PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PROSES PRODUKSI PLASTIK DI PT. DASAPLAST NUSANTARA JEPARA TAHUN 2009

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PROSES PRODUKSI PLASTIK DI PT. DASAPLAST NUSANTARA JEPARA TAHUN 2009"

Transkripsi

1 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PROSES PRODUKSI PLASTIK DI PT. DASAPLAST NUSANTARA JEPARA TAHUN 2009 skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Prodi Matematika oleh Zenik JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2010

2 PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Pengendalian Kualitas Statistik pada Proses Produksi Plastik di PT. Dasaplast Nusantara Jepara Tahun 2009 disusun oleh Nama : Zenik NIM : telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA Unnes pada tanggal 25 Februari Panitia: Ketua Sekretaris Dr. Kasmadi Imam S., M.S. Drs. Edy Soedjoko, M.Pd. NIP NIP Ketua Penguji Drs. Arief Agoestanto, M. Si. NIP Anggota Penguji/ Pembimbing Utama Anggota Penguji/ Pembimbing Pendamping Drs. Supriyono, M. Si. Dra. Sunarmi, M. Si. NIP NIP ii

3 PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Semarang, Februari 2010 Penulis, Zenik NIM iii

4 MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto Bacalah dan Tuhanmu amat pemurah, yang mengajarkan (menulis) dengan pena, yang mengajarkan kepada manusia apa apa yang tidak diketahui (QS. Al Alaq: 3 5)...Perenunganku mengalir laksana gelora arus; dan aku akan mengetahui bahwa aku sungguh sungguh dapat memikul beban; bahwa aku benar benar kuat; bahwa aku benar benar berharga... (Kahlil Gibran, Rahasia Hati, 1999) Janganlah menjadi orang yang merasa bisa tetapi jadilah orang yang bisa merasa (Anonim) Persembahan Skripsi ini saya persembahkan untuk: Bapak dan Ibuku tercinta Kakak, Adek dan seluruh keluarga besarku Seseorang yang telah memberi inspirasi dan motivasi Teman temanku kost Al Kautsar Teman temanku Matematika Angkatan 2005 Almamaterku UNNES Semua insan di muka bumi ini yang mencintai ilmu pengetahuan iv

5 ABSTRAK Zenik Pengendalian Kualitas Statistik pada Proses Produksi Plastik di PT. Dasaplast Nusantara Jepara Tahun Skripsi, Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang. Dosen pembimbing I Drs. Supriyono, M.Si, Dosen Pembimbing II Dra. Sunarmi, M.Si. Kata kunci : Pengendalian Kualitas Statistik, Grafik Pengendali p PT. Dasaplast Nusantara merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri plastik di Jepara yang mengolah bijih plastik menjadi karung plastik, inner bag, dan warring berdasarkan pesanan. Untuk menjaga produk yang dihasilkan agar sesuai permintaan pelanggan, maka sangat diperlukan pengendalian kualitas. Pengendalian kualitas secara statistik adalah pengendalian kualitas yang menggunakan analisis statistik. Permasalahan dalam skripsi ini adalah adalah: (1) Jenis ketidaksesuaian apa saja yang sering terjadi pada produk plastik di PT. Dasaplast Nusantara Jepara?, (2) Apakah proses produksi plastik di PT. Dasaplast Nusantara Jepara terkendali secara statistik?, (3) Apa saja yang menjadi penyebab dan bagaimana cara menanggulanginya jika proses produksi tidak terkendali secara statistik?. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui jenis ketidaksesuaian apa saja yang sering terjadi pada produk plastik di PT. Dasaplast Nusantara Jepara, mengetahui proses produksi plastik terkendali secara statistik/tidak dan mengetahui penyebab dan cara menanggulanginya jika proses produksi tidak terkendali secara statistik. Metode penelitian dari skripsi ini adalah identifikasi masalah, perumusan masalah, metode pengumpulan data, analisis data, dan penarikan simpulan. Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa jenis ketidaksesuaian yang paling sering terjadi pada masing-masing jenis karung plastik Unit Cutting Sewing di PT. Dasaplast Nusantara Jepara adalah afalan loom dengan persentase ketidaksesuaian masing-masing jenis karung plastik adalah karung plastik printingan sudah jahit sebesar 62,78%, karung plastik printingan belum jahit sebesar 92,65%, karung plastik tanpa printingan sudah jahit sebesar 49,04%, dan karung plastik tanpa printingan belum jahit sebesar 96,88% dari total ketidaksesuaian masing-masing jenis karung plastik. Hasil analisis pengendalian kualitas statistik dengan grafik pengendali p dengan batas 3σ, proses produksi masing-masing jenis karung plastik tidak terkendali secara statistik. Faktor penyebab proses produksi tidak terkendali secara statistik adalah mesin, manusia dan bahan baku dan cara penanggulangannya adalah dengan melakukan perawatan mesin secara berkala, pengawasan yang lebih ketat kepada pekerja dan pencampuran bahan baku harus tepat. Perusahaan perlu melakukan perbaikan dan pemeriksaan terhadap mesin produksi setiap saat, karena ketidaksesuaian yang sering terjadi pada umumnya disebabkan oleh faktor mesin sehingga diharapkan ketidaksesuaian yang sering terjadi dapat diminimalkan. v

6 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Pengendalian Kualitas Statistik pada Proses Produksi Plastik di PT. Dasaplast Nusantara Jepara Tahun Skripsi ini disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Prodi Matematika. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini dapat terselesaikan karena bantuan dari banyak pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesarbesarnya pada: 1. Prof. Dr. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si, Rektor Universitas Negeri Semarang. 2. Dr. Kasmadi Imam S., M.S, Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang. 3. Drs. Edy Soedjoko, M.Pd, Ketua Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Semarang. 4. Drs. Supriyono, M.Si, Dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyusun skripsi ini. 5. Dra. Sunarmi, M.Si, Dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyusun skripsi ini. 6. Bapak/Ibu Dosen khususnya jurusan Matematika FMIPA UNNES yang telah memberi bekal kepada penulis selama kuliah. 7. Ir. H. Martono, Direktur Utama PT. Dasaplast Nusantara Jepara yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian. 8. Sugeng Siswanto, S. Si selaku Assisten Manajer PPIC, Bagian Personalia dan seluruh karyawan PT. Dasaplast Nusantara Jepara yang telah membantu penulis memperoleh data dan keterangan-keterangan lainnya dalam pelaksanaan kegiatan penelitian. 9. Bapak, Ibu, kakak, dan adekku tercinta yang tak pernah putus kasih sayang dan do anya untuk perjuangan penulis. 10. Teman-teman Matematika angkatan Terima kasih atas semua kenangan dan kita akan tetap berjuang. vi

7 11. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu yang telah ikut membantu terselesainya penulisan skripsi ini. Semoga amal baik yang telah diberikan mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Akhirnya kepadamu Allah, penulis memanjatkan doa semoga mendapatkan Ilmu yang bermanfaat, amal yang baik dan rizki yang halal. Semarang, Penulis vii

8 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN... iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv ABSTRAK... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xv BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Pembatasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Sistematika Penulisan Skripsi LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kualitas Dimensi Kualitas Faktor-Faktor Mendasar yang Mempengaruhi Kualitas Pengendalian Kualitas Pengendalian Kualitas Statistik Alat Bantu dalam Pengendalian Kualitas Statistik Lembar Pemeriksaan (Check Sheet) Diagram Pareto viii

9 2.4.3 Grafik Pengendali (Control Chart) Diagram Sebab Akibat Distribusi Binomial Grafik Pengendali p Proses Terkendali Secara Statistik Pengertian Barang Tidak Sesuai dan Ketidaksesuaian Program Minitab Menjalankan Minitab Bagian-Bagian Minitab Menu-Menu Dalam Minitab Tipe-Tipe File dalam Minitab Gambaran Umum PT. Dasaplast Nusantara Jepara Sejarah Singkat Perusahaan Organisasi dan Manajemen Kegiatan Produksi Penjualan Pengendalian Kualitas di PT Dasaplast Nusantara Jepara METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Masalah Perumusan Masalah Metode Pengumpulan Data Metode Observasi Metode Literatur Metode Wawancara (Interview) Analisis Data Penarikan Simpulan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Analisis Ketidaksesuaian Produk pada PT. Dasaplast Nusantara Jepara 72 ix

10 4.1.2 Analisis Pengendalian Kualitas Statistik pada Proses Produksi Karung Plastik di PT. Dasaplast Nusantara Jepara Pembahasan Menentukan Ketidaksesuaian Paling Sering Terjadi, Penyebab Utama dan Tindakan Penanggulangan dalam Upaya Mengurangi Ketidaksesuaian Produk pada PT. Dasaplast Nusantara Jepara Menyelidiki Apakah Proses Produksi Karung Plastik Pada PT. Dasaplast Nusantara Jepara Terkendali Secara Statistik Menentukan Faktor-Faktor Penyebab Proses Produksi Tidak Terkendali Secara Statistik dan Cara Penanggulangannya PENUTUP 5.1 Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN x

11 DAFTAR TABEL Tabel Halaman 4.1 Persentase Ketidaksesuaian pada Produksi Karung Plastik Printingan Sudah Jahit Persentase Ketidaksesuaian pada Produksi Karung Plastik Printingan Belum Jahit Tabel Persentase Ketidaksesuaian pada Produksi Karung Plastik Tanpa Printingan Sudah Jahit Tabel Persentase Ketidaksesuaian pada Produksi Karung Plastik Tanpa Printingan Belum Jahit xi

12 DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 2.1 Pengendalian Proses Produksi Pengendalian Kualitas Statistik Check Sheet Diagram Pareto Grafik Pengendali Shewart Diagram Sebab Akibat Grafik Pengendali p Batas 3 σ dengan Banyaknya Sampel Konstan Grafik Pengendali p Batas 3 σ dengan Banyaknya Sampel Berbeda-Beda Bentuk Shortcut Minitab Menjalankan Minitab Melalui Tombol Start Tampilan Window Minitab Window Data Window Session Project Manager Menu Bar Memulai Program Minitab Menu Utama Program Minitab Memulai P Chart Kotak Dialog P Chart Diagram Pareto Karung Plastik Printingan Sudah Jahit Diagram Pareto Karung Plastik Printingan Belum Jahit Diagram Pareto Karung Plastik Tanpa Printingan Sudah Jahit Diagram Pareto Karung Plastik Tanpa Printingan Belum Jahit xii

13 4.5 Grafik Pengendali p Produksi Karung Plastik Printingan Sudah Jahit Grafik Pengendali p Produksi Karung Plastik Printingan Sudah Jahit Setelah Revisi Grafik Pengendali p Produksi Karung Plastik Printingan Belum Jahit Grafik Pengendali p Produksi Karung Plastik Printingan Belum Jahit Setelah Revisi Grafik Pengendali p Produksi Karung Plastik Printingan Belum Jahit Setelah Revisi Grafik Pengendali p Produksi Karung Plastik Tanpa Printingan Sudah Jahit Grafik Pengendali p Produksi Karung Plastik Tanpa Printingan Sudah Jahit Setelah Revisi Grafik Pengendali p Produksi Karung Plastik Tanpa Printingan Belum Jahit Grafik Pengendali p Produksi Karung Plastik Tanpa Printingan Belum Jahit Setelah Revisi xiii

14 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman 1. Lembar Pemeriksaan Hasil Produksi Finishing Karung Plastik Printingan Sudah Jahit Unit Cutting Sewing Periode 23 November 2009 s/d 08 Desember 2009 (Dalam Satuan Lembar) Lembar Pemeriksaan Hasil Produksi Finishing Karung Plastik Printingan Belum Jahit Unit Cutting Sewing Periode 23 November 2009 s/d 13 Desember 2009 (Dalam Satuan Lembar) Lembar Pemeriksaan Hasil Produksi Finishing Karung Plastik Tanpa Printingan Sudah Jahit Unit Cutting Sewing Periode 23 November 2009 s/d 13 Desember 2009 (Dalam Satuan Lembar) Lembar Pemeriksaan Hasil Produksi Finishing Karung Plastik Tanpa Printingan Belum Jahit Unit Cutting Sewing Periode 23 November 2009 s/d 13 Desember 2009 (Dalam Satuan Lembar) Perhitungan Proporsi, GT, BPA dan BPB Produksi Karung Plastik Printingan Sudah Jahit Perhitungan Proporsi, GT, BPA dan BPB Produksi Karung Plastik Printingan Sudah Jahit Setelah Revisi Perhitungan Proporsi, GT, BPA dan BPB Produksi Karung Plastik Printingan Belum Jahit Perhitungan Proporsi, GT, BPA dan BPB Produksi Karung Plastik Printingan Belum Jahit Setelah Revisi Perhitungan Proporsi, GT, BPA dan BPB Produksi Karung Plastik Printingan Belum Jahit Setelah Revisi Perhitungan Proporsi, GT, BPA dan BPB Produksi Karung Plastik Tanpa Printingan Sudah Jahit Perhitungan Proporsi, GT, BPA dan BPB Produksi Karung Plastik Tanpa Printingan Sudah Jahit Setelah Revisi Perhitungan Proporsi, GT, BPA dan BPB Produksi Karung Plastik Tanpa Printingan Belum Jahit xiv

15 13. Perhitungan Proporsi, GT, BPA dan BPB Produksi Karung Plastik Tanpa Printingan Belum Jahit Setelah Revisi Data Jenis-Jenis Ketidaksesuaian, Faktor Penyebab Utama dan Cara Penanggulangannya LEMBAR WAWANCARA Gambar Jenis-Jenis Ketidaksesuaian Produk Karung Plastik xv

16 BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Pada era dewasa ini, banyak perusahaan di Indonesia yang berkembang sehingga setiap perusahaan harus dapat bersaing dengan perusahaan lainnya. Dengan semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka persaingan yang terjadi antar perusahaan akan semakin meningkat. Oleh karena itu, suatu manajemen perusahaan perlu memperhatikan kualitas produk yang dihasilkan agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Selain dari itu, satu hal yang juga penting untuk diperhatikan oleh perusahaan adalah faktor kepuasan konsumen, yang dalam hal ini berhubungan langsung dengan seberapa baiknya kualitas produk atau jasa yang dapat diterima oleh konsumen. Hal ini menyebabkan perusahaan harus dapat mempertahankan kualitas produk atau jasa yang dihasilkan atau lebih baik lagi apabila perusahaan mampu meningkatkannya. Kualitas menjadi faktor kunci yang membawa keberhasilan bisnis dan peningkatan posisi bersaing. Kualitas memegang peranan penting dalam menentukan penjualan dan berapa hasil yang akan diterima oleh perusahaan. Oleh karena itu diperlukan adanya suatu teknik statistik yang berguna dalam jaminan kualitas. Metode statistika mutlak dibutuhkan 1

17 2 sebagai peralatan analisis dan interpretasi data kuantitatif. Peranan metode statistika dalam pengambilan keputusan secara ekonomis di perusahaanperusahaan maupun penelitian yang sifatnya non ekonomis makin besar. Selain itu, metode statistika juga memberikan ciri-ciri pokok dalam pengambilan sampel produk, pengujian dan evaluasinya serta informasi di dalam data itu untuk mengendalikan dan meningkatkan proses pembuatan. Walaupun perusahaan selalu berusaha dengan baik dalam menghasilkan produk atau jasa, namun tetap saja masih ada ketidaksesuaian antara produk yang dihasilkan dengan yang diharapkan. Oleh karena itu diperlukan adanya pengendalian kualitas. Pengendalian kualitas adalah aktivitas keteknikan dan manajemen, yang dengan aktivitas itu dapat diukur ciri-ciri kualitas produk, membandingkannya dengan spesifikasi atau persyaratan, dan mengambil tindakan penyehatan yang sesuai apabila ada perbedaan antara penampilan yang sebenarnya dan yang standar (Montgomery, alih bahasa Zanzawi, 1990: 3). Pengendalian kualitas dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan dan mempertahankan kualitas produknya. Kualitas dalam pengendalian proses statistik adalah bagaimana baiknya suatu output (barang atau jasa) itu memenuhi spesifikasi dan toleransi yang ditetapkan oleh bagian desain perusahaan. Pengendalian kualitas statistik merupakan teknik penyelesaian masalah yang digunakan untuk memonitor, mengendalikan, menganalisis,

18 3 mengelola, dan memperbaiki produk dan proses menggunakan metodemetode statistik (Ariani, 2004: 54). Tujuan utama pengendalian kualitas statistik adalah pengurangan variabilitas produk atau proses. Pengurangan variabilitas produk atau proses dapat dilakukan dengan memonitoring sampling data keluaran proses kemudian dari data tersebut dibuat grafik pengendali. Dari grafik pengendali itu dapat dilihat apakah proses masih dalam keadaan terkendali atau tidak. Bila proses dalam keadaan yang tidak terkendali atau terdapat keluaran proses yang berada di luar batas pengendali maka proses monitoring dihentikan dan diteruskan dengan mencari penyebab proses terganggu kemudian menghilangkan penyebab gangguan pada proses tersebut yang akhirnya menuju pada variabilitas keluaran proses yang tetap. Studi kasus yang digunakan dalam menerapkan konsep pengendalian kualitas statistik adalah di PT. Dasaplast Nusantara yang beroperasi di daerah Pecangaan Jepara. PT. Dasaplast Nusantara merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri plastik. PT. Dasaplast Nusantara memproduksi tiga macam produk plastik yang berupa karung plastik, inner bag dan warring dengan daerah pemasaran baik dalam negeri maupun luar negeri. Dalam pembuatan produk karung plastik tersebut, PT. Dasaplast Nusantara sangat memperhatikan kualitas produknya terlebih lagi untuk memenuhi standart ekspor. Untuk tetap menjaga kualitas produk dan menghindari ketidaksesuaian atau kecacatan produk, PT. Dasaplast Nusantara harus melakukan pengendalian kualitas

19 4 terhadap produk yang dihasilkan agar produknya benar-benar sesuai dengan harapan pelanggan. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PROSES PRODUKSI PLASTIK DI PT. DASAPLAST NUSANTARA JEPARA TAHUN Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Jenis ketidaksesuaian apa saja yang sering terjadi pada produk plastik di PT. Dasaplast Nusantara Jepara? (2) Apakah proses produksi plastik di PT. Dasaplast Nusantara Jepara terkendali secara statistik? (3) Apa saja yang menjadi penyebab dan bagaimana cara menanggulanginya jika proses produksi tidak terkendali secara statistik? 1. 3 Pembatasan Masalah Batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Data yang diambil adalah data pemeriksaan hasil produksi finishing karung plastik. (2) Pengambilan data hanya dilakukan di Unit Cutting Sewing saja.

20 5 (3) Karakteristik yang diselidiki adalah banyaknya produk yang tidak sesuai atau cacat. (4) Grafik pengendali yang digunakan dalam pembahasan ini adalah grafik pengendali proporsi (p) dengan batas 3σ Tujuan Penelitian (1) Mengetahui jenis ketidaksesuaian apa saja yang sering terjadi pada produk plastik di PT. Dasaplast Nusantara Jepara. (2) Mengetahui proses produksi plastik di PT. Dasaplast Nusantara Jepara terkendali secara statistik/tidak. (3) Mengetahui yang menjadi penyebab dan cara menanggulanginya jika proses produksi tidak terkendali secara statistik Manfaat Penelitian Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut. (1) Bagi Peneliti a. Menambah pengetahuan baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga lebih memahami teori-teori yang didapat selama kuliah dan mengetahui penerapannya dalam praktek. b. Menambah pengetahuan dan pengalaman bagi penulis terutama dalam bidang produksi karung plastik.

21 6 (2) Bagi Mahasiswa Membantu mahasiswa dalam mempelajari penerapan konsep pengendalian kualitas statistik di perusahaan. (3) Bagi Jurusan Sebagai tambahan literatur untuk penelitian sejenis agar dapat memberikan gambaran tentang permasalahan dan cara mengatasi permasalahan tersebut seperti yang dibahas dalam penelitian ini. (4) Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan yang berguna terutama dalam pengendalian kualitas yang dilakukan oleh perusahaan Sistematika Penulisan Skripsi Dalam penulisan skripsi ini secara garis besar dibagi menjadi tiga bagian pokok, yaitu bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir. Bagian awal skripsi berisi halaman judul, abstrak, halaman pengesahan, halaman motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel dan daftar lampiran. Bagian isi skripsi secara garis besar terdiri dari lima bab, yaitu: BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

22 7 BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini berisi uraian teoritis atau teori-teori yang mendasari pemecahan tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan judul skripsi. BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini meliputi identifikasi masalah, perumusan masalah, metode pengumpulan data, analisis data, dan penarikan simpulan. BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan dari permasalahan yang disajikan. BAB 5 PENUTUP Bab ini berisi tentang simpulan dan saran-saran yang diberikan peneliti berdasarkan simpulan yang diambil. Bagian akhir skripsi berisi tentang daftar pustaka dan lampiranlampiran yang mendukung skripsi.

23 BAB 2 LANDASAN TEORI Dewasa ini semakin banyak perusahaan di Indonesia yang berkembang, maka bagi manajemen, kualitas produk menjadi lebih penting dari sebelumnya. Kualitas produk juga sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan, karena konsumen semakin kritis dalam memilih produk yang berkualitas. Mereka akan membandingkan antara biaya yang dikeluarkan dengan manfaat yang didapat dari produk tersebut. Persaingan yang semakin ketat menyebabkan perusahaan semakin mengutamakan kualitas produk yang dihasilkan agar dapat bersaing dan memperluas pangsa pasar. Untuk dapat mempertahankan atau bahkan memperluas pangsa pasarnya salah cara yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan menerapkan suatu sistem pengawasan kualitas. Pengawasan kualitas dalam proses produksi pada khususnya dan manajemen pada umumnya adalah sangat penting. Hal ini untuk menjamin kualitas produk atau jasa. Semakin meningkatnya kemampuan proses produksi semakin diperlukan pengawasan kualitas (Praptono, 1986: 1.1). 2.1 Pengertian Kualitas Kualitas adalah keseluruhan gabungan karakteristik produk dan jasa dari pemasaran, rekayasa, pembikinan, dan pemeliharaan yang membuat 8

24 9 produk dan jasa yang digunakan memenuhi harapan-harapan pelanggan (Feigenbaum, 1992: 54). Kualitas suatu produk harus dapat memenuhi selera dan kebutuhan konsumen dengan memuaskan sesuai dengan nilai uang yang dikeluarkan. Kualitas total adalah kepemimpinan di bidang kinerja dalam memenuhi keinginan konsumen dengan cara melakukan sesuatu yang terbaik secara benar pada saat paling awal (Mason dan Lind, 1996: 237). Kualitas berarti kecocokan penggunanya (Montgomery, alih bahasa Zanzawi, 1990: 1). Ada dua segi umum tentang kualitas yaitu sebagai berikut. (1) Kualitas rancangan, variasi dalam teknik ini memang disengaja. (2) Kualitas kecocokan. Kualitas kecocokan adalah seberapa baik produk itu sesuai dengan spesifikasi dan kelonggaran yang diisyaratkan oleh rancangan itu (Montgomery, alih bahasa Zanzawi, 1990: 2). Kualitas kecocokan dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk pemilihan proses pembuatan, latihan dan pengawasan tenaga kerja, jenis sistem jaminan kualitas (pengendalian proses, uji, aktivitas pemeriksaan, dan sebagainya) yang digunakan, seberapa jauh prosedur jaminan kualitas diikuti dan motivasi angkatan kerja untuk mencapai kualitas. Kualitas yang diinginkan konsumen diwujudkan dalam dua syarat, yaitu sebagai berikut.

25 10 (1) Akhir kegiatan suatu produk. (2) Harga jual suatu produk. Pada proses produksi, dua syarat tersebut dijabarkan dalam bentuk sebagai berikut. (1) Spesifikasi ukuran. (2) Ciri-ciri operasi. (3) Ongkos produksi. (4) Syarat produksi untuk mengahasilkan produk yang dikehendaki. (Praptono, 1986: 1.2). Tiap produk mempunyai sejumlah unsur yang bersama-sama menggambarkan kecocokan penggunanya. Parameter-parameter ini dinamakan ciri kualitas. Ciri-ciri kualitas ada beberapa jenis yaitu sebagai berikut. (1) Fisik. Panjang, berat, voltase, kekentalan. (2) Indera. Rasa, penampilan, warna. (3) Orientasi waktu. Keandalan (dapat dipercaya), dapat dipelihara, dapat dirawat. Kualitas pada suatu industri selain menekankan pada produk yang dihasilkan, juga perlu diperhatikan kualitas pada proses produksi. Bahkan, yang terbaik adalah apabila perhatian pada kualitas bukan hanya pada produk akhir, melainkan proses produksinya atau produk yang masih ada dalam proses (Work in Process), sehingga bila diketahui ada cacat atau ketidaksesuaian masih dapat diperbaiki.

26 Dimensi Kualitas Dimensi spesifikasi kualitas suatu produk dapat dibagi sebagai berikut. (1) Kinerja (Performance) Kinerja suatu produk harus dicantumkan dalam labelnya, misalnya isi, berat, kekentalan, komposisi, kekuatan dalam putaran (RPM), serta lama hidup penggunaan. (2) Keistimewaan (Tipes of Features) Produk berkualitas adalah produk yang mempunyai keistimewaan khusus dibandingkan dengan produk lain. (3) Kepercayaan dan Waktu (Reliability and Durability) Produk berkualitas baik adalah produk yang mempunyai kinerja yang konsisten dalam batas-batas perawatan normal. (4) Mudah Dirawat dan Diperbaiki (Maintainability and Serviceability) Produk berkualitas baik harus memenuhi kemudahan untuk diperbaiki atau dirawat. (5) Sifat Khas (Sensory Characteristic) Dimensi ini memberikan citra tersendiri pada kualitas produk tersebut. (6) Penampilan dan Citra Etis Dimensi lain dari produk yang berkualitas adalah persepsi konsumen atas suatu produk. Misalnya, betapa ramah dan cepatnya

27 12 pelayanan pramugari terhadap penumpamg pesawat (Prawirosentono, 2002: 8) Faktor-Faktor Mendasar yang Mempengaruhi Kualitas Kualitas produk dan jasa secara langsung dipengaruhi oleh sembilan faktor dasar atau pada bidang yang dapat dianggap sebagai 9M yaitu sebagai berikut. (1) Market (Pasar) Jumlah produk baru dan lebih baik yang ditawarkan di pasar terus tumbuh pada laju yang eksplosif. Kebanyakan dari produk ini adalah hasil perkembangan teknologi-teknologi baru. Akibatnya, bisnis harus lebih fleksibel dan berubah arah dengan cepat. (2) Money (Uang) Kebutuhan akan otomatisasi dan pemekanisasian telah mendorong pengeluaran biaya yang besar untuk proses dan perlengkapan yang baru, namun penambahan investasi dapat meningkatkan produktivitas dan juga berperan dalam pemeliharaan dan perbaikan kualitas. (3) Management (Manajemen) Mandor dan teknisi mempunyai tanggung jawab sepenuhnya atas kualitas produk, manajemen puncak mengalokasikan tanggung jawab yang tepat untuk mengoreksi penyimpangan dari standar kualitas yang telah ditetapkan.

28 13 (4) Men (Manusia) Kemajuan di bidang teknologi meningkatkan permintaan akan pekerja-pekerja dengan kemampuan yang terspesialisasi. Spesialisasi menjadi bagian penting seiring dengan meningkatnya jumlah bidang ilmu pengetahuan. (5) Motivation (Motivasi) Meningkatnya kompleksitas kualitas produk memerlukan semangat yang tinggi dari karyawan dalam mengahsilkan output yang berkulitas. Selain dipengaruhi oleh imbalan, motivasi karyawan dapat meningkat bila diberikan dorongan dan pengakuan positif atas pekerjaanya. (6) Material (Bahan) Tingginya biaya produksi dan kebutuhan kualitas yang baik membuat perancang produk membuat bahan baku yang lebih murah tetapi dengan output yang tetap baik. (7) Machines (Mesin) dan Mechanization (Mekanisasi) Keinginan perusahaan akan peningkatan efisiensi serta memaksimalkan volume produksi telah memaksa digunakannya peralatan manufaktur yang secara bertahap menjadi sangat kompleks dan semakin tergantung terhadap kualitas bahan baku. Banyak perusahaan yang telah menggunakan otomatisasi dan mekanisme agar dapat menekan biaya dan meningkatkan kegunaan tenaga kerja serta mesin hingga ke nilai yang memuaskan.

29 14 (8) Modern Information Methods (Metode Informasi Modern) Teknologi informasi menyediakan cara untuk mengendalikan mesin dan proses selama waktu pemrosesan serta mngendalikan produk dan jasa. Semua usaha tersebut digunakan dengan maksud menjamin kualitas produk sehingga konsumen merasa puas. (9) Mounting Product Requirements (Persyaratan Proses Produksi). Semakin kompleksnya desain mutu produk menuntut pengendalian yang lebih ketat terhadap proses produksi (Feigenbaum 1992: 54). 2.2 Pengendalian Kualitas Pengendalian kualitas adalah kombinasi semua alat dan teknik yang digunakan untuk mengontrol kualitas suatu produk dengan biaya seekonomis mungkin untuk memenuhi syarat pemesan (Praptono, 1986: 1.3). Kata kombinasi mengandung arti koordinasi semua aktivitas formal yang terkait dalam proses pengendalian kualitas. Tentunya pengendalian kualitas ini dijalankan untuk memenuhi syarat pemesan atau agar pengguna mau menggunakan lagi hasil produksi. Pengendalian kualitas merupakan salah satu usaha untuk menemukan faktor-faktor penyebab yang menyebabkan kurang lancarnya fungsi dalam proses produksi. Dalam mengendalikan proses kita berusaha menyelidiki dengan cepat bila terjadi gangguan proses dan tindakan

30 15 pembetulan dapat segera dilakukan sebelum terlalu banyak unit yang tak sesuai dengan produksi (Prawirosentono, 2002: 71). Contoh skema pengendalian proses produksi. X 1 proses Y X 2 X 3 Gambar 2.1 Pengendalian Proses Produksi Keterangan: X 1 X 2 X 3 Y : Operator (masukan) : Bahan baku (masukan) : Mesin : Produk (keluaran) Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pengendalian kualitas adalah sebagai berikut: (1) Dari segi operator: ketrampilan dan keahlian dari manusia yang menangani produksi. (2) Dari segi bahan baku: bahan baku yang dipasok oleh penjual. (3) Dari segi mesin: jenis mesin dan elemen-elemen mesin yang digunakan dalam proses produksi. Konsumen produk maupun jasa sekarang semakin kritis dengan produk yang ditawarkan oleh produsen. Selain memperhatikan harga yang ditawarkan juga memperhatikan kualitas barang atau jasa yang ditawarkan oleh produsen. Oleh karena itu, produsen juga harus mempertahankan

31 16 kualitas barang atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen agar dapat mempertahankan pangsa pasarnya maupun memperluas pangsa pasarnya. Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan dari pengendalian kualitas adalah sebagai berikut. (a) Produk akhir mempunyai spesifikasi sesuai dengan standar kualitas yang telah ditetapkan. (b) Agar biaya desain produk, biaya inspeksi, dan biaya proses produksi dapat berjalan secara efisien (Prawirosentono, 2002: 76). 2.3 Pengendalian Kualitas Statistik Pengendalian kualitas statistik merupakan teknik penyelesaian masalah yang digunakan untuk memonitor, mengendalikan, menganalisis, mengelola, dan memperbaiki produk dan proses menggunakan metodemetode statistik (Ariani, 2004: 54). Pengendalian kualitas statistik (statistical quality control) sering disebut sebagai pengendalian proses statistik (statistical process control). Pengendalian kualitas statistik dan pengendalian proses statistik memang merupakan dua istilah yang saling dipertukarkan, yang apabila dilakukan bersama-sama maka pemakai akan melihat gambaran kinerja proses masa kini dan masa mendatang. Pengendalian kualitas statistik mempunyai cakupan yang lebih luas karena di dalamnya terdapat pengendalian proses statistik, penerimaan sampel (acceptance sampling), dan analisis kemampuan proses.

32 17 Pengendalian kualitas statistik secara garis besar digolongkan menjadi dua, yaitu pengendalian proses statistik (statistical prosess control) atau sering disebut dengan control chart dan rencana penerimaan sampel produk atau yang sering dikenal dengan acceptance sampling. Hal ini dapat digambarkan seperti gambar 2.2 berikut ini. Pengendalian Kualitas Statistik Pengendalian Kualitas Proses Statistik (Control Chart) Rencana Penerimaan Sampel (Acceptance Sampling), Data Variabel Data Atribut Data Variabel Gambar 2.2 Pengendalian Kualitas Statistik (Ariani, 2004: 57). Data Atribut Pengendalian proses statistik merupakan penerapan metod-metode statistik untuk pengukuran dan analisis variasi proses. Dengan menggunakan pengendalian proses statistik maka dapat dilakukan analisis dan peminimalan penyimpangan atau kesalahan, mengidentifikasi kemampuan proses menggunakan pendekatan statistik dengan batas 3σ (sigma), dan membuat hubungan antara konsep dan teknik yang ada untuk mengadakan perbaikan proses. Sasaran pengendalian proses statistik terutama adalah mengadakan pengurangan terhadap variasi atau kesalahankesalahan proses. Variasi proses sendiri terdiri dari dua macam penyebab, yaitu penyebab umum (random cause atau chance cause atau common cause)

33 18 yang sudah melekat pada proses, dan penyebab khusus (assignable cause atau special cause) yang merupakan kesalahan yang berlebihan. Idealnya, hanya penyebab umum yang ditunjukkan atau yang tampak dalam proses, karena hal tersebut menunjukkan bahwa proses berada dalam kondisi stabil dan dapat diprediksi (Ariani, 2004: 61). Hubungan variasi proses dan pengendalian kualitas statistik adalah pengendalian proses statistik merupakan alat untuk mendeteksi adanya sebab khusus dalam variasi atau kesalahan proses melalui analisis data. Proses dikatakan dalam pengendalian statistik apabila penyebab khusus dari penyimpangan atau variasi tersebut seperti penggunaan alat, kesalahan operator, kesalahan dalam penyiapan mesin, kesalahan penghitungan, kesalahan bahan baku dan sebagainya tidak tampak dalam proses. Sementara itu, untuk menentukan apakah proses berada dalam pengendalian, pengendalian proses statistik menggunakan alat yang disebut grafik pengendali (control chart) (Ariani, 2004: 62-63). Tujuan pokok dari pengendalian kualitas statistik adalah menyidik dengan cepat sebab-sebab terduga atau pergeseran proses sedemikian hingga penyelidikan terhadap proses itu dan tindakan pembetulan dapat dilakukan sebelum terlalu banyak unit yang tidak sesuai diproduksi (Montgomery, alih bahasa Zanzawi, 1990: 120). Ada 9 keuntungan yang dapat diperoleh jika menggunakan pengendalian kualitas secara statistik, yaitu sebagai berikut. (1) Dari rasio kualitas disadari makin baik kualitas makin tinggi rasio ini. biaya

34 19 (2) Tingkat kualitas lebih baik. (3) Menjaga kualitas lebih merata (uniform). (4) Penyediaan bahan baku yang lebih baik. (5) Penggunaan alat produksi yang lebih efisien. (6) Mengurangi kerja ulang atau pembuangan. (7) Inspeksi yang lebih baik. (8) Memperbaiki hubungan produsen dan konsumen. (9) Spesifikasi lebih baik. (Praptono, 1986: 5.1). 2.4 Alat Bantu dalam Pengendalian Kualitas Statistik Lembar Pemeriksaan (Check Sheet) Check sheet merupakan alat pengumpul dan analisis data. Tujuan digunakannya alat ini adalah untuk mempermudah proses pengumpulan data bagi tujuan-tujuan tertentu dan menyajikannya dalam bentuk yang komunikatif sehingga dapat dikonversi menjadi informasi (Tjiptono dan Diana, 2003: 193). Item A B C D E F... v v v v v... v v v v v v... v v v v Gambar 2.3 Check Sheet

35 Diagram Pareto Diagram pareto merupakan suatu gambar yang mengurutkan klasifikasi data dari kiri ke kanan menurut urutan ranking tertinggi hingga terendah (Ariani 2004: 19). Proses penyusunan diagram pareto meliputi enam langkah sebagai berikut. (1) Menentukan metode atau arti dari pengklasifikasian data, misalnya berdasarkan masalah, penyebab, jenis ketidaksesuaian, dan sebagainya. (2) Menentukan satuan yang digunakan untuk membuat urutan karakteristik-karakteristik tersebut, misalnya rupiah, frekuensi, unit dan sebagainya. (3) Mengumpulkan data sesuai dengan interval waktu yang telah ditentukan. (4) Merangkum data dan membuat ranking kategori data tersebut dari yang terbesar hingga terkecil. (5) Menghitung frekuensi kumulatif atau persentase kumulatif yang digunakan. (6) Menggambar diagram batang, menunjukkan tingkat kepentingan relatif masing-masing masalah. Mengidentifikasi beberapa hal yang penting untuk mendapat perhatian.

36 21 40 Frekuensi A B C D E F Jenis Ketidaksesuaian Gambar 2.4 Diagram Pareto Grafik Pengendali (Control Chart) Grafik pengendali merupakan teknik membuat grafik statistik yang nilainya diukur berdasarkan hasil plot karakteristik kualitas tertentu. Grafik pengendali digunakan untuk mengetahui apakah proses berada dalam kendali statistik atau tidak (Iriawan dan Astuti 2006: 314). Teknik yang paling umum dilakukan dalam pengontrolan kualitas secara statistik ialah dengan menggunakan grafik pengendali Shewhart. Grafik ini bentuknya sangat sederhana sekali, yaitu terdiri atas tiga buah garis mendatar yang sejajar (Sudjana, 1990: 420). Grafik pengendali shewart memuat: (1) Sumbu datar melukiskan nomor sampel yang diteliti, dimulai dari sampel kesatu, sampel kedua dan seterusnya. (2) Sumbu tegak menyatakan karakteristik yang sedang diteliti, misalnya rata-rata, persentase dan sebagainya.

37 22 (3) Garis Tengah (GT) melukiskan nilai baku yang akan menjadi pangkal perhitungan terjadinya penyimpangan hasil-hasil pengamatan untuk tiap sampel. (4) Batas Pengendali Atas (BPA) merupakan garis yang menyatakan penyimpamgan paling tinggi dari nilai baku terdapat sejajar di atas garis sentral. (5) Batas Pengendali Bawah (BPB) merupakan garis yang menyatakan penyimpangan paling rendah dari nilai baku terdapat sejajar di bawah garis tengah. Karakteristik yang diselidiki BPA GT BPB Nomor Sampel Gambar 2.5 Grafik Pengendali Shewart Harga-harga statistik yang diperoleh tiap sampel setelah dihitung, digambarkan dalam diagram yang biasanya berupa titik-titik. Jika titik-titik itu ada di dalam daerah yang dibatasi oleh BPA dan BPB dikatakan bahwa proses dalam kontrol. Dalam hal ini, proses dibiarkan berlangsung terus. Sekali terdapat titik yang jatuh dibawah BPB atau diatas BPA, maka proses berada diluar kontrol. Ini menandakan bahwa penyebab terduga telah

38 23 terjadi yang mempengaruhi proses tersebut. Dengan demikian perlu dicari dan dihilangkan agar proses berada dalam kontrol kembali (Sudjana, 1996: ). Batas-batas pengendali di atas dipilih sedemikian hingga apabila proses terkendali semua titik-titik sampel akan jatuh diantara kedua garis itu. Selama titik-titik terletak di dalam batas pengendali, proses dianggap dalam keadaan terkendali, dan tidak perlu tindakan apapun. Tetapi satu titik yang terletak di luar batas pengendali diinterpretasikan sebagai fakta bahwa proses tak terkendali dan diperlukan tindakan penyelidikan dan perbaikan untuk mendapatkan dan menyingkirkan sebab-sebab yang menyebabkan tingkah laku itu (Montgomery, alih bahasa Zanzawi, 1990: ). Kondisi yang berada dalam batas pengendalian statistik (in statistical control) juga dapat menunjukkan ketidaksesuaian proses, tetapi disebabkan oleh sebab umum. Idealnya, baik data rata-rata proses maupun keakurasian proses berada pada garis pusat (center line). Namun, apabila kondisi data berada di luar batas pengendali statistik (out of statistical control) sedangkan penyebab ketidaksesuaian dikarenakan oleh sebab umum, maka data tersebut dikatakan berada dalam batas pengendali statistik (Ariani, 2004: 79). Grafik pengendali dapat juga digunakan sebagai alat pengendalian manajemen guna mencapai tujuan tertentu guna mencapai tujuan tertentu berkenaan dengan kualitas proses. Garis tengah dan batas-batas pengendali mungkin nilai-nilai standar yang dipilih oleh manajemen sedemikian

39 24 hingga mereka menghendaki proses dalam keadaan terkendali pada tingkat kualitas itu (Montgomery, alih bahasa Zanzawi, 1990: 125). Data sampel dapat dituangkan dalam grafik, dan apabila penyimpangan dari keadaan terkendali diselidiki dan diperbaiki, maka akhirnya proses dapat dibawa ke keadaan terkendali pada nilai sasaran atau standar. Pemeliharaan grafik pengendali di masa mendatang akan menyidik penyimpangan berikutnya dari keadaan terkendali. Grafik pengendali telah mempunyai sejarah penggunaan yang panjang dalam dunia industri. Paling sedikit ada lima alasan menggunakan grafik pengendali, yaitu sebagai berikut. (1) Grafik pengendali adalah teknik yang telah terbukti guna meningkatkan produktivitas. (2) Grafik pengendali efektif dalam pencegahan cacat. (3) Grafik pengendali mencegah penyesuain proses yang tidak perlu. (4) Grafik pengendali memberikan informasi diagnostik. (5) Grafik pengendali memberikan informasi tentang kemampuan proses. (Montgomery, alih bahasa Zanzawi, 1990: 127). Secara garis besar grafik pengendali dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu: Grafik Pengendali Variabel Grafik pengendali variabel merupakan grafik pengendali untuk mengukur karakteristik kualitas, seperti: berat, ketebalan, panjang, volume dan diameter. Grafik pengendali variabel dibagi menjadi:

40 25 (1) Grafik pengendali rata-rata ( X chart) dan range (R chart), grafik pengendali ini digunakan untuk mengetahui rata-rata pengukuran antar subgrup dan range dalam subgrup yang diperiksa. (2) Grafik pengendali rata-rata ( X chart) dan standar deviasi (S chart), grafik pengendali ini digunakan untuk mngetahui rata-rata pengukuran antar subgrup dan standar deviasi dalam subgrup yang diperiksa (Iriawan dan Astuti, 2006: ) Grafik Pengendali Atribut Grafik pengendali atribut digunakan untuk jumlah cacat dalam produk atau bagian cacat dalam produk. Untuk menyusun grafik pengendali atribut diperlukan beberapa langkah. Menurut Besterfield (1998), langkah tersebut meliputi: (1) Menentukan sasaran yang akan dicapai. (2) Menentukan banyaknya sampel dan banyaknya observasi. (3) Mengumpulkan data. (4) Menentukan garis pusat dan batas-batas pengendali. (5) Merevisi garis pusat dan batas-batas pengendali. (Ariani 2004: ). Grafik pengendali atribut dibagi menjadi 4 (empat) jenis, yaitu: (1) Grafik pengendali p (p chart), yaitu grafik pengendali untuk proporsi unit cacat. (2) Grafik pengendali np (np chart), yaitu grafik pengendali untuk proporsi unit cacat dengan jumlah sampel sama.

41 26 (3) Grafik pengendali c (c chart), yaitu grafik pengendali untuk jumlah cacat suatu unit dengan jumlah sampel sama. (4) Grafik pengendali u (u chart), yaitu grafik pengendali untuk jumlah cacat suatu unit dengan jumlah sampel berbeda (Iriawan dan Astuti, 2006: 315) Diagram Sebab Akibat Diagram ini sering disebut diagram tulang ikan (fishbone diagram). Alat ini dikembangkan pertama kali oleh seorang pakar kualitas Jepang, yaitu Kaoru Ishikawa. Diagram sebab dan akibat digunakan untuk mengidentifikasi dan menganalisis suatu proses atau situasi dan menemukan kemungkinan penyebab suatu masalah yang terjadi (Tjiptono dan Diana, 2003: 193). Penyebab Penyebab Akibat Penyebab Penyebab Gambar 2.6 Diagram Sebab Akibat 2.5 Distribusi Binomial Di dalam matematika dikenal uraian binomial dimana untuk setiap bilangan asli n, berlaku: n n ( a + b) = x= 0 C n x a x b n x ; a, b riil

42 27 Berdasarkan uraian di atas apabila diambil a = p dan b = 1 p dengan 0 < p < 1, maka fungsi: f ( x) ( 1 p) n x n x Cx p, x = 0,1, 2,..., n = 0, x yang lain merupakan suatu fungsi kepadatan peluang (fkp) dari suatu peubah acak X, sebab: (a) f ( x) 0 untuk setiap x = 0, 1, 2,..., n n n x n x n (b) f ( x) = C p ( 1 p) = { p + ( 1 p) } = 1 x= 0 n x= 0 x Peubah acak X yang memiliki fkp f(x) tersebut di atas, dikatakan berdistribusi binomial dengan parameter n dan p disingkat X ~ B(n,p). Distribusi binomial adalah suatu model matematika yang dapat digunakan untuk mengkaji eksperimen acak yang dilakukan berulangulang secara independen sebanyak n kali, dimana: (a) Pada setiap pengulangan, hanya ada dua hasil yang mungkin. (Sebut saja sukses dan gagal ). (b) Pada setiap pengulangan, peluang sukses sama harganya. Misalnya p, jadi p = P(sukses) dan 1 p = P(gagal). (Djauhari, 1990: ). Sebelum menentukan mean dan variansi dari X ~ B(n,p) maka perlu dipelajari dulu fungsi pembangkit momen (fpm) dari X. t { p + pe } n Teorema : Jika X ~ B(n,p) maka fpm dari X adalah M(t) = ( 1 ) Bukti :

43 28 tx M(t) = E ( e ) n e Cx p 1 x= 0 tx n x n x = ( ) n t n x = ( ) ( ) p n x C x pe 1 x= 0 t { p + pe } n M(t) = ( 1 ) p Dengan menggunakan teorema di atas, dapat diperoleh mean dan t { p + pe } n variansi dari X ~ B(n,p). Karena M(t) = ( ) M M " ' () t () t d = = n p e d = = npe = npe t {( 1 p) + pe } t dt t n {( 1 p) + pe } 1 t t n 1 ( npe {( 1 p) + pe } ) dt akibatnya, mean dari X adalah μ = E = M = n = n = n n 1 maka t t n 1 t t t n {( 1 p) + pe } + npe ( n 1) pe ( 1 p) + pe ) t t n {( 1 ) } 1 t ( 1)( ) 2 { t ( 1 ) } n p + pe + n n pe p + pe 2 ( X ) ' () 0 0 p e ( 1- p) {( 1 p) + p} n 1 () 1 p 0 ( + pe ) = np dan variansi dari X adalah n 1 p n 1 2

44 29 2 σ = E = M = np + = np + = np 2 ( X ) E( X ) " = np + n = np np 2 [ ] 2 ( 0) μ 2 n 2 n( n 1) p ( 1 p + p) ( np) n( n 1) p n p 2 p 2 ( 1 p) 2 np 2 n 2 p 2 2 Jadi mean dan variansi dari X ~ B(n,p) masing masing adalah μ = np dan σ 2 = np( 1- p). Jika X 2 1,X,..., X,i = 1, 2,...,n adalah sampel acak berukuran n i dari X~ i B(n,p) maka mean dari X adalah μ X = E ( X ) 1 = E n i= 1 n i= 1 n 1 = E n n 1 = E n X i karena ( ) = μ i= 1 X i X i ( X ) i E untuk semua i = 1, 2,...,n maka: μ X n 1 = μ n i= 1 1 = nμ n = μ karena μ = np maka: μ X = np Sedangkan variansi dari X adalah

45 30 σ 2 X = VarX 1 = Var n i= 1 n i= 1 n 1 = Var 2 n n 1 = Var 2 n i= 1 X i X i ( X ) i 2 karena ( ) = σ Var untuk semua i = 1, 2,...,n maka: X i σ 2 X n 1 2 = 2 σ n i= = nσ 2 n 2 σ = n 2 karena = np( 1 p) σ maka: σ 2 X np = = p ( 1 p) n ( 1- p) Jadi mean dan variansi dari X masing-masing adalah μ X = np dan 2 = p( - p) σ. X 1 Distribusi binomial kerap kali digunakan dalam pengendalian kualitas. Ini adalah model probabilitas yang cocok untuk pengambilan sampel dari populasi yang besar tak berhingga (Montgomery, alih bahasa Zanzawi, 1990: 42). Suatu peubah acak yang kerap kali timbul dalam pengendalian kualitas statistik adalah

46 31 pˆ = X n dimana X adalah banyak item yang tak sesuai yang terdapat dalam sampel acak n item., X berdistribusi binomial dengan parameter n dan p, dengan p sebagai perbandingan banyak item yang cacat atau tak sesuai dalam sampel dengan ukuran sampel itu atau dinamakan bagian cacat sampel atau bagian tak sesuai sampel (Montgomery, alih bahasa Zanzawi, 1990: 43). Distribusi peubah acak pˆ dapat diperoleh dari distribusi binomial. Sehingga, menentukan mean dan variansi pˆ adalah μ pˆ = E ( pˆ ) X = E n 1 = E n 1 = np n = p ( X ) dan σ 2 pˆ = Var ( pˆ ) X = Var n 1 = Var 2 n 1 = n p = n ( X ) np( 1- p) 2 ( 1 p)

47 32 Jadi mean dan variansi dari pˆ masing - masing adalah μ p dan pˆ = ( 1- p) p σ 2 pˆ =. n 2.6 Grafik Pengendali p Grafik pengendali p digunakan untuk hal-hal yang berhubungan dengan proporsi dari produk yang tidak sesuai spesifikasi kualitas atau proporsi produk yang cacat dalam suatu proses produksi. Proporsi yang tidak sesuai dengan spesifikasi didefinisikan sebagai rasio banyaknya item yang tidak sesuai spesifikasi dalam suatu populasi terhadap total banyaknya item dalam populasi itu. Asas-asas statistik yang mendasari untuk grafik pengendali p didasarkan atas distribusi binomial. Misalkan proses produksi bekerja dalam keadaan stabil, sehingga probabilitas bahwa suatu unit akan tidak sesuai dengan spesifikasi adalah p, dan unit yang diproduksi berurutan adalah independen. Maka tiap unit yang diproduksi merupakan realisasi peubah acak Bernoulli dengan parameter p. Apabila sampel acak dengan n unit produk dipilih, dan D adalah banyak unit produk yang tak sesuai maka D berdistribusi binomial dengan parameter n dan p berikut ini. n x n-x P{ D = x} = C p ( - p) x = x 1 0,1,...,n (2.1) Mean dan variansi peubah acak D masing-masing adalah np dan np(1-p). Proporsi sampel yang tidak sesuai spesifikasi kualitas (sebesar D) terhadap ukuran sampel n, yaitu:

48 33 D pˆ = (2.2) n dimana: pˆ = proporsi ketidaksesuaian dalam setiap sampel. D = banyaknya unit yang tidak sesuai dalam setiap sampel. n = banyaknya sampel yang diambil pada setiap observasi. (Montgomery, alih bahasa Zanzawi, 1990: 143). Distribusi peubah acak pˆ dapat diperoleh dari distribusi binomial sehingga mean dan variansi pˆ masing - masing adalah dan μ p (2.3) pˆ = ( 1 - p) 2 p σ pˆ = (2.4) n Jika w suatu statistik yang mengukur suatu karakteristik kualitas, dan jika mean w adalah μ w dan variansi w adalah grafik pengendali shewart adalah sebagai berikut. σ, maka model umum 2 w BPA = μ w + kσ w Garis Tengah (GT) = μ w (2.5) BPB = μ w kσ w dengan k adalah jarak batas pengendali dari garis tengah, dalam kelipatan deviasi standar w. Biasanya dipilih k = 3 (Montgomery, alih bahasa Zanzawi, 1990: 144).

49 34 Jika proporsi yang sebenarnya dari unit-unit yang tidak sesuai spesifikasi telah diketahui dalam produksi atau nilai standar telah ditentukan oleh manajemen yaitu sebesar p maka garis tengah dan batas pengendali grafik pengendali p dapat ditentukan sebagai berikut. BPA = p + 3 p ( 1 - p ) n GT = p (2.6) BPB = p 3 p ( 1- p ) n Dalam prakteknya, nilai p yang sebenarnya jarang diketahui dengan pasti sehingga p harus ditaksir dari data observasi. Prosedur yang umum adalah memilih m sampel pendahuluan, masing-masing berukuran n. Sebagai aturan umum, m haruslah 20 atau 25. Kemudian jika D i menyatakan banyaknya unit tak sesuai atau cacat dalam sampel i, maka untuk menghitung proporsi ketidaksesuaian dalam sampel ke-i itu adalah sebagai berikut. D i pˆ i =, i = 1, 2,...,m (2.7) ni dimana: pˆ i = proporsi ketidaksesuaian dalam sampel ke-i. D i = banyaknya unit yang tidak sesuai dalam sampel ke-i. n i = banyaknya sampel ke-i yang diambil pada setiap observasi. (Montgomery, alih bahasa Zanzawi, 1990: 145).

50 35 Rata-rata dari proporsi sampel-sampel yang tidak sesuai spesifikasi adalah p = m i= 1 D mn i = m i= 1 m pˆ i (2.8) dimana: p = rata-rata dari proporsi atau garis tengah grafik pengendali p. D i = banyaknya unit yang tidak sesuai dalam sampel ke-i. pˆ i = proporsi ketidaksesuaian dalam sampel ke-i. m = banyaknya observasi yang dilakukan. n = banyaknya sampel yang diambil pada setiap observasi. (Montgomery, alih bahasa Zanzawi, 1990: 145). Statistik p dipergunakan sebagai penaksir bagi nilai p yang tidak diketahui. Sehingga garis tengah dan batas pengendali grafik pengendali p untuk batas 3 σ dengan banyak sampel konstan adalah p( 1 - p) BPA = p + 3 n GT = p (2.9) p( 1- p) BPB = p 3 n

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Statistic Quality Control (SQC) Statistik merupakan teknik pengambilan keputusan tentang suatu proses atau populasi berdasarkan pada suatu analisa informasi yang terkandung di

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kualitas (Quality)

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Kualitas (Quality) BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam dunia industri banyak sekali hal-hal yang dapat mempengaruhi proses produksi, salah satunya yang menjadikan penentu suatu keberhasilan produksi adalah kualitas dari barang yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Operasi Untuk mengelola suatu perusahaan atau organisasi selalu dibutuhkan sistem manajemen agar tujuan dari perusahaan atau organisasi tersebut dapat tercapai.

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PROSES PRODUKSI PT CITA JASA TEXTILE DALAM UPAYA MENGENDALIKAN KUALITAS PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL p Tugas Akhir Disusun sebagai salah satu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 23 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi mengenai Kualitas Saat kata kualitas digunakan, kita mengartikannya sebagai suatu produk atau jasa yang baik yang dapat memenuhi keinginan kita. Menurut ANSI/ASQC Standard

Lebih terperinci

APLIKASI TEORI PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI PADA PENGEMASAN GULA TEBU DI PT. INDUSTRI GULA NUSANTARA CEPIRING-KENDAL

APLIKASI TEORI PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI PADA PENGEMASAN GULA TEBU DI PT. INDUSTRI GULA NUSANTARA CEPIRING-KENDAL APLIKASI TEORI PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI PADA PENGEMASAN GULA TEBU DI PT. INDUSTRI GULA NUSANTARA CEPIRING-KENDAL S K R I P S I Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains pada Universitas Negeri

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Defenisi Mutu Dalam dunia industri baik industri jasa maupun manufaktur mutu adalah faktor kunci yang membawa keberhasilan bisnis, pertumbuhan dan peningkatan posisi bersaing.

Lebih terperinci

KULIAH 4-6 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK DATA VARIABEL

KULIAH 4-6 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK DATA VARIABEL KULIAH 4-6 PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIKA UNTUK DATA VARIABEL KOMPETENSI Mahasiswa dapat menyusun peta pengendali kualitas proses statistika untuk data variabel dengan menggunakan software statistika,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Bab ini terdiri dari 3 bagian. Pada bagian pertama diberikan tinjauan pustaka dari penelitian sebelumnya. Pada bagian kedua diberikan teori penunjang untuk mencapai tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh para konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. Kualitas yang baik BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kualitas Kualitas merupakan aspek yang harus diperhatikan oleh perusahaan, karena kualitas merupakan aspek utama yang diperhatikan oleh para konsumen dalam memenuhi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan perekonomian Indonesia berada pada tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan perekonomian Indonesia berada pada tingkat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perkembangan perekonomian Indonesia berada pada tingkat pertumbuhan yang kurang menggembirakan, hal ini merupakan dampak dari adanya resesi perekonomian

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang memproduksi kemeja pria dewasa dengan harga Rp. 41.000 Rp. 42.500 perkemeja.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1 PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era saat ini, perekonomian adalah salah satu sektor pembangunan yang penting dan harus benar-benar diperhatikan dalam suatu negara. Apalagi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 PENGERTIAN KUALITAS Kualitas merupakan faktor dasar yang mempengaruhi pilihan konsumen untuk berbagai jenis produk dan jasa yang berkembang pesat dewasa ini. Kualitas secara langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem kualitas begitu penting dan diperlukan dalam dunia usaha untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Sistem kualitas begitu penting dan diperlukan dalam dunia usaha untuk dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sistem kualitas begitu penting dan diperlukan dalam dunia usaha untuk dapat bersaing dan meningkatkan keunggulan kompetitif dengan perusahaan lain yang sejenis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi, pertumbuhan industri berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi, pertumbuhan industri berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan teknologi, pertumbuhan industri berkembang semakin pesat. Dampaknya adalah persaingan antar industri semakin ketat, terutama industri

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Operasi Dalam mengelolah suatu perusahaan atau organisasi dibutuhkan sistem manajemen agar tujuan dari perusahaan atau organisasi dapat tercapai. Manajemen

Lebih terperinci

2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang

2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan. proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang 27 2. Pengawasan atas barang hasil yang telah diselesaikan Walaupun telah diadakan pengawasan kualitas dalam tingkat-tingkat proses, tetapi hal ini tidak dapat menjamin bahwa tidak ada hasil yang rusak

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar dari Kualitas Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda, dan bervariasi dari yang konvensional sampai yang lebih strategik. Definisi konvensional dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan 26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Identifikasi Sampel Penelitian Sampel merupakan sebagian anggota dari populasi yang dipilih dengan suatu prosedur tertentu dan diharapkan dapat mewakili suatu populasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI Kualitas adalah segala sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan (meeting the needs of customers) (Gasperz, 2006). Pengendalian kualitas secara statistik dengan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 12 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Jasa Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Kata jasa itu sendiri mempunyai banyak arti, dari mulai pelayanan personal sampai jasa sebagai suatu

Lebih terperinci

SKRIPSI. Hak Cipta milik UPN "Veteran" Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI. Hak Cipta milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. ANALISIS DEFECT PADA PROSES PRODUKSI DENGAN METODE QCC (QUALITY CONTROL CIRCLE) DAN SEVEN TOOLS DI PT. HILON SURABAYA (STUDI KASUS FINISHING PRODUK MATRAS) SKRIPSI Oleh : ANDRI HERMAWAN 0532010128 JURUSAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Mutu Karakteristik lingkungan dunia usaha saat ini ditandai oleh perkembangan yang cepat disegala bidang yang menuntut kepiawaian manajemen dalam mengantisipasi setiap

Lebih terperinci

ANALISIS KEMAMPUAN PROSES PADA DATA BERDISTRIBUSI BINOMIAL

ANALISIS KEMAMPUAN PROSES PADA DATA BERDISTRIBUSI BINOMIAL ANALISIS KEMAMPUAN PROSES PADA DATA BERDISTRIBUSI BINOMIAL Makalah Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengendalian Kualitas Statistik Yang Dibina Oleh Bapak Hendro Permadi Nama Kelompok: Sudarsono (309312422762)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Sejarah Pengendalian Kualitas Pada tahun 1924, W.A. Shewart dari Bell Telephone Laboratories mengembangkan diagram atau grafik statistik untuk mengendalikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen operasi merupakan salah satu dari tiga fungsi utama pada

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen operasi merupakan salah satu dari tiga fungsi utama pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Manajemen operasi merupakan salah satu dari tiga fungsi utama pada setiap organisasi, ketiga fungsi tersebut adalah pemasaran, operasi, dan keuangan. Kerja

Lebih terperinci

SEMINAR TUGAS AKHIR NP CONTROL CHART BY USING BAYESIAN APPROACH PETA KENDALI NP MENGGUNAKAN PENDEKATAN BAYESIAN. Oleh : Rizckha Septiana

SEMINAR TUGAS AKHIR NP CONTROL CHART BY USING BAYESIAN APPROACH PETA KENDALI NP MENGGUNAKAN PENDEKATAN BAYESIAN. Oleh : Rizckha Septiana SEMINAR TUGAS AKHIR PETA KENDALI NP MENGGUNAKAN PENDEKATAN BAYESIAN NP CONTROL CHART BY USING BAYESIAN APPROACH Oleh : Rizckha Septiana 1207 100 004 Dosen Pembimbing: Dra. Laksmi Prita Wardhani, M.Si,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 38 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Untuk mendukung perhitungan statistikal pengendalian proses maka diperlukan data. Data adalah informasi tentang sesuatu, baik yang bersifat kualitatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menentukan produk dan jasa yang digunakan (Ariani, 2004). Konsumen

BAB I PENDAHULUAN. untuk menentukan produk dan jasa yang digunakan (Ariani, 2004). Konsumen 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Kualitas merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi konsumen untuk menentukan produk dan jasa yang digunakan (Ariani, 2004). Konsumen biasanya memilih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan dalam bentuk apapun akan berorientasi pada pencarian laba

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan dalam bentuk apapun akan berorientasi pada pencarian laba BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Penelitian Sebuah perusahaan dalam bentuk apapun akan berorientasi pada pencarian laba yang maksimal dengan modal yang tersedia. Dengan demikian perusahaan akan mencari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Persyaratan utama untuk mencapai kepuasan pelanggan (customer

BAB II LANDASAN TEORI. Persyaratan utama untuk mencapai kepuasan pelanggan (customer BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep SPC dan Pengendalian Kualitas Persyaratan utama untuk mencapai kepuasan pelanggan (customer satisfaction) dalam dunia industri manufaktur adalah kualitas dari produk maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau kualitas. Dalam dunia industri, kualitas barang yang dihasilkan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. atau kualitas. Dalam dunia industri, kualitas barang yang dihasilkan merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi yang semakin kompetitif ini, setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan persaingan akan memberikan perhatian penuh pada mutu atau kualitas.

Lebih terperinci

STATISTICAL PROCESS CONTROL

STATISTICAL PROCESS CONTROL STATISTICAL PROCESS CONTROL Sejarah Statistical Process Control Sebelum tahun 1900-an, industri AS umumnya memiliki karakteristik dengan banyaknya toko kecil menghasilkan produk-produk sederhana, seperti

Lebih terperinci

PENERAPAN DIAGRAM KONTROL IMPROVED GENERALIZED VARIANCE PADA PROSES PRODUKSI HIGH DENSITY POLYETHYLENE (HDPE)

PENERAPAN DIAGRAM KONTROL IMPROVED GENERALIZED VARIANCE PADA PROSES PRODUKSI HIGH DENSITY POLYETHYLENE (HDPE) PENERAPAN DIAGRAM KONTROL IMPROVED GENERALIZED VARIANCE PADA PROSES PRODUKSI HIGH DENSITY POLYETHYLENE (HDPE) (Studi Kasus Di CV. Garuda Plastik Karangawen) SKRIPSI Disusun Oleh: Nama : Rahma Kurnia Widyawati

Lebih terperinci

ANALISIS PETA KENDALI-p MENGGUNAKAN KUALITAS FUZZY PADA PERGESERAN NILAI RATA-RATA DAN VARIANSI DARI SUATU PROSES ROLLITA PUTRI KARENI ( )

ANALISIS PETA KENDALI-p MENGGUNAKAN KUALITAS FUZZY PADA PERGESERAN NILAI RATA-RATA DAN VARIANSI DARI SUATU PROSES ROLLITA PUTRI KARENI ( ) SEMINAR TUGAS AKHIR ANALISIS PETA KENDALI-p MENGGUNAKAN KUALITAS FUZZY PADA PERGESERAN NILAI RATA-RATA DAN VARIANSI DARI SUATU PROSES ROLLITA PUTRI KARENI (1207 100 067) Dosen Pembimbing Dra. Laksmi Prita

Lebih terperinci

PEMODELAN KUALITAS PROSES

PEMODELAN KUALITAS PROSES TOPIK 6 PEMODELAN KUALITAS PROSES LD/SEM II-03/04 1 1. KERANGKA DASAR Sampling Penerimaan Proses Produksi Pengendalian Proses MATERIAL PRODUK PRODUK BAIK SUPPLIER Manufacturing Manufacturing KONSUMEN PRODUK

Lebih terperinci

PERAN STATISTIKA DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN INDUSTRI Pengendalian Mutu dengan Bantuan Statistika

PERAN STATISTIKA DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN INDUSTRI Pengendalian Mutu dengan Bantuan Statistika PERAN STATISTIKA DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN INDUSTRI Pengendalian Mutu dengan Bantuan Statistika Muhammad Arif Tiro Program Studi Statistika FMIPA Universitas Negeri Makassar Abstrak Salah satu alat

Lebih terperinci

Pengendalian Kualitas Statistik. Lely Riawati

Pengendalian Kualitas Statistik. Lely Riawati 1 Pengendalian Kualitas Statistik Lely Riawati 2 SQC DAN SPC SPC dan SQC bagian penting dari TQM (Total Quality Management) Ada beberapa pendapat : SPC merupakan bagian dari SQC Mayelett (1994) cakupan

Lebih terperinci

Statistical Process Control

Statistical Process Control Natasya Christy Mukuan 1701344251 LD21 Statistical Process Control Sejarah Statistical Process Control (SPC) Sebelum tahun 1900-an, industri AS umumnya memiliki karakteristik dengan banyaknya toko kecil

Lebih terperinci

KOMPUTASI METODE EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI MENGGUNAKAN GUI MATLAB

KOMPUTASI METODE EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI MENGGUNAKAN GUI MATLAB KOMPUTASI METODE EXPONENTIALLY WEIGHTED MOVING AVERAGE UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PRODUKSI MENGGUNAKAN GUI MATLAB (STUDI KASUS : PT Djarum Kudus SKT Brak Megawon III) SKRIPSI Disusun Oleh : IYAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan ketat antar industri khususnya industri rumahan atau home industry.

BAB I PENDAHULUAN. persaingan ketat antar industri khususnya industri rumahan atau home industry. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi ini telah membawa banyak dampak ke semua negara, termasuk Indonesia khususnya karena banyak sekali industri baik yang berskala besar maupun

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Globalisasi dan kemudahan untuk mengakses informasi dari seluruh dunia, membawa perubahan yang sangat besar dalam kehidupan manusia. Perubahan itu juga Mempengaruhi dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang pesat, baik industri dalam skala besar dan menengah, maupun dalam skala

BAB I PENDAHULUAN. yang pesat, baik industri dalam skala besar dan menengah, maupun dalam skala BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini pertumbuhan industri di Indonesia mengalami peningkatan yang pesat, baik industri dalam skala besar dan menengah, maupun dalam skala kecil dan rumah

Lebih terperinci

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No.1, (2017) ( X Print) A 6

JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No.1, (2017) ( X Print) A 6 JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No.1, (2017) 2337-3520 (2301-928X Print) A 6 Perbandingan Diagram Kontrol X Shewhart dan X VSSI (Variable Sample Size and Sampling Interval) dalam Pengendalian Kualitas

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Kimia pada Universitas Negeri Semarang. Oleh Mohammad Chanifuddin

SKRIPSI. Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Kimia pada Universitas Negeri Semarang. Oleh Mohammad Chanifuddin KESIAPAN SMA/MA DI KABUPATEN BLORA TERHADAP KEBUTUHAN PERALATAN DAN BAHAN PRAKTIKUM DALAM PELAKSANAAN UJIAN PRAKTIK KIMIA SEBAGAI SYARAT KELULUSAN SISWA SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terlihat pada cepatnya perubahan selera konsumen terhadap suatu produk. Oleh sebab

BAB I PENDAHULUAN. terlihat pada cepatnya perubahan selera konsumen terhadap suatu produk. Oleh sebab BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi saat ini, persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik di pasar nasional maupun di pasar internasional. Meningkatnya persaingan bisnis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu perusahaan manufaktur, sistem manajemen harus

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu perusahaan manufaktur, sistem manajemen harus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di dalam suatu perusahaan manufaktur, sistem manajemen harus diperhatikan dengan baik, guna membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya yaitu mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE CONTROL CHART. sebagai metode grafik yang di gunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proses

BAB III METODE CONTROL CHART. sebagai metode grafik yang di gunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proses BAB III METODE CONTROL CHART 3.1 Control Chart Peta kendali atau Control Chart merupakan suatu teknik yang dikenal sebagai metode grafik yang di gunakan untuk mengevaluasi apakah suatu proses berada dalam

Lebih terperinci

BAB II ANALISIS BIAYA MUTU. meningkatkan permintaan pelanggan dan mengurangi biaya. Mutu merupakan

BAB II ANALISIS BIAYA MUTU. meningkatkan permintaan pelanggan dan mengurangi biaya. Mutu merupakan BAB II ANALISIS BIAYA MUTU 2. 1. Mutu Memberikan perhatian yang lebih pada mutu suatu produk atau jasa, dapat meningkatkan profitabilitas. Hal tersebut dapat dilakukan dengan meningkatkan permintaan pelanggan

Lebih terperinci

7 Basic Quality Tools. 14 Oktober 2016

7 Basic Quality Tools. 14 Oktober 2016 7 Basic Quality Tools 14 Oktober 2016 Dr. Kaoru Ishikawa (1915 1989) Adalah seorang ahli pengendalian kualitas statistik dari Jepang. As much as 95% of quality related problems in the factory can be solved

Lebih terperinci

(Studi Kasus di PT Panca Bintang Tunggal Sejahtera)

(Studi Kasus di PT Panca Bintang Tunggal Sejahtera) PENINGKATAN PRODUKTIVITAS BENANG POLYESTER COTTON 45 MELALUI ANALISIS TOTAL QUALITY CONTROL (Studi Kasus di PT Panca Bintang Tunggal Sejahtera) SKRIPSI Disusun Oleh : Afifah Alrizqi NIM. J2E 009 011 JURUSAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya dan faktor penyebab banyaknya re-work dari proses produksi kursi pada PT. SUBUR MANDIRI, yang merupakan

Lebih terperinci

PENERAPAN DIAGRAM KONTROL T2 HOTELLING PADA PROSES PRODUKSI KACA. Skripsi. Disusun Oleh : Muhammad Hilman Rizki Abdullah

PENERAPAN DIAGRAM KONTROL T2 HOTELLING PADA PROSES PRODUKSI KACA. Skripsi. Disusun Oleh : Muhammad Hilman Rizki Abdullah PENERAPAN DIAGRAM KONTROL T2 HOTELLING PADA PROSES PRODUKSI KACA Skripsi Disusun Oleh : Muhammad Hilman Rizki Abdullah 24010210120022 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Produksi merupakan sebuah siklus yang dilakukan oleh perusahaan dalam penyediaan barang atau jasa yang akan ditawarkan kepada pasar demi keberlangsungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan masalah Bagaimana cara pengendalian kualitas proses statistik pada data variabel.

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan masalah Bagaimana cara pengendalian kualitas proses statistik pada data variabel. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengendalian Kualitas Statistik (Statistical Quality Control) secara garis besar digolongkan menjadi dua, yakni pengendalian proses statistik (statistical process control)

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PROSES PRODUKSI 2.1.1 Pengertian Proses Produksi Proses produksi adalah metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB II PEMBAHASAN Pengertian Kualitas Statistik

BAB II PEMBAHASAN Pengertian Kualitas Statistik BAB I PENDAHULUAN Kualitas dan manajemen kualitas telah mengalami evolusi menjadi yang TQM (Total Quality Management), filosofi TQM berisi dua komponen yang saling berhubungan, yaitu sistem manajemen dansistem

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Statistical Process Control (SPC) Statistical Process Control (SPC) merupakan teknik penyelesaian masalah yang digunakan sebagai pemonitor, pengendali, penganalisis, pengelola,

Lebih terperinci

BAB III PENGENDALIAN KUALITAS MULTIVARIAT. menghasilkan produk dengan kualitas yang baik, haruslah dilakukan pengendalian

BAB III PENGENDALIAN KUALITAS MULTIVARIAT. menghasilkan produk dengan kualitas yang baik, haruslah dilakukan pengendalian BAB III PENGENDALIAN KUALITAS MULTIVARIAT Seperti yang telah dibahas pada bab sebelumnya bahwa untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang baik, haruslah dilakukan pengendalian pada proses produksinya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan data, melalui penggunaan metode statistik dapat mengetahui bahwa

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan data, melalui penggunaan metode statistik dapat mengetahui bahwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, kualitas menjadi tulang punggung keberhasilan suatu perusahaan dalam menjalankan roda perekonomian. Kualitas yang baik akan menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah kegiatan usaha peranan manajemen sangatlah penting, karena

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah kegiatan usaha peranan manajemen sangatlah penting, karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam sebuah kegiatan usaha peranan manajemen sangatlah penting, karena berguna untuk membantu usaha tersebut untuk mencapai tujuannya yaitu memberikan keuntungan

Lebih terperinci

Statistical Process Control

Statistical Process Control Statistical Process Control Sachbudi Abbas Ras abbasras@yahoo.com Lembar 1 Flow Chart (dengan Stratifikasi): Grafik dari tahapan proses yang membedakan data berdasarkan sumbernya. Lembar Pengumpulan Data:

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kualitas Secara Umum Definisi dari kualitas suatu produk adalah sebagai kesanggupan atau kemampuan suatu produk untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam kondisi tertentu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebebasan untuk memilih aneka jenis dan kualitas barang dan atau jasa sesuai

BAB I PENDAHULUAN. kebebasan untuk memilih aneka jenis dan kualitas barang dan atau jasa sesuai 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan dan perkembangan perekonomian umumnya dan khususnya di bidang perindustrian dan perdagangan nasional telah menghasilkan berbagai variasi barang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah proses produksi di PT. XY, sedangkan objek penelitian ini adalah perbaikan dan meminimalisir masalah pada proses produksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam persaingan pasar yang amat ketat seperti sekarang ini, industri harus menjaga kualitas produk atau jasa mereka tetap terjamin. Hal ini dikarenakan agar konsumen

Lebih terperinci

Pengendalian Kualitas Data Atribut Multivariat dengan Mahalanobis Distance dan T2 Hotelling (Studi Kasus PT Metec Semarang) SKRIPSI

Pengendalian Kualitas Data Atribut Multivariat dengan Mahalanobis Distance dan T2 Hotelling (Studi Kasus PT Metec Semarang) SKRIPSI Pengendalian Kualitas Data Atribut Multivariat dengan Mahalanobis Distance dan T2 Hotelling (Studi Kasus PT Metec Semarang) SKRIPSI Disusun oleh : ALFAHARI ANGGORO NIM. 24010210141045 DEPARTEMEN STATISTIKA

Lebih terperinci

Analisis Kualitas Tenun Sarung Menggunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. PTI Pekalongan

Analisis Kualitas Tenun Sarung Menggunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. PTI Pekalongan Analisis Kualitas Tenun Sarung Menggunakan Metode Statistical Quality Control Di PT. PTI Pekalongan Arief Hadi Prasetyo *1) dan Kariyam 2) 1) Statistika, FMIPA, Universitas Islam Indonesia, Jalan Kaliurang

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap tahun 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap tahun 2005/2006 Abstrak UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap tahun 2005/2006 ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI BUKU MATEMATIKA DENGAN METODE SPC DI PT. PRATASEJATI MANDIRI

Lebih terperinci

III Control chart for variables. Pengendalian Kualitas TIN-212

III Control chart for variables. Pengendalian Kualitas TIN-212 III Control chart for variables Pengendalian Kualitas TIN-212 Common dan Assignable causes of variation Variabilitas dapat dibagi ke dalam dua kategori: 1. Common causes of variation. Variasi ini merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi yang semakin kompetitif ini, setiap perusahaan yang ingin

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi yang semakin kompetitif ini, setiap perusahaan yang ingin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi yang semakin kompetitif ini, setiap perusahaan yang ingin memenangkan persaingan dituntut untuk memperhatikan kualitas produk yang akan dihasilkan.

Lebih terperinci

BAB II BIAYA MUTU. kemampuan suatu produk untuk memenuhi atau melebihi harapan. konsumen ( Hansen and Mowen, 2000, hal: 30 )

BAB II BIAYA MUTU. kemampuan suatu produk untuk memenuhi atau melebihi harapan. konsumen ( Hansen and Mowen, 2000, hal: 30 ) 12 BAB II BIAYA MUTU A. MUTU 1. Definisi Mutu Mutu bila diterjemahkan ke dalam bahasa bisnis adalah kemampuan suatu produk untuk memenuhi atau melebihi harapan konsumen ( Hansen and Mowen, 2000, hal: 30

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pasar nasional negara lain. Dalam menjaga konsistensinya perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pasar nasional negara lain. Dalam menjaga konsistensinya perusahaan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kualitas Banyaknya perusahaan di era globalisasi memicu keberadaan produk lokal dan nasional tidak akan luput dari tuntutan persaingan, selain itu juga mempunyai peluang

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK GARAM PADA PT. SUSANTI MEGAH SURABAYA Retno Indriartiningtias Laboratorium Ergonomi dan APK Jurusan Teknik Industri Universitas Trunojoyo, Madura Email : artiningtias@yahoo.com

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DALAM UPAYA MENURUNKAN TINGKAT KEGAGALAN PRODUK JADI

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DALAM UPAYA MENURUNKAN TINGKAT KEGAGALAN PRODUK JADI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DALAM UPAYA MENURUNKAN TINGKAT KEGAGALAN PRODUK JADI Ni Luh Putu Hariastuti putu_hrs@yahoo.com Jurusan Teknik industri, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Adhitama

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

DAFTAR PUSTAKA KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR Alhamdulillahi Rabbil alamin, Puji dan syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta ala. Karena atas izin-nya, makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat sebagai tugas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan gambaran dari tahapan yang dilalui dalam menyelesaikan suatu masalah yang ditemui dalam sebuah penelitian, dimana dibuat berdasarkan latar belakang

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PROSES PRODUKSI PERCETAKAN BUKU DI CV. ANEKA ILMU SEMARANG

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PROSES PRODUKSI PERCETAKAN BUKU DI CV. ANEKA ILMU SEMARANG PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PADA PROSES PRODUKSI PERCETAKAN BUKU DI CV. ANEKA ILMU SEMARANG skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Program Studi Matematika

Lebih terperinci

PENERAPAN DIAGRAM KONTROL IMPROVED GENERALIZED VARIANCE PADA PROSES PRODUKSI HIGH DENSITY POLYETHYLENE (HDPE)

PENERAPAN DIAGRAM KONTROL IMPROVED GENERALIZED VARIANCE PADA PROSES PRODUKSI HIGH DENSITY POLYETHYLENE (HDPE) ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2014, Halaman 121-130 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENERAPAN DIAGRAM KONTROL IMPROVED GENERALIZED VARIANCE PADA

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK SEPATU DAN SANDAL WANITA DENGAN METODE SPC (STATISTICAL PROCESS CONTROL) PADA PT.

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK SEPATU DAN SANDAL WANITA DENGAN METODE SPC (STATISTICAL PROCESS CONTROL) PADA PT. ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK SEPATU DAN SANDAL WANITA DENGAN METODE SPC (STATISTICAL PROCESS CONTROL) PADA PT. GRAMIDO SKRIPSI Oleh : Chrestella - 0900794800 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis yang semakin meningkat secara ketat berdampak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan bisnis yang semakin meningkat secara ketat berdampak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis yang semakin meningkat secara ketat berdampak terhadap persaingan bisnis yang semakin tinggi dan tajam baik di pasar domestik maupun pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Zaman sekarang ini terdapat persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Zaman sekarang ini terdapat persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Zaman sekarang ini terdapat persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha dan cara-cara yang dikembangkan untuk mencapai tujuan, sasaran oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Daya saing dalam era globalisasi pada perusahaan dan industri yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Daya saing dalam era globalisasi pada perusahaan dan industri yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daya saing dalam era globalisasi pada perusahaan dan industri yang semakin maju, industri konveksi pun semakin berkembang pesat mengikuti irama pembangunan ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perekonomian telah memasuki era globalisasi yang akan diwarnai

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini perekonomian telah memasuki era globalisasi yang akan diwarnai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini perekonomian telah memasuki era globalisasi yang akan diwarnai dengan revolusi di segala bidang, yang membuat faktor-faktor produksi seperti

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK Pendahuluan Kualitas / Mutu : Ukuran tingkat kesesuaian barang/ jasa dg standar/spesifikasi yang telah ditentukan/ ditetapkan. Pengendalian

Lebih terperinci

MANAJEMEN OPERASIONAL M. KURNIAWAN. DP BAB 3 MANAJEMEN KUALITAS

MANAJEMEN OPERASIONAL M. KURNIAWAN. DP BAB 3 MANAJEMEN KUALITAS MANAJEMEN OPERASIONAL M. KURNIAWAN. DP BAB 3 MANAJEMEN KUALITAS DEFINISI KUALITAS Fitur dan karakteristik produk yang mempengaruhi kepuasan pelanggan, cocok untuk digunakan Pengguna: Apa kata pelanggan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kualitas Pengertian Kualitas Dimensi Kualitas

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kualitas Pengertian Kualitas Dimensi Kualitas BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kualitas 2.1.1. Pengertian Kualitas Dalam buku yang berjudul Manajemen Operasi, Heizer & Render (2009:301) mendefinisikan pengertian kualitas sebagaimana dijelaskan oleh American

Lebih terperinci

PENERAPAN PENGENDALIAN KUALITAS JENIS VARIABEL PADA PRODUKSI MAKANAN (Studi Kasus pada Pabrik Wingko Babat Cap Moel Semarang)

PENERAPAN PENGENDALIAN KUALITAS JENIS VARIABEL PADA PRODUKSI MAKANAN (Studi Kasus pada Pabrik Wingko Babat Cap Moel Semarang) PENERAPAN PENGENDALIAN KUALITAS JENIS VARIABEL PADA PRODUKSI MAKANAN (Studi Kasus pada Pabrik Wingko Babat Cap Moel Semarang) SKRIPSI Disusun Oleh : PRAMESTIARA DEWIGA 24010211130023 JURUSAN STATISTIKA

Lebih terperinci

BAB II BIAYA MUTU. kebendaan sangat umum sehingga tidak menawarkan makna oprasional. Secara oprasional

BAB II BIAYA MUTU. kebendaan sangat umum sehingga tidak menawarkan makna oprasional. Secara oprasional 10 BAB II BIAYA MUTU 2.1. Mutu 2.1.1. Pengertian Mutu Mutu adalah ukuran relatif dari kebendaan. Mendefinisikan mutu dalam rangka kebendaan sangat umum sehingga tidak menawarkan makna oprasional. Secara

Lebih terperinci

ANALISIS GRAFIK KENDALI np YANG DISTANDARISASI UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS DALAM PROSES PENDEK

ANALISIS GRAFIK KENDALI np YANG DISTANDARISASI UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS DALAM PROSES PENDEK ANALISIS GRAFIK KENDALI np YANG DISTANDARISASI UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS DALAM PROSES PENDEK Yayuk Nurkotimah dan Fachrur Rozi Jurusan Matematika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang e-mail: ocy_cute9@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada era globalisasi ini semakin marak bemunculan perusahaan-perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada era globalisasi ini semakin marak bemunculan perusahaan-perusahaan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Operasi Pada era globalisasi ini semakin marak bemunculan perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur maupun jasa. Perusahaan tersebut melakukan aktivitas

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Setelah mengevaluasi berbagai data-data kegiatan produksi, penulis mengusulkan dasar evaluasi untuk mengoptimalkan sistem produksi produk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan Sanggar Pusaka

BAB III METODE PENELITIAN. dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan Sanggar Pusaka BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian. Penelitian ini akan dilakukan pada proses bahan baku, proses produksi, dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan

Lebih terperinci

Pendahuluan. Pengendalian Kualitas Statistika. Ayundyah Kesumawati. Prodi Statistika FMIPA-UII. September 30, 2015

Pendahuluan. Pengendalian Kualitas Statistika. Ayundyah Kesumawati. Prodi Statistika FMIPA-UII. September 30, 2015 Pendahuluan Pengendalian Kualitas Statistika Ayundyah Kesumawati Prodi Statistika FMIPA-UII September 30, 2015 Ayundyah (UII) Pendahuluan September 30, 2015 1 / 32 Pendahuluan Karaketristik lingkungan

Lebih terperinci

PETA KENDALI ATRIBUT. 9 Pengendalian Kualitas. Semester Genap 2017/2018

PETA KENDALI ATRIBUT. 9 Pengendalian Kualitas. Semester Genap 2017/2018 PETA KENDALI ATRIBUT 9 Pengendalian Kualitas Semester Genap 2017/2018 2 Outline Peta Kendali Variabel 3 PETA KENDALI (CONTROL CHART) Metode Statistik untuk menggambarkan adanya variasi atau penyimpangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini perekonomian di dunia telah memasuki era globalisasi. Semua

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini perekonomian di dunia telah memasuki era globalisasi. Semua BAB 1 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini perekonomian di dunia telah memasuki era globalisasi. Semua faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, bahan baku, uang, informasi, telekomunikasi, pendidikan,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Kerangka Pemikiran 6

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Kerangka Pemikiran 6 ABSTRAK PT Dhaya Tuhumitra adalah perusahaan penghasil sepatu sandal wanita dengan orientasi pasar ekspor sehingga harus dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya agar dapat memenangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ketatnya persaingan antara perusahaan industri satu dengan yang lainnya menyebabkan semakin banyak dan beragam industri saat ini yang berusaha untuk meningkatkan kualitas

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI PENYEBAB CACAT PADA PRODUK PEMBALUT WANITA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DI PT SOFTNESS INDONESIA INDAH SURABAYA

IDENTIFIKASI PENYEBAB CACAT PADA PRODUK PEMBALUT WANITA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DI PT SOFTNESS INDONESIA INDAH SURABAYA IDENTIFIKASI PENYEBAB CACAT PADA PRODUK PEMBALUT WANITA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DI PT SOFTNESS INDONESIA INDAH SURABAYA SKRIPSI Oleh : DIDIT PRASETYO WIBOWO 03 3201 0119 JURUSAN

Lebih terperinci