KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA. PUTUSAN Nomor: 186/VI/KIP-PS-A/ IDENTITAS

Transkripsi

1 KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA PUTUSAN Nomor: 186/VI/KIP-PS-A/2013 KOMISI INFORMASI PUSAT REPUBLIK INDONESIA 1. IDENTITAS [1.1] Komisi Informasi Pusat yang memeriksa dan memutus Sengketa Informasi Publik Nomor: 186/VI/KIP-PS-A/2013 yang diajukan oleh: Nama Alamat : Abdullah : KP. Pedongkelan nomor 3 RT 003/ RW 14 Cengkareng Timur Kecamatan Cengkareng, Jakarta barat, Propinsi DKI Jakarta. selanjutnya disebut sebagai Pemohon. Terhadap Nama : Perum Perumnas Regional III Cabang Cengkareng Alamat : Jalan Kamal Raya Rusun Perum Perumnas Cengkareng Jakarta Barat selanjutnya disebut sebagai Termohon. [ 1.2] Telah membaca surat permohonan Pemohon; Telah mendengar keterangan Pemohon; Telah memeriksa bukti-bukti dari Pemohon; i

2 2. DUDUK PERKARA A. Pendahuluan [2.1] Menimbang bahwa Pemohon telah mengajukan permohonan penyelesaian Sengketa Informasi Publik yang diterima dan terdaftar di Kepaniteraan Komisi Informasi Pusat pada tanggal 3 Juni 2013 dengan nomor register Nomor: 186/VI/KIP-PS/2013 Kronologi [2.2] Pada Tanggal 11 Maret 2013 Pemohon mengajukan permohonan informasi secara tertulis melalui surat kepada Termohon Kepala Cabang III Perum Perumnas dan Termohon terima pada tanggal 11 Maret Adapun informasi yang diminta oleh Pemohon adalah Kronologis Pembebasan Tanah Girik C.766 Persil No.21 a S.II yang terletak di Kampung Pedongkelan RT. 003/RW 014 Kelurahan Cengkareng Timur, Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. [2.3] Pada tanggal 22 April 2013, Pemohon mengajukan keberatan kepada Menteri Perumahan Rakyat RI, karena tidak di tanggapinya permohonan informasi oleh Kepala Cabang III Perum Perumnas. [2.4] Sehubungan tidak ditanggapinya keberatan atas permohonan a quo dari Termohon, maka pada tanggal 3 Juni 2013 Pemohon mengajukan Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik kepada Komisi Informasi Pusat. [2.5] Pada tanggal 23 Januari 2014 diadakan ajudikasi yang hanya dihadiri oleh Pemohon. Alasan Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik [2.6] Pemohon mengajukan permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik karena tidak di tanggapinya permohonan informasi oleh Termohon. Alasan atau Tujuan Permohonan Informasi Publik [2.7] Alasan Pemohon mengajukan permohonan informasi ingin mengetahui kronologis Pembebasan Tanah Girik C.766 Persil No.21 a S.II yang terletak di Kampung Pedongkelan RT. 003/RW 014 Kelurahan Cengkareng Timur, Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat, karena tanah tersebut merupakan milik dari orang tua Pemohon. 2

3 Petitum [2.8] Mohon kepada Majelis Komisioner untuk menjatuhkan putusan yang memerintahkan Badan Publik memberikan seluruh informasi yang dimohonkan oleh Pemohon. B. Alat Bukti Keterangan Pemohon [2.9] Menimbang bahwa di persidangan Pemohon menyatakan keterangan sebagai berikut: 1. Bahwa Pemohon meminta bukti-bukti pembebasan tanah sebagaimana dimaksud dalam permohonan a-quo pada tahun 1974 oleh Bank Dunia, yang saat ini tanah tersebut dikuasai oleh Termohon; 2. Bahwa Pemohon adalah ahli waris atas pemilik tanah tersebut; 3. Bahwa Pemohon mendapatkan surat jawaban dari Termohon tanggal 29 Agustus 2013 yang menjelaskan mengenai kronologis pembebasan tanah girik sebagaimana seperti permohonan a-quo yang termuat dalam Bukti P-4; 4. Bahwa atas surat jawaban Termohon, kemudian Pemohon mengirimkan surat kepada Termohon tertanggal 17 September 2013, sebagaimana tercantum dalam Bukti P-5; 5. Bahwa Pemohon mengajukan keberatan kepada Kementerian Perumahan Rakyat RI tertanggal 22 April 2013; 6. Bahwa pengiriman keberatan kepada Kementerian Perumahan Rakyat dikarenakan pengetahuan Pemohon bahwa Kementerian Perumahan Rakyat mempunyai kaitannya dengan Termohon; Surat-Surat Pemohon [2.10] Menimbang bahwa Pemohon mengajukan bukti surat sebagai berikut: Bukti P-l Foto copy surat Permintaan Informasi tertanggal 11 Maret 2013 Kepada Perum Perumnas Regional III Cabang Cengkareng Bukti P-2 Foto copy surat Pengajuan Keberatan Informasi tertanggal 22 April 2013, Kepada Menteri Perumahan Rakyat RI. Bukti P-3 Foto copy KTP Pemohon Bukti P-4 Foto copy Surat Perum Perumnas dengan nomor: Reg.III/Pro.Ckr/942/08/2013 tertanggal 29 Agustus 2013 perihal Konfirmasi Pembebasan Tanah Girik C. 766 Persil 21.a S.II, yang ditandatangani oleh 3

4 Bukti P-5 Manajer Proyek Sahat E. Tampubolon. Foto copy jawaban surat tertanggal 17 September 2013, perihal jawaban surat Perum Perumnas Reg.III/Pro.Ckr/942/08/2013. [2.11] Bahwa berdasarkan dalil-dalil yang diuraikan di atas dan bukti terlampir, Pemohon meminta kepada Majelis Komisioner agar memberikan putusan: 1. Primer a. Mengabulkan permohonan Pemohon. b. Memerintahkan Termohon untuk segera memberikan informasi yang diminta kepada Pemohon. 2. Subsider Memberikan putusan lain yang seadil-adilnya menurut rasa keadilan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Keterangan Termohon [2.12] Menimbang pada persidangan tanggal 23 Januari 2013 Termohon tidak hadir di Persidangan setelah dipanggil oleh Panitera Pengganti. [2.13] Menimbang bahwa persidangan juga telah memanggil Kementerian Perumahan Rakyat RI selaku pihak yang menerima permohonan keberatan informasi, selanjutnya dalam persidangan telah hadir saudari Novriyanti Hard, S.H., selaku Kasub. Bantuan Hukum Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Kementerian Perumahan Rakyat RI yang belum menunjukkan surat kuasa dari atasan PPID hingga berakhirnya persidangan. 3. PERTIMBANGAN HUKUM [3.1] Menimbang bahwa maksud dan tujuan permohonan sesungguhnya adalah mengenai permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik sebagaimana diatur Pasal 35 ayat (1) huruf c Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP) juncto Pasal 5 huruf b; Pasal 13; Pasal 36 ayat (1) ayat (2) Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik (Perki 1 Tahun 2013), yaitu dengan alasan tidak ditanggapinya Permohonan Informasi. 4

5 [3.2] Menimbang bahwa sebelum memasuki pokok permohonan, Majelis Komisioner akan mempertimbangkan terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut: A. Kedudukan hukum (legal standing) Pemohon. B. Kedudukan hukum {legal standing) Termohon. C. Jangka waktu permohonan penyelesaian sengketa informasi. D. Kewenangan Komisi Informasi Pusat untuk memeriksa dan memutus permohonan a quo; Terhadap hal tersebut di atas, Majelis berpendapat sebagai berikut: A. Kedudukan Hukum (Legal Standing) Pemohon [3.3] Menimbang bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 12, Pasal 35 ayat (1) huruf c, Pasal 36 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 37 ayat (1) dan ayat (2) UU KIP juncto Pasal 1 angka 8, Pasal 30 ayat (1) huruf e, Pasal 30 ayat (2), Pasal 35 Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2010 tentang Standar Layanan Informasi Publik (Perki 1 Tahun 2010) juncto Pasal 6, Pasal 10, Pasal 11, Pasal 13 Perki 1 Tahun 2013 yang pada pokoknya Pemohon dalam mengajukan permohonan penyelesaian sengketa Informasi Publik kepada Komisi Informasi Pusat setelah terlebih dahulu menempuh upaya permohonan dan keberatan kepada Termohon. [3.4] Menimbang pasal 1 angka 7 Perki 1 Tahun 2013 juncto. Pasal 1 angka 11 dan angka 12 UU KIP maka pada pokoknya, Pemohon Penyelesaian Sengketa Informasi Publik adalah Pengguna atau Pemohon Informasi Publik yang menggunakan informasi publik atau mengajukan permintaan informasi publik sebagaimana diatur dalam UU KIP [3.5] Menimbang: 1. Pasal 11 ayat (1) Perki 1 Tahun 2013 yang menyebutkan: a. identitas Pemohon yang sah, yaitu: 2. fotokopi Kartu Tanda Penduduk, Paspor atau identitas lain yang sah yang dapat membuktikan Pemohon adalah warga negara Indonesia; atau 3. anggaran dasar yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan telah tercatat di Berita Negara Republik Indonesia dalam hal Pemohon adalah Badan Hukum. 4. Surat kuasa dan fotokopi Kartu Tanda Penduduk pemberi kuasa dalam hal Pemohon mewakili kelompok orang. 5

6 b. permohonan informasi kepada Badan Publik, yaitu: 1. surat permohonan, formulir permohonan, tanda terima atau tanda pemberian/pengajuan permohonan informasi; dan/atau 2. surat pemberitahuan tertulis dari Badan Publik atas permohonan informasi; c. keberatan kepada Badan Publik, yaitu: 1. surat tanggapan tertulis atas keberatan Pemohon oleh atasan PPID; atau 2. surat pengajuan keberatan disertai tanda pemberian/pengajuan, tanda pengiriman atau tanda terima; 3. dokumen lainnya, bila dipandang perlu 2. Menimbang Pasal Pasal 13 Perki 1 tahun 2013 disebutkan: Permohonan diajukan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja sejak: a. tanggapan tertulis atas keberatan dari atasan PPID diterima oleh Pemohon; atau b. berakhirnya jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kerja untuk atasan PPID dalam memberikan tanggapan tertulis, [3.6] Menimbang untuk mengajukan permohonan sengketa informasi berdasarkan Pasal 35 UU KIP disebutkan (1) Setiap Pemohon Informasi Publik dapat mengajukan keberatan secara tertulis kepada atasan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi berdasarkan alasan berikut: a. penolakan atas permintaan informasi berdasarkan alasan pengecualian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17; b. tidak disediakannya informasi berkala sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9; c. tidak ditanggapinya permintaan informasi; d. permintaan informasi ditanggapi tidak sebagaimana yang diminta; e. tidak dipenuhinya permintaan informasi; f. pengenaan biaya yang tidak wajar; dan/atau g. penyampaian informasi yang melebihi waktu yang diatur dalam Undang- Undang ini. (2) Alasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b sampai dengan huruf g dapat diselesaikan secara musyawarah oleh kedua belah pihak. 6

7 [3.7] Menimbang Pasal 36 UU KIP disebutkan (1) Keberatan diajukan oleh Pemohon Informasi Publik dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja setelah ditemukannya alasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1). (2) Atasan pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) memberikan tanggapan atas keberatan yang diajukan oleh Pemohon Informasi Publik dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sejak diterimanya keberatan secara tertulis. (3) Alasan tertulis disertakan bersama tanggapan apabila atasan pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) menguatkan putusan yang ditetapkan oleh bawahannya. [3.8] Menimbang Pasal 37 UU KIP disebutkan (1) Upaya penyelesaian Sengketa Informasi Publik diajukan kepada Komisi Informasi Pusat dan/atau Komisi Informasi provinsi dan/atau Komisi Informasi kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya apabila tanggapan atasan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi dalam proses keberatan tidak memuaskan Pemohon Informasi Publik. (2) Upaya penyelesaian Sengketa Informasi Publik diajukan dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari ketja setelah diterimanya tanggapan tertulis dari atasan pejabat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (2). [3.9] Menimbang bahwa Pemohon merupakan perorangan dengan bukti identitas fotokopi Kartu Tanda Penduduk dengan NIK: (vide Bukti P-3) [3.10] Menimbang bahwa berdasarkan fakta permohonan: 1. Pada Tanggal 11 Maret 2013 Pemohon mengajukan permohonan informasi secara tertulis melalui surat kepada Termohon Kepala Cabang III Perum Perumnas dan Termohon terima pada tanggal 11 Maret Adapun informasi yang diminta oleh Pemohon adalah Kronologis Pembebasan Tanah Girik C.766 Persil No.21 a S.II yang terletak di Kampung Pedongkelan RT. 003/RW 014 Kelurahan Cengkareng Timur, Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. 7

8 2. Pada tanggal 22 April 2013, Pemohon mengajukan keberatan kepada Menteri Perumahan Rakyat RI, karena tidak ditanggapinya permohonan informasi oleh Kepala Cabang III Perum Perumnas 3. Sehubungan tidak ditanggapinya keberatan atas permohonan a quo dari Termohon, maka pada tanggal 3 Juni 2013 Pemohon mengajukan Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik kepada Komisi Informasi Pusat. [3.11] Menimbang bahwa berdasarkan uraian pada paragraf [3.3] dan [3.10] tersebut Majelis Komisioner berpendapat 1. Pemohon memenuhi syarat sebagai pemohon informasi publik. 2. Pemohon Tidak memenuhi syarat kedudukan hukum (legal standing) sebagai Pemohon Sengketa Informasi Publik karena permohonan informasi dan permohonan keberatan yang disampaikan Pemohon disampaikan kepada Badan Publik yang berbeda. Permohonan informasi disampaikan kepada Termohon sedangkan permohonan keberatan disampaikan kepada Menteri Perumahan Rakyat RI (vide bukti P-2). [3.12] Menimbang bahwa oleh karena tidak terpenuhinya Kedudukan Hukum {Legal Standing) Pemohon maka Majelis Komisioner tidak akan mempertimbangkan pokok permohonan lagi. B. Kedudukan Hukum (Legal Standing) Termohon [3.13] Menimbang bahwa Pasal 1 angka 8 Perki 1 Tahun 2013 menyebutkan : Termohon Penyelesaian Sengketa Informasi Publik yang selanjutnya disebut Termohon adalah Badan Publik yang diwakili oleh Pimpinan Badan Publik, atasan PPID, atau pejabat yang ditunjuk dan diberi kewenangan untuk mengambil keputusan dalam penyelesaian sengketa di Komisi Informasi. [3.14] Menimbang 1. Pasal 1 angka 2 Perki 1 Tahun 2013 j o. Pasal 1 angka 3 UU KIP yang menyebutkan bahwa Badan Publik adalah lembaga eksekutif, legislatif, yudikatif, dan badan lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara, yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan 8

9 Belanja Daerah, atau organisasi nonpemerintah sepanjang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sumbangan masyarakat, dan/atau luar negeri. 2. Pasal 1 angla 4 jo Pasal 1 angka 9 UU KIP yang menyebutkan bahwa Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi adalah pejabat yang bertanggung jawab di bidang penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan, dan/atau pelayanan informasi di badan publik, 3. Pasal 1 angka 5 Perki 1 Tahun 2013 menyebutkan: Atasan PPID adalah pejabat yang merupakan atasan langsung pejabat yang bersangkutan dan/atau atasan dari atasan langsung pejabat yang bersangkutan yang ditunjuk dan/atau bertanggungjawab dalam memberi tanggapan tertulis atas keberatan permohonan informasi publik yang diajukan oleh Pemohon Informasi Publik. 4. Pasal 14 UU KIP menyebutkan: Informasi Publik yang wajib disediakan oleh Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah dan/atau badan usaha lainnya yang dimiliki oleh negara dalam Undang- Undang ini [3.15] Menimbang Berdasarkan Pasal 1 dan Pasal 4 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 Tentang Kementerian Negara Jo Pasal 1 angka 33 dan angka 34 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 Tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara. [3.16] Menimbang Termohon adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbentuk Perusahaan Umum (Perum) dimana keseluruhan sahamnya dimiliki oleh Pemerintah. Perumnas didirikan sebagai solusi pemerintah dalam menyediakan perumahan yang layak bagi masyarakat menengah ke bawah, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1974, diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1988, dan disempurnakan melalui Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2004 tanggal 10 Mei [3.17] Menimbang Termohon adalah Perusahaan Umum (Perum) dimana keseluruhan sahamnya dimiliki oleh Pemerintah, 9

10 [3.18] Menimbang bahwa berdasarkan uraian sebagaimana disebut dalam paragraf [3.3] sampai dengan [3.17] Majelis berpendapat bahwa kedudukan hukum Termohon terpenuhi. C. Jangka waktu permohonan penyelesaian sengketa informasi. [3.19] Menimbang bahwa berdasarkan fakta permohonan: 1. Pada Tanggal 11 Maret 2013 Pemohon mengajukan permohonan informasi secara tertulis melalui surat kepada Termohon Kepala Cabang III Perum Perumnas dan Termohon terima pada tanggal 11 Maret Adapun informasi yang diminta oleh Pemohon adalah Kronologis Pembebasan Tanah Girik C.766 Persil No.21 a S.II yang terletak di Kampung Pedongkelan RT. 003/RW 014 Kelurahan Cengkareng Timur, Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat. 2. Pada tanggal 22 April 2013, Pemohon mengajukan keberatan kepada Menteri Perumahan Rakyat RI, karena tidak ditanggapinya permohonan informasi oleh Kepala Cabang III Perum Perumnas. 3. Sehubungan tidak ditanggapinya keberatan atas permohonan a quo dari Termohon, maka pada tanggal 3 Juni 2013 Pemohon mengajukan Permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik kepada Komisi Informasi Pusat.. [3.20] Menimbang Pasal 36 ayat (2) juncto Pasal 37 ayat (2) UU KIP juncto Pasal 13 Perki 1 Tahun 2013 menyatakan pada pokoknya bahwa upaya penyelesaian sengketa informasi publik diajukan dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja setelah diterimanya tanggapan tertulis dari atasan PPID atau setelah berakhirnya jangka waktu 30 hari kerja bagi atasan PPID untuk menanggapi keberatan dari Pemohon. [3.21] Menimbang berdasarkan uraian pada paragraf [3.19] dan paragraf [3.20], Majelis berpendapat bahwa jangka waktu Pemohon mengajukan permohonan penyelesaian sengketa kepada Komisi Informasi Pusat tidak terpenuhi karena karena permohonan informasi dan permohonan keberatan disampaikan kepada Badan Publik yang berbeda. Permohonan informasi diajukan Kepala Cabang III Perum Perumnas (vide Bukti P-l), sedangkan keberatan informasi atas tidak ditanggapinya / dipenuhinya permintaan informasi diajukan Kepala Cabang III Perum Perumnas diajukan Menteri Perumahan Rakyat RI (vide bukti P-2). 10

11 D. Kewenangan Komisi Informasi Pusat [3.22] Menimbang bahwa berdasarkan Pasal 1 angka 5 UU KIP, Pasal 26 ayat (1) huruf a UU KIP, Pasal 27 ayat (1) huruf a, b, c, dan d UU KIP, Pasal 35 ayat (1) huruf c UU KIP juncto Pasal 6 ayat (1) Perki nomor 1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik pada pokoknya mengatur Komisi Informasi berwenang menyelesaikan Sengketa Informasi Publik. [3.23] Menimbang bahwa Pemohon telah mengajukan permohonan Penyelesaian Sengketa Informasi Publik yang diterima dan terdaftar di Kepaniteraan Komisi Informasi Pusat pada tanggal 3 Juni 2013 dengan nomor register Nomor: 186/VI/KIP-PS/2013. [3.24] Menimbang bahwa Pemohon dan Termohon telah dipanggil secara resmi melalui surat panggilan ajudikasi I (pertama) dengan untuk menghadiri sidang ajudikasi tanggal 23 Januari 2014 [3.25] menimbang atas pertimbangan paragraf [3.22] sampai dengan paragraf [3.24] maka Majelis Komisioner berpendapat bahwa Komisi Informasi Pusat berwenag untuk memeriksa dan memutus permohonan a quo. 4. KESIMPULAN Berdasarkan seluruh uraian dan fakta hukum di atas, Majelis Komisioner berkesimpulan: [4.1] Pemohon Tidak memiliki kedudukan hukum (legal standing) untuk mengajukan permohonan dalam perkara a quo [4.2] Termohon memiliki kedudukan hukum (legal standing) untuk dalam perkara a quo [4.3] Jangka waktu permohonan penyelesaian sengketa informasi tidak terpenuhi. [4.4.]Komisi Informasi Pusat berwenang untuk memeriksa, mengadili, dan memutus perkara a quo. 11

12 5. AMAR PUTUSAN Memutuskan, [5.1] Menyatakan Menolak permohonan sengketa informasi Pemohon; Demikian diputuskan dalam Rapat Permusyawaratan Majelis Komisioner yaitu Yhannu Setyawan selaku Ketua merangkap Anggota, Henny S. Widyaningsih dan Dyah Aryani P. masing-masing sebagai Anggota, pada hari Kamis 23 Januari 2014 dan diucapkan dalam Sidang terbuka untuk umum pada hari Kamis 23 Januari 2014 oleh Majelis Komisioner yang nama-namanya tersebut di atas, dengan didampingi oleh Aditya Indra Abrianto sebagai Panitera Pengganti, serta dihadiri oleh Pemohon tanda dihadiri oleh Termohon. Anggota Majelis (Henny S. Widyaningsih) (Dyah Aryani P.) Petugas Kepaniteraan 12

13 Untuk Salinan Putusan ini sah dan sesuai dengan aslinya diumumkan kepada masyarakat berdasarkan Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Pasal 59 ayat (4) dan ayat (5) Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik. Jakarta, A Januari 2014 Panitera Pengganti (Aditya Indra Abrianto) 13