DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-3 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-3 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG"

Transkripsi

1 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-3 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Rabu 2. Tanggal : 5 Oktober Waktu : WIB WIB 4. Tempat : R. Rapat Nusantara V 5. Pimpinan Sidang : 1. H. Irman Gusman, SE., MBA (Ketua DPD RI) 2. GKR Hemas (Wakil Ketua DPD RI) 3. Prof. Dr. Farouk Muhammad (Wakil Ketua DPD RI) 6. Sekretaris Sidang : 1. Prof. Dr. Sudarsono Hardjosoekarto (Sekretaris Jenderal DPD RI) 7. Panitera 1. Ir. Sefti Ramsiaty, M.M. (Kepala Biro Persidangan I) 2. Adam Bachtiar, S.H., M.H. (Kepala Biro Persidangan II) 8. Acara : 1. Penetapan Pimpinan Alat Kelengkapan DPD RI Tahun Sidang dan Penetapan Keanggotaan Panmus DPD RI Tahun Sidang ; 2. Penetapan Keputusan Badan Kehormatan tentang Pemberhentian Bapak Irman Gusman, S.E., M.B.A. Sebagai Ketua DPD RI. 9. Hadir : Orang 10. Tidak hadir : Orang

2 II. JALANNYA SIDANG: SIDANG DIBUKA PUKUL WIB Mohon perhatian para Anggota berkenan mengambil tempat duduk masing-masing. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita semua. Om swastiastu. Sebelum memulai Sidang Paripurna Luar Biasa DPD RI, marilah kita menyanyi lagu kebangsaan Indonesia Raya. Kepada para Anggota DPD RI serta seluruh hadirin dimohon untuk berdiri dan bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya. PEMBICARA: PADUAN SUARA Hiduplah Indonesia raya Indonesia tanah airku Tanah tumpah darahku Di sanalah aku berdiri Jadi pandu ibuku Indonesia kebangsaanku Bangsa dan Tanah Airku Marilah kita berseru Indonesia bersatu Hiduplah tanahku Hiduplah negriku Bangsaku Rakyatku semuanya Bangunlah jiwanya Bangunlah badannya Untuk Indonesia Raya Indonesia Raya Merdeka Merdeka Tanahku negriku yang kucinta Indonesia Raya Merdeka Merdeka Hiduplah Indonesia Raya Indonesia Raya Merdeka Merdeka Tanahku negriku yang kucinta Indonesia Raya Merdeka Merdeka Hiduplah Indonesia Raya 1

3 Hadirin dipersilakan duduk kembali. Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim dengan nama Tuhan Yang Mahakuasa, Sidang Paripurna Luar Biasa ke-3 Dewan Perwakilan Daerah ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. KETOK 1X Berdasarkan catatan hadir yang disampaikan oleh Sekretariat Jenderal, sampai saat ini yang menandatangani absensi sebanyak 83 orang Anggota DPD, selain itu ada 6 izin dan 1 sakit. Karena itu, Sidang Paripurna telah memenuhi kuorum dan sidang akan dilanjutkan. Sidang Dewan yang mulia, sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna ini mempunyai dua agenda pokok, yaitu: 1) Penetapan Pimpinan Alat Kelengkapan tahun dan penetapan keanggotaan Panmus tahun ; 2) Penetapan keputusan Badan Kehormatan tentang pemberhentian Bapak Irman Gusman, S.E., M.B.A. sebagai Ketua DPD RI. Sidang Dewan yang mulia, sebelum memasuki agenda pengesahan Pimpinan Alat Kelengkapan tahun dan penetapan keanggotaan Panmus tahun , perlu kami sampaikan bahwa sesuai dengan hasil rapat Panmus tanggal 30 September 2016, pelaksanaan pemilihan Pimpinan Alat Kelengkapan hanya dilakukan untuk BK dan BKSP mengingat terdapat perbedaan keanggotaan yang menjadi pimpinan di dua alat kelengkapan tersebut. Sedangkan untuk alat kelengkapan lain, hanya dimintakan pesetujuan. Namun untuk Komite II, sesuai dengan dinamika yang berkembang disepakati untuk dilakukan pemilihan ulang dengan mengedepankan asas musyawarah mufakat. Berdasarkan keputusan rapat pleno masing-masing alat kelengkapan DPD RI komposisi Pimpinan Alat Kelengkapan DPD RI Tahun Sidang sebagai berikut. Pimpinan Komite I Ketua: Drs. H. Akhmad Muqowam. Iya kalau tidak bisa diganti kita tepuk tangan saja lah. Kedua Wakil Ketua: H. Fachrul Razi, M.IP. Tepuk tangan, sementara dari Aceh. Oh ada, tolong berdiri mau ditepuki tangan ini. Wakil Ketua: Benny Rhamdani. Pimpinan Komite II Ketua: Parlindungan Purba, S.H., M.M. Tepuk tangan juga saja. Lagi lobi-lobi. Wakil Ketua: Aji Muhammad Mirza Wardana, S.T. Tentu saja dengan kita menyampaikan ucapan terima kasih kepada wakil ketua yang lama, yaitu Bapak Muhammad Mawardi atas segala sumbangsih dan pemikirannya. Wakil Ketua: Anna Latuconsina. Tepuk tangan saja tidak apa-apa. Pimpinan Komite III Ketua: Drs. Hardi Selamat Hood. Tepuk tangan lagi. Wakil Ketua: Fahira Idris, S.E, Mana beliau? Wakil Ketua: Pdt. Carles Simaremare, S.Th. Pimpinan Komite IV Ketua: Dr. H. Ajiep Padindang, S.E., M.M. Berdiri Pak. Wakil Ketua: Drs. H. Ghazali Abbas Adan. 2

4 Wakil Ketua: Drs. H. A. Budiono, M.Ed. Ini semakin panjang nanti janggutnya di Komite IV karena menghitung angka. Pimpinan Panitia Perancang Undang-Undang Ketua: Drs. Muhammad Afnan Hadikusumo. Tepuk tangan lagi sakit, semoga cepat sembuh. Wakil Ketua: Djasarmen Purba, S.H. Tepuk tangan. Wakil Ketua: Baiq Diyah Ratu Ganefi, S.H. Mana? Wakili NTB, terima kasih. Pimpinan PURT Ketua: Drs. Habib Ali Alwi. Mana beliau? Dari tadi beliau sudah mengundang selesai ini kita sama-sama makan nasi kebuli di ruangan Banten, itu tanggung jawabnya. Wakil Ketua: H. Nofi Candra, S.E. Mana beliau? Tepuk tangan saja deh. Wakil Ketua: Ir. Abraham Liyanto. Lagi di lobi. Pimpinan Badan Kehormatan Seorang tidak asing lagi bagi kita DR. (HC) H. A. M. Fatwa. Mana beliau? Agak lama berdirinya, Pak. Wakil Ketua: Drs. H. Lalu Suhaimy Ismy. Berdiri-berdiri, Pak, berdiri. Pak Lalu, silakan berdiri. Tidak sah, tidak afdal. Wakil Ketua: Dedi Iskandar Batubara. Pimpinan Badan Akuntabilitas Publik Ketua: Drs. H. Abdul Gafar Usman. Mana beliau tadi? Lagi salat. Wakil Ketua: Ir. H. Ayi Hambali. Jawa Barat. Wakil Ketua: Novita Anakotta, S.H., M.H. Mana? Berdiri, berdiri, berdiri. Pimpinan Badan Kerjasama Parlemen Ketua: Drs. H. Bahar Ngitung, M.B.A. Mana beliau? Tidak, nanti kalau sudah jadi ketua pimpinan tidak bisa banyak bicara lagi di Panmus, di Paripurna, harus diselesaikan. Wakil Ketua: Haripinto Tanuwidjaja dari Kepri. Wakil Ketua: Prof. Dr. Dailami Firdaus. Tepuk tangan. Pimpinan Badan Pengembangan Kapasitas Kelembagaan Ketua: Prof. Dr. John Pieris, S.H., M.S. Berdiri Pak, baru kelihatan kalau ini. Wakil Ketua: Dr. H. Bambang Sadono, S.H., M.H. Berdiri Pak. Wakil Ketua: Intsiawati Ayus, S.H., M.H. Masih salat. Demikianlah nama-nama Pimpinan Alat Kelengkapan DPD. Selanjutnya, dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim dengan nama Tuhan Yang Mahakuasa, Pimpinan Alat Kelengkapan DPD tahun kita tetapkan. Setuju? KETOK 2X Diinformasikan pula bahwa terjadi pergantian Pimpinan Kelompok DPD di MPR, yaitu hanya ada satu yang berganti, yaitu dari Saudara Aji Muhammad Mirza Wardana dari Kalimantan Timur diganti oleh Saudara Ahmad Nawardi dari Jawa Timur. Berdiri, Pak. Dengan disahkannya Pimpinan Alat-alat Kelengkapan DPD RI, maka keanggotaan Panitia Musyawarah yang terdiri dari Ketua Alat Kelengkapan DPD yang bersifat tetap dan satu 3

5 anggota dari setiap provinsi yang belum terwakili sebagai ketua alat kelengkapan dapat kita tetapkan. Kami mengharapkan dengan telah ditetapkannya Saudara-saudara sebagai Pimpinan Alat Kelengkapan DPD akan semakin meningkatkan kinerja DPD sesuai dengan amanat yang dipercayakan kepada kita. Kami juga berharap ke depan target kerja masingmasing alat kelengkapan yang telah ditetapkan dapat berjalan dan dijaga kesinambungannya. Berdasarkan catatan sekretariat jenderal, keanggotaan Panmus dari unsur provinsi masih belum lengkap. Sudah lengkap semua? Sudah semua ini? Saya karena sudah ditulis ini, saya pastikan dulu. Bengkulu? Sudah. Bengkulu, Ahmad Kanedi. Kemudian Lampung, Ahmad Jajuli, ada di atas. Bali, Shri I Gusti Ngurah Arya. Jawa Barat, Hj. Eni Sumarni. Kalimantan Tengah, Muhammad Rahman. Sulawesi Tengah, dr. Delis. Kemudian Papua, Mesakh Mirin. Tepuk tangan dulu untuk Mesakh Mirin. Berdiri, berdiri, berdiri. Sudah berdiri tadi? Sudah, oh sudah. Papua Barat, Jacob Esau Komigi. Nah itu berdiri betul, terima kasih. Apakah dapat kita tetapkan dahulu keanggotaan Panmus? PEMBICARA: MUH. ASRI ANAS (SULAWESI BARAT) Pak Ketua, interupsi, Ketua. Semua sudah lengkap. PEMBICARA: MUH. ASRI ANAS (SULAWESI BARAT) Sulawesi Barat. Silakan. PEMBICARA: MUH. ASRI ANAS (SULAWESI BARAT) Yang saya tidak tahu, saya tidak dengar atau apa, Ketua, tetapi rasanya Sulawesi Barat ada perubahan. Kami menyepakati, kami sudah tanda tangan kemarin berempat menyepakati anggota Panmus adalah K.H. Syibli Sahabuddin. Maksudnya, kami tidak pernah bermasalah Pak, tetapi harus dibacakan. K.H. Syibli Sahabuddin, S.Ag, M.Ag., berdiri. Apakah dapat kita tetapkan keanggotaan Panmus seperti yang tadi saya bacakan? Setuju? KETOK 2X Alhamdulillah. Sebelum melanjutkan agenda sidang ini, kami sampaikan bahwa untuk keanggotaan alat kelengkapan sebagaimana telah ditetapkan dalam sidang ke-2 tahun... (kurang jelas, 4

6 red.), kecuali Provinsi Sulawesi Tenggara, Kalimantan Selatan, dan Papua yang masih tertunda, tetapi alhamdulillah sudah selesai semua. Sudah selesai kan? Luar biasa. Sidang Dewan yang mulia, berdasarkan hasil Rapat Panmus tanggal 30 September 2016 kemarin, telah diputuskan juga bahwa untuk menindaklanjuti laporan Badan Kehormatan di Sidang Paripurna ke-2 tanggal 20 September 2016 terkait Surat Keputusan Badan Kehormatan Nomor 11 Tahun 2016 tanggal 19 oktober 2016 tentang Pemberhentian Saudara Irman Gusman sebagai Ketua DPD RI. Berdasarkan Peraturan DPD RI Nomor 1 Tahun 2016 tentang Tata Tertib Pasal 117 Ayat (1) Huruf c perlu ditetapkan pada Sidang Paripurna Luar Biasa kali ini. Perlu dijelaskan bahwa walaupun Rapat Pleno Panmus tersebut di atas memutuskan untuk mengagendakan Sidang Paripurna Luar Biasa penetapan pemberhentian tersebut dilakukan pada hari ini tanggal 5 Oktober. Masih terdapat beberapa anggota Panmus yang mengharapkan agar penetapan menunggu putusan praperadilan sesuai Pasal 77 Huruf a KUHP dan Putusan MK Nomor 21. Untuk itu, Sidang Paripurna Luar Biasa ini apakah dapat menetapkan pemberhentian Saudara Irman Gusman sebagai Ketua DPD RI terhitung mulai tanggal 5 Oktober 2016 sebagaimana telah diputuskan dengan Surat Keputusan Badan Kehormatan Nomor 11 Tahun 2016 tanggal 19 September. Kami persilakan. Silakan masih ada? PEMBICARA: Ir. MARHANY VICTOR POLY PUA (SULAWESI UTARA) Boleh ada pertanyaan saja, Pak Ketua. Silakan pertanyaan, biar sama-sama puaslah. PEMBICARA: Ir. MARHANY VICTOR POLY PUA (SULAWESI UTARA) Terima kasih, Pimpinan. Pertama, tentu kami menghormati keputusan Badan Kehormatan, tetapi memang mungkin perlu mendapat penjelasan ke kita karena saat ini tentu kita dengar bersama proses praperadilan terhadap Pak Irman sedang berjalan. Nah, pertanyaannya kalau keputusan praperadilan itu ternyata memenangkan Pak Irman dan Pak Irman dinyatakan tidak lagi menyandang status tersangka, bagaimana terhadap sikap lembaga kita, khususnya terkait dengan keputusan Badan Kehormatan ini? Nah, ini saja barangkali. Terima kasih. PEMBICARA: GEDE PASEK SUARDIKA, S.H., M.H. (BALI) Pimpinan. Silakan. PEMBICARA: GEDE PASEK SUARDIKA, S.H., M.H. (BALI) Baik, terima kasih. Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera untuk kita semua. 5

7 Shalom. Om swastiastu. Jadi, terkait dengan keputusan Badan Kehormatan yang sudah disampaikan sebelumnya dan ketika pengambilan keputusan saat ini, saya kira posisi DPD dalam konteks ini adalah dia harus berpijak pada aturannya sendiri. Jadi, tidak dicampuradukkan dengan proses yang ada di luar. Karena itu, secara legalitas saya kira memang pemberhentian itu sudah final dan sekarang memang seharusnya itu diambil. Terkait dengan adanya upaya hokum, baik itu praperadilan ataupun upaya hukum lainnya, karena upaya hukum lainnya di luar praperadilan juga itu berdampak juga, bisa bersalah, bisa tidak bersalah kan begitu. Sehingga, otomatis semua kemungkinan itu bisa terjadi. Dan, tatib kita yang baru kan sudah mengamanatkan bahwa 2,5 tahun kemudian akan terjadi pemilihan kembali. Apabila misalnya Pak Irman Gusman nanti kita doakan juga berhasil dalam perjuangan praperadilan yang memang kasusnya masih sangat sumir tersebut, maka ada peluang beliau akan kembali di proses berikutnya, tentu sebagai anggota biasa kembali. Namun, mekanisme di internal DPD karena sudah pilihan kita adalah status tersangka itu adalah harus berhenti, maka untuk kewibawaan aturan kita sendiri, suka/tidak suka, mau/tidak mau apa pun risikonya aturan itu akan berwibawa apabila kita taati. Kalau dia kita tafsirkan kembali ke hal-hal yang lain, nanti aturan itu menjadi sesuatu yang selalu bisa dibijaksanai. Aturan yang bisa dibijaksanai adalah bukan aturan, hanya menjadi penyimpangan-penyimpangan terus. Jadi usul kami, karena ini sifatnya sudah final, statusnya sudah final, tersangka sudah resmi dan tatib hanya menyebutkan tersangka, maka saya kira sudah final memang harus diberhentikan. Tentu kita berdoa agar perjuangan praperadilan bisa berhasil. Nanti ada momentum untuk kemudian terjadi siklus ulang lagi. Saya kira di sana justru akan menjadi berkah yang sangat besar untuk beliau, namun di internal DPD bisa berjalan dengan baik itu. Tidak baik karena itu ranahnya pidana, ini ranahnya ketatanegaraan di internal lembaga negara itu. Jadi, memang ranahnya agak berbeda meskipun saling terkait secara personal, namun secara kelembagaan saya kira tidak. Terima kasih, Pimpinan. PEMBICARA: Hj. EMMA YOHANNA (SUMBAR) Pimpinan. Silakan. PEMBICARA: Hj. EMMA YOHANNA (SUMBAR) Terima kasih, Pimpinan dan Ibu Wakil Pimpinan. Mungkin keputusan apa pun yang kita ambil tentu atas kesepakatan bersama. Saya ingin bertanya dalam hal ini, sewaktu Rapat BK menetapkan Pimpinan BK dua hari yang lalu, ini mungkin melalui Pimpinan, jadi bertanya kepada BK karena saya baru anggota BK, yang di samping kita menetapkan pimpinan, Bapak ketua yaitu Bapak A.M. Fatwa yang terhormat menyampaikan persoalan Bapak Irman Gusman kita pending dulu sampai, karena beliau dalam proses hukum begitu. Jadi yang ingin saya tanyakan, ini bagaimana hubungannya karena beliau katakan kita pending dulu. Kita merasakan beliau sekarang kan di dalam menghadapi satu musibah. Sementara, hari ini kita mengambil keputusan. Apa yang disampaikan Saudara Gede Pasek tadi, kita sama-sama semua saya kira itu menghormati 6

8 keputusan ini walaupun di tata tertib kita itu tidak dijelaskan, hanya dikatakan tersangka berhenti, seperti ini sangat bertentangan sekali saya kira. Sedangkan, yang sudah nyata-nyata mereka terdakwa itu masih mempunyai hak, masih mempunyai hak untuk artinya membela diri, proses hokum, tidak serta-merta langsung diberhentikan. Dan, ini pun bukan kita dalam membela proses hukumnya karena hokum kan kita serahkan kepada proses yang berjalan. Apakah tidak sebaiknya menunggu ya proses hukum yang sedang berlangsung saat ini, yaitu praperadilan? Kita tidak mencampuradukkan, itu memang. Tetapi, lembaga ini tidak akan berhenti karena dapat dijalankan oleh ketua, wakil ketua, ada dua orang wakil ketua. Karena mereka kolektif kolegial, jadi saya kira tugas-tugas lembaga DPD ini tidak akan terhalangi, ini pendapat saya. Kemudian juga, ingin keterangan juga yang disampaikan oleh Ketua BK waktu itu. Terima kasih, Pak. Baik, tidak apa-apa supaya biar keluar semua ya. Nanti silakan dikemukakan, nanti kita mencari kesepakatanlah yang terbaik begitu. PEMBICARA: ADRIANUS GARU, S.E., M.Si. (NTT) Pimpinan. Pak siapa yang berikut? Silakan dulu, Pak. PEMBICARA: ADRIANUS GARU, S.E., M.Si. (NTT) Terima kasih, Pimpinan. Sesudah itu Pak Bahar. PEMBICARA: ADRIANUS GARU, S.E., M.Si. (NTT) Saya tadi melihat pendapat teman-teman ini ya sangat luar biasalah, tetapi kita ini sudah situasional. Saya berpandangan daripada nanti kita polemik ini berkepanjangan, di suatu sisi kita berduka ya, saya mengharapkan karena alasan yang pertama adalah tatib ini juga masih dalam apa namanya, dalam proses, apakah bisa daripada nanti ini saling tuding dan nanti ini panjang. Ketika sekarang dipilih pimpinan dari barat menggantikan Saudara Irman, tidak ini kan wacana. Pemberhenti kan sudah karena ancang-ancangnya kan ke sana yang dipikirkan, saya lihat dari teman-teman ini sehingga diharapkan nanti setelah tatib selesai bertepatan dengan berlaku 2,5 tahun misalkan ya itu baru kita laksanakan. Sehingga, nanti kan tidak rela juga saya lihat teman-teman dari barat ini. Di depan kita angguk-angguk, nanti terakhirnya bermusuhan lagi. Nanti kalau sudah terpilih sekarang, besok mau diganti lagi misalnya Saudara kita Pak Irman terpilih, praperadilannya dikabulkan, nanti disuruh mundur tidak mau karena sudah ada pengawalan lagi kan. Nah makanya, diharapkan supaya saya minta dengan hormat kesabaran kita semua jangan bicara yang lain-lain lagi. Ini demi kebersamaan dan jadilah negarawan untuk urus lembaga ini ke depan lebih baik. 7

9 Sehingga harapan saya, saya berpendapat bahwa biarkan ini berjalan, toh pimpinan berdua tinggal rembuk siapa yang menjadi ketua sementara, kan bisa berjalan dengan baik ini, tidak menganggu. Tetapi, nanti yang menjadi masalah ketika misalnya barat sekarang diganti, kaget putusan Pak Irman tadi menyatakan dia tidak bersalah karena itu yang disampaikan Saudara saya Ibu Emma di depan ini, nanti jadi masalah baru. Apakah dia rela? Sehingga, saya minta dengan hormat forum ini ya kita coba berpikir yang lebih bijak demi lembaga dan daerah yang kita cintai. Terima kasih. Saya kembalikan. Pak Andri, tolong lihat ada dua isu di sini, isu pemberhentian dan isu penggantian. Apakah Pak Pak Andri setuju putusan BK diperkuat pemberhentiannya? PEMBICARA: ADRIANUS GARU, S.E., M.Si. (NTT) Kalau pemberhentian, Pak Pimpinan, itu sudah final dan mengikat. Lembaga ini lembaga terhormat, harusnya hari itu dia dinyatakan tersangka harus sudah berhenti. Jangan kita mau polemik berkepanjangan, bikin malu diri. Ini harus diselesaikan. Baik. Saya persilakan Pak Bahar. Sehabis Pak Bahar, Pak Benny, habis itu Pak Djasarmen. PEMBICARA: Drs. H. BAHAR NGITUNG, S.E., M.M. (SULSEL) Terima kasih, Pimpinan. Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera untuk kita semua. Om swastiastu. Pimpinan yang saya hormati beserta seluruh sahabat-sahabat Senator Indonesia. Saya setelah mencermati laporan BK dan Surat Keputusan terhadap pemberhentian Pak Irman Gusman, saya harus menyampaikan bahwa hal ini mungkin saja bisa terjadi kepada diri kita masing-masing atau kepada siapa saja. Sehingga, kita tidak menginginkan bahwa keputusan saat ini akan menjadi yurisprudensi ke depan dan menjadi preseden buruk terhadap pengambilan keputusan Badan Kehormatan di lembaga ini. Kenapa saya harus katakan demikian? Undang-Undang MD3 Pasal 272 mengatakan ketentuan lebih lanjut mengenai mekanisme pelaksanaan wewenang dan tugas BK diatur dalam Peraturan DPD tentang Tata Beracara. Permasalahannya, berdasarkan undang-undang ini di dalam amar keputusan Badan Kehormatan tidak mencantumkan sebagai salah satu hal yang menjadi dasar pertimbangan. Oleh karena itu, keputusan ini tidak lengkap. Yang kedua yang ingin saya sampaikan, Pasal 119 Undang-Undang MD3 juga mengatakan bahwa apabila dalam penanganan kasus tertentu BK dapat membentuk Komisi Kode etik atau tim kerja atau TPF. Terbukti bahwa di dalam laporan BK tidak pernah membentuk tim kerja atau apa namanya TPF tentang kasus OTT Pak Irman Gusman. Di dalam laporan BK hanya mencantumkan dua TPF. TPF A, yaitu tentang sewa pesawat yang diketuai oleh Pak Budiono. TPF yang kedua adalah tentang Pak Mesakh Mirin. Langsung di dalam laporan yang keempat berdasarkan Pasal 119 Tata Tertib itu langsung ke nomor 5, tidak melihat dulu bahwa ada Ayat 1, 2, 3, 4. Di dalam Ayat 1, 2, 3, 4 Pasal 119 itu 8

10 mengatakan dalam penanganan kasus tertentu, BK dapat membentuk komisi kode etik. Komisi kode etik itu harus terdiri dari akademisi, masyarakat, dan mantan Anggota DPD. Ini tidak dilakukan oleh BK, langsung ke poin 5, bunyinya dalam hal terbukti bahwa pimpinan dimaksud melakukan pelanggaran. Bagaimana bisa membuktikan, sementara timnya tidak ada? PEMBICARA: ADRIANUS GARU, S.E., M.Si. (NTT) Pimpinan. PEMBICARA: Drs. H. BAHAR NGITUNG, S.E., M.M. (SULSEL) Biarkan dulu saya bicara, nanti Bapak bicara juga. Kita masing-masing punya hak. Oleh karena itu, Bapak Pimpinan, di dalam tata beracara BK diwajibkan juga untuk menunjukkan dua alat bukti, dua alat bukti baru bisa menjatuhkan putusan. Oleh karena itu, karena di dalam amar putusan juga sesuai dengan tata beracara BK itu harus mencantumkan dalam keputusannya, demi keadilan berdasarkan Ketuhanan Maha Esa, itu juga tidak dilakukan. Oleh karena itu, beberapa kejanggalan-kejanggalan yang ada di dalam SK maupun laporan itu saya anggap ini cacat prosedur, cacat administrasi. Dengan demikian, SK tersebut tidak dapat kita patuhi dan patut untuk diabaikan melalui forum Paripurna ini. Yang kedua ingin saya sampaikan, saya mengimbau kepada sahabat-sahabat Senator Indonesia untuk berhenti menghujat, apalagi menimbulkan isu-isu lain tentang Pak IG. Sudahlah beliau telah terkena musibah kita memberikan empati, tetapi jangan lagi membuat isu-isu baru, bahkan mengaitkan dengan diri saya. Di dalam Al Quran sudah mengatakan firman Tuhan bahwa fitnah itu lebih jauh lebih kejam dari pembunuhan. Kalau itu sampai saya dengar lagi ada yang mengatakan dan mengaitkan diri saya, saya akan lakukan segalanya untuk membela diri saya. Itu saya ingatkan kepada kawan-kawan, jangan lagi membuat isu-isu yang mengait-mengaitkan macam-macam masalah seakan-akan saya terlibat di dalamnya. Yang ketiga ingin saya sampaikan, di dalam Kode Etik DPD, di situ Pasal 4 mengatakan, Pasal 4d, setiap Anggota mematuhi etika dan perilaku sebagai berikut: d) Mampu mengendalikan diri dalam setiap ucapan sikap dan perilaku guna menjaga perasaan orang lain. Pertanyaan saya, apakah tindakan Ketua BK di forum ILC itu tidak merupakan pelanggaran etika? Kenapa BK juga tidak membentuk tim untuk menegur Ketua BK? Bahkan, sekarang isu-isu itu berkembang mengaitkan diri saya. Saya sampaikan hal ini, hatihati jangan sampai fitnah timbul dan itu akan saya balas tidak lebih dari 24 jam. Terima kasih. Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Om shanti shanti shanti om. Baik, terima kasih masukan Pak Bahar. Dalam hal-hal tertentu, mungkin ada hal yang belum perlu kita masukkan ke dalam pokok persoalan kita bahas. Cukup itu sebagai catatan saja dulu, mengait-ngaitkan yang lain. Sekarang fokus saja dulu pertanyaannya, istilah penghentian saja dulu ini yang sejauh ini sudah kita sepakati, tinggal sekarang langkah keduanya itu pergantian pimpinan. Silakan, Pak Benny. 9

11 PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULUT) Terima kasih, Pak Ketua, maaf Wakil Ketua. Pimpinan rapat yang sangat saya hormati dan seluruh Anggota Senator yang berbahagia. Yang pertama tentu kita semua sebagai Senator Republik Indonesia kaitan dengan kasus Pak Irman Gusman memiliki keprihatinan yang bersama. Kedua, kita simpati dan empati terhadap peristiwa yang dialami oleh ketua lembaga kita. Pertanyaannya adalah apakah keprihatinan terhadap kasus yang dialami oleh Pak Irman Gusman, rasa simpati dan empati itu harus dilakukan dengan cara-cara dan upaya bahkan secara nyata untuk kita melakukan perlawanan terhadap hukum atau aturan main? Yang kedua, apakah alasan-alasan yang kita gunakan sebagai bentuk pembelaan, simpati, dan empati itu juga harus hanya berdasarkan sekadar imajinasi atau apa yang ada dalam pikiran kita? Maka, saya sepakat yang disampaikan oleh Pak Gede Pasek, beliau ahli hukum, saya orang yang tidak pernah studi hukum. Mari tempatkan, tindakan dan apa pun keputusan politik yang akan kita lakukan berdasar pada norma dan aturan main yang berlaku di lembaga ini. Kita juga harus memiliki kecerdasaan intelektual untuk memisahkan mana urusan hukum yang menjadi ruang publik dan mana aturan yang harus kita taati sebagai instrumen yang mengatur secara internal lembaga kita. Bahwa hukum memberikan penghormatan terhadap hak-hak individual Pak Irman untuk melakukan gugatan praperadilan, itu adalah ruang publik dan itu menjadi hak sepenuhnya dari Pak Irman Gusman. Tetapi, keputusan politik yang akan kita ambil, kita diikat oleh Tata tertib Nomor 1 Tahun Maka, landasan-landasan hukum yang harus kita gunakan, saya lupa tata tertibnya, tetapi ini saya tidak apa-apa insya Allah saya hafal pasal perpasalnya. Mari kita buka Pasal 52 Tata Tertib kita, dalam hal apa? Ketua dan Wakil Ketua harus berhenti ya dari jabatannya. Yang pertama karena meninggal dunia, kedua mengundurkan diri, ketiga atas perintah undang-undang, dan keempat diberhentikan. Dalam hal apa Ketua diberhentikan? Satu, karena mengalami sakit yang secara fisik dan mental kemudian tidak bisa melaksanakan tugas dan kewajibannya yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter. Kedua, atas perintah undang-undang karena tidak melaksanakan tugasnya tiga kali berturut-turut untuk melaksanakan tugas-tugas sebagai pimpinan. Dan ketiga, karena tersangkut atau statusnya ditetapkan sebagai tersangka. Tidak ada pasal pendukung lainnya, jika seseorang sudah ditetapkan tersangka, kemudian masih ada ruang, apalagi kita ingin menarik urusan hukum yang menjadi ruang publik sebagai referensi. Proses pemberhentian sudah dilakukan dengan baik oleh Badan Kehormatan dan ini mengacu kepada paragraf 6 Pasal 119 tentang pelaksaan tugas Badan Kehormatan. Kemudian setelah itu, Pasal 54 dengan tegas mengatakan paling lambat 3 hari setelah pemberhentian ditetapkan, maka harus dilaksanakan. Dalam pasal tersebut nomenklaturnya jelas, pengisian kekosongan Pimpinan DPD. Kita belum bicara itu, tetapi kita sedang memperdebatkan hari ini, apakah hari ini kita akan menyetujui penetapan yang berkaitan dengan pemberhentian Saudara Irman Gusman. Tidak ada alasan lain. Mari kita berikan tontonan yang menarik sebagai proses edukasi, ketaatan kita terhadap politik hukum yang tata tertib ini saya ingatkan kembali, tata tertib yang menjadi aturan main kita itu telah disahkan dan disetujui dalam forum Paripurna yang terhormat. Kita tidak menginginkan forum Paripurna yang terhormat menjadi forum Paripurna yang terhina karena kita mencoba untuk melawan tata tertib yang kita putuskan bersama. Terakhir, tentu kita ingin ingatkan pada Pimpinan, kaitan dengan Rapat Panmus. Rapat Panmus sudah menyetujui beberapa hal. Pertama, tanggal 5 Oktober akan dilaksanakan penetapan berkaitan dengan pemberhentian Pimpinan, yaitu Saudara Irman Gusman. Yang kedua, mekanisme atau lanjutan amanat Pasal 54 tidak lagi harus menunggu proses hokum, yaitu praperadilan. Itu putusan dalam Panmus. Dan dalam pikiran saya 10

12 sebetulnya hari ini tinggal disampaikan apa yang menjadi keputusan BK, kemudian Pimpinan langsung mengambil keputusan penetapan. Mohon maaf Pak Bahar, saya ingin memberikan respons terhadap apa yang menjadi pikiran-pikiran Pak Bahar. Pertama, kenapa BK tidak membetuk tim pencari fakta. Mari bedakan seseorang Anggota Senator yang dilaporkan oleh seseorang atau masyarakat tertentu berkaitan dengan pelanggaran kode etik. Bisa BK membetuk tim pencari fakta, mengumpulkan informasi, kebenaran-kebenaran materiil yang berkaitan dengan apa yang dituduhkan dan disangkakan. Tetapi, berkaitan dengan Pak Irman adalah status hukum yang ditetapkan oleh lembaga penegak hukum, bukan hanya sekadar laporan dari seseorang. Jadi, tidak ada alasan BK untuk membentuk tim pencari fakta misalnya. Sehingga, saya ingin ingatkan kepada Saudara-saudara sekalian, mari kita hormati aturan main kita yang kita sudah setuju dalam Paripurna dan mari kita berikan tontonan yang tontonan ini menjadi pembelajaran politik dan hukum bagi masyarakat yang kita wakili. Terima kasih Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh Terima kasih. Pak Benny, saya koreksi sedikit Bapak tadi membaca Pasal 52 Ayat (3) masih belum lengkap. Huruf a dan seterusnya, huruf b yang tidak kebaca tadi. Huruf b melanggar sumpah, janji jabatan, dan kode etik DPD berdasarkan putusan sidang kode etik Badan Kehormatan DPD yang disampaikan pada Sidang Paripurna. Baru c-nya berstatus tersangka. Baik, sebelum saya serahkan kepada Ketua BK, saya persilakan dulu Pak Djasarmen yang sudah mendaftar. Silakan Pak Djasarmen PEMBICARA: DJASARMEN PURBA, S.H. (KEP. RIAU) Terima kasih, Pimpinan. Habis Pak Ghazali, tolong sabar yang lain, kita mendengarkan dulu Ketua BK. Silakan. PEMBICARA: DJASARMEN PURBA, S.H. (KEP. RIAU) Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat siang, dan Salam sejahtera buat kita semua. Om swastiastu. Pimpinan, seandainya disetujui pemberhentian, tentu akan ada pelantikan. Mohon penjelasan pelantikan siapa yang adakan? Apakah Mahkamah Agung? Bersediakah Mahkamah Agung hanya untuk 6 bulan untuk melantik, kemudian dilantik lagi? Ini kegundahan saya agar lembaga ini tidak dimain-mainkan. Kita mau lembaga ini betul-betul punya harkat dan martabat, mohon penjelasannya. Bersediakah Mahkamah Agung untuk melantik? Itu satu. Kemudian yang kedua, saya setuju apa yang dikatakan oleh Pak Adrianus Garu adik saya. Biarlah kita tunggu sampai dengan pansus berakhir. Pansus juga paling November sudah berakhir sebab saya juga anggota pansus. Agar mengetahui di mana sela-sela yang 11

13 akan kita ikuti kemudian hari, walaupun tatib yang ada sekarang sudah kita setujui, tetapi masih dalam proses pansus itu sendiri. Nah, apa yang dikatakan Adrianus Garu itu adalah hal yang cukup bagus, apabila selesai nanti di sana baru kita laksanakan. Saya kira itu harapan kami, pandangan kami. Karena apa? Karena, biarlah lembaga ini marwah-nya bisa kita jaga, jangan asal sedikitsedikit dilantik, sedikit-sedikit iya kan. Belum tentu lagi Mahkamah Agung setuju untuk itu. Terima kasih, Pimpinan. Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Terima kasih. Silakan Pak Ghazali. PEMBICARA: ADRIANUS GARU, S.E., M.Si. (NTT) Pimpinan, saya coba sedikit, Pimpinan. PEMBICARA: Drs. H. BAHAR NGITUNG, S.E., M.M. (SULSEL) Pimpinan, sebentar saja. Sebentar, tadi begini kita tidak akan kalau berdebat sendiri tanpa mendengarkan narasumbernya. Yang berkepentingan di sini Ketua BK. Karena itu, sesudah Pak Ghazali kita kasih kesempatan dulu kepada Ketua BK, baru nanti yang lain. PEMBICARA: ADRIANUS GARU, S.E., M.Si. (NTT) 1 menit saja dulu. PEMBICARA: Drs. H. BAHAR NGITUNG, S.E., M.M. (SULSEL) Saya kira Jangan dulu BK pak. PEMBICARA: ADRIANUS GARU, S.E., M.Si. (NTT) 1 menit saja. PEMBICARA: Drs. H. BAHAR NGITUNG, S.E., M.M. (SULSEL) Pak Ketua, berikan dulu kesempatan kepada saya. PEMBICARA: ADRIANUS GARU, S.E., M.Si. (NTT) Saya minta 1 menit, 1 menit saja. PEMBICARA: Drs. H. BAHAR NGITUNG, S.E., M.M. (SULSEL) Interupsi, Ketua. 12

14 PIMPINAN : Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI) Pak Andre, tolong sabar tadi sudah bicara, poinnya sudah diterima, sekarang kasih kesempatan Pak Ghazali, sesudah itu. Sabarlah. PEMBICARA: Drs. H. GHAZALI ABBAS ADAN (NAD) Baik, terima kasih, Pimpinan. Saya bicara sekarang. Sebagai anggota yang punya hak, saya menghargai pendapat teman-teman yang lain. Dan, saya pun tidak akan tersinggung, apalagi terlecehkan bila ada teman yang tidak sependapat dengan saya. Ini hak demokrasi, silakan. Sambil senyum-senyum sajalah, tak usah ngotot-ngotot, nanti mata mencuat keluar. Ya, saya juga bicara hati nurani, bukan nafsu. Tetapi, hati nurani saya untuk kebesaran DPD, bukan perorangan ataupun kelompok. Ghazali boleh tenggelam, DPD tidak boleh. Itu lembaga perjuangan kita untuk membela masyarakat daerah. Kita harga, kita beri penghormatan kepada harkat dan martabat DPD sebagai sebuah lembaga. Tidak hanya untuk orang perorang, DPD milik 132 orang. Kita harus paham itu ya, yang pertama, bukan milik sekian orang, tidak. Kemudian, tadi disebut-sebut dari Sumatera dari Barat, saya dari Barat ini. Sudah pakai jas, jangan dikira ini berpatut-patut mengganti Pak Irman ini, bukan ini. Ghazali pakai jas terus ya. Ini ingin mengganti Pak Irman ini, ini Pak Andri ini saya ingin kasih tahu ya biar agak gagah sedikitlah. Sudah kepala kita kosong, tidak ada isi, tidak gagah lagi, ya habis, habis modal. PEMBICARA: MUH. ASRI ANAS (SULBAR) Sulbar mendukung, Sulbar mendukung. PEMBICARA: Drs. H. GHAZALI ABBAS ADAN (NAD) Tunggu dulu saya ingin bicara ini, tak usah dipotong-potong, sambil ketawa-ketawa ini, tak usah ngotot-ngototlah, aman sih ngapain. Kita kan teman, ini kan sohib-sohib semua ini. Begitu kan, lanjutkan, oke. Ya, saya tidak bisa menganalisa Bapak Pimpinan. Saya ini bukan orang yang cerdas, masih doktor S, itu pun dapat dengan susah payah, nilai pun paspasan baru dapat Doktor S, apalagi menganalisa macam-macam. Saya ingin tertulis yang eksplisit sajalah terhadap tatib kita. Tak usah puyeng-puyeng itu. Habis-habis baterai saja. Maka, saya ingin bicara apa adanya, kita sekarang harus konsisten melaksanakan tata tertib kita. Jangan pikir yang lain-lain, nanti semakin berbuntut-buntut semakin panjang tambah puyeng kita, dan semakin menjadi-jadi DPD dihujat oleh rakyat. Apakah kita mau seperti itu? Tidak, saya tidak mau secara pribadi, semoga teman-teman sependapat dengan saya. Ya jadi itu sajalah, jadi kita pegang saja kepada tata tertib. Pak apa namanya dari Bali sudah mengatakan, kemudian Benny juga sudah mengatakan seperti itu, kita pegang sajalah. Dan, saya 100% sepakat dengan keputusan Badan Kehormatan, 100% sepakat, tak usah analisa macam-macam ya, itu saja kita pegang sehingga DPD ini tetap ber-marwah, bermartabat di mata rakyat sebagai instrumen perjuangan kita. Terima kasih. Maaf pakai jas tidak ingin mengganti Irman dan sudah saya katakan, saya tidak akan mencalonkan diri, selesai. Tidak akan mencalonkan diri dari Sumatera. Silakan maju yang lain, di Sumatera banyak orang hebat-hebat kok, masih muda-muda, ganteng, doktor lagi, profesor juga ada di Sumatera. Jangan dikira kita tidak ada apa-apanya. Terima kasih. Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. 13

15 Baik, terima kasih. Silakan Pak Fatwa. Pak Fatwa terutama memberikan klarifikasi dulu tentang pemberhentiannya, Pak. Terima kasih, Saudara Ketua, dan terima kasih pandangan rekan-rekan. Jadi, Badan Kehormatan sehari sesudah terjadi peristiwa itu segera mengambil langkah untuk menjaga marwah dan kehormatan lembaga karena tugas pokok dari Badan Kehormatan ialah menjaga kehormatan lembaga dan anggot, yang kedua menjatuhkan sanksi terhadap anggota yang melanggar kode etik. Nah, kita melihat penilaian masyarakat sekarang luar biasa kepada DPD komentar-komentarnya. Jadi, andaikata Badan Kehormatan terlambat mengambil sikap, langkah, itu akan lebih jelek lagi. Jadi, kita sudah mengantisipasi itu. Pengadilan pidana, peradilan pidana dan persidangan kode etik itu berbeda, terpisah. Persidangan pidana untuk suatu perkara pidana bisa memakan waktu paling tidak satu tahun, sedangkan untuk persidangan Badan Kehormatan itu cukup beberapa jam. Apakah dibentuk komite etik TPF atau komite etik, itu tergantung masalahnya. Kalau memang ada hal-hal yang perlu diselidiki itu memang perlu mungkin penting dibentuk komisi kode etik atau komisi pencari fakta, tim pencari fakta. Tetapi, kalau permasalahannya jelas, tegas, itu tidak perlu cukup dengan persidangan pleno. Itu sudah kekuasaan tertinggi. Kita juga tidak memakai kata berdasarkan keadilan, itu karena tidak ada persidangan kode etik, tidak ada persidangan etik, tidak ada bentuk komisi etik. Jadi, cukup dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa. Keputusan-keputusan Badan Kehormatan yang lalu juga bunyinya begitu, tetapi tidak ada yang memperotes. Kenapa baru sekarang ini ada yang memperotes? Ya, jadi keputusan Badan Kehormatan itu bagi kami final dan mengikat. Yang kita perlu ini sekarang kita perlu mengetok palu untuk penetapan, itu sama halnya kita terpilih sebagai Anggota DPD, ada tanda tangan dari presiden, penetapan presiden. Kedudukannya cuma begitu. Presiden tidak bisa mengubah apa-apa. Jadi, Sidang Paripurna Luar Biasa ini juga tidak berwenang untuk mengubah apa-apa dari keputusan Badan Kehormatan itu, final dan mengikat, titik. Ini jangan kita di sini berlomba-lomba sekadar ingin menunjukan loyalitas kepada Saudara Irman Gusman. Tidak perlu dengan cara begitu. Besok saya akan menjenguk Saudara Irman Gusman, sudah diizinkan oleh KPK. Itu bentuknya, pergi mendoakan, itu cara. Kalau ada teman yang kena musibah atau sakit, kita menjenguknya, itu yang perlu kita lakukan. Kita bukan membela kesalahan, membela yang benar, bukan membela yang bayar. Saudara Bahar Ngitung itu... PEMBICARA: Drs. H. BAHAR NGITUNG, S.E., M.M. (SULSEL) Tunjuk-tunjuk mana yang dibayar. Saya tunggu, saya tunggu Saudara pengaduannya ke Badan Kehormatan tentang ucapan-ucapan saya dan sikap saya di ILC. Dan sudah saya pertanggungjawabkan kepada Publik hal-hal yang kurang pantas itu sudah saya mengajukan permohonan maaf kepada publik karena mungkin ada hal-hal yang kurang tepat. Selesai saya sebagai pejabat publik. Terima kasih. Assalamu alaikum. 14

16 PIMPINAN: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI) Saya, sebentar, ini clear-kan dulu yang dikhawatirkan oleh Pak... PEMBICARA: Drs. H. BAHAR NGITUNG, S.E., M.M. (SULSEL) Pimpinan, saya perlu Bicara, Pimpinan. PEMBICARA: H. FACHRUL RAZI, M.I.P. (ACEH) Daftar H. Fachrul Razi dari Aceh mendaftar. PEMBICARA: GEDE PASEK SUARDIKA, S.H., M.H. (BALI) Diatur saja, Pimpinan. Daftar saja. Oke, siapa yang mau daftar? PEMBICARA: Hj. EMMA YOHANNA (SUMBAR) Saya duluan, Pimpinan. PEMBICARA: MATHEUS STEFI PASIMANJEKU, S.H. (MALUKU UTARA) Daftar, Pimpinan. PEMBICARA: Hj. EMMA YOHANNA (SUMBAR) Pak Pimpinan. Stefi, yang belum siapa? Gede Pasek sudah. PEMBICARA: Hj. EMMA YOHANNA (SUMBAR) Pak Pimpinan, saya tadi ada bertanya belum dijawab Bapak BK. Sudah dijawab tadi oleh... PEMBICARA: Hj. EMMA YOHANNA (SUMBAR) Pak Pimpinan, pertanyaan saya tadi belum dijawab, jadi kita mohon jawaban. 15

17 Oke, pertanyaan yang belum dijawab, satu dari Bu Emma, dua dari Pak Bahar Ngitung. Ya, pertanyaan yang belum terjawab ya, itu diulangi saja lagi. PEMBICARA: Drs. H. BAHAR NGITUNG, S.E., M.M. (SULSEL) Saya perlu bicara, Pimpinan, karena ada jawaban tadi itu menyebut-sebut nama saya. Saya harus beri klarifikasi, Pimpinan. Iya silakan. PEMBICARA: Drs. H. BAHAR NGITUNG, S.E., M.M. (SULSEL) Terima kasih, Pimpinan. Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya sangat setuju dengan pendapat Pak Fatwa orang tua kita yang kita hormati. Hanya memang apa yag disampaikan Pak Benny juga saya sangat setuju bahwa siapa pun yang melanggar di lembaga ini harus dihukum, harus ditegakkan aturan ini. Tetapi, apakah kita bisa dengan kesewenang-wenangan untuk mengambil keputusan tanpa melalui prosedur yang diatur dalam tata tertib, kode etik, maupun tata beracara? Oleh karena itu, saya hanya ingatkan kepada kita bahwa masalah seperti ini bisa saja menimpa kita semua. Apakah kita harus membiarkan hal-hal seperti ini, pengambilan keputusan dengan tidak mengindahkan aturan yang ada? Jadi, saya tidak sependapat kalau Pak Benny mengatakan bahwa saya tidak setuju dengan pasal 52, setuju sekali. Tetapi, ada aturannya. Pak Fatwa juga mengatakan bahwa tentang ILC itu, saya sudah menerima surat permohonan maaf. Berarti beliau mengakui kesalahan beliau. Harusnya minta maaf juga kepada lembaga DPD ini karena beliau di sana membawa nama sebagai pimpinan lembaga, pimpinan alat kelengkapan. Saya hanya mengingatkan mungkin orang tua saya ini lupa, bahwa bukan cuma kepada DPR dan Pimpinan DPR, tetapi kepada Anggota DPD juga harus minta maaf. Terima kasih, Pimpinan. Saya mohon maaf. PEMBICARA: H. FACHRUL RAZI, M.I.P. (ACEH) Pimpinan, mendaftar. Mari bicara fokus. Tidak usah diperlebar kepada masalah-masalah lain, nanti kita selesaikan. 16

18 PEMBICARA: ADRIANUS GARU, S.E., M.Si. (NTT) Daftar pimpinan. Ada yang kedua masih klarifikasi pertanyaan yang belum dijawab, yaitu Ibu Emma, silakan Ibu Emma. Ada yang belum terjawab tadi. Saudara Ketua, Saudara Ketua, sebentar saja belum dijawab dari Ibu Emma tadi. PEMBICARA: Hj. EMMA YOHANNA (SUMBAR) Terima kasih, Pak Wakil Ketua. Tadi pertama yang saya sampaikan kepada, pertanyaan saya kepada Pak Fatwa karena sewaktu rapat penetapan pimpinan, kemudian beliau menyampaikan kita pending dulu masalah Pak Irman Gusman karena kita merasakan. Malah beliau mengatakan memang kita akan besuk. Nah pertanyaan saya, kalau itu kita pending sampai proses berjalan karena sekarang Pak Irman katanya dalam mengajukan praperadilan. Dalam pemikiran saya waktu itu, karena ada beberapa pendapat juga, ini kita pending sampai praperadilan. Saya pribadi dan kita semua sangat yakin kita tidak melawan hukum. Tetapi ini adalah waktu, waktu untuk praperadilan itu sangat pendek. Malah kita sudah dapat berita tanggal 18 itu sidang praperadilan. Nah yang ingin kita sampaikan, sekarang kita sudah masuk tanggal 5, hanya beberapa hari itu yang kita butuhkan. Kalau masalah pemberhentian Pak Irman, saya yakin semua kita 100% setuju apabila persyaratan tadi sudah kita penuhi. Jadi, mohon apa yang disampaikan oleh Pak Fatwa tadi itu yang ingin saya dengarkan langsung dan kita mungkin perlu mendengarkan itu. Terima kasih. Oke, Pak Fatwa tolong jawab. Saya jawab. Jadi yang saya maksudkan... Ada dua Pak ya. Pak Fatwa, Pak Fatwa. Yang saya maksudkan di dalam rapat Badan Kehormatan kemarin malam bahwa ada dua kasus Saudara Irman Gusman. Yang pertama yang sedang dihadapi sekarang ini di KPK. Yang kedua, ada laporan dari enam Anggota DPD tentang kasus pesawat carteran, itu juga sedang diproses dan ada TPF- nya, saya bilang itu di-pending, itu yang di-pending bukan ini, 17

19 ya itu. Kemudian, itu Saudara Bahar Ngitung itu saya punya mohon permaafan itu kepada publik, sudah. Langsung saya di atas kendaraan saya pulang itu permohonan maaf kepada publik karena saya sebagai pejabat publik telah menyampaikan hal-hal yang kurang pantas di muka publik. Kemudian, permohonan maaf saya kepada Pimpinan DPR dan Anggota DPR semua saya sebarkan di kamar-kamar ini DPD, jadi itu sama maksudnya. Barangkali tidak ada yang saya tulis namanya, Saudara Bahar Ngitung saja, itu saja kekurangannya. Oke, selesai Paripurna Luar Biasa ini mari kita nanti sama-sama menyaksikan makan nasi kebuli dari Pak Fatwa sama Pak Bahar Ngitung. Pak Fatwa sebagai Ketua BK, ada satu pertanyaan tadi Pak yang belum clear. Apakah format ini administrasi hukum di dalam pengambilan keputusan itu seperti yang diminta sesuai dengan tata beracara? Apa masih mungkin duntuk diperbaiki tata beracara... PEMBICARA: H. FACHRUL RAZI, M.I.P. (ACEH) Interupsi, Pimpinan. Ini bukan forum klarifikasi Badan Kehormatan, Pimpinan. Sebentar dulu, biar clear-kan satu persatu ini. Jadi, sesuai dengan tata beracara format administrasi hukum itu bisa disesuaikan atau tidak? Itu sudah... Substansi sudah oke, tidak ada masalah. Sudah kami konsultasikan dengan narasumber dua orang yang hadir, ahli hukum tata negara, juga dengan Saudara Saldi Isra. Prof. Saldi Isra menelepon saya sangat mendukung. Jadi, sudah selesai itu, jadi kalau kita perluas dengan banyak pasal itu malah kita menjerat diri karena itu nanti akan ada timbul masalah, permasalahan-permasalahan. Itu kalau dibentuk komisi etik, baru kita sebut banyak pasal. Tetapi, kalau cuma pasal yang berkaitan itu tersangka perkara pidana, itu cukup itu saja. Oke, jelas. Pokoknya tanggung jawab substansional secara sepenuhnya itu ada pada BK. Kita ini menetapkan secara formal saja. PEMBICARA: MATHEUS STEFI PASIMANJEKU, S.H. (MALUKU UTARA) Terima kasih pimpinan. Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. 18

20 Salam sejahtera untuk kita semua. Yang kami hormati Pimpinan DPD RI dan seluruh rekan-rekan Senator Indonesia yang berbahagia. Pimpinan dan seluruh Anggota, kita secara pribadi saya juga merasa prihatin dengan yang kasus menimpa Saudara kita, yaitu Pak Irman Gusman. Tetapi, kita di DPD ini bukanlah merupakan Irman-isme, bukan juga merupakan Farouk-isme, ataupun Ratu-isme, tetapi kita adalah DPD-isme yang mana kita semua mencintai DPD ini, kita mencintai lembaga ini supaya lembaga ini bisa eksis terus. Saudara-saudara sekalian, kalau kita melihat kasus yang menimpa Pak Irman ini, di sini sudah ditetapkan sebagai tersangka, sudah ditetapkan sebagai tersangka dan seluruh masyarakat memahami dan mengetahui itu. Tetapi kalau pada hari ini, sebagian teman-teman masih membela untuk itu mempertahankan ini walaupun mengatakan menunggu nanti hasil proses hokum, tetapi kami malu, secara kelembagaan kami malu dengan hal yang dilakukan pada saat ini. Oleh sebab itu, kami berharap pada hari ini, Pimpinan, supaya kita bisa dapat menentukan dan menonaktifkan Pak Irman dari jabatan pimpinan, bukan sebagai Anggota DPD RI, tetapi dari pimpinan sehingga kita bisa menentukan hari, waktu, dan kapan kita harus melakukan pemilihan kembali. Karena, tidak mungkin lembaga ini berjalan dengan keadaan seperti ini dan kita terus membiarkan kekosongan kepemimpinan ini, kami malu Pimpinan. Oleh sebab itu, hari ini sekiranya bisa dapat menentukan. Begini, begini, untuk mengurangi pembicaraan, kita anggap kalau sudah semua pada pendirian setuju diberhentikan, sudahlah tidak usah ngomong lagi. Kalau saya beri kesempatan kalau ada yang punya pikiran tidak diberhentikan. Pak Asri, silakan. PEMBICARA: MUH. ASRI ANAS (SULBAR) Ya, terima kasih Ketua. Teman-teman sekalian yang saya hormati, ini supaya tidak panjang perdebatan ya, saya rasanya memiliki tanggung jawab moral untuk menjelaskan dua norma baru dalam Tatib Nomor 16, eh Nomor 1 Tahun Ini supaya tidak panjang perdebatan, teman-teman sekalian. Yang pertama adalah Pasal 52 pemberhentian itu ada dua norma baru yang kita munculkan, kalau menjelaskan Pasal 52. Seseorang jika dia disebut tersangka, dia diberhentikan jika dia disebut tersangka karena tindak pidana. Kalau memori, teman-teman mohon maaf, teman-teman siapa pun anggota pansus, harus kita lurus menjelaskan ini supaya tidak ada yang disebut keberpihakan. Kita harus konsisten terhadap aturan yang kita buat. Siapa yang disebut tersangka dalam tindak pidana? Jika lembaga penegak hukum waktu itu kita sebut ada tiga menyebutkan: KPK, kejaksaan, dan kepolisian. Saya tahu mungkin kita ada yang bermain perasaan. Kemudian yang kedua, apa norma baru lagi yang lain ditambahkan pimpinan bisa diberhentikan, pimpinan alat kelengkapan, adalah ketika laporan kinerjanya ditolak begitu. Jadi, sebenarnya mohon maaf saya sepakat dengan Pak Gede Pasek, kita harus konsisten dengan itu. Perdebatan saya dengan Pak A.M. Fatwa kan hanya satu, substansi kita sepakat, perdebatan hanya satu bahwa di tatib itu tidak disebut final dan mengikat. Waktu itu Pak A.M. Fatwa mengirim surat kepada kami Pansus Tatib agar norma final mengikat itu dimasukkan. Kami tidak masukkan karena tidak ada di Undang-Undang MD3 sehingga di Panmus kemarin saya meminta agar mendapat pengesahan di Paripurna kali ini. 19

21 Menurut saya teman-teman sekalian, jangan lagi diperdebatkan. Tersangka itu tidak perlu kita perdebatkan lagi dalam standing apa pun menurut saya, teman-teman sekalian. Kemudian untuk menjelaskan itu, di Pasal 54 kemudian menjelaskan lagi ada empat ayat pengisian pengosongan pimpinan menjelaskan di situ. Jadi mohon maaf, Pak Pimpinan, ya ini daripada diayun kiri-kanan, mohon maaf kita kembali saja ke norma yang sesungguhnya dalam tatib kita kan begitu. Saya merasa punya tanggung jawab moral untuk menjelaskan duduk persoalan yang dimaksud dengan berstatus tersangka poin c dalam Pasal 53 Ayat (3) poin c, itulah yang dimaksudkan sebenarnya. Jadi begitu, Ketua, tetapi semua kembali lagi kepada Paripurna. Terima kasih. Baik-baik. Saya mengimbau teman-teman, saya pikir tidak ada lagi anulah, sudah tidak usah kita panjangkan. Ya nggak? Kita ini sudah, media massa juga sudah mengetahui bahwa Pak Irman itu sudah diberhentikan. Kalau kita tidak berhentikan lagi,... (kurang jelas, red.). Satu stop yang kita ambil dulu soal pemberhentian saja. Setuju? KETOK 1X Nah sudah berhenti, Pak Irman sudah diterima oleh Paripurna diberhentikan, kalau selama ini baru level BK. Nah sekarang tahap kedua, pergantiannya. Pergantiannya supaya lebih gampang kita membangun kebersamaan di sini, saya tawarkan karena pemberhentian ini tentu akan menetapkan jadwal. PEMBICARA: H. FACHRUL RAZI, M.I.P. (ACEH) Interupsi, Pimpinan. Silakan. PEMBICARA: H. FACHRUL RAZI, M.I.P. (ACEH) Fachrul Razi dari Aceh, Pimpinan. Saya melihat Tarik-menarik diskusi ini karena pimpinan tidak tegas. Pimpinan tidak konsisten dengan tatib. Hari ini kita sudah tegas untuk menetapkan bahwa Pak Irman diberhentikan, itu sudah jelas, dan itu tadi sudah ketok palu. Selanjutnya, mekanismenya adalah Panmus, Pimpinan. Jadi, Pimpinan jangan lemparkan lagi ke floor. Tutup saja acara sudah selesai. Di rapat Panmus nanti kita bahas kapan Paripurna Luar Biasa dilakukan untuk pemilihan pimpinan. Mekanisme pemilihan... PEMBICARA: H. FACHRUL RAZI, M.I.P. (ACEH) Tunggu dulu, saya belum selesai. Tunggu dulu, saya belum selesai. Mekanisme pemilihan pimpinan diatur dalam Pasal 46, 51. Jadi, jangan kita langkahi hari ini. Jadi menurut saya, penetapan sudah dilakukan dan kita tutup. Kita tunggu dalam rapat Panmus selanjutnya untuk Rapat Paripurna Luar Biasa. Terima kasih, Pimpinan. 20

22 Konsisten dan tegas terhadap tatib. Terima kasih. Saya tegas, saya pukul palu tadi. Apa saya harus pukul ulang lagi supaya tegas ini? Sudah. Kurang apa lagi? Pak Benny ada lagi tidak? Silakan. Begini kan, ini kan diserahkan kepada Panmus, Panmus menjadwalkan. Saya minta Panmus besok siang besok jam 14 rapat Panmus. Setuju? Lagi? Lagi? KETOK 1X KETOK 1X Tepuk tangan. Tidak tutup pokoknya siapa kita? DPD kan. Saudara Ketua, sebelum ditutup. Dengan ditetapkannya pemberhentian Saudara Irman Gusman sebagai ketua... Saudara Ketua. Maka sesuai dengan ketentuan Pasal 54, Panmus akan menjadwalkan Sidang Paripurna Luar Biasa dalam rangka Panmus akan menjadwalkan untuk paling lambat tiga hari. Nah, perlu kita pahami bersama ada faktor luar, yaitu ketersediakan Ketua Mahkamah Agung. Nah, ini nanti akan disesuaikan waktu, makanya jangan terlalu terikat, wah 3x24 jam itu. Jadi, mohon nanti kita serahkan kepada Panmus. Saudara Ketua. 21

23 Panmus akan mengadakan rapat tanggal 6 Oktober jam 14. Sidang Dewan yang mulia, demikianlah kita menyelesaikan agenda sidang kali ini. Sebelum menutup Sidang Paripurna Luar Biasa ini... Saudara Ketua. Kami perlu mengingatkan bahwa Sidang Paripurna ke-3... Saudara Ketua. Masa Sidang I DPD RI akan berlangsung pada tanggal 25 Oktober 2016 dengan agenda laporan perkembangan alat kelengkapan dan pengesahan keputusan DPD RI sekaligus menutup masa sidang. Saudara Ketua. Kami jelaskan bahwa untuk Rapat Paripurna yang sifatnya laporan, tempat duduk itu akan disesuaikan tidak berdasarkan provinsi, tetapi berdasarkan alat kelengkapan. Kecuali laporan dari reses, itu berdasarkan dari provinsi. Itu kemarin usulan dari Komite IV. Saudara Ketua. Kami mengimbau agar waktu yang singkat ini dapat digunakan seefektif dan seefisien mungkin untuk menghasilkan kerja-kerja politik yang maksimal... PEMBICARA: Drs. H. BAHAR NGITUNG, S.E., M.M. (SULSEL) Pimpinan, itu di sana Pak Fatwa belum teriak. 22

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-3 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-3 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG Nomor: RISALAHDPD/SIPUR-3/VIII/2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-3 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2017-2018 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-5 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-5 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-5 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2016-2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Rabu

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-4 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-4 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-4 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2014-2015 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Kamis 2. Tanggal

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT PLENO KE-1 PANSUS TATIB MASA SIDANG V TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT PLENO KE-1 PANSUS TATIB MASA SIDANG V TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH RAPAT PLENO KE-1 PANSUS TATIB MASA SIDANG V TAHUN SIDANG 2015-2016 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Rabu

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-2 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-2 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG Nomor: RISALAHDPD/SIPUR-2/VIII/2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-2 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2017-2018 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2016-2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Jumat

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-13 MASA SIDANG III TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-13 MASA SIDANG III TAHUN SIDANG Nomor : DPD.220/SP/13/2013 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-13 MASA SIDANG III TAHUN SIDANG 2013-2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-2 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-2 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG Nomor : DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-2 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2015-2016 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Rabu

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-6 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2014-2015 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Jum at 2. Tanggal

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-9 MASA SIDANG III TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-9 MASA SIDANG III TAHUN SIDANG Nomor: RISALAHDPD/SIPUR-9/IV/2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-9 MASA SIDANG III TAHUN SIDANG 2016 2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-2 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-2 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG Nomor : DPD.220/SP/2/2013 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-2 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2013 2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT PLENO KE-6 PANSUS TATIB MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT PLENO KE-6 PANSUS TATIB MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH RAPAT PLENO KE-6 PANSUS TATIB MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2016-2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Jumat

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT UMUM PANSUS TATIB MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT UMUM PANSUS TATIB MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT UMUM PANSUS TATIB MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2016-2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari

Lebih terperinci

NOTULEN RAPAT PLENO KE-2 PANITIA PERANCANG UNDANG-UNDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

NOTULEN RAPAT PLENO KE-2 PANITIA PERANCANG UNDANG-UNDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ------------- NOTULEN RAPAT PLENO KE-2 PANITIA PERANCANG UNDANG-UNDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2014-2015 1. Hari : Rabu 2. Tanggal

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-5 MASA SIDANG II TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-5 MASA SIDANG II TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-5 MASA SIDANG II TAHUN SIDANG 2016-2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Selasa

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, 1 of 24 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG Nomor: RISALAHDPD/SIPUR-1/VIII/2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2017-2018 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 121/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 121/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 121/PUU-XII/2014 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua Sebagaimana

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.98, 2003 (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4316) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 86/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 86/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 86/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN UMUM TERHADAP UNDANG-

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 40/PUU-XIV/2016 PERKARA NOMOR 43/PUU-XIV/2016

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 40/PUU-XIV/2016 PERKARA NOMOR 43/PUU-XIV/2016 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 40/PUU-XIV/2016 PERKARA NOMOR 43/PUU-XIV/2016 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG KEJAKSAAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 100/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 100/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 100/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

b. bahwa Komisi Yudisial mempunyai peranan penting dalam usaha mewujudkan

b. bahwa Komisi Yudisial mempunyai peranan penting dalam usaha mewujudkan UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NO. 024/PUU-IV/2006

RISALAH SIDANG PERKARA NO. 024/PUU-IV/2006 irvanag MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NO. 024/PUU-IV/2006 PERIHAL PENGUJIAN UU NO. 12 TAHUN 2003 TENTANG PEMILU ANGGOTA DPR, DPD DAN DPRD, UU NO. 23

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT PLENO KE-5 PANSUS TATIB MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT PLENO KE-5 PANSUS TATIB MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH RAPAT PLENO KE-5 PANSUS TATIB MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2016-2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Kamis

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA Menimbang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT FINALISASI PANSUS TATIB DI SWISS-BEL HOTEL MASA SIDANG II TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT FINALISASI PANSUS TATIB DI SWISS-BEL HOTEL MASA SIDANG II TAHUN SIDANG Nomor: RISALAHDPD/P.TATIB/XII/2016 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH RAPAT FINALISASI PANSUS TATIB DI SWISS-BEL HOTEL MASA SIDANG II TAHUN SIDANG 2016-2017 DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 102/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 102/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 102/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG HUKUM ACARA PIDANA DAN UNDANG- UNDANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 55/PUU-XI/2013

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 55/PUU-XI/2013 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 55/PUU-XI/2013 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan [Pasal 8 ayat (5)] terhadap Undang-Undang

Lebih terperinci

NOTULEN RAPAT PLENO Ke-2 BADAN KERJA SAMA PARLEMEN MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

NOTULEN RAPAT PLENO Ke-2 BADAN KERJA SAMA PARLEMEN MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA DEWAN PERWAKILAN DAERAH SEKRETARIAT JENDERAL ----------- NOTULEN RAPAT PLENO Ke-2 BADAN KERJA SAMA PARLEMEN MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2014-2015 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ------------------------------------------------------------------------------------------

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 46/PUU-XI/2013

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 46/PUU-XI/2013 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 46/PUU-XI/2013 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 28/PUU-V/2007

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 28/PUU-V/2007 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 28/PUU-V/2007 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG KEJAKSAAN TERHADAP

Lebih terperinci

2018, No Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang P

2018, No Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang P No.29, 2018 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEGISLATIF. MPR. DPR. DPD. DPRD. Kedudukan. Perubahan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6187) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 20/PUU-XVI/2018

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 20/PUU-XVI/2018 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 20/PUU-XVI/2018 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN UMUM TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL Menimbang: DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

UNDANG-UNDANG DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA UNDANG-UNDANG DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015

UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 UNDANG-UNDANG IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN RAYA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 91/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 91/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 91/PUU-XII/2014 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 14 Tahun

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 89/PUU-XI/2013

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 89/PUU-XI/2013 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 89/PUU-XI/2013 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika [Pasal 111 ayat ( 2), Pasal 112 ayat

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 63/PHPU.D-VI/2008

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 63/PHPU.D-VI/2008 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 63/PHPU.D-VI/2008 PERIHAL PERMOHONAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH, KABUPATEN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 33/PUU-XIV/2016

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 33/PUU-XIV/2016 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 33/PUU-XIV/2016 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG HUKUM ACARA PIDANA TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 109/PUU-XIV/2016

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 109/PUU-XIV/2016 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 109/PUU-XIV/2016 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN

Lebih terperinci

PERATURAN SENAT MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN SENAT MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG PERATURAN SENAT MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG TATA BERACARA BADAN KEHORMATAN SENAT MAHASISWA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 116/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 116/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 116/PUU-XII/2014 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik [Pasal 29 ayat

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 77/PUU-X/2012

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 77/PUU-X/2012 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 77/PUU-X/2012 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 74/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 74/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 74/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1981 TENTANG HUKUM ACARA PIDANA TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

ANALISIS VIDEO SIDANG PARIPURNA DPD YANG DIWARNAI KERICUHAN PARA SENATOR. Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika Administrasi

ANALISIS VIDEO SIDANG PARIPURNA DPD YANG DIWARNAI KERICUHAN PARA SENATOR. Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika Administrasi ANALISIS VIDEO SIDANG PARIPURNA DPD YANG DIWARNAI KERICUHAN PARA SENATOR Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika Administrasi (Dosen Pengampu: Dr. Selfi Budi Helpiastuti, M. Si) Disusun Oleh: Tommi

Lebih terperinci

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Dewan Perwakilan Daerah Re

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Dewan Perwakilan Daerah Re No.785, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DPD. Tata Tertib. PERATURAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG TATA TERTIB DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 13/PUU-X/2012

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 13/PUU-X/2012 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 13/PUU-X/2012 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN (yang telah disahkan dalam Rapat Paripurna DPR tanggal 18 Juli 2006) RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT UMUM PANSUS TATIB MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT UMUM PANSUS TATIB MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT UMUM PANSUS TATIB MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2016-2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2016-2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Selasa 2. Tanggal

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, 1 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 57/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 57/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 57/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANSUS TATIB BERSAMA PIMPINAN DPD RI DAN ALAT KELENGKAPAN DPD RI MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2016-2017 DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 6/PUU-V/2007 PERIHAL PENGUJIAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA (KUHP) TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR 1945

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 6/PUU-V/2007 PERIHAL PENGUJIAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA (KUHP) TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR 1945 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 6/PUU-V/2007 PERIHAL PENGUJIAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA (KUHP) TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR 1945 ACARA

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 126/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 126/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 126/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA PIDANA TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-13 MASA SIDANG IV TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-13 MASA SIDANG IV TAHUN SIDANG Nomor : DPD./SP/13/2013 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-13 MASA SIDANG IV TAHUN SIDANG 2012-2013 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN

Lebih terperinci

UNDANG UNDANG KELUARGA BESAR MAHASISWA UNIVERSITAS LAMPUNG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN RAYA MAHASISWA

UNDANG UNDANG KELUARGA BESAR MAHASISWA UNIVERSITAS LAMPUNG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN RAYA MAHASISWA UNDANG UNDANG KELUARGA BESAR MAHASISWA UNIVERSITAS LAMPUNG NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARA PEMILIHAN RAYA MAHASISWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN MAHASISWA BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2015-2016 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Jumat 2. Tanggal

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT UMUM PANSUS TATIB MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT UMUM PANSUS TATIB MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT UMUM PANSUS TATIB MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2016-2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari

Lebih terperinci

IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA

IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA UNDANG-UNDANG DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR : 09/UU/DPM UI/IV/2008 Tentang : BADAN AUDIT KEMAHASISWAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NO. 027/SKLN-IV/2006

RISALAH SIDANG PERKARA NO. 027/SKLN-IV/2006 irvanag MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NO. 027/SKLN-IV/2006 PERIHAL SENGKETA KEWENANGAN ANTAR LEMBAGA NEGARA ANTARA KETUA DAN WAKIL KETUA DPRD PROVINSI

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 94/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 94/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 94/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL, UNDANG-UNDANG NOMOR

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 115/PUU-VII/2009

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 115/PUU-VII/2009 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 115/PUU-VII/2009 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA -------------------- I. KETERANGAN : KESIMPULAN RAPAT PLENO KE 2 KOMITE III DPD RI MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2014-2015 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG TATA TERTIB

PERATURAN NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG TATA TERTIB DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- PERATURAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG TATA TERTIB 2012 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i BAB I KETENTUAN UMUM...

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Bahan TIMUS 23-06-04 RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR..TAHUN.. TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI RANCAN RANCANGAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI RANCAN RANCANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI ---------------------RANCAN------------ RANCANGAN LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI III DPR RI DENGAN MENTERI HUKUM DAN HAM RI ---------------------------------------------------

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 135/PUU-VII/2009

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 135/PUU-VII/2009 Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxp;;;;;;;;;;;;;;;;;;; ;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;;; MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-5 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-5 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-5 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2014 2015 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Rabu 2. Tanggal

Lebih terperinci

TENTANG TATA BERACARA PELAKSANAAN TUGAS DAN WEWENANG BADAN KEHORMATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

TENTANG TATA BERACARA PELAKSANAAN TUGAS DAN WEWENANG BADAN KEHORMATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 01/DPR RI/IV/2007-2008 TENTANG TATA BERACARA PELAKSANAAN TUGAS DAN WEWENANG BADAN KEHORMATAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DEWAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2004 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 76/PUU-XIV/2016

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 76/PUU-XIV/2016 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 76/PUU-XIV/2016 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 42 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 64/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 64/PUU-XV/2017 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 64/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG Menimbang UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 109/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 109/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 109/PUU-XII/2014 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 52/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 52/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 52/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN FORMIL DAN MATERIIL PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 2

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 50/PUU-IX/2011

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 50/PUU-IX/2011 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 50/PUU-IX/2011 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2004 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH TERHADAP UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 90/PUU-XV/2017

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 90/PUU-XV/2017 rtin MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 90/PUU-XV/2017 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

Selasa, 7 Pebruari 2006

Selasa, 7 Pebruari 2006 LAPORAN KOMISI III DPR-RI DALAM RANGKA PEMBICARAAN TINGKAT II / PENGAMBILAN KEPUTUSAN ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG BANTUAN TIMBAL BALIK DALAM MASALAH PIDANA PADA RAPAT PARIPURNA Assalamu alaikum

Lebih terperinci