DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-3 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-3 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG"

Transkripsi

1 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-3 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Kamis 2. Tanggal : 2 Oktober Waktu : 14:19 WIB Selesai 4. Tempat : R. Rapat Nusantara V 5. Pimpinan Sidang : 1. Drs. Aidil Fitri Syah, M.M. (Anggota DPD RI Tertua) 2. Riri Damayanti John Latief, S.Psi (Anggota DPD RI Termuda) 6. Sekretaris Sidang : 1. Prof. Dr. Sudarsono Hardjosoekarto (Sekretaris Jenderal DPD 2. Zul Evi Astar, S.H. (Wakil Sekretaris Jenderal DPD 7. Panitera Adam Bachtiar, S.H., M.H. (Kepala Biro Persidangan II) 8. Acara : Pemilihan Pimpinan DPD RI 9. Hadir : Orang 10. Tidak hadir : Orang

2 II. JALANNYA SIDANG : SIDANG DIBUKA PUKUL WIB PIMPINAN SIDANG : Drs. AIDIL FITRI SYAH, M.M. (KETUA SEMENTARA DPD Kepada Pimpinan, konduktor yang memimpin lagu ini kami persilakan. Kepada bapak dan ibu sekalian dan hadirin sekalian yang baik yang anggota DPD maupun yang hadir kami mohon berdiri karena kita bersama melagukan lagu kebangsaan kita yang kita rebut begitu sulit untuk merebut kemerdekaan ini. Para hadirin sekalian kami persilakan berdiri. PEMBICARA : PADUAN SUARA Hiduplah Indonesia Raya Indonesia tanah airku Tanah tumpah darahku Disanalah aku berdiri Jadi pandu ibuku Indonesia kebangsaanku Bangsa dan Tanah Airku Marilah kita berseru Indonesia bersatu Hiduplah tanahku Hiduplah negriku Bangsaku Rakyatku semuanya Bangunlah jiwanya Bangunlah badannya Untuk Indonesia Raya Indonesia Raya Merdeka Merdeka Tanahku negriku yang kucinta Indonesia Raya Merdeka Merdeka Hiduplah Indonesia Raya Indonesia Raya Merdeka Merdeka Tanahku negriku yang kucinta Indonesia Raya Merdeka Merdeka Hiduplah Indonesia Raya 1

3 Yang kami hormati Bapak-bapak dan Ibu-ibu para senator dari seluruh persada tanah air yang kami menghormati. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Pertama-tama perkenankanlah kami menyampaikan rasa terima kasih dan hormat kami bahwa kita sudah dapat memulai rapat ini mendekati waktu yang tepat. Untuk itulah kami mengucapkan terima kasih kepada bapak dan ibu sekalian atas perkenan yang hadir dan pada hari ini bersama-sama kita dapat melanjutkan tugas dan kewajiban kita dalam rangka kita melaksanakan rapat paripurna DPD ini. Sebelum kita memulai acara ini, kembali kami mengajak bapak dan ibu sekalian kita, saya mengharapkan kita bersama berdoa menurut keyakinan kita masing-masing sehingga dengan doa kita bersama semoga sidang ini dapat berjalan dengan lancar, penuh dengan persaudaraan dan penuh dengan ukuwah kita sebagai bangsa. Pembacaan berdoa kami persilahkan. Selesai. Terima kasih bapak dan Ibu sekalian. Pada pagi ini kita Insya Allah akan coba merampungkan acara yang paling kita tunggu-tunggu selama ini yang paling kita persiapkan selama ini adalah suatu acara yang betul-betul sangat penting bagi lembaga yang kita cintai ini yaitu mencari pimpinan lembaga yang kita cintai yang kita yakini dapat melaksanakan misi kita bersama, misi bangsa dan negara. Bapak dan Ibu sekalian, kita dalam kesempatan ini ingin memberikan penjelasan bahwa acara kita hari ini adalah Sidang Paripurna ke-3 agenda tunggal yaitu pemilihan pimpinan DPD RI. Pada kesempatan ini sesuai dengan ketentuan Pasal 53 ayat (8) kami memandang perlu untuk terlebih dahulu menyampaikan petunjuk teknis tentang tata cara pelaksanaan pemilihan Pimpinan DPD RI. Berkenaan dengan itu kami mengharapkan Bapak Sekretariat Jenderal untuk dapat menyampaikan penjelasan-penjelasan dan untuk membacakan membacakan petunjuk teknis pelaksanaan pemilihan Pimpinan DPD ini. Sebelum Sekjen menyampaikan penjelasan ini kami mengharapkan bantuan bapak dan ibu sekalian agar sidang ini dapat berjalan dengan baik. Kepada Bapak Sekjen kami persilakan. PEMBICARA : Prof. Dr. SUDARSONO HARDJOSOEKARTO (SESJEN DPD) Bismillahirrahmanirrahiim. Bapak-Ibu pimpinan sidang, Ibu dan Bapak anggota DPD yang kami hormati, Perkenankan kami membacakan petunjuk teknis pemilihan Pimpinan DPD periode Pendahuluan dasar hukum Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 182, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor Dua, Peraturan DPD RI Nomor 1 Tahun 2014 tentang Tata Tertib. Tahapan pelaksanaan : I. Tahap pendaftaran bakal calon pimpinan DPD. Langkah kesatu, penyampaian formulir kepada setiap anggota DPD secara resmi pada Sidang Paripurna yaitu : Formulir A tentang pendaftaran bakal calon pimpinan DPD RI periode Formulir B tentang pernyataan dukungan kepada bakal calon Pimpinan DPD RI tahun periode

4 Formulir C tentang pernyataan kesediaan kerjasama dengan pimpinan DPD RI terpilih periode Langkah kedua, bakal calon Pimpinan DPD RI menyerahkan formulir A dan C kepada Pimpinan sidang disertai dengan paling sedikit 5 formulir B dari 5 orang anggota DPD yang berasal dari paling sedikit 3 provinsi dari Wilayah yang sama dengan bakal calon pimpinan DPD RI. Pimpinan sidang melakukan verifikasi atas formulir yang disampaikan oleh bakal calon Pimpinan DPD RI. Pimpinan sidang mengumumkan daftar nama bakal calon pimpinan DPD RI yang telah memenuhi persyaratan sebagai calon pimpinan DPD dari masing-masing Wilayah. Langkah ketiga, calon pimpinan DPD RI menandatangani fakta integritas dengan disaksikan pimpinan sidang. Langkah keempat, Pimpinan Sidang memberi kesempatan kepada masing-masing calon Pimpinan DPD RI untuk memperkenalkan diri dan menyatakan kesediaannya untuk mencalonkan menjadi Pimpinan DPD RI. II. Tahap pemilihan calon Pimpinan DPD. Langkah kesatu, setiap anggota DPD wajib menandatangani daftar hadir sebelum menghadiri sidang, penandatanganan daftar hadir tidak boleh diwakilkan. Langkah kedua, setelah sidang memenuhi kourum, Pimpinan sementara DPD RI sebagai Pimpinan sidang membuka sidang. Sidang dinyatakan kourum apabila dihadiri lebih dari setengah dari jumlah anggota. Langkah ketiga, petugas memanggil nama anggota DPD berdasarkan provinsi secara berurutan sesuai dengan daftar hadir. Anggota DPD menerima kartu bukti hadir dari petugas. Anggota DPD menukarkan kartu bukti hadir dengan kartu suara kepada petugas. Langkah keempat, penyampaian suara dilakukan di dalam bilik suara. Setiap anggota memilih paling banyak 3 nama calon Pimpinan DPD RI dengan cara melingkari nomor urut dari calon Pimpinan DPD RI yang terdiri dari 1 Wilayah barat, 1 Wilayah tengah, dan 1 Wilayah timur, atau abstain apabila tidak ada calon yang dipilih pada kartu suara, kartu suara dilipat sehingga tulisan tidak tampak. Anggota DPD memasukkan kartu suara ke dalam kotak suara. Setelah menggunakan hak suaranya anggota DPD kembali ke tempat duduk semula. Langkah kelima, pimpinan sidang meminta masing-masing Wilayah menunjuk 1 orang saksi untuk menyaksikan keabsahan suara dan penghitungan suara. Para saksi yang berasal dari masing-masing Wilayah menempati tempat yang telah ditentukan. Petugas membawa kotak suara kemeja penghitungan suara. Petugas menghitung jumlah kartu bukti hadir dan kartu suara. Langkah keenam, penghitungan suara dilakukan oleh petugas dengan membuka dan memeriksa setiap kartu suara serta menyebutkan pilihan yang tertulis pada kartu suara dihadapan para saksi. Petugas mencatat perolehan suara dalam lembar hasil pemungutan suara dan ditayangkan. Langkah ke tujuh, setelah kartu suara selesai dihitung, lembar hasil pemungutan suara disampaikan kepada pimpinan sidang. Calon Pimpinan DPD RI yang memperoleh suara terbanyak pada masing-masing Wilayah ditetapkan menjadi Pimpinan DPD terpilih. Dalam hal terdapat calon pimpinan DPD RI urutan pertama dengan jumlah suara yang sama pada 1 Wilayah dilakukan pemilihan ulang terhadap calon pimpinan tersebut. Calon Pimpinan DPD RI yang memperoleh suara terbanyak ditetapkan dan diumumkan sebagai pimpinan DPD terpilih. 3

5 III. Tahap Pemilihan Ketua DPD. Langkah kesatu, petugas memanggil nama anggota DPD berdasarkan provinsi secara berurutan sesuai dengan daftar hadir. Anggota DPD menerima kartu bukti hadir dari petugas. Anggota DPD menukarkan kartu bukti hadir dengan kartu suara kepada petugas. Langkah kedua, penyampaian suara dilakukan di dalam bilik suara, setiap anggota memilih satu dari 3 calon Pimpinan DPD terpilih atau abstain apabila tidak ada calon yang dipilih pada kartu suara dengan cara melingkari salah satu nomor urut calon Pimpinan DPD, kartu suara dilipat sehingga tulisan tidak tampak. Anggota DPD memasukkan kartu suara ke dalam kotak suara. Setelah menggunakan hak suaranya anggota DPD kembali ketempat duduknya semula. Langkah ketiga, pimpinan sidang meminta masing-masing Wilayah menunjuk 1 orang saksi untuk menyaksikan keabsahan surat suara dan penghitungan suara. Para saksi yang berasal dari masing-masing Wilayah menempati tempat yang telah ditentukan. Petugas membawa kotak suara ke meja penghitungan suara. Petugas menghitung jumlah kartu bukti hadir dan kartu suara. Langkah keempat, penghitungan suara dilakukan oleh petugas dengan membuka dan memeriksa setiap kartu suara serta menyebutkan pilihan yang tertulis pada kartu suara di hadapan para saksi. Petugas mencatat perolehan suara dalam lembar hasil pemungutan suara dan ditayangkan. Langkah kelima, setelah kartu suara selesai dihitung, lembar hasil pemungutan suara disampaikan kepada pimpinan sidang. Calon Ketua DPD RI yang memperoleh suara lebih dari 50% ditetapkan menjadi Ketua DPD terpilih. Dalam hal terdapat calon Ketua DPD yang belum mendapatkan suara lebih dari 50% dilakukan pemilihan ulang terhadap calon Ketua DPD yang memperoleh suara terbanyak pertama dan kedua. Dalam hal terdapat calon Ketua DPD RI urutan pertama dengan jumlah suara yang sama dilakukan pemilihan ulang terhadap calon ketua tersebut. Langkah keenam, calon Ketua DPD RI yang memperoleh suara terbanyak ditetapkan dan diumumkan sebagai Ketua DPD terpilih. Calon Ketua DPD RI yang memperoleh suara terbanyak kedua dan ketiga ditetapkan dan diumumkan sebagai Wakil Ketua DPD RI terpilih. Demikian petunjuk teknis pemilihan Pimpinan DPD RI periode Terima kasih. Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Terima kasih Bapak Setjen yang sudah membacakan tata cara pelaksanaan pemilihan Pimpinan DPD RI periode PEMBICARA : L.M. RUSMAN EMBA, ST. (SULTRA) Pimpinan sidang, Rusman Emba dari Sulawesi Tenggara. 4

6 Sebentar-sebentar Pak. Jadi dan setelah mendengar ini kita dapat menyimak hal-hal yang bersangkutan dengan tata cara tersebut dan tentu saja tata cara ini akan dapat kita pahami secara mendalam. PEMBICARA : L.M. RUSMAN EMBA, ST. (SULTRA) Ya, Pimpinan Sidang untuk itu saya mempertajam ya. Saya to the point saja. Terima kasih atas Pimpinan Sidang atas kesempatan yang diberikan kepada saya. Karena ini sifatnya petunjuk teknis, belum pernah kita bahas walaupun saya tahu bahwa juga petunjuk teknis ini bagian dari Tatib. Namun khusus dilangkah keempat ini, Pimpinan Sidang memberi kesempatan kepada masing-masing calon Pimpinan DPD RI untuk memperkenalkan diri dan menyatakan kesediaannya untuk mencalonkan menjadi Pimpinan DPD Republik Indonesia. Saya kira formatnya sudah bagus, tapi kami juga ingin ada semacam janji mungkin formatnya ditambahkan disitu, disamping memperkenalkan diri juga menyatakan visi misi target yang akan dicapai ketika misalnya kami memilih kandidatkandidat terbaik ini untuk menjadi Pimpinan DPD. Kalau bisa dimasukkan dalam format petunjuk teknis ini. Terima kasih Pimpinan Sidang. Terima kasih suatu usul yang baik. Kami ingin sampaikan apakah usul dari. PEMBICARA : BASRI SALAMA, S.Pd (MALUKU UTARA ) Basri Salama, Maluku Utara. Apakah yang sudah disarankan tadi mari kita pertimbangkan baik-baik sehingga pada saatnya kita baru menentukan sikap PEMBICARA : BASRI SALAMA, S.Pd (MALUKU UTARA) Dari Maluku Utara, Basri Salamah (119) Silakan, Pak Basri. PEMBICARA : BASRI SALAMA, S.Pd (MALUKU UTARA) Terima kasih. 5

7 Saya mengapresiasi positif langkah yang telah dilakukan oleh Setjen dan seluruh anggota Pansus terkait dengan tata tertib nomor satu. Satu hal yang ingin saya sampaikan kepada pimpinan dan kepada kita semua bahwa marilah kita belajar untuk membiasakan diri kita bahwa tradisi lobi, tradisi komunikasi politik, tradisi bargaining politik itu menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kita. Saya menyaksikan dagelan baru, drama yang disajikan oleh beberapa orang. Kenapa petunjuk teknis ini di serahkan kepada kita, kepada seluruh anggota di saat kita telah menyepakati pengesahan tata tertib. Maksud dari kalimat pertama saya tadi semestinya petunjuk teknis ini menjadi bagian dari lampiran meskipun yang dia tidak menjadi acuan dalam tata tertib tetapi dia menjadi acuan dalam tata cara pemilihan. Kenapa dibagikan sekarang. Kita telah membuka ruang komunikasi. Kita usul konkrit Pak, bagaimana? PEMBICARA : BASRI SALAMA, S.Pd (MALUKU UTARA) Ya saya ingin menyampaikan ini karena para kandidat calon pimpinan ini telah melakukan lobi, telah melakukan komunikasi, telah melakukan langkah-langkah bargaining dengan seluruh anggota untuk memperoleh dukungan semestinya tidak harus formulir pemberian dukungan itu ditandatangani pada saat sidang ini dimulai tetapi Sesjen semestinya sebelum pimpinan sidang ini dibuka 2 hari atau 3 hari yang lalu juga bisa dibagi untuk dibagi kepada seluruh anggota untuk menyatakan dukungan, tidak semestinya dalam sidang ini. Jika ada anggota ada kandidat yang telah melakukan langkah-langkah persuasif dengan anggota yang lain untuk mendapat dukungan kalau itu dilihat syaratnya memenuhi persyaratan untuk dinyatakan sah kita juga harus mengingat itu kita menghargai langkah-langkah. Tolong cepat sedikit usul konkrit. PEMBICARA : BASRI SALAMA, S.Pd (MALUKU UTARA) Usul saya, formulir dukungannya nanti dibagikan kepada kita tidak semestinya menjadi persyaratan bahwa itu sah tapi dukungan yang disampaikan baik itu secara tertulis jika itu diselidiki dan memenuhi persyaratan juga dianggap sah sehingga kita menghargai langkah-langkah lobi, langkah-langkah komunikasi politik yang dilakukan kepada temanteman. Yang kedua pimpinan, saya setelah membaca melihat layar tadi ada surat suara dukungan ada kalau menulis nama satu, dua dan tidak menulis nama tiga berarti surat suara itu dinyaakan tidak sah tadi, tadi ada tampilan. Tolong dibaca baik. 6

8 PEMBICARA : BASRI SALAMA, S.Pd (MALUKU UTARA) Saya minta ditampilkan kembali. Jadi anda ini intrupsi atau minta bicara. PEMBICARA : BASRI SALAMA, S.Pd (MALUKU UTARA) Tidak, saya interupsi terkait dengan soal dukungan tadi pimpinan. Kemudian yang kedua, mungkin saya salah lihat tapi pada saat mencontreng atau melingkar pada saat saya minta Sekjen tolong tampilkan. Nanti kan akan dibagikan Pak. PEMBICARA : BASRI SALAMA, S.Pd (MALUKU UTARA) Sudah kita dibagikan tapi contoh lingkaran itu tidak ada di dalam petunjuk teknis. Nanti dibagikan yang sebenarnya. Ini memang kita pasang berwarna-warna, supaya tidak ada semacam kesempatan untuk merubah semua itu kita buat sedemikian rupa sehingga betul-betul suara-suara itu aman dari semua keinginan untuk dapat membuat hal-hal yang kurang baik. PEMBICARA : Dr. H. AJIEP PADINDANG, SE., MM (SULSEL) Interupsi Pimpinan. Interupsi dari Ajiep, Sulawesi Selatan (102). PEMBICARA : HABIB ABDURRAHMAN BAHASYIM (KALSEL) Izin bicara Pimpinan. Kalsel Pak Ketua, malam tadi Pak Ajiep sudah 2-3 kali Pak. Kalsel lagi. Jadi begini kalau ini ingin membicarakan apa yang diungkapkan tadi kita mohon mendaftarkan diri. PEMBICARA : HABIB ABDURRAHMAN BAHASYIM (KALSEL) Singkat dan padat. 7

9 Silakan Pak kalau singkat. PEMBICARA : HABIB ABDURRAHMAN BAHASYIM (KALSEL) B-86, Habib Abdurahman Bahasyim dari Kalimantan Selatan. Bapak pimpinan, saya ingin menanggapi usul tentang visi misi tadi itu sangat baik tapi saya minta juga waktunya dibatasi sebab saya yakin teman-teman kita, rekan-rekan kita para senator ini sebelum duduk di ruangan inipun sudah punya pilihannya masing-masing. Jadi untuk visi dan misi itu, sekedar untuk kebanggaan bagi kita bahwa apa yang kita pilih, kita calon, dukung dan segala macam, itu bisa menjadi kebanggan kita. Jadi saya minta tinggal waktunya saja dibatasi supaya bisa efisiensi waktu. Itu saja Pimpinan. Terima kasih. Ibu Yohanna. PEMBICARA : MUH. ASRI ANAS (SULBAR) Sesudah Ibu Yohanna, Asri Anas Sulawesi Barat, Ketua. PEMBICARA : Hj. EMMA YOHANNA (SUMBAR) Mohon izin sebentar ya. Tolong diberi kesempatan. Jambi, Sulawesi Selatan. PEMBICARA : FAHIRA IDRIS, SE. (DKI JAKARTA ) Jakarta daftar Pak Pimpinan Pak Asri. Jawa Timur. Sebentar, nanti kita catat semua nanti. Sekarang sudah ada di daftar. Nanti baru kita mulai satu per satu. Sekarang yang pertama itu Ibu Emma Yohanna dari Sumatera Barat. Silakan. PEMBICARA : Hj. EMMA YOHANNA (SUMBAR) Terima kasih pimpinan. Sangat kita hargai kalau kita menghargai pimpinan yang ada di depan memberikan kita waktu bergilir jadi tidak saling memotong. Terima kasih. 8

10 Saya Emma Yohana (B-10) Sumatera Barat. Saya ingin menyampaikan usul dari salah seorang, saya lupa namanya mohon maaf. Bahwasannya surat dukungan itu diberikan. Disinikan dituliskan ada 5 yang harus diberikan pada saat ini kemudian kalau ada dukungan yang kita dapatkan sebelum ini, kita perlu ingat bahwasanya kita dilantik baru kemarin pagi. Itu satu artinya resminya kita sebagai anggota senator, Anggota DPD RI itu baru kemarin. Kemudian untuk mendaftar menjadi calon itu belum, baru sekarang disampaikan persyaratan-persyaratannya. Jadi kalaupun kita bahwasannya sudah lobi-lobi yang lain itu berarti di luar aturan dan di luar petunjuk teknis yang ada. Jadi ini perlu kita ingat. Kemudian terakhir Bapak Pimpinan dan Ibu Pimpinan harusnya kita mengerti apa itu interupsi dan apa itu mohon bicara. Terima kasih. Dari Jambi, silakan. Agak diperbesar sedikit Bu suaranya. PEMBICARA : Hj. DARYATI UTENG S.,SE.,MM (JAMBI) Bismillahirahmanirahim. Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Nama Daryati, Nomor 018. Yang ingin saya sampaikan disini tadikan sudah dijelaskan oleh Sekjen di sini jadi mengenai formulir dukungan sudah tepat dibagikan atau diberikan pada saat Sidang Paripurna hari ini. Ini merupakan sidang resmi dan petunjuk teknis bagian dari Tatib karena itu dibagikan dalam Sidang Paripurna apabila ada dukungan dari dan yang diedarkan sebelum paripurna itu sifatnya tidak sah atau liar. Mohon pengertian teman-teman agar memenuhi Tatib ini atau mengikuti tata tertib ini. Terima kasih. Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Terima kasih, kemudian. PEMBICARA : MUH. ASRI ANAS (SULBAR) Sulbar tadi yang mendaftar, Ketua. Sulbar urutannya ketua, ingatkan itu. Jawa Timur dulu, sudah itu Sultra Pak ya, Sulbar. PEMBICARA : MUH. ASRI ANAS (SULBAR) Sulbar. 9

11 PEMBICARA : H. AHMAD NAWARDI,S. Ag (JAWA TIMUR) Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Pimpinan, satu hal yang mungkin saya ingatkan ke pimpinan, jadi biar tertib ya, pertanyaan usulan itu coba dibahas satu persatu. Tadi dari Sultra usul visi misi, itu putuskan dulu apakah diterima atau tidak, kalau tidak, sudah off, jadi biar ini banyak tambah lagi soal surat dukungan yang syaratnya sah atau tidak, ini jalan ini tidak akan pernah selesai. Jadi menurut saya putuskan dulu sama pimpinan pimpinan punya otoritas untuk mengatur pembicaraan di sini. Cuma saya usulkan begini, pertama soal visi-misi itu bagus dan saya sangat mendukung apa yang disampaikan meskipun di Tatib tidak ada visi-misi dan kita sudah tahu, kita sudah dikirimi surat, dikirimi kartu nama yang berisi visi-misi disitu sudah berbentuk, namun di ini mungkin lebih manisnya mungkin dipersiapkan untuk kampanye dulu di forum terhormat ini disiarkan secara langsung di seluruh Indonesia biar tahu tentang calon-calon kita. Itu pertama. Yang kedua, saya ingin menanggapi pernyataan dari yang sebelumnya bahwa surat dukungan harus pada hari ini. Mohon kita kembali ke Tatib bahwa tidak ada di Tatib itu dukungan, surat dukungan itu harus keluar pada hari ini. Saya sepakat kalau surat dukungan itu tertanggal mulai kemarin, tanggal 1 ketika kita dilantik oke, namun sebelum kita dilantik tanggalnya mungkin itu masih bisa kita pertimbangkan tapi kalau harus hari ini dan tanggalnya harus hari ini, ditandatangani juga di meja ini menurut saya kita akan kembali ke Tatib. Jadi pada dasarnya kita hormati Tatib, hormati teman-teman kita yang sudah satu tahun ini bekerja untuk menyelesaikan Tatib. Terima kasih. Allahumafiq illa aqwamithariq. Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Terima kasih. PEMBICARA : H. AHMAD SUBADRI, S. Pd. I. (BANTEN) Banten daftar, Pak. PEMBICARA : MUH. ASRI ANAS (SULBAR) Sulawesi Barat tadi Ketua. Iya Sulbar, sudah ini. Sebentar kami ingin mendapat dari beliau ini memang sebenarnya sih iya tapi tolong berikan pimpinan tadi belum sempat interupsi. Tadi sudah mau diselesaikan tadi. Maka saya minta satu per satu dengan tenang. Tidak ada yang kita kejar kan? Silakan Sulbar. PEMBICARA : MUH. ASRI ANAS (SULBAR) Terima kasih, ketua. 10

12 Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Sulawesi Barat nomor belum diketahui, dulu 125 katanya ada perubahan. Ketua yang kami hormati. Saya ingin mengusulkan sekaligus mencoba menjawab sekian banyak isu yang berkembang di luar bahwa di DPD ini berkembang yang namanya money politic. Saya sebagai Anggota DPD terus terang sangat merasa terpukul membaca berita-berita di luar bahwa berkembang di DPD ada politik uang dan lain sebagainya sehingga untuk itu dalam petunjuk teknis pemilihan ini biar wartawan tahu semuanya bahwa mekanisme pemilihan kita harus meminimalisir asumsi-asumsi itu secara keluar sehingga pimpinan sesuai dengan Pasal 204 di Tata tertib DPD, Tata tertib nomor 1 yang menyangkut unsur kerahasiaan kami ingin memberikan masukan sebagai bagian dari ketentuan tambahan dari petunjuk teknis ini. Yang pertama adalah kami meminta kepada Sekjen MPR untuk menyiapkan, usulan ya. Sekjen DPD untuk menyiapkan Hong hancur kertas suara, setelah dipilih semua kertas suara langsung dihancurkan supaya tidak ada prajudice apapun memilih siapa dan menjaga unsur kerahasiaan kami tidak mau proses-proses seperti Ketua Senat, Ketua KNPI yang kadangkadang ada di luar yang harus dihitung kertas dan harus dikroscek kembali setelah perhitungan itu secara sah kami ingin agar ada penghancur kertas suara, setiap habis pemilihan kertas suara dihancurkan, dan benar-benar unsur kerahasiaan itu terjaga, itu menjaga hati nurani kita, kenapa kita ingin suara kita berdasarkan hati nurani, kalau perlu tidak boleh ada anggota yang membawa handphone masuk ke tempat pemilihan. Ini kami usulkan benar-benar untuk menjaga karena itulah alat-alat yang bisa menjadi alat deteksi kita di akhir pemilihan. Kemudian yang kedua, kami sepakat dengan usulan saudaraku dari Sulawesi Utara harus ada waktu maksimal 10 menit untuk penyampaian visi misi. Kemudian yang ketiga termasuk usulan dari Kalsel. Kemudian yang ketiga adalah kami juga sepakat bahwa surat dukungan itu harus berdasarkan pada saat kita mulai dilantik sehingga surat dukungan yang saudara-saudara pernah tandatangani keluar sebelum tanggal 1 kami berharap itu ditarik semua dan yang ingin memberikan dukungannya kembali kan tidak ada susahnya diserahkan untuk di tandatangani dan kenapa? Karena posisi kita sebagai anggota memberikan dukungan kepada bakal calon itu hanya terhitung ketika mulai tanggal 1. Saya sepakat dengan apa disampaikan DKI Jakarta, 3 hal ini kami usulkan, kami ingin DPD ini tidak ada prajudice, prasangka bahwa di DPD ini ada money politic, kita buktikan keluar bahwa pemilihan kita berdasarkan hati nurani dan kita memilih ketua yang terbaik untuk 5 tahun ke depan. Terima kasih. Kalteng ya. Tidak, Sulawesi Selatan sesudah itu Jakarta. Iya silakan. PEMBICARA : A.M. IQBAL PAREWANGI (SUMSEL) Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya Iqbal Parewangi, Senator Indonesia dari Sulawesi Selatan tiba di tempat ini dengan segala martabat dan kehormatan diri. 3 hal secara ringkas pimpinan sidang. Yang pertama saya setuju dengan pola dan berterima kasih sekaligus kepada Sekertariat Jendral yang baru saat ini mengeluarkan petunjuk teknis kenapa saya harus berterima kasih karena itu menunjukan bahwa Sekretariat Jenderal menghargai kecerdasan 11

13 pikir dari seluruh Senator Indonesia, itu yang pertama dan dengan mudah apa yang dituangkan tadi Pak Sekjen itu mudah dicerna tidak ada masalah. Yang kedua terkait dengan formulir, saya bersepakat dengan hampir seluruh sahabatsahabat senator yang sudah berbicara bahwa ada tenggat masa berlakunya, dan itu hanya pada saat berlakunya kita sebagai Anggota DPD RI dengan satu pertimbangan bahwa formulir yang berbatas waktu ini, itu kemudian menunjukkan adanya kecerdasan nuraniah pada kita semua untuk tidak mudah dipelintir oleh image macam-macam yang disebutkan oleh saudara saya Asri dari Sulawesi Barat, yang disebutkan oleh para sahabat-sahabat yang lain saya sepakat bahwa maksimal pemberlakuan itu hanya dimulai ketika sudah dilantik dan mengucapkan sumpah. Dan yang terakhir para Senator Indonesia yang terhormat dan mulia, hari ini Saya miris, terkejut membaca sejumlah headline diberbagai media termasuk media yang bisa disebut terbesar di negeri ini dengan judul menggunakan kata-kata pemilihan di sebuah ruang itu berujung kacau, ricuh. Saya tidak menyebutkan untuk sebuah etika kelembagaan, hal itu tetapi sangat kita pahami bahwa itu menjadi headline di berbagai media. Harapan saya pada hari ini Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia akan mempertontonkan sebuah mekanisme demokrasi yang penuh dengan martabat, penuh dengan kesantunan dan penuh dengan harga diri. Saya berdoa secara khusus ke haribaan Illahirobbi agar pada hari ini forum ini mengajarkan kepada bangsa Indonesia sebuah sistem berdemokrasi yang tidak harus ngotot-ngototan tapi semua berjalan dengan cerdas pikir, cerdas nurani. Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Terima kasih, Sulawesi Selatan. Kemudian DKI, mana DKI? Sesudah DKI baru Sulawesi Utara. Tadi ada duluan. Mana DKI, silakan. PEMBICARA : FAHIRA IDRIS, SE. (DKI JAKARTA ) Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Terima kasih banyak ketua. Nama Fahira Indris B-41 dari Jakarta. Jakarta, kami sepakat untuk setiap calon menjelaskan visi dan misi dan terutama pesan ini saya sampaikan kepada teman-teman media jangan terprovokasi berita-berita yang tersebar ya. Kita harus percaya bahwa Insya Allah DPD RI akan mejalankan pemiihan ketua dengan baik dan benar dan bersih. Terima kasih. Assalamu'alaikum. Terima kasih DKI. Berikutnya Sulawesi Utara, Banten setelah Banten. Jawa Barat setelah Jawa Barat baru anda Ben. Silakan. Yang sana dulu Pak. PEMBICARA : BENNY RHAMDANI ( SULUT) Terima kasih, Pimpinan. Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita sekalian. Shalom. 12

14 Om swastyastu. Benny Rhamdani B-96, Senator Sulawesi Utara ingin memberikan pandangan tentu dengan harapan mudah-mudahan diterima oleh sahabat-sahabat senator seluruh Indonesia walaupun saya juga pesimis apakah pendapat dan saran ini bisa diterima oleh secara keseluruhan. Yang pertama berkaitan dengan tahapan pelaksanaan. Poin I. Tahap pendaftaran bakal calon pimpinan DPD, ada 3 formulir yang disiapkan nanti oleh Kesekjenan, pertama formulir A tentang pendaftaran bakal calon, dua formulir B tentang pernyataan dukungan kepada bakal calon dan formulir C tentang pernyataan kesediaan kerjasama. Pimpinan dan para Senator Indonesia yang sangat saya hormati. Saya ingin meng-underline berkaitan dengan formulir B yaitu pernyataan dukungan kepada bakal calon. Jika ini dikaitkan dengan langkah kedua di poin 2, selanjutnya dalam tahapan langkah 2, pimpinan sidang melakukan verifikasi atas formulir yang disampaikan oleh bakal calon DPD RI dimana sebelumnya dilangkah 2 dijelaskan juga bahwa bakal calon pimpinan DPD RI yang menyerahkan formulir A dan C kepada pimpinan sidang disertai dengan paling sedikit 5 formulir B dari 5 orang anggota DPD yang berasal dari paling sedikit 3 provinsi. Tolong dijelaskan oleh pimpinan yang berkaitan dengan dukungan kepada bakal calon. Jika yang dipahami termasuk oleh saya yang berkaitan dengan dukungan itu adalah pernyataan dari masing-masing anggota senator dengan membubuhkan nama dan tandatangan yang kemudian formulir itu pada akhirnya diverifikasi oleh pimpinan sidang sementara maka mohon maaf, mudah-mudahan kita sependapat. Bukankah langkah ini sebuah cerminan yang akan mendegradasi nilai-nilai dan prinsip demokrasi. Secara teoritis kita paham bersama nilai demokrasi adalah partisipasi, prinsip demokrasi dalam pemilihan yaitu langsung, umum, bebas, rahasia artinya jika pimpinan yang akan maju sebagai calon harus mendapatkan dukungan artinya itu membatasi 132 senator yang kemungkinan berkeinginan dan sebetulnya dijamin oleh konstitusi memiliki hak yang sama dengan yang lainnya untuk maju sebagai calon pimpinan walaupun saya juga tahu diri, saya juga sebagai anggota senator yang tidak akan mengambil kesempatan dan menggunakan hak konstitusi itu. Artinya kalau ada asumsi bahwa 132 ini akan maju sebagai calon tentu tidak bisa juga, di asumsikan seperti itu. Kalau saya berani mengatakan bahwa ini bertentangan dengan nilai dan prinsip demokrasi, mari kita lihat di langkah ke empat. Dilangkah ke 4 dengan jelas secara redaksional tertulis, setiap anggota memilih paling banyak 3 nama calon pimpinan setelah para calon nanti lolos ya dengan cara melingkari nomor urut dari calon Pimpinan DPD RI yang tertulis dari satu Wilayah barat, satu Wilayah tengah, dan satu Wilayah timur. Tolong di underline redaksional yang menulis dengan cara melingkari nomor urut. Artinya apa? Inilah prinsip demokrasi langsung, umum, bebas rahasia. Kita menjaga penggunaan hak pilih tidak dengan menyebut nama calon, kita menghindari setiap peserta yang memberikan hak suara akan menggunakan kode-kode khusus atau nomor pin dalam memberikan dukungan. Artinya upaya menghindari ini adalah untuk tujuan menjaga prinsip-prinsip demokrasi tadi. Kalau yang saya pahami bahwa memberikan atau melingkari nomor urut adalah sebuah gagasan untuk menjaga nilai-nilai demokrasi, maka ini otomatis bertentangan dengan syarat sebelumnya dimana setiap calon pimpinan harus mendapatkan dukungan minimal 5 anggota senator yang kemudian dukungan itu di isi dalam formulir yang formulir itu akhirnya akan diverifikasi oleh pimpinan. Pimpinan telah mengetahui lebih awal siapa di antara kami memberi dukungan kepada siapa. Jika memang sekali lagi, jika memang dukungan kepada calon yang nanti formulirnya disiapkan yaitu formulir B itu dalam bentuk setiap senator membubuhkan nama dan tanda tangan. Ini tolong dipertimbangkan. Artinya usulan konkrit bisakah langkah 1, tahap 1 yang diserahkan kepada kami cukup formulir A tentang pendaftaran bakal calon, kemudian formulir C tentang pernyataan kesediaan kerjasama dan setiap kita diberikan kebebasan menggunakan hak konstitusinya untuk maju 13

15 sebagai calonnya yang kemudian ditindaklanjuti dengan usulan sahabat kita dari Sultra, setiap calon setelah mendaftar kemudian menyampaikan visi misinya di hadapan senator. Yang terakhir. Ulangi lagi, cukup formulir? A dan C. PEMBICARA : BENNY RHAMDANI ( SULUT) Iya. Yang terakhir. Ada kegelisahan yang saya tangkap dari seluruh anggota senator tadi sudah diwakili oleh Sahabat Asri tentang isu yang beredar dan bahkan sudah disorot jauh-jauh hari oleh media kita tentang money politic. Ada kegelisahan sahabat-sahabat termasuk saya tentang kericuhan dan kegaduhan politik dalam proses pemilihan pimpinan yang terjadi di kamar sebelah. Saya ingin menyampaikan sedikit pendapat tentang ini, saya yakin, Yang pertama, kegaduhan poitik, kericuhan politik bahkan chaos politik di gedung DPD rapat paripurna hari ini tidak akan pernah terjadi dilakukan oleh kita semua sebagai anggota senator yang terhormat karena kita adalah orang yang dewasa dalam memahami demokrasi. Bukan berarti saya mengatakan yang di sebelah tidak dewasa. Yang kedua tentang money politic. Saya punya pandangan yang pandangan ini sudah sampaikan sebelumnya dan pasti pandangan ini, pandangan bijak yang jadi kesepakatan kita dan komitmen kita. Politik uang adalah kejahatan karena dia adalah kejahatan teradap norma agama dan hukum. Pelaku politik uang adalah penjahat, maka penjahat tidak layak diberikan mandat kekuasaan oleh rakyat untuk memimpin bangsa ini termasuk memimpin lembaga negara Dewan Perwakilan Daerah. Terima kasih. Allahumafiq illa aqwamithariq. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Wa alaikumsalam. Terima kasih. Begitu lebar panjang diuraikan sehingga nanti kita mencoba menyimpulkan semua saran yang berkembang. Berikutnya Jawa Barat. PEMBICARA : H. ACENG HULIK MUNAWAR FIKRI, S. Ag (JAWA BARAT) Terima kasih Pimpinan. Aceng Fikri, Jawa Barat (B-47) Kok kenapa giliran saya ditepokin, giliran yang lain tidak ditepukin padahal saya tidak men-declare diri untuk mencalonkan diri sebagai pimpinan. Itu sudah saya tepis di berbagai media saya tidak akan mencalonkan pimpinan karena ada yang lebih layak dari saya. PEMBICARA : H. AHMAD SUBADRI, S. Pd. I. (BANTEN) Pimpinan genk Pak Aceng Fitri itu. 14

16 Silakan Pak Aceng. PEMBICARA : H. ACENG HULIK MUNAWAR FIKRI, S. Ag (JAWA BARAT) Begini Pimpinan, saya mengapresiasi dari apa yang dinamika yang terjadi dari tadi malam ini menunjukkan bahwa kualitas daripada para senator kita baik yang incumbent maupun newcomer seharusnya tidak ada dikotomi itu ini bahwa kita itu sudah mempunyai kualitas dan kapabilitas yang menurut saya ini sudah standarnya luar biasa sehingga saking luar biasanya perdebatan kemarin saja sampai tidak menghasilkan apa-apa tidak menghasilkan apa-apa, karena apa? Interupsi kemudian diinterupsi lagi mengeluarkan pendapat dikomentari dan komentar itu dikomentari lagi. Nah saya mengajak kepada semuanya mari kita secara arif, mari kita secara bijaksana untuk memahami apa sudah ada di dalam petunjuk teknis atau tata tertib yang kemarin ini kemudian pimpinan itu menawarkan apakah poin-poin yang ada di dalam petunjuk teknis ini sudah dipahami oleh semuanya itu ditawarkan, jangan dibuka dulu kalau dibuka ini tidak akan selesai-selesai. Karena apa? Karena diantara kita jujur saja ini mungkin starting point kita, tidak tahu kesananya apa kita akan demam panggung juga atau tidak, begitu. Tapi mudah-mudahan, apa namanya ini, sampai selanjutnya begitu. Itu yang pertama. Kemudian yang kedua, ini soal formulir. Saya sepakat dengan apa yang disampaikan tadi oleh Jawa Timur. Satu sisi kita menghargai bahwa per hari kemarin kita itu secara de jure dilantik sebagai anggota DPD dan MPR Republik Indonesia maka kalau formulir itu ditandatangani lantas atau dukungan yang selama ini dijadikan sebagai rujukan itu bisa menegasikan berarti kita itu menandatangani dukungan dalam status kita masih belum resmi sebagai Anggota DPD RI tapi saya juga menghargai, apa yang disampaikan oleh Saudara Basri, bahwa dalam the real politic yang namanya lobi-lobi politik, yang namanya komunikasi politik itu tidak akan bisa kita hindari maka apresiasi juga. Nah win-win solutionnya adalah apabila dukungan itu sudah dibuat per tanggal kita dilantik secara automaticaly itu bisa disahkan dukungan tersebut dan itu bisa menjadi salah satu syarat untuk para kandidat mencalonkan dirinya. Kemudian sebentar. Yang terakhir, soal visi misi. Soal visi misi, saya sepakat tadi disampaikan bahwa ada visi misi dan juga visi misi ini sekaligus menepis anggapan bahwa martabat DPD yang diopinikan seakan-akan di DPD ini sudah terjadi, apa namanya money politic, atau politik uang maka kita uji saja para kandidat yang akan mencalonkan saat ini, diberikan kesempatan apa 5 menit paling lama, jangan lama-lama karena kita pun harus menghitung waktu, kita harus apa namanya, mempertimbangkan bahwa kamar sebelah kita itu sudah selesai Pak. Kalau kita ter-muter terus di sini, kata orang Madura, ter-muter terus, maka kita ini seperti orang-orang cerdas tapi tidak produktif. Nah maka opsinya menurut saya ini cepat putuskan yang belum dipahami dari petunjuk teknis ini coba ditanyakan dan sekaligus dijelaskan baik oleh Sekretariat Jenderal ataupun oleh pimpinan. Maka dari itu kita close setelah itu kita langsung pada pelaksanaan pemilihan. Terima kasih. Wabillahitaufik walhidayah. Allahumafiq illa aqwamithariq. Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. PEMBICARA : KH. M. SYIBLI SAHABUDDIN, S.Ag, M.Ag. (SULBAR) Syibli Sulawesi Barat, Pimpinan. 15

17 Pak Syibli, kita daftarkan dulu tadi kita sudah sepakat. Ini interupsi atau ngomong? Kalau interupsi cepat. PEMBICARA : H. ABDURRAHMAN ABUBAKAR BAHMID, Lc. (GORONTALO) Gorontalo, Abdurrahman daftar. Saya mau bicara, Pimpinan. Tolong dulu habis yang termin tadi Baru nanti kita tambah baru kalau daftar lagi terus kata Pak Aceng tadi tidak bisa selesai. Maka kita minta sudah daftar oke. Silakan, Pak. PEMBICARA : ADRIANUS GARU, Se., M.Si (NTT) Oke terima kasih. Mohon izin langsung Pimpinan. Karena ini interupsi silakan. PEMBICARA : ADRIANUS GARU, Se., M.Si (NTT) Oke, terima kasih Pimpinan. Singkat, tegas. PEMBICARA : ADRIANUS GARU, Se., M.Si (NTT) Terima kasih Pimpinan. Singkat, padat, jelas. Jadi apa yang disampaikan teman-teman dalam pandangan ini semua baik adanya tapi dalam hemat saya kalau memang ini segera daripada muter-muter kata Bang Aceng tadi kita mulai dengan formulir. Habis itu dengan visi misi ya biar ini cepat selesai. Formulir langsung dibagi. Habis pembagian formulir langsung dijalankan, yang terpilih langsung lolos. Sebentar memang kita mengarah kesitu. Sudah. Jadi begini, inikan ada beberapa usul maka akan kita tanya ke floor kalau tadi kita tidak cepat menjegal ini sudah selesai pak. Saya ingin mengatakan tadi apakah penjelasan Sekjen ini belum dimengerti, yang belum dimengerti silakan tanya. Itu tadi. Ini kalau mau bicara lagi kita paksa Pak Pasek. Tadi saya minta. Jangan dijegal dulu supaya cepat selesai. Kami ini sambil memimpin sambil mengurus untuk membuatkan suatu kesimpulan. 16

18 PEMBICARA : HABIB H. SAID ISMAIL (KALTENG) Betul Pimpinan. Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Silakan. PEMBICARA : HABIB H. SAID ISMAIL (KALTENG) Habib Ismail, B-81. Kalimantan Tengah. Singkat saja Pimpinan. Kita melihat sementara ini mereka semua efisiensi waktu, waktu, waktu tapi ngomong bertele-tele. Kita singkat. Sesuaikan omongan dengan perbuatan. Jadi usul konkrit saya bicara tolong yang lain diam giliran saya. Tolong yang lain diam dulu bapak dan ibu. Supaya kita menjelaskan dengan tenang. Saya ketok sekarang selesai tapi kita ingin menghargai orang lain dulu yang akhirnya sampai ke ujung. Ada permainan-permainan dulu sedikitlah. PEMBICARA : RACHMIYATI JAHJA (GORONTALO) Pak Ketua, kalau hargai terus habis waktu kita Pak Ketua. PEMBICARA : HABIB H. SAID ISMAIL (KALTENG) Saya setuju dengan Pak Benny dari Sutra bahwasannya surat dukungan itu hanya formulir A atau C atau 1 opsi, bisa formulir B tapi pernyataan dukungan itu tanpa tanda tangan dan nama untuk bisa mengambil siapa suara terbanyak yang bisa dimajukan sebagai kandidat pemimpin. Itu saja. Terima kasih. Bapak dan Ibu sekalian kami ini mau menyusun ini untuk menjagakan jangan adanya kecurangan-kecurangan maka kami adakan seperti ini ini untuk menghindari jangan sampai ada kita kehendak-kehendak lain, kita kandang dengan ini. PEMBICARA : HABIB H. SAID ISMAIL (KALTENG) Untuk menjaga Luber, Asas Luber (Langsung Umum Bebas Rahasia), Pimpinan. 17

19 Iya nanti begini disini juga sudah diberikan semacam pagar-pagar tadi takut namanya tidak ketahuan, nama itu akan kita bakar di sini. Masuk, klarifikasi, bakar. PEMBICARA : ADRIANUS GARU, Se., M.Si (NTT) Bukan soal bakar membakar, etika Pimpinan. Bukan soal bakar membakar tapi identitas itu harus jelas, provinsi mana, kan begitu. Iya betul sesuai dengan ini nanti yang khawatir kita akan musnahkan kartu tadi setelah diklarifikasi, kita musnahkan itu. Jadi kalau bapak-bapak sekalian menahankan diri ingin memberi kesempatan kepada kami untuk menyelesaikannya, saya kira beri kesempatan kepada kami dulu menawarkan apa yang ingin kita capai dalam pertemuan ini. Setuju? KETOK 1X Jadi hanya saya ingin menyampaikan saya anggap usulnya sangat bagus. Pertama, tentang visi dan misi dapat disetujui ini? PEMBICARA : H. GUSTI FARID HASAN AMAN, SE., Akt., MBA. (KALSEL) Saya interupsi pimpinan. Tidak, tidak pimpinan. Pimpinan, interupsi pimpinan. Pimpinan, interupsi interupsi pimpinan, Kalimantan Selatan B-85. Ini mengenai visi dan misi, saya tidak setuju. Kenapa tidak setuju? karena visi dan misi ini jangan sampai jadi janji politik atau janji-janji bohong politikus. Jadi kalau bisa visi misi ini ada ketentuan yang mengikat bahwa dia akan melaksanakan apa yang diucapkan, itu penting pimpinan. Jadi misalnya janji-janji akan membangun membangun rumah aspirasi di seluruh provinsi dalam waktu satu tahun kalau itu tidak terbangun maka dia akan kita ulang lagi, kita kocok lagi, kita cari lagi pemimpin yang baru. Lalu yang kedua misalnya pimpinan, dia akan mampu meningkatkan jumlah anggota di DPD dari 132 menjadi 560 sehingga sama dengan kawan kita di sebelah pimpinan itu menjaga kewibawaan lembaga kita. Pak Gusti. PEMBICARA : H. GUSTI FARID HASAN AMAN, SE., Akt., MBA. (KALSEL) Pimpinan, mohon jangan dipotong dulu. Saya kasih kesempatan pimpinan, visi misi ini sangat penting. 18

20 Silakan pendek, tegas. PEMBICARA : H. GUSTI FARID HASAN AMAN, SE., Akt., MBA. (KALSEL) Oke makanya saya bilang visi, misi pendek tapi dengarkan pimpinan. Itu saja. Jadi kalau bisa visi, misi jangan dicantumkan, jangan ada yang maju ke depan menyampaikan visi, misi kalau dia tidak mampu menjamin akan dia laksanakan apa yang dia ucapkan. Ini sudah putus, Pak Farid. PEMBICARA : H. GUSTI FARID HASAN AMAN, SE., Akt., MBA. (KALSEL) Iya karena pimpinan terlalu tergesa-gesa ketok palu, terima kasih. Kami anggap ini cukup bagus, tapi sudah selesai ini bapak dan ibu sekalian. PEMBICARA : M. SYUKUR, SH. (JAMBI) Pimpinan interupsi, interupsi pimpinan, pimpinan. Syukur, Jambi Bang Aidil. Silakan Pak Syukur cepat. PEMBICARA : M. SYUKUR, SH. (JAMBI) Pimpinan. Terima kasih, Pimpinan. Jadi memang visi dan misinya bagus, tetapi kita harus bedakan pemilihan Ketua DPD ini berbeda dengan pemilihan bupati dan gubernur dan dia bukan pengambil kebijakan utama Jadi maksud saya kalau diberi kesempatan pada calon untuk menyampaikan perkenalan, silakan saja menyampaikan tetapi tidak perlu dimasukkan di dalam susunan ini, silakan beri waktu sepuluh menit menyampaikan perkenalan, ada waktu menyampaikan visi, silakan. Jadi langsung, jadi jangan pimpinan buka lagi, nanti saya takut Bang Aidil ini copot ring 9-nya. Terima kasih, Pimpinan. Jadi, diminta agar kandidat menyampaikan perkenalan dirinya selama 5 menit, setuju. 19

21 KETOK 1X Terima kasih. Berikutnya, dengan harapan kami mari kita bersama akhir nanti seperti air mengalir juga ke laut pak. Oleh karena itu, apakah kami melaksanakan pembagian. PEMBICARA : MUH. ASRI ANAS (SULBAR) Interupsi, Pimpinan. Saya tadi mengusulkan ini tidak harus dalam tahap masuk dalam petunjuk teknis tetapi menjadi bagian dari kesepakatan. Syarat teknis saja. Kalau bisa ada mesin penghancur kertas. Seluruh suara langsung dihancurkan, itu saja. Sudah ada. Pak Asri, sudah ada, sudah saya sebutkan tadi alat penghancur. Dapat kita, Bapak-Ibu sekalian, Pak Aceng ya. Dapat kita bagikan formulir. KETOK 1X Dapat kita bagikan formulir? Terima kasih. PEMBICARA : Dr. H. AJIEP PADINDANG, SE., MM (SULSEL) Pimpinan, Ajiep. Pertanyaan pimpinan. Selatan. Interupsi, interupsi pimpinan. Mohon dijelaskan berapa menit itu pengembalian formulir kepada masing-masing calon, supaya ada kejelasan. Kita belum masuk ke sana Pak, baru setuju dibagikan formulir. PEMBICARA : Dr. H. AJIEP PADINDANG, SE., MM (SULSEL) Iya tapi harus ada batas waktu. Sekarang baru kita ingin tanyakan. PEMBICARA : Dr. H. AJIEP PADINDANG, SE., MM (SULSEL) Iya setuju pak. Tolong batas waktunya. Maka berilah Pimpinan ini ngomong dulu Pak. 20

22 PEMBICARA : Dr. H. AJIEP PADINDANG, SE., MM (SULSEL) Tapi tolong ini jangan langsung ini seperti menyerbu ruangan, belum dipersilakan Pak, sehingga tertib kelihatan. Dalam ketentuan itu ada 15 menit, saya kira ada baiknya 15 apa 30 menit? PEMBICARA : DENTY EKA WIDI PRATIWI, SE. (JAWA TENGAH) Pimpinan saya tambah Pimpinan. Pimpinan terkait dengan formulir saya juga ingin menanyakan bagaimana teknis nanti menyerahkan untuk formulir tersebut apabila sudah ada dukungan, apa langsung ke pimpinan atau seperti apa? Mohon penjelasannya Pimpinan. Ini Pak Sesjen tadi itu. Mana Pak Sekjen. Ada diklarifikasi kan sudah diisi, bagaimana menyampaikannya. Ibu bisa langsung kesini, bisa ada petugas provinsi. PEMBICARA : DENTY EKA WIDI PRATIWI, SE. (JAWA TENGAH) Bagaimana Pimpinan? Bisa langsung ke meja pimpinan atau nanti petugas kami suruh jemput ataupun tugas provinsi. PEMBICARA : DENTY EKA WIDI PRATIWI, SE. (JAWA TENGAH) Atau ditetapkan saja, pimpinan. Kita langsung ke depan atau petugas saja yang menjemput. Ditentukan saja pimpinan, biar seragam. Yang mana bagusnya? PEMBICARA : DENTY EKA WIDI PRATIWI, SE. (JAWA TENGAH) Petugas menjemput. Petugas akan menjemput nanti. Lamanya waktu ini apa 30 menit. Dapat disetujui bapak sekalian. 21

23 PEMBICARA : INTSIAWATI AYUS, SH., MH. (RIAU) Sebentar pimpinan, butuh waktu pimpinan. Sebentar. kasih. Usul Pimpinan, langsung pimpinan lewat perwakilan bisa ke baca pimpinan. Terima Iya tadi kita sudah bicarakan kesempatan untuk memberikan macam-macam dalam konteks pengisian formulir itu diberi waktu 30 menit. Interupsi Pimpinan, interupsi pimpinan saya ingin mengusulkan pimpinan ada jeda waktu diskorsing untuk verifikasi karena ini tentu membutuhkan waktu untuk melihat pimpinan dibantu oleh staf sekjen kira-kira 15 sampai 20 menit setelah terkumpul dukungan tentu bapak butuh waktu untuk melakukan verifikasi saya sarankan diskorsing menit. Terima kasih. PEMBICARA : H. FACHRUL Razi, M.I.P (NAD) Pimpinan dari Aceh mau tanya. 01, Fachrul Razi. Iya pimpinan di formulir B pernyataan dukungan kepada bakal calon Pimpinan DPD RI sementara dalam Tatib serta aturan yang sudah kita sepakati itu ada 3 orang yang kita usulkan dari barat, timur, dan tengah. Ini sementara hanya satu. PEMBICARA : BASRI SALAMA, S.Pd (MALUKU UTARA ) Pimpinan, saya mau tanya pimpinan. Saya mau tanya pimpinan Ini kan ada formulir A apakah kita pilih per Wilayah atau ketiga-tiganya ya itu makanya saya mau tanya karena tidak dipertegaskan sama pimpinan tadi ini. Per Wilayah dulu Pak. Wilayah dulu. PEMBICARA : BASRI SALAMA, S.Pd (MALUKU UTARA ) Oke, Wilayah dulu. Terima kasih Pimpinan. Sudah? Kami beri waktu selama 20 menit. Oke. Kita kasih 30 menit. 22

24 KETOK 2X Kami skors selama 30 menit. Terima kasih. PEMBICARA : Hj. ASMAWATI, SE., MM. (SUMSEL) Interupsi, Pimpinan. Sumatera Selatan, Sumatera Selatan, sebelah kanan Bapak. Ini ada teman-teman yang cuma mendapatkan dua formulir tolong diperiksa dulu yang di dalam map. Terima kasih. Bapak-bapak dan Ibu-ibu sekalian. PEMBICARA : Drs. H. AHMAD HUDARNI RANI (KEPULAUAN BABEL) Bangka Belintung mau ngomong sebentar Pak Pimpinan. Bangka. PEMBICARA : Drs. H. AHMAD HUDARNI RANI (KEPULAUAN BABEL) Saya ingin sampaikan begini ya kalau kita lihat tata tertib sebenarnya 3 formulir ini tidak wajib diisi anggota. Warna yang merah itu diisi oleh yang berminat untuk maju. Kedua, yang kuning juga yang berminat, yang ketiga ini juga tidak wajib anggota mengisinya kecuali diminta oleh yang mau maju jadi kita tidak perlu nanti bikin-bikin kalau tidak ada yang minta sama kita ya kita tidak bikin begitu. Jadi barangkali pak maka kita beri 3 lembar, ada yang mau maju iya kan begitu. Kemudian. PEMBICARA : Drs. H. AHMAD HUDARNI RANI (KEPULAUAN BABEL) Jadi kalau kita tidak maju kita tidak perlu isi ini. Kalau tidak maju tidak diisi. 23

25 PEMBICARA : Drs. H. AHMAD HUDARNI RANI (KEPULAUAN BABEL) Dia mau maju, dia perlu dukungan, dia cari yang untuk diisi oleh kawan-kawan. Yang satu itu dukungan siapa? Silakan Sech. PEMBICARA : H. AHMAD NAWARDI,S. Ag (JAWA TIMUR) Pimpinan langsung saja formulirnya dikumpulkan pimpinan. Jadi ini sudah apa namanya, sudah sampai ke ujung pak tolong diselesaikan. Siapa yang sudah selesai petugas akan ambil. PEMBICARA : ADRIANUS GARU, SE., M.Si (NTT) Pimpinan, saya mau bicara pimpinan. PEMBICARA : KH. M. SYIBLI SAHABUDDIN, S.Ag, M.Ag. (SULBAR) Sulawesi Barat, Syibli pimpinan mau bicara. Riau dulu, silakan Pak ini. PEMBICARA : KH. M. SYIBLI SAHABUDDIN, S.Ag, M.Ag. (SULBAR) Pimpinan Sulawesi Barat, Syibli pimpinan. Sebentar, sebentar ini sedang ngomong pak. Saya sudah tahu Pak Syibli, sudah saya lihat beri Pak Usman Gafar dulu. Pak Gafar. Saya ingin yang lain diamlah masa kita begini ramai. Saya minta yang sudah ngisi akan diambil petugas jangan diantar. Petugas akan ngambil pak. PEMBICARA : BENNY RHAMDANI ( SULUT) Pimpinan, pimpinan saya mau bicara pimpinan. 24

26 Mana Benny. Iya silakan, apa lagi. PEMBICARA : BENNY RHAMDANI ( SULUT) Oke terima kasih Pimpinan. Jadi begini daripada teman-teman bingung tidak usah petugas datang ngambil, masing-masing Wilayah diberi ruang 3 kita antar masing-masing supaya jangan bingung sehingga mana tahu mana timur, mana barat, mana tengah. Tadi sudah diminta yang mana yang diambil. Tadi mengatakan petugas yang ambil. PEMBICARA : BENNY RHAMDANI ( SULUT) Bukan masalah begitu pimpinan sekarang bingung ini kita tempat duduk ini tidak ada ini semua gabung ada yang timur, ada yang tengah, ada yang barat. Jadi bapak sekalian jadi kita buat tanda disini. Barat, tengah, timur. PEMBICARA : Drs. HABIB ALI ALWI (BANTEN) Menyerahkan sendiri lebih arif pak. Barat dulu, tengah, timur nanti tinggal dihitung lagi jumlahnya berapa. Bapak-bapak dan ibu-ibu ini baru mendukung belum memilih jadi tolong siapa pun didukung. Saya jangan di dukung tidak boleh. PEMBICARA : BASRI SALAMA, S.Pd (MALUKU UTARA ) Pimpinan, Maluku Utara Basri Salama, pimpinan. Pimpinan, mohon ijin bicara pimpinan. Maluku Utara (119). Ini ada staf sesjen, ini kacau ini pimpinan, ada dari kami dari timur yang sudah diambil formulirnya tidak tahu dibawa kemana ini. Saya curiga ini pasti ada kekacauan nanti pada saat penghitungan. Saya yakin betul. Saya meminta pimpinan untuk meminta kepada Sesjen sediakan 3 meja di depan. Ini sudah ada pak. Ini sudah ada. 25

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-4 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-4 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-4 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2014-2015 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Kamis 2. Tanggal

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-5 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-5 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-5 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2016-2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Rabu

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-3 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-3 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG Nomor: RISALAHDPD/SIPUR-3/VIII/2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-3 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2017-2018 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2016-2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Jumat

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-2 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-2 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG Nomor: RISALAHDPD/SIPUR-2/VIII/2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-2 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2017-2018 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-13 MASA SIDANG III TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-13 MASA SIDANG III TAHUN SIDANG Nomor : DPD.220/SP/13/2013 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-13 MASA SIDANG III TAHUN SIDANG 2013-2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-9 MASA SIDANG III TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-9 MASA SIDANG III TAHUN SIDANG Nomor: RISALAHDPD/SIPUR-9/IV/2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-9 MASA SIDANG III TAHUN SIDANG 2016 2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT PLENO KE-1 PANSUS TATIB MASA SIDANG V TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT PLENO KE-1 PANSUS TATIB MASA SIDANG V TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH RAPAT PLENO KE-1 PANSUS TATIB MASA SIDANG V TAHUN SIDANG 2015-2016 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Rabu

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NO. 024/PUU-IV/2006

RISALAH SIDANG PERKARA NO. 024/PUU-IV/2006 irvanag MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NO. 024/PUU-IV/2006 PERIHAL PENGUJIAN UU NO. 12 TAHUN 2003 TENTANG PEMILU ANGGOTA DPR, DPD DAN DPRD, UU NO. 23

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2014-2015 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Jum at 2. Tanggal

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 63/PHPU.D-VI/2008

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 63/PHPU.D-VI/2008 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 63/PHPU.D-VI/2008 PERIHAL PERMOHONAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH, KABUPATEN

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG Nomor: RISALAHDPD/SIPUR-1/VIII/2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2017-2018 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-3 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-3 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-3 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2016-2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Rabu

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-2 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-2 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG Nomor : DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-2 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2015-2016 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Rabu

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 32/PHPU.D-VIII/2010

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 32/PHPU.D-VIII/2010 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 32/PHPU.D-VIII/2010 PERIHAL PERMOHONAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA -------------------- I. KETERANGAN : KESIMPULAN RAPAT PLENO KE 2 KOMITE III DPD RI MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2014-2015 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NO. 027/SKLN-IV/2006

RISALAH SIDANG PERKARA NO. 027/SKLN-IV/2006 irvanag MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NO. 027/SKLN-IV/2006 PERIHAL SENGKETA KEWENANGAN ANTAR LEMBAGA NEGARA ANTARA KETUA DAN WAKIL KETUA DPRD PROVINSI

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 2/PHPU.D-VIII/2010

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 2/PHPU.D-VIII/2010 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 2/PHPU.D-VIII/2010 PERIHAL PERMOHONAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 121/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 121/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 121/PUU-XII/2014 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua Sebagaimana

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 27/PHPU.D-X/2012

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 27/PHPU.D-X/2012 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 27/PHPU.D-X/2012 PERIHAL Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kota Banda Aceh Tahun

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 116/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 116/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 116/PUU-XII/2014 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik [Pasal 29 ayat

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 83/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 83/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 83/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN

Lebih terperinci

KETUA RAPAT (H. SOETARDJO SOERJOGOERITNO, B.Sc.): Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.

KETUA RAPAT (H. SOETARDJO SOERJOGOERITNO, B.Sc.): Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. KETUA RAPAT (H. SOETARDJO SOERJOGOERITNO, B.Sc.): Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang terhormat saudara Menteri Hukum dan HAM beserta jajarannya;

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BERSAMA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BERSAMA 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH PERATURAN BERSAMA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH NOMOR 2 TAHUN 2010 NOMOR 03/DPD RI/IV/2009-2010 TENTANG SIDANG BERSAMA DEWAN

Lebih terperinci

K E P U T U S A N DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR : 15 /SB/2006

K E P U T U S A N DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR : 15 /SB/2006 K E P U T U S A N NOMOR : 15 /SB/2006 T E N T A N G TATA CARA PEMILIHAN ANGGOTA BADAN KEHORMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. bahwa ketentuan Pasal 79 Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 77/PUU-X/2012

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 77/PUU-X/2012 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 77/PUU-X/2012 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA Nomor : 010/PUU-III/2005 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PANEL PEMERIKSAAN PENDAHULUAN PERKARA NOMOR 010/PUU-III/2005 PENGUJIAN UU NO. 32 TAHUN 2004 TENTANG

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-13 MASA SIDANG IV TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-13 MASA SIDANG IV TAHUN SIDANG Nomor : DPD./SP/13/2013 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-13 MASA SIDANG IV TAHUN SIDANG 2012-2013 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 46/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 46/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 46/PUU-XIII/2015 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2015

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 53/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 53/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 53/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN UMUM TERHADAP UNDANG-

Lebih terperinci

Mekanisme Pelaksanaan Musrenbangnas 2017

Mekanisme Pelaksanaan Musrenbangnas 2017 Mekanisme Pelaksanaan Musrenbangnas 2017 - Direktur Otonomi Daerah Bappenas - Temu Triwulanan II 11 April 2017 1 11 April 11-21 April (7 hari kerja) 26 April 27-28 April 2-3 Mei 4-5 Mei 8-9 Mei Rakorbangpus

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 24/PUU-V/2007

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 24/PUU-V/2007 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 24/PUU-V/2007 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 110/PUU-XIV/2016

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 110/PUU-XIV/2016 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 110/PUU-XIV/2016 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERWAKILAN DESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERWAKILAN DESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PERWAKILAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT, Menimbang:

Lebih terperinci

Pengantar Presiden RI pada Silaturahim Presiden dg Pimp. Lembaga Negara tgl. 13 Nov 2013, di Jakarta Rabu, 13 November 2013

Pengantar Presiden RI pada Silaturahim Presiden dg Pimp. Lembaga Negara tgl. 13 Nov 2013, di Jakarta Rabu, 13 November 2013 Pengantar Presiden RI pada Silaturahim Presiden dg Pimp. Lembaga Negara tgl. 13 Nov 2013, di Jakarta Rabu, 13 November 2013 PENGANTAR Â PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SILATURAHIM PRESIDEN RI DENGAN PIMPINAN

Lebih terperinci

PERIHAL PERMOHONAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH/WAKIL KEPALA DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR

PERIHAL PERMOHONAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH/WAKIL KEPALA DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 217/PHPU.D-VIII/2010 PERIHAL PERMOHONAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH/WAKIL KEPALA DAERAH KABUPATEN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 13/PUU-X/2012

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 13/PUU-X/2012 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 13/PUU-X/2012 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2016-2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Selasa 2. Tanggal

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 26/PUU-VI/2008

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 26/PUU-VI/2008 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 26/PUU-VI/2008 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 91/PUU-XIV/2016

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 91/PUU-XIV/2016 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 90/PUU-XIV/2016 PERKARA NOMOR 91/PUU-XIV/2016 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 75/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 75/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 75/PUU-XV/2017 PERIHAL PERMOHONAN PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN UMUM TERHADAP

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pd Pembukaan Kongres XXI PGRI dan Guru Indonesia 2013, 3 Juli 2013, di Jakarta Rabu, 03 Juli 2013

Sambutan Presiden RI pd Pembukaan Kongres XXI PGRI dan Guru Indonesia 2013, 3 Juli 2013, di Jakarta Rabu, 03 Juli 2013 Sambutan Presiden RI pd Pembukaan Kongres XXI PGRI dan Guru Indonesia 2013, 3 Juli 2013, di Jakarta Rabu, 03 Juli 2013 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PEMBUKAAN KONGRES XXI PGRI DAN KONGRES GURU

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 7/PUU-XVI/2018 PERKARA NOMOR 8/PUU-XVI/2018

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 7/PUU-XVI/2018 PERKARA NOMOR 8/PUU-XVI/2018 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 7/PUU-XVI/2018 PERKARA NOMOR 8/PUU-XVI/2018 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 1999 TENTANG PEMBERANTASAN

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 115/PUU-VII/2009

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 115/PUU-VII/2009 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 115/PUU-VII/2009 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PIMPINAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN,

PROVINSI JAWA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PIMPINAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN, PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG TATA TERTIB PEMILIHAN ANGGOTA BADAN KEHORMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PIMPINAN DEWAN

Lebih terperinci

RANCANGAN TATA TERTIB KONGRES IJTI KE-5 BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

RANCANGAN TATA TERTIB KONGRES IJTI KE-5 BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 1 RANCANGAN TATA TERTIB KONGRES IJTI KE-5 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan tata tertib ini yang dimaksud dengan: a. Kongres adalah forum pengambilan keputusan tertinggi organisasi yang sepenuhnya

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 139/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 139/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 139/PUU-XII/2014 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MAHAKAM ULU DI

Lebih terperinci

BADAN PERWAKILAN DESA DESA PADI KECAMATAN GONDANG KABUPATEN MOJOKERTO K E P U T U S A N BADAN PERWAKILAN DESA PADI NOMOR : 01 TAHUN 2001 T E N T A N G

BADAN PERWAKILAN DESA DESA PADI KECAMATAN GONDANG KABUPATEN MOJOKERTO K E P U T U S A N BADAN PERWAKILAN DESA PADI NOMOR : 01 TAHUN 2001 T E N T A N G BADAN PERWAKILAN DESA DESA PADI KECAMATAN GONDANG KABUPATEN MOJOKERTO K E P U T U S A N BADAN PERWAKILAN DESA PADI NOMOR : 01 TAHUN 2001 T E N T A N G PERATURAN TATA TERTIB BADAN PERWAKILAN DESA PADI Menimbang

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 65/PHPU.D-VIII/2010

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 65/PHPU.D-VIII/2010 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 65/PHPU.D-VIII/2010 PERIHAL PERMOHONAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT UMUM PANSUS TATIB MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT UMUM PANSUS TATIB MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT UMUM PANSUS TATIB MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2016-2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 114/PHPU.D-XI/2013

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 114/PHPU.D-XI/2013 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 114/PHPU.D-XI/2013 PERIHAL Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kota Parepare Tahun

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 20/PUU-XVI/2018

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 20/PUU-XVI/2018 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 20/PUU-XVI/2018 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN UMUM TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 139/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 139/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 139/PUU-XII/2014 PERIHAL PENGUJIAN LAMPIRAN UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MAHAKAM

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 17/PUU-V/2007

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 17/PUU-V/2007 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 17/PUU-V/2007 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2003 TENTANG PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN,

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT PLENO KE-6 PANSUS TATIB MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT PLENO KE-6 PANSUS TATIB MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH RAPAT PLENO KE-6 PANSUS TATIB MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2016-2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Jumat

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA Nomor : 070 / PUU-II/2004 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------------------- RISALAH PANEL HAKIM PEMERIKSAAN BUKTI TERTULIS PERKARA NOMOR 070/PUU-II/2004 PENGUJIAN UU NO. 26 TAHUN 2004 PASAL

Lebih terperinci

No Hari/Tanggal Waktu Lokasi Agenda 1. Selasa, 07 November s/d 16.00

No Hari/Tanggal Waktu Lokasi Agenda 1. Selasa, 07 November s/d 16.00 U N I V E R S I T A S M A T A R A M Nomor : 33/Pan.PILREK/UNRAM/XI/2017 04 November 2017 Lampiran : 1 (satu) berkas.- Perihal : Ralat Jadwal Tahapan Penyaringan Calon Rektor Universitas Mataram Periode

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 59/PHPU.D-VIII/2010

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 59/PHPU.D-VIII/2010 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 59/PHPU.D-VIII/2010 PERIHAL PERMOHONAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

Lebih terperinci

2017, No Gubernur, Bupati, dan Wali Kota menjadi Undang- Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 130, Tambahan Lembaran N

2017, No Gubernur, Bupati, dan Wali Kota menjadi Undang- Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 130, Tambahan Lembaran N No.1404, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DKPP. Kode Etik Penyelenggara Pemilu. Pedoman Beracara. Pencabutan. PERATURAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BONE PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 04 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BONE PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 04 TAHUN 2007 TENTANG 1 PEMERINTAH KABUPATEN BONE PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONE NOMOR 04 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN, PENCALONAN, PENGANGKATAN, PELANTIKAN DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 46/PUU-XI/2013

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 46/PUU-XI/2013 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 46/PUU-XI/2013 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 27/PUU-VII/2009

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 27/PUU-VII/2009 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 27/PUU-VII/2009 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-5 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-5 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-5 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2014 2015 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Rabu 2. Tanggal

Lebih terperinci

Pengantar Ketua KPU. Assalamu alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

Pengantar Ketua KPU. Assalamu alaikum Warahmatullah Wabarakatuh. Pengantar Ketua KPU Assalamu alaikum Warahmatullah Wabarakatuh. Kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan YME, karena modul yang sudah lama digagas ini akhirnya selesai juga disusun dan diterbitkan oleh

Lebih terperinci

NOTULEN RAPAT DENGAR PENDAPAT UMUM KOMITE I MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

NOTULEN RAPAT DENGAR PENDAPAT UMUM KOMITE I MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA l DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- NOTULEN RAPAT DENGAR PENDAPAT UMUM KOMITE I MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2014-2015 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ---------- 1. H a r

Lebih terperinci

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxp;;;;;;;;;;;;;;;;;;; ;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;

Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxp;;;;;;;;;;;;;;;;;;; ;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;; Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxp;;;;;;;;;;;;;;;;;;; ;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;; MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 67/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 67/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 66/PUU-XV/2017 PERKARA NOMOR 67/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia, Cengkareng, 28 November 2012 Rabu, 28 November 2012

Sambutan Presiden RI pada Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia, Cengkareng, 28 November 2012 Rabu, 28 November 2012 Sambutan Presiden RI pada Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia, Cengkareng, 28 November 2012 Rabu, 28 November 2012 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PERINGATAN HARI MENANAM POHON INDONESIA

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 91/PHPU.D-VIII/2010

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 91/PHPU.D-VIII/2010 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 91/PHPU.D-VIII/2010 PERIHAL PERMOHONAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

Lebih terperinci

2 2. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Tata Tertib (Berita Negara Republik Indonesia Nomor 1607); MEMUTU

2 2. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Tata Tertib (Berita Negara Republik Indonesia Nomor 1607); MEMUTU No.547, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DPR-RI. Kode Etik. PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG KODE ETIK DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DENGAN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 4/PUU-XI/2013

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 4/PUU-XI/2013 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 4/PUU-XI/2013 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

Lebih terperinci

PIDATO KETUA DPR-RI PADA RAPAT PARIPURNA DPR-RI KE-3 MASA SIDANG II TAHUN SIDANG KAMIS, 1 OKTOBER 2009

PIDATO KETUA DPR-RI PADA RAPAT PARIPURNA DPR-RI KE-3 MASA SIDANG II TAHUN SIDANG KAMIS, 1 OKTOBER 2009 PIDATO KETUA DPR-RI PADA RAPAT PARIPURNA DPR-RI KE-3 MASA SIDANG II TAHUN SIDANG 2009-2010 KAMIS, 1 OKTOBER 2009 0 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PIDATO KETUA DPR-RI PADA RAPAT PARIPURNA DPR-RI

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 86/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 86/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 86/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN UMUM TERHADAP UNDANG-

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 48/PUU-XIV/2016

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 48/PUU-XIV/2016 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 48/PUU-XIV/2016 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN UMUM TERHADAP

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 151 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PEMILIHAN, PENGESAHAN, DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a.

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 72/PHPU.C-VII/2009

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 72/PHPU.C-VII/2009 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 72/PHPU.C-VII/2009 PERIHAL PERMOHONAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT,

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 48/PUU-VI/2008

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 48/PUU-VI/2008 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 48/PUU-VI/2008 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. No.1109, 2012 BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM. Sengketa Pemilu. Penyelesaian. Tata Cara. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

BERITA NEGARA. No.1109, 2012 BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM. Sengketa Pemilu. Penyelesaian. Tata Cara. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1109, 2012 BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM. Sengketa Pemilu. Penyelesaian. Tata Cara. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

Lebih terperinci

rtin PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN UMUM TERHADAP UNDANG- UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

rtin PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN UMUM TERHADAP UNDANG- UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 53/PUU-XV/2017 PERKARA NOMOR 60/PUU-XV/2017 PERKARA NOMOR 62/PUU-XV/2017 PERKARA NOMOR 67/PUU-XV/2017 PERKARA

Lebih terperinci

BAB I KETENTUAN UMUM

BAB I KETENTUAN UMUM - 2 - BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Badan ini yang dimaksud dengan: 1. Pemilihan Umum yang selanjutnya disebut Pemilu adalah sarana kedaulatan rakyat untuk memilih anggota Dewan Perwakilan

Lebih terperinci

Pengarahan Presiden pada Peninjauan PT. Unilever Indonesia Tbk., Surabaya, 1 Mei 2013 Rabu, 01 Mei 2013

Pengarahan Presiden pada Peninjauan PT. Unilever Indonesia Tbk., Surabaya, 1 Mei 2013 Rabu, 01 Mei 2013 Pengarahan Presiden pada Peninjauan PT. Unilever Indonesia Tbk., Surabaya, 1 Mei 2013 Rabu, 01 Mei 2013 PENGARAHAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PENINJAUAN PT. UNILEVER INDONESIA Tbk, DI JLN RUNGKUT

Lebih terperinci

BAB III Pastikan proses penetapan calon terpilih berdasarkan rekapitulasi hasil penghitungan suara sesuai tingkatannya

BAB III Pastikan proses penetapan calon terpilih berdasarkan rekapitulasi hasil penghitungan suara sesuai tingkatannya BAB III Pastikan proses penetapan calon terpilih berdasarkan rekapitulasi hasil penghitungan suara sesuai tingkatannya Bab ini menjelaskan tentang: A. Penetapan Calon Terpilih Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-6 MASA SIDANG V TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-6 MASA SIDANG V TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-6 MASA SIDANG V TAHUN SIDANG 2015-2016 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Kamis

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 189/PHPU.D-XI/2013

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 189/PHPU.D-XI/2013 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 189/PHPU.D-XI/2013 PERIHAL Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Provinsi Riau Tahun

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 27/PUU-VIII/2010

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 27/PUU-VIII/2010 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 27/PUU-VIII/2010 PERIHAL PERMOHONAN PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA

Lebih terperinci

BAB I Pastikan Pilihan Anda Adalah Peserta Pemilu dan Calon Yang Memiliki Rekam Jejak Yang Baik

BAB I Pastikan Pilihan Anda Adalah Peserta Pemilu dan Calon Yang Memiliki Rekam Jejak Yang Baik BAB I Pastikan Pilihan Anda Adalah Peserta Pemilu dan Calon Yang Memiliki Rekam Jejak Yang Baik Bab ini menjelaskan tentang: A. Ketahui Visi, Misi dan Program Peserta Pemilu. B. Kenali Riwayat Hidup Calon.

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 151 TAHUN 2000 (151/2000) TENTANG TATACARA PEMILIHAN, PENGESAHAN, DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM,

KOMISI PEMILIHAN UMUM, KOMISI PEMILIHAN UMUM PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG SURAT SUARA CALON ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI, DAN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 135/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 135/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 135/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 6/PUU-V/2007 PERIHAL PENGUJIAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA (KUHP) TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR 1945

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 6/PUU-V/2007 PERIHAL PENGUJIAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA (KUHP) TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR 1945 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 6/PUU-V/2007 PERIHAL PENGUJIAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA (KUHP) TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR 1945 ACARA

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 63/PUU-VIII/2010

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 63/PUU-VIII/2010 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 63/PUU-VIII/2010 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM TERHADAP

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA Nomor : 024/PUU-III/2005 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PANEL PEMERIKSAAN PENDAHULUAN (PASCA PERBAIKAN PERMOHONAN) PERKARA NO. 024/PUU-III/2005 MENGENAI PENGUJIAN

Lebih terperinci

Dibacakan oleh: Dr. Ir. Hj. Andi Yuliani Paris, M.Sc. Nomor Anggota : A-183 FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Dibacakan oleh: Dr. Ir. Hj. Andi Yuliani Paris, M.Sc. Nomor Anggota : A-183 FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PENDAPAT AKHIR FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DPR, DPD DAN DPRD Dibacakan oleh: Dr. Ir. Hj. Andi

Lebih terperinci

ORASI KETUA DPR-RI PADA ACARA FORUM RAPAT KERJA NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) TAHUN 2009

ORASI KETUA DPR-RI PADA ACARA FORUM RAPAT KERJA NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) TAHUN 2009 KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ORASI KETUA DPR-RI PADA ACARA FORUM RAPAT KERJA NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) TAHUN 2009 DPR RI DAN ASPIRASI MASYARAKAT Minggu, 25 Oktober 2009

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-5 MASA SIDANG II TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-5 MASA SIDANG II TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-5 MASA SIDANG II TAHUN SIDANG 2016-2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Selasa

Lebih terperinci

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, 29 Juli 2010 Kamis, 29 Juli 2010

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, 29 Juli 2010 Kamis, 29 Juli 2010 Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, 29 Juli 2010 Kamis, 29 Juli 2010 SAMBUTAN PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG KABINET PARIPURNA PADA TANGGAL 29 JULI 2010 Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NO. 5/PUU-V/2007 PERIHAL PENGUJIAN UU NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR 1945

RISALAH SIDANG PERKARA NO. 5/PUU-V/2007 PERIHAL PENGUJIAN UU NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR 1945 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NO. 5/PUU-V/2007 PERIHAL PENGUJIAN UU NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR 1945

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS VERIFIKASI SYARAT CALON PENGGANTI ANTARWAKTU ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH PEMILIHAN UMUM TAHUN 2009

PEDOMAN TEKNIS VERIFIKASI SYARAT CALON PENGGANTI ANTARWAKTU ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH PEMILIHAN UMUM TAHUN 2009 PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 02 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN TEKNIS VERIFIKASI SYARAT CALON PENGGANTI ANTARWAKTU ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH PEMILIHAN UMUM TAHUN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 82/PUU-X/2012

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 82/PUU-X/2012 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 82/PUU-X/2012 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan sosial terhadap

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 44/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 44/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 44/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG TENTANG PEMILIHAN UMUM TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA

Lebih terperinci