Variasi : Majalah Ilmiah Universitas Almuslim, Volume 9, Nomor 3, September 2017 ISSN :
|
|
- Erlin Yuwono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 9-14 UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BERPUSAT KOOPERATIF MELALUI SUPERVISI KLINIS DI SD NEGERI 13 LANGSA TAHUN PELAJARAN Jasimah Sekolah Dasar Negeri 13 Langsa Diterima 14 Agustus 2017/Disetujui 24 Agustus 2017 ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi masih kurangnya pemahaman guru tentang teknik dan pembelajaran berpusat kooperatif dalam kegiatan belajar mengajar, khususnya di SD Negeri 13 Langsa. Dalam Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini penulis mengajukan usulan tindakan agar guru-guru menerapkan pembelajaran berpusat kooperatif dalam kegiatan belajar mengajar sebagai upaya meningkatkan kemampuan guru kelas V. Tujuan khusus dari kegiatan PTS ini adalah untuk mengetahui kemampuan guru kelas V dengan model pembelajaran kooperatif melalui supervisi klinis di SD Negeri 13 Langsa tahun pelajaran Hal ini dibuktikan dengan naiknya skor hasil kegiatan pembelajaran dari 49 menjadi 67 pada siklus 1 dan 78 pada siklus 2. Total kenaikan sebesar 59%. Proses supervisi klinis atau dalam hal ini pembimbingan dengan partisipasi aktif kepala sekolah sebagai peneliti, dari kondisi awal belum dilaksanakan semula 0 menjadi dilaksanakan dengan skor keberhasilan 18 pada siklus 1, dan keberhasilan 29 pada siklus 2, sehingga total kenaikan keberhasilan 96%. Kata Kunci: kemampuan guru, pembelajaran berpusat kooperatif, supervisi klinis PENDAHULUAN Kegiatan supervisi klinis yang dilakukan peneliti berupaya mempengaruhi guru selalu termotivasi dan merasa sebagai agen pembelajaran yang sesuai dengan ketentuan. Maka peneliti sebagai kepala sekolah melakukan supervisi klinis dengan terprogram dan selalu berupaya meningkatkan kemampuan guru untuk melaksanakan pembelajaran dengan tertib dan baik. Apabila supervisi sudah dilaksanakan secara rutin, terprogram dan berkelanjutan sesuai dengan prosedur ketentuan yang ada, maka diharapkan guru mampu untuk melaksanakan pembelajaran model kooperatif yang baik, berkualitas serta mampu mengubah perilaku peserta didik untuk lebih aktif belajar dan pada gilirannya mampu mencapai kemajuan prestasi belajar yang lebih baik. Berdasarkan hal tersebut, masalah yang akan dibahas adalah apakah melalui supervisi klinis dapat meningkatkan kemampuan guru kelas V dengan model pembelajaran kooperatif di SD Negeri 13 Langsa tahun pelajaran ?. Berdasarkan permasalahan yang ingin diteliti dalam penelitian ini, maka tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kemampuan guru kelas V dengan model pembelajaran kooperatif melalui supervisi klinis di SD Negeri 13 Langsa tahun pelajaran Supervisi Klinis diartikan sebagai bentuk pembinaan kinerja guru dalam mengelola proses pembelajaran. (Sulivan & Glanz, 2005) Tujuan supervisi klinis adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan ketrampilan mengajar guru di kelas. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan selama 5 (lima) bulan, mulai dari 22 Juli s.d 11 November Subjek penelitian adalah guru kelas V SD Negeri 13 Langsa tahun pelajaran Data awal penelitian berupa hasil supervisi secara rutin dari peneliti sebagai kepala sekolah, serta data akhir diperoleh melalui observasi, dokumentasi dan pengisian lembar instrumen penelitian. Instrumen penelitian berupa lembar observasi dan lembar penilaian, berguna untuk mencatat semua peristiwa
2 10-14 pelaksanaan tugas guru dalam pembelajaran selama penelitian berlangsung. Sedangkan, analisis data dengan menggunakan analisis deskriptif komparatif, yaitu membandingkan pelaksanaan pembelajaran pendekatan kooperatif sebelum dilaksanakan supervisi klinis dan pembelajaran sesudah dilakukan supervisi klinis. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Kondisi Awal (Pra Tindakan) Guru melakukan pengelolaan pembelajaran berpusat kooperatif tampak kurang maksimal. Belum banyak muncul skor 3 atau skor yang terpenuhi, berarti belum ada yang nampak baik. Mereka hanya mengajar menggunakan buku teks yang dimiliki tanpa memperhatikan silabus dan RPP. Metode yang digunakan hanya ceramah tidak bervariasi dan tugas mengerjakan soal saja. Salah satu guru belum menggunakan alat peraga, sedangkan guru yang menggunakan alat peraga tersebut belum maksimal. Perbaikan dan pengayaan juga belum dilakukan dengan baik dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Data Awal Pembelajaran Model Kooperatif Sebelum Penelitian Tindakan No. Indikator Guru A Guru B Rata-rata I Metode dan pengelolaan Kelas 1.Pengelolaan siswa bervariasi Kegiatan siswa bervariasi Peran siswa dlm kelompok kecil Kelompok belajar siswa beragam 1 2 1,5 II Ketrampilan bertanya 5. Guru memberi kesempatan siswa Guru mendorong siswa bertanya Siswa berani bertanya III Pelayanan individual 8. Ada program pengembangan 1 2 1,5 9. Penyelesaian tugas siswa 3 2 2,5 10.Guru melakukan tindak lanjut IV Sumber belajar dan alat bantu 11. Gutu menggunakan berbagai sumber 1 2 1,5 12. Guru membuat alat bantu Guru trampil mengunakan alat bantu V Umpan balik dan penilaian 14.Guru memberi umpan balik menantang Guru menggunakan berbagai penilaian 3 2 2,5 16.Guru memberi penghargaan 1 2 1,5 VI Komunikasi dan Interaksi 17.Penggunaan bahasa guru Ada komunikasi antara guru dan siswa VII Keterlibatan siswa 19. Siswa aktif dlm pembelajaran Guru memberi kesempatan kpd siswa VIII Refleksi 21.Guru meminta siswa menulis kesan Guru melakukan refleksi diri IX Hasil Karya 23. Hasil karya siswa dipajang X Hasil belajar 24.Hasil belajar memenuhi KKM 1 2 1,5 25.Siswa percaya diri berani tampil Jumlah skor
3 11-14 Keterangan: Skor perolehan: Siklus I Kategori Kurang Cukup Kurang Skor 0 49 kategori kurang, Skor kategori cukup, Skor kategori baik. Perencanaan Tindakan Standar proses berisi aturan yang harus dilakukan guru dalam pembelajaran. Pedoman pengelolaan pembelajaran kooperatif berisi model pembelajaran dan pengelolaan kelas dalam melaksanakan model pembelajaran kooperatif yang dilakukan guru. Peneliti melakukan koordinasi dengan wakil kurikulum tentang rencana tindakan pembimbingan dalam Penelitian Tindakan Sekolah ini. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan supervisi klinis adalah dengan melakukan pembinaan dan pembimbingan secara bersama-sama oleh peneliti terhadap kelompok guru kelas V sebanyak 2 orang. Tindakan ini dilakukan khusus tentang pengelolaan pembelajaran model kooperatif pada guru kelas V yaitu: pemahaman isi standar proses, memilih metode dan pengelolaan kelompok siswa di kelas, ketrampilan bertanya, pelayanan individu, sumber belajar dan alat bantu mengajar, umpan balik dan penilaian, komunikasi dan interaksi, keterlibatan siswa, refleksi, hasil karya siswa dan hasil belajar siswa. Pada akhir kegiatan ini peneliti melakukan simulasi dengan guru-guru melalui langkah-langkah pembelajaran yang telah disusun bersama. Guru tidak segan-segan untuk bertanya dan mengemukakan pendapatnya kepada peneliti, sehingga ia merasa siap untuk mempraktikkan pembelajaran berpusat kooperatif tersebut satu minggu berikutnya. Observasi Hasil Tes Siklus I Hasil pengamatan yang dilakukan peneliti dan teman sejawat terhadap mutu pembelajaran guru kelas V dapat dilihat pada kegiatan siklus 1, dan dapat dilihat pada tabel 2 dapat diketahui bahwa skor mutu pembelajaran guru kelas V yaitu guru A adalah 66,5 sedangkan guru B adalah 67,5 dan rata-ratanya adalah 67 termasuk masih dalam kategori cukup (kurang memuaskan). Tampak dalam tabel 2 sebagai berikut: Tabel 2. Hasil Rata rata Pengamatan Proses Pembelajaran Kooperatif pada Akhir Siklus 1 No. Pengamat Skor Mutu Pembelajaran Guru A Guru B Rata-rata 1 Peneliti ,5 2 Wakil Kurikulum (teman sejawat) ,5 Rata-rata 66,5 67,5 67 Sedangkan hasil pengamatan pelaksanaan tindakan pembimbingan dapat dilihat pada tabel 3 teman sejawat mengamati tindakan peneliti dalam membimbing dengan partisipasi aktif. Tabel 3 Hasil Rata-rata Pengamatan Proses Pembimbingan secara Individu pada Akhir Siklus 1 Skor Pembimbingan untuk No. Pengamat Keterangan Guru A Guru B Rata-rata 1 Wakil Kurikulum (Teman sejawat) Keterangan: Skor data pembimbingan: 0 10 kurang maksimal, cukup, maksimal.
4 12-14 Terlihat bahwa skor pembimbingan untuk guru kelas untuk guru A (kurang) dan guru B (cukup) adalah 17 dan 19 sehingga rata-rata 18 atau masih dalam kategori cukup dan belum maksimal. Masih ada beberapa butir indikator yang belum tampak optimal, bahkan ada yang sama sekali tidak muncul, misalnya mengemukakan tujuan, pembimbingan pada evaluasi pembelajaran, penggunaan multi metode dan multi media, maupun memunculkan ide-ide atau gagasan guru. Refleksi Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan pada siklus 1 dan untuk mengetahui apakah kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran meningkat, maka hasil pengamatan pada akhir siklus 1 dibandingkan dengan data awal. Data awal untuk guru A rata-rata 48 dan guru B rata- rata 50, maka rata -rata seluruh adalah 49 (kategori kurang). Pada siklus 1 diperoleh data rata-rata untuk guru A adalah 66,5 dan untuk guru B adalah 67,5 maka rata-rata 67. Data ini tampak dalam tabel 4 di bawah ini. Tabel 4. Rata-rata Data Awal dan Akhir Siklus 1 No. Data Penelitian Data Awal Siklus 1 Kenaikan Prosentase Kenaikan 1 Mutu Pembelajaran ,7 % 2 Pembimbingan %. Keterangan: Skor maksimal mutu pembelajaran 100 dan pembimbingan 30. Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa mutu proses pembelajaran mengalami kenaikan 18 skor atau 36,7 % dan pelaksanaan pembimbingan mencapai skor 18 atau 60 %. Pada proses pembelajaran sebagian besar belum tampak pada proses elaborasi dan konfirmasi, serta nuansa pembelajaran kooperatif belum maksimal. Sedangkan untuk pembimbingan masih ada yang belum Nampak, yaitu; penyampaian tujuan pembimbingan, pembimbingan pada evaluasi pembelajaran, penggunaan multi metode, memunculkan ide-ide guru, dan masih menggurui guru. Berdasarkan hasil siklus 1 tersebut, maka pembimbingan akan dilakukan lagi dengan memenuhi semua indikator pembimbingan, dengan harapan mutu pembelajaran juga akan meningkat. Siklus II Perencanaan tindakan Setelah melakukan refleksi antara peneliti dengan kolaborator, maka peneliti merencanakan tindakan pada siklus ke 2. Peneliti melakukan koordinasi dengan wakil kurikulum untuk menentukan tindakan pembimbingan pada siklus 2. Disepakati akan dilakukan pembimbingan secara individu kepada setiap guru sesuai dengan masalah yang dihadapi. Peneliti menyiapkan materi dan instrumen observasi pembimbingan dan observasi pembelajaran. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan supervisi klinis atau pembimbingan tentang perbaikan proses pembelajaran ke arah pembelajaran berpusat kooperatif oleh peneliti terhadap guru kelas V SD Negeri 13 Langsa dilakukan secara individual dengan mempertimbangkan kelemahan yang ada pada tiap guru tersebut. Dengan diamati oleh wakil kurikulum (teman sejawat), peneliti menyampaikan tujuan pembimbingan. Pembimbingan dengan mengkaji RPP secara bersama yang telah dimiliki, disesuaikan dengan standar proses, dan pedoman model pembelajaran Kooperatif yang di dalamnya terdapat penentuan alat peraga, metode, langkah-langkah pembelajaran, dan evaluasi hasil belajar, refleksi, tindak lanjut maupun pencapaian KKM yang dirumuskan. Observasi Ringkasan hasil pengamatan proses pembelajaran guru kelas V SD Negeri 13 Langsa pada siklus 2 dapat dilihat pada tabel 5. Rata-rata skor hasil pengamatan untuk guru A adalah 76,5, sedangkan
5 13-14 pengamatan untuk guru B adalah 79,5, Rata-rata total menjadi 78 atau masuk dalam kategori baik atau mampu melaksanakan pembelajaran berpusat kooperatif. Selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Hal yang belum muncul adalah penerapan teknologi informasi, dan melakukan pameran. Tabel 5. Hasil Pengamatan Proses Pembelajaran pada Akhir Siklus 2 No. Pengamat Skor Mutu Pembelajaran Guru A Guru B Rata-rata 1 Peneliti ,5 2 Wakil Kurikulum (teman sejawat) ,5 Rata-rata 76,5 79,5 78 Keterangan: skor data mutu pembelajaran maksimal adalah 100 Data pembimbingan siklus 2 dapat dilihat pada tabel 6 berikut. Hasil pengamatan teman sejawat terhadap peneliti dalam melakukan pembimbingan adalah 29 untuk semua guru. Atau sudah nampak maksimal karena mendekati skor 30. Tabel 6. Hasil Pengamatan Proses Pembimbingan secara individu Pada Akhir Siklus 2 Skor Pembimbingan untuk No. Pengamat Keterangan Guru A Guru B Rata-rata 1 Teman sejawat Keterangan: Skor data maksimal pembimbingan adalah 30 Refleksi Berdasarkan skor siklus 2, maka dapat dilihat peningkatan dari siklus 1 sampai siklus 2 (tampak dalam tabel 7). Peningkatan mutu pembelajaran adalah naik 11 skor atau 16,4 %, sedangkan keberhasilan proses pembimbingan adalah naik 11 atau 36 %. Tabel 7. Rata-rata Data Akhir siklus 1 dan Akhir Siklus 2 No. Data Penelitian Siklus 1 Siklus 2 Kenaikan Persentase Kenaikan 1 Mutu Pembelajaran ,3 % 2 Pembimbingan % Keterangan : Skor maksimal mutu pembelajaran 100 dan pembimbingan 30. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Sekolah yang berjudul: Upaya Peningkatan Kemampuan Guru kelas V dalam Pembelajaran Berpusat Kooperatif Melalui Supervisi Klinis di SD Negeri 13 Langsa Tahun Pelajaran ternyata dibuktikan dengan naiknya skor hasil kegiatan pembelajaran dari 49 menjadi 67 pada siklus 1, dan 78 pada siklus 2. Total kenaikan sebesar 59 %. Proses supervisi klinis atau dalam hal ini pembimbingan dengan partisipasi aktif Kepala sekolah sebagai peneliti, dari kondisi awal belum dilaksanakan semula 0 menjadi dilaksanakan dengan skor keberhasilan 18 pada siklus 1, dan keberhasilan 29 pada siklus 2, sehingga total kenaikan keberhasilan 96%. Selain kenaikan skor data pengamatan di atas, keberhasilan tindakan juga dibuktikan dengan tampaknya indikator keberhasilan sebagai berikut : 1. Pembimbingan kelompok kecil dan individu dilakukan secara serius menarik; 2. Guru melaksanakan pembelajaran model kooperatif dengan bimbingan kepala sekolah sebagai peneliti; 3. Peneliti banyak memberi contoh pembelajaran yang menarik hati; 4. Peneliti menjelaskan isi standar proses dan pengelolaan pembelajaran model kooperatif serta teknis memasukannya dalam kegiatan inti proses pembelajaran; 5. Pelaksanaan pembimbingan dilakukan secara teratur, karena dilakukan sendiri oleh kepala sekolah sebagai peneliti.
6 14-14 DAFTAR PUSTAKA Dirjen PMPTK Penelitian Tindakan Sekolah, Jakarta: Kemendiknas , Supervisi Akademik, Jakarta: Kemendiknas. Moh. User Usman, Menjadi Guru Professional. Jakarta: Kemendiknas , Permendiknas No 41/ Jakarta: Kemendiknas.
BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Pelaksanaan Tindakan Tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana yaitu : a. Membuka pelajaran Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, mengabsen, mengatur
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK ) atau Classroom Action Reseach (CAR). Menurut wijaya (2009:9)
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus Kondisi awal sebelum diadakannya tindakan di SD N Ringin Harjo 01 kelas 4 Pada mata pelajaran IPS menunjukkan bahwa ppembelajaran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas merupakan langkah-langkah sistematis
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan penelitian merupakan cara penelitian yang akan digunakan dalam rangka proses pemecahan masalah. Penelitian disini menggunakan Penelitian Tindakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Binangun 0 berlokasi di Desa Binangun, Kecamatan Bandar, kabupaten Batang, Propinsi Jawa Tengah. Subyek dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan Penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman membaca dalam pembelajaran membaca lancar.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Sesuai rancangan penelitian, hasil penelitian dipaparkan dalam dua paparan, yaitu peningkatan hasil belajar siswa dan proses pembelajaran dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dipaparkan hasil penelitian dan pembahasan tematik tentang materi pengalaman melalui model Pembelajaran SQ3R pada siswa kelas III SD 2 Ngemplak
Lebih terperinciMeningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share Alam Pembelajaran IPS di Kelas IV SDN Inpres Mayayap Sarifa Tas, Anthonius Palimbong, dan Hasdin
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Tindakan 1. Deskripsi Kondisi Awal a. Situasi Kelas Hasil observasi kelas menyatakan bahwa ada kelebihan dari tindakan `perbaikan ini antara lain :
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Prasiklus Kondisi prasiklus merupakan titik awal munculnya penelitian tindakan kelas ini. Dalam pembelajaran awal pada mata pelajaran PKn tentang globalisasi
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data 1. Pra Siklus Pada tahapan ini peneliti mengambil data hasil belajar pada materi sebelumnya. Peneliti mengambil data hasil belajar secara murni. Artinya
Lebih terperinciHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengadakan persiapan penelitian sebagai berikut: 1. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Awal Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti sebelum melakukan penelitian diperoleh data mengenai kondisi pembelajaran Aqidah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 4 SDN Gedangan 01 semester II tahun pelajaran 2015/2016, yaitu sebuah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan di kelas 5 SD Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Jumlah siswa di kelas 5 sebanyak 19 terdiri dari
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bagian pelaksanaan tindakan, akan diuraikan empat subbab yaitu kondisi awal, siklus 1, siklus 2 dan pembahasan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian. 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri 1 Terkesi Kecamatan Klambu Kabupaten Grobogan tepatnya di ruang kelas I. Alasannya
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dimulai pada tanggal 7 Januari 2013 dan diawali dengan
39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini dimulai pada tanggal 7 Januari 2013 dan diawali dengan observasi, perkenalan, dan wawancara kepada guru kelas III MI. Wawancara
Lebih terperinciSkor Ketuntasan Jumlah Siswa Presentase (%) < 90 Tidak Tuntas 22 88% 90 Tuntas 3 12% Jumlah %
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Pra Siklus Sebelum pelaksanaan penelitian, guru lebih banyak melakukan mengajar dengan model konvensional. Model konvensional disini berupa
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas IV SDN Rejoagung 01, Kecamatan Trangkil, Kabupaten Pati. Jumlah siswa kelas IV adalah 22 siswa
Lebih terperinci2 RKS dan RKA hanya memuat dua dari tiga. 1 RKS dan RKA hanya memuat satu dari tiga. 0 RKS dan RKA tidak memuat ketiganya
Nama Sekolah :... Alamat :...... A. Instrumen Pengamatan Pelaksanaan Program MBS di Sekolah No. Aspek Pengamatan Pilhan jawaban Skor 1 Apakah sekolah memiliki visi dan misi? 2 Apakah visi dan misi sekolah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 2 Lion Kecamatan
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 2 Lion Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, dalam Meningkatkan
Lebih terperinciBab III Metode Penelitian
24 Bab III Metode Penelitian 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Arikunto (2008) penelitian tindakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Setting penelitian dilaksanakan di SD Negeri Kutowinangun 01 Salatiga dan karakteristik subjek penelitian adalah siswa kelas
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pra Siklus Pelaksanaan pra siklus pada minggu ke-2 dan ke-3 bulan Oktober 2012 mata pelajaran IPA tentang tumbuhan hijau dengan hasil belajar yang sangat mengecewakan.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Diskripsi Per Siklus 4.1.1. Pelaksanaan Siklus I 4.1.1.1.Perencanaan Setelah berdiskusi dengan teman sejawat, peneliti menentukan pendekatan CTL (Contextual
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. perhatian anak didik agar terpusat pada yang akan dipelajari. Sedangkan menutup
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Membuka Dan Menutup Pelajaran Guru sangat memerlukan keterampilan membuka dan menutup pelajaran. Keterampilan membuka adalah perbuatan guru untuk menciptakan sikap mental
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dari hasil observasi dan hasil tes, baik tes lesan maupun tes tertulis dapat disimpulkan dan dianalisa bahwa pembelajaran dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Masalah diidentifikasi bersama-sama dengan rekan sejawat guru berdasarkan studi kasus yang ditulis guru. Studi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas disampaikan melalui penjelasan pelaksanaan pembelajaran hingga capaian hasil belajar siswa dari pembelajaran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian
32 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau sering disebut dengan Classroom Action Reseacrh. Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan proses belajar mengajar Bahasa Indonesia di Sekolah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan proses belajar mengajar Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar dipengaruhi keberhasilan guru dan siswa itu sendiri, yang merupakan tokoh utama dalam kegiatan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Kondisi Prasiklus Prasiklus dilaksanakan pada minggu 1 dan 2 bulan September 2012 dengan dibantu oleh teman sejawat sebagai pengamat. Dalam
Lebih terperinciBab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan
35 Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan 4.1. Deskripsi Pra Siklus Kegiatan belajar mengajar sebelum pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, Guru dalam mengajar masih menggunakan metode ceramah. Karena
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &
37 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain dan Jenis Penelitian Desain atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research).
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung, selama 3 bulan mulai bulan
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk
28 BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam
Lebih terperinciUNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 JAMBON KECAMATAN PULOKULON KABUPATEN GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014
PENERAPAN MODEL TWO STAY TWO STRAY (TSTS) UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 3 JAMBON KECAMATAN PULOKULON KABUPATEN GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Model Penelitian Model penelitian ini merupakan model jenis penelitian tindakan kelas (PTK), istilah dalam bahasa Inggris Classroom Action Research (CAR). Pengertian dari
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Siklus 1 Dalam Siklus 1 terdapat 3 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut: a. Perencanaan (Planning) Pada siklus
Lebih terperinciTabel 4.1 Distribusi Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD Negeri Tunggulsari Semester I/ Pra Siklus
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan 1.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan hasil pengamatan yang sudah dilakukan saat pembelajaran IPA, siswa terlihat kurang semangat dan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Frekuensi Persentase 1 Tuntas 7 33% 2 Tidak tuntas 14 67% Jumlah % Minimum 30 Maksimum 82
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Diskripsi Kondisi Awal Hasil belajar matematika siswa kelas 4 SD Negeri 3 Jumo Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan semester 1
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 1.1.1. Deskripsi Kondisi Awal Proses pembelajaran matematika pada pra siklus guru menggunakan metode pembelajaran konvensional, dimana guru
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Paparan Data 1. Paparan Data Pra Tindakan Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti mengurus surat izin penelitian dari Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang. Selanjutnya,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Kondisi awal merupakan keadaan siswa sebelum PTK dilakukan. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 2 SD
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Ujung-ujung 03 yang terletak di Dusun Mukus Desa Ujung-ujung Kecamatan Pabelan Kabupaten
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus dan setiap siklus dilakukan 3 kali pertemuan dengan memanfaatkan model pembelajaran
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Pra Siklus Sebelum dilakukan Penelitian Tindakan Kelas, peneliti melakukan survei awal. Survei awal ini dimaksudkan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. motivasi belajar siswa dengan metode billboard ranking pada pelajaran
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan metode billboard ranking pada pelajaran IPS materi
Lebih terperinci3.1.2 Subyek Penelitian
19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas V SD Negeri Kambangan 01 Kecamatan Blado Kabupaten Batang. Adapun dipilihnya
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff
BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Standar Isi BSNP yang diterapkan di SD Kreatif The naff Deskripsi dan analisis data penelitian ini menggambarkan data yang diperoleh di lapangan melalui instrumen
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri Mangunsari 02 Salatiga dengan jumlah siswa 17 siswa. Sebelum dilakukan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri Sidorejo Lor 06 Kecamatan Sidorejo Kota Sal atiga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan penelitian PTK merupakan salah satu bentuk
17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian menggunakan rancangan penelitian PTK merupakan salah satu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 01 Salatiga, dengan subyek penelitian yaitu siswa kelas 4. Total subyek
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pembahasan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus Menjelaskan arti pecahan dan urutannya
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pembahasan Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 Deskripsi Pelaksanaan Siklus I 1. Perencanaan Tindakan Kompetensi Dasar : 6.1 Menjelaskan arti pecahan dan urutannya Materi :
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SDN Karanggondang 01, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang pada semester 2 Tahun Pelajaran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan pendekatan deskriptif yaitu metode melukiskan atau menggambarkan sistematika,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Hasil belajar matematika siswa kelas III SD Negeri 2 Kuripan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan semester 1 tahun pelajaran 2013/2014,
Lebih terperinciBAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Penelitian ini berawal dari rendahnya hasil belajar matematika siswa SDN Wonomerto 03 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang, berdasarkan observasi awal
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 5 semester II tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri Candirejo 02 yang terletak di Jl.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus ( Kondisi Awal ) Kondisi awal merupakan keadaanpeserta didik sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan.penelitian dilakukan di
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama 2 minggu dimulai sejak 27 Februari sampai 6 Maret 2012. Pelaksanaan siklus
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Siklus I Siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan yaitu pada tanggal 2 September 2014 dilaksanakan observasi awal dan tanggal 4 September
Lebih terperinciNur Isnaini Taufik Pengawas SMA/SMK Dinas Pendidikan Kab. Ogan Komering Ulu Prov. Sumatera Selatan
PENGGUNAAN SUPERVISI INDIVIDUAL PENDEKATAN KOLABORATIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU MATEMATIKA DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMA Nur Isnaini Taufik Pengawas SMA/SMK Dinas Pendidikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Hasil belajar Matematika kelas III SD Negeri Kasepuhan 01 Batang Kecamatan Batang Kabupaten Batang semester
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan, yang fokusnya pada kegiatan di kelas sehingga penelitiannya berupa penelitian tindakan kelas. Aqib,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Jenis Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di kelas 1 SD Negeri Salatiga 12, yang beralamat di jalan Domas 54 Salatiga 50711 Kelurahan Salatiga
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Pra Siklus (Kondisi Awal) Sebelum pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, guru melakukan proses belajar mengajar dengan model konvensional
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MAPEl PAI. Oleh Dr. Marzuki FIS -UNY
PENGEMBANGAN KEGIATAN PEMBELAJARAN MAPEl PAI Oleh Dr. Marzuki FIS -UNY KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Langgenharjo 02 Kecamatan Juwana Kabupaten Pati pada semester I (gasal) tahun pelajaran 2013/2014.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang lebih
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang lebih familiar disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Muslikah (2010: 32) mendefinisikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SD Kayuapu, semester I, yang berjumlah 27 siswa. Berdasarkan
Lebih terperinciPaket 11 PENGEMBANGAN SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BI
Paket 11 PENGEMBANGAN SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BI Pendahuluan 11-1 Rencana Pelaksanaan Perkuliahan,,,,. Waktu 3x50 menit 11-2 11-3 11-4 Lembar Kegiatan 11.1A 11-5 Lembar Kegiatan 11.1B
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN Subyek Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Subyek Penelitian Subjek penelitian ditetapkan pada siswa kelas IV semester 1 SD Negeri Tambahrejo 02, Kecamatan Bandar,
Lebih terperinciPeningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 10 Karamat Melalui Media Gambar Pada Pembelajaran IPA Materi Tentang Alat-Alat Indera Ardi Dj. Adjirante, Mestawaty As. A., dan Muchlis Djirimu Mahasiswa Program
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN KELAS III DI SDN NO. 180/I KEC. PEMAYUNG KAB. BATANGHARI ARTIKEL
1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA NYARING SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE LATIHAN KELAS III DI SDN NO. 180/I KEC. PEMAYUNG KAB. BATANGHARI ARTIKEL OLEH FATHUR NIM GJA12D113072 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciV. KESIMPULAN DAN SARAN
V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan dapat diisimpulkan sebagai berikut : 1. Perencanaan pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan dasar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 1 Tanjungsari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan
Lebih terperinciRAHAYU DANIK SUMIYATI A54B111025
NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA ASPEK MENULIS KARANGAN MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS V SDN 2 KARANGNONGKO TAHUN AJARAN 2013/2014 Diajukan oleh: RAHAYU
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Siklus I
1 108 109 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Siklus I Satuan Pendidikan : SD Lentera Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : IV (Lima) / II (Dua) Materi Pokok : Bangun Ruang Alokasi Waktu :
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). PTK dipilih karena mempunyai beberapa keistimewaan yaitu mudah dilakukan oleh
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN.
Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI
Lebih terperinciLEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM MENGGUNAKAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK
1 LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM MENGGUNAKAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR 1 2 3 4 I PRA PEMBELAJARAN 1 Siswa menempati tempat duduknya masing-masing 2 Kesiapan menerima
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
25 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di kelas V SD Negeri Kauman 06 Kecamatan Batang, Kabupaten Batang. Alasan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)
27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58) mengemukakan penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research. Wardhani, dkk. (2008: 1.4) mengungkapkan
28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis deskriptif kualitatif melalui penelitian tindakan kelas yang di fokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan
Lebih terperincinilai tertinggi nilai terendah (log n) (log 32)
45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Subyek yang menjadi penelitian
Lebih terperinciLia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres Pandaluk Pada Materi Penjumlahan Bilangan Bulat Lia Agustin Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Lebih terperinciJEMBER TAHUN PELAJARAN
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MATERI MENGIDENTIFIKASIKAN CIRI- CIRI NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU BAGI
Lebih terperinciSTANDAR PROSES. PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007
STANDAR PROSES PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007 berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. adalah
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana
Lebih terperinciPENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA TENTANG PERKALIAN BILANGAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 2 KALITENGAH
DIDAKTIKA PGRI, 2, (1), 2016, 156 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA TENTANG PERKALIAN BILANGAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 2 KALITENGAH Umbar Rumanti *) NIP 19630407
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Dalam pelaksanaan tindakan penelitian ini akan menguraikan antara lain: (1) kondisi awal, (2) siklus I, (3) siklus II, dan (4) pembahasan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini semua kelas VIII C SMP Negeri 7 Purwokerto yang berjumlah 35. Terdiri dari 17 putra dan 18
Lebih terperinci