Panduan Praktik Terbaik DBE 2: Pembelajaran Aktif untuk Perguruan Tinggi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Panduan Praktik Terbaik DBE 2: Pembelajaran Aktif untuk Perguruan Tinggi"

Transkripsi

1

2 Panduan Praktik Terbaik DBE 2: Pembelajaran Aktif untuk Perguruan Tinggi

3 Daftar Isi 1. Pendahuluan 1 2. Deskripsi Program 3 Pertama : Pelatihan Pembelajaran Aktif di Sekolah (ALIS) 6 Kedua : Pelatihan Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi (ALIHE) 8 Ketiga : Implementasi dan Supervisi pembelajaran aktif di Perkuliahan 10 Keempat : Penilaian Portofolio Pembelajaran Aktif Di Perguruan Tinggi Lampiran 1. Prosedur Pelaksanaan Supervisi Lembar Pengamatan Lembar FGD Panduan Penilaian Portofolio Daftar Fasilitator 62 Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Active Learning for Higher Education

4 1. Pendahuluan Latar Belakang Dalam rangka membantu pemerintah meningkatkan mutu pembelajaran di pendidikan dasar di Indonesia, sejak tahun 2005 lalu Decentralize Basic Education 2 (DBE2) telah bermitra dengan 14 Perguruan Tinggi di 7 propinsi binaan untuk merancang, mengembangkan paket-paket pelatihan dan melaksanakan pelatihan-pelatihan tersebut. Hingga akhir tahun 2009 sebanyak 1,100 SD/MI dan 24,000 orang guru telah mendapatkan manfaat dari serangkaian pelatihan yang telah dilaksanakan, yang semuanya berasaskan pembelajaran aktif (PAKEM). Sebagai dampak positif dari pelatihan tersebut perguruan tinggi mitra merasakan perlunya para dosen mereka dibekali juga dengan keterampilan pembelajaran aktif tersebut. Untuk itu sejak tahun 2007 yang lalu bersama perguruan tinggi mitra DBE 2 merancang dan mengembangkan program Pembelajaran Aktif untuk Perguruan Tinggi (Active Learning for Higher Education/ ALFHE). Program ini merupakan serangkaian pelatihan untuk pelatih (TOT) tentang Pembelajaran Aktif untuk Perguruan Tinggi. Rangkaian pelatihan dan kegiatan tersebut tergambarkan dalam diagram di bawah yang meliputi empat kegiatan utama, yaitu : Pertama, pelatihan Pembelajaran Aktif di Sekolah (Active Learning in School/ ALIS), kedua, pelatihan Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi (Active Learning in Higher Education/ALIHE), ketiga, Implementasi Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi dan keempat adalah Penilaian Portofolio Peserta. Setelah diujicobakan di tiga perguruan tinggi di Nangroe Aceh Darussalam (UNSYIAH, IAIN Ar- Raniry dan Universitas Muhammadiyah) dan di Universitas Cenderawasih, Papua pada tahun 2008, program tersebut kemudian diadopsi oleh 10 perguruan tinggi mitra DBE 2 lainnya 6 provinsi di Indonesia (Sumatera Utara, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan) pada tahun Manfaat program ALFHE untuk meningkatkan mutu perkuliahan di perguruan tinggi nampaknya telah menarik perhatian perguruan tinggi perguruan tinggi lain non-mitra DBE 2 baik di wilayah Indonesia Barat, Timur maupun Tengah. Sesuai dengan permintaan, pada tahun 2010 DBE 2 telah memperluas kerjasama dengan 41 PTN dan PTS di wilayah Indonesia bagian barat, tengah dan timur. Kerangka Acuan Kerjasama penyebarluasan ALFHE telah ditanda tangani baik dengan Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri wilayah Barat (BKS-PTN Barat) dan Konsorsium PerguruanTinggi Negeri kawasan timur Indonesia (KPTN-KTI) maupun dengan para rektornya termasuk 9 perguruan tinggi di provinsi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta dan 1 perguruan tinggi di DKI Jakarta. Kerjasama dalam program ALFHE ini tidak terbatas dengan PT penghasil guru tetapi telah meluas pula ke PT lain bukan penghasil guru karena dari 41 PT tersebut sebanyak 18 PTN adalah PT non-kependidikan. Sebagai bagian dari kerjasama ini telah dilaksanakan seminar nasional ALFHE di Dikti, Jakarta, pada 5-6 Juli Keseluruhan peserta yang berhasil sebagai memperoleh seritifikat sebagai fasilitator atau yang disebut sebagai champion berjumlah 334 orang. Mereka berasal dari 55 PT di Indonesia baik negeri maupun swasta, pendidikan maupun non pendidikan, agama maupun umum yang tersebar di Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Active Learning for Higher Education 1

5 20 provinsi. Selanjutnya setiap PT mitra telah dan akan melaksanakan rollout program ALFHE di PT nya masing-masing dengan peserta berjumlah minimal 40 orang. Bahkan saat ini pelaksanaan rollout di beberapa PT tersebut telah berlangsung 2-3 kali ( UNSYIAH dan UNS) dengan jumlah peserta yang lebih besar. Apabila roll-out kegiatan dapat berlangsung seperti direncanakan, pada tahun 2011 nanti dosen yang mendapat pelatihan ALFHE akan berjumlah kurang lebih orang. Peningkatan mutu pembelajaran di perguruan tinggi sejalan dengan Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional (KemenDikNas) yang berkaitan dengan peningkatan mutu lembaga pendidikan tenaga kependidikan. Hal ini merupakan penerapan dari UU RI No. 14 tahun 2005 yang berkaitan dengan ketersediaan guru yang kompeten dan kaitannya dengan ketersediaan PT penghasil guru yang berkualitas. Untuk mendukung peningkatan mutu lembaga pendidikan tinggi yang berkualitas, salah satu aspek penting adalah penyediaan dosen yang berkompeten. Buku Panduan ini disusun sebagai acuan bagi perguruan tinggi maupun instansi terkait yang berminat mendidik tenaga pengajarnya menjadi pelatih ALFHE melalui pelatihan bagi pelatih (training of trainer/ TOT) maupun melatih para pengajarnya untuk dapat menerapkan ALFHE dalam perkuliahan mereka sehari-hari, dengan tetap menjaga standar mutu yang telah ditetapkan. Tujuan Secara keseluruhan program TOT atau pelatihan ALFHE dimaksudkan untuk meningkatkan mutu perkuliahan di perguruan tinggi dengan jalan meningkatkan pemahaman dan keterampilan dasar para dosen tentang pembelajaran aktif dengan pendekatan Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM). Diharapkan kemampuan ini kelak dapat mereka gunakan dalam merancang dan menerapkan pembelajaran aktif dalam perkuliahan mereka masing-masing maupun di sekolah bagi dosen perguruan tinggi yang berlatar pendidikan. Secara khusus, tujuan pelatihan ini adalah untuk: mengembangkan kemampuan dosen dalam memahami pembelajaran aktif di sekolah dan perguruan tinggi dalam rangka meningkatkan hasil belajar mahasiswa, mengimplementasikan teknik-teknik pembelajaran aktif dalam rangka meningkatkan hasil belajar mahasiswa; dan memperkuat kerjasama antar perguruan tinggi dengan pihak sekolah ( khusus bagi PT pendidikan) Di Indonesia istilah PAKEM sudah lazim dikenal di kalangan PT sejak 1980 an namun penerapannya masih belum optimal. Berbagai pelatihan telah diikuti oleh para dosen namun hingga saat ini masih jarang ditemukan perkuliahan yang menerapkan pendekatan ini. Kendala yang dihadapi adalah pada umumnya dosen belum merasa siap untuk menerapkan PAKEM karena mereka lebih banyak memperoleh pengetahuan dan bukan praktek menerapkan pembelajaran aktif yang efektif di perkuliahan. Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Active Learning for Higher Education 2

6 Berbagai penelitian di perguruan tinggi telah membuktikan bahwa penerapan pembelajaran aktif dapat memberikan manfaat bagi peningkatan kompetensi mahasiswa secara utuh. Melalui penerapan pembelajaran aktif diharapkan dosen dapat mengakomodasi berbagai gaya belajar mahasiswa seperti auditory, visual, tactile, kinesthetic & tactile-kinesthetic (Gregory & Chapman, 2007), melalui pengunaan media pembelajaran audiovisual, lakonan, simulasi, demontrasi dan lain-lain. Selain itu pembelajaran aktif dapat pula melatih mahasiswa berpikir tingkat tinggi (high order thinking) melalui latihan menganalisis kasus, pembelajaran berbasis masalah dan penemuan (Chickering & Gamson, 1987). Collaborative learning yang sering dipraktekkan dalam pembelajaran aktif akan dapat meningkatkan soft skill mahasiswa yang sangat diperlukan dalam dunia kerja (Agustian, 2005). Interaksi sosial melalui diskusi, presentasi, debat dll dalam proses belajar dapat menambah kepercayaan diri (self confidence) mahasiswa terutama dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain sehingga pembelajaran pun menjadi lebih menyenangkan. Berbagai kompetensi profesional yang dapat diperoleh oleh para mahasiswa melalui pembelajaran aktif tersebut merupakan kebutuhan yang diperlukan oleh lulusan perguruan tinggi di abad 21 ini. Persaingan di pasar kerja menyebabkan mereka memerlukan kompetensi profesional ini. 2. Deskripsi Program Program Pelatihan Pembelajaran Aktif untuk Perguruan Tinggi (ALFHE) merupakan serangkaian pelatihan dan kegiatan yang diberikan kepada dosen perguruan tinggi yang berlatar belakang pendidikan maupun yang umum. Rangkaian ini tertuang di dalam diagram 1 yang terdiri dari empat kegiatan utama, yaitu : Pertama adalah kegiatan pelatihan yang bertema Pembelajaran Aktif di Sekolah, kedua adalah kegiatan pelatihan yang bertema Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi, ketiga adalah kegiatan Implementasi dan Supervisi Pelaksanaan Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi dan keempat adalah Penilaian Portofolio. Agar terjadi percepatan dalam penyebarluasan pemahaman dan keterampilan ini, para peserta yang berhasil memperoleh sertifikat sangat kompeten dan kompeten akan menjadi fasilitator dan bertanggung jawab untuk melaksanakan dan menyelenggarakan program yang sama di perguruan tingginya masing-masing. Kegiatan ini dikenal dengan sebutan roll-out. Diharapkan hasil pelaksanaan roll-out ini akan menjadi program perguruan tinggi yang dilaksanakan secara terencana dan berkelanjutan. Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Active Learning for Higher Education 3

7 Bagan 1 Program Pelatihan Pembelajaran Aktif untuk Perguruan Tinggi (ALFHE) Pelatihan ini bersifat aktif di mana peserta menjadi pusat orientasi pelatihan, aktif dalam mengkonstruksi pengetahuan, sikap dan keterampilan barunya berdasar pengalamannya melalui cara berbuat. Dalam pelatihan para fasilitator mempersiapkan diri dengan berbagai games dan ice breaker untuk membuat suasana menyenangkan, membangkitkan dan meningkatkan motivasi peserta serta membuat peserta merasa rileks. Kondisi santai dan menyenangkan merupakan suasana kelas yang perlu menjadi perhatian para fasilitator agar peserta mampu meningkatkan kemampuan mereka secara optimal. Pemberian games dan ice breaker perlu disesuaikan dengan tujuan dari sesi yang akan disampaikan, dan diberikan di awal kegiatan setelah istirahat terutama setelah makan siang. Pelatihan ini memerlukan minimal 3 5 orang fasilitator untuk peserta sebanyak orang. Pendampingan merupakan aspek penting selama pelatihan ALFHE untuk dilaksanakan. Jurnal sebagai refleksi kegiatan pelatihan merupakan aspek penting yang perlu dilaksanakan selama pelatihan ini berlangsung dan setiap hari harus dibahas oleh fasilitator dalam diskusi interaktif bersama peserta. Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Active Learning for Higher Education 4

8 Sasaran Peserta Pelatihan ALFHE ini diperuntukkan semua dosen dari fakultas dan jurusan apa pun juga. Namun untuk fakultas non kependidikan, peserta tidak perlu mempelajari semua materi ALIS. Untuk kepentingan TOT, perlu ada seleksi peserta mengingat mereka akan dijadikan fasilitator yang nantinya memberikan pelatihan ALFHE. Dalam hal ini, diperlukan persyaratan dalam pemilihan peserta. Adapun persyaratan sebagai peserta adalah sebagai berikut : 1. memiliki minat yang sangat tinggi terhadap pembelajaran aktif/pembelajaran inovatif; 2. memiliki komitmen yang tinggi untuk menjadi Agen Perubahan dan Pembaharu di perguruan tingginya; 3. mewakili PGSD dan Non PGSD dari beragam bidang studi (IPA, IPS, Bahasa, Seni, Humaniora); 4. salah satu peserta merupakan Anggota Lembaga Penjaminan Mutu / Lembaga P3AI; 5. mewakili jender secara proporsional; 6. memiliki jabatan atau kepribadian yang berpengaruh untuk mensosialisasikan Paket Pelatihan ALFHE; 7. bersedia mengikuti dan berpartisipasi aktif dalam seluruh Paket Pelatihan ALFHE dengan menandatangani surat kesediaan yang diketahui oleh rektor; 8. bersedia melaksanakan roll out seluruh paket ALFHE di PT ybs.; 9. memperoleh surat tugas dari rektor sebagai Fasilitator Inti dari PT terkait;dan 10. mewakili dosen pengampu PPL atau micro teaching (bagi PT pendidikan). Pemberian Sertifikat dan Jumlah jam pelatihan Setiap peserta akan menerima sertifikat kehadiran dan sertifikat sebagai fasilitator TOT ALFHE. Sertifikat kehadiran diberikan untuk dua kegiatan pelatihan ALIS dan ALIHE. Setiap sertifikat mencantumkan jumlah jam pelatihan. Sementara sertifikat sebagai peserta nasional diberikan setelah peserta menyelesaikan implementasi dan supervisi pembelajaran aktif di perkuliahan masing-masing dan penilaian Portofolio dengan predikat sangat kompeten atau kompeten. Bagi peserta yang telah menyelesaikan implementasi di perkuliahan tetapi hasil penilaian portofolionya tergolong belum kompeten tidak akan menerima sertifikat. Hal ini bertujuan untuk menjaga kualitas program. Program pelatihan ini berbobot 224 jam dengan rincian setiap pelatihan dan kegiatan sebagai berikut : NO KUNJUNGAN/ PELATIHAN/ PENDAMPINGAN JML JAM JML HARI 1 Pelatihan Pembelajaran Aktif di Sekolah /ALIS 45 Jam 5 Hari 2 Pelatihan Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi/ ALIHE 45 Jam 5 Hari Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Active Learning for Higher Education 5

9 NO KUNJUNGAN/ PELATIHAN/ PENDAMPINGAN JML JAM JML HARI 3 Implementasi & Supervisi Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi 56 Jam 8 Hari Supervisi sejawat (2 x) Supervisi Fasilitator/DBE2 Jakarta (1 x) Supervisi Fasilitator sejawat back up (1x) Focus Group Discussion (Refleksi Mahasiswa) 4 Penilaian Portofolio 140 Jam 15 Hari Jumlah 286 Jam 33 Hari Rangkaian pelatihan dan kegiatan dalam program ALFHE dapat dijelaskan secara lebih rinci sebagai berikut : Pertama : Pelatihan Pembelajaran Aktif di Sekolah (ALIS) Pelatihan Pembelajaran Aktif di Sekolah (ALIS) merupakan kegiatan pertama dari rangkaian progrom ALFHE. Pelatihan ini dilaksanakan selama 5 hari yang terdiri atas 4 hari kegiatan pelatihan dan 1 hari kunjungan sekolah. Keseluruhan jam yang digunakan adalah 40 jam tatap muka dan 5 jam kerja mandiri sehingga keseluruhan jam pelatihan berjumlah 45 jam. Bagi peserta yang dapat menyelesaikan keikutsertaannya secara penuh akan diberi sertifikat yang di bagian belakangnya dicantumkan jumlah jam pelatihannya. Aspek penting dari keberhasilan PT adalah diterimanya lulusan mereka di pasar kerja dan memiliki kompetensi yang dibutuhkan untuk menghadapi tantangan masa depan. Bagi PT yang berlatar belakang pendidikan, keberhasilannya adalah diterimanya lulusan mereka bekerja sebagai guru yang memiliki kompetensi profesional yang sesuai dengan kebutuhan sekolah saat ini dan mendatang. Bagi PT yang berlatar belakang bukan pendidikan, gambaran pembelajaran di sekolah khususnya tingkat SMU atau pendidikan yang sederajat merupakan hal penting sebagai gambaran awal kondisi para mahasiswa baru yang akan belajar di PT ybs. Hal ini diperlukan mengingat pembelajaran di PT merupakan kelanjutan dari pendidikan di jenjang sebelumnya. Bahkan bagi PT berlatar pendidikan, sekolah merupakan komponen penting yang berperan dalam proses pembelajaran di PT. Dalam sertifikasi dosen kompetensi mengajar di sekolah menjadi salah satu aspek yang perlu dimiliki oleh para dosen di PT yang berlatar pendidikan. Sementara kenyataan di lapangan menunjukkan seringkali terjadi penolakan oleh pihak sekolah (khususnya yang telah menerapkan pembelajaran aktif) terhadap para calon guru dalam melaksanakan Program Kerja Lapangan (PPL) di sekolah. Alasan mereka adalah para calon guru bahkan dosen pembinanya dinilai kurang menguasai kompetensi pembelajaran aktif di sekolah. Berdasarkan kebutuhan tersebut maka dipandang perlu adanya hubungan yang nyata antara sekolah dan PT yang berkaitan dengan proses dan produk pendidikan. Oleh karenanya dalam pelatihan ALIS di dalamnya tercakup sesi kunjungan sekolah. Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Active Learning for Higher Education 6

10 Hubungan ini sangat penting khususnya bagi PT berlatar pendidikan karena mereka mendapat kewenangan dalam mensertifikasi guru untuk memenuhi kebijakan dalam UU RI Nomor 14 tahun 2005 yang mengharuskan ketersediaan LPTK sebagai lembaga yang bertugas menghasilkan calon tenaga kependidikan dan menyelenggarakan sertifikasi pendidik. Pelatihan ALIS bertujuan membantu para dosen untuk memahami proses pendidikan di sekolah dengan cara melakukannya. Melalui pelatihan ini, diharapkan para dosen mampu: 1. mengembangkan pemahaman dan keterampilan tentang teknik-teknik pembelajaran PAKEM di sekolah, 2. memiliki kompetensi sebagai fasilitator ALFHE melalui belajar sambil berbuat, 3. mengimplementasikan teknik-teknik pembelajaran aktif dalam rangka meningkatkan hasil belajar para mahasiswa, dan 4. memperkuat hubungan kerja PT dengan sekolah. Dalam kunjungan sekolah para peserta diharapkan mampu memperoleh data tentang proses pembelajaran di sekolah, menganalisis kondisi pembelajaran di sekolah, dan mengidentifikasi permasalahan pembelajaran yang ada di sana. Hasil pengamatan ini kemudian akan dianalisis oleh peserta untuk digunakan sebagai bahan diskusi dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD). Hasil diskusi kemudian di presentasikan dalam pleno. Setiap peserta wajib membuat dan menyerahkan laporan kunjungan sekolah secara personal dan kelompok. Peserta mengembangkan silabus yang berbasis PAKEM dari mata pelajaran yang berkaitan dengan bidang ilmu masing-masing dan mengembangkan RPP untuk 1 pertemuan. Keseluruhan hasil pelatihan pertama ini merupakan bagian dari dokumen portofolio pembelajaran yang perlu disusun oleh setiap peserta di kegiatan akhir program dan hasilnya akan menentukan kelulusan mereka dalam program ini. Pelatihan ALIS, sebagai pelatihan dasar dalam pembelajaran aktif yang berkait dengan sekolah, merupakan prasyarat untuk mengikuti pelatihan berikutnya yaitu ALIHE (Active Learning in Higher Education). Peserta yang tidak menyelesaikan pelatihan ALIS tidak diperkenankan untuk mengikuti pelatihan ALIHE. Bagi PT non pendidikan, pelatihan ALIS tetap diperlukan dengan memilih mata sesi yang penting dan merupakan dasar bagi pelatihan ALIHE. Pemilihan mata sesi ini juga ditentukan oleh kompetensi dasar dari dosen peserta. Guru yang memiliki kompetensi mengajar yang tinggi perlu dipilih untuk menjadi fasilitator dalam pelatihan ALIS agar mereka mampu memberikan gambaran pembelajaran yang sebenarnya di sekolah kepada para peserta pelatihan. Hal ini berdampak sangat positif bagi kedua pihak: para guru makin percaya diri karena dapat memfasilitasi dosen sementara dosen dapat belajar tentang pembelajaran aktif di sekolah langsung dari guru. Kerjasama dan rasa saling percaya yang tumbuh antara guru dan dosen merupakan hal sangat penting khususnya bagi PT berlatar pendidikan. Proses pembelajaran mahasiswa dari PT pendidikan dapat didukung secara optimal melalui kerjasama yang sangat positif antara guru dan dosen seperti ini. Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Active Learning for Higher Education 7

11 Materi Pelatihan ALIS Keseluruhan materi yang diberikan dalam pelatihan ALIS ini meliputi : No Topik 1 Pembukaan (Gambaran pelatihan ALFHE dan ALIS ) 2 Tujuan, Harapan dan Kontrak Belajar 3 Apa dan Mengapa PAKEM 4 Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Media dan Sumber Belajar 5 Pengembangan Kegiatan Pembelajaran Aktif 6 Apa dan Mengapa Pembelajaran Terpadu Model Keterpaduan 7 Merancang Pembelajaran Terpadu 8 Penataan Kelas Bernuansa PAKEM 9 Pengembangan Silabus 10 Penilaian Berbasis Kelas 11 Pengembangan RPP 12 Simulasi dan Refleksi Pembelajaran Aktif 13 Pembahasan jurnal dan refleksi harian 14 Simulasi Pembelajaran Aktif dan Refleksi 15 Rencana Kunjungan Sekolah 16 Kunjungan Sekolah 17 Fokus Group Discussion (FGD) dan Presentasi Hasil Kunjungan Sekolah 18 Penutupan (Kesiapan untuk pelatihan ALIHE) Kedua : Pelatihan Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi (ALIHE) Pelatihan ALIHE merupakan pelatihan kedua dari rangkaian program ALFHE. Hanya peserta yang telah menyelesaikan pelatihan ALIS secara penuh yang dapat mengikuti pelatihan ALIHE. Pelatihan ini dilaksanakan selama 5 hari dengan jumlah jam pelatihan sebesar 40 jam tatap muka dan 5 jam kerja mandiri sehingga keseluruhan jam pelatihan berjumlah 45 jam. Peserta yang telah mengikuti pelatihan secara penuh akan diberi sertifikat yang di bagian belakangnya dicantumkan jumlah jam pelatihannya. Peserta dari perguruan tinggi berlatar pendidikan diharapkan dapat memberikan contoh langsung kepada mahasiswa sebagai calon guru maupun guru yang sedang belajar di universitas yang bersangkutan. Sedangkan peserta dari perguruan tinggi non pendidikan, diharapkan mampu merancang dan menerapkan pembelajaran aktif di mata kuliah yang mereka ampu serta mensupervisi teman sejawat dalam menerapkan pembelajaran aktif di perguruan tinggi. Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Active Learning for Higher Education 8

12 Pengamatan terhadap pembelajaran aktif di sekolah yang dilakukan pada kegiatan kunjungan sekolah (ALIS) yang meliputi perencanaan, kegiatan pembelajaran, manajemen kelas, dan penilaian setelah dianalisis, hasilnya akan dibahas dan digunakan pada pelatihan ALIHE untuk peningkatan kualitas pembelajaran di perguruan tinggi. Penyelenggaraan ALIHE sama dengan ALIS yaitu menerapkan prinsip pembelajaran aktif. Berbeda dengan pelatihan ALIS, pada pelatihan ALIHE seluruh fasilitator berasal dari perguruan tinggi. Setelah menyelesaikan pelatihan ALIHE, diharapkan peserta mampu: a. merancang pembelajaran aktif di perkuliahan yang diampu, b. mengimplementasikan berbagai strategi pembelajaran aktif berdasarkan konteks kehidupan nyata pada mata kuliah yang diampu, c. menciptakan atmosfir belajar dan perkuliahan sebagai tempat yang nyaman dan menyenangkan serta menantang sehingga terbangun komunikasi multi arah antar dosen dengan mahasiswa dan mahasiswa dengan mahasiswa serta mahasiswa dengan sumber belajar lain, dan d. menilai mahasiswa sesuai dengan kompetensi melalui penilaian otentik. Materi Pelatihan ALIHE Keseluruhan materi pada pelatihan ALIHE adalah sebagai berikut : No Topik 1 Pembukaan (Gambaran pelatihan ALIHE dan Implementasi PAKEM Di Perkuliahan ) 2 Tujuan, Harapan dan Kontrak Belajar 3 Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi 4 Berpikir Tinggi di Perguruan Tinggi 5 Model dan Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi 6 Media Pembelajaran berbasis ICT 7 Pengembangan Silabus Perguruan Tinggi 8 Penilaian Otentik 9 Penilaian Portofolio Pembelajaran di Perguruan Tinggi 10 Pengembangan Satuan Acara Perkuliahan (SAP) 11 Demonstrasi Pembelajaran dan Supervisi/pendampingan 12 Rencana Tindak Lanjut (RTL) dan Refleksi 13 Pembahasan Jurnal Harian dan refleksi 14 Evaluasi Pelatihan 15 Penutupan (Kesiapan untuk implementasi dan supervise pembelajaran aktif di Perkuliahan) Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Active Learning for Higher Education 9

13 Setelah menyelesaikan pelatihan ALIHE, setiap peserta wajib membuat dan menyerahkan silabus yang berbasis PAKEM pada perkuliahan yang diampu dan mengembangkan SAP serta perangkatnya yang berbasis PAKEM dari perkuliahan yang diampu sebanyak 4 kali pertemuan. Keseluruhan hasil pelatihan kedua ini juga merupakan bagian dari dokumen portofolio pembelajaran yang perlu disusun oleh setiap peserta di kegiatan akhir program dan hasilnya akan menentukan kelulusan mereka dalam program ini. Ketiga : Implementasi dan Supervisi pembelajaran aktif di Perkuliahan Kegiatan ketiga dari rangkaian program pelatihan ALFHE ini merupakan wujud kerja dari hasil pelatihan ALIS dan ALIHE yang telah peserta selesaikan. Pengalaman melaksanakan pembelajaran aktif di perguruan tinggi merupakan hal penting untuk mengetahui tingkat pemahaman dan penguasaan keterampilan dalam pembelajaran aktif di perguruan tinggi. Untuk itu diperlukan pendampingan sejak tahap perencanaan, pelaksanaan hingga penilaian untuk menjamin mutu pembelajaran aktif dan keberlanjutannya di perguruan tinggi. Oleh karenanya pendampingan merupakan aspek penting dalam pelatihan ALFHE. Setelah melaksanakan kegiatan ini peserta diharapkan mampu : a. menerapkan rancangan pembelajaran aktif (silabus dan SAP sebanyak 4 pertemuan), dan b. melakukan supervisi/ pendampingan sejawat untuk memperbaiki proses pembelajaran di perguruan tinggi sebanyak minimal 2 kali kunjungan. Kegiatan supervisi/ pendampingan bukanlah untuk mencari kelemahan rekan sejawat dalam pembelajaran melainkan untuk membantu mereka dalam memecahkan permasalahan dan kesulitan yang mereka hadapi serta memberikan penguatan atas hal-hal positif yang telah mereka miliki. Proses pemberian bantuan dan penguatan kepada rekan sejawat ini dilakukan dengan prinsip egaliter. Supervisi (klinis) pada dasarnya merupakan pembinaan performansi dosen dalam mengelola proses belajar mengajar. Dalam kegiatan ini supervisi dilakukan oleh rekan sejawat selama 2 kali dan 1 kali oleh fasilitator. Diharapkan melalui supervisi sejawat, pendampingan menjadi bersifat lebih cair dan terbuka. Pada bagan di bawah ini digambarkan pelaksanaan pembelajaran dan supervisi/ pendampingan : Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Active Learning for Higher Education 10

14 Tabel 1 Kegiatan Implementasi dan Supervisi Sejawat No Peserta/ Dosen Mengajar Supervisi/ pendampingan Catatan A v v B C Putaran pendampingan atau mengajar 2 B v v C D 3 C v v D E 4 D v v E A 5 E v v A B dapat diubah sesuai kebutuhan Sebaiknya menghindari pendampingan berpasangan karena dapat menimbulkan kondisi yang kurang profesional. Supervisi fasilitator dilakukan setelah supervisi sejawat dilakukan minimal 2 kali untuk setiap peserta. Dengan semakin sering melakukan supervisi dan disupervisi, proses pembelajaran akan semakin optimal. Setelah mengajar dan supervisi sejawat dilaksanakan sebanyak minimal 2 kali, dilanjutkan dengan kegiatan supervisi fasilitator dan refleksi mahasiswa dalam bentuk FGD dengan menggunakan pedoman FGD (Lampiran 1). Kegiatan FGD dihadiri oleh minimal 2 mahasiswa (laki dan perempuan) wakil setiap kelas yang disupervisi. Dalam kegiatan FGD mahasiswa diminta mengisi angket dan kemudian dilakukan FGD. Fasilitator berfungsi sebagai moderator FGD. Selanjutnya fasilitator melakukan diskusi bersama dosen tentang hasil observasi dan FGD yang berkait dengan kelemahan dan kekuatan dosen yang bersangkutan. Pada dasarnya kegiatan ini merupakan refleksi dosen. Keseluruhan kegiatan implementasi dan supervisi ini meliputi : a. Persiapan kunjungan/visitasi ke perkuliahan setiap peserta, b. Pelaksanaan Implementasi dan supervisi, c. Focus Group Discussion bersama mahasiswa sebagai refleksi proses pembelajaran, d. Refleksi Implementasi dan Supervisi Pembelajaran Aktif di perkuliahan Agar kegiatan supervisi berjalan secara profesional dan menghindari faktor subyektivitas, peserta diwajibkan untuk mengikuti prosedur pelaksanaan supervisi dan menggunakan seluruh instrumen yang telah disiapkan DBE2 berupa Lembar observasi PBM di perkuliahan, Panduan FGD mahasiswa, Panduan supervisi (terlampir). Hasil pengamatan di kelas yang dilakukan peserta dan rekan sejawat akan dimasukkan dalam dokumen portofolio. Agar proses pemberian umpan balik berjalan lancar dan tujuan tercapai, perlu dilakukan langkah-langkah yang konstruktif dan produktif, seperti berikut: Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Active Learning for Higher Education 11

15 Langkah-langkah pemberian umpan balik (refleksi) No Kegiatan Tujuan 1 Membangun kemitraan Mengakrabkan, komunikatif, keterbukaan 2 Memberikan apresiasi Meningkatkan motivasi dan percaya diri dosen, Menemukan kekuatan diri 3 Memberikan kesempatan dosen mengapresiasi dirinya 4 Membimbing dosen untuk mengevaluasi dirinya 5 Mengarahkan pada hal yang perlu diperbaiki yang belum disebutkan Mengenali kekuatan diri Mengarahkan dosen untuk menyadari kekurangannya atau hal yang harus diperbaiki Mengarahkan peningkatan kualitas pembelajaran Jam kegiatan untuk implementasi dan supervisi pembelajaran aktif di perguruan tinggi berjumlah 63 jam yang terdiri atas : tatap muka/mengajar : 32 jam; supervisi sejawat: 16 jam dan kerja mandiri: 15 jam. Berdasarkan pengalaman melaksanakan TOT ALFHE di 55 PT se Indonesia, kegiatan implementasi dan supervisi merupakan kegiatan yang sangat membutuhkan persiapan yang rinci dan matang. Perubahan jam mengajar salah satu dosen dikarenakan tugas lain, akan berpengaruh terhadap penjadwalan kegiatan dari supervisi sejawat dan fasilitator. Oleh karenanya peran aktif dari pihak koordinator dan masing-masing peserta sangat penting. Fasilitator yang akan hadir mensupervisi di perkuliahan perlu disesuaikan ragam bidang studinya dengan kompetensi bidang studi serumpun dan bila memungkinkan sebaiknya dari bidang yang sejenis. Hal ini perlu diperhatikan agar hasil pendampingan menjadi lebih optimal. Keempat :Penilaian Portofolio Pembelajaran Aktif Di Perguruan Tinggi Kegiatan penilaian portofolio merupakan kegiatan keempat atau terakhir dari program pelatihan ALFHE. Pendekatan penilaian ini dipilih karena memiliki kelebihan dibanding teknik penilaian lain dan dinilai paling tepat dalam menilai proses pembelajaran aktif. Penilaian Portofolio merupakan penilaian otentik, yaitu salah satu bentuk penilaian yang lebih berorientasi pada pengungkapan kompetensi peserta dalam menyelesaikan seluruh rangkaian pelatihan ALFHE. Portofolio merupakan suatu kumpulan atau berkas bahan pilihan yang dapat memberi informasi bagi suatu penilaian kinerja peserta secara lebih objektif. Berkas tersebut misalnya berupa pekerjaan sketsa, dokumen, karangan, tulisan, dan gambar yang menunjukkan apa yang dapat dilakukan seseorang dalam lingkungan dan suasana kerja yang alamiah dan yang sesungguhnya, bukan dalam lingkungan dan suasana yang dibuat-buat dan dimanipulasi. Portofolio dapat digunakan sebagai bukti belajar, baik pada saat proses belajar-mengajar maupun di luar pembelajaran berlangsung. Dengan demikian portofolio dapat memperlihatkan perkembangan dan kemajuan belajar peserta yang tidak dapat dilihat dari hasil penyajian (tes). Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Active Learning for Higher Education 12

16 Penggunaan penilaian portofolio memiliki berbagai tujuan di antaranya adalah untuk menampilkan karya terbaik, atau menunjukkan perkembangan kinerja dalam kurun waktu tertentu, atau menunjukkan berbagai prestasi atau kompetensi seseorang. Portofolio pembelajaran aktif di Perguruan Tinggi ini merupakan bentuk penilaian otentik atau nyata terhadap pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki peserta setelah mengikuti serangkaian kegiatan dalam program pelatihan ALFHE yang terdiri dari dua kali pelatihan (ALIS dan ALIHE) serta kegiatan Implementasi dan supervisi pembelajaran aktif di perkuliahan. Para fasilitator akan menilai berbagai aspek yang tercantum dalam apa saja yang telah peserta pelajari selama pelatihan dengan cara mengkaji semua dokumen rencana pembelajaran yang telah peserta buat dan gunakan dalam kegiatan mengajar anda sehari-hari seperti silabus, SAP, alat bantu /media belajar, dokumentasi pengelolaan pembelajaran dan hasil belajar mahasiswa. Portofolio merupakan kumpulan karya dari berbagai tugas yang diberikan. Para dosen akan membuat silabus, SAP, alat bantu belajar, serta pedoman penskoran/ penilaian untuk masing-masing mata kuliah yang diampu. Untuk mata kuliah tersebut, para dosen juga diminta menuliskan refleksi atas pembelajaran dan penilaian yang mereka lakukan, dan juga meminta seorang pengawas atau rekan dosen untuk melakukan pengamatan pada pelajaran yang mereka lakukan dengan mengisi lembar pengamatan yang disediakan. Untuk melengkapi portofolionya, para dosen juga diminta menjelaskan penataan ruang kelas yang mereka lakukan dan alasan mengapa ditata demikian, dan mereka akan meminta rekan sejawat dan fasilitator setempat untuk melakukan penilaian dan memberikan komentar terhadap portofolio mereka. Penilaian portofolio pembelajaran dalam program ini menilai hasil pembelajaran dalam pelatihan ALIS, ALIHE, serta implementasi dan supervisi pembelajaran aktif di perkuliahan. Dokumen yang akan dinilai dicantumkan di dalam daftar dan keseluruhan aspek tersebut dilengkapi dengan rubrik sebagai kriteria penilaian. (Lampiran 2) Hasil penilaian portofolio akan memiliki akurasi yang tinggi karena dilakukan secara berkesinambungan melalui pengumpulan hasil pekerjaan peserta. Dalam penerapan portofolio melibatkan pimpinan unit terkait, mahasiswa, rekan sejawat dan fasilitator dosen, mahasiswa dan pihak terkait lainnya. Oleh karenanya penilaian portofolio dapat berfungsi sebagai alat bantu bagi dosen, mahasiswa maupun pimpinan jurusan untuk mengetahui kemajuan belajar yang telah dicapai dari waktu ke waktu untuk mendiagnosis kesulitan-kesulitan yang timbul. Berbeda dengan asesmen lainnya, keterlibatan peserta dalam asesmen portofolio bersifat langsung karena portofolio merupakan sesuatu yang harus dikerjakan sendiri oleh peserta yang bersangkutan. Pelaksanaan penilaian Portofolio Agar obyektifitas penilaian terjaga dan hasil penilaian dapat dipertanggungjawabkan, maka penilaian portofolio dilakukan sebanyak 2 kali oleh fasilitator yang berbeda. Hasil penilaian yang diperoleh merupakan gabungan dari hasil kedua fasilitator. Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Active Learning for Higher Education 13

17 Daftar dokumen untuk portofolio ada pada bagan lembar kegiatan pada sesi ini. Setiap dokumen akan dievaluasi secara terpisah, berdasarkan kriteria yang diuraikan dalam rubrik yang ada. Penilaian masing-masing akan diambil rata-rata dengan kategori penilaian belum kompeten, kompeten dan sangat kompeten. Kategori kompeten dan sangat kompeten dianggap berhasil. Peserta yang telah menghadiri semua pelatihan dan telah memperoleh nilai berhasil akan diberi sertifikat sementara untuk peserta TOT yang berhasil diberi sertifikat sebagai fasilitator ALFHE. Setelah menyusun portofolio sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan DBE2, peserta diharapkan : a. memiliki kesadaran akan pentingnya penilaian portofolio dalam pelatihan dan pembelajaran, b. memahami penilaian portofolio yang akan diberlakukan sebagai indikator keberhasilan peserta dalam mengikuti pelatihan ALFHE, dan c. memiliki motivasi untuk menerapkan dan melakukan penilaian portofolio untuk keberhasilan kinerjanya. Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Active Learning for Higher Education 14

18 Lampiran 1 : Prosedur Pelaksanaan Supervisi atau Pendampingan No Kegiatan Keterangan Sebelum Visitasi 1 Melakukan pengecekan ulang jadwal visitasi yang sudah disepakati dengan universitas ybs kepada UCP (University Contact Person) 2 Membawa surat identitas sebagai fasilitator resmi 3 Membawa format pendampingan ALFHE yang sudah ditetapkan Lembar Pengamatan KBM Langkah2 Pemberian Umpan Balik Lembar Focus Group Discussion (FGD) Format RTL 4 Menjaga hubungan baik dengan para dosen peserta, pimpinan universitas dalam lingkup profesional Selama Visitasi 5 Melakukan pertemuan sebelum dan sesudah melakukan pendampingan dengan pimpinan universitas (Rektor atau PR1) untuk : minta izin melakukan visitasi di PT tsb melakukan pengecekan pelaksanaan penyebarluasan pelatihan ALFHE di PT tsb atau pelaksanaan ALFHE di perkuliahan membawa rencana tindak lanjut PT ybs dalam penyebarluasan pelatihan dan kegiatan lain yang dirancang di universitas tsb yang sudah disetujui oleh Rektor Memberikan gambaran umum terhadap hasil yang diperoleh berdasarkan observasi dan pendampingan terhadap peserta dari PT ybs Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Active Learning for Higher Education 15

19 No Kegiatan Keterangan 6 Melakukan pendampingan terhadap kegiatan pembelajaran di kelas ALFHE berdasarkan ketentuan dan format yang telah disepakati. Memasukkan hasil pendampingan ke dalam odner masing-masing peserta/dosen Mengadakan pertemuan sebelum proses KBM untuk meminta SAP 4 pertemuan Melakukan pengamatan KBM Memberikan pembimbingan dan pemberian umpan balik (refleksi) 7 Melakukan fokus group discussion (FGD) dengan pedoman yang telah ditentukan oleh DBE2 Jakarta dengan mengundang 2-3 mahasiswa dari setiap kelas peserta. Membuat daftar hadir peserta FGD Peserta FGD adalah 2-3 wakil mahasiswa dari setiap dosen peserta ALFHE Mahasiswa mengisi lembar isian FGD Fasilitator melakukan konfirmasi lisan untuk memastikan kejelasan jawaban dari tiap butir pertanyaan. Dalam FGD fasilitator berperan sebagai moderator dan motivator dalam kegiatan diskusi antara peserta FGD berlangsung. Topik2 pembicaraan yang dilontarkan moderator sesuai dengan lembar isian FGD Selama diskusi berlangsung, fasilitator mencatat atau merekam dan selanjutnya fasilitator merangkum hasil FGD Memberikan hasil FGD sebagai masukan berupa penguatan hasil pembelajaran 8 Melakukan pendampingan terhadap dosen : Memberikan penguatan hasil observasi secara keseluruhan Memeriksa kelengkapan dokumen portofolio dari ke 5 dosen peserta 9 Mengumpulkan dan membawa dokumen portofolio untuk dinilai Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Active Learning for Higher Education 16

20 No Kegiatan Keterangan 10 Membuat laporan hasil visitasi dengan melampirkan salinan : format observasi yang telah diisi fasilitator salinan format FGD yang telah diisi mahasiswa rangkuman hasil FGD daftar hadir peserta FGD RTL dari universitas yang dikunjungi Setelah Visitasi Penilaian Portofolio 11 Melakukan penilaian berdasarkan format yang telah ditentukan terhadap dokumen portofolio dari PT ybs. 12 Membuat laporan hasil penilaian Tahap I terhadap portofolio setiap peserta Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Active Learning for Higher Education 17

21 Lampiran 2 : Lembar Pengamatan Pembelajaran Nama pengamat: Tanggal: Dosen yang diobservasi: Universitas Fakultas Jurusan/ Prodi Mata Kuliah Jumlah mahasiswa di kelas: laki-laki Perempuan Total Pengamatan Pembelajaran: Catat fakta-fakta yang terjadi selama observasi pelajaran ini (jangan masukan m menilai apapun pada tahap ini. Catatan ini selanjutnya akan digunakan untuk bahan acuan diskusi) Waktu Contoh: Pengamatan Dosen memberikan 4 gambar kepada setiap ketua kelompok and meminta kelompok untuk menyusun gambar tersebut berdasarkan urutan dan kemudian setiap mahasiswa menulis sebuah cerita berdasarkan gambar yang telah disusun tersebut. Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Active Learning for Higher Education 18

22 NO. ASPEK YANG DIAMATI YA TD PERENCANAAN PEMBELAJARAN Apakah tersedia SAP? Apakah indikator pembelajaran mengarah pada pengembangan berpikir tingkat tinggi (C3/aplikasi, C4/analisis, C5/evaluasi, C6/kreasi) Apakah kegiatan/ pengamalan belajar menggambarkan pembelajaran aktif? BUKTI (DESKRIPSI SINGKAT FAKTA YANG TERAMATI) Apakah bentuk penilaian yang dipilih sesuai dengan kompetensi yang hendak diukur? STRATEGI PEMBELAJARAN Apakah apersepsi dan penyampaian tujuan dilaksanakan? Apakah kegiatan pembelajaran menunjukkan suasana yang menyenangkan dan mendorong antusias siswa? Apakah kegiatan pembelajaran mendorong siswa untuk berpikir tingkat tinggi (kegiatan untuk menjawab pertanyaan mengapa dan bagaimana)? Apakah kegiatan pembelajaran mendorong siswa menemukan konsep atau membangun pemahaman sendiri? Apakah kegiatan pembelajaran mendorong interaksi antara guru, siswa, sumber belajar? Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Active Learning for Higher Education 19

23 Apakah kegiatan pembelajaran memberikan kesempatan siswa untuk mengungkapkan pendapat? Apakah pembelajaran mendorong siswa mengalami dan melakukan kegiatan secara langsung? Apakah ada variasi metode pembelajaran? Jika ya, sebutkan! Apakah kegiatan refleksi untuk menemukan pesan moral dari kegiatan pembelajaran? Apakah kesimpulan dan penguatan diberikan? MANAJEMEN KELAS Apakah tata tertib kelas ada dan diterapkan dengan baik? Apakah kelas ditata dengan baik sehingga memudahkan mobilitas, interaksi, dan komunikasi dalam kelas? Apakah instruksi untuk setiap kegiatan disampaikan dengan jelas? Apakah waktu untuk setiap langkah kegiatan dikelola dengan baik? Apakah bahan dan peralatan pembelajaran dikelola dengan baik dari segi jumlah, penataan, dan penggunaannya sehingga semua siswa terlayani dengan baik. PENILAIAN Apakah perkembangan belajar siswa dipantau dengan baik sehingga dapat diketahui kemajuan dan kesulitan belajar mereka. Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Active Learning for Higher Education 20

24 Apakah umpan balik diberikan terhadap hasil belajar sehingga siswa mengetahui kekuatan dan kelemahan mereka? Apakah guru memberikan penghargaan? (mis. pujian) REKAPITULASI HASIL PENGAMATAN No. Aspek Kesimpulan Rekomendasi A. Perencanaan Pembelajaran Kekuatan : Hal perlu diperbaiki: B Strategi Pembelajaran Kekuatan : Hal perlu diperbaiki: C. Manajemen Kelas Kekuatan : Hal perlu diperbaiki: C. Penilaian Kekuatan : Hal perlu diperbaiki: Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Active Learning for Higher Education 21

25 Lampiran 3 : Lembar untuk FGD dalam Kegiatan Supervisi Tempat : Moderator : Hari /Tanggal : ` Notulis : Waktu : Dosen : Mata Kuliah : PROSES PEMBELAJARAN Perencanaan 1. Apakah Dosen menyampaikan kontrak perkuliahan? Memuat apa saja Bagaimana perubahan yang terjadi di kelas berkaitan dengan strategi pembelajaran pada 4 pertemuan terakhir dalam hal metode perkuliahan, media yang digunakan? Bila, ya. Apa perubahannya? Apa perbedaannya dengan pembelajaran sebelumnya? Apa yang anda rasakan dengan perubahan itu? Apakah ada manfaatperubahan itu? Jelaskan 5. Apakah ada aturan yang diberlakukan dalam perkuliahan? Apa saja aturannya? C. Manajemen Kelas Bagaimana pemanfaatan waktu? Apakah waktu dimanfaatkan secara efisien? Terlalu terburu-buru? Apakah kelas ditata secara dinamis dan nyaman sehingga memudahkan komunikasi, interaksi dalam melakukan tugas pembelajaran? Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Active Learning for Higher Education 22

26 D. Penilaian 8. Apakah ada pemantauan terhadap proses belajar anda? Bagaimana cara dosen Anda memantau Anda? 9. Apakah ada pemberian umpan balik terhadap hasil perkembangan belajar anda? 10. Kapan Anda merasa dipantau oleh dosen? Di awal perkuliahan, di tengah atau di akhir perkuliahan? HASIL PEROLEHAN BELAJAR 11. Apakah ada peningkatan kemampuan dan hasil belajar melalui 4 kali pertemuan terakhir? E. Keterampilan Personal Bila ya dalam hal apa? Percaya Diri? motivasi belajar? minat belajar? Pemahaman konsep? kemampuan berpikir? 12. Bagaimana perubahan dalam perkuliahan dalam 4 pertemuan terakhir ini, dalam hal: F. Keterampilan Sosial 13. a. Kemampuan kerjasama dalam bekerja kelompok b. Kemampuan berkomunikasi dalam presentasi c. Kemampuan untuk saling menghargai bertoleransi/menghargai teman-pendapat orang lain d. Kemampuan berinteraksi antar mahasiswa dan dengan dosen Jelaskan mengapa perubahan2 tersebut bermanfaat bagi Anda Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Active Learning for Higher Education 23

27 G. Keterampilan Mengajar 14. Apakah ada perubahan dalam perkuliahan selama 4 pertemuan terakhir ini dalam hal keterampilan mengajar sebagai calon guru? Kemukakan keterampilan mengajar yang mana? SARAN TINDAK LANJUT H. Tindak Lanjut 15. Apa yang anda sarankan untuk perbaikan kualitas perkuliahan di masa yang akan datang? Panduan Praktik Terbaik DBE 2 - Active Learning for Higher Education 24

28 Lampiran 4 PANDUAN PENILAIAN PORTOFOLIO PEMBELAJARAN TANYA & JAWAB Apakah Portofolio itu? Portofolio merupakan kumpulan bahan yang mewakili karya seseorang, biasanya merupakan karya terbaik atau yang menunjukkan kemajuan dalam kurun waktu tertentu, yang juga bisa juga digunakan sebagai bukti pencapaian suatu atau penguasaan kompetensi tertentu. Dalam konteks DBE 2, portofolio dosen merupakan kumpulan dokumen yang menunjukkan kompetensi berkaitan dengan topik-topik yang tercakup dalam paket pelatihan tentang Hasil kunjungan sekolah, Penerapan Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi dan Supervisi di kelas masing2 sesuai dengan mata kuliah yang diampu. Apa saja yang harus dimasukkan dalam portofolio? Secara umum, anda diharapkan menyertakan dokumen perencanaan, seperti Silabus dan SAP, kemudian juga foto ataupun fotokopi alat bantu pengajaran, refleksi pengajaran dan tata ruang kelas, serta rubrik atau lembar pengamatan pembelajaran yang diisi oleh fasilitator atau rekan sejawat anda. Penyusunan yang teratur akan sangat membantu para fasilitator pada saat melakukan penilaian. Apakah tugas-tugas (misalkan silabus, SAP, dsb) harus dari kelas yang saya ajar saat ini? Ya. Semua tugas-tugas sebaiknya berdasarkan mata kuliah yang anda ampu saat ini. Anda ditugaskan untuk untuk mengajar dengan menggunakan silabus yang telah anda susun sebelumnya (bernuansa pembelajaran aktif), kemudian menggunakan alat bantu belajar yang anda buat, dan juga menggunakan penilaian yang telah anda kembangkan, dokumen hasil kerja mahasiswa dan foto penataan kelas selama pembelajaran yang semua ini akan dimasukkan dalam portofolio anda. Dan, anda diharapkan untuk menuliskan refleksi anda setelah menggunakan/ mengaplikasikan apa yang anda siapkan sebelumnya dan juga mintalah fasilitator dan rekan sejawat anda 25

29 melakukan observasi di kelas untuk melihat kemajuan anda dalam menggunakan semua komponen pembelajaran tersebut Oleh sebab itu, anda dimohon untuk tidak memasukkan rencana pembelajaran atau penilaian atau bahan-bahan pendukung lain yang memang tidak berkaitan dengan pembelajaran yang anda lakukan dan juga jangan masukkan apapun yang anda buat sebelum semester ini. Apakah DBE 2 akan memberikan bantuan dalam bentuk uang untuk membantu menutupi biaya pembuatan portofolio? DBE 2 telah menyediakan buku jurnal yang dapat anda gunakan untuk mencatat refleksi anda serta semua lembar kerja yang anda butuhkan untuk melengkapi portofolio anda di dalam pedoman ini (daftar dokumen portofolio, lembar pengamatan pembelajaran, sampul portofolio, dsb.) Selain itu, untuk melengkapi portofolio ini anda tidak diminta untuk membuat karya apapun di luar apa yang biasanya anda buat sebagai dosen. Portofolio diserahkan dalam sebuah map folder yang dikemas rapih. Kepada siapa portofolio saya serahkan? Portofolio anda diserahkan ke koordinator pelatihan pelatih ALFHE di provinsi masing2. Sebelum portofolio diserahkan anda perlu memfotokopi/salinan atas semua yang anda serahkan sebagai arsip anda sendiri. Siapa yang akan menilai portofolio saya? Tim penilai yang terdiri atas komponen Fasilitator Nasional Pelatihan pelatih nasional ALFHE dari DBE2 Jakarta, Kapankah saya mengetahui hasilnya? Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengembalikan portofolio anda beserta penilaiannya paling lambat 2minggu setelah jadwal kegiatan penilaian portofolio ditentukan dari DBE2 Jakarta. 26

30 Menyusun Portofolio Anda Susunan portofolio dapat dilihat pada daftar dokumen untuk porotofolio yang akan anda kumpulkan. Dokumen-dokumen tersebut dapat dikembangkan berdasarkan panduan rubrik yang ada. Panduan itu dapat membantu mengarahkan dalam membuat portofolio. Portofolio anda diharapkan disusun seperti berikut : 1. Sampul Portofolio 2. Daftar dokumen yang sudah ditandatangani oleh dosen dan fasilitator 3. Format untuk Komentar dan hasil penilaian dari Fasilitator 4. Laporan hasil kunjungan ke kelas/sekolah kegiatan ALIS (personal) 5. Laporan hasil FGD kunjungan sekolah kegiatan ALIS secara kelompok 6. Silabus untuk satu mata pelajaran di Sekolah (berbasis Pembelajaran AKTIF) 7. RPP satu pokok bahasan beserta perangkat pembelajarannya untuk satu mata pelajaran di sekolah (berbasis Pembelajaran AKTIF) 8. Silabus satu semester dari mata kuliah yang bernuansa PAKEM yang anda ampu 9. SAP dengan LK, bahan ajar, perangkat penilaian dsb yang bernuansa PAKEM 10. Denah (gambar atau foto) penataan kelas pada perkuliahan yang anda ampu berikut dengan penjelasannya (4 buah sesuai SAP) 11. Media atau Alat Bantu belajar (benda asli, deskripsi, gambar atau foto) 12. Refleksi (penilaian diri) sebanyak minimal 4 tatap muka terhadap pembelajaran yang telah dilakukan 13. Lembar pengamatan (rubrik) yang telah diisi oleh rekan sejawat ( minimal 2-3 kali) dan fasilitator (1 kali) 14. Hasil karya mahasiswa yang dihasilkan dalam pembelajaran (min 1 buah setiap SAP) 15. Penilaian beserta perangkat instrumennya 16. Refleksi terhadap penilaian dan instrumennya 27

31 DAFTAR DOKUMEN PORTOFOLIO PEMBELAJARAN DOSEN PROGRAM TOT NASIONAL ALFHE - DBE 2 NO. BUTIR JML PERKI RAAN WAKTU (JAM) 1. Sampul Portfolio 0 2. Daftar dokumen 0 3. Format untuk Komentar dan hasil penilaian dari Fasilitator / kajur/dekan Laporan hasil kunjungan sekolah /kelas secara personal pada kegiatan ALIS 1 5. Laporan hasil FGD kunjungan sekolah secara 1 kelompok pada kegiatan ALIS 6. Silabus untuk satu mata pelajaran di Sekolah 1 7. RPP satu pokok bahasan beserta perangkat pembelajarannya untuk satu mata pelajaran di sekolah Silabus untuk satu mata kuliah selama satu semester yang ditandatangani Ketua Jurusan 1 16 SAP untuk 4 pokok bahasan yang diserahkan berikut bahan-bahan penyertanya (mis. lembar kerja dan bahan 4 32 bacaan) Denah penataan ruang kuliah untuk perkuliahan yang diampu dan alasan penjelasannya 4 2 Alat bantu/ media belajar (asli atau gambar) untuk masing-masing SAP yang diserahkan. Alat bantu yang 4 24 efektif dan efisien dan ramah lingkungan Refleksi (penilaian diri) dosen tentang proses perkuliahan selama 4 kali pertemuan 4 8 Hasil observasi pelaksanaan perkuliahan pembelajaran aktif (3-4 tatap muka) yang telah diisi oleh fasilitator 3 8 dan teman sejawat Karya mahasiswa sebagai hasil pembelajaran untuk setiap SAP. Disertai nama mahasiswa ybs dan hasil 4 penilaian dari dosen terhadap karya mahasiswa 8 tersebut. Instrumen penilaian dan pedoman penskoran untuk kompetensi yang harus dikuasai mahasiswa yang 4 24 tercantum dalam setiap SAP (4 instrumen) Refleksi Dosen: Terhadap instrumen penilaian dan pedoman 4 4 penskoran setelah digunakan 28

32 NO. BUTIR JML PERKI RAAN WAKTU (JAM) 17 Refleksi Mahasiswa: Terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan dosen 4 4 Total Perkiraan Waktu (jam) 140 jam Saya, dari Universitas menyatakan bahwa semua dokumen dalam portofolio yang telah saya masukkan di atas merupakan karya saya sendiri (silabus, SAP, alat bantu belajar, penilaian, dsb.) Nama Dosen Jurusan Perguruan Tinggi Tanda tangan Dosen Tanggal Saya, menyatakan bahwa saya telah memeriksa kelengkapan dokumen portofolio ini. Nama Fasilitator Tanda tangan Fasilitator Tanggal 29

33 Penjelasan Portofolio Pembelajaran DBE 2 Keseluruhan dokumen dalam portofolio ini merupakan hasil kinerja anda secara keseluruhan dari serangkaian kegiatan dalam TOT Nasional Pembelajaran Akif untuk Perguruan Tinggi yang anda ikuti. Berdasarkan portofolio ini anda akan memperoleh penilaian secara keseluruhan dari paket pelatihan ALFHE ini. 1. Sampul Portofolio 2. Format hasil penilaian portofolio dan feed back dari Fasilitator 3. Silabus mata pelajaran di Sekolah. Buat satu silabus untuk satu mata pelajaran di sekolah yang terkait dengan mata kuliah yang anda ampu. Mohon membuat silabus baru yang bernuansa belajar aktif (PAKEM). 4. RPP mata pelajaran di sekolah. RPP dari satu pokok bahasan beserta perangkat pendukung pembelajarannya untuk satu mata pelajaran di sekolah. Pastikan anda menyertakan bahan-bahan pendukung RPP seperti LK atau bahan bacaan (handout) yang diperlukan untuk pelajaran tersebut. 5. Laporan kunjungan sekolah dan FGD. Laporan hasil kunjungan ke sekolah sesuai dengan fokus pengamatan, yang meliputi catatan lapangan, permasalahan, solusi pemecahan masalah dan hasil Focus Group Discussion. Laporan hasil kunjungan terdiri atas laporan personal pengamatan Anda di kelas dan laporan kelompok sebagai hasil FGD setelah anda melakukan pengamatan di kelas 6. Silabus untuk satu mata kuliah yang disertai dengan tanda tangan fasilitator. Buat satu silabus untuk satu mata kuliah. Mohon membuat silabus baru yang bernuansa belajar aktif (PAKEM). 7. Empat SAP (minimal) untuk silabus beserta bahan-bahan penyertanya (mis. LK) dan tanda tangan Fasilitator berikut stempel DBE2 Aceh. Pastikan anda menyertakan bahan-bahan pendukung SAP seperti LK atau bahan bacaan (handout) yang diperlukan untuk pelajaran tersebut. 30

PAKET PELATIHAN PENGANTAR SAINS

PAKET PELATIHAN PENGANTAR SAINS PAKET PELATIHAN PENGANTAR SAINS BUKU PANDUAN BAGI PENDAMPING Kabupaten/Kota Gugus Nama Sekolah 1.1 Latar Belakang Pendampingan Menindaklanjuti pelatihan STW yang sudah dilaksanakan di beberapa distrik

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

UNIVERSITAS SEBELAS MARET PEDOMAN PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) PENDIDIKAN PROFESI GURU SM3T FKIP UNS TAHUN 2017 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan

Lebih terperinci

1. Kegiatan Perkuliahan Pertemuan ke-

1. Kegiatan Perkuliahan Pertemuan ke- 1. Kegiatan Perkuliahan Pertemuan Garis Besar Materi/Kegiatan ke- I 1. Pendahuluan (Mekanisme perkuliahan, tata tertib dan materi keprofesian Guru) 2. Arahan Pembuatan Tugas (Analisis minggu efektif, Prota,

Lebih terperinci

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TEKNIK PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Oleh: Dr. Marzuki UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 1 Penegasan Istilah Istilah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan terutama untuk

Lebih terperinci

PANDUAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK PENDAMPINGAN FASILITATOR SMP/MTs

PANDUAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK PENDAMPINGAN FASILITATOR SMP/MTs PANDUAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK PENDAMPINGAN FASILITATOR SMP/MTs Oktober 2016 Panduan penggunaan video pembelajaran untuk pendampingan fasilitator SD/MI ini dikembangkan dengan dukungan penuh

Lebih terperinci

PENGANTAR. Jakarta, 20 Oktober Michael Calvano, Ph.D. Chief of Party, DBE 2

PENGANTAR. Jakarta, 20 Oktober Michael Calvano, Ph.D. Chief of Party, DBE 2 PENGANTAR Program Pendidikan Dasar yang Terdesentralisasi (Decentralized Basic Education), Komponen Belajar Mengajar atau DBE 2 adalah salah satu komponen dari kerja sama antara pemerintah Indonesia dan

Lebih terperinci

PANDUAN PELATIHAN AUDITOR MUTU INTERNAL

PANDUAN PELATIHAN AUDITOR MUTU INTERNAL PANDUAN PELATIHAN AUDITOR MUTU INTERNAL BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengembangan sistem penjaminan mutu internal merupakan langkah strategis untuk meningkatkan mutu perguruan tinggi. Dengan diundangkannya

Lebih terperinci

A. Tujuan Pelatihan Asesor

A. Tujuan Pelatihan Asesor Pelatihan asesor akreditasi sekolah/madrasah yang selanjutnya disebut sebagai pelatihan asesor adalah serangkaian kegiatan pelatihan bagi para calon asesor yang akan melaksanakan visitasi ke sekolah/madrasah

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN A. PERSIAPAN 1. Mengikuti mata kuliah pengajaran mikro 2. Sosialisasi dan Koordinasi 3. Observasi

BAB II PEMBAHASAN A. PERSIAPAN 1. Mengikuti mata kuliah pengajaran mikro 2. Sosialisasi dan Koordinasi 3. Observasi BAB II PEMBAHASAN Kegiatan PPL dirancang untuk mengembangkan dan memberdayakan sumber daya yang ada di lokasi PPL yakni SMA Negeri 1 Mlati, Sleman, Yogyakarta. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu didukung

Lebih terperinci

PANDUAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK PENDAMPINGAN FASILITATOR SD/MI

PANDUAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK PENDAMPINGAN FASILITATOR SD/MI PANDUAN PENGGUNAAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK PENDAMPINGAN FASILITATOR SD/MI Oktober 2016 Panduan penggunaan video pembelajaran untuk pendampingan fasilitator SD/MI ini dikembangkan dengan dukungan penuh

Lebih terperinci

STANDAR PROSES PROGRAM S1 PGSD IKATAN DINAS BERASRAMA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

STANDAR PROSES PROGRAM S1 PGSD IKATAN DINAS BERASRAMA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN STANDAR PROSES PROGRAM S1 PGSD IKATAN DINAS BERASRAMA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN A. Rasional Standar proses proses pembelajaran merupakan acuan penyelenggaraan serta bentuk akuntabilitas perguruan tinggi

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR PROSES PENDIDIKAN KESETARAAN PROGRAM PAKET A, PROGRAM PAKET B, DAN PROGRAM PAKET C DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PRAKTIK YANG BAIK DALAM PEMBELAJARAN

PRAKTIK YANG BAIK DALAM PEMBELAJARAN BAHAN RUJUKAN BAGI LPTK PRAKTIK YANG BAIK DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/ MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs) Mei 2013 Modul pelatihan ini dikembangkan dengan dukungan penuh rakyat Amerika melalui

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN ON THE JOB LEARNING

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN ON THE JOB LEARNING PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN ON THE JOB LEARNING PROGRAM PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH TAHUN 2012 LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2011 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis Pelaksanaan OJL Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah Tahun 2013

Petunjuk Teknis Pelaksanaan OJL Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah Tahun 2013 Pelaksanaan OJL Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah Tahun 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-nya sehingga LPPKS Indonesia di Surakarta dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

KURIKULUM NASIONAL PPG SM3T 2014 DAN IMPLEMENTASINYA DI PROGRAM PPG SM-3T UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014

KURIKULUM NASIONAL PPG SM3T 2014 DAN IMPLEMENTASINYA DI PROGRAM PPG SM-3T UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014 KURIKULUM NASIONAL PPG SM3T 2014 DAN IMPLEMENTASINYA DI PROGRAM PPG SM-3T UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014 SOSIALISASI KURIKULUM NASIONAL PPG SM3T 2014 DAN PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PADA PROGRAM

Lebih terperinci

PRAKTEK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 8 JP

PRAKTEK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 8 JP PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK PRAKTEK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 8 JP DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL No. Dok: LPM.06 No. Rev : 0 Berlaku: Januari 2018 Hal : 1/ 15 INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL No. Dok: LPM.06 No. Rev : 0 Berlaku: Januari 2018 Hal : 2/ 15 BAB I VISI dan MISI A. Visi ISTA Visi Institut

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan 1. Pengajaran Mikro Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah program kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan mahasiswa sebagai

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PPL BLOK WAKTU. Universitas Pendidikan Indonesia

PPL BLOK WAKTU. Universitas Pendidikan Indonesia PPL BLOK WAKTU Oleh: 1. Pendahuluan a) Latar Belakang Program Pengalaman Lapangan Kependidikan bagi mahasiswa LPTK merupakan salah satu mata kuliah wajib dari kelompok MKPBM dengan bobot 4 SKS. Dalam pelaksanaannya,

Lebih terperinci

PENILAIAN PEMBELAJARAN MELALUI RUBRIK

PENILAIAN PEMBELAJARAN MELALUI RUBRIK PENILAIAN PEMBELAJARAN MELALUI RUBRIK Dr. Magdalena S. Halim, Psikolog Jakarta, 1 Desember 2016 Penilaian Pembelajaran Penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa mencakup: prinsip penilaian; teknik dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Beberapa permasalahan telah dikemukakan di depan, dan untuk menjawabnya dibutuhkan metode. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: (1) enis penelitian, (2) subjek

Lebih terperinci

gugushandaka.wordpress.com RESEP PELAKSANAAN KEGIATAN KKG DAN MGMP Waktu : 3 jam

gugushandaka.wordpress.com RESEP PELAKSANAAN KEGIATAN KKG DAN MGMP Waktu : 3 jam Unit 8 gugushandaka.wordpress.com RESEP PELAKSANAAN KEGIATAN KKG DAN MGMP Waktu : 3 jam A. PENGANTAR Banyak upaya untuk meningkatkan kemampuan profesional guru. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 53

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 53 DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 53 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 54 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PPL I

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PPL I Lampiran 1 STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PPL I STANDAR KOMPETENSI 1. Mahasiswa terampil menerapkan paradigma baru pendidikan dan model inovatif sebagai usaha reformasi pendidikan masa kini. 2.

Lebih terperinci

TUJUAN & MANFAAT MICRO TEACHING

TUJUAN & MANFAAT MICRO TEACHING TUJUAN & MANFAAT MICRO TEACHING TUJUAN UMUM Pengajaran Mikro (MicroTeaching) adalah untuk memberikan kesempatan kepada Mahasiswa (calon Guru/Dosen) untuk berlatih mempraktikkan beberapa Keterampilan Dasar

Lebih terperinci

KERJA PRAKTIK. 2. ACUAN NORMATIF Panduan ini disusun dengan mengacu pada : 1. Kurikulum Program Studi Fakultas MIPA Unlam tahun 2007.

KERJA PRAKTIK. 2. ACUAN NORMATIF Panduan ini disusun dengan mengacu pada : 1. Kurikulum Program Studi Fakultas MIPA Unlam tahun 2007. PENDAHULUAN Untuk memenuhi dan menjawab tantangan pasar kerja serta menyiapkan mahasiswa akrab dan mengetahui seluk beluk dunia kerja, maka Fakultas MIPA UNLAM melakukan pembinaan terhadap mahasiswa melalui

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Pengalaman Lapangan dikasanakan hanya satu bulan, berbeda dengan tahun tahun sebelumnya yang pelaksanaannya

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Telp. 5725058, 57906195

Lebih terperinci

PANDUAN. Hibah Pertukaran Mahasiswa PGSD melalui SPADA Indonesia. Direktorat Pembelajaran Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan

PANDUAN. Hibah Pertukaran Mahasiswa PGSD melalui SPADA Indonesia. Direktorat Pembelajaran Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan PANDUAN HIBAH PERTUKARAN PANDUAN MAHASISWA HIBAH PGSD KREDIT MELALUI TRANSFER SPADA MELALUI INDONESIA PDITT PANDUAN Hibah Pertukaran Mahasiswa PGSD melalui SPADA Indonesia Direktorat Pembelajaran Direktorat

Lebih terperinci

Panduan Probaling I PGSD USD i

Panduan Probaling I PGSD USD i Panduan Probaling I PGSD USD i ii Panduan Probaling I PGSD USD KATA PENGANTAR Pedoman Pelaksanaan Program Pengakraban dengan Lingkungan (Probaling) I ini berisi arah, tujuan, tata cara pelaksanaan dan

Lebih terperinci

LESSON STUDY DALAM PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

LESSON STUDY DALAM PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN LESSON STUDY DALAM PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN A. Pengertian Lesson Study merupakan suatu pendekatan peningkatan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru secara kolaboratif, dengan langkah-langkah

Lebih terperinci

Variasi : Majalah Ilmiah Universitas Almuslim, Volume 9, Nomor 3, September 2017 ISSN :

Variasi : Majalah Ilmiah Universitas Almuslim, Volume 9, Nomor 3, September 2017 ISSN : 9-14 UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BERPUSAT KOOPERATIF MELALUI SUPERVISI KLINIS DI SD NEGERI 13 LANGSA TAHUN PELAJARAN 2015-2016 Jasimah Sekolah Dasar Negeri 13 Langsa Diterima

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Seorang guru memerlukan persiapan-persiapan terhadap materi yang akan diajarkan, mulai dari pembuatan satuan pelajaran, rancangan pembelajaran, materi

Lebih terperinci

PROSEDUR PROSES MONITORING PERKULIAHAN SPMI - UBD

PROSEDUR PROSES MONITORING PERKULIAHAN SPMI - UBD PROSEDUR PROSES MONITORING PERKULIAHAN SPMI - UBD SPMI UBD Universitas Buddhi Dharma Jl. Imam Bonjol No. 41 Karawaci, Tangerang Telp. (021) 5517853, Fax. (021) 5586820 Home page : http://buddhidharma.ac.id

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kurikulum, silabus dan RPP merupakan satu rangkaian yang tak

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kurikulum, silabus dan RPP merupakan satu rangkaian yang tak BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan 1. Perencanaan Pembelajaran Kurikulum, silabus dan RPP merupakan satu rangkaian yang tak terpisahkan satu sama lain. Perangkat perencanaan pembelajaran yang

Lebih terperinci

Oleh: Dwi Atmini NIP

Oleh: Dwi Atmini NIP PEMBINAAN TERSTRUKTUR GUNA MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU MENYUSUN RUBRIK PENILAIAN BAGI GURU KELAS DI GUGUS PANTAI POPOH UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO Oleh: Dwi Atmini NIP. 19600517

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PPL I

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PPL I Lampiran 1 STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PPL I STANDAR KOMPETENSI 1. Mahasiswa terampil menerapkan paradigma baru pendidikan dan model inovatif sebagai usaha reformasi pendidikan masa kini. 2.

Lebih terperinci

United States Agency for International Development (USAID). Isi dari materi

United States Agency for International Development (USAID). Isi dari materi Modul pelatihan ini dikembangkan dengan dukungan penuh rakyat Amerika melalui United States Agency for International Development (USAID). Isi dari materi pembelajaran ini merupakan tanggung jawab konsorsium

Lebih terperinci

PRAKTIK YANG BAIK DALAM FASILITASI DAN PENDAMPINGAN

PRAKTIK YANG BAIK DALAM FASILITASI DAN PENDAMPINGAN PRAKTIK YANG BAIK DALAM FASILITASI DAN PENDAMPINGAN Pebruari 2013 Modul Pelatihan Modul pelatihan ini dikembangkan dengan dukungan penuh rakyat Amerika melalui United States Agency for International Development

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN MAGANG I SCHOOL OBSERVATION TAHUN AJARAN 2017/2018

PEDOMAN PELAKSANAAN MAGANG I SCHOOL OBSERVATION TAHUN AJARAN 2017/2018 PEDOMAN PELAKSANAAN MAGANG I SCHOOL OBSERVATION TAHUN AJARAN 2017/2018 PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2017 A. Latar Belakang Amanat undang-undang guru dan dosen mensyaratkan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH DASAR (PS S2 PBISD)

PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH DASAR (PS S2 PBISD) PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH DASAR (PS S2 PBISD) A. VISI PS S2 PBISD menjadi penyelenggara pendidikan tinggi unggul dalam pengembangan ilmu kependidikan lanjut bidang

Lebih terperinci

PRATIK PENGALAMAN LAPANGAN BERBASIS LESSON STUDY. Tim Laboratorium Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN-Tulungagung

PRATIK PENGALAMAN LAPANGAN BERBASIS LESSON STUDY. Tim Laboratorium Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN-Tulungagung PRATIK PENGALAMAN LAPANGAN BERBASIS LESSON STUDY Tim Laboratorium Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN-Tulungagung PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN BERBASIS LESSON STUDY HAKEKAT Praktik Pengalaman Lapangan

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan 1. Pengajaran Mikro Program Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) adalah program kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan mahasiswa sebagai

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SDN SEKARAN 01 Jl. TAMAN SISWA KEC.GUNUNG PATI KOTA SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SDN SEKARAN 01 Jl. TAMAN SISWA KEC.GUNUNG PATI KOTA SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SDN SEKARAN 01 Jl. TAMAN SISWA KEC.GUNUNG PATI KOTA SEMARANG Disusun oleh Nama : Rosadi NIM : 6102409017 Prodi : PGPJSD, S1 FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Negeri 2 Teupah Barat Kabupaten Simeulue Tahun Pelajaran 2014/2015. Oleh: PARIOTO, S.Pd 1 ABSTRAK

Negeri 2 Teupah Barat Kabupaten Simeulue Tahun Pelajaran 2014/2015. Oleh: PARIOTO, S.Pd 1 ABSTRAK 145 Upaya Meningkatkan Kualitas Guru Melalui Konsep Pembelajaran Learning Together Di Sma Negeri 2 Teupah Barat Kabupaten Simeulue Tahun Ajaran 2014/ /2015 Oleh: PARIOTO, S.Pd 1 ABSTRAK Pembelajaran learning

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan di abad 21 menuntut perubahan peran guru. Guru

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan di abad 21 menuntut perubahan peran guru. Guru BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Paradigma pendidikan di abad 21 menuntut perubahan peran guru. Guru harus mampu menjadi insan pendidik yang profesional, kreatif, dan dinamis. Insan pendidik

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. KEGIATAN PPL 1. Persiapan PPL Untuk mempersiapkan mahasiswa dalam melaksanakan PPL baik yang dipersiapkan berupa persiapan fisik maupun mentalnya untuk

Lebih terperinci

PANDUAN KERJA 1 IMPLEMENTASI PROGRAM INDUKSI BAGI KEPALA SEKOLAH

PANDUAN KERJA 1 IMPLEMENTASI PROGRAM INDUKSI BAGI KEPALA SEKOLAH PANDUAN KERJA 1 IMPLEMENTASI PROGRAM INDUKSI BAGI KEPALA SEKOLAH 1. Pendahuluan Induksi merupakan tahap penting dalam Pengembangan Profesional Berkelanjutan (PPB) bagi seorang guru. Program Induksi Guru

Lebih terperinci

ISKANDAR HASAN Pengawas Sekolah Menengah Dinas Pendidikan Kota Gorontalo

ISKANDAR HASAN Pengawas Sekolah Menengah Dinas Pendidikan Kota Gorontalo Jaenuddin, Hubungan Kecerdasan Interpersonal dan. PENERAPAN TEKNIK PENAMPINGAN MELALUI SUPERVISI AKADEMIK UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU KIMIA DALAM PENILAIAN HASIL BELAJAR SISWA ISKANDAR HASAN Pengawas

Lebih terperinci

KINERJA GURU DI SD KECAMATAN DELI TUA KABUPATEN DELI SERDANG. Halimatussakdiah dan Khairul Anwar Surel :

KINERJA GURU DI SD KECAMATAN DELI TUA KABUPATEN DELI SERDANG. Halimatussakdiah dan Khairul Anwar Surel : KINERJA GURU DI SD KECAMATAN DELI TUA KABUPATEN DELI SERDANG Halimatussakdiah dan Khairul Anwar Surel : halimatussakdiahnst11@gmail.com ABSTRAK Analisis awal pada 2016 (Januari s.d Maret) terhadap 36 orang

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan PPL Sebelum dilaksanakannya program-program PPL yang sudah tersusun dalam suatu rumusan, maka perlu diadakan persiapan-persiapan agar program

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN MAGANG PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTAN

BUKU PEDOMAN MAGANG PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTAN BUKU PEDOMAN MAGANG PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS TRISAKTI 2016 KATA PENGANTAR Program Pendidikan Profesi Akuntan Fakultas

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 14 Tahun 2008 Lampiran : - TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN NON FORMAL DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

Kata Kunci = kompetensi pedagogik, perencanaan pembelajaran, dan supervisi akademik

Kata Kunci = kompetensi pedagogik, perencanaan pembelajaran, dan supervisi akademik PENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU NON PNS DALAM PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN MELALUI SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DI SD NEGERI CABEAN 2 SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Al Munawar

Lebih terperinci

KUESIONER PEMANTAUAN DAN EVALUASI PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN GURU (PEPPG)

KUESIONER PEMANTAUAN DAN EVALUASI PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN GURU (PEPPG) KUESIONER PEMANTAUAN DAN EVALUASI PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN GURU (PEPPG) DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN TENAGA KEPENDIDIKAN DAN KETENAGAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh peserta didik (in put), pendidik, sarana dan prasarana,

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh peserta didik (in put), pendidik, sarana dan prasarana, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu sistem atau model pendidikan sangat dipengaruhi oleh komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yang antara lain dipengaruhi oleh peserta didik

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bagian Tinjauan Pustaka akan didiskripsikan tentang teori peningkatan kinerjaruru, teori supervisi kunjungan kelas, PTS melalui supervisi kunjungan kelas, kajian penelitian

Lebih terperinci

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN BADAN PENJAMINAN MUTU (BAJAMTU) UNIVERSITAS GUNADARMA 2017 Deskripsi Proses pembelajaran adalah kegiatan yang diterima oleh mahasiswa selama menempuh pendidikan, baik secara

Lebih terperinci

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA YOGYAKARTA 2015 STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangkuyudan No.2. Lokasi sekolah berada di jalan Samanhudi No.32 Kelurahan Purwosari,

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN PPL Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) akan berjalan dengan baik maka diperlukan berbagai hal yang harus dipersiapkan, baik berupa

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Kegiatan PPL dilaksanakan di SMA Negeri 1 Gamping, kelurahan Banyuraden, kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta. Kegiatan PPL dimaksudkan agar

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff Deskripsi dan analisis data penelitian ini menggambarkan data yang diperoleh di lapangan melalui instrumen

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) Untuk mempersiapkan mahasiswa dalam melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) baik yang dipersiapkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 52

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 52 ` DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 52 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 54 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN PPL 1 MICROTEACHING

BUKU PANDUAN PPL 1 MICROTEACHING BUKU PANDUAN PPL 1 MICROTEACHING PROGRAM STUDI PENDIDIKAN INFORMATIKA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa

Lebih terperinci

UNIT 1: RELEVANSI PROGRAM DBE3 DENGAN PERMENDIKNAS NO. 41/2007 UNIT 1-1

UNIT 1: RELEVANSI PROGRAM DBE3 DENGAN PERMENDIKNAS NO. 41/2007 UNIT 1-1 UNIT 1 RELEVANSI PROGRAM DBE3 DENGAN PERMENDIKNAS NO. 41/2007 UNIT 1 RELEVANSI PROGRAM DBE3 DENGAN PERMENDIKNAS NO. 41/2007 Pendahuluan DBE3 bertujuan untuk mendukung Kementerian Pendidikan Nasional dan

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN HASIL ANALISIS

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN HASIL ANALISIS BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN HASIL ANALISIS Kegiatan PPL merupakan program kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi mahasiswa sebagai calon pendidik atau

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN GURU

MATERI PELATIHAN GURU MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMP KEMENTERIAN AGAMA 2013 i Diterbitkan oleh: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Direktorat Pendidikan Agama Islam Kementerian

Lebih terperinci

PENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010

PENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010 PENERAPAN PAKEM DENGAN MEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS I SEMESTER 1 SDN TANGGUL KULON 01 TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Tutik Yuliarni 7 Abstrak. Proses pembelajaran masih

Lebih terperinci

Universitas Respati Yogyakarta. Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta B A D A N P E N J A M I N A N M U T U

Universitas Respati Yogyakarta. Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta B A D A N P E N J A M I N A N M U T U STANDAR PROSES Universitas Respati Yogyakarta Jln. Laksda Adi Sucipto KM 6.3 Depok Sleman Yogyakarta Telp : 0274-488 781 ; 489-780 Fax : 0274-489780 B A D A N P E N J A M I N A N M U T U Standar Kompetensi

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Pada bab ini akan diuraikan tentang persiapan PPL, pelaksanaan program dan analisis hasil program PPL yang telah dirumuskan pada program PPL yang tertuang

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Kegiatan PPL merupakan kegiatan untuk melakukan praktek kependidikan yang meliputi: melakukan praktek mengajar dan membuat administrasi pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum penelitian dilakukan, dalam kegiatan pembelajaran IPS di Kelas 4 guru masih menggunakan metode pembelajaran tradisional.

Lebih terperinci

TUJUAN POB ini bertujuan memberikan penjelasan mengenai : Tata-cara pelaksanaan perkuliahan sebagai pedoman bagi seluruh civitas akademika.

TUJUAN POB ini bertujuan memberikan penjelasan mengenai : Tata-cara pelaksanaan perkuliahan sebagai pedoman bagi seluruh civitas akademika. TUJUAN POB ini bertujuan memberikan penjelasan mengenai : Tata-cara pelaksanaan perkuliahan sebagai pedoman bagi seluruh civitas akademika. DEFINISI 1. Kuliah adalah kegiatan pembelajaran yang melibatkan

Lebih terperinci

Badan Nasional Sertifikasi Profesi PEDOMAN 604 BNSP 2012

Badan Nasional Sertifikasi Profesi PEDOMAN 604 BNSP 2012 Nomor : 326/BNSP/VI/ 2012 Tanggal : 11 Juni 2012 BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI PEDOMAN 604 BNSP 2012 =================================== PEDOMAN ADVOKASI / BIMBINGAN TEKNIS LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI

Lebih terperinci

Manual Prosedur Akademik

Manual Prosedur Akademik Manual Prosedur Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG Universitas Islam Malang, 2015 All Rights Reserved Manual Prosedur Akademik FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG MP.UPM-FE-UNISMA.01

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI I KANDEMAN

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI I KANDEMAN LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI I KANDEMAN Disusun oleh : Nama : Annisa Candra Sekar NIM : 5401409029 Prodi : PKK S1 (Tata Busana) FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012 i

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan PPL. Untuk mempersiapkan mahasiswa dalam melaksanakan Praktik Pengalaman Langsung (PPL) baik yang dipersiapkan berupa persiapan fisik maupun

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN GURU MELALUI MODEL SUPERVISI ARTISTIK DENGAN STRATEGI FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD)

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN GURU MELALUI MODEL SUPERVISI ARTISTIK DENGAN STRATEGI FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) Dinamika Vol. 3, No. 3, Januari 2013 ISSN 0854-2172 PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN GURU MELALUI MODEL SUPERVISI ARTISTIK SMAN 14 Kota Semarang Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Kegiatan PPL dilaksanakan kurang lebih selama satu bulan, dimana mahasiswa PPL harus benar-benar mempersiapkan diri baik mental maupun fisik.

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data MAN Purwodadi adalah Madrasah Aliyah Negeri yang terletak di kabupaten Grobogan jawa tengah, tepatnya di jalan diponegoro no. 22 Purwodadi. Sekolah tersebut

Lebih terperinci

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.71, 2013 PENDIDIKAN. Standar Nasional Pendidikan. Warga Negara. Masyarakat. Pemerintah. Perubahan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

Lebih terperinci

STANDAR 3 STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

STANDAR 3 STANDAR PROSES PEMBELAJARAN STANDAR 3 STANDAR PROSES PEMBELAJARAN Standar proses pembelajaran mencakup keseluruhan tolok ukur pencapaian minimal pada suatu siklus penjaminan mutu tentang seluruh proses kegiatan pada setiap jurusan/program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Tamanwinangun yang beralamat di Jalan Bocor Nomor 54, Kelurahan Tamanwinangun,

Lebih terperinci

Kata kunci: lesson study, Aktivitas belajar, Morfologi Tumbuhan

Kata kunci: lesson study, Aktivitas belajar, Morfologi Tumbuhan LESSON STUDY DALAM PERKULIAHAN MORFOLOGI TUMBUHAN PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FKIP UNSYIAH Cut Nurmaliah Prodi Pendidikan Biologi FKIP Unsyiah Email; cutnurmaliah@yahoo.co.id Disampaikan pada

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure Prodi Teknik Industri. [Type the author name] [Type the company name] [Pick the date]

Standard Operating Procedure Prodi Teknik Industri. [Type the author name] [Type the company name] [Pick the date] 2010 Standard Operating Procedure Prodi Teknik Industri [Type the author name] [Type the company name] [Pick the date] Standard Operasional Prosedur (SOP) Program Studi Teknik Industri ini merupakan SOP

Lebih terperinci

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN STANDAR PROSES PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) AKMI BATURAJA 2015 Standar proses pembelajaran mencakup keseluruhan tolok ukur pencapaian minimal pada suatu siklus penjaminan mutu tentang

Lebih terperinci

PROSEDUR PROSES PERKULIAHAN SPMI - UBD

PROSEDUR PROSES PERKULIAHAN SPMI - UBD PROSEDUR PROSES PERKULIAHAN SPMI - UBD SPMI UBD Universitas Buddhi Dharma Jl. Imam Bonjol No. 41 Karawaci, Tangerang Telp. (021) 5517853, Fax. (021) 5586820 Home page : http://buddhidharma.ac.id Disetujui

Lebih terperinci

BAB II PERENCENAAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERENCENAAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERENCENAAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Perencanaan Kegiatan PPL Praktik Pengalaman Lapangan merupakan mata kuliah yang di dalamnya berisi kegiatan yang terkait dengan proses pembelajaran

Lebih terperinci

Instrumen Penilaian Usulan Pembukaan Program Studi Pendidikan Jarak Jauh

Instrumen Penilaian Usulan Pembukaan Program Studi Pendidikan Jarak Jauh Instrumen Penilaian Usulan Pembukaan Program Studi Pendidikan Jarak Jauh Tahap 1 : Asesmen Daring (Online Assessment) 1. Tahap 1 adalah Tahap Pendaftaran Daring 2. Pengusul memberikan tanda cek ( ) sesuai

Lebih terperinci

KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN. M. Nasir Tamalene (Dosen Universitas Khairun Ternate)

KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN. M. Nasir Tamalene (Dosen Universitas Khairun Ternate) 1 KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN M. Nasir Tamalene (Dosen Universitas Khairun Ternate) I. Pendahuluan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 (UU 20/2003) tentang Sistem Pendidikan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Saran atau masukan untuk penyempurnaan Buku IS Akademik yang akan datang sangat dihargai. ..., 29 November 2006 Penyusun APSI PUSAT

KATA PENGANTAR. Saran atau masukan untuk penyempurnaan Buku IS Akademik yang akan datang sangat dihargai. ..., 29 November 2006 Penyusun APSI PUSAT KATA PENGANTAR Tugas pengawas sekolah diantaranya melaksanakan pembinaan dan penilaian teknik dan administratif pendidikan terhadap sekolah yang menjadi tanggungjawabnya. Tugas ini dilakukan melalui pemantauan,

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG. Disusun oleh Nama : Novian Fitri Nurani NIM : Prodi : Pendidikan Biologi

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG. Disusun oleh Nama : Novian Fitri Nurani NIM : Prodi : Pendidikan Biologi LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 4 MAGELANG Disusun oleh Nama : Novian Fitri Nurani NIM : 4401409039 Prodi : Pendidikan Biologi FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

UNIT 4 KUNJUNGAN SEKOLAH

UNIT 4 KUNJUNGAN SEKOLAH UNIT 4 KUNJUNGAN SEKOLAH UNIT 4 KUNJUNGAN SEKOLAH Pendahuluan Pengawas sekolah adalah tenaga kependidikan profesional yang berfungsi sebagai unsur pelaksana supervisi pendidikan yang mencakup supervisi

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 5 SEMARANG

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 5 SEMARANG LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMK NEGERI 5 SEMARANG Disusun oleh : Nama : Muhammad Iwan Priyadana NIM : 5201409021 Prodi. : Pendidikan Teknik Mesin FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Gambaran Umum MTs Negeri Kendal MTs Negeri Kendal merupakan salah satu lembaga pendidikan formal setingkat pendidikan menengah yang berada di Kendal. Berdirinya MTs

Lebih terperinci