PENATAAN ARSITEKTUR DAN INFORMASI KINERJA DALAM RKA K/L 2016
|
|
- Glenna Kusuma
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PENATAAN ARSITEKTUR DAN INFORMASI KINERJA DALAM RKA K/L 2016 Jakarta, 10 Februari 2015
2 Dalam rangka penguatan penganggaran berbasis kinerja, dilakukan penataan Arsitektur dan Informasi Kinerja (ADIK) dalam RKA KL, dan akan diterapkan mulai perencanaan penganggaran TA (Pasal 24 PMK No.136/PMK.02/2014 tentang Juksunlah RKA K/L) 2
3 OUTPUT DAN OUTCOME PERLU DITATA KARENA BELUM MENCERMINKAN KUALITAS BELANJA K/L 180% 160% 140% 120% 100% 80% 60% 40% 20% 0% Hasil Evaluasi Kinerja Tahun ,86% Penyerapan Anggaran 79,37% Konsistensi (ketepatan waktu) 163,94% Pencapaian Keluaran 35,97% Efisiensi Analisis atas seluruh output dalam RKA- K/L 2012: 1. Jumlah output terlalu banyak (output tahun 2012 berjumlah ) 2. Banyak output bersifat administratif, bukan substantif mis: laporan dan dokumen (jenis ini teridentifikasi sekitar output dengan pagu sebesar Rp45,1 triliun) 3. Banyak output yang berkarakteristik input, misalnya kendaraan, komputer, gedung (teridentifikasi sekitar 360 jenis output dengan pagu sebesar Rp168,3 triliun) 4. Target output tidak jelas baik bagi yang menyusun maupun bagi yang mengevaluasi (lihat tabel data anomali sejumlah kasus) 3
4 Penataan ADIKdilakukan dengan menggunakan konsep dasar Logic Model (LM) YOU/WE INPUT AKTIVITAS OUTPUT COSTUMER OUTCOME What we have What we do What we produce/ deliver Mengubah kesadaran Bisa Sadar Paham Tahu Mengubah kebiasaan Status Biasa Mau Mengubah kondisi Konsep dasar Logic Model (LM) = alat bantu untuk merumuskan outcome dan output level atas yang memiliki benang merah dengan otcome dan output level di bawahnya 4
5 Contoh Logic Model Sederhana Liburan Keluarga Input Proses Output Outcome Anggota Keluarga Anggaran Mobil Mengendarai mobil menuju Bumi Perkemahan Tiba di bumi perkemahan Setiap anggota keluarga saling memahami satu sama lain Peralatan kemah Membangun tenda Memasak Tenda yang didirikan Sajian masakan Ikatan keluarga yang kuat 5
6 KONSEP LOGIC MODEL (1) PMK No.136/PMK.02/2014 Tentang Petunjuk Penyusunan Dan Penelaahan RKA K/L Arsitektur RKA K/L berbasis pada hasil (Outcome) Outcome Indikator Target PROGRAM Output Aktivitas Indikator Target Input Suatu outcome akan dicapai apabila telah tersedia atau diproduksi output yang diperlukan. Untuk menghasilkan suatu output diperlukan serangkaian aktivitas dimana dalam melaksanakan berbagai aktivitas dimaksud diperlukan berbagai sumberdaya (input). 6
7 KONSEP LOGIC MODEL (2) Sasaran pembangunan nasional (impact) NASIONAL Sasaran strategis K/L (outcome/impact) K/L Input Aktivitas Ouput Indikator Target Outcome Indikator Target Sasaran program (outcome) ESELON I Input Aktivitas Ouput Indikator Target Outcome Indikator Target Sasaran kegiatan (output) ESELON II Input Aktivitas Ouput Indikator Target Outcome Indikator Target Proses / Aktivitas Input Kemen Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kemen Keuangan (DJA) menggunakan pendekatan LM dalam menyusun dokumen perencanaan dan penganggaran dengan tujuan memperkuat hubungan antara outcome, output, aktivitas, dan input. 7
8 RUMUSAN OUTCOME & OUTPUT K/L*) HARUS MERUJUK KE VISI & MISI PRESIDEN *) OUTPUT DENGAN PERSPEKTIF KELUAR 8
9 9
10 "Tugas kita semua dan utama adalah menjalankan visi dan misi Presiden. Tidak ada lagi yang namanya visi dan misi menteri. Karena yang ada hanya program operasional menteri. Sekali lagi yang ada program operasional menteri" Rapat perdana kabinet kerja di kantor presiden, Jakarta, Senin (27/10/2014). 10
11 HAL HAL YANG AKAN DILAKUKAN KE DEPAN Menyempurnakan rumusan output dan outcome dalam dokumen RKA KL: Rumusan outcome & output K/L menyempurnakan referensi rumusan sasaran strategis dalam Formulir 1 RKA KL Rumusan outcome & output Eselon I menghapus referensi rumusan sasaran strategis dan menyempurnakan sasaran program dalam Formulir 2 RKA KL FORMULIR 1 : RKA LEVEL KL FORMULIR 2 : RKA LEVEL ESELON 1 FORMULIR 3 : RKA SATKER 11
12 LANGKAH LANGKAH PENATAAN ADIK (1) Rumuskan sasaran strategis (outcome K/L) dengan memperhatikan: Visi & misi K/L (di bawah Kabinet Kerja) Tugas dan fungsi K/L (di bawah Kabinet Kerja) Analisis sasaran strategis (existing) dalam Formulir 1 Aplikasi RKA KL 2015: Klasifikasikan mana outcome yang berorientasi keluar dan yang berorientasi ke dalam Sesuaikan dengan Rencana Strategis K/L Sesuaikan dengan visi & misi K/L Sesuaikan dengan tugas dan fungsi K/L Buat outcome dengan rumusan yang lebih umum Lengkapi dengan indikator outcome 12
13 LANGKAH LANGKAH PENATAAN ADIK (2) Rumuskan sasaran program (outcome Eselon I) dengan memperhatikan: Visi & misi Eselon I Tugas dan fungsi Eselon I Analisis hasil (existing) dalam Formulir 2 Aplikasi RKA KL 2015: Klasifikasikan output berorientasi keluar dan output berorientasi ke dalam Sesuaikan dengan Rencana Strategis Eselon I K/L Sesuaikan dengan visi & misi Eselon I K/L Sesuaikan dengan tugas dan fungsi Eselon I K/L Buat output dengan rumusan yang lebih umum Lengkapi dengan indikator output 13
14 CONTOH PENATAAN ADIK KEMENTERIAN KEUANGAN (KONSEP TOP DOWN) 14
15 VISI & MISI KEMENTERIAN KEUANGAN KMK 36/KMK.01/2014 tentang Cetak Biru Program Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan Tahun Visi Kementerian Keuangan: Menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi Indonesia yang inklusif di abad ke 21 Untuk mewujudkan visi tersebut, Kementerian Keuangan mempunyai 5 misi: a. Mencapai tingkat kepatuhan pajak, bea dan cukai yang tinggi melalui pelayanan prima dan penegakan hukum yang ketat; b. Menerapkan kebijakan fiskal yang prudent; c. Mengelola neraca keuangan pusat dengan risiko minimum; d. Memastikan dana pendapatan didistribusikan secara efisien dan efektif; e. Menarik dan mempertahankan talent terbaik di kelasnya dengan menawarkan proposisi nilai pegawai yang kompetitif. Pasal 8UU N0. 17/2003 tentang Keuangan Negara: Menteri Keuangan mendapat penugasan dari Presiden: pelaksanaan kekuasan atas pengelolaan fiskal 15
16 STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KEUANGAN 16
17 LOGIC MODEL (LM) KEMENKEU DJPK Tusi utama Kemenkeu adalah dalam bidang fiskal sebagai dasar pengelolaan APBN (pendapatan, belanja, dan pembiayaan), dan pengelolaan kekayaan negara. DJA BELANJA DJPB PENGELOLAAN KEKAYAAN NEGARA KEBIJAKAN FISKAL BKF DJPU PEMBIAYAAN PENDAPATAN DJBC DJP Setjen, Itjen, dan BPPK sebagai supporting unit bagi pencapaian fungsi fiskal, pendapatan, anggaran belanja, pembiayaan dan pengelolaan kekayaan negara melaksanakan fungsi Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan. DJKN ITJEN DJA DJKN SETJEN BPPK Kemenkeu memiliki 6 Tema : 1) Fiskal, 2) Pendapatan, 3) Belanja, 4) Pembiayaan, 5) Pengelolaan Kekayaan Negara, 6) Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan. 17
18 OUTCOME & OUTPUT KEMENTERIAN KEUANGAN OUTCOME OUTPUT 1. Kebijakan fiskal yang berkualitas. Rekomendasi Kebijakan Fiskal 2. Meningkatnya penerimaan negara 1. Layanan perpajakan 2. Layanan kepabeanan dan cukai. 3. Kebijakan PNBP 4. Pengurusan penyelesaian piutang Negara 5. Layanan lelang 6. Layanan Pemanfaatan Kekayaan Negara. 3. Belanja negara yang optimal dan efisien 1. Alokasi APBN yang tepat dan efisien 2. Layanan perbendaharaan negara. 3. Layanan Desentralisasi Fiskal 4. Pembiayaan APBN yang optimal Pengelolaan utang 5. Optimalisasi pengelolaan kekayaan negara Layanan pengelolaan kekayaan negara yang berkualitas OUTCOME Organisasi Kementerian Keuangan yang Profesional dan Akuntabel OUTPUT INTERNAL 1. Layanan Organisasi dan Manajemen Kinerja 2. Layanan TIK yang terintegrasi 3. Layanan Perencanaan dan Pengembangan SDM 4. Layanan Pengelolaan Keuangan 5. Program diklat yang akomodatif 6. Layanan Pengawasan Internal. 7. Layanan Tugas Teknis lainnya. 18
19 PENYEMPURNAAN FORMULIR 1 RKA KL: SASARAN STRATEGIS K/L DALAM RKA KL VS OUTCOME LOGIC MODEL FORMULIR 1 RKA KL RENCANA PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS PADA KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA RUMUSAN LOGIC MODEL A. KEMENTERIAN : (015) KEMENTERIAN KEUANGAN Menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi Indonesia yang B. VISI : inklusif di abad ke 21 C. MISI : Mencapai tingkat kepatuhan pajak, bea dan cukai yang tinggi melalui 1 pelayanan prima dan penegakan hukum yang ketat. 2 Menerapkan kebijakan fiskal yang prudent. 3Mengelola neraca keuangan pusat dengan risiko minimum Memastikan dana pendapatan didistribusikan secara efisien dan 4 efektif. Menarik dan mempertahankan talent terbaik di kelasnya dengan 5 menawarkan proposisi nilai pegawai yang kompetitif. D. SASARAN STRATEGIS OUTCOME KL Kebijakan fiskal yang berkualitas 1Tingkat pendapatan yang optimal Meningkatnya penerimaan negara Tingkat kepercayaan stakeholders yang tinggi dan citra yang 2 meningkat yang didukung oleh tingkat pelayanan yang handal 3Tingkat kepatuhan wajib pajak, kepabeanan, dan cukai yang tinggi Alokasi belanja negara yang tepat sasaran, tepat waktu, efektif, 4 Belanja negara yang optimal dan efisien efisien dan akuntabel Tata kelola yang yang tertib transparan, dan akuntabel dalam 5 pelaksanaan belanja negara. Peningkatan efektifitas dan efisiensi pengelolaan hubungan 6 keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan daerah Terciptanya tata kelola yang tertib sesuai peraturan perundangundangan, transparan, kredibel, akuntabel, dan profesional dalam 7 pelaksanaan hubungan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah. Terpenuhinya pembiayaan APBN melalui utang secara tepat waktu, 8 Pembiayaan APBN yang optimal cukup, dan efisien. Terciptanya kepercayaan para pemangku kepentingan (investor, 9 kreditor, dan pelaku pasar lainnya) terhadap pengelolaan utang yang transparan, akuntabel, dan kredibel. 10 Terciptanya struktur portofolio utang yang optimal. 11 Terciptanya pasar SBN yang dalam, aktif, dan likuid. 12 Efisiensi dan akurasi pelaksanaan belanja negara. 13 Optimalisasi pengelolaan kas. Optimalisasi tingkat pengembalian dana di bidang investasi dan 14 pembiayaan lainnya. Peningkatan pelayanan masyarakat melalui penyempurnaan 15 pengelolaan BLU. Peningkatan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan 16 negara. Terciptanya sistem perbendaharaan negara yang modern, handal 17 dan terpadu. Terlaksananya perencanaan kebutuhan barang milik negara yang 18 Optimalisasi pengelolaan kekayaan negara optimal Terlaksananya penatausahaan kekayaan negara yang handal dan 19 akuntabel Terwujudnya pemanfaatan BMN berdasarkan prinsip the highest and 20 best use Tercapainya peningkatan kualitas pelayanan pengelolaan kekayaan 21 negara 22 Terwujudnya database nilai kekayaan negara yang kredibel Terwujudnya regulator bidang pasar modal dan lembaga keuangan 23 yang amanah dan profesional Terwujudnya pasar modal dan lembaga keuangan non bank sebagai 24 sumber pendanaan yang mudah diakses, efisien dan kompetitif. Terwujudnya pasar modal dan lembaga keuangan non bank sebagai 25 sarana investasi yang menarik dan kondusif dan sarana pengelolaan risiko yang handal. Terwujudnya industri pasar modal dan lembaga keuangan non bank 26 yang stabil, resilience dan liquid. Tersedianya kerangka regulasi yang menjamin adanya kepastian 27 hukum, keadilan dan keterbukaan (fairness and transparency). Tersedianya infrastruktur pasar modal dan lembaga keuangan non 28 bank yang kredibel, dapat diandalkan dan berstandar internasional. 29 Terwujudnya SDM yang berintegritas dan berkompetensi tinggi Organisasi Kementerian Keuangan yang Profesional dan Akuntabel 30 Terwujudnya organisasi yang handal dan modern 31 Terwujudnya good governance 32 Terwujudnya dan termanfaatkannya TIK yang terintegrasi 33 Tercapainya akuntabilitas laporan keuangan 19
20 VISI & MISI DJA DITURUNKAN DARI VISI & MISI MENKEU VISI Memacu pengelolaan APBN yang berkualitas untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan. MISI Memacu kualitas pengelolaan APBN dari perencanaan, penyusunan, hingga pelaporan; Menggunakan monitoring dan evaluasi secara efektif untuk meningkatkan kualitas perencanaan; Mendorong kerjasama dengan stakeholders dalam rangka pemberdayaan di keseluruhan proses; Terus menerus meningkatkan kualitas sistem dan proses penganggaran; Membangun kapabilitas SDM dan organisasi internal. KMK 36/KMK.01/2014 tentang Cetak Biru Program Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan Tahun Tugas : Merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang penganggaran. Fungsi : perumusan kebijakan di bidang penganggaran; pelaksanaan kebijakan di bidang penganggaran; penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang penganggaran; pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penganggaran; pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Anggaran. 20
21 OUTCOME DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN OUTCOME 1 Ketepatan anggaranbagipengguna Anggarandalam mewujudkan target Pemerintah. Indikator: Jumlah revisi anggaran (kali) Hasil dalam aplikasi RKA KL OUTCOME 2 PNBP yang optimal Indikator: Jumlah PNBP (Rp) 21
22 OUTPUT DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN OUTPUT 1 Alokasi anggaran yang akurat bagi pendanaan program Pemerintah Indikator: Jumlah alokasi anggaran untuk program dengan kriteria informasi kinerja yang baik (%) Deviasi antara target dan realisasi capaian output (%) OUTPUT 2 Regulasi PNBP yang efektif Indikator: Jumlah regulasi PNBP yang diterbitkan (buah) Akurasi target penerimaan (%) 22
23 PENYEMPURNAAN FORMULIR 2 RKA KL: OUTCOME ESELON I DALAM RKA KL vs LOGIC MODEL FORMULIR 2 3 RKA KL RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI RUMUSAN LOGIC MODEL A. KEMENTERIAN : (015) KEMENTERIAN KEUANGAN B. UNIT ORGANISASI (03) DITJEN ANGGARAN B. VISI : Memacu pengelolaan APBN yang berkualitas untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan. C. MISI : Mengembangkan Kebijakan Fiskal yang Sehat, Berkelanjutan, Hati hati (Prudent), dan Bertanggungjawab Memacu kualitas pengelolaan APBN dari perencanaan, 1 penyusunan, hingga pelaporan; Menggunakan monitoring dan evaluasi secara efektif 2 untuk meningkatkan kualitas perencanaan; Mendorong kerjasama dengan stakeholders dalam 3 rangka pemberdayaan di keseluruhan proses; Terus menerus meningkatkan kualitas sistem dan 4 proses penganggaran; 5 Membangun kapabilitas SDM dan organisasi internal. D. SASARAN STRATEGIS 1Tingkat pendapatan yang optimal OUTCOME ESELON I PNBP yang optimal 2 Tingkat kepercayaan stakeholders yang tinggi dan citra yang meningkat yang didukung oleh tingkat pelayanan yang handal 3 Tingkat kepatuhan wajib pajak, kepabeanan, dan cukai yang tinggi Alokasi belanja negara yang tepat sasaran, tepat waktu, 4 efektif, efisien dan akuntabel Tata kelola yang yang tertib transparan, dan akuntabel dalam 5 pelaksanaan belanja negara. Ketepatan anggaran bagi Pengguna Anggaran dalam mewujudkan target Pemerintah. 6 s.d. 28 HASIL (OUTCOME) Terlaksananya fungsi penganggaran sesuai dengan peraturan perundang undangan dan kebijakan Pemerintah OUTPUT ESELON 1 Alokasi anggaran yang akurat bagi pendanaan program Pemerintah INDIKATOR KINERJAUTAMA PROGRAM Indikator 1. Jumlah alokasi anggaran untuk program dengan kriteria informasi kinerja yang baik (%) 2. Deviasi antara target dan realisasi capaian output (%) Regulasi PNBP yang efektif Indikator 1. Jumlah regulasi PNBP yang diterbitkan (buah) 2. Akurasi target penerimaan (%) NOMENKLATUR KEGIATAN Pengelolaan Anggaran Belanja Pemerintah Pusat (ABPP) Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan Belanja Subsidi dan Belanja Lain Lain (BSBL) Penyusunan Rancangan APBN Pengelolaan PNBP dan Subsidi Pengembangan Sistem Penganggaran Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Ditjen Anggaran Harmonisasi Peraturan Penganggaran 23
24 Tabel Yang Harus Dilengkapi Isinya... FORM 1: RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN KEUANGAN KINERJA ANGGARAN (Rp), TARGET DAN REALISASI KINERJA TARGET/PAGU OUTCOME: Meningkatnya penerimaan negara Indikator: Tax Ratio (%) Jumlah PNBP (Rp) OUTPUT: Layanan perpajakan Indikator: Rasio realisasi penerimaan perpajakan dengan targetnya (%) AKTIVITAS: Menyusun target penerimaan perpajakan Mengadministrasikan penerimaan perpajakan dari WP INPUT: Sumberdaya Manusia Gedung dan Bangunan Peralatan dan Mesin Bahan perkantoran Norma/Standar/Pedoman/Ketentuan Dukungan Anggaran Jakarta, Juli 2014 MENTERI KEUANGAN SELAKU PENGGUNA ANGGARAN, NAMA PEJABAT 24
25 FORMULIR 1 RENCANA PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS PADA KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA NO SEMULA (EKSISTING) MENJADI (USULAN PENATAAN ADIK) 1 KEMENTERIAN Diisi sesuai dengan nomenklatur K/L yang baru 2 VISI Diisi dengan visi K/L yang baru, jika ada 3 MISI Diisi dengan misi K/L yang baru, jika ada 4 SASARAN STRATEGIS (33 SS, termasuk SS Bapepam LK) SASARAN STRATEGIS Diisi dengan Sasaran Strategis (=Outcome K/L) sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis 5 INDIKATOR OUTCOME K/L *) Diisi dengan indikator Sasaran Strategis 6 OUTPUT K/L *) Diisi dengan Output K/L 7 INDIKATOR OUTPUT K/L *) Diisi dengan indikator Output K/L *) Belum ada dalam Formulir 1 eksisting. 25
26 FORMULIR 2 RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI NO SEMULA (EKSISTING) MENJADI (USULAN PENATAAN ADIK) 1 KEMENTERIAN Baris ini diusulkan dihapus, agar tampilannya hanya fokus ke Eselon 1 2 UNIT ORGANISASI Diisi nomenklatur Eselon I sesuai dengan nomenklatur yang baru 3 VISI Diisi dengan visi Eselon I yang baru, jika ada 4 MISI Diisi dengan misi eselon I yang baru, jika ada 5 SASARAN STRATEGIS Baris ini diusulkan dihapus, agar tampilannya hanya fokus ke Eselon 1 6 PROGRAM Diisi dengan nama program program Eselon I 7 HASIL (OUTCOME) SASARAN PROGRAM Diisi dengan Sasaran Program (=Outcome Eselon I) sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis 8 INDIKATOR KINERJA UTAMA PROGRAM INDIKATOR OUTCOME ESELON I *) Diisi dengan indikator Sasaran Program 9 OUTPUT ESELON I *) Diisi dengan Output Eselon I 10 INDIKATOR ESELON I *) Diisi dengan indikator Output Eselon I *) Belum ada dalam Formulir 1 eksisting. 26
27 PENYEMPURNAAN KPJM DAN REVIEW ANGKA DASAR Penataan ADIK dalam RKA K/L akan diikuti dengan penyempurnaan pengisian prakiraan maju: Rumusan output dan outcome dalam ADIK harus dapat dituangkan dalam alokasi jangka menengah (prakiraan maju); Prakiraan maju disusun pada level program dengan pendekatan top down. Untuk menjamin agar target output dan outcome sebagaimana tertuang dalam Renstra dapat tercapai, prakiraan maju yang telah disampaikan masing masing K/L harus direview dengan menggunakan konsep logic model untuk menghasilkan angka dasar tahun berikutnya. Review baseline akan dilakukan dengan menggunakan tabel tambahan penataan ADIK (fokus pada output dan outcome); Meningkatkan peran budget analyst dalam mereview usulan anggaran. 27
28 TERIMA KASIH 28
FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : C. MISI UNIT
Lebih terperinciFORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : C. MISI UNIT
Lebih terperinciFORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : (15) KEMENTERIAN
Lebih terperinciFORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : (15) KEMENTERIAN
Lebih terperinciFORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : (15) KEMENTERIAN
Lebih terperinciFORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : (15) KEMENTERIAN
Lebih terperinciFORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : C. MISI UNIT
Lebih terperinciFORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : (15) KEMENTERIAN
Lebih terperinciFORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : Mewujudkan pengelolaan kas yang efisien dan optimal.
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : (15) KEMENTERIAN
Lebih terperinciFORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : (15) KEMENTERIAN
Lebih terperinciFORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : (15) KEMENTERIAN
Lebih terperinciFORMULIR 1 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2014
FORMULIR RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 04 KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KEUANGAN I. VISI No 0 II. MISI No 0 0 03 04 05 06 III. SASARAN STRATEGIS No 0 Tingkat pendapatan
Lebih terperinciFORMULIR 1 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2013 KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KEUANGAN I. VISI. Uraian Misi II.
FORMULIR 1 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 23 KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KEUANGAN I. VISI II. MISI No No 02 03 04 05 06 III. SASARAN STRATEGIS No 02 03 04 05 06 07 08
Lebih terperinciFORMULIR 1 PENJELASAN UMUM RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016
FORMULIR 1 PENJELASAN UMUM RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2016 1.Kementerian/Lembaga : KEMENTERIAN KEUANGAN 2. VISI : Menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi Indonesia
Lebih terperinciFORMULIR 2 RENCANA KERJA KEMENTRIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2017 1. Kementrian/Lembaga : KEMENTERIAN KEUANGAN 2. Sasaran Strategis K/L : 1.Terjaganya Kesinambungan Fiskal 3. Program : Program
Lebih terperinci21 Universitas Indonesia
BAB 3 GAMBARAN UMUM DEPARTEMEN KEUANGAN DAN BALANCED SCORECARD TEMA BELANJA NEGARA 3.1. Tugas, Fungsi, dan Peran Strategis Departemen Keuangan Republik Indonesia Departemen Keuangan Republik Indonesia
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR SP DIPA-015.12-0/2015 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Lebih terperinciBab IV Studi Kasus IV.1 Profil Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Bab IV Studi Kasus Sebelum melakukan perancangan, akan dipaparkan profil Direktorat Jenderal Perbendaharaan beserta visi, misi, tugas pokok dan fungsi, struktur organisasi, strategi bisnis, strategi TI,
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK
SURAT PENGESAHAN NOMOR SP DIPA-15.12-/AG/214 DS 198-8264-795-2 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. UU No. 23 Tahun 213 tentang
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2011
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2011 Daftar Isi i Kata Pengantar ii Ringkasan Eksekutif iv Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 2011 v BAB I Pendahuluan 1 A. Latar Belakang
Lebih terperinciPenyusunan. Gambaran Implementasi ADIK. Konsep Dasar Penataan ADIK. Implementasi ADIK. Penyusunan Informasi Kinerja
Penyusunan Informasi Kinerja Diklat Arsitektur dan Informasi Kinerja Kementerian Keuangan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan Gambaran Implementasi ADIK Konsep
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA--0/2013 DS 4029-0066-4219-0429 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki beberapa kementerian dan lembaga yang membawahi bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki beberapa kementerian dan lembaga yang membawahi bidang bidang dan urusannya masing masing dalam pemerintahan yang dituntut oleh kepala negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan Pridensial, yaitu pelaksanaan sistem pemerintahan dipimpin oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pelaksanakan pemerintahan di Indonesia menggunakan sistem pemerintahan Pridensial, yaitu pelaksanaan sistem pemerintahan dipimpin oleh Presiden. Presiden
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR SP DIPA-15.3-/215 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara.
Lebih terperinci2016, No Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, Menteri Keuangan dapat menetapkan pola pengelolaan k
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1792, 2016 KEMENKEU. PPK-BLU Satker. Penetapan. Pencabutan Penerapan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 180/PMK.05/2016 TENTANG PENETAPAN DAN PENCABUTAN
Lebih terperinciBAB III ISU - ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
BAB III ISU - ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN SKPD Sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK
SURAT PENGESAHAN NOMOR SP DIPA-15.3-/AG/214 DS 72-813-5812-6411 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. UU No. 23 Tahun 213
Lebih terperinciPENGELOLAAN PERBENDAHARAAN NEGARA DAN KESIAPAN PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA MELALUI KPPN
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PENGELOLAAN PERBENDAHARAAN NEGARA DAN KESIAPAN PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA MELALUI KPPN DISAMPAIKAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN DALAM
Lebih terperinciKeuangan telah melakukan perubahan kelembagaan yaitu. peningkat- an efisiensi, efektivitas, dan produktivitas kinerja birokrasi dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya peningkatan kinerja dan institusi kelembagaannya, Kementerian Keuangan telah melakukan perubahan kelembagaan yaitu peningkat- an efisiensi, efektivitas,
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI PROFIL APLIKASI SMART. Direktorat Jenderal Anggaran mempunyai misi sebagai berikut: meningkatkan kualitas perencanaan;
BAB III DESKRIPSI PROFIL APLIKASI SMART A. Profil Direktorat Jenderal Anggaran Sebagai bagian dari Kementerian Keuangan yang bertugas perihal penganggaran negara, Direktorat Jenderal Anggaran mempunyai
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA--0/2013 DS 3398-8002-3070-0948 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR SP DIPA-015.07-0/2015 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA-.06-0/2013 DS 0367-9073-0044-7104 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia. Demi terciptanya suatu good governance, pada tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai upaya yang lebih nyata dalam meningkatkan kinerja pelayanan kepada para pemangku kepentingan dan pengguna jasa maka Kementerian Keuangan sejak tahun
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA--0/2013 DS 2154-9991-3669-7464 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK
SURAT PENGESAHAN NOMOR SP DIPA-15.6-/AG/214 DS 12-392-713-178 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. UU No. 23 Tahun 213 tentang
Lebih terperinciKualitas dan sistem pengawasan APBN ditingkatkan untuk menjamin pelaksanaan APBN yang transparan dan akuntabel
Pengantar Kualitas dan sistem pengawasan APBN ditingkatkan untuk menjamin pelaksanaan APBN yang transparan dan akuntabel Agus D.W. Martowardojo Menteri Keuangan i Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KELIMA ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KEMENTERIAN NEGARA SERTA SUSUNAN ORGANISASI,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penganut NPM karena sesuai dengan semangat NPM untuk meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penganggaran berbasis kinerja (PBK) digunakan di berbagai negara penganut NPM karena sesuai dengan semangat NPM untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas dan akuntabilitas
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 38/PMK.09/2009 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN INTERN DEPARTEMEN KEUANGAN TAHUN 2009 MENTERI KEUANGAN,
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 38/PMK.09/2009 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN INTERN DEPARTEMEN KEUANGAN TAHUN 2009 MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa untuk
Lebih terperinciDirektorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan
i Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR GRAFIK... DAFTAR TABEL... PENGANTAR... RINGKASAN EKSEKUTIF... ii iii iv v vii ix BAB I PENDAHULUAN...
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA DJA
LAPORAN KINERJA DJA 2014 1 Daftar Isi Daftar Isi... 2 Kata Pengantar... 3 Ringkasan Eksekutif... 4 BAB I (Pendahuluan)... 5 A. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi... 5 B. Peran Strategis... 6 C. Sistematika
Lebih terperinciLAPORAN SINGKAT KOMISI XI DPR RI
LAPORAN SINGKAT KOMISI XI DPR RI (BERMITRA DENGAN KEMENTERIAN KEUANGAN, KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BAPPENAS, BANK INDONESIA, PERBANKAN DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK (LKBB), BADAN PENGAWASAN
Lebih terperinciPENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN DIREKTORAT PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK PENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK DISAMPAIKAN DALAM KEGIATAN SOSIALISASI PERATURAN
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG
SALINAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN KELIMA ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI KEMENTERIAN NEGARA SERTA SUSUNAN
Lebih terperinciHalaman Kata Pengantar Pernyataan Tanggung Jawab. Daftar Tabel Daftar Grafik. viii Daftar Lampiran. ix Daftar Singkatan
DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar i Pernyataan Tanggung Jawab ii Daftar Isi iii Daftar Tabel iv Daftar Grafik viii Daftar Lampiran ix Daftar Singkatan x Ringkasan 1 I. Laporan Realisasi Anggaran 4 II.
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR SP DIPA-15.6-/215 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara.
Lebih terperinciREVIU ANGKA DASAR (BASELINE) (Bagian 1)
REVIU ANGKA DASAR (BASELINE) (Bagian 1) Ada lima tahapan pokok dalam satu siklus APBN di Indonesia yaitu : 1). Perencanaan dan Penganggaran APBN; 2). Penetapan/Persetujuan APBN; 3). Pelaksanaan APBN; 4).
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-15.1-/216 DS5272-8985-171-5367 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK
SURAT PENGESAHAN NOMOR SP DIPA--/AG/214 DS 3739-9477-7155-715 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara. UU No. 23 Tahun 213 tentang
Lebih terperinci2017, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pere
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.105, 2017 PEMERINTAHAN. Pembangunan. Nasional. Perencanaan. Penganggaran. Sinkronisasi. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6056) PERATURAN
Lebih terperinciPelatihan Dasar CPNS Kementerian Keuangan Tugas Pokok, Fungsi, Struktur Organisasi Kementerian Keuangan
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Setiap pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN), baik yang bersatus Calon Pegawai Sipil Negara (CPNS)/PNS maupun yang berstatus Pegawai P3K merupakan anggota organisasi dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rencana Strategis Kementerian/Lembaga (Renstra KL) adalah dokumen perencanaan Kementerian/Lembaga jangka menengah (5 tahun) yang memuat visi, misi, tujuan, strategi,
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat
Lebih terperinciDirektorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan
Laporan Kinerja 2017 I II Kementerian Keuangan Laporan Kinerja 2017 III IV Kementerian Keuangan P E N G A N T A R Pada tahun 2017, dari hasil pengukuran kinerja, Nilai Kinerja Organisasi (NKO) DJA tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun anggaran 2013, kewenangan atas pengesahan Daftar Isian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak tahun anggaran 2013, kewenangan atas pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) beralih dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) kepada Direktorat
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2010 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2010 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciMATRIKS 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN 2011
1 DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS LAINNYA KEMENTERIAN KEUANGAN MATRIKS 2.3 TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/LEMBAGA TAHUN PRAKIRAAN MAJU PRAKIRAAN MAJU Rasio realisasi dari janji layanan ke 6.165,5
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN
BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN 2.1. Sejarah Singkat Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Reformasi dan demokratisasi dilakukan sebagai wujud kemauan politik pemerintah khususnya untuk mengawal pelaksanaan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2010010 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciPENGELOLAAN PERBENDAHARAAN NEGARA DAN KESIAPAN PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA MELALUI KPPN
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PENGELOLAAN PERBENDAHARAAN NEGARA DAN KESIAPAN PENYALURAN DAK FISIK DAN DANA DESA MELALUI DISAMPAIKAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN DALAM SOSIALISASI
Lebih terperinciK A T A P E N G A N T A R
K A T A P E N G A N T A R Puji Syukur ke hadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga Bagian Keuangan dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Bagian
Lebih terperinciFrequently Asked Questions (FAQ) Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan
Frequently Asked Questions (FAQ) Inspektorat Jenderal Kementerian Keuangan A. Gambaran Umum Apa itu Inspektorat Jenderal? Tugas Inspektorat Jenderal Fungsi Inspektorat Jenderal Visi Inspektorat Jenderal
Lebih terperinciUPKP V: TUGAS DAN FUNGSI KEMENTERIAN KEUANGAN
PUSDIKLAT PSDM DAFTAR ISI PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Deskripsi Singkat dan Materi Pokok Bahan Ajar... 2 C. Indikator Hasil Belajar... 2 D. Manfaat Bahan Ajar... 3 BAB I KEDUDUKAN, TUGAS,
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR SP DIPA-15.12-/216 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan
Lebih terperinciFORMULIR 1 RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 2015
FORMULIR RENCANA KERJA KEMENTERIAN/LEMBAGA (RENJA-KL) TAHUN ANGGARAN 25 KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN KEUANGAN I. VISI No Uraian Visi Kami akan menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi Indonesia
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR SP DIPA-15.2-/217 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan Negara.
Lebih terperinciBAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA DAN AKUNTABILITAS KEUANGAN A. Capaian IKU No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % (1) (1) (2) (3) (4) (5) 1 2 3 4 5 6 7 Pelaksanaan Belanja Negara Yang Efektif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses perencanaan dan penganggaran pembangunan senantiasa merupakan satu entitas dalam siklus pembangunan. Konsep demikian telah dituangkan dalam kerangka hukum Undang-Undang
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR SP DIPA-015.02-0/2016 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Lebih terperinci2.1 Rencana Strategis
2.1 Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan () telah menyusun suatu Rencana Strategis (Renstra) dengan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2010010 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK
SURAT PENGESAHAN NOMOR SP DIPA-.01-0/AG/2014 DS 2788-9070-1320-6272 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. UU No. 23 Tahun
Lebih terperinciBAGIAN ANGGARAN 015 LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2011 AUDITED. Jalan Wahidin Raya No 1 Jakarta Pusat
BAGIAN ANGGARAN 015 LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2011 AUDITED Jalan Wahidin Raya No 1 Jakarta Pusat KATA PENGANTAR Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang RI Nomor 17 tahun 2003 tentang
Lebih terperinciSURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015
SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 215 NOMOR SP DIPA-15.1-/215 DS741-6895-9721-8948 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU
Lebih terperinciPEDOMAN PENELITIAN RKA-K/L
LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA NOMOR M.HH.-05.PR.01.04 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERENCANAAN PENGANGGARAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA
www.bpkp.go.id PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2010010 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinciLaporan Kinerja KPPN Bandar Lampung 2015
BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Rencana Strategis KPPN Bandar Lampung mempunyai visi Menjadi pengelola perbendaharaan negara di daerah yang profesional, modern, transparan, dan akuntabel. Sedangkan misi
Lebih terperinciSekretariat Jenderal KATA PENGANTAR
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah
Lebih terperinciPOKOK-POKOK KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
POKOK-POKOK KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN Bimtek Penganggaran Untuk PTN Baru dan Satker Kemristekdikti Lainnya Di Lingkup Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten Bandung 27 April 2018 Profil
Lebih terperinciPENATAAN ARSITEKTUR DAN INFORMASI KINERJA DALAM RKA-K/L
PENATAAN ARSITEKTUR DAN INFORMASI KINERJA DALAM RKA-K/L Ditjen Anggaran, September 2014 Ditjen Anggaran, Kementerian Keuangan 1 Outline 1. Kondisi Umum Bagian ini memperlihatkan perkembangan belanja negara
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN DIREKTORAT PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK PENGELOLAAN PNBP DAN TANTANGAN KEDEPAN
KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN DIREKTORAT PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK PENGELOLAAN DAN TANTANGAN KEDEPAN JAKARTA, 30 NOVEMBER 2017 Landasan Filosofis Pengelolaan Tujuan negara dalam
Lebih terperinci1. Tujuan dan Landasan Konseptual PBK; 2. Kerangka PBK; 3. Syarat Penerapan PBK; 4. Tahapan Kegiatan Penerapan PBK; 5. Mekanisme Penganggaran.
1. Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK); 2. Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM); 3 Format Baru RKA-KL. 3. RKA KL di Indonesia (Menuju pengelolaan APBN yang transparan dan kredibel) Direktorat Jenderal
Lebih terperinciB. VISI : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 1 : RENCANA PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS PADA KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN : 216 A. KEMENTRIAN : (19) KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Dubnick (2005), akuntabilitas publik secara tradisional dipahami sebagai alat yang digunakan untuk mengawasi dan mengarahkan perilaku administrasi dengan
Lebih terperinciSALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PPN/ KEPALA BAPPENAS NOMOR 1 TAHUN 2011 TANGGAL 31 JANUARI 2011 TATA CARA PENYUSUNAN INISIATIF BARU
SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PPN/ KEPALA BAPPENAS NOMOR 1 TAHUN 2011 TANGGAL 31 JANUARI 2011 TATA CARA PENYUSUNAN INISIATIF BARU - 2 - Daftar Isi Daftar Isi... 2 Daftar Gambar... 4 Daftar Tabel...
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penanggulangan Kemiskinan. Pendanaan. Pusat. Daerah. Pedoman.
No.418, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penanggulangan Kemiskinan. Pendanaan. Pusat. Daerah. Pedoman. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 168 /PMK.07/2009 TENTANG
Lebih terperinciKEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN PRESIDEN NOMOR 109 TAHUN 2001TENTANG UNIT ORGANISASI DAN TUGAS ESELON I DEPARTEMEN
Lebih terperinciKebijakan Pengelolaan BMN. Direktorat Barang Milik Negara Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Desember 2013
Kebijakan Pengelolaan BMN Direktorat Barang Milik Negara Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Desember 2013 OUTLINE Paradigma Pengelolaan Keuangan Negara Komposisi Belanja APBN dan Statistik Nilai BMN Pada
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.
KATA PENGANTAR Laporan akuntabilitas kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga
Lebih terperinci: Menteri Dalam Negeri, Kepala BNPP, Ketua KPU, Ketua Bawaslu
TERBATAS (Untuk Kalangan Sendiri) LAPORAN SINGKAT KOMISI II DPR RI ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ Tahun Sidang
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012
RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Dalam upaya meningkatkan
Lebih terperinciNAMA JABATAN : Direktur Jenderal Anggaran
LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 706/PM.1/2008 TENTANG URAIAN JABATAN DI LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN MENTERI KEUANGAN - 1-1. NAMA JABATAN : Direktur Jenderal Anggaran 2. IKHTISAR
Lebih terperinciSEKILAS TENTANG ANALISIS KEBIJAKAN BELANJA PUBLIK/NEGARA
SEKILAS TENTANG ANALISIS KEBIJAKAN BELANJA PUBLIK/NEGARA 1. Arti penting dan peran analisis kebijakan belanja publik. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, serta
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dengan telah ditetapkannya pembentukan
Lebih terperinci