BAB I PENDAHULUAN. proses globalisasi. Begitu pula halnya dengan pasar modal Indonesia, melalui

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal memegang peranan penting dalam perekonomian suatu negara dimana nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat menjadi kunci indikator ekonomi utama. Pergerakan indeks sangat dipengaruhi oleh ekspektasi investor atas kondisi fundamental negara maupun global. Sejak memasuki era globalisasi, satu per satu negara di dunia mulai ikut dalam proses globalisasi. Begitu pula halnya dengan pasar modal Indonesia, melalui bursa efek Indonesia merupakan bagian tak terpisahkan dari kegiatan bursa saham global. Sementara itu, dalam era globalisasi dengan batas antar negara yang semakin tidak jelas membuat indeks bursa saham antar negara saling terkait. Akibatnya, indeks harga saham gabungan suatu negara, karenanya, juga sangat dipengaruhi indeks dunia dan indeks regional lainnya. Sepanjang 2011, pasar saham mengalami gejolak akibat krisis yang melanda negaranegara Eropa dan Amerika Serikat, sehingga kinerja indeks dari bursa global, termasuk IHSG mengalami penurunan. Namun demikian, bagi IHSG, kondisi tersebut tidak berlangsung berkepanjangan, sehingga mampu mendorong minat investor baik investor asing maupun investor domestik untuk kembali berinvestasi di pasar saham. Hal ini dapat terlihat dari kinerja IHSG, yang 1

2 pada tahun 2011 kembali mencatat prestasi sebagai indeks dengan kinerja terbaik kedua setelah Bursa Efek Philipina. Tabel 1.1 : Perkembangan Indeks Saham di Beberapa Bursa Saham Asia Pasifik Tahun Bursa Efek Philippine Stock Indonesia Stock Kuala Lumpur Stock South Korea Stock Market Australia Stock Stock of Singapore Hong Kong Stock Taiwan Stock Bombay Stock Shenzen Stock Indeks Desember 2010 Desember 2011 Perubahan (%) Philippine Stock Index 4, , IDX Composite 3, , Stock Price Index Kuala Lumpur Stock 1, , Composite Index KOSPI Index 2, , S&P/ASX 200 4, , Index Straits Times Index 3, , Hangseng Index 23, , Taiwan Stock Composite Index 8, , BSE Sensex 30 20, , Shenzen Composite Index Sumber : Laporan Tahunan Bapepam-LK Tahun , Keterkaitan pasar modal Indonesia dengan pasar modal luar negeri dimulai setelah diperbolehkannya para investor untuk ikut menguasai sahamsaham yang tercatat di BEI. Investasi portofolio asing berperan sangat penting di pasar modal di mana investor asing berfungsi sebagai katalis yang mendorong investasi lokal. Investasi asing berpengaruh dalam menyoroti perusahaan yang memberikan informasi keuangan paling transparan dan 2

3 valuasi terbaik. Masuknya dana-dana asing ke pasar-pasar baru berpengaruh jelas dan menguntungkan bagi pertumbuhan dan struktur pasar. Berdasarkan laporan tahunan Bapepam-LK tahun 2011, dari total nilai transaksi saham senilai Rp1.223,44 triliun, sebesar 64,93% atau Rp794,34 triliun dilakukan oleh investor domestik sedangkan sisanya sebesar Rp429,09 triliun atau 35,07% dilakukan oleh investor asing. Dilihat dari nilai bersih transaksi saham yang dilakukan oleh investor asing, sepanjang tahun 2011 terjadi aliran masuk dana asing (net inflow of foreign capital) sebesar Rp24,29 triliun. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2010 dimana aliran masuk dana asing nilainya sebesar Rp20,98 triliun. Data diatas memperlihatkan peranan investor domestik makin meningkat akan tetapi terdapat kebiasaan dari investor domestik untuk melakukan strategi mengekor pada investor asing atau setidaknya investor domestik menggunakan perilaku investor asing sebagai acuan. Sehingga saat investor asing melepas sahamnya, investor domestik pun ikut-ikutan, akibatnya indeks dapat turun semakin tajam oleh tindakan panic selling. Investor asing menanamkan modalnya pada bursa seluruh dunia sehingga antara bursa-bursa didunia mempunyai keterkaitan secara global. Kejadian dan dinamika harga saham antara satu bursa dengan bursa yang lain saling pengaruh mempengaruhi terutama dengan bursa dari negara-negara berdekatan misalnya crash yang terjadi di bursa Singapura akan mengakibatkan crash pada bursa-bursa Taiwan, Hongkong, Jepang maupun Indonesia. Demikian pula sebaliknya. (Mansur, 2009). 3

4 Kurs valuta asing adalah salah satu pengukur lain yang digunakan dalam menilai kekuatan suatu perekonomian. Kurs menunjukkan banyaknya uang dalam negeri yang diperlukan untuk membeli satu unit valuta asing tertentu. Menurut Sri Adiningsih sebagaimana dikutip Mansur (2009), menurunnya kurs rupiah terhadap mata uang asing khususnya dollar US memiliki pengaruh negatif terhadap kondisi ekonomi secara keseluruhan termasuk pasar modal. Berpijak dari pemahaman diatas, maka tesis ini akan meneliti kointegrasi IHSG dengan indeks bursa global dan nilai tukar pada tiga kawasan yaitu Amerika Serikat (USA), Inggris dan Hongkong selama periode 2002 sampai dengan Indeks Dow Jones dipilih karena merepresentasikan indikator negara maju dan dominan terhadap perekonomian global, khususnya di kawasan Amerika. Index FTSE mepresentasikan keadaan perekonomian di kawasan Eropa, yaitu di London, Inggris. Indeks Hang Seng dipilih karena merepresentasikan perekonomian di negara kawasan Asia, yaitu Hongkong. US Dollar, Hongkong Dollar dan Euro dipilih karena mata uang ini mendominasi terhadap perdagangan internasional dan mewakili masingmasing kawasan Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 4

5 1. Apakah terjadi kointegrasi antara IHSG dengan indeks bursa global (Dow Jones Index, Hang Seng Index dan FTSE). 2. Apakah terjadi kointegrasi antara IHSG dengan nilai tukar kurs mata uang asing (US Dollar, Hong Kong Dollar dan Euro). Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian Wang, et al. (2010) yang berjudul Relationships among Oil Price, Gold Price, Rate and International Stock Markets Tujuan dan Manfaat Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Menganalisis kointegrasi antara IHSG dengan indeks bursa global (Dow Jones Index, Hang Seng Index dan FTSE). 2. Menganalisis kointegrasi antara IHSG dengan nilai tukar kurs mata uang asing (US Dollar, Hong Kong Dollar dan Euro). Penelitian ini bermanfaat untuk: 1. Memberikan panduan bagi masyarakat awam yang tertarik untuk berinvestasi di pasar modal. 2. Memberikan sumbangan bagi pihak investor maupun pihak moneter dalam penetapan kebijakan dan keputusan berinvestasi. 3. Bagi akademisi dapat menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan penelitian yang sama di masa yang akan datang Sistematika Penulisan Sistimatika penulisan pada penelitian ini terdiri dari : Bab I : Pendahuluan 5

6 Menguraikan mengenai latar belakang masalah penelitian, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II : Tinjauan Pustaka Menguraikan landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini, penelitian-penelitian terdahulu yang memperkuat penelitian ini, serta pengembangan hipotesis. Bab III : Metode Penelitian Menguraikan mengenai deskripsi variabel penelitian yang digunakan, penentuan sampel dan populasi data yang akan digunakan, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data yang akan digunakan, serta metode analisis yang digunakan. Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan Menguraikan mengenai pembahasan dari deskripsi obyek penelitian dan hasil analisis data. Bab V : Simpulan dan Rekomendasi Menguraikan mengenai kesimpulan dari penelitian ini, implikasi manajerial dan implikasi teoritis yang timbul akibat penelitian ini, serta saran-saran bagi penelitian di masa yang akan datang. 6