BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN"

Fanny Hermanto
6 tahun lalu
Tontonan:

1 BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN 2.1. Sejarah Singkat Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Reformasi dan demokratisasi dilakukan sebagai wujud kemauan politik pemerintah khususnya untuk mengawal pelaksanaan desentralisasi fiskal dan otonomi daerah, maka sebagai pemegang otoritas fiskal di Kementerian Keuangan dibentuk Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan yang secara khusus ditugaskan menangani pengelolaan hubungan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah. Pembentukan Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan di Kementerian Keuangan tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2006 tanggal 8 Juni 2006 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 Tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan merupakan penggabungan dari beberapa unit eselon II di Direktorat Jenderal Anggaran dan Perimbangan Keuangan (DJAPK) dan dari Badan Pengkajian Ekonomi Keuangan dan Kerjasama Internasional (BAPEKKI), sesuai Gambar 2.1. berikut: 10

2 11 BAPPEKI PUSAT EVALUASI PAJAK DAN RESTRIBUSI DAERAH PUSAT PENGKAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN DAERAH Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan DIT. PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH DJAPK DIT. DANA PERIMBANGAN DIT. PEMBIAYAAN DAN INFORMASI KEUANGAN DAERAH DIT. DANA PERIMBANGAN DIT. PINJAMAN, HIBAH DAN KAPASITAS DAERAH DIT. EVALUASI PENDANAAN DAN INFORMASI KEUANGAN DAERAH Gambar 2.1. Transfer Tugas Pengelolaan Hubungan Pusat dan Daerah dari BAPPEKKI dan DJAPK ke Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Sumber: Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2006 Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 131/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Keuangan, Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan dalam melaksanakan tugas tersebut, menyelenggarakan fungsi: (1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah;

3 12 (2) Pelaksanaan kebijakan di bidang perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah; (3) Perumusan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah; (4) Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah; (5) Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Struktur Organisasi Susunan Organisasi Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan adalah sebagai berikut: (1) Sekretariat Direktorat Jenderal; (2) Direktorat Pajak Daerah dan Retribusi Daerah; (3) Direktorat Dana Perimbangan; (4) Direktorat Pembiayaan dan Kapasitas Daerah; dan (5) Direktorat Evaluasi Pendanaan dan Informasi Keuangan Daerah. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 100/PMK.01/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Keuangan, susunan organisasi Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan diubah dengan tugas dan fungsi tetap. Selanjutnya dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 206/PMK.01/2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan, terdapat perubahan struktur organisasi pada Sekretariat Direktorat Jenderal, namun secara tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan tetap.

4 Visi Dan Misi Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan memiliki visi dan misi yang tercantum dalam dokumen Rencana Strategis Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Tahun sebagai berikut: Visi dalam Rencana Strategis Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan ) adalah menjadi unit organisasi yang profesional, kredibel, transparan, dan akuntabel dalam perumusan dan pengelolaan kebijakan di bidang perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah. Untuk mencapai visi tersebut, misi Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan dalam Rencana Strategis : (1) Mewujudkan optimalisasi pendapatan asli daerah melalui pengkajian, supervisi, dan evaluasi kebijakan pajak daerah dan retribusi daerah yang konstruktif, adil, dan selaras dengan kebijakan perpajakan nasional; (2) Mewujudkan optimalisasi perumusan dan pelaksanaan kebijakan transfer ke daerah yang transparan, adil, proporsional, akuntabel, dan demokratis; (3) Mewujudkan kebijakan dana dekonsentrasi, dan tugas pembantuan berdasarkan prinsip keseim- bangan, transparansi, dan akuntabilitas; (4) Mewujudkan optimalisasi perumusan dan pelaksanaan kebijakan pembiayaan daerah; (5) Mewujudkan informasi keuangan daerah yang terpercaya (TRUST: complete, Reliable, Up to date, Secure, and acurate). Visi dan misi Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan tersebut di atas disempurnakan dan dirumuskan kembali dalam cetak biru transformasi

5 14 kelembagaan Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan. Adapun visi dan misi tersebut adalah sebagai berikut: Visi: menjadi pengelola hubungan fiskal pusat dan daerah berkelas dunia yang adil dan transparan, sedangkan misi Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan adalah: (1) Mewujudkan perumusan kebijakan hubungan keuangan pusat dan daerah yang transparan dan akuntabel. (2) Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan hubungan keuangan pusat dan daerah yang efektif. (3) Menyelenggarakan sistem informasi keuangan daerah yang akurat, transparan, dan tepat waktu. (4) Meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan daerah Sumber Daya Manusia Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, didukung sumber daya manusia (SDM) sejumlah 387 orang. Statistik pegawai berdasarkan eselon yaitu eselon I sebanyak 1 orang, eselon II sebanyak 5 orang, eselon III sebanyak 25 orang, eselon IV sebanyak 98 orang dan non eselon sebanyak 258 orang. Statistik tersebut dapat dilihat pada bagan sebagai berikut:

6 15 Dirjen EPIKD PKD PDRD Daper Sekretariat Gambar 2.2. Statistik Pegawai Berdasarkan Unit Eselon II Sumber : Bagian Organisasi dan Kepegawaian (2015). Dilihat dari sisi tingkat pendidikan, sebagian besar pegawai Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan berpendidikan S1/D4 yaitu 181 orang dan S2 sejumlah 110 orang. Gambaran lengkap dapat dilihat pada Gambar 2.3. Gambar 2.3. Statistik Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan Sumber : Bagian Organisasi dan Kepegawaian (2015).

Gambar 2.4. Statistik Pegawai Berdasarkan Jabatan Eselon Sumber : Bagian Organisasi dan Kepegawaian (2015).

7 16 Komposisi SDM Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan apabila dilihat secara statistik berdasarkan komposisi jabatan eselon, dapat dilihat sebagaimana dalam Gambar 2.4. Gambar 2.4. Statistik Pegawai Berdasarkan Jabatan Eselon Sumber : Bagian Organisasi dan Kepegawaian (2015). Komposisi SDM Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan secara statistik berdasarkan komposisi usia, dapat dilihat dalam Gambar 2.5 berikut ini. Gambar 2.5. Statistik Pegawai Berdasarkan Usia Sumber : Bagian Organisasi dan Kepegawaian (2015).

8 17 Gambaran statistik pegawai di atas menggambarkan potensi SDM yang cukup menjanjikan. Terlebih lagi bila dilihat dari komposisi usia yang sebagian besar berada pada usia produktif. Sebanyak 159 atau 41% berusia antara tahun dan sebanyak 150 atau 39% berusia antara tahun. Kedua kelompok usia ini merupakan aset potensial yang perlu dipersiapkan dan dikembangkan untuk menjamin tercapainya visi dan misi Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 206/PMK.01/2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan diatur mengenai tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan. Dalam peraturan tersebut Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang perimbangan keuangan. Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan dalam melaksanakan tugas tersebut, menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: (1) Perumusan kebijakan di bidang perimbangan keuangan. (2) Pelaksanaan kebijakan di bidang perimbangan keuangan. (3) Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang perimbangan keuangan. (4) Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perimbangan keuangan. (5) Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan.

9 18 Gambar 2.6. dapat dilihat secara keseluruhan struktur organisasi Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan. Gambar 2.6. Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Sumber: PMK No. 206/PMK.01/2014.

dokumen-dokumen yang mirip

21 Universitas Indonesia

21 Universitas Indonesia BAB 3 GAMBARAN UMUM DEPARTEMEN KEUANGAN DAN BALANCED SCORECARD TEMA BELANJA NEGARA 3.1. Tugas, Fungsi, dan Peran Strategis Departemen Keuangan Republik Indonesia Departemen Keuangan Republik Indonesia