PERANCANGAN KEMASAN OBAT TRADISIONAL MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANCANGAN KEMASAN OBAT TRADISIONAL MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)"

Transkripsi

1 PERANCANGAN KEMASAN OBAT TRADISIONAL MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Raysha Fatima 1), Rahmaniyah D.A. 2), Ilham Priadythama 3) 1,2,3) Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta Jl. Ir Sutami No 36-A, Kentingan, Surakarta ABSTRAK Dengan kembali maraknya gerakan kembali ke alam, kecenderungan penggunaan bahan obat tradisional semakin meningkat. Saat ini Pemerintah Kabupaten Karanganyar sedang mengembangkan Klaster Biofarmaka yang bergerak dalam bidang pembudidayaan dan pemasaran obat tradisional. Maka, kualitas produk Klaster Biofarmaka harus memenuhi standar kualitas termasuk kemasannya. Kemasan produk Klaster hanya dibungkus plastik dan kertas print bertuliskan jenis produk, alamat, berat dan no. produksi. Kemasan memiliki bahan yang belum diketahui dampaknya bagi kesehatan dan minim informasi. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan rancangan kemasan obat tradisional yang memenuhi kebutuhan customer menggunakan metode Quality Function Deployment. Pemilihan metode QFD didasarkan kepada keterlibatan customer sedini mungkin dalam proses perancangan produk sehingga menjamin produk dapat memuaskan customer. Penelitian diawali dengan wawancara customer, penyusunan Voice Of Customer, penyebaran kuesioner, perhitungan GAP, penentuan karakteristik teknis, pembuatan House Of Quality (HOQ), pengembangan konsep rancangan dan visualisasi hasil rancangan. Rancangan kemasan yang dihasilkan berbentuk jar ukuran 7,5 oz (212,62 gr) dimensi 6 cm (diameter) x 13 cm (tinggi), berbahan polypropylene (PP) dan menggunakan tutup screw cap. Rancangan kemasan obat tradisional dapat memenuhi kebutuhan customer dan standar kualitas yang ada sehingga lebih aman digunakan dan siap bersaing di pasaran. Kata kunci: perancangan, kemasan, obat tradisional, quality function deployment (QFD) PENDAHULUAN Dengan kembali maraknya gerakan kembali ke alam (back to nature), kecenderungan penggunaan bahan obat alam/herbal di dunia semakin meningkat. Gerakan tersebut dilatarbelakangi perubahan lingkungan, pola hidup manusia, dan perkembangan pola penyakit (Maheswari, 2002). Obat tradisional memiliki beberapa keunggulan, yaitu efek samping obat tradisional relatif kecil bila digunakan secara benar dan tepat, adanya efek saling mendukung dalam komponen bioaktif obat tradisional jika diramu secara tepat, dan obat tradisional lebih sesuai untuk penyakit-penyakit metabolik dan degeneratif seperti asam urat, diabetes dan hepatitis. (Katno, 2003) Saat ini Pemerintah Kabupaten Karanganyar sedang mengembangkan Klaster Biofarmaka yang berdiri untuk memaksimalkan fungsi lahan pertanian dengan penerapan budidaya yang baik. Pengembangan Klaster Biofarmaka meliputi pengelolaan sumber daya, perluasan jaringan pemasaran, pengembangan teknologi budidaya, kelembagaan dan lain-lain. Dalam konteks pengembangan Klaster Biofarmaka, kualitas produk harus memenuhi standar kualitas termasuk kemasan produk. Saat ini, pertarungan produk tidak lagi terbatas pada keunggulan kualitas produk saja tetapi juga pada kemasan yang membungkus produk tersebut. Maka, salah satu usaha yang dapat ditempuh untuk menghadapi persaingan adalah melalui desain kemasan. Kemasan yang baik diharapkan dapat memperhatikan keamanan produk, informatif serta memiliki daya tarik visual (Cenadi, 2000). Kemasan produk Klaster Biofarmaka berupa plastik dan kertas print bertuliskan jenis produk, alamat, berat dan no. produksi. Bahan kemasan belum diketahui dampaknya bagi kesehatan manusia. Selain itu, kemasan belum memberikan informasi mengenai kandungan produk yang dikemas, keterangan halal dan tanggal kadaluarsa. Maka, diperlukan penelitian dan perancangan ulang kemasan obat tradisional yang sesuai dengan preferensi customer dan standar kemasan yang ada. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk merancang kemasan obat tradisional agar sesuai dengan preferensi customer adalah Quality Function Deployment (QFD). QFD adalah sistem untuk menerjemahkan keinginan customer ke dalam kebutuhan perusahaan secara tepat ke setiap bagian dan tidak hanya berfungsi sebagai alat kualitas tetapi sebagai alat perencanaan suatu produk alam melakukan suatu perbaikan. Pemilihan metode QFD didasarkan kepada keterlibatan customer sedini mungkin dalam proses perancangan produk yang melibatkan kebutuhan customer dan harapan- A-129

2 harapan customer sehingga menjamin produk dapat memuaskan customer. Dengan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan masukan berupa usulan rancangan kemasan obat tradisional yang baik. METODE Penelitian ini menggunakan metode QFD dengan tahapan awal yaitu wawancara responden. Selanjutnya, penentuan atribut mengacu hasil wawancara dan atribut lain berdasarkan hasil studi literatur yang kemudian dikonfirmasikan kepada responden sehingga menjadi Voice Of Customer. Untuk mengetahui informasi mengenai tingkat kepentingan, kepuasan dan harapan responden digunakan kuesioner. Kemudian, dilakukan penghitungan tingkat kepentingan, kepuasan dan harapan responden serta GAP. Selanjutnya, penentuan karakteristik teknis dan kemudian pembuatan House Of Quality (HOQ). Pengembangan konsep rancangan kemasan dilakukan berdasar informasi pada HOQ dan literatur. Visualisasi usulan rancangan menggunakan Adobe Illustrator CS5. Selanjutnya dilakukan penarikan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan. Kemudian, diikuti penyampaian saran-saran yang dapat nantinya dapat ditindaklanjuti oleh pembaca ataupun peneliti sesudahnya. PEMBAHASAN Wawancara dilakukan selama 15 menit setiap kali wawancara. Jumlah responden 15 orang dengan proporsi 7 responden untuk penjual obat tradisional, 4 orang responden pengguna obat tradisional dan 4 orang responden non pengguna obat tradisional. Penentuan atribut dilakukan dengan mengacu pada data hasil wawancara dengan penambahan atribut-atribut lain berdasarkan hasil studi literatur. Data hasil pengolahan keluhan responden dan feature tambahan yang diinginkan oleh responden ditunjukkan dalam tabel 1. Tabel 1. Voice of Customer terhadap Usulan Rancangan Kemasan Obat Tradisional Kriteria Fungsional Harga Informasi Estetika No. Atribut 1 Kemasan terjaga kebersihannya 2 Kemasan kuat melindungi produk 3 Kemasan mampu menjaga kandungan produk 4 Kemasan mudah dipajang 5 Kemasan mudah dibuka dan ditutup kembali 6 Kemasan mudah dipegang dan dibawa 7 Kemasan sesuai dengan ukuran dan berat produk 8 Harga kemasan terjangkau 9 Identitas produk jelas 10 Kemasan memberi informasi khasiat produk 11 Kemasan memberi informasi aturan pakai produk 12 Kemasan memberi informasi komposisi atau nilai gizi produk 13 Kemasan memberi informasi efek samping produk 14 Kemasan memberi informasi tanggal kadaluarsa produk 15 Kemasan memberi informasi cara penyimpanan produk 16 Kemasan memberi informasi berat bersih produk 17 Kemasan memberi informasi alamat produsen/distributor 18 Tertera nomor produksi produk 19 Kemasan memberi label izin Departemen Kesehatan 20 Kemasan memberi label halal 21 Informasi pada label tidak mudah terhapus 22 Informasi pada kemasan menggunakan bahasa negara tempat produk dijual 23 Warna kemasan menarik, sesuai dengan produk dan sasaran pasar 24 Warna background kemasan kontras dengan warna tulisan 25 Jenis huruf pada kemasan menarik dan sesuai dengan sasaran pasar 26 Terdapat gambar produk atau bahan produk yang menarik 27 Tata letak gambar dan tulisan pada kemasan sesuai 28 Bentuk kemasan menarik A-130

3 VOC dimasukkan dalam kuesioner dan disebarkan kepada sampel responden. Dalam menghindari kekurangan data akibat kesalahan pengisian atau tidak kembalinya kuesioner, maka kuesioner disebarkan sebanyak 30 dengan pembagian sama besar untuk responden penjual obat tradisional, pengguna obat tradisional dan non pengguna obat tradisional. Dari hasil perhitungan secara keseluruhan dapat diketahui bahwa atribut yang memiliki GAP paling tinggi adalah Kemasan memberi informasi khasiat produk, Kemasan memberi informasi aturan pakai produk, Kemasan memberi informasi efek samping produk, Kemasan memberi informasi tanggal kadaluarsa produk, Kemasan memberi informasi cara penyimpanan produk dan Kemasan memberi label halal dengan nilai GAP masing-masing sebesar -4,00. Artinya atribut tersebut belum terpenuhi pada kemasan obat tradisional yang ada sekarang ini. Penentuan karakteristik teknis dilakukan melalui studi literatur tentang perancangan dan teknologi pengemasan. Dari setiap atribut yang ada, akan dibuatkan karakteristik teknisnya masingmasing dan disesuaikan dengan literatur dan aturan peemerintah mengenai pengemasan. Adapun karakteristik teknis yang dihasilkan dapat dilihat dalam tabel 2. House of Quality adalah bagan yang menampilkan hubungan antara suara konsumen dan karakteristik teknisnya. Penggambaran House of Quality dapat dilihat pada gambar 1. Selanjutnya menentukan bobot teknis yang bertujuan agar tim pengembang dapat lebih memfokuskan pada karakteristik teknis yang memiliki respon tinggi dalam memenuhi kebutuhan konsumen (customer requirement). Penghitungan bobot teknis diperoleh dengan persamaan sebagai berikut : Bti= Σ (Kti x Hi) (1) Dimana: Bti = Bobot karakteristik teknis i. Kti = Tingkat kepentingan teknis yang memiliki korelasi dengan karakteristik teknis i. Hi = Nilai numerik korelasi antara kebutuhan konsumen (what) dengan karakteristik teknis i (how). Berdasarkan perhitungan bobot karakteristik teknis secara keseluruhan, dapat diketahui bahwa karakteristik teknis yang memiliki bobot paling tinggi yaitu background berwarna muda dan warna tulisan berwarna tua, atau sebaliknya sehingga kontras, susunan layout gambar dan tulisan tidak saling bertabrakan dan sesuai dengan panduan FDA, pemilihan teknik pencetakan yang menjamin informasi tahan lama tertera pada kemasan, pemilihan jenis, ukuran dan jarak antar huruf yang menarik namun tetap mudah dibaca, dan informasi menggunakan Bahasa Indonesia, apabila untuk ekspor maka ada translasi Bahasa Inggris. Artinya karakteristik teknis tersebut perlu mendapatkan perhatian yang lebih dibandingkan karakteristik yang lain. Pengembangan konsep usulan rancangan kemasan obat tradisional dilakukan berdasar informasi yang ada pada HOQ dan studi literatur. Selain itu, dalam proses pengembangan konsep rancangan juga mengutamakan karakteristik teknis yang memiliki bobot paling tinggi dan atribut dengan nilai GAP yang paling negatif. Terdapat berbagai macam material yang dapat digunakan untuk kemasan obat tradisional. Material-material tersebut kemudian diseleksi berdasarkan karakteristik teknis yang ada sehingga sesuai dengan keinginan responden. Informasi mengenai alternatif material yang digunakan untuk rancangan kemasan didapatkan dari Callister (2007), Klimchuk (2007), Korutz (2003), dan Nurminah (2002). Berdasarkan hasil perbandingan, material yang dapat memenuhi seluruh karakteristik teknis yang diinginkan adalah polypropylene (PP). Alumunium merupakan pilihan material lain yang unggul namun memiliki harga yang tinggi. Bentuk yang dipilih untuk kemasan obat tradisional adalah berupa jar silinder. Bentuk jar dipilih karena disesuaikan dengan material yang dipilih yaitu polypropylene (PP). Kemasan jar merupakan pilihan yang unik jika dibandingkan dengan kemasan obat tradisional lainnya. Jar silinder memiliki bentuk yang sangat sederhana sehingga nyaman untuk dipegang dan dibawa. Selain itu, jar dapat dipajang berdiri sehingga memudahkan pemajangan di toko dan penyimpanan di rumah. Karena produk Klaster Biofarmaka dijual per 200 gr, maka ukuran jar yang dipakai adalah 7,5 oz (212,62 gr) dengan dimensi 6 cm (diameter) x 13 cm (tinggi) beserta tutupnya. Penutup jar yang dipakai merupakan screw cap berbahan sama namun tidak bening sehingga dapat diberi bermacam-macam A-131

4 warna. Screw cap dipilih karena aman melindungi produk dari udara luar namun tetap mudah dibuka dan ditutup kembali. Tabel 2. Karakteristik Teknis No. Atribut Karakteristik Teknis 1 Kemasan terjaga kebersihannya Pemilihan material yang tidak mudah kotor 2 Kemasan kuat melindungi produk Pemilihan material yang tidak mudah rusak 3 Kemasan mampu menjaga kandungan produk Pemilihan material yang tahan lembab, minyak, gas, panas dan mikroorganisme 4 Kemasan mudah dipajang Bentuk kemasan dirancang agar dapat dipajang berdiri atau gantung 5 Kemasan mudah dibuka dan ditutup kembali Pemilihan jenis segel yang mudah dibuka dan ditutup kembali 6 Kemasan mudah dipegang dan dibawa Kemasan memiliki bentuk dan ukuran yang disesuaikan dengan tangan manusia atau pemberian pegangan 7 Kemasan sesuai dengan ukuran dan berat produk Penyesuaian ukuran, bentuk dan bahan kemasan dengan ukuran dan berat produk Pemilihan material kemasan yang murah 8 Harga kemasan terjangkau Detail bentuk kemasan yang tidak rumit sehingga biaya produksi lebih murah Desain visual kemasan yang sederhana sehingga biaya cetak lebih murah 9 Identitas produk jelas Tertera Merk dan Logo pada panel display utama 10 Kemasan memberi informasi khasiat produk Tertera informasi khasiat produk pada panel informasi 11 Kemasan memberi informasi aturan pakai produk Tertera informasi aturan pakai produk pada panel informasi 12 Kemasan memberi informasi komposisi atau nilai gizi produk Tertera informasi komposisi atau nilai gizi produk pada panel informasi 13 Kemasan memberi informasi efek samping produk Tertera informasi efek samping produk pada panel informasi 14 Kemasan memberi informasi tanggal kadaluarsa produk Tertera informasi tanggal kadaluarsa produk (tanggal, bulan tahun) pada panel informasi 15 Kemasan memberi informasi cara penyimpanan produk Tertera informasi cara penyimpanan produk pada panel informasi 16 Kemasan memberi informasi berat bersih produk Tertera informasi berat bersih produk pada panel display utama 17 Kemasan memberi informasi alamat produsen/distributor Tertera informasi alamat lengkap (jalan, kota, negara) produsen/pengemas/distributor pada panel informasi 18 Tertera nomor produksi produk Tertera nomor produksi produk pada panel informasi 19 Kemasan memberi label izin Departemen Kesehatan Tertera label izin Departemen Kesehatan 20 Kemasan memberi label halal Tertera label halal pada panel informasi 21 Informasi pada label tidak mudah terhapus Pemilihan teknik pencetakan yang menjamin informasi tahan lama tertera pada kemasan 22 Informasi pada kemasan menggunakan bahasa negara tempat produk dijual Informasi menggunakan Bahasa Indonesia, apabila untuk ekspor maka ada translasi Bahasa Inggris 23 Warna kemasan menarik, sesuai dengan produk dan sasaran pasar Pemilihan warna-warna alami dan menarik 24 Warna background kemasan kontras dengan warna tulisan Background berwarna muda dan warna tulisan berwarna tua, atau sebaliknya sehingga kontras 25 Jenis huruf pada kemasan menarik dan sesuai dengan sasaran pasar Pemilihan jenis, ukuran dan jarak antar huruf yang menarik namun tetap mudah dibaca 26 Terdapat gambar produk atau bahan produk yang menarik Menampilkan gambar atau bahan produk dengan komposisi warna dan tata letak yang baik pada panel display utama 27 Tata letak gambar dan tulisan pada kemasan sesuai Susunan layout gambar dan tulisan tidak saling bertabrakan dan sesuai dengan panduan FDA (Food and Drug Administration) 28 Bentuk kemasan menarik Bentuk kemasan dirancang unik Label berupa sticker persegi panjang berbahan film polyvinyl chloride (PVC) dengan dimensi 18 cm x 8 cm yang ditempel memutar pada jar. Sticker film PVC dipilih karena flexibel, kuat menempel pada kemasan, memiliki hasil cetak yang jelas, tidak luntur dan relatif murah. Print label menggunakan tinta khusus untuk film PVC. Warna yang dipakai sebagai dasar label adalah hitam karena terkesan serius, eksklusif dan mudah untuk dikombinasikan dengan warna lain sehingga cocok sebagai background. Sedangkan untuk warna informasi yang tertera akan menggunakan warna-warna terang (selain putih) agar kontras dengan warna background yang gelap. Kemasan jar menggunakan PP bening sehingga produk terlihat dari luar dan screw cap menggunakan warna hitam menyesuaikan warna dasar label. Untuk font merk dipilih kategori Display, jenis Copperplate yaitu Copperplate Gothic Bold karena hurufnya capital dan tebal sehingga menarik perhatian, mudah untuk dibaca, terkesan bersih A-132

5 dan eksklusif. Font yang dipakai untuk nama produk merupakan satu jenis dengan jenus font yang dipakai untuk merk, yaitu Copperplate Gothic Light agar tidak terlalu berbeda namun lebih tipis. Gambar 1. House Of Quality (HOQ Sedangkan font yang dipakai untuk keterangan lain menggunakan Franklin Gothic Book karena memiliki jarak yang berdekatan namun tidak bertabrakan antar huruf sehingga mampu memuat informasi sebanyak-banyaknya tanpa memenuhi space label dan mudah dibaca oleh customer. Sedangkan untuk ukuran huruf, tinggi huruf tidak boleh lebih dari 3 mm dan tinggi huruf tidak boleh melebihi tiga kali lebarnya. Gambar yang ditampilkan merupakan foto bahan produk beserta tanamannya. Foto tanaman produk ditampilkan untuk memudahkan customer membedakan jenis A-133

6 produk yang dikemas. Kedua gambar disusun berjajar dengan dominasi gambar bahan produk dan diletakkan di tengah agar menjadi pusat perhatian. Diketahui customer memiliki harapan besar terhadap kelengkapan informasi kemasan namun belum terpenuhi oleh kemasan sebelumnya. Informasi-informasi yang sebelumnya tidak ditampilkan antara lain: komposisi, khasiat atau kegunaan produk, aturan pakai produk, efek samping, tanggal kadaluarsa produk, cara penyimpanan produk dan label halal. Keterangan: 1. Komposisi 2. Kegunaan (khasiat) produk 3. Cara penyajian 4. Efek samping 5. Merk atau logo 6. Gambar 7. Nama produk 8. Alamat lengkap produsen Gambar 2. Contoh Label Kemasan Usulan 9. Label dari Departemen Kesehatan 10. Label halal 11. Kode produksi 12. Berat bersih 13. Peringatan dan perhatian 14. Cara penyimpanan 15. Tanggal kadaluarsa 16. Bar Code Gambar 3. Rancangan Kemasan Usulan A-134

7 KESIMPULAN Pembuatan rancangan kemasan obat tradisional dengan menggunakan metode Quality Function Deployment dilakukan dengan menjaring keluhan-keluhan konsumen (VOC) dan menerjemahkannya menjadi bahasa teknis (karakteristik teknik). Diperoleh 28 atribut (VOC) dan 30 karakteristik teknis. Berdasarkan pengembangan konsep rancangan dihasilkan rancangan kemasan berbentuk jar ukuran 7,5 oz (212,62 gr) dimensi 6 cm (diameter) x 13 cm (tinggi), berbahan polypropylene (PP), menggunakan tutup screw cap hitam, label sticker PVC hitam, tertera gambar produk dan informasi lengkap dengan jenis huruf yang mudah dibaca berwarna terang. Rancangan tersebut dibuat dalam bentuk gambar 2D dan 3D. DAFTAR PUSTKA Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia. Percetakan Negara. Jakarta. Callister, Jr, dan William D Fundamentals of Materials Science and Engineering Fifth Edition. John Wiley and Sons, Inc. United States of America. Cenadi, C. S Peranan Desain Kemasan dalam Dunia Pemasaran. Jurnal Nirmana, Volume 2, Nomor 1, Creamer, D Computer Typography Basics. I.D.E.A.S. United States of America. Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah Departemen Perindustrian Pelatihan Kemasan Franceschini, F Quality Function Deployment. St Lucie Press. New York. Hariana, A Tumbuhan Obat dan Khasiatnya Seri 1. Penebar Swadaya. Depok. Wijayakusuma, H Kekayaan dan Pengembangan Tanaman Obat Indonesia. 23 Mei index2.php?option=content&do_pdf=1&id=175. Katno dan Pramono, S Tingkat Manfaat dan Keamanan Tanaman Obat Dan Obat Tradisional. Fakultas Farmasi Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. Klimchuk, M. R, dan Krasovec, S. A Desain Kemasan Perencanaan Merek Produk yang Berhasil Mulai dari Konsep sampai Penjualan. Erlangga. Jakarta. Korutz, B. J Industry Surveys Paper and Forrest Produts. Graphmedia. United States of America. Maheshwari, H Pemanfaatan Obat Alami: Potensi dan Prospek Pengembangan. Puslitbangtri Departemen Pertanian. Bogor. Marsot, J QFD: A Methodological Tool For Integration Of Ergonomics At The Design Stage. French National Reseacrh and Safety Institute. France. Nurminah, M Penelitian Sifat Berbagai Bahan Kemasan Plastik dan Kertas Serta Pengaruhnya Terhadap Bahan Yang Dikemas. Teknologi Pertanian Universitas Sumatera Utara. Medan Ulrich, K. T. dan Ephinger, S. D Perancangan dan Pengembangan Produk. Salemba Teknika. Jakarta. USAID West Africa Resource Guide Packaging. Walpole, R. E. dan Myers, R. H Ilmu peluang dan Stastistika untuk Insinyur dan Ilmuwan, Edisi Keempat. ITB. Bandung. Wasserman, G. S On How To Pioritize Design Requiremetns During TilE QFD Planing Process. Wyne State University. Detroit A-135

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN DAN KARAKTERISTIK TEKNIS DALAM PERANCANGAN KEMASAN PRODUK TEH SEDUH

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN DAN KARAKTERISTIK TEKNIS DALAM PERANCANGAN KEMASAN PRODUK TEH SEDUH D.6 IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN DAN KARAKTERISTIK TEKNIS DALAM PERANCANGAN KEMASAN PRODUK TEH SEDUH Ahmad Faiz Haqqoni 1*, Irwan Iftadi 1**, Wakhid Ahmad Jauhari 1*** 1 Jurusan Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN DAN KARAKTERISTIK TEKNIS DALAM PERANCANGAN KEMASAN PRODUK TEH SEDUH

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN DAN KARAKTERISTIK TEKNIS DALAM PERANCANGAN KEMASAN PRODUK TEH SEDUH IDENTIFIKASI KEBUTUHAN PELANGGAN DAN KARAKTERISTIK TEKNIS DALAM PERANCANGAN KEMASAN PRODUK TEH SEDUH Ahmad Faiz Haqqoni 1*, Irwan Iftadi 1**, Wakhid Ahmad Jauhari 1*** 1 Jurusan Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

PERANCANGAN DESAIN TEMPAT SAMPAH DENGAN METODE QFD DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

PERANCANGAN DESAIN TEMPAT SAMPAH DENGAN METODE QFD DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET PERANCANGAN DESAIN TEMPAT SAMPAH DENGAN METODE QFD DI UNIVERSITAS SEBELAS MARET Nur Hamid Musthofa,Bambang Suhardi, Rahmaniyah Dwi Astuti Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret

Lebih terperinci

Kata kunci: desain kemasan, UKM, Quality Funtional Deployment, kebutuhan pelanggan.

Kata kunci: desain kemasan, UKM, Quality Funtional Deployment, kebutuhan pelanggan. PERANCANGAN KEMASAN KERIPIK PISANG SAMBAL KAMPOENG UKM PELANGI RASA MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNTION DEPLOYMENT PACKAGE DESIGN FOR UKM PELANGI RASA S KERIPIK PISANG SAMBAL KAMPOENG USING QUALITY FUNCTION

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN DESAIN KEMASAN STICK STRAWBERRY KENCANA MAS MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

USULAN PERBAIKAN DESAIN KEMASAN STICK STRAWBERRY KENCANA MAS MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT USULAN PERBAIKAN DESAIN KEMASAN STICK STRAWBERRY KENCANA MAS MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT 1 Krinta Alisa, 2 Muhammad Iqbal, 3 Sari Wulandari 123 Program Studi Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

Erwin Wijaya 1, Novi 2, Christina Wirawan 3 Abstrak

Erwin Wijaya 1, Novi 2, Christina Wirawan 3  Abstrak Perancangan Stall Untuk Berjualan Makanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) Dan Memperhatikan Aspek Ergonomi (Studi Kasus di Fins Food) Erwin Wijaya 1, Novi 2, Christina Wirawan

Lebih terperinci

PELABELAN DAN IKLAN PANGAN

PELABELAN DAN IKLAN PANGAN PELABELAN DAN IKLAN PANGAN BAHAYA BIOLOGIS BAHAYA KIMIA AMANKAN PANGAN dan BEBASKAN PRODUK dari BAHAN BERBAHAYA BAHAYA FISIK BEBAS BAHAYA PP No. 69/1999 tentang Label dan Iklan Pangan Pengertian (1) Label

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, situasi persaingan semakin tajam. Estetika dapat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi, situasi persaingan semakin tajam. Estetika dapat 14 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi, situasi persaingan semakin tajam. Estetika dapat berfungsi sebagai perangkap emosional yang sangat penting untuk menarik perhatian konsumen.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metodologi Penelitian Penulisan tugas akhir ini melalui beberapa tahapan yang dilakukan. Tahapantahapan tersebut, antara lain: a. Menentukan Tempat Penelitian Tahap awal

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN Dapat memberikan identitas bagi komunitas atau untuk unit tertentu terhadap orang yang memakai kaos tersebut. Seperti, kominutas sepeda dengan nama BIKE

Lebih terperinci

Perbaikan Desain Kemasan untuk Produk Makanan Rendang

Perbaikan Desain Kemasan untuk Produk Makanan Rendang Petunjuk Sitasi: Bidiawati, A., Ikhsan, A., & Anna, M. (2017). Perbaikan Desain Kemasan untuk Produk Makanan Rendang. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. B149-153). Malang: Jurusan Teknik Industri Universitas

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK KOPI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMASARAN DENGAN BERORIENTASI PADA PELANGGAN

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK KOPI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMASARAN DENGAN BERORIENTASI PADA PELANGGAN PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK KOPI UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMASARAN DENGAN BERORIENTASI PADA PELANGGAN Ary Permatadeny. N 1), Johan Andi 2) 1),2) Teknik Industri, Universitas Nusantara PGRI

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISA 5.1 Hasil Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, bahwa kemasan minuman Fanta 250 ml yang sudah beredar di pasaran saat ini masih mempunyai beberapa kekurangan yang dirasakan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan kegiatan ekonomi rakyat dengan skala kecil dan memiliki kontribusi ekonomi yang penting bagi perekonomian negara maupun daerah.

Lebih terperinci

TESIS STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP DAN QFD (STUDI KASUS PERUSAHAAN TENUN MASYHUR SIDOARJO) Oleh :

TESIS STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP DAN QFD (STUDI KASUS PERUSAHAAN TENUN MASYHUR SIDOARJO) Oleh : TESIS STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP DAN QFD (STUDI KASUS PERUSAHAAN TENUN MASYHUR SIDOARJO) Oleh : Akhmad Arif NRP : 9109 201 505 Latar Belakang Pesaing pesaing Pesaing

Lebih terperinci

PERANCANGAN ULANG ALAT PENUANG AIR GALON GUNA MEMINIMALISASI BEBAN PENGANGKATAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

PERANCANGAN ULANG ALAT PENUANG AIR GALON GUNA MEMINIMALISASI BEBAN PENGANGKATAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT PERANCANGAN ULANG ALAT PENUANG AIR GALON GUNA MEMINIMALISASI BEBAN PENGANGKATAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Erni Suparti 1), Rosleini Ria PZ 2) 1),2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan adalah tindakan mewujudkan sebuah gagasan atau konsep

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan adalah tindakan mewujudkan sebuah gagasan atau konsep BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perancangan adalah tindakan mewujudkan sebuah gagasan atau konsep menjadi informasi nyata. Persaingan yang ketat di era globalisasi ini menuntut perusahaan untuk melakukan

Lebih terperinci

PERANCANGAN ALAT PENYARING TAHU DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ATHROPOMETRI

PERANCANGAN ALAT PENYARING TAHU DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ATHROPOMETRI PERANCANGAN ALAT PENYARING TAHU DENGAN PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ATHROPOMETRI Rosleini Ria PZ 1), Erni Suparti 2) 1),2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan perusahaan harus cepat tanggap terhadap perubahan pasar. Perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. dan perusahaan harus cepat tanggap terhadap perubahan pasar. Perusahaan harus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin canggih dari tahun ke tahun membuat perusahaan harus terus berinovasi terhadap produk yang dihasilkan. Hal ini dikarenakan keinginan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Usaha di bidang kuliner seperti warung tenda, food court, cafe maupun restoran merupakan salah satu usaha yang banyak berdiri di Bandung. Salah satu pelakunya adalah Atmosphere Resort Cafe, yang

Lebih terperinci

BAB IV. Teknik Produksi Media. yang digunakan untuk perancangan desain kemasan Bir Pletok Alifah.

BAB IV. Teknik Produksi Media. yang digunakan untuk perancangan desain kemasan Bir Pletok Alifah. BAB IV Teknik Produksi Media 4.1. Proses Teknik Produksi Media Bab ini akan membahas semua proses dan teknis produksi semua media yang digunakan untuk perancangan desain kemasan Bir Pletok Alifah. 4.2.

Lebih terperinci

Bab V Konsep Perancangan

Bab V Konsep Perancangan Bab V Konsep Perancangan 1.1. Konsep rancangan buku 1.1.1. Judul rancangan buku Judul dari buku ini adalah It s Free Day. Bila diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, menjadi Ini Hari Bebas. Adalah sebuah

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Mochi Lampion Kaswari Sukabumi Kue Mochi Lampion Kaswari Sukabumi berdiri tahun 1983,tempat perdagangan dan pabrik si hijau ini berlokasi di Jl. Bhayangkara Gg. Kaswari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini banyak produk minuman kaleng yang beredar di pasaran, oleh karena itu konsumen dapat dengan leluasa memilih produk yang disukainya. Selain dari cita rasa minuman

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN... i. LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... ii. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN... i. LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... ii. ABSTRAK... iii. ABSTRACT... iv. KATA PENGANTAR... v. DAFTAR ISI... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... i LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS... ii ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xvi

Lebih terperinci

Pengembangan Desain Produk Teh Gelas Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment Untuk Meningkatkan Penjualan Di CV.

Pengembangan Desain Produk Teh Gelas Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment Untuk Meningkatkan Penjualan Di CV. Pengembangan Desain Produk Teh Gelas Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment Untuk Meningkatkan Penjualan Di CV.Tirta Indo Megah Putu Verdika 1, *, Ellysa Nursanti 2, Thomas Priyasmanu 3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Strategi ini dapat membuat konsumen yang berkunjung ke daerah tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Strategi ini dapat membuat konsumen yang berkunjung ke daerah tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dunia pemasaran, persaingan merupakan hal yang lumrah dan wajar. Maka dari itu berbagai usaha dilakukan dalam upaya memenangkan persaingan tersebut. Salah satu

Lebih terperinci

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA. 4.1 Analisa Kelebihan dan Kelemahan Elemen Grafis Mayonnais Mamasuka. No. Gambar Keterangan

BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA. 4.1 Analisa Kelebihan dan Kelemahan Elemen Grafis Mayonnais Mamasuka. No. Gambar Keterangan 93 BAB IV TEKNIS PRODUKSI MEDIA 4.1 Analisa Kelebihan dan Kelemahan Elemen Grafis Mayonnais Mamasuka Desain Depan No. Gambar Keterangan 1. Kelebihan: Penempatan logo sudah baik. Kekurangan: Ukuran logo

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Layanan terhadap pelanggan yang ramah dan berkualitas sangat diperlukan pada semua perusahaan terutama yang bergerak di bidang jasa, seperti halnya Toko Kosmetik Sinar Baru yang bergerak dalam

Lebih terperinci

USULAN KEMASAN KERIPIK SAMBAL STROBERI UKM RIZQIA MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNTION DEPLOYMENT

USULAN KEMASAN KERIPIK SAMBAL STROBERI UKM RIZQIA MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNTION DEPLOYMENT USULAN KEMASAN KERIPIK SAMBAL STROBERI UKM RIZQIA MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNTION DEPLOYMENT DESIGN IMPROVEMENT OF PACKAGING OF KERIPIK SAMBAL STROBERI RIZQIA USING QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT METHOD

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN DESAIN KEMASAN PUPUK ORGANIK CAIR MENGGUNAKAN METODE KANO DAN QFD

PENGEMBANGAN DESAIN KEMASAN PUPUK ORGANIK CAIR MENGGUNAKAN METODE KANO DAN QFD PENGEMBANGAN DESAIN KEMASAN PUPUK ORGANIK CAIR MENGGUNAKAN METODE KANO DAN QFD Anang Yanuar Setia Budi, Jazuli, Ratih Setyaningrum Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro

Lebih terperinci

IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Komersil (Perusahaan) Sasaran Karya Perancangan Branding pada produk sayuran hidroponik dan organik merek AVA FARM. AVA FARM merupakan usaha penjualan sayur yang bergerak

Lebih terperinci

BAB IV VISUALISASI DAN ANALISIS KARYA. Poster promosi Adhijaya Print telah penulis kerjakan hingga selesai.

BAB IV VISUALISASI DAN ANALISIS KARYA. Poster promosi Adhijaya Print telah penulis kerjakan hingga selesai. BAB IV VISUALISASI DAN ANALISIS KARYA Poster promosi Adhijaya Print telah penulis kerjakan hingga selesai. Walaupun dalam proses pembuatannya mengalami perubahan-perubahan konsep yang sudah dirancang sebelumnya.

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN DATA PERUNTUKAN DATA 1. Ukuran coklat Menentukan Ukuran Kemasan 2. Jumlah isi per kemasan : 24 pcs Ukuran

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari hasil perancangan alat cetak ceriping singkong dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu: a. Ada tiga alternatif desain alat cetak yang didesain peneliti,

Lebih terperinci

Pengemasa Makanan. Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc

Pengemasa Makanan. Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc Pengemasa Makanan Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc SEJARAH SEJARAH Kemasan Tradisional Indonesia SEJARAH Kemasan Tradisional Indonesia DEFINISI kemasan/ke mas an/ n 1 hasil mengemas; 2 bungkus

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN Latar Belakang

Bab I PENDAHULUAN Latar Belakang Bab I PENDAHULUAN Latar Belakang Teh merupakan salah satu komoditi hasil perkebunan yang mempunyai peran cukup penting dalam kegiatan perekonomian di Indonesia. Menurut Badan Pusat Statistik Republik Indonesia,

Lebih terperinci

Product Design & Development Hubungan Kebutuhan Pekerja Terhadap Karakteristik Teknik Pada Perancangan Alat Pengepres Melinjo Dengan Metode QFD

Product Design & Development Hubungan Kebutuhan Pekerja Terhadap Karakteristik Teknik Pada Perancangan Alat Pengepres Melinjo Dengan Metode QFD Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.3 No. (014) 8-33 ISSN 30 934X Product Design & Development Hubungan Kebutuhan Pekerja Terhadap Karakteristik Teknik Pada Perancangan Alat Pengepres Melinjo

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO ISSN: KONSEP DESAIN PERANCANGAN ALAT BANTU PENGISIAN SAUS TOMAT

Seminar Nasional IENACO ISSN: KONSEP DESAIN PERANCANGAN ALAT BANTU PENGISIAN SAUS TOMAT KONSEP DESAIN PERANCANGAN ALAT BANTU PENGISIAN SAUS TOMAT Eva Suryani, Muhammad Nursyaifi Yulius Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Bung Hatta Jl. Gajah Mada Olo Nanggalo

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi di dunia. Menurut salah satu lembaga riset (AC Nielsen) tahun 2005

1. BAB I PENDAHULUAN. dikonsumsi di dunia. Menurut salah satu lembaga riset (AC Nielsen) tahun 2005 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teh (Camellia sinensis) menghasilkan minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Menurut salah satu lembaga riset (AC Nielsen) tahun 2005 menyatakan tahun 1999

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Deskripsi Data

HASIL DAN PEMBAHASAN. Deskripsi Data metode penarikan contoh yang tepat di survei tahap I. 3. Melaksanakan survei tahap I, untuk mengetahui karakteristik pelayanan program sarjana yang diinginkan mahasiswa. 4. Menyusun kuesioner untuk survei

Lebih terperinci

SEJARAH DESAIN. Media Promosi, Kemasan Modul 2. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

SEJARAH DESAIN. Media Promosi, Kemasan Modul 2. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk SEJARAH DESAIN Modul ke: Media Promosi, Kemasan Modul 2 Fakultas Desain dan Seni Kreatif Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Abstract Istilah kemasan sering disamakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sarung tangan karet banyak digunakan untuk keperluan medis, kimia,

BAB I PENDAHULUAN. Sarung tangan karet banyak digunakan untuk keperluan medis, kimia, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sarung tangan karet banyak digunakan untuk keperluan medis, kimia, klinik, industri kimia dan makanan, serta keperluan rumah tangga (house hold). Permintaan komoditas

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP RANCANGAN

BAB IV KONSEP RANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN BAB IV KONSEP RANCANGAN Pada perancangan kemasan tempoyak Endong dengan menggunakan unsur budaya Palembang memiliki keterhubungan Fisik. Pemilihan bahan kemasan utama yang berupa

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan 5.1.1 Konsep Tema Perancangan Pada perancangan Desain Label Kemasan Produk Usaha Kecil Menengah (UKM) Susu Kacang Kedelai Milky Soya akan dirancang

Lebih terperinci

DESAIN LABEL KEMASAN AIR MINUM DALAM KEMASAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DAN METODE TAGUCHI

DESAIN LABEL KEMASAN AIR MINUM DALAM KEMASAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DAN METODE TAGUCHI DESAIN LABEL KEMASAN AIR MINUM DALAM KEMASAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT DAN METODE TAGUCHI Agus Setiawan Magister Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini setiap perusahaan yang bergerak dibidang minuman dihadapkan pada tingkat persaingan yang semakin ketat dengan perubahan-perubahan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terasa atau terlihat beda dalam segi kualitas atau mutu produk.

BAB I PENDAHULUAN. terasa atau terlihat beda dalam segi kualitas atau mutu produk. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya zaman, semakin banyak industri besar maupun kecil yang berkembang di Indonesia. Perkembangan tersebut memicu antar perusahaan melakukan persaingan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA 4.1 Tinjauan Umum 4.2 Analisa Perancangan Analisa Target Pasar

BAB IV ANALISA 4.1 Tinjauan Umum 4.2 Analisa Perancangan Analisa Target Pasar BAB IV ANALISA 4.1 Tinjauan Umum Kemasan yang di desain adalah produk Shoe Saddle. Untuk melakukan desain kemasan. Di butuhkan data-data dari info yang ada tentang produk tersebut. Data-data tersebut akan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Ide dalam Gagasan Perancangan Konsep/ ide dalam perancangan ini adalah, kartu edukasi yang bertemakan tokoh-tokoh pahlawan nasional Indonesia. Kartu edukasi ini memperkenalkan

Lebih terperinci

Sepatu Formal. Penunjang penampilan. Faktor Ergonomis Pengguna

Sepatu Formal. Penunjang penampilan. Faktor Ergonomis Pengguna 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sepatu sebagai alas kaki memiliki tujuan tersendiri dari para penggunanya, berbagai jenis sepatu dengan model desain yang berbeda telah banyak di kembangkan. Tujuannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang penuh persaingan,. Inovasi yang dilakukan harus disesuaikan dengan. agar merancang produk dengan fungsi yang maksimal.

BAB I PENDAHULUAN. yang penuh persaingan,. Inovasi yang dilakukan harus disesuaikan dengan. agar merancang produk dengan fungsi yang maksimal. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang pesat menyebabkan cepatnya perubahan yang terjadi di dunia usaha. Perusahaan dituntut untuk terus melakukan inovasi terhadap produk yang

Lebih terperinci

sedangkan industry, dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang atau juga perusahaan kecil. Dikatakan sebagai perusahaan kecil karena jenis

sedangkan industry, dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang atau juga perusahaan kecil. Dikatakan sebagai perusahaan kecil karena jenis 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Home industry, home yang memiliki arti rumah atau tempat tinggal, sedangkan industry, dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang ataupun perusahaan.

Lebih terperinci

Perancangan Alat Pengemasan Tempe dengan Pendekatan QFD,FAST, dan PUGH untuk Peningkatan Produktivitas dan Kualitas

Perancangan Alat Pengemasan Tempe dengan Pendekatan QFD,FAST, dan PUGH untuk Peningkatan Produktivitas dan Kualitas Perancangan Alat Pengemasan Tempe dengan Pendekatan QFD,FAST, dan PUGH untuk Peningkatan Produktivitas dan Kualitas Oleh : Rozy Fatahurrohman 2509100088 Dosen Pembimbing : Arief Rahman, S.T, M.T 197706212002121002

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ALAT PEMOTONG KUNYIT UNTUK SIMPLISIA DI KLASTER BIOFARMAKA KARANAGANYAR

PENGEMBANGAN ALAT PEMOTONG KUNYIT UNTUK SIMPLISIA DI KLASTER BIOFARMAKA KARANAGANYAR PENGEMBANGAN ALAT PEMOTONG KUNYIT UNTUK SIMPLISIA DI KLASTER BIOFARMAKA KARANAGANYAR 1 Fakhrina Fahma, 2 Retno Wulan Damayanti, 3 Desy Meilina Fulani 1,2,3 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

PERTEMUAN 3 (MENENTUKAN SPESIFIKASI & TARGET) KAMIS, 20 OKTOBER 2016

PERTEMUAN 3 (MENENTUKAN SPESIFIKASI & TARGET) KAMIS, 20 OKTOBER 2016 PERTEMUAN 3 (MENENTUKAN SPESIFIKASI & TARGET) KAMIS, 20 OKTOBER 2016 TAHAP PERANCANGAN PRODUK INTRODUCTION TO QFD QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT HOUSE OF QUALITY - INTRODUCTION HOUSE OF QUALITY - INTRODUCTION

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO ISSN:

Seminar Nasional IENACO ISSN: PERBAIKAN KUALITAS PRODUK RAJUT DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DI CV. SALWA KNIT BANDUNG Julian Robecca Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik dan Ilmu komputer, Universitas

Lebih terperinci

Bab 6 Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Dari hasil penelitian dapat diperoleh kesimpulan

Bab 6 Kesimpulan dan Saran Kesimpulan Dari hasil penelitian dapat diperoleh kesimpulan Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Atribut produk vise portable yang diinginkan oleh konsumen adalah harga penjualan murah,

Lebih terperinci

Pengembangan Desain Produk Tas Gadukan Guna Meningkatkan Daya Saing Ikm

Pengembangan Desain Produk Tas Gadukan Guna Meningkatkan Daya Saing Ikm Pengembangan Desain Produk Tas Gadukan Guna Meningkatkan Daya Saing Ikm M. Junaidi Hidayat *1), Lukmandono 2), Ni Luh Putu Hariastuti 3) 1) Jurusan Desain Produk, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Analisis hasil penelitian bertujuan untuk menginterpretasikan pengolahan data sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Pada bab ini akan diuraikan mengenai

Lebih terperinci

BAB V STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB V STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB V STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL A. Strategi Perancangan 1.Strategi Komunikasi Strategi komunikasi menentukan perancangan atau rencana agar mencapai suatu tujuan, maka strategi komunikasi yang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. I ii Iii iv V vi vii viii x xi xvi xvii

DAFTAR ISI. I ii Iii iv V vi vii viii x xi xvi xvii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... SURAT PERNYATAAN.... SURAT KETERANGAN PENELITIAN.... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING.. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN..... HALAMAN MOTTO...... KATA PENGANTAR.

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.591, 2013 KEMENTERIAN KESEHATAN. Peringatan. Informasi. Kesehatan. Kemasan Rokok. Pencantuman. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Impian orang tua agar anak mereka dimasa depan dapat menjadi orang yang sukses dan unggul dalam persaingan, membuat orang tua berlomba-lomba menyekolahkan anak mereka

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 KERANGKA PEMIKIRAN Penelitian yang bertujuan untuk mempertemukan kebutuhan konsumen dengan peningkatan pelayanan yang mampu diusahakan oleh PT. Mitra Nasional Kualitas, akan dilakukan

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR ABSTRAK Permata GYM & SPA merupakan pusat kebugaran yang ingin memperkenalkan konsep hidup sehat kepada masyarakat luas dengan menawarkan program kebugaran yang bermanfaat khususnya di kota Bandung. Dari

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Konsep perancangan photobook tentang abdi dalem ini memiliki keterkaitan dengan tataran lingkungan (non fisik). Photobook ini dirancang bukan hanya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 42 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian ini merupakan cara yang digunakan untuk memecahkan masalah dengan langkah-langkah yang akan ditempuh harus relevan dengan

Lebih terperinci

Packaging and Marketing Concept Mochamad Nurcholis

Packaging and Marketing Concept Mochamad Nurcholis Packaging and Marketing Concept Mochamad Nurcholis Food Science Department Agricultural Technology Faculty Brawijaya University 2013 OVERVIEW Packaging Labeling Product Life Cycle Marketing Concept PACKAGING

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) PENGEMBANGAN PROGRAM PERBAIKAN KUALITAS LAYANAN PADA USAHA JASA MENGGUNAKAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Tri Juwita Nurcahyawening NRP 9113201301 Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Ir. Moses L. Singgih,

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari hasil perancangan alat pemberi peringatan kerusakan lampu utama sepeda motor dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu : a. Perancangan telah menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya tingkat persaingan dunia industri akhir-akhir ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya tingkat persaingan dunia industri akhir-akhir ini menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingginya tingkat persaingan dunia industri akhir-akhir ini menuntut setiap perusahaan untuk selalu bersaing dalam menjaga dan meningkatkan mutu produk atau jasa yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian mengenai perancangan lemari ini untuk digunakan oleh peserta didik di TK Kanisius Pingitan. Berikut ini adalah tahapan penelitian yang dilakukan. 3.1. Tahapan Penelitian

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERANCANGAN. A. Product Brand

BAB III KONSEP PERANCANGAN. A. Product Brand digilib.uns.ac.id BAB III KONSEP PERANCANGAN A. Product Brand 1. Brand Positioning Brand positioning adalah cara perusahaan untuk menempatkan dirinya di mata target konsumennya dilihat dari keunggulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya berada 1 tingkat di bawah Indonesia dalam jumlah ekspor.

BAB I PENDAHULUAN. sebelumnya berada 1 tingkat di bawah Indonesia dalam jumlah ekspor. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia terkenal sebagai penghasil kopi dengan kualitas terbaik dunia (Sukmana, 2014). Beberapa jenis kopi yang berasal dari beberapa daerah di Indonesia memiliki

Lebih terperinci

PENENTUAN PRIORITAS TERHADAP TUGAS OPERATOR PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT

PENENTUAN PRIORITAS TERHADAP TUGAS OPERATOR PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT e-jurnal Teknik Industri FT USU Vol,.1, September 21 pp. 6- PENENTUAN PRIORITAS TERHADAP TUGAS OPERATOR PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT Nickxon Tandy 1, Jabbar M Rambe 2,

Lebih terperinci

ANALISA KUALITAS LAYANAN BANDAR UDARA JUANDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE QFD

ANALISA KUALITAS LAYANAN BANDAR UDARA JUANDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE QFD ANALISA KUALITAS LAYANAN BANDAR UDARA JUANDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE QFD Seno Adi Andini Pasca Sarjana Teknik Industri Insitut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Sukolilo 60111 Surabaya Pesawat udara

Lebih terperinci

commit to user BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

commit to user BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas dan dianalisis mengenai kebutuhan konsumen melalui penyebaran kuesioner yang mana akan digunakan dalam pembuatan House of Quality untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. malam). Contohnya kue kaktus.jadi, makanan ringan adalah aneka makanan atau

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. malam). Contohnya kue kaktus.jadi, makanan ringan adalah aneka makanan atau BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Makanan ringan atau kudapan (dalam bahasa Inggris biasa disebut dengan snack) adalah istilah bagi berbagai macam makanan yang tidak termasuk menu hidangan utama (contohnya seperti

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Penulis akan merancang sebuah metode multimedia interaktif untuk dijadikan

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Penulis akan merancang sebuah metode multimedia interaktif untuk dijadikan BAB V KONSEP PERANCANGAN A. Ide dan Gagasan Perancangan Penulis akan merancang sebuah metode multimedia interaktif untuk dijadikan media promosi, sebuah format multimedia dapat dikemas dalam sebuah CD

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat ampuh untuk menarik perhatian konsumen. Pertarungan produk tidak lagi

BAB I PENDAHULUAN. sangat ampuh untuk menarik perhatian konsumen. Pertarungan produk tidak lagi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi seperti sekarang ini di mana situasi persaingan dalam pasar semakin tajam, estetika dapat berfungsi sebagai perangkap emosional yang sangat ampuh

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN. a. Pesan visual dalam perancangan buku foto esai ini menggunakan

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN. a. Pesan visual dalam perancangan buku foto esai ini menggunakan 49 BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN 3.1. Strategi Komunikasi a. Pesan visual dalam perancangan buku foto esai ini menggunakan fotografi sebagai elemen utamanya, karena fotografi mampu menggambarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan yang berdampingan dengan teknologi yang mempermudah

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan yang berdampingan dengan teknologi yang mempermudah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan yang berdampingan dengan teknologi yang mempermudah memperoleh informasi dan memudahkan dalam urusan bisnis membuat daya saing semakin meningkat.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1. Pembahasan Sticker adalah suatu display berukuran kecil yang dibuat pada plastik atau kertas dengan berisikan gambar-gambar atau tulisan yang telah disesuaikan. Perancangan

Lebih terperinci

Pengembangan Kemasan Produk Khansa Pizza Untuk Meningkatkan Penjualan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD)

Pengembangan Kemasan Produk Khansa Pizza Untuk Meningkatkan Penjualan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) Pengembangan Kemasan Produk Khansa Pizza Untuk Meningkatkan Penjualan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) Sanusi 1 1 Jurusan Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknik Ibnu Sina sanusi@stt-ibnusina.ac.id

Lebih terperinci

PROSIDING SEMINAR ILMIAH NASIONAL: MEMBANGUN PARADIGMA KEHIDUPAN MELALUI MULTIDISIPLIN ILMU

PROSIDING SEMINAR ILMIAH NASIONAL: MEMBANGUN PARADIGMA KEHIDUPAN MELALUI MULTIDISIPLIN ILMU REDESIGN KURSI DAN MEJA PERKULIAHAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) SECARA ERGONOMIS DI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI Rini Alfatiyah, William Marthin ABSTRAK Salah satu faktor yang dapat

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PASIEN UNIT INSTALASI RAWAT JALAN (IRJ) RUMKITAL DR. RAMELAN SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PASIEN UNIT INSTALASI RAWAT JALAN (IRJ) RUMKITAL DR. RAMELAN SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PASIEN UNIT INSTALASI RAWAT JALAN (IRJ) RUMKITAL DR. RAMELAN SURABAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL DAN QFD Hot Pangihutan Sianturi; Moses Laksono Singgih

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen Perilaku konsumen dalam melakukan pembelian selalu berusaha dipahami oleh pemasar demi mengetahui apa yang sebenarnya dibutuhkan dan diinginkan konsumen pada

Lebih terperinci

Bab 3 Metode dan Perancangan

Bab 3 Metode dan Perancangan Bab 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Penelitian Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode linear strategy. Gambar 3.1 linear strategy (Sarwono, 2007). Pada Gambar

Lebih terperinci

ANALISIS PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK TAS RANSEL KHAS ACEH MENGGUNAKAN METODE REKAYASA NILAI (STUDI KASUS DI UD. IKHSAN)

ANALISIS PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK TAS RANSEL KHAS ACEH MENGGUNAKAN METODE REKAYASA NILAI (STUDI KASUS DI UD. IKHSAN) ANALISIS PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK TAS RANSEL KHAS ACEH MENGGUNAKAN METODE REKAYASA NILAI (STUDI KASUS DI UD. IKHSAN) Ir. Syamsul Bahri, M.Si 1, Ir. Amri, MT 2 dan Elza Ayu Alviany 3 1,2,3 Jurusan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengemas makanan pada zaman modern ini sangat beraneka ragam, berbagai bahan dan teknologi yang digunakan juga bervariasi tergantung dengan bahan yang akan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI DESAIN MEJA LAPTOP PORTABLE MELALUI PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

NASKAH PUBLIKASI DESAIN MEJA LAPTOP PORTABLE MELALUI PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) NASKAH PUBLIKASI DESAIN MEJA LAPTOP PORTABLE MELALUI PENDEKATAN QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Teknis Buku 5.1.1 Jenis Cover Jenis Cover yang digunakan adalah hard cover dengan menggunakan kertas dengan gramatur yang lebih tebal dan di-laminating doff tipis

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2013

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2013 PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG PENCANTUMAN PERINGATAN KESEHATAN DAN INFORMASI KESEHATAN PADA KEMASAN PRODUK TEMBAKAU 1 2 PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. operator unit Hydrocracking Unit di Refinery Unit V Balikpapan. Wearpack yang

BAB V PEMBAHASAN. operator unit Hydrocracking Unit di Refinery Unit V Balikpapan. Wearpack yang 97 BAB V PEMBAHASAN 5.1 Analisis Desain 5.1.1 Desain Lama merupakan salah satu alat pelindung diri yang wajib dipakai di dalam area kerja di industri perminyakan. Kewajiban tersebut juga berlaku bagi operator

Lebih terperinci

BAB V PAMERAN A. Desain Final 1. Foto Produk Gambar 5.1 Tas Model 1 Gambar 5.2 Tas Model 2 Gambar 5.3 Detail Interior Tas 76 2. Foto Produk dengan Model Gambar 5.4 Foto Model 1 Gambar 5.5 Foto Model 2

Lebih terperinci

Gambar 1. 1 Empat Fase Model QFD

Gambar 1. 1 Empat Fase Model QFD Perancangan Alat Perajang Umbi-umbian dengan Metode Quality (Nuning Artati dkk.) PERANCANGAN ALAT PERAJANG UMBI-UMBIAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEVELOPMENT (QFD) Nuning Artati*, Sutarno, Nugrah Rekto

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasar yang dapat memuaskan keinginan maupun kebutuhan. Produk dapat dibedakan

BAB I PENDAHULUAN. pasar yang dapat memuaskan keinginan maupun kebutuhan. Produk dapat dibedakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Yang (2008), produk merupakan apapun yang dapat ditawarkan ke pasar yang dapat memuaskan keinginan maupun kebutuhan. Produk dapat dibedakan menjadi dua tipe,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Implementasi kebijakan otonomi daerah berdasarkan UU 22/1999 tentang Pemerintahan Daerah telah membawa paradigma baru dalam penyelenggaraan pemerintahan di daerah serta

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN KOMENTAR DATA PENGUJI DATA PENULIS

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN KOMENTAR DATA PENGUJI DATA PENULIS Abstrak Dunia industri yang semakin kompetitif membuat setiap perusahaan berupaya meningkatkan kualitas produknya dengan memperhatikan keinginan dan kebutuhan konsumen. Salah satu langkah yang ditempuh

Lebih terperinci