12.93% Efek Ekuitas 10-90% Pasar Uang 8.82% 0.87% Keuangan A Deskripsi

Lebih terperinci

Economic and Market Watch. (February, 9 th, 2012)

Economic and Market Watch. (February, 9 th, 2012) Economic and Market Watch (February, 9 th, 2012) Ekonomi Global Rasio utang Eropa mengalami peningkatan. Rasio utang per PDB Eropa pada Q3 2011 mengalami peningkatan dari 83,2 persen pada Q3 2010 menjadi

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN A. Perkembangan Inflasi di Indonesia 14 INFLASI 12 10 8 6 4 2 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Sumber: Hasil Olahan Data Oleh Penulis (2016) GAMBAR 4.1. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan yang penting terhadap perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.

Lebih terperinci

Ekonomi, Moneter dan Keuangan

Ekonomi, Moneter dan Keuangan Ekonomi, Moneter dan Keuangan T i n j a u a n K e b i j a k a n M o n e t e r 0 I. TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER Januari 2014 T i n j a u a n K e b i j a k a n M o n e t er 1 T i n j a u a n K e b i j a k

Lebih terperinci

1. Tinjauan Umum

1. Tinjauan Umum 1. Tinjauan Umum Perekonomian Indonesia dalam triwulan III-2005 menunjukkan kinerja yang tidak sebaik perkiraan semula, dengan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan lebih rendah sementara tekanan terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi

BAB I PENDAHULUAN. ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara yang mempunyai fungsi sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan

Lebih terperinci

Inflasi IHK 2015 Berada dalam Sasaran Inflasi Bank Indonesia

Inflasi IHK 2015 Berada dalam Sasaran Inflasi Bank Indonesia Inflasi IHK 2015 Berada dalam Sasaran Inflasi Bank Indonesia Inflasi di bulan Desember menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan bulan lalu dan lebih tinggi dari historisnya. Inflasi

Lebih terperinci

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN Maret 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN Maret 2012 KEMENTERIAN HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Dalam laporan Purchasing Managers Index (PMI) yang dikeluarkan oleh HSBC, aktivitas sektor manufaktur Cina per Maret 2012 kembali mengalami kontraksi selama 5

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% RD Pasar

Lebih terperinci

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER 1 1 2 3 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Jan-12 Mar-12 May-12 Jul-12 Sep-12 Nov-12 Jan-13 Mar-13 May-13 Jul-13 Sep-13 Nov-13 Jan-14 Mar-14 May-14 Jul-14 Sep-14 Nov-14 Jan-15 35.0 30.0

Lebih terperinci

RELEASE NOTE INFLASI JUNI 2016

RELEASE NOTE INFLASI JUNI 2016 Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi (TPI) Kelompok Kerja Nasional Tim Pengendalian Inflasi Daerah (Pokjanas TPID) RELEASE NOTE INFLASI JUNI 2016 Inflasi Ramadhan 2016 Cukup Terkendali INFLASI IHK Mtm

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan tersebut muncul dari faktor internal maupun faktor eksternal. Namun saat ini, permasalahan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% RD Pasar

Lebih terperinci

RELEASE NOTE INFLASI SEPTEMBER

RELEASE NOTE INFLASI SEPTEMBER RELEASE NOTE INFLASI SEPTEMBER INFLASI IHK Inflasi September 2017 Terkendali Inflasi IHK sampai dengan September 2017 terkendali dan mendukung pencapaian sasaran inflasi 2017. Pada bulan September inflasi

Lebih terperinci

CARLISYA PRO SAFE Dana Investasi Syariah Pasar Uang

CARLISYA PRO SAFE Dana Investasi Syariah Pasar Uang CARLISYA PRO SAFE Dana Investasi Syariah Pasar Uang 31-Jan-17 NAV: 1,355.077 CARLISYA PRO Adalah gabungan dari Dana Tabarru dan Dana Investasi dimana Peserta mempunyai kebebasan untuk memilih penempatan

Lebih terperinci

RELEASE NOTE INFLASI JANUARI 2017

RELEASE NOTE INFLASI JANUARI 2017 Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi (TPI) Kelompok Kerja Nasional Tim Pengendalian Inflasi Daerah (Pokjanas TPID) RELEASE NOTE INFLASI JANUARI 2017 Inflasi Bulan Januari 2017 Meningkat, Namun Masih

Lebih terperinci

Kinerja CARLISYA PRO MIXED

Kinerja CARLISYA PRO MIXED 29-Jan-16 Peserta mempunyai kebebasan untuk memilih penempatan Dana Investasinya pada portfolio investasi Syariah yang disediakan pihak perusahaan. NAV: 1,707.101 Total Dana Kelolaan 12,072,920,562.29

Lebih terperinci

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN Sejak pertengahan tahun 2006, kondisi ekonomi membaik dari ketidakstabilan ekonomi tahun 2005 dan penyesuaian kebijakan fiskal dan moneter yang

Lebih terperinci

ASUMSI NILAI TUKAR, INFLASI DAN SUKU BUNGA SBI/SPN APBN 2012

ASUMSI NILAI TUKAR, INFLASI DAN SUKU BUNGA SBI/SPN APBN 2012 ASUMSI NILAI TUKAR, INFLASI DAN SUKU BUNGA SBI/SPN APBN 2012 A. Nilai Tukar Realisasi rata-rata nilai tukar Rupiah dalam tahun 2010 mencapai Rp9.087/US$, menguat dari asumsinya dalam APBN-P sebesar rata-rata

Lebih terperinci

Realisasi Asumsi Dasar Ekonomi Makro APBNP 2015

Realisasi Asumsi Dasar Ekonomi Makro APBNP 2015 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nov Des Asumsi Dasar Ekonomi Makro 2015 Asumsi Dasar Ekonomi Makro Tahun 2015 Indikator a. Pertumbuhan ekonomi (%, yoy) 5,7 4,7 *) b. Inflasi (%, yoy) 5,0 3,35

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN KABUPATEN BANYUWANGI BULAN DESEMBER 2016

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN KABUPATEN BANYUWANGI BULAN DESEMBER 2016 BPS KABUPATEN BANYUWANGI No. 12//3510/Th.III, 03 Januari 2017 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN KABUPATEN BANYUWANGI BULAN DESEMBER 2016 IINFLASI 0,47 PERSEN Pada bulan 2016 Banyuwangi mengalami inflasi

Lebih terperinci

MARKET UPDATE UTANG JUNI 2011

MARKET UPDATE UTANG JUNI 2011 MARKET UPDATE UTANG JUNI 2011 Ringkasan: Tingkat Imbal Hasil SUN mengalami penguatan pada bulan Mei dibanding April dan terjadi Net Foreign Buying pada SUN sebesar Rp3,90 Trilliun selama bulan Mei. Tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau investor.kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk

BAB I PENDAHULUAN. atau investor.kedua, pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi. Pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha

Lebih terperinci

GLOBAL OUTLOOK 4 SEPTEMBER 2017

GLOBAL OUTLOOK 4 SEPTEMBER 2017 GLOBAL OUTLOOK 4 SEPTEMBER 2017 Konsolidasi Pasar setelah Mencapai Level Tertinggi Menunggu Konfirmasi Uptrend atau Perubahan Trend Pasar PERTUMBUHAN EKONOMI MOTOR PASAR SAHAM GLOBAL Inflasi negara Amerika

Lebih terperinci

CARLINK PRO SAFE Dana Investasi Pasar Uang

CARLINK PRO SAFE Dana Investasi Pasar Uang SAFE 29-Jan-16 NAV: 11.00% Tabel Kinerja CARLink SAFE Total Dana Kelolaan 1,286,637,672.00 Memberikan hasil investasi yang kompetitif dengan mengutamakan keamanan dan tingkat likuiditas yang tinggi. Pasar

Lebih terperinci

DAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL TERHADAP KONDISI PERBANKAN DAN SEKTOR RIIL DI WILAYAH KERJA KBI KUPANG

DAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL TERHADAP KONDISI PERBANKAN DAN SEKTOR RIIL DI WILAYAH KERJA KBI KUPANG DAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL TERHADAP KONDISI PERBANKAN DAN SEKTOR RIIL DI WILAYAH KERJA KBI KUPANG Latar Belakang Krisis ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat, ternyata berdampak kepada negara-negara

Lebih terperinci

CENTURY PRO MIXED Dana Investasi Campuran

CENTURY PRO MIXED Dana Investasi Campuran 29-Jan-16 NAV: 1,949.507 Total Dana Kelolaan 3,914,904,953.34 Pasar Uang 0-90% Ekuitas 77.38% Efek Pendapatan Tetap 10-90% Obligasi 12.93% Efek Ekuitas 10-90% Pasar Uang 8.82% 0.87% Keuangan A Deskripsi

Lebih terperinci

Februari 2017 RESEARCH TEAM

Februari 2017 RESEARCH TEAM RESEARCH TEAM RINGKASAN Ekonomi Indonesia tumbuh 4,94% yoy pada kuartal keempat 2016. Angka ini lebih rendah dibandingkan PDB pada kuartal sebelumnya yaitu sebesar 5,02% (yoy). Pada kuartal terakhir ini,

Lebih terperinci

LAPORAN PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN bulan April 2017

LAPORAN PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN bulan April 2017 LAPORAN PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN bulan April 2017 Table Daftar of Isi: Contents Perkembangan Ekonomi Ekonomi Global Global World Economic Outlook (WEO) April 2017; World Economic Outlook (WEO) April 2017;

Lebih terperinci

Perkembangan Indikator Makroekonomi Indonesia di tengah Ketidakseimbangan Global

Perkembangan Indikator Makroekonomi Indonesia di tengah Ketidakseimbangan Global 2015 Vol. 2 Perkembangan Indikator Makroekonomi Indonesia di tengah Ketidakseimbangan Global Oleh: Irfani Fithria dan Fithra Faisal Hastiadi Pertumbuhan Ekonomi P erkembangan indikator ekonomi pada kuartal

Lebih terperinci

GLOBAL OUTLOOK 4 SEPTEMBER 2017

GLOBAL OUTLOOK 4 SEPTEMBER 2017 GLOBAL OUTLOOK 4 SEPTEMBER 2017 Konsolidasi Pasar setelah Mencapai Level Tertinggi Menunggu Konfirmasi Uptrend atau Perubahan Trend Pasar PERTUMBUHAN EKONOMI MOTOR PASAR SAHAM GLOBAL Inflasi negara Amerika

Lebih terperinci

Juni 2017 RESEARCH TEAM

Juni 2017 RESEARCH TEAM RESEARCH TEAM RINGKASAN Ekonomi Indonesia kuartal pertama 2017 tumbuh 5,01% yoy. Angka ini lebih tinggi dibandingkan PDB pada kuartal keempat 2016 sebesar 4,94%(yoy) dan kuartal ketiga 2016 sebesar 4,92%

Lebih terperinci

MACROECONOMIC & FINANCIAL MARKET WEEKLY REPORT Maret 2012

MACROECONOMIC & FINANCIAL MARKET WEEKLY REPORT Maret 2012 HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Dana Moneter Internasional (IMF) mengumumkan telah menyetujui pinjaman baru sebesar 28 miliar dengan jangka waktu 4 tahun untuk Yunani sebagai bagian program dana talangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keputusan investasinya. Selama ini kebijakan BI rate selalu

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keputusan investasinya. Selama ini kebijakan BI rate selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BI rate merupakan salah satu faktor yang digunakan investor dalam menentukan keputusan investasinya. Selama ini kebijakan BI rate selalu ditunggu oleh para

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada tahun 2007, keadaan ekonomi di Indonesia dapat dikatakan baik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada tahun 2007, keadaan ekonomi di Indonesia dapat dikatakan baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada tahun 2007, keadaan ekonomi di Indonesia dapat dikatakan baik dan stabil. Hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator yang memberikan nilai-nilai yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lalu, Federal Reserve (bank sentral Amerika) dan bank sentral dari negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. lalu, Federal Reserve (bank sentral Amerika) dan bank sentral dari negara-negara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konsekuensi dari krisis keuangan global yang mulai terjadi pada tahun 2008 lalu, Federal Reserve (bank sentral Amerika) dan bank sentral dari negara-negara maju harus

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN DAN PROFIL RISIKO INDUSTRI JASA KEUANGAN FEBRUARI 2015

PERKEMBANGAN DAN PROFIL RISIKO INDUSTRI JASA KEUANGAN FEBRUARI 2015 PERKEMBANGAN DAN PROFIL RISIKO INDUSTRI JASA KEUANGAN FEBRUARI 2015 Otoritas Jasa Keuangan menilai bahwa secara umum kondisi sektor jasa keuangan domestik masih terjaga, dengan stabilitas yang memadai.

Lebih terperinci

Prediksi Tingkat Suku Bunga SPN 3 Bulan 6,3%

Prediksi Tingkat Suku Bunga SPN 3 Bulan 6,3% 1 Prediksi Tingkat Suku Bunga SPN 3 Bulan 6,3% Prediksi tingkat suku bunga SPN 3 Bulan tahun 2016 adalah sebesar 6,3% dengan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi internal maupun eksternal. Data yang digunakan

Lebih terperinci

PRUlink Quarterly Newsletter

PRUlink Quarterly Newsletter PRUlink Quarterly Newsletter Publikasi dari PT Prudential Life Assurance Kuartal Kedua 2012 Sekilas Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia Informasi dan analisis yang tertera merupakan hasil pemikiran internal

Lebih terperinci

CARLISYA PRO FIXED Dana Investasi Syariah Pendapatan Tetap

CARLISYA PRO FIXED Dana Investasi Syariah Pendapatan Tetap CARLISYA PRO FIXED Dana Investasi Syariah Pendapatan Tetap 31-Jan-17 NAV: 1,494.165 CARLISYA PRO Adalah gabungan dari Dana Tabarru dan Dana Investasi dimana Peserta mempunyai kebebasan untuk memilih penempatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sektor Properti Sektor properti merupakan sektor yang rentan terhadap perubahan dalam perekonomian, sebab sektor properti menjual produk yang

Lebih terperinci

PRUlink Quarterly Newsletter

PRUlink Quarterly Newsletter PRUlink Quarterly Newsletter Kuartal Kedua 2014 PT Prudential Life Assurance terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Sekilas Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia Informasi dan analisis yang tertera merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkuat di dunia, dan memberikan kontribusi sekitar 20-30% dari perputaran

BAB I PENDAHULUAN. terkuat di dunia, dan memberikan kontribusi sekitar 20-30% dari perputaran BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Amerika Serikat adalah negara besar yang memiliki kekuatan ekonomi terkuat di dunia, dan memberikan kontribusi sekitar 20-30% dari perputaran ekonomi dunia. Ekonomi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang

I. PENDAHULUAN. Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat dan berdampak luas bagi perekonomian, baik di dalam negeri maupun di tingkat dunia

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN DAN PROFIL RISIKO INDUSTRI JASA KEUANGAN FEBRUARI 2015

PERKEMBANGAN DAN PROFIL RISIKO INDUSTRI JASA KEUANGAN FEBRUARI 2015 PERKEMBANGAN DAN PROFIL RISIKO INDUSTRI JASA KEUANGAN FEBRUARI 2015 Otoritas Jasa Keuangan menilai bahwa secara umum kondisi sektor jasa keuangan domestik masih terjaga, dengan stabilitas yang memadai.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham

BAB I PENDAHULUAN. banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pasar modal di Indonesia, ada beberapa kelompok saham yang paling banyak diminati oleh para investor karena saham tersebut sangat liquid. Sahamsaham tersebut

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Asesmen Ekonomi Laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada triwulan II 2012 tercatat sebesar 7,25%, mengalami perlambatan dibandingkan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN JANUARI 2002

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN JANUARI 2002 REPUBLIK INDONESIA PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN JANUARI 2002 Posisi uang primer pada akhir Januari 2002 menurun menjadi Rp 116,5 triliun atau 8,8% lebih rendah dibandingkan akhir bulan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia. menjadi financial nerve-centre (saraf finansial dunia) dalam dunia ekonomi

I. PENDAHULUAN. memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia. menjadi financial nerve-centre (saraf finansial dunia) dalam dunia ekonomi I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia sebagai negara yang mayoritas penduduknya muslim yaitu sebesar 85 persen dari penduduk Indonesia, merupakan pasar yang sangat besar untuk pengembangan industri

Lebih terperinci

Ikhtisar Perekonomian Mingguan

Ikhtisar Perekonomian Mingguan 20 January 2011 Ikhtisar Perekonomian Mingguan Keluarnya Modal Asing Menekan Rupiah dan Obligasi Di AS, pertumbuhan ekonomi mulai memiliki momentum, namun inflasi kembali meningkat seiring dengan kenaikan

Lebih terperinci

Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal. Jakarta, Kamis 14April 2014

Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal. Jakarta, Kamis 14April 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Analisis Pelemahan IHSG Tanggal 14 April 2014 Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal Jakarta, Kamis 14April 2014 Outline 1. Faktor-Faktor Pasar Uang,

Lebih terperinci

CENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap

CENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap FIXED FIXED 31- NAV: Total Dana Kelolaan 3,807,531,838.20 0-80% 79.82% 17.31% 2.87% Inflasi (Jan 2018) Inflasi (Yoy) BI Rate 0.62% 3.25% 6.50% 33.32% A 10 2.87% Pasar Uang, 17.31% 79.82% 0.73% 9.10% 8.73%

Lebih terperinci

RELEASE NOTE INFLASI DESEMBER 2016

RELEASE NOTE INFLASI DESEMBER 2016 Tim Pemantauan dan Pengendalian Inflasi (TPI) Kelompok Kerja Nasional Tim Pengendalian Inflasi Daerah (Pokjanas TPID) RELEASE NOTE INFLASI DESEMBER 2016 Inflasi 2016 Cukup Rendah dan Berada dalam Batas

Lebih terperinci