PUTUSAN Nomor : 0003/II/KI-Kalsel-PS/2016 KOMISI INFORMASI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 1. IDENTITAS

Transkripsi

1 PUTUSAN Nomor : 0003/II/KI-Kalsel-PS/2016 KOMISI INFORMASI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN 1. IDENTITAS [1.1] Komisi Informasi Provinsi Kalimantan Selatan, setelah memeriksa, kemudian menjatuhkan putusan sengketa informasi publik Nomor : 0003/I/KI-KALSEL-PS/2016, antara : Nama : Muhith Afif Alamat : Jl. Mahligai Komplek Mahligai Indah No. 59 Rt. 11 RW. 02 Kertak Hanyar Kabupaten Banjar. Selanjutnya disebut sebagai PEMOHON Terhadap Nama Alamat : General Manager PT. PLN (Persero) Wilayah Kalsel-Teng : Jl. Panglima Batur Barat No. 1, Banjarbaru Dalam persidangan Ajudikasi, diwakili oleh : 1. Anang Djuhrani 2. Muhammad Ridha 3. Ahmad Muhaimin 4. Ibnu Suaidy Berdasarkan Surat Kuasa Nomor : 0003.SKU./SDM.08.01/WKSKT/2016 Selanjutnya disebut Sebagai TERMOHON [1.2] Telah mendengar keterangan Pemohon ; Telah mendengar keterangan Termohon ; Telah memeriksa bukti-bukti dari Pemohon dan Termohon ; Pendahuluan 2. DUDUK PERKARA [2.1] Menimbang bahwa pemohon telah mengajukan permohonan penyelesaian sengketa informasi publik yang dierima dan terdaftar di Kepaniteraan Komisi Informasi Provinsi Kalimantan Selatan pada tanggal 12 Januari 2016 dengan register sengketa Nomor : 0003/I/KI- Kalsel/PS/2016. Kronologi [2.2] Pada tanggal 05 November 2015, Pemohon menyampaikan permohonan informasi secara tertulis melalui surat Nomor : 15/MA-MI/XI/2015. Adapun informasi yang dimohonkan oleh Pemohon adalah : PLN kantor/unit/wilayah mana yang melaksanakan rapat-rapat pengadaan mesin PLTU Asam-Asam Kalsel unit 1,2,3 dan PLN kantor/unit/wilayah mana yang melaksanakan rapat-rapat pengadaan mesin PLTU Asam-Asam Kalsel unit 1,2,3 dan Spesifikasi mesin PLTU Asam-Asam unit 1,2,3 dan 4. Surat tersebut diterima oleh Nastain Sidik (pegawai PT. PLN (Persero) Wilayah Kalsel-Teng ), pada tanggal 07 November

2 [2.3] Pihak PT. PLN (Persero) Wilayah Kalsel-Teng memberikan jawaban Perihal Permintaan Informasi dan Dokumen Pemohon, pada tanggal 23 November 2015, bahwa : Berkaitan dengan Pengadaan Mesin PLTU Asam-Asam Unit 1,2,3 dan 4, bahwa PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah tidak memiliki dokumendokumen pengadaan PLTU Asam-Asam Unit 1, 2, 3 dan 4. Sedangkan untuk informasi lebih lanjut terkait proses pengadaan PLTU Asam-Asam tersebut dapat dikonfirmasikan ke Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumen (PPID) PT PLN (Persero) Kantor Pusat di Jakarta, yaitu Sekretaris Perusahaan PT PLN (Persero) [2.4] Pada tanggal 15 Desember 2015 Pemohon mengirimkan Surat Keberatan dengan No surat 09 /MA/KEB/XII/2015 atas tanggapan yang diberikan Termohon. [2.5] Pada tanggal 28 Desember 2015 Termohon menjawab surat keberatan pemohon dengan surat Nomor 0350/STH.00.04/WKSKT/2015, bahwa : PT. PLN (Persero) Wilayah Kalselteng tidak memiliki/menguasai dokumen pengadaan PLTU Asam-Asam Unit 1, 2, 3, dan 4 (sesuai dengan Pasal 22 ayat (7) huruf a UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang KIP). Terkait proses pengadaan PLTU Asam-Asam dapat dikonfirmasi ke PPID PT PLN (Persero) Kantor Pusat, karena kewenangannya di bawah penguasaan PT. PLN (Persero) Kantor Pusat (sesuai dengan Pasal 22 ayat (7) huruf b UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang KIP) [2.6.] Sehubungan dengan tidak dipenuhinya permohonan informasi yang diajukan Pemohon kepada Termohon, maka Pemohon mengajukan permohonan penyelesaian sengketa informasi publik kepada Komisi Informasi Provinsi Kalimantan Selatan. [2.7] Pada tanggal 04 Februari 2016 dilakukan penyelesaian sengketa informasi melalui sidang ajudikasi. Dalam sidang ajudikasi a quo dihadiri oleh Pemohon dan Termohon, dengan agenda pemeriksaan : legal standing, kewenangan KI Provinsi Kalsel, batas waktu ( daluarsa) pengajuan PSI, pokok perkara, dan alasan penolakan permohonan Pemohon oleh Termohon. [2.8] Hasil pemeriksaan legal standing Pemohon dan Termohon, kewenangan Komisi Informasi Provinsi, dan batas waktu (daluarsa) menurut UU KIP sudah terpenuhi. Sedangkan alasan tidak memberikan informasi oleh Termohon berdasarkan Pasal 22 ayat (7) huruf a, bahwa informasi yang diminta tidak di bawah penguasaannya dan Pasal 22 ayat (7) huruf b, bahwa Badan Publik wajib memberitahukan Badan Publik yang menguasai informasi yang diminta apabila informasi yang diminta tidak berada di bawah penguasaannya dan Badan Publik yang menerima permintaan mengetahui keberadaan informasi yang diminta. Alasan Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi [2.9] Pemohon mengajukan permohonan penyelesaian sengketa informasi publik karena tidak puas terhadap tanggapan PT PLN (Persero) Wilayah KalSel-Teng atas keberatan yang diajukan oleh Pemohon. Petitum [2.10] Menyatakan informasi yang dimohon adalah informasi yang bersifat terbuka sehingga wajib dibuka dan diberikan kepada pemohon. [2.11] Menyatakan Termohon telah salah karena tidak memenuhi permohonan informasi dari Pemohon, sehingga Termohon wajib memenuhi permohonan informasi oleh Pemohon sebagaimana yang dimohonkan. 2

3 3. ALAT BUKTI Keterangan Pemohon (3.1) Menimbang bahwa dalam persidangan ajudikasi, Pemohon memberikan keterangan sebagai berikut : [3.1.1] Bahwa Pemohon mengajukan permohonan PSI kepada Komisi Informasi Provinsi Kalsel atas nama perseorangan. [3.1.2] Bahwa Pemohon meminta informasi mengenai PLN kantor/unit/wilayah mana yang melaksanakan rapat-rapat pengadaan mesin PLTU Asam-Asam Kalsel unit 1,2,3 dan 4, PLN kantor/unit/wilayah mana yang melaksanakan rapat-rapat pengadaan mesin PLTU Asam-Asam Kalsel unit 1,2,3 dan 4, dan Spesifikasi mesin PLTU Asam-Asam unit 1,2,3 dan 4. [3.1.3] Bahwa Pemohon mengatakan bahwa kasus persidangan ini termasuk dalam wilayah kewenangan Komisi Informasi Provinsi Kalimantan Selatan, sehingga persidangan bisa terus dilanjutkan. [3.1.4] Bahwa Pemohon menyatakan apa yang disampaikan oleh pihak Termohon secara logika tidak mungkin tidak mengetahui apa saja yang dilakukan oleh pihak pusat dalam hal pengadaan alat tanpa tau mengenai spesifikasinya. [3.1.5] Bahwa dalil-dalil Termohon untuk tidak memberikan informasi yang diminta Pemohon tidak berdasarkan hukum dan tidak bisa diterima sama sekali. Surat-Surat Pemohon [3.2] Menimbang bahwa untuk menguatkan dalil-dalilnya, pemohon mengajukan bukti suratsurat/tertulis, sebagai berikut : Bukti P-1 Fotocopi KTP Nomor : atas nama Muhith Afif Syam Harahap. Bukti P-2 Salinan Surat Permintaan Informasi Publik dari Pemohon Nomor 15/MA- MI/XI/2015 tertanggal 05 November Bukti P-3 Salinan Surat Keberatan Pemohon kepada Termohon Nomor 09/MA/KEB/XII/2015 tertanggal 15 Desember Bukti P-4 Salinan Surat tanggapan Termohon atas permintaan Pemohon Nomor 299/STH.00.04/WKSKT/2015 Tertanggal 23 November Bukti P-5 Salinan Surat tanggapan Termohon atas keberatan Pemohon Nomor 0350/STH /WKSKT/2015 Tertanggal 28 Desember Bukti P-6 Surat permohonan sengketa informasi publik ke Komisi Informasi Provinsi Kalsel Nomor 01/MA-SIP/II/2016 tertanggal 11 Januari 2016 Bukti P-7 Kesimpulan akhir sidang ajudikasi tertanggal 23 Februari 2016 [3.3] Bahwa berdasarkan dalil-dalil yang diuraikan di atas dan bukti-bukti terlampir, Pemohon meminta kepada Majelis Komisioner agar memberikan putusan : [3.3.1] Menyatakan bahwa informasi yang dimohon adalah informasi yang bersifat terbuka, sehingga wajib dibuka dan diberikan kepada Pemohon. [3.3.2] Menyatakan Termohon telah salah karena tidak memenuhi permohonan informasi, sehinggga Termohon wajib memenuhi permohonan informasi oleh Pemohon sebagaimana yang dimohonkan. Keterangan Termohon [3.3] Menimbang bahwa di dalam persidangan ajudikasi Termohon memberikan keterangan sebagai berikut : [3.3.1] Bahwa Termohon menghadiri sidang ajudikasi atas penunjukkan kuasa dari General Manager PT. PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah [3.3.2] Bahwa Termohon mau melaksanakan proses mediasi tetapi dengan catatan kami memenuhi sesuai dengan kewenagan informasi yang bisa kami berikan 3

4 [3.3.3] Bahwa Termohon mengatakan bahwa kasus persidangan ini termasuk dalam wilayah kewenangan Komisi Informasi Provinsi Kalimantan Selatan [3.3.4] Bahwa Termohon menyatakan pihaknya selaku Termohon sudah memberikan jawaban atas permintaan yang diminta oleh Pemohon dalam bentuk surat balasan, disitu sudah kami jelaskan dan paparkan bahwa Termohon hanya bisa memberikan informasi yang menjadi kewenangan oleh pihak Termohon dan untuk informasi yang tidak Termohon ketahui, Termohon tidak bisa memberikannya [3.3.5] Bahwa Termohon selaku Perusahaan Termohon merupakan anak cabang perusahaan yang mana segala keputusan diputuskan oleh pihak pusat. [3.3.6] Bahwa Termohon sudah menyerahkan bukti-bukti informasi yang menegaskan bahwa pihak Termohon memang tidak memiliki wewenang atas permintaan informasi Pemohon. [3.3.7] Bahwa Termohon menyatakan dan menegaskan bahwa tata kerja perbedaan cara pandang, mengapa Pejabat Pengelolan Informasi dan Dokumentasi (PPID) tidak dibuatkan diagramnya tidak serumit organisasi, sehingga mungkin tidak dibuat diagramnya. Di level Pejabat Pengelolan Informasi dan Dokumentasi (PPID) karena hanya 2 layer tidak sekompleks organisasi. Surat-Surat Termohon Bukti T-1 Salinan Surat Kuasa dengan Nomor 003.SKU/SDM.08.01/WKSKT/2016 Bukti T-2 Salinan Spesifikasi teknis Peralatan Utama PLTU Asam-Asam unit 1 & 2 Bukti T-3 Salinan Spesifikasi teknis Peralatan Utama PLTU Asam-Asam unit 3 & 4 Bukti T-4 Salinan Peraturan Direksi PT PLN (Persero) No P/DIR/2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja PT PLN (Persero) Bukti T-5 Salinan Keputusan Direksi No. 196.K/DIR/2014 Tentang Perubahan Keputusan Direksi Nomor 344.K/DIR//2012 Tentang Organisasi PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah Bukti T-6 Salinan Keputusan Direksi No.501.K/DIR/2012 Tentang Pelayanan, Pengungkapan dan Keterbukaan Informasi Publik di Lingkungan PT PLN (Persero) Bukti T-7 Kesimpulan akhir sidang ajudikasi tertanggal 22 Februari 2016 Kesimpulan Pemohon 4. KESIMPULAN PARA PIHAK [4.1] Menimbang bahwa Pemohon menyampaikan kesimpulan tertulis pada tanggal 23 Februari 2016, sebagai berikut : [4.1.1] Dalam UUD Tahun 1945 Pasal 28 F disebutkan bahwa setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, dan menyimpan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia, sehingga tindakan Termohon yang tidak membuka informasi yang diminta Pemohon adalah tindakan yang melawan UUD [4.1.2] Informasi dan data yang dimohonkan oleh Pemohon mengenai : a. PLN kantor/unit/wilayah mana yang melaksanakan rapat-rapat pengadaan mesin PLTU Asam- Asam Kalsel unit 1, 2, 3, dan 4 ; b. PLN kantor/unit/wilayah mana yang melaksanakan pengadaan mesin PLTU Asam-Asam unit 1, 2, 3, dan 4 ; c. Spesifikasi mesin PLTU Asam-Asam unit 1, 2, 3, dan 4. Menurut Pemohon adalah informasi umum yang seharusnya dapat disediakan Termohon karena tidak mengandung kerahsiaan negara dan tidak dikecualikan oleh undang-undang. [4.1.3] Dalil bahwatermohon tidak bisa memberikan data dan informasi disebabkan karena aturan internal organisasi bahwa informasi mengenai mengenai pembangunan PLTU Asam-Asam unit 1, 2, 3, dan 4 adalah merupakan wewenang PPID PLN Pusat adalah alasan yang menghambat hak Pemohon untuk mendapatkan informasi. 4

5 [4.1.4] Adalah merupakan wewenang PPID PLN Pusat adalah alasan yang menghambat hak Pemohon untuk mendapatkan informasi. [4.1.5] Termohon perlu sadar bahwa yang menjadi Termohon adalah jabatan General Manager PT. PLN (Persero) Wilayah Kalselteng. Pemahaman akan hal ini memberikan kesadaran kepada Termohon bahwa semua aktivitas dan kegiatan General Manager PT. PLN Persero Wilayah Kalselteng dari mulai berdiri sampai sekarang adalah sesuatu yang seharusnya diketahui organisasi PT. PLN (Persero) Wilayah Kalselteng karena General Manager PT. PLN (Persero) Wilayah Kalselteng bertindak mengatasnamakan organisasi. [4.1.6] Dalam berbagai wawancara dengan media massa Termohon selalu bisa mengomentari perihal PLTU Asam-Asam unit 1, 2, 3, dan 4 dari hal teknis sampai dengan yang strategis, sehingga menjadi tidak adil ketika Termohon tidak bisa memberikan informasi kepada Pemohon dengan alasan aturan internal organisasi. [4.1.7] Dalam surat-surat balasan Termohon kepada Pemohon, Termohon menyampaikan bahwa hal-hal yang ditanyakan Pemohon tidak diketahui Termohon karena bukan wewenangnya, akan tetapi dalam persidangan ajudikasi non litigasi yang digelar Komisi Informasi Provinsi Kalsel, Termohon mulai membuka informasi yang diminta Pemohon sedikit demi sedikit. Hal ini menandakan bahwa Termohon tidak konsisten dalam berdalil. Karena tidak konsisten dalam berdalil, maka patut diduga bahwa Termohon mengada-ada. [4.1.8] Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dalil-dalil Termohon untuk tidak memberikan informasi yang diminta Pemohon tidak berdasarkan hukum dan tidak bisa diterima sama sekali. Kesimpulan Termohon [4.2] Menimbang bahwa Termohon menyampaikan kesimpulan tertulis tanggal 22 Februari 2016, sebagai berikut : [4.2.1] Bahwa Pemohon dengan surat tertanggal 26 Agustus 2016 dengan nomor surat 22/DEM/VIII/2015, atas nama Lembaga Komunitas Untuk Demokrasi (LKOMDEK) yang mana Pemohon sebagai Direktur menyampaikan surat ke Termohon dengan permintaan : a.1. Notulen rapat pengadaan mesin PLTU Asam-Asam Unit 1, 2, 3, dan 4. a.2. Perjanjian kerjasama aau kontrak kerja antara PLN dengan pemenang lelang. a.3. Spesifikasi mesin PLTU Asam-asam Unit 1, 2, 3, dan 4. [4.2.2] Surat tersebut kemudian kami balas dengan surat nomor 206/STH.00.04/WKSKT/2015 tanggal 4 September 2015 perihal permintaan informasi, yang pada intinya menyampaikan bahwa dokumen-dokumen yang dimintakan tersebut tidak ada di Termohon. [4.2.3] Pemohon kemudian mengirimkan surat kembali untuk meminta informasi dengan surat nomor 15/MA-MI/XI/2015 tanggal 5 November 2015 perihal permintaan informasi dan dokumen, dengan permohonan yang sama, namun dalam kapasitas Sdr. Muhith Afif selaku personal dan tidak merepresentasikan LKOMDEK. [4.2.4] Surat tersebut kami tanggapi kembali dengan surat nomor 299/STH.00.04/WKSKT/2015 tanggal 05 November 2015 perihal permintaan informasi dan dokumentasi dengan informasi tambahan agar Pemohon menyampaikan permintaan data tersebut ke PPID PT. PLN (Persero) Kantor Pusat, yaitu Sekretaris Perusahaan. [4.2.5] Karena ketidakpuasan Pemohon, kemudian Pemohon membuat surat kembali dengan surat nomor 09/MA/KEB/XII/2015 tanggal 15 Desember 2015, dengan pemberitahuan bahwa Pemohon keberatan dengan tanggapan Termohon. [4.2.6] Surat tersebut kembali kami tanggapi dengan surat nomor 0350/STH.00.04/WKSKT/2015 tanggal 28 Desember 2015 perihal jawaban atas keberatan permintaan informasi dan dokumen. [4.2.6] Bahwa ada perubahan legal standing Pemohon yang mana pada surat awal menyatakan diri sebagai Direktur LKOMDEK tapi kemudian pada surat-surat berikutnya bermetamorfosis menjadi Sdr. Muhith Afif Syam Harahap selaku personal. [4.2.7] Berdasarkan kronologis yang Termohon sampaikan di atas, bahwa pada prinsipnya Termohon sudah berusaha memenuhi permintaan Pemohon (baik selaku representasi Direktur LKOMDEK atau pribadi) sebatas kapasitas Termohon. [4.2.8] Bahwa Pemohon belum mengerti struktur organisasi dan tata kerja di lingkungan PT. PLN (Persero) khususnya terkait unit pelaksana proyek pembangunan dan unit pelaksana pelayanan, 5

6 sehingga dalam kesempatan sidang pertama tanggal 4 Februari 2016 Termohon jelaskan kedudukan institusi Termohon tersebut. [4.2.9] Bahwa Pemohon masih tetap bersikeras untuk meminta dokumen yang jelas-jelas sudah termohon sampaikan dokumen tersebut tidak ada pada Termohon. [4.2.10] Bahwa Pemohon masih berkeras dengan tuntutannya, padahal Termohon sudah menyampaikan ke Pemohon dimana informasi yang Pemohon inginkan bisa diperoleh. [4.2.11] Bahwa dalam mediasi sebelum dilaksanakannya sidang pertama ajudikasi, Termohon sudah menyampaikan hal-hal tersebut kepada Pemohon dan Pemohon tetap pada pendiriannya bahwa Termohon memiliki dokumen tersebut. [4.2.12] Dalam persidangan perdana tanggal 4 Februari 2016, Termohon sampaikan fakta-fakta sebagai berikut : a. Bahwa dokumen-dokemen yang diminta oleh pemohon faktualnya tidak berada di Termohon dan Termohon sesuai dengan Pasal 22 UU No. 14 Tahun 2008 tentang KIP telah menyampaikan dimana dokumen yang diminta oleh Pemohon kepada Termohon tersebut bisa dimintakan. b. Bahwa karena keterbatasan kewenangan organisasi, PPID di tingkat organisasi Termohon hanya meliputi informasi-informasi yang ada dalam kewenangan Termohon. c. Bahwa Termohon menyanggupi permintaan Majelis Komisioner Komisi Informasi untuk meminta dokumen-dokumen pendukung terkait jawaban Termohon. [4.2.13] Dalam persidangan berikutnya tanggal 18 Februari 2016 Termohon kemudian menyampaikan dokumen-dokumen yang diminta pada persidangan tanggal 4 Februari 2016, yaitu : a. Spesifikasi teknis peralatan utama PLTU Asam-Asam Unit 1 & 2. b. Spesifikasi teknis peralatan utama PLTU Asam-Asam Unit 3 & 4. c. Peraturan Direksi PT. PLN (Persero) No P/DIR/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja PT. PLN (Persero) d. Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) No. 196.K/DIR/2014 tentang Perubahan Keputusan Direksi Nomor 344.K/DIR/2012 tentang Organisasi PT. PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. e. Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) No. 501.K/DIR/2012 tentang Pelayanan, Pengungkapan dan Keterbukaan Informasi Publik di Lingkungan PT. PLN (Persero). [4.2.14] Bahwa sebagaimana disampaikan oleh Pemohon bahwa ada satu informasi yang disampaikan oleh Termohon, yaitu informasi tahun generator PLTU Asam-Asam Unit 3 & 4. [4.2.15] Bahwa dalam kesempatan ini Termohon sampaikan bahwa sesuai informasi dari bidang terkait, tahun dibuatnya generator unit 3 & 4 adalah tahun [4.2.16] Bahwa sampai pada kesimpulan ini Termohon berketetapan, bahwa Termohon telah melaksanakan seluruh kewajiban yang harus dipenuhi oleh Termohon sesuai undang-undang dan aturan yang berlaku. Dengan demikian, berdasarkan uraian kesimpulan yang Termohon ajukan, mohon yang Terhormat Majelis Komisi Informasi Kalimantan Selatan yang memeriksa perkara ini berkenan kiranya untuk memutuskan serta mengambil keputusan akhir sebagai berikut : bahwa Termohon telah melaksanakan keterbukaan informasi publik sebagaimana dimaksud UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. 5. PERTIMBANGAN HUKUM [5.1] Menimbang bahwa maksud dan tujuan permohonan adalah penyelesaian sengketa informasi publik sebagaimana diatur Pasal 35 ayat (1) huruf d ; Pasal 37 ayat (2) UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik juncto Pasal 3 ; Pasal 5 huruf a PERKI Nomor 1 Tahun 2013 tentang PPSIP; [5.2] Menimbang bahwa sebelum memasuki pokok permohonan, Majelis Komisioner akan mempertimbangkan terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut : [5.2.1] Kewenangan Komisi Informasi Provinsi Kalimantan Selatan untuk memeriksa dan memutus terhadap permohonan a quo ; [5.2.2] Kedudukan hukum (legal standing) Pemohon ; [5.2.3] Kedudukan hukum (legal standing) Termohon. 6

7 Terhadap ketiga hal tersebut di atas Majelis berpendapat sebagai berikut : Kewenangan Komisi Informasi [5.3] Menimbang bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 5, Pasal 26 ayat (1) huruf a, Pasal 26 ayat (3) Pasal 27 ayat (1) huruf a,b,c,d, Pasal 27 ayat (3) dan Pasal 35 ayat (1) huruf e UU KIP juncto Pasal 5 huruf a dan Pasal 6 ayat (2) Perki Nomor 1 Tahun 2013 tentang PPSIP juncto Pasal 6 ayat (2) Penjelasan Perki Nomor 1 Taahun 2013 tentang PPSIP pada pokoknya Komisi Informasi Provinsi berwenang menyelesaikan sengketa informasi melalui sidang ajudikasi. [5.4] Menimbang bahwa permohonan a quo merupakan sengketa informasi publik yang menyangkut tidak dipenuhinya permintaan informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) huruf e UU KIP. [5.5] Menimbang bahwa berdasarkan uraian [5.3] dan [5.4], maka Majelis berpendapat bahwa Komisi Informasi Provinsi berwenang memeriksa dan memutus terhadap permohonan a quo. Kedudukan Hukum (Legal Standing) Pemohon [5.6] Menimbang bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 10 dan 12, Pasal 35 ayat (1) huruf a, Pasal 36 ayat (1), Pasal 37 ayat (1) dan ayat (2) UU KIP juncto Pasal 1 angka 8. Pasal 30 ayat (1) huruf a, Pasal 35 ayat (1) PERKI Nomor 1 Tahun 2010 tentang SLIP, juncto Pasal 9, Pasal 10, Pasal 11, dan Pasal 13 PERKI Nomor 1 Tahun 2013 tentang PPSIP, yang pada pokoknya bahwa Pemohon merupakan Pemohon informasi publik yang telah mengajukan permohonan penyelesaian sengketa informasi publik kepada Komisi Informasi Provinsi Kalsel setelah terlebih dahulu menempuh upaya permohonan dan upaya keberatan kepada Termohon. [5.7] Menimbang bahwa berdasarkan fakta permohonan : [5.7.1] Pemohon adalah individu (perseorangan) warga negara Indonesia berdasarkan KTP Nomor : [5.7.2] Salinan surat permohonan informasi kepada Termohon Nomor 15/MA-MI/XI/2015 tertanggal 05 November [5.7.3] Salinan surat keberatan Pemohon kepada Termohon 09/MA/KEB/XII/2015 tertanggal 15 Desember [5.7.4] Salinan Surat tanggapan Termohon atas permintaan Pemohon Nomor 299/STH.00.04/WKSKT/2015 Tertanggal 23 November [5.7.5] Salinan Surat tanggapan Termohon atas keberatan Pemohon Nomor 0350/STH /WKSKT/2015 Tertanggal 28 Desember [5.7.6] Surat permohonan sengketa informasi publik ke Komisi Informasi Provinsi Kalsel Nomor 01/MA-SIP/II/2016 tertanggal 11 Januari 2016 [5.7.7] Kesimpulan akhir sidang ajudikasi tertanggal 23 Februari 2016 [5.8] Menimbang bahwa berdasarkan uraian pada angka [5.6] dan [5.7] tersebut di atas, maka Majelis berpendapat bahwa Pemohon memenuhi syarat dalam kedudukan hukum (legal standing). Kedudukan Hukum (Legal Standing) Termohon [5.9] Menimbang bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 3, Pasal 1 angka 8, Pasal 1 angka 9, Pasal 7, Pasal 8 UU KIP juncto Pasal 1 angka 3, Pasal 1 angka 4, Pasal 1 angka 5, Pasal 6, Pasal 7, Pasal 8, Pasal 9, Pasal 10 PERKI Nomor 1 Tahun 2010 juncto Pasal 1 angka 4, Pasal 1 angka 5, Pasal 1 angka 8 Perki Nomor 1 Tahun 2013 tentang PPSIP yang pada pokoknya Termohon merupakan Termohon informasi publik atau pejabat yang bertanggung jawab di bidang penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan, dan/atau pelayanan informasi di badan publik ; [5.10] Menimbang bahwa berdasarkan uraian angka [5.9] tersebut di atas, maka Majelis berpendapat bahwa Termohon memenuhi syarat kedudukan hukum (legal standing). 7

8 Tujuan Permohonan Informasi Publik [5.11] Menimbang bahwa berdasarkan : [5.11.1] Pasal 28 F perubahan keempat UUD 1945 juncto Pasal 4 ayat (1) dan ayat (2) UU KIP, pada pokoknya mengatur bahwa setiap orang dijamin haknya atas informasi publik dan berhak mengajukan permohonan informasi publik ; [5.11.2] Pasal 19 ayat (1) PERKI-SLIP yang menyatakan bahwa setiap orang berhak memperoleh informasi publik dengan melihat dan mengetahui informasi, serta mendapatkan salinan informasi publik. [5.11.3] Pasal 22 PERKI-SLIP menyatakan bahwa seluruh informasi publik yang berada pada badan publik selain informasi yang dikecualikan dapat diakses oleh publik melalui prosedur permohonan informasi publik. [5.11.4] Pasal 4 ayat (3) UU KIP menyatakan bahwa setiap Pemohon informasi publik berhak mengajukan permohonan informasi publik disertai alasan ; [5.11.5] Pasal 7 ayat (1) menyatakan bahwa badan publik wajib menyediakan, memberikan dan/atau menerbitkan informasi publik yang berada di bawah kewenangannnya kepada pemohon informasi publik, selain informasi yang dikecualikan sesuai dengan ketentuan; [5.11.6] Pasal 22 ayat (7) huruf a menyatakan bahwa paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak diterimanya permintaan, badan publik wajib menyampaikan pemberitahuan tertulis yang berisikan informasi yang diminta berada di bawah kekuasaannya ataupun tidak ; [5.11.7] Pasal 22 ayat (7) huruf b menyatakan bahwa paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak diterimanya permintaan, badan publik wajib menyampaikan pemberitahuan tertulis yang berisikan badan publik wajib memberitahukan badan publik yang menguasai informasi yang diminta apabila informasi yang diminta tidak berada di bawah n penguasaannya dan badan publik yang menerima permintaan mengetahui keberadaan informasi yang diminta; [5.11.8] Pasal 11 UU KIP juncto Pasal 13 PERKI-SLIP mengatur mengenai jenis informasi publik yang wajib disediakan setiap saat oleh badan publik ; [5.12] Menimbang bahwa berdasarkan fakta permohonan ; [5.12.1] Pemohon telah mengajukan permohonan informasi publik sesuai dengan prosedur permohonan informasi publik sebagaimana diatur dalam UU KIP dan PERKI SLIP ( Bukti P-2, P-3, P-4, dan P-5) ; [5.12.2] Dalam permohonan informasi publik kepada Termohon, Pemohon telah mencantumkan alasan permohonan. [5.13] Menimbang bahwa berdasarkan uraian pada angka [5.11] dan [5.12], maka Majelis berpendapat bahwa permohonan informasi publik yang dilakukan oleh Pemohon telah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pokok Permohonan [5.13] Menimbang bahwa dari fakta hukum, baik dalil Pemohon, jawaban Termohon, serta buktibukti surat, maka Majelis menemukan fakta hukum, baik yang diakui maupun yang menjadi perselisihan hukum para pihak, sebagai berikut : [5.13.1] Fakta hukum dan dalil-dalil permohonan Pemohon yang tidak dibantah oleh Termohon, karenanya fakta hukum tersebut menjadi hukum bagi Pemohon dan termohon, sehingga tidak perlu dibuktikan lagi, yaitu : a. Pemohon telah mengajukan permohonan informasi publik sebagaimana diuraikan dalam DUDUK PERKARA ; b. Pemohon tidak mendapat tanggapan atas permohonan informasi sebagaimana diuraikan dalam DUDUK PERKARA ; c. Pemohon telah menempuh upaya keberatan kepada Termohon sebagaimana diuraikan dalam DUDUK PERKARA ; d. Pemohon mendapatkan tanggapan atas keberatan sebagaimana diuraikan dalam DUDUK PERKARA ; 8

9 [5.14] Bahwa selain fakta hukum atau hal-hal yang diakui para pihak, dalam persidangan juga terdapat fakta hukum atau hal-hal yang menjadi pokok perselisihan, yaitu tidak dipenuhinya permintaan informasi berdasarkan Pasal 35 ayat (1) huruf e UU KIP. Pendapat Majelis [5.15] Menimbang bahwa terhadap hal-hal yang menjadi perselisihan hukum di atas, Majelis akan memberikan pertimbangan dan penilaian hukum terhadap Alasan tidak dipenuhinya permintaan informasi oleh Termohon terhadap Permohonan Informasi Publik, sebagai berikut : [5.15.1] Menimbang Pasal 22 ayat (7) huruf a UU KIP bahwa Termohon tidak dapat memenuhi permintaan informasi/dokumen a quo, karena informasi/dokumen yang diminta oleh Pemohon tidak berada/tidak dikuasai oleh Termohon [5.15.2] Menimbang bahwa Termohon tidak dapat memenuhi permintaan informasi/dokumen a quo, karena keterbatasan kewenangan PPID di tingkat organisasi Termohon ; [5.15.3] Menimbang bahwa kewenangan mengelola, menyimpan, dan memberikan informasi/dokumen a quo ada pada PPID Kantor Pusat, atasan organisasi Termohon ; [5.15.4] Menimbang Pasal 22 ayat (7) huruf b bahwa Termohon sudah memberitahukan kepada Pemohon terkait permintaan informasi/dokumentasi a quo agar melakukan konfirmasi kepada PPID Kantor Pusat atas organisas Termohon ; [5.15.5] Menimbang bahwa Termohon bersedia mengusahakan dan memberikan sebagian informasi/dokumen terkait permohonan a quo, yaitu spesikasi teknis Peralatan Utama PLTU Asam-Asam Unit 1, 2, 3, dan Kesimpulan Majelis Berdasarkan seluruh uraian dan fakta hukum di atas, Majelis Komisioner berkesimpulan : [6.1] Komisi Informasi Provinsi Kalimantan Selatan berwenang untuk memeriksa, mengadili, dan memutus perkara a quo ; [6.2] Pemohon memiliki kedudukan hukum (legal standing) untuk mengajukan permohonan dalam perkara a quo ; [6.3] Termohon memiliki kedudukan hukum (legal standing) dalam perkara a quo ; [6.4] Dalil-dalil Termohon dapat diterima dan beralasan untuk tidak memenuhi permohonan informasi yang diajukan Pemohon. Namun Termohon tetap bersedia memberikan sebagian informasi yang diminta Pemohon 7. AMAR PUTUSAN Berdasarkan hasil musyawarah, Majelis Komisioner sepakat memutuskan, sbb : [7.1] Mengabulkan permohonan Pemohon sebagian, yaitu memberikan informasi/dokumen spesifikasi teknis alat utama PLTU Asam-Asam Unit 1, 2, 3 dan 4 ; [7.2] Tidak mengabulkan permohonan Pemohon atas informasi terkait PLN Kantor/Unit/Wilayah yang melaksanakan rapat-rapat pengadaan dan yang melaksanakan pengadaan mesin PLTU Asam-Asam Unit 1, 2, 3, dan 4; [7.3] Memerintahkan Termohon untuk memberikan salinan informasi/dokumen sebagaimana yang dimaksud pada angka [7.1] dalam waktu selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja sejak salinan putusan ini diterima oleh Termohon ; [7.4] Menetapkan biaya penggandaan dokumen kontrak kerja aquo dibebankan kepada Pemohon. 9

10 Demikian putusan ini diputuskan dalam Rapat Permusyawaratan Majelis Komisioner yaitu : M. Thahir Supiani, selaku Ketua merangkap anggota, Drs. H. Muhammad Riduansyah, M.IKom dan Tamliha Harun masing-masing selaku anggota, pada Rabu, 24 Februari 2016 dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada Kamis, 25 Februari 2016 oleh Majelis komisioner yang nama-namanya tersebut di atas dengan didamping Zainuddin sebagai Panitera serta hanya dihadiri oleh Termohon. Ditetapkan di : Banjarmasin Pada tanggal : 24 Februari

11 Untuk Salinan Putusan ini sah dan sesuai dengan aslinya diumumkan kepada masyarakat berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Pasal 59 ayat (5) Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik. Banjarmasin, 24 Februari 2016 Panitera Zainuddin 11