Pengantar Teknik Industri TIN 4103

Transkripsi

1 Pengantar Teknik Industri TIN 4103

2 Lecture 6 & 7 Outline: Perencanaan dan Perancangan Tata Letak Pabrik Penentuan Lokasi Pabrik Perancangan Layout Fasilitas References: Heragu, S. (2008). Facilities Design (3rd Ed.). CRC Press. Wignjosoebroto, Sritomo Pengantar Teknik dan Manajemen Industri. Jakarta: Guna Widya.

3 Tata Letak Fasilitas

4 Pentingnya Perencanaan Fasilitas Industrialisasi >>> long-term capital assets Perawatan dan modifikasi >>> kinerja produksi Overall planning process <<< anggaran belanja besar

5 Pentingnya Perencanaan Fasilitas 20-75% of product cost attributed to materials handling (Sule, 1991 and Tompkins et al. 2003) Layout of facilities affects materials handling costs Facilities machines, departments, workstations, locker rooms, service areas, etc.

6 Tujuan Perencanaan Fasilitas Mencapai visi organisasi/enterprise (perbaikan material handling, pengontrolan aliran material dan pencapaian good housekeeping ) Meningkatkan efektivitas personil, peralatan, ruang, dan energi Meminimalkan investasi biaya Menunjang proses perawatan yang teratur dan adabtable Menunjang keselamatan dan kepuasan pekerja

7 Facilities Planning Facilities Design Facilities Location Structural Design Facilities Layout Design Material Handling System Design

8 PENENTUAN LOKASI

9 Facilities Location Facilities Location Raw material(s) Supplier Supplier Supply Chain Management Manufacturing plant Manufacturing plant Assembly plant Central distribution center(s) Logistics Management Transportation and Distribution of Goods (raw materials, subassemblies and finished goods) Retail outlets Regional distribution center(s) Retail outlets Regional distribution center(s)

10 Faktor - Faktor Pertimbangan dalam Analisa & Pemilihan Lokasi Pabrik 1. Projected Requirement in Production Inputs Human resources (skills, amounts, quality, etc) Raw materials, parts, components, etc Energy, water & other utilities/services Transportation/distribution & communication facilities Physical space for planned facilities & future expansion 2. Objective Factors Factors will affect the cost and profits of new installation Projected levels of annual demand Projected annual operating costs (transportation, wages, energy, water, taxes, etc Costs of construction of new facilities Other economic factors 3. Subjective Factors Factors will influence the community and site selection Existing laws that will affect the firm s activities Labor market characteristics, transportation & distribution networks, supporting infra-structure (power, water, waste treatment, telephone, etc.) Community characteristics (demography/population make-up; cultural background, attitudes & tradition; quality of life (noise, congestion); housing, recreation & education facilities; financial services; and other services

11 Procedure for Selecting a Location for New Facilities/Plant

12 Classifications of logistics management problems Location problems Determining the location of one or more new facilities in one or more of several potential sites Allocation problems Determine how much each facility is to supply each customer center Location-Allocation problems Determining how much each customer is to receive from each facility, number, locations, and capacities of facilities

13 Classification of Location Models Location Location- Allocation Multifacility Singlefacility Finite / Discrete Infinite / Continuous Qualitative Quantitative Qualitative & Quantitative Minimize Total Cost Minimize Maximum Cost

14 Techniques of Discrete Space Location Problems Qualitative Analysis Ranking procedure Quantitative Analysis Transportation Simplex Heuristic Northwest corner Vogel s approximation Hybrid Analysis Penyelesaian Awal Brown-Gibson (1972) / Buffa-Sarin (1987)

15 Ranking Procedure Metode kualitatif & subyektif Untuk analisa & evaluasi untuk problem yang sulit untuk bisa di kuantitatif kan Tentukan alternatif lokasi ( j ) Buat Daftar Faktor2 ( Yij ) Lokasi Yang Relevan Beri Bobot Berdasar Derajat Kepentingannya untuk Setiap Faktor ( Wi ) Raw material supply Labor supply Market location Raw material supply X1 Labor supply X2 Market location X3 Dst-nya Climate condition Law & rules Factory utilities & services etc. Pengembangan Alternatif Lokasi & Skoring Bobot x Skor (Zj) (untuk setiap alternatif lokasi) Alternatif lokasi A (j) Skor (Wi) utk faktor Yij? Alternatif lokasi B (j) Alternatif lokasi C (j) Dst-nya Nilai alternatif lokasi = Bobot x Skor utk setiap faktor Zj = (Wi x Yij)

16 Contoh kasus PT. X ingin melakukan ekspansi pabrik dengan beberapa alternatif lokasi sbb : Alternatif lokasi 1 = Sidoarjo Alternatif lokasi 2 = Pasuruan Alternatif lokasi 3 = Krian Faktor penentu yaitu Ketersedian bahan baku, Tenaga Kerja, dan Transportasi Bobot ketiga faktor penentu tersebut : Ketersedian bahan baku = 40% Tenaga Kerja = 35% Total = 100% Transportasi = 25%

17 Pemberian skor nilai antara 0 10 diberikan sbb: Faktor Penentu Sidoarjo Pasuruan Krian Ketersediaan bahan baku (40%) Tenaga Kerja (35%) Transportasi (25%) Penentuan total nilai dari masing-masing alternatif lokasi : Z Sidoarjo = (40% x 8) + (35% x 7) + (25% x 9) = 7,9 Z Pasuruan = (40% x 5) + (35% x 8) + (25% x 7) = 6,55 Z Krian = (40% x 7) + (35% x 4) + (25% x 8) = 6,2 Total nilai terbesar adalah lokasi Sidoarjo dengan total nilai 7,9

18 Heuristic Method Least cost assignment routine methode Prinsip : alokasi demand sebesar-besarnya pada lokasi sumber yang memberikan biaya transportasi yang sekecil-kecilnya secara berturut-turut Sederhana, cepat, namun hasil tidak selalu optimal

19 Contoh kasus Pada sel matrik dibawah ini diketahui adanya permintaan sebesar 10,000 ton dari 4 buah lokasi permintaan dengan kemampuan supplai yang sama besar dari 3 buah sumber. Dengan menggunakan metode heuristic akan ditentukan besarnya alokasi ke sel tertentu sbb : SUMBER F 1 TUJUAN A 1 A 2 A 3 A 4 $ 10 $ 8 $ 5 $ 6 Kapasitas 2400 ton F 2 $ 5 $ 2 $ 6 $ ton F 3 $ 9 $ 7 $ 4 $ ton Permintaan 2300 ton 3400 ton 2500 ton 1800 ton ton

20 Langkah Penyelesaian : SUMBER TUJUAN A 1 A 2 A 3 A 4 Kapasitas F $ 10 $ 8 $ 5 $ 6 (6) 1200 (4) 2400 ton $ 5 $ 2 $ 6 $ 3 F (1) 600 (2) 4000 ton F $ 9 $ 7 $ 4 $ 7 (5) 2500 (3) 3600 ton Permintaan 2300 ton 3400 ton 2500 ton 1800 ton ton Z = (1200x$10) + (1100x$9) + (3400x$2) + (2500x$4) + (1200x$6) + (600x$3) = $47700

21 Northwest - Corner Rule Prinsip : alokasi pertama pada sel kiri atas, kemudian alokasi horizontal ke sel kanan dan kemudian vertikal kebawah, dst...

22 Contoh kasus Soal sama dengan di atas: SUMBER F TUJUAN A 1 A 2 A 3 A 4 $ 10 $ 8 $ 5 $ 6 (1) 100 (2) Kapasitas 2400 ton $ 5 $ 2 $ 6 $ 3 F (3) 700 (4) 4000 ton $ 9 $ 7 $ 4 $ 7 F (5) 1800 (6) 3600 ton Permintaan 2300 ton 3400 ton 2500 ton 1800 ton ton Z = (2300x$10)+(100x$8)+(3300x$2)+(700x$6)+(1800x$4)+(1800x$7) = $ 54400

23 Vogel s Approximation Method Prinsip : alokasi ditentukan berdasarkan selisih terbesar antara 2 unit biaya (Cij) terkecil dalam satu kolom atau satu baris, Perhitungan selisih biaya terbesar berlanjut sebanyak iterasi yang dilakukan, Alokasi suplai maksimal pada sel yg terpilih Lebih panjang prosesnya namun hasil lebih optimal dibanding dua metode sebelumnya

24 Langkah 1 : Soal sama dengan di atas: Contoh kasus TUJUAN SUMBER A 1 A 2 A 3 A 4 Kapasit as C ij F 1 $ 10 $ 8 $ 5 $ ton (6-5) 1 F 2 $ $ 2 $ 6 $ (1) ton (3-2) 1 F 3 $ 9 $ 7 $ 4 $ ton (7-4) 3 Permintaan 2300 ton 3400 ton 2500 ton 1800 ton C i (9-5) 4 (7-2) 5 (5-4) 1 (6-3) ton 1. Perhitungkan selisih 2 unit cost terkecil ( Ci) dari tiap baris dan kolom dari sel matrik tersebut 2. Pengalokasian akan dilakukan pada kolom dengan hasil unit cost terbesar (kolom ke-2) dan sel yang unit cost yang terkecil (sel (2,2))

25 Langkah 2 : SUMBER TUJUAN Kapasitas C ij A 1 A 2 A 3 A 4 F 1 $ 10 $ 8 $ 5 $ ton (6-5) 1 F $ 5 $ 2 $ 6 $ 3 (2) 3400 (1) 600 ton (5-3) 2 F 3 $ 9 $ 7 $ 4 $ ton (7-4) 3 Permintaa n C i 2300 ton 3400 ton 2500 ton 1800 ton (9-5) 4 (5-4) 1 (6-3) ton 1. Arsirlah kolom kolom ke-2, karena kolom tersebut sudah terpenuhi semua permintaannya 2. Hitung kembali selisih unit cost tiap kolom dan baris. 3. Dari sel matrik diatas (langkah 2), nilai selisih unit cost terbesar pada kolom 1, dan alokasi unit cost terkceil pada sel (2,1). Namun karena supplai dari sumber 2 hanya memiliki 600 ton/minggu, maka alokasi hanya bisa sebesar 600 ton/minggu ke sel (2,1). 4. Arsirlah baris ke-2.

26 Langkah 3 : SUMBER TUJUAN A 1 A 2 A 3 A 4 Kapasitas C ij F 1 $ 10 $ 8 $ 5 $ ton (6-5) 1 F $ 5 $ 2 $ 6 $ 3 (2) 3400 (1) 600 ton (5-3) 2 F 3 $ 9 $ $ 4 $ 7 (3) 3600 ton (7-4) 3 Permintaan 1700 ton 3400 ton 2500 ton 1800 ton C i (10-9) 1 (5-4) 1 (7-6) ton 1. Selisih unit cost terbesar berikutnya adalah pada baris ke-3, dan alokasi unit cost terkecil pada sel (3,3) sejumlah 2500 ton/minggu. 2. Arsirlah kolom 3.

27 Langkah 4 : SUMBER TUJUAN A 1 A 2 A 3 A 4 Kapasi tas C ij F 1 $ 10 $ 8 $ $ 6 (4) 2400 ton (10-6) 4 F $ 5 $ 2 $ 6 $ 3 (2) 3400 (1) 600 ton (5-3) 2 F 3 $ 9 $ $ 4 $ 7 (3) 1100 ton (9-7) 2 Permintaan 1700 ton 3400 ton 2500 ton 1800 ton C i (10-9) 1 (5-4) 1 (7-6) ton 1. Selisih terbesar pada langkah ke-4 adalah pada baris pertama, dan alokasi unit cost terkecil untuk sel (1,4) A 2. Arsirlah kolom 4.

28 Langkah 5 : SUMBER TUJUAN A 1 A 2 A 3 A 4 Kapasitas C ij F $ 10 $ 8 $ 5 $ 6 (5) 1800 (4) 600 ton 4 F $ 5 $ 2 $ 6 $ 3 (2) 3400 (1) 600 ton (5-3) 2 F $ 9 $ 7 $ 4 $ 7 (5) 2500 (3) 1100 ton 9 Permintaa n C i 1700 ton 3400 ton 2500 ton 1800 ton (10-9) 1 (5-4) 1 (7-6) ton 1. Selisih terbesar pada baris ke-3, alokasi unit cost terkecil pada sel (3,1) 2. Arsirlah baris ke Sel terakhir yang tersisa adalah sel (1,1) akan dialokasikan sebesar 600 ton/minggu.

29 Hasil Akhir : SUMBER F TUJUAN A 1 A 2 A 3 A 4 $ 10 $ 8 $ 5 $ 6 (5) 1800 (4) Kapasitas 1600 ton F $ 5 $ 2 $ 6 $ 3 (2) 3400 (1) 600 ton F $ 9 $ 7 $ 4 $ 7 (5) 2500 (3) 1100 ton Permintaan 1700 ton 3400 ton 2500 ton 1800 ton 1700 ton Z = (600x$10) + (600x$5) + (1100x$9) + (3400x$2) + (2500x$4) + (1800x$6) = $46500

30 Perbandingan Hasil METODE HASIL (Z) KESIMPULAN LEAST COST $47700 BELUM OPTIMAL NORTHWEST $ BELUM OPTIMAL VOGEL $46500 SUDAH OPTIMAL??? Untuk mengoptimalkan hasil dari metode2 penyelesaian awal diggunakan metode Stepping Stone

31 Stepping Stone Method Langkah Optimalisasi Prinsip : Alokasikan kembali supply pada sel yang kosong (belum teralokasikan) dengan perbedaan biaya transportasi tiap sel yang terkecil Semua sel kosong dihitung indeks cost sebagai indeks penyesuaian dan dipilih sel yang negatif nilainya Alokasi dilakukan pada rangkaian sel-sel dalam suatu unique closed path Iterasi dilakukan sampai semua indeks penyesuaian bernilai positif

32 Metode Brown-Gibson Menggunakan konsep Preference of measurement konsep penilaian terhadap suatu alternatif solusi dengan kriteria tertentu berdasarkan prinsip preferensi, yang menggabungkan faktor-faktor kristis (critical), kuantitatif (obyektif) dan kualitatif (subyektif). Langkah penyelesaian metode ini adalah sbb: 1. Eliminasi alternatif yang jelas tidak memenuhi syarat / tidak layak (critical factor). Misalnya : Harga lahan melebihi budget untuk investasi lahan, CF i CFi 1 CFi 2... CF 2. Tentukan Performance of measurements dari Objective Factor (OF) 1 OFi 1 Ci ( ) Ci i 1 C i adalah total annual cost untuk alternatif i ip p CF ij

33 Contoh: Alternatif Yearly Cost (Rp,1,000,000,000,-) Labor Distribution Tax Others Total (C i ) 1/C i Lokasi A 3,62 2,08 0,25 4,0 9,95 0, Lokasi B 3,4 2,75 0,3 4,0 10,45 0, Lokasi C 3,75 2,9 0,4 4,0 11,05 0, Total: 0, Sehingga dapat dihitung besarnya Performance of Measurement dari tiap alternatif : OFA = 9,95x0, OFB = OFC = 10,45x0, ,05x0, = 0,35056 = 0,33378 Total OF i = 0, , , = 0,31566

34 3. Tentukan Faktor Subyektif yang berpengaruh secara significant terhadap penentuan lokasi dan tentukan SFi. SFi = (W1xR1)+ (W2xR2)+ (W3xR3)+... Wi = rating faktor untuk setiap faktor subyektif yang ada Ri = rating faktor untuk setiap alternatif berdasarkan tiap faktor subyektif Gunakan tabel perbandingan antar faktor subyektif membandingkan tingkat kepentingan ( Faktor mana yang lebih penting dari 2 faktor yang dibandingkan? ). Jika Faktor A lebih penting dibanding faktor B, maka faktor A diberi nilai 1, faktor B diberi nilai 0. Jika kedua faktor dinilai memiliki tingkat kepentingan yang sama maka kedua faktor tersebut diberi nilai 1

35 Contoh: Terdapat 3 faktor subyektif yaitu tersedianya : a. Fasilitas pendidikan b. Fasilitas perumahan c. Sikap Masyarakat Faktor Subyektif Penentuan Index Faktor Subyektif Pairwise Comparation Pendidikan Perumahan Sikap Masy. Total Score Pendidikan ,43 Perumahan ,14 Sikap Masy ,43 Dari tabel diatas diketahui bahwa : Faktor pendidikan lebih penting dari faktor perumahan Faktor pendidikan sama pentingnya dengan faktor sikap masyarakat. Faktor perumahan tidak lebih penting dari faktor sikap masyarakat. Wi 7 1,00

36 Perbandingan antar alternatif untuk faktor Pendidikan, Perumahan, Sikap Masyarakat: Alternatif Faktor Pendidikan Pairwise Comparation A B C Total Score A ,33 B ,17 C ,50 Alternatif Faktor Perumahan Pairwise Comparation A B C Ri Total 6 1,00 Total Score A ,50 B ,17 C ,33 Ri 6 1,00 Alternatif Faktor Sikap Masyarakat Pairwise Comparation A B C Total Score A ,33 B ,33 C ,33 Ri Total 6 1,00

37 Sehingga dapat ditentukan besarnya faktor subyektif dari tiap alternatif sbb: SFA = (0,43x0,33) + (0,14x0,5) + (0,43x0,33) = 0,3538 SFB = (0,43x0,17) + (0,14x0,17) + (0,43x0,33) = 0,2388 SFC = (0,43x0,50) + (0,14x0,33) + (0,43x0,33) = 0,4031 Total SF = 0, , , Tentukan bobot faktor obyektif (k) dan nilai LPM i Antara faktor obyektif dan faktor subyektif perlu ditentukan besarnya bobot dari kedua faktor tersebut, faktor mana yang lebih dianggap penting. Jika diberikan bobot untuk faktor obyektif sebesar 80%, k = 80%. Maka faktor obyektif memberikan kontribusi terhadap nilai total sebesar 80% dan nilai subyektif hanya memberikan kontribusi sebesar 20% saja. Maka bobot untuk faktor subjective, (1-k) = 20%. Tahapan terakhir dalam metode ini adalah menentukan nilai LPM (Location Preference Measure) LPM i = CF i [k (OF i ) + (1-k) (SF i )]

38 Contoh: Dari contoh soal diatas sudah dapat ditentukan nilai OF dan SF dari masing-masing alternatif, dengan memberikan bobot untuk faktor obyektif sebesar 80%, k = 80% (sehingga bobot faktor subyektif = (1-k) = 20%), maka dapat ditentukan nilai LPM sbb : LPMA = (0,8 x 0,35056) + (0,2 x 0,3538) = 0, (Alternatif Terbaik) LPMB = (0,8 x 0,33378) + (0,2 x 0,3538) = 0, LPMC = (0,8 x 0,31566) + (0,2 x 0,3538) =0, Total LPM = 0, , Kesimpulan : Alternatif terbaik adalah alternatif A dengan nilai LPM terbesar.

39 Application in Location Problems Seers Inc. telah memiliki 2 plants yang melayani permimtaan di 4 kota. Saat ini Seers Inc. sedang mempertimbangkan untuk membuka satu cabang lagi. Alternatif yang dimiliki adalah Atlanta atau Pitsburg. Kapasitas maksimum yang diharapkan pada plant yang baru sebesar 330. Catatan: kedua alternatif tempat baru tidak membatasi kapasitas. TENTUKAN TEMPAT MANA YANG PALING SESUAI UNTUK MENDIRIKAN PLANT BARU. Data Costs, Demand, dan Supply adalah sbb: Boston Philadelphia Galveston Raleigh Supply Capacity Albany Little Rock Atlanta No Limit Pitsburg No Limit Demand

40 Latihan Soal Mole-Sun Brewing Company is evaluating six candidate locations-montreal, Plattsburg, Ottawa, Albany, Rochester, and Kingston-for constructing a new brewery. The two critical, three objective, and four subjective factors that management wishes to incoporate in its decision making are summarized in the table. The weights of the subjective factors are also provided in the table. Determine the best location if the subjective factors are to be weigthed 50% more than the objective factors. Water Supply Factors Critical Objective Subjective Tax Incentives Revenue Labor Cost Energy Cost Communit y Attitude Ease of Transporta tion Labor Unionizati on Support Services Albany Kingston Montreal Ottawa Plattsburg Rochester

41 Layout Problem

42 Sistematika Perancangan Fasilitas

43 Prinsip-prinsip Perancangan Fasilitas Integrasi Total Jarak Perpindahan Bahan Yang Minimal Aliran Proses Kerja Pemanfaatan Ruangan Kepuasan Dan Keselamatan Kerja Fleksibilitas

44 Permasalahan Layout? Space Availability Penempatan fasilitas secara utuh dalam ruangan yang tersedia Material Flow Process Pengaturan untuk kelancaran arus perpindahan Material Handling Perpindahan material yang tidak dapat dihindari Flexibility Penyesuaian bila terjadi investasi lanjutan

45 Manufacturing Healthcare Service Restaurants Banks Airports Entertainment Logistics and Distribution Ports/Terminals Distribution Centers Applications

46 JIT manufacturer Types of layout problems (Examples) Relayout of an existing facility Relayout due to increased traffic (resulting from a merger) Consolidation of manufacturing operations from two or more sites to one Leasing of office space in a multi-story building Find a better layout in existing space Introduction of new product lines

47 Types of layout problems Layout of a service system Layout of a manufacturing facility Warehouse layout Nontraditional layout

48 Operations review for office layouts (Suskind, 1989) Is the company outgrowing its space? Is available space too expensive? Is building in the proper location? How will a new layout affect the organization and service? Are office operations too centralized or decentralized? Does the office structure support the strategic plan? Is the new layout in tune with the company s image Does customer physically participate in service delivery?

49 Plan, Factory & Pabrik? Plant, factory, production & manufacturing activities. Proses fabrikasi & perakitan (assembly)

50 Macam-macam pabrik / industri Berdasarkan Output / Proses: Raw Material/Primary Industries Manufacturing Industries (Producer/ Consumer Goods) Distribution/Transpor tation Industries Service Industries

51 Macam-macam pabrik / industri

52 Service system layout Dentist s office Staff Lounge X-Ray Room Records Room Dentist s Room Orthodontist s Room Oral Hygienist s Room Waiting Area Reception Oral Hygienist s Room Men s Rest Room Women s Rest Room

53 Service system layout Grocery store

54 Office structures Closed structure Semiclosed structure Open structure Semiopen structure

55 Closed structure

56 Semiclosed structure Teller Teller Teller

57 Open structure

58 Semiopen structure

59 Manufacturing layout Minimize transportation cost of raw materials, subassemblies, work-in-process inventory, tools, parts, finished products, etc. Facilitate traffic flow Improve employee morale Minimize or eliminate risk of injury and property damage Ease of supervision and face-to-face communication

60 Driveway layout

61 Warehouse layout

62 Nontraditional layout Keyboard layout IC board layout Computer disk storage layout Airport gate layout

63 Product and Process Analysis

64 PRODUCT ANALYSIS

65 Data required for developing good layouts Product Analysis Types of products and specifications Detail of components Production volume Process Analysis Material flow (patern, diagram, data) Types of layout

66 Product Analysis Specification a.dimension, Weight, Material & Drawing b.quality of product c.specific requirement Volume Production quantity & variation Part s Breakdown a.flow process. b.assembly process. c.processing time. d.machine, jig, tool and other.

67 Process Flowcharts UPS Receiving Active Bins Picking Packing Shipping Parcel Post Reserve Storage Next-Day UPS Quality Assurance Back to Vendor Monogramming Embroidering Hemming Gift Boxing

68 Process Maps Customer Waiter Salad Chef Dinner Chef Place order Is order complete? N Give soup or salad order to chef Y Prepare soup or salad order Give dinner order to chef Prepare dinner order Drink Get drinks for customer Eat salad or soup Deliver salad or soup order to customer Give order to waiter Eat dinner Receives check Gives payment to waiter Deliver dinner to customer Deliver check to customer Receive payment for meal Give order to waiter Cash or Credit? Credit Collect change, leave tip Cash Bring change to customer Run credit card through Fill in tip amount Return credit slip to customer Collect tip

69 Make vs. Buy? BUY No Can item be purchased? Yes Can we make the item? Yes Is it cheaper for us to make? Yes Is the capital available? No No No Yes MAKE BUY BUY MAKE

70 Found by superimposing the route sheets and the assembly chart, a chart results that gives an overview of the flow within the facility. Operations Process Chart

71 TWO MACHINES Operator Machine Charts THREE MACHINES Time Operator M1 M2 Time Operator M1 M2 M2 0.5 U1 UNLOAD RUN 0.5 U1 UNLOAD RUN RUN 1 U1 UNLOAD RUN 1 U1 UNLOAD RUN RUN 1.5 L1 LOAD RUN 1.5 L1 LOAD RUN RUN 2 L1 LOAD RUN 2 L1 LOAD RUN RUN 2.5 I&P RUN RUN 2.5 I&P 1 RUN IDLE RUN 3 T-2 RUN RUN 3 T-2 RUN IDLE RUN 3.5 U2 RUN UNLOAD 3.5 U2 RUN UNLOAD RUN 4 U2 RUN UNLOAD 4 U2 RUN UNLOAD RUN 4.5 L2 RUN LOAD 4.5 L2 RUN LOAD RUN 5 L2 RUN LOAD 5 L2 RUN LOAD RUN 5.5 I&P RUN RUN 5.5 I&P 2 RUN RUN IDLE 6 T-1 RUN RUN 6 T-3 RUN RUN IDLE 6.5 RUN RUN 6.5 U3 RUN RUN UNLOAD 7 RUN RUN 7 U3 RUN RUN UNLOAD 7.5 IDLE RUN RUN 7.5 L3 RUN RUN LOAD 8 RUN RUN 8 L3 RUN RUN LOAD 8.5 I&P 3 IDLE RUN RUN Cycle Time 8 min 9 T-3 IDLE RUN RUN Oper. Idle 2 min Mach Idle 0 min Cycle Time 9 min Prod Rate 0.25 pc/min Oper. Idle 0 min Mach Idle 1 min Prod Rate pc/min

72 PROCESS ANALYSIS

73 Manufacturing Process: Simple Description Suppliers $ $ $ Material Manufacturing Manufacturing CACAT CACAT RECYCLE RECYCLE WIP Stotage WIP Stotage WIP Stotage Inventory Quality Assurance Manufacturing CACAT Inventory Distribution RECYCLE CACAT

74 Five types of layout Product layout Process layout Fixed-position layout Group-technology layout Hybrid layout

75 Types of Departments/Layouts Volume High Product Department Medium Product Layout Fixed Location Layout Fixed Materials Location Department Product Family Department Group Technology Layout Process Layout Process Department Low Low Medium High Variety Source: John S. Usher class notes

76 Product layout

77 Product Layouts Product A Department D D M G P D A Receiving Department Product B Department L L M M Product C Department D G P A Shipping Department L L L G G P A Source: John S. Usher class notes

78 Process layout TM TM DM DM TM TM DM VMM VMM BM BM

79 The Process Layout Lathe Department Milling Department Drilling Department L L M M D D D D L L M M D D D D L L G G G P L L L L G G Grinding Department Receiving and Shipping G P Painting Department A A A Assembly Source: John S. Usher class notes

80 Flow of Materials in Process Layouts Lathe Department Milling Department Drilling Department L L M M D D D D L L M M D D D D L L G G G P L L L L G G Grinding Department Receiving and Shipping G P Painting Department A A A Assembly Source: Russell & Taylor, 2007

81 Project (Fixed-Position) Layout L G G D D D G Storage L L L M P A A G Storage Receiving and Shipping Source: John S. Usher class notes

82 Group technology layout TM DM VMM DM BM TM TM BM VMM DM TM

83 Hybrid layout TM TM VMM BM TM TM DM

84 Automated Manufacturing Cell Source: John S. Usher class notes

85 SELECT SEARCH ANALYZE Systematic Layout Planning Input Data and Activities 1. Flow of materials 2. Activity Relationships 3. Relationship Chart 4. Space Requirements 5. Space Available 6. Space Relationship Diagram 7. Modifying Considerations 8. Practical Limitations 9. Develop Layout Alternatives 10. Evaluation Source: John S. Usher class notes

86 Systematic Layout Planning Phase I - Determination of the location of the area where departments are to be laid out Phase II - Establishing the general overall layout Phase III - Establishing detailed layout plans Phase IV - Installing the selected layout

87 Systematic Layout Planning P Q R S T Product: Types of products to be produced Quantity: Volume of each part type Routing: Operation sequence for each part type Services: Support services, locker rooms, inspection stations, and so on Timing: When are the part types to be produced? What machines will be used during this time period?

88 SLP

89 SLP

90 COPYRIGHT RICHARD MUTHER & ASSOCIATES SLP OVERVIEW

91 Sample relationship diagram

92 COPYRIGHT RICHARD MUTHER & ASSOCIATES SLP OVERVIEW

93 Lecture 8 Preparation Read: Ekonomi Teknik pens and calculator over the engineering drawings image by Elnur from Fotolia.com

94